162
Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 19 DEPDIKNAS RI 5.3 Unit Kompetensi BB.1001A Kode Unit : BB.1001A Judul Unit : Membaca dan Menerjemahkan Gambar Konstruksi Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan membaca dan menginterpretasikan gambar untuk menentukan lokasi dan mengidentifikasi fungsi. Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mengidentifikasi jenis gambar dan fungsinya 1.1. Jenis utama dari gambar denah dan gambar detail yang digunakan untuk konstruksi diidentifikasi 1.2. Fungsi utama dari setiap jenis gambar diidentifikasi 1.3. Pengguna utama dari gambar-gambar tersebut diidentifikasi 2. Mengenali simbol dan singkatan (legenda) yang umum digunakan 2.1 Simbol dan singkatan yang umum digunakan dikenali 2.2 Fungsi dari legenda dipahami dan dijelaskan 3. Menentukan lokasi dan mengidentifikasi gambar utama dari gambar situasi (lay- out/site-plan) 3.1. Gambar utama dan dimensi dari situasi (lay-out/site-plan) diidentifikasi dan ditentukan lokasinya. 3.2. Orientasi/arah situasi (lay-out/site-plan) diidentifikasi. 3.3. Akses ke lokasi kerja ditentukan lokasi dan diidentifikasi. 3.4. Prasarana dan sarana lokasi kerja diidentifikasi 4. Mengidentifikasi dan menentukan lokasi gambar utama dari gambar detail potongan dan elevasi 4.1 Gambar utama yang khusus diidentifikasi dengan benar dari detail potongan dan elevasi. 4.2 Gambar struktur dan ukuran horizontal & vertikal ditentukan lokasinya. 5. Mengenali amandemen/perubahan gambar 5.1 Kolom judul dicek. Verifikasi bahwa gambar yang digunakan adalah perubahan terakhir. 6. Membaca dan menginterpretasikan spesifikasi. 6.1 Kegunaan dari spesifikasi diidentifikasi. 6.2 Jenis dan detail spesifikasi diidentifikasi

3338

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 19

DEPDIKNAS RI

5.3 Unit Kompetensi

BB.1001A Kode Unit : BB.1001A Judul Unit : Membaca dan Menerjemahkan Gambar Konstruksi Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan membaca dan

menginterpretasikan gambar untuk menentukan lokasi dan mengidentifikasi fungsi.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi jenis gambar dan fungsinya

1.1. Jenis utama dari gambar denah dan gambar detail yang digunakan untuk konstruksi diidentifikasi

1.2. Fungsi utama dari setiap jenis gambar diidentifikasi

1.3. Pengguna utama dari gambar-gambar tersebut diidentifikasi

2. Mengenali simbol dan singkatan (legenda) yang umum digunakan

2.1 Simbol dan singkatan yang umum digunakan dikenali

2.2 Fungsi dari legenda dipahami dan dijelaskan

3. Menentukan lokasi dan mengidentifikasi gambar utama dari gambar situasi (lay-out/site-plan)

3.1. Gambar utama dan dimensi dari situasi (lay-out/site-plan) diidentifikasi dan ditentukan lokasinya.

3.2. Orientasi/arah situasi (lay-out/site-plan) diidentifikasi.

3.3. Akses ke lokasi kerja ditentukan lokasi dan diidentifikasi.

3.4. Prasarana dan sarana lokasi kerja diidentifikasi

4. Mengidentifikasi dan menentukan lokasi gambar utama dari gambar detail potongan dan elevasi

4.1 Gambar utama yang khusus diidentifikasi dengan benar dari detail potongan dan elevasi.

4.2 Gambar struktur dan ukuran horizontal & vertikal ditentukan lokasinya.

5. Mengenali amandemen/perubahan gambar

5.1 Kolom judul dicek. Verifikasi bahwa gambar yang digunakan adalah perubahan terakhir.

6. Membaca dan menginterpretasikan spesifikasi.

6.1 Kegunaan dari spesifikasi diidentifikasi. 6.2 Jenis dan detail spesifikasi diidentifikasi

Page 2: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 20

DEPDIKNAS RI

BB.1001A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar dan Spesifikasi yang dibutuhkan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar • Material yang berhubungan dengan gambar/spesifikasi • Ukuran dan perhitungan • Simbol, dimensi dan terminologi

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Mengidentifikasi dan memahami berbagai jenis gambar • Mengidentifikasi dimensi, simbol, singkatan dan gambar utama • Mengidentifikasi kolom judul dan referensi tanggal untuk salinan gambar yang terakhir • Menunjukkan pemahaman mengenai kegunaan spesifikasi yang berkenaan dengan

orientasi kerja Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 1 1 1 1 1

Page 3: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 21

DEPDIKNAS RI

BB.1002A Kode Unit : BB.1002A Judul Unit : Merencanakan dan Mengatur Pekerjaan Konstruksi Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan mempersiapkan berbagai

urutan pekerjaan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi persyaratan kerja

1.1. Instruksi untuk jadwal kerja, kinerja dan persyaratan penjaminan mutu diterima, dipahami dan bila diperlukan diklarifikasi.

2. Merencanakan proses untuk menyelesaikan pekerjaan

2.1 Pekerjaan diidentifikasi, dibuat prioritas, diurutkan dan dijadwalkan untuk mencapai penyelesaian pekerjaan yang efektif.

2.2 Proses pekerjaan kontruksi yang utama diidentifikasi.

3. Memilih peralatan dan perlengkapan. 3.1. Perlengkapan perlindungan diri diidentifikasi dan dipilih sesuai persyaratan kerja.

3.2. Peralatan dan perlengkapan dipilih sesuai dengan persyaratan kerja.

3.3. Fungsi utama dari peralatan dan perlengkapan dari konstruksi utama diidentifikasi.

Page 4: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 22

DEPDIKNAS RI

BB.1002A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Material konstruksi sesuai dengan dengan kebutuhan proses konstruksi 2. Peralatan manual dan mesin sesuia dengan kebutuhan proses konstruksi 3. Area kerja yang sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan persyaratan perlengkapan keselamatan kerja • Peralatan portabel (mudah dibawa/berpindah tempat) • Peralatan manual & perlengkapan • Material yang berkaitan dengan pekerjaan • Penanganan material • Penjaminan Mutu

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai instruksi • Mampu menggunakan peralatan manual dan bermesin • Mampu menangani material • Mampu memilih material sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan • Mampu mengaplikasikan penjaminan mutu

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada pelaksanaan

pekerjaan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk

persyaratan penjaminan mutu • Melakukan prosedur yang benar sebelum dan selama melakukan proses konstruksi • Berkomunikasi untuk mencapai perencanaan kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 2 2 2 2 1 2 2

Page 5: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 23

DEPDIKNAS RI

BB.1003A Kode Unit : BB.1003A Judul Unit : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan berkomunikasi sewaktu bekerja

dengan orang lain pada lokasi kerja dan sewaktu melaksanakan tugas dibawah pengawasan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menerima dan meneruskan informasi

1.1. Instruksi verbal/tertulis diterima dan direspon dengan tindakan yang benar

1.2. Instruksi disampaikan dan tanda/rambu kerja direspon dengan tindakan yang benar

1.3. Informasi disampaikan dalam Bahasa Indonesia sederhana sehingga pesan dapat dimengerti

2. Melakukan komunikasi tatap muka rutin 2.1 Instruksi rutin, pesan dan jadwal diberikan atau diikuti

2.2 Informasi yang relevan dinilai dan diperiksa 2.3 Informasi dipilah dan diurutkan secara benar

3. Bekerja dengan orang lain 3.1 Arahan dan informasi disiapkan sesuai dengan perencanaan/pelaksanaan

3.2 Komunikasi dilakukan secara jelas, konsisten dan efektif sehingga pesan dapat dimengerti.

4. Mengikuti rapat lapangan 4.1 Proses yang benar untuk rapat lapangan dilaksanakan untuk menentukan atau menyetujui prosedur

4.2 Diskusi dilakukan untuk mencapai hasil yang membangun

Page 6: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 24

DEPDIKNAS RI

BB.1003A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Area kerja yang cocok dengan proses konstruksi 2. Dokumen komunikasi yang cocok dan relevan dengan tugas Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: -Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Komunikasi kerja • Jenis rapat lapangan dan prosedurnya • Bagamana menggunakan jadwal kerja, grafik, instruksi kerja dan memo kerja • Bagaimana menyampaikan instruksi di tempat kerja Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu berkomunikasi dengan efektif • Mampu menyampaikan informasi dalam Bahasa Indonesia secara sederhana untuk

menghasilkan tindakan yang benar

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Komunikasi untuk menerapkan peraturan K3 di tempat kerja • Pelaksanaan dan kebijakan organisasi dan prosedur • Proses komunikasi yang sesuai ditunjukkan selama kegiatan konstruksi berlangsung

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 2 2 2 2 1 2 1

Page 7: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 25

DEPDIKNAS RI

BB.1004A Kode Unit : BB.1004A Judul Unit : Menerapkan Persyaratan K3 Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan persyaratan K3 di tempat kerja

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Merencanakan dan mempersiapkan untuk budaya keselamatan kerja

1.1 Kriteria penjaminan mutu dari perusahaan tentang pelaksanaan keselamatan dipahami dan dipatuhi

1.2 Perlengkapan pelindung diri yang sesuai dipilih, dicoba pakai dengan benar dan/atau disiapkan untuk siap pakai

1.3 Peralatan dan perlengkapan dipilih konsisten dengan persyaratan budaya keselamatan kerja, diperiksa kelayakannya dan setiap kerusakan dilaporkan

1.4 Pengaman, peringatan dan tanda yang sesuai ditempatkan pada lokasi kerja

2. Menerapkan budaya K3 dalam melaksanakan pekerjaan

2.1 Pekerjaan dilaksanakan secara aman sesuai peraturan K3.

2.2 Pencegahan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja diidentifikasi pada latihan kerja dan dilaporkan sesuai kebijakan perusahaan

2.3 Tanggungjawab keselamatan di industri jasa konstruksi diketahui dan diaplikasikan

2.4 Peralatan pemadam kebakaran dipilih dan dioperasikan secara benar sesuai dengan jenis kebakaran

2.5 Prosedur gawat darurat dan P3K di lapangan diketahui dan dijalankan

2.6 Tanda/sirine untuk operasi peledakan dipahami dan dipatuhi

3. Mempunyai tanggungjawab untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain

3.1 Peralatan pelindung yang sesuai dipilih dan digunakan dengan benar

3.2 Pedoman teknik penanganan dan petunjuk pengangkatan dan pemindahan material diikuti

3.3 Semua tanda, symbol dan alarm keselamatan dipatuhi

3.4 Prosedur keselamatan untuk mengecek dan pengoperasian peralatan diikuti

3.5 Pedoman keselamatan penanganan bahan kimia dan bahan berbahaya diikuti

Page 8: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 26

DEPDIKNAS RI

BB.1004A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Bekerja di tangga dan platform 4.1 Tangga dan platform didirikan pada lokasi yang ditentukan dengan aman

4.2 Lintasan kabel listrik dan bahaya lainnya diperhatikan.

4.3 Tumpuan atas dan bawah tangga atau platform diamankan terhadap gerakan yang berbahaya

4.4 Bekerja dengan aman dilakukan selama bekerja di tangga dan di platform

5. Menggunakan peralatan 220V dengan aman

5.1 Posisi dari lubang power/box diidentifikasi untuk keselamatan penempatan kabel.

5.2 Penahan dipasang untuk menjaga kabel pada ketinggian yang benar dan mencegah bahaya.

5.3 Panel power dicek secara visual terhadap kerusakan, masuknya air dan stabilitas. Area sekitar papan dicek terhadap bahaya potensial.

5.4 Kabel dicek terhadap kerusakan visual. Proteksi pentanahan dicek kelayakannya.

5.5 Bekerja dengan aman dilakukan selama menggunakan peralatan 220 V

6. Mematuhi prosedur gawat darurat 6.1 Peralatan gawat darurat ditempatkan dan digunakan semestinya.

6.2 Prosedur gawat darurat dipatuhi.

7. Menerapkan perapihan dan pembersihan 7.1 Material sisa dibuang dengan aman sesuai dengan persyaratan K3

7.2 Peralatan dan material yang tidak digunakan dibersihkan, dirawat dan disimpan secara aman dan benar

Page 9: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 27

DEPDIKNAS RI

BB.1004A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Lokasi kerja yang sesuai dengan proses konstruksi 2. Peralatan, material dan dokumentasi yang sesuai untuk memenuhi peraturan K3 dan atau

kebijakan perusahaan 3. Peralatan, mesin dan perlengkapan yang sesuai dengan proses konstruksi

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: – Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekaejaan dilakukan dibawah pengawasan langsung dengan pengecekan reguler, tetapi dapat juga otonomi ketika bekerja sebagai tim. Kompetensi ini dapat dinilai pada berbagai tahapan pekerjaan yang berkenaan dengan kriteria unjuk kerja. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Persyaratan K3 • Material • Peraturan dan Standar • Kebijakan perusahaan Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai instruksi • Mampu menggunakan & merawat peralatan • Mampu memilih material sesuai persyaratan k3 • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan sesuai dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada tempat kerja • Menunjukkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk jaminan mutu • Menggunakan peralatan, perlengkapan dan mesin dengan aman dan efektif • Melaksanakan prosedur dengan benar pada awal dan selama proses konstruksi • Melaksanakan aplikasi yang sesuai berkenaan dengan persyaratan dan peraturan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 1 1 1 1 1 2 2

Page 10: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 28

DEPDIKNAS RI

BB.1005A Kode Unit : BB.1005A Judul Unit : Melakukan Pengukuran dan Perhitungan Sederhana Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan keefektifan melakukan pengukuran dan

perhitungan material.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mendapatkan hasil pengukuran

1.1 Pengukuran akurat didapat sesuai instruksi kerja dengan menggunakan penggaris, meteran dan alat ukur lain.

1.2 Persyaratan Jaminan Mutu berkenaan dengan pelaksanaan kontruksi milik perusahaaan dipahami dan dipatuhi

2. Melaksanakan perhitungan sederhana 2.1 Perhitungan sederhana meliputi panjang, keliling, massa dan volume menggunakan operasi dasar (+, -, x, ÷) dilaksanakan

3. Melakukan estimasi kuantitas 3.1 Pengukuran atau kuantitas diestimasi (pendekatan) di lapangan atau dari instruksi kerja.

3.2 Pengukuran secara akurat diidentifikasi/dicatat tanpa kesalahan

3.3 Kuantitas material untuk kebutuhan kerja dihitung dan dicatat sesuai instruksi kerja

3.4 Perhitungan biaya untuk proyek sederhana diestimasi dalam kisaran penyimpangan + 10%

Page 11: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 29

DEPDIKNAS RI

BB.1005A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Informasi material konstruksi yang relevan dengan proses konstruksi 2. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan 3. Gambar/denah lapangan dan atau spesifikasi yang sesuai 4. Alat pengukuran dan perhitungan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar dan spesifikasi • Material yang berhubungan dengan proses konstruksi • Operasi dasar untuk geometri sederhana, pengukuran dan perhitungan • Pembiayaan berkenaan dengan proses konstruksi

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu mencatat hasil pengukuran • Mampu mengoperasikam peralatan perhitungan elektronik • Mampu berkomunikasi secara efektif • Mampu menghitung biaya proyek sederhana

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Berkomunikasi efektif untuk menghasilkan pengukuran dan perhitungan yang akurat • Menunjukkan penggunaan peralatan ukur secara efektif • Pengukuran akurat dilakukan dan dicatat • Melakukan perhitungan sederhana sesuai spesifikasi • Melakukan estimasi kuantitas dan biaya sesuai persyaratan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 2 1 1 1 2 2 1

Page 12: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 30

DEPDIKNAS RI

BB.1006A Kode Unit : BB.1006A Judul Unit : Menggunakan Peralatan Tangan dan Peralatan Mekanik/Listrik Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penggunaan peralatan tangan dan peralatan

mekanik/listrik

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik

1.1 Cara penggunaan peralatan mekanik/listrik regular pada tempat kerja dipahami

1.2 Jenis dan fungsi dari peralatan diidentifikasi 1.3 Sumber untuk tenaga listrik diketahui. 1.4 Persyaratan K3 untuk penggunaan peralatan

mekanik listrik dipahami dan dipatuhi 2. Memilih peralatan tangan 2.1 Persyaratan K3 untuk penggunaan peralatan

tangan dipahami dan dipatuhi 2.2 Peralatan keselamatan kerja dipilih,

digunakan dengan benar 2.3 Peralatan tangan dipilih sesuai dengan

kebutuhan kerja 2.4 Peralatan dicek kelayakannya dan

keamanannya dan setiap kerusakan dilaporkan ke penyelia/atasan langsung

2.5 Perlengkapan bantu material dipilih sewaktu aplikasi peralatan tangan jika dibutuhkan

3. Menggunakan peralatan tangan 3.1 Peralatan tangan digunakan dengan aman dan efektif sesuai dengan kebutuhan

3.2 Peralatan tangan ditempatkan dengan aman jika tidak digunakan

4. Memilih peralatan mekanik/listrik 4.1 Peralatan keselamatan kerja dipilih, digunakan dengan benar

4.2 Peralatan mekanik/listrik dan kabel dipilih sesuai dengan kebutuhan kerja

4.3 Peralatan mekanik/listrik dan kabel dicek secara visual kelayakan dan keamanannya sesuai dengan persyaratan K3 dan setiap kerusakan dilaporkan kepada penyelia/atasan langsung

