Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAHAN AJAR ONLINE
IPA SD 2 Oleh M. Nasir Tamalene, S.Pd, M.Pd Sundari, S.Pd, M.Pd
PROGRAM STUDI S1-PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
Kakatua Putih (Endemik Halmahera)
Bidadari Halmahera (Endemik Halmahera)
2
PEDOMAN KULIAH ONLINE MATAKULIAH IPA-BIOLOGI SD
FKIP-UNIVERSITAS KHAIRUN
1. Buka web blog dengan cara ketik alamat http://pgsdunkhair.wordpress.com pada kolom alamat situs (URL)
2. Pilih dan klik judul materi pada tulisan di blog sesuaikan dengan materi pada Garis Besar Perencanaan Perkuliahan (GBPP)
3. Pelajari setiap kompetensi secara saksama, dan kuasai masing-masing kompetensi tersebut untuk mencapai standar kompetensi yang diharapkan
4. Untuk membuat tugas online di weblog matakuliah IPA Biologi SD, silahkan download format tugas online yang tersedia, kemudian di save
5. Format tugas yang di save kemudian dijadikan rujukan untuk melengkapi tugas yang tersedia pada weblog matakuliah IPA Biologi SD.
6. Tugas bisa dijawab secara online dengan cara tulis jawaban atau tanggapan di bawah kolom ‘Pesan’ (Message), sedangkan judul tanggapan akan muncul secara otomatis.
7. Klik ‘Post to forum’ jika sudah selesai memberikan tanggapan/jawaban 8. Klik ’Menjawab secara online/link blog’ dan jawablah tugasnya secara
langsung di komputer yang sedang online seperti kuis, test, dan sebagainya 9. Selain menjawab secara online tugas yang dibuat oleh mahasiswa juga bisa
di buat di rumah kemudian dimasukkan kembali ke dalam weblog pribadi dan dikirimkan ke weblog matakuliah & weblog teman-teman lainnya dengan cara Klik ‘Post to (alamat yang diinginkan)
Cara menilai tugas yang dijawab di blog mahasiswa 1. Dosen akan membuka link web yang dikirim mahasiswa Kemudian menglik tanda
panah back setelah selesai diperiksa
2. Setelah itu memilih nilai yang sesuai (0 – 100) pada kolom “nilai” (grade) dan
3. Menulis umpan balik (feed back) kepada mahasiswa pada kolom yang tersedia.
MAHASISWA
INTERNET
DOSEN
MATERI
EVALUASI
HASIL
BELAJAR
3
KATA PENGANTAR
Membuat suatu bahan ajar online merupakan suatu kebutuhan
untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu IPA-Biologi. Bidang ilmu
ini merupakan bidang yang sangat penting untuk dipelajari oleh calon guru
Sekolah Dasar (SD) sehingga menjadi bekal saat mereka menjadi seorang
guru. Sebenarnya untuk materi Biologi tidak semuanya mengalami
perubahan ataupun penambahan yang berarti. Jika diteliti lebih dalam
hanya urutan materi saja yang berubah dan penambahan materi tidak
terlalu jauh berubah.
Bahan ajar online ini di sususn untuk kalangan sendiri yaitu di
khususkan pada mahasiswa PGSD-S1 Universitas Khairun Ternate. Bahan
ajar online ini disusun dengan cara memanfaatkan buku ajar yang
terdahulu, sumber dari internet dan ditambah dengan materi yang
disesuaikan dengan kurikulum yang tengah berlaku. Sudah saatnya
mahasiswa belajar secara online dengan memanfaatkan web blog
matatakuliah IPA- SD 2 (Biologi) untuk menunjang kegiatan belajar.
Kenyataan inilah yang melatarbelakangi keinginan penulis untuk membuat
bahan ajar secara online ini.
Dalam bahan ajar ini juga penulis mewajibkan kepada
mahasiswa untuk membuat serta melengkapi tugas-tugas yang ada pada
akhir setiap bab, hal ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan
kompetensi pada setiap standar kompetensi yang ditetapkan. Tugas yang
dibuat oleh mahasiswa dikumpulkan secara online melalui web-blog
matakuliah ini. Sistem penilaian juga dilakukan secara online
Akhirnya, sebuah keberhasilan belajar adalah hasil kerjasama
antara mahasiswa dan dosen. Dosen sebagai fasilitator dan motivator harus
senantiasa berusaha sekuat tenaga dan bekerja sepenuh hati demi
keberhasilan proses pembelajaran. Semoga bahan ajar online ini
bermanfaat untuk kemajuan mahasiswa.
Ternate, Juni 2012
Penulis
M. Nasir Tamalene
4
1 STRUKTUR DAN
FUNGSI SEL
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami struktur dan fungsi sel
2. Memahami tentang organisasi seluler
3. Memahami sel sebagai satu kesatuan yang unik
5
Struktur dan Organel Sel
Semua organisme tersusun atas satu atau benyak sel. Sel merupakan satu
kesatuan dasar dari kehidupan. Organisme uniseluler merupakan organisme yang
hanya tesusun atas satu sel. Organisme ini sangat sederhana dan dapat
melaksanakan semua fungsi dan proses kehidupan dalam satu sel tersebut.
Organisme multi seluler adalah organisme yang terdiri atas lebih dari satu sel.
Organisme ini memiliki bermacam – macam sel yang bentuk dan fungsinya
berbeda.
Pertanyaan Pembelajaran
1. Apakah yang dimaksud dengan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Pernahkah kalian menggambar sel hewan dan sel tumbuhan?
3. Dapatkah kalian beri nama organel organel sel hewan dan sel tumbuhan
tersebut?
4. Apakah fungsi masing – masing organel sel tersebut?
5. Apakah perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?
6. Dapatkah kalian menghubungkan antara fungsi organel tertentu dengan
fungsi khusus dari sebuah sel?
Sub Topik dan Uraiannya
SUB TOPIK URAIAN
Struktur dan Organel sel: Prokariotik
sel
Perbedaan antara sel prokariotik dan
sel eukariotik
Eukariotik sel Perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan
Komponen sel: membrane sel,
dinding sel, dan sitoplasma
Struktur dan fungsi: Struktur
membran fluid mozaik dari Singer
Oragnel Struktur fungsi dan organel
6
Pendahuluan A
Istilah sel pertama kali diperkenalkan oleh
Robert Hooke (1665). Hooke mengadakan pengamatan
terhadap sayatan gabus dengan menggunakan
mikroskup. Dia menemukan suatu struktur yang
berbentuk ruangan – ruangan kecil. Ruangan – ruangan
itu disebutnya dengan istilah sel.
Ruangan- ruangan kecil yang ditemukan Hooke
tersebut adalah sel gabus namun ruangan kosong
tersebut adalah sel yang telah mati. Namun demikian
istilah sel masih tetap digunakan hingga sekarang
Pada tahun 1831 Brown mengemukakan teori
baru tentang sel. Brown mengemukakan bahwa sel
merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh
membran, yang didalamnya terdapat cairan
(protoplasma). Di dalam protoplasma terdapat inti atau
nukleus dan cairan sel yang disebut sitoplasma,
sedangkan di dalam inti terdapat cairan yang disebut
nukleoplasma.
Penelitian tentang sel dilanjutkan oleh Theodor
Schwan seorang ahli fisiologi dari Jerman. Dia
mengemukakan bahwa semua organisme tersusun atas
sel. Selanjutnya Rudolf Virchow seorang ahli dari
Negara yang sama mengatakan bahwa sel berasal dari
sel yang ada sebelumnya. Teori ― Sel berasal dari Sel‖
selanjutnya diteliti oleh seorang ahli mikrobiologi
Perancis Louis Pasteur antara tahun 1859 – 1861.
Teori modern tentang sel menjelaskan:
a. Semua makhluk hidup tersusun atas satu sel atau
banyak sel.
b. Sel dapat membentuk sel baru dari pembelahan sel
sebelumnya.
c. Sel mengandung materi genetik dari suatu
organisme yang diwariskan dari sel sebelumnya.
d. Semua reaksi metabolik terjadi di dalam sel
Web Link:
http://pan.intrasun.tcnj.edu/501/ projects/Parker/student _poem.htm
Gambar 1.1 Sel bakteri
Gambar Sel Gabus
7
Tubuh organisme tersusun atas sel. Ada organisme
yang hanya terdiri atas satu sel adapula organisme yang
tersusun atas banyak sekali sel. Organisme yang terdiri atas
satu sel disebut organisme uniseluler, sedangkan
organisme yang tersusun atas banyak sel disebut organime
multiseluler.
Ukuran sel sangat bervariasi, ada yang hanya 1 –
10 mikron, misalnya sel bakteri, ada yang mencapai 30 –
40 mikron misalnya Protozoa. Adapula pula yang
mencapai beberapa sentimeter misalnya serabut kapas.
Meskipun jenis makhluk hidup diperkirakan 4 juta
jenis, namun demikian secara biokimia sel hanya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sel Prokariotik dan
sel Eukariotik. Prokarion (pro = sebelum; karyon = inti)
artinya sel yang intinya belum diselubungi oleh membrane,
sedangkan Eukarion (eu= sejati; karyon = inti) artinya sel
yang intinya telah diselubungi oleh membrane. Sehingga
sel prokariotik artinya sel yang bersifat prokarion,
sedangkan sel eukariotik artinya sel yang bersifat eukarion.
Selain tidak mempunyai membran inti sel prokariotik juga
tidak mempunyai sistem endomembran.
Gambar 1.2 Sapi adalah
organisme multiseluler
B Sel Prokariotik
Struktur sel prokariotik terdiri atas membrane plasma, nukleoid (DNA
dan RNA) , dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Karena sel prokariotik
tidak mengandung membrane inti maka bahan inti (DNA dan RNA)
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik
adalah tidak mempunyai sistem endomembran ( membrane dalam ) seperti
Retikulum Endoplasma dan Badan Golgi.
Sel prokariotik juga tidak mempunyai mitokondria dan kloroplas, tetapi
sebagai gantinya prokariotik mempunyai mesosom untuk organel penghasil
energi dan kromatofor sebagai pengganti kloroplas. Contoh dari sel prokariotik
adalah bakteri dan ganggang biru.
8
Gambar 1.3 Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Berikut ini adalah organel –organel yang ditemukan pada organisme
prokariotik:
1. Dinding sel
Dinding sel bersifat tetap (rigid) dan tersusun atas murein (peptidoglikan)
yang terdiri atas polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel berfungsi
sebagai pelindung dan transport materi keluar masuk sel melalui pori-
porinya.
2. Membran plasma
Membran plasma terdiri atas molekul lemak dan protein (lipoprotein).
Fungsinya sebagai pengatur lalu lintas molekul dari dan ke dalam sel.
3. Sitoplasma
Di dalam sitoplasma terdapat air, protein, lemak, mineral, dan enzim. Enzim
digunakanuntuk proses pencernaan secara ektrasel. Disamping itu enzim
digunakan untuk melakukan berbagai reaksi metabolisme.
4. Mesosom
Mesosom pelekukan membrane plasma ke dalam sel. Organel ini berfungsi
sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terbentuk pada dinding sel
yang baru hasil pembelahan biner sel bakteri. Pada membrannya terdapat
enzim pencernaan yang berfungsi untuk menghasilkan energi
9
5. Ribosom
Merupakan organel sangat kecil yang berfungsi
sebagai tempat sintesis protein. Diameternya
antara 15 – 20 nm (1 nanometer = 10 -9
meter).
Di dalam E.coli terdapat 15.000 butir ribosom
atau sekitar 25% dari massa bakteri.
6. DNA
DNA (Deoxiribonucleid Acid) merupakan suatu
senyawa yang tersusun atas gula deoksiribosa,
fosfat, dan basa nitrogen. DNA berfungsi
sebagai pembawa informasi genetik dari induk
kepada keturunannya, oleh karena itu DNA
disebut sebagai materi genetik.
E. coli mempunyai flagel
yang dapat meluncurkan
bakteri itu dengan kecepatan
30 mil per jam jika bakteri
diibaratkan sebagai manusia.
Setiap detik flagel dapat
menyebar dan bersatu
sehingga bakteri dapat
mengubah arah geraknya.
Info Bio
C Sel Eukariotik
Sel eukariotik yang akan dibahas pada bagian ini adalah sel hewan dan sel
tumbuhan. Perbedaannya dengan sel bakteri adalah pada sel bakteri intinya
belum mempunyai membran, sedangkan sel hewan dan sel tumbuhan intinya
sudah dilindungi oleh membran sel. Jumlah organel pada sel eukariotik lebih
banyak dan organelnya mempunyai sistem endomembran .
Berikut ini akan diuraikan organel organel yang terdapat organisme eukariotik.
1. Membran plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan
protein. Tebal membrane plasma antara 5-10 nm. Lapisan lemak terdiri atas
dua lapis yang terdapat pada bagian tengah membrane. Letak membran
7. RNA
RNA (Ribonucleid Acid) merupakan senyawa yang terdiri atas gula ribose,
fosfat, dan basa nitrogen. RNA ini merupakan hasil transkripsi (cetakan,
hasil kopian) dari DNA. Informasi dari DNA dibawa oleh RNA sebagai
kode dalam membentuk asam amino yang selanjutnya dirangkai untuk
membentuk protein.
10
dapat berupa fosfolipid (senyawa antara lemak dengan fosfat), glikolipid
(senyawa antara senyawa antara lemak dengan karbohidrat), dan sterol
(lemak alcohol; misalnya kolesterol)
Molekul protein terdapat pada bagian luar lapisan (protein perifer). Selain
protein perifer juga terdapat protein integral yaitu protein yang masuk
menembus lapisan lemak. Molekul lemak dan protein ini tidak statis
melainkan terus bergerak. Membran sel ini seperti benda cair yang di
dalamnya dan diatasnya terdapat molekul protein yang berenang-renang.
Itulah sebabnya molekul membran disebut sebagai‖ fluid mozaik membran‖
atau ―membrane mozaik cair‖.
Gambar 1.4 Model Fluid mosaik membran
11
Fungsi membran Sel
a. Sebagai pelindung isi sel
b. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul.
Membran plasma bersifat selektif permeable
artinya terdapat molekul –molekul tertentu
yang dapat melaluinya. Molekul-molekul ini
sangat penting untuk kehidupan sel.
c. Sebagai penerima rangsang dari luar (
reseptor)
Bagian yang berfungsi sebagai reseptor adalah
glikoprotein. Rangsangan dapat berupa
rangsangan kimia maupun rangsangan
mekanik. Rangsangan kimia misalnya
hormone dan racun. Sedangkan rangsangan
mekanik dapat berupa tusukan ataupun
tekanan.
Gambar 1.5 Struktur
sel eukariotik
Web Link
http://www.usoe.k12.u
t.us/curr/science/sciber
00/7th/cells/sciber/orgt
able.ht
2. Dinding Sel
Dinding sel hanya dimiliki oleh sel
tumbuhan. Dinding sel bersifat kaku dan
tersusun atas polisakarida. . Polisakarida
terdiri atas hemiselulosa dan pektin. Dinding
sel dibentuk oleh Diktiosom. Bersama
dengan vakuola dinding sel berperan dalam
memelihara turgiditas (kekakuan sel). Jika
tidak ada dinding sel, sel tumbuhan akan
mengempis dan kayu tidak dapat digunakan
untuk membentuk meja dan kursi.
Diantara dinding sel yang satu dengan sel
yang lain terdapat lamella tengah yang
banyak mengandung Kalsium dan
Magnesium. Sel-sel itu berhubungan satu
dengan yang lain melalui suatu struktur yang
disebut noktah. Struktur ini tidak mengalami
Gambar 1.6
Plasmodesmata
12
NAMA ORGANEL STRUKTUR FUNGSI
Nukelus Merupakan organel
terbesar didalam sel
Biasanya berbentuk
bulat atau oval dan
terletak di tengah
Terdapat kromosom,
nukeloplasma, dan
nekleolus
Nukleolus hanya
terbentuk pada saat sel
melakukan transkripsi
RNA.
Nukelolus bukan orga-
nel yang tetap, melain-
Pusat control sel
Pembawa informasi
genetik. Di dalam nu-
cleus terdapat DNA.
DNA membentuk
RNA pada saat proses
transkripsi. Kode ge-
netik yang dikopi
RNA dari DNA akan
diwaris-kan pada saat
pembe-lahan sel
Sangat berperan pada
saat pembelahan sel
penebalan sehingga sitoplasma dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lain
membentuk suatu penjuluran yang disebut Plasmodesmata.
Pada beberapa sel dinding sel yang tersusun atas selulosa mengalami
penambahan zat lignin yang keras dan kaku. Setelah dewasa umumnya sel-
sel tersebuta kan mati, tinggal dinding selnya yang keras dan tebal.
Kumpulan sel tersebut menjadi kayu. Misalnya sel-sel xilem yang terdapat
pada batang atau ranting. Padas sel-sel sklerenkim pengerasan ini akan
membentuk sel batu (sklereid), misalnya pada batok kelapa.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian cair yang terletak antara inti dan membrane sel.
Sitoplasma terdiri atas bagian yang cair yang disebut sitosol, sedangkan
bagian padat yang terdiri atas organel – organel. Sitosol mengandung air,
protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion. Sifat
sitosol dapat berubah – ubah karena mengandung protein.
Pada fase tertentu sitosol dapa berupa fase sol (cair) dan dapat juga berupa
fase gel (gelatin, agak padat). Sitoplasma yang dekat dengan membran
biasanya berbentuk sol, sedangkan yang terletak pada bagian lebih dalam
berada pada fase gel.
Selanjutnya untuk memahami struktur dan fungsi organel-organel sel dapat
dilihat dari table di bawah ini:
Tabel 1.1. Struktur dan Fungsi Komponen sel
Eukariotik
13
kan sebagai suatu tan-
da bahwa sel sedang
melakukan transkripsi
NAMA ORGANEL STRUKTUR FUNGSI
kan sebagai suatu tan-
da bahwa sel sedang
melakukan transkripsi.
Setiap sel umumnya
berinti satu kecuali Pa-
ramaecum yang berinti
dua, dan jamur yang
berinti banyak
Membrannya rangkap
dan berpori. Membran
luar berhubungan de-
dengan Retikulum
Endoplasma dan
akhirnya berhubungan
dengan membran sel
Pusat control sel
Pembawa informasi
genetik. Di dalam
nucleus terdapat
DNA. DNA memben-
tuk RNA pada saat
proses transkripsi.
Kode genetik yang
dikopi RNA dari
DNA akan diwaris-
kan pada saat pembe-
lahan sel
Sangat berperan pada
saat pembelahan sel
Retikulum Endoplasma Terdiri atas Retikulum
Endoplasma Kasar
(REK) dan Retikulum
Endoplasma Halus
(REH)
REK merupakan RE
yang permukaan mem-
brannya banyak ditem-
peli Ribosom, sedang-
kan REH permukaan-
nya tidak ditempeli
Ribosom
Memiliki banyak ben-
tuk (poliforfik)
Bayak terdapat pada
sel kelenjar
Memperluas permu-
kaan sitoplasma kare-
na membentuk jaring-
jarring/ jala
Menampung protein
hasil sintesis Ribo-
som untuk disalurkan
ke badan Golgi
(REK)
Mensintesis lemak
dan kolesterol REK
dan REH)
Detoksisifikasi racun
( RE di hati )
Transport molekul
antar organel
Ribosom
Tidak memiliki mem-
brane
Tersusun atas RNA-
ribosom (RNA-r) dan
protein
Terdiri atas dua unit,
besar dan kecil yang
bergabung menyerupai
angka delapan.
Ada yang menempel
pada RE, adapula yang
melayang-layang di
Mensintesis protein.
Ribosom yang me-
nempel pada RE
mensintesis protein
untuk disalurkan
keluar sel. Sedangkan
Ribosom yang bebas,
mensintesis protein
untuk digunakan
sendiri di dalam sel.
14
NAMA ORGANEL STRUKTUR FUNGSI
sitoplasma
Disintesis oleh nukle-
olus
Kompleks Golgi Terletak antara RE dan
sitoplasma
Pada sel tumbuhan di-
sebut diktiosom
Jumlahnya beragam,
bersambung-sambung-
an pada sel hewan, pa-
da sel tumbuhan tidak.
Merupakan organel
polimorfik, tersusun a-
tas membrane berben-
tuk kantong pipih, be-
rupa pembuluh,gelem-
bung kecil, atau ben-
tukan seperti mangkuk
Membentuk glikopro-
tein dengan menam-
bahkan glioksilat
pada protein
Sebagai organel
sekre-tori
Membentuk
glikolipid
Membentuk dinding
sel pada sel tumbuhan
Membentuk Lisosom
Lisosom Berbentuk kantung
kecil yang berisi
enzim hidrolitik yang
disebut Lisozim
Berfungsi dalam pen
cernaan intrasel,yai-
tu mencerna zat-zat
yang masuk ke
dalam sel
Bergabung dengan
vakuola makanan di
dalam sel untuk
mencerna makanan
Menghancurkan or-
ganel sel yang telah
rusak
Sebagai sel fagosit
misalnya seldarah
putih
Sentriol
Hanya dapat dilihat
ketika sel membelah
Terletak dekat denga
inti
Terdiri atas dua pe-
rangkat mikrotubulus
yang saling tegak lurus
Hanya ditemukan pada
sel hewan
Membentuk benang
spindle ketika sel
hewan melakukan
pembelahan
15
NAMA ORGANEL STRUKTUR FUNGSI
Mitokondria
Bentuknya beraneka-
ragam: bulat, oval,
silindris, seperti gada,
seperti raket, atau
tidak beraturan
Diameternya antara
0,5-1µm dengan pan-
jang antara 3-10 µm
Membrannya rangkap.
Membran luar mirip
dengan membran plas-
ma. Membran dalam
membentuk lekukan
kearah dalam disebut
Krista. Krista memper-
luas permukaan orga-
nel sehingga respirasi
berlangsung lebih
efektif
Menghasilkan ATP
sebagai dengan
melakukan respirasi
sel
Reaksi respirasi yang
berlangsung di dalam
mitokondria adalah
reaksi dekarboksilasi
oksidatif, siklus
Krebs dan transfer
elektron.
Mikrotubulus dan mikrofilaman
Mikrotubulus berben-
tuk tabung – tabung
kecil yang panjangnya
mencapai 2,5 µm dan
diameter 25 nm
Tabung-tabung protein
penyusun mikrotubu-
lus itu dikenal sebagai
protein tubulin
Mikrofilamen berben-
tuk benang halus, tipis,
memanjang
Mikrofilamen tersusun
atas protein aktin dan
myosin
Mikrotubulus ber-
fungsi dalam pem-
bentukan benang
spindle pada saat sel
membelah
Mikrotubulus berpe-
ran dalam pemben-
tukan sentriol, silia
dan flagella
Mikrofilamen berpe-
ran dalam kontraksi
sel dan membentuk
rangka di dalam sel
Pada Protozoa mikro-
filamen berperan da-
lam pembentukan
pseudopodia, gerakan
sel, dan gerakan sito-
plasma
16
NAMA ORGANEL STRUKTUR FUNGSI
Plastida Organel yang hanya
terdapat pada sel
tumbuhan
Plastida ada yang
berwarna (kromoplas)
dan ada yang tidak
berwarna (leukoplas)
Plastida ada yang
mengandung amilum
(amiloplas) ada yang
mengandung klorofil
(kloroplas)
Amiloplas berfungsi
menyimpan amilum
Kloroplas berperan
dalam proses
fotosintesis
Vakuola Vakuola merupakan
organel yang bersifat
menetap
Hanya terdapat pada
sel tumbuhan
Dibatasi oleh suatu
membrane yang
disebut tonoplas
Sebagai tempat
untuk menyimpan
cadangan makanan,
pigmen, dan minyak
atsiri serta tempat
menimbun sisa
metabolisme
Perbandingan antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Gambar 1.7 Sel Hewan
Gambar 1.8 Sel Tumbuhan
D
17
Tabel 1.2 di bawah ini menunjukkan perbandingan antara sel hewan dansel tumbuhan
selengkapnya
NO Struktur Sel Sel Hewan Sel
Tumbuhan
1 Ukuran
Umumnya lebih kecil
daripada sel tumbuhan
Umumnya lebih
besar daripada sel
hewan
2 Bentuk
Tidak tetap misalnya pada
sel fagosit darah putih. Atau
bersifat tetap misalnya sel
neuron motorik
Bentuknya tetap
3 Dinding sel Tidak ada Ada
4 Organel sel:
a. Nukleus Ada Ada
b. Retikulum
Endoplasma
Ada Ada
c. Ribosom Ada Ada
d. Badan mikro
(1) peroksisom Ada Ada
(2) glioksisom Tidak Ada Ada
e. Komplek Golgi Ada ( diktiosom) Ada
f. Mitokondria Ada Ada
g. Lisosom Ada Tidak ada
h. Sentriol Ada Tidak ada
i. Plastida Tidak ada Ada
5 Vakuola Kecil / tidak ada Ada
6 Silia dan Flagela
Beberapa sel hewan
memilki misalnya sel epitel,
sel sperma
Tidak ada
7 Penyimpanan makanan Makanan disimpan dalam
bentuk glikogen
Makanan
disimpan dalam
bentuk amilum
Web Link
http://cellsalive.com/cells/plantcell.htm
http://cellsalive.com/cells/animalcell.htm
18
Brain
Teaser
1. Apakah perbedaan antara
kromosom dan kromatin
2. Lebih banyak manakah
mitokondria di sel aktif
misalnya sel syaraf, atau sel
pasif misalnya sel tulag?
3. Apakah organel penghasil
energy pada sel prokariotik?
Terbentuk dari apakah
organel tersebut?Apakah
perbedaannyadengan
mitokondria?
E
Hubungan antara Banyaknya Organel tertentu dengan
Fungsi Khusus dari Suatu Sel
Banyaknya suatu organel di dalam suatu sel sangat bervariasi tergantung
pada fungsi sel tersebut. Di dalam menjalankan fungsinya ada sel yang bertugas
sebagai sel kelenjar, sel yang selalu aktif melakukan kegiatan, atau sel-sel yang
selalu aktif melakukan pembelahan.
Tabel di bawah ini menunjukkan variasi penyebaran jumlah organel pada
sel-sel yang mempunyai fungsi khusus
Info Bio
Penebalan dinding sel dapat terjadi
secara aposisi dan intersusepsi
1. Penebalan aposisi terjadi bila
penambahan materi dinding baru
(dilapiskan) pada materi dinding
lama
2. Penebalan intersusepsi terjadi bila
materi dinding baru disisipkan
diantara materi dinding lama
Sel Fungsi Distribusi Organel
Sel sperma Diperlukan untuk
berenang menuju
ovum melewati Tuba
Fallopii. Selama
fertilisasi sebuah
sperma akan
bergabung dengan
sebuah ovum untuk
membentuk zigot
Mitokondri a
merupakan organel
terbanyak karena
diperlukan untuk
meghasilkan energy
untuk pergerakan
19
Sel Fungsi Distribusi Organel
Otot yang
digunakan oleh
insekta dan burung
Kontraksi dan relaksasi
untuk menggerakkan
sayap selama terbang
Mitokondria diperlukan
untuk menghasilkan
nergi selama terbang
Sel hati Metabolisme
karbohidrat dan lemak
Detoksifikasi racun
Sintesis protein plasma
dan kolesterol
Mitokondria sebagai
penghasil ATP
Retikulum endoplasmic
kasar dan badan golgi
Sel Pankreas Sintesis dan sekresi
enzim dan hormon
Retikulum endoplasma
kasar
Badan golgi
Mitokondria
Sel Maristematik Aktif membelah untuk
membentuk sel baru
Mitokndria sebagai
penghasil energy untuk
pembelahan
Badan golgi untuk
menghasilkan
polisakarida sebagai
pembentuk dinding sel
Palisade dan
jaringan spongosa Melaksanakan
fotosintesis
Kloroplas
Web Link:
Untuk melihat sel hewan dan sel
tumbuhan silakan kunjungi:
http://cellsalive.com/cells/animal
cell.htm
Mitokondria juga disebut sebagai “
power house” suatu sel
Sentriol mungkin tidak ada pada
tumbuha tingkat tinggi. Sentriol
terdapat pada gamet tumbuhan
tingkat rendah
20
F Transport Lewat Membran
Membran sel berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat,dengan demikian
sel akan mendapatkan pH yang sesuai, konsentrasi zat terkendali, dan sel akan
mendapatkan ion-ion yang diperlukan serta membuang zat yang sudah tidak
terpakai. Semua pengntrolan itu tergantung dari peran membrane sel.
Lalu lintas molekul melewati membrane sel ada
dua macam yaitu transport aktif dan transport pasif.
1. Transport Pasif adalah perpindahan molekul
pada membrane sel tanpa memerlukan energi.
Perpindahan molekul terjadi secara spontan
karena adanya perbedaan konsentrasi di dalam
sel dan di luar sel. Contohnya adalah diffuse dan
osmosis
2. Transport aktif adalah perpindahan molekul
Gambar 1.9 Peristiwa difusi
yang melewati membrane dengan menggunakan energy. Perpindahan molekul
dapat terjadi meskipun harus berlawanan gradient konsentrasi. Contoh transport
aktif adalah ompa Na+ dan K+, endositosis dan eksositosis
1. Difusi
Diffusi adalah peristiwa penyebaran molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah tanpa menggunkan energy. Molekul-molekul tersebut
dapat berdifusi sampai akhirnya diperoleh kerapatan molekul yang merata
dalam suatu ruangan. Contoh peristiwa ini adalah bila ada salah seorang
siswa yang menyemprotkan parfum di salah satu pojok kelas maka setelah
selang beberapa waktu bau parfum akan menyebar ke seluruh ruangan.
Misalnya ada air murni (A) dicampur dengan larutan gula 50% (B). Sebut
saja larutan yang terbentuk adalah C, maka akan terjadi difusi air dari A ke
B, serta difusi gula dari B ke A. C adalah larutan yang homogen dengan
konsentrasi gula 25%. Air dan molekul atau zat tertentu dapat keluar masuk
sel tanpa memerlukan energy. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi
sel.
21
2. Osmosis
Berbeda dengan difusi, pada osmosis
terjadi perpindahan molekul dari kerapatan
tingi ke tingkat kerapatan rendah melalui suatu
membrane, atau dapat didefinisikan bahwa
osmosis adalah difusi lewat membran. Tidak
semua ion dapat melewati membrane sel,
karena membrane sel bersifat selektif
permeable.
a. Zat yang dapat melewati membrane sel
Gambar 1.10 Peristiwa
osmosis
Zat tertentu yang dapat melewati membrane antara lain: molekul asam
amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana, dan air. Zat yang
merupakan elektrolit lemah lebih cepat melewati membrane daripada
elektrolit kuat. Berikut adalah ion-ion yang dapat melewati membrane
dari yang paling cepat hingga yang paling lambat: Na+, K+, I-, Cl-,
Ca2+, Mg 2+, SO42-, Fe3+. Dikatakan membrane bersifat permeable
terhadap zat tersebut.
b. Zat yang tidak dapat melewati membrane sel
Zat yang tidak dapat melewati membrane umumnya bermolekul besar
dan zat-zat yang mudah larut dalam pelarut organic. Dikatakan
membrane bersifat impermeable terhadap zat tersebut.
Oleh karena membrane bersifat permeable terhadap zat tertentu dan
impermeable terhadap zat yang lain maka dikatakan membrane bersifat
semi permeable atau selektif permeable.
Contoh:
1. Seandainya di ruangan A terdapat laritan Na+ 30% sedangkan di B tidak,
maka kerapatan air di A 70% dan Na30%. Karena membrane permeable
terhadap Na+, maka Na+ akan berosmosis dari A ke B, sedangkan air
akan berosmosis dari B ke A. Kerapan kedua macam zat tersebut pada
kondisi akhir sama yaitu konsentrasi air 35% dan Na+ 15%.
2. Ruangan A dan B dibatasi membrane semipermeabel. Di Ruangan A ada
larutan gula 20%, sedangkan di B ada lartan gula 10%. Sehingga
kerapatan air di A adalah 80%, sedangkan di B kerapatan airnya 90%.
Menurut keten-
22
larutan gula 20%, sedangkan di B ada lartan
gula 10%. Sehingga kerapatan air di A
adalah 80%, sedangkan di B kerapatan
airnya 90%. Menurut ketenentuan zat akan
mengalami osmosis dari kerapatan tinggi ke
kerapatan rendah melewati membrane.
Seharusnya akan terjadi perpindahan
molekul gula dari A ke B, tetapi karena
membrane impermeable terhadap gula maka
gula tidak dapat melewati membrane. Air
dapat melewati membrane dari B ke A
sampai tercapai kesetimbangan. Osmosis itu
akan terhenti jika kerapatan di A dan B
sama yaitu kerapatan air 85% dan kerapatan
gula 15%.
Air 80% Air 90%
Gula 20% Gula 10%
Diskusi
Coba jelaskan
bagaimanakah telur yang
direndam dalam larutan
garam akan menjadi asin?
Bagaimana jika telur
direndam dalam air gula?
Plasmolisis, Krenasi, dan Lisis
Proses osmosis kadang-kadang membahayakan untuk sel yang
sitoplasmanya pekat (kerapatan airnya rendah) . Kondisi sel yang demikian
bila berada pada keadaan air yang hipotonik akan kemasukan air hingga
tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan ini dapat menimbukan sel
menggembung dan akhirnya pecah. Keadaan inilah yang disebut lisis, yaitu
hancurnya sel karena rusakknya atau robeknya membrane plasma.
Sebaliknya jika sel tersebut tenggelam dalam larutan yang hipertonik
maka air di dalam sel akan berosmosis keluar sel hingga akhirnya sel akan
keriput. Keadaan ini yang disebut krenasi.
Padas el tumbuhan keluarnya air dari sitoplasma keluar sel
menyebabkan sitoplasma mengecil, Akibatnya sitoplasma akan terlepas dari
dindingnya . Peristiwa lepasnya membrane plasma dari dindingnya disebut
plasmolisis. Dalam kondisi yang parah plasmolisis dapat menimbulkan
kematian pada tumbuhan.
23
3. Difusi Terfasilitasi
Difusi yang terjadi di dalam sel akan dipermudah dengan adanya protein
pada membrane. Misalnya yang terjadi pada waktu proses pengangkutan
glukosa dari lumen usus ke dalam pembuluh darah usus halus. Glukosa tidak
dapat secara spontan masuk ke dalam usus tanpa adanya protein pembawa.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Mula-mula molekul glukosa diikat
oleh protein pembawa yang terdapat di membrane sel. Selanjutnya protein
pembawa mengalami perubahan konformasi dan mendorong glukosa masuk
ke dalam sel. Setelah itu protein pembawa kembali pada kondisi semula.
4. Pompa Natrium dan kalium
Untuk mengangkut kedua macam ion tersebut sel memerlukan energy,
oleh karena itu proses ini disebut transport aktif. Pada transport aktif zat dapat
berpindah pada konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Jadi perjalanan
molekul dapat melawan gradient konsentrasi.
