81
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Nomor : LKIN-5/PW28/1/2018 Tanggal : 8 Januari 2018 2017 Laporan Kinerja

2017 - bpkp.go.id kinerja kepri... · target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja. Dengan penyusunan laporan kinerja ini, kami berharap dapat memberikan

  • Upload
    ngocong

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau

Nomor : LKIN-5/PW28/1/2018

Tanggal : 8 Januari 2018

2017 Laporan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

i Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Kuasa, atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja

Tahun 2017.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat

Edaran Sekretaris Utama Nomor SE-2166/SU/01/2017 tanggal 21

November 2017 tentang Pokok-Pokok Pelaporan Kinerja di Lingkungan

BPKP Tahun 2017, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

menyusun laporan kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian

kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017. Pencapaian kinerja menunjukkan

komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah

disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk

memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

merupakan Laporan Kinerja tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra)

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 – 2019. Capaian kinerja

yang dilaporkan dalam laporan kinerja adalah capaian kinerja tahun 2017

dengan memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian

target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target

kinerja.

Dengan penyusunan laporan kinerja ini, kami berharap dapat memberikan

manfaat dalam penyempurnaan perencanaan dimasa yang akan datang

dan sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

iii Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau (LKj) disusun

sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau dalam mencapai tujuan strategis sesuai dengan Rencana

Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuat visi, misi,

tujuan strategis, sasaran program, program, dan kegiatan. Untuk

mencapai tujuan, dalam tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau telah merumuskan tujuh sasaran strategis/program. Perumusan

sasaran strategis/program tersebut diikuti dengan penyesuaian Indikator

Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU sebagai dasar pengukuran capaian

sasaran strategis.

Capaian sasaran program pada tahun 2017 sebagai berikut:

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 55 72,78 132,33

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi

% 55 73,42 133,49

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Indikator Kinerja:

1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 70 75,00 107,14

2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 70 100,00 142,86

3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70 100,00 142,86

4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% - - -

5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % - - -

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

Indikator Kinerja:

Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % 70 100,00 142,86

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

iv Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 70 100,00 142,86

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60 100,00 166,67

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100 100 100,00

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 3) % 43 29 67,44

3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) *) % - - -

4) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 2) *) % 43 57 100,00

5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) **) % - - -

6) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 1) **) % 14 14 100,00

7) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 54 0 0

8) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

% 60 0 0

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % - 100 200,00

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 3) % 29 29 100,00

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) *) % 100 N/A N/A

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 2) *) % 42 57 100,00

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) **) % - - -

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 1) **) % 29 14 151,72

8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 1-10

7 8,22 117,43

Catatan: *) Pengukuran menggunakan rumus “Stabilize”

**) Pengukuran menggunakan rumus “Minimize”

Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

telah memuaskan, namun masih terdapat tiga IKU yang belum dapat

mencapai target, yaitu:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

v Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

1. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)

Tidak tercapainya target disebabkan kurangnya partisipasi pemerintah

daerah yang bersangkutan dalam memenuhi dokumen-dokumen yang

dipersyaratkan dan kurangnya komitmen pimpinan daerah dalam

penyelenggaraan SPIP.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

a. Mendorong kepedulian (awerness) Kepala Daerah dan Kepala OPD

akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas

pokok organisasi;

b. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan

SPIP;

c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri

(self assesment) penyelenggaraan SPIP;

d. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut hasil

evaluasi penyelenggaraan SPIP.

2. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina

Tidak tercapainya target disebabkan:

a. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

b. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non

Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%;

c. BUMD belum sepenuhnya menerapkan tata kelola perusahaan yang

baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

b. Mendorong BUMD untuk menyusun infrastruktur Good Corporate

Governance dan menerapkannya

c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

vi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

3. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

Tidak tercapainya target disebabkan:

a. Masih rendahnya pemahaman atas prinsip BLUD pada pihak

penyelenggara

b. Kurangnya komitmen pihak pengelola dan pengambil kebijakan untuk

bertata kelola yang baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

a. Melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan RSUD dengan

menggunakan aplikasi SIA-BLUD

b. Melakukan pendampingan penyusunan SOP.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

vii Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... i

Ikhtisar Eksekutif .................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ......................................... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ................................................................ 3

C. Kegiatan dan Produk Organisasi ....................................................... 3

D. Struktur Organisasi .......................................................................... 4

E. Sistematika Penyajian ....................................................................... 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................ 11

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ....................................................... 11

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................................ 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................... 22

A. Kerangka Pengukuran Kinerja ......................................................... 22

B. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................. 25

C. Realisasi Anggaran .......................................................................... 58

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 60

Lampiran

Lampiran 1 : Capaian Kinerja Sasaran Program Dan Analisis Efisiensi Penggunaan Dana/SDM (OH) Tahun 2017

Lampiran 2 : Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2017 dengan Tahun 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

1 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

menyatakan bahwa BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional.

Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan, Perwakilan BPKP bertugas :

1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat

lintas sektoral;

2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum

negara;

3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden

dan atau atas permintaan Kepala Daerah;

4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada Wilayah kerjanya; dan

5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di

bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi

1. Penyiapan rencana dan program;

2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan

belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan

pemerintah daerah atas pemerintah daerah;

4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang

bersifat strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

2 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di

wilayah kerjanya;

6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah;

7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;

8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan

negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah

Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;

9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain

yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan

usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta

kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan

pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan

laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara,

badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan

pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan

pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain

yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan

terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian

bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan

negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik

dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan

serta pengendalian mutu pengawasan; dan

13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

3 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

B. Aspek Strategis Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah

menetapkan prioritas nasional. Prioritas yang terkait tugas dan fungsi

BPKP adalah prioritas pertama yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola.

Selain itu, BPKP juga mendukung keseluruhan kegiatan prioritas

lainnya dalam upaya peningkatan pelayan di berbagai sektor.

Prioritas tersebut kemudian dijabarkan dalam program kegiatan, yang

dirancang dan didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan

lainnya seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Instruksi

Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem

Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi

Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

C. Kegiatan dan Produk Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 dan Peraturan Kepala BPKP

Nomor 13 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

memiliki kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi dalam empat

fokus pengawasan BPKP, yaitu:

a. Pengawalan pembangunan nasional

1) Audit/Evaluasi Kinerja Prioritas Pembangunan Nasional

2) Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pembangunan

Nasional

3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Program Prioritas Pembangunan

Nasional

4) Evaluasi Pengelolaan Dana Desa

b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal

1) Optimalisasi Penerimaan Negara

2) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

4 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

3) Audit/Evaluasi/Verifikasi terhadap Pengeluaran Negara/

Daerah

c. Pengamanan aset negara/daerah

1) Audit Investigatif

2) Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

3) Pemberian Keterangan Ahli

4) Audit Penyesuaian Harga/Klaim

5) Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

d. Peningkatan governance system

1) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat

2) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan dan

Evaluasi Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

3) Penilaian dan Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan

Implementasi Good Corporate Governance

4) Kegiatan Pencegahan KKN melalui upaya preventif – edukatif

5) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penerapan dan

Evaluasi Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

6) Bimbingan Teknik/Pendampingan Peningkatan Kapabilitas

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

7) Bimbingan Teknik/Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa,

Pencatatan dan Pengelolaan Aset Negara/Daerah.

D. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan instansi

vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala BPKP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP

Nomor 13 Tahun 2014 yang telah diubah dengan Peraturan Kepala

BPKP Nomor 20 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan BPKP dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 tahun 2014

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

5 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi

Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo,

Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat. Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau dipimpin oleh seorang kepala dan pada

tahun 2017 dipimpin oleh Panijo berdasarkan Surat Keputusan

Kepala BPKP Nomor KEP-166/K/SU/2015 tanggal 29 Juli 2015.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau beralamat di Jalan R.E.

Martadinata, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.

Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

adalah:

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan

organisasi. Pencapaian kinerja tahun 2017 merupakan wujud nyata

atas komitmen yang disepakati, dicanangkan, dan diterapkan secara

konsekuen mulai jajaran pimpinan sampai pelaksana.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

6 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember

2017 dan 2016 adalah:

a. Berdasarkan Pangkat/Golongan

No Pangkat/Golongan Tahun 2017 Tahun 2016

Jumlah % Jumlah %

1 Pembina Utama Madya/IVd 1 1,49 - -

2 Pembina Utama Muda/IVc 9 13,43 10 16,13

3 Pembina Tingkat I/IVb 2 2,99 2 3,23

4 Pembina /IVa 3 4,48 4 6,45

5 Penata Tingkat I/IIId 15 22,39 15 24,19

6 Penata /IIIc 3 4,48 2 3,23

7 Penata Muda Tingkat I/IIIb 9 13,43 2 3,23

8 Penata Muda/IIIa 24 35,82 26 41,93

9 Pengatur Tingkat I /IId 1 1,49 - -

10 Pengatur /IIc - - 1 1,61

Jumlah 67 100,00 62 100,00

Pada tahun 2017 terdapat penambahan pegawai sebanyak lima

orang sebagai dampak adanya mutasi internal di lingkungan

BPKP baik mutasi masuk maupun mutasi keluar.