4.4 Perlengkapan bantu material dipilih sewaktu aplikasi peralatan listrik jika dibutuhkan

Page 13: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 31

DEPDIKNAS RI

BB.1006A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

5. Membuat sambungan tenaga listrik ke lokasi kerja

5.1 Jalur diidentifikasi buat keamanan kabel listrik bebas dari bahaya

5.2 Kabel listrik disambung ke sumber daya dan disangga agar bebas dari lalu lintas atau dilindungi jika ada kemungkinan bahaya

6. Menggunakan peralatan mekanik/listrik 6.1 Peralatan mekanik/listrik digunakan dengan aman dan efektif sesuai dengan kebutuhan

6.2 Peralatan mekanik/listrik ditempatkan dengan aman jika tidak digunakan

7. Melakukan perapihan, pembersihan dan perawatan

7.1 Peralatan mekanik/listrik dibersihkan, dirawat dan disimpan.

7.2 Kabel listrik dibersihkan, dicek secara visual dan disimpan.

7.3 Perlengkapan dibersihkan, dirawat dan disimpan

7.4 Tempat dirapikan dan sampah/bahan sisa dibuang.

Page 14: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 32

DEPDIKNAS RI

BB.1006A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Material konstruksi umum 2. Lokasi kerja yang sesuai dengan proses konstruksi 3. Perlengkapan K3 yang sesuai 4. Peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik yang sesuai dengan proses konstruksi Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi dapat dinilai bersamaan dengan: a. No BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 b. No BB.1005A Melaksanakan pengukuran dan perhitungan sederhana c. No BB.1006A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilakukan dibawah pengawasan langsung dengan pengecekan reguler, tetapi dapat juga tanpa pengawasan ketika bekerja sebagai tim. Kompetensi ini dapat dinilai pada berbagai tahapan pekerjaan yang berkenaan dengan kriteria unjuk kerja Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja norma sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatanl.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan persyaratan K3 • Sumber daya listrik portabel • Paralatan tangan dan perlengkapannya • Material • Peralatan bantu material

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai instruksi • Mampu mengkoordinasikan tangan dan mata dalam penggunaan peralatan • Mampu menangani material selama penoperasian peralatan • Mampu memilih peralatan yang sesuai penggunaan material, menggunakan, merawat dan

menyimpan • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan sesuai dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada tempat kerja • Menunjukkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk jaminan mutu • Mengadaptasi dan melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama penggunaan

peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik • Menunjukkan penggunaan peralatan dengan aman dan efektif • Berkomunikasi secara interaktif dengan rekan kerja untuk memastikan keselamatan dan

keefektifan pengoperasian Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 1 1 1 1 1 1 2

Page 15: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 33

DEPDIKNAS RI

BB.1007A Kode Unit : BB.1007A Judul Unit : Menangani Material Konstruksi dan Membuang Bahan Sisa Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan menangani, menyimpan dan

membuang material konstruksi.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan

1.1 Persyaratan K3 sesuai dengan pekerjaan dan lingkungan kerja dipahami dan dipatuhi

1.2 Perlengkapan perlindungan diri dipilih dan digunakan secara benar.

1.3 Persyaratan Jaminan Mutu perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi dipahami dan dipatuhi.

1.4 Peralatan dan perlengkapan untuk penanganan material/barang, bahan sisa tidak beracun, dipilih sesuai dengan persyaratan kerja, diperiksa kelayakannya dan dilaporkan kerusakannya kepada pengawas.

2. Menangani, memisahkan dan menyimpan material konstruksi secara benar

2.1 Material konstruksi umum dipahami dan dipilih untuk pemisahan dan penyimpanan sesuai instruksi penyelia/atasan langsung dan/atau spesifikasi.

2.2 Penanganan material diidentifikasi dan cara penanganan yang sesuai dilakukan

2.3 Persyaratan penanganan khusus untuk material berbahaya dilakukan

2.4 Material disimpan dan dilindungi, bebas dari lalu lintas, sehingga mudah diidentifikasi, diambil dan tidak rusak.

2.5 Rambu dan pengaman dipasang jika memungkinkan untuk menjaga material dari lalulintas kerja.

2.6 Penanganan material secara manual yang benar digunakan.

3. Mempersiapkan untuk penanganan material secara mekanis.

3.1 Material diikat/dibungkus untuk penanganan secara mekanis sesuai dengan jenis material dan peralatan yang digunakan.

3.2 Material ditangani dengan aman dengan bantuan troli, forklift atau hoist

4. Menangani dan memindahkan bahan sisa dengan aman

4.1 Material sisa ditangani secara benar dan aman sesuai persyaratan

4.2 Material berbahaya diidentifikasi untuk dipisahkan

4.3 Material dipindahkan sesuai prosedur 4.4 Prosedur pembersihan debu digunakan

untuk meminimalisasi resiko kesehatan bagi pekerja dan lainnya

Page 16: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 34

DEPDIKNAS RI

BB.1007A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

5. Membersihkan area kerja dan peralatan 5.1 Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dipelihara dan disimpan.

5.2 Material yang tidak digunakan disimpan/ditumpuk dengan aman

5.3 Bahan sisa dibuang dengan aman 5.4 Area kerja dibersihkan dan dikosongkan

dari sampah dan material yang tidak diinginkan.

Page 17: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 35

DEPDIKNAS RI

BB.1007A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Material konstruksi sesuai dengan dengan kebutuhan proses konstruksi 2. Peralatan manual dan mesin sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi 3. Area kerja yang sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan persyaratan K3 • Peralatan manual & perlengkapan • Material • Penanganan material • Penjaminan Mutu • Komunikasi tingkat menengah verbal dan non verbal

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai instruksi • Mampu menggunakan peralatan manual • Mampu menangani material • Mampu memilih material • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada pelaksanaan

pekerjaan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk persyaratan

penjaminan mutu • Melakukan prosedur yang benar sebelum dan selama proses penanganan material • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan dengan aman dan efektif • Menunjukkan pelaksanaan proses pembersihan dengan aman • Berkomunikasi untuk mencapai perencanaan kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 1 1 2 1 1 1 2

Page 18: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 36

DEPDIKNAS RI

BB.1008A Kode Unit : BB.1008A Judul Unit : Membuat Laporan dan Memelihara Catatan Mutu Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan membuat laporan dan catatan

mutu hasil proses konstruksi.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan dan membuat laporan 1.1 Jenis dan format laporan sesuai kebijakan perusahaan diidentifikasi dan dipahami

1.2 Kebutuhan data untuk pembuatan laporan diidentifikasi dan dikumpulkan

1.3 Laporan dibuat sesuai dengan jenis dan format yang dipersyaratkan

1.4 Laporan didistribusikan sesuai kebutuhan perusahaan

2. Memelihara catatan mutu 2.1 Kriteria persyaratan jaminan mutu perusahaan dipahami dan diikuti

2.2 Informasi dicatat sesuai persyaratan jaminan mutu

2.3 Detail dicatat secara jelas dan akurat pada form yang digunakan perusahaan

2.4 Catatan dijaga, mudah diakses dan up to date

Page 19: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 37

DEPDIKNAS RI

BB.1008A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Area pelaksanaan proses konstruksi atau simulasinya 2. Data dan catatan hasil proses konstruksi 3. Format laporan dan form catatan mutu Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Penjaminan mutu • Jenis dan format laporan • Formulir catatan mutu • Proses pembuatan laporan yang benar

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu mengumpulkan data yang diperlukan pembuatan laporan • Mampu membuat laporan secara efektif dan efisien • Mampu mencatat hasil mutu konstruksi sesuai persyaratan jaminan mutu • Mampu menyimpan dokumen dengan baik • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan prosedur perusahaan dalam pembuatan laporan • Mengidentifikasi kebutuhan data untuk pembuatan laporan • Mengidentifikasi catatan mutu dan penyimpanannya • Menunjukkan pemahaman mengenai kegunaan catatan mutu pada proses konstruksi

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 1 2 1 2

Page 20: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 38

DEPDIKNAS RI

BB.1009A

Kode Unit : BB.1009A Judul Unit : Menggunakan Komputer Uraian Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan dalam mengaktifkan komputer dan

perangkatnya termasuk printer, mengaktifkan dan menggunakan perangkat lunak (software)

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pra-pelayanan computer

1.1. Kondisi catu daya sudah disambungkan 1.2. Perangkat Protektif seperti unit power supply

(UPS) dan Stabillizer sudah dinyalahkan 1.3. Koneksi peralatan input/output (seperti

printer dsb) sudah tersambung 1.4. Semua komponen sudah disiapkan untuk

kondisi penyalaan normal

2. Menyalakan komputer dan mengamati proses aktifasi sistem (booting)

2.1. Indikator penyalaan seperti lampu dan atau suara muncul secara benar sesuai dengan user manual dipahami

2.2. Proses power-On-Self-Test (POST) dan proses aktifasi sistem dijalankan dengan benar dan normal

2.3. Tampilan pada layar monitor yang menandakan komputer siap pakai mengoperasikan software dapat dimunculkan

3. Mengoperasikan komputer 3.1. Dapat menggunakan perintah pengelolaan file dan folder

3.2. Dapat mentransfer data ke file lain dan ke printer sebagai output

4. Mengoperasikan softwere paket program

4.1. Jenis perangkat lunak/software yang tepat penggunaannya dapat diaktifkan

4.2. Pengoperasian software dijalankan dengan benar

4.3. Output data hasil penggunaan soft were dapat dilakukan

5. Mengoperasikan softwere analisis 5.1. Jenis software yang tepat penggunaannya dapat diaktifkan

5.2. Pengopersian software dijalankan dengan benar

5.3. Permasalahan yang terjadi pada analisa dapat diatasi

5.4. Output data hasil penggunaan software dapat dilakukan

Page 21: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 39

DEPDIKNAS RI

BB.1009A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Manual instruksi penggunaan computer dan perangkat lunak 2. Peralatan computer dan perangkat lunak yang dibutuhkan 3. Area kerja yang sesuai Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Istilah umum dalam komputer • Perangkat lunak/software yang akan digunakan Keahlian yang dibutuhkan: • Mengoperasikan computer dengan benar • Menggunakan perang lunak/software yang sesuai

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan pengoperasian computer sesuai dengan prosedur dan instruksi manual • Menunjukkan penggunaan perangkat lunak/software secara efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 1 1 1 1 1 1 2

Page 22: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 40

DEPDIKNAS RI

BB.2001A Kode Unit : BB.2001A Judul Unit : Mengidentifikasi Standar-standar yang terkait Konstruksi Batu/Beton Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemahaman standar yang terkait dengan

konstruksi batu dan beton

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi referensi yang terkait dengan Konstruksi Beton dan Batu

1.1. Informasi tentang judul referensi yang terkait dengan standar konstruksi batu dan beton dikumpulkan.

1.2. Berbagai macam referensi yang terkait dengan standar Konstruksi Beton dan batu dikumpulkan antara lain buku, brosur, jurnal, majalah, media elektronik,

2. Mengenal substansi yang terkait dengan Konstruksi Batu dan Beton

2.1. Semua informasi yang terdapat pada referensi tersebut dipelajari secara seksama dan teliti.

2.2. Substansi yang terkait langsung dengan pekerjaan yang akan ditekuni difiling secara sistematis dan rapih.

3. Mencatat Substansi yang terkait langsung dengan jenis pekerjaan.

3.1. Substansi terutama yang terkait langsung dan fokus dengan jenis pekerjaan yang akan ditekuni dipahami secara mendalam

3.2. Pemahaman diterapkan pada pekerjaan

Page 23: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 41

DEPDIKNAS RI

BB.2001A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Informasi judul referensi konstruksi Beton dan batu 2. Kemudahan mendapatkan referensi Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: - Tidak ada

2. Kompetensi harus dinilai berdasarkan informasi yang terkumpul dan didapat. Penilaian bergantung pada pemahaman dalam referensi yang terkait dengan Konstruksi Beton dan Batu. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain seperti perpustakaan, & warung Internet.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Informasi tentang referensi standar Konstruksi Beton dan Batu • Sumber referensi Keahlian yang dibutuhkan: • Mencari referensi dari katalog • Menggunakan Media Elektronik

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Berkomunikasi untuk mencapai pemahaman tentang standar Konstruksi Beton dan batu

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 1 1 1 2 2

Page 24: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 42

DEPDIKNAS RI

BB.2002A Kode Unit : BB.2002A Judul Unit : Mempersiapkan Lokasi dan Lapangan Kerja Uraian Unit : Unit kompetensi ini meliputi pekerjaan mempersiapkan lokasi / lapangan kerja

mulai dari peninjauan dan pembersihan lapangan, pengamanana lokasi kerja, serta penyediaan sarana kerja yang diperlukan.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan peninjauan lapangan 1.1. Hal-hal yang dibutuhkan dalam pekerjaan diidentifikasi

1.2. Peralatan keselamatan kerja ditentukan 1.3. Peralatan dan perlengkapan kerja

ditentukan dengan benar sesuai jenis pekerjaan

1.4. Penempatan material dan peralatan diidentifikasi

1.5. Ketentuan pemenuhan kualitas diikuti dengan benar

2. Melakukan Pembersihan lokasi kerja 2.1 Lokasi pekerjaan dibersihkan dari sampah dan kotoran

2.2 Lokasi pekarjaan dibebaskan dari benda-benda yang menghalangi proses pekerjaan

2.3 Kebutuhan penerangan dan sarana kebersihan disiapkan

2.4 Perataan dan pemadatan permukan tanah dilokasi pekerjaan dilakukan

3. Menyiapkan Sarana lapangan 3.1 Perlengkapan kerja dan sarana penunjang, termasuk alat berat, disiapkan secara aman dan disimpan/ditempatkan sedemikian sehingga siap untuk dipakai

3.2 Jalan masuk sampai ke tempat kerja disiapkan

3.3 Pagar pengaman di lokasi pekerjaan dipasang

3.4 Gudang penyimpan material dan alat disiapkan

3.5 Kantor direksi lapangan disiapkan 3.6 Menyiapkan kebutuhan drainase

4. Menempatkan dan mengidentifikasi ciri-ciri/patok penting di lokasi kerja

4.1 Ciri-ciri penting di lokasi kerja dan pemasangannya diidentifikasi

4.2 Hasil orientasi lapangan diidentifikasi Akses ke lokasi, pelayanan, patok utama, kontur dan datum diidentifikasi

5. Membuat Laporan 5.1 Kesiapan lapangan untuk pekerjaan konstruksi dilaporkan

5.2 Hal-hal yang sifatnya khusus dicatat dalam laporan

5.3 Laporan disetujui dan ditandatangani oleh pengawas yang berwenang

Page 25: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 43

DEPDIKNAS RI

BB.2002A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar/denah lapangan dan atau spesifikasi ynag sesuai 2. Peralatan dan perlengkapan kerja yang sesuai 3. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa h. No. BB.1008A Membuat laporan dan catatan mutu

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar dan rencana kerja • Material dan peralatan kerja

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu menempatkan material dan peralatan dengan benar • Mampu berkoordinasi dan berkomunikasi efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada pelaksanaan

pekerjaan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk

persyaratan penjaminan mutu • Melakukan prosedur yang benar sebelum dan selama proses penanganan material • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan dengan aman dan efektif • Menunjukkan pelaksanaan proses pembersihan dengan aman • Berkomunikasi untuk mencapai perencanaan kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 2 2 2 2 1 2 1

Page 26: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 44

DEPDIKNAS RI

BB.2003A Kode Unit : BB.2003A Judul Unit : Melakukan Pekerjaan Pengukuran dan Leveling Lapangan Uraian Unit : Unit kompetensi ini meliputi pekerjaan pengukuran jarak dan penentuan titik

duga bangunan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi batu/beton, mulai dari penentuan titik duga sampai dengan pelaporan hasil pengukuran.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan data dan peralatan pengukuran

1.1. Lokasi pengukuran dibebaskan dari benda yang menghalangi

1.2. Denah dan gambar potongan diidentifikasi 1.3. Peralatan dan alat pendukung disiapkan

sesuai dengan kebutuhan 1.4. Level titik duga ditentukan sesuai dengan

ketentuan pada perencanaan 1.5. Peralatan bantu yang diperlukan

dipersiapkan

2. Menyiapkan dan menyeting peralatan pengukuran

2.1. Alat ukur diset sesuai dengan jangkauan pengukuran

2.2. Alat leveling diset sesuai dengan pengukuran ketinggian

2.3. Tabel hasil pengukuran dan leveling disiapkan dan diberi kode lokasi titik yang akan diukur

2.4. Peta pengukuran disiapkan

3. Melakukan Pengukuran Lapangan 3.1. Pengukuran dilakukan dengan tepat sesuai dengan gambar yang ada

3.2. Ttitik hasil pengukuran diberi tanda dengan kode yang ditetapkan

3.3. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel yang disiapkan

4. Melakukan pekerjaan Leveling 4.1. Ketinggian yang ditentukan dilihat pada gambar/sketsa dan/atau petunjuk

4.2. Level ditentukan sesuai dengan ketentuan/ manual pengoperasian alatnya

4.3. Pembacaan level dan ketinggiannya ditandai dan/atau dicatat sesuai kebutuhan pekerjaan dengan ketelitian ±1mm setiap10 m.

