Upload
henky-agus
View
229
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
KONFERENSI PARIWISATA NASIONALKONFERENSI PARIWISATA NASIONALDESEMBER 2011DESEMBER 2011
MARI ELKA PANGESTUMARI ELKA PANGESTUMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RIMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
#1 Peluang & Tantangan Global dan Lokal
TANTANGAN GLOBALKrisis ekonomi dan ketidakpastian global yang diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa tahun mendatang;Pariwisata Indonesia tidak rentan terhadap krisis sehingga sektor pariwisata dan pasar dalam negeri dapat menjadi sabuk pengaman perekonomian Nasional
© FGD | Konvensi PPBI 2009 3
PERKEMBANGAN WISATAWAN GLOBAL
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 4
Evolusi Perubahan Kedatangan Wisatawan Dunia Internasional tiap bulan
15 bulan mengalami pertumbuhan negatif
Tantangan LokalSekilas INDONESIANegara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa
Lebih dari 300 ragam suku dan etnis
dan 742 bahasa dan dialek.Lebih dari 17.100 pulau,
6000 diantaranya berpenghuni.
Dengan luas daratan 1,9 juta km2,
dan 3,1 juta km2 luas perairan
8 World Heritage Cultural Sites
Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival Internasional dan industri kreatif yang kuat
Indonesia merupakan negara archipelago terluas, dan memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia (± 237 juta orang)
Membentang 5.120 km dari timur ke barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Peringkat 39 dari Cultural Heritage dari 139 Negara oleh WEF
Sekilas INDONESIAMega Biodiversity Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF)
6
16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
121 spesies kupu-kupu44% endemik
12% dari mamalia di dunia36% endemik
Khusus Papua, presentase flora endemik mencapai 60-70%
35 spesies primata, 25% endemik
17% dari burung di dunia26% endemik
TREND DAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA Periode: Jan 2009-Oktober 2011
7
Jumlah dan Pertumbuhan Turis ke IndonesiaPeriode: Jan 2009 – Oktober 2011
POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA Tahun 2010
8
Periode sepi (“low season”):
Turunnya minat turis untuk datang ke Indonesia perlu disingkapi dengan ragam daya tarik, promosi, dan pola perjalanan, event/kegiatan
Periode ramai (“high season”):
Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung maupun secara tidak langsung
Sebaran Asal Wisatawan NusantaraBerdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu
2007: 14.426 2008: 14.723 2009: 16.544
2007: 14.426 2008: 14.723 2009: 16.544
2007: 14.426 2008: 14.723 2009: 16.544
2007: 14.426 2008: 14.723 2009: 16.544
Aceh, Sumut, Sumbar, Riau
Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Kep Bangka
Belitung, Kepri
2007: 4.566 2008: 4.700 2009: 5.103
2007: 4.566 2008: 4.700 2009: 5.103
Bali, NTT, NTB
2007: 6.838 2008: 6.922 2009: 6.713
2007: 6.838 2008: 6.922 2009: 6.713
Jakarta
2007: 24.458 2008: 24.910 2009: 26.147
2007: 24.458 2008: 24.910 2009: 26.147
Banten, Jabar
2007: 17.629 2008: 17.939 2009: 18.351
2007: 17.629 2008: 17.939 2009: 18.351
DIY, Jateng
2007: 24.458 2008: 24.910 2009: 26.147
2007: 24.458 2008: 24.910 2009: 26.147
Jatim
10,22%
7,26%
4,99%
9,59%
20,46%
17,56%
15,75%