Dan sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor

KEP-2783/K.SU/02/3/2017 dan KEP-698/K.SU/02/2017

tanggal 21 Desember 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau mendapat tambahan pegawai sebanyak 15 Orang

b. Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Tahun 2017 Tahun 2016

Jumlah % Jumlah %

1 Pejabat Struktural

- Eselon II 1 1,49 1 1,61

- Eselon III 1 1,49 1 1,61

- Eselon IV 2 2,99 2 3,23

2 Pejabat Fungsional Auditor

- Auditor Madya 14 20,90 14 22,58

- Auditor Muda 11 16,42 12 19,36

- Auditor Pertama 28 41,79 22 35,48

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

7 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Jabatan Tahun 2017 Tahun 2016

Jumlah % Jumlah %

- Auditor Penyelia 4 5,97 4 6,45

- Auditor Pelaksana Lanjutan 1 1,49 - -

- Auditor Pelaksana 1 1,49 2 3,23

3 Staf/Fungsional Umum 4 5,97 4 6,45

Jumlah 67 100,00 62 100,00

Dilihat dari komposisi jabatan PFA, masih terdapat kekurangan

pegawai untuk jabatan auditor muda.

c. Berdasarkan Strata Pendidikan

No Strata Pendidikan Tahun 2017 Tahun 2016

Jumlah % Jumlah %

1 Sarjana Strata 2 8 11,94 6 9,67

2 Sarjana Strata 1/Diploma IV 49 73,13 52 83,87

3 Sarjana Muda/ Diploma III 9 13,43 2 3,23

4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 1 1,50 2 3,23

Jumlah 67 100,00 62 100,00

d. Berdasarkan Usia

No Usia Pegawai Tahun 2017

Jumlah %

1 Sampai dengan 30 tahun 27 40,30

2 Diatas 30 tahun s.d. 40 tahun 4 5,96

3 Diatas 40 tahun s.d. 50 tahun 18 26,87

4 Diatas 50 tahun 18 26,87

Jumlah 67 100,00

Dilihat dari usia, sebagian besar pegawai (40,30%) masih berada

pada usia produktif sehingga dapat memacu kinerja di tahun

yang akan datang.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

8 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

3. Sarana Prasarana

Sarana prasarana yang digunakan Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau per 31 Desember 2017 dan 2016 untuk menunjang

pelaksanaan tugas dan fungsi adalah:

No Uraian Tahun 2017

(Rp)

Tahun 2016

(Rp)

1 Tanah 10.191.735.000,00 7.878.455.000,00

2 Peralatan dan Mesin 3.359.780.542,00 3.359.780.542,00

3 Gedung dan Bangunan 37.458.470.799,00 36.267.470.799,00

Akumulasi Penyusutan (2.370.571.521,00) (1.770.327.251,00)

Jumlah 48.639.414.820,00 45.735.379.090,00

Penambahan Aset sebesar Rp2.904.035.730,00 terdiri dari:

a. Penambahan

Berasal dari penilaian kembali BMN oleh

KPKNL sesuai laporan nomor

LHIP-23/WKN.03/KNL.04/2016 tanggal

2 Oktober 2017, terdiri:

- Tanah Rp 2.313.280.000,00

- Gedung dan Bangunan Rp 1.191.000.000,00

b. Pengurangan

Penyusutan tahun 2017 Rp (600.244.270,00)

Jumlah Rp 2.904.035.730,00

4. Keuangan

Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA

nomor DIPA-089.01.2.689224/2017 tanggal 7 Desember 2016

sebesar Rp13.034.984.000,00. Anggaran tersebut telah direvisi

beberapa kali, terakhir pada tanggal 5 Oktober 2017 dengan

anggaran menjadi Rp14.206.238.000,00.

Realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp13.680.518.763,00 atau

96,30% dari anggarannya, dengan rincian:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

9 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

a. Menurut jenis kegiatan

No Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

Rp %

A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP

12.759.833.000,00 12.251.486.041,00 96,02

2 Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

419.259.000,00 413.594.886,00 98,65

Sub Jumlah A 13.179.092.000,00 12.665.080.927,00 96,10

B Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Pelaksanaan Pengawasan Intern 778.292.000,00 769.395.166,00 98,86

Pembinaan SPIP 117.017.000,00 114.479.721,00 97,83

Peningkatan Kapabilitas APIP 131.837.000,00 131.562.949,00 99,79

Sub Jumlah B 1.027.146.000,00 1.015.437.836,00 98,86

JUMLAH 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30

b. Menurut jenis belanja

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi

Rp %

Belanja Pegawai 10.847.600.000,00 10.398.436.112,00 95,86

Belanja Barang 3.358.638.000,00 3.282.082.651,00 97,72

Belanja Modal - - -

Jumlah 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30

E. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017, sebagai berikut:

Ikhtisar Eksekutif

Bab I – Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi,

dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan

produk organisasi dan struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan Rencana Strategis tahun

2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

10 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja beserta

analisis pencapaian kinerjanya dan realisasi keuangan Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 dan langkah-langkah

peningkatan kinerja di masa datang.

Lampiran-lampiran

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

11 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 – 2019

Rencana Strategis (Renstra) BPKP tahun 2015-2019 telah ditetapkan

dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015 Tanggal 2 April

2015. Renstra BPKP Tahun 2015-2019 merupakan dokumen

perencanaan pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi yaitu

keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau

setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program-program

indikatif untuk mencapai visi dan misi.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan beberapa

sasaran dan program beserta kegiatan-kegiatannya yang mendukung

rencana strategis BPKP.

1. Pernyataan Visi

Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang hendak

diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan

memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang kuat

bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya

Visi BPKP adalah “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia

untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional

Tahun 2015 - 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya

persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda

prioritas

Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang

isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik,

mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi

yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

12 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu

Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,

Efektif dan Terpercaya

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang

diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai

pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan

oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden

Nomor 9 Tahun 2014, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam

Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor

20 Tahun 1997.

Rumusan misi BPKP adalah:

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna

Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih

dan Efektif;

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif;

c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten.

Penjelasan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna

Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih

dan Efektif.

Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta

manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern

terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

13 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif.

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan

dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk

instansi pemerintah, dibutuhkan suatu sistem pengendalian

intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan

berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan

yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap

peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah

SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk

melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten.

Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,

mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk

membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang

menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan

budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan

melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah

(APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai

aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk

menjamin tugas dan fungsinya

3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan

misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu

sampai dengan lima tahun

Untuk mewujudkan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu :

a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

14 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah;

c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP

Kepulauan Riau Tahun 2015-2019 merupakan indikator

pencapaian tujuan strategis.

Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari

tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua

program yang telah ditetapkan, yaitu :

a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional

b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada

Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan

Program Prioritas Pembangunan Nasional

c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada

Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

5. Sasaran Program

Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan

mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program dan

kegiatan yang ditetapkan, yaitu:

No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

1.1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

2.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

3.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

4.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

15 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

5.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/ Korporasi

6.1 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah

7.1 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/ Kabupaten/Kota

8 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan

8.1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

8.2 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan

6. Indikator Kinerja Utama

Setiap program dan kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan

dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai,

relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang

memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan

pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan.

Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome),

sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan

indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan

dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan

yang mendukung program tersebut.

Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun 2016 tanggal 21 April

2016 dan Surat Edaran Sekretaris Utama Nomor

SE-2146/SU/01/2017 tanggal 21 November 2017 adalah:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

16 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Indikator Kinerja Utama Satuan

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

Persentase

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Persentase

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Indikator Kinerja:

1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

Persentase

2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

Persentase

3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Persentase

4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Persentase

5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K Persentase

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

Indikator Kinerja:

Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan Persentase

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) Persentase

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

Persentase

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) Persentase

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) Persentase

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

Persentase

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

Persentase

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

17 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Indikator Kinerja Utama Satuan

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Persentase

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Persentase

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Persentase

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Persentase

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persentase

8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis pengawasan BPKP

Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 1-10

7. Program dan Kegiatan

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi

satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai

sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau

kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Dengan

mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh

Bappenas bahwa setiap LPNK menggunakan satu program teknis

yang spesifik untuk LPNK tersebut dan satu atau beberapa program

generik, BPKP menetapkan tiga program teknis dan satu program

generik. Dari ketiga program tersebut disusun kegiatan-kegiatan.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan unit

eselon II berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan teknis yang

telah ditetapkan.

Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan

visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan

fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil

pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan-

kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk

mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Program pada Perwakilan BPKP Kepulauan Riau terdiri dari:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

18 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan

pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem

pengendalian intern pemerintah (Program 06);

b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya (Program 01).

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau adalah:

a. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP

b. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan

SPIP

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntabel serta berorientasi hasil, telah

ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2017 nomor

S-173/PW28/1/2017 tanggal 16 Januari 2017 yang merupakan

bentuk perjanjian antara Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau dengan Kepala BPKP. Perjanjian kinerja tersebut berisi

kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan

pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalannya.

Target sasaran program dalam Perkin Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2017 adalah;

No Uraian Satuan Target

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 55

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi

% 55

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Indikator Kinerja:

1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 70

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

19 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target

2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 70

3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70

4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% -

5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % -

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

Indikator Kinerja:

Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % 70

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) % 70

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 43

3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % -

4) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % 43

5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % -

6) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1) % 14

7) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 54

8) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

% 60

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % -

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 29

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 42

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % -

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 29

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

20 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target

8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert

1-10

7

Sedangkan target sasaran kegiatan (output) tahun 2017 adalah :

No Uraian Satuan Target

1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

Indikator Kinerja:

Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 60

2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

Indikator Kinerja:

1) Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Laporan 3

2) Laporan Pemberian Keterangan Ahli Laporan 5

3) Laporan Hasil Audit Investigatif Laporan 2

4) Laporan FCP Laporan 2

5) Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan -

6) Laporan Hasil Audit Klaim Laporan -

7) Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan Laporan 1

8) Laporan Kajian Pengawasan Laporan 1

9) Laporan Hasil Sosialisasi Laporan 2

10) Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis

Laporan 1

3 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Indikator Kinerja:

1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 12

2) Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Surat 8

4 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Indikator Kinerja:

1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan Laporan 9

2) Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Surat 8

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

21 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target

5 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Indikator Kinerja:

Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 12

Selain memenuhi target dalam Perjanjian Kinerja, Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2017 juga melaksanakan berbagai

kegiatan di luar Perjanjian kinerja yaitu kegiatan dukungan berupa

penugasan khusus dari BPKP Pusat dan tugas pendampingan kepada

stakeholders (Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal di daerah) yang

tidak dapat diprediksi sebelumnya

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

22 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah

akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target

kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Merujuk dan

berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau sebagai instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 ini

menyajikan pengukuran capaian atas sasaran program dan target kinerja

sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2017 dilakukan pengumpulan data kinerja yang

melibatkan seluruh bagian/koordinator pengawasan di lingkungan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Data kinerja yang

dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau beserta uraian rinci kinerja, target, dan

realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya

manusia, data-data penghargaan, serta informasi lain yang terkait

dengan kinerja BPKP tahun 2017.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja

yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi

pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa

meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi

dan efektivitas.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

23 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja

yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan

menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih

lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja

guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Pengungkapan informasi kinerja saat ini selaras dengan perubahan

paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan

mengidentifikasikan secara jelas Indikator Kinerja Utama dan Output

Penting dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis.

Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang

menjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan di atas, setidaknya

mencakup perkembangan output dari masing-masing kegiatan dan

hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana

ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja yang menjadi tolok ukur

keberhasilan organisasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian

target indikator kinerja terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Maximize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang

menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih

tinggi dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU selain “Maturitas

SPIP Pemerintah Daerah (level 2)”, “Maturitas SPIP Pemerintah

Daerah (level 1)”, “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 2)”,

dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian

maksimal 200%.

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi

X 100 % Rencana

2. Stabilize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang

menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja yang

tetap dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU “Maturitas SPIP

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

24 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Pemerintah Daerah (level 2)” dan Kapabilitas APIP Pemerintah

Daerah (Level 2)” dengan capaian maksimal 100%.

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi

X 100 % Rencana

3. Minimize yang digunakan untuk IKU yang menunjukkan ekspektasi

arah pencapaian indikator kinerja lebih rendah dari nilai target yang

ditetapkan yaitu IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Daerah (level 1)”

dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian

maksimal 100%

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi – (Realisasi – Rencana)

X 100 % Rencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian

setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung

keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung

keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja

dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang.

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan

antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja

tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain

yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi

dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi

penggunaan sumber daya baik dana dan sumber daya manusia, yang

dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi

sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih tinggi dari pada

capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH.

Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan

sumber daya manusia.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

25 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

B. Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

tergambar dari capaian indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan

dalam perjanjian kinerja Tahun 2017 dengan alokasi anggaran sebesar

Rp14.206.238.000,00. Laporan Kinerja 2017 ini juga menjelaskan

bahwa keberhasilan pencapaian sasaran tidak hanya bertumpu pada

pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja,

namun juga didukung oleh kegiatan lainnya yang belum direncanakan

pada awal tahun 2017.

Kegiatan pengawasan merupakan program kerja pengawasan dan

pembinaan SPIP tahunan yang menjadi core competence BPKP sebagai

APIP, sedangkan penunjang kegiatan pengawasan adalah program

kerja administrasi umum.

Capaian kinerja sasaran program adalah:

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 55 72,78 132,33

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi

% 55 73,42 133,49

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Indikator Kinerja:

1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 70 75,00 107,14

2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 70 100,00 142,86

3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70 100,00 142,86

4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% - - -

5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% - - -

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

Indikator Kinerja:

Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan

% 70 100,00 142,86

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

26 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 70 100,00 142,86

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Indikator Kinerja:

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60 100,00 166,67

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100 100 100,00

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 3) % 43 29 67,44

3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) *) % - - -

4) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 2) *) % 43 57 100,00

5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) **) % - - -

6) Maturitas SPIP Pemerintah Kab./Kota (level 1) **) % 14 14 100,00

7) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 54 0 0

8) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

% 60 0 0

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % - 100 200,00

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 3) % 29 29 100,00

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) *) % 100 N/A N/A

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 2) *) % 42 57 100,00

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) **) % - - -

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kab./Kota (Level 1) **) % 29 14 151,72

8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 1-10

7 8,22 117,43

Catatan:

*) Pengukuran menggunakan rumus “Stabilize”

**) Pengukuran menggunakan rumus “Minimize”

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

27 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan

sebagai berikut :

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

Indikator Kinerja:

Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 60 167 100,00

2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

Indikator Kinerja:

1) Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Laporan 3 12 100,00

2) Laporan Pemberian Keterangan Ahli Laporan 5 21 100,00

3) Laporan Hasil Audit Investigatif Laporan 2 2 100,00

4) Laporan FCP Laporan 2 2 100,00

5) Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan - - -

6) Laporan Hasil Audit Klaim Laporan - - -

7) Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

Laporan 1 1 100,00

8) Laporan Kajian Pengawasan Laporan 1 0 0

9) Laporan Hasil Sosialisasi Laporan 2 2 100,00

10) Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis

Laporan 1 1 100,00

3 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/ Kota

Indikator Kinerja:

1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 12 15 100,00

2) Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/ Kabupaten/Kota

Surat 8 8 100,00

4 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Indikator Kinerja:

1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan

Laporan 9 12 100,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

28 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

2) Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Surat 8 8 100,00

5 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan

Indikator Kinerja:

Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 12 12 100,00

Catatan: Realisasi termasuk penugasan diluar perjanjian kinerja berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan dari stakeholders

Capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi assurance

dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan

program prioritas nasional dan keuangan negara/daerah. Prinsip

dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon

pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang

pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang

diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Sasaran program “Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan keuangan negara/daerah” merupakan perwujudan

peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan

keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas

ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran

pembangunan nasional di samping konsultasi sebagai pengungkit

bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses

pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

29 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya

penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko,

kurang memadainya proses tata kelola penyelenggaraan

pemerintahan, dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan

nasional dalam RPJMN 2015 -2019.

Capaian sasaran program “perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan negara” diukur dengan

menggunakan tiga indikator kinerja utama (IKU) yaitu:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Capaian masing-masing IKU adalah:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional.

IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola,

manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program

nasional” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka

meningkatkan kinerja pengelolaan program pembangunan yang

ditetapkan pemerintah. Semakin banyak rekomendasi yang

ditindaklanjuti sebagai bahan pengambilan keputusan oleh

stakeholders maka kinerja BPKP dalam melaksanakan

pengawasan intern yang bertujuan meningkatkan kinerja

pengelolaan program pembangunan semakin baik.

Capaian kinerja IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko,

dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” diukur

dengan menghitung perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern dalam pengelolaan program nasional yang

telah dilaksanakan dari hasil pengawasan terhadap rekomendasi

yang disampaikan.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

30 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Realisasi kinerja perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional sebesar

72,78% atau mencapai 132,33% dari target sebesar 55,00%.

Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Rekomendasi yang sebagian besar telah dilaksanakan oleh

Mitra Kerja;

2) Tersedianya sumber daya yang memadai dalam melaksanakan

tugas;

3) Tersedianya pedoman/peraturan untuk mempelancar

penugasan;

4) Terbangunnya koordinasi yang baik antar koordinator

pengawasan, Deputi rendal dan mitra kerja dalam

melaksanakan tugas.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

“terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang

dilaksanakan di daerah” dengan indikator kinerja “Laporan Hasil

Pengawasan BPKP Perwakilan” sebanyak 148 laporan yang

terdiri dari:

1) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja

sebanyak 45 laporan atau 100,00% dari target sebanyak 45

laporan

2) Kagiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa

penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan

dari stakeholders sebanyak 103 laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp497.348.756,00

atau 99,21% dari anggaran sebesar Rp501.319.000,00 dan SDM

sebanyak 3.202 OH atau 95,41% dari rencana tahun 2017

sebanyak 3.356 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (132,33%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (99,21%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

31 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

kinerja (132,33%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(95,41%).

