71
2. DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA

2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

2. DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA

Page 2: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran
Page 3: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

2. DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA

I. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan Daerah

Wilayah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara meli-

puti areal seluas 70,8 ribu km2. Pada tahun 1986 tanah di

wilayah Sumatera Utara meliputi areal persawahan sekitar

518.119 ha atau 7,3%, areal perkebunan negara dan swasta se-

kitar 1.132.870 ha atau 16,0%, areal tegalan, kebun, ladang

dan huma sekitar 676.963 ha atau 9,6%, areal tanah yang di-

tumbuhi kayu-kayuan sekitar 371.057 ha atau 5,2%, areal kehu-

tanan sekitar 3.526.000 ha atau 49,9% dan areal pemukiman dan

budi daya lainnya sekitar 853.601 ha atau 12,0% dari seluruh

luas wilayah.

Secara administratif Daerah Tingkat I Sumatera Utara

terdiri dari 11 kabupaten/Daerah Tingkat II dan 6 kotamadya/

Daerah Tingkat II. Seluruh Daerah Tingkat II tersebut melipu-

ti 2 kota administratif, yaitu Kisaran dan Padang Sidempuan,

206 buah kecamatan dan 5.660 buah desa dan kelurahan. Dalam

periode Repelita IV telah terjadi pemekaran wilayah adminis-

tratif yang meliputi tambahan 4 kecamatan dan 12 desa.

55

Page 4: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Pada tahun 1988 penduduk Propinsi Sumatera Utara diper-

kirakan mencapai 10.115:862 jiwa. Kepadatannya rata-rata pada

tahun 1988 adalah 143 jiwa per km2 (kepadatan rata-rata pen-

duduk Indonesia pada tahun yang sama besarnya 91 jiwa per

km2). Kabupaten Deli Serdang merupakan kabupaten yang terpa-

dat dengan rata-rata kepadatan penduduk 257 jiwa per km2, se-

dangkan Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan kabupaten dengan

kepadatan penduduk terendah, yaitu 52 jiwa per km2. Pada ta-

hun 1985 penduduk propinsi Sumatera Utara yang tinggal di da-

erah perkotaan meliputi 29,6% dan pada tahun 1988 diperkira-

kan meningkat menjadi 31,6%.

Pada tahun 1985 penduduk usia kerja (10 tahun keatas)

di propinsi Sumatera Utara berjumlah 6.598.364 orang (70%).

Dari jumlah tersebut yang masuk ke dalam angkatan kerja seba-

nyak 3.463.363 orang dan angkatan kerja yang bekerja berjum-

lah 3.394.159 orang. Pada tahun 1985 tingkat partisipasi ang-

katan kerja adalah 52,5%. Menurut tingkat pendidikannya ang-

katan kerja yang ada terbagi dalam: 46,2% tidak dan belum

pernah tamat Sekolah Dasar (SD), 30,3% tamat SD, 13,7% tamat

Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP), 8,9% tamat Sekolah

Menengah Tingkat Atas (SMTA), 0,9% tamat Perguruan Tinggi

atau yang setingkat. Pada tahun 1985 angkatan kerja yang be-

kerja di sektor pertanian 53,9%, di sektor industri 3,9%, di

sektor pertambangan 0,4%, di sektor bangunan 2,3%, di sektor

perdagangan, hotel dan restoran 9,6%, di sektor angkutan dan

komunikasi 2,8% dan di sektor-sektor yang lain 27,1%. Angka-

angka ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih memegang

peranan yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja, di-

ikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor

industri.

56

Page 5: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Dalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi da-

erah di luar minyak dan gas bumi propinsi Sumatera Utara

rata-rata 6,2% per tahun. Dalam periode tersebut sektor per-

tanian tumbuh dengan laju pertumbuhan per tahun rata-rata

8,4%, pertambangan dan penggalian 2,4%, industri 7,5%, per-

dagangan, hotel dan restoran 3,3%, pengangkutan dan komuni-

kasi 5,4%, dan sektor-sektor yang lain 6,4%. Pada tahun 1986

sektor pertanian telah memberikan sumbangan terbesar kepada

PDRB, yaitu 34,6%, dan sektor industri memberikan sumbangan

terbesar kedua, yaitu 15,0%.

Pada tahun 1986 produksi pertanian pangan telah menca-

pai tingkat penyediaan 145,8 kg produksi beras per kapita per

tahun. Kegiatan perkebunan antara lain menghasilkan kelapa,

kopi, tembakau, cengkeh, kelapa sawit, karet dan nilam. Di

samping itu daerah Sumatera Utara juga memproduksi hasil hu-

tan ikutan, terutama rotan dan kemiri, yang semuanya merupa-

kan komoditi perdagangan yang cukup berarti.

Prasarana pengairan pada akhir Repelita IV dapat meng-

airi areal sawah seluas 252.725 ha. Beberapa daerah persawah-

an yang ada terutama di wilayah-wilayah Selatan dan Tengah

propinsi Sumatera Utara, pada umumnya merupakan sawah tadah

hujan.

Bidang perhubungan selama Repelita IV telah mencapai

kemajuan yang berarti. Seluruh ibu kota kecamatan di Sumatera

Utara telah dapat dihubungi melalui jalan darat. Pada tahun

1986 seluruh jaringan jalan panjangnya 17.019 km yang melipu-

ti 804 km jalan nasional, 2.644 km jalan propinsi dan 11.687

km jalan kabupaten dan 1.884 jalan kotamadya. Keadaan jalan

nasional pada umumnya sudah memadai, demikian pula jalan pro-

pinsi, tetapi sekitar 50,1% jalan kabupaten masih dalam kon-

57

Page 6: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

disi rusak dan rusak berat. Hubungan antara propinsi Sumatera

Utara daratan dengan pulau Nias dan pulau-pulau lainnya telah

mencapai kemajuan yang berarti.

Pelabuhan Belawan telah dapat melayani kapal-kapal pe-

layaran samudera. Di samping itu pelabuhan Sibolga di pantai

Barat dan Gunung Sitoli di pulau Nias serta pelabuhan-pelabuh-

an Labuhan Bilik, Tanjung Tiram, Tanjung Balai, Kuala Tanjung

dan Teluk Nibung dapat melayani kapal-kapal pelayaran lokal

dan perintis.

Pelabuhan Udara Polonia di Medan telah dapat didarati

oleh pesawat jenis Boeing-747 dengan kapasitas muatan penuh.

Selain itu pelabuhan udara Naha di pulau Nias, Pinangsori di

Sibolga dan Sibisa di Parapat, serta beberapa pelabuhan udara

yang dibangun oleh perusahaan perkebunan seperti Torgamba,

Gunung Pamela dan Aek Godang, masing-masing dapat didarati

oleh pesawat jenis F-27 dengan kapasitas muatan terbatas.

Pelayanan jasa Pos dan Giro secara berkala telah men-

jangkau hampir seluruh desa melalui 19 Kantor Pos Besar, 170

Kantor Pos Pembantu, 43 fasilitas Pos Keliling Kota dan 194

fasilitas Pos Keliling Desa. Fasilitas sentral telepon otomat

di daerah Sumatera Utara berkapasitas 45.767 Satuan Sambungan

yang terdiri dari 40.238 sambungan induk dan 5.529 buah sam-

bungan cabang.

Di bidang sosial budaya, upaya peningkatan kecerdasan

penduduk telah berhasil menurunkan jumlah penduduk berusia di

atas 10 tahun yang buta huruf mencapai 8,6 per 1.000 penduduk

pada tahun 1985 dan berhasil menaikkan persentase anak umur 7

- 12 tahun yang masuk sekolah dari 95,4% pada akhir Repelita

III menjadi 99,6% pada akhir Repelita IV.

Pada akhir Repelita IV fasilitas pendidikan dasar telah

58

Page 7: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

cukup merata. Setiap desa rata-rata telah memiliki 2 buah

lembaga pendidikan dasar, SD atau Madrasah Ibtidaiyah. Di se-

luruh propinsi telah terdapat 9.049 SD, 1.527 SMTP, 926 SMTA,

2 Perguruan Tinggi Negeri dan 7 Perguruan Tinggi Swasta. Pe-

ningkatan fasilitas pendidikan tersebutlah yang antara lain

memberikan dukungan kepada peningkatan persentase anak yang

masuk sekolah.

