Upload
vukhanh
View
227
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
101
3. Urusan Lingkungan Hidup
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat.
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan
langganan.
c) Penyedaiaan jasa administrasi keuangan.
d) Penyedia jasa perbaikan peralatan kerja.
e) Penyediaan alat tulis kantor.
f) Penyediaan makan minum rapat.
g) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
a) Pemeliharaan rutin dan berkala gedung kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimbingan teknis/workshop/seminar/lokakarya.
b) Pengelolaan kepegawaian.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan perencanaan SKPD.
b) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD.
c) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran.
d) Penyusunan profil data SKPD 5 tahun terakhir.
5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
a) Pengembangan teknologi pengelolaan persampahan
b) Peningkatan operasional dan pemeliharaan sarana dan
prasarana persampahan .
c) Kerjasama pengelolaan persampahan
d) Kerjasama pengelolaan persampahan dengan Swedia
e) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
102
f) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
g) Bimbingan teknis persampahan
6) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
a) Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER)
b) Pengkajian dampak lingkungan
c) Pemantauan kualitas lingkungan
d) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian
lingkungan
e) Penanganan kasus pencemaran dan perusakan LH
f) Pengembangan produksi ramah lingkungan
g) Pelayanan perijinan bidang lingkungan
h) Koordinasi pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH
i) Koordinasi penilaian kota sehat (ADIPURA)
j) Pengelolaan B3 dan Limbah B3
k) Penyusunan strategi sanitasi perkotaan
7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA)
a) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan
konservasi SDA
b) Fasilitasi program kampung hijau
c) Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan
sumber-sumber air
d) Koordinasi pengelolaan konservasi SDA
e) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
f) Studi dan evaluasi lahan kritis
g) Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA
h) Perlindungan sumber daya air dan pengendalian kerusakan
sumber-sumber air
i) Pengendalaian kerusakan hutan dan lahan
j) Penanaman sempadan sungai
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
103
8) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup melalui kegiatan peningkatan edukasi
dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan.
9) Program Peningkatan Pengendalian Polusi
a) Pengujian emisi kendaraan bermotor
b) Pengujian emisi akibat aktifitas industri
c) Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
d) Pengadaan sarana teknis pengujian kualitas lingkungan
10) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
a) Studi lokasi taman dan hutan kota
b) Pemeliharaan ruang terbuka hijau
c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan ruang
terbuka hijau
d) Pembangunan ruang terbuka hijau
e) Pengawasan/pengendalian ruang terbuka hijau
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
a) Pengelolaan surat menyurat selama 12 bulan.
b) Pembayaran jasa langganan listrik, air, telpon dan surat kabar
selama 12 bulan
c) Pengelolaan administrasi keuangan selama 12 bulan.
d) Pemeliharaan 8 unit komputer .
e) Penyediaan 40 jenis alat tulis kantor, 5 jenis barang cetakan dan
51.200 lembar penggandaan.
f) Fasilitasi rapat dan tamu 12 kali.
g) Fasilitasi koordinasi dengan instansi pusat 10 kali dan antar SKPD 4 kali.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
a) Pemeliharaan gedung kantor 12 bulan
b) Pemeliharaan 6 unit kendaraan roda dua dan 2 unit roda empat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
104
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimbingan teknis/workshop/seminar/lokakarya 3 orang.
b) Pelayanan kenaikan pangkat 3 orang, kenaikan gaji berkala 15
orang dan cuti 10 orang
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan Renstra SKPD 10 buku, RKA 10 buku, DPA 10 buku
dan DPPA 10 buku.
b) Penyusunan laporan bulanan dan tahunan 80 buku serta LAKIP 5
buku
c) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran 12
laporan.
d) Penyusunan profil data SKPD 5 tahun terakhir 10 buku.
5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
a) Penyediaan komposter 150 buah.
b) Pembinaan 25 kelompok pengelola sampah mandiri
c) Lomba kebersihan pasar 1 kali
d) Pengelolaan sampah di 41 pasar.
e) Pengelolaan sampah RSUD Sleman dan RSUD Prambanan 12
bulan
f) Pengeloaan 1 unit biogas di pasar buah Gamping.
g) Pengelolaan 2 lokasi Transfer depo sampah, 3 lokasi TPS, dan 1
lokasi DED prasarana sampah mandiri
h) Pengelolaan sampah permukiman dan perkantoran 12 bulan
i) Pengelolaan sampah di 65 lokasi permukiman
j) Bimbingan teknis kelompok pengelola sampah 3 lokasi.
6) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
a) Pemantauan kegiatan wajib AMDAL, UKL-UPL dan SPPL 80
usaha, bimbingan teknik penyusunan laporan RKL-RPL-UKL-
UPL 40 orang, penilai kinerja perusahaan 10 usaha dan
sosialisasi PROPER 40 usaha.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
105
b) Bimbingan teknis penyusunan dokumen lingkungan 30 orang,
pembahasan dokumen UKL-UPL 51 dokumen dan SPPL 1759
buah.
c) Pengujian kualitas 25 titik air bersih, 10 titik mata air, 60 titik air
badan, 12 titik kualitas tanah pertanian, 26 titik udara ambien dan
10 buku laporan SPM.
d) Penguatan kelembagaan pengelola IPAL di 6 lokasi dan
pembangunan 1 unit IPAL komunal limbah domestik di
Blimbingsari, Caturtunggal.
e) Penanganan 28 buah kasus pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
f) Pendampingan 1 unit usaha produksi bersih dan 1 jenis pedoman
minimasi limbah UKM tahu
g) Penyusunan 10 buku hasil pemetaan dan identifikasi sumber-
sumber pencemar
h) Pemberan stimulan sarana dan prasarana kebersihan di 10
pasar, 7 sekolah, 2 terminal , 5 perumahan, 5 ruas jalan dan 5
sungai.
i) Registrasi dan notifikasi pengelolaan B3 dan limbah B3 di 50
perusahaan
j) Penyusunan 40 buku dokumen strategi sanitasi perkotaan.
7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA)
a) Pelaksanaan cerdas cermat lingkungan hidup diikuti 6 prestator,
1 kali Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional
(PPKAN) dan pembinaan pemerhati lingkungan bagi 12 prestator
b) Pembinaan kampung berwawasan lingkungan di 2 desa
c) Penyediaan bibit 2.300 batang, biopori 80 unit dan terbangunnya
SPAH 50 unit
d) Penyusunan 10 buku profil keanekaragaman hayati dan 10 buku
laporan menuju Indonesia Hijau
e) Penyusunan 10 buku pemanfaatan tanaman umbi untuk
keanekaragaman pangan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
106
f) Penyusunan 20 buku dokumen studi lahan kritis dan
penangganannya
g) Pengukuran debit mata air Umbul Wadon 8 kali dan penyusunan
2 jenis laporan RKL dan RPL Umbul Wadon
h) Pemeliharaan 18.000 batang tanaman konservasi di lereng
selatan Merapi, pemeliharaan 110.000 batang tanaman pola
blockgrant, pemeliharaan 25.000 batang tanaman kayu putih dan
penanaman 1.500 batang perindang jalan.
8) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup terealisasi pembinaan lingkungan hidup
di 9 sekolah dan 6 pondok pesantren, pelatihan 80 orang kader
lingkungan hidup dan sosialisasi bidang lingkungan hidup di 17
kecamatan.
9) Program Peningkatan Pengendalian Polusi
a) Lomba emisi 125 kendaraan, uji petik emisi 750 kendaraan,
pembinaan dan pengawasan 15 usaha bengkel dan pemeriksaan
10 orang pedagang terminal Jombor
b) Pengujian emisi 6 cerobong asap usaha dan bimbingan teknis
pencemaran udara tidak bergerak bagi 25 usaha
c) Pengujian limbah padat 10 usaha dan limbah cair 20 usaha
d) Penyediaan 1 unit alat pemantau kualitas udara
e) Pengujian emisi 19 unit kendaraan bermotor RSUD Sleman
f) Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair RSUD Sleman
10) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
a) Penyusunan 30 buku dokumen studi dan 5 buku album peta
lokasi taman dan hutan kota.
b) Pemeliharaan 44 lokasi taman kota
c) Penanaman 600 batang tanaman penghijuan oleh masyarakat
d) Pelaksanaan studi lokasi di 6 lokasi taman kota
e) Pengendalian ruang terbuka hijau kota
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
107
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan lingkungan
hidup sebagaimana buku lampiran)
Berbagai program dan kegiatan urusan lingkungan hidup mampu
mendukung pencapaian kualitas udara jauh di bawah ambang batas
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 maupun
Keputusan Gubernur DIY Nomor 153 Tahun 2002. Dari 25 titik
pengambilan sampel pemeriksaan kualitas udara diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 3.9. Hasil Pemeriksaan Kualitas Udara
Kandungan Udara Kualitas Udara Angka Ambang
Batas Tahun 2009 Tahun 2010
Sulfur dioksida 0,0020 – 0,0109 ppm 0,0025 – 0,0116 ppm 0,340 ppm
Karbon monoksida 0,03-0,94 ppm 0,03-0,98 ppm 35 ppm
Nitrogen 0,0193 – 0,0702 ppm 0,0165 – 0,0811 ppm 0,212 ppm
Hidro Carbon (HC) 30 – 145 µg/m2 28 – 149 µg/m2 160 µg/m2
Timah hitam (Pb) 0,021 – 0,817 µg/m2 0,026 – 0,847 µg/m2 2 µg/m2
Partikel debu 9,820 – 214,207 µg/m2 8,720 – 226,107 µg/m2 230 µg/m2
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup
Dalam upaya menjaga kualitas air telah dilakukan pengujian air di 25
titik pada 5 kecamatan (Turi, Pakem, Kalasan, Gamping dan Sleman)
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa parameter kimia pada
semua titik sampel memenuhi persyaratan kualitas air bersih. Dalam
rangka melindungi sumber air minum telah dikembangkan sanitasi
berbasis masyarakat sampai dengan tahun 2010 berjumlah 10 unit di 6
lokasi (5 unit IPAL komunal di Sukunan, Banyuraden, Gamping; 1 unit
MCK plus di Jetak II, Sidokarto, Godean; 1 unit IPAL komunal di
Minomartani, Ngaglik, 1 unit MCK plus di Blunyahgede, Sinduadi, Mlati ,
1 unit IPAL komunal di Santan, Maguwoharjo, Depok dan 1 unit IPAL
komunal di Blimbingsari, Caturtunggal, Depok.
Terdapat peningkatan kesadaran masyarakat dan pengusaha di
Kabupaten Sleman dalam mengelola lingkungan. Hal ini terbukti dari
banyaknya dokumen UKL-UPL dan Surat Penyataan Pengelolaan
Lingkungan (SPPL), pada tahun 2010 sebanyak 1.810 dokumen atau
meningkat 12,5% jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 1.609
dokumen.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
108
Pengolahan sampah di Kabupaten Sleman sudah sesuai dengan UU
No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah sejak dari sumber
sampah sampai dengan proses pengolahan akhir. Hal ini terlihat dari
perkembangan kelembagaan pengelola sampah mandiri di tingkat
padukuhan. Sampai tahun 2010 kelembagaan pengelolaan sampah
mandiri sebanyak 58 lembaga, meningkat 9,6% dari tahun 2009
sebanyak 52 lembaga.
Prestasi tingkat Nasional Kabupaten Sleman tahun 2010 bidang
lingkungan hidup adalah Adiwiyata Mandiri yang diraih SD Kanisius
Kalasan dan Sekolah Model Adiwiyata diraih oleh SD Negeri Nogopuro,
Caturtunggal, Depok.
Prestasi yang diraih Kabupaten Sleman di tingkat Provinsi pada bidang
lingkungan hidup di tahun 2010 adalah :
1) Sekolah Adiwiyata diraih oleh SMP N 2 Kalasan
2) Sekolah Adiwiyata diraih oleh MAN 3 Yogyakarta
3) Juara I Pembina Lingkungan diraih oleh Drs. Krido Suprayitno, SE,
MSi, Camat Berbah.
4) Juara III Pengabdi Lingkungan diraih oleh Sumarsini, AMd,
Sukoharjo, Ngaglik.
5) Juara III Perintis Lingkungan diraih oleh Agus Sumardi,
Tambakboyo, Condongcatur, Depok.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan lingkungan hidup adalah Kantor
Lingkungan Hidup yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 43 Tahun
2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Lingkungan
Hidup. Penyelanggaraan urusan ini didukung oleh:
1. Bidang Perdesaan dan Bidang Perkotaan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
109
2. Bidang Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
3. Dinas Sumber Daya Alam dan Energi Sumber Daya Mineral
4. Dinas Pasar
5. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
6. Rumah Sakit Umum Daerah
7. Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok, dan fungsi Kantor Lingkungan
Hidup sebagaimana terlampir
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan urusan lingkungan hidup
secara menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana
terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan lingkungan hidup
sebesar Rp7.806.306.950,00, realisasi Rp6.533.742.313,00 atau
83,70%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp146.360.000,00 realisasi Rp121.742.745,00 atau 83,18%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
sebesar Rp80.000.000,00 realisasi Rp68.865.464,00 atau 86,08%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp20.904.000,00 realisasi Rp18.157.000,00 atau 86,86% .
4) Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp79.125.000,00 realisasi Rp79.046.125,00 atau 99,90%.
5) Program Pengembangan Kinerja Persampahan, anggaran sebesar
Rp3.713.534.000,00 realisasi Rp3.041.567.319,00 atau 81,90%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
110
6) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup, anggaran sebesar Rp1.063.022.000,00 realisasi
Rp963.833.500,00 atau 90,67%.
7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
anggaran sebesar Rp876.307.950,00 realisasi Rp710.105.850,00
atau 81,03%.
8) Program Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, anggaran sebesar Rp139.515.000,00 realisasi
Rp97.324.750,00 atau 69,76% .
9) Program Peningkatan Pengendalian Polusi, anggaran sebesar
Rp271.025.000,00 realisasi Rp251.393.850,00 atau 92,76%.
10) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, anggaran sebesar
Rp1.416.514.000,00 realisasi Rp1.181.705.710,00 atau 83,42%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan lingkungan hidup diawali dengan
identifikasi masalah melalui rapat kerja dinas dan jajaran kecamatan,
musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan, yang digunakan
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Pelaksanaan perencanaan
kegiatan tersebut melibatkan LSM lingkungan, Pusat Studi Lingkungan
UGM dan PPLH Jawa-Madura.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
penyelenggaraan urusan lingkungan hidup adalah sebagaimana
terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Secara umum permasalahan dan solusi penyelenggaraan urusan
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1) Hilangnya keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di
kawasan lereng Merapi akibat terkena erupsi, sehingga peresapan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
111
air ke dalam tanah akan sangat berkurang. Upaya pemecahan
dilakukan dengan penanaman kembali kawasan lereng Merapi
dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan masyarakat
2) Masih banyak terlihat adanya timbunan sampah liar di beberapa
tempat terutama sekitar bantaran sungai. Upaya pemecahannya
dilakukan dengan sosialisasi pengelolaan persampahan, pembinaan
kelembagaan pengelola sampah mandiri dan meningkatan
prasarana dan sarana pengelolaan sampah.
3) Masih terdapat 21 penanggungjawab usaha/kegiatan yang belum
melaporkan pelaksanaan RKL-RPL sesuai dengan dokumen
Amdal/UKL-UPL dari total 135 penanggungjawab usaha. Upaya
penyelesaian masalahnya adalah melakukan evaluasi, pembinaan
dan penegakan hukum pelaksanaan RKL-RPL sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4) Meningkatnya beberapa parameter udara yaitu hidrokarbon (HC),
timah hitam (Pb) dan sulfur dioksida (SO2) dibeberapa lokasi
pengujian. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah dari kegiatan
transportasi. Upaya penyelesaian masalahnya adalah melakukan
pembangunan ruang terbuka hijau terutama pada ruas-ruas jalan
padat lalu lintas, melakukan uji petik emisi kendaraan bermotor dan
sosialisasi pada usaha bengkel atau pengusaha angkutan umum.
4. Urusan Pekerjaan Umum
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan
langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan jasa peralatan kerja
f) Penyediaan alat tulis kantor
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
112
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
i) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
j) Penyediaan makanan dan minuman rapat
k) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
l) Penyediaan jasa keamanan kantor
m) Penyediaan jasa administrasi kantor
n) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutin berkala meubelair
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya
b) Pengelolaan kepegawaian
4) Program peningkatan pengembangan sistem perencanaan,
pelaporan, capaian kinerja dan keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
d) Monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD
e) Penyusunan profil data SKPD 5 tahun terakhir
5) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
a) Peningkatan jalan
b) Peningkatan jembatan dan gorong-gorong
6) Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
a) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan.
b) Pemeliharaan rutin jalan.
c) Pemeliharaan rutin jembatan.
d) Pengadaan aspal swadaya
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
113
7) Program Pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong
a) Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
b) Pemeliharaan rutin saluran drainase
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
a) Operasional/pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan
b) Operasional/pemelihaaan alat-alat-ukur dan bahan laboratorium
9) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
a) Fasilitas pembinaan teknis pengelolaan air limbah.
b) Perencanaan air limbah.
c) Penyediaan prasarana dan sarana air bersih
d) Penyediaan prasarana dan sarana sanitasi
e) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum dan reservoir
10) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dengan kegiatan
Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
11) Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah
a) Perencanaan gedung
b) Pembangunan dan pemeliharaan gedung pemerintah
c) Pembangunan dan pemeliharaan kantor kecamatan
d) Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas umum
e) Pembinaan teknis bangunan
12) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
a) Rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi
b) Rehabilitasi/ pemeliharaan petani pemakai air
c) Pembangunan/ peningkatan jaringan irigasi
d) Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
e) Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif
f) Pembinaan perijinan bidang irigasi
g) Pemutakhiran data jaringan irigasi
h) Peningkatan kelembagaan dan kebijakan pengelolaan irigasi
(WISMP)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
114
13) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku
a) Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa
b) Pembinaan pengolahan air baku kawasan rawan kekeringan
14) Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau
dan sumber daya air lainnya
a) Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya
b) Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan
penampung air lainnya
c) Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai,
danau dan sumber daya air lainnya
d) Perencanaan embung dan bangunan penampung air lainnya
e) Inventarisasi pelanggaran sempadan sungai
f) Pembuatan bangunan konservasi sipil teknis
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
pekerjaan umum adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Jasa surat menyurat 12 bulan
b) Pembayaran jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan
langganan 12 bulan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan 12 bulan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor 12 bulan
e) Penyediaan jasa peralatan kerja 12 bulan
f) Penyediaan 13 paket alat tulis kantor
g) Penyediaan 13 paket barang cetakan dan penggandaan
h) Penyediaan 2 paket komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
i) Penyediaan 2 paket peralatan dan perlengkapan kantor
j) Penyediaan makanan dan minuman rapat selama 12 bulan
k) Fasilitasi rapat-rapat koordinasi dan konsultasi selama 12 bulan
l) Penyediaan jasa keamanan kantor selama 12 bulan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
115
m) Penyediaan jasa administrasi kantor selama 12 bulan
n) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan selama 12 bulan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan 13 unit bangunan/gedung kantor dan pengamatan
b) Pemeliharaan 77 unit kendaraan dinas selama 12 bulan
c) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja selama 12 bulan
d) Pemeliharaan 1 paket meubelair selama 12 bulan
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pengiriman peserta bimbingan teknis, workshop, seminar,
lokakarya 11 kali
b) Pengelolaan administrasi kepegawaian sebanyak 437 orang
4) Program Peningkatan pengembangan system perencanaan,
pelaporan, capaian kinerja dan keuangan
a) Penyusunan 77 buku laporan bulanan, laporan tahunan, Lakip
b) Penyusunan 36 buku laporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan 75 buku RKA/DPA, RKPA/DPPA SKPD, Rencana
Kerja SKPD , dan Renstra 2011-2015
d) Penyusunan 22 buku laporan monitoring kegiatan dan evaluasi
e) Penyusunan 20 buku profil data SKPD 5 tahun terakhir
5) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
a) Peningkatan Jalan sepanjang 9,37 km pada ruas-ruas jalan; Jl.
Gamping – Bantulan, Jl. Klangkapan – Somokaton, Jl.
Kronggahan – Kenteng, Jl. Dayu – Pajangan, Jl. Pokoh – Blotan,
Jl. Pundong – Klaci, dan Jl. Prambanan – Banyurejo (Seturan
Dabag)
b) Peningkatan 6 buah jembatan dan 8 buah gorong-gorong dengan
lokasi:Jembatan Kapukondo I, Talud Jembatan Donon, Jembatan
Pundong, Jembatan Kemasan, Jembatan Umbulgedhe 2,
Jembatan Salakan, Gorong-gorong Berbah (Jl. Boko-Payak),
Gorong-gorong Karang Tegal (Jl. Kalasan-Ngangkruk), Gorong-
gorong Josari (Jl. Panggung-Watuadeg), Gorong-gorong
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
116
Kowang (Jl. Panggung-Watuadeg), Gorong-gorong Wonosobo
(Jl.Kayunan-Candi), Gorong-gorong Balerante ( Jl. Jrakah-
Wonokerto), Gorong-gorong Gabahan (Jl. Wadas-Bantulan) dan
Gorong-gorong Kwarasan (Jl. Minggir-Daratan)
6) Program Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong
a) Pembangunan 3 buah saluran drainase/gorong-gorong meliputi :
Drainase Manukan (Jl. Banteng-Mlandangan), Drainase Grenjeng
(Jl. Sorogenen-Sidorejo) dan Drainase Mriyan (Jl. Jombor-
Seyegan)
b) Pemeliharaan rutin saluran drainase sepanjang 10.000 m.
c) Penyusunan 30 buku Masterplan Drainase di kawasan perkotaan
Sleman Timur
7) Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
a) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan sepanjang 14,60 km pada ruas-
ruas jalan: Jl. Minggir-Padon, Jl. Sidorejo-Glagahharjo, Jl.
Geblok-Kaliadem, Jl. Kembangan – Pakem, Jl. Mlati-Jongke, Jl.
Padon-Gendengan, Jl. Wadas-Bantulan, Jl. Kalasan-Tegalsari, Jl.
Medari-Ngablak, Jl. Bego-Karangmojo dan pembuatan Talud
jalan Jombor – Seyegan sepanjang 65 m.
b) Pemeliharaan rutin jalan sepanjang 400 km pada ruas-ruas jalan
Kabupaten.
c) Pemeliharaan rutin 15 buah jembatan dan 35 buah gorong-
gorong pada ruas-ruas jalan Kabupaten.
d) Pengadaan 3.377 drum aspal swadaya masyarakat pada jalan-
jalan diluar jalan Kabupaten, antara lain yaitu : jalan lingkungan,
jalan desa dan jalan poros desa, jalan lingkungan dan lain-lain.
