Upload
lydang
View
245
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
MODULJARINGAN KOMPUTER DASAR
KELAS : 3 KA 15
UNIVERSITAS GUNADARMA2015
1
KONSEP DASAR JARINGAN
Sub-Pokok Bahasan :
Definisi Jaringan Komputer
Struktur Jaringan
Tipe Jaringan
Protokol
Model Referensi OSI
Model Referensi TCP/IP
Kelompok 1
Aina Mutia – 10112500
Agung Rudyawan – 10112374
Adythia Utama – 10112289
Angga Saputra – 10112888
Wahyu Seto wicaksono – 17112644
Referensi:
https://www.academia.edu/8644393/Arsitektur_jaringan_komputer
http://www.pintarkomputer.com/2014/07/pengertian-kelebihan-kekurangan-tipe-jaringan-
komputer-client-server-dan-peer-to-peer.html
med.unhas.ac.id/neo/materi-kuliah/jarkom/chapter4.pdf
http://supriyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29980/Lecture-
KD+07+Model+Referensi+OSI.pdf
http://journal.amikom.ac.id
1.1.Definisi Jaringan Komputer
2
Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-
perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media
jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen
dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama
memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap
komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan
node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan
jutaan node.
1.2.Struktur Jaringan
Topologi jaringan komputer
Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-
unsur dasar penyusun jaringan yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi
menjadi 6 kategori utama yaitu :
a)Topologi jala atau topologi mesh
Adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung
secara langsung ke perangkat lainnya yang beradadi dalam jaringan. Akibatnya, dalam
topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju.
b)Topologi star atau topologi bintang
Adalah bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap
node atau pengguna. Topologi star termasuk topologi jaringan dengan biaya murah.
c)Topologi bus
Merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi
menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung
network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan
satu sama lain.
d)Topologi cincin atau topologi ring
3
Adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke
dua titik lainnya, sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi
cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan
dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang
memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-
sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang
terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
e)Topologi pohon atau topologi tree
Adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi
ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai
jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan
hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung. Topologi jaringan ini disebut juga
sebagai topologi jaringan bertingkat. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada
lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
f)Topologi hybrid
Adalah topologi yang menggabungkan beberapa topologi. Satu kabel utama
menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung
yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah
penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector:
Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama
kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari
topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri
dari 5-7 komputer.
1.3.Tipe Jaringan
Macam-macam jaringan komputer menurut geografis:
1. LAN ( Local Area Network )
LAN adalah jaringan data yang paling umum digunakan. LAN adalah jaringan yang
hanya melayani di area lokal saja, seperti pada gedung sekolah, pabrik, perkantoran, dan area
4
sejenis lainnya. Dengan jaringan lokal ini akan memperoleh node interkoneksi dengan
kecepatan tinggi. kecepatan Khas transmisi data adalah 1/100 megabit per detik. LAN
memungkinkan pengguna untuk berbagi sumber daya pada komputer dalam suatu organisasi,
dan dapat digunakan untuk menyediakan akses kepada organisasi remote melalui sebuah
router yang terhubung ke Metropolitan Area Network (MAN) atau Wide Area Network
(WAN).
2. MAN ( Metropolitan Area Network )
MAN adalah jaringan komputer yang lebih besar dari LAN. MAN meliputi area
anatara diameter 5 s.d 50 km. Sebuah MAN umumnya diterapkan dalam sistem perkotaan.
Keuntungan dari MAN antara lain, memiliki jaringan komputer yang jangkauanny lebih luaas
yaitu mencakup kota dan teknologi yang digunakan seperti jaringan tivi kabel.
3. WAN ( Wide Area Network )
WAN adalah jaringan komputer yang luas karena WAN merupakan gabungan dari
beberapa lan. WAN menggunakan sirkuit komunikasi untuk menghubungkan node
intermediate. Faktor yang mempengaruhi desain WAN adalah persyaratan sirkuit yang di
sewa dari perusahaan komunikasi atau operator telepon komunikasi. Tingkat transmisi
biasanya 2 Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, 625 Mbps dan lain sebagainya. Contoh dari
WAN antara lain jaringan telekomunikasi nasional, telekomunikasi seluler, televisi nasional,
bank mandiri yang berada di Indonesia maupun di negara lain.
Jaringan komputer bergasarkan fungsinya :
Jaringan Peer-to-Peer (P2P)
Jaringan P2P adalah jaringan yang memiliki kedudukan setiap komputer terhubung
dalam suatu jaringan adalah sama. Tidak ada komputer yang menjadi server. Sehingga dalam
penggunaannya semua komputer dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dan berbagi
penggunaan perangkat keras maupun lunak.
Kelebihan jaringan peer-to-peer
a. Antar komputer dalam jaringan dapat langsung berbagi-pakai sumber daya yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
5
b. Biaya installasi lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, karena
tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah
satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan
mengalami gangguan.
Kekurangan jaringan peer-to-peer
a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer
setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan
client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation
b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap
komputer/peer disamping harus mengelola fasilitas jaringan juga harus mengelola
pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur
masing- masing fasilitas yang dimiliki.
Jaringan Client Server
Jaringan Client Server adalah jaringan komputer yang terdiri dari dua pengguna yaitu
sebaagai client dan sebagai server. Yang bertugas sebagai pengontrol dalam penggunaan
perangkat lunak maupun keras jaringan ini adalah server. Ini berarti, semua komputer yang
bukan sebagai server dalam jaringan ini disebut client.
Kelebihan jaringan client-server
a. Memberikan keamanan yang lebih baik.
b. Lebih mudah mengatur walupun jaringan berskala besar, karena control nya terpusat.
c. Semua data maupun fasilitas terletak pada lokasi yang sentral.
Kekurangan jaringan client-server
a. Butuh spesifikasi lebih/khusus untuk digunakan pada komputer server.
b. Butuh seorang administrator yang handal dan profesional.
c. Sangat bergantung pada komputer server.
6
Berdasarkan distribusi sumber informasi/data:
Jaringan terpusat
Jaringan terpusat ini terdiri dari komputer client dan server. Komputer client berfungsi
sebagai pengolah data atau informasi yang diberikan oleh komputer server.
Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa
komputer server yang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan tertentu.
Jaringan berkabel (Wired Network )
Jaringan berkabel memiliki fungsi untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer lain. Dalam penghubungannya jaringan ini memerlukan kabel jaringan yang
berfungsi dalam pengiriman informasi berbentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
Jaringan nirkabel (Wi-Fi )
Jaringan nirkabel adalah jaringan yang menggunakan gelombang elektromagnetik,
oleh sebab itu pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer
yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
1.4.Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam
sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang
harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi
berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau
lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Hal–hal yang harus diperhatikan :
a) Syntax, Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk
mengkodekan sinyal.
b) semantix, Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan
mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
c) Timing, Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
7
Fungsi Protokol :
a) Fragmentasi dan Reassembly, Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa
paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima
maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
b) Encaptulation, Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan
dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain
c) Connection Control, Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan
komunikasi dari transmitter dan receiver.
d) Flow Control, Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari
transmitter ke receiver.
e) Error Control, Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang
terjadi pada waktu data dikirimkan.
f) Transmission Service, Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan
komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta
perlindungan data.
Standarisasi protokol
Beberapa perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara lain :
a) Electronic Industries Association (EIA)
b) Committee Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
c) International Standards Organization (ISO)
d) American National Standard Institute (ANSI)
e) Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)
Alasan di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputer :
a) Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa
produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar
menjadi lebih besar.
b) Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling
berkomunikasi, sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan
menggunakanya.
8
c) Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga
harga produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antar para produsen
dalam menjual produknya.
Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi
antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat
lapis, diantaranya adalah :
1. Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi
terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol
(HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP),
Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam
beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol
lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock)
atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
2. Protokol lapisan antar-host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi
koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP).
3. Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing)
dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja
dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet
Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4. Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame
jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernetdan
Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public
Switched Telephone Network
9
Jenis-jenis Protokol :
1. TCP (Transmission Control Protocol)
Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan
transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang
berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP
dispesifikasikan dalam RFC 793.
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:
Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan
antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan
negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas
dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi
lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara
simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number)
dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan
diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive
acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima,
maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan
ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-
segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk
mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP,
TCP mengimplementasikan penghitungan TCP Checksum.
Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk
dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor
urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga
dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di
dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada
protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus
menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia pahami.
10
Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada
satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP
mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang
secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada
satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat
disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak
penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak
penerima.
Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam
DARPA Reference Model)
Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus membuat
sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat
berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer
data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi
tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP.
2. UDP (User Datagram Protocol)
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP
yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless)
antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam
RFC 768.
UDP memberikan satu metode kepada aplikasi untuk mengirimkan data ke aplikasi di Host
lain pada jaringan tanpa harus lebih dulu membangun hubungan komunikasi dengan host
tersebut. UDP tidak menjamin keberhasilan pengiriman data dan tidak menjamin adanya
duplikasi pengiriman data.
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang
ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
11
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS).
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol
Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus
dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa
adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang
selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim
pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan
pesan UDP.
3. ARP (Address Resolution Protocol)
12
Layer IP bertugas untuk mengadakan mapping atau transformasi dari IP address ke
ethernet address. Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP
berhubungan langsung dengan data link layer. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi IP
Address dan ethernet address dan tabel ini diisi setelah ARP melakukan broadcast ke seluruh
jaringan.
4. RARP (Reverse Address Resolution Protocol)
RARP digunakan oleh komputer yang tidak mempunyai nomor IP. Pada saat komputer
dihidupkan, maka komputer melakukan broadcast ke seluruh jaringan untuk menanyakan
apakah ada server yang dapat memberikan nomor IP untuk komputer tersebut. Server yang
dapat memberikan nomor IP secara otomatis disebut DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol). Paket broadcast tersebut dikirim beserta dengan MAC-Address dari pengirim.
Server DHCP yang mendengar request tersebut akan menjawabnya dengan memberikan
nomor IP dan waktu pinjam (lease time).
5. ICMP (Internet Control Message Protocol)
ICMP diperlukan secara internal oleh IP untuk memberikan informasi tentang error yang
terjadi antara host.
Beberapa laporan yang disampaikan oleh ICMP, antara lain :
Destination Unreachable (Host or Port).
Network Unreachable.
Time Exceeded.
Parameter Problem.
Echo Reply, Echo Request dengan utilitas ping.
Dan lain –lain.
6. NetBIOS
NetBIOS dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling
atas (session,presentation dan application). Dalam model OSI, NetBIOS memberikan suatu
interface standard bagi layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API
(Application Program Interface) untuk pertukaran data.
NetBIOS melayani tiga fungsi jaringan yaitu :
13
Naming Services, Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer
ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.
DataGram Support, Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin
suksesnya, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan
oleh naming services.
Session Support, Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session
diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paketdapat di pantau dan dikenal
1.5.Model Referensi OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media
jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual
terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang
spesifik, seperti yang dijelaskan oleh gambar 2.1 (tanpa media fisik). Model ini diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO)
sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada
berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model
karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan
sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk
ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
14
Gambar 2.1. Model Referensi OSI
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut
adalah :
Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protocol internasional.
Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati
interface.
Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu
disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus
diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Di bawah ini kita membahas setiap layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari layer
terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan,
karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan
pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun
standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah
dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.
Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu
lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan
aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan
applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan
lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah
komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke
beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.
Tabel Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
15
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar
komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi
dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data,
sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana
komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protokol
mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Sebuah variasi yang
lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group:
Protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN
beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di
atas macam-macam media LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari
model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam WAN. Protokol routing
adalah protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan
pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol jaringan adalah berbagai protokol dari lapisan
teratas yang ada dalam sederetan protokol.
Lapisan-lapisan Model OSI
1. Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah
desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data
1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit.
2. Data Link Layer
Tugas utama Data Link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan
pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah
ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara
16
berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima.
Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau
arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali
batasbatas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka
diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah
dianggap sebagai batas-batas frame.
Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar
layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari
pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalulintas data harus
memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu
saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara
terintegrasi.
3. Network Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route
juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route
pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka
ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan
tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya.
seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk
membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau
karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit,
bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan
masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat
17
berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat
menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa
berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk
mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang
berbeda untuk saling terinterkoneksi.
4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan
menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain
itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi
layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Dalam
keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi
transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput
yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport
layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput.
Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport
layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal
tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling
populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai
dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya.
Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman,
dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat
koneksi dimulai.
5. Session Layer
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah padasuatu saat, atau
hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satuarah saja (analog dengan rel
kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak
menggunakan saluran pada suatu saat.Layanan session di atas disebut manajemen token.
18
Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang
bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini,
session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang
token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
6. Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin
penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak
mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer
di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya,
presentation layer memperhatikan syntax dan semantic informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak
memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama
orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string
karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa
item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer
lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan
Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya.
7. Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan
jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar
penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang
masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan
tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan
sebagainya.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan
yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks
yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang
berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas
tersebut juga merupakan pekerjaan application layer, seperti pada surat elektronik, remote job
entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus
lainnya.
19
Transmisi Data Pada Model OSI
Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian
menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan
menyerahkan hasilnya ke presentation layer.
Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja
menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer. Penting
untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang
diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya
Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja
menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer. Penting
untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang
diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya.
Gambar 2.2 Contoh tentang bagaimana model OSI digunakan
Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual berbentuk
vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai transmisi yang
bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat transport layer pengiriman
mendapatkan pesan dari session layer, maka transport layer akan membubuhkan header
transport layer dan mengirimkannya ke transport layer penerima.
20
1.6.Model Referensi TCP/IP
TCP/IP merupakan pengetahuan dasar bagi seorang network administrator. Tanpa
mengenal TCP/IP seorang hacker sekalipun kemungkinan tidak dapat melakah maju di dunia
per-hackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan awal dari segala hal tentang jaringan
komputer saat ini.
Banyak orang yang mengkesampingkan pentingnya mempelajari TCP/IP, mereka
mengaku dirinya "hacker" tetapi tidak mengerti sama sekali apa itu TCP/IP. Merasa dirinya
telah menjadi hacker, apabila bisa membuat ”crash” ataupun menyusup ke resource sebuah
server, padahal bukan itu maksud dari kegiatan hacking. Hacker itu adalah orang yang haus
akan pengetahuan, bukan haus akan penghancuran. Hacker adalah seseorang yang merasa
dirinya harus berpacu dengan waktu untuk memahami dan menguasai teknologi, merasa
tertantang untuk belajar lebih dari orang lain,dan bersedia membagi pengetahuan yang ia
miliki untuk meningkatkan potensi. Untuk menjadi hacker dibutuhkan kerja keras, semangat,
motivasi yang tinggi serta pemahaman seluk-beluk internet itu sendiri, tanpa hal-hal tersebut
mustahil dapat menjadi seorang hacker yang tangguh.
Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan (network),
dimana biasa disebut internetwork, atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi
antar jaringan yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah
menghubungkan empunya (hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan
secara geografis pada area yang luas.
Pengertian TCP/IP
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer
(network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. TCP/IP
merupakan standard protokol pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer
yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasinya agar dapat berinteraksi satu sama lain.
21
Gambar 1. Beberapa protokol yang terdapat pada TCP/IP
Karena TCP/IP merupakan protokol yang telah diterapkan pada hampir semua
perangkat keras dan sistem operasi, maka rasanya tidak ada rangkaian protokol lain yang
begitu powerful kemampuannya untuk dapat bekerja pada semua lapisan perangkat keras dan
sistem operasi seperti berikut ini :
a. Novell Netware.
b. Mainframe IBM.
c. Sistem Digital VMS.
d. Microsoft Windows for client or Server.
e. Server & workstation UNIX, Linux, FreeBSD, Open BSD, NetBSD.
f. Solaris, OpenSolaris
g. Macintosh.
h. PC DOS dan lain-lain.
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) USA akan
suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer-komputer
DoD ini seringkali harus menghubungkan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi
peneliti lainnya. Komputer tersebut harus tetap berhubungan karena terkait dengan
pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi bencana alam
besar, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap
serangkaian protokol TCP/IP.
Adapun tujuan-tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, (DoD memerlukan suatu protokol yang dapat
dipergunakan untuk semua jenis jaringan).
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada
4. Mudah dikonfigurasikan.
22
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Research Project Agency) memulai penelitian
yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching. Packet switching inilah yang
memungkinkan komunikasi antara lapisan network, dimana data dijalankan dan disalurkan
melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yang disebut packet. Tiap-tiap packet ini
membawa informasi alamatnya masing-masing yang ditangani dengan khusus oleh jaringan
tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang dikembangkan ini, yang
menggunakan ARPAnet sebagai backbone (tulang punggungnya), menjadi terkenal sebagai
internet.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi
protokol standard untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami
peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP dapat di implementasikan
dengan sangat baik pada versi 4.2 BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini
digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan serta digunakan sebagai dasar
dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital.
Berikut ini adalah layanan "tradisional" yang dilakukan TCP/IP :
1. Pengiriman File (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke
komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali
memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP
yang dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959
untuk spesifikasi FTP).
23
Gambar 2. Aplikasi WS_FTP 32
2. Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna
komputer dapat melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan.
Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai
perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (lihat RFC 854 dan 855 untuk
spesifikasi telnet lebih lanjut).
3. Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail (elektronik mail), lihat
RFC 821 dan 822.
4. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yang
memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak
jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk
keterangan lebih lanjut).
5. Remote Execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program dari komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan
komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yang banyak dalam suatu
system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-
perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama
dan ada pula yang menggunakan "procedure remote call system", yang
memungkinkan program untuk memanggil subroutine yang akan dijalankan di
system komputer yang berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah
"rsh" dan "rexec").
24
Gambar 3. Flowchart proses Remote Execution
Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet (lihat RFC 822
dan 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk
menentukan nama host di internet.)
RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yang digunakan dalam
internet, meskipun ada juga isinya yang merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong
belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yang merupakan komite independen
para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet.
Sebuah surat yang mengikuti nomor RFC menunjukkan status RFC :
S : Standard, standard resmi bagi internet
DS : Draft Standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
PS : Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
I : Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yang sifatnya informasi
E : Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur
standar.
H : Historic, protokol-protokol yang telah digantikan atau tidak lagi
dipergunakan / dipertimbangkan untuk standarisasi.
TCP/IP yang merupakan serangkaian protokol, di mana setiap protokol melakukan
sebagian atau keseluruhan tugas komunikasi jaringan, tentulah implementasinya tak lepas
dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP didefinisikan
dengan berbagai cara agar fungsi protocol-protocol TCP/IP tersebut dapat saling
menyesuaikan.
Protokol TCP/IP itu sendiri, merupakan protokol standar yang terdapat pada Referensi
Model DoD maupun Referensi Model OSI (lihat tabel pada bab sebelumnya hal. 69), berarti
hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI yang setiap lapisannya menyediakan tipe
khusus pelayanan jaringan.
25
Seperti yang telah dikemukakan diatas, TCP dan IP hanyalah merupakan protokol
yang bekerja pada suatu layer dan menjadi penghubung antara satu komputer dengan
komputer lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yang
berbeda. Untuk mengerti lebih jauh mari kita tinjau proses pengiriman sebuah email.
Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan:
- Pertama, mencakup hal-hal umum seperti siapa yang mengirim email, siapa yang
menerima email tersebut serta isi dari email tersebut.
- Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai ketujuannya yang benar.
Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan "perantara" yang
memungkinkan emailnya sampai ketujuan (seperti layaknya pak pos), dan ini adalah tugas
dari protokol TCP dan IP.
Pembagian tugas antara TCP dan IP :
TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut
serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum
pertukaran data berlangsung (dalam hal ini email). Selain itu TCP juga
bertanggungjawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut akan sampai ke tujuan,
memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak
berhasil melakukan hubungan (hal inilah yang membuat TCP sukar untuk dikelabuhi).
Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya
kedalam beberapa datagram.
IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk me-rute-
kan paket data, didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dan
mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram, IP "tidak bertanggung
jawab" jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak
memiliki informasi mengenai isi data yang dikirimkan), namun IP akan mengirimkan
pesan kesalahan (error message) melalui ICMP, jika hal ini terjadi dan kemudian
kembali ke sumber data.
Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui urutan data mana yang akan
disusun berikutnya, maka hal ini menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah
26
"sumber dan tujuan" datagram. Hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya paket data yang
hilang sebelum sampai ke tujuan.
Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram
merupakan unit dari data, yang tercakup dalam protokol. ICPM adalah kependekan dari
Internet Control Message Protocol yang bertugas memberikan pesan-pesan kesalahan dan
kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan/paket ICMP dikirim jika terjadi
masalah pada layer IP dan layer diatasnya (TCP dan UDP).
