Upload
deasafhirasihombing
View
356
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Minat Ibu Dalam Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan
Citation preview
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN MINAT IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN
DI DESA MENANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU - KEDIRI
ASI berarti memberi zat – zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat – zat kekebalan terhadap penyakit dan ikatan emosional antara ibu dan bayinya. Dengan adanya peningkatan iklan susu buatan yang secara gencar memasarkan produk susunya, maka ibu dengan tingkat ekonomi keluarga yang tinggi, lebih berminat untuk pemberian susu formula dibandingkan memberikan ASI terutama ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.
Desain penelitian cross sectional, dengan melakukan observasi terhadap variabel dependen dan independen secara bersamaan. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa ρ hitung sebesar 0,0167 dan α sebesar 0,05, sehingga terdapat hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.
Diharapkan para ibu menyusui yang mempunyai tingkat ekonomi tinggi maupun rendah untuk memberikan bayinya ASI Eksklusif, dan juga kepada tenaga – tenaga kesehatan ditempat penelitian untuk menambah pemberian informasi.
Kata kunci : ASI Eksklusif, Ibu, Minat, Tingkat Ekonomi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Ekonomi .............................................................................. 6
2.2 Konsep Dasar Minat.......................................................................... 7
2.3 Konsep ASI Eksklusif ....................................................................... 8
2.4 Konsep Ibu ....................................................................................... 17
2.5 Kerangka Konsep ............................................................................. 18
2.6 Hipotesa ............................................................................................ 19
BAB III Metode Penelitian
3.1 Desain Penelitian............................................................................... 20
3.2 Populasi, Sampel, Sampling............................................................. 20
3.3 Kriteria Sampel ................................................................................. 21
3.4 Variabel Penelitian ........................................................................... 22
3.5 Definisi Variabel .............................................................................. 23
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 24
3.7 Tehnik Pengumpulan Data................................................................ 25
3.8 Alat Ukur........................................................................................... 25
3.9 Teknik Analisa Data.......................................................................... 26
3.10 Etika Penelitian ................................................................................ 30
BABA IV HASIL DAN PEBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 31
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 34
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 39
5.2 Saran ........................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 24
Tabel 3.2 Tabulasi Silang 2 x 2........................................................................ 27
Tabel 4.1 Hubungan Tingkat Ekonomi dengan Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan ........ 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cara Pemberian ASI Eksklusif …………………………………. 11
Gambar 2.2 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 11
Gambar 2.3 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 12
Gambar 2.4 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 12
Gambar 2.5 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 13
Gambar 2.6 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 13
Gambar 2.7 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 14
Gambar 2.8 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 14
Gambar 2.9 Cara Pemberian ASI Eksklusif…………………………………. 15
Gambar 3.11 Kerangka Konsep………………………………………………. 18
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Ekonomi .......................................... 32
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 3 Informasi Penelitian
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 5 Kisi – Kisi Kuesioner
Lampiran 6 Lembar Kuesioner
Lampiran 7 Tabulasi Data Tingkat Ekonomi
Lampiran 8 Tabulasi Data Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan
Lampiran 9 Jadwal Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa menyusui merupakan masa yang sangat membahagiakan bagi ibu
dan bayi. Ketika bayi menghisap ASI melalui puting susu, rasa kehangatan
dan kasih sayang ibu akan tercurah pada sibuah hati (Diah, 2000). ASI
mengandung banyak faktor non nutrisi yang membantu melindungi dan
merawat bayi selama bulan-bulan pertama kehidupan (Moody, 2006).
Pemberian ASI berarti memberi zat-zat gizi yang bernilai tinggi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak,
memberikan zat – zat kekebalan terhadap penyakit dan ikatan emosional
antara ibu dan bayinya (www.ghozansehat, 2007).
Seorang ibu dikodratkan untuk dapat memberikan air susunya kepada
bayi yang telah dilahirkannya, dimana kodrat ini merupakan suatu tugas yang
mulia bagi ibu itu sendiri demi keselamatan dari bayi dikemudian hari
(Manuaba, 1998).Sejak seorang wanita memasuki kehidupan keluarga,
padanya harus sudah tertanam suatu keyakinan : ”Saya harus menyusui bayi
saya, karena menyusui adalah realisasi dari tugas yang wajar dan mulia dari
seorang ibu “. Sayang sekali keyakinan diatas, khususnya di kota-kota besar,
terlihat adanya tendensi penurunan pemberian ASI, yang dikhawatirkan akan
meluas ke pedesaan (Soetjiningsih, 1997).
Menurut WHO pemberian ASI Eksklusif 6 bulan disejumlah kota besar
di Indonesia ternyata masih rendah. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi
sampai usia sebulan setelah kelahirannya hanya 25 % – 80 %. Menurut Dinas
Kesehatan Kota Kediri, pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai usia
sebulan setelah kelahirannya di Jawa Timur tahun 2007 hanya 42,6% (Dinas
Kesehatan, 2007). Lebih buruk lagi di daerah kumuh perkotaan (Jakarta,
Makasar, Surabaya), pemberian itu hanya sampai 40 %. Bahkan ada bayi yang
baru berumur 2 minggu sudah diberikan makanan lain. Proporsi pemberian
ASI pada bayi kelompok usia 0 bulan sebesar 73,1 %, 1 bulan 55,5 %, 2 bulan
43 %, 3 bulan 36 % dan kelompok usia 4 bulan 16,7 %. Dengan bertambahnya
usia bayi terjadi penurunan pola pemberian ASI sebesar 1,3 kali atau sebesar
77,2 %. Menurut hasil data Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2006 di
Kediri hanya 12,50 % pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai usia
sebulan setelah kelahirannaya (Badan Pusat Statistik, 2006).
Hal ini kemungkinan karena ibu – ibu dalam masa kini banyak
melakukan kegiatan untuk memperoleh tambahan pendapatan keluarga.
Dengan adanya peningkatan iklan susu buatan yang secara gencar
memasarkan produk susunya (www.tempo.co.id/medika). Maka ibu dengan
bertambahnya pendapatan keluarga atau status sosial ekonomi tinggi, ibu lebih
berminat untuk pemberian susu botol dan melupakan kodratnya untuk
memberikan air susunya. Hal ini memberikan adanya hubungan antara
pemberian ASI dengan sosial ekonomi ibu dimana ibu yang mempunyai sosial
ekonomi rendah mempunyai peluang 4,6 kali untuk memberikan ASI
dibanding dengan sosial ekonomi tinggi
(www.ridwanamirruddin.wardpress.com.2007).
Berdasarkan PKL pada tanggal 10 Maret-29 Maret 2008 di Desa
Menang, wilayah kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri terdapat 72 bayi
berusia 0-12 bulan. Yang mendapat ASI Eksklusif ada 52 bayi atau sebesar
72%. Sedangkan dari 34 bayi yang berusia 0-6 bulan, jumlah ibu yang
menyusui bayinya ada 14 orang atau sebesar 41%. Hal ini belum sesuai
dengan target yang diharapkan oleh Departemen Kesehatan RI dimana
ditargetkan pada tahun 2005 80 % wanita di Indonesia sudah memberikan ASI
Eksklusif.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas
Pagu Kabupaten Kediri.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan :
“Adakah hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Menang Pagu Kabupaten Kediri ?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu
dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Desa
Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat ekonomi ibu menyusui yang
mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan di Desa Menang Wilayah Kerja
Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
b. Mengidentifikasi minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada
bayi usia 0-6 bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas
Pagu Kabupaten Kediri.
c. Menganalisis tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Desa
Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti mengenai hubungan tingkat ekonomi
dengan minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6
bulan.
1.4.2 Bagi Institusi
Sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya terutama yang
berkaitan dengan hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
1.4.3 Bagi Tempat Peneliti
Hasil penelitian dapat menjadi masukan atau evaluasi pada Desa
Menang wilayah kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri sehingga
dapat menindak lanjuti hasil penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Ekonomi
2.1.1 Pengertian
Ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan
pemakaian barang-barang serta kekayaan atau seperti hal keuangan,
perindustrian dan perdagangan (Departemen Pendidikan Nasional,
2002).
Tingkat ekonomi adalah suatu konsep untuk mengukur keadaan
ekonomi keluarga, misalnya harus melalui variabel pekerjaan dan
penghasilan (Soekidjo, N. 2006 : 68).
Tingkat ekonomi adalah Suatu konsep untuk mencari sumber-
sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga (Nasrul, E.
1998 : 35).
2.1.2 Pengelompokan dan Cara Penilaian
Berdasarkan laporan BPS (Badan Pusat Statistik) kota kediri
tingkat ekonomi dikatagorikan sebagai berikut :
- Tinggi : > UMR
- Rendah : < UMR
Dimana nilai UMR Kabupaten Kediri adalah sebesar Rp. 717.000,- per
bulan.
Andreas, B. ( kepala seksi statistik sosial. April 07. 2008)
2.2 Konsep Dasar Minat
2.2.1 Pengertian Minat
Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.
Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai
gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan
sesudah memilih dan mengambil keputusan. Perbuatan minat memilih
dan mengambil keputusan disebut keputusan kata hati (Purwanto, 1998
: 60).
2.2.2 Proses Minat (Purwanto, 1998 : 60)
Proses minat terdiri dari :
a. Motif (alasan, dasar, pendorong)
b. Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin
terhadap beberapa motif yang bersifat luhur atau rendah disini
harus dipilih.
c. Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara
motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain.
Sebab itu tidak mungkin seorang mempunyai macam-macam
keinginan pada waktu yang sama.
d. Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.
2.2.3 Beberapa hal yang berkaitan dengan minat (Purwanto, H.1998:60)
a. Jika pekerjaan yang tidak jelas dan tidak menentu
b. Makin sulit suatu tugas, makin besar minat dan tenaga untuk
menyelesaikan tugas itu
c. Pekerjaan yang dilakukan secara tepat dan bersama-sama
menimbulkan minat
2.3 Konsep ASI Eksklusif
2.2.1 Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi, dan tim (Utami, R.2000 : 03).
ASI Eksklusif adalah menyusui bayi secara murni, bayi hanya di
beri ASI tanpa tambahan cairan lain untuk jangka waktu minimal
hingga bayi berumur 4 bulan, jika mungkin sampai 6 bulan
(Bonny, D.2003 : 36).
Menyusui Eksklusif berarti tidak memberi makanan atau
minuman lain selain ASI (Safitri, R.2006 : 02).
2.2.2 Manfaat ASI Eksklusif :
2.3.2.1 Bagi Bayi (Utami,R.2000 : 12)
a. Pemberian ASI Eksklusif bisa meningkatkan daya tahan
tubuh bayi kadar poliamin dan nekluotid yang sangat
penting untuk sintesa protein.
b. Merupakan makanan tunggal yang akan cukup memenuhi
kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
c. Bayi dengan ASI Eksklusif akan memiliki penglihatan yang
baik daripada bayi yang diberi susu formula.
d. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI
Eksklusif akan lebih cepat bisa jalan.
e. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan,
emosional kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang
baik.
f. ASI Eksklusif tidak menyebabkan obesitas, karena
kenaikan berat badannya normal.
2.3.2.2 Bagi ibu (Utami, R. 2000 : 13)
a. Menjarangkan Kehamilan.
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah,
dan cukup berhasil. Selama itu memberi ASI Eksklusif dan
belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama
setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai usia
12 bulan.
b. Mengurangi kemungkinan menderita kanker.
Pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif, umunya
kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker
indung telur berkurang.
c. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Apabila bayi disusui segera setelah melahirkan, maka
kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan
akan berkurang.
d. Memberi kepuasan bagi ibu.
Ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif akan
merasakan kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang
mendalam.
2.2.3 Cara Pemberian ASI Eksklusif (Utami, R. 2005 : 21)
Sebenarnya cara pemberian ASI Eksklusif itu sama dengan cara
menyusui biasa. Yang terpenting adalah makanan yang di berikan
kepada bayi. Hanya ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman
lain. Adapun cara pemberian ASI Eksklusif yang benar adalah :
a. Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan bawah atau
pergelangan tangan ibu.
b. Pegang bagian belakang dan bahu bayi.
Gambar 2.1
c. Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu.
Gambar 2.2
d. Dekap bayi di bawah payudara ibu
e. Dada bayi melekat di bawah dasar payudara (dada ibu)
f. Dagu bayi menempel pada payudara.
Gambar 2.3
g. Hidung bayi menjauhi payudara.
h. Bahu dan lengan ibu tidak tegang dan dalam posisi natural.
Gambar 2.4
i. Rangsang bibir bawah atau dagu bayi dengan payudara / areola.
Gambar 2.5
j. Tunggu sampai bayi membuka lebar mulutnya.
Gambar 2.6
k. Secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan
punggung dan bahu bayi.
Ingat! jangan kepala bayi.
Gambar 2.7
l. Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan
cara menyusui langit-langitnya.
Gambar 2.8
m. Perhatikan! bibir bawah bayi memutar keluar.
Areola bagian bawah lebih sedikit terlihat dari pada bagian atas.
Dagu bayi menempel pada payudara. Puting susu terlipat di bawah
bibir atas bayi.
Gambar 2.9
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan ASI Eksklusif
2.3.4.1 Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi keberhasilan ASI
Eksklusif antara lain :
Faktor pertama adalah Sosial Ekonomi atau
ibu bekerja
Bekerja bukan halangan untuk tetap memberikan ASI.
Beberapa negara maju telah menyediakan ruangan bagi ibu
yang bekerja untuk memberi ASI kepada bayinya
(Handrawan, N. 2002 : 24).
Upaya untuk mencegah penurunan ASI :
– Sebelum ibu berangkat bayi harus disusui
– Bila mungkin, ibu pulang untuk menyusui pada tengah
hari
– Bayi lebih sering disusui setelah ibu pulang bekerja dan
pada malam hari
– Tidak menggunakan susu formula
– Tidak mulai bekerja terlalu cepat setelah melahirkan
(Soetjiningsih, 1997 : 115).
Kedua pendidikan : makin tinggi pendidikan para
wanita lebih banyak mempunyai kesempatan untuk bertemu
dengan agen-agen pengubah.
Ketiga faktor pengetahuan : pengetahuan yang cukup
mengenai menyusui khususnya awal menyusui, diharapkan
akan membentuk sikap positif terhadap menyusui. Dengan
sikap positif tersebut akan menimbulkan perilaku yang baik
pula.
Keempat faktor sikap : sikap merupakan sebagian
bentuk operasional dari seseorang. Bila seseorang
mempunyai sikap positif terhadap sesuatu hal, diharapkan
akan dapat mempunyai tindakan yang baik dan bereaksi
terhadap sesuatu obyek dengan perasaan senang. Umumnya
orang yang mempunyai sikap positif lebih berhasil dalam
menyusui.
Faktor predisposisi yang kelima adalah Sosial Budaya.
2.3.4.2 Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam keberhasilan ASI Eksklusif
adalah tersedianya sumber/fasilitas kesehatan.
2.3.4.3 Faktor pendorong
Selain faktor predisposisi dan faktor pendukung
keberhasilan ASI Eksklusif juga di pengaruhi oleh faktor
pendorong. Faktor pendorong keberhasilan ASI Eksklusif
antara lain adalah petugas kesehatan.
(Soetjiningsih, 1997)
2.4 Konsep Ibu
Pengertian ibu
Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan kita
atau wanita yang sudah bersuami maupun yang belum (Departemen
Pendidikan Nasional, 2002).
2.5 Kerangka Konsep
Tingkat Ekonomi Tinggi : >UMR (Rp. 717.000,-) Rendah : <UMR ( Rp. 717.000,-)
• Pendidikan • Pengetahuan • Sikap • Sosia Budaya
2. Faktor Pendukung • Tersedianya
sumber /Fasilitas Kesehatan
3. Faktor Pendorong • Petugas Kesehatan
Faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI 1. Faktor Predisposisi
• Sosial Ekonomi
Minat Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif
Ibu Menyusui
Proses Minat • Motif • Perjuangan Motif • Keputusan • Bertindak Sesuai
dengan keputusan yang diambil
Keterangan : Diteliti
Tidak Diteliti
Gambar 2.11 Kerangka Konsep
2.6 Hipotesa
Ada hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional
adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau
observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu
saat (Nursalam. 2003 : 85). Dalam penelitian ini cara pendekatan, observasi /
pengumpulan data variabel tingkat ekonomi dan variabel minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan di lakukan dalam waktu
bersamaan dan hanya satu waktu saja.]
3.2 Populasi, Sampel dan Sampling
a. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek yang memenuhi
kriteria yang telah di tetapkan (Nursalam, 2003 : 93). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0 – 6
bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
b. Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003 : 95). Sampel
dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0 – 6
bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
c. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada (Nursalam, 2003 : 97). Dalam penelitian ini
menggunakan sampel jenuh dimana teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono. 2006 : 96).
3.3 Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003 : 96).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
- Ibu menyusui yang mempunyai bayi berusia 0 – 6 bulan di Desa
Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
- Ibu yang bersedia menjadi responden.
- Ibu yang bisa membaca dan menulis.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena pelbagai sebab kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah :
- Ibu yang mengundurkan diri menjadi responden.
- Ibu menyusui yang pada saat dilakukan penelitian tidak berada
di rumah.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2006 : 38). Dalam riset
variabel dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah dan perbedaan. Konsep
yang digunakan dalam penelitian dapat konkrit secara langsung bisa diukur
(Nursalam, 2003 : 101).
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah :
a. Variabel Independen (Bebas)
Variabel Independen adalah variabel stimulus, prediktor, antecedent
disebut juga variabel bebas, merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahannya variabel dependen (Sugiyono, 2006 : 39).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat ekonomi.
b. Variabel Dependen (terikat)
Disebut juga variabel output, kriteria konsekuen, disebut juga
variabel terikat, merupakan variabel yang dipergunakan atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006 : 40). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah minat ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif.
3.5 Definisi Variabel
3.5.1 Definisi Konsep
Tingkat ekonomi adalah suatu konsep untuk mengukur keadaan
ekonomi keluarga, misalnya harus melalui variabel pekerjaan dan
penghasilan (Soekidjo, N. 2006 : 68).
Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.
Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai
gerak-gerik. hati (Purwanto, 1998 : 60).
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
bubur nasi, dan tim (Utami, R.2000 : 03).
Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan
kita atau wanita yang sudah bersuami maupun yang belum (Departemen
Pendidikan Nasional, 2002).
3.5.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Parameter Skala Alat ukur Skor
Variabel
Independen
tingkat
ekonomi
Suatu konsep
untuk
mengukur
keadaan
ekonomi
keluarga
Tingkat
ekonomi
– Tinggi >
UMR
– Rendah <
UMR
Nominal Kuesioner Tingkat ekonomi
– Tinggi > UMR = 1
– Rendah < UMR= 2
Variabel
dependen
minat ibu
dalam
pemberian
ASI secara
Eksklusif
Fungsi jiwa
untuk dapat
memberikan
ASI secara
Eksklusif
Minat ibu
menyusui ASI
Eksklusif
melalui
a. Motif
b. Perjuangan
motif
c. Keputusan
d. Bertindak
Nominal Kuesioner Benar skor : 2
Salah skor : 0
Dengan kriteria
minat :
tidak berminat 0 – 15
berminat 16 – 30
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu
Kabupaten Kediri pada tanggal 13 Juli – 20 Juli 2008.
3.7 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek
dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2003).
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk
mengetahui hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian
ASI Eksklusif .
a. Koordinasi dengan bidan Desa Menang mengenai populasi ibu menyusui
yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan.
b. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi ibu dari rumah ke rumah.
c. Melakukan pendekatan pada responden untuk mendapatkan persetujuan
menjadi responden.
d. Memberikan penjelasan pada responden tentang cara pengisian kuesioner.
e. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, kuesioner langsung di tarik
dan diperiksa kelengkapan isinya.
f. Mentabulasi data dan kemudian dianalisa.
3.8 Alat Ukur
Alat ukur dalam penelitian ini berupa 2 macam kuesioner. Kuesioner
pertama berupa pertanyaan tentang tingkat ekonomi. Sedangkan kuesioner
yang kedua berupa pertanyaan tentang minat ibu dalam pemberian ASI
Ekslusif. Responden diharapkan menjawab pertanyaan dengan memberikan
tanda check (√ ).
3.9 Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data, kemudian dilakukan pengolahan data yaitu
editing, kemudian data dikelompokkan :
a. Untuk tingkat ekonomi dilakukan pembuatan kode – kode pada tiap data.
Tingkat ekonomi :
Tinggi > UMR (Rp. 717.000,-) = 1
Rendah < UMR (Rp. 717.000,-) = 2
b. Data Minat
Jawaban yang benar diberi skor 2, jawaban yang salah diberi skor 0,
kemudian peneliti menggunakan uji statistik “range” untuk mengukur
minat ibu.
Range = Nilai tertinggi – Nilai terendah
Didapatkan hasil
1. Nilai tertinggi : 30
2. Nilai terendah : 0
3. range : 30
Penilaian menggunakan 2 kategori
152
30diinginkan yang kategorijumlah
range==
Sehingga diperoleh hasil kategori dengan rentang sebagai berikut :
0 – 15 : Tidak berminat
16 – 30 : Berminat
Untuk mengidentifikasi hubungan dilakukan analisis dengan chi-kuadrat,
data tingkat ekonomi dan minat dimasukkan dalam tabel tabulasi silang 2 x2
Tabel 3.2 Tabulasi silang 2 x 2
Minat ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif Variabel
Berminat Tidak berminat
Jumlah
Tinggi a b a + b
Rendah c d c + d Tingkat
Ekonomi a + c b + d a + b + c + d
Keterangan :
a : Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan, tingkat
ekonomi tinggi yang berminat dalam pemberian ASI Eksklusif.
b : Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan, tingkat
ekonomi tinggi yang tidak berminat dalam pemberian ASI Eksklusif.
c : Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan, tingkat
ekonomi rendah yang berminat dalam pemberian ASI Eksklusif.
d : Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan, tingkat
ekonomi rendah yang tidak berminat dalam pemberian ASI
Eksklusif.
Kemudian peneliti melakukan analisis korelasi. Penelitian korelasi bertujuan
untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, beberapa eratnya
hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Suharsimi, 2006 : 270).
Rumus yang digunakan chi-square (x2) dengan menggunakan tabel
kontingensi 2 x 2.
Rumus : fh
fhfo 22 )(x −
Σ=
Keterangan : fo : frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
fh : frekuensi yang diharapkan (x2)
Untuk mencari fh menggunakan rumus :
kolomjumlahxsemuajumlahbarisjumlah
fh =
Setelah nilai x2 ditemukan kemudian dibandingkan dengan x2 tabel dengan
taraf signifikasi 5 % dengan (db) = 1
db = (Σ baris-1) (Σ kolom-1)
= (2-1) (2-1)
= 1
(Suharsimi, 2006 : 290)
Dengan kesimpulan :
1. Apabila x2 hitung ≥ x2 tabel maka hipotesis alternatif diterima
(Ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif)
2. Apbila x2 hitung < x2 tabel maka hipotesis alternatif ditolak
(Tidak ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif)
Salah satu ketentuan pemakaian chi – kuadrat (x2) adalah :
Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (tabel 2 x 2) tidak boleh ada
nilai ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum bila nilai yang diharapkan
terletak dalam satu sel terlalu kecil (<5) sebaiknya chi-kuadrat tidak
digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang berlebihan (over
estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi
dari Yates.
Walaupun telah dilakukan koreksi, tetapi masih terjadi keraguan
pendekatan distribusi chi-kuadrat ke distribusi normal. Hal ini terjadi bila
frekuensi terlalu kecil. Oleh karena itu, R.A. Fisher, J.O. Irwin. Dan F. Yates
mengusulkan perhitungan chi-kuadrat dilakukan exact test yang dikenal
dengan Fisher probability test dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Fisher exact test :
ρ = !d!c!b!a!N
s!s!r!r 2121
Setelah nilai P di temukan kemudian konsultasikan ke taraf signifikasi 5%,
dangan ketentuan :
1. Jika harga ρ hitung < α (0,05) maka hipotesa kerja diterima
(Ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif)
2. Jika harga ρ hitung > α (0,05) maka hipotesa kerja ditolak
(Tidak ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif)
Pada tahun 1954, Cochran mengusulkan untuk menggunakan
Fisher exact test bila N < 40 dan nilai E lebih kecil dari 5.
(Eko, B.2001 : 261)
3.10 Etika Penelitian
Dalam pengambilan data / penyebaran kuesioner etika penelitian tetap
diperhatikan yakni :
1. Lembar persetujuan menjadi responden
Lembar persetujuan ini diberikan kepada subjek yang akan diteliti.
Sebelumnya peneliti menjelaskan maksud, tujuan, serta dampak yang
ditimbulkan sebelum dan sesudah dilakukannya pengumpulan data. Jika
responden bersedia untuk diteliti, maka responden diharapkan
menandatangani lembar persetujuan. Namun apabila responden menolak
untuk diteliti, peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
keputusan responden.
2. Tanpa nama
Nama subjek tidak perlu dicantumkan pada lembar pengumpulan
data. Untuk mengetahui keikutsertaannya, responden cukup menulis
nomor kode pada masing – masing lembar
3. Kerahasiaan
Kerahasiaan informasi dari peneliti akan dijamin oleh peneliti.
Hanya data – data tertentu saja yang akan disajikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian
ASI eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Desa Menang Wilayah Kerja
Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Pengambilan data dilaksanakan di Desa
Menang, Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dari tanggal 13 – 20
Juli 2008.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Tingkat Ekonomi
Berdasarkan data responden diketahui 10 responden ( 33,33 % )
mempunyai tingkat ekonomi tinggi, 20 responden ( 66,67 % )
mempunyai tingkat ekonomi rendah. Sehingga dapat digambarkan
dalam diagram pie chart sebagai berikut :
66.67%
33.33%
Tingkat ekonomirendah Tingkat ekonomitinggi
Sumber : Kuesioner bulan Juli 2008 Diagram 4.1 Pie chart tingkat ekonomi ibu menyusui yang
mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu.
4.1.2 Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6
Bulan
Berdasarkan data dari hasil jawaban responden diketahui 22
responden ( 73,3 % ) berminat memberikan ASI eksklusif,
8 responden ( 26,7 % ) tidak berminat memberikan ASI eksklusif,
yang dapat digambarkan dalam diagram pie chart sebagai berikut :
73.3%
26.7%
Berminatmemberikan ASIEksklusif Tidak Berminatmemberikan ASIEksklusif
Sumber : Kuesioner bulan Juli 2008 Diagram 4.2 Pie chart minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
pada bayi usia 0 – 6 bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu.
4.1.3 Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Minat Ibu Dalam Pemberian
ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan
Data yang diperoleh dimasukkan dalam tabel kontingensi 2 x 2
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan
Minat Ibu Dalam Pemberian ASI
Eksklusif
Berminat Tidak Berminat
Jumlah
Tinggi 4
a
6
b
10
Tingkat Ekonomi Rendah 17
c
3
d
20
Jumlah 21 9 30
Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik fisher probability exact
test, dengan rumus :
ρ = !d!c!b!a!N
)!db()!ca()!dc()!ba( ++++
= !3!17!6!4!30!9!21!20!10
= 1,67328923-02
= 0,0167
Dari hasil uji statistik tersebut diatas didapatkan ρ = 0,0167, dan nilai
ini lebih kecil dari α = 0,05. Dengan ketentuan bila ρ < , maka Ha
diterima artinya ada hubunan antara tingkat ekonomi dengan minat ibu
dalam pemberian ASI Eksklusif.
α
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tingkat Ekonomi
Dari diagram 4.1 dapat diketahui bahwa tingkat ekonomi ibu
menyusui di Desa Menang, Wilayah Kerja Puskesmas Pagu
Kabupaten Kediri pada umumnya mempunyai tingkat ekonomi
rendah, dari 30 responden yang telah diberikan angket, didapatkan 10
responden ( 33,33 % ) mempunyai tingkat ekonomi tinggi, 20
responden ( 66,7 % ) mempunyai tingkat ekonomi rendah.
Seperti dijelaskan oleh Nasrul ( 1998 : 35 ) bahwa tingkat
ekonomi adalah suatu konsep untuk mencari sumber penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ibu – ibu pada zaman sekarang
banyak melakukan kegiatan untuk memperoleh tambahan pendapatan
keluarga. Karena ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam
keluarga. Ibu menyusui di Desa Menang kebanyakan mempunyai
tingkat ekonomi rendah yaitu sebesar 66,67% dan memilih
memberikan ASI, bagaimanapun ASI lebih murah dan lebih unggul
dibandingkan dengan susu kaleng. Memilih memberi ASI berarti juga
penghematan anggaran rumah tangga, karena ASI tidak perlu dibeli.
4.2.2 Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Dari diagram 4.2 dapat diketahui bahwa minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas
Pagu Kabupaten Kediri pada umumnya baik. Dari 30 responden
didapatkan 22 responden ( 73,3 % ) berminat memberikan ASI
Eksklusif, 8 responden ( 26,7 % ) tidak berminat memberikan ASI
Eksklusif.
Seperti dijelaskan Purwanto (1998 : 60) minat adalah suatu
fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan
dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak – gerik. Minat ibu
dalam pemberian ASI Eksklusif umumnya baik karena pemberian ASI
berarti memberikan zat – zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf, dan otak, memberikan
zat – zat kekebalan terhadap penyakit dan ikatan emosional antara ibu
dan bayi, sehingga ibu memiliki keterikatan untuk memberikan ASI
Eksklusif (www.ghozansehat, 2007).
Namun demikian yang perlu diperhatikan lagi adalah masih
adanya ibu yang tidak berminat memberikan ASI secara Eksklusif
yaitu sebesar 26,7 %. Bila ditinjau dari tingkat ekonomi ibu yang tidak
berminat memberi ASI Eksklusif 6 responden (20%) berasal dari
keluarga dengan tingkat sosial ekonomi tinggi dan 3 responden (10%)
berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah.
Ibu berminat memberikan bayinya ASI Eksklusif karena
terdorong oleh nalurinya sebagai seorang ibu. Ibu merasa bahwa
menyusui merupakan tugas utama dan mulia dari seorang ibu. Tetapi
dengan sibuknya ibu bekerja untuk penambahan pendapatan keluarga,
dan kurangnya motivasi dari tenaga kesehatan, kemudian dengan
adanya promosi susu formula yang dimuat di TV, naluri seorang ibu
akan pudar, karena ibu merasa repot kalau harus menyusui bayinya
disaat bekerja. Oleh karena itu ibu lebih senang memberi susu kaleng
pada bayinya. Ibu menganggap bahwa susu formula dapat diberikan
oleh siapa saja dan dapat dibuat oleh orang lain, seperti yang
diutarakan oleh Handrawan (2002 : 10) bahwa susu botol dapat
disusukan oleh siapa saja.
4.2.3 Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Minat Ibu Dalam Pemberian
ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan
Dari tabel 4.1 dari 30 responden ibu menyusui di Desa Menang
Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri diketahui bahwa ibu
yang berminat memberikan ASI Eksklusif sebanyak 17 responden
(56,7%) dari ibu yang mempunyai tingkat ekonomi rendah, 4
responden (13,3%) dari ibu yang mempunyai tingkat ekonomi tinggi.
Sedangkan yang tidak berminat memberikan ASI Eksklusif, sebanyak
6 responden (20%) dari tingkat ekonomi tinggi dan 3 responden (10%)
dari tingkat ekonomi rendah.
Tingkat ekonomi merupakan suatu konsep untuk mengukur
keadaan ekonomi keluarga (Soekidjo, N. 2006 : 68). Setelah
sebelumnya melalui proses yang meliputi motif dimana ibu memiliki
suatu alasan, perjuangan motif dimana dari beberapa motif tersebut ibu
akan memilih, keputusan dimana ibu memutuskan keinginan yang
dipilihnya, dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil
hingga para ibu berminat untuk memberikan ASI Eksklusif (Purwanto,
1998 : 60).
Promosi susu kaleng yang banyak ditayangkan di televisi juga
mempengaruhi minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Dengan
semakin banyak promosi yang ditayangkan bisa menurunkan minat
ibu. Apalagi ibu yang mempunyai tingkat ekonomi tinggi, ibu lebih
memilih memberikan susu formula, karena ibu merasa menyusui dapat
menyebabkan payudara kendor, ibu takut kehilangan daya tariknya
sebagai seorang wanita. Terdapat 3 responden (10%) yang tidak
memberikan ASI Eksklusif tetapi mempunyai tingkat ekonomi rendah
disebabkan karena ibu tidak mengetahui manfaat ASI bagi ibu dan
bayi. Mayoritas ibu menyusui di Desa Menang mempunyai tingkat
ekonomi rendah dan berminat memberikan ASI Eksklusif yaitu
sebanyak 17 responden (56,7%), ada juga ibu yang mempunyai tingkat
ekonomi tinggi sebanyak 4 responden (13,3%) tetapi tetap berminat
memberikan ASI Eksklusif karena ibu merasa puas jika bisa
memberikan ASI kepada bayinya sampai 6 bulan dan ibu merasa
bahwa menyusui merupakan tugas utama dan mulia dari seorang ibu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Menang, Wilayah Kerja
Puskesmas Pagu, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Tingkat ekonomi tinggi sebanyak 33,3 % sedangkan ibu yang
mempunyai tingkat ekonomi rendah sebanyak 66,7 %
5.1.2 Minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan
relatif baik yaitu 73,3 %, sedangkan yang tidak berminat dalam
pemberian ASI Eksklusif sebanyak 26,7 %
5.1.3 Terdapat hubungan tingkat ekonomi dengan minat ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif dengan ρ = 0,0167 (ρ hitung < ) α
5.2 Saran
Berdasar penjelasan pada bab – bab sebelumnya, maka peneliti
memberikan kepada pihak – pihak terkait antara lain :
5.2.1 Ibu Menyusui
Para ibu menyusui yang bertempat tinggal di Desa Menang
Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri baik yang
mempunyai tingkat ekonomi tinggi maupun rendah untuk memberikan
ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan tanpa memberikan makanan
tambahan ataupun susu formula.
5.2.2 Tempat Penelitian
Bidan Desa yang bertempat tinggal di Wilayah tempat
penelitian hendaknya mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai
ASI Eksklusif dan membuka kelas ASI Eksklusif.
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya khususnya yang terkait dengan faktor – faktor yang
mempengaruhi minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Bonny, D. (2003). 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta : Puspa Swara.
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Diah, K. (2000). Menu Sehat untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Jakarta : Puspa Swara.
Eko, B. (2001). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Handrawan, N. (2002). Makanan Sehat untuk Bayi. Jakarta : EGC.
Manuaba, IBG. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Moody, Jane. (2006). Breastfeeding Your Baby (1st ed), Susi, P. (2006) (Alih Bahasa), Jakarta : Arcan.
Nasrul, E. (1998). Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Purwanto, H. (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Safitri, R. (2006). Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
Soekidjo, N. (2006). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Soetjiningsih.(1997). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : Alfabeta.
Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Utami, R. (2000). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.
Utami, R. (2005). Panduan Praktis Menyusui. Sentra Laktasi Indonesia : Puspa Swara.
_______.(2007). Kebijakan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Pekerja Wanita.. Available from http://www.ghozansehat.com Accessed on March 5th, 2008.
_______.(2007). Hubungan Antara Pola Pemberian ASI dengan Faktor Sosial, Ekonomi, Demografi, dan Perawatan Kesehatan.. Available from http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082007/art-3.htm Accessed on April 12th, 2008.
_______.(2007). Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif.. Available from http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/04/26/Susu-Formula-menghambat pemberian ASI Eksklusif. Accessed on April 14th, 2008.
Lampiran 3
INFORMASI PENELITIAN
Dengan Hormat, saya .................., Mahasiswa Prodi Kebidanan
mohon kesediaan Saudara untuk ikut berperan serta dalam penelitian yang saya
lakukan ini dengan mengisi angket atau pertanyaan yang saya sediakan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hubungan
Tingkat Ekonomi Dengan Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi
Usia 0-6 Bulan Di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kediri.
Mengenai identitas data-data dari Saudara akan dirahasiakan oleh peneliti.
Demikian informasi penelitian yang saya buat, atas perhatian Saudara saya
sampaikan terima kasih.
Kediri, 2008
Devy Prabasari
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
Judul Penelitian : HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN MINAT
IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA
BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA MENANG WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI
Peneliti :
Pembimbing I :
Pembimbing II :
Dengan ini saya menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang
dilakukan oleh Saudari dengan judul “Hubungan Tingkat
Ekonomi Dengan Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6
Bulan di Desa Menang Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kediri”. Oleh karena itu
saya bersedia mengisi angket yang telah disediakan.
Sebelum mengisi angket saya diberikan hak untuk membaca petunjuk
pengisian angket dan bertanya apabila ada kesulitan dalam pengisian. Apabila ada
pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan dan peneliti memberikan hak kepada
saya untuk mengundurkan diri dari penelitian tanpa resiko apapun.
Saya mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas saya
dan akan menggunakan data yang mencantumkan identitas saya sesuai dengan
pengolahan data.
Demikian pernyataan saya buat dengan sukarela tanpa adanya paksaan dari
pihak manapun.
Kediri, 2008
Kode Responden
Lampiran 5
KISI – KISI KUESIONER TINGKAT EKONOMI
Variabel Sub variabel Tingkatan No Kunci Jawaban Independen tingkat ekonomi
Jumlah seluruh penghasilan keluarga dalam hitungan tiap bulan
Nominal 1 - Ya, apabila pendapatan keluarga dalam satu bulan > UMR (> Rp. 717.000,- )
- Tidak, apabila pendapatan keluarga dalam satu bulan < UMR ( < 717.000,-)
KISI – KISI KUESIONER MINAT IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Variabel Sub variabel Tingkatan No Item
No Kunci Jawaban
Dependen minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
Minat ibu dalam pemberian ASI Eksklusif melalui proses :
1. Motif 2. Perjuangan
motif 3. Keputusan 4. Bertindak
Nominal
1-8 9-10
11-13 14-15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
D A D B A C D A A C A B B D A
Lampiran 6
KUESIONER TINGKAT EKONOMI
Kode Responden Petunjuk : Jawablah pertanyaan dengan cara memberi tanda check (√) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan pendapat dan keadaan anda : No Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah pendapatan keluarga ibu dalam satu bulan
lebih dari Rp. 717.000,-
KUESIONER
MINAT IBU DALAM PEMBERIAAN ASI EKSKLUSIF
Kode responden : Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar dengan memberi tanda silang (X) ! 1. ASI Eksklusif sebaiknya diberikan sampai usia .........