Keterangan : Share Pengeluaran wisnus asal daerah tersebut terhadap total pengeluaran wisnus
: Jumlah Wisnus Thn 2007
: Jumlah Wisnus Thn 2008
: Jumlah Wisnus Thn 2009
2007: 5.588 2008: 5.709 2009: 6.026
2007: 5.588 2008: 5.709 2009: 6.026
5,51%
Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim
2007: 7.112 2008: 7.240 2009: 7.314
2007: 7.112 2008: 7.240 2009: 7.314
Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultenggara, Sulbar, Gorontalo
7,30%
2007: 7.112 2008: 7.240 2009: 7.314
2007: 7.112 2008: 7.240 2009: 7.314
Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat
1,36%
POLA PENGELUARAN WISNUS & WISMAN
10
1. Provinsi Tujuan Wisata :# 1 Jawa Timur 18%, # 2 Jawa Barat 17%, # 3 Jawa Tengah 12%
3. Asal Wisnus Hanya di Dalam Propinsi:
# 1 Kalimantan Barat 7%, # 2 NTT 9%, # 3 Sulawesi Selatan 11 %
2. Asal Wisnus Gemar Keluar Propinsi:
# 1 Banten 65%, # 2 Yogyakarta 64%, # 3 Jakarta 62%
Tingkat Wisnus Keluar Propinsi
Distribusi Tujuan Wisata
Fakta- Fakta Wisatawan Nusantara
Hanya 3% Wisnus Asal Luar Jawa
#2 Kontribusi Ekonomi Kepariwisataan Indonesia
KINERJA PARIWISATA INDONESIADaya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011)
13
DUNIANEGARA 2009 2010Switzerland 1 1Jerman 3 2Perancis 4 3Amerika 8 6Australia 9 13Singapura 10 10Hongkong 12 12Jepang 25 22Malaysia 32 35Thailand 39 41China 47 39Brunei D 69 67
Indonesia 81 74Philiphines 86 94VietNam 89 80Chad 139 133
ASIA PASIFIKNEGARA 2009 2010
Singapura 2 1
Hongkong 3 2
Australia 1 3
New Zealand 4 4
Jepang 5 5
Malaysia 7 7
China 10 9
Indonesia 15 13Vietnam 17 14Filipina 16 18
Kamboja 21 21
Pakistan 23 24
Bangladesh 25 25
Timor-leste - 26
139 Negara 26 Negara
DAYA SAING PARIWISATA INDONESIARanking Kriteria Daya Saing Pariwisata Indonesia
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 14
1. Kebijakan dan Peraturan 123 88
2. Pariwisata Berkelanjutan 130 127
3. Keamanan dan Keselamatan 119 72
4. Kesehatan 110 115
5. Prioritas Turisme & Travel 10 15
6. Infrastruktur Transportasi Udara 60 58
7. Infrastruktur Transportasi Darat 89 82
8. Infrastruktur Pariwisata 88 116
9. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi 102 96
10. Daya Saing Harga 3 4
11. Sumber Daya Manusia 42 51
12. Afinitas atau Persepsi Nasional terhadap Pariwisata 78 121
13. Sumber Daya Alam 28 17
14. Sumber Daya Budaya 37 39
2009 2010KRITERIA DAYA SAING PARIWISATA
“NATION BRANDING”Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 15
• Mengembangkan strategi dan koordinasi kampanye: “Nation Branding Indonesia” secara terintegrasi melalui Tourism, Trade, and Investment;
• Mengembangkan “Sustainable Tourism” di Indonesia yang dapat memberikan pengalaman yang mendalam bagi wisatawan;
• Mengembangkan ekonomi kreatif yang mengangkat budaya dan warisan budaya Indonesia;
• Menerapkan Good governance di Lingkungan Kemenparekraf;
• Mengembangkan sumber daya insani pariwisata dan ekonomi kreatif yang unggul dan mampu membawa nama baik Bangsa Indonesia
BRANDBRAND NEGARANEGARA
Ekspor
Pariwisata
Manusia
Budaya & Warisan Budaya
Investasi &
Keimigra-sian
Pemerin-tahan
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIAProduk Domestik Bruto
16
NO URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 2009*) 2010**)
