7
Penelitian Hasil Hutan Vol. 31 No. 2, Juni 2013: 103-109 ISSN: 0216-4329 Terakreditasi No.: 443/AU2/P2MI-LIPI/08/2012 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA ENAM JENIS TUMBUHAN STERCULIACEAE (Antioxidan Activity on Six Species of Plants) Sterculiaceae Saefudin , Sofnie Marusin & Chairul 1) 2) 1) 1) 2) Bidang Botani, Puslit Biologi LIPI, Cibinong Bogor. PATIR-BATAN, Cinere Raya, Ps. Jum'at, Jakarta Selatan Email: [email protected] Diterima 13 Februari 2013, disetujui 17 Juni 2013 ABSTRACT Plants of have long been used as traditional medicines. Nine extracts of leaf, bark, and nuts of six Sterculiaceae species were evaluated for their antioxidant activity. Antioxidant activities were determined in vitro by free radical scavenging assay using 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radical. Ascorbic acid was used as control. Among the 9 methanol extracts tested, 8 showed antiradical DPPH activities more than 50%, though still lower than the ascorbic acid. Material extracted from bark showed the highest activity, in which the extract of 's bark produced the highest antioxidant activity (92.02%). Phytochemical screening on three antioxidant compounds showed an association between the high antioxidant activities and the polyphenol compounds contained of the plant. Parts of plants that contain medium to many polyphenols, generally have antioxidant activity above 80% Keywords: Antioxidant, DPPH, free radical scavenger, polyphenol, Sterculiaceae Sterculiaceae Pterospermum javanicum Sterculiaceae Sterculiaceae Pterospermum javanicum Sterculiaceae Banyak jenis tanaman dari famili telah dikenal pemanfaatannya sebagai obat tradisional. Sembilan ekstrak daun, kulit batang dan biji tanaman dari enam jenis diteliti dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan menguji penangkalan radikal bebas secara in vitro menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Vitamin C digunakan sebagai kontrol. Hasil pengujian menunjukkan, dari 9 ekstrak bahan tersebut, sebanyak 8 ekstrak menunjukkan aktivitas antiradikal DPPH atau antioksidan lebih dari 50%. Bagian kulit tanaman menunjukkan aktivitas paling tinggi, di mana kulit kayu menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi (92,02%). Hasil penapisan fitokimia terhadap 3 senyawa antioksidan menunjukkan adanya keterkaitan tingginya aktivitas antioksidan dengan banyaknya senyawa polifenol yang terkandung dalam tanaman. Bagian tanaman yang kandungan polifenolnya sedang sampai banyak, umumnya memiliki aktivitas antioksidan di atas 80% Kata kunci : Antioksidan, DPPH, penangkal radikal bebas, polifenol, . ABSTRAK . I. PENDAHULUAN Antioksidan adalah senyawa yang berguna dalam membantu mengatasi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas atau senyawa oksigen reaktif. Menurut Halliwell dan Gutteridge (1989), radikal bebas adalah molekul atau senyawa yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan dan dapat menimbulkan kerusakan pada biomolekul. Sistem tubuh manusia setiap 103

2._Saefudin_(Kajian)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

P

Citation preview

  • Penelitian Hasil Hutan Vol. 31 No. 2, Juni 2013: 103-109

    ISSN: 0216-4329 TerakreditasiNo.: 443/AU2/P2MI-LIPI/08/2012

    AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA ENAM JENISTUMBUHAN STERCULIACEAE

    (Antioxidan Activity on Six Species of Plants)Sterculiaceae

    Saefudin , Sofnie Marusin & Chairul1) 2) 1)

    1)

    2)

    Bidang Botani, Puslit Biologi LIPI, Cibinong Bogor.PATIR-BATAN, Cinere Raya, Ps. Jum'at, Jakarta Selatan

    Email: [email protected]

    Diterima 13 Februari 2013, disetujui 17 Juni 2013

    ABSTRACT

    Plants of have long been used as traditional medicines. Nine extracts of leaf, bark, and nuts of sixSterculiaceae species were evaluated for their antioxidant activity. Antioxidant activities were determined in vitroby free radical scavenging assay using 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radical. Ascorbic acid was usedas control. Among the 9 methanol extracts tested, 8 showed antiradical DPPH activities more than 50%, though stilllower than the ascorbic acid. Material extracted from bark showed the highest activity, in which the extract of

