Upload
others
View
14
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
2019
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
LKjIPLKjIP
i
Kata Pengantar
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) merupakan kewajiban bagi
setiap perangkat daerah sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 guna mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dipercayakan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur dalam penyelenggaraan komunikasi dan informatika berdasarkan Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Infomatika Provinsi Jawa Timur tahun 2014 - 2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) merupakan laporan yang menggambarkan pelaksanaan manajemen pembangunan berbasis kinerja pada suatu organisasi serta menggambarkan upaya - upaya perbaikan pelayanan publik. Setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga
ii
keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Tahun 2019 ini, diharapkan dapat menjadi perwujudan dari upaya Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim dalam menjaga akuntabilitas kinerja dan menjadi media komunikasi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim, melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi peningkatan kinerja di lingkungan internal Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim.
Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan buku laporan ini, Terima Kasih.
Surabaya, Februari 2020
KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR
Drs. BENNY SAMPIRWANTO, M.Si Pembina Utama Madya
NIP. 19650718 199003 1 005
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) memiliki 3 (tiga) landasan
utama yaitu : transparansi, akuntabilitas dan partisipatif. Akuntabilitas dalam hal ini merupakan
perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) merupakan laporan yang menggambarkan
pelaksanaan manajemen pembangunan berbasis kinerja pada suatu organisasi serta menggambarkan
upaya - upaya perbaikan pelayanan publik. Setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan
pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi
pemerintah daerah, LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas
publik. Sementara bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan
publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKjIP bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempunyai
makna strategis, sebagai bagian dari perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang komunikasi
dan informasi, persandian dan statistik. Secara umum, dapat dilihat bahwa kinerja Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 adalah amat baik. Perencanaan dan
iv
pelaksanaan anggaran yang efektif dan efisien tercermin dari hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung yang pada tahun 2019 anggaran terserap 94,23%.
Dalam mencapai target yang dtetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tahun 2019
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur melakukan upaya dan langkah-langkah antara
lain :
1. Sosialisasi Aplikasi Sistem Keterbukaan Publik Online (SIKIPO) ke Perangkat Daerah dan
Kabupaten/Kota serta melakukan Bimbingan Teknik Uji Konsekuensi bagi PPID Pembantu/SKPD
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PPID Badan Publik Kabupaten / Kota di Jawa
Timur ;
2. Monitoring dan evaluasi SP4N-LAPOR! bagi Kabupaten/Kota dan Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
3. Menginisiasi media monitoring melalui aplikasi berbasis online yang dapat memantau perkembangan
isu, persepsi masyarakat dan perspektif media akan suatu kebijakan pemerintah. Aplikasi ini menjadi
dasar penyusunan isu publik yang pada akhirnya akan memproduksi konten media pemerintah yang
sesuai dengan aspirasi masyarakat.
4. Menyusun regulasi di tingkatan pemerintah daerah sebagai petunjuk teknis penguatan kelembagaan
KIM di daerah sekaligus sebagai dasar hukum fasilitasi pendanaan bagi KIM melalui Dana
Desa/Alokasi Dana Desa bagi KIM yang berbasis desa dan Anggaran Kelurahan bagi KIM yang ada
di kelurahan. Fasilitasi pendanaan ini diharapkan mampu mendukung perbaikan sarana dan
prasarana bagi lembaga komunikasi publik dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
v
5. Melakukan evalusasi secara berkala aplikasi yang telah dibangun oleh perangkat daerah dan
kemudian memberikan masukan untuk perbaikan kepada Perangkat daerah yang bersangkutan.
Aplikasi yang akan dibangun harus didampingi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika agar aplikasi
tersebut dapat memenuhi standar keamanan informasi.
6. Melaksanakan FGD “Pemanfaatan Hosting dan Colocation bagi OPD di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur”. Pada FGD tersebut disosialisasikan tentang kualitas dan kapasitas Data
Center Pemprov Jatim, mengenai tingkatan (tier) serta sertifikat standardisasi yang telah didapatkan
oleh Data Center Pemprov Jatim.
7. Mendorong Produsen Data berkoordinasi dengan Kementrian mereka agar dapat memberikan
standar isian data (Kementrian juga menjadi walidata sesuai tupoksi)
8. Merestrukturisasi staf yang mempunyai kompetensi dan comitted terhadap tugas dan kewajibannya
di bidang Pengelolaan Data dan Statistik dengan memberikan tenggungjawab sesuai kemampuan
masing-masing. Dan dengan melakukan uji kompetensi mapping test bagi staf sebanyak 13 pegawai
yang berkompetensi.
9. Berkoordinasi dengan bidang Aptika untuk dapat melakukan integrasi pada aplikasi yang menjadi
isian dari Produsen Data, agar tidak terjadi yang ambigu.
Untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan Dinas Kominfo Prov. Jatim telah menetapkan 3
(tiga) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2019 dengan alat ukur 5 (lima) Indikator Kinerja
Utama (IKU).
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :
vi
Sasaran Strategis 1
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2019
Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
pengembangan dan
pemanfaatan
infrastruktur TIK dan
layanan informasi publik
1 Persentase OPD Prov. Jatim dan
Kab/Kota di Jawa Timur yang
memenuhi standart layanan informasi
60% 37,6% 62,7%
2 Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73% 93,7% 128,36%
Sasaran Strategis 2
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2019
Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 6
1.
Meningkatnya manajemen
TIK menuju East Java
Smart Province
1 Persentase aplikasi yang memenuhi
standart keamanan informasi
30% 41,06% 136,87%
2 Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
60% 73,2% 122,00%
vii
Sasaran Strategis 3
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2019
Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 6
1.
Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60% 65,7% 109,50%
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Struktur Organisasi ............................................................................ 1
B. Tugas dan Fungsi ............................................................................. 3
C. Isu Strategis ....................................................................................... 3
D. Cascading Kinerja .............................................................................. 5
E. Peta Proses Bisnis ............................................................................. 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................................... 16
A. Indikator Kinerja Utama ..................................................................... 16
B. Rencana Kinerja Tahun 2019 ........................................................... 18
C. Perjanjian Kinerja tahun 2019 ........................................................... 19
ix
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 21
A. Capaian Kinerja Dinas Kominfo Prov. Jatim ..................................... 21
B. Analisa Capaian Kinerja Dinas Kominfo Prov. Jatim Tahun 2019 .... 26
C. Realisasi Anggaran ............................................................................ 40
BAB IV P E N U T U P ........................................................................................... 45
A. Kesimpulan ........................................................................................ 45
B. Permasalahan dan Kendala .............................................................. 46
C. Rekomendasi .................................................................................... 47
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
A. Form Pendanaan Indikatif pada Renstra
B. Perjanjian Kinerja
C. Rekapitulasi Data
D. Cascading Kinerja (Keterhubungan dengan RPJMD 2019 – 2024)
E. Peta Proses Bisnis (Berdasar RPJMD 2019 – 2024)
Hal 1
BAB I PENDAHULUAN A. STRUKTUR ORGANISASI
Hal 2
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor : 83 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Seksi/Subbag Dinas Kominfo Provinsi Jatim sesuai Struktur Organisasi dan tata kerja (SOTK) terdiri dari 1 unit eselon II, 7 unit eselon III yang terdiri dari 1 sekretariat dan 6 bidang serta Kelompok Jabatan Fungsional dengan bagan organisasi sebagai berikut : Tugas pokok masing-masing unit kerja seusai Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor : 80 Tahun 2016 adalah sebagai berikut : (1) Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol;
(2) Bidang Informasi Publik mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan layanan informasi publik, pengelolaan informasi publik dan media publik;
(3) Bidang Komunikasi Publik mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan opini publik, sumber daya komunikasi publik dan kemitraan komunikasi publik;
(4) Bidang Aplikasi Informatika mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan e-Government dan Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), Pengembangan Aplikasi serta Persandian dan Keamanan Informasi; (5) Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan dan mengkoordinasikan Infrastruktur TIK, Pemeliharaan Infrastruktur TIK dan Pengendalian Infrastruktur TIK;
(6) Bidang Pengelolaan Data dan Statistik mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan Pengelolaan Data, Statistik, Evaluasi dan Informasi.