1 ADHB (trilliun Rp) PDB NASIONAL 2.295,83 2.774,28 3.339,22 3.950,89 4.948,69 5.603,87 6.422,92 PDB PARIWISATA 88,61 101,69 118,67 134,86 153,17 173,21 196,18 Hotel 12,69 14,15 16,07 17,32 18,90 20,78 23,94 Restoran 68,32 78,81 92,42 106,25 121,24 137,62 154,89 Rekreasi & Hiburan 7,61 8,74 10,17 11,29 13,03 14,81 17,352 ADHK 2000 (trilliun Rp) PDB NASIONAL 1.656,52 1.750,82 1.847,13 1.964,33 2.082,46 2.177,74 2.310,69 PDB PARIWISATA 55,15 58,48 61,92 66,07 70,22 75,43 78,83 Hotel 11,59 12,31 12,95 13,65 14,26 15,20 16,28 Restoran 37,26 39,45 41,72 44,68 47,62 51,23 52,88 Rekreasi & Hiburan 6,3 6,71 7,25 7,75 8,35 9,00 9,673 PERTUMBUHAN EKONOMI (%) PDB NASIONAL 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,58 6,10 PDB PARIWISATA 6,72 6,03 5,88 8,94 5,15 5,57 6,564 KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%) PDB PARIWISATA 3,86 3,67 3,55 3,41 3,10 3,09 3,05 Hotel 0,55 0,51 0,48 0,44 0,38 0,37 0,37 Restoran 2,98 2,84 2,77 2,69 2,45 2,46 2,41 Rekreasi & Hiburan 0,33 0,32 0,3 0,29 0,26 0,26 0,27
Keterangan :*) Angka sementara; **) Angka sangat sementara Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan NesparnasSumber: BPS, indikator Ekonomi
DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAANTahun 2001-2010
17
PD
B P
ariw
isat
a (T
rill
iun
)
Ko
ntr
ibu
si
thd
PD
B N
asio
nal
(%
)
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAANHotel
18
JumlahHotel Bintang
Akomodasi Non Bintang1306
13.281
Hunian Kamar200420052006200720082009
44,98 %
45,03 %
46,18 %
46,89 %
48,07 %
48,31 %
Tamu (juta orang)Asing200720082009
Indonesia200720082009
3,9
4,1
4,6
13,1
14,4
17,2
Penyerapan Tenaga Kerja 233.745 orang
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAANRestoran dan Jasa Perjalanan Wisata
19
Jumlah Restoran200720082009
1.6152.235
2.704
Penyerapan Tenaga Kerja Restoran 446.775 orang
Jumlah Jasa Perjalanan Wisata
200720082009 2.755
2.7081.814
Penyerapan Tenaga Kerja Jasa Penunjang Angkutan dan Jasa - Jasa
747.640 orang
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIADevisa
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 20
No Jenis Komoditi 2008 2009 2010
1 Minyak & gas bumi 29.126,30 19.018,30 28.039,60
2 Minyak klp sawit 12.375,57 10.367,62 13.468,97
3 Karet olahan 7.579,66 4.870,68 9.314,97
4 Pariwisata 7.377,00 6.298,02 7.603,45
5 Pakaian jadi 6.092,06 5.735,60 6.598,11
6 Alat listrik 5.253,74 4.580,18 6.337,50
7 Tekstil 4.127,97 3.602,78 4.721,77
8 Kertas dan barang dari kertas 3.796,91 3.405,01 4.241,79
9 Makanan olahan 2.997,17 2.960,73 3.620,86
10 Kayu olahan 2.821,34 2.275,32 2.870,49
11 Bahan kimia 2.754,30 2.155,41 3.381,85
4 3 4
#3 Arah Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan Nasional
KONSISTENSI DAN SINKRONISASIPembangunan Kepariwisataan Nasional
22
Sinkronisasi
Ko
nsi
sten
si
Sasaran Tingkat 2
Sasaran Tingkat 3
Sasaran Tingkat 4
Program Bidang SektoralProgram 100 Hari
RPJMN 2010 – 2014
Kontrak Kinerja Menteri+
Pakta Integritas
Sasaran Tingkat 1 Prioritas NasionalPrioritas Nasional
VISI-MISISBY-BOEDIONO
Kontrak Kinerja Menteri+
Pakta Integritas
Kontrak Kinerja Menteri+
Pakta Integritas
BAPPENAS, DEPKEU & UKP
RPJP 2005-2025
KPI
Renstra Kementerian
KPI KPI
Renstra Kementerian Renstra Kementerian
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
Visi: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan.
