14
48 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua III.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Tanah Abang Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta 1 (satu). Pembentukan KPP ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan RI KMK-254/KMK.01/2005 tanggal 24 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah DJP Jakarta Satu, KPP Madya dan KPP Pratama di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Satu. KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua dibentuk tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KMK.443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001. Hasil dari pemecahan KPP Tanah Abang pada saat itu, secara sistem adminitrasi berubah menjadi administrasi modern berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 254/ KMK.01/2004 jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor 167/KMK.01/2005 tanggal 31 Maret 2005 dan berlaku efektif tanggal 1 Juli 2005. Perubahan mendasar dari berlakunya modern ini adalah perubahan organisasi Kantor Pelayanan Pajak dari organisasi berbasis jenis pajak menjadi berbasis fungsi. Hal ini selanjutnya merubah seluruh struktur organisasi termasuk didalamnya peleburan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan ke dalam struktur organisasi KPP Pratama. Disamping itu, dalam melaksanakan tugas sehari-hari para pegawai telah diikat dengan Kode Etik Pegawai yang ditetapkan Menteri Keuangan Nomor 222/KMK.03/2002 jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor 506/ KMK.03/2004 tanggal

2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

48

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua

III.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Tanah Abang Dua

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua adalah

instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta 1 (satu). Pembentukan KPP

ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan RI KMK-254/KMK.01/2005 tanggal

24 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah DJP Jakarta Satu, KPP

Madya dan KPP Pratama di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Satu. KPP Pratama Jakarta

Tanah Abang Dua dibentuk tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor KMK.443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001. Hasil dari

pemecahan KPP Tanah Abang pada saat itu, secara sistem adminitrasi berubah menjadi

administrasi modern berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 254/

KMK.01/2004 jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor 167/KMK.01/2005 tanggal 31

Maret 2005 dan berlaku efektif tanggal 1 Juli 2005.

Perubahan mendasar dari berlakunya modern ini adalah perubahan organisasi

Kantor Pelayanan Pajak dari organisasi berbasis jenis pajak menjadi berbasis fungsi. Hal

ini selanjutnya merubah seluruh struktur organisasi termasuk didalamnya peleburan

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan ke dalam struktur organisasi KPP Pratama.

Disamping itu, dalam melaksanakan tugas sehari-hari para pegawai telah diikat

dengan Kode Etik Pegawai yang ditetapkan Menteri Keuangan Nomor

222/KMK.03/2002 jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor 506/ KMK.03/2004 tanggal

Page 2: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

49

19 Oktober 2004. Hal ini dimaksudkan agar para pegawai dapat melaksanakan tugasnya

dengan optimal sehingga berhasil dan berdaya guna serta terbebas dari korupsi, kolusi

dan nepotisnya sehingga akan mampu mengumpulkan penerimaan dari sektor pajak

yang dibebankan setiap tahunnya dan dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (good

governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government).

III.2. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanah Abang Dua

Sesuai Pasal 58 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:

62/PMK.01/2009 tanggal 1 April 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan

penyuluhan, pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak

Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung

Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya, berdasarkan Pasal 59 keputusan di atas, KPP Pratama Jakarta Tanah

Abang Dua dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,

penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian

objek Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan

Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.

4. Penyuluhan perpajakan.

5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.

Page 3: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

50

6. Pelaksanaan ekstensifikasi.

7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.

8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.

9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan.

11. Pelaksanaan intensifikasi.

12. Pembetulan ketetapan pajak.

13. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan.

14. Pelaksanaan administrasi kantor.

III.3. VISI dan Misi serta Janji KPP Pratama Tanah Abang Dua

III.3.1. Visi

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi

perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan

profesionalisme yang tinggi.

III.3.2. Misi

Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan undang-undang perpajakan

yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

III.3.3. Janji

Dengan pelayanan prima, KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua senantiasa

memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak dalam rangka melaksanakan

kewajiban perpajakan. Pelayanan prima tersebut kami laksanakan secara efektif, efisien

Page 4: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

51

dan etis dengan menerapkan prinsip good governance untuk mendorong masyarakat

melaksanakan kewajiban perpajakan secara sukarela sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Diyakini dengan memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak akan mampu

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak yang berdampak pada tercapainya rencana

penerimaan pajak.