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
a) Pemeliharaan dan operasional 10 unit peralatan konstruksi,17
unit Mesin gilas dan vibro, serta 5 unit peralatan angkutan.
b) Pemeliharaan dan operasional 5 unit alat ukur dan 5 unit alat-alat
laboratorium
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
117
9) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
a) Pembinaan 9 kelompok P3A dan GP3A
b) Rehabilitasi 37 buah Daerah Irigasi (DI)
c) Pembangunan 15 buah bendung dan 21 buah saluran
d) Operasional dan pemeliharaan 20 buah bendung, 100 buah
Daerah Irigasi(DI) , dan 31 buah pintu air
e) Pemeliharaan 33 buah Daerah Irigasi (DI), peningkatan
kemandirian 24 kelompok organisasi P3A/GP3A dan Komisi irigasi
f) Pemrosesan 80 buah perijinan bidang irigasi
g) Pemutakhiran 800 data irigasi desa dan updating data prasarana
pengairan yang terdiri: 386 DI, 54 buah Jaringan Irigasi Air Tanah
(JIAT) dan 155 buah mata air
h) Penyusunan 15 buku dokumen Profil Sosial Ekonomi Teknis
Kelembagaan (PSETK)
10) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku dengan kegiatan
pemeliharaan jaringan sumur pompa di 7 lokasi
11) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
a) Sosialisasi pembangunan sarana limbah/sanitasi bagi
masyarakat di 5 pedukuhan yaitu Padukuhan Kocoran,
Purwosari, Karangwuni, Manggung dan Pogung Lor.
b) Penyediaan DED jaringan air limbah mencakup 750 sambungan
rumah (SR) di Desa Sinduadi, Mlati dan Desa Condongcatur,
Depok.
b) Pembangunan 6.485 m’ konstruksi jaringan air bersih (SIPAS)
pada lokasi-lokasi : Jaringan Sipas Panggeran Triharjo Sleman
sepanjang 1.100m’, Jaringan Sipas Plotengan Pondokrejo
Tempel sepanjang 1.250 m’, Jaringan Sipas Jlegongan
Margorejo Tempel sepanjang 600 m’, Jaringan Sipas Rejodadi
Bangunkerto Turi sepanjang 800 m’, Jaringan Sipas Balong
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
118
Donoharjo Ngaglik sepanjang 1.250 m’, Jaringan Sipas Karuhan
III Margodadi Seyegan sepanjang 485 m’, Jaringan Sipas
Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan sepanjang 500 m’, Jaringan
Sipas Gedangbawah Sambirejo Prambanan sepanjang 500 m’.
c) Pengadaan pipa dan asesoris 1 Ls dan penyambungan pipa
transmisi Dabag Condongcatur Depok sepanjang 35 m’ serta
pengadaan pipa dan water meter.
d) Pelaksanaan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi meliputi
Jaringan Pipa Tersier Sawitsari, Kentungan, Depok sepanjang
1.545 m’, Jaringan Pipa Tersier Kayen Sono Condongcatur
Depok sepanjang 1.422 m’, Jaringan Pipa Tersier Blimbingsari
Caturtunggal Depok sepanjang 1.280 m’, Pembangunan Sanimas
Blimbingsari Caturtunggal Depok dan Pembangunan
Pengelolaan Sampah Mandiri 3R Pandowoharjo.
e) Pelaksanaan rehabilitasi/pemeliharaan 19 unit jaringan air bersih/
air minum dan reservoir di RSUD Sleman.
f) Pelaksanaan rehabilitasi/pemeliharaan 11 unit jaringan air bersih/
air minum dan reservoir di RSUD Prambanan
12) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
a) Pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan yang
dilaksanakan meliputi jalan-jalan desa sebagai berikut; Jl. Tritis-
Ngandong seluas 1.806 m2, Jl. Perengdewe-Surobayan Balecatur
Gamping seluas 1.308 m2, Jl. Jenengan-Krodan seluas 814 m2,
Jl. Desa Banyuraden-SMA Islam seluas 2.896 m2, Jl. Ngijon-
Daratan III seluas 1.419 m2, Talud Jl. MGM seluas 400 m2, Jalan
SLB-CI Dharma Renaring Putra I Janti seluas 206.50 m2, Jl.
Ringinsari Bokoharjo Sleman seluas 1.244,77m2 dan Jl. Tuguran
Nogotirto Gamping seluas 745,51m2.
b) Pembangunan 1 buah jembatan Desa Jurang Jero
Candibinangun Pakem.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
119
13) Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah
a) Pembuatan DED Gedung Kepanjen 5 dokumen.
b) Rehabilitasi Aula Bappeda, Rumah Dinas Bupati dan Wakil
Bupati.
c) Pembangunan rumah dinas Camat Godean, rumah dinas Camat
Sleman, balai Desa Tridadi dan penambahan ruang gedung
Kantor Camat Seyegan
d) Rehabilitasi Masjid Agung dan pembangunan pagar Jl. Kaliurang
Km 17,1.
e) Pelaksanaan penelitian teknis bangunan 60 kali
14) Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau
dan sumber daya air lainnya
a) Pembangunan 2 unit embung yaitu Embung Jering dan Embung Turi
b) Pengangkatan sedimentasi bendung 16 lokasi dan
pemeliharaan 12 lokasi mata air dan embung
c) Pembentukan kelembagaan pengelolaan embung di 2 lokasi dan
pemeliharaan sungai di wilayah adipura 10 lokasi
d) Penyusunan 2 dokumen perencanaan embung dan bangunan
penampung air
e) Inventarisasi pelanggaran sempadan sungai
f) Pembuatan bangunan konservasi sipil teknis : 2 unit Gully Plug,
5 unit sumur resapan air hujan, dan 1 unit bronjong kawat
pengendali tebing
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pekerjaan
umum sebagaimana buku lampiran)
Pelayanan infrastruktur telah mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan program dan kegiatan
urusan pekerjaan umum mampu meningkatkan kualitas maupun
kuantitas prasarana jalan, jembatan, dan irigasi. Secara fisik panjang
jalan kabupaten sepanjang 1.085,13 km (jalan beraspal sepanjang
885,83 km, jalan kerikil 15,45 km, dan jalan tanah 183,85 km), dengan
kondisi baik sepanjang 346,33 km, kondisi sedang sepanjang 401,49
km dan rusak sepanjang 229,87 km, rusak berat 37,45 km. Kondisi jalan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
120
baik pada tahun 2010 meningkat 0,02% dari panjang 339,63 km
menjadi 346,33 km.
Tabel 3.10. Tabel Kondisi Jalan Kabupaten (Km) Tahun 2006 – 2010
No Uraian TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
1. Baik 379,26 313,03 314,33 339,63 346,33
2. Sedang 415,00 436,10 428,95 418,40 401,49
3. Rusak 267,00 304,00 308,15 305,40 299,87
4. Rusak Berat 24,00 32,00 33,70 21,70 37,45
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Sleman.
Jumlah jembatan pada ruas jalan kabupaten pada tahun 2010 sebanyak
444 buah, dengan kondisi baik sebanyak 281 buah atau 63,29%.
Kondisi jembatan baik tersebut meningkat sebesar 8,49% dibandingkan
tahun 2009 sebanyak 259 buah .
Tabel 3.11. Tabel Kondisi Jembatan Tahun 2008–2010
No Uraian TAHUN
2008 2009 2010
1. Baik 252 259 281
2. Sedang 119 114 105
3. Rusak 74 72 58
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Sleman.
Jumlah gorong-gorong tahun 2010 pada ruas jalan Kabupaten
sebanyak 3.800 buah. Gorong-gorong dengan kondisi baik sebanyak
1.640 buah, kondisi sedang sebanyak 2.046 buah dan kondisi rusak
sebanyak 114 buah.
Kualitas bangunan bendung permanen pada tahun 2010 mengalami
penurunan, akan tetapi kualitas bendung semi permanen meningkat
kualitasnya. Kualitas saluran irigasi baik primer maupun sekunder pada
tahun 2010 mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2009.
Panjang saluran irigasi primer dengan kualitas baik mengalami
penambahan sepanjang 2.568 m, dan kualitas sekunder mengalami
penambahan sepanjang 5.991 m. Kondisi lengkap bangunan pengairan
pada tahun 2010 terlihat pada tabel berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
121
Tabel 3.12. Kondisi Bangunan Pengairan Tahun 2009 dan 2010
No Jenis Baik Sedang Rusak
2009 2010 2009 2010 2009 2010
1. Bendung Permanen (buah)
502 477 251 251 201 226
2. Bendung Semi Permanen (buah)
135 142 46 46 24 17
3. Saluran Irigasi primer (m) 247.000 249.568 94.367 93.083 5.444 4.160
4. Saluran Irigasi sekunder (m)
297.622 303.613 120.455 115.212 3.317 2.569
Sumber: Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan pekerjaan umum adalah Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman yang dibentuk berdasarkan
Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 21 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan: Bidang Sumber Daya Air
dan Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Dinas Sumber
Daya Air, Energi, dan Mineral. Penyelenggaraan urusan ini juga
didukung oleh Bidang Perdesaan dan Bidang Perkotaan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah. Secara rinci, kedudukan, tugas
pokok, dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan serta Dinas
Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral sebagaimana terlampir
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pekerjaan umum di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan berjumlah 246 orang. Secara rinci
SDM penyelenggaraan urusan lingkungan hidup menurut golongan dan
pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
122
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pekerjaan umum
sebesar Rp51.744.811.050,00, realisasi Rp46.662.205.385,00 atau
90,18%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp1.019.674.950,00 realisasi Rp876.492.122,00 atau 85,96%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
sebesar Rp2.267.091.500,00 realisasi Rp1.680.378.175,00 atau
74,12%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp186.497.000,00 realisasi Rp183.670.800,00 atau
98,48%.
4) Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp557.094.000,00 realisasi Rp482.048.575,00 atau 86,53%.
5) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, anggaran sebesar
Rp12.346.120.000,00 realisasi Rp10.517.092.675,00 atau 85,19%.
6) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong, anggaran
sebesar Rp2.752.977.000,00 realisasi Rp2.170.480.490,00 atau
78,84%.
7) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, anggaran
sebesar Rp13.405.547.000,00 realisasi Rp12.700.040.754,00 atau
94,73%.
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan,
anggaran sebesar Rp403.287.000,00 realisasi Rp371.802.800,00
atau 92,19% .
9) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya, anggaran sebesar
Rp8.153.843.800,00 realisasi Rp7.540.068.800,00 atau 92,47%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
123
10) Program Penyediaan dan Pengolahan, anggaran sebesar
Rp387.050.000,00 realisasi Rp354.904.350,00 atau 91,70%.
11) Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumberdaya Air Lainnya, anggaran sebesar
Rp1.348.703.800,00 realisasi Rp1.293.902.165,00 atau 95,94%
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan pekerjaan umum dilaksanakan melalui
survey kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan prasarana dan sarana
ke-PU-an, rapat kerja dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa,
serta musrenbang kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja
SKPD. Berdasarkan permasalahan yang ada disusun rencana kerja dan
disempurnakan dengan melibatkan para pemangku kepentingan antara
lain Komisi Irigasi yang terdiri dari unsur dari Pemerintah Daerah dan
masyarakat untuk menyusun program kerja tahunan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pekerjaan
umum di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan serta Bidang
Sumber Daya Air dan Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air Energi dan
Mineral adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1. Sebagian jalan di kawasan lokasi bencana erupsi Merapi rusak
termasuk yang telah selesai dilakukan rehabbilitasi maupun yang
dilalui kendaraan pengangkut pasir. Kendaraan berat yang
digunakan untuk normalisasi aliran sungai juga memberi sumbangan
terhadap kerusakan jalan ini. Solusi yang dilakukan adalah
merehabilitasi kondisi jalan yang rusak dan menata jalur angkutan.
2. Penanganan jalan dipengaruhi oleh ketersediaan aspal oleh pihak ke
tiga, sehingga dalam pelaksanaannya mengalami keterlambatan
karena menunggu jadwal penyaluran. Solusi yang dilaksanakan
adalah dengan mempercepat pengadaan Aspal Mixing Plant.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
124
5. Urusan Penataan Ruang
a. Program dan Kegiatan
1) Program Perencanaan Tata Ruang
a) Fasilitasi dan koordinasi tentang tata ruang daerah.
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perdesaan.
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan.
d) Penyusunan master plan minapolitan Kabupaten Sleman
e) Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan.
f) Survey dan pemetaan.
2) Program Pemanfaatan Ruang dengan kegiatan Penyusunan
kebijakan pemanfaatan ruang.
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
a) Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
b) Pengawasan pemanfaatan ruang
c) Pelayanan perijinan IMB
d) Pelayanan ijin reklame
e) Pelayanan ijin pembangunan menara seluler
f) Pelayanan ijin rencana tapak dan Surat Keterangan Rencana
Kabupaten (SKRK)
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
penataan ruang adalah sebagai berikut:
1) Program Perencanaan Tata Ruang
a) Fasilitasi kegiatan Badan Koordinasi Perencanaan Ruang
Daerah (BKPRD) Kabupaten Sleman 12 bulan.
b) Penyusunan 20 buku dokumen Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kecamatan Pakem seluas 4.384 ha,.
c) Penyusunan 10 buku dokumen Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kecamatan Sleman seluas 3.132 ha,.
d) Penyusunan 10 buku dokumen masterplan minapolitan
Kecamatan Berbah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
125
e) Penyusunan 15 buku dokumen kawasan bangunan tinggi
perkotaan.
f) Penyusunan 10 buku dan 1 paket software program/ sistem
pelayanan SKRK, dan 10 buku dan 1 paket progam/sistem
database rencana pecah kapling.
2) Program Pemanfaatan Ruang terealisasi Peraturan Bupati tentang
penyerahan sarana dan prasarana perumahan dan 1 unit
program/sistem pelayanan perijinan bidang penataan bangunan.
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
a) Penyusunan draft Peraturan Bupati tentang IMB, SLF dan
penindakan penertiban.
b) Pengawasan dan penindakan: pembongkaran 5 unit tower,
pembongkaran 8 buah reklame, dan 37 buah surat teguran
terhadap bangunan, menara seluler dan reklame.
c) Layanan info untuk masyarakat 12 kali, penerbitan IMB
pemutihan 250 lembar, IMB sementara 1250 lembar dan IMB
tetap 1000 lembar.
d) Penerbitan surat ijin pemasangan reklame 30 lembar dan
penataan reklame 5 lokasi.
e) Penerbitan surat ijin pembangunan menara telekomunikasi
seluler 30 lembar.
f) Penelitian site plan 100 buah dan penelitian surat keterangan
rencana kabupaten 800 buah.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan penataan
ruang sebagaimana buku lampiran)
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah disusun sampai dengan
tahun 2010 mencakup kurang lebih 65,88% dari luas wilayah Kabupaten
Sleman. Adapun RDTR yang telah disusun sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
126
Tabel 3.13. Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan yang telah disusun
No. Lokasi Luas Perencanaan (Ha)
1. Kecamatan Kalasan 3.584,0000
2. Kota Depok 1.693,3565
3. Kecamatan Moyudan 2.762,0000
4. Kecamatan Minggir 254,5822
5. Kecamatan Pakem 4.384,0000
6. Kecamatan Sleman 3.132,0000
7. Kecamatan Gamping 2.925,0000
8. Kecamatan Prambanan 1.707,0000
9. Kecamatan Ngaglik 3.852,0000
10. Kecamatan Mlati 2.852,0000
11. Kecamatan Ngemplak 3.571,0000
12. Kecamatan Godean 2.684,0000
13. Kawasan jalan arteri Jombor-Maguwo 1.256,3850
14. Kawasan jalan arteri Jogja-Prambanan 1.499,4982
15. Kawasan jalan arteri Jogja-Tempel 1.711,5400
Jumlah 37.868,3609
Sumber : Bappeda Sleman
Wilayah Kabupaten Sleman yang diprediksikan menjadi kawasan
pertumbuhan baru telah disusun Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL). Sampai tahun 2010 kawasan yang telah disusun
RTBL adalah kawasan Stadion Maguwoharjo, Babarsari, Museum
Gunung Merapi, Selokan Mataram, Jl.Solo, Jl. Monjali, Kota
Prambanan, Kota Tempel, Wisata Kaliadem, Wisata Petualang Gunung
Bangkel dan Perkantoran Kabupaten Sleman dan Kecamatan Berbah.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan penataan ruang adalah Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah yang dibentuk berdasarkan Perda
Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 37 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Bappeda, didukung oleh Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan
fungsi penyelenggara urusan penataan ruang adalah sebagaimana
terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
127
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan penataan ruang di Bidang
Perdesaan, Bidang Perkotaan Bappeda dan Bidang Penataan
Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan berjumlah 45 orang
Secara rinci SDM penyelenggara urusan penataan ruang menurut
golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan penataan ruang
sebesar Rp2.089.981.200,00, realisasi Rp1.576.479.225,00 atau
75,43%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Perencanaan Tata Ruang, anggaran sebesar
Rp879.746.200,00 realisasi Rp729.590.475,00 atau 82,93%
2) Program Pemanfaatan Ruang, anggaran sebesar Rp55.000.000,00
realisasi Rp52.120.000,00 atau 94,76%
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, anggaran sebesar
Rp1.155.235.000,00 realisasi Rp794.768.750,00 atau 69,00%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan penataan ruang dilakukan secara
partisipatif dengan melibatkan para tokoh masyarakat, pemerintah desa,
kecamatan, perguruan tinggi dan LSM. Proses ini diawali dengan rapat
kerja dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta
musrenbang kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan penataan
ruang di Bidang Perdesaan, Bidang Perkotaan Bappeda dan Bidang
Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah
sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
128
h. Permasalahan dan Solusi
1) Ketaatan masyarakat terhadap tata ruang, perizinan serta
persyaratan tata bangunan dan lingkungan masih rendah. Solusi
yang ditempuh dengan meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap ketaatan tata ruang yang telah disepakati melalui
sosialisasi. Selain itu dilakukan pengawasan terhadap ketaatan
persyaratan perizinan dan penegakan hukum.
2) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman belum memiliki
kekuatan hukum. Upaya yang dilakukan adalah penyempurnaan
materi teknis dan legal drafting serta mempercepat proses
persetujuan dari Badan Koodinasi Penataan Ruang Nasional
(BKPRN)
3) Rencana rinci tata ruang belum mencakup seluruh Kabupaten
Sleman. Upaya yang dilakukan adalah dengan penyusunan rencana
detail tata ruang.
6. Urusan Perencanaan Pembangunan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan dan pengelolaan jasa surat-menyurat.
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan.
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan.
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor.
e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
f) Penyediaan alat tulis kantor.
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat.
j) Koordinasi dan konsultasi.
k) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
129
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, dan lokakarya
b) Pengelolaan kepegawaian
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD.
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD.
5) Program Pengembangan Data/Informasi
a) Penyusunan data program pembangunan dan koordinasi
pelaksanaan pembangunan
b) Pengolahan data dan updating data sistem informasi manajemen
pemerintah desa
c) Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan
6) Program Kerjasama Pembangunan daerah
a) Penunjangan sekber kartamantul
b) Peningkatan kapasitas daerah yang berkelanjutan untuk
desentralisasi lanjutan 2 tahun terakhir
c) Koordinasi kerjasama antar daerah berbatasan
d) Fasilitasi penyusunan naskah kerjasama pemerintah daerah dan
desa
7) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh melalui kegiatan Koordinasi pengembangan wilayah
strategis kecamatan
8) Program Perencanaan Pembangunan Daerah:
a) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun 2011-2015.
b) Penyusunan RKPD 2011.
c) Penyelenggaraan musrenbang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
130
d) Monitoring dan evaluasi program pembangunan.
e) Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (KUA PPAS)
f) Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus
(DAK)
g) Perencanaan dan monitoring dana tugas pembantuan dan
dekonsentrasi.
h) Fasilitasi penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
i) Penyusunan analisis dampak kependudukan.
j) Penyusunan pagu indikatif SKPD.
k) Perumusan kebijakan evaluasi pelaksanaan pembangunan.
l) Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah.
m) Koordinasi penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ)
n) Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah
Akhir Masa Jabatan.
o) Koordinasi penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan.
p) Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten,
Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sleman dan evaluasi
LAKIP.
q) Musyawarah perencanaan pembangunan desa dan kecamatan
r) Pengendalian pembangunan kecamatan
9) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
a) Penyusunan masterplan pengembangan pariwisata kawasan
Ratu Boko, Candi Ijo dan Rumah Dome.
b) Rencana induk pengembangan industri UMKM.
c) Penyusunan rencana induk pengembangan investasi.
d) Fasilitasi pengembangan komoditas pertanian potensial di
wilayah Sleman Timur.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
131
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pengelolaan jasa surat-menyurat selama 12 bulan
b) Pembayaran langganan listrik, telepon dan media cetak selama
12 bulan.
c) Pembayaran bendahara sebanyak 6 orang dan pengurus barang
sebanyak 2 orang.
d) Pelayanan kebersihan kantor selama 12 bulan dan pembayaran
jasa petugas kebersihan kantor.
e) Perbaikan/pemeliharaan mesin ketik 8 unit dan komputer 30 unit,
dan laptop 19 unit.
f) Penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan selama 12 bulan
h) Penyediaan komponen listrik selama 12 bulan
i) Fasilitasi kebutuhan rapat dan tamu selama 12 bulan
j) Fasilitasi kebutuhan perjalanan dinas selama 12 bulan
k) Pelayanan arsip dan perpustakaan selama 12 bulan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dengan
realisasi kegiatan pemeliharaan kendaraan roda dua sebanyak 17
kendaraan, kendaraan roda empat sebanyak 7 kendaraan serta
pemeliharaan dan perbaikan gedung selama 12 bulan.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dengan
realisasi kegiatan pengiriman personel bimbingan teknis, workshop,
seminar, dan lokakarya serta pengelolaan kepegawaian 77 pegawai
selama12 bulan.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan dokumen RKA, DPA, Rencana Kerja SKPD dan
Program Kerja sebanyak 40 buku.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
132
b) Penyusunan laporan bulanan, tahunan dan LAKIP sebanyak 20
buku.
c) Penyusunan laporan keuangan per bulan selama 12 bulan dan
laporan tahunan yang berupa realisasi fisik dan keuangan.
5) Program Pengembangan Data/Informasi
a) Pelaksanaan integrasi program pembangunan sebanyak 20 kali
pertemuan dan Penyusunan draft juknis data program
pembangunan.
b) Penyusunan data dan informasi pemerintah desa yang valid
sebanyak 86 buku.
c) Penyusunan data base dan Pelaksanaan pengelolaan Web dan
LAN 3 unit.
