Upload
ngocong
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau
Nomor : LKIN-5/PW28/1/2018
Tanggal : 8 Januari 2018
2017 Laporan Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
i Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja
Tahun 2017.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat
Edaran Sekretaris Utama Nomor SE-2166/SU/01/2017 tanggal 21
November 2017 tentang Pokok-Pokok Pelaporan Kinerja di Lingkungan
BPKP Tahun 2017, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
menyusun laporan kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian
kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017. Pencapaian kinerja menunjukkan
komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah
disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk
memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
merupakan Laporan Kinerja tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra)
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 – 2019. Capaian kinerja
yang dilaporkan dalam laporan kinerja adalah capaian kinerja tahun 2017
dengan memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian
target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target
kinerja.
Dengan penyusunan laporan kinerja ini, kami berharap dapat memberikan
manfaat dalam penyempurnaan perencanaan dimasa yang akan datang
dan sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
iii Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau (LKj) disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau dalam mencapai tujuan strategis sesuai dengan Rencana
Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuat visi, misi,
tujuan strategis, sasaran program, program, dan kegiatan. Untuk
mencapai tujuan, dalam tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Riau telah merumuskan tujuh sasaran strategis/program. Perumusan
sasaran strategis/program tersebut diikuti dengan penyesuaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU sebagai dasar pengukuran capaian
sasaran strategis.
Capaian sasaran program pada tahun 2017 sebagai berikut:
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Indikator Kinerja:
1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
% 55 72,78 132,33
2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi
% 55 73,42 133,49
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Indikator Kinerja:
1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 70 75,00 107,14
2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70 100,00 142,86
3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100,00 142,86
4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% - - -
5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % - - -
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
Indikator Kinerja:
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % 70 100,00 142,86
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
iv Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 70 100,00 142,86
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60 100,00 166,67
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Indikator Kinerja:
1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100 100 100,00
2) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 3) % 43 29 67,44
3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) *) % - - -
4) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 2) *) % 43 57 100,00
5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) **) % - - -
6) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 1) **) % 14 14 100,00
7) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 54 0 0
8) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 60 0 0
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
Indikator Kinerja:
1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % - 100 200,00
2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 3) % 29 29 100,00
3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) *) % 100 N/A N/A
4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 2) *) % 42 57 100,00
5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) **) % - - -
6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 1) **) % 29 14 151,72
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 1-10
7 8,22 117,43
Catatan: *) Pengukuran menggunakan rumus “Stabilize”
**) Pengukuran menggunakan rumus “Minimize”
Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
telah memuaskan, namun masih terdapat tiga IKU yang belum dapat
mencapai target, yaitu:
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
v Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
1. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)
Tidak tercapainya target disebabkan kurangnya partisipasi pemerintah
daerah yang bersangkutan dalam memenuhi dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dan kurangnya komitmen pimpinan daerah dalam
penyelenggaraan SPIP.
Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:
a. Mendorong kepedulian (awerness) Kepala Daerah dan Kepala OPD
akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas
pokok organisasi;
b. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan
SPIP;
c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri
(self assesment) penyelenggaraan SPIP;
d. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut hasil
evaluasi penyelenggaraan SPIP.
2. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina
Tidak tercapainya target disebabkan:
a. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja
Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;
b. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non
Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%;
c. BUMD belum sepenuhnya menerapkan tata kelola perusahaan yang
baik.
Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:
a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
b. Mendorong BUMD untuk menyusun infrastruktur Good Corporate
Governance dan menerapkannya
c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
vi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
3. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
Tidak tercapainya target disebabkan:
a. Masih rendahnya pemahaman atas prinsip BLUD pada pihak
penyelenggara
b. Kurangnya komitmen pihak pengelola dan pengambil kebijakan untuk
bertata kelola yang baik.
Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:
a. Melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan RSUD dengan
menggunakan aplikasi SIA-BLUD
b. Melakukan pendampingan penyusunan SOP.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
vii Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Daftar Isi
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif .................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ......................................... 1
B. Aspek Strategis Organisasi ................................................................ 3
C. Kegiatan dan Produk Organisasi ....................................................... 3
D. Struktur Organisasi .......................................................................... 4
E. Sistematika Penyajian ....................................................................... 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................ 11
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ....................................................... 11
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................................ 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................... 22
A. Kerangka Pengukuran Kinerja ......................................................... 22
B. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................. 25
C. Realisasi Anggaran .......................................................................... 58
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 60
Lampiran
Lampiran 1 : Capaian Kinerja Sasaran Program Dan Analisis Efisiensi Penggunaan Dana/SDM (OH) Tahun 2017
Lampiran 2 : Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2017 dengan Tahun 2016
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
1 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
menyatakan bahwa BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.
Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan, Perwakilan BPKP bertugas :
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat
lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum
negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden
dan atau atas permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) pada Wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di
bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi
1. Penyiapan rencana dan program;
2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan
belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan
pemerintah daerah atas pemerintah daerah;
4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang
bersifat strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
2 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di
wilayah kerjanya;
6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah;
7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan
negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah
Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain
yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan
usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta
kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan
laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara,
badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan
pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan
keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain
yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan
terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian
bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan
negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik
dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan
serta pengendalian mutu pengawasan; dan
13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
3 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
B. Aspek Strategis Organisasi
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah
menetapkan prioritas nasional. Prioritas yang terkait tugas dan fungsi
BPKP adalah prioritas pertama yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola.
Selain itu, BPKP juga mendukung keseluruhan kegiatan prioritas
lainnya dalam upaya peningkatan pelayan di berbagai sektor.
Prioritas tersebut kemudian dijabarkan dalam program kegiatan, yang
dirancang dan didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan
lainnya seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi
Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 dan Peraturan Kepala BPKP
Nomor 13 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
memiliki kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi dalam empat
fokus pengawasan BPKP, yaitu:
a. Pengawalan pembangunan nasional
1) Audit/Evaluasi Kinerja Prioritas Pembangunan Nasional
2) Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pembangunan
Nasional
3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Program Prioritas Pembangunan
Nasional
4) Evaluasi Pengelolaan Dana Desa
b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal
1) Optimalisasi Penerimaan Negara
2) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
4 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
3) Audit/Evaluasi/Verifikasi terhadap Pengeluaran Negara/
Daerah
c. Pengamanan aset negara/daerah
1) Audit Investigatif
2) Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
3) Pemberian Keterangan Ahli
4) Audit Penyesuaian Harga/Klaim
5) Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
d. Peningkatan governance system
1) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat
2) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan dan
Evaluasi Laporan Kinerja Pemerintah Daerah
3) Penilaian dan Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan
Implementasi Good Corporate Governance
4) Kegiatan Pencegahan KKN melalui upaya preventif – edukatif
5) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penerapan dan
Evaluasi Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
6) Bimbingan Teknik/Pendampingan Peningkatan Kapabilitas
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
7) Bimbingan Teknik/Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa,
Pencatatan dan Pengelolaan Aset Negara/Daerah.
D. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan instansi
vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala BPKP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP
Nomor 13 Tahun 2014 yang telah diubah dengan Peraturan Kepala
BPKP Nomor 20 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan BPKP dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
5 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi
Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo,
Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat. Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau dipimpin oleh seorang kepala dan pada
tahun 2017 dipimpin oleh Panijo berdasarkan Surat Keputusan
Kepala BPKP Nomor KEP-166/K/SU/2015 tanggal 29 Juli 2015.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau beralamat di Jalan R.E.
Martadinata, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
adalah:
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Riau merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan
organisasi. Pencapaian kinerja tahun 2017 merupakan wujud nyata
atas komitmen yang disepakati, dicanangkan, dan diterapkan secara
konsekuen mulai jajaran pimpinan sampai pelaksana.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
6 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah:
a. Berdasarkan Pangkat/Golongan
No Pangkat/Golongan Tahun 2017 Tahun 2016
Jumlah % Jumlah %
1 Pembina Utama Madya/IVd 1 1,49 - -
2 Pembina Utama Muda/IVc 9 13,43 10 16,13
3 Pembina Tingkat I/IVb 2 2,99 2 3,23
4 Pembina /IVa 3 4,48 4 6,45
5 Penata Tingkat I/IIId 15 22,39 15 24,19
6 Penata /IIIc 3 4,48 2 3,23
7 Penata Muda Tingkat I/IIIb 9 13,43 2 3,23
8 Penata Muda/IIIa 24 35,82 26 41,93
9 Pengatur Tingkat I /IId 1 1,49 - -
10 Pengatur /IIc - - 1 1,61
Jumlah 67 100,00 62 100,00
Pada tahun 2017 terdapat penambahan pegawai sebanyak lima
orang sebagai dampak adanya mutasi internal di lingkungan
BPKP baik mutasi masuk maupun mutasi keluar.
