42
%2 wrds: 474 http://sasing.trunojoyo.ac.id/?page_id=1183 %2 wrds: 425 https://penerjemahqtcjogja.blogspot.com/2014/12/definisipenerjemahan.html % 0.9 wrds: 228 https://core.ac.uk/display/20325819 [Show other Sources:] [Show other Sources:] Plagiarism Detector v. 1053 Originality Report: Analyzed document: 8/25/2019 11:36:26 AM "2. Penerjemahan Teks Budaya.pdf" Licensed to: Teguh Hidayatul Relation chart: Distribution graph: Comparison Preset: WordtoWord. Detected language: Indonesian Top sources of plagiarism: Processed resources details: 143 Ok / 7 Failed Important notes: Wikipedia: Google Books: Ghostwriting services: Anticheating: Wiki Detected! [not detected] [not detected] [not detected] Excluded Urls:

2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

2 wrds 474 httpsasingtrunojoyoacidpage_id=1183

2 wrds 425 httpspenerjemahqtcjogjablogspotcom201412definisishypenerjemahanhtml

09 wrds 228 httpscoreacukdisplay20325819

[Show other Sources]

[Show other Sources]

Plagiarism Detector v 1053 shy Originality Report

Analyzed document 8252019 113626 AM

2 Penerjemahan Teks BudayapdfLicensed to Teguh Hidayatul

Relation chart

Distribution graph

Comparison Preset WordshytoshyWord Detected language IndonesianTop sources of plagiarism

Processed resources details143 shy Ok 7 shy Failed

Important notes

Wikipedia Google Books Ghostwriting services Antishycheating

Wiki Detected [not detected] [not detected] [not detected]

Excluded Urls

id 1Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 2Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 3Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 4Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 5Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Included Urls

Detailed document analysis

PENERJEMAHAN TEKS BUDAYA (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd Penerbit ii

PENERJEMAHAN TEKS BUDAYA (Teori dan Praktek) Penulis Dr Masduki MPd Cetakan Pertama Januari 2019 Hak cipta dilindungi undangshyundang Dilarangmemperbanyak isi buku ini baik sebagian Maupun seluruhnya dalam bentuk apapun Tanpa izin tertulis dariPenerbit Diterbitkan oleh UTMPRESS JlRaya Telang PO Box 2 Kamal BangkalanshyMadura Telp(031)3011146 Fax(031) 3011506 Sanksi Pelanggaran UndangshyUndang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak CiptaPasal 72 1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalampasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingshymasing palingsingkat 1 (satu) bulan danatau denda paling sedikit Rp100000000 (satu juta rupiah) atau pidana penjarapaling lama 7 (tujuh) tahun danatau denda paling banyak Rp500000000000 (lima milyar rupiah) 2Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan memamerkan mengedarkan atau menjual kepada umum suatuciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1)dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun danatau denda paling banyak Rp50000000000(lima ratus juta rupiah)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd iii KATA PENGANTAR Seorang penerjemah di dalam menerjemahkan suatu budayaselalau dihadapkan pada dua nilai budaya yang berbeda yaitu budaya yang berada di dalam teks sumber danteks sasaran Seorang penerjemah budaya harus memahami gaya makna dan budaya di kedua teks tersebutProses penerjemahan budaya ini perlu disajikan secara komprehensif Penerjemah paling tidak melakukan duakegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber dan merekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu kedalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah (grammar) bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkankonteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketika penerjemah harus merekonstruksikanmakna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasasasaran maka penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yangditerjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Untuk itu penulis menghadirkan buku ini sebagai sebuahbuku referensi kearah pemahaman teori penerjemahan budaya Buku ini secara umum bermaksudmengungkapkan aktivitas yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan budaya Maduramenjelaskan bentuk penerjemahan budaya menurut sudut pandang dan perilaku masyarakat Madura danmenjelaskan kesepadanan makna budaya Madura antara teks sumber dan teks sasaran Mudahshymudahan bukuini tidak saja berguna dan bermanfaat bagi para mahasiswa pengajar penerjemahan para penikmatpenerjemahan dan mereka yang berminat mengkaji masalah penerjemahan tetapi juga mampu menghadirkandan menumbuhkan kecintaan dan kreativitas dalam memahami dan menerapkan penerjemahan budayaBangkalan Januari 2019 Penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI v 1 PENDAHULUAN 1 11 Peran Penerjemah 3 12 Penelitian Penerjemahan 6 2 UngkapanshyUngkapan Budaya 7 21 Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya 7 22 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura 13 3Aktifitas Penerjemah 17 31 Proses Menerjemahkan

id 6Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 7Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 8Plagiarism detected 002 httpsidmwikipediaorgwikiBab + 2 more resources

17 32 Strategi Menerjemahkan

29 33 Makna Penerjemahan

35 34 Gaya Penerjemahan

42 4 Kualitas Terjemahan Budaya

51 5 Persepsi Pembaca Terjemahan

63 6 Penutup

67 Bibliografi

75

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 1 1 PENDAHULUAN Setiap daerah destinasi pariwisata memiliki ciri khas dan karakteristiktersendiri yang berbeda satu dengan lainnya Kondisi tersebut dapat dijadikan suatu promosi pariwisata denganmengedepankan keindahan serta keunikan masingshymasing daerah Dengan adanya otonomi daerah makadiharapkan pemerintah daerah dapat mengatur daerahnya masingshy masing serta dapat mengidentifikasi danmenginventarisir keunikan dan keindahan masingshy masing wilayahnya Pariwisata adalah keseluruhan darielemen elemen terkait (wistawan daerah tujuan wisatawan industri dan lain lain) yang merupakan akibatperjalanan wisata ke daerah tujuan wisata sepanjang perjalanan tersebut dilakukan secara tidak permanenPengertian destinasi wisata ini merupakan gejalashygejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orangorang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara dimana sifat pendiaman itu adalah tidak menetap danmendapat penghasilan dari aktivitas yang sementara itu Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungandengan pariwisata termasuk pengusahaan wisata dan daya tarik wisatas serta yang terkait dengan usaha usahatersebut Seorang penerjemah di dalam menerjemahkan dihadapkan pada dua budaya yang berbeda yaitubudaya yang ada pada teks sumber dan budaya di dalam teks sasaran Kedua budaya tersebut berbeda satudengan yang lainnya kalaupun bentuknya sama tapi nilai yang terkandung dalam kedua budaya itu berbedaBudaya yang satu memandang suatu bentuk budaya memiliki makna yang dalam namun budaya yang lain tidakdemikian dan sebaliknya Ada perbedaan makna yang cukup menyolok atau bertentangan jika budaya iniditerjemahkan Seorang penerjemah selain dituntut menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran jugadituntut mengetahui budaya yang terkadung dalam teks bahasa sumber Lebih lanjut industri pariwisata terusmenerus digalakkan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat Pulau Madura dengan segalakeunggulan wisatanya baik alam maupun budayanya layak untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata baiklokal maupun internasioanl Sayangnya informasi yang memadai tentang keunggulan wisata di Madura dalammultibahasa belum tersedia Hal ini terbukti bahwa rata rata kunjungan wisatawan untuk setiap kabupaten diPulau Madura masih rendah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 2 Pulau Madura mempunyai potensi wisata yang memadai dan layak untuk dijadikansebagai destinasi wisata baik nasional maupun internasional namun infromasi dalam multibahasa yang dapatdiakses dengan mudah oleh wisatawan belum tersedia dengan memadai Di dalam penyebaran informasi wisataPulau Madura ini maka diperlukan jasa penerjemahan baik untuk penerjemahan pada teks tulis tapi juga lisanmisalnya diperlukan penerjemah lisan yang siap menjadi guide untuk memandu wisatawan yang berkunjung kepulau Madura Banyak wisatawan di dalam kunjungan wisata menggunakan media yang ada Dan terlebih lagikebanyakan wisatawan asing menggunakan media internert untuk mendapatkan informasi dsetinasi wisata diMadura Oleh karena itu dengan adanya sumber informasi wisata yang sangat memadai layak dan adanyapenerjemah yang bekerja di pemerintah daerah para pengunjung mancanegara tidak akan merasa khawatirtentang pemahaman yang salah atau komunikasi yang salah tentang berbagai macam destinasi wisata di pulauMadura Dengan pemahaman yang lengkap tentang pulau Madura para pelancong akan merasa bahwa merekaseperti di tempat atau rumah sendiri denga memahami berbagai macam keuntungan pertukaran berbagaimacam budaya Pelancong mungkin juga akan melakukan perjalanan wisata untuk berwisata dengan berbagaimacam tujuan bisnis mereka karena mereka merasa nyaman dengan berbagai macam tujuan wisata yang telahmereka rencanakan sebelumnya Komunikasi dengan dunia luar khusunya untuk meningkatkan hubunganperdagangan atau menarik investor memerlukan penyampaian informasi dengan baik Adanya bahasainternasional ternyata belum membuat komunikasi antarnegara dan bangsa berjalan dengan mudah karena tidaksemua orang mampu menggunakannya Oleh karena itu usaha lain dilakukan agar hambatan komunikasi dapatterpecahkan Era kesejagatan

yang lebih populer dikenal dengan istilah

id 9Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 10Quotes detected 0 in quotes

id 11Quotes detected 0 in quotes

id 12Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

globalisasi bercirikan keterbukaan persaingan dan kesalingtergantungan antarbangsa serta derasnya arusinformasi yang menembus batasshybatas geografi suku ras agama dan budaya Ciri keterbukaan yang dimilikioleh globalisasi mengindikasikan terjadinya proses interaksi antar bahasa dan budaya Dalam era persainganbebas penguasaan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan prasarat bagi kelangsungan hidupbangsa Adanya tuntutan akan pengalihan informasi dan alih ilmu pengetahuan dan teknologi dari bahasasumber (bahasa asing) menjadikan kemampuan dan kegiatan penerjemahan sesuatu yang penting dan perluPentingnya penerjemahan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bagi negarashynegaraberkembang telah diakui dan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 3 dirasakan oleh berbagai pihak Profesi penerjemah akhirshyakhir ini mengalami perubahandalam tiga hal antara lain globalisasi profesi dan spesialisasi Penerjemah saat ini tidak hanya bekerja untukpasarshypasar lokal atau penerjemah hanya melakukan untuk penerjemahan seseorang Dengan perkembanganInternet dan Email profesi penerjemah telah menembus batas geograpi yang terpisahkan Namun pada sisi lainpenerjemah dapat mendapat klien dari berbagai penjuru dunia Itu artinya bahwa pasar penerjemahanberkembang dan para penerjemah harus siap berkompetisi Oleh karena itu Pemerintah daerah sangat perlumemperhatikan hal ini dalam rangka memberikan informasi yang seluas luasnya tentang keberadaan dankeunggulan Madura Keberadaan penerjemah dapat mendorong dan membantu pemerintah dalam

memasarkanpromosipaket wisata yang menarik yang ada di pulau Madura baik di dalam maupun di luar negeri melalui mediainformasi maupun agen perjalanan yang ada Kenyataan bahwa reservasi dan booking tempat wisata melaluiwebsite meningkat dengan pesat apabila pelancong wisata memahami bahasa yang mereka pakai Oleh karenaitu sangat perlu menerjemahkan berbagi macam brosur dan informasi perjalanan Dengan tersedianya jasapenerjemahan bagi para pelancong memungkinkan mereka untuk tidak ragu dalam melakukan perjalanpariwisata Penguatan peran penerjemah pada suatu wilayah akan memberikan sumbangan yang penting untukmembantu menyelesaikan permasalahan pertukaran informasi dalam multibahasa yang dapat berujung padapembangunan daerah Madura sebagai destinasi wisata 11 Peran Penerjemah Pengertian penerjemah acapkalihanya disepadankan dengan orang yang mempunyai kegiatan duduk di depan komputer atau ruang pengadilanuntuk mengolah satu bahasa ke dalam bahasa lain Penerjemah juga sering dianggap sebagai pekerjaansampinga bagi profesi lainnya Para penerjemah sering dapat

menjadidokter pengcara penyair eksekutif pebisnis atau seorang peneliti hal ini tentu saja berdasar teks yangditerjemahkan oleh penerjemah Sementara itu penerjemahan profesional dilakukan seseorang sebagaipekerjaan sehingga dilakukan di luar kelas terjemahannya dibaca kalangan luas teksnya beragam dan selaluberkonteks Kamus bukan satushysatunya alat untuk memahami teks atau menemukan ungkapan yang tepatPenerjemah profesional kerap perlu menelusuri berbagai dokumen untuk membiasakan dirinya dengan wacanabidang tertentu Ensiklopedia juga menjadi alat penting di samping kamus

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 4 istilah jika teks yang diterjemahkan bersifat teknis Hatim (2001) menyatkan bahwapenerjemah professional harus mampu meyepadankan secara memadahi jenis teks dan gaya antara bahasasumber dan bahasa sasaran Seorang penerjemah harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya Aspek yangmenentukan seorang penerjemah dapat dikatakan sebagai penerjemah yang handal ada tiga hal utama yaitukendalan yang terkait dengan teks keandalan yang terkait dengan klien dan keandalan yang terkait denganteknologi Keandalan yang terkait dengan teks meliputi (1) Penerjemah harus memiliki perhatian terhadap halhal kecil terhadap contextual nuance serta collocation terhadap teks yang diterjemahkan (2) Sensitive terhadapkebutuhan pengguna Penerjemah mencamkan dengan seksama apa yang diinginkan oleh client (3) Risetpenerjemah melakukan penelitian terhadap kata yang tidak diketahui (4) Pengecekan penerjemah mengecekkembali atas pekerjaan yang telah dilakukan Sedangkan keandalan yang terkait dengan klien adalag (1) Sikapluwes (versatility) penerjemah cukup luwes terhadap teka yang berada diluar bidang keahliannya penerjemahtahu kapan saatnya mengerjakan tugas baru dan kapan saatnya menolak (2) Janji penerjemah cukup baikmengetahui kemampaunnya jadual dan kebiasaan kerjanya (3) keramahan penerjemah seyogyanya bersikapramah ketika menerima telpon ataupun ketika bertemu dengan klienya (4) kerahasiaan penerjemah tidak akan

id 13Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 14Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 15Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

mengemukakan hal hal yang dianggap rahasia selama proses penerjemahan atau negosiasi terhadap pihakketiga Sedangakn keandalan yang terait dengan teknologi adalah bagaimana penerjemah mengetahui perangatkeras dan lunak termasuk computer dengan teknologi tinggi program pengolah kata serta kemutakhiranteknologi Kompetensi merupakan hal penting dalam pelbagai bidang termasuk dalam bidang penerjemahanPenerjemahan dalam arti umummerupakan suatu mkegiatan menyalin atau mengalihkan teks dari bahasa satu(bahasa sumber) ke bahasa yang lain (bahasa sasaran) Dalam mengalihkan teks ini seorang penerjemahharus mempunyai cara atau strategi yang handal agar makna yang terkandung dalam teks

bahasa sumber dapat disampaikan dalam bahasasasaran tanpa ada yang tercecer sedikitpunKemampuan dalam mengalihkan pesan tersebut sangat dipengaruhioleh pengetahuan yang dimiliki oleh penerjemah baik pengetahuan khusus tentang penerjemahan maupunpengetahuan umum dalam bidang lain atau pengetahuan linguistik dan nonlinguistikPada tulisan ini penulissedikit menyoroti kompetensi penerjemahan yang harus dimiliki oleh penerjemah Penerjemah adalah pelakuutama dalam proses penerjemahan Penerjemahlah yang dapat memperkecil jurang komunikasi antara penulisteks bahasa sumber dengan pembaca teks bahasa sasaran Tugas untuk

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 5 menjembatani komunikasi tersebut tidaklah mudah dan tidak mungkin dapat dilakukantanpa adanya kompetensi dan pengalaman yang baik di bidang penerjemahan Kompetensi merupakan systemyang mendasari pengetahuan dan ketrampilan yang membuat seseorang dapat melakukan kegiatan tertentuJadi kompetensi penerjemahan dapat diartikan sebagai system yang mendasari pengetahuan dan ketrampilanyang diperlukan agar seseorang dapat menerjemahkan (PACTE dalam Nababan 2004) Ukuran kualitatif padakompetensi penerjemahan yaitu (1) Language ompetence atau kompetensi bahasaPara penerjemah haruskompeten baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran Mereka harus tahu sistem leksikal gramatikaldan morfologis dari kedua bahasa tersebut Kemudian mereka juga harus sadar akan perubahan pada itemshyitem leksikal dalam bahasa sumber dan sasaran secara umum yang tercermin pada kamus atau referensilainnya (2) Textual competence atau kompetensi tekstualPara penerjemah pada umumnya berhubungandengan berbagai jenis teks Oleh karena itu mereka terbiasa dengan bagaimana kalimat kalimat dikombinasi kedalam bentuk paragrafdan paragraf ke dalam teks tergantung pada domain mereka menerjemahkan parapenerjemah harus pandai dalam menyusun bahasa sumber dan bahasa sasaran (3) Subject competence ataukompetensi bidang ilmu Kompetensi dalam sistem linguistik baik dari bahasa sumber dan bahasa sasaran sertakebiasaan dengan fitur shyfitur tekstual teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran tidak menjamin hasilterjemahannya berkualitas Penguasaan dalam permasalahan bidang atau subject matter yang diterjemahkanmerupakan aspek penting lainnya Harap diperhatikan bahwa kompetensi dalam permasalahan bidang bukanlahhal yang mutlak harus dimiliki oleh penerjemah namun mereka harus tahu cara dan piranti yang dibutuhkanPengetahuan rhadap permasalahan bidang mempermudah proses pemahaman terhadap teks bahasa sumberyang kan mempengaruhi proses produksi pada teks bahasa sasaran Hal ini juga memberi solusi ntukpenerjemah terhadap istilahshyistilah khusus yang harus disampaikan (4) Cultural competence atau kompetensibudaya Jika bahasa sumber terselimuti oleh unsur budaya kompetensi budaya sangatlah diperlukanPenerjemah harus paham dan mengetahui tentang wujud kebudayaan pada bahasa sumber dan bahasasasaran yaitu wujud kebudayaan berupa ideshyide atau gagasan atau mantifact wujud kebudayaan berupaperilaku atau ebiasaan atau sociofact dan wujud kebudayaan berupa bendashybenda atau produk atau artifactdan (5) Transfer competence atau kompetensi pengalihan Kompetensi pengalihan merujuk pada strategi dantaktik mengalihkan teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan berbagai kemampuan yangdimiliknya seperti pengetahuan atau world knowledge kebahasaan dan budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 6 12 Penelitian Penerjemahan Akhir akhir ini paradigma penelitian penerjemahancenderung ke arah proses produk dan fungsi Nababan (2003) dalam penelitiannya tentang pengembanganmodel pelatihan dan materi penerjemahan meneliti tentang bagaimana menjadi penerjemah profesional Namundemikian kajian tentang penerjemah selama ini melihat kekuatan penerjemah dalam menerjemahkan baik dilihat dari prosesnya maupun hasil karya terjemahannya Peran strategis penerjemah dalam membantumenyelesaikan berbagai macam permasalahan masyarakat baik pemerintah maupun swasta perlu mendapatperhatian Untuk itu penelitian mengenai kegiatan penerjemah di dalam menerjemahkan budaya untukpariwisata sangat disarankan mengingat industri pariwisata semakin berkembang dengan pesat Lebih lanjut didalam buku ini disarikan mengenai tujuan dan hasilshy

id 16Plagiarism detected 003 httprepositoryuinjktaciddspa

id 17Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 18Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 19Quotes detected 485 in quotes

hasil penelitian yang telahdilakukan oleh penulisterkait penerjemahan dokumen budaya Madura Secara umum tujuan penelitian tersebut adalah a) menjelaskanbentuk ungkapanshyungkapan budaya yang tersebar di kabupatenshykabupaten di Madura sebagai landasan untukmempromosikan Madura sebagai destinasi wisata b) menjelaskan bentuk ungkapanshy ungkapan budaya menurutsudut pandang dan perilaku masyarakat Madura dalam pencitraan destinasi wisata di Madura dalammenentukan sehingga Madura menjadi wilayah atau daerah yang saleable dengan berbagai potensi wisatanyac) menjelaskan kesepadanan

makna dan gaya ungkapanshyungkapan budayaMadura di dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sebagai landasan untuk mempublikasikan Madura keranah internasional d) mengungkapkan strategishystrategi dan langkahshylangkah yang digunakan oleh penerjemahdi dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura untuk promosi kunjungan wisata di Madura e)menjelaskan kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dan f) mengungkapkan keterkaitan bentukungkapanshyungkapan budaya Madura persepsi masyarakat Madura hasil terjemahan ungkapanshyungkapanbudaya dan peran penerjemah dalam pengembangan Madura agar lebih dikenal baik untuk wilayah regionalmaupun internasional untuk membangun wilayah Madura sebagai destinasi wisata Adapun hasilshyhasilterjemahan dokumen budaya Madura akan dijelaskan lebih lanjut ke dalam babshybab berikut nya di dalam bukuini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 7 2 UngkapanshyUngkapan Budaya Ungkapanshyungkapan budaya yang dimaksud oleh penulisdisini adalah ungkapanshyungkapan yang lebih khusus dari dokumen budaya Madura yang tidak hanya mengenaimaknanya secara umum atau memiliki karakter leksikal namun bagianshybagian dokumen budaya Madura yangmengandung atau memiliki pemahaman mengenai konteks budaya dan struktur bahasa yang memiliki maknafiguratif atau konotatif Bagianshybagian yang khas atau khusus tersebut adalah ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan budaya materi istilahshyistilah ekologi budaya sosial dan ungkapanshyungkapan figuratif 21Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya Newmark (198897) menyebutkan beberapa ungkapan yangtermasuk ke dalam budaya materi yaitu a Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Di Amerika misalnya terdapat macaronispaghetti ravioli pizza junk food hors d

oeuvre starter dessert Algerian wine dan sebagainya b Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaian Di beberapanegara misalnya terdapat istilah sari kimono yukala jubbah jeans dan sebagainya c House (tempattinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitas masyarakat yangbiasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu misalnya palazzo hotel bungalowhacienda pension villa borgata dan sebagainya Sementara itu Sumarno (2003 18shy21) menambahkanbahwa budaya materi juga dapat berupa bangunan tradisional yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan ciri khas bangunan di suatu budaya dan tidak terdapat di budaya lain Di Cina misalnya terdapatbagunan yang disebut Tembok Cina di Indonesia terdapat Rumah Gadang Pendhopo Agung dansebagainya d Transport (moda transportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan saranadan sistem perhubungan Di beberapa negara alat transportasi ini telah menjadi simbol dari kepemilikanpribadi dan seringkali mengkonotasikan martabat seseorang Beberapa nama alat transportasi tersebut tidakhanya memiliki nama lokal namun juga Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 8telah mengshyinternasional misalnya jumbo jet Metro BMW Volvo flyshy over phaethon landau tulbury dansebagainya Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya dengan budaya lain tergantung padapenamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya (Newmark 1988 97) Beberapa negara memilikiistilahshyistilah lokal dengan unsurshyunsur lokalnya yang sangat kuat dan penamaan istilahshy istilah lokal tersebutmemiliki fungsi yang penting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Misalnya plateau yangsecara geografis merujuk pada wilayah yang terdapat di Inggris dan Amerika sedangkan nama lainnya yaitumesa altipiano secara geografis langsung merujuk pada suatu wilayah yang ada di Spanyol dan Italia Selainitu beberapa unsurshyunsur ekologi lain yaitu jenis musim hujan lembah ikan dan lain sebagainya yang tidakdapat dipahami baik secara denotatif maupun konotatif juga memiliki katashykata budaya yang perlu dicarikanpenyelesaian padanan misalnya jenis ikan nudibranch yang hanya terdapat di Lautan Pasifik namun tidak

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 2: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 1Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 2Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 3Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 4Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 5Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Included Urls

Detailed document analysis

PENERJEMAHAN TEKS BUDAYA (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd Penerbit ii

PENERJEMAHAN TEKS BUDAYA (Teori dan Praktek) Penulis Dr Masduki MPd Cetakan Pertama Januari 2019 Hak cipta dilindungi undangshyundang Dilarangmemperbanyak isi buku ini baik sebagian Maupun seluruhnya dalam bentuk apapun Tanpa izin tertulis dariPenerbit Diterbitkan oleh UTMPRESS JlRaya Telang PO Box 2 Kamal BangkalanshyMadura Telp(031)3011146 Fax(031) 3011506 Sanksi Pelanggaran UndangshyUndang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak CiptaPasal 72 1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalampasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingshymasing palingsingkat 1 (satu) bulan danatau denda paling sedikit Rp100000000 (satu juta rupiah) atau pidana penjarapaling lama 7 (tujuh) tahun danatau denda paling banyak Rp500000000000 (lima milyar rupiah) 2Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan memamerkan mengedarkan atau menjual kepada umum suatuciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1)dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun danatau denda paling banyak Rp50000000000(lima ratus juta rupiah)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd iii KATA PENGANTAR Seorang penerjemah di dalam menerjemahkan suatu budayaselalau dihadapkan pada dua nilai budaya yang berbeda yaitu budaya yang berada di dalam teks sumber danteks sasaran Seorang penerjemah budaya harus memahami gaya makna dan budaya di kedua teks tersebutProses penerjemahan budaya ini perlu disajikan secara komprehensif Penerjemah paling tidak melakukan duakegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber dan merekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu kedalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah (grammar) bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkankonteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketika penerjemah harus merekonstruksikanmakna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasasasaran maka penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yangditerjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Untuk itu penulis menghadirkan buku ini sebagai sebuahbuku referensi kearah pemahaman teori penerjemahan budaya Buku ini secara umum bermaksudmengungkapkan aktivitas yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan budaya Maduramenjelaskan bentuk penerjemahan budaya menurut sudut pandang dan perilaku masyarakat Madura danmenjelaskan kesepadanan makna budaya Madura antara teks sumber dan teks sasaran Mudahshymudahan bukuini tidak saja berguna dan bermanfaat bagi para mahasiswa pengajar penerjemahan para penikmatpenerjemahan dan mereka yang berminat mengkaji masalah penerjemahan tetapi juga mampu menghadirkandan menumbuhkan kecintaan dan kreativitas dalam memahami dan menerapkan penerjemahan budayaBangkalan Januari 2019 Penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI v 1 PENDAHULUAN 1 11 Peran Penerjemah 3 12 Penelitian Penerjemahan 6 2 UngkapanshyUngkapan Budaya 7 21 Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya 7 22 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura 13 3Aktifitas Penerjemah 17 31 Proses Menerjemahkan

id 6Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 7Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 8Plagiarism detected 002 httpsidmwikipediaorgwikiBab + 2 more resources