Gambar 1.11 Plasmolisis dan Lisis
24
Ion K+ penting untuk mempertahankan kegiatan listrik di dalam sel syaraf
dan memicu transport aktif zat-zat lain. Meskipun ion K+ dan Na+ dapat
melewati membrane, karena kebutuhan akan ion K+ tinggi, maka diperlukan
lagi ion K+ ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ . Konsentrasi ion K+ di luar
sel rendah, dan di dalam sel tinggi. Sebaliknya konsentrasi ion Na+ di dalam
sel rendah dan diluar sel tinggi. Bila terjadi proses osmosis maka akan terjadi
aliran ion K+ dari dalam keluar sel, dan Na+ dari luar ke dalam sel. Akan tetapi
yang terjadi tidaklah demikian karena perjalanan ion-ion itu melawan gradient
kadar, yaitu pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na+ . Untuk melalukan ini
diperlukan energy dengan menggunakan ATP dan protein membrane. Setiap
pengeluaran 3 ion na+ diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel.
Peristiwa ini disebut pompa Natrium-Kalium. Zat-zat yang dapat diangkut
dengan peristiwa transport aktif misalnya gula, protein, enzim, dan hormone.
Gambar 1.12 Pompan Ion Natrium dan kalium
25
5. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis artinya pemasukan zat ke dalam sel. Sedangkan eksositosis
artinya pengeluaran zat dari dalam keluar sel. Pada peristiwa ini juga
diperlukan energy dan melawan gradient kadar. Contoh endositosis adalan
fagositosis dan pinositosis. Pada fagositosis membrane plasma membungkus
partikel dari lingkungan luar dan menagkapnya dalam suatu vakuola makanan.
Vakuola kemudian menyatu dengan lisosom membentuk heterofagosom dan
lisosom mencerna / menghancurkan partikel tersebut. Contoh peristiwa ini
adalah sel amuba dan sel darah putih yang memakan bakteri. Sel-sel tersebut
membungkus bakteri dan menangkapnya dalam suatu vakuola makanan.
Selanjutnya bakteri akan dicerna oleh lisosom. Sedangkan Pinositosis adalah
peristiwa sel memakan zat cair. Sel mengelilingi setetes cairan dan membentuk
sebuah gelembung. Cairan yang dimakan itu dimasukkan ke dalam vakuola
makanan.
Contoh eksositosis adalah pengeluaran zat dari sel-sel kelenjar pada
peristiwa sekresi. Misalnya sel-sel penghasil enzim pencernaan makanan
mensekresikan enzim itu ke dalam usus. Caranya, enzim-enzim itu dimasukkan
ke dalam vakuola atau kantung-kantung kecil. Vakuola itu menuju ke tepi sel,
membrannya membuka dan keluarlah enzim-enzim tersebut dari sel. Proses ini
memerlukan energy sel. Tanpa energi sel tidaka akan mampu
mengeluarkannya.
Gambar 1.13 Eksositosis dan endositosis
26
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan
sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA,
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa
buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel
kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik
yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh)
ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak
gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan
dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya
membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan
biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi,
kemoterapi dan/atau radiasi.
Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker
adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.
Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila
6. Pentingnya Proses Transport Membran dalam Kehidupan
Pengetahuan tentang transport membrane sangat penting dalam dunia
pertanian. Para petani yang memberikan dosis pupuk berlebihan malah tidak
berdampak baik pada tanaman. Penyemprotan pupuk daun yang melebihi dosis
pada tanaman anggrek akan mengakibatkan daun layu dan mati. Hal ini
berkaitan dengan pengetahuan tentang transport pasif. Bila dosis berlebihan
maka akan menimbulkan kondisi lingkungan yang hipertonik pada sel tanaman,
akibatnya akan terjadi plasmolisis dan akhirnya tanaman mati.
Selain itu pengetahuan tentang transport pasif diperlukan dalam proses
penentuan formula pupuk. Dengan pengetahuan ini macam zat yang digunakan
sebagai nutrient makanan berupa ion-ion yang mudah masuk ke dalam sel
tanaman. Zat-zat organic seperti gula dan protein tidak akan masuk ke dalam
sel tanaman karena sel tanaman bersifat inpermeabel terhadapa zat tersebut.
Zat tersebut justru akan memicu plasmolisis dan akhirnya mematikan tanaman.
G Sel Kanker
27
perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan
faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat
menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya.
Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang
tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak
bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya
ataupun bermetastasis.
Mendiagnosa kanker
Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau
melalui "screening". Kedua ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang
biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak
sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan.
Riset kanker
Riset kanker merupakan usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk
memahami proses penyakit dan menemukan terapi yang memungkinkan.
Meskipun pemahaman kanker memiliki tumbuh secara eksponen sejak dekade
terakhir dari abad ke-20, terapi baru yang radikal hanya ditemukan dan
diperkenalkan secara bertahap.
Penghambat tyrosine kinases (imatinib dan gefitinib) pada akhir 1990-an
dianggap sebuah terobosan utama; mereka mengganggu terutama dengan
protein tumor-tertentu. Antibodi monoclonal telah terbukti sebuah langkah
besar dalam perawatan oncological.
28
PRAKTIKUM 1.1 Pengamatan Sel Hewan
Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel
kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri.
Pendekatan keterampilan proses
Tujuan : Setelah melakukan kegiatan diharapkan siswa dapat menunjukkan
bagian-bagian sel berdasarkan hasil pengamatan dengan
membandingkannya dengan gambar/ foto sel literature
29
Alat dan Bahan:
1. Mikroskop, gelas benda, gelas penutup, tusuk gigi, pipet
2. sel hewan/ manusia, biru metilen sebagai pewarna
3. gambar/ foto sel
4. biakkan protozoa (cara membuat biakan dapat dilihat pada buku 1B)
Langkah Kerja
1. Sediakan gelas benda yang bersih, letakkan di atas meja, kemudian tetesi
dengan tetes biru metilen.
2. Bukalah mulutmu. Dengan menggunakan tusuk gigi, koreklah secara hati-
hati epitel pipi sebelah dalam (kuit luar rongga mulut pada bagaian pipi
sebelah dalam). Hati-hati jangan sampai terluka.
3. Masukkan epitel pipi itu kedalam setetes biru metilen di atas gelas benda
tadi, tutup dengan gelas penutup kemudian amatilah di bawah mikroskop.
4. Tentukan: membrane sel, sitoplasma, inti sel. Apa warna inti sel setelah
diberi metilen biru?
5. Gambarlah 2 atau 3 sel dan beri keterangan.
6. Ukur berapa diameter sel epitel pipi. Untuk mengukur diameter sel di
mikroskop cahaya diperlukan micrometer okuler dan micrometer objektif.
Mula-mula pasang mirkometer okuler pada lensa okuler. Kalibrasikan
setiap unit skala di mikrometer okuler dengan skala di micrometer objektif
(micrometer objektif sudah ditentukan ). Mikrometer okuler yang sudah
dikalibrasi siap digunakan.
7. Sediakan kaca benda yang bersih, tetesi dengan 1-2 tetes biakan protozoa
dan tutup dengan kaca penutup.
8. Carilah protozoa yang diamati.
9. Pelajari organel-organel yang terdapat di dalam sel protozoa dan tentukan:
membrane sel, sitoplasma, inti dll.
10. Gambar dan beri keterangan.
11. Ukur berapa diameter sel protozoa dibandingkan ukurannya dengan sel
epitel pipi.
Pertanyaan:
1. Dapatkah kalian mengamati adanya ribosom, mikrokondria, lisosom, RE,
dan system endomembran yang lain? Mengapa demikian?
30
PRAKTIKUM 1.2 Pengamatan Sel Tumbuhan
Pendekatan keterampilan proses
Tujuan : Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan
hasil pengamatannya.
Alat dan Bahan : 1. Mikroskop 4. pipet
2. gelas benada 5. Sel tumbuhan/ kult bawang
3. gelas penutup merah
Langkah Kerja:
1. Sediakan gelas benda yang bersih, kemudian beri setetes air bersih dengan
pipet.
2. Dengan menggunakan jari, kupaslah bawang merah yang berwarna ungu
hingga diperoleh kulit tipis (seperti kulit ari) yang disebut sebagai epidemis.
(Pilih kulit bawang merah yang masih segar, bukan kulit yang kering).
3. Letakkan epidemis tersebut segera (jangan sampai kering) di atas setetes air
pada gelas benda, kemudian tutup dengan penutup; kemudian amati dengan
mikroskop.
4. Tentukan bagian-bagian sel : dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti,
vakuola; apakah kamu dapat mengamatinya?
5. Gambar dua atau tiga sel dan beri keterangan.
6. Ukur panjang dan lebar sel.
Pertanyaan:
1. Apakah struktur sel tumbuhan yang kalian amati sama dengan yang terdapat
pada gambar/ foto di literature?
Menagapa terdapat perbedaan?
Dalam hala apakah perbedaan itu?
2. Apakah kalian dapat mengamati adanya vakuola? Mengapa?
3. Apakah persamaan dan perbedaan sel yang kalian amati dengan gambar/
foto sel di literature?
4. Apakah ada perbedaan ukuran sel hewan?
31
PRAKTIKUM 1.3 Osmosis
Pendekatan Inkuiri
Tujuan : Mengamati proses osmosis.
Alat dan Bahan: 1. Kentang atau wortel 4. silet
2. Larutan yodium 1 %, 10 %, 100 % 5. penggaris
3. 3 buah beaker glass (gelas kimia) 5,0 ml
Cara Kerja
1. Potonglah kentang/ wortel menjadi 15 kubus yang masing-masing berukuran 1
x 1 x 1 cm.
2. Siapkan 3 buah beaker glass 50 ml, lalu berilah kode A, B, C.
3. Tuangkan larutan yodium 1 % ke dalam beaker glass A, larutan yodium 10 %
ke dalam beaker glass B, larutan yodium 100 % ke dalam beaker glass C.
4. Masukkan 5 buah kubus kentang/ wortel ke dalam tiap-tiap beaker glass.
5. Pada interval 5 menit, keluarkan sebuah kubus kentang/ wortel dari tiap-tiap
beaker glass dan potonglah menjadi 2 bagian dengan memakai silet.
6. Ukurlah jarak larutan yodium yang masuk ke dalam kubus tersebut dengan
mengukurnya mulai dari tepi irisankubus menuju ke daerah tengah yang masih
dapat teramatiwarna larutan yodiumnya.
2 Apa perbedaan struktur antara sel manusia / hewan dan sel tumbuhan dari
hasil pengamatanmu?
3. Berdasarkan teori yang telah kamu ketahui, apa sajakah perbedaan antara sel
hewan dan sel tumbuhan? Buatlah table perbedaannya!
4. Apaka ada perbedaan ukuran sel tumbuhan dengan sel hewan? Jelaskan
jawabanmu.
32
PRAKTIKUM 1.4 Pengamatan Plasmolisis dan Krenasi
7. Hitunglah jarak rata-ratanya selama waktu 25 menit.
Pertanyaan:
1. Apa yang terjadi pada kentang/ wortel pada tiap-tiap beaker glass? Menaga
demikian?
2. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan diatas.
Pendekatan keterampilan proses Inkuiri
Tujuan : Siswa dapat menjelaskan proses plasmolisis dan krenasi.
Alat dan Bahan: 1. Mikroskop 6. Sel daun Tinea versicolor (bisa
2. Gelas benda (bisa juga daun kana ungu)
3. Gelas penutup 7. Larutan gula 10 %
4. Jarum bersih 8. Alkohol 70 %
5. Sel darah merah.
Langkah Kerja:
A. Krenasi
1. Sediakan gelas benda bersih, beri setetes air dengan pipet.
2. Bersihkan salah satu ujung jari tanganmu dengan alcohol 70 % dengan
menggunakan kapas.
3. Tusuk ujung jari tersebut dengan jarum yang dibersihkan dengan alcohol
70 %.
4. Ambil setetes darah dan letakkan di atas gelas benda, dan tutup dengan
gelas penutup.
5. Setelah selesai , luka di ujung jari diberi alcohol 70 % dengan kapas, agar
tidak terjadi infeksi.
6. Periksa sel-sel darah merah dengan mikroskop. Gambar bentuk sel darah
merah yang kamu lihat.
7. Beri setetes larutan gula 10 % di tepi gelas penutup, sedangan di tepi yang
lain isap dengan kertas pengisap agar medium di dalamnya berganti.
33
8. Segera amati perubahan yang terjadi. Gambarlah bentuk yang kamu lihat.
Jka bentuk sel tidak mengalami perubahan, tambahkan kepekatan Larutan
gula misalnya menjadi 15 %.
Pertanyaan:
a. Menagapa bentuk sel mengalami perubahan? Jelaskan terjadinya
peristiwa tersebut.!
b. Gambarlah dengan skema!
c. Misalkan laruan gula yang digunakan dibuat bertingkat mulai dari 0 %, 5
%, 10 % dan 15 %. Larutan gula tersebut diunakan untuk mencari kadar
yang menyebabkan terjadinya krenasi pada sel darah merah.
1) Manakah yang termasuk variabel bebas?
2) Manakah yang termasuk vaiabel terkendali?
3) Manakah yang termasuk variabel terikat?
4) Bagaimanakah judul experiment ni?
5) Bagaimanakah rumusan hipotesisnya?
B. Plasmolisis
1. Sediakan gelas benda bersih, beri setetes air dengan pipet.
2. Ambil daun T, versicolor (tanaman hias, daun mirip pandan, warna permukaan
bawah daun ungu, jika tidak ada ambil daun bunga kana ungu).
3. Kelupas epidemis bawahnya, hingga beberapa sel di dalamnya terbawa.
Caranya patahkan daun tersebut, dengankuku kelupaslah bagian epidemis
tersebut, tarik hinga diperoleh selapis sel epidemis, kemudian segera letakkan
di atas setetes air agar tidak mengering . Tutup dengan gelas penutup.
4. Amati dengan mikroskop dan gambarlah dua atau tiga sel yang jelas benar
strukturnya.
5. Dari tepi gelas penutup, teteskan larutan gula dengan pipet. Dari tepi yang lain,
isap air dengan kertas isap, agar terjadi pergantian medium.
6. Amati sel yang telah digambar tadi. Apakah terjadi plasmolisis? Jika terjadi
plasmolisis, akan tampak ruangan antara isi sel dengan dinding sel yang
semakin meluas. Warna isi sel menjadi semakin ungu.Gambarlah!
Pertanyaan:
a. Apakah plasmolisis itu?
b. Bagaimana proses terjadinya plasmolisis pada sel-sel yang kalian amati
tersebut?
c. Tanaman pot yang disiram dengan larutan gula berkonsentrasi tinggi akan
mati. Jelaskan alasannya!
34
1. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kegiatan hidup.
2. Sel disebut sebagai satuan struktural dan fungsional makhluk hidup.
3. Sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
4. Sel prokariotik tidak mempunyai membran nukleus dan sistem
endomembran. Sel eukariotik mempunyai membran nukleus dan sistem
endomembran.
5. Struktur sel prokariotik (bakteri E. coli): dinding sel, membran sel,
sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, RNA.
6. Struktur sel eukariotik: dinding sel (pada tumbuhan)/ membran sel,
sitoplasma, mitokondria, kloroplas (pada tumbuhan), kompleks Golgi,
retikulum endoplasma, membran inti, nukleoplasma, lisosom (pada hewan),
sentriol (pada hewan), ribosom, dan vakuola (pada tumbuhan, berukuran
besar).
7. Membran plasma atau membran sel tersusun atas dua lapis molekul lemak
dan di sebelah luamya masing-masing ada lapisan molekul perifer.
Berdasarkan model "membran mosaik cair", molekul lemak dan protein
senantiasa bergerak, tidak menetap.
TUGAS
Buatlah bagan/ skema perbandingan system transport pada membrane sel
secara:
Difusi
Osmosis
Transport aktif
Endositosis
eksositosis
Ringkasan
d. Tanaman pot yang disiram dengan larutan gula berkonsentrasi tinggi akan
mati. Jelaskan alasannya!
35
Membran sel berfungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat-zat,
sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
9. Sitoplasma tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam
lemak, gula, serta ion-ion. Sitoplasma merupakan koloid, dapat berubah dari
fase sol ke gel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
10. Nukleus berbentuk bulat atau oval, memiliki membran rangkap, membran
luar berhubungan secara langsung dengan membran plasma melalui
retikulum endoplasma. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, yang di
dalamnya terdapat benang-benang kromatin yang terdiri atas DNA, RNA,
protein.
11. Di dalam nukleus kadang terbentuk nukleolus, sebagai tanda bahwa sel
sedang aktif melakukan transkripsi. Nukleus berfungsi: pengendali
kehidupan sel, pengatur pembelahan sel, pengatur pewarisan sifat.
12. Sentriol hanya dapat dilihat pada saat sel hewan membelah, letaknya dekat
nukleus. Pada saat sel membelah, sentriol membelah diri, masing-masing
menuju ke kutub sel, mengeluarkan benang-benang spindel sebagai benang
yang menarik kromosom menuju ke kutub.
13. Retikulum endoplasma (RE) berbentuk benang-benang jala, hanya dijumpai
pada sel eukariotik, terdiri dari tubulus, vesikula, dan kantung-kantung pipih.
Tersusun atas protein dan lemak, seperti membran sel. RE merupakan
kelanjutan dari membran nukleus.
. Membran retikulum endoplasma kasar/berbintil ditempeli ribosom, sedangkan
RE halus tidak. RE berbintil sebagai tempat ribosom dalam sintesis protein.
RE halus dan berbintil berfungsi mensintesis lemak, dan menetralisir racun.
15. Ribosom terdiri dari unit kecil dan unit besar, yang masing-masing
berbentuk bulat;
dan tersusun dari protein dan RNA. Ribosom yang menempel pada
membran RE berfungsi mensintesis protein untuk dikeluarkan dari sel,
sedangkan yang melayang di sitoplasma memproduksi protein untuk sel.
16. Kompleks Golgi merupakan organel yang menampung dan mengolah
protein yang dihasilkan di RE. Protein yang dikeluarkan dari sel
"dibungkus" di dalam kantung-kantung sekresi, kantung tersebut menepi,
kemudian pecah., mengeluarkan protein ke luar sel.
36
EVALUASI
A. SOAL PILIHAN GANDA
01. Sel merupakan satu satuan fungsi makhluk hidup, artinya:
a. Semua sel mempunyai jumlah organel yang sama
b. Melakukan apa yang dilakukan oleh makhluk hidup
c. Makhluk hidup terdiri atas sel-sel
d. Semua jenis sel berfungsi sama
e. Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup
02. Sel merupakan satu kesatuan struktural makhluk hidup karena:
a. Struktur sel semua makhluk hidup sama
b. Setiap organel menyusun struktur mahluk hidup
c. Makhluk hidup terdiri atas sel-sel
d. Setiap organel mempunyai struktur yang sama
e. Struktur organel menentukan fungsinya
17. Lisosom berbentuk kantung kecil/ berisi enzim hidrolitik (lisozim). Lisosom
berfungsi mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel. Lisozim tidak
mencema sel jika membran pembungkusnya utuh; jika pecah, sel akan
tercerna. Peroksisom mencerna hidrogen peroksida.
18. Mitokondria memiliki membran rangkap, banyak dijumpai pada sel-sel yang
aktif. Fungsinya untuk menghasilkan tenaga. Membran dalam melakukan
pelipatan ke arah dalam membentuk krista. Cairan di dalamnya disebut
matriks.
19. Mikrotubulus merupakan penyusun benang spindel, sentriol, silia, flagela.
Struktumya terdiri dari protein tubulin. Mikrotubulus berperan dalam
pergerakan kromosom saat pembelahan dan pergerakan sel. Mikrofilamen
tersusun atas protein aktin dan miosin dan berperanan dalam gerakan sel,
gerakan sitoplasma, kontraksi otot, dan pembelahan sel.
20. Dinding sel tumbuhan tersusun atas hemiselulosa, bersifat kaku, dibentuk
oleh kompleks Golgi. Pada beberapa sel, dinding sel mengalami
penambahan zat lignin, mengeras menjadi kayu.
37
03. Retikulum endoplasma merupakan:
a. Organel terbesar dalam sitoplasma
b. Sepasang badan silindris yang saling tegak lurus
c. Organel kecil yang tersusun atas protein dan ARN
d. Sistem membran yang kompleks membentuk jaring-jaring
kerja dalam sitoplasma
e. Tempat sintesis protein dan lemak
04. Organel dibawah ini yang tidak dimiliki oleh sel eukariotik adalah ..
a. mesosom
b. ribosom
c. Kromosom
d. lisosom
e. Sentrosom
05. Organel yang dimiliki oleh sel hewan tetapi tidak dimiliki oleh sel
tumbuhan adalah ..
a. plastida, sentriol RE
b. vakuola, mitokondria, plastida
c. dinding sel, kromososm, vakuola
d. dinding sel, plastida, vakuola
e. inti, golgi, plastida
06. Hidrogen peroksida (H2O2) dipecah menjadi oksigen dan air oleh
enzim katalase yang terdapat pada organel..
a. peroksisom
b. lisosom
c. Mitokondria
d. glioksisom
e. RE
07. Membran sel adalah penting karena beberapa alasan, kecuali:
a. bersifat diferensial permeabel
b. mengendalikan pertukaran zata antar sel
c. pembatas antara sel dan lingkungannya
d. pembatas antara sitoplasma dan nukleoplasma
e. transport materi dari luar kedalam sel
08. Transport aktif merupakan transport yang ..
a. mengandalkan perbedaan konsentrasi larutan
b. berjalan kedua arah dan dipengaruhi muatan listrik
38
c. Mitokondria
d. glioksisom
e. RE
09. Membran sel adalah penting karena beberapa alasan, kecuali:
a. bersifat diferensial permeabel
b. mengendalikan pertukaran zata antar sel
c. pembatas antara sel dan lingkungannya
d. pembatas antara sitoplasma dan nukleoplasma
e. transport materi dari luar kedalam sel
10. Transport aktif merupakan transport yang ..
a. mengandalkan perbedaan konsentrasi larutan
b. berjalan kedua arah dan dipengaruhi muatan listrik
c. dipengaruhi ion Na dan K tanpa energi
d. berjalan dari konsentrasi tinggi ke rendah dengan memerlukan
e. memerlukan E untuk mengeluarkan/ memasukkan ion/ molekul
melalui membran sel
11. Organel sel tumbuhan yang perkembangannya dipengaruhi oleh
cahaya matahari adalah ..
a. nukleus
b. vakuola
c. Leukoplas
d. kloroplas
e. Amiloplas
12. Organel berikut terdapat dalam sitoplasma, kecuali ..
a. sentriol
b. golgi
c. sentromer
d. nucleolus
e. Vakuola
13. Sifat koloid protoplasma yang dapat berubah dari sol ke gel atau
sebaliknya, dimanfaatkan oleh amuba untuk ..
a. mengeluarkan enzim pencernaan
b. melakukan difusi dan osmosis oksigen
c. membentuk pseudopodia
d. mengedarkan protein dalam tubuh
e. melindungi diri dari bahaya mekanik
39
14. Peristiwa keluarnya air sel dari dalam sel, yang disebabkan sel
diletakkan dalam larutan yang hipertonik disebut...
a. silikosis
b. plasmolisis
c. Lisis
d. sitokinesis e.
e. deplasmolisis
15. Enzim pencerna yang belum aktif terdapat di dalam organel ..
a. ribososm
b. lisosom
c. Sentrosom
d. peroksisom
e. Glioksisom
B. SOAL MENJODOHKAN
Jodohkanlah soal dibawah ini dengan pilihan yang tepat:
1. Berfungsi sebagai penerima rangsang...
2. Polimorfik, detoksifikasi dalam sel hati ...
3. Lisosom paru-paru tidak dapat mencerna silikon...
4. Menghubungkan satu sel dengan sel yang lain...
5. Bagian luarnya bergabung dengan RE...
6. Menampung protein hasil sintesis Ribosom
7. Pengendali semua kegiatan sel ...
8. Mengandung enzim hirolitik...
9. Disebut Power house...
10. Menyimpan minyak atsiri..
11. Berperan dalam metabolisme lemak...
12. Berperan dalam kontraksi sel otot...
13. Hanya tampak ketika sel membelah..
14. Tampak ketika sel mengadakan transkripsi...
15. Pembawa informasi genetika...
40
2. Jelaskan peristiwa transport aktif diatas
a. membran plasma l. rematik
b. sitoplasma m. peroksisom
c. nukleus n. glioksisom
d. nukleolus o. mitokondria
e. sentriol p. mikrotubulus
f. RE q. mikrofilamen
g. Ribosom r. plastida
h. Kromoplas s. vakuola
i. Kompleks golgi t. plasmodesmata
j. Lisosom u. Dinding sel
k. Silikosis v. Kloroplas
C. SOAL ESSAY
1. Mengapa mitokondria lebih banyak terdapat pada sel aktif daripada
sel pasif?
41
2. Beri nama organel- organel sel dibawah ini:
3. Gambarlah bentuk sel yang mengalami krenasi !
42
2 Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan
Kompetensi dasar:
Mengidentikasi Struktur dan Fungsi jaringan Tumbuhan
Tujuan Pembelajaran :
1. Membedakan berbagai jaringan (epidermis, kolenkim, sklerenkim,
parenkim, xilem, floem & kambium) penyusun organ tumbuhan
2. Menunjukkan letak epidermis, kortek & stele
3. Mendiskripsikan fungsi masing-masing jaringan tumbuhan
4. Menggunakan pengetahuannya untuk pembudidayaan tanaman langka
melalui perbanyakan dengan biji, stek, cangkok.
43
A Pendahuluan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan merupakan dasar pengetahuan
bagi pemanfaatan tumbuhan untuk kehidupan manusia. Seperti pada hewan,
tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas
macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Pada tumbuhan dikenal ada 3 sistem jaringan, yaitu system jaringan
dermal (epidermis), system jaringan pembuluh (xylem dan floem) dan system
jaringan dasar (korteks, empulur). Ketiganya memegang peranan penting bagi
kelangsungan hidup tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang
terus menerus membelah. Sel meristem
biasanya sel muda dan belum mengalami
diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel
meristem misalnya berdinding tipis, banyak
mengandung protoplasma, vakuolanya kecil,
inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk
sel maristem umumnya sama ke segala arah,
misalnya seperti kubus.
Terdapat 3 macam jaringan merstem
berdasarkan letaknya yaitu: meristem apikal (di
ujung akar atau batang), meristem interkalar
(antara) terdapat diantara jarngan dewasa, dan
meristem lateral (samping) yang terdapat pada
Gambar 2.1 Struktur
jaringan meristem
Jaringan meristem
yang terus membelah
adalah meristem api-
cal (ujung) yang
membuat sumbu ta-
naman bertambah
panjang, dan meris-
tem lateral (cambium)
yang membuat tana-
man bert-ambah besar
B Macam Jaringan Tumbuhanen
44
a. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar.
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem
apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
Meristem primer dapat dibedakan berdasarkan letak perkembangan
sel yang berbeda. Di dekat meristem ujung terdapat promeristem dan
daerah meristematik yang terdiri atas sekelompok sel yang mengalamai
diferensiasi sampai pada tingkat tertentu. Di belakang promeristem
terdapat tiga jaringan meristem yaitu protoderma, prokambium, dan
meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prkambium akan
membentuk ikatan pembuluh primer (xylem primer dan floem primer) dan
kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang
mengisi empulur dan korteks seperti parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak
memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan
primer dan jaringan sekunder. Jaringan sekunder dibentuk oleh meristem
sekunder.
b. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal
dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan
jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Meristem
sekunder berkembang daringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi
dan spesialisasi (sudah berhenti pertumbuhannya) tetapi menjadi embrional
kembali.
Jaringan cambium yang terletak diantara berkas pengangkut
(xylem dan floem) pada batang tumbuhan dikotil merupakan meristem
cambium pembuluh dan cambium gabus.
Berdasarkan asal terbentuknya meristem dapat digolongkan menjadi 2
yaitu: meristem primer dan meristem sekunder.
45
sekunder. Jaringan cambium membelah kearah dalam membentuk xylem
sekunder, dan kearah luar membentuk floem sekunder.
Kegiatan jaringan meristem sekunder menimbulkan pertambahan
besar tubuh tumbuhan. Pertumbuhan tanaman karena pengaruh
pertumbuhan sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang
sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi
beberapa macam :
a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis letaknya paling luar,
menutupi permukaan tubuh tumbuhan.
Jaringan epidermis terdiri atas sel yang pipih
dan rapat. Bentuk jaringan epidermis
bermacam-macam. Pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan sekunder,
akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki
jaringan epidermis. Fungsi jaringan
epidermis untuk melindungi jaringan di
sebelah dalamnya, serta untuk pertukaran zat.
Jaringan epidermis dapat mengalami
modifikasi dan mempunyai fungsi khusus
sesuai dengan letaknya.
1) Epidermis Daun
Epidermis daun terletak pada
permukaan atas dan permukaan bawah.
Jaringan ini tidak berklorofil kecuali
pada sel penjaga di stomata. Stomata
Gambar 2.2
Epidermis Daun
Gambar 2.3
Epidermis Akar
46
adalah modifikasi dari epidermis yang
berfungsi sebagi tempat pertukaran gas.
Pada permukaan atas epidermis ada yang
dilapisi kutikula misalnya pada daun
nangka. Ada juga epidermis yang dilapisi
zat untuk melindunginya dari air,
misalnya daun pisang dan keladi.
2) Epidermis akar
Epidermis pada akar mengalami
modifikasi membentuk tonjolan/ juluran
yang disebut rambut akar. Rambut akar
berfungsi untuk difusi dan osmosis. Air
Gambar 2.4
Epidermis Batang
dan mineral yang diperlukan tumbuhan diserap melalui epidermis
akar.
3) Epidermis Batang
Pada batang epidermis mengalami modifikasi menjadi lapisan
tebal yang disebut kutikula. Kutikula membentuk bulu sebagai alat
perlindungan
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim terletak di sebelah
dalam jaringan epdemis sampai ke empulur.
Parenkim tersusun atas sel bersegi banyak.
Susunan selnya longgar sehingga terdapat
ruangan antar sel Jaringan parenkim dijumpai
pada kulit batang, kulit akar, daging, daun,
daging buah dan endosperm.
Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
Sel parenkim yang mengandung klorofil
disebut klorenkim, yang mengandung
rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh
tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan
parenkim.
Gambar 2.5
Klorenkim
47
c. Floem
Floem merupakan jaringan dewasa
yang kompleks. Floem berfungsi menyalurkan
zat hasil fotosintesis ke sluruh bagian tanaman.
Bentuk sel floem berupa pipa yang mempunyai
tapisan/ayakan pada bagian ujungnya. Bagian
sel ini disebut buluh tapis. Selain itu terdapat
sel pengiring yang berfungsi untuk membantu
pengangkutan zat.
Diantara pembuluh floem terdapat
jaringan parenkim yang disebut parenkim
floem. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut
floem yang berdinding tebal dan dilapisi lignin
dan pada sel tua tidak terdapat protoplasma.
Pada rami (Boehmeria nivea) floem tersebut
dapat digunakan sebagai tali.
d. Xilem
Xilem merupakan jaringan dewasa yang
kompleks. Xilem berfungsi menyalurkan air
dan garam mineral dari akar ke daun. Xilem
mempunyai dua tipe sel yaitu trakeid dan unsur
pembuluh. Keduanya merupakan sel mati.
Pada batang dewasa trakeid berupa tabung
panjang dan runcing dengan dinding sel
berlubang-lubang. Unsur pembuluh berupa
tabung yang saling berhubungan pada ujung-
ujungnya. Dinding sel xylem menebal dan
dilapisi oleh lignin.
Dinding sel xylem mengalami penebalan
berbentuk spiral, cincin, jala, atau tangga.
Xilem juga mengandung sel parenkim dan
serabut xylem yang fungsinya sama dengan
serabut floem.
Gambar 2.6 Sel – sel
floem
Web Link:
http://images.google.c
o.id/imgres?imgurl=ht
tp://www.steve.gb.co
m/images/science/phl
oem_pressure_flow.p
ng&imgrefurl
Gambar 2.7 Jaringan
Xilem
48
Tabel 2.1 Macam-macam Jaringan Dewasa dan Fungsinya pada Tumbuhan
No Nama
jaringan Letak
Sifat
Jaring
an
Macam sel Fungsi
1 Epidermis Permukaan
tubuh
tumbuhan
Primer,
hidup
Derifat
eepidermis
misalnya
stomata, dan
trikoma
Pelindung
jaringan
bagian dalam
e. Jaringan Penguat
Jaringan penguat disebut juga jaringan mekanik. Jaringan berguna
untuk mmperkokoh tegaknya tumbuhan. Ada dua macam jaringan penguat
yaitu sklerenkim dan kolenkim. Pada biji sklereid merupakan faktor yang
menyusun kulit biji.
Fungsi sklerenkim adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah
dewasa. Sklerenkim juga melindungi bagian-bagian lunak yang lebih
dalam seperti pada kulit biji jarak, kenari, dan tempurung kelapa.
f. Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau disebut periderm merupakan jaringan sekunder.
Jaringan ini menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal
akibat pertumbuhan sekunder. Periderm terlihat jelas pada tumbuhan
dikotil dan gymnospermae.
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen ( cambium gabus) yang
akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderm kearah dalam.
Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkim dibawah epidermis,
kolenkim, perisikel, atau parenkim floem tergantung spesies
tumbuhannya. Pada penambang bujur sel-sel felogen berbentuk segi empat
atau segi banyakdan bersifat meristematis. Sel gabus dewasa berbentuk
prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa
yang berlemak. Sel –sel feloderma menyerupai sel parenkim, berbentuk
kotak, dan hidup.
Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari
kekurangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber) lapisan gabus
dijadikan sebagai penutupbotol.
49
No Nama
jaringan Letak
Sifat
Jaring
an
Macam sel Fungsi
2 Parenkim Bagian dalam Primer,
hidup
Kebanyakan
berbentuk
isodiametris,
bersegi banyak
Pegisi organ
tubuh sebagai
jaringan dasar
3 Floem Pada batang
membentuk
berkas
sebelah luar
xilem
Primer
dan
sekund
er ada
yang
hidup
dan
mati
Pembuluh
tapis, sel
pengiring,
serabut floem,
parenkim
floem
Pengangkut
hasil
fotosintesis
4 Xilem Pada batang
membentuk
berkas di
sebelah
dalam floem
Primer
dan
sekund
er,
mati
Trakea
(pembuluh
kayu), trakeid,
serabut xylem,
parenkim
floem
Pengangkut
air dan garam
mineral
5 Kolenkim Lebih tepi
dibanding
sklerenkim,
dibawah
epidermis
Primer,
hidup
Bentuk bersegi
banyak dengan
penebalan
dinding tidak
merata
Penguat organ
yang masih
mengalami
perkembanga
n ( muda)
6 Sklerenki
m
Lebih dalam
disbanding
kolenkim,dap
at berada di
tepi atau
agak dalam
pada organ
Primer,
dewasa
, mati
Bentuk serabut
disebut serabut
serabut
sklerenkim;
bentuk pendek
dan bulat
disebut
sklereid
Pelindung
organ muda
dan tua
50
No Nama
jaringan Letak
Sifat
Jaring
an
Macam sel Fungsi
7 Gabus Permukaan
tubuh
tumbuhan
Sekund
er, sel
dewasa
felem
mati;
felogen
dan
feloder
m
hidup
Terdiri dari
felem, felogen,
feloderm
Pengganti
epidermis
sebagai
pelindung
jaringan di
sebelah dalam
Proses Pengangkutan pada Tumbuhan C
1. Pengambilan zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang
diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa:
-O2 dan CO2 dari udara diambil melalui daun, air dan mineral dari dalam
tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar.
Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh
permxkaan tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari
lingkungan dilakukan dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.
2. Pengangkutan air dan mineral
a. pengangkutan ekstravaskular, yaitu pengangkutan yang terjadi di luar
berkas pengankut. Pengankutan ini terjadi pada akar dimulai dari bulu
akar→epidermis→korteks→endodermis→perisikel, terus ke xylem akar.
Pengangkutan ini dibedakan menjadi:
1) jalur simplas, transpor melewati plasmodesmata.
2) jalur apoplas, transpor melewati dinding serta ruang antarsel.
51
b. Pengangkutan Intravaskuler
Yaitu pengangkutan yang berlangsung dalam berkas pengangkut.
Dalam pengangkutan air, air diangkut dari xylem akar ke xylem batang dan
diteruskan ke daun. Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis melalui
pembuluh tapis atau floem. Tenaga yang menyebabkan terjadinya
pengangkutan ini ialah:
1) Tekanan akar, timbul karena pergerakan air secara osmosis, ketika bulu
akar menyerap air dari dalam tanah.
2) Daya kapilaritas, terjadi karena daya dorong, hidrasi pada dinding
xylem dan daya kohesi air.
3) Daya isap daun, ditimbulkan oleh adanya transpirasi dari daun dan
fotosintesis.
3. Pengangkutan hasil fotosintesis melalui pembuluh Tapis (Floem)
Pengangkutan zat organik hasil fotosintesis, diangkut melalui
pembuluh floem menuju seluruh bagian tumbuhan yang memerlukan.
Pengangkutan ini disebut translokasi dan bersifat bidireksional, artinya pada
saat yang sama dapat menuju ujung atau pangkal batang (dua arah).
Gambar 2.10 : Pengangkutan jalur simplas dan apoplas
52
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan
Air yang diangkut oleh xilem digunakan untuk fotosintesis dan
transpirasi. Kecepatan transportasi diatur oleh transpirasi pada stomata dan
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misalnya kelembaban suhu, cahaya,
angin dan kandungan air tanah.
Organ Pada Tumbuhan D
Bagian-bagian organ pada tumbuhan
1. Akar
a. Epidermis (kulit luar)
Terdiri atas selapis sel yang letaknya rapat
dan tidak terdapat ruang-ruang antarsel. Sel-
sel epidermis yang letaknya satu garis dengan
berkas xilem mengalami modifikasi
membentuk bulu akar. Bulu-bulu akar
berfungsi menyerap air dan unsur hara dari
dalam tanah.
b. Korteks
Terdiri atas beberapa lapis sel yang
berdinding tipis serta susunanya tidak rapat.
Banyak terdapat ruang antarsel yang
berfungsi untuk pertukaran gas.
c. Endodermis
Jaringan endodermis merupakan batas
terdalam lapisan korteks, terdiri sel-sel
endodermis mengalami penebalan dari
Gambar 2.11
Pengangkutan Air pada
Tumbuhan
53
lignin atau suberin, yang bersifat impermiabel.
Penebalan dinding sel tersebut tampak seperti
pita yang mengililingi dinding sel dan disebut
pita kapsari.
d. Silinder Pusat/Stele
Merupakan bagian yg terdapat di sebelah
dalam endodermis. Batas terluar dr silinder
pusat terdiri atas jaringan periskel yg mudah
dibedakan dari jaringan lainnya. Sel-sel
periskel yg berhadapan dg berkas xilem
bersifat meristematis & mampu membentuk
akar cabang. B'dasarkan sifat tersebut periskel
disebut juga perikambium.
2. Batang
a. Epidermis
Terdiri atas selapis sel yg tersusun rapat tanpa
ruang-ruang antarsel. Dinding sel-sel
epidermis yg berbatasan dg udara mengalami
penebalan gabus & dilapisi kutikula
b. Korteks
Terdapat di sebelah dalam epidermis. Bagian
korteks yg berbatasan dg epidermis terdiri atas
sel-sel kolenkim yg berfungsi sbg penyokong.
Sedangkan bagian ke arah dalam diisi dg sel-
sel parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan yg menjadi batas antara
korteks & silinder pusat/stele. Pada tumbuhan
Gambar 2.12 Struktur
anatomi akar
Gambar 2.13 Struktur
anatomi batang
54
biji tertutup sel-sel endodermis mengandung
zat tepung shg disebut sarung
tepung/floeterma.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian batang
yg t'letak paling dlm. Lapisan terluar dr
silinder pusat dsbt periskel/perikambium. Di
sebelah dalamnya t'dpt jaringan parenkim dg
berkas pembuluh pengangkut yg tdr atas xilem
& floem. Ikatan xilem t'letak b'dampingpan dg
ikatan floem, xilem di sblh dlm, sdgkan floem
menghadap ke arah luar (tipe kolateral).
3. Daun
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting
yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan
tingkat tinggi daun merupakan tempat penting
untuk fotosintesis.
Fungsi :
- sebagai tempat fotosintesis
- sebagai alat penguapan (evaporasi)
- sebagai tempat menyimpan bahan makanan
- sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
Organ daun tersusun atas jaringan epidermis,
parenkim dan berkas pengangkut.
a. Epidermis
- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
- Terdapat lapisan kutikula (lilin)
- Sebagian mengalami modifikasi menjadi sel
penutup pada stomata yang berfungsi untuk
pertukaran gas dan uap air
- Tidak mengandung kloroplas, kecuali pada
sel penutup
Gambar 2.15 Anatomi
Daun C4
Gambar 2.14 Anatomi
Daun C3
55
b. Parenkim
- Terdapat 2 macam parenkim, yaitu
parenkim palisade (jaringan tiang) dan
parenkim spons (bunga karang) yang
keduanya membentuk daging daun
(mesofil).
- Jaringan palisade berbentuk tiang, tersusun
rapat dan biasanya terdapat pada bagian atas
daun. Daun yang memiliki dua lapis
jaringan palisade pada kedua permukaan
disebut daun isobilateral.
- Jaringan bunga karang tersusun atas sel-sel
yang tidak teratur dan terdapat rongga udara
antar sel. Rongga tersebut berfungsi untuk
pertukaran gas.
- Banyak mengandung klorofil dan
merupakan tempat berlangsungnya
fotosintesis
c. Berkas pengangkut
- Terdiri atas xylem dan phloem
- Terdapat pada tulang-tulang daun yang
merupakan lanjutan dari ranting atau batang
- Berkas pengangkut akan berakhir pada
celah kecil pada ujung atau tepi daun
disebut hidatoda.
4. Bunga ( Flos)
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang
telah mengalami modifikasi sesuai dengan
fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang
menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
Transpirasi pada tum-
buhan dapat melepas-
kan air dalam jumlah
banyak. Pohon ek
yang memiliki tinggi
16 m dan diameter
batang 1 m dapat
mentranspirasikan
sekitar 150 liter air
pada hari yang cerah.
Bahkan sebuah pohon
yang besar dapat
mentranspirasikan air
dari tanah sekitar
1800 liter sehari.
Tumbuhan yang
mempunyai batang
berkayu akan tetap
berdiri tegak meskipun
tidak disirami selama 2
hari. Sebaliknya
tumbuhan herba akan
menjadi layu. Hal ini
disebabkan tumbuhan
berkayu disokong oleh
sel-sel berdinding
tebal yang keras,
sehingga tegaknya
tidak dipengaruhi oleh
kandungan air.
Sebaliknya, tumbuhan
herba disokong oleh
turgiditas sel.
56
- Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari
beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna
hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika
masih kuncup dari kekeringan.
- Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi
menarik serangga atau hewan lain yang akan
menyerbuk bunga.
- Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari
beberapa benang sari (stamen)
- Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu
atau lebih daun buah (karpel) yang akan
membentuk putik (pistil)
Bunga yang memiliki semua bagian di atas disebut
bunga lengkap. Jika memiliki putik dan benang sari
disebut bunga sempurna. Jika hanya memiliki putik
saja disebut bunga betina dan kalau hanya memiliki
benang sari saja disebut bunga jantan.
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik
disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh
pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji
berkembang menjadi buah.
6. Biji (sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi
tumbuhan.
Gambar 2.16
Anatomi bunga
Gambar 2. 17
Tumbuhan lengkap
57
Tabel 2.1 Perbadaan Struktur Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Aspek Pembeda Monokotil Dikotil
Akar Serabut
Batas antara ujung
akar dengan
kaliptra jelas
Perisikel terdiri
atas beberapa sel
berdinding tebal
Pada akar tua letak
xilem dan floem
berselang-seling
Mempunyai
empulur yang luas
pada pusat akar
Tidak berkambium
Mempunyai lengan
protoxilem
Tunggang
Batas Batas antara
ujung akar dengan
kaliptra jtidak elas
Perisikel terdiri
atas satu lapis sel
Pada akar tua letak
xilem dan floem
kolateral, xilem di
dalam floem di luar
Mempunyai
empulur yang
sempit atau tidak
pada pusat akar
Kambium tampak
sebagai meristem
sekunder
Jumlah lengan
protoxilem antara 2
sampai 6, jarang
lebih.
Batang Tidak bercabang
Pembuluh angkut
tersebar
Tidak mempunyai
cambium vascular,
sehingga tidak
dapat tumbuh
Batang bercabang
Pembuluh angkut
teratur atau
berseling radial
mempunyai
cambium vascular,
sehingga dapat
58
membesar
Mempunyai
meristem interkalar
Tidak mempunyai
empulur
Tidak dapat
dibedakan antara
korteks
dan empulur
tumbuh membesar
Tidak mempunyai
meristem interkalar
Jari-jari empulur
berupa deretan
parenkim diantara
berkas pengangkut
Dapat dibedakan
antara korteks dan
empulur
Daun Pertulangan daun
sejajar atau
melengkung
Tidak memiliki
jaringan tiang
Pertulangan daun
menyirip atau
menjari
Memiliki jaringan
tiang
Bunga Mahkota bunga
dan bagian bunga
yang lain biasanya
kelipatan tiga
Mahkota bunga
atau bagian bunga
yang lain biasanya
kelipatan empat
atau lima
59
Gambar 2. 18 Perbandingan organ
tanaman Dikotil dan Monokotil
60
GANDARIA
Family ANACARDIACEAE
Gandaria berbentuk pohon yang tingginya mencapai
27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak,
berwarna coklat muda, dan seringkali memiliki
ranting yang menggantung, tak berbulu, bersegi
empat atau pipih.Gandaria adalah pohon buah-
buahan yang populer, buahnya mirip buah mangga
kecil. Walaupun rasanya agak asam, bahkan yang
matang sekalipun
Kepel (Burhanol )
Kepel termasuk tanaman langka di Indonesia.
Tumbuhan ini biasa dijumpai di keraton-keraton
yang ada di Pulau Jawa. Pohon ini mempunyai arti
filosofis tersendiri bagi keraton di samping buahnya
berguna untuk memelihara kecantikan puteri-
puterinya. Daunnya berkhasiat menurunkan
kolesterol.
Buah Bisbul (Buah mentega)
Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika
matang. Rasanya agak manis, tetapi cukup kering. Daging
buahnya juga dapat diiris-iris dan dicampur dengan buah-
buahan lain untuk dijadikan rujak. Kayunya licin dan
tahan lama, warnanya hitam dan banyak dimanfaatkan di
Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan. Pohon bisbul
sering ditanam di pinggir jalan.
Gambar 2.19
Gandaria
Gambar 2.20
Buah Bisbul
Gambar 2.18
Buah Namnam
Tanaman Langka E
61
Buah Namnam (Cynometra cauliflora L.)
Tanaman ini sering juga disebut "Kapi anjing" yang
berasal dari kawasan Malesia bagian timur dan tumbuh
secara liar di hutan-hutan di Sulawesi. Buah namnam
yang masih muda rasanya asam sekali, tetapi kandungan
asam ini akan menurun menjelang buah matang. Buah
yang matang dapat dimakan dalam keadaan segar atau
diolah dengan dicampur
gula dijadikan manisan. Juga dapat dijadikan rujak,
asinan, serta disiapkan dalam bentuk sambal yang khas
(sambal namnam). Pohon namnam merupakan tanaman
hias yang menarik untuk ditanam di pekarangan, dapat
pula dipotkan dan ditumbuhkan sebagai bonsai. Kayunya
tidak bermanfaat, sekalipun untuk kayu bakar.
Buah Srikaya Merah
Bentuk batang bulat(teres), permukaan batang berusuk
(costatus), arah tumubuh batang tegak lurus (erectus),
percabangan pada batang simpodial.Termasuk semak
semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai
8m tingginya.Kulit batang coklat muda
Budidaya Tanaman Langka:
Di Indonesia terdapat beberapa jenis tumbuhan langka
(jambu monyet, durian burung, kemiri, aren, sawo kecik,
endana dan lain-lain).
Kategori yang menyebabkan tumbuhan disebut langka
yaitu punah (extinct), genting (endangered), rawan
(vulnerable), jarang (rare) dan terkikis (indeterminate).
Untuk menjaga kelestariannya, tanaman langka dapat
dibudidayakan melalui perbanyakan dengan biji, stek dan
mencangkok.
Web Link
www.progressivega
rdens.com/.../plant
phys.html
Gambar 2.19 Buah
Srikaya Merah
Web Link
http://www.tamanm
undu.com/tanaman-
langka.html
ttp://www.progressiv
egardens.com/knowl
edge_tree/meristem.j
pg&imgrefurl
62
Tujuan : - Mengamati jaringan-jaringan yang menyusun organ akar,
batang, dan daun beserta penyebarannya.
- Mengenali ciri-ciri berbagai macam jaringan tumbuhan
serta membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil.
Alat dan Bahan :
1. Mikroskop cahaya
2. Biji jagung
3. Biji kedelai
4. Daun Ficus elastica
5. Kertas merang
6. Gabus dan Silet
7. Kecambah jagung dan kedelai
8. Gelas obyek, gelas penutup
9. Anilin sulfat
10. Sudan III
CARA KERJA
1. Kecambahkan biji kedelai dan biji jagung pada kertas merang yang
lembab di tempat gelap. Setelah berkecambah, amati kecambah
secara morfologis tentang sistem pertulangan daun dan sistim
perakaran pada kedua tanaman tersebut (kecambah disediakan oleh
laboratorium).
2. Buatlah penampang melintang akar dan batang dari kedua tanaman
tersebut dengan menggunkan medium anilin sulfat.
3. Amati dengan mikroskop dan gambar secara diagramatik jaringan-
jaringan yang menyusun organ akar dan batang dari kedua tanaman
tersebut.
PRAKTIKUM 3.1 Organ pada Tumbuhan
63
4. Buatlah penampang melintang daun Ficus elastica dengan
menyisipkan potongan daun tersebut pada gabus (Gambar 4), disayat
dengan menggunakan silet. Gunakan media Anilin Sulfat dan Sudan I
5. Amati dengan menggunakan mikroskop dan gambar dan beri
keterangan jaringan yang di amati.
PERTANYAAN
Tanaman Jagung
1. Tanaman jagung termasuk tumbuhan monokotil atau dikotil?
Mengapa?
2. Bagaimana sistim pertulangan daun dan perakarannya?
3. Bagaimanakan penyebaran ikatan pembuluh pada batangnya?
4. Dapatkah anda membedakan sistim jaringan dasar pada batang
jagung kedalam korteks dan empulur?
5. Adakah korteks dan empulur pada akar tumbuhan ini dan berapa
jumlah ikatan pembuluh pada akarnya? Apakah tumbuhan ini
mempunyai kambium?
64
Ringkasan
1. Transportasi pada tumbuhan meliputi proses penyerapan, pengangkutan
air dan garam mineral dari dalam tanah dan pengangkutan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
2. Pengangktan air dan garam mineral dari akar ke daun berlangsung
melalui xylem. Elemen xylem yang berperan dalam pengangkutan
adalah unsure pembuluh yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid.
3. Sistem transportasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu, system
pengangkutan intravasikuler dan system pengangkutan ekstravasikuler.
4. Sistem pengangkutan pada tumbuhan melibatkan proses diffusi,
osmosis, dan transport aktif.
5. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan
dilakukan oleh elemen floem. Floem terdiri dari unsur tapis, sel
pengiring, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Elemen floem
yang berperan dalam pengangkutan adalah unsur tapis, yaitu pembuluh
tapis. Tumbuhan tingkat tinggi memiliki struktur yang kompleks.
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa.
6. Jaringan meristem terdiri dari meristem apikal atau titik tumbuh pada
ujung batang dan ujung akar, dan meristem interkalar atau kambium,
Jaringan dewasa adalah jaringan hasil diferensiasi dan spesialisasi sel-
sel jaringan meristem, misalnya epidermis, parenkima, xilem, floem,
sklerenkima, kolenkima, dan jaringan gabus.
7. Organ tumbuhan meliputi akar, batang, daun, dan bunga (modifikasi
daun).
8. Akar merupakan organ tumbuhan yang berada di dalam tanah dan
berfungsi menye-rap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan
menyokong tegaknya tubuh.
65
9. Jaringan penyusun akar rneliputi epidermis, korteks, endodermis, stele
(perisikel, xilem, dan floem).
10. Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di permukaan tanah
dan berfungsi sebagai tempat duduk daun dan sarana lintasan air,
mineral dan makanan.
11. Jaringan dasar di belakang titik tumbuh pada tumbuhan monokotil dan
dikotil meliputi:a. protoderma, akan membentuk epidermis b.
prokambium, akan membentuk xilem, floem, dan kambium vaskular c.
meristem dasar, akan membentuk empulur dan korteks.
12. Jaringan primer batang monokotil terdiri dari a. bagian luar: epidermis
b. bagian dalam: ikatan pembuluh, empulur, dari sklerenkima
13. Jaringan batang dikotil meliputi a. epidermis a. korteks b. stele atau
silinder pusat yang terdiri dari jaringan xilem primer, floem primer,
kambium vaskular, dan empulur.
14. Jaringan sekunder batang dikotil meliputi a. floem sekunder b. xilem
sekunder c. gabus dan kambium gabus.
15. Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran
pipih, ber-warna hijau dan berfungsi sebagai tempat pembuatan
makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
16. Struktur anatomis daun terdiri dari jaringan a. kulit (epidermis) b.
jaringan dasar (parenkima palisade dan spons) c. jaringan pengangkut
(xilem dan floem).
17. Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan kelompok
Angiospermae karena di dalam bunga inilah terdapat alat-alat
reproduksi; seperti benang sari, putik^4w kandung lembaga.
66
EVALUASI
I. SOAL BERSTRUKTUR
1. Lengkapilah tabel macam-macam jaringan tumbuhan berikut ini:
NO MACAM
JARINGAN LETAK
SIFAT
JARINGAN
MACAM
SEL FUNGSI
1 Epidermis
2 Floem
3 Xilem
4 Kolenkim
2. Perhatikan gambar berikut:
a. Sebutkan 2 macam transportasi ekstravaskuler yang tampak pada gambar
b. Jelaskan pengertian dari kedua macam transportasi tersebut!
c. Apa peranan pita kaspari dalam transportasi tersebut?
67
3. Lihat gambar berikut:
a. Lengkapilah nama bagian-bagian bunga yang ditunjuk
b. Apa fungsi benang sari dan putik pada bunga?
c. Bagian bunga mana saja yang merupakan modifikasi dari daun?
II. SOAL PILIHAN GANDA
1. Transportasi apoplas melalui ....
a. xilem dan floem
b. korteks dan kambium
c. dinding sel dan sitoplasma
d. sitoplasma dan vakuola
e. dinding sel dan ruang-ruang antarsel
2. Pada potongan batang yang pangkalnya direndam dalam larutan eosin,
bagian yang terlihat berwarna bila dilihat dengan mikroskop adalah ....
a. floem
b. endodermis
c. kambium
d. xilem
e. korteks
68
3. Jaringan palisade tersusun rapat dan terletak di bawah jaringan epidermis.
Struktur jaringan daun tersebut sangat erat hubungannya dengan ..
a. penyerapan CO2
b. fotosintesis
c. pengambilan oksigen
d. pengeluaran CO2
e. pengeluaran air
4. Zat-zat berikut adalah penyusun dinding sel tanaman, kecuali ..
a. pectin
b. suberin
c. protein
d. lignin
e. selulosa
5. Keadaan ketegangan yang timbul antara plasma sel dan dinding sel karena
isi sel mengisap cairan dari luar, disebut ....
a. nilai osmotik
b. isotonik
c. turgor
d. hipotonik
e. osmosis
6. Adanya bulu akar menyebabkan terjadinya proses pengisapan air dan
mineral melalui proses yang disebut ....
a. difusi
b. absorpsi
c. adsorpsi
d. difusi dan osmosis
e. osmosis
7. Terbentuknya lingkaran tahun pada batang dikotil disebabkan oleh ...
69
a. kelanjutan aktifitas tunas
b. pembelahan aktif sel xilem yang hidup
c. aktifitas felogen di korteks
d. penambahan lignin pada xilem sekunder
e. adanya kambium diantara xilem dan floem
8. Letak endodermis pada penampang lintang akar tumbuhan dikotil terdapat
pada ...
a. sebelah dalam kambium
b. bawah epidermis
c. antara koreks dan silinder pusat
d. antara xilem dan floem
e. bagian tengah jaringan korteks
9. Bagian yang berlabel Y pada gambar soal no 2 berfungsi sebagai ...
a. tempat berlangsungnya fotosintesis
b. tempat pengangkutan air dan mineral
c. tempat pengangkutan hasil fotosintesis
d. tempat pertukaran gas untuk fotosintesis
e. melindungi jaringan di bawahnya
10. Pita kaspari pada akar tanaman dikotil terdapat pada ...
a. foeterma
b. eksodermis
c. perisikel
d. endodermis
e. xilem
11. Pembentukan lapisan gabus ke arah dalam suatu batang tumbuhan disebut
a. perikambium
b. prokambium
c. felem
d. feloderm
e. felogen
70
12. Monokotil dapat dibedakan dari dikotil berdasarkan cirri-ciri khas pada
semua struktur di bawah ini, kecuali...
a. susunan akarnya
b. susunan anatomi batangnya
c. morfologi bunganya
d. bangun dasar daunnya
e. sifat haploid sel kelaminnya
13. Cadangan makanan pada umbi kentang yang merupakan umbi batang
disimpan di dalam jaringan …
a. epidermis
b. kolenkim
c. sklerenkim
d. parenkim
e. palisade
14. Ciri jaringan kolenkim adalah …
a. berfungsi sebagai jaringan penyokong
b. mengalami penebalan pada dinding selnya
c. penebalan dinding dari zat lignin
d. penebalan dinding hanya pada sudutnya
e. bersama jaringan lain membentuk batang
15. Cadangan makanan pada umbi kentang yang merupakan umbi batang
disimpan di dalam jaringan …
a. epidermis
b. kolenkim
c. sklerenkim
d. parenkim
e. palisade
71
3 Struktur dan Fungsi
Jaringan Hewan
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata dan mengkaitkannya
dengan fungsinya.
Indikator:
1. Menggambarkan berbagai macam jaringan berdasarkan hasil
pengamatan.
2. Mengidentifikasi struktur masing-masing jaringan berdasarkan
gambar hasil pengamatan dan kajian.
3. Menunjukan macam jaringan berdasarkan lokasinya pada tubuh
hewan vertebrata/manusia
72
Pendahuluan
ke dalam tubuh atau sebaliknya,
misalnya terdapat pada dinding dalam
kapiler darah dan dinding alveolus
paru-paru.
2) Epitelium selapis kuboid (cuboidal)
bentuknya seperti kubus. Dilihat dari
permukaan, sel-sel itu seperti rumah
tawon atau berbentuk poligonal,
misalnya epitelium kubus pada
permukaan ovarium dan kelenjar
tiroid dan tubulus ginjal.
3) Epitelium selapis batang (silindris)
bentuknya seperti batang. Dilihat dari
permukaannya terlihat seperti epite-
lium kubus, tetapi pada potongan
tegak lurus terlihat sel-sel yang
tinggi.
Struktur epitel bermacam-macam sesuai
dengan fungsinya. Ada yang bersilia, ada yang
mempunyai tonjolan (mikrovili) ada juga yang
bermukaannya dilindungi mukosa atau lendir.
Jaringan epitel dapat dikelompokkan
berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya,
serta berdasarkan struktur dan fungsinya.
a. Jaringan epitel berdasarkan jumlah lapisan
sel dan bentuknya
Klasifikasi jaringan epitel ini
berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel
yang menyusunnya. Berdasarkan jumlah
lapisannya, epitelium dapat dibedakan
menjadi epitelium sederhana dan epitelium
berlapis. Epitelium seder-hana adalah
epitelium yang sel-selnya hanya selapis.
Epitelium berlapis adalah epitelium yang
terdiri atas beberapa lapis sel. Berdasarkan
bentuknya sel epitelium dibedakan menjadi
bentuk pipih, kuboid, dan batang. Selain
ketiga jenis epitelium itu, dikenal juga
epitelium berlapis semu.
1. Epitelium Sederhana
Epitelium sederhana ada yang berbentuk
pipih, seperti kubus, atau seperti batang
(silindris).
1) Epitelium selapis pipih (squamous)
bentuk sel-selnya pipih. Dilihat dari
permukaannya, sel-sel ini seperti
lantai ubin tetapi dengan batas-batas
tidak teratur. Epitelium ini berfungsi
sebagai jalan pertukaran zat dari luar
Gambar 3.1 Sel-sel terspesialisasi membentuk jaringan
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.2 Tiga tipe
epitel berdasarkan
bentuknya: (a) epitel
pipih(b) epitel kubus (c)
epitel batang
Gambar 3.5 Jaringan
epitel batang seder-
hana pada lambung
dan usus
A
Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa
(hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Tubuh hewan
tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu bersatu
membentuk jaringan. Contoh jaringan pada hewan adalah jaringan epitel,
jaringan otot, dan jaringan tulang. Jaringan yang berkelompok bekerja
bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ, misalnya
organ jantung, atau hati. Beberapa jaringan organ yang bekerja bersama-
sama melaksanakan fungsi tertentu dikenal sebagai sistem organ, misalnya
sistem pencernaan, sistem transportasi, dan sistem reproduksi, Jaringan,
organ dan sistem organ bersama-sama membentuk tubuh organisme.
Macam jaringan, organ dan sistem organ pada setiap organisme
tidak selalu sama, tergantung pada tingkatan organisme itu. Pada organisme
tingkat rendah seperti protozoa, tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi,
protozoa tidak memiliki jaringan, organ, dan sistem organ. Semakin tinggi
tingkatan organisme itu, semakin kompleks struktur penyusun tubuhnya.
Tubuh organisme tingkat tinggi tersusun atas berbagai macam jaringan,
organ, dan sistem organ.
SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME
Meskipun struktur tubuh organisme berbeda-beda, umumnya
berasal dari bentuk yang hampir sama. Tubuh organisme tingkat tinggi
misalnya, mula-mula berasal dari satu sel zigot. Sel zigot membelah secara
mitosis berkali-kali menghasilkan banyak sel.. Diferensiasi adalah proses
perubahan bentuk sel. Spesialisasi adalah proses perubahan fungsi sel.
Melalui diferensiasi dan spesialisasi akan tersusun tubuh organisme,
Jaringan Hewan B
Jaringan penyusun tubuh hewan dapat
dikelompokkan m menjadi 4 kelompok, yaitu
jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf
1. Jaringan Epitellium
Jaringan epithelium merupakan jaringan
yang melapisi rongga tubuh baik rongga tubuh
bagian luar maupun rongga tubuh bagian dalam.
Jaringan epitel yang melapisi rangga bagian
bagian dalam disebut endothelium. Jaringan
epitel luar antara lain melindungi permukaan
kulit, lidah, hidung. Sedangkan jaringan epitel
yang melindungi bagian dalam antara lain di
permukaan usus, paru-paru, pembuluh darah,
dan rongga tubuh. Jaringan epitel berkembang
dari lapisan ectoderm, mesoderm, atau
endoderm. Endotelium berasal dari lapisan
mesoderm, sedangkan epitel yang melapisi
rongga tubuh seperti pericardium, pleura, dan
peritoneum disebut mesotelium. Mesotelium
juga berasal dari lapisan mesoderm.
Sel-sel epithelium tersusun rapat antara
satu sel dengan sel lainnya. Tidak ada ruangan
antar sel sebagai pengikatnya. Hal ini
sehubungan dengan fungsi jaringan epitel
sebagai pelindung jaringan dibawahnya. Epitel
juga berfungsi sebagai pengatur transport dari
daam dan keluar sel, oleh karena itu peran epitel
sangat penting dalam menentukan fungsi suatu
jaringan.
Gambar3.3 Epitel pipih
sederhana pada dinding
sel paru-paru
Gambar 3.4. epitel
kubus sederhana pada
tubulus ginjal
2. Epitelium Berlapis Semu
Epitelium ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epite-lium tetapi
ketinggian sel yang menyusunnya tidak sama, sehingga terlihat seperti
berlapis. Contoh epitelium berlapis semu dijumpai pada trakea.
3. Epitelium Berlapis
Sesuai dengan namanya, epitelium berlapis tersusun atas dua atau lebih
lapisan sel. Sel pada lapisan paling dasar disebut sebagai sel basal dan
terletak di atas membran basal. Di atas sel basal terdapat beberapa
lapis sel yang bentuknya pipih, kubus, atau batang, atau bentuk lain
yang disebut sebagai epitelium transisional.
a) Epitelium berlapis pipih misalnya terdapat pada permukaan kulit,
vagina dan esofagus. Pada vagina dan esofagus, permukaan
epitelnya selalu basah.
b) Epitelium berlapis kubus terdapat pada saluran kelenjar keringat,
folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.
73
c) Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat pada permukaan
uretra pria.
d) Epitelium transisional
Epitelium ini terdapat pada kandung kemih. Bentuk sel epitelium
bergantung pada derajat peregangan kandung kemih. Pada saat
kandung kemih terisi urin, maka sel-sel bagian basal berbentuk
kuboid atau silindris. Sedangkan lapisan tengah berbentuk kuboid
dan lapisan atas berbentuk pipih sampai kuboid.
Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar
dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin.
a) Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresi-nya. Zat sekret
dapat berupa enzim, keringat, dan air ludah.
Berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar eksokrin
dibedakan atas 2 kelompok, yaitu uniseluler dan multiseluler.
Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun atas satu sel. Contohnya
sel goblet, yaitu sel epitelium penghasil mukus (lendir) yang
terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernapasan.
Adapun kelenjar eksokrin multiseluler tersusun atas banyak sel.
74
PRAKTIKUM 3.1 Pengamatan sel Epitel
Macam dan contoh kelenjar eksokrin adalah:
a. Kelenjar tubuler sederhana, contohnya kelenjar
Liberkuhn pada dinding usus.
b. Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya
kelenjar keringat pada kulit.
c. Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya
kelenjar fundus pada dinding lambung.
d. Kelenjar alveolar sederhana, contohnya kelenjar
mukus dan kelenjar racun pada kulit katak.
e. Kelenjar alveolar bercabang sederhana, contohnya
pada kulit.
f. Kelenjar tubuler majemuk, contohnya kelenjar
Brunner pada usus dan kelenjar susu.
g. Kelenjar alveolar majemuk, contohnya kelenjar
susu(glandula mamae).
h. Kelenjar tubulo-alveolar majemuk, contohnya kelenjar
ludah sub-maksilaris (bawah rahang atas).
b) Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak memiliki
saluran pengeluaran. Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke
pembuluh darah sehingga disebut juga kelenjar buntu.
Pendekatan Ketrampilan Proses
Tujuan : Menyebutkan bagian-bagian sel epitel da menyebutkan
fungsinya
Alat dan Bahan : 1. Mikroskup cahaya 6. Larutan biri metilen
2. gelas benda 7.kertas isap
3. Gelas penutup 8. Alcohol 70%
4. pipet 9.kapas
5. tusuk gigi
75
Cara kerja
1. Bersihkan tusuk gigi dengan alcohol 70%
2. Dengan menggunakan tusuk gigi goreslah secara perlahan-lahan
permukaan dinding mulut bagian dalam sampai epithelium terbawa
pada ujung tusuk gigi.
3. Letakka hasil goresan tersebut diatas gelas benda dan ratakan.
4. Tetesi dengan larutan biru metolen pada gelas benda, tepatnya diatas
goresan sel epithelium
5. Amati preparat yang telah dibuat tersebut di mikroskup dengan
perbesaran 100x dulu kemudian 400 x
6. Gambarlah hasil pengamatanmu. Sebutkan bagian-bagian sel yang
terlihat
Pertanyaan
1. Sebutkan bagian-bagian sel yang terlihat. Apakah sel epitel
mempunyai dinding sel
2. Bagaimanakah bentuk sel epitel yang kalian temukan tersebut?
3. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian sel epitel tersebut
Gambar 3.8
Komponen jaringan
ikat
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat atau jaringan penyambung
merupakan jaringan yang selalu berhubungan
dengan jaringan lainnya atau organ-organ.
Jaringan memiliki fungsi antara lain:
1. melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
2. membungkus organ-organ
3. mengisi rongga di antara organ-organ
4. menghasilkan imunitas.
a. Komponen jaringan ikat
Jaringan ikat pada dasarnya tersusun
atas tiga komponen utama, yaitu sel, serabut,
dan zat dasar.
76
1. Sel
Sel yang menyusun jaringan ikat
terdiri dari beberapa jenis, namun
semuanya berasal dari sel mesenkim yang
merupakan penyusun jaringan mesenkim
pada awal kehidupan embrio. Macam sel
penyusun jaringan ikat antara lain
fibroblas, makrofag, sel mast, sel lemak,
sel plasma dan leukosit.
a). Fibroblas adalah sel yang mensintesis
dan mensekresikan protein pada
serabut.
b). Makrofag adalah sel yang bentuknya
tidak beraturan, umumnya terletak
dekat pembuluh darah dan bergerak
jika ada luka. Sel ini dapat bergerak
secara ameboid dan aktif memakan sel
darah merah yang rusak serta benda
asing, seperti bakteri. Karena itu
makrofag disebut fagosit (sel pema-
Gambar 3.9 Jaringan
ikat longgar
Gambar 3.10 Jaringan
ikat padat
kan).
c). Sel mast adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi
mencegah pembekuan darah dan histamin yang dapat
menyebabkan permeabilitas kapiler darah.
d). Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyim-pan
lemak.
e). Leukosit adalah sel darah putih.
2. Serabut
Serabut atau serat penyusun jaringan ikat terdiri atas 3
macam, yaitu serabut kolagen, serabut elastis dan serabut
retikulum.
a). Serabut kolagen (serabut putih)
Kolagen merupakan serabut yang paling banyak ditemukan
dan bersifat sangat liat dan ulet. Dalam jumlah sedikit tidak
berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna putih,
misalnya tendon.