6) Program Kerjasama Pembangunan
a) Penyusunan dokumen laporan pelaksanaan kerjasama dan
koordinasi pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana
perkotaan secara optimal sebanyak 15 buku.
b) Penyusunan dokumen laporan evaluasi pelaksanaan Sustainable
Capacity Building Development (SCBD) 2006-2009 10 buku,
dokumen Capacity Building Action Plan (CBAP) 10 buku, revisi
SIM Perijinan 1 unit.
c) Pelaksanaan rapat koordinasi dengan kab/kota di wilayah
perbatasan sebanyak 1 kali, penyusunan draft perjanjian
kerjasama antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten
Magelang di bidang pelayanan kesehatan dan perjanjian
kerjasama dengan 13 institusi pendidikan di bidang pelayanan
kesehatan.
d) Fasilitasi penyusunan naskah kerjasama pemerintah daerah dan
desa berupa pengkajian dan penyusunan naskah kerjasama,
perjanjian antar daerah dan lembaga sebanyak 8 buah serta
perjanjian tanah kas desa (TKD) 4 buah.
7) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh terealisasi koordinasi pengembangan wilayah strategis 6
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
133
kali di Kecamatan Mlati, 6 kali di Kecamatan, 2 kali di Kecamatan
Moyudan Minggir, 2 kali di Kecamatan Pakem, 4 kali di Kecamatan
Cangkringan, 4 kali di Kecamatan Kalasan, dan 1 kali di Kecamatan
Prambanan.
8) Program Perencanaan Pembangunan Daerah
a) Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2011-2015 sebanyak 150 buku.
b) Penyusunan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) 2011 sebanyak 150 buku.
c) Pelaksanaan musrenbang RKPD dan tersusunya dokumen hasil
musrenbang RKPD 100 buku, dokumen hasil forum SKPD 100
buku dan dokumen usulan program/kegiatan pembangunan
APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten 150 buku.
d) Penyusunan dokumen evaluasi sasaran program pembangunan
sebanyak 30 buku.
e) Penyusunan dokumen KUA dan PPAS Perubahan Tahun 2010,
dokumen KUA dan PPAS Tahun 2011.
f) Penyusunan dokumen usulan perencanaan DAK 2011 sebanyak
10 buku dan Monev DAK 2010 sebanyak 15 buku.
g) Penyusunan dokumen monitoring dana tugas pembantuan dan
dekonsentrasi sebanyak 30 buku.
h) Penyusunan dokumen kajian sumberdaya air kawasan Sleman
Timur sebanyak 15 buku.
i) Pelaksanaan pendampingan penyusunan Renstra SKPD 6 kali
dan dokumen Renstra SKPD 50 buku
j) Penyusunan dokumen analisis dampak kependudukan sebanyak
25 buku
k) Penyusunan dokumen pagu indikatif SKPD sebanyak 30 buku.
l) Penyusunan data informasi pelaksanaan pembangunan
sebanyak 12 buku.
m) Penyusunan buku LPPD kepada Pemerintah 10 set, publikasi
naskah LPPD di 3 media massa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
134
n) Penyusunan buku LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2009 kepada
DPRD sebanyak 75 set.
o) Penyusunan buku LPPD AMJ kepada Pemerintah 10 set,
publikasi naskah LPPD AMJ di 3 media massa.
p) Penyusunan buku LKPJ AMJ kepada DPRD 75 set, buku memori
serah terima jabatan Bupati 5 set.
q) Penyusunan dokumen LAKIP Pemkab 30 buku, Penetapan
Kinerja TA 2010 10 buku, Penetapan Kinerja Perubahan
Anggaran 2010 10 buku, evaluasi LAKIP instansi 12 SKPD
r) Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di 17
kecamatan.
s) Pelaksanaan musyawarah pengendalian pembangunan
kecamatan di 16 kecamatan.
9) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
a) Penyusunan dokumen master plan pengembangan pariwisata
kawasan Ratu Boko, Candi Ijo dan Rumah Domes sebanyak 20
buku.
b) Penyusunan dokumen Rencana Induk Pengembangan Industri
UMKM 30 buku.
c) Penyusunan dokumen Rencana Induk Pengembangan Investasi
30 buku.
d) Penyusunan laporan pengembangan komoditas pertanian
potensial di wilayah Sleman Timur 20 buku.
IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
perencanaan pembangunan sebagaimana buku lampiran.
Sebagai satu bagian dari siklus manajemen, perencanaan mutlak
dilakukan. Perencanaan yang disusun dengan berbagai komponen input
yang diperlukan dan analisis serta metode yang dapat
dipertanggungjawabkan maka pelaksanaan terhadap rencana tersebut
akan dapat berjalan secara maksimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
135
Proses perencanaan pembangunan Kabupaten Sleman tahun 2010
untuk pelaksanaan tahun 2011 dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai
dengan siklus perencanaan. Proses perencanaan dilakukan melalui
inventarisasi, klasifikasi, sinkronisasi dan seleksi usulan
program/kegiatan yang terpadu dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa, kecamatan, kabupaten,
Provinsi, dan tingkat nasional. Proses ini telah menghasilkan
perencanaan yang komprehensif, mengakomodasi berbagai
kepentingan dari para pihak, berbagai sektor dan sasaran yang
bermuara pada satu tujuan yaitu kesejahteraan masyarakat.
Musrenbang tersebut menghasilkan usulan program dan kegiatan yang
berasal dari dana APBN, APBD Provinsi, APBD kabupaten dan
masyarakat. Usulan program dan kegiatan tersebut dirangkum dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) RKPD menjadi acuan dalam
penyusunan KUA dan PPAS. Rencana Kerja Pemerintah Daerah
disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Proses
perencanaan pembangunan daerah dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Musrenbang desa, dilaksanakan pada minggu II sampai dengan
minggu IV bulan Januari 2010;
2) Musrenbang kecamatan, dilaksanakan pada minggu II dan minggu III
bulan Februari 2010;
3) Paparan Camat, dilaksanakan pada minggu IV bulan Februari 2010,
4) Forum SKPD, dilaksanakan pada minggu I bulan Maret 2010;
5) Musrenbang kabupaten dengan melibatkan seluruh SKPD, tokoh
masyarakat, LSM dan Perguruan Tinggi, dilaksanakan pada
minggu IV bulan Maret 2010;
6) Finalisasi penyusunan RKPD, dilaksanakan pada minggu IV bulan
Mei 2010;
7) Musrenbang Provinsi, dilaksanakan pada minggu I bulan April 2010;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
136
8) Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dilaksanakan pada minggu II
bulan April sampai dengan minggu III Mei 2010, Rancangan
KUA/PPAS diserahkan ke DPRD pada minggu IV bulan Mei 2010,
Nota Kesepakatan KUA ditandatangani pada tanggal 17 Juni 2009;
9) Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Anggaran Tahun
2010, dilaksanakan pada minggu II bulan April sampai dengan
minggu I Juni 2010, Rancangan KUA PPAS Perubahan diserahkan
ke DPRD pada minggu II bulan Juni 2010, Nota Kesepakatan KUA
PPAS Perubahan ditandatangani pada tanggal 9 Juli 2010;
10) Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD, dilaksanakan
pada minggu I bulan November 2009,
11) Penyusunan RAPBD Tahun Anggaran 2010, dilaksanakan pada
minggu I bulan November 2009, Nota Keuangan RAPBD
ditandatangani pada tanggal 23 November 2009, Perda APBD
ditandatangani pada tanggal 31 Desmber 2009, pengesahan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran, dilaksanakan pada 11 Januari
2010.
12) Penyusunan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2010,
dilaksanakan pada Bulan Juni 2010, Nota Keuangan RAPBD
Perubahan ditandatangani pada tanggal 28 Juli 2010, Perda APBD
Perubahan ditandatangani pada tanggal 26 Agustus 2010,
pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
dilaksanakan pada 31 Agustus 2010.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perencanaan pembangunan adalah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 37 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
137
Fungsi dan Tata Kerja Bappeda. Penyelenggaraan urusan ini didukung
oleh:
1. Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah
2. Bagian Hukum Sekretariat Daerah
3. Inspektur Pembantu Bidang Kinerja, Inspektorat Kabupaten
4. Seksi Ekobang Kecamatan
5. Sekretariat Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi penyelenggara urusan
perencanaan pembangunan adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perencanaan
pembangunan di Bappeda berjumlah 70 orang. Secara rinci SDM
penyelenggara urusan perencanaan pembangunan menurut golongan
dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perencanaan
pembangunan sebesar Rp4.469.212.600,00 realisasi Rp3.923.323.811,00
atau 87,79%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp411.174.000,00 realisasi Rp345.889.141,00,00 atau 84,12%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran
sebesar Rp280.538.000,00 realisasi Rp250.538.300,00 atau 89,31%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, anggaran
sebesar Rp66.596.000,00 realisasi Rp49.441.000,00 atau 74,24%
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp145.000.000,00 realisasi Rp140.161.500,00 atau 96,66%
5) Program Pengembangan Data/Informasi, anggaran sebesar
Rp160.000.000,00 realisasi Rp148.601.000,00 atau 92,88%
6) Program Kerjasama Pembangunan, anggaran sebesar
Rp360.000.000,00 realisasi Rp276.500.725,00 atau 76,81%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
138
7) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh, anggaran sebesar Rp46.781.350,00 realisasi
Rp42.781.350,00 atau 91,45%
8) Program Perencanaan Pembangunan, anggaran sebesar
Rp2.739.023.250,00 realisasi Rp2.431.379.345,00 atau 88,77%
9) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, anggaran sebesar
Rp260.100.000,00 realisasi Rp238.031.450,00 atau 91,52%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan perencanaan pembangunan dilakukan
secara partisipatif diawali dari rapat kerja dinas dan jajaran kecamatan,
musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan, sebagai bahan
penyusunan Renja SKPD dengan melibatkan para tokoh masyarakat,
Perguruan Tinggi, dan LSM.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
perencanaan pembangunan di Bappeda adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan pada
proses perencanaan masih kurang. Untuk mengatasi permasalahan
ini telah dilakukan peningkatan SDM baik masyarakat maupun
aparat serta pelibatan lebih banyak unsur-unsur di luar pemerintah
seperti tokoh-tokoh masyarakat dan LSM dalam proses perencanaan.
2) Proses perencanaan teknokratik yang berbasis pada data sekunder
dan primer, baik dari hasil monitoring dan evaluasi maupun hasil
kajian/telahaan, dianggap masih belum memadai sehingga kekuatan
data dan informasi dalam memproyeksikan arah pembangunan
berikutnya masih lemah. Upaya mengatasi permasalahan tersebut
dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas data dan informasi
serta penyusunan sistem monitoring dan evaluasi pembangunan.
3) Adanya asumsi bahwa dokumen perencanaan tersebut kurang
mengakomodasi kebutuhan yang sebenarnya dari daerah dan antar
wilayah; untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pelibatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
139
aktif pemangku kepentingan dalam penyusunan dokumen
perencanaan.
7. Urusan Perumahan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Perumahan
a) Pembangunan sarana dan prasarana rusunawa/rusunami
b) Pengelolaan rusunawa/rusunami
c) Penunjangan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya
2) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan melalui kegiatan
penunjangan JRF Kompak
3) Program Pengelolaan Areal Pemakaman
a) Pemberian perijinan pemakaman
b) Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman
c) Perencanaan tempat pemakaman umum
4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran
a) Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya
kebakaran
b) Pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan
kebakaran
c) Penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran
d) Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran
e) Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
perumahan adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Perumahan
a) Pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana
rusunawa/rusunami meliputi Talud Rusunawa Mranggen
sepanjang 100 m’, Landscaping Rusunawa Mranggen sepanjang
150 m’, Pagar Rusunawa Mranggen sepanjang 200 m’,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
140
Landscaping Rusunawa Condongcatur sepanjang 990 m’, Pagar
Rusunawa Condongcatur sepanjang 400 m’, Talud Rusunawa
Condongcatur sepanjang 273 m’, Pagar Rusunawa Gemawang
sepanjang 151 m’ dan Taman Rusunawa Gemawang sepanjang
200 m’.
b) Pelaksanaan pengelolaan Rusunawa/rusunami meliputi
rusunawa 5 twin block, 563 kamar.
c) Pelaksanaan penunjangan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya
100 unit
2) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan melalui pelaksanaan
penunjangan JRF Rekompak di 6 desa yaitu: Bokoharjo, Madurejo,
Wukirharjo (Prambanan), Umbulharjo, Kepuharjo dan Wukirsari
(Cangkringan)
3) Program Pengelolaan Areal Pemakaman
a) Pemberian perijinan pemakaman TPU Pemkab Sleman di Beran
sebanyak 19 jenazah masyarakat umum ditambah dengan 124
jenazah korban bencana merapi.
b) Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman TPU Pemkab
Sleman di Beran seluas 5,1 hektar.
c) Penyediaan Pra DED TPU Sleman Timur 1 paket
4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran
a) Pemeliharaan prasarana dan sarana pencegahan bahaya
kebakaran di RSUD Sleman 19 unit dan RSUD Prambanan
sebanyak 11 unit
b) Pelaksanaan penyertaan 2 kali Diklat pertolongan dan
pencegahan kebakaran di Jakarta
c) Penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran 4 kali dan
kesamaptaan 10 kali kepada Petugas Damkar
d) Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran melalui
pemeriksaan peralatan PBK di instansi pemerintah/swasta
sebanyak 24 obyek; pemeriksaan prasarana perlindungan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
141
bangunan di instansi Pemerintah/Swasta sebanyak 24 obyek
serta pengadaan sarana prasarana pemadam kebakaran berupa
1 set baju tahan api dan 1 set breathing apparatus
e) Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran melalui Posko
Siaga PBK selama 12 bulan, Operasional Pemadaman
Kebakaran dan pengamanan sebanyak 50 kejadian dan
Kesiapsiagaan PBK sebanyak 200 kejadian.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perumahan
sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perumahan mampu
mendukung penyediaan sarana dan prasarana perumahan. Rusunawa
yang telah dibangun di antaranya Rusunawa Mranggen, Rusunawa
Condong Catur dan Rusunawa Gemawang. Minat masyarakat terhadap
Rusunawa tinggi, terbukti dari kegiatan pengelolaan 4 twin block yang
tersedia (563 kamar). Fasilitas rusunawa juga diperbaiki untuk
meningkatkan kualitas hunian. Talud, landscaping dan pagar Rusunawa
Mranggen dan Condongcatur dibangun dan diperbaiki agar penghuni
merasa nyaman menempatinya.
Terkait dengan keadaaan perumahan setelah erupsi Merapi, sebagian
pemukiman di wilayah Kecamatan Cangkringan mengalami kerusakan
parah. Sebanyak 2.613 buah rumah terkena dampak dan mengalami
kerusakan parah. Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya untuk
mengatasi hal ini dengan membangun hunian sementara bagi warga.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perumahan adalah Bidang Perumahan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan. Dinas ini dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 21 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
142
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan.
Penyelenggaraan urusan ini didukung oleh:
1. Bidang Penanggulangan Kebakaran Badan Kesatuan Bangsa,
Perlindungan Masyarakat
2. Seksi Sarana dan Prasarana Penunjang Kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman
3. Seksi Sarana dan Prasarana Penunjang Kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah Prambanan
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi penyelenggara urusan
perumahan adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perumahan di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan berjumlah 15 orang. Secara rinci
SDM penyelenggara urusan urusan perumahan menurut golongan dan
pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perumahan sebesar
Rp2.759.319.500,00 realisasi Rp2.402.309.198,00 atau 87,06%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai
berikut:
1) Program Pengembangan Perumahan, anggaran sebesar
Rp1.752.165.000,00 realisasi Rp1.548.943.293,00 atau 88,40%
2) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, anggaran sebesar
Rp104,650.000,00 realisasi Rp84.288.855,00 atau 80,54%
3) Program Pengelolaan Areal Pemakaman, anggaran sebesar
Rp512.575.000,00 realisasi Rp396.440.750,00 atau 77,34%
4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran, Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp389.929.500,00 realisasi Rp372.636.300,00 atau 95,57%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
143
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan perumahan dilakukan secara partisipatif
diawali dari rapat kerja dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa,
serta musrenbang kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD
dengan melibatkan para tokoh masyarakat, Perguruan Tinggi, dan LSM.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perumahan
di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah sebagaimana
terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1. Masih terdapat rumah tidak layak huni sebanyak 16.967 unit
terutama pada masyarakat kurang mampu atau miskin. Solusi yang
dilakukan dengan meningkatkan kualitas bangunan dengan cara
memberikan bantuan dan fasilitasi pemugaran rumah melalui
swadaya masyarakat.
2. Erupsi Merapi mengakibatkan 2.613 KK kehilangan rumah dengan
nilai kerugian Rp477.684.984.000,00. Solusi yang dilakukan adalah
dengan membangun hunian sementara/shelter di Banjarsari
(Glagaharjo) sejumlah 546 unit, Jetis Sumur (Glagaharjo) sejumlah
262 unit, Dongkelsari (Wukirsari) sejumlah 194 unit, Kuwang
(Argomulyo) sejumlah 261 unit, Gondang (wukirsari) sejumlah 1017
unit, Plosokerep (Umbulharjo) sejumlah 307 unit, dan Ketingan
(Sindumartani) sejumlah 26 unit. Shelter ini dilengkapi dengan
fasilitas sosial, kesehatan, keagamaan kandang kelompok, kolam
ikan, sanitasi, listrik dan air bersih bagi para penghuninya.
8. Urusan Kepemudaan dan Olahraga
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda melalui
kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan pemuda
2) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
a) Pembinaan organisasi kepemudaan
b) Pendidikan pelatihan dasar kepemimpinan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
144
c) Pemilihan dan pengiriman peserta Bhakti Pemuda Antar Provinsi
(BPAP)
d) Pembinaan budi pekerti pemuda
3) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda melalui kegiatan koordinasi, monitoring
dan evaluasi kegiatan kepemudaan
4) Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
a) Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
b) Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi siswa
c) Koordinasi dan evaluasi BNK
d) Rintisan desa pelopor bebas narkoba
5) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajeman Olahraga
melalui kegiatan pengiriman dan evaluasi peserta Porseni Pondok
Pesantren tingkat kabupaten
6) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
a) Penyelenggaraan kompetisi olah raga
b) Peningkatan manajemen organisasi olah raga tingkat
perkumpulan dan tingkat daerah
c) Pembinaan olah raga bagi masyarakat
d) Monitoring dan evaluasi olah raga karyawan masyarakat dan Tri
Lomba Juang
7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga melalui
kegiatan peningkatan/pembangunan sarana dan prasarana olahraga
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
pendidikan, pemuda dan olahraga adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
dilaksanakan melalui penyelenggaraan MTQ sekolah umum bagi
500 orang peserta.
2) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan:
a) Pembinaan organisasi kepemudaan bagi 26 organisasi
masyarakat dan 80 siswa SMA se-Kabupaten Sleman.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
145
b) Pembinaan dan pelatihan dasar kepemimpinan 65 orang peserta
dan 15 organisasi kemasyarakatan.
c) Pemilihan dan pengiriman 4 orang peserta dan 2 orang
pendamping Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)
d) Pengiriman 4 orang peserta dan 2 orang pendamping pembinaan
budi pekerti pemuda tingkat provinsi.
3) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda terealisasi melalui 2 kali pelatihan
kewirausahaan bagi pemuda 500 orang peserta, koordinasi,
monitoring dan evaluasi kegiatan pemuda 6 kali; 2 kali
penyelenggaraan sarasehan dan dialog pemuda dan remaja dengan
jumlah peserta 250 orang.
4) Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
a) Pembinaan kelompok anti narkoba bagi 40 siswa
b) Pelaksanaan 5 kali koordinasi dan evaluasi BNK.
c) Sosialisasi dan motivasi serta penyuluhan penyalahgunaan
NAPZA kepada 40 orang di 2 desa, pembentukan satgas anti
narkoba berbasis masyarakat di 2 desa, pemberian bantuan
sarana bagi satgas anti narkoba baru di 2 desa dan bimbingan
lanjut bagi anti narkoba yang lama di 10 desa.
5) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajeman Olahraga
terealisasi melalui 3 kali pengiriman peserta Porseni Pondok
Pesantren tingkat kabupaten dengan total peserta 125 atlit dan
official.
6) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
a) Pembentukan dan pengiriman kontingen POPDA dengan
mengikuti 16 cabang olahraga.
b) Pembinaan 17 kelompok klub olahraga pelajar kecamatan dan 9
klub olahraga usia dini.
c) 14 kali monitoring dan evaluasi olah raga karyawan masyarakat
dan Tri Lomba Juang.
7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga teralisasi
melalui pembangunan fasilitas lapangan tenis Tridadi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
146
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga sebagaimana buku lampiran)
Pencapaian program dan kegiatan urusan kepemudaan dan olahraga
tahun 2010 didukung oleh sarana dan prasarana serta kinerja aparat.
Berbagai program dan kegiatan di atas mampu meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam bidang kepemudaan dan olahraga. Sarana dan
prasarana olahraga yang merata di seluruh wilayah menjadi pendukung
hal ini. Beberapa sarana olahraga yang berada di wilayah Kabupaten
Sleman memiliki standar nasional maupun internasional misalnya
Stadion Sepakbola Maguwoharjo, Stadion UNY dan GOR UNY.
Prestasi yang dicapai Kabupaten Sleman dalam urusan kepemudaan
dan olah raga tahun 2010 antara lain:
1) Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD cabang Renang
Putri atas nama Anancy Reza Ngarbingan dari SDN Gentan Ngaglik,
2) Juara II Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SMA cabang Bulutangkis
Putra atas nama Aden Putut Wirastata dari SMAN 1 Turi,
3) Juara III Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SMA cabang Pencak
Silat Seni Tunggal Kelas F atas nama Lulu Kathulistiwa dari SMAN
1 Depok.
4) Juara II Umum Kejuaraan MTQ Pelajar Tingkat SD, SMP, SMA dan
SMK se Provinsi DIY.
5) Juara III Umum POPDA Tingkat Provinsi.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan kepemudaan dan olahraga adalah Bidang
Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, yang
dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 30 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Penyelenggaraan urusan ini
didukung oleh:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
147
1) Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
2) Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi SKPD penyelenggara
adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kepemudaan dan
olahraga di Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga berjumlah 12 orang. Secara rinci SDM penyelenggara
urusan kepemudaan dan olahraga menurut golongan dan pendidikan
adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kepemudaan dan
olahraga sebesar Rp1.858.101.000,00 realisasi Rp1.612.374.825,00
atau 86,78%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda,
anggaran sebesar Rp148.650.000,00 realisasi Rp145.102.200,00
atau 97,61%
2) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, anggaran sebesar
Rp230.341.000,00 realisasi Rp210.451.000,00 atau 91,36%
3) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda, anggaran sebesar Rp74.437.000,00
realisasi Rp71.611.900,00 atau 96,20%
4) Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, anggaran
sebesar Rp184.080.500,00 realisasi Rp114.330.500,00 atau 62,11%
5) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajeman Olahraga,
anggaran sebesar Rp90.000.000,00 realiasasi Rp58.208.900,00
atau 64,68%
6) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga anggaran
sebesar Rp399.592.500,00 realisasi Rp288.329.450,00 atau 88,87%
7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, anggaran
sebesar Rp731.000.000,00 realisasi Rp724.340.875,00 atau 99,09%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
148
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan kepemudaan dan olahraga dilaksanakan
secara partisipatif diawali dengan masukan permasalahan dan usulan-
usulan dari seluruh TK, SD, SMP, SMA/SMK, rapat kerja dinas dan
jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga dari sejak perencanaan hingga pelaksanaan
dan evaluasi dilaksanakan secara multi sektoral.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga di Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas
Tenaga Kerja dan Sosial dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi oleh urusan Kepemudaan dan Olah Raga
pada tahun 2010 antara lain :
1. Partisipasi pemuda dalam pembangunan belum optimal. Upaya yang
telah ditempuh adalah meningkatkan dan mengoptimalkan fasilitasi
kegiatan kepemudaan.