17 32 Strategi Menerjemahkan

29 33 Makna Penerjemahan

35 34 Gaya Penerjemahan

42 4 Kualitas Terjemahan Budaya

51 5 Persepsi Pembaca Terjemahan

63 6 Penutup

67 Bibliografi

75

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 1 1 PENDAHULUAN Setiap daerah destinasi pariwisata memiliki ciri khas dan karakteristiktersendiri yang berbeda satu dengan lainnya Kondisi tersebut dapat dijadikan suatu promosi pariwisata denganmengedepankan keindahan serta keunikan masingshymasing daerah Dengan adanya otonomi daerah makadiharapkan pemerintah daerah dapat mengatur daerahnya masingshy masing serta dapat mengidentifikasi danmenginventarisir keunikan dan keindahan masingshy masing wilayahnya Pariwisata adalah keseluruhan darielemen elemen terkait (wistawan daerah tujuan wisatawan industri dan lain lain) yang merupakan akibatperjalanan wisata ke daerah tujuan wisata sepanjang perjalanan tersebut dilakukan secara tidak permanenPengertian destinasi wisata ini merupakan gejalashygejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orangorang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara dimana sifat pendiaman itu adalah tidak menetap danmendapat penghasilan dari aktivitas yang sementara itu Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungandengan pariwisata termasuk pengusahaan wisata dan daya tarik wisatas serta yang terkait dengan usaha usahatersebut Seorang penerjemah di dalam menerjemahkan dihadapkan pada dua budaya yang berbeda yaitubudaya yang ada pada teks sumber dan budaya di dalam teks sasaran Kedua budaya tersebut berbeda satudengan yang lainnya kalaupun bentuknya sama tapi nilai yang terkandung dalam kedua budaya itu berbedaBudaya yang satu memandang suatu bentuk budaya memiliki makna yang dalam namun budaya yang lain tidakdemikian dan sebaliknya Ada perbedaan makna yang cukup menyolok atau bertentangan jika budaya iniditerjemahkan Seorang penerjemah selain dituntut menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran jugadituntut mengetahui budaya yang terkadung dalam teks bahasa sumber Lebih lanjut industri pariwisata terusmenerus digalakkan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat Pulau Madura dengan segalakeunggulan wisatanya baik alam maupun budayanya layak untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata baiklokal maupun internasioanl Sayangnya informasi yang memadai tentang keunggulan wisata di Madura dalammultibahasa belum tersedia Hal ini terbukti bahwa rata rata kunjungan wisatawan untuk setiap kabupaten diPulau Madura masih rendah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 2 Pulau Madura mempunyai potensi wisata yang memadai dan layak untuk dijadikansebagai destinasi wisata baik nasional maupun internasional namun infromasi dalam multibahasa yang dapatdiakses dengan mudah oleh wisatawan belum tersedia dengan memadai Di dalam penyebaran informasi wisataPulau Madura ini maka diperlukan jasa penerjemahan baik untuk penerjemahan pada teks tulis tapi juga lisanmisalnya diperlukan penerjemah lisan yang siap menjadi guide untuk memandu wisatawan yang berkunjung kepulau Madura Banyak wisatawan di dalam kunjungan wisata menggunakan media yang ada Dan terlebih lagikebanyakan wisatawan asing menggunakan media internert untuk mendapatkan informasi dsetinasi wisata diMadura Oleh karena itu dengan adanya sumber informasi wisata yang sangat memadai layak dan adanyapenerjemah yang bekerja di pemerintah daerah para pengunjung mancanegara tidak akan merasa khawatirtentang pemahaman yang salah atau komunikasi yang salah tentang berbagai macam destinasi wisata di pulauMadura Dengan pemahaman yang lengkap tentang pulau Madura para pelancong akan merasa bahwa merekaseperti di tempat atau rumah sendiri denga memahami berbagai macam keuntungan pertukaran berbagaimacam budaya Pelancong mungkin juga akan melakukan perjalanan wisata untuk berwisata dengan berbagaimacam tujuan bisnis mereka karena mereka merasa nyaman dengan berbagai macam tujuan wisata yang telahmereka rencanakan sebelumnya Komunikasi dengan dunia luar khusunya untuk meningkatkan hubunganperdagangan atau menarik investor memerlukan penyampaian informasi dengan baik Adanya bahasainternasional ternyata belum membuat komunikasi antarnegara dan bangsa berjalan dengan mudah karena tidaksemua orang mampu menggunakannya Oleh karena itu usaha lain dilakukan agar hambatan komunikasi dapatterpecahkan Era kesejagatan

yang lebih populer dikenal dengan istilah

id 9Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 10Quotes detected 0 in quotes

id 11Quotes detected 0 in quotes

id 12Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

globalisasi bercirikan keterbukaan persaingan dan kesalingtergantungan antarbangsa serta derasnya arusinformasi yang menembus batasshybatas geografi suku ras agama dan budaya Ciri keterbukaan yang dimilikioleh globalisasi mengindikasikan terjadinya proses interaksi antar bahasa dan budaya Dalam era persainganbebas penguasaan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan prasarat bagi kelangsungan hidupbangsa Adanya tuntutan akan pengalihan informasi dan alih ilmu pengetahuan dan teknologi dari bahasasumber (bahasa asing) menjadikan kemampuan dan kegiatan penerjemahan sesuatu yang penting dan perluPentingnya penerjemahan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bagi negarashynegaraberkembang telah diakui dan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 3 dirasakan oleh berbagai pihak Profesi penerjemah akhirshyakhir ini mengalami perubahandalam tiga hal antara lain globalisasi profesi dan spesialisasi Penerjemah saat ini tidak hanya bekerja untukpasarshypasar lokal atau penerjemah hanya melakukan untuk penerjemahan seseorang Dengan perkembanganInternet dan Email profesi penerjemah telah menembus batas geograpi yang terpisahkan Namun pada sisi lainpenerjemah dapat mendapat klien dari berbagai penjuru dunia Itu artinya bahwa pasar penerjemahanberkembang dan para penerjemah harus siap berkompetisi Oleh karena itu Pemerintah daerah sangat perlumemperhatikan hal ini dalam rangka memberikan informasi yang seluas luasnya tentang keberadaan dankeunggulan Madura Keberadaan penerjemah dapat mendorong dan membantu pemerintah dalam

memasarkanpromosipaket wisata yang menarik yang ada di pulau Madura baik di dalam maupun di luar negeri melalui mediainformasi maupun agen perjalanan yang ada Kenyataan bahwa reservasi dan booking tempat wisata melaluiwebsite meningkat dengan pesat apabila pelancong wisata memahami bahasa yang mereka pakai Oleh karenaitu sangat perlu menerjemahkan berbagi macam brosur dan informasi perjalanan Dengan tersedianya jasapenerjemahan bagi para pelancong memungkinkan mereka untuk tidak ragu dalam melakukan perjalanpariwisata Penguatan peran penerjemah pada suatu wilayah akan memberikan sumbangan yang penting untukmembantu menyelesaikan permasalahan pertukaran informasi dalam multibahasa yang dapat berujung padapembangunan daerah Madura sebagai destinasi wisata 11 Peran Penerjemah Pengertian penerjemah acapkalihanya disepadankan dengan orang yang mempunyai kegiatan duduk di depan komputer atau ruang pengadilanuntuk mengolah satu bahasa ke dalam bahasa lain Penerjemah juga sering dianggap sebagai pekerjaansampinga bagi profesi lainnya Para penerjemah sering dapat

menjadidokter pengcara penyair eksekutif pebisnis atau seorang peneliti hal ini tentu saja berdasar teks yangditerjemahkan oleh penerjemah Sementara itu penerjemahan profesional dilakukan seseorang sebagaipekerjaan sehingga dilakukan di luar kelas terjemahannya dibaca kalangan luas teksnya beragam dan selaluberkonteks Kamus bukan satushysatunya alat untuk memahami teks atau menemukan ungkapan yang tepatPenerjemah profesional kerap perlu menelusuri berbagai dokumen untuk membiasakan dirinya dengan wacanabidang tertentu Ensiklopedia juga menjadi alat penting di samping kamus

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 4 istilah jika teks yang diterjemahkan bersifat teknis Hatim (2001) menyatkan bahwapenerjemah professional harus mampu meyepadankan secara memadahi jenis teks dan gaya antara bahasasumber dan bahasa sasaran Seorang penerjemah harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya Aspek yangmenentukan seorang penerjemah dapat dikatakan sebagai penerjemah yang handal ada tiga hal utama yaitukendalan yang terkait dengan teks keandalan yang terkait dengan klien dan keandalan yang terkait denganteknologi Keandalan yang terkait dengan teks meliputi (1) Penerjemah harus memiliki perhatian terhadap halhal kecil terhadap contextual nuance serta collocation terhadap teks yang diterjemahkan (2) Sensitive terhadapkebutuhan pengguna Penerjemah mencamkan dengan seksama apa yang diinginkan oleh client (3) Risetpenerjemah melakukan penelitian terhadap kata yang tidak diketahui (4) Pengecekan penerjemah mengecekkembali atas pekerjaan yang telah dilakukan Sedangkan keandalan yang terkait dengan klien adalag (1) Sikapluwes (versatility) penerjemah cukup luwes terhadap teka yang berada diluar bidang keahliannya penerjemahtahu kapan saatnya mengerjakan tugas baru dan kapan saatnya menolak (2) Janji penerjemah cukup baikmengetahui kemampaunnya jadual dan kebiasaan kerjanya (3) keramahan penerjemah seyogyanya bersikapramah ketika menerima telpon ataupun ketika bertemu dengan klienya (4) kerahasiaan penerjemah tidak akan

id 13Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 14Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 15Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

mengemukakan hal hal yang dianggap rahasia selama proses penerjemahan atau negosiasi terhadap pihakketiga Sedangakn keandalan yang terait dengan teknologi adalah bagaimana penerjemah mengetahui perangatkeras dan lunak termasuk computer dengan teknologi tinggi program pengolah kata serta kemutakhiranteknologi Kompetensi merupakan hal penting dalam pelbagai bidang termasuk dalam bidang penerjemahanPenerjemahan dalam arti umummerupakan suatu mkegiatan menyalin atau mengalihkan teks dari bahasa satu(bahasa sumber) ke bahasa yang lain (bahasa sasaran) Dalam mengalihkan teks ini seorang penerjemahharus mempunyai cara atau strategi yang handal agar makna yang terkandung dalam teks

bahasa sumber dapat disampaikan dalam bahasasasaran tanpa ada yang tercecer sedikitpunKemampuan dalam mengalihkan pesan tersebut sangat dipengaruhioleh pengetahuan yang dimiliki oleh penerjemah baik pengetahuan khusus tentang penerjemahan maupunpengetahuan umum dalam bidang lain atau pengetahuan linguistik dan nonlinguistikPada tulisan ini penulissedikit menyoroti kompetensi penerjemahan yang harus dimiliki oleh penerjemah Penerjemah adalah pelakuutama dalam proses penerjemahan Penerjemahlah yang dapat memperkecil jurang komunikasi antara penulisteks bahasa sumber dengan pembaca teks bahasa sasaran Tugas untuk

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 5 menjembatani komunikasi tersebut tidaklah mudah dan tidak mungkin dapat dilakukantanpa adanya kompetensi dan pengalaman yang baik di bidang penerjemahan Kompetensi merupakan systemyang mendasari pengetahuan dan ketrampilan yang membuat seseorang dapat melakukan kegiatan tertentuJadi kompetensi penerjemahan dapat diartikan sebagai system yang mendasari pengetahuan dan ketrampilanyang diperlukan agar seseorang dapat menerjemahkan (PACTE dalam Nababan 2004) Ukuran kualitatif padakompetensi penerjemahan yaitu (1) Language ompetence atau kompetensi bahasaPara penerjemah haruskompeten baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran Mereka harus tahu sistem leksikal gramatikaldan morfologis dari kedua bahasa tersebut Kemudian mereka juga harus sadar akan perubahan pada itemshyitem leksikal dalam bahasa sumber dan sasaran secara umum yang tercermin pada kamus atau referensilainnya (2) Textual competence atau kompetensi tekstualPara penerjemah pada umumnya berhubungandengan berbagai jenis teks Oleh karena itu mereka terbiasa dengan bagaimana kalimat kalimat dikombinasi kedalam bentuk paragrafdan paragraf ke dalam teks tergantung pada domain mereka menerjemahkan parapenerjemah harus pandai dalam menyusun bahasa sumber dan bahasa sasaran (3) Subject competence ataukompetensi bidang ilmu Kompetensi dalam sistem linguistik baik dari bahasa sumber dan bahasa sasaran sertakebiasaan dengan fitur shyfitur tekstual teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran tidak menjamin hasilterjemahannya berkualitas Penguasaan dalam permasalahan bidang atau subject matter yang diterjemahkanmerupakan aspek penting lainnya Harap diperhatikan bahwa kompetensi dalam permasalahan bidang bukanlahhal yang mutlak harus dimiliki oleh penerjemah namun mereka harus tahu cara dan piranti yang dibutuhkanPengetahuan rhadap permasalahan bidang mempermudah proses pemahaman terhadap teks bahasa sumberyang kan mempengaruhi proses produksi pada teks bahasa sasaran Hal ini juga memberi solusi ntukpenerjemah terhadap istilahshyistilah khusus yang harus disampaikan (4) Cultural competence atau kompetensibudaya Jika bahasa sumber terselimuti oleh unsur budaya kompetensi budaya sangatlah diperlukanPenerjemah harus paham dan mengetahui tentang wujud kebudayaan pada bahasa sumber dan bahasasasaran yaitu wujud kebudayaan berupa ideshyide atau gagasan atau mantifact wujud kebudayaan berupaperilaku atau ebiasaan atau sociofact dan wujud kebudayaan berupa bendashybenda atau produk atau artifactdan (5) Transfer competence atau kompetensi pengalihan Kompetensi pengalihan merujuk pada strategi dantaktik mengalihkan teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan berbagai kemampuan yangdimiliknya seperti pengetahuan atau world knowledge kebahasaan dan budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 6 12 Penelitian Penerjemahan Akhir akhir ini paradigma penelitian penerjemahancenderung ke arah proses produk dan fungsi Nababan (2003) dalam penelitiannya tentang pengembanganmodel pelatihan dan materi penerjemahan meneliti tentang bagaimana menjadi penerjemah profesional Namundemikian kajian tentang penerjemah selama ini melihat kekuatan penerjemah dalam menerjemahkan baik dilihat dari prosesnya maupun hasil karya terjemahannya Peran strategis penerjemah dalam membantumenyelesaikan berbagai macam permasalahan masyarakat baik pemerintah maupun swasta perlu mendapatperhatian Untuk itu penelitian mengenai kegiatan penerjemah di dalam menerjemahkan budaya untukpariwisata sangat disarankan mengingat industri pariwisata semakin berkembang dengan pesat Lebih lanjut didalam buku ini disarikan mengenai tujuan dan hasilshy

id 16Plagiarism detected 003 httprepositoryuinjktaciddspa

id 17Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 18Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 19Quotes detected 485 in quotes

hasil penelitian yang telahdilakukan oleh penulisterkait penerjemahan dokumen budaya Madura Secara umum tujuan penelitian tersebut adalah a) menjelaskanbentuk ungkapanshyungkapan budaya yang tersebar di kabupatenshykabupaten di Madura sebagai landasan untukmempromosikan Madura sebagai destinasi wisata b) menjelaskan bentuk ungkapanshy ungkapan budaya menurutsudut pandang dan perilaku masyarakat Madura dalam pencitraan destinasi wisata di Madura dalammenentukan sehingga Madura menjadi wilayah atau daerah yang saleable dengan berbagai potensi wisatanyac) menjelaskan kesepadanan

makna dan gaya ungkapanshyungkapan budayaMadura di dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sebagai landasan untuk mempublikasikan Madura keranah internasional d) mengungkapkan strategishystrategi dan langkahshylangkah yang digunakan oleh penerjemahdi dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura untuk promosi kunjungan wisata di Madura e)menjelaskan kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dan f) mengungkapkan keterkaitan bentukungkapanshyungkapan budaya Madura persepsi masyarakat Madura hasil terjemahan ungkapanshyungkapanbudaya dan peran penerjemah dalam pengembangan Madura agar lebih dikenal baik untuk wilayah regionalmaupun internasional untuk membangun wilayah Madura sebagai destinasi wisata Adapun hasilshyhasilterjemahan dokumen budaya Madura akan dijelaskan lebih lanjut ke dalam babshybab berikut nya di dalam bukuini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 7 2 UngkapanshyUngkapan Budaya Ungkapanshyungkapan budaya yang dimaksud oleh penulisdisini adalah ungkapanshyungkapan yang lebih khusus dari dokumen budaya Madura yang tidak hanya mengenaimaknanya secara umum atau memiliki karakter leksikal namun bagianshybagian dokumen budaya Madura yangmengandung atau memiliki pemahaman mengenai konteks budaya dan struktur bahasa yang memiliki maknafiguratif atau konotatif Bagianshybagian yang khas atau khusus tersebut adalah ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan budaya materi istilahshyistilah ekologi budaya sosial dan ungkapanshyungkapan figuratif 21Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya Newmark (198897) menyebutkan beberapa ungkapan yangtermasuk ke dalam budaya materi yaitu a Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Di Amerika misalnya terdapat macaronispaghetti ravioli pizza junk food hors d

oeuvre starter dessert Algerian wine dan sebagainya b Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaian Di beberapanegara misalnya terdapat istilah sari kimono yukala jubbah jeans dan sebagainya c House (tempattinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitas masyarakat yangbiasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu misalnya palazzo hotel bungalowhacienda pension villa borgata dan sebagainya Sementara itu Sumarno (2003 18shy21) menambahkanbahwa budaya materi juga dapat berupa bangunan tradisional yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan ciri khas bangunan di suatu budaya dan tidak terdapat di budaya lain Di Cina misalnya terdapatbagunan yang disebut Tembok Cina di Indonesia terdapat Rumah Gadang Pendhopo Agung dansebagainya d Transport (moda transportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan saranadan sistem perhubungan Di beberapa negara alat transportasi ini telah menjadi simbol dari kepemilikanpribadi dan seringkali mengkonotasikan martabat seseorang Beberapa nama alat transportasi tersebut tidakhanya memiliki nama lokal namun juga Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 8telah mengshyinternasional misalnya jumbo jet Metro BMW Volvo flyshy over phaethon landau tulbury dansebagainya Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya dengan budaya lain tergantung padapenamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya (Newmark 1988 97) Beberapa negara memilikiistilahshyistilah lokal dengan unsurshyunsur lokalnya yang sangat kuat dan penamaan istilahshy istilah lokal tersebutmemiliki fungsi yang penting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Misalnya plateau yangsecara geografis merujuk pada wilayah yang terdapat di Inggris dan Amerika sedangkan nama lainnya yaitumesa altipiano secara geografis langsung merujuk pada suatu wilayah yang ada di Spanyol dan Italia Selainitu beberapa unsurshyunsur ekologi lain yaitu jenis musim hujan lembah ikan dan lain sebagainya yang tidakdapat dipahami baik secara denotatif maupun konotatif juga memiliki katashykata budaya yang perlu dicarikanpenyelesaian padanan misalnya jenis ikan nudibranch yang hanya terdapat di Lautan Pasifik namun tidak

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 3: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 6Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 7Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 8Plagiarism detected 002 httpsidmwikipediaorgwikiBab + 2 more resources

17 32 Strategi Menerjemahkan

29 33 Makna Penerjemahan

35 34 Gaya Penerjemahan

42 4 Kualitas Terjemahan Budaya

51 5 Persepsi Pembaca Terjemahan

63 6 Penutup

67 Bibliografi

75

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 1 1 PENDAHULUAN Setiap daerah destinasi pariwisata memiliki ciri khas dan karakteristiktersendiri yang berbeda satu dengan lainnya Kondisi tersebut dapat dijadikan suatu promosi pariwisata denganmengedepankan keindahan serta keunikan masingshymasing daerah Dengan adanya otonomi daerah makadiharapkan pemerintah daerah dapat mengatur daerahnya masingshy masing serta dapat mengidentifikasi danmenginventarisir keunikan dan keindahan masingshy masing wilayahnya Pariwisata adalah keseluruhan darielemen elemen terkait (wistawan daerah tujuan wisatawan industri dan lain lain) yang merupakan akibatperjalanan wisata ke daerah tujuan wisata sepanjang perjalanan tersebut dilakukan secara tidak permanenPengertian destinasi wisata ini merupakan gejalashygejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orangorang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara dimana sifat pendiaman itu adalah tidak menetap danmendapat penghasilan dari aktivitas yang sementara itu Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungandengan pariwisata termasuk pengusahaan wisata dan daya tarik wisatas serta yang terkait dengan usaha usahatersebut Seorang penerjemah di dalam menerjemahkan dihadapkan pada dua budaya yang berbeda yaitubudaya yang ada pada teks sumber dan budaya di dalam teks sasaran Kedua budaya tersebut berbeda satudengan yang lainnya kalaupun bentuknya sama tapi nilai yang terkandung dalam kedua budaya itu berbedaBudaya yang satu memandang suatu bentuk budaya memiliki makna yang dalam namun budaya yang lain tidakdemikian dan sebaliknya Ada perbedaan makna yang cukup menyolok atau bertentangan jika budaya iniditerjemahkan Seorang penerjemah selain dituntut menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran jugadituntut mengetahui budaya yang terkadung dalam teks bahasa sumber Lebih lanjut industri pariwisata terusmenerus digalakkan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat Pulau Madura dengan segalakeunggulan wisatanya baik alam maupun budayanya layak untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata baiklokal maupun internasioanl Sayangnya informasi yang memadai tentang keunggulan wisata di Madura dalammultibahasa belum tersedia Hal ini terbukti bahwa rata rata kunjungan wisatawan untuk setiap kabupaten diPulau Madura masih rendah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 2 Pulau Madura mempunyai potensi wisata yang memadai dan layak untuk dijadikansebagai destinasi wisata baik nasional maupun internasional namun infromasi dalam multibahasa yang dapatdiakses dengan mudah oleh wisatawan belum tersedia dengan memadai Di dalam penyebaran informasi wisataPulau Madura ini maka diperlukan jasa penerjemahan baik untuk penerjemahan pada teks tulis tapi juga lisanmisalnya diperlukan penerjemah lisan yang siap menjadi guide untuk memandu wisatawan yang berkunjung kepulau Madura Banyak wisatawan di dalam kunjungan wisata menggunakan media yang ada Dan terlebih lagikebanyakan wisatawan asing menggunakan media internert untuk mendapatkan informasi dsetinasi wisata diMadura Oleh karena itu dengan adanya sumber informasi wisata yang sangat memadai layak dan adanyapenerjemah yang bekerja di pemerintah daerah para pengunjung mancanegara tidak akan merasa khawatirtentang pemahaman yang salah atau komunikasi yang salah tentang berbagai macam destinasi wisata di pulauMadura Dengan pemahaman yang lengkap tentang pulau Madura para pelancong akan merasa bahwa merekaseperti di tempat atau rumah sendiri denga memahami berbagai macam keuntungan pertukaran berbagaimacam budaya Pelancong mungkin juga akan melakukan perjalanan wisata untuk berwisata dengan berbagaimacam tujuan bisnis mereka karena mereka merasa nyaman dengan berbagai macam tujuan wisata yang telahmereka rencanakan sebelumnya Komunikasi dengan dunia luar khusunya untuk meningkatkan hubunganperdagangan atau menarik investor memerlukan penyampaian informasi dengan baik Adanya bahasainternasional ternyata belum membuat komunikasi antarnegara dan bangsa berjalan dengan mudah karena tidaksemua orang mampu menggunakannya Oleh karena itu usaha lain dilakukan agar hambatan komunikasi dapatterpecahkan Era kesejagatan

yang lebih populer dikenal dengan istilah

id 9Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 10Quotes detected 0 in quotes

id 11Quotes detected 0 in quotes

id 12Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

globalisasi bercirikan keterbukaan persaingan dan kesalingtergantungan antarbangsa serta derasnya arusinformasi yang menembus batasshybatas geografi suku ras agama dan budaya Ciri keterbukaan yang dimilikioleh globalisasi mengindikasikan terjadinya proses interaksi antar bahasa dan budaya Dalam era persainganbebas penguasaan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan prasarat bagi kelangsungan hidupbangsa Adanya tuntutan akan pengalihan informasi dan alih ilmu pengetahuan dan teknologi dari bahasasumber (bahasa asing) menjadikan kemampuan dan kegiatan penerjemahan sesuatu yang penting dan perluPentingnya penerjemahan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bagi negarashynegaraberkembang telah diakui dan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 3 dirasakan oleh berbagai pihak Profesi penerjemah akhirshyakhir ini mengalami perubahandalam tiga hal antara lain globalisasi profesi dan spesialisasi Penerjemah saat ini tidak hanya bekerja untukpasarshypasar lokal atau penerjemah hanya melakukan untuk penerjemahan seseorang Dengan perkembanganInternet dan Email profesi penerjemah telah menembus batas geograpi yang terpisahkan Namun pada sisi lainpenerjemah dapat mendapat klien dari berbagai penjuru dunia Itu artinya bahwa pasar penerjemahanberkembang dan para penerjemah harus siap berkompetisi Oleh karena itu Pemerintah daerah sangat perlumemperhatikan hal ini dalam rangka memberikan informasi yang seluas luasnya tentang keberadaan dankeunggulan Madura Keberadaan penerjemah dapat mendorong dan membantu pemerintah dalam

memasarkanpromosipaket wisata yang menarik yang ada di pulau Madura baik di dalam maupun di luar negeri melalui mediainformasi maupun agen perjalanan yang ada Kenyataan bahwa reservasi dan booking tempat wisata melaluiwebsite meningkat dengan pesat apabila pelancong wisata memahami bahasa yang mereka pakai Oleh karenaitu sangat perlu menerjemahkan berbagi macam brosur dan informasi perjalanan Dengan tersedianya jasapenerjemahan bagi para pelancong memungkinkan mereka untuk tidak ragu dalam melakukan perjalanpariwisata Penguatan peran penerjemah pada suatu wilayah akan memberikan sumbangan yang penting untukmembantu menyelesaikan permasalahan pertukaran informasi dalam multibahasa yang dapat berujung padapembangunan daerah Madura sebagai destinasi wisata 11 Peran Penerjemah Pengertian penerjemah acapkalihanya disepadankan dengan orang yang mempunyai kegiatan duduk di depan komputer atau ruang pengadilanuntuk mengolah satu bahasa ke dalam bahasa lain Penerjemah juga sering dianggap sebagai pekerjaansampinga bagi profesi lainnya Para penerjemah sering dapat

menjadidokter pengcara penyair eksekutif pebisnis atau seorang peneliti hal ini tentu saja berdasar teks yangditerjemahkan oleh penerjemah Sementara itu penerjemahan profesional dilakukan seseorang sebagaipekerjaan sehingga dilakukan di luar kelas terjemahannya dibaca kalangan luas teksnya beragam dan selaluberkonteks Kamus bukan satushysatunya alat untuk memahami teks atau menemukan ungkapan yang tepatPenerjemah profesional kerap perlu menelusuri berbagai dokumen untuk membiasakan dirinya dengan wacanabidang tertentu Ensiklopedia juga menjadi alat penting di samping kamus

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 4 istilah jika teks yang diterjemahkan bersifat teknis Hatim (2001) menyatkan bahwapenerjemah professional harus mampu meyepadankan secara memadahi jenis teks dan gaya antara bahasasumber dan bahasa sasaran Seorang penerjemah harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya Aspek yangmenentukan seorang penerjemah dapat dikatakan sebagai penerjemah yang handal ada tiga hal utama yaitukendalan yang terkait dengan teks keandalan yang terkait dengan klien dan keandalan yang terkait denganteknologi Keandalan yang terkait dengan teks meliputi (1) Penerjemah harus memiliki perhatian terhadap halhal kecil terhadap contextual nuance serta collocation terhadap teks yang diterjemahkan (2) Sensitive terhadapkebutuhan pengguna Penerjemah mencamkan dengan seksama apa yang diinginkan oleh client (3) Risetpenerjemah melakukan penelitian terhadap kata yang tidak diketahui (4) Pengecekan penerjemah mengecekkembali atas pekerjaan yang telah dilakukan Sedangkan keandalan yang terkait dengan klien adalag (1) Sikapluwes (versatility) penerjemah cukup luwes terhadap teka yang berada diluar bidang keahliannya penerjemahtahu kapan saatnya mengerjakan tugas baru dan kapan saatnya menolak (2) Janji penerjemah cukup baikmengetahui kemampaunnya jadual dan kebiasaan kerjanya (3) keramahan penerjemah seyogyanya bersikapramah ketika menerima telpon ataupun ketika bertemu dengan klienya (4) kerahasiaan penerjemah tidak akan

id 13Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 14Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 15Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

mengemukakan hal hal yang dianggap rahasia selama proses penerjemahan atau negosiasi terhadap pihakketiga Sedangakn keandalan yang terait dengan teknologi adalah bagaimana penerjemah mengetahui perangatkeras dan lunak termasuk computer dengan teknologi tinggi program pengolah kata serta kemutakhiranteknologi Kompetensi merupakan hal penting dalam pelbagai bidang termasuk dalam bidang penerjemahanPenerjemahan dalam arti umummerupakan suatu mkegiatan menyalin atau mengalihkan teks dari bahasa satu(bahasa sumber) ke bahasa yang lain (bahasa sasaran) Dalam mengalihkan teks ini seorang penerjemahharus mempunyai cara atau strategi yang handal agar makna yang terkandung dalam teks

bahasa sumber dapat disampaikan dalam bahasasasaran tanpa ada yang tercecer sedikitpunKemampuan dalam mengalihkan pesan tersebut sangat dipengaruhioleh pengetahuan yang dimiliki oleh penerjemah baik pengetahuan khusus tentang penerjemahan maupunpengetahuan umum dalam bidang lain atau pengetahuan linguistik dan nonlinguistikPada tulisan ini penulissedikit menyoroti kompetensi penerjemahan yang harus dimiliki oleh penerjemah Penerjemah adalah pelakuutama dalam proses penerjemahan Penerjemahlah yang dapat memperkecil jurang komunikasi antara penulisteks bahasa sumber dengan pembaca teks bahasa sasaran Tugas untuk