5. Membuat Laporan hasil pekerjaan 5.1. Hasil pengukuran dan leveling yang dilakukan dirangkum dan dibuat kesimpulan hasil pengukuran

5.2. Laporan dibuat dengan format yang sudah ditetapkan

5.3. Laporan yang telah disusun disahkan oleh atasan dan pengawas

Page 27: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 45

DEPDIKNAS RI

BB.2003A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Peralatan pengukuran dan leveling 2. Gambar/denah lapangan dan atau spesifikasi ynag sesuai 3. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Peraturan/standar pengukuran dan leveling • Gambar dan rencana kerja • Peralatan pengukuran dan leveling Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan mengintrpretasikan gambar • Mampu mengoperasikan peralatan pengukuran dan leveling • Mampu melakukan pengukuran dan leveling • Mampu mencatat dan membuat laporan hasil pengukuran dan leveling • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Berkomunikasi efektif untuk menghasilkan pengukuran dan leveling yang akurat • Menunjukkan penggunaan peralatan ukur dan leveling secara efektif • Pengukuran akurat dilakukan dan dicatat

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 2

Page 28: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 46

DEPDIKNAS RI

BB.2004A Kode Unit : BB.2004A Judul Unit : Membuat Gambar Kerja Uraian Unit : Membuat gambar kerja untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Pekerjaan menyiapkan bahan, tempat kerja dan peralatan

1.1. Gambar rencana dan spesifikasi teknik dipahami & diinterpretasikan

1.2. Tempat kerja disiapkan 1.3. Perangkat dan peralatan gambar baik

manual maupaun komputer disiapkan

2. Mendata ukuran lapangan dan faktor terkait

2.1. Semua data hasil pengukuran lapangan dirangkum dan dibuat gambar sket

2.2. Material yang menjadi obyek pekerjaan didata dari daftar bahan

2.3. Adanya penyimpangan dilaporkan pada yang berwenang, dan dicari solusinya

2.4. Dibuat daftar rekapitulasi ukuran konstruksi yang disetujui yang berwenang

3. Membuat gambar detail struktur dan hubungan elemen struktur

3.1. Skala gambar, ukuran kertas ditentukan sehingga detail struktur dan sambungan tergambar dengan jelas.

3.2. Perangkat/software gambar yang akan digunakan diaktifkan

3.3. Bentuk dan susunan detail struktur digambar dengan memenuhi syarat spesifikasi teknis

3.4. Bentuk dan hubungan elemen struktur digambar dengan memenuhi syarat spesifikasi teknis

3.5. Seluruh gambar detail dan hubungan struktur dilengkapi dengan ukuran yang jelas

3.6. Gambar dilengkapi dengan cara baca gambar dan informasi gambar yang lengkap.

4. Memeriksa gambar shopdrawing 4.1. Gambar dicocokkan dengan gambar desain.

4.2. Hasil gambar diinformasikan kepada pelaksana

5. Merapikan Tempat Kerja 5.1. Arsip diberi kode dan disimpan pada tempatnya

5.2. Peralatan dibersihkan, dirawat dan disimpan pada tempatnya

Page 29: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 47

DEPDIKNAS RI

BB.2004A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar perencanaan dan spesifikasi 2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang sesuai 3. Ruang kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1009A Menggunakan komputer e. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar yang terkait dengan konstruksi

batu\beton

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar kerja dan spesifikasi teknis • Ukuran dan perhitungan • Notasi gambar • Material yang berhubungan dengan gambar/spesifikasi

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu menggambar dengan benar dan efektif • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan gambar dengan efektif • Berkomunikasi untuk mencapai hasil kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Menggunakan teknologi

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 30: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 48

DEPDIKNAS RI

BB.2005A Kode Unit : BB.2005A Judul Unit : Menyusun Daftar Kebutuhan Material Uraian : Unit kompetensi ini meliputi pembuatan daftar spesifikasi material dan

volume bahan yang diperlukan mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan perawatan batu/beton.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyusun Daftar Spesifikasi Material yang diperlukan

1.1. Gambar rencana dan shop drawing diidentifikasi

1.2. Spesifikasi teknik diidentifikasi 1.3. Jenis dan mutu beton dan batu yang

diperlukan diidentifikasi 1.4. Dimensi/ukuran plat, balok, kolom dan

dinding ditetapkan sesuai dengan kebutuhan struktur

1.5. Daftar spesifikasi material yang mencantumkan mutu bahan dan dimensi bahan dibuat

2. Menyusun Daftar Volume Kebutuhan Material

2.1. Luas plat dan panjang balok, kolom, dan dinding dari masing-masing bagian konstruksi dihitung

2.2. Volume kebutuhan material yang dibutuhkan dihitung

2.3. Berat (tonase) kebutuhan material besi beton yang dibutuhkan dihitung

2.4. Daftar volume kebutuhan material disusun

3. Menyusun Daftar Volume Kebutuhan Alat Pengecoran

3.1. Jumlah dan jenis kebutuhan alat cor sesuai volume beton dihitung

3.2. Daftar volume kebutuhan material disusun

4. Menyusun Daftar Volume Material Perawatan beton

4.1. Volume kebutuhan material perawatan permukaan beton dihitung berdasarkan jenisnya

4.2. Daftar volume kebutuhan material disusun

5. Membuat jadwal prioritas kebutuhan bahan

5.1. Tahapan kerja mulai dari persiapan sampai dengan pekerjaan perawatan diidentifikasi

5.2. Volume kebutuhan bahan pada tiap tahapan pekerjaan dihitung

5.3. Jadwal prioritas kebutuhan bahan dibuat 5.4. Daftar petugas penyiapan bahan dibuat 5.5. Daftar kebutuhan material dilaporkan ke

bagian pengadaan bahan

Page 31: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 49

DEPDIKNAS RI

BB.2005A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar/denah lapangan dan atau spesifikasi yang sesuai 2. Peralatan dan perlengkapan kerja yang sesuai 3. Alat pengukuran dan perhitungan 4. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa h. No. BB.1008A Membuat laporan dan catatan mutu i. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar yang terkait dengan konstruksi

batu\beton

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar dan spesifikasi • Material yang berhubungan dengan proses konstruksi • Dasar-dasar perhitungan volume Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu mengoperasikam peralatan perhitungan elektronik • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Berkomunikasi efektif untuk menghasilkan pengukuran dan perhitungan yang akurat • Menunjukkan penggunaan peralatan ukur secara efektif • Pengukuran volume akurat dilakukan dan dicatat • Melakukan perhitungan volume sesuai spesifikasi

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 1

Page 32: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 50

DEPDIKNAS RI

BB.2006A Kode Unit : BB.2006A Judul Unit : Melakukan Pengadaan Material Uraian : Unit kompetensi ini meliputi kegiatan survey, pengumpulan informasi,

pemesanan, sampai dengan penerimaan material.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengindentifikasi daftar kebutuhan material

1.1. Dokumen pengadaan bahan diidentifikasi 1.2. Jenis, dimensi, dan mutu beton yang

diperlukan diidentifikasi 1.3. Jenis dan mutu material perawatan beton

diidentifikasi 1.4. Jumlah volume kebutuhan bahan masing-

masing tahap diidentifikasi 1.5. Buku katalog bahan yang relevan disiapkan

2. Melakukan Survey Pasar 2.1. Indusutri (produsen) baja dan penyedia beton ready mix dihubungi

2.2. Daftar harga dan spesifikasi dari semua jenis material yang dibutuhkan diminta

2.3. Penawaran dan kesepakatan harga dengan pihak industri/distributor dilakukan

3. Membuat Daftar Anggaran Biaya Pengadaan Material

3.1. Jumlah harga tiap jenis material dihitung 3.2. Daftar harga material disusun menjadi daftar

anggaran biaya pengadaan material 3.3. Daftar anggaran biaya dengan lampiran

spesifikasi bahan yang ditetapkan dilengkapi 3.4. Permintaan pengesahan kepada atasan yang

berwenang dilakukan

4. Melakukan Pembelian Material 4.1. Pemesanan material dilakukan 4.2. Dokumen kontrak pengadaan material dibuat 4.3. Contoh bahan yang disiapkan untuk dikirim

diperiksa 4.4. Jadwal dan lokasi pengiriman material

ditetapkan

5. Menerima pengiriman material

5.1. Volume pengiriman sesuai dengan delivery order (DO) yang ada diperiksa

5.2. Pengujian mutu material dilakukan 5.3. Laporan hasil pengujian dibuat 5.4. Laporan penerimaan material dibuat 5.5. Hasil pengadaan dilaporkan kepada pengawas

dan bagian logistik proyek

Page 33: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 51

DEPDIKNAS RI

BB.2006A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar/denah lapangan dan atau spesifikasi yang sesuai 2. Peralatan dan perlengkapan kerja yang sesuai 3. Alat pengukuran dan perhitungan 4. Peralatan komunikasi yang memadai 5. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa h. No. BB.1008A Membuat laporan dan catatan mutu i. No. BB.1009A Menggunakan komputer j. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar yang terkait dengan konstruksi

batu/beton k. No. BB.2005A Menyusun daftar kebutuhan material

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar dan spesifikasi • Material yang berhubungan dengan proses konstruksi • Dasar-dasar perhitungan volume • Rencana anggaran biaya Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu mengoperasikam peralatan perhitungan elektronik dan komputer • Mampu menghitung rencana anggaran biaya • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Berkomunikasi efektif untuk menghasilkan perhitungan biaya yang akurat • Menunjukkan penggunaan peralatan hitung dan komputer secara efektif • Pengukuran volume akurat dilakukan dan dicatat • Melakukan perhitungan anggaran biaya sesuai spesifikasi

Page 34: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 52

DEPDIKNAS RI

BB.2006A Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 2

Page 35: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 53

DEPDIKNAS RI

BB.2007A Kode Unit : BB.2007A Judul Unit : Melakukan Penanganan dan Pendistribusian Material & Peralatan Uraian : Meliputi tata cara penerimaan barang (bahan, perlengkapan ataupun komponen),

penyimpanan, distribusi di lingkungan kerja, termasuk pengiriman komponen/barang jadi dari workshop ke lapangan

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Persiapan pengelolaan material dan peralatan.

1.1. Daftar material dan peralatan diminta dari bagian pengadaan

1.2. Kuantitas material dan perlengkapan yang ada dihitung dengan benar

1.3. Administrasi yang berkaitan dengan order material dan perlengkapan, permintaan dan pengiriman material/peralatan disiapkan sesuai dengan persyaratan perusahaan

1.4. Gudang penyimpanan dan alat angkut distribusi material disiapkan

1.5. Pengamanan dan pemeliharaan stok material/ peralatan diatur

2. Menerima dan menyimpan Material/Peralatan

2.1. Material/Peralatan diterima dari bagian pengadaan dengan data yang lengkap.

2.2. Jumlah dan jenis material dihitung sesuai dengan daftar yang ada

2.3. Material/Peralatan disimpan dengan susunan yang rapi dipisahkan menurut jenis dan ukurannya

2.4. Material/peralatan yang disimpan didata dan diberi kode barang untuk memudahkan pengontrolan

2.5. Adanya material yang rusak/ cacat diidentifikasi dan dilaporkan pada yang berwenang, dan diambil langkah untuk mengatasinya, sesuai dengan persyaratan perusahaan.

3. Mendistribusikan Material dan Peralatan 3.1. Alat angkut dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan dan kondisi lapangan pekerjaan

3.2. Persyaratan keamanan diberlakukan pada alat angkut sebelum proses pengangkutan dilakukan

3.3. Order permintaan barang dari pengguna diidentifikasi, dibuat skala prioritas pemakaian material/peralatan

3.4. Pengiriman material dilakukan berdasarkan skala prioritas pemakaiannya

3.5. Alat angkut dirawat, dibersihkan dan disimpan sesuai dengan aturan pakai dari pabrik pembuatnya

Page 36: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 54

DEPDIKNAS RI

BB.2007A

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

4. Mengirim Komponen yang telah siap untuk proses selanjutnya.

4.1. Administrasi untuk komponen yang telah siap/ selesai dilengkapi sesuai dengan yang disyaratkan perusahaan.

4.2. Standar kualitas dan prosedur diberlakukan sesuai dengan persyaratan perusahaan

4.3. Komponen yang telah selesai diperiksa kualitasnya, dicocokan dengan spesifikasi dan persyaratan perusahaan.

4.4. Kerusakan dan cacat pada komponen didokumentasikan dan dikembalikan untuk diperbaiki sesuai persyaratan perusahaan

4.5. Pengepakan yang menjamin perlindungan komponen dilakukan untuk menjaga kualitas selama masa transportasi.

4.6. Proses Pengangkutan diatur supaya aman, disesuaikan dengan peraturan yang berkaitan dengan hal tersebut.

5. Meng-update laporan bahan, perlengkapan, komponen ataupun produk

5.1. Laporan berkenaan dengan kuantitas bahan yang disimpan selalu disesuaikan

5.2. Data jumlah bahan dan perlengkapan/ komponen dicatat dan selalu di-update sesuai yang dipersyaratkan perusahaan.

5.3. Dokumen yang dibutuhkan untuk mengatasi adanya penyimpangan harus dilengkapi sesuai dengan yang dipersyaratkan perusahaan

Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Dokumen perusahaaan untuk penerimaan dan pengiriman barang 2. Peralatan dan perlengkapan kerja yang sesuai 3. Alat angkut material yang sesuai 4. Daftar material yang akan diterima/didistribusikan 5. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan

Page 37: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 55

DEPDIKNAS RI

BB.2007A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa h. No. BB.1008A Membuat laporan dan catatan mutu i. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar yang terkait dengan konstruksi

batu/beton j. No. BB.2005A Menyusun daftar kebutuhan material

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan persyaratan K3 • Peralatan manual dan perlengkapan • Material yang berhubungan dengan proses konstruksi • Dasar-dasar perhitungan volume • Penanganan material • Penjaminan mutu Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai prosedur • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu menangani material dengan benar • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada pelaksanaan

pekerjaan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk

persyaratan penjaminan mutu • Melakukan prosedur yang benar sebelum dan selama proses penanganan material • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan dengan aman dan efektif • Menunjukkan pelaksanaan proses pembersihan dengan aman • Berkomunikasi untuk mencapai perencanaan kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 2

Page 38: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 56

DEPDIKNAS RI

BB.2008A Kode unit : BB.2008A Judul Unit : Memeriksa Material Agregat Halus dan Agregat Kasar di Lapangan Uraian Unit : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian kualitas

agregat halus dan agregat kasar pada pelaksanaan konstruksi beton

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengambil sampel agregat halus dan kasar

1.1 Fungsi agregat halus dalam campuran beton diidentifikasi.

1.2 Perbedaan agregat halus dan agregat kasar diidentifikasi.

1.3 Cara pengambilan contoh secara acak dengan metode yang tepat sesuai kondisi timbunan yang ada diidentifikasi.

1.4 Peralatan dipersiapkan sesuai standar yang berlaku.

1.5 Perlengkapan K3L digunakan, serta langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan.

1.6 Pengambilan sampel agregat halus dan kasar dilaksanakan sesuai standar operasional.

1.7 Laporan dibuat dengan ketentuan sampel untuk pengujian dianggap mewakili.

1.8 Prinsip kerja peralatan diidentifikasi sesuai manual yang ada.

2. Menentukan rekomendasi hasil pemeriksaan laboratorium mengenai agregat halus.dan agregat kasar.

2.1. Perbedaan antara agregat halus dan kasar diidentifikasi.

2.2. Gradasi dan sifat-sifat fisis agregat diidentifikasi.

2.3. Kandungan lumpur dan material yang menggangu rendahnya kualitas beton diidentifikasi.

2.4. Komposisi campuran beton dan kebutuhan material per meter kubik beton segar diidentifikasi.

2.5. Penerapan hasil pemeriksaan laboratorium uji material ke lapangan dan peralatannya dipersiapkan.

3. Mempersiapkan penimbunan agregat sesuai agregat halus dan kasar.

3.1. Kondisi tempat penyimpanan diidentifikasi dan denah penimbunan dibuat berdasarkan luas lokasi proyek.

3.2. Tempat penyimpanan dipersiapkan tidak ambles dan bersih.

3.3. Peralatan utama dan bantu angkut dan timbun dipersiapkan sesuai standar operasional yang berlaku.

3.4. Perlengkapan atau peralatan K3L dipersiapkan sesuai prosedur yang berlaku.

Page 39: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 57

DEPDIKNAS RI

BB.2008A Persyaratan Unjuk Kerja 1. Unit ini berlaku untuk memeriksa kualitas agregat halus dan agregat kasar sebagai material

campuran beton di lapangan berdasarkan spesifikasi dan rekomendasi dari laboratorium. 2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung:

a. Persyaratan sarana tempat penyimpanan agregat yang kelembabannya terjaga dan penimbunan agregat yang baik dan bersih

b. Buku manual dari peralatan-peralatan utama atau bantu sesuai rencana kerja dan syarat c. Buku standar beton yang berlaku, pedoman k3l yang berlaku dan standar operasional d. Standar peralatan utama: mesin ayakan lengkap, ban berjalan, pompa air, terpal, tangki

air, alat berat (kuantitas skala besar) e. Persyaratan alat bantu: skop, cangkul, selang plastik, gerobak dorong dan pengki f. Persyaratan material agregat halus dan agregat kasar, serta kualitas air

3. Standar-standar yang digunakan: a. SK SNI M- 01-1990-03 hal: Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir untuk

Campuran Mortar dan Beton b. PBI-71/ NI-2 hal: Peraturan Beton Indonesia 19971 c. PB-89/SKBI-1.4.53.1989 hal: Pedoman Beton 1989 d. ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete e. ASTM C33-86 hal: Standard Specification for Concrete Aggregates f. AASHTO T 27 hal: Method of Test for Sieve Analysis of Aggregate and Fines Modulus

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di lokasi sesuai standar operasional yang berlaku agar tujuan kompetensi tercapai. Kompetensi ini dinilai berdasarkan pengamatan langsung dalam mengerjakan pengawasan dan pengendalian kualitas agregat sebagai campuran beton. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya a. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 b. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/listrik c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana

2. Kompetensi ini harus dinilai juga dalam kemampuan mengaplikasikan dari rekomendasi laboratorium ke skala yang lebih besar. Kompetensi ini harus dinilai kemampuan membuat denah penimbunan agregat dan memahami prosedur kerja alat-alat yang mendukung kompetensi ini.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: • Ilmu bahan khususnya mengenai jenis-jenis batuan • Ilmu teknologi beton • Manajemen dasar Keahlian yang dibutuhkan: • Sample agregat dalam kantong tidak rusak dan pemeliharaan alat dijaga dengan baik • Jenis batuan, khususnya batuan untuk agregat halus dan kasar • Hasil spesifikasi dan rekomendasi dari laboratorium ke lokasi penimbunan

Page 40: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 58

DEPDIKNAS RI

BB.2008A 4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Kualitas aggregat dan jenis batuan • Grafik dan format yang dikeluarkan oleh laboratorium ke lokasi penimbunan • Prosedur kerja dari alat-alat pendukung kompetensi ini • Kebersihan, kotoran yang menghambat mutu beton dan gradasi agregat • Laporan mengenai kualitas agregat halus dan agregat kasar

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 1 1 1

Page 41: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 59

DEPDIKNAS RI

BB.2009A Kode unit : BB.2009A Judul Unit : Memeriksa Material Semen di Lapangan Uraian Unit : Mampu memeriksa kualitas semen portland untuk konstruksi beton sesuai standar

yang berlaku.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengambilan contoh semen. 1.1 Kegunaan semen tipe I, II, III, IV dan V dalam konstruksi beton harus diketahui.