Dan sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor
KEP-2783/K.SU/02/3/2017 dan KEP-698/K.SU/02/2017
tanggal 21 Desember 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Riau mendapat tambahan pegawai sebanyak 15 Orang
b. Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Tahun 2017 Tahun 2016
Jumlah % Jumlah %
1 Pejabat Struktural
- Eselon II 1 1,49 1 1,61
- Eselon III 1 1,49 1 1,61
- Eselon IV 2 2,99 2 3,23
2 Pejabat Fungsional Auditor
- Auditor Madya 14 20,90 14 22,58
- Auditor Muda 11 16,42 12 19,36
- Auditor Pertama 28 41,79 22 35,48
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
7 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Jabatan Tahun 2017 Tahun 2016
Jumlah % Jumlah %
- Auditor Penyelia 4 5,97 4 6,45
- Auditor Pelaksana Lanjutan 1 1,49 - -
- Auditor Pelaksana 1 1,49 2 3,23
3 Staf/Fungsional Umum 4 5,97 4 6,45
Jumlah 67 100,00 62 100,00
Dilihat dari komposisi jabatan PFA, masih terdapat kekurangan
pegawai untuk jabatan auditor muda.
c. Berdasarkan Strata Pendidikan
No Strata Pendidikan Tahun 2017 Tahun 2016
Jumlah % Jumlah %
1 Sarjana Strata 2 8 11,94 6 9,67
2 Sarjana Strata 1/Diploma IV 49 73,13 52 83,87
3 Sarjana Muda/ Diploma III 9 13,43 2 3,23
4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 1 1,50 2 3,23
Jumlah 67 100,00 62 100,00
d. Berdasarkan Usia
No Usia Pegawai Tahun 2017
Jumlah %
1 Sampai dengan 30 tahun 27 40,30
2 Diatas 30 tahun s.d. 40 tahun 4 5,96
3 Diatas 40 tahun s.d. 50 tahun 18 26,87
4 Diatas 50 tahun 18 26,87
Jumlah 67 100,00
Dilihat dari usia, sebagian besar pegawai (40,30%) masih berada
pada usia produktif sehingga dapat memacu kinerja di tahun
yang akan datang.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
8 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
3. Sarana Prasarana
Sarana prasarana yang digunakan Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau per 31 Desember 2017 dan 2016 untuk menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi adalah:
No Uraian Tahun 2017
(Rp)
Tahun 2016
(Rp)
1 Tanah 10.191.735.000,00 7.878.455.000,00
2 Peralatan dan Mesin 3.359.780.542,00 3.359.780.542,00
3 Gedung dan Bangunan 37.458.470.799,00 36.267.470.799,00
Akumulasi Penyusutan (2.370.571.521,00) (1.770.327.251,00)
Jumlah 48.639.414.820,00 45.735.379.090,00
Penambahan Aset sebesar Rp2.904.035.730,00 terdiri dari:
a. Penambahan
Berasal dari penilaian kembali BMN oleh
KPKNL sesuai laporan nomor
LHIP-23/WKN.03/KNL.04/2016 tanggal
2 Oktober 2017, terdiri:
- Tanah Rp 2.313.280.000,00
- Gedung dan Bangunan Rp 1.191.000.000,00
b. Pengurangan
Penyusutan tahun 2017 Rp (600.244.270,00)
Jumlah Rp 2.904.035.730,00
4. Keuangan
Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA
nomor DIPA-089.01.2.689224/2017 tanggal 7 Desember 2016
sebesar Rp13.034.984.000,00. Anggaran tersebut telah direvisi
beberapa kali, terakhir pada tanggal 5 Oktober 2017 dengan
anggaran menjadi Rp14.206.238.000,00.
Realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp13.680.518.763,00 atau
96,30% dari anggarannya, dengan rincian:
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
9 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
a. Menurut jenis kegiatan
No Uraian Anggaran
(Rp)
Realisasi
Rp %
A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP
12.759.833.000,00 12.251.486.041,00 96,02
2 Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
419.259.000,00 413.594.886,00 98,65
Sub Jumlah A 13.179.092.000,00 12.665.080.927,00 96,10
B Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Pelaksanaan Pengawasan Intern 778.292.000,00 769.395.166,00 98,86
Pembinaan SPIP 117.017.000,00 114.479.721,00 97,83
Peningkatan Kapabilitas APIP 131.837.000,00 131.562.949,00 99,79
Sub Jumlah B 1.027.146.000,00 1.015.437.836,00 98,86
JUMLAH 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30
b. Menurut jenis belanja
Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
Belanja Pegawai 10.847.600.000,00 10.398.436.112,00 95,86
Belanja Barang 3.358.638.000,00 3.282.082.651,00 97,72
Belanja Modal - - -
Jumlah 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30
E. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017, sebagai berikut:
Ikhtisar Eksekutif
Bab I – Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi,
dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan
produk organisasi dan struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau.
Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan Rencana Strategis tahun
2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
10 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja beserta
analisis pencapaian kinerjanya dan realisasi keuangan Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.
Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 dan langkah-langkah
peningkatan kinerja di masa datang.
Lampiran-lampiran
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
11 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 – 2019
Rencana Strategis (Renstra) BPKP tahun 2015-2019 telah ditetapkan
dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015 Tanggal 2 April
2015. Renstra BPKP Tahun 2015-2019 merupakan dokumen
perencanaan pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi yaitu
keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau
setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program-program
indikatif untuk mencapai visi dan misi.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan beberapa
sasaran dan program beserta kegiatan-kegiatannya yang mendukung
rencana strategis BPKP.
1. Pernyataan Visi
Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang hendak
diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan
memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang kuat
bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya
Visi BPKP adalah “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia
untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional
Tahun 2015 - 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya
persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda
prioritas
Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang
isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik,
mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi
yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
12 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu
Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,
Efektif dan Terpercaya
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang
diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai
pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan
oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden
Nomor 9 Tahun 2014, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam
Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor
20 Tahun 1997.
Rumusan misi BPKP adalah:
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih
dan Efektif;
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif;
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten.
Penjelasan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih
dan Efektif.
Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta
manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern
terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
13 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif.
Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan
dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk
instansi pemerintah, dibutuhkan suatu sistem pengendalian
intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan
berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan
yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah
SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk
melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten.
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk
membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang
menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan
budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya
pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan
melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah
(APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai
aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk
menjamin tugas dan fungsinya
3. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun
Untuk mewujudkan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu :
a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
14 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP
Kepulauan Riau Tahun 2015-2019 merupakan indikator
pencapaian tujuan strategis.
Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari
tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua
program yang telah ditetapkan, yaitu :
a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional
b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan
Program Prioritas Pembangunan Nasional
c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi
5. Sasaran Program
Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan
mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program dan
kegiatan yang ditetapkan, yaitu:
No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara
1.1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
4.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
15 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/ Korporasi
6.1 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah
7.1 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/ Kabupaten/Kota
8 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan
8.1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
8.2 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan
6. Indikator Kinerja Utama
Setiap program dan kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan
dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang
memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan
pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan.
Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome),
sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan
indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan
dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan
yang mendukung program tersebut.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun 2016 tanggal 21 April
2016 dan Surat Edaran Sekretaris Utama Nomor
SE-2146/SU/01/2017 tanggal 21 November 2017 adalah:
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
16 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Indikator Kinerja Utama Satuan
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara
Indikator Kinerja:
1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
Persentase
2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
Persentase
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Indikator Kinerja:
1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
Persentase
2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
Persentase
3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase
4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase
5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K Persentase
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
Indikator Kinerja:
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan Persentase
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) Persentase
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Persentase
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
Indikator Kinerja:
1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) Persentase
2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) Persentase
3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
Persentase
4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
Persentase
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
17 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Indikator Kinerja Utama Satuan
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah
Indikator Kinerja:
1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Persentase
2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase
3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Persentase
4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Persentase
5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Persentase
6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persentase
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 1-10
7. Program dan Kegiatan
Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi
satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Dengan
mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh
Bappenas bahwa setiap LPNK menggunakan satu program teknis
yang spesifik untuk LPNK tersebut dan satu atau beberapa program
generik, BPKP menetapkan tiga program teknis dan satu program
generik. Dari ketiga program tersebut disusun kegiatan-kegiatan.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan unit
eselon II berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan teknis yang
telah ditetapkan.
Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan
visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan
fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil
pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan-
kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk
mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Program pada Perwakilan BPKP Kepulauan Riau terdiri dari:
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
18 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem
pengendalian intern pemerintah (Program 06);
b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya (Program 01).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau adalah:
a. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP
b. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, dan akuntabel serta berorientasi hasil, telah
ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2017 nomor
S-173/PW28/1/2017 tanggal 16 Januari 2017 yang merupakan
bentuk perjanjian antara Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Riau dengan Kepala BPKP. Perjanjian kinerja tersebut berisi
kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan
pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalannya.
