Upload
gusti-rusmayadi
View
7.519
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Radiasi matahari sebagai sumber energi yang berperan sebagai faktor pengendali cuaca dan iklim di permukaan bumi
Citation preview
Galaksi
Radiasi matahari sumber energi utama untuk proses-proses fisika atmosfer.
Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang dibangkitkan dari fusi
nuklir dan mengubah hidrogen menjadi helium.
Sistem Tata Surya
III. RADIASI MATAHARI
Disajikan Pada:
PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR PROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAM
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan bahwa radiasi matahari yang merupakan gelombang
elektromagnetik, selain sebagai unsur iklim juga berperan sebagai faktor pengendali iklim
2. Menjelaskan bahwa setiap benda yang mempunyai suhu > 0 K akan memancarkan radiasi menurut pangkat empat suhu permukaannya
3. Menjelaskan bahwa jarak antara matahari dan bumi, panjang hari, sudut datang matahari, dan atmosfer mempengaruhi penerimaan radiasi matahari di permukaan bumi
4. Menjelaskan bahwa gas-gas rumah kaca (CO2, H2O, CH4) menentukan fraksi radiasi yang datang dan ke luar atmosfer yang menentukan neraca energy pada permukaan bumi.
3.1. Pancaran Sinaran Matahari
Suhu permukaan matahari sekitar 6000K. Radiasi elektromagnetik ≈ 73,5 juta Wm-2.
Jarak matahari dan bumi ≈ 150 juta km.
Sinaran matahari yang sampai di permukaan hanya sekitar ½ dari 1360 Wm-2, akibat serapan dan pantulan oleh awan.
Radiasi di puncak atmosfer ≈1360 Wm-2.
3.2. Karakteristik Sinaran Matahari
dan Bumi
Setiap benda di alam, Ts > 0 K (atau -273ºC), akan
memancarkan radiasi);
F = ε ζ Ts4 (Hukum Stefan-Boltzman
F : pancaran radiasi (W m-2)
ε : emisivitas permukaan ≈ 1 untuk benda hitam,
untuk benda alam lainnya antara 0,9 – 1,0.
ζ : tetapan Stefan-Boltzman ≈ 5,67 10-8 Wm-2)
Ts : suhu permukaan (K)
Hukum Wien (λm) menyatakan bahwa semakin tinggi suhu permukaan, maka semakin pendek panjang gelombangnya;
λm = 2897/Ts
λm : panjang gelombang (μm)
Ts : suhu permukaan (K)
Radiasi matahari ≈ panjang gelombang antara 0,3 – 4,0 μm radiasi gelombang pendek.
Radiasi bumi (300 K) mempunyai kisaran panjang gelombang antara 4 – 120 μm radiasi gelombang panjang.
3.2.2. Spektrum matahari
Panjang gelombang Jenis Radiasi
< 0,001 μm Sinar X dan γ
0,001 μm – 0,200 μm Ultra violet jauh
0,200 μm – 0,315 μm Ultra violet menengah
0,315 μm – 0,380 μm Ultra violet dekat
0,380 μm – 0,720 μm Cahaya tampak
0,720 μm – 1,500 μm Infra merah dekat
1,500 μm – 5,600 μm Infra merah menengah
5,600 μm – 1,000 μm Inframerah jauh
> 1,000 μm Gelombang mikro dan radio
Tabel 3.1. Penggolongan radiasi matahari menurut panjang gelombang U
ltravio
let
Terlih
at
Infra
mera
h
3.3. Penerimaan Sinaran Matahari
di Permukaan Bumi
Penerimaan radiasi matahari di permukaan
bumi bervariasi menurut tempat dan waktu
1. Menurut tempat;
secara makro disebabkan oleh perbedaan letak lintang
dan keadaan atmosfer (awan).
secara mikro, jumlah radiasi yang diterima ditentukan
oleh arah lereng.
2. Menurut waktu, perbedaan radiasi yang diterima;
terjadi dalam sehari (dari pagi hingga sore hari)
Secara musiman (dari hari ke hari)
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sinaran matahari di
permukaan bumi, secara makro
3.3.1. Jarak antara matahari dan bumi;
Jarak terdekat (Perihelion) terjadi pada tanggal 3 – 5 Januari.