Misi:1.Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera.
2.Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
3.Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
23
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL
Kerangka Buku I RPJMN
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
Kerangka Buku I RPJMN
11 Prioritas Nasional KIB II 2009-2014:1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11.Kebudayaan, Kreativitas & Inovasi Teknologi
Prioritas Nasional Lainnya Menurut Bidang:1.Politik, Hukum, dan Keamanan2.Bidang Perekonomian
3.Kesejahteraan Rakyat24
11
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL
Tema PrioritasPengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya, karya seni, dan ilmu serta apresiasinya, untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh mapannya jati diri dan kemampuan adaptif kompetitif bangsa yang disertai pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan
5 Substansi Inti1.Perawatan2.Sarana3.Penciptaan4.Kebijakan 5.Inovasi Teknologi
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
Kerangka Buku I RPJMN
25
1. Perawatan: Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untukpengelolaan cagar budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruhIndonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011;
2. Sarana: Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012;
3. Penciptaan: Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan penelitian, penciptaan dan inovasi dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas;
4. Kebijakan: Peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah dalam programprogram seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;
5. Inovasi teknologi: Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda.
7. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, & INOVASI TEKNOLOGI
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
Kerangka Buku II
RPJMN
26
Prioritas Bidang:1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan Kehidupan
Beragama
2. Bidang Ekonomi3. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi4. Bidang Sarana Dan Prasarana5. Bidang Politik6. Bidang Pertahanan Dan Keamanan7. Bidang Hukum Dan Aparatur8. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang9. Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan kerja
FOKUS PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan
1.Pengembangan Usaha, Industri, dan Investasi Pariwisata;
2.Pengembangan Standardisasi Pariwisata.
27
PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA
PENGEMBANGAN TUJUAN PARIWISATA
PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN
PROMOSI PARIWISATA
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL
1.Pengembangan Daya Tarik Pariwisata;
2.Pemberdayaan Masyarakat di Tujuan Pariwisata;
3.Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata
1.Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam dan luar Negeri;
2.Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata;
3.Peningkatan Publikasi Pariwisata;
4.Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran
1.Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata;
2.Penelitian dan Pengembangan Bidang Kepariwisataan;
3.Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata
TARGET PENGEMBANGAN KEPARIWISATAANKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 28
TAHUN SATUAN INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014
KONTRIBUSI EKONOMI KEPARIWISATAAN Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional % 480, 495 510 520 5,25Kontribusi pariwisata terhadap lapangan kerja nasional juta orang 77, 81, 85, 89, 92,Peranan investasi bidang pariwisata dalam investasi nasional % 519, 545, 576 606, 643