    's bark produced the highest antioxidant activity (92.02%). Phytochemical screeningon three antioxidant compounds showed an association between the high antioxidant activities and the polyphenolcompounds contained of the plant. Parts of plants that contain medium to many polyphenols, generally have antioxidantactivity above 80%

    Keywords: Antioxidant, DPPH, free radical scavenger, polyphenol,

    SterculiaceaeSterculiaceae

    Pterospermum javanicum

    Sterculiaceae

    Sterculiaceae

    Pterospermum javanicum

    Sterculiaceae

    Banyak jenis tanaman dari famili telah dikenal pemanfaatannya sebagai obat tradisional.Sembilan ekstrak daun, kulit batang dan biji tanaman dari enam jenis diteliti dan dievaluasiaktivitas antioksidannya. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan menguji penangkalanradikal bebas secara in vitro menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Vitamin C digunakansebagai kontrol. Hasil pengujian menunjukkan, dari 9 ekstrak bahan tersebut, sebanyak 8 ekstrakmenunjukkan aktivitas antiradikal DPPH atau antioksidan lebih dari 50%. Bagian kulit tanamanmenunjukkan aktivitas paling tinggi, di mana kulit kayu menghasilkan aktivitasantioksidan tertinggi (92,02%).Hasil penapisan fitokimia terhadap 3 senyawa antioksidanmenunjukkanadanya keterkaitan tingginya aktivitas antioksidan dengan banyaknya senyawa polifenol yangterkandung dalam tanaman. Bagian tanaman yang kandungan polifenolnya sedang sampai banyak,umumnyamemiliki aktivitas antioksidan di atas 80%

    Kata kunci : Antioksidan,DPPH, penangkal radikal bebas, polifenol,

    .

    ABSTRAK

    .

    I. PENDAHULUAN

    Antioksidan adalah senyawa yang bergunadalam membantu mengatasi kerusakan oksidatifakibat radikal bebas atau senyawa oksigen reaktif.

    Menurut Halliwell dan Gutteridge (1989), radikalbebas adalah molekul atau senyawa yangmempunyai satu atau lebih elektron yang tidakberpasangan dan dapat menimbulkan kerusakanpada biomolekul. Sistem tubuh manusia setiap

    103

  • saat terpapar radikal bebas baik yang dihasilkandari proses metabolisme normal maupun darilingkungan, seperti asap rokok dan polusi.Paparan radikal bebas yang berlebih terhadaptubuh dapat berakibat terhadap kerusakan sel danmemicu patogenesis berbagai penyakit sepertipenyakit kardiovaskular, hipertensi, hiperlipi-demia, diabetes, alzheimer, dan parkinson (Matteodan Esposito, 2003; Touyz dan Schiffrin, 2004).Antioksidan dalam menghambat jalannya reaksioksidasi dapat melalui beberapa cara, yaitumekanisme donor proton, radical scavenger,oxygen quencher, inhibisi dengan enzim dansinergis (Gordon, 1990). Dalam hal ini anti-oksidan berperan mencegah terjadinya kerusakanjaringan yang disebabkan radikal bebas dengancara mengeliminir terbentuknya radikal,meredam, atau meningkatkan penguraiannya(Young danWoodside, 2001;Goldberg, 2003).

    Antioksidan dalam tubuh dapat diperoleh darienzim-enzim internal seperti superoksidadismutase (SOD), (GPX),katalase (CAT), (GSH), tokoferol, dan-karotene maupun dari asupan makanan atausuplemen seperti vitamin C, vitamin A yangdikenal sebagai antioksidan sintetis (Mates ,1999). Penggunaan antioksidan dari bahan sintesisdiketahui dapat meningkatkan terjadinyakarsinogenesis (Rohman dan Riyanto, 2005),sehingga lebih dianjurkan untuk memperolehnyadari bahan alami. Antioksidan alami berasal darisetiap bagian tumbuhan seperti pada kulit kayu,batang, daun, bunga, buah dan akar (Pratt, 1992).

    Suatu jenis tumbuhan dapat memiliki aktivitasantioksidan jika mengandung senyawa yangmampu menangkal radikal bebas seperti fenol,flavonoid, vitamin C dan E, katekin, karoten, danresveratrol (Hernani danRahardjo, 2006).

    Sebagaimana diketahui, sekitar 1.260 jenistumbuhan obat berasal dari hutan tropikaIndonesia (Zuhud ., 1994). Dari jumlahtersebut, beberapa di antaranya adalah tumbuhanendemik (Walujo, 2008). Hasil penelusuranpustaka (Hakim 2008; Rohman 2005;Amrun dan Umiyah, 2005; Praptiwi 2006)diperoleh berbagai jenis tumbuhan sebagaisumber antioksidan alami, satu di antaranyaadalah dari suku Sterculiaceae.

    Banyak jenis dari famili Sterculiaceae telahdimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dua jenistanaman yang sudah dikenal dan dimanfaatkan

    glutathione peroxidaseglutathione

    et al.

    et al

    et al., et al.,et al.,

    secara luas oleh masyarakat Indonesia adalah bijikola ( ) dan cokelat ( ).Sehubungan dengan itu, tujuan penelitian iniadalah mengkaji aktivitas antioksidan dari kulitbatang dan daun enam jenis tumbuhanSterculiaceae. Penapisan fitokimia dilakukanuntuk mengetahui senyawa kimia antioksidanyang dikandung oleh tumbuhan tersebut.

    Sebanyak sembilan macam bahan dari enamjenis famili diambil dari wilayahRimbo Panti- Sumatera Barat (RP), KabupatenBogor (BG), Taman Nasional Nani Watabone,Sulawesi Utara (WB), hutan Camplong - Kupang(CP), dan pulau Waigeo, Papua Barat (WO).Identifikasi tumbuhan dilakukan di HerbariumBogoriense. Bagian tumbuhan yang diekstrakterdiri atas kulit, batang dan daun.

    Daun dan kulit batang yang masih segar dancukup tua dibersihkan dari kotoran, dicacah, dandikeringkan sampai kadar air di bawah 10%.Bahan yang telah kering dikumpulkan, kemudiandigiling (40mesh) sehinggamenjadi serbuk keringsimplisia. Selanjutnya serbuk kering dari masing-masing contoh diekstraksi dengan metanol dalamkondisi dingin (maserasi) selama 24 jam,kemudian disaring. Kegiatan penyaringan diulanghingga filtrat menjadi jernih. Tahap berikutnyakumpulan filtrat dipekatkan menjadi ekstrak,menggunakan evaporator vakumputar.

    Pada penelitian ini penentuan aktivitasantioksidan dilakukan dengan metode peredamanradika l bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) secara karena lebih singkatdibandingkan dengan metode lain dan secara luastelah digunakan untuk menduga aktivitas antioksidan berbagai senyawa.

    Sebanyak 5 mg dari setiap bahan ekstrakdilarutkan denganmetanol p.a. hingga volumenya

    Cola acuminata Theobroma cacao

    Sterculiaceae

    in vitro

    II. BAHAN, ALAT DAN METODE

    Pengumpulan dan Identifikasi Bahan

    B. Penyiapan Sampel dan PembuatanEkstrak

    C. Uji Peredaman Radikal Bebas DPPH (2,2--1- )

    A.

    Diphenyl Picrylhydrazyl

    104

    Penelitian Hasil Hutan Vol. 31 No. 2, Juni 2013: 103-109

  • menjadi 5 ml (konsentrasi ekstrak 1000 g/mL).Larutan dari setiap ekstrak yang dibuat, diujiantioksidannya dengan cara mencampurkan 1 mlekstrak 1000 g/mL, 3 ml metanol p.a., dan 1 mlDPPH (Sigma) (0,04 M dalam metanol p.a.).Berikutnya campuran tersebut didiamkan selama30 menit, kemudian diukur absorbansinyamenggunakan spektrofotometer UV-Vis padapanjang gelombang 516 nm. Sebagai kontroldigunakan vitamin C 1000 g/mLdalammetanolp.a. Perhitungan aktivitas antiradikal DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dihitung sebagaipersentase reduksi DPPH (Q), mengacu padaMolyneux (2004), sebagai berikut :

    Q = 100 (A - A ) / A

    A = Absorbansi awal (larutan DPPH/2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)

    A = Absorbansi setelah penambahan sampeldengan konsentrasi tertentu (c)

    Klasifikasi aktivitas antioksidan mengacu padakontrol antioksidan vitamin C yang telah ditelitidan dikomersialkan, dengan aktivitas (96,4-100)%. Jika persentase peredaman radikal DPPHlebih dari 90%, menunjukkan aktivitas anti-oksidan sangat tinggi, 50% - 90% aktivitas anti-oksidan tinggi, 20-50% aktivitas antioksidansedang, kurang dari 20%, menunjukkan aktivitasantioksidan rendah, dan 0%, menunjukkan tidakada aktivitas antioksidan atau tidak terjadiperedaman radikal DPHH (Wulansari danChairul, 2011).

    Komponen bioaktif bagian tanaman yangditapis yaitu polifenol, flavonoid, dan saponinyang dilakukan secara kualitatif, mengacu padaGuevara danRecio (1985).

    1. PolifenolSebanyak 10 mg setiap ekstrak tanaman

    famili Sterculiaceae dimasukkan ke dalam tabungreaksi dan dilarutkan dengan 10 ml air panas,diaduk sampai terlarut. Berikutnya ditambahkanNaCl 10% sebanyak 5 tetes dan dikocok sampaihomogen. Larutan kemudian dibagi ke dalam 2tabung reaksi. Tabung pertama untuk kontrolpositif dan pada tabung kedua ditambahkan 3tetes pereaksi FeCl Pengamatan dilakukanterhadap perubahan warna. Warna biru atau biru

    (

    D. Komponen Bioaktif

    0 c 0

    0

    c

    3.

    hitam untuk senyawa terhidrolisa dan warna biruhijau untuk senyawa terkondensasi. Hasilnyakemudian dibandingkan terhadap kontrol.

    2. FlavonoidSebanyak 10 mg setiap ekstrak tanaman

    famili Sterculiaceae kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi dan dicuci dengan heksanberkali-kali sampai warna heksan bening danwarna pigmen ekstrak hilang. Berikutnya di-keringkan di atas penangas air untuk meng-hilangkan sisa heksana. Selanjutnya ditambahkan5 ml etanol 80% dan dikocok hingga homogen.Larutan kemudian dibagi ke dalam 2 tabungreaksi. Tabung reaksi pertama ditambahkan 0,5ml HCl pekat dan 3-4 tetes butir logammagnesium. Setelan 10 menit diamati perubahanwarna. Jika terbentuk warna, diencerkan denganaquades secukupnya dan ditambahkan 1 ml oktilalkohol. Tabung reaksi ditutup dan dikocok.Setelah dibiarkan beberapa saat, diamatiperubahan warna pada masing-masing lapisan.Bilawarna berubahmaka positif flavonoid.

    Tabung reaksi yang kedua ditambahkan 0,5HCl pekat dan diamati perubahan warna.Kemudian dipanaskan di atas penangas selama 15menit. Setelah 1 jam diamati perubahan warna.Jika warnanya merah intensif atau violet,menunjukkan adanya leukoantosianin.

    3. SaponinSebanyak 10 mg setiap ekstrak tanaman

    famili Sterculiaceae dimasukkan ke dalam tabungreaksi dan dilarutkan dengan etanol 80% sebanyak5 ml, kemudian ditambahkan aquades sebanyak 5ml. Berikutnya campuran dikocok selama 30 detikdan dibiarkan selama 30 menit. Busa yang terjadidiamati dan diukur tingginya. Jika tinggi busa lebihdari 3 cm dari permukaan maka ekstrak tersebutmengandung saponin.

    DPHH merupakan radikal bebas yang stabilkarena elektronnya bisa terdelokalisasi di dalammolekulnya. Delokalisasi elektron ini me-nyebabkan larutan DPHH dalam metanolmemberikan intensitas warna ungu yang kuat danabsorbansi maksimum pada panjang gelombangdi sekitar 520 nm. DPPH yang mengandungradikal bebas jika direaksikan dengan ekstrak

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    105

    Aktivitas Antiokasidan dari Enam Jenis Tumbuhan Sterculiaceae (Saefudin .)et al

  • 106

    Penelitian Hasil Hutan Vol. 31 No. 2, Juni 2013: 103-109

    radikal oksigen, bahkan sebagai pengkelat logampada beberapa kasus (Rice-Evans , 1996).Dibandingkan senyawa monofenol, senyawapolifenol memiliki aktivitas antioksidan lebihtinggi (Brand-Williams , 1995).

