2019 - Pool Advista Finance · 2020. 6. 3. · Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi dalam lingkup internal kepada otoritas terkait

STRENGTHENING & TRANSFORMINGKOKOH MELALUI TRANSFORMASI

2019Laporan TahunanAnnual Report

2 PT Pool Advista Finance Tbk

Kilas KinerjaPerformance Highlight

Laporan ManajemenManagement Report

Analisis dan Pembahasan ManajemenAbalysis and Management’s Discussion

Profil PerusahaanCompany Profile

SANGGAHAN DANLINGKUP TANGGUNG JAWABDisclaimer

Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan peraturan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan ini merupakan pernyataan prospektif yang memiliki risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perbedaan secara material dari yang dilaporkan.

Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang serta lingkungan bisnis Perseroan. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.

Laporan ini memuat kata “Pool Advista Finance” dan “Perseroan” yang didefinisikan sebagai PT Pool Advista Finance Tbk yang menjalankan usaha dalam bidang Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna, Pembiayaan Syariah dan Pembiayaan Lainnya yang Disetujui oleh OJK. Hal ini digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut sebagai PT Pool Advista Finance Tbk secara umum.

This Annual Report consists of a statement of financial condition, operating performance, policies, projections, strategies, plans, and objectives of the Company which are classified as forwardlooking statements in the implementation of applicable laws, excluding for historical matters. Such statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause results to differ materially from expected results.

Prospective statements in the Annual Report are based on various assumptions regarding current and future conditions and the business environment in which the Company conducts business activities. The Company does not guarantee that the documents which have been ensured of their validity will bring certain results as targeted.

This Annual Report contains the words “Pool Advista Finance” and “the Company” which mean PT Pool Advista Finance Tbk with its main business Investment Financing, Working Capital Financing, Multipurpose Financing, Sharia Financing, and Other Financing Approved by OJK. Such words are used on the basis of convenience to refer PT Pool Advista Finance Tbk in general.

Laporan Tahunan 2019 Annual Report 3

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social responsibility

Surat PernyataanStatement Letter

Laporan KeuangsanFinancial Statement

SEKILAS TENTANGLAPORAN TAHUNANAnnual Report at A Glance

Selamat datang pada Laporan Tahunan 2019 PT Pool Advista Finance Tbk dengan tema “Strengthening & Transforming”. Tema tersebut dipilih berdasarkan analisis dan kajian yang mendalam berdasarkan fakta dan perkembangan bisnis Perseroan pada tahun 2019 serta masa depan keberlanjutan bisnis Perseroan.

Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi dalam lingkup internal kepada otoritas terkait. Laporan Tahunan 2019 PT Pool Advista Finance Tbk menjadi sumber dokumentasi yang komprehensif yang berisikan informasi kinerja Perseroan dalam setahun. Informasi tersebut memuat dokumen lengkap yang menggambarkan profil Perseroan; kinerja pemasaran, operasional, dan keuangan; serta informasi tentang tugas, peran, dan fungsi struktural organisasi Perseroan.

Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman dan kepercayaan tentang Perseroan dengan menyediakan informasi yang tepat dan relevan. Para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan yang telah dan akan dilakukan serta kesuksesan pencapaian Perseroan pada 2019.

Welcome to the 2019 Annual Report of PT Pool Advista Tbk with the theme “Strengthening & Transforming”. The theme is selected based on in-depth analysis and study based on the facts and development of the Company’s business in 2019 and the future of the Company’s business sustainability.

The main purpose of composing this Annual Report is to increase information disclosure within the internal scope to the relevant authorities and to become a source of comprehensive documentation that contains information on the Company’s performance in a year. The information contains complete documents that summarizes the profile of the Company; operational, marketing and financial performance; information about the duties, roles and structural functions of the Company’s organization.

In addition, this Annual Report aims to develop understanding and trust towards the Company by providing relevant and accurate information. Shareholders and all stakeholders can receive adequate information regarding the policies which has been and will be implemented as well as the successful achievement of the Company in 2019.

4 PT Pool Advista Finance Tbk

Kilas KinerjaPerformance Highlight




Sanggahan dan LingkupTanggung JawabDisclaimer

2

Sekilas tentangLaporan TahunanAnnual Report at A Glance

3

Daftar IsiTable of Content

4

Peristiwa PentingSignificant Events

6

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

10

Jejak LangkahMilestones

11

Ikhtisar Keuangan PentingKey Financial Highlights

14

Grafik Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights Charts

15

Ikhtisar SahamShare Highlights

16

Aksi Korporasi di Tahun 2019Corporate Action in 2019

17

Laporan Dewan Komisaris PT Pool Advista Finance TbkBoard of Commissioners Report of PT Pool Advista Finance Tbk

20

Laporan DireksiPT Pool Advista Finance TbkBoard of Directorsof PT Pool Advista Finance Tbk

26

Peta Wilayah OperasionalOperational Area Map

62

Tinjauan UmumGeneral Review

66

Statistik Industri Pembiayaan Nasional Tahun 2019Statistics of National Financing Industry in 2019

67

Tinjauan Operasional Per Segmen UsahaOperational Review Per Business Segment

68

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Review

68

Laporan Posisi KeuanganFinancial Position Report

68

Kemampuan Membayar UtangSolvability

72

Tingkat Kolektibilitas PiutangReceivables Collectability Rate

73

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalCapital Structure and Management Policy on Capital Structure

73

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Laporan AkuntanMaterial Information and Facts Occured After Accountant Reports

75

Aspek PemasaranMarketing Aspect

75

Kebijakan DividenDividend

76

DAFTAR ISITable of Content

Identitas PerusahaanCompany Identity

34

Sekilas PerusahaanCompany Overview

36

Kegiatan UsahaBusiness Activities

38

Struktur Organisasi PerusahaanOrganization Structure of The Company

40

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

41

Profil DIreksiBoard of Directors Profile

44

Profil Dewan Pengawas SyariahSharia Supervisory Board Profile

48

Profil Kepala DivisiHead of Divisions Profile

51

Visi, Misi, dan Nilai PerusahaanVision, Mission, and Value of The Company

55

Informasi Singkat Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi, dan Perusahaan VenturaBrief Information on Subsidiaries, Assiciates, and Joint Ventures

57

Kronologis Pencatatan SahamSharelisting Chronology

57

Kronologis Penerbitan dan/atau Pencatatan Efek LainnyaChronology of Issuance and/or Listing of Other Securities

58

Struktur Grup Bisnis AfiliasiAffiliate Business Group Structure

58

Komposisi Pemegang SahamShareholder Composition

59

Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali Baik Langsung dan Tidak LangsungInformation on Direct and Indirect Main and Controlling Shareholders

60

Lembaga atau Profesi Penunjang Pasar ModalSupporting Profession / Institution the Capital Market

61

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT02

KILAS KINERJAPERFORMANCE HIGHLIGHTS

01

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE03

ANALISIS DANPEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

04






Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumRealization of Public Offering Proceeds Utilization

76

Informasi Material Mengenai Transaksi Afiliasi dan Mengandung Benturan KepentinganMaterial Information on Affiliated Transactions and Containing Conflict of Interest

77

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap PerusahaanChange in Regulation with Significant Impact on the Company

77

Perubahan Kebijakan AkuntansiChange in Accounting Policies

78

Strategi dan Prospek Usaha 2020Strategy and Business Prospects in 2020

78

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

79

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)Good Corporate Governance (GCG) Implementation

88

Tujuan Penerapan GCGGCG Implementation Objectives

89

Dasar Hukum Penerapan GCGLegal Basis of GCG Implementation

89

Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

90

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders (GSM)

90

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

97

Dewan DireksiBoard of Directors

99

Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Dewan Komisaris dan Dewan DireksiCapability and Proper Assestment of Board of Commissioners and Board of Directors

101

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan DireksiRemuneration Policy of Board of Commissioners and Board of Directors

102

Rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Direksi, dan Rapat GabunganBoard of Commissioners Meeting, Board of Directors Meeting, and Joint Meeting

102

Penilaian Kerja Dewan Komisaris dan Dewan DireksiPerformance Evaluation of Board of Commissioners and Board of Directors

104

Dewan Pengawas SyariahSharia Supervisory Board

104

Komite AuditAudit Committee

105

Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

110

Sekertaris PerusahaanCorporate Secretary

115

Unit Audit InternalInternal Audit Unit

116

Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

118

Manajemen RisikoRisk Management

118

Informasi Perkara Hukum Material yang Dihadapi PerusahaanInformation on Material Legal Issues Encountered by The Company

122

Informasi Sanksi AdministratifInformation on Administration Sanction

122

Kode Etik PerusahaanCode of Ethic of The Company

122

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen PerseroanEmployee and/or Management Stock Option Program

124

Sistem Pelaporan PelanggaranWhistleblowing System

124

Dasar Penerapan Program CSRBasic Implementation of CSR Program

129

Tanggung Jawab dalam Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan (K3)Responsibility in Employment, Occupational Health and Safety (OHS)

130

Rencana Program CSR Tahun 2020Plan for CSR Programs in 2020

131

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

05

TANGGUNG JAWAB SOSIALPERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

06

SURAT PERNYATAANSTATEMENT LETTER07

LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENT08

xx

PT Pool Advista Finance Tbk

KILAS KINERJAPERFORMANCE HIGHLIGHT




6

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

13 OCT

13 OCTGathering PT Pool Advista Finance Tbk di MalaysiaPT Pool Advista Finance Tbk Gathering in Malaysia

Buka Puasa Bersama PT Pool Advista Finance TbkPT Pool Advista Finance Tbk Breakfasting Gathering

Laporan Tahunan 2019 Annual Report





7

13 Apr InHouse Training Laporan KeuanganFinancial Report Inhouse Training

1-2 NovInHouse Training Pembiayaan DeveloperDeveloper Financing In-House Training






8

13 OCT

14 JUN

Literasi AtmajayaLiteration at Atmajaya University

Rapat Umum Pemegang Saham dan Public Expose General Meeting Shareholder and Public Expose






9






10

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards and Certifications

Atas kinerja positif di tahun 2019, Perseroan berhasil mendapatkan beberapa penghargaan sebagai berikut:

- Majalah Infobank: Predikat “Sangat Bagus” Kategori Multifinance Beraset Rp 100 Miliar sampai dengan di Bawah Rp 500 Miliar atas kinerja sepanjang tahun 2018 yang diselenggarakan pada acara “Infobank Multifinance Awards 2019”.

- Indonesia Multifinance Company of the Year 2019 dari Warta Ekonomi dengan kategori “Outstanding Financial Performance for Multifinance Company with Assets between Rp 100 Miliar - Rp 500 Miliar”.

- Digital Brand of The Year 2019 dari Infobank dan Isentia Indonesia pada ajang “8th Infobank Digital Brand Awards 2019”.

- Multifinance Terbaik 2019 Kategori Aset di Atas Rp 250 Miliar - Rp 500 Miliar dari Majalah Investor.

For its positive performance in 2019, the Company earned the following awards:

- Infobank Magazine: “Excellent” Category in the Multifinance category with assets ranging from Rp 100 Billion to under Rp 500 Billion for the 2018 performance at the “Infobank Multifinance Awards 2019”.

- Indonesia Multifinance Company of the Year 2019 from Warta Ekonomi with the category “Outstanding Financial Performance for Multifinance Companies with Assets between Rp 100 Billion - Rp 500 Billion”.

- “Digital Brand of the Year 2019” by Infobank and Isentia Indonesia at the “8th Infobank Digital Brand Awards 2019”.

- Best 2019 Multifinance Asset Category Above Rp 250 Billion - Rp 500 Billion from Investor Magazine.






11

JEJAK LANGKAHMilestones

2003

2015

2017

2019

2016

2018

2001

Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia dan resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia berkode saham POLA.The Company conducted an Initial Public Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange and is officially listed on the Development Board of the Indonesia Stock Exchange coded as POLA stock.

Perusahaan didirikan dengan nama PT Indojasa Pratama Finance Pada awal pendirian, modal disetor yang dimiliki adalah sebesar Rp 12.500.000.000.The Company was established with the name PT Indojasa Pratama Finance. At the beginning of establishment, the paid in capital amounted to Rp 12,500,000,000.

Akhir kuartal 4 tahun 2015, terjadi peningkatan modal disetor dari semula sebesar Rp 55.000.000.000 menjadi Rp 254.410.000.000. Perseroan melakukan perubahan bisnis strategi yang fokus pada pembiayaan produktif.At the end of the fourth quarter of 2015, there was an increase inpaid-in capital from the originalamounting to Rp 55,000,000,000 to Rp 254,410,000,000. The Company made business strategy changes that focus on productive financing.

Tanggal 1 September 2016, PT Pool Advista Indonesia, Tbk mengakuisisi saham PT Indojasa Utama dan menjadi pemegang saham mayoritas. PT Pool Advista Indonesia, Tbk memiliki 99% saham PT Pool Advista Finance.On September 1, 2016, PT Pool Advista Indonesia, Tbk acquired the shares of PT Indojasa Utama and became the majority shareholder. PT Pool Advista Indonesia, Tbk owns 99% of PT Pool Advista Finance’s shares

Pada Tahun 2019, Perseroan telah memperluas cakupan area usahanya hingga ke Jawa Timur. In 2019, the Company has expanded to East Java.

Perseroan memasuki pasar modal dengan menerbitkan obligasi pertama yaitu Obligasi Amortisasi I Indojasa Pratama sebesar Rp 40.000.000.000 dengan bunga tetap dengan Peringkat BBB+ dari PT Kasnic Credit Rating IndonesiaThe Company joined the capital market by issuing its first bond, namely Amortization Bond I of Indojasa Pratama amounted to Rp 40,000,000,000 with fixed interest of BBB+ Rank from PT Kasnic Credit Rating Indonesia.

Tanggal 25 Oktober 2017, Perseroan mengalami perubahan nama dari Indojasa Pratama Finance menjadi PT Pool Advista Finance.On October 25, 2017, the Company changed its name from Indojasa Pratama Finance to PT Pool Advista Finance.






12

Kilas KinerjaPerformance Highlights

Perseroan terus melaju meraih performa gemilang yang berkelanjutan demi mewujudkan visi menjadi “market leader” dalam usaha pembiayaan sektor produktif.The Company keeps moving forward to achieve outstanding sustainable performance and actualize the vision of becoming the “market leader” in the financing business of productive sector.

01






13






14

URAIAN 2019 2018 2017 DESCRIPTION

Jumlah Pendapatan (18.520.096.251) 54.660.714.653 44.131.282.120 Total Revenue

Jumlah Beban 34.005.177.581 21.187.422.920 13.852.145.674 Total Expenses

Laba Sebelum Pajak Penghasilan (52.525.273.832) 33.473.291.733 30.279.136.445 Profit Before Income Tax

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (2.010.770.750) 3.850.295.108 9.201.623.020 Income Tax Expenses

Laba (Rugi) (54.536.044.582) 29.622.996.625 21.077.513.425 Profit (Loss)

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif (54.485.873.392) 29.708.383.688 21.039.021.671 Comprehensive Profit

(Loss)

Laba (Rugi) per Saham (16,29) 11,25 8,28 Profit (Loss) per Share

ASET 2019 2018 2017 ASSET

Jumlah Aset 364.408.020.684 443.590.831.858 273.899.982.725 Total Assets

Jumlah Liabilitas 26.591.049.572 52.125.463.086 15.584.089.45 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 337.816.971.112 391.465.368.772 258.315.893.273 Total Equities

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 364.408.020.684 443.590.831.858 273.899.982.725 Total Liabilities and Equities

RASIO KEUANGAN 2019 2018 2017 FINANCIAL RATIORasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset (12,34%) 10,34% 7,70% Profit (Loss) Ratio to

Total Assets (ROA)

Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas (14,83%) 10,52% 8,16% Profit (Loss) Ratio to

Equity (ROE)

Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan 294,47% 54,19% 47,76% Profit (Loss) Ratio to

Income

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 0,08x 0,13x 0,06x Liability Ratio to Equity

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 0,07x 0,12x 0,06x Liability Ratio to Total

Assets

IKHTISAR KEUANGAN PENTINGKey Financial Highlights






15

Rp 2

9.62

2.99

6.62

5

Rp 2

1.07

7.51

3.42

5

GRAFIK IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight Charts

PendapatanRevenue

Laba (Rugi)Profit (Loss)

Jumlah AsetTotal Assets

Jumlah Laba (Rugi) KomprehensifTotal Comprehensive Profit (Loss)

2019 2018 2017

2019 2018 2017

2019 2018 2017

2019 2018 2017

(Rp

18.5

20.0

96.2

51)

(Rp

54.5

36.0

44.5

82)

(Rp

54.4

85.8

73.3

92)

Rp 2

9.70

8.38

3.68

8

Rp 2

1.03

9.02

1.67

1

Rp 3

64.4

08.0

20.6

84

Rp 4

43.5

90.8

31.8

58

Rp 2

73.8

99.9

82.7

25

Rp 5

4.66

0.71

4.65

3

Rp 4

4.13

1.28

2.12

0






16

IKHTISAR SAHAMShare Highlights

TRIWULANQUARTER

JUMLAH SAHAM BEREDARTOTAL SHARE ISSUED

HARGA SAHAM | SHARE PRICE VOLUME PERDAGANGANTRADE VOLUME

TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

PENUTUPANCLOSING

2019

I 2.722.910.000 Rp 1.570 Rp 1.415 Rp 1.415 168.600

II 2.724.257.700 Rp 1.395 Rp 1.150 Rp 1.395 334.500

III 2.727.665.800 Rp 930 Rp 910 Rp 910 4.700

IV 2.727.779.300 Rp 63 Rp 58 Rp 58 3.358.600

(Dalam Rupiah dan lembar saham) (in Rupiah and Shares)

Jumlah EkuitasTotal Equities

Jumlah Liabilitas dan EkuitasTotal Liabilities and Equities

2019 2018 2017 2019 2018 2017

Rp 3

37.8

16.9

71.1

12

Rp 3

64.4

08.0

20.6

84

Rp 3

91.4

65.3

68.7

72

Rp 4

43.5

90.8

31.8

58

Rp 2

58.3

15.8

93.2

73

Rp 2

73.8

99.9

82.7

25






17

AKSI KORPORASI DI TAHUN 2019Corporate Action in 2019

PERMODALANCAPITAL

SEBELUM PERUBAHAN (Rp)BEFORE CHANGE

SETELAH PERUBAHAN (Rp)AFTER CHANGE

Bagi perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas:For limited liability companyModal dasarAuthorized capital 1.017.640.000.000 1.017.640.000.000

Modal ditempatkan dan disetorIssued and paid up capital 334.460.000.000 334.592.970.000

Pada 11 Juni 2019, Perusahaan melaksanakan aksi korporasi yang mengubah pemegang saham dan peningkatan modal disetor Perusahaan. Perubahan ini diputuskan berdasarkan pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham PT Pool Advista Finance Tbk Nomor. 4 Tanggal 11 Juni 2019, sebagai berikut:

dengan komposisi Pemegang Saham sebagai berikut: with shareholders composition as follows:

On June 11, 2019, the Company changed its shareholders composition and increased the Company’s paid up capital. This change is decided based on the resolution of Shareholders Meeting of PT Pool Advista Finance Tbk Number. 4 dated 11 June 2019, as follows:

SEBELUM PERUBAHANBEFORE CHANGE

SETELAH PERUBAHANAFTER CHANGE

NAMA PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS NAME

TOTAL NILAI SAHAM (Rp)TOTAL SHARE VALUE (Rp)

NAMA PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS NAME

TOTAL NILAI SAHAM (Rp)TOTAL SHARE VALUE (Rp)

PT Pool Advista Indonesia Tbk 254.459.999.900 PT Pool Advista Indonesia Tbk 254.459.999.900

Freddy Gunawan 100 Freddy Gunawan 100

MasyarakatPublic 80.000.000.000 Masyarakat

Public 80.132.970.000






18

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

Jajaran manajemen profesional senantiasa berupaya meningkatkan kinerja terbaik untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan. Professional management strives to achieve the best performance in order to contribute the best values for stakeholders.

02






19






20

LAPORAN DEWAN KOMISARISPT POOL ADVISTA FINANCE TbkBoard of Commissioners Report of PT Pool Advista Finance Tbk





PT Pool Advista Finance Tbk20 PT Pool Advista Finance Tbk20

Hadi BudimanKomisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner






21

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentinganyang Kami Hormati,Dear Respected Shareholders,

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa di tahun 2019, PT Pool Advista Finance Tbk, walaupun dengan beberapa catatan perbaikan, dapat melewati tahun yang penuh tantangan karena perlambatan perekonomian global dan ketidakpastian akibat perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.

Pada kesempatan ini, izinkan saya mewakili jajaran Dewan Komisaris untuk menyampaikan laporan kinerja Perseroan di sepanjang tahun 2019.

Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan telah melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dengan mengacu kepada rencana bisnis yang telah ditetapkan, pelaksanaan Good Corporate Governance, kepentingan para pihak yang terkait, dan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia

Pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2019 dapat dikatakan masih melambat dan belum kondusif dengan tingkat ketidakpastian yang meningkat. Hal ini sebagai akibat dari perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, perang yang semakin melebar di Timur Tengah, demo besar-besaran di Hong Kong dan masih belum jelasnya proses keluar Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

All praise to God the Almighty that in 2019, PT Pool Advista Finance Tbk managed to overcome the year of full of challenges coming from the slowdown of global economy and uncertainty resulting from trade war between China and USA.

On this occasion, on behalf of the Board of Commissioners, let me report the performance of the Company throughout 2019.

In line with the Company Article Of association, The Board of Commissioners has monitored the Company’s operational activities, projected business plan, implementation of Good Corporate Governance, the interests of Stakeholders and the compliance on the prevailing laws and regulations.

Development of the Global Economy and IndonesiaWorld economic growth in 2019 still overshadowed by a slowdown and remains unconducive with an increased level of uncertainty. Such condition was due to the trade war between America and China, the spreading war in the Middle East, Vast public demonstration in Hong Kong, as well as the unsettling process of the Brexit.






22

Kondisi perekonomian Indonesia, walaupun sedikit lebih rendah dari tahun lalu, masih tumbuh dengan baik sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang 56,5% oleh konsumsi rumah tangga, investasi di sektor infrastruktur dan parawisata. Ekspor walaupun sedikit menurun akibat kondisi perekonomian global yang melambat, tetap memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, nilai tukar rupiah yang menguat, inflasi yang terkendali, likuiditas yang terjaga serta suku bunga Bank Indonesia yang terus turun merupakan faktor positif selama tahun 2019.

Dari industri multifinance, melambatnya perekonomian dan permasalahan yang dialami beberapa lembaga keuangan non-bank sehingga sumber pendanaan menjadi ketat cukup menjadi tantangan dalam mengelola sumber pendanaan dan menjaga kualitas pembiayaan. Meskipun demikian, isu ini tidak berpengaruh signifikan terhadap bisnis Perseroan, mengingat pembiayaan Perseroan lebih terfokus di sektor pembiayaan produktif. Selain itu, pendanaan juga sebagian besar masih menggunakan dana sendiri seperti yang tercermin pada gearing ratio yang tercatat rendah pada angka 0,07x dibanding rata rata industri yang tercatat sebesar 2,61x.

Penilaian atas Kinerja Direksi

Dewan Komisaris memandang bahwa gejolak makroekonomi 2019 yang mempengaruhi iklim bisnis telah berdampak terhadap kinerja Perseroan. Perseroan hanya mencapai 85% dari target total aktiva dan 91,31% dari target pembiayaan, mencatat kerugian yang cukup signifikan yang berawal dari aktivitas investasi efek. Secara keseluruhan, Perusahaan mencatatkan total aktiva sebesar Rp 364,41 Miliar, total pembiayaan bersih sebesar Rp 211,99 Miliar, dan kerugian komprehensif sebesar Rp 54,48 Miliar.

Atas kinerja yang kurang maksimal tersebut, Dewan Komisaris menyarankan agar Direksi tetap fokus terhadap aktivitas usaha utama yaitu pemberian pembiayaan produktif investasi dan modal kerja, pengelolaan likuiditas yang efektif dan portofolio pinjaman yang ketat, serta terus mempertajam implementasi manajemen risiko.

Pengawasan Terhadap Implementasi Strategi PerseroanDewan Komisaris senantiasa menempatkan pengawasan atas implementasi strategi Perseroan sebagai salah satu prioritas. Seluruh kegiatan operasional serta pengelolaan finansial senantiasa dilakukan dengan berlandaskan pada best practices terhadap prinsip-prinsip yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan. Terhadap Direksi, Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab dengan memberikan saran dan rekomendasi yang konstruktif dan solutif dalam menghadapi tantangan. Satu hal yang selalu ditekankan Dewan Komisaris kepada Direksi adalah untuk senantiasa mengedepankan aspek kepatuhan dan prinsip tata kelola perusahan yang baik.

Despite the lower growth than the last year, Indonesian economic conditions grew positively by 5.02%. The 56.5% of the growth was sustained by household consumption, investment in the infrastructure, and tourism sectors. Despite a slight decrease due to the global economic condition, Export remains as an economic growth contributors. In addition, the strengthening of rupiah exchange rate, the controlling inflation, the maintaining liquidity , and the declining interest rate of Bank Indonesia are the positive factors during 2019.

As for the multifinance industry, the economic slowdown and the problems happened to the non bank institutions that has caused the funding sources become tight, have all become a challenge in managing funding sources and maintaining financing quality. Nevertheless, this issue has no significant effect on the Company’s business, given that the Company’s financing is focused in the productive financing sector. In addition, most of the financing are still using Company’s own funds as reflected in the gearing ratio which was recorded low at 0.07x compared to the industry average of 2.61x.

Assessment on the Board of Directors PerformanceThe Board of Commissioners consider that the macroeconomic turmoil of 2019 which affected the business climate also affected the Company’s performance. The Company only reached 85% of the total asset target and 91,31% of the financing target, recorded a significant loss from securities investment activities. Overall, the Company recorded total assets of Rp 364.41 billion, total net financing of Rp 211.99 billion, and losses comprehensive of Rp 54.48 billion.

For the less than optimal performance, the Board of Commissioners recommends the Board of Directors to remain focused on the main business activities, namely providing productive investment and working capital financing, effective liquidity management and a tight loan portfolio, as well as continuing to sharpen the implementation of risk management.

Supervision on the Company’s Strategy ImplementationThe Board of Commissioners always prioritize the supervision on the Company’s strategy implementation. All operational activities as well as financial management are always carried out based on best practices pertaining to the prevailing regulations. The Board of Commissioners carries out its responsibilities to the Board of Directors by providing constructive solutions and recommendations in facing challenges. The Board of Commissioners always reminds the Board of Directors to prioritize compliance aspects and the principles of good corporate governance.






23

Pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja Direksi dilakukan melalui rapat-rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan, setiap kuartal dan pada pertengahan tahun. Rapat yang diselenggarakan terdiri dari rapat formal dan informal yang diselenggarakan secara intensif, terutama pada saat diperlukan. Pada rapat-rapat tersebut dilakukan pembahasan tentang laporan kinerja, kendala yang dihadapi, dan corrective action apa yang perlu diimplementasikan.

Pandangan atas Penerapan Good Corporate GovernanceImplementasi tata kelola perusahaan yang baik senantiasa menjadi fokus dari tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris bersama dengan Direksi. Di tahun 2019, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi dan seluruh elemen Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi, dan Kewajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah kunci utama yang penting untuk selalu dijalankan dengan kesadaran penuh sehingga Perseroan senantiasa berjalan dengan baik, memiliki kinerja tinggi tanpa mengorbankan independensi dan tanggung jawab.

Untuk meningkatkan implementasi GCG di Perseroan, Dewan Komisaris senantiasa memperhatikan dan menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi dari pihak regulator, peraturan-peraturan baru, serta temuan-temuan audit. Dari waktu ke waktu, Dewan Komisaris melihat Perseroan mempunyai komitmen kuat untuk senantiasa meningkatkan implementasi GCG dan telah mewujudkannya secara konsisten.

Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan KomisarisPelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam mengawasi dan mengelola Perseroan didukung oleh Komite Audit dan Komite Renumerasi dan Nominasi. Selama tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan tugasnya antara lain dengan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berdasarkan penelaahan atas informasi keuangan, penelaahan atas aktivitas pelaksanaan manajemen risiko, penerapan prosedur aktivitas operational dan prosedur remunerasi dan nominasi

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris memandang bahwa komite-komite dibawah supervisi Dewan Komisaris ini telah melaksanakan fungsi masing-masing dengan efektif. Setiap masukan yang diberikan menjadi input konstruktif bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

The supervision of the Board of Directors’ performance is carried out through monthly, quarterly, and midyear meetings. Formal and informal meetings are conducted intensively, particularly when needed. The meetings discuss the Company’s performance reports, challenges, and the necessary corrective actions.

Assessment on the Implementation of Good Corporate GovernanceThe Board of Commissioners and the Board of Directors always focus on the implementation of good corporate governance. In 2019, the Board of Commissioners considers that the Board of Directors and all elements of the Company have implemented the principles of Good Corporate Governance, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness. These principles are significant to encourage the Company’s performance without sacrificing independency and responsibility.

To improve the implementation of GCG in the Company, the Board of Commissioners always pays attention and follows up on the recommendations of the regulator, new regulations, and audit findings. From time to time, the Board of Commissioners sees that the Company has a strong commitment to continuously improving the implementation of GCG and has consistently actualized it.

Performance Assessment of the Committee under the Board of CommissionersThe implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners in overseeing and managing the Company is assisted by the Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee. Throughout 2019, the Audit Committee carried out its duties including providing recommendations to the Board of Commissioners based on a review of financial information, a review of risk management, operational, as well as remuneration and nomination procedures.

Overall, the Board of Commissioners considers that the committees under the supervision of the Board of Commissioners have carried out their respective functions effectively. Each input are constructive for the Board of Commissioners and Board of Directors.






24

Frekuensi dan Mekanisme Pemberian Nasihat Kepada DireksiDewan Komisaris memiliki kewajiban untuk memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi. Setiap rencana yang diajukan Direksi akan ditindaklanjuti Dewan Komisaris melalui rapat-rapat formal dan informal untuk memastikan bahwa pelaksanaannya senantiasa selaras dengan rencana kerja dan peraturan dan atau perundang-undangan yang berlaku. Di tahun 2019, frekuensi pemberian nasihat Dewan Komisaris telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan Direksi dalam pengelolaan Perseroan.

Pandangan atas Prospek yang Telah Disusun Oleh DireksiDewan Komisaris sangat menyadari bahwa tantangan di tahun 2020 nanti akan lebih berat. Merebaknya wabah COVID-19 telah meningkatkan kekuatiran atas kontraksi perekonomian dunia dengan kemungkinan resesi terjadi di beberapa negara. Tak dapat dihindari, wabah ini menyebar sebagai pandemi ke seluruh penjuru dunia akan memberikan tekanan hebat dan krisis pada kondisi perekonomian global. Social distancing, Lockdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan Work from Home telah membuat daya beli menjadi lemah dan kontraksi ekonomi dihampir seluruh negara yang terjangkit pandemi ini, termasuk Indonesia.

Seiring krisis yang terjadi dan situasi yang volatilitas, target 2020 yang sudah disusun oleh Direksi dan disahkan pada November 2019 tentu perlu kerja keras untuk mencapainya dan perlu pemantauan berkala yang ketat. Dewan Komisaris mengimbau Direksi untuk tidak terlalu agresif, tetap menerapkan strategi wait and see, dan untuk bergerak dengan sangat hati-hati serta bijak. Direksi disarankan mengutamakan pengelolaan likuiditas dan managemen risiko yang lebih ketat serta antisipasi terhadap kualitas kredit yang cenderung menurun. Dewan Komisaris akan meningkatkan pengawasan hingga krisis berlalu. Antisipasi adalah hal yang paling utama, dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk sigap memberikan rekomendasi-rekomendasi setiap saat diperlukan.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Pada tahun 2019, komposisi Dewan Komisaris Perseroan tidak mengalami perubahan. Hingga 31 Desember 2019, komposisi Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:Komisaris Utama Merangkap : Hadi BudimanKomisaris IndependenKomisaris : Freddy Gunawan

Advising Frequency and Mechanism to the Board of DirectorsThe Board of Commissioners has an obligation to provide recommendations and advice to the Board of Directors. Every plan proposed by the Board of Directors will be followed up by the Board of Commissioners through formal and informal meetings to ensure its conformity with the work plan, and the prevailing regulations. In 2019, the advising frequency from the Board of Commissioners was carried out in accordance with the Board of Directors needs in managing the Company.

Views on the Prospect Prepared by the Board of DirectorsThe Board of Commissioners is highly aware for the bigger challenges in 2020. The COVID-19 outbreak has raised concerns over the contraction of the world economy with the possibility of a recession in some countries. Inevitably, this pandemic situation will put severe pressure and crisis on global economic conditions. Social distancing, lockdown, large-scale social restrictions (PSBB), and Work from Home have weakened purchasing power and economic contraction in almost all countries affected by this pandemy, including Indonesia.

As the crisis occurs and the situation is volatile, the 2020 target that has been set by the Board of Directors and approved in November 2019 will certainly require hard work to achieve and strict periodic monitoring. The Board of Commissioners urges the Board of Directors not to be too aggressive, to continue to apply the wait and see strategy, and to move very carefully and wisely. The Board of Directors is advised to prioritize tighter liquidity management and risk management as well as to anticipate the declining credit quality. The Board of Commissioners will increase supervision until the crisis passes. Anticipation is the most important thing, and the Board of Commissioners is committed to provide recommendations whenever needed.

Changes in the Composition of the Board of CommissionersIn 2019, there is no change in the Board of Commissioners composition. As of December 31, 2019, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:President Commissionerand Independent Commissioner : Hadi Budiman

Commissioner : Freddy Gunawan






25

Penutup dan ApresiasiDewan Komisaris sangat mengapresiasi Direksi dan jajaran manajemen atas komitmen serta kerja keras dalam melalui masa-masa yang penuh tantangan dan gejolak selama tahun 2019. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh Pemegang Saham atas dukungan serta kepercayaannya.

Apresiasi juga kami sampaikan kepada pihak regulator atas bantuan dan bimbingannya dalam menjalankan kegiatan usaha kami. Serta kepada para pelanggan Perseroan, untuk loyalitas dan kepercayaan yang sangat kami hargai. Semoga pertumbuhan berkelanjutan yang kita cita-citakan bersama akan selalu mendorong semangat untuk meraih keunggulan di tahun-tahun mendatang.

Conclusion and AppreciationThe Board of Commissioners highly appreciates the Board of Directors and the management for their commitment and hard work through the challenging times and turmoil in 2019. Appreciation also goes to all Shareholders for their limitless support and trust.

We also extend our appreciation to the regulators for their assistance and guidance in carrying out our business activities. And to the Company’s customers, for their priceless loyalty and trust. Hopefully, the sustainable growth that we aspire will always encourage our spirit to achieve excellence in the coming years.

Atas Nama Dewan KomisarisOn Behalf of the Board of Commissioner

Hadi Budiman






26

LAPORAN DIREKSIPT POOL ADVISTA FINANCE TbkBoard of Directors Report of PT Pool Advista Finance Tbk





PT Pool Advista Finance Tbk26

Asa MirzaqiDirektur UtamaPresident Director







27

Pada kesempatan ini, atas nama Direksi PT Pool Advista Finance Tbk kami menyampaikan Laporan kinerja Perseroan dengan penuh rasa syukur. Berkat limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Perseroan kembali berhasil menghadapi berbagai tantangan dan mencatatkan kinerja positif di tahun 2019.

Tinjauan Makro dan Mikro Perekonomian 2019Ekonomi global mengalami pertumbuhan terendah dalam satu dasawarsa, merosot menjadi 2,3 persen pada 2019 bila dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2018. Laporan PBB menyebut, pertumbuhan yang melambat ini terjadi karena perselisihan perdagangan yang berkepanjangan. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Perekonomi Indonesia tahun 2019 tumbuh 5,02 persen, lebih rendah dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,17 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 10,55 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 10,62 persen.

On behalf of the Board of Directors, let us convey our the Company’s performance report gratefully. Thanks to God the Almighty, for his blessings has strengthened the Company in facing challenges and achieving positive performance in 2019.

Macro and Micro Economic Review in 2019Global economy hits its lowest growth in a decade, slipping to 2.3 percent in 2019 if compared to the same period in 2018. The UN report stated that this slowing growth was occurred due to the prolonged trade war.

Meanwhile, the Central Statistics Agency (BPS) recorded that the Indonesian Economy in 2019 grew 5.02 percent, lower than 5.17 percent in 2018. In terms of production, the highest growth was achieved by Miscellanous Service Businesses at 10.55 percent. In terms of expenditure, the highest growth was achieved by the Nonprofit Consumption Expenditure Component serving Households (PK-LNPRT) at 10.62 percent.

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentinganyang Kami Hormati,Dear Respected Shareholders,






28

Tantangan dan Strategi Tahun 2019Seiring terbitnya POJK No 35/POJK.05/2018, Perseroan mulai melakukan penyesuaian bisnis dengan tetap fokus pada pembiayaan produktif, terutama Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja. Pemilu serentak 2019 dan Perang dagang memberikan dampak yang cukup memukul dan mempengaruhi laju bisnis Perseroan karena dampaknya yang cukup signifikan terhadap permintaan barang-barang produksi. Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan habisnya kuota pembiayaan perumahan subsidi untuk rakyat pada awal semester 2019 sehingga banyak developer perumahan subsidi yang tidak bisa memproduksi dan menjual rumah subsidi. Kondisi tersebut memberikan efek slowdown pada bisnis Perseroan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Perseroan melakukan langkah strategis dengan melakukan shifting segmen bisnis dari pembiayaan perumahan subsidi, menjadi pembiayaan perumahan murah non-subsidi. Strategi lainnya, Perseroan melakukan pembiayaan produktif yang memberikan jaminan fixed asset (asset based). Dalam mengeksekusi kebijakan strategis tersebut, Perseroan terlebih dahulu memastikan permodalan yang kuat untuk mendukung berjalannya bisnis, kemudian diikuti dengan dilakukannya konsolidasi internal. Upaya ini dilakukan seiring keyakinan bahwa selain modal yang kuat, Perseroan juga harus memiliki jajaran manajemen yang kapabel serta Standard Operating Procedure (SOP) yang mumpuni untuk menghadapi setiap tantangan.

Kinerja dan Pencapaian 2019Setiap tahunnya, Perseroan membuat Rencana Bisnis Tahunan (RBT) yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Meskipun tidak mencapai target yang dicanangkan, namun Perseroan tetap dapat mewujudkan pertumbuhan positif pada beberapa aspek. Cash flow dan pendapatan Perseroan masih tercatat positif di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian.

Dari sisi finansial, Perseroan mencatatkan tambahan modal disetor bersih menjadi Rp 23.791 juta dari sebesar Rp 23.441 juta pada tahun sebelumnya. Perseroan juga berhasil membukukan peningkatan pada penghasilan komprehensif menjadi Rp 142,37 juta dari sebesar Rp 92,20 juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada kinerja Pembiayaan Modal Kerja yang tercatat sebesar Rp 16.560 juta dari sebesar Rp 9.116 juta pada tahun sebelumnya. Demikian juga dengan kinerja Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah yang meningkat menjadi sebesar Rp 1.834 juta dari Rp 400,12 juta pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, Perseroan dapat menekan total liabilitas secara signifikan, yaitu dari sebesar Rp 52.125 juta menjadi Rp 26.591 juta pada tahun 2019.

Challenges and Strategy in 2019Conforming with the enactment of POJK No. 35/POJK.05/2018, the Company began to make business adjustments by focusing on productive financing, particulalry on Investment and Working Capital. Simultaneous elections in 2019 and trade war has affected the Company’s business because of its significance on the production goods demand. This condition was further exacerbated by the fully used quota of subsidized housing finance at the beginning of the 2019 semester which caused many developers sales to fail. This condition has a slowdown effect on the Company’s business.

In facing these challenges, the Company took a strategic step by shifting the business segment from financing subsidized housing, to financing non-subsidized low-cost housing. Another strategy, the Company conducts productive financing which guarantees fixed assets (asset based). In executing this strategic policy, the Company first ensures strong capital to support the business, followed by internal consolidation. The Company is certain that this effort, along with strong capital, capable management, and qualified Standard Operating Procedures (SOP) will encourage the Company in facing every challenge.

Performance and Achievement in 2019Every year, the Company prepares a Annual Business Plan that is submitted to the Financial Services Authority. Although the company did not achieve the target, the Company still manage to realize positive growth in several aspects. Susch as cash flow and revenue which are recorded positively in the midst of uncertain conditions.

In terms of financial, the Company recorded additional net paid-up capital to Rp 23,791 million from Rp 23,441 million in the previous year. The company also managed to record an increase in comprehensive income to Rp 142.37 million from Rp 92.20 million a year earlier. The increase also occurred in the performance of Working Capital Financing which was recorded at Rp 16,560 million from Rp 9,116 million in the previous year. Likewise, the performance of Sharia Financing increased to Rp 1,834 million from Rp 400.12 million a year earlier. On the other hand, the Company also managed to significantly reduce total liabilities, from Rp 522,125 million to Rp 26,591 million in 2019.






29

Direksi mengawal kinerja tahun 2019 tersebut dengan memastikan bahwa kebijakan-kebijakan strategis yang telah dirumuskan berjalan secara efektif. Melalui implementasi strategi yang tepat, Perseroan menjaga aspirasi untuk terus berkembang secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable growth).

Sumber Daya Manusia (SDM)Seluruh pencapaian kinerja di tahun 2019 merupakan buah dari kerja keras serta dedikasi seluruh sumber daya manusia. Secara formasi dan fungsi, Perseroan memastikan bahwa pos-pos SDM yang diharuskan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator telah terpenuhi dan berjalan dengan efektif.

Kinerja SDM dan manajemen terus ditingkatkan seiring dengan continuous improvement yang juga semakin digalakkan. Selain menegaskan pemenuhan job desk, SOP dan KPI, setiap hari Selasa dan Kamis, Perseroan melakukan refreshment. Event ini diadakan secara rutin untuk meningkatkan knowledge dan skill seluruh karyawan. Materi yang diberikan sangat luas dan terkait dengan industri yang digeluti Perseroan.

Pelatihan-pelatihan yang bermanfaat juga terus diberikan sesuai dengan unit kerja dan kompetensi masing-masing. Perseroan memprioritaskan workshop dan pelatihan yang diadakan secara inhouse dengan melibatkan pihak regulator serta pembicara eksternal lainnya yang mumpuni. Seluruh materi yang diberikan diharapkan agar menjadi aplikatif dan semakin meningkatkan kompetensi karyawan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)Sebagai perusahaan terbuka, penerapan tata kelola perusahaan yang baik menjadi salah satu hal mutlak yang harus selalu dijaga dan ditingkatkan implementasinya. Perseroan memenuhi pelaporan-pelaporan rutin ke pihak regulator seperti OJK dan IDX. Rapat-rapat rutin antara Dewan Komisaris dan Direksi juga dilakukan sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

Kode etik senantiasa disosialisasikan, ditegakkan serta diawasi untuk membawa Perseroan pada tingkat kepatuhan yang lebih tinggi. Seluruh jajaran Direksi diharapkan untuk mengikuti kaidah-kaidah hukum dan kaidah-kaidah keuangan yang berlaku. Karyawan juga diimbau untuk konsisten menjaga perilaku kerja yang positif. Dari upaya yang dilakukan, pengelolaan bisnis dapat terus berjalan dengan optimal dan mencegah dari kemungkinan terjadinya praktik kecurangan hingga praktik Bad Corporate Governance yang merugikan.

The Board of Directors oversee the 2019 performance by ensuring that the strategic policies that have been formulated are running effectively. Through the implementation of this strategy, the Company aspires to attain sustainable growth.

Human Resources (HR)We believe all performance achievements in 2019 are inseparable from our hard work and dedication. In terms of formation and function, the Company ensures that the HR posts required by the Financial Services Authority as a regulator have been met and are running effectively.

HR and management performance continues to be improved. In addition to emphasizing the fulfillment of job desk, SOP and KPI, every Tuesday and Thursday, the Company conducts refreshment event. This regular event aim to improve the knowledge and skills of all employees. The provided materials are extensive and related to the Company’s business field.

Constructive training are also provided for respective work units and competencies. The Company prioritizes workshops and inhouse training which involve regulators and other qualified external speakers. All provided materials are expected to be applicable and further enhance employees’ competence.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)As a public company, we always uphold and increase the implementation of good corporate governance. The Company complies with routine reporting to regulators such as OJK and IDX. Regular meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors are also conducted in accordance with regulations.

To level up the Companys compliance, code of ethics is always socialized, enforced, and monitored. All levels of the Board of Directors are obliged to comply with the prevailing legal and financial rules. Employees are also encouraged to maintain unwavering positive work behavior. Through the efforts, business management runs optimally and prevent the possibility of fraudulent practices to the detrimental practices of Bad Corporate Governance.






30

Pada 2019, tidak terdapat perubahan pada komposisi Direksi Perseroan. Per 31 Desember 2019, komposisi Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Asa MirzaqiDirektur merangkap Sekretaris Perusahaan : Raden Ari PriyadiDirektur : Arfianto Wibowo

Penilaian Komite di Bawah Direksi

Sepanjang 2019, seluruh komite yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di bawah arahan Direksi telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan harapan. Komite-komite tersebut telah memberikan kontribusi dan dedikasi yang tinggi dalam menunjang proses aktivitas operasional usaha Perseroan serta mendukung pengelolaan yang dilaksanakan oleh Direksi. Selain itu, dalam melaksanakan fungsinya sebagai bagian dari Perseroan, komite-komite tersebut telah turut serta membantu dalam pengimplementasian GCG Perseroan di setiap lini, sehingga Perseroan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Menuju 2020Pandemi virus corona turut menginfeksi sektor ekonomi. Sehingga ekonomi global diprediksi tumbuh melambat pada tahun 2020. Dana Moneter Dunia atau International Monetary Fund (IMF) memprediksi jika ekonomi global tumbuh negatif pada tahun 2020. Angka ini jauh di bawah angka proyeksi sebelumnya yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 3%. Prediksi perekonomian Indonesia pun terjun bebas. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 akan tercatat lebih rendah dari 2,3% seiring realisasi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I 2020 hanya mencapai kisaran 2,97% dari 4,97% pada tahun sebelumnya.

Kementerian Keuangan dalam paparannya yang berjudul Pandemi Covid-19, Perkembangan Ekonomi dan Langkah Kebijkan Fiskal, menyatakan: “Meskipun melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pemerintah masih optimistis ekonomi tumbuh positif di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19). Ekonomi Indonesia 2020 diproyeksikan tumbuh 2,3%. Perseroan pun tetap menyambut tahun 2020 dengan persiapan optimal dan antisipatif. Adjustment target tahun 2020 akan dilakukan. Risiko-risiko akan terus diminimalkan. Perseroan optimis dapat menjaga rasio keuangan dan NPF untuk tetap mempertahankan kinerja yang positif.”

Penutup dan ApresiasiSeluruh jajaran Direksi menyampaikan apresiasi mendalam kepada Dewan Komisaris dan pihak regulator yang senantiasa mengawasi dan mengarahkan Perseroan. Juga untuk seluruh karyawan dan mitra bisnis atas dukungan serta kerja keras yang dikerahkan.

In 2019, there was no change in the Board of Directors composition. As of December 31, 2019, the composition is as follows:

President Director : Asa MirzaqiDirector and Corporate Secretary : Raden Ari PriyadiDirector : Arfianto Wibowo

Assessment on the Committee Under the Board of DirectorsThroughout 2019, all committees under the Board of Directors have performed well and in line with expectations. The Committees have contributed and dedicated to supporting the Company’s operational business activities and management. In addition, in carrying out its functions as part of the Company, these committees have participated in assisting the GCG implementation in respective line, so that the Company’s operation runs well.

Towards 2020Corona virus outbreaks also infecting the economic sector. So that the global economy is predicted to slow down in the upcoming year. The World Monetary Fund (IMF) predicts that the global economy will grow negatively in 2020. This figure is far below the previous projection figures which forecast global economic growth to reach 3%. Indonesian economy is also predicted to fall significantly. Bank Indonesia predicts economic growth throughout 2020 will be lower than 2.3% as the realization of Indonesia’s economic growth in the first quarter of 2020 only reached the range of 2.97% from 4.97% in the previous year.

The Ministry of Finance stated in its presentation entitled Covid-19 Pandemic, Economic Development and Fiscal Policy Measures: “Despite the slowdown compared to the previous year, the government is still optimistic that the economy will grow positively amid the corona virus (Covid-19) pandemic. Indonesia’s economy in 2020 is projected to grow by 2.3%.” The company also continues to welcome the year 2020 with optimized and anticipatory preparation. Adjustment of the 2020 target will be made and risks will continue to be minimized. The company is optimistic to maintain financial ratios and NPF in order to maintain positive performance.

Closing and AppreciationAll members of the Board of Directors convey sincere appreciation to the Board of Commissioners and regulators for their supervision and direction. Likewise, to all employees and business partners for their support and hard work.






31

Untuk pemegang saham dan investor, apresiasi juga kami sampaikan seiring tekad untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat terus berkembang. Kami berharap agar kondisi bisnis tetap dapat terjaga sehingga Perseroan dapat mengaktualisasikan ekspektasi seluruh pemangku kepentingan.

Besar harapan kami untuk menyambut 2020 dan untuk mewujudkan kinerja yang lebih positif.

Atas Nama Dewan DireksiOn Behalf of the Board of Director

Appreciation also goes to all shareholders and investors for their trust, so that the Company continues to grow. We hope to maintain business conditions and fulfill shareholders’ expectations.

We look forward to welcoming 2020 and to accomplishing more positive performances.

Asa Mirzaqi






32

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Profil bisnis Perseroan terus disempurnakan dengan pengembangan produk, layanan, teknologi serta program pemasaran yang efektif.The Company continues to enhance its business organizations through the development of products, services, technology and effective marketing program.

03






33






34

IDENTITAS PERUSAHAANCompany Identity

Nama PerseroanCompany Name PT Pool Advista Finance Tbk

KedudukanLocation Jakarta Selatan | South Jakarta

Tanggal DidirikanCompany Name 21 Mei 2001 | May 21, 2001

Kode Saham dan Kode WaranSaham Code and Warrant Code POLA dan POLA-W

Bidang UsahaBusiness Field

Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna, Pembiayaan dengan Prinsip Syariah dan Pembiayaan Lainnya yang Disetujui oleh OJK.Investment Financing, Working Capital Financing, Multipurpose Financing, Sharia Financing, and Other Financing Approved by OJK.

Modal DasarAuthorized Capital

Rp 1.017.640.000.000, terbagi atas 10.176.400.000 sahamdengan setiap saham bernilai nominal sebesar Rp 100.Rp1,017,640,000.000, divided into 10,176,400,000 shares with the value of each share amounting to Rp100.