Pada tahun 1988 angka kelahiran kasar mencapai 34,1

bayi per 1.000 penduduk (rata-rata nasional 28,7). Angka ke-

matian kasar mencapai 8,2 orang per 1.000 penduduk (rata-rata

nasional 7,9) dan angka kematian bayi mencapai 60,9 bayi per

1.000 kelahiran hidup (rata-rata nasional 58,04). Harapan

hidup rata-rata mencapai umur 62,1 tahun (rata-rata nasional

62,8 tahun).

2. Masalah-masalah

Pembangunan yang dilaksanakan selama Repelita IV telah

menghasilkan perkembangan daerah yang cukup tinggi, namun

masih ada masalah-masalah yang memerlukan perhatian.

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan ma-

salah pembangunan propinsi Sumatera Utara yang cukup besar.

Sampai saat ini masih dihadapi masalah adanya kelebihan tena-

ga kerja yang besar dengan bidang keahlian dan mutu yang be-

lum memadai.

Pada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% ang-

katan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7

juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran ini te-

lah menimbulkan permasalahan yang cukup besar, antara lain

mengalirnya kelebihan tenaga kerja ke kota-kota dan mening-

katnya perambahan kawasan-kawasan bukan budi daya di hulu

59

Page 8: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

daerah aliran sungai. Dalam pada itu tingkat pengangguran

terbuka, meskipun dalam angka persentase tampak kecil, jum-

lahnya cukup besar. Pada tahun 1985 diperkirakan jumlah pe-

ngangguran terbuka ada 69,2 ribu orang atau 2,0%.

Sementara itu prasarana dan sarana perhubungan yang

sudah banyak mengalami kemajuan masih perlu ditingkatkan

untuk mengimbangi peningkatan arus barang dan orang yang

cukup tinggi sebagai akibat meningkatnya kegiatan-kegiatan

perdagangan di dalam daerah, perdagangan antar daerah serta

kegiatan-kegiatan ekspor dan pariwisata. Beberapa daerah,

antara lain di sekitar Pulau Nias, beberapa kecamatan di ka-

bupaten Tapanuli Selatan dan kabupaten Tapanuli Utara, jang-

kauan prasarana dan sarana perhubungannya masih sangat perlu

ditingkatkan. Keadaan sebagian ruas-ruas jalan yang menghu-

bungkan kota-kota dengan daerah sekitarnya, terutama ruas-

ruas jalan desa dan ruas-ruas jalan ke daerah tujuan wisata

masih perlu ditingkatkan, seperti di pulau Samosir, Brastagi

dan Bahorok.

Pelayanan perhubungan laut, kecuali di pelabuhan Bela-

wan yang sudah cukup baik, masih perlu ditingkatkan melalui

peningkatan prasarana dan sarana pendukungnya, seperti derma-

ga, gudang dan fasilitas keselamatan pelayaran.

Pelayanan perhubungan udara melalui bandar udara Polo-

nia juga masih perlu ditingkatkan terutama mengenai fasilitas

pelayanan pelabuhan udaranya. Dalam pada itu lokasi bandar

udara tersebut kurang mendukung peningkatan operasinya lebih

lanjut, karena terlalu dekat dengan pemukiman kota yang dapat

membahayakan keselamatan penerbangan dan keselamatan penduduk

di sekitarnya.

Pengembangan kegiatan kepariwisataan juga masih memer-

60

Page 9: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

lukan peningkatan dalam sarana dan prasarana pendukungnya,

seperti sarana dan prasarana perhubungan, akomodasi, teleko-

munikasi serta tenaga pemandu wisata. Sementara itu pembinaan

obyek pariwisata masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan.

Di bidang pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan,

seperti ruang kelas, ruang praktek, ruang laboratorium, per-

pustakaan, buku dan guru, baik di tingkat SD, SMTP, SMTA mau-

pun di Perguruan Tinggi, masih perlu ditingkatkan untuk meng-

hadapi meningkatnya volume kegiatan pendidikan dan kebutuhan

untuk menghasilkan lulusan pendidikan yang mutunya memadai.

Bidang kesehatan masih memerlukan peningkatan pelayanan

kesehatan, khususnya dalam pelaksanaan vaksinasi dan pembe-

rantasan penyakit menular, penambahan puskesmas dan puskesmas

keliling dan fasilitas rumah sakit, serta tenaga medis dan

paramedis.

Masalah lain yang dihadapi ialah perlunya peningkatan

peran serta lembaga swadaya masyarakat dan lembaga sosial la-

innya dalam pelaksanaan pembangunan di daerah. Demikian pula

perkoperasian masih perlu didorong agar makin mandiri dan

dapat lebih berperan dalam pembangunan daerah, terutama di

pedesaan.

Penataan ruang dan pertanahan di Sumatera Utara masih

menghadapi berbagai masalah yang membatasi kemampuan pemerin-

tah daerah dalam melaksanakan koordinasi pembangunan, pengen-

dalian penggunaan ruang dan pengendalian pemanfaatan sumber

daya alam. Rencana Umum Tata Ruang kabupaten, kotamadya dan

kawasan-kawasan tertentu, terutama yang diperlukan untuk men-

dukung pengembangan industri dan pariwisata, masih belum ter-

sedia sebagaimana mestinya. Mekanisme pengendalian penggunaan

ruang, termasuk daerah perkotaan, masih belum mantap.

61

Page 10: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

II. KEBIJAKSANAAN DAN SASARAN-SASARAN PEMBANGUNAN

Pembangunan di daerah Sumatera Utara merupakan bagian

integral dari pembangunan nasional dan bertumpu pada Trilogi

pembangunan. Makin berhasil pelaksanaannya akan makin nyata

dukungannya kepada peningkatan ketahanan nasional dan peman-

tapan perwujudan Wawasan Nusantara. Sesuai dengan prioritas

pembangunan dalam Repelita V, pembangunan daerah Sumatera

Utara diarahkan pada peningkatan perkembangan sektor perta-

nian dan sektor industri disertai peningkatan penguasaan dan

kualitas teknologi, sehingga dapat memberikan sumbangan yang

optimal kepada pertumbuhan produksi daerah, peningkatan mutu

produksi, ekspor dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di

daerah tersebut. Di samping itu pembangunan sektor sosial,

kependudukan dan ekonomi lainnya yang secara keseluruhan di-

lakukan secara terpadu dalam rangka pembangunan wilayah, juga

diarahkan kepada peningkatan kualitas, pertumbuhan dan peme-

rataan yang optimal, perluasan kesempatan kerja dan berusaha,

dan peningkatan pendapatan nyata, kesejahteraan sosial serta

taraf hidup seluruh lapisan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi daerah Sumatera Utara yang cukup

tinggi selama Repelita V diharapkan dapat dicapai terutama

melalui peningkatan produksi dan pengembangan teknologi di

sektor pertanian dan industri serta peningkatan penyediaan

jasa yang secara keseluruhan berorientasi pada peningkatan

kesempatan kerja di berbagai sektor. Kebijaksanaan pemerataan

pembangunan yang telah ditempuh selama Repelita IV akan di-

lanjutkan dan ditingkatkan agar perbaikan taraf hidup, kecer-

dasan dan kesejahteraan semakin nyata dapat dirasakan oleh

seluruh masyarakat, dan kemajuan yang serasi antar wilayah di

daerah Sumatera Utara serta antara daerah Sumatera Utara dan

62

Page 11: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

daerah-daerah lain di Indonesia makin dapat diwujudkan.

Atas dasar arah kebijaksanaan tersebut di atas dan mem-

perhatikan masalah-masalah yang dihadapi serta potensi dan

prioritas daerah, langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan

daerah Sumatera Utara yang akan dikembangkan dalam Repelita V

pada pokoknya sebagai berikut.

Usaha pembangunan di sektor pertanian dalam arti luas

akan dilanjutkan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi

dan memantapkan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan

para petani, memperluas kesempatan kerja, memenuhi kebutuhan

industri akan bahan baku, dan untuk membantu peningkatan eks-

por. Dalam rangka mendukung terwujudnya keseimbangan antara

industri dan pertanian dalam struktur ekonomi nasional, usaha

pembangunan dan pengembangan sektor industri, terutama agro-

industri, akan terus didorong. Iklim berusaha yang lebih men-

dorong partisipasi swasta dalam kegiatan pembangunan akan di-

usahakan melalui berbagai usaha pemberian informasi dan kemu-

dahan. Di samping itu akan dilakukan kegiatan-kegiatan promosi

untuk merangsang pihak swasta agar bersedia melakukan inves-

tasi di daerah Sumatera Utara.

Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan produksi di

bidang pertanian dan industri, upaya peningkatan prasarana

dan sarana perhubungan, komunikasi, peningkatan efisiensi

dalam bidang perdagangan melalui bimbingan dan penyuluhan,

penyempurnaan sistem informasi pasar dan sistem angkutan akan

dilanjutkan. Upaya ini dilakukan dengan mengikutsertakan dan

mendorong prakarsa pengusaha-pengusaha swasta.

Dalam rangka memperluas lapangan kerja juga akan diusa-

hakan agar dalam pelaksanaan pembangunan di daerah diterapkan

pola investasi yang menyerap banyak tenaga kerja. Di samping

63

Page 12: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

itu diarahkan kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya alam

agar memenuhi persyaratan kelestarian lingkungan.

Usaha koperasi akan terus didorong agar dapat makin

mandiri dan dapat lebih berperan dalam pembangunan di daerah.

Sejalan dengan itu akan terus dikembangkan iklim yang dapat

mendorong lembaga swadaya masyarakat agar dapat meningkatkan

partisipasinya dalam pembangunan daerah.

Kegiatan pariwisata, terutama di pulau Samosir dan Tanah

Karo, selama Repelita V akan terus ditingkatkan agar dapat

berkembang dan mampu menyerap wisatawan lebih banyak. Untuk

itu berbagai fasilitas akomodasi, pengangkutan dan telekomu-

nikasi dari dan ke lokasi daerah wisata tersebut akan terus

dikembangkan dan ditingkatkan.

Upaya untuk peningkatan pendidikan dan kesehatan masya-

rakat Sumatera Utara akan dilanjutkan. Sejalan dengan itu pe-

ningkatan penyuluhan dan penyediaan berbagai fasilitas pela-

yanan masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun

di bidang sosial lainnya, akan diusahakan agar mampu menjang-

kau seluruh lapisan masyarakat. Mutu pendidikan dan keteram-

pilan penduduk ditingkatkan melalui berbagai kegiatan pela-

tihan dan peningkatan pendidikan formal. Kegiatan-kegiatan

ini akan diarahkan agar sebagian dari peningkatan jumlah te-

naga kerja yang berasal dari pertambahan penduduk di pedesaan

akan lebih mampu bertani dengan cara-cara yang lebih maju dan

agar sebagian dari mereka akan lebih mudah memperoleh peker-

jaan di luar sektor pertanian.

Untuk mempertahankan kemampuan prasarana dan sarana

pertanian, pendidikan, kesehatan dan perhubungan yang ada,

kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana terse-

but akan ditingkatkan. Dalam hubungan ini partisipasi masyara-

64

Page 13: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

kat akan disalurkan antara lain melalui pembayaran iuran pe-

makaian air irigasi dan gerakan gotong royong.

Selanjutnya dalam rangka lebih memeratakan pembangunan,

perhatian khusus akan diberikan kepada daerah yang relatif

tertinggal, daerah kritis dan daerah padat penduduk. Sejalan

dengan itu pembangunan masyarakat desa akan terus ditingkat-

kan. Pembangunan daerah perkotaan akan dilanjutkan pula secara

terencana dan terpadu dengan memperhatikan perkembangan pen-

duduk dan kepentingan mereka agar dapat menjamin lingkungan

yang sehat untuk hidup, bekerja dan berusaha. Dengan pemba-

ngunan yang serasi antara desa dan kota maka diharapkan arus

urbanisasi dapat dikendalikan.

Untuk mengurangi tingkat pertumbuhan dan ketidakseimba-

ngan kepadatan penduduk di Sumatera Utara akan ditempuh bebe-

rapa langkah kebijaksanaan seperti peningkatan program ke-

luarga berencana dan langkah-langkah yang mendorong perpin-

dahan penduduk dari desa-desa padat penduduk ke desa-desa

kurang penduduk. Sejalan dengan itu akan dilaksanakan pengem-

bangan daerah berpotensi yang terisolasi, terutama yang ber-

lokasi di daerah pantai Barat Selatan.

Pembangunan pedesaan diarahkan agar mampu menyerap

pertambahan tenaga kerja yang terjadi dan dengan demikian

dapat mengurangi arus urbanisasi. Sejalan dengan itu pengem-

bangan kota sedang dan kecil akan ditingkatkan untuk membantu

mengurangi derasnya arus urbanisasi ke kota-kota besar. Se-

mentara itu pengembangan iklim usaha yang mendorong pertum-

buhan sektor informal di kota akan ditingkatkan.

Untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam

melaksanakan pembangunan akan dilakukan pula langkah-langkah

65

Page 14: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

pendayagunaan aparatur. Hal ini antara lain meliputi upaya pe-

ningkatan pendapatan asli daerah, melalui penggalian dan pe-

ngerahan potensi sumber pendapatan baru sepanjang tidak ber-

tentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak menghambat

perkembangan dunia usaha. Dalam hubungan ini diusahakan pe-

nyempurnaan mekanisme perpajakan dan retribusi daerah, pening-

katan kemampuan aparat pemerintah daerah di dalam memungut

pajak dan retribusi daerah, dan peningkatan hasil pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Bersamaan dengan itu usaha-

usaha untuk mendorong agar swasta lebih berpartisipasi dalam

membiayai kegiatan pembangunan di daerah akan ditingkatkan

pula. Di samping itu akan dilanjutkan pula program pendidikan

dan pelatihan pegawai, penyempurnaan sistem informasi, komu-

nikasi, kerjasama, pemantapan koordinasi, dan penyederhanaan

prosedural. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat lebih

memantapkan usaha untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata,

dinamis dan bertanggung jawab yang pelaksanaannya bertitik

berat pada Daerah Tingkat II.

Upaya penyusunan dan penyempurnaan Rencana Umum Tata

Ruang di daerah Sumatera Utara akan ditingkatkan agar peme-

rintah daerah dapat lebih mampu mengatur pemanfaatan ruang

dan sumber daya yang ada secara lebih terarah. Penataan per-

tanahan akan ditingkatkan dengan mengacu pada Rencana Tata

Ruang Daerah agar masalah ketidakserasian penggunaan ruang

dapat diselesaikan secara lebih terarah.

Dengan pokok-pokok kebijaksanaan tersebut di atas, dalam

Repelita V laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan

gas bumi diharapkan dapat mencapai sekurang-kurangnya 5,4% per

tahun. Laju pertumbuhan tersebut diperhitungkan cukup memadai

untuk mendukung peningkatan pendapatan per kapita dan pencip-

66

Page 15: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

taan lapangan kerja yang dapat menyerap tambahan angkatan

kerja yang terjadi di daerah itu selama lima tahun yang akan

datang. Sedangkan laju pertumbuhan sektor yang dapat dicapai

per tahun diperkirakan masing-masing sebagai berikut. Sektor

pertanian dan industri masing-masing rata-rata akan tumbuh

4,4% dan 10,4% per tahun. Sedangkan pertumbuhan sektor per-

tambangan 5,1%, sektor bangunan 5,3%, sektor perdagangan

5,9%, sektor pengangkutan dan komunikasi 4,5% serta sektor

lain-lain 4,4%.

Selama Repelita V laju pertumbuhan penduduk diharapkan

akan turun menjadi rata-rata 2,0% per tahun, sehingga pada

tahun 1993 penduduk daerah Sumatera Utara diperkirakan akan

berjumlah 11,2 juta jiwa. Untuk menurunkan laju pertumbuhan

penduduk tersebut akan diusahakan penurunan tingkat kelahiran

kasar dari 34,1 bayi per 1.000 penduduk pada akhir Repelita

IV menjadi 30,7 pada akhir Repelita V, dan angka kematian

kasar dari 8,2 orang per 1.000 penduduk pada akhir Repelita

IV menjadi 7,6 pada akhir Repelita V. Sejalan dengan upaya

tersebut akan diusahakan pula peningkatan kesejahteraan ma-

syarakat agar angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

menurun dari 60,9 orang pada akhir Repelita IV menjadi 53,0

orang pada akhir Repelita V. Bersamaan dengan itu harapan

hidup rata-rata diharapkan naik dari 62,1 tahun pada akhir

Repelita IV menjadi 63,9 tahun pada akhir Repelita V.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat akan

diusahakan peningkatan kecerdasan masyarakat dengan sasaran

antara lain, jumlah penampungan anak usia 7 - 12 tahun di SD

ditingkatkan dari 99,6% pada akhir Repelita IV menjadi 99,8%

pada akhir Repelita V. Selain itu jumlah lulusan SD yang

dapat ditampung di SMTP ditingkatkan dari 81,2% pada akhir

67

Page 16: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Repelita IV menjadi 95,4% pada akhir Repelita V, lulusan SMTP

yang dapat ditampung di SMTA diharapkan meningkat dari 82,3%

pada akhir Repelita IV menjadi 84,1% pada akhir Repelita V.