Gambar 5. Akibat kegagalan mengirim pesan, Pesan kesalahan ICMP disampaikan kesumber
alamat pengirim
Berikut adalah beberapa pesan potensial yang sering timbul. (lengkapnya lihat RFC 792):
a) Destination unreachable, terjadi jika host, jaringan, port atau protokol tertentu tidak
dapat dijangkau.
b) Time exceeded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
c) Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana kesalahan
terdeteksi.
d) Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan
ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
e) Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang
lebih tepat untuk menerima datagram tersebut.
f) Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara
host.
Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yang isinya berupa ICMP router discovery
message dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan
bagi host untuk menempatkan route ke gateway.
27
Gambar 6. Proses ICMP echo request & echo reply message
UDP
User Datagram Protocol (UDP) adalah sebuah protocol yang bekerja pada transport
layer, mulai digunakan dan dikembangkan oleh US Department of Defense (DoD) untuk
digunakan bersama protokol IP di network layer. Referensi protocol UDP ini terdapat pada
RFC 768 yang ditulis oleh John Postel. Protokol UDP memberikan alternatif transport untuk
proses yang tidak membutuhkan pengiriman yang handal. UDP tidak handal, karena tidak
menjamin pengiriman.
Data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran
data dan pembuatan segmen yang sesuai untuk IP. Akibatnya, UDP menjadi protokol
sederhana yang berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Header UDP tidak
mengandung banyak informasi, berikut bentuk headernya
Gambar 7. Header Protokol UDP yang ditetapkan dari 8 byte Protocol Control Information
(PCI)
Source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram.
Destination port, adalah port tujuan pada host penerima.
Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data.
Checksum, bersifat optional yang berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak
akan mengalami rusak (corrupt)
TCP
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yang bertanggung
jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal, berurutan dan
terdokumentasi secara baik. Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor
urut segmen dan acknowledgement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk
seperti berikut :
-----------------------------------------------------
28
TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram. Untuk melakukan hal
ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yang bisa ditampung jaringan. Biasanya,
TCP akan memberitahukan besarnya datagram yang bisa dibuat, kemudian mengambil nilai
yang terkecil darinya, untuk memudahkan.
---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
TCP kemudian akan meletakkan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini
biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yang terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan
tujuan nomor port (port number) dan nomor urut (sequence number). Nomor port digunakan
untuk menjaga data dari banyaknya data yang lalu lalang.
Misalkan ada 3 orang yang mengirim file, TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000,
1001, dan 1002 untuk transfer file tersebut.
Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi sumber port (source port) number
untuk masing-masing jenis transfer. Yang perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu
mengetahui juga port yang dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port
ini diletakan pada daerah tujuan port (destination port). Tentu saja jika ada datagram yang
kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi
destination port dan port tujuan menjadi source port.
Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yang
berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yang benar dan agar tidak ada
datagram yang hilang. TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika
ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram yang pertama mungkin akan bernomor
urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan seterusnya.
Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar
atau salah, dan biasa disebut dengan “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke header
29
TCP. Hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di kedua komputer
yang melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet antara satu checksum dengan
checksum yang lain tidak sama, maka sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi pada
datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi (lihat bahasan sebelumnya), dan berikut ini adalah
bentuk datagram tersebut:
Gambar 9. Header yang diletakkan TCP di setiap datagram
Jika kita misalkan TCP header sebagai “T”, maka seluruh file akan berbentuk sebagai
berikut:
T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T----
Ada beberapa bagian dari header yang belum kita bahas. Biasanya bagian header ini
terlibat sewaktu hubungan berlangsung.
Seperti 'acknowledgement number', yang bertugas untuk menunggu jawaban apakah
datagram yang dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban
(acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.
Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yang bisa singgah dalam
satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut
dan tidak akan menunggu data yang terlambat, karena akan menyebabkan hubungan
menjadi lambat.
Urgent pointer menunjukkan nomor urutan oktet menyusul data yang mendesak.
Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen.
Reserved selalu berisi nol, dicadangkan untuk penggunaan mendatang.
Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol
bit :
- URG, saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.
- ACK, saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.
30
- PSH, memulai fungsi push.
- RST, memaksa hubungan di reset.
- SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka
hubungan di buka.
- FIN, hubungan tidak ada lagi.
IP
TCP akan mengirim setiap datagram dan meminta IP untuk mengirimkannya ke
tujuan (tentu saja dengan cara memberitahukan IP alamat tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya.
IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header.
Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya mengantarkan datagram tersebut sampai
tujuan (lihat bahasan sebelumnya tentang pembagian tugas TCP dan IP). Jika IP melewati
suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yang penting
dari header ini adalah “source address”, “destination address”, “protocol number” dan
“checksum”.
“Source address” merupakan alamat asal datagram, sedangkan “destination address” adalah
alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi).
“Protocol number” meminta IP tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Akhirnya,
“checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami
kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang
berbeda. Meskipun awal bergeraknya IP berdasarkan perintah TCP, tetapi ada juga protokol
tertentu (lain) yang dapat menggunakan/memerintah IP, dan kita harus memastikan IP
menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut. Berikut inilah tampilan
header IP :
31
Gambar 10. Header IP
Jika kita misalkan IP header sebagai “I”, maka file sekarang akan berbentuk :
IT---- IT---- IT---- IT----- IT----- IT----- IT----- IT----
Berikut ini, ringkasan mengenai bagian header IP pada gambar 4.10 :
a) Total length, merupakan panjang keseluruhan datagram dalam oktet, termasuk header
dan data IP.
b) Identification, digunakan untuk membantu proses penggabungan kembali pecahan-
pecahan dari sebuah datagram.
c) Flag,berisi tiga kontrol flag.
- Bit 0, dicadangkan, harus 0.
- Bit 1, tidak boleh pecah.
- Bit 2, masih ada fragment lagi.
d) Fragment offset, menunjukan posisi fragment di dalam datagram.
e) Time to live, menunjukan batas waktu maksimal bagi sebuah datagram untuk berada
pada jaringan.
f) Option, lihat RFC 791.
PPP (Point-to-Point Protocol)
Adalah data link protocol yang menyediakan akses dial-up melalui port serial. PPP
dapat dijalankan pada beberapa link full-duplex dari POTS ke ISDN hingga jalur
berkecepatan tinggi (T1, T3, dll.). Dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force
(IEEE) pada tahun 1991, dan menjadi populer untuk koneksi/akses Internet karena
kualitasnya yang baik untuk membangun koneksi berkecepatan tinggi antar node komputer
dengan dial-up networking melalui jalur komunikasi publik (PSTN).
Point to Point Protocol secara umum adalah apa yang digunakan untuk membuat
hubungan dengan ISP anda melalui sebuah modem. PPP merupakan salah satu protokol yang
menggunakan lebar data 64 Kbps (Bi-channel atau 2 saluran) untuk transmisinya. Multilink
protokol PPP (MP, MPPP atau MLPPP) menjembatani dua atau lebih Bi-Channel untuk
operasi berkecepatan tinggi. Contohnya, menggunakan Basic Rate service (BRI) ISDN, anda
dapat menghasilkan 128 Kbps dengan Multilink PPP.
32
PPP merupakan gabungan protokol khusus yang terdapat pada paket Network Control
Protocol lain, seperti: IPCP (IP over PPP) dan IPXCP (IPX over PPP).
PPP juga dapat digunakan untuk menggantikan sebuah driver adapter jaringan (network
adapter), dan menggantikan remote user masuk kedalam jaringan (seperti laiknya seseorang
masuk kedalam rumah). PPP dapat memutuskan dan menghubungi ulang panggilan yang
sebelumnya gagal dilakukan. PPP juga dapat menyediakan proteksi password menggunakan
Password Authentication Protocol (PAP) dan yang lebih baik lagi seperti Challenge
Handshake Authentication Protocol (CHAP).
SNMP (Simple Network Management Protocol)
Adalah sebuah protokol yang digunakan untuk memantau dan meng-kontrol jaringan
dari tempat lain (jauh). Data dilewatkan dari SNMP agent, yang berupa hardware atau
software yang melaporkan suatu aktifitas/proses pada beberapa perangkat jaringan seperti
hub, router, bridge, dll. Monitoring ini melalui console dari workstation.
Agent mengembalikan informasi yang terdapat pada MIB (Management Information
Base), yang merupakan sebuah struktur data yang menggambarkan data apa yang diperoleh
dari perangkat dan apa yang dapat dikontrol (dimatikan, dihidupkan dll).
Awalnya digunakan hanya pada UNIX system, SNMP akhirnya digunakan secara luar pada
berbagai flatform yang ada. SNMP 2 telah menyediakan peningkatan yang mencakup
keamanan dan RMON (Remote Monitoring) MIB, yang menyediakan umpan balik yang baik
dari SNMP console.
SLIP (Serial Line IP)
Sebuah data link protocol untuk dial-up access ke jaringan TCP/IP. Biasanya
digunakan untuk mendapatkan akses internet. SLIP mengirimkan paket IP melalui serial link
(dial up atau private line).
Masih ada banyak lagi protocol-protocol yang termasuk dalam lingkungan protocol TCP/IP.
1.7. Soal Latihan.
1. Topologi yang semua simpulnya saling berhubungan adalah :
a. Ring
b. Loop
c. Star
33
d. Hybrid
2. Sistem jaringan telpon lokal (aiphone) merupakan sistem jaringan bertopologi :
a. Bus
b. Tree
c. Ring
d. Star
3. Sebuah perusahaan menempati suatu lokasi yang terdiri dari tiga gedung.Komputer-
komputer mereka pada dua gedung terhubung menjadi dua LAN (satu untuk tiap
gedung) dengan topologi bus, sedangkan pada gedung yang satu lagi dengan topologi
ring. Alat yang merupakan titik penghubung tiap LAN dengan LAN lainnya adalah:
a. Router b. Bridge c. Gateway d. Backbone
4. Pada LAN kadang-kadang terjadi keadaan di mana ada kerusakan pada satu ruas
kabel penghubung antara dua workstation. Kerusakan seperti ini bisa menyebabkan
seluruh LAN tidak berfungsi, yaitu jika topologi yang digunakan adalah topologi :
a. Tree dan star
b. Hub dan star
c. Bus dan ring
d. Ring dan Hub
5. Media transmisi yang paling banyak digunakan dalam LAN dengan topologi Bus
adalah :
a. Serat Optic b. Kabel Coaxial c. Kabel twisted pair d. Microwave
6. Beberapa computer yang saling berhubungan dan melakukan komunikasi satu sama
lain dengan menggunakan perangkat jaringan seperti Ethernet card,bridge,modem dan
lain-lain disebut dengan :
a. Jaringan Komputer
b. Client
c. Workstation
d. Group Komputer
e. Sharing
34
7. Penulisan IP addres 11000000.10101000.00000010.00001000 dalam bentuk decimal
ditulis sebagai berikut.
a. 192.162.1.8
b. 192.168.2.8
c. 192.168.2.16
d. 191.168.2.8
e. 191.168.2.8
8. Penulis IP address 10.208.16.240 dalam betuk binary ditulis sebagai berikut
a. 00001010.11010000.00010000.11111000
b. 00001010.11010000.00001111.11100000
c. 00001010.11010000.00010000.11110000
d. 00001010.11010000.00001111.11010000
e. 00001010.11010000.00011111.10110000
9. Setiap computer yang terhubung kejaringan dapat bertindak baik sebagai workstation
maupun server disebut dengan jaringan.
a. Peer to peer
b. Client and server
c. Local area network
d. Bus
10. Kombinasi pengkabelan straight pada jaringan computer yang sesuai standart
internasional adalah
a. White orange – orange - white green – blue - white blue- green- white brown –
brown
b. White orange – orange – white green – green – white blue – blue – white
brown – brown
c. White green – green – white orange – blue – white blue – orange –white
brown –brown
d. White orange – orange – white green – green – white blue – blue – white
brown – brown
e. Orange – white orange – green – white green – white blue – blue – white
brown – brown
35
11. Perintah “PING” pada jaringan digunakan untuk hal – hal berikut ini, kecuali.
a. Menguji fungsi kirim sebuah NIC
b. Menguji fungsi terima sebuah NIC
c. Menguji kesesuaian sebuah TCP/IP
d. Menguji konfirmasi TCP/IP
e. Menguji koneksi jaringan
12. Memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan
keamanan serta perlindungan data merupakan fungsi :
a. Transmission Service
b. Error Control
c. Flow Control
d. Encaptulation
13. Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan
sinyal pengertian dari :
a. Flow Control
b. Timing
c. Semantix
d. Syntax
14. Mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang
terjadi dari informasi merupakan kegunaan :
a. Flow Control
b. Timing
c. Semantix
d. Syntax
15. untuk mengetahui kecepatan transmisi data kegunaan dari :
a. Flow Control
b. Timing
c. Semantix
d. Syntax
36
16. Melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain
merupakan fungsi dari :
a. Transmission Service
b. Error Control
c. Flow Control
d. Encaptulation
17. Kepanjangan dari OSI adalah . . .
a. Opening System Internal
b. Opening System Interconnection
c. Open System Interconnection
d. Open System Internet
18. Salah satu fungsi terpenting dari spesifikasi OSI adalah . . .
a. membantu terjadinya transfer data antar host yang berbeda
b. membantu penataan jaringan
c. membantu terjadinya pengelolahan data
d. membantu terjadinya transfer file
19. Di bawah ini merupakan beberapa peralatan jaringan yang beroperasi pada semua
layer OSI di antaranya, kecuali . . .
a. Network management station (NMS)
b. Server web dan aplikasi
c. Gateways (bukan default gateway)
d. Data Komputer
20. Di bawah ini yang bukan merupakan layer OSI adalah . . .
a. Layer Application
b. Layer Session
c. Layer Network
d. Layer Preview
37
21. Model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana
data dan informasi network dikomunikasikan dari sebuah aplikasi di komputer
kesebuah aplikasi di komputer lain melalui media seperti kabel adalah …
a. Model ISI
b. Model OSI
c. Internet
d. Bridge
22. Sebutan data link protocol yang menyediakan akses dial-up melalui port serial ?
a. PPP (Point-to-point protocol)
b. SNMP (Simple network management protocol)
c. Time to live protocol
d. Source Port
23. Yang merupakan connection-oriented ?
a. Source Port
b. TCP
c. IP
d. UDP
24. Sebuah protocol yang bekerja pada transport layer disebut?
a. Source Port
b. TCP
c. IP
d. UDP
25. Time exceeded ?
a. Serial line IP
b. Menunjukan batas waktu maksimal
c. Datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis
d. Waktu tempuh dan urutan kedatangan tiap paket
38
PHYSICAL LAYER
Sub-Pokok Bahasan:
Pengertian Dasar
Media
Data Rate dan Bandwidth
Kelompok 2 :
Arief Triono ( 11112101 ) Bilal Gorbi ( 11112460 ) Dieta Dwi R ( 12112090 ) Triani Rakhman ( 17112471 ) David Pratama ( 11112731 )
Referensi:
- Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangannya. Penerbit : Salemba Infotek,
Jakarta , 2003
39
- Pengantar Jaringan Komputer. Penerbit :Andi Publisher , Jakarta, 2005
- Wikipedia
2.1 Pengertian Dasar
Physical layer merupakan dasar dari semua jaringan di dalam model referensi
OSI.yang mana merupakan karakteristik perangkat keras yang fungsinya untuk
mentransmisikan sinyal data baik itu data analog maupun data digital. Selain itu physical
layer juga merupakan sarana sistem mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung
di dalam suatu jaringan komputer.
Lapisan fisik ( physical layer ) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI
dimana lapisan ini berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan
untuk menghubungkan computer dalam jaringan. Gambar xxx menunjukan lapisan
tersebut. Pada sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan
prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna
mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi receiver. Sedangkan lapisan
fisik pada sisi receiver akan menerima data dan mentransmisikan ke lapisan atasnya.
40
2.2 Media
Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu computer
ke computer lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang
nantinya akan digunakan untuk keperluan transmisi. Setiap media mempunyai
karakteristik tertentu, dalam bandwith, delay, biaya kemudahan instalasi serta
pemeliharaannya.
Media Transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam
system transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpadu)
atau unguided (tidak terpadu). Kedua-dua nya dapat terjadi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Dengan media yang terpandu., gelombang dipandu melalui sebuah
media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial lembaga dan serat
optic. Atmosfir dan udara adalah contoh dari unguided media, bentuk transmisi dalam
media ini disebut sebagai wireless transmission.
41
Beberapa factor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai
penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut :
Bandwidth (lebar pita)
Transmission Impairement (kerusakan transmisi)
Interface
Jumlah Penerima (receiver)
Sesudah mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan
bisa menentukan topologi yang cocok untuk jaringan yang akan dibangun tetntunya kita
perlu mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringan
komputer.
Adapun media yang dibutuhkan selain computer terlepas dari jenis jaringan yang
akan dibangun, antara lain :
Kabel
Transmisi tanpa kabel (wireless)
NIC ( Network Interface Card ) atau kartu jaringan
2.2.1 Kabel
Kabel Merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan dan harus
diinstalasi secara cermat dan teliti, walaupun kabel bukanlah sesuatu yang begitu
menarik dan biasanya segera dilupakn orang begitu saja selesai diinstalasi. Namun
begitu jaringan terkena masalah, maka kabel merupakan komponen pertama yang
diperiksa, karena kemungkinan besar masalah timul pada komponen ini.
Kabel digolongkan ke dalam media transmisi yang terpandu. Untuk media
transmisi terpandu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate,
tergantung secara kritis pada jarak dan keadaan media apakah point-to-point atau
42
multipoint, seperti LAN. Tiga media yang terpandu yang secara umum digunakan
untuk transmisi data adalah twisted pair, coaxial dan fiber optic.
Kabel oleh dikatakan merupakan media jaringan yang utama dalam
membangun sebuah jaringan computer tarmasuk juga kartu jaringan. Karena dengan
dua komponen ini saja tanpa komponen media LAN expansion (hub), kita sudah bisa
membangun satu jaringan computer kecil dengan menuggunakan topologi bus.
a) Kabel Coaxial
Belakangan ini kabel coaxial merupakan media transmisi yang paling banyak
digunakan pada LAN dan menjadi pilihan banyak orang karena selain harganya
yang relative murah, kabel ini juga mudah digunakan.
Deskripsi Fisik
Coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita
frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-
kawat kecil. Di antara konduktor inti dengan konduktor sekelilingnya
dipisahkan dengan sebuah isolator (jacket/shield). Kabel coaxial lebih kecil
kemungkinan untuk berinterferensi dikarenakan adanya shield. Coaxial dapat
digunakan untuk jarak jauh dan mendukung lebih banyak terminal dalam satu
jalur bersama.
Aplikasi
Penggunaan kabel coaxial secara umum adalah untuk :
Antena Televisi
Transmisi telepon jarak jauh
Link computer
LAN
43
Jenis Kabel Coaxial
Kabel coaxcial dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kabel coaxial baseband (kabel
50 ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel coaxial broadband
(kabel 75 ohm) yang digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxcial baseband
Kabel coaxcial jenis ini terdiri dari kawat tembaga sebagai intinya yang
dikelilingi bahan isolasi. Isolator ini dibungkus oleh konduktor silindris,
yang sering kali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar tertutup
dalam sarung plasik protektif.
Konstruksi dan lapisan pelindung kabel coaxcial memberikan kombinasi
yang baik antara bandwidth yang besar dan imunitas noise yang istimewa.
Bandwidth tergantung pada panjang kabel. Untuk kabel yang pajang 1 km,
laju data bisa mencapai 1 sampa 2 Gbps. Kabel yang lebih panjang pun
sebenarnya bisa digunakan, kan tetapi hanya akan mencapai laju data yang
lebih rendah. Kabel coaxcial banyak digunakan pada sistem telepon, tetapi
pada saat ini untuk jenis yang lebih jauh digunakan kabel jenis serat optik.
Kabel Coaxcial Broadband
Sistem kabel coaxcial lainnya menggunakan transmisi analog dengan
sistem pengkabelan pada televisi kabel standard. Sistem seperti itu disebut
broadband, karena jaringan broadband menggunakan tknologi televisi
kabel standard, kabel dapat digunakan mencapai 300 MHz dapat
beroperasi hampir 100 km berhubungan dengan pensinyalan analog, yang
jauh lebih aman dari pensinyalan digital.
44
Untuk mentransmisikan sinyal digital pada jaringan analog, maka pada
setiap interface harus dipasang alat elektronik untuk mengubah aliran bit
menjadi sinyal analog dan sinyal analog yang masuk menjadi aliran bit.
Sebuah perbedaan penting antara baseband dan broadband bahwa sistem
broadband meliputi wilayah yang luas dibandingkan sistem baseband.
