Upload
doancong
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
2014
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Jl.Merdeka No. 72 Palembang www.dinkes.palembang.go.id
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang i
KATA PENGANTAR
Dengan senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, marilah kita bersama-
sama tetap melaksanakan amanah dalam bidang tugas kita masing-masing bagi
kepentingan negara, nusa dan bangsa yang kita cintai ini.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, kami telah berusaha menyajikan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang
Tahun 2014 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan
Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan
pemecahan masalahnya.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah bekerja keras dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas
Kesehatan Kota Palembang ini dan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan
petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan tugas
pembangunan kesehatan.
Palembang, Februari 2015
Kepala Dinas Kesehatan
Dr.Anton Suwindro, M.Kes.
Pembina Utama Muda
NIP : 195705271986121001
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang ii
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Ikhtisar Eksekutif iii
I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tugas dan Fungsi 3
C. Struktur Organisasi 4
D. Sistematika Penyajian 6
II Perencanaan Kinerja Tahun 2014 7
A. Umum 7
B. Arah Kebijakan 9
C. Program Utama 9
D. Strategi 10
E. Program dan Kegiatan Pokok 12
F. Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018 17
G. Penetapan Kinerja Tahun 2014 21
III Akuntabilitas Kinerja 24
A. Pengukuran Capaian Kinerja 24
B. Capaian Kinerja Organisasi 24
IV Penutup 55
A. Simpulan 55
B. Saran 55
Lampiran
1. Struktur Organisasi
2. RPJMD Kota Palembang 2013-2018
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
4. Tabel Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Kegiatan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang iii
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun
2014 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis
(Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan
masalahnya.
Renstra Kota Palembang merupakan suatu rencana jangka menengah tahun 2013 - 2018
yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan memuat 1
(satu) pernyataan Visi, 4 (empat) pernyataan Misi yang diemban, serta 4 (empat) tujuan
yang harus dicapai pada akhir tahun 2018.
Sesuai Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disusun untuk tahun 2014
terdapat 9 sasaran, 5 kebijakan, 32 progam, 148 kegiatan yang harus dicapai /
dilaksanakan, dengan dukungan anggaran DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kota
Palembang Tahun 2014 yang tersedia sebesar Rp. 180.542.239.877,06,- termasuk
belanja tidak langsung.
Pencapaian Sasaran
Nilai Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dari 38 indikator yang ada 29 telah
mencapai target (100%), sedangkan yang belum mencapai ada 9 indikator yaitu obat
essensial generik di sarana kesehatan, cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang
terkalibrasi, cakupan puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan, cakupan
pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota,
cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin, cakupan kelurahan Universal Child Immunization
(UCI), cakupan penemuan penderita pneumonia balita, cakupan penemuan baru pasien
TB BTA positif, .
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang iv
Rencana dan Realisasi Anggaran
Anggaran yang tersedia untuk Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2014 sebesar
Rp 180.542.239.877,06,- Dana yang terealisasi sebesar Rp.168.826.828.916,81,- atau
93.51% dari anggaran tersebut. Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp 78.084.728.000,-
dan terealisasi Rp 73.825.054.417,00,- (94.54%).
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan
program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai
dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status
kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian
pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan
pembangunan nasional.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik
dimasa mendatang diperlukan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota
Palembang Tahun 2015, yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan yang
harus dilakukan dalam rangka mencapai target (indikator) yang telah ditetapkan.
Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Palembang mempunyai tugas untuk membantu
Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan
dalam rangka mewujudkan visi Kota Palembang yaitu “Palembang Emas Tahun
2018” dan Misi Kota Palembang sebagai berikut :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 2
1. Menciptakan Kota Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri
dalam pembangunan
2. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta
peningkatan pelayanan masyarakat
3. Meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan pemberdayaan masyarakat
kelurahan
4. Meningkatkan pembangunan bidang keagamaan sehingga terciptanya
masyarakat yang religius
5. Meningkatkan pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan di setiap
sektor
6. Melanjutkan pembangunan Kota Palembang sebagai kota metropolitan
bertaraf internasional, beradat, dan sejahtera
Dari 7 misi tersebut misi yang sangat erat terkait dengan sektor kesehatan
adalah misi ke 5 (lima) dan 6 (enam) dan dalam mencapai Visi dan Misi Pemerintah
Kota Palembang menetapkan bidang urusan pemerintahan dan program prioritas
pembangunan yaitu :
1. Program obat dan perbekalan kesehatan
2. Program upaya kesehatan masyarakat
3. Program pengawasan obat dan makanan
4. Program pengembangan obat asli Indonesia
5. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6. Program perbaikan gizi masyarakat
7. Program pengembangan lingkungan sehat
8. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
9. Program standarisasi pelayanan kesehatan
10. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
11. Program pengadaan, pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru
12. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
13. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 3
14. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
15. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
16. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Program prioritas tersebut seluruhnya sangat berpengaruh terhadap
pembangunan bidang kesehatan, sedangkan program prioritas Kota Palembang sesuai
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018 dalam
upaya Meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH), Menurunkan Angka Kematian
Ibu Melahirkan, Angka Kematian Bayi, dan Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat
2. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang optimal dan
bermutu
3. Pengentasan masalah penyakit menular dan tidak menular
4. Peningkatan mutu layanan kesehatan dan SDM kesehatan
5. Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi
6. Perbaikan gizi masyarakat
7. Peningkatan kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
8. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS)
9. Penguatan sistem informasi kesehatan
10. Peningkatan kualitas lingkungan
11. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus
12. Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan
13. Penguatan pelayanan rujukan
Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang
selama tahun anggaran 2014, disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas
Kesehatan Kota Palembang Tahun 2014 sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan
Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
Tanggal 20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini
semata-mata untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Dinas Kesehatan Kota
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 4
Palembang mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja
organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome, disisi
yang lain, penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang juga
dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang
merupakan pilar penting pelaksanaan good governance dan menjadi cermin untuk
mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja
ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,
pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun
2008 Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota
Palembang.
1. Kedudukan
Dinas Kesehatan Kota Palembang unsur pelaksana urusan daerah dibidang
kesehatan berdasarkan kewenangan yang dimiliki berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
2. Tugas Pokok
Dinas Kesehatan Kota Palembang mempunyai tugas membantu Walikota
Palembang dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.
3. Fungsi.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kota Palembang
menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan,
2) Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang kesehatan,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 5
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan
4) Pengaturan, pengawasan dan pemberian perizinan dibidang kesehatan
5) Pelaksanaan pelayanan tekhnis ketatausahaan dinas
6) Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
C. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja
tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2013 Tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota, Kepala Dinas
Kesehatan Kota Palembang, dibantu oleh:
1. Sekretariat, yang membawahi :
1) Sub Bagian Penyusunan Program
2) Sub Bagian Tata Usaha
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
2. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Kesehatan Dasar
2) Seksi Kesehatan Rujukan
3) Seksi Kesehatan Khusus
3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
2) Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana
3) Seksi Penyehatan Lingkungan
4. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi
1) Seksi Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 6
2) Seksi Data dan Informasi Kesehatan
3) Seksi Registrasi, Perizinan dan Akreditasi
5. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Jaminan Kesehatan
2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
3) Seksi Kefarmasian
6. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas,
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Palembang terlampir.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 7
D. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini berisi pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan Kota Palembang selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance
results) 2014 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja 2014 sebagai tolok
ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana
kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja
(performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti
itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kota Palembang Tahun 2014 adalah sebagai berikut ini.
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis
Dinas Kesehatan Kota Palembang dan struktur organisasi;
Bab II – Perencanaan Kinerja 2014, menjelaskan berbagai kebijakan umum Dinas
Kesehatan Kota Palembang, rencana strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang
untuk periode tahun 2013 - 2018 dan penetapan kinerja untuk tahun 2014.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan Kota Palembang dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap
pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2014.
Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Dinas
Kesehatan Kota Palembang tahun 2014 ini dan menguraikan rekomendasi yang
diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
TAHUN 2014
A. Umum
Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kota Palembang,
Dinas Kesehatan menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang
sebagai tumpuan dan harapan masyarakat kota untuk mengatasi masalah kesehatan
yang timbul akibat perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Masalah kesehatan
yang disadari antara lain masalah lingkungan pemukiman, gizi, kesehatan reproduksi
maupun penanggulangan penyakit menular yang ada di lingkungan kota maupun
yang datang dari luar kota.
Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota
Palembang memiliki visi yaitu “Tercapainya Palembang Sehat ”.
Dilandasi dengan pemikiran di atas maka selayaknya Dinas Kesehatan
bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang diberikan Walikota Palembang
yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standar Departemen
Kesehatan RI pada masyarakat, seperti yang dinyatakan dalam visi GBHN yaitu
“Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya
saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak
mulia, cinta tanah air berkesadaran hukum dan lingkungan sehat, menguasai
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin”
Visi tersebut dinyatakan sejalan dengan perubahan - perubahan di era
reformasi ini, yaitu Palembang sehat adalah penduduk yang hidup di lingkungan
sehat, memperaktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga memiliki derajat
kesehatan yang optimal dengan indeks pembangunan manusia semakin baik antara
lain dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 69,9 tahun menjadi 70,6 tahun;
menurunnya Angka Kematian Bayi dari 35 menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup.
menurunnya Angka Kematian Ibu dari 307 menjadi 266 per 100.000 kelahiran hidup.
dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita sampai dengan < 5%.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 9
Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi Dinas Kesehatan Kota Palembang
sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi
diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih
mengenal cara hidup sehat di tengah-tengah masyarakat mengetahui program-
program kesehatan serta hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang.
Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang
diemban dan akan dilaksanakan yaitu:
1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;
2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia;
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta sarana dan
prasarana yang bermutu prima
4. Menurunkan resiko kesakitan dan kematian.
Dalam mempercepat Tercapainya Palembang Sehat dan sesuai dengan misi
yang telah ditetapkan dijabarkan dalam bentuk kegiatan pembangunan kesehatan
yaitu Misi 1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, kegiatannya
antara lain meningkatkan kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan
masyarakat, Misi 2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia, kegiatan
yang dilaksanakan antara lain tersedianya SDM yang berkualitas dan bekerja sesuai
dengan Standard Of Procedure (SOP) yang ditetapkan. Misi 3 Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang bermutu prima
kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
dengan tepat, cepat, dan nyaman. Misi 4 Menurunkan resiko kesakitan dan kematian
merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA), serta meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) dan
Balita Kurang Gizi.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 10
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sasaran Indikator
Kinerja
Penanggung
Jawab
Keterangan
Meningkatkan Mutu Kesehatan Masyarakat
Jumlah balita dengan gizi buruk
Ka. Bid. Yankes
Jumlah balita dengan gizi buruk adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-score <-3 SD dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwasiorkor).
Jumlah kematian bayi
Ka. Bid. Yankes
Jumlah Kematian Bayi adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di tahun yang sama.
Jumlah kematian ibu
Ka. Bid. Yankes
Jumlah Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
Cakupan Kelurahan Siaga Aktif
Ka.Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan
Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah kelurahan siaga yang dibentuk
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
Cakupan Rumah Tangga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Ka.Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan
Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Ka.Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada lurun waktu tertentu
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 11
Sasaran Indikator
Kinerja
Penanggung
Jawab
Keterangan
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan
Obat generik di sarana kesehatan
Ka. Bid Jaminan dan Sarana Kesehatan
Obat Generik di sarana kesehatan adalah obat dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang diadakan dengan sumber dana APBD dan APBN di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan perkalian jumlah penduduk Kota Palembang dikalikan standar WHO (kebutuhan obat per orang)
Cakupan puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
Sekretariat
Cakupan Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO adalah Quality Managemen System ISO 9001:2008 adalah merupakan prosedur terdekumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen system,yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu,dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut di tentukan atau di spesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Meningkatnya Sarana Prasarana dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Cakupan Alat Kesehatan Essensial Puskesmas yang Terkalibrasi
Ka. Bid Jaminan dan Sarana Kesehatan
Cakupan alat kesehatan esensial puskesmas yang terkalibrasi adalah alat kesehatan yang di lakukan pengujian secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun,untuk menjamin kebenaran nilai keluaran atau kinerja keselamatan pemakaian yang dilakukan oleh instansi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
Jumlah puskesmas yang Memenuhi Standar Pelayanan Kesehatan
Ka. Bid Jaminan dan Sarana Kesehatan
Cakupan puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan adalah puskesmas yang memiliki alat kesehatan yang minimal untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dan alat kesehatan tersebut telah di lakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala oleh instansi yang berwenang
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
Ka. Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyartkat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 12
Sasaran Indikator
Kinerja
Penanggung
Jawab
Keterangan
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota
Ka. Bid. Yankes
Cakupan pelayanan gawat darurat level I adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Ka. Bid. Yankes
Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan baru).
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
Cakupan Sarana Diperiksa Makanan Kadaluarsa
Ka. Bid. Jaminan Sarana Kesehatan
Cakupan sarana yang di periksa makanan kadaluarsa adalah Sarana distribusi,toko, swalayan, supermarket,minimarket yang menjual makanan dan minuman berkemasan
Puskesmas yang Merekomendasikan Obat Asli Indonesia
Ka. Bid. Yankes
Cakupan Puskesmas yang merekomendasi obat asli Indonesia adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional alternative dan komplementer (keterampilan dan herbal), serta melakukan pembinaan dan pemamfaatan taman Obat Keluarga (TOGA)
Jumlah Klinik Upaya Kesehatan Kerja di Perusahaan
Ka. Bid. Yankes
Cakupan Klinik Upaya Kesehatan kerja adalah tempat yang memberikan pelayanan kesehatan terutama bidang pelayanan kesehatan kerja di mana pelayanan yang diberikan berfokus kepada : a. Pendidikan Kesehatan
Promosi kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan yang bertujuan agar masyarakat pekerja berprilaku hidup dan bekerja secara sehat meliputi: a. Pendidikan penyuluhan PHBS di tempat
kerja
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 13
Sasaran Indikator
Kinerja
Penanggung
Jawab
Keterangan
b. Perbaikan gizi kerja c. Kesehatan reproduksi pada pekerja d. Pemeliharaan tempat kerja e. Olahraga fisik dan kebugaran
b. Pelayanan Kesehatan Kerja - Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dan penyakit Akibat Hubungan kerja (PAHK)
- Pelayanan perawatan kesehatan umum,kuratif dan rehabilitative
- Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi c. Pembinaan lingkungan kerja
Bentuk kegiatan pembinaan lingkungan kerja difokuskan pada asesmen risiko di lingkungan tempat kerja dan pengendalian risiko yang mungkin terjadi baik di sebabkan faktor fisik, kimia, biologi maupun psikososial.
