221profil Tr Jateng

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    1/98

    SISTEM INFORMASI DAN DOKUMENTASI PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH

    BUKU PROFIL PENATAAN RUANG

    PROPINSI JAWA TENGAH2003

    D E P A R T E M E N P E R M U K I M A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A HD I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N GD I R E K T O R A T P E N A T A A N R U A N G W I L A Y A H T E N G A H

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    2/98

    KA

    Buku Profil Penataan Ruang Prop

    sistem informasi dan dokument

    monitoring dan evaluasi penataan

    melengkapi Direktorat Jenderal P

    Ruang Wilayah Tengah dengan da

    program dan melaksanakan kegiat

    daerah, baik di tingkat propinsi mau

    Dalam buku profil penataan ruang

    ruang dan pelaksanaan penataan r

    ditarik kesimpulan mengenai perma

    dan program tata ruang seperti ap

    ini juga dilampirkan data masuk

    penyusunan Rencana Tata Ruang

    tahun data, yaitu 1995, 2000 dan 2dengan format MapInfo.

    Penggunaan software MapInfo d

    sekarang ini software GIS yang p

    luar lingkungan Departemen Kim

    sangat mudah untuk ditransfer ke b

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    3/98

    D

    KATA PENGANTAR....................

    DAFTAR ISI...............................

    DAFTAR TABEL.........................

    DAFTAR PETA ...........................

    DAFTAR LAMPIRAN...................

    BAB I Gambaran Umum Wilay

    1.1 Kondisi Geografis.....................

    1.1.1 Morfologi Tanah.............

    1.1.2 Geohidrologi ..................

    1.1.3 Penggunaan Lahan ........

    1.2 Sosial dan Kependudukan.........

    1.2.1 Kependudukan...............

    1.2.2 Sosial ............................

    1.3 Sumberdaya Buatan.................

    1.3.1 Jaringan Jalan, Rel KA da

    1.3.2 Fasilitas Umum..............

    1.3.3 Fasilitas Sosial Ekonomi...

    1 4 Perekonomian

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    4/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    5/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    6/98

    1.  Peta Administrasi Propinsi Jawa

    2.  Peta Propinsi Jawa Tengah.......

    3. 

    Peta Hidrogeologi Propinsi Jawa

    4. 

    Peta Penggunaan Lahan Propins

    5. 

    Peta Kepadatan Penduduk Propi

    6. 

    Peta Sebaran Desa Tertinggal Pr

    7. 

    Peta Kawasan Budidaya dan Kaw

    8. 

    Peta Kawasan Andalan dan Kaw

    9. 

    Peta Potensi dan Masalah Penge

    10.  Peta Program Tata Ruang Propin

    11. 

    Peta Bintek dan Bantek Propinsi

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    7/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    8/98

      1

      BAB IGAMBARAN UMUM WILAYAH

    etak Propinsi Jawa Tengah 50 40‘ dan 80 30‘ Lintang Selatan dan antara

    1110 30’ Bujur Timur. Letak dan kedudukan Propinsi Jawa Tengah adalah

    sebelah barat berbatasan dengan propinsi Jawa Barat, sebelah timur

    berbatasan dengan propinsi Jawa Timur, sebelah selatan berbatasan dengan

    Samudera Indonesia, dan sebelah utara dengan Laut Jawa. Luas Propinsi Jawa

    Tengah 3,25 juta Ha termasuk pulau yang terpisah yakni Pulau Karimun Jawa. Luas

    propinsi ini sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa.

    Dalam hal administrasi pemerintahan, Propinsi Jawa Tengah terbagi dalam 29

    Kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri

    dari 544 kecaamatan, dan 8.490 desa/kelurahan. Adminsitratif kabupaten/kota di

    Propinsi Jawa Tengah lebih jelas dapat dilihat di peta di halaman berikut. Adapun

    kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

    Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten

    Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonoboso,

    Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo,

    Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten

    Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten

    Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten

    Temanggung, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan,

    Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Magelang, Kota

    Surakarta, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.

    1.1 KONDISI GEOGRAFIS

    Kondisi fisik Propinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    9/98

    !

    <

    <

    <

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    10/98

      3

    1.1.1 MORFOLOGI T ANAH 

    Fis iograf i

    Kondisi fisiografi Propinsi Jawa Tengah terbagi kedalam tujuh klasifikasi fisiografi,

    yaitu :1. Perbukitan Rembang

    2. Zone Randublatung

    3. Pegunungan Kendeng

    4. Pegunungan Selatan Jawa Tengah bagian timur

    5. Pegunungan Serayu Utara

    6. Pegunungan Serayu Selatan

    7. Pegunungan Progo Barat

    Gunung Merap i

    Gunung merapi yang memanjang di wilayah Jawa Tengah rata-rata mempunyai

    tingkat/derajat berbahaya cukup tinggi sehingga memerlukan pengawasan yang

    terus menerus. Adapun derajat bahaya yang paling besar adalah gunung merapi di

    Boyolali dengan derajat berbahaya pada derajat 78 dengan ketinggian 2.911 m dari

    permukaan laut, menyusul Gunung Sindoro di Temanggung dengan derajat bahaya

    tingkat 71 dengan ketinggian gunung 3.150,5 m dari permukaan laut. Beberapa

    Gunung Api Menurut Derajat Berbahaya dan Tahun Letusan Terakhir di Jawa

    Tengah Tahun 1997 adalah sebagai berikut. Sebaran gunung yang ada di Propinsi

    Jawa Tengah bisa terlihat pada peta berikut ini.

    Tabel 1.1 Gunung Api di Jawa Tengah Beberapa Gunung Api Menurut Derajat Berbahaya dan Tahun

    Letusan Terakhir di Jawa Tengah Tahun 1997

    Gunung Api Tipe LokasiTinggi dari

    Permukaan Laut

    DerajatBahaya

    TahunLetusan

    Terakhir

    Masa

    Istirahat

    01. Slamet A. Pemalang 3,432.0 63 1990 7

    02. Sindoro A. Temanggung - Wonosobo 3,150.5 71 1906 91

    03. Dieng A. Banjarnegara 2,222.0 62 1979 18

    04. Sumbing A. Jawa Tengah 3,371.0 0 1730 267

    05. Merapi A. Boyolali 2,911.0 78 1994 3

    Sumber: Statistik Indonesia 1998, BPSKeterangan : Tipe A : Gunung api aktif pernah meletus dalam 400 tahun terakhir ini sehingga memerlukan pengawasan yang terus menerus 

    Jenis Tanah

    Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa

    Tengah terdiri dari organosol, alluvial, planosol, litosol, regosol, andosol, grumosol,

    mediteran, latosol, dan podsolik. Melihat tabel di bawah jenis tanah Propinsi Jawa

    Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan gromosol. Dengan demikian

    hamparan tanah di Propinsi Jawa Tengah termasuk tanah yang mempunyai tingkat

    kesuburan yang relatif subur.

    1.1.2 GEOHIDROLOGI 

    Ket ingg ian

    Ketinggian tanah di Propinsi Jawa Tengah bervariasi. Untuk mengetahui ketinggian

    di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Berdasarkan tabel ketinggian tanah Propinsi Jawa Tengah sebagian besar berada

    pada ketinggian 100 – 500 mdpl. Adapun kabupaten/kota yang keseluruhan

    wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut

    adalah Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Demak, Grobogan, Kota Semarang, Kota

    tegal, Kota Pekalongan, Klaten, dan Rembang.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    11/98

    !

    <

    <

    <

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    12/98

      5

    Kemi r i ngan Tanah

    Kemiringan tanah di Propinsi Jawa Tengah terkait dengan fungsi penggunaan lahan.

    Rata-rata kemiringan tanah 0 – 15 % yang mudah untuk digunakan sebagai

    kawasan terbangun.

    Tabel 1.2 Kemiringan Tanah Propinsi Jawa Tengah

    NoKemiringan

    LahanLuas (Ha) %

    1 0 - 2 1.237.894 38.00

    2 2 - 15 1.004.480 30.84

    3 15 - 40 622.938 19.12

    4 > 40 392.198 12.04

    Jumlah 3.257.510 100.00

    Sumber : Neraca Sumber Daya Alam Jawa Tengah

    Sunga i

    Sungai yang melalui wilayah Jawa Tengah adalah Kali Pemali, Sungai Bengawan

    Solo, Kali Serayu, dan Kali Lusi. Sedangkan untuk lokasi pos duga air yang berfungsi

    untuk mengetahui debet air yakni K. Pemali - Rengas Pendawa, K. Pemali - Brebes,

    S. Bengawan Solo - Jurug, K. Serayu - Banyumas, K. Serayu - Rawalo, dan K. Lusi -

    Tawang Harjo. Sungai dengan luas daerah terbesar adalah Sungai Bengawan Solo,

    dan Kali Serayu khsususnya pada Pos Duga Air K. Serayu - Rawalo yang sering

    mengalami bencana banjir.

    Hid rogeo log i

    Melihat karakteristik baik kondisi geologi ditinjau dari ketinggian, kemiringan tanah,

    dan air permukaan maka hidrogeologi di Propinsi Jawa Tengah diklasifikasikan

    kedalam tujuh geohidrologi.

    1. Akuifer kecil setempat;

    2. Akuifer produktivitas sedang;

    3. Akuifer dengan produktif dengan penyebaran luas;

    4. Akuifer produktivitas tinggi dengan penyebaran luas;

    5. Daerah air tanah langka;

    6. Daerah penggaraman;

    7. Danau payau.

    Untuk mengetahui klasifikasi ketujuh hidrogeologi yang ada di Propinsi Jawa

    Tengah dapat dilihat pada peta berikut.

    Tabel 1.3 Luas Daerah Pengaliran dan Rata-rata Harian Aliran Sungai di Propinsi Jawa Tengah Tahun 1996

    Induk Sungai Lokasi Pos Duga Air

    Luas Daerah

    Pengaliran(km2)

    Rata-rata

    Besarnya

     Aliran

    Rata

     Aliran

    Tinggi

     Aliran

     Volume Air

    (106 m3)

    K. Pemali K. Pemali - Rengas Pendawa1,111.00 38.15 34.3 1,078 1,198

    K. Pemali - Brebes1,250.00 38.60 30.8 964 1,205

    S. Bengawan Solo S. Bengawan Solo - Jurug3,206.70 72.30 22.5 709 2,274

    K. Serayu K. Serayu - Banyumas2,631.30 207.50 78.9 2,485 6,538

    K. Serayu - Rawalo3,096.00 370.30 119.6 3,769 11,668

    K. Lusi K. Lusi - Tawang Harjo1,642.00 44.00 26.8 838 1,375

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    13/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    14/98

      7

    1.1.3 PENGGUNAAN L AHAN

    Luas penggunaan lahan sawah dan bukan sawah di Propinsi Jawa Tengah untuk

    tiap kabupaten dan kota dapat dilihat pada tabel berikiut. Untuk luas lahan sawah

    kira-kira sebesar 0,31 % dari luas lahan propinsi dan untuk luas lahan non sawah

    sebesar 0,69 % dari luas total propinsi. Penggunaan lahan Popinsi Jawa Tengahsecara rinci diterangkan berikut ini dengan ilustrasi peta penggunaan lahannya pada

    halaman berikutnya.

    Penggunaan Lahan Saw ah

    Penggunaan lahan sawah di Propinsi Jawa Tengah teridiri lahan sawah yang

    pengairan teknis, pengairan setengah teknis, pengairan sederhana, pengairan non

    PU, tadah hujan, pasang surut, dan lebak folder. Untuk mengethaui penggunaan

    lahan sawah di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Luas lahan

    pertanian yang paling besar yaitu sawah dengan pengairan teknis (38,32%); disusul

    tadah hujan (27,57%); pengairan sederhana (13,45%) dan seterusnya. Untuk

    penggunaan lahan sawah dengan pengairan teknis di kota/kabupaten yang paling

    luas adalah Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Brebes, sedangkan luas lahan

    pengairan teknis yang tersempit adalah Kota Surakarta.

    Penggunaan Lahan bukan Sawah

    Penggunaan lahan selain sawah yang ada di Propinsi Jawa Tengah terdiri bangunan

    dan pekarangan; tegal/kebun; padang rumput; tidak diusahakan; hutan rakyat;

    hutan negara; perkebunan negara; lain-lain; rawa; tambak; kolam/empang. Untuk

    luas penggunaan lahan selain sawah yang paling besar proporsinya adalah

    penggunaan lahan tegal/kebun(33,48%); bangunan dan pekarangan (25,71%),

    hutan negara (24,51%), sedangkan luas lahan yang tersempit adalah penggunaan

    lahan kolam empang (0,1042 %); dan lahan yang tidak diusahakan (0,1260%).

    Untuk kabupaten/kota yang mempunyai luas lahan pekarangan yang terluas adalah

    Kabupaten Cilacap disusul Kabupaten Wonogiri dan Kebumen. Untuk luas lahan

    perkebunan negara di kabupaten/kota yang terluas adalah Kabupaten Banyumas

    (11,717.00 ha) disusul kabupaten Cilacap (10,507.00 ha).

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    15/98

    <

    <

    <

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    16/98

      9

    Tabel 1.4 Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Pengairan di Jawa Tengah Tahun 2000 (ha)

    No.Kabupaten/

    Kota

    Pengairan

    Teknis

    Pengairan

    1/2 Teknis

    Pengairan

    Sederhana

    PengairanDesa/Non PU

    Tadah

    Hujan

    Pasang

    Surut

    Lebak Pol-

    der dll.Jumlah

    1 Cilacap 35,572 2,930 1,962 3,591 17,849 - 1,193 63,097

    2 Banyumas 10,130 4,591 5,932 6,634 5,735 - - 33,022

    3 Purbalingga 6,192 4,398 4,901 1,690 3,753 - - 20,934

    4 Banjarnegara 6,761 509 1,870 2,290 4,721 - 17 16,168

    5 Kebumen 19,149 3,602 2,257 974 13,770 - 16 39,768

    6 Purworejo 17,558 5,282 2,516 689 3,673 - 516 30,234

    7 Wonosobo 1,362 1,351 5,089 6,853 3,749 - - 18,404

    8 Magelang 7,381 5,994 5,379 12,866 8,139 - - 39,759

    9 Boyolali 5,155 4,254 2,597 1,101 9,521 - - 22,628

    10 Klaten 18,028 11,819 2,401 164 1,256 - - 33,668

    11 Sukoharjo 14,471 2,227 1,708 - 2,726 - - 21,132

    12 Wonogiri 5,481 4,911 8,353 4,280 7,337 238 20 30,620

    13 Karanganyar 7,965 7,305 6,121 - 1,730 - - 23,121

    14 Sragen 18,634 3,564 1,759 1,282 14,463 - 241 39,943

    15 Grobogan 17,838 2,468 3,069 5,761 30,633 - - 59,769

    16 Blora 6,260 1,155 844 4,699 33,836 - - 46,794

    17 Rembang 5,145 3,341 2,135 643 17,852 - - 29,116

    18 Pati 18,365 10,131 7,373 5,256 17,379 - - 58,504

    19 Kudus 4,272 5,937 4,455 459 6,558 - - 21,681

    20 Jepara 4,811 3,796 7,392 5,435 5,000 - - 26,434

    21 Demak 16,930 7,088 3,140 2,235 21,446 - - 50,839

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    17/98

      10

    No.Kabupaten/

    Kota

    Pengairan

    Teknis

    Pengairan

    1/2 Teknis

    Pengairan

    Sederhana

    PengairanDesa/Non PU

    Tadah

    Hujan

    Pasang

    Surut

    Lebak Pol-

    der dll.

    Jumlah

    22 Semarang 5,445 3,388 6,597 3,041 6,086 - - 24,557

    23 Temanggung 5,026 10,464 4,123 33 1,007 - - 20,653

    24 Kendal 16,077 2,267 1,728 6,593 1,070 - - 27,735

    25 Batang 7,512 2,435 8,543 2,130 1,917 - - 22,537

    26 Pekalongan 13,810 1,979 4,030 2,013 4,514 108 17 26,471

    27 Pemalang 25,029 1,557 566 3,261 7,943 - - 38,356

    28 Tegal 28,372 1,667 2,689 1,321 6,874 - - 40,923

    29 Brebes 30,159 13,086 4,952 2,690 12,365 - 124 63,376

    30 Kota Magelang 267 - - - - - - 267

    31 Kota Surakarta 42 52 - - 32 - - 126

    32 Kota Salatiga 373 127 128 - 163 - - 791

    33 Kota Semarang 232 523 960 264 2,029 - - 4,008

    34 Kota Pekalongan 1,512 - - - - - - 1,512

    35 Kota Tegal 1,059 - - - - - - 1,059

    Jumlah 382,375 134,198 115,569 88,248 275,126 346 2,144 998,006

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    18/98

      11

    Tabel 1.5 Luas Penggunaan Lahan Bukan lahan Sawah Di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000

    Lahan Kering Lahan Lainnya

    No Kabupaten/Kota Bangunan/

    Pekarangan

    Tegal/

    Kebun

    Ladang/

    huma

    Padang

    Rumput

    Tidak di-

    Usahakan

    Hutan

    Rakyat

    Hutan

    Negara

    Perkebunan

    Negara

    Lain-lain

    Rawa-

    rawa

    Tambak Kolam/

    Empang

    Jumlah

    1 Cilacap 43243 34486 819 30 810 9824 36950 10,507 13333 240 62 450 150754

    2 Banyumas 19866 24948 25 11 0 11048 27094 11,717 4618 1 0 409 99737

    3 Purbalingga 16900 20252 0 3800 0 1003 9300 2,984 2460 0 4 128 56831

    4 Banjarnegara 15076 51162 0 0 0 1785 15505 2,000 4779 0 8 491 90806

    5 Kebumen 35511 31232 0 63 247 299 17169 634 3311 3 18 19 88506

    6 Purworejo 14536 43309 4258 176 18 829 6808 317 2820 0 32 145 73248

    7 Wonosobo 6282 42713 0 17 0 5025 18896 2,353 3106 1484 39 149 80064

    8 Magelang 18355 35724 0 2 0 1217 7723 1,087 4547 0 0 159 68814

    9 Boyolali 25292 30729 0 297 8 837 16167 3 3728 292 1507 19 78879

    10 Klaten 19016 7222 144 0 0 0 1259 222 3379 621 0 23 31886

    11 Sukoharjo 14864 6255 0 0 0 449 390 773 2799 0 0 4 25534

    12 Wonogiri 35386 60196 0 838 0 17207 18771 233 18976 10 0 0 151617

    13 Karanganyar 21326 17514 91 128 0 4187 2927 5,263 2647 0 8 8 54099

    14 Sragen 23758 19588 35 37 0 306 5257 602 5089 0 0 34 54706

    15 Grobogan 30886 29675 0 40 0 0 62735 5,907 8543 0 0 30 137816

    16 Blora 16263 27351 0 0 82 0 82113 411 6367 0 3 56 132646

    17 Rembang 8109 34964 0 0 0 121 23586 82 4063 29 1271 69 72294

    18 Pati 28970 30015 2 0 0 5011 12405 2,090 2666 0 9436 21 90616

    19 Kudus 9896 6263 165 2 168 31 1882 112 2255 60 0 2 20836

    20 Jepara 28108 18218 0 15 391 1533 17562 4,035 2864 23 1228 5 73982

    21 Demak 13040 15409 0 0 0 0 1572 237 2912 208 5485 41 38904

    22 Semarang 18935 28933 0 0 0 2407 8569 5,976 2663 2637 0 9 70129

    23 Temanggung 9071 29100 0 0 0 5630 10066 10,351 2137 0 0 15 66370

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    19/98

      12

    ............................. Tabel Lanjutan

    Lahan Kering Lahan Lainnya

    No Kabupaten/Kota Bangunan/

    Pekarangan

    Tegal/

    Kebun

    Ladang/

    huma

    Padang

    Rumput

    Tidak di-

    Usahakan

    Hutan

    Rakyat

    Hutan

    Negara

    Perkebunan

    Negara

    Lain-lain

    Rawa-

    rawa

    Tambak Kolam/

    Empang

    Jumlah

    24 Kendal 14148 22431 0 75 0 741 15718 7,788 8564 188 2832 7 72492

    25 Batang 11998 19072 260 96 0 1446 12289 8,526 2536 0 132 3 56358

    26 Pekalongan 11543 12215 50 372 9 997 26282 2,764 2406 459 27 18 57142

    27 Pemalang 11778 17847 40 153 0 227 26201 1,333 3656 7 1578 14 62834

    28 Tegal 14007 10488 0 92 225 1591 17082 194 3045 0 319 4 47047

    29 Brebes 18473 17628 0 50 0 4350 48994 924 4286 0 7688 4 102397

    30 Kota Magelang 1269 15 0 0 0 100 52 - 102 0 0 7 1545

    31 Kota Surakarta 3505 111 0 0 0 0 0 - 586 74 0 1 4277

    32 Kota Salatiga 2455 1659 0 0 0 0 0 168 222 0 0 1 4505

    33 Kota Semarang 14039 8481 0 28 882 10 1640 1,198 5075 208 1792 6 33359

    34 Kota Pekalongan 2462 150 0 0 4 0 0 - 234 60 74 0 2984

    35 Kota Tegal 1713 39 0 0 0 0 0 - 211 0 427 0 2390

    Jumlah 580079 755394 5889 6322 2844 78211 552964 90791 140985 6604 33970 2351 2256404

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    20/98

      13

    Luas Penggunaan Lahan Hu t an

    Luas penggunaan areal hutan menurut fungsinya dan kesatuan pemangkuan

    hutan di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari Suaka Alam Hutan Wisata, Hutan

    Lindung dan Hutan Produksi. Suaka alam hutan wisata seluas 877,3 Ha.

    Luas pemangkuan hutan terluas adalah kesatuan pemangkuan hutan

    Banyumas Timur seluas 174,1 Ha. Hutan lindung yang ada di kesatuan

    pemangkuan hutan seluas 73.477,88 Ha. Kesatuan pemangkuan hutan

    untuk hutan lindung yang terluas ada di kesatuan pemangkuan hutan Kedu

    Utara disusul Surakarta.

    Tabel 1.6 Luas Areal Hutan Menurut Fungsinya dan Kesatuan Pemangkuan Hutan di Jawa Tengah

    Tahun 2000 (Ha)

    KesatuanPemangkuan Hutan

    Suaka Alam

    HutanWisata

    Hutan

    Lindung

    Hutan

    Produksi

    Jumlah

    1 Balapulang 0 0 29819.83 29,819.83

    2 Blora 0 0 15105 15,105.00

    3 Banyumas Barat 0 0 55551.46 55,551.46

    4 Banyumas Timur 174.1 10654.35 35795.73 46,624.18

    5 Cepu 30 0 33018.1 33,048.10

    6 Gundih 0 0 30049.5 30,049.50

    7 Kebonharjo 62.2 2497.7 15270.2 17,830.10

    8 Keedu Selatan 65.6 0 44656.2 44,721.80

    9 Kendal 113.3 0 20288.16 20,401.46

    10 Kedu Utara 57.9 25295.53 17152.03 42,505.46

    11 Mantingan 0 0 16747.2 16,747.20

    12 Pati 63 11247.7 27793.96 39,104.66

    13 Pekalongan Barat 54.1 5377 35372.93 40,804.03

    14 Pekalongan Timur 0 3129 49681.63 52,810.63

    15 Pemalang 55.2 0 24368.2 24,423.40

    16 Purwodadi 0 0 19659.53 19,659.53

    17 Randublatung 25.4 0 32438.7 32,464.10

    18 Semarang 0 0 29127.53 29,127.53

    19 Surakarta 176.5 15276.6 22630.04 38,083.14

    20 Telawa 0 0 18715.7 18,715.70

    Jumlah 877.3 73477.88 554525.93 628881.11

    Persentase luas penggunaan lahan terhadap luas hutan di Propinsi Jawa

    Tengah pada tahun 2000 seluas 640.564,5 ha (19,68 % dari luas Propinsi

    Jawa Tengah). Sedangkan untuk kabupaten/kota yang memilki luas hutan

    terbesar adalah Kabupaten Semarang seluas 69.490,40 ha (73.39%) disusul

    Kabupaten Blora seluas 81.77,60 ha (45,57 %). Sedangkan kota-kota yang

    ada di Propinsi Jawa tengah tidak memilki hutan kecuali Kota Semarang.

    Luas Lahan Kr i t i s d i Prop ins i Jawa Tengah Tahun 19 99 (h a )

    Luas lahan kritis di Propinsi Jawa Tengah tahun 1999 (ha) terdiri potensi

    kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Luas lahan kritis di Propinsi Jawa

    Tengah pada tahun 1999 seluas 1.491.299 ha. Adapun kabupaten/kota

    yang memilki luas lahan kritis terluas adalah Kabupaten Karanganyar seluas

    441.898 ha disusul Kabupaten Batang 344.270 ha.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    21/98

      14

    Luas lahan kritis di Propinsi Jawa Tengah tahun 1999 (ha) terdiri potensi

    kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Luas lahan kritis di Propinsi Jawa

    Tengah pada tahun 1999 seluas 1.491.299 ha. Adapun kabupaten/kota

    yang memilki luas lahan kritis terluas adalah Kabupaten Karanganyar seluas

    441.898 ha disusul Kabupaten Batang 344.270 ha.

    Tabel 1.7 Luas Lahan Kritis Menurut Penggunaan Lahan di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun

    1999 (ha)

    No. Kabupaten/KotaPotensi

    Kritis

     Agak

    KritisKritis

    Sangat

    KritisJumlah

    1 Cilacap 7,051 4,941 20,093 18,667 50,752

    2 Banyumas 116 423 570 801 1,910

    3 Purbalingga 25 1,009 4,499 0 553

    4 Banjarnegara 267 2,022 2,658 2,993 7,939

    5 Kebumen 0 537 2,669 0 3,205

    6 Purworejo 338 253 4,621 0 5,212

    7 Wonosobo 665 4,770 6,097 263 11,795

    8 Magelang 10,519 5,519 4,948 1,137 22,123

    9 Boyolali 12,376 1,543 13,336 0 27,255

    10 Klaten 958 6,249 3,326 0 10,533

    11 Sukoharjo 8,752 10,070 4,571 422 23,815

    12 Wonogiri 33,268 49,444 18,552 9,199 107,463

    13 Karanganyar 11,984 22,345 6,382 1,187 441,898

    14 Sragen 12,320 9,985 10,042 0 32,347

    15 Grobogan 1,162 6,336 4,592 533 12,623

    16 Blora 11,974 6,649 7,231 3,377 29,231

    17 Rembang 4,282 5,600 3,576 0 13,458

    18 Pati 39,790 3,032 10,051 2,765 55,638

    19 Kudus 880 1,867 838 153 3,739

    20 Jepara 27,672 5,702 6,535 194 40,103

    21 Demak 0 0 0 0 0

    22 Semarang 5,923 9,395 11,842 0 27,161

    23 Temanggung 18,215 3,472 11,453 15 33,155

    24 Kendal 4,819 26,242 5,713 0 36,774

    25 Batang 3,477 22,997 7,795 0 344,270

    26 Pekalongan 2,103 4,199 1,303 0 7,605

    27 Pemalang 2,368 10,156 2,883 0 15,407

    28 Tegal 0 0 0 0 0

    29 Brebes 5,559 3,839 327 0 9,725

    30 Kota Magelang 0 0 0 0 0

    31 Kota Surakarta 0 0 0 0 0

    32 Kota Salatiga 0 0 0 0 0

    33 Kota Semarang 0 0 1,129 0 1,129

    34 Kota Pekalongan 0 0 0 0 0

    35 Kota Tegal 949 753 9,300 479 114,481

    Jumlah 227,812 229,349 186,932 42,185 1,491,299

    Luas Tambak d i Prop ins i Jawa Tengah Tahun 20 00 (h a )

    Luas tambak di Propinsi Jawa Tengah sebesar 29.665 ha dengan produksi

    ikan sebanyak 38.672,5 ton. Adapun kabupaten yang mempunyai lahan

    tambak terluas yaitu Kabupaten Pati seluas 8.145 disusul Kabupaten Brebes

    seluas 7.463 ha.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    22/98

      15

    Tabel 1.8 Luas, Produksi dan Nilai Ikan Tambak Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun

    2000 (ha)

    No. Kabupaten/Kota Luas Pa-

    nen (Ha) 

    Produksi

    (ton) Nilai

    1 Cilacap 422.00 44.30 888,555

    2 Kebumen 28.00 0.00 0

    3 Purworejo 38.00 24.10 168,700

    4 Rembang 625.00 174.50 2,755,450

    5 Pati 8,145.00 12,138.90 205,944,516

    6 Jepara 1,137.00 2,601.20 42,417,775

    7 Demak 4,563.00 3,971.30 48,341,768

    8 Kendal 2,550.00 4,523.80 72,632,000

    9 Batang 205.00 594.00 19,234,420

    10 Pekalongan 527.00 746.60 16,285,520

    11 Pemalang 1,586.00 3,890.00 37,686,400

    12 Tegal 318.00 43.60 1,208,900

    13 Brebes 7,463.00 6,265.00 49,151,911

    14 Kota Semarang 1,481.00 808.70 8,931,631

    15 Kota Pekalongan 113.00 43.00 1,088,275

    16 Kota Tegal 464.00 5,189.30 2,729,863

    Jumlah 29,665.00 41,058.30 509,465,684

    Per tambangan dan Ga l i an

    Sektor pertambangan dengan kandungan sumber tambang yang cukup

    melimpah belum seluruhnya dapat digali maupun ditambangkan. Barang

    tambang seperti emas, tembaga, andesit, pasir besi dan barang tambang

    lainnya baru sedikit diusahakan.

    Bahan galian C yang dieksploitasi masyarakat di Wilayah Jawa Tengah terdiri

    dari pasir dan kerikil, Andesit, Batu Kapur, Tanah Liat, Kalsit, Bentonit, Trass.

    Luas areal penggalian C sekitar 269.45 Ha dengan jumlah produksi 757.101

    m3 dan jumlah tenaga kerja yang terlibat sekitar 5.370 jiwa.

    Tabel 1.9 Banyaknya SIPD, Luas Areal, Produksi dan Tenaga Kerja Menurut Kabupaten/Kota dan

    Jenis Bahan Galian Golongan C di Jawa Tengah Tahun Anggaran 1999/2000

    Kabupaten/KotaJenis Bahan

    GalianJumlahSIPD

    Luas Areal(Ha)

    Produksi(M3)

    Tenaga Kerja(Orang)

    01. Cilacap Pasir dan Kerikil 12 4.15 15,070.00 102

     Andesit 12 3.64 44,050.00 112

    Pasir Urug 3 1.06 10,700.00 30

    02. Banyumas Pasir dan Krikil 63 14.47 14,456.00 166

     Andesit 29 31.32 2,880.10 66

    Batu Kapur 11 6.25 435.00 10

    Tanah Liat 1 0.23 30.00 1

    Tanah Urug 1 0.40 70.00 3

    03. Purbalingga Pasir dan Kerikil 14 1.58 18,345.00 99

    04. Banjarnegara Pasir dan Kerikil 10 3.76 190.00 88

     Andesit 10 5.82 240.00 75

    Tanah Liat 2 0.80 - 0

    05. Kebumen Pasir dan Kerikil 16 3.96 2,685.00 33

    06. Purworejo Andesit 18 8.53 10,900.00 36

    Pasir Urug 1 0.15 50.00 5

    07. Wonosobo Pasir dan Kerikil 8 2.54 468.00 35

    08. Magelang Pasir dan Kerikil 7 5.01 18,787.00 35

    09. Boyolali Andesit 1 0.10 1,987.50 8

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    23/98

      16

    Bentonit 3 2.65 145.00 30

    10. Klaten Pasir dan Kerikil 10 8.84 33,300.00 100

    11. Sukoharjo Andesit 2 1.80 6,000.00 9

    Tanah Urug 4 1.90 13,000.00 10

    12. Wonogiri Kalsit 1 0.05 2,649.00 16

    Batu Kapur 12 0.46 1,986.00 63

    13. Karanganyar Trass 6 1.50 172.00 55

    14. Sragen Pasir dan Kerikil 24 6.20 7,225.00 95

    15. Grobogan Pasir dan Kerikil 7 3.00 22,000.00 8

     Andesit 2 2 17,500.00 10

    Batu Kapur 1 1.00 15,751.00 5

    16. Blora Pasir dan Kerikil 57 1.43 84,900.00 228

    17. Rembang Andesit 10 2.51 659.00 15

    Tanah Liat 2 1.94 205.00 4

    Pasir Kuarsa 1 1 479.00 6

    18. Pati Pasir dan Kerikil 41 4.97 28.44 140

    20. Jepara Pasir dan Kerikil 14 1.28 28,000.00 60

     Andesit 2 0.98 575.00 9

    23. Temanggung Pasir dan Kerikil 40 12.38 2,294.00 361

    24. Kendal Pasir dan Kerikil 6 3.18 3,273.00 30

     Andesit 2 0.97 3,273.00 7

    25. Batang Tanah Urug 4 2.30 4,707.00 12

     Andesit 13 5.86 3,412.00 52

    26. Pekalongan Pasir dan Kerikil 15 9.50 288.00 125

    Tanah Urug 1 2.00 30.00 7

    27. Pemalang Pasir dan Kerikil 113 41.42 332,326.00 1500

    28. Tegal Pasir dan Kerikil 5 2.43 2,675.00 30

    Batu Kapur 15 15.00 3,070.00 75

    29. Brebes Pasir dan Kerikil 70 29.37 14,750.00 1220

     Andesit 4 2.39 2,045.00 85

    30. Kota Semarang Pasir dan kerikil 8 0.80 2,090.00 30

    Tanah Urug 2 1.25 5,750.00 10

    1.2 SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN

    1.2.1 K EPENDUDUKAN 

    Jumlah dan Kepada tan Penduduk

    Jumlah penduduk Jawa Tengah berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional

    (Susenas) pada tahun 2000, tercatat sebesar 30,78 juta jiwa. Dengan jumlahpenduduk sebanyak itu Jawa Tengah menempati urutan ketiga dari seluruh

    propinsi di Indonesia. Jumlah penduduk Propinsi Jawa Tengah menurut

    proyeksi tahun 2001 sebesar 31,73 juta jiwa. Jumlah penduduk

    kabupaten/kota terbesar tahun 2000 di Propinsi Jawa Tengah adalah

    Kabupaten Brebes sebanyak 1.689.011 jiwa, selanjutnya Kabupaten Cilacap,

    Kabupaten Banyumas. Sedangkan jumlah penduduk kabupaten/kota terkecil

    adalah Kota Magelang sebanyak 116.245 jiwa. Berdasarkan data

    kependudukan tahun 1995 dan tahun 2000 tingkat pertumbuhan penduduk

    Propinsi Jawa Tengah sebesar 0,67%. Adapun kabupaten/kota yang memiliki

    tingkat pertumbuhan tertinggi adalah Kabupaten Demak sebesar

    1,5%/tahun sedangkan terendah adalah Kota Pekalongan sebesar 0,09

    %/tahun (lihat peta dibawah ini).

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    24/98

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

     Laut Jawa

    Samudra Hindia

       P  r  o  p .

       J  a  w  a   B  a  r  a   t

    Kep. Karimun

       P  r  o  p .

       J  a  w  a   T   i  m  u  r

    109 BT

       8   L   S

       7   L   S

       6   L   S

    109 BT

    110 BT 111 BT

    110 BT 111 BT

    Tema

    Nama File

    Peta Dasar 

    %

    <

    !

    Legenda :

    Gunung

    Kota Kecamatan

    Batas Kabupaten

    Sungai

    Batas Propinsi

    Ibukota Propinsi

    Ibukota Kabupaten

    250

    Peta Reppprot 1:250.000, Bakosurtanal

    Jalan Kolektor 1

    Jalan Kolektor 2

    Jalan Arteri

    Jalan Tol

    50 Km

    Jalan Kolektor 3

    Rel KA

    DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

    DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

    DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH

    11 -25 jiwa/ha

    0 - 10 jiwa/ha

    26 - 50 jiwa/ha

    51 - 100 jiwa/ha

    > 100 jiwa/ha

    Peta Kepadatan Penduduk Jateng.WOR

    PETA

    KEPADATAN PENDUDUKPROPINSI JAWA TENGAH

    Purbolinggo

    Banjarnegara

    Brebes Pekalongan

    Purwokerto

    Surakarta

    Kab. Cilacap Kab. Banyumas

    Kab. Kebumen

    Kab. PurworejoKab. Klaten Kab. Sukoharjo

    Kab. Karanganyar 

    Kab. Sragen

    Kab. Grobogan Kab. Blora

    Kab. Rembang

    Kab. Pati

    Kab. Jepara

    Kab. Kudus

    Kab. Demak

    Kab. Boyolali

    Kab. Semarang

    Kab. Temanggung

    Kab. KendalKab. BatangKab. PekalonganKab. Pemalang

    Kab. Tegal

    kab. Wonogiri

    Kdy. Salatiga

    Kdy. Semarang

    Kdy. Tegal

    Kab. Magelang

    Kab. Brebes

    Waduk Wadaslintang 

    W. Sermo

     Rawa Jombor 

    Waduk Tempuran

    Waduk Suru

    Waduk Sempor 

    Waduk Penjalin

    Waduk Cekung 

    Telaga Manjer Waduk Kedung Ombo

    Waduk Gajah Mungkur 

     B. S o l o

     S.  L u

     s i

           S .        G

         r    e     n       j  

        e     n     g  

      S .   M o

     d a  n g 

     S.  W u l u

     n g

     S        .   B       

    a     t       o     k       a     n     

     S    .  D   

    i    l    a   n  t   a   h   

     S  . T   e  m 

      p u  r  a  n 

     K a l i  P a

     n d a n s a

     r i

          K    a      l      i      G

        a    n     d    u

            K     a        l       i        G

         r    e     n       j  

        e     n     g  

                                               K                            a                                              l                                          i

                                               W                            a                                    t                            e                            s

     K a l i  G r o b o  g a nS.  W a l u h

                                                     S         .

                                                    C                                              i                                u  

      S .   C

     a c a   b

     a  n

    S.  Ramb ut

     S           .  K           

    l            u       w       u       t          

          S .      K

        u     t    o

         S .     B

       a     k   a     l    r   e     j    o

     S      .  T      

    o   n    t     a    n      g    

     S.  B o d r

     i

        S .     G    i   n    t   u

       n   g  S. Se ra n g

                     S .                   P       e

                    k        a        c        a          n          g           a          n

     S      .  G      

    e    b     a    n      g    

    S  .  P r o  g o 

    S.  Ked awung 

                     S .                   B       a

                     l         o          n          g  

                                                                                                 S              . 

                                                                                                R

                                                                 a                                                               s 

                                                                 u                                                                                                  k                                                               a  

                                                  S      .

                                                   J

                                    u                              a                              n                              a K  a n a l    K  u m  p u l  a n 

     S     . P    e   m   

    a   l     i    

    C    i     j   a  l    u  

               S  .

               K           l       a

           w           i       n

           g   

               S  .            J       a         t           i

           n       e       g          a       r       a

     Kali O pak

     K al i  K e d un g lo

     K a na l   B r a  j a n g 

     S               .   O                   y          

    o         

     S        .  G       

    a     l        i        s     

    S  . T  a n  g k i  l  

     K     a   n   a   l      J     a   

      j    a   r   

       S .    B   l  u   k  a

      n

    S.  U r a n g

     S      .   A     

    m    

    b     o   

      C  i g   u  n  u

      n g 

      S .  I j o

      S                                                   .         K                                                

    a                               w                                u                               n                               

                  g                               a                                 t                                          e                               

    n                               

        C    i    k

       a   w   u   n   g 

       S .    S   i   r

      a   n  g    d   u

                                                            S          . 

                                                            S                                      e 

                                         n                                       g                                                                             k 

                                        a                                       r                                    a  

                                         n                                       g                   

      S                                                   .         B                                              a                               n                               c                               a                               k                                                 

     S.  B a k a

     l a n

    C      i      t     a    

    n    d      u      y    

    S . G u n  g 

      K a  l  i  J

      u  w o  n o

    Semarang

    Cilacap

    Sragen

    Blora

    Boyolali

    Kebumen

    Wonosobo

    Temanggung

    Ungaran

    Kendal

    Kudus

    G. Slamet 

    G. Pojoktiga

    G. Lawu

    G. Butuk 

    G. Lasem

    G. Merapi

    G. Merbabu

    G. Sundoro

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    25/98

      18

    Kepadatan penduduk tertinggi di Propinsi Jawa Tengah adalah Kota

    Surakarta yakni 11.114,42 jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk

    terkecil adalah Kabupaten Blora yakni Kabupaten Blora. Kepadatan penduduk

    tertinggi ini terkonsentrasi pada pusat-pusat kota baik kota maupun

    kabupaten.

    Tabel 1.10 Kepadatan Penduduk per Ha di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000

    No.Kabupaten/

    Kota

    Jumlah

    PendudukLuas (Ha)

    Kepadatan

    Penduduk per Ha

    1 Cilacap 1,600,834 213,851 7.49

    2 Banyumas 1,447,865 132,759 10.91

    3 Purbalingga 782,714 77,765 10.07

    4 Banjarnegara 831,327 106,974 7.77

    5 Kebumen 1,160,922 128,274 9.05

    6 Purworejo 703,691 103,482 6.80

    7 Wonosobo 730,677 98,468 7.42

    8 Magelang 1,092,776 108,573 10.06

    9 Boyolali 891,363 101,507 8.78

    10 Klaten 1,107,477 65,556 16.89

    11 Sukoharjo 768,752 46,666 16.47

    12 Wonogiri 966,271 182,237 5.30

    13 Karanganyar 754,802 77,220 9.77

    14 Sragen 842,759 94,649 8.90

    15 Grobogan 1,257,958 197,585 6.37

    16 Blora 808,443 179,440 4.51

    17 Rembang 554,690 101,410 5.47

    18 Pati 1,144,300 149,120 7.67

    19 Kudus 701,537 42,517 16.50

    20 Jepara 962,909 100,416 9.59

    21 Demak 965,499 89,743 10.76

    22 Semarang 828,169 94,686 8.75

    23 Temanggung 659,881 87,023 7.58

    24 Kendal 845,370 100,227 8.43

    25 Batang 658,321 78,895 8.34

    26 Pekalongan 795,044 83,613 9.51

    27 Pemalang 1,253,706 101,190 12.39

    28 Tegal 1,374,382 87,970 15.62

    29 Brebes 1,689,011 165,773 10.19

    30 Kota Magelang 116,245 1,812 64.15

    31 Kota Surakarta 489,368 4,403 111.14

    32 Kota Salatiga 150,201 5,296 28.36

    33 Kota Semarang 1,341,730 37,367 35.91

    34 Kota Pekalongan 260,814 4,496 58.01

    35 Kota Tegal 236,038 3,449 68.44

    Jumlah 30,775,846 3,254,412 9.46

    Struk tu r Penduduk Menuru t Ke lompok Us ia dan Jen i s

    Ke lamin

    Struktur penduduk menurut jenis kelamin di Propinsi Jawa Tengah untuk

    laki-laki berjumlah 15.253.438 jiwa, dan perempuan berjumlah 15.522.408

     jiwa. Jumlah kelompok umur 15 – 19 tahun merupakan kelompok umur yang

    paling dominan dan berjumlah 3.256.675 jiwa. Sedangkan kelompok umur

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    26/98

      19

    75 tahun keatas merupakan jumlah penduduk paling sedikit dan berjumlah

    482.907 jiwa.

    Tabel 1.11 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2000

    No.Kelompok

    UmurLaki-laki Perempuan Jumlah

    1. 0 - 4 1,265,139 1,213,207 2,478,346

    2. '5 - 9 1,528,736 1,466,928 2,995,664

    3. 10 - 14 1,646,986 1,577,017 3,224,003

    4. 15 - 19 1,652,146 1,604,529 3,256,675

    5. 20 - 24 1,265,627 1,248,978 2,514,605

    6. 25 - 29 1,182,774 1,266,456 2,449,230

    7. 30 - 34 1,131,303 1,216,785 2,348,088

    8. 35 - 39 1,113,643 1,207,011 2,320,654

    9. 40 - 44 1,008,003 1,016,814 2,024,817

    10. 45 - 49 850,347 789,431 1,639,778

    11. 50 - 54 650,909 714,002 1,364,911

    12. 55 - 59 543,163 593,688 1,136,851

    13. 60 - 64 511,229 616,408 1,127,637

    14. 65 - 69 369,547 443,114 812,661

    15. 70 - 74 301,675 297,344 599,019

    16. '75 - 232,211 250,696 482,907

    Sumber : BPS, Propinsi dalam Angka, Tahun 2000

    Struk tu r Penduduk Menuru t Ke lompok Us ia d i Kabupa ten

    dan Ko ta

    • Usia 0 – 14

    Jumlah penduduk untuk kelompok usia 0 – 14 tahun di Propinsi Jawa

    Tengah berjumlah 8,70 juta jiwa. Kelompok ini merupakan kelompok usia

    tidak produktip dan masih bergantung pada orang lain. Jumlah penduduk

    Kabupaten/kota untuk kelompok umur ini yang paling banyak adalah

    Kabupaten Cilacap sebanyak 495.855 jiwa, sebaliknya kanupaten/kota yang

    memilki jumlah penduduk yang sedikit untuk kelompok umur ini adalah Kota

    Magelang. Sedangkan prosentase untuk kelompok umur 0 – 14 tahun

    kabupaten/kota yang paling banyak adalah kabupaten Pekalongan sekitar

    262.701 jiwa (0,33 % dari jumlah total penduduk Kabupaten Pekalongan).

    Sedangkan prosentase pada kelompok ini yang paling kecil adalah Kota

    Salatiga sekitar 32,66 ribu jiwa (0,217 % dari jumlah penduduk kota

    tersebut).

    • Usia 15 – 64

    Untuk kelompok usia 15 – 64 tahun di Propinsi Jawa Tengah berjumlah

    20,18 juta jiwa. Kelompok ini merupakan kelompok usia produktip dan bias

    dikategorikan usia kerja. Jumlah penduduk kabupaten/kota untuk kelompok

    umur ini yang paling banyak adalah Kabupaten Tegal sebanyak 1,1 juta jiwa,

    sebaliknya kabupaten/kota yang memilki jumlah penduduk yang sedikit

    untuk kelompok umur ini adalah Kota Magelang sekitar 81.3 ribu jiwa.

    Sedangkan prosentase untuk kelompok umur 15 – 64 tahun kabupaten/kota

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    27/98

      20

    yang paling banyak adalah Kota Salatiga sekitar 107.836 jiwa (0,72 % dari

     jumlah total penduduk Kota Salatiga). Sedangkan prosentase pada kelompok

    ini yang paling kecil adalah Kabupaten Kebumen sekitar 706.319 ribu jiwa

    (0,61% dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).

    • Usia 65 Keatas

    Jumlah penduduk untuk kelompok usia 65 tahun keatas di Propinsi Jawa

    Tengah berjumlah 1.89 juta jiwa. Kelompok ini diindikasikan merupakan

    kelompok usia yang sudah tidak produktip lagi dalam hal kerja. Jumlah

    penduduk kabupaten/kota untuk kelompok umur ini yang paling banyak

    adalah Kabupaten Banyumas sebanyak 106.655 jiwa, sebaliknya

    kabupaten/kota yang memilki jumlah penduduk yang sedikit untuk kelompok

    umur ini adalah Kota Salatiga sebanyak 9.706 jiwa. Sedangkan prosentase

    untuk kelompok umur ini, kabupaten/kota yang paling banyak adalah

    kabupaten Purworejo sekitar 70.730 jiwa (10,1 % dari jumlah total

    penduduk Kabupaten Purworejo). Sedangkan prosentase pada kelompok ini

    yang paling kecil adalah Kabupaten Brebes sekitar 72.860 ribu jiwa (4,31 %

    dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).

    Jum l ah Penduduk Menu ru t Angka tan Ke r j a

    Berdasarkan hasil Susenas BPS, tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah tahun

    2000 berjumlah 14.491.222 jiwa. Angka kesempatan kerja yang merupakan

    perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan penduduk yang

    termasuk angkatan kerja pada tahun 2000 yaitu sekitar 95,78 % dari jumlah

    penduduk Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan angka kesempatan kerja untuk

    kabupaten/kota yang paling besar adalah Kabupaten Boyolali sebesar

    494.343 jiwa (98,41 % dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).

    Sedangkan angka kesempatan kerja untuk kabupaten/kota yang terkecil

    adalah kota Tegal 90.614 jiwa (91,14 % dari jumlah penduduk kota

    tersebut).

    1.2.2 SOSIAL 

    Penduduk Us ia Seko lah

    Penduduk usia antara 7 – 24 tahun merupakan rata-rata usia sekolah.

     Adapun klasifikasi usia sekolah yakni 7 – 12 tahun merupakan usia sekolah

    dasar, 13 – 15 tahun merupakan usia sekolah lanjutan pertama, 16 – 18

    tahun merupakan usia sekolah lanjutan atas, dan 19 – 24 tahun merupakan

    usia sekolah untuk kesarjanaan. Jumlah penduduk usia sekolah dasar di

    Propinsi Jawa Tengah berjumlah 3.737.705 jiwa, jumlah penduduk usia

    sekolah lanjutan pertama berjumlah 1.992.881 jiwa, usia sekolah lanjutan

    atas berjumlah 2.013.922 jiwa, dan usia untuk universitas berjumlah

    3.089.938 jiwa.

    Angka tan Ker ja yang Menca r i Peke r j aan Menuru t Pend id i kan

     Angkatan kerja yang mencari pekerjaan menurut pendidikan di Propinsi Jawa

    Tengah sebanyak 37.900 orang. Angkatan kerja yang mencari pekerjaan

    sesuai tamatan pendidikan dengan jumlah tertinggi untuk tahun 2000 adalah

    angkatan kerja tamatan SLTA sebanyak 226.209 jiwa. Sedangkan angkatan

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    28/98

      21

    kerja dengan jumlah pencari kerja terkecil adalah lulusan diploma tiga

    sebanyak 1.370 orang.

    Tabel 1.12 Angkatan Kerja yang Mencari Kerja Menurut Tamatan Pendidikan dan Jenis Kelamin di

    Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000

    Jenis KelaminPendidikan Tertinggi yang

    Ditamatkan Laki-laki PerempuanTotal

    Belum pernah sekolah 4,206 7,202 11,408

    Belum tamat SD 2,850 3,241 6,091

    Sekolah Dasar 6,836 5,893 62,729

    SLTP 4,439 3,612 38,051

    SLTA 42,599 3,610 226,209

    Diploma I/II/III 5,869 5,509 1,378

    Diploma IV/S1/S2/S3 6,218 5,816 2,034

    Jumlah 83,017 54,883 37,900

    Mata Pencaha r ian Penduduk Jawa Tengah

    Mata pencaharian penduduk Jawa Tengah sangat bervariasi. Adapun mata

    pencaharian penduduk menurut BPS pada tahun 2000 yang terdata dan

    terhitung yakni pada sektor pertanian (6,135,828 jiwa), Perdagangan

    (3,030,564 jiwa), Industri (2,276,679 jiwa), Jasa (1,591,617 jiwa),

    Komunikasi (644,359), Konstruksi (578,584 jiwa), Pertambangan dan Galian

    (128,706 jiwa), dan Keuangan (79,812 jiwa), Listrik, Gas, dan Air Bersih

    (25,073 jiwa).

    • Sektor Pertanian

    Mata pencaharian penduduk di Propinsi Jawa Tengah rata-rata bekerja pada

    sektor pertanian. Adapun jumlah penduduk yang bekerja pada sektor

    pertanian sekitar 6.135.828 jiwa. Penduduk kabupaten/kota di Jawa Tengah

    yang terbesar dan bekerja pada sektor pertanian adalah Kabupaten

    Grobogan sekitar 396.108 jiwa. Kabupaten/kota lain yang penduduknya

    bekerja di sektor pertanian dengan lebih dari tiga ratus ribu orang adalah

    Kabupaten Brebes, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Blora, dan Kabupaten

    Magelang, dan Kabupaten Cilacap. Sedangkan kabupaten/kota yang jumlah

    penduduknya paling kecil bergerak pada sektor pertanian adalah Kabupaten

    Magelang dengan jumlah penduduk yang bergerak pada bidang ini sekitar

    1.214 orang, menyusul Kota Surakarta(2.085), Kota Salatiga (2.474).

    • Perdagangan

    Penduduk Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor perdagangan

    pada tahun 2000 sekitar 3.030.564 jiwa. Jumlah penduduk kabupaten/kota

    yang bekerja pada sektor perdagangan yang terbesar adalah Kabupaten

    Brebes (193.217 jiwa), Kota Semarang (180.764 jiwa), Kabupaten Banyumas

    (159.578 jiwa). Sedangkan kabupaten/kota yang bekerja di sektor

    perdagangan yang terkecil adalah Kota Magelang (18.592 jiwa), Kota

    Salatiga (21.204), Kota Pekalongan (33.064), dan Kota Tegal (34.300 jiwa).

    • Industri

    Penduduk Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor industri sekitar

    2,28 juta jiwa. Adapun jenis Industri yang ada di Jawa Tengah yakni Industri

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    29/98

      22

    hasil pertanian, industri aneka, dan industri logam mesin dan kimia.

    Kabupaten/kota yang banyak menyerap tenaga kerja dari sektor industri

    adalah Kabupaten Jepara (194.466 jiwa), Kabupaten Klaten (126.835 jiwa),

    Kabupaten Banyumas (126.180 jiwa). Sedangkan kabupaten/ kota yang

    sedikit menyerap tenaga kerja di sektor industri adalah Kabupaten Magelang

    ( 7.082 jiwa), Kabupaten Blora (11.147 jiwa), Kota Salatiga (13.709 jiwa),

    dan Kabupaten Rembang (13.752 jiwa).

    • Komunikasi

    Jumlah tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor

    komunikasi sekitar 644.359 jiwa. Adapun jenis atau sub sektor komunikasi

    yang ada yakni PT. Pos, PT Telkom, Jasa Pengantar Barang, Radio, dan lain-

    lain. Untuk sektor komunikasi kabupaten/kota yang paling banyak menyerap

    tenaga kerja adalah Kabupaten Pekalongan sekitar 260.814 jiwa atau sekitar

    3,51 % dari jumlah penduduk kabupaten, menyusul Kabupaten Tegal

    1.374.382 jiwa (3,43 % dari jumlah total penduduk kabupaten). Sedangkan

    kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor

    komunikasi adalah Kabupaten Magelang sekitar 10.772 jiwa (0,99 % dari

    total jumlah penduduk kabupaten), menyusul Kabupaten Blora sekitar

    9.4846 jiwa (1.17 % dari jumlah total penduduk kabupaten).

    • Jasa

    Jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor jasa lainnya di Propinsi Jawa

    Tengah sekitar 1.591.617 jiwa. Adapun kabupaten/kota yang paling besar

    menyerap tenaga kerja sektor jasa-jasa adalah Kota Semarang dengan

    menyerap Tenaga Kerja sebanyak 170.818 jiwa atau sekitar 12,73 % dari

     jumlah total penduduk kota tersebut, menyusul Kota Magelang yang

    menyerap tenaga kerja sekitar 14.156 jiwa (12,18% dari jumlah penduduk

    kota tersebut). Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap

    tenaga kerja pada sektor jasa-jasa adalah Kabupaten Wonogiri 28.450 Jiwa

    (2,94 % dari jumlah penduduk kabupaten tersebut), menyusul Kabupaten

    Wonosobo 21.771 jiwa (2.98 % dari jumlah total penduduk).

    • Konstruksi

    Jumlah tenaga kerja yang bergerak pada sektor konstruksi di Propinsi Jawa

    Tengah berjumlah 578.584 jiwa. Untuk kabupaten/kota yang banyak

    menyerap tenaga kerja pada sektor konstruksi Kabupaten Kudus dengan

    tenag kerja 35.702 orang (5.09 % dari jumlah total penduduk kabupaten

    tersebut). Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap tenaga

    kerja adalah Kabupaten Boyolali yang berjumlah 9.546 (1,07 % dari jumlah

    kabupaten tersebut).

    • Pertambangan dan Galian

    Penduduk yang bekerja pada sektor pertambangan dan galian di Propinsi

    Jawa Tengah sekitar 79.812 jiwa. Sedangkan penduduk kabupaten/kota

    yang paling banyak bekerja pada sektor pertambangan dan galian adalah

    Kabupaten Boyolali 7.746 jiwa (0,87 % dari jumlah penduduk kabupaten

    tersebut. Sedangkan penduduk kabupaten/kota yang paling sedikit bekerja

    di sektor pertambangan dan galian adalah Kabupaten Demak berjumlah 367

    orang (0,04% dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    30/98

      23

    • Keuangan

    Penduduk yang bekerja pada sektor keuangan di Propinsi Jawa Tengah pada

    tahun 2000 adalah 128.706 jiwa. Untuk Kabupaten/kota yang paling banyak

    menyerap tenaga kerja untuk sektor keuangan adalah Kota Semarang

    dengan tenaga kerja yang terserap sekitar 20.320 orang (1,51% dari jumlah

    total penduduk kota), menyusul Kota Surakarta dengan jumlah tenaga kerja

    yang terserap 7.304 jiwa (1,49 % dari jumlah penduduk kota). Sedangkan

    kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor

    keuangan adalah Kabupaten Batang dengan jumlah tenaga kerja 600 orang

    (0,09 % dari jumlah penduduk kabupaten), menyusul Kabupaten

    Purbalingga 1.080 jiwa, Kabupaten Banjarnegara 1.131 jiwa, Pekalongan

    1.113 jiwa (masing-masing 1,14 % dari jumlah total penduduk di kabupaten

    masing-masing).

    • Listrik, Gas, dan Air Bersih

    Penduduk yang bekerja pada sektor gas, listrik, dan air bersih di Propinsi

    Jawa Tengah ada sekitar 25.073 jiwa. Kontribusi sektor gas, listrik, dan air

    bersih memberikan lapangan kerja pada penduduk sekitar 0,08 % dari

     jumlah lapangan kerja yang ada. Adapun penduduk kabupaten/kota yang

    bekerja pada sektor gas, listrik, dan air bersih di Propinsi Jawa Tengah yang

    paling banyak adalah Kabupaten Banjarnegara sekitar 5.724 jiwa (0,69%

    dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).

    Sebaran Desa Ter t i ngga l

    Menurut data podes 1995 sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa Tengah

    rata-rata tersebar di kabupaten/kota. Sebaran desa tertinggal di Propinsi

    Jawa Tengah yang paling banyak berada di Kabupaten Brebes, Kabupaten

    Batang, Kabupaten Kebumen. Sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa

    Tengah dapat dilihat di peta berikut ini.

    1.3 SUMBERDAYA BUATAN

    1.3.1 J ARINGAN J ALAN , R EL KA DAN S ARANA PERHUBUNGAN 

    Jar ingan Jalan

    Panjang jalan Kabupaten/kota di wilayah Jawa Tengah pada tahun 2000

    mencapai 21.525 km. Panjang jalan ini mengalami kenaikan 0,19%

    dibandingkan tahun lalu. Adapun jalan terpanjang untuk kabupaten/kota

    terdapat di Kota Semarang, yaitu 1.014 km atau 4,71 km % dari panjang

     jalan di seluruh Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan terpendek adalah Kota

    Magelang dengan panjang 0,39 % dari jumlah total jalan yang ada di

    Propinsi Jawa Tengah.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    31/98

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

     Laut Jawa

    Samudra Hindia

       P  r  o  p .

       J  a  w  a   B  a  r  a   t

    Kep. Karimun

       P  r  o  p .

       J  a  w  a   T   i  m  u  r

    109 BT

       8   L   S

       7   L   S

       6   L   S

    109 BT

    110 BT 111 BT

    110 BT 111 BT

    Tema

    Nama File

    Peta Dasar 

    %

    <

    !

    Legenda :

    Gunung

    Kota Kecamatan

    Batas Kabupaten

    Sungai

    Batas Propinsi

    Ibukota Propinsi

    Ibukota Kabupaten

    250

    Peta Reppprot 1:250.000, Bakosurtanal

    Jalan Kolektor 1

    Jalan Kolektor 2

    Jalan Arteri

    Jalan Tol

    50 Km

    Jalan Kolektor 3

    Rel KA

    DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

    DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

    DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH

    Kawasan Lindung

    Tidak ada data

    Bukan desa tertinggal

    Desa tertinggal 1995

    Peta Desa Tertinggal Jateng.WOR

    PETA

    SEBARAN DESA TERTINGGALPROPINSI JAWA TENGAH

    Purbolinggo

    Banjarnegara

    Brebes Pekalongan

    Purwokerto

    Surakarta

    Kab. Cilacap Kab. Banyumas

    Kab. Kebumen

    Kab. PurworejoKab. Klaten Kab. Sukoharjo

    Kab. Karanganyar 

    Kab. Sragen

    Kab. Grobogan Kab. Blora

    Kab. Rembang

    Kab. Pati

    Kab. Jepara

    Kab. Kudus

    Kab. Demak

    Kab. Boyolali

    Kab. Semarang

    Kab. Temanggung

    Kab. KendalKab. BatangKab. PekalonganKab. Pemalang

    Kab. Tegal

    kab. Wonogiri

    Kdy. Salatiga

    Kdy. Semarang

    Kdy. Tegal

    Kab. Magelang

    Kab. Brebes

    SemarangPemalang

    Cilacap

    Banyumas

    Sragen

    Blora

    Pati

    Wonogiri

    Klaten

    Boyolali

    Kebumen

    Wonosobo

    Temanggung

    Ungaran

    Kendal

    Batang

    Kudus

    G. Slamet 

    G. Pojoktiga

    G. Lawu

    G. Segorogunung 

    G. Butuk 

    G. Lasem

    G. Merapi

    G. Merbabu

    G. Pupur 

    G. Sundoro

    G. Perahu

    G. Kendalisodo

    G. Rogojembangan

    G. Gepak 

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    32/98

      25

    Tabel 1.13 Panjang Jalan Kabupaten/Kota menurut Jenis Permukaan di Jawa Tengah Tahun 2000 

    Jenis Permukaan Jumlah

    No. Kabupaten/

    Kota  Aspal Kerikil TanahTidakDirinci

    1 Cilacap 892 109 9 0 1,010

    2 Banyumas 590 212 3 0 805

    3 Purbalingga 367 128 211 0 706

    4 Banjarnegara 394 225 92 0 711

    5 Kebumen 510 65 35 0 610

    6 Purworejo 519 112 108 0 739

    7 Wonosobo 389 372 49 0 810

    8 Magelang 588 25 28 0 641

    9 Boyolali 490 47 15 0 552

    10 Klaten 623 17 129 0 769

    11 Sukoharjo 509 14 0 0 523

    12 Wonogiri 603 399 10 0 1,012

    13 Karanganyar 684 68 12 0 764

    14 Sragen 859 82 51 0 992

    15 Grobogan 548 270 0 0 818

    16 Blora 281 100 16 0 397

    17 Rembang 303 224 31 0 558

    18 Pati 483 55 7 0 545

    19 Kudus 299 57 54 73 483

    20 Jepara 666 11 27 0 704

    21 Demak 306 82 38 0 426

    22 Semarang 585 34 11 108 738

    23 Temanggung 367 231 33 0 631

    24 Kendal 506 83 189 0 778

    25 Batang 301 3 0 0 304

    26 Pekalongan 297 136 52 0 485

    27 Pemalang 569 11 37 16 633

    28 Tegal 535 13 0 41 589

    29 Brebes 541 32 51 0 624

    30 Kota Magelang 73 10 0 0 83

    31 Kota Surakarta 431 129 3 0 563

    32 Kota Salatiga 177 10 48 0 235

    33 Kota Semarang 976 9 10 19 1,014

    34 Kota Pekalongan 116 0 0 0 116

    35 Kota Tegal 151 4 3 0 158

    Jumlah 16,52

    8 3,379 1,362 257

    21,52

    6

    Sumber : Propinsi Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2000

    Menurut kondisinya, persentase jalan tersebut berupa aspal dan kerikil

    sebesar 76,78 % serta 15,70 %, selebihnya masih berbentuk tanah. Panjang

     jalan kabupaten/kota menurut kondisi jalan yang berkerikil dan paling

    panjang sehingga perlu ditingkatkan ke aspal adalah Kabupaten Wonogiri

    sepanjang 399 km. Sedangkan untuk kondisi tanah, kabupaten/kota yang

    paling panjang adalah Kabupaten Purbalingga sepanjang 211 km.

    Kondisi jalan di Propinsi Jawa Tengah untuk kondisi jalan yang baik, sedang,

    rusak, dan rusak berat masing masing 39,30 % baik, 29,38 sedang, 21,41

    rusak, dan 9,92 rusak berat. Adapun kabupaten/kota yang kondisi jalannya

    baik adalah kota Semarang sekitar 75,60% pada kondisi yang baik. sedang

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    33/98

      26

    untuk kota/kabupaten yan memiliki jalan yang paling rusak berat adalah

    Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Banjarnegara.

    Status jalan di Propinsi Jawa Tengah untuk jalan nasional sepanjang 1,39

    ribu kilometer dan 2,6 ribu jalan propinsi. Untuk kabupaten/kota yang

    memiliki jalan nasional yang panjang adalah Kabupaten Cilacap sepanjang

    202 km. Sedangkan untuk jalan propinsi yang paling panjang adalah

    Kabupaten Grobogan sekitar 232,99 km.

    Jembatan sebagai sarana penunjang transportasi yang lain, pada tahun 2000

    tercatat sebanyak 3.301 buah dengan panjang 42,58 km, dengan rincian

    1.140 jembatan milik negara dan 2.160 jembatan milik propinsi.

    Tabel 1.14 Banyak dan Panjang Jembatan Menurut Status Kewenangan Pengelolaan di Jawa

    Tengah Tahun 2000

    Milik Negara Milik Propinsi Jumlah

    Banyaknya Panjang Banyaknya Panjang Banyaknya PanjangKeresidenan

    (buah) (m) (buah) (m) (buah) (m)

    01. Semarang 179 3506 363 4561 542 8067

    02. Pati 127 1648 320 2884 447 4532

    03. Surakarta 154 2608 297 4356 451 6964

    04. Kedu 170 3647 382 3911 552 7558

    05. Banyumas 237 3057 394 5560 631 8616

    06. Pekalongan 273 2781 405 4063 678 6843

    Jumlah 2000 1140 17247 2161 25335 3301 42580

    Angku tan da ra t

    Kendaraan bermotor dan kereta api merupakan angkutan darat utama.

     Adapun jenis kendaraan tersebut adalah mobil penumpang, mobil bus, mobil

    barang, kendaraan khusus, dan kereta. Pada tahun 2000, jumlah kendaraan

    166.055 kendaraan, naik 2,47 % dari tahun sebelumnya.

    Banyaknya penumpang kereta api pada tahun 2000 mencapai 3.894.164

    penumpang, dengan jumlah penumpang ini mengalami kenaikan dari tahun

    sebelumnya sekitar 15,93 %.

    Angku t an Udara

    Pada tahun 2000, pesawat udara yang datang melalui Bandar Udara Achmad

     Yani Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Surakarta tercatat masing-masing

    sebanyak 3.076 penerbangan dan 3.601 penerbangan. Untuk pesawat yangdatang, bila dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing naik 12,88 %

    dan 26,01 %, sedangkan pesawat yang berangkat mengalami kenaikan

    masing-masing sebesar13,10 % serta 25,37 %. Selama tahun 2000 bandara

    Tunggul Wulung Cilacap dan bandara Dewandaru Karimunjawa Jepara tidak

    dilalui pesawat penumpang dari penerbangan komersial.

    Penumpang yang datang dan berangkat melalui kedua bandara utama

    tersebut pada tahun 2000 juga mengalami kenaikan sebesar 38,83 %, dan

    40,06% dari tahun sebelumnya.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    34/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    35/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    36/98

      29

    Pasar TradisionalKabupaten/

    Kota

    Depart.

    Store

    Pasar

    Swlyn 

    PusatPer-

    BelanjaanUmum Hewan Buah Sepeda Ikan Lainlain Jumlah

    Sragen 1 - 43 3 1 1 0 48

    Grobogan 2 - 12 3 0 80 95

    Blora - 42 10 1 4 0 57Rembang - 5 84 4 1 1 0 90

    Pati - 32 4 1 1 2 40

    Kudus 1 - 24 1 0 0 25

    Jepara 1 2 19 3 1 0 0 23

    Demak 16 2 1 0 19

    Semarang 49 1 1 0 0 51

    Temanggung 6 3 1 0 15 25

    Kendal 6 11 3 1 0 15

    Batang - 8 2 0 0 10

    Pekalongan - 20 5 1 1 0 27

    Pemalang 3 10 1 1 1 4 0 17

    Tegal 1 26 1 0 5 32

    Brebes 2 26 1 0 0 27

    Kota Magelang 6 3 9 0 1 1 11

    Kota Surakarta 1 28 2 2 1 2 35

    Kota Salatiga - 6 2 1 1 10

    Kota Semarang 2 13 11 45 1 46

    KotaPekalongan 2 9 2 11

    Kota Tegal 2 6 9 2 11

    1.3.3 F ASILITAS SOSIAL EKONOMI 

    Pend id i kan

    Penduduk yang bersekolah secara umum mengalami fluktuasi selama

    periode tahun pelajaran 1996/1997 – 2000/2001, hal ini dapat dilihat dari

    banyaknya murid dibeberapa jenjang pendidikan yang mengalami kenaikan

    dan penurunan. Pada tingkat pendidikan SD jumlah murid mengalami

    penurunan sebesar 0,52 %, sedangkan pada tingkat SLTP dan SLTA juga

    turun masing-masing sebesar 2,54% dan 0,23%.

    Peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah perlu diimbangi penyediaan

    sarana fisik dan tenaga guru yang memadai. Kurun waktu yang sama, guru

    SD rata-rata turun 1,51% setiap tahun, sedangkan guru SLTP dan SLTAmasing-masing naik rata-rata 4,71 % dan 2,86 % per tahun.

    Banyaknya Universitas pada tahun akademik 2000/2001 tercatat sebanyak

    150, terdiri dari 5 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta

    sebanyak 145 perguruan tinggi.

    Keseha tan

    Peningkatan sarana kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya dalam

    peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain pemerintah, peran swasta

    dalam menunjang sarana kesehatan juga cukup tinggi. Pada tahun 2000

    untuk jumlah rumah sakit umum pemerintah sebesar 50 buah sementara

    rumah sakit umum swasta tercatat 62 buah.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    37/98

      30

    Tabel 1.18 Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Pemerintah di Jawa Tengah Tahun 2000

    Uraian Satuan RSUP

    1 Jumlah Rumah Sakit Rumah Sakit 39

    2 Kapasitas Tempat Tidur Tempat Tidur 8,013

    3 Jumlah Penderita Dirawat Orang 398,887

    4 Jumlah Penderita Keluar Hidup Orang 373,742

    5Jumlah Penderita KeluarMeninggal Orang 25,145

    6 Jumlah Hari Perawatan Hari 1,614,221

    7 Rata-rata lama dirawat Hari 5

    8 Rata-rata Penderita Dirawat/ hari Orang 79,777

    9 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan 2,411,922

    10 Rata-rata Penderita rawat/ hari Orang 6,608

    Sarana kesehatan yang lain adalah Pusat Kesehatan Masyarakat

    (Puskesmas), yang merupakan sarana kesehatan masyarakat yang relatif

    terjangkau khususnya oleh masyarakat perdesaan. Pada tahun 2000 jumlah

    uskesmas di Propinsi Jawa Tengah sekitar 849 buah. Sedangkan apotik dan

    toko obat pada tahun 2000 terdapat sekitar 727 apotik, 25 industri farmasi

    dan 186 pedagang besar farmasi.

    Agama

    Jumlah peribadatan di Jawa Tengah pada tahun 2000 mencapai 115 ribu

    buah, terdiri dari Mesjid dan Langgar sebesar 96,61 %, Gereja Kristen dan

    Gereja Katolik sebesar 2,85%, sisanya berupa Pura dan Vihara. Sedangkan

    untuk pondok pesantren tahun 2000 tercatat sebanyak 153 ribu unit.

    Tabel 1.19 Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2000

    Pura ViharaNo

    Kabupaten/

    KotaMesjid Langgar

    Gereja

    Kristen

    Gereja

    Katolik Hindu BudhaJumlah

    1 Cilacap 883 1439 221 25 1 20 2589

    2 Banyumas 1381 2735 83 16 1 17 4233

    3 Purbalingga 168 155 28 5 0 1 357

    4 Banjarnegara 1055 4543 35 4 1 7 5645

    5 Kebumen 741 2817 97 6 0 11 3672

    6 Purworejo 640 3339 89 14 0 8 4090

    7 Wonosobo 489 1320 38 7 0 7 1861

    8 Magelang 801 3027 96 41 1 4 3970

    9 Boyolali 722 3000 109 5 16 18 3870

    10 Klaten 446 2051 141 41 49 17 2745

    11 Sukoharjo 679 2578 51 9 5 8 3330

    12 Wonogiri 73 535 95 48 1 32 784

    13 Karanganyar 499 2032 89 25 9 8 2662

    14 Sragen 679 3062 61 20 10 4 3836

    15 Grobogan 563 2467 97 20 8 16 3171

    16 Blora 939 4634 80 12 0 5 5670

    17 Rembang 734 3245 29 8 1 14 4031

    18 Pati 212 273 150 4 1 27 667

    19 Kudus 107 106 55 4 0 15 28720 Jepara 2366 2959 83 3 8 40 5459

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    38/98

      31

    No

    Kabupaten/

    Kota Mesjid Langgar

    Gereja

    Kristen

    Gereja

    Katolik Pura Vihara Jumlah

    21 Demak 1160 1428 28 1 0 4 2621

    22 Semarang 1219 1896 183 39 6 54 3397

    23 Temanggung 975 1954 99 15 0 70 3113

    24 Kendal 1132 3030 24 19 3 6 4214

    25 Batang 1262 4967 22 6 1 1 6259

    26 Pekalongan 1167 2502 36 1 3 4 3713

    27 Pemalang 823 2641 31 4 1 1 3501

    28 Tegal 1457 4706 36 5 3 5 6212

    29 Brebes 365 148 31 5 0 2 551

    30 Kota Magelang 1251 595 40 2 1 1 1890

    31 Kota Surakarta 1365 2055 224 20 3 8 3675

    32 Kota Salatiga 1808 2720 61 3 1 6 4599

    33 Kota Semarang 1384 541 233 27 6 36 2227

    34 Kota Pekalongan 2060 1470 23 1 1 3 3558

    35 Kota Tegal 1953 759 16 1 1 5 2735

    Sumber : Dinas Kesehatan Propinsi Jateng

    Perumahan

    Pembangunan sarana perumahan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat akan tempat tinggal, baik dalam kuantitas maupun kualitas dan

    dapat dijangkau masyarakat yang berpenghasilan rendah. Banyaknya

    fasilitas kredit kepemilikan rumah melalui Perum Perumnas di Wilayah Jawa

    Tengah pada tahun 2000 yang terealisasi sekitar 766 unit . Rumah yang

    diselesaikan tersebut merupakan rumah sangat sederhana, rumah sederhana

    serta rumah inti. sedangkan fasilitas kredit pemilikan rumah melalui Non

    Perum Perumnas di Wilayah Jawa tengah sekitar 5.015 unit dengan jumlah

    kredit senilai 57.64 miliar rupiah.

     Adapun menurut tipenya terdapat 6,89 juta rumah di Wilayah Jawa Tengah

    dengan tipe A (24,57%), tipe B (33,11 %) serta tipe C (42,31%). Dengan

    alokasi dana bantuan APBD Propinsi Jawa Tengah sebesar 1,24 milyar rupiah

    serta dukungan swadaya masyarakat 1,27 milyar rupiah telah berhasil di

    pugar 1,55 ribu rumah di lingkungan perdesaan pada tahun 2000.

    Perusahaan Indus t r i

    Perusahaan yang ada di Proipinsi Jawa Tengah terdiri dari industri kecil,

    menengah dan besar.

    Tabel 1.20 Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang, Tenaga Kerja, Pengeluaran di Jawa

    Tengah Tahun 1999

    Kode

    Industri

    Banyaknya

    Perusahaan

    Tenaga

    Kerja

    Pengeluaran 

    to TK  

    31 1,093 143,315 506,722,414

    32 805 208,455 722,536,732

    33 721 84,631 328,927,008

    34 141 16,716 54,217,263

    35 269 59,206 234,776,492

    36 410 21,557 58,244,684

    37 8 1,333 16,606,170

    38 210 22,455 115,000,039

    39 87 12,112 30,121,250

    Keterangan :

    31 = Industri Makanan, Minuman dan Tembakau

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    39/98

      32

    32 = Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit

    34 = Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan

    37 = Industri Logam Dasar

    39 = Industri Pengolahan Lainnya.

    1.4 PEREKONOMIAN

    1.4.1 PDRB PROPINSI J AWA TENGAH MENURUT SEKTOR  

    Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 yang

    ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    atas dasar harga konstan 1993, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu

    3,90%. Hal tersebut cukup beralasan mengingat, perjalanan perekonomian

    relatif membaik selama tahun 1999 sampai dengan tahun 2000.

    Pertumbuhan riil sektoral secara umum mengalami peningkatan dari tahun

    sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai sektol listrik, gas dan air bersih

    sebesar 9,66%, meskipun peranannya terhadap PDRB hanya sekitar 1 %.

    Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang paling rendah selama tahun

    2000, yaitu sebesar 1,27 %.

    Tabel 1.21 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Di

    Jawa Tengah Tahun 1998 - 2000 (juta rupiah) 

    No. Lapangan Usaha 1998 1999 2000

    01. Pertanian 21,836,268.05 25,468,190.45 30,720,873.29

    1 Tanaman Bahan Makanan 16,592,232.00 19,340,667.48 22,095,108.76

    2 Tanaman Perkebunan 1,235,296.87 1,257,885.40 1,718,325.15

    3 Peternakan 1,920,454.71 2,666,945.50 4,129,933.17

    4 Kehutanan 809,995.31 760,731.59 783,219.12

    5 Perikanan 1,278,289.16 1,441,960.48 1,994,287.09

    02. Pertambangan dan Galian 900,518.96 1,016,023.22 1,140,807.60

    03. Industri Pengolahan 23,351,723.43 29,543,972.67 33,618,628.42

    04. Listrik, Gas dan Air Bersih 573,009.51 655,019.61 870,163.83

    05 Bangunan 3,004,664.35 3,982,983.09 4,788,002.60

    06 Perdagangan, Hotel, dan Restauran 19,902,988.40 23,332,684.92 27,555,688.26

    07 Pengangkutan dan Komunikasi 3,576,161.43 4,172,495.40 5,181,562.32

    08 Keuangan dan Persewaan dan JasaPerusahaan

    3,101,736.57 3,700,158.84 4,340,625.96

    09 Jasa-jasa 8,363,151.81 9,637,665.56 10,188,532.91

    Total 4,610,222.51 101,509,193.76 118,404,885.19

    Sektor industri pengolahan memberikan sumbangan tertinggi terhadap

    ekonomi Jawa Tengah yaitu sebesar 28,39%, dengan laju pertumbuhan

    sebesar 3,19%. Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masih

    merupakan sektor dominan memberikan sumbangan yang cukup signifikan

    bagi perekonomian Jawa Tengah sebesar 23,27% dengan pertumbuhan riil

    sebesar 6,7%. Sektor pertanian dengan pertumbuhan 3,21% masih

    mempunyai peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi,

    karena mampu memberi andil sebesar 25,95%.

    Dari angka-angka indeks implisit PDRB dapat diketahui kenaikan harga dari

    waktu ke waktu baik secara agregat maupun sektoral. Secara agregat indek

    implisit di Jawa Tengah tahun 2000 sebesar 289,27%. Sedangkan secara

    sektoral pertumbuhan yang paling cepat atau di atas angka rat-rata indeks

    implisit Jawa Tengah pada tahun 2000 terjadi pdaa Sektor Pertanian sebesar

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    40/98

      33

    363,66 %. Sektor lain yang perkembangan indeks implisitnya paling lamban

    adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 176,24%.

    Perkembangan pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan

    1993 periode 1996-2000 secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan

    perkembangan Produk Domestik Regional Bruto perkapita. Pada tahun 2000

    pendapatan regional perkapita atas dasar harga berlaku mencapai 3,32 juta

    rupiah naik 15,28 % dari tahun sebelumnya. Untuk PDRB dari tahun 1996-

    2000 dengan harga berlaku juga mengalami kenaikan. PDRB atas harga

    konstan selama tahun 1996-1997 juga mengalami peningkatan, kecuali pada

    tahun 1998 turun yang pada tahun berikutnya telah mengalami peningkatan

    kembali dari tahun-tahun sebelumnya.

    1.4.2 PDRB J AWA TENGAH MENURUT K OMPONEN PENGGUNAAN 

    PDRB menurut komponen penggunaan terdiri dari konsumsi rumah tangga,

    konsumsi pemerintah, pembentukan modal, eksport dan impor barang dan

     jasa. PDRB dari sudut penggunaan yang terbesar adalah untuk pengeluaran

    konsumsi rumah tangga. Menurut harga berlaku tahun 2000, konsumsi

    rumah tangga menguasai 53,71% dari total PDRB Propinsi Jawa Tengah

    atau senilai 63,60% dari total PDRB Propinsi Jawa Tengah atau senilai

    63,60% triliun rupiah. Dibandingkan tahun sebelumnya nilai tersebut naik

    sebesar13,62%. Jika didasarkan pada harga konsatan 1993 kenaikan ini

    mencapai 26,41 triliun rupiah atau naik 7,94% dari tahun 1999.

    Konsumsi pemerintah yang dipakai untuk penyeleggaraan pemerintah pusat

    dan daerah serta pertahanan dan keamanan, tahun 1999 atas dasar harga

    berlaku sebesar 12,84 triliun rupiah naik menjadi 17,32% pada tahun

    berikutnya atau meningkat 34,87%. Jika diukur berdasarkan harga konstan

    1993, konsumsi pemerintah tahun 2000 naik 28,86% dari tahun 1999.

    Penggunaan lain yang cukup besar dari produk domestik regional bruto

    adalah untuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Menurut harga

    berlaku, tahun 2000 mencapai 20,26 triliun rupiah dan sebesar 6,57 triliun

    rupiah atas dasar harga konsatan1993. PMTB atas dasar harga berlaku

    naiksebesar 10,56%, sementara atas dasar harga konstan tahun 1993 naik

    6,11 %.

    Investasi yang ditanamkan diberbagai sektor sekonomiberhasil

    meningkatkan produksi. Meningkatnya produksi akan lebih mendorong

    ekspor. Nilai ekspor yang dicapai Jawa Tengah pada tahun 1999 mencapai

    54,38 triliun rupiah, meningkat menjadi 68,20 triliun rupiah pada tahun

    2000. kegiatan ekspor ke luar negeri sebesar 15,43% dari total nilai ekspor

    ke luar negeri sebesar 15,43%dari total niali ekspor.

     Atas dasar harga konsastan tahun 1993 nilai ekspor tahun 2000 hanya

    sebesar 21,14 triliun rupiah. Nilai import barang dan jasa masih dibawah

    kegiatan ekspor. Pada tahun 2000, nilai impor atas dasar harga berlaku

    mencapai 52,27 triliun rupiah, tumbuh 21,31% dari tahun sebelumnya.

    Untuk nilai impor atas dasar harga konstan 1993 juga meningkat sebesar

    3,47% atau mencapai 18,34% triliun rupiah.

    1.4.3 PERKEMBANGAN PDRB K  ABUPATEN 

    Gambaran mengenai peranan sektor-sektor atau posisi masing-masing

    wilayah tersaji dalam PDRB menurut kabupaten/kota yang dihitung oleh

    masing-masing daerah. Hal tersebut, mengakibatkan perbedaan angka PDRB

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    41/98

      34

    propinsi dengan total PDRB kabupaten/Kota dan sampai sekarang masih

    dilakukan penyelarasan.

    Kabupaten Cilacap dengan sumber minyaknya mempunyai sumbangan

    terbesar terhadap perkeonomian Jawa Tengah, yang ditunjukkan oleh nilai

    PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 13,25 triliun rupiah pada tahun 1999

    (termasuk minyak dan gas). Sementara itu untuk daerah lain yang andilnya

    cukup besar adalah Kota Semarang (11,19 triliun rupiah) serta Kabupaten

    Kudus (7,33 triliun rupiah).

    1.4.4 PDRB PER KAPITA MENURUT K  ABUPATEN/K OTA 

    Besarnya PDRB per kapita bervariasi antar kabupaten/kota, karena selain

    dipengaruhi potensi dari wilayah tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah

    penduduk wilayah bersangkutan. Namun secara umum, wilayah kota

    mempunyai PDRB per kapita lebih tinggi dibandingkan daerah kabupaten.

    Beberapa kabupaten/kota dengan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku

    cukup tinggi pada tahun 1999, berturut-turut adalah Kabupaten Kudus(10,84

     juta rupiah), Kota Semarang (8,73 juta rupiah, dan Kabupaten Cilacap (8,06

     juta rupiah).

    Tabel 1.22 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

    Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 1995 - 1999 (Juta Rupiah)

    No.Kabupaten/

    Kota1997 1998 1999

    1 Cilacap 4,150,960.57 6,948,073.98 8,056,864.33

    2 Banyumas 1,020,212.08 1,483,921.54 1,552,414.28

    3 Purbalingga 1,136,902.20 1,541,467.11 1,603,827.43

    4 Banjarnegara 1,387,759.65 2,014,510.25 2,152,649.98

    5 Kebumen 1,113,422.95 1,487,454.91 1,602,121.12

    6 Purworejo 1,443,491.56 1,983,472.34 2,227,863.73

    7 Wonosobo 968,067.01 1,300,380.13 1,581,056.98

    8 Magelang 1,336,539.03 1,784,550.66 2,174,183.21

    9 Boyolali 1,486,764.25 2,218,343.49 2,472,100.57

    10 Klaten 1,386,053.24 1,950,637.49 2,182,299.46

    11 Sukoharjo 2,138,613.06 2,702,393.67 2,923,249.73

    12 Wonogiri 997,075.39 1,469,016.26 1,697,092.95

    13 Karanganyar 2,029,543.57 2,813,968.94 2,969,306.65

    14 Sragen 1,159,255.67 1,728,177.81 1,849,406.03

    15 Grobogan 805,162.56 1,087,595.95 1,114,088.30

    16 Blora 1,228,130.70 1,648,798.90 1,747,411.32

    17 Rembang 1,318,707.99 1,959,557.43 2,182,558.23

    18 Pati 1,245,883.90 1,819,838.58 1,952,596.10

    19 Kudus 7,006,136.53 9,974,740.29 10,842,964.53

    20 Jepara 1,557,888.85 2,328,535.70 2,736,523.31

    21 Demak 1,189,720.04 1,648,132.84 1,808,245.02

    22 Semarang 2,081,763.57 2,767,506.98 3,151,874.75

    23 Temanggung 1,486,953.55 2,064,398.26 2,263,030.92

    24 Kendal 2,749,054.91 3,901,593.32 3,988,258.75

    25 Batang 1,688,037.61 2,342,924.94 2,441,813.10

    26 Pekalongan 1,662,763.01 2,329,280.27 2,771,418.96

    27 Pemalang 1,125,056.12 1,473,860.44 1,659,946.77

    28 Tegal 975,407.89 1,342,453.33 1,391,548.14

    29 Brebes 1,134,992.40 1,571,376.84 1,691,262.38

    30 Kota Magelang 3,486,624.47 4,770,160.22 5,785,644.21

    31 Kota Surakarta 3,205,834.43 4,106,858.12 4,672,781.00

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    42/98

      35

    32 Kota Salatiga 2,311,951.19 3,359,799.44 3,508,482.18

    33 Kota Semarang 5,959,246.98 7,480,351.58 8,734,259.46

    34 Kota Pekalongan 2,469,586.56 3,742,648.21 4,496,984.24

    35 Kota Tegal 2,046,869.33 2,854,167.35 2,993,694.46

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    43/98

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    44/98

      37

    Kawasan L indung

     Adapun kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari :

     A. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya;

    B. Kawasan perlindungan setempat; dan

    C. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, dan Kawasan

    rawan bencana.

    • Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya

    Kawasan Hutan Lindung

    Penyebaran kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah lokasinya diarahkan di semua

    kabupaten kecuali Kabupaten Sragen, Grobogan dan semua administrasi kota.

    Kawasan Resapan Air

    Kawasan resapan air di Propinsi Jawa Tengah penyebarannya hampir di setiap

    kabupaten dan kota kecuali Kabupaten Sukoharjo, Kota Magelang, Kota Surakarta,

    Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.

    • Kawasan perlindungan setempat

    Sempadan Pantai

    Penyebaran sempadan pantai ada di setiap kabupaten dan kota kecuali Kabupaten

    Sukoharjo, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Pekalongan dan Kota Tegal.

    Sempadan Pantai

    Penyebaran Sempadan pantai yang berada di Kabupaten adalah Cilacap, Kebumen,

    Purworejo, Wonogiri, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan,

    Pemalang, tegal, Brebes, sedangkan Kota yakni di kota Semarang, Pekalongan,

    Tegal.

    • Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, dan

    Kawasan Cagar Alam

    Sebaran kawasan cagar alam di propinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan

    adalah:

    No Cagar Alam Lokasi Luas (Ha)

    1. CA Bantarbolang Pemalang 24.5

    2. CA Bekutuk Blora 25.0

    3. CA Curug Bengkawah Pemalang 1.5

    4. CA Gebugan Salatiga 1.8

    5. CA Getas Salatiga 1.0

    6. CA Guci Tegal 2.0

    7. CA Gunung Butak Rembang 45.1

    8. CA Gunung Celering Jepara 1379.0

    9. CA Karang Bolong Cilacap 0.5

    10. CA Keling I, II, III Jepara 65.8

    11. CA Moga Pemalang 1.5

    12. CA Nusa Kambangan Barat Cilacap 928.0

    13. Ca Pagergunung Darupan Kendal 30.0

    14. CA Peson Subah Batang 30.0

    15. CA Pringombo I/II Banjarnegara 58.0

    16. CA Sepakung Salatiga 2.5

    17. CA Sub Vak Jatinegara Tegal 6.6

    18. CA Telogo Ranjeng Brebes 18.5

    19. CA Telogo Sumurup Wonosobo 20.1

    20. CA Telogo Warno Wonosobo 39.6

    21. CA Ulolanang Kecubung Batang 71.0

    22. CA Bantarbolang Pemalang 24.1

    23. CA Wijayakusumah Cilacap 1.0

    Kawasan Cagar Alam Laut

    Sebaran kawasan cagar alam laut terletak di Karimun Jawa Kabupaten Jepara.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    45/98

      38

    Kawasan Taman Nasional

    Sebaran Kawasan Taman Nasional berada di Taman Nasional Gunung Merapi di

    Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Taman Nasional Karimunjawa di Kabupaten

    Jepara.

    Kawasan Taman Hutan Raya

    Sebaran kawasan taman hutan raya berada di Berjo-Ngargoyoso di Kabupaten

    Karanganyar.

    • Kawasan Rawan Bencana

    Kawasan Rawan Bencana Banjir

    Kawasan rawan banjir menurut RTRW propinsi ditetapkan di Kabupaten Cilacap,

    Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang,

    Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, tegal, Brebes,

    Kota Semarang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.

    Kawasan Rawan Bencana Longsor

    Lokasi kawasan rawan bencana longsor ditetapkan di Kabupaten Cilacap (lereng

    selatan perbukitan pembarisan dan daerah perbukitan selatan Majenang –

    Wangon), Kabupaten Banyumas (perbukitan barat Ajibarang, lereng selatan Gunung

    Slamet, dan perbukitan Serayu Selatan), Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten

    Wonosobo, Kabupaten Kebumen (lereng perbukitan Serayuselatan, kompleks

    Pepino Hill perbukitan gamping di Gombong), Kabupaten Purbalingga bagian utara,

    Kabupaten Pemalang (lereng G. Slamet, perbukitan perbatasan dengan Kabupaten

    Purbalingga), Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes (lereng utara pembarisan),

    Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang (Gunung

    Unggaran, Trangkil, gombel, Timur Banyumanik, Gunung Legarang, dan Gunung

    telomoyo), Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Temanggung,

    Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Karanganyar (lereng barat

    Gunung Lawu, lereng barat Gunung Rogojembangan), Kabupaten Wonogiri ( lereng

    selatan Gunung Lawu, perbukitan selatan,, timur S. Keduwan, serta bagian selatan

    dan barat daya kabupaten), Kabupaten Rembang terutama bagian selatan dan

    timur, Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara di daerah Gunung Muria terutama bagian

    lereng timur-selatan, Kabupaten Purwerejo ( di Pituruh, Bruno, Kaligesing, Begelan,

    Loano, dan Kemiri), Kabupaten Blora ( di daerah Ngawen, Todanan, dan Jepon),

    Kabupaten Grobogan (di Pulokulon, Karangrayung, Grobogan dan Wirosari) serta

    Kabupaten Sragen (Sangiran dan Gemolong (Gunung Bulak Manyar)).

    Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi

    Sebaran kawasan rawan bencana gunung berapi di Kabupaten Banyumas,

    kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten

    Klaten, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Magelang.

    Penge lo laan Kaw asan Bud idaya

     Arahan pengelolaan kawasan budidaya di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari kawasanhutan produksi, kawasan pertanian, kawasan pertambangan, kawasan peruntukan

    industri, kawasan pariwisata, dan kawasan permukiman.

    • Kawasan Hutan Produksi

    Kawasan hutan produksi di Jawa Tengah terdiri Kawasan Hutan Produksi Tetap,

    Kawasan Hutan Produksi Terbatas, dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat

    dikonversi. Penyebaran kawasan hutan produksi di Propinsi Jawa Tengah tersebar

    hampir di semua kabupaten dan kota.

    • Kawasan Pertanian

    Kawasan pertanian di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari kawasan pertanian lahan

    basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan perkebunan, kawasan peternakan,

    kawasan perikanan. Penyebaran kawasan pertanian ada disetiap kabupaten dan

    kota di Propinsi Jawa Tengah.

  • 8/15/2019 221profil Tr Jateng

    46/98

      39

    • Kawasan Pertambangan

    Kawasan pertambangan menurut RTRW propinsi merupakan kawasan dengan luas

    tertentu yang digunakan untuk pemusatan kegiatan pertambangan. Tujuan

    pengelolaan kawasan ini adalah untuk memanfaatkan sumberdaya mineral, energi

    dan bahan galian lainnya untuk masyarakat dan memperhatikan sumberdaya

    sebagai cadangan pembangunan berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-

    kaidah kelestarian lingkungan. Adapun penyebaranya disemua kabupaten kecuali

    Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kudus. Sedangkan di kota tersebar di Kota

    Magelang, Surakarta, Salatiga, Pekalongan, dan Tegal.

    • Kawasan Peruntukan Industri

    Kawasan peruntukan industri merupakan bentangan lahan yang diperuntukan bagi

    kegiatan industri berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Kawasan

    peruntukan industri di Jawa Tengah yaitu wilayah industri/kawasan perindustrian,

    kawasan industri, kawasan berikat, dan kawasan yang menuntut dekat dengan

    bahan baku.

    • Kawa