Hal 3
B. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMINFO PROV. JATIM Tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur sesuai Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 80 tahun 2016 sebagai berikut : 1. Tugas
Sesuai Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 dalam bab IV pasal 4 huruf b nomor 14 disebutkan bahwa : “Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan urusan pemerintahan”.
2. Fungsi Selanjutnya dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 80 tahun 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Komunikasi dan Informatika; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika; 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi dan informatika; 4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang komunikasi dan informatika; dan 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
C. ISU STRATEGIS
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan pembangunan di bidang komunikasi dan informatika memiliki isu-isu strategis yang akan dihadapi pada rentang waktu 2014-2019 antara lain : 1. Implementasi e-Government
Implementasi e-Government yang mulai berkembang di Jawa Timur dalam lima tahun terakhir dinilai oleh pihak pusat sebagai provinsi yang berhasil dengan baik. Namun secara substantif masíh banyak hal yang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu didorong
Hal 4
terus agar implementasi e-Government semakin mengarah pada substansi yang semestinya khususnya mencakup infrastruktur, konten, aplikasi dan sumberdaya manusia.
2. Surat Menyurat Elektronik (e-Office) e-Office dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan administrasi perkantoran yang
dilakukan secara elektronis dan menggunakan bantuan alat komunikasi dan sistem informasi. 3. Tuntutan Publik akan Keterbukaan Informasi dan Transparansi
Pola pikir masyarakat yang semakin maju dan berkembang akan semakin menuntut berbagai informasi yang dibutuhkan. Saat ini masyarakat semakin kritis dan berani untuk menyampaikan pendapat, akan terus berupaya untuk mencari informasi yang relevan dengan situasi kondisi yang dihadapinya. Dengan diberlakukannya Undang-Undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjadikan tantangan besar bagi jajaran pemerintah dan masyarakat untuk mampu melaksanakannya serta menjadi wajib hukumnya bagi badan publik untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
4. Keamanan Informasi Sesuai dengan program prioritas Kementerian Kominfo maka Dinas Kominfo Prov.
Jatim akan menerapkan Indeks Keamanan Informasi yang dimaksudkan untuk mengevaluasi keamanan informasi yang ada di Prov. Jatim, adapun Evaluasi dilakukan terhadap beberapa area target penerapan keamanan informasi dengan ruang lingkup pembahasan yang juga memenuhi semua aspek keamanan yang didefinisikan oleh standar SNI ISO/IEC 27001 : 2009, yaitu : a. Tata Kelola Keamanan Informasi b. Pengelolaan Risiko Keamanan Informasi c. Kerangka Kerja Keamanan Informasi d. Pengelolaan Aset informasi e. Teknologi dan Keamanan Informasi f. Peran TIK
Hal 5
D. CASCADING KINERJA
INDIKATOR
TUJUAN 1 SASARAN 1 PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN KETERANGAN
Hasil evaluasi
terhadap
implementasi
keterbukaan
informasi
publik
Meningkatnya Pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik Indikator 1 : Persentase Perangkat Daerah Prov. Jatim dan Kab/Kota yang Memenuhi Standart Layanan Informasi
Program
Pengelolaan
Informasi Publik
Indikator :
Persentase Perangkat Daerah Pemprov Jatim dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang Telah mengimplementasikan Keterbukaan Informasi Publik
1. Kegiatan Layanan Informasi Publik Indikator : - Persentase Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat
Rp. 2.341.925.000 - Penyelesaian Permohonan Informasi Publik
- Penyelesaian Sengketa Informasi
2. Kegiatan Pengelolaan Informasi Publik Indikator : - Jumlah Produksi
Informasi Publik
Rp. 1.336.450.000 - Pengelolaan infomasi dalam dalam bentuk Media cetak (Majalah) dan berita di Jatim Newsroom
3. Kegiatan Penyebaran Informasi melalui Media Indikator : - Jumlah penyebaran
informasi melalui media cetak
- Jumlah penyebaran informasi melalui media elektronik
- Jumlah penyebaran informasi melalui media luar ruangan
Rp. 6.384.325.000 - Penyebarluasan Informasi melalui media Radio, TV dan Media Luar Ruang
Hal 6
INDIKATOR
TUJUAN 1 SASARAN 1 PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN KETERANGAN
Program Pengelolaan Komunikasi Publik Indikator : Persentase Media
Humas dan Media
Komunitas yang
Aktif dalam
Pengelolaan
Komunikasi Publik
1. Kegiatan Manajemen Opini Publik Indikator : Jumlah dokumen laporan strategi komunikasi pemerintah daerah
Rp 767.300.000
- Kajian Isu Publik - Acara Talk Show
“Ngopi Bareng Pakde Karwo”
- FGD Opini Publik
2. Kegiatan Kemitraan Lembaga Kehumasan Pemerintah Indikator : Jumlah perangkat daerah yang mengimplementasikan strategi komunikasi publik
Rp 431.500.000
- Forum Tematik Bakohumas
- Workshop Bakohumas
3. Kegiatan Penguatan Sumber Daya Komunikasi Publik Indikator : Jumlah komunitas yang mengimplementasikan strategi komunikasi pemerintah daerah
Rp 1.995.200.000
- Rakor Persiapan LCCK - Seleksi Administrasi
LCCK - Babak Penyisihan
LCCK
Hal 7
INDIKATOR
TUJUAN 2 SASARAN 2 PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN KETERANGAN
Persentase
informasi
persandia yang
diamankan
Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province Indikator 1: Persentase aplikasi yang memenuhi standar keamanan informasi
Program Aplikasi Informatika. Indikator : Persentase layanan aplikasi di lingkungan Pemprov. Jatim
1. Tata Kelola dan Pemberdayaan TIK Indikator : Jumlah kebijakan tata kelola TIK
Rp. 1.061.645.000 - Pembentukan Chief Information Officer (CIO) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur
- Sertifkasi ISO 27001 Data Center Pemprov Jatim
2. Penguatan Fungsional Aplikasi Indikator : Jumlah aplikasi pelayanan publik dilingkungan Pemprov. Jatim yang memenuhi kriteria peraturan yang berlaku
Rp. 3.253.085.000
- Fasilitasi domain jatimprov.go.id dan komeji.id
- Bimbingan Teknis bagi Pengelola TIK Perangkat Daerah
3. Persandian dan Kemanan Informasi Indikator : Jumlah aplikasi yang diamankan
Rp. 464.000.000 - Pembentukan Tim Pengamanan Persandian
- Assesmen Keamanan Informasi bagi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Jatim
Hal 8
INDIKATOR
TUJUAN 2 SASARAN 2 PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN KETERANGAN
Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province Indikator 2:
Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov Jatim
Program Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Pembangunan Infrastruktur Jaringan TIK Indikator : Jumlah bandwith yang dikelola di lingkungan Pemprov. Jatim
Rp. 6.177.646.000 - Jumlah peserta FGD/Sosialisasi Pengembangan Jaringan TIK
2. Pemeliharaan Infrastruktur TIK Indikator : Jumlah pemeliharaan perangkat keras dan lunak (data center) Pengendalian
Rp. 1.700.792.000 - Pemeliharaan Perangkat Jaringan TIK
- Layanan data center
3. Pengendalian Infrastruktur TIK Indikator : Jumlah monitoring dan pengendalian jaringan TIK SKPD dan UPT
Rp. 454.310.000 - Pengendalian Jaringan TIK
Hal 9
INDIKATOR
TUJUAN 3 SASARAN 1 PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN KETERANGAN
Persentase data
statistik akurat
yang tepat
waktu
Persentase data statistik
akurat yang tepat waktu
Program
Pengelolaan Data
dan Statistik
1. Pengelolaan Data Indikator :
Persentase data yang
terhimpun
Rp. 652.050.000 - FGD Tahapan Penyusunan Pergub Juknis Pengelolaan Data dan Statistik
2. Analisis Statistik Indikator : Persentase analisis statistik
Rp. 572.050.000 - Rapat koordinasi penyusunan rapergub Juknis Statistik Sektoral (OPD) dan Kab/Kota
- FGD Pengklasifikasian/kodefikasi data sektoral
3. Evaluasi dan Informasi Data Statistik Indikator : Persentase data dan analisis statistik yang di evaluasi dan dipublikasi melalui web
Rp. 702.900.000
- FGD Verifikasi dan Validasi Hasil Kompilasi Sektor Ekonomi
- FGD Verifikasi dan Validasi Hasil Kompilasi Sektor SOSHUKAM
Hal 10
E. PETA PROSES BISNIS
Hal 11
Hal 12
Hal 13
Hal 14
Hal 15
Hal 16
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Pergub Jatim No. 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur sesuai tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang komunikasi dan informatika, statistic dan persandian yang berpedoman pada misi ke empat Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu “meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik” dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bidang komunikasi dan informatika. A. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Dinas Kominfo Prov. Jatim telah menetapkan Indikator Kinerja (IKU) untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan Indikator Kinerja Utama telah mengacu pada RPJMD dan Renstra Tahun 2014-2019.