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
Acute Flacid Paralysys (AFP)
Ka. Bid. PMK
Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah tertentu
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Ka. Bid. PMK
Persentasi balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan sesuai tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun
Penemuan pasien baru TB-BTA Positif
Ka. Bid. PMK
Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita DBD
Ka. Bid. PMK
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang di temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Penemuan Penderita Diare
Ka. Bid. PMK
Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 14
Sasaran Indikator
Kinerja
Penanggung
Jawab
Keterangan
Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Ka. Bid. PMK
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam adalah Desa/Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu
Cakupan Kelurahan Universal
Child
Immunization (UCI)
Ka. Bid. PMK
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun
Meningkatnya kualitas lingkungan
Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU)
Ka. Bid. PMK
Tempat Tempat Umum (TTU) adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat umum, mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta mempunyai fasilitas yang memenuhi syarat kesehatan
Air Bersih Rumah Tangga
Ka. Bid. PMK
Air Bersih Rumah Tangga adalah Air yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga pada kurun waktu tertentu.
Meningkatnya status Gizi masyarakat
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan dari keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standarpaling sedikit 4 kali dalam satu wilayahkerja pada kurun waktu tertentu
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 15
Sasaran Indikator
Kinerja
Penanggung
Jawab
Keterangan
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan (Polindes, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK)
Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan kunjungan usia lanjut yang berumur mulai dari pralansia 45 th s.d 59 th, lansia berumur 60 s.d 69 th dan resti > 75 th
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mmiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan
Cakupan kunjungan bayi
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Cakupan pelayanan anak balita
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan
Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 - 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertunbuhan dan perkembangan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 16
C. Arah Kebijakan.
Arah kebijakan pembangunan di Kota Palembang bidang kesehatan yang merupakan
bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013
– 2018 pada Sasaran Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan
masyarakat, Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,
Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan, Meningkatnya
pelayanan kesehatan khusus, Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan
penyakit, Meningkatnya kualitas lingkungan, Meningkatnya status gizi masyarakat,
Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi, dan Meningkatnya
kualitas pelayanan kantor.
Arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah :
1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan dasar
2. Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Penyelidikan Epidemiologi serta
penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB melalui deteksi dini KLB
3. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
D. Program Utama.
Program Utama yang tercantum Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Palembang Tahun 2013 – 2018 (Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang
Nomor 050/4636/Program/Kes/2014) sejalan dengan sasaran pembangunan
kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Palembang Tahun 2005 –
2025 (Perda Nomor 5 Tahun 2009) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 – 2018, Program Utama Dinas
Kesehatan Kota Palembang sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 17
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerka
Keuangan
5) Program Dana Alokasi Khusus (DAK)
6) Program obat dan Perbekalan Kesehatan
7) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
8) Program Pengawasan Obat dan Makananan
9) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
10) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
11) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
12) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
13) Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular
14) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
15) Progran Pengadaan, peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu dan Jaringannya
16) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
17) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
18) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
19) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
20) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
21) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
E. STRATEGI
Strategi pembangunan kesehatan dalam mempercepat tercapainya
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1) Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
a. Cakupan kelurahan siaga aktif
b. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
2) Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat
a. Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 18
3) Meningkatkan sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
a. Obat essensial generik di sarana kesehatan
b. Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
c. Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
d. Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
4) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan khusus
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS di Kab/Kota
c. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
d. Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular
e. Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa
f. Puskesmas yang merekomendasi obat asli Indonesia
g. Jumlah upaya kesehatan kerja di perusahaan
5) Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
b. Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun
c. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
d. Cakupan penemuan pasien baru TB-BTA Positif
e. Cakupan penderita DBD yang ditangani
f. Cakupan penemuan penderita diare
g. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
6) Meningkatnya Kualitas Lingkungan :
a. Cakupan Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU)
b. Cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan
(TPM)
c. Cakupan penggunaan air bersih rumah tangga
7) Meningkatnya Status Gizi Masyarakat :
a. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
dari keluarga miskin.
b. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 19
8) Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi.
a. Cakupan pelayanan anak balita
b. Cakupan pelayanan kesehatan lansia
c. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
d. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
e. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
f. Cakupan pelayanan nifas
g. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
h. Cakupan kunjungan bayi
i. Cakupan peserta KB aktif
9) Meningkatkanya Kualitas Pelayanan Kantor.
a. Meningkatkan tingkat pelayanan administrasi perkantoran
b. Meningkatkan tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
c. Meningkatkan tingkat disiplin aparatur
d. Meningkatkan tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten
e. Meningkatkan rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang
disusun tepat waktu
F. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK.
Seluruh tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan hanya dapat dicapai apabila
telah disusun, ditetapkan dan dilaksanakannya strategi yang tepat. Strategi yang
dibangun ini dilandasi informasi dan data yang relevan dari analisis lingkungan,
nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Penjabaran strategi ini
diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pokok .
1. Program Dana Alokasi Khusus (DAK)
a) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, kendaraan pusling dan
pembangunan puskesmas serta pustu
b) DAK pelayanan farmasi
c) DAK pelayanan dasar
- Pengadaan mobil puskesmas keliling/ambulance
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 20
- Pembangunan gedung puskesmas pembantu
2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a) Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan (larvasida dan reagensia)
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
b) Peningkatan kesehatan masyarakat
c) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
d) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
4. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
5. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
a) Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia
6. Promosi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c) Peningkatan pendidikan pramuka saka bakti husada
7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Pemberian tambahan makanan dan vitamin
c) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya
d) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
e) Penanggulangan gizi lebih
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 21
8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a) Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
b) Penyuluhan lingkungan sehat
c) Pengendalian dampak kesehatan lingkungan
d) Pengembangan Kota Sehat
9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
a) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
b) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
c) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
d) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a) Penyusunan standarisasi pelayanan kesehatan
b) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
c) Pembangunan dan pemuktahiran data standar pelayanan kesehatan
11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana & Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringan
a) Pembangunan puskesmas
b) Pembangunan puskesmas pembantu
c) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
d) Pengadaan puskesmas keliling
e) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
f) Rehabilitasi sedang/berat puskesmas dan puskesmas pembantu
12. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
a) Pembangunan rumah sakit
b) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
a) Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 22
b) Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan
14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
a) Penyuluhan kesehatan anak balita
b) Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
c) Monitoring evaluasi dan pelaporan
15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
a) Pelayanan pemeliharaan kesehatan
b) Pendidikan dan pelatihan perawatan lansia
16. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
a) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil
produksi rumah tangga
b) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restoran
17. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
a) Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
b) Perawatan secara berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
c) Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 23
G. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2013 – 2018, merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang yang
terdiri dari sasaran dan indikator kinerja yang harus dicapai Dinas Kesehatan Kota
Palembang selama 5 tahun mulai 2013 – 2018, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1
MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD DI BIDANG KESEHATAN
Program Kota
Palembang
Indikator Kinerja
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1 Cakupan desa siaga aktif
% 70 70 70 70 70 80
2 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
% 60 61 62 63 64 65
3 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 100 100 100 100 100 100
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
4 Obat essensial generik di sarana kesehatan
US $ per
pddk
0.94 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5 Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
pkm 3 5 7 8 10 12
6 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
% 0.0 50 75 100 100 100
Program Dana Alokasi Khusus (DAK)
7 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
pkm 39 39 40 40 41 42
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
8 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100 100 100 100 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 24
Program Kota
Palembang
Indikator Kinerja
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
8 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100 100 100 100 100
9 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota
% 100 100 100 100 100 100
10 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 100 100 100 100 100 100
11 Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular
pkm 7 8 9 10 11 12
Program Pengawasan Obat dan Makanan
12
Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa
objek
80 90 100 110 120 120
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
13 Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia
pkm 1 1 2 4 6 8
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
14 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan
klinik 8 12 14 16 18 20
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
15 Cakupan penderita TB Paru BTA positif yang ditangani
% 85 100 100 100 100 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 25
Program Kota
Palembang
Indikator Kinerja
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
16
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
% 53 52 51 50 49 49
17 Cakupan penemuan penderita diare
% 100 100 100 100 100 100
18 Cakupan penderita pneumonia balita
% 85 100 100 100 100 100
19 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun
% 100 100 100 100 100 100
20 Cakupan kelurahan UCI
% 100 100 100 100 100 100
21 Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam
% 100 100 100 100 100 100
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
22 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan
% 80 81 82 83 84 85
23 Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih
% 90 91 92 93 94 95
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
24 Cakupan Pengawasan tempat pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan
% 80 81 82 83 84 85
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 26
Program Kota
Palembang
Indikator Kinerja
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
25 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan kurang gizi keluarga miskin
% 100 100 100 100 100 100
26 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
27 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
% 90 90.5 91 91.5 92 92.5
Program Pelayanan Kesehatan Lansia
28 Cakupan pelayanan kesehatan lansia
% 70 71 72 73 74 75
Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak
29 Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
% 93 94 94.5 95 95 95
30 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 80 80 80 80 80 80
31 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
% 90 90 90 90 90 90
32 Cakupan pelayanan nifas
% 90 90.5 91 91.5 92 93
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 27
Program Kota
Palembang
Indikator Kinerja
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak
33 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 80 80 80 80 80 80
34 Cakupan kunjungan bayi
% 90 90 90 90 90 90
35 Cakupan peserta KB aktif
% 70 71 71 72 73 74
Program Pengadaan/ Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit
36 Jumlah rumah sakit pratama
RS 0 0 1 0 1 0
37 Cakupan penyediaan alkes RS pratama
% 0 0 80 100 80 100
H. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014
Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Palembang sejalan dengan
sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Peraturan Presiden Nomor 7
Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Palembang Tahun 2013 – 2018
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 28
Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2014
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target
1
Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat
1 Jumlah balita dengan gizi buruk % <1
2 Jumlah kematian bayi Per 10000
KH 26
3 Jumlah kematian ibu Per
100.000 KH
118
2
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
4 Cakupan kelurahan siaga aktif
% 70
3
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
5 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
% 61
6 Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD dan setingkat
% 100
4
Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
7 Cakupan obat generik di sarana kesehatan US $ 1.4
8 Cakupan puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
pkm 5
9 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
% 50
10 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
pkm 39
5 Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
11 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100
12 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota
% 100
13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 100
14 Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular
pkm 8
15 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa
objek 90
16 Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia
pkm 1
17 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan
klinik 12
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 29
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target
6 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit
18 Cakupan penderita penyakit TB paru BTA positif yang ditangani
% 100
19 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
% 52
20 Cakupan penemuan penderita diare % 100
21 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
% 100
22 AFP rate per 100.000 penduduk usia <15 tahun
% 100
23 Cakupan kelurahan UCI % 100
24 Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
% 100
7 Meningkatnya kualitas lingkungan
25 Cakupan tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan
% 81
26 Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih
% 81
27 Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
% 91
8 Meningkatnya status gizi masyarakat
28 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
% 100
29 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100
9 Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi
30 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
% 90.5
31 Cakupan pelayanan kesehatan lansia % 71
32 Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) % 94
33 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 80
34 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
% 90
35 Cakupan pelayanan nifas % 90.5
36 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 80
37 Cakupan kunjungan bayi % 90
38 Cakupan peserta KB aktif % 71
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 30
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai degan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi pemerintah Kota Palembang.
Kinerja Pemerintah Kota Palembang diukur berdasarkan tingkat capaian
sasaran dan indikator kinerja sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian
pada program/kegiatan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat capaian
sasaran dan program/kegiatan dilakukan.
A.1 Kerangka Pengukuran Kinerja
Capaian Indikator Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara
membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja sasaran melalui media
Formulir Pengukuran Kinerja pada Indikator Kinerja Utama sebagaimana
disajikan berikut ini :
1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan capaian kinerja yang semakin baik,
maka digunakan rumus :
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah capaian kinerja,
maka digunakan rumus
A.2 Kategori Pengukuran kinerja
Untuk mempermudah kategori atas capaian indikator kinerja sasaran
dan program/kegiatan diberlakukan nilai disertai makna/kategori dari nilai
tersebut yaitu:
85 s.d. >100 = Baik Sekali
70 s.d. <85 = Baik
55 s.d. <70 = Cukup
Persentase capaian Realisasi x 100 %
rencana tingkat capaian Rencana =
Persentase capaian Rencana – (Realisasi-Rencana) x 100% rencana tingkat capaian Rencana
=
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 31
>0 s.d <55 = Kurang
- = Tidak bisa di ukur
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
capaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab-sebab tercapainya atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 terdiri dari 38 Indikator
kinerja program untuk mendukung 9 sasaran strategik. Capaian kinerja (perfomance
results) selama tahun 2014 terdapat 29 indikator kinerja yang mencapai 100 % dan
9 indikator kinerja yang belum mencapai target. Capaian untuk masing- masing
sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
1 Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat
1 Jumlah balita dengan gizi buruk
<1 0.015 100
2 Jumlah Kematian Bayi
26 per 1000 KH
1.8 100
3 Jumlah Kematian Ibu
118/100.000 KH
41 100
1. Sasaran 1: ”Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat” dengan 3 indikator yang
seluruhnya telah mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 1 Jumlah balita dengan gizi buruk adalah balita dengan status
gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-score <-3 SD dan atau
dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwasiorkor).
Target tahun 2014 angka gizi buruk <1%, jumlah gizi buruk yang ada
22 balita dari 147.427 balita yang ada, maka cakupan masih dibawah 1%
sehingga capaian kinerja 100%.
Hal ini didukung oleh peran aktif petugas puskesmas, kader posyandu,
dan peran aktif masyarakat dalam penemuan kasus. Juga deteksi dini gizi buruk
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 32
yaitu upaya untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang balita sebelum terjadinya kasus gizi buruk, terutama melalui
penimbangan di posyandu.
b. Indikator kinerja 2 Jumlah Kematian Bayi adalah jumlah bayi yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di tahun yang sama.
Target tahun 2014 sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup yang ditetapkan
berdasarkan target MDG’s. Di Kota Palembang tahun 2014 jumlah kematian
bayi sebanyak 53 kasus per 29.235 kelahiran hidup atau 1.8 per 1000 kelahiran
hidup. Angka tersebut diperoleh dari kematian bayi yang terlaporkan pada
sarana kesehatan dan masih dibawah target MDG’s.
c. Indikator Kinerja 3 Jumlah Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada
saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan
tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian
yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan
karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain. Target tahun
2014 jumlah kematian ibu sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup, sesuai
dengan target MDG’s. Di Kota Palembang tahun 2014 jumlah kematian ibu
sebanyak 12 kasus per 29.235 kelahiran hidup atau 41 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih dibawah angka target dari MDG’s.
Tabel 3.2 Realisasi Sasaran tahun 2013 - 2014 Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat
Sasaran Indikator Kinerja Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan
2014
Target 2015
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan
1. Angka gizi buruk
% 0.01 0.015 <1% 0.015 100 BS 0 <0.9
2. Jumlah Kematian Bayi
Per 1000 KH
6 1.8 26 1.8 100 BS 4.2 23
3. Jumlah Kematian Ibu
Per 100.000
KH 43 41 118 41 100 BS 2 102
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 33
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk indikator angka gizi buruk
cenderung stabil, tidak terdapat selisih realisasi namun masih dibawah 1%. Di
Indonesia prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) sebesar 19.6% di
tahun 2013 (Riskesdas, 2013)
Sedangkan untuk indikator jumlah Kematian Bayi terlihat penurunan
kematian bayi, terdapat selisih sebesar 4.2 di tahun 2014 dibandingkan
dengan tahun 2013. Angka Kematian Bayi di Indonesia berdasarkan data
SDKI tahun 2012 sebesar 34 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di
Propinsi Sumatera Selatan sebesar 29 per 100.000 kelahiran hidup.