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 5 menjembatani komunikasi tersebut tidaklah mudah dan tidak mungkin dapat dilakukantanpa adanya kompetensi dan pengalaman yang baik di bidang penerjemahan Kompetensi merupakan systemyang mendasari pengetahuan dan ketrampilan yang membuat seseorang dapat melakukan kegiatan tertentuJadi kompetensi penerjemahan dapat diartikan sebagai system yang mendasari pengetahuan dan ketrampilanyang diperlukan agar seseorang dapat menerjemahkan (PACTE dalam Nababan 2004) Ukuran kualitatif padakompetensi penerjemahan yaitu (1) Language ompetence atau kompetensi bahasaPara penerjemah haruskompeten baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran Mereka harus tahu sistem leksikal gramatikaldan morfologis dari kedua bahasa tersebut Kemudian mereka juga harus sadar akan perubahan pada itemshyitem leksikal dalam bahasa sumber dan sasaran secara umum yang tercermin pada kamus atau referensilainnya (2) Textual competence atau kompetensi tekstualPara penerjemah pada umumnya berhubungandengan berbagai jenis teks Oleh karena itu mereka terbiasa dengan bagaimana kalimat kalimat dikombinasi kedalam bentuk paragrafdan paragraf ke dalam teks tergantung pada domain mereka menerjemahkan parapenerjemah harus pandai dalam menyusun bahasa sumber dan bahasa sasaran (3) Subject competence ataukompetensi bidang ilmu Kompetensi dalam sistem linguistik baik dari bahasa sumber dan bahasa sasaran sertakebiasaan dengan fitur shyfitur tekstual teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran tidak menjamin hasilterjemahannya berkualitas Penguasaan dalam permasalahan bidang atau subject matter yang diterjemahkanmerupakan aspek penting lainnya Harap diperhatikan bahwa kompetensi dalam permasalahan bidang bukanlahhal yang mutlak harus dimiliki oleh penerjemah namun mereka harus tahu cara dan piranti yang dibutuhkanPengetahuan rhadap permasalahan bidang mempermudah proses pemahaman terhadap teks bahasa sumberyang kan mempengaruhi proses produksi pada teks bahasa sasaran Hal ini juga memberi solusi ntukpenerjemah terhadap istilahshyistilah khusus yang harus disampaikan (4) Cultural competence atau kompetensibudaya Jika bahasa sumber terselimuti oleh unsur budaya kompetensi budaya sangatlah diperlukanPenerjemah harus paham dan mengetahui tentang wujud kebudayaan pada bahasa sumber dan bahasasasaran yaitu wujud kebudayaan berupa ideshyide atau gagasan atau mantifact wujud kebudayaan berupaperilaku atau ebiasaan atau sociofact dan wujud kebudayaan berupa bendashybenda atau produk atau artifactdan (5) Transfer competence atau kompetensi pengalihan Kompetensi pengalihan merujuk pada strategi dantaktik mengalihkan teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan berbagai kemampuan yangdimiliknya seperti pengetahuan atau world knowledge kebahasaan dan budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 6 12 Penelitian Penerjemahan Akhir akhir ini paradigma penelitian penerjemahancenderung ke arah proses produk dan fungsi Nababan (2003) dalam penelitiannya tentang pengembanganmodel pelatihan dan materi penerjemahan meneliti tentang bagaimana menjadi penerjemah profesional Namundemikian kajian tentang penerjemah selama ini melihat kekuatan penerjemah dalam menerjemahkan baik dilihat dari prosesnya maupun hasil karya terjemahannya Peran strategis penerjemah dalam membantumenyelesaikan berbagai macam permasalahan masyarakat baik pemerintah maupun swasta perlu mendapatperhatian Untuk itu penelitian mengenai kegiatan penerjemah di dalam menerjemahkan budaya untukpariwisata sangat disarankan mengingat industri pariwisata semakin berkembang dengan pesat Lebih lanjut didalam buku ini disarikan mengenai tujuan dan hasilshy

id 16Plagiarism detected 003 httprepositoryuinjktaciddspa

id 17Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 18Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 19Quotes detected 485 in quotes

hasil penelitian yang telahdilakukan oleh penulisterkait penerjemahan dokumen budaya Madura Secara umum tujuan penelitian tersebut adalah a) menjelaskanbentuk ungkapanshyungkapan budaya yang tersebar di kabupatenshykabupaten di Madura sebagai landasan untukmempromosikan Madura sebagai destinasi wisata b) menjelaskan bentuk ungkapanshy ungkapan budaya menurutsudut pandang dan perilaku masyarakat Madura dalam pencitraan destinasi wisata di Madura dalammenentukan sehingga Madura menjadi wilayah atau daerah yang saleable dengan berbagai potensi wisatanyac) menjelaskan kesepadanan

makna dan gaya ungkapanshyungkapan budayaMadura di dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sebagai landasan untuk mempublikasikan Madura keranah internasional d) mengungkapkan strategishystrategi dan langkahshylangkah yang digunakan oleh penerjemahdi dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura untuk promosi kunjungan wisata di Madura e)menjelaskan kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dan f) mengungkapkan keterkaitan bentukungkapanshyungkapan budaya Madura persepsi masyarakat Madura hasil terjemahan ungkapanshyungkapanbudaya dan peran penerjemah dalam pengembangan Madura agar lebih dikenal baik untuk wilayah regionalmaupun internasional untuk membangun wilayah Madura sebagai destinasi wisata Adapun hasilshyhasilterjemahan dokumen budaya Madura akan dijelaskan lebih lanjut ke dalam babshybab berikut nya di dalam bukuini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 7 2 UngkapanshyUngkapan Budaya Ungkapanshyungkapan budaya yang dimaksud oleh penulisdisini adalah ungkapanshyungkapan yang lebih khusus dari dokumen budaya Madura yang tidak hanya mengenaimaknanya secara umum atau memiliki karakter leksikal namun bagianshybagian dokumen budaya Madura yangmengandung atau memiliki pemahaman mengenai konteks budaya dan struktur bahasa yang memiliki maknafiguratif atau konotatif Bagianshybagian yang khas atau khusus tersebut adalah ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan budaya materi istilahshyistilah ekologi budaya sosial dan ungkapanshyungkapan figuratif 21Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya Newmark (198897) menyebutkan beberapa ungkapan yangtermasuk ke dalam budaya materi yaitu a Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Di Amerika misalnya terdapat macaronispaghetti ravioli pizza junk food hors d

oeuvre starter dessert Algerian wine dan sebagainya b Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaian Di beberapanegara misalnya terdapat istilah sari kimono yukala jubbah jeans dan sebagainya c House (tempattinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitas masyarakat yangbiasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu misalnya palazzo hotel bungalowhacienda pension villa borgata dan sebagainya Sementara itu Sumarno (2003 18shy21) menambahkanbahwa budaya materi juga dapat berupa bangunan tradisional yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan ciri khas bangunan di suatu budaya dan tidak terdapat di budaya lain Di Cina misalnya terdapatbagunan yang disebut Tembok Cina di Indonesia terdapat Rumah Gadang Pendhopo Agung dansebagainya d Transport (moda transportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan saranadan sistem perhubungan Di beberapa negara alat transportasi ini telah menjadi simbol dari kepemilikanpribadi dan seringkali mengkonotasikan martabat seseorang Beberapa nama alat transportasi tersebut tidakhanya memiliki nama lokal namun juga Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 8telah mengshyinternasional misalnya jumbo jet Metro BMW Volvo flyshy over phaethon landau tulbury dansebagainya Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya dengan budaya lain tergantung padapenamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya (Newmark 1988 97) Beberapa negara memilikiistilahshyistilah lokal dengan unsurshyunsur lokalnya yang sangat kuat dan penamaan istilahshy istilah lokal tersebutmemiliki fungsi yang penting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Misalnya plateau yangsecara geografis merujuk pada wilayah yang terdapat di Inggris dan Amerika sedangkan nama lainnya yaitumesa altipiano secara geografis langsung merujuk pada suatu wilayah yang ada di Spanyol dan Italia Selainitu beberapa unsurshyunsur ekologi lain yaitu jenis musim hujan lembah ikan dan lain sebagainya yang tidakdapat dipahami baik secara denotatif maupun konotatif juga memiliki katashykata budaya yang perlu dicarikanpenyelesaian padanan misalnya jenis ikan nudibranch yang hanya terdapat di Lautan Pasifik namun tidak

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 4: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 9Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 10Quotes detected 0 in quotes

id 11Quotes detected 0 in quotes

id 12Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

globalisasi bercirikan keterbukaan persaingan dan kesalingtergantungan antarbangsa serta derasnya arusinformasi yang menembus batasshybatas geografi suku ras agama dan budaya Ciri keterbukaan yang dimilikioleh globalisasi mengindikasikan terjadinya proses interaksi antar bahasa dan budaya Dalam era persainganbebas penguasaan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan prasarat bagi kelangsungan hidupbangsa Adanya tuntutan akan pengalihan informasi dan alih ilmu pengetahuan dan teknologi dari bahasasumber (bahasa asing) menjadikan kemampuan dan kegiatan penerjemahan sesuatu yang penting dan perluPentingnya penerjemahan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bagi negarashynegaraberkembang telah diakui dan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 3 dirasakan oleh berbagai pihak Profesi penerjemah akhirshyakhir ini mengalami perubahandalam tiga hal antara lain globalisasi profesi dan spesialisasi Penerjemah saat ini tidak hanya bekerja untukpasarshypasar lokal atau penerjemah hanya melakukan untuk penerjemahan seseorang Dengan perkembanganInternet dan Email profesi penerjemah telah menembus batas geograpi yang terpisahkan Namun pada sisi lainpenerjemah dapat mendapat klien dari berbagai penjuru dunia Itu artinya bahwa pasar penerjemahanberkembang dan para penerjemah harus siap berkompetisi Oleh karena itu Pemerintah daerah sangat perlumemperhatikan hal ini dalam rangka memberikan informasi yang seluas luasnya tentang keberadaan dankeunggulan Madura Keberadaan penerjemah dapat mendorong dan membantu pemerintah dalam

memasarkanpromosipaket wisata yang menarik yang ada di pulau Madura baik di dalam maupun di luar negeri melalui mediainformasi maupun agen perjalanan yang ada Kenyataan bahwa reservasi dan booking tempat wisata melaluiwebsite meningkat dengan pesat apabila pelancong wisata memahami bahasa yang mereka pakai Oleh karenaitu sangat perlu menerjemahkan berbagi macam brosur dan informasi perjalanan Dengan tersedianya jasapenerjemahan bagi para pelancong memungkinkan mereka untuk tidak ragu dalam melakukan perjalanpariwisata Penguatan peran penerjemah pada suatu wilayah akan memberikan sumbangan yang penting untukmembantu menyelesaikan permasalahan pertukaran informasi dalam multibahasa yang dapat berujung padapembangunan daerah Madura sebagai destinasi wisata 11 Peran Penerjemah Pengertian penerjemah acapkalihanya disepadankan dengan orang yang mempunyai kegiatan duduk di depan komputer atau ruang pengadilanuntuk mengolah satu bahasa ke dalam bahasa lain Penerjemah juga sering dianggap sebagai pekerjaansampinga bagi profesi lainnya Para penerjemah sering dapat

menjadidokter pengcara penyair eksekutif pebisnis atau seorang peneliti hal ini tentu saja berdasar teks yangditerjemahkan oleh penerjemah Sementara itu penerjemahan profesional dilakukan seseorang sebagaipekerjaan sehingga dilakukan di luar kelas terjemahannya dibaca kalangan luas teksnya beragam dan selaluberkonteks Kamus bukan satushysatunya alat untuk memahami teks atau menemukan ungkapan yang tepatPenerjemah profesional kerap perlu menelusuri berbagai dokumen untuk membiasakan dirinya dengan wacanabidang tertentu Ensiklopedia juga menjadi alat penting di samping kamus

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 4 istilah jika teks yang diterjemahkan bersifat teknis Hatim (2001) menyatkan bahwapenerjemah professional harus mampu meyepadankan secara memadahi jenis teks dan gaya antara bahasasumber dan bahasa sasaran Seorang penerjemah harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya Aspek yangmenentukan seorang penerjemah dapat dikatakan sebagai penerjemah yang handal ada tiga hal utama yaitukendalan yang terkait dengan teks keandalan yang terkait dengan klien dan keandalan yang terkait denganteknologi Keandalan yang terkait dengan teks meliputi (1) Penerjemah harus memiliki perhatian terhadap halhal kecil terhadap contextual nuance serta collocation terhadap teks yang diterjemahkan (2) Sensitive terhadapkebutuhan pengguna Penerjemah mencamkan dengan seksama apa yang diinginkan oleh client (3) Risetpenerjemah melakukan penelitian terhadap kata yang tidak diketahui (4) Pengecekan penerjemah mengecekkembali atas pekerjaan yang telah dilakukan Sedangkan keandalan yang terkait dengan klien adalag (1) Sikapluwes (versatility) penerjemah cukup luwes terhadap teka yang berada diluar bidang keahliannya penerjemahtahu kapan saatnya mengerjakan tugas baru dan kapan saatnya menolak (2) Janji penerjemah cukup baikmengetahui kemampaunnya jadual dan kebiasaan kerjanya (3) keramahan penerjemah seyogyanya bersikapramah ketika menerima telpon ataupun ketika bertemu dengan klienya (4) kerahasiaan penerjemah tidak akan

id 13Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 14Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 15Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

mengemukakan hal hal yang dianggap rahasia selama proses penerjemahan atau negosiasi terhadap pihakketiga Sedangakn keandalan yang terait dengan teknologi adalah bagaimana penerjemah mengetahui perangatkeras dan lunak termasuk computer dengan teknologi tinggi program pengolah kata serta kemutakhiranteknologi Kompetensi merupakan hal penting dalam pelbagai bidang termasuk dalam bidang penerjemahanPenerjemahan dalam arti umummerupakan suatu mkegiatan menyalin atau mengalihkan teks dari bahasa satu(bahasa sumber) ke bahasa yang lain (bahasa sasaran) Dalam mengalihkan teks ini seorang penerjemahharus mempunyai cara atau strategi yang handal agar makna yang terkandung dalam teks

bahasa sumber dapat disampaikan dalam bahasasasaran tanpa ada yang tercecer sedikitpunKemampuan dalam mengalihkan pesan tersebut sangat dipengaruhioleh pengetahuan yang dimiliki oleh penerjemah baik pengetahuan khusus tentang penerjemahan maupunpengetahuan umum dalam bidang lain atau pengetahuan linguistik dan nonlinguistikPada tulisan ini penulissedikit menyoroti kompetensi penerjemahan yang harus dimiliki oleh penerjemah Penerjemah adalah pelakuutama dalam proses penerjemahan Penerjemahlah yang dapat memperkecil jurang komunikasi antara penulisteks bahasa sumber dengan pembaca teks bahasa sasaran Tugas untuk

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 5 menjembatani komunikasi tersebut tidaklah mudah dan tidak mungkin dapat dilakukantanpa adanya kompetensi dan pengalaman yang baik di bidang penerjemahan Kompetensi merupakan systemyang mendasari pengetahuan dan ketrampilan yang membuat seseorang dapat melakukan kegiatan tertentuJadi kompetensi penerjemahan dapat diartikan sebagai system yang mendasari pengetahuan dan ketrampilanyang diperlukan agar seseorang dapat menerjemahkan (PACTE dalam Nababan 2004) Ukuran kualitatif padakompetensi penerjemahan yaitu (1) Language ompetence atau kompetensi bahasaPara penerjemah haruskompeten baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran Mereka harus tahu sistem leksikal gramatikaldan morfologis dari kedua bahasa tersebut Kemudian mereka juga harus sadar akan perubahan pada itemshyitem leksikal dalam bahasa sumber dan sasaran secara umum yang tercermin pada kamus atau referensilainnya (2) Textual competence atau kompetensi tekstualPara penerjemah pada umumnya berhubungandengan berbagai jenis teks Oleh karena itu mereka terbiasa dengan bagaimana kalimat kalimat dikombinasi kedalam bentuk paragrafdan paragraf ke dalam teks tergantung pada domain mereka menerjemahkan parapenerjemah harus pandai dalam menyusun bahasa sumber dan bahasa sasaran (3) Subject competence ataukompetensi bidang ilmu Kompetensi dalam sistem linguistik baik dari bahasa sumber dan bahasa sasaran sertakebiasaan dengan fitur shyfitur tekstual teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran tidak menjamin hasilterjemahannya berkualitas Penguasaan dalam permasalahan bidang atau subject matter yang diterjemahkanmerupakan aspek penting lainnya Harap diperhatikan bahwa kompetensi dalam permasalahan bidang bukanlahhal yang mutlak harus dimiliki oleh penerjemah namun mereka harus tahu cara dan piranti yang dibutuhkanPengetahuan rhadap permasalahan bidang mempermudah proses pemahaman terhadap teks bahasa sumberyang kan mempengaruhi proses produksi pada teks bahasa sasaran Hal ini juga memberi solusi ntukpenerjemah terhadap istilahshyistilah khusus yang harus disampaikan (4) Cultural competence atau kompetensibudaya Jika bahasa sumber terselimuti oleh unsur budaya kompetensi budaya sangatlah diperlukanPenerjemah harus paham dan mengetahui tentang wujud kebudayaan pada bahasa sumber dan bahasasasaran yaitu wujud kebudayaan berupa ideshyide atau gagasan atau mantifact wujud kebudayaan berupaperilaku atau ebiasaan atau sociofact dan wujud kebudayaan berupa bendashybenda atau produk atau artifactdan (5) Transfer competence atau kompetensi pengalihan Kompetensi pengalihan merujuk pada strategi dantaktik mengalihkan teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan berbagai kemampuan yangdimiliknya seperti pengetahuan atau world knowledge kebahasaan dan budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 6 12 Penelitian Penerjemahan Akhir akhir ini paradigma penelitian penerjemahancenderung ke arah proses produk dan fungsi Nababan (2003) dalam penelitiannya tentang pengembanganmodel pelatihan dan materi penerjemahan meneliti tentang bagaimana menjadi penerjemah profesional Namundemikian kajian tentang penerjemah selama ini melihat kekuatan penerjemah dalam menerjemahkan baik dilihat dari prosesnya maupun hasil karya terjemahannya Peran strategis penerjemah dalam membantumenyelesaikan berbagai macam permasalahan masyarakat baik pemerintah maupun swasta perlu mendapatperhatian Untuk itu penelitian mengenai kegiatan penerjemah di dalam menerjemahkan budaya untukpariwisata sangat disarankan mengingat industri pariwisata semakin berkembang dengan pesat Lebih lanjut didalam buku ini disarikan mengenai tujuan dan hasilshy

id 16Plagiarism detected 003 httprepositoryuinjktaciddspa

id 17Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 18Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 19Quotes detected 485 in quotes

hasil penelitian yang telahdilakukan oleh penulisterkait penerjemahan dokumen budaya Madura Secara umum tujuan penelitian tersebut adalah a) menjelaskanbentuk ungkapanshyungkapan budaya yang tersebar di kabupatenshykabupaten di Madura sebagai landasan untukmempromosikan Madura sebagai destinasi wisata b) menjelaskan bentuk ungkapanshy ungkapan budaya menurutsudut pandang dan perilaku masyarakat Madura dalam pencitraan destinasi wisata di Madura dalammenentukan sehingga Madura menjadi wilayah atau daerah yang saleable dengan berbagai potensi wisatanyac) menjelaskan kesepadanan

makna dan gaya ungkapanshyungkapan budayaMadura di dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sebagai landasan untuk mempublikasikan Madura keranah internasional d) mengungkapkan strategishystrategi dan langkahshylangkah yang digunakan oleh penerjemahdi dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura untuk promosi kunjungan wisata di Madura e)menjelaskan kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dan f) mengungkapkan keterkaitan bentukungkapanshyungkapan budaya Madura persepsi masyarakat Madura hasil terjemahan ungkapanshyungkapanbudaya dan peran penerjemah dalam pengembangan Madura agar lebih dikenal baik untuk wilayah regionalmaupun internasional untuk membangun wilayah Madura sebagai destinasi wisata Adapun hasilshyhasilterjemahan dokumen budaya Madura akan dijelaskan lebih lanjut ke dalam babshybab berikut nya di dalam bukuini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 7 2 UngkapanshyUngkapan Budaya Ungkapanshyungkapan budaya yang dimaksud oleh penulisdisini adalah ungkapanshyungkapan yang lebih khusus dari dokumen budaya Madura yang tidak hanya mengenaimaknanya secara umum atau memiliki karakter leksikal namun bagianshybagian dokumen budaya Madura yangmengandung atau memiliki pemahaman mengenai konteks budaya dan struktur bahasa yang memiliki maknafiguratif atau konotatif Bagianshybagian yang khas atau khusus tersebut adalah ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan budaya materi istilahshyistilah ekologi budaya sosial dan ungkapanshyungkapan figuratif 21Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya Newmark (198897) menyebutkan beberapa ungkapan yangtermasuk ke dalam budaya materi yaitu a Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Di Amerika misalnya terdapat macaronispaghetti ravioli pizza junk food hors d

oeuvre starter dessert Algerian wine dan sebagainya b Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaian Di beberapanegara misalnya terdapat istilah sari kimono yukala jubbah jeans dan sebagainya c House (tempattinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitas masyarakat yangbiasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu misalnya palazzo hotel bungalowhacienda pension villa borgata dan sebagainya Sementara itu Sumarno (2003 18shy21) menambahkanbahwa budaya materi juga dapat berupa bangunan tradisional yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan ciri khas bangunan di suatu budaya dan tidak terdapat di budaya lain Di Cina misalnya terdapatbagunan yang disebut Tembok Cina di Indonesia terdapat Rumah Gadang Pendhopo Agung dansebagainya d Transport (moda transportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan saranadan sistem perhubungan Di beberapa negara alat transportasi ini telah menjadi simbol dari kepemilikanpribadi dan seringkali mengkonotasikan martabat seseorang Beberapa nama alat transportasi tersebut tidakhanya memiliki nama lokal namun juga Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 8telah mengshyinternasional misalnya jumbo jet Metro BMW Volvo flyshy over phaethon landau tulbury dansebagainya Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya dengan budaya lain tergantung padapenamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya (Newmark 1988 97) Beberapa negara memilikiistilahshyistilah lokal dengan unsurshyunsur lokalnya yang sangat kuat dan penamaan istilahshy istilah lokal tersebutmemiliki fungsi yang penting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Misalnya plateau yangsecara geografis merujuk pada wilayah yang terdapat di Inggris dan Amerika sedangkan nama lainnya yaitumesa altipiano secara geografis langsung merujuk pada suatu wilayah yang ada di Spanyol dan Italia Selainitu beberapa unsurshyunsur ekologi lain yaitu jenis musim hujan lembah ikan dan lain sebagainya yang tidakdapat dipahami baik secara denotatif maupun konotatif juga memiliki katashykata budaya yang perlu dicarikanpenyelesaian padanan misalnya jenis ikan nudibranch yang hanya terdapat di Lautan Pasifik namun tidak

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 5: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 13Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 14Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 15Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

mengemukakan hal hal yang dianggap rahasia selama proses penerjemahan atau negosiasi terhadap pihakketiga Sedangakn keandalan yang terait dengan teknologi adalah bagaimana penerjemah mengetahui perangatkeras dan lunak termasuk computer dengan teknologi tinggi program pengolah kata serta kemutakhiranteknologi Kompetensi merupakan hal penting dalam pelbagai bidang termasuk dalam bidang penerjemahanPenerjemahan dalam arti umummerupakan suatu mkegiatan menyalin atau mengalihkan teks dari bahasa satu(bahasa sumber) ke bahasa yang lain (bahasa sasaran) Dalam mengalihkan teks ini seorang penerjemahharus mempunyai cara atau strategi yang handal agar makna yang terkandung dalam teks

bahasa sumber dapat disampaikan dalam bahasasasaran tanpa ada yang tercecer sedikitpunKemampuan dalam mengalihkan pesan tersebut sangat dipengaruhioleh pengetahuan yang dimiliki oleh penerjemah baik pengetahuan khusus tentang penerjemahan maupunpengetahuan umum dalam bidang lain atau pengetahuan linguistik dan nonlinguistikPada tulisan ini penulissedikit menyoroti kompetensi penerjemahan yang harus dimiliki oleh penerjemah Penerjemah adalah pelakuutama dalam proses penerjemahan Penerjemahlah yang dapat memperkecil jurang komunikasi antara penulisteks bahasa sumber dengan pembaca teks bahasa sasaran Tugas untuk

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 5 menjembatani komunikasi tersebut tidaklah mudah dan tidak mungkin dapat dilakukantanpa adanya kompetensi dan pengalaman yang baik di bidang penerjemahan Kompetensi merupakan systemyang mendasari pengetahuan dan ketrampilan yang membuat seseorang dapat melakukan kegiatan tertentuJadi kompetensi penerjemahan dapat diartikan sebagai system yang mendasari pengetahuan dan ketrampilanyang diperlukan agar seseorang dapat menerjemahkan (PACTE dalam Nababan 2004) Ukuran kualitatif padakompetensi penerjemahan yaitu (1) Language ompetence atau kompetensi bahasaPara penerjemah haruskompeten baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran Mereka harus tahu sistem leksikal gramatikaldan morfologis dari kedua bahasa tersebut Kemudian mereka juga harus sadar akan perubahan pada itemshyitem leksikal dalam bahasa sumber dan sasaran secara umum yang tercermin pada kamus atau referensilainnya (2) Textual competence atau kompetensi tekstualPara penerjemah pada umumnya berhubungandengan berbagai jenis teks Oleh karena itu mereka terbiasa dengan bagaimana kalimat kalimat dikombinasi kedalam bentuk paragrafdan paragraf ke dalam teks tergantung pada domain mereka menerjemahkan parapenerjemah harus pandai dalam menyusun bahasa sumber dan bahasa sasaran (3) Subject competence ataukompetensi bidang ilmu Kompetensi dalam sistem linguistik baik dari bahasa sumber dan bahasa sasaran sertakebiasaan dengan fitur shyfitur tekstual teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran tidak menjamin hasilterjemahannya berkualitas Penguasaan dalam permasalahan bidang atau subject matter yang diterjemahkanmerupakan aspek penting lainnya Harap diperhatikan bahwa kompetensi dalam permasalahan bidang bukanlahhal yang mutlak harus dimiliki oleh penerjemah namun mereka harus tahu cara dan piranti yang dibutuhkanPengetahuan rhadap permasalahan bidang mempermudah proses pemahaman terhadap teks bahasa sumberyang kan mempengaruhi proses produksi pada teks bahasa sasaran Hal ini juga memberi solusi ntukpenerjemah terhadap istilahshyistilah khusus yang harus disampaikan (4) Cultural competence atau kompetensibudaya Jika bahasa sumber terselimuti oleh unsur budaya kompetensi budaya sangatlah diperlukanPenerjemah harus paham dan mengetahui tentang wujud kebudayaan pada bahasa sumber dan bahasasasaran yaitu wujud kebudayaan berupa ideshyide atau gagasan atau mantifact wujud kebudayaan berupaperilaku atau ebiasaan atau sociofact dan wujud kebudayaan berupa bendashybenda atau produk atau artifactdan (5) Transfer competence atau kompetensi pengalihan Kompetensi pengalihan merujuk pada strategi dantaktik mengalihkan teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan berbagai kemampuan yangdimiliknya seperti pengetahuan atau world knowledge kebahasaan dan budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 6 12 Penelitian Penerjemahan Akhir akhir ini paradigma penelitian penerjemahancenderung ke arah proses produk dan fungsi Nababan (2003) dalam penelitiannya tentang pengembanganmodel pelatihan dan materi penerjemahan meneliti tentang bagaimana menjadi penerjemah profesional Namundemikian kajian tentang penerjemah selama ini melihat kekuatan penerjemah dalam menerjemahkan baik dilihat dari prosesnya maupun hasil karya terjemahannya Peran strategis penerjemah dalam membantumenyelesaikan berbagai macam permasalahan masyarakat baik pemerintah maupun swasta perlu mendapatperhatian Untuk itu penelitian mengenai kegiatan penerjemah di dalam menerjemahkan budaya untukpariwisata sangat disarankan mengingat industri pariwisata semakin berkembang dengan pesat Lebih lanjut didalam buku ini disarikan mengenai tujuan dan hasilshy

id 16Plagiarism detected 003 httprepositoryuinjktaciddspa

id 17Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 18Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 19Quotes detected 485 in quotes

hasil penelitian yang telahdilakukan oleh penulisterkait penerjemahan dokumen budaya Madura Secara umum tujuan penelitian tersebut adalah a) menjelaskanbentuk ungkapanshyungkapan budaya yang tersebar di kabupatenshykabupaten di Madura sebagai landasan untukmempromosikan Madura sebagai destinasi wisata b) menjelaskan bentuk ungkapanshy ungkapan budaya menurutsudut pandang dan perilaku masyarakat Madura dalam pencitraan destinasi wisata di Madura dalammenentukan sehingga Madura menjadi wilayah atau daerah yang saleable dengan berbagai potensi wisatanyac) menjelaskan kesepadanan

makna dan gaya ungkapanshyungkapan budayaMadura di dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sebagai landasan untuk mempublikasikan Madura keranah internasional d) mengungkapkan strategishystrategi dan langkahshylangkah yang digunakan oleh penerjemahdi dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura untuk promosi kunjungan wisata di Madura e)menjelaskan kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dan f) mengungkapkan keterkaitan bentukungkapanshyungkapan budaya Madura persepsi masyarakat Madura hasil terjemahan ungkapanshyungkapanbudaya dan peran penerjemah dalam pengembangan Madura agar lebih dikenal baik untuk wilayah regionalmaupun internasional untuk membangun wilayah Madura sebagai destinasi wisata Adapun hasilshyhasilterjemahan dokumen budaya Madura akan dijelaskan lebih lanjut ke dalam babshybab berikut nya di dalam bukuini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 7 2 UngkapanshyUngkapan Budaya Ungkapanshyungkapan budaya yang dimaksud oleh penulisdisini adalah ungkapanshyungkapan yang lebih khusus dari dokumen budaya Madura yang tidak hanya mengenaimaknanya secara umum atau memiliki karakter leksikal namun bagianshybagian dokumen budaya Madura yangmengandung atau memiliki pemahaman mengenai konteks budaya dan struktur bahasa yang memiliki maknafiguratif atau konotatif Bagianshybagian yang khas atau khusus tersebut adalah ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan budaya materi istilahshyistilah ekologi budaya sosial dan ungkapanshyungkapan figuratif 21Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya Newmark (198897) menyebutkan beberapa ungkapan yangtermasuk ke dalam budaya materi yaitu a Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Di Amerika misalnya terdapat macaronispaghetti ravioli pizza junk food hors d

oeuvre starter dessert Algerian wine dan sebagainya b Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaian Di beberapanegara misalnya terdapat istilah sari kimono yukala jubbah jeans dan sebagainya c House (tempattinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitas masyarakat yangbiasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu misalnya palazzo hotel bungalowhacienda pension villa borgata dan sebagainya Sementara itu Sumarno (2003 18shy21) menambahkanbahwa budaya materi juga dapat berupa bangunan tradisional yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan ciri khas bangunan di suatu budaya dan tidak terdapat di budaya lain Di Cina misalnya terdapatbagunan yang disebut Tembok Cina di Indonesia terdapat Rumah Gadang Pendhopo Agung dansebagainya d Transport (moda transportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan saranadan sistem perhubungan Di beberapa negara alat transportasi ini telah menjadi simbol dari kepemilikanpribadi dan seringkali mengkonotasikan martabat seseorang Beberapa nama alat transportasi tersebut tidakhanya memiliki nama lokal namun juga Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 8telah mengshyinternasional misalnya jumbo jet Metro BMW Volvo flyshy over phaethon landau tulbury dansebagainya Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya dengan budaya lain tergantung padapenamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya (Newmark 1988 97) Beberapa negara memilikiistilahshyistilah lokal dengan unsurshyunsur lokalnya yang sangat kuat dan penamaan istilahshy istilah lokal tersebutmemiliki fungsi yang penting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Misalnya plateau yangsecara geografis merujuk pada wilayah yang terdapat di Inggris dan Amerika sedangkan nama lainnya yaitumesa altipiano secara geografis langsung merujuk pada suatu wilayah yang ada di Spanyol dan Italia Selainitu beberapa unsurshyunsur ekologi lain yaitu jenis musim hujan lembah ikan dan lain sebagainya yang tidakdapat dipahami baik secara denotatif maupun konotatif juga memiliki katashykata budaya yang perlu dicarikanpenyelesaian padanan misalnya jenis ikan nudibranch yang hanya terdapat di Lautan Pasifik namun tidak