Perbandingan realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen

risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional”

dengan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 18,78%

dengan peningkatan capaian kinerja sebesar 12,33%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 - 2019 sebesar 70%, maka

kemajuan kinerja tahun 2017 telah mencapai 103,97%. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja tahun 2017 telah mengarah pada

pencapaian target tahun 2019.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan adalah:

1) Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional

Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional sebanyak

98 laporan, yang dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Reviu tata kelola proyek strategis nasional

b. Audit dukungan terhadap Laporan Keuangan Proyek

Bantuan Luar Negeri

c. Evaluasi program pembangunan sektor kelautan dan

perikanan;

d. Monitoring bantuan pemerintah dan bantuan sosial

bidang pendidikan;

e. Audit program jaminan kesehatan dan kepersetaan BPJS;

f. Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah dan

sektor pariwisata

g. Monitoring Evaluasi Dana Alokasi Khusus,

Program/Kegiatan Prioritas Nasional dan Ketahanan

Pangan.

h. Evaluasi Atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa

Tahun 2017 dan Sisa Dana Desa Tahun 2016

i. Evaluasi Penyerapan Anggaran dan Pemantauan TKDN

2) Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

32 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Kontribusi peningkatan ruang fiskal sebanyak 9 laporan,

laporan, yang dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Verifikasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil

dan Non Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama

b. Verifikasi terhadap Pembayaran Sisa Pekerjaan pada

Kegiatan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan

c. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah pada

Pemerintah Daerah

d. Pemetaan Potensi PAD pada Pemerintah Daerah;

3) Pengamanan Aset Negara/Daerah

Pengamanan aset negara/daerah sebanyak 14 laporan, yang

dilaksanakan melalui kegiatan probity audit atas pengadaan

barang/jasa baik dari dana APBN maupun APBD

4) Peningkatan Governance System

Peningkatan governance system dilaksanakan sebanyak 27

laporan, yang dilaksanakan melalui:

a. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang

Kemaritiman, Bidang Kesehatan dan Bidang Pendidikan;

b. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

c. Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP);

d. Bimbingan Teknis Rencana Kerja Anggaran;

e. Bimbingan Teknis Reviu Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah;

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.

IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola,

manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka

meningkatkan kinerja korporasi pada beberapa BUMD/BLUD.

Semakin banyak rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai

bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

33 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yang bertujuan

meningkatkan kinerja korporasi semakin baik.

Capaian kinerja IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi” diukur dengan menghitung perbaikan tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern dalam pengelolaan

korporasi yang telah dilaksanakan dari hasil pengawasan

terhadap rekomendasi yang disampaikan.

Realisasi kinerja perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi tahun 2017 sebesar

73,42 % atau mencapai 133,49 % dari target sebesar 55,00%

Tercapainya target tersebut disebabkan tindak lanjut atas

rekomendasi hasil pengawasan telah ditindaklanjuti mitra kerja.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

“terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang

dilaksanakan di daerah” dengan indikator kinerja “Laporan Hasil

Pengawasan BPKP Perwakilan” sebanyak 12 laporan yang terdiri

dari:

1) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja

sebanyak delapan laporan atau 100,00% dari target sebanyak

delapan laporan

2) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa

penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan

dari stakeholders sebanyak empat laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp68.863.674,00 atau

99,62% dari anggaran sebesar Rp69.129.000,00 dan SDM

sebanyak 343 OH atau 99,13% dari rencana sebanyak 346 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (133,49%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (99,62%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (133,49%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(99,13%).

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

34 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Perbandingan realisasi IKU “Persentase tindak lanjut

rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi” dengan tahun

sebelumnya mengalami penurunan sebesar 26,58% namun

capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 33,49%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 100%, maka

belum terealisasinya IKU pada tahun 2017 menjadi tantangan

untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai target

kinerja yang lebih baik.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan adalah:

1) Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional

Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional sebanyak

tiga laporan, yang dilaksanakan melalui:

a. Audit atas Kewajiban Pemerintah berupa Subsidi Bunga

Kredit Perumahan sebagai Konversi atas Penyelesaian

Tagihan Dana FLPP Tahun 2015 pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk

b. Audit Operasional atas Dampak Implementasi Penyesuaian

Tarif Terhadap Biaya Penyediaan Tenaga Listrik pada PT

PLN

2) Pengamanan Aset Negara/Daerah

Pengamanan aset negara/daerah dilaksanakan melalui

kegiatan reviu atas lnventarisasi dan Clearance BPJS

Ketenagakerjaan sebanyak satu laporan

3) Peningkatan Governance System

Peningkatan governance system dilaksanakan melalui

kegiatan Assessment Good Corporate Governance BUMD dan

Bimtek Manajemen Risiko pada PDAM sebanyak delapan

laporan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

35 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Capaian sasaran program meningkatnya efektivitas hasil

pengawasan keinvestigasian diukur dengan tiga indikator kinerja

yaitu:

a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

di persidangan

b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh APH

c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

Capaian masing-masing indikator kinerja adalah:

a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

di persidangan diukur dengan menghitung persentase pemberian

keterangan ahli di persidangan dibandingkan jumlah laporan

hasil perhitungan perhitungan kerugian keuangan negara

Realisasi kinerja hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan sebesar 75,00 % atau 107,14 % dari

target sebesar 70%

Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Banyaknya permintaan pihak penyidik dalam meminta

bantuan penghitungan kerugian keuangan negara;

2) Peningkatan pemanggilan saksi ahli di persidangan

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan

keinvestigasian sebanyak 33 laporan yang terdiri dari:

1) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja

sebanyak sembilan laporan atau 100,00% dari target

sebanyak sembilan laporan

2) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa

permintaan dari stakeholders sebanyak 24 laporan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

36 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

delapan laporan atau mencapai 100,00 dari target sebanyak

delapan laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp86.086.000,00 atau

98,85% dari anggaran sebesar Rp87.090.100,00 dan SDM

sebanyak 722 OH atau 99,31% dari rencana tahun 2017

sebanyak 727 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (107,14 %) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (98,85%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (107,14%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(99,31%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.

Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan

target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut

merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP

Pusat.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset

negara/daerah” yang dilaksanakan melalui kegiatan pemberian

keterangan ahli di persidangan tipikor dan audit dalam rangka

perhitungan kerugian keuangan negara/daerah sebanyak 33

laporan

b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh APH

Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh APH diukur dengan menghitung persentase jumlah hasil

pengawasan keinvestigasian yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan

di Aparat Penegak Hukum (Kejaksaan/Kepolisian terhadap

jumlah laporan hasil audit investigasi yang terbit

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

37 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Realisasi kinerja hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh APH sebesar 100,00% atau 142,86% dari

target sebesar 70%

Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman

pelaksanaan penugasan dengan pedoman dan adanya koordinasi

yang baik dengan mitra kerja.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan

keinvestigasian sebanyak satu laporan atau mencapai 100,00%

dari target satu laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp21.056.800,00 atau

98,87% dari anggarannya sebesar Rp21.298.200,00 dan SDM

sebanyak 72 OH atau 94,74% dari rencana tahun 2017 sebanyak

76 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (98,87%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(94,74%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.

Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan

target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut

merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP

Pusat.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset

negara/daerah” yang dilaksanakan melalui kegiatan audit

investigatif.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

38 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K diukur dengan menghitung persentase jumlah

hasil pengawasan keinvestigasian jumlah hasil pengawasan

keinvestigasian yang dimanfaatkan K/L/P/K terhadap laporan

keinvestigasian (laporan hasil audit investigasi, laporan hasil

pengawasan atas current issues, dan laporan hasil pengawasan

dalam rangka pemberian rekomendasi strategis) yang terbit.

Realisasi kinerja hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar 100,00% atau 142,86% dari

target sebesar 70%

Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman

pelaksanaan penugasan dan koordinasi yang baik dengan mitra

kerja

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan

keinvestigasian sebanyak dua laporan atau mencapai 66,67%

dari target tiga laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp7.480.000,00 atau

98,86% dari anggarannya sebesar Rp7.566.500,00 dan SDM

sebanyak 77 OH atau 92,77% dari rencana tahun 2017 sebanyak

83 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (98,86%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(92,77%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

39 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan

target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut

merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP

Pusat.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset

negara/daerah” yang dilaksanakan melalui kegiatan

advisory/kajian pengawasan sebanyak dua laporan

3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan

nasional

Capaian sasaran program meningkatnya penyelesaian hambatan

pelaksanaan pembangunan nasional diukur dengan indikator

kinerja Persentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan yang diukur dengan menghitung laporan hasil

evaluasi hambatan kelancaran pembangunan yang ditindaklanjuti

K/L/P/K terhadap jumlah laporan hasil evaluasi hambatan

kelancaran pembangunan yang terbit.

Realisasi penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan sebesar

100,00% atau mencapai 142,86% dari target sebesar 70%

Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman

pelaksanaan penugasan dan koordinasi yang baik dengan mitra

kerja

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan keinvestigasian

sebanyak satu laporan atau mencapai 100,00 % dari target satu

laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp14.360.000,00 atau

98,84% dari anggarannya sebesar Rp14.529.000,00 dan SDM

sebanyak 66 OH atau 98,51% dari rencana sebanyak 67 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan

efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

40 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

dibandingkan penggunaan dana (98,84%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(98,51%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak dapat

dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.

Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan

target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut

merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP

Pusat.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, masuk dalam “Pengamanan aset negara/daerah”

yang dilaksanakan melalui kegiatan evaluasi hambatan kelancaran

pembangunan sebanyak satu laporan

4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam

pencegahan korupsi

Capaian sasaran program meningkatnya kualitas tata kelola

pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi diukur dengan

indikator kinerja Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan

FCP (termasuk FRA) yang diukur dengan menghitung persentase

K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP/FRA terhadap jumlah

penugasan yang telah dilakukan (penugasan sosialisasi, diagnostic

assesment, bimbingan teknis, evaluasi, dan monitoring FCP/FRA).

Realisasi K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

sebesar 100,00% atau 142,86% dari target sebesar 70%

Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman

pelaksanaan penugasan dan koordinasi yang baik dengan mitra

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan keinvestigasian

sebanyak dua laporan atau mencapai 100,00 % dari target dua

laporan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

41 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp0,00 atau 0% dari

anggaran sebesar Rp2.525.000,00 dan SDM sebanyak 42 OH atau

93,33% dari rencana tahun 2017 sebanyak 45 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan

efisien terlihat dari capaian kinerja (142,86%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (0%) dan dari penggunaan SDM

juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja

(142,86%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM (93,33%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak dapat

dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.

Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan

target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut

merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP

Pusat.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, masuk dalam “Pengingkatan governance

systems” yang dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan KKN

melalui upaya preventif – edukatif berupa bimbingan teknis dan

evaluasi Fraud Control Plan (FCP) sebanyak dua laporan

5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap

korupsi

Capaian sasaran program meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Pemerintah Daerah/Korporasi diukur dengan indikator kinerja

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat yang diukur

dengan menghitung persentase K/L/P/K atau unit kerja yang

memenuhi 3 unsur kriteria terhadap jumlah K/L/P/K atau unit

kerja yang menjadi anggota komunitas pembelajar anti korupsi.

Realisasi Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat sebesar

100,00% atau 166,67% dari target sebesar 60%.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

42 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Tercapainya target tersebut disebabkan tersedianya pedoman

pelaksanaan tugas dan adanya dukungan dari mitra kerja.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

dengan indikator kinerja laporan hasil pengawasan keinvestigasian

sebanyak 1 laporan atau mencapai 100,00 % dari target 1 laporan.

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp20.639.300,00 atau

98,88% dari anggaran sebesar Rp20.873.900 dan SDM sebanyak 46

OH atau 92,00% dari rencana tahun 2017 sebanyak 50 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan

efisien terlihat dari capaian kinerja (166,67%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (98,88%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (166,67%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(92,00%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak dapat

dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2016.

Perbandingan realisasi IKU sampai dengan tahun 2017 dengan

target tahun 2019 tidak dapat dilakukan karena IKU tersebut

merupakan IKU baru dan belum ada target yang ditetapkan BPKP

Pusat.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, masuk dalam “Pengingkatan governance

systems” yang dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan KKN

melalui upaya preventif – edukatif berupa Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis Pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi

sebanyak satu laporan

6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/

Korporasi

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab

masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

43 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

bupati/walikota. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008, BPKP bertanggung jawab melakukan pembinaan SPIP.

Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan agar instansi

pemerintah dapat menyelenggarakan pengendalian intern untuk

mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Capaian sasaran program meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Pemerintah Daerah/Korporasi diukur dengan delapan indikator

kinerja yaitu:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

c. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2)

d. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)

e. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1)

f. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)

g. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina

h. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina

Capaian masing-masing indikator kinerja adalah:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi diukur dengan menghitung

persentase jumlah pemerintah provinsi yang tingkat maturitas

SPIP-nya telah mencapai level 3/level 2/level 1 terhadap jumlah

pemerintah provinsi yang berada di wilayah kerja Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi sesuai target akhir Renstra

2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Maturitas SPIP

Pemerintah Provinsi Level 3. IKU tersebut akan digunakan untuk

analisa efisiensi dana dan SDM serta perbandingan capaian

dengan tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

44 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

dan Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 2 sebagai “sasaran

antara” untuk mencapai Level 3.

Berdasarkan hasil penjaminan kualitas penyelenggaraan SPIP

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2017, skor

maturitas SPIP adalah 3,226

Capaian kinerja Maturitas SPIP Pemerintah adalah:

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja Pemda % Pemda %

1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3

1 100 1 100,00 100,00

2 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 2

- - - -

3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 1

- - - -

Tercapainya target tersebut disebabkan:

1) Adanya dukungan dari Gubernur Kepulauan Riau

2) Adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari jajaran

pemerintah daerah

3) Koordinasi yang baik antara Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau dan Jajaran pemerintah daerah

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level

maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi dengan indikator

kinerja:

1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan sebanyak satu laporan

atau 100,00 % dari target sebanyak satu laporan

2) Penyampaian rekomendasi hasil asistensi dan penilaian

maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi berupa surat dari

Kepala Perwakilan kepada 1 kepala daerah atau 100,00 % dari

target sebanyak 1 kepala daerah

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp12.719.969,00 atau

97,74% dari anggaran sebesar Rp13.013.600,00 dan SDM

sebanyak 24 OH atau 85,71% dari rencana tahun 2015 sebanyak

28 OH.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

45 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (100,00%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (97,74%) dan dari penggunaan

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (100,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(85,71%).

Capaian kinerja IKU bila dibandingkan dengan capaian tahun

2016 mengalami peningkatan sebesar 100,00% dan capaian

kinerja mengalami peningkatan sebesar 100,00%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 yaitu sebesar 100%,

maka capaian kinerja pada tahun 2017 telah mengarah pada

pencapaian target tahun 2019

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance

Systems” melalui kegiatan bimbingan teknis, dan penilaian

maturitas SPIP sebanyak satu laporan

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) diukur

dengan menghitung persentase jumlah pemerintah

kabupaten/kota yang tingkat maturitas SPIP-nya telah mencapai

level 3 /level 2 /level 1 terhadap jumlah kabupaten/kota yang

berada wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai target akhir

Renstra 2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Maturitas

SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 yang akan digunakan

untuk analisa efisiensi dana dan SDM serta perbandingan

capaian dengan tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir

Rensta.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

46 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Tingkat maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah

Provinsi Kepulauan Riau adalah:

No Pemda Level Maturitas SPIP

Tahun 2017 Tahun 2016

1 Kota Tanjungpinang 3,234 2,356

2 Kota Batam 2,407 1,717

3 Kabupaten Bintan 2,243 1,702

4 Kabupaten Karimun 3,247 2,353

5 Kabupaten Lingga 2,154 1,349

6 Kabupaten Natuna 1,440 1,440

7 Kabupaten Kepulauan Anambas 2,049 1,506

Capaian Kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

adalah:

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja Pemda % Pemda %

1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3

3 43 2 29 67,44

2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2

3 43 4 57 100,00

3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 1 *)

1 14 1 14 100,00

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level

maturitas penyelenggaraan SPIP di Kabupaten/Kota dengan

indikator kinerja:

1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan sebanyak 15 laporan

yang terdiri dari:

a) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja 12

laporan atau 100,00% dari target sebanyak 12 laporan

b) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun

berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau

permintaan dari stakeholders sebanyak tiga laporan

2) Penyampaian rekomendasi hasil asistensi dan penilaian

maturitas penyelenggaraan SPIP di Kabupaten/Kota berupa

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

47 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

surat dari Kepala Perwakilan kepada tujuh kepala daerah atau

100,00 % dari target sebanyak tujuh kepala daerah

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp101.759.752,00

atau 97,84% dari anggaran sebesar Rp104.003.400,00 dan SDM

sebanyak 239 OH atau 94,84% dari rencana tahun 2017

sebanyak 252 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan belum dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (67,44%) lebih rendah

dibandingkan penggunaan dana (97,84%) dan dari penggunaan

SDM juga belum dilaksanakan dengan efisien terlihat dari

capaian kinerja (67,44%) lebih rendah dibandingkan penggunaan

SDM (94,84 %).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun 2016 mengalami

kenailan sebesar 29,00% namun capaian kinerja mengalami

peningkatan sebesar 67,44%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 85%, maka

belum terealisasinya IKU pada tahun 2017 menjadi tantangan

untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai target

kinerja yang lebih baik.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance

Systems” melalui kegiatan bimbingan teknis, dan penilaian

maturitas SPIP sebanyak 14 laporan

c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina diukur dengan menghitung persentase

jumlah BUMD yang dibina yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dibandingkan dengan jumlah BUMD yang dibina.

Pada tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

melakukan pembinaan terhadap lima BUMD dengan capaian

kinerja:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

48 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No BUMD Yang Dibina Predikat Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

1 PDAM Tirta Nusa, Kabupaten Natuna Kurang N/A

2 PDAM Tirta Karimun, Kabupaten Karimun Cukup N/A

3 PDAM Tirta Kepri Cukup Kurang

4 PDAM Tirta Lingga, Kabupaten Lingga Cukup Cukup

5 PT Karya Karimun Mandiri Kurang Kurang

Realisasi kinerja persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina sebesar 0 % atau

mencapai 0 % dari target sebesar 54%.

Tidak tercapainya target disebabkan:

1) Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

2) Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau

Non Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%; dan

3) BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola

Perusahaan yang baik

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang

dilaksanakan di daerah dengan indikator kinerja Laporan Hasil

Pengawasan BPKP Perwakilan sebanyak 5 laporan atau 100,00 %

dari target sebanyak 5 laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp38.257.597,00 atau

99,74% dari anggaran sebesar Rp38.356.500,00 dan SDM

sebanyak 140 OH atau 97,22% dari rencana tahun 2016

sebanyak 144 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan belum dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (0,00%) lebih rendah

dibandingkan penggunaan dana (99,74%) dan dari pemakaian

SDM juga belum dilaksanakan dengan efisien terlihat dari

capaian kinerja (0,00%) lebih rendah dibandingkan penggunaan

SDM (97,22%).

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

49 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Jika dibandingkan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya,

Realisasi IKU tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 100%

dan capaian kinerja juga mengalami penurunan sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 56%, maka

belum terealisasinya IKU pada tahun 2017 menjadi tantangan

untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai

meningkatkan kinerja BUMD menjadi minimal baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja BUMD

minimal berpredikat baik adalah:

1) Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

2) Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate

Governance

3) Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang melalui kegiatan Evaluasi Kinerja BUMD sebanyak

lima laporan

d. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina diukur dengan menghitung persentase jumlah BLUD yang

dibina yang kinerjanya minimal baik dibandingkan dengan

jumlah BLUD yang dibina

BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan, namun

tetap memperhatikan efisiensi dan produktivitas sehingga wajib

menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-Undang Nomor

44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah

Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus

berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di

bidang kesehatan, dengan pengelolaan berbentuk Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan ketentuan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

50 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

peraturan perundang-undangan. Untuk itu, BPKP melakukan

pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanan dan kinerja BLUD.

Pada tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

melakukan pembinaan terhadap dua BLUD dengan capaian

kinerja:

No BLUD Yang Dibina Predikat Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

1 RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang Cukup Baik Baik

2 RSUD Embung Fatimah Kota Batam Kurang Baik Baik

Realisasi kinerja persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik

dari BLUD yang dibina sebesar 0 % atau mencapai 0 % dari target

sebesar 60%.

Tidak tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Masih rendahnya pemahaman atas prinsip BLUD pada pihak

penyelenggara

2) Kurangnya komitmen dari pihak pengelola dan pengambil

kebijakan untuk bertata kelola yang baik, hal ini terlihat dari

masih banyaknya SOP dan dokumen pelaksanaan yang belum

ada dan belum dijalankan sesuai ketentuan.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

“terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang

dilaksanakan di daerah” dengan indikator kinerja Laporan Hasil

Pengawasan BPKP Perwakilan sebanyak dua laporan atau

mencapai 100,00 % dari target sebanyak dua laporan

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp15.303.039,00 atau

98,07% dari anggaran sebesar Rp15.604.800,00 dan SDM

sebanyak 40 OH atau 95,24% dari rencana sebanyak 42 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (0,00%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (98,07%) dan dari pemakaian

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

51 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

kinerja (0,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(95,24%).

Jika dibandingkan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya,

realisasi IKU tidak mengalami perubahan.

Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 62,00%,

maka kemajuan kinerja sampai tahun 2017 menjadi tantangan

untuk berupaya lebih keras dan terukur guna mencapai

meningkatkan kinerja BLUD menjadi minimal baik

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan Evaluasi Kinerja

RSUD sebanyak dua laporan.

7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah

dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian

sebagai auditor. Setiap Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan

peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai

ketentuan tersebut.

Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP

adalah kompetensi dan professional sumber daya manusia (SDM),

karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan

organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki

penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat

pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku

umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang professional

adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai

dengan keahliannya.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

52 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Capaian sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan

intern Pemerintah Daerah” diukur dengan menggunakan enam IKU

yaitu:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

c. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

e. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

f. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

IKU "Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 3)" mencerminkan

kualitas kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi diharapkan berada

pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5.

Semakin tinggi nilai kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP

yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor

intern.

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi sesuai target akhir Renstra

2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Kapabilitas APIP

Pemerintah Provinsi Level 3. IKU tersebut akan digunakan untuk

analisa efisiensi dana dan SDM serta perbandingan capaian dengan

tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir rensta

Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat

kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan/atau dilaksanakan

sendiri oleh APIP Pemerintah Daerah dengan quality assurance dari

BPKP dengan menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP

yang dikembangkan oleh BPKP

Capaian masing-masing indikator kinerja adalah:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi diukur dengan menghitung

persentase jumlah APIP Pemerintah Provinsi yang telah mencapai

level 3/level 2/level 1 dibandingkan jumlah APIP Pemerintah

Provinsi di Wilayah Kepulauan Riau

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

53 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi sesuai target akhir Renstra

2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah Kapabilitas APIP

Pemerintah Provinsi Level 3 yang akan digunakan untuk analisa

efisiensi dana dan SDM serta perbandingan capaian dengan

tahun lalu dan perbandingan dengan target akhir renstra

Kapabilitas APIP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 berada

pada level 3 Dengan Catatan dan pada tahun 2016 berada pada

level 2 Dengan Catatan

Capaian kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi adalah:

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja APIP % APIP %

1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Level 3

- - 1 100 200,00

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Level 2

1 100 - - -

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Level 1

- - - - -

Capaian Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi melebihi target

yang ditetapkan disebabkan:

1) Adanya dukungan dari Gubernur Kepulauan Riau

2) Adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari Inspektur

Provinsi beserta pegawainya untuk meningkatkan level

kapabilitas APIP

3) Koordinasi yang baik antara Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau dan Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi

dengan indikator kinerja:

1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan sebanyak

dua laporan atau 100,00 % dari target sebanyak dua laporan

2) Penyampaian rekomendasi hasil bimtek dan penilaian

kapabilitas APIP di Provinsi berupa surat dari Kepala

Perwakilan kepada satu kepala daerah atau 100,00% dari

target sebanyak satu kepala daerah

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

54 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Disamping penugasan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau, capaian indikator kinerja Kapabilitas

APIP Pemerintah Provinsi Level 3 juga didukung dengan

penugasan dari Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan

Daerah berupa penjaminan kualitas atas hasil penilaian mandiri

kapabilitas APIP Provinsi.

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp26.312.590,00 atau

99,74% dari anggaran sebesar Rp26.380.600,00 dan SDM

sebanyak 47 OH atau 95,92% dari rencana sebanyak 49 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (100,00%) lebih tinggi

dibandingkan penggunaan dana (99,74%) dan dari pemakaian

SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian

kinerja (200,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM

(95,92%).

Jika dibandingkan dengan capian tahun sebelumnya, realisasi

IKU dan capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 100,00%,

maka target kinerja tahun 2016 telah dapat dicapai.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan asistensi,

pendampingan, dan bimbingan teknis pengingkatan kapabilitas

APIP serta penjaminan kualitas hasil penilaian mandiri

kapabilitas APIP sebanyak dua laporan

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur dengan

menghitung persentase jumlah APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota yang telah mencapai level 3/level 2/level 1

dibandingkan dengan jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

di Wilayah Kepulauan Riau

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

55 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai target akhir

Renstra 2015 – 2019 dan sebagai IKU dominan adalah

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 yang akan

digunakan untuk analisa efisiensi dana dan SDM serta

perbandingan capaian dengan tahun lalu dan perbandingan

dengan target akhir renstra

Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah

Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2017 dan 2016 adalah:

No Pemda Tingkat Kapabilitas APIP

Tahun 2017 Tahun 2016

1 Kota Tanjungpinang 3 DC 2 DC

2 Kota Batam 2 1

3 Kabupaten Bintan 1 1

4 Kabupaten Karimun 3 DC 2 DC

5 Kabupaten Lingga 2 DC 1

6 Kabupaten Natuna 2 DC 2 DC

7 Kabupaten Kepulauan Anambas 2 DC 1

Catatan: DC : Dengan Catatan

Capaian Kinerja Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota adalah:

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja APIP % APIP %

1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3

2 29 2 29 100,00

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2

3 42 4 57 100,00

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 1 *)

2 29 1 14 151,72

Tercapainya target terutama disebabkan:

1) Adanya dukungan dari Kepala Daerah

2) Adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari para

Inspektur Daerah dan pegawainya untuk meningkatkan level

kapabilitas APIP

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

56 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

3) Adanya koordinasi yang baik Perwakilan BPKP dengan

Inspektorat Daerah

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di

Kabupaten/Kota

1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan sebanyak

sepuluh laporan yang terdiri dari:

a) Kegiatan yang direncanakan dalam perjanjian kinerja tujuh

laporan atau 100,00% dari target sebanyak tujuh laporan

b) Kegiatan yang belum direncanakan pada awal tahun berupa

permintaan dari stakeholders sebanyak tiga laporan

2) Penyampaian rekomendasi hasil bimtek dan penilaian

kapabilitas APIP di Kabupaten/Kota berupa surat dari Kepala

Perwakilan kepada tujuh kepala daerah atau 100,00 % dari

target sebanyak tujuh kepala daerah

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp105.250.359,00

atau 99,80% dari anggaran sebesar Rp105.456.400,00 dan SDM

sebanyak 252 OH atau 93,68% dari rencana sebanyak 269 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja masing-masing IKU

(100,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana (99,80%)

dan dari pemakaian SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien

terlihat dari capaian kinerja masing-masing IKU (100,00%) lebih

tinggi dibandingkan penggunaan SDM (93,68%).

Jika dibandingkan dengan capian tahun sebelumnya, realisasi

IKU mengalami peningkatan sebesar 29,00% dengan

peningkatan capaian kinerja sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 85,00%,

maka target kinerja tahun 2017 telah mencapai 34,12%. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja sampai dengan tahun 2017 telah

mengarah pada pencapaian target tahun 2019.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

57 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan asistensi,

pendampingan, dan bimbingan teknis pengingkatan kapabilitas

APIP serta penjaminan kualitas hasil penilaian mandiri

kapabilitas APIP sebanyak sepuluh laporan

8. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Target kualitas layanan dukungan teknis pengawasan pada tahun

2017 adalah sebesar 7 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja

outcome ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan

ketatausahaan yaitu layanan keuangan, kepegawaian dan umum.

Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada

suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para

penerima layanan tersebut dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan

atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai

dengan metode skala Likert 1-10. Pengukuran persepsi kepuasan

terhadap layanan bagian ketatausahaan dilaksanakan dengan

metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai

di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Dari survei atas persepsi penerima layanan tahun 2017, capaian

layanan dukungan teknis pengawasan adalah sebesar 8,22 atau

mencapai 117,43% dari target sebesar 7 skala Likert 1-10.

Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah

kesiapan sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan

SDM pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM pengelola secara

berkesinambungan.

Realisasi sasaran program “Meningkatnya kualitas layanan

dukungan teknis pengawasan” menggunakan dana sebesar

Rp12.665.080.927,00 atau 96,10% dari anggaran sebesar

Rp13.179.092.000,00 dan SDM sebanyak 2.085 OH atau 95,38%

dari rencana sebanyak 2.186 OH.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

58 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Sasaran program “Meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis

pengawasan” telah menggunakan dana dan SDM dengan efisien,

terlihat dari kinerja sebesar 117,43% lebih tinggi dari realisasi dana

sebesar 96,10% dan penggunaan SDM (95,38%).

Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas layanan

dukungan teknis pengawasan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau menghasilkan output berupa tersedianya

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan.

Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau selama tahun 2017 adalah sebanyak 12 laporan

atau 100% dari target sebanyak 12 laporan.

C. Realisasi Anggaran

Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA

nomor DIPA-089.01.2.689224/2017 tanggal 7 Desember 2016 sebesar

Rp13.034.984.000,00. Anggaran tersebut telah direvisi beberapa kali,

terakhir pada tanggal 5 Oktober 2017 dengan anggaran menjadi

Rp14.206.238.000,00.

Realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp13.680.518.763,00 atau 96,30%

dari anggarannya, dengan rincian:

a. Menurut jenis kegiatan:

No Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

Rp %

A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP

12.759.833.000,00 12.251.486.041,00 96,02

Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

419.259.000,00 413.594.886,00 98,65

Sub Jumlah A 13.179.092.000,00 12.665.080.927,00 96,10

B Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Pelaksanaan Pengawasan Intern 778.292.000,00 769.395.166,00 98,86

Pembinaan SPIP 117.017.000,00 114.479.721,00 97,83

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

59 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

Rp %

Peningkatan Kapabilitas APIP 131.837.000,00 131.562.949,00 99,79

Sub Jumlah B 1.027.146.000,00 1.015.437.836,00 98,86

Jumlah 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30

b. Menurut Jenis Belanja:

No Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

Rp %

1 Belanja Pegawai 10.847.600.000,00 10.398.436.112,00 95,86

2 Belanja Barang 3.358.638.000,00 3.282.082.651,00 97,72

3 Belanja Modal - - -

Jumlah 14.206.238.000,00 13.680.518.763,00 96,30

Di samping anggaran yang bersumber dari APBN, kegiatan juga

dilaksanakan dengan didukung anggaran biaya kedinasan

Rp821.141.696,00.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

60 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa:

1. Renstra BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015-

2019 memiliki sasaran program beserta IKU dengan maksud agar dapat

dilakukan penilaian terhadap pencapaian sasaran program. Untuk

mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau melaksanakan tiga sasaran program teknis, yaitu:

a. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara

b. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah

Sedangkan program generik adalah Program Meningkatnya Kualitas

Layanan Dukungan Teknis Pengawasan.

2. Kesiapan organisasi BPKP dalam menghadapi perubahan yang terjadi,

khususnya bagi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau difokuskan

ke dalam empat fokus pengawasan yaitu:

a. Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional

b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal

c. Pengamanan aset negara/daerah

d. Peningkatan governance system

3. Melalui strategi pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi

BPKP menetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut:

a. Sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan Negara” dengan IKU:

1) Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

61 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

b. Sasaran program “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan

Keinvestigasian” dengan IKU:

1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

di persidangan

2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh APH

3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

c. Sasaran program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan

Pelaksanaan Pembangunan Nasional” dengan IKU “Persentase

Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan”

d. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah

dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi” dengan IKU “Persentase

K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”

e. Sasaran program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan

Masyarakat terhadap Korupsi” dengan IKU “Persentase Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem

Pengaduan Masyarakat”

f. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

Pemerintah Daerah/Korporasi” dengan IKU:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2)

4) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)

5) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

6) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina

g. Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah Daerah” dengan IKU:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

62 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

h. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan

Teknis dalam Pengawasan BPKP” dengan IKU “Persepsi kepuasan

layanan ketatausahaan”

Capaian IKU pada tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sasaran Program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan Negara”:

a. Realisasi IKU “Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional” sebesar 72,78%

atau mencapai 132,33% dari target 55% dengan menggunakan

dana Rp497.348.756,00 atau 99,21% dari anggarannya sebesar

Rp501.319.000,00 dan SDM sebanyak 3.202 OH atau 95,41% dari

rencana sebesar 3.356 OH

b. Realisasi IKU “Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi” tahun 2016 sebesar

73,42% atau 133,49% dari target 55% dengan menggunakan dana

Rp68.863.674,00 atau 99,62% dari anggarannya sebesar

Rp69.129.000,00 dan SDM sebanyak 343 OH atau 99,13% dari

rencana sebesar 346 OH

2. Sasaran Program “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan

Keinvestigasian”:

a. Realisasi IKU “Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang

Dimanfaatkan di Persidangan” sebesar 75% atau mencapai

107,14% dari target sebesar 70% dengan menggunakan dana

Rp86.086.000,00 atau 98,85% dari anggarannya sebesar

Rp87.090.100,00 dan SDM sebanyak 722 OH atau 99,31% dari

rencana sebesar 727 OH

b. Realisasi IKU “Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang

Dimanfaatkan oleh APH” sebesar 100 atau mencapai 142,86% dari

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

63 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

target sebesar 70% dengan menggunakan dana Rp21.056.800,00

atau 98,87% dari anggarannya sebesar Rp21.298.200,00 dan SDM

sebanyak 72 OH atau 94,74% dari rencana sebanyak 76 OH

c. Realisasi IKU “Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang

Dimanfaatkan oleh K/L/P/K” sebesar 100 % atau mencapai

142,86% dari target sebesar 70% dengan menggunakan dana

Rp7.480.000,00 atau 98,86% dari anggarannya sebesar

Rp7.566.500,00 dan SDM sebanyak 77 OH atau 92,77% dari

rencana sebanyak 83 OH

3. Sasaran Program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan

Pembangunan Nasional”

Realisasi IKU “Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran

Pembangunan” sebesar 100% atau 142,86% dari target sebesar 70%

dengan menggunakan dana sebesar Rp14.360.000,00 atau 98,84% dari

anggarannya sebesar Rp14.529.000,00 dan SDM sebanyak 66 OH atau

98,51% dari rencana sebanyak 67 OH

4. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan

Korporasi dalam Pencegahan Korupsi”

Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP

(Termasuk FRA)” sebesar 100% atau 142,86% dari target sebesar 70%

dengan menggunakan dana sebesar Rp0,00 atau 0% dari anggarannya

sebesar Rp2.525.000,00 dan SDM sebanyak 42 OH atau 93,33% dari

rencana sebanyak 45 OH

5. Sasaran Program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat

terhadap Korupsi”

Realisasi IKU “Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)

yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat” sebesar

100% atau 166,67% dari target sebesar 60% dengan menggunakan

dana sebesar Rp20.639.300,00 atau 98,88% dari anggarannya sebesar

Rp20.873.900,00 dan SDM sebanyak 46 OH atau 92% dari rencana

sebanyak 50 OH

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

64 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

6. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah

Daerah/Korporasi”:

a. Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)” sebesar

100% atau 100% dari target sebesar 100% dengan menggunakan

dana sebesar Rp12.719.969,00 atau 97,74% dari anggarannya

sebesar Rp13.013.600,00 dan SDM sebanyak 24 OH atau 85,71%

dari rencana sebanyak 28 OH

b. Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)”

sebesar 29% atau 67,44% dari target sebesar 43% dengan

menggunakan dana sebesar Rp101.759.752,00 atau 97,84% dari

anggarannya sebesar Rp104.003.400,00 dan SDM sebanyak 239

OH atau 94,84% dari rencana sebanyak 252 OH.

c. Realisasi IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal

Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina” sebesar 0% atau 0% dari

target sebesar 60% dengan menggunakan dana sebesar

Rp15.303.039,00 atau 98,07% dari anggarannya sebesar

Rp15.604.800,00 dan SDM sebanyak 40 OH atau 95,24% dari

rencana sebanyak 42 OH.

d. Realisasi IKU “Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari

BLUD yang Dibina” sebesar sebesar 0% atau 0% dari target sebesar

60% dengan menggunakan dana sebesar Rp15.303.039,00 atau

98,07% dari anggarannya sebesar Rp15.604.800,00 dan SDM

sebanyak 40 OH atau 95,24% dari rencana sebanyak 42 OH

7. Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah Daerah”:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3)”

sebesar 200% atau 200% dari target 0% menggunakan dana sebesar

Rp26.312.590,00 atau 99,74% dari anggarannya sebesar

Rp26.380.600,00 dan SDM sebanyak 47 OH atau 95,92% dari

rencana sebanyak 49 OH.

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

65 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 3)” sebesar sebesar 29% atau 100% dari target 29%

menggunakan dana sebesar Rp105.250.359,00 atau 99,8% dari

anggarannya sebesar Rp105.456.400,00 dan SDM sebanyak 252

OH atau 93,68% dari rencana sebanyak 269 OH

8. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis

dalam Pengawasan BPKP”

Realisasi IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Ketatausahaan” Persepsi

kepuasan layanan ketatausahaan sebesar 8,22 skala likert 1 – 10 atau

mencapai 117,43% dari target 7 skala likert 1 – 10 menggunakan dana

sebesar Rp12.665.080.927,00 atau 96,1% dari anggarannya sebesar

Rp13.179.092.000,00 dan SDM sebanyak 2.085 OH atau 95,38% dari

rencana sebanyak 2.186 OH.

Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

sebagai berikut :

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

Indikator Kinerja:

Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 60 167 100,00

2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

Indikator Kinerja:

1) Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Laporan 3 12 100,00

2) Laporan Pemberian Keterangan Ahli Laporan 5 21 100,00

3) Laporan Hasil Audit Investigatif Laporan 2 2 100,00

4) Laporan FCP Laporan 2 2 100,00

5) Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan - - -

6) Laporan Hasil Audit Klaim Laporan - - -

7) Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

Laporan 1 1 100,00

8) Laporan Kajian Pengawasan Laporan 1 0 0

9) Laporan Hasil Sosialisasi Laporan 2 2 100,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

66 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

10) Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis

Laporan 1 1 100,00

3 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/ Kota

Indikator Kinerja:

1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 12 15 100,00

2) Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/ Kabupaten/Kota

Surat 8 8 100,00

4 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Indikator Kinerja:

1) LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan Laporan 9 12 100,00

2) Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota

Surat 8 8 100,00

5 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan

Indikator Kinerja:

Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 12 12 100,00

Catatan: Realisasi termasuk penugasan diluar perjanjian kinerja berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan/atau permintaan dari stakeholders

Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

telah memuaskan, namun terdapat tiga target IKU yang belum tercapai

yaitu “

1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” yang

disebabkan kurangnya partisipasi pemerintah daerah yang

bersangkutan dalam memenuhi dokumen-dokumen yang

dipersyaratkan dan kurangnya komitmen pimpinan daerah dalam

penyelenggaraan SPIP.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

67 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

2. IKU ”Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari

BUMD yang Dibina” yang disebabkan:

a. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

b. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non

Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%; dan

c. BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang

baik.

3. IKU “Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang

Dibina” yang disebabkan:

a. Masih rendahnya pemahaman atas prinsip BLUD pada pihak

penyelenggara;

b. Kurangnya komitmen dari pihak pengelola dan pengambil kebijakan

untuk bertata kelola yang baik, hal ini terlihat dari masih banyaknya

SOP dan dokumen pelaksanaan yang belum ada dan belum

dijalankan sesuai ketentuan.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3”:

a. Mendorong kepedulian (awerness) Kepala Daerah dan Kepala OPD

akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas

pokok organisasi;

b. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan

SPIP;

c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri

(self assesment) penyelenggaraan SPIP;

d. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut hasil

evaluasi penyelenggaraan

2. IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat baik dari

BUMD yang Dibina”:

a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

68 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

b. Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance

c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

3. IKU “Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang

Dibina”

a. Melakukan bimbingan teknis terhadap pengelolaan keuangan BLUD

dengan bantuan aplikasi SIA-BLUD

b. Melakukan pendampingan penyusunan SOP

Lampiran 1/ 1 - 3

KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kinerja Pemakaian Dana Pemakaian HP

Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja

1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional

% 55 72,78 132,33 501.319.000 497.348.756 99,21 3.356 3.202 95,41

1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi

% 55 73,42 133,49 69.129.000 68.863.674 99,62 346 343 99,13

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan

% 70 75,00 107,14 87.090.100 86.086.000 98,85 727 722 99,31

2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh APH

% 70 100,00 142,86 21.298.200 21.056.800 98,87 76 72 94,74

2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70 100,00 142,86 7.566.500 7.480.000 98,86 83 77 92,77

2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% - - - - - - - - -

2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

% - - - - - - - - -

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan

pembangunan nasional

3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan

% 70 100,00 142,86 14.529.000 14.360.000 98,84 67 66 98,51

No Sasaran Program

Lampiran 1/ 2 - 3

KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kinerja Pemakaian Dana Pemakaian HP

Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %No Sasaran Program

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi

dalam pencegahan korupsi

4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)

% 70 100,00 142,86 2.525.000 0 0 45 42 93,33

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat

terhadap korupsi

5.1

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60 100,00 166,67 20.873.900 20.639.300 98,88 50 46 92,00

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja

6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100 100,00 100,00

6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % - - -

6.5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % - - -

6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) % 43 29,00 67,44

6.4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) % 43 57,00 100,00

6.6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) % 14 14,00 100,00

6.7 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

% 54 0 0 38.356.500 38.257.597 99,74 144 140 97,22

6.8 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

yang dibina

% 60 0 0 15.604.800 15.303.039 98,07 42 40 95,24

13.013.600 12.719.969 97,74 24 85,71

104.003.400 101.759.752 97,84 252 239 94,84

28

Lampiran 1/ 3 - 3

KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kinerja Pemakaian Dana Pemakaian HP

Satuan Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %No Sasaran Program

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah

Daerah

Indikator Kinerja

7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % - 100,00 200,00

7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 N/A N/A

7.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % - - -

7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 29 29,00 100,00

7.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 43 57,00 100,00

7.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 29 14,00 151,72

8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam

pengawasan BPKP

Indikator Kinerja

8.1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala

Likert 1-

10

7 8,22 117,43 13.179.092.000 12.665.080.927 96,10 2.186 2.085 95,38

93,68

26.380.600 26.312.590 99,74 49 47 95,92

105.456.400 105.250.359 99,80 269 252

Lampiran 2/ 1 - 2

PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2017 DENGAN TAHUN 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Realisasi Capaian Kinerja

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

(Turun)

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

(Turun)

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja

1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

program nasional

% 54,00 72,78 18,78 120,00 132,33 12,33

1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100,00 73,42 (26,58) 100,00 133,49 33,49

2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan % N/A 75,00 N/A N/A 107,14 N/A

2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A

2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A

2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % - - - - - -

2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % - - - - - -

3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A

4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan

korupsi

4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) % N/A 100,00 N/A N/A 142,86 N/A

5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

5.1 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan

sistem pengaduan masyarakat

% N/A 100,00 N/A N/A 166,67 N/A

No Sasaran Program Satuan

Lampiran 2/ 2 - 2

PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2017 DENGAN TAHUN 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Realisasi Capaian Kinerja

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

(Turun)

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

(Turun)

No Sasaran Program Satuan

6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja

6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0 100,00 100,00 0 100,00 100,00

6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) % 0 29,00 29,00 0 67,44 67,44

6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % N/A 0 N/A N/A 0 N/A

6.4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) % N/A 57,00 N/A N/A 100,00 N/A

6.5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % N/A 0 N/A N/A 0 N/A

6.6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) % N/A 14,00 N/A N/A 100,00 N/A

6.7 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 0 0 0 0 0 0

6.8 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 100,00 0 (100,00) 200,00 0 (200,00)

7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah

Indikator Kinerja

7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 100,00 100,00 0 200,00 200,00

7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % - 29,00 29,00 - 100,00 100,00

7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100,00 N/A N/A 100,00 N/A N/A

7.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 42,00 57,00 15,00 100,00 100,00 -

7.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % - - - - - -

7.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 58,00 14,00 (44,00) 100,00 151,72 51,72

8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Indikator Kinerja

8.1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan % 8,19 8,22 0,03 117,00 117,43 0,43