Adapun Indikator kinerja utama Dinas Kominfo Prov. Jatim yang menjadi acuan untuk
periode waktu tahun 2014-2019, sebagai berikut :
Hal 17
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA
1. Meningkatkan pemanfaatan TIK dalam layanan informasi publik
Hasil evaluasi terhadap implementasi keterbukaan informasi publik
Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota yang memenuhi standart layanan informasi
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
2. Meningkatkan layanan dan pemanfaatan infrastruktur TIK
Persentase informasi persandian yang diamankan
Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
3. Meningkatkan layanan data statistik
Persentase data statistik akurat yang tepat waktu
Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang dipublikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
Hal 18
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2019 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari
sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Dalam tahun 2019 Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim menetapkan rencana kinerja sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 2019
1 2 3 4
1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
60%
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73%
2. Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
30%
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
60%
3. Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60%
Hal 19
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 Sebagai wujud pernyataan komitmen atau tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas
dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya, maka rencana kinerja tahunan ditetapkan sebagai penetapan Perangkat Daerah dengan rumusan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja dan merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Tujuan dibuatnya Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Perjanjian kinerja merupakan kesepakatan antara pihak yang menerima tugas dan tanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikan tugas dan tanggung jawab kinerja secara berjenjang dengan mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia. Perjanjian kinerja ini menjabarkan target kinerja berupa nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan patokan bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Dengan demikian Perjanjian Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya.
Ikhtisar Perjanjian Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2019 diuraikan seperti pada lampiran berikut ini :
Hal 20
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU) TARGET
2019 PROGRAM ANGGARAN
1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
60% Informasi Publik 10.062.700.000
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73% Komunikasi Publik 3.194.000.000
2. Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
30% Aplikasi Informatika 4.778.730.000
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
60% Infrastruktur TIK 8.332.748.000
3. Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60% Pengelolaan Data dan Statistik
1.927.000.000
Hal 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA DINAS KOMINFO PROV. JATIM
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk memberikan jawaban dan penjelasan dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan visi dan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas Kominfo Prov. Jatim. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok pengukuran yang telah tercantum dalam Renstra SKPD.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/ kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.
Agar mencapai hasil maka pengukuran kinerja ini digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2019 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Komuniksi dan Informatika Provinsi Jawa Timur.
Hal 22
Adapun Tabel Pengukuran Kinerja disajikan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja
No.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
60% 37,6% 62,7%
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73% 93,7% 128,36%
2. Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
30% 41,06% 136,87%
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
60% 73,2% 122,00%
3. Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60% 65,7% 109,50%
Hal 23
Tabel 3.2 Perbandingan Realiasi Kinerja
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi
2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya diseminasi informasi, dan keterbukaan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
60% - - 32,2% 37,6%
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73% - - 105% 93,7%
2.
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui jaringan komunikasi dan informatika
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
30% - - 20,6% 41,06%
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
60% 72,17% 89,50% 67,9% 73,2%
3. Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60% - - - 65,7%
Hal 24
Tabel 3.3 Perbandingan Realiasi Kinerja s/d Akhir Periode RPJMD
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target Akhir RPJMD (2019)
Realisasi Tingkat
Kemajuan
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya diseminasi informasi, dan keterbukaan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
60% 37,6% 62,7%
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73% 93,7% 128,4%
2.
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui jaringan komunikasi dan informatika
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
30% 41,06% 136,9%
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data
center Pemprov. Jatim
60% 73,2% 122,0%
3. Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60% 65,7% 109,5%
Hal 25
Tabel 3.4 Perbandingan Realiasi Kinerja dengan Realisasi Nasional
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2019
Realisasi Nasional
Ket. (+/-)
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya diseminasi informasi, dan keterbukaan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
37,6% - -
2. Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
93,7% - -
2.
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui jaringan komunikasi dan informatika
1. Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
41,06% - -
2. Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
73,2% - -
3 Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
65,7% - -
Hal 26
B. ANALISA CAPAIAN KINERJA DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019 1. PERSENTASE OPD PROV. JATIM DAN KAB/KOTA DI JAWA TIMUR YANG MEMENUHI
STANDART LAYANAN INFORMASI
Undang Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) mengamanatkan, setiap Badan Publik Pemerintah maupun Badan Publik Non Pemerintah mempunyai kewajiban untuk menyediakan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada masyarakat dengan cepat, aktual, tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana.
Sisi lain Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik, menuntut kinerja Badan Publik yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel. Oleh karena itu pelayanan informasi publik harus mendapat perhatian yang serius bagi kita semua sebagai Badan Publik penyedia informasi, dengan meningkatkan pengelolaan informasi yang berkualitas serta memberikan pelayanan dan menyediakan informasi publik yang mudah diakses oleh masyarakat.
Disinilah perlu adanya sinergitas dan kerjasama yang baik, antara Badan Publik maupun masyarakat. Kita sadari bersama siapa sebenarnya pelaku utama Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, pertama adalah Badan Publik sebagai penyedia informasi, kedua Masyarakat sebagai pengguna informasi, sedang yang ketiga adalah Komisi Informasi (KI) sebagai lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaan menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik. Berdasar perkembangan inilah perlu adanya respon positif, dimana sebagai Badan Publik Pemerintah PPID Provinsi Jawa Timur berupaya untuk mengoptimalkan peran dan tugasnya dalam menyediakan dan memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dengan baik, benar, aktual, murah dan dengan cara yang mudah diakses sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang KIP.