    Berbeda dengan kandungan polifenol yangrelatif lebih banyak di bagian kulit, senyawaflavonoid bergantung pada jenis tumbuhan. Padatumbuhan , baik kulit batang maupundaunnya banyak mengandung senyawa flavonoid.Flavonoid merupakan antioksidan yang kuat dandapat meredam radikal bebas, termasuk O ,

    H O , OH, dan singlet oksigen ( O ) (Sakihama, 2002). Flavonoid juga dapat menghambat

    enzim xantin oksidase dan merusak aktivitassuperoksida terutama apigenin, eriodictyol,kaemferol dan luteolin (Cos ., 1998).

    Saponin sebagai antioksidan alami (Yoshiki, 1998) sangat banyak pada kulit batang

    , , dan .Kandungan saponin pada daun dan kulitbatang termasuk sedang. Saponinmerupakan senyawa dalam bentuk glikosida,termasuk golongan senyawa alam yang rumitdengan kegunaan luas (Bergquist ., 2005).

    Hasil penelitian diperoleh jenis senyawaantioksidan bisa sama dan bisa juga berbeda antarjenis atau antar bagian tumbuhan dalam satu jenis.Dari semua ekstrak yang aktivitas antioksidannyatinggi, hanya ekstrak dari kulit batangyang memiliki ketiga senyawa antioksidan(polifenol, flavonoid, dan saponin) sangat banyak(+++), berarti kulit batang jenis tumbuhan iniberpotensi untuk berbagai kemungkinan bahanobat. Kulit batang banyak mengandungpolifenol dan flavonoid, sedangkan kulit batang

    dan banyakmengandungpolifenol dan saponin, sementara daundan hanya mengandung senyawaflavonoid dalam jumlah yang banyak. Hal berbedaditemukan pada kulit batangSekalipun hasil pengujiannya menunjukkanaktivitas antioksidan tertinggi di antara ekstraktumbuhan yang lain, namun hasil penapisankomponen bioaktifnya termasuk rendah-sedang.Hal ini mungkin metode yang digunakan tidaksesuai. Oleh karena itu pengujian lanjutanterhadap kulit batang dengan metodeyang lain perlu dilakukan.

    et al.

    et al.

    K. hospita

    et

    al.

    et al

    et al.Sterculia sp. P. diversifolium P. Celebicum

    K. hospitaS. subpeltata

    et al

    P. celebicum

    K. hospita

    Sterculia sp. P. diversifoliumSterculia sp.

    K. hospita

    P. javanicum.

    P. javanicum

    2

    2 2 2

    -

    1

    .

    .

    tumbuhan yang mengandung antioksidan makaakan terjadi reaksi penangkapan hidrogen dariantioksidan oleh radikal bebas DPPH danmengubah DPHH menjadi bentuk tereduksisehingga intensitas warna ungu larutan jadiberkurang (Molyneux, 2004) [Gambar 1].Perubahan intensitas warna ini sebanding denganbesar kecilnya aktivitas antioksidan suatu bahanbila konsentrasi dibuat sama.

    Hasil pengujian aktivitas antiradikal DPPH 9ekstrak tumbuhan famili Sterculiaceae ditunjuk-kan dalam Tabel 1, sedangkan hasil penapisanfitokimia tampak dalamTabel 2.

    Aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhanmenunjukkan nilai berbeda, dari yang sangattinggi (sangat kuat) sampai sedang (Tabel 1).Adanya aktivitas antioksidan dari ke-sembilanekstrak bagian tumbuhan dengan metanol didugakarena adanya senyawa fenolik seperti flavonoidatau polifenol pada sampel yang merupakankomponen bioaktif yang bersifat polar, sehinggalarut dalam metanol. Telah umum diketahuibahwa senyawa fenolik tumbuhan memberikankontribusi nyata terhadap aktivitas antioksidantumbuhan (Pantelidis , 2007; Katalinic ,2006; Sakihama ., 2002; Rice-Evans .,1996). Hasil penapisan fitokimia terhadap 9ekstrak tersebut, menunjukkan semuanyamengandung senyawa fenolik dalam kadar yangberbeda (Tabel 2).

    Dari ke-sembilan bahan yang diekstrak,ekstrak kulit batang semuanya menunjukkanaktivitas yang tinggi sampai sangat tinggi,meskipun masih di bawah antioksidan vitamin Cyaitu 96,41% (kontrol). Hasil penapisan fitokimiamenunjukkan adanya keterkaitan tingginyaaktivitas antioksidan dengan banyaknya senyawapolifenol yang terkandung dalam tumbuhan.Bagian tumbuhan yang kandungan polifenolnyasedang sampai banyak, aktivitas antioksidannyabisa mencapai di atas 80%. Dalam penelitian inikomponen polifenol paling banyak ditemukanpada kulit batang tumbuhan, dan jarang padabagian daun (kecuali daun ).Polifenol adalah semua senyawa yang memilikistruktur dasar berupa fenol (senyawa fenol yangmemiliki gugus hidroksil lebih dari satu) bersifatmultifungsi karena dapat berperan sebagai agenpereduksi, pendonor hidrogen, dan peredam

    et al. et al.et al et al

    P. diversifolium

  • 107

    Aktivitas Antiokasidan dari Enam Jenis Tumbuhan Sterculiaceae (Saefudin .)et al

    Gambar 1. Reaksi penangkapan radikal bebas DPHH oleh antioksidanFigure 1. Inhibit of DPPH free radical reaction by antioxidant

    Tabel 1. Aktivitas peredaman radikal DPPH pada enam jenis SterculiaceaeTable 1. Reduction activity of DPPH radical on six species of Sterculiaceae

    No.

    1. Pterospermum javanicum2. Sterculia sp.3. Pterospermum4. Pterospermum cel

    5. Sterculia subpeltata

    6. Pterospermum diversifolium

    7. Kleinhovia hospita

    8. Sterculia sp.

    9. Kleinhovia hospi

    Vitamin C

    Keterangan ( ): Pengujian dilakukan pada konsentrasi 1000 g/mL ( .ST= sangat tinggi ); T= tinggi ( ); S= sedang ( ); BG=Bogor; CP=Camplong,Kupang; WB= NaniWatabone, SulawesiUtara ( ); RP=RimboPanti, SumateraBarat ( )

    Remarks tested at the concentracy of 1000 g/mL.)(very high high fair

    North Celebes West Sumatera

    Tabel 2. Komponen bioaktif hasil penapisan estrak tanaman dari famili SterculiaceaeTable 2. Bioactive compound from screening test of Sterculiaceae family

    Komponen kimia(Chemical compound

    Pterospermum javanicum

    Sterculia sp.

    Pterospermum diversifolium

    Pterospermum celebicum

    Sterculia subpeltata

    Pterospermum diversifolium

    Kleinhovia hospita

    Sterculia sp.

    Kleinhovia hospita

    Keterangan ( ) : +++ reaksi banyak ( ); ++ reaksi sedang ( );+ reaksi sedikit ( ); - tidak ada reaksi ( )

    Remarks many reaction fair reactionslightly reaction no reaction

    Jenis(Species)

    Asal( )Origin

    Bagian tumbuhan(Part of plant )

    Aktivitas(Activity), %

    Kategoriaktivitas(Activitycategory)

    BG K. batang (Bark) 92,02

    STCP K. batang (Bark) 91,72

    diversifolium BG K. batang (Bark) 90,73ebicum WB K. batang (Bark) 89,53

    TRP K. batang (Bark) 89,23

    BG Daun (Leaf ) 81,85

    RP K. batang (Bark) 81,75

    CP Daun (Leaf ) 69,19

    ta RP Daun (Leaf ) 26,82 S

    (kontrol/ )control 96,41 ST

    )Bagian tumbuhan

    (Part of plant ) Polifenol Flavonoid Saponin

    K. batang (Bark) ++ + +

    K. batang (Bark) +++ + +++

    K. batang (Bark) +++ + +++

    K. batang (Bark) +++ +++ +++

    K. batang (Bark) +++ + ++

    Daun (Leaf ) ++ + +

    K. batang (Bark) +++ +++ +

    Daun (Leaf ) - +++ +

    Daun (Leaf ) + +++ ++

  • IV. KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

    Hasil uji aktivitas antioksidan dengan DPPHpada konsentrasi metanol 1000 g/mL terhadap 9ekstrak dari 6 jenis tumbuhan famili Sterculiaceae,terdapat 3 ekstrak tumbuhan memiliki aktivitasperedaman sangat tinggi (> 90%), 5 ekstraktermasuk tinggi (50-90%), dan hanya 1 ekstraktermasuk sedang (> 20%). Aktivitas antioksidanpada bagian kulit batang berpotensi lebih tinggidibandingkan dari bagian daun. Pada penelitian iniyang tertinggi adalah dari kulit batang

    (92,02%), hanya sedikitlebih rendah dari kontrol vitaminC (96,46%).

    Hasil penapisan fitokimia menunjukkanadanya keterkaitan tingginya aktivitas antioksidandengan banyaknya senyawa polifenol yangterkandung dalam tumbuhan. Bagian tumbuhanyang kandungan polifenolnya sedang sampaibanyak, umumnya memiliki aktivitas antioksidandi atas 80%.

    Ekstrak dari kulit batang memilikiketiga senyawa antioksidan (polifenol, flavonoid,dan saponin) sangat banyak (+++), sedangkankulit batang hanya polifenol danflavonoid, kulit batang sp dan

    hanya polifenol dan saponin,sementara daun sp dan hanyasenyawa flavonoid dalam jumlah yang banyak.

    Amrun, M. dan Umiyah, 2005. PengujianAntiradikal Bebas Difenilpikril Hidrazil(DPPH ) Ek s t r a k Bu a h Ken i t u( L.) dari Daerah SekitarJember, Jurnal IlmuDasar 6(2): 110-114.

    Bergquist, S.A.M. Gertsson, U.E. Knuthsen, P.and Olsson, M.E. 2005. Flavanoids in BabySpanish ( ): changes duringplant growth and storage

    53: 9459-9464.

    Brand-Williams, W., M.E. Cuvelier, dan C. Berset.1995. Use of a Free Radical Method toEvaluate Antioxidant Activity. Food Sci.Technol.- Lebens Wissens Technol 28: 25-30.

    Pterospermum javanicum

    P. celebicum

    K. hospitaSterculia P.

    diversifoliumSterculia K. hospita

    Chrysophyllum cainito

    Spinacia oleracea L.. Journal of

    Agricuktural and Food Chemistry

    .

    Cos, P., L. Ying, M. Calomme, J.P. Hu, K.Cimanga, B.V. Poel, L. Pieters, A.J.Vlietinck, andD.V. Berghe. 1998. Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of XanthineOxidase and superoxide Scavengers. Journ.of Natural Prod. 61:71-76.

    Frei B. and J.V. Higdon. 2003. AntioxidantActivity of Tea Polyphenols In Vivo:Evidence from Animal Studies. TheJournal of Nutrition 133: 3275-3284.

    Goldberg, G. 2003. Plants : Diet and Health.Iowa State Press, Blackwell PublishingCompany, 2121 StateAvenue.USA.

    Gordon MH. 1990. The mechanism ofantioxidants actions in vitro. Di dalam :Hudson B.J.F., editor. Food Antioxidant.Elsevier Applied Science. London. hlm 1-18.

    Guevera, B.Q. and B.V. Recio. 1985.Phytochemically, Microbiological andPharmacological Screening of theMedicinal Plants. Research Center Univ. ofThomas. Philippines.

    Hakim, E.H., Y.M. Syah, L.D. Juliawati, dan D.Mujahidin. 2008. Aktivitas Antioksidan danInhibitor Tirosinase Beberapa Stilbenoiddari Tumbuhan Moraceae dan Diptero-carpaceae yang Potensial untuk BahanKosmetik. Jurnal Matematika dan Sains13(2): 33-42.

    Halliwell, B. dan J. M. C. Gutteridge. 1989. FreeRadicals in Biology and Medicine.ClarendonPress,Oxford.

    Hernani dan M. Rahardjo. 2006. TanamanBerkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya.Jakarta.

    Katalinic V., M. Milos, T. Kulisic, dan M. Jukic.2006. Screening of 70 Medicinal PlantExctracts for Antioxidant Capacity andTotal Phenols. Food Chemistry 94: 550-557.

    Lopes, G.C., M.L. Bruschi, J.C. Palazzo de Mello.2009. RP-LC-UV Determination ofProanthocyanidins inChromatographia Supplement 69: 175-181.

    Guazuma ulmifolia.

    108

    Penelitian Hasil Hutan Vol. 31 No. 2, Juni 2013: 103-109

  • Mates, J.M., C. Perez-Gomez and I.N. De Castro.1999. Antioxidant Ezymes and HumanDiseases. Clinical Biochemistry 32(8):595-603.

    Matteo V.D and E. Esposito. 2003. Biochemicaland Therapeutic Effects of Antioxidants inthe Treatment of Alzheimer's Disease,Parkinson's Disease, and AmyotrophicLateral Sclerosis. Current Drug Targets-CNS & Neurological Disorders 2(2): 95-107.

    Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable FreeRadical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)for Estimating Antioxidant Activity.Songlklanakarin J. Sci. Technol 26(2): 211-219.

    Pantelidis, G.E., M. Vasilakakis, G.A. Manganarisand G. Diamantidis. 2007. AntioxidantCapacity, Phenol, Anthocyanin andAscorbic Acid Contents in Rasberries,Blackberries, Red Currants, Gooseberriesand Cornelian Cherries. Food Chemistry102: 777-783.

    Praptiwi, M. Harapini and I. Astuti. 2006. NilaiPeroksida Blume,(M. Roemer)Merr., dan Teijsm.&Binn. Biodiversitas 7(3): 242-244.

    Pratt, D.E. 1992. Natural Antioxidants FromPlant Material. Di dalam : M.T. Huang, C.T.Ho, dan C.Y. Lee, editor. PhenolicCompounds in Food and Their Effects onHealth H. American Society, WashingtonDC.

    Rice-Evans, C., N.J. Miller, and G. Paganga. 1996.S t r u c t u r e -An t i o x i d a n t A c t i v i t yRelationships of Flavonoids and PhenolicAcids. Free Radical Biology and Medicine20(7): 933-956.

    Rohman, A. dan S. Riyanto. 2005. DayaAntioksidan Ekstrak Etanol DaunKemuning ( (L) Jack)Secara . Majalah Farmasi Indonesia16 (3):136-140.

    .

    Aglaia argentea A. silvestriaA. tomentosa

    Murraya paniculataIn Vitro

    Rohman, A., S. Riyanto dan D. Utari. 2005.Aktivitas Antioksidan, Kandungan FenolikTotal dan Kandungan Favonoid TotalEkstrak Etil Asetat Buah Mengkudu sertaFraksi-Fraksinya. Majalah FarmasiIndonesia 17(3): 136-142.

    Sakihama, Y., M.F. Cohen, S.C. Grace and H.Yamasak i . 2002 . P lan t Pheno l i cAntioxidant and Prooxidant Activities:Phenolics-Induced Oxidative DamageMediated by Metals in Plants. Toxicology177: 67-80.

    Touyz, R.M. and E.L. Schiffrin. 2004. ReactiveOxygen Species in Vascular Biology:Implications in Hypertension. HistochemCell Biol. 122: 339-352.

    Walujo, E.B. 2008. Review: ResearchEthnobotany in Indonesia and the FuturePerspectives. Biodiversitas 9 (1): 59-63.

    Wulansari, D dan Chairul. 2011. PenapisanAktivitas Antioksidan dan beberapatumbuhan Obat Indonesia Menggunakanradikal 2,2-Diphenyl-1 Picrylhydrazyl(DPPH). Majalah Obat Tradisional 16 (1):22-25.

    Yoshiki, Y., Kudo, and K. Okobo. 1998.Relationship between Chemical Structureand Biologica Activities of TriterpenoidSaponin from Soybean (Review) . BiosienceBiotechnology and Biochemistry 62: 2291-2292.

    Young, I.S. and J.V. Woodside. 2001.Antioxidants inHealth andDisease. Journalof Clinical Pathology 54: 176-186.

    Zuhud, E.A.M., Ekarelawan dan S. Riswan. 1994.Hutan Tropik Indonesia sebagai SumberKeanekaragaman plasma Nutfah Tumbuh-an Obat. Prosid. Seminar PelestarianPemanfaatan Keanekaragaman TumbuhanObat Hutan Tropika Indonesia. KerjasamaJurusan Konservasi Sumber Daya Hutan,Fahutan IPB dengan Lembaga AlamTropik Indonesia. Bogor.

    109

    Aktivitas Antiokasidan dari Enam Jenis Tumbuhan Sterculiaceae (Saefudin .)et al