III.4. Standar Pelayanan Prima KPP Pratama Tanah Abang Dua

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanah Abang Dua, selalu berpedoman pada

Prinsip Pelayanan Publik sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 25/KEP/M.PAN/2004 tentang Pedoman

Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Standar pelayanan prima yang kami berikan

meliputi:

1. Prosedur Pelayanan dan Persyaratan Pelayanan

Seluruh permohonan Wajib Pajak akan dilayani sesuai dengan persyaratan yang

terdapat pada Standar Operating Procedures (SOP) secara sederhana dan tidak

berbelit-belit.

2. Kejelasan dan Kemampuan Petugas Pelayanan

Seluruh permohonan Wajib Pajak akan dilayani oleh petugas Help Desk dalam

hal ini adalah Account Representative yang handal dan berpengalaman.

3. Kedisiplinan dan tanggung jawab petugas pelayanan.

4. Wajib Pajak akan dilayani secara sungguh-sungguh oleh petugas pajak dan

konsisten sesuai waktu kerja dan ketentuan yang berlaku.

5. Kecepatan pelayanan

Page 5: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

52

Seluruh permohonan Wajib Pajak akan diselesaikan sesuai dengan standar waktu

pelayanan prima.

6. Keadilan mendapatkan pelayanan.

7. Pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat

yang dilayani.

8. Kesopanan dan keramahan petugas.

9. Petugas dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak secara sopan dan

ramah, serta saling menghargai dan menghormati.

10. Kewajaran dan kepastian biaya pelayanan.

11. Seluruh pelayanan perpajakan tidak dipungut biaya.

12. Kenyamanan dan keamanan lingkungan.

13. Sarana dan prasarana pelayanan bersih, rapi, teratur dan aman dapat memberikan

rasa nyaman kepada Wajib Pajak.

III.5. Wilayah Kerja KPP Pratama Tanah Abang Dua

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Dua

mencakup 4 (empat) kelurahan di Kecamatan Tanah Abang yaitu Kelurahan

Petamburan, Kelurahan Kebon Kacang, Kelurahan Kebon Melati dan Kelurahan

Kampung Bali, dengan luas wilayah keempat kelurahan tersebut sebesar 3.6 Km2.

Berikut ini akan di gambarkan peta wilayah KPP Tanah Abang Dua.

Page 6: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

53

Gambar 3.1. Peta Wilayah KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua

Sumber: PDI Kecamatan KPP Tanah Abang Dua.

Tabel 3.1

Wilayah Kerja KPP Jakarta Tanah Abang Dua

Waskon Nama Kasi waskon Wilayah Kerja

Waskon 1 Anggoro Agus Suryono Kampung Bali

Waskon 2 Much. Racchman Abdi N Kebon Kacang

Waskon 3 Budi Saptono Kebon Melati

Waskon 4 Amirul Mukminin Petamburan

Sumber: Waskon 4 KPP Pratama Tanah Abang Dua

Page 7: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

54

Tabel 3.2

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Wajib Pajak Sampai dengan 31 Maret 2010

pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua

No. Wilayah

Kerja

Luas Jumlah

(Ha) Penduduk KK Non

Miskin

WP OP

1. Kelurahan

Kampung Bali

73 11.684 3.188 2.755 9.724

2. Kelurahan

Kebon Kacang

71 19.168 5.308 4.952 8.179

3. Kelurahan

Kebon Melati

126 25.810 6.597 5.696 7.067

4. Kelurahan

Petamburan

90 23.153 9.817 9.204 6.294

Jumlah 360 79.815 24.910 22.607 31.264

Sumber: Mapping 2010 KPP Pratama Tanah Abang Dua

Sektor usaha yang menonjol adalah perdagangan terutama perdagangan retail

atau eceran, hal ini dapat dilihat dengan keberadaan pusat perdagangan eceran yang

sudah dikenal masyarakat luas yaitu Pasar Tanah Abang Blok A dan Pusat Grosir Metro

Tanah Abang (PGMTA). Selain itu di Kecamatan Tanah Abang Dua juga terdapat pusat

perbelanjaan Thamrin City dan sebagian pusat perbelanjaan modern Grand Indonesia -

West Mall. Sektor usaha yang juga menonjol adalah gedung apartemen seperti

Apartemen Semanggi, Apartemen Ascott, Apartemen Jakarta Residence, Apartemen

Thamrin Residence dan Apartemen Thamrin Boulevard.