Keterbukaan Informasi akan mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pengambilan kebijakan publik, sehingga berdampak dalam mewujudkan penyelenggaraan Negara
Hal 27
yang baik, yaitu transparansi, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu sebagai Badan Publik wajib meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di satuan kerjanya, sehingga dapat menghasilkan layanan informasi yang berkualitas dan sistem pemerintahan yang baik dan terbuka (good governance dan open government).
Pada tahun 2019 untuk data Jumlah Perangkat Daerah yang memenuhi standar layanan informasi ada 20 Perangkat Daerah, sedangkan jumlah Kab/Kota yang memenuhi standar layanan informasi ada 15 Kabupaten. Sehingga total Perangkat Daerah dan Kab/Kota yang telah memenuhi standart layanan informasi ada 35 Perangkat Daerah dan Kab/Kota.
Sehingga realisasi dari indikator Persentase Perangkat Daerah Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi pada tahun 2019 sebesar 37,6% dan target di tahun 2019 sebesar 60%.
Dengan rumusannya sebagai berikut :
Jumlah OPD Prov.Jatim dan Kab/kota di Jawa Timur yang memenuhi standar layanan informasi
Jumlah OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur𝑥100%
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi
2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya diseminasi informasi, dan keterbukaan informasi publik
1. Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
60% - - 32,2% 37.6%
Hal 28
Permasalahan :
Kurangnya sinergitas, kerjasama dan kepedulian Badan Publik dalam upaya implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik :
- Kurangnya respon Pimpinan Badan Publik ;
- Susahnya koordinasi dalam hal pengumpulan data (DIP, Laporan Tahunan PPID Badan Pembantu dll) ;
- SDM yang kurang kompeten karena seringnya mutasi staf Upaya Pemecahan Masalah : Upaya optimalisasi dan penguatan Peran PPID Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan pelayanan informasi publik di Badan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi Aplikasi Sistem Keterbukaan Publik Online (SIKIPO) ke OPD dan Kabupaten/Kota; 2. Melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ; 3. Membuka klinik PPID atau ruang konsultasi PPID ; 4. Melakukan Bimbingan Teknik (Bimtek) Uji Konsekuensi bagi PPID Pembantu/SKPD di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PPID Badan Publik Kabupaten / Kota di Jawa Timur ;
5. Rencana pembentukan Forum Komunikasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (FK PPID) Provinsi Jawa Timur ;
6. Rencana Rakor SP4N-LAPOR! bagi Kabupaten/Kota dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
7. Monitoring dan evaluasi SP4N-LAPOR! bagi Kabupaten/Kota dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Hal 29
2. PERSENTASE PARTISIPASI AKTIF LEMBAGA KOMUNIKASI PUBLIK DALAM PENGELOLAAN KOMUNIKASI PUBLIK
Melalui Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik untuk mengelola komunikasi publik dengan baik. Kegagalan mengelola komunikasi publik oleh pejabat publik akan berdampak pada lahirnya persepsi publik yang negatif akan kinerja pemerintah.
Lemahnya pola komunikasi pemerintah ini semakin diperparah dengan kurang diminatinya media pemerintah oleh publik. Berbagai media online dan media cetak pemerintah tidak mampu bersaing dengan media massa umum dalam menggiring opini publik. Sehingga pada akhirnya kerap kali informasi publik dikuasai oleh media massa umum dengan perspektif dan agenda setting masing-masing media. Pola komunikasi pemerintah yang belum baik ini semakin memperoleh tantangan dengan massifnya peredaran berita palsu (hoax) di tengah-tengah masyarakat. Hoax dikonsumsi secara personal melalui berbagai platform media sosial yang semain ramah di genggaman. Proses membaca dan klarifikasi dikalahkan ego ingin selalu yang terdepan dalam menyebarkan suatu informasi. Terlepas benar tidaknya informasi tersebut.
Adapun solusi yang dipilih untuk mengatasi penyebab diatas adalah dengan memberdayakan Kelompok Informasi Masyarakat sebagai salah satu simpul komunitas masyarakat yang bergerak di bidang informasi sebagai penguat literasi digital di masyarakat dan lembaga kehumasan pemerintah yang tergabung dalam Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) Provinsi Jawa Timur.
Bakohumas Provinsi Jawa Timur memiliki peran strategis sebagai wadah koordinasi dan komunikasi antar lembaga kehumasan pemerintah. Peran ini penting untuk dapat mendiseminasikan narasi tunggal kebijakan pemerintah kepada masyarakat.
Hal 30
Dengan adanya penguatan dan pemberdayaan KIM diharapkan tingkat literasi digital masyarakat akan membaik. Pemberdayaan KIM yang juga akan mengajak tiap KIM untuk menulis dan mempublikasi hasil tulisan mereka di website KIM Jawa Timur juga diharapkan akan menghasilkan media terpercaya yang memiliki tingkat akurasi yang baik.
Untuk itu, Dinas Kominfo Prov. Jatim berinisiatif untuk memberdayakan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Jawa Timur menjadi agen penguatan literasi digital masyarakat sekaligus produsen informasi positif tentang program pelayanan publik yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) memiliki peran strategis dalam upaya menjawab tantangan tersebut, karena KIM sebagai komunitas masyarakat informasi yang tumbuh dan berkembang di tengah – tengah kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia merupakan masyarakat sadar informasi yang diharapkan dapat berperan menjadi fasilitator untuk menjembatani kesenjangan komunikasi dan informasi yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat (top down) atau sebaliknya antara masyarakat dengan pemerintah (bottom up).
Dari data jumlah partisipasi aktif lembaga kehumasan pemerintah tahun 2019 yaitu sebanyak 81 lembaga. Sedangkan partisipasi aktif kelompok informasi masyarakat sejumlah 192 kelompok. Adapun jumlah lembaga komunikasi dan informasi yang diberdayakan sejumlah 290 kelompok. Sehingga didapatkan hasil capaian sebagai berikut :
81 + 192
290 𝑥 100% = 93,7%
Untuk persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan
komunikasi publik adalah 93,7 %. Realisasi ini sudah memenuhi target di tahun 2019 yaitu 73 %.
Hal 31
Jumlah Partisipasi Aktif Lembaga Komunikasi Publik
Jumlah Lembaga Komunikasi Publik yang terverifikasi di Jawa Timur 𝑥100%
Permasalahan : 1. Belum adanya agenda setting dalam manajemen isu publik sehingga belum dapat menyusun
konten media publikasi yang akan disebarluaskan oleh lembaga komunikasi publik sesuai dengan aspirasi dan isu aktual yang sedang berkembang di masyarakat.
2. Belum terwujudnya penguatan kelembagaan dan kemandirian lembaga komunikasi publik khususnya Kelompok Informasi Masyarakat. Hal ini menyebabkan penyebarluasan informasi kerap kali terhambat karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga komunikasi publik.
Upaya Pemecahan Masalah : 1. Menginisiasi media monitoring melalui aplikasi berbasis online yang dapat memantau
perkembangan isu, persepsi masyarakat dan perspektif media akan suatu kebijakan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi
2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya diseminasi informasi, dan keterbukaan informasi publik
1 Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
73% - - 105% 93,7%
Hal 32
pemerintah. Aplikasi ini menjadi dasar penyusunan isu publik yang pada akhirnya akan memproduksi konten media pemerintah yang sesuai dengan aspirasi masyarakat.