1.2 Cara pengambilan sampel secara acak pada timbunan zak semen diidentifikasi.

1.3 Peralatan dipersiapkan sesuai standar operasional yang berlaku.

1.4 Penggunaan perlengkapan K3L, serta langkah pengaman dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan.

1.5 Pengambilan sampel dilakukan sesuai standar operasional.

1.6 Laporan dibuat.

2. Memeriksa kondisi fisik semen.

2.1. Sampel semen dalam zak yang telah dibuka disiapkan

2.2. Warna semen diperiksa dan dibandingkan dengan warna standar produk semen bersangkutan.

2.3. Bentuk fisik semen dipastikan tidak menggumpal.

2.4. Perlengkapan K3L digunakan. 2.5. Laporan dan kesimpulan dapat dibuat.

3. Memeriksa kehalusan semen dengan alat speady

3.1. Prinsip kerja peralatan uji speady dipelajari berdasarkan manual yang ada.

3.2. Standar operasional yang berlaku dipelajari. 3.3. Alat dan sampel dipersiapkan. 3.4. Berdasarkan skala yang ada pada alat

tersebut kehalusan semen dapat diketahui. 3.5. Laporan dibuat.

Page 42: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 60

DEPDIKNAS RI

BB.2009A Persyaratan Unjuk Kerja Unit ini berlaku untuk pemeriksaan semen di gudang penimbunan maupun timbunan di lapangan bila tidak dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan didukung standar operasional untuk setiap pemeriksaan yaitu: 1. Brosur informasi dari pabrik semen dan zak menyebutkan tipe semen 2. PBI-71/ NI-2 Peraturan Beton Indonesia 3. PB-89/ SKBI-1.4.53.1988 hal: Pedoman Beton 1989 4. SKSNI M-105-1990-03 hal: Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland 5. JIS R 5210 dan AASHTO M85 hal: Portland Cement 6. Peraturan K3L yang berlaku

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 b. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana c. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik\listrik

2. Kompetensi ini diujikan dan dinilai kepada peserta uji berdasarkan kemampuan menganalis material semen dari spesifikasi dalam brosur dan informasi dari kantong semen. Penilaian harus melalui pengamatan langsung material dilokasi penimbunan berdasarkan: • Pemeriksaan sesuai standar operasional yang berlaku diperusahaan dan alat-alat dapat

dioperasikan agar tujuan kompetensi dapat dicapai • Sampel semen dan semen dikantong tidak mengeras dan pemeliharaan alat • Rumus-rumus yang berlaku dari hasil pemeriksaan maka kualitas semen secara visual

dan empiris dapat diketahui 3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

• Ilmu bahan • Teknologi beton • Mengoperasional ilmu hitung sederhana Keahlian yang dibutuhkan: • Pengambilan contoh semen • Kehalusan dengan alat speady

4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Memahami hasil pemeriksaan kehalusan semen, dan temperatur semen • Memahami grafik-grafik dari informasi brosur dan laboratorium • Memahami kualitas semen

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 1 1 1

Page 43: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 61

DEPDIKNAS RI

BB.2010A Kode Unit : BB.2010A Judul Unit : Memasang Papan Duga (Bouwplank) untuk Acuan dan Perancah Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan prosedur pemasangan papan duga sebagai

pedoman pokok pemasangan acuan dan perancah dari pekerjaan pra-persiapan bahan hingga pemasangannya di lapangan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan pekerjaan pra-persiapan.

1.1 Kriteria mutu bahan kayu, benang dan alat pengukur diidentifikasi.

1.2 Ketentuan-ketentuan mengenai perlakuan di lapangan terhadap bahan kayu dan benang sebagai pedoman ditentukan.

1.3 Ukuran-ukuran standar bahan kayu diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan spesifikasi teknis.

1.4 Metode penumpukan dan penyimpanan bahan di lapangan ditetapkan menurut jenis bahan.

1.5 Bangunan sementara untuk penumpukan dan penyimpanan bahan kayu dipilih untuk melakukan proses pemasangan sesuai pekerjaan, dicek kelayakannya dan dilaporkan setiap kekurangannya.

1.6 Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan ditentukan sesuai keadaan lapangan dan diperlakukan sesuai spesifikasi yang ada dan dicek bebas dari rayap-rayap, kotoran, debu, air dan material lainnya yang dapat menurunkan kualitas bahan utama.

2. Menentukan kebutuhan bahan. 2.1. Bahan-bahan untuk keperluan papan duga diidentifikasi.

2.2. Bahan-bahan diambil dan digunakan sesuai spesifikasi penggunaannya.

2.3. Bahan kayu diambil sesuai urutan kedatangan dan dibersihkan sebelum digunakan dalam pekerjaan pemasangan.

2.4. Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan sementara dipersiapkan dan tidak mengganggu lalu lintas pekerjaan lainnya.

Page 44: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 62

DEPDIKNAS RI

BB.2010A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Memasang papan duga. 3.1 Papan duga dipasang sesuai koordinat titik yang akan dipantau dan dibuat menurut elevasi rencana menggunakan alat ukur theodolit, waterpas, meteran, selang, unting-unting, patok, peralatan lainnya (palu, paku dan benang).

3.2 Papan duga ditentukan dan dibuat sesuai syarat ketegakan dan kestabilan untuk digunakan sebagai pedoman pengukuran ketepatan konstruksi.

3.3 Penempatan blok-blok beton sebagai penyangga ditempatkan di lokasi-lokasi yang tidak mengganggu lalu lintas kerja secara keseluruhan atau lalu lintas umum di bawahnya.

3.4 Papan duga harus dilindungi dari benturan dan gangguan-gangguan lainnya selama pekerjaan konstruksi.

3.5 Bahan kayu dan besi yang belum terpakai dikembalikan ke ruang penyimpanan dan disusun untuk kembali digunakan pada pekerjaan konstruksi selanjutnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Persyaratan mengenai pengukuran papan duga (bouwplank) 2. Standar PUBI –1982 hal: Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 3. Rencana kerja dan syarat untuk konstruksi papan duga 4. Ketentuan atau spesifikasi dari metode pemasangan papan duga 5. Standar NI.2-1971 hal: Peraturan Beton Indonesia, standar khusus dari perusahaan berlabel

Doka atau Peri atau standar sejenis yang disepakati di lapangan 6. Ruang lingkup K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/listrik e. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

Page 45: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 63

DEPDIKNAS RI

BB.2010A 2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan

pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan atau material sesuai spesifikasi • Tipe atau jenis konstruksi elemen struktur rencana Keahlian yang dibutuhkan: • Kebutuhan bahan papan duga dapat diperkirakan • Prosedur pelaksanaan pengukuran dan pemasangan sistematis • Titik-titik acuan pengukuran ditentukan dengan tepat • Bahan-bahan sesuai besarnya lokasi pekerjaan konstruksi beton rencana • Organisasi bahan dan peralatan yang teratur dan efektif • Perencanaan pembongkaran secara sistematis demi kelanjutan pekerjaan

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Tata cara penumpukan dan penyimpanan bahan kayu • Prosedur pengukuran dan pemasangan papan duga • Letak papan duga strategis dan tidak mengganggu proses lalu lintas pekerjaan • Tranportasi bahan secara horizontal dan vertikal • Bahan sisa dari pekerjaan pasangan ke lokasi penyimpanan atau dibuang • Mengecek kembali kualitas bahan sebelum digunakan kembali • Identifikasi kesalahan pengukuran dan kesalahan penentuan koordinat/ elevasi • Kebersihan lokasi pemasangan papan duga • Pembongkaran sesuai dengan target pelaksanaan mudah dilaksanakan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 1 1 1 1

Page 46: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 64

DEPDIKNAS RI

BB.2011A Kode Unit : BB.2011A Judul Unit : Mempersiapkan Acuan dan Perancah. Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan tata cara pembuatan acuan dan Perancah di lapangan.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan pekerjaan pra-persiapan Konstruksi acuan dan perancah

1.1 Konstruksi elemen rencana diidentifikasi dalam pemilihan bahan acuan dan perancah secara langsung di lapangan atau fabrikasi.

1.2 Kriteria mutu bahan kayu, besi dan bahan pembentuk beton ekspos (membran) dari standar yang berlaku atau dari produsen tentang penggunaannya diidentifikasi dan ditentukan.

1.3 Ketentuan-ketentuan perlakuan di lapangan terhadap bahan kayu, besi dan membran diidentifikasi.

1.4 Ukuran-ukuran standar bahan kayu dan besi diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan spesifikasi teknis.

1.5 Metode penumpukan dan penyimpanan bahan di lapangan diidentifikasi.

1.6 Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan/material ditentukan sesuai keadaan lapangan dan diperlakukan sesuai spesifikasi yang ada dan dikontrol bebas dari rayap-rayap, kotoran, debu, air dan jenis material lainnya yang menurunkan kualitas bahan utama.

1.7 Penggunaan bahan saat pemasangan diatur sesuai urutan kedatangan dari alat-alat pengangkat.

2. Mengambil bahan untuk proses pemasangan di lapangan

2.1 Kebutuhan dicatat dan dihitung sesuai dengan kondisi atau keadaan elemen struktur yang terencana.

2.2 Bahan-bahan diambil sesuai urutan kedatangan dan digunakan sesuai spesifikasi penggunaannya berdasarkan material dasar atau dari perusahaan pembuat.

2.3 Bahan kayu dan besi diambil sesuai urutan kedatangan dan dibersihkan sebelum digunakan dalam pemasangan.

2.4 Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan sementara dipersiapkan dan tidak mengganggu lalu lintas pekerjaan bagian konstruksi lainnya.

2.5 Bahan disusun berdasarkan ukuran menurut dasar material atau standar dari perusahaan pembuat.

Page 47: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 65

DEPDIKNAS RI

BB.2011A Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

2.6 Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan sementara saat dipersiapkan dan tidak mengganggu lalu lintas pekerjaan bagian konstruksi lainnya.

2.7 Bahan disusun berdasarkan ukuran menurut dasar material atau standar dari perusahaan pembuat.

2.8 Bahan-bahan diambil sesuai urutan kedatangan dan disimpan sementara di lokasi yang telah memenuhi persyaratan kebersihan sesuai spesifikasi yang ada

3. Merawat bahan acuan dan perancah 3.1 Bahan/material disyaratkan bahwa air semen tidak diserap oleh material, kuat dan awet (dapat dipakai berulang-ulang) diidentifikasi.

3.2 Landasan penumpukan harus dibuat terlebih dahulu dan ditentukan berdasarkan bahan blok beton atau balok baja, dan sebagainya yang mampu menahan beban statis/getaran dan penurunan setempat.

Page 48: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 66

DEPDIKNAS RI

BB.2011A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Ketentuan atau spesifikasi mengenai bahan-bahan acuan dan perancah 2. Syarat-syarat lokasi untuk penumpukan dan penyimpanan bahan acuan dan perancah. 3. Standar NI.2-1971 hal: Peraturan Beton Indonesia; standar ACI-347R hal: Guide to Form

Work for Concrete; atau standar khusus dari Doka atau Peri atau standar sejenis 4. Ruang lingkup K3L Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik e. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tata cara fabrikasi berdasarkan standar tertentu • Tata cara pemasangan sesuai standar tertentu • Spesifikasi dan persyaratan bahan acuan dan perencanaan Keahlian yang dibutuhkan: • Perkiraan dimensi acuan berdasarkan dimensi struktur • Kebutuhan acuan dan pernacah yang efektif • Pengukuran dan pemilihan titik-titik acuan ketinggian dengan tepat • Acuan dan perancah sesuai konstruksi rencana • Organisasi peralatan dan transportasi horizontal dan vertikal

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Pencatatan dan perhitungan kebutuhan bahan sesuai elemen struktur rencana • Penumpukan dan penyimpanan bahan sesuai spesifikasi atau standar • Tata cara sesuai dengan prosedur pekerjaan • Proses lalu lintas penggunaan semua bahan/material • Aplikasikan prosedur jaga mutu semua bahan/material • Memilih dan menggunakan metode tranportasi bahan/material yang aman dan efektif. • Bahan/material yang tersisa dari pekerjaan pasangan ke tempat atau lokasi penyimpanan. • Kontrol kembali kualitas bahan/material sebelum digunakan kembali. • Identifikasi kesalahan dan masalah kurang memenuhi persyaratan terhadap bahan/material

yang akan digunakan dan tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan sesuai spesifikasi atau standar yang ada

• Kebersihan hasil pasangan dan trampil dalam pembongkaran

Page 49: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 67

DEPDIKNAS RI

BB.2011A Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 1 1 1 1

Page 50: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 68

DEPDIKNAS RI

BB.2012A Kode Unit : BB.2012A Judul Unit : Memasang Acuan dan Perancah Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan tata cara pembentuk acuan dan perancah

dari pekerjaan pra-persiapan hingga pemasangannya di lapangan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan pekerjaan pra-persiapan konstruksi acuan dan perancah.

1.1 Konstruksi elemen rencana diidentifikasi dalam pemilihan bahan acuan dan perancah secara tradisional atau fabrikasi.

1.2 Kriteria mutu bahan kayu, besi dan bahan pembentuk beton ekspose (membran) dari standar yang berlaku atau dari produsen tentang penggunaannya diidentifikasi dan ditentukan.

1.3 Ketentuan-ketentuan perlakuan di lapangan terhadap bahan kayu, besi dan membrane diidentifikasi.

1.4 Ukuran-ukuran standar bahan kayu dan besi diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan spesifikasi.

1.5 Metode penumpukan dan penyimpanan bahan di lapangan diidentifikasi.

1.6 Media atau bangunan sementara untuk penumpukan dan penyimpanan bahan dipilih untuk melakukan proses pemasangan konstruksi sesuai pekerjaan, dicek kelayakannya dan dilaporkan setiap kekurangannya.

1.7 Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan atau material ditentukan sesuai keadaan lapangan dan diperlakukan sesuai spesifikasi yang ada dan dicek bebas dari rayap-rayap, kotoran, debu, air air dan material lainnya yang dapat menurunkan kualitas bahan utama.

1.8 Area penumpukan dan penyimpanan sementara saat pemasangan bahan dijaga dari kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu bahan dan diatur sesuai dengan urutan kedatangan bahan tersebut dari alat-alat pengangkat.

Page 51: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 69

DEPDIKNAS RI

BB.2012A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2. Mengambil bahan untuk proses pemasangan di lapangan.

2.1 Kebutuhan bahan dicatat dan dihitung sesuai dengan kondisi atau keadaan elemen struktur yang rencana.

2.2 Bahan-bahan diambil sesuai dengan urutan kedatangan dan digunakan sesuai spesifikasi penggunaannya berdasarkan perusahaan pembuat.

2.3 Bahan kayu dan besi diambil sesuai urutan kedatangan dan dibersihkan sebelum digunakan dalam pekerjaan pemasangan.

2.4 Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan sementara saat dipersiapkan dan tidak mengganggu lalu lintas pekerjaan pemasangan bagian konstruksi lainnya.

2.5 Bahan-bahan disusun berdasarkan ukuran perusahaan pembuat.

2.6 Bahan-bahan diambil sesuai urutan kedatangan dan disimpan sementara di lokasi yang telah memenuhi persyaratan kebersihan sesuai spesifikasi yang ada.

3. Memasang acuan dan perancah. 3.1. Acuan dipasang sesuai dengan dimensi bagian-bagian struktur rencana dan dibuat sesuai dengan elevasi rencana.

3.2. Perancah dipasang sesuai dengan titik-titik yang telah ditentukan dan ketegakan/kemiringan untuk penahan diukur dengan tepat.

3.3. Garis as atau sumbu-sumbu pasangan diambil dan diatur berdasarkan titik-titik ikat yang telah diperoleh dari titik-titik ikat permanent di sekitar lokasi pekerjaan (titik BM, titik pantau di stasiun terdekat, dan sebagainya).