KUANTITAS DAN KUALITAS WISATAWAN Jumlah wisatawan mancanegara Ribu orang 6.750 7.100 7.500 8.000 8.600Pertumbuhan jumlah wisatawan manca negara % - 5,19 5,63 6,67 7,5Jumlah pergerakan wisatawan nusantara juta perjalanan 230 237 245 258 276Pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantara % - 3,04 3,38 5,31 6,98Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara hari 7,8 7,7 7,7 7,6 7,5Lama Tinggal Wisatawan Nusantara hari 2,1 2,25 2,5 2,75 3Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan mancanegara USD/kunjungan 1.000 1.010 1.020 1.030 1.040Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan nusantara Rp/kunjungan 600.000 650.000 700.000 700.000 750.000Penerimaan devisa USD milliar 6,75 7,17 7,65 8,24 8,95Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara Rp triliun 138 154,05 171,5 180,60 207
KUANTITAS DAN KUALITAS DESTINASI WISATA INDONESIAJumlah tenaga kerja yang disertifikasi orang 5.000 15.000 15.000 10.000 5.000Target jumlah daerah tujuan wisata baru daerah s.d 2014 29 daerahDestination Management Organization unit s.d 2014 15 unitJumlah Desa Wisata desa 200 674 978 700 822Pola perjalanan pola s.d 2014 16 pola
#4 Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
SASARAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL s/d 2025
© FGD | Konvensi PPBI 2009 30
INDIKATOR KONDISI2008
s/d 2025
Pesimis Optimis
1. Kunjungan Wisman (juta) 6.4 15 202. Kunjungan Wisnus (juta) 225 328 3713. Penerimaan Devisa dari wisman (US$ milyar) 7.3 15 174. Pengeluaran Wisnus (triliun) 123.17 229,6 259,75. PDB pariwisata (%) 4,7 5.00 6.00
RUANG LINGKUP: RIPPARNAS ( PP no. 50/2011)
31
VISI DAN MISI
ANALISIS SITUASI
PARADIGMA STRATEGIS
KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN
PEMASARAN PARIWISATA
DESTINASI PARIWISATA
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
(RIPPARNAS) 2010 - 2025
ACUAN PEMBANGUNAN:1. UU tentang Otonomi Daerah2. UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan3. UU No. 26/2007 tentang Penataan
Ruang4. Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional ( RPJPN ) 2005-20255. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah ( RPJM) 2010-2015 6. Rencana Strategik (RENSTRA)7. Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan
Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata
8. Keppres No. 3 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor & Peningkatan Investasi
9. Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI
INDUSTRI PARIWISATA
TUJUAN DAN SASARAN
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Pembangunan Daya Tarik Wisata, Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata, Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata, Pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, Pengembangan investasi di Bidang Pariwisata
Pengembangan Pasar Wisatawan, Pengembangan Citra Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata, engembangan Promosi Pariwisata
Penguatan Struktur Industri Pariwisata, Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata, Penciptaan Kredibilitas Bisnis, Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Penguatan Organisasi Kepariwisataan, Pembangunan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 32
PETA SEBARAN 50 DESTINASI PARIWISATA NASIONAL, 88 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL, DAN 222 KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL (POTENSI)
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN NAD, Sumatra Utara
© FGD | Konvensi PPBI 2009 33
Provinsi Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN)
Destinasi Pariwisata Nasional (DPN)
Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN)
NANGROE ACEH DARUSSALAM 1. KPPN Simeulue dan sekitarnya
DPN NIAS– SIMEULUE dan sekitarnya
KSPN Toba dan sekitarnya
SUMATERA UTARA 1. KPPN Nias Barat dan sekitarnya
2. KPPN Teluk Dalam dan sekitarnya
3. KPPN Medan Kota dan sekitarnya
DPN MEDAN–TOBA dan sekitarnya
4. KPPN Tangkahan–Leuser dan sekitarnya
5. KPPN Bukit Lawang dan sekitarnya
6. KPPN Toba dan sekitarnya
7. KPPN Sibolga dan sekitarnya
© FGD | Konvensi PPBI 2009 34
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN Nusa Tenggara Barat
35
Provinsi Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN)
Destinasi Pariwisata Nasional (DPN)
Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN)