2. Menyusun regulasi di tingkatan pemerintah daerah sebagai petunjuk teknis penguatan kelembagaan KIM di daerah sekaligus sebagai dasar hukum fasilitasi pendanaan bagi KIM melalui Dana Desa/Alokasi Dana Desa bagi KIM yang berbasis desa dan Anggaran Kelurahan bagi KIM yang ada di kelurahan. Fasilitasi pendanaan ini diharapkan mampu mendukung perbaikan sarana dan prasarana bagi lembaga komunikasi publik dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
3. PERSENTASE APLIKASI YANG MEMENUHI STANDAR KEAMANAN INFORMASI Standar Keamanan yang digunakan adalah standar OWASP atau Open Web Application
Security Project yaitu organisasi nirlaba international yang memiliki visi untuk menjaga keamanan cyber. OWASP membuat sebuah standar keamanan website yang bisa digunakan di seluruh dunia yang mereka beri nama Application Security Verification Standard atau ASVS. ASVS adalah sebuah daftar persyaratan untuk memberi tahu para developer apakah sebuah aplikasi itu aman untuk digunakan oleh organisasi, vendor, dan customer.
Presentase Aplikasi yang memenuhi standar keamanan informasi target 30 %, realisasi 41,06 %, sehingga capaian 136,86 %. Standar Keamanan yang digunakan adalah standar OWASP atau Open Web Application Security Project yaitu organisasi nirlaba internasional yang memiliki visi untuk menjaga keamanan cyber. OWASP membuat sebuah standar keamanan website yang bisa digunakan di seluruh dunia yang mereka beri nama Application Verification Standard atau ASVS. ASVS adalah sebuah daftar persyaratan untuk memberi tahu para developer apakah sebuah aplikasi itu aman untuk digunakan organisasi, vendor atau customer. Pendekatan pengujian ini menggunakan pendekatan analisa konten web dan perangkat asesmen sucuri.
Hal 33
Pada Tahun 2019 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur telah melakukan evaluasi keamanan informasi terhadap 660 aplikasi yang digunakan oleh Perangkat Daerah di Lingkungan Provinsi Jawa Timur. Hasil evaluasi dari 660 aplikasi tersebut ditemukan bahwa kategori low sejumlah 15 aplikasi, medium sejumlah 256 aplikasi, high sejumlah 24 aplikasi, critical berjumlah 12 aplikasi dan 353 tidak aktif. Sehingga aplikasi yang memenuhi standar aplikasi berjumlah 271 aplikasi. Berdasarkan analisa tersebut dapat disimpulkan Dinas Komunikasi dan Informatika telah melebihi target sebesar 30% dimana realisasinya telah mencapai 41,06 %. Rumusan definisi operasionalnya sebagai berikut.
Jumlah aplikasi yang memenuhi standart
Jumlah seluruh aplikasi di Pemprov. Jatim𝑥100%
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi
2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
2.
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui jaringan komunikasi dan informatika
1 Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
30% - - 20,6% 41,06%
Permasalahan : 1. Aplikasi yang telah dibangun oleh Perangkat Daerah masih belum semua memenuhi standard
keamanan OWASP sehingga memperbesar peluang terjadinya insiden keamanan informasi.
2. Terlalu luasnya tugas dan fungsi Bidang Aplikasi Informatika meliputi masalah Tata Kelola, Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola TIK, Pengembangan Aplikasi serta Persandian dan Keamanan Informasi.
Hal 34
Upaya Pemecahan Masalah : 1. Melakukan evalusasi secara berkala aplikasi yang telah dibangun oleh perangkat daerah dan
kemudian memberikan masukan untuk perbaikan kepada Perangkat daerah yang bersangkutan. Aplikasi yang akan dibangun harus didampingi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika agar aplikasi tersebut dapat memenuhi standar keamanan informasi.
2. Peningkatan kapasitas SDM melalui bimtek atau pelatihan serta pembuatan SOP untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. PERSENTASE PEMANFAATAN HOSTING DAN COLLOCATION DATA CENTER PEMPROV. JATIM
Data Center adalah suatu fasilitasi yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen - komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitasi ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (misal : AC, Ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik lainnya.
Mengingat pentingnya layanan web hosting yang sebagian besar berisi informasi publik dan aplikasi yang ada dalam website atau aplikasi masing-masing SKPD dibutuhkan manajemen layanan dan pengelolaan/ operasionalisasi server yang baik, sehingga harapan layanan web hosting akan berfungsi maksimal dan memberikan wujud manfaat lebih bagi klien – klien Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. Saat ini Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur telah berhasil membangun layanan hosting dengan kualitas layanan profesional sebagaimana standar umum Technical Requirment Hosting Server.
Layanan Data Center Provinsi Jawa Timur saat ini :
Hal 35
Hosting
- Menempatkan aplikasi web di server Data Center Provinsi Jawa Timur
- Virtual Machine Collocation
- Menempatkan server di rak Data Center Provinsi Jawa Timur
Realisasi indikator presentase pemanfaatan hosting dan collocation pada tahun 2019
sebesar 73,2%, dengan rumusan sebagai berikut :
𝐴𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑜𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 + 𝑆𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑂𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑜𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑜𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑑𝑖 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝐶𝑒𝑛𝑡𝑒𝑟× 100%
Dari data jumlah hosting dan colocation tahun 2019, yaitu 698 hosting terdiri dari 263 milik
OPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan 435 milik instansi di luar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan 34 server colocation di Data Center yang terdiri dari 30 server milik OPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan 4 server milik Pemerintah Kabupaten/Kota, didapatkan hasil capaian kinerja tahun 2019 sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi
2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 7
2.
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui jaringan komunikasi dan informatika
2 Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
60% 72,17% 67,9% 67,9% 73,2%
Hal 36
698 + 34
1000× 100% = 73,2%
Hasil capaian kinerja Bidang Infrastruktur untuk persentase pemanfaatan hosting dan colocation adalah 73,2%, capaian ini sudah memenuhi target yang telah dibuat di awal tahun yaitu 60%. Untuk daftar hosting dan colocation pada Data Center Pemprov Jatim pada tahun 2019 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Permasalahan :
1. Masih kurangnya minat atau kesadaran atau bahkan kepercayaan dari OPD terhadap kualitas Data Center Pemprov Jatim. Hal ini mengakibatkan jumlah OPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang melakukan colocation di Data Center Pemprov Jatim masih sedikit.
Upaya Pemecahan Masalah :
1. Melaksanakan FGD “Pemanfaatan Hosting dan Colocation bagi OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur”. Pada FGD tersebut disosialisasikan tentang kualitas dan kapasitas Data Center Pemprov Jatim, mengenai tingkatan (tier) serta sertifikat standardisasi yang telah didapatkan oleh Data Center Pemprov Jatim.
5. PERSENTASE DATA STATISTIK PEMBANGUNAN YANG DIPUBLIKASIKAN.
Pada tahun 2019 Dinas Kominfo Prov. Jatim telah menyelesaikan Rancangan Peraturan Gubernur menjadi Peraturan Gubernur dengan Nomor Pergub. 68 Tahun 2018 tentang Satu Data Provinsi Jawa Timur dengan tanggal ditetapkan 31 Juli 2018. Peraturan Gubenur ini akan
Hal 37
berfungsi sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan statistik sektoral baik dalam pengumpulan data, pengelolaan dan mempublikasikan data.