2. Jumlah satgas anti NAPZA tidak sebanding dengan
kebutuhan/permintaan usulan pembentukan Desa Bebas NAPZA.
Upaya yang telah ditempuh adalah dengan menyelenggarakan
pelatihan kader dan satgas anti NAPZA. Pada masa yang akan
datang perlu dibentuk/diselenggarakan forum komunikasi antar
satgas Desa Bebas NAPZA yang telah terbentuk sebagai forum
sharing dan upaya untuk meningkatkan wawasan satgas anti
NAPZA.
3. Penghargaan terhadap prestator masih kurang. Upaya yang
dilakukan dengan memberikan reward kepada prestator.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
149
9. Urusan Penanaman Modal
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya listrik, air dan media cetak
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor
g) Penyediaan barang cetak dan penggandaan
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat
j) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
k) Penyediaan jasa keamanan
l) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutin/berkala meubelair
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar dan lokakarya
b) Pengelolan kepegawaian
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
5) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
a) Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan
investasi
b) Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
150
c) Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman
modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha
d) Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan penanaman modal
e) Penyelenggaraan pameran insvestasi
f) Pembuatan materi promosi investasi
6) Program Penyiapan Potensi, Sumber Daya Dan Prasarana Daerah
a) Evaluasi dana penguatan modal
b) Pengembangan dan pemeliharaan sistem komputerisasi dana
penguatan modal
c) Analisis kelayakan modal pengendalian kredit dana penguatan
modal
d) Rekonsiliasi dana penguatan modal
e) Regulasi penyertaan modal
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
penanaman modal adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pelaksanaan layanan surat menyurat selama 12 bulan
b) Pembayaran langganan listrik, telepon, air dan media cetak
selama 12 bulan
c) Pembayaran pengelola anggaran selama 12 bulan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor selama 12 bulan
e) Pemeliharaan 10 unit komputer dan 4 unit mesin ketik
f) Penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan
g) Penyediaan barang cetak dan penggandaan selama 12 bulan
h) Penyediaan 1 paket instalasi listrik
i) Penyediaan makan minum harian, rapat dan tamu selama 12 bulan
j) Penyediaan biaya perjalanan dinas selama 12 bulan
k) Pengamanan kantor 12 bulan
l) Pengelolaan arsip dan perpustakaan selama 12 bulan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
151
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pemeliharaan 1 unit gedung
b) Pemeliharaan 1 unit kendaraan dinas roda empat, dan 5 unit
kendaraan roda dua
c) Pemeliharaan 1 paket meubelair
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pembinaan kerja 4 kali
b) Pengelolaan administrasi kepegawaian bagi 20 orang pegawai
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan 14 dokumen laporan tahunan, laporan bulanan dan
LAKIP
b) Penyusunan 12 dokumen laporan keuangan
c) Penyusunan 5 dokumen Renja SKPD, RKA SKPD, DPA SKPD
dan Renstra SKPD
5) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
a) Pelaksanaan Forum Komunikasi Investasi diikuti 130 orang
b) Koordinasi penanaman modal tingkat kabupaten 4 kali, provinsi
14 kali, dan pusat 4 kali
c) Pelaksanaan Investor gathering di Jakarta diikuti oleh 40 orang
d) Pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal bagi 67 unit PMA dan PMDN
e) Penyusunan 800 buku profil dan peta sebaran perusahaan PMA
dan PMDN
f) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada pameran TTI di Singapura
g) Keikutsertaan Kabupaten Sleman pada Invesda Expo di JEC
h) Pengiriman misi investasi 2 kali
i) Penyusunan 500 booklet dan 500 VCD materi pendukung
promosi investasi terdiri
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
152
6) Program Penyiapan Potensi, Sumber Daya dan Prasarana Daerah
a) Penyusunan 25 buku evaluasi dana penguatan modal
b) Pengembangan dan pemeliharaan 1 paket Sistem Komputerisasi
Dana Penguatan Modal
c) Penyusunan 6 buku Analisis penyertaan modal, 28 buku analisis
penguatan modal dan 9 buku pengendalian penguatan modal
d) Penyusunan 100 buku Berita Acara rekonsiliasi dana penguatan
modal
e) Penyusunan 1 paket MoU/Perjanjian Dana Penguatan Modal
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan penanaman
modal sebagaimana buku lampiran)
Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama 5
tahun terakhir antara tahun 2006 – 2010, baik investasi PMA maupun
PMDN mengalami fluktuasi dalam hal capaian jumlah unit usaha
maupun nilai investasi dari PMA dan PMDN. Sedangkan untuk
penanaman modal Non PMA-PMDN dari 5 tahun terakhir menunjukan
kecenderungan naik, baik dari jumlah unit usaha maupun nilai
investasinya. Perubahan jumlah unit usaha PMA dan PMDN ini bukan
semata-mata adanya penutupan usaha, tetapi juga disebabkan adanya
pengalihan status dari PMA dan PMDN ke Non PMA-PMDN.
Pada tahun 2010 jumlah unit usaha PMA sebanyak 38 unit usaha
dengan nilai investasi mencapai US$162.554.217,00 meningkat 9,66%
dibandingkan dengan nilai investasi tahun 2009 sebesar
US$148.233.330,00 dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
6.146 orang. Jumlah unit usaha PMDN pada tahun 2010 mencapai 31
unit usaha dengan nilai investasinya mencapai Rp333.175.320.856,00
meningkat 3,62% dibandingkan dengan nilai invetasi tahun 2009
sebesar Rp321.546.544.000,00 dengan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 9.065 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
153
Tabel 3.14. Jumlah Unit Usaha, Nilai Investasi, dan Tenaga Kerja Tahun 2006 – 2010
No Uraian TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
1. Jumlah Unit Usaha
a. PMA 38 36 35 33 38
b. PMDN 38 36 32 31 31
c. Non PMA-PMDN 25.653 26.779 27.949 29.222 30.179*
2. Nilai Investasi
a. PMA (Juta US$) 149,43 148,82 148,67 148,23 162,55
b. PMDN (Milyar Rp) 355,15 344,99 323,07 321,55 333,16
c. Non PMA-PMDN (Milyar Rp) 1.459,83 1.712,88 1.911,74 2.289,74 2.502,31*
3. Tenaga Kerja (org)
a. PMA 6.243 6.163 6.113 6.107 6.146
b. PMDN 9.438 9.387 9.131 9.065 9.065
c. Non PMA-PMDN 192.554 201.832 211.803 228.268 234.508* Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman. *) Data sementara
Pencapaian nilai investasi tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Grafik 15. Capaian Investasi PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2006-2010
355,15
1.459,83
344,99
1.712,88
323,07
1.911,74
321,55
2.289,74
333,17
2.502,31
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2006 2007 2008 2009 2010
PMDN (milyar Rp) Non PMA-PMDN (milyar Rp)
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
Grafik 16 Capaian Investasi PMA Tahun 2006-2010
139.500.000
144.500.000
149.500.000
154.500.000
159.500.000
164.500.000
PMA (US$) 149.433.330 148.823.330 148.673.330 148.233.330 162.554.217
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
154
Grafik 17. Capaian Penyerapan Tenaga Kerja PMA/PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2006-2010
6.243
9.438
192.544
6.163
9.387
201.832
6.1139.131
211.803
6.1079.065
228.268
6.1469.065
234.508
0
50000
100000
150000
200000
250000
2006 2007 2008 2009 2010
PMA PMDN Non PMA-PMDN
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
Dana penguatan modal pada tahun 2010 sebesar
Rp16.8880.750.000,00 diberikan kepada 747 kelompok sasaran turun
10,56% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp18.662.600.000,00 yang
diberikan kepada 745 kelompok sasaran. Sementara dana penyertaan
modal sebesar Rp10.500.000.000,00 turun 120,95% dibandingkan
tahun 2009 sebesar Rp23.200.000.000,00. Namun demikian bagian
laba dari dana penyertaan modal tahun 2010 meningkat 1,97% dari
tahun 2009 sebesar Rp9.973.164.267,42 menjadi Rp10.169.824.622,88.
Tabel 3.15. Jumlah Dana Penguatan Modal dan Kelompok Sasaran
Bidang
Tahun
2007 2008 2009 2010
Sasaran DPM (000)
Sasaran DPM (000)
Sasaran DPM (000)
Sasaran DPM (000)
Ter PHK 50 200.000 100 500.000 200 1.000.000 138 664.750
CTKI 9 60.000 55 430.000 19 267.500 17 320.000
Lulusan Pelatihan 0 0 0 0 10 100.000 5 37.500
Kesejahteraan Sosial 0 0 0 0 36 435.000 3 40.000
Pengembangan Pariwisata
0 0 0 0 0 0 3 470.000
Perindustrian 45 566.500 63 1.034.000 48 986.000 41 885.000
Koperasi dan UKM 48 1.500.200 36 3.000.000 33 3.150.000 42 3.515.000
KB, PP, dan PA 0 0 100 500.000 0 0 172 1.035.000
Pengembangan dan Pengelolaan Pasar
0 0 0 0 0 0 14 61.500
Peternakan 120 5.313.000 107 5.214.000 74 5.096.000 59 3.297.000
TPH 37 1.065.000 197 5.035.000 172 4.625.600 142 3.970.000
Perikanan 8 110.000 120 2.025.000 135 2.480.000 105 2.140.000
Perkebunan 7 138.500 24 492.000 16 420.000 6 445.000
Kehutanan 2 45.000 6 405.000 2 102.500 0 0
Jumlah 326 8.998.200 808 18.635.000 745 18.662.600 747 16.880.750
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
155
Tabel 3.16. Dana Penyertaan Modal Tahun 2006 – 2010
No Uraian TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
1. BPD DIY (Juta Rp) 3.000 5.000 4.000 5.500 3.000
2. Bank Sleman (Juta Rp) 1.800 4.000 8.000 7.000 4.500
3. PDAM (Juta Rp) 0 2.740,50 3.125 9.500 3.000
4. BUKP (Juta Rp) 200 250 350 1.200 0
Jumlah (Juta Rp) 5.000 11.950,50 15.475 23.200 10.500 Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
Tabel 3.17. Bagian Laba Dana Penyertaan Modal Tahun 2006 – 2010
No Uraian TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
1. BPD DIY (Juta Rp) 4.024,9 4.666,45 5.347,71 7.778,17 7.245,80
2. Bank Sleman (Juta Rp) 1.005,2 1.032,50 1.257,05 2.040,44 2.648,83
3. PDAM (Juta Rp) - - - - -
4. BUKP (Juta Rp) 18, 057 33,36 72,22 154,56 275,20
Jumlah (Juta Rp) 5.048,2 5.732,30 6.676,99 9.973,16 10.169,82 Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan penanaman modal adalah Kantor
Penanaman, Penguatan dan Penyertaan Modal, yang dibentuk
berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Keputusan Bupati Sleman Nomor 42/Kep.KDH/A/2009 tentang Uraian
Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Penanaman, Penguatan
Dan Penyertaan Modal. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok, dan
fungsi Kantor Penanaman, Penguatan Dan Penyertaan Modal
sebagaimana terlampir
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan penanaman modal di
Kantor Penanaman, Penguatan Dan Penyertaan Modal berjumlah 19
orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan penanaman modal
menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan penanaman modal
sebesar Rp930.826.000,00, realisasi Rp872.977.460,00 atau 93,79%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
156
Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai
berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp109.102.000,00 realisasi Rp93.875.550,00 atau 86,04%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, anggaran
sebesar Rp38.700.000,00 realisasi Rp37.212.200,00 atau 96,16%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp20.000.000,00 realisasi Rp16.971.000,00 atau 84,86%
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar Rp28.950.000,00 realisasi
Rp28.950.000 atau 100%
5) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, anggaran
sebesar Rp434.074.000,00 realisasi Rp403.177.460 atau 92,88%
6) Program Penyiapan Potensi, Sumber Daya dan Prasarana Daerah,
anggaran sebesar Rp300.000.000,00 realisasi Rp292.791.250,00
atau 97,60%
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan penanaman modal dilaksanakan dengan
identifikasi dan inventarisasi potensi yang diawali dari rapat kerja dinas
dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam
pelaksanaan urusan penanaman modal melibatkan berbagai pemangku
kepentingan antara lain instansi terkait, Kadinda, Small Medium
Enterprise Development Center (SMEDC) UGM dan Lembaga
pengabdian masyarakat perguruan tinggi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan penanaman
modal di Kantor Penanaman, Penguatan dan Penyertaan Modal
adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
157
h. Permasalahan dan Solusi
1. Erupsi Merapi mengurangi citra positif Kabupaten Sleman sebagai
daerah yang aman dari bencana. Akibatnya minat untuk berinvestasi
di wilayah Kabupaten Sleman menjadi menurun. Solusi yang
dilakukan adalah melakukan promosi dan siaran di televisi serta
radio tentang kondisi Sleman terkini.
2. Pelayanan perijinan kepada investor belum sesuai dengan konsep
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan pelayanan pra investasi
oleh masyarakat dan aparat belum terkondisi dengan baik. Solusi
yang dilakukan menyusun kajian pelayanan perijinan menuju
terbentuknya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta
melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan masyarakat dan aparat.
3. Nilai tunggakan pokok dana penguatan modal dari tahun 2000
semakin besar dan belum ada payung hukum untuk sita jaminan bagi
penunggak dana penguatan modal atau untuk pemutihan piutang bagi
penerima dana penguatan modal yang tidak mampu melunasi atau
meninggal dunia. Solusi yang dilakukan adalah mengintensifkan
pembinaan kepada penerima dana penguatan modal oleh instansi
teknis, mengintensifkan monitoring dan evaluasi dana penguatan
modal dengan instansi teknis, dan menyiapkan konsep untuk
penghapusan piutang bagi yang benar-benar tidak mampu.
4. Payung hukum penyertaan modal untuk BPD dan BUKP belum ada.
Solusi yang dilakukan adalah menyusun materi Rancangan Peraturan
Daerah tentang penyertaan modal pada BPD DIY dan BUKP DIY
serta materi Peraturan Bupati tentang SOP Penyertaan Modal.
10. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
158
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan alat tulis kantor
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan makanan dan minuman rapat
h) Rapat rapat koordinasi dan konsultasi
i) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutib/berkala meubelair
d) Pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana kantor
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya
b) Pengelolaan kepegawaian
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
c) Penyusunan profil data SKPD lima tahunan
5) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
melalui kegiatan fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil
menengah
6) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil dan Menengah
a) Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro
kecil menengah
b) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
c) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD
d) Fasilitasi pengembangan sarana promosi dan hasil produksi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
159
7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah melalui kegiatan penyelenggaraan
promosi produk usaha mikro kecil dan menengah
8) Program Peningkatan Kelembagaan Koperasi
a) Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman koperasi
b) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
koperasi, usaha kecil dan menengah adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pelaksanaan jasa surat menyurat selama 12 bulan
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan
langganan selama 12 bulan
c) Pengelolaan administrasi keuangan selama 12 bulan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor selama 12 bulan
e) Penyediaan 1 paket alat tulis kantor
f) Penyediaan 1 paket barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan makanan dan minuman rapat selama 12 bulan
h) Pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi selama 12 bulan
i) Pengelolaan arsip dan perpustakaan selama 12 bulan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan 1 unit gedung kantor
b) Pemeliharaan 6 unit kendaraan dinas roda 4 dan 16 unit
kendaraan dinas roda 2
c) Pemeliharaan rutin/berkala 158 unit meubelair, dan 1 unit gordyn
d) Pemeliharaan rutin/berkala 31 unit komputer/laptop, 17 unit
mesin ketik, 1 unit mesin fotokopi, 1 unit jaringan, dan 2 unit AC
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
a) Pelaksanaan workshop perpajakan, workshop pelayanan prima,
workshop eksistensi penyuluh perindustrian dan perdagangan di
SMEDC UGM dan diklat sertifikasi barang jasa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
160
b) Pengelolaan adminsitrasi kepegawaian bagi 87 orang pegawai
dan 1 orang PTT, serta PAK 6 orang pejabat fungsional.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan 145 buku laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
b) Penyusunan 45 buku rencana kerja SKPD, dan 20 buku Renstra
SKPD 2011-2015
c) Penyusunan 20 buku profil data SKPD lima tahunan.
5) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
terealisasi melalui pelayanan penerbitan badan hukum koperasi
kepada 47 kelompok dan 15 koperasi
6) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil dan Menengah
a) Pelaksanaan diklat jiwa kewirausahaan bagi 60 UKM, dan
pelatihan Bussiness Plan Development bagi 25 orang
b) Bimbingan manajemen bagi 30 koperasi, diklat perkoperasian
bagi 60 orang pengurus dan pengawas koperasi, Total Motivation
Training bagi 30 orang manajer koperasi, serta diklat akuntansi
bagi 30 orang juru buku/akuntan
c) Pelaksanaan Kabupaten Expo 2010 dan PODA Expo 2010 di
Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta
7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah terealisasi melalui fasilitasi gelar potensi
15 koperasi, gelar potensi produk 102 IKM pada showroom Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman, serta
keikutsertaan 6 IKM Kabupaten Sleman pada Gelar Tekhnologi
Tepat Guna (GTTG)
8) Program Peningkatan Kelembagaan Koperasi
a) Penyusunan 150 buah leaflet dan 1.000 booklet pedoman
penyelenggaraan perkoperasian dan sosialisasi prinsip-prinsip
pemahaman koperasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
161
b) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan bagi 160 koperasi
berprestasi, fasilitasi penyelesaian permasalahan 8 koperasi,
pembubaran 20 koperasi beku dan monitoring eksistensi
terhadap 10 koperasi
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan koperasi
dan usaha kecil dan menengah sebagaimana buku lampiran)
Pelaksanaan program dan kegiatan di atas mampu meningkatkan
jumlah anggota, volume usaha koperasi dan kualitas kelembagaan
koperasi. Perkembangan jumlah anggota koperasi mengalami kenaikan
sebesar 6,85% dari 218.407 orang pada tahun 2009 meningkat menjadi
233.362 orang pada tahun 2010. Perkembangan volume usaha
mengalami kenaikan sebesar 2,07%, pada tahun 2009 sebesar
Rp705.482.789 menjadi Rp720.095.806,00 pada tahun 2010. Jumlah
koperasi pada tahun 2010 sebesar 598 unit mengalami penurunan
0,50% dibandingkan jumlah tahun 2009 sebesar 601 unit.
Grafik 18. Perkembangan Jumlah Koperasi Tahun 2006-2010
546561
587601
598
500
520
540
560
580
600
620
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sleman
Grafik 19. Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Tahun 2006-2010
199.415 202.620208.159
218.407
233.362
180000
200000
220000
240000
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
162
Grafik 20. Perkembangan Volume Usaha Koperasi Tahun 2006-2010 (ribu rupiah)
514.010.938
656.431.240 671.888.372705.482.789 720.095.806
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sleman
Pada tahun 2010 dari 598 koperasi terdapat koperasi aktif sebanyak
517 buah (86,45%), koperasi pasif 9 buah (1,51%) dan koperasi beku
72 buah (12,04%) Jika dibandingkan data tahun 2009 jumlah koperasi
aktif di tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 7,28%, jumlah
koperasi pasif turun 222,22% dan jumlah koperasi beku turun 26,38%.
Grafik 21. Jumlah Koperasi Aktif, Pasif dan Beku Tahun 2006-2010
244192
94
245223
93
290
206
91
481
2991
517
972
0
200
400
600
2006 2007 2008 2009 2010
Aktif Pasif Beku
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sleman
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan menengah
adalah Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasiyang dibentuk berdasarkan
Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Keputusan
Bupati Sleman Nomor 42/Kep.KDH/A/2009 tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi serta didukung oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah.
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok, dan fungsi Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
163
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan
menengah di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi berjumlah 16 orang.
Secara rinci SDM penyelenggara urusan koperasi, usaha kecil dan
menengah adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan koperasi, usaha
kecil dan menengah sebesar Rp1.327.957.000,00 realisasi
Rp1.208.147.465,00 atau 90,98%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp257.812.000,00 realisasi Rp227.068.453,00 atau 88,08%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
sebesar Rp13.000.000,00 realisasi Rp12.998.361,00 atau 88,67%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,anggaran
sebesar Rp42.700.000,00 realisasi Rp36.832.500,00atau 93,13%
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar Rp103.850.000,00
realisasi Rp88.183.000,00 atau 84,91%
5) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif,
anggaran sebesar Rp23.880.000,00 realisasi Rp23.820.000,00 atau
95,21%
6) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil dan Menengah, anggaran Rp402.167.000,00 realisasi
Rp372.816.700,00 atau 92,70%
7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah, anggaran Rp85.440.000,00 realisasi
Rp77.240.000,00 atau 90,40%
8) Program Peningkatan Kelembagaan Koperasi, anggaran
Rp149.440.000,00 realisasi Rp144.093.400 atau 96,42%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
164
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah
dilaksanakan secara partisipatif, diawali dengan rapat kerja dinas dan
jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyusunan renja SKPD
diawali dengan evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan
kecamatan untuk melayani masukan dari koperasi dan usaha kecil
menengah.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan koperasi,
usaha kecil dan menengah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Keberadaan kantor cabang koperasi cenderung terkonsentrasi hanya
berada di wilayah-wilayah tertentu dimana telah banyak berdiri
koperasi, sementara masih ada wilayah lain yang sedikit jumlah
koperasinya. Solusi yang ditempuh adalah melakukan koordinasi
intensif dengan kecamatan karena dalam penerbitan kantor cabang
koperasi diperlukan rekomendasi lokasi dari kecamatan.
2) Penerima dana penguatan modal koperasi dan UMKM yang
bersumber dari APBD Kabupaten Sleman pada lokasi bencana
erupsi Merapi mengalami kesulitan untuk membayar sesuai dengan
perjanjian. Solusi yang ditempuh adalah melakukan inventarisasi
penerima dana penguatan modal korban erupsi Merapi dan
melakukan penjadwalan ulang waktu pembayaran.