35

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid in Capitals

Rp 334.592.970.000 terbagi atas 3.345.929.700 lembar sahamRp 334,592,000,000. divided into 3,345,929,700 shares with the value of each share amounting to Rp 100.

Tanggal Pencatatan Pada BursaDate of Stock Exchange Listing 16 November 2018 | November 16, 2018

Jumlah Saham yang DitawarkanTotal Offered Share

800.000.000 Saham Biasa Atas Nama800,000,000 Regular Registered Share

AlamatAddress

Jln. Letjen Soepeno Blok CC6 No. 9-10Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210Jln. Letjen Soepeno Blok CC6 No. 9-10 Arteri Permata Hijau, South Jakarta 12210

TeleponPhone (021) 80626300

FaxFax (021) 2951 0202

Situs ElektronikWebsite www.pooladvistafinance.com

Kantor CabangBranch Offices

Tangerang, Bandung dan SurabayaTangerang, Bandung, and Surabaya






36

SEKILAS PERUSAHAANCompany Overview

PT Pool Advista Finance Tbk pertama berdiri dengan nama PT Indo Jasa Pratama pada 21 Mei 2001. Pada awal didirikan, Perseroan bergerak di sektor pembiayaan bidang otomotif dengan Izin Usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan SK Menkeu No.: 180/KMK.06/2002, tanggal 23 April 2002. Selain itu juga berdasarkan akta yang dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menkeh & HAM R.I. tanggal 9 Juli 2001 serta telah diumumkan dalam BNRI No.: 79, TBN No. 11836, tanggal 1 Oktober 2002.

Langkah besar Perseroan dimulai pada 2003 sebagai salah satu dari hanya sedikit UKM yang berhasil menerbitkan dan mencatatkan obligasi melalui pasar modal. Perseroan menerbitkan Obligasi senilai Rp 40.000.000.000 (Empat Puluh Miliar Rupiah) dengan nama Obligasi Amortitasi I Indojasa Pratama tahun 2003 dengan tingkat bunga tetap, dengan peringkat BBB+ (Triple B Plus) dari PT Kasnic Credit Rating Indonesia. Seluruh hutang Obligasi Perseroan tersebut pada bulan November 2008 telah lunas.

Pada 2004, Perseroan pun melebarkan sayap dengan membuka kantor cabang berdasarkan izin dari Menteri Keuangan RI. Perseroan kini memiliki 9 kantor cabang yang lokasinya tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No.: Kep-034/KM.06/2004, tanggal 26 Januari 2004.

PT Pool Advista Finance Tbk first established under the name of PT Indo jasa Pratama on May 21, 2001. At the beginning, the Company was engaged in the automotive financing sector with a Business License from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on Minister of Finance Decree No.: 180/KMK.06/2002, April 23, 2002. It was also based on a deed made before Paulus Widodo Sugeng Haryono SH, Notary in Jakarta, and had received approval from the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia dated 9 July 2001 and has been announced in BNRI No.: 79, TBN No. 11836, October 1, 2002.

The Company’s big step began in 2003 as one of only a few SMEs that successfully issued and registered bonds through the capital market. The Company issued Rp 40,000,000,000 (Forty Billion Rupiah) Bonds under the name Indojasa Pratama I Amortisation Bonds in 2003 with a fixed interest rate, rated BBB + (Triple B Plus) from PT Kasnic Credit Rating Indonesia. All debts of the Company’s bonds in November 2008 were paid in full.

In 2004, the Company expanded by opening a branch office pertaining to permission from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia. The Company now has 9 branch offices located in the provinces of West Java and Banten Province based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.: Kep-034/KM.06/2004, dated January 26, 2004.










37

Pada tahun 2016, Otoritas Jasa Keuangan memperluas kebijakan mengenai Kegiatan Usaha. Kebijakan ini memuat pernyataan bahwa perusahaan pembiayaan dapat memberikan Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna, Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembiayaan Lainnya yang Disetujui oleh OJK. Dengan adanya kebijakan ini, perusahaan pembiayaan berpeluang besar untuk mengembangkan usaha.

Menyambut kesempatan yang terbuka, Perseroan melakukan peningkatan modal dari Rp 55.000.000.000 (Lima Puluh Lima Miliar Rupiah) menjadi Rp 254.410.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Empat Miliar Empat Ratus Sepuluh Juta Rupiah). Selain meningkatkan modal, Perseroan juga memindahkan kantor pusat dari daerah Alam Sutera, Tangerang, ke Jakarta demi meningkatkan mobilitas. Beberapa cabang kemudian dikonsolidasikan sesuai dengan shifting bisnis Perseroan dan ekspansi ke sektor pembiayaan yang bertujuan untuk investasi, modal kerja, dan multiguna.

Pada tahun 2017, Perseroan merubah nama menjadi PT Pool Advista Finance dengan kantor pusat berada di Jakarta Selatan. Seiring reputasi yang terus meningkat di mata public, Perseroan percaya diri untuk memasuki lantai bursa dan Go Public pada 2018.

In 2016, the Financial Services Authority expanded its policy regarding Business Activities. This policy contains a statement that finance companies can provide Investment Financing, Working Capital Financing, Multipurpose Financing, Sharia Financing, and Other Financing Approved by OJK. With this policy, finance companies have a great opportunity to develop their business.

Embracing the opportunity, the Company increased capital from Rp 55,000,000,000 (Fifty-Five Billion Rupiah) to Rp 25,4,410,000,000 (Two Hundred Fifty Four Billion Four Hundred Ten Million Rupiah). In addition to increasing capital, the Company also moved its head office from the Alam Sutera area, Tangerang, to Jakarta to increase mobility. Several branches were subsequently consolidated in accordance with the Company’s business transformation and expansion into the financing sector aimed at investment, working capital, and multipurpose.

In 2017, the Company changed its name to PT Pool Advista Finance with its head office located in South Jakarta. As the reputation continues to increase, the Company is confident to be listed in the stock exchange and go public in 2018.










38

KEGIATAN USAHABusiness Activities

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Perseroan memiliki maksud dan tujuan Perseroan serta kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menjalankan usaha dalam bidang Lembaga Pembiayaan Konvensional, Sewa Operasi (Operating Lease) dan/atau kegiatan berbasis fee lainnya serta Pembiayaan Syariah.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dijabarkan di atas, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:• Kegiatan Usaha Utama:a. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang

pembiayaan konvensional, mencakup:i. Pembiayaan Investasi, meliputi Sewa

Pembiayaan; Jual dan Sewa Balik; Anjak Piutang dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;, Anjak Piutang tanpa Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang; Pembelian dengan Pembayaran Secara Angsuran; Pembiayaan Proyek;

ii. Pembiayaan Modal Kerja yang meliputi Jual dan Sewa Balik; Anjak Piutang dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang; Anjak Piutang tanpa Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;Fasilitas Modal Usaha;

iii. Pembiayaan Multiguna, yang meliputi Sewa Pembiayaan Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; Fasilitas Dana;

iv. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas

b. Menjalankan usaha dalam bidang sewa operasi (Operating Lease) dan/atau kegiatan berbasis fee lainnya;

c. Menjalankan usaha dalam bidang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah (Unit Usaha Syariah), yang mencakup:i. Kegiatan Pembiayaan Jual Beli, yang meliputi

Murabahah, Salam, dan Istishna;ii. Kegiatan Pembiayaan Investasi, yang meliputi:

Mudharabah, Musyarakah, Mudharabah, Musytarakah, dan Musyarakah Mutanaqishoh;

iii. Kegiatan Pembiayaan Jasa, yang meliputi: Ijarah, Ijarah Muntahiyah Bittamlik, Hawalah atau Hawalah bil Ujrah, Wakalah atau Wakalah bi Ujrah, Kafalah atau Kafalah bil Ujrab., Ju’alah dan Qardh;

iv. Kegiatan pembiayaan lainnya yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.

According to the Article 3 of the Company’s Articles of Association, the purpose and objectives as well as the business activities of the Company are as follows:

1. Performing business in the sector of Conventional Financing, Operating Lease, and/or other FeeBased activities as well as Sharia Financing.

2. In order to achieve abovementioned purpose and objectives, the Company perform business activities as follows:• Main Business Activities:a. Performing business acitvitiy in the sector of

conventional financing, including:i. Investment Financing, including Financing

Leases; Sell and Rent Back; Factoring with the Provision of Collateral from the Receivable Seller; Factoring Receivables without the Provision of Collateral from the Receivable Seller; Purchases with Installment Payments; Project Financing;

ii. Working Capital Financing which includes Selling and Leasing; Factoring with the Provision of Collateral from the Receivable Seller; Factoring without the Provision of Collateral from the Seller of Receivables; Business Capital Facility;

iii. Multipurpose Financing, which includes Lease Financing Purchases with Installment Payments; Fund Facilities;

iv. Other financing with approval from the Authority.

b. Performing business in Operating Lease and/or other fee-based activities;

c. Performing business in the sector of Financing According to Sharia Principles, including:

i. Sales and Purchasing Financing including Murabahah, Salam, and Istishna;

ii. Investment Financing, including Mudharabah, Musyarakah, Mudharabah, Musytarakah, and Musyarakah Musyarakah Mutanaqishoh;

iii. Service Financing including: Ijariah, Ijariah Muntahiyah Bittamlik, Hawalah or Hawalah bil Ujrah, Wakalah or Wakalah Bi Ujrah, Kafalah or Kafalah bil Ujrab., Ju’alah and Qardh;

iv. Other financing activities performed according to sharia principles.






39

d. Menjalankan usaha Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan;

e. Memperoleh sumber pendanaan yang berasal penambahan Modal Disetor tidak melalui penawaran umum saham:i. pinjaman dari lembaga pemerintah, bank,

industri keuangan non bank, lembaga, dan/atau badan usaha lain;

ii. pinjaman subordinasi;iii. penerbitan efek - melalui penawaran umum;

iv. penerbitan efek bersifat utang tidak melalui penawaran umum;

v. dan/atau sekuritisasi - aset.

• Kegiatan Usaha Penunjanga. Kegiatan berbasis fee sepanjang tidak

bertentangan dengan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

b. Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku di negara Republik Indonesia.

d. Conducting other Financing businesses after first obtaining approval from the Financial Services Authority;

e. Obtaining sources of funding originating from additional Paid in Capital not through a public offering:i. loans from government institutions, banks,

non-bank financial industries, institutions and/or other business entities;

ii. subordinated loans;iii. issuance of securities - through a public

offering;iv. ssuance of debt securities not through a

public offering;v. and/or asset securitization.

• Supporting Business Activitiesa. Fee-based activities as long as not being

contradictory to the regulation in financial sector;

b. Perfoming other business related directly and indirectly to the abovementioned purpose which the implementation is not in contradictory with the applicable regulation in Republic of Indonesia.






40

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAANOrganizational Structure of The Company









KOMISARISCOMMISSIONER

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

AUDIT INTERNAL, ANTI FRAUDINTERNAL AUDIT, ANTI FRAUD

MANAJEMEN RISIKO & KEPATUHANMANAJEMEN RISIKO & COMPLIANCE

APU PPTAPU PPT

SEKRETARIS & PERENCANAAN PERUSAHAAN SEKRETARIS & PERENCANAAN PERUSAHAAN

DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR

DIREKTURDIRECTOR

DIREKTURDIRECTOR

DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS)SHARIA SUPERVISORY BOARD

KOMITE REMUNERASIREMUNERATION COMITTEE

KOMITE PEMANTAURISIKORISK MANAGEMENTCOMITTEE

UNIT USAHA SYARIAHUNIT USAHA SYARIAH

PEMASARANMARKETING

PEMASARANMARKETING

KEPALA CABANGBRANCH HEAD

MANAJEMENASETASSET MANAGEMENT

KEUANGAN & BENDAHARAKEUANGAN & BENDAHARA

OPERASIONALOPERATIONAL

PENDUKUNG KREDITPENDUKUNG KREDIT

IT & PRODUSERIT & PRODUSER

ADMIN LEGALADMIN LEGAL

SDM & GASDM & GA

ADMIN KREDITADMIN KREDIT

LOAN ADMIN & KUSTODILOAN ADMIN & KUSTODI

KREDIT REVIEWKREDIT REVIEW

OPERASIONAL CABANGBRANCH OPERATIONAL

PENILAIANPENILAIAN

AKUNTANSI & PAJAKQUANCE & TAX






41

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile






HADI BUDIMANKomisaris Utama Merangkap Komisaris Independen

President and Independent Commissioner

FREDDY GUNAWANKomisaris

Commissioner






42

Warga Negara Indonesia, lahir di Cibadak tanggal 13 Juni 1957. Saat ini berusia 62 tahun dan berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Bachelor of Science di Oregon State University-Corvallis (1983) dan Master of Business Administration (MBA) di Rollins College-Winter Park, Florida (1985). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2017 berdasarkan Keputusan Surat OJK Nomor: KEP-584/NB.11/2017 tanggal 12 Oktober 2017. Selain menjabat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen PT Pool Advista Sekuritas (2018-sekarang).

Berbagai pengalaman kerja telah beliau dapatkan, antara lain Direktur Utama PT Verena Multi Finance, Tbk. (2003-2016), Direktur Utama PT Beta Inti Multifinance (2001-2003), Konsultan Keuangan (1999-2001), Direktur Utama PT Bank Akita (1998-1999), Direktur PT Bank Pikko, Tbk. (1994-1998), Direktur Kredit PT Bank Artha Prima (1992-1994), Assistant Vice President Bank of America (1989-1992), Bank Officer Deutsche Bank (1986-1989), dan Assistant Controller Sunlovers (1985-1986).

Indonesian citizen, born in Cibadak on June 13, 1957. He is currently 62 years old and domiciled in Jakarta. He acquired a Bachelor of Science at Oregon State University - Corvallis (1983) and a Master of Business Administration (MBA) from Rollins College - Winter Park, Florida (1985). He has been serving as President Commissioner and concurrently serving as Independent Commissioner of the Company since 2017 according to the Decision Letter of OJK No: KEP-584 / NB.11 / 2017 dated October 12, 2017. In addition to serving as President Commissioner, he held the position of Independent Commissioner of PT Pool Advista Sekuritas (2018 - present).

He possesses various work experiences, including President Director of PT Verena Multi Finance, Tbk. (2003 - 2016), President Director of PT Beta Inti Multifinance (2001 - 2003), Financial Consultants (1999 - 2001), President Director of PT Bank Akita (1998 - 1999), Director of PT Bank Pikko, Tbk. (1994 - 1998), Credit Director of PT Bank Artha Prima (1992 - 1994), Assistant Vice President of Bank Of America (1989 - 1992), Bank Officer Deutsche Bank (1986 - 1989), and Assistant Controller Sunlovers (1985 - 1986).

HADI BUDIMANKomisaris Utama MerangkapKomisaris IndependenPresident and Independent Commissioner






43

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tanggal 22 Mei 1964. Saat ini berusia 55 tahun dan berdomisili di Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di Collingwood College, UK (1987). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2015 berdasarkan Keputusan Surat OJK Nomor: KEP-109/NB.11/2016 tanggal 19 Februari 2016.

Perjalanan karir beliau antara lain Direktur PT Indojasa Utama (2016-2018), Komisaris PT Balikpapan Property Semesta (2016-sekarang), Marketing Manager Marina Bay Sands Hotel, Australia (2007-2012), Marketing Manager Crown Hotel Melbourne, Australia (1997-2007), dan Marketing Manager Burswood Hotel Perth, Australia (1990-1997).

Indonesian citizen, born in Jakarta on May 22, 1964. He is currently 55 years old and domiciled in Jakarta. He finished his education at Collingwood College, UK (1987). He has been serving as Commissioner of the Company since 2015 according to the Decision Letter of OJK No: KEP-109 / NB.11 / 2016 dated February 19, 2016.

He has served a number of positions in his career such as Director of PT Indojasa Utama (2016 - 2018), Commissioner of PT Balikpapan Property Semesta (2016 - present), Marketing Manager of Marina Bay Sands Hotel, Australia (2007 - 2012), Marketing Manager of Crown Hotel Melbourne, Australia (1997 - 2007), and Marketing Manager of Burswood Hotel Perth, Australia (1990 - 1997).

FREDDY GUNAWANKomisarisCommissioner






44

PROFIL DEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile






ASA MIRZAQIDirektur Utama

President Director

RADEN ARI PRIYADI DirekturDirector

ARFIANTO WIBOWODirekturDirector






45









Warga Negara Indonesia, lahir di Cimahi tanggal 10 Juni 1963. Saat ini berusia 56 tahun dan berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen di Universitas Jayabaya, Jakarta (1988). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2017 berdasarkan Keputusan Surat OJK Nomor: KEP-583/NB.11/2017 tanggal 12 Oktober 2017.

Berbagai pengalaman kerja telah beliau dapatkan, antara lain Head of Business Banking PT MNC, Tbk (2013-2015), Head of Small Medium Enterprise (SME)-Business Banking PT ICB Bumiputera Tbk, Business Manager PT Bank CIMB Niaga Tbk (2004-2012), Senior Account Officer PT Bank CIMB Niaga Tbk (2004), Account Officer PT Bank CIMB Niaga Tbk (2001-2003), Account Officer PT Bank Niaga Tbk (1995-2000), Officer Development Program PT Bank Niaga Tbk (1995), Assistant Account Officer PT Bank Niaga Tbk (1991-1995), Senior Clerk Sundries Dept. PT Bank Niaga Tbk (1991), Clerk Sundries Dept. PT Bank Niaga Tbk (1990), dan Staf Administrasi PT Indamitri Satria (1988-1989).

Indonesian citizen, born in Cimahi on June 10, 1963. He is currently 56 years old and domiciled in Jakarta. He acquired Bachelor of Economics in Management from Jayabaya University, Jakarta (1988). He has been serving as President Director of the Company since 2017 according to the Decision Letter of OJK No.: KEP-583 / NB.11 / 2017 dated October 12, 2017.

He has served several positions in his career journey, including the Head of Business Banking of PT MNC, Tbk. (2013 - 2015), Head of Small Medium Enterprise (SME) - PT ICB Bumiputera Tbk. Business Banking, Business Manager of PT Bank CIMB Niaga Tbk. (2004 - 2012), Senior Account Officer of PT Bank CIMB Niaga Tbk. (2004), Account Officer of PT Bank CIMB Niaga Tbk. (2001 - 2003), Account Officer of PT Bank Niaga Tbk. (1995 - 2000), Officer Development Program of PT Bank Niaga Tbk. (1995), Assistant Account Officer of PT Bank Niaga Tbk. (1991 - 1995), Senior Clerk Sundries Department. PT Bank Niaga Tbk. (1991), Clerk Sundries Department. PT Bank Niaga Tbk. (1990), and Administrative Staff of PT Indamitri Satria (1988 - 1989).

ASA MIRZAQIDirektur UtamaPresident Director






46

Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung tanggal 29 September 1981. Saat ini berusia 38 tahun dan berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Pembangunan Keuangan-pasar modal di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (2006). Menjabat sebagai Direktur sejak 2015 berdasarkan Keputusan Surat OJK Nomor: KEP-35/NB.11/2016 tanggal 4 Februari 2016.

Perjalanan karir beliau antara lain VP Business Development Treasure Fund Investama (2010-2015), Board of Committee di Asosiasi Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah-PKES (2012-2015), Mengelola aset Cipaganti Group yang diserahkan kepada Mitra Usaha (2014), Assistant Manager Corporate Funding PT Bank Mega Syariah (2008-2010), ODP-RO PT Bank OCBC NISP Tbk. (2006-2008), Relationship Manager PT Bank Commomwealth Indonesia (2006), dan agen properti PT Coldwell Bankers Associate (2002-2003).

Indonesian citizen, born in Bandung on September 29, 1981. He is currently 38 years old and domiciled in Jakarta. He acquired Bachelor of Economics in Financial Development - Capital Markets from Atma Jaya Catholic University of Indonesia (2006). He has served as Director since 2015 according to the decision letter of OJK No.: KEP-35 / NB.11 / 2016 dated February 4, 2016.

He served as VP Business Development Treasure Fund Investama (2010 - 2015), Board of Committees at the Association of Islamic Economic Communication Centers - PKES (2012 - 2015), Managing Cipaganti Group assets submitted to Business Partners (2014), Assistant Manager Corporate PT Bank Mega Syariah Funding (2008 - 2010), ODP - RO PT Bank OCBC NISP Tbk. (2006 - 2008), Relationship Manager of PT Bank Commomwealth Indonesia (2006), and property agent PT Coldwell Bankers Associate (2002 - 2003).

RADEN ARI PRIYADI DirekturDirector






47

Warga Negara Indonesia, lahir di Denpasar tanggal 20 Januari 1977. Saat ini berusia 42 tahun dan berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Teknik jurusan Teknik Mesin di Universitas Indonesia, Depok (2000) dan gelar Magister Manajemen jurusan Marketing di Universitas Indonesia, Depok (2005). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2018 berdasarkan Keputusan Surat OJK Nomor: KEP-285/NB.11/2018 tanggal 29 Maret 2018.

Berbagai pengalaman kerja telah beliau dapatkan, antara lain Kepala Divisi Marketing Non Otomotif PT Verena Multi Finance, Tbk. (2016-2018), National Sales Manager PT Verena Multi Finance Tbk (2013-2016), Marketing Manager New Car area Jabodetabek PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (2010-2013), Fleet Sales Manager PT Toyota Astra Financial Services (2006-2010), Fleet Sales Area Head-Jawa Timur & Bali PT Astra Sedaya Finance (2005-2006), Fleet Sales Area Head-Jawa Tengah PT Astra Sedaya Finance (2004-2005), Business Development Analyst Fleet Division PT Astra Sedaya Finance (2002-2004), Account Officer Fleet Division PT Astra Sedaya Finance (2001-2002), dan Management Trainee PT Astra Sedaya Finance (2000).

Indonesian citizen, born in Denpasar on January 20, 1977. He is currently 42 years old and domiciled in Jakarta. He acquired Bachelor of Engineering in Mechanical Engineering from the Universitas Indonesia, Depok (2000) and a Masters of Marketing Management from Universitas Indonesia, Depok (2005). Ha has been serving as Director of the Company since 2018 according to the Decision Letter of OJK No: KEP-285 / NB.11 / 2018 dated March 29, 2018.

He has gained various work experiences, including the Head of NonAutomotive Marketing Division of PT Verena Multi Finance Tbk. (2016 - 2018), National Sales Manager of PT Verena Multi Finance Tbk. (2013 - 2016), New Car area Marketing Manager Jabodetabek PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (2010 - 2013), Fleet Sales Manager PT Toyota Astra Financial Services (2006 - 2010), Fleet Sales Area Head - East Java & Bali PT Astra Sedaya Finance (2005 - 2006), Fleet Sales Area Head - Central Java PT Astra Sedaya Finance (2004 - 2005), Fleet Division Business Development Analyst PT Astra Sedaya Finance (2002 - 2004), Fleet Division Account Officer PT Astra Sedaya Finance (2001 - 2002), and PT Astra Sedaya Finance (2000) Management Trainee.

ARFIANTO WIBOWODirekturDirector






48

PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAHSharia Supervisory Board Profile






IZZUDDIN EDI SISWANTOKetua Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Head of Sharia Supervisory Board Profile (DPS)

FIRMANSYAHAnggota Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Member of Sharia Supervisory Board Profile (DPS)






49









Warga Negara Indonesia, lahir di Lamongan tanggal 16 Mei 1971. Saat ini berusia 48 tahun dan berdomisili di Jakarta. Beliau menyelesaikan Pendidikan S1 Syariah di Univesitas Islam Madinah, Saudi Arabia (1995), Pendidikan S2 Ekonomi Syariah di Universitas Kebangsaan Malaysia, Selangor Malaysia (1999), pendidikan S3 Ekonomi Syariah di Universitas Malaya, Kuala Lumpur Malaysia (2004), dan pendidikan S3 Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri, Jakarta (2013). Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak 5 April 2018 berdasarkan KEP-25/NB.22/2018.

Selain sebagai Ketua DPS, Beliau memiliki rangkap jabatan sebagai Dosen Tetap di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI sejak tahun 2004 hingga sekarang serta sebagai Dosen Luar Biasa di Universitas Paramadina Program Pasca Sarjana sejak tahun 2016 hingga sekarang. Perjalanan karir beliau antara lain Manager School Library and Resources Center SSU Management Services, Sdn. Bhd (1998-2002), Tutor Lecturer di UPM Selangor Malaysia (2000-2001), Research Assistant di UKM Malaysia (2002-2003), Consultant di Imbro Global, Sdn Bhd. Kuala Lumpur, Malaysia (2003-2004), Ketua Jurusan di STEI SEBI (2004-2007), Ketua Tim Ahli Investasi Syariah di Kemenpera RI (Proyek Masukan Teknis Aplikasi Wakaf Tunai dalam Pembiayaan Investasi Perumahan Swadaya) (April 2007-Oktober 2007), Ahli Kelembagaan di Kemenpera RI (Proyek Kajian Peluang Manfaat Dana Pensiun BUMN dalam Rangka Pembiayaan Perumahan) (Februari 2009-Agustus 2009), Dosen Tidak Tetap di STIU Yapidh Bekasi (2008-2013), Dosen Tidak Tetap-Universitas Padjajaran Bandung (2008-2014), Direktur di WAFAA International (2010-2015).

Indonesian citizen, born in Lamongan on May 16, 1971. He is currently 48 years old and domiciled in Jakarta. He acquired Bachelor’s degree in Sharia from the Islamic University of Medina, Saudi Arabia (1995), master’s degree in Sharia Economics from the University of Kebangsaan Malaysia, Selangor Malaysia (1999), Doctoral degree in Sharia Economic from the University of Malaya, Kuala Lumpur Malaysia (2004), and Doctoral degree in Sharia Economic the State Islamic University, Jakarta (2013). He has been serving as the Head of the Sharia Supervisory Board since April 5, 2018 based on KEP-25/NB.22/2018.

Aside from being the Chairperson of the DPS, he has held concurrent positions as a Permanent Lecturer at the Islamic Economics College (STEI) SEBI since 2004 until present as well as an Extraordinary Lecturer at the Paramadina University Post Graduate Program from 2016 to the present. His career journey includes the School Library and Resources Center Manager SSU Management Services, Sdn. Bhd. (1998-2002), Tutor Lecturer at UPM Selangor Malaysia (2000-2001), Research Assistant at UKM Malaysia (2002-2003), Consultant at Imbro Global, Sdn Bhd. Kuala Lumpur, Malaysia (2003-2004), Chair of the Department at STEI SEBI (2004-2007), Chair of the Sharia Investment Expert Team at the Indonesian Ministry of Agriculture (Project for Technical Input of Cash Waqf Applications in Self-financing Housing Investment) (April 2007-October 2007), Institutional Experts at the Indonesian Ministry of Kemenpera (BUMN Pension Fund Benefit Study Project in the Context of Housing Financing) (February 2009-August 2009), Non-Permanent Lecturers at STIU Yapidh Bekasi (20082013), Non-Permanent Lecturers - Padjadjaran University Bandung (20082014), Director at WAFAA International (2010-2015).

IZZUDDIN EDI SISWANTOKetua Dewan Pengawas Syariah (DPS)Head of Sharia Supervisory Board Profile (DPS)






50

Warga Negara Indonesia, lahir di Cirebon tanggal 13 April 1982. Saat ini berusia 37 tahun dan berdomisili di Bogor. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Perbankan Syariah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Depok (2007) dan meraih gelar Magister Bisnis & Keuangan Islam (MBKI) dari Universitas Paramadina, Jakarta (2012). Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah sejak 5 April 2018 berdasarkan KEP-26/NB.22/2018.

Selain memiliki jabatan sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah, beliau memiliki rangkap jabatan sebagai Dosen Tetap di STEI SEBI sejak tahun 2010 hingga sekarang, Peneliti di LPPM STEI SEBI sejak tahun 2012 hingga sekarang, Anggota Dewan Pengawas Syariah di Koperasi Syariah STEI SEBI sejak tahun 2013 hingga sekarang, dan Kepala Bagian/Manager di SEBI Social Fund STEI SEBI sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Indonesian citizen, born in Cirebon on April 13, 1982. He is 37 years old and domiciled in Bogor. He acquired a Bachelor’s degree in Sharia Banking from the College of Islamic Economics (STEI) SEBI, Depok (2007) and a Master’s degree in Business & Islamic Finance (MBKI) from Paramadina University, Jakarta (2012). He has been serving as a Member of the Sharia Supervisory Board since April 5, 2018 based on KEP-25/NB.22/2018.

In addition to having a position as a member of the Sharia Supervisory Board, he has concurrent positions as a Permanent Lecturer at STEI SEBI since 2010 until now, Researcher at LPPM STEI SEBI since 2012 until present, Member of the Sharia Supervisory Board at Sharia Cooperative STEI SEBI since 2013 until present, and Head of Division / Manager at SEBI Social Fund STEI SEBI since 2014 until present.

FIRMANSYAHAnggota Dewan Pengawas Syariah (DPS)Member of Sharia Supervisory Board Profile (DPS)














51

PROFIL KEPALA DIVISIHead of Division Profile






NURYATUNKepala Divisi Credit Compliance Support

Head Of Credit Compliance Support

AUDY B PATTIPAWAEJKepala Divisi Operational

Head Of Operations

JOHN MAMAN ABDUL RAHMANKepala Divisi Unit Usaha Syariah

Head Of Sharia Business Unit






52

Warga Negara Indonesia, kelahiran Kebumen, 12 Februari 1965. Saat ini berdomisili di Tangerang. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto jurusan Hukum pada tahun 1989. Menjabat sebagai Kepala Divisi Credit Compliance Support sejak Januari 2016 hingga saat ini.

She is an Indonesian Citizen, was born in Kebumen on February, 12, 1965. She is currently living in Tangerang. She acquired a Bachelor of Law from Universitas Jendral Soedirman Purwokerto in 1989. She has been serving as the Head of Credit Compliance Support division since January 2016 to present.

NURYATUNKepala Divisi Credit Compliance SupportHead Of Credit Compliance Support






53

Warga Negara Indonesia, kelahiran Samarinda, 17 November 1965. Saat ini berdomisili di Bogor. Menyelesaikan Pendidikan Ahli Teknologi Informatika (PATI) di Institut Teknologi Bandung, Bandung. Menjabat sebagai Kepala Divisi Administration and Support sejak Januari 2016 hingga saat ini.

He is an Indonesian Citizen, was born in Samarinda on November 17, 1965. He is currently living in Bogor. He finished his Professional Education of Informatics Technology (PATI) in Bandung Institute of Technology, Bandung. He has been serving as the Head of Administration and Support Division since January 2016 to present.

AUDY B PATTIPAWAEJKepala Divisi OperationalHead Of Operations






54

Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 29 Juni 1975. Saat ini berdomisili di Jakarta. Menyelesaikan pendidikan S1 di STIE Perbanas, Jakarta jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan pada tahun 1997 dan pendidikan S2 di Universitas Indonesia, Depok jurusan Manajemen Keuangan Syariah pada tahun 2012. Menjabat sebagai Kepala Divisi Unit Usaha Syariah sejak Maret 2018 hingga saat ini.

He is an Indonesian Citizen, was born in Jakarta on June 29, 1975. He is currently living in Jakarta. He acquired a Bachelor of Financial and Banking Management from STIE Perbanas Jakarta in 1997 and Master of Sharia Finance from Universitas Indonesia, Depok, in 2012. He has been serving as the Head of Sharia Business Unitsince March 2018 to present.

JOHN MAMAN ABDUL RAHMANKepala Divisi Unit Usaha SyariahHead Of Sharia Business Unit






55

VISI, MISI, DAN NILAI PERUSAHAANVision, Mission, and Value of The Company

Visi | Vision

misi | mission

Menjadi “Market Leader” dalam usaha pembiayaan SEKTOR PRODUKTIF. Prima dalam pelayanan fokus pada tujuan dan turut serta meningkatkan perekonomian nasional.

To become the “Market Leader” in the financing business of PRODUCTIVE SECTOR. Being prime, focus to objectives, and contributing to national economics improvement.

• Menyediakan jasa pembiayaan sektor produktif yang prima.• Mengutamakan kepuasan konsumen dan mitra kerjanya.• Membangun kepercayaan dari industri perbankan dan para

kreditur.• Mengoptimalkan kinerja dan memperluas jaringan kerja

Perusahaan di seluruh Indonesia.• Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang mempunyai

kompetensi dan integritas tinggi untuk mengelola perusahaan sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder.

• Providing excellent productive sector financing services.• Prioritizing customer and work partner satisfaction.• Building trust from the banking industry and creditors.• Optimizing performance and expanding the Company’s network of work

throughout Indonesia.• Developing Human Resources that have high competence and integrity to

manage the company in order to provide added value to all stakeholders.






56

Nilai | ValuePerseroan memiliki nilai-nilai perusahaan “PRODUKTIF”. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi manajemen dan seluruh karyawan Perseroan dalam bertindak dan berperilaku secara konsisten untuk menjalankan tugas dan kewajibannya, yaitu:

The company has “PRODUCTIVE” values. These values serve as guidelines for management and all employees of the Company in acting and behaving consistently to carry out their duties and obligations, namely:

• Prima | PrimeSeluruh jajaran selalu memberikan pelayanan yang prima kepada stakeholder.All level of employee always provide excellent service to stakeholders.

• Respek | RespectRasa hormat dan penghargaan kepada nasabah, pimpinan, teman sejawat, mitra usaha,pemegang saham, dan seluruh pihak terkait.Respect and appreciate the customers,leaders, colleagues, business partners, shareholders, and all related parties.

• Optimis | OptimisticSelalu memiliki keyakinan akan harapan dan masa depan yang lebih baik lagi.Always believe in the hope of a better future.

• Dedikasi | DedicationSeluruh karyawan memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan secara bersama dan berkesinambungan.All level of employee always provide excellent service to stakeholders.

• Untung | ProfitMemiliki orientasi mendapatkan keuntungan/profit bagi perusahaan.Have an orientation towards gaining profit for the company.

• Komitmen | CommitmentKeterikatan seluruh jajaran untuk selalu memberikan layanan yang terbaik demi kepuasanstakeholder.All levels of personnel engage to always provide the best service for stakeholder satisfaction.

• Tim Kerja | Work teamMembina dan mengembangkan kerjasama tim yang tangguh dalam melaksanakan semuatugas perusahaan dan dalam menghadapi setiap tantangan.Fostering and developing strong teamwork in carrying out all corporate tasks and in facing every challenge.

• Integritas | IntegrityKonsistensi dan keteguhan dalam sikap, tindakan, nilai, dan prinsip yang menjunjung tinggi kejujuran serta memiliki karakter yang kuat.Consistency and firmness in attitudes, actions, values, and principles that uphold honesty and have strong character.

• Fokus | FocusMemfokuskan bidang usaha pada pembiayaan sektor produktif yang cepat, tepat, danterpercaya.Focusing the business on fast, precise, and reliable productive sector financing.






57

INFORMASI SINGKAT ENTITAS ANAK, PERUSAHAAN ASOSIASI DAN PERUSAHAAN VENTURABreif Information on Subsidiaries, Associates, and Joint Ventures

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMSharelisting Chronology

Hingga 31 Desember 2019, Perseroan tidak memiliki anak perusahaan, perusahaan asosiasi maupun perusahaan ventura.

Keterangan | Description:*) Untuk memenuhi ketentuan Pasal 11 ayat (2) Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19 Desember 2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan yang mensyaratkan minimal 15% (lima belas persen) saham Perseroan tidak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

*) To fulfill the provisions of Article 11 paragraph (2) Regulation of OJK No. 28 / POJK.05 / 2014 dated December 19, 2014 concerning Business Licensing and Institution of Financing Companies that require a minimum of 15% (fifteen percent) of the Company’s shares not to be traded on the Indonesia Stock Exchange.

As of December 31, 2019, the Company has no subsidiaries, associate companies, or joint ventures.

PENAWARAN UMUM PERDANA (IPO)INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

NAMA PEMEGANG SAHAMNAMA PEMEGANG SAHAM

TOTAL NILAI SAHAM (Rp)TOTAL NILAI SAHAM (Rp)

Tanggal Penawaran Umum Perdana (IPO)Date of Initial Public Offering (IPO) 9-12 November 2018 | November 9 – 12, 2018

Tanggal Pencatatan di BEIDate of Registration in BEI 16 November 2018 | November 16, 2018

Nilai Nominal SahamShare Value Nominal Rp 100 per saham | share

Harga PenawaranOffering Price Rp 135 per saham | share

Total Dana Hasil IPOTotal IPO Result Fund Rp 108.000.000.000

Harga Saham Sebelum PencatatanShare Price Before Listing Rp 100 per saham | share

Harga Saham Setelah PencatatanShare Price After Listing Rp 228 per saham | share

Jumlah Saham yang DiperdagangkanTotal Traded Shares 800.000.000 lembar | share

Jumlah Saham yang Tidak DiperdagangkanTotal Shared not to be Traded 38.169.000.000 lembar ) | share )






58

KRONOLOGIS PENERBITAN DAN/ATAUPENCATATAN EFEK LAINNYASharelisting Chronology

STRUKTUR GRUP BISNIS AFILIASIAffiliate Business Group Structure

Tidak terdapat adanya informasi mengenai kronologis penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dikarenakan Perseroan tidak melakukan aktivitas tersebut sepanjang tahun 2019.

There is no information regarding the chronology of the issuance and/or listing of other securities because the Company does not carry out such activities throughout 2019.

PT POOL ADVISTA INDONESIA, TBK

PT POOL ADVISTA FINANCE, TBK

PT POOL ADVISTA ASSET MANAGEMENT

PT POOL ADVISTA SEKURITAS

PT ASURANSI JIWA ADVISTA






59

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMShareholder Composition

Komposisi pemegang saham utama Perseroan hingga 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Komposisi pemegang saham berdasarkan klasifikasi Institusi dan Individu Asing dan Lokal hingga 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Komposisi kepemilikan saham Perseroan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan hingga 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2019, the composition of the Company’s main shareholders is as follows.

As of December 31, 2019, the composition of shareholders based on the classification of Institutions and Foreign and Local Individuals is as follows:

As of December 31, 2019, the composition of the Company’s share ownership by members of the Company’s Board of Commissioners and Directors is as follows:

PENAWARAN UMUM PERDANA (IPO)INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

NILAI NOMINAL Rp 100,- PER SAHAMNOMINAL VALUE OF Rp 100 PER SHARE

PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER

JUMLAH SAHAM TOTAL SHARE

JUMLAH NOMINAL TOTAL NOMINAL

PERSENTASE PERCENTAGE

Modal Dasar | Authorized Capital 10.176.400.000 Rp 1.017.640.000 -

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | Issued and Paid In Capital

PT Pool Advista Indonesia Tbk 2.543.654.899 Rp 254.365.489.900 75,94 %

Freddy Gunawan 1 Rp 100 0,00%

Masyarakat | Public 805.814.400 Rp 80.581.440.000 24,06%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid In Capital

3.349.469.300 Rp 334.946.930.000 100%

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Share in the Portfolio - - -

KLASIFIKASI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER CLASSIFICATION

JUMLAH INSTITUSIINDIVIDU

TOTAL INSTITUTIONS INDIVIDUALS

PERSENTASEPERCENTAGE

JUMLAH LEMBAR SAHAM

TOTAL SHARESHEETS


Institusi Asing | Foreign Institution 0 - - -

Institusi Lokal | Local Institution 22 93,449% 3.130.033.399 93,449%

Individu Asing | Foreign Individual 0 - - -

Individu Lokal | Local Individual 684 6,551% 216.111.401 6,551%

NO NAMA DAN JABATAN PEMEGANG SAHAMNAME AND POSITION OF SHAREHOLDER

KEPEMILIKAN SAHAMSHARE OWNERSHIP

1 Hadi Budiman | Komisaris Utama dan Komisaris Independen | President Commissioner and Independent Tidak ada | None

2 Freddy Gunawan | Komisaris | Commissioner 1 (0.0000003%)

3 Asa Mirzaqi | Direktur Utama | President Director Tidak ada | None

4 Raden Ari Priyadi | Direktur| Director Tidak ada | None

5 Arfianto Wibowo | Direktur | Director Tidak ada | None






60

INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI BAIK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNGInformation on Direct and Indirect Main and Controlling Shareholders

PUBLIC

PUBLICFREDDY GUNAWAN

TUTY SANTOSO

TUTY SANTOSOPT DEXAINVESTA GEMILANG

PT ADVISTA MULTI ARTHA

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk

PT PROVIDENCECENTRAL MANAGEMENT

0,01%

3,29%

75,94% 24,06%

1 (satu) lembar Saham

96,71%

93,21% 6,78%

90%






61

LEMBAGA ATAU PROFESI PENUNJANG PASAR MODALSupporting Profession / Insititution The Capital Market

LEMBAGA ATAU PROFESIINSTITUTION OR PROFESSION

NAMA LEMBAGANAME OF INSTITUTION

ALAMAT KANTOR DANNO. TELEPON

OFFICE ADDRESS AND PHONE NUMBER

Akuntan PublikPublic Accountant

Sultana AmriAminta Plaza, Jl. TB Simatupang Kav 10

Jakarta Selatan, 12310Telp: 021-766134850

KAP Heliantono & RekanAminta Plaza, Jl. TB Simatupang Kav 10

Jakarta Selatan, 12310Telp: 021-766134850

NotarisNotary

Kantor Notaris dan PPATRini Yulianti, S.H.

Komplek Bina Marga II Jl. Swakarsa V No. 57B Pondok Kelapa, Duren Sawit

Jakarta Timur 13450Telp: 021-8641170

Biro Administrasi EfekStock Administration Bureau

PT. Ficomindo Buana Registrar

Jl. Kyai Caringin No 2-A RT11/RW4, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, 10150

Telp: 021-22638327






62

PETA WILAYAH OPERASIONALOperational Area Map











63

BANDUNG | TANGERANG | JAKARTA | SURABAYA






64

Analisis dan

Kami menghadirkan kekuatan produk yang kompetitif yang diimbangi dengan pendekatan profesional dan pelayanan optimal.We deliver the strength of competitive products segmentation followed by professional approach and optimal service.

04

pembahasan manajemenMANAGEMENT DISCUSSIONAND ANALYSIS






65






66

TINJAUAN UMUMGENERAL OVERVIEW

Kondisi Ekonomi MakroKondisi ketidakpastian perekonomian global masih berlanjut. Ekonomi Indonesia pada tahun 2019 masih menghadapi tantangan akibat meningkatnya tensi perdagangan global yang disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Hal inipun terekskalasi dengan kondisi politik dari negosiasi “Brexit” di Eropa, serta isu geopolitik yang menyebabkan peningkatan ketidakpastian kondisi global yang mempengaruhi sentimen bisnis dan konsumen, serta tidak tercapainya target pertumbuhan hampir seluruh negara di dunia. Walaupun ekonomi dunia sedang tidak stabil, nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2019 mencapai Rp 14.123 per USD, sedangkan realisasi pada tahun 2019 sebesar Rp 14.070 per USD. Penguatan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi kondisi perekonomian global di mana beberapa negara maju melonggarkan kebijakan moneternya melalui penurunan suku bunga antara lain Amerika Serikat, Uni Eropa dan Tiongkok, serta didukung oleh prakiraan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang relatif baik.

Namun demikian, kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih stabil yang ditandai oleh pertumbuhan PDB yang pada triwulan III tahun 2019 tercatat sebesar 5,0% (yoy) dan mencapai 5,04% di akhir 2019. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan kebijakan fiskal pemerintah. Sementara, tingkat inflasi juga relatif stabil di titik tengah kisaran sasaran yang ditetapkan yakni 2,5%-4,5% oleh Bank Indonesia.

Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk membendung dampak negatif dari perlambatan ekonomi global di tahun 2019. Rasio utang pemerintah berada pada tingkat terkendali guna menjaga kondisi fiskal dalam kondisi yang baik untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global. Hal ini tercermin dari posisi utang pemerintah pada akhir November 2019 sebesar 30,03% terhadap nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh Indonesia. Bank Indonesia tercatat sudah empat kali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada periode bulan Juli-Oktober 2019 sampai dengan 100 bps menjadi 5% untuk mendorong pelonggaran kebijakan moneter. Pelonggaran kebijakan moneter tersebut diambil sebagai langkah memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik di tengah lesunya ekonomi dunia.

Perkembangan Industri PembiayaanOtoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan total aset perusahaan pembiayaan di Indonesia sepanjang 2019 mencapai Rp 518,14 triliun. Angka ini tumbuh 2,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy). Realisasi pertumbuhan tersebut cukup positif, mengingat masih banyaknya sentimen-sentimen yang menekan perekonomian nasional.

Macro-Economic ConditionThe global economic uncertainty continues. Indonesia’s economy in 2019 still filled with challenges due to the rising tension of global trade as United States and China still in dispute. It was escalated by the political condition of “Brexit” negotiations in Europe, as well as the geopolitical issues that have led to increase the uncertainty of global conditions that affected business and consumer sentiment, not reaching the desired growth in almost every country. Despite the unstable global economy, the exchange rate of Rupiah against USD at the end of 2019 was Rp 14,123 per USD, while the realization in 2019 was Rp 14,070 per USD. Rupiah was rising due to global economic condition in which several developed countries loosened monetary policy through lower interest rates, followed by United States, European Union and China, along with forecasts of Indonesia’s balance payment that was relatively good.

Nevertheless, the fundamental of Indonesia’s economy remained stable, as indicated by 5.0% (yoy) GDP growth in the third quarter of 2019 and 5.04% growth at the end of 2019. This was mainly driven by household consumption and governments fiscal policy. Meanwhile, the inflation rate also quite stable at the midpoint of Bank Indonesias target range between 2.5%-4.5%.

Indonesian Government continues to make various efforts to block the negative effects of global economic slowdown in 2019. The government debt ratio was controlled at a level that allows to maintain good fiscal condition to anticipate the global economic slowdown. This was reflected in the government debt at the end of November 2019 that reached 30.03% of market value of all locally produced goods and services. Bank Indonesia was recorded to have lowered BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) four times from July to October 2019 up to 100 bps to 5% to encourage ease of monetary policy. The ease of monetary policy was taken as a step to strengthen domestic economic growth amid the sluggish global economy.

Development of the Financing IndustryThe Financial Services Authority (FSA) reports that the total assets of financing companies in Indonesia in 2019 reached Rp 518.14 trillion. This figure grew 2.6 percent compared to the same period in the previous year (year on year/yoy). The realization of this growth was quite positive, considering that there were still many sentiments pressing the national economy.






67

Pada 2019, tercatat industri pembiayaan memiliki aset Rp 518,14 triliun, dengan utang pembiayaan tumbuh sebesar 4%. Jumlah aset naik 14,5% atau bertambah Rp 65,92 triliun dari aset multifinance tahun 2018 yakni Rp 452,22 triliun. Total aset tersebut didapat dari 184 Perseroan pembiayaan yang tercatat di OJK.

Kinerja industri pembiayaan masih didominasi pembiayaan multiguna 61%, investasi 30%, dan sisanya modal kerja. Sementara dari sisi objek pembiayaan konsumtif, realisasi pembiayaan mencapai Rp 317,15 triliun atau sebesar 68%, di mana di dalamnya didominasi oleh pembiayaan kendaraan bermotor sebesar Rp 300,58 triliun atau sebesar 64%.

Dari sisi sumber pendanaan, industri multifinance memiliki total sumber pendanaan sebesar Rp 347,68 triliun, turun Rp 8,90 triliun atau minus 2,50% (YoY). Adapun komposisi pendanaan terdiri dari pinjaman sebesar Rp 279,08 (80%) dan penerbitan surat berharga sebesar Rp 68,60 triliun (20%). Selanjutnya, industri multifinance membukukan laba sebesar Rp 18,13 triliun meningkat sebesar Rp 2,11 triliun atau tumbuh 13,14% YoY. Dari pengelolaan piutang, multifinance memiliki piutang bermasalah sebesar Rp 11,28 triliun atau dengan nilai NPF Gross sebesar 2,40%. Nilai tersebut menurun sebesar Rp 0,98 triliun atau turun 7,98% YoY.

In 2019, the financing industry has recorded assets of Rp 518.14 trillion, with financing debt growing by 4%. Total assets rose 14.5% or increased by Rp 65.92 trillion from Rp 452.22 trillion in 2018. Total assets number were obtained from 184 financing companies registered in the OJK.

The performance of the financing industry is still dominated 61% by multipurpose financing, 30% by investment, and working capital. While in terms of consumer financing objects, the realization of financing reached Rp 317.15 trillion or 68%, in which vehicle financing was dominated by Rp 300.58 trillion or 64%.

In terms of sources, the financing industry has a total funding source of Rp 347.68 trillion, decreased to Rp 8.90 trillion or minus 2.50% (YoY). The composition of funding consists of loans of Rp 279.08 (80%) and issuance of securities amounting to Rp 68.60 trillion (20%). Furthermore, the financing industry recorded a profit of Rp 18.13 trillion, an increase of Rp 2.11 trillion or grew 13.14% YoY. From the management of receivables, financing companies have non performing receivables of Rp 11.28 trillion or with a Gross NPF value of 2.40%. This value decreased by Rp 0.98 trillion or decreased by 7.98% YoY.

KETERANGAN DESCRIPTION

JUMLAH INDUSTRI (UNIT) TOTAL INDUSTRIES (UNIT)

ASET (MILIAR Rp)ASSET (BILLION Rp)

LIABILITAS (MILIAR Rp) LIABILITY (BILLION Rp)

EKUITAS (MILIAR Rp)EQUITY (BILLION Rp)

Perseroan Pembiayaan (data termasuk syariah)Financing Industries (Including Sharia)

184 518.138 384.239 133.899

Perseroan Modal Ventura KonvensionalConventional Joint Venture Capital Companies

60 18.649 9.618 9.031

Perseroan Pembiayaan Infrastruktur(data termasuk syariah)Infrastructure Financing Industries(including Sharia data)

2 88.194 49.125 39.069

Jumlah | Total 246 624.981 442.982 181.999

STATISTIK INDUSTRI PEMBIAYAAN NASIONAL TAHUN 2019

STATISTICS OF NATIONAL FINANCING INDUSTRY IN 2019






68

FINANCIAL REVIEWThis financial review is presented and prepared based on the Company’s Financial Statement displayed in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) generally applied in Indonesia for the year ended December 31, 2019. The Financial Statement used as the basis has been audited by Heliantono & Rekan (Parker Randall International) Public Accounting Firm with “fairly in all material respects” opinions. In addition, the financial performance and cash flows for the year ended December 31, 2019 has been in accordance with the Financial Accounting Standards in Indonesia.

In submitting the discussion regarding the Company’s financial performance, an explanation on the notes of the Financial Report from the external auditor is always considered as an inseparable part of this Annual Report.

FINANCIAL POSITION REPORTASSETS The Company recorded total assets of Rp 364,408,020,684. This number has decreased by 17.85% compared to Rp 443,590,831,858 in 2018. The decrease in Total Assets was due to the lower Debt Outstanding from the Investment Value of Securities Portfolio.

Perseroan bergerak di bidang industri pembiayaan dengan kegiatan usaha utama adalah Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna, Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembiayaan Lainnya yang Disetujui oleh OJK. Saat ini, Perseroan memiliki penyaluran pembiayaan yang berfokus pada pembiayaan sektor produktif, sehingga Perseroan hanya memiliki 3 (tiga) jaringan kantor cabang yaitu Cabang Alam Sutera, Cabang Bandung, dan Kantor Selain Kantor Cabang Surabaya. Berikut adalah portofolio pembiayaan dari masing-masing kegiatan usaha untuk tahun 2018, dan 2019:

TINJAUAN KINERJA KEUANGANPenjabaran mengenai tinjauan dari kinerja keuangan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan yang ditampilkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku secara umum di Indonesia untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019. Laporan Keuangan yang digunakan sebagai dasar tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono & Rekan (Parker Randall International) dengan opini wajar dalam semua hal yang bersifat material, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Dalam menyampaikan bahasan terkait kinerja keuangan Perseroan, penjelasan pada catatan Laporan Keuangan dari pihak auditor eksternal selalu diperhatikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.

LAPORAN POSISI KEUANGANASETPerseroan membukukan total Aset sebesar Rp 364.408.020.684. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 17,85% dibandingkan 2018 yang mencapai Rp 443.590.831.858. Penurunan Total Aset dikarenakan menurunnya Outstanding Pinjaman yang diberikan dan Nilai Investasi portofolio Efek.

The Company is engaged in the financing industry with the main business including Investment Financing, Working Capital Financing, Multipurpose Financing, Sharia Financing, and Other Financing Approved by OJK. The Company currently has a financing portfolio that focuses on financing the productive sector. Hence, the Company only has 3 (three) branch office networks, namely Alam Sutera Branch, Bandung Branch, and Surabaya Branch. The following are the financing portfolios of each business activity for 2017, 2018 and 2019:

TINJAUAN OPERASIONAL PER SEGMEN USAHAOPERATIONAL REVIEW

PORTFOLIO PEMBIAYAANFINANCING PORTFOLIO

2019 2018 2017

NOMINAL (%) NOMINAL (%) NOMINAL (%)

Pembiayaan Multiguna - BersihMultipurpose Financing - Net 56.533 26.67% 85.598 28,84 74,455 41,30

Pembiayaan Investasi - BersihInvestment Financing - Net 105.698 49.86% 46.130 15,54 68,148 37,80

Pembiayaan Modal Kerja - BersihWork Capital Financing - Net 41.769 19,70% 154,30 51,99 37,666 20,89

Pembiayaan Syariah - BersihSharia Financing - Net 7,99 3.77% 10,76 3,62 - 0,00

Jumlah | Total 211,99 100% 296,79 100,00 180,269 100,00






69

LIABILITIESIn 2019, the Company recorded a total liability of Rp 26,591,049,572 This percentage decreased by Rp 25,534,413,514 compared to Rp 52,125,463,086 million 2018. The decrease was due to the lower Bank’s Debt Outstanding.

LIABILITASPada 2019, Perseroan mencatat jumlah Liabilitas sebesar Rp 26.591.049.572 Persentase ini menurun sebesar Rp 25.5 34.413.514 dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 52.125.463.086. Penurunan yang dialami disebabkan oleh menurunnya Outstanding Utang Bank.

URAIAN DESCRIPTION 2019 2018

PERTUMBUHANGROWTH

NOMINAL (%)Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalent 7.315.688.087 10.743.102.979 (3.427.414.892) (31,90%)

Portofolio EfekStock Portfolio 28.208.373.205 82.394.563.786 (54.186.190.581) (65,76%)

Piutang Pembiayaan Modal Kerja - BersihWorking CapitalFinancing Receivable - Net

Pihak Berelasi - bersihRelated Parties – Net

- - - -

Pihak Ketiga – bersihThird Parties – Net 41.769.513.128 154.302.077.963 (112.532.564.835) (72,93%)

Piutang Pembiayaan Investasi - BersihInvestment FinancingReceivable - Net

Pihak Berelasi - bersihRelated Parties – Net

1.553.056.200 2.269.137.172 (716.080.972) (31,56%)

Pihak ketiga - bersihThird Parties – Net 104.144.961.092 43.861.014.926 60.283.946.166 137,44%

Piutang Pembiayaan Multiguna-BersihMulti-purposeFinancing Receivable Net

Pihak Berelasi - BersihRelated Parties – Net

101.652.058 148.981.250 (47.329.192) (31,77%)

Pihak ketiga - BersihThird Parties – Net 56.430.945.701 85.448.616.296 (29.017.670.595) (33,96%)

Piutang Pembiayaan Syariah - BersihSharia Financing Receivable - Net

Pihak Berelasi - BersihRelated Parties – Net

6.857.819.184 6.571.657.883 286.161.303 4.35%

Pihak ketiga - BersihThird Parties – Net 1.138.908.336 4.184.347.618 (3.045.439.282) (72.79%)

Efek yang Dibeli dengan janji Repurchase Agreement 41.004.330.938 - 41.004.330.938 100%

Piutang Lain-lain | Other Receivables 25.688.554.340 1.529.689.475 1.529.689.475 1579,33%

Biaya Dibayar di Muka | Prepaid Tax 352.968.830 216.047.203 216.047.203 63,38%

Pajak Dibayar di Muka | Prepaid Tax 1.155.765.005 1.764.812.248 1.764.812.248 (34,51%)

Aset Pajak Tangguhan | Deferred Tax Assets 1.059.881.259 696.668.614 696.668.614 52,14%

Aset Tetap | Fixed Assets 47.625.603.321 49.445.114.445 49.445.114.445 (3,68%)

Aset Lain-lain-Bersih | Other Assets - Net - 15.000.000 15.000.000 -

Jumlah Aset | Total Assets 364.408.020.684 443.590.831.858 443.590.831.858 (17,85%)

(dalam Rupiah) (in Rupiah)






70

EQUITYThe equity recorded by the Company in 2019 amounted to Rp 337.816.971.112. This percentage decreased by Rp 53.648.397.660 compared to 2018 which reached Rp 391,465,368,772 million. The decrease was due to the Loss in current year.

EKUITASEkuitas yang berhasil dibukukan Perseroan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 337.816.971.112. Persentase ini menurun sebesar Rp 53.648.397.660 dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 391.465.368.772. Penurunan yang dialami disebabkan karena Rugi Tahun Berjalan.

URAIANDESCRIPTION 2019 2018

PERTUMBUHANGROWTH

NOMINAL (%)

Utang Bank | Bank Debt 21.939.841.047 45.981.848.297 (24.042.007.250) (52,29%)

Utang Pajak | Tax Debt 361.987.284 2.469.970.828 (2.107.983.544) (85,34%)

Biaya yang Masih Harus DibayarCost Payable 329.372.464 627.537.194 (298.164.730) (47,51%)

Pinjaman yang DiterimaReceived Loan 823.001.274 1.214.641.321 (391.640.047) (32,24%)

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka PanjangLong-Term Work BenefitLiabilities

1.679.629.967 1.215.040.868 464.589.099 38,24%

Liabilitas Lain-lainOther Liabilities 1.457.217.536 616.424.578 840.792.958 136,40%

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities 26.591.049.572 52.125.463.086 (25.534.413.514) (48,99%)



PERTUMBUHANGROWTH

NOMINAL (%)

Modal Saham | Share Capital 334.946.930.000 334.460.000.000 486.930.000 0,15%

Tambahan Modal DisetorAdditional Paid-In Capital 23.791.637.543 23.441.091.811 350.545.732 1,50%

Pengukuran Kembali Kewajiban Imbalan pasti Setelah Pajak TangguhanRe-measurement of Benefit Obligations After Deferred Taxes

142.372.511 92.201.321 50.171.190 54,41%

Saldo Laba (Telah Ditentukan Penggunaannya)Profit Balance(Utilization has been determined)

17.000.000.000 11.000.000.000 6.000.000.000 54,55%

Saldo Laba (Belum Ditentukan Penggunaannya)Profit Balance(Utilization has not been determined)

(38.063.968.942) 22.472.075.640 (60.536.044.582) (269,38%)

Jumlah Ekuitas | Total Equity 337.816.971.112 391.465.368.772 (53.648.397.660) (13,70%)

Jumlah Liabilitas dan EkuitasTotal Liabilites and Equity 364.408.020.684 443.590.831.858 (79.182.811.174) (17,85%)







71

CASH FLOW STATEMENTThe Company’s cash and equivalent position at the end of 2019 decreased by 31.90% or equivalent to Rp 3,427,414,892 compared to the end of 2018 which reached Rp 10,743,102,979. This was due to Partial Repayment of Bank’s Outstanding Debt.

PROFIT LOSS REPORTIn 2019, the Company succeeded in obtaining revenue of Rp 18,520,096,251. A decrease of -133.88% compared to Rp 54.660.714.653. in the same period of the previous year.

On the other hand, the Company’s total expenses amounted to Rp 34,005,177,581. This figure is 60,50% higher compared to Rp 21,187,422,920 in the previous year. This is mainly due to the decrease in operational expense, particularly the Impairment of Receivables Financing.

Total Comprehensive Income for the Year in 2019 decreased by 283.40% or equivalent to Rp 84,194,257,080 compared to Rp 29,708,383,688 in 2018.

LAPORAN ARUS KASPosisi kas dan setara Perseroan di akhir tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31.90% atau setara dengan Rp 3.427.414.892 dibanding akhir tahun 2018 yang mencapai sebesar Rp 10.743.102.979. Hal ini disebabkan oleh disebabkan karena adanya Pelunasan sebagian Outstanding Utang Bank.

LAPORAN LABA RUGIPada tahun 2019, Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 18.520.096.251. Mengalami penurunan -133,88% bila dibandingkan denganpencapaian yang diraih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 54.660.714.653.

Di sisi lain, jumlah beban Perseroan sebesar Rp 34.005.177.581. Angka ini jauh lebih rendah 60,50% jika dibandingkan dengan beban pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21.187.422.920. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan beban operasional terutama pada Beban Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan.

Sementara Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan secara keseluruhan memperlihatkan adanya penurunan pada tahun 2019 sebesar 283,40% atau setara dengan jumlah nominal sebesar Rp 84.194.257.080. Bila dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 29.708.383.688.


PERTUMBUHANGROWTH

NOMINAL (%)

Jumlah Pendapatan | Total Revenues (18.520.096.251) 54.660.714.653 (73.180.810.904) (133,88%)

Jumlah Beban | Total Expenses 34.005.177.581 21.187.422.920 12.817.754.661 60,50%

Beban Lain-lainOther Revenues Expenses 3.060.497.916 487.250.721 2.573.247.195 528,12%

Laba (Rugi) Sebelum PajakProfit Before Tax (52.525.273.832) 33.473.291.733 (85.998.565.565) (256,92%)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan - BersihIncome Tax Expense - Net (2.010.770.750) (3.850.295.108) 1.839.524.358 (47,78%)

Laba (Rugi) Tahun BerjalanNet Profit of the Current Year (54.536.044.582) 29.622.996.625 (84.159.041.207) (284,10%)

Penghasilan Komprehensif Lain Setelah PajakOther Comprehensive Revenue After Tax

50.171.190 85.387.063 (35.215.873) (41,24%)

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun BerjalanComprehensive Profit of the Current Year (54.485.873.392) 29.708.383.688 (84.194.257.080) (283,40%)







72


PERTUMBUHANGROWTH

NOMINAL (%)Arus Kas Diperoleh (Digunakan Untuk) Aktivitas OperasiCash Flow Received (Used for) Operating Activities

86.740.489.232 (101.158.882.028) 187.899.371.260 185,75%

Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas InvestasiCash Flow Received (Used for) Investment Activities

(63.216.914.563) (59.775.606.552) (3.441.308.011) (5,76%)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas PendanaanCash Flow Received (Used for) Financing Activities

(26.950.989.561) 136.330.956.292 (163.281.945.853) (119,77%)

Kenaikan (Penurunan) Kas BersihIncrease (Decrease) in Net Cash (3.427.414.892) (24.603.532.288) 21.176.117.396 (86,07%)

Kas Awal TahunCash at the Beginning of the Year 10.743.102.979 35.346.635.267 (24.603.532.288) (69,61%)

Kas Akhir TahunCash at the end of the Year 7.315.688.087 10.743.102.979 (3.427.414.892) (31,90%)

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

Perseroan mengukur kemampuan dalam membayar utang dengan mengkalkulasikan berbagai Rasio yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

a. Solvabilitas Rasio Solvabilitas (Ratio Leverage) digunakan

untuk memperkirakan perbandingan dari dana yang disediakan pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur Perseroan. Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh aset Perseroan didukung oleh biaya utang. Selain itu, melalui rasio ini, indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank) dapat terlihat.

Perseroan mampu menunjukkan kapasitas terbaiknya

dalam memenuhi seluruh kewajiban sesuai dengan masa jatuh tempo yang telah ditentukan. Hal ini terlihat pada profil jatuh tempo aset keuangan dibandingkan liabilitas keuangan yang menunjukkan kondisi positif.

b. Rasio Utang terhadap Ekuitas Rasio Utang terhadap Ekuitas merupakan rasio

perbandingan antara utang-utang dan ekuitas dalam aspek pendanaan Perseroan, serta menunjukkan kemampuan modal yang dimiliki untuk memenuhi seluruh kewajiban.

c. Rasio Utang Terhadap Total Aset Rasio Utang terhadap Total Aset adalah rasio

perbandingan antara utang lancar dan utang jangka panjang dengan seluruh aset diketahui jumlahnya. Melalui rasio ini, terlihat berapa bagian dari keseluruhan aset Perseroan yang dibeli oleh utang.

SOLVABILITY

The Company measures its solvability by calculating various Ratio related to the business activities.

a. Solvability Ratio Solvability ratio (Ratio Leverage) is used to estimate

the comparison of funds provided by the owner with funds borrowed from the Company’s creditors. This ratio aims to measure how far the Company’s assets are supported by debt costs. In addition, through this ratio, indications of the security level of lenders (banks) can be identified.

The Company is able to show its best capacity

in fulfilling all obligations in accordance with predetermined maturity. This matter looks at the maturity profile of financial assets compared to financial liabilities that indicate positive conditions.

b. Debt To Equity Ratio Debt to equity ratio is a ratio between debt and equity

in the Company’s funding aspects, and shows the ability of its capital to fulfill all obligations.

c. Debt To Total Assets Ratio Debt to total assets ratio is a ratio between current

debt and long-term debt with all assets known in amount. Through this ratio, it appears that part of the total assets of the Company purchased by debt.







73

Receivables Collectibility RateIn 2019, the Company’s Non Performing Ratio for Receivables Collectibility 3 - 5 was 7.20% while in 2018 was 0%.

CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTUREThere are several factors that determine the continuity and the stability of the Company’s business. One of which is the strong capital structure. The Company strives to maintain a safe and healthy capital ratios and stable loan ratings.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANGPada tahun 2019, Perseroan memiliki rasio Non Performing Financing (NPF) untuk Kolektibilitas Piutang 3 - 5 sebesar 7.20%, dan tahun 2018 Perseroan memiliki NPF sebesar 0%

STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALTerdapat beberapa faktor yang menentukan kelangsungan dan stabilitas bisnis Perseroan. Struktur modal yang kuat merupakan adalah salah satunya. Perseroan terus berupaya untuk menjaga serta mempertahankan tingkat rasio modal yang aman dan sehat serta peringkat pinjaman yang stabil.

RASIO SOLVABILITAS | SOLVABILITY RATIO 2019 2018 2017

Utang terhadap Ekuitas | Debt to Equity 0,07x 0,13x 0,6x

Utang terhadap Total Aset | Debt to Total Assets 0,06x 0,12x 0,6x

Gearing Ratio 0,07x 0,12x 0,5x

RASIO RENTABILITAS | PROFITABILITY RATIO 2019 2018 2017

Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Total Ekuitas (ROE)Comprehensive Profit (Loss) to Total Income

(14,83%) 10,52% 8,16%

Rasio Laba (Rugi) terhadap Total Aset (ROA)Comprehensive Profit (Loss) to Total Assets (12,34%) 10,34% 7,70%

Rasio RentabilitasRasio Rentabilitas (Profitability Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan suatu perusahaaan dalam memperoleh laba guna mempertahankan keberlangsungan Perseroan serta untuk memperlihatkan kondisi atau tingkat Kesehatan Perseroan. Rasio ini dihitung dengan membandingkan tingkat perolehan keuntungan dengan pendapatan serta tingkat perolehan keuntungan dengan aset.

Profitability RatioProfitability Ratio is used to measure the ability of a company in gaining profits to maintain its sustainability and to show the condition or level of its health. This ratio is calculated by comparing the profit rate of with income and the rate of profit gained with assets.

URAIAN | DESCRIPTION 2019 2018

Utang Bank | Bank Debt 21.939.841.047 45.981.848.297

Modal Ditempatkan dan Disetor | Issued and Paid-In Capitals 334.946.930.000 334.460.000.000

Tambahan Modal Disetor | Additional Paid-In Capital 23.791.637.543 23.441.091.811







74

Pengawasan terhadap tingkat rasio modal yang dilakukan oleh Manajemen Perseroan dilaksanakan dengan menggunakan standar pengukuran yang akurat dan tepat, seperti perhitungan rasio ekuitas terhadap liabilitas yang mengandung beban bunga. Karena pada dasarnya, Rasio modal menjadi salah satu aspek yang harus dipelihara dengan baik, rasio ekuitas terhadap utang dengan besaran yang cukup akan membuat Perseroan mencapai keseimbangan antara tingkat risiko dan tingkat pengembalian.

Guna melakukan penyesuaian dan memelihara struktur permodalan tersebut, berbagai Langkah dilakukan oleh Perseroan, seperti menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, atau berupaya dalam mendapatkan pendanaan. Kebijakan Perseroan dalam melakukan pengelolaan adalah menjaga dan memelihara struktur permodalan agar tetap sehat secara keuangan, sehingga akses terhadap pendanaan berada pada biaya yang wajar dan segala potensi risiko yang dapat terjadi dapat diminimalisir.

Dalam menyelenggarakan pengelolaan, Perseroan memastikan bahwa proses tetap dilakukan dengan mengikuti POJK No. 35/POJK.05/2018 Tanggal 28 Desember 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perseroan Pembiayaan yang di dalamnya tercantum ketetapan sebagai berikut:• Modal disetor Perseroan minimum sebesar Rp 100.000.000.000;• Ekuitas Perseroan minimum sebesar 50,00% dari

modal disetor;• Jumlah pinjaman yang dimiliki Perseroan

dibandingkan modal sendiri dan utang subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.

Selama tahun 2019, terdapat adanya perubahan dalam tujuan, kebijakan, maupun proses dalam struktur permodalan. Pada tahun mendatang, Perseroan akan senantiasa berusaha untuk mempertahankan bahkan mewujudkan rasio modal yang lebih kuat.

The Company’s management supervises the level of capital ratios by using accurate and precise measurement standards, such as the calculation of the equity to liabilities ratio which contain interest expense. Basically, capital ratio is one aspect that must be maintained properly, the sufficient equity to liabilities ratio will create a balance between the level of risk and return for the Company.

In order to make adjustments and maintain the capital structure, the Company takes various steps such as adjusting dividend payments to shareholders, issuing new shares, or attempting to obtain funding. The Company’s management policy is to manage and maintain a capital structure to remain financially healthy. Therefore, access to funding will be at a reasonable cost and all risks potential to occur can be minimized.

In conducting management, the Company ensures that the process is in accordance with POJK No.29/POJK.05/ 2014 dated November 19, 2014 concerning the Implementation of the Business of the Financing Company which includes the following provisions:

• The minimum paid-up capital of the Company is Rp 100.000.000.000;• The minimum equity of the Company is 50.00% of

paid up capital;• The total foreign and domestic loans of the Company

compared to its own capital and subordinated debt minus the gearing ratio is set at a maximum of 10 times.

Throughout2019, there were changes in the objectives, policies, and processes in the capital structure. In the coming year, the Company will always strive to maintain and attain a stronger capital ratio

URAIAN | DESCRIPTION 2019 2018

Komponen Lainnya dari Ekuitas | Other Component of Equity 142.372.511 92.201.321

Saldo Laba | Profit Balance (54.536.044.582) 29.708.383.688







75

MATERIAL INFORMATION AND FACTS OCCURRED AFTER ACCOUNTANT REPORTS Effects of the Covid-19 Virus Outbreak The Company’s operations have been and may continue to be influenced by the Covid-19 virus outbreak which began in China and then spread to other countries including Indonesia. The effect of the Covid-19 virus on the global economy and Indonesia including the effect on economic growth, the decline in capital markets, increased risk credit, depreciation in foreign exchange rates, and disruption of business operations. For now, the effects of the Covid-19 virus on the Country and the Company still cannot be determined. The significant increase of Covid-19 infections or its spread is predicted to affect Indonesia and also the Company.

As of the date of this financial statement, there has been a decline in the Composite Stock Price Index (CSPI), Index Price of Joint Bonds (ICBI), and exchange rates Rupiah currency against partial foreign currencies as the impact of Covid-19 virus.

Government Regulation in lieu of Law of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2020On March 31, 2020, the Government issued a Government Regulation in lieu of Law of the Republic of Indonesia No. 1 of 2020 which stipulates among other things, a reduction in the tax rate of domestic corporate taxpayers and permanent establishment from 25% to 22% for the 2020 tax year and 2021 and 20% from the tax year 2022 onwards, and a further reduction on the tax rate of 3% for domestic taxpayers who meet certain requirements.

Repayment of Loan Facilities1. PT Dwimakmur Karya Investa (DKI) on March 31, 2020. DKI made the settlement for investment financing facilities which amounted to Rp 25,500,000,000.2. PT Asuransi Jiwa Advista (AJA) on January 21, 2020. AJA made the settlement for sharia financing facilities which amounted to Rp 6,926,868,274.

MARKETING ASPECTThe Company realizes that marketing activities are one of the vital business organs. Thus, the Company’s management shall be more attentive to this apsect. The Company always implements superior marketing activities aimed at improving the Company’s operational performance in facing the business competition. The main business activities are as follows:

1. Multipurpose financing2. Investment financing

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH LAPORAN AKUNTANEfek Penyebaran Virus Covid-19 Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus Covid-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus Covid-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan jumlah infeksi Covid-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Perusahaan.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Harga Obligasi Gabungan (ICBI), dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus Covid-19.

Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

Pelunasan Fasilitas Pinjaman 1. PT Dwimakmur Karya Investa (DKI) Pada tanggal 31 Maret 2020, DKI melakukan pelunasan atas fasilitas pembiayaan investasi sebesar Rp 25.500.000.000.2. PT Asuransi Jiwa Advista (AJA) Pada tanggal 21 Januari 2020, AJA melakukan pelunasan atas fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sebesar Rp 6.926.868.274.

ASPEK PEMASARANPerseroan menyadari bahwa kegiatan pemasaran merupakan salah satu hal penting yang patut mendapatkan perhatian lebih dari manajemen Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa menerapkan kegiatan-kegiatan pemasaran yang unggul dan inovatif dengan tujuan untuk meningkatkan performa Perseroan dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif. Adapun kegiatan pembiayaan Perseroan meliputi :

1. Pembiayaan Investasi2. Pembiayaan Modal Kerja






76

3. Working capital financing4. Sharia Based Financing

To ensure the effective implementation of marketing strategies, the Company recruits reliable marketing personnels. The monitoring and evaluation function is carried out regularly and continuously. The Company also continues to provide competitive financing services and products that fulfills customers’ expectations.

DIVIDEND POLICYYear 2019 Based on Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders of PT Pool Advista Finance Tbk number 11 dated 14 June 2019 the shareholders agreed not to distribute dividends.

REALIZATION OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS UTILIZATION Referring to the Company’s prospectus at the Initial Public Offering (IPO), the proceeds from the Public Offering will be used for the following purposes:

• Approximately 50% (fifty percent) of the proceeds will be used by the Company with detailed information as follows:- Approximately 10% (ten percent) of the proceeds

will be used for capital expenditure, including office equipment and Information Technology (IT) equipment. In addition, it will be used to reactivate the Medan branch office as well as opening new branch offices in Solo and Surabaya.

- Approximately 90% (ninety percent) of the proceed will be used to acquire 1 unit of building in South Jakarta (400 m2 of land and 1,140 m2 of building) on Jl. Teuku Nyak Arief Blok CC Persil 6, RT 019/RW 010 No. 9 and No. 10 Kel. Grogol Utara Kec. Kebayoran Lama, South Jakarta (which is now known as Jl. Soepono Blok CC6 No. 9-10, Arteri Permata Hijau, South Jakarta, 12210) (“Building Purchase Transactions”) which consists of two certificates, namely:

• Certificate of Building Rights on Land (SHGB) No. 3099 on behalf of PT Nusa Puri Nirada covering

243 m2.• Certificate of Building Rights on Land (SHGB) No. 3100

on behalf of PT Nusa Puri Nirada covering 157 m2.• The remaining 50% (fifty percent) will be used for

working capital in the context of financing Company’s expansion.

Details of Realization of Use of Funds from Public Offering as of 31 December 2019 are as follows:

3. Pembiayaan Multiguna4. Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah

Untuk memastikan strategi pemasaran yang telah ditetapkan terimplementasi secara efektif, Perseroan merekrut tenaga pemasaran yang handal. Fungsi monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Perseroan juga senantiasa memberikan pelayanan dan produk pembiayaan yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

KEBIJAKAN DIVIDENTahun 2019 Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pool Advista Finance Tbk nomor 11 tgl 14 Juni 2019 para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan deviden.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMMengacu pada prospektus Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO), dana hasil Penawaran Umum akan dipergunakan untuk tujuan:• Sekitar 50% (lima puluh persen) akan digunakan

Perseroan dengan rincian informasi sebagai berikut:

- Sekitar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk belanja modal, antara lain peralatan kantor dan peralatan Teknologi Informasi (TI). Selain itu, dipergunakan untuk mengaktifkan kembali kantor cabang Medan serta pembukaan kantor cabang baru di Solo dan Surabaya.

- Sekitar 90% (sembilan puluh persen) akan digunakan untuk akuisisi 1 unit gedung di Jakarta Selatan (tanah 400 m2 dan bangunan 1.140 m2) di Jl. Teuku Nyak Arief Blok CC Persil 6, RT 019/RW 010 No. 9 dan No. 10 Kel. Grogol Utara Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (yang sekarang dikenal dengan Jl. Soepono Blok CC6 No. 9-10, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan, 12210) (“Transaksi Pembelian Gedung”) yang terdiri dari dua sertifikat, yaitu:

• Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 3099 atas nama PT Nusa Puri Nirada seluas 243 m2.

• Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 3100 atas nama PT Nusa Puri Nirada seluas 157 m2.

• Sisa sebesar 50% (lima puluh persen) akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi pembiayaan Perseroan.

Rincian Realisasi Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:






77

MATERIAL INFORMATION ON AFFILIATED TRANSACTIONS AND CONTAINING CONFLICT OF INTERESTBy the end of December 2019, there was no material information regarding affiliated transactions and contained conflicts of interest conducted by the Company.

SIGNIFICANT REGULATIONS AMENDMENT

In conducting business in the financing industry under the auspices of the Government’s regulation, the Company always pays attention to and updates information regarding amendment to the regulation made by the Government. Throughout 2019, there was there was no significant regulation amendment.

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM SEJUMLAH 800 JUTA SAHAMTHE INITIAL PUBLIC OFFERING AMOUNTED TO 800 MILLION SHARES

NOMINAL (Rp) DALAM JUTAAN RUPIAHNOMINAL (Rp) IN MILLION RUPIAH %

Nilai Realisasi Hasil PenawaranUmumRealization Value of Public Offering

Jumlah Hasil Penawaran Umum Public Offering Proceeds

Rp 108.000.000.000,- 100%

Biaya Penawaran UmumPublic Offering Cost Rp 4.589.474.857 4,25%

Hasil Bersih | Net Proceeds Rp 103.410.525.143

Rencana Penggunaan Dana Menurut ProspektusFund Utilization Plan According toProspectus

• Belanja Modal• Capital Expenditure

Rp 5.170.526.257 4,79%

• Transaksi Pembelian Gedung

• Building Purchase Transaction

Rp 46.534.736.314 43,09%

Modal KerjaWorking Capital Rp 51.705.262.572 47,88%

Jumlah Rencana Realisasi | Total Realization Plan Rp 103.410.525.143

Realisasi Penggunaan DanaFund Utilization Realization

• Belanja Modal• Capital Expenditure

Rp 1.454.965.476 1,35%

• Transaksi Pembelian Gedung

• Building Purchase Transaction

Rp 46.534.736.314 43,09%

Modal KerjaWorking Capital Rp 51.705.262.572 47,88%

Jumlah Realisasi | Total Realization Rp 99.694.964.362 92,31%

Sisa Dana Hasil Penawaran Umum | Remained Public Offering Fund Rp 3.715.560.781 3,44%

INFORMASI MATERIAL MENGENAI TRANSAKSI AFILIASI DAN MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANHingga akhir Desember 2019, tidak terdapat adanya informasi material mengenai transaksi afiliasi, yaitu adanya pemberian pembiayaan kepada afiliasi, namun hal tersebut tidak mengandung benturan kepentingan yang dimiliki oleh Perseroan.

PERUBAHAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKANDalam menjalankan bisnis usaha di industri pembiayaan yang berada di bawah naungan ketentuan perundang-undangan Pemerintah, Perseroan senantiasa memperhatikan dan memperbaharui informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam ketentuan perundang-undangan Pemerintah. Sepanjang 2019, tidak terdapat perubahan ketentuan.






78

CHANGE IN ACCOUNTING POLICIES

Throughout 2019, the Company continues to maintain consistency in implementing new standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants. This has the right relevance to the implementation of the Company’s operational activities. The following are changes that are relevant to the Company’s operations and are effective for the accounting period beginning January 1, 2019:• PSAK 24 (Amendment 2018): “Employee Benefits

regarding Amendments, Excursions or Completion of Programs”

• PSAK 26 (Annual Adjustment 2018): “Borrowing Costs”

• PSAK 46 (Annual Adjustment 2018): “Income Tax”

• ISAK 33: “Foreign Exchange Transactions and Upfront Rewards”;

• ISAK 34: “Uncertainty in the Recognition of Income Taxes”.

The implementation of these standards does not have a significant impact on the amount reported in the current period or the previous year.

STRATEGY AND BUSINESS PROSPECTS IN 2020In order to run its business and increase its growth in 2020, the Company has arranged a Corporate Work Plan and Budget (RKAP) which will be used as a guideline for all of the Company’s operational activities in 2019. The targets are based on various assumptions of internal and external conditions that potentially affect the Company’s operations.

According to these assumptions, the Company sets a target in financing disbursement for 2020 of Rp 181 billion. In order to meet the targets and projections in 2020, the Company prepares various strategic business steps, including:• Establish cooperation with developer associations

(REI, APERSI, HIMPERRA, etc.) to socialize the Company’s financing products, including through gatherings.

• Submit a new financing product to OJK. The product was already existed at POJK No. 29/POJK.05/2014, but no longer exists at POJK No. 35/POJK.05/2018.

• Collaborate with related companies and 3rd party companies with a salary deduction scheme and a guarantee from the company.

• The strategy adopted is not much different from other types of financing, because Sharia financing serves as alternative for debtors who prefer sharia based financing.

DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSISepanjang tahun 2019, Perseroan terus berupaya untuk menjaga konsistensi penerapan standar baru serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia. Hal tersebut memiliki relevansi yang tepat terhadap pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Berikut adalah perubahan-perubahan yang relevan dengan operasi Perseroan dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2019:• PSAK 24 (Amandemen 2018): “Imbalan Kerja tentang

Amendemen, Kurtailmen atau Penyelesaian Program”

• PSAK 26 (Penyesuaian Tahunan 2018): “Biaya Pinjaman”

• PSAK 46 (Penyesuaian Tahunan 2018): “Pajak Penghasilan”

• ISAK 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;

• ISAK 34: “Ketidakpastian dalam Pengakuan Pajak Penghasilan”.

Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.

STRATEGI DAN PROSPEK USAHA 2020

Untuk menghadapi iklim bisnis dan mempertahankan kinerja positif di tahun mendatang, Perseroan telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 yang digunakan sebagai pedoman seluruh aktivitas operasional. Berbagai target tersebut ditetapkan berdasarkan analisa mendalam atas asumsi kondisi internal dan eksternal yang memiliki potensi pengaruh terhadap kinerja Perseroan.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, Perseroan menetapkan target dalam penyaluran pembiayaan untuk tahun 2020 sebesar Rp 181 Miliar. Guna memenuhi target dan proyeksi tahun 2020, Perseroan mempersiapkan berbagai langkah usaha strategis, antara lain:• Menjalin kerjasama dengan asosiasi pengembang

(REI, APERSI, HIMPERRA, dll) untuk mensosialisasikan produk pembiayaan Perusahaan, diantaranya melalui gathering.

• Mengajukan produk pembiayaan baru ke OJK, dimana produk ini sebelumnya sudah ada di POJK No. 29/POJK.05/2014, namun tidak terdapat lagi di POJK No. 35/POJK.05/2018.

• Bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dan perusahaan pihak ke-3 dengan skema pemotongan gaji serta adanya guarantee dari perusahaan tersebut.

• Strategi yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan jenis pembiayaan lainnya, karena pembiayaan Syariah adalah sebagai alternatif bagi debitur yang menginginkan pembiayaan dengan prinsip Syariah.






79

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aspek utama yang senantiasa menjadi prioritas PT Pool Advista Finance Tbk. Untuk mendukung produktivitas dan aktivitas agar tujuan Perseroan dapat tercapai dengan sempurna, Perseroan telah menetapkan strategi untuk selalu menjaga kualitas sumber daya manusianya dengan seleksi ketat, pengelolaan yang bertanggung jawab, serta peningkatan kompetensi lewat pelatihan-pelatihan yang sesuai dan bermanfaat. Hal ini tentu bertujuan untuk menciptakan SDM berkualitas yang terampil, fokus, dan berdedikasi tinggi untuk mengukuhkan Perseroan di posisi yang diperhitungkan dalam persaingan.

Komitmen terhadap SDM diwujudkan Perseroan melalui penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan strategis yang dilakukan secara berkesinambungan dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Perseroan sangat menyadari bahwa perkembangan kualitas SDM tidak dapat dicapai secara instan, melainkan harus melalui tahap-tahap tertentu. Untuk itu, fokus pengembangan SDM yang dilakukan di sepanjang 2019 diharapkan dapat menjadi langkah penting menuju peningkatan kompetensi SDM ke arah yang diharapkan Perseroan.

Setiap karyawan Perseroan dapat memanfaatkan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri dan menjawab peluang untuk mengisi formasi jabatan yang tersedia dengan mempertimbangkan kompetensi dan bakat karyawan sebagai dasar pengelolaan pengembangan karir. Dalam hal ini, setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai karir setinggi mungkin sepanjang masih tersedia formasi dan mampu memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan dengan tidak membedakan suku, agama, ras, golongan.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDMDalam rangka mewujudkan komitmen Perseroan untuk mencetak SDM berkualitas, Perseroan berupaya untuk melaksanakan pengelolaan yang tepat sasaran dan sesuai dengan lingkungan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan yang berguna untuk mewujudkan pengelolaan optimal guna meningkatkan kompetensi Perseroan yang tercermin dari para SDM-nya.

Beberapa kebijakan yang dirancang Perseroan dalam hal pengelolaan guna menghasilkan SDM Perseroan yang berkualitas antara lain:1. Pemenuhan SDM yang efektif2. Proses rekruitment yang selektif dan sesuai dengan

kebutuhan Perseroan3. Remunerasi yang kompetitif4. Pengembangan yang terus menerus dan

berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan

Qualified human resources are the central aspect that is always a priority of PT Pool Advista Finance Tbk. To support productivity and activities so that the Company’s goals can be achieved perfectly, the Company has established a strategy to always maintain the quality of its human resources with rigorous selection, responsible management, and competency improvement through appropriate and useful training. This indeed aims to create qualified, focused, and highly dedicated human resources to strengthen the Company’s position in the competition.

The commitment to HR is actualized through the consistent implementation of training and strategic development. The Company is well aware that the development of HR quality cannot be achieved instantly but must go through certain stages. For this reason, the focus of HR development conducted throughout 2019 is expected to be an essential step towards increasing HR competencies in the direction the Company expects.

Every employee of the Company can take advantage of the broadest opportunities to develop themselves and respond to opportunities to fill available job formation by considering employee competencies and talents as a basis for managing career development. In this case, every employee has the same opportunity to achieve the highest possible career as long as the formation is still available and able to meet the requirements of the specified position by not distinguishing ethnicity.

HR MANAGEMENT POLICYIn order to realize the Company’s commitment to print quality human resources, the Company strives to carry out management that is right on target and in accordance with the Company’s environment. Therefore, the Company has a management policy that is useful for realizing optimal management in order to improve the Company’s competency as reflected in its HR.

Some policies designed by the Company in terms of management in order to produce quality HR of the Company include:1. Effective fulfillment of HR2. Selective recruitment process and in accordance

with the needs of the Company3. Competitive remuneration4. Continuous and sustainable development to meet the

Company’s needs

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES






80

HR MANAGEMENT FRAMEWORKIn managing HR, the Company refers to a framework that has been created to optimize the HR management process. The HR management framework aims to maintain and ensure that HR management is running well, according to plan, effectively, and efficiently. In addition, with this HR management framework, the Company can maximize the improvement of the quality and competency of HR as a driver of the Company.

ACTIVITIES OF HR DEPARTMENT IN 2019

As the Company’s organ responsible for implementing HR management, HR Department always strives to optimize the capabilities of the Company’s HR in order to develop and improve the Company’s business. In 2019, the HR Department has carried out various activities to support human resource improvement, including:

1. Employee Training2. New Employee Recruitment 3. Sharing Knowledge4. Employee Gathering5. Break Fasting Together

EMPLOYEE TRAINING AND EDUCATIONIn order to continue developing and improving the quality of human resources, the Company engages HR in training and education organized by external parties and internal parties. The various programs that are followed by the Company’s HR in 2019 include the following:

KERANGKA PENGELOLAAN SDMDalam mengelola SDM, Perseroan mengacu pada kerangka yang telah dibuat untuk mengoptimalkan proses pengelolaan SDM. Kerangka pengelolaan SDM bertujuan untuk menjaga dan memastikan bahwa pengelolaan SDM telah berjalan dengan baik, sesuai rencana, efektif, dan efisien. Selain itu, dengan adanya kerangka pengelolaan SDM ini, Perseroan dapat memaksimalkan peningkatan kualitas dan kompetensi SDM sebagai penggerak roda Perseroan.

KEGIATAN DEPARTEMEN SDM SELAMA TAHUN 2019Departemen SDM sebagai organ Perseroan yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pengelolaan SDM senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan kapabilitas SDM Perseroan guna mengembangkan dan meningkatkan bisnis usaha Perseroan. Pada tahun 2019, Departemen SDM telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk menunjang peningkatan SDM, antara lain:1. Pelatihan Karyawan2. Rekruitmen Karyawan Baru 3. Sharing Knowledge4. Employee Gathering5. Buka Puasa Bersama

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN KARYAWANUntuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM, Perseroan mengikutsertakan para SDM ke dalam pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal dan pihak internal. Berbagai program yang diikuti SDM Perseroan pada tahun 2019 antara lain sebagai berikut:

PROGRAM PELATIHAN/PENDIDIKANTRAINING/EDUCATION PROGRAM

NAMA PENYELENGGARAORGANIZER

WAKTU DAN TEMPAT TIME AND PLACE

Sertifikasi Dasar PembiayaanBasic Financing Certification

APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) - SPPI (Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia)

Jakarta, 21-23 Januari 2019

Sertifikasi Dasar Pembiayaan - KomisarisBasic Financing Certification-Commissioner

APPI - SPPI Jakarta, 07 Februari 2019

Mengatasi Masalah Eksekusi Barang JaminanSolving Collateral Execution Problem

APPI Jakarta, 19 Februari 2019


APPI - SPPI Jakarta, 22 Maret 2019

Analiasa Laporan KeuanganFinancial Statement Analysis Inhouse - Infobank Institute Jakarta, 13 April 2019

Zimbra AdministratorZimbra Administrator Inhouse Training Jakarta, 18-19 Juli 2019

Credit Risk ManagementCredit Risk Management SPPI Jakarta, 05 September 2019






81

PROGRAM PELATIHAN/PENDIDIKANTRAINING/EDUCATION PROGRAM

NAMA PENYELENGGARAORGANIZER

WAKTU DAN TEMPAT TIME AND PLACE

Pra Ijtima Sanawi(Annual Meeting DPS 2019)Pra Ijtima Sanawi(Annual Meeting DPS 2019)

Dewan Syariah Nasional - MUI Jakarta, 09 September 2019


APPI - SPPI Jakarta, 17 September 2019

Pelatihan Pembuatan HT ElektronikTraining on Making Electronic HT

Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Jakarta Utara Jakarta, 26 September 2019

Workshop Implementasi PBI dan POJK APUPPTImplementation of PBI and POJK APUPPT Workshop

Lembaga Pusat Studi Informasi Jakarta, 30-31 Oktober 2019

Training Karyawan PT PAF “AnalisaPembiayaan Developer Dan PenyelesaianKredit Bermasalah”Employee Training PT PAF “Developer Financing Analysis and Non Performing Loan Settlement”

Inhouse - Sarana Multigriya Finane Jakarta, 1,2,7 November 2019

Training Pembiayaan SyariahSharia Financing Training Inhouse-Internal Trainer Jakarta, 7 November 2019

Workshop “Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan”Workshop “Implementation of the Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program in the Financial Services Sector”

Infobank Jakarta, 14-15 November 2019

Workshop Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Perusahaan Pembiayaan Batch 2Workshop on the Implementation of Sustainable Finance for Financing Company Batch 2

LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia) - APPI Jakarta, 19-20 November 2019

Peluang Dan Tantangan Tahun 2020Opportunity and Challenges in 2020 APPI Jakarta, 26 November 2019

Training Anti-Fraud Awareness Untuk Perusahaan Pembiayaan Batch 3Anti-Fraud Awareness for Financing Company Batch 3

LPPI - APPI Jakarta, 28-29 November 2019

Training “Pencegahan Money Laundering”Training “Money Laundering Prevention” In-house Training Jakarta, 7 Desember 2019

BIAYA PENGEMBANGAN KARYAWAN SELAMA TAHUN 2019Untuk program pengembangan SDM sepanjang tahun 2019, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 224.006.830. Biaya tersebut mengalami peningkatan dibandingkan biaya tahun lalu, yaitu sebesar Rp 106.425.000.

EMPLOYEE DEVELOPMENT COST IN 2019

For the HR development program throughout 2019, the Company has disbursed a total fund of Rp 224,006,830. The cost decreased compared to the cost of the previous year, which was Rp 106,425,000.






82

REKRUTMEN KARYAWAN DAN TINGKAT PERPUTARAN KARYAWANProses RekrutmenUntuk memenuhi kebutuhan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) bertalenta dan memiliki kapabilitas tinggi di tengah kondisi yang penuh tantangan, Perseroan mengaktualisasikan sistem manajemen SDM yang terintegrasi serta sesuai dengan persaingan industri. Tak pelak, kondisi ini menimbulkan perputaran SDM (turnover) semakin sukar dikendalikan. Perseroan memahami tantangan ini dan menghadapinya dengan mengedepankan efektivitas serta efisiensi organisasi. Selain itu, Perseroan juga meningkatkan kualitas dengan menjadi entitas yang kompetitif, lingkungan kerja nyaman, serta benefit yang memadai.

Untuk itu Perseroan tak pernah berhenti menggali potensi-potensi terbaik demi memastikan bahwa kebutuhan SDM di setiap unit dapat terpenuhi. Proses pemenuhan pegawai di Perseroan dilakukan melalui pemenuhan dari eksternal maupun internal perusahaan, dengan fokus untuk pemenuhan pada fungsi bisnis di Kantor Pusat, Regional dan Cabang.

Perseroan, dilakukan proses rekrutmen yang diselenggarakan secara transparan, terstruktur, dan terencana dengan baik. Rekrutmen Perseroan terbuka bagi seluruh warga Indonesia, tanpa adanya diskriminasi dalam proses tersebut. Para kandidat yang memenuhi persyaratan mengikuti proses seleksi yang terdiri dari psikotest dan interview. Melalui proses seleksi, Perseroan berupaya untuk memperoleh talenta-talenta terbaik yang memiliki visi dan misi sejalan dengan Perseroan guna mengoptimalkan kinerja Perseroan.

Hingga akhir 2019, proses rekrutmen Perseroan diselenggarakan secara intensif dan terintegrasi. Dari proses yang dilakukan, Perseroan merekrut 9 (sembilan) orang karyawan baru dan telah ditempatkan pada posisi atau jabatan yang sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki.

Tingkat Perputaran KaryawanPerputaran karyawan (turnover) di lingkungan Perseroan terjadi karena adanya faktor-faktor penyebab, antara lain masa pensiun kerja dan pemutusan hubungan kerja yang mencakup mengundurkan diri atau kematian. Sepanjang tahun 2019, Perseroan mencatat tingkat perputaran karyawan adalah sebesar 14,3%.

MUTASI JABATAN KARYAWANSelain proses rekrutmen, Perseroan menyelenggarakan mutase jabatan karyawan sebagai upaya untuk memperbaharui tenaga Perseroan guna meningkatkan kualitas Perseroan. Mutasi jabatan dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan antara kemampuan dan

EMPLOYEE RECRUITMENT AND TURNOVER LEVELRecruitment ProcessTo fulfill the need for talented and capable human resources amid challenging conditions, the Company establishes an integrated HR management system that conforms with the competition in the industry. Inevitably, this condition has led to price wars and increasing difficulties in keeping employees (turnover). The Company understands these challenges and faces them by promoting the effectiveness and efficiency of the organization. In addition, the Company also improves quality by becoming a competitive entity, with comfortable working environment, and fair benefits.

Therefore, the Company has never stopped exploring the best potentials to ensure that HR needs in each unit can be met. The employee fulfillment process in the Company is carried out through external and internal methods, with a focus on fulfilling business functions at Headquarters, Regional Offices and Branches.

The Company’s recruitment is open for all Indonesians, without discrimination in the process. Candidates who meet the requirements follow the selection process consisting of psychological tests and interviews. Through the selection process, the Company seeks to obtain the best talents who have a vision and mission in line with the Company in order to optimize the performance of the Company.

As of the end of 2019, the Company’s recruitment process is carried out intensively and integrated. From the process carried out, the Company recruit 9 (nine) new employees and has been placed in a position or position in accordance with their competencies and expertise.

Employee Turnover RateEmployee Turnover within the Company occurs due to several factors, including work retirement and termination of employment that includes resignation or death. Throughout 2019, the Company recorded employee turnover rates of 14,3%.

EMPLOYEE MUTATIONimprove the quality of the Company. Position mutations are carried out with the aim of adjusting the ability and expertise of employees with existing positions in the Company to maximize the performance of the Company. In addition, the position transfer process can






83

URAIAN | DESCRIPTION JUMLAH KARYAWAN | TOTAL EMPLOYEE

Promosi | Promotion 9

Rotasi | Rotation 0

Demosi | Demotion 0

Tingkat PendidikanEducationalLevel 2019 2018

S3 | Doctorate Degree 0 0

S2 | Master’s Degree 1 1

S1 | Bachelor’s Degree 22 15

Diploma | Diploma 2 3

SMA | Senior High School 5 6

Jumlah | Total 30 25

KOMPOSISI DAN PERTUMBUHAN SDMKOMPOSISI DAN PERTUMBUHAN SDMHingga akhir tahun 2019, Perseroan memiliki karyawan sejumlah 30 orang. Jumlah tersebut meningkat dari jumlah karyawan tahun sebelumnya yaitu sebesar 25 orang. Adanya peningkatan jumlah ini disebabkan oleh meningkatnya kegiatan perusahaan sehingga diperlukan pemenuhan posisi SDM terkait.

Rincian mengenai komposisi karyawan berdasarkan pendidikan, usia, jenis kelamin, status kepegawaian, dan golongan jabatan disajikan dalam tabel-tabel berikut ini.

HR COMPOSITION AND GROWTHUntil the end of 2019, the Company has 30 employees. This number increased from the number of employees in the previous year which was 25 employees. This increase was due to the increase in the Company activities so that the fulfillment of related HR positions is needed.

Details regarding the composition of employees based on education, age, gender, employment status, and class of positions are presented in the following tables.

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JENJANGPENDIDIKAN

EMPLOYEE COMPOSITION BASED ON EDUCATIONAL LEVEL

keahlian karyawan dengan jabatan yang ada di Perseroan guna memaksimalkan kinerja Perseroan. Selain itu, proses mutasi jabatan dapat menjadi kesempatan untuk pengembangan karir yang lebih baik bagi para karyawan Perseroan.

Uraian mengenai mutasi jabatan karyawan yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2019 adalah sebagai berikut:

be an opportunity for better career development for the Company’s employees.

The description of employee position mutations conducted by the Company throughout 2019 are as follows:






84

Usia | Age 2019 2018

< 25 tahun | years old 4 4

25-35 tahun | years old 9 7



>=55 tahun | years old 1 0


Status Karyawanemployee Status 2019 2018

Kontrak | Contract 6 6

Permanen | Permanent 24 19


JabatanPosition 2019 2018

General Manager 3 3

Manager 1 1

SPV 18 15

Staff 5 3

Non-Staff 3 3


KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN GOLONGAN JABATAN

EMPLOYEE COMPOSITON BASED ON GENDER

EMPLOYEE COMPOSITON BASED ON POSITION GROUP

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN USIA EMPLOYEE COMPOSITON BASED ON AGE






85

TRAINING AND EDUCATION PLAN IN 2020

The Company always strives to improve the quality and competence of HR. Therefore, the Company always conducts annual training and education. With training and education held regularly, the Company’s HR can increase the level of adaptation to encounter various challenges and improve competitiveness in increasingly tight business competition. The Company has planned an HR training and education program for 2020, with details as follows:

1. Basic Employee Training2. Supervisory Employee Training3. Managerial Employee Training4. Funding Basis-Commissioner5. Financing Experts6. Billing7. Risk Management8. Sharia Financing Analysis9. Islamic accounting10. Sharia contract implementation

REMUNERATIONThe Company is always committed to improving the welfare of all employees through various efforts, one of which is by providing adequate remuneration and appropriate benefits. Remuneration is the right obtained by employees for the contribution given to the Company. Therefore, matters related to remuneration must be fulfilled by the Company to all employees.

RENCANA PELATIHAN DAN PENDIDIKAN DI TAHUN 2020Perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM secara berkelanjutan, maka pelatihan dan pendidikan selalu diselenggarakan oleh Perseroan setiap tahun. Dengan pelatihan dan pendidikan yang diadakan secara berkala, SDM Perseroan dapat meningkatkan tingkat adaptasi untuk menghadapi berbagai tantangan dan meningkatkan daya saing dalam persaingan bisnis yang kian kompetitif. Perseroan telah merencanakan program pelatihan dan Pendidikan SDM untuk tahun 2020, dengan rincian sebagai berikut:1. Basic Employee Training2. Supervisory Employee Training3. Managerial Employee Training4. Dasar Pembiayaan dan Dasar Pembiayaan - Komisaris5. Ahli Pembiayaan6. Penagihan7. Management Risiko8. Analisa Pembiayaan Syariah9. Akuntansi syariah10. Penerapan akad syariah

REMUNERASIPerseroan senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan melalui berbagai upaya, salah satunya dengan memberikan remunerasi yang memadai dan tunjangan yang sesuai. Remunerasi menjadi hak yang didapatkan karyawan atas tenaga yang diberikan kepada Perseroan, sehingga hal terkait remunerasi wajib dipenuhi Perseroan kepada seluruh karyawan.






86

Tata Kelola Perusahaangood corporate governance

Tata kelola perusahaan yang baik dan selalu disempurnakan adalah pedoman seluruh jajaran manajemen dalam menjalankan bisnis Perseroan.Good Corporate Governance which always enhanced is a guidance for all management levels in executing the Company’s business.

05

xx






87






88

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)Perseroan menyadari bahwa implementasi prinsip GCG dalam setiap aktivitas operasional bisnis, akan menghindarkan praktik-praktik Bad Corporate Governance, sehingga nilai dan citra yang positif dapat terbangun dan terus ditingkatkan. Selain itu juga untuk menciptakan pertumbuhan usaha secara berkelanjutan dan menentukan peran serta tanggung jawab yang jelas bagi seluruh karyawan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya, terdapat 5 (lima) prinsip dasar yang menjadi pedoman seluruh insan Perseroan dalam menerapkan GCG di setiap lini bisnis usaha, yaitu: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran:1. TRANSPARANSI

Prinsip Transparansi merupakan sikap keterbukaan yang wajib dilaksanakan sesuai dengan undang-undang. Bentuk tindakan yang menerapkan prinsip transparansi antara lain mengumumkan pendirian PT dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia ataupun surat kabar. Selain itu, keterbukaan yang menyangkut transparansi dalam informasi ataupun dalam hal penerapan manajemen keterbukaan, serta keterbukaan dalam informasi kepemilikan Perseroan yang akurat, jelas dan tepat waktu, baik kepada shareholders maupun stakeholders.

2. AKUNTABILITASPrinsip Akuntabilitas merupakan sikap keterbukaan informasi dalam bidang finansial. Dalam prinsip Akuntabilitas, pengendalian dilakukan oleh Direksi dan Komisaris dengan masing-masing fungsi yang berbeda. Direksi bertugas menjalankan operasional Perseroan, sedangkan Komisaris dibantu dengan Komisaris Independen melakukan pengawasan terhadap jalannya perusahaan oleh Direksi, termasuk pengawasan keuangan. Perlu adanya mekanisme, peran dan tanggung jawab jajaran manajemen yang profesional agar semua keputusan dan kebijakan yang diambil menghasilkan efektivitas dalam operasional Perseroan.

3. PERTANGGUNGJAWABANPrinsip Pertanggungjawaban merupakan sikap tanggung jawab yang ditunjukkan oleh Perseroan kepada shareholders maupun stakeholders namun tidak merugikan kepentingan para shareholders maupun anggota masyarakat secara luas. Perseroan wajib patuh terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)The Company realizes that the implementation of GCG principles in every operational activity will prevent the practices of Bad Corporate Governance, so that positive values and images can be built and continue to be improved. In addition, it also creates sustainable business growth and establishes clear roles and responsibilities for all employees. Therefore, the Company is committed to implementing the principles of Good Corporate Governance (GCG) consistently and in accordance with the prevailing regulations.

In its implementation, there are 5 (five) basic principles that become the guidelines for all personnel of the Company in implementing GCG in all business lines, namely: transparency, accountability, responisibility, independency, and fairness:1. TRANPARENCY

Transparency is a manner of openness that must be implemented in accordance with the law. The transparency principle is manifested in actions such as announcing the establishment of the Company in the Supplementary State Gazette of the Republic of Indonesia or newspapers. In addition, openess principle also covers matters such as transparency in information or management implementation, as well as accurate, clear, and timely information on the Company’s ownership disclosure to shareholders and stakeholders.

2. ACCOUNTABILITYAccountability is manner openness of financial information disclosure. According to this principle, the Board of Directors and Board of Commissioner perform the management according to their respective functions. The Board of Directors is responsible for the operations of the Company, while the Board of Commissioners, assisted by Independent Commissioners, oversees the operational and financial performances of the Company which are run by the Board of Directors. Professional mechanism, role and responsibility the management are needed in order to make effective decisions and policies for the Company’s operation.

3. RESPONSIBILITYResponsibility is a manner demonstrated by the Company that is in line with the interests of its shareholders, stakeholders, and the wider communities. The Company shall comply with applicable laws and regulations.






89

4. INDEPENDENSIPrinsip Independensi atau kemandirian adalah prinsip yang wajib diterapkan seluruh Pengurus Perseroan saat menjalankan tugas sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan atau Pedoman yang telah dibuat. Pengurus Perseroan tidak diperkenankan membuat suatu kebijakan jika berada dalam pengaruh pihak lain karena adanya hubungan afiliasi, keluarga, kepengurusan, kepemilikan saham, atau hubungan dengan pejabat pemerintahan. Prinsip ini ditetapkan melalui komitmen dan pernyataan dari Pengurus Perseroan bahwa yang bersangkutan telah menjalankan tugas sesuai dengan prinsip independensi.

5. KEADILANPrinsip keadilan adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap keputusan dan kebijakan yang diambil bertujuan untuk memenuhi kepentingan seluruh pihak yang terlibat, baik itu pelanggan, shareholders ataupun masyarakat secara luas dan umum. Prinsip keadilan ini mengatur bahwa setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan hak yang sama kepada para pemegangnya. Prinsip ini sebagai perwujudan unsur keadilan (non-diskriminative) antar pemegang saham dalam klasifikasi yang sama agar memperoleh hak-haknya yang sesuai, seperti hak untuk mengusulkan pelaksanaan RUPS, hak untuk mengusulkan agenda tertentu dalam RUPS, dan lain sebagainya.

TUJUAN PENERAPAN GCGPrinsip GCG diterapkan untuk memenuhi tujuan sebagai berikut:• Mengatur hubungan antar pemangku kepentingan.• Menjalankan usaha yang transparan, patuh pada

peraturan, dan beretika bisnis yang baik.• Peningkatan manajemen risiko.• Peningkatan daya saing dan kemampuan Perseroan

dalam menghadapi perubahan industri yang sangat dinamis.

• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.

DASAR HUKUM PENERAPAN GCGDasar hukum penerapan GCG di lingkungan Perseroan mengacu pada:• Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas.• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/

POJK.05/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 tertanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

• Kebijakan dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tanggal 27 Desember 2017.

4. INDEPENDENCYIndependency is a principle that must be applied by all Company Management personnel in carrying out their duties according to the Company’s Articles of Association or the Guidelines that have been made. The Company Management is prohibited to make any policy under the influence of other parties due to affiliation, family relation, management, share ownership, or relations with government officials. This principle is demonstrated by the Company Management through a commitment and statement concering the fulfilment of this principle in every duty implementation.

5. FAIRNESSFairness is a principle that ensure that every decision and policy taken aims to fulfill the interests of all involved parties such as customers, shareholders, wider community, and public. This principle stipulates that each share in the same classification gives equal rights to the shareholders. This principle is a manifestation of non-discriminatory element that all shareholders in the same classification shall obtain their appropriate rights, such as the right to propose the implementation of the GMS, certain agendas at the GMS, and so forth.

GCG IMPLEMENTATION OBJECTIVESGCG principles are implemented in order to fulfill the following objectives:• Managing relations among stakeholders.• Running a transparent business that complies with

the regulations and upholds good business ethics.• Improving risk management.• Increasing the Company’s competitiveness and

capability in the midst of dynamic change of industry.

• Preventing deviation in the Company’s management.

LEGAL BASIS OF GCG IMPLEMENTATIONLegal basis of GCG implementation in the environment of the Company refers to:• Law of Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concering

Limited Liability Companies.• Regulation of Financial Service Authority No. 30/

POJK.05/2014 dated November 19, 2014, concerning Good Corporate Governance for Financing Companies.

• Regulation of Financial Service Authority No. 21/POJK.04/2015 dated November 16, 2015 concerning Good Corporate Governance Implementation of Public Company.

• Policies and Procedures of Good Corporate Governance dated December 27, 2017.






90

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bertindak sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam Perseroan yang memiliki kewenangan tertinggi dalam organisasi tata kelola perusahaan serta sebagai wadah bagi para pemegang saham untuk memperoleh informasi mengenai proses pengelolaan Perseroan.

Pada tahun 2019, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan yang berupa rapat pertemuan fisik antara para pemegang saham. Dalam RUPS Tahunan, para pemegang saham merumuskan dan memutuskan kebijakan yang akan dijalankan oleh para pengurus Perseroan.

INFORMASI PEMEGANG SAHAMRincian terkait pemegang saham Perseroan yang hadir dalam RUPS Tahunan adalah sebagai berikut:

RUPSGMS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

DEWAN PENGAWAS SYARIAHSHARIA SUPERVISORY BOARD

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)General Meeting of Shareholders (GMS) acts as the highest decision making forum in the Company and has the highest authority in the organization of corporate governance. It also facilitates the shareholders to obtain information regarding the management process of the Company.

In 2019, the Company has held 1 (one) Annual GMS in the form of physical meeting with the shareholders. In the Annual GMS, the shareholders formulated and stipulated policies which will be carried out by the Company Management.

INFORMATION OF SHAREHOLDERSThe detailed information on the attendance of the Company’s shareholder in the Annual GMS is as follows:






91

WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN RUPS TAHUN 2019RUPS Tahunan 2019 diselenggarakan secara sirkuler berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Pool Advista Finance Tbk, nomor 11 tanggal 14 Juni 2019 yang dihadiri 91,09% pemegang saham.

AGENDA DAN KEPUTUSAN RUPS TAHUN 2019Informasi mengenai agenda dan hasil keputusan RUPS Tahunan Perseroan tahun 2019 dijabarkan dalam tabel berikut ini:

PEMEGANG SAHAMDESCRIPTION

JUMLAH SAHAMTOTAL SHARE

NOMINAL SAHAMSHARE NOMINAL


PT Pool Advista Indonesia, Tbk 2.543.654.899 254.365.489.900 75,94%

Freddy Gunawan 1 Rp 100 0,00%

MasyarakatPublic 805.814.400 80.581.440.000 24,06%

MATA ACARAAGENDA

KEPUTUSAN RUPST 20192019 AGMS RESOLUTION

JUMLAH PEMEGANGSAHAM YANG SETUJUTOTAL SHAREHOLDERS

AGREEING

REALISASIREALIZATION

Persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.Approval of the Board of Directors’ Annual Report, Board of C o m m i s s i o n e r s ’ Supervisory Report and the Ratification of Blance and Profit/Loss Calculation for the fiscal year ending on December 31, 2018).

1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 termasuk Laporan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan selama tahun buku 2018.

2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono & Rekan dengan pendapat sebagaimana ternyata dari laporannya No. 00072/2.0459/AU.1/08/1107-1/1/III/2019 tertanggal 08 Maret 2019 serta memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku 2018, sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018

Sebanyak 3.047.310.299 saham yang merupakan jumlah seluruh suara yang sah yang hadir dalam Rapat.A total of 3,047,310,299 shares which represents the total number of legitimate votes present in the meeting.

Terealisasi Realized

TIME AND VENUE OF THE 2019 ANNUAL GMS

The 2019 Annual GMS was held circularly based on the Deed of Circular Resolution of Shareholders Outside the Extraordinary General Meeting of PT Pool Advista Finance Tbk No. 11 dated 14 June 2019 and attended by 91.09% of shareholders.

AGENDA AND RESOLUTION OF 2019 GMSInformation on agenda and resolution of Annual GMS of the Company in 2019 are presentd in the following table:






92

MATA ACARAAGENDA



AGREEING


-

1. Accept and approve the Company’s Annual Report for the fiscal year ending December 31, 2018 including the Report of the Board of Directors and the Report on the Supervision of the Board of Commissioners during the 2018 fiscal year.

2. Approve and ratify the Company’s Financial Statements for the year ending in December 31, 2018 which has been audited by Heliantono & Partners Public Accounting Firm with an opinion as stated in the report No. 00072/2.0459/AU.1/08/1107-1/1/III/ 2019 dated March 8, 2019 and provide complete acquit et discharge to all members of the Board of Directors and Board of Commissioners for their proper management and supervision actions in the 2018 fiscal year, as long as their actions are reflected in the Company’s Annual Report and Financial Report.

- -

Persetujuan penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.Approval for the determination of the use of the Company’s net profit for the year ending in December 31, 2018.

Penggunaan Laba untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 29.622.996.625,- sebagai berikut:

1. Menyisihkan sebesar Rp 6.000.000.000,- dari laba bersih Perseroan untuk digunakan sebagai dana cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

2. Sisa dari laba bersih sebesar Rp 23.622.996.625,- akan dicatat

sebagai Laba ditahan;3. Tidak membagikan dividen; dan4. Memberikan kuasa dengan hak

substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan dengan penggunaan laba tersebut.








93

MATA ACARAAGENDA



AGREEING


-

Use of Profit for the Fiscal Year ended December 31, 2018 amounting to Rp 29,622,996,625, - as follows:

1. Set aside Rp 6,000,000,000 from the Company’s net profit to be used as general reserve funds to meet the provisions in Article 70 paragraph (1) of Law No.40 of 2007 concerning Limited Liability Companies;

2. The remaining net profit of Rp 23,622,996,625 will be recorded as retained earnings;3. Do not distribute dividends; and4. Granting power of attorney with the right

of substitution to the Board of Directors to carry out everything related to the use of profit.

- -

Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit terhadap laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.Appointment of a Public Accountant Firm that will conduct an audit of the Company’s financial statements ending on December 31, 2019.

1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Heliantono & Rekan dalam rangka pelaksanaan Audit Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019. Dengan biaya jasa pelaksanaan maksimal sebesar

Rp 100.000.000,- (tidak termasuk pajak dan out of pocket expenses – OPE) dengan syarat-syarat yang dianggap baik.

2. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik tersebut, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan).

1. Appoint Heliantono & Partners Public Accounting Firm to carry out the Company’s Financial Audit for the fiscal year ending December 31, 2019. With a maximum service fee of Rp100,000,000 (excluding tax and out of pocket expenses - OPE) with certain conditions considered good.

2. Grant authority and power of attorney with the right of substitution to the Board of Directors to take all necessary actions in connection with the appointment of the Public Accountant, including to notify and announce to the public (if necessary).








94

MATA ACARAAGENDA



AGREEING


Memberikan kuasa kepada pemegang saham Pengendali Perseroan untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2019, serta pemberian wewenang dari pemegang saham Pengendali kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besaran gaji dan tunjangan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2019.Granting power of attorney to the controlling shareholders of the Company to determine the amount of salary and benefits of the Board of Commissioners for the fiscal year 2019, as well as granting authority from the controlling s h a r e h o l d e r s to the Board of Commissioners to determine the salary and allowances of the Board of Directors for the 2019 fiscal year.

1. Penentuan uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan dan para anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan diusulkan untuk dilimpahkan wewenangnya kepada Pemegang Saham Pengendali Perseroan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Dewan Komisaris dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2019.

2. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji/honorarium dan/atau tunjangan lain bagi para anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2019 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi para anggota Direksi Perseroan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2019.



1. Determination of service fees and other allowances for the Board of Commissioners and members of the Sharia Supervisory Board is proposed to delegate authority to the Company’s Controlling Shareholders with due regard to proposals and recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee and the amount of service fees and or allowances in any other form which has been determined for the members of the Board of Commissioners referred to will be included in the Annual Report for the fiscal year 2019.






95

MATA ACARAAGENDA



AGREEING


2. Delegate authority and power to the Board of Commissioners of the Company to determine the amount of salary/honorarium and/or other benefits for the Board of Directors of the Company for Fiscal Year 2019 with due regard to proposals and recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee and the amount of service fees and/or benefits in any form the rest stipulated for members of the Board of Directors of the Company will be included in the Annual Report for the 2019 fiscal year.

Persetujuan atas rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh asset Perseroan, dalam rangka perolehan pinjaman dan atau pendanaan (termasuk syariah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank dalam negeri pada tahun buku 2019.Approval of the Company’s plan to transfer, relinquish rights or guarantee most or all of the Company’s assets, in the context of obtaining loans and or funding (including sharia) from domestic and non-bank financial institutions in fiscal year 2019.

1. Menyetujui atas rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset Perseroan, dalam rangka perolehan pinjaman dan atau pendanaan (termasuk syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank dalam negeri pada Tahun Buku 2019.

2. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan pemberian jaminan tersebut di atas.

1. To approve the Company’s plan to transfer, relinquish rights or guarantee most or all of the Company’s assets, in the context of obtaining loans and or funding (including sharia) from domestic and non-bank financial institutions in Fiscal Year 2019.

2. To grant power and authority with the right of substitution to the Board of Directors to take all necessary actions in relation to the guarantee given above.

Sebanyak 3.047.310.299 saham yang merupakan jumlah seluruh suara hadir dalam Rapat.A total of 3,047,310,299 shares which represents the total number of legitimate votes present in the meeting.







96

MATA ACARAAGENDA



AGREEING


Penyertaan saham pada perusahaan lain di bidang keuangan baik yang afiliasi dan non afiliasi sesuai ketentuan dan peraturan OJKInvestment in other companies in the financial sector both affiliated and non-affiliated in accordance with OJK’s rules and regulations

Menyetujui Penyertaan saham pada Perusahaan lain di bidang keuangan baik yang afiliasi dan non afiliasi sesuai ketentuan dan peraturan OJK.Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut di atas.Approve Participation of shares in other companies in the financial sector both affiliated and non-affiliated in accordance with OJK’s rules and regulations.To give power and authority with the right of substitution to the Board of Directors of the Company to take all necessary actions in connection with the above-mentioned decision



Persetujuan atas rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh asset Perseroan, dalam rangka perolehan pinjaman dan atau pendanaan (termasuk syariah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank dalam negeri pada tahun buku 2019.Approval of the Company’s plan to transfer, relinquish rights or guarantee most or all of the Company’s assets, in the context of obtaining loans and or funding (including sharia) from domestic and non-bank financial institutions in fiscal year 2019.

1. Menyetujui atas rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset Perseroan, dalam rangka perolehan pinjaman dan atau pendanaan (termasuk syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank dalam negeri pada Tahun Buku 2019.

2. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan pemberian jaminan tersebut di atas.

1. To approve the Company’s plan to transfer, relinquish rights or guarantee most or all of the Company’s assets, in the context of obtaining loans and or funding (including sharia) from domestic and non-bank financial institutions in Fiscal Year 2019.

2. To grant power and authority with the right of substitution to the Board of Directors to take all necessary actions in relation to the guarantee given above.

Sebanyak 3.047.310.299 saham yang merupakan jumlah seluruh suara hadir dalam Rapat.Sebanyak 3.047.310.299 saham yang merupakan jumlah seluruh suara hadir dalam Rapat.







97

MATA ACARAAGENDA



AGREEING


Penyertaan saham pada perusahaan lain di bidang keuangan baik yang afiliasi dan non afiliasi sesuai ketentuan dan peraturan OJKInvestment in other companies in the financial sector both affiliated and non-affiliated in accordance with OJK’s rules and regulations

Menyetujui Penyertaan saham pada Perusahaan lain di bidang keuangan baik yang afiliasi dan non afiliasi sesuai ketentuan dan peraturan OJK.Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut di atas.Approve Participation of shares in other companies in the financial sector both affiliated and non-affiliated in accordance with OJK’s rules and regulations.To give power and authority with the right of substitution to the Board of Directors of the Company to take all necessary actions in connection with the above-mentioned decision



DEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang memiliki tugas untuk mengawasi dan bertanggung jawab terhadap proses penyelenggaraan kepengurusan Perseroan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi menyangkut keperluan Perseroan. Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi dan tugasnya harus memiliki itikad baik, bertanggung jawab penuh dan berhati-hati dalam bertindak. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit dan komite lainnya dengan tetap melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya tersebut di setiap akhir tahun buku.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS1. Pengawasan untuk kepentingan Perseroan dengan

memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya yang dilakukan Direksi baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan termasuk Rencana Pengembangan Perseroan, Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar ini dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang berlaku.

BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners is an organ of the Company that has the duty and responsibility for supervising the Company’s management as well as providing advice to the Board of Directors related to the Company’s need. In carrying out its functions and duties, the Board of Commissioners shall have good intention, be responsible, and uphold prudence principle. In order to support its responsibilities implementation effectiveness, the Board of Commissioners established Audit Committee and other Committee. The Board of Commissioner keeps supervising and evaluating the performance of these supporting committees at the end of each fiscal year.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF COMMISSIONERS1. Conducting supervision for the interests of the

Company by taking into account the interests of the shareholders and being responsible to the General Meeting of Shareholders.

2. Conducting Supervision towards management policies, general management of the Board of Directors and the Company’s business as well as providing advice to the Board of Directors in running the Company including the Company’s Development Plan, Implementation of the Company’s Work Plan and Budget, provisions of the Articles of Association and decisions of the General Meeting Shareholders and applicable laws and regulations.






98

3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar ini, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

WEWENANG DEWAN KOMISARISDalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki wewenang yang berkaitan dengan fungsi pengawasan Perseroan, antara lain:1. Dewan Komisaris berwenang untuk memberhentikan

sementara anggota Direksi dengan menyebutkan alasan tindakan tersebut.

2. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan pada keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan berdasarkan Anggaran Dasar atau keputusan RUPS.

3. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris berwenang untuk memberikan persetujuan kepada Direksi dalam hal melakukan perbuatan hukum, yakni:• Meminjam uang atas nama Perseroan (tidak

termasuk mengambil uang Perseroan di Bank).

• Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain, baik didalam maupun di luar negeri.

• Membeli atau dengan cara apapun memperoleh aset untuk Perseroan.

• Menjual atau mengalihkan atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta kekayaan Perseroan.

• Meminjamkan kekayaan Perseroan yang nilainya kurang dari atau sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan hutang Perseroan.

4. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berwenang untuk memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, catatan, surat dan dokumen serta alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

PERTANGGUNGJAWABAN DEWAN KOMISARIS

1. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.

2. Laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun berjalan akan dituangkan dalam Laporan Tahunan Perseroan, yang mana akan dilaporkan dan dimintakan persetujuan dalam RUPS Tahunan Perseroan.

3. Carrying out duties, authorities and responsibilities in accordance with the provisions of this Articles of Association, decisions of the General Meeting of Shareholders and applicable laws and regulations.

4. Conducting research and review the annual report prepared by the Board of Directors and sign the annual report

AUTHORITY OF BOARD OF COMMISSIONERSIn carrying out its duties, the Board of Commissioners has authority related to the Company’s supervisory functions, including:1. The Board of Commissioners has the authority

to temporarily dismiss members of the Board of Directors by stating the reasons.

2. The Board of Commissioners may take action to manage the Company in certain circumstances for a certain period of time determined based on the Articles of Association or the resolution of the GMS.

3. In accordance with the Articles of Association of the Company, the Board of Commissioners is authorized to give approval to the Board of Directors concering legal actions, namely:• Borrowing money on behalf of the Company (not

including withdrawing the Company’s money at the Bank).

• Establishing a new business or participate in other companies inside and outside the country.

• Purchasing or in any way obtain assets for the Company.

• Selling or transferring or otherwise release the rights to the Company’s assets.

• Making the Company’s assets as collateral with the value less than or up to 50% (fifty percent) of the Company’s net assets for the Company’s debt.

4. The Board of Commissioners at any time during the working hours of the Company’s office has the authority to enter buildings and yards or other places that are used or controlled by the Company and has the right to examine all books, records, documents and other evidence, check and match cash conditions and others and have the right to know all actions that have been carried out by the Board of Directors.

ACCOUNTABILITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS1. In carrying out its duties, the Board of Commissioners

is responsible to the GMS.2. The report on the implementation of the Board of

Commissioners’ supervisory duties during the current year will be included in the Company’s Annual Report, which will be submitted and requested for approval at the Company’s Annual GMS.






99

3. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntanbilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan asas GCG.

PIAGAM DEWAN KOMISARISDalam menjalankan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya untuk mengawasi Perseroan, Dewan Komisaris berpegang pada Piagam Dewan Komisaris tertanggal 05 Januari 2018 yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Perseroan Terbatas, ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan lain yang terkait. Di dalam Piagam Dewan Komisaris tercantum petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas masing-masing guna mencapai visi dan misi Perseroan.

DIREKSIDireksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan Perseroan guna mencapai target bisnis yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Maksud dan tujuan tersebut tercatat dalam Anggaran Dasar Perseroan yang telah disusun sebelumnya.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

1. Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

2. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;3. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat

anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

WEWENANG DIREKSI1. Direksi berwenang menjalankan pengurusan

Perseroan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar;

2. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan;

3. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan RUPS berdasarkan suara setuju terbanyak dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan;

4. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka dua orang Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

3. The responsibility of the Board of Commissioners to the GMS is the realization of the accountability of oversight of the management of the Company in the context of implementing the GCG principle.

BOARD OF COMMISSIONER CHARTERCommissioners Charter dated January 5, 2018 It was established according to the legal principles of the Limited Liability Company, the provisions of the Articles of Association of the Company and other relevant laws and regulations. The Charter includes the working procedures for the Board of Commissioners in carrying their duties in order to achieve the Company’s vision and mission.

BOARD OF DIRECTORSThe Board of Directors is the authorized organ of the Company and is fully responsible for the management of the Company in order to achieve business targets that are in accordance with the purposes and objectives of the Company. The purpose and objectives are recorded in the Company’s Articles of Association which have been prepared previously.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF DIRECTORS1. Leading and managing the Company according to the

purposes and objectives of the Company;2. Maintaining and managing the Company’s assets;3. Preparing the Company’s annual work plans including

the annual budget which are compulsory to be submitted to the Board of Commissioners for approval before the start of the coming fiscal year.

AUTHORITY OF BOARD OF DIRECTORS1. The Board of Directors has the authority to carry

out the management of the Company according to appropriate policies as well as aims and objectives set in the Articles of Association;

2. The Board of Directors has the right to represent the Company inside and outside the court;

3. The Board of Directors requires the approval from the GMS based on the highest number of shareholders who have no conflict of interest in order to carry out legal actions in the form of transactions that contain conflict of personal economic interests of members of the Board of Directors, Board of Commissioners or shareholders or with the economic interests of the Company;

4. In the event that the President Director is absent for any reason, which does not need to be proven to a third party, two Directors have the right and authority to act for and on behalf of the Board of Directors and represent the Company;






100

5. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang/lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syaratsyarat yang ditentukan.

6. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk Mengalihkan, melepaskan, menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan, yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) tahun buku, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, satu dan lain sesuai dengan ketentuan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka tersebut.

7. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:• Terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan

dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan

• Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Perseroan;

8. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada nomor 7 diatas, yang berhak mewakili Perseroan adalah:• Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai

benturan kepentingan dengan Perseroan;• Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota

Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;

• Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.

PERTANGGUNGJAWABAN DIREKSI

a. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS;

b. Laporan pelaksanaan tugas kepengurusan Direksi selama tahun berjalan akan dituangkan dalam Laporan Tahunan Perseroan, yang mana akan dilaporkan dan dimintakan persetujuan dalam RUPS Tahunan Perseroan;

c. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengurusan dan pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan asas GCG.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN ANGGOTA DIREKSI SELAMA TAHUN 2019

Sepanjang tahun 2019, seluruh anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan skill, kompetensi dan wawasan seluruh anggota Direksi. Kegiatan pelatihan dan pengembangan yang diikuti adalah sebagai berikut:

5. For certain actions, the Board of Directors have the right to appoint one/more representative or proxy with the conditions specified;

6. The Board of Directors shall request the approval of the General Meeting of Shareholders to transfer, release, make guarantees of the Company’s debt assets which constitute more than 50% (fifty percent) of the Company’s net assets in 1 (one) financial year, either in 1 (one) transaction or more, both related one another or not, one and another pertaining to the provisions of Article 102 of Law Number 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies and Regulation of the Financial Services Authority Number 32/POJK.04/2014 concerning the Preparation and Implementation of General Meeting Shareholders of Public Company.

7. The member of the Board of Directors is not authorized to represent the Company if:• There are cases in court between the Company

and the respective members of the Board of Directors; and

• The respective members of the Board of Directors concerned have a conflict of interests with the Company

8. If there are conditions as referred to in nomor 7 above, those who have the right to represent the Company are:• Other Directors who have no conflict of interest

with the Company;• The Board of Commissioners, if all members of

the Board of Directors have a conflict of interest with the Company;

• Other parties appointed by the GMS, if the all members of the Board of Commissioner have a conflict of interest with the Company.

ACCOUNTABILITY OF THE BOARD OF DIRECTORSa. In carrying out its duties, the Board of Directors is

responsible to the GMS;b. The report on the implementation of the Board

of Directors’ duties during the current year will be included in the Company’s Annual Report, which will be submitted and requested for approval at the Company’s Annual GMS;

c. The accountability of the Board of Directors to the GMS is an embodiment of the accountability of the Company management in order to implement the GCG principle

TRAINING AND DEVELOPMENT OF MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS THROUGHOUT 2019Throughout 2019, all members of the Board of Directors have participated in training and development activities in order to improve the skills, competencies and insights. Those training and development activities are as follows:






101

PEDOMAN KERJA DIREKSIDalam menjalankan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya untuk mengelola Perseroan, Direksi berpegang pada Pedoman Kerja Direksi tertanggal 5 Januari 2018 yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Perseroan Terbatas, ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan lain yang terkait. Di dalam Piagam Direksi tercantum petunjuk tata laksana kerja Direksi untuk melaksanakan tugas masing-masing guna mencapai visi dan misi Perseroan.

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah dinyatakan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK), dengan rincian sebagai berikut:

NO NAMA DAN JABATAN NAME AND POSITION

NOMOR DAN TANGGAL SURAT KEPUTUSAN ANGGOTA DEWAN KOMISIONER OJK (D/H KETUA BAPEPAM-LK)

DATE OF LETTER OF DECISION OF BOARD OF COMMISSIONER MEMBER OF OJK (D/H CHAIR OF BAPEPAM-LK)

HASILRESOLUTION

1

Hadi BudimanKomisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

No. KEP-584/NB.11/2017 tanggal 12 Oktober 2017No. KEP-584/NB.11/2017 dated October 12, 2017No. KEP-584/NB.11/2017 tanggal 12 Oktober 2017No. KEP-584/NB.11/2017 dated October 12, 2017

LulusPassed

NAMANAME

TOPIK TOPIC

PENYELENGGARA PELATIHAN

TRAINING ORGANIZER

TANGGALDATE

Asa Mirzaqi

Workshop Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Perusahaan Batch 2Workshop on the Implementation of Sustainable Finance for Companies Batch 2

LPPI 19 - 20 November 2019November 19 - 20, 2019

Raden Ari Priyadi

Workshop Implementasi PBI dan POJK APUPPTWorkshop on the Implementation of Bank Indonesia Regulations and OJK Regulations and Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding (APU PPT)

Infobank Institusi Keuangan Indonesia

30 - 31 Oktober 2019Oktober 30 - 31, 2019

Training Anti Fraud Awarness Untuk Perusahaan Pembiayaan Batch 3Training on Anti Fraud Awareness for Companies Batch 3

LPPI & APPI 28 - 29 November 2019November 28 - 29, 2019

Arfianto Wibowo Peluang dan Tantangan Tahun 2020Prospects and Challenges in 2020 APPI 26 November 2019

November 26, 2019

BOARD MANUALIn carrying out its duties, functions, responsibilities for managing the Company, the Board of Directors adheres to the Board Manual Direksi dated January 5, 2018. It is established according to the legal principles of the Limited Liability Company, the provisions of the Articles of Association of the Company and other relevant laws and regulations. The Board of Directors Charter the working procedures for the Board of Directors in carrying their duties in order to achieve the Company’s vision and mission.

CAPABILITY AND PROPER ASSESSMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSAll members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company have passed the Fit & Proper Test conducted by the Financial Services Authority (formerly BapepamLK), with details as follows:






102

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dalam menentukan prosedur dan penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan menetapkan dengan berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Remunerasi Direksi ditetapkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, sedangkan remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS di tahun buku terakhir masa jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris.

STRUKTUR REMUNERASISecara umum Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tersebut terdiri dari beberapa komponen seperti:

a. Gaji,b. Tunjangan-tunjangan, danc. Fasilitas.

Pada tahun 2019, jumlah keseluruhan remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 3.511.956.050 Jumlah tersebut ditetapkan sesuai dengan kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun buku serta melalui pertimbangan remunerasi pada perusahaan lain yang memiliki bidang usaha yang sama.

RAPAT DEWAN KOMISARIS, RAPAT DIREKSI DAN RAPAT GABUNGAN

Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan sebagaimana diatur oleh Peraturan OJK No. 30/POJK.01/2014. Berdasarkan ketetapan yang sama, Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala minimal 1 kali dalam sebulan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga wajib mengadakan Rapat Gabungan

REMUNERATION POLICY OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSThe Company refers to applicable regulations in determining procedures and remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors. The remuneration of the Board of Directors is determined by the Nomination and Remuneration Committee, while the remuneration of the Board of Commissioners is determined based on the resolution of the GMS in the last fiscal year of the tenure of each member of the Board of Commissioners.

REMUNERATION STRUCTUREIn general, the Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors consists of several components such as:a. Salary,b. Allowances, andc. Facilities.

In 2019, the total amount of remuneration given to the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company was Rp 3,511,956,050. This amount is determined according to the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors in the fiscal year and through consideration of remuneration in other companies that have the same line of business.

BOARD OF COMMISSIONERS MEETING, BOARD OF DIRECTORS MEETING, AND JOINT MEETINGAccording to the Regulation of OJK No.30/ POJK.01/2014, the Board of Commissioners must hold a Board of Commissioners meeting periodically at least 1 (one) time in 3 (three) months. Based on the same provisions, the Board of Directors must hold regular Directors’ Meetings at least once a month. While the Board of Commissioners and Board of Directors must hold a Joint Meeting to

NO NAMA DAN JABATAN NAME AND POSITION

NOMOR DAN TANGGAL SURAT KEPUTUSAN ANGGOTA DEWAN KOMISIONER OJK (D/H KETUA BAPEPAM-LK)

DATE OF LETTER OF DECISION OF BOARD OF COMMISSIONER MEMBER OF OJK (D/H CHAIR OF BAPEPAM-LK)

HASILRESOLUTION

2 Freddy GunawanKomisaris | Commissioner

No. KEP-109/NB.11/2016 tanggal 19 Februari 2016No. KEP-109/NB.11/2016 dated February 19, 2016

LulusPassed

3 Asa MirzaqiDirektur Utama | President Director

No. KEP-583/NB.11/2017 tanggal 12 Oktober 2017No. KEP-583/NB.11/2017 dated October 12, 2017

LulusPassed

4 Raden Ari PriyadiDirektur | Director

No. KEP-35/NB.11/2016 tanggal 4 Februari 2016No. KEP-35/NB.11/2016 dated February 4, 2016

LulusPassed

5Arfianto WibowoDirekturDirector

No. KEP-285/NB.11/2018 tanggal 29 Maret 2018No. KEP-285/NB.11/2018 dated March 29, 2018

LulusPassed






103

NAMANAME

JABATAN POSITION

JUMLAH RAPATTOTAL MEETING

KEHADIRANATTENDANCE


Hadi Budiman

Komisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

4 4 100%

Freddy Gunawan Komisaris | Commissioner 4 4 100%

NAMANAME

JABATAN POSITION


KEHADIRANATTENDANCE


Asa Mirzaqi Direktur UtamaPresident Director 12 12 100%

Raden Ari Priyadi Direktur | Director 12 12 100%

Arfianto Wibowo DirekturDirector 12 12 100%

NAMANAME

JABATAN POSITION


KEHADIRANATTENDANCE


Hadi Budiman

Komisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

2 2 100%

Freddy Gunawan Komisaris | Commissioner 2 2 100%

Asa Mirzaqi Direktur UtamaPresident Director 2 2 100%

Raden Ari Priyadi Direktur | Director 2 2 100%

Arfianto Wibowo DirekturDirector 2 2 100%

TABEL RAPAT DEWAN KOMISARIS TAHUN 2019 TABLE OF BOARD OF COMMISSIONERS MEETING IN 2019

TABEL RAPAT DIREKSI TAHUN 2019 TABLE OF BOARD OF DIRECTORS MEETING IN 2019

TABEL RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TAHUN 2019

Table of Board of Commissioners and Board of DirectorsMeeting in 2019

untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perseroan secara berkala minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Penjelasan mengenai jumlah rapat, kehadiran, serta tingkat persentase kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat Gabungan tercantum dalam tabel berikut:

discuss various aspects of the Company’s operational and financial management on a regular basis at least twice in a year.

A description of the number of meetings, attendance, and the percentage level of attendance of the Board of Commissioners and Board of Directors in Board of Commissioners meetings, Board of Directors meetings and Joint meetings are listed in the following table:






104

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPenilaian terkait dengan kinerja Dewan Komisaris selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:a. Terlaksananya penerapan prinsip Tata Kelola

Perusahaan yang Baik di Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas-tugas pengawasan atas Perseroan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan.

c. Terwujudnya visi dan misi Perseroan.d. Terlaksananya Rencana Kerja dan Rencana Bisnis

Perseroan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan.

e. Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan.

f. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi yang tinggi dalam rapat internal masing-masing maupun Rapat Gabungan.

g. Khusus untuk anggota Direksi, terdapat indikator penilaian yakni terciptanya lingkungan kerja yang kondusif antara seluruh karyawan dan jajaran Manajemen Perseroan.

DEWAN PENGAWAS SYARIAHDewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan salah satu organ Perseroan yang memiliki tugas mengawasi serta memberikan masukan terkait dengan pelaksanaan prinsip-prinsip Syariah dalam kegiatan usaha Perseroan. Perseroan menerima Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Pemberian Izin Pendirian Unit Syariah melalui suratKEP-37/NB.223/2018 tanggal 2 Mei 2018.

KOMPOSISI DEWAN PENGAWAS SYARIAHPerseroan memiliki Dewan Pengawas Syariah yang komposisinya terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu:1. Ketua Dewan Pengawas Syariah

Izzuddin Edi Siswanto2. Anggota Dewan Pengawas Syariah

Firmansyah

PROFIL DEWAN PENGAWASKetua Dewan Pengawas SyariahIzzuddin Edi SiswantoProfil Izzuddin Edi Siswanto sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Pengawas Syariah’.

Anggota Dewan Pengawas SyariahFirmansyahProfil Firmansyah sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Pengawas Syariah’.

PERFORMANCE EVALUATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSAssessments related to the performance of the Board of Commissioners during 2019 are as follows:a. Implementation of the application of the principles

of Good Corporate Governance in the Company according to the provisions of the Company’s Articles of Association and applicable laws and regulations.

b. The Board of Commissioners has carried out the duties of supervision of the Company properly in accordance with predetermined targets.

c. The realization of the Company’s vision and mission.d. Implementation of the Company’s Business Plan and

Plan properly in accordance with predetermined targets.

e. The Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee have carried out their duties and obligations properly in accordance with predetermined targets.

f. The high level of attendance of the Board of Commissioners and Directors in their respective internal meetings and Joint Meetings.

g. Especially for members of the Board of Directors, there are evaluation indicators, namely the creation of a conducive work environment between all employees and the Company’s Management.

SHARIA SUPERVISORY BOARDSharia Supervisory Board (DPS) is one of the Company’s organs which has the task of overseeing and providing input related to the implementation of sharia principles in the Company’s business activities. The Company received a Decision Copy of the Board of Commissioners of Financial Services Authority (OJK) concerning the Granting of Permit for Establishment of Sharia Units by a letter No. KEP-37/NB.223/2018 dated May 2, 2018.

COMPOSITION OF THE SHARIA SUPERVISORY BOARDThe Company has a Sharia Supervisory Board consisting of 2 (two) members, namely:1. Chairperson of the Sharia Supervisory Board Izzuddin Edi Siswanto2. Members of the Sharia Supervisory Board Firmansyah

PROFILE OF SUPERVISORY BOARDHead of Sharia Supervisory BoardIzzuddin Edi SiswantoIzzuddin Edi Siswanto’s profile as Head of the Sharia Supervisory Board can be seen in the ‘Company Profile’ section of the ‘Sharia Supervisory Board Profile’ section’.

Member of Sharia Supervisory BoardFirmansyahFirmansyah’s profile as a Sharia Supervisory Board Member can be seen in the ‘Company Profile’ section of the ‘Sharia Supervisory Board Profile’ section.






105

TUGAS DEWAN PENGAWAS SYARIAH1. DPS bertanggung jawab terhadap terlaksananya

tugas pengawasan dan pemberian nasihat agar perusahaan dijalankan berdasarkan prinsip syariah.

2. Mengajukan usul pengembangan produk dan operasional syariah serta melakukan review terhadap produk-produk yang akan disampaikan kepada regulator.

3. DPS bertanggung jawab dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance.

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGAWAS SYARIAH1. Melakukan kegiatan pengawasan terhadap penerapan

prinsips syariah yang ditandai dengan adanya notulen rapat dan/atau adanya laporan hasil pengawasan.

2. Melakukan evaluasi terhadap proses bisnis Perseroan untuk memastikan kesesuaian prinsip syariah.

3. Menyusun laporan Pengawasan Syariah.

MEKANISME PEMBERIAN NASIHAT DAN PENGAWASAN PEMENUHAN PRINSIP SYARIAHDewan Pengawas Syariah memiliki tugas utama untuk mengawasi serta memberikan masukan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip syariah di Perseroan. Pada 2019, DPS telah melaksanakan mekanisme pemberian nasihat dengan frekuensi sebanyak 6 (enam) kali. Pemberian nasihat dan masukan ini dilakukan melalui cara meeting. Untuk pengawasan, DPS telah melaksanakan tugas pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah dan menyatakan bahwa Perseroan telah memenuhi prinsip Syariah.

KOMITE AUDITUntuk menunjang kinerja pengawasan dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi dalam mengelola Perseroan yang sesuai dengan prinsip tata kelola perseroan yang baik, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit bertanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris. Anggota-anggota Komite Audit diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SKEP.001/BOC/PAF/IV/18 tanggal 02 April 2018 tentang Komite Audit dengan masa jabatan sampai dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan Komisaris yang baru.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

DUTIES OF THE SHARIA SUPERVISORY BOARD1. DPS is responsible for the implementation of

supervisory and advisory duties to ensure the Company is run based on sharia principles.

2. DPS propose sharia product and operational development proposals as well as review products that will be submitted to the regulator.

3. DPS is responsible for complying with applicable laws and regulations and monitoring the effectiveness of Good Corporate Governance practices.

AUTHORITY AND RESPONSIBILITY OF THE SHARIA SUPERVISORY BOARD1. Conducting supervisory activities on the

implementation of the sharia principles which are marked by the presence of minutes of meetings and/or reports on the results of supervision.

2. Evaluating the Company’s business processes to ensure compliance with sharia principles.

3. Preparing a report on Sharia Supervision.

ADVICE MECHANISM AND SUPERVISION OF SHARIA PRINCIPLES COMPLIANCEThe Sharia Supervisory Board has the main duty to oversee and provide input relating to the implementation of sharia principles in the Company. In 2019, the DPS has implemented a mechanism for providing advice with a frequency of 6 (six) times. The provision of advice and input is done through the method of meeting. For supervision, DPS has carried out its supervisory duties on compliance with sharia principles and determined that the Company has complied with Sharia principles.

AUDIT COMMITTEEThe Board of Commissioners established an Audit Committee with the aim of assisting its supervisory duties towards the implementation of the duties and functions of the Board of Directors in managing the Company according to the principles of good corporate governance. In carrying out its duties, the Audit Committee is fully responsible to the Board of Commissioners. The members of the Audit Committee are appointed according to the Decree of the Board of Commissioners No. SKEP.001/BOC/PAF/IV/18 dated April 02, 2018 concerning the Audit Committee with a tenure ends at the issuance of a new Board of Commissioners Decree.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF AUDIT COMMITTEE1. Reviewing the financial information including financial

reports, projections and other reports related to the Company’s financial information that will be released by the Company to the public and/or authorities.

2. Reviewing compliance with the provisions of laws and regulations relating to the activities of the Company.






106

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya.

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa.

5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.

6. Melakukan penelaahan terhadap aktifitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko dibawah Dewan Komisaris.

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan.

9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.

KEWENANGAN KOMITE AUDIT1. Akses terhadap dokumen, data, dan informasi yang

relevan untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

2. Melakukan komunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

3. Apabila diperlukan, dengan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat mempekerjakan tenaga ahli yang independen di luar anggota Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugasnya.

4. Melaksanakan kewenangan lain yang diberikan Dewan Komisaris.

3. Providing independent opinion if there are differences of opinion between management and accountants for the services they provide.

4. Providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of accountants based on independence, scope of assignment, and service fees.

5. Reviewing the implementation of audits by internal auditors and overseeing the implementation of follow-up actions by the Board of Directors on the findings of internal auditors.

6. Reviewing the risk management implementation carried out by the Board of Directors, if the Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners.

7. Reviewing complaints relating to the accounting process and financial reporting of the Company.

8. Reviewing and providing advice to the Board of Commissioners regarding the potential conflict of interest of the Company.

9. Maintaining the confidentiality of the Company’s documents, data and information.

AUTHORITY OF THE AUDIT COMMITTEE1. Having access to relevant documents, data and

information to obtain data and information related to the implementation of their duties.

2. Communicating directly with employees, including the Board of Directors and parties who carry out the functions of internal audit, risk management, and accounting regarding the duties and responsibilities of the Audit Committee.

3. If necessary, employing independent experts outside the Audit Committee members to assist in the implementation of their duties with the approval from the Board of Commissioners.

4. Implementing other authorities granted by the Board of Commissioners.

PROFIL SINGKATBRIEF PROFILE

JABATANPOSITION

RIWAYAT PEKERJAANCAREER HISTORY

RANGKAP JABATANCONCURRENT POSITION

Nama: Hadi BudimanUsia: 62 TahunKewarganegaraan: IndonesiaPeriode /Masa Jabatan:02 April 2018 - sekarangName: Hadi BudimanAge: 62 TahunCitizenship: IndonesiaPeriod/Tenure: April 02, 2018 - present

Ketua merangkap Ketua Komite Nominasi dan RemunerasiHead and concurrently serving as Head of Nomination Remuneration Committe

Profil bapak Hadi Budiman dapat dilihat pada bagian profil Dewan KomisarisCareer History and Concurrent Position of Mr Hadi Budiman can be seen in the Sub-Chapter of Board of Commissioner Profile

PROFIL KOMITE AUDIT PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE






107

PROFIL KOMITE AUDIT PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE


JABATANPOSITION



Nama: Ferdiansyah SiregarUsia: 43 TahunKewarganegaraan: IndonesiaPeriode /Masa Jabatan: 02 April 2018 - sekarangName: Ferdiansyah SiregarAge: 43 TahunCitizenship: IndonesiaPeriod/Tenure: April 02, 2018 - present

Riwayat Pendidikan:Meraih gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1999 dan menyelesaikan pendidikan Profesi Akuntansi di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006Educational Background:Acquiring Bachelor of Accounting from Universitas Pancasila in1999 and Finishing Professionaleducation in Accounting inUniversitas Indonesia, Depok, in 2006

Anggota | Member • Manajer Audit di Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar (dahulu Amir Abadi Jusuf & Aryanto)/AAJ Associates, Member dari RSM International (1999-2007)

• Manajer Akuntansi Keuangan/ Finance Controller di PT Babcock & Wilcox Asia (Anak Perusahaan The Babcock & Wilcox Company) (2007-2015)

• Senior Manajer Audit di Kantor Akuntan Publik EkaMasni, Bustaman & Rekan (2015- 2017)

• Finance Controller di PT Pool Advista Indonesia, Tbk (Agustus 2017-)

• Audit Manager in Amir Jusuf & Mawar Public Accounting Firm (previously Amir Abadi Jusuf & Aryanto)/ AAJ Associates, Member of RSM International (1999-2007)

• Manager of Financial Accounting/Finance Controller in PT Babcock & Wilcox Asia (A Subsidiary of The Babcock & Wicox Company)

• Senior Audit Manager in EkaMasni Bustaman & Partners Public Accounting Firm (2015- 2017)

• Finance Contoller in PT Pool Advista Indonesia, Tbk (August 2017-)

Kepala Internal Audit di PT Asuransi Jiwa Advista (Agustus 2019-sekarang)Head of InternalAudit in PT Asuransi Jiwa Advista (August 2019-present)

Nama: Feri SaputraUsia: 28 TahunKewarganegaraan: IndonesiaPeriode/Masa Jabatan:02 April 2018 s/d sekarangName: Feri SaputraAge: 28 Years OldCitizenship: IndonesiaPeriod/Tenure:April 02, 2018 - present

Riwayat Pendidikan:Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Budi Luhur pada tahun 2013Educational Background:Acquired Bachelor of Economyfrom Universitas Budi Luhur in 2013

Anggota | Member Staff Finance dan Accounting diPT Dexa Medica (2013 – 2017)Finance and Accounting Staff in PT Dexa Medica (2013 – 2017)

Junior Supervisor di PT Pool Advista Indonesia Tbk (2017-sekarang)Junior Supervisor in PT Pool Advista Indonesia Tbk (2017 – present)






108

ASPEK INDEPENDENSIINDEPENDENCY ASPECTS

NAMA DAN JABATAN | NAME AND POSITION

HADI BUDIMANKETUA KOMITE

HEAD OF THE COMMITTEE

FERDIANSYAH SIREGARANGGOTAMEMBER

FERI SAPUTRAANGGOTAMEMBER

Tidak memiliki hubungankepemilikan saham di PerseroanNot having any share of the Company

Ya | Yes Ya | Yes Ya | Yes

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan sesama anggota KomiteNot having familial relations with the members of Board of Commissioners, Board of Directors, and the other members of committee


INDEPENDENSI KOMITE AUDITSeluruh anggota Komite Audit berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan usaha dengan Perseroan, dan tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Utama, Dewan Komisaris dan Direksi; serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut di atas sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

AUDIT COMMITTEE INDEPENDENCYAll members of the Audit Committee are from independent parties, not having business relationships with the Company, and not having family relations with the Major Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors; as well as having the knowledge and experience in accordance with those stipulated in the Regulation of Financial Services Authority as shown in the table below:







Tidak memiliki hubungankeuangan dengan Komisaris dan Direksi Not having financialrelations with the Board of Commissioners and Boardof Directors


Tidak memiliki hubungankepengurusan di Perseroan ataupun di Perusahaan aliasiNot having managerial relations with the Company or affiliated companies

Tidak, karena merangkap sebagai Komisaris Utama dan

Komisaris IndependenNo, due to serving as

President Commissioner and Independent Commissioner

Ya | Yes Ya | Yes






109

AUDIT COMMITTEE ACTIVITIES DURING 2019In order to fulfill its duties and responsibilities, the Audit Committee has carried out various activities as follows:

1. Conduct a meeting with the External Audit to discuss the Company’s Annual Report and other Issues considered important by the Audit committee or external Audit;

2. Conduct a meeting with the Internal Audit Unit to discuss activities that need to be examined by the Internal Audit Unit, as well as other issues considered important by Audit Committee;

3. Conduct a Meeting with the President Director to discuss activities that need to be examined by the Internal Audit Unit and other issues considered important by Audit Committee, and

RAPAT KOMITE AUDITSepanjang tahun 2019, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

AUDIT COMMITTEE MEETINGThroughout 2019, Audit Committee has conducted 3 (three) meeting with the attendance rate of each member as follows:

NAMANAME

JABATAN POSITION


KEHADIRANATTENDANCE


Hadi Budiman Ketua | Head 3 3 100%

Ferdiansyah Siregar Anggota | Member 3 3 100%

Feri Saputra Anggota | Member 3 3 100%







Tidak menjabat sebagai Pengurus Parpol dan atau Pejabat Pemerintah DaerahNot serving as Management of Political Parties and/or Regional Government Official


KEGIATAN KOMITE AUDIT SELAMA TAHUN 2019Dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab, Komite Audit telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut ini:1. Mengadakan pertemuan dengan Audit Eksternal

untuk membahas Laporan Tahunan Perseroan serta Persoalan lain yang menurut komite Audit atau Audit eksternal penting dibicarakan;

2. Mengadakan pertemuan dengan Audit Internal (AI) untuk membahas kegiatan yang perlu diperiksa oleh Audit Internal (AI), serta persoalan lain yang menurut komite Audit atau Audit Internal (AI) yang penting untuk di bicarakan;

3. Mengadakan Pertemuan dengan Direktur Utama untuk membahas kegiatan yang perlu diperiksa oleh Audit Internal (AI) serta persoalan lain yang menurut komite Audit penting ;dan






110

PIAGAM KOMITE AUDITDalam menjalankan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya untuk membantu dan mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpegang pada Piagam Komite Audit tertanggal 02 April 2018 yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Perseroan Terbatas, ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan lain yang terkait. Di dalam Piagam Komite Audit tercantum petunjuk tata laksana kerja Komite Audit untuk melaksanakan tugas masing-masing guna mencapai visi dan misi Perseroan.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Untuk membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap sistem nominasi dan remunerasi sesuai dengan prinsip tata kelola perseroan yang baik, Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi dengan tujuan. Nominasi adalah pengusulan seseorang untuk diangkat dalam jabatan sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI1. Bertindak independen dalam melaksanakan

tugasnya;2. Memberikan rekomendasi mengenai:

a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan

c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

3. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

4. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

5. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggora Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;

6. Memberikan rekomendasi mengenai:a. Struktur Remunerasi;b. Kebijakan atas Remunerasi; danc. Besaran atas Remunerasi.

7. Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

AUDIT COMMITTEE CHARTER In assisting and supporting the Board of Commissioners in carrying out their duties and responsibilities, the Audit Committee adheres to the Audit Committee Charter dated April 02, 2018 which is based on the principles of Limited Liability Companies, provisions of the Articles of Association and other related laws and regulations. The Audit Committee Charter lists the work procedures in carrying their duties in order to achieve the Company’s vision and mission.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEThe Board of Commissioners established Nomination and Remuneration Committee in order to assist the supervision of nomination and remuneration system according to the principles of good corporate governance. Nominations are proposals for someone to be appointed as a member of the Board of Directors or a member of the Board of Commissioners. Remuneration is a reward determined and given to members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the implementation of their duties and responsibilities.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE1. Carrying out their duties independently;

2. Providing recommendations regarding:a. Position composition of members of the Board

of Directors and/or members of the Board of Commissioners;

b. Policies and criteria needed in the Nomination process; and

c. Performance evaluation policy for members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners.

3. Conducting performance assessment towards members of the Board of Directors and/or Board of Commissioners according to the benchmarks prepared to be evaluation material;

4. Providing recommendations regarding capacity building programs for members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;

5. Proposing candidates who fulfill the requirements as members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners to be submitted to the GMS;

6. Providing recommendations regarding:a. Remuneration Structure;b. Policy on Remuneration; andc. Amount of Remuneration.

7. Conducting performance assessment with the suitability of Remuneration received by each member of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners.






111


JABATANPOSITION



Nama: Hadi BudimanUsia: 62 TahunKewarganegaraan: IndonesiaPeriode /Masa Jabatan:02 April 2018 - sekarangName: Hadi BudimanAge: 62 TahunCitizenship: IndonesiaPeriod/Tenure:April 02, 2018 - present

Ketua merangkap Ketua Komite Audit dan Head and concurrently serving as Head of Audit Committe

Profil bapak Hadi Budiman dapat dilihat pada bagian profil Dewan KomisarisCareer History and Concurrent Position of Mr Hadi Budiman can be seen in the Sub-Chapter of Board of Commissioner Profile

Nama: MarhaendraUsia: 55 TahunKewarganegaraan: IndonesiaPeriode /Masa Jabatan15 Desember 2017 - sekarangName: MarhaendraAge: 55 TahunCitizenship: IndonesiaPeriod/Tenure:December 15, 2017 - present

Riwayat Pendidikan:Meraih gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Sumatera Utara (USU),Medan pada tahun 1991 dan menyelesaikan pendidikanMagister Manajemen di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 2006

Anggota | Member • Staff Departemen Ekspor di PT Kiani Lestari Jakarta (1991-1992)

• Management Trainee di PT Bank Exim (1992-1993)

• Auditor Grup Internal Audit PT Bank Exim (1993-1997)

• Pimpinan Tim Grup Internal Audit PT Bank Mandiri

(1997-2003)• Senior Pimpinan Tim Grup

Internal Audit PT Bank Mandiri (2003-2005)

• Kepala Divisi Audit Internal PT Mandiri Sekuritas

(2005-2007)• Kepala Divisi Kontrol

Operasi Retail PT Mandiri Sekuritas (2007-2008)

Direktur Pengatur di PT Pool Advista Indonesia Tbk (2017-sekarang)Managing Director at PT Pool Advista Indonesia Tbk(2017 –present)

KEWENANGAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

a. Mengakses seluruh dokumen, pencatatan, dan informasi tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya.

b. Melakukan komunikasi secara langsung Direksi, Dewan Komisaris, Divisi Sumber Daya Manusia, karyawan, dan pihakpihak terkaitnya lainnya.

c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Apabila diperlukan, Komite Nominasi dan Remunerasi berhak melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/pihak independent yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya, dengan mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris.

e. Apabila diperlukan, Komite Nominasi dan Remunerasi berhak membentuk tim yang bersifat ad-hoc dengan kriteria dan periode pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pekerjaannya.

AUTHORITY OF THE NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEa. Having access all documents, records, and

information about employees, funds, assets, and Company resources related to the implementation of their duties and functions.

b. Directly communicating with the Board of Directors, Board of Commissioners, Human Resources Division, employees, and other related parties.

c. Holding regular and incidental meetings with the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.

d. If needed, the Nomination and Remuneration Committee has the right to involve the assistant from necessary experts and/or consultants/independent parties in carrying out their duties, by obtaining written approval from the Board of Commissioners.

e. If needed, the Nomination and Remuneration Committee has the right to establish an ad-hoc team with criteria and implementation period tailored to the needs and type of work.






112


JABATANPOSITION



Educational Background: Acquiring Bachelor of Accounting from Universitas Sumatera Utara (USU), Medan in 1991 and completed Master of Management in Universitas Trisakti Jakarta in 2006

• Manajer Cabang di PT Mandiri Sekuritas

(2009-2012)• Kepala Ekuitas Ritel Bisnis

Off Line di PT Mandiri Sekuritas (2012)

• Kepala Divisi Settlement & Custody di PT Mandiri Sekuritas (2012-2014)

• Kepala Departemen Wholesale Banking Audit di PT Bank Mandiri (2014)

• Direktur Retail Equity Country Head di CIMB Securities Indonesia

(2014-2016)• Direktur Pengatur di PT

Pool Advista Indonesia Tbk (2017-sekarang)

• Staff of Export Department at PT Kiani Lestari Jakarta (1991 – 1992)

• Management Trainee at PT BankExim (1992-1993)• Auditor Group of Internal

Audit at PT Bank Exim (1993-1997)• Team Leader of Internal

Audit Group at PT Bank Mandiri (1997-2003)

• Senior Leader of Internal Audit Group at PT Bank Mandiri (2003-2005)

• Head of Internal Audit Division at PT Mandiri Sekuritas (2005-2007)

• Head of Retail Operation Controll at PT Mandiri Sekuritas (2007-2008)

• Branch Manager at PT Mandiri Sekuritas (2009-2012)• Head of Off Line Retail

Business Equity at PT Mandiri Sekuritas• Head of Settlement &

Custody Division at PT Mandiri Sekuritas (2012-2014)• Head of Wholesale Banking

Audit Department at PT Bank Mandiri (2014)• Director of Retail Equity

Country Head at CIMB Securities Indonesia

(2014-2016)• Managing Director at PT Pool Advista Indonesia

Tbk (2017-present)






113


JABATANPOSITION



Nama: Audy B. PattipawaejUsia: 54 TahunKewarganegaraan: IndonesiaPeriode/Masa Jabatan:15 Desember 2017 - sekarangName: Audy B. PattipawaejAge: 54 Years OldCitizenship: IndonesiaPeriod/Tenure:December 15, 2017 - present

Anggota | Member • Kepala Divisi Operasional Support PT Bank Agris (2010-2012)

• Kepala Human Resource Information System di PT Gudang Garam, Tbk-Kediri (2012-2013)

• Kepala IT Audit PT WOM Finance - Jakarta

(2013-2015)• Head of Operational

Support Division at PT Bank Agris (2010-2012)

• Head of the Human Resource Information System at PT Gudang Garam, Tbk-Kediri

(2012-2013)• Head of IT Audit at PT WOM

Finance - Jakarta (2013-2015

Kepala Divisi Operasional periode 18 Januari 2016 s/d sekarangHead of Operational Division from January 18, 2016 until present

INDEPENDENSI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan usaha dengan Perseroan, dan tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Utama, Dewan Komisaris dan Direksi; serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut di atas sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

INDEPENDENCE OF THE NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEAll members of the Nomination and Remuneration Committee are independent parties, not having business relations with the Company, and not having family relations with the Major Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors; as well as having the knowledge and experience in accordance with those stipulated in the Regulation of Financial Services Authority as shown in the table below:







Tidak memiliki hubungankeuangan dengan Komisaris dan Direksi Not having financialrelations with the Board of Commissioners and Boardof Directors


Tidak memiliki hubungankepengurusan di Perseroan ataupun di Perusahaan aliasiNot having managerial relations with the Company or affiliated companies

Tidak, karena merangkap sebagai Komisaris Utama dan

Komisaris IndependenNo, due to serving as


Ya | Yes Ya | Yes






114

ACTIVITIES OF NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE IN 2019In order to fulfill its duties and responsibilities, the Nomination and Remuneration Committee has carried out 3 (three) times.

RAPAT KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASISepanjang tahun 2019, Komite Nominasi dan Remunerasi menyelenggarakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE MEETINGThroughout 2019, the Nomination and Remuneration Committee held 3 (three) meetings with the attendance rates of each member as follows:







Tidak memiliki hubungankepemilikan saham di PerseroanNot having any share of the Company


Tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan sesama anggota KomiteNot having familial relations with the members of Board of Commissioners, Board of Directors, and the other members of committee


Tidak menjabat sebagai Pengurus Parpol dan atau Pejabat Pemerintah Daerah Not serving as Management of Political Parties and/or Regional Government Official


NAMANAME

JABATAN POSITION


KEHADIRANATTENDANCE


Hadi Budiman

Ketua merangkap Ketua Komite Nominasi dan RemunerasiHead and concurrently serving as Head of Nomination Remuneration Committe

3 3 100

Marhaendra Anggota | Member 3 3 100

Audy Benyamin Pattipawaej Anggota | Member 3 3 100

KEGIATAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI SELAMA TAHUN 2019Dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan rapat 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 2019.






115

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Dalam menjalankan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya untuk membantu dan mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Nominasi dan Remunerasi berpegang pada Piagam Komite Audit tertanggal 05 Januari 2018 yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Perseroan Terbatas, ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan lain yang terkait. Di dalam Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi tercantum petunjuk tata laksana kerja Komite Audit untuk melaksanakan tugas masing-masing guna mencapai visi dan misi Perseroan.

SEKRETARIS PERUSAHAANPROFIL SEKRETARIS PERUSAHAANRADEN ARI PRIYADIProfil Raden Ari Priyadi sebagai Sekretaris Perusahaan dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Direksi’.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

2. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat,

termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;

b. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi

dan/atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

3. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.

KEGIATAN SEKRETARIS PERUSAHAAN TAHUN 2019Dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain:• Mengkoordinasikan penyelenggaraan Penawaran

Umum Perdana Saham Perseroan.• Menyampaikan paparan kinerja Perseroan dalam

Public Expose Perseroan.• Pemenuhan kewajiban pelaporan-pelaporan kepada

para pihak terkait seperti BEI, OJK, dan lain sebagainya yang memiliki hubungan dengan Perseroan.

CHARTER OF THE NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEIn carrying out its duties, functions, responsibility for assisting and supporting the Board of Commissioners, the Nomination and Remuneration Committee adheres to the Nomination and Remuneration Committee Charter dated January 5, 2018. It was established based on the principles of Limited Liability Company law, provisions of the Company’s Articles of Association and other related regulations. The Nomination and Remuneration Committee Charter lists work procedures in carry out their respective duties in order to achieve the Company’s vision and mission.

CORPORATE SECRETARYCORPORATE COMPANY PROFILERADEN ARI PRIYADIRaden Ari Priyadi’s profile as Corporate Secretary can be seen in the ‘Board of Director Profile’ section of ‘Company Profile’ chapter.

DUTIES AND RESPONSIBILITES OF CORPORATE SECRETARY1. Following the development of the Capital Market

especially the laws and regulations that apply in the Capital Market sector; Providing input to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company to comply with the provisions of legislation in the Capital Market sector;

2. Assisting the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company in implementing corporate governance which includes:a. Information disclosure to the public, including

the availability of information on the Company’s website;

b. Timely report submission to OJK; c. Organization and documentation of the GMS;d. Organization and documentation of Board

of Directors and/or Board of Commissioners meetings; and

e. Implementation of an orientation program for the Company for the Directors and / or the Board of Commissioners.

3. Acting as a liaison between the Company and the Company’s shareholders, OJK and other stakeholders.

ACTIVITIES OF THE CORPORATE SECRETARY IN 2019 In order to fulfill the duties and responsibilities, the Corporate Secretary has carried out various activities as follows:• Coordinating the implementation of the Company’s

Initial Public Offering.• Disclosing the Company’s performance in the

Company’s Public Expose.• Fulfilling the obligations of reporting to related parties

such as BEI, OJK, and others that have a relationship with the Company.






116

• Fulfilling the obligations of reporting to related parties such as BEI, OJK, and others that have a relationship with the Company.

• Connect, establish and maintain good relations between the Company and external parties, including investors to the wider community.

INTERNAL AUDIT UNIT The Company established an Internal Audit Unit to become a strategic management partner in the management and supervision of the Company’s performance. The Internal Audit Unit is led by a chairman who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. The Internal Audit Unit upholds the values of professionalism, objectivity, and independence in carrying out its duties and responsibilities. Through this Internal Audit Unit, the Company strives to achieve business objectives, improve the effectiveness of risk management as well as implement and control the Good Corporate Governance process optimally.

HEAD OF INTERNAL AUDIT UNIT PROFILEFERI ANDIIndonesian citizen, born in Jakarta, May 25, 1973, currently 46 years old. Graduated with a Bachelor’s degree in Financial Management from the Jakarta School of Economics. Appointed as Head of Internal Audit Unit based on Directors Decree No. 001/S.KEP/PAF/III/2019 since 1 March 2019.

Regarding his career, he has worked in the Export Import and Remittance division at PT Bank Lippo Tbk (1 June 1994-30 July 1996), as an officer in the Foreign Affairs and Treasury Operations division at PT Bank IFI (2 April 1997-30 June 2003), as Senior Officer of the Internal Audit Work Unit at PT Bank Mega Tbk (July 16, 2003-2 February 2008), as Assistant Manager of the Internal Audit Group Division- Internal Audit at PT Bank ICB Bumiputera, Tbk (February 8, 2008-September 2016). Before joining PT Pool Advista Finance Tbk on March 1, 2019 worked in the Internal Audit Group Division- Audit Internal (AI) at PT Bank MNC International Tbk since October 8, 2016.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDIT UNIT1. Arranging and implementing the Annual Internal Audit

plan; 2. Assessing and evaluating the implementation of

internal controls and risk management systems according to Company policies;

3. Conducting checks and evaluations on efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities;

4. Providing suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management;

• Mengikuti perkembangan peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan bidang usaha yang dijalankan Perseroan.

• Menghubungkan, menjalin, dan menjaga hubungan baik antara Perseroan dengan pihak eksternal, termasuk investor hingga masyarakat luas.

UNIT AUDIT INTERNALPerseroan membentuk Unit Audit Internal untuk menjadi mitra strategis manajemen dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap kinerja Perseroan. Unit Audit Internal dipimpin oleh ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan dari Dewan Komisaris. Unit Audit Internal menjunjung nilai-nilai profesionalisme, objektivitas, dan independensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Melalui Unit Audit Internal ini, Perseroan berupaya untuk mencapai tujuan bisnis, meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko serta menerapkan dan mengendalikan proses Good Corporate Governance secara maksimal.

PROFIL KEPALA UNIT AUDIT INTERNALFERI ANDIWarga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 25 Mei 1973, saat ini berumur 46 tahun. Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Keuangan Sekolah Tingggi Ilmu Ekonomi Jakarta. Diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/S.KEP/PAF/III/2019 sejak 1 Maret 2019.

Terkait perjalanan karir, beliau pernah bekerja pada bagian Ekspor Impor dan Remittance di PT Bank Lippo, Tbk (1 Jun 1994-30 Juli 1996), sebagai officer pada divisi Luar Negri dan Treasury Operaioin di PT Bank IFI (2 April 1997 – 30 Juni 2003), sebagai Senior Officer pada Satuan Kerja Internal Audit di PT Bank Mega, Tbk (16 Juli 2003-2 Februari 2008), sebagai Asisten Manajer pada Divisi Interna Audit Group – Audit Internal (AI) di PT Bank ICB Bumiputera, Tbk (8 Februari 2008 – September 2016). Sebelum bergabung dengan PT Pool Advista Finance, Tbk pada 1 Maret 2019 bekerja pada Divisi Internal Audit Group – Audit Internal (AI) di PT Bank MNC International, Tbk sejak 8 Oktober 2016.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT AUDIT INTERNAL

1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan;

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan;

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;






117

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

7. Bekerja sama dengan Komite Audit;8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang dilakukannya;9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

KEWENANGAN UNIT AUDIT INTERNALa. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang

perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan

Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;

c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;

d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal; dan

e. Mengalokasikan sumber daya manusia, menentukan frekuensi, memilih subyek, menentukan cakupan tugas, dan menerapkan teknik yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran audit.

KEGIATAN UNIT AUDIT INTERNAL TAHUN 2019Sepanjang 2019, Unit Audit Internal telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait pemeriksaan internal di seluruh lini Perseroan. Hasil temuan dari pemeriksanaan kemudian dilaporkan kepada pihak auditee untuk menyusun rencana dan langkah perbaikan yang dibutuhkan. Setiap perbaikan yang dilakukan selalu dilaporkan kepada Unit Audit Internal dan jajaran Manajemen yang memonitor dan mengawasi penyelenggaraannya.

SERTIFIKASI AUDITOR INTERNAL DAN JUMLAH PEGAWAI UNIT AUDIT INTERNALPada 2019, Unit Audit Internal belum memiliki sertifikasi sebagai Auditor Internal. Saat ini, jumlah karyawan yang tergabung dalam Unit Audit Internal berjumlah 1 (satu) orang.

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNALSebagai mitra pengawasan dalam pengelolaan Perseroan, Unit Audit Internal berpegang pada Piagam Unit Audit Internal tertanggal 18 Maret 2019 yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Perseroan Terbatas, ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dan peraturan perundangan lain yang terkait. Piagam Unit Audit Internal menjabarkan fungsi dan ruang lingkup Audit Internal (AI) dalam memberikan jasa assurance dan consulting yang independen obyektif guna memberikan nilai tambah dan perbaikan operasional Perseroan. Audit Internal (AI) menunjang kinerja Perseroan dengan metode yang sistematis dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas risk management, internal control, dan governance processes.

5. Making an audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners;

6. Monitoring, analyzing and reporting on the implementation of suggested improvements;

7. Cooperating with the Audit Committee;8. Developing a program to evaluate the quality of

performed internal audit;9. Conducting special checks if needed.

AUTHORITY OF THE INTERNAL AUDIT UNIT a. Having access to all relevant information about the

company related to its duties and functions; b. Directly communicating with the Board of Directors,

Board of Commissioners, and/or the Audit Committee as well as members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and/or Audit Committee;

c. Holding regular and incidental meetings with the Board of Directors, the Board of Commissioners, and/or the Audit Committee;

d. Coordinating its activities with the activities of external auditors; and

e. Allocating human resources, determine frequency, choose subjects, determine the scope of tasks, and apply the techniques needed to achieve audit objectives.

INTERNAL AUDIT UNIT ACTIVITIES IN 2019Throughout 2019, the Internal Audit Unit has carried out its duties and responsibilities related to internal audits in all lines of the Company. The audit findings are then reported to the auditee to draw up the necessary plans and corrective measures. Every improvement made is reported to the Internal Audit Unit and the Management that monitors and supervises the implementation.

INTERNAL AUDITOR CERTIFICATION AND NUMBER OF INTERNAL AUDIT UNIT EMPLOYEESIn 2019, the Internal Audit Unit has not been certified as an Internal Auditor. Currently, there are 1 (one) employee become the members of the Internal Audit Unit.

INTERNAL AUDIT CHARTERIn carrying out its duties, functions, and responsibilities as a supervisory partner in the Company Management, the Internal Audit Unit adheres to the Internal Audit Unit Charter dated March 18, 2019 which is based on the legal principles of Limited Liability Companies, provisions of the Articles of Association and other relevant regulations. The Charter of the Internal Audit Comitte lists the functions and scope of the Internal Audit Unit in providing objective and independent assurance and consulting services in order to provide added value and improve the Company’s operations. Internal Audit assists the Company in achieving its objectives through the use of systematic methods in evaluating and increasing the effectiveness of risk management, internal control, and governance processes.






118

INTERNAL CONTROL SYSTEMFINANCIAL AND OPERATIONAL CONTROL AND COMPLIANCE WITH LAWS AND REGULATIONS

The Company implements an Internal Control System (SPI) with the aim of providing appropriate and appropriate certainty so that the Company’s goals can be achieved through effective and efficient activities, reliability of financial reporting, safeguarding the Company’s assets, and adherence to laws and regulations. The leadership of the Company and all employees of the Company are included to implement this system on a regular and ongoing basis.

The SPI formed by the Company includes:1. Disciplined and structured environment of internal

control within the Company; 2. Business risk assessment and management of;3. Control activities;4. Information and communication systems;5. Operational monitoring which is further elaborated

into various policies in the form of guidelines, operational instructions and work instructions.

RISK MANAGEMENTGENERAL DESCRIPTION OF RISK MANAGEMENT SYSTEMSAs an institution that is closely related to finance, the Company identifies fairly high risks as an inherent part of the Company’s business activities. For this reason, the Company carries out careful, integrated and effective risk management within a comprehensive framework that covers all identified risks. Implementation of the Company’s strategy always heeded directed risk management aspects.

Risk management system is a preventive measure to mitigate the potential risks impact. All identified risks are assessed on a scale that has been formulated internally, and the most important risks for the Company are tabulated in the risk profile.

The Company’s risk profile is updated regularly. Each developed strategy must be accompanied by identified risks before being approved for implementation. Its implementation is also evaluated and refined periodically to ensure its level of adequacy and as an effort to conform with the latest developments in the field of risk management.

The risk management process in the Company takes place through the following stages: 1. Risk identification by considering internal and

external factors.2. Continuous and timely analysis and evaluation to set

priorities and sources of risk.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALPENGENDALIAN KEUANGAN DAN OPERASIONAL SERTA KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPerseroan menerapkan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dengan tujuan untuk memberikan kepastian yang tepat dan sesuai agar tujuan Perseroan dapat tercapai melalui aktivitas yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Perseroan, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Pimpinan Perseroan dan seluruh pegawai Perseroan diikutsertakan untuk menerapkan system ini secara berkala dan berkelanjutan.

SPI yang dibentuk Perseroan mencakup:1. Lingkungan pengendalian internal dalam perseroan

yang disiplin dan terstruktur;2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha;3. Aktivitas pengendalian;4. Sistem informasi dan komunikasi;5. Monitoring yang secara operasional dijabarkan lebih

lanjut ke dalam berbagai kebijakan berupa pedoman, petunjuk operasional maupun instruksi kerja.

MANAJEMEN RISIKOGAMBARAN UMUM MENGENAI SISTEM MANAJEMEN RISIKOSebagai sebuah institusi yang terkait erat dengan keuangan, Perseroan mengidentifikasi risiko-risiko yang cukup tinggi sebagai bagian yang melekat dalam aktivitas bisnis Perseroan. Untuk itu, Perseroan melakukan pengelolaan risiko yang cermat, terintegrasi, dan efektif dalam suatu kerangka kerja komprehensif yang mencakup semua risiko yang telah teridentifikasi. Penerapan strategi Perseroan senantiasa mengindahkan aspek manajemen risiko yang terarah

Sistem manajemen risiko adalah langkah preventif untuk memitigasi dampak dari risiko-risiko yang mungkin terjadi. Seluruh risiko yang telah teridentifikasi ini dinilai dengan skala yang telah diformulasikan secara internal, dan risiko-risiko yang terpenting bagi Perseroan ditabulasi dalam profil risiko.

Profil risiko Perseroan ini diperbarui secara berkala. Setiap strategi yang dikembangkan harus disertai dengan risiko-risiko yang teridentifikasi sebelum disetujui untuk diimplementasikan. Implementasinya pun dievaluasi dan disempurnakan secara berkala untuk memastikan tingkat kecukupannya dan sebagai upaya mengikuti perkembangan terkini dalam bidang pengelolaan risiko.

Proses manajemen risiko di Perseroan berlangsung melalui tahapan-tahapan berikut:1. Identifikasi risiko dengan mempertimbangkan faktor

internal dan eksternal.2. Analisis dan evaluasi berkesinambungan dan tepat

waktu untuk menetapkan skala prioritas serta sumber risiko.






119

3. Penerapan strategi mitigasi risiko secara berkelanjutan serta sumber daya yang diperlukan untuk pengelolaan tersebut

4. Komunikasi dan peran serta seluruh pemangku kepentingan terkait.

5. Pencatatan dan penetapan profil risiko untuk dipantau dan ditelaah perkembangan dan perubahannya.

Dalam implementasi pengelolaan risiko, Perseroan mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya dengan tetap menerapkan asas kehati-hatian. Melalui upaya yang dilakukan, Perseroan berharap untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

JENIS RISIKO DAN CARA PENGELOLAANDari identifikasi yang dilakukan pada tahun 2019, Perseroan menetapkan risiko kredit, risiko pasar, risiko pendanaan dan likuiditas, dan risiko operasional sebagai risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan. Untuk memitigasinya, kebijakan keuangan dijalankan secara hati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan kerugian. Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan diterapkan guna meminimalisir potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin dapat timbul dari risiko-risiko tersebut pada besaran yang dapat diterima (acceptable parameters). Dalam kaitannya dengan manajemen risiko tersebut, Perseroan tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif.

Ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan yang diimplementasikan Perseroan mencakup beberapa hal, yaitu:

Risiko StrategiRisiko strategi adalah potensi kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, serta pengambilan keputusan bisnis yang tepat.

Risiko KepengurusanRisiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan akibat kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki potensi dan integritas yang tinggi.

Risiko Tata KelolaRisiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung.

Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya

3. Implementation of sustainable risk mitigation strategies and the resources needed for management.

4. Communication and participation of all relevant stakeholders.

5. Risk profile recording and determination to be monitored and reviewed its developments and changes.

In managing the risks, the Company strives to utilize resources optimally by applying the precautionary principle. Thus, the sustainability and ability of the Company to provide added value to shareholders and all stakeholders can be maintained.

TYPES OF RISK AND MANAGEMENT METHODFrom the identification in 2019, the Company determined credit risk, market risk, funding risk and liquidity, and operational risk as the main risks faced by the Company. To mitigate this, financial policies are carried out carefully by managing these risks so as not to incur losses. Management policy towards financial risk is applied to minimize the potential and adverse financial impacts that may arise from these risks at acceptable parameters. In relation to risk management, the Company does not allow for speculative purpose derivative transactions.

Overview on the policies and objectives of financial risk management implemented by the Company includes several matters, namely:

Strategic RiskStrategic risk is the potential failure of the Company in achieving its objectives due to improper or failure in planning, determining and implementing strategies, as well as making appropriate business decisions.

Management RiskManagement risk is the risk of the Company’s failure to achieve its objectives due to the failure to maintain the best composition of high potential and reliable management.

Governance RiskGovernance risk is the potential of failure in the implementation of good governance, inaccurate management style, control environment, and behavior of each party directly or indirectly involved.

Operational RiskOperational risk is the risk arising as a result of improper or failure of internal processes, human, information technology systems and/or events originating from






120

kejadian yang berasal dari luar Perseroan. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja operasi dan proses transaksi sehingga mengganggu kelancaran operasional dan kualitas pelayanan yang mengakibatkan menurunnyakinerja dan daya saing Perseroan.

Atas hal tersebut, maka dalam pemberian pinjaman diperhatikan sebagai berikut:a. Pengidentifikasian Risikob. Pengukuran Risikoc. Pengendalian Pemasaran & Informasi Pemasaran

Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telah diterjemahkan Perusahaan dalam Sistem Manajemen Risiko Operasional (CRMS).

Untuk menyikapi hal ini kedepan, Perusahaan telah menyiapkan rencana dan langkah-langkah untuk memperkuat pengendalian internal, yaitu dengan menyiapkan dan membuat Standar Operasional dan Prosedur (SOP), pelatihan terhadap karyawan (pelatihan dan masukan-masukan dari motivator yang berpengalaman).

Risiko PembiayaanSebagai Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, Perusahaan menghadapi risiko pembiayaan, yaitu risiko ketidakmampuan debitur untuk membayar angsuran pembiayaan, baik pokok maupun bunga yang diberikan. Risiko ini timbul jika kelayakan debitur dan manajemenpiutang dikelola kurang hati-hati sehingga menyebabkan tersendatnya pembayaran angsuran yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan.

Dalam menyetujui sebuah pengajuan kredit dilakukan melalui Komite Kredit. Oleh karena itu, Komite Kredit bertanggung jawab untuk melakukan pengkajian, merekomendasikan danmemberikan persetujuan atas proposal yang diajukan. Komite Kredit Perusahaan menaruhperhatian dan fokus terhadap Perubahan ekonomi serta hal lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas kredit pelanggan. berdasarkan kondisi saat ini, Perusahaan memastikan bahwa pengawasan dan pengelolaan portofolio kredit akan tetap terjaga dengan baik melalui implementasi secara konservatif kebijakan kredit yang berlaku.

Untuk memungkinkan Perusahaan melaksanakan monitoring kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi porotofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi jenis pembiayaan, kualitas pembiayaan berdasarkan wilayah, cabang, jangka waktu pembiayaan, jenisindustri dan lainnya.

outside the Company. This risk can affect the operations performance and transaction processes so as to disrupt the smooth running of operations and service quality resulting in declining performance and competitiveness of the Company.

Thus, the provision of financing shall consider the following:a. Risk Identificationb. Risk Measurementc. Marketing Control & Marketing Information

These three steps are an integral part of the process. The steps have also been translated by the Company into the Operational Risk Management System (CRMS).

To address this in the future, the Company has prepared plans and steps to strengthen internal control, namely by preparing and creating Operational Standards and Procedures (SOPs), training for employees (training and input from experienced motivators).

Financing RiskAs a company engaged in the financing sector, the Company faces financing risks, namely the risk of the debtor’s inability to pay installments, both principal and interest. This risk arises if the debtors eligibility and receivables is not carefully managed, causing delays in installment payments that can affect the Company’s revenue and performance.

Credit application is done through Credit Committee. Therefore, the Credit Committee is responsible for conducting reviews, recommending and giving approval for submitted proposals. The Company’s Credit Committee pays attention and focuses on economic changes and other things that can affect the quality of customer credit. Based on current conditions, the Company ensures that supervision and management of the loan portfolio will be maintained properly through conservative implementation of the applicable credit policy.

To enable the Company to carry out segmented credit monitoring, the portfolio is diversified into several risk aspects, including financing types, financing quality by region, branch, financing period, type of industry and others.






121

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditandatangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survei dan analisis kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenai nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenai nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenai Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.

Risiko Aset dan LiabilitasRisiko aset dan liabilitas adalah risiko yang timbul karena kegagalan pengelolaan aset dan liabilitas serta ketidaksesuaian antara aset dan liabilitas yang disebabkan adanya pergerakan suku bunga dan nilai tukar dari portofolio yang dimiliki Perusahaan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban kepada debitur.

Untuk mengatasi perubahan suku bunga dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat biaya perolehan dana (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap,dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan dalam mata uang asing.

Risiko Dukungan Dana dan PermodalanBesar kecilnya pertumbuhan Perusahaan sangat tergantung pada tersedianya pendanaan yang berasal dari fasilitas perbankan dan modal serta sumber dana lainnya untuk melangsungkan kegiatan pembiayaan. Untuk memperkecil risiko likuiditas atas perbedaan jatuh tempo investasi dan sumber dana Perusahaan, saat ini sebagian pendanaan dilakukan melalui dana modal dan dana dari perbankan. Pendanaan melalui perbankan dilakukan dengan menjaminkan piutang kepada Bank, dan dengan hasil mendapat asupan dana dengan cara kredit dan dibayar secara berkala kepada Bank, hal ini sangat membantu dan memperkuat Perusahaan dari sisi modal dan aset.

Credit risk is an unavoidable risk, but can be managed to an acceptable limit. The company has stipulated a policy to deal with this risk. Starting from the initial process of approving a selective credit application and signed with the prudential principle, selecting credit application that will go through a credit survey and analysis process and then approved by the Credit Committee. The company also applies Guidelines for customers which are regulated by Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated 30 January 2003 concerning Application of Principles Regarding Customers for Non-Bank Financial Institutions, which has been amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and Decree of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 concerning Guidelines for Implementing Principles Regarding Customers in Non-Bank Financial Institutions.

Asset and Liability RisksAsset and liability risks are risks arising from the failure of asset and liability management as well as mismatches between assets and liabilities due to movements in interest rates and exchange rates of the Company’s portfolio that cause shortages of funds in fulfilling obligations to debtors.

To mitigate changes in interest rates and currencies so as to cover interest rates charged to consumers, the Company signed cooperation agreement with the Bank to obtain a cost of funds using a fixed interest rate, with the same period for the provided financing and loans from banks, and by using loans in Rupiah. This is to prevent risks that have the potential to negatively impact the Company’s financial performance.The company does not perform any financing business activities in foreign currencies.

Risk of Funding and Capital SupportThe size of the Company’s growth is highly dependent on the availability of funding from banking and capital facilities and other sources of funds to carry out financing activities. To minimize liquidity risk due to differences in the maturity of investment and the source of the Company’s funds, several of the Company’s financing are carried out by using capital funds from banks. Funding through banks is done by guaranteeing loans to the Bank, and with the proceeds of obtaining funds through credit and paid regularly to the Bank, this is highly useful and strengthens the Company’s capital and assets.






122

Perusahaan mengelola risiko dana dan permodalan untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 dan POJK No. 35/POJK.05/2018 tanggal 27 Desember 2018, jumlah maksimum gearing ratio Perusahaan yaitu sebesar 10 kali.

INFORMASI PERKARA HUKUM MATERIAL YANG DIHADAPI PERUSAHAANSampai akhir tahun buku 2019, tidak terdapat perkara hukum bersifat material yang sedang dihadapi oleh Perseroan, anggota Direksi maupun anggota Dewan Komisaris, baik yang termasuk perkara pidana, perdata atau sengketa hukum lainnya.

INFORMASI SANKSI ADMINISTRATIF

Sampai akhir tahun buku 2019, tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan kepada Perseroan, anggota Direksi maupun anggota Dewan Komisaris oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan instansi yang berhubungan lainnya.

KODE ETIK PERUSAHAANPerseroan berkomitmen untuk mengimplementasikan GCG secara konsisten melalui penerapan Pedoman Etika dan Perilaku atau Kode Etik dalam setiap bidang. Keberadaan Kode Etik diimplementasikan ke dalam setiap lini usaha sebagai salah satu medium yang dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkelanjutan. Tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders).

POKOK-POKOK KODE ETIKPerseroan melakukan sosialisasi Kode Etik untuk memastikan bahwa Kode Etik diketahui, dipahami, dan dilaksanakan seluruh insan Perseroan di setiap jenjang organisasi. Beberapa pokok Kode Etik yang menjadi pedoman perilaku seluruh organ Perseroan mencakup hal-hal berikut, antara lain:• Tanggung Jawab• Representasi Perseroan

- Tanggung Jawab Terhadap Perusahaan- Tanggung Jawab Terhadap Individu- Tanggung Jawab di tempat kerja

The company manages the risk of funds and capital to ensure the Company’s sustainability, in addition to maximizing the profits of shareholders through the optimization of debt and equity balances.

The company manages capital structure and makes adjustments to the capital structure in line with economic fluctuations. The company monitors its capital by using a gearing ratio analysis (debt to capital ratio), i.e. by dividing the number of loans by the net worth). Based on the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 and POJK No. 35/POJK.05 2018 dated December 27, 2018, the maximum number of Company’s gearing ratios is 10 times.

INFORMATION ON MATERIAL LEGAL ISSUES ENCOUNTERED BY THE COMPANY As of the end of 2019 fiscal year, there was no material legal issues encountered by the Company, members of the Board of Directors and Board of Commissioners, such as criminal, civil, and other legal issues.

INFORMATION ON ADMINISTRATION SANCTION As of the end of 2019 fiscal year, there was no administrative sanctions imposed on the Company, members of the Board of Directors or members of the Board of Commissioners by the Financial Services Authority (OJK) and other related agencies.

CODE OF ETHIC OF THE COMPANYThe Company is committed to implementing GCG consistently through the application of the Ethics and Conduct Guidelines or the Code of Ethics in each field. The existence of the Code of Ethics is implemented in every line of business as one medium that can increase the value and growth of long-term business in a sustainable manner. Not only for shareholders but also for all stakeholders.

PRINCIPLES OF THE CODE OF ETHICSThe Company strives to always ensure that the Code of Ethics is consistently known, understood and carried out by all employees of the Company at every level of the organization. Some aspects need to be regulated in the Code of Ethics as a guideline for the conduct of all organs of the Company including: • Responsibility• Representation of the Company

- Responsibilities to the Company- Responsibilities to individuals- Responsibilities at work






123

• Representation of the Company • Confidentiality • Compliance with Regulations

CODE OF ETHICS VIOLATION & IMPOSED SANCTIONSThe Code of Ethics is a collection regulations of the Company that must be adhered to by all Company personnel without any exception, including the Board of Directors and the Board of Commissioners. In terms of managing the Company, rules based on the interrelated applicable laws, moral, and ethics cannot be separated. Thus, the Code of Ethics will always be refined or harmonized, in accordance with the current conditions of the Company, community, and applicable regulations.

If there are violations committed by the Company’s employees, the sanctions is imposed in the form of reprimand, written warning, up to termination of employment will be applied to the employee. Sanctions for violators of the Code of Ethics and those who are responsible are decided by referring to the Company Regulations and are adjusted to the current conditions of the Company and community.

In term of whistleblowing mechanism of the code of ethics, members of the Company/whistleblowers can discuss the matter with their direct supervisor, the Human Resources Department, members of the Board of Directors, or members of the Board of Commissioners. However, if the Company’s members/whistleblowers are not willing to use the mechanism of the discussion, the Whistleblowing System (WBS) mechanism can be used as a reporting procedure.

Throughout 2019, there were no material violations of the code of conduct that had been carried out by the Company’s employees.

APPLIED CODE OF ETHICS STATEMENT AMONG ALL LEVELS OF THE COMPANY ORGANIZATIONThe implementation of the Code of Ethics aims to internalize professional behavior, uphold integrity, be responsible and have a real commitment in every process of the Company’s operational activities. All levels of the Company’s organization, including all employees, the Board of Commissioners, the Board of Directors, to the supporting organs of the Board of Commissioners must apply it consistently in every business activity carried out. In addition, the implementation of the Code of Ethics also applies in interactions with external stakeholders, such as suppliers, customers, business partners, the media and regulators.

• Representasi Perseroan• Kerahasiaan• Kepatuhan pada Peraturan

PELANGGARAN KODE ETIK & SANKSI YANG DIBERIKANDalam hal pengelolaan Perseroan, aturan-aturan yang berdasar pada aturan hukum, moral dan etika yang berlaku tidak dapat dilepaskan dan menjadi hal yang saling berkaitan. Seluruh insan Perseroan tanpa terkecuali, termasuk jajaran Direksi dan Dewan Komisaris dituntut untuk senantiasa mematuhi Kode Etik. Kode Etik selalu disempurnakan atau diselaraskan penerapannya, sesuai dengan kondisi terkini Perseroan, kondisi masyarakat, dan peraturan-peraturan yang berlaku.

Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh insan Perseroan akan dikenakan sanksi berupa teguran, peringatan tertulis, hingga pemutusan hubungan kerja. Sanksi bagi pelaku pelanggaran Kode Etik serta pihak-pihak yang turut bertanggung jawab diputuskan dengan mengacu pada Peraturan Perusahaan dan disesuaikan dengan kondisi terkini Perseroan maupun kondisi di dalam masyarakat.

Untuk mekanisme pelaporan terhadap pelanggaran kode etik, anggota Perseroan/pelapor dapat mendiskusikan hal tersebut dengan atasan langsung, Departemen Sumber Daya Manusia,anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris. Namun jika anggota Perseroan/pelapor tidak berkenan menggunakan mekanisme dikusi tersebut, maka mekanisme Whistleblowing System (WBS) dapat digunakan sebagai prosedur pelaporan.

Selama tahun 2019, tidak ada pelanggaran kode etik yang bersifat material yang telah dilakukan oleh karyawan Perseroan.

PERNYATAAN KODE ETIK BERLAKU DI SELURUH LEVEL ORGANISASI PERSEROANPenerapan Kode Etik bertujuan untuk menginternalisasikan perilaku profesional, menjunjung tinggi integritas, bertanggung jawab dan berkomitmen secara nyata dalam setiap proses aktivitas operasional Perseroan. Seluruh level organisasi Perseroan, termasuk seluruh karyawan, Dewan Komisaris, Direksi, hingga organ penunjang Dewan Komisaris wajib menerapkannya secara konsisten dalam setiap aktivitas bisnis yang dilakukan. Selain itu, pemberlakuan Kode Etik juga berlaku dalam interaksi dengan pemangku kepentingan eksternal, seperti pemasok, pelanggan, mitra usaha, media, dan regulator.






124

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN PERSEROANPerseroan tidak memiliki kebijakan Program Kepemilikan Saham Karyawan atau Employee Stock Option Program (ESOP) dan Program Kepemilikan Saham Karyawan atau Management Stock Option Program (MSOP). Seluruh kepemilikan saham sesuai dengan yang telah disampaikan dalam bab Profil Perusahaan.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARANSistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) merupakan suatu sistem pelaporan pelanggaran yang mengutamakan prinsip transparansi dalam prosesnya dengan memberikan jaminan keamanan bagi pelapor. WBS dapat menjadi sarana bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam Perseroan, sehingga mekanisme WBS ini menjadi media yang efektif untuk membantu mengungkap adanya kejadian fraud atau kecurangan.

Implementasi WBS diyakini dapat menunjang implementasi Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perseroan yang tepat dan sesuai. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan yang efektif, efisien, dan dikonsisteni oleh seluruh insan Perseroan.

Manajemen Perseroan mewajibkan setiap lini unit bisnis untuk menjalankan fungsi pengawasan yang melekat dan berjenjang secara konsisten. Selain itu, Manajemen menetapkan kebijakan dengan membuka saluran pengaduan yang dapat didayagunakan sebagai peringatan awal untuk kemudian dapat dilakukan langkah-langkah penyempurnaan sistem pengendalian internal. Mekanisme ini mengatur hal-hal seperti proses pelaporan, tindak lanjut atas pelaporan, proses komunikasi, dan program perlindungan bagi para pelapor.

JENIS PENGADUAN YANG DAPAT DILAPORKANJenis pengaduan yang dapat disampaikan melalui mekanisme WBS antara lain terkait dengan pelanggaran atas hukum atau peraturan yang berlaku, fraud atau pencurian/kecurangan, memalsukan atau menyembunyikan catatan keuangan, memalsukan atau menyembunyikan informasi manajemen nonfinansial, serta perilaku tidak etis.

MEKANISME PENYAMPAIAN LAPORAN PELANGGARANPengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan kepada fungsi Unit Audit Internal. Pelapor dapat menyampaikan laporan pelanggaran dengan mengikuti mekanisme penyampaian laporan pelanggan yang telah ditetapkan. Melalui mekanisme ini, laporan dapat diterima dengan tepat dengan kerahasiaan yang terjamin, untuk kemudian ditangani sehingga tidak menimbulkan kerugian yang dapat mengganggu proses aktivitas operasional Perseroan secara umum.

EMPLOYEE AND/OR MANAGEMENT STOCK OPTION PROGRAM

The Company does not have any policy on Employee Stock Option Program (ESOP) and Management Stock Option Program (MSOP). All shareholdings are in accordance with what was stated in the Company Profile chapter

THEWHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)The Whistleblowing System (WBS) is a violation reporting system that prioritizes the principle of transparency in its process by ensuring the safety of whistleblowers. The WBS can be a means for whistleblowers to convey information about indicated violations occurring within the Company. Therfore, the WBS mechanism is an effective medium to help uncover fraud or fraud.

The WBS implementation is believed to be able to support the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the right and appropriate environment of the Company. For this reason, effective, efficient and consistent implementation is needed by all members of the Company.

The Company’s Management requires each business unit line to carry out a consistent and tiered supervisory function. In addition, the Management establishes a policy by opening complaints channels that can be utilized as an initial warning and preparation to take steps to improve the internal control system. This mechanism regulates things such as the reporting process, follow-up on reporting, communication processes, and protection programs for reporters..

TYPES OF COMPLAINTS THAT CAN BE REPORTEDThe types of complaints that can be submitted through the WBS mechanism include related to violations of applicable laws or regulations, fraud or theft/fraud, falsifying or hiding financial records, falsifying or hiding non-financial management information, and unethical behavior.

WHISTLEBLOWING SUBMISSION MECHANISMComplaints can be submitted verbally or in writing to the Internal Audit Unit. Reporters can submit reports of violations by following the customer reporting mechanism that has been determined. Through this mechanism, reports can be received appropriately with guaranteed confidentiality, to then be handled so as not to cause losses that can disrupt the process of the Company’s operational activities in general.






125

PENANGANAN PELAPORAN PENGADUANPelapor harus menyampaikan laporan dengan rasa tanggung jawab serta sesuai dengan kebenaran yang terjadi dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang. Oleh sebab itu, setiap informasi/laporan yang diterima dengan lampiran bukti-bukti akan ditangani dan ditindaklanjuti secara profesional, termasuk dengan menugaskan Tim Audit untuk melakukan investigasi/observasi kebenaran informasi yang dilaporkan tersebut apabila dipandang perlu untuk dilakukan.

PERLINDUNGAN BAGI WHISTLEBLOWERUntuk mendukung implementasi GCG secara menyeluruh dan sebagai bentuk perlindungan terhadap pelapor, Perseroan wajib merahasiakan identitas pelapor, sehingga karyawan bebas dan tidak terintimidasi untuk tidak melaporkan adanya tindakan penyimpangan/pelanggaran.

PIHAK PENGELOLA PENGADUANPengelolaan pengaduan dilakukan oleh Audit Internal sebagai upaya untuk memastikan bahwa setiap pelaporan ditangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya pihak pengelola pengaduan yang terintegrasi, diharapkan pengaduan dapat tertanggulangi dengan efektif dan efisien.

HASIL DARI PENANGANAN PENGADUANHasil dari penanganan pengaduan disampaikan oleh Audit Internal kepada Manajemen dengan hasil tersebut memuat kesimpulan dari hasil penanganan, rekomendasi perbaikan, serta rekomendasi pemberian sanksi atas petugas-petugas terkait pelanggaran yang ditimbulkan. Penanganan dari kasus yang dilaporkan bertujuan untuk memperkuat sistem pengendalian internal, serta memotivasi seluruh pihak/karyawan untuk menghindari kegiatan/transaksi yang berpotensi merugikan Perseroan atau menganggu aktivitas operasional bisnis Perseroan. Pada 2019, Perseroan tidak menerima pengaduan.

COMPLAINT REPORTING HANDLINGThe whistleblowers must submit a report with a sense of responsibility and in accordance with the truth that occurs and is not a slander that can defame someone’s reputation or reputation. Therefore, any information/reports received with attachments to the evidence will be handled and followed up professionally, including by assigning the Audit Team to carry out investigations/ observations of the truth of the reported information if deemed necessary.

PROTECTION FOR WHISTLEBLOWING SYSTEMSTo support the overall implementation of GCG and as a form of protection for whistleblowers, the Company must keep the identity of the whistleblowers confidential, so that employees are free and not intimidated not to report any acts of irregularities/violations.

COMPLAINTS MANAGER Complaint management is carried out by Internal Audit as an effort to ensure that each report is handled in accordance with applicable regulations. With the existence of an integrated complaints manager, it is expected that complaints can be addressed effectively and efficiently.

RESULTS OF COMPLAINT HANDLINGThe results of complaint handling are submitted by Internal Audit to Management with the results containing conclusions from the results of the handling, recommendations for improvements, as well as recommendations for giving sanctions to officers regarding violations caused. Handling of reported cases aims to strengthen the internal control system, and motivate all parties/employees to avoid activities/transactions that have the potential to harm the Company or disrupt the Company’s operational activities. ...






126

Tanggung Jawab

Sebagai bagian dari masyarakat, Perseroan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Adalah kewajiban Perseroan untuk menunjukkan rasa pedulinya melalui program Tanggung Jawab Sosial yang berkelanjutan.As a part of the community, the Company grows together with the community, and hence, it is part of Company’s responsibility to show its sense of caring through sustainable Social Responsibility programs.

06

sosial perSEROANcorporate socialresponsibility



Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social responsibility



127






128

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Perseroan menyadari bahwa keberlanjutan tidak dapat dipisahkan dari 3P (People, Planet, Profit) atau Triple Bottom Line. Atas dasar ini, Perseroan berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat, pelanggan dan lingkungan sekitar.

Untuk aspek People, Perseroan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan individu manusia, seperti kesejahteraan karyawan, pelayanan terbaik kepada pelanggan, serta kebutuhan para pemangku kepentingan lain. Pada aspek Planet, Perseroan memberi perhatian dan kepedulian kepada lingkungan hidup dan alam sekitar, terutama yang berada di sekitar daerah operasional bisnis Perseroan agar tidak menimbulkan efek negatif dan berpontensi menganggu keseimbangan alam. Sementara untuk aspek-aspek Profit, Perseroan menaruh perhatian terhadap kepentingan ekonomi untuk menunjang keberlangsungan Perseroan di masa kini dan masa mendatang serta memberikan utilitas yang bersifat ekonomis kepada seluruh pemangku kepentingan. Keseluruhan upaya ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis, sinergis dan kokoh antar seluruh pemangku kepentingan.

The Company realizes that sustainability is inseparable from 3P (People, Planet, Profit) or Triple Bottom Line. On this basis, the Company is committed to fulfilling its social responsibilities towards the community, customers and the surrounding environment.

For the People aspect, the Company pays attention to matters relating to human individuals, such as employee welfare, the best service to customers, as well as the needs of other stakeholders. In the Planet aspect, the Company pays attention and care to the environment and the natural environment, especially those around the Company’s operational areas so that it does not cause negative effects and has the potential to disturb the balance of nature. As for the Profit aspect, the Company pays attention to economic interests to support the sustainability of the Company in the present and the future and provides economic utilities to all stakeholders. The overall effort is aimed at creating a harmonious, synergic and strong relationship between all stakeholders.






129

Keselarasan antara pertumbuhan profitabilitas dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat, serta kepuasan pelanggan adalah arah yang Perseroan tuju. Ini sejalan dengan visi Perseroan yang meyakini bahwa entitas yang berhasil adalah yang mampu meraih keberlanjutan usaha jangka panjang sekaligus menjadi bermanfaat serta memiliki arti dan kontribusi positif secara nyata bagi masyarakat. Ini secara spesifik diterapkan kepada masyarakat dimana Perseroan mengoperasikan bisnis melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR) sebagai bagian dari pelayanan Perseroan kepada masyarakat.

DASAR PENERAPAN PROGRAM CSRDalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial, Perseroan merancang aktivitas dengan seksama demi mengoptimalkan hubungan timbal balik dengan masyarakat. Dalam implementasinya, Perseroan menyelenggarakan dan melaporkan kegiatan CSR dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal yang mengatur bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan kepada lingkungannya;

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 (Pasal 1) yang mengatur tentang kewajiban setiap industri memiliki program Community Development

Perseroan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan tujuan agar program yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang tepat guna dan bermanfaat. Berikut adalah aspek-aspek yang menjadi tolak ukur Perseroan dalam menjalankan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan:• Masyarakat dan Sosial• Lingkungan Hidup• Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja• Kepuasan Pelanggan

Perseroan bercita-cita untuk menciptakan sinergi antara kelestarian lingkungan, manfaat ekonomis, dan keberdayaan manusia dalam setiap kegiatan usaha. Untuk itu, Perseroan senantiasa melibatkan pemangku kepentingan seperti pemerintah, investor, pelanggan, masyarakat, karyawan, serta pihak terkait lainnya sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan.

The Company strives to align profitability, growth, and improvement in community welfare, the development of a clean and healthy environment, and customer satisfaction. This is in line with the vision of the Company, which believes that a successful entity is capable of achieving long-term business sustainability while at the same time being beneficial and having significant positive meaning and contribution to the community. This is specifically applied to the communities where the Company operates its business through Corporate Social Responsibility (CSR) activities as part of the Company’s services to the community.

IMPLEMENTATION BASIS OF CSR PROGRAMSIn order to carry out social responsibility, the Company carefully designs activities to optimize mutual relations with the community. In its implementation, the Company organizes and reports CSR activities based on the applicable laws and regulations, including:

1. Law No. 25 of 2007 concerning Investments which stipulates that every investor is obliged to carry out the Company’s social responsibility to the environment;

2. Law No. 23 of 1997 (Article 1) which regulates the obligations of each industry to have a Community Development program

The Company engages all stakeholders with the aim that the programs implemented can provide benefits that are appropriate and beneficial. The following are the aspects that become the Company’s benchmark in carrying out the Corporate Social Responsibility activities:

• Community and Social• Living environment• Employment, Health and Safety• Customer satisfaction

The Company aspires to create synergies between environmental sustainability, economic benefits, and human empowerment in every business activity. To that end, the Company always engages with stakeholders such as the government, investors, customers, the community, employees, and other related parties to create a harmonious and mutually beneficial relationship.






130

TANGGUNG JAWAB DALAM KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA (K3)Komitmen Perseroan dalam melaksanakan kegiatan operasi dengan menerapkan standar yang tinggi terhadap aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dituangkan dalam Kebijakan Perseroan.

Lingkungan kerja yang aman, sehat, serta ramah lingkungan menjadi salah satu prioritas Perseroan guna mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja SDM secara keseluruhan. Perseroan memastikan seluruh unit operasi memiliki sarana dan prasarana terkait aspek K3 untuk meminimalisir risiko dan mencegah terjadinya insiden akibat kegagalan operasi sesuai standar industri dan peraturan yang berlaku.

Selain lingkungan kerja, Perseroan melaksanakan praktik yang bertanggung jawab dalam seluruh proses, mulai dari rekrutmen hingga pengembangan kompetensi. Melalui proses rekrutmen yang selektif dan bertanggung jawab, Perseroan meyakini bahwa potensi-potensi terbaik dapat ditemukan dan menjadi penopang Perseroan agar selalu bertumbuh ke arah yang lebih baik.

Seluruh karyawan Perseroan juga mendapatkan kesempatan yang setara untuk mengikuti bermacam pengembangan kompetensi yang terorganisir, berkesinambungan, dan dievaluasi pelaksanaannya. Program pengembangan SDM diselenggarakan melalui program pelatihan dan Pendidikan karyawan yang diadakan oleh internal dan eksternal dengan tujuan agar kemampuan dan keahlian SDM dapat meningkat untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara konstruktif.

Setiap karyawan mendapatkan penilaian yang adil, sesuai dengan peran, tugas, serta kinerjanya sehingga dapat terus mengembangkan kompetensi dan bertumbuh secara proaktif bersama. Perseroan menjamin bahwa setiap karyawan mendapatkan hak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Hak-hak tersebut dipenuhi dengan memberikan remunerasi yang sesuai dan tepat waktu, agar kesejahteraan karyawan dapat terjaga dan meningkat. Perseroan meyakini, bahwa kesejahteraan yang terjaga akan mendorong kualitas hidup yang baik dan menjaga loyalitas karyawan.

TANGGUNG JAWAB KEPADA LINGKUNGANPerseroan tetap menjaga komitmen terhadap pengelolaan lingkungan meskipun bisnis utama yang dijalankan tidak memiliki dampak secara langsung terhadap kelestarian lingkungan. Perseroan turut berkontribusi dalam mewujudkan alam, lingkungan serta ekosistem yang seimbang melalui kegiatan bisnis sehari-hari yang sadar energi.

TANGGUNG JAWAB DALAM KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA (K3)The Company strives to carry out safe operations by implementing high standards to aspects of Labor, Health, and Safety (K3) as outlined in the Company’s Policy.

A safe, healthy and environmentally friendly work environment is one of the Company’s priorities to develop and optimize overall HR performance. The Company ensures that all operating units have facilities and infrastructure related to OSH aspects to minimize risks and prevent incidents resulting from operating failures in accordance with applicable industry standards and regulations.

In addition to the work environment, the Company implements responsible practices throughout the process, from recruitment to competency development. Through a selective and responsible recruitment process, the Company believes that the best potentials can be found and support the Company to always grows towards a better direction.

All employees also get equal opportunities to participate in various competency development that are organized, continuous, and evaluated. HR development programs are carried out through employee training and education programs held by internal and external with the aim that HR capabilities and expertise can be increased to support the implementation of tasks and responsibilities constructively.

Every employee are assessed fairly, according to their roles, tasks and performance so they can continue to develop competencies and grow proactively together. The Company guarantees that every employee gets the rights in accordance with applicable laws. These rights are fulfilled by providing appropriate and timely remuneration, so that employee welfare can be maintained and improved. The Company believes that these efforts will encourage good quality of life and maintain employee loyalty.

TANGGUNG JAWAB KEPADA LINGKUNGANThe Company continues to maintain environmental preservation commitment despite the Company’s business which does not have a direct impact on environmental sustainability. The Company contributes to creating a balanced nature, environment and ecosystem through environmentally friendly business activities.






131

Dalam melakukan kegiatan operasional di lingkungan perkantoran, Perseroan senantiasa menjaga komitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Seluruh karyawan selalu saling mengingatkan untuk sadar terhadap penggunaan energi. Saat sudah menuntaskan pekerjaan, karyawan diimbau untuk mematikan komputer dan lampu. Begitu juga halnya dengan penggunaan pendingin ruangan, air dan sumber daya lainnya.

Penggunaan kertas selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan dipastikan bahwa setiap lembar kertas digunakan secara maksimal. Untuk mengurangi (reduce) penggunaan dan menghindari terjadinya pemborosan, karyawan diimbau untuk mengecek naskah yang akan dicetak dengan teliti sehingga cukup melakukan satu kali cetak dan tidak perlu mencetak ulang.

TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGANMerupakan kebahagiaan bagi kami untuk terus menjaga hubungan baik dengan pelanggan dalam setiap kesempatan yang ada. Untuk itu, Perseroan menjaga hubungan dengan elemen penting ini secara optimal.

Dalam menjalankan seluruh bisnisnya, Perseroan senantiasa memberikan kapabilitas tinggi dengan mendorong layanan berkualitas pada seluruh aspek, jasa prima sesuai dengan kebutuhan, serta layanan pendukung yang dapat diandalkan.

Perseroan telah memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Hal ini terbukti sepanjang tahun 2019 tidak ada pengaduan dari pelanggan.

RENCANA PROGRAM CSR TAHUN 2020Untuk tahun 2020 Perseroan akan melakukan kegiatan membantu pemerintah dalam mencegah pandemi COVID-19 dalam bentuk sumbangan APD (Alat Pelindung Diri) ke Tenaga Kesehatan disekitar lokasi kantor Perseroan.

In carrying out operational activities in an office environment, the Company always maintains a high commitment to environmental sustainability. All employees always remind each other to use energy wisely. After office hours, employees are advised to turn off their computers and lights. To adjust the use of paper to the needs and to ensure each sheet is fully used. This also goes to the use of air conditioners, water and other resources.

The use of paper is always adjusted to the needs and ensured that each sheet of paper is used optimally. To reduce usage and avoid waste, employees are encouraged to check the document carefully so that it is enough to do one print.

TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGANIt’s always been our happiness to maintain good relations with customers at every opportunity. For this reason, the Company optimally maintains relations with this important element.

In running all business segments, the Company always provides high capabilities by encouraging quality services in all aspects. The Company provides unlimited program options, excellent service according to needs, and reliable support services.

The Company has provided optimum services to customers as reflected by zero customer complaints in 2019.

PLAN FOR CSR PROGRAMS IN 2020In 2020, the Company will conduct activities to assist the government in preventing the COVID-19 pandemic in the form of PPE (Personal Protective Equipment) donations to Health Workers in the the Company’s office surroundings.






132

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank






133

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARISDAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATASLAPORAN TAHUNAN 2019 PT POOL ADVISTA FINANCE TBKStatement Letter of Members of The Board of Commissioners andBoard of Directors Regarding The Responsibility for2019 Annual Report of PT Pool Advista Finance Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Pool Advista Finance Tbk 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Pool Advista Finance Tbk for the year 2019 has been presented in its entirety and we are fully responsible for the accuracy of the contents in this Annual Report.

This statement is hereby made in all truthfulness.

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Hadi BudimanKomisaris Utama merangkap Komisaris Independen


Freddy GunawanKomisaris

Commissioner

Asa MirzaqiDirektur Utama

President Director

Raden Ari PriyadiDirekturDirector

Arfianto WibowoDirekturDirector






134

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Approval Final Draft FINAL DRAFT/ 11-Mar-19 Paraf:


Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir

31 Desember 2019 dan 2018






135

Approval Final Draft FINAL DRAFT/ 11-Mar-19 Paraf:


Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir

31 Desember 2019 dan 2018






136

FINAL DRAFT/ 11-Mar-19 Paraf:

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018

Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5






137

FINAL DRAFT/ 11-Mar-19 Paraf:

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018

Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5






138

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

FINAL DRAFT/30/4/20 1 paraf:

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2019 2018

ASETKas dan Setara Kas 3, 29 7.315.688.087 10.743.102.979Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 4, 29 28.208.373.205 82.394.563.786Piutang Pembiayaan Modal Kerja - Bersih 5, 29

Pihak Ketiga 41.769.513.128 154.302.077.963Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih 6, 29

Pihak Berelasi 26 1.553.056.200 2.269.137.172Pihak Ketiga 104.144.961.092 43.861.014.926

Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih 7, 29Pihak Berelasi 26 101.652.058 148.981.250Pihak Ketiga 56.430.945.701 85.448.616.296

Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih 8, 29Pihak Berelasi 26 6.857.819.184 6.571.657.883Pihak Ketiga 1.138.908.336 4.184.347.618

Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - Pihak Berelasi 9, 29 41.004.330.938 --

Aset Keuangan Lain-lain 10, 29 25.688.554.340 1.529.689.475Uang Muka dan Beban Dibayar di Muka 11 352.968.830 216.047.203Pajak Dibayar di Muka 17.a 1.155.765.005 1.764.812.248Aset Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp5.253.544.018 dan Rp2.310.478.105pada tahun 2019 dan 2018) 12 47.625.603.321 49.445.114.445

Aset Pajak Tangguhan 17.e 1.059.881.259 696.668.614Aset Lain-Lain -- 15.000.000

TOTAL ASET 364.408.020.684 443.590.831.858

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS

Utang Bank 13, 29 21.939.841.047 45.981.848.297Beban Akrual 14, 29 329.372.464 627.537.194Utang Pajak 17.b 361.987.284 2.469.970.828Utang Sewa Pembiayaan 15, 29 823.001.274 1.214.641.321Utang Lain-Lain 16, 29 1.457.217.536 616.424.578Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 18 1.679.629.967 1.215.040.868

TOTAL LIABILITAS 26.591.049.572 52.125.463.086

EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar - 10.176.400.000 Lembar Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 3.349.469.300 Lembar Saham pada 2019 dan 3.344.600.000 Lembar Saham pada 2018 19 334.946.930.000 334.460.000.000Tambahan Modal Disetor - Bersih 20 23.791.637.543 23.441.091.811Penghasilan Komprehensif Lain 142.372.511 92.201.321Saldo Laba (Defisit)

Telah ditentukan Penggunaannya 21 17.000.000.000 11.000.000.000Belum ditentukan Penggunaannya (38.063.968.942) 22.472.075.640

Total Ekuitas 337.816.971.112 391.465.368.772

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 364.408.020.684 443.590.831.858






139



PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2019 2018

ASETKas dan Setara Kas 3, 29 7.315.688.087 10.743.102.979Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 4, 29 28.208.373.205 82.394.563.786Piutang Pembiayaan Modal Kerja - Bersih 5, 29

Pihak Ketiga 41.769.513.128 154.302.077.963Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih 6, 29

Pihak Berelasi 26 1.553.056.200 2.269.137.172Pihak Ketiga 104.144.961.092 43.861.014.926

Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih 7, 29Pihak Berelasi 26 101.652.058 148.981.250Pihak Ketiga 56.430.945.701 85.448.616.296

Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih 8, 29Pihak Berelasi 26 6.857.819.184 6.571.657.883Pihak Ketiga 1.138.908.336 4.184.347.618

Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - Pihak Berelasi 9, 29 41.004.330.938 --

Aset Keuangan Lain-lain 10, 29 25.688.554.340 1.529.689.475Uang Muka dan Beban Dibayar di Muka 11 352.968.830 216.047.203Pajak Dibayar di Muka 17.a 1.155.765.005 1.764.812.248Aset Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp5.253.544.018 dan Rp2.310.478.105pada tahun 2019 dan 2018) 12 47.625.603.321 49.445.114.445

Aset Pajak Tangguhan 17.e 1.059.881.259 696.668.614Aset Lain-Lain -- 15.000.000

TOTAL ASET 364.408.020.684 443.590.831.858

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS

Utang Bank 13, 29 21.939.841.047 45.981.848.297Beban Akrual 14, 29 329.372.464 627.537.194Utang Pajak 17.b 361.987.284 2.469.970.828Utang Sewa Pembiayaan 15, 29 823.001.274 1.214.641.321Utang Lain-Lain 16, 29 1.457.217.536 616.424.578Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 18 1.679.629.967 1.215.040.868

TOTAL LIABILITAS 26.591.049.572 52.125.463.086

EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar - 10.176.400.000 Lembar Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 3.349.469.300 Lembar Saham pada 2019 dan 3.344.600.000 Lembar Saham pada 2018 19 334.946.930.000 334.460.000.000Tambahan Modal Disetor - Bersih 20 23.791.637.543 23.441.091.811Penghasilan Komprehensif Lain 142.372.511 92.201.321Saldo Laba (Defisit)

Telah ditentukan Penggunaannya 21 17.000.000.000 11.000.000.000Belum ditentukan Penggunaannya (38.063.968.942) 22.472.075.640

Total Ekuitas 337.816.971.112 391.465.368.772

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 364.408.020.684 443.590.831.858






140



PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2019 2018

PENDAPATANBunga Dan Marjin

Pembiayaan Modal Kerja 16.559.871.417 9.116.453.363Pembiayaan Investasi 9.493.532.218 10.139.587.499Pembiayaan Multiguna 11.673.520.557 12.043.363.220Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah 1.834.757.898 400.119.482

Denda dari Fasilitas Pembiayaan 236.814.413 210.190.973Administrasi dan Asuransi dari Fasilitas Pembiayaan 2.262.673.065 2.123.782.100Keuntungan (Kerugian) Portofolio Efek untuk

Diperdagangkan - Bersih 23 (64.965.666.521) 17.413.556.164Pendapatan Lain-lain 24 4.384.400.702 3.213.661.852

Jumlah Pendapatan (18.520.096.251) 54.660.714.653

BEBAN Umum dan Administrasi 22 18.241.086.178 14.699.605.676Bunga dan Beban Keuangan 25 6.629.412.831 4.819.020.239Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan 5.072.991.181 1.181.546.284Penurunan Nilai Piutang Lain-lain 10 1.001.189.475 --Beban Lain-Lain 24 3.060.497.916 487.250.721

Jumlah Beban 34.005.177.581 21.187.422.920

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (52.525.273.832) 33.473.291.733

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANKini 17.c (2.390.707.125) (3.957.484.250)Tangguhan 17.d 379.936.375 107.189.142

Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.010.770.750) (3.850.295.108)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (54.536.044.582) 29.622.996.625

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPos yang Tidak Dapat Direklasifikasi ke Laba Rugi

Keuntungan Aktuarial atas Imbalan Pasca-Kerja 18 66.894.920 113.849.417Pajak Penghasilan Terkait 17.e (16.723.730) (28.462.354)

Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 50.171.190 85.387.063JUMLAH LABA (RUGI)

KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (54.485.873.392) 29.708.383.688

LABA (RUGI) PER SAHAM - DASAR 27 (16,28) 8,86LABA (RUGI) PER SAHAM - DILUSIAN 27 (13,16) --

Cat

atan

terla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

sec

ara

kese

luru

han

FIN

AL

DR

AF/

30/4

/20

3

para

f:

PT P

OO

L AD

VIST

A FI

NA

NC

E Tb

k LA

POR

AN P

ERU

BAH

AAN

EK

UIT

AS

Unt

uk T

ahun

-Tah

un y

ang

Bera

khir

31 D

esem

ber 2

019

dan

2018

(D

alam

Rup

iah

Penu

h, k

ecua

li D

inya

taka

n La

in)

Cat

atan

Mod

al S

aham

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

725

4.41

0.00

0.00

050

.000

.000

6.81

4.25

811

.000

.000

.000

(7.1

50.9

20.9

85)

258.

315.

893.

273

Pen

erim

aan

dari

Has

il P

enaw

aran

Um

um

Sah

am P

erda

na1.

b, 2

080

.000

.000

.000

23.3

91.0

91.8

11--

----

103.

391.

091.

811

Pen

ingk

atan

Mod

al D

item

patk

an d

an

Dis

etor

Pen

uh19

50.0

00.0

00--

----

--50

.000

.000

Pen

guku

ran

Liab

ilitas

Imba

lan

Pas

ca-K

erja

, S

etel

ah P

ajak

18--

--85

.387

.063

----

85.3

87.0

63

Laba

Tah

un B

erja

lan

----

----

29.6

22.9

96.6

2529

.622

.996

.625

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

833

4.46

0.00

0.00

023

.441

.091

.811

92.2

01.3

2111

.000

.000

.000

22.4

72.0

75.6

4039

1.46

5.36

8.77

2

Bia

ya E

mis

i dar

i Has

il P

enaw

aran

Um

umS

aham

Per

dana

20--

19.4

33.3

32--

----

19.4

33.3

32

Dan

a C

adan

gan

21--

----

6.00

0.00

0.00

0(6

.000

.000

.000

)--

Pel

aksa

naan

War

an S

eri I

19, 2

048

6.93

0.00

033

1.11

2.40

0--

----

818.

042.

400

Pen

guku

ran

Liab

ilitas

Imba

lan

Pas

ca-K

erja

, S

etel

ah P

ajak

18--

--50

.171

.190

----

50.1

71.1

90

Rug

i Tah

un B

erja

lan

----

----

(54.

536.

044.

582)

(54.

536.

044.

582)

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

933

4.94

6.93

0.00

023

.791

.637

.543

142.

372.

511

17.0

00.0

00.0

00(3

8.06

3.96

8.94

2)33

7.81

6.97

1.11

2

Tota

l Eku

itas

Tam

baha

n M

odal

D

iset

or -

Ber

sih

Tela

h D

itent

ukan

Pe

nggu

naan

nya

Bel

um D

itent

ukan

Pe

nggu

naan

nya

Sald

o La

ba (D

efis

it)Pe

ngha

sila

n K

ompr

ehen

sif

Lain






141



PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2019 2018

PENDAPATANBunga Dan Marjin

Pembiayaan Modal Kerja 16.559.871.417 9.116.453.363Pembiayaan Investasi 9.493.532.218 10.139.587.499Pembiayaan Multiguna 11.673.520.557 12.043.363.220Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah 1.834.757.898 400.119.482

Denda dari Fasilitas Pembiayaan 236.814.413 210.190.973Administrasi dan Asuransi dari Fasilitas Pembiayaan 2.262.673.065 2.123.782.100Keuntungan (Kerugian) Portofolio Efek untuk

Diperdagangkan - Bersih 23 (64.965.666.521) 17.413.556.164Pendapatan Lain-lain 24 4.384.400.702 3.213.661.852

Jumlah Pendapatan (18.520.096.251) 54.660.714.653

BEBAN Umum dan Administrasi 22 18.241.086.178 14.699.605.676Bunga dan Beban Keuangan 25 6.629.412.831 4.819.020.239Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan 5.072.991.181 1.181.546.284Penurunan Nilai Piutang Lain-lain 10 1.001.189.475 --Beban Lain-Lain 24 3.060.497.916 487.250.721

Jumlah Beban 34.005.177.581 21.187.422.920

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (52.525.273.832) 33.473.291.733

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANKini 17.c (2.390.707.125) (3.957.484.250)Tangguhan 17.d 379.936.375 107.189.142

Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.010.770.750) (3.850.295.108)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (54.536.044.582) 29.622.996.625

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPos yang Tidak Dapat Direklasifikasi ke Laba Rugi

Keuntungan Aktuarial atas Imbalan Pasca-Kerja 18 66.894.920 113.849.417Pajak Penghasilan Terkait 17.e (16.723.730) (28.462.354)

Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 50.171.190 85.387.063JUMLAH LABA (RUGI)

KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (54.485.873.392) 29.708.383.688

LABA (RUGI) PER SAHAM - DASAR 27 (16,28) 8,86LABA (RUGI) PER SAHAM - DILUSIAN 27 (13,16) --

Cat

atan

terla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

sec

ara

kese

luru

han

FIN

AL

DR

AF/

30/4

/20

3

para

f:

PT P

OO

L AD

VIST

A FI

NA

NC

E Tb

k LA

POR

AN P

ERU

BAH

AAN

EK

UIT

AS

Unt

uk T

ahun

-Tah

un y

ang

Bera

khir

31 D

esem

ber 2

019

dan

2018

(D

alam

Rup

iah

Penu

h, k

ecua

li D

inya

taka

n La

in)

Cat

atan

Mod

al S

aham

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

725

4.41

0.00

0.00

050

.000

.000

6.81

4.25

811

.000

.000

.000

(7.1

50.9

20.9

85)

258.

315.

893.

273

Pen

erim

aan

dari

Has

il P

enaw

aran

Um

um

Sah

am P

erda

na1.

b, 2

080

.000

.000

.000

23.3

91.0

91.8

11--

----

103.

391.

091.

811

Pen

ingk

atan

Mod

al D

item

patk

an d

an

Dis

etor

Pen

uh19

50.0

00.0

00--

----

--50

.000

.000

Pen

guku

ran

Liab

ilitas

Imba

lan

Pas

ca-K

erja

, S

etel

ah P

ajak

18--

--85

.387

.063

----

85.3

87.0

63

Laba

Tah

un B

erja

lan

----

----

29.6

22.9

96.6

2529

.622

.996

.625

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

833

4.46

0.00

0.00

023

.441

.091

.811

92.2

01.3

2111

.000

.000

.000

22.4

72.0

75.6

4039

1.46

5.36

8.77

2

Bia

ya E

mis

i dar

i Has

il P

enaw

aran

Um

umS

aham

Per

dana

20--

19.4

33.3

32--

----

19.4

33.3

32

Dan

a C

adan

gan

21--

----

6.00

0.00

0.00

0(6

.000

.000

.000

)--

Pel

aksa

naan

War

an S

eri I

19, 2

048

6.93

0.00

033

1.11

2.40

0--

----

818.

042.

400

Pen

guku

ran

Liab

ilitas

Imba

lan

Pas

ca-K

erja

, S

etel

ah P

ajak

18--

--50

.171

.190

----

50.1

71.1

90

Rug

i Tah

un B

erja

lan

----

----

(54.

536.

044.

582)

(54.

536.

044.

582)

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

933

4.94

6.93

0.00

023

.791

.637

.543

142.

372.

511

17.0

00.0

00.0

00(3

8.06

3.96

8.94

2)33

7.81

6.97

1.11

2

Tota

l Eku

itas

Tam

baha

n M

odal

D

iset

or -

Ber

sih

Tela

h D

itent

ukan

Pe

nggu

naan

nya

Bel

um D

itent

ukan

Pe

nggu

naan

nya

Sald

o La

ba (D

efis

it)Pe

ngha

sila

n K

ompr

ehen

sif

Lain






142



PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2019 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Bunga 924.870.264 2.074.775.424Pembayaran Beban Keuangan (6.919.088.375) (4.545.590.796)Penerimaan Lainnya 5.843.487.334 2.976.467.244Pembayaran Tenaga Kerja (7.731.574.402) (6.499.434.773)Pembayaran Beban Umum, Administrasi dan Lainnya (9.723.223.500) (5.818.297.778)Penerimaan Angsuran Pembiayaan 6, 7, 8 318.967.474.617 141.415.154.744Pengeluaran untuk Fasilitas Pembiayaan 6, 7, 8 (199.593.128.521) (227.414.075.161)Pembayaran Pajak Penghasilan (4.479.983.741) (3.347.880.932)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 97.288.833.676 (101.158.882.028)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIAset Tetap

Pembelian 12 (1.639.938.123) (47.779.651.600)Penjualan 12 2.500.000 139.823.501

Portofolio Efek SahamPembelian (218.787.005.000) (107.739.976.200)Penjualan 208.004.933.550 99.103.967.000

Investasi Pada Deposito Berjangka 10 (21.348.344.444) -- Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 9 (40.000.000.500) -- Portofolio Efek Reksadana

Pembelian (2.500.000.000) (7.500.000.000)Penjualan 2.502.595.510 4.000.230.747

Kas Bersih yang Digunakan untukAktivitas Investasi (73.765.259.007) (59.775.606.552)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANUtang Bank 13

Penerimaan 30.603.780.096 59.588.000.000Pelunasan (54.681.172.010) (13.389.485.033)

Pembayaran kepada Pihak Berelasi (3.300.000.000) (13.000.000.000)Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (391.640.047) (330.650.486)Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -- 50.000.000Perolehan dari Pelaksanaan Waran Seri I 818.042.400 -- Hasil Penawaran Umum Saham Perdana 1.b -- 108.000.000.000Pembayaran Biaya Emisi Saham 20 -- (4.586.908.189)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (26.950.989.561) 136.330.956.292

Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas (3.427.414.892) (24.603.532.288)

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 3 10.743.102.979 35.346.635.267

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 3 7.315.688.087 10.743.102.979

Kas dan Setara Kas terdiri dari: 3Kas 20.000.000 20.000.000Bank 7.295.688.087 5.373.102.979Deposito Berjangka -- 5.350.000.000

Jumlah 7.315.688.087 10.743.102.979

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

FINAL DRAFT/ 30/4/20 5 Paraf

1. Umum

1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Pool Advista Finance Tbk (dahulu PT Indojasa Pratama Finance) didirikan dengan nama PT Indojasa Pratama berdasarkan Akta No. 65 tanggal 21 Mei 2001 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-03028 HT.01.01.TH.2001 tanggal 9 Juli 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 2002, Tambahan No. 11836. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 11 Juni 2019 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH, notaris di Jakarta, mengenai penambahan modal ditempatkan dan disetor atas pelaksanaan waran dari 3.344.600.000 lembar menjadi 3.345.929.700. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0285761 tanggal 11 November 2019. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang pembiayaan konvensional yang meliputi pembiayaan investasi pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan pembiayaan lain yang disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta di bidang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang meliputi pembiayaan jual beli, pembiayaan investasi, pembiayaan jasa dan pembiayaan lainnya sesuai dengan prinsip syariah. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut, Perusahaan telah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 180/KMK.06/2002 tanggal 23 April 2002, yang terakhir diubah dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-692/NB.11/2017 tanggal 24 November 2017. Perusahaan menambah ruang lingkup kegiatannya dengan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-37/NB.223/2018 tanggal 2 Mei 2018. Pemberlakuan izin usaha dibidang pembiayaan sehubungan perubahan bentuk badan hukum Perusahaan menjadi perusahaan terbuka (Tbk) sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-1090/NB.11/2018 tanggal 13 Desember 2018. Perusahaan berkedudukan di Ruko Permata Hijau, Lt. 6, Jl. Letjen Soepono Blok CC6 No.9-10, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, Indonesia, dan memiliki kantor cabang yang berlokasi di Tangerang, Bandung dan Medan. Atas pembukaan cabang tersebut, masing-masing cabang telah mendapatkan ijin pembukaan kantor cabang dari Kementerian Keuangan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak 1 Mei 2002. Perusahaan merupakan entitas anak PT Pool Advista Indonesia Tbk (PAI) dengan persentase kepemilikan sebesar 75,94%. Pemegang saham utama PAI adalah PT Advista Multi Artha sebagai entitas induk terakhir Perusahaan.

1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Penawaran Umum Perdana Pada tanggal 8 November 2018 Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Otoritas Jasa keuangan No. S.157/D.04/2018 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 800.000.000 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per Saham dengan harga penawaran Rp135 per Saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 November 2018. Penawaran umum saham perdana ini disertai dengan penerbitan 800.000.000 Waran Seri I, dengan harga nominal sebesar Rp100 per saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp168 per saham. Periode pelaksanaan waran dimulai dari tanggal 16 Mei 2019 sampai dengan 16 November 2023. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka






143



PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2019 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Bunga 924.870.264 2.074.775.424Pembayaran Beban Keuangan (6.919.088.375) (4.545.590.796)Penerimaan Lainnya 5.843.487.334 2.976.467.244Pembayaran Tenaga Kerja (7.731.574.402) (6.499.434.773)Pembayaran Beban Umum, Administrasi dan Lainnya (9.723.223.500) (5.818.297.778)Penerimaan Angsuran Pembiayaan 6, 7, 8 318.967.474.617 141.415.154.744Pengeluaran untuk Fasilitas Pembiayaan 6, 7, 8 (199.593.128.521) (227.414.075.161)Pembayaran Pajak Penghasilan (4.479.983.741) (3.347.880.932)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 97.288.833.676 (101.158.882.028)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIAset Tetap

Pembelian 12 (1.639.938.123) (47.779.651.600)Penjualan 12 2.500.000 139.823.501

Portofolio Efek SahamPembelian (218.787.005.000) (107.739.976.200)Penjualan 208.004.933.550 99.103.967.000

Investasi Pada Deposito Berjangka 10 (21.348.344.444) -- Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 9 (40.000.000.500) -- Portofolio Efek Reksadana

Pembelian (2.500.000.000) (7.500.000.000)Penjualan 2.502.595.510 4.000.230.747

Kas Bersih yang Digunakan untukAktivitas Investasi (73.765.259.007) (59.775.606.552)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANUtang Bank 13

Penerimaan 30.603.780.096 59.588.000.000Pelunasan (54.681.172.010) (13.389.485.033)

Pembayaran kepada Pihak Berelasi (3.300.000.000) (13.000.000.000)Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (391.640.047) (330.650.486)Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -- 50.000.000Perolehan dari Pelaksanaan Waran Seri I 818.042.400 -- Hasil Penawaran Umum Saham Perdana 1.b -- 108.000.000.000Pembayaran Biaya Emisi Saham 20 -- (4.586.908.189)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (26.950.989.561) 136.330.956.292

Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas (3.427.414.892) (24.603.532.288)

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 3 10.743.102.979 35.346.635.267

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 3 7.315.688.087 10.743.102.979

Kas dan Setara Kas terdiri dari: 3Kas 20.000.000 20.000.000Bank 7.295.688.087 5.373.102.979Deposito Berjangka -- 5.350.000.000

Jumlah 7.315.688.087 10.743.102.979

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

FINAL DRAFT/ 30/4/20 5 Paraf

1. Umum

1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Pool Advista Finance Tbk (dahulu PT Indojasa Pratama Finance) didirikan dengan nama PT Indojasa Pratama berdasarkan Akta No. 65 tanggal 21 Mei 2001 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-03028 HT.01.01.TH.2001 tanggal 9 Juli 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 2002, Tambahan No. 11836. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 11 Juni 2019 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH, notaris di Jakarta, mengenai penambahan modal ditempatkan dan disetor atas pelaksanaan waran dari 3.344.600.000 lembar menjadi 3.345.929.700. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0285761 tanggal 11 November 2019. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang pembiayaan konvensional yang meliputi pembiayaan investasi pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan pembiayaan lain yang disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta di bidang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang meliputi pembiayaan jual beli, pembiayaan investasi, pembiayaan jasa dan pembiayaan lainnya sesuai dengan prinsip syariah. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut, Perusahaan telah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 180/KMK.06/2002 tanggal 23 April 2002, yang terakhir diubah dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-692/NB.11/2017 tanggal 24 November 2017. Perusahaan menambah ruang lingkup kegiatannya dengan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-37/NB.223/2018 tanggal 2 Mei 2018. Pemberlakuan izin usaha dibidang pembiayaan sehubungan perubahan bentuk badan hukum Perusahaan menjadi perusahaan terbuka (Tbk) sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-1090/NB.11/2018 tanggal 13 Desember 2018. Perusahaan berkedudukan di Ruko Permata Hijau, Lt. 6, Jl. Letjen Soepono Blok CC6 No.9-10, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, Indonesia, dan memiliki kantor cabang yang berlokasi di Tangerang, Bandung dan Medan. Atas pembukaan cabang tersebut, masing-masing cabang telah mendapatkan ijin pembukaan kantor cabang dari Kementerian Keuangan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak 1 Mei 2002. Perusahaan merupakan entitas anak PT Pool Advista Indonesia Tbk (PAI) dengan persentase kepemilikan sebesar 75,94%. Pemegang saham utama PAI adalah PT Advista Multi Artha sebagai entitas induk terakhir Perusahaan.

1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Penawaran Umum Perdana Pada tanggal 8 November 2018 Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Otoritas Jasa keuangan No. S.157/D.04/2018 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 800.000.000 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per Saham dengan harga penawaran Rp135 per Saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 November 2018. Penawaran umum saham perdana ini disertai dengan penerbitan 800.000.000 Waran Seri I, dengan harga nominal sebesar Rp100 per saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp168 per saham. Periode pelaksanaan waran dimulai dari tanggal 16 Mei 2019 sampai dengan 16 November 2023. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka






144

PT POOL ADVISTA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain)

FINAL DRAFT/ 30/4/20 6 Paraf:

waran tersebut menjadi kadaluarsa dan tidak memiliki nilai. Jangka waktu waran tidak akan diperpanjang. Sampai dengan 31 Desember 2019, jumlah waran yang dilaksanakan adalah sebanyak 4.869.300 waran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari waran yang dilaksanakan adalah sebesar Rp331.112.400 dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” (Catatan 20).

1.c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Perusahaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagai berikut:

2019 2018

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Hadi Budiman : Hadi BudimanKomisaris : Freddy Gunawan : Freddy GunawanKomisaris Independen : Hadi Budiman : Hadi Budiman

Dewan Direksi:Direktur Utama : Asa Mirzaqi : Asa MirzaqiDirektur : Raden Ari Priyadi : Raden Ari Priyadi

: Arfianto Wibowo --Direktur Independen : -- : Arfianto Wibowo

Dewan Pengawas Syariah:Ketua : Izzuddin Edi Siswanto : Izzuddin Edi SiswantoAnggota : Firmansyah : Firmansyah

Susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

2019 2018

Ketua : Hadi Budiman : Hadi BudimanAnggota : Ferdiansyah Siregar : Ferdiansyah SiregarAnggota : Feri Saputra : Feri Saputra

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Pengangkatan Komite Audit Perusahaan, berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan No. SKEP.001/BOC-PAF/IV/18 tanggal 2 April 2018 tentang pengangkatan Komite Audit. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan No. SKEP.004/DIR.PAF/VII/2018 tanggal 30 Juli 2018 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Raden Ari Priyadi. Jumlah kompensasi yang diterima oleh dewan komisaris dan dewan direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018, masing-masing adalah sebesar Rp3.511.956.050 dan Rp2.735.245.866.

Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebanyak 24 dan 19 orang (tidak diaudit).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)



dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi Syariah - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

2.c. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Penerapan dari perubahan standar dan interpretasi akuntansi atas standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2019, dan relevan bagi Perusahaan adalah sebagai berikut : • PSAK 24 (Amandemen 2018): “Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen atau

Penyelesaian Program” • PSAK 26 (Penyesuaian Tahunan 2018): “Biaya Pinjaman” • PSAK 46 (Penyesuaian Tahunan 2018): “Pajak Penghasilan” • ISAK 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”; • ISAK 34: “Ketidakpastian dalam Pengakuan Pajak Penghasilan”. Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2.d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

2.e. Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 2.q. Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi,






145



waran tersebut menjadi kadaluarsa dan tidak memiliki nilai. Jangka waktu waran tidak akan diperpanjang. Sampai dengan 31 Desember 2019, jumlah waran yang dilaksanakan adalah sebanyak 4.869.300 waran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari waran yang dilaksanakan adalah sebesar Rp331.112.400 dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” (Catatan 20).

1.c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Perusahaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagai berikut:

2019 2018

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Hadi Budiman : Hadi BudimanKomisaris : Freddy Gunawan : Freddy GunawanKomisaris Independen : Hadi Budiman : Hadi Budiman

Dewan Direksi:Direktur Utama : Asa Mirzaqi : Asa MirzaqiDirektur : Raden Ari Priyadi : Raden Ari Priyadi

: Arfianto Wibowo --Direktur Independen : -- : Arfianto Wibowo

Dewan Pengawas Syariah:Ketua : Izzuddin Edi Siswanto : Izzuddin Edi SiswantoAnggota : Firmansyah : Firmansyah

Susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

2019 2018

Ketua : Hadi Budiman : Hadi BudimanAnggota : Ferdiansyah Siregar : Ferdiansyah SiregarAnggota : Feri Saputra : Feri Saputra

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Pengangkatan Komite Audit Perusahaan, berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan No. SKEP.001/BOC-PAF/IV/18 tanggal 2 April 2018 tentang pengangkatan Komite Audit. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan No. SKEP.004/DIR.PAF/VII/2018 tanggal 30 Juli 2018 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Raden Ari Priyadi. Jumlah kompensasi yang diterima oleh dewan komisaris dan dewan direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018, masing-masing adalah sebesar Rp3.511.956.050 dan Rp2.735.245.866.

Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebanyak 24 dan 19 orang (tidak diaudit).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)



dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi Syariah - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

2.c. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Penerapan dari perubahan standar dan interpretasi akuntansi atas standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2019, dan relevan bagi Perusahaan adalah sebagai berikut : • PSAK 24 (Amandemen 2018): “Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen atau

Penyelesaian Program” • PSAK 26 (Penyesuaian Tahunan 2018): “Biaya Pinjaman” • PSAK 46 (Penyesuaian Tahunan 2018): “Pajak Penghasilan” • ISAK 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”; • ISAK 34: “Ketidakpastian dalam Pengakuan Pajak Penghasilan”. Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2.d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

2.e. Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 2.q. Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi,






146



yang akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diberlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Termasuk dalam piutang pembiayaan adalah piutang pembiayaan murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen. Pada saat akad murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin). Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan pengakuan marjin dari piutang pembiayaan murabahah. Akad murabahah secara substansi merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan marjin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang disebutkan di kebijakan pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

2.f. Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari Perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penurunan nilai, penghentian pengakuan tagihan anjak piutang dan nilai wajar mengacu pada Catatan 2.q.

2.g. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) disajikan sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan yang belum diamortisasi, jika ada. Selisih harga jual kembali dan harga belum diamortisasi sampai dengan periode penjualan kembali.

2.h. Sewa

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sebagai Lessor Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.



Sebagai Lessee Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara garis lurus selama masa sewa.

2.i. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

2.j. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan yang mencakup harga pembelian dan semua beban yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen, seperti: pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat (Tahun) Bangunan 20 Kendaraan 5 Perabotan Kantor 5 Peralatan Kantor 5 - 8

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laba atau rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap dihapus atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi dan jika diperlukan, pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut disesuaikan secara prospektif.

2.k. Penurunan Nilai Aset Non – Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi






147



yang akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diberlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Termasuk dalam piutang pembiayaan adalah piutang pembiayaan murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen. Pada saat akad murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin). Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan pengakuan marjin dari piutang pembiayaan murabahah. Akad murabahah secara substansi merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan marjin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang disebutkan di kebijakan pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

2.f. Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari Perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penurunan nilai, penghentian pengakuan tagihan anjak piutang dan nilai wajar mengacu pada Catatan 2.q.

2.g. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) disajikan sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan yang belum diamortisasi, jika ada. Selisih harga jual kembali dan harga belum diamortisasi sampai dengan periode penjualan kembali.

2.h. Sewa

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sebagai Lessor Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.



Sebagai Lessee Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara garis lurus selama masa sewa.

2.i. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

2.j. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan yang mencakup harga pembelian dan semua beban yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen, seperti: pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat (Tahun) Bangunan 20 Kendaraan 5 Perabotan Kantor 5 Peralatan Kantor 5 - 8

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laba atau rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap dihapus atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi dan jika diperlukan, pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut disesuaikan secara prospektif.

2.k. Penurunan Nilai Aset Non – Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi






148



jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

2.l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan pembiayaan konsumen, anjak piutang, marjin murabahah, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pengakuan beban provisi yang dibayar di muka sehubungan dengan pinjaman yang diterima dan biaya emisi efek utang yang diterbitkan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi. Pendapatan marjin pembiayaan murabahah diakui berdasarkan metode anuitas selama jangka waktu kontrak. Pendapatan denda keterlambatan dan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan penalti diterima. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

2.m. Liabilitas Imbalan Pasca - Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan Kerja Jangka Panjang dan Imbalan Pasca-Kerja Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pesangon, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini. Liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan di hitung berdasarkan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan sesuai dengan UU 13/2003 atau Peraturan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dikurangi dengan nilai wajar aset program pensiun Perusahaan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.



Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh temponya kurang lebih sama dengan kewajiban yang bersangkutan. Biaya jasa kini dari program pensiun imbalan pasti diakui pada beban imbalan kerja dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang mencerminkan peningkatan kewajiban imbalan pasti yang dihasilkan dari jasa karyawan dalam tahun berjalan. Biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara amandemen/kurtailmen yang terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya.

2.n. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika terkait dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lain. Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama periode berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika (a) entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan (b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan pada setiap periode mendatang dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan. Pajak Final Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46: “Pajak Penghasilan”. Oleh karena itu, Perusahaan menyajikan beban pajak final sehubungan dengan deposito dan giro sebagai pos tersendiri.






149



jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

2.l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan pembiayaan konsumen, anjak piutang, marjin murabahah, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pengakuan beban provisi yang dibayar di muka sehubungan dengan pinjaman yang diterima dan biaya emisi efek utang yang diterbitkan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi. Pendapatan marjin pembiayaan murabahah diakui berdasarkan metode anuitas selama jangka waktu kontrak. Pendapatan denda keterlambatan dan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan penalti diterima. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

2.m. Liabilitas Imbalan Pasca - Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan Kerja Jangka Panjang dan Imbalan Pasca-Kerja Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pesangon, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini. Liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan di hitung berdasarkan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan sesuai dengan UU 13/2003 atau Peraturan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dikurangi dengan nilai wajar aset program pensiun Perusahaan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.



Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh temponya kurang lebih sama dengan kewajiban yang bersangkutan. Biaya jasa kini dari program pensiun imbalan pasti diakui pada beban imbalan kerja dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang mencerminkan peningkatan kewajiban imbalan pasti yang dihasilkan dari jasa karyawan dalam tahun berjalan. Biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara amandemen/kurtailmen yang terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya.

2.n. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika terkait dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lain. Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama periode berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika (a) entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan (b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan pada setiap periode mendatang dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan. Pajak Final Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46: “Pajak Penghasilan”. Oleh karena itu, Perusahaan menyajikan beban pajak final sehubungan dengan deposito dan giro sebagai pos tersendiri.






150



Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

2.o. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui pada saat Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan tidak diakui secara neto (saling hapus). Selisih antara Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui sebagai Tambahan Modal Disetor. Liabilitas Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus dibayarkan oleh Perusahaan sesuai kewajiban kontraktual atas perolehan Aset Pengampunan Pajak. Uang tebusan yang dibayarkan oleh Perusahaan untuk memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai beban pada periode dimana SKPP diterima oleh Perusahaan. Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diukur sesuai dengan PSAK yang relevan sesuai dengan klasifikasi masing-masing Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.

2.p. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan sebagai entitas pelapor, yang meliputi: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

I. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

II. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

III. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. IV. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. V. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

VI. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

VII. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

2.q. Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan sebagai berikut:



Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Perusahaan terdiri atas kas dan bank, portofolio efek untuk diperdagangkan, piutang pembiayaan konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset keuangan lain-lain. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri atas utang bank, utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, dan utang lain-lain. Klasifikasi Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Seluruh liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan Perusahaan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, setelah pengakuan awal, akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sementara untuk seluruh liabilitas keuangan, setelah pengakuan awal, akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau tidak diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan






151



Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

2.o. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui pada saat Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan tidak diakui secara neto (saling hapus). Selisih antara Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui sebagai Tambahan Modal Disetor. Liabilitas Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus dibayarkan oleh Perusahaan sesuai kewajiban kontraktual atas perolehan Aset Pengampunan Pajak. Uang tebusan yang dibayarkan oleh Perusahaan untuk memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai beban pada periode dimana SKPP diterima oleh Perusahaan. Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diukur sesuai dengan PSAK yang relevan sesuai dengan klasifikasi masing-masing Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.

2.p. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan sebagai entitas pelapor, yang meliputi: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

I. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

II. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

III. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. IV. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. V. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

VI. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

VII. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

2.q. Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan sebagai berikut:



Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Perusahaan terdiri atas kas dan bank, portofolio efek untuk diperdagangkan, piutang pembiayaan konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset keuangan lain-lain. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri atas utang bank, utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, dan utang lain-lain. Klasifikasi Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Seluruh liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan Perusahaan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, setelah pengakuan awal, akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sementara untuk seluruh liabilitas keuangan, setelah pengakuan awal, akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau tidak diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan






152



dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh. Perusahaan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perusahaan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain. Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dengan kondisi pasar saat ini. Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Perusahaan menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan : Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktif untuk aset dan liabilitas

keuangan yang identik; Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan

nilai wajar, dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung; dan Tingkat 3: teknik penilaian lain yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut



berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok dan bunga oleh debitur; atau restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan

jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan; atau terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan; atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan

termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam tersebut.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai aset keuangan diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi tahun berjalan. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.






153



dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh. Perusahaan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perusahaan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain. Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dengan kondisi pasar saat ini. Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Perusahaan menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan : Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktif untuk aset dan liabilitas

keuangan yang identik; Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan

nilai wajar, dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung; dan Tingkat 3: teknik penilaian lain yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut



berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok dan bunga oleh debitur; atau restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan

jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan; atau terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan; atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan

termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam tersebut.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai aset keuangan diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi tahun berjalan. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.






154



Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi.

2.r. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban hukum atau konstruktif masa kini sebagai akibat peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.

2.s. Biaya Emisi Saham Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM No. 347/BL/2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi saham yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan dikurangkan langsung dari agio saham yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.

2.t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar atas dampak dari waran yang bersifat dilutif

2.u. Pelaporan Segmen Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan

menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Segmen operasi Perusahaan disajikan berdasarkan segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha yaitu pembiayaan modal kerja, anjak piutang, pembiayaan investasi, pembiayaan multiguna dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

2.v. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a. Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penetapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan pada saat awal pengakuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu.



b. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi dan asumsi akuntansi yang penting adalah: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.q. Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi (nilai tercatat aset tetap disajikan pada Catatan 12).

Imbalan Pasca-Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca-kerja. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan estimasi nilai kini arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca-kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi Perusahaan saat ini. Informasi mengenai asumsi yang digunakan dan nilai tercatat imbalan pasca-kerja diungkapkan pada Catatan 18.






155



Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi.

2.r. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban hukum atau konstruktif masa kini sebagai akibat peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.

2.s. Biaya Emisi Saham Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM No. 347/BL/2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi saham yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan dikurangkan langsung dari agio saham yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.

2.t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar atas dampak dari waran yang bersifat dilutif

2.u. Pelaporan Segmen Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan

menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Segmen operasi Perusahaan disajikan berdasarkan segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha yaitu pembiayaan modal kerja, anjak piutang, pembiayaan investasi, pembiayaan multiguna dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

2.v. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a. Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penetapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan pada saat awal pengakuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu.



b. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi dan asumsi akuntansi yang penting adalah: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.q. Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi (nilai tercatat aset tetap disajikan pada Catatan 12).

Imbalan Pasca-Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca-kerja. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan estimasi nilai kini arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca-kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi Perusahaan saat ini. Informasi mengenai asumsi yang digunakan dan nilai tercatat imbalan pasca-kerja diungkapkan pada Catatan 18.






156



Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

3. Kas dan Setara Kas

2019 2018

Kas 20.000.000 20.000.000

Bank - Pihak KetigaRupiahPT Bank Kesejahteraan Ekonomi 2.644.596.050 28.192.990PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.194.496.702 185.037.705PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.418.731.974 4.472.733.588PT Bank Central Asia Tbk 1.023.378.396 634.611.327PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah 9.814.965 --PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 4.670.000 5.000.000PT Bank Victoria Syariah -- 41.394.496PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 6.132.873Sub Jumlah 7.295.688.087 5.373.102.979

Deposito Berjangka - Pihak KetigaRupiahPT Bank Victoria Syariah -- 2.000.000.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk -- 2.350.000.000PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah -- 1.000.000.000

Sub Jumlah -- 5.350.000.000

Jumlah 7.315.688.087 10.743.102.979

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas utang dan tidak dibatasi penggunaannya. Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2019 2018

Tingkat Suku Bunga per Tahun -- 5,00% - 7,50%Tingkat Nisbah (Perusahaan : Bank) -- 79,50% : 20,50%Jangka Waktu -- 0 - 1 bulan



4. Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Akun ini merupakan portofolio efek untuk diperdagangkan dengan rincian sebagai berikut:

2019 2018

Saham dengan KuotasiPT Inti Agri Resources Tbk 23.447.550.000 77.175.312.000PT Alfa Energi Investama Tbk 2.621.366.000 --

Unit Penyertaan ReksadanaRD TF Super Maxxi 1.102.690.744 3.493.607.576RD Aurora Likuid 560.732.106 545.533.694RD Treasure Saham Mantap 476.034.355 1.180.110.516

Total 28.208.373.205 82.394.563.786

Nilai wajar unit reksa dana ditentukan berdasarkan Nilai Aset Bersih (NAB) pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai unit reksa dana yang dimiliki Perusahaan masing-masing sebesar (Rp3.079.435.837) dan Rp573.553.614 pada tahun 2019 dan 2018. Jumlah tersebut dicatat sebagai penghasilan lain-lain tahun berjalan (Catatan 23). Saham dengan kuotasi merupakan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar saham dengan kuotasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai wajar saham dengan kuotasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar (Rp59.633.106.000) dan Rp14.336.775.600 dan disajikan sebagai laba (rugi) belum terealisasi atas perdagangan efek pada akun penghasilan lain-lain tahun berjalan (Catatan 23). Pada 22 Januari 2020 saham dari emiten PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) diberhentikan sementara untuk diperdangangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat No. SR 11/PM.21/2020.

5. Piutang Pembiayaan Modal Kerja - Bersih

2019 2018Pihak Ketiga

Modal UsahaPiutang Pembiayaan Modal Kerja - Bruto 37.410.040.622 56.724.499.980Pendapatan yang Belum Diakui (3.370.042.027) (3.812.585.493)

Piutang Pembiayaan Modal Kerja 34.039.998.595 52.911.914.487Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (5.077.435.227) (834.120.164)

Sub Jumlah 28.962.563.368 52.077.794.323Anjak PiutangPiutang Pembiayaan Anjak Piutang - Bruto 13.190.194.444 114.453.890.833Pendapatan yang Belum Diakui (254.144.684) (11.194.807.193)

Piutang Pembiayaan Anjak Piutang 12.936.049.760 103.259.083.640Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (129.100.000) (1.034.800.000)Sub Jumlah 12.806.949.760 102.224.283.640

Jumlah - Bersih 41.769.513.128 154.302.077.963






157



Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

3. Kas dan Setara Kas

2019 2018

Kas 20.000.000 20.000.000

Bank - Pihak KetigaRupiahPT Bank Kesejahteraan Ekonomi 2.644.596.050 28.192.990PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.194.496.702 185.037.705PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.418.731.974 4.472.733.588PT Bank Central Asia Tbk 1.023.378.396 634.611.327PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah 9.814.965 --PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 4.670.000 5.000.000PT Bank Victoria Syariah -- 41.394.496PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 6.132.873Sub Jumlah 7.295.688.087 5.373.102.979

Deposito Berjangka - Pihak KetigaRupiahPT Bank Victoria Syariah -- 2.000.000.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk -- 2.350.000.000PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah -- 1.000.000.000

Sub Jumlah -- 5.350.000.000

Jumlah 7.315.688.087 10.743.102.979

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas utang dan tidak dibatasi penggunaannya. Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2019 2018

Tingkat Suku Bunga per Tahun -- 5,00% - 7,50%Tingkat Nisbah (Perusahaan : Bank) -- 79,50% : 20,50%Jangka Waktu -- 0 - 1 bulan



4. Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Akun ini merupakan portofolio efek untuk diperdagangkan dengan rincian sebagai berikut:

2019 2018

Saham dengan KuotasiPT Inti Agri Resources Tbk 23.447.550.000 77.175.312.000PT Alfa Energi Investama Tbk 2.621.366.000 --

Unit Penyertaan ReksadanaRD TF Super Maxxi 1.102.690.744 3.493.607.576RD Aurora Likuid 560.732.106 545.533.694RD Treasure Saham Mantap 476.034.355 1.180.110.516

Total 28.208.373.205 82.394.563.786

Nilai wajar unit reksa dana ditentukan berdasarkan Nilai Aset Bersih (NAB) pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai unit reksa dana yang dimiliki Perusahaan masing-masing sebesar (Rp3.079.435.837) dan Rp573.553.614 pada tahun 2019 dan 2018. Jumlah tersebut dicatat sebagai penghasilan lain-lain tahun berjalan (Catatan 23). Saham dengan kuotasi merupakan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar saham dengan kuotasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai wajar saham dengan kuotasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar (Rp59.633.106.000) dan Rp14.336.775.600 dan disajikan sebagai laba (rugi) belum terealisasi atas perdagangan efek pada akun penghasilan lain-lain tahun berjalan (Catatan 23). Pada 22 Januari 2020 saham dari emiten PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) diberhentikan sementara untuk diperdangangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat No. SR 11/PM.21/2020.

5. Piutang Pembiayaan Modal Kerja - Bersih

2019 2018Pihak Ketiga

Modal UsahaPiutang Pembiayaan Modal Kerja - Bruto 37.410.040.622 56.724.499.980Pendapatan yang Belum Diakui (3.370.042.027) (3.812.585.493)

Piutang Pembiayaan Modal Kerja 34.039.998.595 52.911.914.487Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (5.077.435.227) (834.120.164)

Sub Jumlah 28.962.563.368 52.077.794.323Anjak PiutangPiutang Pembiayaan Anjak Piutang - Bruto 13.190.194.444 114.453.890.833Pendapatan yang Belum Diakui (254.144.684) (11.194.807.193)

Piutang Pembiayaan Anjak Piutang 12.936.049.760 103.259.083.640Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (129.100.000) (1.034.800.000)Sub Jumlah 12.806.949.760 102.224.283.640

Jumlah - Bersih 41.769.513.128 154.302.077.963






158



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan modal kerja adalah sebagai berikut:

2019 2018

0 - 10 Hari 34.566.659.420 148.370.998.12731 - 90 Hari -- 7.800.000.00091 - 180 Hari -- -- Lebih dari 180 Hari 12.409.388.935 -- Jumlah Piutang Pembiayaan Modal Kerja 46.976.048.355 156.170.998.127

Suku bunga piutang pembiayaan fasilitas modal kerja pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 14% - 18% per tahun. Perusahaan memberikan fasilitas modal kerja dengan jangka waktu maksimal 2 (dua) tahun. Sebagian piutang pembiayaan modal kerja menjadi jaminan untuk utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13). Atas piutang pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 1.868.920.164 383.594.522Penyisihan Tahun Berjalan 4.849.581.555 1.508.234.307Pemulihan Tahun Berjalan (1.511.966.492) (22.908.665)Jumlah 5.206.535.227 1.868.920.164

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutupi kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan modal kerja.

6. Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih

2019 2018Pihak Berelasi

Piutang Pembiayaan - Bruto 1.886.834.532 2.609.469.214 Pendapatan yang Belum Diakui (317.961.826) (317.334.301)

1.568.872.706 2.292.134.913Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (15.816.506) (22.997.741)

Sub Jumlah 1.553.056.200 2.269.137.172Pihak Ketiga

Piutang Pembiayaan - Bruto 143.914.497.141 56.813.739.924Pendapatan yang Belum Diakui (38.467.401.584) (12.510.239.819)

105.447.095.557 44.303.500.105Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (1.302.134.465) (442.485.179)

Sub Jumlah 104.144.961.092 43.861.014.926Jumlah - Bersih 105.698.017.292 46.130.152.098



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan investasi adalah sebagai berikut :

2019 20180 - 30 Hari 99.987.627.174 46.595.635.01831 - 90 Hari 7.028.341.089 -- 91 - 180 Hari -- -- Lebih dari 180 Hari -- --

Jumlah Piutang Pembiayaan Investasi 107.015.968.263 46.595.635.018

Suku bunga piutang pembiayaan investasi pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 13,75% - 22% dan 12,5% - 18% per tahun. Piutang pembiayaan investasi diberikan dengan jangka waktu 3 tahun sampai dengan 10 tahun. Sebagian piutang pembiayaan investasi menjadi jaminan untuk utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13). Atas piutang pembiayaan investasi yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 465.482.920 691.243.250Penyisihan Tahun Berjalan 998.044.464 259.054.496Pemulihan Tahun Berjalan (145.576.413) (484.814.826)Jumlah 1.317.950.971 465.482.920

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan investasi.

7. Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih


Multiguna Karyawan 117.500.000 188.000.000Pendapatan yang Belum Diakui (14.819.371) (37.506.913)

102.680.629 150.493.087Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (1.028.571) (1.511.837)

Sub Jumlah 101.652.058 148.981.250 Pihak Ketiga

Piutang Pembiayaan 84.909.659.388 119.278.807.379 Pendapatan yang Belum Diakui (26.706.018.827) (32.968.581.728)

58.203.640.561 86.310.225.651 Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (1.772.694.860) (861.609.355)

Sub Jumlah 56.430.945.701 85.448.616.296 Jumlah - Bersih 56.532.597.759 85.597.597.546






159



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan modal kerja adalah sebagai berikut:

2019 2018

0 - 10 Hari 34.566.659.420 148.370.998.12731 - 90 Hari -- 7.800.000.00091 - 180 Hari -- -- Lebih dari 180 Hari 12.409.388.935 -- Jumlah Piutang Pembiayaan Modal Kerja 46.976.048.355 156.170.998.127

Suku bunga piutang pembiayaan fasilitas modal kerja pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 14% - 18% per tahun. Perusahaan memberikan fasilitas modal kerja dengan jangka waktu maksimal 2 (dua) tahun. Sebagian piutang pembiayaan modal kerja menjadi jaminan untuk utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13). Atas piutang pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 1.868.920.164 383.594.522Penyisihan Tahun Berjalan 4.849.581.555 1.508.234.307Pemulihan Tahun Berjalan (1.511.966.492) (22.908.665)Jumlah 5.206.535.227 1.868.920.164

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutupi kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan modal kerja.

6. Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih


Piutang Pembiayaan - Bruto 1.886.834.532 2.609.469.214 Pendapatan yang Belum Diakui (317.961.826) (317.334.301)


Sub Jumlah 1.553.056.200 2.269.137.172Pihak Ketiga

Piutang Pembiayaan - Bruto 143.914.497.141 56.813.739.924Pendapatan yang Belum Diakui (38.467.401.584) (12.510.239.819)

105.447.095.557 44.303.500.105Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (1.302.134.465) (442.485.179)

Sub Jumlah 104.144.961.092 43.861.014.926Jumlah - Bersih 105.698.017.292 46.130.152.098



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan investasi adalah sebagai berikut :


Jumlah Piutang Pembiayaan Investasi 107.015.968.263 46.595.635.018

Suku bunga piutang pembiayaan investasi pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 13,75% - 22% dan 12,5% - 18% per tahun. Piutang pembiayaan investasi diberikan dengan jangka waktu 3 tahun sampai dengan 10 tahun. Sebagian piutang pembiayaan investasi menjadi jaminan untuk utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13). Atas piutang pembiayaan investasi yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 465.482.920 691.243.250Penyisihan Tahun Berjalan 998.044.464 259.054.496Pemulihan Tahun Berjalan (145.576.413) (484.814.826)Jumlah 1.317.950.971 465.482.920

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan investasi.

7. Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih


Multiguna Karyawan 117.500.000 188.000.000Pendapatan yang Belum Diakui (14.819.371) (37.506.913)

102.680.629 150.493.087Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (1.028.571) (1.511.837)

Sub Jumlah 101.652.058 148.981.250 Pihak Ketiga

Piutang Pembiayaan 84.909.659.388 119.278.807.379 Pendapatan yang Belum Diakui (26.706.018.827) (32.968.581.728)

58.203.640.561 86.310.225.651 Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (1.772.694.860) (861.609.355)

Sub Jumlah 56.430.945.701 85.448.616.296 Jumlah - Bersih 56.532.597.759 85.597.597.546






160



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan multiguna adalah sebagai berikut :


Jumlah Piutang Pembiayaan Multiguna 58.306.321.190 86.460.718.738 Suku bunga piutang pembiayaan multiguna pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 10,25% - 18% dan 10,25% - 20% per tahun. Sebagian piutang pembiayaan multiguna menjadi jaminan untuk utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13). Piutang pembiayaan multiguna diberikan dengan jangka waktu 1 tahun sampai dengan 7 tahun. Atas piutang pembiayaan multiguna yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 863.121.192 1.049.311.880Penyisihan Tahun Berjalan 1.396.291.605 426.803.732Pemulihan Tahun Berjalan (485.689.366) (612.994.420)Jumlah 1.773.723.431 863.121.192

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan multiguna.

8. Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih

2019 2018

Pihak BerelasiPiutang Pembiayaan 8.933.717.005 9.213.892.369Pendapatan yang Belum Diakui (2.006.848.731) (2.575.994.560)


Sub Jumlah 6.857.819.184 6.571.657.883 Pihak Ketiga

Piutang Pembiayaan 1.500.343.795 4.856.281.248Pendapatan yang Belum Diakui (350.007.061) (630.001.896)

1.150.336.734 4.226.279.352Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (11.428.398) (41.931.734)Sub Jumlah 1.138.908.336 4.184.347.618

Jumlah - Bersih 7.996.727.520 10.756.005.501



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

2019 20180 - 10 Hari 8.077.205.008 10.864.177.16131 - 90 Hari -- -- 91 - 180 Hari -- -- Lebih dari 180 Hari -- --

Jumlah Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah 8.077.205.008 10.864.177.161 Marjin piutang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 14% - 18% per tahun. Piutang pembiayaan syariah diberikan dengan jangka waktu maksimal 4 tahun. Atas piutang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 108.171.660 --Penyisihan Tahun Berjalan 20.611.695 108.171.660Pemulihan Tahun Berjalan (48.305.867) --Jumlah 80.477.488 108.171.660

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan syariah.

9. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) – Pihak Berelasi

Pihak yang Berhubungan Saham yang Dibeli Nilai Beli Nilai Tanggal Tanggal Jual Kembali Perjanjian Jatuh Tempo

Rp Rp

PT Pool Advista Indonesia Tbk PT Inti Agri Resources Tbk 2.065.477.500 2.272.025.250 8 Oktober 2019 7 Oktober 2020PT Pool Advista Indonesia Tbk PT Prima Cakrawala Abadi Tbk 37.934.523.000 41.745.297.000 8 Oktober 2019 7 Oktober 2020

Jumlah 40.000.000.500 44.017.322.250

Pendapatan yang Belum Dihasilkan (3.012.991.312)

Jumlah - Bersih 41.004.330.938 Seluruh transaksi reverse repo dijamin dengan efek yang dibeli tersebut. Perusahaan melakukan peninjauan berkala terhadap harga pasar efek yang dijaminkan untuk menjaga nilai pasar efek tersebut agar tetap cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai aset keuangan reverse repo. Berdasarkan penelaahan manajemen atas saldo aset keuangan reverse repo pada akhir tahun, terdapat penurunan nilai atas efek yang dijaminkan, sehingga atas penurunan nilai tersebut, nilai jaminan telah ditambahkan untuk menutup kerugian penurunan nilai yang terjadi. Manajemen berpendapat bahwa penambahan nilai jaminan tersebut cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai aset keuangan reverse repo.






161



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan multiguna adalah sebagai berikut :


Jumlah Piutang Pembiayaan Multiguna 58.306.321.190 86.460.718.738 Suku bunga piutang pembiayaan multiguna pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 10,25% - 18% dan 10,25% - 20% per tahun. Sebagian piutang pembiayaan multiguna menjadi jaminan untuk utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13). Piutang pembiayaan multiguna diberikan dengan jangka waktu 1 tahun sampai dengan 7 tahun. Atas piutang pembiayaan multiguna yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 863.121.192 1.049.311.880Penyisihan Tahun Berjalan 1.396.291.605 426.803.732Pemulihan Tahun Berjalan (485.689.366) (612.994.420)Jumlah 1.773.723.431 863.121.192

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan multiguna.

8. Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih

2019 2018

Pihak BerelasiPiutang Pembiayaan 8.933.717.005 9.213.892.369Pendapatan yang Belum Diakui (2.006.848.731) (2.575.994.560)


Sub Jumlah 6.857.819.184 6.571.657.883 Pihak Ketiga

Piutang Pembiayaan 1.500.343.795 4.856.281.248Pendapatan yang Belum Diakui (350.007.061) (630.001.896)

1.150.336.734 4.226.279.352Dikurangi: Cadangan Penurunan Nilai (11.428.398) (41.931.734)Sub Jumlah 1.138.908.336 4.184.347.618

Jumlah - Bersih 7.996.727.520 10.756.005.501



Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

2019 20180 - 10 Hari 8.077.205.008 10.864.177.16131 - 90 Hari -- -- 91 - 180 Hari -- -- Lebih dari 180 Hari -- --

Jumlah Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah 8.077.205.008 10.864.177.161 Marjin piutang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar antara 14% - 18% per tahun. Piutang pembiayaan syariah diberikan dengan jangka waktu maksimal 4 tahun. Atas piutang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang diberikan kepada nasabah, lessee diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 108.171.660 --Penyisihan Tahun Berjalan 20.611.695 108.171.660Pemulihan Tahun Berjalan (48.305.867) --Jumlah 80.477.488 108.171.660

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang pembiayaan syariah.

9. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) – Pihak Berelasi

Pihak yang Berhubungan Saham yang Dibeli Nilai Beli Nilai Tanggal Tanggal Jual Kembali Perjanjian Jatuh Tempo

Rp Rp

PT Pool Advista Indonesia Tbk PT Inti Agri Resources Tbk 2.065.477.500 2.272.025.250 8 Oktober 2019 7 Oktober 2020PT Pool Advista Indonesia Tbk PT Prima Cakrawala Abadi Tbk 37.934.523.000 41.745.297.000 8 Oktober 2019 7 Oktober 2020

Jumlah 40.000.000.500 44.017.322.250

Pendapatan yang Belum Dihasilkan (3.012.991.312)

Jumlah - Bersih 41.004.330.938 Seluruh transaksi reverse repo dijamin dengan efek yang dibeli tersebut. Perusahaan melakukan peninjauan berkala terhadap harga pasar efek yang dijaminkan untuk menjaga nilai pasar efek tersebut agar tetap cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai aset keuangan reverse repo. Berdasarkan penelaahan manajemen atas saldo aset keuangan reverse repo pada akhir tahun, terdapat penurunan nilai atas efek yang dijaminkan, sehingga atas penurunan nilai tersebut, nilai jaminan telah ditambahkan untuk menutup kerugian penurunan nilai yang terjadi. Manajemen berpendapat bahwa penambahan nilai jaminan tersebut cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai aset keuangan reverse repo.






162



10. Aset Keuangan Lain-lain

2019 2018

Deposito Berjangka 10.800.000.000 --Piutang Lain-lain 14.888.554.340 1.529.689.475

Jumlah 25.688.554.340 1.529.689.475 Deposito Berjangka Akun ini merupakan penempatan deposito berjangka pada PT Bank Victoria Syariah. Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2019Tingkat Nisbah (Perusahaan : Bank) 81,42% : 18,58%Jangka Waktu 6 bulan Piutang Lain-lain

2019 2018

Pihak BerelasiPT Pool Advista Indonesia Tbk 3.176.000.000 --PT Pool Advista Aset Management 1.144.000.000 176.000.000PT Asuransi Jiwa Advista -- 176.000.000PT Pool Advista Sekuritas -- 176.000.000

Sub Jumlah 4.320.000.000 528.000.000 Pihak Ketiga

PT Dexindo Multiartha Mulia 10.300.000.000 --PT Nusa Puri Nirida 1.001.189.475 1.001.189.475Lain-lain 268.554.340 500.000

Sub Jumlah 11.569.743.815 1.001.689.475Dikurangi : Penurunan Nilai (1.001.189.475) --

Jumlah - Bersih 14.888.554.340 1.529.689.475 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang lain-lain.

11. Uang Muka dan Beban Dibayar di Muka

2019 2018

Uang Muka -- 12.392.000

Beban Dibayar di MukaSewa Kantor 245.810.186 90.740.741Asuransi 107.158.644 102.257.763Lain-lain -- 10.656.699Sub Jumlah 352.968.830 203.655.203

Jumlah 352.968.830 216.047.203



12. Aset Tetap

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo AkhirHarga PerolehanPemilikan Langsung

Tanah dan Bangunan 47.377.500.000 -- -- 47.377.500.000Kendaraan 539.620.000 -- 508.100.000 31.520.000Peralatan Kantor 1.307.705.238 230.816.200 -- 1.538.521.438Perlengkapan Kantor 217.430.712 1.409.121.923 -- 1.626.552.635

49.442.255.950 1.639.938.123 508.100.000 50.574.094.073

2019

Sewa Pembiayaan

Kendaraan 2.313.336.600 -- -- 2.313.336.600Sub Total 51.755.592.550 1.639.938.123 508.100.000 52.887.430.673

Akumulasi PenyusutanPemilikan Langsung

Tanah dan Bangunan 394.812.500 2.368.875.000 -- 2.763.687.500Kendaraan 213.040.722 103.570.000 301.016.666 15.594.056Peralatan Kantor 889.560.660 212.996.239 -- 1.102.556.899Perlengkapan Kantor 179.356.979 104.258.689 -- 283.615.668

1.676.770.861 2.789.699.928 301.016.666 4.165.454.123Sewa Pembiayaan

Kendaraan 633.707.244 462.665.985 -- 1.096.373.229Sub Total 2.310.478.105 3.252.365.913 301.016.666 5.261.827.352

Nilai Tercatat 49.445.114.445 47.625.603.321

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga PerolehanPemilikan Langsung

Tanah dan Bangunan -- 47.377.500.000 -- 47.377.500.000Kendaraan 767.620.000 -- 228.000.000 539.620.000Peralatan Kantor 1.126.729.598 231.908.600 50.932.960 1.307.705.238Perlengkapan Kantor 198.469.662 35.710.000 16.748.950 217.430.712

2.092.819.260 47.645.118.600 295.681.910 49.442.255.950Sewa Pembiayaan

Kendaraan 1.813.336.600 500.000.000 -- 2.313.336.600Sub Total 3.906.155.860 48.145.118.600 295.681.910 51.755.592.550

2018


Tanah dan Bangunan -- 394.812.500 -- 394.812.500Kendaraan 185.468.332 145.372.390 117.800.000 213.040.722Peralatan Kantor 777.476.170 154.586.206 42.501.716 889.560.660Perlengkapan Kantor 182.932.692 13.173.237 16.748.950 179.356.979

1.145.877.194 707.944.333 177.050.666 1.676.770.861Sewa Pembiayaan

Kendaraan 204.373.257 429.333.987 -- 633.707.244Sub Total 1.350.250.451 1.137.278.320 177.050.666 2.310.478.105

Nilai Tercatat 2.555.905.409 49.445.114.445 Berdasarkan Akta Jual Beli No. 201/2018 dan No. 202/2018 tanggal 13 November 2018, Perusahaan membeli Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 3099/Grogol Utara dan No. 3100/Grogol Utara dengan harga keseluruhan sebesar Rp45.000.000.000. Beban penyusutan aset tetap untuk tahun 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp3.252.365.913 dan Rp1.137.278.320 yang dicatat di beban administrasi dan umum (Catatan 22).






163



10. Aset Keuangan Lain-lain

2019 2018

Deposito Berjangka 10.800.000.000 --Piutang Lain-lain 14.888.554.340 1.529.689.475

Jumlah 25.688.554.340 1.529.689.475 Deposito Berjangka Akun ini merupakan penempatan deposito berjangka pada PT Bank Victoria Syariah. Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2019Tingkat Nisbah (Perusahaan : Bank) 81,42% : 18,58%Jangka Waktu 6 bulan Piutang Lain-lain

2019 2018

Pihak BerelasiPT Pool Advista Indonesia Tbk 3.176.000.000 --PT Pool Advista Aset Management 1.144.000.000 176.000.000PT Asuransi Jiwa Advista -- 176.000.000PT Pool Advista Sekuritas -- 176.000.000

Sub Jumlah 4.320.000.000 528.000.000 Pihak Ketiga

PT Dexindo Multiartha Mulia 10.300.000.000 --PT Nusa Puri Nirida 1.001.189.475 1.001.189.475Lain-lain 268.554.340 500.000

Sub Jumlah 11.569.743.815 1.001.689.475Dikurangi : Penurunan Nilai (1.001.189.475) --

Jumlah - Bersih 14.888.554.340 1.529.689.475 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah mencukupi untuk menutup kerugian tidak tertagihnya piutang lain-lain.

11. Uang Muka dan Beban Dibayar di Muka

2019 2018

Uang Muka -- 12.392.000

Beban Dibayar di MukaSewa Kantor 245.810.186 90.740.741Asuransi 107.158.644 102.257.763Lain-lain -- 10.656.699Sub Jumlah 352.968.830 203.655.203

Jumlah 352.968.830 216.047.203



12. Aset Tetap

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo AkhirHarga PerolehanPemilikan Langsung

Tanah dan Bangunan 47.377.500.000 -- -- 47.377.500.000Kendaraan 539.620.000 -- 508.100.000 31.520.000Peralatan Kantor 1.307.705.238 230.816.200 -- 1.538.521.438Perlengkapan Kantor 217.430.712 1.409.121.923 -- 1.626.552.635

49.442.255.950 1.639.938.123 508.100.000 50.574.094.073

2019

Sewa Pembiayaan

Kendaraan 2.313.336.600 -- -- 2.313.336.600Sub Total 51.755.592.550 1.639.938.123 508.100.000 52.887.430.673


Tanah dan Bangunan 394.812.500 2.368.875.000 -- 2.763.687.500Kendaraan 213.040.722 103.570.000 301.016.666 15.594.056Peralatan Kantor 889.560.660 212.996.239 -- 1.102.556.899Perlengkapan Kantor 179.356.979 104.258.689 -- 283.615.668

1.676.770.861 2.789.699.928 301.016.666 4.165.454.123Sewa Pembiayaan

Kendaraan 633.707.244 462.665.985 -- 1.096.373.229Sub Total 2.310.478.105 3.252.365.913 301.016.666 5.261.827.352

Nilai Tercatat 49.445.114.445 47.625.603.321

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga PerolehanPemilikan Langsung

Tanah dan Bangunan -- 47.377.500.000 -- 47.377.500.000Kendaraan 767.620.000 -- 228.000.000 539.620.000Peralatan Kantor 1.126.729.598 231.908.600 50.932.960 1.307.705.238Perlengkapan Kantor 198.469.662 35.710.000 16.748.950 217.430.712

2.092.819.260 47.645.118.600 295.681.910 49.442.255.950Sewa Pembiayaan

Kendaraan 1.813.336.600 500.000.000 -- 2.313.336.600Sub Total 3.906.155.860 48.145.118.600 295.681.910 51.755.592.550

2018


Tanah dan Bangunan -- 394.812.500 -- 394.812.500Kendaraan 185.468.332 145.372.390 117.800.000 213.040.722Peralatan Kantor 777.476.170 154.586.206 42.501.716 889.560.660Perlengkapan Kantor 182.932.692 13.173.237 16.748.950 179.356.979

1.145.877.194 707.944.333 177.050.666 1.676.770.861Sewa Pembiayaan

Kendaraan 204.373.257 429.333.987 -- 633.707.244Sub Total 1.350.250.451 1.137.278.320 177.050.666 2.310.478.105

Nilai Tercatat 2.555.905.409 49.445.114.445 Berdasarkan Akta Jual Beli No. 201/2018 dan No. 202/2018 tanggal 13 November 2018, Perusahaan membeli Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 3099/Grogol Utara dan No. 3100/Grogol Utara dengan harga keseluruhan sebesar Rp45.000.000.000. Beban penyusutan aset tetap untuk tahun 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp3.252.365.913 dan Rp1.137.278.320 yang dicatat di beban administrasi dan umum (Catatan 22).






164



Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp11.938.860.160 dan Rp Rp21.899.600.000 kepada PT Asuransi Raksa, PT Artha Graha General Insurance, PT BCA Insurance, PT ACA Insurance, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi ABDA, semuanya pihak ketiga. Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Laba (rugi) pelepasan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagai berikut:

2019 2018

Harga Jual 2.500.000 139.823.501Nilai Tercatat (207.083.334) (118.631.244)Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap (204.583.334) 21.192.257

Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.

13. Utang Bank ` 2019 2018

PT Bank Kesejahteraan EkonomiFasilitas Kredit Revolving 6.754.699.901 46.198.514.967Fasilitas Kredit Modal Kerja 15.366.423.200 --Biaya Transaksi Belum Diamortisasi (181.282.054) (216.666.670)

Jumlah 21.939.841.047 45.981.848.297

Kredit Revolving Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tanggal 26 Maret 2018 yang dibuat dihadapan notaris Nunik Rudiawati, SH., M.Kn, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Modal Kerja Excuting dari PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) yang bersifat Kredit Revolving sebesar Rp50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal 26 Maret 2018 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,25% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: - Piutang pembiayaan terkait penerusan pinjaman ke konsumen (end user) oleh Perusahaan

yang dibiayai melalui BKE dengan jumlah minimal sebesar Rp62.500.000.000 (Catatan 5, 6, 7); - Corporate Guarantee dari PT Pool Advista Indonesia Tbk, entitas Induk Perusahaan.

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut, antara lain: - Mengubah anggaran dasar dan atau status badan usaha; - Mengubah struktur permodalan, kecuali ditentukan lain oleh BKE; - Mengubah komposisi pemegang saham pengendali dan pengurus Perusahaan; - Melakukan merger atau akuisisi; - Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal, dan atau pembelian saham kepada

Perusahaan lain yang dapat menghambat kewajiban pengembalian kepada BKE; - Membagikan dividen atau keuntungan atau laba usaha lebih dari 50% kepada pemegang

saham; - Melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang bidang usaha menurut anggaran

dasar;



- Memperoleh pinjaman baru dari kreditur lain atau mengakibatkan Perusahaan menjadi berhutang, kecuali dalam rangka transaksi usaha yang bersifat lazim;

- Mengajukan permohonan kepada pengadilan agar Perusahaan dinyatakan pailit dan atau diposisikan dalam kondisi atau keadaan penundaan pembayaran utang;

- Menjual atau memindahtangankan sebagian atau seuruh harta kekayaan yang sudah diserahkan sebagai agunan kepada BKE, selain dalam rangka transaksi penjualan terkait kegiatan usaha.

Berdasarkan Surat dari BKE No. 032/DIKOM/2018 tanggal 17 Juli 2018, BKE telah menyetujui pencabutan beberapa pembatasan sebagaimana telah diatur dalam perjanjian kredit, yaitu sebagai berikut: - Mengubah anggaran dasar dan atau status badan usaha; - Mengubah struktur permodalan, kecuali ditentukan lain oleh BKE; - Mengubah komposisi pemegang saham pengendali dan pengurus Perusahaan; - Membagikan dividen atau keuntungan atau laba usaha lebih dari 50% kepada pemegang

saham; dan - Melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang bidang usaha menurut anggaran

dasar.

Kredit Modal Kerja (“KMK”) Executing Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas dari BKE berdasarkan Perjanjian No.034/DJKOM/2018 tanggal 24 Agustus 2018. Sifat kredit adalah Revolving dengan maksimal kredit Rp20.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 13,75% p.a. efektif. Jangka waktu fasilitas ini adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir adalah berdasarkan Akta No. 95 tanggal 28 September 2018. Perusahaan harus menjaga rasio keuangan sebagai berikut: - Menjaga non performing loan dibawah 5% - Current ratio sebesar 120% - Debt to equity ratio maksimal 1.000%

14. Beban Akrual

2019 2018

Bunga Pinjaman 204.213.987 529.274.195Jasa Profesional 95.150.000 97.000.000Lain-Lain 30.008.477 1.262.999

Jumlah 329.372.464 627.537.194

15. Utang Sewa Pembiayaan

2019 2018

PT Maybank Indonesia Finance 433.049.695 646.106.235PT CIMB Niaga Auto Finance 290.421.020 320.121.051PT BCA Finance 99.530.559 248.414.035

Jumlah 823.001.274 1.214.641.321 Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari PT BCA Finance, PT Maybank Indonesia Finance dan PT CIMB Niaga Auto Finance untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan. Fasilitas sewa pembiayaan ini memiliki masa pembayaran berkisar antara 3 - 5 tahun dan dikenakan bunga efektif sebesar 4,05%-6,74% per tahun.






165



Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp11.938.860.160 dan Rp Rp21.899.600.000 kepada PT Asuransi Raksa, PT Artha Graha General Insurance, PT BCA Insurance, PT ACA Insurance, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi ABDA, semuanya pihak ketiga. Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Laba (rugi) pelepasan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagai berikut:

2019 2018

Harga Jual 2.500.000 139.823.501Nilai Tercatat (207.083.334) (118.631.244)Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap (204.583.334) 21.192.257

Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.

13. Utang Bank ` 2019 2018

PT Bank Kesejahteraan EkonomiFasilitas Kredit Revolving 6.754.699.901 46.198.514.967Fasilitas Kredit Modal Kerja 15.366.423.200 --Biaya Transaksi Belum Diamortisasi (181.282.054) (216.666.670)

Jumlah 21.939.841.047 45.981.848.297

Kredit Revolving Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tanggal 26 Maret 2018 yang dibuat dihadapan notaris Nunik Rudiawati, SH., M.Kn, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Modal Kerja Excuting dari PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) yang bersifat Kredit Revolving sebesar Rp50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal 26 Maret 2018 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,25% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: - Piutang pembiayaan terkait penerusan pinjaman ke konsumen (end user) oleh Perusahaan

yang dibiayai melalui BKE dengan jumlah minimal sebesar Rp62.500.000.000 (Catatan 5, 6, 7); - Corporate Guarantee dari PT Pool Advista Indonesia Tbk, entitas Induk Perusahaan.

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut, antara lain: - Mengubah anggaran dasar dan atau status badan usaha; - Mengubah struktur permodalan, kecuali ditentukan lain oleh BKE; - Mengubah komposisi pemegang saham pengendali dan pengurus Perusahaan; - Melakukan merger atau akuisisi; - Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal, dan atau pembelian saham kepada

Perusahaan lain yang dapat menghambat kewajiban pengembalian kepada BKE; - Membagikan dividen atau keuntungan atau laba usaha lebih dari 50% kepada pemegang

saham; - Melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang bidang usaha menurut anggaran

dasar;



- Memperoleh pinjaman baru dari kreditur lain atau mengakibatkan Perusahaan menjadi berhutang, kecuali dalam rangka transaksi usaha yang bersifat lazim;

- Mengajukan permohonan kepada pengadilan agar Perusahaan dinyatakan pailit dan atau diposisikan dalam kondisi atau keadaan penundaan pembayaran utang;

- Menjual atau memindahtangankan sebagian atau seuruh harta kekayaan yang sudah diserahkan sebagai agunan kepada BKE, selain dalam rangka transaksi penjualan terkait kegiatan usaha.

Berdasarkan Surat dari BKE No. 032/DIKOM/2018 tanggal 17 Juli 2018, BKE telah menyetujui pencabutan beberapa pembatasan sebagaimana telah diatur dalam perjanjian kredit, yaitu sebagai berikut: - Mengubah anggaran dasar dan atau status badan usaha; - Mengubah struktur permodalan, kecuali ditentukan lain oleh BKE; - Mengubah komposisi pemegang saham pengendali dan pengurus Perusahaan; - Membagikan dividen atau keuntungan atau laba usaha lebih dari 50% kepada pemegang

saham; dan - Melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang bidang usaha menurut anggaran

dasar.

Kredit Modal Kerja (“KMK”) Executing Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas dari BKE berdasarkan Perjanjian No.034/DJKOM/2018 tanggal 24 Agustus 2018. Sifat kredit adalah Revolving dengan maksimal kredit Rp20.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 13,75% p.a. efektif. Jangka waktu fasilitas ini adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir adalah berdasarkan Akta No. 95 tanggal 28 September 2018. Perusahaan harus menjaga rasio keuangan sebagai berikut: - Menjaga non performing loan dibawah 5% - Current ratio sebesar 120% - Debt to equity ratio maksimal 1.000%

14. Beban Akrual

2019 2018

Bunga Pinjaman 204.213.987 529.274.195Jasa Profesional 95.150.000 97.000.000Lain-Lain 30.008.477 1.262.999

Jumlah 329.372.464 627.537.194

15. Utang Sewa Pembiayaan

2019 2018

PT Maybank Indonesia Finance 433.049.695 646.106.235PT CIMB Niaga Auto Finance 290.421.020 320.121.051PT BCA Finance 99.530.559 248.414.035

Jumlah 823.001.274 1.214.641.321 Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari PT BCA Finance, PT Maybank Indonesia Finance dan PT CIMB Niaga Auto Finance untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan. Fasilitas sewa pembiayaan ini memiliki masa pembayaran berkisar antara 3 - 5 tahun dan dikenakan bunga efektif sebesar 4,05%-6,74% per tahun.






166



16. Utang Lain-Lain

2019 2018

Pihak BerelasiPT Pool Advista Indonesia Tbk -- 300.000.000

Pihak KetigaTitipan Lain yang Belum Direalisasi 1.457.198.787 300.706.539Lain-lain 18.749 15.718.039

Sub Total 1.457.217.536 316.424.578

Jumlah 1.457.217.536 616.424.578

17. Perpajakan

a. Pajak Dibayar di muka

2019 2018Pajak Penghasilan

Pasal 21 -- 66.021.525Pasal 25 -- 543.025.718Pasal 28A

Tahun 2017 1.155.765.005 1.155.765.005Jumlah 1.155.765.005 1.764.812.248

b. Utang Pajak


Pasal 4 (2) 52.800.000 52.800.000Pasal 21 65.144.881 82.026.113Pasal 23 4.911.923 6.737.619Pasal 25 77.567.028 --Pasal 29 161.563.452 2.328.407.096

Jumlah 361.987.284 2.469.970.828

c. Beban (Manfaat) Pajak

2019 2018

Pajak kini 2.390.707.125 3.957.484.250Pajak Tangguhan (379.936.375) (107.189.142)

Total 2.010.770.750 3.850.295.108

Rekonsilasi pajak dengan beban pajak antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:



2019 2018

Laba (Rugi) sebelum Pajak menurut LaporanLaba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (52.525.273.832) 33.473.291.733

Koreksi Fiskal:Beda Temporer:

Penurunan Nilai Piutang Lain-lain 1.001.189.475 --Imbalan Kerja Jangka Panjang 531.484.019 481.685.915Penyusutan Aset Tetap (12.927.995) (51.666.346)Sub Jumlah 1.519.745.499 430.019.569

Beda Tetap:(Keuntungan) Kerugian Portofolio Efek 64.965.666.521 (17.413.556.164)Beban Pajak 1.027.639.150 --Natura 2.000.000 171.353.712Beban Pajak Penghasilan Final - Saham Pendiri -- 1.718.803.778Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak Final (4.848.277.586) (2.549.975.424)Sub Jumlah 61.147.028.085 (18.073.374.098)

Penghasilan Kena Pajak 10.141.499.752 15.829.937.204

Penghasilan Kena Pajak - Pembulatan 10.141.500.000 15.829.937.000

Estimasi Pajak Penghasilan Badan25% x 50% x Rp1.157.342.996 (2018: Nihil) 144.667.874 --25% x Rp8.984.157.004 (2018: Rp15.829.937.000) 2.246.039.251 3.957.484.250

Beban Pajak Kini 2.390.707.125 3.957.484.250

Dikurang: Pajak Dibayar di MukaPajak Penghasilan Pasal 25 2.229.143.673 1.629.077.154

Pajak Penghasilan Badan Kurang Bayar (161.563.452) (2.328.407.096) Estimasi pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 tersebut di atas telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) yang dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak. Sedangkan, perhitungan Penghasilan Kena Pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 tersebut diatas didasarkan pada perhitungan sementara. Jumlah tersebut mungkin berbeda dari laba kena pajak yang diilaporkan dalam SPT Pajak Penghasilan Badan Tahunan. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

2019 2018


Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (13.131.318.458) 8.368.322.933

Beda Tetap:(Keuntungan) Kerugian Portofolio Efek 16.241.416.630 (4.353.389.041)Beban Pajak 256.909.788 --Natura 500.000 42.838.428Beban Pajak Penghasilan Final - Saham Pendiri -- 429.700.945Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak Final (1.212.069.336) (637.178.157)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan 2.155.438.624 3.850.295.108Penyesuaian Beban Pajak atas Penggunaan Pasal 31E (144.667.874) --Jumlah Beban Pajak Penghasilan setelah Penyesuaian 2.010.770.750 3.850.295.108






167



16. Utang Lain-Lain

2019 2018

Pihak BerelasiPT Pool Advista Indonesia Tbk -- 300.000.000

Pihak KetigaTitipan Lain yang Belum Direalisasi 1.457.198.787 300.706.539Lain-lain 18.749 15.718.039

Sub Total 1.457.217.536 316.424.578

Jumlah 1.457.217.536 616.424.578

17. Perpajakan

a. Pajak Dibayar di muka


Pasal 21 -- 66.021.525Pasal 25 -- 543.025.718Pasal 28A

Tahun 2017 1.155.765.005 1.155.765.005Jumlah 1.155.765.005 1.764.812.248

b. Utang Pajak


Pasal 4 (2) 52.800.000 52.800.000Pasal 21 65.144.881 82.026.113Pasal 23 4.911.923 6.737.619Pasal 25 77.567.028 --Pasal 29 161.563.452 2.328.407.096

Jumlah 361.987.284 2.469.970.828

c. Beban (Manfaat) Pajak

2019 2018

Pajak kini 2.390.707.125 3.957.484.250Pajak Tangguhan (379.936.375) (107.189.142)

Total 2.010.770.750 3.850.295.108

Rekonsilasi pajak dengan beban pajak antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:



2019 2018


Koreksi Fiskal:Beda Temporer:

Penurunan Nilai Piutang Lain-lain 1.001.189.475 --Imbalan Kerja Jangka Panjang 531.484.019 481.685.915Penyusutan Aset Tetap (12.927.995) (51.666.346)Sub Jumlah 1.519.745.499 430.019.569

Beda Tetap:(Keuntungan) Kerugian Portofolio Efek 64.965.666.521 (17.413.556.164)Beban Pajak 1.027.639.150 --Natura 2.000.000 171.353.712Beban Pajak Penghasilan Final - Saham Pendiri -- 1.718.803.778Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak Final (4.848.277.586) (2.549.975.424)Sub Jumlah 61.147.028.085 (18.073.374.098)

Penghasilan Kena Pajak 10.141.499.752 15.829.937.204

Penghasilan Kena Pajak - Pembulatan 10.141.500.000 15.829.937.000

Estimasi Pajak Penghasilan Badan25% x 50% x Rp1.157.342.996 (2018: Nihil) 144.667.874 --25% x Rp8.984.157.004 (2018: Rp15.829.937.000) 2.246.039.251 3.957.484.250

Beban Pajak Kini 2.390.707.125 3.957.484.250

Dikurang: Pajak Dibayar di MukaPajak Penghasilan Pasal 25 2.229.143.673 1.629.077.154

Pajak Penghasilan Badan Kurang Bayar (161.563.452) (2.328.407.096) Estimasi pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 tersebut di atas telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) yang dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak. Sedangkan, perhitungan Penghasilan Kena Pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 tersebut diatas didasarkan pada perhitungan sementara. Jumlah tersebut mungkin berbeda dari laba kena pajak yang diilaporkan dalam SPT Pajak Penghasilan Badan Tahunan. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

2019 2018


Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (13.131.318.458) 8.368.322.933

Beda Tetap:(Keuntungan) Kerugian Portofolio Efek 16.241.416.630 (4.353.389.041)Beban Pajak 256.909.788 --Natura 500.000 42.838.428Beban Pajak Penghasilan Final - Saham Pendiri -- 429.700.945Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak Final (1.212.069.336) (637.178.157)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan 2.155.438.624 3.850.295.108Penyesuaian Beban Pajak atas Penggunaan Pasal 31E (144.667.874) --Jumlah Beban Pajak Penghasilan setelah Penyesuaian 2.010.770.750 3.850.295.108






168



d. Pajak Tangguhan

2018 Dikreditkan Dibebankan 2019(Dibebankan) di Laba pada Penghasilan

Tahun Berjalan Komprehensif Lain

Aset Pajak TangguhanImbalan Pasca-Kerja 303.760.216 132.871.005 (16.723.730) 419.907.491Penurunan Nilai atas

Piutang Lain-lain -- 250.297.369 -- 250.297.369Penyusutan Aset Tetap 392.908.398 (3.231.999) -- 389.676.399

Jumlah 696.668.614 379.936.375 (16.723.730) 1.059.881.259



Aset Pajak TangguhanImbalan Pasca-Kerja 212.116.841 120.105.729 (28.462.354) 303.760.216Penyusutan Aset Tetap 405.824.985 (12.916.587) -- 392.908.398

Jumlah 617.941.826 107.189.142 (28.462.354) 696.668.614

e. Administrasi Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

f. Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2019, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun fiskal 2016, 2017 dan 2018 sebagai berikut : Tahun Fiskal Jenis Pajak Jumlah

Rp 2016 Pajak Penghasilan Pasal 21 300.000

2017 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 140.354.104 Pajak Penghasilan Pasal 21 226.115.808 Pajak Penghasilan Pasal 23 19.452.464 Pajak Penghasilan Pasal 29 44.488.615.403 Pajak Pertambahan Nilai 62.595.500

2018 Pajak Penghasilan Pasal 25 21.755.900 Perusahaan menerima sebagian putusan SKPKB tersebut diatas dan telah melakukan pembayaran selama tahun 2019 adalah sebesar Rp842.171.650, dicatat sebagai beban pajak pada akun beban lain-lain (Catatan 24). Untuk SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 29 tahun 2017, Perusahaan sedang dalam proses pengajuan keberatan dan melalui tahap yang sesuai dengan Pasal 36 1 (b).



18. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Perhitungan imbalan pasca-kerja pada 31 Desember 2019 dan 2018, masing-masing dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo, aktuaris independen, dengan laporannya masing-masing tertanggal 14 Januari 2020 dan 11 Februari 2019. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal : 58 Tahun Tabel Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia III (TM III) 2011 Estimasi Kenaikan Gaji Dimasa Datang : 2019 dan 2018: 10% Tingkat Diskonto : 2019: 7,95% (2018: 8,30%) Tingkat Cacat : 10%xTMI III Tingkat Pengunduran Diri

: 5% per tahun sampai usia 45 tahun dan menurun secara linear sampai 0% di usia 55 tahun dan setelahnya

Metode : Projected Unit Credit Beban imbalan pasca-kerja Perusahaan dialokasikan beban usaha adalah sebagai berikut:

2019 2018

Biaya Jasa Kini 428.883.129 443.444.639Biaya Jasa Lalu atas Amandemen Program 5.506.225 (33.058.028)Biaya Bunga 100.341.745 71.299.304

Jumlah 534.731.099 481.685.915 Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 1.215.040.868 848.467.370Beban Tahun Berjalan 534.731.099 481.685.915Penghasilan Komprehensif Lain (66.894.920) (113.849.417)Pembayaran Imbalan (3.247.080) (1.263.000)

Saldo Akhir Tahun 1.679.629.967 1.215.040.868 Informasi historis mengenai nilai kini kewajiban imbalan pasti dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program adalah sebagai berikut:

2019 2018Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja 1.679.629.967 1.215.040.868Kerugian (Keuntungan) Aktuarial belum Diakui -- --

Jumlah 1.679.629.967 1.215.040.868

Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas imbalan pasca-kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas manfaat karyawan Perusahaan. Melalui program pensiun imbalan pasti, Perusahaan menghadapi sejumlah risiko signifikan sebagai berikut: 1. Perubahan Imbal Hasil Obligasi

Penurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah berperingkat tinggi menyebabkan kenaikan liabilitas program, meskipun secara parsial akan saling hapus oleh kenaikan nilai dari kepemilikan obligasi program.






169



d. Pajak Tangguhan



Aset Pajak TangguhanImbalan Pasca-Kerja 303.760.216 132.871.005 (16.723.730) 419.907.491Penurunan Nilai atas

Piutang Lain-lain -- 250.297.369 -- 250.297.369Penyusutan Aset Tetap 392.908.398 (3.231.999) -- 389.676.399

Jumlah 696.668.614 379.936.375 (16.723.730) 1.059.881.259



Aset Pajak TangguhanImbalan Pasca-Kerja 212.116.841 120.105.729 (28.462.354) 303.760.216Penyusutan Aset Tetap 405.824.985 (12.916.587) -- 392.908.398

Jumlah 617.941.826 107.189.142 (28.462.354) 696.668.614

e. Administrasi Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

f. Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2019, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun fiskal 2016, 2017 dan 2018 sebagai berikut : Tahun Fiskal Jenis Pajak Jumlah

Rp 2016 Pajak Penghasilan Pasal 21 300.000

2017 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 140.354.104 Pajak Penghasilan Pasal 21 226.115.808 Pajak Penghasilan Pasal 23 19.452.464 Pajak Penghasilan Pasal 29 44.488.615.403 Pajak Pertambahan Nilai 62.595.500

2018 Pajak Penghasilan Pasal 25 21.755.900 Perusahaan menerima sebagian putusan SKPKB tersebut diatas dan telah melakukan pembayaran selama tahun 2019 adalah sebesar Rp842.171.650, dicatat sebagai beban pajak pada akun beban lain-lain (Catatan 24). Untuk SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 29 tahun 2017, Perusahaan sedang dalam proses pengajuan keberatan dan melalui tahap yang sesuai dengan Pasal 36 1 (b).



18. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Perhitungan imbalan pasca-kerja pada 31 Desember 2019 dan 2018, masing-masing dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo, aktuaris independen, dengan laporannya masing-masing tertanggal 14 Januari 2020 dan 11 Februari 2019. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal : 58 Tahun Tabel Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia III (TM III) 2011 Estimasi Kenaikan Gaji Dimasa Datang : 2019 dan 2018: 10% Tingkat Diskonto : 2019: 7,95% (2018: 8,30%) Tingkat Cacat : 10%xTMI III Tingkat Pengunduran Diri

: 5% per tahun sampai usia 45 tahun dan menurun secara linear sampai 0% di usia 55 tahun dan setelahnya

Metode : Projected Unit Credit Beban imbalan pasca-kerja Perusahaan dialokasikan beban usaha adalah sebagai berikut:

2019 2018

Biaya Jasa Kini 428.883.129 443.444.639Biaya Jasa Lalu atas Amandemen Program 5.506.225 (33.058.028)Biaya Bunga 100.341.745 71.299.304

Jumlah 534.731.099 481.685.915 Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal Tahun 1.215.040.868 848.467.370Beban Tahun Berjalan 534.731.099 481.685.915Penghasilan Komprehensif Lain (66.894.920) (113.849.417)Pembayaran Imbalan (3.247.080) (1.263.000)

Saldo Akhir Tahun 1.679.629.967 1.215.040.868 Informasi historis mengenai nilai kini kewajiban imbalan pasti dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program adalah sebagai berikut:

2019 2018Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja 1.679.629.967 1.215.040.868Kerugian (Keuntungan) Aktuarial belum Diakui -- --

Jumlah 1.679.629.967 1.215.040.868

Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas imbalan pasca-kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas manfaat karyawan Perusahaan. Melalui program pensiun imbalan pasti, Perusahaan menghadapi sejumlah risiko signifikan sebagai berikut: 1. Perubahan Imbal Hasil Obligasi

Penurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah berperingkat tinggi menyebabkan kenaikan liabilitas program, meskipun secara parsial akan saling hapus oleh kenaikan nilai dari kepemilikan obligasi program.






170



2. Tingkat Kenaikan Gaji Liabilitas imbalan pensiun Perusahaan berhubungan dengan tingkat kenaikan gaji, dan semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya liabilitas.

Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang pada 31 Desember 2019 adalah:

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti

Kenaikan 1% Tingkat Diskonto (107.381.580) Penurunan 1% Tingkat Diskonto 124.277.349

Kenaikan 1% Tingkat Kenaikan Gaji 130.281.461 Penurunan 1% Tingkat Kenaikan Gaji (114.948.502)

19. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

PT Pool Advista Indonesia Tbk 2.543.654.899 75,94% 254.365.489.900 Tuan Freddy Gunawan 1 0,00% 100 Publik (masing-masing kurang dari 5%) 805.814.400 24,06% 80.581.440.000

Jumlah 3.349.469.300 100,00% 334.946.930.000

2019

Lembar sahamPersentase kepemilikan

Jumlah modal disetorPemegang Saham


Jumlah 3.344.600.000 100,00% 334.460.000.000

2018



Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 22 November 2018 yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, SH, notaris di Jakarta, mengenai persetujuan para pemegang saham atas pengeluaran saham portepel Perusahaan sebanyak 800.000.000 lembar Saham, yang disertai dengan Waran yang diberikan secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 800.000.000 lembar Saham Waran Seri I melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0267708 tanggal 26 November 2018. Pada tahun 2019, terdapat pengkatan modal disetor yang berasal dari hasil pelaksanaan waran l sebanyak 4.869.300 lembar saham dengan harga sebesar Rp100 per saham atau sebesar Rp489.600.000. harga yang ditetapkan atas pelaksanaan waran adalah sebesar Rp168 per lembar saham. Selisih harga pelaksanaan dan harga nominal atas pelaksanaan waran telah dibukukan pada tambahan modal disetor (Catatan 20) sebesar Rp331.112.400.



Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:

2019 2018(Lembar) (Lembar)

Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun 3.344.600.000 2.544.100.000Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -- 500.000Hasil Penawaran Umum Saham Perdana -- 800.000.000Hasil Pelaksanaan Waran Seri I 4.869.300 --

Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun 3.349.469.300 3.344.600.000

20. Tambahan Modal Disetor – Bersih

2019 2018Program Pengampunan Pajak 50.000.000 50.000.000Hasil Penawaran Umum Saham Perdana

Agio Saham 28.000.000.000 28.000.000.000Biaya Emisi (4.589.474.857) (4.608.908.189)

Sub Jumlah 23.410.525.143 23.391.091.811

Hasil Pelaksanaan Waran Seri IAgio Saham (Catatan 19) 331.112.400 --

Tambahan Modal Disetor – Bersih 23.791.637.543 23.441.091.811

21. Cadangan Umum Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan di bawah tangan tanggal 14 Juni 2019, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp6.000.000.000 sebagai cadangan umum. Cadangan umum tersebut dibentuk sehubungan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan Perusahaan untuk membentuk cadangan umum sedikitnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor sebagai cadangan umum. Tidak terdapat batas waktu yang ditetapkan atas pemenuhan kewajiban tersebut. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan di bawah tangan tanggal 30 Oktober 2015, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp11.000.000.000 sebagai cadangan umum. Cadangan umum tersebut dibentuk sehubungan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan Perusahaan untuk membentuk cadangan umum sedikitnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor sebagai cadangan umum. Tidak terdapat batas waktu yang ditetapkan atas pemenuhan kewajiban tersebut.

22. Beban Umum dan Administrasi

2019 2018

Gaji dan Tunjangan Karyawan 7.757.072.799 6.482.894.656Penyusutan Aset Tetap (Catatan 12) 3.252.365.913 1.137.278.320Jasa Profesional 2.469.224.158 978.006.410Perbaikan dan Pemeliharaan 1.608.590.410 1.157.947.456Perlengkapan Kantor 910.841.886 514.043.988Imbalan Pasca-Kerja (Catatan 18) 534.731.099 481.685.915Asuransi 451.945.761 339.439.318Listrik, Air dan Energi 392.723.355 78.330.422Sewa 255.309.442 1.013.468.651






171



2. Tingkat Kenaikan Gaji Liabilitas imbalan pensiun Perusahaan berhubungan dengan tingkat kenaikan gaji, dan semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya liabilitas.

Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang pada 31 Desember 2019 adalah:

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti

Kenaikan 1% Tingkat Diskonto (107.381.580) Penurunan 1% Tingkat Diskonto 124.277.349

Kenaikan 1% Tingkat Kenaikan Gaji 130.281.461 Penurunan 1% Tingkat Kenaikan Gaji (114.948.502)

19. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:


Jumlah 3.349.469.300 100,00% 334.946.930.000

2019




Jumlah 3.344.600.000 100,00% 334.460.000.000

2018



Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 22 November 2018 yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, SH, notaris di Jakarta, mengenai persetujuan para pemegang saham atas pengeluaran saham portepel Perusahaan sebanyak 800.000.000 lembar Saham, yang disertai dengan Waran yang diberikan secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 800.000.000 lembar Saham Waran Seri I melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0267708 tanggal 26 November 2018. Pada tahun 2019, terdapat pengkatan modal disetor yang berasal dari hasil pelaksanaan waran l sebanyak 4.869.300 lembar saham dengan harga sebesar Rp100 per saham atau sebesar Rp489.600.000. harga yang ditetapkan atas pelaksanaan waran adalah sebesar Rp168 per lembar saham. Selisih harga pelaksanaan dan harga nominal atas pelaksanaan waran telah dibukukan pada tambahan modal disetor (Catatan 20) sebesar Rp331.112.400.



Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:

2019 2018(Lembar) (Lembar)

Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun 3.344.600.000 2.544.100.000Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -- 500.000Hasil Penawaran Umum Saham Perdana -- 800.000.000Hasil Pelaksanaan Waran Seri I 4.869.300 --

Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun 3.349.469.300 3.344.600.000

20. Tambahan Modal Disetor – Bersih

2019 2018Program Pengampunan Pajak 50.000.000 50.000.000Hasil Penawaran Umum Saham Perdana

Agio Saham 28.000.000.000 28.000.000.000Biaya Emisi (4.589.474.857) (4.608.908.189)

Sub Jumlah 23.410.525.143 23.391.091.811

Hasil Pelaksanaan Waran Seri IAgio Saham (Catatan 19) 331.112.400 --

Tambahan Modal Disetor – Bersih 23.791.637.543 23.441.091.811

21. Cadangan Umum Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan di bawah tangan tanggal 14 Juni 2019, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp6.000.000.000 sebagai cadangan umum. Cadangan umum tersebut dibentuk sehubungan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan Perusahaan untuk membentuk cadangan umum sedikitnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor sebagai cadangan umum. Tidak terdapat batas waktu yang ditetapkan atas pemenuhan kewajiban tersebut. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan di bawah tangan tanggal 30 Oktober 2015, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp11.000.000.000 sebagai cadangan umum. Cadangan umum tersebut dibentuk sehubungan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan Perusahaan untuk membentuk cadangan umum sedikitnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor sebagai cadangan umum. Tidak terdapat batas waktu yang ditetapkan atas pemenuhan kewajiban tersebut.

22. Beban Umum dan Administrasi

2019 2018

Gaji dan Tunjangan Karyawan 7.757.072.799 6.482.894.656Penyusutan Aset Tetap (Catatan 12) 3.252.365.913 1.137.278.320Jasa Profesional 2.469.224.158 978.006.410Perbaikan dan Pemeliharaan 1.608.590.410 1.157.947.456Perlengkapan Kantor 910.841.886 514.043.988Imbalan Pasca-Kerja (Catatan 18) 534.731.099 481.685.915Asuransi 451.945.761 339.439.318Listrik, Air dan Energi 392.723.355 78.330.422Sewa 255.309.442 1.013.468.651






172



2019 2018

Bahan Bakar dan Parkir 249.669.572 189.744.699Transportasi dan Perjalanan Dinas 134.624.443 116.414.596Komunikasi 113.404.851 102.421.936Promosi dan Periklanan 15.920.000 105.414.336Pajak Penghasilan 7.323.225 1.718.803.778Kesehatan -- 92.203.105Lain-lain 87.339.264 191.508.090

Jumlah 18.241.086.178 14.699.605.676

23. Keuntungan (Kerugian) Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Bersih

2019 2018Saham dengan Kuotasi

Keuntungan (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi (59.633.106.000) 14.336.775.600Keuntungan (Kerugian) Bersih yang Sudah Direalisasi (2.255.720.194) 2.475.093.200

Unit ReksadanaKeuntungan (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi (3.079.435.837) 573.553.614Keuntungan (Kerugian) Bersih yang Sudah Direalisasi 2.595.510 28.133.750

Jumlah (64.965.666.521) 17.413.556.164

24. Pendapatan (Beban) Lain-lain

2019 2018Pendapatan Lain-Lain

Pendapatan Sewa - Bersih 2.455.200.000 475.200.000Pendapatan atas reverse repo (Catatan 9) 1.004.330.438 --Pendapatan Bunga dan Bunga Deposito dan Jasa Giro 924.870.264 2.074.775.424Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 12) -- 21.192.257Pendapatan Lain-lain -- 642.494.171

Jumlah 4.384.400.702 3.213.661.852Beban Lain-Lain

Beban Transaksi Portofolio Efek di Bursa (1.191.596.008) (487.250.721)Beban Pajak (1.385.197.368) --Rugi Penjualan Aset Tetap (Catatan 12) (204.583.334) --Lain-Lain (279.121.206) --

Jumlah (3.060.497.916) (487.250.721)

25. Bunga dan Beban Keuangan

2019 2018

Beban Bunga Utang Bank 6.346.961.792 4.285.224.617Beban Bunga Utang Lain-Lain dan Sewa Pembiayaan 114.784.073 437.690.792Amortisasi Beban Keuangan 155.384.616 83.333.330Administrasi Bank 12.282.350 12.771.500

Jumlah 6.629.412.831 4.819.020.239



26. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi a. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak

berelasi yang meliputi antara lain:

2019 2018 2019 2018

Piutang Pembiayaan InvestasiPT Pool Advista Indonesia Tbk 382.493.163 1.256.553.975 0,11% 0,28%PT Pool Advista Sekuritas 323.623.305 670.106.769 0,09% 0,15%PT Pool Advista Aset Management 284.868.064 485.951.404 0,08% 0,11%PT Advista Multi Artha 895.850.000 196.857.066 0,25% 0,04%Pendapatan yang Belum Diakui (317.961.826) (317.334.301) (0,09%) (0,07%)

Jumlah 1.568.872.706 2.292.134.913 0,44% 0,59%

Persentase terhadap Total Aset atau Liabilitas

Pembiayaan BerdasarkanPrinsip SyariahPT Asuransi Jiwa Advista 6.926.868.274 6.637.897.809 1,98% 1,50%

Piutang Pembiayaan MultigunaRaden Ari Priyadi 102.680.629 150.493.087 0,03% 0,03%

Efek yang Dibeli denganJanji Dijual Kembali PT Pool Advista Indonesia Tbk 22.123.677.938 -- 6,32% --

Piutang Lain-LainPT Pool Advista Indonesia Tbk 3.176.000.000 -- 0,91% -- PT Pool Advista Aset Management 1.144.000.000 176.000.000 0,33% 0,04%PT Asuransi Jiwa Advista -- 176.000.000 -- 0,04%PT Pool Advista Sekuritas -- 176.000.000 -- 0,04%

Jumlah 4.320.000.000 528.000.000 1,23% 0,12%

Utang Lain-LainPT Pool Advista Indonesia Tbk -- 300.000.000 -- 0,58%

2019 2018 2019 2018

Pembiayaan InvestasiPT Pool Advista Indonesia Tbk 110.676.892 209.868.692 (0,59%) 0,38%PT Pool Advista Sekuritas 641.556.050 75.434.646 (3,44%) 0,14%PT Pool Aset Management 54.321.336 42.007.510 (0,29%) 0,08%PT Advista Multi Artha 88.483.342 65.534.529 (0,47%) 0,12%

Jumlah 895.037.620 392.845.377 (4,79%) 0,82%

Piutang Pembiayaan BerdasarkanPrinsip SyariahPT Asuransi Jiwa Advista 1.049.635.807 55.816.221 (5,62%) 0,06%

Pembiayaan MultigunaRaden Ari Priyadi 22.173.471 32.214.285 (0,12%) 0,06%

Pendapatan Lain-LainPendapatan Efek yang Dibeli dengan

Janji Dibeli KembaliPT Pool Advista Indonesia Tbk 1.004.330.438 -- (5,38%) --

Pendapatan SewaPT Pool Advista Aset Management 1.056.000.000 176.000.000 (5,66%) 0,32%PT Pool Advista Sekuritas 1.056.000.000 176.000.000 (5,66%) 0,32%

Persentase terhadap Total Pendapatan atau BebanJumlah






173



2019 2018

Bahan Bakar dan Parkir 249.669.572 189.744.699Transportasi dan Perjalanan Dinas 134.624.443 116.414.596Komunikasi 113.404.851 102.421.936Promosi dan Periklanan 15.920.000 105.414.336Pajak Penghasilan 7.323.225 1.718.803.778Kesehatan -- 92.203.105Lain-lain 87.339.264 191.508.090

Jumlah 18.241.086.178 14.699.605.676

23. Keuntungan (Kerugian) Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Bersih

2019 2018Saham dengan Kuotasi

Keuntungan (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi (59.633.106.000) 14.336.775.600Keuntungan (Kerugian) Bersih yang Sudah Direalisasi (2.255.720.194) 2.475.093.200

Unit ReksadanaKeuntungan (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi (3.079.435.837) 573.553.614Keuntungan (Kerugian) Bersih yang Sudah Direalisasi 2.595.510 28.133.750

Jumlah (64.965.666.521) 17.413.556.164

24. Pendapatan (Beban) Lain-lain

2019 2018Pendapatan Lain-Lain

Pendapatan Sewa - Bersih 2.455.200.000 475.200.000Pendapatan atas reverse repo (Catatan 9) 1.004.330.438 --Pendapatan Bunga dan Bunga Deposito dan Jasa Giro 924.870.264 2.074.775.424Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 12) -- 21.192.257Pendapatan Lain-lain -- 642.494.171

Jumlah 4.384.400.702 3.213.661.852Beban Lain-Lain

Beban Transaksi Portofolio Efek di Bursa (1.191.596.008) (487.250.721)Beban Pajak (1.385.197.368) --Rugi Penjualan Aset Tetap (Catatan 12) (204.583.334) --Lain-Lain (279.121.206) --

Jumlah (3.060.497.916) (487.250.721)

25. Bunga dan Beban Keuangan

2019 2018

Beban Bunga Utang Bank 6.346.961.792 4.285.224.617Beban Bunga Utang Lain-Lain dan Sewa Pembiayaan 114.784.073 437.690.792Amortisasi Beban Keuangan 155.384.616 83.333.330Administrasi Bank 12.282.350 12.771.500

Jumlah 6.629.412.831 4.819.020.239



26. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi a. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak

berelasi yang meliputi antara lain:

2019 2018 2019 2018

Piutang Pembiayaan InvestasiPT Pool Advista Indonesia Tbk 382.493.163 1.256.553.975 0,11% 0,28%PT Pool Advista Sekuritas 323.623.305 670.106.769 0,09% 0,15%PT Pool Advista Aset Management 284.868.064 485.951.404 0,08% 0,11%PT Advista Multi Artha 895.850.000 196.857.066 0,25% 0,04%Pendapatan yang Belum Diakui (317.961.826) (317.334.301) (0,09%) (0,07%)

Jumlah 1.568.872.706 2.292.134.913 0,44% 0,59%

Persentase terhadap Total Aset atau Liabilitas

Pembiayaan BerdasarkanPrinsip SyariahPT Asuransi Jiwa Advista 6.926.868.274 6.637.897.809 1,98% 1,50%

Piutang Pembiayaan MultigunaRaden Ari Priyadi 102.680.629 150.493.087 0,03% 0,03%

Efek yang Dibeli denganJanji Dijual Kembali PT Pool Advista Indonesia Tbk 22.123.677.938 -- 6,32% --

Piutang Lain-LainPT Pool Advista Indonesia Tbk 3.176.000.000 -- 0,91% -- PT Pool Advista Aset Management 1.144.000.000 176.000.000 0,33% 0,04%PT Asuransi Jiwa Advista -- 176.000.000 -- 0,04%PT Pool Advista Sekuritas -- 176.000.000 -- 0,04%

Jumlah 4.320.000.000 528.000.000 1,23% 0,12%

Utang Lain-LainPT Pool Advista Indonesia Tbk -- 300.000.000 -- 0,58%

2019 2018 2019 2018

Pembiayaan InvestasiPT Pool Advista Indonesia Tbk 110.676.892 209.868.692 (0,59%) 0,38%PT Pool Advista Sekuritas 641.556.050 75.434.646 (3,44%) 0,14%PT Pool Aset Management 54.321.336 42.007.510 (0,29%) 0,08%PT Advista Multi Artha 88.483.342 65.534.529 (0,47%) 0,12%

Jumlah 895.037.620 392.845.377 (4,79%) 0,82%

Piutang Pembiayaan BerdasarkanPrinsip SyariahPT Asuransi Jiwa Advista 1.049.635.807 55.816.221 (5,62%) 0,06%

Pembiayaan MultigunaRaden Ari Priyadi 22.173.471 32.214.285 (0,12%) 0,06%

Pendapatan Lain-LainPendapatan Efek yang Dibeli dengan

Janji Dibeli KembaliPT Pool Advista Indonesia Tbk 1.004.330.438 -- (5,38%) --

Pendapatan SewaPT Pool Advista Aset Management 1.056.000.000 176.000.000 (5,66%) 0,32%PT Pool Advista Sekuritas 1.056.000.000 176.000.000 (5,66%) 0,32%







174



2019 2018 2019 2018


PT Asuransi Jiwa Advista 352.000.000 176.000.000 (1,89%) 0,32%PT Pool Advista Indonesia Tbk 176.000.000 -- (0,94%) --

Jumlah 2.640.000.000 528.000.000 (14,13%) 0,96%` `

Beban Umum dan AdministrasiGaji dan TunjanganKomisaris dan Direksi 2.512.333.333 2.735.245.866 4,81% 12,91%

Beban Umum dan AdministrasiJasa ProfesionalPT Pool Advista Indonesia Tbk 1.200.000.000 700.000.000 2,30% 3,30%

Beban Lain-lainBeban Transaksi Portofolio Efek 162.724.051 104.368.097 0,31% 0,49%

Berdasarkan yang diatur dalam Perjanjian Sewa, Perusahaan menyewakan space untuk kantor yang berlokasi di Ruko Permata Hijau, Lt. 6, Jl. Letjen Soepono Blok CC6 No. 9-10, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, kepada PT Asuransi Jiwa Advista, PT Pool Advista Aset Management dan PT Pool Advista Sekuritas dengan harga sewa masing-masing sebesar Rp79.200.000 per bulan.

b. Sifat dan Hubungan Pihak Berelasi:

No. Pihak Berelasi Hubungan dengan Perusahaan Transaksi1 PT Pool Advista Indonesia Tbk Entitas Induk Pembiayaan, Efek yang Dibeli dengan

Janji akan Dijual Kembali, Piutang Lain-lainPendapatan Sewa dan Jasa Manajemen

2 PT Pool Advista Sekuritas Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan dan Pendapatan Sewa3 PT Pool Advista Aset Management Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan dan Pendapatan Sewa4 PT Advista Multi Artha Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan5 PT Asuransi Jiwa Advista Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan dan Pendapatan Sewa6 Raden Ari Priyadi Manajemen Kunci Pembiayaan 7 Komisaris dan Direksi Manajemen Kunci Beban Imbalan Kerja

27. Laba (Rugi) Per Saham Dasar

2019 2018

Laba (rugi) tahun berjalan untuk perhitungan Rugiper saham dasar (54.536.044.582) 29.622.996.625

Jumlah Saham Beredar Awal Periode 3.344.100.000 2.544.100.000Ditambah:

Pelaksanaan Penawaran Umum Perdana -- 800.000.000Pelaksanaan Warran Seri l 4.869.300 --

Rata-rata Tertimbang Saham Beredar 3.348.969.300 3.344.100.000

Laba (Rugi) per Saham Dasar (16,28) 8,86

Rugi tahun berjalan untuk perhitungan Rugiper saham dasar (54.536.044.582) --

Jumlah Saham Beredar Awal Periode 3.344.600.000 --Ditambah:

Pelaksanaan Penawaran Umum Perdana -- --Pelaksanaan Warran Seri l 4.869.300 --Tambahan Saham dari Konversi Waran

yang Diasumsikan (Catatan 1.b) 795.130.700 --

Rata-rata Tertimbang Saham Beredar 4.144.600.000 --Rugi per Saham Dilusian (13,16) --



28. Informasi Segmen Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama adalah pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi, pembiayaan multiguna dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Berikut adalah segmen operasi Perusahaan yang dibagi berdasarkan produk:

Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Lain-Lain TotalModal Investasi Multiguna Prinsip Kerja Syariah

Pendapatan 16.559.871 9.493.532 11.673.521 1.834.758 (58.081.778) (18.520.096)

Umum dan Administrasi (5.892.769) (3.378.238) (4.153.979) (652.892) (4.163.208) (18.241.086)Bunga dan Beban Keuangan (2.600.938) (2.600.939) (1.300.469) -- (127.067) (6.629.413)Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai Piutang (3.337.615) (852.468) (910.602) 27.694 -- (5.072.991)Beban Penurunan Nilai Piutang Lain-lain -- -- -- -- (1.001.189) (1.001.189)Beban Lain-Lain -- -- -- -- (3.060.499) (3.060.499)Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 4.728.549 2.661.887 5.308.471 1.209.560 (66.433.741) (52.525.274)Beban Pajak Penghasilan -- -- -- -- (2.010.771) (2.010.771)Rugi Tahun Berjalan 4.728.549 2.661.887 5.308.471 1.209.560 (68.444.512) (54.536.045)Penghasilan Komprehensif

Lain setelah Pajak -- -- -- -- 50.171 50.171Rugi Komprehensif

Tahun Berjalan 4.728.549 2.661.887 5.308.471 1.209.560 (68.394.341) (54.485.874)

Aset dan LiabilitasAset Segmen 41.769.513 105.698.017 56.532.598 7.996.728 152.411.165 364.408.021Liabilitas Segmen 8.775.936 8.775.937 4.387.968 -- 4.651.209 26.591.050

Informasi Segmen LainnyaPengeluaran Modal

- Aset Tetap -- -- -- -- 1.639.938 1.639.938Penyusutan Aset Tetap -- -- -- -- 3.252.366 3.252.366Beban Non Kas Lainnya:

- Imbalan Pasca-Kerja -- -- -- -- 534.731 534.731

2019 (Dalam Ribuan Rupiah)


Pendapatan 9.116.453 10.139.587 12.043.363 400.119 22.961.191 54.660.715


Penurunan Nilai Piutang (1.485.326) 225.760 186.191 (108.172) -- (1.181.546)Beban Lain-Lain -- -- -- -- (487.251) (487.251)Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.725.225 5.077.183 6.444.365 142.456 19.084.063 33.473.292Beban Pajak Penghasilan -- -- -- -- (3.850.295) (3.850.295)Laba Tahun Berjalan 2.725.225 5.077.183 6.444.365 142.456 15.233.767 29.622.997Penghasilan Komprehensif

Lain setelah Pajak -- -- -- -- 85.387 85.387Penghasilan Komprehensif

Tahun Berjalan 2.725.225 5.077.183 6.444.365 142.456 15.319.154 29.708.384











175



2019 2018 2019 2018


PT Asuransi Jiwa Advista 352.000.000 176.000.000 (1,89%) 0,32%PT Pool Advista Indonesia Tbk 176.000.000 -- (0,94%) --

Jumlah 2.640.000.000 528.000.000 (14,13%) 0,96%` `

Beban Umum dan AdministrasiGaji dan TunjanganKomisaris dan Direksi 2.512.333.333 2.735.245.866 4,81% 12,91%

Beban Umum dan AdministrasiJasa ProfesionalPT Pool Advista Indonesia Tbk 1.200.000.000 700.000.000 2,30% 3,30%

Beban Lain-lainBeban Transaksi Portofolio Efek 162.724.051 104.368.097 0,31% 0,49%

Berdasarkan yang diatur dalam Perjanjian Sewa, Perusahaan menyewakan space untuk kantor yang berlokasi di Ruko Permata Hijau, Lt. 6, Jl. Letjen Soepono Blok CC6 No. 9-10, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, kepada PT Asuransi Jiwa Advista, PT Pool Advista Aset Management dan PT Pool Advista Sekuritas dengan harga sewa masing-masing sebesar Rp79.200.000 per bulan.

b. Sifat dan Hubungan Pihak Berelasi:

No. Pihak Berelasi Hubungan dengan Perusahaan Transaksi1 PT Pool Advista Indonesia Tbk Entitas Induk Pembiayaan, Efek yang Dibeli dengan

Janji akan Dijual Kembali, Piutang Lain-lainPendapatan Sewa dan Jasa Manajemen

2 PT Pool Advista Sekuritas Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan dan Pendapatan Sewa3 PT Pool Advista Aset Management Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan dan Pendapatan Sewa4 PT Advista Multi Artha Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan5 PT Asuransi Jiwa Advista Dikendalikan oleh Pengendali yang Sama Pembiayaan dan Pendapatan Sewa6 Raden Ari Priyadi Manajemen Kunci Pembiayaan 7 Komisaris dan Direksi Manajemen Kunci Beban Imbalan Kerja

27. Laba (Rugi) Per Saham Dasar

2019 2018

Laba (rugi) tahun berjalan untuk perhitungan Rugiper saham dasar (54.536.044.582) 29.622.996.625

Jumlah Saham Beredar Awal Periode 3.344.100.000 2.544.100.000Ditambah:

Pelaksanaan Penawaran Umum Perdana -- 800.000.000Pelaksanaan Warran Seri l 4.869.300 --

Rata-rata Tertimbang Saham Beredar 3.348.969.300 3.344.100.000

Laba (Rugi) per Saham Dasar (16,28) 8,86

Rugi tahun berjalan untuk perhitungan Rugiper saham dasar (54.536.044.582) --

Jumlah Saham Beredar Awal Periode 3.344.600.000 --Ditambah:

Pelaksanaan Penawaran Umum Perdana -- --Pelaksanaan Warran Seri l 4.869.300 --Tambahan Saham dari Konversi Waran

yang Diasumsikan (Catatan 1.b) 795.130.700 --

Rata-rata Tertimbang Saham Beredar 4.144.600.000 --Rugi per Saham Dilusian (13,16) --



28. Informasi Segmen Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama adalah pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi, pembiayaan multiguna dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Berikut adalah segmen operasi Perusahaan yang dibagi berdasarkan produk:


Pendapatan 16.559.871 9.493.532 11.673.521 1.834.758 (58.081.778) (18.520.096)


Penurunan Nilai Piutang (3.337.615) (852.468) (910.602) 27.694 -- (5.072.991)Beban Penurunan Nilai Piutang Lain-lain -- -- -- -- (1.001.189) (1.001.189)Beban Lain-Lain -- -- -- -- (3.060.499) (3.060.499)Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 4.728.549 2.661.887 5.308.471 1.209.560 (66.433.741) (52.525.274)Beban Pajak Penghasilan -- -- -- -- (2.010.771) (2.010.771)Rugi Tahun Berjalan 4.728.549 2.661.887 5.308.471 1.209.560 (68.444.512) (54.536.045)Penghasilan Komprehensif

Lain setelah Pajak -- -- -- -- 50.171 50.171Rugi Komprehensif

Tahun Berjalan 4.728.549 2.661.887 5.308.471 1.209.560 (68.394.341) (54.485.874)







Pendapatan 9.116.453 10.139.587 12.043.363 400.119 22.961.191 54.660.715


Penurunan Nilai Piutang (1.485.326) 225.760 186.191 (108.172) -- (1.181.546)Beban Lain-Lain -- -- -- -- (487.251) (487.251)Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.725.225 5.077.183 6.444.365 142.456 19.084.063 33.473.292Beban Pajak Penghasilan -- -- -- -- (3.850.295) (3.850.295)Laba Tahun Berjalan 2.725.225 5.077.183 6.444.365 142.456 15.233.767 29.622.997Penghasilan Komprehensif

Lain setelah Pajak -- -- -- -- 85.387 85.387Penghasilan Komprehensif

Tahun Berjalan 2.725.225 5.077.183 6.444.365 142.456 15.319.154 29.708.384











176



29. Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko sebagai berikut: 1. Risiko Strategi 2. Risiko Kepengurusan 3. Risiko Tata Kelola 4. Risiko Operasional 5. Risiko Pembiayaan 6. Risiko Aset dan Liabilitas 7. Risiko Dukungan Dana (Permodalan) Kebijakan Manajemen Risiko Perkembangan dunia multifinance yang disertai dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas pembiayaan semakin mempertegas pentingnya tata kelola Perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang menjadi perhatian para investor dalam penilaian pilihan target investasinya. Penerapan manajemen risiko di Perusahaan pada dasarnya sudah dilakukan sejak Perusahaan berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal. Kerangka Manajemen Risiko Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko. Direksi telah membentuk Komite Risiko Kredit dan operasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan di masing-masing area. Seluruh Dewan Komite memiliki anggota eksekutif dan anggota non-eksekutif dan melaporkan kegiatan mereka secara berkala kepada Direksi. Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan ditetapkan untuk mengklarifikasikan dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dana kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan Perusahaan, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka. Manajemen Risiko merupakan aktivitas yang ditujukan untuk melakukan pengukuran, mitigasi serta monitoring atas berbagai risiko. Efektivitas sistem manajemen risiko memungkinkan manajemen untuk mendapatkan informasi yang terkini dan akurat dalam hal adanya pelanggan atau ketidakpatuhan terhadap prosedur, dan hal ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan untuk mengurangi pengaruh risiko dalam hubungannya dengan aset Perusahaan yang mengandung risiko. Risiko Strategi Risiko strategi adalah potensi kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, serta pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Risiko Kepengurusan Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan akibat kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki potensi dan integritas yang tinggi. Risiko Tata Kelola Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung.



Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar Perseroan. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja operasi dan proses transaksi sehingga mengganggu kelancaran operasional dan kualitas pelayanan yang mengakibatkan menurunnya kinerja dan daya saing Perseroan. Atas hal tersebut, maka dalam pemberian pinjaman diperhatikan sebagai berikut: a. Pengidentifikasian Risiko b. Pengukuran Risiko c. Pengendalian Pemasaran & Informasi Pemasaran

Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telah diterjemahkan Perusahaan dalam Sistem Manajemen Risiko Operasional (CRMS). Untuk menyikapi hal ini kedepan, Perusahaan telah menyiapkan rencana dan langkah-langkah untuk memperkuat pengendalian internal, yaitu dengan menyiapkan dan membuat Standar Operasional dan Prosedur (SOP), pelatihan terhadap karyawan (pelatihan dan masukan-masukan dari motivator yang berpengalaman). Risiko Pembiayaan Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, Perusahaan menghadapi risiko pembiayaan, yaitu risiko ketidakmampuan debitur untuk membayar angsuran pembiayaan, baik pokok maupun bunga yang diberikan. Risiko ini timbul jika kelayakan debitur dan manajemen piutang dikelola kurang hati-hati sehingga menyebabkan tersendatnya pembayaran angsuran yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan. Dalam menyetujui sebuah pengajuan kredit dilakukan melalui Komite Kredit. Oleh karena itu, Komite Kredit bertanggung jawab untuk melakukan pengkajian, merekomendasikan dan memberikan persetujuan atas proposal yang diajukan. Komite Kredit Perusahaan menaruh perhatian dan fokus terhadap Perubahan ekonomi serta hal lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas kredit pelanggan. berdasarkan kondisi saat ini, Perusahaan memastikan bahwa pengawasan dan pengelolaan portofolio kredit akan tetap terjaga dengan baik melalui implementasi secara konservatif kebijakan kredit yang berlaku. Untuk memungkinkan Perusahaan melaksanakan monitoring kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi porotofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi jenis pembiayaan, kualitas pembiayaan berdasarkan wilayah, cabang, jangka waktu pembiayaan, jenis industri dan lainnya. Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditandatangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survei dan analisis kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenai nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenai nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenai Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan.






177



29. Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko sebagai berikut: 1. Risiko Strategi 2. Risiko Kepengurusan 3. Risiko Tata Kelola 4. Risiko Operasional 5. Risiko Pembiayaan 6. Risiko Aset dan Liabilitas 7. Risiko Dukungan Dana (Permodalan) Kebijakan Manajemen Risiko Perkembangan dunia multifinance yang disertai dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas pembiayaan semakin mempertegas pentingnya tata kelola Perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang menjadi perhatian para investor dalam penilaian pilihan target investasinya. Penerapan manajemen risiko di Perusahaan pada dasarnya sudah dilakukan sejak Perusahaan berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal. Kerangka Manajemen Risiko Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko. Direksi telah membentuk Komite Risiko Kredit dan operasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan di masing-masing area. Seluruh Dewan Komite memiliki anggota eksekutif dan anggota non-eksekutif dan melaporkan kegiatan mereka secara berkala kepada Direksi. Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan ditetapkan untuk mengklarifikasikan dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dana kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan Perusahaan, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka. Manajemen Risiko merupakan aktivitas yang ditujukan untuk melakukan pengukuran, mitigasi serta monitoring atas berbagai risiko. Efektivitas sistem manajemen risiko memungkinkan manajemen untuk mendapatkan informasi yang terkini dan akurat dalam hal adanya pelanggan atau ketidakpatuhan terhadap prosedur, dan hal ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan untuk mengurangi pengaruh risiko dalam hubungannya dengan aset Perusahaan yang mengandung risiko. Risiko Strategi Risiko strategi adalah potensi kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, serta pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Risiko Kepengurusan Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan akibat kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki potensi dan integritas yang tinggi. Risiko Tata Kelola Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung.



Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar Perseroan. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja operasi dan proses transaksi sehingga mengganggu kelancaran operasional dan kualitas pelayanan yang mengakibatkan menurunnya kinerja dan daya saing Perseroan. Atas hal tersebut, maka dalam pemberian pinjaman diperhatikan sebagai berikut: a. Pengidentifikasian Risiko b. Pengukuran Risiko c. Pengendalian Pemasaran & Informasi Pemasaran

Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telah diterjemahkan Perusahaan dalam Sistem Manajemen Risiko Operasional (CRMS). Untuk menyikapi hal ini kedepan, Perusahaan telah menyiapkan rencana dan langkah-langkah untuk memperkuat pengendalian internal, yaitu dengan menyiapkan dan membuat Standar Operasional dan Prosedur (SOP), pelatihan terhadap karyawan (pelatihan dan masukan-masukan dari motivator yang berpengalaman). Risiko Pembiayaan Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, Perusahaan menghadapi risiko pembiayaan, yaitu risiko ketidakmampuan debitur untuk membayar angsuran pembiayaan, baik pokok maupun bunga yang diberikan. Risiko ini timbul jika kelayakan debitur dan manajemen piutang dikelola kurang hati-hati sehingga menyebabkan tersendatnya pembayaran angsuran yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan. Dalam menyetujui sebuah pengajuan kredit dilakukan melalui Komite Kredit. Oleh karena itu, Komite Kredit bertanggung jawab untuk melakukan pengkajian, merekomendasikan dan memberikan persetujuan atas proposal yang diajukan. Komite Kredit Perusahaan menaruh perhatian dan fokus terhadap Perubahan ekonomi serta hal lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas kredit pelanggan. berdasarkan kondisi saat ini, Perusahaan memastikan bahwa pengawasan dan pengelolaan portofolio kredit akan tetap terjaga dengan baik melalui implementasi secara konservatif kebijakan kredit yang berlaku. Untuk memungkinkan Perusahaan melaksanakan monitoring kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi porotofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi jenis pembiayaan, kualitas pembiayaan berdasarkan wilayah, cabang, jangka waktu pembiayaan, jenis industri dan lainnya. Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditandatangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survei dan analisis kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenai nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenai nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenai Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan.






178



2019 2018Kas dan Setara Kas 7.315.688.087 10.743.102.979Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 28.208.373.205 82.394.563.786Piutang Pembiyaan Modal Kerja - Bersih 41.769.513.128 154.302.077.963Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih 105.698.017.292 46.130.152.098Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih 56.532.597.759 85.597.597.546Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih 7.996.727.520 10.756.005.501Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 41.004.330.938 --Aset Keuangan Lain-lain 25.688.554.340 1.529.689.475Jumlah Aset Keuangan 314.213.802.269 391.453.189.348

Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang timbul karena kegagalan pengelolaan aset dan liabilitas serta ketidaksesuaian antara aset dan liabilitas yang disebabkan adanya pergerakan suku bunga dan nilai tukar dari portofolio yang dimiliki Perusahaan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban kepada debitur. Untuk mengatasi perubahan suku bunga dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat biaya perolehan dana (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap, dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan dalam mata uang asing. Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

Utang Bank 16.029.054.255 5.910.786.792 21.939.841.047 Beban Akrual 329.372.464 -- 329.372.464Utang Sewa Pembiayaan 362.519.288 460.481.986 823.001.274 Utang Lain-lain 1.457.217.536 -- 1.457.217.536 Total 18.178.163.543 6.371.268.778 24.549.432.321

2019

< 1 Tahun 1 - 3 Tahun Total

Utang Bank -- 45.981.848.297 45.981.848.297 Beban Akrual 627.537.194 -- 627.537.194Utang Sewa Pembiayaan 491.999.387 722.641.935 1.214.641.321 Utang Lain-lain 616.424.578 -- 616.424.578

Total 1.735.961.159 46.704.490.232 48.440.451.390


2018

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik

(tingkat 1);



b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

2018Nilai Tercatat Nilai Tercatat

Aset KeuanganPinjaman yang Diberikan dan PiutangKas dan Setara Kas 7.315.688.087 10.743.102.979 Piutang Pembiyaan Modal Kerja - Bersih 41.769.513.128 154.302.077.963 Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih 105.698.017.292 46.130.152.098 Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih 56.532.597.759 85.597.597.546 Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih 7.996.727.520 10.756.005.501 Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 41.004.330.938 -- Aset Keuangan Lain-lain 25.688.554.340 1.529.689.475 Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba RugiPortofolio Efek untuk Diperdagangkan 28.208.373.205 82.394.563.786 Jumlah 314.213.802.269 391.453.189.348

2019

Liabilitas KeuanganBiaya Perolehan DiamortisasiUtang Bank 21.939.841.047 45.981.848.297 Beban Akrual 329.372.464 627.537.194 Utang Sewa Pembiayaan 823.001.274 1.214.641.321 Utang Lain-lain 1.457.217.536 616.424.578 Jumlah 24.549.432.321 48.440.451.390

Selisih Bersih 289.664.369.948 343.012.737.958

Risiko Dukungan Dana (Permodalan) Besar kecilnya pertumbuhan Perusahaan sangat tergantung pada tersedianya pendanaan yang berasal dari fasilitas perbankan dan modal serta sumber dana lainnya untuk melangsungkan kegiatan pembiayaan. Untuk memperkecil risiko likuiditas atas perbedaan jatuh tempo investasi dan sumber dana Perusahaan, saat ini sebagian pendanaan dilakukan melalui dana modal dan dana dari perbankan. Pendanaan melalui perbankan dilakukan dengan menjaminkan piutang kepada Bank, dan dengan hasil mendapat asupan dana dengan cara kredit dan dibayar secara berkala kepada Bank, hal ini sangat membantu dan memperkuat Perusahaan dari sisi modal dan aset. Perusahaan mengelola risiko dana (permodalan) untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29.September 2006 dan POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga agar gearing ratio Perusahaan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 kali.






179



2019 2018Kas dan Setara Kas 7.315.688.087 10.743.102.979Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 28.208.373.205 82.394.563.786Piutang Pembiyaan Modal Kerja - Bersih 41.769.513.128 154.302.077.963Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih 105.698.017.292 46.130.152.098Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih 56.532.597.759 85.597.597.546Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih 7.996.727.520 10.756.005.501Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 41.004.330.938 --Aset Keuangan Lain-lain 25.688.554.340 1.529.689.475Jumlah Aset Keuangan 314.213.802.269 391.453.189.348

Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang timbul karena kegagalan pengelolaan aset dan liabilitas serta ketidaksesuaian antara aset dan liabilitas yang disebabkan adanya pergerakan suku bunga dan nilai tukar dari portofolio yang dimiliki Perusahaan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban kepada debitur. Untuk mengatasi perubahan suku bunga dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat biaya perolehan dana (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap, dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan dalam mata uang asing. Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

Utang Bank 16.029.054.255 5.910.786.792 21.939.841.047 Beban Akrual 329.372.464 -- 329.372.464Utang Sewa Pembiayaan 362.519.288 460.481.986 823.001.274 Utang Lain-lain 1.457.217.536 -- 1.457.217.536 Total 18.178.163.543 6.371.268.778 24.549.432.321

2019


Utang Bank -- 45.981.848.297 45.981.848.297 Beban Akrual 627.537.194 -- 627.537.194Utang Sewa Pembiayaan 491.999.387 722.641.935 1.214.641.321 Utang Lain-lain 616.424.578 -- 616.424.578

Total 1.735.961.159 46.704.490.232 48.440.451.390


2018

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik

(tingkat 1);



b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

2018Nilai Tercatat Nilai Tercatat

Aset KeuanganPinjaman yang Diberikan dan PiutangKas dan Setara Kas 7.315.688.087 10.743.102.979 Piutang Pembiyaan Modal Kerja - Bersih 41.769.513.128 154.302.077.963 Piutang Pembiayaan Investasi - Bersih 105.698.017.292 46.130.152.098 Piutang Pembiayaan Multiguna - Bersih 56.532.597.759 85.597.597.546 Piutang Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah - Bersih 7.996.727.520 10.756.005.501 Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 41.004.330.938 -- Aset Keuangan Lain-lain 25.688.554.340 1.529.689.475 Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba RugiPortofolio Efek untuk Diperdagangkan 28.208.373.205 82.394.563.786 Jumlah 314.213.802.269 391.453.189.348

2019

Liabilitas KeuanganBiaya Perolehan DiamortisasiUtang Bank 21.939.841.047 45.981.848.297 Beban Akrual 329.372.464 627.537.194 Utang Sewa Pembiayaan 823.001.274 1.214.641.321 Utang Lain-lain 1.457.217.536 616.424.578 Jumlah 24.549.432.321 48.440.451.390

Selisih Bersih 289.664.369.948 343.012.737.958

Risiko Dukungan Dana (Permodalan) Besar kecilnya pertumbuhan Perusahaan sangat tergantung pada tersedianya pendanaan yang berasal dari fasilitas perbankan dan modal serta sumber dana lainnya untuk melangsungkan kegiatan pembiayaan. Untuk memperkecil risiko likuiditas atas perbedaan jatuh tempo investasi dan sumber dana Perusahaan, saat ini sebagian pendanaan dilakukan melalui dana modal dan dana dari perbankan. Pendanaan melalui perbankan dilakukan dengan menjaminkan piutang kepada Bank, dan dengan hasil mendapat asupan dana dengan cara kredit dan dibayar secara berkala kepada Bank, hal ini sangat membantu dan memperkuat Perusahaan dari sisi modal dan aset. Perusahaan mengelola risiko dana (permodalan) untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29.September 2006 dan POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga agar gearing ratio Perusahaan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 kali.






180



Pada 31 Desember 2019 dan 2018, Gearing Ratio Perusahaan adalah sebagai berikut:

2019 2018

PinjamanUtang Bank 21.939.841.047 45.981.848.297Utang Sewa Pembiayaan 823.001.274 1.214.641.321Jumlah 22.762.842.321 47.196.489.618

EkuitasEkuitas 337.816.971.112 391.465.368.772

Rasio Adjusted Leverage 0,07 0,12 Perusahaan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun.

30. Standar Akuntansi dan Interpretasi Standar Yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru dan amandemen standar baru, serta interpretasi atas standar, namun belum berlaku efektif untuk periode berjalan. Standar baru dan amandemen atas standar yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 71: “Instrumen Keuangan” PSAK 72: “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” PSAK 73: “Sewa” PSAK 62 (Amandemen 2017): “Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen

Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi” PSAK 15 (Amandemen 2017): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang

Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 71 (Amandemen 2018): “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan

dengan Kompensasi Negatif” PSAK 112 “Akuntansi Wakaf” PSAK 1 (Amandemen 2018) “Penyajian Laporan Keuangan” tentang judul laporan keuangan PSAK 1 (Penyesuaian 2018) “Penyajian Laporan Keuangan ISAK No. 33, Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Dimuka. Hingga tanggal laporan keuangan ini diotoriasi, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari penerapan standar baru dan amandemen standar tersebut.

31. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

Efek Penyebaran Virus Covid-19 Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus Covid-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus Covid-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan jumlah infeksi Covid-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Harga Obligasi Gabungan (ICBI), dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus Covid-19.



Peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

Pelunasan Fasilitas Pinjaman

PT Dwimakmur Karya Investa (DKI) Pada tanggal 31 Maret 2020, DKI melakukan pelunasan atas fasilitas pembiayaan investasi sebesar Rp25.500.000.000. PT Asuransi Jiwa Advista (AJA) Pada tanggal 21 Januari 2020, AJA melakukan pelunasan atas fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sebesar Rp6.926.868.274.

32. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diotorisasi Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 April 2020.






181



Pada 31 Desember 2019 dan 2018, Gearing Ratio Perusahaan adalah sebagai berikut:

2019 2018

PinjamanUtang Bank 21.939.841.047 45.981.848.297Utang Sewa Pembiayaan 823.001.274 1.214.641.321Jumlah 22.762.842.321 47.196.489.618

EkuitasEkuitas 337.816.971.112 391.465.368.772

Rasio Adjusted Leverage 0,07 0,12 Perusahaan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun.

30. Standar Akuntansi dan Interpretasi Standar Yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru dan amandemen standar baru, serta interpretasi atas standar, namun belum berlaku efektif untuk periode berjalan. Standar baru dan amandemen atas standar yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 71: “Instrumen Keuangan” PSAK 72: “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” PSAK 73: “Sewa” PSAK 62 (Amandemen 2017): “Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71: Instrumen

Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi” PSAK 15 (Amandemen 2017): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang

Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 71 (Amandemen 2018): “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan

dengan Kompensasi Negatif” PSAK 112 “Akuntansi Wakaf” PSAK 1 (Amandemen 2018) “Penyajian Laporan Keuangan” tentang judul laporan keuangan PSAK 1 (Penyesuaian 2018) “Penyajian Laporan Keuangan ISAK No. 33, Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Dimuka. Hingga tanggal laporan keuangan ini diotoriasi, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari penerapan standar baru dan amandemen standar tersebut.

31. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

Efek Penyebaran Virus Covid-19 Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus Covid-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus Covid-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan jumlah infeksi Covid-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Harga Obligasi Gabungan (ICBI), dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus Covid-19.



Peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

Pelunasan Fasilitas Pinjaman

PT Dwimakmur Karya Investa (DKI) Pada tanggal 31 Maret 2020, DKI melakukan pelunasan atas fasilitas pembiayaan investasi sebesar Rp25.500.000.000. PT Asuransi Jiwa Advista (AJA) Pada tanggal 21 Januari 2020, AJA melakukan pelunasan atas fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sebesar Rp6.926.868.274.

32. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diotorisasi Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 April 2020.






182

Documents

2019 - Pool Advista Finance · 2020. 6. 3. · Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi dalam lingkup internal kepada otoritas terkait