Page 8: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

55

Kecamatan Tanah Abang juga dikelilingi gedung perkantoran modern seperti

Menara Thamrin, Jakarta Design Centre, gedung Bank Exim Mandiri, gedung Bank

Exim Melati dan gedung perkantoran baru UOB Plaza. Untuk wilayah pemukiman

sebagian besar adalah pemukiman kelas bawah dan hanya sebagian kecil pemukiman

kelas menengah dengan lokasi yang menyebar.

III.6. Struktur Organisasi KPP Pratama Tanah Abang Dua

Untuk mewujudkan sistem kerja yang baik dan mekanisme kerja yang

profesional, dalam suatu lembaga diperlukan adanya pembagian tugas dan wewenang

yang jelas diantara para karyawan. Pembagian tugas dan wewenang dalam suatu

lembaga digambarkan dalam susunan organisasi kerja atau struktur organisasi kerja

lembaga. Struktur organisasi pada KPP dirancang berdasarkan Sistem Administrasi

Pajak Modern sesuai dengan fungsi masing-masing jabatan.

Struktur organisasi KPP merupakan peleburan dari KP. PBB, KPP dan Karipa.

Berdasarkan struktur organisasi tersebut maka tugas pokok, kewenangan serta tanggung

jawab dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:

1. Sub Bagian Umum

Bertanggung jawab dalam melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha

serta urusan rumah tangga kantor.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Bertanggung jawab dalam pengumpulan, pencarian dan pengolahan data,

pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman

dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi

e-SPT dan e-Filling, serta penyiapan laporan kinerja.

Page 9: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

56

3. Seksi Ekstensifikasi

Bertanggung jawab terhadap upaya penambahan jumlah Wajib Pajak baik dari

kalangan karyawan (employee base) maupun Wajib Pajak dari kalangan

usahawan (property base), disamping itu Seksi Ekstensifikasi juga bertanggung

jawab dalam melakukan kegiatan penilaian terhadap objek PBB yang mengalami

pengalihan hak serta hal yang berkaitan dengan perubahan objek pajak.

4. Seksi Pelayanan

Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

mengadministrasikan dokumen, berkas-berkas yang berkaitan dengan perpajakan

penerimaan, pengolahan surat pemberitahuan, kegiatan penyelenggaraan

penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta penerimaan

surat lainnya.

5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon)

Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan maupun kontroling kepatuhan

kewajiban perpajakan dari Wajib Pajak, melakukan bimbingan atau himbauan

kepada Wajib Pajak serta upaya membuka forum konsultasi teknis mengenai

perpajakan dan penyusutan. Disamping tugas-tugas tersebut, Seksi Pengawasan

dan Konsultasi (Waskon) juga bertanggung jawab dalam hal penyusunan profil

Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, serta melakukan rekonsiliasi data

Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan pelaksanaan hasil

banding.

Page 10: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

57

6. Seksi Pemeriksaan

Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan

pemeriksaan, penerbitan dan penyuluhan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta

administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

7. Seksi Penagihan

Melakukan urusan penata usahaan piutang pajak, penundaan angsuran tunggakan

pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan

dokumen-dokumen penagihan.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kedelapan seksi yang berada di Kantor Pelayanan Pajak adalah Sub Bagian

Umum, Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI), Seksi Pelayanan, Seksi

Ekstensifikasi, Seksi Penagihan, Seksi Pemeriksaan, Seksi Waskon Satu, Seksi Waskon