Untuk indikator jumlah kematian ibu terlihat penurunan kematian ibu,
terdapat selisih sebesar 2 di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.
Angka Kematian Ibu di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2012 sebesar
369 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
2
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
4 Cakupan kelurahan siaga aktif
70.00 70.09 100.1
2. Sasaran 2 ”Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan
masyarakat” dengan indikator kinerja yang sudah mencapai target, dengan
penjelasan sbb :
a. Indikator Kinerja 4 Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang
mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya yang
buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis
masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 34
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan
jumlah kelurahan yang ada.
Target kelurahan siaga tahun 2014 sebesar 70% sedangkan cakupannya
seluruh kelurahan di Kota Palembang sebanyak 75 kelurahan sudah menjadi
kelurahan siaga atau realisasi sebesar 70.09% sehingga capaian program
100.1%.
Tercapainya target tahun 2014 dikarenakan masyarakat sudah mengerti
dan sadar akan pentingnya program keluarga siaga. Juga didukung dengan
adanya poskeskel yang baru dibentuk dimana setiap poskeskel dikelola oleh
bidan desa.
Tabel 3.4 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran Indikator Kinerja Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
Cakupan kelurahan siaga aktif
% 88.4 70.1 70 70.1 110.1 BS 18.3 70
Dari tabel di atas terlihat realisasi untuk indikator Cakupan Kelurahan Siaga
Aktif fluktuatif, namun telah mencapai target yang ditentukan setiap tahunnya,
terdapat selisih realisasi yang menurun sebesar 18.3% di tahun 2014 jika
dibandingkan dengan tahun 2013.
Terdapat perbedaan antara target dari Kemenkes RI dengan Kota
Palembang.Menurut Permenkes RI No 741 Tahun 2008, target desa siaga aktif
sebesar 80% yang harus dicapai pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan
capaian sekarang maka dari 107 kelurahan yang ada, pada tahun 2015 mendatang
diharapkan minimal ada 86 kelurahan siaga aktif.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 35
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk Hidup Bersih dan Sehat
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
3
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
5 Cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkatnya
100 100 100
6 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
61 64.39 105.6
3. Sasaran ke 3 : “Meningkatnya Kesadaran Masyarakat untuk Hidup Bersih dan
Sehat”, dengan 2 indikator kinerja yang seluruhnya telah mencapai target, dengan
penjelasan sbb :
a. Indikator Kinerja 5 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui
penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, jumlah murid SD/MI yang
diperiksa kesehatannya sebanyak 32.063 murid SD/MI dibandingkan dengan
sasaran 32.063 murid maka cakupan sebesar 100% sehingga capaian kinerja
tahun 2014 sebesar 100%.
Target tercapai karena dukungan dari sekolah terutama peran aktif guru
UKS dan dokter kecil dalam melakukan kegiatan penjaringan kesehatan murid
sekolah. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya merupakan kegiatan
rutin yang dilakukan setiap tahun oleh puskesmas bersama guru UKS dan
dokter kecil terhadap SD yang ada di wilayah kerjanya sebagai upaya deteksi
dini gangguan kesehatan yang diderita siswa baru.
b. Indikator Kinerja 6 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan
sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 61%, jumlah rumah tangga ber-PHBS
sebanyak 136.028 rumah tangga dibandingkan dengan sasaran 211.265 rumah
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 36
tangga maka cakupan sebesar 64.39% sehingga capaian kinerja tahun 2104
sebesar 105.6%.
Tercapainya target karena peran aktif kader PHBS dalam mendata rumah
tangga dengan PHBS dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perilaku
hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari. Adanya Bantuan Operasional
Keehatan (BOK) yang mendukung upaya promotif dan preventif di puskesmas
dalam pelaksanaan survei dan pembinaan rumah tangga ber-PHBS.
Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di
masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
Rumah tangga sehat juga dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota
rumah tangga.
Tabel 3.6 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran Indikator Kinerja Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
Cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkatnya
% 100 100 100 100 100 BS 0 100
Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
% 90 64.4 61 64.4 105.6 BS 25.6 62
Untuk indikator Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
setingkatnya terlihat kecenderungan realisasi bersifat stabil dan mencapai target
yang ditentukan setiap tahunnya, tidak terdapat selisih realisasi antara tahun 2014
dengan tahun 2013. Tidak ada perbedaan target antara Kementerian Kesehatan RI
dengan Kota Palembang.
Sedangkan untuk indikator Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup
bersih dan sehat terlihat fluktuatif, terjadi penurunan sebesar 25.6% dibanding
tahun 2013, namun tetap mencapai target setiap tahunnya. Di dalam Permenkes RI
No 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan, tidak ditetapkan target untuk
cakupan rumah tangga dengan PHBS.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 37
Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
4
Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
7 Obat essensial generik di sarana kesehatan
1.4 1.23 83.6
8 Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
5 6 120
9 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
50 0 0.0
10 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
39 1 2.56
4. Sasaran ke 4 : “Meningkatnya Sarana Prasarana dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan”, dengan 4 indikator kinerja yang belum seluruhnya mencapai target,
dengan penjelasan sbb :
a. Indikator kinerja 6 Obat Essensial dan Generik di Sarana Kesehatan yaitu obat
dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang diadakan
dengan sumber dana APBD dan APBN di sarana pelayanan kesehatan
pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan jumlah penduduk
Kota Palembang dikalikan standar WHO (kebutuhan obat per orang).
Target kinerja tahun 2013 adalah $ 1.4 US per penduduk sedangkan dana
yang tersedia untuk pengadaan obat adalah sebesar Rp 23.144.722.218.-.
Dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2014 sebanyak 1.561.959 maka
didapat cakupan $ 1.23 US sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar
83.6%.
Target belum tercapai karena alokasi dana untuk pengadaan obat belum
sesuai dengan kebutuhan obat per orang. Namun Kota Palembang juga
memperoleh bantuan obat dari Propinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Pusat
sehingga persediaan obat mencukupi.
b. Indikator kinerja 7 Puskesmas Berstandar Manajemen Mutu ISO merupakan
prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 38
yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
Target tahun 2014 sebanyak 5 puskesmas dengan ISO sedangkan
puskesmas yang telah sertifikasi ISO sebanyak 6 puskesmas sehingga capaian
kinerja sebesar 120%.
Sejak tahun 2011, manajemen mutu ISO telah diterapkan di Dinas
Kesehatan Kota Palembang, kemudian puskesmas secara bertahap. Hingga
sekarang tahun 2014 total ada 9 puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
9001:2008.
c. Indikator kinerja 8 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang
terkalibrasi adalah alat kesehatan yang dilakukan pengujian secara berkala
sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun untuk menjamin kebenaran nilai
luaran atau kinerja keselamatan pemakaian yang dilakukan oleh instansi
pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
Di tahun 2014 belum dilakukan kegiatan kalibrasi, sehingga capaian 0%.
Adanya penghematan penggunaan dana APBD tahun 2014 sehingga dana untuk
kegiatan kalibrasi alat kesehatan di puskesmas yang sudah dianggarkan
sebelumnya harus dihapuskan.
Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 pasal 15 ayat 1 disebutkan
bahwa peralatan kesehatan di puskesmas harus memenuhi persyaratan diuji dan
dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang. Untuk itu perlu adanya pengalokasian dana untuk kalibrasi alat
essensial puskesmas di tahun anggaran berikutnya.
d. Indikator kinerja 9 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan
kesehatan adalah puskesmas yang memiliki alat kesehatan yang minimal untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dan alat kesehatan tersebut telah
dilakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala oleh instansi yang berwenang.
Target tahun 2014 ada sebanyak 39 puskesmas yang memenuhi standar
pelayanan kesehatan, namun hanya 1 puskesmas yang memenuhi sehingga
capaian kinerja sebesar 2.56%.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 39
Pencapaian indikator ini dipengaruhi oleh faktor kalibrasi alat kesehatan
puskesmas yang belum dapat dilakukan. Disamping itu adanya penghematan
penggunaan dana APBD tahun 2014 sehingga dana untuk kegiatan standarisasi
pelayanan kesehatan puskesmas yang sudah dianggarkan sebelumnya juga
dihapuskan.
Tabel 3.8 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Peningkatan Sarana Prasarana dan Kualitas Pelayanan
Sasaran Indikator Kinerja Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan
Obat essensial generik di sarana kesehatan
US $ per
pddk 1.17 1.2 1.4 1.2 83.6 B 0.03 1.4
Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO
pkm 3 6 5 6 120 BS 3 7
Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
% 0 0 50 0 0.0 K 0 75
Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
pkm 0 1 39 1 2.56 K 1 40
Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Obat Generik di Sarana Kesehatan
kecenderungan realisasi 2013 – 2014 relatif stabil, terdapat selisih realisasi yang
meningkat sebesar 0.03% di tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Capaian ini masih jauh dari target WHO yaitu sebesar US $ 23 per kapita. Menurut
Renstra 2010 – 2014 Kemenkes RI, indikator ketersediaan obat per kapita per tahun
di sarana pelayanan kesehatan dasar sebesar Rp. 18.000 per kapita pada tahun 2014.
Untuk indikator puskesmas berstandar manajemen mutu ISO setiap tahunnya
terlihat penambahan jumlah puskesmas dengan ISO, bahkan di tahun 2014 melebihi
target yang ditentukan. Tidak ada target nasional untuk puskesmas dengan
manajemen mutu ISO. Namun dengan adanya sistem manajemen mutu ISO yang
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 40
berorientasi pada kepuasan pelanggan ternyata mampu mendorong puskesmas
untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik.
Indikator cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
hingga tahun 2014 belum mencapai target yang ditentukan, masih belum ada alat
kesehatan yang terkalibrasi. Tidak ada target nasional untuk indikator ini, namun ke
depan diharapkan alat kesehatan essensial di 39 puskesmas telah terkalibrasi.
Sedangkan untuk indikator jumlah puskesmas yang memenuhi standar
pelayanan kesehatan kecenderungan terdapat peningkatan realisasi, walaupun
belum mencapai target yang ditentukan. Tidak ada target nasional untuk indikator
ini. Di dalam Renstra Kemenkes RI 2010 – 2014 ditetapkan bahwa persentase
puskesmas yang menerapkan standar pelayanan medik dasar sebesar 90% pada
tahun 2014, sedangkan di Kota Palembang telah ditargetkan 100%.
Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
5
Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
11
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
100 34.5 34.5
12
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota
100 70 70
13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100 7.1 7.1
14
Cakupan puskesmas mengembangkan pelayanan penyakit tidak menular
8 8 100
15 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa
90 96 107
16 Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia
1 1 100
17 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan
12 12 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 41
5. Sasaran ke 5 : “Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus” dengan 3 indikator
kinerja yang belum mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja 11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat
Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan
strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, dari 379.934 masyarakat miskin
yang terdaftar di 39 puskesmas (BPJS, 2015) sebanyak 131.204 orang yang
berobat ke puskesmas dan semuanya telah mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 34.5%.
Data puskesmas berupa data pelayanan kuratif, tidak menghitung
pelayanan promotif dan preventif ke luar gedung puskesmas. Disamping itu
sistem P-Care BPJS belum bisa diakses untuk mengetahui jumlah masyarakat
miskin di fasilitas kesehatan. Sedangkan data puskesmas belum mencakup data
pelayanan di fasilitas kesehatan dasar di wilayah kerjanya seperti klinik, dokter
praktek swasta, dan bidan praktek swasta.
b. Indikator Kinerja 12 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota adalah tempat pelayanan gawat
darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS
dan/atau ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi.
Target tahun 2014 sebesar 100%, namun dari 31 rumah sakit hanya ada
19 RS yang memiliki pelayanan gawat darurat level 1. Standar yang ada
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
856/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit. Empat
(RS) dari 12 RS yang belum memenuhi standar pelayanan gawat darurat level 1,
masih dalam proses mengurus izin operasional.
c. Indikator Kinerja 13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin adalah jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan strata dua
dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan baru).
Target tahun 2014 sebesar 100%, dari 379.934 masyarakat miskin yang
terdaftar di 39 puskesmas (BPJS, 2015) sebanyak 27.062 orang yang berobat ke
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 42
puskesmas harus dirujuk ke rumah sakit sehingga capaian kinerja tahun 2014
sebesar 7.1%.
Dalam hal rujukan pasien, puskesmas berupaya menekan angka rujukan
terkait dengan ketentuan dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 bahwa kasus
medis yang menjadi kompetensi FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama)
harus diselesaikan secara tuntas di FKTP, kecuali karena keterbatasan SDM,
sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Ketentuan dalam
Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 menyebutkan bahwa toleransi rasio rujukan
kasus non spesialistik (RRNS) adalah sebesar 15%.
d. Indikator Kinerja 14 Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak
menular adalah puskesmas yang mampu menyelenggarakan pengendalian
penyakit tidak menular secara komprehensif mulai dari promotif, prventif,
kuratif, dan rehabilitatif pada ke-4 penyakit tidak menular beserta faktor
resikonya yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, penyakit kronis
dan degeneratif lainnya, DM dan penyakit metabolik, gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan sebagai upaya merevitalisasi puskesmas.
Target tahun 2014 sebanyak 8 puskesmas dengan pengembangan
penyakit tidak menular dan telah mencapai target sehingga capaian 100%.
Puskesmas dengan pengembangan penyakit tidak menular antara lain
Puskesmas Merdeka, Pembina, Dempo, Sematang Borang, Pakjo, Sekip,
Makrayu, dan Plaju.
e. Indikator Kinerja 15 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa adalah
sarana distribusi, toko, swalayan, supermarket, minimarket yang menjual
makanan dan minuman berkemasan.
Target tahun 2014 sebanyak 90 objek yang dilakukan pemeriksaan,
sedangkan cakupan sebanyak 96 objek sehingga capaian sebesar 107%.
Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan dalam bentuk tim operasi gabungan yang
terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pol PP, Bagian Hukum &
Ortala Pemkot Palembang, dan BPOM di saat menjelang hari raya Natal dan
Lebaran.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 43
f. Indikator Kinerja 16 Cakupan Puskesmas yang merekomendasikan obat asli
Indonesia adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan
tradisional alternatif dan komplementer (keterampilan dan herbal), serta
melakukan pembinaan dan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA).
Di Kota Palembang sejak tahun 2013 telah dikembangkan puskesmas
dengan pengobatan tradisional yaitu Puskesmas Kampus.
g. Indikator Kinerja 17 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan adalah
tempat yang memberikan pelayanan kesehatan terutama bidang pelayanan
kesehatan kerja.