Seiring dengan selesainya Pergub ini maka langkah berikutnya adalah mensosialisasikan Pergub dengan menghadirkan semua unsur Perangkat Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Dinas Kominfo) seluruh Jawa Timur dengan narasumber Kadis Kominfo Jatim, BPS Pusat, Bappeda Provinsi.
Sebagaimana yang tertuang dalam Pergub No. 68 Tahun 2018 pada Bab. 14 tentang Pengolahan Data Dinas Kominfo Jatim telah melakukan Bimbingan Teknis kepada Pemerintah Kabupaten/Kota (Dinas Kominfo) dengan praktek penerapan aplikasi dalam mengolah data. Harapan dari kegiatan ini adalah Perangkat Daerah sebagai Produsen Data dapat mengerti dan dapat menggali lebih dalam lagi Data Statistik Sektoral yang mereka hasilkan sesuai tugas dan wewenangnya.
Untuk realiasasi indikator “persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan” pada tahun 2019 belum terlaksana di karenakan di tahun 2019 baru menyelesaikan Pergub untuk satu data dan mensosialisasikan Pergub tersebut. Proses pengumpulan data tetap dilaksanakan akan tetapi data yang terkumpul tersebut hanya disimpan ke dalam data warehause yang
selanjutnya dipergunakan/ ditampilkan di Ruang Komando.
Dalam hal ini untuk data statistik pembangunan yang dipublikasikan baru bisa terlaksana di tahun 2019, dengan melakukan pembenahan SOP agar data yang telah terkumpul sesuai harapan. Dari 56 Perangkat Daerah 35 Perangkat Daerah sudah menyerahkan data, sedangkan 21 Perangkat Daerah belum Menyerahkan Datanya. Data 23 Perangkat Daerah sudah dipublish sedangkan 12 Perangkat Daerah Belum dipublish datanya, dengan dengan detil 320 Jenis Data publish untuk 381 Jenis Data yang diterima.
Hal 38
𝑃 =𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑠ℎ
𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎× 100%
= 23
35× 100%
= 65,7%
P adalah Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2019
Realisasi
2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Meningkatnya ketersediaan data statistik pembangunan provinsi yang di publikasikan
1. Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan 60% - - - 65,7%
Permasalahan : 1. Data masih tersebar di masing-masing OPD; 2. Masih terdapat kendala berupa sulitnya memperoleh data yang akurat dari OPD; 3. Masih kurangnya SDM ataupun staf teknis yang berlatar belakang Ilmu statistik; 4. Belum optimalnya aplikasi pengelolaan data statistik yang dapat digunakan untuk mengolah
data menjadi satu informasi, produsen data terkendala banyaknya aplikasi yang harus mereka entry, sebagai contoh : SIPD, SIMDASI, aplikasi kementrian dan lain lain.
5. Penyajian Data masih sebagai laporan, belum bisa memberikan analisa yang dalam dari permasalahan.
Hal 39
6. Tidak adanya konsistensi dari data yang diserahkan, seringkali Produsen Data tidak mengerti data yang harus mereka serahkan.
Upaya Pemecahan Masalah : 1. Merestrukturisasi staf yang mempunyai kompetensi dan comitted terhadap tugas dan
kewajibannya di bidang Pengelolaan Data dan Statistik dengan memberikan tenggungjawab sesuai kemampuan masing-masing. Dan dengan melakukan uji kompetensi mapping test bagi staf sebanyak 13 pegawai yang berkompetensi.
2. Bidang Pengelolaan Data dan Statistik akan berkomitmen membangun statistik Jawa Timur menjadi terdepan dalam Bidang Statistik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
3. Melakukan pendampingan dengan kalangan Akademisi baik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya maupun Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya guna mencari pokok-pokok pikiran maupun solusi yang tepat dalam mengembangkan Statistik Sektoral Jawa Timur.
4. Berkoordinasi dengan bidang Aptika untuk dapat melakukan integrasi pada aplikasi yang menjadi isian dari Produsen Data, agar tidak terjadi yang ambigu.
5. Mendorong Produsen Data berkoordinasi dengan Kementrian mereka agar dapat memberikan standar isian data (Kementrian juga menjadi walidata sesuai tupoksi)
Hal 40
C. REALIASI ANGGARAN
Tabel 3.5 ALOKASI PER SASARAN PEMBANGUNAN
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Anggaran (Rp) %
Anggaran
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik
1 Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
10.062.700.000 98,91%
2 Persentase Partisipasi Aktif Lembaga Komunikasi Publik dalam Pengelolaan Komunikasi Publik
3.194.000.000 97,07%
2.
Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java Smart Province
1 Persentase aplikasi yang memenuhi standar keamanan informasi
4.778.730.000 97,06%
2 Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov Jatim
8.332.748.000 97,07%
3. Meningkatnya ketersediaan dokumen statistik yang terpercaya dan berkualitas
1 Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
1.927.000.000 91,73%
Hal 41
Tabel 3.6 PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN
Sasaran/ Program Indikator Kinerja Anggaran
Target Realiasi Capaian Alokasi Realiasi Capaian
Sasaran 1
Meningkatnya pengembangan dan
pemanfaatan infrastruktur TIK dan layanan informasi publik
Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur
yang memenuhi standart layanan informasi
60% 37,6% 62 10.062.700.000 9.952.808.336 98,91%
Persentase Partisipasi Aktif Lembaga Komunikasi Publik dalam Pengelolaan Komunikasi Publik
73% 93,7% 128,36% 3.194.000.000 3.100.401.381 97,07%
Program 1.1 Program Informasi Publik
Program 1.2 Program Komunikasi Publik
Meningkatnya manajemen TIK menuju East Java
Smart Province
Persentase aplikasi yang memenuhi standar keamanan informasi
30% 41,06% 136,8% 4.778.730.000 4.638.253.297 97,06%
Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov Jatim
60% 73,2% 122,0% 8.332.748.000 8.088.522.736 97,07%
Program 1.1 Program Aplikasi Informatika
Program 1.2 Program Infrastruktur TIK
Meningkatnya ketersediaan dokumen statistik yang terpercaya dan berkualitas
Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
60% 65,7% 109,5% 1.927.000.000 1.767.600.721 91,73%
Program 1.1 Pengelolaan Data dan Statistik
Hal 42
Tabel 3.7 EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
No Sasaran Indikator Sasaran %
Capaian Kinerja
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1. Meningkatnya diseminasi informasi, dan keterbukaan informasi publik
Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
62,67 98,91
-36,42
Persentase partisipasi aktif lembaga komunikasi publik dalam pengelolaan komunikasi publik
128,36 97,07
31,29
2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui jaringan komunikasi dan informatika
Persentase aplikasi yang memenuhi standart keamanan informasi
136,8 97,06 39,74
Persentase pemanfaatan hosting dan collocation data center Pemprov. Jatim
122,0 97,07 24,93
Persentase data statistik pembangunan yang dipublikasikan
109,5 91,73 17,77
Hal 43
Tabel 3.8 REALISASI ANGGARAN TAHUN 2019
NO URAIAN ANGGARAN SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
Rp %
A BELANJA DAERAH 76.649.133.000,00 72.223.532.470,00 94,23
I. BELANJA TIDAK LANGSUNG 32.683.874.000,00 30.467.206.936,00 93,22
II. BELANJA LANGSUNG 43.965.259.000,00 41.756.325.534,00 94,98
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 5.515.680.000,00 5.157.958.444,00 93,51
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 5.515.680.000,00 5.157.958.444,00 93,51