Target sasaran program dalam Perkin Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2017 adalah;
No Uraian Satuan Target
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Indikator Kinerja:
1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
% 55
2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi
% 55
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Indikator Kinerja:
1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 70
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
19 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target
2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70
3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% -
5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % -
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
Indikator Kinerja:
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % 70
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) % 70
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Indikator Kinerja:
1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100
2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 43
3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % -
4) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % 43
5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % -
6) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1) % 14
7) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 54
8) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 60
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
Indikator Kinerja:
1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % -
2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 29
3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100
4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 42
5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % -
6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 29
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
20 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert
1-10
7
Sedangkan target sasaran kegiatan (output) tahun 2017 adalah :
No Uraian Satuan Target
1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
Indikator Kinerja:
Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 60
2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
Indikator Kinerja:
1) Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Laporan 3
2) Laporan Pemberian Keterangan Ahli Laporan 5
3) Laporan Hasil Audit Investigatif Laporan 2
4) Laporan FCP Laporan 2
5) Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan -
6) Laporan Hasil Audit Klaim Laporan -
7) Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan Laporan 1
8) Laporan Kajian Pengawasan Laporan 1
9) Laporan Hasil Sosialisasi Laporan 2
10) Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis
Laporan 1
3 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja:
1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 12
2) Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 8
4 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja:
1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan Laporan 9
2) Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 8
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
21 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target
5 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Indikator Kinerja:
Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 12
Selain memenuhi target dalam Perjanjian Kinerja, Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2017 juga melaksanakan berbagai
kegiatan di luar Perjanjian kinerja yaitu kegiatan dukungan berupa
penugasan khusus dari BPKP Pusat dan tugas pendampingan kepada
stakeholders (Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal di daerah) yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
22 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah
akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target
kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Merujuk dan
berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau sebagai instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 ini
menyajikan pengukuran capaian atas sasaran program dan target kinerja
sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.
A. Kerangka Pengukuran Kinerja
Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2017 dilakukan pengumpulan data kinerja yang
melibatkan seluruh bagian/koordinator pengawasan di lingkungan
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Data kinerja yang
dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau beserta uraian rinci kinerja, target, dan
realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya
manusia, data-data penghargaan, serta informasi lain yang terkait
dengan kinerja BPKP tahun 2017.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja
yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa
meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi
dan efektivitas.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
23 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja
yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih
lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja
guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Pengungkapan informasi kinerja saat ini selaras dengan perubahan
paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan
mengidentifikasikan secara jelas Indikator Kinerja Utama dan Output
Penting dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis.
Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang
menjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan di atas, setidaknya
mencakup perkembangan output dari masing-masing kegiatan dan
hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja yang menjadi tolok ukur
keberhasilan organisasi.
Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian
target indikator kinerja terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Maximize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang
menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih
tinggi dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU selain “Maturitas
SPIP Pemerintah Daerah (level 2)”, “Maturitas SPIP Pemerintah
Daerah (level 1)”, “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 2)”,
dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian
maksimal 200%.
Rumus pengukurannya adalah:
Realisasi IKU Realisasi
X 100 % Rencana
2. Stabilize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang
menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja yang
tetap dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU “Maturitas SPIP
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
24 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Pemerintah Daerah (level 2)” dan Kapabilitas APIP Pemerintah
Daerah (Level 2)” dengan capaian maksimal 100%.
Rumus pengukurannya adalah:
Realisasi IKU Realisasi
X 100 % Rencana
3. Minimize yang digunakan untuk IKU yang menunjukkan ekspektasi
arah pencapaian indikator kinerja lebih rendah dari nilai target yang
ditetapkan yaitu IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Daerah (level 1)”
dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian
maksimal 100%
Rumus pengukurannya adalah:
Realisasi IKU Realisasi – (Realisasi – Rencana)
X 100 % Rencana
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian
setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung
keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung
keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja
dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang.
Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan
antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja
tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain
yang diperlukan.
Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi
dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi
penggunaan sumber daya baik dana dan sumber daya manusia, yang
dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi
sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih tinggi dari pada
capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH.
Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan
sumber daya manusia.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
25 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
B. Capaian Kinerja Organisasi
Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
tergambar dari capaian indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan
dalam perjanjian kinerja Tahun 2017 dengan alokasi anggaran sebesar
Rp14.206.238.000,00. Laporan Kinerja 2017 ini juga menjelaskan
bahwa keberhasilan pencapaian sasaran tidak hanya bertumpu pada
pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja,
namun juga didukung oleh kegiatan lainnya yang belum direncanakan
pada awal tahun 2017.
Kegiatan pengawasan merupakan program kerja pengawasan dan
pembinaan SPIP tahunan yang menjadi core competence BPKP sebagai
APIP, sedangkan penunjang kegiatan pengawasan adalah program
kerja administrasi umum.
Capaian kinerja sasaran program adalah:
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Indikator Kinerja:
1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
% 55 72,78 132,33
2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi
% 55 73,42 133,49
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Indikator Kinerja:
1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 70 75,00 107,14
2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70 100,00 142,86
3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100,00 142,86
4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% - - -
5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% - - -
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
Indikator Kinerja:
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
% 70 100,00 142,86
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
26 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 70 100,00 142,86
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Indikator Kinerja:
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60 100,00 166,67
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Indikator Kinerja:
1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100 100 100,00
2) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 3) % 43 29 67,44
3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) *) % - - -
4) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 2) *) % 43 57 100,00
5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) **) % - - -
6) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 1) **) % 14 14 100,00
7) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 54 0 0
8) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 60 0 0
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
Indikator Kinerja:
1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % - 100 200,00
2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 3) % 29 29 100,00
3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) *) % 100 N/A N/A
4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 2) *) % 42 57 100,00
5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) **) % - - -
6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 1) **) % 29 14 151,72
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 1-10
7 8,22 117,43
Catatan:
*) Pengukuran menggunakan rumus “Stabilize”
**) Pengukuran menggunakan rumus “Minimize”
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
27 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan
sebagai berikut :
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
Indikator Kinerja:
Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 60 167 100,00
2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
Indikator Kinerja:
1) Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Laporan 3 12 100,00
2) Laporan Pemberian Keterangan Ahli Laporan 5 21 100,00
3) Laporan Hasil Audit Investigatif Laporan 2 2 100,00
4) Laporan FCP Laporan 2 2 100,00
5) Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan - - -
6) Laporan Hasil Audit Klaim Laporan - - -
7) Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
Laporan 1 1 100,00
8) Laporan Kajian Pengawasan Laporan 1 0 0
9) Laporan Hasil Sosialisasi Laporan 2 2 100,00
10) Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis
Laporan 1 1 100,00
3 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/ Kota
Indikator Kinerja:
1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 12 15 100,00
2) Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/ Kabupaten/Kota
Surat 8 8 100,00
4 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja:
1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 9 12 100,00
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
28 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
2) Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 8 8 100,00
5 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan
Indikator Kinerja:
Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 12 12 100,00
Catatan: Realisasi termasuk penugasan diluar perjanjian kinerja berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan dari stakeholders
Capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi assurance
dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan
program prioritas nasional dan keuangan negara/daerah. Prinsip
dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon
pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang
pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang
diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.
Sasaran program “Perbaikan pengelolaan program prioritas
nasional dan keuangan negara/daerah” merupakan perwujudan
peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan
keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas
ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran
pembangunan nasional di samping konsultasi sebagai pengungkit
bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses
pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
29 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko,
kurang memadainya proses tata kelola penyelenggaraan
pemerintahan, dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan
nasional dalam RPJMN 2015 -2019.
Capaian sasaran program “perbaikan pengelolaan program prioritas
nasional dan pengelolaan keuangan negara” diukur dengan
menggunakan tiga indikator kinerja utama (IKU) yaitu:
a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional
b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
Capaian masing-masing IKU adalah:
a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program
nasional” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka
meningkatkan kinerja pengelolaan program pembangunan yang
ditetapkan pemerintah. Semakin banyak rekomendasi yang
ditindaklanjuti sebagai bahan pengambilan keputusan oleh
stakeholders maka kinerja BPKP dalam melaksanakan
pengawasan intern yang bertujuan meningkatkan kinerja
pengelolaan program pembangunan semakin baik.
Capaian kinerja IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” diukur
dengan menghitung perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern dalam pengelolaan program nasional yang
telah dilaksanakan dari hasil pengawasan terhadap rekomendasi
yang disampaikan.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
30 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Realisasi kinerja perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan program nasional sebesar
72,78% atau mencapai 132,33% dari target sebesar 55,00%.
Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:
1) Rekomendasi yang sebagian besar telah dilaksanakan oleh
Mitra Kerja;
2) Tersedianya sumber daya yang memadai dalam melaksanakan
tugas;
3) Tersedianya pedoman/peraturan untuk mempelancar
penugasan;
4) Terbangunnya koordinasi yang baik antar koordinator
pengawasan, Deputi rendal dan mitra kerja dalam
melaksanakan tugas.
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
“terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang
dilaksanakan di daerah” dengan indikator kinerja “Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan” sebanyak 148 laporan yang
terdiri dari:
1) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja
sebanyak 45 laporan atau 100,00% dari target sebanyak 45
laporan
2) Kagiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa
penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan
dari stakeholders sebanyak 103 laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp497.348.756,00
atau 99,21% dari anggaran sebesar Rp501.319.000,00 dan SDM
sebanyak 3.202 OH atau 95,41% dari rencana tahun 2017
sebanyak 3.356 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (132,33%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (99,21%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
31 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
kinerja (132,33%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(95,41%).
Perbandingan realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen
risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional”
dengan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 18,78%
dengan peningkatan capaian kinerja sebesar 12,33%.
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 - 2019 sebesar 70%, maka
kemajuan kinerja tahun 2017 telah mencapai 103,97%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2017 telah mengarah pada
pencapaian target tahun 2019.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan adalah:
1) Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional
Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional sebanyak
98 laporan, yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a. Reviu tata kelola proyek strategis nasional
b. Audit dukungan terhadap Laporan Keuangan Proyek
Bantuan Luar Negeri
c. Evaluasi program pembangunan sektor kelautan dan
perikanan;
d. Monitoring bantuan pemerintah dan bantuan sosial
bidang pendidikan;
e. Audit program jaminan kesehatan dan kepersetaan BPJS;
f. Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah dan
sektor pariwisata
g. Monitoring Evaluasi Dana Alokasi Khusus,
Program/Kegiatan Prioritas Nasional dan Ketahanan
Pangan.
h. Evaluasi Atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa
Tahun 2017 dan Sisa Dana Desa Tahun 2016
i. Evaluasi Penyerapan Anggaran dan Pemantauan TKDN
2) Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
32 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Kontribusi peningkatan ruang fiskal sebanyak 9 laporan,
laporan, yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a. Verifikasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil
dan Non Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama
b. Verifikasi terhadap Pembayaran Sisa Pekerjaan pada
Kegiatan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
c. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah pada
Pemerintah Daerah
d. Pemetaan Potensi PAD pada Pemerintah Daerah;
3) Pengamanan Aset Negara/Daerah
Pengamanan aset negara/daerah sebanyak 14 laporan, yang
dilaksanakan melalui kegiatan probity audit atas pengadaan
barang/jasa baik dari dana APBN maupun APBD
4) Peningkatan Governance System
Peningkatan governance system dilaksanakan sebanyak 27
laporan, yang dilaksanakan melalui:
a. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang
Kemaritiman, Bidang Kesehatan dan Bidang Pendidikan;
b. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
c. Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP);
d. Bimbingan Teknis Rencana Kerja Anggaran;
e. Bimbingan Teknis Reviu Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah;
b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan
korporasi” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka
meningkatkan kinerja korporasi pada beberapa BUMD/BLUD.
Semakin banyak rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
33 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yang bertujuan
meningkatkan kinerja korporasi semakin baik.
Capaian kinerja IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan
korporasi” diukur dengan menghitung perbaikan tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern dalam pengelolaan
korporasi yang telah dilaksanakan dari hasil pengawasan
terhadap rekomendasi yang disampaikan.
Realisasi kinerja perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi tahun 2017 sebesar
73,42 % atau mencapai 133,49 % dari target sebesar 55,00%
Tercapainya target tersebut disebabkan tindak lanjut atas
rekomendasi hasil pengawasan telah ditindaklanjuti mitra kerja.
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
“terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang
dilaksanakan di daerah” dengan indikator kinerja “Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan” sebanyak 12 laporan yang terdiri
dari:
1) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja
sebanyak delapan laporan atau 100,00% dari target sebanyak
delapan laporan
2) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa
penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan
dari stakeholders sebanyak empat laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp68.863.674,00 atau
99,62% dari anggaran sebesar Rp69.129.000,00 dan SDM
sebanyak 343 OH atau 99,13% dari rencana sebanyak 346 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (133,49%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (99,62%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (133,49%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(99,13%).
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
34 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Perbandingan realisasi IKU “Persentase tindak lanjut
rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi” dengan tahun
sebelumnya mengalami penurunan sebesar 26,58% namun
capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 33,49%.
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 100%, maka
belum terealisasinya IKU pada tahun 2017 menjadi tantangan
untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai target
kinerja yang lebih baik.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan adalah:
1) Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional
Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional sebanyak
tiga laporan, yang dilaksanakan melalui:
a. Audit atas Kewajiban Pemerintah berupa Subsidi Bunga
Kredit Perumahan sebagai Konversi atas Penyelesaian
Tagihan Dana FLPP Tahun 2015 pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk
b. Audit Operasional atas Dampak Implementasi Penyesuaian
Tarif Terhadap Biaya Penyediaan Tenaga Listrik pada PT
PLN
2) Pengamanan Aset Negara/Daerah
Pengamanan aset negara/daerah dilaksanakan melalui
kegiatan reviu atas lnventarisasi dan Clearance BPJS
Ketenagakerjaan sebanyak satu laporan
3) Peningkatan Governance System
Peningkatan governance system dilaksanakan melalui
kegiatan Assessment Good Corporate Governance BUMD dan
Bimtek Manajemen Risiko pada PDAM sebanyak delapan
laporan
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
35 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Capaian sasaran program meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian diukur dengan tiga indikator kinerja
yaitu:
a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan
b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH
c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
Capaian masing-masing indikator kinerja adalah:
a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan diukur dengan menghitung persentase pemberian
keterangan ahli di persidangan dibandingkan jumlah laporan
hasil perhitungan perhitungan kerugian keuangan negara
Realisasi kinerja hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan sebesar 75,00 % atau 107,14 % dari
target sebesar 70%
Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:
1) Banyaknya permintaan pihak penyidik dalam meminta
bantuan penghitungan kerugian keuangan negara;
2) Peningkatan pemanggilan saksi ahli di persidangan
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan
keinvestigasian sebanyak 33 laporan yang terdiri dari:
1) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja
sebanyak sembilan laporan atau 100,00% dari target
sebanyak sembilan laporan
2) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa
permintaan dari stakeholders sebanyak 24 laporan
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
36 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
delapan laporan atau mencapai 100,00 dari target sebanyak
delapan laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp86.086.000,00 atau
98,85% dari anggaran sebesar Rp87.090.100,00 dan SDM
sebanyak 722 OH atau 99,31% dari rencana tahun 2017
sebanyak 727 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (107,14 %) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (98,85%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (107,14%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(99,31%).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak
dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.
Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan
target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut
merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP
Pusat.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset
negara/daerah” yang dilaksanakan melalui kegiatan pemberian
keterangan ahli di persidangan tipikor dan audit dalam rangka
perhitungan kerugian keuangan negara/daerah sebanyak 33
laporan
b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH diukur dengan menghitung persentase jumlah hasil
pengawasan keinvestigasian yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan
di Aparat Penegak Hukum (Kejaksaan/Kepolisian terhadap
jumlah laporan hasil audit investigasi yang terbit
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
37 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Realisasi kinerja hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH sebesar 100,00% atau 142,86% dari
target sebesar 70%
Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman
pelaksanaan penugasan dengan pedoman dan adanya koordinasi
yang baik dengan mitra kerja.
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan
keinvestigasian sebanyak satu laporan atau mencapai 100,00%
dari target satu laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp21.056.800,00 atau
98,87% dari anggarannya sebesar Rp21.298.200,00 dan SDM
sebanyak 72 OH atau 94,74% dari rencana tahun 2017 sebanyak
76 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (98,87%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(94,74%).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak
dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.
Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan
target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut
merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP
Pusat.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset
negara/daerah” yang dilaksanakan melalui kegiatan audit
investigatif.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
38 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K diukur dengan menghitung persentase jumlah
hasil pengawasan keinvestigasian jumlah hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan K/L/P/K terhadap laporan
keinvestigasian (laporan hasil audit investigasi, laporan hasil
pengawasan atas current issues, dan laporan hasil pengawasan
dalam rangka pemberian rekomendasi strategis) yang terbit.
Realisasi kinerja hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar 100,00% atau 142,86% dari
target sebesar 70%
Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman
pelaksanaan penugasan dan koordinasi yang baik dengan mitra
kerja
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan
keinvestigasian sebanyak dua laporan atau mencapai 66,67%
dari target tiga laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp7.480.000,00 atau
98,86% dari anggarannya sebesar Rp7.566.500,00 dan SDM
sebanyak 77 OH atau 92,77% dari rencana tahun 2017 sebanyak
83 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (98,86%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(92,77%).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak
dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
39 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan
target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut
merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP
Pusat.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset
negara/daerah” yang dilaksanakan melalui kegiatan
advisory/kajian pengawasan sebanyak dua laporan
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan
nasional
Capaian sasaran program meningkatnya penyelesaian hambatan
pelaksanaan pembangunan nasional diukur dengan indikator
kinerja Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan yang diukur dengan menghitung laporan hasil
evaluasi hambatan kelancaran pembangunan yang ditindaklanjuti
K/L/P/K terhadap jumlah laporan hasil evaluasi hambatan
kelancaran pembangunan yang terbit.
Realisasi penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan sebesar
100,00% atau mencapai 142,86% dari target sebesar 70%
Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman
pelaksanaan penugasan dan koordinasi yang baik dengan mitra
kerja
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan keinvestigasian
sebanyak satu laporan atau mencapai 100,00 % dari target satu
laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp14.360.000,00 atau
98,84% dari anggarannya sebesar Rp14.529.000,00 dan SDM
sebanyak 66 OH atau 98,51% dari rencana sebanyak 67 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan
efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
40 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
dibandingkan penggunaan dana (98,84%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(98,51%).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak dapat
dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.
Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan
target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut
merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP
Pusat.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset negara/daerah”
yang dilaksanakan melalui kegiatan evaluasi hambatan kelancaran
pembangunan sebanyak satu laporan
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
Capaian sasaran program meningkatnya kualitas tata kelola
pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi diukur dengan
indikator kinerja Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan
FCP (termasuk FRA) yang diukur dengan menghitung persentase
K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP/FRA terhadap jumlah
penugasan yang telah dilakukan (penugasan sosialisasi, diagnostic
assesment, bimbingan teknis, evaluasi, dan monitoring FCP/FRA).
Realisasi K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
sebesar 100,00% atau 142,86% dari target sebesar 70%
Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman
pelaksanaan penugasan dan koordinasi yang baik dengan mitra
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan keinvestigasian
sebanyak dua laporan atau mencapai 100,00 % dari target dua
laporan
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
41 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp0,00 atau 0% dari
anggaran sebesar Rp2.525.000,00 dan SDM sebanyak 42 OH atau
93,33% dari rencana tahun 2017 sebanyak 45 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan
efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (0%) dan dari penggunaan SDM
juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja
(142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM (93,33%).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak dapat
dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.
Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan
target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut
merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP
Pusat.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, masuk dalam “Pengingkatan governance
systems” yang dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan KKN
melalui upaya preventif – edukatif berupa bimbingan teknis dan
evaluasi Fraud Control Plan (FCP) sebanyak dua laporan
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap
korupsi
Capaian sasaran program meningkatnya kualitas penerapan SPIP
Pemerintah Daerah/Korporasi diukur dengan indikator kinerja
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat yang diukur
dengan menghitung persentase K/L/P/K atau unit kerja yang
memenuhi 3 unsur kriteria terhadap jumlah K/L/P/K atau unit
kerja yang menjadi anggota komunitas pembelajar anti korupsi.
Realisasi Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat sebesar
100,00% atau 166,67% dari target sebesar 60%.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
42 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman
pelaksanaan tugas dan adanya dukungan dari mitra kerja.
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan keinvestigasian
sebanyak 1 laporan atau mencapai 100,00 % dari target 1 laporan.
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp20.639.300,00 atau
98,88% dari anggaran sebesar Rp20.873.900 dan SDM sebanyak 46
OH atau 92,00% dari rencana tahun 2017 sebanyak 50 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan
efisien terlihat dari capaian kinerja (166,67%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (98,88%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (166,67%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(92,00%).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak dapat
dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.
Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan
target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut
merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP
Pusat.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, masuk dalam “Pengingkatan governance
systems” yang dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan KKN
melalui upaya preventif – edukatif berupa Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis Pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi
sebanyak satu laporan
6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/
Korporasi
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab
masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
43 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
bupati/walikota. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008, BPKP bertanggung jawab melakukan pembinaan SPIP.
Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan agar instansi
pemerintah dapat menyelenggarakan pengendalian intern untuk
mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Capaian sasaran program meningkatnya kualitas penerapan SPIP
Pemerintah Daerah/Korporasi diukur dengan delapan indikator
kinerja yaitu:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
c. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2)
d. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
e. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1)
f. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)
g. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina
h. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina
Capaian masing-masing indikator kinerja adalah:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi diukur dengan menghitung
persentase jumlah pemerintah provinsi yang tingkat maturitas
SPIP-nya telah mencapai level 3/level 2/level 1 terhadap jumlah
pemerintah provinsi yang berada di wilayah kerja Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Riau.
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi sesuai target akhir Renstra
2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Maturitas SPIP
Pemerintah Provinsi Level 3. IKU tersebut akan digunakan untuk
analisa efisiensi dana dan SDM serta perbandingan capaian
dengan tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
44 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
dan Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 2 sebagai “sasaran
antara” untuk mencapai Level 3.
Berdasarkan hasil penjaminan kualitas penyelenggaraan SPIP
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2017, skor
maturitas SPIP adalah 3,226
Capaian kinerja Maturitas SPIP Pemerintah adalah:
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Kinerja Pemda % Pemda %
1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3
1 100 1 100,00 100,00
2 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 2
- - - -
3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 1
- - - -
Tercapainya target tersebut disebabkan:
1) Adanya dukungan dari Gubernur Kepulauan Riau
2) Adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari jajaran
pemerintah daerah
3) Koordinasi yang baik antara Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau dan Jajaran pemerintah daerah
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level
maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi dengan indikator
kinerja:
1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan sebanyak satu laporan
atau 100,00 % dari target sebanyak satu laporan
2) Penyampaian rekomendasi hasil asistensi dan penilaian
maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi berupa surat dari
Kepala Perwakilan kepada 1 kepala daerah atau 100,00 % dari
target sebanyak 1 kepala daerah
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp12.719.969,00 atau
97,74% dari anggaran sebesar Rp13.013.600,00 dan SDM
sebanyak 24 OH atau 85,71% dari rencana tahun 2015 sebanyak
28 OH.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
45 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (100,00%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (97,74%) dan dari penggunaan
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (100,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(85,71%).
Capaian kinerja IKU bila dibandingkan dengan capaian tahun
2016 mengalami peningkatan sebesar 100,00% dan capaian
kinerja mengalami peningkatan sebesar 100,00%.
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 yaitu sebesar 100%,
maka capaian kinerja pada tahun 2017 telah mengarah pada
pencapaian target tahun 2019
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance
Systems” melalui kegiatan bimbingan teknis, dan penilaian
maturitas SPIP sebanyak satu laporan
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) diukur
dengan menghitung persentase jumlah pemerintah
kabupaten/kota yang tingkat maturitas SPIP-nya telah mencapai
level 3 /level 2 /level 1 terhadap jumlah kabupaten/kota yang
berada wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai target akhir
Renstra 2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Maturitas
SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 yang akan digunakan
untuk analisa efisiensi dana dan SDM serta perbandingan
capaian dengan tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir
Rensta.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
46 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Tingkat maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah
Provinsi Kepulauan Riau adalah:
No Pemda Level Maturitas SPIP
Tahun 2017 Tahun 2016
1 Kota Tanjungpinang 3,234 2,356
2 Kota Batam 2,407 1,717
3 Kabupaten Bintan 2,243 1,702
4 Kabupaten Karimun 3,247 2,353
5 Kabupaten Lingga 2,154 1,349
6 Kabupaten Natuna 1,440 1,440
7 Kabupaten Kepulauan Anambas 2,049 1,506
Capaian Kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
adalah:
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Kinerja Pemda % Pemda %
1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3
3 43 2 29 67,44
2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2
3 43 4 57 100,00
3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 1 *)
1 14 1 14 100,00
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level
maturitas penyelenggaraan SPIP di Kabupaten/Kota dengan
indikator kinerja:
1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan sebanyak 15 laporan
yang terdiri dari:
a) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja 12
laporan atau 100,00% dari target sebanyak 12 laporan
b) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun
berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau
permintaan dari stakeholders sebanyak tiga laporan
2) Penyampaian rekomendasi hasil asistensi dan penilaian
maturitas penyelenggaraan SPIP di Kabupaten/Kota berupa
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
47 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
surat dari Kepala Perwakilan kepada tujuh kepala daerah atau
100,00 % dari target sebanyak tujuh kepala daerah
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp101.759.752,00
atau 97,84% dari anggaran sebesar Rp104.003.400,00 dan SDM
sebanyak 239 OH atau 94,84% dari rencana tahun 2017
sebanyak 252 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan belum dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (67,44%) lebih rendah
dibandingkan penggunaan dana (97,84%) dan dari penggunaan
SDM juga belum dilaksanakan dengan efisien terlihat dari
capaian kinerja (67,44%) lebih rendah dibandingkan penggunaan
SDM (94,84 %).
Perbandingan realisasi IKU dengan tahun 2016 mengalami
kenailan sebesar 29,00% namun capaian kinerja mengalami
peningkatan sebesar 67,44%.
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 85%, maka
belum terealisasinya IKU pada tahun 2017 menjadi tantangan
untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai target
kinerja yang lebih baik.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance
Systems” melalui kegiatan bimbingan teknis, dan penilaian
maturitas SPIP sebanyak 14 laporan
c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina diukur dengan menghitung persentase
jumlah BUMD yang dibina yang kinerjanya minimal berpredikat
baik dibandingkan dengan jumlah BUMD yang dibina.
Pada tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
melakukan pembinaan terhadap lima BUMD dengan capaian
kinerja:
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
48 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No BUMD Yang Dibina Predikat Kinerja
Tahun 2017 Tahun 2016
1 PDAM Tirta Nusa, Kabupaten Natuna Kurang N/A
2 PDAM Tirta Karimun, Kabupaten Karimun Cukup N/A
3 PDAM Tirta Kepri Cukup Kurang
4 PDAM Tirta Lingga, Kabupaten Lingga Cukup Cukup
5 PT Karya Karimun Mandiri Kurang Kurang
Realisasi kinerja persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina sebesar 0 % atau
mencapai 0 % dari target sebesar 54%.
