217039030 Visum Et Repertum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

visum

Citation preview

Visum et RepertumDefinisi :Visum et repertum berasal dari kata latin yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggeris yaitu something seen atau appearance (visum) dan inventions atau find out (repertum). visum et repertum berarti laporan tertulis yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah jabatannya terhadap apa yang dokter lihat dan periksa berdasarkan keilmuannya. Laporan tersebut dibuat atas permintaan tertulis dari pihak berwenang untuk kepentingan pengadilan.

Kegunaan Visum et Repertum :1. Awal Penyidikan Bukti adanya tindak pidana Bukti penahanan Membantu penyidik dalam hal jeniis luka dan penyebabnya, hubungan antara sebab kematian dan luka-luka yang ada pada tubuh korban (ada hubungannya atau tidak), identitas Membantu dalam menentukan jenis tuntutan2. Persidangan Upaya bukti yang sah Bahan pertimbangan dalam memeutus perkara Member petunjuk untuk penahanan tersangka

Cara permintaan, penerimaan & penyerahan visum et repertumYang Berhak meminta Visum et Reperum yaitu :1. Penyidik. Sesuai dengan KUHAP pasal 62. Penyidik pembantu, sesuai dengan KUHAP pasal 103. Hakim Perdata Pidana Agama4. Semua dokter / dokter gigi baik umum, spesialis, PNS, swasta, TNI, aktif, pensiun.

Tata Cara Permintaan Visum et Repertum :1. Diajukan secara tertulis, dibawa oleh penyidik, bersama dengan korbannya.2. Tidak boleh mengajukan VER apabila peristiwa telah lampau3. Bila tersangka anggota TNIkoneksitas permintaan dari POM4. Bila korban meninggal dunia SPVR jenzotopsi Ada label, segel Pemberitahuan pada keluarga POLRI keamanan

Ada 8 hal yang harus diperhatikan saat pihak berwenang meminta dokter untuk membuat visum et repertum korban hidup, yakni :1. Harus tertulis, tidak boleh secara lisan.2. Langsung menyerahkannya kepada dokter, tidak boleh dititip melalui korban atau keluarganya. Juga tidak boleh melalui jasa pos.3. Bukan kejadian yang sudah lewat sebab termasuk rahasia jabatan dokter.4. Ada alasan mengapa korban dibawa kepada dokter.5. Ada identitas korban.6. Ada identitas pemintanya.7. Mencantumkan tanggal permintaannya.8. Korban diantar oleh polisi atau jaksa.Ada 8 hal yang harus diperhatikan saat pihak berwenang meminta dokter untuk membuat visum et repertum jenasah, yakni :1. Harus tertulis, tidak boleh secara lisan.2. Harus sedini mungkin.3. Tidak bisa permintaannya hanya untuk pemeriksaan luar .4. Ada keterangan terjadinya kejahatan.5. Memberikan label dan segel pada salah satu ibu jari kaki.6. Ada identitas pemintanya.7. Mencantumkan tanggal pemeriksaannya.8. Korban diantar oleh polisi.Saat menerima permintaan membuat visum et repertum, dokter harus mencatat tanggal & jam penerimaan surat permintaan dan mencatat nama petugas yang mengantar korban.Batas waktu bagi dokter untuk menyerahkan hasil visum et repertum kepada penyidik selama 20 hari. Jika belum selesai, batas waktunya menjadi 40 hari dan atas persetujuan penuntut umum.

Bagian-bagian Visum et Repertum1. Pro Justisiaberarti demi keadilan dan ditulis di kiri atas sebagai pengganti materai2. PendahuluanBerisi tentang : Jenis VR dan No. VR Tanggal, jam, tempat pemeriksaan Identitas korban Identitas pemeriksa Identitas peminta VR dan No. SPVR Keterangan kejadian Keterangan lain yang terkait dengan kejadian3. Pemeritaan (hasil pemeriksaan): memberikan kekuatan hukuma. Korban hidup Keadaan umum Status generalis Status lokalis Pemeriksaan tambahan / lloboratoriumb. Korban Jenazah / Korban Mati Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Pemeriksaan tambahan / laboratoriumc. TKP dan Exhumatio Saksi-saksi Denah lokasi Laporan keadaan tempat / lokasi makam Laporan kondisi korban / jenazah Kesimpulan hasil pemeriksaanAda 5 hal yang harus diperhatikan oleh dokter saat membuat bagian pemberitaan visum et repertum, yaitu : 1. Tidak mencatat keluhan subjektif korban. 2. Tidak menggunakan istilah medis. 3. Menulis angka kedalam huruf. 4. Tidak menggunakan singkatan. 5. Tidak membuat diagnosa melainkan hanya menulis ciri-ciri, sifat-sifat dan keadaan luka korban.

4. Kesimpulan memberikan kekuatan hukumBerisi tentang pendapat subyektif pembuat VER tentang hasil pemeriksaan dan tidak mengikat hakim5. PenutupPernyataan bahwa pembuatan VER dilandasi dengan sumpah ketika menerima jabatan, tanda tangan, dan nama terang dokter yang membuatnya.

Cara Penulisan Visum et Repertum1. Memakai bahasa umum, mudah dimengerti. Jangan memakai istilah kedokteran yang susah dipahami oleh orang awam2. Angka ditulis dengan huruf3. Tidak boleh ada singkatan, coretan, lebih dari satu macam huruf4. Akhir kalimat yang tersisa ditutup dengan garis5. Setiap koreksi diberi tanda tangan.

Kualifikasi lukaAda 3 kualifikasi luka pada korban hidup, yaitu :1. Luka ringan / luka derajat I / luka golongan C / penganiayaan ringan.2. Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B / penganiayaan sedang.3. Luka berat / luka derajat III / luka golongan A / penganiayaan berat.Luka derajat I apabila luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau tidak menghalangi pekerjaan korban.Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP ps. 352 ayat 1 yaitu penjara selama 3 bulan.Luka derajat II apabila luka tersebut menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban.Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP ps. 351 ayat 1 adalah penjara selama 2 tahun 8 bulan.Luka derajat III menurut KUHP ps 90 ada 6, yakni :1. Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau membawa bahaya maut.2. Luka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan korban selamanya.3. Hilangnya salah satu panca indera korban.4. Cacat besar.5. Terganggunya akal selama lebih 4 minggu.6. Gugur atau matinya janin dalam kandungan ibu.Dokter tidak boleh menulis luka ringan, luka sedang atau luka berat pada bagian kesimpulan visum et repertum sebab ketiganya merupakan istilah hukum. Melainkan dokter akan menulis antara lain : luka ini menyebabkan halangan pekerjaan selama 6 hari, atau luka ini menyebabkan kehilangan salah satu panca indera.

Jenis visum et repertum1. Visum et repertum orang hidup Ada 3 jenis visum et repertum orang hidup, yaitu :a. Visum et repertum luka/visum et repertum seketika/visum et repertum defenitif Visum et repertum seketika tidak membutuhkan perawatan dan pemeriksaan lanjut sehingga tidak menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi luka yang dokter tulis pada bagian kesimpulan visum et repertum yakni luka derajat I atau luka golongan C. Dokter tidak diperkenankan menulis luka penganiayaan ringan karena ini istilah hukum. b. Visum et repertum sementara Visum et repertum sementara membutuhkan perawatan dan pemeriksaan lanjut sehingga menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi lukanya tidak ditentukan dan tidak ditulis oleh dokter pada bagian kesimpulan visum et repertum. Ada 5 kegunaan visum et repertum sementara, yaitu :1. Menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak. 2. Mengarahkan penyelidikan. 3.Berpengaruh terhadap putusan untuk melakukan penahanan sementara terhadap terdakwa. 4. Menentukan tuntutan jaksa. 5. Medical record.

c. Visum et repertum lanjutan Dokter membuat visum et repertum lanjutan bilamana luka korban telah dinyatakan sembuh. Alasan lain pembuatannya yaitu korban pindah rumah sakit, korban pindah dokter atau korban pulang paksa. 2. Visum et repertum jenasah Jika korban meninggal dunia maka dokter membuat visum et repertum jenasah. Dokter menulis kualifikasi luka pada bagian kesimpulan visum et repertum kecuali luka korban belum sembuh atau korban pindah dokter. Ada 2 tujuan pembuatan visum et repertum jenasah, yaitu :a. Menentukan sebab kematian korban. b. Menentukan cara kematian korban. Cara kematian korban dapat kita pelajari secara lebih mendalam pada salah satu cabang ilmu kedokteran kehakiman yang disebut sebagai thanatologi.3. ExpertiseExpertise merupakan visum et repertum khusus yang melaporkan keadaan benda atau bagian tubuh korban. Misalnya darah, mani, liur, jaringan tubuh, rambut, tulang, dan lain-lain. Ada pihak yang mengatakan bahwa expertise bukan termasuk visum et repertum.

Dasar Hukum Visum et Repertum :1. Staatblads th. 1937 No. 3502. KUHAP pasal 133, yang berhak meminta dan berhak membuat3. KUHAP pasal 184, upaya bukti yang syah4. KUHAP pasal 187, Visum et Repertum masuk pengertian surat pada KUHAP pasal 1845. Instruksi KAPOLRI No.INS/E/20/IX/75