Upload
nanqo-tanqo
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
1/8
TINJAUAN PUSTAKA
1. Diare Akut
a. Definisi
Diare akut adalah frekuensi yang abnormal dan konsistensi tinja yang lebih cair.
Seorang anak dinyatakan diare jika buang air besarnya lebih dari tiga kali sehari dan
konsistensinya cair. (Nelson, 2014; IPD, 2009)
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa,
yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau
tinja yang berdarah (WHO, 2014).
b. Epidemiologi
Angka kesakitan diare sekitar 200-400 kejadian di antara 1000 penduduk setiap
tahunnya. Dengan demikian di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian
setiap tahunnya, sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah Anak di bawah
Lima Tahun (BALITA). Sebagian dari penderita (1- 2%) akan jatuh ke dalam
dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 50- 60% di antaranya dapat meninggal.
Kelompok ini setiap tahunnya mengalami kejadian lebih dari satu kejadian diare
(Indonesian Publichealth, 2013).
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
2/8
c. Etiologi
Virus Bakteri Parasit
Rotavirus Campylobacter jejuni Entamoeba histolytica
Calicivirus Clostridium difficile Giardia lamblia
Astrovirus Escherichia coli Cryptosporidium parvum
Adenovirus enteric Salmonela Isospora belli
Shigella Cyclospora cayetanensis
Vibrio cholera Mikrosporidia
Vibrio parahaemolyticus
Yersinia enterocolitica
(Nelson, 2014)
Sebagian besar infeksi virus menyebabkan lesi pada mukosa usus kecuali
rotavirus, dimana virus ini bekerja dengan cara merusak mikrovili (Nelson, 2014).
Untuk bakteri Escherichi coli, dibagi lagi dalam lima kelompok, yaitu
enteropathogenic (EPEC), enterotoxigenic (ETEC) (travelers diarrhea),
enteroinvasive (EIEC), enterohemorrhagic (EHEC), enteroaggregative (EAEC)
(Nelson,2014).
Cryptosporidium paravum, Isospora belli, Cyclospora cayetanesis, dan
Mikrosporidia menghasilkan spora yang akan menempel diusus dan menyebabkan
peradangan (Nelson, 2014).
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
3/8
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
4/8
e. Skor dehidrasi
Pemeriksaan 1 2 3
Gambaran klinis
Keadaan umum Baik Gelisah Renjatan
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Sangat kering
Pernapasan 2030 3040 4060
Turgor kulit Baik Kurang Jelek
Nadi < 120 kuat 120140 >140
Skor 6 = Diare tanpa dehidrasi
Skor 712 = Diare dengan dehidrasi ringan sedang
Skor > 12 = Diare dengan dehidrasi berat
(Buku Panduan Puskesmas, 1999;WHO,2014)
f. Tatalaksana
Sebagian besar infeksi penyeab diare pada anak bersifat dapat pulih dengan
sendirinya. Tatalaksana primer diare akibat infeksi virus maupun bakteri adalah terapi
suportif dan terdiri dari koreksi dehidrasi dan perbaikan deficit cairan dan elektrolit,
serta mengelola berbagai komplikasi sekunder yang terjadi akibat kerusakan mukosa
(Nelson, 2014).
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
5/8
Terapi antibiotic hanya diberikan pada pasien dengan S. typhi (demam tifoid) dan
sepsis atau bacteremia dengan tanda-tanda toksik sistemik, atau pasien dengan focus
menyebar, atau bayi kurang dari 3 bulan dengan salmonella nontifoid. Terapi
antibiotic untuk Shigella dapat memberikan kesembuhan sekitar 80% setelah 48 jam
diberikan, dan dapat mengurangi penyebaran penyakit (Nelson, 2014).
Departemen Kesehatan menentukan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua
kasus diare yang diderita balita baik yang dirawat di rumah atau yang dirawat di
rumah sakit
1. Rehidrasi menggunakan oralit baru
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua (Priadi, 2011)
Pada anak dengan diare tanpa dehidrasi, dapat diberikan cairan pengganti sebagai
berikut:
1.
Anak usia < 1 tahun berikan 50100 ml tiap diare atau muntah
2. Anak usia 15 tahun berikan 100200 ml tiap diare atau muntah
3. Anak usia 512 tahun berikan 200300 ml tiap diare atau muntah (Priadi, 2011)
Untuk anak yang diare dengan dehidrasi ringan atau sedang, diberikan oralit
sebanyak 75 ml/kgBB, atau dapat sebagai berikut:
1. Usia < 1 tahun berikan 300 ml oralit
2. Usia 15 tahun berikan 600 ml oralit
3. Usia > 5 tahun berikan 1200 ml oralit (Buku Panduan Puskesmas, 1999)
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
6/8
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
7/8
Imunisasi terhadap rotavirus dan tifoid juga bisa mengurangi risiko terkena diare
(Nelson, 2014).
Pengguanaan jamban saat BAB sangat disarankan untuk mencegah pencemaran
lingungan. Begitu juga kebersihan lingkungan perlu dijaga. Buang sampah pada
tempatnya dan penyediaan tempat sampah yang memadai (Nelson, 2014).
Untuk para pelancong, disarankan untuk menghindari makanan mentah dan air
yang tidak dimasak supaya tidak terkena bakteri tipe ETEC (Nelson, 2014).
8/10/2019 246943743-Diare-Akut
8/8
Daftar Pustaka
Marcdante, Karen J dkk. 2014.NELSON Ilmu Kesehatan Anak Esensial edisi keenam. Jakarta.
SAUNDERS ELSEVIER
Pribadi, dr. Dicky, SpA, M.Kes. 2011.Diare pada Anak.Depok.
http://www.mitrakeluarga.com/depok/diare-pada-anak-2/
WHO. 2014.IMCI DISTANCE LEARNING COURSE | MODULE 4. DIARRHOEA.
Switzerland. World Health Organization
Sudoyo, Aru W dkk. 2009.BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM JILID I EDISI V. Jakarta.
InternaPublishing
Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmar Berdasarkan Gejala. 1999. Departemen Kesehatan R.I
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Kesmas. 2013. Epidemiologi Penyakit Diare. http://www.indonesian-
publichealth.com/2013/03/epidemiologi-penyakit-diare.html
http://www.mitrakeluarga.com/depok/diare-pada-anak-2/http://www.mitrakeluarga.com/depok/diare-pada-anak-2/http://www.mitrakeluarga.com/depok/diare-pada-anak-2/