Tipe Kabel Coaxcial
Kabel coaxcial ini dibag menjadi 2 tipe, yaitu thin (thinner) dan thick
(thickner). Perbedaannya adalah kabel thin lebih fleksibel, lebih gampang
digunakan dan yang lebih penting lebih murah daripada kabel thick. Kabel
thick lebih tebal dan susah dibengkokkan dan jangkauannya lebih jauh
dibandingkan thin, hal ini yang membuat harganya lebih mahal. Sebagai
perbandingan kabel thin jangkauannya adalah 185 meter sedangkan kabel
thick jangkauannya mencapai 500 meter. Kedua kabel ini menggunakan
komponen yang sama yang dikenal dengan nama BNC (British Naval
Connector) untuk menghubungkan kabel dengan komputer. Bentuk komponen
BNC tersebut seperti yang ditampilkan pada gambar 2.17. komponen BNC ini
antara lain adalah konektor kabel BNC, konektor BNC T, konektor BNC
Barrel dan BNC Terminator.
Karakteristik Transmisi
Coaxial dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital. Karena dibentuk
dengan menggunakan shield maka lebih kecil kemungkinan berinterferensi
dan terjadinya cross talk. Untuk transmisi dari sinyal analog, setiap beberapa
kilometer perlu diberikan amplifier. Spektrum yang digunakan untuk signaling
adalah sekitar 400 Mhz. Demikian juga untuk signal digital, repeater
digunakan dalam setiap kilometer.
45
Keuntungan dan kerugian
Kabel ini hampir tidak terpengaruh noise dan harganya relatif murah. Namun
penggunaan kabel ini mudah dibajak. Selain itu, jenis thick coaxcial tidak
memungkinkan untuk dipasang di beberapa jenis ruang.
b) Twisted pair
Merupakan jenis kabel yang paling sederhana dibandingkan dengan lainnya dan
saat ini paling banyak digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah
jaringan komputer.
Deskripsi fisik
Twisted pair terdiri dari dua kawat tembaga yang terselubung sedemikian rupa
sehingga membentuk pola spiral. Satu pasang kawat berfungsi sebagai sebuah
link komunikasi. Dalam jarak yang semakin jauh, satu bundel kabel twisted
pair akan dapat terdiri dari beratus-ratus pasangan, pilinan dari kabel ini akan
mengurangi interferensi yang terjadi antara kabel. Bentuk fisiknya akan
ditampilkan pada gambar berikut :
Gambar kabel UTP.
Aplikasi
Pada saat ini media transmisi yang paling umum digunakan adalah twisted
pair, baik untuk komunikasi analog maupun digital. Untuk komunikasi analog,
twisted pair biasa digunakan untuk komunikasi suara atau telepon. Media yang
menghubungkan terminal telepon dengan LE (Local Exchange) adalah twisted
pair. Untuk komunikasi digital, media jenis ini secara umum juga digunakan
46
untuk digital signaling, koneksi ke digital data switch atau digital PBX untuk
bangunan.
Twisted pair juga sering digunkan untuk komunikasi data dalam sebuah
jaringan lokal (LAN). Data rate dapat ditangani oleh twisted pair dalam
komunikasi data adalah sekitar 10 Mbps, tetapi pada pengembangannya, saat
ini twisted pair sudah sanggup menangani data rate sebesar 100 Mbps. Dari
segi harga, twisted pair ini lebih murah dibandingkan kedua media transmisi
terpandu lainnya dan lebih mudah dari segi penggunaannya. Tetapi dari segi
jarak dan data rate yang dapat ditanganinya, twisted pair lebih terbatas
dibandingkan lainnya
Jenis Twisted Pair
Twisted pair dibagu atas 2 jenis, yaitu (....) Twisted Pair atau UTP dan (....)
Twisted Pair (STP). Pada kabel STP didalamnya terdapat satu lapisan
pelindung kabel internal sehingga melidungi dari data yang (....) dari
interferensi atau gangguan.
UTP dispesfikasikan oleh organisasi EIA/TIA atau Electronic Industries
Association and Telecommunication Industries Association yang
mengkategorikn UTP ini dalam 8 kategori. Pada kategori pertama (....) tanpa
bisa mentransmisikan suara/voice saja tidak termasuk data. Pada kategori 2,
kecepatan maksimum transmisi mencapai 4 Mbps, kategori 3 mencapai 10
Mbps, kategori 4 mencapai 16 Mbps, kategori 5 mencapai 100 Mbps, dan
47
kategori 5+, 6 dan 7 mencapai 1 Gbps atau 1000 Mbps. Sebagai contoh
penggunan abel UTP pada untuk sehari-hari adalah kabel telepon.
Karakteristik Transmisi
Untuk sinyal analog dibutuhkan amplifier untuk setiap jark 5 sampai 6 km.
Untuk sinyal digital dibutuhkan repeater sekitar 2 sampai 3 km.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dari penggunaan media twisted pair ini dalam suatu jaringan
komputer adalah kemudahan dalam membangun instalasi dan harga yang
relatif murah. Namun, jarak jangkau dan transmisi data pada twisted pair
relatif terbatas. Selain itu media ini mudah terpengaruh noise.
c) Fiber Optic (Serat Optik)
Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi
dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media
transmisi lainnya, maka pada serat optik, gelombang pembawaannya bukan
gelombang elektromagnetik atau listrik, akan tetapi sinar/cahaya laser.
Pada serat optik, sinyal digital data ditransmisikan dengan menggunakan
gelombang cahaya sehingga cukup aman untuk pengiriman data karena karena
tidak bisa di-tap di tengah jalan sehingga data bisa dicuri orang di tengah
transmisi. Keunggulan lain dari fiber optic adalah dari segi kecepatan (100 Mbps
sampai 200.000 Mbps berdasarkan pengujian yang telah dilakukan
dilaboratorium).
Deskripsi Fisik
Serat optik berdiameter sangat tipis, antara 2-125 um. Berbagai bahan kaca
dan plastik dapat digunakan untuk membuat serat optik, yang terbaik dan
memiliki loss terkecil menggunakan serat ultra pure fused sillica (lebih
48
jelasnya perhatikan gambar 2.19). bahan tersebut sangat sulit untuk
diproduksi, (...) itu digantikan oleh bahan lain yang memiliki loss lebih besar
tetapi (....) dapat ditoleransi yaitu bahan plastik dan campuran kaca.
Serat optik berbentuk silindris dan terdiri dari 3 bagian, core, cladding dan
coating. Core adalah bagian terdalam dan terdiri dari satu serat atau lebih. Tiap
serat tersebut dikelilingi oleh cladding dan ditutupi oleh coating. Bagian
terluar adalah jacket yang bertugas melindungi serat optik dari kelembaban,
abrasi dan kerusakan.
Aplikasi
Perbedaan penggunaan antara serat optik dengan twisted pair dan coaxcial
antara lain:
Kapasitas besar
Ukuran kecil dan lebih ringan
(....) lebih ringan
(....) elektromagnetik
Jarak repeater lebih besar
Komponen Utama
Serat transmisi optik mempunyai 3 bagian utama, yaitu media transmisi, (....)
cahaya dan detector. Sebagai media transmisi digunakan serat kaca (....) halus
atau sillica yang terfusi. Sumber cahaya dapat memanfaatkan Light Emitting
49
Code atau laser diode dimana yang keduanya memancarkan pulsa cahaya
apabila diberikan arus listrik. Sebagai detector digunakan photodiode, yang
berfungsi untuk membangkitkna pulsa eletrik apabila ada cahaya yang
menyorotnya. Dengan menggabungkan LED atau laser diode ke salah satu
ujung serat optik, maka dapat diperoleh sistem transmisi data tak terarah yang
menerima sinyal elektrik, mengubah dan mentransmisikan dengan pulsa cahya
serta mengubah kembali output tersebut menjadi sinyal elektrik pada ujung
penerima.
Karakteristik Transmisi
Sistem serat optik beroperasi pada daerah 100.000 sampai dengan 1.000.000
Ghz. Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai berikut:
Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
Berkas cahaya dipantulkan dan dipropagasikan sepanjang serat sedangkan
sebagian lagi diserap oleh material di sekitarnya. Propagasi pada single
mode menyediakan kinerja yang lebih baik dibandingkan
multimode,karena dengan transmisi multimode, setiap berkas menempuh
jalur dengan panjang berbeda dan hal ini berakibat pada waktu transfer di
serat manyebabkan elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga dapat
terjadi data yang diterima tidak akurat. Karena hanya ada satu jalur
transmisi dalam transmisi single mode, maka distorsi tidak akan terjadi.
Pada serat optik terdapat 3 jenis hansmisi, yaitu single mode, multi mode
dan multi mode graded index.
Dua jenis sumber cahaya yang digunakan pada sistem serat optik adalah LED
(Light Emitting Diode) dan ILD (Injection Laser Diode). Keduanya adalah
alat semikonduktor yang akan memancarkan cahaya ketika diberikan
50
tegangan. Tipe LED lebih murah, dapat beroperasi dengan range temperatur
lebih lebar dan mempunyai waktu operasional yang lebih lama. Tipe ILD,
yang beroperasi berdasarkan prinsip laser, lebih efisien dan dapat meneruskan
data rate lebih besar. Ada kaitan antara panjang gelombang yang digunakan,
tipe transmisi dan data rate yang dapat dikirimkan.
Penggunaan
Serat optik sangat bermanfaat untuk transmisi jarak yang bervariasi. Sebagai
gambaran, jarak yang dapat ditempuh untuk transmisi data pada serat optik
adalah sebagai berikut.
Jarakjauh
Untuk jaringan telepon, berjarak 900 mil, berkapasitas 20.000 sampai
60.000 channel suara.
Metropolitan
Berjarak 7,8 mil dan dapat menampung 100.000 channel suara.
Daerah rular
Berjarak antara 25 sampai 100 mil yang menghubungkan berbagai (...).
Subscriper loop
Digunakan untuk menghubungkan central dengan pelanggan langsung.
LAN
Digunakan dalam jaringan lokal menghubungkan antar kantor.
Jenis Serat Optik
Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar
dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
Multi mode
51
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung
lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multi
mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651
sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan
diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasnya serat
optik multi mode memiliki dua profil yaitu graged index dan step index.
Pada serat graged index, serat optik mempunyai indeks bias cahaya yang
merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan
demikian cahaya yang yang menajalar melalui beberapa lintasan pada
akhirnya akan sampai pada ujung lainnya pada waktu yang bersamaan.
Pada serat optik step index (mempunyai indeks bias cahaya yang sama)
sinar yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainnya dahulu
(dispersi).
Hal ini dapat terjadi karena lintasan yang melalui poros lebih pendek
dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik.
Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi
lebar bidang frekuensi. Oleh karena itu secara praktis hanya serat optik
graged index sajalah yang dipergunakan sebagai saluran transmisi serat
optik multi mode.
Single mode
Serat optik single mode atau mono mode mempunyai diamter inti (core)
yang sangat kecil 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang
dapat melaluinya. Oleh karena satu berkas cahaya maka tidak ada
pengaruh indeks bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan
waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang (tidak
52
terjadi dispersi). Dengan demikian serat optik single mode sering
dipergunakan pada sistem transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota
(long haul transmission system). Sedangkan graged index dipergunakan
untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network).
Perbandingan antara multi mode dengan single mode dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Bit Rate (Mbps)Jarat Repeater Multi
Mode
Jarat Repeater Single
Mode
140 30 50
280 20 35
420 15 33
565 10 31
Tabel Perbandingan antara single mode dan multi mode
Keuntungan dan Kerugian
Kabel jenis ini tidak terpengaruh terhadap noise dan tidak dapat disadap.
Tetapi kabel ini harganya sangat mahal, sulit dalam pemasangan instalasi dan
teknologi ini masih dalam pengembangan. Selain itu serat optik dalam
transmisinya mempunyai keunggulan dibandingkan dengan media transmisi
lainnya, antara lain:
Redaman transmisi Yang kecil
Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km
kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya. Ini berarti serat optik sangat
sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya
membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
Bidang frekuensi yang lebar
53
Secara teori, serat optik dapat dipergunakan dengan kecepata yang tinggi,
hingga mencapai beberapa gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat
digunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar
hanya dalam satu buah serar optik yang halus.
Ukurannya kecil dan ringan
Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di
lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat
lubang yang baru.
Tidak ada interferensi
Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan
sinar/cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Akibatnya akan bebas
dari cakap silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau
dengan kata lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan
lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel. Dengan tidak terjadinya
interferensi akan memungkinkan kabel serat optik dipasang pada jaringan
tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya
gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi. Untuk perbandingan dari
ketiga jenis kaleb diatas, bisa dilhat pada tabel berikut. :
Thinnet Thicknet Twisted Pair Fiber Optic
Lebih mahal
dari twisted
Lebih mahal
dari thinnet
Paling Murah Paling mahal
1.85 meter 500 meter 100 meter 2000 meter
10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps >1 Gbps
Cukup fleksibel Kurang fleksibel Paling fleksibel Tidak fleksibel
Gampang Gampang Sangat gampang Sulit
54
instalasinya instalasinya
Baik/resistence
terhadap
interferensi
Baik/resistence
terhadap
interferensi
Rentan terhadap
interferensi
Tidak
terpengaruh
interferensi
Tabel Perbandingan kabel coaxcial, twisted pair dan serat optik.
2.2.2 Tanpa Kabel ( Wireless / Nircable )
a) Gelombang mikro (Terrestrial Microwave)
Deskripsi
Antena microwave biasanya terletak pada ketinggian tertentu untuk
memperpanjang jarak antara antena dan juga agar dapat mentransmisikan
melewati rintangan (obsticle) yang menghalangi. Tanpa rintangan yang
menghalangi, jarak maksimum antar antenna adalah d = 7.14 * K * h dengan d
= jarak antar antenna dalam Km, h = tinggi antenna dalam meter, K = factor
penyesuai dengan kenyataan ahwa gelombang mikro dibengkokan atau
dipantulkan oleh lengkungan permukaan bumi.
Aplikasi
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang
beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi
kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada
sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Pada
umumnys digunakan untuk servis telekomunikasi jarak jauh seagai alternatif
dari cabel coaxial dan fiber optic.
Keuntungan dan Kerugian
55
Keuntungan menggunakan gelombang ikro adalah akuisisi antar menara tidak
begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah
karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi
atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan
mudah terpengaruh pesawat terbangyang melintas di atasnya.
b) Satelit
Deskripsi
Sebuah komunikasi satelit, pada dasarnya adalah sebuah stasiun relay
microwave. Satelit digunakan untuk menghuungkan 2 atau lebih ground-based
microwave transmitter atau receiver, yang lebih dikenal dengan ground station
atau stasiun bumi. Satelit menerima transmisi pada suatu frekuensi ( up-link )
dan menguatkan dan mengulang sinyal, kemudian mentransmisikan dalam
frekuensi yang erbeda ( down-link ). Sebuah satelit akan beroperasi pada
sejumlah frekuensi band, disebut transponder.
Jika ada 2 satelit yang menggunakan and frekuensi yang sama berada pada
jarak yang berdekatan, maka akan saling menginterferensi. Untuk mengatasi
masalah tersebut telah ditetapkan sebagai standar yaitu jarak 4 derajat dalam
band 4 atau 6 Ghz dan jarak 3 derajat pada 12/14 Ghz.
Aplikasi
Komunikasi satelit merupakan seuah revolusi teknologi yang sama pentingnya
dengan serat optic. Aplikasi yang paling penting dari satelit diantaranya :
Pendistribusian siaran televise
Transmisi telepon jarak jauh
Jaringan bisnis
56
Karakteristik Transmisi
Range frekuensi yang optimum untuk transmisi satelit adalah 1 s.d. 10 Ghz.
Frekuensi di awah 1 Ghz akan terdapat noise yang berasal dari sumber alam,
seperti matahari, galaksi, noise atsmofer dan interferensi buatan manusia dari
berbagai peralatan elektronik. Frekuensi di atas 10 Ghz, sinyal akan
mengalami attenuasi oleh penyerapan atsmofer dan hujan atau salju.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel
antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah
terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya
trafik telekomunikasiantar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara
komersial.
Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena
satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang
masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz
membatasi penggunaan frequency carrier.
c) Inframerah
Deskripsi
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat,
dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak
jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya.
Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan
elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah
dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio.
Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding,
57
harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di
luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
Aplikasi
Pendayagunaan inframerah sering kita jumpai pada remote ( televisi,
pendingin udara, cd player ) dan handphone.
Cara Kerja Remote Inframerah
Semua remote control menggunakan transmisi sinyal infra merah yang
dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada
frekuensi 30 KHz sampai 40 GHz. Sinyal yang dipancarkan oleh transmitter
diterima oleh receiver infra merah dan kemudian didekodekan sebagai sebuah
paket data biner.
2.2.3 Network Interface Card ( NIC )
Deskripsi
NIC adalah hal yang paling penting pada sebuah jaringan. NIC merupakan
sebuah kartu yang dimasukkan ke dalam komputer.
Fungsi NIC
Fungsi utama NIC adalah membuat frame dan meneruskan signal biner keluar
komputer dan meneruskannya ke kabel jaringan. NIC adalah alat yang
menentukan apakah frame yang dipakai adalah ethernet , token ring atau yang
lainnya.
2.2.4 Hub
Deskripsi
Hub adalah alat distribusi pada sebuah jaringan dan dipakai dalam membuat
topologi star.
58
Ide membuat Hub berawal dari munculnya alat yang bernama repeater.
Repeater berfungsi sebagai penguat signal transfer kabel yang terdiri dari dua
port yaitu port masuk atau keluar. Dengan repeater maka sebuah kabel UTP
dapat melebihi jarak 100 m yaitu dengan mamasang repeater setiap kelipatan
jarak 100 m. Kemudian muncullah ide untuk membuat multiport repater yaitu
repeater dengan banyak port.
Dengan kemampuan ini maka dimungkinkan untuk komputer menghubungkan
dirinya dengan komputer lain hanya dengan sebuah kabel yang terhubung ke
multiport repeater tersebut dan menciptakan sebuah topologi star. Multiport
repeater inilah yang dinamakan dengan Hub.
Cara Kerja Hub
Jika sebuah data masuk pada sebuah port hub maka data tersebut akan
diteruskan ke semua port secara broadcast. Bayangkan betapa tidak efisiennya
cara hub bekerja.
2.2.5 Switch
Deskripsi
Switch hampir sama dengan hub bahkan jika kita lihat secara kasat mata maka
bentuknya pun tidak jauh berbeda. Fungsinya juga sama dengan hub yaitu
sebagai media distributor. Tetapi ada sebuah hal yang membuat switch lebih
ajaib dibandingkan hub, yaitu cara kerjanya yang efisien.
Ide membuat switch berawal dari munculnya alat yang bernama bridge.
Bridge hampir sama dengan repeater yang hanya memiliki 2 buah port tetapi
59
bridge lebih pintar dari repeater. Bridge memiliki fungsi filter berdasarkan
MAC address. Setelah itu terciptalah switch yang merupakan multiport bridge.
Cara Kerja Switch
Jika sebuah data masuk pada sebuah port switch maka dia akan melihat
pengenal yang disebut dengan frame. Setelah itu dia akan mengecek alamat
tujuan, kemudian dia meneruskan data tersebut hanya pada port tujuan
sehingga alur data bisa lebih effisien.
2.3 Data Rate dan Bandwidth
2.3.1 Data Rate
a) Pengertian Data Rate
Data rate adalah jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node) ke titik
(node) lain dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps (bit per
second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second).
2.3.2 Bandwidth
a) Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan
oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat
diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi
dan sinyal frekuensi rendah.
Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara tipikal
mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV)
mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz.
Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu computer adalah suatu penghitungan konsumsi
data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per
60
seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi
nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik, dll, adalah
bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan hertz
(makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate dari pada bits per
second.
Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan
sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan
lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu
periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal
transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth
habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin
banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka
semakin banyak bandwidth yang akan terpakai.
b) Digital Bandwidth
Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui
sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.
c) Analog Bandwidth
Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan
frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam
satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi
yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
d) Bandwidth Komputer
Bandwidth Komputer didalam jaringan Komputer, Bandwidth sering digunakan
sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat
61
dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya
dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second).
Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang
bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem
yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang
besar / tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman
gambar/images dalam video presentation.
e) Alokasi Bandwidth
Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan
jatah Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk
didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan
seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini
memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila
sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang
lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan
dengan lancar.
Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data
dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki Bandwidth kecil lebih
lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki Bandwidth yang besar.
Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang
memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti video conference.
PenggunaanBandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang
digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat
atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan
penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan
62
dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin
tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah
teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada
diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami
peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth. Video streaming dan Voice over IP
([[VoIP]]) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru yang turut
mengonsumsi Bandwidth dalam jumlah besar.
Besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam
koneksi melalui sebuah network/jaringan.