3.4. Landasan perancah harus dibuat terlebih dan ditentukan berdasarkan bahan-bahan (blok beton atau balok baja, dan sebagainya) yang mampu menahan beban statis/getaran dan penurunan setempat.

3.5. Penempatan blok-blok beton atau baja penyangga ditempatkan di lokasi-lokasi yang tidak mengganggu lalu lintas kerja secara keseluruhan atau lalu lintas umum di bawahnya.

3.6. Lubang-lubang untuk membuang kotoran dibuat di bagian-bagian tertentu yang tidak berpengaruh terhadap konstruksi saat pengecoran.

3.7. Perlengkapan pendukung seperti: rapid klam dan sebagainya diidentifikasi sesuai produsen pembuat

3.8. Peralatan K3 digunakan seperti: baju kerja, sarung tangan, sepatu dan helmet.

Page 52: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 70

DEPDIKNAS RI

BB.2012A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Membersihkan hasil pekerjaan pemasangan.

4.1. Seluruh bahan atau material dibersihkan dari sisa-sisa material selama pekerjaan konstruksi dan kotoran-kotoran lainnya.

4.2. Bahan-bahan kayu dan besi yang belum terpakai dikembalikan ke ruang penyimpanan dan disusun untuk kembali digunakan pada pekerjaan selanjutnya.

4.3. Bahan kayu dan besi yang tersisa di areal pasangan ditempatkan, dipelihara dan ditutupi dengan terpal sehingga tidak ada kotoran yang bisa masuk.

4.4. Jaring-jaring pengamanan disiapkan dan ditempatkan di lokasi tertentu untuk menangkap sisa bahan cor yang ke luar.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Ketentuan atau spesifikasi mengenai bahan-bahan acuan dan perancah 2. Syarat-syarat lokasi untuk penumpukan dan penyimpanan bahan acuan dan perancah 3. Standar NI.2-1971 hal: Peraturan Beton Indonesia, standar ACI – 347 R hal: Guide to

Form Work for Concrete, atau standar khusus dari Doka atau Peri atau standar sejenis 4. Referensi dari F.Wigbout Ing hal: Pedoman Tentang Bekisting, Erlangga, 1992 5. Ruang lingkup K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik\listrik e. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

Page 53: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 71

DEPDIKNAS RI

BB.2012A 3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

• Dasar-dasar mekanika teknik dan konstruksi untuk kestabilan konstruksi. • Tata cara fabrikasi acuan berdasarkan standar tertentu • Tata cara pemasangan sesuai standar tertentu • Spesifikasi dan persyaratan-persyaratan bahan acuan dan perancah Keahlian yang dibutuhkan: • Jadwal pemasangan dan pembongkaran • Perkiraan dimensi acuan berdasarkan kebutuhan dimensi struktur • Kebutuhan acuan dan perancah secara efektif • Prosedur pelaksanaan pemasangan atau praktis dan sistematis • Pengukuran dan pemilihan titik-titik acuan ketinggian pengukuran dengan tepat • Acuan dan perancah sesuai konstruksi rencana • Organisasi peralatan transpotasi horizontal dan vertikal bahan • Pembongkaran secara sistematis dan kelanjutan pekerjaan

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Pencatatan dan penghitungan kebutuhan bahan sesuai elemen struktur rencana • Kestabilan dan kekuatan untuk mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi • Penumpukan dan penyimpanan bahan/material sesuai spesifikasi atau standar • Tata cara sesuai dengan prosedur pekerjaan • Proses lalu lintas penggunaan semua bahan • Aplikasi prosedur jaga mutu semua bahan/material • Metode tranportasi bahan aman dan efektif • Bahan yang tersisa dari pekerjaan dikembalikan ke lokasi penyimpanan • Kontrol kembali kualitas bahan sebelum digunakan kembali • Identifikasi kesalahan dan masalah kurang memenuhi persyaratan terhadap bahan. • Tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan sesuai spesifikasi • Rencanakan pembongkaran sesuai dengan target umur beton yang akan dicapai • Bahan acuan dapat dipakai minimal 2 hingga 3 kali pekerjaan pengecoran • Kebersihan hasil pasangan dan trampil dalam pembongkaran

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 1 1 2 2

Page 54: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 72

DEPDIKNAS RI

BB.2013A Kode Unit : BB-2013A Judul Unit : Mempersiapkan Tulangan/Pembesian di Lapangan Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persiapan fabrikasi di lapangan.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi gambar konstruksi.

1.1. Semua kode-kode yang tercantum dalam gambar kerja konstruksi diidentifikasi.

1.2. Diameter, mutu, sambungan, panjang penyaluran, kait-kait dari tulangan polos maupun yang diprofilkan diidentifikasi sesuai posisi dalam gambar kerja.

1.3. Tempat penyimpanan, workshop dan kebersihan diidentifikasi agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan tulangan sebelum/sesudah dipasang.

2. Membuat tabel potongan, ukuran panjang dan bengkokan tulangan berdasarkan diameternya.

2.1. Berdasarkan gambar konstruksi di dalamnya termasuk detail potongan memanjang dan melintang dari penampang beton harus disusun dalam bentuk gambar bukaannya.

2.2. Bukaan tulangan tersebut harus digambar bentuk tulangannya, ukuran tiap-tiap ruas yang dibengkokkan, ukuran panjang, mutu dan diameter tulangan.

2.3. Bukaan tulangan ditabelkan dalam bentuk formulir bengkokan tulangan.

3. Melaksanakan pembengkokan tulangan. 3.1. Tulangan dipersiapkan, diluruskan dan diukur sesuai gambar kerja.

3.2. Alat potong tulangan dan meja pembengkok tulangan dalam kondisi prima, baik manual maupun mekanis serta peralatan K3L dipersiapkan.

3.3. Pemotongan dan pembengkokkan dilaksanakan sesuai bentuk gambar yang tercantum dalam formulir tabel bengkokkan dengan standar prosedur operasional yang berlaku.

4. Melaksanakan penyimpanan tulangan. 4.1. Tulangan dikontrol kebenarannya berdasarkan gambar dan dihitung jumlahnya.

4.2. Tulangan dibersihkan dari kotoran yang melekat di sekeliling tulangan.

4.3. Tulangan-tulangan diikat dengan baik dan diberi tanda kode sesuai gambar.

4.4. Tulangan disimpan dan disusun sedemikian rupa agar dalam jadwal pemasangan tidak ada kesulitan dalam pengangkatan sesuai prosedur operasional yang berlaku.

4.5. Alat-alat potong dan meja pembengkok dibersihkan dan disimpan.

Page 55: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 73

DEPDIKNAS RI

BB.2013A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Sarana workshop di lapangan atau di dalamnya perusahaan 2. Alat-alat potong dan meja pembengkok baik manual maupun mekanis 3. Alat-alat K3L sesuai prosedur operasional 4. Standar-standar:

• Standar-standar operasional yang berlaku • Standar SNI 07-2052-1990, JIS G 3112 dan AASHTO M31 untuk baja tulangan • SK SNI T-15-1991-03 untuk Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan

Gedung • Buku spesifikasi produksi pabrik baja • Buku peraturan K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik e. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Syarat-syarat mengenai mutu besi atau baja tulangan • Dasar-dasar pengetahuan perencanaan konstruksi beton • Spesifikasi peralatan untuk pekerjaan tulangan dan pemasangannya • Spesifikasi perlengkapan untuk menjangkau ketinggian Keahlian yang dibutuhkan: • Tata cara pemotongan, pembengkokkan dan pembentuk spiral utama • Organisasi tahapan pemasangan tulangan praktis di lapangan • Antisipasi kesulitan pekerjaan di lapangan, misalnya: perlindungan dari air hujan • Bahan atau material dan alat di dalam melaksanakan pekerjaan

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Pemasangan tulangan berpedoman kepada instruksi pengawas/gambar kerja • Bagian-bagian sambungan harus mengikuti syarat-syarat atau standar perencanaan • Pengikatan tulangan hatrus kuat dan tidak longgar • Ujung-ujung tulangan harus dibentuk kait sesuai dengan spesifikasi teknis • Tulangan dilindungi dari air hujan atau hal-hal lain yang menimbulkan kerusakan • Kontrol kembali hasil pasangan sesuai dengan gambar rencana/pelaksanaan • Segala kekurangan di dalam pekerjaan pemasangan tulangan dicatat • Tulangan yang masih terlihat kurang harus ditambah sesuai gambar kerja • Kebersihan lokasi pelaksanaan pekerjaan

Page 56: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 74

DEPDIKNAS RI

BB.2013A Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 2 1 1

Page 57: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 75

DEPDIKNAS RI

BB.2014A Kode Unit : BB.2014A Judul Unit : Memasang Tulangan/Pembesian Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan fabrikasi di lapangan dan pemasangan

tulangan pada acuan/bekisting atau cassing.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan pra-persiapan.

1.1 Persyaratan mutu dari produsen besi atau baja tulangan dan kawat ikat (bendraat) ditentukan sesuai standar yang berlaku di lokasi proyek.

1.2 Penulangan/pembesian, jenis ikatan dan lokasi pemasangan diidentifikasi dari instruksi perencana atau pengawas, jadwal penulangan, gambar pelaksanaan atau dari spesifikasi teknis.

1.3 Bekisting/cassing dikontrol mengenai kesiapannya untuk pemasangan atau penempatan tulangan.

1.4 Bentuk tulangan polos atau deform diidentifikasi sesuai instruksi perencana atau pengawas, jadwal penulangan, dan gambar kerja atau dari spesifikasi teknis.

1.5 Jumlah dan diameter tulangan dikontrol terhadap jadwal pelaksanaan pekerjaan penulangan atau gambar detail pada gambar rencana atau pelaksanaan.

2. Melaksanakan fabrikasi tulangan dan menentukan sistem tranportasi vertikal dan horizontal.

2.1 Jadwal pengelolaan dan gambar kerja praktis tulangan (bestaad) dibuat dengan teliti dan berdasarkan interpretasi pengawas atau atas petunjuk dari perencana di lapangan.

2.2 Tulangan dipotong, dibengkokan dan dibentuk spiral utama di los-los kerja disesuaikan kebutuhan pemasangan, gambar detail rencana atau pelaksanaan dan syarat-syarat yang berlaku diidentifikasi.

2.3 Syarat-syarat atau ketentuan mengenai panjang penyaluran (Ld) pada sambungan antar elemen struktur atau sejenisnya harus diidentifikasi dan ditentukan dalam setiap kegiatan pengukuran panjang tulangan sebelum kegiatan pemotongan.

2.4 Tipe-tipe kait ujung pada tulangan diidentifikasi sesuai dengan persyaratan yang berlaku atau standar yang digunakan di dalam perencanaan konstruksi beton bertulang.

Page 58: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 76

DEPDIKNAS RI

BB.2014A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2.5 Fabrikasi langsung di tempat pemasangan ditentukan dan diidentifikasi dan atas seijin perencana / pengawas.

2.6 Peralatan manual atau masinal diidentifikasi sesuai dengan standar yang berlaku atau tercantum dalam spesifikasi atau tidak akan merusak diameter dan permukaan tulangan.

2.7 Alat transpotasi horizontal dan vertikal ditentukan dan digunakan sesuai dengan laju penggunaan atau tingkat kecepatan pemasangan tulangan di lapangan, sehingga kondisi tulangan tetap baik dan sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang berlaku.

3. Menempatkan dan memasang tulangan pada setiap elemen struktur.

3.1 Tulangan utama dan sengkang diikat sesuai dengan gambar rencana atau pelaksanaan dan ditempatkan sesuai pada posisi yang tepat berdasarkan ketebalan selimut beton atau gambar pelaksanaan.

3.2 Dudukan atau stek-stek tambahan tulangan pada jagaan ketebalan dan tipe-tipe sambungan lainnya ditempatkan sesuai persyaratan jadwal penulangan dan gambar kerja.

3.3 Tulangan diikat pada posisi yang benar sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis dan standar yang berlaku.

3.4 Dalam keadaan khusus tulangan yang dilas harus seijin perencana/pengawas lapangan yang ditunjuk untuk mengawasi pekerjaan tersebut.

3.5 Ujung tulangan yang menonjol dilindungi dan ditutupi sesuai dengan ketebalan selimut beton atau spesifikasi.

3.6 Pemasangan tulangan harus diikuti atau dilanjutkan dengan tahapan pengecoran minimal 2 (dua) hari setelah pemasangan secara keseluruhan selesai.

Page 59: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 77

DEPDIKNAS RI

BB.2014A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Standar NI.2-1971 hal: Peraturan Beton Indonesia, ASTM A82-85 hal: Specification for

Cold-Drawn Steel Wire for Concrete Reinforcement, ASTM A184-86 hal: Standard Specification for Fabricated Deformed Steel Bar Mats for Concrete Reinforcement, ACI 318-71 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete, AASHTO M55 hal: Penulangan Anyaman atau standar lain yang berlaku untuk tulangan dan kawat ikat

2. Tata cara pengelolaan fabrikasi tulangan sebelum dipasang pada bekisting/cassing 3. Rencana kerja dan syarat peralatan utama dan bantu pengolahan besi tulangan 4. Ruang lingkup K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik\listrik e. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Syarat-syarat mengenai mutu besi atau baja tulangan • Dasar-dasar pengetahuan perencanaan konstruksi beton • Tata cara memasang tulangan • Kendala-kendala selama konstruksi • Spesifikasi peralatan untuk pekerjaan tulangan dan pemasangannya • Spesifikasi perlengkapan untuk menjangkau ketinggian

Keahlian yang dibutuhkan: • Tata cara pemotongan, pembengkokkan dan pembentuk spiral utama • Organisasi tahapan pemasangan tulangan praktis di lapangan • Antisipasi kesulitan pekerjaan di lapangan, misalnya: perlindungan dari air hujan • Komunikasi secara efektif

Page 60: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 78

DEPDIKNAS RI

BB.2014A 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Pemasangan tulangan berpedoman kepada instruksi pengawas/gambar kerja • Bagian-bagian sambungan harus mengikuti syarat-syarat atau standar perencanaan • Pengikatan tulangan hatrus kuat dan tidak longgar • Ujung-ujung tulangan harus dibentuk kait sesuai dengan spesifikasi teknis • Tulangan dilindungi dari air hujan atau hal-hal lain yang menimbulkan kerusakan • Kontrol kembali hasil pasangan sesuai dengan gambar rencana/pelaksanaan • Segala kekurangan di dalam pekerjaan pemasangan tulangan dicatat • Tulangan yang masih terlihat kurang harus ditambah sesuai gambar kerja • Kebersihan lokasi pelaksanaan pekerjaan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 1 2 2 2

Page 61: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 79

DEPDIKNAS RI

BB.2015A Kode Unit : BB.2015A Judul Unit : Merencanakan Campuran Beton dengan Kuat Tekan < K175 Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan tata cara perencanaan campuran beton

dengan kekuatan tekan < K 175 dan tipe konstruksi elemen struktur rencana.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa kualitas material untuk perhitungan rencana komposisi campuran.

1.1 Kriteria mutu bahan agregat halus atau agregat kasar, semen dan air diidentifikasi dan ditentukan berdasarkan standar yang berlaku.

1.2 Ketentuan-ketentuan atau spesifikasi mengenai perlakuan dan pengelolaan terhadap bahan utama di lapangan diidentifikasi dan dilaksanakan sesuai prosedur standar dalam peraturan yang berlaku.

2. Menghitung komposisi bahan utama. 2.1 Formulir perhitungan rencana komposisi bahan utama ditentukan berdasarkan perbandingan volume menurut standar tertentu yang berlaku dalam perencanaan konstruksi beton.

3. Menentukan volume pencampuran mas- sal untuk melaksanakan pengecoran.

3.1 Volume adukan beton segar total dari seluruh elemen struktur diidentifikasi dan dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan, serta dibandingkan dengan hasil ukuran sebenarnya di lapangan.

3.2 Faktor koreksi jumlah volume adukan beton segar diperhitungkan akibat terbuang saat transportasi dan saat pengecoran.

3.3 Kotak takaran (dolak) digunakan seba- gai sebagai alat takaran perbandingan volume adukan beton segar.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Persyaratan atau spesifikasi mengenai perbandingan campuran berdasarkan volume. 2. Ketentuan peralatan penakar berdasarkan petunjuk pengawas atau spesifikasi yang ada. 3. Ketentuan dari formulir standar perhitungan komposisi campuran disesuaikan standar

perencanaan yang ada. 4. Standar yang digunakan:

• SK SNI T-15-1990-03 hal: Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal • PBI-71/ NI-2 hal: Peraturan Beton Indonesia • PB-89/ SKBI- 1.4.53 1988 hal: Pedoman Beton • Ruang lingkup pedoman K3L

Page 62: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 80

DEPDIKNAS RI

BB.2015A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar terkait dengan batu/beton b. No. BB.2008A Memeriksa material agregat halus dan agregat kasar di lapangan c. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar perhitungan komposisi campuran berdasarkan volume. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tata cara perhitungan komposisi campuran berdasarkan standar tertentu • Spesifikasi dan persyaratan-persyaratan bahan-bahan utama campuran beton • Spesifikasi peralatan yang dibutuhkan di dalam penakaran

Keahlian yang dibutuhkan: • Perhitungan kebutuhan jumlah bahan agregat halus dan agregat kasar, semen dan air

sesuai formulir-formulir yang ada • Perhitungan kebutuhan adukan beton segar berdasarkan gambar pelaksanaan • Organisasi pekerjaan perencanaan pengadukan • Persiapan bahan secara benar dan efektif • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Faktor koreksi suhu dan lingkungan pengecoran • Tingkat kekentalan adukan beton segar selama pelaksanaan pengecoran beton • Standar perhitungan komposisi campuran berdasarkan standar tertentu • Tata cara penakaran sesuai dengan prosedur pekerjaan pengadukan beton segar • Proses lalu lintas penggunaan semua bahan • Prosedur jaga mutu semua bahan • Memilih dan menggunakan metode pengadukan yang efektif • Identifikasi permasalahan yang timbul saat adukan tidak sesuai dengan keadaan suhu

dan lingkungan pengecoran, dan melakukan tindakan koreksi di dalam perhitungan sesuai dengan spesifikasi atau standar yang ada

• Komunikasi secara interaktif dengan rekan kerja untuk memastikan mutu adukan beton segar selama pelaksanaan pengadukan dan kendala selama pengecoran

• Kekuatan beton sesuai dengan target perencanaan setelah 28 hari

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 1 1 1 1

Page 63: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 81

DEPDIKNAS RI

BB.2016A Kode Unit : BB.2016A Judul Unit : Merencanakan Campuran Beton dengan Kuat Tekan > K175 Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan tata cara perencanaan campuran beton

dengan kekuatan tekan > K 175 dan tipe konstruksi elemen struktur rencana.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengaplikasikan hasil uji material dan perhitungan komposisi campuran beton di laboratorium ke pelaksanaan.

