90
SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA MARKETING (Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang) Oleh : Tri Yogi Riandika 141274210 Jurusan: Perbankan Syariah (PBS) Fakultas: Ekonomi Dan Bisnis Islam INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1440 H/2019 M

SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

SKRIPSI

DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

MARKETING

(Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro

Madani Kantor Cabang Tulang Bawang)

Oleh :

Tri Yogi Riandika

141274210

Jurusan: Perbankan Syariah (PBS)

Fakultas: Ekonomi Dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1440 H/2019 M

Page 2: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

ii

DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJAMARKETING

(Studi Kasus pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro

Madani Kantor Cabang Tulang Bawang)

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

SKRIPSI

Oleh:

TRI YOGI RIANDIKA

NPM. 141274210

Pembimbing I : Imam Mustofa, M.S.I

Pembimbing II : Dharma Setyawan, MA

Jurusan: S1 Perbankan Syariah (PBS)

Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

METRO

1440 H/2019 M

Page 3: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

iii

Page 4: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

iv

Page 5: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

v

Page 6: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

vi

DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA MARKETING

(Studi Kasus Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani KantorCabang Tulang Bawang)

ABSTRAK

OlehTri Yogi Riandika

Perkembangan perekonomian selalu di iringi dengan permintaan akankebutuhan pendanaan, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam hal ini banksyariah, memegang peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhanpendanaan. Bank syariah menjadi aktor penting dalam mengawal potensiperkembangan perekonomian suatu wilayah. Lending merupakan bentuk nyatadari peranan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan, dalamaktivitasnya melakukan penyaluran dana atau lending, bank syariah menyususnsebuah rencana jangka pendek yakni Rencana Bisnis Bank (RBB) dimana salahsatu pembahasan di dalamnya berisi target besaran lending yang harus dicapai tiapperiodenya. Penetapan akan besaran target yang harus dicapai tiap periodenyaoleh bank syariah ini, berdampak terhadap kinerja marketing sebagai divisipelaksana aktivitas lending. Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak yangdihasilkan atas penetapan target lending terhadap kinerja karyawan divisimarketing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor CabangTulang Bawang. Kajian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitianjenis lapangan (field research) dengan sifat deskrptif kualitatif, kemudianpengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan observasi. Penelitianini menyimpulkan bahwa target lending yang ditetapkan oleh bank syariahberdampak positif dan juga negatif bagi kinerja marketing. Dengan ditargetkannyabesaran lending yang harus dicapai tiap periodenya oleh divisi marketing,menanamkan rasa tanggung jawab karyawan akan pekerjaannya, selain itu insentifdari capaian lending juga mendorong marketing meningkatkan kinerjanya.Namun, disisi lain penetapan besaran lending juga menjadi beban tersendiri bagimarketing, dengan kondisi ekonomi daerah sekitar yang tidak menentu membuatmarketing kesulitan merealisasikan target yang ditetapkan, belum lagi persainganproduk dengan bank lain yang tentu menjadikan target lending semakin sulituntuk dicapai divisi marketing.

Kata Kunci: Lending, target, marketing, dampak, dan bank syariah.

Page 7: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

vii

Page 8: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

viii

MOTTO

ن إلا ما سعى نس ٣٩وأن لیس للإ

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya” (QS. An-Najm : 39)

Page 9: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

ix

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Saya

persembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tuaku Bapak Imade Dana Putera dan Ibu Sopiah yang tidak

pernah lelah mendo’akan dan mendukung penelitian baik dalam bentuk

moril, materil serta selalu mencurahkan kasih sayang dan motivasi yang

tidak terbatas. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu mencurahkan

kasih sayang kepada mereka.

2. Bapak Imam Mustofa, M.S.I dan Bapak Dharma Setyawan, MA selaku

pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan dalam proses

penulisan skripsi.

3. Kepada Tiara Wina Citra, terimakasih sudah menemani, mengingatkan,

mendukung, dan mendoakan selalu dalam penyusunan skripsi ini, serta

teman-teman seperjuangan Faqih, Elga, Juli, Aan, Ridho, Arif Zulbahri,

Agung, Aji, Yogi, Agus ali. Serta teman-teman S1 Perbankan Syariah ’14

dan teman-teman KKN Adi sakti, Marzuki ali, dan lainya yang telah

membantu membentuk karakter dan mewarnai aktivitas perkuliahanku.

Page 10: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas

taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Dampak target Lending Terhadap Kinerja Marketing

(Studi kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor

Cabang tulang Bawang)”

Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan

untuk menyelesaikan pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1

Perbankan Syariah di IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis megucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu, diantaranya :

1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan, do’a, dan motivasi untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Prof. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro

3. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam

4. Bapak Imam Mustofa, MSI.selaku pembimbing I yang telah memberi

dukungan bantuan, perhatian, dan bahan masukan yang bersifat membantu

dalam menyusun proposl skripsi ini.

5. Bapak Dharma Setyawan, MAselaku pembimbing II yang telah memberi

dukungan bantuan, perhatian, dan bahan masukan yang bersifat membantu

dalam menyusun proposl skripsi ini.

Page 11: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

xi

6. Bapak/Ibu dosen IAIN Metro yang telah memberi ilmu pengetahuan dan

sarana prasarana selama penulis menempuh pendidikan.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif yang dapat membantu

memperbaiki hasil penelitian ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih bagi para dosen, dan semua orang

yang membantu atas selesainya skripsi ini, dan tidak lupa penulis selalu berharap

semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu

pendidikan perbankan syariah.

Metro, Januari 2019

Tri Yogi RiandikaNPM.141274210

Page 12: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................iii

NOTA DINAS................................................................................................iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ORISINILITAS PENELITIAN ...................................................................vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN.........................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................ix

DAFTAR ISI..................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1B. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 7C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 8D. Penelitian Relevan............................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11

A. Lending/pembiayaan .......................................................................... 111. Pengertian..................................................................................... 112. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah ..................................... 123. Implementasi Lending .................................................................. 14

B. Kinerja Marketing .............................................................................. 161. Definisi......................................................................................... 162. Bekerja dan kinerja dalam Islam.................................................. 18

C. Sistem insentif/kompensasi ................................................................ 191. Pengertian..................................................................................... 212. Bentuk-bentuk kompensasi .......................................................... 22

D. Motivasi ............................................................................................. 231. Pengertian..................................................................................... 24

Page 13: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

xiii

2. Alat-alat motivasi ......................................................................... 243. Bentuk-bentuk motivasi ............................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 26

A. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................................... 26B. Sumber Data....................................................................................... 27C. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 28D. Teknik Analisis Data.......................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 31

A. Gambaran Umum BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang ........... 311. Sejarah Berdirinya BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang.... 312. Visi dan Misi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang ............ 323. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani.................................... 334. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang... 345. Layanan Utama ............................................................................ 366. Jaringan Kantor ............................................................................ 417. Mitra Usaha.................................................................................. 42

B. Mekanisme Penetapan Target Lending .............................................. 44C. Analisis Dampak Target Lending Terhadap Kinerja Marketing........ 46

1. Dampak Positif .............................................................................. 512. Dampak Negatif............................................................................. 52

BAB V PENUTUP........................................................................................ 55

A. Kesimpulan ........................................................................................ 55B. Saran................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

xiv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1. Laporan Publikasi Lending Seluruh BPRS Periode Agustus

2017 hingga Januari 2018.

2. Tabel 4.2. Laporan Keuangan Publiksasi Triwulan BPRS Metro Madani

Periode Maret dan Juni 2018.

Page 15: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

xv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. Skema Pembiayaan.

2. Gambar 4.1. Strukutur Organisasi BPRS Metro Madani KC TulangBawang.

Page 16: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Pembimbing2. Surat Tugas3. Surat Izin Research4. Surat Keterangan Bebas Pustaka5. Alat Pengumpul Data6. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi7. Laporan Keuangan BPRS Metro Madani

Page 17: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya perekonomian suatu negara,

semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan. Namun, dana

pemerintah yang bersumber dari APBN sangat terbatas untuk menutup

kebutuhan pendanaan, karenanya pemerintah menggandeng dan mendorong

pihak swasta atau lembaga keuangan seperti bank untuk ikut serta berperan

dalam membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Pihak swasta,

secara individual maupun kelembagaan juga memiliki keterbatasan dalam

melakukan pendanaan. Oleh karenanya, perbankan memegang peranan

penting dan strategis dalam kaitanya penyediaan permodalan pengembangan

sektor produktif.1

Bank merupakan badan usaha yang memiliki usaha pokok menarik

dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kemudian menyalurkannya

kepada masyarakat yang membutuhkan dana.2 Salah satu fungsi bank yang

begitu penting adalah penyaluran dana/lending. Bank syariah dalam

melakukan aktivitasnya menyalurkan dana diwujudkan dalam bentuk

pembiayaan. Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam

menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana.

Pembiayaan sangat bermanfaat bagi bank syariah, nasabah, dan pemerintah.

1 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2005), h. 15.

2 Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi aksara, 2004), h. 4.

Page 18: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

2

Pembiayaan memberikan hasil yang paling besar diantara penyaluran dana

lainnya yang dilakukan oleh bank syariah. Sebelum menyalurkan dana

melalui pembiayaan, bank syariah perlu melakukan analisis pembiayaan yang

mendalam.3

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) itu sendiri menurut

Undang-undang no. 10 tahun 1998 pasal 1 (butir 4) merupakan bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.4

Hampir setiap lembaga yang melakukan aktivitas penjualan produk

ataupun jasa selalu menggunakan tenaga sales force (tenaga penjualan).

Mereka memegang penting peranan dalam menjembatani hubungan antara

keinginan perusahaan dengan konsumen.5 Dalam konteks perbankan, bagian

marketing merupakan ujung tombak bank syariah dalam memasarkan produk

dan jasa bank sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan lending bank syariah.