Peningkatan di bidang pendidikan ini juga disertai dengan pe-

ningkatan dalam mutu pendidikan, yang akan diusahakan melalui

peningkatan dalam penyediaan prasarana pendidikan, penyediaan

buku-buku dan penataran guru-guru.

Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diuraikan di atas di-

perkirakan akan dapat menampung pertumbuhan angkatan kerja

yang terjadi selama Repelita V yang diperkirakan rata-rata

meningkat dengan 3,3% per tahun, atau diperkirakan akan ber-

jumlah 4,8 juta jiwa pada akhir Repelita V.

Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang daerah akan dilan-

jutkan dan ditingkatkan secara selektif untuk beberapa ka-

wasan. Dengan demikian, daerah akan mempunyai sarana bagi

upaya pemanfaatan ruang dan sumber daya secara optimal yang

menjamin percepatan dan keserasian laju pertumbuhan daerah,

pemanfaatan keunggulan komparatif antar wilayah serta lebih

terpenuhinya persyaratan-persyaratan pembangunan yang berke-

lanjutan.

III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN

Pembangunan di bidang pertanian dilaksanakan dalam

rangka memenuhi kebutuhan rakyat Sumatera Utara akan pangan,

meningkatkan pendapatan per jiwa mereka, membantu memantapkan

swasembada pangan, meningkatkan penyediaan bahan baku untuk

industri dan mendorong ekspor produksi pertanian. Hal ter-

sebut akan dilakukan melalui usaha-usaha intensifikasi, di-

68

Page 17: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

versifikasi, rehabilitasi dan extensifikasi. Peningkatan pro-

duksi tanaman pangan akan dilaksanakan melalui intensifikasi

tanaman padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk

menunjang usaha-usaha peningkatan produksi tanaman pangan

akan ditingkatkan pengadaan benih padi, palawija dan horti-

kultura melalui balai-balai benih dan penangkar benih yang

diusahakan oleh pemerintah dan swasta. Di samping itu untuk

memperoleh benih yang baik dan tahan hama akan diketatkan

pengawasan mutu dan sertifikasi benih. Untuk mengatasi ke-

mungkinan timbulnya jenis hama pengganggu, akan ditingkatkan

kegiatan untuk mengatasinya melalui pengembangan sistem pe-

ngendalian hama terpadu.

Dalam rangka meningkatkan produksi palawija pembinaan

petani palawija akan dilakukan melalui pengembangan Unit-unit

Pelayanan Pengembangan (UPP) dan pengembangan paket teknologi

tepat guna. Di samping itu di daerah ini pemanfaatan pupuk

kandang, kompos dan pupuk hijau juga akan ditingkatkan.

Dalam bidang produksi peternakan, jenis-jenis ternak

yang akan dikembangkan di daerah Sumatera Utara adalah

unggas, sapi, kerbau, ternak perah, babi, kambing dan domba.

Di samping itu pembinaan balai-balai penelitian ternak akan

terus dikembangkan melalui investasi swasta dan swadaya ma-

syarakat agar menghasilkan induk-induk dan pejantan unggul.

Untuk itu inseminasi buatan akan dilanjutkan. Peningkatan

produksi ternak sapi akan didukung pula dengan kegiatan peng-

amanan ternak dan pembibitan ternak dan hijauan makan ternak.

Di samping itu akan diusahakan untuk mengurangi tingkat ke-

matian ternak dan mencegah berjangkitnya penyakit serta per-

kembangannya dengan mengembangkan pusat-pusat pelayanan kese-

hatan hewan dan penyelidikan penyakit hewan serta mengembang-

69

Page 18: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

kan penyediaan prasarana kesehatan ternak. Dalam rangka me-

ningkatkan kemampuan dan keterampilan petani ternak penyuluh-

an akan makin ditingkatkan baik kualitas maupun frekuensinya

yang akan dilakukan melalui pemberian latihan-latihan kepada

para kontak tani.

Produksi perikanan akan dikembangkan di daerah-daerah

pantai, laut lepas, dan perairan air tawar. Untuk membantu

perkembangan usaha penangkapan di laut akan ditingkatkan

fungsi dari 17 buah Pangkalan Pendaratan Ikan dan 2 buah pe-

labuhan perikanan yang telah dibangun. Di samping itu akan

ditingkatkan pelaksanaan operasional pelabuhan perikanan dan

pangkalan pendaratan ikan, saluran tambak, dan Balai Benih

ikan.

Produksi perkebunan baik produksi perkebunan rakyat

maupun perkebunan besar akan ditingkatkan. Komoditi yang akan

dikembangkan antara lain adalah tebu (TRI), tembakau, kakao,

teh dan cengkeh yang diusahakan di kabupaten-kabupaten Nias

Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu, Asahan,

Langkat dan Simalungun, yang seluruhnya meliputi areal seluas

74.413 ha. Di samping itu melalui perkebunan inti rakyat

(NES/PIR) akan ditingkatkan produksi komoditi kelapa sawit

dan karet. Selanjutnya akan dilaksanakan rehabilitasi dan

peremajaan tanaman kelapa dan karet yang akan dilaksanakan

melalui Program Rehabilitasi dan Peremajaan Tanaman Ekspor

(PRPTE). Usaha-usaha pengembangan perkebunan juga akan dila-

kukan di kabupaten-kabupaten tersebut.

Di bidang kehutanan akan dilaksanakan pemantapan dan

pengukuhan kawasan hutan tetap. Di samping itu dilaksanakan

inventarisasi hutan produksi yang terdiri dari hutan yang

dapat dikonversikan dan khusus bukan kayu. Selanjutnya dila-

70

Page 19: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

kukan pengadaan peta dasar, rehabilitasi hutan rusak di wi-

layah HPH dan pembangunan hutan tanaman industri.

Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian akan di-

tingkatkan kemampuan jaringan pengairan yang ada. Bersamaan

dengan itu akan dilaksanakan operasi dan pemeliharaan seluruh

jaringan irigasi yang ada. Atas beberapa bagian jaringan

pengairan akan diadakan pemeliharaan berat dan rehabilitasi.

Usaha-usaha perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi meli-

puti luas 183.000 ha di kabupaten Simalungun. Dalam Repelita

V akan diprioritaskan pembangunan jaringan irigasi baru ber-

ukuran kecil dan sedang, antara lain di kabupaten Langkat dan

Tapanuli Selatan yang seluruhnya akan meliputi 43.000 ha.

Pengembangan air tanah akan dilaksanakan di daerah-dae-

rah yang sumber air permukaannya relatif terbatas. Usaha per-

luasan areal pertanian juga akan dikembangkan dengan memanfa-

atkan lahan rawa pasang surut dan bukan pasang surut. Pelak-

sanaan program pengembangan daerah rawa dimaksudkan untuk

mendukung kegiatan peningkatan tambak dan pembangunan tambak

serta kegiatan transmigrasi di Rawa Percut, Sicanggang. Demi-

kian pula akan dilakukan pengamanan wilayah perkotaan Medan

dari bencana banjir serta dilanjutkan pemeliharaan dan peng-

amanan sungai Bahbolon.