Jarak terjauh (Aphelion) terjadi pada tanggal 5 Juli
M 91,5
Juta mil
94,5
Juta mil B
3.3.2. Jarak antara matahari dan bumi yang berbeda menyebabkan perbedaan kerapatan fluks (Wm-2) atau intensitas yang sampai di permukaan bumi;
4 π R12 Q1 = 4 π R2
2 Q2
Q1 = Q2 (R2/R1)
Lin
tasa
n M
ata
ha
ri
Konstanta Matahari
Nilai tetapan matahari: 1360 Wm-2 dengan variasi 1 – 2% akibat variasi pancaran radiasi di permukaan matahari.
56 x 1026 kal menit -1
S = --------------------------
4 π (1,5 x 1013 cm)2
= 2,0 kal cm-2 menit -1
= 2 ly menit-1 (1 langley = 1 kal cm-2)
= 1360 Wm-2
d=12.700 km
Jarak rerata matahari - bumi
(1,5 x 108 km ± 1,7%)
(32º D=1,42 X 106 km
Tetapan matahari (solar constant) merupakan radiasi matahari yang datang tegak lurus bumi, untuk jarak rata-rata matahari dan bumi selama setahun.
3.3.2. Panjang hari dan sudut datang
Panjang hari merupakan perbedaan
penerimaan kerapatan fluks
radiasi matahari dan periodenya
karena perbedaan tempat menurut
lintang.
Radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi pada lintang dan waktu tertentu adalah;
Qs’ = η QA
Qs’: radiasi matahari di permukaan bumi pada hari cerah (Wm-2)
η : transparansi atau kerapatan optik atmosfer; 0,6-0,9
QA : radiasi Angot atau radiasi matahari yang sampai di puncak atmosfer.
QA = QA’ (R’/R)2
R’ : jarak rata-rata matahari-bumi
R : jarak matahari-bumi sebenarnya
QA’= QSO cos z
QSO: tetapan matahari, 1360 Wm-2.
z : sudut antara garis normal dengan
sinar datang (zenith angle)
z = sin Ф sin δ + cosФ cos δ cos h
Ф : letak lintang (º) dan
δ : sudut waktu ataun deklinasi matahari (24 jam = 360º)
Sudut datang adalah perbedaan penerimaan radiasi matahari di permukaan bumi pada waktu tertentu.
Radiasi yang diterima permukaan bumi per satuan luas dan satuan waktu disebut insolasi atau radiasi global.
Φ = Φ0 cos θ Φ : kerapatan aliran energi yang
diterima suatu permukaan
Φ0 : kerapatan aliran energi jika radiasi matahari jatuh pada posisi tegak lurus.
θ : sudut antara radiasi matahri dengan sumbu tegak lurus pada permukaan.
Batas atas atmosfer
A T M O S F E R
Permukaan Bumi
sore hari tengah hari
Teladan 3.1.
Suatu berkas cahaya
dengan intensitas 1000
Wm-2 jatuh pada suatu
permukaan. Sudut yang
terbentuk antara berkas
radiasi matahari dengan
permukaan penerima
adalah 30º.
Hitunglah kerapatan
aliran energi radiasi
matahari yang menerpa
permukaan tersebut
Penyelesaian Teladan
3.1.
Φ = Φ0 cos θ
Φ0 sebesar 1000 Wm-2
θ = 30º, cos 30º = 0,8660
Φ = 1000 Wm-2 x 0,8660
Φ = 866 Wm-2
3.3.3. Pengaruh atmosfer bumi
Radiasi matahari yang memasuki sistem atmosfer akan dipantulkan ke angkasa luar (r = refleksi), diserap (a = absorbsi) dan diteruskan (t = transmisi) berupa radiasi global, oleh gas, aerosol serta awan.
1 = r + a + t ;
1 = 0,3 + 0,2 + 0,5
Radiasi global (0,5) terdiri dari radiasi langsung (direct) dan radiasi baur (diffuse).
Absorbsi, a Absorbsi atmosfer:
selektif atau bergantung pada partikel tententu (uap air, O2, CO2, nitrogen, ozon) dan panjang gelombang yang datang.
Emisivity, e (daya pancar): kemampuan relatif suatu permukaan untuk memancarkan energi cahaya.
Nilai fraksi daya pancar dari suatu permukaan sama dengan daya serapnya (Hukum Kirchoff; a = e)
Teladan 3.2.
Intensitas penerimaan radiasi matahari pada permukaan sebesar 100 Wm-2. Sifat permukaan adalah opaque dengan daya pantul sebesar 0,32. • Berapa kerapatan aliran
energi radiasi yang diserap, dipantulkan dan diteruskan oleh permukaan tersebut ?
• Berapa intensitas pancaran radiasi oleh permukaan tersebut ?