1.1 Kriteria mutu bahan agregat halus atau agregat kasar, semen dan air diidentifikasi dan ditentukan berdasarkan standar yang berlaku.

1.2 Ketentuan-ketentuan atau spesifikasi mengenai perlakuan dan pengelolaan terhadap bahan utama dan bahan tambah di lapangan diidentifikasi dan dilaksanakan sesuai prosedur standar dalam peraturan yang berlaku.

1.3 Kriteria mutu bahan tambah (accelerator atau retarder) diidentifikasi dan ditentukan berdasarkan syarat-syarat komposisi dari produsen.

1.4 Kriteria kekuatan tekan kubus/silinder beton hingga tercapai umur beton 28 hari digunakan sebagai dasar perencanaan campuran bahan utama.

1.5 Tinggi slump beton diidentifikasi dan ditentukan sebagai dasar perhitungan, serta disesuaikan dengan syarat kemudahan pengerjaan di lapangan.

1.6 Ukuran diameter butir maksimum agregat halus dan agregat kasar diidentifikasi berdasarkan laporan laboratorium uji material sebagai acuan percobaan pencampuran dari bahan utama beton.

1.7 Kadar air agregat halus dan agregat kasar diidentifikasi dan ditentukan sebagai faktor koreksi untuk faktor air semen (fas) minimum saat pengadukan di lapangan.

1.8 Suhu dan kelembaban udara dan faktor lingkungan lainnya di lapangan dapat diidentifikasi dan digunakan sebagai factor koreksi air semen (fas).

1.9 Ukuran berat jenis dan hasil analisis ayak agregat halus dan agregat kasar berdasarkan hasil uji kekuatan tekan dari laboratorium uji material diidentifikasi sebagai pedoman dalam menentukan komposisi campuran adukan beton segar di lapangan.

Page 64: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 82

DEPDIKNAS RI

BB.2016A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2. Menghitung komposisi bahan utama dan bahan tambah.pada pelaksanaan.

2.1. Formulir perhitungan rencana kom- posisi bahan utama ditentukan berdasarkan perbandingan berat menurut standar tertentu yang berlaku dalam perencanaan konstruksi beton.

2.2. Data hasil dari variasi komposisi bahan utama diidentifikasi dan kubus/silinder uji kuat tekan dibuat sesuai dengan model komposisi campuran yang telah diperoleh saat perhitungan, serta dikirim ke laboratorium uji material.

2.3. Komposisi bahan utama yang tidak mencapai target kekuatan tekan kubus/silinder beton tidak digunakan sebagai acuan.

2.4. Data hasil uji kuat tekan kubus yang telah memenuhi ketentuan atau spesifikasi yang disyaratkan diidentifikasi dan digunakan sebagai pedoman pembuatan komposisi campuran untuk pengadukan massal di lapangan.

2.5. Bahan tambah ditentukan dan digunakan berdasarkan volume beton untuk satu kali pengadukan lingkungan atau lokasi pengecoran beton rencana.

2.6. Komposisi rencana hanya digunakan dalam 1 (satu) kali penumpukan material, selanjutnya untuk penumpukan material berikutnya harus ditentukan kembali komposisi campuran rencana.

3. Menentukan volume pencampuran massal untuk melaksanakan pengecoran.

3.1. Volume adukan beton segar total dari seluruh elemen struktur diidentifikasi dan dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan, serta dibandingkan dengan hasil ukuran sebenarnya di lapangan.

3.2. Faktor koreksi jumlah volume adukan beton segar diperhitungkan akibat terbuang saat transportasi dan saat pengecoran.

3.3. Peralatan timbang mekanis digunakan sebagai alat timbang perbandingan berat untuk pengadukan beton segar secara massal di lapangan.

Page 65: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 83

DEPDIKNAS RI

BB.2016A

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Persyaratan atau spesifikasi perbandingan campuran berdasarkan satuan berat. 2. Ketentuan peralatan penakar berdasarkan petunjuk pengawas atau spesifikasi dan standar

yang berlaku. 3. Ketentuan dari formulir standar perhitungan komposisi campuran disesuaikan standar

perencanaan yang ada. 4. Buku manual peralatan utama dan bantu sesuai standar prosedur pelaksanaan. 5. Pedoman K3L. 6. Standar-standar yang digunakan:

• SKSNI T-15-1990-03 hal: Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal • SKSNI M-26-1990-F hal: Metode Pengujian Pengambilan Contoh untuk Campuran

Beton Segar • PBI-71/ NI-2 hal: Peraturan Beton Indonesia • PB-89/ SKBI 1.4.53.1989 hal: Pedoman Beton • ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar terkait dengan beton dan batu b. No. BB.2008A Memeriksa material agregat halus dan agregat kasar di lapangan c. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan

2. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tata cara perhitungan komposisi campuran berdasarkan standar tertentu • Spesifikasi dan persyaratan-persyaratan bahan-bahan utama campuran beton • Spesifikasi peralatan yang dibutuhkan di dalam pertimbangan • Tata cara operasional alat Keahlian yang dibutuhkan: • Perhitungan kebutuhan jumlah bahan agregat halus dan agregat kasar, semen dan air

sesuai formulir yang ada • Perhitungan kebutuhan adukan beton segar berdasarkan gambar pelaksanaan • Organisasi pekerjaan perencanaan pengadukan • Persiapan bahan secara benar dan efektif • Mampu berkomunikasi secara efektif

Page 66: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 84

DEPDIKNAS RI

BB.2016A 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Faktor koreksi suhu dan lingkungan pengecoran • Tingkat kekentalan adukan beton segar selama pelaksanaan pengecoran beton • Standar perhitungan komposisi campuran berdasarkan standar tertentu • Tata cara penimbangan dan penakaran sesuai dengan prosedur pekerjaan pengadukan

beton segar • Proses lalu lintas penggunaan semua bahan • Prosedur jaga mutu semua bahan • Memilih dan menggunakan metode pengadukan yang efektif • Identifikasi permasalahan yang timbul saat adukan tidak sesuai dengan keadaan suhu dan

lingkungan pengecoran, dan melakukan tindakan koreksi di dalam perhitungan sesuai dengan spesifikasi atau standar yang ada.

• Komunikasi secara interaktif dengan rekan kerja untuk memastikan mutu adukan beton segar selama pelaksanaan pengadukan beton segar dan kendala selama pengecoran.

• Kekuatan beton sesuai dengan target perencanaan setelah 28 hari.

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan Teknologi

Level 2 1 2 2 2 2 2

Page 67: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 85

DEPDIKNAS RI

BB.2017A Kode unit : BB.2017A Judul Unit : Membuat Adukan Beton Segar Uraian Unit : Unit ini berkaitan dengan kemampuan membuat beton segar sesuai jenis beton

Konstruksi berdasarkan berat jenis agregatnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuat adukan beton ringan. 1.1 Spesifikasi yang disyaratkan diidentifikasi termasuk tempat akhir beton ditempatkan.

1.2 Spesifikasi dan komposisi campuran dari rekomendasi laboratorium diidentifikasi.

1.3 Metode pembuatan beton ringan diidentifikasi sesuai dengan material yang tersedia, termasuk agregat buatan (mempunyai berat jenis (BJ) < 1,80) atau alam.

1.4 Peralatan yang berfungsi baik dipersiapkan sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.

1.5 Material sesuai fraksi di timbunan atau di lokasi pengadukan disiapkan.

1.6 Tempat kerja dibersihkan dan perlengkapan K3L di siapkan sesuai prosedur.

1.7 Proses pencampuran dan pengadukan material beton ringan dilaksanakan sesuai standar petunjuk laboratorium.

1.8 Uji kekekalan (slump) dan pengambilan sampel dilaksanakan sesuai standar yang berlaku.

1.9 Beton diangkut untuk proses cor. 1.10 Laporan dibuat.

2. Membuat adukan beton normal. 2.1 Spesifikasi standar yang disyaratkan diidentifikasi termasuk tempat akhir beton ditempatkan.

2.2 Spesifikasi dan komposisi campuran dari laboratorium dan metode pembuatannya dipelajari.

2.3 Peralatan berfungsi baik dan tempat dibersihkan sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.

2.4 Material agregat yang mempunyai minimum berat jenis (BJ) = 2,20 menurut fraksinya sesuai persyaratan di timbunan atau di lokasi pengadukan disiapkan beserta bahan tambah.

2.5 Perlengkapan K3L disiapkan sesuai prosedur. 2.6 Proses pencampuran dan pengadukan material

beton dilaksanakan sesuai prosedur standar operasional.

2.7 Uji kekentalan (slump) dan pengambilan benda uji dilaksanakan sesuai standar yang berlaku.

2.8 Beton segar diangkut untuk proses cor. 2.9 Laporan dibuat.

Page 68: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 86

DEPDIKNAS RI

BB.2017A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Membuat adukan beton berat. 3.1 Spesifikasi yang disyaratkan diidentifikasi, termasuk tempat akhir beton ditempatkan.

3.2 Spesifikasi komposisi campuran dari laboratorium dan metode pembuatannya diidentifikasi.

3.3 Peralatan yang berfungsi baik dan tempat dibersihkan sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.

3.4 Material agregat kasar mempunyai berat jenis (BJ) > 3,50 dan untuk pemakaian beton anti radiasi harus mengandung hidrogen dan oksigen

3.5 Perlengkapan K3L disiapkan sesuai prosedur. 3.6 Proses pencampuran dan pengadukan material

beton dilaksanakan sesuai prosedur standar operasional.

3.7 Uji kekentalan (slump) dan pengambilan benda uji dilaksanakan sesuai petunjuk laboratorium.

3.8 Beton segar diangkut untuk proses cor. 3.9 Laporan dibuat.

Persyaratan Unjuk Kerja Unit ini berlaku bila dibutuhkan pembuatan adukan beton dengan tiga jenis beton yaitu: a. Jenis beton ringan: jenis ini digunakan pada konstruksi khusus dan beban yang dipikul

nya ringan maka jenis beton ini jarang dibuat b. Jenis beton normal: jenis ini umum digunakan dimasyarakat karena kuat tekannya dapat

mencapai kuat tekan beton > K175 c. Jenis beton berat: jenis ini khusus untuk menahan radiasi nuklir maka jarang pula dibuat

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung tersedianya: a. Lokasi di lapangan tempat pembuatan adukan beton segar yang bersih b. Peralatan utama yang digunakan timbangan, mixer atau automatic batching plant dan mixer

truck (untuk skala besar) sesuai prosedur standar operasional c. Peralatan pendukung: gerobak dorong, ember, tangki air, selang air dan lain-lain d. Tabel kontrol kualitas dan lembaran laporan e. Standar – standar yang digunakan:

• SKSNI T-28-1991-03 hal: Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton • SKSNI S-37-1990-03 hal: Spesifikasi Beton Tahan Sulfat • SKSNI S-36- 1990-03 hal: Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air • SNI 03-4810-1998 hal: Metode Pembuatan Benda Uji Beton di Lapangan • PB-89/ SKBI-1.4.53.1989 hal: Pedoman Beton 1989 • ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for reinforced Concrete • ASTM C 330-77 hal: Requirements for Lightweight for Structural Concrete • Ruang lingkup pedoman K3L

Page 69: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 87

DEPDIKNAS RI

BB.2017A

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini diujikan secara langsung ke peserta uji di lapangan. Unit kompetensi ini diujikan dan dinilai berdasarkan pengamatan dengan peserta uji melakukan kegiatan sesuai prosedur standar operasional yang berlaku sehingga tercapainya kompetensi ini. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 b. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanis\listrik c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa. e. No. BB.2008A Memeriksa material agregat kasar dan agregat halus di lapangan. f. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan

2. Unit kompetensi ini dapat diujikan langsung di site atau di batching plant yard dibawah pengawasan dengan pengecekan secara regular standar operasi yang berlaku diperusahaan agar tujuan kompetensi tersebut tercapai. • Jadwal pelaksanaan pengadukan • Perbedaan antara agregat buatan dan agregat alam. • Beton ringan struktur dengan kuat tekan < K175 dan berat volume 1800 kg/m3 • Beton segar untuk struktur dengan kuat tekan K > 175 dan berat volume 2400 kg/m3

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Teknologi bahan beton • Terampil membaca standar • Konstruksi beton dasar • Standar beton pbi dan sni yang berlaku Keahlian yang dibutuhkan: • Terampil menggunakan alat utama dan pendukung beserta pemeliharaan dan kebersihan • Membuat larutan berdasarkan form yang berlaku. • Pemeliharaan sampel beton • Pemisahan menurut fraksi berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan • Beton segar untuk struktur dengan mutu k > 500 dan berat volume 4000 kg/m3

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Persyaratan K3L dengan benar dalam melakukan pekerjaan beton dan pelaksanaan

ditempat kerja. • Kesesuaian kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk persyaratan jaminan mutu. • Prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Perhatian penuh pada proses pembuatan.

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 2 1 1 2

Page 70: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 88

DEPDIKNAS RI

BB.2018A Kode Unit : BB.2018A Judul Unit : Melaksanakan Pengecoran Beton Pada Kondisi Normal Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pengecoran beton pada

kondisi normal dan jenis struktur pada batasan tertentu.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuat pekerjaan pra-persiapan.

1.1 Persyaratan K3L dengan aplikasi tugas dan lingkungan kerja ditentukan termasuk identifikasi bahan-bahan yang dapat merusak kualitas beton segar.

1.2 Peralatan pelindung yang sesuai dipilih dan digunakan secara tepat.

1.3 Peralatan dan perlengkapan yang dipilih untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan kerja, dicek kelayakannya dan setiap kerusakan dilaporkan ke pengawas.

1.4 Prosedur dan peran diidentifikasi melalui pengawas dalam tim pelaksanaan pekerjaan beton.

2. Melakukan pengecoran beton normal. 2.1 Asisten disiapkan untuk melakukan uji beton yang di butuhkan.

2.2 Beton dibawa dengan alat angkut secara tepat dan dituangkan ke dalam bekisting dengan cara yang tepat.

2.3 Beton dituang sesuai dengan instruksi kerja. 2.4 Beton dipadatkan sesuai spesifikasi dan

instruksi dengan menggunakan vibrator atau metode penggetaran bekisting atau metode lain yang layak.

2.5 Beton diratakan sesuai level tertentu sesuai instruksi.

2.6 Beton diratakan sesuai instruksi sesuai permukaan akhir tertentu.

2.7 Proses perawatan beton diidentifikasi dan ditentukan sesuai instruksi.

2.8 Permukaan beton secukupnya ditutupi dengan bahan yang sesuai untuk mendukung proses perawatan beton dan mencegah dari kerusakan.

3. Membersihkan lokasi pengecoran. 3.1 Lokasi dibersihkan dari kotoran atau serpihan atau beton sisa.

3.2 Bahan sisa dan material yang tidak berguna dibuang dengan aman.

3.3 Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat dan disimpan.

Page 71: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 89

DEPDIKNAS RI

BB.2018A

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Persyaratan peralatan manual dan otomatis yang dibutuhkan untuk pengecoran beton 2. Spesifikasi mesin vibrator yang mempunyai kecepatan 7000 impuls per menit dan

perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengecoran 3. Persyaratan bekisting dan penulangan yang telah disiapkan yang dibutuhkan 4. Standar yang digunakan:

• SKNI T-28-1991-03 hal: Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton • SKSNI M-02 –1989-F hal: Metode Pegambilan Contoh Air • PBI 71/ NI-2 hal: Peraturan Beton Indonesia • ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete • Ruang lingkup pedoman K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana e. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik f. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa g. No. BB.1008A Membuat laporan dan memelihara catatan mutu h. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah i. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian

2. Kompetensi ini harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan secara reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan ketika bekerja sebagai bagian dari tim, dalam rangka mencapai hasil dalam batasan waktu. Penilaian harus melalui pengamatan langsung dari tugas dan pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperlukan. Penilaian dapat dilakukan melalui pengecekan pada tahapan pekerjaan berkenaan dengan kriteria kinerja, atau dapat dilakukan pada proses penyelesaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja untuk menjamin kemudahan dan keselamatan kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Tempat kerja dan persyaratan perlengkapan K3L • Peralatan manual dan perlengkapan. • Pengukuran yang berkaitan dengan pekerjaan beton. • Perlengkapan pengukuran level • Bekisting sederhana dan komponen penulangan. Keahlian yang dibutuhkan: • Bekerja dengan aman mengikuti instruksi • Penggunaan peralatan manual dan otomatis • Penanganan material • Pemilihan perlengkapan yang sesuai untuk proses pengecoran • Komunikasi secara efektif • Pengggunaan peralatan pengukuran level sederhana.