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 6: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 16Plagiarism detected 003 httprepositoryuinjktaciddspa

id 17Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 18Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 19Quotes detected 485 in quotes

hasil penelitian yang telahdilakukan oleh penulisterkait penerjemahan dokumen budaya Madura Secara umum tujuan penelitian tersebut adalah a) menjelaskanbentuk ungkapanshyungkapan budaya yang tersebar di kabupatenshykabupaten di Madura sebagai landasan untukmempromosikan Madura sebagai destinasi wisata b) menjelaskan bentuk ungkapanshy ungkapan budaya menurutsudut pandang dan perilaku masyarakat Madura dalam pencitraan destinasi wisata di Madura dalammenentukan sehingga Madura menjadi wilayah atau daerah yang saleable dengan berbagai potensi wisatanyac) menjelaskan kesepadanan

makna dan gaya ungkapanshyungkapan budayaMadura di dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sebagai landasan untuk mempublikasikan Madura keranah internasional d) mengungkapkan strategishystrategi dan langkahshylangkah yang digunakan oleh penerjemahdi dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura untuk promosi kunjungan wisata di Madura e)menjelaskan kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dan f) mengungkapkan keterkaitan bentukungkapanshyungkapan budaya Madura persepsi masyarakat Madura hasil terjemahan ungkapanshyungkapanbudaya dan peran penerjemah dalam pengembangan Madura agar lebih dikenal baik untuk wilayah regionalmaupun internasional untuk membangun wilayah Madura sebagai destinasi wisata Adapun hasilshyhasilterjemahan dokumen budaya Madura akan dijelaskan lebih lanjut ke dalam babshybab berikut nya di dalam bukuini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 7 2 UngkapanshyUngkapan Budaya Ungkapanshyungkapan budaya yang dimaksud oleh penulisdisini adalah ungkapanshyungkapan yang lebih khusus dari dokumen budaya Madura yang tidak hanya mengenaimaknanya secara umum atau memiliki karakter leksikal namun bagianshybagian dokumen budaya Madura yangmengandung atau memiliki pemahaman mengenai konteks budaya dan struktur bahasa yang memiliki maknafiguratif atau konotatif Bagianshybagian yang khas atau khusus tersebut adalah ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan budaya materi istilahshyistilah ekologi budaya sosial dan ungkapanshyungkapan figuratif 21Teori Umum Ungkapanshyungkapan Budaya Newmark (198897) menyebutkan beberapa ungkapan yangtermasuk ke dalam budaya materi yaitu a Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Di Amerika misalnya terdapat macaronispaghetti ravioli pizza junk food hors d

oeuvre starter dessert Algerian wine dan sebagainya b Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaian Di beberapanegara misalnya terdapat istilah sari kimono yukala jubbah jeans dan sebagainya c House (tempattinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitas masyarakat yangbiasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu misalnya palazzo hotel bungalowhacienda pension villa borgata dan sebagainya Sementara itu Sumarno (2003 18shy21) menambahkanbahwa budaya materi juga dapat berupa bangunan tradisional yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan ciri khas bangunan di suatu budaya dan tidak terdapat di budaya lain Di Cina misalnya terdapatbagunan yang disebut Tembok Cina di Indonesia terdapat Rumah Gadang Pendhopo Agung dansebagainya d Transport (moda transportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan saranadan sistem perhubungan Di beberapa negara alat transportasi ini telah menjadi simbol dari kepemilikanpribadi dan seringkali mengkonotasikan martabat seseorang Beberapa nama alat transportasi tersebut tidakhanya memiliki nama lokal namun juga Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 8telah mengshyinternasional misalnya jumbo jet Metro BMW Volvo flyshy over phaethon landau tulbury dansebagainya Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya dengan budaya lain tergantung padapenamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya (Newmark 1988 97) Beberapa negara memilikiistilahshyistilah lokal dengan unsurshyunsur lokalnya yang sangat kuat dan penamaan istilahshy istilah lokal tersebutmemiliki fungsi yang penting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Misalnya plateau yangsecara geografis merujuk pada wilayah yang terdapat di Inggris dan Amerika sedangkan nama lainnya yaitumesa altipiano secara geografis langsung merujuk pada suatu wilayah yang ada di Spanyol dan Italia Selainitu beberapa unsurshyunsur ekologi lain yaitu jenis musim hujan lembah ikan dan lain sebagainya yang tidakdapat dipahami baik secara denotatif maupun konotatif juga memiliki katashykata budaya yang perlu dicarikanpenyelesaian padanan misalnya jenis ikan nudibranch yang hanya terdapat di Lautan Pasifik namun tidak

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 7: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

ditemukan di wilayah lain begitu pula unsurshyunsur ekologi lain yang erat kaitannya dengan unsur komersialmisalnya mango advocado dan lainshylain yang menjadi produk dan kekhasan suatu wilayah yang kemudian dibawa atau di impor ke wilayah lain yang kemudian dinaturalisasikan menjadi mangue avocat dan lainshylain diwilayah lain Menurut Newmark (198898) yang dimaksud dengan budaya sosial secara khusus adalahmanifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa khusus atautertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural words Yang tergolong ke dalam budaya sosial tersebutadalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatan di waktu senggang yang biasanyadilakukan oleh anggota suatu komunitas (Newmark 1988 99) sebutan atau penamaan yang diberikan kepadaseseorang (Thriveni 20021) dan peristiwa budaya (Sumarno 2003 18shy21) a Pekerjaan Di dalammenerjemahkan masalah pekerjaan penerjemah harus membedakan antara masalah penerjemahan denotatifdan konotatif dari pekerjaan tersebut Ungkapanshyungkapan pekerjaan yang denotatif biasanya jarangmenimbulkan masalah terjemahan karena katashykata atau ungkapanshy ungkapan tersebut dapat secarafungsional didefinisikan atau ditransfer misalnya ungkapanshyungkapan di dalam Tsu porkshybutcher cake shopwith cafeacute menjadi jagal warung kopi di dalam Tsa Ungkapanshyungkapan konotatif di dalam pekerjaan mungkindapat menimbulkan masalah terjemahan misalnya ungkapanshyungkapan the Penerjemahan Teks Budaya(Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 9 masses the working class Ungkapanshyungkapan tersebut dapatmenimbulkan makna positif dan negatif yaitu ungkapanshyungkapan yang dapat berarti sekelompok orang yangbekerja (bukan pengangguran) ataupun kelompok orang yang bekerja di pabrik (pekerja pabrik) atau pekerjakasar yang miskin b Kegiatan Waktu Senggang Ungkapanshyungkapan budaya sosial yang merujuk padakegiatanshy kegiatan yang dilakukan pada saat santai dapat berupa pertandinganshy pertandingan nasionalmisalnya cricket bullshyfighting tennis cardshygames gambling games dan sebagainya c Sebutan atauPenamaan Sebutan atau penamaan terhadap seseorang merupakan unsur budaya sosial yang seringdiwujudkan atau diungkapkan di dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu Ungkapanshyungkapan tersebutjuga sering digunakan oleh penulis atau pengarang sebagai nilai asosiatif Misalnya sebutan Tuan Kate untukmenyebut seseorang yang kerdil yang diibaratkan mirip dengan ayam kate Selain itu sebutan atau penamaantersebut juga sering diwujudkan untuk mengekspresikan ungkapanshyungkapan tertentu terhadap karakter fisikseseorang misalnya menyebut rambut dengan ungkapan bangs dan sebagainya d Peristiwa budayaPeristiwa budaya yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan kegiatan atau peristiwa suatu negaraseperti Thanksgiving di Amerika Serikat Sekaten Kenduren dan sebagainya di Indonesia Peristiwashyperistiwabudaya tersebut menimbulkan permasalahan di dalam menerjemahkan karena peristiwa budaya di suatutempat sangat mungkin tidak dapat ditemukan padanannya di budaya lain Peristiwa budaya ini jugamenyangkut kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan kesenian dan juga istilahshyistilah khusus suatukonsep atau gagasan Istilahshyistilah khusus mengenai suatu gagasan merujuk pada suatu istilah yang dipakaibaik secara populer maupun dalam bidang tertentu sebagai suatu entitas atau kejadian Di dalamperkembangannya sekarang banyak orang yang menganggap bahwa gagasan adalah suatu kekayaanintelektual seperti hak cipta atau patenTerma organisasi maupun religi merujuk pada istilahshyistilah suatuorganisasi atau religi yang dapat berupa organisasi politik sosial negara sekolah dan sebagainyaOrganisasishyorganisasi tersebut seringkali memiliki istilahshyistilah yang unik dan hanya dimiliki oleh anggotaorganisasi tersebut misalnya organisasi militer yang memiliki istilahshyistilah seperti junta guintaPenerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 10 junte mayor dan sebagainyaSementara itu di dalam bahasa religi juga diwujudkan dalam berbagai varian istilah atau ungkapan misalnyaSanta Claus Saint Nicholas Father Christmas Kris Kringle dan lainshylain Sementara itu istilah artistik merujukpada suatu produk atau proses dari suatu unsur yang sedemikian rupa mempengaruhi makna emosi danintelektualitas Artistik mencakup berbagai wilayah kegiatan kreasi dan bentuk ekspresi manusia yangtermasuk di dalamnya adalah musik potografi film patung lukisan gedung seni dan sebagainya Gayabahasa berbeda dengan gaya Gaya adalah way of writing atau cara bagaimana penulis atau pengarangmenyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan sedangkan gaya bahasa adalah cara bagaimana menyusun bahasasehingga menimbulkan nuansa keindahan Gaya digunakan sebagai suatu istilah yang menekankan padabentuk tulisan dan membedakannya dengan isi tulisan Cara penulis menyajikan tulisannya mungkin sajamenggunakan struktur kata atau kalimat yang kompleks atau sederhana menggunakan istilahshyistilah teknisatau budaya menggunakan pemilihan partisipan dari beragam sudutpandang ataupun juga menggunakanbahasashybahasa figuratif atau gaya bahasa yang berbedashybeda Dengan kata lain gaya bahasa merupakanbagian dari gaya Secara umum yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah carashycara yang khas bagaimanasegala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secaramaksimal (Ratna 2009 3) Secara tradisional gaya bahasa disamakan dengan majas atau suatu kiasan yangdigunakan penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan Majas tersebut secara umumdibedakan menjadi empat macam yaitu majas penegasan perbandingan pertentangan dan majas sindiranPerbandingan dianggap sebagai majas yang paling penting sebab semua majas pada dasarnya memiliki cirishyciri perbandingan Metafora sebagai salah satu bentuk majas merupakan yang paling banyak dan palingsering di dalam memanfaatkan perbandingan atau dengan kata lain di antara semua majas maka

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 8: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 20Quotes detected 004 in quotes

id 21Quotes detected 08 in quotes

id 22Quotes detected 12 in quotes

id 23Quotes detected 007 in quotes

id 24Quotes detected 004 in quotes

metaforalah yang paling penting Metafora didefinisikan melalui dua pengertian secara sempit dan luasPengertian secara sempit metafora adalah majas seperti metonimia hiperbola personifikasi dan sebagainyaPengertian metafora secara luas meliputi semua bentuk kiasan penggunaan bahasa yang dianggapmenyimpang dari bahasa baku Di dalam kaitannya dengan penciptaan citra atau kesan baru metaforamenurut Larson (1984 246) dibagi menjadi dua kategori yaitu metafora hidup dan metafora mati Metaforahidup adalah metafora yang temporer atau sertashymerta diciptakan oleh penulis atau Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 11 pembicara untuk melukiskan sesuatu yang seringkalipenciptaannya dilakukan secara emosional Misalnya penggunaan bahasa pisau tajam

yang semula mengacu pada pengertian benda nyata kemudian menjadi pikiran tajam

untuk menunjukkan kejernihan kedalaman dan ketelitian seseorang dalam menganalisis suatupermasalahan sama dengan kemampuan pisau tersebut Pisau yang tajam atau bendashybenda lain yang tajamtidak akan menghasilkan makna yang baru sebab makna tajam yang dimiliki oleh pisau sudah dianggapsebagai makna literal Sebaliknya pikiran tajam berhasil membangkitkan emosi sebab makna tajam itu sendirisudah berada di dalam konteks yang baru Dengan kata lain bahwa metafora hidup merupakan estetis yangmemberikan kesan baru Metafora hidup ini akan mudah dipahami apabila pembaca atau pendengarmemberikan perhatian yang khusus terhadap perbandingan yang telah dibuat Metafora mati atau seringkalidisebut dengan bahasa klise atau idiom merupakan metafora yang dibentuk dengan tidak lagi memikirkanpembanding makna dasarnya namun langsung memikirkan pada makna idiomatis yang dibentuknya Contohdari metafora mati ini adalah leg of the table atau kaki meja Penulis atau pembicara membentuk metafora inidengan membandingkannya antara kaki meja dengan kaki manusia namun penulis dan pembaca tidak lagimemikirkan kaki manusia ketika menggunakan tersebut Metafora seperti kaki meja ini memiliki makna yangtetap atau tidak berubah Jadi makna metafora mati atau idiom tidak dapat diprediksi dari katashykata yangmembentuk idiom tersebut Misalnya if convicted he will certainly get the hot seat yang memiliki makna hukuman mati

Arti idiom tersebut sama sekali tidak dapat diprediksi dari katashykata pembentuknya yaitu hot dan seatLarson (1984 246) menyatakan bahwa idiom memiliki makna idiomatik yang juga disebut dengan nonshyliteralmeaning (figurative meaning) atau figure of speech yaitu sebuah kata atau frase yang dipakai untukmenciptakan efek khusus dan dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya Idiom bisa merupakan kelompokkata atau frase klausa dan bahkan kalimat Idiom termasuk ke dalam ungkapan figuratif yang terdapat didalam semua bahasa dan makna dari idiom tersebut tidak bisa diprediksi dari katashy kata yang menyusunnyasecara harfiah Dengan melihat pada sifat kekhasan bahasa di dalam dokumen budaya maka seorangpenerjemah perlu atau harus dapat memberikan interpretasi dan apresiasi yang tepat terhadap karyaterjemahan yang diterjemahkan Penggunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa dalambudaya atau karya sastra berbeda dengan bahasa seharishy hari dan bahasa ilmiah Tidak ada perbedaan prinsipseperti kosakata dan Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 12 leksikal antarabahasa budaya bahasa sastra bahasa ilmiah dan bahasa seharishyhari Ciri khas dan perbedaannya diperolehmelalui proses pemilihan dan penyusunan kembali Analog dengan kehidupan seharishyhari gaya sebagai salahsatu cara hidup di antara berbagai cara yang lain gaya bahasa adalah masalah cara pemakaian yang khasbukan bahasa khas yang berbeda dengan bahasa dalam kamus Dengan kata lain kekhasan yangdimaksudkan adalah kekhasan dalam proses seleksi memanipulasi dan mengombinasikan katashykata Pilihanshypilihan seperti itulah yang justru memegang peranan karena di dalam proses tersebut terkandung kualitasproses kreatif kemampuan imajinatif dan kekuatan katashykata Penerjemahan sebagai komunikasi antarbudayaberangkat dari suatu pandangan bahwa bahasa dan budaya tidaklah dapat dipisahkan Suatu kegiatan akanmenjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud olehseorang pengirim dan diteruskan ke penerima Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nord (199716) bahwa Action becomes communicative

when it is carried out through signs produced intentionally by one agent usually referred to as the sender

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 9: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 25Quotes detected 001 in quotes

id 26Quotes detected 0 in quotes

id 27Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 28Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

and directed toward another agent referred to as the addressee

or the receiver

Ini berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu yangmenambahkan dimensi sejarah dan budaya terhadap proses komunikasi Dimensi sejarah dan budaya tersebutmempengaruhi pengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara merekamendapatkan situasi tertentu (Nord 1997 16) Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim danpenerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalam komunikasi agar supaya komunikasi mereka berhasilPenerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemahtidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapijuga budaya sumber dan budaya sasaran Pentingnya melihat penerjemahan sebagai transfer antarbudaya danantarindividu dikarenakan suatu kenyataan bahwa penerjemahlah orang pertama yang dianggap sebagai aktordari proses penerjemahan Penerjemah tidak lagi membatasi pada penerapan prosedur penerjemahan untukmemindah teks sumber ke teks sasaran menurut prinsip kesamaan (equivalence) tetapi juga pada transferbudaya Penerjemahan sebagai suatu transfer budaya maksudnya adalah bahwa penerjemahan tidak lagisematashymata sebagai transfer komunikasi tetapi sebagai suatu penawaran informasi pada kegiatan komunikatifyang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 13 telah terjadi (Nord 1997 141) Maksudnya adalah bahwa pengirim suatu teks tidak akanpernah dapat menuntut bahwa suatu teks diterima dengan cara tertentu Pengirim hanya dapat menyarankansuatu pemahaman tertentu dari suatu teks Cara teks tersebut dipahami akan tergantung pada situasi danmasingshymasing penerima Beragam pembaca akan memahami teks yang sama secara berbedashybeda bahkanmereka yang berasal dari budaya yang sama sekalipun Oleh karena itu suatu teks hanya dapat menjadisebagai tawaran informasi dimana pembacalah yang akan memilih teks terjemahan yang sesuai dengan situasidan tujuan pembaca Berdasarkan informasi di dalam teks sumber penerjemah akan memilih informasi sesuaidengan harapannya terhadap penerima sasaran dan situasi pembaca Disini jelas bahwa harapanshyharapantersebut dan juga tawaran informasi terhadap teks sasaran akan berbeda dengan tawaran informasi dalam tekssumber karena penerima teks sumber dan teks sasaran memiliki komunitas budaya dan bahasa yang berbedaSuatu kenyataan bahwa perbedaan budaya pastilah memiliki aturan dan norma yang berbeda pula dankarenanya di dalam penerjemahan teks sasaran tidak akan pernah menawarkan sejumlah informasi yang samaatau hampir sama dengan teks sumber melainkan menawarkan informasi yang berbeda dengan cara yangberbeda pula Oleh karena itu proses penerjemahan tidak dapat dilakukan Sejauh mana tawaran informasi yangberbeda di dalam teks sasaran akan tergantung pada penerima teks sasaran 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Masyarakat mempunyai budaya yang berbeda antara satu dengan lainnya interaksi antaraanggota masyarakat dengan budayanya tersebut menimbulkan munculnya dialek register yang tidak lainmerupakan variasi bahasa baik dari segi manfaatnya maupun segi pemakainya Bahasa mempunyai pembagiandasar di dalam bahasa itu sendiri yang diantaranya dikaji dalam kosakata morfologi sintaksis dan sebagainyaBahasa juga mempunyai peran di luar sistem bahasa itu sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat yangbiasa disebut dengan hubungan eksternal Dari hubungan eksternal ini muncul kosakata yang barangkali tidakditemukan dalam kelompok masyarakat lain disini bisa dipahami bahwa menerjemahkan itu tidak mudahterutama bila menyangkut budaya Secara teoretis penerjemahan itu tidak mungkin dilaksanakan karenaterdapat banyak perbedaan diantara bahasashybahasa yang meliputi segi sistem dan struktur segi semantik sertakebudayaan yang melatarbelakangi bahasashybahasa tersebut dalam arti bahwa setiap bahasa itu bersifat suigeneris yaitu bahwa kaidahshykaidahnya ditetapkan atas dasar bahasa itu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 14 sendiri (Catford 197449) Namun demikian karena adanya sifatshysifat universal sebagianunsurshyunsur bahasa yang ditunjang oleh adanya konvergensi kebudayaanshykebudayaan dunia penerjemahan itudapat dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padananshypadanan dalam bahasa Lebih lanjut Machali(200033) menyatakan bahwa sebuah teks adalah tindak komunikasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 10: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 29Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 30Plagiarism detected 002 httpswwwslidesharenetEmanSula + 2 more resources

id 31Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 32Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

sebuah teks memang tidak muncul dalam suatu ruang kosong tanpa disertai maksud penulis budaya dankonvensi yang diikuti penulis dan sebagainya Untuk mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan terutamamenerjemahkan kosakata yang berkonteks budaya beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategipenerjemahannya (Venuti 2000 Newmark 1988) Dengan menerapkan strategi penerjemahan diharapkan bisamengurangi beban kesulitan penerjemah walaupun dalam kenyataannya loss and gain dalam terjemahan tetaptidak bisa dihindari karena ada banyak kosakata yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan pada tataranleksikal Sebelum penerapan strategi itu diberikan temuan data disajikan untuk melihat pengelompokankosakata ungkapanshyungkapan budaya Madura secara lengkap sebagai berikut Datashydata mengenai bentukungkapanshyungkapan budaya Madura mencakup sajian mengenai ungkapanshyungkapan yang berhubungandengan a) budaya materi b) istilahshyistilah ekologi c) gerakshyisyarat dan kebiasaan d) dan budaya sosialBeberapa ungkapan yang tergolong ke dalam konteks budaya materi yaitu food (makanan) cloth (pakaian)house (tempat tinggal) transport (moda transportasi) Food (makanan) yaitu ungkapanshyungkapan yangberhubungan dengan istilahshyistilah makanan minuman dan cara penyajiannya Cloth (pakaian) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahshyistilah pakaian tradisional kostum nasional dan cara berpakaianHouse (tempat tinggal yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan tempat tinggal komunitasmasyarakat yang biasanya memiliki tempat tinggal yang khas dan memiliki tujuan tertentu Transport (modatransportasi) yaitu ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan sarana dan sistem perhubungan Bentukungkapanshyungkapan pada aspek budaya materi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 15 Tabel 21 Bentuk Ungkapanshyungkapan Budaya Madura Budaya Materi Food SateMadura Soto Madura Tajhin Tajhin Sora Tajhin Sappar Tajhin Somson Ponar Sekhol Nase KembhangNyamplong Cloth Burgu Onshysoon House Taneyan Lanjhang Roma Bangsal Jhanggar Roma Peghun BushylabuAddhep ka lao Mojhur Are Malang Are Kampong Mejhi Lencak Transportation and Tools Jikar Dokar EppirBhirang Cakkong Calo Calo Kodhi Are Karanjhang Renjhing Peltong Cobbbhu Cetteng BhudhahTenong Cepo Petoh Bushyambu Pangare Istilahshyistilah ekologi berbedashybeda antara satu budaya denganbudaya lain tergantung pada penamaan masingshymasing wilayah dan tingkat kekhasannya Penamaan

istilahshyistilah tersebut memiliki fungsi yangpenting dalam menunjukkan geografis dan identitas suatu negara Beberapa unsur ekologi adalah jenis wilayahmusim hujan lembah ikan dan lain sebagainya Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan istilahekologi di Madura tersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 22 Bentuk UngkapanshyUngkapanBudaya Madura Istilah Ekologi Names and Events of Ecology Konyi Ghunong Dhurin Raja Nemor NemorKara Nembhara Bato Egghung Bato Kennong Tetemasa Padang Rashyara Ombhut Alas Alas RajaKabhungkaan Dhara Pontang Biring Konyar Pakarangan Kebbhun Talon Tegghal Lorjhu Alur Tekkay Peshyapi Budaya sosial secara khusus adalah manifestasi tertentu di dalam suatu masyarakat yang diungkapkandengan menggunakan bahasa khusus atau tertentu atau dengan kata lain sebagai foreign cultural wordsTergolong ke dalam budaya sosial tersebut adalah ungkapanshyungkapan di dalam suatu pekerjaan dan kegiatandi waktu senggang yang biasanya dilakukan oleh anggota suatu komunitas sebutan atau penamaan yangdiberikan kepada seseorang peristiwa budaya dan kegiatanshykegiatan keorganisasian keagamaan keseniandan juga istilahshyistilah khusus suatu konsep atau gagasan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 16 Bentuk ungkapanshyungkapan yang berhubungan dengan budaya sosial di Maduratersebut dapat ditemukan dalam contoh berikut Tabel 23 Bentuk UngkapanshyUngkapan Budaya Madura BudayaSosial Works Tokang Tegghes Tanda Pangada Pangaddhang Pangamba Leisure Time Activities shy Events ofCulture Aduan Sape Tellasan Aghung Toron Tellasan Reraja Tellasan Topa Arasol Rokat Dhisa RokatPandhaba Nyadar Lalongedan Tayubban Pelet Kandung Kekah Toron Tana Sembha Songkem AddressingMana Buna Pancer Lanang Reng Towa Embu Eppa Embha Bhuju Gharubbek Bangatowa AnaKompoy Peyo Kareppek Karoppok Taretan Sapopo Dupopo Tello Popo Mattowa Majhadi KacongCebbhing Bhala Bhala Sabbarundhut Taretan Sabedhal Taretan Kaballun Taretan Sadulur TaretanSabaddha Mbhoq Bayah Ajeh Jhujhu Emma Ngha Enneng Ennyek Oneng

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 17 3 Aktifitas Penerjemah Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 11: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 33Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 34Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama didalam menerjemahkan yaitu persiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Proses penerjemahantersebut dapat dirangkum di dalam suatu bagan seperti di bawah ini Bagan ini mengilustrasikan kegiatanpenerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madurake dalam bahasa sasaran yang mencakup tahapan persiapan tahapan menerjemahkan dan tahapan mengeditterjemahan Masingshymasing tahapan tersebut memiliki beberapa langkah atau tindakan yang dilakukan olehpenerjemah Bagan berikut menunjukkan proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura 31Proses Menerjemahkan Persiapan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapanumum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhansebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 18 yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya ke dalam konteks atau situasi parapembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputer dan di saat yang bersamaanpenerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami makna berdasarkankonteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kataselera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calque modulationdescriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemahlain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengeditterjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahanyang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir danmembiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yangbenarshybenar alami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau prosespenerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dantahap akhir Pada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untukmendapatkan gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai ungkapanshyungkapan budaya Madura dangaya bercerita yang ada di dalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaranUntuk melakukan hal tersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah inipenerjemah tidak hanya mempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun jugabeberapa faktor penting lain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaiandan sebagainya Selain itu penerjemah juga melakukan persiapan teknis Persiapan teknis ini berhubungandengan software internet dan kamus Persiapan teknis ini tidaklah berhubungan dengan komponenkebahasaan Di dalam langkah ini penerjemah mempersiapkan software berupa program penerjemahanmengaktifkan internet dan beberapa kamus terutama Encarta CDshyROM Dictionary dan National GeographyDictionary yang banyak memuat daftar katashykata atau istilahshyistilah yang ada di dalam ungkapan budaya Padaakhir persiapan penerjemah memahami pengetahuan lain yang berhubungan dengan karakter khusus tekssumber dan istilahshyistilah kunci di dalam teks Pada tahap ini kompetensi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 19 instrumental diperlukan yaitu untuk menyiapkan glosari Persiapan glosari inidimaksudkan untuk membuka file atau membuat yang baru dan biasanya berhubungan dengan softwareterjemahan (translation memory) Di dalam tahapan ini yang dilakukan penerjemah antara lain membuka fileuntuk menerjemahkan melihat kembali kalimat di dalam memori penerjemahan melihat terminologi mencariistilahshyistilah yang sesuai dan memeriksa kembali hasil terjemahan Tahap awal ini sesuai dengan langkah awaldi dalam proses penerjemahan yang telah dinyatakan oleh Sumarno (199713 200316) dan Nababan (200324shy

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 12: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk

id 35Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 36Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 37Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 38Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 39Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

