Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Agustus 2020
Laporan ini disiapkan olehSekretariat Nasional Pencegahan Korupsi(SETNAS PK)
LAPORAN PELAKSANAAN
STRATEGI NASIONALPENCEGAHAN KORUPSITRIWULAN VI TAHUN 2020
KA
TA
PE
NG
AN
TA
R
i
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Lapo-ran Triwulan VI Pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2019-2020.
Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi memberi mandat agar upaya pencegahan korupsi menjadi lebih optimal maka dibutuhkan kolaborasi dan sinergi bersama antara Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan pemangku kepentingan lainnya. Agar Penyelengga-raan Stranas PK menjadi lebih terfokus, terukur, dan berorientasi pada hasil dan dampak maka dibentuklah Tim Nasional Pencegahan Korupsi (Timnas PK) yang terdiri atas lima kementerian/lembaga, yaitu Kemendagri, KemenPANRB, Bappenas, KSP, dan KPK. Timnas PK bertugas untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) agar rencana aksi pencegahan korupsi tahun 2019-2020 yang telah disusun bersama berjalan sesuai dengan target yang telah ditetap-kan. Secara operasional, Timnas PK didukung oleh Sekretariat Nasional Pencegahan Korupsi (Setnas PK) yang berkedudukan di gedung Merah Putih KPK.
Laporan ini disusun Timnas PK untuk memberi informasi kepada Presiden mengenai kemajuan kinerja program beserta kendala dan tantangan yang perlu diatasi dan ditindak-lanjuti. Selanjutnya Laporan ini dibagi pembahasannya ke dalam 6 bagian.
Bagian pertama adalah Ringkasan Eksekutif yang berisi highlight terhadap pelaksanaan Stranas PK sampai Juli 2020. Bagian Kedua berisi berisi konteks apa itu Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dan bagaimana program aksi disusun dan dijalankan. Bagian ketiga menjelaskan tentang strategi atau metode pelaksanaan, dari perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan pelaporan, serta strategi komunikasi. Pada bagian keempat, disajikan informasi mengenai progres capaian 27 sub-aksi. Bagian kelima men-yajikan ringkasan capaian dan kendala kementerian/lembaga/daerah. Sementara bagian keenam berisi informasi tentang bagaimana Stranas PK berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain seperti masyarakat sipil dan mitra pembangunan.
Akhir kata, semoga Laporan Triwulan VI 2020 Pelaksanaan Aksi PK ini dapat menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan Triwulan berikutnya dan dapat memberikan nilai tambah dalam rangka kolaborasi dan sinergi pencegahan korupsi di Indonesia.
Jakarta, Agustus 2020
Tim Nasional Pencegahan Korupsi
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM - UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
D A F T A R I S I
i i
KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GRAFIKDAFTAR SINGKATANRINGKASAN EKSEKUTIF
iiiv
vix
GAMBARAN UMUM STRANAS PK1. Latar Belakang2. Tujuan3. Kelembagaan4. Struktur Aksi PK
11122
89
19
30
4
445667
40
4041454748505356
596164656769
72
CAPAIAN 27 SUB AKSI1. Fokus I : Perizinan dan Tata Niaga2. Fokus II : Keuangan Negara3. Fokus III : Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi
CAPAIAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAHA. CAPAIAN KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Koordinator Perekonomian 3. Badan Koordinasi Penanaman Modal 4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 5. Kementerian Kesehatan 6. Kementerian Pertanian 7. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral 8. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 9. Kementerian Komunikasi dan Informatika 10. Badan Informasi Geospasial 11. Kementerian Agraria dan Tata Ruang 12. Kementerian Hukum dan HAM 13. Kementerian Keuangan 14. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
STRATEGI PELAKSANAAN DAN MONITORING-EVALUASI1. Pelaksanaan Target Triwulan2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan a. Sistem Monitoring b. Mekanisme Evaluasi3. Pelibatan Masyarakat Sipil4. Strategi Komunikasi
I.
II.
III.
IV.
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
737475767778
8082838485
86
8991939598
100101103104106107108109111112
113114116
117118119120121
122123124125
i i i
15. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 16. Kementerian Sosial 17. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 18. Kementerian Perindustrian 19. Kementerian Perdagangan 20. Kementerian Kelautan dan Perikanan 21. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas 22. Otoritas Jasa Keuangan 23. Badan Nasional Sertifikasi Profesi 24. Kementerian Badan Usaha Milik Negara 25. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 26. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 27. Lembaga Kebijakan Pengadaan (barang dan jasa) Pemerintah 28. Kementerian Perhubungan 29. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 30. Kepolisian Republik Indonesia 31. Kementerian Agama 32. Kementerian Pariwisata 33. Kementerian Riset dan Teknologi 34. Badan Pengawas Obat dan Makanan 35. Badan Kepegawaian Negara 36. Badan Standardisasi Nasional 37. Kementerian Ketenagakerjaan 38. Komisi Aparatur Sipil Negara 39. Kejaksaan Agung 40. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban 41. Badan Pemeriksa Keuangan 42. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 43. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 44. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 45. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 46. Mahkamah Agung 47. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika 48. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia 49. Kementerian Pertahanan 50. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 51. Badan Pengawas Tenaga Nuklir 52. Badan Siber dan Sandi Negara 53. Badan Pusat Statistik
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
160162
178
186
126
127
128
129130131132133134135136137138139140141142143144145146147148
149150151152153154155156157158159
54. Badan Pengawas Pemilihan Umum 55. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 56. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 57. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 58. Kementerian Pemuda dan Olahraga 59. Kementerian Luar Negeri 60. Kementerian Sekretariat Negara 61. Sekretariat Jenderal MPR 62. Sekretariat Jenderal DPR 63. Dewan Ketahanan Nasional 64. Lembaga Administrasi Negara 65. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 66. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 67. Badan Tenaga Nuklir 68. Arsip Nasional Republik Indonesia 69. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 70. Perpustakaan Nasional 71. Lembaga Ketahanan Nasional 72. Sekretariat Kabinet 73. Badan Narkotika Nasional 74. Komisi Pemilihan Umum 75. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 76. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 77. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam 78. Mahkamah Konstitusi 79. Komisi Pemberantasan Korupsi 80. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial 81. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah 82. Badan Keamanan Laut 83. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan 84. Ombudsman Republik Indonesia 85. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 86. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 87. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
iv
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAIN
B. CAPAIAN PEMERINTAH DAERAH 1. Capaian Pemerintah Provinsi 2. Capaian Pemerintah Kabupaten/Kota
V.
PENUTUPVI.
8160162
Grafik Realisasi Capaian Stranas PK sampai dengan TW 6Grafik Capaian Pemerintah Provinsi s.d Triwulan VI 2020Grafik Capaian Pemerintah Kabupaten/Kota s.d Triwulan VI 2020
D A F T A R G R A F I K
v
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Aksi PK : Aksi Pencegahan KorupsiAPCC : Assistance in Preventing and Combating CorruptionAPH : Aparat Penegak HukumAPIP : Aparat Pengawasan Intern PemerintahASN : Aparatur Sipil NegaraATR/BPN : Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
B03 : Bulan ke-3 (triwulan I)B06 : Bulan ke-6 (triwulan II)B09 : Bulan ke 9 (triwulan III)B12 : Bulan ke-12 (triwulan IV)B15 : Bulan ke-15 (triwulan V)B18 : Bulan ke-18 (triwulan VI)B21 : Bulan ke-21 (triwulan VII)B24 : Bulan ke-24 (triwulan VIII)Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBapeten : Badan Pengawas Tenaga NuklirBEPS : Base Erotion and Profit ShiftingBIG : Badan Informasi GeospasialBKN : Badan Kepegawaian NegaraBKPM : Badan Koordinasi Penanaman ModalBMKG : Badan Metereologi, Klimatologi, dan GeofisikaBNSP : Badan Nasional Sertifikasi ProfesiBNP2TKI : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja IndonesiaBO : Beneficial OwnershipBPJS : Badan Pengelola Jaminan SosialBPJS-TK : Badan Pengelola Jaminan Sosial KetenagakerjaanBPK : Badan Pemeriksa KeuanganBPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan PembangunanBPOM : Badan Pengawas Obat dan MakananBPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan TeknologiBSN : Badan Standardisasi NasionalBSSN : Badan Siber dan Sandi Negara
D A F T A R S I N G K A T A N
vi
A
CSO : Civil Society Organization (organisasi masyarakat sipil)C
B
Dikyanmas : Pendidikan dan Pelayanan MasyarakatDirjen : Direktur JenderalDitjen AHU : Direktorat Jenderal Administrasi Hukum UmumDitjen PAS : Direktorat Jenderal PemasyarakatanDJA : Direktorat Jenderal AnggaranDJP : Direktorat Jenderal PajakDTKS : Data Terpadu Kesejahteraan SosialDukcapil : Kependudukan dan Pencatatan Sipil
D
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
EITI : Extractive Industries Transparency InitiativeE-Katalog : Katalog Elektronik
FGD : Focus Group Discussion
vi i
E
GIZ : Gesellschaft für Internationale ZusammenarbeitGIS : Geographic Information SystemG
JPT : Jabatan Pimpinan TinggiJPU : Jaksa Penuntut UmumJ
F
HO : Hinder Ordonnantie (Ijin Gangguan Usaha)HICW : Indonesia Corruption WatchIGT : Informasi Geospasial TematikInpres : Instruksi PresidenINSW : Indonesia National Single WindowIUP : Izin Usaha Pertambangan
I
KASN : Komisi Aparatur Sipil NegaraKejagung : Kejaksaan AgungKemenag : Kementerian AgamaKemenaker : Kementerian KetenagakerjaanKemenBUMN : Kementerian Badan Usaha Milik NegaraKemendag : Kementerian PerdaganganKemendagri : Kementerian Dalam NegeriKemedesa-PDTT : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiKemendikbud : Kementerian Pendidikan dan KebudayaanKemenESDM : Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralKemenhan : Kementerian PertahananKemenhub : Kementerian PerhubunganKemenkes : Kementerian KesehatanKemenkominfo : Kementerian Komunikasi dan InformatikaKemenkeu : Kementerian KeuanganKemenKUKM : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil MenengahKemenkumHAM : Kementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaKemenPANRB : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiKemenpar : kementerian PariwisataKemenperin : Kementerian PerindustrianKemenPUPR : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatKemenko Perekonomian : Kementerian Koordinator PerekonomianKemenkoPMK : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan KebudayaanKemenkoPolhukam : Kementerian Koordinator Politik Hukum dan KeamananKemenristek : Kementerian Riset dan TeknologiKemensos : Kementerian SosialKementan : Kementerian PertanianK/L/D : Kementerian/Lembaga/Pemerintah DaerahKLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan KehutananKKP : Kementerian Kelautan dan PerikananKorwil : Koordinator Wilayah
K
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Litbang : Penelitian dan PengembanganLKPP : Lembaga Kebijakan Pengadaan (barang & jasa) PemerintahLPSK : Lembaga Perlindungan Saksi dan KorbanLSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MA : Mahkamah AgungMAS : Manajemen Anti SuapMoU : Memorandum of Understanding
vi i i
L
NIB : Nomor Induk BerusahaNIK : Nomor Induk KependudukanNDR : National Data RepositoryNSPK : Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
N
QA : Quantity AssuranceQ
M
Korsupgah : Koordinasi Supervisi dan PencegahanKPK : Komisi Pemberantasan KorupsiKRISNA : Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja AnggaranKSWP : Konfirmasi Status Wajib Pajak
K
OJK : Otoritas Jasa KeuanganOSS : Online Single SubmissionOGI : Open Government Indonesia
OPBJ : Pengadaan Barang/JasaPermen : Peraturan MenteriPerpres : Peraturan PresidenPerkada : Peraturan Kepala DaerahPemda : Pemerintah DaerahPemkab : Pemerintah KabupatenPemkot : Pemerintah KotaPemprov : Pemerintah ProvinsiPIC : Person In ChargePinda : Pengolahan Informasi dan DataPITTI : Peta Indikatif Tumpang Tindih IGTPJKAKI : Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan InstansiPKH : Penetapan Kawasan HutanPKS : Perjanjian Kerja SamaPNBP : Penerimaan Negara Bukan PajakPokja : Kelompok KerjaPOLRI : Kepolisian Republik IndonesiaPP : Peraturan PemerintahPPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi KeuanganPuskarda : Pusat Pertukaran Data
P
RPP : Rancangan Peraturan PemerintahR
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Sakti : Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat InstansiSatker : Satuan KerjaSetnas PK : Sekretariat Nasional Pencegahan KorupsiSIKAP : Sistem Informasi Kinerja PenyediaSIPINTER : Sistem Informasi Penilaian Mandiri Penerapan Sistem MeritSIJAPTI : Sistem Informasi Jabatan Pimpinan TinggiSIMDA : Sistem Informasi Manajemen DaerahSIMRAL : Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan PelaporanSIPD : Sistem Informasi Pembangunan DaerahSIKAP : Sistem Informasi Kinerja PenyediaSITU : Surat Izin Tempat UsahaSKB : Surat Keputusan BersamaSKDU : Surat Keterangan Domisili UsahaSKK Migas : Satuan Kerja Khusus (Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu) Minyak dan GasSMAP : Sistem Manajemen Anti SuapSNI : Standar Nasional IndonesiaSPPT-TI : Sistem Peradilan Pidana Terpadu – berbasis Teknologi InformasiSPDP : Surat Pemberitahuan Dimulainya PenyidikanSPBE : Sistem Pemerintahan Berbasis ElektronikStranas PK : Strategi Nasional Pencegahan KorupsiStranas PPK : Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan KorupsiStranas TPPU : Strategi Nasional Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang
ix
Timnas PK : Tim Nasional Pencegahan KorupsiTII : Transparansi Internasional IndonesiaTNP2K : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan KemiskinanT
S
UKPBJ : Unit Kerja Pengadaan Barang dan JasaUNCAC : United Nations Convention Against CorruptionUU : Undang-Undang
UWBK : Wilayah Bebas (dari) KorupsiWBBM : Wilayah Birokrasi Bersih MelayaniW
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
R I N G K A S A N E K S E K U T I F
x
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), yang diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54/2018, baru saja menyelesaikan pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi (Aksi PK) Triwulan VI 2019-2020. Terdapat 87 Kementerian/Lembaga (K/L) dan 542 Pemerintah Daerah (Pemda) yang bertanggu-ng jawab melaksanakan 3 Fokus, 11 Aksi dan 27 Sub Aksi Pencegahan Korupsi (Sub Aksi PK) 2019-2020. Saat ini pelaksanaan aksi PK tengah memasuki Triwulan VII (B18).
Pada periode tahun pertama (2019) sampai medio tahun 2020, selain terus melakukan pendampingan dan monitoring terhadap pelaksanaan aksi, Stranas PK juga telah melakukan langkah-langkah korektif dan eval-uatif untuk perbaikan dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Pertama, terkait redesain sistem aplikasi monitoring/pelaporan (jaga.id/monitoring) agar lebih fungsional dan user-friendly. Kedua, terkait pelaksa-naan aksi, yang mana beberapa revisi target dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan aksi.
F O K U S IP e r i z i n a n d a n Ta t a N i a g a
Prosedur perizinan yang birokratis dan mahal telah mempersulit dunia usaha dalam berinvestasi. Pun tata niaga yang tidak transparan dan korup telah merugikan masyarakat karena harga-harga bahan pokok menjadi tidak terkendali. Guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut, Stranas PK telah men-dorong dan mengawal beberapa Sub Aksi PK seperti: (1) Penghapusan SKDU-HO; (2) Percepatan Online Single Submission (OSS); (3) Penetapan Kawasan Hutan; (4) Implementasi Kebijakan Satu Peta (One Map Policy); (5) Pemanfaatan Beneficial Ownership; (6) Utilisasi NIK untuk Bantuan Sosial; (7) Integrasi Data Impor Pangan Strategis (INSW); dan (8) Manajemen Anti Suap.
Dari 8 Sub Aksi PK pada Fokus 1 di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaannya berjalan “cukup baik” dengan nilai rerata Fokus 1 adalah 59% (dari target 75% s.d. Triwulan VI ini). Artinya terdapat sekitar 16% target yang tidak tercapai karena adanya kendala dan hambatan yang dialami beberapa Sub Aksi PK, misalnya:
Percepatan OSS: Proses integrasi aplikasi perizinan K/L dan Pemda dengan OSS terus berlangsung sampai saat ini, termasuk melakukan beberapa redesain proses bisnis agar sesuai dengan substansi RUU Cipta Kerja. Satu kendala terbesar adalah belum tuntasnya pembahasan RUU Cipta Kerja;Implementasi kebijakan satu peta: pelaksanaannya sudah masuk pada tahapan integrasi walaupun ada beberapa proses kompilasi yang belum selesai karena berbagai kendala yang dihadapi, di antara yang menghadapi kendala tersebut ada di Pemprov Papua, Kaltim, Riau, dan Sulbar yang masih berkutat di tahapan kompilasi IGT. Hanya Provinsi Kalteng yang sudah masuk ke tahap integrasi dan sinkronisasi; Penetapan Kawasan Hutan: Grand total capaian PKH seluruh kawasan sampai periode B18 adalah 70,27% atau seluas 88.410.371 Ha dari Total kawasan hutan 125.817.022 Ha. Beberapa kendala yang dihadapi di antaranya kegiatan tata batas di daerah sasaran menjadi terhambat karena adanya pembatasan (social distancing) Covid-19; Utilisasi NIK: Ada peningkatan DTKS sudah padan NIK dari 79,8% menjadi 81,39%. Kondisi pandemi Covid-19 juga memengaruhi pelaksanaan Sub Aksi utilisasi NIK, di mana kegiatan verifi-kasi dan validasi di lapangan tidak bisa berjalan maksimal sehingga diputuskan dilakukan penundaan finalisasi DTKS periode April 2020.
1.
2.
3.
4.
Terkait progres pelaksanaan aksi sampai triwulan VI (B18) ini, dari 3 fokus yang dijabarkan ke dalam 11 Aksi dan 27 Sub Aksi PK, berikut ringkasan capaian dan kendalanya:
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM - UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
I.
xi
F O K U S I IK e u a n g a n N e g a r a
Belanja anggaran dan penerimaan negara yang dilakukan Kementerian/Lembaga dirasakan masih belum efektif dan efisien. Oleh karenanya Stranas PK telah mengawal beberapa Sub Aksi PK terkait keuangan negara seperti: (1) Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik; (2) Pem-bentukan UKPBJ; (3) Implementasi Katalog Elektronik; (4) Konsolidasi Pengadaan; (5) Penyempur-naan SIKaP; (6) Sentralisasi Pengadaan; (7) Reformasi Pajak dan PNBP; (8) Optimalisasi dan Perlua-san KSWP; (9) Implementasi BEPS; dan (10) Implementasi NDR.
Dari 10 Sub Aksi PK pada Fokus 2 di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaannya berjalan “cukup baik” dengan nilai rerata Fokus 2 adalah 51% (dari target 75% s.d Triwulan VI ini). Artinya terdapat sekitar 24% target yang tidak tercapai karena adanya kendala dan hambatan yang dialami beberapa Sub Aksi PK seperti:
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik: Di tingkat pusat Aplikasi SAKTI dan KRISNA dalam proses integrasi dengan platform TI yang sedang dikembangkan oleh Kemen-kominfo. Walaupun demikian masih ada beberapa kendala, di antaranya adalah adanya perbedaan konsep antara Kemenkeu dan Kemendagri tentang RPP Bagan Akun Standar yang akan menjadi standar data dalam perencanaan dan penganggaran di level nasional; Pembentukan UKPBJ untuk mencapai kematangan level 3, sampai saat ini baru tercapai di 34 Pemda dan 1 K/L dari target 100 K/L/D; Implementasi E-Katalog di tingkat Pusat telah berjalan baik untuk piloting %/KL besar. Namun di Daerah belum terlihat ada akselerasi. Oleh karenanya LKPP perlu meningkatkan pendampingan dan monitoring yang lebih intens, hanya saja masih terkendala oleh kebijakan social distancing di masa Covid-19 ini.
1.
2.
3.
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM - UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
F O K U S I I IP e n e g a k a n H u k u m d a n R e f o r m a s i B i r o k r a s i
Upaya penegakan hukum yang transparan dan birokrasi yang melayani menjadi fokus, karena korupsi pada dua aspek ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan publik kepada negara. Oleh kare-nanya Stranas PK mengawal beberapa Sub Aksi PK seperti: (1) Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit; (2) Pembangunan Zona Integritas; (3) Penguatan APIP; (4) Penataan Kelembagaan (right sizing); (5) Percepatan Pembangunan SPBE; (6) Implementasi Strategi Pengawasan Keuangan Desa; (7) imple-mentasi SPPT-TI; (8) Implementasi SPDP Online; dan (9) Penyusunan Pedoman Penuntutan.
Dari 10 Sub Aksi PK pada Fokus 3 di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaannya berjalan “baik” dengan nilai rerata Fokus 3 adalah 65 % (dari target 75% s.d. Triwulan VI ini). Artinya terdapat sekitar 10% target yang tidak tercapai karena adanya kendala dan hambatan yang dialami beberapa Sub Aksi PK, di antaranya:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit, walaupun pada level Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) pengi-sian jabatan lowongnya telah dilakukan secara terbuka dan transparan, namun masalah-masalah mendasar seperti data-data kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN tidak tersedia secara akurat, belum lagi dengan pengelolaan data yang tidak terintegrasi secara nasional. Oleh karenanya saat ini, Stranas PK bersama KASN, KemenPANRB, dan BKN terus memperbaiki dan meningkatkan manajemen data ASN; Percepatan Pembangunan SPBE: Rancangan awal model referensi arsitektur SPBE Nasional (sebagai input Perpres) telah tersedia dan Tim Penyusun Arsitektur SPBE Nasional telah terbentuk oleh Kemenpan RB. Namun secara keseluruhan, masih belum ada akselerasi. Uji coba asesmen aplikasi yang seharusnya dilaksanakan BPPT sejak 2019 sampai saat ini masih belum terlaksana;
1.
2.
Di tingkat Provinsi, dari 34 Pemprov yang melaksanakan aksi PK, terdapat 15 Pemprov dengan kategori capaian Baik, 15 Pemprov nilai capaiannya Cukup, dan 4 Pemprov dalam kategori capaian Kurang. Berikut adalah dafatr Pemprov dalam kategori nilai Kurang, Cukup, dan Baik:
Di tingkat Pusat, sampai Triwulan VI (B18) Tahun 2020, progres capaian dari 87 K/L yang menjadi penanggungjawab aksi, terdapat 60 K/L yang masuk kategori Baik atau realisasi capa-iannya melebihi 60% dari target 75% di triwulan VI ini (atau di atas 80% dari target 100%). Hanya ting-gal 19 K/L yang sampai Triwulan VI ini masih belum banyak melakukan perbaikan dalam pemenuhan target atau masuk kategori Kurang. Sementara 8 K/L lainnya nilainya dianggap Cukup. Berikut daftar K/L dalam kategori nilai Kurang, Cukup, dan Baik
IIII
IIII
Terkait progres pelaksanaan aksi oleh K/L/D, berikut adalah ringkasan laporannya: II.
xi i
Strategi Pengawasan Keuangan Desa masih belum diformalkan dalam bentuk Perpres. Namun demikian, rancangan SKB Kemendagri, Kemenkeu, Kemendes PDTT, dan BPKP yang mengatur strategi pengawasan keuangan desa sudah tersedia; Pedoman Penuntutan telah berhasil dituangkan menjadi Pedoman Penanganan Perkara Tipikor No. 1 Tahun 2019 (sebagai hasil revisi SEJA 003), namun demikian pemahaman APH di Kejagung masih perlu ditingkatkan lagi terkait substansi dan prosedur penanganan perkara Tipikor yang memenuhi prinsip keadilan.
3.
4.
Kemenhan, Bawaslu, Kemenko Kemaritiman, Kemenlu, Setjen MPR, Setjen DPR, LAN, BATAN, Lemhanas, BNN, KPU, Komnas HAM, BPKPB-PB BATAM, KPK, Setjen DPD, Bakamla, BNPT, KPPU, BPIP
K/L Performa Kurang 19
Papua Barat, Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah Pemprov Performa Kurang 4
Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Aceh, Sumatera Utara, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kali-mantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara.
Pemprov dengan Kategori Cukup15
Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Riau
Pemprov dengan Kategori Baik15
Kemenko Perekonomian, PPATK, KemenBUMN, Bappenas, Kemenag, Kejagung, BMKG, BNPB
K/L Performa Cukup 8
Kemendagri, BKPM, KLHK, Kemenkes, Kementan, KemenESDM, KemenPUPR, Kemenkominfo, BIG, KemenATR/BPN, Kemenkumham, Kemenkeu, KemenKUKM, Kemensos, BPJS Kesehatan, Kemenperin, Kemendag, KKP, SKK Migas, OJK, BNSP, KemenPANRB, LKPP, Kemenhub, Kemendikbud, Polri, Kemenpar, Kemenristek BRIN, BPOM, BKN, BSN, Kemenaker, KASN, LPSK, BPK, Kemendes PDTT, BPKP, BPPT, Kemenko Polhukam, MA, BP2MI, BPJS TK, Bapeten, BSSN, BPS, Kemenko PMK, KemenPPPA, Kemenpora, Setneg, Wantanas, LAPAN, LIPI, ANRI, BKKBN, Perpusnas, Setkab, MK, KY, BNPP/Basarnas, Ombudsman
K/L Performa Baik 60
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
I . G A M B A R A N U M U M S T R A N A S P K
1
Komitmen dan upaya dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi selama ini selalu menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah seperti penataan kebijakan dan regulasi secara terus menerus. Pada tingkat internasional, Pemerintah juga aktif terlibat dalam berbagai inisiatif global untuk memerangi korupsi. Salah satunya melalui ratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi (United Nations Convention Against Corruption/ANCAC 2003) melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention against Corruption.
Sebagai konsekuensi dari ratifikasi tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pem-berantasan Korupsi (Stranas PPK) Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menen-gah Tahun 2012- 2014. Strategi yang terdapat dalam Stranas PPK meliputi strategi-strate-gi: pencegahan. penegakan hukum, harmonisasi peraturan perundang undangan, kerja sama internasional dan penyelamatan aset, dan budaya anti korupsi, serta mekanisme pelaporan yang hanya menitikberatkan pada upaya pencegahan korupsi.
Namun demikian, sinergi dan koordinasi di antara Kementerian, Lembaga, dan Pemerin-tah Daerah masih menjadi masalah besar yang belum dapat diselesaikan dalam pelaksa-naan Stranas PPK. Sehingga dibutuhkan upaya konsolidasi yang lebih efektif atas berb-agai inisiatif pencegahan korupsi, tidak hanya terbatas pada Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah sebagaimana ditentukan dalam Stranas PPK, melainkan perlu juga melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga khusus yang berdasarkan undang-undang diberikan kewenangan koordinasi dan supervisi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Untuk menjawab persoalan di atas, Stranas PPK diganti menjadi Strategi Nasional Pence-gahan Korupsi (Stranas PK) melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018. Stranas PK dimaksudkan untuk mendorong upaya pencegahan korupsi dilaksanakan dengan carakolaboratif dan bersinergi bersama Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, KPK, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat sipil. Upaya sinergitas tersebutdiwujudkan melalui penetapan fokus dan sasaran yang lebih sesuai dengan kebutuhanpencegahan korupsi sehingga pencegahan korupsi dapat dilaksanakan dengan lebih terfokus, terukur, dan berdampak langsung dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
1 . L ATA R B E L A K A N G
2 . T U J U A N Memberikan arahan tentang upaya-upaya strategis yang perlu dilakukan oleh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lain untuk mencegah korupsi;
Mendorong program pencegahan korupsi yang berorientasi pada hasil (outcome) dan dampak (impact ), bukan hanya luaran kegiatan (output ), dengan capaian yang terukur;
Meningkatkan sinergi antara program pencegahan korupsi dengan kebijakan pemerintah pusat, daerah, maupun dengan kebijakan strategis KPK.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
4 . S T R U K T U R A KS I P K
2
3 . K E L E M B A G A A NPelaksanaan Stranas PK dikelola oleh Tim Nasional Pencegahan Korupsi (Timnas PK) yang terdiri dari 5 kementerian/lembaga, yaitu:
Untuk mendukung kelancaran tugas, Timnas PK dibantu oleh Tim Pengarah yang terdiri dari pejabat eselon I dari masing-masing Kementerian/Lembaga. Sementara pengelolaan secara operasional dilakukan Sekretariat Nasional Pencegahan Korupsi (Setnas PK), yangberkedudukan di KPK, dengan komposisi: 1 (satu) orang Koordinator Harian, 15 (lima belas) orang Tenaga Ahli, dan 28 (dua puluh delapan) orang Tim Teknis yang mewakili 5 (lima) anggota Timnas PK, serta 4 (empat) orang tenaga administrasi.
1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); 2. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri); 3. Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); 4. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB); 5. Kantor Staf Presiden (KSP)
Di bawah koordinasi Timnas, aksi-aksi pencegahan korupsi saat ini diharapkan menjadi lebih fokus dan terukur, tidak lagi bersifat generik, sehingga lebih mudah dilakukan moni-toring dan evaluasi pencapaian. Terdapat 3 Fokus, 11 Aksi, dan 27 sub-Aksi beserta sejumlah target triwulan yang telah disusun dan dilaksanakan sampai saat ini.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
3
Penghapusan SKDU-HO
Implementasi PercepatanPelaksanaan OSS
Implementasi Kebijakan Stau Peta
Penetapan Kawasan Hutan
Penguatan dan Pemanfaatan BasisData Bene�cial Ownership
Utilisasi NIK untukBantuan Sosial
Integrasi dan SinkronisasiData Inpor Pangan Strategis
Penerapan Manajemen Anti Suap
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik
Pembentukan UKPBJ
Implementasi e-Katalog
Konsolidasi Pengadaan
Sentralisasi Pengadaan
Penyempurnaan Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP)
Reformasi Pajak dan Penerimaan Bukan Pajak
Optimalisasi dan Perluasan Kon�rmasi Status Wajib Pajak
Implementasi Rekomendasi Base Erotion Pro�t Sharing (BEPS)
Implementasi National Data Repository (NDR)
Percepatan Pelaksanaan Sistem
Pembangunan Zona Integritas
Penguatan APIP
Penataan kelembagaan(Right Sizing)
Percepatan Pembangunan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik
Implementasi Strategi Pengawasan Keuangan Desa
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Ternologi Informasi (SPPT-TI)
Implementasi Surat PerintahDimulainya Penyelidikan Online (SPDP Online)
Penyusunan Pedoman Penuntutan
FOKUS 1 Perizinan dan Tata
S TO P
Rp
E - Katalog
Rp
Tax
FOKUS 2Keuangan Negara
FOKUS 3Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi
STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI(STRANAS PK)
Aksi 1 : Peningkatan Pelayanan dan Kepatuhan Perizinan dan Penanaman Modal
Aksi 2 : Perbaikan Tata Kelola Data dan Kepatuhan Sektor Ekstraktif, Kehutanan, dan Perkebunan
Aksi 3 : Utilisasi Nomor Induk Kependudukan untuk Perbaikan Tata Kelola Pemberian Bantuan Sosial dan Subsidi
Aksi 4 : Integrasi dan Sinkronisasi Data Impor Pangan Strategis
Aksi 5 : Penerapan Manajemen Anti Suap di Pemerintah dan Sektor Swasta
Aksi 6 : Integrasi Sistem Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik
Aksi 7 : Peningkatan Profesionali-tas dan Modernisasi Pengadaan Barang dan Jasa
Aksi 8 : Optimalisasi Penerimaan Negara dari Penerimaan Pajak dan Non-Pajak
Aksi 9 : Penguatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Aksi 10 : Implementasi Grand Design Strategi Pengawasan Keuangan Desa
Aksi 11 : Perbaikan Tata Kelola Sistem Peradilan Pidana Terpadu
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
I I . S T R A T E G I P E L A K S A N A A N D A NM O N I T O R I N G E V A L U A S I
4
Pada tahap perencanaan, Tenaga Ahli Setnas PK melakukan koordinasi dan diskusimendalam bersama Kementerian/Lembaga/Pemda (K/L/D) guna menyepakati danmenetapkan target triwulan, data dukung, dan kuantifikasi capaian sebagai dasarpelaksanaan aksi. Target-target yang telah disepakati dan ditetapkan kemudianditayangkan melalui aplikasi https://jaga.id/monitoring Guna memastikan pelaksanaan Aksi PK yang menjadi tanggung jawabKementerian/Lembaga/Pemda berjalan sesuai target yang disepakati, Setnas PKmemfasilitasi pelaksanaan rapat koordinasi dan pembahasan dengan unit kerja teknispada masing-masing K/L/D sebagai pelaksana aksi. Tempat pelaksanaannya dilakukan dikantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tempat kedudukan Setnas PK ataudilaksanakan di masing-masing K/L/D. Mekanisme pendampingan dilakukan melalui rapat koordinasi formal dan non-formalantara tenaga ahli Setnas PK dan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah sebagaipenanganggung jawab aksi. Pendampingan yang dilakukan Setnas PK dimaksudkan untuk mempercepat pelaksanaanaksi, termasuk mengidentifikasi dan menindaklanjuti masalah dan kendala yang dihadapioleh unit teknis penanggung jawab aksi. Pelaksanaan Aksi PK juga bekerja sama dan berkoordinasi dengan unit kerja KPK lainnyaseperti Litbang, Dikyanmas, PJKAKI, Korwil, dan PINDA.
Secara umum, kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) dimaksudkan untuk melakukandeteksi dini apakah Aksi PK telah dilaksanakan sesuai perencanaan dan target yang disepakatiatau tidak. Jika mengacu pada logic model yang telah menjadi konvensi internasional dalampengembangan program aksi maka kegiatan monitoring memiliki ruang lingkup untukmengukur capaian pada level proses/aktivitas dan output secara terus-menerus. Sementarakegiatan evaluasi dilakukan untuk mengukur hasil dan dampak pada kurun waktu tertentu,biasanya pada akhir program akan selesai.
Agar seluruh pelaksanaan aksi PK dapat dimonitor dan dikendalikan maka Setnas PK telahmengembangkan beberapa instrumen monitoring dan evaluasi yang efektif dan efisien. Berikutgambaran umum mekanisme monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Pelaksanaan Target Triwulan
Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Input
Mon
itor
ing
Eva
luas
i
Proses Outcome ImpactOutput
2.
1.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
5
Sistem aplikasi JAGA dengan tautan https://jaga.id/monitoring dikembangkan untukmenyederhanakan mekanisme pelaporan yang wajib dilakukan olehKementerian/Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Pun dari sisi Setnas PK menjadi lebihefisien dalam melakukan monitoring pelaksanaan target dan verifikasi capaian K/L/D padatiap triwulan. Selain itu, melalui dashboard dengan tautan https://jaga.id/stranas publikjuga dapat memantau secara reguler laporan kemajuan K/L/D dalam pelaksanaan aksipencegahan korupsi. Target-target triwulan yang telah ditetapkan wajib dikerjakan dan dilaporkan oleh K/L/Dpada batas waktu pelaporan yang ditentukan Setnas PK sbb:
a. Sistem Monitoring
Pelaporan oleh K/L/D yang dilakukan melalui jaga.id/monitoring berisi dua hal utama.Pertama, klaim capaian berupa narasi yang menggambarkan progrespelaksanaan/pemenuhan target K/L/D. Kedua, K/L/D harus dapat membuktikan klaimcapaian dengan mengunggah data dukung yang sesuai. Misalnya, jika target yang harusdipenuhi adalah penerbitan peraturan menteri maka data atau dokumen yang diunggahadalah Peraturan Menteri yang telah disahkan menjadi dokumen negara.Ketika melewati batas waktu yang telah ditentukan di atas, pelaporan secara otomatisditutup dan dikunci oleh sistem. Pada saat itulah masa verifikasi berlangsung, di manaTenaga Ahli Setnas PK yang berjumlah 15 orang melakukan verifikasi terhadap datadukung dokumen yang disampaikan K/L/D guna memastikan apakah dokumen yangdiunggah sudah sesuai dengan klaim pemenuhan target (capaian). Jika tidak sesuai,Tenaga Ahli Setnas PK dapat melakukan klarifikasi kepada K/LD atau bisa juga langsungmemberikan pengurangan nilai sesuai kriteria penilaian yang ditetapkan.Sistem aplikasi jaga.id/monitoring atau jaga.id/stranas juga dapat mengeluarkanrekapitulasi data secara kuantitatif jika kita ingin mengetahui persentase (%) capaian perK/L/D atau capaian per sub-Aksi. Dengan demikian data-data kuantitatif tersebut dapatmemudahkan tim Monev Setnas PK melakukan rekapitulasi laporan kemajuan triwulankepada Timnas PK. Selain melalui aplikasi jaga.id/monitoring, kegiatan monitoring juga dilakukan denganmetode kunjungan lapangan (field visit) untuk verifikasi faktual secara langsung mengenaicapaian yang dilaporkan pada aplikasi Jaga. Kunjungan lapangan padaKementerian/Lembaga/Pemda dilakukan dengan mendatangi langsung unit-unit teknispelaksana aksi dan juga inspektorat; melakukan diskusi dan tanya jawab; danmemverifikasi secara faktual dokumen data dukung yang sebelumnya sudah dilaporkan
Periode
B03 dan B15B06 dan B18B09 dan B21B12 dan B24
Batas Akhir Pelaporan
12 April tahun berjalan5 Juli tahun berjalan
5 Oktober tahun berjalan1 Desember tahun berjalan
Masa Verifikasi
13 - 27 April6 - 20 Juli
6 - 20 Oktober2 - 16 Desember
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pelibatan masyarakat sipil dalam kerangka program pencegahan korupsi pada prinsipnyabukan semata-mata karena adanya hak berpartisipasi dalam proses kebijakan danpembangunan, namun juga merupakan upaya kesadaran bersama guna mendukungpencapaian target-target pencegahan korupsi secara lebih nyata dan berkesinambungan.Berikut gambaran umum bagaimana Stranas PK melibatkan masyarakat sipil dalam aksi-aksipencegahan korupsi:
Pelibatan Masyarakat Sipil3.