Kegiatan-kegiatan pembangunan jalan akan meliputi reha-

bilitasi dan pemeliharaan, peningkatan serta pembangunan jalan

dan jembatan yang diperlukan oleh daerah-daerah yang selama

ini belum terjangkau. Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan

jembatan akan dilaksanakan antara lain atas ruas-ruas jalan

Batas Aceh (Kuala Simpang) - Tanjungpura, Binjai - Medan -

Kabanjahe, Seribudolok - Pematang Siantar, Sibahuan – Ujung

Batu - Gunung Sitoli - Labusa, Miga - Lalowau - Teluk Dalam,

71

Page 20: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Padang Sidempuan - Jembatan Merah, Medan - Binjai, Merek

Sumbul - Lubuk Pakam - Tanah Abang, Seribudolok - Pematang

Siantar, Aek Godang - Sibuhuan - Ujung Batu. Selanjutnya akan

dilakukan penggantian dan pembangunan jembatan dan gorong-

gorong sebanyak sekitar 110 buah antara lain Aek Batang Gadis,

Aek Muara Sabah, Aek Sialapayung, Lau Lalang, Lau Perbulan,

Lau Buluh Pancur, Sei Bilah, Sei Kualuh, Sei Kundur, Idang

Medio dan Idang Mezana. Pembangunan jalan dan jembatan baru

akan dilaksanakan terutama di kota besar guna menampung per-

tumbuhan lalu lintas kota dan untuk pemekaran kota. Di samping

itu juga akan dilakukan di daerah-daerah pemukiman transmi-

grasi, daerah pertanian dan daerah perkebunan.

Dalam rangka pengembangan pelayanan angkutan jalan raya,

akan dilanjutkan perbaikan dan penambahan lampu lalu lintas,

penyediaan rambu jalan, pembuatan marka jalan, pemasangan

pagar pengaman jalan, pembangunan fasilitas pengujian kenda-

raan bermuatan serta pengadaan bus kota dan terminal angkutan

penumpang antar kota di Medan.

Peningkatan angkutan sungai, danau dan penyeberangan

dilakukan dengan merehabilitasi dan meningkatkan dermaga dan

terminal penyeberangan antara Sibolga dan Gunung Sitoli dan

menambah rambu-rambu untuk keselamatan pelayaran.

Peningkatan angkutan kereta api dilaksanakan dengan me-

lanjutkan rehabilitasi dan peningkatan jalan kereta api, jem-

batan kereta api, rehabilitasi kereta penumpang dan terutama

rehabilitasi gerbong barang dalam rangka pelayanan pengang-

kutan hasil-hasil dari sektor perkebunan yang semakin mening-

kat.

Pembangunan perhubungan laut akan ditekankan pada kegi-

atan pemeliharaan dan rehabilitasi, peningkatan dan pengem-

72

Page 21: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

bangan fasilitas pelabuhan. Selain itu akan ditingkatkan pe-

labuhan peti kemas di Belawan Sumatera Utara. Kegiatan

pengerukan rutin alur pelayaran akan dilaksanakan untuk pela-

buhan Belawan. Selain itu rehabilitasi dan pembangunan ber-

bagai fasilitas keselamatan pelayaran akan dilanjutkan, ter-

utama pembangunan dan rehabilitasi menara suar, rambu suar,

peralatan telekomunikasi dan radio pantai. Armada pelayaran

rakyat pengoperasiannya akan ditingkatkan.

Di bidang perhubungan udara pengembangan fasilitas Ban-

dar udara akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dalam

rangka pengoperasian berbagai jenis pesawat penerbangan ko-

mersial. Fasilitas Bandar udara Polonia akan ditingkatkan

hingga dapat didarati oleh pesawat udara sejenis B-747 dengan

kapasitas penuh. Sedangkan pelabuhan udara Gunung Sitoli,

Silangit/Danau Toba, Padang Sidempuan dan Tebing Tinggi Deli

akan ditingkatkan untuk dapat didarati oleh jenis pesawat

Cassa-212 dengan kapasitas penuh. Sehubungan dengan itu alat

bantu navigasi dan fasilitas keselamatan penerbangan lainnya

juga akan ditingkatkan kemampuannya.

Pengembangan jasa pos dan giro dalam Repelita V akan

mencakup pembangunan Kantor Pos Pembantu dan Kantor Pos Tam-

bahan di kecamatan dan Kantor Pos Induk di kabupaten. Di

samping itu akan dilaksanakan pengadaan bis surat, kendaraan

bermotor untuk dinas Pos Keliling Kota dan untuk Pos Keliling

Desa, jaringan sambungan telepon, telex, telegrap dan faksi-

mile. Demikian pula pembangunan telekomunikasi pedesaan akan

diperluas.

Di bidang kepariwisataan akan dilaksanakan kegiatan

pembangunan obyek wisata dengan potensi wisata keindahan alam

dan budaya di Danau Toba dan Brastagi. Selain itu akan diman-

73

Page 22: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

tapkan upaya promosi wisata nasional ke luar negeri dan dalam

negeri.

Di bidang industri akan dilanjutkan pengembangan indus-

tri dengan orientasi ekspor dan pemenuhan kebutuhan pokok

rakyat. Demikian pula usaha pengembangan industri-industri

pengolahan hasil pertanian dan perkebunan, seperti industri

pengolahan kelapa sawit, kelapa, karet, tembakau, coklat dan

industri pengolahan minyak atsiri akan ditingkatkan. Di

samping itu akan terus ditingkatkan berbagai industri dari

kelompok aneka industri, seperti industri pengolahan kayu,

pengolahan rotan dan industri untuk mengolah hasil tambang

bahan logam.

Untuk memperbaiki mutu produksi industri maka bimbingan

dan penyuluhan akan dilanjutkan dan diarahkan pada peningkat-

an kemampuan berproduksi dengan penggunaan teknologi tepat

guna dan peningkatan kemampuan manajemen pemasaran.

Di bidang perdagangan akan dilanjutkan usaha peningkat-

an effisiensi penyaluran barang dan jasa. Lagi pula akan di-

lanjutkan usaha penyebarluasan informasi pasar bagi para pro-

dusen, pengusaha dan lembaga-lembaga pemasaran di daerah

Sumatera Utara.

Di bidang pertambangan secara bertahap akan dilanjutkan

usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil-hasil tambang sebagai

bahan baku untuk industri. Beberapa kegiatan penyelidikan

umum untuk penambangan emas dan eksplorasi mineral industri

yang telah dilaksanakan akan tetap dilanjutkan. Demikian pula

penyelidikan mengenai batu bara yang diketahui potensinya

cukup besar didaerah ini. Di samping itu beberapa jenis hasil

tambang terutama hasil galian sederhana yang saat ini berada

dalam tahap awal eksploitasi terus didorong untuk dapat di-

74

Page 23: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

manfaatkan sebaik-baiknya. Bimbingan dan pembinaan pengusaha-

an bahan-bahan galian golongan C akan dilanjutkan.

Di bidang energi akan dilakukan peningkatan serta per-

luasan eksplorasi, eksploitasi dan produksi sumber energi

utama, yaitu minyak bumi, panas bumi, gas bumi dan tenaga

air. Di samping itu akan dilanjutkan usaha penelitian pema-

saran dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi gas

alam di Medan dan pengembangan lapangan-lapangan baru dan

Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak

dan gas bumi.

Penyediaan tenaga listrik akan terus ditingkatkan, me-

lalui pengembangan sarana pusat pembangkit tenaga listrik,

baik untuk kebutuhan pengembangan industri maupun konsumsi

rumah tangga. Di samping itu sesuai dengan perkiraan kebutuh-

an tenaga listrik, baik untuk kebutuhan pengembangan industri

maupun konsumsi rumah tangga. Di samping itu sesuai dengan

kebutuhan tenaga listrik di daerah Sumatera Utara, akan dila-

kukan langkah-langkah untuk mempersiapkan pembangunan pusat-

pusat pembangkit tenaga listrik, seperti PLTA Renun Peusangan

dengan kapasitas 80 MW, PLTGU Medan dengan kapasitas 100 MW,

PLTU Belawan 3 & 4 dengan kapasitas 130 MW dan PLTG Medan de-

ngan kapasitas 100 MW. Di samping itu akan dilaksanakan pe-

ningkatan jaringan transmisi sepanjang 598 Km dan gardu induk

PLN sebanyak 17 buah dengan kapasitas 460 MVA, peningkatan

sarana distribusi sebanyak 7.309 gardu distribusi untuk

568.600 pelanggan serta pengembangan tenaga listrik untuk

daerah pedesaan di 1.373 desa untuk memenuhi kebutuhan 88.191

pelanggan baru.

Dalam rangka peningkatan iklim penanaman modal serta

untuk lebih memberikan kepastian berusaha bagi para penanam

75

Page 24: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

modal maka akan dilaksanakan penyederhanaan sistem perizinan

serta peraturan-peraturan daerah yang lain. Demikian pula akan

disempurnakan dan dilanjutkan penyusunan dan penyebarluasan

data dan informasi penanaman modal, profil proyek penanaman

modal, profil potensi daerah serta informasi pasar. Usaha

untuk meningkatkan pelayanan penanaman modal yang lebih efi-

sien akan ditempuh antara lain dengan meningkatkan koordinasi

dalam pelaksanaan pengendalian oleh instansi-instansi terkait.