25) bahwa secara umum sebelum seorang penerjemah menganalisis teks yang akan diterjemahkanpenerjemah selalu dihadapkan pada teks bahasa sumber terlebih dahulu Di dalam tahap analisis ini yang dapatdilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasa sumber Kegiatan membaca teksbahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Di dalam memahami isi teks tersebutdiperlukan adanya pemahaman terhadap unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam tekssumber Unsur linguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yangberada di luar kebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber danfaktor pendukung lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu MenerjemahkanSelanjutnya tahap utama yang dilakukan penerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budayaMadura Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dankeputusan Tindakan dan keputusan tersebut dilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemahmelakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata ataukalimat yang lain Beberapa tindakan dan keputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yangsulit di dalam kamus memahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalamekspresi lain mempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakaiborrowing words adaptation calque modulation descriptive equivalence superordinate words ataumenciptakan kata baru berkonsultasi dengan penerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalamdraft terjemahan Di dalam tahap ini penerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danataukalimat Namun demikian di dalam mencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalahbahwa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 20 beberapa kata tertentu memiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebuttidak dapat diterjemahkan secara literal hanya dengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja danoleh karena itu memerlukan perhatian yang khusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebutmemungkinkan sekali menimbulkan masalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khasatau khusus ini sebagaimana dinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasasumber yang secara semantik sangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yangsangat berbeda bahasa sasaran memiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekuranganistilahshyistilah khusus perbedaan konsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaandalam pengungkapan makna perbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentukkhusus dan penggunaan kata pinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahanmengenai halshy hal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumberyang tidak dijumpai atau tidak ada padanannya di dalam teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novelsumber dan juga gaya bahasa Lebih lanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilahkhusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemahyaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukanapabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Strategi yang digunakan oleh penerjemah ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Baker (1992) bahwabeberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas didalam ungkapanshyungkapan budaya adalah dengan menggunakan katashykata yang lebih umum (superordinat)menggunakan katashykata netral menggunakan substitusi budaya peminjaman kata (loan words)

id 40Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 41Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 42Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 21 memparafrase kata atau kalimat penghilangan kata dan menerjemahkan denganmenggunakan ilustrasi Sebagaimana diketahui bahwa penerjemahan secara umum dipahami sebagaipengalihan pesan dan gaya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranUntuk itu penerjemah paling tidak melakukan dua kegiatan yaitu memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran Untuk memahami makna bahasasumber penerjemah tidak dapat hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumbertetapi ia juga harus mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikaia harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranIa perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkan tujuanpenerjemahan dan sebagainya Untuk itu bahasa yang digunakan seharusnya merupakan wacana yang bisasaling dipahami oleh para komunikan di dalam tindak komunikasi tersebut Makna yang dikaji dikaitkan denganpenutur di dalam arti untuk apa si penutur mengutarakan suatu kata frase atau kalimat Oleh karenanya normashynorma penerjemahan di dalam budaya sasaran akan sangat berpengaruh sekali Hal yang sama dinyatakan olehChesterman (1997) bahwa strategi yang dapat digunakan di dalam mengatasi masalahshymasalah penerjemahanhalshyhal yang khas di dalam ungkapanshyungkaan budaya adalah dengan menggunakan strategi pragmatik yaitudengan (l) filter budaya (2) perubahan eksplisit (3) perubahan informasi (4) perubahan interpersonal (5)perubahan ilokusioner (6) perubahan koherensi (7) penerjemahan parsial (8) perubahan kemunculanpenerjemah (9) edit ulang dan (10) perubahan pragmatik yang lain Filter budaya merupakan strategipenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah di dalam menerjemahkan halshyhal khusus di dalam budayasumber ke dalam budaya sasaran atau sering juga disebut dengan kesepadanan fungsional sehingga hasilterjemahan sesuai dengan norma bahasa sasaran Strategi ini juga sering disebut dengan naturalizationdomestication atau adaptation Perubahan eksplisit merupakan strategi penerjemahan bahwa makna di dalamTsa dibuat menjadi lebih eksplisit atau bahkan lebih implisit Perubahan eksplisit ini adalah dengan caramenambahkan komponen secara eksplisit di dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber yang disampaikansecara implisit Sebaliknya perubahan implisit adalah dengan menghilangkan beberapa komponen atau elemenimplisit ketika penerjemah menganggap bahwa pembaca sasaran telah memahami dari konteks terjemahannyaPerubahan informasi merupakan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 22 strategi penerjemahan yang berupa penambahan atau penghilangan informasiPenambahan informasi merujuk pada penambahan informasi baru yang dianggap sesuai dengan keterbacaanbahasa sasaran namun yang tidak muncul di dalam bahasa sumber Penghilangan informasi merujuk padapenghilangan informasi dalam bahasa sumber yang dianggap tidak sesuai dengan keterbacaan bahasa sasaranPerubahan interpersonal merupakan strategi menerjemahkan yang bekerja pada perubahan gaya Dengan katalain bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan di dalam hubungan antara penulis danpembaca disebut dengan perubahan interpersonal Perubahan ilokusioner merujuk pada perubahan tindak tutur(speech acts) misalnya dari suatu pernyataan ke permintaan Perubahan koherensi merujuk pada perubahan didalam pengorganisasian informasi logis di dalam suatu teks pada tataran ideasional Perubahan ini dapatdilakukan dalam pengorganisasian ulang suatu paragraf di dalam Tsa Sementara itu strategi lain adalahpenerjemahan parsial Strategi ini meliputi semua jenis penerjemahan parsial seperti penerjemahan ringkasanabstrak dan juga transkrip Perubahan kemunculan penerjemah merupakan strategi lain yang merujuk padaperubahan status kehadiran penulis atau penerjemah Hal ini berarti bahwa kehadiran penerjemah dapat dibuatlebih menonjol ataupun tidak muncul Contoh dari strategi ini adalah catatan kaki penerjemah komentar dalamkurung dan juga penambahan glosari secara eksplisit untuk menggambarkan perhatian pembaca terhadapkehadiran penerjemah Strategi yang lain adalah edit ulang yaitu yang merujuk pada pengeditan ulang yangkadangshykadang sangat radikal dilakukan oleh penerjemah terhadap bahasa sumber yang sangat jelek OlehKarena itu strategi meliputi penyusunan ulang yang total dan penulisan ulang secara keseluruhan atau padatingkatan yang lebih umum dan terakhir adalah strategi lain yang mengarah pada perubahanshyperubahan yangdapat merubah pesan Tsu Strategi yang ditawarkan oleh Chesterman (1997) tersebut dapat digunakan untukmenerjemahkan halshyhal atau istilahshyistilah khusus pada tataran kata frase klausa atau kalimat Namundemikian beberapa strategi tersebut mungkin dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frase sekaligus

id 43Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 44Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 45Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

klausa dan kalimat strategi yang lain mungkin hanya dapat digunakan untuk menerjemahkan kata dan frasesaja atau klausa dan kalimat saja Mengedit Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimanadinyatakan di dalam temuan hasil di atas bahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan olehpenerjemah adalah melakukan revisi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 23 atau penyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitaskebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukanberikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktuuntuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untukmendapatkan hasil kesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasilpadanannya sealami mungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah strukturkalimat dengan tanpa maksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamianterjemahan pada tahap akhir ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Nababan (200328) bahwa restrukturisasiatau penyelarasan adalah pengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasasasaran pembaca atau pendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemahperlu memperhatikan ragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yangditerjemahkan dan juga memperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlumemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitubahwa penerjemah seharusnya tidak dikendalikan oleh fungsi dari bahasa sumber tetapi dikendalikan olehfungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai di dalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan olehpenerimanya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura selaras dengan proses penerjemahansecara umum yang dirumuskan oleh Nababan (200324shy25) yaitu menganalisis mentransfer danmerestrukturisasi Namun demikian di dalam proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura initerdapat beberapa keunikan tersendiri yaitu (1) dengan diperlukannya tidak hanya kompetensi profesional danteknis saja namun juga kompetensi instrumental yang dilakukan oleh penerjemah mulai pada tahap awalsampai pada tahap akhir (2) masalah gaya juga dipelajari dan dipertimbangkan mulai pada tahap awal sampaipada tahap akhir proses penerjemahan dan (3) proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Maduratidak sematashymata melihat penerjemahan sebagai kegiatan kebahasaan saja namun sebagai kegiatankomunikasi antara pengirim dan penerima Pada tahap awal penerjemah selain mempersyaratkan penggunaankompetensi profesional (mempelajari keseluruhan bahasa sumber) kompetensi teknis (mempersiapkansoftware internet dan kamus) juga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 24 harus menguasai kompetensi instrumental (memahami pengetahuan lain yangberhubungan dengan karakter khusus bahasa sumber dan istilahshy istilah kunci di dalam teks yang secaraelektronik diunduh di dalam glosari atau file lain di komputer) Di dalam tahap menerjemahkan kompetensiinstrumental juga diperlukan yaitu kompetensi di dalam menulis hasil terjemahan di dalam komputer mengecekkata atau frase mencari makna yang sulit di dalam kamus khususnya kamus online memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet ataupun menulis dalam ekspresi lain Di dalam tahapakhir kompetensi instrumental juga dibutuhkan untuk mengecek dan merevisi kualitas terjemahan khususnyauntuk mengecek aspek kualitas kebahasaan di dalam novel terjemahannya misal mengecek konsistensipenggunaan istilahshyistilah khusus di dalam novel yang diterjemahkan Masalah padanan gaya di dalam prosespenerjemahan ini juga sangat diperhatikan oleh penerjemah Hal tersebut ditunjukkan dengan pertimbanganpenerjemah mulai pada saat sebelum menerjemahan yaitu pada saat persiapan dan berlanjut pada saat prosesmenerjemahkan Pada tahap menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah adalah mempertimbangkanmasalah gaya terutama yang berhubungan dengan jenis kata selera dan tujuan pembaca dan juga menuliskata frase maupun kalimat ke dalam ekspresi yang lain Jadi untuk memahami makna bahasa sumberpenerjemah tidak hanya menerapkan pengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapipenerjemah juga mempertimbangkan konteks digunakannya bahasa sumber itu Hal yang sama terjadi ketikapenerjemah harus merekonstruksikan makna yang telah dipahaminya

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembaca sasaran materi yang diterjemahkantujuan penerjemahan dan sebagainya Proses penerjemahan ungkapanshyungkapan budaya Madura jugamengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindak komunikasi yaitu yang

id 46Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 47Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini selaras dengan yang dinyatakanoleh Nord (1997 16) bahwa suatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukanmelalui suatu tanda yang dihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerimaIni berarti bahwa pengirim dan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu denganmenambahkan dimensi budaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhipengetahuan dan harapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasitertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 25 Sementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memilikidasar yang sama dalam komunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalahsebagai mediator kebahasaan dan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkanpengetahuan yang menyeluruh mengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber danbudaya sasaran Meskipun penerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatuteks komunikatif di dalam budaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namundemikian seorang penerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaranHal ini berarti bahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan denganmaksud penulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahanmenjadi berterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkanteks sasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Pekerjaanmenerjemahkan sebagaimana pekerjaanshypekerjaan yang lain memerlukan sejumlah syarat agar bisaberkualitas Karena penerjemahan termasuk bidang jasa si pemberi jasalah yang merupakan modal utamanyaSeorang penerjemah harus menguasai bahasa sasaran dengan sangat baik baik ragam tulis maupun lisanSelain itu penerjemah juga mutlak harus menguasai bahasa sumber dengan sangat baik karena tanpamenguasai bahasa sumber dengan baik mustahil seseorang bisa menerjemahkan dengan hasil yangmemuaskan Syarat lain adalah mengenal dengan baik bahan yang akan diterjemahkan mengetahui caramenggunakan sumber bantuan misalnya cara menggunakan kamus baik kamus manual maupun kamus onlinesumber informasi di internet dan sumber bantuan lain berupa milis para penerjemah Yang terakhir yang jugadiperlukan oleh penerjemah adalah ketrampilan menggunakan beberapa program komputer untuk membantumemudahkan penerjemahan dokumen yang selalu diperbarui Istilah penerjemah itu pada dasarnya ada duayaitu penerjemah umum (generalist) dan penerjemah khusus (specialist) Penerjemah umum yaitu penerjemahyang bekerja seperti pemborong yaitu menerima semua naskah dalam bentuk apapun untuk diterjemahkanmisalnya naskah kedokteran hukum komputer dan sebagainya Sedangkan penerjemah khusus adalahpenerjemah yang mengkhususkan pada naskahshynaskah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 26 terjemahan tertentu misalnya novel dokumen resmi dan sebagainya Penerjemahsendiri dalam pengakuannya lebih suka atau tertarik dengan spesialisasi pada penerjemahan dokumenbudaya karena dengan menerjemahkan dokumen budaya akan menambah wawasan ilmu katashy kata barusedangkan kalau menerjemahkan dokumen legal hanya kopishy paste sudah selesai Karena penerjemah adalahsebagai profesi dan bukan karir maka untuk menjaga tingkat keprofesian tersebut seorang penerjemah harusterusshymenerus memupuk kualitas penerjemahannya menjadikan penerjemahan sebagai aktivitas sampai akhirhayat dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan kliennya dengan tetap memberikan kepercayaanbahwa penerjemah mumpuni dalam menerjemahkan Menurut penerjemah kunci untuk menghasilkanterjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja namun lebih pada bagaimana menjadiseorang penerjemah yang berkualitas Gelar akademik penting terutama untuk meningkatkan statuspenerjemah dalam lingkup akademik namun di dalam profesi kerja bukti nyata seorang penerjemah yangberkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan dan hal ini akan berlangsungdalam simbol yang saling menguntungkan Di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura penerjemahpada dasarnya menggunakan langkahshylangkah sebagai berikut melakukan persiapan menerjemahkan danmengedit terjemahan Persiapanshypersiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umumdan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan sebelumditerjemahkan Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isidokumen dan gaya bercerita yang ada di dalam dokumen tersebut Persiapan umum lain yang dilakukanpenerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamusekabahasa maupun dwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus

id 48Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 49Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

khusus Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting menurut penerjemah karena dalammenerjemahkan seringkali terdapat katashykata maupun kalimat yang dicuplik dari katashykata atau kalimat daribahasa lain Misalnya beberapa kata khusus di dalam dokumen budaya Madura dan katashykata tersebut harusditerjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam katashykata tersebut yang tidakditerjemahkan Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalahmempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi dokumen yang akan diterjemahkan Oleh karena itupersiapan khusus yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 27 dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalamindeks Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai dokumen budaya dan berbagai artikel yangberhubungan dengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam dokumen dan sekaligusuntuk menambah wawasan Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalahmemperhatikan masalah gaya Menurut penerjemah menerjemahkan dokumen budaya tidak hanya sekadarmemindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan pelibatan katashykata indah Masalah gayayang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshypendekkalimatparagraf lebar atau luas halaman jenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang palingpenting adalah menjangkau alam pikiran pembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang adadi dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca Dalam menerjemahkan dokumen budaya Madurayang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepatshytepatnya Menerjemahkandengan setepatshytepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiahnamun lebih pada penyediaan pilihanshypilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks katashykata dalam menerjemahkan dokumen budaya yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca Setelahpersiapan langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah yaitu menulis hasil terjemahan di komputer sambilmencari hasil penerjemahan katashykata dan frase sebelumnya di dalam memori komputer mencari makna darikatashykata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus memahami makna kata tersebut secara mendalamberdasarkan konteksnya mengakses dan mendalami sumbershysumber rujukan lain di internet dan menulis ulangkata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain Di dalam menulis hasil terjemahantersebut hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengankeadaan selera dan tujuan pembaca Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yangbagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut Apakah dokumen budaya tersebut ditujukanuntuk kalangan akademik anakshyanak atau remaja Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yangmenurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik yaitu terjemahan yang setepatshytepatnya sesuaidengan selera pembaca bahasa sasaran Menurut penerjemah menyelami pembaca ini sangatlah pentingapalagi di dalam menerjemahkan dokumen budaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 28 Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang yang dilakukan penerjemahberikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman katashykata yang dinaturalisasikan ataukahmenggunakan sinonim di dalam bahasa sasaran dan apabila memungkinkan juga menciptakan katashykataterjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya Di dalam memutuskan penggunaan katashykata ini tidakjarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah lain dosen bahasa Inggris dan terkadangdengan pakat lain yang menguasai bidang atau katashykata teknis khusus yang ada di dalam dokumen budayaMadura Berikutnya adalah menuangkan katashykata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahanPenerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagianshybagian yang sulit diterjemahkan untukditindaklanjuti nantinya Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan katashykata yang sulit tersebutsekitar satu minggu sementara katashykata yang mudah (dalam arti katashykata harfiah dan umum) mengalir begitusaja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan katashykata yang sejenis Langkah terakhir yang dilakukanpenerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura adalah merevisi terjemahannya Penekananrevisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama satu atau dua minggu Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahanyang benarshybenar alami Menerjemahkan dokumen budaya membutuhkan waktu dan pemikiran tersendiriDalam arti bahwa penerjemah harus memikirkan dalamshydalam dan matangshymatang pilihan padanan yang akandiberikan hal ini karena halshyhal yang khas ini memiliki karakter tersendiri di dalam dokumen budaya Menurutpenerjemah halshyhal yang khas tersebut meliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam bahasasumber yang tidak dijumpai atau

id 50Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 2 more resources

id 51Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 52Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 53Quotes detected 009 in quotes

id 54Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 55Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

tidakada padanannya di dalam bahasasasaran Di dalam mempertimbangkan secara matang padanan yang akan diberikan menurut penerjemah yangsangat diperlukan adalah kemampuan untuk

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akanditerjemahkan Pada saat menemukan katashykata yang sulit biasanya yang paling sering dilakukan penerjemahadalah membuat catatan kaki atau menetralisir atau menaturalisasi kata tersebut Catatan kaki sifatnya adalahsebagai suatu komentar atau catatanshycatatan kecil yang diperlukan untuk memberikan tambahan informasiMenetralisir atau menaturalisasi kata atau frase sering dilakukan penerjemah terutama bila berhubungan dengan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 29 namashynama ekologi maupun budaya di dalam bahasa sumber Misalnya frasa mojhurare di dalam bahasa sumber dinaturalisasikan menjadi the lucky day Namun apabila sudah benarshybenar tidakada ide lagi maka yang dilakukan penerjemah adalah menyelami dan mempraktekkan sendiri katashy katatersebut karena di sini (menurut penerjemah) menerjemahkan tidak lagi masalah kamus grammar maksudpengarang namun sudah berada di dalam konteks yang harus benarshybenar dilakukan dan kemudianmemutuskan untuk menghilangkan kata tersebut atau menciptakan sendiri kata yang sepadan 32 StrategiMenerjemahkan Budaya sering didefinisikan sebagai segala sesuatu hasil budi daya manusia namun definisi initerlalu luas jika digunakan dalam hal penerjemahan Karena penerjemahan terkait dengan bahasa maka akanlebih praktis jika definisi ini juga dikaitkan dengan bahasa Newmark (198894) mendefinisikan budaya (culture)sebagai

the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as itsmeans of expressionDefinisi Newmark jelas difokuskan pada aspek terjemahan ia memandang budaya sebagai cara hidup yangwujudnya khas untuk masingshymasing masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu sebagai alatpengungkapannya Definisi serupa juga diberikan oleh Hoed (200679) ia juga mendeskripsikan kebudayaansebagai cara hidup [way of life] yang perwujudannya terlihat dalam bentuk prilaku serta hasilnya terlihat secaramaterial (disebut artefak) yang diperoleh melalui pembiasaan dan pembelajaran dalam suatu masyarakat danditeruskan dari generasi ke generasi Jika diamati definisi ini hampir menyerupai terjemahan dari definisiNewmark di atas perbedaannya Hoed menambahkan bahwa pemerolehannya melalui pembelajaran dalammasyarakat antar generasi Hal ini juga menjadi pembeda budaya dengan penguasaan atau prilaku yang munculsecara naluriah tanpa proses belajar Menurut Newmark (198895) yang terkait dengan aspek budaya itumeliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi) budaya material (artefak) termasukmakanan budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan) organisasi kota kebiasaan prosedur konsep danbahasa tubuh (gesture) Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalampenerjemahan Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidakselalu ada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 30 Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentuyang terlihat pada strategi penerjemahannya Beberapa pakar mengungkapkan beberapa strategi penerjemahanbudaya antara lain Venuti (2000) dan Newmark (1988) (1) borrowing yakni strategi penerjemahan yangmengambil dan membawa item leksikal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasarantanpa memodifikasi secara formal dan semantik strategi ini merupakan padanan yang paling sederhanaBorrowing yang sudah lama dan digunakan secara luas bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai leksikalpinjaman tetapi sebagai bagian dari leksikon bahasa sasaran (2) calque adalah strategi semacam borrowingtertentu dimana suatu bahasa meminjam suatu bentuk ekspresi bahasa lain kemudian menerjemahkan secaraharfiah masingshymasing elemennya sehingga menghasilkan lexical calque dengan mempertahankan strukturbahasa sasaran sambil memperkenalkan modus ekspresi baru dan structure calque yang sekaligus

id 56Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 57Quotes detected 001 in quotes

id 58Quotes detected 0 in quotes

id 59Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

memperkenalkan konstruksi baru ke dalam bahasa sasaran (3) modulation strategi penerjemahan ini jugasering disebut dengan pergeseran makna hal ini dilakukan karena unsur dalam bahasa sumber tidak adapadanannya dalam bahasa sasaran (4) adaptation yaitu pengupayaan padanan kultural antara dua situasitertentu Strategi ini digunakan pada kasus pemadanan dimana situasi yang diacu oleh pesan bahasa sumbertidak dikenal dalam budaya sasaran sehingga penerjemah harus menciptakan situasi yang sepadanPemadanan ini sering juga disebut dengan konsep pemadanan kultural dan (5) descriptive equivalent yaitustrategi penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan deskripsi eksplikasi dan kadangshykadang dipadukandengan fungsi Setelah melalui beberapa kali proses analisis dan reduksi akhirnya diambil Reduksi data inidilakukan setelah adanya perulangan informasi yang sama Data di atas merupakan kata frasa dan ataukalimat yang memuat penerjemahan pada tataran kata frasa klausa atau kalimat Pengambilan dilakukan padasatuan lingual kalimat agar konteks penerapan strategi penerjemahannya tersebut dapat diamati Setelahdianalisis ditemukan 6 (enam) jenis strategi penerjemahan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalahpenerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya Madura Strategi penerjemahan yang digunakan adalah 1)adaptation 2) calque 3) modulation 4) borrowing 5) descriptive equivalent dan 6) menggunakan kata umumshykhusus a Adaptation Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakanstrategi adaptasi Strategi ini merupakan strategi penggantian elemen budaya pada bahasa sumber denganelemen budaya yang setara pada budaya pada bahasa sasaran Penggunaan strategi ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 31 dimaksudkan untuk menghasilkan respons yang sama dari pembaca walaupun secaraharfiah maknanya tidak persis sama Strategi penggantian budaya juga sering digunakan oleh penerjemah untukmenangani kata atau ungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran Berikut beberapa contohpenerapannya dalam data 1) Bahasa sumber lorjhu Bahasa sasaran bamboo clam dalam bahasa sumberlorjhu adalah sejenis biota laut yang memiliki cangkang putih kecil memiliki strip coklat panjang dan bentuktubuh kecil memanjang yang secara umum bentuk lorjhu ini menyerupai bambu dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai lorjhu adalah bamboo clam Penerjemah menggunakan bamboo clam sebagaipadanan untuk kata tersebut karena kata bamboo clam maknanya hampir sama dengan dalam kebudayaanInggris Contoh lain adalah penerjemahan teks berikut 2) bahasa sumber Asta Tinggi adalah komplekpemakaman rajashyraja Sumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar25 km arah barat Kota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu KadipatenSumenep mengalami masa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara IIBangunan asta ini terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cinadan Timur Tengah bahasa sasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery builtin 1644AD This cemetery is located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep ThisRoyal Cemetery stands on a breey hilltop that is why it is called as

Asta Tinggibecause the word

Tinggimeans high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman Rajashyraja Sumenepletaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasa Inggrispadanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan Royal Cemeterysebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengan dalamkebudayaan Inggris

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 32 b) Calque Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data diterjemahkan denganmenggunakan strategi kalke (calque) Terdapat dua jenis strategi kalke yaitu secara leksikal dan strukturalStrategi ini hampir sama dengan penerjemahan literal perbedaannya dapat dilihat pada struktur bahasa sumberyang masih muncul di dalam bahasa sasaran atau bentukshybentuk leksikal yang masih dipertahankan tetapimengikuti struktur bahasa sumber Strategi ini dapat dilihat dalam contoh berikut bahasa sumber RomaBangsal bahasa sasaran Bangsal House Strategi kalke (calque) di dalam data ini diterapkan di dalammenerjemahkan ungkapan Roma Bangsal Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam Bangsal HousePenerjemahan ini mengikuti struktur bahasa sumber namun secara leksikal mengikuti atau meminjam leksikal

id 60Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 61Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 62Quotes detected 001 in quotes

id 63Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dari bahasa sumber c) Modulation Modulasi merupakan strategi penerjemahan untuk mengganti sudutpandang atau fokus penerjemahan dari bahasa sumnber ke dalam bahasa sasaran Modulasi ini dapatditerapkan baik secara leksikal maupun struktural (Hoed 2006 Newmark 1988) Dari enam (6) strategi yangdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut merupakan contoh penerapanstrategi tersebut bahasa sumber Burgu bahasa sasaran Veil Strategi modulasi di dalam data tersebutditerapkan di dalam menerjemahkan ungkapan Burgu Ungkapan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasasasaran menjadi veil Terma Burgu di dalam bahasa sumber merupakan benda atau alat yang digunakan untukmenyembunyikan sesuatu ata benda lain benda tersebut juga dimaksudkan untuk menutupi beberapa bagianwajah atau kepala atau beberapa objek penting lainnya Benda tersebut biasanya erat kaitannya denganperempuan Ungkapan budaya ini

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangmeimili sudut pandang atau fokus yang sama yaitu benda yang digunakan untuk menutupi kepala atau wajahBenda tersebut memiliki ungkapan yang sama ke dalam bahasa sasaran yaitu veil d) Borrowing Borrowing ataumeminjam merupakan strategi penerjemahan langsung menggunakan bahasa sumber atau bahasa asinglainnya di dalam bahasa sasaran Dari enam (6) strategi yang telah diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 33 diterjemahkan dengan menggunakan strategi borrowing Contoh dari penerepan strategiini adalah sebagai berikut bahasa sumber Taneyan Lanjhang bahasa sasaran Taneyan Lanjhang (A Group ofFamily House) Strategi peminjaman atau ini digunakan untuk menerjemahkan ungkapan Taneyan Lanjhang Didalam penerjemahan ini dapat dilihat bahwa

Taneyan Lanjhang(a group of family house) tetap dipertahankan di dalam bahasa sumber dan kemudian juga diterjemahkandengan padanan atau informasi yang alami di dalam bahasa sasaran dan meletakkannya di dalam tandakurung Strategi ini dimaksudkan untuk membuat ungkapan tersebut mudah dipahami di dalam bahasa sasarane) Descriptive Equivalence Descriptive equivalence (padanan deskriptif) merupakan strategi penerjemahanyang memberikan penjelasan atau informasi ke dalam bahasa sasaran Strategi ini menjelaskan ataumendeskripsikan informasi supaya dipahami di dalam bahasa sasaran Dari 6 (enam) strategi yang telahdiidentifikasi data diterjemahkan dengan menggunakan strategi modulasi Berikut contoh penerapan strategitersebut bahasa sumber Ponar Asekhol bahasa sasaran Ponar Asekhol (rice with yellow colour and formedas a mountain served as an event in Madura) Padanan deskriptif (The descriptive equivalence) digunakan didalam menerjemahkan ungkapan Ponar Asekhol Strategi ini digunakan untuk memberikan gambaran ataudeskripsi informasi terhadap pembaca sasaran mengenai kemudahan atau kealamian ungkapan yang telahditerjemahkan Ungkapan Ponar Asekhol di dalam bahasa sumber merupakan ungkapan yang menggambarkansuatu makanan biasanya nasi yang dibentuk menyerupai contong yang kemudian digerinda atau diukir denganberbagai hiasan dari buahshybuahan keripik kacang udang atau ikan kecil Jenis makanan ini biasanya disajikandi dalam peristiwa budaya Madura f) SuperordinateshySubordinate Scope Penerjemahan umumshykhusus(Superordinateshysubordinate translation) merupakan strategi penerjemahan yang digunakan di dalammenerjemahkan ungkapan budaya dengan cara menawarkan informasi atau menggunakan terminologibermakna umum netral atau khusus Dari enam (6) strategi yang diidentifikasi data

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 34 diterjemahkan dengan menggunakan strategi umumshykhusus tersebut Berikut adalahcontoh penggunakan strategi tersebut bahasa sumber Tajhin Somsom bahasa sasaran Porridge Strategiumumshykhusus ini (the superordinateshysubordinate strategy) digunakan untuk menerjemahkan ungkapan TajhinSomsom Strategi tersebut digunakan untuk ungkapan yang lebih umum ataupun khusus Terma TajhinSomsom diterjemahkan ke dalam terma yang lebih luas atau umum ke dalam bahasa sasaran yaitu porridgeStrategi tersebut dipergunakan dengan pertimbangan bahwa tajhin somsom merupakan makanan tradisionalorang Madura yang memiliki tekstur lembut seperti sumsum yang meresap dan bercampur halus ke dalam nasidan santan biasanya ditambahkan dengan saus gula kelapa dan karakteristik tajhin somsom tersebut memilikiaroma harum daun pandan Oleh karena itu pula strategi penerjemahan tersebut juga menghasilkanketerhilangan terjemahan (translation loss) seperti di dalam kata atau leksikal somsom Dari masukan beberapapakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya

id 64Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 65Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 66Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 67Quotes detected 0 in quotes

id 68Quotes detected 001 in quotes

Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekan penerjemahan dan keakuratan penerjemahansebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenep dibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan padaEra Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancang bangunan Keraton adalah seorang etnisChina bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu dari enam orang Cina yang datang dan menetapdi Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab dan Cina ini masih berdiri kokoh hinggasekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo as a leader at that time SumenepRoyal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till now It was designed by LauwPiango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dari Kota Sumenep ini sangat mudahdijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Hamparan pasir putih membentang luasnan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesona membuat pengunjung merasa betah dannyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 35 yaitu jajaran pohon kelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) disepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasir yang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sitedon Dasuk district 21 kilometers north of Sumenep town This beach offers an exciting view with the sand duneas the icon of it Coconut and Siwalan (Taal in Madura) trees that grow around this beach make it moreinteresting 33 Makna Penerjemahan Bahasa digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalamkehidupan seharishyhari oleh karena itu makna bahasa pun menjadi bermacamshymacam di lihat dari segi yangberbedashybeda Penerjemahan selalu melibatkan dua macam budaya yang berbeda dengan demikian meskipunkata itu mempunyai makna yang sama

makna katashykata yang berasal daribudaya yang berbeda itu jarang sekali memiliki makna yang sama persis kecuali apabila katashykata tersebutberhubungan dengan istiahshy istilah ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam ilmu terjemahan makna yangdibahas adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan makna yang terdapat dalam teks Ilmushyilmulain sangat berpengaruh pada makna dalam penerjemahan ini misalnya ilmu kebahasaan Makna merupakansesuatu hal yang utama dalam kegiatan penerjemahan Tidak akan ada kegiatan penerjemahan jika tidak adamakna yang harus dialihkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencaripadanan makna dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasasumber Dalam studi semantik istilah makna bermacamshymacam yakni meaning sense denotation designationreference dan information Yang dimaksud dengan meaning adalah bentuk pengetahuan kognitif yang terdapatdi dalam bahasa yang terdapat dan distrukturkan di dalam dan oleh sistem bahasa yang dipahami lebih kurangsama oleh para penutur dalam kegiatan berkomunikasi secara umum dan wajar Hal tersebut berarti bahwa artiitu dipahami oleh pengguna bahasa secara empirik berdasarkan kemampuan kognitifnya sejak mulai belajar danmenguasai bahasa Dengan penguasaan arti secara empirik dan kognitif itu seorang penutur mampumelakukan pembahasaan atau simbolisasi secara verbal akan sebuah referent yang ada disekitarnya Sejumlahreferent yang secara faktual barangkali berbedashy beda namun memiliki sejumlah ciri konseptual yang samaakan dibahasakan dengan unit leksikal yang sama