Dua, Seksi Waskon Tiga, Seksi Waskon Empat dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua, Seksi Waskon terbagai menjadi 4

wilayah kerja seksi yang diantaranya:

1. Seksi Waskon 1 dengan wilayah kerja Kelurahan Kampung Bali

2. Seksi Waskon 2 dengan wilayah kerja Kelurahan Kebon Kacang

3. Seksi Waskon 3 dengan wilayah kerja Kelurahan Kebon Melati

4. Seksi Waskon 4 dengan wilayah kerja Kelurahan Petamburan

Berikut ini, akan di gambarkan struktur organisasi KPP Pratama Jakarta Tanah Abang

Dua, yaitu sebagai berikut:

Page 11: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

58

Gambar 3.2. Struktur Organisasi KPP Tanah Abang Dua

Sumber: KPP Pratama Tanah Abang Dua.

III.7. Budaya Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanah Abang Dua

Dalam mewujudkan visi, misi dan janji Direktorat Jenderal Pajak, maka seluruh

jajaran Kantor Pelayanan Pajak selalu menjunjung tinggi budaya kerja atau nilai-nilai

acuan yang menjadi Standart Operating dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Adapun budaya kerja tersebut meliputi:

1. Integriras

Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan

prinsip-prinsip moral yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan

menepati janji.

Page 12: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

59

2. Profesionalisme

Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai

dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sosial.

3. Inovasi

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan

modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan

profesionalisme yang tinggi.

4. Teamwork

Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang atau pihak lain, serta

membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan.

III.8. Sarana dan Prasarana KPP Pratama Tanah Abang Dua

Help Desk dengan teknologi knowledge base pada Tempat Pelayanan Terpadu

atau dikenal TPT (service counter) antara lain sebagai berikut:

1. Pelayanan dengan menggunakan sistem komunikasi dan teknologi informasi

terkini yang dikenal dengan sebutan e-system antara lain e-payment (pembayaran

pajak secara online), e-registration (pendaftaran Wajib Pajak melalui internet), e-

filling (pelaporan pajak melalui internet), e-spt (pengisian SPT dengan program

yang telah disediakan DJP) dan e-counseling (konsultasi secara online).

2. Built in control system

Pemanfaatan sistem teknologi informasi untuk pengawasan internal termasuk

pengawasan data dengan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP).

3. Layar sentuh Informasi Perpajakan (Touch Screen).

4. Sistem antrian dan LCD Proyektor berikut electric screen layaknya di Bank.

Page 13: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

60

5. Tersedianya ruang konseling atau closing conference serta brosur, leaflet dan

majalah perpajakan.

6. Tersedianya Bank atau Tempat Pembayaran Pajak (bekerjasama dengan PEMDA

setempat atau Kantor Pos.

III.9. Kebijakan Internal Peningkatan Kualitas Pelayanan KPP Pratama Tanah

Abang Dua

Tersedianya Account Representatives (AR) sebagai ujung tombak pelayanan dan

perantara antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan Wajib Pajak yang mengemban

tugas melayani setiap Wajib Pajak dalam hal :

1. Membimbing atau menghimbau Wajib Pajak dan memberikan konsultasi teknis

perpajakan.

2. Memonitor penyelesaian pemeriksaan pajak, proses keberatan, serta mengevaluasi

hasil banding.

3. Melakukan pemuktahiran data Wajib Pajak dan menyusun profil Wajib Pajak.

4. Menginformasikan ketentuan perpajakan terbaru.

5. Memonitor kepatuhan Wajib Pajak melalui pemanfaatan data dan SIDJP (Sistem

Informasi Direktorat Jenderal Pajak).

6. Menyelesaian permohonan surat keterangan yang diperlukan Wajib Pajak.

7. Menganalisis kinerja Wajib Pajak.

8. Merekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi.

Dengan demikian, setiap Wajib Pajak dapat menanyakan hak dan kewajiban

perpajakannya kepada setiap Account Representatives (AR) di KPP Pratama yang telah

ditunjuk untuk masing-masing Wajib Pajak sesuai dengan wilayah kelurahan.

Page 14: 2011-2-00038 Ak Bab III Hardcover

61