Page 72: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 90

DEPDIKNAS RI

BB.2018A 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Peragaan peraturan K3L dengan benar dalam melakukan pengecoran. • Memperkirakan tingkat kesulitan dilokasi pengecoran tepi pantai dan mengantisipasi

setiap gangguan yang timbul selama pelaksanaan pengecoran beton dilapangan akibat gelombang air laut, lingkungan air dengan tingkat kesamaan tinggi dan sebagainya

• Menentukan jumlah sampel kubus / silinder yang dibawa ke laboratorium material • Kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk persyaratan mutu • Prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton • Kerja yang aman dan efektif dalam menggunakan peralatan berikut perlengkapannya. • Komunikasi interaktif dan memastikan pengecoran aman dan efektif • Memberikan perhatian penuh pada proses pengecoran dan pemadatan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan Teknologi

Level 2 2 2 2 1 1 2

Page 73: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 91

DEPDIKNAS RI

BB.2019A Kode Unit : BB.2019A Judul Unit : Melaksanakan Pengecoran Beton Pada Kondisi Bawah Air Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pengecoran beton pada

berbagai kondisi dan jenis struktur pada batasan tertentu.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuat pekerjaan pra-persiapan.

1.1 Persyaratan K3L dengan aplikasi tugas dan lingkungan kerja ditentukan termasuk identifikasi bahan-bahan yang dapat merusak kualitas beton segar.

1.2 Peralatan pelindung yang sesuai dipilih dan digunakan secara tepat.

1.3 Peralatan dan perlengkapan yang dipilih untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan kerja, dicek kelayak- annya dan setiap kerusakan dilaporkan ke pengawas.

1.4 Prosedur dan peran diidentifikasi melalui pengawas dalam tim pelaksanaan pekerjaan beton.

1.5 Area penempatan peralatan sementara saat pengadukan dihindari dari kotoran-kotoran dan air yang dapat mengurangi mutu bahan dan diatur sesuai dengan denah atau lokasi proyek.

1.6 Cuaca di sekitar lokasi pengecoran diprediksi dari pusat-pusat badan meteorologi dan geofisika setempat.

1.7 Perbedaan dan perubahan temperatur dicatat dengan cermat sehingga dapat digunakan bahan tambah accelerator atau retarder pada pengadukan beton.

1.8 Bekisting dan cofferdam dibersihkan dari segala macam kotoran dan dijamin rapat sehingga tidak ada air semen beton segar yang ke luar dan dipastikan tidak ada adukan beton yang terbawa arus atau gelombang air atau tekanan hidrostatik pada saat pengecoran dilaksanakan.

Page 74: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 92

DEPDIKNAS RI

BB.2019A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2. Melakukan pengecoran beton bawah air. 2.1 Campuran beton diangkut menggunakan dan ditentukan sesuai keadaan lapangan dan digunakan sesuai spesifikasi yang ada dan dicek bebas dari air laut yang dapat menurunkan kualitas bahan.

2.2 Proses pengecoran dan pemadatan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan gaya-gaya luar yang bekerja atau tinggi jatuh dan kondisi gangguan alam sekitar (keasaman air laut, gelombang laut/sungai, panas hidrasi, rembesan air laut dan sebagainya).

2.3 Kemampuan rembes beton segar diperkirakan 7,5 x 10-12 s/d 5,0 x 10-13 m/detik dan bisa diamati langsung masuknya rembesan dari sekitar lokasi pengecoran.

2.4 Setiap siar pengembangan dan sistem penyambungan pengecoran ditentukan sesuai dengan spesisfikasi atau gambar rencana yang ada.

2.5 Asisten disiapkan untuk melakukan uji beton yang dibutuhkan.

2.6 Beton dibawa dengan alat angkut secara tepat dan dituangkan ke dalam bekisting dengan cara yang tepat.

2.7 Beton dituang sesuai dengan instruksi kerja.

2.8 Beton dipadatkan sesuai spesifikasi dan instruksi dengan menggunakan vibrator atau metode penggetaran bekisting atau metode lain yang layak.

2.9 Beton diratakan sesuai level tertentu sesuai instruksi.

2.10 Beton diratakan sesuai instruksi sesuai permukaan akhir tertentu.

2.11 Proses perawatan beton diidentifikasi dan ditentukan sesuai instruksi.

2.12 Permukaan beton secukupnya ditutupi dengan bahan yang sesuai untuk mendukung proses perawatan beton dan mencegah dari kerusakan.

3. Membersihkan lokasi pengecoran. 3.1 Lokasi dibersihkan dari kotoran atau serpihan atau beton sisa.

3.2 Bahan sisa dan material yang tidak berguna dibuang dengan aman.

3.3 Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat dan disimpan.

Page 75: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 93

DEPDIKNAS RI

BB.2019A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Persyaratan peralatan manual dan otomatis yang dibutuhkan untuk pengecoran beton 2. Spesifikasi mesin vibrator dan perlengkapan getar yang dibutuhkan untuk pengecoran. 3. Persyaratan bekisting dan cofferdam serta penulangan yang telah disiapkan yang

dibutuhkan. 4. Standar yang digunakan:

• SKNI T-28-1991-03 hal: Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton • SKSNI M-02 –1989-F hal: Metode Pegambilan Contoh Air • PBI 71/ NI-2 hal: Peraturan Beton Indonesia • ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete • Ruang lingkup pedoman K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana e. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/listrik f. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa g. No. BB.1008A Membuat laporan dan memelihara catatan mutu h. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar terkait konstruksi batu/beton i. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah j. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian k. No. BB.2017A Membuat adukan beton segar

2. Kompetensi ini harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan secara reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan ketika bekerja sebagai bagian dari tim, dalam rangka mencapai hasil dalam batasan waktu. Penilaian harus melalui pengamatan langsung dari tugas dan pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperlukan. Penilaian dapat dilakukan melalui pengecekan pada tahapan pekerjaan berkenaan dengan kriteria kinerja, atau dapat dilakukan pada proses penyelesaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja untuk menjamin kemudahan dan keselamatan kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Tempat kerja dan persyaratan perlengkapan K3L • Peralatan manual dan perlengkapan • Pengukuran yang berkaitan dengan pekerjaan beton • Perlengkapan pengukuran level • Bekisting sederhana dan komponen penulangan Keahlian yang dibutuhkan: • Bekerja dengan aman mengikuti instruksi • Penggunaan peralatan manual dan otomatis • Penanganan material • Pemilihan perlengkapan yang sesuai untuk proses pengecoran bawah air • Berkomunikasi secara efektif • Menggunakan peralatan pengukuran level sederhana

Page 76: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 94

DEPDIKNAS RI

BB.2019A 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Peragaan peraturan K3L dengan benar dalam melakukan pengecoran • Memperkirakan tingkat kesulitan di lokasi pengecoran tepi pantai dan mengantisipasi

setiap gangguan yang timbul selama pelaksanaan pengecoran beton di lapangan akibat gelombang air laut, lingkungan air dengan tingkat keasaman tinggi dan sebagainya

• Menentukan jumlah sampel kubus / silinder yang dibawa ke laboratorium material • Kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk persyaratan mutu • Prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton • Kerja yang aman dan efektif dalam menggunakan peralatan berikut perlengkapannya • Komunikasi interaktif dan memastikan pengecoran aman dan efektif • Memberikan perhatian penuh pada proses pengecoran dan pemadatan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 2

Page 77: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 95

DEPDIKNAS RI

BB.2020A Kode Unit : BB.2020A Judul Unit : Melaksanakan Pengecoran Beton Pada Kondisi Tinggi Jatuh > 2 meter Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pengecoran beton pada

berbagai kondisi dan jenis struktur pada batasan tertentu.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuat pekerjaan pra-persiapan.

1.1 Persyaratan K3L dengan aplikasi tugas dan lingkungan kerja ditentukan termasuk identifikasi bahan-bahan yang dapat merusak kualitas beton segar.

1.2 Peralatan pelindung yang sesuai dipilih dan digunakan secara tepat.

1.3 Peralatan dan perlengkapan yang dipilih untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan kerja, dicek kelayakannya dan setiap kerusakan dilaporkan ke pengawas.

1.4 Prosedur dan peran diidentifikasi melalui pengawas dalam tim pelaksanaan pekerjaan beton.

1.5 Area penempatan peralatan sementara saat pengadukan dijaga dari kotoran-kotoran dan air yang dapat mengurangi mutu bahan dan diatur sesuai dengan denah atau lokasi proyek.

1.6 Cuaca di sekitar lokasi pengecoran diprediksa dari pusat-pusat badan meteorologi dan geofisika setempat.

1.7 Perbedaan dan perubahan temperatur dicatat dengan cermat sehingga dapat digunakan bahan tambah accelerator atau retarder pada pengadukan beton.

1.8 Gaya-gaya yang bekerja akibat pengecoran terhadap bekisting terpasang dan metode pengecoran diidentifikasi.

1.9 Bekisting dan pipa tremi dibersihkan dari segala macam kotoran dan dijamin rapat sehingga tidak ada air semen beton segar yang ke luar dan dipastikan tidak ada adukan beton yang terpengaruh tekanan keatas (uplift) dari air tanah saat pengecoran dilaksanakan.

Page 78: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 96

DEPDIKNAS RI

BB.2020A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2. Melakukan pengecoran beton dengan tinggi jatuh > 2 meter

2.1 Campuran beton diangkut menggunakan dan ditentukan sesuai keadaan lapangan dan digunakan sesuai spesifikasi.

2.2 Tinggi tuang, kekentalan (slump) beton, pasokan beton, dan bahan bantu (misalnya, bentonite) diidentifikasi berdasarkan spesifikasi yang ada.

2.3 Setiap siar pengembangan dan sistem penyambungan pengecoran ditentukan sesuai dengan spesisfikasi atau gambar rencana yang ada.

2.4 Asisten disiapkan untuk melakukan uji beton yang dibutuhkan.

2.5 Beton dibawa dengan alat angkut secara tepat dan dituang ke dalam bekisting dengan cara yang tepat.

2.6 Beton dituang sesuai dengan instruksi kerja 2.7 Beton dipadatkan sesuai spesifikasi dan

instruksi dengan menggunakan vibrator atau metode penggetaran bekisting atau metode lain yang layak.

2.8 Beton diratakan sesuai level tertentu sesuai instruksi.

2.9 Beton diratakan sesuai instruksi sesuai permukaan akhir tertentu.

2.10 Proses perawatan beton diidentifikasi dan ditentukan sesuai instruksi.

2.11 Permukaan beton secukupnya ditutupi dengan bahan yang sesuai untuk mendukung proses perawatan beton dan mencegah dari kerusakan.

3. Membersihkan lokasi pengecoran. 3.1 Lokasi dibersihkan dari kotoran atau serpihan atau beton sisa.

3.2 Bahan sisa dan material yang tidak berguna dibuang dengan aman.

3.3 Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat dan disimpan.

Page 79: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 97

DEPDIKNAS RI

BB.2020A

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Persyaratan peralatan manual dan otomatis yang dibutuhkan untuk pengecoran beton 2. Spesifikasi mesin vibrator dan perlengkapan getar yang dibutuhkan untuk pengecoran. 3. Persyaratan bekisting dan pipatremi dan penulangan yang telah disiapkan 4. Standar-standar yang digunakan:

• SKNI T-28-1991-03 hal: Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton • SKSNI M-02 –1989-F hal: Metode Pegambilan Contoh Air • PBI 71/ NI-2 hal: Peraturan Beton Indonesia • ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete

5. Ruang lingkup pedoman K3L

Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana e. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/listrik f. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa g. No. BB.1008A Membuat laporan dan memelihara catatan mutu h. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar terkait konstruksi batu/beton i. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah j. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian k. No. BB.2017A Membuat adukan beton segar

2. Kompetensi ini harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan secara reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan ketika bekerja sebagai bagian dari tim, dalam rangka mencapai hasil dalam batasan waktu. Penilaian harus melalui pengamatan langsung dari tugas dan pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperlukan. Penilaian dapat dilakukan melalui pengecekan pada tahapan pekerjaan berkenaan dengan kriteria kinerja, atau dapat dilakukan pada proses penyelesaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja untuk menjamin kemudahan dan keselamatan kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Tempat kerja dan persyaratan perlengkapan K3L • Peralatan manual dan perlengkapan • Pengukuran yang berkaitan dengan pekerjaan beton • Perlengkapan pengukuran level • Bekisting sederhana dan komponen penulangan

Keahlian yang dibutuhkan: • Bekerja dengan aman mengikuti instruksi • Penggunaan peralatan manual dan otomatis • Penanganan material • Pemilihan perlengkapan yang sesuai untuk proses pengecoran • Berkomunikasi secara efektif • Menggunakan peralatan pengukuran level sederhana

Page 80: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 98

DEPDIKNAS RI

BB.2020A 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Peragaan peraturan K3L dengan benar dalam melakukan pengecoran • Memperkirakan tingkat kesulitan di lokasi pengecoran dan mengantisipasi setiap

gangguan yang timbul selama pelaksanaan pengecoran beton di lapangan • Menentukan jumlah sampel kubus / silinder yang dibawa ke laboratorium material • Menyesuaikan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk persyaratan mutu • Tata cara yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton • Prosedur kerja yang aman dan efektif dalam menggunakan peralatan berikut

perlengkapannya • Komunikasi interaktif dan memastikan pengecoran aman dan efektif • Memberikan perhatian penuh pada proses pengecoran dan pemadatan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 2

Page 81: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 99

DEPDIKNAS RI

BB.2021A Kode Unit : BB.2021A Judul Unit : Melaksanakan Penyelesaian Akhir Pada Beton Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan menangani perapihan struktur beton karena

ketidak sempurnaan hasil pengecoran selang jangka waktu dekat

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa dan menganalisis hasil pengecoran

1.1 Hasil pengecoran diperiksa secara visual dan atau dengan alat bantu sederhana

1.2 Ketidak sempurnaan pengecoran dianalisis penyebab dan cara mengatasi

2. Merencanakan dan mempersiapkan perlengkapan pekerjaan

2.1 Penerapan Persyaratan K3 sesuai dengan pekerjaan dan lingkungan kerja dipahami dan dipatuhi

2.2 Perlengkapan pengamanan personal dipilih dan digunakan. secara benar

2.3 Persyaratan Jaminan Mutu perusahaan berkaitan dengan hasil pelaksanaan konstruksi dipahami dan dipatuhi.

2.4 Peralatan dan perlengkapan untuk penanganan perbaikan, dipilih sesuai dengan standar PBI/SNI, ASTM, ACI tentang kualitas konstruksi beton.

2.5 Kelayakan peralatan dan perlengkapan diperiksa dan diperbaiki bila ada ketidak sempurnaan.

3. Mempersiapkan lokasi konstruksi beton yang akan disempurnakan dan material yang digunakan

3.1 Material untuk penyempurnaan konstruksi dipahami dan dipilih yang sesuai dengan cara penyempurnaan.

3.2 Jenis penanganan material diidentifikasi dan cara penanganan yang sesuai dilakukan yaitu disimpan, ditumpuk, dilindungi, bebas dari lalu lintas, sehingga mudah diidentifikasi, diambil dan tidak rusak.

3.3 Rambu dan penghalang dipasang jika memungkinkan untuk menjaga material dari lalulintas kerja.

4. Mempersiapkan untuk penanganan material secara mekanis.

4.1 Material disiapkan sesuai standar beton untuk penanganan secara mekanis.

4.2 Komposisi penggunaan material disesuaikan mutu beton, peralatan yang digunakan.

4.3 Material ditangani dengan aman

5. Melakukan penyelesaian akhir 5.1 Prosedur penyelesaian akhir digunakan, 5.2 Setelah beton dicor dilakukan penyelesaian

level, kepadatan, kerataan

6. Membersihkan 6.1 Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dipelihara dan disimpan.

6.2 Area kerja dibersihkan dan dikosongkan dari sampah dan material yang tidak diinginkan.

Page 82: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 100

DEPDIKNAS RI

BB.2021A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Material konstruksi sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi 2. Peralatan manual dan mesin sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi dan telah

dikalibrasi. 3. Area kerja yang sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik b. No. BB.2018A Melakukan pengecoran beton pada kondisi normal

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan di bawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan persyaratan perlengkapan keselamatan • Peralatan manual & perlengkapan • Material • Penanganan material • Penjaminan Mutu

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai instruksi • Mampu menggunakan peralatan manual • Mampu menangani material • Mampu memilih material • Mampu melakukan pengukuran • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan K3 yang diaplikasikan pada pelaksanaan

pekerjaan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk

persyaratan penjaminan mutu • Melakukan prosedur yang benar sebelum dan selama proses penanganan material • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan dengan aman dan efektif • Menunjukkan pelaksanaan proses pembersihan dengan aman • Berkomunikasi untuk mencapai perencanaan kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 1 2 2 1 1 2 2

Page 83: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 101

DEPDIKNAS RI

BB.2022A Kode Unit : BB-2022A Judul Unit : Melaksanakan Perawatan Beton Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan perawatan beton di lapangan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memilih metode perawatan

1.1 Kriteria jaminan mutu dari perusahaan tentang pekerjaan beton.

1.2 Ketentuan K3L untuk lingkungan kerja dan perawatan beton ditentukan sesuai dengan persyaratan.

1.3 Metode perawatan beton beton dipilih sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar nasional.

1.4 Persyaratan khusus dari produsen dicek berkaitan dengan penggunaan bahan tambah perawatan jika digunakan.

2. Memilih peralatan kerja dan perlengkapan keselamatan kerja

2.1 Peralatan perawatan dipilih sesuai dengan persyaratan dan dicek kelengkapannya.

2.2 Perlengkapan keselamatan kerja dipilih, digunakan dengan dengan benar.

3. Melakukan perawatan beton 3.1 Beton dirawat sesuai dengan persetujuan pengawas teknik dan sesuai dengan pedoman perawatan beton.