Dalam bidang perkoperasian upaya peningkatan kemampuan

organisasi, tata laksana dan usaha akan dilanjutkan agar ko-

perasi dapat berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang

mandiri. Dalam pelaksanaan upaya itu tetap akan diprioritas-

kan pada koperasi primer, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD),

yang melaksanakan usaha dalam bidang pertanian pangan, peter-

nakan rakyat, perikanan rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan

rakyat, industri kecil, perkreditan atau simpan pinjam, ke-

listrikan desa, jasa angkutan pedesaan. Di samping itu juga

akan diprioritaskan koperasi-koperasi primer yang melaksana-

kan usaha produksi dan atau pemasaran berbagai jenis komoditi

ekspor yang diproduksi masyarakat pedesaan.

Lain dari pada itu mutu dan intensitas kemampuan penge-

lola koperasi dan anggotanya juga akan ditingkatkan. Untuk

itu akan diusahakan adanya penyempurnaan dalam metode, materi

dan penyelenggaraan pendidikan, penataran dan pelatihan kete-

rampilan pengurus, badan pemeriksa, manajer dan karyawan ko-

perasi. Selanjutnya juga akan diusahakan pemberian bantuan

tenaga manajemen yang terdidik atau terlatih kepada KUD yang

dianggap masih memerlukan. Untuk menciptakan iklim yang men-

dukung pengembangan kehidupan koperasi yang sehat, kegiatan-

kegiatan penerangan dan penyuluhan perkoperasian akan dilan-

jutkan dan ditingkatkan.

76

Page 25: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Dalam rangka mengatasi masalah kekurangan lapangan

kerja, terutama di daerah pedesaan yang padat penduduk daerah

minus dan relatif tertinggal, akan dilaksanakan kegiatan Pro-

gram Padat Karya Gaya Baru (PPKGB). PPKGB ini ditujukan pada

kegiatan pembangunan yang berorientasi pada perluasan lapang-

an kerja sebesar mungkin dan dengan demikian mendorong pe-

ningkatan pertumbuhan ekonomi pedesaan. Di samping itu dalam

usaha mengatasi masalah melimpahnya angkatan kerja usia muda

terdidik akan disebarkan dan ditugaskan tenaga kerja sukarela

terdidik sebagai konsultan koperasi, pemandu wirausaha dan

tenaga teknis di sektor-sektor pembangunan. Kegiatan penya-

luran dan penyebaran tenaga kerja melalui mekanisme Antar

Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

terus didorong dan ditingkatkan.

Dalam pada itu tenaga kerja yang akan dilatih melalui

Balai Latihan Kerja (BLK) dan Latihan Keliling yang ada di

daerah Sumatera Utara akan diarahkan agar mampu mendukung ke-

giatan-kegiatan pembangunan desa dan pengembangan industri,

khususnya dalam rangka menunjang ekspor dan usaha mandiri.

Dalam rangka membuka dan mengembangkan daerah produksi

dan daerah pertanian baru, maka pembangunan daerah transmi-

grasi di daerah Sumatera Utara akan dilanjutkan dan diting-

katkan, terutama untuk transmigrasi swakarsa. Selama Repelita

V di daerah Sumatera Utara diperkirakan akan dibuka 8.900 ha

bagi penempatan sekitar 18.800 KK transmigran. Jumlah ini di-

tempatkan di daerah persawahan beririgasi dan daerah pasang

surut, dalam rangka pengembangan usaha tani terpadu, 8.800 KK

dikaitkan dengan pengembangan perkebunan, 4.000 KK pola kehu-

tanan, 4.000 KK untuk menunjang usaha perikanan, dan 2.000 KK

dengan pola jasa lainnya. Di samping itu dalam Repelita V

77

Page 26: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

akan dilanjutkan dan ditingkatkan pembinaan transmigran yang

sudah ada di tempat pemukiman agar dapat mandiri.

Sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, akan

ditingkatkan pengadaan alat peraga dan alat pendidikan lain-

nya untuk setiap jenis dan jenjang sekolah. Di samping itu

akan ditingkatkan pula pengadaan buku-buku pelajaran dan buku

bacaan. Pada tingkat SD akan diteruskan usaha rehabilitasi

gedung SD agar tetap layak digunakan sebagai tempat berlang-

sungnya proses belajar mengajar. Selanjutnya dalam rangka me-

mantapkan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar akan

dibangun gedung SMTP dan SMTA, penambahan ruang kelas baru,

pembangunan ruang laboratorium dan perpustakaan serta rehabi-

litasi bangunan. Khusus di daerah-daerah pemukiman transmi-

grasi yang telah dihuni, akan dibangun gedung SD baru, dan

gedung SMTP baru di tempat-tempat yang telah memerlukan. Di

samping itu akan direhabilitasi serta dikembangkan Sekolah

Menengah Kejuruan Pertama (SMKTP) dengan tambahan ruang pe-

nunjangnya, seperti ruang praktek dan perpustakaan. Daya tam-

pung pada beberapa Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas

(SMTKA) yang ada baik Negeri maupun Swasta akan ditingkatkan.

Di samping itu juga akan dilakukan peningkatan pemeliharaan

gedung-gedung SMTA yang ada.

Dalam rangka pembinaan pendidikan masyarakat akan di-

laksanakan. Antara lain akan dilanjutkan penyelenggaraan ke-

lompok belajar (Kejar) Paket A yang dipadukan dengan pendi-

dikan mata pencaharian, penyelenggaraan Kejar Paket B sebagai

usaha untuk mendukung perintisan pelaksanaan wajib belajar

tingkat SMTP, penyelenggaraan Program Magang, penyelenggaraan

Kejar Usaha.

Di bidang kebudayaan akan ditingkatkan antara lain

78

Page 27: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

usaha-usaha inventarisasi dan pembinaan nilai-nilai budaya,

pembinaan kebahasaan, kesusasteraan dan perpustakaan, pembi-

naan kesenian serta pembinaan tradisi, peninggalan sejarah

dan permuseuman. Sementara itu akan lebih digairahkan kegiat-

an pelestarian dan pemanfaatan peninggalan sejarah. Antara

lain akan dilakukan pemugaran terhadap Istana Maimun, Mesjid

Raya Medan dan Candi Portila. Dalam pada itu juga akan dikem-

bangkan pelayanan informasi kebudayaan dengan melibatkan

peran serta masyarakat melalui kegiatan-kegiatan temukarya,

sayembara, dan pameran di bidang kebudayaan.

Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

melalui Puskesmas di daerah Sumatera Utara akan dibangun 32

Puskesmas, 432 Puskesmas Pembantu, 12 Puskesmas Perawatan dan

disediakan sarana untuk 105 Puskesmas Keliling. Untuk mening-

katkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelayanan kesehat-

an, akan digalakkan upaya penyuluhan kesehatan. Dengan demi-

kian diharapkan akan lebih banyak Pos Pelayanan Terpadu (Pos-

yandu) yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat daerah Su-

matera Utara dengan dukungan teknis dari petugas Puskesmas.

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan rujukan akan di-

laksanakan melalui semua RSU yang ada termasuk RSU kelas D.

Dalam pada itu RSU Sidikalang dan RSU Sibolga akan ditingkat-

kan kelasnya dari D menjadi C. Di samping peningkatan kelas

RS akan dilanjutkan penyelesaian RSUP Medan. Sementara itu

pelayanan kesehatan jiwa akan ditingkatkan.

Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

akan dilaksanakan melalui jalur institusi dan upaya kesehatan

masyarakat yang meliputi imunisasi, penanggulangan penyakit

diare, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), malaria,

rabies, frambusia, demam berdarah, tb paru, pengamanan kese-

79

Page 28: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

hatan transmigran dan penyakit lain yang menimbulkan wabah

atau kejadian luar biasa serta melalui peningkatan pengamatan

kejadian penyakit. Sementara itu melalui upaya perbaikan gizi

akan ditingkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan

sumber pangan yang tersedia dan menaikkan mutu makanan dalam

memenuhi kebutuhan gizi secara aman. Di samping itu akan di-

upayakan peningkatan pencegahan penanggulangan kekurangan

kalori dan protein, kekurangan vitamin A dan anemia gizi,

melalui kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) di

seluruh Sumatera Utara. Sistem kewaspadaan pangan dan gizi

(SKPG) akan dikembangkan.

