9
KERANGKA ACUAN KERJA ( K. A. K ) Program : Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Hukum lainnya Sub. Kegiatan : Perencanaan Teknis : Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Gedung Lokasi : Kabupaten Katingan Tahun Anggaran :...................................2010 I. PENDAHULUAN A. U M U M Setiap pembangunan negara diwujudkan dengan sebaik- baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya serta berkontribusi bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Setiap banguan Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka acuan kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

3. KAK Perencanaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

des

Citation preview

Page 1: 3. KAK Perencanaan

KERANGKA ACUAN KERJA( K. A. K )

Program : Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Hukum lainnya

Sub. Kegiatan : Perencanaan Teknis :Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Gedung

Lokasi : Kabupaten KatinganTahun Anggaran : 2010

I. PENDAHULUAN

A. U M U M Setiap pembangunan negara diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga

mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya serta berkontribusi bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.

Setiap banguan Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara

Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

Kerangka acuan kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan

perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

C. LATAR BELAKANG Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pada Kantor Kejaksaan Negeri

Kasongan Tahun Anggaran 2010. Pemegang Mata Anggaran adalah Kepala Kejaksaan Negeri Kasongan. Untuk penyelenggaraan kegiatan dimaksud, dibentuk Panitia Pengadaan

Barang dan Jasa (P2BJ) Di Kantor Kejaksaan Negeri kasongan Tahun Anggaran 2010.

D. LINGKUP KEGIATAN DAN PEKERJAAN Lingkup Program Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga

Hukum Lainnya. Lingkup Sub. Kegiatan adalah Perencanaan Teknis :

Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Gedung

Page 2: 3. KAK Perencanaan

II. KEGIATAN PERENCANAAN

A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencanaan adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :45/PRT/M/2007, Tgl. 27 Desember 2007.

B. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain adalah : Persiapan perencanaan seperti pengumpulan data dan informasi lapangan.

Kalau diperlukan membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai Peraturan Daerah/Perijinan Bangunan.

Penyusunan pra rencana seperti rencana desain, pra rencana bangunan termasuk program dan konsep ruang, dan perkiraan biaya.

Penyusunan pengembangan rencana antara lain membuat :- Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket

yang sudah dimengerti oleh pemberi tugas- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

III. B I A YA

A. BIAYA PERENCANAAN

Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam Surat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007, Tgl. 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :a. Untuk pekerjaan standard yang berlaku maksimum sesuai yang tercantum

dalam tabel A1, tabel B1 dan D.b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang – bulan

dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.

c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b di atas adalah dipisahkan antara bangunan standard dan non standard dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.

d. Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya tetap dan pasti.e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan

perencanaan. Biaya pekerjaan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara

kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.b. Materi dan penggandaan laporan.c. Pembelian dan revarasi peralatan.d. Perjalanan (lokal ataupun luar kota).e. Jasa dan overhead perencanaan.f. Pajak dan iuran daerah lainnya.

B. SUMBER DANASumber dana dari keseluruhan pekerjaan dibebankan kepada DIPA Tahun Anggaran 2010 pada Kantor Kejaksaan Negeri Kasongan.

Page 3: 3. KAK Perencanaan

IV. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi : Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konsep penyiapan rencana tenis, termasuk rencana organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.

b. Konsep skematis rencana teknis, termasuk program ruang organisasi hubungan ruang dan lain-lain.

Tahap Pra Rencana Teknisa Gambar-gambar rencana Pondasi Footplateb Gambar-gambar pra rencana Pagarc Perkiraan biaya pembangunand Garis besar rencana kerja dan syarat-syarate Hasil konsultasi rencana dengan gambar presfektif dan maket (sepanjang

diperlukan).

Tahap Konsep Rencana Teknisa. Gambar pengembangan rencana arsitektur dan struktur utilitasc. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukand. Draf Rencana Anggaran Biayae. Draf rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

Tahap Rencana Detaila. Gambar rencana teknis pagar lengkapb. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)c. Rencana kegiatan dan Volume kegiatan (BQ)d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

V. K R I T E R I A

A. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana pada Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan sebagai berikut :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas

a. Menjamin bangunan Negara didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.

b. Menjamin bangunan Negara dimanfaatkan sesuai dengan fungsinnya.c. Menjamin keselamatan pengguna masyarakat dan lingkungan.