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga

membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya.6 Untuk itu,

fungsi bagian marketing sangatlah penting untuk mendorong tercapainya

pemasaran produk-produk bank kepada para nasabah.

Fungsi marketing erat kaitanya dengan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang merupakan pelaksana dari kegiatan marketing tersebut. Dewasa ini di

3 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2014), h. 105.4 Undang-undang No. 10 tahun 1998 pasal 15 Moeheriono, Pengukukran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2012), h. 235.6 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015), h. 196.

Page 19: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

3

lingkungan bisnis semakin meluas kesadaran bahwa sumber daya manusia

merupakan unsur dan aset perusahaan yang paling penting. Artinya semakin

disadari bahwa manusia tidak bisa diperlakukan sama dengan alat produksi

lainya.7 Perubahan-perubahan fundamental dalam lingkungan bisnis telah

mengakibatkan perubahan dramatis pada sifat-sifat penting SDM dan

menunjukan makin pentingnya SDM bagi bisnis atau organisasi.8

Dalam melakukan pekerjaan, SDM memerlukan pemicu semangat

atau spirit bekerja. Sebagai pendorong bagi sumber daya manusia untuk

bekerja adalah motivasi. Dalam kehidupannya manusia melakukan

bermacam-macam aktivitas dan salah satunya adalah prilaku manusia itu

sendiri. Prilaku manusia hanyalah cerminan yang paling sederhana dari

motivasi dasar mereka, sejalan dengan tujuan perusahaan maka antara

motivasi dan permintaan perusahaan harus saling mendukung.9

Target itu sendiri secara bahasa berarti sasaran atau batas ketentuan

dan sebagainya, yang telah ditetapkan untuk dicapai.10 Maka target lending

disisni berarti sasaran atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga

keuangan syariah mengenai besaran jumlah lending yang harus dicapai oleh

marketing selaku petugas pembiayaan pada suatu periode.

7 Sondang. P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), h. 131.8 Lina Anatan, “Meraih Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan Melalui Pengintegrasian

Fungsi Sumber Daya Manusia Dalam Strategi Bisnis” dalam Jurnal Manajemen, (Bandung:Universitas Kristen Maranatha), No. 2/Desember 2010, h. 1.

9 Ita Amiati dan Supriyanto, “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja KaryawanBagian Marketing Bank Syariah” dalam FAI MASLAHAH, (Bekasi: Universitas Islam “45”), No1/juni 2012, h. 3.

10 Aplikasi luring resmi badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KementrianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa indonesia edisi V, diaksespada kamis 20 september 2018.

Page 20: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

4

Pada umumnya, penetapan target akan selalu diiringi dengan

pemberian reward atau kompensasi apabila target dapat dicapai oleh seorang

karyawan bagian marketing. Kompensasi merupakan hal yang penting, yang

merupakan dorongan atau motivasi utama seorang karyawan untuk bekerja.

Hal ini berarti bahwa karyawan menggunakan pengetahuan, keterampilan,

tenaga dan waktu, bukan semata-mata ingin membaktikan atau mengabdikan

diri pada perusahaan, tetapi ada tujuan lain yaitu imbalan atau balas jasa atas

hasil yang telah diberikan. Dalam konteks perbankan, reward atau

kompensasi biasanya diberikan dalam bentuk uang tunai.11

Masalah Kompensasi selain sensitif karena menjadi pendorong

sesorang untuk bekerja, juga karena berpengaruh terhadap moral dan disiplin

tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi manapun

seharusnya dapat memberikan kompensasi yang seimbang dengan beban

kerja yang dipikul tenaga kerja. Dengan demikian, tujuan pembinaan tenaga

kerja adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang berdayaguna dan

berhasilguna dapat terwujudkan.12

Membahas bank syariah dalam aktivitasnya menyalurkan dana kepada

masyarakat, bank syariah akan menargetkan jumlah penyaluran dana yang

harus dilakukan pada periode tertentu kepada para petugas penyaluran dana

yakni Account Officer (AO). Setiap AO akan diberikan target tertentu oleh

11 Suwatno, Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 195.

12 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 181.

Page 21: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

5

bank syariah mengenai berapa jumlah pembiayaan atau penyaluran dana yang

harus direalisasikan pada periode tertentu sebagai acuan dalam melaksanakan

pekerjaan. Begitu pula apa yang dilakukan oleh Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) Metro Madani Kantor Cabang (KC) Tulang Bawang.

BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang dipilih sebagai lokasi

penelitian atas dasar beberapa faktor diantaranya, lembaga keuangan syariah

ini bukan saja merupakan kantor cabang pertama yang didirikan, namun juga

merupakan salah satu BPRS pertama yang berdiri di lokasi penelitian yakni

pada 14 Januari 2008. Selain itu, BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

dianggap telah memiliki segudang pengalaman dalam hal pembiayaan, dan

ikut merasakan naik turunnya kondisi ekonomi di lokasi penelitian dengan

masa operasional de;apan tahun lebih.

Sama halnya dengan lembaga keuangan syariah lainya. BPRS Metro

Madani KC Tulang Bawang memberikan target capaian lending yang harus

dilaksanakan oleh bagian marketing pada setiap periodenya. Hasil wawancara

Pimpinan Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, Enda Suhendra

menjelaskan bahwa target lending yang harus dilaksanakan pada BPRS Metro

Madani akan semakin meningkat setiap periodenya. Dengan asumsi bahwa

bank seharusnya mengalami perkembangan seiring berjalannya periode, maka

target yang di berikan untuk melakukan lending juga akan meningkat

bersamaan dengan hal tersebut.13

13 Hasil wawancara dengan Pimpinan Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang,Enda Suhendra pada Selasa 22 Mei 2018, pukul 14.06 WIB.

Page 22: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

6

Pemaparan dari kepala cabang BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang mengenai kenaikan target lending ini, relevan dengan apa yang

terjadi pada BPRS secara global. Dimana menurut data statistik yang

dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pembiayaan BBRS

pada periode 2017 hingga 2018 terus mengalami kenaikan. Pada januari

2017, jumlah lending BPRS mencapai Rp. 6.710.400.000.000 dan pada

januari 2018 mencapai Rp. 7.769.021.000.000.14

Lebih lanjut Syarif Husin, Acount Officer BPRS Metro Madani KC

Tulang Bawang menjelaskan bahwa target yang di berikan akan berbeda

antara kantor pusat dengan kantor cabang maupun antar kantor cabang

dengan cabang lain menyesuaikan kondisi wilayah dan kondisi dari bank

yang bersangkutan. Sedangkan untuk BPRS Metro Madani Kantor Cabang

Tulang Bawang sendiri, pada periode 2017-2018 diberikan target lending

sebesar Rp. 330.000.000 perbulan untuk setiap karyawan bagian marketing

dimana pada BPRS Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang jumlah

karyawan bagian marketing saat ini berjumlah tiga orang.15

Pemberian target dalam kegiatan pembiayaan bank itu sendiri,

tentunya akan memiliki dampak kepada kinerja para karyawan bagian

marketing yang merupakan pelaksana dari kegiatan tersebut. Meskipun tujuan

dari penetapan target itu sendiri baik, namun dampak yang dihasilkan belum

tentu baik pula. Ketika jumlah target yang ditetapkan selaras dengan kondisi

14 www.ojk.go.id diakses pada kamis 20 september 201815 Hasil wawancara dengan Syarif Husin, Acount Officer (AO) BPRS Metro Madani

Tulang Bawang pada Selasa 22 Mei 2018 pukul 11.30 WIB.

Page 23: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

7

realitas ekonomi yang dihadapi, tentu dampaknya akan baik bagi karyawan,

namun apabila penetapan target itu dinilai tidak sesuai dengan kondisi

ekonomi yang dihadapi, tidak menutup kemungkinan para karyawan akan

mengabaikan aspek kehati-hatian dalam melakukan analisis pembiayaan demi

mencapai target yang ditetapkan.

Dari penjabaran latar belakang diatas, yang menjadi fokus penelitian

bagi peneliti ialah bagaimana kemudian dampak yang terjadi dari pemberian

atau pembebanan target kepada para karyawan BPRS Metro Madani KC

Tulang Bawang terhadap kinerja mereka. Apakah kemudian dengan adanya

target lending, karyawan bagian marketing menjadi begitu terbebani melihat

realita atau kondisi yang terjadi di lapangan dimana begitu sulit melakukan

pembiayaan dalam kondisi ekonomi global yang tidak begitu baik serta

adanya persaingan dari pihak ekstern. Apakah justru marketing menjadi

termotivasi dalam bekerja dengan adanya target dan reward atau kompensasi

atas tercapainya target.

B. Pertanyaan Penelitian

Melihat fokus penelitian yang peneliti jabarkan diatas, maka yang

menjadi pertanyaan penelitian adalah bagaimana dampak target lending

terhadap kinerja marketing pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang?

Page 24: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui dampak yang terjadi dari target lending yang

diberikan terhadap kinerja marketing BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai

kajian ilmu/pengetahuan dan wawasan tentang lending atau

pembiayaan di suatu bank, perlakuan sistem targeting terhadap

marketing dalam melakukan pembiayaan, reward atas pencapaian

lending, dan pengaruhnya terhadap karyawan bagian marketing pada

lembaga keuangan khususnya BPRS Metro Madani. Juga sebagai

bahan rujukan atau referensi dalam membuat penelitian serupa

dimasa mendatang mengenai dampak target lending terhadap kinerja

marketing.

b. Secara Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan pertimbangan, masukan atau saran bagi lembaga keuangan

syariah khususnya BPRS Metro Madani dalam menetapkan target

pembiayaan kepada para marketingnya, juga secara khusus sebagai

masukan bahan penilaian kekepada pihak komisaris dan direksi

Page 25: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

9

tentang aspek-aspek yang menjadi pertimbangan dalam penentuan

keputusan penetapan target lending pada sebuah lembaga keuangan

syariah agar marketing mencapai kinerja yang diharapkan.

D. Penelitian Relevan

Adapun setelah melakukan pengkajian pustaka, peneliti tidak

menemukan judul penelitian yang serupa dengan penelitian yang peneliti

tulis, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan pembahasannya

beserta yakni:

1. Skripsi berjudul “PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN” (studi kasus: PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Khasannah Ummat Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas) yang di

tulis oleh Ahmad Fauzi NPM 1223203047. Mahasiswa jurusan Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Purwokerto. Skripsi ini membahas mengenai pengaruh

dari pemberian kompensasi terhadap kinerja yang dilakukan oleh

karyawan.

2. Skripsi yang berjudul “PENGARUH ETOS KERJA ISLAM

TERHADAP KINERJA KARYAWAN” (studi kasus pada karyawan

BMT Al-Muhsin Metro Utara) yang ditulis oleh Muhammad Rasyid

Amin NPM 1296874. Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah,

Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Page 26: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

10

Metro. Skripsi ini membahas tentang etos kerja islam serta pengaruhnya

terhadap kinerja karyawan.

3. Skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI MARKETING DAN

KREDIT PT. WOM FINANCE CABANG DEPOK” yang ditulis oleh

Achmad Syukriansyah Putra. Mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini membahas mengenai

beban kerja yang diterima oleh para karyawan PT. WOW finance serta

dampak yang terjadi terhadap kinerja para karyawan ketika menerima

beban kerja.

Dari beberapa penelitian relevan yang ada, terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang peneliti tulis. Relevansi penelitian ini

dengan ketiga penelitian diatas ialah membahas mengenai faktor-faktor yang

menjadi pengaruh atau berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada suatu

organisasi. Sedangkan yang menjadi pembeda antara penelitian ini dengan

penelitian relevan diatas adalah penelitian ini membahas aspek yang lebih

spesifik yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu dampak dari penetapan

target pembiayaan yang harus dicapai pada lembaga keuangan syariah dalam

hal ini BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang.

Page 27: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Lending/Pembiayan

1. Pengertian Lending/Pembiayaan

Menurut Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, Lending berasal

dari kata Lend yang berarti meminjamkan atau menyediakan dana/uang

secara temporer pada suatu kondisi dimana uang yang ekuivalen akan

dikembalikan.1

Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam

menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip

syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada

kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.

Pemilik dana percaya pada pengguna dana, bahwa dana yang diberikan

dalam bentuk pembiayaan pasti akan terbayar. Penerima pembiayaan

mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima

pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang telah

diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam

akad pembiayaan.2

1 Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis, (Surabaya: Gitamedia Press,2015), h. 339.

2 Ismail, Perbankan Syariah., h. 105-106.

Page 28: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

12

Pengertian lain menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah

satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.3

Pembiayaan diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik sendiri maupun

lembaga.4

2. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syari’ah

Menurut undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syari’ah5 yang dimaksud dengan pembiayaan adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

3 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema insanipress, 2001), h. 160.

4 Nur Rianto Al arif, Dasar-dasar pemasaran bank syari’ah, (Bandung: Alfabeta, 2012),h. 42.

5 Undang-undang Nomor 21 tahun 2008.

Page 29: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

13

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syari’ah

dan/atau Unit Usaha Syari’ah (UUS) dan pihak yang mewajibkan pihak

yang dibiyayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa

imbalan, atau bagi hasil.

Sedangkan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah itu sendiri

menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.6 Dalam perbankan syariah, pembiayaan

yang diberikan kepada pihak pengguna dana berdasarkan pada prinsip

syariah. Aturan yang digunakan yaitu sesuai dengan hukum Islam.

Pembiayaan yang diberikan bank syariah berbeda dengan kredit

yang diberikan oleh bank konvensional. Dalam perbankan syariah,

returns atas pembiayaan tidak dalam bentuk bunga, akan tetapi dalam

bentuk lain sesuai dengan akad-akad yang disediakan di bank syariah.7

6 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 12.7 Ismail, Perbankan Syariah., h. 106.

Page 30: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

14

3. Implementasi Lending/Pembiayaan

a. Implementasi pembiayaan dalam perbankan syariah menurut sifat

penggunaannya terbagi menjadi dua diantaranya:

1) Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan. Seperti pembelian rumah, motor, dan lain-

lain.

2) Pembiayaan Produktif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan yang sifatnya produktif, seperti pembiayaan modal

kerja, pembiayaan pembelian barang modal, serta investasi.8

Gambar 2.1. Skema Pembiayaan.

8 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 161

Pembiayaan

Konsumtif Produktif

Modal Kerja Investasi

Page 31: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

15

b. Implementasi pembiayaan dalam perbankan syariah dilakukan melalui

produk dengan prinsip pembiayaan syariah berdasarkan tujuan

penggunannya diantaranya:

1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Produk Jual beli Murabbahah, Salam, Istishna

2) Pembiayaan dengan prinsip sewa

Produk Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Produk Mudharabah dan Musyarakah

4) Pembiayaan dengan akad pelengkap

Produk Hiwalah, Rahn, Qard, Khafalah, dan Wakalah.

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki

barang, sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk

mendapatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerja

sama yang ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus.

Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa

yang dijual. Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntungan

ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi

hasil.9

9 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2014), h.97-98.

Page 32: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

16

B. Kinerja Marketing

1. Definisi Kinerja Marketing

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan

untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki

derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan

keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan

sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan

dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk

mencapai tujuannya.10

Pengertian lain menyebutkan kinerja adalah hasil yang diperoleh

oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented

ataupun non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.

Secara lebih tegas Amstron dan Baron mengatakan kinerja merupakan

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi.

Lebih jauh, Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja merupakan

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, visi, misi,

10 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori KePraktik., (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 309.

Page 33: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

17

dan tujuan organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis

organisasi.11

Dari pemaparan beberapa definisi diatas, maka dapat dikatakan

bahwa kinerja marketing merupakan kinerja yang lebih mengarah pada

tingkatan prestasi kerja karyawan divisi marketing. Kinerja marketing

merefleksikan bagaimana karyawan divisi marketing memenuhi

keperluan pekerjaan bagian divisinya dengan baik.

Marketing memiliki kinerja yang baik apabila yang bersangkutan

memahami akan fungsi dan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu

seorang karyawan bagian divisi marketing harus memiliki bekal atau

pengetahuan yang luas tentang pekerjaannya sehingga tahu betul tentang

tugas yang mesti dilakukannya. Dari aspek personal diperlukan adanya

tanggung jawab dan kesadaran yang mendalam untuk menciptakan suatu

kinerja yang baik, sebab dapat dikatakan bahwa kinerja yang baik

berkaitan dengan kesadaran karyawan terhadap pekerjaan mereka.12

11 Irham Fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2016), h. 176.

12 Mukhlishotul Jannah, “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan”,Jurnal Ekonomi islam, (Banten: ISLAMICONOMIC), Vol 4/2013, h. 6.

Page 34: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

18

2. Bekerja dan Kinerja dalam Islam

Islam sebagai agama pemberi rahmat bagi dunia juga telah

memberikan pembahasan perihal bekerja dan bagaimana memiliki etos

kerja serta kinerja yang baik, hal ini, tertera dalam surat Al-Ahqaf ayat

19:

لھم وھ ولكل ا عملوا ولیوفیھم أعم م ت م ١٩م لا یظلمون درج

“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telahmereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.13

Dari ayat tersebut bahwasanya Allah pasti akan membalas setiap

amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan.

Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan

menunjukkan kinerja yang baik pula bagi organisasinya maka ia akan

mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan

keuntungan bagi organisasinya.

Kita dapat mengambil pelajaran dari ayat di atas bahwa setiap

manusia yang bekerja akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa

yang di kerjakannya. Seperti Allah SWT akan menaikkan derajat bagi

mereka yang bekerja.

Bekerja dalam pandangan Islam berarti melakukan aktivitas

bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian seorang

13 Departemen Agama RI. Al-Qur’an surat Al-Ahqaf (46) ayat 19, (Surabaya: KaryaAgung Surabaya, 2006)..

Page 35: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

19

muslim akan memproleh dan menghasilkan nilai tambah sehingga

kebutuhan materi mereka terpenuhi. Islam tidak mengharuskan

tangannya menengadah keatas mengharap belas kasihan orang lain akan

tetapi justru sebaliknya, tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di

bawah, ini berarti kita diwajibkan selalu bekerja demi ridla Allah.14

C. Sistem Insentif/kompensasi

Lembaga keuangan bank dalam mencapai tujuannya bergantung pada

kinerja pegawai. Maka dari itu pemberian kompensasi sangatlah penting

untuk menunjang kepuasan kinerja karyawan agar produktivitas karyawan

semakin baik. Begitu juga dengan memberikan kompensasi atas kinerja para

karyawan akan meberikan timbal balik kontribusi untuk kelangsungan hidup

pada organisasi Perbankan.15

Guna mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak

organisasi yang menganut sistem insentif sebagai bagian dari sitem imbalan

yang berlaku bagi para karyawan. Berbagai sistem insentif yang dikenal

dewasa ini dapat digolongkan pada dua kelompok utama, yaitu sistem insentif

pada tingkat individual dan pada tingkat kelompok. Pada tingkat individual

beberapa jenis insentif diantaranya ialah piecework, bonus, komisi, kurva

kematangan, dan insentif bagi eksekutif. Sedangkan insentif pada tingkat

14 Istina Rakhmawati, “Dampak Produktifitas Kerja Islami Bagi Kinerja Karyawan”,dalam jurnal Iqtishidia, (Jawa Tengah: ES STAIN Kudus), Vol. 9, No. 1/Maret 2016, h. 177.

15 RA. Ritawati, “Peran Kompensasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PadaPerbankan Syariah Palembang”, dalam I-Finance, (Palembang: Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam Universitas Islam Negeri Raden Fatah), Vol. 1. No. 1/Juli 2015, h. 59.

Page 36: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

20

kelompok antara lain mencangkup insentif produksi, bagi keuntungan, dan

pengurangan biaya.16

Dari keempat jenis insentif tingkat individual diatas, dalam praktiknya

BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang menerapkan sistem insentif berupa

bonus bagi para karyawan khususnya bagian marketing ketika mereka mampu

mencapai target lending yang diharapkan. Bonus merupakan sistem insentif

yang diberikan pada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa hingga

mencapai atau melampaui ekspektasi dari perusahaan, sehingganya karyawan

tersebut mendapat bonus atau reward atas kinerja mereka.17

Adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar

bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah

untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang seseorang

menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya

untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan

menerima imbalan tertentu. Berangkat dari hal ini, dewasa ini imbalan tidak

lagi di pandang semata-mata hanya untuk pemuasan kebutuhan materil akan

tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.18

Kepentingan para pekerja harus mendapat perhatian dalam arti bahwa

kompensasi yang diterimanya atas jasa yang diberikan kepada organisasi

harus memungkinkannya mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai

16 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 268.17 Ibid., h. 269.18 Ibid., h. 252.

Page 37: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

21

insan yang terhormat. Tegasnya, kompensasi tersebut memungkinkannya

untuk mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak.19

Pemahaman kompensasi disini tidak sama dengan upah. Upah

merupakan salah satu perwujudan riil dari kompensasi yang diberikan. Bagi

perusahaan, upah adalah perwujudan kompensasi yang paling besar yang

diberikan kepada karyawan. Pengertian kompensasi itu sendiri selain terdiri

dari upah dapat berupa tunjangan innatura, fasilitas perumahan, fasilitas

kendaraan, tunjangan keluarga, kesehatan, dan sebagainya.20

1. Pengertian Kompensasi (reward)

Reward atau sering kita sebut sebagai kompensasi merupakan

bentuk pemberian balas jasa yang diberikan kepada seorang karyawan

atas prestasi pekerjaan yang dilakukan, baik berbentuk finansial maupun

non finansial.21

Sedangkan menurut Siswanto Sastrohadiwiryo, kompensasi

adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada

para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan

sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.22

2. Bentuk-bentuk Kompensasi (reward)

19 Ibid., h. 253.20 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratif dan Operasional., h. 181.21 Irham fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi., h. 64.22 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratif dan Operasional., h. 181.

Page 38: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

22

Reward atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan secara

umum dibagi dalam 3 pilihan yaitu:

a. Reward dalam bentuk finansial tunai. Ini diterima langsung oleh

karyawan tersebut seperti gaji (Salary), bonus, uang lembur, dan

sejenisnya yang bersifat uang tunai yang biasanya bias saja ditransfer

ke rekening karyawan atau bisa juga dengan mengambil ke bagian

keuangan langsung, tergantung mekanisme yang ditetapkan

perusahaan.

b. Reward dalam bentuk finansial tunjangan. Pemberian reward seperti

ini dalam bentuk tanggungan biaya kesehatan, biaya melahirkan,

uang cuti, jaminan asuransi, biaya pemeliharaan rumah, pengisian

pulsa telepon, dan sejenisnya.

c. Reward dalam bentuk non finansial. Penerimaan reward dalam

bentuk non finansial ini seperti kenyamanan bekerja dengan suasana

ruangan kantor yang sesuai dengan harapan karyawan. Seperti

komputer yang lengkap, jaringan internet dengan akses yang cepat,

AC, meja yang bagus, toilet yang bersih, pencahayaan yang terang,

dan lain sebagainya.23

D. Motivasi

Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang

mampu, cakap, dan etrampil dalam bekerja, tetapi yang terpenting mereka

mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang

23 Irham fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi., h. 64-65.

Page 39: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

23

optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan karyawan tidak ada

artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau untuk bekerja keras dengan

menggunakan keterampilan yang dimilikinya. Dengan begitu, motivasi

menjadi penting karena dengan motivasi setiap individu karyawan mau

bekerja keras dan antusias dalam mencapai tujuan dari perusahaan dengan

optimal.24

Dalam melakukan suatu pekrjaan, setiap karyawan membutuhkan

motivasi yang ada pada dirinya agar timbul suatu semangat atau gairah dalam

bekerja. Ada dua rangsangan motivasi yaitu dari dalam diri karyawan itu

sendiri dan dari faktor luar karyawan. Setiap karyawan memiliki perbedaan

motivasi pada dirinya dalam bekerja, ada yang menginginkan suatu

penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, dan rasa puas dalam melakukan

pekerjaan yang hanya bisa dirasakan oleh karyawan itu sendiri.25

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan,

daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau

perbuatan. Kata movere dalam bahasa inggris sering disepadankan

24 Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), h. 92.

25 Suwatno, Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis., h.170.

Page 40: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

24

dengan motivation yang berarti pemberian motif. Seseorang melakukan

sesuatu denagn sengaja tentunya mempunyai motif atau tujuan yang

mendorongnya melakukan tindakan tersebut.26

Manajemen modern berpendapat, bahwa tingkah laku manusia

didorong oleh motif-motif tertentu, dan prilaku/pekerjaan akan berhasil

apabila didasarkan pada motivasi yang ada. Staf atau pekerja dapat

dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan, tetapi ia tidak dapat dipaksa

untuk menghayati perbuatan tersebut sebagaimana mestinya.27

2. Alat-alat Motivasi

a. Materil Insentif, merupakan alat motivasi yang diberikan berupa

uang atau barang yang mempunyai nilai pasar, sehingga memberikan

kebutuhan ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah, uang, dan lain-

lain.

b. Nonmateril Insentif, yakni alat motivasi yang diberikan itu berupa

barang/benda yang tidak ternilai, sehingga hanya memberikan

kepuasan/kebanggaan rohani saja. Misalnya medali, piagam, dan lain

sebagainya.

c. Kombinasi Materil dan Nonmateril Insentif, yaitu alat motivasi yang

diberikan berupa materil (uang atau barang) dan nonmaterial

26 Ibid., h. 171.27 Oemar Hamalik, Psikologi Manajemen Penuntun Bagi Pemimpin, (Bandung: Trigenda

Karya, 1993), h.71.

Page 41: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

25

(piagam atau medali), sehingganya memenuhi kebutuhan ekonomis

serta kebutuhan atau kepuasan rohani.28

3. Bentuk-bentuk Motivasi

Setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang mampu

menjadi spirit dalam memacu dan menumbuhkan semangat bekerja.

Spirit yang didapat dari seseorang tersebut bersumber dari dirinya sendiri

maupun dari luar. Dimana kedua bentuk tersebut akan lebih baik apabila

ikut bersama menjadi pendorong motivasi seseorang. Motivasi muncul

dalam 2 bentuk yaitu:29

a. Motivasi Ekstrinsik (dari luar)

Yakni motivasi yang muncul dari luar diri seseorang,

kemudian selanjutnya mendorong orang tersebut untuk membangun

dan menumbuhkan semangat motivasinya sehingga merubah sikap

yang dimiliki saat ini kea rah yang lebih baik.

b. Motivasi Intrinsik (dari dalam)

Yakni motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang

dalam diri orang tersebut yang selanjutnya kemudian

mempengaruhinya dalam melakukan sesuatu yang bernilai dan

berarti.

28 Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas., h. 9929 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 191.

Page 42: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau yang

biasa dikenal dengan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu

penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam

terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus.1

Tujuan dari penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara

intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi

lingkungan sesuatu unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat.2 Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

dampak target lending terhadap kinerja karyawan pada BPRS Metro

Madani KC Tulang Bawang.

2. Sifat Penelitian

Selaras dengan judul penelitian yang diambil maka penelitian ini

bersifat deskriptif kualitatif. Yang dimaksud penelitian deskriptif disini

adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi saat sekarang.3 Sedangkan penelitian kualitatif itu

1 Kartini Kartono, Pengantar Metode Riset Sosial, (Bandung: CV Mandar Maju, 1996),h. 32.

2 Suryana, Metodelogi Penelitian, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h.14.

3 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2011), h. 34.

Page 43: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

27

sendiri merupakan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.4

Penelitian ini akan terfokus pada deskripsi mengenai gambaran

target lending dan dampaknya terhadap kinerja karyawan serta motivasi

yang mempengaruhi kinerja para karyawan pada BPRS Metro Madani

KC Tulang Bawang.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data

yakni sumber data primer dan sumber data skunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti

secara langsung dari sumbernya.5 Menurut Suharsimi Arikunto, yang

dimaksud dengan data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-

kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang

dilakukan oleh subyek yang dipercaya, dalam hal ini adalah subyek

penelitian/informan yang berkenaan dengan komponen yang diteliti.6

Sumber data primer dalam penelitian ini berupa data-data yang

diperoleh dari BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang, serta

keterangan dari beberapa narasumber yakni Pimpinan Cabang dan

Account Officer dari BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang.

4 Ibid, h. 34.5 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 225.6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), h. 22.