Dalam rangka melindungi masyarakat terhadap penyalah-

gunaan obat, makanan, kosmetika dan bahan lain yang berbahaya

akan diintensifkan kegiatan pengawasan bahan-bahan tersebut.

Untuk itu akan ditingkatkan fungsi balai pemeriksaan obat dan

makanan yang ada. Sedangkan untuk menjamin kelancaran distri-

busi dan pengadaan obat-obatan di unit pelayanan kesehatan

akan dilanjutkan pembangunan sarana penyimpanan obat, alat

dan perbekalan kesehatan bagi Kabupaten dan Kotamadya yang

belum memilikinya. Sementara itu dalam rangka meningkatkan

derajat kesehatan rakyat bagi daerah pemukiman pedesaan yang

rawan air bersih dan rawan penyakit menular akan dilanjutkan

peningkatan penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan

pemukiman.

Dalam rangka menunjang program kesehatan secara kese-

luruhan, akan diupayakan perubahan perilaku masyarakat melalui

penyuluhan kesehatan. Penyuluhan ini akan dilakukan dengan

jalan menyebarluaskan informasi kesehatan, mengembangkan

potensi swadaya masyarakat dan mengembangkan metode penyuluh-

an kesehatan yang makin efektif.

80

Page 29: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Dalam bidang kesejahteraan sosial, kegiatan pembinaan

dan pengembangan kesejahteraan akan dilaksanakan antara lain

melalui penyuluhan, bimbingan sosial dan pembinaan para Pe-

kerja Sosial Masyarakat, pembinaan swadaya masyarakat dalam

bidang perumahan dan lingkungan, serta pembinaan organisasi

sosial dan lembaga swadaya masyarakat.

Dalam rangka pelayanan dan rehabilitasi sosial akan di-

laksanakan antara lain pengentasan anak terlantar dan yatim

piatu, penyantunan para lanjut usia dan jompo, penyantunan

dan pengentasan penyandang cacat, pengentasan anak nakal dan

korban penyalahgunaan narkotika serta fakir miskin.

Pembinaan generasi muda dalam wadah Karang Taruna akan

dilaksanakan dengan upaya meningkatkan peran serta Karang

Taruna dalam berbagai bidang pembangunan di pedesaan.

Peranan dan fungsi wanita akan lebih digairahkan untuk

menangani masalah-masalah kesejahteraan sosial, pencegahan

timbulnya masalah kenakalan remaja dan masalah-masalah pela-

yanan sosial lainnya.

Dalam rangka pengendalian pertumbuhan penduduk sebanyak

1.237,1 ribu pasangan usia subur akan diajak menjadi peserta

KB Baru. Di samping itu akan dilakukan pembinaan kepada pe-

serta KB Aktif sebanyak 1.117,6 ribu pasangan agar tetap

ber-KB.

Dalam rangka mengusahakan adanya keserasian antara pem-

bangunan kota dan pembangunan desa, maka akan diusahakan pe-

ningkatan pembangunan pedesaan. Di samping itu akan diusaha-

kan pula agar mobilitas penduduk pedesaan meningkat, sehingga

apabila diperlukan setiap hari dapat bepergian ke kota secara

ulang-alik dengan lancar. Dengan demikian penduduk di pedesa-

81

Page 30: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

an tidak mudah terdorong untuk pindah ke kota. Di samping itu

akan diusahakan pula pengembangan kota-kota kecil sebagai

suatu sarana untuk memperkecil hasrat penduduk agar tidak

berkeinginan pindah ke kota-kota besar.

Perumahan sederhana akan terus dibangun sesuai dengan

hasil studi kelayakan yang dibuat untuk masing-masing kota.

Usaha perbaikan kampung akan dilanjutkan, antara lain di

Medan, Pematang Siantar, Binjai, Kisaran, Tebing Tinggi,

Sibolga, Padang Sidempuan, Tanjung Balai/T. Kuala, Pangkalan

Brandan, Kaban Jahe, Rantau Prapat, Brastagi dan Tanjung Pura.

Diperkirakan selama Repelita V di daerah Sumatera Utara akan

diperbaiki lingkungan pemukiman seluas sekitar 2.000 ha. Ke-

giatan pemugaran perumahan desa yang meliputi perbaikan mutu

rumah serta perbaikan lingkungan pemukimannya akan terus di-

lanjutkan dengan 1.550 unit. Dalam pelaksanaannya perhatian

khusus diberikan pada desa-desa kritis, terbelakang, miskin

dan nelayan dan desa-desa yang menjadi pusat pertumbuhan bagi

desa-desa lain di sekitarnya.

Program penyediaan air bersih akan dilanjutkan dengan

menambah jumlah sambungan rumah dan hidran umum. Kapasitas

prasarana yang ada ditingkatkan dengan merehabilitasi insta-

lasi, mengurangi kebocoran dan membangun instalasi baru. Pro-

gram ini akan dilaksanakan di kota-kota Medan, Pematang

Siantar, Binjai, Kisaran, Tebing Tinggi, Sibolga, Padang Si-

dempuan, Tanjung Balai dan Pangkalan Brandan. Usaha-usaha di

bidang penyehatan lingkungan pemukiman akan terus pula di-

tingkatkan dan sasarannya adalah kegiatan pemeliharaan dan

perbaikan penanganan air limbah, drainase, dan persampahan.

Dalam program ini juga termasuk usaha-usaha untuk menyediakan

air bersih bagi penduduk pedesaan, baik dengan sistem perpi-

82

Page 31: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

paan maupun non perpipaan. Usaha-usaha ini akan dilaksanakan

di kota Pematang Siantar, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, Si-

bolga, Tanjung Balai, Kisaran, Lubuk Pakam dan Rantau Prapat.

Dalam rangka pembangunan di bidang agama dalam Repeli-

ta V akan dilaksanakan, antara lain, penyediaan bantuan pemba-

ngunan dan rehabilitasi tempat peribadatan, penyediaan kitab

suci dan pembangunan atau rehabilitasi atau perluasan Balai

Nikah dan Penasehatan Perkawinan, serta pembangunan atau re-

habilitasi atau perluasan Balai Sidang Pengadilan Agama,

kantor-kantor Urusan Agama tingkat kecamatan, kabupaten,

kotamadya dan wilayah.

Sementara itu penerangan dan bimbingan hidup beragama

terus ditingkatkan, terutama bagi masyarakat-masyarakat

khusus. Dalam rangka peningkatan mutu perguruan agama, yang

meliputi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsana-

wiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Pendi-

dikan Guru Agama Negeri (PGAN), akan ditingkatkan dan disem-

purnakan prasarana dan sarananya. Di samping itu akan dise-

diakan juga bantuan bagi perguruan agama swasta.

Dalam pada itu dalam rangka pengembangan perguruan

tinggi agama akan dilanjutkan pembangunan atau rehabilitasi

atau perluasan fasilitas perkuliahan, fasilitas pelaksanaan

Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan fasilitas penelitian ilmiah

pada IAIN Sumatera Utara, dan penyediaan bantuan bagi pergu-

ruan tinggi agama swasta.

Pembangunan di bidang hukum tetap dilanjutkan dengan

berbagai upaya yang pada dasarnya merupakan kegiatan penun-

jang bagi usaha-usaha penegakan hukum dan peradilan. Semuanya

dilaksanakan dalam rangka mendekatkan jangkauan pelayanan

hukum kepada masyarakat serta memeratakan kesempatan memper-

83

Page 32: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

oleh peradilan. Upaya yang akan dilaksanakan adalah rehabi-

litasi sejumlah gedung kantor Kejaksaan dan Cabang Kejaksaan

Negeri di Kabupaten Belawan, Kabupaten Tapanuli Tengah dan

Kabupaten Langkat, kantor Imigrasi di Polonia, Asrama Karan-

tina Imigrasi di Medan, Pengadilan Negeri di Kabupaten Tapa-

nuli Tengah serta perluasan sejumlah gedung kantor Kejaksaan

Negeri, Pengadilan Negeri dan Kantor Imigrasi. Selanjutnya

sebagai upaya penunjangan tugas-tugas pemasyarakatan, diusa-

hakan rehabilitasi sejumlah Lembaga Pemasyarakatan, Rumah

Tahanan Negara atau Cabang Rumah Tahanan Negara dan Balai

Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak.