Secara umum, program evaluasi Stranas PK dapat melingkupi tiga area berikut: 1) evaluasiuntuk memastikan apakah pola intervensi selama ini sudah tepat; 2) evaluasi ataupengukuran outcome terhadap setiap sub-aksi; 3) evaluasi dampak dengan penekananpada persepsi publik atau pengguna sebagai penerima manfaat. Yang paling mungkin dilakukan Stranas PK dalam waktu dekat adalah evaluasi ataupengukuran outcome terhadap 27 sub-aksi pencegahan korupsi. Tim Monev bersamaTenaga Ahli Stranas PK lainnya telah menyusun indikator outcome dan metodepengukuran dengan jadual pengukuran antara Maret-Oktober 2020. Diharapkan hasil daripengukuran outcome dapat menggambarkan perubahan sistem dan kebijakan yangdilahirkan Stranas PK telah berkontribusi terhadap pencegahan korupsi secara sistemik.Sebagai contoh, untuk sektor perizinan, outcome yang diharapkan yakni proses perizinanmenjadi sederhana, cepat, dan murah. Outcome ini dapat memberi dampak padapeningkatan investasi yang dalam jangka panjang akan ikut menurunkan tingkatpengangguran
Koalisi CSO, akademisi, jurnalis ataupun asosiasi profesi telah dilibatkan secaralangsung memonitor capaian-capaian pencegahan korupsi yang dilakukan pemerintahmelalui sistem monitoring online (jaga/id/monitoring). CSO diberikan akses (passworddan user name) secara online untuk melihat dan memberikan catatan terhadap capaianpemerintah. CSO juga diharapkan dapat memberikan data pembanding mengenai apayang dirasakan masyarakat dalam program pencegahan korupsi ini. Catatan-catatanyang diberikan CSO akan bermanfaat bagi penilaian capaian yang lebih objektif padasaat Setnas PK melakukan evaluasi hasil dan dampak. Paling sedikit 18 CSO nasional telah terlibat dalam beberapa pertemuan dan koordinasiguna membahas penyusunan, pelaksanaan, dan pemantauan Aksi PK, di antaranyaTransparansi Internasional Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW),Kemitraan, Auriga, Publish What You Pay (PWYP), Forum Indonesia untuk TransparansiAnggaran (Fitra), Indonesia Budget Center (IBC), Lembaga Independen Peradilan (LeIP), Mas-yarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), Center for Study of Governance andAdministrative Reform (CSGAR), Center for Indonesian Taxation Analysis (CITA),Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam), IndonesiaProcurement Watch (IPW), Indonesia Business Link (IBL), Pusat Telaah dan InformasiRegional (Pattiro), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Forest Watch Indonesia(FWI), World Resources Institute (WRI).
6
b. Mekanisme Evaluasi
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Strategi Komunikasi4.
Selama kurun waktu 2019, berkolaborasi dengan Transparansi Internasional Indonesia(TII), tim Monev Stranas PK melakukan sosialisasi dan diskusi Stranas PK kepada CSOCSOlokal di 4 kota (Semarang, Malang, Pekanbaru, Makasar). Lalu dikuti monitoringcapaian Stranas di 3 Provinsi (NTT, Kaltim, dan Riau) hasil kerja sama TII dan UNDP.Pada periode Semester I 2020, dengan dukungan dari AIPJ, TII dan CSO lokal bersamatim Monev Stranas akan melakukan monitoring capaian Stranas di 4 Kota (Aceh,Gorontalo, Pontianak, dan Yogyakarta). Stranas PK juga secara mandiri melakukan sosialisasi dan monitoring lapangan di 27Provinsi di mana LSM, akademisi, dan media dilibatkan secara aktif dalam diskusi publikaksi pencegahan korupsi selama kurun waktu Maret-Desember 2019. Kerja sama dan dukungan juga diberikan oleh pemangku kepentingan lain, sepertiUNDP, USAID, AIPJ2, GIZ, dan World Bank, sebagai mitra pembangunan yang terlibataktif membantu dan bekerja sama dengan Stranas PK. UNDP, USAID, dan AIPJ2 aktifterlibat dalam kegiatan-kegiatan pemantauan aksi di daerah. UNDP juga aktif bekerjasama dengan Stranas PK menyiapkan instrumen-instrumen komunikasi publik.Sementara World Bank menaruh perhatian pada advokasi aksi Perencanaan-Penganggaran Berbasis Elektronik dan GIZ aktif ikut dalam pendampingan aksiPenetapan Kawasan Hutan dan Implementasi Kebijakan Satu Peta
Selain pendampingan kepada K/L/D dan pelibatan masyarakat sipil dalam aksi-aksipencegahan korupsi, strategi komunikasi juga dianggap cukup penting karena dapatmemberi ruang bagi Stranas PK memperkenalkan, membangun, dan menciptakaninteraksi antara Stranas PK dan stakeholders lainnya, termasuk pemerintah danmasyarakat umum. Melalui kanal-kanal komunikasi, Stranas PK dapat mengkomunikasikan kepada publikkegiatan-kegiatan apa yang telah dilakukan, output atau capaian apa yang dihasilkandan perubahan apa saja yang sudah terjadi yang berkontribusi terhadap upayapencegahan korupsi. Berikut beberapa upaya komunikasi yang telah dan akan dilakukanStranas PK untuk mencapai tujuannya:
Optimalisasi forum-forum kehumasan K/L/D Publikasi kegiatan-kegiatan Stranas melalui website Stranas PK(https://stranaspk.kpk.go.id). Sampai saat ini sudah lebih dari 15 artikel yangditayangkan di website Stranas. Isunya meliputi kegiatan-kegiatan pendampingandan laporan capaian aksi. Diseminasi iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan elektronik (suratkabar, TV, radio). Saat ini sudah tayang di kanal KPK dan media Televisi PT. KAI.
7
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
8
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
I I I . CAPAIAN 27 SUB - AKSI
N O T ENilai persentase yang ditampilkan adalah nilai akumulasi sampai Triwulan VI terhadap Triwulan VIII, di mana target 100% sampai Triwulan VI adalah 75%. Untuk beberapa sub-aksi yang tidak memiliki target di satu atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 75%. Berikut indikator nilai yang digunakan dengan sudah mempertimbangkan perbedaan jumlah triwulan yang dijalankan: 1. 0-33 = kurang (merah)2. 34-66 = cukup (kuning)3. 67-100 = baik (hijau)
Pada triwulan VI (B18) ini, seluruh sub-aksi diberi target capaian sebesar 75 persen. Sebagian besar pelaksanaan sub-aksi dalam kategori baik dan cukup baik. Sebagian lainnya tidak mengalami banyak kemajuan karena beberapa kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub-Aksi, maka nilai capaian Stranas PK adalah 58,52% (dari target 75%) sampai triwulan VI ini yang berarti cukup. Berikut adalah intisari capaian per sub-aksi beserta kendala dan nilai persentase capaiannya:
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 5 TW 6 TW 7 TW 8
Realisasi
Target
Realisasi Capaian Stranas PK sampai dengan TW 6
100%
87,50%
75%
62,50%
50%
37,50%
25%
12,50%
10,50%21,29%
32,39%40,96%
47,96%58,52%
9
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Prosedur perizinan terlalu panjang dan lama
Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO (Hinder Ordonantie/ Ganggu-an) adalah dua jenis izin yang saat ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada keten-tuan dari Pemerintah Pusat yang men-dorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terse-but sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU-HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga mer-angsang tumbuhnya investasi oleh UM-KM-UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan kerja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
Capaian dan Kendala
Dalam rangka meningkatkan mutu penyelengga-raan perizinan dan non perizinan di PTSP maupun OSS, maka satu langkah penyederhanaan perizinan yang dilakukan adalah penghapusan izin gangguan (SKDU, HO, dan SITU) pada seluruh daerah, dengan perkembangan capaian sebagai berikut: Dari 472 daerah yang sudah disurvei oleh
Kemendagri, ada 76 Pemda masih mensyaratkan SKDU, HO, dan SITU sampai periode B09. Pada periode B12 tersisa 21 Pemda yang masih mensyaratkan, dan pada periode B15 tidak ada lagi Pemda yang mensyaratkan SKDU-HO Dengan demikian pelaksanaan sub-aksi ini telah tercapai 100% Untuk beberapa daerah yang telah mengeluarkan regulasi penghapusan SKDU, HO dan SITU tetapi di tingkat Kecamatan/ Kelurahan /Desa masih dipersyaratkan, perlu ditindaklanjuti dengan monitoring dan evaluasi
1. Penghapusan SKDU-HO
FOKUS I PERIZINAN DAN TATA NIAGA
100%
( B a i k )
10
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Jumlah izin di pusat terlalu banyak dan tumpang tindih
Berdasarkan PP 24 /2018 tercatat ada lebih dari 700 izin dari 18 Kementerian/Lemba-ga. Banyak di antara perizinan tersebut yang serupa, tidak terlalu dibutuhkan, dan tumpang tindih. Kondisi ini mengakibatkan proses perizinan menjadi lama, mahal, dan tidak ada kepastian penyelesaian. Buruknya kondisi pelayanan perizinan ini membuat pemerintah berkomitmen untuk mempercepat integrasi layanan perizinan, baik di Pusat maupun daerah agar menjadi lebih sederhana, cepat, dan murah. RUU Cipta Kerja mendorong lebih kuat lagi semangat penyederhanaan (pengurangan izin) melalui penetapan KBLI dan tingkat risiko (risk-based approach) sebagai basis dalam penetapan izin. Dengan demikian, perubahan-perubahan ini diharapkan dapat menarik minat investor menanamkan modalnya. Dengan mening-katnya investasi yang masuk maka akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada terbukanya kesempatan kerja dan berkurangnya tingkat penganggu-ran.
Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Kementerian Dalam NegeriKementerian PertanianKementerian Lingkungan Hidup dan KehutananKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)Kementerian KesehatanKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR)Kementerian PerdaganganKementerian Pendidikan dan KebudayaanKementerian Komunikasi dan InformatikaKementerian KeuanganKementerian Koperasi dan Usaha Kecil & MenengahKementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaKementerian PerhubunganKementerian PariwisataKepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)Kementerian AgamaKementerian KetenagakerjaanBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Kementerian Kelautan dan PerikananKementerian PerindustrianBadan Pengawasan Tenaga Nuklir (Bapeten)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
1.2.3.4.5.6.
7.
8.9.
10.11.12.13.14.
15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.
2. Percepatan Pelaksanaan Online Single Submission
Proses integrasi aplikasi perizinan K/L dan Pemda dengan OSS terus berlangsung sampai saat ini, termasuk melakukan beberapa redesain proses bisnis agar sesuai dengan substansi RUU Cipta Kerja. Persiapan-persiapan teknis dan non-teknis aplikasi OSS telah dilakukan dan difasilitasi Kemenko Pereokonomian. RUU CK telah memberikan arah baru dengan semangat yang sama pada penataan perizinan di Indonesia. Hal ini berimplikasi pada penyesuaian proses bisnis perizinan berusaha di seluruh K/L dan Pemda
Capaian dan Kendala
69,36%
( B a i k )
11
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Berikut gambaran progres integrasi OSS yang dapat disampaikan sampai periode B18 ini:
Salah satu aspek atau prakondisi yang harus tersedia untuk mempercepat pelaksanaan OSS adalah terkait kesiapan RTRW dan RDTR dalam rangka kemudahan pemberian izin tanah lokasi usaha dan/atau kegiatan. Dari 18 Kabupaten/Kota yang sebelumnya tercatat belum ada Perda RTRW, saat ini terus berproses sebagai berikut:
Terkait dengan RUU Cipta Kerja yang berkorelasi pada kemudahan proses perizinan dan kemudahan berusaha, maka percepatan OSS pun harus kembali menyesuaikan paradigma proses perizinan beru-saha, yang tadinya License Based Approach (LBA) kini menjadi Risk Based Approach (RBA). Beri-kut beberapa proses yang sudah berjalan:
Untuk 3 izin dasar yaitu: pemanfaatan ruang (izin lokasi), dampak lingkungan (izin lingkungan hidup) dan pagaturan bangunan (izin mendirikan bangunan), telah dilakukan penyesuaian proses bisnis integrase, berikut hasilnya:
Untuk Izin Lokasi: KKP Web (ATR BPN)-OSS-DPM PTSP proses bisnis sudah 100% dan sedang dilakukan uji coba pada sistem Untuk Izin Lingkungan Hidup: Amdalnet (KLHK)-OSS-DPM PTSP, proses bisnis sudah 100% dan sedang persiapan untuk uji coba Untuk Izin Mendirikan Bangunan: SIMBG (PUPR)-OSS-DPM PTSP, penyelesaian proses bisnis mencapai 75% Akses ke DPM PTSP difasilitas oleh aplikasi SiCantik dari Kominfo
-
-
-
-
Tahap I: 11 KL baru menyelesaikan analisa RBA pada internal Satker. 6 diantaranya sudah menyerahkan hasil pembahasan internal dan sedang direviu oleh tim RBA Kemenko Pere-konomianTahap II: 6 KL sudah menyelesaikan pembahasan dan sudah menyerahkan ke Tim RBA dan saat ini sudah mendekati reviu akhir dari Tim RBATahap III: 1 K/L (Kemenpar) sudah menyerahkan hasil konsensus dengan pelaku usaha
a)
b)
c)
Capaian dan Kendala
3 daerah sudah memiliki Perda RTRW, yaitu Pemkab Siak, Pemkab Rokan Hulu, dan Pemkab Buton Tengah; 1 daerah sedang proses untuk penetapan Perda, yaitu Pemkot Pekanbaru; 3 daerah yang RTRW-nya sedang menunggu Persetujuan Substansi dari KemenATR/BPN, yaitu Pemkab Kepulauan Meranti, Pemkot Batam, dan Pemkab Kolaka Timur; 1 daerah yang RTRW-nya sedang dalam proses pembaharuan surat Persetujuan Substansi dari KemenATR/BPN Sementara sisanya (10 daerah) sedang dalam proses penyempurnaan muatan Ranperda untuk persiapan pembahasan lintas sector Terkait dengan upaya percepatan penetapan Perda RTRW/RDTR maka Kemendagri selaku Pem-bina daerah telah melakukan evaluasi Ranperda RDTR pada 62 RDTR Kabupaten/Kota dari 1.838 RDTR Kabupaten/Kota serta telah menyampaikan surat kepada Pemda agar mempercepat penyelesaian RDTR guna mendukung akselerasi pelaksanaan OSS
Edukasi, pembentukan tim, dan pendampingan analisa RBA pada seluruh K/L telah dilaksanakan oleh Kemenko Perekonomian. K/L yang progresnya cukup baik di antaranya adalah Kementan, Kemenpar, dan KemenESDM. Sementara yang progresnya lambat dan cenderung tertutup (tidak mengikutsertakan Tim RBA maupun Stranas PK) adalah: Kemenag dan Polri. Sisanya yang lain masih berproses dengan dinamika yang berbeda-beda Berikut adalah hasil dari penyelesaian analisa RBA:
Pada aplikasi OSS versi RBA telah ditanamkan ‘RBA Engine’ yaitu satu layanan dan elemen data yang mengakomodasi komponen KBLI dengan tingkat risiko.
Capaian dan Kendala
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Beragam format peta telah menimbulkan konflik pemanfaatan ruang
Selama ini, berbagai pemangku kepentingan menggunakan peta dengan format yang berbe-da-beda sehingga menimbulkan konflik, sengketa tanah, dan pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang.
Diharapkan aksi ini dapat menyediakan satu peta yang mengacu pada satu referensi geospa-sial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat ketelitian peta skala 1.50.000 sehingga dapat memberikan kepastian tenurial sebagai referensi dalam perencanaan pembangunan dan pelaksanaan berbagai kebija-kan.
Terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan dalam mengimplementasikan kebijakan satu peta, yaitu (1) kompilasi, (2) integrasi, dan (3) sinkronisasi. Sampai triwulan VI (B18) ini, pelaksanaannya sudah masuk pada tahapan integrasi walaupun ada beberapa proses kompilasi yang belum selesai karena berb-agai kendala yang dihadapi, di antara yang menghadapi kendala tersebut ada di Pemprov Papua, Kaltim, Riau, dan Sulbar. Berikut adalah progres dari tahapan kompilasi dan integrasi yang sedang berjalan:
Provinsi Kalimantan Timur: masih pada tahap kompilasi dengan progres sebagai berikut:- Kompilasi ILOK 88%- Kompilasi IUP 87%Provinsi Papua: masih pada tahap kompilasi dengan progres sebagai berikut:- Kompilasi ILOK 34%- Kompilasi IUP 27%Provinsi Riau: masih pada tahap kompilasi dengan progres sebagai berikut- Kompilasi ILOK 49%- Kompilasi IUP 35%Provinsi Sulawesi Barat- Kompilasi ILOK 54%- Kompilasi IUP 59%Provinsi Kalimantan Tengah: - Masuk tahap sinkronisasi – pelaksanaan rekomendasi penyelesaian tumpeng tindih
1.
2.
3.
4.
5.
Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianKementerian Dalam NegeriKementerian Lingkungan Hidup dan KehutananKementerian Pertanian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Badan Informasi GeospasialKementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan NasionalPemprov Riau (beserta 10 Kab/kota)Pemprov Kalimantan Timur (beserta 7 kab)Pemprov Kalimantan Tengah (beserta 14 kab/kota)Pemprov Sulawesi Barat (beserta 3 kab)Pemprov Papua (beserta 8 kab)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
1.
2.3.
4.5.
6.
7.8.9.10.
11.12.
3. Implementasi Kebijakan Satu Peta
12
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Tingkat daerah :
47,15%
( C u k u p )
Capaian dan Kendala
9 IGT telah terintegrasi, yaitu: Peta Izin Usaha Pertambangan; Peta Penunjukan Kawasan Hutan; Peta Penetapan Kawasan Hutan; Peta Pelepasan Kawasan Hutan, Peta Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peta Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan; Peta RTRW Provinsi; Kab/Kota; dan Peta Batas Administrasi Provinsi dan Kabupaten; 2 IGT masih dalam proses kompilasi, yaitu: Hak Guna Usaha (mencapai 89%); Peta Kesatuan Hidrologi Gambut (baru 12%);
13
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Masih banyak ketidakpastian areal kawasan hutan
Ketidakpastian areal kawasan hutan merupakan salah satu yang dapat menghambat laju investasi, pemban-gunan infrastruktur dan efektifitas tata kelola hutan itu sendiri, seperti rehabilitasi lahan dan perlindungan daerah tangkapan air. Pun akan menjadi sumber utama konflik tenurial antar berbagai pihak.
Aksi ini diharapkan dapat memberi kepastian hukum mengenai fungsi suatu kawasan hutan sehingga terhin-dar dari konflik tenurial.
Secara umum, progres pelaksanaan sub-aksi PKH mengalami beberapa kemajuan walaupun beberapa target mengalami pelambatan. Berikut beberapa informasi capaian dan kendala yang dapat disampaikan:
Draft final Revisi Permen PKH telah selesai sejak periode lalu namun untuk diundangkan, harus menunggu pengesahan RUU Cipta Kerja, sebagaimana arahan Menteri LHK Pelaksanaan Penataan Batas Kawasan Hutan dari target di triwulan VI (B18) sepanjang minimal 10.000 Km, namun progresnya masih sama dengan capaian pada triwulan V (B15), yakni baru terealisasi 2441,7 km Untuk pelaksanaan Penetapan Kawasan Hutan dengan target di triwulan VI (B18) seluas minimal 50.000 ha. Saat ini telah terealisasi 72.240,54 Ha. Sementara target Penetapan Kawasan Hutan pada periode B18 seluas 4.000.000 Ha, namun realisasinya adalah sebanyak 11 SK penetapan dengan luas 89.652,71 ha Grand Total capaian PKH seluruh kawasan sampai periode B18 adalah 70,27% atau seluas 88.410.371 Ha dari Total kawasan hutan 125.817.022 Ha
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
4. Penetapan Kawasan Hutan
Seluruh kegiatan tata batas di daerah target menjadi terhambat karena adanya pembatasan (social distancing) COVID19
Pada tingkat Pusat, dari 11 IGT yang menjadi target, berikut laporan kemajuannya (belum banyak berubah dari capaian di B15):
68,44%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
5. Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data Beneficial Owrnership
1.2.3.4.5.6.7.
Capaian dan Kendala
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Tingginya penyalahgunaan korporasi untuk Tipikor, TPPU, pendanaan terorisme maupun penghindaran pajak
Saat ini, tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana korupsi berkembang semakin kompleks, melintasi batas-batas yurisdiksi, dan menggunakan modus yang semakin variatif, dengan memanfaatkan lembaga di luar sistem keuangan. Salah satu yang sering disalahgunakan adalah korporasi. Penggunaan korporasi untuk menyembunyikan aset yang dihasilkan tindak pidana korupsi dan pencucian uang semakin marak dilakukan oleh pelaku kejahatan.
Diharapkan aksi ini dapat membuka jalan bagi pemanfaatan data BO untuk pencegahan TPPU, TPPT dan pidana pajak.
Telah ada pemanfaatan data BO oleh Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Kemen-terian Keuangan, Kementerian ATR/BPN, PPATK Ada peningkatan jumlah korporasi yang deklarasi BO ke https://bo.ahu.go.id. Sampai dengan 4 Agustus 2020, jumlah korporasi yang telah melapor BO adalah:
Kementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaKementerian KeuanganPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi KeuanganKementerian PertanianKementerian Energi dan Sumber Daya MineralKementerian Koperasi dan Usaha Kecil MenengahKementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
14
Salah satu kendala tidak patuhnya korporasi melaporkan BO ke https://bo.ahu.go.id adalah karena tidak ada mekanisme sanksi yang diatur
Korporasilapor BO
Jumlahkorporasi
PT
106.283
988.574
Yayasan
11.302
231.653
Perkumpulan
5.000
174.248
CV
87.268
363.558
Firma
548
3.257
PersekutuanPerdata
1.601
5.515
Koperasi
3.587
225.086
91,6%
( B a i k )
1.2.3.4.5.
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Basis data penerima bantuan sosial belum dimutakhirkan dengan baik
Penyaluran bantuan sosial sampai saat ini masih dihadap-kan pada permasalahan akurasi basis data warga yang berhak menerima bantuan sosial. Peningkatan akurasi data penerima bansos sebagai prioritas nasional belum didukung dengan tata kelola yang baik mulai dari koordi-nasi antar K/L, kepastian anggaran, sistem monitoring dan evaluasi pemutakhiran data. Bantuan Sosial juga masih dijadikan alat untuk kepentingan-kepentingan politik berbagai pihak. Akibatnya permasalahan bantuan sosial yang tidak tepat sasaran masih terus mengemuka.
Aksi ini mendorong pembenahan basis data dengan pertukaran serta pemadanan data sehing-ga terbentuk basis data yang handal dan mutakh-ir sehingga distribusi bansos ke pihak-pihak yang tidak tepat bisa diminimalisir
Dari sisi proses dan output, untuk periode ini tidak terlalu banyak kemajuan karena kondisi pandemi Covid-19 sehingga prioritas dari Kementerian Sosial sebagai penanggung jawab aksi difokuskan pada penyaluran Bansos Covid-19. Berikut gambaran yang bisa disampaikan pada periode B18 ini:
Tantangan berat yang masih dihadapi sub-aksi ini sampai sekarang adalah terkait isu akurasi data dimana tidak semua daerah melakukan pemutakhiran data dengan metode yang sama. Sebagian melakukan secara keseluruhan dan sebagian melakukan pemutakhiran administratif. Pandemi Covid ini menyadark-an Pemerintah Daerah akan tanggung jawab pemutakhiran data yang penting dilakukan secara berkala dan menyeluruh sesuai dengan metode yang sudah ditetapkan
Tidak ada penetapan DTKS periode April 2020 dengan pertimbangan tidak maksimalnya pemutakh-iran DTKS di daerah karena adanya kebijakan social distancing. Daerah sedang fokus memproses data untuk penyaluran Bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19 Telah disampaikan arahan untuk perbaikan NIK bagi data penerima PKH yang tidak padan NIK kepada pendamping dan Dinas Sosial di daerah Terjadi peningkatan DTKS sudah padan NIK dari 79,8% menjadi 81,39% Hasil pemadanan data petani di SIMLUHTAN mencapai 94,52% Hasil pemadanan data petani di E-RDKK mencapai 99,29% Telah terintegrasinya data petani di lingkup Kementerian Pertanian menuju satu data terkait petani di sistem SIMLUHTAN Total penonaktivan/pemindahan segmen PBI Non DTKS hingga Juni 2020 mencapai 13.624.739 jiwa dari kurang lebih 39 juta Sudah ada rancangan proses bisnis akses Dukcapil di sistem pendataan petani di Kementan yaitu daerah mengupload data ke pusat dilanjutkan dengan validasi NIK oleh pusat ke database Kemend-agri
Kementerian Dalam NegeriKementerian SosialKementerian PertanianKementerian PendidikanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
15
6. Uti l isasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk Bantuan Sosial
68,07%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
1.
2.3.4.
5.6.7.
Capaian dan Kendala
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Izin impor komoditas strategis rawan korupsi karena tidak transparan
Seringkali kebijakan impor disinyalir tidak tepat dan tidak memberikan perlindungan maksimal kepada petani dan peternak lokal. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan pemerintah yang selalu melakukan impor besar-besaran jika terjadi kelangkaan komoditas. Padahal biasanya kelangkaan sengaja diciptakan oleh para pemburu rente guna mendapatkan keuntungan, salah satunya dengan mendorong Pemerintah membuka keran impor. Permas-alahan dalam tata niaga impor komoditas pangan strate-gis ini menyebabkan target ketahanan pangan Pemerintah menjadi tidak maksimal.
Aksi Integrasi dan Sinkronisasi Data Impor Pangan Strategis bertujuan agar perumusan kebijakan terkait impor diambil berdasarkan data yang akurat. Selain itu, sistem Indonesia National Single Window (INSW) dimanfaat-kan untuk menjaga akuntabilitas dari pelaksa-naan impor.
Telah terbangun Dashboard eksekutif terkait data impor 10 komoditas pangan strategis yang memuat data:
Data realisasi impor dari Bea Cukai, rekomendasi dan persetujuan impor telah mengalir secara otomatis menggunakan sistem Data realisasi dari BPS juga telah disampaikan. Sayangnya hingga masa pelaporan selesai, Realisasi impor bulan Mei belum dirilis oleh BPS BPS juga telah melengkapi data perkiraan konsumsi dan produksi untuk 8 komoditas pangan lainnya yang seharusnya disampaikan pada triwulan sebelumnya Kemenkoperekonomian belum mengirimkan seluruh data hasil rakortas 10 komoditas. Data rakortas yang terkirim hanya untuk komoditas bawang putih dan gula
Realisasi imporRekomendasi dari K/L teknisPersetujuan imporPerkiraan kebutuhan konsumsiPerkiraan produksiPerkiraan stock awalPenetapan Kuota impor melalui rakortas
Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianKementerian PerindustrianKementerian PerdaganganKementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian KeuanganKementerian PertanianBadan Pusat Statistik
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
16
7. Integrasi dan Sinkronisasi Data Impor Pangan Strategis
68,73%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
17
1.
2.3.
4.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Kasus penyuapan oleh pihak swasta masih marak terjadi
Dari seluruh kasus korupsi yang ditangani oleh KPK dari tahun 2004 s/d 2018 menurut jenis tindak pidana korupsi, sebesar 64% atau peringkat teratas merupakan kasus penyuapan, dan berdasarkan jenis profesi/ jabatan yaitu dari sektor swasta sebanyak 238 orang, berada di pering-kat kedua setelah anggota dewan.
Pelaksanaan aksi ini diharapkan dapat meminimalisir potensi dan tindakan penyuapan yang dilakukan sektor swasta.
Kementerian Badan Usaha Milik NegaraKementerian Dalam NegeriSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
8. Penerapan Manajemen Anti Suap
Sejak periode 2019, Stranas PK telah berupaya melibatkan BUMN, BUMD, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di industri hulu Migas, perbankan, dan non perbankan untuk penerapan SMAP. Berikut adalah progres sampai periode ini:
82 BUMN telah melakukan tahap persiapan pelaksanaan Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan/ISO 37001:2016: sebanyak 55 BUMN dalam tahap melakukan training awareness, sedangkan sisanya 27 BUMN belum melakukan training awareness. Akhir tahun 2020, ditargetkan 25 % dari total BUMN telah mendapat sertifikat ISO 37001
Capaian dan Kendala
Capaian dan Kendala
Kementerian Pertanian telah mengirimkan perubahan data prognosa produksi dan kebutuhan pangan pokok periode Juni – Desember 2020. Sementara Kementerian lainnya mengkonfirmasi tidak ada peru-bahan dari data yang pernah dikirimkan sebelumnya Terkait dengan pengawasan impor komoditas post border, hingga saat ini draft Permendag - yang menga-tur pelaku usaha mencantumkan PI di PIB sebagai bagian untuk memungkinkan otomasi pemotongan kuota - masih dalam pembahasan dan belum mencapai kesepakatan di level teknis Terkait dengan penggunaan dashboard impor sebagai dasar pengambilan keputusan juga masih dalam pembahasan internal di Kementerian Koordinator perekonomian
S TO P
66,75%
( C u k u p )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
18
57 BUMN dalam tahap melakukan penyusunan gap analysis, 6 BUMN telah memasuki tahap serti-fikasi, yaitu: PT Nindya Karya (Persero), PT Pegadaian (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Krakatau Steel (Perseo) Tbk, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, dan 2 BUMN yang telah memperoleh Sertifikat ISO 37001:2016, yaitu: PT Pupuk Indonesia Holding Company dan PT Pertamina Sementara di tingkat daerah, Kemendagri pun telah menyampaikan agenda pemetaan kesiapan penerapan SMAP pada BUMD di 10 provinsi (Piloting tahap II): Sumut, Jatim, Bali, Sulut, DKI, Jateng, NTT, Bengkulu, dan Kepri Di sektor hulu Migas, berdasarkan hasil pemetaan mandiri oleh SKK Migas, terdapat 10 KKS yang telah menerapkan SMAP secar mandiri. Sedangkan KKKS yang sudah mendapat sertifkasi SNI ISO 37001 tahun 2019, antara lain adalah Medco Natuna PTE. Ltd, Petrochina International Jabung ltd, dan PT Pertamina Hulu Mahakam Untuk inisiatif penerapan SMAP di lingkungan perusahaan Industri Jasa Keuangan (IJK), OJK telah menyampaikan perkembangan sebagai berikut: 90 dari 124 perusahaan pasar modal telah mengisi dan mengembalikan kuesioner pemetaan mandiri: a). 44 % menyatakan memiliki unit atau orang yang ditunjuk untuk melakukan upaya kontrol dan pencegahan korupsi; b). 23 % menyatakan telah memiliki peta rawan korupsi; c). 20 % menyatakan telah memiliki perencanaan sebagaimana ada dalam Panduan CEK Sementara untuk sektor Perbankan, 18 perbankan, 90 pasar modal, dan 105 non-bank telah siap menerapkan SMAP
Capaian dan Kendala
19
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
FOKUS II KEUANGAN NEGARA
1.2.3.
4.
5.
6.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Perencanaan dan penganggaran adalah fase rawan korupsi
Masalah utama sistem perencanaan dan penganggaran nasional saat ini adalah tidak terintegrasi dan juga kurang sinerginya sistem perencanaan dan penganggaran baik di pusat, di daerah maupun pusat dengan daerah. Seringkali terjadi apa yang diren-canakan beda dengan yang dianggarkan. Pengalokasian angga-ran juga tidak mencerminkan prioritas yang ditetapkan. Akibatn-ya terjadi inefesiensi, inefektivitas dan tingginya risiko korupsi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Implementasi aksi ini diharapkan dapat menciptakan: 1) proses perencanaan dan penggangaran yang transparan, partisipatif, dan akuntabel; 2) dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas; 3) program dan belanja pemerintah menjadi efesien dan efektif.
Kementerian Dalam NegeriKementerian KeuanganKementerian/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas)Kementerian Komunikasi dan InformatikaKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
9. Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik
Rp
Integrasi dan koneksitivitas sistem perencanaan dan penganggaran berbasis elektronik tingkat pusat dan daerah sampai saat ini terus berlangsung walaupun berjalan lambat. Berikut progres yang dapat disam-paikan:
Rancangan Pedoman Pelaksanaan Trileteral Meeting Kinerja dalam penyusunan Renja K/L masih dalam proses penyusunan oleh Bappenas dan KemenpanRB Kominfo telah membuat usulan dan dalam proses pengembangan platform teknologi informasi yang mengintegrasikan perencanaan-penganggaran pusat dengan daerah menggunakan Application Programming Interface (API) yang menjembatani pertukaran informasi antar aplikasiDengan diterbitkannya Permendagri No.70 Tahun 2019 tentang SIPD, platform teknologi informasi yang mengintegrasikan perencanaan dan penganggaran pusat dengan daerah telah diatur pada pasal 31 Permendagri 70 Tahun 2019
Capaian dan Kendala
59,12%
( C u k u p )
1.2.
3.
4.
5.6.7.8.9.10.11.
12.13.14.15.16.
Kementerian Dalam NegeriLembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiKementerian PerhubunganKementerian Pendidikan danKebudayaanKementerian Riset dan TeknologiKementerian PertanianKementerian AgamaKementerian Hukum dan HAMKementerian KesehatanKementerian Pekerjaan Umum dan Peruma-han Rakyat (PUPR)Kementerian KeuanganKementerian PertahananKepolisian Republik Indonesia34 Pemerintah Provinsi508 Pemerintah Kabupaten/ Kota
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Aplikasi umum perencanaan dan penganggaran dan sejenisnya di tingkat Pusat dan Daerah sedang dilakukan penilaian/asesmen oleh BPPT untuk kesiapan standar probis dan kesiapan integrasi. Meski demikian, penilaian data asesmen yang belum terlaksana sejak B12 ini baru akan terlaksana dan menghasilkan rekomendasi di B21 Di tingkat pusat Aplikasi SAKTI dan KRISNA dalam proses integrasi dengan platform TI yang sedang dikembangkan oleh Kemenkominfo RPP Bagan Akun Standar yang akan menjadi standar data dalam perencanaan dan pengaggaran di level nasional juga masih dalam pembahasan, masih terdapat perbedaan konsep antara Kemenkeu dan Kemendagri, disepakati untuk ditetapkan di B21
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Kelembagaan pengadaan barang dan jasa belum independen
Korupsi pada pengadaan barang dan jasa mer-upakan yang tertinggi di Indonesia. Salah satu penyebabnya karena lembaga atau unit pengadaan barang dan jasa belum independen dan belum didukung oleh sumber daya manusia yang profesional. ULP dan kelompok kerja yang merupakan unit organisasi yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang dan jasa masih bersifat ad-hoc (tiap tahun berganti), dan pokja ULP masih menjadi bawahan dari Peja-bat Pembuat Komitmen (PPK), sehingga rentan di intevensi. Selain itu, LPSE masih terpisah dari ULP.
Aksi ini dirancang untuk mendorong penguatan pada kelembagaan penyelenggara pengadaan barang dan jasa sehingga penyelenggara menja-di independen dan terhindar dari intervensi pihak manapun.
10. Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ)
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
20
Capaian dan Kendala
47,17%
( C u k u p )
Kualitas, harga, dan spesifikasi barang dan jasa tidak transparan
Walaupun sudah mulai diinisiasi sejak 2015, masih sedikit K/L/D yang melaksanakan e-katalog untuk pengadaan barang dan jasa. Oleh karenanya diperlukan percepatan untuk meminimalisir praktik korupsi di dalamnya. Seperti diketahui, pengadaan barang dan jasa dengan sistem konvensional telah menimbulkan banyak pemborosan anggaran dan kecurangan atau penipuan karena proses pengadaan yang berjalan lama dan rumit. Pun harga dan spesifikasi barang/jasa yang dirilis tidak transparan dan tidak standar.
Dengan demikian aksi implementasi e-katalog diharapkan dapat menciptakan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang transparan dan efisien secara waktu dan biaya. Pun dapat menurunkan angka korupsi di sektor pengadaan karena minimnya pertemuan antara penyedia dan pengguna barang/jasa melalui sistem katalog elektronik
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Berikut perkembangan pembentukan UKPBJ di tingkat Pusat yang dapat dilaporkan: Peraturan Menteri PAN-RB mengenai pedoman pembentukan UKPBJ untuk Kementerian/Lembaga saat ini masih dalam proses penyusunan oleh Kemenpan RB Pelaksanaan uji kompetensi penyesuaian/inpassing JF PPBJ baru terlaksana di 5 K/L: Kementan, PUPR, Kemenkeu, Kemenhub, dan Kemendikbud Pengisian JF PBJ melalui sistem e-formasi berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja di Kementerian/Lembaga menjadi total 6 K/L, dengan tambahan 2 K/L yaitu Kemenkumham dan Kemendikbud Pencapaian tingkat kematangan UKPBJ pada level 3 (proaktif)): dari 12 K/L piloting, baru ada 1 K/L yaitu Kemenkeu. 11 K/L lain masih berada pada pemenuhan 0-8 dari 9 variabel yang harus dipenuhi di level 3
Sementara Pada tingkat Daerah, berikut laporan kemajuannya: Pelaksanaan uji kompetensi penyesuaian/inpassing JF PPBJ baru terlaksana di kurang dari 10% (46 Pemda) dari total 542 Pemda. Salah satu alasannya karena terkendala kondisi pandemik covid-19, di mana terjadi realokasi anggaran pada banyak Pemda dan K/L, termasuk penundaan pelaksanaan uji kompetensi/inpassing oleh LKPP yang sebelumnya sudah diagendakan Pengisian Jabatan Fungsional PPBJ melalui sistem e-formasi berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja sudah dilakukan di 156 Pemkab/Pemkot, bertambah 60 Pemda dari periode sebelumnyaPengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional PPBJ telah terlaksana di 16 Pemprov, Bertambah 6 Provinsi dari periode sebelumnya Pencapaian tingkat kematangan UKPBJ pada level proaktif (9/9) menjadi total 34 Pemda (dari 34 Pemperov dan 54 Pemkab/Pemkot piloting); atau bertambah 14 Pemda dari periode sebelumnya
11. Implementasi e-Katalog
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
21
Capaian dan Kendala
E - Katalog 61,79%
( C u k u p )
Sampai triwulan V (B15), permintaan menjadi katalog lokal telah dilakukan oleh 14 Pemprov. Pada triwulan ini (B18) ada tambahan 7 Pemprov, yaitu Sumbar, Kalsel, Kepri, NTT, Sultra, Jakarta, dan Riau Penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama dengan LKPP baru terlaksa-na pada 2 Pemprov, yaitu Bali dan Sumsel LKPP telah melakukan pendampingan proses pemilihan calon penyedia untuk penambahan produk di Pronvinsi Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo. Namun demikian, penilaian kesiapan menjadi pengelola katalog lokal di 4 Pemprov serta sosialisasi pembentukan katalog lokal di 6 Pemprov belum terlaksana
Katalog elektronik lokal
Digunakannya e-katalog lokal di Pemprov dan e-katalog sektoral di 5 Kementerian yang menjadi salah satu output dari Aksi Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) telah berlangsung sejak 2019 dan berikut adalah laporan kemajuannya:
5 K/L prioritas (KemenPUPR, Kemenhub, Kementan, Kemendikbud, dan Kemenkes) yang ditargetkan menayangkan produk pada e-katalog dan memberikan pelayanan e-pur-chasing telah berhasil melakukannya sejak periode B12. Namun pada Desember 2019, Kemenkes menarik diri implementasi e-kata-log sektoral bidang kesehatan dan mengem-balikannya pada LKPP Saat ini sedang dilakukan evaluasi untuk penambahan produk e-katalog bagi ke lima kementeria di atas. Begitu juga evaluasi untuk penambahan kementerian baru untuk pelaksanaan e-katalog
Katalog elektronik sektoral
Capaian dan Kendala
1.
2.3.4.5.6.
7.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)Kementerian PerhubunganKementerian Pendidikan dan KebudayaanKementerian PertanianKementerian KesehatanKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)34 Pemerintah Provinsi
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
22
Banyak inefisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa
Konsolidasi pengadaan barang dan jasa adalah strategi pengadaan barang dan jasa yang meng-gabungkan beberapa paket Pengadaan Barang dan Jasa sejenis. Selama ini, praktik yang lazim dilakukan instansi pemerintah di pusat maupun daerah adalah memecah/memisahkan paket barang dan jasa padahal jenisnya sama. Modus ini dilakukan dengan beberapa alasan, di antara-nya agar tidak terjadi tender terbuka. Alasan lainnya, semakin banyak paket maka semakin banyak honor yang diterima penyelenggara pengadaan. Aksi ini diharapkan dapat meningkatkan value for money atau penghematan anggaran dalam proses pengadaan barang dan jasa. Dengan demikian penghematan anggaran ini dapat digu-nakan untuk tujuan pengembangan sumber daya penyelenggaran pengadaan yang profesional ataupun redistribusi untuk pembangunan infras-truktur lainnya.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
12. Konsol idasi Pengadaan
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
23
1.
2.3.4.5.6.
7.8.9.10.11.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)Kementerian PerhubunganKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian PertanianKementerian Kesehatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruma-han Rakyat (PUPR)Pemprov DKI JakartaPemprov Jawa BaratPemprov Jawa TengahPemprov Jawa Timur Pemprov Sumatera Utara
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Konsolidasi pengadaan telah dilakukan di 5 K/L prioritas (Kemenkes, Kementan, KemenPUPR, Kemen-hub, Kemendikbud). Berikut laporan kemajuan sampai triwulan VI (B18):
Kemenkes telah selesai melakukan kontrak konsolidasi untuk produk-produk bahan makanan, gas LPG, alat tulis kantor, pengelolaan limbah yang diperuntukan untuk rumah sakit wilayah Jabode-tabek, wilayah Joglosemar, dan wilayah Bandung Kementan: produk-produk yang telah dilakukan konsolidasi adalah: pengadaan ayam/itik, pakan ternak, disinfektan dan vitamin, bantuan herbisida, bantuan pupuk hayati KemenPUPR: pelaksanaan konsolidasi pengadaan sudah dilakukan pada kegiatan penanganan longsegmen preservasi jalan dan jembatan gantung sebanyak 589 paket di Balai Bina Marga seluruh Indonesia Kemenhub: pelaksanaan konsolidasi pengadaan sudah dilakukan pada produk Bantalan Beton leng-kap dengan Alat Penambat Elastis Kemendikbud: pelaksanaan konsolidasi pengadaan sudah dilakukan pada buku nonteks, peralatan pendidikan, dan jasa konsultansi asesmen pegawai untuk seluruh dinas kabupaten/kota
Capaian dan Kendala
74,43%
( B a i k )
Capaian dan Kendala
Pelaksanaan sub-aksi SIKaP yang dapat dilapor-kan pada periode ini adalah:
Pelaksanaan e-kontrak, e-pengadaan langsung, e-penunjukkan langsung, dan e-swakelola yang sudah berjalan di 100 K/L/D Begitu juga dengan implementasi penggu-naan dan pengelolaan aplikasi SiKAP yang menggunakan tender cepat sudah berjalan di 100 K/L/D
Database vendor (penyedia) belum dikelola dengan baik
SIKaP atau Vendor Management System (VMS) adalah aplikasi di Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang digunakan untuk men-gelola data/informasi mengenai riwayat kinerja dan/atau data kualifikasi Penyedia Barang/Jasa. Proses bisnis pengadaan, khususnya terkait proses seleksi penyedia dianggap rumit dan memakan waktu panjang. Padahal penyedia yang qualified seharusnya tidak perlu lagi agre-sif mencari proyek dan mengikuti proses administrasi-kualifikasi yang birokratis, melainkan akan terundang secara otomatis sesuai kriteria penyedia yang dibutuhkan sebuah proyek pengadaan.
Aksi ini diharapkan dapat menyederhanakan proses bisnis seleksi penyedia sehingga hanya penyedia yang sudah terdaftar dan memenuhi syarat kualifikasi dan kinerja yang berhak mengikuti tender.
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
24
Pada level daerah, pelaksanaan paket konsolidasi pengadaan telah berlangsung sejak periode 2019, khusus untuk piloting di 5 Provinsi (Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Sumatera Utara). Hasil monitoring menunjukkan, 4 provinsi telah melaksanakan kontrak paket konsolidasi; hanya Provinsi Sumut progresnya belum signifikanBeberapa catatan penting yang perlu diperhatikan LKPP sebagai pengambil kebijakan di bidang pengadaan barang dan jasa adalah:
Perlu ada pedoman teknis konsolidasi dari LKPP untuk memandu K/L/D dalam implementasi konsolidasi Perlu ada pendampingan konsolidasi pada 5 K/L dan 5 Pemprov secara lebih intensif, terutama di tengah kondisi Covid-19
Capaian dan Kendala
Latar Belakang & Sasaran Strategis
13. Penyempurnaan Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP)
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
68,59%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
25
Capaian dan Kendala
Kajian Model Sentralisasi Pengadaan untuk Pengadaan yang bersifat kompleks, besar, dan strategis telah selesai sejak B12. Oleh karenanya, kajian model sentralisasi yang sudah difinalkan perlu segera diimplementasikan pada K/L/D dengan cara piloting terlebih dahulu Disarankan agar payung hukum juga perlu segera dibuat agar piloting sentralisasi pengadaan di K/L/D bisa berjalan secara efektif
Cost-inefficiency dalam pengadaan yang bersifat kompleks dan strategis
Pengadaan barang/jasa yang bersifat kompleks adalah pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang mempunyai risiko tinggi, memerlukan teknologi tinggi, menggu-nakan peralatan yang didesain khusus, dan/atau sulit mendefinisikan secara teknis bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan tujuan pengadaan barang/jasa. Sehingga jika kapasitas penyelenggara pengadaan tidak mumpuni maka akan terjadi cost-inefficiency yang begitu tinggi.
Aksi ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi biaya pada proses pengadaan yang besar, kom-pleks, dan strategis.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
14. Sentral isasi Pengadaan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Realisasi Penerimaan negara selalu di bawah target
Beberapa masalah terkait penerimaan sektor perpajakan di antaranya adalah masih banyaknya celah peratur-an perpajakan telah dimanfaatkan oleh sumber daya manusia petugas pajak untuk melakukan praktek Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dengan Wajib Pajak yang tidak jujur. Belum lagi dengan Wajib Pajak, termasuk Pengusaha Kena Pajak yang tidak taat dalam penyampaian SPT. Akibatnya hasil pungutan pajak sebagai sumber penerimaan negara menjadi tidak maksimal.
Aksi ini diharapkan dapat mempercepat perbaikan tata kelola perpajakan menjadi transparan dan akuntabel sehingga menghasilkan realisasi penerimaan negara yang mendekati proyeksi potensi.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
15. Reformasi Pajak dan Penerimaan Negera Bukan Pajak (PNBP)
Kementerian Keuangan
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Rp
100%
( B a i k )
72,71%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
26
1.2.3.
4.
5.
6.
7.8.9.
10.
11.12.13.
14.15.
Secara umum, pelaksanaan sub-aksi ini cukup baik. Beberapa target tertangguh pada periode sebelumn-ya juga telah dipenuhi dengan baik pada periode B18 ini. Berikut adalah beberapa usaha yang terus dilakukan untuk mencapai sistem perpajakan modern, membuat sistem administrasi perpajakan menjadi lebih terintegrasi, pun dari sisi integrasi sistem penerimaan negara:
Surat permohonan izin prakarsa terkait harmonisasi Rancangan Perpres tentang Integrasi Data Keuangan telah terkirim kepada Presiden RI. Izin prakarsa ini telah disetujui oleh Presiden melalui Surat Mensesneg Nomor - 497 /M.Sesneg/D-1/HK.03.02/ 07/2020 kepada Menteri Keuangan, tanggal 7 Juli 2020 Pemanfaatan sistem administrasi PNPB yang terintegrasi terjadi peningkatan pada PNBP SDA Proses perhitungan estimasi potensi penerimaan pajak berdasarkan data micro-social-economy yang tersedia pada sektor perikanan telah dilakukan Pengawasan kepatuhan internal pada unit vertikal (Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan Pajak) berkoordinasi dengan Itjen Kemenkeu telah terlaksana
Capaian dan Kendala
Gap antara jumlah wajib pajak SPT dan realisasi tahunan masih tinggi
Masih terdapat kesenjangan yang cukup lebar antara jumlah Wajib Pajak (WP) yang terdaftar dengan realisasi SPT Tahunan. Jumlah WP terdaftar wajib SPT pada tahun 2018 sebesar 17.653.046 WP namun realisasi SPT hanya mencapi 8.502.289. Selanjutnya pada tahun 2019 (Maret 2019) dari jumlah WP yang wajib SPT sebanyak 18.334.683 hanya terealisasi 9.608.539. Data ini akan menimbulkan pertanyaan apakah selisih atau sisa yang tidak terealisasi setiap tahun telah membayar pajak atau hanya tidak menyetor tanda bukti potong pajak melalui mekanisme SPT tahunan.
Oleh karenanya aksi ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak terutama oleh wajib pajak badan/perusahaan.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
16. Optimalisasi dan Perluasan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP)
Kementerian Dalam NegariKementerian KeuanganKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Kementerian Perdagangan Kementerian PerindustrianKementerian Koperasi dan Usaha Kecil MenengahKementerian Agraria dan Tata Ruang.Badan Pertanahan NasionalKementerian KesehatanKementerian PertanianKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PerhubunganBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Rp
69%
( B a i k )
Pelaksanaan untuk perluasan dan optimalisasi KSWP sampai periode B18 berjalan cukup baik. Berikut beberapa kemajuan beserta kendalanya yang dapat disampaikan:
Kemenkeu sebagai penanggung jawab perpajakan yang melakukan supervisi KSWP telah melakukan supervisi terhadap 27 K/L, baik dalam penyusunan peraturan maupun dalam hal penyampaian data serta laporan implementasi serta evaluasi sebagaimana pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan PMK 228/PMK.03/2017 tentang Rincian Jenis Data dan Informasi Serta Tata Cara Penyampaian Data dan Informasi yang Berkaitan dengan Perpajakan 9 K/L telah Vmenyampaikan data ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (semester I tahun 2020)
Terdapat penambahan 4 KL menjadi 21 KL (dari 27 KL) telah melaksanakan pem-berlakukan KSWP bagi layanan publikn-ya, yaitu LKPP, BNSP, Kemenaker, dan Kemendagri. Kemendagri pun telah men-girimkan surat ke kepala daerah terkait upaya mendorong KSWP didaerah9 K/L telah melaksanakan Evaluasi Implementasi KSWP untuk semester I tahun 2020 serta 10 K/L telah melak-sanakan evaluasi Implementasi KSWP untuk semester II tahun 2019Hanya tersisa 3 K/L yang masih berproses menerbitkan peraturan layanan publik tertentu yang akan dilakukan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP), yaitu: LKPP, Kemen BUMN, dan Kemen-ristek/BRIN
Kendala yang dihadapi K/L dalam implementasi pemberlakukan KSWP adalah terkait dengan proses integrasi sistem di K/L dengan sistem aplikasi KSWP di Ditjen Pajak (DJP). Kendala ini dialami oleh beberapa K/L yang baru terlibat dalam KSWP. Pun, K/L yang telah lama terlibat KSWP masih mene-mukan banyak gangguan dan kendala yang berkaitan dengan teknis TI
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
27
16.17.
18.19.20.21.22.
23.24.
25.
26.27.
28.
Capaian dan Kendala
Kementerian AgamaKementerian Komunikasi dan InformatikaKementerian ketenagakerjaanBadan Standarisasi Nasional (BSN)Kepolisian Republik Indonesia Badan Kepegawaian NegaraKementerian hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Badan Usaha Milik NegaraKementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan InovasiKementerian Pendidikan dan Kebu-dayaanKementerian PariwisataBadan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kemenkeu telah mengkaji gap analysis antara Rekomendasi BEPS Action 13 dengan pengim-plementasiannya di Indonesia dengan hasil tidak ada gap BEPS 15 merekomendasikan penyusunan suatu konvensi multilateral dalam rangka menerapkan rekomendasi - rekomendasi BEPS aksi 2, 6, 7, dan 14 ke dalam persetujuan penghindaran pajak berganda untuk mengatasi masalah BEPS. Rekomendasi ini diwujudkan dalam Multilateral Convention to Implement Tax Treaty Related Measures to Prevent Base Erosion and Profit Shifting (MLI) yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan RI pada 7 Juni 2017 di Paris. MLI diratifikasi melalui Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2019 tanggal 13 November 2019 Indonesia telah memenuhi 4 minimum standar (aksi 5, 6, 13 dan 14) dalam 15 rencana aksi untuk menangani BEPS
Capaian dan Kendala
Berikut adalah progres Implementasi BEPS sampai triwulan VI (B18):
Penghindaran pajak oleh perusahaan multi-nasional kerap terjadi
Implementasi Base Erosion Profit Sharing (BEPS) dapat merugikan dan menjadi ancaman bagi negara-negara yang menerapkan tarif pajak normal/tinggi dalam sistem perpajakann-ya, serta dapat mendorong terciptanya unfair-ness di dalam perekonomian global.
Banyak perusahaan multinasional (MNCs) dengan sengaja menghindari kewajiban pajak-nya dengan cara mengalihkan keuntungan perusahaan ke negara lain yang menerapkan tarif pajak lebih rendah atau tarif pajaknya nol. Praktek seperti ini mengakibatkan pemerintah berpotensi kehilangan pendapatan pajak yang substansial akibat tergerusnya basis peneri-maan pajak.
Oleh karenanya, aksi ini diharapkan akan mempersempit ketimpangan (GAP) aturan perpajakan antar negara, upaya yang dilakukan melalui kajian gap analysis antara rekomendasi BEPS dengan ketentuan perpajakan domestik dan bagaimana mengimplementasikan rekomendasi BEPS terhadap penyusunan dan penyesuaian ketentuan perpajakan
Latar Belakang & Sasaran Strategis
17. Implementasi Rekomendasi Base Erosion Profit Sharing (BEPS)
Kementerian Keuangan
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
28
Tax
85,74%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
29
1.
2.
a.b.c.
Sesuai desain awal, mulai B15-B21 tidak ada lagi target di KemenESDM karena fokus aksi sudah berpindah ke SKK Migas melalui ujicoba penerapan Quantity Assurance dalam pengelolaan NDR Migas Terkait dengan pelaksanaan uji coba penerapan Quantity Assurance (QA), pada awalnya, metode pelak-sanaan uji coba QA di KKKS dilaksanakan melalui 3 tahap:
Namun, mengingat kondisi yang tidak memungkinkan di tengah wabah pandemi COVID-19, maka pelaksanaan uji coba dilaksanakan dengan metode Konferensi Jarak Jauh menggunakan teknologi video conference. Pelaksanaan Uji Coba QA diselenggarakan pada KKKS PT Pertamina EP melalui SKK melalui surat Sekretaris SKK Migas No.SRT-0147/SKKMC0000/2020/S1 tanggal 11 Juni 2020 dimana saat ini proses Uji coba tersebut sedang berlangsung Sejalan dengan perubahan desain yang disepakati pada bulan Mei 2020 maka cakupan uji coba yang sedianya meliputi penerapan Maturity Level 1-3 disepakati hanya sampai pada Maturity Level 2Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bahwa grup Pertamina Hulu Energi (PHE) masih memper-tanyakan perihal Confidentiality Agreement terkait data-data yang digunakan selama masa uji coba ini. Atas pertanyaan tersebut, telah disampaikan bahwa semua data-data selama masa uji coba ini tidak dapat digunakan untuk publikasi baik oleh SKK Migas maupun oleh Stranas PK namun inisiatif penera-pan QA dapat diberitakan. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen seluruh pimpinan di internal PHE Holding maupun di beberapa area produksi yang akan menjadi lokus uji coba penerapan QA Secara khusus, SKK Migas telah melakukan pendekatan langsung ke 3(tiga) area produksi dalam grup Pertamina HE untuk mempersiapkan diri sebagai lokus uji coba penerapan QA
Sosialisasi QA kepada para calon Assesor SKK Migas dan Stakeholder Manajemen Proyek dan Control Test yang dilaksanakan di Kantor Pusat KKKS Substantif Test yang dilakukan di Lapangan Operasi KKKS coba QA di KKKS
Capaian dan Kendala
Penghitungan potensi penerimaan negara dari Migas belum jelas
Salah satu komponen yang selalu digunakan dalam penyusunan asumsi dasar ekonomi makro dalam kerangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belan-ja Negara (APBN) adalah inforrmasi/data tentang lifting minyak dan gas (Migas).
Permasalahnya, hingga kini belum ada sebuah metodologi yang dapat menjamin kepastian hasil perhitun-gan tentang volume mulai proses ekplorasi, distribusi hingga penjualan karena ada selalu ada pengurangan volume (secara alamiah) dari tahap awal hingga tahap penjualan. Selain masih adanya ketidakpastian (uncertainty) mengenai total volume yang dinyatakan ke publik.
Oleh karenanya, menggunakan pendekatan Quantity Asssurance (QA), aksi ini diharapkan dapat memberi kepastian tentang ketersediaan data cadangan minyak dan gas untuk proses produksi maupun penetapan asumsi dasar tentang lifting minyak dan gasaksi ini diharapkan.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
18. Implementasi National Data Repository (NDR)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
71%
( B a i k )
30
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
FOKUS III PENEGAKAN HUKUM DAN REFORMASI BIROKRASI
1.
2.3.4.
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Manajemen ASN belum berdasarkan sistem merit
Selama ini, mulai dari hilir ke hulu atau mulai dari penerimaan, mutasi hingga kenaikan jabatan, masih sering dilakukan dengan cara yang tertutup. Praktik jual beli jabatan dan ASN yang tidak netral telah menjadi gambaran semua jenjang manajemen kepega-waian. Belum lagi dengan manajemen data kualifikasi, kompe-tensi, dan kinerja ASN yang belum dikelola secara terintegrasi.
Oleh karenanya, aksi ini diharapkan dapat berkontribusi pada dua aspek, pertama terciptanya manajemen satu data ASN; kedua, terciptanya manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang seseorang.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiBadan Kepegawaian NegaraKomisi Aparatur Sipil Negara83 kementerian/Lembaga lainnya
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
19. Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit
Terkait dengan manajemen data ASN dan manajemen ASN berbasis merit, berikut beberapa capaian yang dapat disampaikan:
Berikut gambaran umum terkait kemajuan dan kendala dari sub-aksi Percepatan Sistem Merit:
Penilaian mandiri penerapan sistem merit oleh 28 Pemkab/Pemkot telah diverifikasi KASN39 K/L dan 46 Pemda telah melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNData kepegawaian di 55 K/L telah terekonsiliasi dengan data Kepegawaian Nasional di BKN menggunakan rekon data mandiri 243 Pemda dan 58 K/L telah melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Modul Data Kompetensi dan Kualifikasi ASN telah tersedia serta 10 kasus yang dilakukan penga-wasan dan pengendalian atas ASN yang terlibat kasus korupsi namun tidak diberhentikan oleh PPK telah terselesaikan oleh BKN
Capaian dan Kendala
Terkait pelaksanaan target nasional Sistem Merit yang dilaksanakan oleh seluruh IP (624 IP), capaian penuh (100%) masing-masing target berkisar antara 45%-68%
65,06%
( C u k u p )
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KASN dan Bawaslu yang sudah terlaksana pada tang-gal 27 Juni di Kantor Bawaslu Pelaksanaan kampanye publik Gerakan Nasional Netralitas ASN pada Pilkada Serentak 2020 di 4 titik (4 Provinsi). Namun karena kondisi Covid-19, hanya bisa dilakukan satu kali kampanye public di Makasar tanggal 8 Maret; Dan satu lagi kegiatan Kampanye Virtual Gerakan Nasional Netralitas ASN pada tanggal 30 juni 2020 Launching data pelanggaran netralitas ASN tahun 2019 dengan ringkasan hasil sebagai berikut:
Dugaan pelanggaran netralitas yang diteruskan Bawaslu tahun 2019 sebanyak 412 kasus dan tahun 2020 (Jan-Juni) sebanyak 351 kasus Di antara jenis pelanggaran paling banyak adalah terkait update status/comment/posting/share/like di media sosial; kegiatan pemerintah yang berisi arahan/himbauan politik; pendekatan ke Partai Politik terkait pencalonan diri sendiri atau orang lain; melakukan sosialisasi politik melalui media spanduk/baliho; dan melakukan foto bersama Paslon dengan gesture keberpihakan
a.
b.
Target nasional yang fokus pada integrasi data kepegawaian menunjukkan bahwa KLD sudah mulai melakukan tahapan integrasi data kepegawaiannya. Walaupun pelaporan tidak mencapai 70% tapi data survei yang masuk ke BKN sejak target nasional diluncurkan pada bulan Mei (berdasarkan konfirmasi ke BKN) menunjukkan peningkatan sebanyak 29% dari data tanggal 29 Mei (433 IP) dan 7 Juli 2020 (617 IP) Sejak bulan Mei - Juni, sudah dilakukan 4 kali sosialisasi ke focal point dan pelaksana teknis (bertahap), 1 kali sosialisasi ke 14 Kantor Regional BKN dan 2 kali sosialisasi ke seluruh pemda pada regional VIII dan X Pada bulan Agustus direncanakan akan dilakukan kegiatan pertemuan virtual melalui webinar bersama dengan KASN dan BKN untuk mendorong Pemda dalam penerapan Sistem Merit melalui SiPinter dan percepatan integrasi data kepegawaian
Capaian dan Kendala
Terkait dengan Netralitas ASN dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada serentak 2020, berikut laporan kemajuannya:
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
31
Ada 15 BP3TKI (unit layanan BP2MI) yang telah membangun ZI menuju WBK-WBBM tahap II dan sudah diusulkan ke PMPZI untuk mendapatkan predikat WBK-WBBM MoU Komitmen pembangunan ZI antara Kemend-ikbud dan 14 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang seharusnya ditandatangani pada periode lalu, akhirnya bisa terlaksana pada periode B18 Saat ini, Setiap PTN sudah melakukan penilain oleh TPI dan mengikuti jadwal Penilaian Mandiri Pelak-sanan Zona Integritas (PMPZI) di KemenpanRB. Diperkirakan pada bulan Juli-Agustus ini seluruh PTN sudah bisa mengajukan unit yang diusulkan untuk mendapatkan predikat WBK
Mulai tahun 2020 ini, terjadi beberapa reorganisasi target, di antaranya dengan memasukkan pembangu-nan zona integritas (ZI) di sektor pendidikan dan juga di unit layanan yang ada di BP2MII. Sementara target-target terkait pembangunan UPG telah dialih-kan ke Gratifikasi Online (GOL) KPK sejak periode B15. Berikut update yang dapat disampaikan sampai periode B18 ini:
Capaian dan Kendala
1.2.
3.
4.
5.
6.
Kementerian Dalam NegeriKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiKementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI/BNP2TKI)Dinas Pendidikan di 12 Pemerintah ProvinsiDinas Pendidikan di 22 Pemerintah Kabupaten/Kota
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
32
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Penegakan integritas belum menjadi budaya instansi pemerintah
Selama ini pelaksanaan reformasi birokrasi dirasakan masih berjalan lambat. Terbukti kualitas pelayanan publik masih dipertanyakan banyak pihak, di mana manajemen ASN dianggap belum berkinerja baik. Begitu juga dengan masih banyaknya pelanggaran adminsitrasi dan pidana yang terjadi di instansi pemerintah.
oleh karenanya aksi pembangunan zona integritas ini dimaksudkan untuk percepatan dalam hal manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan pengawasan. Dengan demikian kualitas pelayanan publik menjadi meningkat dan bisa dirasakan masyarakat luas.
20. Pembangunan Zona Integritas
73,98%
( B a i k )
Hasil evaluasi tentang tugas dan fungsi jabatan fungsional Audiwan, Auidtor dan P2UPD sudah tersedia dan sudah disampaikan kepada Kemen-PANRB; namun belum ada pembahasan untuk mencapai kesepakatan substantif antara Kemen-PANRB, Kemendgari, BPKP dan BKN. Sehingga progresnya baru dianggap mencapai 50% saja Terkait penandatanganan MoU Penjaminan Kual-itas Pelaporan Hasil Pengawasan bersama-sama dengan BPKP, walaupun sudah ada naskah tetapi masih perlu dilakukan pembahasan kembaliPermendagri tentang pola pertanggungjawaban/l-aporan juga sampai saat ini masih dalam bentuk draf final yang akan dikirim ke Kemenkumham untuk proses harmonisasi
Secara umum, pelaksanaan target-target sub-aksi APIP, masih berjalan lambat walaupun sudah ada beberapa kemajuan. Berikut beberapa kemajuan dan kendala yang dapat disampaikan:
Capaian dan Kendala
1.2.
3.
4.
Kementerian Dalam NegeriKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiBadan Pengawas Keuangan dan PembangunanBadan Kepegawaian Negara
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
33
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Independensi dan kinerja APIP masih lemah
Pertanyaan terhadap kinerja dan independensi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terus menge-muka sampai saat ini, padahal upaya penguatan fungsi dan peran APIP telah didorong oleh berbagai pihak sejak lama dan mulai mendapat momentum perubahan pada saat diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Namun upaya penguatan peran dan fungsi APIP masih terus dihantui tantangan sistemik berupa kualitas dan kuantitas SDM, kelembagan dan kewenangan, serta anggaran, walaupun beberapa kerangka regulasi telah coba mengatasi masalah tersebut. Aksi ini bertujuan untuk memperkuat APIP dari 4 aspek, yaitu kelembagaan, sumber daya manusia, tata kelola, dan anggaran. Dengan demikian, penguatan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan indepen-densi APIP dalam melakukan kerja-kerja pengawasan.
21. Penguatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
63,78%
( B a i k )
Terkait target Terbitnya Perpres tentang Kelembagaan Kementerian, berikut hasil yang dapat disampaikan:
Secara umum, pelaksanaan sub-aksi ini berjalan cukup baik. Berikut adalah progress capaiannya:
Dua Perpres telah terbit yaitu: 1) Perpres No. 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan; 2) Perpres No. 65 Tahun 2020 tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan 3) Perpres tentang Kemendes dan PDTT; Sementara Perpres tentang Kemendes dan PDTT masih dalam proses penerbitan
Sementara itu, beberapa target tidak tercapai di B18 ini, di antaranya adalah target Kemendagri yang seharusnya sudah menerbitkan surat pemberitahuan kepada pemerintah provinsi untuk melaporkan Evaluasi Perangkat DaerahKabupaten/Kota
KemenPANRB juga telah mendorong terjadinya harmonisasi pada peraturan-peraturan berikut: Peraturan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi No 2/2020 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Kemaritiman dan Investasi; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 45 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Capaian dan Kendala
1.2.
Kementerian Dalam NegeriKementerian Pendayagu-naan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
34
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Masih terjadi tumpang tindih kewenangan yang mengakibat-kan pada inefisiensi dan inefektifitas organisasi pemerintah Beberapa permasalahan terkait tata kelembagaan pemerintah yang membuat organisasi pemerintah menjadi tidak efektif dan efisien adalah: a) fungsi yang sama dikelola oleh banyak unit/instansi (dup-likasi fungsi); b) sebaliknya fungsi berbeda tetapi dimasukan dalam satu kelompok unit kerja; c) ketidaksesuaian antara mandat/tujuan organisasi dan struktur yang dibangun serta kinerja yang dihasilkan; d) struktur yang tidak adaptif terhadap perubahan/kebutuhan zaman.
Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi instansi pemerintah secara proporsional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga organisasi instansi pemerintah menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi tumpang tindih pelaksanaan tugas dan wewenang antar-unit dalam satu instansi ataupun lintas instansi pemerintah.
22. Penataan Kelembagaan (r ight s iz ing)
70,83%
( B a i k )
Rancangan awal model referensi arsitektur SPBE Nasional (sebagai input Perpres) telah tersedia dan Tim Penyusun Arsitektur SPBE Nasional telah terbentuk oleh Kemenpan RBKemenpan RB telah melakukan ujicoba purwarupa aplikasi umum pada :
Proses percepatan pembangunan SPBE yang sedang berjalan yakni:
Layanan pengaduan pelayanan publik di 180 K/L dan 448 Pemda Layanan kepegawaian di 84 K/L dan 542 Pemda102 instansi telah menerapkan e-arsip SIKD dari 92 target instansi
a.b.c.
Penetapan Aplikasi Umum SPBE oleh KemenPANRB; Permenkominfo tentang Kebijakan Umum Audit TIK
a.b.
Kendala lainnya yaitu, Uji Coba Audit Aplikasi Umum oleh BPPT untuk menguji kesiapan teknologi juga masih berjalan lambat dan baru akan terlaksana di B21
Kemenkominfo masih dalam proses pengembangan FrontEnd dari Sistem Integrasi via API untuk Back-End: aplikasi kearsipan (SIKD), aplikasi kepegawaian Simpegnas, aplikasi pengaduan masyarakat (SPAN LAPOR), dan aplikasi SPBE lainnya Terdapat dua target yang belum tercapai dan dapat menghambat pencapaian pada target lainnya. Oleh karenanya diharapkan agar pada periode berikutnya dua peraturan perundang-undangan in dapat segera ditetapkan, yaitu:
Capaian dan Kendala
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
35
1.
2.
3.
4.5.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiKementerian/Badan Perencanan Pembangunan NasionalKementerian Komunikasi dan InformatikaBadan Siber dan Sandi NegaraBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Penggunaan teknologi informasi dalam manajemen pemerintah belum dilakukan secara terpadu Saat ini, hampir seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah telah memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam menjalankan tata kelola dan sistem pemerintah-an. Namun, penggunaan TI tersebut cenderung parsial dan berbasis ego-sektoral. Di dalam sistem perencanaan dan penganggaran terdapat beragam sistem aplikasi yang digu-nakan, begitu juga dengan keragaman sistem aplikasi di manajemen kepegawaian, kerarsipan, dan pengaduan pelayanan publik.
Penerapan TI yang tidak terstandar dan tidak terpadu ini justru mengakibatkan inefisiensi dan pemborosan dalam manajemen pemerintahan.
Dengan demikian, aksi ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterpaduan sistem pemerintahan berbasis elektronik, sehingga tercipta tata kelola pemerintahan yang cepat, responsif, transparan, dan akuntabel.
23. Percepatan Pembangunan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE)
64,92%
( C u k u p )
Finalisasi rancangan regulasi tentang Grand Design Strategi Pengawasan Keuangan Desa akan segera diproses ke Setneg. Karena draf SKB Kemendagri, Kemenkeu, Kemendes dan PDTT dan BPKP yang mengatur strategi pengawasan keuangan desa sudah tersedia Aplikasi Siswaskeudes yang sudah ada dan sudah pernah disosialisasikan dan uji coba di beberapa daerah untuk sementara belum berjalan efektif karena belum ada payung hukumnya. Oleh karenanya proses untuk mendorong ini terus dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan revisi peraturan di atasn-ya seperti Permendagri 20/2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa atau PP No.12 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; atau menerbitkan Surat Edaran Mendagri
Beberapa kemajuan – walaupun masih berjalan lambat – yang dapat dilaporkan untuk sub-aksi ini adalah sebagai berikut:
Capaian dan Kendala
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
36
1.2.
3.
Kementerian Dalam NegeriBadan Pengawasan Keuangan Pemerintah (BPKP)Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmi-grasi
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Penyalahgunaan dana desa oleh aparat desa kerap terjadi
Walaupun sukses memperbaiki kuantitas dan kualitas infras-truktur, menggerakan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, penyalahgunaan dana desa kerap terjadi, baik dilakukan oleh aparat desa maupun bersa-ma-sama dengan aparat pemerintah lainnya. Penyalahgu-naan dana desa disebabkan oleh banyak faktor diantaranya: integritas kepala desa dan aparatnya yang masih rendah; tata kelola keuangan desa yang belum transparan; kemampuan mengelola keuangan juga belum baik; dan pengawasan keuangan (internal/eksternal) yang belum optimal.
Aksi ini dirancang untuk membangun strategi nasional pengawasan keuangan desa sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada perbaikan tata kelola penggunaan dana desa dan peningkatan integritas aparat desa.
24. Implementasi Strategi Pengawasan Keuangan Desa
83,33%
( B a i k )
Capaian dan Kendala
Detail data untuk pertukaran data penanganan perkara pidana korupsi, narkotika dan anak telah tersedia di Kemenkumham, Polri, Kejagung, Kemenpolhukam, dan MA Begitu juga dengan berfungsinya SPPT-TI Proses Pidana Umum versi 2019 di Satker APH pada 32 Kabupaten/Kota (Tahap VI) telah berjalan di Kemenkumham, Kejagung, dan MASementara untuk tingkat kepatuhan input data di Kemenkumham, Polri, Kejagung, dan MA masih harus terus diperbaiki dan ditingkatkan lagi
Walaupun masih ada keterlambatan dalam pelaksanaan beberapa target, namun banyak kemajuan yang sudah dicapai, sebagaimana gambaran berikut:
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
37
1.
2.
3.4.
5.6.7.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan KeamananKementerian Komunikasi dan InformatikaBadan Siber dan Sandi NegaraKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepolisian Republik IndonesiaKejaksaan AgungMahkamah Agung
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Penanganan perkara berjalan lambat dan tidak trans-paran
Secara umum, penegakan hukum di Indonesia dianggap masih belum dilakukan secara adil dan transparan. Dari sisi proses penanganan perkara misalnya, koordinasi aparat penegak hukum masih belum optimal, khususnya terkait pertukaran informasi/data antar aparat penegak hukum. Tantangan pada era teknologi informasi juga masih belum tertangani dengan baik. Kehadiran teknologi informasi belum dimanfaatkan secara baik untuk menciptakan proses penanganan perkara yang cepat dan transparan.
Oleh karenanya aksi ini dimaksudkan untuk menciptakan sistem informasi penanganan perkara terpadu berbasis teknologi informasi yang melibatkan seluruh instansi penegakan hukum. Sehingga harapannya proses penegakan hukum menjadi lebih cepat, transparan, dan adil.
25. Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
64,91%
( C u k u p )
Capaian dan Kendala
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
38
Dari laporan yang disampaikan Polri terkait tingkat kepatuhan input SPDP kasus Tipikor, menunjukan bahwa Bareskrim, Polda di 34 Provinsi beserta Polres di bawahnya telah melakukan input dataTotal SPDP yang disampaikan sebanyak 1863 dokumen, dari total LP yang masuk sampai dengan periode B18 adalah 1192 dokumen
Setelah pada periode-periode sebelumnya sempat tertunda, mulai B18 ini, sub-aksi Implementasi SPDP Online di Kejagung sudah terlihat kemajuan berarti. Hampir seluruh target dapat dipenuhi Keja-gung, kecuali target yang terkait dengan Jumlah SPDP yang diinput ke aplikasi SPDP online sama dengan jumlah penyidikan tipikor yang ditangani oleh Kejaksaan; yang sampai saat ini masih belum dapat terverifikasi 100%
Polri
Kejagung
Secara umum pelaksanaan sub-aksi ini berjalan baik, ditandai dengan meningkatnya kepatuhan input data di Kepolisian dan Kejaksaan Agung. Berikut ringkasan capaian yang dapat disampaikan:
1.
2.
3.4.
5.6.7.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan KeamananKementerian Komunikasi dan InformatikaBadan Siber dan Sandi NegaraKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepolisian Republik IndonesiaKejaksaan AgungMahkamah Agung
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Pendataan penanganan perkara pidana korupsi tidak sinkron dan transparan
Secara umum, pendataan penanganan perkara pidana antar aparat penegak hukum di Indonesia tidak sinkron dan diang-gap masih belum transparan. Dari sisi proses penanganan perkara misalnya, koordinasi aparat penegak hukum masih belum optimal, khususnya terkait pertukaran informasi/data antar aparat penegak hukum. Tantangan pada era teknologi informasi juga masih belum tertangani dengan baik. Kehad-iran teknologi informasi belum dimanfaatkan secara baik untuk menciptakan proses penanganan perkara yang cepat dan transparan.
Oleh karenanya aksi ini dimaksudkan untuk menciptakan sinergi pendataan penanganan perkara pidana korupsi serta koordinasi dan supervisi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang melibatkan seluruh instansi penegakan hukum. Sehingga harapannya proses penegakan hukum menjadi lebih cepat, transparan, dan adil.
26. Implementasi Surat Perintah Dimulainya Penyidikan Online (SPDP Online)
74,5%
( B a i k )
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
39
Capaian dan Kendala
Pedoman penuntutan yang baru hasil revisi (Pedoman Penanganan Perkara Tipikor No. 1 Tahun 2019), oleh bagian Jampidsus telah dilakukan sosialisasi. Namun laporan yang disampaikan hanya satu pelak-sanaan sosialisasi di Sumatera Selatan. Sehingga capaiannya belum terverifikasi 100%Pemahaman APH di Kejagung masih perlu ditingkatkan lagi terkait substansi dan prosedur penanganan perkara tipikor yang memenuhi prinsip keadilan hasil revisi SEJA 003 (Pedoman Penanganan Perkara Tipikor No. 1 Tahun 2019)
Sampai periode B18, walaupun ada beberapa kemajuan untuk sub-aksi ini tetapi proses masih berjalan lambat. Berikut beberapa informasi terkait capaian dan kendalanya:
1.2.
Kejaksaaan AgungKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Latar Belakang & Sasaran Strategis
Masih ada disparitas penuntutan perkara korupsi Secara umum, penegakan hukum di Indonesia dianggap masih belum dilakukan secara adil dan transparan. Salah satunya adalah putusan terkait tindak pidana korupsi (Tip-ikor). Ketidaksetaraan (tuntutan) hukuman antara kejahatan yang serupa (similar offences) dalam kondisi atau situasi serupa (comparable circumstances) ini sesungguhnya dapat menimbulkan masalah ketidakadilan.
Oleh karenanya aksi ini bertujuan untuk mensinergikan pedoman penuntutan Tipikor dengan pedoman pemidanaan Tipikor sehingga diharapkan hasil penuntutan dapat mem-beri rasa keadilan yang setara.
27. Penetapan Pedoman Penuntutan
53%
( C u k u p )
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
40
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
IV. CAPAIAN KEMENTERIAN/LEMBAGA S.D TRIWULAN VI
N O T E
Nilai persentase yang ditampilkan adalah nilai akumulasi Triwulan VI terhadap Triwulan VIII, di mana target 100% sampai Triwulan VI adalah 75%. Untuk beberapa K/L yang tidak memiliki target di satu atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 75%. Berikut indikator nilai yang digunakan:
0-37 setara dengan 0-49 = kurang (merah)38-59 setara dengan 50-79 = cukup (kuning)50-79 setara dengan 80-100 = baik (hijau)
1.2.3.