2.4 Latihan Soal
1. Jenis kabel dibawah ini yang digunakan pada topologi bus adalah ……a. UTPb. Coaxialc. STPd. Kabel Data
2. Permasalah yang timbul pada jalur utama topologi bus adalah ……a. Data tidak sampai tujuanb. Terjadi tabrakan data (Collision)c. Kecepatan transfer data rendahd. Terjadinya kerusakan pada hub
3. Bagaimana pengaruh terhadap computer lain apabila salah satu konektor BNC putus?a. Kecepatan transfer data meningkatb. Kecepatan transfer data menurunc. Tidak ada pengaruhd. Tidak dapat terkoneksi ke jaringan
4. Besar hambatan terminator yang digunakan pada topologi bus adalah ….a. 10 Ohmb. 75 Ohm
63
c. 25 Ohmd. 50 Ohm
5. Central node pada topologi star berupa …..a. Repeaterb. Switch/hubc. Konektord. Router
6. Jaringan WIFI yang memiliki kecepatan 11 Mbps adalah...........a.Peer to peerb.Hotspotc.Server basedd.LAN
7.Dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antenna disebut........
a. a.Point to pointb. b.Unidirectionalc. c.Broadcastd. d.Peer topeer
8.Transmisi dibedakan menjadi 2 macam yaitu….a. a.Transmisi serial dan pararelb. Transmisi serial dan horizontalc. Transmisi pararel dan horizontald. Semua Jawaban Salah
9. Transmisi pararel berjumlah berapa bit….?a. a.5-bitb. b.6-bitc. c.7-bitd. d.8-bit
10. (Frequency Division Multiplexing) singkatan dari…?a. a.FVMb. b.FDPc. c.FDMd. d.FNM
11. Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless,yaitu
a. Input/outputb. Open/closec. Searah/segala arahd. Tidak ada
64
12.Infrared pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh......
a. Sir colombusb. News angstromc. Alfonsod. Sir willliam Herschell
13.Teknologi ini dipelopori oleh Ericsson yang saat ini mulai menggusur dominasi infrared untuk perangkat bergerak(HP, PDA), teknologi ini sudah dikembangkan oleh sebua konsursium,yaitu
A. GelombangB. BluetoothC. InfraredD. Wirelles
14. Media transmisi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan data, yang termasuk Guided Media yaitu kecuali …
a. Tembaga biasab. Twisted pairc. Satellitesd. Listrik Tegangan Tinggi
15.Teknik pengkodean yang mengubah sinyal digital menjadi data digital adalah …
a. Decodingb. Line Codingc. NRZd. Manchester Encoding
16.Tipe dari transmisi analog yaitu, kecuali …
a. Sinyal analog dipancarkan tanpa melihat isi.b. Memperkuat noise.c. Data berupa data digital atau analog.d. Dapat melakukan operasi logika
17.Perangkat keluaran, media yang digunakan untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesan CPU, seperti (kecuali) …
a. monitorb. speakerc. plotterd. Hard drive
18.Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses. Pengertian dari …
65
a. Routerb. Swichc. Hubd. Bridge
19.Berikut ini merupakan kecepatan Ethernet, kecuali ….
a. 10 Mbit/detikb. 100 Mbit/detikc. 1000 Mbit/detikd. 100000 Mbit/detik
20.Konektor untuk fiber optik atau serat optic, yang digunakan untuk kabel single
mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan
transmitter maupun receiver. Yaitu …
a. SC (Subsciber Connector)
b. ST (Straight Tip)
c. FC (Fiber Connector)
d. Biconic
21.Berikut ini keuntungan kabel UTP, kecuali …
a. Investasi pad sisi pelanggan lebih murah
b. Kecepatan transmisi data lebih tinggi dibanding Wi-FI (10-100Mbps)
c. Aplikasi yang dimanfaatkan bisa lebih banyak dikarenakan bandwidthnya yang
tinggi (gameonline, file sharing, video streaming, dll)
d. Biaya pemeliharaan relatif murah
22.adio Frequency Allocation, Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur pemerintah, kecuali …
a. VLFb. MFc. VHFd. RF
23. Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada terrestrial, satellite dan komunikasi dengan radar. Adalah maksud dari …
a. VLF
66
b. MFc. VHFd. EHF
24.keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi adalah …
a. Manajemen Prosesb. Manajemen Memori Utamac. Manajemen Berkasd. Manajemen Sistem I/O
25.topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, adalah maksud dari …
a. Topologi bintangb. Topologi busc. Topologi cincind. Topologi Pohon
DATA LINK LAYER
Sub-Pokok Bahasan :
Definisi Lapisan Data Link
Tugas Utama
Fungsi Lapisan Data Link
Framing
Kontrol Aliran(Flow Control)
Deteksi dan Koreksi Error
Referensi :
https://myteks.wordpress.com/2011/04/08/jaringan-komputer-2011-data-link-layer/
67
Kelompok 3 :
Dea Rizka Juanita (11112744)
Dhandi Bintang Utama (11112976)
Gammal Septa Windly (13112090)
Jody Fitriani Pradipta (13112946)
Tia khoirunisa (17112364)
3.1 Definisi Lapisan Data Link
Lapisan Data Link(data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model
OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan
menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan
yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling
berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah
segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat
frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang
dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu,
beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge
jaringan juga beroperasi di sini.
3.2 Tugas Utama
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
68
diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya
berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame
tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgementframe yang dikirim kembali oleh
penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti
atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan
mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit
khusus ke awal dan akhir frame.
3.3 Fungsi Lapisan Data Link
Fungsi dari lapisan data link adalah menyediakan layanan bagi lapisan jaringan.
Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari lapisan jaringan pada node sumber ke
lapisan jaringan di pada node yang dituju. Tugas lapisan data link adalah menstransmisikan
bit-bit ke komputer yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke lapisan
jaringan.
Transmisi aktual yang mengikuti lintasan akan lebih mudah lagi jika dianggap sebagai
proses dua lapisan data-link yang berkomunikasi menggunakan protokol data link . Lapisan
data-link dapat dirancang sehingga mampu menyediakan bermacam-macam layanan.
Layanan aktual yang ditawarkan suatu sistem akan berbeda dengan layanan sistem yang
lainnya. Tiga layanan yang disediakan adalah sebagai berikut :
1. Layanan Unacknowledged connectionless
2. Layanan Acknowledged connectionless
3. Layanan Acknowledged connection-oriented
Setiap layanan yang diberikan data link layer akan dibahas satu persatu.
1. Layanan Unacknowledged Connectionless
Layanan jenis ini mempunyai arti di mana node sumber mengirimkan sejumlah frame
ke node lain yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-
frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya
frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha
untuk memperbaiki masalah tersebut di lapisan data-link. Jenis layanan ini cocok bila laju
69
kesalahan (error rate) sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh lapisan yang
lebih tinggi. Sebagian besar teknologi (LAN) menggunakan layanan
unacknowledgmentconnectionless pada lapisan data link.
2. Layanan Acknowledged Connectionless
Pada layanan jenis ini berkaitan dengan masalah reabilitas. Layanan ini juga tidak
menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independen dan secara
acknowledged. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke
komputer tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval
waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali. Layanan ini akan
berguna untuk saluran unreliable, seperti sistem nirkabel.
3. Layanan Acknowledged Connection-oriented
Layanan jenis ini merupakan layanan yang paling canggih dari semua layanan yang
disediakan oleh lapisan data-link bagi lapisan jaringan. Dengan layanan ini, node sumber dan
node tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim
tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-
benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Sebaliknya dengan
layanan connectionless, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan meyebabkan sebuah
frame perlu dikirimkan beberapa kali dankan diterima dalam beberapa kali juga. Sedangkan
layanan connection-oriented menyediakan proses-proses lapisan jaringan dengan aliran bit
yang bisa diandalkan.
3.4 Framing
Untuk melayani lapisan jaringan, lapisan data-link harus menggunakan layanan yang
disediakan oleh lapisan fisik. Apa yang dilakukan lapisan fisik adalah menerima aliran bit-bit
mentah dan berusaha untuk mengirimkannya ke tujuan. Aliran bit ini tidak dijamin bebas dari
kesalahan. Jumlah bit yang diterima mungkin bisa lebih sedikit, sama atau lebih banyak dari
jumlah bit yang ditransmisikan dan juga bit-bit itu memiliki nilai yang berbeda-beda. Bila
diperlukan, lapisan data-link juga dapat diserahi tanggung jawab untuk mendeteksi dan
mengoreksi kesalahan yang terjadi.
70
Pendekatan yang umum dipakai adalah lapisan data link memecah aliran bit menjadi
frame-frame dan menghitung nilai checksum untuk setiap frame-nya. Memecah-mecah aliran
bit menjadi frame-frame lebih sulit dibandingkan dengan apa yang kita kira. Untuk
memecah-mecah aliran bit ini, digunakanlah metode-metode khusus. Ada empat buah metode
yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame, yaitu :
1. Karakter penghitung.
2. Pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter.
3. Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit.
4. Pelanggaran pengkodean Physical layer.
Berikut ini akan disajikan pembahasan mengenai metode-metode ini :
1. Karakter Penghitung
Metode ini menggunakan sebuah field pada header untuk menspesifikasi jumlah
karakter di dalam frame. Ketika data link layer pada komputer yang dituju melihat karakter
penghitung, maka data link layer akan mengetahui jumlah karakter yang mengikutinya dan
kemudian juga akan mengetahui posisi ujung framenya..
2. Pemberian Karakter Awal dan Akhir
Metode yang kedua ini mengatasi masalah resinkronisasi setelah terjadi suatu error
dengan membuat masing-masing frame diawali dengan deretan karakter DLE, STX, ASCII
dan diakhiri dengan DLE, ETX. DLE adalah Data Link Escape, STX adalah Start of Text,
ETX adalah End of Text. Dalam metode ini, bila tempat yang dituju kehilangan batas-batas
frame, maka yang perlu dilakukan adalah mencari karakter-karakter DLE, STX, DLE dan
ETX.
Masalah yang akan terjadi pada metode ini adalah ketika data biner ditransmisikan.
Karakter-karakter DLE, STX, DLE dan ETX yang terdapat pada data akan mudah sekali
mengganggu framing. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat
data link layer, yaitu pengirim menyisipkan sebuah karajter DLE ASCII tepat sebeum
karakter DLE pada data.
3. Pemberian Flag Awal dan akhir
71
Teknik baru memungkinkan frame data berisi sejumlah bit dan mengijinkan kod
karakter dengan sejumlah bit per karakter. Setiap frame diawali dan diakhiri oleh pola bit
khusus, 01111110, yang disebut byte flag. Kapanpun data link layer pada pengirim
menemukan lima buah flag yang berurutan pada data, maka data link layer secara otomatis
mengisikan sebuah bit 0 ke aliran bit keluar.
4. Pelanggaran Pengkodean Physical Layer
Metode yang terakhir hanya bisa digunakan bagi jaringan yang encoding pada
medium fisiknya mengandung pengulangan. Misalnya, sebagian LAN melakukan encode bit
1 data dengan menggunakan 2 bit fisik. Umumnya, bit 1 merupakan pasangan tinggi rendah
dan bit 0 adalah pasangan rendah tinggi. Kombinasi pasangan tinggi-tinggi dan rendah-
rendah tidak digunakan bagi data.
3.5 Kontrol Aliran(Flow Control)
Flow control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa sebuah stasiun pengirim
tidak membanjiri stasiun penerima dengan data. Stasiun penerima secara khas akan
menyediakan suatu buffer data dengan panjang tertentu. Ketika data diterima, dia harus
mengerjakan beberapa poses sebelum dia dapat membersihkan buffer dan mempersiapkan
penerimaan data berikutnya.
Bentuk sederhana dari kontrol aliran dikenal sebagai stop and wait, dia bekerja
sebagai berikut. Penerima mengindikasikan bahwa dia siap untuk menerima data dengan
mengirim sebual poll atau menjawab dengan select. Pengirim kemudian mengirimkan data.
Flow control ini diatur/dikelola oleh Data Link Control (DLC) atau biasa disebut
sebagai Line Protocol sehingga pengiriman maupun penerimaan ribuan message dapat terjadi
dalam kurun waktu sesingkat mungkin. DLC harus memindahkan data dalam lalu lintas yang
efisien. Jalur komunikasi harus digunakan sedatar mungkin, sehingga tidak ada stasiun yang
berada dalam kadaan idle sementara stasiun yang lain saturasi dengan lalu lintas yang
berkelebihan. Jadi flow control merupakan bagian yang sangat kritis dari suatu jaringan.
Berikut ini ditampilkan time diagram Flow control saat komunikasi terjadi pada kondisi tanpa
error dan ada error.
72
a. Stop and wait
Protokol ini memiliki karakteristik dimana sebuah pengirim mengirimkan sebuah
frame dan kemudian menunggu acknowledgment sebelum memprosesnya lebih lanjut.
Mekanisme stop and wait dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 8, dimana DLC
mengizinkan sebuah message untuk ditransmisikan (event 1), pengujian terhadap terjadinya
error dilakukan dengan teknik seperti VCR (Vertical Redundancy Check) atau LRC
(Longitudinal Redundancy Check) terjadi pada even 2 dan pada saat yang tepat sebuah ACK
atau NAK dikirimkan kembali untuk ke stasiun pengirim (event 3). Tidak ada messages lain
yang dapat ditransmisikan selama stasiun penerima mengirimkan kembali sebuah jawaban.
Jadi istilah stop and wait diperoleh dari proses pengiriman message oleh stasiun pengirim,
menghentikan transmisi berikutnya, dan menunggu jawaban.
Pendekatan stop and wait adalah sesuai untuk susunan transmisi half duplex, karena
dia menyediakan untuk transmisi data dalam dua arah, tetapi hanya dalam satu arah setiap
saat. Kekurangan yang terbesar adalah disaat jalur tidak jalan sebagai akibat dari stasiun yang
dalam keadaan menunggu, sehingga kebanyakan DLC stop and wait sekarang menyediakan
lebih dari satu terminal yang on line. Terminal-terminal tetap beroperasi dalam susunan yang
sederhana. Stasiun pertama atau host sebagai penaggung jawab untuk peletakkan message di
antara terminal-terminal (biasanya melalui sebuah terminal pengontrol yang berada di
depannya) dan akses pengontrolan untuk hubungan komunikasi.
b. Sliding window control
Sifat inefisiensi dari stop and wait DLC telah menghasilkan teknik pengembangan
dalam meperlengkapi overlapping antara message data dan message control yang sesuai. Data
dan sinyal kontrol mengalir dari pengirim ke penerima secara kontinyu, dan beberapa
message yang menonjol (pada jalur atau dalam buffer penerima) pada suatu waktu.
DLC ini sering disebut sliding windows karena metode yang digunakan sinkron
dengan pengiriman nomer urutan pada header dengan pengenalan yang sesuai. Stasiun
transmisi mengurus sebuah jendela pengiriman yang melukiskan jumlah dari message(dan
nomor urutannya) yang diijinkan untuk dikirim. Stasiun penerima mengurus sebuah jendela
penerimaan yang melakukan fungsi yang saling mengimbangi. Dua tempat menggunakan
73
keadaan jendela bagaimana banyak message dapat/ menonjol dalam suatu jalur atau pada
penerima sebelum pengirim menghentikan pengiriman dan menunggu jawaban.
3.6 Deteksi dan Koreksi Error
Sebagai akibat proses-proses fisika yang menyebabkannya terjadi, error pada
beberapa media (misalnya, radio) cenderung timbul secara meletup (burst) bukannya satu
demi satu. Error yang meletup seperti itu memiliki baik keuntungan maupun kerugian pada
error bit tunggal yang terisolasi. Sisi keuntungannya, data komputer selalu dikirim dalam
bentuk blok-blok bit. Anggap ukuran blok sama dengan 1000 bit, dan laju error adalah 0,001
per bit. Bila error-errornya independen, maka sebagian besar blok akan mengandung error.
Bila error terjadi dengan letupan 100, maka hanya satu atau dua blok dalam 100 blok yang
akan terpengaruh, secara rata-ratanya. Kerugian error letupan adalah bahwa error seperti itu
lebih sulit untuk dideteksi dan dikoreksi dibanding dengan error yang terisolasi.
3.7 Latihan Soal
1. MAC atau Media Access Control di OSI Layer ada pada layer …
a. Phisical
b. Network
c. Data Link
d. Transport
e. Session
2. Protokol pada layer transport yang connection oriented dan reliable tapi delay transfer
datanya tinggi adalah ....
a. TCP
b. IRC
c. FTP
d. UDP
e. HTTP
3. Protokol pada layer network yang berguna mendapatkan informasi ethernet address dari
nomor IP adalah …
74
a. RIP
b. RARP
c. HTTP
d. ARP
e. UDP
4. SMB atau Server Message Block adalah protokol untuk transfer file di lingkungan
Windows, pada TCP/IP ada pada layer …
a. Presentasi
b. Network
c. Transport
d. Aplikasi
e. Internet
5. Protokol pada layer aplikasi yang berguna mentransfer file html dan web adalah …
a. FTP
b. IRC
c. TCP
d. UDP
e. HTTP
6. Protokol Telnet digunakan untuk mengakses jarak jauh, adalah berada pada layer …
a. Presentasi
b. Network
c. Transport
d. Aplikasi
e. Internet
7. Protokol untuk koneksi point to point( PPP) berada pada layer …
a. network
b. internet
c. transport
75
d. Data Link MAC
e. Data Link LLC
8. Protokol pada layer network yang berguna mendapatkan informasi nomor IP dari ethernet
address adalah …
a. RIP
b. RARP
c. HTTP
d. ARP
e. UDP
9.Berikut ini adalah protokol-protokol yang bekerja di layer aplikasi adalah kecuali …
a. HTTP
b. SMB
c. TELNET
d. DNS
e. FTP
10.Protokol untuk pertukaran mail yaitu …
a. SMTP
b. SNMP
c. TF TP
d. MIME
e. NETBIOS
11.Untuk memilih routing pada lapisan network digunakan protokol …
a. RARP
b. ARP
c. RIP
76
d. HTTP
e. UDP
12. Protokol yang berguna untuk memberikan informasi tentang error yang terjadi antara
host seperti Destination Host Unreachable adalah …
a. Reverse Address Resolution Protocol (RARP)
b. Internet Control Message Protocol (ICMP)
c. User Datagram Protocol (UDP)
d. Routing Jnfonnation Protocol (RJP)
e. Address Resolution Protocol (ARP)
13. Urutan lapisan OSI mulai dari layer satu adalah …
a. Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data Link, Physical
b. Application, Presentation, Transport, Session, Network, Data Link, Physical
c. Application, Presentation, Session, Network, Transport, Data Link, Physical
d. Physical, Data Link, Network, Transport, Session, Presentation, Application
e. Physical, Data Link, Transport, Network, Session, Presentation, Application
14. Komponen Jaringan yang bekerja pada lapisan 2 OSI adalah …
a. Transceiver, Receiver, Modem, Switch
b. Switch . Bridge. Access Point. NIC
c. Switch, Router, Bridge, Telepon
d. Hub, Repeater, Modem, NIC
e. Router, Telepon, Bridge, Modem
15.Komponen Jaringan yang bekerja pada lapisan I OSI adalah …
a. Transceiver, Receiver, Modem, Switch
b. Switch , Bridge, Access Point, NIC
c. Switch, Router, Bridge, Telepon
d. Hub, Repeater, Modem, NIC
e. Router, Telepon, Bridge, Modem
77
16. Apakah yang dilewatkan dan diteruskan oleh router …
a. Data
b. Segment
c. Paket
d. Frame
e. Bit
17. Lapisan yang bertanggungjawab meneruskan paket dari sumber ketujuan adalah …
a. Application
b. Presentation
c. Session
d. Transport
e. Network
18. Lapisan Transport bertanggungjawab meneruskan ..... ke lapisan berikutnya
a. Data
b. Segment
c. Paket
d. Frame
e. Bit
19. Lapisan OSI yang berfungsi untuk melakukan proses konversi, kompresi serta
enskripsi file adalah …
a. Application
b. Presentation
c. Transport
d. Network
e. Data Link
20. Alat ini menggunakan alamat perangkat keras ( MAC Address) untuk menyaringsebuah
network …
78
a. Switch , Bridge
b. Router
c. NIC
d. Modem
e. Hub
21. Model OSI menggunakan layer untuk menentukan berbagai macam fungsi dan operasi
sistem komunikasi data, layer yang berada pada lapis ke 1 adalah ...
a. Transport
b. Data link
c. Phisical
d. Network
22. Yang bukan termasuk Data Link Control Protocol ...
a. HDLC
b. LAP-B
c. ADCCP
d. Salah semua
e. Benar semua
23. Pada lapisan komunikasi model OSI, lapisan yang berada tepat dibawah lapisan aplikasi
adalah ...
a. Fisik
b. Network
c. Session
d. Presentation
e. Salah semua
24. Pada layanan jenis ini berkaitan dengan masalah reabilitas. Layanan ini juga tidak
menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independen dan secara
acknowledged. Merupakan layanan jenis …
a. Acknowledged connectionless
79
b. Unacknowledged connectionless
c. Acknowledged connection-oriented
d. Salah semua
e. Benar semua
25. Standar X.25 dikeluarkan oleh organisasi CCITT untuk lapisan ...
a. Transport
b. Data link
c. Fisik
d. Network
e. Salah semua
Medium Acces Control
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Medium Acces Control
Channel Allocation LAN
Multiple Acces Protokol
Kelompok 4 :
Dik Dik Maulana Faruqi (12112094)
Mochammad Fandhika (14112655)
Muhammad Adlil Rahman (14112763)
Sjamsir Alam (17112092)
Lia Nurma Suwaya (14112190)
80
Referensi :
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.7
4.1 Pengertian Medium Acces Control
Medium Acces Control menjelaskan tentang pentingnya dilakukan mekanisme control
atas pemakaian channel komunikasi oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi /
pengiriman data.
Control atas channel ini dimaksudkan agar tidak terjadi benturan / tabrakan / collision
diantara data-data yang di kirimkan oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi.
Jaringan dibagi dalam 2 kategori :
Hubungan point to point
Hubungan Broadcast
Broadcast channel sering disebut :
Multi access
Random access channel
4.2 Channel Allocation LAN
81
Lokal dan Metropolitan Area Network :
MAC : sangat penting bagi LAN
LAN : basis komunikasi LAN umumnya multi access channel
WAN : point to point
Karakteristik LAN :
1. Garis tengah tidak lebih dari beberapa km
2. Total data rate beberapa Mb/sekon
3. Dipunyai oleh suatu organisasi
WAN :
Terbentang diseluruh daerah/negara
Data rate < 1 Mb/s
Dipunyai oleh beberapa organisasi
Umumnya pakai existing public telephone network
MAN : antara WAN dan MAN (Metropolitan Area Network) :
Meliputi seluruh daerah/kota
Menggunakan teknologi LAN
Menggunakan kabel TV (CATV) sebagai medium
LAN menarik karena :
Menghubungkan beberapa komputer lokal
Dapat dikembangkan secara incremental
Harga dan performance memadai
Reliable (error rate 1000 X lebih rendah dari WAN).
Protokol lebih sederhana dan efisien
Yang terpenting Berbagi pakai
82
Alokasi kanal statis pada LAN dan MAN :
FDM : Frequency Division Multiplexing
Bandwidth dibagi menjadi N bagian yang sama dimana tiap pemakai memiliki
frekwensi band sendiri, tanpa ada interferensi.
FDM : sederhana dan efisien untuk pemakai yang terbatas, tetapi masing masing
mempunyai trafik tinggi
FDM : - Utilisasi kanal rendah Terutama untuk jumlah pemakai yang besar dan
trafiknya bursty sistem computer umumnya data bursty (Peak traffic : mean traffic
=1000 : 1)
Pemanfaatan kanal pada tiap saat : << N tidak efisien
Mean time delay T :
C : kapasitas kanal (bps) : laju kedatangan frame/sekon 1/μ : frame length (mean) bits
Bila kanal dibagi N sub kanal :
kapasitas per sub kanal : C/N bps
mean input rate : /N frame/sekon
Berarti : Mean time delay
= N x lebih jelek dari T
Alokasi Saluran Dinamik pada LAN dan MAN
Asumsi yang dibuat :
1. Model stasiun :
N buah stasiun yang independent,
mempunyai program atau user yang
menghasilkan frame
83
bila sebuah frame dihasilkan
stasiun akan diblokir sampai frame
tersebut ditransmisikan
probilitas frame dihasilkan selama
2. Asumsi saluran tunggal
hanya 1 kanal tersedia untuk komunikasi.
semua stasiun berprioritas sama, kecuali
bila diatur lain.
3. Asumsi tabrakan (Collision)
semua stasiun dapat mendeteksi tabrakan.
frame ditransmisi ulang.
4. A. Waktu kontinu
transimisi frame dapat dilakukan setiap saat.
tidak terdapat master clock.
B. Waktu slot (Slotted time)
waktu dibagi menjadi interval-interval diskrit (slot).
transmisi frame selalu dimulai pada awal sebuah slot.
5. A. Carrier Sense
Stasiun dapat mengetahui suatu saluran.
sedang dipakai sebelum mencoba menggunakannya.
B. No Carrier Sense
Stasiun tidak mendeteksi keadaan saluran.
84
Setelah beberapa saat baru diketahui Transmisi berhasil / gagal.
4.3 Multiple Access Protocols
Protokol yang pertama :
Protokol ALOHA
Murni (pure)
Berslot (slotted)
Univesity of Hawaii tahun 1970-an
Norman Abramson
Jaringan paket radio
ALOHA murni
Ide dasar :
membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja bila memiliki data
pengirim akan mengetahui frame yang dikirimkan rusak atau tidak setelah 270 mdetik
No Sense system
Menggunakan sistem contention (persaingan)
Rata-rata frame terkirim per satuan
waktu:
S = G e-2G
dimana :
S : mean new frame sent per frame time, menurut poisson
G : mean old (retrans) and new frames combined per frame time (poisson)
frame time :
Jumlah waktu yang diperlukan untuk
mentransmisikan frame standard denganpanjang
yang tetap = Yaitu panjang frame dibagi bit rate
Bila S > 1 :
Pengguna menghasilkan frame pada kecepatan yang lebih tinggi dari yang
dapatditangani saluran
Akibatnya :
hampir seluruh frame mengalami
85
tabrakan
Besar throughput yang layak :O < S < 1
G pada umumnya S
Pada beban rendah : no collision = G S
Pada beban tinggi = G > S
ALOHA Berslot (Slotted Aloha)
S = G.e G
86
PROTOKOL LAN
Pada LAN, stasiun melakukan deteksi terhadap
Carrier ( transmisi) disebut carrier sense protocol
Presistent dan Non presistent CSMA
1. Presistent CSMA :
Bila stasiun mempunyai data untuk dikirimakan dilakukan pendeteksian saluranBila saluran
sibuk stasiun menungguBila saluran kosong mengirim frame.
Bila terjadi tabrakan stasiun menunggu beberapa waktu untuk berusaha mengirim
kembali.
Disebut 1 presistent karena probability of.
transmit = 1, yaitu bila saluran kosong Presistent : selalu mendeteksi adanya saluran
sampai saluran benar-benar kosong.
Kemungkinan terjadinya tabrakan
Stasiunmendeteksi saluran kosong padahal mungkin paket yang baru dikirim stasiun
lain belum sampai. Hal ini terjadi karena delay propagasi.
Dua stasiun bersama-sama menunggu saluran yang baru dipakai stasiun lain, begitu
selesai kedua-duanya serentak mengirim paket maka akan terjadi.
TABRAKAN !!!
Waktu tunda dari paket :
Waktu saat paket dikirim dari stasiun pengirim sampai seluruh paket diterima oleh
stasiun penerima - sangat penting!!!
87
2. Non Presistent CSMA
Stasiun tidak selalu mendeteksi saluran secara terus menerus.
Suatu saat stasiun mendeteksi saluran.
Bila dipakai maka batal dan menunggu.
Setelah beberapa saat (cukup lama), maka akan mendeteksi kembali.
Waktu tundanya menjadi lebih lama.
P-Presistent CSMA
Diterapkan pada slotted ALOHA.
Stasiun siap mengirim - setelah dideteksi saluran kosong maka.
Stasiun mengirim dengan probabilitas: p.
Stasiun menunggu slot berikutnya bila kosong akan dikirim dengan prob. q = 1- p.
Proses berulang sampai seluruh frame selesai.
CSMA / CD
CD : Collision Detection
setelah mengetahui adanya tabrakan segera membatalkan / menghentikan transmisi,
tanpa menunggu selesainya paket yang dikirim
menghemat waktu dan bandwidth
MODUL yang digunakan pada CSMA / CD
mempunyai 3 periode :
transmit
contention
idle
Collision Free Protocol
88
Pada CSMA / CD masih mungkin terjadi tabrakan yaitu pada interval contention
Bila (panjang saluran) besar dan frame pendek - masa kritis (contention) menjadi
lebih panjang diatasi dengan Protokol Bit map
Pada Collision Free Protocol :
Akses ke kanal (oleh stasiun) diurutkan berdasarkan bit - map
Setiap stasiun mempunyai jatah waktu akses tertentu (unik) dan tidak dapat dipakai
oleh stasiun lain
Bila stasiun baru siap setelah gilirannya berlalu stasiun tersebut harus menunggu
giliran pada periode berikutnya
contoh :
ada 8 stasiun, 8 contention slot
Interval terbagi 2 : contention dan frame
Analisa :
Analisa :
Bila jumlah stasiun : N
Waktu tunggu rata-rata untuk transmit : N (satuan
waktu)
No stasiun kecil waktu tunggu 1,5N Ra-
No stasiun besar waktu tunggu 0,5N ta2N
Overhead per frame : N bit
Jumlah data : d bit
Efisiensi : d / (N + d)
Untuk beban tinggi semua stasiun mengirim
89
overhead = 1 bit per frame
Efisiensi : d / d + 1
Binary Count Down
Pada protokol diatas, overhead = 1 bit perstasiun, diperbaiki dengan memberikan
panjangalamat sama dan dibroadcast-kan. Bit-bit padasetiap posisi dari stasiun yang berbeda
di OR-kan
disebut Binary Count Down, caranya denganmembandingkan.
contoh : 0010,0100,1001,1010
I II
pemenangnya 1010
802.1 : Arsitektur definisi primitive interface
802.2 : LLC (Logical Link Control)
802.3 : CSMA
802.4 : Token Bus LAN
802.5 : Token Ring
802.6 : MAN DQDB
802.7 : Broad band
802.8 : Fiber Optik
802.9 : Integrated Data & Voice Net
802.3 CSMA/CD dan Ethernet
802.3 - CSMA / CD - Metode aksesnya
Ethernet - Nama protokolnya
Nama produk yg mengimplementasikan CSMA/CD
PENGKABELAN
90
4.4 Latihan Soal :
1. Macam-macam peningkatan efisiensi synchronous TDM dengan variasi …
a. Statical TDM
b. Semua Benar
c. Asynchronous TDM
d. Intelligent TDM
2. Terdapat dua teknik interlaving yaitu character interlaving dan bit interlaving.
a. Dipakai dengan sumber synchronous dan boleh juga dengan sumber asynchronous
b. Dipakai dengan sumber asynchronous
c. Tiap time slot mengandung 1 bit
d. Tiap time slot mengandung 1 character dari data
Manakah dari pernyataan diatas yan termasuk dalam character interlaving…
a. 1, 2, 3
b. 1, 3
c. 2, 4
d. 4
91
3. Karakter pada synchronous Time –Division Multiplexing sinyal digital yang banyak
melewati transmisi tunggal dengan cara…
a. Cycle
b. Operasi scan
c. Time slot
d. Pembagian
4. Point to point dan multipoint adalah konfigurasi dari…
a. Topology
b. Duplexity
c. Line
d. Discipline
5. Perlu satu address untuk mengindentifikasi secondary merupakan konfigurasi dari…
a. Point to point
b. Primary-secondary multipoint
c. Peer multipoint
d. Multipoint
6. * Efisien dalam ukuran blok data
* Kontrol informasi kurang dari 100 bit
Merupakan keuntungan dari…
a. Transmisi synchronous
b. Transmisi asynchronous
c. Deteksi error
d. Parity check
7. Pada receiver dilakukan pehitungan yang sama dan membandingkan kedua hasil tersebut,
dan bila tidak cocok maka terjadi….
a. Transmisi synchronous
b. Transmisi asynchronous
c. Deteksi error
d. Parity check
92
8. Contoh dari elemen pensinyalan yang besarnya 1 bit pada penstansferan data adalah…
a. QPSK
b. PSKQ
c. FSK
d. RSK
9. Beberapa standar untuk interfacing, kecuali…
a. EIA-232-D
b. EIA-530
c. ISDN physical interface
d. CPD-121-U
10. Dibawah ini adalah hardware yang diberi tanda berupa ring indicator oleh modem pada
saat terjadi call masuk yaitu…
a. CPU
b. Motherboard
c. Komputer
d. Keyboard
11. Yang tidak termasuk konfigurasi topologi, kecuali...
a. Simplex transmission, point to point dan full duplex link
b. Half duplex link, dan full duplex link
c. Multipoint dan point to point
d. Multipoint half duplex link dan point to point
12. Primary secondary multi point memerlukan address sebanyak…
a. Tidak perlu address
b. Perlu 3 address untuk mengindentifikasi secondary
c. Perlu 2 address untuk mengidentifikasi transmitter dan receiver
d. Perlu 1 address untuk mengidentifikasi secondary
93
13. Keadaan dimana kombinasi stasiun boleh memulai transimisi tanpa menerima izin dari
kombinasi stasiun yang lain, merupakan mode operasi pentransferan data, yaitu…
a. ABM
b. BBM
c. ARM
d. NRM
14. Berapa jumlah karakter yang dibutuhkan SYNC untuk synchronisasi…
a. 3 karakter
b. 2 karakter
c. 1 karakter
d. Tidak memakai karakter
15. Mengscan buffer-buffer input, mengumpulkan data sampai penuh dan mengirim frame
adalah fungsi dari…
a. Performa
b. Multiplexer
c. Framing
d. Pulse stuffing
17. Jika bit ke 7 adalah 1 dan bit ke 8 adalah 0 maka bit 8 akan dianggap suatu start bit.
Kondisi ini diistilahkan…
a. Checking error
b. Framing error
c. Error control
d. Data error
18. Dibawah ini yang merupakan contoh dari elemen pensinyalan yang memiliki serial
kurang dari 1 bit adalah…
a. Analog
b. Digital
c. Manchester
d. QPSK
94
19. Berikut ini fase dalam prosedur control komunikasi Point to Point Link yang benar
adalah…
a. Establishment-Data transfer-Termination
b. Data transfer-Termination-Establishment
c. Termination-Establisment-Data transfer
d. Semua jawaban salah
20. Kombinasi stasiun boleh memulai transimisi tanpa menerima izin dari kombinasi stasiun
yang lain, merupakan mode operasi pentransferan data…
a. NRM
b. ARM
c. ABM
d. KBM
21. Dua stasiun komunikasi tidak akan memakai kapasitas penuh dari suatu data link untuk
efisiensi, karena itu sebaiknya kapasitasnya dibagi. Pembagian ini diistilahkan sebagai…
a. Data link control
b. Teknik komunikasi data digital
c. Data transmisi
d. Multiplexing
22. Data rate dari output statistical multiplexer lebih rendah daripada jumlah data rate input.
Hal ini dimungkinkan karena rata-rata jumlah dari input kurang daripada kapasitas line
multiplex. Tetapi masalah yang timbul yaitu terjadinya periode peak ketika input
melampaui kapasitas. Cara yang tepat untuk mengatasi kondisi ini adalah…
a. Dengan menggunakan multiple data source
b. Dengan memasukkan suatu buffer dalam multiplexer untuk menahan sementara
kelebihan input
c. Dengan menggunakan transmisi synchronous
d. Menscan buffer-buffer input dan mengumpulkan data sampai penuh
95
23. Dibawah ini manakah yang umum dipakai sebagai deteksi error, kecuali…
a. Parity bit
b. Longitudinal redundancy check
c. Shif register
d. Cyclic redundancy check
24. Merinci serangkaian kejadian pada transmisi data berdasarkan pada karakterristik
fungsional dari interface. Merupakan salah satu karakteristik penting dari interface
yaitu…
a. Mekanikal
b. Elektrikal
c. Fungsional
d. Procedural
25.Manakah yang bukan termasuk dalam teknik-teknik umum bentuk error control adalah…
a. Deteksi control
b. Frame control
c. Positive acknowledgment
d. Transmisi ulang setelah waktu habis
96
NETWORK LAYER
Sub-Pokok Bahasan :
Definisi Network Layer
Address-address dalam jaringan
Lapisan Jaringan
Protokol Network Layer
Kelompok 5 :
Gigin Fadhillah Azfar (13112148)
Mohammad Rafli (14112721)
Mutia Fajri (15112172)
Muhammad Ramadhan (15112041)
Referensi :
http://www.academia.edu/6844687/Network_Layer
http://www.bukucatatan.web.id/2014/02/model-7-layer-osi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_jaringan
97
5.1 Definisi Network Layer
Lapisan Jaringan (Network Layer) Lapisan jaringan atau Network Layer adalah
merupaka lapisan ketiga dari urutan bawah dalam model lapisan OSI, berada dibawah lapisan
transport dan diatas lapisan Data Link. Lapisan ini termasuk kedalam lower layer. Tugas
utama lapisan jaringan adalah menyediakan fungsi routing, sehingga paket dapat dikirim
keluar dari segment network local ke suatu tujan yang berbeda pada suatu network lain. IP
atau Internet Protokol dan IPX atau Internet Packet exchange pada umumnya digunakan pada
lapisan ini. Perusahaan Novell telah memprogram protocol menjadi beberapa jenis, yaitu:
SPX atau Sequence Packet Exchange dan NCP atau Netware Core Protocol. Netware
merupakan jenis protocol yang telah dimasukan kedalam sistem operasi.
Lapisan ini bertanggung jawab pada sebuah internetwork dan pengalamatan.
Pengalamatan yang dilakukan yaitu pengalamatan logis (logical address) yaitu IP Address
dan Device utama pada layer ini adalah Router. Pada sebuah router, ketika sebuah paket
diterima di sebuah interface router, alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika paket tersebut tidak
ditujukan untuk router, maka router akan mencari alamat tujuan jaringan pada tabel routing.
Setelah sebuah interface untuk keluar dipilih, paket akan dikirim ke interface tersebut untuk
diframe dan dikirim pada jaringan. Jika entri untuk jaringan tujuan tidak ditemukan pada
tabel routing, router akan memusnahkan paket tersebut.
Jaringan menjelaskan beberapa kumpulan dari piranti terhubung bersama-sama untuk
berbagi informasi dan resources dan juga saling berkomunikasi. Secara fisik, jaringan-
jaringan di identifikasikan oleh segmen-segmen media transmisi dan juga oleh address-
address jaringan.
5.2 Address-address dalam jaringan
Berikut adalah beberapa address-address yang ada dalam jaringan:
98
1. Subnetting Jaringan Suatu jaringan yang didefinisikan oleh address jaringannya.
Address jaringan dapat mempunyai arti dalam bentuk internal maupun external.
Dilihat dari luar jaringan, sebuah address jaringan dapat mengidentifikasikan dalam
suatu jaringan dalam satu administrasi. Secara internal, jaringan itu sendiri dapat
dibagi kedalam beberapa jaringan, dimana masing-masing mempunyai address
jaringannya sendiri-sendiri, hal ini disebut dengan “subnetting”.
2. Subnetting Layer Network Dari luar jaringan ini terdapat sebagai address jaringan
yang di manage oleh satu organisasi. Akan tetapi secara internal, jaringan ini
mempunyai banyak subnet-subnet. Setiap subnet tidak dapat berkomunikasi satu
sama lain, akan tetapi dengan router-router semua komputer dapat melakukan
komunikasi satu sama lain antar jaringan. Router-router yang menghubungkan
jaringanjaringan dan segmen jaringan dengan address-address yang berbeda.
3. Address Layer Network Pada Layer Data Link, address-address mengidentifikasikan
masing-masing piranti fisik. Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan
tergantung identifikasi jaringan-jaringan. Hal ini bisa dilakukan dengan addressing
jaringan, disebut juga Logical Addresses untuk membedakan dari address fisik yang
dipakai pada :ayer Data Link. Logical Addresses mengidentifikasikan kedua segmen
address jaringan, dan address piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address
fisik yang sama.
Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada jaringan AA ingin
mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.
1. Pertama-pertama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti
komputer tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC).
Piranti ini juga menambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA) sehingga
piranti penerima dapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi D|CC|
A|AA (yaitu address tujuan dan address asal).
2. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30) dan
juga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi 30|40|D|CC|
A|AA.
3. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan
pada paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut
99
melepas address Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address
Network layer tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada
jaringan router B.
4. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga address
Piranti dirinya sendiri (40) dan juga address piranti pada hop router C berikutnya
(50). Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalan
menuju ke router C.
5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan
memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada
pada jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti
D. kemudian memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address
piranti dirinya sendiri (50) dan juga address piranti tujuan (60). Sekarang paket
berisi 50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.
6. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, address
aslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah
data yang dikirim dari komputer A ke komputer D.
Point-point berikut perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menuju
address tujuan melintasi suatu rute antar-jaringan.
• Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Network
digunakan dalam proses pengiriman.
• Address Network berisi kedua address logical Network dan address logical
piranti.
• Address asal dan address tujuan dari masing-masing address logical Network
dan juga address logical piranti keduanya ada didalam paket.
• Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MAC address)
dari piranti pada hop berikutnya.
• Address layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari
satu hop ke hop berikutnya.
• Address Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.
• Address Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.
• Address Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logical
piranti.
100
5.3 Lapisan Jaringan
5.3.1 Jenis paket dalam Lapisan Jaringan
Ada beberapa jenis paket yang digunakan dalam lapisan jaringan, yaitu:
1. Data packet digunakan untuk mengangkut data pengguna melalui internetwork, dan
protokol yang digunakan untuk mendukung lalu lintas data tersebut disebut routed
protokol. Contoh routed protokol adalah IP dan IPX
2. Route Update packet digunakan untuk meng-update router tetangga tentang jaringan
yang terhubung dalam internetwork. protokol yang mengirimkan paket update rute
disebut protokol routing, contoh RIP, EIGRP dan OSPF. Routing update packets
digunakan untuk membantu membangun dan mempertahankan tabel routing pada
setiap router. Tabel routing yang digunakan dalam router mencakup informasi berikut
3. Network addresses, spesific protokol untuk pengalamatan network. Sebuah router
harus mempertahankan tabel routing secara individu karena setiap protokol routing
melacak jaringan dengan skema pengalamatan yang berbeda.
4. Interface, menunjukkan interface mana yang digunakan oleh paket sebagai jalan
keluar untuk menuju ke sepesifik network.
5. Metric, merupakan Jarak ke network remote. Umumnya, pada routing protokol yang
berbeda menggunakan metode yang berbeda untuk menghitung jarak ini
5.3.2 Fungsi Lapisan Jaringan
Lapisan Jaringan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menerjemahkan alamat / address logikal di jaringan beserta nama ke bentuk address
fisik, yaitu menerjemahkan nama komputer menjadi MAC address.
2. Bertanggun jawab untuk addressing, menetapkan rute pengiriman, penanganan
permasalahan jaringan seperti: packet switching, data congestion, dan routing
3. Jika router tidak dapat mengirimkan frame data dalam ukuran yang dikirim kode
sumber, network layer menanganinya dengan memecah data ke dalam unit yang lebih
kecil.
101
4. Pada mesin penerima, network layer akan memadukan ulang data yang dipecah
sebelumnya.
5.3.3 Komponen Lapisan Jaringan
Berikut adalah beberapa komponen dari lapisan jaringan, yaitu:
1. NIC
NIC (Network Interface Card) adalah peralatan yang langsung berhubungan dengan
komputer dan didesain agar komputer dapat saling berkomunikasi. NIC juga
menyediakan akses ke media fisik jaringan, dimana setiap bit bit data seperti tegangan
listrik, arus, gelombang elektromagnetik, besaran fisik lainnya di bentuk dan
selanjutnya akan di tentukan oleh NIC. NIC adalah contoh perangkat yang bekerja
pada layer pertama atau layer physical.
2. Repeater
Repeater merupakan salah satu contoh aktif hub, repeater merupakan alat yang dapat
menerima sinyal sinyal kemudian memperkuat dan mengirimkannya kembali sinyal
tersebut ke tempat lain sehingga dapat menjangkau area yang lebih luas. Repeater
termasuk peralatan yang bekerja pada layer physical.
3. Hub
Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari
salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Hub di pakai pada
jaringan topologi star dan bekerja pada layer data link.
4. Bridge
Bridge merupakan peralatan yang dapat menggabungkan beberapa segmen dalam
sebuah jaringan. Beda halnya dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC Address
tujuan. Sehingga apabila data dikirim melalui bridge maka data tersebut akan dikirim
ke komputer yang menjadi tujuannya saja. Bridge bekerja pada layer data link.
5. Switch
Switch memiliki beberapa kelebihan yaitu dalam hal forwarding method paket yang
akan dilewatkan.
102
Berikut adalah beberapa kelebihan dari switching, yaitu:
1. Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu
jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.
2. Memindahkan data antara jaringan-2 terhubung untuk mencapai tujuan akhir.
Ada beberapa metode bagaimana agar paket-paket berjalan melalui suatu jaringan
dengan kompleks, yaitu:
1. Switching Circuits Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched
ini adalah ISDN Switched Network. Swicthing Circuits memiliki beberapa
karakteristik, yaitu:
Jalur ditentukan dari start ke finish.
Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi.
Sama seperti setting panggilan, dan menggunakan teknologi yang Semua
paket mengambil jalur yang sama sama yang digunakan sebagai jaringan
telepon.
Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap
saat.
Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.
2. Paket Switching.
Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:
Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data.
Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap
sessi.
Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda.
Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan.
Menggunakan suatu Virtual Circuit Permanent (PVC) antar piranti.
Ada empat jenis forwarding method yang dimiliki switch, yaitu:
Strore and forward.
Fragment free.
Cut through.
Adaptive switching.
103
6. Router
Router adalah peralatan jaringan yang dapat menggabungkan satu jaringan dengan
jaringan yang lain. Jika di amati router mirip dengan bridge, namun dalam kasusnya
router lebih cerdas dibanding bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang
disimpan di memorinya untuk membuat keputusan ke mana dan bagaimana paket
akan dikirim melalui rute yang terbaik.
Router bekerja pada layer network Berikut adalah beberapa poin-poin yang harus di
ingat mengenai Router, yaitu:
1. Router, secara default, tidak akan meneruskan paket broadcast atau multicast.
2. Router menggunakan logical address dalam header network layer untuk
menentukan hop ke router berikut untuk meneruskan.
3. Router dapat menggunakan access list, dibuat oleh administrator, untuk
mengendalikan keamanan pada paket.
4. Router dapat menyediakan fungsi bridging layer-2 jika diperlukan dan dapat
secara bersamaan merute interface yang sama.
5. Router menyediakan koneksi antara Virtual LAN (VLAN).
6. Router dapat menyediakan Quality of Service (QoS) untuk specific types dari
network traffic
Dibawah ini merupakan gambar contoh dari penggunaan router.
5.4 Protokol Network Layer
104
Protocol-Protocol Layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi
routing antar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol Layer
Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain.
Berikut adalah macam-macam protocol, yaitu:
a. Protocol Routing Protocol Routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang
menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol Routing mempelajari dan berbagi
informasi routing antar-jaringan, dan membuat keputusankeputusan tentang jalur
mana yang akan dipakai.
Protocol-protocol routing meliputi sebagai berikut:
1. Routing Information protocols (RIP).
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP).
3. Open shortest path first (OSPF).
4. Netware link service protocol (NLSP).
b. Protocol yang dapat lewatkan (Routed Protocol)Routed Protocol adalah suatu
Protocol Upper Layer yang dapat dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang bisa
dilewatkan harus berisi informasi Address Layer Network.
Protocol-protocol yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-protocol
yang meliputi: IP, IPX, AppleTalk, dan DECNet.
c. Protocol yang tidak dapat dilewatkan (Non Routable Protocol) Tidak semua protocol
bisa dilewatkan atau diarahkan. Berikut adalah jenis-jenis protocol-protocol yang
tidak bisa dilewatkan:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi addressaddress logical.
2. Menggunakan Static route-route yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.
Contoh:
1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface
3. LAT (Local Area Transport)
Dibawah ini adalah beberapa protocol yang bekerja pada lapisan ini, yaitu:
1. Protokol Ethernet untuk Jaringan Ethernet Ethernet memeriksa aktifitas jaringan
terlebih dahulu sebelum mengirim data ke sebuah komputer.
105
2. Protokol Token Ring Jaringan yang menggunakan Token Ring, dalam lingkaran
token, komputer-komputer di hubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah
cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran(cincin) dan
sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya,
jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin di
transmisikan, token akan menempatkan ke tempat dimana data itu ingin ditujukan.
Token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing
komputer.
3. Protokol PPP (Point to Point Protokol)Pengertian PPP atau Point to Point protocol
adalah Protocol yang menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain ke
dalam Jaringan Internet (Internet Service Provider), yang disambungkan antara dua
titik, oleh karena itu sebut Point to Point.
Beberapa komponen protocol, yaitu:
1. IP
2. ARP
3. RARP
4. ICMP
5. RIP
6. OSFP
7. IGMP
8. IPX
9. NWLink
10. NetBEUI
11. OSI
12. DDP
13. DECnet
106
5.5 Latihan Soal (25 Pilihan Ganda)
1. Lapisan Jaringan biasa disebut juga dengan…
a. Network layer
b. Web
c. Aplikasi
d. LAN
2. Di bawah ini manakah tugas utama lapisan jaringan…
a. Menyimpan data
b. Mengakses data menuju computer
c. Menyediakan fungsi routing
d. Memelihara jaringan
3. Kepanjangan dari IP adalah...
a. Internet Provaider
b. Intranet Protokol
c. Internet Prospeed
d. Internet Protokol
4. NCP adalah…
a. Network Call Protokol
b. Network Core Provaider
c. Network Core Protokol
d. Network Case Protokol
5. IPX adalah…
a. Internet Packet Exchange
b. Internet Protokol Excurence
c. Internet Protokol Exchange
d. Internet Provaider Exchange
6. Dibawah ini mana yang termasuk pada bagian Upper layer…
a. Presentation
b. Layer
c. Network
d. Tansport
7. Dibawah ini yang termasuk Pada bagian Low layer..
a. Presentation
b. Session
c. Network
d. Apllication
8. Session termasuk bagian …
107
a. Aplikasi
b. Upper layer
c. Lower layer
d. Network
9. Data Link Termasuk untuk membeli sekokal…
a. Aplikasi
b. Upper Layer
c. Low Layer
d. Medium Layer
10. Dibawah ini, mana yang termasuk Low Layer, Kecuali…
a. Network
b. Data Link
c. Transport
d. Presentation
11. Dua software yangdigunakan untuk boot loader adalah....
a. GRUB dan LIFO
b. LIFO dan SWAP
c. GRUB dan LILO
d. GRUB dan FIFO
12. Tata cara atau peraturan yang disepakati secara internasional agar sebuah komputer
bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya disebut ...
a. Proposal
b. Protocol
c. Proxy
d. Program
13. DHCP Kependekan dari ...
a. Domain Hert Control Protocol
b. Dinamyc Herl Central Protocol
c. Domain Herl Cental Protocol
d. Dinamyc Host Control Protocol
14. Jika nomor IP tidak dikenal dalam jaringan, maka akan muncul pesan ...
a. Time to Live
b. Time to Leave
c. Repply for All
d. Request Time Out
15. Software utiliti yang bekerja pada komputer dan didesain untuk memberikan IP
Address ke komputer disebut :
a. DHCP
b. Protokol
c. DNS
d. Ipconfig
108
16. Software utiliti yang bekerja pada komputer dan didesain untuk memberikan IP
Address ke komputer disebut :
a. DNS
b. Protokol
c. Ipconfig
d. DHCP
17. Komputer yang bertugas menyimpan informasi halaman web yang pernah diakses
sebelumnya adalah ...
a. Database server
b. Proxy server
c. Name server
d. Router
18. Network Address Translation berfungsi untuk ...
a. Menerjemahkan IP dalam jaringan menjadi satu IP tertentu
b. Menerjemahkan IP komputer menjadi IP lain
c. Membuat IP komputer online
d. Mentranslet IP pada jaringan menjadi IP baru
19. Kumpulan LAN dan/atau workgroup yang dihubungkan dengan mengunakan alat
komunikasi modem dan jaringan internet disebut ...
a. BUS
b. WAN
c. RING
d. STAR
109
20. Sebutkan salah satu jenis forwarding method yang dimiliki switch,
kecuali ...
a. Fragment free.
b. Cut through.
c. Adaptive switching.
d. Protokol
21. Protocol-Protocol Layer Network adalah ...
a. Peralatan jaringan yang dapat menggabungkan satu jaringan dengan
jaringan yang lain.
b. Peralatan yang langsung berhubungan dengan komputer dan didesain
agar komputer dapat saling berkomunikasi.
c. Proses software yang melakukan fungsi routing antar-jaringan.
d. Merupaka lapisan ketiga dari urutan bawah dalam model lapisan OSI,
22. Protocol-protocol routing meliputi sebagai berikut, kecuali ...
a. Routing Information protocols (RIP)
b. Local Area Transport (LAT)
c. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
d. Open shortest path first (OSPF)
23. Protocol-protocol yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh
protocol-protocol yang meliputi ...
a. IP, IPX, AppleTalk, dan DECNet.
b. NetBIOS, NetBEUI dan LAT
c. RIP, IGRP dan OSPF
d. IP, ARP, RARP dan ICMP
24. Dibawah ini adalah beberapa komponen protokol
1. IP
2. IPX
3. ISDN
110
4. ICMP
5. OSFP
6. DNS
Yang tidak termasuk komponen protokol adalah nomer ...
a. 1, 3
b. 2, 5
c. 4, 6
d. 3, 6
25. Pengertian PPP atau Point to Point protocol adalah ...
a. Protocol yang menghubungkan satu komputer dengan komputer
yang lain ke dalam Jaringan Internet (Internet Service Provider),
yang disambungkan antara dua titik, oleh karena itu sebut Point
to Point.
b. Protocol yang tidak dapat dilewatkan (Non Routable Protocol) Tidak
semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan.
c. Protocol yang dapat lewatkan (Routed Protocol)Routed Protocol
adalah suatu Protocol Upper Layer yang dapat dilewatkan antar-
jaringan.
d. Protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi
routing antar jaringan.
111
TRANSPORT LAYER
Sub-Pokok Bahasan:
Pengertian Transport Layer
Layanan-layanan yang disediakan untuk lapisan diatas lapisan transport
Elemen-elemen Protocol Layer
Protocol Transfer Layer
Kelompok 6 :
Jajang Nuryana 13112888 Nur istiqomah 15112465 Rezzha Fatullah 16112227 Reinhard H.B 16112091
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_transporhttps://andrewicakso.wordpress.com/2013/12/27/kelompok-6-transport-layer/http://kur2003.if.itb.ac.id/file/K6_IF3291_ID.pdfhttp://missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35077/4-3KA19-Transport.pdfhttp://www.slideshare.net/materikuliah/transport-layer-protocol-udp-dan-protocol-tcphttp://www.transiskom.com/2011/02/protokol-protokol-tcpip.htmlhttps://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ http://www.omnisecu.com/tcpip/tcp-header.php
112
6.1 engertian Transport Layer
Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari
model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk
menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-
protokol yang terletak di atasnya.
Layanan lapisan transport :
Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang
mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang
dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah
data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut
dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk
menyusunnya kembali.
Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin
bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika
memang data tidak sampai ke tujuan.
Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari
bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat
sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalahTransmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol(UDP) yang tersedia dari
kumpulan protokol TCP/IP.
Karena peran ini, keseluruhan pekerjaan lapisan transport adalah
menyediakan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan komunikasi
antara proses aplikasi perangkat lunak pada komputer yang berbeda. Ini
mencakup sejumlah tugas yang berbeda tetapi terkait
Fungsi lain dari lapisan transport adalah untuk
memberikan layanan koneksi untuk protokol dan aplikasi yang berjalan di
tingkat atasnya. Ini dapat dikategorikan sebagai layanan koneksi atau
113
layanan connectionless. Sementara orientasi layanan koneksi dapat
ditangani pada lapisan jaringan juga, mereka lebih sering terlihat pada
lapisan transport dalam dunia nyata.Beberapa protokol suite, seperti TCP /
IP, menyediakan connection-oriented dan lapisan transport protokol
connectionless, untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.
Lapisan transport mengontrol port sumber dan port tujuan paket,
termasuk nomor urut paket yang dikirim. Oleh karenanya, menggunakan
mekanisme lapisan protokol transport file yang besar dapat dikirim dalam
potongan paket kecil, yang kemudian digabungkan kembali di bagian
penerima. Lapisan transport juga berusaha menjamin supaya paket yang
diterima sampai ditujuan dengan selamat, jika ada kesalahan / kerusakan
paket di jalan, maka [lapisan transport] ini yang akan berusaha
memperbaikinya.
Lapisan transport memberikan metoda untuk mencapai jasa tertentu di sebuah
node di jaringan. Contoh protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan
UDP. Beberapa protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP.
Beberapa protokol pada lapisan transport, seperti TCP, akan memastikan bahwa
semua data tiba di tujuan dengan selamat, dan akan merakit, dan memberikan ke
lapisan selanjutnya dalam urutan yang benar.
Tujuan dari lapisan Transport adalah untuk memberikan transparan
transfer data antara pengguna akhir, sehingga mengurangi lapisan atas dari
keprihatinan apapun dengan menyediakan dan hemat biaya transfer data
yang handal. Lapisan transport berubah dan sangat mendasar layanan yang
dapat diandalkan yang disediakan oleh lapisan Jaringan layak menjadi
salah satu istilah ‘Komunikasi’. Ada daftar panjang jasa yang dapat secara
optional diberikan pada tingkat ini. Tidak satupun dari mereka adalah
wajib, karena tidak semua aplikasi ingin semua layanan yang tersedia.
Beberapa dapat terbuang overhead, atau bahkan kontraproduktif dalam
beberapa kasus.
114
6.2 Layanan-layanan yang disediakan untuk lapisan di atas lapisan transport
Beberapa layanan yang di sediakan lapisan transport :
1. Layanan Layer Transport kepada Layer Sesion Tujuan akhir dari layer
transport adalah untuk memberikan layanan yang efisien, reliabel (handal), dan
berbiaya efektif kepada pemakainya, biasanya entitas-entitas seperti proses dalam
layer sesion.
Untuk mencapai tujuan ini, layer transport harus menggunakan layanan yang
diberikan oleh layer jaringan. Hardware atau software dalam layer transport yang
melakukan pekerjaan itu ataupun yang menggunakan layanan disebut transport
entity (entitas transport).
Hubungan antar layer jaringan, layer transport dan layer sesion ditunjukkan pada
gambar
Sebagaimana kita ketahui bahwa ada dua jenis layanan jaringan, maka layanan
transport juga ada dua jenis yaitu berorientasi koneksi dan tanpa koneksi. Layanan
transport berorientasi koneksi sama dengan layanan jaringan berorientasi koneksi
dalam beberapa hal.
Untuk kedua kasus ini setiap koneksi memiliki 3 fase yaitu penetapan
(establishment), transfer data, dan pelepasan (release). Pengalamatan dan kontrol
arus dalam kedua layer ini juga sama. Selain itu, layanan transport tanpa koneksi
juga sama dengan layanan jaringan tanpa koneksi.
115
Maka ada suatu pertanyaan : "jika layanan layer transport sama dengan layanan
layer jaringan, mengapa harus ada dua layer yang berbeda? mengapa satu layer
tidak cukup?" jawabannya dalah karena layer jaringan adalah bagian dari subnet
komunikasi dan dijalankan oleh carrier (setidaknya untuk WAN). Apa yang akan
terjadi jika layer jaringan menawarkan layanan berorientasi koneksi, namun sifat
layanan tidak reliabel? Misalkan, ia selalu kehilangan paket? Apa yang akan
terjadi jika ia bertubrukan atau Mengeluarkan (menghasilkan) N-RESET
sepanjang waktu? Karena para pemakai(pengguna) tidak mempunyai kontrol
terhadap subnet, mereka tidak memecahkan masalah tentang pelayanan yang tidak
baik dengan menggunakan IMP yang lebih baik atau dengan melakukan
penanganan kesalahan dalam layer hubungan data, maka satusatunya cara yang
bisa dilakukan adalah dengan menempatkan layer lain di puncak layer jaringan
tersebut guna meningkatkan kualitas layanan.
Jika hanya sebagian dari transmisi yang panjang dari entitas transport yang
diberikan informasi bahwa koneksi jaringannya telah berhenti mendadak, tanpa
disertai indikasi mengenai apa yang telah terjadi terhadap data yang saat itu
sedang dalam transit (perjalanan), maka kehadiran entitas transport tersebut bisa
menetapkan (setup) koneksi jaringan baru ke entitas transport jarak jauh.
Dengan menggunakan koneksi jaringan baru ini, ia bisa mengirimkan query yang
menanyakan data mana yang tiba dan mana yang tidak ke peer-nya (entitas
transport yang menjadi imbangannya), kemudian mengambilnya dari tempat ia
berangkat. Pada hakikatnya, keberadaan layer transport memungkinkan layanan
transport lebih reliabel dari pada layanan jaringan yang mendasarinya.
Paket-paket yang hilang, data yang rusak, dan bahkan N-RESET jaringan dapat
dideteksi dan diganti oleh layer transport. Selain itu, primitif layanan transport
bisa dirancang untuk independen terhadap primitif layanan jaringan, dimana
primitif layanan jaringan ini sangat bervariasi dari jaringan ke jaringan lain
(misalnya, layanan LAN tanpa koneksi bisa lebih berbeda dari pada layanan
WAN berorientasi koneksi).
Dengan adanya layer transport, kita bisa menulis atau membuat program aplikasi
dengan menggunakan suatu set primitif standard, dan program ini akan bisa
116
bekerja pada berbagai jenis jaringan, sehingga kita tidak perlu khawatir tentang
hubungannya dengan interface subnet yang berbeda-beda dan transmisi yang tidak
reliabel. Jika semua jaringan riil tidak mempunyai kelemahan dan semuanya
mempunyai primitif layanan yang sama, maka mungkin saja kita tidak
memerlukan layer transport. Namun demikian, pada kenyataannya, terjadi
masalah dengan adanya fungsi pokok pengisolasian layer-layer diatasnya dari
teknologi, desain dan ketidaksemputnaan subnet. Oleh karena itu, banyak orang
telah melakukan pembedaan antara layer 1 sampai layer 4 di satu sisi, dan layer 5
sampai layer 7 disisi lain. Empat layer bawah bisa dilihat sebagai Transport
Service Provider (pemberi layanan transport), sedangkan tiga layer diatasnya
merupakan Transport Service User (pemakai layanan transport).
Dengan kita asumsikan bahwa mereka adalah pemberi dan pemakai ini
mempunyai dampak yang besar terhadap desain layer, dan menempatkan layer
transport dalam posisi kunci, karena ia membentuk batas utama antara pemberi
dan pemakai dari layanan transmisi data yang reliabel (handal).
2. Layanan Kualitas Cara lain melihat layer transport adalah dengan
menghargai fungsi primernya untuk meningkatkan QOS (Quality of Service) yang
diberikan oleh layer jaringan. Jika layanan jaringan tanpa cela, maka layer
transport dapat beban tugas yang mudah. Namun jika layanan jaringannya tidak
baik, layer transport harus menjembatani (bridge) gap antara apa yang diinginkan
oleh pemakai transport dan apa yang diberikan oleh layer jaringan.
Meskipun secara sekilas kualitas layanan nampaknya seperti konsep yang kabur
(meminta setiap orang untuk sepakat mengartikan layanan "yang baik" bukanlah
masalah yang mudah), namun QOS ini dapat dikarakterisasi menurut sejumlah
parameter tertentu.
Layanan transport OSI memungkinkan pemakai untuk menetapkan nilai yang
diinginkan, yang bisa diterima, dan yang tidak bisa diterima untuk beberapa
perameter ini pada waktunya ditetapkannya koneksi. Beberapa parameter juga
berlaku bagi transport tanpa koneksi. Pemeriksaan parameter-parameter
tergantung pada layer transport, dan penentuan apakah ia bisa memberikan
117
layanan yang diminta akan tergantung pada jenis layanan jaringan yang bisa
digunakan untuknya
Connection Establishment Delay (delay penetapan koneksi) adalah jumlah
waktu yang terbuang antara waktu permintaan ditetapkannya koneksi transport
dan waktu penerimaan konfirmasi oleh pemakai layanan transport tersebut. Ia
mencakup delay pemrosesan dalam entitas transport jarak jauh (remote). Bila
semua parameter mengukur atau memperhitungkan delay, maka semakin pendek
delay-nya, akan semakin baik layanannya.
Connection Establishment Failure Probability (probabilitas kegagalan
pentapan koneksi) adalah peluang tidak bisa ditetapkannya koneksi dalam waktu
delay penetapan maksimum, misalnya, karena kemacetan jaringan, kurangnya
ruang tabel, atau masalah internal lainnya.
Parameter Troughput (keluaran) mengukur jumlah byte data pemakai yang
ditransfer perdetik, yang diukur melalui beberapa interval waktu saat itu. Keluaran
diukur secara terpisah untuk setiap arah. Sebenarnya, ada dua jenis keluaran, yaitu
keluaran yang diukur sebenarnya dan keluaran yang tidak bisa diberikan oleh
jaringan. Keluaran sebenarnya mungkin lebih rendah dari pada kapasitas jaringan,
karena pemakai belum mengirimkan data secepat kemampuan jaringan dalam
menerimanya.
Transit Delay (delay transit) mengukur wakut antara pengiriman pesan oleh
pemakai transport pada mesin sumber dan penerimanya oleh pemakai transport
pada mesin tujuan. Seperti halnya keluaran (throughput), setiap arah ditangani
secara terpisah.
Residual Error Rate (angka kesalahan residu) mengukur jumlah pesan yang
hilang atau rusak sebagai bagian dari pesan total yang dikirmkan dalam periode
sampling. Secara teori, angka kesalahan residu (sisa) harus nol, karena
penyembunyian semua kesalahan layer jaringan merupakan tugas layer transport.
dalam prakteknya, angka kesalahan residu ini mungkin bernilai terbatas (kecil).
Transfer Failure Probability (probability kegagalan transfer) mengukur sejauh
mana layanan transport berbuat (berfungsi) sesuai dengan apa yang diharapkan.
118
Ketika koneksi transport deitetapkan, harus disepakati dulu tingkat keluarannya,
delay transitnya, dan angka kesalahan residunya. Probabilitas kegagalan transfer
memberikan tenggang waktu, sehingga tujuan (ketetapan) yang telah disepakati
ini tidak akan terpenuhi selama periode observasi.
Connection Release Delay (delay pelepasan koneksi) adalah jumlah waktu yang
terbuang antara waktu pengawalan pelepasan koneksi oleh pemakai transport dan
terjadinya pelepasan yang sebenarnya pada ujung yang satunya.
Connection Release Failure Probability (probabilitas kegagalan pelepasan
koneksi) adalah bagian dari usaha pelepasan koneksi yang tidak selesai dalam
interval (jangka waktu) delay pelepasan koneksi yang telah ditetapkan.
Parameter Protection (proteksi) memberikan suatu cara bagi pemakai transport
untuk menentukan apakah ia akan meminta layer transportnya untuk memberikan
proteksi terhadap pihak ketiga yang tidak berhak (wiretapper/penyadap jalur)
ataukan ia lebih suka memodifikasi data yang ditransmisikan. Parameter Priority
(prioritas) memberikan suatu cara kepada pemakai transport untuk menunjukkan
bahwa beberapa dari koneksinya lebih penting daripada yang lainnya, dan dalam
event terjadinya kemacetan, untuk memastikan bahwa koneksi yang berprioritas
tinggi dilayani lebih dulu sebelum koneksi-koneksi prioritas rendah.
Parameter Resilience (daya kenyal) memberi peluang atau probabilitas kepada
layer transport untuk berhenti secara spontan karena terjadi masalah internal atau
kemacetan.
6.3 Elemen-elemen Protocol Layer
Elemen Transport Protocol
Transport protocol mirip data link protocol Keduanya berurusan dengan error
control, sequencing dan flow control.
Perbedaan utama karena berbedanya lingkungan operasi protokolnya Pada data
link layer, 2 router berkomunikasi langsung lewat sebuah physical layer Pada
transport layer, seolah-olah physical layer ini digantikan oleh subnet
119
(a) Data link (b) Transport
Perbedaan
Route: pada transport layer, diperlukan explicit addressing dari destination
Connection Establishment:
1. Sangat sederhana jika lewat wire
2. Pada transport layer hal ini lebih rumit
Ada kemungkinan tempat penyimpanan sementara di subnet (di wire tidak
ada)
Buffering dan Flow Control berbeda:
1. Jumlah koneksi yang banyak dan bervariasi
PENGALAMATAN
TSAP Addresses
Stable:
1. Setiap server mendengarkan TSAP yang dikenal
2. Untuk layanan yang tidak pernah berubah (misal WebServer)
Not stable:
1.Untuk user process yang sering berkomunikasi dengan user process
lain yang muncul hanya sebentar dan tidak punya TSAP address yang
dikenal sebelumnya
Skema:
120
1.Initial:setiap mesin yang menawarkan layanan memiliki special
process server sebagai proxy
2.Directory server: ketika sebuah layanan baru dibentuk, harus
mendaftarkandirinya ke directory server yang akan memberikan nama
layanan dan TSAP
PEMBENTUKAN KONEKSI
Problem:
1.Packet lost
2.Traffic jam (+packet delayed duplication)
Solusi:
1.Gunakan throw-away transport address(dibuat saat diperlukan)
2.Connection identifier, kekurangan: informasi history sangat
besar dan akan hilang jika crash
Solusi lain:
1.Pembatasan lifetime packet:
-Restricted subnet
-Hop counter
121
-Timestamp
2.Jika mesin kehilangan isi memory:
-Clock-Based (Tomlinson):
1.Tiap host punya time-of-day clock
2.Sejumlah bit (low-order) dari clock dipakai
sebagai nomor urut initial
3.Koneksi harus dibentuk sebelumnya
PELEPASAN KONEKSI
Ada 2 style untuk melepaskan koneksi:
Asimetrik:
1.Saat satu pihak menutup, koneksi terputus
2.Kasar/mendadak dan mungkin menyebabkan dataloss (data
belum sampai lengkap , sudah putus)
Simetrik:
1.Menganggap koneksi sebagai 2 koneksi searah danharus
dilepaskan secara terpisah
2.Host bisa masih menerima data setelah host tsb mengirim
DISCONNECT TPDU
KONTROL ALIRAN DAN PEMBUFFERAN
Transport vs. Datalink layer:
Persamaan: skema sliding window atau yang lain diperlukan untuk setiap
koneksi untuk menjaga transmitter yang cepat tidak overrun receiver
lambat
Perbedaan: sebuah router biasanyapunya line sedikit, sedang host
mungkin banyak (relatif). Perbedaan ini menyebabkan tidak bisa
dilakukannyapenerapan strategi buffering di datalink kepada transport
layer.
Jika network unreliable, sender harus mem-buffer semua TPDU yang dikirimkan.
122
Jika network reliable, buffer bisa di receiver saja Permasalahan: penentuan ukuran
buffer (vs. TPDU)
Ukuran Buffer
(a) Chained fix
(b) Chained variable
(c) Circular
BUFFERING
Pilihan optimal antara buffer sender dan buffer receiver ditentukan jenis
koneksi
1.Low bandwidth, bursty (interactive terminal) -> buffer sender
2.High bandwidth, file transfer -> buffer receiver
Alokasi buffer di receiver bisa dilakukan secara dinamis berdasar
permintaan sender dengan TPDU terpisah untuk request buffer
FLOW CONTROL
Walaupun masalah buffer (diasumsikan)tidak ada (unlimited buffer),
masih terdapat masalah bottleneck yaitu carrying capacity dari subnet
Flow control pada sender harus berbasis pada kapasitas subnet
123
Belsnes mengusulkan skema flow control dengan sliding windows.
Ukuran windows dinamis sesuai kapasitas subnet
MULTIPLEXING
Digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan koneksi , Ada 2 macam:
Upward Multiplexing: sejumlah koneksi transport berbeda ke dalam
sebuah koneksi network
Downward Multiplexing: sebuah koneksi transport mendistribusikan lalu
lintas data ke sejumlah koenksi network, misal untuk meningkatkan
bandwidth
CRASH RECOVERY
Crash bisa terjadi pada host dan router.
Jika transport entity berada sepenuhnya dalam host, recovery dari network dan
router crash bisa langsung
Jika network layer menyediakan layanan conectionless (datagram),
kehilangan TPDU adalah hal yang biasa
Jika network layer menyediakan layanan connectionoriented,VC yang
hilang ditangani dengan membuat VC baru dan probing ke remote
transport entity manayang sudah diterima manayang belum. Yang belum
akan diretransmisi
Masalah utama pada host (server) crash. Diinginkan jangan sampai mengganggu
pekerjaan user (client), berkaitan dengan status sebelum crash.
Solusi naive: Server minta host lain menanyakan ke client statusnya
apakah :
-S1: one TPDU outstanding -> retransmit recent TPDU
-S0: no TPDU outstanding
Ada 2 operasi: write TPDU dan send ack yang saling terpisah yang bisa
menyebabkan recovery gagal
124
-Dari sisi server ada 2 kemungkinan: ACK first atau Write first
-Dari sisi client ada 4 kemungkinan: selalu retransmit TPDU terakhir, tidak
pernah retransmit, retramsnit jika status S0,retransmit jika status S1.
6.4 Protocol Transfer Layer
Transport layer merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran
data antar dua host, untuk keperluan aplikasi diatasnya. Ada dua protokol pada
layer ini yaitu TCP dan UDP.
6.4.1 TCP
Transport Layer Protokol TCP/IP.
Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis
protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi
dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu
protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model
referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dipakai untuk
aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
Protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI. Oleh karena
itu, lapisan dalam protokol TCP/IP tidak sama persis dalam model lapisan
OSI. Protokol TCP/IP didefinisikan memiliki empat lapisan: host-to-
network, internet, transportasi, dan aplikasi. Namun, ketika TCP/IP
dengan OSI dibandingkan, dapat dikatakan bahwa lapisanhost-to-
network adalah setara dengan kombinasi lapisan fisik dan lapisan data link
pada model lapisan OSI. Lapisan internet setara dengan lapisan jaringan,
lapisan aplikasi dan melakukan pekerjaan dari lapisan sesi, presentasi, dan
lapisan aplikasi dengan lapisan transport di TCP/IP sama dengan bagian
dari tugas dari lapisan sesi. Dapat diasumsikan bahwa protokol TCP/IP
terbuat dari lima lapisan: fisik, data link, jaringan, transportasi, dan
aplikasi. Empat lapisan pertama menyediakan standar fisik, antarmuka
jaringan, internetworking, dan fungsi transportasi yang sesuai dengan
125
empat lapisan pertama model OSI. Tiga lapisan paling atas dalam model
OSI, diwakili dalam TCP/IP oleh lapisan tunggal yang disebut lapisan
aplikasi.
Awal Keberadaan TCP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of
Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer
yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan
antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus
tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama
terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969
dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara
tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg
dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah
ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.
TCP (Transmission Control Protocol)
TCP menyediakan service yang dikenal dengan connection oriented, reliable, byte
stream service.
1. Connection oriented berarti sebelum melakukan pertukaran data, dua
aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukan handshake / Jabat
tangan terlebih dahulu.
2. Reliable berarti TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan
retransmisi.
3. Byte Stream Service berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara
berurutan.
Karakteristik TCP
126
1. Connection-oriented
Suatu arsitektur/mekanisme komunikasi data di mana dua perangkat yang akan
saling berkomunikasi diharuskan untuk membuat sebuah sesi (session) terlebih
dahulu.
2. Reliabel : Keandalan yang dimiliki oleh protokol ini disebabkan karena
beberapa mekanisme. Berikut mekanisme tersebut:
a) Checksum.
b) Duplicate Data Detection:
c) Retransmisson.
d) Sequencing.
e) Timers.
3. Stream data transfer TCP akan mengelompokkan byte-byte yang sebelumnya
tidak terstruktur ke dalam bentuk segmen untuk kemudian dikirimkan ke IP.
Layanan ini memberikan keuntungan bagi aplikasi-aplikasi karena mereka tidak
perlu lagi membuat blok- blok data.
4. Efficient flow controlKetika mengirim ulang acknowledgement ke alamat asal,
proses TCPyang menerima mengindikasikan nomor urutan yang bisa diterimanya
tanpaharus meng-over flow buffer internal miliknya.
5. Full-duplex operation TCP bisa mengirim dan menerima dalam waktu yang
bersamaan.
6. Multiplexing Komunikasi antar upper-layer yang terjadi secara simultan bisa
dimultiplexikan melalui satu koneksi tunggal.
Cara Kerja TCP/IP
Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :
127
1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai
dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan
dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header
yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke
tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika
sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut
dikirim kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri
pada datagram tersebut.
5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa
perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu
pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain:
1. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan
datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini
dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat
membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan
data melalui jalur lain.
2. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
3. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh
jenis perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
4. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara
sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-
sistem operasi yang berbeda pula.
128
5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini
dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan
melalui sambungan telepon.
6. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua
sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.
Kelemahan TCP / IP
1. Kekurangan model TCP/IP antara lain: memungkinkan buffer overflow
attack.
Korban adalah aplikasi yang tidak di tulis dengan baik, memanfaatkan
kesalahan programming untuk mengeksekusi kode sisipan, dapat
ieksploitasi secara remote atau lokal (tergantung aplikasi), dan spesifik pad
prosesor dan system operasi tertentu. memungkinkan terjadinya denial of
service.
Denial of sevice menjadikan servis tidak dapat di gunakan lagi. Target
denial of service, yaitu koneksi jaringan penghubung antarservis dan user,
system operasi yang di gunakan dan aplikasi yang menyediakan servis.
Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :
1. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada
host yang berbeda
2. protokol transport berjalan pada end systems
3. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun
menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data,
maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan
password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
4. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer
didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
129
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan
tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
5. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
6. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg
memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat
RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
7. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk
menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya
berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia
memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada
beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar
saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada
pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan
program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah
“rsh” dan “rexec”)
8. Name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat
RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name
server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.
Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang
ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil
(ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2 .
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang
ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil
(ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte.
130
Format header TCP, dilengkapi dengan ukuran setiap field-nya :
Nama field Ukuran Keterangan
Source Port2 byte
(16 bit)
Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi
yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan.
Gabungan antara field Source IP
Address dalam header IPdan field Source
Port dalam field header TCP disebut juga
sebagai socketsumber, yang berarti sebuah alamat
global dari mana segmen dikirimkan. Lihat juga Port
TCP.
Destination Port2 byte
(16 bit)
Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi
yang menerima segmen TCP yang bersangkutan.
Gabungan antara field Destination IP Address dalam
header IP dan field Destination Port dalam field
header TCP disebut juga sebagai sockettujuan, yang
berarti sebuah alamat global ke mana segmen akan
dikirimkan.
Sequence Number 4 byte
(32 bit)
Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari
data di dalam sebuah segmen TCP yang hendak
dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun
tidak ada data (payload) dalam segmen.
Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen
dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1,
131
field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number
(ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte
(byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1.
Acknowledgment
Number
4 byte
(32 bit)
Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya
dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk
diterima oleh pengirim dari si penerima pada
pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number
sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP
dengan flag ACK diset ke nilai 1.
Data Offset 4 bit
Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP
dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran dari
header TCP. Seperti halnya field Header
Length dalam header IP, field ini merupakan angka
dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah
segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP
tambahan), field ini diatur ke nilai 0×5, yang berarti
data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 20
dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data
Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15,
header TCP dengan ukuran terbesar dapat memiliki
panjang hingga 60 byte.
Reserved 6 bit
Direservasikan untuk digunakan pada masa depan.
Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke
dalam nilai 0.
Flags 6 bit
Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada
enam jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent),
ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset),
SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).
Window 2 byte
(16 bit)
Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang
dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang
132
bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive
Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream
yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window
ke setiap segmen, penerima segmen TCP
memberitahukan kepada pengirim segmen berapa
banyak data yang dapat dikirimkan dan disangga
dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim
segmen tidak mengirimkan data lebih banyak
dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada
tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field
ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak
akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima
hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal
ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow
control.
Checksum2 byte
(16 bit)
Mampu melakukan pengecekan integritas segmen
TCP (header-nya dan payload-nya). Nilai field
Checksum akan diatur ke nilai 0 selama proses
kalkulasi checksum.
Urgent Pointer2 byte
(16 bit)
Menandakan lokasi data yang dianggap “urgent”
dalam segmen.
Options4 byte
(32 bit)
Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi
tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan
ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat
diindikasikan dengan menggunakan field Data offset.
133
Manajemen Koneksi TCP :
Pada saat Setup Koneksi
1. Client mengirimkan kontrol TCP SYN ke server, dengan memberikan
sequence number inisial.
2. Server menerima TCP SYN, dan membalasnya dengan kontrol SYNACK.
o ACK yang menyatakan telah menerima SYN.
o Mengalokasikan buffer.
o Menghasilkan sequence number untuk ke client.
Pada saat Menutup Koneksi
1. Client mengirim kontrol TCP FIN ke server
2. Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup koneksi dan
mengirimkan FIN ke client.
3. Client menerima FIN dan membalas ACK
o Masuk pada masa menunggu balasan ACK terhadap dari server
4. Server menerima ACK dan koneksi tertutup.
Aplikasi yang Menggunakan TCP
Beberapa aplikasi yang menggunakan Transmission Control Protocol (TCP) :
1. World Wide Web
Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan
database yang dapat diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa
gambar/image, suara, video. penyajiannya pun dapat dilakukan secara live.
Dengan demikian, jenis informasi yang dapat disediakan sangat banyak dan dapat
dibuat dengan tampilan yang lebih menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web
menggunakan teknologi hypertext. Karena itu, protokol yang digunakan untuk
aplikasi ini dikenal dengan nama Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
134
2. Archie
Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di seluruh dunia.
Hal itu dengan anggapan bahwa kita telah mengetahui lokasi di mana file yang
kita cari berada. Namun jika kita belum mengetahui di mana file yang kita cari
berada, kita memerlukan aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file
tersebut berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala
melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi
daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun
berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk
menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini
merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang
menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh
jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah
alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam
struktur direktori.
3. Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS merupakan salah satu servis pada internet yang memungkinkan kita
mencari melalaui materi yang terindeks dan menemukan dokumen/artikel
berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi pada dasarnya, WAIS memberikan layanan
untuk mencari artikel yang berisi kata-kata kunci yang kita ajukan sebagai dasar
pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat
dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen
tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika
ada query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang
memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak
dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen
yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak
135
mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian,
user mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang
mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
4. FAX di Internet
Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima berita tertulis melalaui telepon saat ini
hampir dimiliki oleh semua kantor. Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman
FAX dapat dilakukan melalaui e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-
mail tersebut dan menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur telepon secara
otomatis. Tentu saja, akses untuk ini terbatas (private).
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih
titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat
lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol
mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi
bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat
keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana
standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan
jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki
banyak variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki
salah satu atau beberapa dari hal berikut:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau
mesin lainnya.
Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
136
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Untuk memudahkan memahami Protokol, kita harus mengerti Model OSI. Dalam
Model OSI terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis
protokol sesuai dengan peruntukannya.
6.4.2 UDP
UDP merupakan protokol transport yang sederhana. Berbeda
dengan TCP yang connection oriented, UDP bersifat connectionless.
Dalam UDP tidak ada sequencing (pengurutan kembali) paket yang
datang, acknoledgment terhadap paket yang datang, atau retransmisi jika
paket mengalami masalah ditengah jalan. UDP bersifat Broadcasting atau
Multicasting. Pengiriman datagram ke banyak client sekaligus akan efisien
jika proses menggunakan protokol UDP karena bersifat connectionless.
137
User Datagram Protocol ( UDP )
a. Apa itu UDP
UDP (User Datagram Protocol) adalah protokol umum lainnya yang digunakan di
Internet . Namun UDP tidak pernah digunakan untuk mengirim data penting
seperti halaman web , informasi database, dll; UDP biasanya digunakan untuk
streaming audio dan video . Streaming media seperti Windows Media audio file
(.WMA) , Real Player ( .RM) , dan lain-lain menggunakan UDP karena
menawarkan kecepatan! Alasannya UDP lebih cepat daripada TCP adalah karena
tidak ada bentuk kontrol aliran atau koreksi kesalahan . Data yang dikirim melalui
Internet dipengaruhi oleh tabrakan, dan kesalahan yang muncul . Ingatlah bahwa
UDP hanya berkaitan dengan kecepatan. Ini adalah alasan utama mengapa media
streaming tidak berkualitas tinggi .
138
b. Karakteristik UDP :
1. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa
harusdilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar
informasi. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan
danmencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. Sehingga dalam
perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi langsung antara
kedua host
2. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang
hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau
mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah
didefinisikan.
c. UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
1. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data
yangmasuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang
harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
139
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang
berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang
dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran
paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang
dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi
terkirim dengan benar
3. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh
TCP
d.Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut :
1. Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori
dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan
protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling
bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam
protokol lapisan aplikasi Domain Name System
2. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS)
3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah
protokol Routing Information Protocol (RIP)
4. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu
membuatkoneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi
broadcastpun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan
paketdata ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau
140
broadcast.Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan
transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name
Service
Kelebihan UDP
1. Dapat melakukan pesan broadcast ( karena memang dalam UDP tidak
membutuhkan handshaking ) jadi asal dengan kirim saja keseluruhan.
2. Lebih cepat koneksinya karena tidak harus bernegosiasi ( handshaking )
dan juga tidak berurutan pengirimannya.
3. Hemat memori karena tidak rumit dan tidak harus memecah data dulu,
seperti mengubah acknowledge.
Kelemahan UDP
1. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data
yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas
yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena
itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai
Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di
mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja
terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim
dengan benar.
3. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki
oleh TCP.
Header UDP
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki
ukuran yang tetap.
Port UDP
141
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi
antar host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP,
sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang
dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue,
yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara
sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP,
tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki
nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang
telah dikenal secara luas.
Nomor Port
UDP Digunakan oleh
53 Domain Name System (DNS) Name Query
67BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol
[DHCP])
68 BOOTP server (DHCP)
69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137 NetBIOS Name Service
138 NetBIOS Datagram Service
161 Simple Network Management Protocol (SNMP)
445 Server Message Block (SMB)
520 Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)
Aplikasi yang Menggunakan UDP:
Digunakan untuk multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi
kehilangan segment cukup baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap
kerusakan atau kehilangan segmen.
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
DNS (Domain Name System) 53
SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
142
TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
SunRPC port 111.
6.4.3 Perbedaan TCP dan UDP
Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan,
windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun,
UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan
multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit
dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP.
Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP.
Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu
menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa,
tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia
menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field
sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP
adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu
menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut
diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan
memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang
dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Tabel Perbedaan TCP dan UDP
Dibawah ini merupakan tabel perbedaan TCP dan UDP :
No TCP UDP
1.Beroperasi berdasarkan konsep
koneksi.
Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus
membuat kode sendiri.
2. Jaminan pengiriman-penerimaan
data akan reliable dan teratur.
Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan
penerimaan data akan reliable dan teratur,
143
sehingga paket data mungkin dapat kurang,
terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama
sekali.
3.Secara otomatis memecah data
ke dalam paket-paket.
Pemecahan ke dalam paket-paket dan proses
pengirimannya dilakukan secara manual.
4.
Tidak akan mengirimkan data
terlalu cepat sehingga
memberikan jaminan koneksi
internet dapat menanganinya.
Harus membuat kepastian mengenai proses
transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga
internet masih dapat menanganinya.
5.
Mudah untuk digunakan, transfer
paket data seperti menulis dan
membaca file.
Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan
di mana letak kesalahan yang terjadi dan
mengirim ulang data yang diperlukan.
Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :
TCP UDP
1. Dapat diandalkan Jika sambungan
terputus ketika mengrim sebuah pesan
maka server akan meminta bagian
yang hilang. Jadi tidak akan terjadi
data yang korup ketika mentransfer
sebuah data.
Tidak dapat diandalkan Jika
mengirimkan suatu pesan atau
data, kita tidak akan tahu apakah
sudah terkirim atau belum dan
apakah sebagian dari pesan
tersebut hilang atau tidak ketika
proses pengiriman. Jadi akan ada
kemungkinan terjadinya data yang
korup.
2. Berurutan Ketika mengrimkan dua
pesan secara berurutan / satu demi
Tidak berurutan Ketika
mengrimkan dua pesan secara
144
satu. TCP akan mengirimkannya
secara berurutan. Tidak perlu khawatir
data tiba dengan urutan yang salah.
berurutan / satu demi satu. Tidak
dapat dipastikan data mana yang
akan datang terlebih dahulu.
3. Berorientasi sambungan (connection-
oriented) Sebelum data dapat
ditransmisikan antara dua host, dua
proses yang berjalan pada lapisan
aplikasi harus melakukan negosiasi
untuk membuat sesi koneksi terlebih
dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan proses terminasi
koneksi TCP (TCP connection
termination).
Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
tanpa harus dilakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host
yang hendak berukar informasi.
4. Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat
level terendah dari TCP tercapai dalam
urutan yang salah,permintaan
pengiriman ulang data harus dikirm.
dan bagian lainya harus dikembalikan
semua. Sehingga membutuhkan proses
untuk menyatukannya
Ringan (Lightweight) Tidak ada
permintaan pesan, tidak ada trak
koneksi dan yang lainnya, hanya
menjalankan dan melupakannya.
Ini berarti itu jauh lebih cepat dan
kartu jaringan / OS hanya
melakukan sedikit pekerjaan untuk
menerjemahkan kembali data dari
paket.
5. Streaming Data /paket dibaca sebagai
satu alur data. tanpa mengetahui batas
setiap data berakhir dan data yang lain
mulai. Ada kemungkinan beberapa
Datagrams Paket dikirim secara
individu dan dijamin utuh ketika
tiba. Satu paket dibaca per satu
panggilan.
145
paket data dibaca per satu panggilan
data.
6. Contoh
World Wide Web (Apache TCP port
80), e-mail (SMTP TCP port 25
Postfix MTA), File Transfer Protocol
(FTP port 21) and Secure Shell
(OpenSSH port 22) etc.
Contoh
Domain Name System (DNS UDP
port 53), streaming media
applications such as IPTV or
movies, Voice over IP (VoIP),
Trivial File Transfer Protocol
(TFTP) and online multiplayer
games etc.
6.5 Latihan Soal
1. lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI adalah
a. Transmission Control Protocol (TCP) c. Lapisan transport
b. User Datagram Protocol(UDP) d. flow control
2. Untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen
data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan
tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali, adalah fungsi dari
a. flow control c. fitur acknowledgment
b. Multiplexing d. packet sequencing
3. 2 style untuk melepaskan koneksi adalah
a. Hop counter c. Simetrik
b. Asimetrik d. b dan c benar
4. Contoh protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah
a. Transmission Control Protocol (TCP) c. a dan b benar
b. User Datagram Protocol (UDP) d. a dan b salah
146
5. kelebihan dari TCP/IP,kecuali :
a.Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
b. Bersifat open platform atau platform independent
c.Mengirimkan paket secara one-to-one.
d. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya.
6. Jumlah waktu yang terbuang antara waktu permintaan ditetapkannya
koneksi transport dan waktu penerimaan konfirmasi oleh pemakai layanan
transport,pengertian dari
a. Connection Establishment Delay
b. Connection Establishment Failure Probability
c. Residual Error Rate
d. Transit Delay
7. Yang termasuk fungsi dari Transfer Failure Probability adalah
a. Untuk memberi peluang atau probabilitas kepada layer transport untuk
berhenti secara spontan karena terjadi masalah internal atau
kemacetan.
b. Untuk menentukan apakah akan meminta layer transportnya untuk
memberikan proteksi terhadap pihak ketiga yang tidak berhak
(wiretapper/penyadap jalur) ataukan ia lebih suka memodifikasi data
yang ditransmisikan.
c. Untuk mengukur sejauh mana layanan transport berbuat
(berfungsi) sesuai dengan apa yang diharapkan.
d. Untuk mengetahui jumlah waktu yang terbuang antara waktu
pengawalan pelepasan koneksi oleh pemakai transport dan terjadinya
pelepasan yang sebenarnya pada ujung yang satunya.
147
8. Salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan) adalah
pengertian dari ?
a. Transmission Control Protokol (TCP) c. User Datagram
protocol (UDP)
b. OSI d. a,b dan c salah
9. Yang termasuk dalam Layanan lapisan transport,kecuali
a. Mengatur alur (flow control)
b. Mengurutkan paket (packet sequencing)
c. Transit Delay
d. Multiplexing
10. Beberapa kegunaan Transmission Control Protokol (TCP),kecuali :
a. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan
pada host yang berbeda.
b. menerapkan sistem elektronik mail.
c. Menghasilkan sequence number untuk ke client
d. Pengiriman file (file transfer).
11. Contoh protocol aplikasi yang menggunakan User Datagram protocol
(UDP) adalah
a. Archie
b. World Wide Web
c. WAIS
d. DNS
12. Yang termasuk kedalam kelebihan User Datagram protocol (UDP) adalah
a. Dapat melakukan pesan broadcast.
b. Bersifat open platform atau platform independent
148
c. Lebih cepat koneksinya
d. Hemat memori
13. Yang termasuk dalam karakteristik User Datagram protocol (UDP) adalah
a. Connectionless .
b. Unreliable.
c. Connection-oriented
d. A dan b benar
14. Fungsi dari Multiplexing adalah
a. Untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk
mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
b. Untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan
dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
c. Untuk membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak
berkomunikasi.
d. Untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-
segmen data.
15. Untuk memberikan layanan koneksi untuk protokol dan aplikasi yang
berjalan di tingkat atasnya adalah fungsi dari
a. Multiplexing
b. flow control
c. packet sequencing
d. lapisan transport
16. Empat lapisan protocol TCP/IP,kecuali
a. Internet
b. Transportasi
c. software
d. aplikasi
149
17. Aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih
titik komputer adalah pengertian dari
a. OSI
b. Internet
c. UDP
d. Protokol
18. Untuk mengukur sejauh mana layanan transport berbuat (berfungsi) sesuai
dengan apa yang diharapkan adalah kegunaan dari
a. Transfer Failure Probability
b. Residual Error Rate
c. Connection Release Delay
d. Parameter Protection
19. DNS ,SNMP, TFTP ,SunRPC port 111 termasuk protocol aplikasi yang
menggunakan
a. TCP c. OSI
b. UDP d. flow control
20. Dibawah ini adalah benar mengenai UDP, kecuali...
a.UDP lebih cepat daripada TCP.
b.UDP connectionless
c.UDP tidak connectionless
d.Tidak ada koneksi langsung diantara kedua host.
21. Protocol yang memiliki kecepatan akses yang paling tinggi adalah
a.TCP
b.CKP
c.NTP
150
d.UDP
22. Dibawah ini merupakan lapisan transport pada jaringan, kecuali ......
a.TCP
b.UDP
c.FTP
d.Programming Interface (socket)
23. Termasuk karakteristik TCP, kecuali
a. Connection-oriented
b. Reliabel
c. Unreliable
c. Efficient flow controlKetika
24. Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di seluruh
dunia adalah
a. World Wide Web
b. Archie
c. FAX
d. WAIS
25. Model Referensi OSI terdiri dari 7 lapisan (layer),lapisan ke 4 dari
referensi OSI
adalah....
a.Aplication
b.Network
c.Transport
d.Session
151
APPLICATION LAYER
Sub-Pokok Bahasan:
Application Layer
Protocol di Layer application dan fungsinya
Kelompok 7 :
Muhamad Faqihudin (14112355)
Ricka Leo Dewi (16112281)
Riza Yuli S (16112528)
Yandrie Triadmadja (17112785)
Referensi:
http://aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/1.-jaringan-komputer%5B6%5D.pdf
152
7.1. Application Layer
7.2. Protokol di Layer application dan fungsinya
Application layer, berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah web server, mail, FTP, DHCP,
TELNET, DNS, SNMP.
153
1. Web Server (HTTP, HTTPS)
o HTTP (Hypertext Transfer Protocol, adalah protokol yang dipergunakan
untukmentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW).
Fungsi :
o menjawab antara client dan server.
o membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di host yang jauh (biasanya port 80).
o HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World
Wide Web.HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL
(Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Pada
umumnya port HTTPS adalah 443.
Fungsi : HTTPS melakukan enkripsi informasi antara browser dengan web
server yang menerima informasi. Memberikan perlindungan yang
memadai dari serangan eavesdroppers (penguping), dan man in the middle
attacks.
2. Mail (SMTP, POP3, IMAP)
o SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol
yangumum digunakan untuk pengiriman surat elektronik (e-mail) di
Internet. Menggunakan TCP, port 25.
Fungsi : digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan e-mail dari e-mail
klien ke e-mail server, mengirimkan e-mail kepada lokal account, dan
menyiarkan ulang e-mail antara server-server SMTP.
154
o POP3 (Post Office Protocol version 3) sesuai dengan namanya
merupakanprotokol yang digunakan untuk pengelolaan mail.
Fungsi : digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server
email. Menggunakan TCP, port 110.
o IMAP (Internet Message Access Protocol)
adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server.
Lebih kompleks daripada POP3.
Fungsi : memilih pesan e-mail yang akan di ambil, membuat folder di
server, mencari pesan e-mail tertentu, menghapus pesan e-mail yang ada.
3. FTP (File Transfer Protocol)
adalah sebuah protokol Internet yang merupakan standar untuk pentransferan
berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP
menggunakan protocol TCP port 21.
Fungsi :
Untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-
berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.
Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah
modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server
FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP bersifat stand-
alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis
data alamat IP dalam
sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya, artinya
DHCP tersebut berbenturan, karena potokol IP tidak mengizinkan 2 host memiliki
155
IP yang sama.
Fungsi :
o Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang
tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari
server DHCP.
o memberikan framework untuk disampaikan kepada client yang berisikan
informasi tentang konfigurasi jaringan.
5. TELNET (Telecommunication Network)
Adalah terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
Fungsi : digunakan untuk mengakses remote host melalui terminal yang interaktif
6. DNS (Domain Name System)
Merupakan database terdistribusi yang diimplementasikan secara hirarkis dari
sejumlah name servers .
Fungsi :
o menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk
basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer,
misalkan: Internet.
o address/name translation
o DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap
server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik
(email) untuk setiap domain.
7. SNMP (Simple Network anagement protocol)adalah standar manajemen
jaringan pada TCP/IP.
Fungsi : supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa
dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator
jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan
dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka,
dan mengatur bagaimana mereka beroperasi
156
7.3. Latihan Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan aplikasi layer?a. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi
ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.b. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan.c. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan
nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
d. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
e. berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
2. Menjawab antara client dan server dalah fungsi?a. HTTPb. HTTPSc. IMAPd. SMTPe. POP3
3. Versi aman dari HTTP adalah?a. DHCPb. TELNETc. HTTPSd. FTPe. DNS
4. Pengertian dari SMTP adalah?a. Salah satu protokol yangumum digunakan untuk pengiriman surat
elektronik (e-mail) di Internet.b. Protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail. c. Protokol Internet yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file)
komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.d. Protokol komunikasi dari World Wide Web.e. Protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server.
5. Protocol TCP menggunakan port?a. 12b. 19c. 21d. 27e. 22
157
6. Sebutkan 2 layer untuk dalam model jaringan TCP/IP, kecuali ....
a. application,tranportb. internet,intranetc. internet,tranportd. transport, network accese. network acces,aplication
7. Yang termasuk contoh protokol dalam application layer, kecuali...
a. HTTPb. DNSc. FTPd. POPe.OSI
8. Apa contoh dari protokol di Network Layer?
a. IPb. POPc. FTPd. HTTPSe. HTTP
9. Port nomor berapa yang digunakan oleh DNS?
a. port 27b. port 22c. port 21d. port 53f. port 13
10. Port berapa yang digunakan oleh HTTP?
a. 21b. 80c. 88d. 27e. 21
11. Port berapa yang digunakan oleh SMTP?
a. 80b. 27c. 21d. 53e.25
158
12. Port berapa yang digunakan oleh POP
a. 13b. 27c. 25d. 53e.110
13. Port berapa yang digunakan oleh FTP?
a. 67b. 23c. 27d. 80e. 21
14. Apa kepanjangan dari LLC ?
a. Logical Link Control b. Logic Link Controlc. Logical Link Kontrold. Log Link Kontrole. Logical Link controller
15. apa kepanjangan dari MAC ?
a. Medium Acces Layarb. Made Acces Layerc Medium akses Layerd. Mid acces layere.Medium Acces Layer
16. Apa fungsi MAC ?
a. Untuk perhitunganb. Untuk Pengamatanc. Untuk Penglihatand. Untuk penambahane. Untuk Pengaturan
17. Apa kepanjangan dari FTP ?
a. File tranparan protocolb. File Tranfer protocolc. File tranfer pingd. File tranfer passanggerf. File tranparasi protocol
159
18. LAN distandardisasi oleh ?
a. IEEEb. IEEc. IEEId. IEe.IEEEE
19. Apa fungsi dari Session Layer?
a. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi b. Untuk menangani masalahc. Untuk pengamatand. Melakukan segmentasi Error Recovery e. Untuk memformat data sehingga Dikenali di berbagai host
20. Apa fungsi dari presentation layer?
a. Untuk menangani masalahb. Melakukan segmentasi Error Recoveryc. Untuk pengamatand. Untuk memformat data sehingga Dikenali di berbagai host e. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi
21. Apa fungsi dari Transport Layer?
a. Melakukan segmentasi Error Recoveryb. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi c. Untuk pengamatand. Untuk memformat data sehingga Dikenali di berbagai host e. Untuk menangani masalah pada komputer
22. Apa fungsi dari Network layer?
a. Untuk pengamatanb. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi c. Untuk menangani masalah pada komputerd. Melakukan segmentasi Error Recoverye. Untuk pengalamatan Untuk routing
23. Apa fungsi dari LLC?
a. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi b. Melakukan segmentasi Error Recoveryc. Untuk pengalamatan Untuk routing d. Untuk pengamatane. Mengenali protokol di network layer Untuk deteksi error
160
24. Apa fungsi dari Physical layer?
a. Melakukan segmentasi Error Recoveryb. Untuk pengamatanc. Untuk memformat data sehingga Dikenali di berbagai host d. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi e. Untuk mengubah data menjadi kuantitas Fisik yang siap dikirimkan lewatmedia
25. Apa fungsi dari application layer dalam Model jaringan OSI ?
a. Untuk menyediakan antarmuka bagi pengguna terhadap jaringan. b. Untuk memformat data sehingga Dikenali di berbagai host c. Melakukan segmentasi Error Recoveryd. Untuk menangani masalah koneksi Antaraplikasi e. Untuk pengamatan
161