a. 1 bulan b. 2 bulan c. 4 bulan d. 6 bulan
2. ASI Eksklusif merupakan .......... a. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain b. Bayi yang diberi susu formula c. Bayi yang diberi makanan padat seperti pisang, bubur nasi d. Bayi diberi ASI tapi ditambah madu, air putih
3. Manfaat ASI Eksklusif bagi bayi ........... a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan b. Menjarangkan kehamilan c. ASI Eksklusif menyebabkan kegemukan d. ASI Eksklusif tidak menyebabkan kegemukan
4. Manfaat ASI Eksklusif bagi ibu ........... a. Menyebabkan kehamilan b. Menjarangkan kehamilan c. ASI Eksklusif tidak menyebabkan kegemukan d. Menunjang perkembangan kepribadian dan kecerdasan
5. Cara pemberian ASI Eksklusif ............. a. Merangsang bibir bayi dengan puting susu sebelum menyusui b. Langsung menyusui tanpa merangsang bibir bayi terlebih dahulu c. Menyusui dengan cara bayi disangga dengan bantal d. Menyusui dengan tidur
6. Mengapa Seorang ibu diwajibkan untuk menyusui bayinya ......... a. Karena pengetahuan ibu b. Karena dorongan dari tenaga kesehatan c. Karena merupakan tugas utama dan mulia dari seorang ibu d. Karena tradisi turun temurun
7. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI............ a. Sosial Ekonomi atau Ibu Bekerja b. Pengetahuan c. Pendidikan d. Semua benar
8. Faktor pendorong keberhasilan ASI Eksklusif.............. a. Petugas kesehatan b. Keluarga c. Masyarakat d. Tetangga
9. Apabila dalam keluarga ibu mempunyai pendapatan lebih, apa yang ibu lakukan ... a. Tetap menyusui bayi saya sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan makanan
apapun b. Membeli susu formula c. Tetap menyusui bayi saya, tetapi saya tambah dengan makanan tambahan d. Tidak menyusui
10. Jika ibu adalah seorang wanita karier, apa yang akan ibu lakukan ....... a. Memberikan susu formula sebagai pelengkap b. Menyusui jika tidak repot c. Menyusui sebelum berangkat dan setelah ibu pulang dari kerja d. Menyusui apabila ada waktu
11. Apa yang ibu rasakan jika bisa memberikan ASI kepada bayi sampai usia 6 bulan ... a. Puas b. Tidak percaya diri c. Kecewa d. Rugi
12. Apa yang ibu rasakan apabila ibu tidak bisa menyusui bayi sampai usia 6 bulan ..... a. Puas b. Merasa bersalah c. Senang d. Bahagia
13. Apa yang akan dirasakan bayi apabila salah dalam cara pemberian ASI .... a. Bayi akan tertidur pulas b. Bayi akan rewel c. Bayi akan diam d. Bayi akan gemuk
14. Saya ingin menyusui bayi saya karena dengan menyusui...........kecuali a. Dapat mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara b. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan c. Memberi kepuasan bagi ibu d. Payudara menjadi kendor
15. Saya akan menyusui bayi saya sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan lain karena ...... a. Dapat menjarangkan kehamilan b. Bayi menjadi gemuk c. Perkembangan terhambat d. Bayi menjadi kurus
Lampiran 7
Tabulasi Data Berdasarkan Kuesioner Tingkat Ekonomi
Kode
Responden Pertanyaan Kriteria
Ya Tidak Skor
Tinggi Rendah 001 v 1 v 002 v 2 v 003 v 2 v 004 v 1 v 005 v 2 v 006 v 1 v 007 v 2 v 008 v 2 v 009 v 1 v 010 v 2 v 011 v 1 v 012 v 2 v 013 v 2 v 014 v 2 v 015 v 1 v 016 v 2 v 017 v 2 v 018 v 2 v 019 v 1 v 020 v 2 v 021 v 2 v 022 v 2 v 023 v 2 v 024 v 1 v 025 v 2 v 026 v 2 v 027 v 1 v 028 v 2 v 029 v 1 v 030 v 2 v
Lampiran 8
Tabulasi Data Berdasarkan Hasil Kuesioner Minat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan
Pertanyaan Kriteria Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor
Berminat Tdk Berminat
001 2 2 0 0 0 0 2 0 0 2 2 2 2 0 0 14 v 002 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 22 v 003 2 0 0 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 22 v 004 2 2 0 0 0 2 2 0 0 0 2 2 2 0 0 14 v 005 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 24 v 006 2 2 0 0 0 2 0 0 0 2 2 2 0 0 0 12 v 007 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 10 v 008 2 2 0 0 0 2 2 0 2 0 2 2 2 0 0 16 v 009 2 2 0 0 2 0 2 0 0 0 2 2 2 0 0 14 v 010 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 2 2 2 0 0 12 v 011 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 26 v 012 2 2 2 0 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 20 v 013 2 2 0 0 0 2 2 2 2 0 2 2 2 0 0 18 v 014 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 24 v 015 2 2 0 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 2 22 v 016 2 2 0 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 22 v 017 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 0 22 v 018 2 2 0 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 22 v 019 2 2 0 0 2 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 14 v 020 2 2 2 0 2 0 0 2 2 0 2 2 2 0 0 18 v 021 2 2 0 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 20 v 022 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 26 v 023 2 2 0 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 22 v 024 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 26 v 025 2 2 0 0 2 2 0 0 2 0 2 2 2 0 0 16 v 026 0 2 0 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 20 v 027 2 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 24 v 028 2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 22 v 029 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 10 v 030 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 0 20 v