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 7.918.782.000,00 7.037.380.510,00 88,87 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 5.381.932.000,00 4.675.008.499,00 86,86
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 2.536.850.000,00 2.362.372.011,00 93,12
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah 1.867.688.000,00 1.754.994.263,00 93,97
Konsultasi Kelembagaan Perangkat Daerah 1.124.188.000,00 1.121.898.680,00 99,80
Pembinaan Sumber Daya Aparatur Perangkat Daerah 743.500.000,00 633.095.583,00 85,15
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
367.931.000,00 258.405.846,00 70,23
Penyusunan Dokumen Perencanaan 162.100.000,00 106.408.593,00 65,64 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
116.881.000,00 78.582.453,00 67,23
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
28.950.000,00 24.075.000,00 83,16
Penyusunan Laporan Pengelolaan Keuangan 60.000.000,00 49.339.800,00 82,23
Hal 44
NO URAIAN ANGGARAN SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
Rp %
5. Program Informasi Publik 10.062.700.000,00 9.952.808.336,00 98,91 Layanan Informasi Publik 2.341.925.000,00 2.287.389.553,00 97,67
Pengelolaan Informasi Publik 1.336.450.000,00 1.288.097.869,00 96,38
Penyebaran Informasi melalui Media Publik 6.384.325.000,00 6.377.320.914,00 99,89
6. Program Komunikasi Publik 3.194.000.000,00 3.100.401.381,00 97,07 Manajemen Opini Publik 767.300.000,00 752.948.225,00 98,13 Kemitraan Lembaga Kehumasan Pemerintah 431.500.000,00 417.853.582,00 96,84 Penguatan Sumber Daya Komunikasi Publik 1.995.200.000,00 1.929.599.574,00 96,71
7. Program Aplikasi Informatika 4.778.730.000,00 4.638.253.297,00 97,06 Tata Kelola dan Pemberdayaan TIK 1.061.645.000,00 1.047.961.203,00 98,71
Penguatan Fungsional Aplikasi 3.253.085.000,00 3.130.013.168,00 96,22
Persandian dan Keamanan Informasi 464.000.000,00 460.278.926,00 99,20
8. Program Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi 8.332.748.000,00 8.088.522.736,00 97,07
Pembangunan Infrastruktur Jaringan TIK 6.177.646.000,00 6.041.182.308,00 97,79
Pemeliharaan Infrastruktur TIK 1.700.792.000,00 1.652.033.039,00 97,13
Pengendalian Infrastruktur TIK 454.310.000,00 395.307.389,00 87,01
9. Program Pengelolaan Data dan Statistik 1.927.000.000,00 1.767.600.721,00 91,73
Pengelolaan Data 652.050.000,00 575.928.542,00 88,33
Analisis Statistik 572.050.000,00 542.032.576,00 94,75
Evaluasi dan Informasi Data Statistik 702.900.000,00 649.639.603,00 92,42
Hal 45
BAB IV P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) merupakan laporan yang menggambarkan pelaksanaan manajemen pembangunan berbasis kinerja pada suatu organisasi serta menggambarkan upaya - upaya perbaikan pelayanan publik. Setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKjIP bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempunyai makna strategis, sebagai bagian dari perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang komunikasi dan informasi, persandian dan statistik. Secara umum, dapat dilihat bahwa kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 adalah amat baik. Perencanaan dan pelaksanaan anggaran yang efektif dan efisien tercermin dari hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung yang pada tahun 2019 anggaran terserap 94,23%.
Hal 46
B. PERMASALAHAN DAN KENDALA YANG BERKAITAN DENGAN PENCAPAIAN KINERJA
Beberapa masalah yang masih menjadi perhatian bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur sebagaimana berikut : 1. Kurangnya sinergitas, kerjasama dan kepedulian Badan Publik dalam upaya implementasi
UU Keterbukaan Informasi Publik; 2. Kurangnya respon Pimpinan Badan Publik serta belum optimalnya koordinasi dalam hal
pengumpulan data (DIP, Laporan Tahunan PPID Badan Pembantu dll); 3. Belum adanya agenda setting dalam manajemen isu publik sehingga belum dapat menyusun
konten media publikasi yang akan disebarluaskan oleh lembaga komunikasi publik sesuai dengan aspirasi dan isu aktual yang sedang berkembang di masyarakat.
4. Belum terwujudnya penguatan kelembagaan dan kemandirian lembaga komunikasi publik khususnya Kelompok Informasi Masyarakat. Hal ini menyebabkan penyebarluasan informasi kerap kali terhambat karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga komunikasi publik.
5. Aplikasi yang telah dibangun oleh Perangkat Daerah masih belum semua memenuhi standard
keamanan Open Web Application Security Project (OWASP) sehingga memperbesar peluang
terjadinya insiden keamanan informasi serta integrasi aplikasi berjalan lambat karena terkendala ego sektoral Perangkat Daerah dalam pengelolaan TIK;
6. Masih kurangnya minat atau kesadaran bahkan kepercayaan dari OPD terhadap kualitas Data Center Pemprov Jatim. Hal ini mengakibatkan jumlah OPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang melakukan fasilitas hosting dan collocation di Data Center Pemprov Jatim masih sedikit.
7. Tidak adanya konsistensi data yang diserahkan Perangkat Daerah dan data masih tersebar sehingga sulit memperoleh data yang akurat;
8. Masih kurangnya SDM ataupun staf teknis yang berlatar belakang Ilmu statistik (statistisi);
Hal 47
9. Belum optimalnya aplikasi pengelolaan data statistik yang dapat digunakan untuk mengolah data menjadi satu informasi, produsen data terkendala banyaknya aplikasi yang harus mereka entry, sebagai contoh : SIPD, SIMDASI, aplikasi kementrian dan lain lain.
C. REKOMENDASI
Langkah-langkah kedepan yang harus dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur dalam upaya memperbaiki kinerja dan menghadapi tantangan ke depan, antara lain. 1. Sosialisasi Aplikasi Sistem Keterbukaan Publik Online (SIKIPO) ke Perangkat Daerah dan
Kabupaten/Kota serta melakukan Bimbingan Teknik Uji Konsekuensi bagi PPID Pembantu/SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PPID Badan Publik Kabupaten / Kota di Jawa Timur ;
2. Monitoring dan evaluasi SP4N-LAPOR! bagi Kabupaten/Kota dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
3. Menginisiasi media monitoring melalui aplikasi berbasis online yang dapat memantau perkembangan isu, persepsi masyarakat dan perspektif media akan suatu kebijakan pemerintah. Aplikasi ini menjadi dasar penyusunan isu publik yang pada akhirnya akan memproduksi konten media pemerintah yang sesuai dengan aspirasi masyarakat.
4. Menyusun regulasi di tingkatan pemerintah daerah sebagai petunjuk teknis penguatan kelembagaan KIM di daerah sekaligus sebagai dasar hukum fasilitasi pendanaan bagi KIM melalui Dana Desa/Alokasi Dana Desa bagi KIM yang berbasis desa dan Anggaran Kelurahan bagi KIM yang ada di kelurahan. Fasilitasi pendanaan ini diharapkan mampu mendukung perbaikan sarana dan prasarana bagi lembaga komunikasi publik dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Hal 48
5. Melakukan evalusasi secara berkala aplikasi yang telah dibangun oleh perangkat daerah dan kemudian memberikan masukan untuk perbaikan kepada Perangkat daerah yang bersangkutan. Aplikasi yang akan dibangun harus didampingi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika agar aplikasi tersebut dapat memenuhi standar keamanan informasi.
