2
3. Insider Trading melanggar prinsip keadilan dari Good C orporate Governance karena adanya pemanfaatan informasi yang sifatnya tidak dimiliki oleh publik tetapi dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan sendiri. Transaksi orang dalam biasanya dilakukan oleh pihak manajemen (komisaris dan dewan direksi), pemegang saham utama, pihak yang memiliki hubungan usaha (istimewa) dengan perusahaan. Keberadaan komisaris independen diatur di dalam peraturan OJK nomor 33/POJK.04/2014. Fungsi komisaris independen sebagai balancing dan protecting hak-hak dari investor minoritas. Hal tersebut tentu akan merugikan hak-hak dari pemegang saham minoritas akan keterbukaaan informasi yang sifatnya material. Sesuai dengan fungsinya, Komisaris Independen mewakili kepentingan pemegang saham minoritas untuk: - Mengawasi berbagai informasi yang sifatnya sensitif/material/penting ( sensitive information ) agar tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu atau mengakselerasi keterbukaan dari informasi tersebut. - Melarang adanya transaksi oleh pihak dalam dalam periode penundaan proyek sampai dengan informasi tersebut diungkapkan ke publik. - Dalam Pasal 86 ayat (2) UU No. 5 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa perusahaan publik menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-lambatnya pada akhir

3-4

Embed Size (px)

Citation preview

3. Insider Trading melanggar prinsip keadilan dari Good Corporate Governance karena

adanya pemanfaatan informasi yang sifatnya tidak dimiliki oleh publik tetapi

dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan sendiri. Transaksi orang dalam

biasanya dilakukan oleh pihak manajemen (komisaris dan dewan direksi), pemegang

saham utama, pihak yang memiliki hubungan usaha (istimewa) dengan perusahaan.

Keberadaan komisaris independen diatur di dalam peraturan OJK nomor

33/POJK.04/2014. Fungsi komisaris independen sebagai balancing dan protecting

hak-hak dari investor minoritas. Hal tersebut tentu akan merugikan hak-hak dari

pemegang saham minoritas akan keterbukaaan informasi yang sifatnya material.

Sesuai dengan fungsinya, Komisaris Independen mewakili kepentingan pemegang

saham minoritas untuk:

- Mengawasi berbagai informasi yang sifatnya sensitif/material/penting (sensitive

information) agar tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu atau mengakselerasi

keterbukaan dari informasi tersebut.

- Melarang adanya transaksi oleh pihak dalam dalam periode penundaan proyek

sampai dengan informasi tersebut diungkapkan ke publik.

- Dalam Pasal 86 ayat (2) UU No. 5 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan

bahwa perusahaan publik menyampaikan laporan kepada Bapepam dan

mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat

mempengaruhi harga efek selambat-lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua)

setelah terjadinya peristiwa tersebut.

4. Memberikan informasi yang benar mengenai informasi material tentang rencana

volume gas yang dapat dialirkan melalui proyek SSWJ (South Sumatera-West Java).

Dalam kasus ini jelas bahwa PT PGN melakukan pelanggaran terhadap pasal 93 UU

No. 8/1995. Selain itu, dalam hal upaya mencegah adanya insider trading oleh pihak

orang dalam (insider) diwajibkan melaporkan informasi tersebut tepat waktu

(timelines) sesuai dengan pasal 86 ayat (2) UU No. 5/1995 dan Peraturan Nomor

X.K.1. PT PGN melakukan keterlambatan pelaporan fakta atas penundaan proyek

pipanisasi yang dilakukan oleh PT PGN yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak

insider untuk menjual saham yang dimilikinya.