Kerapatan aliran energi yang dipantulkan (r) oleh permukaan tersebut adalah sebesar 0,32 x 100 Wm-2 = 32 Wm-2.
Permukaan bersifat opaque (tak tembus cahaya),
jadi t = 0 Wm-2. Kerapatan aliran energi
yang diserap (a) adalah 1 = 0,32 + a + 0,0, maka a = 1 – 0,32 – 0,0 = 0,68.
Jadi a = 0,68 x 100 Wm-2. Intensitas pancaran radiasi
oleh permukaan adalah, hukum Kirchoff; a = e.
Jadi e adalah 68 Wm-2.
3.4. Neraca Energi pada Permukaan Bumi
Neraca energi pada suatu permukaan bumi ;
Qn = Qs + Ql - Qs’ – Ql’
Qn : radiasi neto (Wm-2)
Qs dan Qs; : radiasi matahari yang datang dan ke luar (Wm-2)
Ql dan Ql’ : radiasi gelombang panjang yang datang dan ke luar (Wm-2).
Albedo merupakan nisbah antara radiasi gelombang pendek (radiasi matahari) yang dipantulkan dengan yang datang pada suatu permukaan.
3.4.1. Radiasi Gelombang Panjang
Jumlah radiasi gelombang panjang dari suatu permukaan (rumus Brunt, 1932); Ql = ζ T4 (0,56 – 0,079 ea
0,5) (0,1 + 0,9 n/N)
Ql : radiasi gelombang panjang dari suatu permukaan bumi (Wm-2).
T : suhu udara
ea : tekanan uap air di udara (mb)
Untuk radiasi gelombang panjang yang datang < yang ke luar, maka; Qn = Qs (1 – α) – Ql
Qs : radiasi matahari yang terukur dengan solarimeter (Wm-2)
Ql : pancaran radiasi gelombang panjang (rumus Brunt, Wm- 2)
3.4.2. Neraca Energi
Qn = H + λ E + G + P
Malam hari; Radiasi matahari (Qs) = 0,
Radiasi neto (Qn) < 0.
Qn < 0 maka akan terjadi pendinginan (- H dan – G)
Siang hari; Qs > Ql dan Qn > 0
Qn > 0 digunakan untuk (1) memanaskan udara (+H), (2) penguapan (λ E ), pemanasan lautan/tanah (+G) dan < 5% untuk fotosintesis.
3.4.3. Pengaruh Rumah Kaca
Di atmosfer, uap air, CO2 dan methane (CH4) adalah penyerap radiasi gelombang panjang sempurna. Energi radiasi yang diserap oleh kedua gas tersebut akan dipancarkan kembali ke permukaan bumi diiringi oleh peningkatan suhu udara.
3.5. Pengukuran dan Pengolahan Data Radiasi dan Lama
Penyinaran Matahari
Alat pengukur radiasi matahari disebut solarimeter atau radiometer atau piranometer atau pirheliometer.
Permukaan penerima sekurang-kurangnya mempunyai dua elemen indera (hitam dan putih).
Waktu pengukuran; 06.00 – 18.00.
Intensitas radiasi matahari dinyatakan sebagai jumlah energi yang jatuh pada satuan luas permukaan tertentu dalam satuan waktu.
Cal cm-2 menit-1; Wm-2
3.5. Pengukuran dan Pengolahan Data Radiasi dan Lama
Penyinaran Matahari
Alat pengukur lama penyinaran matahari adalah jenis Campbell-Stokes dan Jordan.
Bola gelas pejal berdiameter 10 cm dan bertindak sebagai lensa untuk memusatkan radiasi matahari yang datang
Jam (06.00-18.00).
Penduga radiasi matahari, Qs.
Qs/QA = a + b n/N
n ; lama penyinaran aktual (jam)
N; panjang hari (jam)
Konstanta yang tergantung dari keadaan wilayah
Tugas Rumah Radiasi
1. Suatu benda transparan menerima cahaya dengan intensitas terpaan sebesar 100 Wm-2. Daya tembus cahaya pada benda tersebut adalah sebesar 0,70 dengan daya pantul sebesar 0,15.
Hitunglah berapa besar energi cahaya yang diserap oleh benda tersebut!
Hitung pula berapa besar energi yang dipancarkannya untuk dapat kembali pada status awalnya, sebelum menerima terpaan cahaya !
2. Mengapa albedo radiasi bumi sukar untuk ditentukan ?
3. Sebutkanlah sumber-sumber yang dapat merusak la-pisan atmosfer (Ozon) yang terdapat di rumah anda !