Dalam rangka peningkatan kesadaran hukum masyarakat,

berbagai pola penyuluhan hukum yang ada, akan terus dilaksa-

nakan secara lebih terpadu. Selanjutnya dalam usaha untuk me-

wujudkan pemerataan kesempatan memperoleh keadilan dan per-

lindungan hukum, penyelenggaraan pemberian bantuan dan kon-

sultasi hukum bagi golongan masyarakat yang kurang mampu akan

tetap dilanjutkan.

Program-program sektoral yang ada di daerah ditunjang

dengan program-program bantuan pembangunan kepada daerah.

Program-program bantuan pembangunan yang diterima daerah Su-

matera Utara meliputi program-program berikut.

Program Pembangunan Daerah Tingkat I diarahkan penggu-

naannya untuk membiayai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan

(O&P) jalan propinsi, jaringan irigasi, rumah sakit dan ke-

giatan-kegiatan lain yang telah menjadi tanggung jawab Peme-

rintah Daerah Tingkat I. Program Peningkatan Jalan dan Peng-

gantian Jembatan digunakan untuk menangani peningkatan jalan

dan penggantian jembatannya agar seimbang dengan meningkatnya

arus lalu lintas dan muatan.

84

Page 33: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Program Pembangunan Daerah Tingkat II digunakan untuk

membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan kabupaten

dan kotamadya dan kegiatan-kegiatan lain yang menjadi

tanggung jawab Pemerintah Daerah Tingkat II.

Program Peningkatan Jalan Kabupaten dan Kotamadya di-

gunakan Untuk meningkatkan prasarana jalan dalam rangka meme-

nuhi kebutuhan prasarana perhubungan yang makin meningkat.

Program pembinaan pendidikan dasar digunakan terutama untuk

membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana pendidikan

dasar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dasar, dan

untuk membiayai pembangunan sekolah dasar baru di daerah

transmigrasi, PIR dan pemukiman baru. Program Pelayanan Kese-

hatan digunakan untuk membiayai kegiatan operasi dan pemeli-

haraan sarana kesehatan yang meliputi Rumah Sakit Kabupaten,

Puskesmas, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu serta untuk

membiayai penyediaan obat-obatan. Program Rehabilitasi Hutan

dan Tanah Kritis disediakan untuk membantu Daerah Tingkat II

yang menghadapi masalah tanah kritis, untuk membiayai penyu-

luhan dan percontohan mengenai pengembangan pelestarian

dengan konservasi dan pencegahan perluasan daerah kritis

serta kegiatan lain dalam menjaga kelestarian sumber daya

alam.

Program Pembangunan Desa digunakan untuk membiayai ke-

giatan-kegiatan pembangunan desa, peningkatan swakarsa dan

swadaya masyarakat serta pengembangan kawasan terpadu (PKT)

dalam rangka mengembangkan daerah yang terpencil, daerah per-

batasan dan daerah padat penduduk.

Penyelamatan hutan, tanah dan air akan dilaksanakan me-

lalui kegiatan-kegiatan pembangunan dan pembinaan kawasan

konservasi, rehabilitasi sungai dan pengendalian serta pe-

nanggulangan bencana alam dan pengembangan di DAS Asahan,

85

Page 34: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Barumun, Wampu, dan Sei Ular. Di samping itu di semua DAS

tersebut juga akan dilaksanakan upaya untuk membina kemampuan

masyarakat untuk meningkatkan peran sertanya secara swadaya

dalam penyelamatan hutan, tanah dan air.

Usaha pelestarian kemampuan sumber daya alam dan ling-

kungan hidup dan peningkatan fungsinya serta pengendalian

kerusakannya juga akan dilaksanakan dengan mengembangkan pola

tata ruang yang dinamis.

Dalam rangka pengembangan meteorologi dan geofisika

akan dibangun 1 buah stasiun meteorologi dan akan ditingkat-

kan 3 buah stasiun meteorologi. Di samping itu akan dilaksa-

nakan pula peningkatan 3 buah stasiun geofisika.

Pelaksanaan program rehabilitasi tanah kritis akan di-

lakukan melalui kegiatan reboisasi dan penghijauan di 2 DAS

terpenting yang meliputi areal lahan kering dan lahan kritis

dengan sasaran fisik seluas 203.000 ha penghijauan dan

135.000 ha reboisasi. Di samping itu akan dilakukan konservasi

atas tanah usaha tani yang mempunyai kemiringan di atas 40%.

Selanjutnya dilaksanakan rehabilitasi lahan kritis dalam pola

terpadu di DAS, juga pemukiman kembali peladang sebanyak

15.000 KK.

Dalam mengusahakan koordinasi dan keserasian dalam ke-

giatan pembangunan, kegiatan penataan ruang daerah akan di-

lanjutkan dan disusun secara lebih dipadukan dengan berbagai

program terkait. Kegiatan yang akan dilaksanakan di antaranya

mencakup penyusunan Rencana Struktur Tata Ruang Daerah Ting-

kat I dan Rencana Umum Tata Ruang Daerah Tingkat II serta pe-

nyusunan Rencana Umum Tata Ruang kawasan beserta Rencana

Detail di kawasan-kawasan yang dirasa strategis atau kritis

seperti kawasan pariwisata Danau Toba.

86

Page 35: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

Di bidang penerangan akan dilanjutkan Program Pengem-

bangan Operasi Penerangan dengan pendekatan keterkaitan antar

sektor yang memuat pesan-pesan pembangunan melalui radio, te-

levisi dan pers serta pemanfaatan mekanisme Bakohumas. Semen-

tara itu untuk meningkatkan hasil guna dan daya guna siaran

radio dan televisi ditingkatkan lagi kerja sama lintas sek-

toral dalam menyusun substansi isi acara-acara siaran. Dalam

rangka peningkatan mutu dan jangkauan siaran Radio, Televisi

dan Film dilaksanakan rehabilitasi dan pengembangan pemancar

radio dan televisi yang ada.

Dalam Repelita V dalam Sektor Ilmu Pengetahuan, Tekno-

logi dan Penelitian akan dilanjutkan kegiatan inventarisasi

dan evaluasi sumberdaya lahan serta pengembangan Sistem In-

formasi Geografi yang diperlukan untuk mendukung perencanaan

pembangunan di daerah Sumatera Utara berdasarkan kemampuan

sumber dayanya.

87

Page 36: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

TABEL

WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

PROPINSI SUMATERA UTARA

DAERAH TINGKAT IILuas

WilayahJumlah

KepadatanJumlahDesa

Perkiraan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk/km21985 1988 1985 1988

(Km2) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa)

Kotamadya:

Medan 261,70 11 114 1.714.531 1.876.412 6.552 7.170Pematang Siantar 11,85 6 29 202.361 213.894 17.076 18.049Tanjung Balai 1,98 2 4 45.454 48.409 23.014 24.510Binjai 19,75 5 19 145.299 155.151 7.357 7.855Tebingtinggi 30,61 3 17 100.646 107.344 3.288 3.506

Sibolga 10,86 3 11 69.784 75.386 6.424 6.940

Kabupaten:

Deli Serdang 6.010,18 33 841 1.426.622 1.542.338 237 257Langkat 6.106,96 15 219 759.827 816.482 124 134

K a r o 2.099,51 10 274 233.340 247.562 111 118

Simalungun 4.098,30 17 226 741.270 782.208 181 191

Asahan 4.567,38 17 220 863.573 924.462 189 202

Labuhan Ratu 6.739,97 12 193 661.792 720.287 98 107Tapanuli Utara 13.237,01 27 891 689.843 724.356 52 55Tapanuli Tengah 2.271,35 4 180 180.044 191.466 79 84

Tapanuli Selatan 16.435,66 20 1.608 806.388 855.616 49 52N i a s 5.484,81 13 657 511.911 545.984 93 100

D a i r i 3.399,12 8 157 269.451 288.505 79 85

Jumlah 70.787,00 206 5.660 9.422.137 10.115.862 133 143

88

Page 37: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran

89

Page 38: 2 · Web viewPada tahun 1985 sebesar 0,8 juta orang atau 23,1% angkatan kerja berada di daerah perkotaan, selebihnya yaitu 2,7 juta orang atau 76,9% berada di pedesaan. Persebaran