6. Melaksanakan FGD “Pemanfaatan Hosting dan Colocation bagi OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur”. Pada FGD tersebut disosialisasikan tentang kualitas dan kapasitas Data Center Pemprov Jatim, mengenai tingkatan (tier) serta sertifikat standardisasi yang telah didapatkan oleh Data Center Pemprov Jatim.
7. Mendorong Produsen Data berkoordinasi dengan Kementrian mereka agar dapat memberikan standar isian data (Kementrian juga menjadi walidata sesuai tupoksi)
8. Merestrukturisasi staf yang mempunyai kompetensi dan comitted terhadap tugas dan kewajibannya di bidang Pengelolaan Data dan Statistik dengan memberikan tenggungjawab sesuai kemampuan masing-masing. Dan dengan melakukan uji kompetensi mapping test bagi staf sebanyak 13 pegawai yang berkompetensi.
9. Berkoordinasi dengan bidang Aptika untuk dapat melakukan integrasi pada aplikasi yang menjadi isian dari Produsen Data, agar tidak terjadi yang ambigu.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi secara
transparan, akuntabel dan inovatif sehingga mendapatkan umpan balik guna peningkatan kinerja yang akuntabel bagi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur pada periode mendatang.
TAHUN
DASAR
2019 2022 2023 2024
Target Target Target Target Target
1 5 6 7 8 9 10 11 13 14
INDIKATOR TUJUAN 1
Indeks SPBE
35% 40% 45%
68% 70%
35% 40% 45%
3 Program Pengelolaan
Aplikasi Informatika
dan Program
Penyelenggaraan
Pengamanan
Informasi Pemerintah
25% 30%
Persentase Perangkat
Daerah di Lingkungan
Pemprov Jatim yang
Mematuhi Kebijakan
Keamanan Informasi
Meningkatnya Kepatuhan
Perangkat Daerah terhadap
Kebijakan Keamanan
Informasi
1)
Persentase Informasi Persandian yang Diamankan
100%
Persentase pemenuhan
ketersediaan data statistik
sektoral
1)
jumlah seluruh PD di Lingkup
Pemprov Jatim100%
Meningkatnya Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam
Transparansi, Akses,
Interaktivitas Publik dan
layanan infrastruktur di Jawa
Timur
Jumlah data statistik sektoral yang
tepat waktu
Jumlah seluruh data statistik sektoal
1.
MATRIK RENSTRA
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019 - 2024
PENANGGUNG
JAWABURAIAN
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
NO
SASARAN STRATEGIS
2 3 4
-
INDIKATOR TUJUAN 3
Standart Keamanan
Informasi bagi
Perangkat Daerah
dilingkungan
Pemprov. Jawa Timur
Bidang Aplikasi
Informatika
Dokumen Laporan
Akhir Tahun Bidang
Aplikasi InformatikaJumlah Seluruh PD di Lingkungan
Pemprov Jatim
x 100%
Jumlah Perangkat Daerah yang
Mematuhi Kebijakan Keamanan
Informasi
SUMBER DATA
KEBIJAKANPROGRAM
/KEGIATAN
2021
STRATEGI PENCAPAIAN
T U J U A N
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA
PERHITUNGAN 2020
12
64%
Program
Penyelenggaraan
Statistik Sektoral
62,5%
Persentase Release Data Statistik Akurat yang Tepat Waktu
Mewujudkan Transparansi, Akses, dan Data Sektoral dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pelayanan Publik
INDIKATOR TUJUAN 2
Dokumen Laporan
Akhir Tahun
Bidang Pengelolaan
Data dan Statistik
Bidang
Pengelolaan Data
dan Statistik
Perangkat Daerah yang memiliki
layanan publik online
Persentase OPD Prov.
Jatim dan Kab/Kota di
Jawa Timur yang
memenuhi standart
layanan informasi
Dokumen Laporan
Akhir Tahun
Bidang Pengelolaan
Aplikasi Informatika
dan Bidang
Pengelolaan
Infrastruktur
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
25% 30%
Program Pengelolaan
Aplikasi Informatika,
Program
Penyelenggaraan
Pengamanan
Informasi Pemerintah,
dan Program
Pengelolaan
Infrastruktur Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
Bidang Aplikasi
Informatika dan
Bidang
Infrastruktur
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
Pengembangan
konsep pengelolaan
komunikasi publik
yang efektif dalam
bentuk penyediaan
informasi,
penyebarluasan
informasi dan
pelayanan hubungan
komunikasi
Program Informasi
Publik dan Program
Pengelolaan
Komunikasi Publik
Bidang Informasi
Publik dan
Bidang
Komunikasi
Publik
Dokumen Laporan
Akhir Tahun
Bidang Informasi
Publik dan
Komuniksi Publik
1) Jumlah Perangkat Daerah Provinsi
Jawa Timur dan Kabupaten/Kota di
Jawa Timur yang memenuhi standart
layanan informasi
Jumlah Perangkat Daerah Provinsi
Jawa Timur dan Kabupaten/Kota di
Jawa Timur
x - 66%100%
Mengoptimalkan
Pemenuhan
Ketersediaan Data
Statistik Sektoral yang
akurat, akuntabel dan
terpercaya
60%
62% 64%
66% 68% 70%
2 Meningkatnya ketersediaan
dokumen statistik yang
terpercaya dan berkualitas
-
x
x
Persentase Perangkat
Daerah di Lingkup
Pemprov Jatim yang
memiliki layanan publik
online
2)
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROVINSI JAWA TIMUR
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel
serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs. BENNY SAMPIRWANTO, M.Si
Jabatan : KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROV. JATIM
selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
Jabatan : GUBERNUR JAWA TIMUR
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Surabaya, Januari 2020
Pihak Kedua, Pihak Pertama, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Drs. BENNY SAMPIRWANTO, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19650718 199003 1 005
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROVINSI JAWA TIMUR
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja Perangkat Daerah
Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP Perangkat Daerah
83,5
2. Meningkatnya pengembangan
dan pemanfaatan infrastruktur
TIK dan layanan informasi
1) Persentase OPD Prov. Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang memenuhi standart layanan informasi
62%
2) Persentase Perangkat Daerah di Lingkup Pemprov Jatim yang memiliki layanan publik online
25%
3. Meningkatnya manajemen TIK
menuju East Java Smart
Province TIK
Persentase pemenuhan ketersediaan data statistik sektoral
62,5%
4. Meningkatnya ketersediaan
data statistik pembangunan
provinsi yang dipublikasikan
Persentase Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Jatim yang Mematuhi Kebijakan Keamanan Informasi
25%
Program
Anggaran
Keterangan
1. Program Kesekretariatan 2. Program Pengelolaan Informasi Publik 3. Program Pengelolaan Komunikasi Publik 4. Program Pengelolaan Aplikasi Informatika 5. Program Infrastruktur Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi 6. Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral 7. Program Penyelenggaraan Pengamanan
Informasi Pemerintah
Rp 11.336.987.500,- Rp 6.840.449.000,- Rp 2.306.343.000,- Rp 966.594.843,- Rp 8.385.560.000,- Rp 550.240.000,- Rp 433.514.500,-
APBD APBD APBD APBD APBD
APBD APBD
Jumlah Rp 30.819.688.843,- Surabaya, Januari 2020
Pihak Kedua, Pihak Pertama, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Drs. BENNY SAMPIRWANTO, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19650718 199003 1 005