Target tahun 2014 ada 12 perusahaan dengan klinik upaya kesehatan
kerja dan telah mencapai target sehingga capaian sebesar 100%. Klinik tersebut
antara lain BTPN, PT. KAI, PT. Interbit, PT. Dexa Medica, PT. Indofood,
Hoktong, Sunan Rubber, Remco, Bukit Asam, Sri Terang Lingga Indonesia,
Aneka Bumi Pratama, dan Angka Pura. Pada klinik tersebut diberikan
pelayanan yang berfokus pada pendidikan kesehatan, pendidikan penyuluhan
PHBS di tempat kerja, perbaikan gizi kerja, kesehatan reproduksi pada pekerja,
pemeliharaan tempat kerja, olahraga fisik dan kebugaran, pelayanan kesehatan
kerja, dan pembinaan kesehatan kerja.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 44
Tabel 3.10 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
Sasaran Indikator Kinerja
Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
% 64.4 43 100
43 43 K 21.4 100
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota
% 92.6 61.3 100 61.3 61.3 B 31.3 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 100 8.8 100 8.8 8.8 K 91.2 100
Cakupan puskesmas mengembangkan pelayanan penyakit tidak menular
pkm 7 8 8 8 100 BS 1 9
Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa
obj 90 96 90 96 106.7 BS 6 100
Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia
pkm 1
1
1 1 100
BS 0 2
Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan
klinik 12 12 12 12 100 BS 0 14
Dari tabel di atas untuk indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat Miskin terlihat kecenderungan realisasi menurun, terdapat selisih
realisasi sebesar 21.4% di tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2014.
Capaian ini telah sesuai dengan target Kemenkes RI yang tercantum dalam
Permenkes RI No 741 Tahun 2008 yang menetapkan 100% pada tahun 2015.
Untuk indikator Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota terlihat penurunan capaian
dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 31.3%. Tidak ada perbedaan target antara
Kota Palembang dengan Kemenkes RI yaitu sebesar 100% pada tahun 2015.
Untuk indikator Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin terlihat penurunan realisasi, terdapat selisih sebesar 91.2% di tahun 2013
dibandingkan dengan tahun 2013. Tidak ada perbedaan antara target Kota
Palembang dengan Kemenkes RI yaitu sebesar 100% pada tahun 2015.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 45
Sedangkan untuk indikator Cakupan puskesmas mengembangkan pelayanan
penyakit tidak menular terlihat peningkatan jumlah sebanyak 1 puskesmas
dibandingkan tahun 2013. Target Kemenkes RI adalah 30% dari puskesmas
menyelenggarakan PTM, jika dibandingkan dengan jumlah puskesmas di
Palembang sebanyak 39 puskesmas maka targetnya ada 12 puskesmas PTM.
Untuk indikator Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa juga
terlihat peningkatan jumlah objek yang diperiksa dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebanyak 6 sarana. Tidak ada target nasional untuk indikator ini.
Sedangkan untuk indikator Puskesmas yang merekomendasikan obat asli
Indonesia tetap sama dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan Resntra Kemenkes
RI 2010 – 2014, cakupan kabupaten/kota yang memiliki minimal 2 puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 20%, ini berarti masih
kurang 1 puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia di Kota
Palembang untuk mencapai target Kemenkes tersebut.
Hal yang sama juga berlaku untuk indikator jumlah klinik upaya kesehatan
kerja di perusahaan, tetap sama dengan tahun 2013. Tidak ada target dari Kemenkes
RI untuk indikator ini, namun di dalam Renstra Kemenkes RI tahun 2010 - 2014
disebutkan minimal tiap kabupaten/kota mempunyai 4 puskesmas yang telah
melaksanakan upaya kesehatan kerja. Ini berarti tiap puskesmas dengan perusahaan
di wilayah kerjanya diharapkan melaksanakan upaya kesehatan melalui salah satu
programnya adalah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan, sehingga untuk
Kota Palembang target ini telah tercapai.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 46
Tabel 3.11 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
5
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit
18 Cakupan penderita TB BTA positif yang ditangani
100 76.2 76.2
19 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
<52 38.6 100
20 Cakupan penemuan penderita diare
100 140.7 141
21 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
100 44.5 44
22 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun
100 100 100
23 Cakupan kelurahan UCI 100 95.3 95
24 Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan <24 jam
100 100 100
6. Sasaran ke 5 : “Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit” dari 7
indikator kinerja ada 3 indikator yang belum mencapai target, dengan penjelasan
sbb :
a. Indikator Kinerja 18 Cakupan penemuan pasien baru TB-BTA positif adalah
Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR)
dimana persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan
dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam
wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, jumlah penderita TB yang
ditemukan sebanyak 1.247 orang dibandingkan dengan sasaran sebanyak 1.636
kasus sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 76.2%.
Cakupan ini diperoleh dari pasien yang melakukan pemeriksaan dahak,
sedangkan tidak semua tersangka pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan
melakukan pemeriksaan dahak. Diagnosa TB dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan lainnya dan disamping itu tidak semua tersangka pasien dapat
mengeluarkan dahak dengan benar sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan
atau hasilnya menjadi negatif.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 47
Keberhasilan capaian harus didukung oleh kesediaan sarana prasarana untuk
pemeriksaan sputum oleh petugas dan meningkatnya pengetahuan masyarakat
mengenai TB sehingga segera memeriksakan diri bila mengalami gejala TB.
b. Indikator Kinerja 19 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit DBD adalah
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di satu wilayah
dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang di
temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Angka yang
digunakan untuk mengukur indikator ini adalah Incidence Rate yang
menunjukkan jumlah kasus baru per populasi dalam waktu tertentu. Dengan
semakin kecilnya angka IR maka semakin kecil pula resiko untuk terkena suatu
masalah kesehatan.
Target kinerja tahun 2014 sebesar <52 per 100.000 penduduk, jumlah
kasus DBD yang ditemukan sebanyak 603 kasus sehingga capaian kinerja
sebesar 38.6 per 100.00 penduduk.
Tercapainya target karena adanya pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN), juga didukung oleh peran aktif petugas dan kader.
Kota Palembang merupakan daerah endemis DBD sehingga berbagai
kegiatan untuk menekan angka kejadian secara gencar dilakukan seperti
fogging/penyemprotan, pembagian bubuk abate, program Gertak DBD,
budidaya iwak tempalo, dan gerakan 3M demam berdarah
c. Indikator Kinerja 20 yaitu Penemuan dan Penanganan Penderita Diare adalah
jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu
wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Tahun 2014 ditemukan sebanyak 45.860 kasus diare dibandingkan
dengan sasaran sebanyak 32.599 kasus dan semuanya mendapatkan penanganan
(100%).
Hal ini karena masyarakat telah memahami pentingnya penanganan diare
sehingga penderita diare yang ada mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 48
untuk mendapatkan pengobatan. Juga didukung oleh sistem pencatatan dan
pelaporan yang sudah baik dan rutin.
d. Indikator Kinerja 21 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita adalah
persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan ditangani sesuai
dengan tatalaksana standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu
tahun.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, berdasarkan proyeksi jumlah
sasaran sebanyak 15.233 balita hanya ada 6.774 balita yang ditemukan sehingga
capaian hanya sebesar 44.5%, namun semua penderita telah ditangani sesuai
tatalaksana standar.
Masih terjadi under reporting kasus pneumonia karena tidak semua
sarana kesehatan melaporkan kejadian pneumonia yang telah ditemukan dan
ditangani sehingga capaian yang ada masih jauh dari target yang ditetapkan.
e. Indikator Kinerja 22 Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio
yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun per tahun di satu
wilayah tertentu.
Tahun 2014 ditargetkan 2 / 100.000 jumlah penduduk anak usia <15
tahun atau 10 kasus dan kasus yang ditemukan sebanyak 10 sehingga capaian
kinerja sebesar 100%.
Angka target merupakan angka estimasi sehingga kemudian dilakukan
pelacakan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang bersama petugas puskesmas
dan kader agar segera dilakukan penanganan terhadap kasus AFP yang ada di
Kota Palembang.
Sejalan dengan upaya global dari WHO, untuk membebaskan Indonesia
dari polio maka pemerintah telah melaksanakan program eradikasi polio (ERP)
yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi
tambahan (PIN) pada anak balita, surveilans AFP, dan pengamanan virus polio
di laboratorium (laboratory containment).
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 49
f. Indikator Kinerja 23 Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
adalah Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa
tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.
Target kinerja tahun sebesar 100%, jumlah kelurahan yang telah UCI
sebanyak 102 kelurahan dibandingkan dengan sasaran 107 kelurahan maka
cakupan sebesar 95.3% sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 95.3%.
Lima kelurahan yang tidak mencapai UCI antara lain Kelurahan 13 Ilir, 14 Ilir,
20 Ilir D I, 1 Ilir, dan 2 Ilir.
Terjadi under reporting data dimana data bayi yang diimunisasi tidak
terlaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang, seperti dari dokter praktek
swasta, klinik swasta, bidan praktek swasta atau RB.
g. Indikator Kinerja 24 yaitu Cakupan Kelurahan Mengalami KLB dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi Kurang <24 jam yaitu cakupan desa/kelurahan
mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB ) yang ditangani <24 jam oleh Kab/Kota
terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu.
Target Tahun 2014 adalah seluruhnya ditangani (100%), dan seluruh
KLB yang ada yaitu sebanyak 4 kejadian semuanya telah ditangani serta
dilakukan penyelidikan epidemiologi sehingga cakupan sebesar 100%.
Pencapaian didukung oleh didapatnya informasi yang akurat sehingga
pelacakan kasus cepat dilakukan, sumber daya puskesmas dan Dinkes yang
memahami prosedur teknis lapangan, serta lengkapnya alat pendukung yang
diperlukan. Petugas gerak cepat penanggulangan KLB telah mengikuti PAEL
(Pelatihan Asisten Epidemiologi Lapangan) sehingga makin sensitif terhadap
kejadian KLB, setiap ada laporan kejadian KLB segera ditanggulangi dan
dilaporkan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 50
Tabel 3.12 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Sasaran Indikator Kinerja
Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
Cakupan penderita TB BTA positif yang ditangani
% 60.1 76.2 100 76.2 76.2 B 16.1 100
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
Per 100.000
pddk 50.4 38.6 <52 38.6 100 BS 11.8 <51
Cakupan penemuan penderita diare
% 100 140.7 100 140.7 140.7 BS 40.7 100
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
% 100 44.5 100 44.5 44.5 K 55.5 100
AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun
% 81.8 100 100 100 100 BS 18.2 100
Cakupan kelurahan UCI
% 100 95.3 100 95.3 95.3 BS 4.7 100
Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan <24 jam
% 100 100 100 100 100 BS 0 100
Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Penemuan Pasien Baru BTA
Positif terlihat kecenderungan penurunan realisasi, terdapat selisih realisasi sebesar
16.1% di tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013. Tidak ada perbedaan
target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun 2015 (100%).
Untuk indikator Penderita DBD yang ditemukan dan ditangani terlihat
kecenderungan incidence rate (IR) yang semakin turun setiap tahunnya, terdapat
selisih sebesar 11.8% di tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013. Tidak
ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun 2015
(100%).
Untuk indikator Penemuan Penderita Diare terlihat kecenderungan
peningkatan realisasi dan telah mencapai target setiap tahunnya, tidak terdapat
selisih realisasi sebesar 40.7% di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.
Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun
2015 (100%).
Untuk indikator Cakupan Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
kecenderungan realisasi mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 51
terdapat selisih realiasi sebesar 4.7% di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun
2013. Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga
tahun 2015 (100%).
Untuk indikator Penemuan Penderita Pneumonia terlihat kecenderungan
realisasi bersifat stabil dan mencapai target yang ditetapkan setiap tahunnya, tidak
terdapat selisih realisasi antara tahun 2013 dengan tahun 2012. Tidak ada
perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun 2015 (100%).
Untuk indikator Acute Flacid Paralysis terlihat kecenderungan peningkatan
realisasi dan telah mencapai target yang ditetapkan, terdapat selisih realisasi yang
meningkat sebesar 18.2% di tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun
2015 (100%).
Sedangkan untuk indikator Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam terlihat kecenderungan realisasi
bersifat stabil dan telah mencapai target yang ditentukan setiap tahunnya, tidak
terdapat selisih realisasi antara tahun 2014 dengan tahun 2013. Tidak ada
perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun 2015 (100%).
Tabel 3.13 Hasil Pengukuran Kinerja
Sasaran Peningkatan Kualitas Lingkungan
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
7 Meningkatnya kualitas lingkungan
25 Tempat Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU)
81 81.29 100.4
26 Tempat Pengolahan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TPM)
81 81.26 100.3
27 Air Bersih Rumah Tangga 91 91.02 100.02
7. Sasaran ke 7 : “Meningkatnya kualitas lingkungan” dengan 3 indikator kinerja yang
seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb :
a. Indikator Kinerja 25 Tempat–Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat
kesehatan adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh
badan maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat umum,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 52
mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta mempunyai fasilitas yang
memenuhi syarat kesehatan.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 81% dan ada 113 TTU telah
memenuhi syarat dibandingkan dengan sasaran sebanyak 139 TTU sehingga
capaian kinerja tahun 2014 sebesar 81.29%. Adapun indikator pemeriksaan
TTU antara lain adanya jamban sehat, sarana air bersih, tempat sampah dan
lingkungan bersih.
Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian meliputi
pengawasan kualitas lingkungan TTU secara berkala, bimbingan, penyuluhan
dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang sehat.
b. Indikator Kinerja 26 Keluarga menggunakan air bersih adalah air yang
memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga pada
kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 91%, jumlah keluarga yang
menggunakan air bersih sebanyak 284.336 keluarga dibandingkan dengan
sasaran 312.393 keluarga maka cakupan sebesar 91.02% sehingga capaian
kinerja tahun 2014 sebesar 100.02%.
Saat ini PDAM belum terdistribusi ke seluruh penduduk Kota Palembang
sehingga belum semua penduduk mengakses air bersih PDAM. Namun air
bersih tetap diperoleh melalui air kemasan dan sumur gali. Penyediaan air
bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yaitu dalam menurunkan
angka penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan
berperan dalam meningkatkan standar atau kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan indikator perlu dukungan kesadaran masyarakat akan
penggunaan sarana air bersih baik yang dibangun secara mandiri maupun oleh
pemerintah. Disamping itu peran tenaga kesehatan yang memberikan
bimbingan kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 53
c. Indikator Kinerja 27 Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat
kesehatan adalah tempat dilakukannya upaya penyimpanan dan pengolahan
bahan makanan serta penyajian makanan yang keseluruhan proses tersebut
memenuhi persyaratan kesehatan.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 81%, seluruh TPM yang ada yaitu
sebanyak 3.554 dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 2.888 TPM
sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 81.26%.
Standarisasi sesuai dengan Permenkes No 1098/Menkes/SK/VII/2003
tentang hygiene rumah makan dan restoran. Dalam upaya pengawasan terhadap
TPM yang ada dilakukan pembinaan dan pengambilan sampel makanan
terhadap TPM diantaranya rumah makan/restoran, jasa boga, industri rumah
tangga, makanan jajanan, pelatihan dan penyuluhan terhadap TPM, hingga
pemberian rekomendasi untuk penerbitan izin usaha.
Tabel 3.14 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Sasaran Peningkatan Kualitas Lingkungan
Sasaran Indikator Kinerja
Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya kualitas lingkungan
Tempat Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU)
% 100 81.29 81 81.29 100.4 BS 18.71 82
Tempat Pengolahan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TPM)
% 100 81.26 81 81.26 100.3 BS 18.74 82
Air Bersih Rumah Tangga
% 98.01 91.02 91 91.02 100.02 BS 6.99 92
Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Tempat Tempat Umum yang
Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU) terlihat kecenderungan realisasi menurun,
terdapat selisih realisasi sebesar 18.71% di tahun 2014 jika dibandingkan dengan
tahun 2013. Ada perbedaan besaran target dengan Kemenkes RI yaitu sebesar 85%,
ini berarti diharapkan ada 118 TTU yang memenuhi syarat kesehatan dibandingkan
dengan kondisi sekarang yang hanya 113 TTU.
Sedangkan untuk indikator Tempat Pengolahan Makanan yang Memenuhi
Syarat Kesehatan (TPM) terlihat kecenderungan realisasi mengalami penurunan,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 54
terdapat selisih realisasi sebesar 18.74% di tahun 2013 jika dibandingkan dengan
tahun 2014. Target Kemenkes RI untuk TPM lebih rendah dari Kota Palembang
yaitu sebesar 75%, ini berarti dari sasaran 3.554 TPM minimal ada 2665 TPM yang
memenuhi syarat. Untuk Kota Palembang sudah melampuai target nasional.
Untuk indikator Air Bersih Rumah Tangga terlihat kecenderungan
penurunan realisasi, terdapat selisih sebesar 6.99% di tahun 2013 jika dibandingkan
dengan tahun 2012. Target Kemenkes RI untuk air bersih lebih rendah dari Kota
Palembang yaitu sebesar 67%, ini berarti dari sasaran 312.393 keluarga minimal
ada 209.303 keluarga dapat akses air bersih. Untuk Kota Palembang sudah
melampuai target nasional.
Tabel 3.15 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
8 Meningkatnya status gizi masyarakat
28
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100 100 100
29 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 100 100
8. Sasaran ke 8 : “Meningkatnya status gizi masyarakat” dari 2 indikator kinerja
semuanya sudah mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja 28 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6–24 bulan keluarga miskin adalah Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, jumlah anak keluarga miskin
kurang gizi yang ditemukan sebanyak 327 anak dan semuanya telah diberikan
makanan pendamping ASI sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%.
Kriteria Gakin ditetapkan oleh pemerintah kota. MP-ASI pabrikan berupa
bubuk instan untuk bayi usia 6–11 bulan dan biskuit untuk anak usia 12–24 bulan.
Pengadaan untuk MP-ASI setiap tahunnya telah sesuai dengan jumlah bayi dan
balita keluarga miskin yang ada di Kota Palembang terutama dengan status gizi
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 55
kurang. Didukung penuh oleh skrining kasus dari posyandu yang sudah berjalan
dengan baik.
b. Indikator Kinerja 29 Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan adalah
balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana
gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, jumlah balita gizi buruk yang
ditemukan sebanyak 20 orang dan seluruhnya dirawat di rumah sakit sehingga
capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%.
Target tercapai karena adanya dukungan masyarakat dalam melaporkan
kasus gizi buruk yang ada di lingkungannya, serta peran aktif puskesmas dalam
melakukan pelacakan terhadap setiap laporan kasus, serta koordinasi yang baik
dengan rumah sakit rujukan untuk perawatan.
Tabel 3.16 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Sasaran Indikator Kinerja
Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya status gizi masyarakat
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
% 100 100 100 100 100 BS 0 100
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100 100 100 100 100 BS 0 100
Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Cakupan Pemberian Makanan
Pendamping ASI Pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin terlihat
kecenderungan realisasi stabil dan mencapai target yang ditentukan setiap tahunnya,
tidak terdapat selisih realisasi antara tahun 2014 dengan tahun 2013. Pengertian
anak usia 6–24 bulan keluarga miskin adalah bayi usia 6–11 bulan dan anak usia
12–24 bulan dari Keluarga Miskin (Gakin). Tidak ada perbedaan antara target
Kemenkes RI dengan Kota Palembang.
Untuk indikator Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan terlihat
kecenderungan realisasi tiap tahunnya stabil dan mencapai target yang ditentukan,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 56
tidak dapat selisih realisasi antara tahun 2014 dengan tahun 2013. Tidak ada
perbedaan antara target Kemenkes RI dengan Kota Palembang.
Tabel 3.17 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Reproduksi
No Sasaran Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
9
Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi
30 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
90.5 91.2 100.8
31 Cakupan pelayanan kesehatan lansia
71 73.3 103.2
32 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
94 96.75 102.9
33 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80 80 100
34
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90 96.5 107.2
35 Cakupan pelayanan nifas 90.5 96.2 106.3
36 Cakupan KB aktif 71 79.5 111.9
37 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80 81.3 101.6
38 Cakupan kunjungan bayi 90 91.5 101.7
9. Sasaran ke 9 : “Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi” dengan 9
indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb :
a. Indikator Kinerja 30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah anak
balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 90.5%, sedangkan yang memperoleh
pelayanan pemantauan 107.992 balita dibandingkan dengan sasaran sebanyak
118.457 balita, sehingga realisasi sebesar 91.2%.
Hal ini didukung oleh akses dan mutu pelayanan kesehatan anak balita di
dalam dan luar gedung puskesmas sudah berjalan dengan baik, yaitu meliputi
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 57
pelayanan di puskesmas, posyandu, panti asuhan anak, TK/PAUD, maupun
melalui kegiatan kunjungan rumah. Pemantauan pertumbuhan merupakan salah
satu kegiatan yang terdiri dari penimbangan anak setiap bulan, pencatatan dan
pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian naik atau tidak naik yang bertujuan
melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak lanjut
hasil pemantauan pertumbuhan.
b. Indikator Kinerja 31 Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia adalah cakupan
kunjungan usia lanjut yang berumur mulai dari pra lansia 45 tahun hingga 59
tahun, lansia berumur 60 hingga 69 tahun, dan resiko tinggi >75 tahun.
Target tahun 2014 sebesar 71%, sedangkan yang lansia yang melakukan
kunjungan sebanyak 96.382 orang dibandingkan dengan sasaran sebanyak
131.494 orang maka didapat cakupan sebesar 73.3% sehingga capaian kinerja
tahun 2014 sebesar 103.2%.
Saat ini ada 29 puskesmas di Kota Palembang yang telah dikembangkan
menjadi puskesmas santun lansia. Untuk meningkatkan cakupan kunjungan
lansia, telah dikembangkan program posyandu lansia dimana posyandu
dilengkapi dengan sarana prasarana penunjang pelaksanaan posyandu. Juga
dipertimbangkan kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu untuk
meminimalkan jarak tempuh dan biaya transportasi yang harus dikeluarkan,
serta faktor keamanan dan keselamatan bagi lansia. Dari 107 kelurahan di Kota
Palembang ada 91 kelurahan (85%) sudah memiliki posyandu lansia, dengan
jumlah total 218 posyandu lansia.
c. Indikator Kinerja 32 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) adalah cakupan ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit 4 kali dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 adalah 94%, sedangkan yang memeriksakan
kehamilannya 4 kali sebanyak 30.847 ibu hamil dengan dibandingkan sasaran
31.883 ibu hamil maka didapat cakupan 96.75% sehingga capaian kinerja tahun
2014 sebesar 101.8 %.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 58
Hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk
memeriksakan kesehatan kehamilannya dan membaiknya kualitas pelayanan
kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan. Disamping itu didukung oleh sistem
pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan di fasilitas kesehatan jejaring dan
mitra puskesmas sudah berjalan dengan baik, termasuk mutu pelayanan
antenatal care yang semakin membaik.
d. Indikator Kinerja 33 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani adalah
ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan (Polindes, Puskesmas
PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).
Pada tahun 2014 target kinerja sebesar 80%, jumlah kasus yang
ditangani sebanyak 5.117 orang dibandingkan dengan sasaran sebesar 6.403 ibu
hamil maka didapat cakupan sebesar 80% sehingga capaian kinerja tahun 2014
sebesar 100%.
Target tercapai karena semua fasilitas rujukan telah memberikan
pelayanan terhadap setiap kasus komplikasi kebidanan yang ditemukan dan
melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk administrasi
pencatatan dan pelaporan. Termasuk dukungan proses deteksi, baik oleh
masyarakat maupun tenaga kesehatan yang semakin baik.
e. Indikator Kinerja 34 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
yang Memiliki Kompetensi adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 90%, jumlah persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan 29.235 orang dibandingkan dengan sasaran 30.301 ibu
hamil maka didapat cakupan sebesar 96.5% sehingga capaian kinerja tahun
2014 sebesar 107.2%.
Target tercapai disebabkan oleh masyarakat umumnya dan ibu hamil
khususnya telah menyadari pentingnya melakukan persalinan dengan tenaga
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 59
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, semakin mudahnya akses
masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang
berkompeten, pencanangan program Percepatan Penurunan Angka Kematian
Ibu (RAN PP AKI) tahun 2013-2015 melalui penyusunan Rencana Aksi
Nasional, peningkatan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
kesehatan untuk peningkatan cakupan, serta penguatan manajemen dan jejaring
rujukan di Kota Palembang pada pelayanan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
f. Indikator Kinerja 35 Cakupan Pelayanan Nifas adalah pelayanan kepada ibu
dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai
standar.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 90.5%, jumlah ibu nifas yang
memeriksakan ke fasilitas kesehatan sebanyak sebanyak 29.156 orang
dibandingkan dengan jumlah sasaran 30.301 ibu nifas maka didapat cakupan
sebesar 96.2% sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 106.3 %.
Target tercapai karena adanya kegiatan pemantauan kesehatan ibu nifas
di posyandu maupun kunjungan rumah, meningkatnya kesadaran masyarakat
untuk memeriksakan kesehatan pasa masa nifas sudah semakin baik, serta
dukungan sistem pencatatan dan pelaporan yang terpadu.
g. Indikator Kinerja 36 Cakupan KB Aktif adalah jumlah peserta KB aktif
dibandingkan dengan pasangan usia subur (PUS) di suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 71%, jumlah peserta KB aktif
sebanyak 223.788 pasangan dibandingkan dengan sasaran 281.482 pasangan
maka didapat cakupan sebesar 79.5% sehingga capaian kinerja tahun 2014
sebesar 111.9%.
Hal ini didukung oleh peningkatan promosi tentang pelayanan KB
sehingga kesadaran masyarakat untuk ber-KB juga meningkat, juga mudahnya
akses terhadap pelayanan KB baik di fasilitas pelayanan primer maupun
rujukan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 60
h. Indikator Kinerja 37 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
adalah neonatus dengan komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di
seluruh sarana pelayanan kesehatan.
Target kinerja tahun 2014 sebesar 80%, jumlah neonatus dengan
komplikasi yang ditangani sebanyak 3.583 orang dibandingkan dengan sasaran
4.406 neonatus maka didapat cakupan sebesar 81.3% sehingga capaian kinerja
tahun 2014 sebesar 101.6%.
Target tercapai karena semua fasilitas rujukan telah memberikan
pelayanan terhadap setiap kasus neonatus dengan komplikasi yang ditemukan
dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk administrasi
pencatatan dan pelaporan. Juga dukungan proses deteksi/skrining yang sudah
berjalan baik dalam penemuan segera kasus neonatus komplikasi di
masyarakat.
i. Indikator Kinerja 38 Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan
perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2014 target kunjungan bayi sebesar 90% dan yang berkunjung
ke pelayanan kesehatan minimal 4 kali sebanyak 26.879 bayi dibandingkan
dengan sasaran 29.368 bayi maka didapat cakupan sebesar 91.5% sehingga
capaian kinerja sebesar 101.7%.
Tercapainya target karena masyarakat telah menyadari pentingnya
pemantauan tumbuh kembang bayinya secara rutin. Termasuk semakin
mudahnya akses untuk mendapatkan pelayanan yaitu di puskesmas, posyandu,
panti asuhan anak, TK/PAUD, maupun kunjungan rumah.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 61
Tabel 3.18 Realisasi Sasaran Tahun 2013 – 2014 Sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Reproduksi
Sasaran Indikator Kinerja
Daerah
Realisasi Tahun 2014
Satuan 2013 2014 Target Realisasi % IP
Selisih realisasi
2013 dan 2014
Target 2015
Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
% 91.06 91.2 90.5 91.2 100.8 BS 0.14 91
Cakupan pelayanan kesehatan lansia
% 72.53 73.3 71 73.3 103.2 BS 0.77 72
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
% 97.6 96.75 94 96.75 102.9 BS 0.85 94.5
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 94.4 79.9 80 79.9 100 BS 14.5 80
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 96.2 96.5 90 96.5 107.6 BS 0.3 90
Cakupan pelayanan nifas
% 95.89 96.2 90.5 96.2 106.9 BS 0.31 91
Cakupan KB aktif % 81.1 79.5 71 79.5 111.9 BS 1.6 71
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 86.89 81.3 80 81.3 101.6 BS 5.59 80
Cakupan kunjungan bayi
% 94.25 91.5 90 91.5 101.7 BS 2.75 90
Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Cakupan pelayanan kesehatan anak
balita relatif sedikit meningkat, terdapat selisih sebesar 0.14% di tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2013. Menurut Renstra Kemenkes RI tahun 2010 -
2014, target cakupan pelayanan kesehatan anak balita sebesar 85%. Ini berarti
capaian Kota Palembang saat ini telah melampaui target nasional.
Untuk indikator Cakupan pelayanan kesehatan lansia kecenderungannya
meningkat, terdapat selisih sebesar 0.77% di tahun 2014 dibandingkan dengan
tahun 2013. Tidak terdapat target nasional untuk indikator ini.
Untuk Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) kecenderungan realisasi
menurun, namun mencapai target yang ditentukan setiap tahunnya, terdapat selisih
realisasi sebesar 0.85% di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014. Menurut
Permenkes RI N0 741 tahun 2008, target cakupan kunjungan K4 sebesar 95% untuk
dicapai tahun 2014, ada perbedaan sebesar 1% dibandingkan dengan target Kota
Palembang. Ini berarti dari sasaran 31.883 ibu hamil minimal ada 30.289 kunjungan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 62
K4, sedangkan saat ini sebanyak 30.847 ibu hamil telah melakukan kunjungan K4,
sehingga target nasional telah tercapai.
Untuk indikator Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani terlihat
kecenderungan realisasi menurun, namun telah mencapai target yang ditentukan
setiap tahunnya, terdapat selisih realisasi sebesar 14.5% di tahun 2013
dibandingkan dengan tahun 2014. Menurut Permenkes RI N0 741 tahun 2008,
target cakupan indikator ini sebesar 80% untuk dicapai tahun 2014, berarti tidak
ada perbedaan dengan target Kota Palembang.
Untuk indikator Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
terlihat kecenderungan realisasi meningkat, terdapat selisih realisasi sebesar 0.3%
di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014. Menurut Permenkes RI N0 741
tahun 2008, target cakupan indikator ini sebesar 90% untuk dicapai tahun 2014,
berarti tidak ada perbedaan dengan target Kota Palembang.
Untuk indikator Cakupan Pelayanan Nifas terlihat kecenderungan realisasi
meningkat, terdapat selisih realisasi sebesar 0.31% di tahun 2014 dibandingkan
tahun 2013. Menurut Permenkes RI No 741 tahun 2008, target cakupan indikator
ini sebesar 90% untuk dicapai tahun 2014, ada perbedaan sebesar 0.5% dengan
target Kota Palembang. Ini berarti capaian Kota Palembang telah melampaui target
nasional.
Untuk indikator cakupan KB aktif terlihat kecenderungan realisasi
menurun, namun tetap mencapai target yang ditentukan. Terdapat selisih sebesar
1.6% di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014. Menurut Renstra Kemenkes
RI 2010 – 2014, target indikator ini sebesar 65%, ada perbedaan sebesar 6%
dibandingkan dengan Kota Palembang. Ini berarti capaian Kota Palembang telah
melampaui target nasional.
Untuk indikator Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
terlihat kecenderungan menurun, namun telah mencapai target yang ditetapkan.
Terdapat selisih realisasi sebesar 5.59% di tahun 2013 dibandingkan tahun 2014.
Menurut Renstra Kemenkes RI 2010 – 2014, target indikator ini sebesar 80%,
berarti tidak ada perbedaan dengan Kota Palembang. Capaian Kota Palembang
telah melampaui target nasional.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 63
Sedangkan untuk indikator Cakupan Kunjungan Bayi terlihat
kecenderungan realisasi menurun, namun telah mencapai target yang ditetapkan.
Terdapat selisih realisasi sebesar 2.75% di tahun 2013 dibandingkan tahun 2014.
Menurut Permenkes RI N0 741 tahun 2008, target cakupan indikator ini sebesar
90%, berarti tidak ada perbedaan dengan target Kota Palembang.
Dari 9 sasaran yang ada dan 38 indikator kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014 ada 9 indikator kinerja yang belum
mencapai target yaitu :
Tabel 3.19 Indikator Kinerja yang Belum Tercapai
dalam Penetapan Indikator Utama (IKU) Tahun 2014.
Indikator Kinerja 2014 %
Capaian Program Target Realisasi
1 Obat essensial generik di sarana kesehatan
1.4 1.23 85.7
2 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi
50 0.0 0.0
3 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
39 1 2.6
4
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota
100 61.3 61.3
5 Cakupan kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) 100 95.3 95.3
6 Cakupan penemuan baru pasien TB-BTA positif
100 76.2 76.2
7 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
100 44.5 44.5
8 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100 7.1 7.1
9 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100 34.5 34.5
Penyebab tidak tercapainya target indikator kinerja adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 64
1) Target belum tercapai jika dilihat dari alokasi dana untuk pengadaan obat sesuai
dengan kebutuhan obat per orang, namun Kota Palembang juga memperoleh
bantuan obat dari Propinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Pusat sehingga
stock obat mencukupi.
2) Adanya penghematan dana APBD tahun 2014 sehingga dana untuk kegiatan
kalibrasi alat kesehatan puskesmas yang sebelumnya telah dianggarkan
dihapuskan.
3) Pencapaian indikator ini dipengaruhi oleh faktor kalibrasi alat kesehatan
puskesmas yang belum dapat dilakukan. Disamping adanya penghematan dana
APBD tahun 2014 sehingga dana untuk standarisasi pelayanan kesehatan
puskesmas dihapuskan.
4) Keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana di rumah sakit sehingga
tidak semua menyelenggarakan pelayanan gawat darurat. Disamping itu masih
ada rumah sakit yang masih dalam proses pengurusan izin operasional.
5) Masih ada 5 kelurahan yang belum mencapai target UCI. Data bayi yang
diimunisasi di sarana lain seperti dokter praktek, klinik swasta, klinik bidan, dan
RB tidak terlaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang
6) Cakupan diperoleh dari pasien yang melakukan pemeriksaan dahak, sedangkan
tidak semua tersangka pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan melakukan
pemeriksaan dahak dimana diagnosa TB ditegakkan dengan pemeriksaan
lainnya dan disamping itu tidak semua tersangka pasien dapat mengeluarkan
dahak dengan benar sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan atau hasilnya
menjadi negatif.
7) Under reporting kasus masih sangat rendah disebabkan tidak semua sarana
kesehatan melaporkan kasus pneumonia yang ditangani
8) Dalam hal rujukan pasien, puskesmas berupaya menekan angka rujukan terkait
dengan ketentuan dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 bahwa kasus medis
yang menjadi kompetensi FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) harus
diselesaikan secara tuntas di FKTP, kecuali karena keterbatasan SDM, sarana
dan prasarana di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Ketentuan dalam Permenkes
Nomor 71 Tahun 2013 menyebutkan bahwa toleransi rasio rujukan kasus non
spesialistik (RRNS) adalah sebesar 15%.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 65
9) Data puskesmas berupa data pelayanan kuratif, tidak menghitung pelayanan
promotif dan preventif ke luar gedung puskesmas. Disamping itu sistem P-Care
BPJS belum bisa diakses untuk mengetahui jumlah masyarakat miskin di fasilitas
kesehatan. Sedangkan data puskesmas belum mencakup data pelayanan di
fasilitas kesehatan dasar di wilayah kerjanya seperti klinik, dokter praktek
swasta, dan bidan praktek swasta.
Langkah – langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk
mengatasi kendala :
1) Meningkatkan informasi mengenai penggunaan obat rasional di puskesmas dan
puskesmas pembantu
2) Pengalokasian dana untuk kegiatan kalibrasi alat kesehatan puskesmas di tahun
anggaran berikutnya
3) Pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin akan terus
dilakukan, disamping meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas berupa
sarana, prasarana, dan sumber daya manusia, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat miskin untuk mencari pengobatan ke layanan kesehatan bila
menderita sakit.
4) Pengalokasian dana untuk kegiatan standarisasi pelayanan kesehatan puskesmas
di tahun anggaran berikutnya
5) Untuk perbaikan capaian UCI sesuai target maka perlu dilakukan sweeping,
penyuluhan, dan mempertahankan kelurahan yang sudah UCI, serta himbauan
kepada masyarakat untuk memberikan imunisasi lengkap pada bayi di
pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah.
6) Meningkatkan kemitraan dengan berbagai sektor terkait terutama sarana
pelayanan kesehatan mengenai pentingnya penegakan diagnosa bagi tersangka
TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis.
7) Dalam upaya meningkatkan capaian memerlukan dukungan petugas di
puskesmas dan kader dalam deteksi dini penderita sesuai klasifikasi dan
pemberian pengobatan, perbaikan fasilitas penderita pneumonia berat yang
memerlukan rujukan, pembinaan care seeking, serta kerjasama lintas sektor
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 66
dengan sarana kesehatan lainnya dalam hal komitmen pelaporan rutin kasus
pneumonia.
8) Sosialisasi ke pihak terkait mengenai Permenkes Nomor 28 tahun 2014 dan
Permenkes No 71 Tahun 2003, serta umpan balik rujukan dari rumah sakit
rujukan.
9) Peningkatan komitmen bersama untuk pencatatan dan pelaporan terpadu secara
berjenjang pelayanan pasien masyarakat miskin baik pelayanan promotif,
preventif, dan kuratif di dalam dan luar gedung puskesmas.
C. SUMBER DAYA
Sumber daya merupakan salah satu komponen penting dalam pencapaian kinerja.
Sumber daya manusia dan sumber daya anggaran yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan
Kota Palembang antara lain dijabarkan sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Keadaan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang sampai dengan
tanggal 31 Desember 2014 sebanyak 975 PNS dan 294 tenaga non PNSD & Non
PNSD BLUD dengan rincian sebagai berikut:
a. Menurut jabatan
1) Jabatan struktural = 21 orang
2) Jabatan fungsional = 861 orang
3) Tenaga teknis lainnya = 15 orang
4) Arsiparis = 1 orang
5) Staf administrasi/TU = 77 orang
b. Menurut golongan
1) Golongan IV = 59 orang
2) Golongan III = 762 orang
3) Golongan II = 151 orang
4) Golongan I = 3 orang
5) Non PNS = 294 orang
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 67
c. Menurut pendidikan
1) S2/spesialis = 46 orang
2) S1/D.IV = 246 orang
3) D.I/D.III = 445 orang
4) SMA = 230 orang
5) SMP = 6 orang
6) SD = 2 orang
d. Menurut ketenagaan
1) Dokter = 71 orang
2) Dokter gigi = 36 orang
3) Dokter spesialis = 8 orang
4) Apoteker = 2 orang
5) Asisten apoteker = 78 orang
6) Kesehatan masyarakat (S1) = 70 orang
7) Perawat = 217 orang
8) Bidan = 209 orang
9) Ahli madya gizi = 36 orang
10) Sanitarian = 32 orang
11) Analis = 34 orang
12) Perawat gigi = 74 orang
13) Tenaga non kesehatan = 108 orang
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 68
2. Sumber Daya Anggaran
Pembiayaaan kesehatan secara garis besar berasal dari tiga sumber yaitu
pemerintah, swasta (termasuk masyarakat), dan bantuan luar negeri. Di sektor
pemerintah pembiayaan kesehatan digunakan untuk pembangunan, pengadaan fisik
dan non fisik. Sumber pembiayaan pembangunan kesehatan SKPD Dinas
Kesehatan Kota Palembang tahun anggaran 2014 berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun 2014
berjumlah Rp 180.542.239.877,06- terdiri dari :
1. Belanja Langsung Rp 102.457.511.877,06-
2. Belanja Tidak Langsung Rp 78.084.728.000,00.-
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 69
BAB IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasi pengukuran evaluasi dan analisis pencapaian sasaran
strategik yang telah melalui proses penyesuian dan penajaman terhadap sasaran yang
didukung indikator setingkat outcome, dapat diperoleh hasil evaluasi kinerja secara
mandiri menunjukan bahwa dari 38 indikator kinerja yang ditetapkan dalam
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014, ada 9 indikator kinerja yang
belum mencapai target yaitu Obat Generik di Sarana Kesehatan, Cakupan alat
kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi, Jumlah puskesmas yang memenuhi
standar pelayanan kesehatan, Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota, Cakupan kelurahan Universal Child
Immunization (UCI), Cakupan penemuan baru pasien TB-BTA positif, Cakupan
penemuan penderita pneumonia balita, Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin, dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Pembiayaaan kesehatan dengan sumber pembiayaan dari APBD Tahun
2014 Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) berjumlah Rp
180.542.239.877,06- terdiri dari (1) Belanja Langsung Rp 102.457.511.877,06.- dan
(2) Belanja Tidak Langsung Rp 78.084.728.000,00.-dan penyerapan dana untuk
Tahun 2014 sebesar 93.51%.
B. Saran
Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang pada tahun
mendatang disarankan meningkatkan informasi mengenai penggunaan obat rasional
di puskesmas dan puskesmas pembantu, mengalokasikan dana untuk kegiatan
kalibrasi alat kesehatan puskesmas di tahun anggaran berikutnya, pemberian jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin akan terus dilakukan, disamping
meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas berupa sarana, prasarana, dan sumber
daya manusia, serta meningkatkan kesadaran masyarakat miskin untuk mencari
pengobatan ke layanan kesehatan bila menderita sakit.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 70
Perlu adanya pengalokasian dana untuk kegiatan standarisasi pelayanan
kesehatan puskesmas di tahun anggaran berikutnya, untuk perbaikan capaian UCI
sesuai target maka perlu dilakukan sweeping, penyuluhan, dan mempertahankan
kelurahan yang sudah UCI, serta himbauan kepada masyarakat untuk memberikan
imunisasi lengkap pada bayi di pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah,
sedangkan untuk peningkatan penemuan pasien baru TB BTA positif maka harus
meningkatkan kemitraan dengan berbagai sektor terkait terutama sarana pelayanan
kesehatan mengenai pentingnya penegakan diagnosa bagi tersangka TB dengan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis.
Dalam upaya meningkatkan capaian penemuan dan penanganan pneumonia
balita diperlukan dukungan petugas di puskesmas dan kader dalam deteksi dini
penderita sesuai klasifikasi dan pemberian pengobatan, perbaikan fasilitas penderita
pneumonia berat yang memerlukan rujukan, pembinaan care seeking. Untuk
peningkatan penemuan pneumonia balita diperlukan kerjasama lintas sektor dengan
sarana kesehatan lainnya dalam hal komitmen pelaporan rutin kasus pneumonia.
Untuk peningkatan pelayanan dan rujukan masyarakat miskin maka perlu dilakukan
sosialisasi ke pihak terkait mengenai Permenkes Nomor 28 tahun 2014 dan
Permenkes No 71 Tahun 2003, adanya umpan balik rujukan dari rumah sakit
rujukan, serta peningkatan komitmen bersama untuk pencatatan dan pelaporan
terpadu secara berjenjang pelayanan pasien masyarakat miskin baik pelayanan
promotif, preventif, dan kuratif di dalam dan luar gedung puskesmas.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang 71
Lampiran
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 8 9
1 1 1 % <1 <1 <0.9 <0.9 <0.9 <0.9 1 - % <1 <1 <0.9 <0.9 <0.9 <0.9 1 Kesehatan Dinkes
2 26 26 23 23 23 23 - 26 26 23 23 23 23
3 118 102 102 102 102 102 - 118 102 102 102 102 102
1 1 4 % 70 70 70 70 70 80
5 % 100 100 100 100 100 100 - % 100 100 100 100 100 100
2 Meningkatkan
Perilaku Hidup
Bersih Sehat
(PHBS) bagi
seluruh masyarakat
di setiap tatanan
2 Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk
hidup bersih dan
sehat
6 Cakupan rumah
tangga dengan
Perilaku Hidup Bersih
& Sehat (PHBS)
% 60 61 62 63 64 65 Cakupan rumah
tangga dengan
Perilaku Hidup
Bersih & Sehat
(PHBS)
% 60 61 62 63 64 65
3 3 7 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 3 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 3 Kesehatan Dinkes
8 pkm 3 5 7 8 10 12 pkm 3 5 7 8 10 12
9 % 0 50 75 100 100 100 % 0 50 75 100 100 100
` `
4 4Upaya kesehatan
masyarakat
diarahkan untuk
meningkatkan
pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat miskin
Meningkatkan
ketersediaan dan
mutu sumber daya
manusia kesehatan
sesuai dengan
standar pelayanan
kesehatan
Meningkatnya sarana
prasarana dan
kualitas pelayanan
kesehatan
KERTAS KERJA MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD 2013-2018
DI BIDANG KESEHATAN
Meningkatnya
pelayanan kesehatan
khusus
Pengadaan obat
dan perbekalan
kesehatan
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
masyarakat
US $
per
pddk
2 Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
masyarakat
Pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan
12 Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus diberikan
sarana kesehatan
(RS) kab/kota
% 100 100 100 100 100 100 100
100 100
100 100100 - Cakupan
pelayanan gawat
darurat level 1
yang harus
diberikan sarana
kesehatan (RS)
kab/kota
% 100 100
- 100100Cakupan
pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
11 Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
% 100 100 100 100 100
40
100
41
100100
- Jumlah
puskesmas yang
memenuhi standar
pelayanan
kesehatan
%
42pkm 39 39 40pkm 3940 40 41
Cakupan alat
kesehatan
essensial
puskesmas yang
terkalibrasi
Puskesmas
berstandar
manajemen mutu
ISO
- Puskesmas
berstandar
manajemen mutu
ISO
10 Jumlah puskesmas
yang memenuhi
standar pelayanan
kesehatan
39
-Cakupan alat
kesehatan essensial
puskesmas yang
terkalibrasi
42
Obat essensial
generik di sarana
kesehatan
US $
per
pddk
-
Kesehatan Dinkes70 8070Desa Siaga Aktif % 70 70 70Promosi kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat
-Desa Siaga Aktif
Cakupan
penjaringan
kesehatan pada
anak sekolah
dasar dan
setingkat
2
INDIKATOR KINERJA DAERAH
42 3
SKPDPROGRAM SKPDUrusan
Wajib/pilihnPROGRAM KOTA
7
Obat essensial
generik di sarana
kesehatan
Meningkatnya
kemitraan pada
lintas sektor dan
pemberdayaan
masyarakatCakupan penjaringan
kesehatan pada anak
sekolah dasar dan
setingkat
INDIKASI CAPAIAN PROGRAM
5 6
TUJUAN KEBIJAKAN SASARAN
Menurunkan
Angka
Kematian Ibu
(AKI), Angka
Kematian Bayi
(AKB), dan
Prevalensi Gizi
Kurang
Meningkatnya mutu
kesehatan
masyarakat
Angka balita dengan
gizi buruk
Jumlah kematian
bayi
Jumlah kematian ibu
per 1000
KH
per
100.000
KH
Program Peningkatan
Kesehatan Masyarakat
Meningkatkan mutu
kesehatan
masyarakat
Angka balita
dengan gizi buruk
Jumlah kematian
bayi
Jumlah kematian
ibu
per 1000
KH
per
100.000
KH
Program
Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 8 9
INDIKATOR KINERJA DAERAH
42 3
SKPDPROGRAM SKPDUrusan
Wajib/pilihnPROGRAM KOTA
7
INDIKASI CAPAIAN PROGRAM
5 6
TUJUAN KEBIJAKAN SASARAN
5
4 4 Kesehatan Dinkes
6 5 5
6 6
7 5 7 7
8
26 Cakupan kelurahan
mengalami KLB
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi <24 jam
% 100 100 100 100 100 100 - Cakupan
kelurahan
mengalami KLB
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi <24
jam
% 100 100 100 100 100 100
Meningkatnya
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit
Upaya kesehatan
diarahkan untuk
meningkatkan
sistem rujukan
upaya kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
profesionalisme
SDM dibidang
pencegahan dan
pemberantasan
penyakit
Program
Pengawasan Obat
dan Makanan
Program
pengembangan
obat asli Indonesia
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Program
Pengadaan ,
Peningkatan
Sarana &
Prasarana Rumah
Sakit
100
Cakupan
penemuan pasien
baru TB BTA
positif
100
-
100 100
52
Program
pengembangan obat
asli Indonesia
25 Cakupan penemuan
dan penanganan
diare
% 100
Mengembangkan
dan memperkuat
jejaring surveilans
epidemiologi
dengan fokus
pemantauan
wilayah setempat
dan kewaspadaan
dini guna
mengantisipasi
ancaman
penyebaran
penyakit maupun
KLB
51
100100 100 100 100
Program Pengawasan
Obat dan Makanan
Program Pengadaan ,
Peningkatan Sarana &
Prasarana Rumah Sakit
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
85
49 49
100
5052
100- Cakupan
penemuan dan
penanganan diare
%
Cakupan penderita
DBD yang
ditangani
% 53
%
Kesehatan
100Cakupan
penemuan
penderita
pneumonia balita
100 100 10023 Cakupan penemuan
pasien baru TB BTA
positif
24 Cakupan penderita
DBD yang ditangani
% 53
% 85
100
100
51 50
100 100
100
100100
100 - 100
100
100%22 Cakupan penemuan
penderita pneumonia
balita
% 85
100 100
100 100
100 100100 -21 AFP rate 2/100.000
penduduk
% 100 %100 AFP rate
2/100.000
penduduk
100
100 100 100100
85 100
100
100 100
80 100
Kesehatan Dinkes
Dinkes
100
49 49
20 Cakupan kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
% 100 100 -100 100 100 100 100 100
0 0
100Cakupan
kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI)
% 100
100 80
1 1
80 100
0 0
Penyediaan alkes
untuk RS pratama
%
1 0
100 -19 Penyediaan alkes
untuk RS pratama
% 0 0 80
18 Jumlah rumah sakit
pratama yang
disediakan
RS 0 0 1
1 1
Jumlah klinik
upaya kesehatan
kerja di
perusahaan
klinik 8 12
0 1
18 20
1 - Jumlah rumah
sakit pratama
yang disediakan
RS
14 1616 18 20 -
8 - Kesehatan Dinkes
17 Jumlah klinik upaya
kesehatan kerja di
perusahaan
klinik 8 12 14
16 Puskesmas yang
merekomendasikan
obat asli Indonesia
80 90
pkm 1 4 61 2 Puskesmas yang
merekomendasika
n obat asli
Indonesia
pkm
100 110 120 120
6 82 4
110 120 120 - Cakupan sarana
yang diperiksa
makanan
kadaluarsa
objek15 Cakupan sarana
yang diperiksa
makanan kadaluarsa
objek 80 90 100
100 100
7 8Cakupan
puskesmas
mengembangkan
pelayanan
penyakit tidak
menular
pkm12 -10 118 9
13 Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
% 100
14 Cakupan puskesmas
mengembangkan
pelayanan penyakit
tidak menular
pkm 7
Cakupan
pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
%100 -100 100
9 10
100 100 100 100
12
100100
11
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 8 9
INDIKATOR KINERJA DAERAH
42 3
SKPDPROGRAM SKPDUrusan
Wajib/pilihnPROGRAM KOTA
7
INDIKASI CAPAIAN PROGRAM
5 6
TUJUAN KEBIJAKAN SASARAN
6 Meningkatnya
kualitas lingkungan
27 Tempat-tempat
umum memenuhi
syarat kesehatan
% 80 81 82 83 84 85 Tempat-tempat
umum memenuhi
syarat kesehatan
% 80 81 82 83 84 85
28 Tempat Pengolahan
Makanan (TPM)
memenuhi syarat
kesehatan
% 80 81 82 83 84 85 8 Program
Pengawasan &
Pengendalian
Kesehatan
Makanan
Tempat
Pengolahan
Makanan (TPM)
memenuhi syarat
kesehatan
% 80 81 82 83 84 85 8 Program Pengawasan
& Pengendalian
Kesehatan Makanan
Kesehatan Dinkes
29 Keluarga
menggunakan air
bersih
% 90 91 92 93 94 95 Keluarga
menggunakan air
bersih
% 90 91 92 93 94 95
9 7 Meningkatkan status
gizi masyarakat
30 Cakupan pemberian
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin
% 100 100 100 100 100 100 9 Cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-
24 bulan keluarga
miskin
% 100 100 100 100 100 100 9 Kesehatan Dinkes
31 Cakupan balita gizi
buruk mendapatkan
perawatan
% 100 100 100 100 100 100 Cakupan balita
gizi buruk
mendapatkan
perawatan
% 100 100 100 100 100 100
10 8 32 Cakupan pelayanan
kesehatan anak balita
% 90 90.5 91 91.5 92 92.5 10 Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Anak
Cakupan
pelayanan
kesehatan anak
balita
% 90 90.5 91 91.5 92 92.5 10 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Anak
Kesehatan Dinkes
33 Cakupan pelayanan
kesehatan lansia
% 70 71 72 73 74 75 11 Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Lansia
Cakupan
pelayanan
kesehatan lansia
% 70 71 72 73 74 75 11 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Lansia
Kesehatan Dinkes
34 Cakupan kunjungan
ibu hamil K4
% 93 94 94.5 95 95 95 12 Cakupan
kunjungan ibu
hamil K4
% 93 94 94.5 95 95 95 12 Kesehatan Dinkes
35 Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
% 80 80 80 80 80 80 Cakupan
komplikasi
kebidanan yang
ditangani
% 80 80 80 80 80 80
36 Cakupan pertolongan
persalinan oleh nakes
dengan kompetensi
kebidanan
% 90 90 90 90 90 90 Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
nakes dengan
kompetensi
kebidanan
% 90 90 90 90 90 90
37 Cakupan pelayanan
nifas
% 90 90.5 91 91.5 92 93 Cakupan
pelayanan nifas
% 90 90.5 91 91.5 92 93
38 Cakupan KB aktif % 70 71 71 72 73 74 Cakupan KB aktif % 70 71 71 72 73 74
39 Cakupan neonatus
dengan komplikasi
yang ditangani
% 80 80 80 80 80 80 Cakupan neonatus
dengan komplikasi
yang ditangani
% 80 80 80 80 80 80
40 Cakupan kunjungan
bayi
% 90 90 90 90 90 90 Cakupan
kunjungan bayi
% 90 90 90 90 90 90
Meningkatnya
kesehatan ibu dan
anak serta kesehatan
reproduksi
Meningkatnya gizi
masyarakat
diarahkan untuk
meningkatkan
gerakan kadarzi,
promosi ASI
ekslusif, suplemen
zat gizi
Upaya kesehatan
masyarakat
diarahkan untuk
menyediakan
pelayanan
kesehatan dasar
yang komprehensif,
terintegrasi, dan
bermutu terutama
bagi bayi, anak, ibu
hamil, kelompok
masyarakat resiko
tinggi termasuk
pekerja rentan dan
usia lanjut
Program
Perbaikan Gizi
Masyarakat
Program
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
Satuan 2013 2014 2015 Satuan 2013 2014 2015 8
1 % <1 <1 <0,9 - % <1 <1 <0,9 0.015 22 100
----- X 100 %
147,427
2 26 26 23 - 28 26 23 1.8 53 100
----- x 1000
29,235
3 226 118 102 - 118 118 102 41 12 100
----- x 100,000
29,235
4 % 70 70 70 70 70 70 70.09 75 100.1
----- X 100 %
107
5 100 100 100 - 100 100 100 100 32,063 100
------X 30000
32,063
6 % 60 61 62 - 60 61 62 64.39 136,028 105.6
-----------x 100%
211,265
7 1.41.4 1.4
-1.4 1.4 1.4 1.23 23,144,722,218 83.6
----------
1,523,310
8 pkm 3 5 7 3 5 7 6 6 120
---------- x 100%
5
9 % 0 50 75 0 50 75 0.0 0 0.0
-----------x 100%
50
39 39 40 39 39 40 1 1 2.56
------------ x 100%
39
% CAPAIAN
PROGRAM
%
10 Jumlah puskesmas
yang memenuhi
standar pelayanan
kesehatan
pkm - Jumlah puskesmas yang
memenuhi standar
pelayanan kesehatan
%
%
US $ per
pddk
Puskesmas berstandar
manajemen mutu ISO
Cakupan alat
kesehatan essensial
puskesmas yang
terkalibrasi
- Cakupan alat kesehatan
essensial puskesmas
yang terkalibrasi
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Program obat dan
perbekalan
kesehatan
%
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD
dan setingkatnya
% %
Program Promosi
Kesehatan &
Pemberdayaan
Masyarakat
%Cakupan rumah tangga
dengan hidup bersih
dan sehat
Meningkatnya
kemitraan pada lintas
sektor dan
pemberdayaan
masyarakat
Cakupan desa siaga
aktif
- Cakupan desa siaga
aktif
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan
setingkatnya
Meningkatnya mutu
kesehatan
masyarakat
Jumlah balita dengan
gizi buruk
Jumlah kematian bayi
Jumlah kematian ibu
per 1000
KH
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
BIDANG KESEHATAN
SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD
REALISASI
2014
PERHITUNGAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
PROGRAM KOTA
(Program Prioritas)
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk
hidup bersih dan
sehat
Meningkatnya
sarana prasarana
dan kualitas
pelayanan kesehatan
Obat essensial generik
di sarana kesehatan
US $ per
pddk
Obat essensial generik
di sarana kesehatan
Puskesmas berstandar
manajemen mutu ISO
-
Cakupan rumah tangga
dengan hidup bersih dan
sehat
per
100.000
KH
Jumlah balita dengan
gizi buruk
Jumlah kematian bayi
Jumlah kematian ibu
per 1000
KH
per
100.000
KH
Satuan 2013 2014 2015 Satuan 2013 2014 2015 8% CAPAIAN
PROGRAM
Meningkatnya mutu
SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD
REALISASI
2014
PERHITUNGAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
PROGRAM KOTA
(Program Prioritas)
100 100 100 100 100 100 34.5 131,204 34.5
---------- x 100 %
379,934
100 100 100 100 100 100 70.4 19 70.4
-------------x 100%
27
100 100 100 100 100 100 7.1 27,062 7.1
-------------x 100%
379,934
7 8 9 7 8 9 8 8 100
----------- x 100 %
8
80 90 100 80 90 100 96 96 107
----------- x 100 %
90
1 1 2 1 1 2 1 1 100
---------- x 100%
1
8 12 14 8 12 14 12 12 100
------------ x 100 %
12
0 0 1 0 0 1 0.0 0 0.0
------------ x 100 %
0
0 0 80 0 0 80 0.0 0 0.0
-------- x 100 %
0
100 100 100 100 100 100 95.3 102 95.3
--------- x 100 %
107
100 100 100 100 100 100 100 10 100
--------- x 100 %
10
21 AFP rate 2/100.000
penduduk
% - AFP rate 2/100.000
penduduk
%
20 Cakupan kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
% - Cakupan kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
%
Penyediaan alkes
untuk RS pratama
% - Penyediaan alkes untuk
RS pratama
%
- Jumlah klinik upaya
kesehatan kerja di
perusahaan
klinik
pkm
18 Jumlah rumah sakit
pratama yang
disediakan
RS - Jumlah rumah sakit
pratama yang disediakan
RS
- Puskesmas yang
merekomendasikan obat
asli Indonesia
19
- Cakupan puskesmas
mengembangkan
pelayanan penyakit tidak
menular
pkm
15 Cakupan sarana yang
diperiksa makanan
kadaluarsa
objek - Cakupan sarana yang
diperiksa makanan
kadaluarsa
objek
14 Cakupan puskesmas
mengembangkan
pelayanan penyakit
tidak menular
pkm
17 Jumlah klinik upaya
kesehatan kerja di
perusahaan
klinik
16 Puskesmas yang
merekomendasikan
obat asli Indonesia
pkm
%
13 Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
% - Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
%
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
% - Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
%
12 Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS)
kab/kota
% - Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS)
kab/kota
Meningkatnya
kualitas pelayanan
kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit
Program
Pengadaan,
Peningkatan Sarana
Prasarana RS
Meningkatnya
pelayanan kesehatan
khusus
11
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Program
Pengawasan Obat
dan Makanan
Program
Pengembangan
Obat Asli Indonesia
Satuan 2013 2014 2015 Satuan 2013 2014 2015 8% CAPAIAN
PROGRAM
Meningkatnya mutu
SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD
REALISASI
2014
PERHITUNGAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
PROGRAM KOTA
(Program Prioritas)
85 100 100 85 100 100 44.5 6,774 44.5
--------- x 100 %
15,233
85 100 100 85 100 100 76.20 1,247 76.20
--------- x 100 %