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 36 Kemudian yang dimaksud dengan designation (designasi) dan denotation (denotasi)adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa dan tidak bergantung pada situasi yang khas darisebuah tuturan Designasi dan denotasi ini mempunyai maksud yang serupa dengan istilah meaning di atasSementara itu yang dimaksud dengan reference (referensi) adalah bagian dari arti yang bergantung padasituasi pemakaiannya dan bergantung pada wujud tuturannya Dalam arti bahwa referensi adalah suatu bentukpenunjukkan dalam kegiatan berbahasa yang nyata yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteksMisalnya

kursidan

kursi itumengandung maksud yang berbeda Yang pertama berkaitan dengan konsep denotasi yaitu mengacu pada

id 69Quotes detected 001 in quotes

id 70Quotes detected 0 in quotes

id 71Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 72Plagiarism detected 008 httpsmakalahtentangwordpressco + 5 more resources

id 73Plagiarism detected 003 httpsmakalahtentangwordpressco + 2 more resources

id 74Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

golongan entity (maujud) yang dipersepsikan sama sebagai kursi dan sebaliknya

kursi itutermasuk proses referensi karena hanya menunjuk pada

kursitertentu saja Hal berikutnya adalah sense Istilah sense ini dengan makna yaitu arti sebuah butir leksikal atausebuah tuturan kalimat berdasarkan konteks pemakaian situasi yang melatarinya dan intonasinya Dengandemikian kalau arti (sebagai padanan meaning) itu bersifat dasar maka makna itu sudah bersifat spesifikkarena dirambushyrambui oleh struktur oleh konteks pemakaian oleh intonasi dan oleh latar yang melingkupinyaMisalnya kata baru Untuk mengetahui makna baru ini harus dikaji kemungkinannya berkombinasi ataudisubstitusi dengan leksemshyleksem lain misalnya lama usang tua dan sebagainya Sementara itu Lyons(1995124) menyatakan bahwa sense hanya dapat diterangkan dalam konteks hubungan makna antara leksemyang satu dengan leksem yang lain atau antara ekspresi yang satu dengan ekspresi yang lain di dalam sistembahasa yang sama Berkaitan dengan itu Lyons menggunakan konsep hubungan kombinatorial dansubstitusional untuk menentukan makna sebuah leksem Hubungan tersebut sering disebut dengan hubungansintagmatik dan hubungan paradigmatik Hubungan sintakmatik merupakan

hubungan linier antara unsurshy unsur bahasa dalam tatarantertentu misal hubungan antara saya bermain dan kelereng dalam kalimat Saya bermain kelereng Hubunganitu dikatakan hubungan in praesentia Sementara itu hubungan paradigmatik merupakan

hubungan antara unsurshyunsur bahasa dalam tataran tertentu dengan unsurshyunsur lain di luar tataran itu yangdapat dipertukarkan misal dalamkalimat saya bermain kelereng Antara saya dan dengan dia mereka dsb dapat dipertukarkan

Hubungan antara unsurshyunsur itu dikatakan hubungan inabsentia Dengan melihat pada pendefinisian di atas nampak bahwa yang dapat dialihbahasakan dalampenerjemahan terutama adalah sense atau

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 37 maknanya Dengan kata lain sense atau makna memiliki peran yang penting di dalampenerjemahan Makna dalam penerjemahan tidak hanya bisa dirunut dari kata per kata secara individual tetapimakna dalam penerjemahan harus dilihat dari rangkaian antarkata yang saling berkaitan secara utuh yangterbungkus dalam suatu prosodi atau dengan situasi tempat katashykata itu digunakan Dengan kata lain bahwamakna yang dibahas di dalam penerjemahan adalah maknashymakna yang langsung berhubungan dengan maknayang terdapat dalam teks Dalam penerjemahan ada banyak jenis makna di antaranya adalah makna leksikalmakna gramatikal makna situasional makna tekstual malna sosiokultural dan makna implisit Makna leksikaladalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan Jadi makna leksikal adalahmakna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Makna tersebut terdapat dalam kata benda (noun) katakerja (verb) kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb) Dalam proses penerjemahan penerjemah bisamencari padanan makna yang mempunyai cirishyciri fisik yang sama dalam bahasa sasaran Tetapi dalampenerjemahan seringkali para penerjemah mendapat kesulitan untuk menemukan padanan yang betulshybetulsama persis Hal ini disebabkan karena makna dalam suatu bahasa yang selalu mengikuti perkembanganbudaya suatu bangsa Makna gramatikal adalah makna suatu kata yang dapat dikenali dan mempunyai fungsiapabila digunakan di dalam atau di antara kalimat atau dengan kata lain akan memiliki makna apabila sudahberada dalam suatu kalimat klausa maupun kelompok kata (Newmark 198126) Tergolong dalam maknagramatikal ini adalah konjungsi preposisi artikel dan juga tenses Makna situasional adalah bahwa setiap katadalam suatu bahasa sering sekali mempunyai makna lebih dari satu Makna apa yang ada dalam satu kata itusangat dipengaruhi oleh konteks di mana kata itu digunakan dalam proses komunikasi Makna suatu kata akanmempunyai arti sebanyak situasi atau konteks yang menyertainya Dengan demikian kemampuan penerjemahdalam memahami situasi di mana kata itu digunakan menjadi sangat penting sehingga ia mampu menemukanpadanan makna yang sesuai dalam bahasa sasaran Konteks sering kali terikat oleh tempat dan juga waktu

id 75Plagiarism detected 002 httpsharizdwistebanblogspotcom + 6 more resources

id 76Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 77Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 78Quotes detected 009 in quotes

id 79Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

yang menyertainya Makna tekstual adalah makna yang berkaitan erat dengan suatu teks atau wacana Kadangshykadang suatu bentuk kata yang sama akan

mempunyai makna yang berbeda apabila kataitu digunakan dalam wacana yang membicarakan bidang kajian yang berbeda Misalnya kata morfologi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 38 yang digunakan di dalam wacana biologi akan berbeda maknanya dengan morfologiyang digunakan di dalam wacana linguistik Makna instrumen dalam wacana penelitian berbeda denganinstrumen dalam wacana musik Perbedaan makna itu dikarenakan adanya perbedaan konteks Sebenarnyamakna tekstual masih ada kaitannya dengan makna kontekstual Bedanya adalah kalau makna kontekstualhanya sekadar dipengaruhi oleh satu atau dua kalimat saja sedangkan makna tekstual sangat dipengaruhi olehseluruh wacana yang menjadi latar belakang di mana kata itu digunakan Kedua pengertian ini masih seringdicampuradukkan oleh beberapa kalangan karena kedua hal tersebut dianggap suatu hal yang sama Maknasosiokultural adalah bahwa Makna suatu bahasa sangat berkaitan erat dengan situasi sosiokultural di manabahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshy istilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya seperti thanksgiving labamba mitoni dan sebagainya sering juga ditemukan dalamungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapat dijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapanitu seperti miss the boat feel like a million buck black sheep dan sebagainya Seorang penerjemah harus pekaterhadap katashykata yang erat kaitannya dengan istilahshyistilah sosiokultural itu Penerjemah harus mampumengidentifikasi apakah istilahshyistilah itu ada kemiripan atau padanannya dalam bahasa sasaran atau tidaksehingga penerjemah dapat menentukan apa yang harus diperbuat ketika mengalihkan makna yang berkaitandengan sosial budaya suatu masyarakat tertentu Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secaranyata atau tertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar sebagaiinterlocutor (teman bicara) telah memahami maksud dari tulisan atau pembicaraan itu Makna implisit sering kalitersembunyi di balik gramatika bahasa intonasi bahasa dan juga tersembunyi dalam ungkapanshyungkapan yangbersifat kiasan Agar mampu memahami makna yang ada dibalik gramatika bahasa itu penerjemah haruspaham mengenai sistem yang ada pada bahasa tersebut Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca hasilterjemahan penerjemah boleh saja mengalihkan makna yang implisit itu menjadi eksplisit sehingga pembacaterjemahan tidak mengalami salah persepsi

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 39 Jenisshyjenis makna yang direalisasikan di dalam aktifitas penerjemah di dalammenerjemahkan budaya Madura adalah makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Yangdimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang belum dipengaruhi oleh konteks di mana kata itudigunakan Jadi makna leksikal ini adalah makna apa adanya seperti yang ada dalam kamus Dalam penelitianini ditemukan data yang mempunyai makna leksikal antara lain sebagai berikut Bahasa sumber Bukkol egravegendhi

aghi sareng nyior ghedding Bahasa sasaran Bukkol fruit will be coupled with bad coconut Berdasarkan datatersebut kalimat bukkol egrave gendhiaghi sareng nyior ghedding bermakna leksikal di dalam bahasa sumber yang dikategorikan dalam katashykatabermakna leksikal bahasa sumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itusebenarnya sudah sedikit berbeda baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikaltersebut (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dianggap padanan Di dalam bahasa sasaran katashykata tersebut diterjemahkan dengan bukkol fruit will be coupled with bad coconut Hal ini nampak bahwa kalimatbermakna leksikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (1)

katashykata dalam bahasa sumber yangdengan mudah dapat dicari padanannya dalam bahasa sasaran (2) katashy kata bermakna leksikal bahasasumber yang mempunyai padanan dalam bahasa sasaran tetapi makna itu sebenarnya sudah sedikit berbeda

id 80Plagiarism detected 004 httpstrendsmapidblogspotcom20 + 3 more resources

id 81Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 82Plagiarism detected 002 httpsgwadinachumalasariblogspot + 2 more resources

id 83Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 84Plagiarism detected 002 httpstrendsmapidblogspotcom20

id 85Quotes detected 013 in quotes

id 86Quotes detected 024 in quotes

id 87Quotes detected 025 in quotes

baik dari segi fisik maupun konsepnya namun kedua makna leksikal tersebut (dalam bahasa sumber danbahasa sasaran) masih dianggap padanan sehingga penerjemah masih bisa menggunakannya sebagaipadanan dalam penerjemahan (3)

katashykata dalam bahasa sumber yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran bahkan ada katashykata tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan (4)ketakterjemahan ini bisa dilihat dari faktor linguistik maupun kultural Data di atas termasuk kelompok katabermakna leksikal di dalam bahasa sumber

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran dan atau bahkan tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran yangdikarenakan faktor budaya yaitu yang berhubungan istilahshyistilah ekologi Makna leksikal lain dapat ditemukandalam data berikut Bahasa sumber Petik Laut merupakan salah satu upacara tradisi masyarakat Sumenepkhususnya kaum nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan Kegiatanini biasanya terselenggara di Desa

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 40 Lobuk Kecamatan Bluto sekitar 15 km arah selatan dari kota Sumenep Bahasa sasaranPetik Laut is a traditional ceremony held each year by the fishing communities along the southern coast ofSumenep It is an expression of thanksgiving for enduring safety and success The focus of events is the villageof Lobuk in Bluto subshydistrict around 15 kilometers south from Sumenep town Makna leksikal di dalam data diatas diwujudkan dalam frasa Petik Laut dalam bahasa sumbernya dan frasa Petik Laut dalam bahasa sasaransasaran Frasa dalam bahasa sumber juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal

yang sulit dicari padanannya dalam bahasasasaran Makna sosiokultural adalah makna suatu bahasa yang sangat berkaitan erat dengan sosiokultural dimana bahasa itu digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Kelompok masyarakat yang satu denganlainnya sebagai pengguna bahasa tentu saja mempunyai istilahshyistilah budaya yang bersifat unik yang kadangshykadang tidak dapat ditemukan padanannya dalam bahasa yang lain Makna sosiokultural seringkali dipengaruhioleh pola hidup masyarakat sebagai pengguna bahasa itu Makna ini selain sering ditemukan dalam bentukkatashykata istilah budaya dan sering juga ditemukan dalam ungkapanshyungkapan idiomatik yang tidak dapatdijelaskan maknanya dari katashykata yang membentuk ungkapan itu Contoh dari makna sosiokultural yangditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa sumber Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru Bahasa sasaran Yellow coconut will be coupled with green coconut Maknasosiokultural di dalam contoh di atas dinyatakan di dalam bahasa sumber yaitu Nyior konegraveng egrave gendhiaghi sareng nyior bhiru yang dipadankan ke dalam bahasa sasaran menjadi Yellow coconut will be coupled withgreen coconut Di dalam budaya sumber makna dari Nyior konegraveng egrave gendhi

aghi sareng nyior bhiru mempunyai istilahshyistilah budaya yang menarik dan unik Nyior konegraveng misalnya didalam budaya sumber berarti oregraveng soghi (orang kaya) dan nyior bhiru berarti oreng megraveskegraven (orang miskin)Ungkapan tersebut biasanya digunakan di dalam peristiwa budaya yaitu kegiatan pernikahan yang dilakukanoleh seseorang yang ditunjukkan sebagai wakil dari pihak mempelai lakishylaki Seeorang tersebut biasanyadisebut pangadedalam bahasa Madura Pangade

biasanya memperkenalkan menggambarkan kehidupan nyata mempelai lakishylaki dan Penerjemahan TeksBudaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 41 sekaligus mempromosikan mempelai lakishylaki denganmenggunakan ungkapan tersebut Makna dari ungkapan tersebut di dalam ungkapan budaya Madura adalah

id 88Quotes detected 013 in quotes

id 89Quotes detected 036 in quotes

id 90Quotes detected 009 in quotes

id 91Quotes detected 018 in quotes

id 92Quotes detected 014 in quotes

id 93Quotes detected 017 in quotes

seseorang yang miskin secara duniawi akan dipasangkan atau berjodoh dengan orang yang kaya Contoh laindari makna sosiokultural ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Nyabenginshyangin Bahasa sasaran put the wind Makna dari nyabe

nginshyangin adalah nyoro perantara Ungkapan ini biasanya digunakan juga di dalam rangkaian kegiatanpernikahan bahwa biasa nya pihak mempelai lakishylaki menyuruh atau meminta seseorang sebagai mediatordan biasa nya mediator tersebut dengan pangadeyang bertugas menyampaikan perhatian dan maksud kepada keluarga mempelai perempuan Ungkapan nyabenginshyangin ini bisa diartikan sebagai nyabe

perantara untuk menyampaikan kepada keluarga mempelai perempuan keingina dan maksud mempelai lakishylaki untuk mempersunting mempalai perempuan dan sekaligus bermaksud mengikat nya dalam prosespertunangan sesegera mungkin Makna implisit adalah makna yang tidak diungkapkan secara nyata atautertulis oleh penulis atau pembicara karena pembaca atau lawan bicarapendengar telah memahami maksuddari tulisan atau pembicaraan itu Atau dengan kata lain makna implisit adalah makna yang tersembunyi dibalik suatu ujaran Ada sesuatu yang tersirat dari yang tersurat Contoh dari makna implisit yang ditemukandalam penelitian ini adalah Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave Bahasa sasaran trying to build castle in the air Makna implisit di dalam bahasa sumberdinyatakan dengan kalimat mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave Kalimat tersebut dipadankan ke dalam bahasa sasaran dengan kalimat trying tobuild castle in the air Bahasa sumber maracacegraveng ngalodu komegraveregrave mengandung makna secara implisit bahwa seseorang mengharapkan sesuatu yangtidak mungkin terlaksana Jadi makna mara

cacegraveng ngalodu komegraveregrave bukanlah secara harfiah menunjukkan satu persatu makna yang dia miliki namunlebih pada makna pengungkapan keinginan atau maksud yang ingin disampaikan seseorang bahwa keinginantersebut akan sulit tercapai Contoh lain dari makna implisit ini adalah sebagai berikut Bahasa sumber Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong Bahasa sasaran Getting a girl is like getting a mount of gold PenerjemahanTeks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 42 Makna harfiah dari kalimat Olleacute nibini

akantah olleacute emas saghunong adalah mendapatlan seorang gadis itu laksana mendapatkan emas segunungNamun demikian kalimat di dalam bahasa sumber di atas mengandung makna implisit yang tersirat di dalamteks Di dalam konteks bahasa sumber di atas bahwa makna Olleacute nibini akantah olleacute emas saghunong yang dimaksud adalah seorang lakishylaki yang mendapatkan jodoh ataumendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hal itu sangatlah membanggakan dan merupakananugrah yang luar biasa apalagi mendapatkan jodoh yang sesuai idamannya Kesuksesan tersebut bagaikankesuksesan di dalam mendapatkan emas segunung 34 Gaya Penerjemahan Gaya adalah suatu sistem pilihanpenggunaan bahasa Secara lebih khusus Leech and Short (1981) menjelaskan bahwa gaya merupakan sistempilihan penggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penulis dan gaya tidak digunakan sebagai suatusistem pemakaian bahasa yang melibatkan tingkat sosial suatu kelompok yaitu pemakaian bentuk bahasa yangberhubungan dengan situasi sosial tertentu Sementara itu Lynch (2001) memberikan konsep gaya yang lebihluas bahwa gaya berarti sesuatu mengenai cara bagaimana kita menyajikan sesuatu dalam bentuk tulisan yangmembedakan tulisan yang baik dengan tulisan yang jelek Di sini jelas bahwa gaya digunakan sebagai suatuistilah yang menekankan pada bentuk atau format dan membedakannya dengan isi tulisan Dengan kata lainbahwa gaya adalah bagaimana (how) cara menyajikan atau mengkomunikasikan sesuatu sedangkan isi ataumakna mengacu pada apa (what) yang disajikan atau dikomunikasikan Gaya juga merupakan jembatan individuyang membedakan seorang penulis yang baik dengan penulis biasa (Chandler 20041) Gaya di dalampenerjemahan merupakan potret dari wajah si penulis Gaya seorang penulis menentukan pilihan katanya danpenerjemah menjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata

id 94Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 95Plagiarism detected 013 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 96Plagiarism detected 014 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 97Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 98Plagiarism detected 005 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 99Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 100Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 101Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 102Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yang menurut penulis benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya tidak dapatdipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Sebagaimana yang dinyatakan olehSaad (20036) bahwa puisi atau prosa tidak dapat menyampaikan pesan yang terpisah dengan bentuknyakeduanya baik pesan dan bentuk harus seiring sejalan Di dalam menerjemahkan memahami fiturshyfiturkebahasaan sangatlah penting dan penerjemah seharusnya memiliki kemampuan mengapresiasi danmenganalisis unsur seni dan pencitraan yang disajikan Penguasaan bahasa asing saja tidaklah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 43 mencukupi namun penguasaan bahasa asing ini penting sebagai landasan atau dasaryang baik untuk menerjemahkan Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa salah satu faktor penting didalam menerjemahkan adalah kealamian karya tersebut dan penggunaan sifatshysifat kebahasaan di dalam karyatersebut Duff ( 1981 7) menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan

penerjemah harus mempertimbangkan misalnya untuk siapa karya atau terjemahannya itu diperuntukkan danbagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca Itu berarti dia harus menentukan ragam bahasaterjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegBila kita cermati pendapat Duff ini maka

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jika penerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah dia harus menggunakan ragam bahasailmu dalam terjemahannya Hal sama berlaku juga dalam penerjemahan karyasusastra Jika penerjemah menerjemahkan sebuah prosa maka penerjemah harus memunculkan gaya prosatersebut dalam terjemahannya Dengan kata lain bahwa gaya bahasa prosa tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Di dalam mempertahankan gaya di samping tentunya kesetiaan pada isi pesan makapemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat Penerjemah

harus tahu kepada siapa terjemahannya diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus parapembacanya Hal ini perlu karena kemampuan seorang ahli akan berbeda dari kemampuan seorang

yang belum ahli dalam memahami isi teks terjemahan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu yang merekageluti Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 44 naskah Oleh karena itu gaya menunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahankarena salah satu alasan pilihan kata penerjemah adalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya

id 103Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 104Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 105Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 106Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

dalam teks sumber Gaya dapat diukur secara kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi unsurshyunsur gayatersebut (Leech and Short 198142) Unsurshy unsur gaya tersebut dapat dilihat dari sudutpandang kebahasaan(Song Xiaoshu 2003 2 Said Shiyab 20034) Di dalam sudut pandang kebahasaan ini di dalam prosespenerjemahan semua paragraf kalimat dan kata harus betulshybetul diperhatikan sehingga pemilihan terbaikdapat diambil untuk menghasilkan pemikiran perasaan dan gaya yang alami Dari sudutpandang ini gayadibentuk dengan penggabungan paragraf kalimat dan kata Oleh karena itu beberapa kalimat atau katashykatatunggal yang tidak diterjemahkan dengan baik kalimat atau katashykata tersebut tidak akan mempengaruhi gayasecara keseluruhan dari karya yang diterjemahkan Di sini jelas bahwa paragraf kalimat dan kata benarshybenarpenting di dalam gaya Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk darikatashykata paragraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karyayang sangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimatyang sempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Bolantildeos(2006 212) menyatakan bahwa gaya merupakan karakteristik tekstual dari semua jenis teks yang menunjukkanbentuk verbalisasi penulis sesuai dengan maksud komunikatifnya Lebih lanjut Bolantildeos menyebutkan limaparameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalah mendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalam tekssasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashy kata secara lebih rinci meskipun katashykata tersebuttidak ada di dalam teks sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakan ekspresiidiomatik dalam teks sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam teks sumberKetiga adalah penggunaan gaya

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 45 bahasa yaitu penggunaan gaya bahasa yang sama di dalam bahasa sasaran untukmenggantikan gaya bahasa di dalam bahasa sumber Keempat adalah penggunaan jenis bahasa tertentu yaitupenggunaan katashy kata yang sesuai struktur kata dan berbagai ekspresi yang ada di dalam teks sasaran sesuaidengan jenis teksnya Kelima adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam tekssasaran yang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam teks sumber Di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura terdapat beberapa parameter gaya yang dipakai di dalammenerjemahkan dokumen budaya Madura Sebagaimana diketahui bahwa gaya merupakan sistem pilihanpenggunaan bahasa secara individu yang dilakukan oleh penerjemah Gaya merupakan pilihan kata atau frasedari penerjemah dan bagaimana penerjemah tersebut menyusun katashykata dan frase tersebut di dalam kalimatdan paragraf Paragraf kalimat dan kata merupakan dasar utama dari gaya Kalimat dibentuk dari katashykataparagraf dibentuk dari kalimatshykalimat dan keseluruhan karya dibentuk dari paragrafshyparagraf Karya yangsangat baik dihasilkan melalui kesempurnaan paragraf paragraf dihasilkan melalui pemakaian kalimat yangsempurna dan kalimat dihasilkan melalui pemilihan kata yang benarshybenar sesuai Ke semua hal tersebutadalah yang ingin dicapai oleh penulis dan penerjemah dalam usahanya membuat hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan gayanya Dengan demikian di dalam proses penerjemahan penerjemah harus melihatkeseluruhan karya melalui katashykata kalimat dan paragraf dan menentukan gaya yang bagaimana yang akandipakai Kemudian penerjemah mulai menerjemahkan secara kalimat per kalimat dan paragraf per paragrafmulai dari awal sampai akhir dengan terus memperhatikan pada reproduksi gaya yang digunakan Dalampenerjemahan dokumen budaya Madura ini digunakan tiga parameter untuk menjelaskan gaya Pertama adalahmendramatisir pergeseran gaya yaitu

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran Kedua adalah penggunaan ekspresi idiomatik yaitu menggunakanekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalambahasa sumber Ketiga adalah penggunaan tanda baca yaitu penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaranyang dapat diubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber

id 107Plagiarism detected 002 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 108Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 109Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 110Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

id 111Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 112Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 113Plagiarism detected 002 httpsphianzsotoyblogspotcom20 + 2 more resources

id 114Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 46 Jenisshyjenis gaya tersebut adalah sebagai berikut

Penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran dengan cara merubah atau menambahkan katashykata secara lebih rinci meskipun katashykatatersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran sering kali dilakukan oleh penerjemah untuk membuat hasilterjemahannya menjadi lebih baik Karena adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosioshykultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategi pemecahan masalah padanan Strategi tersebutdapat berupa penambahan informasi pengurangan informasi dan penyesuaian struktur Penambahan informasiadalah memasukkan informasi yang tidak ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi merujuk pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur merujuk padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Dalam penelitian ini ditemukanpenggunaan pilihan kata yang dilakukan oleh penerjemah sebagai berikut Bahasa sumber Saronen merupakanseni musik dan tarian pengiring Karapan Sapi sebelum maju ke medan laga Musik yang di dominasi suaraterompet dan tabuhan gong yang bertalushy talu ini biasanya dimainkan oleh kaum pria dengan dandanan yangmencolok dan nampak meriah Bahasa sasaran The Madurese traditional art of Saronen is the combination ofmusic and dance usually performed to accompany bull races before the races begin It is dominated by trumpetsand gongs The music is usually performed by men in colourful traditional costumes Pilihan kata yang digunakanpenerjemah dalam data di atas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa saronen di dalambahasa sumber yang dimaksud adalah seni tradisional Madura yang bernama saronen Meskipun katashykatatambahan tersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untukmempertegas arti yang di maksud di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 47

Hal yang sama juga dilakukan olehpenerjemah dengan menambahkan katashykata yang rinci sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Selainkarapan sapi masyarakat Madura mempunyai budaya lain yaitu sape sono Disini sapi betina didandanilayaknya pengantin dengan dibantu sang pelatih dan musik saronen berlenggakshylenggok seperti model Disamping dandanan dan penampilan sapi kesehatan sapi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikanBahasa sasaran Beside the bull race people of Madura have other unique culture that relared to bull or cow Itis known as Sape Sono or beauty contest for cows The cows are dressed up like a bride that helped by theguide and accompanied of Saronen music They will walk like a model Beside the make up and appearancetheir health will also be an important point for judges Pilihan kata yang digunakan penerjemah dalam data diatas adalah menambahkan informasi yang tidak terdapat di dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPenerjemah menambahkan katashykata secara lebih rinci untuk memperjelas

id 115Plagiarism detected 002 httpetdrepositoryugmacidind

id 116Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 117Quotes detected 001 in quotes

id 118Quotes detected 009 in quotes

id 119Quotes detected 009 in quotes

id 120Quotes detected 008 in quotes

id 121Plagiarism detected 006 httpsharizdwistebanblogspotcom

id 122Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

makna yang terkandung di dalam bahasasumber Informasi yang dimaksud adalah dengan menuliskan katashykata tambahan yaitu bahwa Sape Sono didalam bahasa sumber yang dimaksud adalah kontes kecantikan untuk sapi Meskipun katashykata tambahantersebut tidak ada di dalam bahasa sasaran namun katashykata tersebut dirasa perlu untuk mempertegas artiyang di maksud di dalam bahasa sumber Selain penambahan kata penghilangan informasi juga dilakukan olehpenerjemah Penghilangan informasi tersebut merujuk pada penghilangan isi dan bukan penyelarasan strukturuntuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal sebagaimana contoh berikut Bahasa sumber Upacara adatNyadar merupakan upacara adat tradisi masyarakat Pinggir Papas untuk menghormati tokoh masyarakatsetempat yang bernama Anggasuta di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Dilaksanakan 2 sampai 3kali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Bahasa sasaran This unique ceremony isheld in West Kebundadap village Saronggi subdistrict It purposed to respect one of figures there and the nameis AnggasutaUsually it is hels twice or three times a year between JulyshyOctober Penggunaan ekspresi idiomatikdalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatik yang digunakan di dalam bahasa sumber

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 48 merupakan parameter lain di dalam melihat kemunculan gaya di dalam penerjemahanIdiom ini tidak dapat dimengerti dalam arti literalnya dan tidak mungkin secara gramatikal tepat Idiommempunyai arti yang berbeda dari pernyataan literal Ungkapan idiomatik ini menggambarkan bahwa masingshymasing masyarakat atau bangsa itu memiliki kekhasan penciptaan atau penggunaan idiom dalam tuturannyaIdiomshyidiom itu bersifat unik artinya tidak terdapat bentuk idiom yang sama dalam bahasa lain Misalnyaekspresi

bekerja kerasmasyarakat Indonesia dinyatakan dengan idiom membanting tulang dan masyarakat Inggris dinyatakan denganto go the whole hog Di dalam penelitian ini ekspresi idiomatik dapat dilihat dalam contoh berikut Bahasasumber Ajatildem tadatilde

korongngah Bahasa sasaran young woman that has not been enganged Ungkapan idiomatik di dalambahasa sumber dinyatakan dalam ungkapan Ajatildem tadatildekorongngah Ungkapan Ajatildem tadatilde

korongngah ini di dalam budaya sumber menggambarkan istilahshyistilah atau ucapanshyucapan yang digunakandi dalam mengungkapkan status perempuan Madura Secara literal Ajatildem tadatildekorongngah berarti ayam yang tidak ada kurungan Di dalam bahasa sasaran ungkapan tersebut dipadankandengan ekspresi idiomatik menjadi young woman that has not been enganged Contoh lain dari penggunaanekspresi idiomatik ini adalah Bahasa sumber Lanjhatildeng mara

Landaur Bahasa sasaran Tall and big as a giant Ungkapan idiomatik di dalam Tsu dinyatakan dalamungkapan Lanjhatildeng maraLandaur Ungkapan Lanjhatildeng mara Landaur ini di dalam budaya sumber dapat menggambarkan ungkapanyang digunakan di dalam situasi informal yang diucapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendeskripsikanbahwa seseorang yang dibicarakan memiliki perawakan yang tinggi dan besar seperti Landaur Secara literalmakna Landaur adalah orang jaman dahulu dari desa Basoka di Kabupaten Sumenep yang tubuhnya sangattinggi dan sampai sekarang kuburan dari Landaur bersama istrinya dikeramatkan oleh penduduk setempat

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa padasuatu bahasa melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasiserta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan Aturan tanda baca berbeda antarbahasa dan beberapaaspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis Penggunaantanda baca di dalam bahasa sasaran dapat diubah setelah membandingkannya dengan

id 123Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 124Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 49 tanda baca di dalam bahasa sumber Penggunaan tanda baca ini dapat dilihat di dalamcontoh berikut Bahasa sumber Ojhung adalah suate seni bela diri dimana 2 orang saling berperangmenggunakan tongkat rotan khas Madura yang disebut Lopalo atau kol pokol (dalam bahasa Madura) yangsangat keras Jenis budaya ini dapat dikategorikan sebagai seni olah tubuh yang menuntut ketahanan tubuhAdu tarung ini dimainkan pada musim kemarau dengan iringan music perkusi yang dimainkan pada Selasa soreguna mendatangkan hujan pada akhir musim kemarau Bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or itcould be a war dance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is verystrong and distinctive This type of culture can be categorized as an art ot the body that requires endurance ThisOjhung is played during the dry season with percussion accompaniment as played on Tuesday afternoon inorder to make it rain at the end of the dry season Di dalam teks di atas dapat dilihat bahwa tanda baca di dalambahasa sasaran diubah setelah dibandingkan dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Tanda baca yangdigunakan di dalam bahasa sasaran adalah dengan mengubah ke dalam bentuk tanda koma Secara umumtanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya ataudipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului indukkalimatnya sebagaimana contoh di dalam bahasa sasaran Ojhung is a game or marital arts or it could be a wardance with rattan sticks The sticks are called Lopalo or Kol Pokol (in Madura) and it is very strong anddistinctive

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 51 4 Kualitas Terjemahan Budaya Kualitas penerjemahan selalu melibatkan dua halpenting yaitu bagaimana pesan dan bentuk teks sumber dialihkan ke dalam teks terjemahan Jadi kualitasterjemahan pada dasarnya berkisar pada bagaimana kedua hal tersebut dialihkan Umumnya yang ditekankanpada penilaian kualitas adalah pengalihan makna yaitu apakah pesan yang disampaikan tetap setia pada tekssumber atau adakah pesan yang hilang ataupun ditambah Penilaian berikutnya adalah pada bentuk yaituapakah bentuk teks sasaran atau teks terjemahan dapat terbaca sebagai tulisan asli atau tidak apakah ada atautidak interferensi dari bahasa sumber dan ada atau tidakkah kesalahan gramatikal di dalam teks sasaranEvaluasi terhadap kualitas terjemahan dapat dilakukan dengan berbagai cara Carashycara menilai suatuterjemahan dapat dilakukan melalui (1) terjemahan balik (2) pengujian pemahaman (3) pengujian melaluiperformansi seseorang Di dalam terjemahan balik suatu teks dalam bahasa sumber diterjemahkan ke dalambahasa sasaran Hasil terjemahan dalam bahasa sasaran diterjemahkan kembali ke dalam bahasa sumebrUntuk menilai hasil terjemahan itu terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasasumber Semakin dekat terjemahan ke dalam bahasa sumber dibandingkan dengan teks asli bahasa sumbersemakin tinggi nilainya Terjemahan ke dalam teks bahasa sumber memang tidak akan sama dengan teks aslibahasa sumber Pengujian Pemahaman yaitu bahwa teks dalam bahasa A diterjemahkan ke dalam bahasa BSeseorang dengan membaca hasil terjemahan dalam bahasa B itu diminta untuk memberikan jawabanterhadap pertanyaan atau kuesioner dalam bahasa B yang materinya diambil dari teks dalam bahasa AJawaban terhadap kuesioner tersebut digunakan untuk menilai hasil terjemahan tersebut Pengujian MelaluiPerformansi Seseorang yaitu bahwa cara ini digunakan untuk menilai suatu terjemahan dari suatu naskah yangbersifat teknis Pengujian ini dilakukan dengan menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan sesuai denganapa yang dituliskan dalam naskah yang diterjemahkan tersebut Carashycara lain yang dapat dilakukan adalahdengan teknik cloze (cloze technique) teknik membaca dengan suara nyaring (reading aloud technique) danpendekatan berdasar padanan (equivalence based approach)

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 52 Teknik cloze merupakan tes pemahaman pembaca yang digunakan sebagai suatuindikator tentang sukar atau mudahnya teks terjemahan bagi pembaca Indikator kemudahan teks cukup dilihatdari persentasi yaitu 75 pembaca dapat mengerjakan dengan benar 50 dari soal berarti teks terjemahan itucukup mudah dipahami yang berarti penerjemahannya dapat dianggap cukup baik Menurut Nababan (200420) teknik cloze ini menggunakan tingkat keterpahaman pembaca terhadap teks bahasa sasaran sebagaiprediktor kualitas terjemahan Semakin mudah pembaca menebak kata berikutnya dalam kalimat dalam suatuterjemahan semakin mudah kata tersebut dapat dipahami dalam konteks tertentu Teknik cloze ini dianggapmemiliki cirishyciri tes integratif dan bahkan pragmatik Tes cloze selalu menggunakan wacana yang mengandungkonteks bukan sematashymata kalimatshykalimat lepas Mengerjakan tes yang menggunakan wacana mensyaratkankemampuan memahami unsurshyunsur kebahasaan maupun nonshykebahasaan sebagai bagian dari pemahamanterhadap wacana secara keseluruhan Kemampuan untuk mengerjakan tes cloze mengandalkan padakemampuan memahami wacana tulis yang ditunjang oleh penguasaan tatabahasa kosakata serta wacana

id 125Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 126Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 127Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 128Plagiarism detected 002 httpjurnalbahasadbpmywordpres

secara umum Dalam penerapannya teknik ini digunakan sebagai suatu proses pemahaman wacana yangdisertai dengan melengkapi kekuranganshy kekurangan yang ada Kekuranganshykekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari katashykata yang merupakan bagian dari suatu wacana yang dengan sengaja dihilangkan dari teksaslinya Kemampuan untuk mengenali dan mengembalikan katashykata yang telah dihilangkan itu secara tepatmenunjukkan tingkat kemampuan pemahaman dan merupakan sasaran tes cloze Penghilangan katashykata darisuatu wacana tulis merupakan ciri pokok tes cloze Penghilangan katashykata itu dilakukan secara sistematisdengan menggunakan rumus yang dikenal dengan penghilangan kata keshyn Maksudnya adalah bahwa padasuatu teks yang telah dipilih kata yang keshy sekian (misalnya keshy7 keshy8 dan sebagainya) dihilangkan sehinggameninggalkan suatu tempat kosong Dengan demikian pada teks yang digunakan sebagai bahan tes clozeterdapat sejumlah tempat kosong yang terjadi secara ajeg (reliabel) yaitu setiap kata keshyn Dalam mengerjakantes cloze peserta harus berusaha untuk menentukan kata yang telah dihilangkan dan memasukkannya kembalike dalam tempatnya yang sesuai sedemikian rupa sehingga teks itu kembali utuh secara kebahasaan danmakna seperti teks aslinya Untuk itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang bersifat menyeluruh yang tidak

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 53 sematashymata terbatas pada penguasaan ejaan penulisan dan makna katashy kata tetapijuga pemahaman terhadap wacana secara keseluruhan dengan berbagai hubungan antarbagian wacana yangterdapat di dalamnya Dalam penyelenggaraan tes cloze hubungan antarbagian dalam wacana merupakanunsur yang penting Untuk itu dibutuhkan wacana yang cukup panjang dan bukan sekadar kumpulan kalimatshykalimat lepas Selain adanya hubungan antarbagian wacana yang cukup panjang memungkinkan penghilangankatashykata dalam jumlah yang layak untuk menyusun satu tes yang utuh Semakin panjang teks yang digunakansemakin banyak jumlah kata di dalamnya Dan semakin banyak jumlah kata dalam suatu teks semakin banyakjumlah kata yang dapat dihilangkan atau semakin jarang jarak penghilangan katanya Dapat dicatat bahwasemakin rapat jarak penghilangan kata yang berarti semakin banyak jumlah kata yang dihilangkan akansemakin sulit tesnya dan sebaliknya Tes cloze dengan penghilangan setiap kata keshy5 misalnya lebih sulitdaripada tes serupa dengan jarak penghilangan setiap kata keshy9 Teknik membaca dengan suara nyaringmelibatkan para pembaca dalam menentukan kualitas terjemahan Penilai meminta beberapa pembaca untukmembaca teks terjemahan dengan suara nyaring di hadapan pendengar Jika para pembaca tersendatshysendatketika membaca teks terjemahan maka diasumsikan bahwa teks terjemahan tersebut mengandung masalah(Nababan 200421) Teknik membaca dengan suara nyaring ini pada dasarnya hanyalah mengukur tingkatkelancaran membaca saja Jika pembaca mampu membaca dengan lancar tidak menjamin bahwa pembacatersebut benarshybenar memahami isi teks terjemahan dengan baik Pendekatan berdasarkan padananmenggunakan padanan antara

teks bahasa sumber dengan teks bahasasasaran sebagai kriteria untuk menentukan kualitas terjemahan Sebuah terjemahan dikatakan mempunyaikualitas yang tinggi jika terjemahan yang bersangkutan dapat mencapai padanan yang optimal antara teksbahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Nababan 200426) Untuk mengetahui apakah teks bahasa sumberdan teks bahasa sasaran sudah sepadan penilai perlu membandingkan kedua teks tersebut dalam hal tipeteks ciri kebahasaan yang digunakan dan faktorshyfaktor ekstralinguistik Tipe teks mengacu pada fungsi utamabahasa dalam suatu teks ciri kebahasaan menyangkut ciri semantik gramatikal dan stilistik dan faktorshyfaktorekstralinguistik mengacu pada dampak faktorshy faktor pada strategi verbalisasi termasuk tingkat pengetahuanyang berbedashybeda tentang isi teks yang dimiliki oleh para pembaca teks bahasa sumber dan teks bahasasasaran pengetahuan dan persepsi yang berbedashybeda tentang fenomena tertentu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 54 Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa makna dan gaya merupakan hal yang sangatpenting dalam penerjemahan dan merupakan hal yang mendasar yang ingin dilakukan di dalammenerjemahkan Dalam kegiatan penerjemahan seorang penerjemah harus mampu mencari padanan maknadan gaya dalam bahasa sasaran yang sedekatshydekatnya sama dengan makna yang ada dalam bahasa sumberDi dalam usaha mencari padanan makna dan gaya tersebut perlu dirumuskan suatu parameter penilaian kualitasterjemahan Parameter ini digunakan untuk memberikan kriteriashykriteria yang objektif mengenai kualitashubungan

antara teks sumber dengan teks sasaran

id 129Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 130Plagiarism detected 004 httpscoreacukdisplay12349434 + 4 more resources

id 131Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Parameter kualitas penerjemahan dapat dilihat dari berbagai sudut atau perspektif Menurut Gerzymisch(2001229) parameter kualitas terjemahan dapat dilihat dari perspektif individual (an itemized perspective)perspektif pola hubungan (a relational pattern perspective) dan perspektif pola keseluruhan (a holisticperspective) Perspektif individual melihat masalahshymasalah secara satu per satu yang ada di dalam suatu teksdan mengidentifikasi fenomena tekstual lokal seperti metafora makna leksikal makna gramatikal maknaambigu dan sebagainya Perspektif pola hubungan menggambarkan polashypola yang dapat diidentifikasisebelumnya dengan unsurshyunsur yang dapat diidentifikasi berikutnya di dalam suatu teks dan kita dapatmengidentifikasi titik awal masalah yang dapat ditelusuri di dalam perkembangannya terhadap keseluruhan teksdan yang dapat digambarkan sebagai rangkaian fenomena individual Perspektif pola keseluruhan melihat polashypola holistik sebagai entitas fungsional yang membentuk teks yang dengan perspektif tersebut kita dapatmengidentifikasi polashypola di dalam suatu teks yang tidak ada titik awal yang dapat diidentifikasi sebelumnyaPolashypola holistik tersebut dibentuk oleh unsurshy unsur yang secara fungsional saling berhubungan dengan salahsatu unsur fungsional yang kemudian menjadi suatu unsur di dalam entitas fungsional yang besar Contohshycontoh dari perspektif ini adalah hubunganshyhubungan budaya pola pengetahuan dan sebagainya Parameterbahwa suatu terjemahan sudah sepadan makna dan gayanya bila terjemahan yang bersangkutan dapatmencapai padanan makna dan gaya yang optimal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran Kalimatdikatakan mempunyai padanan makna bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasa sumber danbahasa sasaran memiliki makna leksikal gramatikal tekstual kontekstual sosiokultural danatau makna implisityang sama Kalimat dikatakan mempunyai padanan gaya bila semua kata atau kelompok kata di dalam bahasasumber dan bahasa sasaran memiliki kategori yang sama dalam unsurshyunsur gayanya yaitu

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 55 pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tandabaca dalam upaya bagaimana menyajikan atau mengkomunikasikan hasil terjemahannya dalam bentuk tulisanSementara itu keterbacaan keakuratan dan kewajaran sangatlah penting di dalam menilai kualitas terjemahanSebuah terjemahan yang akurat tidak akan dapat memenuhi tujuan praktisnya sebagai alat komunikasi antarapenulis teks bahasa sumber dan pembaca teks bahasa sasaran apabila terjemahan yang bersangkutan sulitdipahami oleh pembaca begitu pula bahwa sebuah terjemahan yang mudah dipahami bukanlah terjemahanyang baik apabila pesannya menyimpang dari pesan teks bahasa sumber Parameter bahwa suatu terjemahansudah memenuhi unsur keterbacaan bila suatu teks tersebut dapat dipahami oleh para pembaca dan seberapabesar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut suatu terjemahan memenuhi unsurkeakuratan bila pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesan secara akurat seperti yang dimaksud olehpenulis asli (makna dan gaya yang diterjemahkan sudah sepadan dan berterima secara optimal) dan suatuterjemahan memenuhi unsur kewajaran bila pesan dapat dikomunikasikan dalam bentuk yang sealami mungkinsehingga pembaca teks sasaran merasa bahwa teks yang dibaca adalah teks yang asli atau tidak tampakseperti suatu terjemahan Menurut Rochayah (2000 108) pentingnya penilaian hasil terjemahan karena duaalasan yaitu untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek penerjemahan dan untukkepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah Penilaian hasil penerjemahan inimengacu pada produk atau karya terjemahan itu sendiri Menurut Nababan (2000 121) ada dua arah penelitiandalam penerjemahan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk dan penelitian yang berorientasi padaproses Penelitian yang berorientasi pada produk inilah yang bisa dinilai dan dievaluasi oleh seorang penilaiterjemahan sedangkan penelitian yang mengacu pada proses sangat sulit untuk dinilai karena yang dikajimengarah pada proses ketika aktivitas penerjemahan dilakukan oleh penerjemah Hal pokok dalam penilaiankarya terjemahan adalah rambushyrambu atau kriteria penilaian karya terjemahan Kriteria penilaian ini ditentukanuntuk menjaga validitas dan reliabilitas hasil penilaian Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak ada hasilterjemahan yang sempurna sehingga penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanansemua tataran satuan lingual secara objektif sulit dicapai (Rochayah 2000115 dan Nababan 200460)sehingga

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 56 penentuan kriteria dan indikator pun tidak dapat bersifat objektif ketat dan tetapterpengaruh pada sujektifitas penilai Lebih lanjut Rochayah menyatakan bahwa di samping makna dan kriteriahal pokok dalam menilai karya terjemahan adalah cara menilai hasil terjemahan Rochayah (2000117shy123)membagi ke dalam dua cara yaitu cara umum dan cara khusus Cara umum digunakan untuk teks yang umum

id 132Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 133Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

yakni teks yang tidak mempunyai ciri tertentu yang beda dengan yang lain secara universal Misalnya ciripenggunaan bahasa dalam teks ilmiah mempunyai ciri universal yaitu efektif lugas tidak taksa dan formal Ciritersebut berlaku untuk semua teks ilmiah misalnya jurnal makalah artikel disertasi dan lainshylain Penilaiansecara umum dapat dimulai dari asumsi umum bahwa tidak ada terjemahan yang sempurna penerjemahansemantik dan komunikatif merupakan reproduksi pesan yang umum dan penilaian bersifat umum dan relatifPenilaian karya terjemahan dapat dilakukan dengan tahapan penilaian fungsional penilaian berdasarkan maknadan kriterai dan penilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan kesepadanan pesan hasilterjemahan yakni terjemahan yang hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahan baik terjemahancukup dan terjemahan buruk Sedangkan cara penilaian khusus digunakan untuk menilai teks yang mempunyaiciri penggunaan yang khusus atau tidak mempunyai ciri penggunaan bahasa yang universal dengan tekslainnya misalnya puisi Di samping makna bentuk puisi harus dipertimbangkan oleh penerjemah sehinggadalam menerjemahkan harus dapat memasukkan minimal dua unsur tersebut agar keindahan bentuknya jugadapat terhubung dalam karya terjemahan puisi Oleh karena itu penilaian khusus harus mempertimbangkanbentuk sifat dan fungsi Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian khusus adalah berubah atau tidakberubah menyeluruh atau lokal jelas atau tidak jelas baku atau tidak baku wajar atau tidak wajar (misalnyapuisi yang mengandung metaforik) benar atau tidak Namun demikian cara yang dilakukan tidak berbedadengan cara penilaian umum yakni penilaian fungsional penilaian berdasarkan makna dan kriteria danpenilaian berdasarkan indikator dan nilai untuk menentukan keberterimaan kesepadanan pesan hasilterjemahan dan kualitas terjemahan yakni terjemahan hampir sempurna terjemahan sangat bagus terjemahanbaik terjemahan cukup dan terjemahan buruk Selain makna penggunaan gaya dalam penerjemahan jugasama pentingnya dengan makna Penerjemahan atau pencarian padanan makna

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 57 tanpa penerjemahan gaya yang sesuai hasil terjemahan akan menjadi tidak lengkap dantidak efisien Makna adalah apa yang dikomunikasikan ke pembaca terjemahan sedangkan gaya adalah carabagaimana mengkomunikasikan makna tersebut ke pembaca terjemahan Selain itu hal penting lainnya adalahtingkat pemahaman pembaca atau unsur keterbacaan terjemahan Keterbacaan menurut para pakarterjemahan mengacu pada seberapa mudah teks tulis dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca Keterbacaanmerupakan keseluruhan unsur dalam sebuah teks tulis yang mempengaruhi keterpahaman pembacaKeterbacaan adalah suatu kriteria mengenai sejauh mana suatu teks dapat dipahami oleh para pembaca danseberapa besar usaha yang dilakukan para pembaca terhadap teks tersebut Jadi keterbacaan suatu tekssangatlah tergantung pada pembaca karena pada dasarnya suatu teks tidak dapat dibaca sendiri oleh tekstersebut Di sini jelas bahwa tingkat keterbacaan ditentukan oleh pembaca dengan tingkat kemampuanpengetahuan dan konsentrasi pembaca dalam memahami teks terjemahan meskipun keterbacaan itu sendirijuga dipengaruhi oleh fiturshyfitur teks yang dapat diukur secara empirik yang didasarkan pada panjang ratashyratakalimat kompleksitas struktur kalimat jumlah kata baru yang digunakan dalam teks kosa kata konstruksikalimat yang digunakan penulis penggunaan kata asing dan daerah penggunaan kata dan kalimat taksapenggunaan kalimat tak lengkap dan alur pikir yang tidak runtut Kriteria penilaian terjemahan budaya Maduradengan melihat pada beberapa kriteria dan parameter penilaian penerjemahan maka dapat disarikan bahwakriteria penilaian penerjemahan budaya Madura dalam buki ini adalah sebagai berikut

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 58 Tabel 41 Kriteria Penilaian Terjemahan budaya Madura Kategori Nilai IndikatorTerjemahan sangat bagus Terjemahan baik Terjemahan cukup Terjemahan kurang 76shy85 (B) 61shy75 (C) 46shy60(D) 20shy45 (E) Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak adaterjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secaraakurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa sepertiterjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangangaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Maknadalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan tekslumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiahyang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dantanda baca Makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangatterasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payah untukmemahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom

id 134Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 135Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 136Quotes detected 001 in quotes

id 137Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

gaya bahasa dan tanda baca Terjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa sepertiterjemahan teks sangat jelas dan dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushyduakesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasa jenis katastruktur kata tertentudan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalambahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 59 namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upayauntuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gayabahasa jenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasasumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelasnamun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kakukesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum gaya bahasa dan tanda bacaTerjemahan kurang adalah makna dalam bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasasasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah payahuntuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilahidiom gaya bahasa dan tanda baca Kualitas terjemahan dokumen budaya Madura diklasifikasikan berdasarkanpada 1) terjemahan sangat bagus 2) terjemahan baik 4) terjemahan cukup dan 5) terjemahan kurangTerjemahan sangat bagus adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasasasaran tidak ada terjemahan harfiah yang kaku dan tidak terasa seperti terjemahan teks sangat jelas dandengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresiidiomatik dan tanda baca Terjemahan baik adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akuratke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teksjelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihankata ekspresi idiomatik dan tanda baca Terjemahan cukup adalah makna dalam bahasa sumber diterjemahkansecara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagai terjemahan teks lumayan jelas namun dengan upayayang agak keras untuk memahaminya ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantatabahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumum dan tanda baca Terjemahan kurang adalah makna dalambahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahanteks sangat kabur dan tidak jelas dengan upaya yang susah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 60 payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku dankekeliruan penggunaan istilah idiom dan tanda baca Terjemahan Baik Terjemahan baik adalah makna dalambahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiah yang kakunamun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untuk memahaminya adasatushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik dan tanda baca Contoh dariterjemahan baik ini adalah sebagai berikut Teks sumber Asta Tinggi adalah komplek pemakaman rajashyrajaSumenep yang berdiri pada tahun 1644 M makam ini berada di desa Kebun Agung sekitar 25 km arah baratKota Sumenep Terletak di dataran tinggi sehingga disebut Asta Tinggi Saat itu Kadipaten Sumenep mengalamimasa transisi kepemimpinan dari Raden Cakranegara I ke Raden Cakranegara II Bangunan asta ini terdiri darisatu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki corak arsitektur Jawa Cina dan Timur Tengah tekssasaran Asta Tinggi is a complex of Sumenep Kings and their family cemetery built in 1644AD This cemeteryis located in Kebun Agung village about 25 kilometers north west of Sumenep This Royal Cemetery stands on abreey hilltop that is why it is called as Asta Tinggi

because the word Tinggi means high dalam bahasa sumber Asta Tinggi sebenarnya merupakan tempat pemakaman RajashyrajaSumenep letaknya di dataran tinggi Secara leksikal kata Asta Tinggi berarti Makam Tinggi dan dalam bahasaInggris padanan yang menyerupai Asta Tinggi adalah Royal Cemetery Penerjemah menggunakan RoyalCemetery sebagai padanan untuk kata tersebut karena kata Royal Cemetery maknanya hampir sama dengandalam kebudayaan Inggris Lebih lanjut kualitas terjemahan dokumen budaya Madura dapat dilihat di dalamtabel berikut ini

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek

id 138Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 139Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 140Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

) Dr Masduki MPd 61 Tabel 42 Hasil Penilaian Terjemahan Kriteria Terjemahan Penilai I Penilai II Terjemahan Sangat Baik 3065 2984 Terjemahan Baik 6290 5565 Terjemahan Cukup 645 887 TerjemahanKurang 806 565 Total 100 100 Di dalam data yang dianalisis kategori terjemahan sangat bagus ini meliputisalah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengan sangat bagus ke dalam bahasa sasaranBerdasarkan tabel di atas 3065 (penilai 1) merupakan terjemahan sangat bagus dan sebanyak 2984(penilai 2) merupakan terjemahan sangat bagus Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan baik apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran ada terjemahan harfiahyang kaku namun tidak terlalu terasa seperti terjemahan teks jelas tetapi dengan sedikit upaya untukmemahaminya ada satushydua kesalahanpenyimpangan gaya pilihan kata ekspresi idiomatik gaya bahasajenis katastruktur kata tertentu dan tanda baca Kategori terjemahan baik ini meliputi salah satu atau lebihmakna dan gaya yang diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas daridata yang dianalisis oleh penilai sebanyak 6290 (penilai 1) merupakan terjemahan baik dan sebanyak5565 (penilai 2) merupakan terjemahan baik Terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan cukup apabilamakna dalam bahasa sumber diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran terasa sebagaiterjemahan teks lumayan jelas namun dengan upaya yang agak keras untuk memahaminya ada beberapaterjemahan harfiah yang kaku kesalahan idiom dantata bahasa penggunaan istilah yang tidak bakuumumgaya bahasa dan tanda baca Kategori terjemahan cukup ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gayayang diterjemahkan dengan kualitas cukup ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yangdianalisis oleh penilai sebanyak 645 (penilai 1) merupakan terjemahan cukup dan sebanyak 887 (penilai2) merupakan terjemahan cukup Terjemahan kurang adalah apabila makna dalam bahasa sumber tidakditerjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran sangat terasa sebagai terjemahan teks sangat kabur dantidak jelas dengan upaya yang susah payah untuk memahaminya terdapat terlalu banyak terjemahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 62 harfiah yang kaku dan kekeliruan penggunaan istilah idiom gaya bahasa dan tandabaca Kategori terjemahan kurang ini meliputi salah satu atau lebih makna dan gaya yang diterjemahkan dengankurang ke dalam bahasa sasaran Berdasarkan tabel di atas dari data yang dianalisis oleh penilai sebanyak806 (penilai 1) merupakan terjemahan kurang dan sebanyak 565 (penilai 2) merupakan terjemahankurang Secara keseluruhan tabel di atas apabila dikuantifikasikan hasil analisis tersebut terhadap sampeldengan memberikan angka berdasarkan kriteria terjemahan di dalam penelitian bahwa terjemahan sangat baik76shy85 terjemahan baik 61shy75 terjemahan cukup 46shy60 dan terjemahan kurang 20shy 45 maka denganmengambil rentang nilai paling rendah pada masingshy masing kategori diperoleh hasil bahwa penilaianterjemahan oleh penilai 1 didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6132 dan penilaian terjemahan oleh penilai 2didapatkan nilai ratashyrata sebesar 6183 Dari kedua rerata di atas apabila dijumlahkan dan diambil ratashyratanya maka akan menghasilkan nilai akhir yaitu 6158 Dan apabila melihat pada rentang nilai pada kategorikriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budaya Madura termasuk ke

dalam rentang nilai 61shy75 yaitumasuk dalam kategori terjemahan baik

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 63 5 Persepsi Pembaca Terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam bab sebelumnyabahwa di dalam menerjemahkan suatu budaya penerjemah tidak hanya menerjemahkan maknanya sajanamun ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang yaitu mengenai kemana arah pesan di dalamnovel sumber yang akan disampaikan ke pembaca dan untuk tujuan apa terjemahan tersebut disampaikandalam arti bahwa menarik dan tidaknya suatu budaya yang diterjemahkan akan sangat bergantung pada carapenerjemah menyampaikan pesan yang ada di dalam dokumen budaya tersebut kepada para pembacanyaDengan mencermati pada sajian di atas nampak bahwa di dalam menerjemahkan dokumen budaya gayamerupakan pilihan kata atau frase dari pengarang dan bagaimana pengarang tersebut menyusun katashykata danfrase tersebut di dalam kalimat dan paragraf Misalnya seorang penulis mungkin menggunakan katashykatasederhana dan kalimat langsung sementara penulis yang lain mungkin menggunakan kosakata yang sulit danmengelaborasi struktur kalimatnya Gaya seorang pengarang menentukan pilihan katanya dan penerjemahmenjadi seorang mediator yang harus memberikan berbagai pilihan padanan Jadi pilihan kata yang menurutpengarang benar juga akan menjadi benar menurut penerjemah Lebih jauh gaya dalam dokumen budaya tidakdapat dipisahkan dengan makna atau pesan yang ada di dalam karya tersebut Masukan dari pakarpenerjemahan yang menyatakan bahwa penerjemah harus mempertimbangkan untuk siapa karya

id 141Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 142Plagiarism detected 006 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 143Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 144Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 145Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 146Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 147Plagiarism detected 017 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 148Plagiarism detected 01 httpspenerjemahqtcjogjablogspot

id 149Plagiarism detected 003 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 4 more resources

id 150Plagiarism detected 002 httpspenerjemahqtcjogjablogspot + 2 more resources

terjemahannya

itu diperuntukkan dan bagaimana tingkat kemampuan khusus para pembaca berarti bahwa penerjemah harusmenentukan ragam bahasa terjemahannya dan mempertahankan ragam bahasa itu secara ajegHal ini berarti bahwa

seorang penerjemah harus menentukan ragam bahasa terjemahan sesuai dengan jenis teks yang sedangditerjemahkan Jikapenerjemah menerjemahkan suatu teks ilmiah penerjemah

harus menggunakan ragam bahasa ilmu dalam terjemahannyaHal sama berlaku juga dalam penerjemahan dokumen budaya Jika penerjemah menerjemahkan sebuah teksbudaya maka penerjemah harus memunculkan gaya dokumen budaya tersebut dalam terjemahannya Dengankata lain bahwa gaya bahasa dokumen budaya tersebut tidak seharusnya

diubah menjadi gaya bahasa puisi atau bahkangaya bahasa ilmiah Pemunculan gaya perlu dipertimbangkan secara tepat di samping tentunya kesetiaan padaisi pesan