NUSA TENGGARA BARAT
1. KPPN Rinjani dan sekitarnya
DPN LOMBOK – GILI TRAMENA dan
sekitarnya
KSPN. Gili Tramena dan
sekitarnya
2. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya3. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya4. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya Lombok5. KPPN Praya–Sade dan sekitarnya6.KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya7. KPPN Moyo dan sekitarnya
DPN MOYO–TAMBORA dan
sekitarnya
KSPN. Moyo dan sekitarnya 8.KPPN Tambora dan sekitarnya
9.KPPN Bima dan sekitarnya KSPN. Tambora dan sekitarnya
© FGD | Konvensi PPBI 2009 36
© FGD | Konvensi PPBI 2009 37
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN Nusa Tenggara Timur
38
Provinsi Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN)
Destinasi Pariwisata
Nasional (DPN)
Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN)
NUSA TENGGARA TIMUR
1. KPPN Komodo dan sekitarnyaDPN KOMODO–RUTENG
dan sekitarnyaKSPN Komodo dan
sekitarnya2. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya3. KPPN Ruteng dan sekitarnya1. KPPN Bajawa dan sekitarnya DPN KELIMUTU–
MEUMERE dan sekitarnya
KSPN Ende – Kelimutu dan sekitarnya2. KPPN Ende–Kelimutu dan sekitarnya
3. KPPN Meumere–Sikka dan sekitarnya1. KPPN Waingapu–Laiwangi Wanggameti
dan sekitarnya DPN SUMBA – WAIKABUBAK dan
sekitarnya
KSPN Waikabubak – Manupeh Tanah Daru
dan sekitarnya2. KPPN Waikabubak–Manupeh Tanah Daru dan sekitarnya
1. KPPN Larantuka dan sekitarnyaDPN ALOR–LEMBATA
dan sekitarnyaKSPN Alor – Kalabahi dan
sekitarnya2. KPPN Lamalera–Lembata dan sekitarnya3. KPPN Alor–Kalabahi dan sekitarnya1. KPPN Nemberala–Rotendao dan
sekitarnyaDPN KUPANG–ROTENDAO dan
sekitarnya
KSPN Nemberala – Rotendao dan sekitarnya
2. KPPN Kupang–Soe dan sekitarnya
© FGD | Konvensi PPBI 2009 39
© FGD | Konvensi PPBI 2009 40
#5 Pembelajaran bagi kita bersama
To be continued …..
BAGAIMANA KITA MENGEMBANGKANDAERAH TUJUAN WISATA INDONESIA
© FGD | Konvensi PPBI 2009 42
InisiasiPerencanaan
Pengembangan Destinasi
Keluaran
Pemantauan dan
Pengendalian
Perancangan
Implementasi
Masukan
Dokumentasi
Adaptasi oleh
Pemerintah lokal
Manajemen Pengetahua
n
PRA-PROYEK
PROYEK
PASCA- PROYEK
Closure
#5 Cerita Sukses Pengembangan Destinasi Wisata
SUSTAINABLE TOURISM: PELUANG PARIWISATA PASCA TSUNAMI
PANGANDARAN (JAWA BARAT)
TAHAPAN PENGEMBANGANPANGANDARAN
© FGD | Konvensi PPBI 2009 44
Inisiasi: pemetaan kondisi saat ini untuk mendapatkan peluang dan tantangan, serta potensi daerah tujuan wisata, Rakor
Identifikasi pemangku kepentingan dan pembentukan Kelompok Kerja Lokal (Local Working Group-LWG)
Perencanaan dan implementasi: menyusun visi dan misi, tujuan dan rencana kerja, implementasi pemberdayaan, asistensi teknis dan pengembangan DMO, dimana seluruh kegiatan ini akan dipantau untuk setiap tahapannya
Penilaian dampak: peningkatan jumlah wisatawan ke pangandaran, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas lingkungan,
Perencanaan Destinasi Pariwisata Nasional (RIPPARNAS, RIPPARDA –Prov/kab/kota, daftar inisiasi proyek)
Adaptasi oleh Daerah, tindak lanjut dari pengembangan Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata
PRA-
PRO
YEK
PRO
YEK
PASC
A-PR
OYE
K
PERKEMBANGAN KEPARIWISATAANPANGANDARAN
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 45
Jumlah Wisnus dan Wisman Ke PangandaranTingkat Kepuasan Wisman Terhadap Pangandaran
Asal Wisman Pangandaran berdasarkan benua
KONDISI PANGANDARAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGEMBANGAN
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 46
© KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 47
1. Peningkatan pedagang kreatif lapangan/pedagang jalanan relatif tinggi sehingga menutupi area pantai
2. Pengelolaan lingkungan sekitar pantai terkait dengan manajemen sampah, pemanfaatan energi
3. Meningkatnya kebutuhan untuk pelayanan yang lebih baik dari pemangku kepentingan wisatawan di Pangandaran
TANTANGAN BERIKUTNYA…..
Mari Kita curahkan rasa dan karsa dalam Pembangunan
Kepariwisataan
INDONESIA