77
b). Serabut elastin (serabut kuning)
Serabut elastis ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat
elastis (kenyal). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun
dalam jumlah banyak berwarna kuning, misalnya pada
bantalan lemak, pembuluh darah, dan ligamen.
c). Serabut retikulum
Retikulum (artinya jala) merupakan serabut paling halus dan
bercabang membentuk seperti jala. Serat ini ber-fungsi
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya
pada sistem saraf.
3. Zat dasar Zat dasar jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak
berbentuk), tidak berwarna dan homogen, yang tersusun atas
molekul karbohidrat, protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi
ruang antarsel dan serabut dari jaringan ikat.
b. Macam Jaringan Ikat
Jaringan ikat dapat diklasifikasikan menjadi jaringan ikat biasa dan
jaringan ikat dengan sifat khusus.
1. Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat biasa terdiri atas jaringan ikat longgar dan
jaringan ikat padat.
a) Jaringan ikat padat
Jaringan ini disebut jaringan ikat padat karena struktur
serat-seratnya (terutama kolagen) yang padat. Jaringan ikat
padat dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak
teratur. Pada jaringan ikat padat teratur, berkas kolagen
tersusun teratur ke satu arah, misalnya tendon. Jaringan ikat
padat tak teratur memiliki berkas kolagen yang menyebar
membentuk anyaman kasar yang kuat, misalnya di lapisan
bawah (dermis) kulit.
b) Jaringan ikat longgar
Jaringan ini dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang
longgar. Jaringan ikat longgar berfungsi sebagai medium
penyokong, pengisi ruang di antara organ dan mengelilingi
elemen-elemen dari jaringan yang lain. Adanya serabut kolagen
memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang
78
a) Jaringan tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut
tebal dan matriks yang elastis. Tulang rawan bersifat kuat dan
lentur. Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan
(kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Lakuna
terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut.
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada kondrosit
awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta
melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak
mempunyai saraf dan pembuluh darah.
Berdasarkan kahdungan matriksnya, tulang rawan dibedakan
menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, elastis, dan fibrosa.
1) Tulang rawan hialin
Tulang rawan ini mengandung serabut kolagen yang halus,
berwarna bening kebiruan. Tulang rawan hialin terdapat pada
cakram epifisis, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di
daerah persendian.
2) Tulang rawan elastis
79
Tulang rawan elastis mengan-
dung serabut elastis dan serabut
kolagen. Tulang rawan ini terdapat
pada daun telinga, epiglotis, dan
bronkiolus.
3) Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa mengan-
dung serabut kolagen yang padat
dan kasar. Tulang rawan fibrosa
terdapat antara lain pada simfisis
pubis (pertemuan tulang kemaluan).
b) Jaringan tulang sejati (osteon)
Tulang sejati merupakan jaringan
ikat yang mengandung mineral.
Jaringan tulang sejati disusun oleh sel-
sel tulang atau osteosit. Osteosit berasal
dari sel induk tulang atau osteoblas.
Osteosit terletak dalam lakuna. Osteosit
satu dengan lainnya saling berhubungan
melalui kanalikuli. Osteosit tersusun
dalam lapisan konsentris yang disebut
lamela.
Kita menjadi lebih
pendek sekitar 1 cm
pada malam hari.
Hal ini disebabkan
tulang rawan pada
ruas tulang
punggung tertekan
selama kita berdiri
te-gak sepanjang
hari.
Gambar 3.11 Jaringan
tulang rawan
Sifat tulang sejati lebih keras dibandingkan tulang rawan karena
matriksnya mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, antara
lain kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg, K, Na dan hidroksi apatit.
Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu sel berukuran besar
dengan jumlah inti 6-50. Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase
dan enzim proteolitik lain yang berfungsi merombak tulang serta
mengatur bentuk tulang
80
Gambar 3.12 Struktur tulang sejati
99% dari kalsium tubuh ter-
dapat di dalam tulang dan gigi.
75% dari rangka tubuh adalah
tulang padat dan 25% adalah
tulang spons. Tulang padat
merupakan materi terkeras
dalam tubuh setelah email.
Web Link
web.jjay.cuny.edu/~acarpi/NSC/
14-anatomy.htm
medlib.med.utah.edu/WebPath/
ORGAN.html
Berdasarkan ada tidak-
nya rongga di dalamnya,
tulang dibedakan atas
tulang kompak (tulang
padat) dan tulang bunga
karang (tulang berongga/
tulang spons).
1) Tulang kompak
Pada tulang kompak
terdapat sistem Havers
yang terdiri dari 4-20
81
lamela Havers yang tersusun
konsentris mengelilingi saluran
Havers mengandung pembuluh
darah dan saraf sebagai
penyuplai nutrien untuk
menghidupi tulang.
2) Tulang bunga karang
Pada tulang bunga karang
tidak terdapat sistem Havers
tetapi terdiri dari trabe-kula
tulang yang saling berhubungan
satu dengan lainnya.
Contoh tulang kompak dan
tulang bunga karang ditemu-
kan pada tulang panjang. Kedua
bonggol tulang (epifisis) terdiri
dari tulang bunga karang,
bagian tengah merupakan
tulang kompak.
c) Darah dan Umfe
Darah termasuk dalam jaringan
ikat khusus, karena darah berasal
dari jaringan mesenkim. Darah
terdiri atas sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih
Gambar 3.13 Jaringan
Darah
Gambar 3.14 Otot
polos
(leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Plasma
darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik
(misalnya ion-ion karbonat, natrium, klorida) dan zat organik
(misalnya protein, asam amino, glukosa, hormon). Selain itu
plasma darah merupakan zat antarsel yang mengandung sel-sel
darah dan keping darah. Secara umum sel darah dibentuk dalam
sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan
monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe.Secara terperinci setiap
jenis sel darah tersebut memiliki peranan yang spesifik.
82
Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida
dalam darah. Sel darah putih sebagai pelindung terhadap benda asing
yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan keping darah berperan dalam
proses pembekuan darah.
Limfe adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan
kembali ke aliran darah. Pada saat limfe mele-wati kelenjar limfonodus
maka ditambahkan sel limfosit dan antibodi. Sel limfosit merupakan
salah satu jenis sel darah putih (leukosit) dan berfungsi sebagai
penghasil antibodi.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Otot berperan dalam pergerakan
organ tubuh atau bagian tubuh. Kemam-puan otot untuk berkontraksi
disebabkan oleh adanya serabut kontraktil. Serabut kontraktil ini tersusun atas
filamen atau benang aktin dan miosin.
Jaringan otot dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu otot rangka, otot
jantung, dan otot polos.
a) Otot polos
Disebut otot polos karena serabut kontraktilnya tidak memantulkan
cahaya berselang-seling, sehingga sarbvcxzzzzz koplas-manya (sitoplasma
dalam sel otot) tampak poolos dan homo-gen. Sel otot polos berbentuk
gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah sarkoplasma.
Otot polos ter-dapat pada alat dalam, sehingga disebut juga otot visera,
misalnya pada lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot polos mempunyai
persarafan autonom, artinya bekerja tidak di bawah kesadaran. Otot polos
kontraksinya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah.
b. Otot rangka
Otot rangka disebut otot lurik, karena serabut kontraktilnya
memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotropy) dan terang
(isotrop) berjajar teratur membentuk pita vertikal terhadap poros
83
Gambar 3.16 Otot jantung
dan penjuluran sitoplasma.Dendrit adalah
serabut khusils yang bercabang-cabang dan
berfungsi menerima sinyal dan
menyampaikannya ke badan sel.Sedangkan
akson adalah serabut panjang yang berfungsi
menghantarkan impuls dari badan sel ke
neuron lain atau menyampaikan respon ke
organ efektor. Akson seringkali diselubungi
oleh sel penyokong yang disebut sel
Schwann.
Badan sel saraf yang dilapisi oleh
Jaringan pengikat padat berkumpul
membentuk ganglion. Ganglion terdapat di
luar sistem saraf pusat, yaitu di tempat-
tempat tertentu, misalnya di kiri kanan
sumsum tulang belakang.
Berdasarkan fungsinya neuron
dibedakan menjadi neuron sensori, neuron
motor dan neuron asosiasi.
1. Neuron sensori berfungsi menyampaikan
impuls dari indera ke saraf pusat.
2. Neuron motor berperan menyampaikan
impuls dari saraf pusat ke organ efektor.
3. Neuron asosiasi berfungsi
menyampaikan impuls dari neuron
sensori ke neuron motor.
Gambar 3.17 Sel
syaraf
Satu sel otak dapat ber-
hubungan dengan
25.000 sel otak lainnya.
• Neuron tidak dapat
dibagi dan diperbanyak
seperti sel-sel lainnya.
• Neuron yang mati tidak
dapat diperbarui.
• Sel otak yang keku-
rangan oksigen akan
mati setelah 5 menit.
84
Pada kelompok hewan yang berbeda terdapat
jaringan dengan fungsi sama yang memiliki struktur berbeda
sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungan. Sebagai contoh
adalah jaringan darah, yang termasuk jaringan ikat khusus
dengan fungsi transportasi zat-zat yang diperlukan tubuh,
pembersih-an, dan pertahanan. Perbandingan sel-sel darah
hewan vertebrata dapat dilihat pada Tabel
Tabel Perbandingan Jaringan Darah Hewan Vertebrata
Perbandingan Jaringan pada Hewan C
Komponen Ikan Amfibi Reptil Burung Mamali
a
Eritrosit
Bentuk oval, lebih besar dari mamalia dan burung, (ikan di Antartika tidak punya eritrosit, O2terlarut dalam plasma)
oval, besar, volu-me lOOx manusia (selamander terbesar diantara Vertebrata)
oval
oval
bundar, cekung
Inti ada
ada
ada
ada
tidak ada
Tempat pembentukan utama
limpa, maturasi di pembuluh darah
limpa, hati, ginjal, dan sumsum me- rah (pada katak jantan di musim kawin)
sumsum merah dan limpa
asumsum merah
asumsum merah
85
Komponen Ikan Amfibi Reptil Burung Mamalia
Hemoglobin ada ada ada ada ada
Leukosit
tempat pembentukan
kelenjar timus, limpa, jalur peyer di dinding usus halus
kelenjar timus, limpa, hati, tonsil, faringeal, jalur Peyer di dinding usus halus
kelenjar timus, sumsum merah, jalur Peyer di dinding usus halus
kelenjar timus, sumsum merah, jalur Peyer di dinding usus halus, bursa Fabricius
simpul llmfa, ke-lenjar timus, tonsil, faringeal, limpa, jalur Peyer di dinding usus ha-lus & apendiks
tipelimfoid limfosit
limfosit, monosit
limfosit, monosit
limfosit, monosit
limfosit, monosit
granulosit netrofil, eosinofil (kasar dan halus)
neutrofil, eosinofil, sedikit basofil
eosinofil sedikit netrofil dan basofil
neutrofil, eosinofil, sedikit basofil
eosinofil sedikit netrofil dan basofi
trombosit ada berinti
ada berinti
ada berinti
ada berinti
ada tidak berinti
Organ D
Organ tubuh pada dasarnya
merupakan gabungan dari berbagai
jaringan yang menghasilkan satu fungsi
atau lebih. Contoh organ adalah usus.
Usus merupakan salah satu organ
penyusun sistem pencernaan yang tersusun
atas berbagai jaringan, misalnya jaringan
epitelium batang (silindris), jaringan otot
86
Gambar 3.18 organ
usus tersusun atas
berbagai jaringan
Di dalam tubuh, sekelompok organ akan melaksanakan suatu fungsi
dalam koordinasi tertentu sebagai satu bagian dari sebuah sistem. Pada
dasarnya setiap sistem organ memiliki fungsi tertentu, misalnya sistem
pencernaan. Sistem pencernaan tersebut berperan dalam mencerna dan me-
nyediakan makanan yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
polos, jaringan saraf, dan jaringan ikat.
Jaringan epitelium yang terletak di lumen usus berfungsi menyerap
sari makanan, menghasilkan mukus (lendir), serta mensekresi enzim
pencernaan. Jaringan otot yang tersusun secara melingkar (sirkular) dan
membujur (longitudinal), berperan dalarn gerakan peristaltik. Jaringan ikat
pada pembuluh darah berfungsi mengangkut sari makanan. Jaringan saraf
berfungsi dalam mengkoordinasi kerja ketiga jaringan tersebut. Gabungan
keempat Jaringan tersebut melakukan satu fungsi yaitu mencerna makanan.
Berdasarkan letaknya, organ pada tubuh dibedakan menjadi dua
macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ yang bisa terlihat dari luar
disebut dengan organ luar. Contoh organ luar adalah hidung. Sedangkan
organ yang terletak di dalam tubuh disebut organ dalam, contohnya
lambung, otot melingkar jantung, paru-paru, dan ginjal.
Sistem Organ E
Organ penyusun sistem pencer-
naan adalah organ-organ pencerna maka-
nan dan kelenjar pencerna makanan.
Organ-organ tersebut meliputi mulut,
faring, kerongkongan (esofagus), lam-
bung, usus halus, usus besar dan anus.
Sedangkan kelenjar pencernaan meliputi
kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Selama
proses pencernaan, makanan akan
mengalami pemecahan yang dikerjakan
secara mekanik oleh gigi dan lidah dan
dibantu secara kimiawi oleh senyawa-
senyawa kimia hasil sekresi kelenjar pen-
87
Gambar 3.19 Sistem organ
pencernaan
Saat ini telah dapat dilakukan
transplantasi organ yang berasal dari orang lain.
Organ yang ditransplantasikan misal-nya kulit,
hati, ginjal, jantung. Transplantasi organ dari satu
orang ke orang lain sering gagal karena tubuh
resipien segera bereaksi menolaknya.
Tubuh resipien menganggap organ yang
ditransplantasikan itu sebagai benda asing yang
harus dilawan dengan antibodi. Transplantasi
yang aman dilakukan jika jaringan atau organ
yang ditransplantasikan berasal dari tubuh sendiri.
Gambar 3.20 Pasien
cangkok wajah
cernaan untuk dijadikan sari-sari makanan yang siap diserap oleh usus, dan
selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Kerusakan pada salah satu anggota dari suatu sistem organ akan
mengganggu fungsi dari sistem organ yang bersangkutan. Bahkan, apabila
kerusakan tersebut terjadi pada salah satu sistem organ akan menimbulkan
gangguan pada seluruh tubuh. Hal ini karena setiap sistem organ memiliki
peran penting, yaitu menyelenggarakan berbagai proses untuk kelangsungan
hidup.
Transplantasi Organ
Organ
F
Setelah transplantasi akan tumbuh jaringan baru yang menutupi luka.
Kemudian terjadi vaskularisasi, yaitu muncul-nya pembuluh-pembuluh darah
yang menyusup ke jaringan baru. Akhirnya jaringan tumbuh dan menyatu
menutup luka.
Jika kulit berasal dari orang lain (kecuali dari saudara kembar siam),
vaskularisasi juga berlangsung. Akan tetapi, seringkali setelah 5-7 hari,
banyak sel-sel limfosit dan mater fag yang masuk ke dalam jaringan yang
ditransplantasikan. Sel-sel limfosit dan makrofag berperanan dalam menolak
organ asing dengan cara sel limfosit mengeluarkan antibodi dan makrofag
"memakan" jaringan asing tersebut. Akibatnya penolakan tersebut, resipien
dapat meninggal.
88
Untuk mengurangi penolakan tubuh terhadap organ yang
ditransplantasikan, pasien diberi obat penekan sistem imun (agar produksi
antibodi terhambat). Namun pemberian obat tersebut belum menjamin
keamanan pasien. Transplantasi organ dari kerabat dekat (ayah, ibu, saudara,
anak) juga belum menjamin keberhasilan transplantasi. Secara teori, organ
dari saudara kembar identik dapat ditransplantasikan dengan aman.
Untuk mengatasi permasalahan ini, para pakar berupaya
mendapatkan organ yang memiliki sistem imun identik dengan pasien. Hal
ini hanya dapat diperoleh jika organ tersebut berasal dari tubuh pasien
sendiri. Untuk itu perlu di-kembangkan "penumbuhan" organ (jantung,
ginjal) yang berasal dari sel tubuh penderita. Ini merupakan teknik peng-
klonaan sel menjadi organ. Namun hingga saat ini, proses penelitian masih
sedang berlangsung.
Ringkasan
1. Tubuh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel-sel pada tempat
tertentu yang memiliki bentuk dan fungsi sama disebut jaringan.
Sekelompok jaringan yang bekerja bersama-sama melaksanakan
fungsi tertentu disebut organ, contohnya usus, hati, dan lambung.
Jaringan dan organ bekerja bersama-sama melaksanakan fungsi
tertentu dan disebut sistem organ, contohnya sistem pencernaan,
ekskresi, dan sirkulasi.
2. Jaringan hewan terdiri atas jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
3. Jaringan epitel berperan sebagai jaringan penutup yang melapisi
permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Berdasarkan lapisannya
epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium sederhana dan
beriapis. Epitelium sederhana adalah epitelium yang selnya hanya
selapis, sedangkan epitelium beriapis tersusun dari beberapa lapis
sel.
4. Jaringan ikat tersusun atas tiga komponen utama, yaitu sel, serabut,
dan zat dasar. Serabut penyusun jaringan ikat terdiri atas 3 macam,
yaitu serabut kolagen, elastis dan retikulum. Jaringan ikat diklasi-
89
fikasikan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat dengan sifat
khusus dan jaringan ikat penyokong.
5. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Otot dapat berkontraksi
karena adanya serabut kontraktil. Jaringan otot dibedakan atas
tiga macam jaringan, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot
polos.
6. Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang berfungsi
menerima dan memindahkan rangsangan dari bagian tubuh yang
satu ke bagian yang lain. Neuron terdiri atas perikarion, dendrit
dan akson. Berdasar fungsinya neuron dibedakan menjadi neuron
sensori, motor, dan asosiasi
EVALUASI
I. SOAL PILIHAN GANDA
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Bagian dari neuron yang berfungsi menerima sinyal dan
menyampaikannya pada badan sel adalah ....
a. dendrit d. sel Schwann
b. peritonium e. perikarion
c. akson
2. Bagian terkecil dari tingkatan organisasi pada makhluk hidup
dilihat dari strukturnya adalah ....
a. sel d. organisme
b. kanalikuli e. organ
c. jaringan
3. Hewan yang tubuhnya tidak miliki jaringan antara lain
a. hydra d. ikan
b. Amoeba e. siput
c. cacing
90
4. Contoh organ yang tersusun dari epitelium sederhana adalah ....
a. kulit d. rongga mulut
b. kantong kemih e. trakea
c. esofagus
5. Organ berikut ini yang tergolong organ luar adalah ....
a. tendon d. hati
b. paru-paru e. hidung
c. usus
6. Yang termasuk organ penyusun sistem pernapasan manusia
adalah ....
a. ginjal d. uretra
b. paru-paru e. ureter
c. kantong kemih
7. Yang bukan merupakan fungsi jaringan ikat adalah ....
a. mengisi rongga antarorgan
b. melekatkan satu jaringan dengan jaringan lain
c. melapisi permukaan tubuh
d. membungkus organ
e. menghasilkan imunitas
8. Organ berikut ini tersusun dari otot polos, kecuali ....
a. usus d. lidah
b. pembuluh darah e. lambung
c. jantung
9. Persamaan antara otot rangka dan otot jantung ialah ....
a. bekerja di bawah kesadaran
b. letak inti di tengah sarkoplasma
c. kontraksinya lambat, tidak cepat lelah
d. tersusun atas serabut lurik
e. merupakan otot polos
10. Dasar utama yang digunakan untuk membedakan jaringan tulang
rawan menjadi 3 macam, yaitu tulang rawan hialin, elastis, dan
fibrosa adalah ....
a. macam sel tulang rawan
b. lokasi tulang
c. kandungan matriks
d. ada tidaknya rongga tulang
e. fungsi tulang
91
11. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik tulang kompak adalah ....
a. terdiri atas osteosit
b. memiliki trabekula tulang
c. mengandung osteoklas
d. mengandung zat kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg, K, Na, dan
hidroksi apatit e. mempunyai sistem Havers
12. Contoh kelenjar endokrin antara lain ....
a. kelenjar keringat d. kelenjar ludah
b. kelenjar susu e. kelenjar buntu
c. kelenjar tiroid
13. Di bawah ini yang bukan merupakan sel penyusun jaringan ikat adalah
a. fibroblast d. sel lemak
b. elastin e. leukosit
c. makrofag
14.Jaringan yang berfungsi sebagai penutup bagian tubuh adalah ....
a. endothelium d. kolagen
b. elastin e. endoderma
c. epiglotis
15. Jaringan yang berfungsi sebagai pengisi di dalam tubuh adalah ....
a. endotelium d. kolagen
b. elastin e. endoderma
c. epiglotis
B. SOAL ESAI
1. Jelaskan secara singkat perbedaan antara epitelium sederhana, epitelium
berlapis dan epitelium transisional!
2. Sebutkan 3 fungsi jaringan epitelium!
3. Sebutkan 3 komponen dasar penyusun jaringan ikat!
4. Jelaskan perbedaan antara serabut putih dan serabut kuning!
5. Sebutkan macam jaringan tulang rawan!
6. Gambarkan struktur osteon (sistem Havers) dan sebutkan nama bagian-
bagiannya!
7. Jelaskan perbedaan antara kondrosit, osteosit dan osteoklas!
8. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara otot polos dan otot jantung!
9. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara otot lurik dan otot jantung!
10. Organ-organ apa sajakah penyusun sistem pernapasan pada manusia?
92
4 Sistem Gerak pada
Manusia
Kompetensi Dasar:
Mengkaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem gerak pada manusia.
Indikator Hasil Belajar :
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang, sendi, dan otot dalam
sistem gerak
Menggambarkan struktur tulang, otot dan sendi.
Menjelaskan keterkaitan tulang, otot dan sendi dalam sistem gerak.
Menjelaskan terjadinya proses gerak: gerak biasa dan gerak refleks.
Mengurutkan proses terjadinya sebuah gerakan.
Menjelaskan mekanisme kerja otot sebagai alat gerak aktif.
Menjelaskan penyebab terjadinya kelainan/gangguan pada sistem
gerak.
Menjelaskan cara menghindari/rehabilitasi berbagai penyakit pada
sistem gerak. Membuat laporan hasil studi pemanfaatan teknologi pada
kerusakan sistem gerak.
93
Terbayangkan tidak olehmu, seandainya tubuh manusia tidak memiliki
kemampuan untuk bergerak? Mengapa tubuh manusia dapat bergerak? Alat
atau bagian apa dari tubuh manusia yang mendukung timbulnya kemampuan
gerak?
Pada dasarnya setiap makhluk hidup dibekali dengan kemampuan
gerak. Namun demikian, ada makhluk hidup yang memiliki gerak aktif dengan
mobilitas yang tinggi, ada juga yang hanya mampu menggerakkan bagian tubuh
ter-tentu, bahkan ada yang hanya dapat bergerak secara pasif. Manusia dan
hewan memiliki kemampuan gerak lebih aktif dibandingkan tumbuhan.
Tubuh manusia memiliki kemampuan gerak secara aktif. Hal ini karena
pada tubuh manusia terdapat dua alat gerak utama, yakni tulang dan otot.
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia disebut alat gerak pasif,
sedangkan otot disebut sebagai alat gerak aktif.
Pada tubuh manusia, tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh
dikelompokkan menjadi tulang-tulang teng-korak, tulang-tulang badan dan
tulang-tulang anggota badan. Berdasarkan pada bentuknya, tulang dibedakan
menjadi tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek. Berdasarkan pada zat
penyusun dan strukturnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang
keras. Hubungan dua tulang atau lebih membentuk suatu susunan yang disebut
sendi atau artikulasi. Di dalam perkembangannya, bentuk tulang dan rangka
tubuh yang disusunnya dapat mengalami kelainan.
Kelainan pada sistem rangka dapat dikarenakan gang-guan yang dibawa
sejak lahir, infeksi penyakit, faktor makan-an, dan posisi tubuh yang salah.
Selain alat gerak pasif, manusia juga memiliki alat gerak aktif, yaitu
otot-otot. Pada manusia, otot dapat dibedakan atas otot polos, otot lurik dan otot
jantung. Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi dengan menggunakan
tenaga mekanik yang dihasilkan melalui proses metabolisme atau respirasi di
dalam sel otot. Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot
sinergis dan otot antagonis. Se-bagaimana tulang atau rangka, otot dapat
mengalami gangguan dan kelainan karena faktor dalam dan dan factor luar.
Pendahuluan A
94
Gambar 4. 2 Tulang
Tengkorak
Gambar 4.1 Rangka tubuh
manusia
Rangka Manusia B
Rangka tubuh manusia tersusun atas berbagai bentuk
tulang yang saling berhubungan. Secara garis besar,
tulang-tulang yang menyusun rangka kita dapat di
bagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bagian tubuh
kita yaitu: tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang
anggota.
1. Susunan Tulang
a. Tulang Tengkorak
Sebagian besar penyusun tulang teng-
korak adalah tulang pipih. Tulang-tulang
tersebut saling berhubungan hingga membuat
suatu rongga di tengah. Di dalam rongga ter-
95
sebut tersimpan otak dan beberapa organ
wajah seperti mata dan gigi. Tulang tengkorak
di bagi menjadi dua bagian yaitu tulang-tulang
bagian kepala dan tulang-tulang bagian muka.
1) Tulang Kepala
Tulang kepala meliputi dahi, ubun-ubun,
tulang kepala belakang, tulang baji, tulang
tapis, dan tulang pelipis. Sambungan antar
tulang tengkorak adalah hubungan yang
tidak dapat digerakkan
2) Tulang muka
Tulang bagian muka terdiri dari tulang
rahang atas, tulang rahang bawah, tulang
pipi, tulang langit-langit, tulang hidung,
tulang air mata dan tulang lidah. Tulang-
tulang muka bersatu dan tidak dapat
digerakkan, kecuali tulang rahang bawah.
Tulang rahang bawah dapat digerakkan
untuk berbicara dan mengunyah makanan.
b. Tulang Badan
Tulang badan meliputi ruas-ruas tulang
punggung, tulang dada, tulang rusuk, tulang
gelang bahu, dan tulang gelang panggul.
Tulang-tulang badan ini, pada bagian atas
membentuk rongga dada. Di dalam rongga
dada tersimpan jantung dan paru-paru.
1) Tulang belakang
Tulang belakang membentuk sumbu
tubuh. Tulang belakang bersifat fleksibel
(tidak kaku) karena beruas dan tiap ruas
dihubungkan oleh cakram invertebral yang
Gambar 4.3
Struktur tulang
tengkorak
Gambar 4.4 Ruas
tulang belakang
96
tersusun dari tulang rawan.
Persendian di antara ruas-ruas tulang
belakang memungkinkan gerakan ke
depan, belakang, dan samping, Bentuk
tulang belakang secara keseluruhan
melengkung untuk menguat-kan dan
menyeimbangkan tubuh saat berdiri.
Tulang belakang terdiri dari 7 ruas
tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5
ruas tulang pinggang, serta tulang
kelangkang (sakrum) dan tulang ekor.
Pada orang dewasa, tulang kelangkang
tunggal merupakan gabungan (fusi) dari
5 ruas tulang belakang. Demikian juga,
tulang ekor merupakan tulang tunggal
hasil fusi 4 atau 5 tulang belakang.
Tiap ruas tulang belakang memiliki
struktur yang sama, kecuali dua ruas
yang paling atas, yaitu tulang atlas dan
aksis. Tulang atlas (paling atas) me-
miliki persendian khusus dengan tulang
tengkorak sehingga memungkinkan
kepala dapat mengangguk.
Sedangkan tulang aksis memiliki
semacam "pasak" yang disebut taju
odontoid yang dapat menempel pada
tulang atlas. Adanya tulang atlas dan
tulang aksis ini memungkinkan kepala
dapat bergerak berputar.
2) Tulang dada
Tulang dada (sternum) berbentuk
seperti pisau belati. Tulang dada terdiri
dari tiga bagian, yaitu hulu (manubri-
Gambar 4.5 Tulang atlas
(atas) dan tulang axis
(bawah)
Gambar 4.6 Tulang
dada tampak samping
97
um), badan, dan taju pedang (xiphoid
processus) Manubrium bersambungan
dengan klavikula dan tulang rusuk
pertama. Bagian badan merupakan
tempat melekatnya 9 tulang rusuk
berikutnya.
3) Tulang rusuk
Tulang rusuk sejati ada 7 pasang dan
melekat langsung pada tulang dada.
Tulang rusuk palsu ada 5 pasang, yaitu 3
pasang tulang rusuk yang melekat pada
tulang rusuk di atasnya, dan 2 pasang
tulang rusuk melayang.
Gambar 4.7 Tulang
dada tampak depan
4) Gelang bahu dan gelang panggul
Gelang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) dan tulang
belikat (skapula). Tulang selangka melekat pada tulang dada,
sedangkan tulang belikat melekat pada tulang rusuk.
Gelang panggul terdiri dari tulang ilium, tulang duduk (ischium),
dan tulang kemaluan {pubis).
c. Tulang Anggota Badan
Tulang anggota badan terdiri dari tulang-tulang lengan dan tulang
tungkai. Tulang-tulang tungkai menyangga tubuh untuk berdiri yang
memungkinkan kita bergerak secara bebas. Tulang anggota gerak atas
meliputi tulang lengan atas
(humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius), tulang
pangkal tangan (karpus), tulang telapak tangan (metakarpus), dan jari
tangan (falang). Tulang hasta terletak satu garis dengan kelingking,
sedangkan tulang pengumpil terletak satu garis dengan ibu jari.Tulang
anggota gerak bawah meliputi tulang paha (femur), tulang tempurung
lutut (patella), tulang betis (fibula),tulang kering (tibia), tulang pangkal
kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsus), dan tulang jari kaki
(falang). Tulang-tulang tungkai menyangga tubuh untuk berdiri
sehingga dapat bebas bergerak.
98
Praktikum 4.1 Rangka Manusia
Pendekatan Ketrampilan Proses
Tujuan : Mengidentifikasi jenis dan tulang-tulang penyusun tubuh
manusia
Alat dan Bahan : Kertas, pensil, skema dan gambar rangka manusia atau
torso rangka manusia.
Langkah Kerja :
1) Amati gambar atau torso manusia, bandingkan tulang pembentuk anggota
gerak dimulai dari atas sesuai table dibawah ini
Tabel 1: Perbandingan antar tulang pembentuk anggota gerak
NO Nama tulang pada
tangan
jumlah (kiri-
kanan)
Nama
tulang kaki
jumlah
(kiri-kanan)
1 Tulang lengan atas 2 Tulang paha 2
2
3
4 dst
2) Isilah table beikut sehingga nama-nama tulang pembentuk tengkorak
menjadi jelas.
Tabel 2: Tulang pembentuk tengkorak
NO Nama tulang Jumlah
1 Tulang dahi 1
2
3
4 dst
3) Isilah table berikut sehingga nama-nama tulang pembentuk tulang
punggung menjadi jelas
Tabel 3: Tulang penyusun tulang punggung
NO Nama tulang Jumlah
1
2
3
4 dst
99
4) Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini a. Berapa jumlah tulang penyusun tangan kanan manusia?
b. Berapa jumlah tulang penyusun kaki kiri manusia?
c. Berapa jumlah tulang penyusun tengkorak?
d. Berapa jumlah tulang penyusun tulang belakang?
e. Berapa jumlah tulang rusuk?
f. Berapa jumlah tulang rangka seluruhnya? 5) Setelah melakukan kegiatan ini kesan atau kesimpulan apa yang dapat
kamu rumuskan tentang jenis dan jumlah tulang penyusun rangka tubuh manusia?
2. Macam-macam Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu tulang
pipa, tulang pipih dan tulang pendek.
a. Tulang Pipa
Disebut tulang pipa karena bentuknya
seperti pipa, yaitu bulat, memanjang,
bagian tengahnya berlubang. Contohnya
tulang lengan, tulang paha, tungkai, dan
ruas-ruas tulang jari. Di bagian dalam
ujung tulang pipa berisi sumsum merah
yang berperan sebagai tempat
pembentukan sel darah merah. Tulang pipa
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kedua ujung
yang bersendian dengan tulang lain,
disebut epifisis, bagian tengah disebut
diafisis, dan antara epifisis dan diafisis
adalah cakra epifisis Zat kapur itu dalam
bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan
kalsium fosfat (Ca(PO4) yang diperoleh
atau dibawa oleh darah.
.
Gambar 4.9 Pertum-
buhan tulang panjang
Gambar 4.8 Proses
Osifikasi
100
Selain terdapat osteoblas (pem-
bentuk tulang), terdapat pula osteoklas
yang bersifat mengikis tulang. Osteoklas
adalah sel berinti banyak dan berukuran
besar. Osteoklas melubangi tulang, yang
kemudian dimasuki oleh kapiler darah
dan osteoblas baru sehingga terbentuk
matriks tulang yang baru. Matriks ini
terletak dalam lingkaran membentuk
sistem Havers.
Faktor yang mengatur keseim-
bangan antara osteoblas dan osteoklas
belum dipahami. Tetapi, osteoblas
(pembentuk) dan osteoklas (pem-
bongkar) dapat merespon tekanan meka-
nis. Tulang yang dipakai terus-menerus
akan kuat, sebalik-nya tulang yang tidak
dipakai akan lemah.
Pada masa kanak-kanak, kan-
dungan zat perekat dalam tulang lebih
tinggi daripada masa dewasa. Pada orang
dewasa, kadar zat kapurnya tinggi,
sehingga tulang semakin keras. Karena
itu pada anak-anak lebih cepat sembuh
daripada orang dewasa
b. Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel
tulang rawan yang disebut kondrosit,
Gambar 4.10 Proses pembentukan tulang
keras
Gambar 4.11 Pemben-
tukan tulang oleh
osteoblas
yang menghasilkan matriks berupa kondrin. Ruang antarsel tulang
rawan terisi banyak zat perekat dan sedikit mengandung zat kapur.
Karena itu tulang rawan bersifat lentur. Setiap kondrosit memiliki
ruang yang disebut lakuna. Kondrosit di dalam lakunamenerima
nutrien dari kapiler darah melalui difusi, karena kapiler darah tidak
dapat masuk ke dalam matriks.
101
Ada tiga tipe tulang rawan, yaitu hialin, serat, dan elastik.
1) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang paling
banyak terdapat di tubuh manusia. Matriksnya transparan bila
dilihat dengan mikroskop. Tulang rawan hialin merupakan
penyusun rangka embrio, yang kemudian akan berkembang
menjadi tulang keras
Pada individu dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada sendi
gerak sebagai pelicin permukaan tulang dan sendi, ujung tulang
rusuk, hidung, laring, trakea, dan bronkus.
2) Tulang rawan serat
Tulang rawan serat mempunyai matriks berisi berkas serabut
kolagen. Karena kandungan matriksnya, tulang rawan serat
bersifat kuat dan kaku, serta mampu mena-han guncangan. Tulang
rawan serat terdapat pada antar ruas tulang belakang dan cakram
sendi lutut.
3) Tulang rawan elastik
Tulang rawan elastik mengandung serabut elastik. Tulang
rawan ini terdapat pada daun telinga dan epiglotis
Gambar 4.12 Tulang rawan dan letaknya pada tubuh manusia
(a) Tulang rawan
hialin
(b) Tulang rawan serat
pada antar ruas
tulang belakang
(c) Tulang rawan
elastic pada
daun telinga
102
TUGAS 1
Pendekatan Pemecahan masalah
Lengkapi table dibawah ini untuk memperjelas perbedaan struktur tulang
keras dan tulang rawan.
Tabel perbandingan tulang keras dan tulang rawan
Aspek Tulang Tulang Rawan
Sel tulang
Isi matriks
Kekuatan/
sifat
Kumpulkan sebagai Portofolio
Pada masa pertumbuhan, terutama saat masih bayi, tulang-tulang
manusia masih berupa tulang rawan. Di beberapa bagian, misalnya di tulang
ubun-ubun, hubungan antartulang masih belum menutup. Semakin lama,
ruang antarselnya terisi zat kapur sehingga semakin bertambah keras. Namun,
pada bagian tertentu, tulang itu tetap sebagai tulang rawan. Misalnya pada
daun telinga, cuping hidung, sendi, dan antarruas tulang belakang.
Perkembangan Tulang
Pada saat embrio, rangka vertebrata tersusun atas tulang rawan hialin.
Sebagian tulang rawan ini akan berkemblang menjadi tulang keras atau
mengalami osifikasi (penulangan). Contohnya adalah osifikasi yang terjadi
pada tulang pipa, misalnya tulang lengan dan tungkai. Pusat osifikasi di dalam
diafisis kemudian terisi pembuluh darah dan osteoklas. Matriks kartilago mulai
terisi kalsium dan fosfat yang terbawa oleh darah. Tetapi kemudian daerah ini
mengalami erosi oleh osteoklas sehingga tulang membentuk rongga sumsum.
Tulang rawan terus tumbuh di kedua ujung sehingga tulang memanjang. Hasil
pemanjangan tulang rawan ini kemudian akan diganti oleh tulang spons.
103
Gambar 4.14 Perkembangan tulang
keras dari tulang rawan
Gambar 4.13 Sutura
pada tulang
tengkorak
Pada mamalia, pusat osifikasi juga terdapat di ujung
tulang yang membesar (epifisis) pada tulang pipa.
4. Hubungan Antar Tulang (artikulasi)
Hubungan antara tulang yang satu dengan
yang lain disebut artikulasi atau sendi.
Berdasarkan sifat geraknya, artikulasi dapat
dibedakan atas sinartrosis (sendi mati),
amfiartrosis (sendi kaku), dan diartrosis (sendi
gerak).
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antara kedua
ujung tulang yang direkatkan oleh suatu
jaringan ikat, yang kemudian mengalami
osifikasi (penulangan), sehingga tidak
memung-kinkan adanya gerakan. Sebagai
contoh adalah hubungan antara tulang-tulang
tengkorak. Ada dua jenis sinartrosis, yaitu
sinkondrosis dan sutura. Sinkondrosis adalah
hubungan antartulang yang dihubungkan oleh
kartilago hialin. Sutura adalah hubungan
antartulang yang dihubungkan oleh jaringan
ikat serabut padat.
b. Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah bentuk hubungan
antara kedua ujung tulang yang dihubungkan
oleh jaringan kartilago (tulang rawan),
sehingga memungkinkan tetap adanya sedikit
gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua,
yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada
sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan
ikat serabut dan ligamen, contohnya sendi
antara tulang betis dan tulang kering. Pada
simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago
(tulang rawan) serabut yang pipih.
104
Sebagai contohnya adalah hubungan antara
ruas-ruas tulang belakang dengan tulang
rusuk. Adanya sedikit gerakan antara kedua
tulang tersebut memungkinkan kita
mengatur volume rongga dada, sehingga
terjadi proses pernapasan, yaitu inspirasi dan
ekspirasi.
c. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antara
tulang yang satu dengan yang lain yang
tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga
memungkinkan terjadinya gerakan tulang
secara lebih bebas. Diartrosis disebut
sebagai persendian. Terjadinya gerakan
yang bebas pada persendian dimungkinkan
oleh adanya suatu susunan/struktur khusus
yang dibangun oleh ligamen, kapsul, cairan
sinovial, membran sinovial, dan tulang
rawan hialin..
1) Ligamen, merupakan suatu jaringan yang
berfungsi seperti karet gelang yang kuat
guna mengikat kedua ujung tulang.
Ligamen mencegah terkilirnya (dislokasi)
kaki atau lengan pada bagian
pergelangan, namun tetap menjaga
adanya pergerakan tulang.
2) Kapsul, merupakan lapisan serabut yang
menyelubungi sendi dan membentuk
suatu rongga sendi.
3) Membran sinovial, merupakan selaput
yang membatasi permukaan kapsul dan
dapat mensekresikan cairan sinovial.
Cairan sinovial berfungsi sebagai cairan
pelumas bagi ujung-ujung tulang.
Gambar 4.15 Amfiartrosis pada ruas-
ruas tulang belakang
Gambar 4.16 Diartrosis pada persendian
105
4) Tulang rowan hialin, adalah jaringan
tulang rawan yang menutup kedua ujung
tulang. Hal ini penting untuk menjaga
benturan antara dua ujung tulang yang
keras, sehingga menjadi lebih bebas dan
aman untuk bergerak. L
Menurut arah gerakannya, persendian
dibedakan menjadi sendi peluru/ sendi
engsel, sendi putar, dan sendi pelana, sendi
luncur, dan sendi kondiloid.
1) Sendi Peluru
Disebut sendi peluru karena dari
hubungan dua tulang tersebut dapat
terjadi gerakan ke segala arah. Hal ini
disebabkan bagian bonggol sendi yang
bentuknya seperd bola/peluru masuk ke
dalam cawan sendi dari tulang yang lain.
Misalnya hubungan antara tulang gelang
bahu dengan tulang lengan atas,
hubungan antara gelang panggul dengan
tulang paha.
2) Sendi Engsel
Disebut sendi engsel karena arah
gerakannya hanya satu arah, seperti
engsel pintu. Hal ini terjadi karena hu-
bungan antara bonggol tulang yang
masuk ke dalam mangkok tulang yang
tidak terlalu dalam, dan juga adanya
bagian pengganjal. Misalnya hubungan
tulang atau sendi pada siku dan pada
lutut.
Lutut merupakan
sendi tubuh terbesar
Sendi terkecil
menghubungkan tiga
tulang dalam telinga
tengah
Sebagian besar sendi
gerak dilumasi oleh
cairan synovial
Otot disekitar sendi
melakukan kontraksi
untuk menghasilkan
gerakan
Gambar 4.17 Tulang Rawan Hialin
106
3) Sendi Putar
Disebut sendi putar karena dari
hubungan dua tulang tersebut, tulang
yang satu dapat berputar mengitari tulang
yang lain. Misalnya hubungan antara
tulang atlas dan tulang pemutar (tulang
aksis) sehingga kepala kita dapat
bergerak berputar, dan juga hubungan
antara tulang hasta dan pengumpil.
4) Sendi Pelana
Disebut sendi pelana karena dari
hubungan dua tulang tersebut, tulang
yang satu dapat bergerak ke dua arah
seperti orang yang naik kuda di atas
pelana. Contohnya hubungan antara ruas
jari tangan dengan telapak tangan, antara
tulang-tulang jari kaki dan telapak kaki.
5) Sendi Luncur/Geser
Disebut sendi luncur/geser karena
dari hubungan dua tulang tersebut hanya
terjadi sedikit gerak pergeseran. Permu-
kaan kedua tulang yang berhubungan
rata. Contohnya adalah sendi pada tulang-
tulang telapak tangan dan telapak kaki.
6) Sendi Kondiloid
Sendi terjadi diantara dua tulang yang
permukaannya berbentuk oval. Gerakan
yang dihasilkan berupa gerak ke samping
dan gerak maju mundur tapi tidak
mengitari poros. Contohnya adalah sendi
pada pergelangan tangan.
Gambar 4.18
sendi peluru
Gambar 4.19
sendi engsel
Web Link
http://www.shockfa
mily.net/skeleton/JO
INTS.HTML
107
5. FungsiRangka Manusia
Rangka tubuh manusia mempunyai beberapa
fungsi, yaitu:
a. menegakkan badan, misalnya tulang-tulang
punggung
b. memberi bentuk badan, misalnya tulang-
tulang tengkorak memberi bentuk wajah
c. melindungi bagian-bagian tubuh yang
penting, misalnya tengkorak melindungi
otak dan mata, tulang-tulang rusuk
melindungi jantung
d. tempat melekatnya otot-otot
e. tempat pembuatan sel darah merah dan sel
darah putih
f. sebagai alat gerak pasif.
Gambar 4.20 Sendi
luncur / geser
Gambar 4.20 Sendi
kondiloid
Gambar 4.21 Sendi
Pelana
Tugas 4. Pendekatan pemecahan masalah
Berdasarkan pemahamanmu terhadap jenis-jenis
persendian maka kenalilah satu persendian /
hubungan antar tulang dalam tubuhmu dari kepala
sampai kaki. Berdasarkan sifat gerakannya,
termasuk sendi apakah hubungan antar tulang
tersebut?
Web Link
http://www.funhousefilm
s.com/b-pivot2.jpg
108
Gangguan dan kelainan pada Rangka Tubuh
Gambar 4.22 Bentuk
kaki yang mengalami
kelainan
C
Seringkali kita temui adanya kelainan-kelainan dan
gangguan pada rangka tubuh. Gangguan dan kelainan
itu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena
kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit,
karena makanan, atau posisi tubuh yang salah.
1. Kelainan Sejak Lahir
Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang
dibawa sejak dalam kandungan. Ketika dilahirkan,
orang tersebut telah mengalami kelainan tulang.
Penyebabnya mungkin karena si ibu terjatuh, atau
makanannya kurang vitamin D dan zat kapur, atau
karena faktor keturunan (genetik). Bentuk kelainan
itu misalnya ketika dilahirkan anak tersebut
kakinya berbentuk X atau 0, atau sejajar.
2. Infeksi
Infeksi penyakit dapat mengakibatkan
gangguan pada tulang. Gangguan tulang akibat
infeksi antara lain, digerakkanakibat peradangan
pada selaput sendi
a. artritis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila b. artritis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu
digerakkanakibat kekurangan minyak sinovial
(pelumas sendi)
c. rasa sakit sendi pada lutut dan pangkal paha
berupa infeksi yang menghasilkan nanah akibat
seranganpenyakit kelamin gonorea dan siphilis
d. sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis
oleh beberapa penyakit
e. tulang yang mengecil dan abnormal akibat
serangan penyakit polio pada anak-anak yang
disebabkan oleh virus.
109
3. Kerusakan atau Kelainan Tulang
pada Persendian
Kelainan tulang pada sistem persendian
antara lain, selaput tulang rusak, sobek atau memar
lepasnya ujung tulang dari bongkol sendi (urai
sendi) patah tulang (fraktura), baik yang patah
tulang terbuka (tulang mencuat keluar) maupun
patah tulang tertutup (tulang tidak mencuat keluar).
retak tulang atau fisura.
4. Nekrosis
Nekrosis adalah matinya sel-sel tulang. Di
bagian luar tulang terdapat selaput tulang
(periosteum) yang berfungsi dalam pertumbuhan
tulang, terutama untuk mensuplai makanan dan
menyambungkan tulang yang patah atau retak. Jika
periosteum rusak, maka suplai makanan terhenti
dan sel-sel akan mati.
5. Defisiensi
Kekurangan vitamin D dan juga kalsium (zat
kapur) dapat mengakibatkan gangguan proses
penulangan sehingga tulang menjadi bengkok dan
keropos. Cukup minum susu baik bagi kesehatan
tulang karena susu banyak mengandung zat kapur
yang dibutuhkan tulang.
6. Kebiasaan Posisi Tubuh yang Salah
Kelainan tulang juga bisa disebabkan oleh
kebiasaan posisi tubuh atau posisi duduk yang
kurang tepat pada waktu yang lama sewaktu masa
pertumbuhan anak. Tipenya meliputi, a. lordosis,
tulang belakang melengkung ke depan b. kifosis,
tulang belakang melengkung ke belakang c.
Gambar 4.23 kelainan
lordosis
Gambar 4.22 kelainan
skoliosis
110
skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping.
7. Layuh Semu
Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya cakra
epifise karena infeksi sifilis pada anak sejak dalam
kandungan. Cakra epifise merupakan tempat
pertumbuhan (daerah memanjang) dari tulang
panjang. Akibat rusaknya cakra epifise tulang
menjadi tidak bertenaga (layuh).
8. Kanker Tulang
Pada tulang kadang kala dapat terjadi
pertumbuhan abnormal dari sel-selnya. Sel-selnya
tumbuh tak terkendali, kejadian ini disebut dengan
kanker tulang. Ada dua jenis kanker tulang yaitu
kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder.
Pada kanker tulang tulang sekunder, sel kanker
besaral dari sel lain, bukan dari sel tulang.
Sedangkan kanker tulang primer sel kanker berasal
dari sel tulang sendiri. Ada berbagai jenis kanker
tulang primer, misalnya milloma multiple dan
osteosarkoma. Pengobatannya dengan pembedahan
atau kemoterapi (pemberian obat).
Gambar 4.23
kelainan Kifosis
111
9. Osteoporosis
Penderita osteoporosis ditandai dengan rusaknya struktur tulang
sehingga tulang rapuh dan mudah patah.Kelainan ini dialami oleh wanita
dan pria pada usia tua. Penyebabnya adalah adanya gangguan pada
metabolism tulang yaitu bagian perusak tulang melebihi kerja sel
pembentuk tulang. Lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini
dapat terjadi secara fisiologis karena adanya proses penuaan dan
berkurangnya hormone, kurang calcium, dan vitamin D
Gambar 4.27
osteoporosis pada tulang
112
Tugas 4.4
Pendekatan pemecahan maslah
1. Apa yang terjadi seandainya seluruh tulang kita tersusun atas tulang
rawan hingga dewasa kini?
2. Apa yang terjadi jika seseorang menderita patah tulang paha dan
betis ?
3. Apa yang terjadi jika semua sendi kita merupakan sendi kaku atau
sendi mati?
4. Mungkinkah jika otak kita tidak diselubungi/ dilindungi oleh
tengkorak?
5. Bagaimana pendapatmu mengenai penampilan seseorang yang
mengalami kelainan bentuk rangka akibat kebiasaan atau salah
posisi tubuh?
6. Apa yang akan kamu lakukan agar tulang/ rangka tubuhmu tetap
sehat, kuat, dan tidak megalami kelainan bentuk?
Tulislah semua tanggapan dan pertanyaanmu pada selembar kertas
sebagai bahan portofolio
D Tulang dan Teknologi Terapannya
1. Teknologi yang Berhubungan dengan Struktur Tulang
Tulang manusia yang penting untuk menegakkan tubuh dan penting
dalam aktivitas gerak, misalnya tulang paha, tulang kering, tulang betis,
tulang lengan atas, bentuknya panjang seperti silinder. Penampang
melintang tulang berbentuk bundar. Mengapa tulang manusia berbentuk
seperti silinder? Mengapa tulang tidak berbentuk balok atau prisma
memanjang?
113
Praktikum 4. 2 Manakah Bentuk yang Lebih Kuat?
Pendekatan Pemecahan Masalah
Permasalahan : Apakah bentuk silinder lebih kuat menahan beban
daripada bentuk yang lain?
Alat dan bahan : lembar kertas HVS, beberapa buku sebagai beban.
Langkah Kerja :
1. Bentuklah bahguri Seperti pada gambar berikut
menggunakan kertas HVS.
2. Berilah beban yang sarna pada bagfah atas ketiga bangunan tersebut, dan
tambahkan beban sampai bangunan tersebut roboh.
3. Amati bangunan manakah yang paling kuat menahan beban.
Kesimpulan:
Berdasarkan percobaan tadi, bagaimana kesimpulan kalian?
114
Dari percobaan tersebut kalian mengetahui bahwa bentuk silinder lebih kuat
menahan beban daripada bentuk yang lain. Oleh sebab itu bentuk tulang
manusia menyerupai silinder dengan tujuan supaya kuat menahan beban.
Bentuk silinder juga diterapkan pada teknologi bangunan. Pilar dan tiang-
tiang penyangga bangunan yang besar selalu berbentuk silinder.
Tulang manusia bukan merupakan tulang yang pejal. Pada proses
pembentukan tulang, bagian dalam tulang dirusak oleh osteoklas, sehingga
menjadi berongga. Rongga mi kemudian diisi oleh sumsum tulang. Dengan
bentuk tulang yang tidak pejal, manusia mendapatkan beberapa ke-untungan,
antara lain sebagai berikut.
a. Tulang menjadi ringan, sehingga beban tubuh manusia menjadi ringan.
Hal ini menguntungkan agar manusia mudah bergerak.
b. Rongga tulang diisi oleh sumsum tulang. Sumsum berperan dalam
pembentukan sel-sel darah.
Bentuk tulang yang berongga ini ditiru dalam teknologi pembuatan
tiang. Tiang pancang, tiang listrik, rangka besi untuk kursi atau meja, dibuat
berbentuk silinder berongga. Alasannya kekuatan silinder berongga tidak jauh
berbeda dengan bentuk silinder pejal, tetapi proses produksi silinder berongga
lebih ekonomis karena menggunakan sedikit bahan.
2. Teknologi yang Berhubungan dengan Gangguan dan
Kelainan pada Tulang
Dewasa ini telah berkembang teknologi yang dapat diterapkan untuk
mengatasi gangguan dan kelainan pada tulang, misalnya sebagai berikut.
a. Penyembuhan patah tulang
1) pembidaian: benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling
tulang yang patah
2) pemasangan gips: bahan kapur yang dibungkuskan di sekitar tulang
yang patah
3) pembedahan internal: pembedahan untuk menempatkan batang
logam atau piringan pada tulang yang patah.
115
b. Penyembuhan kanker tulang, yakni pembedahan dan kemoterapi.
c. Transplantasi sumsum tulang
Sumsum merah dapat ditransplantasikan dari satu orang ke
orang lainnya. Dalam pengobatan kanker tertentu, sumsum merah
pasien dapat rusak sehingga perlu digantikan dengan jaringan
transplantasi sumsum merah baru yang sehat. Diperlukan suatu
teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat
dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya, karena
sumsum sangat lunak. Contoh transplantasi sumsum yang sukses
dilakukan adalah terhadap tulang janin usia 4 bulan yang masih
berada dalam kandungan.
d. Penggantian sendi
Pada orang tua yang mengalami
penyakit degeneratif tulang (misal
osteoarthritis), sendi-sendinya telah
rusak dan menimbulkan rasa sakit.
Untuk mengatasinya kini dikenal
metode pembedahan untuk
mengganti sendi yang rusak dengan
bahan logam. Bonggol sendi diganti
dengan logam campuran (misal
campuran titanium) dan cawan sendi
dengan mangkuk poliethilena (misal
plastik) kerapatan tinggi. Kemudian
kedua sisi direkatkan dengan
senyawa metil methakrilat yang
berpori yang memungkinkan
fisiologi tulang tetap normal. Lihat
Gambar disamping.
Gambar 4.28 Foto sinar X
yang menunjukkan
penggantian sendi
116
e. Teknik Baru Perpanjang Tulang
Perbedaan panjang tungkai atau kecacatan tungkai sejak lahir
akan memicu masalah kesehatan yang lebih besar di usia dewasa.
Tapi kini ada teknik dan teknologi baru yang bisa mencegah semua
itu. Pertemuan Spesialis Bedah Ortopedi Amerika beberapa waktu
lalu di Chicago memperkenalkan perkembangan terbaru teknik untuk
memperpanjang dan mengoreksi kecacatan tungkai.
"Meskipun ada berbagai tipe perbaikan tulang yang sudah dikenal
saat ini, tetapi metode perpanjangan dan meluruskan tungkai
sebenarnya sama saja di seluruh dunia," kata Dr. William G.
Mackenzie, Direktur Departemen Ortopedi di Alfred I. Du Pont
Hospital for Children di Delaware.
Tungkai seseorang bisa jadi berbeda panjang akibat cedera,
kondisi neurologis, infeksi atau penyakit tulang, dan cacat bawaan.
Perbedaan minor, yakni 1,5 cm atau kurang, dalam hal panjang
tungkai adalah hal biasa. Tetapi pada orang dewasa dan anak-anak
dengan perbedaan lebih dari 2 cm kemungkinan meningkatkan risiko
nyeri di punggung, pinggul, dan lutut
Perbaikan tulang (bone fixation) merupakan salah satu metode
pengobatan masalah ini. Setelah alat yang disebut eksternal fixator
ditempatkan di luar tungkai untuk memegang tungkai dengan
menggunakan kawat, tulang dibagi menggunakan metode non-
traumatik untuk memelihara jaringan sekeliling. Saat tulang secara
bertahap bertambah panjang, maka jaringan tulang baru akan mengisi
kekosongan pada tulang.
Pada metode terbaru, digunakan eksternal fixator dan tangkai
logam yang dimasukkan ke kanal dalam tulang. Prosedur ini
mengurangi risiko bengkokan atau pecahnya tulang baru yang
diperpanjang setelah eksternal fixator diangkat. Namun, para ahli
mengatakan metode ini membutuhkan penggunaan tongkat atau
walker dalam jangka panjang, dan membawa risiko infeksi tulang.
Metode lain melibatkan teleskop "paku" yang dimasukkan ke
tulang yang secara bertahap akan memperpanjang tulang. Aksi
perpanjangan paku diaktivasi oleh gerakan tungkai. Metode ini tidak
membutuhkan eksternal fixator.
117
Otot Manusia
E
Akhirnya, teknik eksperimental yang tengah dikembangkan
mengunakan teleskop pelat yang dimasukkan ke permukaan tulang.
Tulang secara bertahap akan memanjang dengan frekuensi
pengaturan menggunakan semacam alat kecil melalui insisi di kulit.
Gambar 4.29 Teknik Perpanjang
Tulang
Otot adalah kumpulan sel otot yang membentuk
jaringan yang berfimgsi menyelenggarakan gerakan
organ tubuh. Otot merupakan alat gerak aktif,
sedangkan rangka tubuh meru-pakan alat gerak pasif.
Otot tidak hanya menggerakkan rangka tubuh.
Misalnya, otot polos penyusun usus menggerakkan
makanan, dan otot jantung memompa darah. Otot
penggerak rangka tubuh dikenal sehari-hari sebagai
daging. Sel-sel otot mempunyai kemampuan
berkontraksi. Kon-traksi adalah melakukan
pengerutan sehingga bentuk sel otot memendek.
Setelah berkontraksi, otot melakukan relaksasi.
Relaksasi adalah melakukan pengenduran sehingga
bentuk sel otot memanjang. Dengan berkontraksi,
otot memiliki tenaga mekanik untuk pergerakan
Gambar 4.30 Otot
Manusia
118
1. Macam- macam Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Berdasarkan bentuk dan cara
kerjanya, sel otot dibedakan menjadi 3 macam, yaitu otot lurik, otot polos,
dan otot jantung. Untuk memahami perbedaan antara ketiga jenis otot
lakukanlah Biolab 4.3 berikut ini.
a. Otot Lurik
Disebut otot lurik karena jika dilihat
dengan mikroskop tampak adanya daerah gelap
dan terang berselang-seling. Daerah gelap
terang tersebut ditimbulkan karena adanya
susunan molekul-molekul fibril protein aktin
dan miosin yang khas. (Lihat penjelasan
tentang struktur anatomis otot). Otot lurik
umumnya melekat pada tulang sebagai daging.
Karena melekat pada rangka disebut pula otot
rangka.
Ciri-ciri otot lurik adalah:
1) bentuk sel silindris, memanjang, mempunyai
banyak inti sel.
2) dilihat dengan mikroskop tampak adanya
garis-garis melintang yang tersusun dari
daerah gelap dan terang berselang-seling;
karena itu otot lurik disebut pula sebagai
otot bergaris melintang.
3) bekerja di bawah kesadaran kita, artinya
menurut perin-tah dari otak kita; karena itu
otot lurik disebut pula sebagai otot sadar.
b. Otot Polos
Jika diamati dengan mikroskop, sel otot ini
tampak polos dan tidak bergaris melintang.
Otot ini banyak dijumpai pada organ-organ
dalam, misalnya pada usus, pembuluh darah,
saluran kelamin, dan dinding rahim.
Gambar 4.31 Otot
Lurik
Gambar 4.32
Anatomi Otot Lurik
119
Ciri-ciri otot polos adalah:
1) bentuknya bergelendong, kedua ujungnya
meruncing dan di bagian tengahnya
menggelembung
2) di dalam sel terdapat satu inti sel
3) tidak memiliki garis-garis melintang (polos)
4) bekerja di luar kesadaran kita, artinya tidak
di bawah perintah otak; karena itu otot polos
disebut pula sebagai otot tak sadar.
c. Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat di jantung.
Strukturnya sama dengan otot lurik yaitu
bergores melintang, namun terdapat
percabangan sel. Otot jantung kerjanya tidak di
bawah kehendak kita. Jadi, otot jantung
strukturnya mirip otot lurik namun bekerjanya
seperti otot polos.
2. Struktur Anatomi Jaringan Otot
Jaringan otot rangka tersusun dari sejumlah
berkas otot yang dibungkus oleh suatu selaput
yang disebut fasia super-fisialis. Berkas otot
tersusun atas serabut otot atau benang-benang otot
yang terbentuk oleh sel-sel otot yang panjang. Sel-
sel otot secara mikroskopis akan tampak seperti
kain lurik (terutama otot rangka atau daging), hal
ini karena di dalam sel otot terdapat serabut-
serabut yaitu benang-benang fibril protein aktin
dan miosin. Karena susunan dari aktin dan miosin
inilah maka tampak adanya garis gelap dan terang
yang melintang antarsisi atau membran sel otot.
Garis-garis gelap dan terang yang berselang
seling ini, dengan menggunakan mikroskop
elektron akan tampak bagian-bagian yang disebut
Gambar 4.33
Otot Polos
Gambar 4.34
Otot Jantung
120
Gambar 4.35 Struktur anatomi jaringan otot Lurik
121
sebagai zona H (daerah terang di tengah
pita gelap), garis gelap M (di tengah daerah zona
H), garis gelap Z (terletak di tengah daerah
terang).
3. Perlekatan Otot dengan Tulang
Otot rangka melekat pada tulang. Berda-
sarkan cara melekatnya tendon pada tulang,
perlekatan ada yang disebut origo dan insersio.
Origo dan insersio adalah bagian ujung otot yang
dikenal sebagai tendon.
a. Origo
Ujung otot yang melekat pada tulang
yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi
disebut origo. Origo otot rangka berbeda;
ada yang dua, seperti otot biseps (bi=dua,
ceps=cephal=kepala) dan ada yang tiga
seperti otot triseps.
b. Insersio
Bagian ujung otot lain yang melekat
pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi disebut insersio.
4. Mekanisme Kontraksi
Otot bekerja dengan dua cara, yaitu
berkontraksi (me-mendek dan menebal) dan
relaksasi (kembali ke keadaan semula atau
mengendur). Keadaan otot yang memendek
(kontraksi) maksimal disebut tonus. Tonus
biasanya diikuti oleh relaksasi. Namun,
seringkali rangsangan tertentu menyebabkan
tonus tidak diikuti oleh relaksasi. Keadaan otot
seperti ini disebut tetanus (kejang). Otot dapat
kejang karena adanya rangsangan yang terus-
menerus karena racun, misalnya racun penyakit
Gambar 4.36
Perlekatan otot
Kita memiliki lebih dari 600 otot yang tersebar di seluruh tubuh.
Kita menggunakan 200 otot setiap kali menaiki tangga, dan memakai lebih banyak lagi ketika melompat.
Wajah memiliki lebih dari 30 otot yang dapat relaksasi dan kontraksi untuk mengekspre-sikan berbagai keadaan emo-sional seseorang, seperti senang, terkejut, bingung, atau marah.
Otot dapat menyebabkan mata berkedip lebih dari lima kali per detik.
122
tetanus, atau karena dipaksa bergerak seperti
berlari atau berenang terns menerus.
a. Kontraksi
Bagian otot yang berkontraksi adalah
sel-sel otot. Pada diagram tentang struktur
otot lurik terlihat adanya filamen protein,
yaitu aktin (filamen tipis) dan miosin
(filamen tebal).
Rangsangan yang sampai ke sel otot
akan mempengaruhi asetilkolin yang peka
terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah
sejenis neurotransmitter, yaitu zat kimia
yang dapat menang-gapi rangsang pada
saraf dan memindahkan rangsang ke saraf
berikutnya. Asetilkolin diproduksi di ujung
serabut saraf.
Asetilkolin yang lepas akan
membebaskan ion kalsium yang berada di
antara sel otot. Ion kalsium ini lalu masuk
ke dalam otot sambil mengangkut troponin
dan tropomiosin ke aktin sehingga posisi
aktin akan berubah dan mempengaruhi
filamen penghubung.
Selanjutnya aktin mendekati miosin,
sehingga aktin dan miosin bertempelan
membentuk aktomiosin. Akibatnya serabut
otot menjadi lebih pendek. Pada keadaan
inilah otot sedang berkontraksi. Setelah itu,
ion kalsium masuk kembali ke plasma sel
sehingga ikatan troponin dan ion kalsium
lepas, dan menyebabkan lepasnya
perlekatan aktin dan rniosin. Keadaan inilah
yang disebut otot relaksasi.
Isotonic and Isometric Contractions
Gambar 4.37 Otot kontraksi
dan relaksasi
Gambar 4.38 Fisiologi
Kontraksi Otot
123
ATP yang dihidrolisis akan terurai
menjadi ADP (Adenosin difosfat) dan
mengeluarkan energi. Jika kehabisan
ATP dan tinggal ADP, ADP ini pun juga
akan terurai menjadi AMP (Adenosin
monofosfat).
ATP ADP + P + E ADP
AMP + P + E
Jika persediaan energi habis, maka
otot tidak akan berkontraksi lagi. Untuk
gerak berikutnya perlu segera dibentuk
energi yang berasal dari pemecahan
molekul glukosa. Fase ini disebut fase
aerob.
Secara aerob:
Glukosa (C6H12O6) + 02 6 H2O
+ 6 C0,+ 38 ATP
Gambar 4.39
Energi untuk
kontraksi otot
b. Energi Untuk Kontraksi Otot
Kontraksi otot memerlukan energi. Energi yang diguna-kan
disuplai dalam bentuk energi kimia. Energi ini diambil dari
molekul ATP (Adenosin trifosfat) dan kreatin fosfat (CP) yang
berenergi tinggi. Energi ini menggerakkan filamen penghubung
antara aktin dan myosin. Kreatin fosfat menyum-bangkan fosforil
pada ADP selama otot berkontraksi.
124
Di dalam otot tersimpan gula otot,
yaitu glikogen. Glikogen merupakan
bentuk glukosa cadangan di dalam otot.
Seperti halnya glukosa, glikogen siap
dibongkar menjadi energi atau ATP.
Glikogen akan dilarutkan menjadi
laktasi-nogen, kemudian diuraikan
menjadi glukosa dan asam susu. Glukosa
akan diubah jadi energi melalui
peristiwa respirasi aerob maupun
anaerob. Secara anaerob terjadi bila
persediaan oksigen di otot telah menipis,
misalnya karena kontraksi terus-menerus
saat berolah raga.
Secara anaerob:
Glukosa (C6H12O6) Asam laktat
+ 2 ATP
Timbunan asam laktat di dalam otot
yang berlebihan dapat menyebabkan
rasa letih. Rasa letih akan hilang jika
asam laktat telah dioksidasi oleh oksigen
menjadi HO dan CO., serta
menghasilkan energi. Energi ini dapat
digunakan untuk mengubah asam laktat
menjadi glukosa. Asam laktat yang
menumpuk di sel-sel otot akan diangkut
oleh darah ke hati untuk diubah kembali
menjadi glukosa atau selanjutnya
menjadi glikogen untuk disimpan di otot
atau hati.
Ada 2 tipe otot rangka
yaitu otot me-rah dan
otot putih. Otot
merah kaya akan suplai
darah, mengan-dung
mitokondria dan
mioglobin. Mioglobin
merupakan senyawa
seperti hemoglobin
yang mampu mengikat
02 dan menyimpannya
dalam otot. Otot
mrah juga mengok-
sidasi asam lemak
untuk memperofeh
energi. Sebaliknya, otot
putih memiliki sedikit
darah, mitokondria dan
mio-globin. Tetapi ia
ter-spesialisasi untuk
mela-kukan
pernapasan an-aerobik
untuk menghasilkan
energi tanpa O2
sehingga cepat
berkontraksi meskipun
cepat lelah.
125
Pendekatan pemecahan
masatah
1. Gambarkan secara
skematik sebuah
fibril atau sel otot
rangka dengan garis-
garis gelap terang.
2. Jelaskan, bagaimana
meka-flisme
terjadinya kontraksi.
3. Mengapa otot rangka
(otot bisep misal-
nya) memendek
ketika berkontraksi
atau bergerak
Gambar 4.40 otot antagonis
5. Sifat Kerja Otot
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi
sehingga otot akan memendek, mengeras, dan
bagian tengahnya meng gembung.
Karenamemendek, tulang yang dilekad otot
tersebut tertarik/terangkat. Kontraksi satu macam
otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang ke
satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus mengadakan
relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak
cukup.' Tulang harus ditarik ke posisi semula.
Karena itu harus ada otot lain yang berkontraksi
yang merupakan kebalikan dari kerja otot
pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari
satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali
ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua
macam otot dengan kerja berbeda. Berdasar
tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot
antagonis dan otot sinergis.
a. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih
yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot
pertama berkontraksi dan yang kedua
berelaksasi akan menyebabkan tulang
tertarik/terangkat. Sebaliknya, jika otot
pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akan menyebabkan tulang
kembali ke posisi semula. Contoh otot
antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot
bisep adalah otot yang memiliki dua ujung
(dua tendon) yang melekat pada tulang dan
terietak di lengan atas bagian depan. Otot
trisep adalah otot yang memiliki tiga ujung
126
(tiga tendon) yang melekat pada tulang,
terietak di lengan atas bagian belakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep
berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Lihat Gambar 4.28.
b. Otot Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih
yang bekerja bersama-sama dengan tujuan
yang sama. Jadi, otot-otot itu berkontraksi
bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya
otot-otot antartulang rusuk yang bekerja
bersama ketika kita menarik napas, atau otot
pronator, yaitu otot yang menyebabkan
telapak tangan menengadah atau
menelungkup.
Gerakan pada bagian tubuh umumnya
melibatkan kerja otot, tulang dan sendi.
Apabila otot berkontraksi, maka otot akan
menarik tulang yang dilekatinya sehingga
tulang tersebut bergerak pada sendi yang
dimilikinya.
Kita memiliki lebih dari 600 otot yang tersebar di seluruh tubuh.
Kita menggunakan 200 otot setiap kali menaiki tangga, dan memakai lebih banyak lagi ketika melompat.
Wajah memiliki lebih dari 30 otot yang dapat relaksasi dan kontraksi untuk mengekspresikan berbagai keadaan emosional seseorang, seperti senang, terkejut, bingung, atau marah.
Otot dapat menyebabkan mata berkedip lebih dari lima kali perdetik.
6. Gangguan dan Kelainan pada Otot
Gangguan pada otot dapat disebabkan oleh banyak hal/ baik faktor luar
maupun faktor dalam. Faktor luar seperti kecelakaan dan serangan penyakit,
sedangkan faktor dalam Faktor luar seperti kecelakaan dan serangan
penyakit, sedangkan faktor dalam meliputi bawaan dan kesalahan gerak
atau akibat dari otot yang tidak pernah dilatih.
a. Gangguan karena Serangan Penyakit
1) Tetanus, otot yang tegang terus-menerus yang disebabkan oleh racun
bakteri Clostridium tetani.
2) Atron otot/ mengedlnya otot akibat serangan virus polio.
127
b. Gangguan karena Kesalahan Aktivitas
1) Kaku leher (stiff), terjadi karena gerak
hentakan yang menyebabkan otot trapesius
meradang.
2) Kram, terjadi karena aktivitas otot yang
terus-menems sehingga otot menjadi
kejang.
3) Atrofi, mengedlnya otot karena tidak
difungsikan lagi untuk bergerak, akibat
lumpuh atau penyakit tertentu.
c. Gangguan Otot Bawaan
Hernia abdominal, yaitu sobeknya dinding
otot perut sehingga usus melorot ke bawah.
Gambar 4.46 otot sinergis
Praktikum 4.3 Membedakan Jenis Otot
Pendekatan keterampilan piroses
Tujuan : Dapat membedakan otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
Alat dan bahan : Kertas, pensil, preparat irisan otot lurik, otot polos dan otot
jantLing, atau torso otot, atau dapat juga gambar struktur
otot.
Langkah kerja
1. Lakukan pengamatan secara cermat struktur masing-masing jenis otot pada
gambar, torso atau preparat irisan otot dengan mikroskop. jika melakukan
pengamatan dengan mikroskop, gambarlah hasil pengamatanmu pada buku
kerjamu.
2. Berdasarkan hasil pengamatannmu dan pemahaman tentang perbedaan
ketiga jenis otot, isilah table perbandingan berikut ini.
Tabel Perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung
No Faktor Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
1 Bentuk sel
2 Pola/Warna
3 Jumlah dan letak inti
4 Cara Kerja
5 Letaknya pada tubuh
128
Otot dan Teknologi Terapannya
Otot merupakan alat gerak aktif. Tulang dapat bergerak jika digerakkan
oleh otot rangka. Otot rangka kekuatannya dapat ditingkatkan melalui latihan
yang rutin dan terprogram. Jika dilihat secara mikroskopis otot rangka
tersusun atas serabut aktin dan miosin
Proses kontraksi otot diakibatkan oleh adanya persenyawaan aktin
dan miosin membentuk aktomiosin. Dalam bentuk aktomiosin serabut otot
menjadi lebih pendek karena terjadi tumpang tindih antara serabut aktin
dengan miosin. Kekuatan otot rangka disebabkan oleh kekuatan serabut aktin
dan miosin. Dengan adanya kedua serabut ini, otot menjadi kuat tetapi lentur.
Konsep serabut diterapkan dalam teknologi pembuatan tali. Tali yang kuat,
F
3. Untuk menguji pemahamanmu tentang ketiga jenis otot, jawablah
pertanyaan berikut ini.
a. Otot yang menggerakkan kaki manusia pada saat berjalan termasuk
jenis otot ....
b. Otot yang menggerakkan rahang mulut manusia termasuk jenis otot
....
c. Otot yang menyebabkan timbulnya gerak peristaltik pada usus dan
lambung termasuk jenis otot ....
d. Jantung dapat berdenyut terus menerus tanpa diperintah secara sadar
oleh kita. Mengapademikian?
e. Mengapa otot rangka berwarna lurik-lurik atau tampak adanya garis
gelap dan terang?
f. jenis sel otot apa yang berinti banyak?
g. jenis jaringan otot apa yang sel-selnya bercabang?
4. Untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas bacalah uraian teks berikut
ini!
Buatlah laporan dan kumpulkan sebagai portofolio.
129
baik yang dibuat dari baja maupun dari plastik,
dibuat dalam bentuk serabut. Cobalah cermati
tali rem sepeda kalian, tali ini tidak terbuat dari
satu logam tunggal melainkan terbuat dari
benang-benang baja yang diatur sedemikian rupa
menjadi pilinan. Atau amati pula tali tambang
yang digunakan untuk mengikat kapal. Tali
tambang terbuat dari serabut-serabut tanaman
rami yang dipilin kuat.
Di dalam otot rangka terdapat molekul
mioglobin, Mioglobin merupakan protein
berbentuk bola (protein globular) yang
strukturnya mirip dengan hemoglobin.
Mioglobin memiliki afinitas (daya ikat) yang
tinggi terhadap oksigen.
Perlu kalian ketahui bahwa proses
kontraksi (pemendekan otot) membutuhkan
energi yang besar. Dari mana energi mi
diperoleh? Di dalam sel-sel otot terdapat glukosa
sebagai sumber energi. Glukosa dioksidasi oleh
oksigen untuk meng-hasilkan energi. Proses
oksidasi glukosa di dalam sel dengan
menggunakan oksigen ini dikenal dengan nama
respirasi aerob. Dengan demikian semakin kaya
dengan mioglobin, semakin banyak oksigen
yang tersedia bagi proses oksidasi glukosa,
sehingga semakin baik proses pembentukan
energi yang mengakibatkan otot semakin kuat.
Kekuatan otot di-pengaruhi oleh jumlah
mioglobin.
Jadi, kalau kalian ingin menjadi atlet
professional, lakukan latihan secara rutin dan
terprogram dengan baik supaya otot-ototmu
terlatih, lentur, kuat, dan kaya mioglobin.
Gambar 4.47 ikatan
aktin-miosin dan jalinan
serat tali tambang yang
mempunyai struktur
konsep yang sama.
Gambar 4.48
Penggunaan steroid
anabolic dapat merusak
tubuh
130
Tahukah kalian bahwa dalam bekerja sebaiknya
memperhatikan ergonomi? Ergonomi adalah
penyesuaian alat kerja dengan sikap atau posisi
kerja sehingga pekerjaan dapat terlaksana tanpa
menyebabkan kelelahan dini dan gangguan
penyakit pada si pekerja, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Sikap kerja
yang baik adalah sikap kerja yang ergo-nomi,
karena akan memberikan hasil yang optimal dan
tidak menyebabkan penyakit. Berikut adalah
contoh hal yang tidak ergonomis.
tersebut disalahgunakan menjadi
Web Link:
http://media.pearsoncm
g.com/bc/bc_marieb_eh
ap_8/activities/chapter1
5/Act15A.html
Doping
Ilmu pengetahuan dalam penerapannya sering disalah-gunakan oleh
manusia. Ingatkah kalian dengan pelari Flo Jo dari Amerika Serikat? la
merupakan salah satu dari sederet atlet yang ingin menjadi yang terbaik
dengan cara yang keliru. la meninggal karena doping. Flo Jo, Ben Johnson,
Ivan Goti, Sunita Rani, dan beberapa atlet dalam negeri adalah contoh dari
beberapa atlet yang terkenal, tetapi kemudian terpuruk prestasinya dan bahkan
ada yang mengalami ke-matian hanya karena menggunakan doping.
Apakah doping itu ? Doping adalah zat kimia buatan yang digunakan untuk
meningkatkan kinerja tubuh. Pada awalnya zat kimia yang sekarang digunakan
sebagai doping ditemu-kan para ilmuwan untuk mengobati orang yang sakit,
misalnya eritropoietin digunakan untuk mengobati orang yang produksi sel
darah merahnya terganggu, magadon merupakan obat penenang yang
digunakan mengobati orang yang stress. Dengan perjalanan waktu, zat kimia
obat perangsang kinerja para atlet, karena mereka ingin mencapai prestasi
terbaik tanpa memperdulikan efeknya. Doping memang terbukti sangat
membantu prestasi atlet, sayangnya doping memberikan efek negatif sehingga
dilarang penggunaannya oleh badan-badan olah raga di dunia.
Doping memiliki berbagai macam fungsi yang dapat dikelompokkan menjadi
lima kelompok. Kelima kelompok doping berserta fungsi dan dampak
negatifnya adalah sebagai berikut:
131
1. Doping yang berfungsi meningkatkan kekuatan otot dan tulang. Doping
yang termasuk dalam kelompok ini adalah steroid anabolik dan beta 2-
agonik. Senyawa ini mirip dengan hormon testosteron. Dampak negatifnya
pada pria adalah dapat menyebabkan kebotakan, dan mandul. Sedangkan
pada wanita dapat menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan seluruh
tubuh, menebalkan pita suara (sehingga suaranya menjadi seperti pria), dan
mengganggu siklus menstruasi.
2. Doping yang berfungsi meningkatkan daya ikat terhadap oksigen. Doping
yang termasuk dalam kelompok ini adalah eriotropoietin, yang merupakan
hormon yang merangsang produksi sel darah merah. Dengan jumlah
eritrosit yang tinggi jumlah oksigen yang diangkut ke otot semakin banyak.
Dampak negatifnya adalah karena darah memiliki kandungan sel darah
merah yang tinggi, darah menjadi kental, sehingga kerja jantung menjadi
semakin keras, akibatnya atlet mudah terkena serangan jantung dan stroke
(tekanan darah tinggi).
3. Doping yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Yang termasuk
doping ini adalah narkotik (morfin, heroin, dan lain-lain). Dampak
negatifnya adalah atlet menjadi ketagihan narkotik.
4. Doping yang berfungsi menghilangkan stress
akibat kelelahan dan tekanan mental. Untuk
mengurangi stress para atlet banyak
mengkonsumsi obat penenang seperti metadon,
magadon, dan diuretic. Dampaknya atlet
menjadi lebih tenang, tetapi dampak negatifnya
adalah koordinasi dan keseimbangan tubuhnya
terganggu bahkan banyak yang jiwanya
terganggu.
5. Doping yang berfungsi untuk menutupi dampak
dari doping yang dikonsumsi sebelumnya.
Doping yang termasuk kelompok ini misalnya
epitestosteron. Dampak negatifnya adalah-
merusak alat pencernaan dan ginjal.
J
a
d
i
k
( Tuliskan dalam Porto-
foliomu)
Bayangkan diri kalian
sebagai atlet yang
menanjak prestasinya
Apa yang akan kamu
lakukan un-tuk lebih
mening-katkan
prestasi?
Apakah kalian akan
menggunakan
doping?
Bagaimana penda-
patmu dengan seba-
gian teman-teman
atletmu yang meng-
gunakan doping?
Saran apa yang da-
pat kamu berikan ke-
pada teman kamu
tersebut?
132
Praktikum 4.4 Menyusun Peta Konsep
Tujuan : 1. mampu menyusun peta konsep alat gerak
2. mampu menyusun peta konsep tentang macam-
macam kelainan dan penyakit pada sistem alat gerak
Alat/ Bahan : kertas dan pensil, buku bacaan/diktat.
Langkah kerja
1. Lengkapilah dan teruskan peta konsep tentang sistem gerak berikut ini
Sistem alat gerak
Alat gerak
pasif
Alat gerak aktif
Dibedakan
Membentuk rangka Macam otot
2. Susunlah dan lengkapilah peta konsep tentang kelainan dan penyakit
pada system alat gerak
Kelainan pada system
alat gerak
Tulang Otot
Terjadi pada
Penyebab
133
Ringkasan
1. Manusia mempunyai kemampuan bergerak lebih aktif daripada
tumbuhan karena manusia manusia memiliki organ dan mekanisme
yang lebih kompleks.
2. Sistem gerak meliputi otot, tulang, dan sendi.
3. Tulang rangka manusia dapat dibedakan menjadi tulang tengkorak,
tuang badan, dan tulang anggota gerak.
4. Tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur.
Tulang keras sedikit mengandung zat perekat banyak mengandung zat
kapur.
5. Bentuk tulang kera sdibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan
tulang pendek .
6. Berdasarkan penyusunnya tulang, tulang dibedakan menjadi tulang
keras dan tulang rawan.
7. Hubungan antar a dua tulang dikenal sebagai artikulasi atau sendi.
Berdasarkan artikulasinya sendi dibedakan menjadi sinartrosis ( sendi
mati), amfiartrosis (sendi kaku), dan diartrosis (sendi gerak).
8. Persendian adalah dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Persendian meliputi sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi
pelana, sendi luncur/ geser, dan sendi kondiloid.
9. Kelainan bentuk tulang ada yang dibawa sejak lahir, karena makanan,
posisi tubuh yang salah, atau karena penyakit dan kecelakaan.
10. Berdasarkan strukturnya otot dibedakan menjadi otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
11. Otot dilekatkan pada tulang melalui tendon yang disebut Origo
(menempel pada tulang yang diam) dan insersio (menempel pada tulang
yang bergerak)
12. Berdasarkan tujuan kerjanya otot dibedakan menjadi otot antagonis dan
otot sinergis
134
13. Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang kerjanya berlawanan. Otot
sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan
yang sama.
14. Kerja otot atau kontraksi otot akan terjadi apabila:
a. ada rangsangan (dalam atau luar)
b. ada pemindah rangsang (asetil kolin)
c. ada protein fibril aktin dan myosin
d. ada energy (ATP atau ADP), yang dibentuk dari pembongkaran zat
makanan (glukosa) baik aerob maupun anaerob.
15. Otot dapat mengalami gangguan dan kelainan karena serangan penyakit,
kesalahan aktivitas, dank arena bawaan.
EVALUASI
I. Soal Berstruktur
1. Gambar di bawah ini memperlihatkan tulang dan otot kaki kanan
seorang pelari yang sedang bersiap-siap melakukan start.
135
a. Sebutkan nama jaringan yang menyatukan tulang X dan tulang Z.
b. Jelaskan bagaimana struktur sendi Y memungkinkan terjadinya gerakan
pada sendi.
c. Berdasarkan diagram di atas, sebutkan dua pasang otot antagonis.
d. Otot manakah yang akan berkontraksi, pada saat pelari melakukan start,
sehingga menghasilkan dorongan ke depan?
2. Gambar (i) berikut ini menunjukkan kaki manusia, sedangkan gambar (ii)
memperlihatkan model yang dipakai untuk mendemonstrasikan gerakan kaki.
Komponen penyusun model dan bagian kaki yang diwakilinya disusun dalam
bentuk tabel berikut.
Komponen pada
Model Bahan yang digunakan
Bagian kaki yang
diwakili
balon otot
papan kayu X
sekrup sendi
kawat Y
a. Sebutkan struktur kaki yang disimbolkan dengan X dan Y pada tabel.
b. Jika model didirikan untuk menggambarkan orang berjinjit, balon
manakah (P, Q, R atau S) yang akan memipih dan memanjang?
136
c. Kelompokkan P, Q, R, dan S ke dalam dua katagori otot sesuai dengan
fungsinya.
3. Gambar di bawah menunjukkan bagian tulang dan otot lengan
a. Kedua otot, yaitu X dan Y bekerja pada saat tangan mengangkat batu bata.
1) Manakah otot ekstensor?
2) Manakah otot fleksor?
3) Istilah apakah yang digunakan untuk menggambarkan kerja pasangan
otot X dan Y?
b. Jaringan apakah yang menghubungkan:
1) tulang Q dan tulang S?
2) otot X dan tulang R?
c. Setelah lengan diputar dengan kuat beberapa saat, lengan terasa letih.
1) Sendi manakah yang bekerja pada gerakan tersebut?
2) Senyawa karbon apa yang tersimpan di otot yang digunakan sebagai
sumber energi untuk gerakan tersebut?
3) Senyawa karbon apa yang tertimbun di dalam otot yang menyebabkan
letih otot?
II. Esai
1. Mengapa manusia dapat bergerak secara aktif dan jelas, sementara tumbuhan
tidak?
2. Sebutkan komponen yang menyusun sistem gerak!
3. Apakah perbedaan antara tulang keras dan tulang rawan?
4. Apa perbedaan antara tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek?
5. Apa yang dimaksud dengan sendi mati? Berikan contohnya!
6. Apa perbedaan antara sendi pelana dan sendi engsel?
7. Jelaskan perbedaan antara otot lurik, otot polos, dan otot jantung!
8. Jelaskan secara singkat proses pertumbuhan tulang pipa!
9. Pada tangan kita terdapat sendi apa saja? Jelaskan!
137
10. Mengapa jika terjadi patah tulang, proses penyembuhan pada orang tua
lebih lambat dari-pada proses penyembuhan pada anak-anak? Jelaskan
faktor penyebabnya!
11. Jelaskan bahwa rangka berfungsi melindungi organ-organ tubuh yang
penting!
12. Posisi duduk yang salah dapat mempengaruhi bentuk rangka. Jelaskan!
13. Jelaskan mengapa setelah melakukan aktivitas fisik yang keras, tubuh
terasa letih? Bagaimana cara menghilangkannya?
14. Jelaskan mekanisme kontraksi dan relaksasi otot rangka!
15. Berikan contoh otot yang gerakannya antagonis!
III. Soal Pilihan Ganda
1. Jika menulis di atas meja, tubuh hendaknya jangan miring ke kiri atau ke
kanan sebab bisa menyebabkan terjadinya ....
a. lordosis
b. nekrosis
c. kifosis
d. urai sendi
e skoliosis
2. Energi yang diperlukan untuk terjadinya gerak pada otot berasal dari ....
a. AMP
b. gerak
c. ATP
d. saraf
e. glukosa
3. Organ jantung dan otot polos struktur selnya sama dalam hal
a.
b. bekerjanya sama-sama di bawah kendali saraf tak sadar
c. sel ototnya sama-sama bercabang
d. sama-sama tampak lurik
e. geraknya sama-sama dikendalikan saraf sadar
4. Persambungan antara tulang-tulang tengkorak disebut ....
a. sinartrosis
b. sendi engsel
c. amfiartrosis
d. sendi peluru
e. diartrosis
5. Persendian antara tulang lengan dengan gelang bahu disebut sendi
a. poros
b. engsel
c. putar
d. pelana
e. peluru
6. Jika menulis di atas meja, tubuh hendaknya jangan miring ke kiri atau ke kanan sebab bisa menyebabkan terjadinya ....
a. lordosis d. nekrosis b. kifosis e. urai sendi c. skoliosis
138
6. Jika menulis di atas meja, tubuh hendaknya jangan miring ke kiri atau ke
kanan sebab bisa menyebabkan terjadinya ....
a. lordosis
b. nekrosis
c. kifosis
d. urai sendi
e. skoliosis
7. Energi yang diperlukan untuk terjadinya gerak pada otot berasal dari ...
a. AMP
b. gerak
c. ATP
d. saraf
e. glukosa
8. Tetanus adalah gangguan pada sistem otot yang disebabkan oleh . . .
a. otot kelelahan
b. bakteri
c. virus
d. atropi otot
e. otot kram
9. Yang merupakan contoh tulang pipih adalah
a. tulang selangka, belikat, jari-jari
b. tulang belikat dan tengkorak tulang selangka dan jari-jari
c. tulang jari-jari dan tengkorak tulang selangka dan tengkorak
d. tulang jari-jari dan tengkorak tulang selangka dan tengkorak
e. tulang belikat dan tengkorak tulang selangka dan jari-jari
10. Otot yang kerjanya dikendalikan oleh saraf tak sadar adalah ....
a. otot polos, otot rangka, otot jantung
b. otot rangka dan otot jantung
c. otot rangka dan otot lurik
d. otot polos dan otot jantung
e. otot polos dan otot rangka
139
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit
yang dapat terjadi pada sistem peredaran
Indikator Hasil Belajar:
Menjelaskan komponen darah: plasma dan sel-sel darah.
Menjelaskan fungsi darah.
Menggambarkan macam-macam sel darah
Menjelaskan fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah (arteri dan vena).
Menentukan golongan darahnya sendiri.
Menjelaskan prinsip dasar penggolongan darah.
Menjelaskan dasar-dasar transfusi darah.
5 Sistem Transport pada
Manusia
140
Setiap makhluk hidup membutuhkan zat-zat makanan yang diperoleh dari
lingkungannya. Setelah zat makanan dicerna atau dimanfaatkan, sisanya akan
dibuang kembali ke lingkungan. Untuk memasukkan zat makanan ke dalam sel-
sel tubuh dan membuang sisanya ke lingkungan memerlukan suatu sistem
transportasi atau sirkulasi. Sistem transportasi dibutuhkan pula untuk membawa
zat-zat dari suatu organ ke organ lain yang membutuhkan. Misalnya, hormon
atau enzim, harus dibawa ke bagian lain agar dapat berfungsi. Contoh, hormon
FSH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di bagian bawah otak harus sampai
ke ovarium agar dapat berfungsi mempengaruhi perkembangan folikel ovum.
Untuk sampai ke ovarium diperlukan alat transportasi, yakni sistem peredaran
darah.
Sistem sirkulasi atau transportasi pada tubuh manusia sebenarnya meliputi
sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening. Komponen sistem
peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah,
sedangkan komponen sistem peredaran getah bening terdiri dari cairan limfa,
pembuluh limfa dan kelenjar limfa. Masing-masing komponen memiliki
struktur dan susunan tertentu yang sesuai dengan fungsi.
Sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah tertutup,
karena darah, khususnya sel-sel darah, dalam peredarannya selalu berada di
dalam pembuluh darah, kecuali beberapa jenis sel darah putih. Sistem
peredaran darah manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda, yakni
peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Hal ini karena peredaran
darah memiliki dua jalur atau dua kali perputaran melewati jantung. Peredaran
darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi
ke jantung. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung menuju
ke seluruh bagian tubuh (atas dan bawah) dan akhirnya kembali lagi ke jantung.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan gas-gas
pernapasan, mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan ke seluruh jaringan
tubuh, serta mengangkut dan membuang sisa metabolisme melalui sistem
Pendahuluan
A
141
B Sistem Peredaran Darah pada
Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas
darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari
bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat
peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-
pembuluh darah, yakni arteri, vena, dan kapiler.
1. Darah
Darah kita terdapat di dalam pembuluh
darah. Dalam kondisi normal, volume darah setiap
orang lebih kurang 8% dari berat badannya. Pada
orang dewasa yang beratnya 65 kg, volume
darahnya lebih kurang 5 liter.
Darah kita tersusun dari beberapa
komponen, yaitu a. 55% merupakan bagian yang
cair yakni plasma darah b. 45% bagian yang padat
atau butiran darah.
Perbandingan bagian yang padat dan cair
ini disebut nilai hematokrit. Nilai hematokrit
bervariasi, normalnya adalah 40-50% pada pria
dewasa, 35-45% pada wanita dewasa, 35% pada
anak-anak di atas 10 tahun, dan 40-60% pada
anak-anak. Nilai hematokrit dapat mencerminkan
volume total eritrosit.
Butiran darah terdiri atas 3 macam sel
darah, yaitu
Gambar 5.1 Darah dan
Komponennya
Gambar 5.2 Sel-sel Darah
ekskresi. Sistem peredaran getah bening berfungsi untuk mengangkut lemak
dan sel-sel darah putih yang ada di dalamnya, yang dapat membunuh bibit
penyakit yang masuk.
142
1. sel darah merah atau eritrosit
2. sel darah putih atau leukosit
3. sel pembeku darah atau trombosit.
a. Komposisi Darah
1) Plasma Darah
Plasma darah atau cairan darah terdiri atas
a) 90% air
b) 8% protein yang terdiri dari albumin, hormon, globulin, protrombin
dan fibrinogen
c) 0,9% mineral yang terdiri dari NaCI, natrium bikarbonat, garam
kalsium, fosfor, magnesium, besi
d) 0,1% berupa sejumlah bahan organik, yaitu glukosa, lemak, urea,
asam urat, asam amino, enzim, antigen.
Protein yang larut di dalam plasma darah disebut protein darah. Protein
darah yang penting antara lain hormon, fibrinogen, albumin, globulin.
Zat-zat tersebut sangat penting bagi tubuh:
a) hormon penting untuk kerja fisiologi alat tubuh
b) fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah
c) albumin penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
d) globulin penting untuk membentuk zat kebal. Zat kebal ialah zat
yang berfungsi untuk melawan benda-benda asing atau kuman yang
masuk ke dalam tubuh.
Bila plasma darah diendapkan, maka akan tersisa cairan berwarna
kuning jernih, yang disebut serum. Di dalam serum inilah terkandung
zat kebal atau zat antibodi.
2) Sel-sel Darah
Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan
trombosit. Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk mengangkut
oksigen. Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit
penyakit. Trombosit atau keping darah berfungsi untuk membekukan
darah.
143
a) Sel Darah Merah atau Eritrosit
Bentuk eritrosit pipih, dengan garis tengah 7,5 )^m, cekung di
bagian tengahnya (bikonkaf), tidak berinti. Setiap 1 mm darah
mengandung lebih kurang 5 juta sel darah merah. Butir darah merah
mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin atau zat warna darah
adalah suatu senyawa protein yang mengandung unsur besi. Fungsi
utama Hb adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan meng-
edarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa di paru-paru terjadi reaksi antara oksigen dengan
Hb sebagai berikut.:
2 Hb 2 + O2 4 HbO2
Sel darah merah dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih. Namun
pada saat masih dalam kandungan, eritrosit dibentuk di dalam hati
dan limpa. Sel darah merah menjadi usang dan tidak efektif lagi
melaksanakan fungsinya setelah berumur lebih kurang 120 hari.
Oleh hati dan limpa, sel darah merah tersebut dirombak. Di dalam
hati, hemoglobin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin)
yang berwarna kehijau-hijauan.
Empedu dikeluarkan ke saluran empedu yang bermuara di usus. Zat
besi yang terdapat di hemoglobin tidak ikut dikeluarkan, melainkan
digunakan lagi untuk membuat eritrosit baru.
Penyumbatan saluran empedu dapat terjadi karena infek-si atau
karena kerusakan sel-sel hati, yang menyebabkan empedu beredar
bersama aliran darah. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita
penyakit kuning. Penyakit kuning dapat disebabkan oleh virus
hepatitis atau oleh infeksi lainnya.
b) Sel Darah Putih (Leukosit)
Dalam setiap mm3 darah terdapat 8.000 sel darah putih. Sel
darah putih (leukosit) tidak berwarna, bersifat bening, bentuknya
tidak tetap seperti ameba. Ukuran leukosit lebih besar dari sel
144
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil.
Garis tengahnya antara 9-15 \im. Sel ini
mempunyai fungsi utama untuk melawan
kuman yang masuk ke dalam tubuh dan
membentuk zat antibodi. Antibodi adalah
zat pelawan benda asing yang tulang dan
hati (pada fetus). Mula-mula semua limfosit
sama, tetapi kemudian berdiferensiasi
menjadi sel B atau sel T, tergantung tempat
pematangannya. Limfosit yang berpindah
dari sumsum tulang ke timus berkembang
menjadi sel T. Limfosit yang tetap berada di
sumsum tulang berkembang menjadi sel B.
Sel B dan sel T yang matang banyak
ditemukan di nodus limfa, limpa, dan organ
limpatik lain. Limfosit berfungsi meng-
hasilkan antibodi untuk melawan zat asing
yang masuk. Sel darah putih merupakan sel
fagosit, apabila ada bibit penyakit, misalnya
bakteri, sel darah putih akan memakannya,
seperti cara Amoeba memakan makanannya.
Apabila sel darah putih kalah dan rusak,
maka sel darah putih bersama-sama kuman
yang mati akan dikeluarkan dalam bentuk
nanah atau abses.
Terdapat 5 macam sel darah putih yang
bentuk, jumlah, dan fungsinya berbeda.
Kelima macam sel darah putih tersebut
adalah monosit, limfosit, basofil, eosinofil,
dan neutrofil. Lihat Gambar 5.2.
Gambar 5.4 Sel
darah Merah
Gambar 5.3 Sel darah
Putih
Gambar 5.5 Pembentukan
Benang Fibrin
145
1) Neutrofil
Neutrofil merupakan 60-70% dari jumlah sel darah putih.
Neutrofil dapat bergerak secara ameboid dari darah dan masuk ke
jaringan yang terinfeksi dan menghancurkan mikroba yang ada.
Gerak neutrofil terjadi karena ada-nya sinyal kimiawi dari daerah
yang terinfeksi. Neutrofil hanya berumur sekitar 6-20 jam.
2) Monosit
Monosit terdapat sekitar 5% dari jumlah sel darah putih.
Walaupun begitu, monosit merupakan fagosit yang efektif.
Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian
berpindah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit membesar dan
berkembang menjadi makrofag. Makrofag merupakan sel fagositik
terbesar, paling efektif, dan berumur panjang. Makrofag
mempunyai arti secara harafiah "pemakan besar". Makrofag
bersifat ameboid, dan dapat merentangkan pseudopodia untuk
menarik mikroba. Mikroba yang terperangkap kemudian dihan-
curkan dengan enzim pencernaan. Lihat Gambar 5.3. Gambar ini
menunjukkan pseudopodia seperti fibril dari makrofag yang
sedang menyerang bakteri.
Beberapa makrofag menetap di organ dan jaringan tubuh tertentu.
Misalnya, di paru-paru ada makrofag alveolar dan di hati ada sel
Kupffer. Makrofag juga terdapat di nodus limfa dan limpa.
3) Eosinofil
Eosinofil kira-kira berjumlah 15 % dari jumlah sel darah putih.
Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik tetapi mempunyai enzim
penghancur. Eosinofil berfungsi untuk melawan parasit besar
seperti cacing dengan menghancurkan dinding luar tubuh cacing.
146
4) Basofil
Granula basofil mengandung histamin. Histamin adalah salah
satu sinyal kimia yang akan dikirimkan bila terjadi luka dan
peradangan. Basofil diduga terlibat dalam reaksi alergi atau
melawan protein asing yang masuk.
5) Limfosit
Vertebrata mempunyai 2 macam sel limfosit, yaitu sel B
(limfosit B) dan sel T (limfosit T). Limfosit dibuat di sumsum
tulang dan hati (pada fetus). Mula-mula semua limfosit sama,
tetapi kemudian berdiferensiasi menjadi sel B atau sel T,
tergantung tempat pematangannya. Limfosit yang berpindah dari
sumsum tulang ke timus berkembang menjadi sel T. Limfosit yang
tetap berada di sumsum tulang berkembang menjadi sel B. Sel B
dan sel T yang matang banyak ditemukan di nodus limfa, limpa,
dan organ limpatik lain. Limfosit berfungsi meng-hasilkan antibodi
untuk melawan zat asing yang masuk.
Kemampuan limfosit menghasilkan antibodi pada anak-anak
akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kekebalan
yang diperoleh secara alami ini disebut sebagai imunitas alami.
Antibodi yang dihasilkan itu bersifat spesifik, artinya antibodi
tertentu hanya cocok untuk melawan penyakit tertentu pula.
Misalnya antibodi untuk TBC hanya cocok untuk melawan
penyakit TBC, antibodi untuk disentri hanya cocok untuk melawan
penyakit disentri.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, perlu dilakukan upaya
agar limfosit menghasilkan antibodi, misalnya dengan vaksinasi.
Vaksinasi berarti melakukan kekebalan secara buatan. Vaksin
adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan
ke dalam tubuh supaya tubuh dapat me-lawannya dengan
membentuk antibodi. Misalnya, vaksinasi penyakit cacar berarti
147
tubuh diberi virus cacar yang telah dilemahkan. Karenanya, tubuh
membentuk antibodi untuk melawan cacar.
c) Keping-keping Darah atau Trombosit
Apabila tubuh terluka dan mengeluarkan darah, beberapa
saat kemudian darah akan berhenti keluar atau darah membeku.
Mengapa darah dapat berhenti keluar dengan sendirinya?
Di dalam darah terdapat keping-keping darah atau trombosit.
Trombosit bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran
kecil, garis tengahnya lebih kurang 2-4 pm. Dalam tiap satu mm3
darah terdapat lebih
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Di
dalam trombosit terdapat enzim yang disebut trombokinase.
Apabila darah keluar karena terluka, maka trombosit akan
pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit. Karena
pengaruh ion kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan
mengubah protrombin (calon trombin) menjadi trombin.
Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin
menyebabkan luka tertutup sehingga tidak mengeluarkan darah
secara terus-menerus.
Protrombin adalah senyawa protetn yang dibentuk di hati.
Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab
itu seseorang yang kekurangan vitamin K akan mengalami kesulitan
pembekuan darah, apabila terjadi luka.
Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.4 dan bagan proses
pembekuan darah berikut.
148
Bagan proses pembekuan darah
1. Luka, rombosit pecah keluar trombokinase
Ion Ca + dan vitamin K
1. Protrombin menjadi thrombin
2. Fibrinogen menjadi fibrin
Fungsi Darah
Darah terdiri atas banyak komponen. Tiap
komponen mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan
komponen tersebut, rungsi darah adalah sebagai
berikut. 1. Sebagai alat pengangkut:
a. sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jantung dan ke seluruh sel-sel
tubuh
b. plasma darah mengangkut:
1) sari makanan dari usus ke hati kemudian
ke seluruh tubuh
2) karbon dioksida dari jaringan tubuh ke
paru-paru
3) urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan
hormon dari kelenjar hormon ke seluruh
tubuh.
Hemoglobin dapat
berikatan dengan
racun karbon
monoksida menjadi
karboksihemoglobin.
Karbon monoksida
sering dihasilkan dari
pembakaran bahan
bakar kendaraan
bermotor. Akibatnya
kemampuan
hemoglobin mengikat
oksigen menjadi
berkurang. Karbon
monoksida yang
terhirup dapat
menyebabkan pingsan.
Bila terhirup lebih dari
beberapa menit dapat
berakibat fatal.
BIO Plus
149
c. Membunuh kuman-kuman penyakit. Yang
bertugas membunuh kuman penyakit adalah
leukosit. Caranya dengan membentuk
antibodi dan fagositosis.
d. Melakukan pembekuan darah. Dalam proses
pembekuan darah yang berperan penting
adalah trombosit.
e. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia tetap, berkisar 37°C, walaupun suhu
lingkungan mening-kat atau menurun. Hal ini
dimungkinkan karena penyebaran energi
panas secara merata dilakukan oleh darah.
Peristiwa menggigil pada saat kedinginan,
dan berkeringat pada saat kepanasan
merupakan mekanisme untuk menjaga
kestabilan suhu tubuh.
2. Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah pada manusia terdiri atas
jantung dan pembuluh darah. Berikut akan
dijelaskan mengenai jantung dan pembuluh darah.
a. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada agak
ke sebelah kiri. Ukuran jantung kira-kira sebesar
kepalan tangan. Jantung manusia berongga dan
terbagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan,
serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Lihat
Gambar
Gerakan jantung
dikendalikan oleh
syaraf dari otak,
dengan cara
merangsang nodus
sinus atrial ( nodus
SA). Syaraf ini
merupakan dua set
syaraf tak sadar. Satu
set mempercepat
denyut jantung dan
satu set lainnya
memperlambat
denyut jantung.
Gerakan jantung
berasal dari nodus S-
A, kemudian kedua
atrium berkontraksi.
Oleh sebab itu nodus
S-A sering disebut
pemacu jantung.
Gelombang kontraksi
atrium merangsang
nodus A-V
menyebabkan vetrikel
berkontraksi
150
Pendekatan keterampilan proses
Tujuan : menghitung frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-
faktor yang mempengaruhi.
Alat dan Bahan : stop watch/arloji. Langkah kerja
1. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah kalian pada pergelangan
tangan sebelah dalam sedemikian sehingga terasa adanya denyut
nadi. Tekan sedikit sampai denyutan semakin terasa. lihat gambar di
samping.
2. Hitunglah berapa kali denyut nadimu selama 1 menit. Catat.
3. Berlari-larilah selama 2 menit, kemudian hitunglah lagi denyut nadimu
selama 1 menit. Catat.
Gambar 5.6 Bagian-
bagian jantung
Gambar 5.7 Aliran darah Saat Diastol
PRAKTIKUM 5.1 Denyut Nadi
Dinding rongga jantung tersusun terutama
atas otot jantung. Antara serambi dan bilik
dibatasi oleh suatu sekat yang berkatup.
Katup yang sebelah kanan disebut katup
trikuspid yang terdiri atas 3 kelopak atau kuspa,
dan katup sebelah kiri disebut katup bikuspid
yang terdiri atas 2 kelopak atau kuspa. Katup-
katup tersebut berfungsi untuk menjaga agar
darah dari bilik tidak mengalir kembali ke
serambi.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga
jantung dapat mengembang dan mengempis.
Mengembang dan mengempisnya serambi dan
bilik terjadi secara bergantian. Kontraksi jantung
menimbulkan denyutan yang dapat dirasa-kan
pada pembuluh nadi di beberapa tempat.
151
4. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok,
masukkan datamu dalam label berikut.
5. Hitungan yang serupa dapat pula dilakukan dengan meraba dan
sedikit menekan nadi yang ada di pelipis, sedikit di atas telinga dan
di belakang mata.
No Nama Siswa L/P
Frekuensi nadi
sebeleum lari setelah lari
1
2
3
4
5
Pertanyaan:
1. Berapakah frekuensi denyut nadi rata-rata setiap menit dalam
kelompok kalian?
2. Mengapa frekuensi denyut nadi dalam keadaan istirahat/ sebelum
lari-lari berbeda dengan setelah berlari?
3. Samakah frekuensi rata-rata denyut nadi setiap orang? Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang?
4. Simpulkan hasil kegiatan kalian.
152
Kecepatan denyut jantung pada setiap orang berbeda-beda tergantung
pada kondisi setiap orang. Misalnya usia, berat badan, jenis kelamin,
kesehatan, dan aktivitas seseorang. Pada saat duduk, denyut nadi seseorang
adalah 72 kali per menit, tetapi pada saat berdiri, denyut nadi dapat
mencapai 83 kali per menit. Pada anak-anak, denyut nadinya lebih cepat
dibandingkan orang dewasa. Orang yang terkejut denyut nadinya lebih
cepat.
Selain kecepatan denyut jantung, tekanan darah juga dapat diukur.
Tekanan darah pada saat bilik jantung mengem-bang disebut tekanan
diastol, dan tekanan darah pada saat bilik jantung mengempis disebut
tekanan sistol. Jadi, sistol merupakan tekanan darah karena jantung
memompa darah keluar, dan diastol merupakan tekanan darah karena
jantung "memasukkan" darah.
Tekanan darah dapat diukur dengan alat pengukur tekanan darah
yang disebut tensimeter atau sphigmomanometer. Lihat Gambar 5.6.
Tekanan darah merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kekuatan
jantung memompa darah, serta indikator untuk mengetahui kondisi
kesehatan seseorang. Tekanan darah orang dewasa normal 120/80 mmHg
(milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol sedangkan 80
menunjukkan tekanan diastol.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari
jantung. Pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung adalah:
1. vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, vena cava
bermuara pada serambi kanan
2. arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke
paru-paru, darahnya banyak mengandung karbon dioksida
3. vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke
serambi kiri, darahnya banyak mengandung oksigen
4. aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh
tubuh
5. arteri koronaria, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung.
Jantung memerlukan oksigen dan makanan juga, bukan?
153
Pada penderita yang darahnya banyak mengandung kolesterol, sering
terjadi penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Kolesterol mengendap di
dinding pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan. Akibatnya, jantung
kekurangan oksigen dan makanan. Jika terlalu parah dapat me-nyebabkan
kematian.
b. Pembuluh Darah
Darah kita berada di dalam pembuluh darah. Berdasar-kan fungsinya,
pembuluh darah dibedakan atas pembuluh nadi atau arteri dan pembuluh balik
atau vena. Penghubung antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.
Berikut kita bahas satu persatu.
1) Pembuluh Nadi atau Arteri
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari
jantung. Umumnya pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung
banyak oksigen. Letak pembuluh nadi agak ke dalam tersembunyi dari
permukaan tubuh. Dinding pembuluh nadi kuat dan elastis, terdiri atas tiga
lapis, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. Lapisan luar tipis tetapi kuat,
lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos, dan lapisan dalam tersusun
atas satu lapis endotelium. Jika kita meraba nadi, denyutan jantung akan
terasa. Jika nadi terluka, darah akan memancar.
Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta, yang
mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Aorta memiliki satu
katup dekat jantung, yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir
kembali ke jantung. Pembuluh nadi besar (aorta) ini disebut pula
pembuluh nadi utama, yang kemudian bercabang menjadi pembuluh nadi
ke seluruh tubuh.
Semua pembuluh nadi mengalirkan darah yang kaya oksigen, kecuali
arteria pulmonalis. Arteria pulmonalis adalah pembuluh nadi yang keluar
dari bilik kanan menuju ke paru-paru. Pembuluh nadi ini bercabang dua
menjadi pembuluh nadi paru-paru kiri dan pembuluh nadi paru-paru
kanan. Pembuluh nadi ini membawa darah yang kaya CO. Karbon
dioksida dilepaskan oleh darah di paru-paru, sedangkan oksigen
154
ditangkap oleh Hb. Darah yang kaya oksigen dialir-kan oleh vena paru-
paru (vena pulmonalis) menuju jantung, melalui serambi kiri.
2) Pembuluh Balik atau Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida.
Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.
Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju
jantung. Jika vena terluka/ darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik yang besar, yang disebut vena cava. Fembuluh
darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Sebagaimana
disinggung di atas, setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen (0,). Jadi, darah dalam semua
pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis.
3) Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler hanya tersusun atas satu lapis sel endotelium.
Dinding kapiler yang sangat tipis ini memang sesuai dengan fungsinya,
yaitu untuk pertukaran zat. Meskipun ukurannya paling kecil, namun
jumlahnya sangat besar dan diperkirakan jumlah luas permukaannya
mencapai 600 m2. Ukuran yang kecil menyebabkan kecepatan aliran
menjadi lambat.
Ujung pembuluh nadi yang terkecil dihubungkan oleh pembuluh
kapiler. Pembuluh kapiler inilah yang berhu-bungan langsung dengan sel-
sel tubuh. Oksigen dan zat-zat makanan melalui pembuluh kapiler
dimasukkan ke dalam sel. Selanjutnya karbon dioksida, air dan sisa-sisa
pembakaran diambil, untuk diangkut ke paru-paru dan alat pengeluaran
lainnya
155
PRAKTIKUM 5.2
Struktur Organ Sirkulasi dan Fungsinya
Pendekatan Ketrampilan Proses
Tujuan : Lebih memahami kaitan antara struktur organ-organ sirkulasi pada manusia dengan fungsinya.
Alat dan bahan : Alat tulis, tabel, buku teks.
Langkah kerja
1. Bacalah secara cermat penjelasan tentang jantung, pembuluh darah arteci, pembuluh darah vena, dan pembuluh kapiler. :
2. Setelah itu isi dan lengkapilah tabel berikut ini.
Nama
organ
Struktur Fungsi Penjelasan tentang
kaitan struktur dan
fungsi
Jantung Beruang 4
dinding berotot
Terdapat katup
antara serambi
dan bilik
Dinding bilik
kiri lebih tebal
…….
Memompa
darah
Mengatur aliran
darah
Memompa dan
mengalirkan
darah ke
seluruh tubuh
………
Dinding berotot
memungkinkan
jantung
mengembang dan
mengempis seperti
pompa
Klep dapat
membuka atau
menutup sesuai
dengan keperluan
Karena jarak yang
ditempuh oleh
darah cukup jauh
(ke seluruh bagian
tubuh) diperlukan
kekuatan dorongan
yang lebih besar
156
Pembuluh
arteri Dinding
tebal dan kuat
…..
Pembuluh
balik Dinding
lebih tipis tapi
memiliki katup
……
Pembuluh
kapiler
Dinding
tipis terbuat
dari selapis sel
epitel
…….
3. Kesan atau kesimpulan umum apa yang dapat kamu simpulkan dari
kegiatan diatas?
3. Macam Peredaran Darah
Darah kita senantiasa beredar setiap saat selama kita hidup. Darah
beredar dari jantung ke seluruh tubuh, akhirnya kem-bali lagi ke jantung,
beredar siang dan malam tanpa henti sampai akhir hayat. Sambil beredar,
darah membawa sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Hormon dari
kelenjar hormon juga di-edarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sebaliknya,
sisa-sisa pembakaran dari seluruh tubuh diangkut oleh darah ke alat-alat
pengeluaran. Oleh karena darah kita beredar di dalam pembuluh darah, maka
peredaran darah kita digolongkan peredaran darah tertutup. Setiap kali
beredar, darah mele-wati jantung dua kali
157
Berdasarkan hal tersebut maka peredaran
darah manusia disebut sebagai peredaran
darah ganda yang terdiri atas peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar.
a. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah per-
edaran darah yang dimulai dari jantung
menuju ke paru-paru, kemudian kembali
lagi ke jantung. Skema peredaran darah
kecil:
Jantung paru-paru jantung
b. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar ialah peredaran
darah dari bilik kiri jantung ke seluruh
tubuh, kemudian kembali ke serambi
kanan jantung. Skema peredaran darah
besar:
jantung tubuh jantung
(bilik kiri) (serambi kanan)
4. Golongan Oarah
Menyumbangkan darah melalui PMI
merupakan per-buatan mulia. Setetes
darah sangat penting artinya bagi yang
membutuhkannya.
Sebelum menyumbangkan darah,
darah harus diperiksa golongannya
terlebih dahulu. Demikian pula seandainya
kita memerlukan darah. Transfusi darah
tidak akan dapat dilak-
Gambar 5. 8 Skema
peredaran darah manusia
Sistem pembuluh darah
terdiri dari pembuluh
darah yang panjangnya
sekitar 150.000 km
(93.000 mil).
Aorta merupakan arteri
yang terbesar; vena
cava merupakan vena
yang terbesar
158
sanakan apabila golongan darah si pemberi dan si penerima belum
diketahui.
Orang yang pertama kali menggolongkan darah menurut sistem ABO
(baca: a, b, nol) adalah Karl Landsteiner (Austria, 1868 - 1947). Menurut
sistem tersebut darah dapat digolongkan ke dalam 4 golongan besar.
Golongan darah itu adalah A, B, AB dan 0 (nol).
Gambar 5. 9 Golongan darah dan Transfusi
Darah
PRAKTIKUM 5 Penentuan Golongan Darah
Pendekatan Ketrampilan Proses
Tujuan : menentukan golongan darah
Alat dan Bahan : 1 jarum
2. gelas benda
3. kapas dan alkohol 70%
159
4. serum anti A dan serum anti B
5. pengaduk (tusuk gigi) dan pipet
Langkah Kerja
1. Pilih teman kalian yang sehat untuk sampel percobaan.
2. Bersihkan ujung jari tengah teman kalian dengan kapas yang
dibasahi dengan alkohol 70%.
3. Usaplah jarum dengan kapas beralkohol 70%, kemudian
tusukkanlah jarum tersebut ke ujung jari tengah teman kalian.Pijit
ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian teteskan darah yang
keluar pada gelas benda A dan teteskan pula pada gelas benda B.
4. Apabila darah sudah diteteskan, bersihkan ujung jari dengan
alkohol 70% lagi, agar tidak terkena infeksi.
5. Berilah setetes serum anti A pada darah di gelas benda A dan serum
anti B pada darah di gelas benda B.
6. Aduklah tetesan darah yang telah ditetesi serum dengan tusuk gigi.
7. Amati hasilnya, apakah terjadi penggumpalan darah atau tidak?
Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut. Apabila
a) darah di A menggumpal sedangkan di B tidak, maka termasuk
golongan darah A
b) darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal,
maka termasuk golongan darah B
c) darah di A dan di B menggumpal, maka termasuk golongan
darah AB
d) darah di A dan di B tidak menggumpal, maka termasuk
golongan darah 0 (nol).
8. Coba lakukan juga untuk teman-temanmu yang lain. Catatlah
seluruhnya, ada berapa orang:
bergolongan A, B, AB atau O? Golongan darah mana yang paling
banyak?
160
Pendekatan pemecahan masalah
Tujuan : Menentukan golongan darah yang dapat ditransfusikan kepada
golongan darah lain.
Langkah kerja
1. Bacalah dan pahami keterangan berikut:
Aglutinogen adalah zat protein darah yang dapat digumpalkan oleh
aglutinin. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan
aglutinogen B.
Aglutinin adalah zat protein darah yang dapat menggumpalkan
aglutinogen. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin a dan aglutinin
b. Zat aglutinin a dikenal pula sebagai zat anti A dan aglutinin b
dikenal pula sebagai zat anti B.
Transfusi Darah
Orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan atau
sedang menjalani operasi, memerlukan tambahan darah melalui transfusi
darah. Sebelum transfusi darah, harus diketahui terlebih dahulu golongan
darahnya. Dengan memperhatikan golongan darah masing-masing dapat
diketahui apakah seseorang dapat menerima darah dari orang lain. Orang
yang memberikan darahnya disebut donor, sedangkan orang yang menerima
darah disebut resipien. Apabila golongan darah donor tidak sesuai dengan
golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah donor.
Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan darah yang dapat berakibat
fatal bagi resipien. Untuk mengetahui golongan darah yang dapat
ditransfusikan kepada golongan darah lain,kerjakan praktikum di bawah ini.
PRAKTIKUM 5 Transfusi Darah
161
Aglutinogen A dapat digumpalkan oleh aglutinin a (anti A), dan
aglutinogen B dapat digumpalkan oleh aglutinin b (anti B).
Golongan darah A mengandung zat aglutinogen A dan aglutinin b.
Golongan darah B mengandung zat aglutinogen B dan aglutinin a.
Golongan darah AB mengandung zat aglutinogen A dan B, dan tidak
memiliki aglutinin.
Golongan darah 0 mengandung zat aglutinin a dan b, dan tidak
memiliki aglutinogen A maupun B.
2. Lengkapilah tabel berikut dengan menuliskan jenis aglutinogen dan
aglutinin yang dikandung oleh tiap-tiap golongan darah.
Tabel Kandungan zat sesuai golongan darah
Nama Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
A
B
AB
O
3. Apa yang terjadi jika darah A ditransfusikan ke darah B? Mengapa
demikian?
4. Apa yang terjadi jika darah 0 ditransfusikan ke darah B? Mengapa
demikian?
5. Coba tuliskan + jika terjadi penggumpalan dan - jika tidak terjadi
penggumpalan pada Tabel berikut ini:
Tabel Kemungkinan Transfusi darah
Donor/ Resipien A B AB O
A
B
AB
O
162
6. Apakah golongan darah AB dapat ditransfusikan ke semua golongan
darah? Mengapa demikian?
7. Apakah golongan darah 0 dapat ditransfusikan ke semua golongan
darah? Mengapa demikian?
Golongan darah 0 dikatakan sebagai donor universal, karena dapat
ditransfusikan ke dalam semua golongan darah. Sebaliknya golongan darah AB
dikatakan sebagai resipien universal, karena dapat menerima semua golongan
darah. Namun haruslah disadari, bahwa transfusi darah yang baik adalah
transfusi darah yang sejenis. Artinya, golongan darah A untuk golongan darah
A, golongan darah B untuk golongan darah B, dan seterusnya. Hanya jika
terpaksa, 0 dapat diberikan ke semua golongan darah dan AB dapat menerima
semua golongan darah. Pada kasus demikian masih terjadi penggumpalan
meskipun sedikit. Cobalah teliti berdasarkan kandungan darah seperti diuraikan
di atas.
Faktor lain yang penting dalam penggolongan darah adalah faktor Rhesus
(Rh). Sekitar 85% manusia membawa faktor Rh positif (Rh +) dalam darahnya
dan sisanya 15% Rh negatif (Rh -). Jika darah Rh - (resipien) diberi darah Rh +
(donor) dalam transfusi darah, maka resipien akan mem-bentuk antibodi yang
melawannya. Antibodi ini belum bekerja pada transfusi pertama. Antibodi ini
akan bekerja pada transfusi Rh + berikutnya dan akan menghancurkan sel darah
Rh + tersebut sehingga dapat membahayakan.
163
5. Sistem Peredaran Getah Bening
Sistem sirkulasi atau transportasi di
dalam tubuh manusia tidak hanya berupa
darah dan peredarannya, tetapi juga berupa
sistem peredaran getah bening atau limfa.
Sistem peredaran getah bening terdiri
dari cairan limfa, pembuluh limfa dan kelenjar
limfa atau simpul limfa. Sistem peredaran
limfa berperan dalam transpor lemak dan
pemberantasan penyakit.
a. Cairan Limfa
Selama darah beredar dalam kapiler,
terdapat cairan sel darah putih yang
merembes keluar dari kapiler darah.
Cairan tersebut mengisi ruang-ruang
antarsel. Cairan ini disebut cairan jaringan
yang tidak masuk lagi ke pembuluh darah
tetapi masuk ke sistem limfatik, yaitu ke
pembuluh getah bening atau pembuluh
limfa. Cairan jaringan yang telah berada
di dalam pembuluh limfa ini berubah
nama menjadi cairan limfa atau getah
bening.
Cairan limfa yang mengandung sel-
sel darah putih ini berfungsi mematikan
kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh kita. Selain itu, cairan limfa juga
mengandung lemak. Lemak dari usus
tidak diangkut melalui pembuluh darah,
melainkan oleh pembuluh limfa. Di usus,
pembuluh limfa ini disebut pembuluh kil.
Gambar 5. 10
Sistem Limfatik
Manusia
Gambar 5. 11 Sistem
Peredaran Limfe
164
b. Pembuluh Limfa
Struktur pembuluh limfa mirip dengan
vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak
katup sehingga pembuluh limfa tampak
seperti rangkaian merjan. Pembuluh ini
terletak terutama di sela-sela otot,
mempunyai cabang yang halus yang bagian
ujungnya terbuka. Melalui ujung yang
terbuka inilah cairan jaringan tubuh masuk
ke dalam pembuluh limfa.
Pembuluh limfa dibedakan atas dua
macam, yaitu pembuluh limfa kanan dan
pembuluh dada/pembuluh limfa kiri.
1) Pembuluh Limfa Kanan
Pembuluh limfa kanan berfungsi
menampung cairan limfa yang berasal
dari kepala, leher bagian kanan, dada
kanan, dan lengan kanan. Pembuluh
limfa ini bermuara di vena bawah
selangka kanan.
2) Pembuluh Dada/Pembuluh Limfa Kiri
Pembuluh dada berfungsi
menampung limfa yang berasal dari
kepala, leher kiri, dada kiri, lengan kiri,
dan tubuh bagian bawah. Pembuluh
limfa ini bermuara di vena bawah
selangka kiri.
3) Peredaran Limfa
Peredaran limfa dimulai dari
jaringan tubuh, yang berupa cairan
jaringan. Cairan ini masuk ke
pembuluh limfa halus menjadi cairan
Web Link:
http://www.worlofteac
hing.com
Gambar 5. 12
Pembuluh Limfe
165
limfa. Selanjutnya pembuluh limfa halus bergabung menjadi
pembuluh limfa kecil. Beberapa pembulub ini bergabung menjadi
pembuluh limfa yang lebih besar dan seterusnya. Akhirnya pem-
buluh getah bening itu bergabung ke dalam pembuluh limfa besar,
yaitu pembuluh limfa kiri/dada dan pembuluh limfa kanan.
Pembuluh limfa kiri/dada bermuara pada vena di bawah selangka
kiri. Sedangkan pembuluh limfa kanan bermuara pada vena di
bawah selangka kanan. Pembuluh limfa mengalirkan kira-kira 100
ml getah bening ke dalam vena untuk dikembalikan ke dalam
darah. Dengan cara ini, getah bening beserta isi proteinnya
dikembalikan ke aliran darah.
c. Kelenjar Limfa (Buku Limfa)
Di sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa,
terutama pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Kelenjar limfa atau
buku limfa menghasilkan sel-sel darah putih. Ketika tubuh terkena
infeksi, kelenjar limfa tersebut membengkak. Fungsi kelenjar limfa
ialah menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi
penjalaran infeksi lebih lanjut.
Di dalam tubuh juga terdapat alat tubuh yang fungsinya sama
dengan kelenjar limfa, yaitu mencegah infeksi lebih lanjut. Alat itu
antara lain limpa dan tonsil. Cairan limfa berasal dari cairan jaringan.
Ada dua pembuluh limfa; pembuluh limfa kanan dan pembuluh
dada.Sistem peredaran limfa berfungsi untuk pengangkutan lemak,
protein, dan membasmi bibit penyakit.
1. Limpa
Limpa ialah sebuah kelenjar yang berwarna ungu tua yang
terletak di sebelah belakang lambung. Limpa berfungsi sebagai:
1. tempat pembentukan sel darah putih (leukosit) dan antibodi
2. tempat cadangan sel darah; jika ada bagian tubuh yang
kekurangan darah, maka limpa akan menge-luarkan
cadangannya
3. tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati
4. tempat membunuh kuman-kuman penyakit.
166
2. Tonsil (Amandel dan polip)
Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan pangkal tenggorokan.
Tonsil merupakan kelenjar limfa yang lebih dikenal dengan
amandel. Permukaan kelenjar amandel ditutupi membran mukosa
yang bersambung dengan bagian bawah tenggorokan.
Permukaannya penuh dengan lekukan, dan di dalam lekukan yang
banyak itu terdapat beberapa kelenjar penghasil lendir. Sekresi
kelenjar itu mengandung banyak limfosit. Selain itu, di belakang
anak tekak juga terdapat tonsil, yakni di rongga hidung. Tonsil ini
disebut polip hidung. Baik amandel maupun polip bekerja sebagai
garis depan pertahanan dalam infeksi yang dapat tersebar dari
hidung, mulut dan tenggorokan.
6. Gangguan pada Sistem Transportasi
Sistem transportasi kita dapat mengalami gangguan, baik pada darah
maupun pada alat-alat peredarannya. Gangguan itu misalnya anemia,
leukemia, hemofilia, hipertensi, artero-sklerosis, wasir, dan varises.
a. Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Batasan
tersebut sebenarnya kurang tepat, sebab anemia ditemui pula pada
seseorang yang mempunyai jumlah sel darah merah normal namun
jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merahnya kurang. Jadi,
anemia sebenarnya adalah kekurangan hemoglobin di dalam darah.
Penyebabnya dapat bermacam-macam, seperti berkurangnya
kandungan hemoglobin dalam eritrosit, berkurangnya jumlah eritrosit
dalam darah, dan berkurangnya volume darah dari volume normal.
Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi rendah. Anemia dapat terjadi jika tubuh
seseorang terluka dan mengeluarkan banyak darah. Kekurangan darah
ini dapat diatasi dengan transfusi darah. Ada jenis anemia yang bersifat
genetis dan mematikan, yaitu thalasemia dan sickle cell anemia
(anemia sel sabit). Thalasemia disebabkan kegagalan pem-bentukan
hemoglobin akibat kerusakan gen globin.
167
Gambar 5. 13 Struktur kelenjar
buku linfa
Gambar 5. 14 Lokasi tosil di
rongga mulut dan tenggorokan
Web Link:
http://
www.worldofteaching.com
m
Anemia sel sabit disebabkan adanya eritrosit yang berbentuk bulan sabit.
Anemia juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi, atau kekurangan
vitamin B12 (yang membantu pematangan sel darah merah) yang disebut
anemia pernisiosa.
b. Leukemia
Leukemia disebut juga sebagai kanker darah, yaitu jumlah sel darah
putih yang jauh di atas jumlah normal karena pembelahan yang tak
terkendali. Di samping itu, sel-sel darah putih menjadi "ganas", memakan
sel-sel darah merah, sehingga seseorang akan mengalami anemia berat.
c. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah sulit membeku. Luka yang sedikit
saja menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga penderita dapat
mengalami kekurangan darah, bahkan dapat menyebabkan kematian
168
Penyakit ini bersifat menurun, diwariskan dari orang tua kepada
keturunannya. Kaum pria lebih besar kemungkinan mendapat warisan
penyakit ini karena gen hemofilia menampakkan pengaruhnya pada laki-
laki. Sebaliknya, pada perempuan hemofilia bersifat mematikan sehingga
anak perempuan penderita akan mati sebelum dewasa. Karena menurun,
penyakit ini tidak dapat disernbuhkan. Untuk mencegahnya, hindari
perkawinan yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
d. Hipertensi
Biasanya, semakin tinggi usia seseorang, semakin tinggi pula tekanan
darahnya. Namun pada penderita hipertensi, tekanan darah tersebut naik di
atas normal. Hipertensi artinya di atas tekanan darah normal. Untuk orang
yang berumur 60 tahun, tekanan darahnya tidak boleh melebihi 160/90
mmHg. Jika lebih dari angka tersebut, berarti ia mengidap hipertensi.
Tekanan diastolik yang melebihi 130 mmHg menunjukkan adanya
hipertensi yang serius.
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah atau tersumbatnya arteri di otak. Akibatnya, penderita akan
meninggal dunia karena terkena stroke. Atau, penderita mengalami
kerusakan otak. Jika otak bagian kiri yang mengalami kerusakan, penderita
akan mengalami kelumpuhan di tubuh sebelah kanan, dan sebalik-nya jika
otak bagian kanan yang mengalami kerusakan, penderita akan mengalami
kelumpuhan di tubuh sebelah kiri. Komplikasi lain yang timbul akibat
tekanan darah tinggi adalah kerusakan ginjal dan gagal jantung. Hingga
kini sebagian besar penyakit tekanan darah tinggi belum diketahui
penyebabnya dan sulit diketahui secara dini.
e. Penyakit Arteriosklerosis atau Aterosklerosis
Jantung mendapatkan makanan dan oksigen dari arteri yang menuju
jantung. Arteri ini berasal dari aorta yang menuju ke jantung, yang disebut
arteri koronaria.
Seperti halnya arteri yang lain, arteri koronaria juga dapat menyempit
karena pengerasan akibat pengendapan kolesterol. Pengerasan arteri
tersebut disebut aterosklerosis. Selain itu arteri juga dapat mengalami
169
Gambar 5. 15 Penyumbatan Pembuluh Darah pada kaki
Gambar 5.16 Penyumbatan Pembuluh Darah
penyumbatan oleh darah yang membeku. Darah yang membeku disebut
trombus. Bila arteri tersumbat sama sekali, berarti otot jantung kekurangan
makanan dan oksigen, sehingga sebagian otot jantung mati
170
Keadaan demikian ini disebut infak jantung (infark miokard). Serangan
jantung demikian sering terjadi, disertai rasa sakit yang hebat pada dada
kiri dan terjadi kegagalan peredaran darah.
f. Wasir (Hemoroid)
Wasir atau ambeien atau hemoroid ialah membesarnya vena yang
berada di sekitar lubang pelepasan (anus). Penyebabnya adalah aliran
darah yang tidak lancar, misalnya karena terlalu banyak duduk, kurang
gerak, atau karena terlalu kuat mengejan.
g. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah sehingga tampak
membesar. Varises banyak dialami oleh wanita hamil, dan orang yang
terlalu lama berdiri atau terlalu banyak jongkok.
h. Stroke
Stroke terjadi jika suplai darah ke otak berhenti. Stroke dapat
diakibatkan oleh salah satu atau beberapa faktor di bawah ini:
1) aterosklerosis pada pembuluh darah leher atau kepala, sehingga
menghentikan aliran darah ke otak
2) terbentuknya trombus pada aterosklerosis, sehingga menyumbat
aliran darah menuju otak
3) embolus menyumbat pembuluh arteri di otak
4) pembuluh darah otak pecah, karena tekanan darah yang tinggi
5) adanya tumor di otak yang menyumbat aliran darah menuju otak.
i. AIDS dan Defisiensi Sistem Imun
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan
penyakit yang menyebabkan seseorang tidak memiliki sistem imun.
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah suatu sistem untuk
memproteksi tubuh terhadap serangan penyakit (antigen). Manusia
memiliki sistem kekebalan karena di dalam tubuh manusia terdapat sel-
sel monosit yang memiliki kemampuan memfagosit kuman, serta
limfosit B (sel B), limfosit T (sel T) yang memiliki kemampuan
menghasilkan antibodi. Antibodi bekerja dengan cara mengikat
171
antigen sehingga antigen tidak dapat menyerang sel-sel lain.
AIDS disebabkan oleh infeksi virus HIV (Human
Immunodeficiency Syndrome). Virus HIV/AIDS mampu menyerang
limfosit T (sel T) sehingga seseorang yang ter-serang oleh virus tersebut
tidak memiliki kekebalan. Akibat-nya orang tersebut rentan terhadap
serangan penyakit yang lain. Tubuh tanpa sistem kekebalan bagaikan
sebuah negara yang tidak memiliki tentara, sehingga mudah
dihancurkan oleh musuh.
7. Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh manusia dapat diperoleh secara alami dan
buatan yang masing-masing dibedakan menjadi kekebalan aktif dan pasif.
a. Kekebalan Aktif Alami
Kekebalan yang terjadi karena sel menghasilkan antibodi disebut
kekebalan aktif alami. Antibodi diproduksi sebagai respon adanya
antigen (benda asing), misalnya kuman penyakit, yang masuk ke dalam
tubuh. Sebagai contoh, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap
penyakit cacar air jika pernah menderita penyakit tersebut karena di
dalam darahnya telah terbentuk antibodi terhadap penyakit tersebut.
b. Kekebalan Pasif Alami
Selama perkembangan mamalia, beberapa antibodi diberikan dari
ibu kepada anaknya melalui plasenta atau air susu. Kekebalan yang
diperoleh itu disebut kekebalan pasif alami. Kekebalan pasif berlaku
hanya untuk waktu singkat setelah lahir. Bayi manusia, misalnya,
terlindungi dari penyakit campak dan polio, berkat air susu ibu.
c. Kekebalan Aktif Buatan
Selain diperoleh secara alami, kekebalan aktif dapat diusahakan
sendiri oleh manusia sehingga disebut kekebalan aktif buatan.
Kekebalan aktif buatan dapat dibuat dengan memberi sejumlah kecil
antigen, yaitu vaksin, ke dalam tubuh. Vaksin adalah kuman penyakit
172
cC
yang telah dilemahkan sehingga tidak membahayakan tubuh. Vaksin
akan mengaktifkan sel-sel penghasil antibodi yang akan siap
berproduksi bila ada mikroorganisme penyebab penyakit masuk ke
dalam tubuh. Teknik ini disebut imunisasi.
Teknik imunisasi pertama kali dikembangkan pada abad 18 oleh dr.
Edward Jenner, seorang berkebangsaan Inggris. Beliau mengamati
bahwa orang yang terkena penyakit cacar sapi ringan mempunyai
pertahanan tubuh melawan penyakit yang lebih serius, yaitu cacar.
Jenner melakukan percobaan yang bila dilakukan saat mi dianggap tidak
etis. Percobaan Jenner adalah sebagai berikut. Jenner mengambil nanah
dari gelembung cacar sapi yang diderita oleh seseorang kemudian
diberikan ke seorang anak berumur 8 tahun. Virus cacar sapi tersebut
tidak menyebabkan si anak sakit, tetapi merangsang tubuh anak tersebut
menghasilkan antibodi untuk melawan virus cacar yang lebih ganas.
Kita sekarang mengetahui bahwa virus cacar sapi memicu produksi
antibodi yang sama terhadap virus cacar. Vaksin yang digunakan saat
ini biasanya berasal dari bakteri atau virus yang dilemahkan.
Mikroorganisme yang telah dilemahkan tidak akan menyebabkan
penyakit, tetapi akan merangsang sistem kekebalan dengan
menghasilkan antibodi melawan penyakit tersebut.
Contohnya adalah vaksin BCG yang melindungi dari penyakit
tuberkulosis (TBC). Nama vaksin itu diambil dari nama dua ilmuwan
Francis, yaitu Calmette dan Guerin. Pada tahun 1908, secara tidak
sengaja mereka menemukan bahwa bakteri berbentuk basil penyebab
TBC menjadi lemah bila diletakkan dalam medium kultur selama 13
tahun.
d. Kekebalan Pasif Buatan
Kekebalan pasif buatan dilakukan dengan memberikan antibodi ke
dalam tubuh seseorang. Pada kekebalan pasif buatan ini, penerima tidak
dipacu untuk membuat antibodi-nya sendiri. Jadi, tubuh langsung diberi
antibodi siap pakai dari sumber di luar tubuh.
Antibodi biasanya diperoleh dengan menyuntikkan antigen yang
sesuai dengan penyakit tertentu ke hewan yang cocok, kemudian
antibodi
173
yang terbentuk pada hewan tersebut diambil. Antibodi dapat pula
diperoleh dengan mengekstraksinya dari darah orang lain yang telah
mempunyai antibodi tersebut.
Kekebalan pasif buatan dapat diperoleh dengan segera tapi tidak
bertahan lama dan hanya berlaku selama antibody buatan masih ada.
Karena antibodi merupakan protein, dan protein selalu diuraikan dan
digantikan, antibodi tersebut hanya bertahan beberapa minggu.
Sebaliknya, pada imunitas aktif, individu dirangsang untuk
menghasilkan antibodi sendiri, dan kekebalan dapat bertahan sepanjang
umur.
1. Golongan Darah dan Pengujian Keturunan
Pada pembelajaran tentang darah kalian telah menge-tahui bahwa
terdapat empat golongan darah pada manusia, yaitu golongan darah A,
B, AB, dan 0. Golongan darah merupakan sifat yang diwariskan, oleh
sebab itu golongan darah ayah dan ibu dapat digunakan sebagai
penentu golongan darah anak. Sebaliknya golongan darah anak dapat
digunakan untuk memprediksi golongan darah orang tuanya jika terjadi
sengketa mengenai siapa orang tua dari seorang anak yang
diperebutkan. Misalnya, kasus yang menimpa bayi Charlie, seorang
bayi bergolongan darah A yang diperebutkan oleh dua pasangan yang
mengklaim sebagai orang tuanya. Pasangan pertama bergolongan darah
0 dan B, sedang-kan pasangan kedua bergolongan darah A dan B.
Lihatlah tabel di bawah dan tentukan pasangan yang merupakan orang
tua bayi tersebut.
C Teknologi yang Terkait dengan Sistem Transportasi
174
Tabel 5.2 kemungkinan Golongan Darah Orang Tua dan Anak
Golongan Darah
Orang Tua
Kemungkinan
Golongan Darah
Anak
Golongan Darah
yang Tidak
Mungkin Muncul
A + A A, O AB, B
A + B A,B,AB,O -
A + AB A, B, AB O
A + O A, O B, AB
B + B B, O A, AB
B + AB A, B, AB O
B + O B, O A, AB
AB + AB A, B, AB O
AB + O A, B AB, O
O + O O A,B, AB
2. Operasi Jantung dan Pembuluh Darah
Operasi jantung dan pembuluh darah mula-mula dilaku-kan
pada tahun 1930-an. Namun operasi jantung mulai berkembang
setelah diciptakan mesin seperti jantung pada tahun 1953. Selama
operasi jantung, jantung dibuat tidak aktif. Sebagai gantinya, agar
pasien tetap hidup dipasanglah mesin jantung yang berfungsi
menggantikan fungsi jantung, memompa, dan memberi oksigen ke
dalam darah. Mesin jantung ini memiliki saluran yang berhubungan
dengan vena cava (pembuluh darah balik besar) dan aorta.
175
Mula-mula pompa mesin jantung menyedot darah dari vena cava
jantung (darah kaya CO,) untuk dibawa menuju ke oksigenator. Di
oksigenator darah diperkaya dengan oksigen dan diambil CO2-nya.
Darah yang sudah kaya oksigen dan tidak mengan-dung CO; dipompa
menuju aorta dan dari aorta darah terpompa ke seluruh tubuh.
Agar darah tidak menggumpal selama operasi, darah diberi
heparin yang merupakan senyawa antikoagulan. Setelah operasi selesai
dan sirkulasi darah kembali dikendali-kan oleh jantung, maka aktivitas
heparin dinetralkan menggunakan protamin sulfat.
Pada orang yang mengalami sakit jantung koroner, dilakukan
operasi bypass. Sakit jantung koroner merupakan sakit jantung yang
diakibatkan oleh terhambatnya suplai darah ke jantung karena
pembuluh darah yang membawa darah ke jantung (pembuluh darah
nadi koroner) tersumbat oleh lemak dan/atau garam-garaman. Operasi
bypass pembuluh koroner merupakan proses pencangkokan pembuluh
darah baru dari aorta menuju ke jantung. Pembuluh darah yang
dicangkokkan ini diambil dari pembuluh darah kaki.
Gambar 5.17. Pembuluh Darah Jantung
176
3. Transplantasi Jantung
Transplantasi jantung adalah mengganti jantung pasien yang sudah
rusak dengan jantung baru yang masih baik. Keberhasilan transplantasi
jantung pertama kali dilakukan pada 3 Desember 1967. Dr. Christian
Barnard mengambil jantung seorang pasien yaitu Louis Washkansky yang
rusak dan menggantinya dengan jantung yang masih baik dari seorang
wanita yang meninggal akibat kecelakaan. Operasi ini merupakan cikal
bakal berkembangnya transplantasi jantung. Sampai saat ini telah banyak
berhasil dilakukan transplantasi jantung. Pasien yang menjalani
transplantasi jantung ada yang masih hidup sampai 18 tahun setelah
operasi. Proses transplantasi jantung mengakibatkan adanya respons
penolakan atau respons imun dari tubuh resipien. Namun para ahli mampu
menekan respons imun ini dengan pemberian obat-obatan.
4. Jantung Buatan
Implantasi jantung buatan pada pasien pertama kali dilakukan oleh
Barney dark pada 2 Desember 1982,15 tahun setelah keberhasilan
transplantasi jantung. Jantung buatan yang berhasil diimplantasikan
pertama kali adalah jantung buatan yang diberi nama Jarvik-7. Nama ini
diambil dari nama pembuatnya yaitu Dr. Robert K. Jarvik.
Cara yang umum digunakan untuk mengatasi gagal jantung adalah
dengan transplantasi jantung, yaitu mengganti jantung pasien dengan
jantung orang lain yang masih baik. Kendalanya adalah sangat sulit untuk
mendapatkan donor organ pada saat diperlukan dan terjadi penolakan
tubuh. Pada tahun 2001 telah dikembangkan jantung buatan yang diberi
nama AbioCor. )an-tung buatan ini terbuat dari titanium dan angioflex
(sejenis plastik poliester).
Alat ini didesain agar tidak mengakibatkan penggumpalan darah bila
terjadi kontak dengan darah, dan dirancang untuk tahan dan fleksibel
terhadap denyutan 100.000x per hari (kira-kira sama dengan denyut
jantung normal).
Jantung buatan ini juga didesain agar pasien tetap dapat beraktivitas
dengan normal dan memungkinkan darah bergerak melalui paru-paru dan
177
seluruh tubuh merangsang irama denyut jantung. Pasien pertama yang
menggunakan jantung buatan ini, dapat bertahan hidup selama 151 hari,
lebih lama dari perkiraan dokter yang memvonisnya hanya tinggal berumur
1 bulan.
Gambar 5.18 AbioCor Jantung
Buatan Pertama
Gambar 5. 19 Diagram
Jantung AbioCor
Gambar 5. 20 Pelaksaan Operasi Penempatan AbioCor
178
5. WorldHeart, Jantung Buatan
Terbaru
Tipe teranyar jantung buatan baru-
baru ini diimplankan pada seorang pria
berusia 67 tahun asal Yunani. Jantung
buatan ini memiliki satu bagian yang
digerakkan dengan elektromagnet tanpa
mempengaruhi bagian lain. Bentuknya
lebih kecil, dan diharapkan berusia lebih
lama dan hanya sedikit menyebabkan
masalah pengumpalan darah diban-
dingkan alat sejenis.
Alat yang diberi nama WorldHeart
Gambar 5. 21 Jantung
Buatan terbaru
rotary ventricular assist ini dikembangkan di Utah, Amerika Serikat.
Penggunaan di Yunani adalah dalam rangka uji coba WorldHeart di Eropa
sembari menunggu persetujuan FDA untuk uji klinis alat ini di AS yang
rencananya baru akan dilakukan tahun depan.
"Sebenarnya sangat disayangkan, akses teknologi justru pertama kali
diberikan untuk pasien di luar Amerika, tapi itulah proses regulator yang
harus dijalani," kata Dr. James Long, Direktur Program jantung buatan di
LDS Hospital dan juga anggota tim operasi di Yunani. "Orang Eropa lebih
agresif dan memahami risiko," tambahnya.
Menurut Long, pasien di Yunani memiliki sejarah gagal jantung
kongestif yang panjang dan bisa membunuhnya. Tetapi setelah dipasang
alat ini pada 8 Maret lalu, kondisinya jauh lebih baik. Namun pasien masih
membutuhkan asisten sampai jantung buatan yang ada di tubuhnya cukup
kuat bekerja. Alat ini tidak disiapkan untuk penggunaan sementara.
Selain bentuknya lebih kecil dibandingkan pompa sejenis, keunggulan
WorldHeart adalah bisa digunakan untuk orang muda dan remaja, sedang
versi kecilnya tengah dikembangkan untuk bayi dan anak-anak.demikian
dilansir Associated Press, 17 Maret 2008.
179
6. Tes Darah Terbaru Ramal Penyakit Jantung
Metode yang lebih akurat untuk mendeteksi kadar endothelial
progenitor cells (EPCs) telah ditemukan. Metode ini akan menjadi cara jitu
meramalkan adanya penyakit jantung .
EPCs beredar dalam darah dan berfungsi memperbaiki kerusakan arteri.
Pasien dengan kadar EPCs rendah, diketahui kurang bisa memperbaiki
kerusakan di jantung dan berpeluang memiliki penyakit arteri koroner tingkat
lanjut. Kondisi ini menempatkan mereka pada risiko tinggi serangan jantung.
Demikian laporan para ahli jantung dari Duke University Medical Center
seperti dimuat HealthDayNews, 13 Maret lalu.
Tim ini melaporkan teknik terbaru mendeteksi EPCs dalam pertemuan
tahunan American College of Cardiology, di Atlanta. Metode untuk
mengukur kadar EPSs yang ada saat ini dianggap sangat subjektif dan
memakan waktu lama. Sedangkan metode yang baru, mengandalkan
pengukuran kadar enzim detoksifikasi yang disebut aldehyde dehydrogenase
(ALDH). Enzim ini diproduksi dalam jumlah besar oleh EPCs.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa penggunaan aktivitas ALDH
untuk menentukan kadar EPCs dalam darah bisa jadi metode yang lebih baik
pada pasien dengan penyakit jantung dibandingkan metode yang sudah ada
sebelumnya," ujar ahli jantung Dr. Thomas Povsic.
Dalam praktik, EPC juga relatif cepat, dapat diandalkan, dan akurat.
Mengingat sedikitnya kadar EPC yang beredar dalam darah, maka metode ini
ibarat alat yang bisa 'menemukan jarum dalam tumpukan jerami'. Tes yang
sangat bermanfaat.
Web Link
http://www.majalah-
farmacia.com/rubrik/one_news.
asp?IDNews=157
Web Link
http://images.google.co.id/imgres?imgu
rl=http://www.roshanpakistan.com/web
-magzine/Health/imgs/artificial-heart-
abiocor-hand.jpg&imgrefur
180
Gambar 5. 22 Hasil Pemeriksaan EPCr
Sistem peredaran darah pada manusia, seperti dijelaskan di depan,
pada dasamya merupakan sistem transportasi. Sistem transportasi terdapat
pada semua makhluk hidup, termasuk pada golongan hewan tingkat rendah.
Namun karena tidak semua hewan memiliki cairan darah, bahasan tentang
sistem peredaran darah pada hewan disebut dengan nama yang lebih umum
yakni sistem transportasi.
Semua hewan, baik hewan tingkat rendah maupun hewan tingkat
tinggi mempunyai sistem transportasi. Namun demikian, karena perbedaan
struktur tubuhnya, maka cara transportasinya pun berbeda. Sistem transportasi
pada hewan mengalami perkembangan secara bertahap dari hewan bersel satu
hingga hewan bersel banyak. Sistem transportasi pada hewan tingkat rendah
lebih sederhana bila dibandingkan dengan sistem transportasi pada hewan
tingkat tinggi.
D Sistem Transportasi pada Hewan
181
1. Sistem Transportasi Hewan
Bersel Satu
Hewan bersel satu atau protozoa
tidak mempunyai alat transportasi
khusus. Oleh karena tubuhnya hanya
tersusun atas satu sel, seluruh aktivitas
hidupnya dilaksanakan oleh sel itu
sendiri, termasuk proses trans-
portasinya. Contoh hewan bersel satu
antara lain Amoeba dan Paramecium.
Hewan bersel satu menyerap
oksigen dan air melalui seluruh
permukaan tubuhnya.
Zat itu masuk ke dalam plasma
sel. Selanjutnya, zat-zat tersebut
beredar di dalam sitoplasma melalui
proses difusi. Difusi adalah
perpindahan zat dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah. Zat-zat sisa
yang dihasilkan diangkut oleh plasma
sel ke membran sel untuk dikeluarkan.
Jadi, membran sel berfungsi sebagai
tempat pertukaran zat. Zat-zat masuk
dan keluar sel melalui membran
plasma.
Gambar 5. 23 Sistem
Transport pada Amuba
Bio Plus
Pada cacing tanah pigmen
hemoglobin terlarut dalam
plasma, sedangkan pada
vertebrata hemoglobin
terletak dalam sel darah
merah.
182
2. Sistem Transportasi Pori-fera,
Coelemerata. dan Planaria
Porifera, Coelenterata, dan Planaria
tidak mempunyai sistem transportasi khusus.
Materi yang diperlukan tubuh, misalnya
makanan dan oksigen, diedarkan oleh sel-sel
secara difusi, osmosis, dan transpor aktif.
a. Porifera
Porifera memiliki sel-sel ameboid
yang berfungsi mengedarkan makanan.
Makanan ditangkap dan dicerna oleh
sel-sel leher (koanosit), kemudian
diberikan ke sel-sel ameboid. Kemudian,
sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel
lain untuk mengedarkan makanannya.
Makanan pada Porifera diperoleh
melalui aliran air yang melintasi
ostia/pori dan keluar melalui oskulum.
b. Coelenterata
Pada Coelenterata, misalnya
Hydra, makanan yang telah dicerna di
dalam rongga gastrovaskuler langsung
diserap oleh sel-sel endoderma
penyusun dinding rongga
gastrovaskuler. Selanjutnya, sel-sel
endoderma memberikan makanan ke
sel-sel ektoderma secara difusi dan
osmosis. Sisa-sisa makanan dikeluarkan
melalui mulutnya
Gambar 5. 24 Sistem
Transport pada Planaria
Gambar 5.25 Peredaran
darah pada cacing tanah
183
c. Planaria
Pada cacing tingkat rendah, misalnya Planaria, makanan masuk
ke dalam usus. Selanjutnya, usus bercabang-cabang ke seluruh tubuh
untuk mengedarkan makanan. Usus tersebut disebut gastrovaskuler,
yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya ke
seluruh tubuh.
3. Sistem Transportasi Cacing Tanah
Untuk mempelajari sistem transportasi cacing, kita ambil contoh
cacing tanah. Tubuhnya terdiri atas 100 sampai 200 segmen. Cacing
memiliki sistem organ tubuh lengkap, termasuk sistem transportasinya.
Alat transportasi cacing tanah terdiri atas berikut ini.
a. Pembuluh darah yang terdiri dari:
1. pembuluh darah punggung (dorsal)
2. pembuluh darah perut (ventral).
b. Pembuluh kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung
dan pembuluh perut.
c. Lengkung aorta sebagai jantung.
Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh permukaan
tubuhnya. Oksigen tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah kapiler.
Selanjutnya, oksigen akan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah
punggung. Ke dalam pembuluh punggung juga masuk pembuluh darah
dari usus yang kaya zat-zat makanan. Selanjutnya darah dari pembuluh
punggung menuju ke lengkung aorta. Lengkung aorta berdenyut,
berfungsi sebagai jantung.
Dari lengkung aorta, darah mengalir ke tubuh bagian depan dan
bagian belakang melalui pembuluh perut. Dari pembuluh perut, darah
melalui kapiler, kemudian masuk ke pembuluh punggung. Selanjutnya
darah kembali ke lengkung aorta, demikian seterusnya.
Darah pada cacing tanah beredar di dalam pembuluh, oleh sebab itu
disebut sebagai peredaran darah tertutup.
184
4. sistem Transportasi Serangga
Untuk mempelajari sistem transportasi
serangga, kita ambil contoh belalang. Sistem
transportasi belalang terdiri atas pembuluh
beruas-ruas yang menyerupai gelembung-
gelembung yang memanjang di daerah
punggung, di atas saluran pencernaan. Bagian
belakang pembuluh tersebut ujungnya
tertutup, sedangkan bagian paling depan
ujungnya terbuka. Pembuluh ini berfungsi
sebagai jantung. Karenanya disebut jantung
pembuluh. Pada saat jantung pembuluh ini
berdenyut, darah keluar dari jantung pembuluh
ke bagian depan melalui aorta.
Darah keluar dari pembuluh darah
kemudian masuk ke hemosoel. Hemosoel
adalah rongga-rongga tubuh. Peredaran darah
yang tidak melalui pembuluh darah disebut
peredaran darah terbuka. Dari seluruh tubuh,
darah masuk kembali ke jantung pembuluh
melalui lubang-lubang di kanan kiri
pembuluh. Darah belalang tidak dapat
mengikat oksigen, karena tidak mengandung
hemoglobin. Plasma darah yang jernih ini
mengandung sel-sel darah yang tidak
berwarna, yang bekerja sebagai fagosit untuk
membinasakan organisme asing.
Gambar 5.26 Sistem
Transport pada Serangga
Darah pada cacing tanah terdiri atas plasma darah dan butir-butir
darah. Plasma darah mengandung hemoglobin, sehingga mampu mengikat
oksigen. Selain mengangkut oksigen, darah juga mengangkut zat-zat
makanan dan sisa-sisa metabolisme.
185
5. Sistem Peredaran Darah Ikan
Sistem peredaran darah pada ikan
termasuk sistem peredaran tertutup dan
tunggal. Jantung ikan terbagi menjadi dua
ruangan, yakni satu serambi dan satu bilik.
Antara serambi dan bilik terdapat katup yang
berfungsi mengalirkan darah satu arah dari
serambi ke bilik. Darah dari seluruh tubuh
yang telah banyak mengambil CO^ dari
jaringan mengalir ke sinus venosus. Sinus
venosus adalah struktur khusus berupa
rongga penghubung pada pangkal serambi
dan kemudian masuk ke serambi. Dari
serambi darah mengalir ke bilik, kemudian
ke konus arteriosus (pada ujung bilik atau
pangkal aorta). Kemudian, darah masuk ke
aorta ventralis menuju ke insang. Di dalam
insang terjadi pertukaran gas CO2 dengan
O2 Darah dari insang lalu masuk ke seluruh
tubuh untuk mengedarkan 0^ dan sari
makanan. Dari tubuh, darah kembali ke
jantung melalui vena cava dan sinus venosus.
Gambar 5. 27 Sistem
Transport pada Ikan
Apa yang mengedarkan oksigen? Oksigen pada belalang diedarkan
oleh sistem trakea. Oksigen masuk melalui stigma. Stigma berbentuk
lubang, sepasang, dan terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Kemudian dari
stigma oksigen masuk ke dalam trakea. Oleh trakea oksigen diedarkan ke
seluruh tubuh. Jadi, darah pada belalang tidak berfungsi mengedarkan
oksigen, melainkan hanya berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan
dan sisa makanan, serta membunuh organisme asing.
186
6. Sistem Peredaran Darah Katak
Sistem peredaran darah pada katak termasuk sistem peredaran tertutup
dan ganda. Jantung katak terbagi menjadi tiga ruangan, yakni serambi kiri
dan kanan serta satu bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak
mengambil CO,, dari jaringan mengalir ke sinus venosus dan kemudian
masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik,
kemudian darah dipompa ke luar melalui arteri pulmonalis, Selanjutnya,
darah mengalir melalui: arteri pulmonalis —> paru-paru (di paru-paru
terjadi pertukaran gas CO2 dengan 02) —> vena pulmonalis —> serambi
kiri. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah kecil. Kemudian,
darah masuk bilik dan mengalir melalui: bilik-> konus arteriosus —> aorta
ventralis —> seluruh tubuh. Di dalam bilik jantung, darah kotor (banyak
kandungan CO2) dari serambi kanan bercampur dengan darah bersih (kaya
O2) dari serambi kiri. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi suplai oksigen.
Dengan demikan, peredaran darah katak merupakan peredaran darah
ganda, yaitu pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian ke
jantung lagi, dan kedua darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan
diedarkan ke seluruh tubuh lagi.
Sistem peredaran darah katak tertutup dan ganda. (jantung terdiri dari dua
serambi dan satu bilik)
Peredaran darah katak:
seluruh tubuh serambi kanan bilik arteri pulmonalis
paru-paru vena pulmonalis serambi kiri bilik
aorta seluruh tubuh.
Jadi, peredaran darah ikan merupakan peredaran darah tunggal karena
dalam satu kali peredarannya, darah hanya melalui jantung satu kali.Ikan
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan :tunggal. jantung ikan
terdiri dari serambi dan bilik.
Peredaran darah ikan:
seluruh tubuh —> sinus venosus —> serambi —> bilik —> conus arteriosus —
> aorta ventral —> insang —> aorta dorsal -> seluruh tubuh.
187
Gambar 5. 28 Jantung
Katak
Gambar 5. 29 Sistem
Peredaran Darah katak
7. Sistem Peredaran Darah Reptil
Ada dua macam sistem peredaran darah pada reptil, yaitu sistem yang
terdapat pada buaya dan sistem yang terdapat pada kura-kura, kadal dan ular.
Pada buaya, jantungnya terdiri dari 4 ruang, yaitu serambi kiri dan
kanan, serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan, juga antara
bilik kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum). Darah dari seluruh tubuh
yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus
(pada pangkal serambi) dan kemudian masuk ke bilik kanan. Ada 2 lintasan
aliran darah dari bilik kanan, yaitu
1. bilik kanan —> arteri pulmonalis —> paru-paru -> vena pulmonalis —>
serambi kiri
2. bilik kanan -- > aorta kiri —> bergabung dengan aorta kanan
Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui lubang
yang disebut foramen Panizzae. Fungsi foramen tersebut adalah untuk
menyeimbangkan tekanan darah dalam jantung pada saat hewan tersebut
menyelam dalam air.
Pada kura-kura, kadal dan ular, jantungnya terdiri dari serambi kiri dan
kanan, serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan dipisahkan
oleh sekat, sedangkan antara bilik kiri dan kanan tidak dipisahkan oleh
sekat.. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus
188
—> serambi kanan —> bilik (kiri dan kanan belum berseptum) —> arteri
pulmonalis —> paru-paru —> vena pulmonalis —> serambi kiri —> bilik
kiri —> lengkung aorta —> seluruh tubuh.
Reptil memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda, dengan jantung
terbagi atas 4 ruangan yang belum terpisah secara sempurna.
8. Sistem Peredaran Darah Burung
Jantung burung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem
peredaran darahnya adalah sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Sistem
peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar darah melalui jantung
dua kali. Sistem peredaran darah tertutup artinya peredaran darahnya selalu di
dalam pembuluh darah.
Darah kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh tubuh
melalui aorta. Di sel-sel tubuh, oksigen dibebaskan, namun karbon dioksida
diikat. Darah yang menjadi miskin oksigen namun kaya karbon dioksida ini
mengalir melalui vena menuju serambi kanan dan masuk bilik kanan.
Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung ini
disebut peredaran darah besar.
Gambar 5.30 Sistem
Peredaran darah reptil
Gambar 5.31 Sistem
peredaran Darah Burung
189
Dari bilik kanan, darah yang miskin 0, namun kaya karbon dioksida dipompa
agar mengalir ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diikat. Darah dari paru-paru yang telah kaya On, masuk ke jantung lagi
melalui serambi kin. Dari serambi kiri darah masuk ke bilik kiri. Peredaran
darah dari jantung menuju paru-paru kembali ke jantung disebut peredaran
darah kecil.
Sistem peredaran pada burung adalah sistem peredaran darah tertutup dan
ganda, dengan jantung terbagi menjadi 4 ruangan secara sempurna.
1. Sistem transportasi adalah seperangkat alat tubuh yang berguna untuk
mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh termasuk ke alat-alat pengeluaran.
2. Terdapat 2 macam sistem transportasi, yaitu sistem peredaran darah dan
sistem peredaran getah bening. Sistem peradaran darah terdiri dari darah dan
alat peredaran darah. Sedangkan sistem. peredaran getah bening terdiri dari
cairan lin-ifa dan pembuluh limfa.
3. Darah manusia tersusun atas plasma darah dan butiran darah. Plasma darah
tersusun atas air, protein, hormon, mineral. Butiran darah terdiri atas
eritrosit/ leukosit, dan trombosit.
4. Eritrosit dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih. Bentuknya pipih,
bikonkaf, tidak berinti, mengandung hemoglobin.
5. Leukosit tidak berwarna, bening, bentuk tidak tetap, berfungsi OTemakan
bibit penyakit dan membentuk antibodi.
6. Trombosit adalah keping darah, ukurarmya kecil, mengandung enzim
trombokinase, berfungsi untuk pembekuan darah.
7. Proses pembekuan darah: jika luka, trombosit pecah, keluarlah enzim
trombokinase. Oleh pengaruh ion kalsium, enzim trombokinase mengubah
protrombin menjadi trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin, yang menyebabkan darah membeku.
8. Fungsi darah adalah sebagai alat pengangkut, membunuh kuman, menutup
luka, dan menjaga suhu tubuh.
RINGKASAN
190
9. Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruangan: serambi kanan, bilik kanan,
serambi kiri, bilik kiri. Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katub
trikuspidalis, sedangkan antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katub
bikuspidalis.
10. Pembuluh arteri yang mengalirkan darah dari jantung ke tubuh, darahnya
banyak mengandung oksigen kecuali arteri paru-paru. Kalau teriuka/ darah
memancar. Pembuluh vena mengalirkan darah menuju ke jantung, darahnya
banyak
11. Peredaran darah manusia disebut peredarah darah ganda (rangkap) da
eredaran darah tertutup. Peredaran darah ganda terdiri atas peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar.
12. Pembuluh arteri mengalirkan darah dari jantung ke tubuh, darahnya banyak
mengandung oksigen kecuali arteri paru-paru. Kalau terluka darah
memancar. Pembuluh vena mengalirkan darah menuju jantung, darahnya
banyak mengadung karbondioksida kecuali vena paru-paru Kalau trluka
darah merembes.
13. Organ – organ sirkulasi seperti jantung dan pembuluh darah mempunyai
struktur yang sesuai untuk mendukung fungsinya.
14. Penyakit-penyakit pada sistem peredaran darah adalah anemia, leukemia,
hemofili, hipertensi, arterosklerosis, wasir (hemoroid), varises, stroke, dan
AIDS.
15. Ada 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan 0. AB merupakan resipien
universal, 0 merupakan donor universal.
16. Peredaran limfa terdiri atas cairan limfa/ pembuluh limfa dan kelenjar limfa
(simpul limfa). Pembuluh limfa terdiri dari pembuluh limfa kiri yang
bermuara di vena bawah selangka kiri dan pembuluh limfa kanan yang
bermuara di vena bawah selangka kanan.
17. Alat tubuh yang fungsinya sama dengan kelenjar limfa antara lain limpa,
yang berwarna ungu, terletak di belakang lambung, dan tonsil (amandel dan
polip) yang terietak di pangkal tenggorokan dan di rongga hidung.
18.Kekebalah aktif buatan diberikan melalui vaksinasi (pemberian antigen yang
sudah dilemahkan) agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri. Kekebalan
pasif buatan diperoleh melalui pemberian antibodi ke dalam tubuh.
191
II. SOAL PILIHAN GANDA
1. Pembuluh yang mengangkut darah yang kaya akan O2 adalah…..
a. arteri paru- paru
b. pembuluh limfa
c. vena paru- paru
d. vena kava superior
e. vana kava inferior
EVALUASI
I. SOAL ESSAY
1. Makanan dari usus hams diedarkan ke seluruh tubuh. Terdapat dua alat
transportasi yang akan mengedarkan makanan itu di usus. Alat
transportasi apakah itu? Apa yang diangkut oleh tiap alat transportasi
tersebut?
2. Sebutkan dua pembuluh limfa pada tubuh! Di manakah dua pembuluh
limfa itu bermuara?
3. Ketika tubuh terkena infeksi, kelenjar limfa di pelipatan paha atau di
ketiak membengkak. Mengapa demikian?
4. Sebutkan penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah!
5. Bagaimanakah hewan bersel satu mengangkut zat-zat ke seluruh
tubuhnya
19. Protozoa tidak memiliki alat transportasi khusus. Pertukaran zat dilakukan
oleh membran sel. Peredaran makanan dilakukan oleh plasma sel.
20 Seperti halnya mamalia, jantung pada burung terbagi menjadi 4 ruangan.
Jantung reptil terbagi menjadi 4 ruangan, tetapi antara bilik kiri dan kanan
terdapat lubang sehingga darah yang mengandung oksigen dan karbon
dioksida tercampur. Jantung katak terdiri dad 3 ruangan, yaitu 2 serambi
dan 1 bilik. Jantung ikan terdiri dari 2 ruangan, yaitu serambi dan bilik.
Peredaran darah ikan merupakan peredaran darah tunggal.
21. Pada cacing tanah, jantung terdiri dari 5 lengkung aorta yang
menghubungkan pembuluh darah dorsal dan ventral. Jantungg serangga
terdiri dari pembuluh yang beruas-ruas (bergelembung) yang terletak di
daerah punggung.
192
2. Pembuluh darah yang membawa sari makanan ke otot jantung disebut ….
a. arteri renalis
b. aorta
c. arteri ventrikel
d. arteri koronaria
e. artieri subkloria
3. Sirkulasi peredaran darah kecil pada manusia adalah…..
a. bilik kanan - vena pulmonalis - paru - paru - arteri pulmonalis - serambi
kiri
b bilik kanan - arteri pulmonalis - paru-paru -vena pulmonalis - serambi
kiri
c. bilik kiri - vena pulmonalis - paru-paru - arteri pulmonalis - serambi
kanan
d. bilik kiri - arteri pulmonalis - paru- paru - vena pulmonalis - serambi
kanan - bilik kanan - arteri pulmonalis - paru - paru -vena pulmonalis -
serambi kanan
4. Komponen darah yang berperan saat proses pembekuan darah adalah ...
a. albumin
b. leukosit
c. globulin
d. fibrinogen
e. antigen
5. Akibat yang terjadi apabila salah satu katup pada jantung manusia
mengalami kerusakan adalah….
a. terganggunya aliran darah dari serambi ke bilik
b. darah tidak dapat dipompa keseluruh tubuh
c. denyut jantung semakin cepat
d. jantung tidak dapat berkontraksi
e. pemompaan darah semakin cepat
193
6. Perhatikan table golongan darah di bawah ini
Gol
darah
Aglutinogen Aglutinin
A B a b
I - - + +
II - + - +
III + + + +
IV + - + +
V + - - +
+ : ada -: tidak ada
Golongan darah O ditunjukkan oleh nomor
a. I b. II c. III d. IV e. V
7. Protein darah yang berperan penting dalam system kekebalan tubuh adalah …..
a. fibrin b. Purin c. renin d. albumin e. globulin
8. Salah satu kelainan pada system sirkulasi adalah arteroklerosis, yaitu …
a. kondisi dimana jantung tidak cukup menerima darah akibat nadi jantung
tersumbat
b. kondisi dimana jantung tidak cukup menerima darah akibat aorta tersumbat
c. Pengerasan pembuluh nadi akibat adanya endapan senyawa kapur
d. Penyumbatan pembuluh nadi akibat adanya bekuan darah
e. Gangguan kerja jantung akibat katub-katubnya rusak
9. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, seorang dinyatakan varises apabila
terjadi….
a. penyempitan pembuluh arteri di sekitar jantung
b. pelebaran pembuluh arteri di sekitar betis
c. pelebaran pembuluh vena di sekitar betis
d. penyempitan pembuluh vena di sekitar anus
e. penyempitan pembuluh arteri di sekitar anus
10. Limfosit merupakan sel darah putih yang berfungsi sebagai……
a. pembentuk antibody
b. penghancur mikroba
194
c. sel fagosit terbesar
d. penghancur dinding tubuh cacing
e. pembentuk agglutinin
11. Jika sel darah merah Ani mengandung aglutinigen B dan dalam plasmanya
mengandung aglutinin a, maka Ani bergolongan darah ...
a. A b. B c. AB d. O e. A atau B
12. Tabel di bawah ini adalah hasil pengetesan darah pada 5 orang siswa
Siswa Aglutinin / Serum anti
a b ab
P + - +
Q - + +
R - - -
S + + +
T - - +
+ : menggumpal -: tdk menggumpal
Berdasarkan table di atas, maka :
a. P bergolongan darah A
b. Q bergolongan darah O
c. R bergolongan darah AB
d. S bergolongan darah A
e. T bergolongan darah B
13. Perrhatikan skema proses pembekuan darah di bawah ini :
Trombosit pecah trombokinase
1 2
Protrombin Trombin
3 fibrin
Berdasarkan skema di atas nomor 1,2,dan 3 secara berurutan adalah:
a. trombin- ion Ca dan Vit K- fibrinogen
b. fibrinogen- trombin- protrombin
c. ion Ca dan vit K- protrombin-fibrinogen
195
d. ion Ca dan Vit K- fibrinogen- trombin
e. fibrinogen- protrombin- trombin
14. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut :
a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru- paru
b. CO2 dari paru- paru ke seluruh jaringan tubuh
c. Hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu
d. Sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot
e. Sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh tubuh
15. Tekanan darah Pak Akhmad yang di tunjukkan oleh tensimeter adalah 140/80
mm Hg. Ukuran 140 mm Hg. Menunjukkan….
a. sistolis
b. diastolis
c. darah yang keluar dari jantung
d otot jantung waktu mengembang
e. jantung waktu mengisap darah dari pembuluh balik
16. Sistem gastrovaskuler pada planaria mempunyai kesamaan fungsi….
a. pernafasan d. ekskresi
b. peredaran darah e. regulasi
c. saraf
17. Jantung katak terdiri dari :
a. tiga atrium
b. dua ventrikel dan satu atrium
c. satu ventrikel dan satu atrium
d. satu ventrikel dan dua atrium
e. dua ventrikel dan dua atrium
18. Fungsi utama tonsil atau amandel adalah …
a. sebagai penghasil mukosa d. sebagai pertahan tubuh
b. membantu menelan e. sebagai kelenjar ludah
c. memperkeras suara
19. Di bawah ini adalah ciri-ciri pembuluh darah:
1. Dinding tebal dan kuat
2. Mengandung darah yang kaya CO2
3. Letaknya lebih ke dalam
4. Mempunyai banyak katub
196
Yang merupakan ciri dari pembuluh nadi ialah ..
a. 1-2-3 d. 1 dan 4
b. 1 dan 3 e. 1,2,3 dan 4
c. 2 dan 4
20. Sistem peredaran darah tertutup ditemukan pada hewan dibawah ini, kecuali ..
a. Katak d. cacing tanah
b. ikan e. lipas
c. tikus
21. Suatu kelainan di mana darah tidak dapat membeku disebut ....
a. anemia
b. aneurisme
c. leukemia
d. hemoroid
e. hemophilia
22. Pengerasan arteri akibat adanya endapan kolesterol disebut ....
a. trombus
d. arterosklerosis
b. infark miokard
e. hipertensi
c. stroke
23. Zat yang terdapat di dalam tubuh:
1. sari makanan dan mineral
2. oksigen dan karbon dioksida
3. enzim dan hormon
4. urea dan asam urat.
24. Yang diedarkan oleh sistem transportasi manusia adalah . . .
a. 1 dan 3
b. 1, 2, dan 3
c. 2 dan 4
d. 1, 2, 3, dan 4
e. hanya 4
197
25. Pembuluh darah yang banyak mengandung oksigen adalah
a. vena paru-paru, vena, aorta, dan arteri paru-paru
b. vena paru-paru, vena, aorta
c. vena paru-paru, dan aorta
d. vena dan arteri paru-paru
e. arteri paru-paru
26. Jika orang bergolongan darah AB ditransfusi dengan darah bergolongan B,
maka ....
a. terjadi aglutinasi
b. tidak selalu terjadi aglutinasi
c. tidak terjadi aglutinasi
d. mungkin akan terjadi aglutinasi
e. tergantung pada perbandingan darah donor dan resipien
27. Oksigen dari paru-paru diangkut ke seluruh tubuh manusia oleh ....
a. darah
d. leukosit
b. plasma darah
e. trombosit
c. eritrosit
28. Bagian komponen darah yang berfungsi mengangkut oksigen adalah ....
a. albumin
b. hemoglobin
c. fibrinogen
d. leukosit
e. serum
29. Pada peristiwa pembekuan darah, jika tubuh kekurangan kalsium dan vitamin K
maka yang terganggu adalah pembentukan ....
a. trombin dari fibrinogen
b. trombin dari protrombin
c. protrombin dari trombin
d. fibrinogen dari trombokinase
198
e. fibrin dari fibrinogen
30. Jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen B dan dalam
plasmanya mengandung aglutinin a maka orang tersebut bergolongan darah
....
a. A
b. 0
c. AB atau B
d. AB
e. B