11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, listrik dan
langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
165
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan jasa perbaikan perlatan kerja
f) Penyediaan alat tulis kantor
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat
j) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutin/berkala meubelair
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pendidikan dan pelatihan formal
b) Pengelolaan kepegawaian
c) Koordinasi dan konsultasi
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, capaian
Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
d) Penyusunan profil data hasil pembangunan SKPD 5 tahun
terakhir
5) Penataan Administrasi Kependudukan
a) Pembangunan dan pengoperasian SIAK secara terpadu
b) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
c) Sosialisasi kebijakan kependudukan
d) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang pencatatan sipil
e) Pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan
f) Fasilitasi Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan (P4)
g) Peningkatan sarana dan prasarana SIAK
h) Pelayanan umum dan administrasi kependudukan
i) Pemutakhiran data kependudukan melalui SIAK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
166
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
kependudukan dan catatan sipil adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pengelolaan jasa persuratan selama 12 bulan.
b) Pembayaran jasa langganan listrik, jasa langganan air selama,
jasa langganan telepon dan jasa langganan surat kabar selama
12 bulan.
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan sebanyak 7 orang di
tingkat Kabupaten dan 12 orang di tingkat Kecamatan selama 12
bulan
d) Pengadaan tenaga kebersihan 1 orang dan pengadaan 21 jenis
sarana kebersihan kantor.
e) Perbaikan dan pemeliharaan 8 unit komputer, 7 unit printer, 2
unit laptop dan 4 unit mesin ketik.
f) Pengadaan 60 jenis alat tulis kantor.
g) Penggandaan barang cetakan berupa : 264.000 lembar KTP,
154.000 lembar KK, 300 lembar SKTT, 300 lembar SKPPS, 300
lembar SKPPT, 36.700 lembar blangko, dan 720 lembar buku
register.
h) Pengadaan 1 buah almari/rak buku, 1 buah whiteboard, 1 buah
wireless, 2 buah AC, dan 4 set gordyn.
i) Penyediaan 6 kali makanan dan minuman tamu, dan 5 kali
penyediaan makanan dan minuman rapat.
j) Pengelolaan arsip dan perpustakaan selama 12 bulan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan 1 unit gedung.
b) Pemeliharaan 5 unit mobil dan 10 unit sepeda motor.
c) Perbaikan 15 buah meja kerja dan 25 buah kursi kerja.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Penyertaan 1 orang.pegawai mengikuti pendidikan dan pelatihan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
167
b) Pengelolaan usulan kenaikan pangkat 7 orang, kenaikan gaji
berkala pegawai 17 orang, cuti pegawai 10 orang, pengelolaan
buku penjagaan 15 buku, pengelolaan DP3 38 orang,
pengelolaan SK pegawai 15 orang, dan melaksanakan laporan
kepegawaian 12 kali.
c) Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi antar provinsi 2 kali
dengan peserta 5 orang, dan ke DKI Jakarta 2 kali dengan
peserta berjumlah 2 orang.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, capaian
Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan 60 buku laporan bulanan, 7 buku laporan tahunan,
7 buku LAKIP, 5 dokumen berita acara, dan 4 dokumen laporan
barang.
b) Penyusunan 36 dokumen laporan keuangan bulanan, 3
dokumen laporan keuangan tahunan, 3 dokumen laporan
catatan atas laporan keuangan.
c) Penyusunan 5 dokumen program kerja, 3 dokumen RKA, 3
dokumen DPPA, 3 dokumen DPA dan 1 dokumen renstra.
d) Penyusunan 20 buku profil data hasil pembangunan di bidang
kependudukan dan catatan sipil.
5) Penataan Administrasi Kependudukan
a) Pelaksanaan sistem SIAK berjalan dengan lancar di kabupaten
dan di 17 kecamatan.
b) Penyelenggaraan pelayanan administrasi KTP 205.998 lembar,
pelayanan administrasi KK 72.851 lembar, pelayanan
administrasi SKTS 7.582 lembar, pelayanan administrasi SKPPS
107 lembar, pelayanan administrasi surat iji menjadi penduduk
DIY 2.669 lembar, pelayanan administrasi surat ijin menjadi
penduduk luar DIY 6.442 lembar, dan pelayanan administrasi
surat keterangan pindah 4.923 lembar.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
168
c) Sosialisasi kebijakan kependudukan bagi 1.212 orang perangkat
dukuh di 1.212 padukuhan, sosialisasi kebijakan kependudukan
bagi 86 orang perangkat desa di 86 desa dan sosialisasi
kebijakan kependudukan bagi 85 orang perangkat kecamatan di
17 kecamatan. Kebijakan kependudukan yang disosialisasikan
adalah peraturan daerah tentang penyelenggaraan pendaftaran
penduduk dan catatan sipil, peraturan daerah tentang retribusi
penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan catatan sipil, serta
peraturan bupati tentang petunjuk pelaksanaan peraturan
daerah tersebut diatas.
d) Penerbitan 19.270 akta kelahiran, 776 akta perkawinan, 86 akta
perceraian, 3.341 akta kematian, 2 akta pengakuan dan
pengesahan anak, 30 akta pengangkatan anak, 32 akta
perubahan nama, 348 akta kutipan II kelahiran, dan 23 akta
kutipan II perkawinan.
e) Penataan dan penjilidan 550 buku dokumen kependudukan dan
catatan sipil .
f) Fasilitasi 40 orang pembantu pegawai pencatat perkawinan.
g) Pengadaan 18 unit switch hub, 18 unit protection box, dan 1 unit
konversi SAK ke SIAK.
h) Pelayanan KTP 187.114 lembar dan pelayanan KK 91.376
lembar di 17 kecamatan se-Kabupaten Sleman.
i) Pelaksanaan 82 kali verifikasi kependudukan di 17 kecamatan
se-Kabupaten Sleman.
Pada tahun 2010 terjadi penurunan pelayanan kependudukan dan
catatan sipil terutama dalam layanan akta catatan sipil sebesar 25,52%
dari 31.560 akta di tahun 2009 menjadi 23.505 akta. Hal ini terjadi
karena banyaknya migrasi penduduk yang belum tercatat dan yang
bersangkutan belum melapor.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
169
Grafik 22. Layanan Akta Catatan Sipil Tahun 2006-2010
15.804 18.115 20.688
31.56023.908
0
10.000
20.000
30.000
40.000
2006 2007 2008 2009 2010
Layanan Akta Catatan Sipil
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Selain itu, terjadi sedikit penurunan layanan administrasi kependudukan
khususnya layanan KTP menurun sebesar 2,24% dari 210.728 di tahun
2009 menjadi 205.998 di tahun 2010.
Grafik 23. Layanan KTP Tahun 2009-2010
194.636216.320
243.766210.728 205998
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
2006 2007 2008 2009 2010
Layanan KTP
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Layanan KK juga menurun sebesar 28,53% dari 101.931 KK di tahun
2009 menjadi 72.851 di tahun 2010 antara lain karena banyak keluarga
baru yang belum mengurus KK karena belum merasa perlu, mereka
masih menumpang pada KK lama keluarga masing-masing.
Grafik 24. Layanan Kartu Keluarga Tahun 2006-2010
77.551
119.606137.896
101.931
72851
0
50.000
100.000
150.000
2006 2007 2008 2009 2010
Layanan KK
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
170
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan kependudukan dan catatan sipil adalah
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sleman yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9
Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 24 Tahun
2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil. Penyelenggaraan urusan ini
didukung oleh Seksi Pelayanan Umum di 17 kecamatan. Secara rinci,
kedudukan, tugas pokok dan fungsi SKPD penyelenggara urusan
kependudukan dan catatan sipil sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kependudukan dan
catatan sipil di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah 39
orang. Secara rinci sumber daya manusia penyelenggara urusan
kependudukan dan catatan sipil menurut golongan dan pendidikan
adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kependudukan dan
catatan sipil sebesar Rp2.961.043.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp2.831.813.387,00 atau 97,08%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran
sebesar Rp1.447.141.000,00 realisasi Rp1.363.960.637,00 atau
94,25%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
anggaran sebesar Rp86.812.500,00 realisasi Rp86.458.500,00 atau
99,59%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
anggaran Rp37.700.000,00 realisasi Rp31.467.650,00 atau 83,47%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
171
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan anggaran Rp41.300.000,00 realisasi
Rp41.192.450,00 atau 99,74%.
5) Program Penataan Administrasi Kependudukan dengan anggaran
Rp1.348.089.500,00 realisasi Rp1.308.734.150,00 atau 97,08%.
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan kependudukan dan catatan sipil diawali
dengan evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan kecamatan
untuk melayani administrasi kependudukan dan penyesuaian dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005 tentang Sistem
Administrasi Kependudukan dan dilaksanakan melalui rapat kerja dinas
dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
kependudukan dan catatan sipil di Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil serta Seksi Pelayananan Umum di 17 kecamatan adalah
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1. Hilangnya data administrasi kependudukan masyarakat yang
menjadi korban erupsi Merapi. Solusi yang dilakukan adalah
mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor
349/Kep.KDH/A/2010 tentang Pembebasan Retribusi Pelayanan
Dokumen Kependudukan Bagi Penduduk pada Desa yang Terkena
Bencana Gunung Api Merapi (Desa Argomulyo, Desa Wukirsari,
Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo dan Desa Umbulharjo).
2. Keterbatasan sarana dan prasarana untuk mendukung program e-
KTP yang harus dilaksanakan paling lambat tahun 2011. Solusi yang
dilakukan adalah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 80 Tahun
2009 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk
dan Catatan Sipil serta penambahan peralatan pendukung sistem
administrasi kependudukan yang baru. Selain itu juga dilakukan
pelatihan petugas pelayanan administrasi kependudukan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
172
12. Urusan Ketenagakerjaan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air, listrik dan
langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
f) Penyediaan alat tulis kantor
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
i) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
j) Penyediaan makanan dan minuman kantor
k) Rapat koordinasi dan konsultasi
l) Penyediaan jasa keamanan kantor
m) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutin/berkala meubelair
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Peningkatan kualitas tenaga perencana dan anggaran
b) Pengelolaan kepegawaian
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi kinerja
SKPD
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
d) Monitoring dan evaluasi pembangunan kegiatan SKPD
e) Penyusunan profil hasil pembangunan SKPD 5 tahun terakhir
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
173
5) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
a) Kajian perencanaan ketenagakerjaan daerah
b) Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari
kerja
c) Peningkatan profesionalitas tenaga pelatihan dan instruktur BLK
d) Pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja
e) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana BLK
f) Monitoring lulusan dan informasi latihan
g) Pemagangan lulusan pelatihan kerja perusahaan selama 3 bulan
h) Fasilitasi dan uji kompetensi dan sertifikasi
i) Penyusunan modul CBT
j) Penyusunan proses mekanisme perijinan tempat uji kompetensi
k) Pembinaan LPK
6) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
a) Penyusunan informasi bursa kerja
b) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
c) Pengembangan kelembagaan produktivitas dan kewirausahaan
d) Penempatan tenaga kerja terdaftar
7) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
a) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan
hubungan industrial
b) Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang
ketenagakerjaan
c) Peningkatan pengawasan perlindungan penegakan hukum
terhadap keselamatan dan kecelakaan kerja
d) Pengawasan norma ketenagakerjaan di perusahaan
e) Pengelolaan bantuan pinjaman TKI
f) Pendampingan dan bimbingan penyusunan PKWT, PP, PKB
dan pembentukan lembaga Bipartit
g) Peningkatan peran LKS Tripartit
h) Fasilitasi pemberian Jamsostek bagi tenaga kerja
kontrak/honorer Pemkab Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
174
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
ketenagakerjaan adalah sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pelaksanaan layanan selama 12 bulan
b) Pelaksanaan langganan telepon 4 saluran, air, listrik untuk Dinas
dan UPTD BLK dan langganan 10 eksemplar media cetak setiap
hari selama 12 bulan
c) Pelaksanaan pembayaran jasa 5 bendahara pengeluaran, 1
pembuku, 2 bendahara gaji, 2 bendahara penerima, 3 bendahara
barang dan 2 tenaga honorer karya produktif 12 bulan.
d) Pelaksanaan kebersihan kantor Dinas dan UPTD BLK 12 bulan.
e) Pelaksanaan pemeliharaan 15 unit computer, 7 unit laptop 6 17
unit mesin ketik, 1 unit mesin fotocopy dan 1 unit LCD.
f) Penyediaan alat tulis kantor Dinas dan UPTD BLK selama 12
bulan.
g) Penyediaan 6.100 set formulir AK1 dan AK2, kop surat, bend 26,
kartu nama, amplop surat dan amplop gaji dan penggandaan
sebanyak 72.424 lembar .
h) Penyediaan 10 jenis komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan berupa MCB 25 A dan 16 A, lampu hias, batu aki
kering, 5 lampu TL bulat, 2 buah kipas angin,servis AC,
pengisian freon 8 unit, kabel 20 m, 95 lampu TL, 20 travo, 24
starter, 4 buah emergency lamp kantor Dinas dan UPTD BLK.
i) Penyediaan 6 unit peralatan dan perlengkapan kantor UPTD BLK
berupa 2 AC, komputer, notebook, LCD projector, printer and 6
meja rapat.
j) Pelaksanaan rapat dinas sebanyak 71 kali dan penerimaan
tamu.
k) Pelaksanaan rapat koordinasi pelaksanaan program 2010 dan
konsultasi untuk meningkatkan kelancaran tugas.
l) Penyediaan jasa keamanan kantor Dinas dan UPTD BLK.
m) Pelayanan arsip dan pembelian 14 buku untuk perpustakaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
175
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Dinas dan UPTD BLK.
b) Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 45
unit roda 2 dan 11 unit roda 4.
c) Pemeliharaan rutin/berkala meubelair berupa penggantian karet
dan busa kursi tamu, pemasangan dua pintu alumunium,
penggantian kunci laci dan roda kursi kerja dan pemeliharaan rak
arsip.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya aparatur
a) Pembinaan bagi tenaga perencana dan dan pemegang kas
anggaran untuk 1 kali/2 hari (50 orang)
b) Fasilitasi penilaian angka kredit 45 pejabat fungsional dan
pembinaan kepegawaian 140 orang.
4) Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja keuangan
a) Pelaksanaan laporan bulanan SKPD, laporan tahunan SKPD,
dan laporan capaian kinerja SKPD.
b) Pelaksanaan pelaporan bulanan keuangan dan realisasi
keuangan.
c) Penyusunan Dokumen Rencana Kerja SKPD, Dokumen
RKA/DPA SKPD dan RENSTRA 2011-2016.
d) Monitoring dan evaluasi pelaksanan kegiatan SKPD.
e) Penyusunan dokumen profil hasil pembangunan SKPD 5 tahun
terakhir.
5) Program Peningkatan kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja
a) Penyusunan 50 buku dokumen perencanaan ketenagakerjaan
daerah.
b) Pengadaan 75 kursi siswa unit dan 6 jenis alat Tempat Uji
Kompetensi (TUK) mobil.
c) Pelaksanaan pemagangan 10 orang instruktur BLK ke
perusahaan.
d) Pelatihan kerja institusional sub kejuruan untuk 128 orang,
pelatihan kerja non institusional sub kejuruan untuk 80 orang,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
176
pelatihan swadana kejuruan untuk 51 orang dan pelatihan kerja
untuk difabel 30 orang.
e) Pemeliharaan alat bengkel 7 kejuruan.
f) Monitoring 450 orang lulusan BLK dana APBD dan 190 orang
dana swadana ke 80 desa, 13 Kecamatan dan 17 SLTA, promosi
640 lulusan ke 20 SLTA di 17 Kecamatan.
g) Pemagangan 20 orang lulusan pelatihan kerja perusahaan
selama 3 bulan kerja.
h) Pelaksanaan uji kompetensi otomotif 20 orang, listrik 20 orang
dan jahit 20 orang, dan sertifikasi kepada 305 orang.
i) Penyusunan modul CBT (competence based training) kejuruan
otomotif, listrik, tekmek, pertanian, tata niaga, dan bangunan
j) Pembinaan terhadap 25 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
6) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
a) Pembinaan dan perluasan informasi bursa bagi 20 orang
pengurus Bursa Kerja Khususus (BKK)
b) Pembinaan kewirausahaan bagi 20 orang tenaga kerja mandiri
(TKM) dan pemberian bantuan modal bagi 20 orang TKM.
c) Pembinaan 351 orang tenaga kerja program Antar Kerja Antar
Daerah (AKAD) pembinaan 4.940 orang tenaga kerja program
Antar Kerja Antar Lokal (AKAL), pembinaan 426 orang tenaga
kerja antar negara (AKAN).
7) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
a) Mediasi penyelesaian 40 kasus perselisihan hubungan industrial
(PHI)/pemutusan hubungan kerja (PHK), temu konsultasi
mediator hubungan industrial DIY 2 kali (@30 orang) pembinaan
penyelesaian PHI secara bipartit 25 perusahaan (50 orang)
b) Diskusi panel pelaksanaan UU. No 2 Tahun 2004 tentang PHI
untuk 30 perusahaan (60 orang), pembinaan perusahaan
penyedia dan pengguna jasa tenaga kerja pada 20 perusahaan
(40 orang)
c) Pengujian instalasi listrik dan penyalur petir pada 20 perusahaan,
evaluasi kecelakaan kerja pada 10 perusahaan 116 kasus,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
177
upacara pembukaan bulan K3, pencetakan 300 lembar norma K3
dan norma kerja.
d) Pengawasan norma kerja dan pekerja anak di perusahaan di 70
perusahaan, identifikasi 20 perusahaan baru di Kabupaten
Sleman yang belum wajib lapor dan pemeriksaan monitoring dan
pembinaan tenaga kerja oleh pegawai pengawas.
e) Pembinaan pengurus PJTKI dan 50 orang keluarga TKI,
pemberian bantuan pinjaman bagi 17 orang CTKI, Penyusunan
evaluasi perkembangan pengembalian pinjaman.
f) Penyusunan dokumen Paruh Kerja Waktu Tertentu (PKWT),
Peraturan Perusahaan (PP), PKB diikuti oleh 20 perusahaan,
pembentukan Lembaga Kerja Sama (LKS) bipartit di 20
perusahaan, identifikasi dan verifikasi serikat pekerja/serikat
buruh (SP/SB) 15 buah, monitoring pelaksanaan PP/PKB/PKWT
di 10 perusahaan
g) Pelaksanaan 8 kali koordinasi antar unsur tripartit, deteksi dini di
10 perusahaan dalam rangka pencegahan PHI/PHK, pendataan
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) ke 3 pasar 12 kali.
h) Pengurusan pembayaran Jamsostek bagi 238 orang tenaga
kerja kontrak/honorer Pemkab Sleman.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
ketenagakerjaan sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan ketenagakerjaan sampai dengan tahun
2010 mampu mendukung penyerapan tenaga kerja 87,69% dari total
angkatan kerja sebanyak 473.590 orang. Tingkat penyerapan tenaga
kerja ini berkurang jika dibandingkan pada tahun 2009 yang mencapai
90,27% dari sejumlah 468.024 orang tenaga kerja. Jumlah orang yang
bekerja juga mengalami penurunan sebanyak 7.195 orang dari 422.490
orang tahun 2009 menjadi 415.295 orang pada tahun 2010. Hal yang
sama juga terlihat pada peningkatan persentase angkatan kerja yang
tidak bekerja dari 10,77% pada 2009 menjadi 12,31% pada tahun 2010.
Hal ini terjadi karena adanya krisis ekonomi global yang berpengaruh
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
178
pada perekonomian nasional dan regional. Banyaknya pemutusan
hubungan kerja baik di dalam dan luar Sleman mempengaruhi total
angkatan kerja yang tidak bekerja. Disamping itu banyaknya tenaga
kerja yang telah mendapat pekerjaan tidak melaporkan diri ke Dinas
Tenaga Kerja dan Sosial menyebabkan angka pengangguran yang
tercatat mengalami peningkatan.
Grafik 25. Angkatan Kerja Tahun 2006-2010
409.298358.908
50.390
421.690375.242
46.448
425.338380.780
44.558
468.024422.490
45.534
473.590
415.295
58.295
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
2006 2007 2008 2009 2010
angkatan kerja bekerja tidak bekerja
Sumber : Dinas Nakersos
Namun demikian jumlah perusahaan di Kabupaten Sleman mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 tercatat sebanyak
896 perusahaan beroperasi di wilayah Kabupaten Sleman dan menjadi
997 perusahaan pada akhir tahun 2010. Hal ini juga berpengaruh
terhadap jumlah tenaga kerja yang terserap. Pada tahun 2010 jumlah
tenaga kerja yang terserap di perusahan-perusahaan tersebut mencapai
53.332 meningkat dari sebelumnya sebesar 47.125 orang pada tahun
2009. Atau jika dipersentasekan maka akan tercatat angka kenaikan
sebesar 11,64%. Berikut data lengkap jumlah perusahaan dan
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Sleman.
Tabel 3.18. Jumlah Perusahaan di Sleman dan Penyerapan Tenaga Kerja 2006-2010
No Tahun Jumlah
Perusahaan Tenaga Kerja Indonesia Tenaga Kerja Asing
Jumlah L P L P
1. 2006 835 28.437 26.524 53 1 55.015
2. 2007 790 24.223 18.440 89 19 42.771
3. 2008 849 26.835 20.044 53 8 46.940
4. 2009 896 27.199 19.786 109 31 47.125
5. 2010 997 31.148 22.034 111 39 53.332
Sumber : Dinas Nakersos
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
179
Perluasan lapangan kerja dilaksanakan melalui program pelayanan
penempatan tenaga kerja terdaftar (AKAL, AKAD, dan AKAN) dengan
dukungan peran sektor swasta dan masyarakat. Jumlah tenaga kerja
terdaftar yang bisa disalurkan pada tahun 2009 adalah sebesar 5.335
orang dan menjadi 5.383 orang pada tahun 2010. Jumlah tenaga kerja
tersalurkan tersebut mencapai angka 17,49% dari keseluruhan 30.779
orang pencari kerja pada tahun 2010.
Tabel 3.19. Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2006-2010
No Uraian Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1 AKAL 3.796 3.568 3.344 4.799 4.940
2 AKAD 579 355 602 398 351
3 AKAN 186 344 148 138 426
Jumlah 4.561 4.267 4.094 5.335 5.383
Sumber : Dinas Nakersos
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan ketenagakerjaan adalah Bidang Tenaga
Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial yang dibentuk berdasar
Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 20 tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketenagakerjaan di
Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial berjumlah 21
orang. Secara rinci SDM penyelenggara urusan ketenagakerjaan
menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan
sebesar Rp3.063.153.100,00 dengan realisasi Rp2.382.709.427,00 atau
sebesar 77,79% Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
180
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran anggaran sebesar
Rp632.944.000,00 dengan realisasi sebesar Rp455.316.948,00 atau
sebesar 71,94%
2) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur anggaran
sebesar Rp324.261.500,00 dengan realisasi sebesar
Rp270.650.489,00 atau sebesar 83,47%.
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur anggaran
sebesar Rp38.500.000,00 realisasi sebesar Rp35.449.000,00 atau
sebesar 92,08%.
4) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja keuangan sanggaran sebesar Rp170.300.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp.152.858.400,00 atau sebesar 89,76%.