1,636
53 52 51 <53 <52 <51 38.6 603 100
--------- x 100.0001,561,595
100 100 100 100 100 100 140.7 45,860 140.7
--------- x 100 %
32,599
100 100 100 100 100 100 100 4 100
-------- x 100 %
4
80 81 82 80 81 82 81.29 113 100.40
--------- x 100 %
139
80 81 82 80 81 82 81.26 2,888 100.30
--------- x 100 %
3,554
90 91 92 90 91 92 91.02 1,421,687 100.02
--------- x 100 %
1,561,959
100 100 100 100 100 100 100 327 100
------------- x 100%
327
100 100 100 100 100 100 100 20 100
-------- x 100%
20
23 Cakupan penemuan
pasien baru TB BTA
positif
% - Cakupan penemuan
pasien baru TB BTA
positif
22 Cakupan penemuan
penderita pneumonia
balita
% - Cakupan penemuan
penderita pneumonia
balita
24 Cakupan penderita
DBD yang ditangani
/100.000
pddk
- Cakupan penderita DBD
yang ditangani
/100.000
pddk
%
- Tempat Pengolahan
Makanan (TPM)
memenuhi syarat
kesehatan
26
25 Cakupan penemuan
dan penanganan diare
% Cakupan penemuan dan
penanganan diare
%
Cakupan kelurahan
mengalami KLB
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
Cakupan kelurahan
mengalami KLB
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
% -
Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
%
%
%
% - Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan
30 Cakupan pemberian
makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga
miskin
% - Cakupan pemberian
makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin
%
27 Tempat-tempat umum
memenuhi syarat
kesehatan
% - Tempat-tempat umum
memenuhi syarat
kesehatan
%
28
31 Cakupan balita gizi
buruk mendapat
perawatan
%
29 Keluarga
menggunakan air
bersih
- Keluarga menggunakan
air bersih
Program
Pengawasan &
Pengendalian
Kesehatan
Makanan
Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Tempat Pengolahan
Makanan (TPM)
memenuhi syarat
kesehatan
%
Meningkatnya status
gizi masyarakat
Satuan 2013 2014 2015 Satuan 2013 2014 2015 8% CAPAIAN
PROGRAM
Meningkatnya mutu
SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD
REALISASI
2014
PERHITUNGAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
PROGRAM KOTA
(Program Prioritas)
90 90.5 91 90 90.5 91 91.2 107,992 100.8
--------- x 100 %
118,457
70 71 72 70 71 72 73.3 96,382 103.2
--------- x 100 %
131,494
93 94 94.5 93 94 94.5 96.75 30,847 102.9
--------- x 100 %
31883
80 80 80 80 80 80 80 5,117 100
--------- x 100 %
6,403
90 90 90 90 90 90 96.5 29235 107.2
-------- x 100 %
30301
90 90.5 91 90 90.5 91 96.229,156
106.3
------------- x 100%
30,301
70 71 71 70 71 71 79.5 223,788 111.9
-------- x 100%
281,482
80 80 80 80 80 80 81.3 3,583 101.6
------------- x 100%
4,406
90 90 90 90 90 90 91.5 26,879 101.7
-------- x 100%
29,368
Cakupan pelayanan
kesehatan lansia
%
%% - Cakupan kunjungan bayi
39 Cakupan neonatus
dengan komplikasi
yang ditangani
% - Cakupan neonatus
dengan komplikasi yang
ditangani
Cakupan kunjungan
bayi
Program
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
- Cakupan KB aktif
-
34 Cakupan kunjungan ibu
hamil K4
%
%
Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
%
36 Cakupan pertolongan
persalinan oleh nakes
yang memiliki
kompetensi kebidanan
-
35 Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
%
40
33 Cakupan pelayanan
kesehatan lansia
%
38 Cakupan KB aktif
%
32 Cakupan pelayanan
kesehatan anak balita
% - Cakupan pelayanan
kesehatan anak balita
%
%
-
37 Cakupan pelayanan
nifas
%
Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Anak
Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan lansia
Cakupan pelayanan
nifas
%
Meningkatnya
kesehatan ibu dan
anak serta
kesehatan
reproduksi
%
%
- Cakupan kunjungan ibu
hamil K4
%
Cakupan pertolongan
persalinan oleh nakes
yang memiliki
kompetensi kebidanan
Pagu Realisasi %
1 2 6 7 8
1 Cakupan desa siaga aktif 70 % 19
2Cakupan Rumah Tangga dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat61 % 01 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat 218,797,000 218,797,000 100.0%
3Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkatnya100 % 02 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 256,000,000 255,600,000 99.8%
03 Peningkatan Pendidikan Pramuka Saka Bakti Husada 30,000,000 30,000,000 100.0%
15
01 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 500,000,000 499,145,450 99.8%
5 Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO 5 PKM 23
6Cakupan alat kesehatan eesensial puskesmas yang
terkalibrasi50 % 01 Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan 925,520,000 897,630,000 97.0%
02 Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan 112,000,000 107,480,000 96.0%
03Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan
Kesehatan30,000,000 27,800,000 92.7%
7Jumlah Puskesmas yang memenuhi Standar Pelayanan
Kesehatan39 PKM 08
01 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan 9,486,195,838 8,326,136,010.0 87.8%
25
01 Pembangunan Puskesmas 5,003,028,000 4,998,447,000 99.9%
02 Pembangunan Puskesmas Pembantu 428,020,000 427,615,000 99.9%
04 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas 426,778,000 426,547,600 99.9%
05 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas dan Pustu 2,443,200,000 2,441,585,000 99.93%
8Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Miskin100 % 16
9Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota100 % 01 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan 40,000,000 39,705,000 99.3%
10Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin 100 % 02 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 140,350,000 135,827,000 96.8%
11Cakupan Puskesmas Pengembangan Penyakit Tidak
Menular8 PKM 04 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan 896,789,351.01 873,180,000.00 97.4%
05 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 71,552,136,436.05 65,582,440,451 91.7%
12 Cakupan Sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa 90 Objek 17
01Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya40,000,000 25,450,000 63.6%
13 Puskesmas yang merekomendasi obat asli Indonesia 1 PKM 18
01Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat dan Bahan Alam
Indonesia30,000,000 30,000,000 100.0%
14 Jumlah Klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan 12 Klinik 28
01 Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis 46,209,000 43,479,000 94.1%
No.Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan
Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya
4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
KhususProgram Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
US $ per pnddk Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Dana Alokasi Khusus (DAK)
1 Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor
dan pemberdayaan masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
2 Meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat
3 Meningkatnya sarana prasarana dan
kualitas pelayanan kesehatan
4 Obat Esensial Generik di Sarana Kesehatan 1.40
Tabel 3.20 Akuntabilitas Keuangan Bidang Kesehatan
Anggaran (Rp)
Tahun Anggaran 2014
3 4 5
Pagu Realisasi %
1 2 6 7 8
No.Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan
Anggaran (Rp)
3 4 5
15Cakupan Penderita penyakit TB Paru BTA Positif yang
ditangani100 % 22
16 Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita DBD 52per 100.000
pddk01 Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk 73,288,000 73,288,000 100.0%
17 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100 % 02 Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita Dan Anak Sekolah 100,000,000 97,950,000 98.0%
18 Cakupan Penemuan Penderita Pnemonia Balita 100 % 03 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 213,280,000 207,390,000 97.2%
19 AFP Rate per 100.000 Penduduk yang <15 tahun 100 % 04 Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik 196,160,000 166,346,000 84.8%
20Cakupan Kelurahan UCI
100 % 05Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah 33,620,000 25,120,000 74.7%
21Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam100 %
22 Cakupan Tempat-tempat Umum (TTU) Yang Memenuhi
Syarat Kesehatan81 % 21
23 91 % 01 Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 16,525,000 16,525,000 100.0%
02 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 85,320,000 85,320,000 100.0%
03 Pengendalian Dampak Kesehatan Lingkungan 51,593,500 48,688,500 94.4%
04 Pengembangan Kota Sehat 22,847,500 22,847,500 100.0%
24 81 % 31
01Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan Hasil Produksi RT 40,000,000 40,000,000 100.0%
02Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan Restaurant 40,000,000 40,000,000 100.0%
25Cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI pada
anak usia 6 - 24 bulan kurang gizi keluarga miskin100 % 20
26 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 % 01 Penyusunnan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi 47,030,000 46,860,000 99.6%
02 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin 604,510,500 604,510,150 100.0%
03Penanggulangan KEP, GAKY, Kurang Vitamin A dan Zat Gizi
Lainnya 52,325,000 51,675,000 98.8%
04 Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi - - -
05 Penanggulangan Gizi Lebih - - -
27 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 90,5 % 29
01 Pelatihan dan Pendidikan Perawatan Anak Balita 150,297,000 148,817,300 99.0%
28 Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia 71 % 30
01 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan 93,365,000 84,990,000 91.0%
29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94 % 32
30 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80 % 01Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang
Mampu 104,664,000 104,664,000 100.0%
31Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan90 %
32 Cakupan Pelayanan Nifas 90,5 %
33 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 80 %
34 Cakupan Kunjungan Bayi 90 %
35 Cakupan Peserta KB Aktif 71 %
8 Meingkatnya kesehatan ibu dan anak serta
Kesehatan Reproduks
Program peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Program Pelayanan Kesehatan Lansia
Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
7 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat
5 Meningkatnya Pencegahan dan
Penanggulangan PenyakitProgram Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular
6 Meningkatnya kualitas lingkunganProgram Pengembangan Lingkungan Sehat
Cakupan Rumah Tangga yang menggunakan air bersih
Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan
memenuhi syarat kesehatan
Pagu Realisasi %
1 2 6 7 8
No.Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan
Anggaran (Rp)
3 4 5
100 % 01
01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 4,850,000 4,850,000 100.0%
02 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik 386,760,000 357,335,639 92.4%
03Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional 20,000,000 11,374,650 56.9%
04 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 222,990,000 222,660,000 99.9%
05 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 70,000,000 69,500,000 99.3%
06 Penyediaan Alat Tulis Kantor 180,000,000 180,000,000 100.0%
07 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 206,350,000 193,093,200 93.6%
08Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan
Kantor 10,000,000 10,000,000 100.0%
09 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 71,696,142 68,430,000 95.4%
10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 30,000,000 22,695,000 75.7%
11 Penyediaan Makanan dan Minuman 50,000,000 50,000,000 100.0%
12 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 150,000,000 148,641,700 99.1%
13 Penyediaan Jasa Tenaga Pegawai Tidak Tetap 4,945,225,000 4,855,075,000 98.2%
100 % 02
01 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 240,000,000 237,718,600 99.0%
02 Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan Dinas / Operasional 588,780,610 582,276,000 98.9%
03 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 220,616,000 219,386,000 99.4%
04 Rehabilitasi Sedang/Berat Kendaraan Dinas/Operasional 100,000,000 99,250,000 99.3%
38 Tingkat Disiplin Aparatur 100 % 03
01 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya 65,250,000 64,525,000 98.9%
02 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 43,500,000 42,775,000 98.3%
03 Senam Kesegaran Jasmani 12,220,000 12,220,000 100.0%
39 Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten 100 % 05
01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 136,500,000 126,100,000 92.4%
02 Pendidikan dan Pelatihan Informal 55,500,000 55,500,000 100.0%
40Rasio dokumen perencanaan dan pelaporan yang
disusun tepat waktu100 % 06
01Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD 100,425,000 99,514,800 99.1%
02 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 8,500,000 8,499,000 99.99%
03 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 8,500,000 8,498,600 99.98%
Total 102,457,511,877.06 95,001,774,149.81 92.7%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaiana
Kinerja dan Keuangan
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
9 Meningkatkanya Kualitas Pelayanan
Kantor
36 Tingkat Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
37
Perekam Medis;
Administrator
Kesehatan
Apoteker;
Administrator
Kesehatan
Administrator
Kesehatan
Perekam Medis
Epidemiolog; Entomolog;
Laboratorian; Sanitarian;
Penyuluh Kesehatan
SEKRETARIAT dr. Hj. Letizia, M.Kes
19640214 199103 2 002
SUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM
Arpansah, SKM, MSi
19740611 199803 1004
SUBBAG
TATA USAHA
H. Alimin Wanir, SH
19590414 198003 1 009
SUBBAG KEUANGAN &
PERLENGKAPAN
Toraha, SE, MM
19670927 198803 2 004
BIDANG PENGENDALIAN
MASALAH KESEHATAN
dr. Afrimelda Syafaruddin, M.Kes
19680208 200012 2 001
BIDANG PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
H. Sopandi, SIP, MM
19620201 198501 1 002
BIDANG JAMINAN DAN
SARANA KESEHATAN
dr. H. Alfarobi, M.Kes
19750103 200312 1 005
SEKSI PELAYANAN
KESEHATAN RUJUKAN
dr. Uke Veronika
19780223 200604 2 012
SEKSI PENGENDALIAN DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
Yudhi Setiawan, SKM, M.Epid
19720520 199503 1 001
SEKSI PENGENDALIAN
WABAH DAN BENCANA
Sri Darlina, SKM, MKes
19711021 199203 2 005
BIDANG PELAYANAN
KESEHATAN
dr. Fauzia
19740130 200212 2 001
SEKSI
KESEHATAN DASAR
dr. Dewi Handayani
19801010 200712 2 028
SEKSI KESEHATAN
KHUSUS
Hj. Erma Febrita, S.Sos, MSi
19660214 198703 2 002
SEKSI PENYEHATAN
LINGKUNGAN
Zulkifli, ST, M.Si
19690909 199203 1 008
SEKSI PERENCANAAN
PENDIDIKAN PELATIHAN
Erikson Siregar, SKM
19771028 200312 1 003
SEKSI DATA DAN INFORMASI
KESEHATAN
M.Daud Rusdi, SKM, MKM
19721025 200312 1 003
SEKSI REGISTRASI, PERIZINAN
& AKREDITASI
Muhammad Yamin, SIP, MSi
19730409 199503 1 003
SEKSI JAMINAN
KESEHATAN
Hj. Rosylawiyah, SKM, M.Kes
19680115 199103 2 004
SEKSI KEFARMASIAN
dr. Yetti Armagustini, MKM
19780801 200604 2 009
KEPALA DINAS dr. Anton Suwindro, M.Kes
19570527 198612 1 001
KEL. JABFUNG KEL. JABFUNG KEL. JABFUNG UPTD
UPTD
Puskesmas
KEL. JABFUNG
SEKSI SARANA &
PERALATAN KESEHATAN
Hj. Eni Hardiyani, SKM, MSi
19620503 198503 2 005
Dokter; Dokter Gigi;
Nutrisionist; Bidan;
Perawat; Perawat Gigi
KEL. JABFUNG
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG