72
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2020 Telepon (0967) 584280 – 584281 Faxmail (0967) 584529 Email [email protected] www.poltekkesjayapura.ac.id Jln.Padang Bulan II, Distrik Heram, Kota Jayapura POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

2020...Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, untuk meningkatkan kinerja 3. Sebagai upaya perubahan Sistim Manajemen

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN KINERJA

    INSTANSI PEMERINTAH

    2020

    Telepon (0967) 584280 – 584281

    Faxmail (0967) 584529

    Email

    [email protected]

    www.poltekkesjayapura.ac.id

    Jln.Padang Bulan II, Distrik

    Heram, Kota Jayapura

    POLITEKNIK

    KESEHATAN

    KEMENKES

    JAYAPURA

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

    Esa atas Kuasa, Berkat Rahmat dan Karunia-Nya. Kita

    dapat menyelesaikan “LAPORAN KINERJA INSTANSI

    PEMERINTAH POLITEKNIK KESEHATAN

    KEMENKES JAYAPURA TAHUN 2020”. Laporan

    kinerja ini disajikan untuk memberikan gambaran nyata

    mengenai berbagai program dan kegiatan yang telah

    dilakukan oleh civitas akademika Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura, dari pencapaian Visi Meningkatkan

    manajemen tata kelola organisasi yang terintegrasi ,

    transparan, akuntabel. yang dapat diukur baik secara

    kualitatif maupun kuantitatif.

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, telah

    berupaya untuk mencapai target kinerja sesuai dengan indikator kinerja yang telah di

    tetapkan dan terus berupaya memperbaiki setiap kekurangan, walaupun masih

    terdapat hambatan dan kendala dalam pelaksanaan manajemen perubahan.

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

    ini dirasa belum sempurna sehingga masih memerlukan perbaikan, untuk itu mohon

    masukan dan koreksinya dari segenap pemangku kepentingan pendidikan kesehatan di

    Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

    Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi

    Republik Indonesia, dan juga instansi terkait di Propinsi Papua.

    Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini memberikan manfaat dalam

    peningkatan kualitas tenaga kesehatan khususnya lulusan Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan

    menuntun kami dalam berkarya.

    Jayapura, 15 Oktober 2020

    Direktur

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

    Dr.Arwam Hermanus. MZ.SE.,M.Kes., D.Min

    NIP. 19640124 1986 03 1 002

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

    pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura. Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (SAKIP) merupakan rangkaian sistimatis dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur

    yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data dan

    pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada Instansi Pemerintah

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura. Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, adalah keluaran atau hasil dari kegiatan yang telah dicapai sehubungan

    dengan penggunaan Anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur pada Tahun

    2020.

    Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan telah dialih binakan kepada

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seperti tersebut dalam SK Kemdikbud

    Nomor 355/E/O/2012 tentang alih bina penyelenggaraan Program Studi pada

    Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Alih bina Politeknik Kesehatan. Kementerian Kesehatan ditetapkan dengan

    Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan Nomor 14/VIII/KB/2011 dan Nomor 1673/Menkes/SKB/VIII/2011

    tanggal 5 Agustus 2011 tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang

    diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan. Dalam SKB disebutkan bahwa Menteri Kesehatan mempunyai peran

    melakukan pembinaan teknis terhadap penyelenggaraan pendidikan sedang Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pembinaan akademik terhadap

    penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Kementerian Kesehatan.

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, bertugas menyelenggarakan

    pendidikan tenaga kesehatan yang profesional, melakukan penelitian bidang kesehatan

  • dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dalam penyelenggaraan Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia Nomor.38 Tahun 2018 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Politeknik

    Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

    Manusia. Klasifikasi Poltekkes adalah pengelompokan organisasi Poltekkes yang

    mempunyai tugas dan fungsi di bidang pendidikan kesehatan berdasarkan perbedaan

    tingkatan organisasi.

    Perubahan organisasi sering membutuhkan seseorang untuk katalisator dan

    memikul tanggung jawab untuk mengelola proses perubahan. Agen perubahan dapat

    menjadi pemimpin dalam organisasi bisa juga bukan pemimpin namun konsultan luar

    untuk memberikan nasehat dan bantuan. Perubahan Kepemimpinan menghadapi tiga

    jenis perubahan utama: struktur, teknologi, dan orang. Perubahan teknologi mencakup

    modifikasi dalam cara pekerjaan dilakukan atau metode dan peralatan yang digunakan.

    Mengubah orang mengacu pada perubahan sikap, harapan, persepsi, dan perilaku

    individu atau kelompok.

    Karena struktur organisasi ditentukan oleh bagaimana pekerjaan diselesaikan dan

    siapa yang melakukannya, pimpinan dapat mengubah salah satu atau kedua komponen

    structural Lebih banyak aturan dan prosedur dapat diterapkan untuk meningkatkan

    standardisasi. Atau karyawan bisa diberdayakan untuk membuat keputusan sehingga

    pengambilan keputusan bisa lebih cepat. Membentuk budaya organisasi yang

    menghargai mutu sebagai orientasi semua komponen organisasi. Manajemen

    pendidikan, pemimpin Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, mengubah beberapa

    hal di tempat kerja sebagai perubahan organisasi.

    Nilai-nilai sebuah organisasi merupakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar

    operasi dan pencarian organisasi dalam mencapai visi dan misi. Nilai nilai Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura, adalah “HELEM FOI” yang merupakan singkatan dari

    (Harmonis – Efisien – Loyalitas – Efektif – Motivasi – Fokus – Optimis –

    Interprofesional). Nilai tersebut mengemudikan organisasi Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura, dan memberikan arah dalam mencapai “Visi dan Misi. Nilai

  • HELEM FOI memberi hubungan baik dengan pelanggan (mahasiswa – orang tua)

    maupun dengan Staf pendidik maupun kependidikan.

    Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, usaha yang dilakukan agar lulusan

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, yang unggul pada penyakit tropis, Mandiri

    dalam bekerja, berkarakter, berstandar nasional dan berwawasan. Upaya yang

    dilakukan dalam mewujudkan Misi Nomor 5 mengembangkan kelembagaan dan

    kapasitas institusi pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dengan

    tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.

    Pada tahun 2020 – 2024 diarahkan pada penguatan Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura, untuk mewujudkan Poltekkes Jayapura berkompetitif di Papua

    dan Papua Barat. Hal ini bersinergi dengan kebijakan yang dilakukan oleh Badan

    PPSDM Kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025 telah

    mempunyai Pilar Strategi yang meliputi: (1) perluasan dan pemerataan akses

    perguruan tinggi bermutudan berdaya saing internasional, (2) penyediaan dosen

    kompeten, sarana dan prasarana, subsidi, data dan informasi, (3) peningkatan kualitas

    pengelolaan perguruan tinggi.

    Kebijakan strategi untuk mencapai tujuan Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, sesuai dengan isu strategi adalah: (1) peningkatan kualitas pendidikan; (2)

    peningkatan kualitas calon mahasiswa dan alumni; (3) peningkatan kualitas penelitian;

    (4) peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat; (5) peningkatan kualitas

    kelembagaan dan tata kelola organisasi; (6) peningkatan penjaminan mutu program

    studi dan institusi; (7) peningkatan kemitraan dalam pelaksanaan “Tridharma”

    Perguruan Tinggi.

    Untuk mencapai sasaran kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, maka

    disusunlah Road Map sebagai pedoman implementasi. Secara harfiah, Road Map dapat

    diartikan sebagai peta penentu atau penunjuk arah. Dalam konteks upaya pencapaian

    hasil suatu kegiatan, road map adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang

    mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan program serta kegiatan dalam

    rentang waktu tertentu. Road Map menjelaskan informasi penting lain yang mencakup:

  • penanggungjawab, pelaksana, dukungan yang diperlukan, anggaran yang diperlukan

    serta target atau indikator pencapaiannya

    Rencana Kerja dan Anggaran adalah dokumen perencanaan dan penganggaran

    yang berisi program dan Kegiatan suatu kementerian negara/ lembaga/SKPD yang

    merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah/Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah (RKP/SKPD) dan Rencana Kerja Kementeria n Negara/Lembaga/Rencana

    Kerja SKPD yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang

    diperlukan untuk melaksanakannya

    Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

    Akuntabititas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforrnasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 20,14

    tentang Petunruk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

    atas Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura menyusun laporan kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian

    kinerja yang tetah ditetapkan datam Perjanjian Kinerja Direktur Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura, 2020.

    B. Tujuan Laporan Kinerja (LAKIP)

    1. Memberi informasi kinerja instansi pemerintah Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura, yang terukur kepada pemberi mandat dalam hal ini

    Badan PPSDM Kesehatan atas kinerja yang telah dicapai.

    2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, untuk meningkatkan kinerja

    3. Sebagai upaya perubahan Sistim Manajemen Kinerja Politeknik

    Kesehatan yang belum terintegrasi sehingga kesinambungan proses

    perencanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja sampai ke program studi

    di luar domisi.

    C. Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, 2020

  • DIREKTUR

    WADIR I WADIR II

    WADIR III

    No JABATAN NAMA

    1 Direktur Dr. Arwam Hermanus.M.Z.SE.,M.Kes

    2 Wakil Direktur

    a. Wakil Direktur I

    I Rai Ngardita, SKM.,M.Kes

    Dewan

    Pertimbangan

    / Pengawasan SENAT

    Satuan Pengawas Internal

    Sub Bagian

    Administrasi

    Akademik

    Sub Bagian

    Administrasi

    Kemahasiswaan /

    Alumni dan

    Kerjasama

    Sub Bagian

    Keuangan,

    Kepegawaian

    dan Umum

    Pusat Penelitian

    dan Pengabdian

    Kepada

    Masyarakat

    Pusat

    Pengembangan

    Pendidikan

    Pusat

    Penjaminan

    Mutu

    Unit

    Perpustakaan

    Terpadu

    Unit Teknologi

    Informasi

    Unit

    Laboratorium

    Terpadu

    Jurusan

    Prodi Diploma

    III

    Prodi Diploma

    IV

    Prodi Profesi

    Instalasi

    Unit

    Pengembangan

    Bahasa

    Kelompok Jabatan

    Fungsional

  • b. Wakil Direktur II

    c. Wakil Direktir III

    Sri Mulyono, SKM.,M.Kes

    Dr. Ester Rumaseb, S.Pd.,M.Kes

    3 Satuan Pengawasan Internal

    a. Kepala

    b. Sekretaris

    Nurmah Rachman, S.Kep.,Ns.M.Med.Ed

    Suka Edward, SE

    4 Ka.Sub.Bag. Keuangan, Kepegawaian &

    Umum.

    Ka.Sub.Bag.Administrasi Akademik

    Ka.Sub.Bag. Kemahasiswaan, Alumni dan

    Kerja sama

    Demianus Tafor, S.Kep.,Ns.M.Sc

    Mery Madao, SKM

    Kornelia Kalua Palullungan, SKM.,M.Kes

    5 Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian

    Kepada Masyarakat

    Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan

    Kepala Pusat Penjaminan Mutu

    Jems.K.R.Maay, S.Kep.,Ns.M.Sc

    Dr.Helda Nouvy Warau, S.Kep.,Ns.MPH

    Ardhanari.H.K, S.Kep.,Ns.M.Med.Ed

    6 Ka.Unit Teknologi Informasi Adverson Manurung, ST

    7 Ka.Unit Laboratorium Terpadu Henny S. Budi Hastuty,SKM.,M.Kes

    8 Ka.Unit Perpustakaan Terpadu Erna Kakihary

    9 Ka.Unit Pengembangan Bahasa Rospuana Mandowen, S.Kep.,Ns

    10 Ketua Jurusan Keperawatan

    a. Ka.Prodi DIII Kep.Jayapura

    b. Ka.Prodi DIII Kep.Biak

    c. Ka.Prodi DIII Kep. Nabire

    d. Ka.Prodi DIII Timika

    e. Ka.Prodi DIII Merauke

    f. Ka.Prodi DIII Wamena

    g. Ka.Prodi DIII Serui

    h. Ka.Prodi DIV Kep Jayapura

    i. Ka.Prod Ners

    Korinus Suweni, S.Kep.,Ns.M.Sc

    Frengky Apay, S.Kep.,Ns.,M.Kes

    Maria Marice Rumbino, SKM.,M.PH

    Abraham Marai, SKM.,M.Kes

    Marsel Patty, S.Kep.,M.Kes

    Imanuel Konda, S.Kep.Ns.M.Kes

    Yoel Halitopo, S.Kep.,Ns.M.Kes

    Ns. Yohanis Tipawael, S.Kep.M.Kes

    Zeth Robert Felle, S.Kep.,M.Sc

    Blestina Maryorita, S.Kep.,Ns. MNS

    11 Ketua Jurusan Gizi

    a. Ka.Prodi DIII Gizi

    b. Ka.Prodi DIV Gizi

    Budi Kristanto, STP.,MSi

    Dorci Nuburi, S.SiT.,MPH

    Sri Iriyanti,SKM.,M.Gizi

    12 Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

    a. Ka.Prodi DIII Kesehatan

    Lingkungan Jayapura.

    b. Ka.Prodi DIII Kesehatan

    Lingkungan Timika

    Renold M.Mofu, SKM.,M.Kes

    Wiwiek Mulyani, SKM.,M.Sc

    Andreas Ch.Ayomi,SKM.,M.Kes

    13 Ketua Jurusan Kebidanan

    a. Ka.Prodi DIII Kebidanan

    Ruth Yogi.S.Sit.,M.Kes

    Muji Lestari, S.SiT. M.Kes

  • Jayapura

    b. Ka.Prodi DIII Kebidanan Biak

    c. Ka.Prodi DIII Kebidanan Nabire

    d. Ka.Prodi DIII Kebidanan Timika

    e. Ka.Prodi DIV Kebidanan

    Jayapura

    Selina Boseren, S.SiT.,M.Keb

    Christin Popang, SST.,M.Kes

    Regina Arim, S.SiT.,MH

    Siana Dondi, S.SiT.,SKM.,M.Kes

    14 Ketua Jurusan Analis Kesehatan Prof.Dr.Yohanna Sorontou. M.Kes

    15 Ketua Jurusan Farmasi Breast Lieske Tukayo. S.Farm. M

    Situasi sosial dan organisasi yang berasal dari budaya sangat kuat. Jika

    kita kurang memahami kekuatan operasional kita akan menjadi gagal. Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura, melaksanakan pemberdayaan karyawan dengan

    tingkat otonomi dan control tertentu dalam wewenang, tanggung jawab,

    sumber daya, kebebasan untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan

    masalah terkait pekerjaan. Sehingga karyawan diberdayakan menjadi mandiri,

    prinsip utama pemberdayaan bagi karyawan membuat keputusan itu benar.

    Jika digunakan dengan benar akan menghasilkan produkstivitas dan kualitas

    kerja, maka kehidupan kerja lebih baik.

    Kinerja instansi pemerintah Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

    memberi gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, sebagai penjabaran dari visi, misi

    dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

    pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura, yang telah ditetapkan.

    Rencana strategi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, merupakan

    suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun

    waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan

    berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang

    ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan kinerja Politeknik Kesehatan

  • Kemenkes Jayapura, penetapan kegiatan tahunana dan indikator kinerja

    berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

    rencana strategi dan dijabarkan dalam dokumen rencana kinerja tahunan.

    Perencanaan adalah dokumen yang menjelaskan bagaimana tujuan akan

    dicapai. Mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan lain yang

    diperlukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengurangi ketidak pastian

    dengan memaksa pemimpin untuk melihat kedepan, mengantisipasi perubahan,

    mempertimbangkan dampak perubahan dan mengembangkan tanggapan yang

    sesuai. Dengan perencanaan meminimalkan pemborosan dan redundansi. Tanpa

    perencanaan tidak akan ada tujuan untuk mengukur upaya kerja.

    Pengukuran kinerja, proses sistematik dan berkesinambungan untuk

    menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

    program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

    mewujudkan visi, misi dan strategi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

    Yang selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan

    keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam

    mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam

    rencana strategi

    D. Persyaratan Pelaksanaan LAKIP

    Agar LAKIP terkumpul dengan baik, harus dipenuhi persyaratan-

    persyaratan sebagai berikut:

    1. Berpedoman pada sistim yang dapat menjaminan penggunaan sumber

    daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara.

    2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura,

  • 3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah

    ditetapkan

    4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang

    diperoleh

    5. Menampilkan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan

    tujuan yang telah ditetapkan.

    E. Prinsip-Prinsip LAKIP

    Pada umumnya harus disusun secara jujur, objektif, akurat dan

    transparan. Dengan memperhatikan:

    1. Prinsip Lengkap Pertanggung Jawaban.

    Harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab

    masing-masing dan memuat baik kegagalan maupun keberhasailan.

    2. Prinsip Prioritas,

    Hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan

    pertanggung jawaban yang diperlukan untuk upaya-upaya

    tindaklanjutnya

    3. Prinsip Manfaat,

    Manfaat laporan bagi peningkatan pencapaian kinerja, sehingga perlu

    diperhatikan yakni: relevansi, tepat waktu, dapat dipercaya, diandalkan,

    mudah dimengerti, jelas dan cermat) dalam bentuk yang menarik (tegas

    dan konsisten, tidak kontra diktif antar bagian) berdaya banding tinggi

    (Reliable) berdaya uji (variable), lengkap, netral, padat dan mengikuti

    standar laporan yang ditetapkan.

    F. Hubungan Antar Dokumen

    Laporan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) tidak berdiri sendiri tetapi

    merupakan satu kesatuan dalam system manajemen strategi yaitu dalam

    system perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. RencanaStrategi (Renstra),

  • Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja dan Laporan Akuntabilitas (LAKIP).

    Rencana Kinerja merupakan Jembatan antara Renstra – Renja, dan LAKIP.

    Bagan Hubungan Antara Renstra – Renja - LAKIP

    2017 2018 2019 2020

    Tabel 1.1

    Tenaga Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Di Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura, Tahun 2020

    Dosen Tetap Institusi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

    No PENDIDIKAN TOTAL KETERANGAN

    1 S3 9

    2 S2 142

    3 S1 8

    4 Diploma IV 4

    Total 163

    Tabel 1.2

    Jumlah Pendaftaran dan Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura, Tahun 2020

    No

    PROGRAM STUDI

    PMDP SIMAMA MANDIRI JUMLAH

    Pendaftar Diterima Pendaftar Diterima Pendaftar Diterima Pendaftar Diterima

    1 D IV Kep Jayapura 6 5 100 12 128 49 234 66

    2 D III Kep Jayapura 15 11 284 6 104 101 403 118

    3 D III Kep Nabire 67 15 180 83 247 98

    4 D III Kep Biak 40 12 128 69 168 81

    Rencana

    Kerja

    Rencana

    Kinerja

    LAKIP

    2020

    Rencana

    Kerja

    Rencana

    Kinerja

    LAKIP

    2019

    Rencana

    Kerja

    Rencana Kinerja

    LAKIP

    2018

  • 5 D III Kep Merauke 105 26 98 42 203 68

    6 D III Kep Wamena 93 27 259 55 352 82

    7 D III Kep Timika 22 10 92 70 114 80

    8 D III Kep Serui 28 0 96 72 124 72

    9 D IV Gizi Jayapura 55 17 25 6 80 23

    10 D III Gizi Jayapura 1 1 105 7 49 6 155 14

    11 DIII Kesling

    Jayapura

    50 12 59 15 109 27

    12 DIII Kesling Timika 8 1 28 28 36 29

    13 DIV Keb Jayapura 0 0 68 27 68 27

    14 DIII Keb Jayapura 6 5 106 8 39 28 51 41

    15 D III Keb Biak 29 3 78 59 107 62

    16 D III Keb Nabire 40 7 60 54 100 61

    17 D III Keb Timika 11 2 15 13 26 15

    18 DIII Analis

    Kesehatan

    8 7 260 332 109 59 377 398

    19 D III Farmasi 13 9 220 2 66 53 299 64

    Total 49 39 1623 206 1681 889 3353 1134

    Tabel 1.3

    Jumlah Mahasiswa Aktif Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, Tahun

    2020

    No

    PROGRAM STUDI

    DIPLOMA IV DIPLOMA III

    Jumlah Aktif Cuti Aktif Cuti

    1 D IV Keperawatan Jayapura

    2 D III Keperawatan Jayapura

    3 D III Keperawatan Nabire

    4 D III Keperawatan Biak

    5 D III Keperawatan Merauke

    6 D III Keperawatan Wamena

    7 D III Keperawatan Timika

    8 D III Keperawatan Serui

    9 D IV Gizi Jayapura

    10 D III Gizi Jayapura

    11 DIII Kesehatan lingkungan

    Jayapura

    12 DIII Kesehatan lingkungan Timika

    13 DIV Kebidanan Jayapura

    14 DIII Kebidanan Jayapura

    15 D III Kebidanan Biak

    16 D III Kebidanan Nabire

    17 D III Kebidanan Timika

    18 DIII Analis Kesehatan

    19 D III Farmasi

    TOTAL

  • BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, yang

    selanjutnya disebut RPJM Nasional, adalah dokumen perencanaan

    pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun

    2020 sampai dengan tahun 2024.

    5 VISI PRESIDEN UNTUK INDONESIA TAHUN 2019 – 2024

    1. Mempercepat dan melanjutkan pembangunan Infrastruktur;

    2. Pembangunan Sumber Daya Manusia,

    -Menjamin kesehatan ibu hamil & anak usia sekolah

    - Meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta.

    3. Undang Investasi Seluas-luasnya untuk Buka Lapangan Pekerjaan

    - Memangkas hambatan investasi

    4. Reformasi Birokrasi;

    - Kecepatan melayani dan memberi izin

    - Menghapus pola pikir linear, monoton, dan terjebak di zona nyaman.

    5. APBN Yang Fokus dan Tepat Sasaran,

    APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi & meningkatkan

    kesejahteraan Rakyat.

    Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Pemerintah yakni: “Terwujudnya yang

    baik, bersih dan inovatif Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan

    Berkepribadian, Berlandaskan Gotong royong”, maka telah ditetapkan 9

    (sembilan) Misi Pemerintah 2020-2024, yakni:

    1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

    2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing

  • 3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan

    4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

    5. Memajukan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa

    6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan

    Terpercaya

    7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada

    Seluruh Warga

    8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

    9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

    Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, Kementerian

    Kesehatan menetapkan misi sebagai berikut:

    1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh

    penduduk Indonesia

    2. Memberdayakan masyarakat dan pembangunan berwawasan

    kesehatan,

    3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya

    kesehatan Memantapkan tata kelola pemerintahan

    Keputusan Senat Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, Tahun 2020

    Tentang Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020 -2024. Telah memuat Visi, Misi,

    Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara mencapai tujuan dan saran)

    1. Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

    Menjadikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura sebagai Institusi

    Pendidikan yang Menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional, Mandiri,

    Kompetitif dengan keunggulan penyakit tropis pada Tahun 2024.

    Makna dari visi:

    1. Mencetak tenaga kesehatan yang professional, makna yang

    terkandung adalah “Lulusan Polieknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

  • sebagai tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan sesuai dengan

    standar kompetensi dan memegang teguh kepada nilai moral dan kode

    etik profesi”.

    2. Mandiri, makna yang terkandung adalah “Lulusan Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura sebagai tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan

    bekerja secara mandiri.

    3. Kompetitif dengan keunggulan pada penyakit Tropis, makna yang

    terkandung adalah “Lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

    sebagai tenaga kesehatan memiliki kemampuan berdaya saing dengan

    keunggulan dalam bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Tropis”.

    2. Misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

    Untuk mencapai visi dilakukan dengan menetapkan misi sebagai berikut:

    1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran yang berkualitas

    2. Mengembangkan keilmuan dan meningkatkan kualitas penelitian dan

    publikasi ilmiah sesuai perkembangan IPTEK

    3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dan Wilayah

    4. Membangun kemandiri dan tata kelola organisasi yang baik

    5. Mengembangkan kelembagaan dan kapasitas institusi pendidikan sesuai

    standar Nasional.

    6. Mengembangkan kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

    Tinggi.

    3. Tujuan

    Tujuan Umum

    Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Bidang Kesehatan

    dalam rangka menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Tahun

    2020.

  • Tujuan Khusus

    1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran,

    2. Meningkatkan kualitas mahasiswa untuk menghasilkan lulusan

    Profesional, Mandiri dan Kompetitif.

    3. Meningkatkan kuantitas, kualitas penelitian dan publikasi ilmiah

    4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat

    5. Meningkatkan tatakelola organisasi dan sumber daya manusia yang baik,

    bersih, akuntabel, transparan, dan terukur.

    6. Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan

    tenaga kesehatan professional.

    7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta kapasitas dosen

    8. Mengembangkan program studi baru jenjang Diploma III, sarjana

    terapan, profesi, dan magister terapan, sesuai kebutuhan masyarakat

    9. Meningkatkan kemitraan untuk menunjang Tri Dharma dan produktivitas

    dosen.

    4. Sasaran

    Sasaran Strategi adalah kondisi atau keadaan yang akan diubah atau

    diperbaiki dalam mewujudkan Visi dan Misi di susun rumusan Sasaran

    Strategis Tahun 2020 sebagai berikut:

    MISI 1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran yang berkualitas.

    No KINERJA TARGET

    Pencapaian 2020

    I Terselenggaranya Kegiatan Akademik Sesuai dengan SNPT, Standar Profesi dan

    Sistem Penjaminan Mutu yang Ditunjang dengan Sistem Informasi Akademik

    1 Jumlah Program Studi yang mengembangkan Kurikulum Institusi 19

    2 Jumlah Program Studi yang menerapkan Kurikulum berbasis KKNI 19

    3 Dokumen RPS dan Silabus setiap Mata Kuliah persemester (% ) 80

    4 Mekanisme Monitoring dan Evaluasi secara kontiniu terhadap

    perkuliahan (memonitor, mengkaji dan memperbaiki) setiap

  • semester:

    a. Kehadiran Siswa (%) 80

    b. Kehadiran Dosen (%) 100

    c. Ketuntasan Materi Kuliah (%) 100

    5 Jumlah jam real untuk kegiatan praktikum dan PKL

    a. Program Studi Diploma III

    b. Program Studi Diploma IV

    c. Program Studi Profesi

    6 Jumlah mata kuliah yang melakukan Analisis Soal (%) 100

    7 Jumlah Bimbingan Tugas Akhir 8

    8 Dosen yang membuat Modul / Buku Ajar dalam Satu Tahun (%) 100

    9 Jumlah kegiatan kuliah Pakar tiap Program studi dalam satu

    semester

    4

    10 Jumlah layanan akademik berbasis Teknologi Informasi

    (SIMAKAD): KHS; KHS; PA (%)

    100

    11 Pelaksanaan Monitoring: Pembelajaran tiap Mata Kuliah

    persemester (%)

    100

    12 Pelaksanaan Evaluasi Dosen persemester (%) 100

    13 Upload nilai mata kuliah dalam SIMAKAD persemester (%) 100

    14 Laporan Akademik Program Studi persemester (%) 100

    15 Laporan PD Dikti persemester 100

    16 Dokumen laporan LKD dosen persemester (%) 100

    17 Pelaksanaan Penjaminan Mutu Internal per Tahun (%) 80

    18 Pelaksanaan Penjaminan Mutu Eksternal Tahun (%) 100

    19 Jumlah Program Studi yang terakreditasi BAN – PT / LAM –PT Kes

    minimal B

    II Meningkatnya Kualitas Lulusan

    1 Lulusan tepat waktu (%)

    2 Lulusan dengan IPK ≥ 3,25 (%)

    3 Firs Taker yang lulus uji kompetensi (%)

    4 Masa tunggu lulusan dalam bekerja (Bulan)

    5 Lulusan yang diserap pasar kerja < 6 bulan (%)

    6 Kesesuaian bidang kerja lulusan sesuatu bidang studi (%)

    7 Lulusan yang sudah dipesan oleh lembaga layanan kesehatan (%)

    8 Terlaksananya Pelatihan Pengembangan Kurikulum dan

    Implementasi

    9 Persentase ketersediaan RPS

    10 Terselenggara Rapat Reviu Kurikulum Sesuai Kebutuhan

    11 Workshop Implementasi Kurikulum

    12 Terlaksananya Try Out Uji Kompetensi

    Pengembangan Prodi Baru

  • Pengusulan Program Studi Baru

    Menyediakan Sarana Informasi dan Communication Technology

    1 Jumlah jenis layanan yang dapat di Akses secara Online

    2 Memanfaatkan e-Learning (%)

    3 Jumlah Acces Point Area Kampus

    4 Besaran Bandwith dalam Mbps (Standar LAM SI Standar Rasio BM

    / Mahasiswa > 25 kbps

    MENGHASILKAN LULUSAN YANG BERKUALITAS

    1 Terlaksananya Rapat Evaluasi Peraturan Akademik masing- masing

    Jurusan

    2 Tersedianya Kurikulum masing-masing Program Studi

    3 Tersedianya Tenaga Pengajar/ Dosen yang profesional

    4 Tersedianya Sarana dan Prasarana pendidikan

    5 Terlaksananya proses belajar mengajar di kelas sesuai jadwal

    6 Terlaksananya Praktek Laboratorium sesuai kurikulum

    7 Terlaksananya kegiatan Pratek Klinik Institusi

    8 Terlaksanakan kegiatan Praktek Komunitas

    9 Terlaksananya Evaluasi PBM setiap Akhir Semester oleh Pihak

    ADAK

    10 Tersedianya BahanAjar dosen yang terstandar

    11 Peningkatan jumlah dosen yang mengikuti pelatihan Penyusunan

    Bahan Ajar

    12 Tersedianya media pembelajaran secara on-line

    13 Terciptanya suasanaAkademik yang baik

    14 Tersedianya Buku terbitan Tahun Terakhir

    15 Presentasi Bimbingan Akademik Mahasiswa minimal 4x/ semester

    16 Presentasi lulusan dengan IPK lulusan adalah 3,25

    17 Penyerapan lulusan dibawah 6 bulan dipasar kerja

    18 Pertemuan dengan Stake Holder untuk membahas Standar

    Kompetensi lulusan

    19 Survei kompetensi lulusan kepada USER

    MISI 2. Mengembangkan keilmuan dan meningkatkan kualitas penelitian

    dan Publikasi Ilmiah sesuai perkembangan IPTEK

    No KINERJA TARGET

    Pencapaian 2020

    Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan meningkatnya Jumlah dan Kualitas Penelitian

    dan Publikasi di Bidang Kesehatan

    1 Kebijakan dan Upaya Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

  • dalam menjamin keberlanjutan Penelitian dengan memenuhi 4

    aspek:

    a. Memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP) Penelitian

    b. Tersedianya SDM, sarana dan prasarana yang

    memungkinkan terlaksananya penelitian secara

    berkelanjutan

    c. Mengembangkan dan membina jejaring penelitian

    d. Menyediakan atau mencari berbagai sumber dana penelitian

    seperti Hibah penelitian nasional maupun internasional

    2 Memanfaatkan hasil penelitian dalam proses pembelajaran

    3 Jumlah penelitian dosen tetap dengan biaya Perguruan Tinggi

    4 Monitoring dan Evaluasi Hasil Penelitian Mahasiswa

    5 Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Penelitian

    6 Jumlah Karya Ilmiah dan Kualitas Publikasi Ilmiah di bidang

    Kesehatan

    7 Jumlah Publikasi Ilmiah (Jurnal Nasional) terakredtasi dalam satu

    tahun

    8 Jumlah Publikasi Ilmiah (Journal Internasional berprestasi) dalam

    satu tahun

    9 Jumlah Publikasi Ilmiah (Journal Lokal ber ISSN) dalam satu tahun

    10 Jumlah Artikel yang tercatat dalam lembaga sitasi

    11 Jumlah Journal

    Dilaksanakannya Penelitian

    1 Terbentuknya TIM Pakar Penelitian

    2 Terlaksananya Pelatihan Metodologi Penelitian pada Dosen

    3 Terbentuknya TIM kajian Etik Penelitian di Lingkungan Kampus

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

    4 Tercapainya Jumlah dosen penelitian minimal orang/ Jumlah

    5 Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi pelaksana program

    penelitian

    Dilaksanakan WorkShop Penulisan Jurnal Nasional dan Internasional pada

    Mahasiswa Tingkat Terakhir

    1 Mengikut sertakan mahasiswa dan perlombaan penulisan Karya

    Ilmiah pada Tingkat Nasional dan Internasional

    2 Mengikut serta mahasiswa dalam kegiatan penelitian Dosen

    Diperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektul / HAKI

    1 Jumlah Hak Atas Kekayaan Intelektual

  • MISI 3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dan

    Wilayah

    No KINERJA TARGET

    Pencapaian 2020

    1 Kebijakan dan upaya Politeknik Kesehatan dalam meninjau keberlanjutan kegiatan

    Pengabdian kepada Masyarakat dengan memenuhi 4 Aspek :

    a. Memiliki RIP Pengabdian kepada Masyarakat

    b. Tersedianya SDM, Sarana dan Prasarana yang

    memungkinkan terlaksananya Pengabdian kepada

    Masyarakat secara berkelanjutan

    c. Mengembangkan dan membina jejaring Pengabdian kepada

    Masyarakat

    d. Mencari berbagai sumber dana Pengabdian kepada

    Masyarakat

    2 Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Pengabdian kepada

    Masyarakat di Bidang Kesehatan

    3 Terlaksananya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan

    melibatkan unsur Masyarakat melalui Pemberdayaan Pejabat

    Pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat umum

    4 Jumlah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Dosen tetap

    dengan biaya Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

    5 Jumlah kegiatan penerapan Teknologi tepat guna/ pelayanan

    kesehatan kepada Masyarakat

    6 Rata-rata Dana DIPA untuk kegiatan Pengabdian kepada

    Masyarakat perdosen pertahun (Juta Rupiah )

    7 Jumlah Dana Masyarakat untuk kegiatan Pengabdian kepada

    Masyarakat dalam satu tahun (Juta Rupiah)

    Terbentuknya Daerah Binaan Pengabdian kepada Masyarakat

    1 Terbentuknya Daerah binaan pada daerah Adat…….

    2 Terlaksananya Pembinaan Daerah Binaan:

    a. Pembentukan Sekolah Sehat……..

    b. Pembinaan berkesinambungan pada Masayarakat

    c. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan

    Mahasiswa

    d. Pelaksanaan Kegiatan PKL Masing-masing Jurusan

    MISI 4. Membangun kemandirian dan tata kelola organisasi yang baik

  • No KINERJA TARGET

    Pencapaian 2020

    1 Semua unsur manajemen mempunyai uraian tugas sesuai fungsi-

    fungsi masing-masing

    2 Semua Unsur manajemen berkewajiban melaporkan hasil

    3 Membuat Laporan Kegiatan kepada Direktur setiap Akhir Tahun

    4 Workshop Manajemen Pelayanan

    5 Monitoring dan Evaluasi Identifikasi Kepuasan Civitas terhadap

    Pelayanan administrasi Umum

    6 Identifikasi masukan Mahasiswa terhadap Pengelolaan Program

    Studi dan Institusi Politeknik Kesehatan Kemenkes melalui acara “

    Cofee Morning”

    7 Identifikasi masukan Staf terhadap Pengelolaan Program Studi dan

    Institusi

    8 Menyelenggarakan Rapat Pimpinan terbatas di Tingkat Direktorat

    9 Menyelenggarakan Rapat Pimpinan bersama Jajaran Direktorat dan

    Jurusan

    10 Menyelenggarakan Rapat Civitas di Tingkat Jurusan

    11 Menyelenggarakan konsultasi / Visitasi Direktorat – Jurusan /

    Prodi

    12 Workshop Shop Penyusunan Pedoman Kerja

    13 Monitoring dan Evaluasi pendanaan pendidikan / pengajaran

    14 Monitoring dan Evaluasi pendanaan Penelitian

    15 Monitoring dan Evaluasi pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat

    16 Workshop Pengembangan Kelembagaan Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura

    17 Workshop Pengembangan Pendidikan kea rah Profesi

    18 Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan dan Dosen

    19 Menyelenggara Capacity Building untuk Civitas

    20 Semua unsur manajemen di lingkungan Politeknik Kesehatan

    mempunyai Rencana Kerja: Jangka Pendek – Jangka Menengah

    STANDAR PENGELOLAAN INSTITUSI

    Rencana Strategi

    Rencana Aksi Kegiatan

    Rencana Tahunan / Rencana Operasional

    STATUTA

    Profil Politeknik Kesehatan

    Panduan Akademik

    Standar Operasional Prosedur

    a. Pendidikan

    b. Kepegawaian

  • c. Keuangan

    d. Sarana Prasarana

    e. Pengabdian kepada Masyarakat

    f. Standar Pengelolaan Institusi

    g. Tersosialisasi semua Dokumen

    MISI 5. Mengembangkan kelembagaan dan kapasitas institusi pendidikan

    sesuai Standar Nasional

    No KINERJA TARGET

    Pencapaian 2020

    1 Kebijakan pengelolaan dan Monitoring Evaluasi kegiatan kerja sama

    untuk melayani 4 aspek:

    a. Mutu kegiatan kerja sama

    b. Relevansi kegiatan kerja sama

    c. Produktivitas kegiatan kerja sama

    d. Keberlanjutan kegiatan kerja sama

    2 Tersedianya MoU dalam bidang pendidikan, penelitian dan

    Pengabdian kepada Masyarakat dengan Institusi Nasional

    3 Tersedia MoU dalam bidang pendidikan, penelitian dan Pengabdian

    kepada Masyarakat dengan Institusi Internasional

    4 Jumlah kerja sama dengan Institusi didalam Negeri, yang relevan

    dengan bidang keahlian Institusi (Tri Dharma Perguruan Tinggi,

    Rekruitmen, dan Kemitraan)

    5 Jumlah kerja sama dengan institusi di luar negeri, yang relevan

    dengan bidang keahlian

    6 Jumlah dokumen rancangan, proses dan hasil monitoring dan

    evaluasi kerja sama secara berkala selama kerja sama berlangsung

    yang dapat di akses oleh semua pemangku kepentingan

    5 Manfaat dan kepuasan hasil kerja sama dirasakan sebagai bahan

    untuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga,

    serta berkelanjutan kerjasama pada kedua mitra yang

    bersangkutan (%)

    Terlaksananya Kemitraan dengan Penggunaan Lulusan Stake Holder

    1

    PENGELOLAAN SUMBER DAYA MAHASISWA

    1 Pengelolaan Sumber Daya Perguruan Tinggi melalui Optimalisasi

    pada Manajemen Kemahasiswaan

    2 Rekruitmen mahasiswa dan seleksi calon mahasiswa baru

    3 Profil Mahasiswa terdokumentasi dengan baik

  • 4 Keterlibatan mahasiswa dalam setiap kegiatan yang relevan dengan

    tuntutan pendidikan pada masing-masing jurusan/ program studi

    PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN SARANA PRASARANA

    1 Pengembangan IT system informasi

    2 Dilakukan pengembangkan sarana dan prasarana gedung

    pembelajaran dan perkantoran

    a. Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu

    b. Pembangunan Ruang Kelas

    c. Tersedianya gedung Klinik Kesehatan

    d. Pembangunan Gedung Prodi Baru

    e. Pembangunan Kantik Sehat

    f. Pengadaan sarana Meuble Air

    g. Pengembangan Fisik untuk sarana prasaran lainnya

    h. Rehabilitasi Gedung

    i. Penataan Taman dan Lahan Parkir

    j. Tersedianya sarana Olah Raga yang representatif

    k.

    MISI 6. Mengembangkan kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma

    Perguruan Tinggi

    No KINERJA TARGET

    Pencapaian 2020

    1 Peningkatan jumlah penerima beasiswa Mahasiswa dan Keluarga

    tidak mampu

    2 Peningkatan jumlah penerimaan bea siswa Mahasiswa berprestasi

    3 Terealisasinya kerja sama dengan perusahaan/ lembaga pemberian

    bea siswa bagi Mahasiswa tidak mampu dan berprestasi

    4 Penyerapan lulusan di pasar kerja dengan Masa Tunggu < 1 Tahun

    5 Terselenggaranya kerja sama dengan alumni dalam rangka

    pendayagunaan lulusan

    KEGIATAN KURIKULUM YANG MENJADI PROGRAM BIDANG

    KEMAHASISWAAN

    1 Terlaksananya kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni Budaya Tingkat

    Lokal dan Nasional

    2 Mahasiswa ikut serta dalam kegiatan PORNIMAKES

    3 Ikut serta berkompetisi dalam kegiatan debat Bahasa Inggris

    4 Terlaksananya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan

    5 Terlaksananya kegiatan organisasi gerakan Pramuka di lingkungan

    kampus

    6 Mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan Olah Raga dan Seni

    di dalam dan luar kampus

  • 7 Mahasiswa mengikuti kegiatan Bakti Sosial

    8 Terlaksananya kegiatan Ilmiah dalam rangka Dies Natalies

    5. Strategi (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)

    a. Kebijakan

    Arah kebijakan Poltekkes Kemenkes Jayapura sesuai dengan Visi

    Mencetak tenaga Kesehatan yang profesional, Mandiri dan Kompetitif dengan

    keunggulan pada Penyakit Tropis, maka perlu ditetapkan arah kebijakan

    Poltekkes Kemenkes jayapura tahun 2020 – 2024 sebagai berikut :

    1. Peningkatan sumber daya pendidikan yang berkualitas

    a) Pengembangan diri dosen dan tenaga kependidikan dalam lingkup

    Poltekkes Kemenkes Jayapura, diupayakan melalui pendidikan lanjut/

    pelatihan/ workshop dana tau benchmarking/ magang. Hal ini

    dimaksudkan untukmendukung proses penyelenggaraan Tri Dharma

    Perguruan Tinggi, terutama pada penyelenggaraan pendidikan.

    b) Peningkatan kualitas penerimaan calon mahasiswa baru secara nasional,

    penelusuran minat dan prestasi dan seleksi mandiri

    c) Pengembangan kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi,

    kepemimpinan, enterpreunership, olah raga dan seni budaya untuk

    mendukung terwujudnya karakter mahasiswa yang berkualitas.

    2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi

    a) Penerapan kurikulum Perguruan Tinggi dan Institusi serta uji

    kompetensi bagi lulusan pada semua program studi untuk meningkatkan

    mutu pendidikan dan pengajaran pada lingkup Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Jayapura.

  • b) Program pembelajaran diarahkan untuk mencapai target 60% lulus

    kompetensi, masa tunggu lulusan yang pendek (kurang dari 1 tahun:

    75%), Rasio Dosen 1 : 24.

    c) Jumlah penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun 25 Judul penelitian,

    yang dipublikasikan 95%,Karya yang diusulkan mendapat HAKI 25,

    pengabdian masyarakat berbasis wilayah 3 Judul Pengabdian Kepada

    Masyarakat berbasis riset 75%.

    d) Kebijakan diarahkan pada penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma

    Perguruan Tinggi untuk melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi

    (SNPT).Upaya yang dilakukan mencakup :

    1) Pelaksanaan proses pembelajaran yang dinamis dan berpusat pada

    mahasiswa.

    2) Peninjauan kurikulum dilakukan secara berkala sesuai perkembangan

    IPTEK dan Stakeholder.

    e) Akuntabilitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakata

    diakui oleh masyarakat ilmiah dalam setahun 1 karya.

    f) Peningkatan publikasi nasional terakreditasi dan internasional terindeks

    g) Peningkatan pencapaian paten sederhana

    h) Peningkatan mutu sarana dan prsarana pendidikan selalu dilakukan

    seperti laboratorium dan perpustakaan dengan memperhatikan jenis dan

    jumlah peralatan praktek untuk mencapai rasio standar peralatan

    laboratorium dan perpustakaan.

    i) Memastikan layanan laboratorium dan perpustakaan menggunakan

    IPTEK terbaru

    3. Pengembangan Program Studi Baru

  • Dengan perubahan kebijakan uji kompetensi dan keberlanjutan pelaksanaan

    program studi sarjana serta kebutuhan masyarakat dan stakeholder untuk

    tenaga kesehatan maka Politeknik Kesehatan perlu mengupayakan :

    a) Pembukaan program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.

    b) Pembukaan program studi profesi kebidanan dan profesi gizi

    c) Pembukaan program studi pasca sarjana Terapan Keperawatan

    4. Peningkatan Tata Kelola institusi dengan menekankan prinsip-prinsip

    transparansi, akuntabilitas dan kredibel, tanggung jawab dan adil.

    Tata kelola yang menerapkan prinsip transparansi artinya adanya

    keterbukaan dan kemudahan akses bagi semua civitas akademika serta dapat

    dipertanggung jawabkan sesuai peraturan yang berlaku (akuntabilitas) dan

    dapat dipercaya. Tata kelola yang transparansi, akuntabel, dan kredibel

    sebagai salah satu arah kebijakan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

    harus menjadi arah utama dari semua pengelola program yang dikembangkan

    dan diimplementasikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, baik dalam

    pengelola Tri dharma pemasaran lulusan, maupun program-program

    penunjangnya.

    Tata kelola Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, yang baik, bersih

    dan inovatif (Good Governance) perlu ditumbuh kembangkan dalam Tri Dharma

    Perguruan Tinggi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dan diarahkan

    untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan IPTEK menghasilkan produk-

    produk kearifan local yang inovatif sehingga dapat membantu memecahkan

    masalah-masalah dan meningkatkan kesehatan masyarakat di Provinsi Papua.

    5. Peningkatan Kemitraan dalam Kinerja dan Kelembagaan

  • Kebijakan pada kemitraan diarahkan dalam rangka mewujudkan visi,

    melaksanakan misi dan mencapai tujuan dan sasaran institusi Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura dilakukan dengan menjalin kemitraan

    kerjasama. Meningkat jumlah maupun jenis kemitraan untuk menunjang

    kualitas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Peningkatkan monitoring dan

    evaluasi kerjasama dengan mitra untuk memastikan bahwa pelakanaan

    kerjasama dapat berjalan dengan baik demi kemajuan perkembangan

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

    Mutu pelaksanaan kerjasama Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

    dikembangkan sejalan dengan Rencana Aksi Kegiatan. Peningkatan kuantitas

    kerjasama dengan institusi pemerintah dan swasta dilakukan dengan cara

    menghitung akumulasi MoU selama satu tahun ditambah dengan MoU pada

    tahun sebelumnya yang belum habis masa berlakunya. Dalam menentukan

    kerjasama berdasarkan indikator Tri Dharma perguruan tinggi, visi dan misi

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

    b. Program Tahun 2020

    1. Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia

    Kebutuhan sumber daya manusia untuk menjamin pemenuhan dan tenaga

    dosen dan kependidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura. Adapun

    proyeksi kebutuhan sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

    JENIS TENAGA SATUAN TARGET

    Pengadaan Dosen PNS Orang 10

    Pengadaan Dosen PPPK Orang 15

    Pengadaan Dosen Kontrak Orang 28

    Pengadaan PLP Mahir Orang 19

    Pengadaan Analis Kepegawaian Terampil Orang 11

    Pengadaan Analis Data dan Informasi Orang 3

    Dosen Belajar S2 / Sp 1 Orang 10

    Dosen Belajar S3 / Sp 2 Orang 5

  • Tenaga Kependidikan Tugas Belajar S1 Orang -

    Tenaga Kependidikan Tugas Belajar S2 Orang 1

    Pengadaan Pranata Lab Pendidikan Orang 10

    Pengadaan Pustakawan Orang -

    Pengadaan Tenaga IT Komputer Orang 3

    Pengadaan Tenaga Administrasi Orang 3

    Pengadaan Keamanan Orang -

  • 2. Proyeksi Kebutuhan Peralatan Tahun 2020

    JENIS PERALATAN SATUAN TARGET

    Meubelair kantor Unit 5

    Kursi Kuliah Unit 100

    Meja Dosen Unit -

    Kursi Dosen Unit -

    White Board Unit -

    Infokus / LCD Unit 5

    Peralatan Laboratorium Keperawatan Persen 60

    Perawatan Laboratorium Gizi Persen 37

    Peralatan Laboratorium Sanitasi Persen 35

    Peralatan Laboratorium Kebidanan Persen 65

    Peralatan Laboratorium TLM Persen 55

    Peralatan Laboratorium Farmasi Persen 63

    3. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Tahun 2020

    JENIS SARANA PRASARANA SATUAN TARGET

    Pengadaan Tanah Kampus Mimika dan Kepulauan

    Yapen

    M2

    -

    Pembangunan Gedung Administrasi Unit -

    Renovasi Gedung Administrasi Unit -

    Pembangunan Gedung Laboratorium Binatang

    Pengganggu dan Parasitologi

    Unit

    -

    Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Unit -

    Pembangunan Gedung Kelas Unit -

    Pembangunan Gedung Komputer Terpadu (Tempat

    Uji Kompetensi)

    Unit

    -

    Pembangunan Gedung Pusat Audio Visual Unit -

    4. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem Pendukung Tahun 2020

    JENIS SISTEM SATUAN 2020

    Sistem Audit Internal Digital Kali 1

    Sistem Tata Persuratan Elektronik Unit -

    Sistem Administrasi Pendidikan Unit -

    Sistem Informasi Unit 1

  • PERJANJIAN KINERJA

    Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji pimpinan Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura, dalam melaksanakan rencana kerja yang telah

    disusun dimana didalamnya menjanjikan atau menetapkan sasaran. Indikator,

    kinerja dan target/ rencana capaiannya serta anggaran yang akan digunakan

    untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan. Perjanjian kinerja tahun

    2020 adalah dalam perjanjian kinerja juga ditetapkan anggaran untuk setiap

    kegiatan.

    Perjanjian kinerja sendiri merupakan alat yang bermanfaat untuk

    menguku apakah program dan kegiatan yang telah ditetapkan dapat

    dilaksanakan serta untuk mengukur seberapa besar pencapaian target-target

    yang telah ditetapkan. Total anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, untuk Tahun 2020 adalah Rp. 66.406.380.000 (Enam Puluh Enam

    Miliar Empat Ratus Enam Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

    KOMPONEN INDIKATOR KERJA UTAMA TAHUN 2020

    No SASARAN PROGRAM/

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA TARGET

    1 2 3 4

    1 Rasio Dosen terhadap

    mahasiswa

    Rasio dosen dan mahasiswa 1 : 25

    2 Serapan Lulusan < 1 tahun Persentase serapan lulusan di

    pasar kerja kurang dari 1 tahun

    70%

    3 Pembinaan Wilayah

    berkelanjutan

    Jumlah kegiatan pengabdian

    kepada masyarakat berbasis

    wilayah dalam 1 tahun

    9 Wilayah

    4 Karya yang diusulkan mendapat

    HAKI

    Karya yang diusulkan mendapat

    HAKI

    10

    5 Penelitian yang dipublikasikan Jumlah penelitian yang

    dipublikasikan

    15

    6 Jumlah Penelitian yang Jumlah kegiatan penelitian yang 20

  • dihasilkan dilakukan dosen dalam 1 tahun

    7 Prosentase dosen tetap

    berkualifikasi S3

    Persentase jumlah dosen

    berkualifikasi S3

    5%

    8 Dosen yang berprestasi

    nasional dan Internasional

    Dosen yang berprestasi Nasional

    dan Internasional

    2 orang

    9 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat 70%

    10 Persentase mahasiswa dari

    Masyarakat berpenghasilan

    rendah

    Persentase mahasiswa dari

    masyarakat berpenghasilan rendah

    yang mendapat bantuan dana

    pendidikan

    10%

    11 Meningkatnya kelulusan uji

    kompetensi

    Persentase kelulusan Uji

    Kompetensi

    65%

    12 Presentase Mahasiswa yang

    mendapat penghargaan

    Nasional dan Internasional

    Jumlah mahasiswa yang

    mendapatkan penghargaan di

    tingkat Internasional. Nasional

    dan Regional (Provinsi/ Kabupaten/

    Kota)

    10 Orang

    13

    Kinerja Pengelolaan Keuangan

    Efektif, Efisien dan Akuntabel

    Persentase pendapatan PNBP

    terhadap biaya operasional

    25%

    Jumlah Pendapatan PNBP (dalam

    Rupiah)

    17.000.000.000

    Realisasi Pendapatan dari

    Optimalisasi Aset (Khusus Satker

    PKBLU) dalam Rupiah

    -

    Persentase Penyelesaian

    Modernisasi Pengelolaan Keuangan

    BLU (Khusus Satker PKBLU)

    -

    Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara rencana dan

    realisasi dengan menggunakan variable indikator kinerja masukan (input),

    keluaran (output), dan hasil (outcome).

    1) Kerangka Pengukuran Kinerja

    Dalam pengukuran capaian kinerja dilaksanakan dengan membandingkan

    antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada Tahun 2020.

    Realisasi

    % Pencapaian Kinerja = x 100%

    Rencana

  • Untuk indikator “ Persentasi Pegawai yang mendapat disiplin” menggunakan

    cara perhitungan yang berbeda karena semakin kecil capaian semakin baik

    kinerja yang dicapai>

    Rencana – ( Realisasi – Rencana )

    % Pencapaian Kinerja = x 100%

    Rencana

    Predikat nilai capaian indikator skala pengukuran di kelompok dalam skala

    pengukuran ordinal sebagai berikut :

    PREDIKAT NILAI CAPAIAN INDIKATOR

    85 - 100 Memuaskan AA

    75 - < 85 Sangat Baik A

    65 - < 75 Baik B

    50 - 65 Cukup Baik CC

    30 - > 50 Agak Kurang C

    0 - > 30 Kurang D

  • BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. PENGUKURAN KINERJA

    Dalam pelaksanaan program kegiatan yang telah diuraikan diatas,

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, telah berupaya semaksimal mungkin

    agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal, efisien, efektif, transparan,

    dan akuntabel.

    Pengukuran tingkat capaian kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, Tahun 2020. Dilakukan dengan cara membandingkan antara Taget

    Capaian, Indikator Sasaran yang telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja

    Utama (IKU) Politeknik Kesehatan Kemenkes Tahun 2020, dengan realisasinya.

    Tingkat capaian kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

    berdasarkan hasil pengukuran dapat dideskripsikan.

    Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap empat belas (14)

    indikator yang telah ditetapkan oleh Badan PPSDM Kementerian Kesehatan

    Jakarta. Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni: Pendidikan,

    Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Secara umum dapat dikatakan

    CUKUP BAIK. Keadaan ini dapat dilihat melalui Tabel pengukuran kinerja

    dibawah ini.

    Dalam proses pengukuran kinerja ini perlu diperhatikan pula prinsip

    keseimbangan biaya dan manfaat serta efisien dan efektif .

    Tabel 3.1

    Capaian Kinerja Tahun 2020

    SASARAN

    STRATEGI

    INDIKATOR

    KINERJA

    TARGET

    2020

    REALISASI PENCAPAIAN

    Pendidikan dan

    Pembelajaran

    Persentase Rasio Dosen :

    Mahasiswa 1 : 25

    1 : 25

    100%

    100%

  • Persentase Serapan

    Lulusan < 1 Tahun

    70% 60% 85,71%

    Persentase Dosen

    Jumlah dosen

    berkualifikasi S3

    5% - -

    Dosen yang berprestasi

    Nasional dan

    International

    2 Orang

    -

    -

    Persentase Indeks

    Kepuasan Masyarakat

    70% 60% 85,71%

    Persentase Mahasiswa

    dari Masyarakat

    berpenghasilan rendah

    yang mendapat bantuan

    Dana Pendidikan

    10%

    10%

    100%

    Persentase Kelulusan Uji

    Kompetensi

    65% 65% 100%

    Jumlah Mahasiswa yang

    mendapatkan

    Penghargaan di Tingkat

    International, Nasional

    dan Regional (Provinsi/

    Kabupaten/ Kota)

    10 Orang

    -

    -

    Penelitian dan

    Publikasi Karya

    Ilmiah

    Karya yang di Usulkan

    mendapat HAKI

    10 20 200%

    Jumlah Penelitian yang

    di Publikasi

    15 17 113,33%

    Jumlah Kegiatan

    Penelitian yang dilakukan

    Dosen dalam 1 Tahun

    20 32 160%

    Pengabdian

    Kepada

    Masyarakat

    Jumlah Kegiatan

    Pengabdian kepada

    Masyarakat Berbasis

    Wilayah dalam 1 Tahun

    9 Wilayah

    9 wilayah

    100%

    Kinerja

    Pengelola

    Keuangan

    Efektif,

    Efisien, dan

    Akuntabel

    Persentase Pendapat

    PNBP Terhadap Biaya

    Operasional

    25%

    Jumlah Pendapatan PNBP

    (Dalam Rupiah)

    15.000.000.000,- 15.000.000 100%

  • 1. Analisis Capaian Kinerja

    a. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

    Analisis capaian kinerja tahun 2020, perlu melihat kinerja tahun 2019,

    target yang ditetapkan dan target akhir tahun 2020, dengan demikian kita

    dapat memahami faktor hambatan, dan penunjang serta yang penting adalah

    posisi kinerja tahun 2019 terhadap target akhir 2020, sehingga kita dapat

    menetapkan strategi ulang atau langkah langkah dalam mencapai visi tahun

    2021. Dibawah ini analisis berdasarkan hasil ukur setiap indikator utama yang

    telah ditetapkan dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.

    Tabel 3.2

    Jumlah dan Realisasi Indikator Kinerja Utama Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, IKU Tahun 2019 / 2020

    TAHUN 2019 TAHUN 2020

    SASARAN

    STRATEGI

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA

    SI

    PENCA

    PAIAN

    TARGET REALISASI PENCAPAIAN NAIK /

    TURUN

    Pendidikan

    dan

    Pembelajaran

    Persentase Rasio Dosen

    : Mahasiswa 1 :

    1 : 25 1 : 25 100% 1 : 25 1 : 25 100% Tetap

    Persentase Serapan

    Lulusan < 1 Tahun

    70% 68% 92% 70% 60% 85,71% Turun

    4,29

    Persentase Dosen

    Berkualifikasi S3

    6 6 100% 5% - - -

    Dosen Yang Berprestasi

    Nasional dan

    International

    -

    -

    -

    2 Org

    -

    -

    -

    Persentase Indeks

    Kepuasan Masyarakat

    60% 80% 133,3% 70% 60% 85,71% Tercapai /

    Turun 47,59%

    Persentase Mahasiswa

    dari Masyarakat

    Berpenghasilan rendah

    yang mendapat bantuan

    Dana Pendidikan

    10%

    10%

    100

    10%

    10%

    100%

    Tetap

    Persentase Kelulusan Uji

    Kompetensi

    50% 48,3% 96,6% 65% 65% 100% Naik

    3,4%

    Jumlah Mahasiswa yang

    mendapatkan

    Penghargaan di Tingkat

    International, Nasional

    dan Regional (Provinsi/

    Kabupaten/ Kota)

    -

    -

    -

    10

    -

    -

    -

    Penelitian dan

    Publikasi

    Karya Ilmiah

    Jumlah Kegiatan Yang

    dilakukan Dosen dalam 1

    Tahun

    30 Judul

    31 Judul

    116%

    20

    32 Judul

    160%

    Naik

    44%

    Jumlah Penelitian yang

    di Publikasikan

    6 jurnal 14 judul 233,3% 15 Judul 17 Judul 113,33% Tercapai/

    Turun 120%

    Karya yang diusulkan

    mendapat HAKI

    5 7 140% 10 20 200% Naik

    60

    Pengabdian

    Kepada

    Jumlah Kegiatan

    Pengabdian kepada

    9

    10

    111%

    9

    9

    100%

    Tercapai/

  • Masyarakat Masyarakat Berbasis

    Wilayah dalam 1 Tahun

    Turun 11%

    Kinerja

    Pengelola

    Keuangan,

    Efektif,

    Efisien, dan

    Akuntabel

    Persentase Pendapatan

    PNBP Terhadap Biaya

    Operasional

    23% 23% 100% 25%

    Jumlah Pendapatan

    PNBP (Dalam Rupiah)

    17.000.000 17.350.

    000

    102% 15.000.000

    1. Presentase Rasio Dosen – Mahasiswa 1 : 25

    a. Target

    Data yang digunakan untuk mengetahui jumlah dosen dengan mahasiswa

    pada Tahun 2020 ini adalah dengan membandingkan antara jumlah mahasiswa

    dengan dosen program studi. Untuk target Rasio Dosen – Mahasiswa 100%

    b. Realisasi dan Capaian

    Berdasarka Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor. 234 /

    U / dan Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/ DIKTI/ KEP/ 2001 Jumlah

    dosen dengan mahasiswa adalah satu banding 30 (1:30) untuk mata kuliah

    eksakta. Dan satu banding 45 (1:45) untuk sosial.

    Surat Edaran Dirjen DIKTI Nomor. 2920 / DIKTI / 2007 menjadi

    standar rasio dosen tetap terhadap mahasiswa 1: 25. Untuk menjamin

    pelayanan pendidikan yang prima bagi mahasiswa. apabila institusi dapat

    memenuhi syarat tambahan maka jumlah mahasiswa dapat di tambah antara 10

    – 20%.

    Manajemen akademis mendeskripsikan bagaimana program studi dan atau

    jurusan dikelola baik untuk jangka pendek 1 – 3 tahun kedepan, jangka

    menengah 5 – 10 tahun kedepan, maupun jangka panjang 15 – 25 tahun

    kedepan. Bagaimana sumber daya yang ada dikelola dan dikembangkan tanpa

    mengganggu program studi lain serta bagaimana mutu akademik program studi

    di bina.

  • c. Faktor Penghambat

    Hal-hal yang merupakan faktor penghambat dalam meningkatkan

    penjaminan mutu bukanlah Rasio Dosen – Mahasiswa. Namun sikap terhadap

    perilaku hal ini ditentukan oleh keyakinan yang merupakan penilaian

    subjektivitas dosen terhadap dunia sekitarnya. Pemahaman individu mengenai

    diri dan lingkungannya dengan menghubungkan dengan berbagai manfaat atau

    kerugian apabila ada dosen lain yang melakukan atau tidak melakukannya.

    Persepsi individu terhadap harapan dari orang yang berpengaruh dalam

    kehidupanna. Pola hubungan juga menjadi sumber perbedaan persepsi. Persepsi

    kontrol perilaku atau kontrol perilaku, dosen yang mempunya control perilaku

    yang tinggi tahu mengenai tindakan yang perlu diambilnya pada saat mengalami

    kesulitan dosen. Ia tahu bagaimana mempersiapkan program pembelajaran,

    kepada siapa ia meminta bantuan apabila mengalami kesulitan dosen.

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Upaya membangun budaya mutu di Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, Komitmen Direktur beserta para pengelola pendidikan merupakan

    salah satu factor kunci. Komitmen dimaksud tercermin dalam kebijakan dan

    penganggaran yang mendukung upaya peningkatan melalui penerapan Sistim

    Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

    2. Persentase Serapan Lulusan < 1 Tahun

    a. Target

    Data yang dipergunakan untuk mengetahui persentase lulusan di pasar

    kerja waktu tahun 2020 ini adalah melihat jumlah pada tahun 2019 dengan

    yang diserap di pasar kerja. Untuk target persentase lulusan di pasar kerja

    tahun 2020 yaitu 60 %.

  • b. Realisasi dan Capaian

    Relevansi antara mutu (quality) institusi pendidikan tinggi dan kebutuhan

    dunia kerja masih rendah meskipun akses masyarakat terhadap Institusi

    Pendidikan Tinggi terus meningkat. Relevansi lulusan Politeknki Kesehatan

    Kemenkes Jayapura terhadap kebutuhan tenaga kesehatan di Papua menjadi

    fakta penting dalam upaya mencegah Sarjana Kesehatan yang menganggur.

    Daya serap merupakan satu faktor yang mempengaruhi usaha yang

    dilakukan seseorang. Daya serap yang tinggi akan menimbulkan usaha yang

    mudah dan tidak sulit dalam menghadapi masalah atau problem pengangguran.

    c. Faktor Penghambat

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, berorientasi menyiapkan

    peserta didik sebagai tenaga kesehatan Profesional, Mandiri dan Kompetitif

    serta berkarakter. Oleh karena itu dalam mengembangkan model-model

    pembelajaran harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip belajar dan kompetensi

    yang dibutuhkan di dunia kerja atau tatanan klinik.

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Kurikulum merupakan hal penting dalam menentukan kualitas Perguruan

    Tinggi. Maupun magang atau kerja praktek, oleh karena itu perlu merancang

    ulang kurikulum sebelum menerapkan kampus meredeka. Kami mengharapkan

    dengan menata manajemen organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, dapat berkontribusi pada sumber daya manusia unggul di Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jayapura.

    3. Persentase Jumlah Dosen Berkualifikasi S3

    a. Target

    Persentase Dosen berkualifikasi S3, target yang ingin dicapai 6 % Tahun

    2019. Instruksi Presiden Nomor. 17 Tahun 2019 menetapkan enam jabatan,

    diantara: Dokter, Dokter Gigi, Dokter Pendidikan Klinis, Dosen, Peneliti dan

  • Perekayas, dengan kualifikasi pendidikan Strata 3 (Doktor). Untuk persentase

    jumlah dosen yang berkualifikasi S3 Tahun 2020 Belum Tercapai.

    b. Realisasi dan Capaian

    Dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama

    mentransformasi, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

    teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada Masyarakat.

    Wajib menulis buku ajar atau buku Teks yang diterbitkan oleh Perguruan

    Tinggi atau Publikasi sebagai sumber belajar untuk mengembangkan budaya

    akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademik. Namun

    pada saat ini Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, belum mencapai

    target.

    c. Faktor Penghambat

    Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

    pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang

    dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi, serta memiliki kemampuan untuk

    mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Namun belum semua dosen dengan

    kualifikasi S2 memiliki fungsional dosen maupun sertifikasi dosen. Untuk

    melanjutkan pendidikan ke program doktor mengalami kendala pada

    pembiayaan, harus meninggalkan keluarga, dan belum cukup masa pengabdian

    setelah kembali dari pendidikan Pasca Sarjana. Sesuai Peraturan Perundang-

    undangan minimal 2N + 1

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dosen

    berkualifikasi S3. Membuat Nota kesepahaman Memorandum of

  • Understanding (MoU) dengan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan

    Program Doktoral yang sesuai dengan bidang ilmu Pendidikan Kesehatan dan

    atau Profesional Kesehatan.

    Individu dosen, yang siap mengembangkan diri dan karier dosen melalui

    program pendidikan doctoral.

    4. Dosen Yang Berprestasi Nasional dan International

    a. Target

    Target yang ingin dicapai 10 orang, dosen pada Tahun 2020. Untuk target

    100% . Namun terkendala dengan Pandemi Covid 19 untuk semua perjalanan

    keluar maupun dalam negeri di Lockdown. Untuk target Dosen yang

    berprestasi Nasional maupun International Belum Tercapai.

    b. Realisasi dan Capaian

    Dosen yang melaksanakan tugas keprofesional berhak mendapatkan

    penghargaan. Menghasilkan mahasiswa berprestasi akademik atau non-

    akademik di tingkat nasional dan/atau internasional; menghasilkan karya

    kreatif atau inovatif yang diakui baik pada tingkat daerah, nasional dan/atau

    internasional memperoleh hak atas kekayaan intelektual; menghasilkan karya

    tulis yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/atau jurnal

    yang mempunyai reputasi internasional. Sesuai Peraturan Pemerintah Republik

    Indonesia Nomor.37 Tahun 2009 Tentang Dosen, bagian ke tujuh pasal 19

    Penghargaan.

    c. Faktor Penghambat

    Hal lain yang menjadi hambatan adalah adanya Pademik Covid 19 sehingga

    diberlakukan Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 6 Tahun 2018

  • Tentang Kekarantinaan Kesehatan. Mengatur tentang tanggung jawab

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan Karantina

    Kesehatan. Dengan membatasi perpindahan orang untuk keselamatan bersama.

    Hal ini mempengaruhi aktivitas pendidikan dan pembelajaran, penelitian

    serta pengabdian kepada masyarakat. Hal ini menjadi salah satu hambatan

    dalam mencapai target kinerja Tahun 2020

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif, sehingga dapat

    menginovasi kegiatan dengan menggunakan teknologi informasi atau e-learning.

    Manajemen, program pendidikan yang dapat dilakukan secara efektif melalui

    Video conferencing.

    5. Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat

    a. Target

    Data yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan adalah

    Survei Kepuasan Masyarakat merupakan kegiatan pengukuran secara

    komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas

    layanan yang diberikan oleh penyelenggara akademik pendidikan dan

    kemahasiswaan dengan maksud tujuan untuk mengetahui kelemahan atau

    kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggara pelayanan

    pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura. Untuk target persentase

    kepuasan Masyarakat Tahun 2020 yaitu: 85,71%

    b. Realisasi dan Capaian

    Kepuasan masyarakat adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat

    terhadap kinerja pelayanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, yang

    diberikan kepada masyarakat melalui pelayanan pendidikan. Ketidaksesuaian

    antara aspirasi dan pencapaian, mulai dari persepsi pemenuhan keinginan.

  • Kepuasan sangat pribadi, sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan

    harapan publik/ masyarakat. Kepuasan masyarakat mengacu pada evaluasi

    subyektif masyarakat atas kesejahteraan mereka sendiri yang diukur dari

    seberapa baik masyarakat menerima pelayanan dan memenuhi kebutuhan

    pribadi mereka.

    c. Faktor Penghambat

    Pelayanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, yang dilakukan oleh

    tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan saat ini dirasakan belum

    memenuhi harapan masyarakat Tentunya keluhan tersebut, jika tidak

    ditangani memberikan dampak buruk terhadap Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, adalah melakukan survei kepuasan

    masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur kepuasan masyarakat

    pengguna layanan. Melaui komunikasi public (public communication).

    Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara

    seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa

    dikenali satu persatu. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara

    konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. Komunikasi timbul

    didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian,

    bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego Komunikasi

    merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain,

    melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-

    angka, dan lain-lain

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Upaya meningkatkan kepuasan masyarakat adalah dengan meningkatkan

    mutu pelayanan pendidikan melalui budaya mutu. Melakukan budaya mutu

    institusi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, dengan merubah “Pola

  • Pikir” dan “Pola Sikap”. Sikap kelompok yang lebih positif terhadap

    teknologi baru dan memiliki pertimbangan yang lebih baik. Secara positif

    terkait dengan persepsi kesiapan organisasi untuk berubah. Masa depan

    institusi pendidikan harus memiliki keahlian sebagai Chief Executive Officer

    (CEO). Terkait dengan gaya pengambilan keputusan konsultatif, partisipatif

    dan otokratis dan sikap terhadap risiko terhadap manager, terintegrasi,

    harmonisasi gaya pengawasan, mencerminkan nilai-nilai budaya dari kerangka

    kerja Hofstede (Carretta et al., 2015)

    6. Persentase Mahasiswa dari Masyarakat Berpengasilan Rendah Yang

    Mendapat Bantuan Dana Pendidikan

    a. Target

    Target yang ingin dicapai adalah 100% dari Masyarakat Berpenghasilan

    Rendah Yang Mendapat Bantuan Dana Pendidikan, dari target indikator kinerja

    10%.

    b. Realisasi dan Capaian

    Undang Undang Dasar 1945, pasal 28c setiap orang berhak

    mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat

    pendidikan dan memperoleh manfaat dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,

    seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan

    umat manusia. Dalam Bab XIII Pasal 31 setiap warga negara berhak mendapat

    pendidikan. Dan pasal 34 fakir miskin dan anak-anak terlantar diperoleh oleh

    Negara.

    Hal ini oleh pemerintah Papua, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya

    Manusia Provinsi Papua. Diarahkan pada upaya pemberdayaan ekonomi bagi

    keluarga miskin. Hal ini dilakukan melalui upaya peningkatan kapasitas dan

  • keterampilan bagi masyarakat miskin untuk mendorong mereka menjadi

    kelompok yang lebih produktif melalui usaha-usaha yang mereka lakukan.

    c. Faktor Penghambat

    Walaupun upaya-upaya yang telah dilakukan masih jauh dari kebutuhan.

    Ini bila kita lihat dari faktor meningkatnya persentase jumlah keluarga miskin,

    karena pembiayaan pendidikan SPP meningkat dan kebutuhan pokok siswa juga

    meningkat. Dengan inflasi dengan situasi pandemic Covid 19, serta faktor

    geografi karakteristik lingkungan papua, bagaimana dan mengapa berubah

    signifikansi, ekonomi, politik dan sosialnya.

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Geografi papua untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor seperti

    iklim lokasi relative, sosial budaya dan pemerintahan. Membantu menumbuhkan

    rasa kewargaan Global dan Tanggung Jawab. Program studi-program studi

    yang berlokasi di Kabupaten/ Kota di Papua. Dalam memberi solusui atau

    menanggapi setiap masalah secara berbeda walaupun sama sama di Papua. Hal

    ini menekankan pada pemahaman dan perbedaan sosial dan budaya, baik secara

    individu maupun kelompok atau masyarakat untuk memahami berbagai masalah

    GLOBAL.

    7. Persentase Kelulusan Uji Kompetensi

    a. Target

    Dalam menjamin mutu pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Jayapura, memperhatikan amanah Peraturan Menterik Pendidikan dan

    Kebudayaan Republik Indonesia Nomor. 3 Tahun 2020 Tentang Standar

    Nasional Pendidikan Tinggi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura,

  • menyelenggarakan pendidikan vokasi dan program profesi, pada akhir masa

    pendidikan program vokasi atau program profesi harus mengikuti Uji

    Kompetensi secara nasional. Uji Kompetensi diselenggarakan oleh Perguruan

    Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi. Untuk target persentase

    kelulusan Uji Kompetensi 90%

    b. Realisasi dan Capaian

    Setiap lulusan program vokasi atau program profesi, pada standar isi dan

    proses pembelajaran perlu memperhatikan tingkat kedalaman dan keluasan

    materi Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) untuk

    setiap program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian

    pembelajaran lulusan dari KKNI.

    Lulusan program vokasi atau program profesi bidang kesehatan yang

    belum memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi sampai dengan

    Peraturan Menteri ini berlaku, Sertifikat Kompetensi diberikan oleh

    Organisasi Profesi. Peserta Uji Kompetensi harus memenuhi syarat: a.

    terdaftar pada pangkalan data pendidikan tinggi; dan b. berasal dari program

    studi bidang kesehatan yang memiliki izin penyelenggaraan peraturan

    perundang-undangan.

    c. Faktor Penghambat

    Pelaksanaan budaya mutu sesuai Permenristek Dikti Nomor. 62 Tahun

    2016 Tentang Sistim Penjaminan Mutu Internal, pasal 5 ayat 1 yang terdiri

    atas: a. penetapan Standar Pendidikan Tinggi; b. pelaksanaan Standar

    Pendidikan Tinggi; c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi d.

    pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; dan e. peningkatan

    Standar Pendidikan Tinggi.

  • Dalam pelaksanaan Standar minimal Ketua Jurusan / Ketua Program Studi

    melakukan antara lain: a. Penetapan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

    sebelum melaksanakan proses pembelajaran; b. Pelaksanaan proses

    pembelajaran, mulai dari tindakan aprespsi – penyampaian materi – evaluasi

    akhir perkuliahan; c. Evaluasi pembelajaran (pelaksanaan ujian tengah

    semester maupun ujian akhir semester); d. Pengendalian pelaksanaan proses

    pembelajaran; e. Peningkatan proses pembelajaran. Sehingga kompetensi

    mahasiswa yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan dunia kerja.

    Peserta Uji Kompetensi yang tidak lulus dapat mengikuti Uji Kompetensi

    pada periode berikutnya hingga batas masa studi sesuai dengan Standar

    Nasional Pendidikan Tinggi Penerimaan dana yang diperoleh dari pendaftaran

    peserta Uji Kompetensi merupakan penerimaan negara bukan pajak yang

    penggunaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    d. Upaya penyelesaian Masalah

    Monitoring (pemanatauan) pelaksanaan evaluasi pendidikan, memiliki dua

    fungsi pokok yaitu: Fungsi pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

    program dengan rencana program dan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan

    program yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan

    perubahan yang diingingkan. Fungsi kedua, mengingatkan pemantau harus

    dapat mengenali sejak dini peluang terjadinya perubahan positif sesuai dengan

    harapan.

    Apabila terjadi hal-hal negative harus segera dicermati penyebabnya, dan

    ditentukan langkah-langkah perbaikan. Tentu akan jauh lebih baik bila segera

    dapat mencegah terjadi hal hal negative sebagai akibat yang ditimbulkan dari

    suatu pelaksanaan program daripada program telah berjalan lama dan telah

  • memakan biaya yang banyak, sementara akibat negatifnya tidak dapat

    tercegah atau tidak dapat dikenadlikan.

    Sumber kegagalan program yang pertama, pelakanaan program

    menyimpang dari rencana kerja program. Kedua, rencana kerja program yang

    mengandung kesalahan (kesalahan asumsi atau konsep dasar, kesalahan

    menterjemahkan konsep) dijadikan rencana kerja program operasional. Ketiga,

    berasal dari luar rencana kerja program, misalnya kendala birokrasi,

    kekurangan tenaga praktisi.

    8. Jumlah Mahasiswa yang mendapatkan Penghargaan di Tingkat

    International, Nasional dan Regional (Provinsi/ Kabupaten/ Kota)

    a. Target

    Target yang ingin dicapai adalah 100% dari target untuk mahasiswa yang

    mendapatkan Penghargaan di Tingkat Internasional, Nasional, dan Regional.

    Penghargaan baru pada tingkat Regional. Namun untuk target mahasiswa yang

    mendapat penghargaan Tahun 2020 yakni: Belum Tercapai.

    b. Realisasi dan Pencapaian

    Banyak strategi untuk memanfaatkan kurikulum untuk meningkatkan

    kemandirian mahasiswa dalam memperoleh penghargaan. Untuk mencapai

    prestasi siswa, dimulai dari keterlibatan mahasiswa pada saat perencanaan

    proses pembelajaran yang, pelaksanaan proses pembelajaan saat berinteraksi

    antara dosen – mahasiswa, dan sesame teman sebaya.

    Penjaminan mutu belum maksimal melaksanak tugas dan fungsi, sehingga

    pencapaian prestasi belajar dapat diketahui dengan mengadakan penilaian dan

    tes hasil belajar. Ketika para dosen melakukan penilaian, perlu memahami

    perbedaan tiga istilah yang sering digunakan yakni: evaluasi (evaluation),

  • pengukuran (measurement), dan penilaian (assessment). Pengertian

    “pengukuran” mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan

    satuan ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.

    Evaluasi merupakan sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai

    dari beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan. Evaluasi

    merupakan gambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang sangat

    bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative

    keputusan. Hasil belajar mahasiswa dapat diketahui melalui kegiatan penilaian.

    Upaya pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran merupakan

    keberhasilan untuk mencapai hasil belajar yang linear.

    c. Faktor Penghambat

    Penilaian hasil belajar mahasiswa, baru sekedar memberi skor nilai belum

    mengukur ketercapaian kompetensi mahasiswa. Instrumen penilaian mempunyai

    fungsi dan peran yang sangat penting dalam mengetahui keefektifan proses

    pembelajaran. Apa jadi bila soal yang digunakan tidak sesuai dengan materi

    yang disampaikan. Kadang-kadang pendidik menggunakan soal-soal lama yang

    belum diketahui kualitasnya. Evaluasi tidak dapat dipisahkan dari

    pembelajaran, karena keefektifan pembelajaran hanya dapat diketahui melalui

    evaluasi.

    Pengukuran (measurement) harus ada instrument baik yang berbentuk tes

    maupun non tes. Instrument yang baik memenuhi syarat-syarat atau kaidah-

    kaidah tertentu. Instrument yang baik adalah valid, reliabel, relevan,

    representative, praktis, spesifik, dan proporsional. Belum maksimal dalam

    menggunakan instrument dalam pengukuran hasil belajar.

  • d. Upaya penyelesaian Masalah

    Upaya yang dilakukan dengan memperbaiki cara mengevaluasi

    pembelajaran dengan menetapkan instrument pengukuran hasil belajar. Model

    ini diterapkan untuk mengungkapkan perbedaan-perbedaan individu maupun

    kelompok dalam kemampuan, minat, dan sikap. Dengan mendesain instrument

    pengukuran yang baik, antara lain: Valid artinya jika betul-betul mengukur apa

    yang hendak diukur secara tepat. Reliabel atau handal artinya jika mempunyai

    hasil yang taat asas (consistent). Relevan artinya digunakan sesuai dengan

    standar kompetensi dan indikator yang telah ditetapkan. Dalam penilaian hasil

    belajar, instrument harus sesuai dengan domain kognitif, afektif, dan

    psikomotor. Tidak menggunakan instrument non tes untuk mengukur domain

    kognitif. Representatif artinya instrument harus betul-betul mewakili seluruh

    materi yang telah disampaikan. Praktis artinya mudah digunakan, Spesifik

    artinya digunakan khusus untuk objek yang dievaluasi, Proporsional artinya

    tingkat kesulitan yang proporsional antara sulit, sedang, mudah.

    9. Jumlah Kegiatan Penelitian Yang dilakukan Dosen dalam 1 Tahun

    a. Target

    Target yang ingin dicapai dari kegiatan Penelitian yang dilakukan dosen

    dalam 1 tahun adalah 100%. Namun sehubungan dengan Beban Kerja Dosen,

    sesuai Permendiknas Nomor. 3 Tahun 2020 Pasal 30 bahwa: kegiatan pokok

    dosen, mencakup: (1) Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian proses

    pembelajaran; (2) Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran; (3) Pembimbingan

    dan Pelatihan; (4) Penelitian, dan (5) Pengabdian kepada Masyarakat. Maka

    untuk target kegiatan Penelitian pada Tahun 2020 yaitu : 160%

  • b. Realisasi dan Capaian

    Pencapaian penelitian Tahun 2020 dari target 20 Judul berhasil

    dilaksanakan 32 Judul dan yang di Publikasikan 17 Judul (9 publikasi

    International, 5 publikasi Nasional, dan 3 publikasi Regional). Ketersediaan

    sumber daya manusia Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, cukup

    berkualitas untuk menjamin keberlanjutan penelitian dan memiliki SDM yang

    kompeten di bidang ilmunya. Di tunjang dengan Rencana Induk Pengembangan

    (RIP) Penelitian. Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

    (Ka.Pus.PPM) adalah unsur pelaksana penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat (PKM) yang mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan,

    memantau, dan menilai pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat, serta ikut membangun kompetensi sumber daya manusia yang

    diperlukan.

    c. Faktor Penghambat

    Manusia merupakan unsur yang pertama sebab, manusia lah yang akan

    membuat dan menyususn rencana dan tahapan maupun strategi untuk

    melakukan tujuan-tujuan organisasi sehingga mereka lah subjek dan objek dari

    fungsi manajemen. Namun Money atau uang merupakan unsur terpenting kedua

    setelah manusia. Suatu organisasi atau perusahaan tidak akan berjalan

    melakukan fungsi atau kegiatan operasionalnya tanpa uang.

    Penetapan standar satuan biaya operasional, perlu mempertimbangkan: (1)

    Capaian Standar Nasional; (2) Jenis Program Studi dan jenis penelitian

    (produk); (3) Indeks kemahalan suatu wilayah atau daerah yang dipergunakan

    sebagai tempat penelitian.

  • d. Upaya penyelesaian Masalah

    Di dalam suatu organisasi biasanya akan dibuat sebuah standar metode

    pengerjaan atau yang biasa diesebut dengan standard operational procedure

    atau SOP. Di dalam SOP akan tercantum tugas dan bagian pengerjaan dari

    masing-masing unit sehingga tidak terjadi kekacauan dalam melakukan

    produksi. Metode juga dapat digunakan untuk mengukur hasil dari produksi

    dan memilah mana yang baik dan yang tidak.

    Tugas Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ka.Pus.

    PPM), posisi pada manajemen menengah adalah mengimplementasikan rencana

    maupun strategi yang telah dibuat oleh manajemen atas dan selanjutnya

    memberikannya kepada manajemen di bawahnya untuk dieksekusi. Manajemen

    menengah juga bertugas untuk mengawasi dan mengontrol tentang

    perkembangan rencana yang telah dibuat. Manajemen tingkat menengah

    memiliki tanggung jawab seperti menginterpresikan kebijakan dari atasan,

    me