Implementasi dan keberhasilan aksi juga sangat bergantung pada komitmen Kementerian/Lembaga (K/L) sebagai penanggung jawab aksi. Sampai Triwulan VI (B18) Tahun 2020, dari 87 K/L, terdapat 60 K/L yang masuk kategori Baik atau realisasi capaiannya melebihi 60% dari target 75% di triwulan VI ini (atau di atas 80% dari target 100%). Hanya tinggal 19 K/L yang sampai Triwu-lan VI ini masih belum banyak melakukan perbaikan dalam pemenuhan target atau masuk kategori Kurang. Sementara 8 K/L lainnya nilainya dianggap Cukup Berikut adalah persentase nilai capaian 87 Kement-erian/Lembaga yang disertai dengan penjelasan kualitatif:
41
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANDALAM NEGERI 56,49%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Sampai Triwulan VI (B18), Kemendagri diberi tanggung jawab melaksanakan 13 sub-aksi pencegahan korupsi. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Kemendagri sampai B18 adalah 56,49% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemendagri secara agregat sudah mencapai 66,77% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 10,28%. Berikut adalah capaian 13 sub-aksi Kemendagri (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Walaupun beberapa target triwulan sempat tertunda pada periode 2019, namun secara kesulurahan pelaksanaan sub-aksi ini telah tercapai 100% sejak Triwulan V (B15), di mana target 76 Pemda menghapus persyaratan SKDU-HO telah terpenuhi
Kemendagri memiliki dua target kunci dalam pelaksanaan sub-aksi Percepatan OSS. Pertama, monitoring terhadap penggunaan SICAN-TIK atau aplikasi lain di tingkat Pemda. Kedua, terkait monitoring dan pendampingan Penetapan Perda RDTR guna mendukung Percepatan OSS Target seluruh PTSP (200 Pemda) menggunakan SiCANTIK atau aplikasi lainnya telah tercapai sejak triwulan V (B15). Dengan demiki-an seluruh PTSP telah terkoneksi dengan OSS via webform, di mana PTSP daerah telah bisa menarik NIB dari OSS dan menotifikasi kem-bali ke OSS via webform Sementara terkait upaya mendorong percepatan penetapan RDTR dan RTRW di kabupaten/kota, Kemendagri telah melakukan kegiatan mon-itoring dan pendampingan di antaranya dengan pembekalan dan pem-berian arahan melalui Surat MDN, yakni:
Dapat disimpulkan pelaksanaan sub-aksi OSS oleh Kemendagri berjalan cukup baik sampai triwulan VI atau B18 ini
Surat MDN Nomor 050/1707/SJ tanggal 21 Februari 2020 kepada Gubernur di 21 Provinsi dan Bupati/Wali Kota di 70 Kabupaten/Ko-ta tentang Percepatan Penetapan Perda RDTR dan RTRW Kabu-paten/Kota untuk mendukung OSS. Surat MDN Nomor 188.34/1877/Bangda tanggal 24 April 2020 tentang Tindak Lanjut Percepatan Penetapan Perda RTRW dan RDTR Kabupaten/Kota Surat MDN Nomor 188.34/2526/Bangda tanggal 25 Juni 2020 yang ditujukan kepada Gubernur di 21 Provinsi dan Bupati/Walikota di 68 Kabupaten/Kota tentang Evaluasi Perkembangan Penetapan Perda RTRW dan RDTR Kabupaten/Kota untuk mendukung OSS
PenghapusanSKDU-HO(83,33%)
Percepatan OSS(83,33%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
1.
42
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Utilisasi NIK untuk Bansos(61,88%)
Penerapan Manajemen Anti Suap(40,11%)
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik(50,84%)
Tidak ada target yang perlu dipenuhi Kemendagri pada periode iniImplementasi Kebijakan Satu Peta(70,84%)
Secara keseluruhan, kontribusi Kemendagri dalam pencapaian sub-ak-si ini sudah terpenuhi dengan baik, terutama dalam hal pelayanan administrasi kependudukan untuk pemutakhiran data
Pada periode lalu, kurang lebih 40 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di 10 provinsi telah diusulkan menjadi sasaran pendampin-gan pada tahun 2020. Dalam rangka itu, Kemendagri telah menyam-paikan surat kepada 10 Pemda tersebut. Namun hingga kini belum ada respon atau tindak lanjut dari Pemda. Hal ini menjadi kendala utama bagi Kemendagri karena BUMD bukan dalam garis kewenangan Kemendgri. Kemendagri hanya berwenang menyusun NSPK bagi Daerah sementara kontrol langsung pada perbaikan tata kelola BUMD ada di Kepala Daerah sebagai pemilik sahamUntuk itu Kemendagri telah mengusulkan agar aksi ini ke depannya didorong menjadi Aksi PK yang langsung berada di bawah tanggung jawab Pemda
Sampai Triwulan VI (B18), pelaksanaan aksi oleh kemendagri secara umum belum berjalan dengan baik. Meski Proses bisnis perencanaan dan penganggaran di daerah sudah terbangun; namun penerapan aplikasi SIPD di daerah, khususnya aplikasi penganggaran masih menimbulkan kontroversi karena belum bisa diintegrasikan dengan aplikasi yang sudah dipakai pemerintah daerah sebelumnya Permendagri 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenkla-tur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah yang mengatur standar data di daerah sudah mulai diterapkan setidak-tidaknya di dua aplikasi yaitu SIPD dan SIMDA Terkait penyusunan RPP BAS antara kemenkeu dan kemendagri masih terdapat perbedaan pandangan dalam merumuskan substansi RPP. Perbedaan ini menjadi sebab tertundanya penyelesaian RPP. Juga men-yangkut pertimbangan implementasi di daerah, karena saat ini daerah sudah didorong untuk menerapkan Permendagri 90/2019 yang kemun-gkinan ada perbedaan pengaturan ketika RPP diberlakukan sehingga dikhawatirkan daerah akan mengalami kebingungan dalam penerapan-nya
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
43
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Optimalisasi dan Perluasan KSWP(53,76%)
Pembangunan Zona Integritas (ZI)(0%)
Penguatan APIP(62,5%)
Kemendagri telah menuntaskan kontribusinya terhadap sub-aksi ini sejak awal tahun 2019 dengan melaksanakan sosialisasi terhadap Permendagri 112/2018 tentang UKPBJ yang terbit pada Desember 2018
Pembentukan UKPBJ (100%)
Setelah sebelumnya tidak ada progres, maka pada periode ini (B18), Kemendagri telah mengeluarkan Surat a/n Mendagri kepada Gubernur dan Bupati/Walikota No. 973/ 1958/BAK tentang Penyampaian Lapo-ran KSWP. Surat tersebut diperintahkan kepada Kepala Dinas Penana-man Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi untuk melaku-kan koordinasi dengan Kantor Wilayah DJP/KPP/KP2KP setempat dalam rangka pelaksanaan pemberlakuan KSWP bagi layanan publik tertentu
Pelaksanaan sub-aksi ZI mengalami keterlambatan sejak periode lalu. Awalnya, sesuai target aksi, Kemendagri terlibat untuk melakukan pendampingan Aksi Zona Integritas dengan menerbitkan Surat Edaran ZI kepada 34 Pemerintah Daerah. Namun berdasarkan berbagai pertimbangan, target ini diundur menjadi periode pelaporan B21 berdasarkan kesepakatan antara Tim Sekretariat Stranas, Kemendagri dan KemenpanRB
Target terhutang sejak B06 masih belum terlaksana yaitu terkait penan-datanganan MoU Penjaminan Kualitas Pelaporan Hasil Pengawasan bersama-sama dengan BPKP, walaupun sudah ada naskah yang diren-canakan ditandatangani di periode berikutnya Permendagri tentang pola pertanggungjawaban/laporan sampai saat ini dalam bentuk draf final telah diproses Biro Hukum Kemendagri untuk disampaikan ke Kemenkumham dalam rangka proses harmonisasiSatu-satunya target yang dapat dipenuhi 100% adalah terkait evaluasi jabatan fungsional P2UPD. Dalam hal ini, Kemendagri sudah menyelesaikan evaluasi jabatan fungsional P2UPD dan menyampaikan hasilnya pada KemenPANRB. Hasil evaluasi ini nanti akan dibahas dan disepakati dengan KemenPANRB dan institusi pembina APIP lainnya Disepakatinya hasil pembahasan fungsi, tugas dan wewenang Auditor, Audiwan dan P2UPD oleh institusi Pembinan APIP dan KemenPAN-RB. Target B18 ini baru tercapai 50 %
Secara umum, pelaksanaan target-target sub-aksi APIP, masih berjalan lambat walaupun sudah ada beberapa kemajuan. sampai saat ini, Kemend-agri masih belum dapat melaksanakan beberapa target di antaranya:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
44
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Implementasi Strategi Pengawasan Keuangan Desa(66,67%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (45,83%)
Pada periode ini Kemendagri seharusnya sudah menerbitkan surat pemberitahuan kepada pemerintah provinsi untuk melaporkan Evalua-si Perangkat DaerahKabupaten/Kota, namun sayangnya belum dilaku-kan. Sehingga tidak ada kemajuan sama sekali (0%)
Right Sizing(77,5%)
Secara umum aksi ini masih belum ada akselerasi dalam pelaksanaann-ya. Sampai triwulan VI (B18), target terkait regulasi tentang Imple-mentasi Grand Design Strategi Pengawasan Desa belum mengalami kemajuan berarti. Setelah melalui berbagai pembahasan, target aksi implementasi Grand Design Strategi Pengawasan Desa dituangkan dalam bentuk Draf Surat Keputusan Bersama antara Kemendagri, Kemenkeu, Kemendes PDTT dan BPKP. Draft SKB dimaksud telah dilakukan pembahasan finalisasi dan telah disampaikan oleh Itjen Kemendagri kepada Biro Hukum untuk diproses lebih lanjut sejak tanggal 1 Juli 2020 Revisi Permendagri No 20/2018 tentang pengelolaan keuangan desa yang akan memayungi pelaksanaan implementasi aplikasi Siswaskeudes masih berjalan lambat. Sampai saat ini, Regulasi yang memayungi Siswaskeudes telah mencapai tahapan final pada level pembahasan eselon 1 kemendagri. Sebenarnya pasal yang memayungi pelaksanaan siswaskeudes terlah terpenuhi dalam batang tubuh. Namun sampai saat ini draf final Permendagri ini masih mengalami koreksi beberapa kali dalam lampiran dalam bentuk kertas kerja APIP
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemendagri. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi oleh Kemendagri, yaitu:
Sementara target untuk melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendagri dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri, baru tercapai sebagian. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANKOORDINATORPEREKONOMIAN 42,38%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenko Perekonomian menjadi penganggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi Stranas PK. Dari hasil monitoring Setnas PK, realisasi capaian Kemenko Perekonomian sampai Triwulan VI (B18), dengan mem-perhitungkan kepatuhan waktu pelaporan, mencapai 42,38% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemenko-perekonomian secara agregat sudah mencapai 47,15% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 4,77%. Berikut adalah intisari capaian dari 4 sub-aksi Kemenko Perekonomian (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan):
Setelah sebelumnya melakukan edukasi kepada seluruh K/L pengampu izin dalam beberapa rangkaian kegiatan, pada periode ini Kemenko Perekonomian membentuk Tim RBA dan bersama Stranas PK melaku-kan pendampingan kepada K/L untuk pelaksanaan RBAMetode RBA dinilai cukup kompleks sehingga membutuhkan komit-men dan kemampuan analisa yang baik dari K/L dan Kemenko Pere-konimian sebagai pendamping Selanjutnya akan dibangun mekanisme pengawasannya untuk kemudi-an disampaikan kepada seluruh KL
Pada Periode ini, Kemenko Perekonomian ditargetkan untuk meny-usun Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI) untuk Provinsi Sulawesi Barat. Untuk itu, Pada dasarnya Kemenko Perekonomian telah menyusun PITTI untuk pulau Sulawesi melalui Keputusan Ment-eri Nomor 309 Tahun 2019, namun belum dirinci ke dalam Provinsi Sulawesi Barat. Hal ini disebabkan oleh belum selesainya proses kompilasi (dan selanjutnya proses integrasi)Kemenko Perekonomian baru akan menyusun detail PITTI Provinsi Sulawesi Barat jika proses integrasi telah dilakukan
Capaian dan Kendala
Percepatan OSS (46,88%)
Implementasi Kebijakan Satu Peta (50%)
Setelah pada triwulan sebelumnya (B15) sempat tertunda maka pada B18 ini Kemenko Perekonomian baru dapat mengirim data keputusan Rakortas periode Jan-Maret 2020 terkait penetapan kuota impor pangan strategis ke sistem INSW melalui webform yang telah dise-diakan oleh LNSW. Sementara data keputusan Rakortas periode April-Juni 2020 belum dilaporkan Kemenko PerekonomianKemenko Perekonomian juga telah melakukan evaluasi untuk disam-paikan kepada K/L terkait. Beberapa isu yang dibahas untuk dievaluasi adalah: a) Periode Tahun Takwim; b) Pengawasan post-border
Integrasi Data Impor Pangan (42,23%)
(Cukup)
45
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
2.
46
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenko Perekonomian. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemenko Perekonomian, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenko Perekonomian dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BKPM. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh BKPM, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%) Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BKPM dengan data
Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANKOORDINATORPENANAMAN MODAL 70,32%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Sampai Triwuan VI (B18), BKPM diberi tanggung jawab melaksanakan 3 sub aksi pencegahan korupsi. Dari hasil Monitoring tergambarkan bahwa realisasi capaian BKPM sampai Triwulan VI, dengan memper-timbangkan kepatuhan waktu pelaporan, adalah sebesar 70,32% (Baik). Namun demikian, capaian BKPM secara agregat sudah mencapai 75% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumn-ya sebesar 4,68%.
Berikut adalah intisari capaian dari dua sub-aksi yang dijalankan BKPM (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
BKPM telah menyusun konsep grand design OSS versi Risk Based Approach (RBA) dan telah mendiskusikannya dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Walaupun tidak ada kendala dari sisi komitmen, namun kendala besar muncul karena seluruh anggaran untuk pengembangan sistem dialih-kan atau dipotong untuk dialokasiken ke penanganan Covid-19. Kend-ala lainnya adalah adanya perubahan struktur di level eselon 1 yang ikut memperlambat finalisasi kegiatan re-design Probis, misalnya posisi Deputi Pelayanan PM (yang mengelola OSS) belum terisi sampai sekarang.
BKPM telah melakukan evaluasi terhadap implementasi KSWP bagi layanan publik tertentu untuk semester II tahun 2019 dan hasilnya telah disampaikan ke Ditjen Pajak. Dari hasil evaluasi tersebut, terdapat catatan penting yang disam-paikan, bahwa dengan pengurangan persyaratan permohonan melalui integrasi sistem di BKPM dengan di DJP maka sistem perizinan menja-di lebih sederhana. Saat ini, integrasi sistem KSWP DJP dengan BKPM telah berjalan pada tahap pendaftaran NIB dan dilanjutkan pengembangan untuk pemeriksaaan KSWP sebelum ijin dikeluarkan (notifikasi pemenuhan komitmen)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan Capaian dan Kendala
Percepatan OSS (68,75%)
Optimaslisasi dan Perluasan KSWP (71,88 %)
(Baik)
47
3.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANLINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 61,67%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KLHK menjadi penanggung jawab 6 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada dalam pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring tergambarkan bahwa capaian KLHK sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 61,67% (Cukup). Namun demikian, capaian KLHK secara agregat sudah mencapai 69,33% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 7,66 %.
Berikut adalah intisari capaian KLHK pada 6 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Penyesuaian proses bisnis izin lingkungan (ILH) yang merujuk pada konsep izin usaha pada RUU Cipta Karya telah berjalan dengan baikNamun analisa RBA di Satker KLHK masih berjalan lamban. Pemaha-man metode RBA dan semangat reformasi perizinan (pengurangan izin) masih belum sepenuhnya dipahami. Hal ini ditunjukan dengan hasil analisa awal yang menetapkan sejumalah besar KBLI (>70%) masih didalam resiko tinggi (wajib izin)Untuk kegiatan integrasi OSS-Amdalnet, tim Amdal KLHK sangat kooperatif dan progesnya baik Dalam rangka percepatan Perda RDTR/RTRW untuk mendorong pelaksanaan OSS, KLHK juga telah menerbitkan surat dukungan kepada Pemda untuk Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pada periode lalu, upaya kompilasi IGT Kesatuan Hidrologis Gambut di Provinsi Papua, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Riau masih berjalan di tempat. Sampai saat inipun, belum ada progres yang bisa disampaikan karena KLHK tidak menyampaikan laporannya Begitu juga dengan rekomendasi penyelesaian tumpang tindih IGT di Provinsi Kalimantan Tengah yang juga tidak ada laporan kemajuanRisiko yang muncul dari tidak selesainya proses kompilasi adalah ikut mundurnya waktu tahapan integrasi
Capaian dan Kendala
Percepatan OSS (61,91%)
Implementasi Kebijakan Satu Peta (60%)
Draft final Revisi Permen PKH telah selesai sejak periode lalu namun untuk diundangkan, harus menunggu pengesahan RUU Cipta Kerja, sebagaimana arahan Menteri LHK. Pelaksanaan Penataan Batas Kawasan Hutan dari target di triwulan VI (B18) sepanjang minimal 10.000 Km, namun progresnya masih sama dengan capaian pada triwulan V (B15), yakni baru terealisasi 2441,7 km.
Penetapan Kawasan Hutan (61,98%)
(Cukup)
48
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
4.
Para pemegang izin menjadi lebih tertib administrasiPemberlakuan KSWP ini juga dapat dengan mudah mengidentifika-si kepatuhan/ketaatan perpajakan dari pengusaha Database perizinan menjadi lebih terintegrasi sehingga memudah-kan pembaharuan data
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Untuk pelaksanaan Penetapan Kawasan Hutan dengan target di triwu-lan VI (B18) seluas minimal 50.000 ha. Saat ini telah terealisasi 72.240,54 Ha. Sementara target Penetapan Kawasan Hutan pada periode B18 seluas 4.000.000 Ha, namun realisasinya adalah sebanyak 11 SK penetapan dengan luas 89.652,71 ha. Seluruh kegiatan tata batas di daerah target menjadi terhambat karena terkendala pembatasan (social distancing) COVID19
Pada periode-periode lalu, KLHK telah menyampaikan ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (periode semseter II 2019). Terdapat penambahan izin/layanan yang disam-paikan dari semula 20 menjadi 26 layanan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.57/MENLHK/SETJEN/KEU.1/10/2019 Tentang Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak Di Bidang Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Evaluasi terhadap manfaat dan dampak pelaksanaan KSWP juga sudah disampaikan dengan catatan berikut:
Capaian dan Kendala
Optimaslisasi dan Perluasan KSWP(65,94%)
Sejak triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilakukan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL)
Penetapan Kawasan Hutan (61,98%)
49
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pembangunan ZI/UPG (96,25%)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KLHK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KLHK. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KLHK, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANKESEHATAN 61,67%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenkes menjadi penganggung jawab 6 sub-aksi pencegahan korupsi Stranas PK. Dari hasil monitoring yang dilakukan Setnas PK, realisasi capaian Kemenkes sampai Triwulan VI adalah sebesar 67,61% (Baik) (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan). Namun demikian, Kemenkes secara agregat telah mencapai 71,88% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 4,27%.
Berikut kontribusi capaian Kemenkes dari 6 sub-aksi (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelapo-ran):
Pada triwulan ini, Kemenkes belum punya target untuk dilaksanakan. Namun dari capaian yang diperoleh sejak triwulan sebelumnya sudah cukup baik, di antaranya sebagai berikut: Kemenkes telah menyerahkan usulan penyesuaian KBLI ke BPSPejabat penghubung pada Kemenkes sudah ada berdasarkan surat: KM.04.01/VI/65/2020 tanggal 8 Januari 2020 Kemenkes sedang melakukan analisis proses Risk Based Assesment (RBA) dalam rangka kategorisasi jenis-jenis perizinan, berdasarkan arahan dan pendampingan dari Tim RBA Kemenko Perekonomian dan Setnas PK
Sejak periode 2019 sampai saat ini, Kemenkes belum menerbitkan revisi SOTK yang menyatakan UKPBJ menjadi struktur yang mandiri. Sampai triwulan VI (B18) in,i proses penetapan regulasi masih pada tahap penyusunan naskah akademik yang artinya realisasi target ini berjalan di tempat Berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja pada periode lalu, Kemenkes telah melakukan pengisian e-formasi untuk jabatan fung-sional PBJ di UKPBJ Namun uji kompetensi Penyesuaian/Inpassing JF PPBJ di Kemenkes yang seharusnya dilakukan pada periode B18 ini masih belum terlaksa-na. Saat ini untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kemenkes baru memenuhi 2 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
Capaian dan Kendala
Percepatan OSS (66,68%)
Pembentukan UKPBJ (40%)
Aksi ini sampai laporan B09 berjalan on trackNamun sejak triwulan IV (B12), Kemenkes menarik diri dari imple-mentasi katalog elektronik tanpa alasan yang jelas. Padahal di masa krisis Pandemi ini, mekanisme pengadaan melalui e-katalog seharusn-ya dapat menjadi jalan keluar bagi proses pengadaan yang cepat dan mudah
Implementasi e-katalog (100%)
(Baik)
50
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
5.
Bahan makanan kering, Chemical Linen, Plastik Sampah (RSUP Dr Sardjito), Gas LPG, Pengelolaan Limbah B3, Suku Cadang, Barang Rumah Tangga (RSUP Dr. Karyadi), Bahan Makanan Pasien berupa Enternal dan Enternal Cair Pasien, Gas Medis (RSUP Dr. Soeradji), Alat Tulis Kantor dan bahan Komputer (RSJ Soerojo)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Dari hasil konsolidasi pengadaan yang dilakukan sejak B12-B15 maka berikut beberapa produk konsolidasi yang dapat dilaporkan :
Wilayah Joglosemar
Gas Medi, Pengelolaan Limbah B3 (RSHS)Wilayah Bandung
Stent Jantung (RSJPHK)Implant Orthopedi (RSOP)
Pusat
Gas Medis (RSCM)LPG, Makanan Kering, Plastik Sampah, Bahan Makanan Basah, Barang Rumah tangga (RSAB)Alat tulis kantor (RSF)Makanan Kering (RSPG)Pengelolaan Limbah B3 (RSKD)Chemical Linen (RS Persahabatan)Obat Jiwa Non Katalog (RSMM)Tisu, Masker, Tutup Kepala, Glove latex non steril (RSJP)Sharp Container, Urine Bag (RSKD)
Wilayah Jabotabek
1.
2.
3.
4.
Capaian dan Kendala
Konsolidasi Pengadaan (83,33%)
Setelah dilakukan pemberlakuan KSWP pada triwulan-triwulan sebelum-nya maka pada triwulan VI (B18) ini Kemenkes telah melakukan evaluasi pelaksanaan KSWP semester II 2019 dengan catatan berikut:
51
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (75%)
Data NPWP dapat dengan mudah diidentifikasi valid/tidak valid, sehingga mudah juga untuk melakukan pembaharuan data. Dengan demikian secara otomatis perusahaan yang NPWP nya tidak valid tidak dapat diproses perizinannya Kondisi demikian, akan memaksa perusahaan untuk lebih taat pajak sehingga secara langsung berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara
Pembangunan ZI/UPG (96,25%)
Aksi ini telah dialihkan ke Gratifikasi Online KPK (GOL) sejak triwu-lan V atau B15
52
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenkes. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemenkes, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%) Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenkes dengan data
Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Total NIK Simluhtan: 12.154.472Total NIK e-RDKK: 14.101.289Data Simluhtan yang ada di e-RDKK: 7.865.098Dengan demikian masih terdapat selisih 4.289.374 yang belum padan
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANPERTANIAN 69,85%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Stranas PK telah melakukan pendampingan dan monitoring terhadap 11 sub-aksi pencegahan korupsi yang menjadi tanggung jawab Kementan. Dari hasil monitoring tersebut, tergambar bahwa realisasi capaian Kementan sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 69,85% (Baik). Namun demikian, capaian Kementan secara agregat sudah mencapai 72,74% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 2,89% .
Berikut adalah kontribusi capaian pelaksanaan 11 sub-aksi di Kementan (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Pada Triwulan ini (B18), tidak ada target yang perlu dicapai Kementan
Tidak ada target yang perlu dipenuhi Kementan pada periode ini
Percepatan OSS (63,9%)
Implementasi Kebijakan Satu Peta (80%)
(Baik)
Capaian dan Kendala
Meskipun telah ada nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta adanya sistem informasi perizinan perkebunan (siperibun) yang mewajibkan perusahaan perke-bunan untuk menyampaikan BO, namun sistem belum terintegrasi sehingga belum ada pemanfaatan data Sdang berproses, untuk mengintegrasikan data di Siperibun dengan Sistem Administrasi Badan Hukum di Kementerian Hukum dan HAM, yang tidak hanya terbatas pada data BO Korporasi di sektor perkebunan mulai melaporkan BO ke Siperibun
Terkait target terintegrasinya data petani di e-rdkk dan SIMLUHTAN (Kementan) maka berikut adalah hasil pemadanan data e-RDKK dan Simluhtan per Maret 2020 :
Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data BO (75%)
Utilisasi NIK untuk Bansos (37,5%)
Sementara untuk penyusunan rancangan proses bisnis akses Dukcapil di sistem pendataan petani di dinas pertanian Daerah, Saat ini sudah dibuat flowchart atau SOP-nya, di mana Kementan memutuskan Dinas di Daerah meng-upload data ke Pusat dan Pusat yang akan memvalida-si NIK ke database Kemendagri
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
53
6.
Pengadaan Ayam/ItikPengadaan PakanPengadaan Disinfektan dan Vitamin (Obat-obatan)Pengadaan Bantuan Herbisida untuk kegiatan pengembangan Budidaya Padi RawaBantuan Pupuk Hayati Budidaya Padi Rawa
54
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembentukan UKPBJ (80%)
Implementasi e-Katalog (100%)
Konsolidasi Pengadaan (100%)
Kementerian Pertanian telah mengirimkan data perubahan atau update Data Prognosa Produksi dan Kebutuhan Pangan Pokok / Strategis Tahun 2020 Periode Juni - Desember 2020 (Update Per 29 Juni 2020). Di antara komoditas yang di-update datanya adalah beras, jagung, bawang putih, daging sapi/kerbau dan gula pasir
Integrasi Data Impor(71,45%)
Setelah pada periode lalu menyusun dokumen Anjab/ABK dan mendapatkan penetapan KemenPAN-RB melalui e-formasi untuk kebutuhan jabatan fungsional PBJ, saat ini Kementan juga telah melakukan proses uji kompetensi penyesuaian/inpassing untuk pengi-sian JF PBJ di Kementerian Pertanian Saat ini untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kementan telah memenuhi 7 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
Tidak ada target yang harus dilaksanakan Kementan pada periode ini
Tidak ada target yang harus dilaksanakan Kementan pada periode Namun demikian, Kementan melakukan identifikasi ulang paket-paket yang telah dikonsolidasi, di antaranya:
Optimalisasi dan Perluasan KSWP(85,74%)
Berdasarkan Peraturan Menteri pertanian No 44 tahun 2019 tentang pelaksanaan konfirmasi status wajib pajak dalam pelayanan perizinan berusaha tertentu lingkup Kementerian Pertanian maka pada periode ini dapat dilaporkan hasil dari data permohonan izin pada semester I 2020 yang telah disampaikan ke Ditjen Pajak:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Terdapat pemohon sebanyak 36 pendaftaran ulang/baru pupuk An-Organik Sebanyak 171 SK telah diterbitkan terkait pendaftaran pestisida dan pupuk
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kementan. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kementan, yaitu:
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kementan dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
55
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembangunan ZI (100%)
PercepatanPelaksanaanSistem Merit(50%)
Aksi ini telah dialihkan ke Gratifikasi Online KPK (GOL) sejak triwu-lan V atau B15
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
56
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN ENERGI DANSUMBER DAYA MINERAL 68,72%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KemenESDM menjadi penanggung jawab 7 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian KemenESDM sampai dengan Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 68,72% (Baik). Namun demikian, capaian KemenESDM secara agregat sudah mencapai 74,48% (Baik) karena ada pemenuhan target tertang-guh dari triwulan sebelumnya sebesar 5,76%.
Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi KemenESDM tersebut:
Pada periode B18 ini, KemenESDM melaporkan telah melakukan integrasi layanan menggunakan program ApplicationProgramming Interface (API) antara Portal OSS dan aplikasi K/L.Layanan Perizinan ESDM yang terintegrasi dengan Portal OSS saat ini berjumlah 32 layanan, dengan detail:
Percepatan OSS (69,06%)
Implementasi Kebijakan Satu Peta (71,88%)
Ke depannya, Stranas PK berharap agar pengembangan integrasi izin-izin lain di ESDM ke OSS terus ditambah dan dilanjutkan
(Baik)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Minyak dan Gas Bumi (8 layanan perizinan)Mineral dan Batubara (6 layanan perizinan)Ketenagalistrikan (9 layanan perizinan)Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (9 layanan perizinan)
Kementerian ESDM telah menyusun draft Renaksi dan usulan penyelesaian tumpang tindih di Kalimantan TengahBeberapa usulan Kementerian ESDM terkait prinsip penyelesaian tumpang tindih di antaranya adalah:
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengedepankan prinsip first come first serve dan cost benefit analysis dalam penyelesaian tumpang tindih antar IGT secara bersama-sama dengan sektor terkait untuk menghindari ego sektoral Pemerintah memfasilitasi penyelesaian penggunaan lahan bersama (PPLB) dengan mufakat dan pertimbangan keuntungan bisnis, serta kesempatan berusaha bagi perizinan yang adaBagi perizinan yang akan diterbitkan selanjutnya, hendaknya setiap sektor meminta rekomendasi sebelum mengeluarkan izin baru untuk menghindari masalah yang akan timbul
7.
57
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (75%)
Data BO sudah tersedia pada 4 sub sektor (Migas, Ketenaglistrikan, Minerba, EBTKE) Data Beneficial Ownership yang telah dilaporkan korporasi kepada Direktorat Jenderla Mineral dan Batubara sudah dapat dimanfaatkan oleh instansi terkait namun masih sebatas pertukaran data secara offline karena Data Beneficial Ownership di Minerba belum terintegra-si dengan sistem Beneficial Ownership di Direktorat Jenderal Adminis-trasi Hukum Umum, Kemenerian Hukum dan HAM Republik Indone-sia Kendala lainnya adalah belum adanya kesepakatan terkait dengan veri-fikasi data BO dan bagaimana mekanisme verifikasinyaKendala verifikasi akan terjadi jika badan usaha merupakan perusa-haan asing yang tidak terdaftar di AHU, sehingga tidak diketahui data pemilik saham maupun BO nya
Penguatan danPemanfaatan Basis Data BO (75%)
Walaupun tidak ada target yang harus dipenuhi KemenESDM pada periode ini, namun proses pendampingan terus dilakukan kepada Pusdatin Kementerian ESDM yang menghasilkan beberapa catatan berikut:
Implementasi NDR(66,67%)
Setelah menerbitkan Permen ESDM No. 23/2019 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak Dalam Pemberian Layanan Publik tertentu di lingkungan kemenESDM, saat ini Kemenkes telah mulai menerapkan pemberlakuan KSWP Layanan publik saat ini yang di KSWP berjumlah 45 yang terdiri dari 3 bidang berikut:
Bidang Minyak dan Gas Bumi (18 layanan)Bidang Mineral dan Batubara (14 layanan)Bidang Ketenaga Listrikan dan Energi baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (13 layanan)
a.b.c.
KemenESDM juga telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan KSWP Semester II 2019, dengan hasil perubahan positif berikut:
Dengan mengakses aplikasi KSWP (login portal Ex-1), dan mema-sukkan NPWP, maka dapat segera diketahui status Wajib Pajak (valid/Tidak Valid) perusahaan Informasi pemenuhan kewajiban perpajakan dan Beneficial owner-ship dari Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap dapat diketahui dengan mudah Perusahaan pun dengan sendirinya akan menjadi lebih tertib administrasi, terutama soal perpajakan
Pusdatin Kementerian ESDM berencana mengembangkan Kemitraan Strategis dengan melibatkan vendor yang memiliki penguasaan teknologi dalam hal hal pengelolaan dan pengolahan data migasUpaya pelibatan vendor ini sangat dijaga oleh Tim KPK (Stranas dan Litbang KPK) agar tidak terjebak dalam kondisi "vendor lock”
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
58
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Pembangunan ZI/UPG (100%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KemenESDM. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KemenESDM, yaitu:
Implementasi NDR(66,67%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Aksi ini sejak triwulan V (B15) telah dialihkan ke Gratifikasi Online KPK (GOL)
Berdasarkan rapat terbatas pada tanggal 10 Juli 2020, maka disa-rankan agar Pusdatin Kementerian ESDM menyiapkan rencana mitigasi resiko sebelum membuat keputusan Tenaga Ahli Menteri ESDM secara khusus menyatakan bahwa proses pelibatan vendor ini masih dalam tahap penjajagan, karena itu perlu dikawal bersama-sama
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenESDM dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN PEKERJAANUMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 73,44%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Stranas PK telah melakukan pendampingan dan monitoring terhadap 6 sub-aksi pencegahan korupsi yang menjadi tanggung jawab KemenPUPR. Dari hasil monitoring tersebut, tergambar bahwa realisasi capaian KemenPUPR sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 73,44% (Baik). Namun demikian, capaian KemenPUPR secara agregat sudah mencapai 73,96% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 0,52%.
Berikut adalah kontribusi capaian pelaksanaan 6 sub-aksi di KemenPUPR (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Secara umum pelaksanaan target OSS oleh KemenPUPR berjalan cukup baik seperti penempatan pejabat penghubung dan usulan penye-suaian KBLI Namun terkait re-design proses bisnis, masih mengalami kelambatan. Walaupun desain Probis SIMBG telah tersedia, namun belum dilaku-kan penyesuaian merujuk pada RUU Cipta Kerja. Salah satunya, Probis integrasi antara SIMBG-OSS-Daerah belum ada. Oleh karenan-ya, KemenPUPR perlu berkoordinasi dengan BKPM untuk penyusu-nan design integrasinya dan dengan Kemenkominfo untuk interface ke sistem pada PTSP (hub untuk seluruh perizinan di daerah). Oleh kare-nanya masih perlu dilakukan reviu mendalam atas Permen PUPR No 19/2018 yang menjadi dasar SIMBG Begitu juga dengan pemahaman soal cara kerja sistem aplikasi Jaga Monitoring. Jika diperlukan Tim Stranas PK dapat memberikan sosial-isasi kembali kepada KemenPUPR terkait penggunaan aplikasi Jaga Monitoring
Percepatan OSS(64,29%)
Pembentukan UKPBJ (80%)
Tidak ada target yang harus dipenuhi KemenPUPR pada periode iniNamun sejak tahun 2019, KemenPUPR dinilai cukup baik dalam pelaksanaan target-target e-katalog. KemenPUPR telah menayangkan produk pada e-katalog dan sudah memberikan pelayanan e-purchasing sejak periode B12 di tahun 2019
Implementasi e-Katalog (100%)
(Baik)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
UKPBJ KemenPUPR telah berbentuk strukturalAnalisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja PPBJ juga sudah dilakukan pada periode B12 dan B15, termasuk pengisian e-formasi jabatan fung-sional PBJ Saat ini KemenPUPR juga telah melaksanakan uji kompetensi penye-suaian/inpassing untuk pengisian jabatan fungsional PBJ. Sementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, KemenPUPR baru memenuhi 3 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
59
8.
60
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (85,74%)
Tidak ada target yang harus dipenuhi KemenPUPR pada periode iniNamun sejak than 2019, KemenPUPR dinilai cukup baaik dalam pelaksanaan target-target Konsolidasi PengadaanSaat ini, pelaksanaan konsolidasi pengadaan sudah dilakukan pada kegiatan penanganan longsegmen preservasi jalan dan jembatan gantung sebanyak 589 paket d Balai Bina Marga seluruh Indonesia
Konsolidasi Pengadaan (100%)
Sejak periode triwulan V (B15), pelaporan mengenai UPG telah dialih-kan dari JAGA ke GOL (Gratifikasi Online)
Pembangunan ZI/UPG (100%)
Pelaksanaan KSWP di KemenPUPR berjalan sangat baik. Seluruh target dapat dipenuhi sesuai periode pelaporan. Dari mulai penerbitan regulasi, pelaksanaan sosialisasi kepada pengguna layanan, sampai ke pelaksanaan pemberlakukan KSWP bagi layanan tertentu di Kemen-PUPR Pada periode B18 ini, dapat disampaikan bawah sistem KSWP DJP telah terintegrasi dengan KemenPUPR. Di mana dilaporkan bahwa seluruh permohonan yang diajukan ke KemenPUPR sudah terintegrasi dengan system KSWP di Ditjen Pajak, sebagai contoh pada Ditjen SDA terdapat 5 permohonan, Ditjen Bina Konstruksi 96 permohonan, Ditjen Bina Marga 132 permohonan
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenPUPR dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KemenPUPR. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KemenPUPR, yaitu:
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANKOMUNIKASI DANINFORMATIKA 27,89%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Stranas PK telah melakukan pendampingan dan monitoring terhadap 6 sub-aksi pencegahan korupsi yang menjadi tanggung jawab Kemenkominfo. Dari hasil monitoring tersebut, tergambar bahwa realisasi capaian Kemenkominfo sampai Triwulan VI (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 27,89% (Kurang). Namun demikian, capaian Kemenkominfo secara agregat sudah mencapai 63,97% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 36,08%.
Berikut adalah kontribusi capaian pelaksanaan 5 sub-aksi di Kemenkominfo (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Pelaksanaan target penyusunan proses bisnis dan pengembangan sistem untuk integrasi izin lokasi (OSS, Sicantik, KKP Web) dan izin lingkungan hidup yang merupakan target bersama K/L lain (KKP, BKPM, KLHK) sudah berjalan cukup baik Sementara untuk pembahasan integrasi OSS-SIMBG-PTSP via Sicantik, mengalami banyak kendala, terutama dalam proses mencapai kesepakatan terkait proses bisnis integrasi oleh tiga pihak yaitu BKPM, PUPR dan Kominfo. Dari sisi Kominfo dan BKPM akan lebih mudah menggunakan logika pada ilok dan ILH, namun PUPR mengajukan logika yang agak berbeda, sehingga membutuhkan waktu untuk saling mencerna serta menyepakati. Namun demikian pada akhir Juni, sebagian besar komponen dalam probis integrasi sudah mulai dibahas untuk menemukan titik-titik persamaan Dua target lain yang pada periode lalu (B15) belum dilaporkan progresn-ya, saat ini (B18) sudah dapat dipenuhi seluruhnya. Pertama terkait pene-mpatan pejabat penghubung Kemenkominfo di BKPM. Keua terkait penyampaian surat usulan penyesuaian KBLI 2020 untuk menggantikan KBLI 2017 ke BPS
Kemenkominfo bersama K/L terkait telah menyepakati standar teknologi informasi yang digunakan dalam pelayanan aplikasi pemerintahan terma-suk di dalamnya aplikasi perencanaan dan aplikasi penganggaran. Aplika-si teknologi informasi berbasis web dan mobile dengan platform berbasis cloud (komputasi awan) yang diepakati adalah sistem komputasi yang bekerja dengan menggunakan teknologi internet dan penyimpanan virtual. keunggulan dari teknologi ini adalah: Penyimpanan data aman, skalabili-tas tinggi, Flexible dan efisien dalam mengakses Sementara dua target yang seharusnya dilaksanakan bersama BPPT pada periode B18, tidak satupun dapat dipenuhi, yaitu: (1) Asesmen Aplikasi Perencanaan dan Penganggaran di Tingkat Pusat; (2) Asesmen Aplikasi Perencanaan dan Penganggaran di Tingkat Daerah. Diharapkan target ini dapat dilaksanakan paling lambat pada periode B21
Capaian dan Kendala
Percepatan OSS (37,49%)
Integrasi Perencanaan danPenganggaran Berbasis Elektronik(16,67%)
(Kurang)
61
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
9.
Saat ini sedang dikembangkan FrontEnd dari Sistem Integrasi via API untuk BackEnd dan sisi teknis pengembangan, sedangkan Inte-grasi via Portal untuk sisi User; Aplikasi kearsipan (SIKD) telah dikembangkan dengan standar berbasis Web (Clone) yang di distribusikan oleh ANRI ke setiap Instansi, saat ini sedang diupayakan agar SIKD di setiap instansi dapat terintegrasi dengan SIKN yang ada di ANRI;Aplikasi Kepegawaian (Simpegnas) telah disiapkan API untuk Inte-grasi dengan Aplikasi SPBE lainnya, sebagaimana terlampir dalam daftar pengakses API dari sistem instansi terkait; Aplikasi Pengad-uan Masyarakat (SPAN LAPOR) saat ini sedang disiapkan Kemen-panRB dan Kominfo untuk Integrasi dengan Aplikasi kawalban-sos.id dan laporcovid19.org
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Kemenkominfo telah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Peruba-han Atas Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Bidang Komunikasi Dan InformatikaLaporan target pelaksanaan KSWP oleh Kemenkominfo, mulai dari sosialisasi peraturan KSWP, penyampaian data, laporan evaluasi yang dilaporakan belum sesuai dengan kebutuhan setiap target, sehingga belum mencapai target yang telah ditentukan hingga B18
Setelah sempat tidak dilaksanakan pada periode 2019 sampai awal 2020, beberapa target tertangguh Kemenkominfo per periode B18 akhirnya dapat terpenuhi 100%. Di antara target-target tersebut adalah: (1) Kesepakatan standar teknologi informasi yang memenuhi kebutu-han sinkronisasi data dan informasi pada semua tahapan dalam satu siklus anggaran daerah sudah mulai ada kemajuan; (2) Konsolidasi database 3 layanan aplikasi umum untuk dimasukkan ke dalam data center sementara; Target tertangguh lainnya, yaitu uji coba Aplikasi berbasis cloud (web-based dan mobile-based) juga telah terlaksana dengan beberapa pengembangan:
Capaian dan Kendala
Percepatan SPBE (26,57%)
Kemenkominfo tidak memiliki target pada periode (B18) ini dan baru akan melaksanakan target pada periode B21, yakni terkait rancangan dashboard untuk proses pidana korupsi, narkotika dan anak
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (12,5%)
Sementara 4 target terkait Tersedianya Aplikasi umum berbasis cloud versi 1 dan integrasinya, sampai saat ini masih berjalan lambatSatu-satunya target di B18 yang tercapai 100% adalah Tersedianya referensi arsitektur dan Domain Arsitektur Infrastruktur dan Aplikasi SPBE
62
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Implementasi SPPT-TI (50%)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenkominfo dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenkominfo. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemenkominfo, yaitu:
Capaian dan Kendala
Percepatan PelaksanaanSistem Merit (50%)
63
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 83,95%Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Badan Informasi Geospasial atau BIG hanya menjadi penganggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK. Dari hasil monitoring sampai Triwulan VI (B18), tergam-bar bahwa realisasi capaian sampai BIG adalah sebesar 83,59% (Baik). Berikut adalah intisari capaian BIG pada sub aksi tersebut:
Tidak ada target yang perlu dilaksanakan BIG pada periode B18 iniTarget BIG baru ada pada periode B21, yakni terkait ketersediaan rekomendasi peta dasar
Pendampingan proses kompilasi dan integrasi yang dilakukan BIG sampai triwulan VI (B18) ini adalah pendampingan dalam proses kompi-lasi lanjutan untuk Izin Lokasi dan Izin Usaha Perkebunan sawit dengan penjelasan berikut:
Dari proses kompilasi, BIG telah menyusun tipologi dari ketersediaan lampiran peta SK Ilok dan IUP untuk masing-masing Kab/Kota pada 4 Provinsi yaitu Sulawesi Barat, Riau, Kalimantan Timur, dan PapuaTipologi dibuat dalam rangka identifikasi kekurangan data lampiran peta yang kemudian akan dilakukan diskusi lebih lanjut dengan stake-holder lain untuk menentukan kebijakan dalam pemenuhan kekuran-gan data tersebut. Dari tipologi tersebut, kemudian disusun diagram alir penyelesaian kekurangan lampiran peta SK BIG juga menyusun draft SOP Kompilasi dan Integrasi IGT Izin Lokasi dan Izin Usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Selain itu disusun pula Pedoman Teknis Kompilasi serta Petunjuk Pembuatan Data Spasial IGT Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Proses kompilasi ILOK dan IUP belum selesai dilaksanakan, sehing-ga belum dapat dilakukan integrasi IGT di tingkat pusat yang belum terintegrasi adalah HGU dan KHG
Capaian dan Kendala
Percepatan OSS(belum ada nilai)
Implementasi Kebijakan Satu Peta (100%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di BIG. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, baru 2 target yang dapat dipenuhi oleh BIG, yaitu:
Pelaksanaan Sistem Merit (37,5%)
(Baik)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
a)
b)
c)
d)
e)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BIG dengan data Kepega-waian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiriMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Sementara target untuk Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN, masih belum tercapai. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
64
10.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 52,67%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KemenATR/BPN bertanggung jawab dalam pelaksanaan 6 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring Stranas PK menunjukkan realisasi capaian KemenATR/BPN sampai Triwulan VI atau B18 (mempertim-bangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 52,67% (Cukup). Namun demikian, capaian KemenATR/BPN secara agregat sudah mencapai 69,24% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebel-umnya sebesar 16,57%.
Berikut adalah kontribusi capaian dari 6 sub-aksi KemenATR/BPN:
Secara umum pelaksanaan target-target sub-aksi OSS di KemenATR/BPN berjalan cukup baik Terkait pelaksanaan monitoring Ranperda RTRW dalam rangka percepa-tan OSS juga telah dilakukan. Dari 18 Kabupaten/Kota yang sebelumnya tercatat belum ada Perda RTRW, saat ini terus berproses sebagai berikut:
Pada periode lalu (B15), perbaikan data IGT HGU telah dilaporkan men-galami beberapa kemajuan. Namun sampai trwulan ini (B18) proses integrasi belum dapat dilaksanakan karena belum selesainya proses kompilasi (verifikasi data HGU oleh BIG) Terkait pelaksanaan rekomendasi penyelesaian tumpeng tindih IGT di Provinsi Kalimantan Timur, Kementerian ATR/BPN telah menyusun draft Renaksi dan usulan penyelesaian tumpang tindih di Kalimantan Tengah (tahun 2021)
Capaian dan Kendala
Percepatan OSS (66,4%)
Implementasi Kebijakan Satu Peta (54,16%)
(Cukup)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
3 daerah sudah memiliki Perda RTRW, yaitu Pemkab Siak, Pemkab Rokan Hulu, dan Pemkab Buton Tengah; 1 daerah sedang proses untuk penetapan Perda, yaitu Pemkot Pekanba-ru; 3 daerah yang RTRW-nya sedang menunggu Persetujuan Substansi dari KemenATR/BPN, yaitu Pemkab Kepulauan Meranti, Pemkot Batam, dan Pemkab Kolaka Timur; 1 daerah yang RTRW-nya sedang dalam proses pembaharuan surat Persetujuan Substansi dari KemenATR/BPN Sementara sisanya (10 daerah) sedang dalam proses penyempurnaan muatan Ranperda untuk persiapan pembahasan lintas sektor
Dari 57 RDTR OSS yang harus diselesaikan, berikut hasil yang dapat dilaporkan
17 RDTR telah disetujui substansinya oleh KemenATR/BPN40 RDTR telah melakukan pembahasan lintas sektor dan sekarang dalam proses pemberkasan untuk diajukan persetujuannya
65
11.
66
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (59,38%)
Terkait pemanfaatan data BO sampai saat ini belum berjalan maksimal dikarenakan belum terintegrasinya data dengan https://bo.ahu.go.idKementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah menambahkan daftar isian data pemilik manfaat atau beneficiary own-ership korporasi sebagai persyaratan dalam pengajuan permohonan Hak Guna Usaha perkebunan kelapa sawit pada aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) Telah tersedia data pemilik manfaat atau beneficiary ownership terkait permohonan Hak Guna Usaha perkebunan kelapa sawit
Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data BO (75%)
Berdasarkan Permen ATR/BPN Nomor 28/2019, Layanan KSWP KemenATR/BPN meliputi: a. Pemberian hak atas tanah sebagai tindak lanjut dari pelepasan hak; atau b. Pemeliharaan data pendaftaran tanah untuk jual beli dan lelang Pemberlakuan KSWP sudah dilaksanakan, dan dari laporan evaluasi terdapat beberapa catatan berikut:
Belum ada integrasi data KSWP dengan sistem di KemenATR/BPN. Sehingga perlu dilakukan koordinasi dan kerja sama antara KemenATR/BPN dan DJP Kemenkeu terkait integrasi dataSampai saat ini tidak terdapat fitur entri data NPWP untuk pemohon yang merupakan penerima kuasa dari pemilik hak, entri NPWP dilakukan apabila pemohon merupakan pemilik hak. Oleh karenan-ya diusulkan agar Ditjen Pajak dapat memperbaiki atau menambah-kan fitur terkait hal ini
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KemenATR/BPN. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KemenATR/BPN, yaitu:
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenATR/BPN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Capaian dan Kendala
Sejak periode triwulan V (B15), pelaporan mengenai UPG telah dialih-kan dari JAGA ke GOL (Gratifikasi Online)
Pembangunan ZI (68,75%)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM 55,35%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Stranas PK telah melakukan pendampingan dan monitoring terhadap 7 sub-aksi pencegahan korupsi yang menjadi tanggung jawab KemenkumHAM. Dari hasil monitoring tersebut, tergambar bahwa realisasi capa-ian Kemenkumham sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 55,35% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemenkumham secara agregat sudah mencapai 66,1% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 10,75%
Berikut adalah kontribusi capaian pelaksanaan 7 sub-aksi di KemenkumHAM (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Tidak ada target untuk periode ini Percepatan OSS (100%)
Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data BO (69,73%)
(Cukup)
Capaian dan Kendala
Pelaksanaan target UKPBJ berjalan lambat, terutama terkait dengan penyusunan dokumen Anjab/ABK dan uji kompetensi untuk pengang-katan jabatan fungsional PBJ Dokumen analisis Anjab/ABK yang telah disusun sejak periode B12, sampai saat ini masih belum menggambarkan jumlah kebutuhan mas-ing-masing Jafung PBBJ tingkat pertama, muda dan madyaWalaupun demikian, penetapan kebutuhan JF PPBJ oleh Kemen-PAN-RB melalui e-formasi untuk jabatan fungsional sudah dilakukanSementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, KemenkumHAM baru memenuhi 4 dari 9 varia-bel kematangan yang ditetapkan
Pembentukan UKPBJ (30%)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Walaupun sudah ada proses untuk membuka data agar dapat diakses publik, namun sampai triwulan VI (B18) ini https://ahu.go.id hanya dapat diakses oleh Kementerian/Lembaga (yang memiliki akun) dan korporasi/notaris yang akan deklarasi BOProses pemanfaatan data BO terkait erat dengan proses integrasi data di 5 KL (yang menandatangani Nota Kesepahaman dan PKS) dengan https://bo.ahu.go.id. Sampai periode B18 ini, proses integrase masih berlangsung dan pertukaran data masih bersifat satu arahTerkait dengan evaluasi penggunaan sistem pelayanan Administrasi korporasi, dapat dilaporkan penambahan korporasi yang telah deklara-si BO sampai dengan 4 Agustus 2020 sebagai berikut:
Prosentase kepatuhan untuk PT (11 %),Yayasan (5%), Perkumpulan (3%),Koperasi (2%), CV (24%),Persekutuan Perdata (29%),Firma (17%)
67
12.
Sejak periode triwulan V (B15), pelaporan mengenai UPG telah dialih-kan dari JAGA ke GOL (Gratifikasi Online)
68
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (49,28%)
Pembangunan ZI (97,92%)
Pelaksanaan target KSWP di Kemenkumham hingga B18, baru menca-pai Penetapan layanan publik yang di-KSWP melalui Permenkum-HAM No 13/2020 tentang KSWP Keterlambatan penetapan peraturan tentang KSWP ini telah berimbas pada mundurnya pelaksanaan target-target terkait sosialisasi, penera-pan dan evaluasi KSWP
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KemenATR/BPN. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KemenATR/BPN, yaitu:
Implementasi SPPT-TI(67,21%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Sampai periode B18 ini, capaian KemenkumHAM cukup baikDua dari tiga target telah terpenuhi 100%, yaitu:
Berfungsinya SPPT-TI Proses Pidana Umum versi 2019 di Satker APH pada 32 Kabupaten/Kota (Tahap VI) Tersedianya detail data untuk pertukaran data penanganan perkara pidana korupsi, narkotika, dan anak
Sementara terkait tingkat kepatuhan input data, berdasarkan perband-ingan data yang dikirimkan ke Puskarda periode waktu April-Juni 2020 dibandingkan dengan dokumen yang terbit dan dikirimkan 0-3 hari, persentase rata-rata dokumen sphmp mencapai lebih dari 95%, semen-tara dokumen sl dibawah 20%; Untuk kepatuhan pengiriman sphmp dapat dinilai 100%, namun karena kepatuhan dokumen sl dibawah target kepatuhan kab/kota tahap VI (minimal 30%) maka capaian target ini hanya dapat kami berikan 50% (sesuai dengan kuantifikasi capaian) Agar di periode berikutnya capaian Kemenkumham menjadi lebih baik maka perlu memperhatikan pengiriman data ke Puskarda, memperhati-kan periode pengiriman dokumen, waktu yang 0-3 hari serta kelengka-pan dokumen sesuai pedoman pertukaran data.
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenATR/BPN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
69
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANKEUANGAN 60,24%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenkeu menjadi penanggung jawab 10 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemenkeu sampai dengan Triwulan VI atau B18 (mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 60,24%(Cukup). Namun demikian, capaian Kemenkeu secara agregat sudah mencapai 72,22% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 11,98%.
Berikut adalah intisari capaian 10 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelapo-ran):
Tidak ada target terkait sub-aksi OSS yang perlu dilaporkan Kemenkeu pada periode B18 ini
Percepatan OSS (45%)
Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data BO (75%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Setelah pada periode pelaporan sebelumnya, tidak menujukkan kema-juan terkait pemanfaatan data BO, maka pada periode B18 ini dapat dilaporkan sebagai berikut:
Ditjen Pajak telah memanfaatkan https://bo.ahu.go.id, namun kend-alanya akses ke portal Ditjen AHU baru dapat dilakukan pada bulan Juni 2020 Berdasarkan hasil pencarian untuk 24 Perusahaan, hasilnya adalah:5 Data BO Ditemukan; 1 Data perorangan tidak ditemukan, tidak dapat melakukan pencarian silang antara pemilik BO dan perusa-haan; 1 Perusahaan (WP Badan) tidak ditemukan dalam https://-bo.ahu.go.id
Pencapaian sub-aksi INSW oleh Kemenkeu berjalan cukup baik. Pada periode B18, dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi dengan baik Untuk laporan kepatuhan, telah dikirimkan Kemenkeu dengan resume sebagai berikut:
Integrasi Data Impor (71,88%)
Lembaga National Single Window belum menerima data hasil kepu-tusan rapat koordinasi terkait penetapan kuota impor dari Kemente-rian Koordinator Bidang Perekonomian untuk periode tahun 2020Masih ada dokumen Persetujuan Impor yang diterima INSW namun tidak melampirkan rekomendasi dalam pengiriman ijin tersebutLNSW telah menerima data dokumen selain BC 2.0 melalui mekanisme webservice dari DJBC
13.
70
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Pembentukan UKPBJ (80%)
Aksi ini secara keseluruhan masih belum berjalan baik. Sampai triwu-lan VI (B18) ini belum ada progres yang memadai, kecuali roadmap yang sudah masuk dalam RPJMN dan probis di tingkat pusat
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik (26,08%)
Secara umum, pelaksanaan sub-aksi ini cukup baik dilaksanakan oleh Kemenkeu. Beberapa target tertangguh pada periode sebelumnya juga telah dipenuhi dengan baik pada periode B18 iniTerkait Rancangan Perpres integrasi data keuangan, Kemenkeu telah mengajukan izin prakarsa sejak bulan Maret 2020 (Surat Menkeu No. S-244/MK.03/2020 tanggal 26 Maret 2020). Permohonan ini telah disetujui Presiden melalui Surat Mensesneg No. B-497/M.Sesneg/D-1/HK.03.02/07/2020 tanggal 7 Juli 2020. Selanjut-nya pada April 2020, melalui Surat Dirjen Pajak No.S.03/MK.03/2020 yang ditujukan kepada MenkumHAM, Mensesneg, Mendagri dan KPK telah dimintakan untuk mengusulkan nama anggota Tim dari masing-masing K/L yang akan menjadi Panitia Antar Kementerian. Permohoan izin prakarsa pembentukan Perpres ini telah disetujui Pres-iden melalui Surat Mensesneg No. B-497/M.Sesneg/D-1/H-K.03.02/07/2020 tanggal 7 Juli 2020 Terkait dengan pengadaan sistem informasi pengembangan Core Tax akan dilakukan oleh rekanan (pihak ketiga) yang juga diperoleh melalui agen pengadaan. Oleh karena itu prosesnya tidak dapat disele-saikan dalam waktu 1 tahun. Pada periode B12 lalu (2019) baru terpilih agen pengadaan. Agen pengadaan inilah yang melakukan proses procurement untuk menjaring Kosultan Project Manegemennt dan Quality Assurance dan Konsultan Change ManegementTerkait target meningkatnya pemanfaatan sistem administrasi Peneri-maan Negara Bukan Pajak yang terintegrasi, khusus untuk PNBP SDA, dapat disampaikan bahwa Realisasi PNBP Minerba tahun 2017-2019 mengalami peningkatan pada tahun 2018 (49,627.35 M) dari sebelum-nya sebesar 40,619.41 M pada tahun 2017. Artinya Tingkat Validitas data NPWP Wajib Bayar PNBP SDA Minerba berpengaruh terhadap besaran PNBP SDA Minerba
Reformasi Pajak dan PNBP (62,26%)
UKPBJ Kemenkeu termasuk yang penilaiannya sangat baik dalam pelaksanaan sub-aksi Pembentukan UKPBJ. UKPBJ Kemenkeu telah mencapai tingkat kematangan level 3 (proaktif), atau telah memenuhi 9 variabel UKPBJ level 3 dan menjadi Kementerian Pertama yang mencapai tingkat kematangan level 3 (proaktif)Saat ini uji kompetensi dan pengangkatan dalam jabatan fungsional bagi JF PPBJ telah dilaksanakan, sehingga UKPBJ telah dikelola oleh jabatan fungsional
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan Kendala
Implementasi BEPS (82,87%)
Untuk proses perhitungan estimasi potensi Penerimaan Pajak Berdasarkan data micro-social-economy yang tersedia pada sektor tertentu, disepakati agar perhitungan potensi menggunakan data mikro sosial ekonomi dengan pendekatan sectoral, dan sektor yang sudah lebih siap datanya adalah sektor perikanan. Meskipun diakui tidak semua data di sektor perikanan (terutama dari KKP) dapat digunakan juga untuk perhitungan tersebut Sementara untuk penyusunan draf PKS/Kesepakatan Bersama antara DJP, DJPK dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Prov. Jawa Barat, sampai periode B18 ini belum terlaksana sepenuhnya dikarenakan kondisi Covid-19. Walaupun demikian ada kemajuan dalam hal penambahan Pemda yang akan ikut dalam perjanjian kerjasama ini. Selain Provinsi Jawa Barat, ada Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Riau. Sementara untuk lingkup kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat hingga akhir Juni 2020 diketahui bahwa baru terdapat 15 dai 27 Kabu-paten/Kota yang menyatakan kesediaan untuk turut menandatangani PKS dimaksud
Kementerian keuangan, sebagai penanggungjawab pelaksanaan KSWP telah mensupervisi 27 K/L baik dalam penyiapan peraturan pelaksa-naan KSWP disetiap K/L serta konsultasi pelaksanaan KSWP hingga penyediaan sistem KSWP baik melalui portal EX-1 dan Sebservice.Pada target KSWP, Kementerian Keuangan melakukan perluasan layanan publik yang diterapkan KSWP pada lingkungan Kementerian Keuangan, dimana rancangan PMK terkait hal tersebut telah masuk ke KemenkumHAM untuk proses harmonisasi
Reformasi Pajak dan PNBP (62,26%)
Kajian gap analysis terhadap Rekomendasi BEPS Action 13 dan pelak-sanaannya telah direviu oleh OECD dan dianggap telah memenuhi standar minimum
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (59,07%)
Pembangunan ZI (81,25%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenkeu. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemenkeu, yaitu:
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenkeu dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Tidak ada target yang perlu dilaksanakan Kemenkeu pada periode ini
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
71
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI 75%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
PPATK hanya menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi, yakni Penguatan dan Peman-faatan Basis Data BO. Dari hasil monitoring yang dilakukan Setnas PK, realisasi capaian PPATK sampai Triwulan VI adalah sebesar 75% (Baik).
Berikut adalah intisari capaiaannya:
PPATK telah memanfaatkan data korporasi dalam kegiatan analisis transaksi keuangan dengan keterangan sebagai berikut:
Jumlah nama perusahaan, nama pengurus, dan informasi pemilik manfaat dari korporasi yang telah diakses oleh PPATK sejak 25 Juni 2019 sampai dengan 3 Juni 2020 sebanyak 2.567 informasi. Sedangkan terkait data beneficial owner yang dimanfaatkan oleh PPATK sebanyak 76 informasi; Dari 2567 informasi itu, 1.502 informasi digunakan untuk kepentin-gan penyusunan hasil analisis dan 1.141 informasi digunakan untuk kepentingan penyusunan hasil pemeriksaan; Mayoritas informasi korporasi yang dimanfaatkan oleh PPATK dalam rangka mendukung proses analisis dan pemeriksaan adalah informasi perusahaan, CV, yayasan, dan perorangan
Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data BO (99,99%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Sementara terkait evaluasi pemanfaatan data BO, berikut sedikit catatan/masukan yang diberikan PPATK:
(Baik)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di PPATK. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh PPATK, yaitu:
72
Informasi mengenai korporasi, khususnya informasi beneficial owner perusahaan, CV, yayasan, dan perorangan yang tersedia dalam basis data aplikasi beneficial owner belum mencakup infor-masi ultimate beneficial owner. Field pencarian atas akses aplikasi AHU Online belum mendukung pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK, khususnya dalam melaksanakan fungsi analisis dan pemeriksaan. Misalnya, tidak dapat dilakukannya pencarian berdasarkan maksud dan tujuan
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian PPATK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
14.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenKUKM dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 61,47%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KemenKUKM menjadi penanggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi. Dari hasil monitoring yang dilakukan Setnas PK, realisasi capaian KemenKUKM sampai Triwulan VI (B18) adalah sebesar 61,47% (Cukup). Namun demikian, capaian KemenKUKM secara agregat sudah mencapai 68,76% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 7,29%.
Berikut adalah intisari capaiannya (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Tidak target yang harus dilaporkan KemenKUKM pada triwulan VI (B18) ini Namun demikian secara keseluruhan, sampai triwulan V atau B15 lalu, KemenKUKM sangat baik dalam pelaksanaan sub-aksi Percepatan OSS KemenKUKM baru akan melakukan pelaporan plagi ada triwulan VII (B21) mendatang
Percepatan OSS (56,26%)
Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data BO (58,34%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pelaksanaan sub-aksi BO di KemenKUKM masih berjalan lambat. Sampai B18 ini, beberapa target terkait pengungkapan data BO, pemanfataan, dan evaluasi pemanfaatan data BO belum juga terlaksanaKemenKUKM merasa masih kesulitan mengidentifikasi BO di lingkup koperasi
Telah menerbitkan peraturan menteri terkait pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak dan telah mengimplementasikan penerapan KSWP pada layanan publik tertentu. Evaluasi terhadap implementasi KSWP semester II tahun 2019 juga telah terlaksanaMenurut KemenKUKM, ada kendala sejak diterbitkannya PP 24/2018, di mana terjadi perubahan kewenangan terhadap perubahan anggaran dasar koperasi yang semula menjadi kewenangan KemenKUKM, sekarang beralih menjadi kewenangan KemenkumHAM. Namun kendala tersebut sudah teratasi karena kewenangan tersebut secara resmi telah berpindah sehingga jenis layanan KemenKUKM yang tadinya berjumlah 5 kini menjadi 4 layanan saja
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (75%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di KemenKUKM. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KemenKUKM, yaitu:
73
15.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANSOSIAL 62,12%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemensos menjadi penganggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi Stranas PK. Dari hasil monitoring Setnas PK, realisasi capaian Kemensos sampai Triwulan VI (B18) mencapai 62,12% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemensos secara agregat sudah mencapai 72,02% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 9,90%.
Berikut adalah intisari capaian dari 3 sub-Aksi Kemensos (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Dari sisi proses dan output, untuk periode ini tidak terlalu banyak kemajuan karena kondisi pandemi Covid-19 sehingga prioritas dari Kementerian Sosial sebagai penanggung jawab aksi difokuskan pada penyaluran Bansos Covid-19. Berikut gambaran yang bisa disam-paikan pada periode B18 ini: Tidak ada penetapan DTKS periode April 2020 dengan pertimbangan tidak maksimalnya pemutakhiran DTKS di daerah karena adanya kebi-jakan social distancing. Daerah sedang fokus memproses data untuk penyaluran Bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19Telah disampaikan arahan untuk perbaikan NIK bagi data penerima PKH yang tidak padan NIK kepada pendamping dan Dinas Sosial di daerah Terjadi peningkatan DTKS sudah padan NIK dari 79,8% menjadi 81,39%
Utilisasi NIK untuk Bansos (57,71%)
Pembentukan ZI/UPG (75%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai B15 dan seterusnya sub Aksi UPG dialihkan ke aplikasi GOL atau Gratifikasi Online
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
74
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemensos dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di Kemensos. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemensos, yaitu:
16.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN 93,74%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPJS Kesehatan menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 93,74% (Baik). Namun demikian, capaian BPJS secara agregat sudah mencapai 99,99% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 6,25%.
Berikut adalah intisari capaian BPJS Kesehatan pada 2 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai triwulan V (B15) ini, BPJS Kesehatan tidak lagi diberi tanggung jawab untuk melaksanakan target-target terkait aksi Percepatan OSS, karena BPJS Kesehatan hanya mengelola persyaratan untuk setiap permohonan izin, bukan mengelola izin secara langsung
Percepatan OSS (91,66%)
Utilisasi NIK untuk Bansos (87,5%)
(Baik)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Tidak ada target untuk periode ini
75
17.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANPERINDUSTRIAN 65,11%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenperin menjadi penganggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemenperin sampai Triwulan VI (B18) adalah 65,11% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemenperin secara agregat sudah mencapai 70,84% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 5,73%
Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Tidak ada target yang harus dilaksanakan Kemenperin pada periode B18 ini, namun dapat disampaikan bahwa capaian Kemenperin untuk sub-aksi Percepatan OSS sampai saat ini berjalan cukup baik
Percepatan OSS (54,17%)
Integrasi Data Impor Pangan (64,3%)
Kemenperin telah mengimplementasikan penerapan KSWP 2019 dan telah melakukan evaluasi dengan catatan sebagai berikut:
Periode Juli-September 2019, terdapat 704 perusahaan yang men-gajukan rekomendasi lewat SIINAS yang telah memiliki status valid pajak. Sementara pada periode Oktober-Desember 2019, ada 486 perusahaan yang mengajukan rekomendasi melalui SIINAS dan telah melewati tahapan KSWP Secara total dari Juli-Desember 2019, terdapat 1190 perusahaan yang telah melewati tahapan KSWP di Kemenperin Terdapat 8 perusahaan yang NPWP-nya ditemukan tidak valid
Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (67,19%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Secara umum, pencapaian Kemenperin untuk sub-aksi ini berjalan cukup baik. Dua target pada periode B18 juga dipenuhi 100%, di antaranya adalah terkait perhitungan neraca supply-demand komoditas pangan strategis dan umpan balik terhadap data yang tayang pada dashboard periode Januari-Juni 2020
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (37,5%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenperin. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi oleh Kemenperin, yaitu:
Sementara target untuk melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenperin dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri, belum tercapai. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
76
18.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANPERDAGANGAN 57,38%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemendag menjadi penganggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemendag sampai Triwulan VI (B18) adalah 57,38% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemendag secara agregat sudah mencapai 74,48% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 17,10%.
Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Secara umum, sub-aksi Percepatan OSS sangat baik dilaksanakan oleh Kemendag. Integrasi perizinan dengan OSS juga sudah terjadi walau-pun masih perlu ditingkatkan menjadi koneksi SSO
Percepatan OSS (51,8%)
Integrasi Data Impor Pangan (61,12%)
Pelaksanaan pemberlakukan KSWP untuk semester I tahun 2019 telah dilakukan evaluasi dan dilanjutkan dengan evaluasi untuk pelaksanaan semester II Tahun 2019. Dari hasil evaluasi semester II 2019, ada satu catatan penting bahwa perizinan operasional dan komersial telah tern-tegrasi dengan DJP, dan saat saat ini sedang diujicoba untuk perluasan validasi KSWP pada pendaftaran perusahaan pada pelayanan non perizinan peningkatan ekspor dalam sistem inaexport.id
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendag dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (56,25%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Secara umum, pencapaian Kemendag untuk sub-aksi ini berjalan cukup baik. Dua target pada periode B18 juga dipenuhi 100%, di antaranya adalah terkait perhitungan neraca supply-demand komoditas pangan strategis dan umpan balik terhadap data yang tayang pada dashboard periode Januari-Juni 2020 Sementara terkait penerbitan Permendag mengatur: a) pencantuman nomor PI pada PIB sekurang-kurangnya untuk komoditas pangan strat-egis; dan b) sanksi untuk importir yang tidak melaksanakan aturan, sampai saat ini baru tersedia draf. Masih ada kendala terkait beberapa substansi yang perlu didalami untuk disepakati oleh internal Kemendag
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemendag. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemendag, yaitu:
77
19.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 65,76%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KKP menjadi penganggung jawab 5 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian KKP sampai Triwulan VI (B18) adalah 65,76% (Cukup). Namun demikian, capaian KKP secara agregat sudah mencapai 75% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 9,24%.
Berikut adalah intisari capaian 5 sub aksi tersebut:
Tidak ada target yang harus dilaksanakan KKP pada periode B18 ini, namun dapat disampaikan bahwa capaian KKP untuk sub-aksi Perce-patan OSS sampai saat ini berjalan cukup baik
Percepatan OSS (62,5%)
Integrasi Data Impor Pangan (57,16%)
KKP telah mengimplementasikan penerapan KSWP pada layanan publik tertentu sejak tahun 2019 dilaporkan secara periodik kepada DJP. Evaluasi untuk pelaksanaan KSWP semester II tahun 2019 juga telah dilaksanakan KKP juga telah melakukan perluasan jenis layanan; Melalui Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 1/Kep-men-Kp/Sj/2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menterj Kelautan Dan Perikanan Nomor 162/KEPMEN-KP/SJ/2015 Tentang Konfirma-si Status Wajib Pajak Pada Pelayanan Publik Tertentu Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan perikanan memperluas layanan publik yang di KSWP yang tadinya hanya 5 jenis layanan menjadi 12 jenis layanan, yaitu:
Kebutuhan ikan nasional: 14.457.858 tonPersediaan ikan nasional: 14.726.948 tonPerkiraan produksi ikan nasional (dikurangi loses): 14.648.468 Kebutuhan impor ikan nasional: 211.316
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Bidang Penangkapan lkan;Surat lzin Penangkapan lkan (SIP!);Surat lzin Kapal Pengangkut 1kan (SIKPI);Rekomendasi Pemasukan Calon Induk, Induk, Benih Ikan dan/ atau Inti Mutiara;Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) Bidang Pembudidayaan Ikan;
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (62,5%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
KKP telah mengirimkan data perhitungan neraca ikan tahun 2020 yang meliputi:
Data tersebut di atas tidak mengalami perubahan perhitungan dari data yang dikirim pada periode B15, dengan alasan volume rekomendasi impor yang diterbitkan masih di bawah angka alokasi impor
78
a.b.c.d.
e.
20.
79
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembangunan ZI (100%)
Pelaksanaan target untuk sub aksi Pembangunan ZI telah berakhir sejak periode 2019
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal;Sertifikat Pendaftaran Pakan 1kan;Surat Keterangan Teknis Impor Pakan dan/ atau Bahan Baku Pakan lkan;Surat Keterangan Pemasukan Bahan Baku Obat Ikan/Obat Ikan/Sampel Obat Ikan;Surat Keterangan Pengeluaran Obat Ikan;Sertifikat Pendaftaran Obat llcan; danRekomendasi Pemasukan Hasil Perikanan selain Bahan Baku dan Bahan Penolong Industri
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (62,5%)
f.g.h.
i.
j.k.l.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KKP dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KKP. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KKP, yaitu:
1.
2.3.
4.
5.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS 57,81%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
SKK Migas menjadi penganggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian SKK Migas sampai Triwulan VI (B18) sebesar 57,81% (Cukup). Namun demikian, capaian SKK Migas secara agregat sudah mencapai 70,31% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 12,50%.
Berikut adalah intisari capaian 3 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Belum ada target pada periode ini yang perlu dilaporkan SKK MigasOptimalisasi dan Perluasan KSWP (belum ada nilai)
Penerapan Manajemen anti Suap(53,13%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pada periode lalu, SKK Migas telah melakukan pemetaan terhadap 95 perusahaan KKKS. Dari pemetaah tersebut diketahui bahwa hanya beberapa saja yang sudah jelas menerapkan model SMAP tertentu. Selebihnya (di atas 50 %) belum diketahui menerapkan model SMAP yang mana. Pada periode ini, sudah lebih konkrit lagi bahwa di antara yang telah teridentifikasi menerapkan SMAP adalah: Chevron menggunakan FCPA; Pertamina EP menggunakan FCP dan UKBA; PHE Holding menggunakan SMAP mandiri. Sementarai Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ , PHE Siak, dan PHE WMO sedang dalam proses Asse-ment GCG oleh BPKP Berdasarkan hasil pemetaan mandiri oleh SKK Migas, terdapat KKS yang telah menerapkan SMAP sendiri sebagai berikut :
Sementara beberapa KKKS yang sudah mendapat sertifkasi SNI ISO 37001 antara pada tahun 2019 antara lain:
KKKS yang menggunakan UKBA : ada 3 perusahaan ( BP Berau Ltd, BP Muturi Holding BV dan BP Wiriagar Ltd)KKKS yang menggunakan FCPA : PT. Chevron Pacific IndonesiaKKKS yang menggunakan FCPA dan UKBA : Conocophilips, Mobile Cepu Limited, Pt Pertamina EP Cepu, ADK)Menggunakan FCPA, UKBA dari Corpoerte Inpex : Inpex Masela Ltd Menggunakan FCPA dan UKBA dalam kontrak-kontrak : Kangean Energi Indonesia limited
1.2.3.
Medco Natuna PTE. LtdPetrochina International Jabung ltdPT Pertamina Hulu Mahakam
80
21.
81
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Implementasi NDR (75%)
Terkait dengan pelaksanaan uji coba penerapan Quantity Assurance (QA), pada awalnya, metode pelaksanaan uji coba QA di KKKS dilak-sanakan melalui 3 tahap:
Namun, mengingat kondisi yang tidak memungkinkan di tengah wabah pandemi COVID-19, maka pelaksanaan uji coba dilaksanakan dengan metode Konferensi Jarak Jauh menggunakan teknologi video conference. Pelaksanaan Uji Coba QA diselenggarakan pada KKKS PT Pertamina EP melalui SKK melalui surat Sekretaris SKK Migas No.SRT-0147/SKKMC0000/2020/S1 tanggal 11 Juni 2020 dimana saat ini proses Uji coba tersebut sedang berlangsung Sejalan dengan perubahan desain yang disepakati pada bulan Mei 2020 maka cakupuan uji coba yang sedianya meliputi penerapan Maturity Level 1-3 disepakati hanya sampai pada maturity Level 2 Tantangan yang dihadapi lebih pada komitmen pimpinan karena inova-si QA ini masih dalam tahap uji coba. Secara khusus, grup Pertamina Hulu Energi mempertanyakan confidentiality agreement (CA) terkait data-data yang akan disampaikan selama masa uji coba. Isu CA ini telah dijawab oleh Stranas dan SKK Migas bahwasanya semua data yang digunakan selama masa ujicoba ini tidak akan dipublikasikan baik oleh SKK Migas maupun Strans PK. Selanjutnya tim Pertamina HE dipastikan akan memulai pelaksanaan control test dan substantive test pada bulan Agustus 2020, sebagaimana telah dilaksanakan pada 3 (tiga) area produksi dalam grup Pertamina EP
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sosialisasi QA kepada para calon Assesor SKK Migas dan Stake-holder. Manajemen Proyek dan Control Test yang dilaksanakan di Kantor Pusat KKKS. Substantive Test yang dilakukan di Lapangan Operasi KKKS
82
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
OTORITAS JASA KEUANGAN 26,79%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
OJK menjadi penanggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stra-nas PK, dengan realisasi capaian sampai TW VI (B18) sebesar 26,79% (Kurang). Namun demikian, capaian OJK secara agregat sudah mencapai 69,66% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 42,78%.
Berikut adalah intisari capaian OJK pada sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Setelah pada periode-periode sebelumnya OJK sangat lambat dalam pelaksanaan sub-aksi ini, mulai periode B18 sudah banyak kemajuan yang dilakukan OJK. Seluruh target tertangguh yang tidak pernah dipenuhi sebelumnya, sekarang seluruhnya sudah tercapai 100%Namun, masih ada satu target pada B18 ini yang belum tuntas dilak-sanakan sehingga harus dipenuhi kembali pada periode B21 men-datang, yaitu pemetaan kesiapan penerapan SMAP pada seluruh peru-sahaan IJK/Bank dan Lembaga Keuangan Non-BankSejak bulan Januari 2020, OJK telah menetapkan 25 Perusahaan Seku-ritas di sektor pasar modal menjadi pilot project tahap I, penerapan SMAP. Selanjutnya melalui kesepakatan pada bulan Maret 2020 ditambahkan menjadi 5 perusahaan di sektor perbankan maupun 5 perusahaan di sektor industri keuangan non-bank sebagai pilot projectDiharapkan melalui proses ujicoba ini maka dapat didorong penerapan pada seluruh sektor pada tahun-tahun yang akan datang
Penerapan Manajemen anti Suap (26,79%)
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
22.
83
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI 39,29%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BNSP menjadi penanggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 39,29% (Cukup). Namun demikian, capaian BNSP secara agregat sudah mencapai 85,74% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebe-sar 46,45%.
Berikut adalah intisari capaian BNSP pada sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Setelah sempat tertunda di periode 2019, kini BNSP telah menerbitkan Peraturan BNSP No 1/2020 Tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak Dalam Pemberian Layanan Publik TertentuLayanan publik di BNSP yang diberlakukan KSWP adalah Perpanjan-gan Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Saat ini sedang disiapkan untuk diintegrasikan dengan sistem KSWP DJP
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (39,29%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
23.
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (35,71%)
Sejak periode 2019, peraturan yang dimiliki masih berupa SE Menteri BUMN dan sampai saat ini pun belum ditingkatkan menjadi peraturan menteri. Baru ada draf peraturan yang disusun. Meskipun masih berupa SE, diharapkan dapat diimplementasikan dan dilaporkan pelak-sanaanya sesuai target, akan tetapi belum ada pelaporan impleentasi, yang buerupa data pelaksanaan KSWP dan laporan evaluasi pelaksa-naan serta implementasi KSWP yang sesuai dengan target triwulan hingga B18 Diharapkan Peraturan Menteri BUMN tetang KSWP dapat diterbitkan segera sehingga penerapan KSWP juga bisa segera terlaksana
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di KemenBUMN. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh KemenBUMN, yaitu:
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenBUMN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
84
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 36,72%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KemenBUMN menjadi penganggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendamp-ingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian KemenBUMN sampai Triwulan VI (B18) sebesar 36,72% (Cukup).Namun demikian, capaian KemenBUMN secara agregat sudah mencapai 58,6% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 21,88%.
Berikut adalah intisari capaian 2 sub aksi tersebut:
Terkait dengan target Training Awareness, dari hasil survei diketahui bahwa sebanyak 82 BUMN telah melakukan tahap persiapan pelaksa-naan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan/ISO 37001:2016; Sebanyak 55 BUMN dalam tahap melakukan Training Awareness; sedangkan sisanya 27 BUMN belum melakukan Training Awareness Mengacu pada surat Menteri dan Sekretaris Menteri yang menyatakan bahwa semua BUMN harus tersertifikasi ISO 37001 pada Agustus 2020 ini, maka telah dilakukan pembahasan dan penyesuaian target. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa terbitnya Sertifikat ISO 37001 harus melalui beberapa tahapan yang dilalui setiap BUMN. Jika dipercepat pada bulan Agustus 2020 dikhawatirkan mengabaikan kedalaman kualitas adaptasi ISO 37001 pada masing-masing BUMNDiharapkan pada akhir tahun 2020, terdapat 25 % dari total BUMN telah mendapat sertifikat ISO 37001Menteri BUMN telah menegaskan agar semua BUMN menerapka SNI ISO 37001
Penerapan Manajemen anti Suap (45,83%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
24.
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Bappenas. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi Bappenas, yaitu:
Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Sementara target untuk melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Bap-penas dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggu-nakan rekon data mandiri, baru tercapai sebagian. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (37,5%)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 35,42%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Bappenas menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi pelaksanaan aksi oleh Bappenas sampai Triwu-lan VI (B18) mencapai 35,42% (Cukup) Namun demikian, capaian Bappenas secara agregat sudah mencapai 54,89% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 19,74%.
Berikut adalah intisari capaian 3 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Meskipun target roadmap dan draf pedoman pelaksanaan trilateral meeting sudah tercapai, namun masih banyak target Bappenas dalam sub-aksi ini belum terlaksana dengan baik. Masih ada 6 target yang seharusnya dilaksanakan pada periode-periode sebelumnya (B06-B15) namun sampai saat ini (B18) masih belum dapat dipenuhiBeberapa target tidak terlaksana karena sangat bergantung pada target di K/L lain. Misalnya, Compliance Aplikasi Umum Perencanaan dan Penganggaran tidak dapat dilaksanakan karena harus menunggu sele-sainya asesmen sistem terkini di pusat dan di daerah oleh BPPT dan Kemenkominfo Sementara terkait target Kesepakatan Proses Bisnis Integrasi, juga akan sulit tercapai karena sangat bergantung kepada kerja-sama tiga pihak yaitu Bapenas, Kemendagri, dan Kemenkeu. Sampai saat ini, baru terdapat proses bisnis tingkat pusat dan proses bisnis tingkat daerah, sedangkan proses bisnis yg mengintegrasikan antara pusat-daerah masih menjadi tantangan dalam penyelesaiannya
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis elektronik (36,61%)
Percepatan SPBE (33,3%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pada periode (B18) ini, pelaksanaan target Bappenas sudah tercapai, yakni Tersedianya Referensi Arsitektur dan Domain Arsitektur Data dan Informasi SPBE Nasional Referensi Arsitektur merupakan bagian dari Arsitketur SPBE Nasional yang mendeskripsikan komponen dasar arsitektur baku yang digu-nakan sebagai acuan untuk penyusunan setiap domain arsitekturSementara Domain Arsitktur merupakan bagian dari Arsitektur SPBE Nasional yang mendeskripsikan substansinya
85
25.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 56,71%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KemenPANRB menjadi penanggung jawab 7 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendamp-ingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian KemenPANRB sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 56,71% (Cukup). Namun demikian, capaian KemenPANRB secara agregat sudah mencapai 71,19% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 14,48%.
Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Draft pedoman trilateral kinerja telah selesai disusun oleh KemenPAN-RB setelah sebelumnya telah membahasnya bersama BappenasDiharapkan draf ini sudah menjadi pedoman resmi setelah ditetapkan oleh KemenPANRB dan Bappenas pada periode berikutnya, meski terlihat masih terdapat perbedaan konseptual dalam menyusun pedoman tersebut
Integrasi Perencanaan Penganggaran Berbasis elektronik (37,5%)
Pembentukan UKPBJ (75%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Selama periode 2019, kontribusi KemenPANRB dalam diskusi-diskusi pencapaian aksi sangat kurang sehingga target yang harus dicapai untuk aksi ini berjalan lambat. Namun sejak periode B15 tahun 2020, KemenPANRB sudah terlihat aktif menjalankan aksi Pembentukan UKPBJ, di mana KemenPANRB sebagai regulator di bidang kelem-bagaan telah menerbitkan surat melalui Deputi Kelembagaan untuk segera menyusun PermenPAN-RB mengenai pedoman pembentukan UKPBJ di Kementerian/Lembaga Pada periode B18 ini, ditargetkan KemenPANRB sudah menerbitkan PermenPANRB tentang pedoman pembentukan UKPBJ di K/L, namun yang baru tersedia adalah draf PermenPANRB. Dengan demikian, target ini harus dipenuhi KemenPANRB pada periode berikutnya di B21
Secara umum, KemenPANRB dalam pelaksanaan sub-aksi ini men-galami kemajuan yang begitu signifikan. Seluruh target pada B18 ini telah terpenuhi 100%, di antaranya adalah:
Percepatan Sistem Merit (51,8%)
86
26.
Penyusunan draf PermenPANRB tentang sertifikasi dan uji kompe-tensi ASN. Dengan tersedianya draf ini maka KemenPANRB masih perlu mensinkronkan Rancangan PermenPANRB tersebut dengan ketentuan Standarisasi Uji Kompetensi, Standarisasi Pelatihan, Pem-bangunan HCDP Nasional, dengan mendasarkan pada referensi regu-lasi yang sudah terbit terlebih dahulu Begitu juga dengan target penilaian mandiri terhadap pelaksanaan sistem merit di KemenPANRB seluruhnya terpenuhi 100%, yaitu :
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembangunan Zona Integritas (86,05%)
Penguatan APIP (37,5%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sub aksi ini di KemenPANRB telah selesai sejak periode B12
Right Sizing (68,75%)
Capaian KemenPANRB pada sub-aksi ini sangat baikTerkait target Terbitnya Perpres tentang Kelembagaan Kementerian, berikut hasil yang dapat disampaikan:
Dua Perpres telah terbit yaitu: 1) Perpres No. 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan; 2) Perpres No. 65 Tahun 2020 tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan 3) Perpres tentang Kemendes dan PDTT;Sementara Perpres tentang Kemendes dan PDTT masih dalam proses penerbitan
KemenPANRB juga telah mendorong terjadinya harmonisasi pada peraturan-peraturan berikut:
Peraturan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi No 2/2020 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Kemariti-man dan Investasi; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 45 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendi-dikan dan Kebudayaan
Hingga B.18, target di KemenPANRB masih sebatas memfasilitasi proses penyepakatan tusi antar ketiga APIP sehingga belum sampai ke proses evaluasi jabatan Hingga B18, target di KemenPANRB masih dalam tahap pembahasan tugas dan fungsi antara Jabfung P2UPD dan Auditor. Sedangkan untuk Jabatan Fungsional Audiwan (Instansi Pembina BKN) ada kemungk-inan berubah menjadi Jabatan fungsional tertutup. Sampai saat ini masih diperlukan pembahasan internal di unit Asdep Standarisasi Jabatan dan Kompetensi SDM Aparatur. Untuk informasi Usulan Eval-uasi Jabatan membutuhkan waktu 33 hari apabila syarat dan berkasnya lengkap berupa pengusulan kelas jabatan. Target ini belum terpenuhi 100% karena merupakan target bersama 4 K/L yang belum menemu-kan kesepakatan substansial
Percepatan Sistem Merit (51,8%)
87
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KKP dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
1.
2.
3.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Secara umum, pada periode ini, pelaksanaan target dari sub-aksi ini di KemenPANRB mengalami beberapa kemajuan walaupun masih belum sesuai harapan percepatan Setelah pada periode sebelumnya KemenPANRB telah menyediakan purwarupa Aplikasi Umum bidang Kerasipan, Kepegawaian, dan Pengaduan pelayanan publik maka pada periode ini dilanjutkan dengan uji coba implementasinya. Berikut adalah laporannya:
Layanan Pengaduan pelayanan publik: 180 k/l, dan 448 PemdaLayanan kepegawaian: 84 k/l, 542 Pemda, dan sudah ada hasil survei pemetaan penggunaan Simpeg untuk memetakan mana yg langsung dapat menggunakan simpegnas dan mana yang harus migrasi Layanan e-arsip: 102 instansi telah menerapkan e-arsip Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dari target 92 instansi;
Begitu juga dengan target terkait Tersedianya konsep Referensi Arsi-tektur SPBE Nasional (sebagai input Perpres) yang berjalan baik di periode ini Terdapat dua target yang masih belum terpenuhi pada periode ini yaitu:
Tersusunnya Standar Data Layanan SPBE; danDitetapkannya Aplikasi Umum yang telah teridentifikasi dan sesuai dengan standar
Percepatan SPBE (48,23%)
88
1.2.
3.
1.2.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 51,21%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah melakukan monitoring dan pendampingan kepada LKPP yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 7 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring menunjukkan realisasi capaian LKPP sampai Triwulan VI (B18) adalah 51,21% (Cukup) Namun demikian, capaian LKPP secara agregat sudah mencapai 67,09% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebel-umnya sebesar 15,88%.
Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
LKPP sebagai penanggung jawab tercapainya 100 K/L/D dengan ting-kat kematangan level 3 (Proaktif), berikutnya progres yang dapat disampaikan:
Pembentukan UKPBJ (62,5%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sejak awal, LKPP diberi target untuk melakukan pendampingan dan memastikan bahwa 100 K/L/D mencapai Tingkat Kematangan Level 3 pada akhir tahun 2020. Namun karena kondisi pandemic Covid-19, LKPP hanya sanggup menargetkan 35 K/L/D mencapai Tingkat Kematangan Level 3, sampai dengan akhir 2020, dikare-nakan:
LKPP beserta K/L dan Pemda mengalami realokasi anggaran untuk penanganan pandemic Covid-19 LKPP tidak dapat melakukan pendampingan dan verifikasi on site ke pemda yang menjadi target UKPBJ level 3
89
27.
Hasil pendampingan dan monitoring yang dilakukan LKPP sampai triwulan VI (B18) terhadap 100 K/L/D yang menjadi target UKPBJ level 3 (proaktif), dapat dilaporkan sebagai berikut:
Terdapat 21 K/L/D yang UKPBJ-nya telah mencapai Tingkat Kematangan Level 3; terdiri atas 1 Kementerian (Kemenkeu), 9 Pemprov, dan 11 Pemkab/Pemkot Pencapaian 21 K/L/D ini meningkat dari periode sebelumnya (Maret 2020) yang hanya 13 K/L/D
I.
LKPP sebagai salah satu dari 12 K/L target UKPBJ level 3 (Proaktif), berikut progresnya:
Telah terbentuk UKPBJ struktural melalui revisi SOTK di LKPP. Saat ini, LKPP telah menghitung kebutuhan JF PPBJ melalui peny-usunan Anjab/ABK dan telah ditetapkan oleh KemenPAN-RB melalui e-formasi. LKPP pada triwulan B18 ini tidak melapor men-genai progres pengisian JF PPBJ di LKPP, sehingga tidak diketahui apakah uji kompetensi/inpassing yang menjadi target untuk triwulan ini sudah dilaksanakan Sementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, LKPP sudah memenuhi 7 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
II.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Penyempurnaan SIKAP (36,63%)
Konsolidasi Pengadaan(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Secara umum, pelaksanaan target untuk sub aksi SIKAP berjalan cukup baik. Target-target terkait pengunaan e-kontrak dan e-pengadaan langsung, e-penunjukan langsung, e-swakelola di sejumlah K/L/D telah terpenuhi 100%
Sentralisasi Pengadaan (87,5%)
Kajian Model Sentralisasi Pengadaan untuk Pengadaan yang bersifat kompleks, besar, dan strategis telah selesai sejak B12Pada periode ini telah dilakukan persiapan piloting Sentralisasi PBJ, namun belum dilakukan koordinasi dengan K/L/D karena terkendala dengan kondisi pandemi Covid-19
Tidak ada target pada periode ini
Implementasi e-Katalog (56,51%)
Beberapa target LKPP untuk sub-aksi Implementasi e-katalog di peri-ode B18 ini tidak terlaksana dengan baik seperti misalnya, sosialisasi pembentukan katalog local dan penilaian kesiapan menjadi pengelola katalog lokal di beberapa provinsi Terkait dengan penambahan produk sesungguhnya beberapa daerah sudah siap. Provinsi Gorontalo dan NTB sudah mengusulkan untuk penambahan produk namun konsultasi ke LKPP tertunda karena Pandemi Covid 19 Salah satu tantangan yang harus segera diselesaikan oleh LKPP adalah menyusun dan menetapkan berbagai pedoman dan SOP terkait pem-bentukan e-katalog baik sektoral maupun lokal. Hal in akan sangat membantu percepatan penerapan di Kementererian/Lembaga maupun pemerintah daerah
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (45%)
Setelah sebelumnya masih menimbulkan pertanyaan terkait layanan apa yang harus di-KSWP maka saat ini telah disepakati bahwa Layanan publik yang akan diterapkan KSWP adalah layanan dalam pengadaan barang/jasa yang ada di setiap K/L Karena pelaksana layanan meliputi seluruh K/L/D maka perlu dilaku-kan sosialisasi yang masif oleh LKPP. Oleh karena itu LKPP telah menyusun rencana kerja sosialisasi hingga pelaksanaaan sosialisasi nanti
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di LKPP. Pada periode ini LKPP hanya diberi 1 target saja dan sudah terpenuhi dengan baik, yaitu melakukan rekonsiliasi data kepegawaian LKPP dengan data Kepegawaian Nasi-onal di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri
90
Pembentukan UKPBJ (80%)
Implementasi e-Katalog (100%)
Secara umum, capaian Kemenhub atas pelaksanaan sub-aksi ini dinilai sangat baik, mulai dari pembentukan UKPBJ, Analisa Anjab/ABK, sampai pengisian e-formasi jabatan fungsional Pada periode ini, Kemenhub juga telah selesai melakukan uji kompe-tensi untuk penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Sementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kemenhub sudah memenuhi 7 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
Konsolidasi Pengadaan (86,67%)
Pelaksanaan sub-aksi Konsolidasi Pengadaana tahap I telah selesai sejak periode B15 lalu dengan capaian nilai sempurna
Pelaksanaan sub-aksi ini pada tahap I telah selesai sejak periode B12 dengan capaian nilai sempurna
Percepatan OSS (50,01%)
Pada periode ini, Kemenhub tidak memiliki target untuk dilaksanakan. Namun demikian secara umum, sampai periode B18, capaian Kemen-hub untuk sub-aksi Percepatan Pelaksanaan OSS berjalan sangat baik
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (82,16%)
Secara umum, capaian Kemenhub untuk sub-aksi KSWP dinilai cukup baik. Seluruh target sampai B18 ini terpenuhi sempurna, termasuk target pada B18 yaitu: (1) penyampaian data ke DJP atas permohonan izin yang masuk ke Kemenhub; dan (2) evaluasi implementasi KSWP untuk semester I 2020 Sampai saat ini, perizinan yang telah terintegrasi dengan KSWP di perhubungan selain ijin yang melalui OSS, juga perizinan di PTSA Kementerian Perhubungan. Untuk perizinan di PTSA sedang proses koneksi dengan aplikasi KSWP yakni Portal EX 1 dan Web Service (Surat Permohonan akses KSWP bulan Maret). Perizinan di PTS yang telah siap diintegrasikan adalah ijin angkutan barang dan perizinan angkutan pariwisata
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANPERHUBUNGAN 69,71%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah melakukan monitoring dan pendampingan kepada Kemenhub yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 7 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring menunjukkan realisasi capaian Kemenhub sampai Triwulan VI (B18) adalah 69,71% (Baik). Namun demikian, capaian Kemenhub secara agregat sudah mencapai 75% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 5,29%.
Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
(Baik)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
91
28.
92
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenhub. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Kemenhub, yaitu:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pembangunan ZI (95%)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenhub dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Sejak triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilakukan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 44,09%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah melakukan monitoring dan pendampingan kepada Kemendik-bud yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 8 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring menun-jukkan realisasi capaian Kemendikbud sampai Triwulan VI (B18) adalah 44,09% (Cukup). Namun demiki-an, capaian Kemendikbud secara agregat sudah mencapai 72,32% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 28,23%.
Berikut adalah intisari capaian 8 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Tidak ada target pada periode ini. Namun secara umum, sampai peri-ode B15 lalu, capaian Kemendikbud untuk sub-aksi ini dinilai sangat baik
Percepatan OSS (25%)
Utilisasi NIK untuk Bansos (50%)
Pelaksanaan sub-aksi Konsolidasi Pengadaana tahap I telah selesai sejak periode B15 lalu dengan capaian nilai sempurna, walaupun pada periode lalu ada beberapa target yang tidak dilaporkan namun saat ini sudah dilaporkan terpenuhi 100%
Konsolidasi (53,75%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pelaksanaan sub-aksi ini oleh Kemendikbud telah direvisi dan diang-gap selesai sejak periode B12
Secara umum, pencapaian Kemendikbud pada sub-aksi ini berjalan cukup baik walaupun pada periode sebelumnya ada pelaksanaan target yang berjalan lambat tapi kemudian dapat dipenuhi pada periode ini, yaitu pengisian e-formasi untuk jabatan fungsional PBJPada periode B18 ini, Kemendikbud juga telah melakukan uji kompe-tensi untuk penyesuaian/inpassing dan sedang dalam usulan untuk pengangkatan JF PBJ Sementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kemendikbud sudah memenuhi 8 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
Pembentukan UKPBJ (60%)
Implementasi e-Katalog (75%)
Pelaksanaan sub-aksi ini pada tahap I telah selesai sejak periode B12 dengan capaian nilai sempurna
93
29.
94
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembangunan ZI (57,15%)
Mulai periode B15 pembangunan zona integritas dilakukan pada unit layanan di 14 Perguruan Tinggi Negeri. Kemendikbud telah melakukan pemetaan terhadap unit-unit teknis dari PTN yang diintervensi berdasarkan data pengajuan LKE ke PPMZI pada tahun 2018-2019. MoU Komitmen pembangunan ZI antara Kemendikbud dan 14 Pergu-ruan Tinggi Negeri (PTN) yang seharusnya ditandatangani pada peri-ode lalu, akhirnya bisa terlaksana pada periode B18Saat ini, Setiap PTN sudah melakukan penilain oleh TPI dan mengikuti jadwal Penilaian Mandiri Pelaksanan Zona Integritas (PMPZI) di KemenpanRB. Diperkirakan pada bulan Juli-Agustus ini seluruh PTN sudah bisa mengajukan unit yang diusulkan untuk mendapatkan predikat WBK
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (39,29%)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendikbud dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Sejak periode B15, Kemendikbud telah menerbitkan Permendikbud Nomor 16 Tahun 2020 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak dalam Pemberian Layanan Publik Tertentu oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. Berikut adalah layanan yang di-KSWP adalah:a. izin pendirian satuan pendidikan kerja sama;b. izin pendirian perguruan tinggi swasta;c. izin usaha pengedaran film;d. izin usaha ekspor film;e. izin usaha impor film;f. izin usaha pertunjukan film; dang. izin usaha penjualan/penyewaan filmTerdapat 283 organisasi/Yayasan yang telah dilakukan KSWP dalam permohonan izinnya pada semester I 2020 dan telah dilaporkan ke Ditjen Pajak
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemendikbud. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Kemendikbud, yaitu:
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEPOLISIAN REPUBLIKINDONESIA 54,64%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah melakukan monitoring dan pendampingan kepada Polri yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 7 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring menunjukkan realisasi capaian Polri sampai Triwulan VI (B18) adalah 54,64% (Cukup). Namun demikian, capaian Polri secara agregat sudah mencapai 67,35% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebel-umnya sebesar 12,71%.
Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan)
Tidak ada target pada periode ini. Namun secara umum, sampai peri-ode B15 lalu, capaian Polri untuk sub-aksi ini dinilai cukup baik walau-pun ada beberapa target yang tidak terlaksana tepat waktu pada peri-ode-periode sebelumnya. Namun saat ini seluruhnya telah dapat dipenuhi kembali Sementara terkait usulan perubahan KBLI yang dinyatakan Polri tidak ada perubahan. Sebaiknya agar Polri mengirimkan surat pemberita-huan resmi kepada BPS
Percepatan OSS (22,92%)
Pembentukan UKPBJ (25%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sampai periode B18 ini, sub-aksi Pembentukan UKPBJ di Polri berjalan sangat lambat. Hampir seluruh target tidak dapat dipenuhi Polri, kecuali pembentukan UKPBJ struktural di POLRI yang ditetap-kan melalui revisi SOTK POLRI yang telah ditetapkan oleh peraturan Kapolri Tidak terlaksananya sebagian besar target tersebut membuat UKPBJ Polri tidak dapat memenuhi satupun variabel dari 9 variabel yang ditetapkan untuk menuju UKPBJ dengan Tingkat Kematangan Level 3
Secara umum, pelaksanaan aksi KSWP sampai periode B18 ini berjalan cukup baik walaupun sempat terjadi pelambatan pada peri-ode-periode sebelumnya. Polri telah menerbitkan peraturan terkait layanan publik yang telah di-KSWP, melalui Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No 8 tahun 2019 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak Dalam Pem-berian Layanan Publik tertentu Pada Kepolisian Negara RILayanan publik tersebut meliputi:a. Surat Izin operasional jasa konsultasi keamananb. Surat izin operasional penerapan peralatan keamananc. Surat izin operasinal pelatihan keamanand. Surat izin operasional kawaal angkut uang dan barang berhargae. Surat izin operasional penyedia tenaga keamananf. Surat izin operasional penyediaan satwa untuk pengamanan
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (78,58%)
95
30.
96
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembangunan ZI/UPG (79,96%)
Tidak ada target yang perlu dilaporkan pada periode B18Secara umum, capaian Polri untuk sub-aksi ZI/UPG dinilai cukup baik. Walaupun pada periode-periode sebelumnya sempat tertunda, saat ini seluruh target telah dapat dipenuhi Polri dengan baik
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (78,58%)
Sumatera selatan: kota Palembang, musi banyuasin, kota lubuk linggau, ogan komering ilir, muara enim, ogan komering ulu, lahat, kota prabumulih, ogan komering ulu timurRiau: rokan hilir, Kampar, bengkalis, indragiri hulu, kota dumai, rokan hulu, siak, pelalawan, indragiri hilirSumatera Barat: pasaman barat, kota pariamanKepulauan Riau: kota batam, kota tanjungpinang, karimunJambi: kota Jambi, muaro jambi, muaro bungoBengkulu: kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Rajang LebongBangka Belitung: bangka, kota pangkal pinang, bangka barat
Dengan adanya implementasi peraturan Kepolisian No.8 Tahun 2019 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP), Polri telah mampu meningkatkan kepatuhan para pemohon/masyarakat untuk memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan sesuai aturan (termasuk melengkapi SPT 2 Tahun terakhir dan NPWP/SPT terakhir)
g. Surat izin impor bahan peledak komersialh. Surat izin produksi bahan peledak komersiali. Surat izin pembelian dan penggunaan bahan peledak komersialj. Surat izin impor bunga apik. Surat izin produksi bunga apiPolri juga telah mengirimkan laporan evaluasi pelaksanaan KSWP semester I 2020 ke Ditjen Pajak. Catatan penting yang disampaikan dari hasil evaluasi itu di antaranya adalah:
Implementasi SPPT-TI (51,7%)
Sampai periode lalu (B15), capaian Polri untuk sub-aksi SPPT-TI berjalan cukup baik. Sebagian besar target terpenuhi dengan sempurna. Namun pada periode B18 ini, dari 3 target yang harus dijalankan, hanya 1 target yang terpenuhi, yaitu terkait detail data untuk pertukaran data penanganan perkara pidana korupsi, narkotika dan anakSementara terkait dengan “Berfungsinya SPPT-TI Proses Pidana Umum versi 2019 di Satker APH pada 32 Kabupaten/Kota (Tahap VI)”, sampai masa verifikasi ditutup belum ada data dukung tambahan yang menampilkan input data kedalam EMP sesuai 32 kab/kota target B18, yaitu:
Begitu juga untuk kepatuhan pengiriman sphmp dapat dinilai 100%, namun karena kepatuhan dokumen sl dibawah target kepatuhan kab/kota tahap VI (minimal 30%) maka capaian target ini hanya dapat dinilai 50% (sesuai dengan kuantifikasi capaian) Agar di periode berikutnya capaian Polri menjadi lebih baik maka Polri perlu memperhatikan pengiriman data ke Puskarda; memperhatikan periode pengiriman dokumen, waktu yang 0-3 hari; serta kelengkapan dokumen sesuai pedoman pertukaran data
97
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Polri. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, dua-duanya dapat dipenuhi Polri, yaitu:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Implementasi SPDP (72,19%)
Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Dari laporan yang disampaikan Polri terkait tingkat kepatuhan input SPDP kasus Tipikor, menunjukan bahwa Bareskrim, Polda di 34 Provinsi beserta Polres di bawahnya telah melakukan input dataTotal SPDP yang disampaikan sebanyak 1863 dokumen, dari total LP yang masuk sampai dengan periode B18 adalah 1192 dokumen
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANAGAMA 36,31%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenag menjadi penganggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemenag sampai Triwulan VI (B18) adalah 36,31% (Cukup).Namun demikian, capaian Kemenag secara agregat sudah mencapai 42,71% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 6,40%.
Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Pelaksanaan sub-aksi Percepatan OSS oleh Kemenag berjalan lambat sejak awal walaupun kemudian dapat dipenuhi pada periode-periode selanjutnya Dari seluruh target sampai B18 ini, masih terdapat dua target yang sejak B12 dan B15 tidak ada laporan kemajuan dari Kemenag. Kedua target tersebut adalah: (1) Disampaikannya laporan hasil integrasi pelayanan perizinan KL dengan OSS; dan (2) Terusulkannya revisi KBLI terkait sektor ke Badan Pusat Statistik
Percepatan OSS (29,16%)
Pembentukan UKPBJ (20%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Dari laporan terakhir pada B12, UKPBJ struktural belum terbentuk. Menurut Kemenag, sejak B12 naskah akademik sedang dalam proses untuk penyusunan draf Permenag. Namun ternyata sampai B18 ini tidak ada progres berarti penyusunan regulasi pembentukan UKPBJDapat disimpulkan sampai periode B18 ini, capaian Kemenag terkait pelaksanaan aksi ini berjalan di tempat, mulai dari pembentukan UKPBJ, penyusunan dokumen Anjab/ABK untuk jabatan fungsional, sampai ke penetapan kebutuhan JF PPBJ oleh KemenPAN-RB melalui e-formasi tidak ada yang tercapai. Saat ini untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3 (proaktif), Kemenag belum memenuhi satupun dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
Sejak periode B12, Kemenag telah menerbitkan Peraturan Menteri terkait pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak, melalui Peraturan Menteri Agama No 22 tahun 2019 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak Dalam Pemberian Layanan Publik tertentu Pada Kementerian Agama dan sudah menetapkan layanan publik yang akan diterapkan KSWP, meliputi:a. izin operasional sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah; b. izin operasional sebagai penyelenggara ibadah haji khususNamun sayangnya, seluruh target di periode B15 dan B18 tidak ada yang dapat dipenuhi Kemenag, dengan alasan ada pergantian focal point
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (35,71%)
98
31.
99
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pembangunan ZI/UPG (86,25%)
Sejak triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilakukan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (0%) Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendikbud dengan
data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenag. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya tidak dapat dipenuhi Kemenag, yaitu:
Tidak ada alasan pasti kenapa Kemenag tidak melaporkan pelaksanaan sub-aksi ini
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANPARIWISATA 47,66%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenpar menjadi penganggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemenpar sampai Triwulan VI (B18) adalah 47,66% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemenpar secara agregat sudah mencapai 62,5% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 14,84%.
Berikut adalah intisari capaian 2 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan waktu pelaporan):
Tidak ada target pada periode ini. Namun secara umum, sampai peri-ode B15 lalu, capaian Kemenpar untuk sub-aksi ini dinilai sangat baik
Percepatan OSS (64,59%)
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (32,14%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sejak periode B12 sampai B15, Kemenpar belum nenerapkan KSWP pada layanan tertentu Karena terjadinya perubahan nomenklatur dari Kementerian Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Namun sejak Kemenpar selesai mengundangkan penetapan layanan publik yang diterapkan KSWP melalui Peraturan Menter Ekonomi dan Ekonomi Kreatir/BPEK No. 9 tahun 2020 maka telah ditetapkan jenis layanan berikut untuk di-KSWP:
Sementara untuk target-target terkait: (a) pelaksanaan pemberlakukan KSWP; dan (b) penyampaian data ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP, sampai periode B18 ini belum terlaksana
Layanan perizinan berusaha sektor pariwisata bagi penanaman modal asing yang sudah mempunyai Tanda Daftar Usaha Pariwisata aktif dan efektif; Layanan fasilitasi akses pembiayaan dari bank dan non perbankan;Bantuan insentif pemerintah; dan Penunjukan dan penetapan Lembaga Sertifikasi Usaha bidang Pari-wisata
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenpar. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Kemenpar, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
100
32.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenpar dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN) 55,47%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenristek menjadi penanggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemenristek adalah 55,47% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemenristek secara agregat sudah mencapai 61,73% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 6,26%.
Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Sejak terjadi perubahan nomenklatur dan SOTK, di mana seluruh urusan Pendidikan Tinggi diserahkan kembali kepada Kemendikbud maka secara otomatis per periode B15 lalu, Kemenristek tidak lagi diberi target untuk sub-aksi Percepatan OSS
Percepatan OSS (87,5%)
Pembentukan UKPBJ (25%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sejak periode B12 sampai B18 sekarang ini, UKPBJ struktural belum bisa terbentuk sebagai akibat dari adanya perubahan nomenklatur Kemenristek/Dikti menjadi Kemenristek/BRIN Penyusunan Permenristek/BRIN tentang SOTK Kemenristek/BRIN (yang di dalamnya termasuk mengatur struktur UKBPJ), saat ini menunggu penetapan Perpres tentang Kemenristek dan Perpres tentang BRIN Konsekuensi dari perubahan SOTK itu membuat seluruh target di sub-aksi UKPB menadi tertunda Kondisi di atas juga ikut memengaruhi untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kemenristek/BRIN belum memenuhi satupun dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan
Sejak periode lalu, rancangan peraturan menteri terkait pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak telah disusun, tetapi karena usulan perubahan SOTK dalam bentuk Perpres belum terbit sehingga konsekuensinya pemberlakuan KSWP pada layanan publik tertentu belum dapat dilaksanakan Namun demikian, telah disepakati jenis layanan sesuai dengan hasil diskusi antar DJP dan Kemenristek, bahwa layanan yang diusulkan berupa layanan zona bisnis teknologi belum dapat dilaksanakan KSWP dengan beberapa pertimbangan teknis bahwa Layanan ini diperuntu-kan bagi perusahaan pemula berbasis teknologi, dimana perusahaan pemula yang memanfaatkan layanan baru akan memulai usaha dan belum mengurus/memiliki legalitas serta NPWP
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (65,63%)
101
33.
102
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenristek. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Kemenristek, yaitu:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%) Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenristek dengan data
Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 51,56%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPOM menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian BPOM sampai Triwulan VI (B18) adalah 51,56% (Cukup). Namun demikian, capaian BPOM secara agregat sudah mencapai 68,75% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 17,19%.
Berikut adalah intisari capaian 3 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Tidak ada target pada periode ini. Namun secara umum, sampai peri-ode B15 lalu, capaian BPOM untuk sub-aksi ini dinilai sangat baik
Percepatan OSS (41,67%)
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (53,58%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Pada periode B12 lalu, BPOM telah menerbitkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No 31 tahun 2019 tentang KSWP. Di mana telah ditetapkan jenis layanan yang akan di-KSWP sebagai berikut:- Izin edar obat- Izin edar obat tradisional- Izin edar suplemen kesehatan- Izin edar kosmetika- Izin edar pangan olahan- Sertifikat cara pembuatan obat yang baik- Sertifikat cara distribusi obat yang baikPada periode B15 lalu, juga sudah mulai diberlakukan penerapan KSWP terhadap ke tujuh jenis layanan di atas. Namun sayangnya pada periode B18 ini tidak ada laporan bagaimana hasil pelaksanaannya
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPOM. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi BPOM, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
103
34.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPOM dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 44,8%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BKN menjadi penganggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian BKN sampai Triwulan VI (B18) adalah 44,8% (Cukup). Namun demikian, capaian BKN secara agregat sudah mencapai 73,96% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 29,16%.
Berikut adalah intisari capaian 2 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Sejak periode B12, BKN telah menerbitkan peraturan kepala badan terkait layanan publik tertentu yang diterapkan KSWP, melalui Pera-turan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak Atas Layanan Publik Tertentu Di Badan Kepegawaian NegaraLayanan publik BKN yang diterapkan KSWP, adalah layanan Talent Pool Dari hasil Implementasi KSWP, dapat disampaikan hasil evaluasi sebagai berikut berikut:
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (50%)
Kendala terbesar lain adalah terkait kondisi pandemic Covid-19, di mana pelaksanaan kegiatan Talent Pool pada Triwulan ll 2020 belum dapat dilaksanakan. Seperti diketahui kegiatan Talent Pool memerlu-kan pengumpulan orang secara fisik dalam jumlah banyak yang tentu saja jika dilaksanakan akan melanggar protokol kesehatan Covid-19. Oleh karena itu, BKN berinisiatif melakukan penjadwalan ulang sebagaimana disampaikan secara formal melalui Surat Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN Nomor: I 26-30N 68-10/99 tanggal 21 April 2020 perihal Penjadwalan Ulang Kegiatan Talent Pool Tahun 2020
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
104
35.
Penerapan KSWP dilakukan saat pendaftaran calon peserta Talent Pool. KSWP dilakukan atas dua kewajiban yaitu mempunyai NPWP valid dan telah menyampaikan SPT dua tahun terakhir (Tahun 2017 s/d 2018). Dari peserta yang mendaftar dalam kegiatan talent Pool Denpasar sejumah 137 dan seluruh peserta mempunyai status KSWP valid. Sementara untuk pelaksanan kegiatan Talent Pool Yogyakarta dari 116 peserta, sebanyak 112 peserta dinyatakan berstatus KSWP validAdanya kendala integrasi aplikasi KSWP dengan aplikasi pendaft-aran mengakibatkan pengecekan KSWP dilakukan dengan menggu-nakan portal Ex-1. Untuk itu integrasi ini akan diupayakan dapat dilakukan sebelum pelaksanaan Talent Pool berikutnya dapat berjalan kembali
105
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (51,39%)
Secara umum, pada periode B18, pelaksanaan sub-aksi ini oleh BKN berjalan cukup baik. Dari sejumlah target yang diberikan, seluruhnya dapat dipenuhi BKN, di antaranya:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Penguatan APIP (37,5%)
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian di BKN dengan menggu-nakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Penyusunan modul data kompetensi dan kualifikasi ASN; walaupun masih perlu disesuaikan dengan regulasi baru sebagai respon adap-tif terhadap kondisi pandemi Covid Pemetaan hasil validasi pelaporan data kinerja instansi pemerintah sampai dengan bulan Mei 2020 Penyediaan data kompetensi untuk JPT dan Administrator Seban-yak 253 PNS dari 20 Instansi
Dari dua target yang harus diselesaikan BKN pada periode ini, hanya satu yang terpenuhi 100% yaitu terkait evaluasi jabfung Audiwan yang hasilnya telahdisampaikan kepada KemenPANRB Sementara target lainnya belum dapat dipenuhi yaitu terkait hasil pem-bahasan tugas, fungsi dan wewenang Jabfung Audiwan, Auditor dan P2UPD bersama Kemendagri, KemenPANRB, dan BPKP yang masih belum mencapai kesepakatan bersama
Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN STANDARDISASI NASIONAL 51,05%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BSN menjadi penganggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian BSN sampai Triwulan VI (B18) adalah 51,05% (Cukup). Namun demikian, capaian BSN secara agregat sudah mencapai 66,67% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 15,62%.
Berikut adalah intisari capaian 2 sub aksi tersebut:
BSN telah menerbitkan peraturan badan terkait pelaksanaan Konfirma-si Status Wajib Pajak, yaitu: Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 22 tahun 2019 Tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak Dalam Jasa Akreditasi Dan Jasa Layanan Otoritas Sponsor Pada Badan Stan-dardisasi Nasional Layanan yang diterapkan KSWP akan berjalan efektif pada triwulan berikutnya. Jenis layanan publik tersebut meliputia. akreditasi; danb. layanan otoritas sponsorDari hasil laporan implementasi KSWP semester I 2020 yang disam-paikan pada periode ini, terdapat total 66 pemohon yang sudah di-KSWP, dengan rincian 56 pemohon untuk layanan Otoritas Sponsor dan 10 pemohon untuk layanan Akreditasi
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (60,72%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (33,33%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BSN. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi oleh BSN, yaitu:
Sementara target untuk melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BSN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri, baru tercapai sebagian. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
106
36.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenaker dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenaker. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemenaker, yaitu:
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 68,23%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenaker menjadi penanggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi dan kepatuhan capaian Kemenaker sampai Triwulan VI (B18) adalah 75% (Baik)
Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Tidak ada target pada periode ini. Namun secara umum, sampai peri-ode B15 lalu, capaian Kemenaker untuk sub-aksi ini dinilai sangat baik. Seluruh target yang diberikan sejak periode B03-B15 terpenuhi dengan sempurna
Percepatan OSS (56,25%)
Optimalisasi dan Perluasan KSWP (78,59%)
(Baik)
Capaian dan Kendala
Sejak triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilakukan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL)
Pembangunan ZI/UPG (100%)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Daftar layanan publik yang akan diperluas untuk KSWP telah teridenti-fikasi, yaitu: 1) SIP3MI-Surat Izin Penempatan Pekerja Migran Indo-nesia; 2) Pengesahan RPTKA; 3) SIU-LPTKS lintas Propinsi – Surat Izin Usaha Lembaga Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesem-patan Kerja; 4) Izin Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri; 5) Penunjukan PJK3 – Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 6) Penunjukkan Lembaga Audit SMK3 – Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Telah terbit peraturan dalam rangka perluasan, optimalisasi pelaksa-naan dan pelaporan KSWP, yaitu Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2019 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak dalam Pemberian Layanan Publik Tertentu di Kementerian Ketenagakerjaan
107
37.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA 37,51%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
KASN menjadi penanggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah sebesar 37,51% (Cukup). Namun demikian, capaian KASN secara agregat sudah mencapai 69,18% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 31,67%.
Berikut adalah intisari capaian KASN pada sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Pada periode ini beberapa target difokuskan pada tema Netralitas ASN dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada serentak 2020, di antaranya adalah:
Percepatan Sistem Merit (37,51%)
Terkait dengan pelaksanaan target verifikasi terhadap 103 kabupat-en/kota yang telah melakukan penilaian mandiri penerapan sistem merit, sampai bulan Juni 2020 telah terlaksana 100% Begitu juga dengan verifikasi di kementerian/lembaga (Pusat) dan Pemerintah Provinsi dengan target 25 Kementerian, 20 LPNK, dan 25 Provinsi, seluruhnya berhasil diverifikasi
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
108
38.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KASN dan Bawas-lu yang sudah terlaksana pada tanggal 27 Juni di Kantor BawasluPelaksanaan kampanye publik Gerakan Nasional Netralitas ASN pada Pilkada Serentak 2020 di 4 titik (4 Provinsi). Namun karena kondisi Covid-19, hanya bisa dilakukan satu kali kampanye public di Makasar tanggal 8 Maret; Dan satu lagi kegiatan Kampanye Virtual Gerakan Nasional Netralitas ASN pada tanggal 30 juni 2020Launching data pelanggaran netralitas ASN tahun 2019 dengan ringkasan hasil sebagai berikut:
Dugaan pelanggaran netralitas yang diteruskan Bawaslu tahun 2019 sebanyak 412 kasus dan tahun 2020 (Jan-Juni) sebanyak 351 kasus Di antara jenis pelanggaran paling banyak adalah terkait update status/comment/posting/share/like di media sosial; kegiatan pemerintah yang berisi arahan/himbauan politik; pendekatan ke Partai Politik terkait pencalonan diri sendiri atau orang lain; melakukan sosialisasi politik melalui media span-duk/baliho; dan melakukan foto bersama Paslon dengan gesture keberpihakan
a.
b.
Pedoman Penuntutan (43,5%)
Pada periode lalu, target di Kejagung telah tercapai untuk penyusunan revisi Surat Edaran Jaksa Agung (SEJA) 003 Pedoman penuntutan yang baru hasil revisi, oleh bagian Jampidsus telah dilakukan sosialisasi. Namun dari laporan yang diterima baru pelaksanaan sosialisasi yang berlangsung di Sumatera Selatan. Sehing-ga capaiannya dianggap belum 100%
Implementasi SPPT-TI (49,87%)
Setelah pada periode-periode sebelumnya sempat tertunda, mulai B18 ini, sub-aksi Implementasi SPDP Online di Kejagung sudah terlihat kemajuan berarti. Hamper seluruh target dapat dipenuhi Kejagung kecuali dengan target yang terkait dengan Jumlah SPDP yang diinput ke aplikasi SPDP online sama dengan jumlah penyidikan tipikor yang ditangani oleh Kejaksaan; yang sampai saat ini masih belum terverifi-kasi 100%
Implementasi SPDP Online (73,9%)
Sampai periode B18 ini, target-target terkait tingkat kepatuhan input data di Kabupaten/Kota (Tahap I, Tahap II, Tahap III, Tahap IV, dan 6 Kota/kab Strategis) masih berjalan lambat. Rerata capaiannya masih di bawah 50% Sementara beberapa target terkait usulan proses bisnis penanganan perkara; detail data untuk pertukaran data penanganan perkara; dan Berfungsinya SPPT-TI Proses Pidana Umum versi 2019 di Satker APH pada 32 Kabupaten/Kota (Tahap VI), seluruh pelaksanaan dan capaian-nya dinilai cukup baik
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEJAKSAANAGUNG 48,39%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kejagung menjadi penanggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kejagung adalah 48,39% (Cukup). Namun demikian, capaian Kejagung secara agregat sudah mencapai 58,16% (Cukup) karena ada pemenu-han target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 9,77%.
Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Sejak triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilakukan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL)
Pembangunan ZI/UPG (48,33%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
109
39.
110
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kejagung. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, hanya satu yang dapat dipenuhi oleh Kejagung, yaitu:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (25%) Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui
https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Sementara target lain tidak dapat dipenuhi pada periode ini, yaitu:
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kejagung dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di LPSK. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi oleh LPSK, yaitu:
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian LPSK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN 50,01%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
LPSK menjadi penanggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 50,01% (Cukup). Namun demikian, capaian LPSK secara agregat sudah mencapai 83,35% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 33,34%.
Berikut adalah intisari capaian LPSK pada sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Sejak periode triwulan V (B15), pelaporan mengenai UPG telah dialih-kan dari JAGA ke GOL (Gratifikasi Online)
Pembangunan ZI/UPG (50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
111
40.
Percepatan Sistem Merit (33,33%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPK. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi oleh BPK, yaitu:
Sementara target untuk Melakukan Pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/, belum dapat dipenuhi. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
Melaporkan progress implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 11,11%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPK menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stra-nas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 77,79% (Baik). Berikut adalah intisari capaian BPK pada sub-aksi tersebut:
Setelah pada periode 2019 tidak pernah melaporkan pelaksanaan aksi ini maka mulai periode ini BPK telah melunasi seluruh target tertang-guhnya. Stranas PK memberi apresiasi atas keaktifan BPK berkomuni-kasi dengan Stranas PK untuk pemenuhan target-target tersebut. Selanjutnya, sub-aksi pembentukan UPG telah dipindahkan pelaporan-nya ke Gratifikasi Online (GOL)
Pembangunan ZI/UPG (0%)
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
112
41.
Implementasi Stratagei PengawasanKeuangan Desa(75%)
Pada periode lalu beberapa target yang tidak tercapai telah disepakati pada periode ini (triwulan V) dilakukan penyesuaianPada periode ini, Kemendes bersama Kemendagri, PDTT dan BPKP sudah bisa bekerja sama membahas draf regulasi Strategi Pengawasan Keuangan Desa. Selama periode April-Juni 2020 sudah dilaksanakan beberapa kali pertemuan (online) membahas Draft tersebut. Perubahan penting yang terjadi selama kurun periode tersebut di antaranya adalah:Skema regulasi dari yang tadinya dalam bentuk Perpres menjadi SKB. Awalnya regulasi ini dalam bentuk Perpres akan tetapi karena butuh proses panjang maka dipilih bentuka regulasi lain yaitu: SKB (Surat Keputusan Bersama) empat K/L: Kemendagri, Kemenkeu, Kemendes dan PDTT dan BPKP. Inspektorat Kemendagri sudah menyampaikan naskah SKB ini pada Biro Hukum Kemendagri untuk ditelaahSelain itu, keterlibatan CSO dalam proses penyusunan regulasi ini makin menguat. Pattiro dan Fitra aktif memberikan masukan lisan dan tertulis terhadap draf SKB ini
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendes dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 77,79%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemendesa menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI atau B18 (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan) adalah sebesar 77,79% (Baik). Namun demikian, capaian Kemendesa secara agregat sudah mencapai 81,26% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 3,47%
Berikut adalah intisari capaian Kemendesa pada sub-aksi tersebut:
Aksi pembentukan UPG sejak triwulan V ini telah dipindahkan pelapo-rannya ke Gratifikasi Online (GOL)
Pembangunan ZI/UPG (95,83%)
(Baik)
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemendes. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Kemendes, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
113
42.
Implementasi Stratagei PengawasanKeuangan Desa(58,33%)
Sama seperti periode lalu, regulasi tentang Strategi Pengawasan Desa masih dalam bentuk draf dan baru ada pembahasan usulan-usulan antara Kemendesa. Kemendagri, dan BPKP Begitu juga dengan upaya integrasi kanal-kanal pengaduan masyarakat melalui satu portal pengaduan juga masih dalam proses pengemban-gan, yakni baru pada penyusunan konsep/model portal (interperability. Sementara langkah berikutnya yang sudah harus dilakukan adalah pengembangan perangkat lunaknya, uji coba software, dan launchingTerkait dengan integrasi kanal-kanal pengaduan, dalam periode ini BPKP sudah bisa merumuskan kegiatan yang dilakukanm yaitu: 1) membangun infrastruktur kanal-kanal pengaduan di masing-masing K/L, 2) Menyusun protokol/SOP pengelolaan portal yang akan diban-gun, dan 3) menyusun tim manajemen yang akan mengelola portal. Saat ini, ada dua kanal pengaduan, pertama yang dimiliki Kemendagri adalah SAPA yang sejak Oktober 2019 telah dihapus dan diinte-grasikan dengan LAPOR! Kanal pengaduan ini yang nanti akan dinte-grasikan/dikoneksikan dengan SIMPEDU, sehingga kanal pengaduan yang dikembangkan BPKP ini akan menjadi portal terintegrasi
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 42,5%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPKP menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 42,5% (Cukup). Namun demikian, capaian BPKP secara agregat sudah mencapai 63,75% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 21,25%.
Berikut adalah intisari capaian BPKP pada 3 sub-aksi tersebut:
Sejak periode lalu, target terkait “Tersedianya Perjanjian Kerja Sama antara Kemendagri dan BPKP dalam penjaminan kualitas laporan hasil pengawasan” masih belum tercapai walaupun sudah ada kemajuan berupa naskah untuk difinalkan dan ditandatangani pimpinan kedua lembaga Begitu juga hasil pembahasan tugas, fungsi dan wewenang Jabfung Audiwan, Auditor dan P2UPD yang sampai saat ini belum dibahas untuk mencapaia kesepakatan antara BPKP, Kemendagri, KemenPAN-RB, dan BKN Namun demikian, dari sisi BPKP sendiri telah menyelesaikan evaluasi jabatan fungsional P2UPD dan menyampaikan hasilnya pada Kemen-PANRB. Hasil evaluasi ini nanti akan dibahas dan disepakati dengan KemenPANRB dan instituis pembina APIP lainnya
Penguatan APIP (50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
114
43.
115
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPKP. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya masih belum dapat dipenuhi BPKP, yaitu:
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (0%) Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPKP dengan data
Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Percepatan SPBE (40%)
Sejak dua periode lalu, BPPT telah menyusun draf Perban tentang Standar dan Cara Audit Teknologi aplikasi dan sudah difinalisasi; namun sampai periode ini, Perban tersebut belum diundangkanPersiapan assessment aplikasi integrasi perencanaan dan penganggaran sudah dimulai. Saat ini telah tersedia draf instrument assessment aplikasi yg sudah melalui enam kali revisi, hasil dari masukan berbagai pihak, termasuk pakar Akibat dari belum adanya instrumen final asesmen aplikasi di atas maka target pelaksanaan uji coba asesmen aplikasi yang seharusnya dilaksanakan pada periode B18 pun ikut mundur
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 43,74%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPPT menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stra-nas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan V sebesar 43,74% (Cukup). Namun demikian, capaian BPPT secara agregat sudah mencapai 66,67% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwu-lan sebelumnya sebesar 22,93%.
Berikut adalah intisari capaian BPPT pada 3 sub-aksi tersebut:
Target ini belum ada perkembangan/kemajuan lebih lanjut, masih sebagaimana pelaporan di B12 (Kegiatan review/assesment aplikasi sistem perencanaan dan penganggaran) sudah berjalan. Namun output yang baru dihasilkan sejauh ini baru berupa: 1) Kerangka Acuan Ases-men; dan 2) instrumen review applikasi perencanaan dan pengangga-ran BPPT telah mendapatkan dana kegiatan asesmen sehingga diharapkan akan segera terealisasi asesmen tersebut dalam waktu dekatUji coba audit aplikasi/infrastruktur SPBE di B18 belum dilaporkan
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Elektronik (25%)
(Cukup)
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPPT. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi BPPT, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
116
44.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPPT dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenko Polhukam Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Kemenko Polhu-kam, yaitu:
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR POLITIK HUKUM DAN KEAMANAN 70,85%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenkopolhukam menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 70,85% (Baik)
Berikut adalah intisari capaian Kemenpolhukam pada sub-aksi tersebut:
Pada periode ini, capaian Kemenko Polhukam cukup baik, walaupun ada 1 dari 3 target yang harus dilaksanakan Kemenko Polhukam yaitu sosialisasi pelaksanaan SPPT-TI wilayah implementasi 2020, baru tercapai di sebagian daerah intervensi Sosialisasi tersebut berisi penyampaian mengenai peran satuan kerja dalam pelaksanaan pengembangan SPPT-TI, baik dalam hal sarpras maupun SDM, serta bagaimana kepatuhan input data melalui mas-ing-masing aplikasi eksisting akan mempermudah proses pertukaran data dan kualitas penanganan perkara Sementara dua target lainnya telah terpenuhi 100%, yaitu:
Implementasi SPPT-TI (81,96%)
(Baik)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
117
45.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenko Polhukam dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Tersedianya alur proses penanganan perkara pidana korupsi, narko-tika dan anak lingkup ringkas; dan Tersedianya detail data untuk pertukaran data penanganan perkara pidana korupsi, narkotika, dan anak
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian MA dengan data Kepega-waian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
MAHKAMAHAGUNG 49,59%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
MA menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stra-nas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 49,59% (Cukup). Namun demikian, capaian MA secara agregat sudah mencapai 67,5% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 17,91%.
Berikut adalah intisari capaian MA pada sub-aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Pada periode B18, dari tiga target yang harus dilaksanakan, masih ada 1 target yang belum terpenuhi, yaitu terkait kepatuhan input data. Berdasarkan data pembanding dari Puskarda di bulan April, persentase jumlah dokumen yang terbit dan dikirim ke Puskarda dibandingkan jumlah yang dikirim sesuai periode bulan April terverifikasi bagus diatas 60%, namun sayang di bulan berikutnya di bulan mei hanya terdata ada 1 petikan putusan, ppp, pmh dan phs tidak ada data, semen-tara di bulan juni nampat ada peningkatan dari bulan mei namun tidak sebanyak bulan April, yakni sekitar 40%; Dengan demikian apabila di rata-rata hanya mencapai 50% tingkat kepatuhan dokumen yang terbit dan dikirimkan 0-3 hari pada periode April-Juni 2020; Agar capaian pada periode berikutnya semakin baik, maka perlu diperhatikan pengiriman data ke Puskarda sesuai pedoman pertukaran data SPPT-TI. Setiap kendala pengiriman data mohon agar dapat dikomunikasikan untuk kemudian di tindaklanjuti oleh Pokja SPPT-TI Sementara dua target lainnya telah terpenuhi 100%, yaitu:Berfungsinya SPPT-TI Proses Pidana Umum versi 2019 di Satker APH pada 32 Kabupaten/Kota (Tahap VI) Tersedianya detail data untuk pertukaran data penanganan perkara pidana korupsi, narkotika, dan anak
Implementasi SPPT-TI(48,55%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di MA. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi MA, yaitu:
118
46.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BMKG dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN METEREOLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 12,5%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BMKG menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 12,5% (Kurang). Namun demikian, capaian BMKG secara agregat sudah mencapai 50% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 37,5%.
Berikut adalah intisari capaian BMKG pada sub-aksi tersebut:
Pada triwulan ini, BMKG tidak memiliki target untuk dilaporkan, karena ada kemungkinan dilakukan reorganisasi atau perubahan target
Pembangunan ZI (25%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (0%)
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BMKG. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, dua-duanya tidak dapat dipenuhi oleh BMKG, yaitu:
119
47.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BP2MI dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA 66,67%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BP2MI menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 66,67% (Cukup)Berikut adalah keterangannya:
Pelaksanaan ZI di lingkungan BP2MI baru dimulai pada triwulan V (B15) lalu MoU (pemutakhiran) Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integri-tas oleh BNP2TKI/BP2MI telah ditandatangani oleh seluruh Kepala Satuan Kerja Pusat dan Daerah, yakni sebanyak 28 Satker Pembangunan ZI di 14 unit teknis BP2MI di 14 wilayah intervensi sudah terlaksana dan sudah diajukan ke PMPZI (KemenPANRB) untuk mendapatkan predikat WBK dan WBBM. Dengan demikian target pembangunan ZI di BP2MI sudah terlaksana 100%.
Pembangunan ZI (100%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BP2MI. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi BP2MI, yaitu:
120
48.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenhan dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANPERTAHANAN 0%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Kemenhan menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 0% (Kurang)
Berikut adalah penjelasan progers capaian Kemenhan:
Sejak periode 2019 sampai triwulan VI (B18) tahun 2020 ini, Kemen-han belum melaporkan progres aksi ini. Dari hasil observasi Stranas PK berkoordinasi dengan LKPP, UKPBJ struktural belum terbentuk di Kemenhan, padahal dalam beberapa kesempatan, Stranas PK telah mengadvokasi agar Kemenhan melaporkan progres aksi iniSaat ini untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kemenhan belum memenuhi satupun dari 9 variabel kematan-gan yang ditetapkan
Pembentukan UKPBJ (0%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (0%)
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sama seperti sub-aksi Pembentukan UKBJ, Kemenhan juga tidak melaporkan kemajuan aksi pencegahan korupsi untuk sub-aksi Perce-patan Pelaksanaan Sistem merit. Padahal pada triwulan VI ini (B18), Kemenhan seharusnya memberi laporan untuk pelaksanaan target-tar-get berikut:
121
49.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL – KETENAGAKERJAAN 33,34%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPJS-TK menjadi penanggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 33,34% (Kurang). Namun demiki-an, capaian BPJS-TK secara agregat sudah mencapai 66,68% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertang-guh dari triwulan sebelumnya sebesar 33,34%.
Berikut adalah intisari capaian BPJS-TK pada sub-aksi tersebut:
Sejak periode TW VI (B18) lalu, tidak ada lagi target yang perlu dilaporkan BPJS-TK
Percepatan OSS (33,34%)
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
122
50.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Bapeten dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
Bapeten menjadi penanggung jawab 2 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 71,45% (Baik). Berikut adalah intis-ari capaian Bapeten pada sub-aksi tersebut:
Setelah tidak pernah melaporkan progres aksi percepatan OSS di peri-ode 2019, maka melalui rapat koordinasi bersama Stranas PK dengan Tim Bapeten, mulai triwulan V (B15) Bapeten telah menyampaikan laporan terhadap kegiatan OSS yang dilakukan sepanjang tahun 2019, sebagai berikut:
Percepatan OSS (28,58%)
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Pada periode ini (b18), Perizinan Bapeten sudah sepenuhnya terinte-grasi dengan OSS dan disertai dengan dukungan peraturan.
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Bapeten. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi Bapeten, yaitu:
123
51. 28,58% (Kurang)
Perizinan berusaha yang dapat diidentifikasi berjumlah 47 izinAplikasi perizinan BAPETEN (Balis 2.0) telah terintegrasi dengan OSS sejak Agustus 2018 dan telah diupdate sesuai dengan aplikasi OSS terbaru dengan menggunakan pia 4.1 Saat ini masih ditemui sedikit kendala di sistem integrasi berupa permohonan yang terkirim ulang ke sistem Balis sehingga jumlah permohonan menja-di berkali lipat NSPK yang terstandar juga telah tercapai, bahkan telah dilakukan revisi terhadap Perka Bapeten No. 6 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Di Bidang Ketenaganukliran yang menyesuaikan dengan NSPK sebagaimana direkomendasikan oleh Kemenko Perekonomian. Saat ini Revisi Perka tsb telah memasuki tahap Harmonisasi Usulan perubahan KBLI kepada BPS juga telah disampaikan dua kali. Pertama pada bulan September dengan nomor surat 3822/PW 02/SET/09/2019 tentang Usulan Kode KBLI untuk Sektor Ketena-ganukliran 2020. Kedua, disampaikan pada bulan November 2019 dengan Nomor Surat 4337/PW/02/SET/11/2019 tentang Perbaikan Permintaan Satu Digit Tambahan Kode KBLI untuk Sektor Keten-agnukliran Bapeten juga telah menunjuk/menempatkan pejabat penghubung (LO) di BKPM pada akhir Desember 2019 melalui surat Nomor 3037/HK 00 07/BHKK/XII/2019
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA 40%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BSSN menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada dalam pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 40% (Cukup) . Namun demikian, capaian BSSN secara agregat sudah mencapai 60% (Cukup) karena ada pemenuhan target tertangguh dari triwulan sebelumnya sebesar 20%.
Berikut adalah intisari capaian BSSN pada sub-aksi tersebut:
Pada periode ini, BSSN hanya memiliki satu target telah dilaksanakan dengan baik, yaitu tersedia referensi arsitektur dan domain arsitektur keamanan SPBE Nasional
Percepatan SPBE(33,33%)
Implementasi SPPT-TI (25%)
(Cukup)
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BSSN. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi BSSN, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit (50%)
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Sejak periode 2019 sampai triwulan VI ini (B15), BSSN belum ada target yang harus dilaksanakan. BSSN baru akan melaksanakan beber-ap target pada periode B21 nanti, di antaranya adalah melakukan uji keamanan aplikasi client (APH); dan melaksanakan asistensi pening-katan tata kelola keamanan informasi (Indeks KAMI)
124
52.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BSSN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PUSAT STATISTIK 38,54%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.
BPS menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada dalam pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VI (B18) sebesar 44,79% (Cukup)Berikut adalah intisari capaian BPS pada sub-aksi tersebut:
Pada triwulan VI (B18) ini, BPS diberi target Penetapan Perka BPS terkait Penyempurnaan KBLI. Target ini dianggap baru tercapai 75% dengan catatan berikut:
Percepatan OSS (75%)
Integrasi Data Impor Pangan (40,63%)
(Cukup)
Capaian dan Kendala
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPS. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi oleh BPS, yaitu:
Perepatan Pelaksanaan Sistem Merit (37,5 %)
Sementara target lainnya belum tercapai yaitu: Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
Mulai Triwulan VI ini, BPS diberi mandat untuk melaksanakan 2 target, yakni pengiriman data neraca supply-demand dan pengiriman data realisasi impor setiap bulannya. Berikut progres kedua target tersebut: BPS telah menyampaikan data realisasi impor pangan strategis setiap bulannya ke LNSW untuk periode Maret-Mei 2020, namun sayangnya bulan Mei belum terkirim Pengiriman perubahan data perhitungan neraca supply-demand komoditas pangan strategis tahun 2020 ke LNSW juga telah dilakukan, yaitu data komoditas beras, jagung, kedelai, gandum, bawang putih, ikan, garam, dan gula
125
53.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPS dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri, baru tercapai sebagian. Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
Dari total 1,900 and KBLI, ternyata penyesuaian yang diajukan oleh KL mencapai 1,563 KBLI. Sekitar 50% diantaranya adalah peruba-han baik dalam bentuk kode baru atau kode perubahan. Sisanya berupa penyesuaian judul dan deskripsi saja.Sekitar 300 an KBLI adalah KBLI Bi/Multipolar.Kendala terbesar BPS adalah bahwa bebannya bertambah karena harus memfasilitasi proses pembahasannya, terutama KBLI yang Bi/Multipolar. Akibatnya penetapan KBLI belum dapat diselesaikan pada periode ini, namun drafnya sudah mulai disusun
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 0%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Bawaslu saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Bawaslu sampai Triwulan VI (B18) adalah 0% (Kurang)
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Bawaslu (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Bawaslu. Dari 4 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya tidak ada kemajuan, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
126
54.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Bawaslu dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Menyampaikan rekapitulasi tindak lanjut laporan pelanggaran netralitas ASN Pilkada Tahun 2020 periode januari-juni kepada KASN
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 50%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Kemenko PMK saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Kemenko PMK sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Kemenko PMK (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenko PMK. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
127
55.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenko PMK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI 0%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Kemenko Kemaritiman saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Kemenko Kemaritiman sampai Triwulan VI (B18) adalah 0% (Kurang)
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Kemenko Kemaritiman (dengan mempertim-bangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenko Kemaritiman. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Ketiga target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Kemenko Kemaritiman pada periode berikutnya di B21
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
128
56.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenko Kemaritiman dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 50%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
KemenPPPA saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian KemenPPPA sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan KemenPPPA (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemen P3A. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
129
57.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemen P3A dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA 50%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Kemenpora saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Kemenpora sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Kemenpora (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenpora. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
(Cukup)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
130
58.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenpora dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIAN LUAR NEGERI 0%
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Kemenlu saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Kemenlu sampai Triwulan VI (B18) adalah 0% (Kurang)
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Kemenlu (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenlu. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Ketiga target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Kemenlu pada periode berikutnya di B21
(Kurang)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
131
59.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenlu dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KEMENTERIANSEKRETARIAT NEGARA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Kemensetneg saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Kemensetneg sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Kemensetneg (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Setneg. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
132
60.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Setneg dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
SEKRETARIAT JENDERAL MPR
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Setjen MPR saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Setjen MPR sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Setjen MPR (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Setjen MPR. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Setjen MPR pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
133
61.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Setjen MPR dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
SEKRETARIAT JENDERAL DPR
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Setjen DPR saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Setjen DPR sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Setjen DPR (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Setjen DPR. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Setjen DPR pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
134
62.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Setjen DPR dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Wantannas saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Wantannas sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan Wantannas (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Wantannas. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
135
63.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Wantannas dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
LAN saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian LAN sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan LAN (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di LAN. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Ketiga target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh LAN pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
136
64.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian LAN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
LAPAN saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan ko5upsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian LAPAN sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan LAPAN (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di LAPAN. Dari 3 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
137
65.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian LAPAN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
LIPI saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian LIPI sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan LIPI (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di LIPI. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
138
66.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian LIPI dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN TENAGA NUKLIR
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BATAN saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BATAN sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian 1 sub-aksi yang dilaksanakan BATAN (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BATAN. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
139
67.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BATAN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
ANRI saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian ANRI sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan ANRI (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di ANRI. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
140
68.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian ANRI dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BKKBN saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BKKBN sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BKKN (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BKKN. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
141
69.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BKKBN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
PERPUSTAKAAN NASIONAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Perpusnas saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Perpusnas sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Perpusnas (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Perpusnas. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
142
70.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Perpusnas dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Lemhannas saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Lemhannas sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Lemhannas (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Lemhanas. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
143
71.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Lemhanas dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
SEKRETARIAT KABINET
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Setkab saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Setkab sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Setkab (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Setkab. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
144
72.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Setkab dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BNN saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BNN sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BNN (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BNN. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya tidak dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
145
73.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BNN dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
KPU saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian KPU sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan KPU (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KPU. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
146
74.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KPU dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
33,33% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BNPB saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BNPB sampai Triwulan VI (B18) adalah 33,33% (Kurang)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BNPB (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BNPB. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, baru dua target yang dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(33,33%)
Sementara target untuk melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BNPB dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggu-nakan rekon data mandiri, belum tercapai. Artinya target ini harus dipenuhi kembali pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
147
75.
Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASN Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Komnas HAM saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Komnas HAM sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Komnas HAM (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Komnas HAM. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksa-naannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Komnas HAM pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
148
76.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Komnas HAM dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
25% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BPKPB-PBB saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BPKPB-PBB sampai Triwulan VI (B18) adalah (25%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BPKPB-PBB (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPKPB-PBB. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, hanya satu target yang dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(25%)
Sementara satu target lainnya, yaitu Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPKPB-PBB dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri, belum terlaksana. Dengan demikian, pelaksanaan target tersebut harus kembali dilapor-kan oleh BPKPB-PBB pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
149
77.
Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
MAHKAMAH KONSTITUSI
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
MK saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Perce-patan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian MK sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan MK (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di MK. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
150
78.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian MK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
KPK saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian KPK sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan KPK (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KPK. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh KPK pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
151
79.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KPK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
KY saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Perce-patan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian KY sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan KY (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KY. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
152
80.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KY dengan data Kepega-waian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Setjen DPD saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Setjen DPD sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Setjen DPD (dengan mempertimbangkan kepatu-han waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Setjen DPD. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Setjen DPD pada periode berikutnya di B21
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
153
81.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian DPD dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN KEAMANAN LAUT
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Bakamla saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Bakamla sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Bakamla (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Bakamla. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
154
82.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Bakamla dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh Bakamla pada periode berikutnya di B21
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BNPP atau BASARNAS, saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BNPP/BASARNAS sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BNPP/BASARNAS (dengan mempertimbang-kan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BNPP. Dari 3 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
155
83.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BNPP dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen ASNMelakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
50% (Cukup)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Ombudsman, saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian Ombudsman sampai Triwulan VI (B18) adalah 50% (Cukup)
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan Ombudsman (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Ombudsman. Dari 2 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya dapat dipenuhi, yaitu:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(50%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
156
84.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Ombudsman dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BNPT, saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BNPT sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BNPT (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BNPT. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
157
85.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BNPT dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh BNPT pada periode berikutnya di B21
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
KPPU, saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian KPPU sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan KPPU (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di KPPU. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
158
86.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KPPU dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh KPPU pada periode berikutnya di B21
0% (Kurang)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
BPIP, saat ini (mulai B18) bertanggung jawab dalam pelaksanaan 1 sub-aksi pencegahan korupsi, yaitu Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit. Dari hasil monitoring, dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan, maka realisasi capaian BPIP sampai Triwulan VI (B18) adalah (0%) Kurang
Berikut adalah intisari capaian sub-aksi yang dilaksanakan BPIP (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):
Mulai periode B18 ini, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di BPIP. Dari 2 target yang harus dilak-sanakan, tidak satupun yang dilaporkan progres pelaksanaannya. Kedua target tersebut adalah:
Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit(0%)
Capaian dan KendalaSub-Aksi dan Nilai Kepatuhan
159
87.
Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian BPIP dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/ Dengan demikian, pelaksanaan target-target tersebut harus kembali dilaporkan oleh BPIP pada periode berikutnya di B21
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
160
Jawa Tengah
Bali
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Kepulauan Riau
DI Yogyakarta
Jambi
Bengkulu
Kepulauan Bangka Belitung
DKI Jakarta
Kalimantan Utara
Jawa Timur
Nusa Tenggara Timur
Riau
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
Lampung
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Banten
Sumatera Utara
Nangroe Aceh Darussalam
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Sulawesi Selatan
Sumatera Barat
Papua Barat
GRAFIK CAPAIAN PEMERINTAH PROVINSI S.D TRIWULAN VI 2020
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
59,8
75
71,88
52,09
71,88
45,83
40,63
56,25
45,31
66,67
53,13
60,42
62,5
51,36
30,52
43,75
38,23
31,25
45,31
41,68
25,01
48,96
23,75
23,45
15,63
39,07
39,43
28,13
32,81
12,51
20,32
75,02
75,00
75,00
73,97
71,88
70,83
68,76
68,75
68,75
66,67
65,63
62,50
62,50
62,04
61,25
56,25
53,16
53,13
53,13
52,62
51,57
50,52
49,38
46,90
46,88
45,32
44,22
43,76
39,06
37,52
35,94
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
161
Papua
Maluku Utara
Sulawesi Tengah
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
20,91
12,5
0
32,74
12,50
3,13
162
Aceh Barat
Aceh Barat Daya
Aceh Besar
Aceh Jaya
Aceh Selatan
Aceh Singkil
Aceh Tamiang
Aceh Tengah
Aceh Tenggara
Aceh Timur
Aceh Utara
Agam
Alor
Asahan
Asmat
Badung
Balangan
Bandung
Bandung Barat
Banggai
Banggai Kepulauan
Banggai Laut
Bangka
Bangka Barat
Bangka Selatan
Bangka Tengah
Bangkalan
Bangli
Banjar
Banjarnegara
Bantaeng
GRAFIK CAPAIAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA S.D TRIWULAN VI 2020
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
18,75
0
0,17
0
16,67
16,67
0
0
0
16,67
25
12,5
0
16,67
8,33
66,68
16,67
29,86
37,51
66,68
8,33
8,33
37,51
29,17
44,45
43,76
17,5
16,67
33,34
10,42
25
35,42
16,67
16,67
16,67
16,67
16,67
12,5
16,67
16,67
16,67
48,34
54,17
16,67
16,67
8,33
66,68
33,34
52,78
37,51
66,68
25
25
37,51
37,51
61,12
60,43
58,34
33,34
33,34
27,09
33,34
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
163
Bantul
Banyuasin
Banyumas
Banyuwangi
Barito Kuala
Barito Selatan
Barito Timur
Barito Utara
Barru
Batang
Batanghari
Batu Bara
Bekasi
Belitung
Belitung Timur
Belu
Bener Meriah
Bengkalis
Bengkayang
Bengkulu Selatan
Bengkulu Tengah
Bengkulu Utara
Berau
Biak Numfor
Bima
Bintan
Bireuen
Blitar
Blora
Boalemo
Bogor
Bojonegoro
Bolaang Mongondow
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
45,84
11,11
12,5
58,34
43,76
13,49
46,43
37,5
58,34
58,34
41,67
40,28
33,33
50,01
37,51
33,34
9,72
26,14
0
35,42
8,33
35,42
48,15
8,33
5,56
32,78
8,33
66,68
41,67
16,67
33,32
48,76
27,78
45,84
11,11
62,51
58,34
60,43
27,78
67,87
50,01
58,34
62,51
58,34
40,28
41,67
50,01
37,51
33,34
18,06
47,59
33,34
52,09
25
60,43
66,17
16,67
22,23
53,61
25
66,68
50
16,67
50
52,09
44,45
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
164
Bolaang Mongondow Selatan
Bolaang Mongondow Timur
Bolaang Mongondow Utara
Bombana
Bondowoso
Bone
Bone Bolango
Boven Digoel
Boyolali
Brebes
Buleleng
Bulukumba
Bulungan
Bungo
Buol
Buru
Buru Selatan
Buton
Buton Selatan
Buton Tengah
Buton Utara
Ciamis
Cianjur
Cilacap
Cirebon
Dairi
Deiyai
Deli Serdang
Demak
Dharmasraya
Dogiyai
Dompu
Donggala
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
0
0
0
43,76
62,51
25
25
11,83
37,51
43,76
45,83
20,84
27,78
33,34
45,84
0
0
25
27,78
36,12
16,67
25
50
52,79
58,34
0,17
0
26,94
58,34
8,33
0
16,67
18,34
16,67
0
16,67
47,93
62,51
25
25
17,79
41,68
27,09
54,17
54,18
27,78
33,34
62,51
16,67
12,5
25
31,95
61,13
33,34
25
50
52,79
66,68
16,67
0
27,78
58,34
58,34
16,67
16,67
33,34
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
165
Empat Lawang
Ende
Enrekang
Fak Fak
Flores Timur
Garut
Gayo Lues
Gianyar
Gorontalo
Gorontalo Utara
Gowa
Gresik
Grobogan
Gunung Kidul
Gunung Mas
Halmahera Barat
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Halmahera Timur
Halmahera Utara
Hulu Sungai Selatan
Hulu Sungai Tengah
Hulu Sungai Utara
Humbang Hasundutan
Indragiri Hilir
Indragiri Hulu
Indramayu
Intan Jaya
Jayapura
Jayawijaya
Jember
Jembrana
Jeneponto
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
8,33
0
33,34
8,33
7,11
47,5
8,33
45,84
16,67
16,67
27,09
40,28
33,34
16,67
41,66
0
11,11
5,56
0
0
66,68
20,84
16,67
41,67
43,59
35,18
25
4,17
0
16,5
27,09
33,34
37,5
16,67
16,67
33,34
16,67
23,61
45,84
16,66
62,51
16,67
16,67
47,93
65,29
50,01
66,68
59,53
4,17
11,11
22,23
0
16,67
66,68
50,01
33,34
58,34
56,78
48,98
45,84
16,67
4,76
16,5
47,93
54,18
45,84
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
166
Jepara
Jombang
Kaimana
Kampar
Kapuas
Kapuas Hulu
Karanganyar
Karangasem
Karawang
Karimun
Karo
Katingan
Kaur
Kayong Utara
Kebumen
Kediri
Keerom
Kendal
Kepahiang
Kepulauan Anambas
Kepulauan Aru
Kepulauan Mentawai
Kepulauan Meranti
Kepulauan Sangihe
Kepulauan Selayar
Kepulauan Siau Tagulandang Barat
Kepulauan Sula
Kepulauan Talaud
Kepulauan Tanimbar
Kepulauan Yapen
Kerinci
Ketapang
Klaten
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
19,44
54,18
19,5
27,01
7,14
37,5
16,67
16,67
66,68
29,17
11,11
40,48
25
58,34
29,17
29,17
22,86
0
25
41,67
0
0
15,28
0
33,34
16,67
8,33
8,33
16,67
10,71
41,67
19,44
25
61,12
66,68
25
49,99
14,29
41,67
16,67
33,34
66,68
62,51
27,78
47,63
45,84
58,34
62,51
33,34
32,14
16,67
41,67
41,67
4,17
0
40,28
0
33,34
16,67
12,5
25
16,67
10,71
41,67
61,12
58,34
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
167
Klungkung
Kolaka
Kolaka Timur
Kolaka Utara
Konawe
Konawe Kepulauan
Konawe Selatan
Konawe Utara
Kotabaru
Kotawaringin Barat
Kotawaringin Timur
Kuantan Singingi
Kubu Raya
Kudus
Kulon Progo
Kuningan
Kupang
Kutai Barat
Kutai Kartanegara
Kutai Timur
Labuhanbatu
Labuhanbatu Selatan
Labuhanbatu Utara
Lahat
Lamandau
Lamongan
Lampung Barat
Lampung Selatan
Lampung Tengah
Lampung Timur
Lampung Utara
Landak
Langkat
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
45,83
60,43
25
33,34
27,78
44,45
66,68
33,34
50
30,95
60,13
32,15
35,42
37,51
29
64,59
50
49,37
53,56
33,83
12,5
41,67
16,67
16,67
12,5
59,73
45,84
47,23
16,67
50,01
37,5
50
8,33
62,51
60,43
41,67
33,34
36,11
44,45
66,68
33,34
50
66,68
67,28
50,01
52,09
37,51
33,34
64,59
50
56,81
61,07
62,41
29,17
58,34
16,67
29,17
20,53
59,73
62,51
63,9
33,34
50,01
54,17
52,09
16,67
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
168
Lanny Jaya
Lebak
Lebong
Lembata
Lingga
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Lombok Utara
Lumajang
Luwu
Luwu Timur
Luwu Utara
Madiun
Magelang
Magetan
Mahakam Ulu
Majalengka
Majene
Malaka
Malang
Malinau
Maluku Barat Daya
Maluku Tengah
Maluku Tenggara
Mamasa
Mamberamo Raya
Mamberamo Tengah
Mamuju
Mamuju Tengah
Mandailing Natal
Manggarai
Manggarai Barat
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
0
58,34
33,34
17,17
33,34
22,23
17
0
16,67
52,09
58,34
37,51
33,34
66,68
8,33
22,92
49,7
43,75
0
29,17
29,16
25
0
60,43
16,67
0
15,83
16,67
39,28
23,67
0
33,34
16,67
0
66,68
50,01
33,34
33,34
22,23
37,51
0
16,67
35,42
58,34
37,51
33,34
66,68
16,67
56,26
60,07
43,75
33,34
29,17
62,51
25
16,67
60,43
33,34
20,84
15,83
16,67
50,01
50,77
16,67
33,34
16,67
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
169
Manggarai Timur
Manokwari
Manokwari Selatan
Mappi
Maros
Maybrat
Melawi
Mempawah
Merangin
Merauke
Mesuji
Mimika
Minahasa
Minahasa Selatan
Minahasa Tenggara
Minahasa Utara
Mojokerto
Morowali
Morowali Utara
Muara Enim
Muaro Jambi
Muko Muko
Muna
Muna Barat
Murung Raya
Musi Banyuasin
Musi Rawas
Musi Rawas Utara
Nabire
Nagan Raya
Nagekeo
Natuna
Nduga
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
8,33
16,67
0
7,14
44,44
0
25
16,67
33,34
15,24
37,51
0
16,66
0
8,33
13,89
16,67
13,89
27,09
33,34
33,34
66,68
16,67
27,77
28,57
44,45
33,33
33,34
10
8,33
10,42
33,34
8,33
33,34
33,34
0
7,74
61,12
16,67
58,34
50,01
33,34
35
50,01
1,79
16,66
4,17
25
18,06
16,67
49,32
35,43
33,34
33,34
66,68
33,34
52,78
35,72
46,54
50
33,34
19,41
25
43,76
33,34
8,33
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
170
Ngada
Nganjuk
Ngawi
Nias
Nias Barat
Nias Selatan
Nias Utara
Nunukan
Ogan Ilir
Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ulu Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Pacitan
Padang Lawas
Padang Lawas Utara
Padang Pariaman
Pakpak Bharat
Pamekasan
Pandeglang
Pangandaran
Pangkajene Kepulauan
Paniai
Parigi Moutong
Pasaman
Pasaman Barat
Pasangkayu
Paser
Pasuruan
Pati
Pegunungan Arfak
Pegunungan Bintang
Pekalongan
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
54,17
50,01
62,51
16,67
16,67
16,67
0
45,84
16,67
25
33,34
16,67
8,33
27,08
0
8,33
12,5
20,83
16,66
8,33
25
24,84
0
43,76
0
8,33
41,24
47,61
52,09
50,01
0
0
55,56
54,17
66,68
62,51
16,67
16,67
16,67
0
62,51
33,34
25
45,84
16,67
25
52,09
0
16,66
29,17
29,17
58,34
8,33
25
24,84
8,33
60,43
16,67
8,33
48,24
63,36
52,09
66,68
0
0
63,9
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
171
Pelalawan
Pemalang
Penajam Paser Utara
Penukal Abab Lematang Ilir
Pesawaran
Pesisir Barat
Pesisir Selatan
Pidie
Pidie Jaya
Pinrang
Pohuwato
Polewali Mandar
Ponorogo
Poso
Pringsewu
Probolinggo
Pulang Pisau
Pulau Morotai
Pulau Taliabu
Puncak
Puncak Jaya
Purbalingga
Purwakarta
Purworejo
Raja Ampat
Rejang Lebong
Rembang
Rokan Hilir
Rokan Hulu
Rote Ndao
Sabu Raijua
Sambas
Samosir
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
29,75
16,67
29,94
16,67
41,67
37,5
29,17
16,67
8,33
33,34
16,67
0,17
58,34
18,75
66,68
62,51
58,74
25
0
0
0
27,78
59,73
50,01
16,67
8,33
25
41,97
35,59
33,34
13
29,17
16,67
50,47
33,34
41
16,67
50,01
62,51
29,17
33,34
16,67
37,51
33,34
33,34
66,68
52,09
66,68
62,51
65,89
50
8,33
8,33
0
27,78
59,73
66,68
25
33,33
25
46,6
52,96
33,34
29,17
54,17
16,67
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
172
Sampang
Sanggau
Sarmi
Sarolangun
Sekadau
Seluma
Semarang
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
Serang
Serdang Bedagai
Seruyan
Siak
Sidenreng Rappang
Sidoarjo
Sigi
Sijunjung
Sikka
Simalungun
Simeulue
Sinjai
Sintang
Situbondo
Sleman
Solok
Solok Selatan
Soppeng
Sorong
Sorong Selatan
Sragen
Subang
Sukabumi
Sukamara
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
33,34
36,11
0
33,34
0
33,33
25
0
0
41,67
16,67
34,12
25,64
54,18
56,95
8,33
12,5
16,67
25
0
27,09
37,51
43,76
41,67
22,92
16,67
62,51
8,33
5
40,63
27,78
50
28,57
33,34
61,12
1,19
33,34
16,67
50
45,84
16,67
16,67
66,68
20,84
41,27
48,86
54,18
56,95
25
29,17
50,01
25
16,67
43,76
54,18
52,09
45,84
39,59
33,34
62,51
25
5
48,96
27,78
58,34
37,51
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
173
Sukoharjo
Sumba Barat
Sumba Barat Daya
Sumba Tengah
Sumba Timur
Sumbawa
Sumbawa Barat
Sumedang
Sumenep
Supiori
Tabalong
Tabanan
Takalar
Tambrauw
Tana Tidung
Tana Toraja
Tanah Bumbu
Tanah Datar
Tanah Laut
Tangerang
Tanggamus
Tanjung Jabung Barat
Tanjung Jabung Timur
Tapanuli Selatan
Tapanuli Tengah
Tapanuli Utara
Tapin
Tasikmalaya
Tebo
Tegal
Teluk Bintuni
Teluk Wondama
Temanggung
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
25
16,67
0
0
16,67
27,78
16,67
36,81
25
8,33
44,45
25
33,34
4,17
54,17
43,76
27,09
8,33
33,34
55,56
50
25
25
40,28
16,67
49,83
41,67
16,67
43,67
58,34
0
16,67
37,51
25
16,67
0
16,67
16,67
27,78
33,34
40,98
33,33
8,33
61,12
41,67
33,34
4,17
62,51
47,93
60,43
25
50,01
63,9
58,34
25
41,67
40,28
16,67
50
58,34
16,67
43,76
66,68
16,67
16,67
37,51
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
174
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Toba Samosir
Tojo Una Una
Toli Toli
Tolikara
Toraja Utara
Trenggalek
Tuban
Tulang Bawang
Tulang Bawang Barat
Tulungagung
Wajo
Wakatobi
Waropen
Way Kanan
Wonogiri
Wonosobo
Yahukimo
Yalimo
Kota Ambon
Kota Balikpapan
Kota Banda Aceh
Kota Bandar Lampung
Kota Bandung
Kota Banjar
Kota Banjarbaru
Kota Banjarmasin
Kota Batam
Kota Batu
Kota Bau Bau
Kota Bekasi
Kota Bengkulu
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
33,34
16,67
33,34
18,75
1,67
0
38,9
52,09
61,12
54,18
25
58,34
0
16,66
0
50
16,66
50,01
0
8,33
8,33
51,39
0
33,34
50
29,17
41,67
41,67
51,86
35,42
41,67
62,51
12,5
33,34
16,67
33,34
39,59
16,67
0
38,9
60,43
61,12
66,68
50,01
66,68
16,67
16,66
0
58,34
25
66,68
0
8,33
25
59,73
16,67
66,68
58,34
37,5
58,34
66,68
51,86
52,09
41,67
62,51
29,17
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
175
Kota Bima
Kota Binjai
Kota Bitung
Kota Blitar
Kota Bogor
Kota Bontang
Kota Bukittinggi
Kota Cilegon
Kota Cimahi
Kota Cirebon
Kota Denpasar
Kota Depok
Kota Dumai
Kota Gorontalo
Kota Gunungsitoli
Kota Jambi
Kota Jayapura
Kota Kediri
Kota Kendari
Kota Kotamobagu
Kota Kupang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Lubuk Linggau
Kota Madiun
Kota Magelang
Kota Makassar
Kota Malang
Kota Manado
Kota Mataram
Kota Medan
Kota Metro
Kota Mojokerto
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
8,33
16,67
0
41,67
51,39
64,59
37,5
55,56
58,34
33,34
41,67
60,43
47,22
16,67
16,67
35,42
16,67
57,65
40,97
25
16,67
25
0
45,84
54,18
25
27,78
50,01
0
21,01
8,33
58,34
41,67
8,33
16,67
29,17
58,34
59,73
64,59
45,84
55,56
58,34
33,34
58,34
60,43
51,39
16,67
16,67
52,09
16,67
63,9
57,64
33,33
33,34
37,5
20,84
58,34
54,18
25
44,45
50,01
20,84
37,51
16,67
58,34
45,84
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
176
Kota Padang
Kota Padang Panjang
Kota Padangsidimpuan
Kota Pagaralam
Kota Palangkaraya
Kota Palembang
Kota Palopo
Kota Palu
Kota Pangkal Pinang
Kota Pare Pare
Kota Pariaman
Kota Pasuruan
Kota Payakumbuh
Kota Pekalongan
Kota Pekanbaru
Kota Pematang Siantar
Kota Pontianak
Kota Prabumulih
Kota Probolinggo
Kota Sabang
Kota Salatiga
Kota Samarinda
Kota Sawahlunto
Kota Semarang
Kota Serang
Kota Sibolga
Kota Singkawang
Kota Solok
Kota Sorong
Kota Subulussalam
Kota Sukabumi
Kota Sungai Penuh
Kota Surabaya
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
16,67
0
16,5
41,67
13,49
27,78
22,23
4,17
41,67
41,66
0
62,51
0
0
40,53
28,33
43,76
29,17
8,33
16,67
16,66
50,01
12,5
63,9
52,09
8,33
64,18
8,33
0
16,67
16,67
33,34
25,01
33,34
12,5
16,67
41,67
27,78
27,78
30,56
29,18
58,34
50
4,17
62,51
16,67
0
58,04
29,17
60,43
37,5
16,67
16,67
58,34
50,01
29,17
63,9
52,09
16,67
64,18
8,33
0
16,67
16,67
33,34
29,18
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
177
Kota Surakarta
Kota Tangerang
Kota Tangerang Selatan
Kota Tanjung Balai
Kota Tanjung Pinang
Kota Tarakan
Kota Tasikmalaya
Kota Tebing Tinggi
Kota Tegal
Kota Ternate
Kota Tidore Kepulauan
Kota Tomohon
Kota Tual
Kota Yogyakarta
Lima Puluh Kota
KABUPATEN/KOTANILAI
KEPATUHAN (%)NILAI
REALISASI (%)
35,42
62,51
25
16,5
33,34
27,09
41,67
16,67
0
12,5
4,17
16,66
8,33
54,17
16,67
60,43
62,51
25
16,5
33,34
60,43
41,67
16,67
45,84
20,84
20,84
25
12,5
62,51
33,34
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
178
V. PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA
Ahli, Praktisi, Akademisi pada 27 Sub Aksi PK
USAID CEGAH, GIZ, AIPJ2, UNDP, dan
World Bank
AURIGA, PWYP, TII, WRI, Setnas OGI
Pendampingan Aksi PK
Narasumber Perorangan Mitra Pembangunan Organisasi MasyarakatSipil
1.
Pelibatan pemangku kepentingan lainnya sebagaimana amanat Perpres No. 54 Tahun 2018 pada pasal 9 telah dilaksanakan oleh Setnas PK. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemangku kepentingan lainnya sudah terlibat mulai dari tahap penyusunan di tahun 2017 -2018 hingga terbitnya Perpres tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Pada tataran pelaksanaan Aksi PK, pelibatan pemangku kepentingan lainnya sejak Triwulan I hingga Triwulan VI dilakukan dalam bentuk pendampingan dan pemantauan Aksi PK.
Dalam hal pendampingan, teridentifikasi beberapa narasumber perorangan, mitra pembangunan, dan organisasi masyarakat sipil yang terlibat aktif :
Secara khusus dalam pelaksanaan aksi implementasi kebijakan satu peta serta penguatan dan peman-faatan basis data pemilik manfaat (beneficial ownership), melibatkan Organisasi Masyarakat Sipil seperti Auriga, Publish What You Pay (PWYP), Transparansi Internasional Indonesia (TII), WRI Indonesia. Sedangkan Mitra Pembangunan yang terlibat adalah UNDP dan GIZ
Implementasi Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) merupakan salah satu aksi pencegahan korupsi dalam Stranas PK. Aksi ini sejalan dengan Kebijakan Satu Peta yang telah didorong oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2016. Kebijakan Satu Peta bertujuan untuk mewujud-kan satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal guna percepatan pelaksanaan pembangunan nasional dan kepastian hukum dalam tata guna ruang di Indonesia. Selain itu, Kebijakan ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Penyelematan Sumber Daya Alam, yang telah digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2009 untuk mewu-judkan pengelolaan sumber daya alam yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran Indonesia. Satu Peta akan menutup celah korupsi di sektor sumber daya alam serta meminimalisasi kerugian negara dan rakyat Indonesia dari pengelolaan sumber daya alam yang tidak patuh hukum dan tidak berkelanjutan.
A. Implementasi Kebijakan Satu Peta
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
a. Auriga1
179
Tahapan dalam implementasi kebijakan satu peta meliputi kompilasi, integrasi dan sinkronisasi dengan fokus pada 13 Informasi Geospasial Tematik (IGT) di 5 Provinsi (Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Riau dan Papua). Peran masyarakat sipil dalam tahapan tersebut antara lain:
Auriga terlibat sejak pelaksanaan kajian sistem pengelolaan kelapa sawit tahun 2016 yang dikoordi-nasikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan, KPK. Kajian ini sebagai salah satu latar belakang lahirnya aksi Implementasi Kebijakan Satu Peta dan didorong masuk ke dalam Stranas PK.Bersama dengan Sekretariat Stranas PK, Auriga menjadi bagian Tim Stranas PK yang terlibat dalam rangkaian kegiatan, antara lain:
WRI Indonesia terlibat dalam proses kompilasi Izin Lokasi (ILOK) dan Izin Usaha Perkebunan (IUP) sawit di Provinsi Papua. WRI Indonesia memfasilitasi dan mengasistensi pemerintah daerah dalam proses kompilasi SK izin, lampiran peta izin, dan peta digital (shapefile). Selain itu, WRI Indonesia juga mendukung proses peningkatan SDM perpetaan melalui pelatihan Sistem Informasi Geografi di Provinsi Riau dan Papua. WRI Indonesia juga memiliki perwakilan di Riau dan Papua. Dukungan Auriga dan WRI Indonesia terhadap aksi kebijakan satu peta berdasarkan kebutuhan dan arahan dari Stranas PK.
Bentuk dukungan konkrit GIZ adalah dengan melakukan upaya percepatan kompilasi ILOK dan IUP Sawit di Provinsi Kalimantan Timur yaitu di Penajam Paser Utara3 dan Kutai Kartanegara. GIZ meng-hire konsultan untuk membantu pemerintah daerah menelusuri SK izin, lampiran peta dan shapefile ILOK dan IUP sawit untuk percepatan proses kompilasi. Pembahasan TOR untuk konsul-tan, perkembangan dan hasilnya telah disampaikan kepada Stranas PK. Selain itu, dukungan terha-dap proses kompilasi Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) juga sedang berproses.
Selain Organisasi Masyarakat Sipil, Mitra Pembangunan juga terlibat dalam pelaksanaan aksi kebija-kan satu peta.
Tidak hanya dukungan terhadap Stranas PK, Auriga juga mendukung kegiatan KPK di unit kerja lainnya. Terdapat perjanjian kerja sama antara KPK dengan Auriga sebagai implementing agency project Norway Kerjasama Pemerintah Jerman dengan KPK melalui Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) selama ini berada pada bidang Pencegahan. Jerman mendapatkan tambahan pendanaan sampai dengan 2024 untuk mendukung pencegahan korupsi KPK. Stranas PK sebagai salah satu yang didukung oleh GIZ. Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi Kabupaten yang capaiannya lebih rendah dibandingkan Kabupaten lainnya di Kalimantan Timur.
Diskusi dengan KLPemda dalam proses kompilasi IGT di 5 ProvinsiPenyediaan data baseline perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di 5 ProvinsiDukungan kepada Stranas PK dalam penyediaan data lapangan tutupan sawitBersama dengan Stranas PK, melakukan debottlenecking pelaksanaan aksi bagi KLPemdaDukungan kepada Stranas PK dalam penyusunan rekomendasi penyelesaian tumpang tindih IGT Provinsi Kalimantan TengahDiskusi rutin dengan Sekretariat Stranas PK
1.2.3.4.
5.
6.
b. WRI Indonesia
a. GIZ2
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
1
2
3
Korporasi seringkali dijadikan sarana baik langsung maupun tidak langsung oleh pelaku tindak pidana yang merupakan pemilik manfaat dari hasil tindak pidana. Dalam berbagai kasus yang ditangani oleh penegak hukum, korporasi sering digunakan untuk melakukan transaksi yang bertujuan mengaburkan asal-usul uang hasil kejahatan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini, Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) mendorong penguatan dan pemanfaatan basis data pemilik manfaat (beneficial ownership) guna memperoleh informasi mengenai beneficial ownership yang akurat, terkini dan terse-dia untuk umum.
Aksi penguatan dan pemanfaatan basis data pemilik manfaat (beneficial ownership) terkait erat dengan aksi implementasi kebijakan satu peta. Setiap selesai masa verifikasi target triwulanan, dilakukan pertemuan dengan Organisasi Masyarakat Sipil dan Mitra Pembangunan untuk updating progress dan tindak lanjut. Organisasi Masyarakat Sipil yang terlibat:
B. Penguatan dan Pemanfaatan Basis Data Pemilik Manfaat (Beneficial Ownership)
b. UNDP
180
Pada saat penyusunan rencana kerja, UNDP mengundang Stranas PK untuk memberi masukan terha-dap dukungan kebijakan satu peta. UNDP mendukung proses penyusunan rekomendasi penyelesaian tumpang tindih IGT di Provinsi Kalimantan Tengah. Dukungan ini dilaksanakan oleh Auriga. Selain itu, ada pula rencana dukungan untuk mengkomunikasikan kebijakan satu peta kepada masyarakat.
a. Publish What You Pay (PWYP)Sejak penyusunan aksi 2019-2020, PWYP terlibat dalam diskusi penentuan target-target triwulanan untuk KLPemda. Bersama dengan Tim Stranas PK, diskusi mengenai progres dan debottlenecking secara berkala dilakukan. Saat ini, atas dukungan dari UNDP, PWYP bersama dengan Auriga dan TII sedang menyusun modul identifikasi BO bagi masyarakat.
b. AurigaAuriga juga fokus di isu transparansi BO, khususnya di perkebunan sawit. Dalam diskusi berkala yang dilakukan oleh Stranas PK, Auriga memberikan masukan dan data terkait. Auriga saat ini men-dukung kajian pengembangan basis data pemilik manfaat (BO) yang dibahas bersama dengan Direk-torat PJKAKI KPK.
c. Transparansi Internasional IndonesiaTII sudah sejak lama melakukan kajian terkait BO. Terkait dengan keterlibatan di Stranas PK, TII memberikan masukan-masukan dalam proses debottlenecking aksi. TII juga melakukan kajian BO terkait dengan isu pertambangan.
d. Transparansi Internasional IndonesiaWRI Indonesia sejak lama mendukung Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan untuk membangun Sistem Informasi Perizinan Perkebunan (Siperibun). Pengawalan isu BO di sektor perkebunan menjadi fokus pengawalan WRI Indonesia. Stranas PK memanfaatkan dukungan WRI Indonesia kepada Ditjen Perkebunan untuk mendorong transparansi BO di sektor perkebunan.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Pemantauan Aksi PK
1) ICW
2.Sedangkan pada tataran pemantauan, selain telah membuka kesempatan pada lebih dari 30 organisasi masyarakat sipil tingkat pusat maupun daerah untuk turut serta memberikan catatan dan data pada aplikasi Jaga Monitoring, Stranas PK juga merangkul 2 organisasi masyarakat sipil untuk terlibat dalam kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Aksi PK di Daerah. Berikut adalah gambaran singkat mengenai pelaksanaan dan hasil pemantauan yang dilakukan ICW dan TII:
Pemantauan dilaksanakan di 4 Provinsi: Aceh, Riau, Jawa Timur, DKI Jakarta serta 6 Kota/Ka-bupaten: Surabaya, Malang, Pekanbaru, Makassar, Banda Aceh, dan Kabupaten Jember dengan dukungan dari USAID CEGAH Aksi PK : PBJ dan SPPT Kesimpulan:
PBJ: 1). Inisiatif untuk mengimplementasikan Aksi PBJ sudah berjalan, meskipun masih terkendala dengan SDM dan kapasitas pengoperasian teknologi informasi ; 2). Sebagian besar daerah pemantauan belum melakukan lelang konsolidasi disebabkan adanya perbe-daan pemahaman antara daerah dan pusat SPPT: 1). Implementasi pertukaran data penanganan secara terpadu di satuan kerja tingkat pertama secara online belum maksimal ; 2). Belum terinputnya data dalam konsep SPPT-TI dikarenakan kendala teknis ; 3). Belum efektifnya pengiriman data SPDP
a.
b.
a.
b.c.
Rekomendasi : d.
Mitra Pembangunan yang mendukung penguatan dan pemanfaatan basis data pemilik manfaat (benefi-cial ownership) adalah UNDP. UNDP mendukung beberapa kegiatan, yaitu:
Dalam pelibatan Organisasi Masyarakat Sipil dan Mitra Pembangunan, TA terkait meminta masukan dan arahan dari unit kerja di KPK, misalnya Direktorat Penelitian dan Pengembangan, Koordinasi Wilayah Pencegahan, Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi. Selain itu, koor-dinasi dengan Koordinator Fokus selalu dilakukan sebagai bentuk laporan pelaksanaan aksi.
181
Mendukung pelaksanaan Diskusi Publik untuk mendorong kepatuhan korporasi untuk men-declare BO. sudah beberapa kali dilakukan diskusi dengan teman2 CSO termasuk dengan Ditjen AHU.kegia-tan ini akan dihost secara bersama (belum terlaksana) Mendukung penyusunan modul untuk mengenali BO bagi masyarakat, termasuk mekanisme penga-wasan oleh masyarakat (on progress)
2) TIIPemantauan dilaksanakan di 9 wilayah: Kota Banda Aceh, Kota Gorontalo, Kota Pontianak, Kota Yogyakarta, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Riau, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Sulawesi Utara dengan dukungan UNDP dan AIPJ2Sub Aksi PK: UKPBJ, OSS, One Map, dan Sistem Merit Kesimpulan:
a.
b.c.
Memberikan ruang yang besar kepada masyarakat untuk mengakses proses yang sedang berjalanMencari jalan keluar terkait kebutuhan daerah: anggaran dan kekurangan pegawaiMelakukan capacity building kepada pelaksana teknis terkait penggunaan teknologiSosialisasi konsep konsolidasi PBJ di tingkat daerahMenerapkan mekanisma reward and punishment terkait implementasi Stranas PKMempercepat implementasi penerapan SPDP online
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
a. Kondisi
OSS, PBJ, Sistem Merit, One Map
Hasil pemantauan ini menegaskan bahwa sebuah kebijakan antikorupsi nasional yang efek-tif sudah sepatutnya melampaui kerja-kerja admininistratif. Sayangnya, rencana-rencana aksi yang tertuang di dalam kerangka Stranas PK selama tahun 2019, masih banyak bertum-pu pada target-target administratif guna mematuhi capaian dokumen. Selain berdampak pada rumitnya pengukuran dan peninjauan dampak, target-target tersebut tidak secara langsung berkontribusi pada akar masalah korupsi di Indonesia yaitu korupsipolitik. Kapasitas dari unit-unit pelaksana yang dipantau secara umum kurang memadai. Kesimpu-lan ini didapatkan dengan menggunakan instrumen pemantauan yang disusun dari kom-ponen UNCAC pasal 5 serta The Kuala Lumpur Statement. Tim peneliti menggunakan 5 dimensi (Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dan Anggaran, Akuntabilitas, Mitigasi Risiko Korupsi, dan Pelibatan Masyarakat) serta 25 indikator didalamnya untuk meninjau kinerja dan kapasitas masing-masing unit kerja. Dari 5 dimensi yang dipantau, tim peneliti mendorong berbagai kelompok kepentingan terutama Timnas PK untuk memperkuat dimensi Akuntabilitas, Mitigasi Risiko Korupsi, dan Pelibatan Masyarakat dari mas-ing-masing unit pelaksana.
Rekomendasi : d.
182
Pemantauan oleh TII ini dilakukan bersama dengan Setnas PK mulai dari perencanaan (penentuan Sub Aksi PK, metode, dan pemilihan daerahnya), serta pelaksanaannya. Satu hal penting yang dilakukan pada pelaksanaan pemantauan ini adalah proses identifikasi dari perubahan yang dira-sakan oleh pelaksana maupun pengguna dengan adanya 4 Sub Aksi tsb. Berikut catatannya:
Target OSS yang harus dilaksanakan rata-rata telah terpenuhi secara administratif OSS membuat proses perizinan menjadi lebih cepat Secara teknis dan non teknis, sistem OSS masih harus terus diperbaiki dan dikem-bangkan, termasuk wewenang evaluasin-ya di daerah
Membenahi kapasitas unit-unit pelaksanaMemperkuat komitmen politik lokalMemastikan inklusivitas dan memperluas keterlibatan publikMempercepat pelaksanaan Stranas PK pada 4 Sub Aksi PK yang dipantau
Target Sistem Merit yang harus dilak-sanakan rata-rata telah terpenuhi secara administratif Seleksi JAPTI menjadi terbuka dan sesuai dengan kompetensinyaPenggunaan aplikasi kepegawaian secara 2 arah harus segera dilaksanakan dan disupervisi oleh BKN agar Sistem Merit bisa tercapai dan terintegra-si secara nasional
Target PBJ yang harus dilaksanakan rata-rata telah terpenuhi secara administratif UKPBJ menjaga profesionalitas proses PBJ
Target One Map yang harus dilaksanakan rata-rata telah terpenuhi secara administratif One Map menginisia-si tersedianya data yang bisa menginden-tifikasi tumpang tindih Dibutuhkan proses verifikasi lapangan untuk memastikan bahwa data valid atau tidak Untuk melangkah ke tahap integrasi, proses kompilasi yang sampai saat ini masih berlangsung, perlu ditentukan tanggal batasnya.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
Dibutuhkan Pimpinan yang mendukung pelaksanaan OSS, PBJ, Sistem Merit, One Map tidak hanya secara administratif, namun pelaksanaan yang berdampakOligarki politik, ekonomi, persaudaraan dll harus bisa diminimalisir dalam pengambilan keputusan
OSS: antara BKPM dan Kominfo soal penggunaan SiMantra dan SiCantik serta pem-binaan pelaporan perusahaan yang berusaha PBJ: antara LKPP dan PAN RB mengenai pemenuhan jafung PBJBKD: antara PAN RB, BKN, KASN, Kemendagri yang berubah cepat dan beberapa bertolak belakang mengenai pengelolaan ASN Disbun: Permentan tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elek-tronik di Bidang Pertanian menimbulkan potensi kekacauan pada penataaan Satu Peta karena tidak adanya kewenangan Pemprov dalam pemantauan
Kepemimpinan :
183
Kesiapan sistem dalam menjalankan proses dari pembangunan hingga pengembanganKemudahan dan kelengkapan sistem, seperti pengguna mudah mengakses dengan diser-tai data pendukung yang lengkap, misal info lengkap perusahaan bisa langsung terlihatDibutuhkan infrastruktur tambahan/baru untuk menjalankan sistem baruInisiatif dan fasilitas bimbingan teknis harus datang juga dari KL Pembina
Sistem :
Kriteria dan level jabatan pegawai yang memiliki pekerjaan dengan resiko hukum maupun administratif yang lebih banyak, seperti DPMPTSP, UKPBJ , dan BKD patut diapresiasi berbeda dengan SKPD lain Perlu diberikan penguatan kapasitas SDM agar bisa memiliki kompetensi yang baik dan bisa memberikan pelayanan dengan lebih baik.
SDM :
Inefisiensi terhadap pengulangan sistem atau kegiatan yang sejenis namun dinilai berbe-da, misal aplikasi baru dengan fungsi yang sama Anggaran baru / tambahan untuk menjalankan Aksi PK yang timbul seharusnya menjadi cikal bakal efektivitas dan efisiensi program dan anggaran KLD dalam menjalankan Aksi PK pada masa mendatang
Anggaran:
Regulasi KL pembina harus disinkronkan, seperti: Regulasi :
Juklak dan juknis dari semua kebijakan dan sistem harus disediakan sebagai dasar KLD menjalankan kebijakan dan sistem, misal konsistensi dokumen dikirim elektronik dan atau fisik
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
b. Pelaksanaan Aksi PK bagi Pengguna (Perwakilan Organisasi Perwakilan Masyarakat dan Akademisi)
c. Identifikasi Hasil (Jangka Pendek)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
184
Proses perizinan dinilai masih sulit baik dari sisi persyaratan maupun sistemnya (walaupun sudah ada OSS) Diindikasikan ada jasa baru yang timbul dengan adanya OSS yaitu proses akses OSS, salah satunya dimintakan ke Notaris bahkan ke petugas di PTSP
Anjab dan ABK dibuat tidak sesuai kebutuhanHasil seleksi JPT berbeda dengan kepu-tusan akhir Pengumuman seleksi JAPTI sudah terpub-likasikan Seleksi JAPTI masih terbatas administratifPemilihan Pansel kurang jelas kriterian-ya Keputusan seleksi JAPTI berbeda antara Pansel dan GubernurNilai seleksi JAPTI belum diumumkanJAPTI yang terpilih disinyalir orang dekat Kepala Daerah terkait persaudaraan maupun politik
Proses PBJ masih diintervensi P e n g u m u m a n pemenang PBJ dinilai belum transparan Info tentang kema-juan pelaksanaan PBJ baik ketika berjalan lancar maupun mangkrak masih minim Penyedia PBJ ada penyedia yang sama dengan nama berbeda
Kebijakan One Map sebaiknya tidak seke-dar untuk mengatasi tumpang tindih sehingga meningkat-kan investasi besar, tetapi juga untuk memberikan kesem-patan rakyat untuk berusaha Tanah dikuasai oleh orang-orang tertentuBanyak perizinan yang tumpang tindih dan sudah tidak aktif
Publik masih sulit untuk mendapatkan informasi pemerintah yang bersifat publik, seperti anggaran, pengadaan, dll
Efisiensi proses dan biaya perizinan bagi pengguna Meminimalisir permintaan maupun pemberian biaya di luar peraturan , misal uang tips bagi petugas atau uang fotokopi dokumen dll
Perizinan-OSS Sistem MeritPBJ
Keterbukaan Informasi Publik
One Map
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Meminimalisir tatap muka yang bisa menyebabkan kesepakatan dan keputusan perizinan yang tidak obyektif Efektivitas pelaksanaan proses perizinan yang salah satunya ditandai dengan waktu kerja yang lebih cepat oleh pengelola di PMPTSP Efisiensi biaya perkembangan aplikasi Efisiensi proses dan biaya perizinan bagi pengguna Menumbuhkan semangat berusaha UMKM yang ditandai dengan terdatanya pertambahan UMKM yang memiliki usaha Menambah PAD Membuka lapangan kerja baru yang bisa menyerap tenaga kerja
Online Single Submission (OSS)
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
185
Mulai tersedianya data untuk mengidentifikasi dan mencegah tumpang tindihMulai termanfaatkannya data untuk pengambilan keputusan pemberian izin
Kebijakan Satu Peta
PBJ menjadi unit yang profesionalitasnya terjaga Target penyelesaian paket PBJ secara jumlah dan waktu menjadi lebih baikMeminimalisir intervensi proses dan hasil PBJ
Unit Kerja Pengadaan Barang Dan Jasa (UKPBJ)
Efisiensi biaya barang dan jasa Efisiensi anggaran pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
Konsolidasi
Kompetensi dan karir mulai terpetakan Pegawai Eselon 2, 3, dan 4 mulai menempati jabatan yang sesuai dengan kompetensinya sambil penyempurnaan sistem asesmen Seleksi jabatan Pimpinan Tertinggi berproses menjadi transparan
Pada tataran monitoring dan evaluasi ini, selain ada CEGAH USAID, UNDP, dan AIPJ2 yang memberikan dukungan, juga tercatat GIZ pada akhir tahun 2018 pernah memberikan dukungan berupa analisis Indeks Persepsi Korupsi bagi Stranas PK. Pada tataran komunikasi, UNDP pun telah berkontribusi pada pembuatan media komunikasi berupa video.
Ke depannya, pelibatan pemangku kepentingan lainnya senantiasa akan dioptimalkan, baik dalam pendampingan maupun pemantauan, termasuk pengukuran Aksi PK 2019-2020 serta penetapan Aksi PK 2021-2022. Diharapkan juga kesempatan yang telah dibuka oleh Setnas PK bagi para pemangku kepentingan untuk terlibat dalam pelaksanaan Stranas PK dapat direspon aktif. Hasil kolaborasi dari para pemangku kepentingan ini menjadi penguatan bagi Setnas PK dalam mening-katkan kualitas pelaksanaan Aksi PK yang berdampak pada ikhtiar pencegahan korupsi.
Sistem Merit
Kualitas barang jasa dan harga yang terstandar
E-Katalog
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
186
V I . P E N U T U P
Demikianlah laporan pelaksanaan aksi pencegahan korupsi tahun 2020 ini disusun untuk dijadikanbahan evaluasi baik oleh Tim Nasional maupun Kementerian/Lembaga/Pemda yang menjadipenanggung jawab aksi.
Hasil dari laporan ini akan menjadi rujukan bersama mengenai apa, bagaimana dan sudah sampai dimana aksi-aksi pencegahan korupsi dilakukan oleh Pemerintah; dan bagaimana Pemerintah, dalamhal ini Strategi Nasional Pencegahan Korupsi terus konsisten menciptakan dan mendorongprogram atau inisiatif pencegahan korupsi, baik yang ada di Pusat maupun di Daerah.
Stranas PK yang dipimpin oleh KPK, Kemendagri, KemenPANRB, Bappenas dan KSP telahmemungkinkan terjadinya kolaborasi dan sinergi yang cukup baik antar Kementerian, Lembaga, danPemda dalam menjalankan aksi-aksi pencegahan korupsi secara bersamasama. Tujuan utamanyaadalah bagaimana kolaborasi dan sinergi ini dapat mempercepat terciptanya “the enablingenvironment” atau pra-kondisi demi terwujudnya Indonesia yang bersih dan bebas dari praktikpraktikkorupsi.
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
10
CAPAIAN 27 SUB-AKSIIII
Pada triwulan V ini seluruh sub - aksi diberi target capaian sebesar 62,5 persen. Sebagian besar
pelaksanaan sub - aksi telah berjalan on track . Sebagian lainnya tidak mengalami banyak
kemajuan karena beberapa kendala teknis d an non- teknis yang dihadapi.
Secara agregat, dihitung dari nilai total 27 sub - Aksi, maka nilai capaian Stranas PK menjadi 48%
(dari 62,5%). Berikut adalah inti sari capaian per sub - aksi beserta kendala dan nilai persentase
capaiannya:
Note: Nilai persen tase yang ditampilkan adalah nilai akumula si Triwulan V terhadap Triwulan VIII, di mana
target 100% sampai Triwulan V adalah 62,5%. Untuk beberapa sub - Aksi yang tidak memiliki target di satu
atau lebih triwulan maka nilainya bisa jadi melebihi 62,5%
FOKUS I : PER IZINAN DAN TATA NIAGA
1. Penghapus an S KDU- HO: 100%
Latar Belakang dan Sasaran Strategis
Pros edur perizinan terlalu panjang dan lama Surat Keterangan Domisili Usaha dan Izin HO ( Hinder Ordonantie / Gangguan) adalah dua jenis izin yang saa t ini masih diterapkan di banyak daerah, sehingga cukup menyulitkan pengusaha UMKM yang hendak mengurus izin usaha. Oleh karenanya sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang mendorong agar pemerintah daerah tidak lagi menetapkan kedua jenis izin terseb ut sebagai bagian dari persyaratan izin usaha. Penghapusan SKDU - HO ini bertujuan untuk menyederhanakan prosedur perizinan usaha di daerah sehingga merangsang tumbuhnya investasi oleh UMKM -UMKM lokal, yang otomatis ikut mendorong terbukanya lapangan ker ja di daerah.
Kementerian/ Lembaga/Daerah Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri
LAPORAN PELAKSANAAN STRANAS PKTRIWULAN VI TAHUN 2020
187