A.2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan

a. Menjamin terwujudnya bangunan Negara yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan ketentuan terwujud bangunan serasi dan selaras dengan lingkungan (fisik, sosial dan budaya).

b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

c. Menjamin bangunan Negara dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Page 4: 3. KAK Perencanaan

B. Kriteria Khusus

Kriteria Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat khusus spesifik berkaitan dengan bangunan Negara yang akan direhabilitasi baik dari segi fungsi khusus bangunan dan segi teknis lainnya yaitu :

1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada Kesatuan perencaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

2. Solusi dan batasan-batasan konstektual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi dan lain-lain.

VI. AZAS-AZASSelain dari kriteria di atas dalam menjalankan tugas konsultan perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan Negara sebagai berikut :

a. Bangunan Negara hendaknya fungsional, efisiensi, menarik, tetapi tidak berlebihan.b. Kreatifitas design hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan

material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai banguan pelayanan pada masyarakat.

c. Dengan batasan tidak mengganggu produktifias kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.

d. Design bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

VII. PROSES PERENCANAAN

a. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pengelola teknis.

b. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

c. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

d. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkan dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan adalah 25 (Dua puluh lima) hari kalender.

VIII. M A S U K A N

A. A. INFORMASI

1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan Perencana atau kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan Perencana.

3. Dalam hal ini, informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :

a. Informasi tentang lahan, yaitu :

Page 5: 3. KAK Perencanaan

Kondisi Fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi. Koefesien dasar bangunan

b. Pemakaian bangunan : Struktur Organisasi Jumlah personil-personil sekarang Kegiatan utama, penunjang, pelengkap Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya Kebutuhan bangunan :Program ruang dan keinginan tentang pemanfaatan ruang Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan

pemakaian atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan Keinginan-keinginan utilitas bangunan, seperti :

> Air Bersih - Kebutuhan - Sumber air, jaringan dan kapasitasnya> Air hujan dan air buangan - Letak saluran kota - Cara pembuangan keluar tapak> Air kotor dan sampah> Jaringan Listrik - Kebutuhan daya - Sumber daya dan spesifikasinya - Cadangan apabila dibutuhkan (Kapasitas dan spesifikasinya)> Lain-lain sesuai keperluan

B.C. B. T E N A G A

Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan baik ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat kekompleksitas pekerjaan.Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini minimal terdiri dari:

(Kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan/komplesitas pekerjaan )

1. Koordinator Perencana .......... orang2. Arsitektur .......... orang3. Estimator .......... orang4. Surveyor .......... orang5. Drafter .......... orang6. Operator Komputer .......... orang 7. Staf Administrasi .......... orang

IX. PROGRAM KERJA

Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus segera menyusun :1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail.2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).3. Konsep penanganan pekerjaan perencana.

Page 6: 3. KAK Perencanaan

Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Anggaran Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, setelah sebelumnya telah dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan pendapat teknis dari pengelola teknis lainnya.

Harus segara menyusun program minimal meliputi :1. Jadwal kegiatan secara detail.2. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari informasi

yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran Kantor Kejaksaan Negeri Kasongan termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

X. PENUTUPD. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Konsultan Perencana hendaknya

memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari masukan bahan lain yang dibutuhkan.

E. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan dari panitia, konsultan agar segera membuat usulan rincian biaya/penawaran mengikuti contoh terlampir.

F. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya Konsultan perencana agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pengguna Anggaran Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah.

Kasongan , 2010

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA (P2BJ)KANTOR KEJAKSAAN NEGERI KASONGAN

TAHUN ANGGARAN 2010

Ketua,

O.T. AGUSDEDY, SE, SHJaksa Pratama

NIP. ……………………..

Sekretaris,

..........................................

NIP. ………………………..

MENGETAHUI/MENGESAHKAN :KEPALA KEJAKSAAN NEGERI

KASONGANSelaku Pengguna Anggaran,

RUSLI HASAN, SHJaksa Utama Pratama

Page 7: 3. KAK Perencanaan

NIP. 19530715 197708 1 001