5) Program Peningkatan Kualitas dan produktivitas tenaga kerja,
anggaran sebesar Rp1.558.815.100,00 dengan realisasi sebesar
Rp.1.189.114.230,00 atau sebesar 76,28%
6) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, anggaran sebesar
Rp54.125.000, 00 dengan realisasi sebesar Rp.28.120.000,00 atau
51,95%.
7) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan anggaran sebesar Rp284.207.500,00 dengan
realisasi sebesar Rp251.200.360,00 atau sebesar 88,39%.
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan berlangsung secara sinergis dan terkoordinasi
baik antar bidang/seksi maupun lintas sektor yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi SKPD. Penyusunan rencana kerja SKPD dilakukan
berdasarkan hasil evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan
kecamatan melalui mekanisme musrenbang. Untuk memperluas
kesempatan kerja, proses perencanaan hingga pelaksanaan
program/kegiatan dan evaluasi dalam penyelenggaraan urusan
ketenagakerjaan, dibangun jaringan kerjasama dengan pihak swasta
sehingga memperlancar penempatan tenaga kerja sehingga terjadi
peningkatan kemampuan maupun penyerapan tenaga kerja.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
181
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
ketenagakerjaan di Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial adalah sebagaiman terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Terbatasnya kesempatan/lowongan kerja menyebabkan rendahnya
tingkat penyerapan tenaga kerja dan tingginya angka pengangguran.
Hal ini diperparah oleh kondisi ekonomi regional, nasional maupun
global yang tidak menguntungkan. Warga asal Sleman yang di PHK
kemudian kembali ke wilayah Kabupaten Sleman, sehingga
menambah jumlah angka penganggur. Erupsi Merapi juga
meningkatkan jumlah penggangguran terkait dengan banyaknya
lahan pertanian yang rusak terimbun material. Solusi yang dilakukan
adalah dengan mempermudah, membuka akses dan
menyebarluaskan informasi peluang/bursa kerja. Selain itu melalui
program penanggulangan kemiskinan dilakukan pembinaaan usaha
ekonomi bagi pekerja ter-PHK. Usaha untuk mengurangi angka
pengangguran juga dilakukan melalui kegiatan pembinaan
kewirausahan dan bantuan modal bagi TKM dan penempatan
tenaga kerja yang terdaftar.
2) Kualitas pencari kerja yang kurang memadai sehingga tidak mampu
memenuhi permintaan lowongan kerja. Solusi yang ditempuh
dengan meningkatkan kualitas pelatihan dan tenaga kerja yang
disesuaikan dengan permintaan pasar/bursa kerja, serta
pemagangan/kerja praktek di perusahaan.
13. Urusan Ketahanan Pangan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa telekomunikasi, sumbedaya air , listrik dan
langganan
b) Penyediaan jasa administrasi keuangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
182
c) Penyediaan bahan dan alat kebersihan kantor
d) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
e) Penyediaan alat tulis kantor
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
h) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat
j) Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi
k) Penyediaan jasa kearsipan dan perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya, pelatihan dan
lokakarya
b) Pengelolaan kepegawaian
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Perencanaan, Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja
b) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
d) Monitoring dan evaluasi program / kegiatan SKPD
e) Penyusunan profil data SKPD lima tahun terakhir
5) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
a) Penanganan daerah rawan pangan
b) Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
c) Pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok
d) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
e) Pengembangan cadangan pangan daerah
f) Pengembangan desa mandiri pangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
183
g) Pengembangan lumbung pangan desa
h) Pengembangan perbenihan / perbibitan
i) Peningkatan mutu dan keamanan pangan
j) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk
perkebunan dan pertanian.
k) Penyuluhan sumber pangan alternatif
l) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk
peternakan
m) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian
tanaman hortikultura
n) Pemantauan, pengawasan, peredaran penggunaan pupuk dan
pestisida
o) Pembinaan kelompok berprestasi tingkat nasional
p) Fasilitasi koordinasi ketahanan pangan
q) Kajian keamanan jajanan anak sekolah
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
wajib ketahanan pangan adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa telekomunikasi, sumberdaya air, listrik dan
langganan selama 12 bulan
b) Penyediaan jasa administrasi keuangan selama 12 bulan.
c) Penyediaan 23 paket bahan dan alat kebersihan kantor
selama 12 bulan.
d) Perbaikan 10 unit mesin ketik, 1 unit LCD, 4 unit Alat
Laboratorium, 1 unit GPS, 2 unit kamera, 1 unit handycam, 1
unit wireless, 15 unit komputer dan 4 unit laptop.
e) Pembelian alat tulis kantor 12 bulan dan pembelian 500 lembar
meterai.
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan selama 12
bulan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
184
g) Pembelian 9 jenis alat-alat listrik dan elektronik.
h) Pembelian 2 paket komputer dan perlengkapan komputer.
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat selama 12 bulan.
j) Pembiayaan perjalanan dinas dalam daerah untuk 50 orang
dan pembiayaan perjalanan dinas luar daerah untuk 97 orang.
k) Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan selama 12 bulan,
pembelian 1 paket buku ilmu pengetahuan umum, dan
pembelian 1 paket buku pertanian .
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan 7 unit UPT BP3K, 5 unit BBI, 1 unit Kebun
Sawungan, 4 unit Poskeswan, 1 unit RPH, 1 unit
Laboratorium, 3 unit UPT, 1 unit Gudang obat dan 1 unit
Musholla.
b) Operasional 201 unit roda dua dan 10 unit roda empat,
pemeliharaan 174 unit roda dua dan 1 unit roda empat .
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a) Pelaksanaan seminar, lokakarya dan workshop 3 kali,
bimbingan teknis pengelolaan arsip dan pelatihan petugas
PMHP 1 kali.
b) Pengelolaan kenaikan gaji berkala 210 pegawai, pengusulan
kenaikan pangkat 71 pegawai, pengusulan pegawai pensiun
12 pegawai, pengusulan 7 CPNS dan pengusulan 16 CPNS
ke PNS.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Perencanaan, Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan 1 dokumen LAKIP, 1 dokumen Annual Report , 1
dokumen LPPD, 12 dokumen laporan kinerja bulanan dan 1
dokumen laporan kinerja tahunan.
b) Penyusunan 12 dokumen laporan keuangan bulanan, 4
dokumen laporan keuangan triwulan, 2 dokumen laporan
keuangan semesteran, 1 dokumen laporan keuangan tahunan,
dan 12 dokumen laporan PAD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
185
c) Penyusunan 1 dokumen Renja, 1 dokumen RKA, 1 dokumen
DPA, 1 dokumen Penetapan kinerja, 1 dokumen RKA
Perubahan, 1 dokumen DPA, 1 dokumen Program kerja
pertanian dan kehutanan, 1 dokumen Target OPD, 2 dokumen
Rencana Kinerja Tahunan dan 1 dokumen Rencana strategi
2010 – 2014.
d) Monitoring dan evaluasi kegiatan pertanian dan kehutanan 17
kali.
e) Penyusunan profil data SKPD lima tahun terakhir 5 dokumen.
5) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan
a) Penyusunan laporan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG) sebanyak 1 kali dan penanganan 10 kelompok daerah
rawan pangan.
b) Penyusunan 15 buku Pola Konsumsi Pangan, 1 kali Sosialisasi
Pola Konsumsi Pangan, penyusunan 20 Buku Neraca Bahan
Makanan (NBM) Kabupaten Sleman dan 1 kali Sosialisasi
NBM .
c) Pemantauan Harga Pangan Pokok 6 kali, Sosialisasi Analisis
Harga Pangan 1 kali, pemantauan akses pangan 4 kali, dan
sosialisasi analisa akses harga pangan pokok 2 kali
d) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
TPH, bimbingan penanganan pasca panen, DEM penanganan
pasca panen, pembinaan pasca panen dan pengolahan hasil
perkebunan (Kopi dan Mendong) serta pembinaan mutu
kualitas bahan pangan dan industri.
e) Penyusunan 1 paket rencana kerja/teknis program akselerasi
produksi tebu, 1 paket pendampingan produksi tebu dan 1 kali
monitoring dan evaluasi.
f) Pelatihan kapasitas lembaga keuangan desa 2 angkatan,
pelatihan kapasitas pengurus kelompok afinitas 2 angkatan
dan magang petugas dan pengurus kelompok tani ke Desa
Mandiri Pangan 1 angkatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
186
g) Updating lumbung pangan di 17 kecamatan se Kabupaten
Sleman dan pembinaan lumbung pangan 3 kali.
h) Pembentukan 2 kelompok Sekolah Lapang Perbenihan Padi
dan Percontohan/penanaman benih padi untuk perbenihan
seluas 4 Ha.
i) Pembelian 1 paket bahan laboratorium, pemeriksaan 520
sampel daging, pemeriksaan 374 sampel susu, pemeriksaan
507 sampel telur, pengujian residu 20 sampel antibiotika,
pengujian 20 sampel cemaran mikroba, pengujian 30 sampel
kandungan formalin.
j) Pembinaan 8 kelompok UPJA/KUPJA dan penyusunan klas
UPJA/KUPJA, pelaksanaan apresiasi pembuatan 1 unit pupuk
organik, penyaluran bantuan benih tanaman pangan ke petani
di 17 kecamatan, pendampingan 1 paket pelaksanaan
administrasi kegiatan dan peningkatan 1 paket produksi,
produktivitas dan mutu produk pertanian serta pengembangan
kawasan.
k) Pengembangan konsumsi pangan Beragam Bergizi Berimbang
(B3) sebanyak 17 kecamatan, 1 kali Lomba Cipta Menu B3,
Gerakan konsumsi pangan lokal di sekolah 4 kali dan
pembinaan dan pengembangan kelompok masyarakat 1 paket.
l) Fasilitasi magang 1 unit sekolah lapang hortikultura,
peningkatan produksi dan mutu produk hortikultura serta
pengembangan kawasan hortikultura 8 unit dan peningkatan
produksi dan mutu produksi biofarmaka 1 unit.
m) Pemantauan pengadaan, peredaran, penyaluran dan HET
pupuk bersubsidi dan pestisida 12 kali, koordinasi dan
sinkronisasi penyaluran pupuk bersubsidi tingkat kabupaten 2
kali dan koordinasi dan sinkronisasi penyaluran pupuk
bersubsidi tingkat lapang 4 kali .
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
187
n) Pembinaan 17 kelompok/kelompok masyarakat berprestasi dan
fasilitasi penerimaan penghargaan tingkat nasional.
o) Penyusunan 1 dokumen pelaksanaan fasilitasi koordinasi
ketahanan pangan.
p) Penyusunan 1 dokumen kajian keamanan jajanan anak
sekolah.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan ketahanan
pangan sebagaimana buku lampiran).
Pelaksanaan program kegiatan urusan wajib ketahanan pangan
berjalan optimal didukung oleh regulasi, sarana dan prasarana kerja,
peran serta masyarakat peduli pangan, pihak akademisi serta seluruh
anggota dan kelompok kerja Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten
Sleman. Kebijakan pelaksanaan urusan wajib ketahanan pangan di
Kabupaten Sleman pada tahun 2005-2010 adalah membangun sektor
pertanian ke arah agribisnis dengan memperkuat sistem pertanian
dalam arti luas.
Pelaksanaan berbagai program dan kegiatan tersebut mampu
mendukung keberhasilan peningkatan ketahanan pangan selama kurun
waktu 5 tahun (2005 - 2010). Pelaksanaan urusan ketahanan pangan di
Kabupaten Sleman terlaksana dengan baik sebagaimana terlihat dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 3.20. Capaian Indikator Pembangunan di Bidang Ketahanan Pangan
Indikator Capaian Kabupaten Sleman
2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6
Aspek Ketersediaan Pangan
1. Surplus beras ( ton ) 90.063 82.440 96.571 95.925 85.236
2. Produktivitas a. Padi sawah 57,48 57,17 62,14 60,87 59,53 b. Padi ladang 29,21 22,84 30,17 30,42 39,91
Aspek Distribusi Pangan
1. Harga Beras di Kab. Sleman a. Harga tertinggi b. Harga terendah c. Rerata harga beras
4.754 3.546 3.672
5.342 4.288 4.748
5.133 4.400 4.748
5.383 4.875 5.097
7.117 5.244 6.102
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
188
1 2 3 4 5 6
2. Jumlah 3 bulan berturut-turut dengan harga lebih dari 25% dari rerata harga pasar
0 (Stabil)
0 (Stabil)
0 (Stabil)
0 (Stabil)
0 (Stabil)
Aspek Konsumsi Pangan
1. Konsumsi beras ( kg/kapita/tahun ) a. Nasional b. Kabupaten Sleman
118,00 63,70
118,00 63,70
120,00 63,70
120,00 63,70
120,00 63,70
2.Konsumsi protein hewani (kg/kapita/tahun) 13,41 13,97 14,56 14,45 16,29
3. Konsumsi ikan (kg/kapita/tahun) 20,30 23,14 24,80 25,95 26,73
4. Kekurangan Energi Protein (KEP) % KEP < 15% = Resiko rawan pangan
gizi ringan 11,36 10,96 11,66 10,85 10,85
5. Angka Kecukupan Gizi a. Energi (K. Kalori/kapita/hari)
- Nasional - Kab. Sleman
2.200 1.936,2
2.200 2.001,4
2.200 2.018,8
2.200 2.029,9
2.200 2.060,0
b. Protein (Gram/kapita/hari) - Nasional - Kab. Sleman
50,0 63,1
50,0 52,0
50,0 63,6
50,0 61,1
50,0 58,3
Sumber: Sekretariat Daerah
Salah satu indikator pencapaian program peningkatan ketahanan
pangan pada aspek ketersediaan pangan adalah surplus beras sebagai
bahan pangan utama di Kabupaten Sleman. Walaupun dihadapkan
pada tantangan peningkatan kebutuhan beras yang tidak diikuti
penurunan laju alih fungsi lahan, selama tahun 2006–2010 Kabupaten
Sleman masih mampu mempertahankan predikat sebagai lumbung
beras di Provinsi DIY. Surplus beras pada tahun 2010 sebanyak 85.236
ton disebabkan antara lain Program Peningkatan Beras Nasional
(P2BN), bantuan pupuk organik dari dana APBD Provinsi DIY dan
Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dari Departemen Pertanian.
Dalam hal aspek distribusi pangan, khususnya stabilisasi harga pangan
pokok (beras), selama lima tahun terakhir belum pernah terjadi lonjakan
kenaikan harga melebihi dari 25% dari rerata harga pasar selama tiga
bulan berturut-turut. Melalui Program Dana Penguatan Modal Lembaga
Usaha Ekonomi Perdesaan (DPM LUEP), Bantuan Pinjaman Langsung
Masyarakat Sistem Tunda Jual (BPLM STJ) dan kegiatan Operasi Pasar
Masyarakat (OPM Beras) oleh Bulog, Pemerintah Kabupaten Sleman
mampu melaksanakan stabilisasi harga pada posisi harga wajar dan
terjangkau.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
189
Untuk konsumsi beras per kapita per tahun tidak mengalami
perubahan dari tahun 2006 hingga 2010 sebanyak 63,7 kg/kapita/tahun
jauh lebih rendah dari konsumsi beras nasional 120 kg/kapita/tahun.
Sebagian warga Sleman mulai mengurangi konsumsi nasi beras
(kelompok pangan padi-padian) dan sedikit demi sedikit mulai
mengkonsumsi sumber karbohidrat non beras.
Konsumsi ikan perkapita di Kabupaten Sleman juga mengalami
peningkatan, pada tahun 2006 konsumsi ikan perkapita sebesar 20,30
kg dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 26,73 kg. Tingkat konsumsi
ikan di Sleman secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan tingkat
konsumsi ikan di Provinsi DIY yaitu sebesar 20 kg untuk tahun 2010.
Peningkatan konsumsi ikan di Sleman ini dipicu oleh meningkatnya
jumlah rumah makan/restoran ikan dan meningkatnya kesadaran
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, yang mulai bergeser
pada konsumsi makanan non kolesterol.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) menunjukkan adanya peningkatan
konsumsi energi dari tahun 2006 senilai 1.936,2 K menjadi 2.060 K.
Kal/kapita/hari pada tahun 2010. Point ini mendekati angka ideal
Nasional 2.200 K.kal/kapita/hari. Konsumsi protein selama lima tahun
terakhir selalu berada di atas angka ideal Nasional 50
gram/kapita/tahun.
Berbagai upaya dalam urusan ketahanan pangan tidak hanya berfokus
pada peningkatan ketersediaan pangan, pemerataan distribusi pangan
dengan harga terjangkau dan tercapainya pola konsumsi pangan yang
aman, bergizi dan beragam, namun juga meningkatkan peran
masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung ketahanan pangan.
Program yang dilaksanakan telah mampu mempertahankan surplus
pangan pokok, meskipun hasil produksi dan produktivitas mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2009. Penurunan produksi dan
produktivitas disebabkan mewabahnya hama wereng coklat sebagai
akibat perubahan iklim yang sulit diprediksi di sentra produksi padi
wilayah Sleman Barat dan adanya erupsi Gunung Merapi. Situasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
190
produksi pangan pokok tahun 2009 dan 2010 ditunjukkan pada tabel
berikut:
Tabel 3.21. Situasi Pangan Pokok Kabupaten Sleman Tahun 2009 dan 2010
No Komoditas Produksi 2009 Produksi 2010 Susutan 2010
Penyediaan 2010
(Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton)
1 Beras 170.263 168.158 8 13.453 154.705
2 Jagung 32.712 31.703 20 6.341 25.362
3 Ubi Kayu 26.153 20.868 18 3.756 17.112
4 Kedelai 772 698 16 111 585
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Tabel 3.22. Keadaan Penyediaan dan Konsumsi Pangan Per Kapita Kabupaten Sleman Tahun 2010
No Komoditas Penyediaan (Kg/kapita)
Dikonsumsi Surplus/Minus
(Kg/kapita) (Ton) (Kg/kapita) (Ton)
1 Padi-padian 165,11 66,56 72.558,14 98,55 107.480
Beras 141,86 63,70 69.469,12 78,16 85.236
Jagung 23,26 2,86 3.119,02 20,40 22.243
2 Kacang-kacangan 4,61 19,14 20,871,27 (14,52) (15.838)
Kacang Tanah 4,08 1,93 2,104,79 2,14 2.342
Kedelai 0,54 17,00 18.539,64 (16,46) (17.955)
Kacang Hijau 0,00 0,21 226,84 (0,21) (225)
3 Umbi-umbian 19,23 6,97 7.599,07 12,26 13.375
Ubi kayu 15,69 5,46 5.954,50 10,23 11.157
Ubi jalar 3,54 1,51 1,644,58 2,03 2.218
Sumber : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Pada tahun 2010 terdapat surplus pangan untuk komoditas beras
sebanyak 10.480 ton, jagung sebanyak 22.243 ton, kacang tanah
sebanyak 2.342 ton, ubi kayu sebanyak 11.157 ton dan ubi jalar 2.218
ton. Kekurangan kebutuhan pangan terjadi pada komoditas kedelai
sebanyak 17.955 ton dan kacang hijau sebanyak 225 ton.
Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) terlaksana
melalui terwujudnya 1 unit Laporan Sistem Kewaspadaan Pangan di
Kabupaten Sleman Tahun 2010. Analisis data SKPG pada gabungan
indikator pertanian, indikator sosial ekonomi dan indikator kesehatan
menampilkan informasi bahwa pada tahun 2009 di Kabupaten Sleman
termasuk peta hijau (artinya wilayah dengan resiko kerawanan pangan
dan gizi ringan).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
191
Kecamatan yang beresiko tinggi rawan pangan dan gizi (peta merah)
hanya di Kecamatan Minggir, sedangkan untuk kecamatan beresiko
rawan pangan dan gizi sedang tetapi tetap perlu diwaspadai berjumlah
4 kecamatan meliputi Kecamatan Seyegan, Tempel, Cangkringan dan
Prambanan. Sebelumnya pada tahun 2009 jumlah desa dengan
kategori peta merah (resiko rawan pangan dan gizi tinggi) ada 12 desa
meliputi Desa Sendangmulyo, Sendangrejo, Sendangagung,
Margomulyo, Caturharjo, Tambakrejo, Sumberrejo, Mororejo, Wukirsari,
Sambirejo, Gayamharjo dan Wukirharjo. Indikator pangan dan indikator
kesehatan pada keduabelas desa tersebut menunjukkan skor 1 atau 2
artinya resiko ringan atau sedang, namun jika dilihat dari indikator
ekonomi menunjukkan skor 4 ( jumlah KK Miskin > 40%, resiko tinggi
rawan pangan dan gizi).
Erupsi Merapi menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah Desa Rawan
Pangan dan Gizi, khususnya di wilayah yang termasuk kawasan
terkena langsung erupsi Merapi yaitu di desa-desa Kecamatan
Cangkringan.
Keberhasilan penyelenggaraan urusan wajib ketahanan pangan antara
lain dapat dilihat dari penerimaan penghargaan ketahanan pangan
tingkat Nasional Tahun 2010 sebanyak 4 kategori berdasarkan SK
Mentan Nomor: 3651/Kpts/KP.450/11/2010. Adapun data prestator
penghargaan ketahanan pangan tingkat Nasional adalah sebagai
berikut :
1) Juara 1 Kategori Kelompok Binaan PKK diraih oleh Kelompok
Wanita “ KSP Merapi Mulia “, Daleman Girikerto, Turi , Sleman.
2) Juara 1 Kategori Kelompok Pengembang Cadangan Pangan
Masyarakat Kelompok diraih oleh Lumbung Pangan Kelompok Tani
“ Taruno Mulyo “, Panggung, Argomulyo, Cangkringan. Sleman.
3) Juara 2 Kategori Perkumpulan Petani Pengelola Air diraih oleh
Kelompok P3A “ Sidomakmur “, Pondokrejo, Tempel , Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
192
4) Juara 1 Kategori kelompok Agribisnis Hortikultura – Komoditas
Tanaman Hias diraih oleh Asosiasi Petani Tanaman Hias, Desa
Sidokarto, Godean, Sleman.
Khusus untuk kategori kelompok masyarakat – kelompok binaan PKK,
prestasi tahun 2010 merupakan penghargaan kali ke-6 (enam) yang
diperoleh secara berturut-turut oleh wakil dari Kabupaten Sleman sejak
tahun 2005. Pada kategori kelompok pengembang cadangan pangan
masyarakat dan kelompok P3A prestasi ini merupakan penghargaan
berturut-turut sejak tahun 2009. Prestasi lain di bidang ketahanan
pangan tingkat Nasional yaitu Penghargaan Gapoktan PUAP
berprestasi yang diraih oleh Gapoktan Sidoluhur, Godean, Sleman.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan wajib ketahanan pangan adalah Bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan
Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2009 tentang Uraian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kabupaten Sleman yang didukung oleh Bagian
Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Secara
terperinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan wajib ketahanan pangan
di Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian pada Dinas
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 25 orang. Secara rinci
sumberdaya manusia penyelenggara urusan ketahanan pangan
menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
193
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan wajib ketahanan
pangan sebesar Rp2.894.968.600,00 dengan realisasi
Rp2.444.195.535,00 atau 84,43%. Secara terperinci anggaran dan
realisasi masing-masing program sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran
Rp623.307.700,00 realisasi Rp516.659.380,00 atau 82,89%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
Rp632.434.500,00 realisasi Rp599.519.255,00 atau 94,80%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, anggaran
Rp398.393.700,00 realisasi Rp338.112.200,00 atau 84,87%
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan
Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran
Rp372.978.500,00 realisasi Rp277.676.000,00 atau 74,45%
5) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan,
anggaran Rp867.854.200,00 realisasi Rp712.228.700,00 atau 82,07%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan ketahanan pangan diawali dari rapat kerja
dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Pengidentikiasian
masalah dan kebutuhan pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan
secara partisipatif melalui pertemuan kelompok tani dengan didampingi
oleh PPL yang disinkronkan dengan program Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan. Penyelenggaraan urusan wajib ketahanan
pangan dilaksanakan secara multi sektor yang dikoordinasikan oleh
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Penyelenggaraan urusan
ketahanan pangan mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan
dan evaluasinya dilakukan melalui jejaring kerjasama dengan Perguruan
Tinggi Negeri maupun Swasta, Lembaga swadaya masyarakat
perusahaan swasta serta dengan Balai Pusat Penelitian Bidang
Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
194
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan wajib
ketahanan pangan di Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Pertanian pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Secara umum permasalahan dan solusi urusan ketahanan pangan
adalah sebagai berikut:
1) Aspek Ketersediaan Pangan
a) Perubahan iklim yang sulit diprediksi disertai dampak erupsi
Merapi berupa penurunan luas lahan produktif, penurunan suplai
air irigasi akibat banyaknya kerusakan infrastruktur bendung dan
saluran irigasi menyebabkan penurunan populasi, produksi dan
produktivitas berbagai komoditas pertanian dan berdampak pada
penurunan ketersediaan cadangan pangan di Kabupaten
Sleman. Solusi yang dilakukan adalah dengan percepatan upaya
peningkatan daya dukung lahan pertanian produktif, peningkatan
daya dukung ketersediaan air irigasi dan peningkatan
ketersediaan agro input yang didukung dengan pemberdayaan
kelompok tani.
b) Akses petani ke sumber permodalan sampai saat ini masih
rendah. Solusi yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi
kelompok tani agar mendapatkan kemudahan pinjaman modal
dan pada saat bersamaan meningkatkan kinerja berbagai jenis
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), antara lain Usaha Simpan
Pinjam yang dikelola oleh Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM), Gapoktan Peningkatan Usaha Agribisnis Pedesaan
(PUAP), Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED – SP),
Badan Kredit Desa (BKD), Badan Usaha Kredit Pedesaan
(BUKP) dan berbagai jenis LKM lainnya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
195
2) Aspek Distribusi Pangan
Sebagian besar tingkat pengelolaan kelompok lumbung pangan
sebagai lembaga pengelola cadangan pangan masyarakat sekaligus
lembaga distribusi pangan termasuk kategori sederhana. Solusi yang
dilakukan adalah meningkatkan pemberdayaan kelompok lumbung
pangan dan lebih mengarah pada orientasi bisnis-ekonomis serta
mampu berperan sebagai Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(LDPM) melalui kegiatan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha
Ekonomi Pedesaan (DPM LUEP), Dana Pemberdayaan Masyarakat
dan Bantuan Pemberdayaan Lumbung Pangan.
3) Aspek Konsumsi Pangan
a) Masih terdapat 12 (duabelas) desa yang tergolong Desa Rawan
Pangan dan Gizi pada tahun 2009 yang diiindikasikan jumlahnya
akan bertambah akibat erupsi Merapi pada tahun 2010. Solusi
yang dilakukan adalah melakukan percepatan pelaksanaan
intervensi berupa Fasilitasi Daerah Rawan Pangan dan Gizi,
Penguatan Kelembagaan Akses Pangan Masyarakat,
Penumbuhan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) dan
percepatan tanggap darurat penanganan bencana Merapi,
khususnya untuk pemulihan multisektor bidang ekonomi.
b) Pola konsumsi pangan sebagian masyarakat Kabupaten Sleman
belum sesuai dengan Pola Pangan Harapan AB3 (Aman,
Berragam, Bergizi dan Berimbang). Solusi yang dilakukan
adalah meakukan peningkatan konsumsi pangan lokal dengan
dukungan Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan
Gizi (P2KPG) berbasis sumber daya lokal.
14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Program dan Kegiatan
1) Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender
dan Anak dengan kegiatan koordinasi dan monitoring perlindungan
perempuan dan anak.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
196
2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
dengan kegiatan:
a) Pelatihan bagi pelatih dan pendamping korban kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT)
b) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak
kekerasan dan pengarusutamaan gender.
c) Pembinaan, evaluasi dan fasilitasi pemberdayaan perempuan di
Bidang perekonomian bagi kelompok PKK Padukuhan.
d) Penyelenggaraan Hari Anak Nasional.
3) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan dengan kegiatan pameran hasil karya perempuan di
bidang pembangunan.
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai
berikut :
1) Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender
dan Anak terealisasi sosialisasi UU PKDRT, UU PA dan trafficking
diikuti 80 orang, serta koordinasi dan monitoring gerakan sayang ibu
(GSI) di 17 kecamatan.
2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
a) Pelatihan bagi 46 orang pelatih dan pendamping korban KDRT
serta sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT kepada
34 orang.
b) Koordinasi upaya perlindungan terhadap tindak kekerasan dan
koordinasi tim PUG 80 orang.
c) Koordinasi dan monitoring pemberdayaan perempuan di Bidang
perekonomian bagi kelompok PKK di 200 Padukuhan.
d) Pelaksanaan seminar hari anak nasional, sosialisasi hak dan
perlindungan anak, dan peringatan hari anak nasional.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
197
3) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan terealisasi pelaksanaan pameran hasil karya
perempuan di bidang pembangunan di tingkat kabupaten, provinsi
dan nasional bagi 10 kelompok.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagaimana buku
lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak adalah Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak pada Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009, tentang organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Secara rinci,
kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan adalah sebagaimana
terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak di Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak berjumlah 9 orang. Secara rinci
SDM penyelenggaraan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak menurut golongan dan pendidikan adalah
sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp198.670.250,00 realisasi
Rp194.174.050,00 atau 96,03%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
198
1) Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender
dan Anak, anggaran sebesar Rp28.100.000,00 realisasi
Rp28.100.000,00 atau 100%.
2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan,
anggaran sebesar Rp132.807.750,00 realisasi Rp132.804.750,00
atau 99,99%
3) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan, anggaran sebesar Rp37.762.500,00 realisasi
Rp33.269.300,00 atau 88,10%
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak berawal dari penyerapan masukan desa, kecamatan,
tokoh masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya ditunnjnag
dengan kompilasi data yang sudah terinventarisasi. Data dan
inventarisasi masalah yang terkompilasi menjadi dasar bagi Badan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak untuk menyusun usulan program dan kegiatan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Badan KB PP
dan PA adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Masih adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga khususnya
terhadap perempuan dan anak. Solusinya dengan sosialisasi tentang
Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan
Undang-Undang Perlindungan Anak, fasilitasi terhadap lembaga-
lembaga advokasi perlindungan anak dan perempuan, serta
mengintensifkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan
anak.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
199
2) Masih terdapat bias gender yang terjadi di masyarakat. Solusinya
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keadilan dan
kesetaraan gender, menggiatkan pelaksanaan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Keadilan dan Kesetaraan
Gender (KKG) kepada masyarakat.
15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat.
b) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air, listrik, dan langganan.
c) Penyediaan jasa admnistrasi keuangan.
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor.
e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
g) Penyediaan alat tulis kantor.
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat.
j) Rapat koordinasi dan konsultasi.
k) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
c) Pemeliharaan rutin/berkala meubelair.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
a) Pengelolaan kepegawaian.
b) Peningkatan kapasitas perencana dan anggaran.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
b) Penyusunan pelaporan keuangan dan realisasi keuangan.
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD.
d) Monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD.
e) Penyusunan profil dinas hasil pembangunan SKPD 5 tahun terakhir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
200
5) Program Keluarga Berencana
a) Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin.
b) Fasilitasi pelayanan KIE.
c) Harganas Pertasikencana.
d) Fasilitasi pelayanan KB-KR dan pengembangan jaringan kerja.
e) Pembinaan dan pengendalian program KB.
f) Analisa dan penyajian data KB-KS.
g) Fasilitasi bhakti TNI KB terpadu.
6) Program Kesehatan Reproduksi Remaja dengan kegiatan
pembinaan hak reproduksi remaja.
7) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri.
a) Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB.
b) Pembinaan bina keluarga sejahtera.
c) P2WKSS.
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Layanan surat menyurat 12 bulan.
b) Pembayaran jasa telepon, air, listrik, dan media cetak 12 bulan.
c) Pengelolaan keuangan 12 bulan
d) Penyediaan alat kebersihan dan bahan pembersih kantor 12 bulan.
e) Perbaikan peralatan kerja12 bulan.
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 12 bulan.
g) Penyediaan alat tulis kantor 12 bulan.
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor 12 bulan.
i) Fasilitasi rapat dan penerimaan tamu 12 bulan.
j) Pelaksanaan rapat koordinasi dan konsultasi selama 12 bulan.
k) Pengelolaan kearsipan dan pembelian 26 buku perpustakaan 12
bulan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
201
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
a) Pemeliharaan rutin/berkala 1 paket gedung kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala 77 kendaraan roda 2 dan 2
kendaraan roda 4.
c) Pemeliharaan 1 paket rutin/berkala meubelair.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
a) Pembinaan kepegawaian 2 kali dan penyusunan angka kredit 62
orang tenaga fungsional
b) Pembinaan bagi tenaga perencana dan pemegang kas
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
a) Penyusunan 5 buku laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD.
b) Penyusunan 50 buku laporan keuangan dan realisasi keuangan.
c) Penyusunan 30 buku rencana kerja SKPD.
d) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD
selama 12 bulan.
e) Penyusunan 1 dokumen profil dinas hasil pembangunan SKPD 5
tahun terakhir.
5) Program Keluarga Berencana
a) Pengadaan 1 buah ginbed, 6 almari tempat alat kontrasepsi dan
sosialisasi pelayanan KB bagi 65 orang keluarga miskin.
b) Pembuatan 2000 leafleat, 750 stiker, 4 kali siaran radio, 2 kali
siaran TV, 30 banner dan 51 set alat Komunikasi Informasi dan
Edukasi Bina Keluarga Sejahtera (KIE BKS)
c) Pelaksanaan rangkaian kegiatan Harganas Pertasikencana.
d) Pembekalan bagi 50 bidan, sosialisasi program KB bagi 55
pekerja perusahaan, pembinaan 55 pengelola KB, pembinaan 70
calon penganten di tingkat kabupaten dan kecamatan, evaluasi
pelayanan KB bagi 50 orang, pertemuan tri komponen di 24
puskesmas, pembinaan KB Lestari di 17 kecamatan, dan
pengayoman peserta KB bagi 719 peserta KB.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
202
e) Bimbingan petugas KB 10 kali, pengendalian anggaran dan
program KB 12 kali, review program KB 1 kali, dan konsolidasi
program KB 1 kali.
f) Analisa dan penyajian data KB-KS 24 kali, pencatatan,
pengolahan dan pelaporan data KB-KS 12 kali, dan pelatihan
bagi petugas pengolahan data KB-KS 2 kali.
g) Pelaksanaan rapat koordinasi pelaksanaan bhakti TNI KB
terpadu, pembuatan 20 spanduk, penyuluhan program KB di 9
kecamatan dan monitoring pelaksanaan Bhakti TNI KB Terpadu
di 17 kecamatan.
6) Program Kesehatan Reproduksi Remaja terealisasi melalui
pembinaan Pusat Informasi Konseling Kesahatan Reproduksi
Remaja (PIK KRR) untuk 340 orang, koordinasi KRR tingkat
kabupaten 2 kali, cerdas cermat hak KRR 100 orang dan penyuluhan
KRR 100 orang.
7) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri.
a) Pelaksanaan jambore kader Intitusi Masyarakat Pedesaaan (IMP)
yang diikuti 200 orang, pertemuan kader IMP tingkat kabupaten 1
kali, pertemuan paguyuban IMP 1 kali dan evaluasi IMP dan
Petugas Keluarga Berencana (PKB) 1 kali.
b) Pembinaan 51 kelompok bina keluarga sejahtera, pertemuan
koordinasi Bina Keluarga Berencana-Pendidikan Anak Usia Dini
(BKB-PAUD) 102 orang dan evaluasi kelompok Bina Keluarga
Sejahtera (BKS) di 17 kecamatan.
c) Pembinaan Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat
dan Sejahtera (P2WKSS) di 6 desa, pembinaan 240 warga
binaan, pembinaan 6 TPA (tempat penitipan anak) dan rakor
kebersihan lingkungan 1 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
203
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan di bidang KB dapat meningkatkan jumlah peserta
KB aktif sebanyak 3.216 peserta (meningkat 2,72%), sehingga pada
tahun 2010 jumlah peserta KB aktif mencapai 121.245 peserta.
Dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak
151.572 pasangan maka tingkat prevalensi peserta KB aktif mencapai
79,99%, meningkat 1,75% dari tahun 2009 sebesar 78,24%. Sementara
keikutsertaan pria dalam KB pada tahun 2010 sebanyak 8.447 peserta
(6,97% dari peserta KB aktif). Perkembangan peserta KB aktif dan KB
baru dalam lima tahun terakhir sebagaimana terlihat dalam grafik
berikut.
Grafik 26. Perkembangan Jumlah Peserta KB Aktif dan Baru Tahun 2006-2010
113.296
8.297
116.229
10.910
117.882
10.644
118.029
10.630
121.245
11.823
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
2006 2007 2008 2009 2010
Aktif Baru
Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Keikutsertaan KB pria mengalami penurunan dari jumlah KB pria 8.524
menurun pada tahun 2009 menjadi 8.477 (-0,5%) pada tahun 2010.
Pada sisi lain keikutsertaan KB wanita mengalami peningkatan dari
109.505 orang pada tahun 2009 meningkat menjadi 112.768 pada tahun
2010 atau meningkat sebesar 2,98%. Perkembangan keikutsertaan KB
dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
204
Grafik 27. Perkembangan Jumlah Peserta KB Pria dan Wanita Tahun 2006-2010
8.165
105.131
7.844
108.345
8.087
109.795
8.338
110851
8.447
113027
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2006 2007 2008 2009 2010
KB Pria KB Wanita
Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Keberhasilan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera juga
dapat dilihat dari berbagai prestasi yang telah dicapai antara lain :
1) Juara II Tingkat Nasional pada Kejuaraan Kelompok Bina
Lingkungan Keluarga.
2) Juara I Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan Keluarga Harmonis.
3) Juara I Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan Kader BKB.
4) Juara I Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan Kelompok BKN.
5) Juara I Tingkat Provinsi DIY pada kejuaraan Kelompok Bina
Lingkungan Keluarga.
6) Juara II Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan Gerakan Sayang Ibu.
7) Juara II Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan Paduan Suara.
8) Juara III Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan P2WKSS.
9) Juara III Tingkat Provinsi DIY pada Kejuaraan PKB.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera adalah Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak yang dibentuk berdasarkan Perda
Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan, tugas
pokok dan fungsi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
205
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan keluarga berencana dan
keluarga sejahtera berjumlah 95 orang. Secara rinci SDM
penyelenggaraan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera sebesar Rp1.236.041.000,00 realisasi
Rp1.188.977.726,00 atau 96,19%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp240.475.000 realisasi Rp216.855.876 atau 90,18%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
sebesar Rp246.183.000,00 realisasi Rp237.852.750,00 atau 96,62%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp52.459.000,00 realisasi Rp51.945.250,00 atau 99,02%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar
Rp86.910.000,00 realisasi Rp78.667.250,00 atau 90,52%.
5) Program Keluarga Berencana, anggaran sebesar Rp452.021.000,00
realisasi 449.714.100,00 atau 99,49%.
6) Program Kesehatan Reproduksi Remaja, anggaran sebesar
Rp28.500.000 realisasi Rp28.500.000 atau 100%.
7) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri, anggaran sebesar Rp129.493.000,00 realisasi
Rp125.442.500,00 atau 96,87%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
berawal dari penyerapan masukan dari para pemangku penetingan
(desa, kecamatan, masyarakat dan LSM) yang ditunjang dengan data
yang sudah terinventarisasi. Kompilasi data ini digunakan sebagai dasar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
206
penyusunan usulan program dan kegiatan oleh Badan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Khusus untuk program KB terlebih dahulu dipresentasikan dalam rapat
kerja daerah di BKKBN Provinsi DIY, guna mensinkronkan program
kabupaten dan provinsi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera di Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Jumlah PUS sebanyak 151.572 pasangan, yang mengikuti program KB
sebesar 121.245 sehingga belum dapat dikatakan maksimal. Solusinya
dengan meningkatkan sosialisasi dan advokasi kepada PUS.
16. Urusan Perhubungan
a. Program dan Kegiatan
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan alat tulis kantor
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
h) Penyediaan makanan dan minuman rapat
i) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
j) Penyediaan jasa keamanan kantor
k) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
207
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutin berkala peralatan kerja
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya
b) Pengelolaan kepegawaian
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
d) Penyusunan profil SKPD 5 tahun terakhir
5. Program Pembangunan Prasarana Fasilitas Perhubungan
a) Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang
perhubungan
b) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat
6. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu
Lintas Angkutan Jalan
a) Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan
bermotor
b) Rehabilitasi dan pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum
(LPJU)
c) Inventarisasi dan verifikasi lampu penerangan
7. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a) Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan
b) Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan
penumpang
c) Penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang
dilingkungan terminal
d) Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
208
8. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
a) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
b) Pengelolaan perparkiran
9. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
a) Pelayanan uji kendaraan bermotor
b) Pembinaan perbengkelan
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
perhubungan adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat selama 12 bulan.
b) Pembayaran langganan listrik, telelpon, air dan media cetak dan
koneksi internet selama 12 bulan dan pengadaan 1 unit daya
LPSE .
c) Pembayaran tunjangan bendahara dan pengurus barang 19
orang selama 12 bulan
d) Pembayaran gaji petugas kebersihan kantor 2 orang selama 12
bulan dan penyediaan 25 jenis peralatan kebersihan dan bahan
pembersih .
e) Penyediaan 39 jenis alat tulis kantor selama 12 bulan
f) Penyediaan 11 jenis barang cetakan dan penggandaan 75.328
lembar
g) Penyediaan 10 jenis komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor.
h) Penyediaan makanan dan minuman 57 kali rapat, 15 org tamu
dan extra fooding untuk 18 orang selama 300 hari.
i) Pelaksanaan 20 kali rapat koordinasi dan konsultasi
j) Penyediaan jasa keamanan kantor 12 bulan.
k) Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan selama 12 bulan, dan
7 jenis cetak kearsipan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
209
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan 3 unit bangunan kantor, rehabilitasi 2 buah kamar
mandi, pembangunan 1 paket sekat ruang e-Proc
b) Operasional 10 unit kendaraan roda 2 dan 4 unit kendaraan roda
4 dan, perawatan 8 unit kendaraan roda 4 dan 12 unit
kendaraan roda 2 .
c) Perawatan 2 unit sistem aplikasi dan 6 buah printer cetak gaji, 33
unit notebook, 10 unit tower wireless LAN, 1 paket website, 60
unit jaringan infrastruktur LAN dan WAN.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pelaksanaan bimtek dan workshop 4 kali.
b) Pengelolaan kepegawaian untuk 403 orang, penilaian angka
kredit bagi pejabat fungsional PKB sebanyak 12 PNS, general
cek up sebanyak 16 orang
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
kinerja dan Keuangan
a) Penyusunan 12 buku laporan bulanan, 1 buku laporan tahunan
dan 1 buku LAKIP
b) Pelaksanaan verifikasi SPJ 12 bulan, penyusunan SPJ 12 bulan,
penyusunan 2 dokumen laporan keuangan, konsiyering
pengeluaran anggaran dinas 4 kali
c) Penyusunan 10 buku perencanaan kerja SKPD, RKA, DPA,
SPPA, Renja SKPD dan Program Kerja.
d) Penyusunan 10 buku profil SKPD 5 tahun terakhir, profil dan
database SKPD.
5) Program Pembangunan Prasarana Fasilitas Perhubungan
a) Penyusunan draf raperda Penerangan Jalan Umum
b) Pengelolaan 5 buah terminal yaitu Terminal Prambanan, Jombor,
Condongcatur, Pakem, dan Gamping, serta
pembangunan/pemeliharaan 7 unit fasilitas Terminal Jombor
(kanopi terminal, tempat tunggu penumpang, pengecatan
terminal, pengaspalan, pos tempat pemungutan retribusi, tempat
parkir, dan pot tanaman)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
210
6) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu
Lintas Angkutan Jalan
a) Perawatan 9 unit alat uji kendaraan bermotor (brake tester, axle
load tester, speedo meter tester, smoke tester, CO-HC tester,
side slip tester, highlight tester, pitwell tester, dan soundlevel
tester), pemeliharaan 3 unit sarana pendukung alat uji
(kompresor, bogie roller, dan kalibrasi alat uji), dan pengadaan
12 unit suku cadang alat uji kendaraan bermotor
b) Pemeliharaan LPJU di 2.000 titik dan pemasangan KWH meter
untuk 10 kelompok
c) Penyediaan data verifikasi LPJU di Kecamatan Depok di 3.000 titik.
7) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a) Pengawasan dan pengendalian lalu lintas 176 kali, sosialisasi
tertib lalu lintas 20 kali, survey lalu lintas untuk 10 ruas jalan dan
koordinasi teknis bidang perhubungan darat 1 kali.
b) Pelaksanaan uji kelayakan angkutan wisata disekolah untuk 300
lokasi sekolah
c) Pelaksanaan monitoring 35.000 kendaraan angkutan lebaran,
natal dan tahun baru, serta pembuatan 100 lembar stiker
angkutan lebaran, 5 buah spanduk lebaran, dan 230 lembar peta
informasi lebaran
d) Pengelolaan 33 ijin angkutan
8) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
a) Pemasangan 85 unit rambu-rambu lalu lintas, pengecatan marka
jalan sepanjang 1.000 m2, pemasangan 10 unit Rambu
Pendahuluan Petunjuk Jalan (RPPJ), pemasangan 3 unit
flashing, pemeliharaan 5 unit Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
(APILL) dan pemeliharaan 8 unit flashing.
b) Penerbitan 183 izin parkir, dan pengadaan 300 buah rompi parkir
9) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
a) Pengujian 17.500 buah kendaraan bermotor, pengadaan 39.000
keping plat uji, 750 gross baut seng, 19.500 pasang stiker uji
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
211
samping, 400 buku formulir uji, 6.000 buku uji, 750 buku blangko
retribusi, dan 4.500 buku kartu registrasi
b) Pembinaan 75 usaha perbengkelan
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
perhubungan sebagaimana buku lampiran)
Prasarana dan sarana perhubungan yang meliputi prasarana dan
sarana lalulintas, manajemen transportasi dan terminal merupakan
potensi yang dapat dikembangkan untuk menunjang mengoptimalkan
aktivitas perekonomian di Kabupaten Sleman. Perkembangan hasil-
hasil pembangunan urusan perhubungan selama 5 tahun dapat terlihat
sebagai berikut:
Tabel 3.23. Data perkembangan pelaksanaan urusan perhubungan tahun 2006-2010:
Uraian TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah pemeliharaan jaringan LPJU (titik)
264 216 337 315 340
Jumlah pemasangan LPJU:
- Lampu TL 40 watt 958 815 715 500 815 - Lampu mercury 125 watt 1.528 1.149 1.152 1.255 1.149 - Lampu mercury 250 watt 1.682 1.579 1.545 1.855 3.087 - Lampu natrium 250 watt 4.865 5.228 5.410 6.552 4.087
Jumlah pemeliharaan (titik) 1.000 1.200 1.950 1.500 1.500
Jumlah pemasangan KWH meter (klp) 20 28 10 21 10
Pemeliharaan rutin LPJU (buah) 1.350 1.400 1.750 1.850 2.000
Sumber: Dinas Dishubkominfo
Pemeliharaan LPJU yang dilakukan menunjukkan peningkatan
efektivitas dan efisiensi yang cukup signifikan sebagaimana dapat
dilihat dalam grafik perbandingan target dengan realisasi pemeliharan
rutin LPJU sebagai berikut:
Grafik 28. Perbandingan Target dan Realisasi Pemeliharan Rutin LPJU Tahun 2006-2010
1.2501.350
1.2501.400
1.500
1.750
1.500
1.850
1.500
2.000
0
500
1000
1500
2000
2006 2007 2008 2009 2010
Target
Realisasi
Sumber: Dinas Dishubkominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
212
Hasil-hasil pembangunan di bidang penerangan jalan umum tersebut
memberikan dampak positif yang signifikan dalam capaian
perkembangan jalan strategis yang terlayani lampu penerangan jalan
sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah ini:
Grafik 29. Capaian Perkembangan Jalan Strategis yang Terlayani Lampu Penerangan Jalan Tahun 2006-2010 (prosentase)
79 82
88 9097
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2006 2007 2008 2009 2010
ProsentaseJalan Strategisyang terlayaniLPJU
Sumber: Dinas Dishubkominfo
Pada bidang angkutan jalan untuk menangani pelayanan angkutan darat
terdapat armada bus yang memanfaatkan fasilitas Terminal Jombor;
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sebanyak 27.556 kendaraan, Antar
Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 147.199 kendaraan dan angkutan
pedesaan dan perkotaan sebanyak 50.614 kendaraan atau menurun.
Jumlah angkutan pedesaan dan perkotaan menurun 51,5%
dibandingkan tahun 2009, disebabkan oleh permasalahan biaya
operasional yang tinggi dalam menjalankan usaha angkutan umum dan
gaya hidup masyarakat yang berpandangan lebih nyaman menggunakan
kendaraan pribadi daripada kendaraan angkutan umum. Armada
kendaraan umum tersebut pada tahun 2010 telah melayani penumpang
sebanyak 833.044 orang untuk AKAP, 2.419.523 orang untuk AKDP dan
1.953.309 orang untuk angkutan pedesaan dan perkotaan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
213
Jumlah bengkel dan tenaga kerja yang dibina dalam 5 tahun terakhir
sebagai berikut:
Tabel 3.24. Data bengkel dan tenaga kerjanya Tahun 2006-2010:
No Uraian TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
1. Jumlah bengkel 75 75 79 77 75
2. Jumlah tenaga kerja 448 425 432 428 411
Sumber: Dinas Hubkominfo
Pelaksanaan program dan kegiatan urusan perhubungan pada tahun
2010 telah mampu meningkatkan kualitas sarana perhubungan yang
terpasang menjadi lebih baik daripada tahun 2009, antara lain berupa
rambu-rambu lalu lintas sebanyak 1.030 buah atau meningkat 8,2%;
marka jalan sepanjang 160 km atau meningkat 0,6%; APILL sebanyak 17
unit atau meningkat 41,1%; flashing light sebanyak 11 unit atau
meningkat 27,2%; dan Rambu Pendahulu Petunjuk Jalan (RPPJ)
sebanyak 200 atau meningkat 5%.
Jumlah tempat parkir dan tukang parkir yang terdaftar adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.25. Data Tempat Parkir dan Tukang Parkir Tahun 2006-2010:
No Uraian Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1. Tempat parkir 181 288 298 286 229
2. Tukang parkir 504 661 684 657 560
Sumber: Dinas Dishubkominfo
Guna menjamin keamanan dan kelaikan jalan kendaraan wajib uji yang
beroperasi telah dilakukan pelayanan pengujian kendaraan bermotor
meliputi kendaraan umum dan bukan umum, sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.26. Data Kendaraan Yang Telah Diuji Tahun 2006-2010
No Uraian
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Umum Bukan Umum
Umum Bukan Umum
Umum Bukan Umum
Umum Bukan Umum
Umum Bukan Umum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Mobil penumpang
691 - 617 - 632 - 594 - 186 -
2. Taxi - - - - - - - - 325 -
3. Mobil Bus 1.596 83 1.499 89 1.387 68 1.231 86 1.125 79
4. Pick Up - 9.902 - 9.491 - 9.705 - 9.497 - 9.487
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
214
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5. Truck 17 3.838 12 4.004 9 3.835 7 3.591 61 3.537
6. Tangki - - - 1 - 5 - 2 - 5
7. Kend. Gandeng
- 3 - 5 - 4 - 14 - 6
8. Kend. Tempel
- - _ - 2 - 10
9. Kend. Khusus
- 1 - 4 - 4 - 6 - 4
Jumlah 2.304 13.827 2.128 13.594 2.028 13.621 1.832 13.198 1.697 13.128
Sumber: Dinas Hubkominfo
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perhubungan adalah Sekretariat, Bidang
Lalu Lintas, Bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan UPTD
Pengujian Kendaraan Bermotor pada Dinas Perhubungan, Komunikasi,
dan Informatika. Dinas ini dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten
Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 34
Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas
Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.
Secara rinci kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perhubungan di
Sekretariat, Bidang Lalu Lintas, Bidang Sarana dan Prasarana Lalu
Lintas, dan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor pada Dinas
Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika berjumlah 96 orang. Secara
rinci SDM penyelenggaraan urusan perhubungan menurut golongan
dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perhubungan sebesar
Rp5.877.769.250,00 realisasi Rp5.185.040.872,00 atau 88,21%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah sebagai
berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
215
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp692.856.250,00 realisasi Rp656.966.172,00 atau 94,82%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
sebesar Rp498.239.000,00 realisasi Rp496.267.550,00 atau 99,60%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp70.005.000,00 realisasi Rp49.663.100,00 atau 70,90%
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian
Kinerja dan Keuangan, anggaran sebesar Rp110.486.000,00
realisasi Rp105.723.950,00 atau 95,69%
5) Program Pembangunan Prasarana Fasilitas Perhubungan,
anggaran sebesar Rp325.000.000,00 realisasi Rp309.348.600,00
atau 95,18%
6) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Lalu Lintas Angkutan, anggaran sebesar Rp2.165.233.000,00
realisasi Rp1.734.440.700,00 atau 80,10%
7) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, anggaran sebesar
Rp324.000.000,00 realisasi Rp307.190.100,00 atau 94,81%
8) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas, anggaran
sebesar Rp873.250.000,00 realisasi Rp784.211.400,00 atau
89,80%
9) Program Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor,
anggaran sebesar Rp818.700.000,00 realisasi Rp741.259.300,00
atau 90,54%
f. Proses Perencanaan
Berdasarkan usulan masyarakat dan pertimbangan teknis dilakukan
survey kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan prasarana dan sarana
perhubungan. Selanjutnya berdasarkan data dan permasalahan yang
diperoleh dari hasil survey disusun rencana kerja. Untuk
menyempurnakan rencana kerja, dilaksanakan diskusi dengan para
pemangku kepentingan di antaranya ORGANDA, koperasi angkutan
penumpang dan perguruan tinggi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
216
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
perhubungan sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas di jalan
raya. Solusinya melakukan sosialisasi dan pembinaan tertib berlalu
lintas kepada masyarakat.
2) Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memasang
penerangan jalan umum secara legal dengan alasan masyarakat
telah membayar pajak LPJU langsung dapat dinikmati dengan
ketersediaan LPJU. Solusi yang ditempuh adalah melakukan
pembinaan terhadap masyarakat mengenai pemasangan LPJU dan
melakukan pengkajian titik-titik lokasi PJU di setiap kecamatan
sehingga dihasilkan pemetaan lokasi PJU legal.
3) Terjadinya bencana alam mengakibatkan sarana dan prasarana
penunjang di bidang perhubungan rusak/hilang. Solusinya harus
segera dilakukan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas lalu lintas angkutan.
17. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
a. Pengkajian dan pengembangan sistem informasi
b. Pelayanan masyarakat dalam pos dan telekomunikasi
c. Pengembangan dan Pengelolaan LPSE (Layanan Pengadaan
Secara Elektronik )
d. Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan
informasi
e. Implementasi Indonesia Goes Open Source (IGOS) dan
pengembangan sarana prasarana telekomunikasi
f. Pelayanan informasi SIM Call Center
g. Pengelolaan dan pengembangan VoIP kecamatan
h. Pemasangan Sub PABX dan Jaringan ekstension Desa
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
217
i. Pengelolaan dan pengembangan persandian daerah
j. Pengadaan alat studio dan komunikasi
k. Penyusunan Buku Informasi Pembangunan Tahun 2010
l. Pengelolaan website Bappeda
m. Pengelolaan website pertanian dan kehutanan
n. Pembuatan peta potensi pertanian dan kehutanan
o. Penerbitan suara parlemen, booklet, leaflet dan buletin
p. Dokumentasi kegiatan dewan, pelayanan pers, dialog interaktif
dan keprotokolan
q. Pengelolaan informasi melalui internet dan anjungan
2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi
a) Pengkajian opini dan polling pendapat
b) Pengkajian penggunaan media dan monitoring issue dan
permasalahan melalui media massa
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
komunikasi dan informatika adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
a) Penyediaan 1 paket desain rancang bangun data warehouse, 1
paket aplikasi dan operasional sistem penerimaan CPNS yang up
to date, 1 paket aplikasi SIPKD yang operasional, serta 1 paket
desain sistem e-procurement.
b) Penyediaan 12 paket data dan jenis pelayanan masyarakat
dalam bidang pos dan telekomunikasi, 12 paket rancang bangun
data base untuk pendataan bidang postel.
c) Penataan 1 unit jaringan LPSE.
d) Pelayanan operator telepon/rakom 24 jam selama 12 bulan,
faksimile selama 12 bulan, dan perbaikan telepon selama 12
bulan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
218
e) Penyediaan 1 unit server VoIP, 1 paket card interkoneksi, 15 unit
phone adapter, implementasi IGOS untuk peningkatan security
data/informasi di 14 instansi
f) Pelayanan komunikasi berbasis sistem informasi 12 bulan,
pelayanan cepat tepat dan komunikatif 12 bulan, 1 paket
perangkat pendukung informasi SIM Call Center, peningkatan
kualitas 7 orang SDM dalam pemberian layanan kepada
masyarakat
g) Pemeliharaan 52 buah telepon VoIP di kecamatan selama 12
bulan, pemasangan 17 buah perangkat pendukung kegiatan
(telepon analog), peningkatan kemampuan 17 orang SDM
tentang teknologi VoIP, pengoptimalan fungsi server di
kecamatan selama 12 bulan.
h) Pengadaan IP PABX di 2 desa, pemasangan telepon layanan
publik 1 nomor di 2 desa, pemasangan telepon ekstension VoIP
desa 8 ekstension, ekstension analog di 2 desa, dan sosialisasi
teknologi telepon VoIP di 4 desa.
i) Penyediaan informasi melalui jaringan telekomunikasi selama 12
bulan, penyediaan storage 1 GB dan sofware encryption standard
20 unit di 2 desa, sosialisasi masalah security bagi 20 orang di 17
kecamatan, pengiriman 4 peserta seminar persandian dalam
rangka HUT sandi, pengiriman 4 orang peserta seminar
workshop security jaringan, dan penyediaan 1 paket software
encryption SMS 1 paket.
j) Pemasangan 1 buah repeater di Dinas Pasar.
k) Penyusunan 175 buku dan 125 booklet informasi pembangunan
tahun 2010.
l) Pengelolaan website Bappeda selama 12 bulan.
m) Pengelolaan website Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
selama 12 bulan.
n) Pembuatan 1 paket peta potensi pertanian dan kehutanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
219
o) Penerbitan 2000 eksemplar majalah Suara Parlemen, dan 100
eksemplar buku kerja.
p) Dokumentasi kegiatan dewan selama 12 bulan, pelayanan pers
untuk 8 media selama 12 bulan, 3 kali dialog interaktif dan
pelayanan keprotokolan dewan selama 12 bulan
q) Pengelolaan internet dan anjungan dewan selama 12 bulan.
2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan
Informasi terrealisasi sebagai berikut :
a) Pengkajian opini dan polling pendapat berupa kajian opini
masyarakat tentang kinerja pemerintahan desa kerjasama
dengan Fisipol UGM 1 kali.
b) Monitoring isue dan permasalahan melalui media massa 555 kali
dari 7 media cetak lokal dan nasional.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan komunikasi
dan informatika sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan komunikasi dan informatika mampu
memperlancar pelayanan telekomunikasi dan informasi antar instansi
maupun masyarakat di lingkungan Kabupaten Sleman serta penerapan
e-government di Kabupaten Sleman.
Sistem PABX yang telah diterapkan komunikasi antar instansi dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan efisien waktu dan biaya. Sampai
tahun 2010 jumlah ektensi yang terpasang sebanyak 270 ekstensi.
Seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman telah
terpenuhi jaringan ekstensi, termasuk ke kecamatan dan desa. Pada
tahun 2010 ini dikembangkan telepon ekstension analog di 2 desa dan
juga pengadaan IP PABX di 2 desa. Selain ekstension dengan sistem
PABX juga terus dikembangkan telepon ekstension VoIP. Pada tahun
2010 telah dikembangkan dengan pemasangan telepon ekstension
VoIP desa sebanyak 8 ekstension. Dengan demikian sampai dengan
tahun 2010 terdapat 114 ektension VoIP, yang terdiri dari 78 ekstensi di
kecamatan, 12 ektensi di 5 desa dan 24 di instansi. Pada tahun 2010
juga telah dipasang telepon layanan publik di 2 desa, yang tentunya
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
220
akan meningkatkan pelayanan sarana komunikasi kepada masyarakat.
Sampai dengan tahun 2010 telepon VoIP di kecamatan dan instansi
yang dapat terpelihara dengan baik.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan telekomunikasi, pada tahun 2010
telah ditambah 1 buah repeater di Dinas Pasar sehingga saat ini
tersedia 4 buah repeater yang berlisensi dengan frekuensi kerja yang
berbeda. Sarana telekomunikasi tersebut digunakan untuk monitoring
17 kecamatan oleh Bakesbanglinmas dan PB, Sat Pol PP, PMI,
kecamatan dan instansi lainnya. Bertambahnya jumlah repeater
memudahkan akses komunikasi instansi pengguna ke kecamatan.
Pengelolaan berita bersifat rahasia khususnya yang menyangkut
kestabilan negara melalui persandian juga ditingkatkan. Penambahan
sarana persandian berupa storage 1 GB dan software encryption
standard 20 unit serta sosialisasi masalah sandi ke 17 kecamatan akan
meminimalisir kebocoran berita.
Pengembangan infrastruktur jaringan komputer terus dilakukan yang
meliputi pengembangan jaringan komputer internal instansi (dalam
instansi) dan antar instansi. Saat ini seluruh instansi telah terhubung
secara on line. Pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan
pengembangan/penambahan perangkat lunak original yang dibutuhkan
seperti MS Windows, MS Office dan pengembangan aplikasi sistem
informasi. Pengembangan Sistem Informasi (SIM) terus dilakukan.
Pada tahun 2009 terdapat 19 SIM, dan tahun 2010 telah ditambah 3
SIM ; yakni SIM Sistem informasi Eksekutif, Sistem Informasi Pelaporan
Data penggajian berbasis web dan Sistem informasi Obat RSUD
Prambanan. Sehingga sampai dengan tahun 2010 telah terdapat 22
SIM, yakni :
1) Sistem Informasi Kepegawaian
2) Sistem Informasi Penggajian
3) Sistem Informasi Baperjakat
4) Sistem Informasi Dokumentasi Hukum
5) Sistem Informasi Perpustakaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
221
6) Sistem Informasi Aset Daerah
7) Sistem Informasi Layanan Industri (TDI dan IUI)
8) Sistem Informasi Kependudukan (SAK)
9) Sistem Informasi Layanan Catatan Sipil
10) Sistem Informasi Arsip Dinamis In-Aktif
11) Sistem Informasi Profil Daerah
12) Sistem Informasi Perizinan Pertanahan
13) Sistem Informasi Kesehatan
14) Sistem Informasi Pelatihan (BLK)
15) Sistem Informasi Keuangan Daerah
16) Sistem Informasi SMS Gateway
17) Sistem Informasi Pencari Kerja
18) Sistem Informasi Perangkat Desa
19) Sistem Informasi CPNS on line.
20) Sistem Informasi Eksekutif
21) Sistem Informasi pelaporan Data penggajian berbasis web.
22) Sistem Informasi Obat RSUD Prambanan
Pengembangan kualitas Sistem Informasi juga terus dilakukan,
diantaranya melalui pengembangan modul SIAKD berbasis WEB,
pengembangan modul SI Arsip berbasis web, pengembangan SIM
Pelayanan Perijinan Terpadu, Desain integrasi SMS Gateway dengan
data kependuudkan dan panggajian serta pengembangan sistem CPNS.
Perkembangan tekhnologi informatika telah mampu mendukung
terwujudnya e-gov di Sleman. Portal www.slemankab.go.id terus
dikembangkan, dan pada tahun 2010 telah dikembangkan 4 subdomain
yakni: subdomain hubkominfo slemankab.go.id, subdomain
arsipda.slemankab.go.id, subdomain invest.slemankab.go.id,
subdomain kepuharjodes.slemankab.go.id. Sampai saat ini
www.slemankab.go.id telah memiliki 40 sub domain yang dikelola oleh
masing masing instansi. Koneksi internet berkapasitas 1.3 Mbps yang
dipakai secara bersama sama di seluruh instansi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
222
Pengelolaan sub domain yang dilakukan oleh Bappeda, sub domain
pertanian dan kehutanan, serta Sekretariat DPRD mampu
meningkatkan pelayanan informasi dan data kepada masyarakat.
Dalam pengelolaan sub domain ini website pertanian yang dikelola
oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan telah memperoleh
penghargaan sebagai website pertanian dan kehutanan terbaik dari
Kementerian Pertanian RI.
Pelayanan data dan informasi juga ditingkatkan dengan diterbitkannya
2000 eksemplar majalah Suara Parlemen yang berisi informasi tentang
kegiatan DPRD Sleman, dan 125 buku dan 175 booklet buku Informasi
pembangunan APBD, APBN dan APBD Provinsi .
Pada tahun 2010 juga telah dibuat 1 paket desain sistem e-
proucrement, rancang bangun database untuk pendayaan bidang
postel dan penyediaan data jenis jenis pelayanan masyarakat dalam
bidang postel.
Untuk pengembangan dan pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik ( LPSE ) telah dilaksanakan penataan 1 unit jaringan LPSE,
dengan alamat http:/lpse.slemankab.go.id. LPSE diresmikan tanggal
14 Oktober 2010, dan dengan LPSE ini Pemkab Sleman telah
melaksanakan pengadaan notebook DPKKD. Keberadaan LPSE akan
memperbaiki transparansi dan akuntabilitas, memenuhi kebutuhan
akses informasi yang real time dengan tingkat keamanan data yang
terjamin dan memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan barang.
Untuk mendukung rumusan kebijakan pemerintah, telah dilaksanakan
Kegiatan pengkajian opini dan polling pendapat masyarakat bekerja
sama dengan Fisipol UGM telah menghasilkan rekomendasi untuk
pengambilan kebijakan tentang pelayanan publik di pemerintah desa.
Selain itu telah dilakukan monitoring berita di media cetak dan
identifikasi permasalahan di media massa. Dengan kegiatan ini
kritikan yang dimuat di media massa, buku tamu di website
Slemanka.go.id dan [email protected] dapat diindentifikasi dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
223
dilaporkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti. Dengan upaya ini keluhan
masyarakat dapat diketahui dan direspon oleh instansi terkait.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan komunikasi dan informatika adalah
Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor
32/Kep.KDH/A/2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman.
Penyelenggaraan urusan ini didukung oleh:
1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2) Sekretariat Daerah
3) Sekretariat DPRD
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika sebagaimana terlampir
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan komunikasi dan
informatika di Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika berjumlah 13. Secara rinci SDM
penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika menurut golongan
dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan komunikasi dan
informatika sebesar Rp1.258.929.750,00 realisasi Rp1.034.914.550,00
atau 82,21%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
anggaran Rp1.205.229.750,00 terealisasi Rp981.934.550,00 atau
81,47%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
224
2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan
Informasi, anggaran Rp53,700,000,00 terealisasi Rp52,980,000,00
atau 98,66%
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan komunikasi dan informatika dilaksanakan
dengan identifikasi kebutuhan dan perkembangan teknologi yang
melibatkan berbagai pemangku kepentingan yakni perguruan tinggi dan
pakar telekomunikasi, LSM serta diawali dengan rapat kerja dinas dan
jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Dalam penyusunan
perencanaan juga senantiasa berkordinasi dengan Kemekominfo,
Kemendagri dan Pemerintah Provinsi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Komunikasi
dan Informatika sebagaimana terlampir
h. Permasalahan dan Solusi
1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat
cepat kurang mampu diikuti oleh sebagian SDM dan ketersediaan
dana. Upaya yang dlakukan untuk mengatasi solusi tersebut adalah
optimalisasi sumber daya dan sarana yang ada. Selain itu kerjasama
dengan para pemangku kepentingan dan lembaga lain terus
ditingkatkan.
2. Beberapa peralatan komunikasi mengalami kerusakan akibat erupsi
Merapi antara lain repeater radio komunikasi, link repeater radio
komunikasi, outline sistem di 3 kecamatan (Cangkringan, Pakem dan
Turi) dan perangkat on line di 5 desa (Purwobinangun,
Hargobinangun, Umbulharjo, Glagaharjo, Kepuharjo). Solusi yang
dilakukan adalah melakukan perbaikan sementara agar dapat
berfungsi kembali.