Tidak tercapainya target disebabkan:
1) Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja
Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;
2) Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau
Non Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%; dan
3) BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang baik
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang
dilaksanakan di daerah dengan indikator kinerja Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan sebanyak 5 laporan atau 100,00 %
dari target sebanyak 5 laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp38.257.597,00 atau
99,74% dari anggaran sebesar Rp38.356.500,00 dan SDM
sebanyak 140 OH atau 97,22% dari rencana tahun 2016
sebanyak 144 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan belum dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (0,00%) lebih rendah
dibandingkan penggunaan dana (99,74%) dan dari pemakaian
SDM juga belum dilaksanakan dengan efisien terlihat dari
capaian kinerja (0,00%) lebih rendah dibandingkan penggunaan
SDM (97,22%).
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
49 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Jika dibandingkan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya,
Realisasi IKU tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 100%
dan capaian kinerja juga mengalami penurunan sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 56%, maka
belum terealisasinya IKU pada tahun 2017 menjadi tantangan
untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai
meningkatkan kinerja BUMD menjadi minimal baik.
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja BUMD
minimal berpredikat baik adalah:
1) Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
2) Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate
Governance
3) Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance
System” yang melalui kegiatan Evaluasi Kinerja BUMD sebanyak
lima laporan
d. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina diukur dengan menghitung persentase jumlah BLUD yang
dibina yang kinerjanya minimal baik dibandingkan dengan
jumlah BLUD yang dibina
BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan, namun
tetap memperhatikan efisiensi dan produktivitas sehingga wajib
menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-Undang Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah
Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus
berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di
bidang kesehatan, dengan pengelolaan berbentuk Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan ketentuan
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
50 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
peraturan perundang-undangan. Untuk itu, BPKP melakukan
pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dan kinerja BLUD.
Pada tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
melakukan pembinaan terhadap dua BLUD dengan capaian
kinerja:
No BLUD Yang Dibina Predikat Kinerja
Tahun 2017 Tahun 2016
1 RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang Cukup Baik Baik
2 RSUD Embung Fatimah Kota Batam Kurang Baik Baik
Realisasi kinerja persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik
dari BLUD yang dibina sebesar 0 % atau mencapai 0 % dari target
sebesar 60%.
Tidak tercapainya target tersebut terutama disebabkan:
1) Masih rendahnya pemahaman atas prinsip BLUD pada pihak
penyelenggara
2) Kurangnya komitmen dari pihak pengelola dan pengambil
kebijakan untuk bertata kelola yang baik, hal ini terlihat dari
masih banyaknya SOP dan dokumen pelaksanaan yang belum
ada dan belum dijalankan sesuai ketentuan.
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
“terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang
dilaksanakan di daerah” dengan indikator kinerja Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan sebanyak dua laporan atau
mencapai 100,00 % dari target sebanyak dua laporan
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp15.303.039,00 atau
98,07% dari anggaran sebesar Rp15.604.800,00 dan SDM
sebanyak 40 OH atau 95,24% dari rencana sebanyak 42 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (0,00%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (98,07%) dan dari pemakaian
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
51 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
kinerja (0,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(95,24%).
Jika dibandingkan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya,
realisasi IKU tidak mengalami perubahan.
Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 62,00%,
maka kemajuan kinerja sampai tahun 2017 menjadi tantangan
untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai
meningkatkan kinerja BLUD menjadi minimal baik
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance
System” yang dilaksanakan melalui kegiatan Evaluasi Kinerja
RSUD sebanyak dua laporan.
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah
dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian
sebagai auditor. Setiap Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan
peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai
ketentuan tersebut.
Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP
adalah kompetensi dan professional sumber daya manusia (SDM),
karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan
organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki
penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat
pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku
umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang professional
adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai
dengan keahliannya.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
52 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Capaian sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan
intern Pemerintah Daerah” diukur dengan menggunakan enam IKU
yaitu:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
e. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
f. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
IKU "Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 3)" mencerminkan
kualitas kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi diharapkan berada
pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5.
Semakin tinggi nilai kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP
yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor
intern.
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi sesuai target akhir Renstra
2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Kapabilitas APIP
Pemerintah Provinsi Level 3. IKU tersebut akan digunakan untuk
analisa efisiensi dana dan SDM serta perbandingan capaian dengan
tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir rensta
Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat
kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan/atau dilaksanakan
sendiri oleh APIP Pemerintah Daerah dengan quality assurance dari
BPKP dengan menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP
yang dikembangkan oleh BPKP
Capaian masing-masing indikator kinerja adalah:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi diukur dengan menghitung
persentase jumlah APIP Pemerintah Provinsi yang telah mencapai
level 3/level 2/level 1 dibandingkan jumlah APIP Pemerintah
Provinsi di Wilayah Kepulauan Riau
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
53 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi sesuai target akhir Renstra
2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Kapabilitas APIP
Pemerintah Provinsi Level 3 yang akan digunakan untuk analisa
efisiensi dana dan SDM serta perbandingan capaian dengan
tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir renstra
Kapabilitas APIP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 berada
pada level 3 Dengan Catatan dan pada tahun 2016 berada pada
level 2 Dengan Catatan
Capaian kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi adalah:
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Kinerja APIP % APIP %
1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Level 3
- - 1 100 200,00
2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Level 2
1 100 - - -
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Level 1
- - - - -
Capaian Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi melebihi target
yang ditetapkan disebabkan:
1) Adanya dukungan dari Gubernur Kepulauan Riau
2) Adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari Inspektur
Provinsi beserta pegawainya untuk meningkatkan level
kapabilitas APIP
3) Koordinasi yang baik antara Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau dan Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi
dengan indikator kinerja:
1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan sebanyak
dua laporan atau 100,00 % dari target sebanyak dua laporan
2) Penyampaian rekomendasi hasil bimtek dan penilaian
kapabilitas APIP di Provinsi berupa surat dari Kepala
Perwakilan kepada satu kepala daerah atau 100,00% dari
target sebanyak satu kepala daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
54 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Disamping penugasan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau, capaian indikator kinerja Kapabilitas
APIP Pemerintah Provinsi Level 3 juga didukung dengan
penugasan dari Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan
Daerah berupa penjaminan kualitas atas hasil penilaian mandiri
kapabilitas APIP Provinsi.
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp26.312.590,00 atau
99,74% dari anggaran sebesar Rp26.380.600,00 dan SDM
sebanyak 47 OH atau 95,92% dari rencana sebanyak 49 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (100,00%) lebih tinggi
dibandingkan penggunaan dana (99,74%) dan dari pemakaian
SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian
kinerja (200,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM
(95,92%).
Jika dibandingkan dengan capian tahun sebelumnya, realisasi
IKU dan capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 100,00%,
maka target kinerja tahun 2016 telah dapat dicapai.
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance
System” yang dilaksanakan melalui kegiatan asistensi,
pendampingan, dan bimbingan teknis pengingkatan kapabilitas
APIP serta penjaminan kualitas hasil penilaian mandiri
kapabilitas APIP sebanyak dua laporan
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur dengan
menghitung persentase jumlah APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang telah mencapai level 3/level 2/level 1
dibandingkan dengan jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
di Wilayah Kepulauan Riau
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
55 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai target akhir
Renstra 2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 yang akan
digunakan untuk analisa efisiensi dana dan SDM serta
perbandingan capaian dengan tahun lalu dan perbandingan
dengan target akhir renstra
Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah
Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2017 dan 2016 adalah:
No Pemda Tingkat Kapabilitas APIP
Tahun 2017 Tahun 2016
1 Kota Tanjungpinang 3 DC 2 DC
2 Kota Batam 2 1
3 Kabupaten Bintan 1 1
4 Kabupaten Karimun 3 DC 2 DC
5 Kabupaten Lingga 2 DC 1
6 Kabupaten Natuna 2 DC 2 DC
7 Kabupaten Kepulauan Anambas 2 DC 1
Catatan: DC : Dengan Catatan
Capaian Kinerja Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota adalah:
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Kinerja APIP % APIP %
1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3
2 29 2 29 100,00
2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2
3 42 4 57 100,00
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 1 *)
2 29 1 14 151,72
Tercapainya target terutama disebabkan:
1) Adanya dukungan dari Kepala Daerah
2) Adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari para
Inspektur Daerah dan pegawainya untuk meningkatkan level
kapabilitas APIP
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
56 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
3) Adanya koordinasi yang baik Perwakilan BPKP dengan
Inspektorat Daerah
Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di
Kabupaten/Kota
1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan sebanyak
sepuluh laporan yang terdiri dari:
a) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja tujuh
laporan atau 100,00% dari target sebanyak tujuh laporan
b) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa
permintaan dari stakeholders sebanyak tiga laporan
2) Penyampaian rekomendasi hasil bimtek dan penilaian
kapabilitas APIP di Kabupaten/Kota berupa surat dari Kepala
Perwakilan kepada tujuh kepala daerah atau 100,00 % dari
target sebanyak tujuh kepala daerah
Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp105.250.359,00
atau 99,80% dari anggaran sebesar Rp105.456.400,00 dan SDM
sebanyak 252 OH atau 93,68% dari rencana sebanyak 269 OH.
Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan
dengan efisien terlihat dari capaian kinerja masing-masing IKU
(100,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana (99,80%)
dan dari pemakaian SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien
terlihat dari capaian kinerja masing-masing IKU (100,00%) lebih
tinggi dibandingkan penggunaan SDM (93,68%).
Jika dibandingkan dengan capian tahun sebelumnya, realisasi
IKU mengalami peningkatan sebesar 29,00% dengan
peningkatan capaian kinerja sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 85,00%,
maka target kinerja tahun 2017 telah mencapai 34,12%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja sampai dengan tahun 2017 telah
mengarah pada pencapaian target tahun 2019.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
57 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam
fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance
System” yang dilaksanakan melalui kegiatan asistensi,
pendampingan, dan bimbingan teknis pengingkatan kapabilitas
APIP serta penjaminan kualitas hasil penilaian mandiri
kapabilitas APIP sebanyak sepuluh laporan
8. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Target kualitas layanan dukungan teknis pengawasan pada tahun
2017 adalah sebesar 7 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja
outcome ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan
ketatausahaan yaitu layanan keuangan, kepegawaian dan umum.
Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada
suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para
penerima layanan tersebut dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan
atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai
dengan metode skala Likert 1-10. Pengukuran persepsi kepuasan
terhadap layanan bagian ketatausahaan dilaksanakan dengan
metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai
di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.
Dari survei atas persepsi penerima layanan tahun 2017, capaian
layanan dukungan teknis pengawasan adalah sebesar 8,22 atau
mencapai 117,43% dari target sebesar 7 skala Likert 1-10.
Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah
kesiapan sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan
SDM pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM pengelola secara
berkesinambungan.
Realisasi sasaran program “Meningkatnya kualitas layanan
dukungan teknis pengawasan” menggunakan dana sebesar
Rp12.665.080.927,00 atau 96,10% dari anggaran sebesar
Rp13.179.092.000,00 dan SDM sebanyak 2.085 OH atau 95,38%
dari rencana sebanyak 2.186 OH.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
58 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Sasaran program “Meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis
pengawasan” telah menggunakan dana dan SDM dengan efisien,
terlihat dari kinerja sebesar 117,43% lebih tinggi dari realisasi dana
sebesar 96,10% dan penggunaan SDM (95,38%).
Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas layanan
dukungan teknis pengawasan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau menghasilkan output berupa tersedianya
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan.
Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau selama tahun 2017 adalah sebanyak 12 laporan
atau 100% dari target sebanyak 12 laporan.
C. Realisasi Anggaran
Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA
nomor DIPA-089.01.2.689224/2017 tanggal 7 Desember 2016 sebesar
Rp13.034.984.000,00. Anggaran tersebut telah direvisi beberapa kali,
terakhir pada tanggal 5 Oktober 2017 dengan anggaran menjadi
Rp14.206.238.000,00.
Realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp13.680.518.763,00 atau 96,30%
dari anggarannya, dengan rincian:
a. Menurut jenis kegiatan:
No Uraian Anggaran
(Rp)
Realisasi
Rp %
A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP
12.759.833.000,00 12.251.486.041,00 96,02
Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
419.259.000,00 413.594.886,00 98,65
Sub Jumlah A 13.179.092.000,00 12.665.080.927,00 96,10
B Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Pelaksanaan Pengawasan Intern 778.292.000,00 769.395.166,00 98,86
Pembinaan SPIP 117.017.000,00 114.479.721,00 97,83
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
59 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Anggaran
(Rp)
Realisasi
Rp %
Peningkatan Kapabilitas APIP 131.837.000,00 131.562.949,00 99,79
Sub Jumlah B 1.027.146.000,00 1.015.437.836,00 98,86
Jumlah 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30
b. Menurut Jenis Belanja:
No Uraian Anggaran
(Rp)
Realisasi
Rp %
1 Belanja Pegawai 10.847.600.000,00 10.398.436.112,00 95,86
2 Belanja Barang 3.358.638.000,00 3.282.082.651,00 97,72
3 Belanja Modal - - -
Jumlah 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30
Di samping anggaran yang bersumber dari APBN, kegiatan juga
dilaksanakan dengan didukung anggaran biaya kedinasan
Rp821.141.696,00.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
60 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa:
1. Renstra BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015-
2019 memiliki sasaran program beserta IKU dengan maksud agar dapat
dilakukan penilaian terhadap pencapaian sasaran program. Untuk
mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau melaksanakan tiga sasaran program teknis, yaitu:
a. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara
b. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi
c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah
Sedangkan program generik adalah Program Meningkatnya Kualitas
Layanan Dukungan Teknis Pengawasan.
2. Kesiapan organisasi BPKP dalam menghadapi perubahan yang terjadi,
khususnya bagi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau difokuskan
ke dalam empat fokus pengawasan yaitu:
a. Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional
b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal
c. Pengamanan aset negara/daerah
d. Peningkatan governance system
3. Melalui strategi pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi
BPKP menetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut:
a. Sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan Negara” dengan IKU:
1) Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
intern pengelolaan program nasional
2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
61 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
b. Sasaran program “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian” dengan IKU:
1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan
2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH
3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
c. Sasaran program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan Nasional” dengan IKU “Persentase
Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan”
d. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah
dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi” dengan IKU “Persentase
K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
e. Sasaran program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat terhadap Korupsi” dengan IKU “Persentase Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem
Pengaduan Masyarakat”
f. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemerintah Daerah/Korporasi” dengan IKU:
1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)
2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2)
4) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
5) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dibina
6) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina
g. Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah” dengan IKU:
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
62 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
h. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan
Teknis dalam Pengawasan BPKP” dengan IKU “Persepsi kepuasan
layanan ketatausahaan”
Capaian IKU pada tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sasaran Program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan Negara”:
a. Realisasi IKU “Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional” sebesar 72,78%
atau mencapai 132,33% dari target 55% dengan menggunakan
dana Rp497.348.756,00 atau 99,21% dari anggarannya sebesar
Rp501.319.000,00 dan SDM sebanyak 3.202 OH atau 95,41% dari
rencana sebesar 3.356 OH
b. Realisasi IKU “Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi” tahun 2016 sebesar
73,42% atau 133,49% dari target 55% dengan menggunakan dana
Rp68.863.674,00 atau 99,62% dari anggarannya sebesar
Rp69.129.000,00 dan SDM sebanyak 343 OH atau 99,13% dari
rencana sebesar 346 OH
2. Sasaran Program “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian”:
a. Realisasi IKU “Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan di Persidangan” sebesar 75% atau mencapai
107,14% dari target sebesar 70% dengan menggunakan dana
Rp86.086.000,00 atau 98,85% dari anggarannya sebesar
Rp87.090.100,00 dan SDM sebanyak 722 OH atau 99,31% dari
rencana sebesar 727 OH
b. Realisasi IKU “Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh APH” sebesar 100 atau mencapai 142,86% dari
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
63 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
target sebesar 70% dengan menggunakan dana Rp21.056.800,00
atau 98,87% dari anggarannya sebesar Rp21.298.200,00 dan SDM
sebanyak 72 OH atau 94,74% dari rencana sebanyak 76 OH
c. Realisasi IKU “Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K” sebesar 100 % atau mencapai
142,86% dari target sebesar 70% dengan menggunakan dana
Rp7.480.000,00 atau 98,86% dari anggarannya sebesar
Rp7.566.500,00 dan SDM sebanyak 77 OH atau 92,77% dari
rencana sebanyak 83 OH
3. Sasaran Program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional”
Realisasi IKU “Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran
Pembangunan” sebesar 100% atau 142,86% dari target sebesar 70%
dengan menggunakan dana sebesar Rp14.360.000,00 atau 98,84% dari
anggarannya sebesar Rp14.529.000,00 dan SDM sebanyak 66 OH atau
98,51% dari rencana sebanyak 67 OH
4. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan
Korporasi dalam Pencegahan Korupsi”
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP
(Termasuk FRA)” sebesar 100% atau 142,86% dari target sebesar 70%
dengan menggunakan dana sebesar Rp0,00 atau 0% dari anggarannya
sebesar Rp2.525.000,00 dan SDM sebanyak 42 OH atau 93,33% dari
rencana sebanyak 45 OH
5. Sasaran Program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat
terhadap Korupsi”
Realisasi IKU “Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat” sebesar
100% atau 166,67% dari target sebesar 60% dengan menggunakan
dana sebesar Rp20.639.300,00 atau 98,88% dari anggarannya sebesar
Rp20.873.900,00 dan SDM sebanyak 46 OH atau 92% dari rencana
sebanyak 50 OH
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
64 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
6. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah
Daerah/Korporasi”:
a. Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)” sebesar
100% atau 100% dari target sebesar 100% dengan menggunakan
dana sebesar Rp12.719.969,00 atau 97,74% dari anggarannya
sebesar Rp13.013.600,00 dan SDM sebanyak 24 OH atau 85,71%
dari rencana sebanyak 28 OH
b. Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)”
sebesar 29% atau 67,44% dari target sebesar 43% dengan
menggunakan dana sebesar Rp101.759.752,00 atau 97,84% dari
anggarannya sebesar Rp104.003.400,00 dan SDM sebanyak 239
OH atau 94,84% dari rencana sebanyak 252 OH.
c. Realisasi IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina” sebesar 0% atau 0% dari
target sebesar 60% dengan menggunakan dana sebesar
Rp15.303.039,00 atau 98,07% dari anggarannya sebesar
Rp15.604.800,00 dan SDM sebanyak 40 OH atau 95,24% dari
rencana sebanyak 42 OH.
d. Realisasi IKU “Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari
BLUD yang Dibina” sebesar sebesar 0% atau 0% dari target sebesar
60% dengan menggunakan dana sebesar Rp15.303.039,00 atau
98,07% dari anggarannya sebesar Rp15.604.800,00 dan SDM
sebanyak 40 OH atau 95,24% dari rencana sebanyak 42 OH
7. Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah”:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3)”
sebesar 200% atau 200% dari target 0% menggunakan dana sebesar
Rp26.312.590,00 atau 99,74% dari anggarannya sebesar
Rp26.380.600,00 dan SDM sebanyak 47 OH atau 95,92% dari
rencana sebanyak 49 OH.