Page 44: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

28

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang telah

tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.7 Sumber data sekunder ini

diharapkan dapat menunjang peneliti dalam mengungkap data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, sehingga sumber data yang dibutuhkan

menjadi lengkap. Adapun yang menjadi acuan data sekunder dalam

penelitian adalah buku, jurnal, artikel, sumber-sumber tertulis lainnya

atau data yang berkaitan dengan dokumen BPRS Metro Madani KC

Tulang Bawang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Selain dengan mengumpulkan data lapangan (field research), dalam

penelitian ini dibutuhkan data pelengkap yang berupa dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya:

1. Wawancara/interview

Wawancara yaitu teknik untuk mengumpulkan data yang akutrat

untuk keperluan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan

data.8 Wawancara dilakukan deangan cara bebas terpimpin, karena untuk

menghindari pembicaraan yang menyimpang dari permasalahan yang

akan diteliti. Dengan membuat pertanyaan- pertanyaan sebelum

dilakukannya wawancara. Pada saat wawancara peneliti membaca

7 Ibid , h. 39.8 Muhamad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2008), h.151.

Page 45: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

29

pertanyaan yang telah dibuat, sekaligus untuk dicatat dan ceklist

pertanyaan yang telah terjawab.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada Enda

Suhendra selaku Pimpinan Cabang, dan seluruh karyawan bagian

marketing pada BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang diantaranya

Syarif Husin, M. Salim, dan Dewi Sartika.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data berupa data

tertulis yang menggandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran

tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah

penelitian.9

Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dicari dan

dikumpulkan oleh peneliti diperoleh dari arsip-arsip dan data lainya yang

berkaitang dengan target lending dari BPRS Metro Madani KC. Tulang

Bawang.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah di baca dan diinterprestasikan.10 Kemudian

mengorganisasikan data, dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang paling penting

9 Ibid, h. 152.10 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,

1995), h. 263.

Page 46: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

30

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.11

Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis kualitatif

dengan pengumpulan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, lisan, ataupun

data lainnya. Proses analisis data dilakukan dengan mempelajari seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara dan dokumentasi. Maka

langkah selanjutnya memilih dan mengambil data-data mana saja yang

diperlukan. Data-data yang telah dipilih kemudian dikategorisasikan hingga

tersusun secara sistematis.12

Setelah peneliti mendapatkan data yang diperlukan, maka untuk

menganalisis data, peneliti menggunakan cara berfikir induktif. berfikir

induktif berangkat dari data-data khusus dan fakta empiris dilapangan

disusun, diolah, dikaji kemudian ditarik maknanya dalam bentuk pernyataan

atau kesimpulan yang bersifat umum.13

Dengan menggunakan cara berfikir induktif, data berupa fakta-fakta

yang bersifat khusus kemudian dianalisis dan dan disimpulkan sehingga

pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku secara umum. Pada

penelitian ini, data yang dikumpulkan ialah data yang berhubungan dengan

target lending serta aspek-aspek yang memotivasi para karyawan yang

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BPRS Metro Madani KC.

Tulang Bawang.

11 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), h., 248.

12Ibid., h. 178.

13 Nana Sudjana, Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2011), h. 7.

Page 47: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

1. Sejarah BPRS Metro Madani

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani (BPRS Metro

Madani) salah satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah

Islam dalam kegiatan operasionalnya. Dasar hukum UU nomor 7 tahun

1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU nomor 10

tahun 1998 dan terakhir UU nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah.1

PT BPRS Metro Madani mulai beroperasional tanggal 20

September 2005, didirikan berdasarkan Akta Anggaran Dasar notaris

Hermazulia, SH di Bandar Lampung no. 1 tanggal 03 Maret 2005 yang

di syahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia (HAM) nomor

C-16872 HT.01.01.TH.2005 tanggal 17 Juni 2005. Izin usaha dari Bank

Indonesia nomor 7/54/KEP.GBI/2005 tanggal 8 September 2005.2

Kantor cabang Unit II Tulang Bawang itu sendiri, merupakan

Cabang pertama BPRS Metro Madani yang berdiri sejak 14 Januari

2008.3 Dimana Saat ini PT. BPRS Metro Madani memiliki 4 (empat)

1 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018

2 Ibid.,3 Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro Madani Kantor

Cabang Tulang Bawang pada kamis 4 oktober 2018.

Page 48: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

32

kantor cabang, 1 (satu) kantor Kas dan 1 (satu) Kantor Layanan Kas

Kantor cabang kedua di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung

Tengah sejak 01 Nopember 2009, Cabang ketiga di Daya Asri

Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat sejak 23 Juli

2012, cabang keempat di Jatimulyo Kabupaten Lampung Selatan sejak

26 Agustus 2013 dan Kantor Kas Metro di 15a Kampus Kota Metro sejak

01 Oktober 2011, serta Kantor Layanan Kas di RSU Muhamadiyah

Metro sejak 15 Oktober 2012.NPWP Nomor 02.247.5-321.000 tanggal

27 Januari 2007.4

2. Visi dan Misi BPRS Metro Madani

1. Visi BPRS Metro Madani

Mewujudkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani

yang berkemajuan, bermartabat dan membawa kemaslahatan umat.

2. Misi BPRS Metro Madani:

a. Menjalankan usaha Perbankan Syariah sesuai syariah Islam,

yang sehat dan terpercaya.

b. Memberikan pelayanan terbaik dan professional kepada

nasabah, share holder dan karyawan.5

4 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.

5 Ibid.,

Page 49: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

33

3. Struktur Kepengurusan BPRS Metro Madani

Kepengurusan PT. BPRS Metro Madani sesuai Undang - Undang

Perseroan Terbatas dan ketentuan Bank Indonesia tentang Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah terdiri dari:6

a. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Prof. Dr. Hi. Marzuki Noor, M.S.

Komisaris : Indah Purnomowati, S.Ip.,M.Esy

b. Dewan Pengawas Syariah

Ketua DPS : Drs. H. Hadi Rahmat, M.A. (Alm)

Anggota DPS : Ust. Ahmad Sujino, M.Pdi

c. Dewan Direksi

Direktur Utama : Ratna Kartika Sari, S.E., M.Si.

Direktur : H. Suhartono Niti Prawiro, S.E.

6 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.

Page 50: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

34

4. Struktur Kepengurusan BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

Struktur kepengurusan BPRS Metro Madani Kantor Cabang

Tulang Bawang itu sendiri tentunya tidak jauh berbeda dengan kantor

cabang lain, dimana setiap kantor memiliki jumlah kepengurusan yang

disesuaikan dengan wilayah operasional kantor tersebut.7 Secara lengkap

struktur kepengurusan BPRS Metro Madani Kantor Cabang Tulang

Bawang terdiri dari:

a. Kepala Cabang : Enda Suhendra, SE

b. Marketing : Syarif Husin, SE

: M. Salim, Amd

: Dewi Sartika, SE

c. Legal Admin : Achmad Misfani, SH

d. Customer Service : Heti Susanti, Amd

e. Teller : Dwi Yulianto

7 Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro Madani KantorCabang Tulang Bawang pada kamis 4 oktober 2018.

Page 51: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

35

Gambar 4.1. Strukutur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang.8

8 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018

Kepala Cabang

Marketing Umum

Teller

CS-Supp.oprasional Legal-admin

Page 52: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

36

5. Layanan Utama

Saat ini PT. BPRS Metro Madani telah melayani lebih dari 11.500

nasabah penyimpan dana dan lebih dari 2.000 nasabah UMKM yang

telah menggunakan layanan pembiayaan dari BPRS Metro Madani.9

Sebagai lembaga yang befungsi menjadi intermediasi antara masyarakat

yang memiliki kelebihan dana (shahibul maal) dengan masyarakat yang

membutuhkan dana (mudharib), dalam menjalankan operasional

perbankan syariah, produk – produk BPRS Metro Madani adalah sebagai

berikut :

a. Pendanaan

Produk Penghimpunan Dana terdiri dari:

1) Tabungan dengan prinsip Wadiah (titipan) :

Tabungan Syariah Metro Madani (TSMM) adalah tabungan

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat kapan saja

nasabah membutuhkan.10

2) Tabungan dengan prinsip Mudharabah

Tabungan yang penarikannya sesuai dengan tujuannya antara

lain : Tabungan Haji iB, Tabungan Qurban iB, tabungan

Pendidikan iB, tabungan walimah iB.11

9 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018

10 Ibid.,11 Ibid.,

Page 53: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

37

3) Deposito Investasi dengan prinsip Mudharabah

Simpanan yang ditujukan untuk berinvestasi dalam jangka

waktu tertentu dan berbagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati. Jangka waktu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan

dan 12 bulan.12

b. Pembiayaan

Produk Pembiayaan BPRS Metro Madani atas dasar akad

Syariah antara lain:

1) Prinsip Jual beli

a) Murabahah

Merupakan produk dimana Bank akan membelikan

barang-barang yang dibutuhkan nasabah dengan harga

pokok dan menjual kepada nasabah dengan margin atau

keuntungan. Cara pembayarannya dapat dilakukan dengan

jangka waktu yang disepakati bersama dengan jatuh

tempo.13

12 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018

13 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.

Page 54: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

38

b) Salam

Pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana barang

yang diperjual belikan belum ada. Oleh karenanya barang

diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan

tunai.14

c) Istishna

Pembiayaan dengan prinsip jual beli untuk

memenuhi kebutuhan nasabah khusus untuk barang yang

memerlukan proses produksi atau pesanan terlebih dahulu.

Spesifikasi dan harga pesanan disepakati di awal akad

dengan pembayaran secara bertahap sesuai

kesepakatan.15

2) Prinsip bagi hasil

a) Mudharabah

Dalam mengaplikasikan mudharabah, penyimpan

atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik

modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana

tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan

mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan

berdasarkan nisbah yang disepakati.16

14 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.

15 Ibid.,16 Ibid.,

Page 55: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

39

b) Musyarakah

Akad musyarakah pada BPRS Metro Madani,

kerjasama antara nasabah dengan bank dengan prisip bagi

hasil, yang porsinya sesuai dengan proporsi penyertaan.

Bank sebagai penanam modal sedangkan nasabah

sebagai mitra penanam modal sekaligus mengelola

langsung objek yang dibiayai bersama tersebut.17

3) Sewa menyewa

a) Ijarah

Adalah akad anatara bank dengan nasabah sebagai

penyewa suatu barang dan bank menerima imbalan jasa

atas barang yang disewakanya. Objek kontrak adalah

manfaat penggunaan asset.18

b) Ijarah muntahiyah bittamlik

ijarah muntahiya bitamlik adalah akad sewa yang

berakhir dengan pemindahan kepemilikan dimana nasabah

pada akhir masa sewa diberi opsi untuk memiliki

barang/asset yang disewakan.19

17 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.

18 Ibid.,19 Ibid.,

Page 56: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

40

4) Pinjam meminjam Qordh / Qardhul hasan

Adalah akad pinjaman uang, dimana pada perbankan

biasa diaplikasikan pada sektor talangan haji, pinjaman tunai,

pinjaman pada usaha kecil, serta pinjaman kepada pengurus

bank.20

5) Jasa pelayanan :

a) Ijarah multijasa

Merupakan fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan

manfaat seperti jasa pendidikan, umroh, travel dan jasa

lainya yang halal dan baik.21

b) Kerjasama talangan haji/umroh

Menyediakan jasa talangan haji yang akan

mempermudah pemesanan kursi haji, sehingga memberikan

kepastian memperoleh porsi keberangkatan haji.22

6) Gadai Emas Syariah : Rahn

Gadai emas syariah (rahn emas) diperuntukan bagi

masyarakat yang membutuhkan uang tunai dengan proses cepat,

mudah, murah dan tanpa bunga. Pinjaman ini didasarkan

pada akad qardh yaitu pinjaman tanpa kelebihan apapun.

20 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.

21 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.

22 Ibid.,

Page 57: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

41

Nasabah cukup menyertakan agunan barang emas baik berupa

perhiasan atau barang lain yang terbuat dari emas.

7) Pembiayaan untuk UMKM Mikro dan Guru

c. Pelayanan Payment point

Melayani pembayaran tagihan jasa telekomunikasi, rekening

listrik dan transfer antar bank online.23

6. Jaringan Kantor

a. Kantor Pusat Metro

Jalan Diponegoro No. 5 Metro Pusat, Kota Metro Provinsi

Lampung, Telphone/fax: (0725) 44365 / 49669

b. Kantor Cabang Unit II

Jalan Lintas Timur Unit II Desa Banjar Agung, Kecamatan Jati

Agung Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung, Telphone/fax

: (0726) 750601

c. Kantor Cabang Kalirejo

Jalan Jendral Sudirman Pasar Kalirejo, Lampung Tengah, Propinsi

Lampung, Telphone/fax : (0729) 370400

d. Kantor Cabang Tulang Bawang Barat

Jalan Jendral Sudirman Desa Daya Murni Kecamatan Tumijajar

Kabupaten Tulang Bawang Barat, Propinsi Lampung, Telphone/fax :

(0724) 3200016/ (0724) 3200015

23 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.

Page 58: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

42

e. Kantor Cabang Jatimulyo

Jalan Senopati no 99 Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Lampung

Selatan, Propinsi Lampung Telp/ Fax : (0721) 8011920 / (0721)

8011918

f. Kantor Kas Metro

Jalan KH Dewantara 15 A Kampus Kota Metro, Propinsi Lampung,

Telphone/fax : (0725) 45332/49669. 24

7. Mitra Usaha

a. Kelembagaan :

Kementerian Perumahan Rakyat, Yayasan Dana Sejahtera

Mandiri, Bapertarum-PNS, PT. Permodalan Nasional Madani, PT.

Finnet, Trimitra Bandung, PT Pos Indonesia, PT. Syariah Alif System,

Lazizmu, Dana Sehat Muhammadiyah Metro, PT. Telkom, PT. PLN

Persero, RSU Muhammadiyah Metro, PT. Asuransi Takaful, PT.

Asuransi Bumi Putera Syariah, PDM Kota Metro, PCM Kota Metro,

Asuransi Al Amin.25

b. Perbankan :

Bank Syariah Mandiri, Bank Niaga Syariah, Bank Danamon

Syariah Jakarta, Bank BNI Syariah Tanjung Karang, BPRS Kotabumi,

BPRS Lampung Barat, BPRS Tani Tulang Bawang Barat, BPRS

24 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.

25 Ibid.,

Page 59: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

43

Lampung Timur, BPRS Tanggamus, BPRS Bandar Lampung, BPRS

MAU, BPRS Lampung Tengah, Bank Muamalat Indonesia, BPR

Konvensional di wilayah Propinsi Lampung.26

c. BMT :

BMT Mentari, BMT Surya Abadi, BMT Al Hasanah, BMT

Sepakat, BMT Sabilil Muttaqin, BMT El Darussalam, BMT Duta

Jaya, KSPS Sejahtera, Kopsas Adil Sejahtera, Koprasi BMT Lestari,

BMT Mulia, BMT Mitra Jaya Abadi, KSPS Arsyada, KSPS Sekar

Wangi, KSPS BMT Al Furqon, kop Syariah Mekar Abadi, KSPPS

Safana Ahza Yumna, KSPPS BMT Azkia, BTM Utama, KSPPS BMT

Koprima Muttaqien, BMT Mitra Jaya Abadi, KJKS Laa Roiba.27

d. Lembaga Pendidikan :

Universitas Muhammadiyah Metro, SMK/MA Muhammadiyah

Kota Metro, Yayasan Gajah Mada, Yayasan Kartika, Pos Daya Kota

Metro, SMK/SMP/MI di Tulang Bawang tengah dan Barat, STAI

Tulang Bawang, Bakti Mulia Institute, Yayasan Pendidikan Ganesha

Dharma Bangsa, Idea Indonesia Metro serta sekolah-sekolah dari

tingkat TK sampai perguruan tinggi di Kota Metro dan sekitarnya.28

26 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.

27 Ibid.,28 Ibid.,

Page 60: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

44

B. Mekanisme Penetapan Target Lending

Mekanisme penetapan target lending pada BPRS Metro Madani

dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, Tahapan-demi tahapan

dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan

diimplementasikan oleh BPRS Metro Madani itu sendiri dari periode ke

periode.

Mengenai mekanisme penetapan target lending ini, BPRS Metro

Madani KC Tulang Bawang hanya menerima dan mengimplementasikan apa

yang telah digulasikan oleh BPRS Metro Madani Pusat. Hal ini dikarenakan

wewenang untuk menetapkan rencana mengenai berapa besaran target

lending yang harus tercapai setiap periodenya ada pada kantor pusat.29

Sedangkan pembahasan mengenai besaran ketentuan target lending

yang diturunkan dari kantor pusat, merupakan hasil dari Rencana Bisnis Bank

(RBB) yang dikeluarkan oleh BPRS Metro Madani sebagai lembaga

keuangan, dimana RBB merupakan suatu perencanaan kegiatan bank

diringkas dalam jangka pendek dan jangka menengah agar segala kegiatan di

masa mendatang terencana dengan baik. RBB ini sendiri disusun oleh komite

khusus yang dibentuk oleh kantor pusat. Dalam RBB ini pula tercantum

secara lengkap berapa besaran target lending yang harus direalisasikan oleh

kantor pusat maupun kantor cabang setiap periodenya.30

29 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.

30 Ibid.,

Page 61: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

45

Mengenai permberlakuan sistem insentif (reward) terhadap

pencapaian lending, BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang juga

menerapkannya pada aktivitas lending nya sama halnya dengan kantor pusat

maupun kantor cabang lain. Reward merupakan gaji tambahan di luar gaji

pokok yang akan diterima karyawan apabila seorang karyawan dalam hal ini

karyawan divisi marketing, mampu mencapai atau bahkan melebihi jumlah

target lending yang ditentukan tiap periodenya.31

Mengenai jumlah besaran reward itu sendiri, jumlah reward yang di

terima besarannya tergantung kepada jumlah outstanding atau dana

pembiayaan yang telah terealisasi pada suatu periode. Sedangkan mengenai

waktu pemberian reward kepada karyawan itu sendiri dilakukan setiap tiga

bulan sekali.32

Misal ketika seorang karyawan divisi marketing pada bulan januari

sampai dengan maret berhasil mencapai terget lending pada tiap bulannya,

maka karyawan tersebut baru akan menerima insentif pada akhir bulan maret,

dengan besaran yang disesuaikan dengan jumlah outstanding yang berhasil

dicapai. Begitu pula apabila semisal karyawan marketing hanya berhasil

mencapai target pada bulan januari saja, maka karyawan tersebut hanya akan

menerima reward dengan besaran yang disesuaikan dari outstanding yang

karyawan tersebut capai pada bulan dimana ia berhasil mencapai target.

31 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional., h. 181.

32 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.

Page 62: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

46

Namun, pemberian reward tetap dilaksanakan pada akhir bulan ketiga, bukan

pada akhir bulan januari dimana ia berhasil mencapai terget lending.33

C. Analisis Dampak Target Lending Terhadap Kinerja Marketing

Lending Menurut Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, berasal dari

kata Lend yang berarti meminjamkan atau menyediakan dana/uang secara

temporer pada suatu kondisi dimana uang yang ekuivalen akan

dikembalikan.34

Sedangkan dalam konteks perbankan, lending atau pembiayaan

merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain

selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk

pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana

kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya pada pengguna dana, bahwa

dana yang diberikan dalam bentuk pembiayaan pasti akan terbayar. Penerima

pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga

penerima pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang

telah diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam

akad pembiayaan.35

33 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.

34 Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis, (Surabaya: Gitamedia Press,2015), h. 339.

35 Ismail, Perbankan Syariah., h. 105-106.

Page 63: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

47

Aktivitas penyaluran dana/lending BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang mengikuti apa yang telah menjadi aturan dari kantor pusat melalui

RBB yakni menetapkan target yang harus dicapai dalam pelaksanaan

lending/penyaluran dana. 36

Tabel 4.1. Laporan Publikasi Lending Seluruh BPRS Periode Agustus

2017 hingga Januari 2018.37

Dari tabel diatas, lending Bank Pembiayaan Rakyat Syariah secara

keseluruhan terus mengalami peningkatan tiap periodenya. Data yang

dikeluarkan oleh OJK mengenai lending seluruh BPRS pada bulan agustus

36 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.

37 www.ojk.go.id diakses pada senin 26 November 2018

Dalam Jutaan Rupiah.

Akad2017

AgustusSept Okt Nov Des

2018

Januari

Mudharabah 152.094 141.360 138.952 130.231 124.497 130.514

Musyarakah 813.934 794.946 801.512 806.589 776.696 725.859

Murabahah 5.669.969 5.697.837 5.760.220 5.806.307 5.904.751 5.964.912

Salam 13 13 13 13 0 0

Istishna 19.934 18.479 18.667 19.629 21.426 21.292

Ijarah 29.137 21.486 21.859 21.925 22.316 23.667

Qard 160.675 156.675 155.290 159.702 189.866 160.939

Multijasa 699.492 725.485 725.068 727.917 724.398 741.837

Total 7.545.248 7.556.280 7.621.581 7.672.312 7.763.951 7.769.021

Page 64: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

48

2017 hingga januari 2018 tercatat terus mengalami peningkatan tiap

bulannya. Dari data tersebut, menggambarkan bahwasanya keputusan

meningkatkan target lending setiap periodenya pada Rencana Bisnis Bank

(RBB) berdampak baik bagi kinerja bank syariah khususnya pada sektor

lending.

Namun, kenaikan tingkat lending BPRS secara konstan hanya terjadi

pada sektor pembiayaan konsumtif yakni pada akad murabahah, sedangkan

pada sektor produktif masih tercatat naik turun. Hal ini tentu menjadi problem

tersendiri bagi BPRS dimana mereka harus memperhatikan lagi lending pada

sektor produktif, dimana efek dari pembiayaan sektor produktif tentunya akan

lebih bermanfaat dalam meningkatkan taraf perekonomian.

Penetapan target lending untuk BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang sendiri untuk saat ini, besaran targetnya dirasa berat untuk dicapai

oleh karyawan divisi marketing.38 Hal ini bukan tanpa alasan, setidaknya ada

dua faktor yang menyulitkannya untuk mencapai target lending yang

ditetapkan diantaranya:

1. Kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang memang sedang sulit.

Kondisis ekonomi masyarakat begitu berpengaruh terhadap

kemampuan lending bank syariah, ketika daya beli masyarakat itu

rendah, maka masyarakat akan enggan untuk berspekulasi dengan

38 Hasil wawancara dengan Syarif Husin, Account officer BPRS Metro Madani TulangBawang, pada kamis 4 oktober 2018, pukul 10.00 WIB.

Page 65: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

49

meminjam dana di bank syariah, dan cenderung untuk tetap berada di

posisi aman dengan menikmati penghasilan sehari-hari mereka.39

2. Persaingan produk dengan bank lain.

Persaingan produk dengan bank lain merupakan salah satu faktor

eksternal yang dialami, dimana pada kondisi ini marketing kerap

kesulitan memasarkan produknya karena masyarakat lebih tergiur dengan

produk bank lain yang relatif lebih meringankan nasabah. Faktor ini juga

merupakan faktor klasik yang dialami oleh para marketing.40

Dari dua faktor ini lah yang kemudian dirasa berat bagi karyawan

divisi marketing untuk mencapai target lending yang ditetapkan. Dengan

jumlah target yang semakin meningkat tiap periodenya, ini akan semakin

menyulitkan divisi marketing apabila tidak diiringi dengan kondisi ekonomi

masyarakat yang baik pula dan inovasi produk-produk yang lebih bisa

bersaing. Apabila kondisi ini terus berlanjut, maka akan berdampak negatif

bagi kinerja para karyawan divisi marketing, dan dampak terburuknya,

karyawan yang telah mencapai titik jenuh tidak menutup kemungkinan untuk

melakukan resign (berhenti bekerja).

39 Ibid.,40 Hasil wawancara dengan Syarif Husin, Account officer BPRS Metro Madani Tulang

Bawang, pada kamis 4 oktober 2018, pukul 10.00 WIB.

Page 66: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

50

Tabel 4.2. Laporan Keuangan Publiksasi Triwulan BPRS Metro Madani

Periode Maret dan Juni 2018.41

Ribuan Rp.Pos-pos Posisi Maret 2018 Posisi Juni 2018

AKTIVAKas 320,013 312,456Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0Penempatan Pada Bank Lain 25,027,806 17,623,857,000Piutang Murabahah 33,446,194 33,848,459Piutang Salam 0 0Piutang Istishna' 0 0Pembiayaan Mudharabah 8,326,094 10,082,399Pembiayaan Musyarakah 3,600,000 4,575,000Ijarah 0 0Qardh 3,604,455 3,369,084Piutang Multijasa 263,867 220,856Penyisihan Penghapusan Aktiva 588,446 666,279Aktiva Istishna' 0 0Persediaan 0 0Aktiva Tetap dan Inventaris 4,741,576 4,760,523Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap 2,286,180 2,360,757Aktiva Lain-Lain 1,314,783 1,902,438JUMLAH AKTIVA 77,770,162 73,668,036

Dari data publikasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) ini, jumlah lending BPRS Metro Madani pada produk Murabhahah

mengalami kenaikan, begitu pula pada produk dengan prinsip bagi hasil

seperti Mudharabah dan Musyarakah. Hal ini seiring dengan data lending

pada BPRS secara keseluruhan dimana tercatat mengalami kenaikan setiap

periodenya. Ini membuktikan bahwasanya kebijakan menaikan target lending

setiap periodenya pada RBB masih berdampak baik bagi bank syariah,

41 www.ojk.go.id diakses pada senin 26 November 2018

Page 67: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

51

terbukti dengan kinerja lending pada bank syariah yang terus mengalami

kenaikan.

Meskipun target lending yang ditetapkan dirasa berat untuk dicapai,

akan tetapi dengan adanya target lending, karyawan punya acuan dalam

melakukan pekerjaan, dengan adanya tuntutan target lending, akan muncul

etos kerja pada diri karyawan dimana karyawan akan melakukan pekerjaan

secara maksimal untuk mencapai hal yang ditetapkan oleh bank.42

Penetapan target dalam pelaksanaan lending ini, tentunya akan

berdampak bagi para pelaksana kegiatan penyaluran dana yakni karyawan

divisi marketing. Marketing menjadi divisi yang paling merasakan dampak

dari penetapan besaran target lending dalam bank, baik dampak positifnya

maupun dampak negatifnya. Hal ini karena meskipun tujuan penetapan target

lending itu baik, namun dampak yang dihasilkan belum tentu akan baik pula,

dengan kata lain bukan hanya akan berdampak positif bagi marketing, namun

juga akan berdampak negatif pula. Berikut beberapa dampak positif dan

negatif yang timbul dari penetapan target lending bagi marketing itu sendiri

diantaranya:

1. Dampak Positif

a. Memberikan tambahan motivasi kepada karyawan.

Pemberian target, akan diikuti dengan adanya kompensasi

bagi karyawan apabila target tercapai, maka akan tumbuh motivasi

42 Hasil wawancara dengan Account officer BPRS Metro Madani Tulang Bawang, M.Salim pada kamis 4 oktober 2018, pukul 10.30 WIB.

Page 68: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

52

kerja dalam diri karyawan untuk mencapai target yang diberikan.

Motivasi dalam diri ini yang kemudian mempengaruhi kinerja

karyawan menjadi lebih baik.

b. Mempertahankan loyalitas karyawan.

Tujuan utama perusahaan memberikan kompensasi adalah

untuk memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan

mempertahankan karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan.

Dengan pemberian target lending yang sesuai dengan kondisi

lapangan yang dialami, karyawan akan merasa lebih mudah dalam

mencapai target yang diberikan sehingga kompensasi juga akan

didapatkan oleh karyawan.

c. Menyadarkan pentingnya tanggung jawab.

Waktu dan target yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan

pekerjaan membuat karyawan memiliki tujuan kerja yang jelas. Hal

ini dapat melatih karyawan agar senantiasa berpegang pada tanggung

jawab, dengan begitu karyawan akan punya etos kerja yang baik bagi

dirinya dan perusahaan.

2. Dampak Negatif

a. Karyawan akan merasa terbebani.

Persaingan jasa perusahaan pembiayaan yang semakin tinggi

diharapkan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kinerja

perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan. Dalam hal ini

Page 69: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

53

apabila karyawan memiliki beban kerja yang tidak sesuai dengan

yang diharapkan dengan pembebanan target yang berlebih, maka

dapat memicu turunnya semangat dan kinerja dari karyawan.

b. Loyalitas karyawan kepada perusahaan akan berkurang.

Ketika target yang diberikan besarannya sesuai dengan

kondisi di lapangan maka dampaknya akan positif bagi karyawan,

namun bila targetnya dirasa tidak sesuai ataupun berlebih, maka hal

ini akan berdampak negatif bagi karyawan dimana akan memicu

berkurangnya loyalitas karyawan atau bahkan dampak terburuknya

adalah karyawan akan resign (berhenti) dari pekerjaanya.

Bank syariah dalam hal ini memiliki upaya-upaya untuk

menanggulangi dampak negatif yang di timbulkan salah satunya ialah

pemberlakuan insentif, upaya bank syariah dalam meningkatkan kinerja

marketingnya dengan memberlakukan sistem insentif ternilai cukup berhasil.

Mengenai hal ini, semua karyawan divisi marketing sependapat, dimana

dengan adanya insentif bagi karyawan, akan muncul motivasi tersendiri

dalam upaya para marketing mencapai target yang ditetapkan setiap

periodenya. Meskipun semua karyawan divisi marketing sependapat bahwa

insentif bukan satu-satunya faktor yang memotivasi karyawan dalam

mencapai target, setidaknya pemberlakuan insentif begitu membantu para

karyawan, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap pekerja termasuk

juga karyawan membutuhkan bonus atau reward atas apa yang telah mereka

Page 70: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

54

capai, sebagai apresiasi atas kerja kesar mereka untuk lembaga dalam hal ini

bank syariah.43

Sehubungan dengan upaya lembaga dalam meningkatkan kinerja

karyawan, BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang selain juga menerapkan

insentif atas target yang dibebankan, juga melakukan beberapa upaya agar

para karyawan khususnya divisi marketing mampu mencetak kinerja yang

maksimal.

Mengenai hal ini, ada beberapa upaya yang selama ini telah dilakukan

dan masih dilakukan secara berkala oleh BPRS Metro Madani yakni pelatihan

bagi karyawan. Khusus untuk karyawan divisi marketing, setiap karyawan

akan menerima setidaknya empat pelatihan untuk benar-benar siap terjun di

lapangan dan mampu memiliki kinerja yang baik diantaranya, pelatihan dasar

perbankan syariah, pelatihan analisis pembiayaan, pelatihan analisis risiko

kemacetan, serta in house training.44

Upaya-upaya yang dilakukan oleh bank syariah ini dilakukan dengan

tujuan agar para karyawan divisi marketing yang bekerja di BPRS Metro

Madani mempunyai modal pemahaman mengenai perbankan syariah serta

memiliki kemampuan analisis yang baik. Dengan begitu, bank mengharapkan

risiko-risiko yang terjadi akibat kegagalan analisis dapat di perkecil.45

43 Wawancara dengan M. Salim dan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro MadaniKC Tulang Bawang pada 04 Oktober 2018.

44 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.

45 Ibid.,

Page 71: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Target lending yang ditetapkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang berdampak terhadap kinerja

karyawan divisi marketing. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara

kepada karyawan divisi marketing dimana mereka merasakan efek dari

penetapan target terhadap lending yang harus di realisasikan. Target lenidng

yang ditetapkan berdampak positif dan juga negatif bagi karyawan divisi

marketing.

Adanya target yang ditetapkan terhadap pelaksanaan lending,

menyadarkan karyawan akan pentingnya tanggung jawab. Waktu dan target

yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan membuat karyawan

memiliki tujuan kerja yang jelas, hal ini dapat melatih karyawan agar

senantiasa berpegang pada tanggung jawab. Pemberian reward atas

pencapaian target juga menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan

kinerja. Namun, ketika target lending yang ditetapkan jumlahnya dirasa

cukup besar oleh marketing untuk dapat direalisasikan. Kinerja karyawan

akan menurun karena mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan target

dari bank dan belum lagi dengan adanya persaingan produk dari bank lain.

Dampak terburuknya karyawan akan melakukan resign apabila sudah merasa

begitu tertekan dengan kondisi yang dialami.

Page 72: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

56

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini

diantaranya adalah:

1. Dalam menentukan ataupun menetapkan target yang harus dicapai dalam

pelaksanaan lending ataupun penyaluran dana, diharapkan BPRS Metro

Madani lebih memperhatikan serta menyesuaikan besaran target dengan

aspek-aspek seperti kondisi ekonomi yang terjadi pada masyarakat

sekitar, agar tidak terlalu menyulitkan bagi marketing untuk memenuhi

apa yang menjadi tuntutan bank syariah.

2. Diharapkan untuk BPRS Metro Madani juga lebih memperhatikan lagi

sistem insentif yang setimpal dengan kerja keras karyawan marketing.

Kebutuhan materil dari para karyawan harus diperhatikan lagi karena ini

menjadi suntikan motivasi bagi para karyawan untuk mencetak kinerja

yang baik.

3. Dengan penetapan target lending yang tinggi, diharapkan BPRS Metro

Madani membuat produk-produk yang lebih mudah bersaing dengan

produk bank lain agar penyaluran dana yang diharapkan dapat terealisasi

dengan semestinya.

Page 73: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

57

DAFTAR PUSTAKA

.

Al arif, Nur Rianto, Dasar-dasar pemasaran bank syari’ah, (Bandung: Alfabeta,2012)

Al-Qur’an for office, Al-Qur’an surat Al-Ahqaf (46) ayat 19

Amiati, Ita dan Supriyanto, “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap KinerjaKaryawan Bagian Marketing Bank Syariah” dalam FAI MASLAHAH,(Bekasi: Universitas Islam “45”), No 1/juni 2012.

Anatan, Lina, “Meraih Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan MelaluiPengintegrasian Fungsi Sumber Daya Manusia Dalam Strategi Bisnis”dalam Jurnal Manajemen, (Bandung: Universitas Kristen Maranatha), No.2/Desember 2010.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gemainsani press, 2001).

Aplikasi luring resmi badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KementrianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasaindonesia edisi V, diakses pada kamis 20 september 2018.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008).

Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang.

Fahmi, Irham, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2013).

Fahmi, Irham, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2016).

Hamalik, Oemar, Psikologi Manajemen Penuntun Bagi Pemimpin, (Bandung:Trigenda Karya, 1993).

Hasibuan, Malayu S.P., Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi aksara, 2004).

Hasibuan, Malayu S.P., Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005).

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2014).

Page 74: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

58

Jannah, Mukhlishotul, “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap KinerjaKaryawan”, Jurnal Ekonomi islam, (Banten: ISLAMICONOMIC), Vol4/2013.

Karim, Adiwarman A, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2014)

Kartono, Kartini, Pengantar Metode Riset Sosial, (Bandung: CV Mandar Maju,1996).

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015).

Moeheriono, Pengukukran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2012).

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2013).

Muhamad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008).

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2005).

Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2011).

Putra, Achmad Syukriansyah, “Analisis pengaruh beban kerja terhadap kinerjakaryawan divisi marketing dan kredit Pt. Wom finance cabang depok”skripsi dipresentasikan dalam ujian skripsi Program Sarjana Alih JenisManajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor, Pada tahun 2012.

Rakhmawati, Istina, “Dampak Produktifitas Kerja Islami Bagi KinerjaKaryawan”, dalam jurnal Iqtishidia, (Jawa Tengah: ES STAIN Kudus),Vol. 9, No. 1/Maret 2016.

Ritawati, RA., “Peran Kompensasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PadaPerbankan Syariah Palembang”, dalam I-Finance, (Palembang: FakultasEkonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah), Vol. 1.No. 1/Juli 2015.

Rivai, Veithzal, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA untuk PerusahaanDari Teori Ke Praktik., (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 309.

Sastrohadiwiryo, Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001).

Page 75: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

59

Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2005).

Siagian, Sondang. P., Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005).

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:LP3ES, 1995).

Sudjana, Nana, Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2011).

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung:Alfabeta, 2012).

Suryana, Metodelogi Penelitian, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,2010).

Suwatno, Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public danbisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014).

Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis, (Surabaya: Gitamedia Press,2015).

Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 12.

Undang-undang No. 10 tahun 1998 pasal 1.

Undang-undang Nomor 21 tahun 2008.

Wawancara dengan M. Salim, Acount Officer (AO) BPRS Metro Madani TulangBawang.

Wawancara dengan Pimpinan Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang,Enda Suhendra.

Wawancara dengan Syarif Husin, Acount Officer (AO) BPRS Metro MadaniTulang Bawang.

www.ojk.go.id diakses pada kamis 20 september 2018.

Page 76: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro Madani KC

Tulang Bawang

Page 77: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

Wawancara dengan Account Officer BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

Page 78: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

Dokumentasi Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

Page 79: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

Data Lending BPRS Seluruh Indonesia tahun 2017-2018

Page 80: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

Dokumentasi Brosur Produk-produk BPRS Metro Madani

Page 81: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
Page 82: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
Page 83: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
Page 84: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA MARKETING

PADA BPRS METRO MADANI KANTOR CABANG TULANG BAWANG

A. Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro

Madani KC Tulang Bawang

1. Kapan dan bagaimana sejarah berdirinya BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang?

2. Apa visi dan misi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang?

3. Apa saja produk-produk pembiayaan BPRS Metro Madani KC Tulang

Bawang saat ini?

4. Saat ini siapa saja yang ada dalam struktur organisasi BPRS Metro Madani

KC Tulang Bawang?

5. Bagaimana mekanisme penetapan target lending?

6. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penetapan jumlah target

lending?

7. Apa reward and punishment bagi karyawan divisi marketing yang berhasil

maupun tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan?

8. Bagaimana kinerja karyawan divisi marketing ketika diberlakukan sistem

target dalam aktivitas lending?

9. Apa yang melatar belakangi pemberian reward (insentif) kepada

karyawan?

10. Bagaimana mekanisme pemberlakuan sitem insentif pada karyawan?

Page 85: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

11. Apa saja upaya lembaga dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan

divisi marketing?

B. Wawancara dengan Karyawan Divisi Marketing

1. Bagaimana persepsi karyawan terhadap penetapan target lending?

2. Apa dampak yang dirasakan karyawan dengan adanya penetapan target

lending?

3. Selama ini apa saja upaya yang dilakukan karyawan untuk dapat

merealisasikan target yang ditetapkan oleh lembaga?

4. Bagaimana persepsi karyawan tentang reward yang diberikan dari

penetapan target lending?

5. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk dapat

menerima insentif dari lembaga?

6. Apa saja kendala yang dihadapi karyawan untuk mencapai target lending

yang ditetapkan?

7. Faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi karyawan dalam

meningkatkan kinerjanya untuk mencapai target lending?

Page 86: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA

C. Dokumentasi

1. Sejarah Berdirinya BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

2. Visi dan Misi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

3. Produk-produk BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

4. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang

5. Data lending tahun 2018

Metro, Oktober 2018

Peneliti,

Tri Yogi RiandikaNPM. 141274210

Page 87: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
Page 88: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
Page 89: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
Page 90: SKRIPSI DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA