229491654 Obstruksi Laring Presentasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obstruksi laring

Citation preview

  • OBSTRUKSI LARING

  • DEFINISIObstruksi saluran napas atas adalah kegagalan sistem pernapasan dalam memenuhi kebutuhan metabolik tubuh akibat sumbatan pada saluran napas bagian atas (dari hidung sampai percabangan trakea). Obstruksi saluran napas atas menyebabkan gagal napas.

  • ETIOLOGI INFEKSI CORPUS ALIENUM ALERGITRAUMATUMOR JINAKGANASKELUMPUHAN NERVUS REKUREN BILATERAL

  • Tanda dan gejalaDiantaranya adalah : perasaan tercekik (sesak),tersumbat, batuk,stridor inspirasiDisfoni sampai afoniKemungkinan juga terjadi retraksi di suprasternal, epigastrium, dinding interkosta dan supraklavikula. Air hungerMukosa pucat sianosis krn hipoksia

  • 1.PENYAKIT INFEKSI PADA LARINGCroup/laringotrakeobronkitisLaringitis akutLaringitis kronik

  • CORPUS ALIENUM

  • 2. BENDA ASING/ CORPUS ALIENUMBenda asing di dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yg dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing yang berasal dari luar tubuh,disebut benda asing eksogen, biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yangberasal dari dalam tubuh, disebut benda asing endogen.

  • KLASIFIKASI

  • ETIOLOGI & FAKTOR PREDISPOSISI

  • MANIFESTASI KLINISGejala sumbatan benda asing didalam saluran napas tergantung pada: lokasi benda asing,d erajat sumbatan (total atau sebagian), sifat, bentuk dan ukuran benda asing. Bila seorang pasien, terutama anak, diketahuimengalami rasa tercekik atau manisfestasilainnya seperti rasa tersumbat ditenggorok, batuk-batukKetika sedang makan, maka keadaan ini haruslahDianggap sebagai gejala aspirasi benda asing.

  • COMPLETE OBSTRUCTIONSumbatan total di laring akan menimbulkan keadaan yang gawat biasanya kematian mendadak karena terjadi asfiksia dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan oleh timbulnya spasme laring dengan gejala antara lain disfonia sampai afonia, apneu dan sianosis.

  • PARTIAL OBSTRUCTIONSumbatan tidak total di laring dapat menyebabkan gejala suara parau, disfonia sampai afonia,batuk yang disertai sesak (croupy cough), odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis, dan rasa subyektif dari benda asing (pasien akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak benda asing itu tersangkut) dan dispnue dengan derajat bervariasi. Gejala dan tanda ini jelas bila benda asing masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi masih meninggalkan edema laring.

  • Diagnosis/ PemeriksaanDiagnosis klinis benda asing disaluran napas ditegakan berdasarkan anamnesisa danya riwayat tersedak sesuatu, tiba-tiba timbul choking (rasa tercekik), gejala, tanda,pemeriksaan fisik dengan auskultasi, palpasi dan pemeriksaan radiologik sebagaipemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti benda asing disaluran napas ditegakkan setelah dilakukan tindakan endoskopi atas indikasi diagnostik dan terapi, dapat juga dilakukan uji pemeriksaan laboratorium darah dan radiologi

  • Anamnesis yg cermat perlu ditegakkan karena kasus aspirasi benda asing sering tidaksegera dibawa kedokter pada saat kejadian. Perlu diketahui macam benda atau bahan yg teraspirasi dan telah berapa lama tersedak benda asing itu.

  • PENATALAKSANAANPasien dengan benda asing di laring harus diberi pertolongan dengan segera, karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya dalam beberapa menit.Pada anak dengan sumbatan total pada laring, dapat dicoba dengan menolongnya dengan memegang anak dengan posisi terbalik, kepala ke bawah, kemudian daerah punggung/tengkuk dipukul, sehingga diharapkanbenda asing dapat dibatukkan ke luar.

  • Cara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total ialah dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlich maneuver), dapat dilakukan pada anak maupun orang dewasa. Pada Sumbatan benda asing tidak total di laring, perasat Heimlich tidak dapat digunakan.

  • Jika pertolongan belum berhasil, pasien dapat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberipertolongan dengan menggunakan laringoskop atau bronkoskop, atau kalau alat-alat itu tidakada, dilakukan trakeostomi

  • ALERGIEdema angioneurotik mukosa laring adalah salah satu penyebab obstruksi laring yangbiasanya disebabkan oleh alergi.Edema laring angioneurotik akuta dapat mengobstruksi saluran pernapasan setelah respon imun humoral akut terhadap berbagai antigen seperti sengatan lebah, suntikan antibiotika dan makanan

  • MANIFESTASI KLINISGejalanya berupa suara parau yangprogresif setelah kontak dengan, menghirup atau menelan alergen, tanpa tanda infeksi.Pembengkakan dari jalan nafas sehingga dapat meghalangi aliran udara.

  • PemeriksaanKadang-kadang kerentanan individu dapat dibuktikan dengan mendeteksi C1 esterase didalam darah.Didapatkan kenaikan titer IgE pada saat serangan.

  • PENATALAKSANAANDiindikasikan suntikan epinefrin, oksigen dan selanjutnya penyelidikan alergi tindak lanjut.Pada keadaan parah, diperlukan krikotiroidotomi maupun trakeostomi untuk menyelamatkanjiwa.

  • TRAUMATrauma pada laring dapat berupa trauma tumpul atau trauma tajam akibat luka sayat,luka tusuk,dan luka tembak. Trauma tumpul pada daerah leher selain dapat merusak strukturlaring juga menyebabkan cedera pada jaringan lunak seperti otot, saraf, pembuluh darah, dll

  • KlasifikasiBallanger membagi penyebab trauma laring atas:1.Trauma mekanik eksternal (trauma tumpul, trauma tajam, komplikasi trakeostomi atau krikotirotomi) dan mekanik internal (akibat tindakan endoskopi, intubasi endotrakea, atau pemasangan pipa nasogaster).2.Trauma akibat luka bakar oleh panas (gas atau cairan yang panas) dan kimia (cairanalkohol, amoniak, natrium hipoklorit, dan lisol) yang terhirup.3.Trauma akibat radiasi pada pemberian radioterapi tumor ganas leher.4.Trauma otogen akibat pemakaian suara yang berlebihan (vokal abuse) misalnya akibatberteriak, menjerit keras, atau bernyanyi dengan suara keras.

  • MANIFESTASI KLINISPasien trauma laring sebaiknya dirawat untuk observasi dalam 24 jam pertama. Timbulnya gejala stridor yang perlahan-lahan yang makin menghebat atau timbul mendadaksesudah trauma merupakan tanda adanya sumbatan jalan napas. Gejala-gejala berikut menunjukkan adanya kelainan pada struktur laring: 1) meningkatnya obstruksi jalan napas dengan adanya sesak napas,2) disfonia atau afonia, 3) batuk, 4) hemoptisis danhematemesis, 5) nyeri pada leher, 6) disfagia dan odinofagia.

  • Gejala awal mungkin diserta idengan tanda -tanda klinis berikut: 1) deformitas leher, 2) emfisema subkutis, 3) nyeri tekan laring,4) krepitasi tulang.

  • TUMOR LARINGTumor jinak laring tidak banyak ditemukan, hanya kurang lebih 5% dari semua jenis tumor laring. Tumor jinak laring dapat berupa papiloma laring, adenoma,kondroma, mioblastoma sel granuler, hemangioma, lipoma dan neurofibromaPapilomalaring merupakan tumor jinak laring yang paling banyak frekuensinya. Gejala khasnya berupa disfonia dan apabila papiloma telah menutup rima glotis maka timbul sesak nafas dengan stridor yang dapat bertambah hebat sampai terjadi sumbatan total jalan napas

  • Secara makroskopik bentuknya seperti buah murbei, berwarna putih kelabu dan kadang-kadang kemerahan.Jaringan tumor ini sangat rapuh dan kalau dipotong tidak menyebabkan perdarahan. Sifat yang menonjol dari tumor ini ialah sering tumbuh lagi setelah diangkat operasi pengangkatan harus dilakukanberulang-ulang.

  • Tumor jinak laring

  • PENATALAKSANAANEkstirpasi papiloma dengan bedah mikro atau juga dengan sinar laser. Oleh karenasering tumbuh lagi, maka tindakan ini diulangi berkali-kali. Kadang-kadang dalam seminggubsudah tampak papiloma tumbuh lagi. Terapi terhadap penyebabnya belum memuaskan,karena sampai sekarang etiologinya belum diketahui dengan pasti. Tidak dianjurkanmemberikan radioterapi, oleh karena papiloma dapat berubah menjadi ganas

  • Papiloma pada orang dewasa merupakan lanjutan dari papilomatosis infantil atau tumbuh pada usia pertengahan. Kedua keadaan ini dapat berubah jadi karsinoma sel skuamosa. Perubahan ke arah keganasan terjadi khususnya pada penderita yang sebelumnyapernah mendapat radioterapi.

  • Tumor ganas laring

  • DIAGNOSA/PEMERIKSAANDiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan laring langsung, biopsi sertapemeriksaan patologi-anatomik.

  • PENATALAKSANAANpembedahan, radiasi, obat sitostatika ataupunkombinasinya tergantung pada stadium penyakit dan keadaan umum pasienJenis pembedahan adalah laringektomi totalis ataupun parsial, tergantung lokasi dan penjalaran tumor, yang seringdilakukan adalah laringektomi totalis karena beberapa pertimbangan, sedangkan laringektomiparsial jarang dilakukan, karena sulit untuk mentukan batas tumor

  • KELUMPUHAN NERVUS REKUREN BILATERALParalisis ini kebanyakan disebabkan oleh proses pembedahan tiroid,terutama total tiroidektomi. Penyebab lainnya yang jarang adalah karena pertumbuhan tumor tiroid yang malignan.Paralisis bilateral n. Laringeus rekurens menyebabkan sesak nafas sebab celah suara cukup sempit karena kedua pita suara tidak dapat abduksi pada inspirasi sehingga menetappada posisi paramedian. Kadang pita suara cenderung bertaut pada inspirasi sehinggapenderita harus diselamatkan dengan intubasi dan trakeostomi

  • Biasanya ada indikasi operasi fiksasi pita suara di posisi abduksi pada paralisis n. Laringeus rekurens bilateral

  • PENANGGULANGAN SUMBATAN LARING

    PRINSIPMENGHILANGKAN PENYEBAB ATAU MEMBUAT JALAN NAFAS BARU

  • Tindakan konservatif dengan pemberian antiinflamasi, antialergi, antibiotika,serta pemberian oksigen intermitten dilakukan pada sumbatan laring stadium 1 yang disebabkan peradangan. Tindakan operatif atau resusitasi untuk membebaskan saluran napas ini dapat dengan cara: memasukan pipa endotrakea melalui mulut (intubasi orotrakea) atau melalui hidung (intubasi nasotrakea), membuat trakeostomi atau melakukan krikotirotomi

  • Intubasi endotrakea dan trakeostomi : sumbatan laring stadium 2 dan 3, sedangkan krikotirotomi : sumbatan laring stadium 4Bila fasilitas tersedia, maka intubasi endotrakea merupakan pilihanpertama, sedangkan jika ruangan perawatan intensif tidak tersedia sebaiknya dilakukan trakeostomi.

  • INTUBASI ENDOTRAKEAIntubasi endotrakea :1) untuk mengatasi sumbatan saluran napas bagian atas, 2) membantu ventilasi, 3) memudahkan mengisap sekret dari traktus trakeo-bronkial, 4)mencegah aspirasi sekret yang ada di rongga mulut atau yang berasal dari lambung. Intubasiendotrakea merupakan cara yang paling cepat untuk memperbaik jalan napas. Dapatdilakukan secara transnasal atau transoral.

  • Ukuran pipa endotrakea ini harus sesuai dengan ukuran trakea pasien dan umumnya untuk orang dewasa dipakai yang diameterdalamnya 7-8,5 mm. Pipa endotrakea yang dimasukkan melalui hidung dapat dipertahankanuntuk beberapa hari. Secara umum dapat dikatakan bahwa intubasi endotrakea janganmelebihi 6 hari dan untuk selanjutnya sebaiknya dilakukan trakeostomi.

  • KOMPLIKASI

    Pipa yang terpasang di laring untuk waktu lama dapat menimbulkan ulserasi mukosa,pembentukan jaringan granulasi, edem subglotis, dan akhirnya stenosis laring dan trakea.Komplikasi ini lebih sering pada pasien sadar atau hiperaktif dengan refleks menelan yang aktif.

  • TRAKEOSTOMITrakeostomi adalah tindakan membuat lubang pada dinding depan/anterior trakea untuk bernapas.

  • INDIKASIMengatasi obstruksi laringMengurangi dead air space di sal. Nafas atas. (berguna bagi pasien dengan kerusakan paru)Mempermudah pengisapan sekret dari bronkus pd pasien yg tdk dpt mengeluarkan sekret scr fisiologik.Untuk memasang respiratorUntuk mengambil benda asing dr subglotik, bl tdk didapatkan fasilitas bronkoskopi

  • Keterangan Gambar :1 - Vocal cords 2 - Thyroid cartilage 3 - Cricoid cartilage 4 - Tracheal cartilage5 ballon cuff

  • Perawatan pasca trakeostomi sangat pentingSekret menyumbatasfiksia

  • KrikotirotomySuatu insisi untuk mengamankan jalan nafas pasien selama situasi keadaan darurat tertentu, misalnya adanya benda asing di saluran nafas, edema saluran nafas, pasien yang tidak mampu bernafas dengan sendiri secara adekuat, atau pada kasus trauma berat wajah yang menghalangi masuknya endotrakeal tube melalui mulut.

  • TEKNIK KRIKOTIROTOMI Pasien tidur terlentang, kepala ekstensiCari daerah antara puncak tulang rawan tiroid dan kartilago krikoidInfiltrasi dengan anastetikumBuat sayatanTusukkan pisau dengan arah ke bawahMasukkan kanul atau bila tidak tersedia bisa pipa plastik untuk sementara

  • LEBIH DARI 24 JAM

    MENGIRITASI JARINGAN DI SEKITAR SUBGLOTIS

    TERBENTUK JARINGAN GRANULASI

    STENOSIS SUBGLOTIK