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
65 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(level 3)” sebesar sebesar 29% atau 100% dari target 29%
menggunakan dana sebesar Rp105.250.359,00 atau 99,8% dari
anggarannya sebesar Rp105.456.400,00 dan SDM sebanyak 252
OH atau 93,68% dari rencana sebanyak 269 OH
8. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis
dalam Pengawasan BPKP”
Realisasi IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Ketatausahaan” Persepsi
kepuasan layanan ketatausahaan sebesar 8,22 skala likert 1 – 10 atau
mencapai 117,43% dari target 7 skala likert 1 – 10 menggunakan dana
sebesar Rp12.665.080.927,00 atau 96,1% dari anggarannya sebesar
Rp13.179.092.000,00 dan SDM sebanyak 2.085 OH atau 95,38% dari
rencana sebanyak 2.186 OH.
Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)
sebagai berikut :
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
Indikator Kinerja:
Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 60 167 100,00
2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
Indikator Kinerja:
1) Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Laporan 3 12 100,00
2) Laporan Pemberian Keterangan Ahli Laporan 5 21 100,00
3) Laporan Hasil Audit Investigatif Laporan 2 2 100,00
4) Laporan FCP Laporan 2 2 100,00
5) Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan - - -
6) Laporan Hasil Audit Klaim Laporan - - -
7) Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
Laporan 1 1 100,00
8) Laporan Kajian Pengawasan Laporan 1 0 0
9) Laporan Hasil Sosialisasi Laporan 2 2 100,00
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
66 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
10) Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis
Laporan 1 1 100,00
3 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/ Kota
Indikator Kinerja:
1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 12 15 100,00
2) Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/ Kabupaten/Kota
Surat 8 8 100,00
4 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja:
1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan Laporan 9 12 100,00
2) Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 8 8 100,00
5 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan
Indikator Kinerja:
Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 12 12 100,00
Catatan: Realisasi termasuk penugasan diluar perjanjian kinerja berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan dari stakeholders
Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
telah memuaskan, namun terdapat tiga target IKU yang belum tercapai
yaitu “
1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” yang
disebabkan kurangnya partisipasi pemerintah daerah yang
bersangkutan dalam memenuhi dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dan kurangnya komitmen pimpinan daerah dalam
penyelenggaraan SPIP.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
67 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
2. IKU ”Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari
BUMD yang Dibina” yang disebabkan:
a. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja
Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;
b. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non
Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%; dan
c. BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
baik.
3. IKU “Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang
Dibina” yang disebabkan:
a. Masih rendahnya pemahaman atas prinsip BLUD pada pihak
penyelenggara;
b. Kurangnya komitmen dari pihak pengelola dan pengambil kebijakan
untuk bertata kelola yang baik, hal ini terlihat dari masih banyaknya
SOP dan dokumen pelaksanaan yang belum ada dan belum
dijalankan sesuai ketentuan.
Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:
1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3”:
a. Mendorong kepedulian (awerness) Kepala Daerah dan Kepala OPD
akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas
pokok organisasi;
b. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan
SPIP;
c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri
(self assesment) penyelenggaraan SPIP;
d. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut hasil
evaluasi penyelenggaraan
2. IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat baik dari
BUMD yang Dibina”:
a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
68 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
b. Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance
c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD
3. IKU “Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang
Dibina”
a. Melakukan bimbingan teknis terhadap pengelolaan keuangan BLUD
dengan bantuan aplikasi SIA-BLUD
b. Melakukan pendampingan penyusunan SOP
Lampiran 1/ 1 - 3
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kinerja Pemakaian Dana Pemakaian HP
Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara
Indikator Kinerja
1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian
intern pengelolaan program nasional
% 55 72,78 132,33 501.319.000 497.348.756 99,21 3.356 3.202 95,41
1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan
korporasi
% 55 73,42 133,49 69.129.000 68.863.674 99,62 346 343 99,13
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan
% 70 75,00 107,14 87.090.100 86.086.000 98,85 727 722 99,31
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH
% 70 100,00 142,86 21.298.200 21.056.800 98,87 76 72 94,74
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100,00 142,86 7.566.500 7.480.000 98,86 83 77 92,77
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% - - - - - - - - -
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% - - - - - - - - -
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan
% 70 100,00 142,86 14.529.000 14.360.000 98,84 67 66 98,51
No Sasaran Program
Lampiran 1/ 2 - 3
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kinerja Pemakaian Dana Pemakaian HP
Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %No Sasaran Program
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi
dalam pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)
% 70 100,00 142,86 2.525.000 0 0 45 42 93,33
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
5.1
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60 100,00 166,67 20.873.900 20.639.300 98,88 50 46 92,00
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Indikator Kinerja
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100 100,00 100,00
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % - - -
6.5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % - - -
6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) % 43 29,00 67,44
6.4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) % 43 57,00 100,00
6.6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) % 14 14,00 100,00
6.7 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dibina
% 54 0 0 38.356.500 38.257.597 99,74 144 140 97,22
6.8 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD
yang dibina
% 60 0 0 15.604.800 15.303.039 98,07 42 40 95,24
13.013.600 12.719.969 97,74 24 85,71
104.003.400 101.759.752 97,84 252 239 94,84
28
Lampiran 1/ 3 - 3
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kinerja Pemakaian Dana Pemakaian HP
Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %No Sasaran Program
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah
Daerah
Indikator Kinerja
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % - 100,00 200,00
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 N/A N/A
7.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % - - -
7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 29 29,00 100,00
7.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 43 57,00 100,00
7.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 29 14,00 151,72
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
pengawasan BPKP
Indikator Kinerja
8.1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala
Likert 1-
10
7 8,22 117,43 13.179.092.000 12.665.080.927 96,10 2.186 2.085 95,38
93,68
26.380.600 26.312.590 99,74 49 47 95,92
105.456.400 105.250.359 99,80 269 252
Lampiran 2/ 1 - 2
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2017 DENGAN TAHUN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Realisasi Capaian Kinerja
Tahun
2016
Tahun
2017
Naik/
(Turun)
Tahun
2016
Tahun
2017
Naik/
(Turun)
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara
Indikator Kinerja
1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan
program nasional
% 54,00 72,78 18,78 120,00 132,33 12,33
1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi
% 100,00 73,42 (26,58) 100,00 133,49 33,49
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan % N/A 75,00 N/A N/A 107,14 N/A
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % - - - - - -
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % - - - - - -
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5.1 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan
sistem pengaduan masyarakat
% N/A 100,00 N/A N/A 166,67 N/A
No Sasaran Program Satuan
Lampiran 2/ 2 - 2
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2017 DENGAN TAHUN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Realisasi Capaian Kinerja
Tahun
2016
Tahun
2017
Naik/
(Turun)
Tahun
2016
Tahun
2017
Naik/
(Turun)
No Sasaran Program Satuan
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Indikator Kinerja
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0 100,00 100,00 0 100,00 100,00
6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) % 0 29,00 29,00 0 67,44 67,44
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % N/A 0 N/A N/A 0 N/A
6.4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) % N/A 57,00 N/A N/A 100,00 N/A
6.5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % N/A 0 N/A N/A 0 N/A
6.6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) % N/A 14,00 N/A N/A 100,00 N/A
6.7 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 0 0 0 0 0 0
6.8 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 100,00 0 (100,00) 200,00 0 (200,00)
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah
Indikator Kinerja
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 100,00 100,00 0 200,00 200,00
7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % - 29,00 29,00 - 100,00 100,00
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100,00 N/A N/A 100,00 N/A N/A
7.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 42,00 57,00 15,00 100,00 100,00 -
7.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % - - - - - -
7.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 58,00 14,00 (44,00) 100,00 151,72 51,72
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
Indikator Kinerja
8.1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan % 8,19 8,22 0,03 117,00 117,43 0,43