Apabila terjemahannya itu ditujukan kepada para pembacayang bukan ahli dalam disiplin ilmu yang

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 64 diterjemahkan

penerjemah perlu menyederhanakan kalimat terjemahan yang berkonstruksi rumit tanpa mengaburkan ataumenghilangkan pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber Katashykata yang masih asing bagi merekaperlu dicarikan padanannya dalam bahasa sasaran yang memungkinkan pembaca dapat memahami konsepyang terkandung dalam katashykatatersebut Sebaliknya pembaca yang profesional

tidak begitu mengalami kesulitan dalam memahami suatu isi teks terjemahan yang diungkapkan dengankalimatshykalimat yang kompleks dan dengan istilahshy istilah yang rumit dan konseptualJuga dimungkinkan sekali bahwa dalam suatu naskah bahasa sumber tidak hanya terdapat satu jenis ragamatau gaya bahasa saja tetapi lebih dari satu gaya bahasa maka penerjemah juga harus mengenalinya danmenggunakan gaya bahasashygaya bahasa yang digunakan oleh penulis naskah Oleh karena itu gayamenunjukkan keakuratan dan kewajaran penerjemahan karena salah satu alasan pilihan kata penerjemahadalah memberikan gaya yang sedekat mungkin dengan gaya dalam bahasa sumber Dengan kata lain bahwakegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah selalu ditujukan untuk mencari padanan yang optimal

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaranPadanan yang optimal adalah tujuan akhir penerjemahan (Zhu 2004) Di dalam usaha mencari suatu padananyang optimal bukanlah hal yang mudah bagi penerjemah dan seringkali menimbulkan banyak masalahMasalahshymasalah tersebut sebagai akibat adanya perbedaan gramatikal semantik dan sosiokultural antarabahasa sumber dan bahasa sasaran Sebagaimana disebutkan di atas bahwa karena adanya perbedaangramatikal semantik dan sosioshykultural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka diperlukan strategipemecahan masalah padanan Strategi tersebut dapat berupa penambahan informasi pengurangan informasidan penyesuaian struktur (Newmark 198885shy91) Penambahan informasi adalah memasukkan informasi yangtidak ada dalam

id 151Plagiarism detected 002 httpsrepositoryipbacidbitstr

id 152Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 153Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 154Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran

Informasi yang ditambahkan dapat berupa informasikultural teknis atau kebahasaan Penghilangan informasi mengacu pada penghilangan isi dan bukanpenyelarasan struktur untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal Penyesuaian struktur mengacu padaperubahan atau pergeseran tatabahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran Tujuan penyesuaian struktur iniadalah untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan makna dan gayanya Namun demikian karena tidak adadua bahasa yang secara sistematis dan budaya sama maka pergeseran tersebut penambahan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 65 penghilangan dan substitusi perlu dilakukan namun tidak dalam setiap kesempatanPenerjemah perlu mempertimbangkan secara mendalam penggunaan gaya di dalam bahasa sasaran Apabilaterdapat perbedaan yang sangat lebar antara dua bahasa penerjemah dapat merubahnya ke dalam bentuk ataugaya yang sesuai di dalam bahasa sasaran yang didasarkan pada suatu konteks yang melatarinya Alasansecara umum yang dikemukakan oleh pembaca terjemahan dokumen budaya adalah bahwa bahasa yangdigunakan tidak seperti dokumen budaya terjemahan pada umumnya kalimatshykalimatnya selalu mengejutkandan membuat pembaca semakin penasaran untuk membaca terus dan mengetahui akhir cerita meskipun didalam terjemahan dokumen budaya banyak menggunakan istilahshyistilah asing namun penggunaan istilahtersebut terasa enak dibaca dan tepat dan bahasanya ringan teks di dalam terjemahan menggunakan kalimatshykalimat yang koheren bahasanya jelas dan alur cerita mudah ditangkap teksnya mudah dibaca dan dicetakjelas bahasanya ringan segar dan lucu dan penulisan antar paragraf terjalin dengan baik hasil terjemahandapat dengan jelas disampaikan kepada pembaca katashykata yang digunakan saling terkait dan mewakili isicerita dan katashykata atau istilah asing yang digunakan sering diberi informasi tambahan untuk memperjelasinformasi yang disampaikan Namun demikian terdapat beberapa bagian yang mudah dipahami namunbeberapa bagian yang lain di dalam dokumen budaya harus dibaca beberapa kali terdapat teks yang agakmembingungkan beberapa kata yang agak kaku dan tidak sesuai dengan struktur bahasa sasaran dan alurcerita yang flash back sehingga agak menyulitkan memahami cerita secara kronologis Alasanshyalasan yangdisampaikan oleh pembaca di atas menunjukkan bahwa kesepadanan mutlak di dalam menerjemahkandokumen budaya bahasa sumber ke dalam dokumen budaya bahasa sasaran sangatlah sulit dicapai Haltersebut wajar karena di dalam setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu sama lain baik yangmenyangkut bentuk maupun kaidah yang mengatur konstruksi gramatikal dan konsep terjemahan itu sendiripada dasarnya secara budaya berbeda dan memiliki konsep sendirishysendiri Hal tersebut sebagaimanadinyatakan oleh William (2001) dan Nababan (2008) bahwa suatu kesepadanan penerjemahan antara bahasasasaran dengan bahasa sumber sangatlah problematik hal ini karena tiga alasan yaitu tidak mungkin suatuteks memiliki interpretasi yang konstan sama meskipun dari orang yang sama dalam kesempatan yang berbedapenerjemahan merupakan interpretasi subjektif dari penerjemah dan tidak mungkin bagi seorang penerjemahuntuk menentukan bagaimana

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 66 tanggapan pembaca terjemahan terhadap bahasa sumber ketika teks sumber tersebutpertama kali dibuat Data yang dijaring dari para pembaca terjemahan menunjukkan bahwa bahasa yangdigunakan di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura sangat enak dan alami teks yang disajikan

sangat jelas dan katashy kata yangdipilih sangat sesuai di dalam menyampaikan isi dokumen budaya Madura Menurut pakar penerjemahanpenerjemahan dokumen budaya Madura secara umum sudah baik strategi penerjemahan yang digunakandengan menggunakan berbagai strategi di dalam teks sasaran membantu meningkatkan kealamian teksterjemahan Dari masukan beberapa pakar penerjemahan hal lain yang perlu dipertimbangkan di dalammenerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya Madura tersebut adalah masalah konsistensi atau keajekanpenerjemahan dan keakuratan penerjemahan sebagaimana contoh berikut bahasa sumber Keraton Sumenepdibangun tahun 1780 di Desa Pajagalan pada Era Pemerintahan Panembahan Sumolo Arsitek yang merancangbangunan Keraton adalah seorang etnis China bernama Lauw Piango cucu Lauw Khunting salah satu darienam orang Cina yang datang dan menetap di Sumenep Keraton yang memiliki ciri arsitektur Eropa Arab danCina ini masih berdiri kokoh hingga sekarang bahasa sasaran Established in 1780 by Panembahan Sumolo asa leader at that time Sumenep Royal Palace is one of historical relics of Sumenep Regency which still exist till

id 155Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 156Plagiarism detected 011 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 157Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

now It was designed by Lauw Piango from Cina bahasa sumber Pantai yang berjarak 21 km arah utara dariKota Sumenep ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umumHamparan pasir putih membentang luas nan indah dihiasi oleh bukitshybukit pasir yang nampak mempesonamembuat pengunjung merasa betah dan nyaman Pantai ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu jajaran pohonkelapa dan pohon siwalan (Taal dalam bahasa Madura) di sepanjang bibir pantai serta gunungshygunung pasiryang putih di sepanjang bibir pantai bahasa sasaran Sited on Dasuk district 21 kilometers north of Sumeneptown This beach offers an exciting view with the sand dune as the icon of it Coconut and Siwalan (Taal inMadura) trees that grow around this beach make it more interesting

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 67 6 Penutup Dengan berbagai aktifitas penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemahdengan menggunakan kompetensi bahasa dan kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahapakhir dan dengan penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya yang dipertimbangkan olehpenerjemah mampu menghasilkan terjemahan dokumen budaya Madura dengan baik dengan bukti bahwamakna dan gaya di dalam teks sumber secara keseluruhan diterjemahkan secara baik Hasil kualitas terjemahanbaik tersebut didukung oleh pendapat pakar penerjemahan bahwa secara umum penerjemahan dokumenbudaya Madura sudah baik dan

bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks di dalam terjemahan sangatjelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikan informasi didalam dokumen budaya Madura Dengan kata lain kualitas terjemahan dokumen budaya Madura yangtermasuk ke dalam kategori terjemahan baik dipengaruhi oleh aktifitas penerjemah yang memiliki kompetensibahasa dan budaya dengan kualitas terjemahan yang didukung oleh pendapat dari pakar dan pembacadokumen yang diterjemahkan di dalam pengembangan Madura sebagai salah satu tujuan wisata baik nasionalmaupun internasional Aktifitas penerjemah di dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura mengikutibeberapa proses penerjemahan Proses penerjemahan yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkandokumen budaya Madura pada dasarnya menggunakan tiga langkah utama di dalam menerjemahkan yaitupersiapan menerjemahkan dan mengedit terjemahan Langkah persiapan yang dilakukan di dalam prosespenerjemahan dokumen budaya Madura ke dalam bahasa sasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitupersiapan umum dan persiapan khusus Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks secarakeseluruhan sebelum diterjemahkan melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan danmempersiapkan kamus yang cukup layak yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupundwibahasa kamus manual maupun kamus online baik kamus umum maupun kamus khusus Adapun persiapankhusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilahshyistilah yang termuat dalam indeksmembaca berbagai sumber baik rujukan terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungandengan halshyhal khas ataupun istilahshyistilah khusus yang terdapat di dalam ungkapanshyungkapan budaya Maduradan yang tak kalah

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 68 pentingnya adalah memperhatikan masalah gaya bahwa menerjemahkan ungkapanshyungkapan budaya tidak sekadar memindahkan katashykata atau kalimatshykalimat saja tetapi juga diperlukan hiasanshyhiasan atau aksesorishy aksesori dan nuansa katashykata indah Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemahadalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjangshy pendek kalimatparagraf lebar atau luas halamanjenis font dan jarak baris ukuran kertas jenis kolom dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiranpembaca memperhatikan situasi atau konteks kejadian cerita yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budayake dalam konteks atau situasi para pembaca Langkah selanjutnya adalah menulis hasil terjemahan di komputerdan di saat yang bersamaan penerjemah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamusmemahami makna berdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lainmempertimbangkan gaya (jenis kata selera tujuan pembaca) berkonsultasi dengan penerjemah lain danataupakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Langkah terakhir adalah mengedit terjemahanPenekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkanSetelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasilterjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benarshybenaralami Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa langkahshylangkah menerjemahkan atau proses penerjemahanungkapanshyungkapan budaya Madura dimulai dengan tahap persiapan tahap proses utama dan tahap akhirPada tahap awal atau persiapan penerjemah mempelajari keseluruhan teks sumber untuk mendapatkan

id 158Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 159Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 160Plagiarism detected 004 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 161Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 162Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

gambaran dan gagasan yang menyeluruh mengenai dokumen budaya Madura dan gaya bercerita yang ada didalam ungkapan tersebut yang akan diselaraskan dengan karakteristik teks sasaran Untuk melakukan haltersebut penerjemah menggunakan kompetensi profesional Di dalam langkah ini penerjemah tidak hanyamempelajari karakter kebahasaan di dalam teks sumber dan teks sasaran namun juga beberapa faktor pentinglain yang dipertimbangkan diantaranya adalah waktu penyelesaian gaya penyampaian dan sebagainya Didalam tahap analisis ini yang dapat dilakukan penerjemah adalah membaca dan memahami isi teks bahasasumber Kegiatan membaca teks bahasa sumber dimaksudkan untuk memahami isi teks bahasa sumber Didalam memahami isi teks tersebut diperlukan adanya pemahaman terhadap

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 69 unsur linguistik dan ekstralinguistik yang terkandung di dalam teks sumber Unsurlinguistik merujuk pada unsur kebahasaan dan unsur ekstralinguistik mengacu pada unsur yang berada di luarkebahasaan Unsur ekstralinguistik ini terkait dengan sosioshybudaya teks bahasa sumber dan faktor pendukunglain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahasa itu Selanjutnya tahap utama yang dilakukanpenerjemah adalah menerjemahankan ungkapanshyungkapan budaya Madura Proses penerjemahan yangdilakukan oleh penerjemah ini terdiri dari beberapa tindakan dan keputusan Tindakan dan keputusan tersebutdilakukan secara berulangshyulang dan berbedashybeda Penerjemah melakukan tindakan menerjemahkan majushymundur (back and forth) dari kata atau kalimat yang satu ke kata atau kalimat yang lain Beberapa tindakan dankeputusan tersebut adalah mengecek katafrase mencari makna yang sulit di dalam kamus memahami maknaberdasarkan konteks mengakses rujukan di internet menulis dalam ekspresi lain mempertimbangkan gaya(jenis kata selera tujuan pembaca) memutuskan untuk memakai borrowing words adaptation calquemodulation descriptive equivalence superordinate words atau menciptakan kata baru berkonsultasi denganpenerjemah lain danatau pakar dan menuangkan kata ke dalam draft terjemahan Di dalam tahap inipenerjemah mencarikan padanan untuk semua kata frase klausa danatau kalimat Namun demikian di dalammencari padanan tersebut yang perlu diperhatikan oleh penerjemah adalah bahwa beberapa kata tertentumemiliki karakter atau sifat tertentu pula beberapa kata tersebut tidak dapat diterjemahkan secara literal hanyadengan menyalin dari kamus atau glosari dua bahasa saja dan oleh karena itu memerlukan perhatian yangkhusus pula Beberapa kata yang memiliki karakter khusus tersebut memungkinkan sekali menimbulkanmasalah penerjemahan Masalahshymasalah penerjemahan halshyhal yang khas atau khusus ini sebagaimanadinyatakan oleh Baker (1992) dapat berupa konsep budaya tertentu kata bahasa sumber yang secara semantiksangat kompleks bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki makna yang sangat berbeda bahasa sasaranmemiliki kekurangan superordinat bahasa sasaran memiliki kekurangan istilahshyistilah khusus perbedaankonsep secara fisik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran perbedaan dalam pengungkapan maknaperbedaan gaya perbedaan frekuensi dan tujuan penggunaan bentukshybentuk khusus dan penggunaan katapinjaman di dalam Tsu Sementara itu masalahshymasalah penerjemahan mengenai halshy hal yang khas tersebutmeliputi penerjemahan istilahshyistilah yang khusus di dalam teks sumber yang tidak dijumpai atau tidak adapadanannya di dalam

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 70 teks sasaran istilahshyistilah budaya di dalam novel sumber dan juga gaya bahasa Lebihlanjut untuk mengatasi masalah pemadanan katashykata atau istilahshyistilah khusus yang ada di dalam ungkapanshyungkapan budaya Madura beberapa strategi dilakukan oleh penerjemah yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkanatau sering disebut dengan background knowledge

membuat catatan kaki menetralisir atau menaturalisasi kata yang akan diterjemahkan dan menciptakan sendirikata atau frase yangsepadan Sebagaimana yang dinyatakan oleh penerjemah bahwa pengungkapan

konteks yang melingkupi kata atau frasedimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh makna dari kata atau frase yang diterjemahkanmembuat catatan kaki dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi mengenai istilahshyistilah dalambahasa sasaran yang memiliki beberapa makna menetralisir atau menaturalisasi kata atau frase dilakukan

id 163Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 164Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 165Plagiarism detected 005 httpscoreacukdisplay20325819 + 4 more resources

id 166Plagiarism detected 003 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

apabila berhubungan dengan istilahshyistilah khusus terutama namashynama ekologi maupun budaya di dalam tekssumber Tahap terakhir adalah mengedit terjemahan Sebagaimana dinyatakan di dalam temuan hasil di atasbahwa dalam tahap mengedit terjemahan ini yang dilakukan oleh penerjemah adalah melakukan revisi ataupenyelarasan terhadap draft terjemahan Penekanan revisi adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahandan kealamian terjemahan yang dihasilkan Setelah beberapa perbaikan dilakukan berikutnya adalahmelakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama beberapa waktu untuk mendapatkanhasil akhir terjemahan yang benarshy benar alami Penyelarasan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasilkesepadanan yang maksimal Sementara itu penerjemah berusaha membuat hasil padanannya sealamimungkin dengan menambahkan informasi berupa katashykata maupun mengubah struktur kalimat dengan tanpamaksud merubah maknanya Perbaikan pada kualitas kebahasaan dan kealamian terjemahan adalahpengubahan proses pengalihan menjadi bentuk stilistik yang cocok dengan bahasa sasaran pembaca ataupendengar Dengan demikian pada tahap penyelarasan tersebut seorang penerjemah perlu memperhatikanragam bahasa untuk menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis teks yang diterjemahkan dan jugamemperhatikan untuk siapa terjemahannya itu ditujukan Penerjemah perlu memperhatikan untuk siapaterjemahannya itu ditujukan mengacu pada terjemahan yang fungsional yaitu bahwa penerjemah seharusnyatidak dikendalikan oleh fungsi dari

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 71 bahasa sumber tetapi dikendalikan oleh fungsi bahasa sasaran yang ingin dicapai didalam budaya sasaran dengan fungsi Tsa yang ditentukan oleh penerimanya Proses penerjemahan dokumenbudaya Madura juga mengindikasikan bahwa penerjemahan yang dilakukan juga berhubungan dengan tindakkomunikasi yaitu yang berkaitan antara pengirim dan penerima pesan Proses tindak komunikasi ini bahwasuatu kegiatan penerjemahan akan menjadi komunikatif bila kegiatan itu dilakukan melalui suatu tanda yangdihasilkan dengan penuh maksud oleh seorang pengirim dan diteruskan ke penerima Ini berarti bahwa pengirimdan penerima membentuk situasi komunikasi pada waktu dan tempat tertentu dengan menambahkan dimensibudaya terhadap proses komunikasi tersebut Dimensi budaya tersebut mempengaruhi pengetahuan danharapan pengirim dan penerima kebahasaan mereka dan cara mereka mendapatkan situasi tertentuSementara itu di dalam situasi komunikasi pengirim dan penerima diharapkan memiliki dasar yang sama dalamkomunikasi agar komunikasi mereka berhasil Penerjemah di dalam hal ini adalah sebagai mediator kebahasaandan sekaligus mediator budaya Penerjemah tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang menyeluruhmengenai bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi juga budaya sumber dan budaya sasaran Meskipunpenerjemah bukanlah pengirim bahasa sumber penerjemah menghasilkan suatu teks komunikatif di dalambudaya sasaran yang mengungkapkan maksudshymaksud pada bahasa sumber Namun demikian seorangpenerjemah juga harus mempertimbangkan penulis teks sumber dan pembaca teks sasaran Hal ini berartibahwa seorang penerjemah tidak mungkin menghasilkan teks sasaran yang bertentangan dengan maksudpenulis teks sumber atau gagasan pembaca teks sasaran mengenai apakah suatu penerjemahan menjadiberterima di dalam budaya sasaran Hal ini berarti bahwa penerjemah harus berusaha menghasilkan tekssasaran yang fungsional yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis teks dan akan diterima olehpembaca teks sasaran karena memasukkan pertimbanganshy pertimbangan budaya tertentu Aktifitas penerjemahdi dalam menerjemahkan dokumen budaya Madura dilakukan dengan proses menerjemahkan yaitumempersiapkan penerjemahan menerjemahkan dan mengedit hasil terjemahan Aktifitas yang dilakukan didalam proses menerjemahkan memiliki kekhasan tersendiri yaitu (1) penerjemahan dokumen budaya dilakukantidak hanya menggunakan kompetensi bahasa saja namun juga kompetensi yang lain

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 72 yaitu kompetensi budaya mulai pada tahap awal sampai pada tahap akhir (2)penerjemahan tidak hanya pada makna nya saja namun juga gaya sangat dipertimbangkan oleh penerjemahStrategi yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan ungkapanshyungkapan khusus yang ada di dalamdokumen budaya Madura yaitu dengan cara

mengungkapkan konteks yang melingkupi kata atau frase yang akan diterjemahkan membuat catatan kakimenaturalisasi kata yang akan diterjemahkan

dan menciptakan sendiri kata atau frase yangsepadan Adapun jenisshyjenis makna yang diwujudkan di dalam penerjemahan dokumen budaya Madura adalah

id 167Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 168Plagiarism detected 007 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 169Plagiarism detected 012 httpseprintsunsacid5249 + 4 more resources

id 170Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 171Plagiarism detected 002 httpseprintsunsacid11051 + 4 more resources

id 172Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 173Plagiarism detected 002 httpjournalunikaacidindexph

makna leksikal makna sosiokultural dan makna implisit Jenisshyjenis gaya yang direalisasikan dalampenerjemahan dokumen budaya Madura adalah

penggunaan berbagai pilihan kata di dalambahasa sasaran penggunaan ekspresi idiomatik dalam bahasa sasaran yang sama dengan ekspresi idiomatikyang digunakan di dalam bahasa sumber dan penggunaan tanda baca di dalam bahasa sasaran yang dapatdiubah setelah membandingkannya dengan tanda baca di dalam bahasa sumber Kualitas terjemahan dilihatpada rentang nilai pada kategori kriteria penilaian hasil terjemahan maka penerjemahan dokumen budayaMadura termasuk ke dalam kategori terjemahan baik Namun demikian karena tidak ada hasil terjemahan yangsempurna maka penilaian pun

bersifat relatif dan berdasarkan kriteria kurang lebih karena penilaian terhadap padanan makna dan gayasecara objektif sulit dicapaiMenurut persepsi masyarakat dan pembaca terjemahan dokumen budaya Madura penerjemahan dokumenbudaya Madura

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan terasa enak dibaca bahasa mengalir dengan lancar teks didalam dokumen terjemahan sangat jelas dan katashy kata yang digunakan sesuai dalam menyampaikaninformasi didalam dokumen terjemahan Di akhir tulisan ini beberapa saran ditawarkan kepada pembaca potensial yaituditujukan terutama kepada para penerjemah dan juga para peneliti penerjemahan Kepada para nenerjemahdisarankan bahwa latar belakang akademik pengalaman profesi dan beragam karya terjemahan yang telahdihasilkan oleh seorang penerjemah sangat berpengaruh di dalam menerjemahkan suatu ungkapan budayaOleh karena itu (a) penerjemah perlu sekali membekali diri dengan kompetensi dan keahlian akademik agarpenerjemah memiliki kompetensi kebahasaan kesusastraan dan penguasaan teorishyteori penerjemahan yangbaik (b) penerjemah juga perlu meningkatkan pengalaman profesinya yaitu dengan secara terusshymenerusmemupuk kualitas penerjemahannya (c) penerjemah perlu memiliki ketrampilan profesional ketrampilan teknisketrampilan

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 73 instrumental dan ketrampilan di dalam menggunakan berbagai strategi penerjemahanKetrampilanshyketrampilan tersebut sangat penting di dalam memahami makna bahasa sumber danmerekonstruksi makna yang telah dipahaminya itu ke dalam bahasa sasaran dan (d) penerjemah perlumempertimbangkan secara matang

penggunaan makna dan gaya di dalampenerjemahannya Untuk memahami makna bahasa sumber penerjemah tidak hanya menerapkanpengetahuannya tentang kaidahshykaidah bahasa sumber tetapi juga harus mempertimbangkan konteksdigunakannya bahasa sumber itu Penerjemah perlu menyesuaikan kalimatshykalimatnya dengan pembacasasaran materi yang diterjemahkan tujuan penerjemahan dan sebagainya Ke semua hal tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benarshybenar sepadan makna dan gayanya Kepadapara peneliti lanjut disarankan untuk melakukan penelitian sejenis misalnya mengkaji proses decisionshymakingdalam proses menerjemahkan bentuk ungkapanshyungkapan budaya mengkaji model proses penerjemahanbentuk ungkpanshyungkapan budaya sebagaimana yang terangkum di dalam penelitian ini dengan lebihmendalam Hal ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut validitas model proses penerjemahan bentukungkapanshyungkapan budaya mengungkap kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki dan merumuskanmodel proses penerjemahan bentuk ungkapanshyungkapan budaya secara universal

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 75 Bibliografi Baker Mona 1992

In Other Words A Coursebook on

id 174Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

id 175Plagiarism detected 004 httpjournalunikaacidindexph + 2 more resources

id 176Plagiarism detected 002 httprepositoryuinjktaciddspa

id 177Plagiarism detected 002 httpsasingtrunojoyoacidpage

Translation London Routledge Bolanos Cuellar Sergio 2008 Towards an Intergrated Translation ApproachProposal of Dynamic Translation Model PhD Dissertation Hamburg Hamburg University Catford JC 1974 ALinguistics Theory of Translation Oxford University Press Chandler Raymond 2004 Words about WordsshyRaymond Chandler Speaking (httpwww WordspycomwawChandlershyRaymondasp) Chesterman Andrew1997 Memes of Translation Amsterdam John Benjamins BV Duff Alan 1981 The Third Language RecurrentProblems of Translation into English England Pergamon Press Gerzymisch HeidrunshyArbogast 2001Equivalence Parameters and Evaluation Germany University of Saarbrucken Hatim Mason 2001 Teachingaand Researching Translation England Pearson Educat Hoed BH 2006 Penerjemahan dan KebudayaanJakarta Pustaka Jaya Larson Mildred L 1984 Meaning based Translation A Guide to Cross LanguageEquivalence New York University Press of America Inc Leech G amp M Short1981 Style in Fiction A LinguisticIntroduction to English Fictional Prose London Longman Lynch Lynch Jack 2001 Guide to Style andGrammar (httpwwwandromedarutgersedu) Lyons John 1995 Linguistic Semantics An IntroductionCambridge Cambridge University Press Machali Rochayah2000 Pedoman bagi Penerjemah JakartaGrasindo NababanMRudolf1997 Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihannya Surakarta

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 76 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2000 Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris Surakarta PustakaPelajar shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Arah Penelitian Penerjemahan Artikel disajikan dalam Kongres NasionalPenerjemahan di Solo 15shy16 September 2003 shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2004 Translation Processes Practices andProducts of Professional Indonesian Translators Unpublished Dissertation New Zealand Victoria University ofWellington shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2008 Keterkaitan antara Latar Belakang Penerjemah dengan ProsesPenerjemahan dan Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Penerjemah Profesional di Surakarta) Laporan PenelitianSurakarta PPs UNS Newmark Peter 1988 A Textbook of Translation UK Prentice Hall International NordChristiane

1997 Translating as a Purposeful Activity Functionalist Approaches Explained Manchester St Jerome Publishing Ratna Nyoman Kutha 2009 Stilistika

Kajian Puitika Bahasa Sastra dan BudayaYogyakarta Pustaka Pelajar Saad Ibrahim 2003 Language and Choice for LearningTranslating English(httpaccurapidcomjournal) Simatupang MauritsDS 2000 Pengantar Teori Terjemahan Jakarta DirektoratJenderal PT Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan Nasional Soemarno Thomas 1991 Berbagai KesulitanDalam Penerjemahan Makalah Semarang Konggres Bahasa Jawa shyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshyshy 2003 Menerjemahkanitu Sulit dan Rumit Makalah disajikan dalam Kongres Nasional Penerjemah 15shy16 September 2003 SurakartaSutopo HB2002 Metode Penelitian Kualitatif Surakarta UNS Press Sutopo Anam dan Hidayat nur 2006Peran Interpreter Dalam Usaha Ekspor Industri Rotan Surakarta UMS Press Soetomo 2006 StrategiPembangunan Masyarakat Yogyakarta Pustaka Pelajar

Penerjemahan Teks Budaya (Teori dan Praktek) Dr Masduki MPd 77 Shiyab Said et al 2003 Can Literary Style Be Translated Journal Article in EditionsUNESCO 1 France httpaccurapidcomjournal Untari Dewi 2016 The Comparison of Interpersonal MeaningBetween Commercial Advertisement and Nonshycommercial Advertisement Makalah Surakarta KonferensiInternasional Ilmu Linguistik dan Penerjemahan Weaver David and Martin Opperman 2000 ParawisataManagement John Willey dan Sons Australia Brisbane Vinay JP dan Darbelnet J (1995) 2000 AMethodology for Translation dalam Lawrence Venuti (ed) 2000 The Translation Studies Reader pp 84shy112New York Routledge Williams M 2001 The Application of Argumentation Theory to Translation QualityAssessment Online Translation Journal Meta XLV1 2 326shy 344(httpwwweruditorg) Xiaoshu Song 2003Translation of Literary Style Journal of Translation Volume 7 Number 1 Chinese Translators Journal(httpaccurapidcomjournal23stylehtm) Yadnya Ida Bagus 2005 Implikasi Budaya dalam penerjemahanOrasi Ilmiah dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Bali Universitas Udayana Zhu Chunshen 2004 Ut OnceMore The Sentence as the Key Functional Unit of Translation Online Translation Journal Meta TranslatorsJournal vol 44 n 3 2004 p 429shy447 (httpideruditorgiderudit004644ar)

Plagiarism DetectorYour right to know the authenticity

Page 13: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 14: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 15: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 16: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 17: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 18: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 19: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 20: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 21: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 22: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 23: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 24: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 25: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 26: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 27: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 28: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 29: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 30: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 31: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 32: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 33: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 34: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 35: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 36: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 37: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 38: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 39: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 40: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 41: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk
Page 42: 2. Penerjemahan Teks Budaya.pdfsasing.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/2... · 2019. 8. 25. · memperbanyak isi buku ini, baik sebagian Maupun seluruhnya, dalam bentuk