3.2 Metode perawatan dilakukan pada permukaan beton sesuai spesifikasi.

3.3 Perlindungan dilakukan pada beton selama proses perawatan dengan memasang penghalang/barikade.

4. Membersihkan dan merapikan 4.1. Area dibersihkan dan bahan sisa dipindahkan.

4.2. Peralatan dibersihkan, dirawat dan disimpan sesuai standar operasional.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung: 1. Kondisi lokasi pengecoran beton segar 2. Persyaratan untuk alat, perlengkapan atau mesin sesuai dengan proses perawatan 3. Standar NI.2-1971 hal: Peraturan Beton Indonesia, SKBI. No.1.4.53.1988 hal: Pedoman

Beton 1989; ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete atau standar lain yang berlaku

4. Rencana kerja dan syarat untuk perawatan beton 5. Ruang lingkup K3L

Page 84: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 102

DEPDIKNAS RI

BB.2022A

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik\listrik b. No. BB.2018A Melakukan pengecoran beton pada kondisi normal c. No. BB.2021A Melakukan penyelesaian akhir pada beton

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi.

Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan peralatan K3L termasuk peraturan dan standar • Pengaruh dari proses perawatan terhadap kekuatan beton • Metode perawatan beton • Cara penanganan bahan kimia untuk perawatan • Mesin dan peralatan perawatan beton • Spesifikasi perawatan beton

Keahlian yang dibutuhkan: • Bekerja dengan aman • Pengaturan pekerjaan • Penggunaan mesin dan peralatan • Komunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Pelaksanaan sesuai dengan peraturan K3L yang diaplikasikan pada tempat kerja dan

operasi pengecoran beton • Perawatan sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku • Pemilihan proses dan peralatan yang sesuai rencana kerja dan syarat • Aplikasi prosedur jaga mutu berkaitan dengan perawatan beton • Metode perawatan beton dengan aman dan efektif • Komunikasi secara interaktif dengan rekan kerja untuk memastikan keamanan dan

keefektifan perawatan beton Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 1 2 2 1 1 2 2

Page 85: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 103

DEPDIKNAS RI

BB.2023A Kode Unit : BB.2023A Judul Unit : Membuat dan Memasang Beton Pracetak Pada Bangunan Drainase Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan membuat dan memasang beton

beton pra cetak pada bangunan drainasi dengan tepat, kuat dan aman

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya

1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara Nasional (SNI) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO)

1.2. Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI).

1.3. Mutu dan jumlah pembesian diperiksa sesuai dengan standar PBI dan PPBBI (SNI), atau ASTM

1.4. Kualitas dan Jumlah Tenaga Kerja /Pekerja yang akan digunakan diperiksa dari segi : • Pendidikan • Keterampilan • Budaya Kerja dan Etika • Pengalaman membuat dan memasang

beton pra cetak

2. Memeriksa Persiapan Membuat Beton pra cetak

2.1. Ceklist kesiapan lokasi di workshop/ lapangan tertuang dalam Manual Instruction

2.2. Ceklist pekerjaan yang menjadi prasyarat (penulangan, bekisting, penguat) tertuang dalam Manual Instruction.

2.3. Jumlah, volume material yang akan digunakan diperiksa.

2.4. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat diperiksa yaitu ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton.

2.5. Memberi persetujuan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam persetujuan tertulis.

3. Memeriksa Material Beton 3.1. Jumlah campuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa

3.2. Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen air diperiksa sesuai standar nasional PBI, SNI dan standar internasional (ASTM / BS / JIS).

3.3. Cara campuran bahan beton dimasukkan dalam Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI).

Page 86: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 104

DEPDIKNAS RI

BB.2023A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3.4. Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standar PBI, SNI dan ACI / BS / JIS.

3.5. Percobaan campuran agregat, semen, air dibuat

3.6. Slump beton sesuai PBI diperiksa 3.7. Mutu dan persyaratan teknik pada beton

sample diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang tertuang dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional PBI/SNI dan standar internasional ACI

3.8. Sample kubus/silender diambil sesuai PBI dengan campuran dan persyaratan beton sample

3.9. Mutu beton dipersiksa untuk kubus/silinder beton berdasarkan sesuai standar PBI/SNI

3.10. Kekuatan acuan dan penguat diperhitungkan berdasarkan cara mengecor dan pembebanan

4. Membuat Beton Segar 4.1 Jumlah campuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa di lokasi

4.2 Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa sesuai standar nasional PBI, SNI dan standar Internasional (ASTM/BS/JIS).

4.3 Cara mencampur bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau internasional (ACI).

4.4 Proses pencampuran air dan material beton diperiksa sesuai standar PBI, SNI dan ACI/BS/JIS.

4.5. Percobaan campuran agregat kasar, halus, semen, air (Mixed Design) dibuat.

4.6. Slump beton diperiksa sesuai SNI Beton atau ACI

4.7. Benda uji kubus/silinder diambil sesuai PBI dengan campuran dan persyaratan beton sample.

4.8. Mutu dan persyaratan teknik pada beton sample diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang tertuang dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional PBI/SNI dan Standar internasional ACI.

4.9. Volume beton segar diperiksa. 4.10. Jumlah putaran molen & lama molen

berputar diperiksa.

Page 87: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 105

DEPDIKNAS RI

BB.2023A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

5. Membuat Beton Beton pra cetak 5.1. Hasil adukan beton segar yang akan dituangkan, sesuai PBI/SNI, ACI

5.2. Sistem transportasi horizontal dan vertikal untuk mengecor beton beton pra cetak sesuai PBI/SNI.

5.3. Kualitas acuan, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) disesuaikan dengan cara pengangkatan, pengecoran dan beban yang akan diterima beton pra cetak.

5.4. Sistem transportasi horizontal dan vertikal, acuan sesuai PBI/SNI danASTM.

5.5. Pembesian yang terpasang sesuai ketentuan PBI/SNI atau ACI

5.6. Sistem sambungan beton pra cetak beton harus diletakkan dengan benar dan diberi pengait yang kuat agar tidak bergerak pada waktu proses pengecoran.

5.7. Kekuatan, ketegakan dan kelurusan hasil pemasangan acuan diperiksa

5.8. Batas-batas pengecoran dan sistem sambungan beton diperiksa

6. Merawat setelah beton di cor

6.1. Kualitas air dan material pendukung (seperti: karung goni dan sebagainya) diperiksa

6.2. Beton di tutup karung basah selama periode tertentu sesuai ketentuan PBI/SNI.

7. Memasang beton pra cetak 7.1 Peralatan utama dan peralatan Bantu diperiksa sesuai dengan beban beton pra cetak yang diangkat dan sistem pengangkatannya.

7.2 Sistem pengangkatan harus didasarkan pada jenis dan kapasitas alat, titik angkat dan luas area kerja yang tersedia.

7.3 Kesiapan peralatan diperiksa yaitu umur alat, jam pemakaian alat, karat, pengencangan baut.

7.4 Keamanan sekitar lokasi pengangkatan diperiksa

7.5 Leveling dan ketegakan pada lokasi yang akan dipasang beton pra cetak diperiksa.

7.6 Beton pra cetak terpasang dipastikan sudah terkait pada struktur bangunan.

7.7 Antara pengait beton pra cetak dan struktur di finishing dengan baik, kuat dan aman

Page 88: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 106

DEPDIKNAS RI

BB.2023A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

8. Menyambung Beton pra cetak 8.1. Pelaksanaan disesuaikan dengan spesifikasi.

8.2. Alat-alat khusus untuk penyambungan dipersiapkan.

8.3. Beton pra cetak disambung sesuai dengan spesifikasi.

8.4. Hasil sambungan harus dievaluasi.

9. Membersihkan Lokasi 9.1 Lokasi dibersihkan dari bahan buangan dan peralatan

9.2 Material buangan dan sampah dibuang di tempat yang aman (tidak mengganggu)

9.3 Material yang tidak digunakan tetapi masih terpakai disingkirkan dan disimpan.

9.4 Peralatan utama dan peralatan bantu dibersihkan dan disimpan

Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SNI / PBI atau ASTM. 2. Pengecekan kesiapan lokasi pengecoran dan kesiapan material acuan dan penguat 3. Diamankan dari pengaruh cuaca yang kurang menguntungkan di workshop atau lokasi

selama pengecoran 4. Hasil analisis mix design diperiksa sesuai dengan PBI/SNI atau ACI.

Page 89: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 107

DEPDIKNAS RI

BB.2023A Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No: BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar konstruksi b. No: BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No: BB.2008A Memeriksa material agregat kasar dan agregat halus di lapangan d. No: BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan e. No: BB.2012A Memasang acuan dan perancah f. No: BB.2014A Memasang tulangan/pembesian g. No: BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal h. No: BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan di bawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Kuantitas dan kualitas acuan beton beton pra cetak dan penguat • Kuantitas dan kualitas pembesian beton • Persyaratan material agregat, semen, dan air memenuhi standar PBI/SNI • Persyaratan atau spesifikasi pencampuran material material beton. • Persyaratan putaran alat pengaduk atau molen atau truck mixer. • Kuantitas dan kualitas bahan tambah (additive dan admixture). • Pengujian konsistensi (slump) beton. • Pengambilan benda uji berdasarkan volume pengecoran. • Pengujian tekan beton kubus atau silinder. Keahlian yang dibutuhkan: • Memeriksa hasil adukan • Memeriksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan bantu

disesuaikan kondisi lokasi kerja • Memeriksa gambar-gambar kerja (shop drawing). • Memeriksa kesiapan acuan dan perancah yang terpasang • Memeriksa kuantitas/jumlah tulangan terpasang berdasarkan gambar kerja (shop

drawing). • Memeriksa sambungan beton pracetak (beton pra cetak). • Sistem pengangkutan vertikal / horizontal dan perakitan di Workshop

4. Dapat dilakukan penilaian secara langsung di lokasi pengecoran • Item kesiapan lokasi pengecoran harus sesuai Manual Instruction • Item kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat sesuai Manual Instruction. • Hasil beton pra cetak rapi dan presisi • Posisi dan material untuk menyambung tersedia dan kuat • Alat bantu untuk pemasangan tersedia dan kuat untuk menahan beban

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 2 1 2 2

Page 90: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 108

DEPDIKNAS RI

BB.2024A Kode Unit : BB.2024A Judul Unit : Membuat dan Memasang Beton Pracetak pada Bangunan Gedung dan

Jembatan Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan persyaratan membuat dan memasang

beton beton pracetak pada bangunan gedung & jembatan dengan tepat, kuat dan aman

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya

1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara Nasional (SNI) atau Internasional (ASTM, PCI, BS, AASHTO)

1.2. Mutu dan jumlah peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI, PCI).

1.3. Mutu dan jumlah pembesian diperiksa sesuai dengan PBI dan PPBBI (SNI), atau ASTM

1.4. Kualitas dan Jumlah Tenaga Kerja /Pekerja yang akan digunakan diperiksa dari segi: • Pendidikan • Keterampilan • Budaya Kerja dan Etika

2. Memeriksa Persiapan Pembuatan Beton pra cetak

2.1. Ceklist kesiapan lokasi di workshop/ lapangan dicantumkan dalam Manual Instruction

2.2. Ceklist pekerjaan yang menjadi prasyarat (penulangan, acuan, penguat) dicantumkan dalam Manual Instruction.

2.3. Jumlah dan volume material yang akan digunakan diperiksa

2.4. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat diperiksa yaitu ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton

2.5. Persetujuan hasil pemeriksaan dicantumkan dalam persetujuan tertulis.

2.6. Kebersihan lokasi pembuatan beton pra cetak dijaga

3. Memeriksa Material Beton 3.1 Volume material yang diperlukan dihitung. 3.2 Ceklist material utama dan pendukung beton 3.3 Rencana penggunaan peralatan untuk

memasang beton pra cetak disesuaikan dengan bentuk kait yang dipasang.

Page 91: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 109

DEPDIKNAS RI

BB.2024A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Membuat Beton Segar 4.1. Jumlah campuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa di lokasi

4.2. Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen air diperiksa sesuai standar nasional PBI, SNI dan standar Internasional (ASTM/BS/JIS).

4.3. Cara mencampur bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau internasional (ACI).

4.4. Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standar PBI, SNI dan ACI/BS/JIS.

4.5. Percobaan campuran agregat kasar, halus, semen, air (Mixed Design) dibuat.

4.6. Slump beton diperiksa sesuai SNI Beton atau ACI

4.7. Benda uji kubus / silinder diambil sesuai PBI dengan campuran dan persyaratan beton sample.

4.8. Mutu dan persyaratan teknik pada beton sample diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang tertuang dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional PBI/SNI dan standar internasional ACI.

4.9. Volume beton segar diperiksa. 4.10. Jumlah putaran molen & lama molen

berputar diperiksa.

5. Membuat Beton Beton pra cetak

5.1. Hasil adukan beton segar yang akan dituangkan, sesuai PBI/SNI, ACI dan jenis proyek.

5.2. Sistem transportasi horizontal dan vertikal untuk mengecor beton beton pra cetak sesuai PBI/SNI.

5.3. Kualitas acuan, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) disesuaikan cara pengangkatan, pengecoran dan beban yang akan diterima beton pra cetak

5.4. Sistem transportasi horizontal dan vertikal, acuan diperiksa sesuai PBI/SNI dan ASTM.

5.5. Pembesian dan kabel prestres yang terpasang sesuai ketentuan PBI/SNI atau ACI dan PCI

5.6. Sistem sambungan beton pra cetak beton harus diletakkan dengan benar dan diberi pengait yang kuat agar tidak bergerak pada waktu proses pengecoran.

5.7. Komponen dan peralatan pendukung seperti penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan standar manufacturing tertentu

5.8. Kekuatan, ketegakan, kelurusan hasil pemasangan acuan diperiksa

Page 92: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 110

DEPDIKNAS RI

BB.2024A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

5.9. Batas-batas pengecoran dan system sambungan beton diperiksa

5.10. Kecukupan kekuatan untuk pengangkatan harus diperiksa

6. Merawat beton setelah di cor

6.1. Kualitas air dan material pendukung (seperti: karung goni dan sebagainya) diperiksa.

6.2. Beton di tutup karung basah pada umur tertentu sesuai ketentuan PBI/SNI.

7. Memasang beton pra cetak 7.1. Peralatan utama dan peralatan Bantu diperiksa sesuai dengan beban beton pra cetak yang diangkat dan sistem pengangkatannya.

7.2. Sistem pengangkatan harus didasarkan pada jenis dan kapasitas alat, titik angkat dan luas area kerja yang tersedia.

7.3. Kesiapan Peralatan diperiksa yaitu umur alat, jam pemakaian alat, karat, pengencangan baut

7.4. Lokasi yang akan dipasang beton pra cetak diperiksa kemiringan untuk aliran air, pada struktur tanah yang tidak turun

7.5. Beton pra cetak terpasang dipastikan sudah terkait satu sama lain.

8. Membersihkan lokasi 8.1. Lokasi dibersihkan dari bahan buangan dan peralatan

8.2. Material buangan dan sampah dibuang di tempat yang aman (tidak mengganggu)

8.3. Material yang tidak digunakan tetapi masih terpakai disingkirkan dan disimpan.

8.4. Peralatan utama dan peralatan bantu dibersihkan dan disimpan

Page 93: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 111

DEPDIKNAS RI

BB.2024A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SNI / PBI atau ASTM. 2. Pengecekan kesiapan lokasi pengecoran dan kesiapan material bekisting dan penguat 3. Diamankan dari pengaruh cuaca yang kurang menguntungkan di workshop atau lokasi

selama pengecoran 4. Kabel Prestress harus terpelihara dan dipasang pada tempat yang memenehi standar PCI 5. Hasil analisis mix design diperiksa sesuai dengan PBI/SNI atau ACI. 6. Kriteria dan spesifikasi penulangan, acuan dan penguat sesuai PBI, ACI, ASTM

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB-2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangsan d. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan e. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah f. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian g. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal h. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dan ditentukan bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Kuantitas dan kualitas acuan beton beton pra cetak dan penguat • Kuantitas dan kualitas pembesian beton • Persyaratan material agregat, semen, dan air. Memenuhi standar PBI/SNI • Persyaratan atau spesifikasi pencampuran material material beton. • Persyaratan putaran alat pengaduk atau molen atau dump truck. • Kuantitas dan kualitas bahan tambah (additive dan admixture). • Pengujian konsistensi (slump) beton. • Pengambilan sample berdasarkan volume pengecoran. • Pengujian tekan beton kubus atau silinder.

Keahlian yang dibutuhkan: • Memeriksa hasil adukan • Memeriksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan bantu

disesuaikan kondisi lokasi kerja • Memeriksa gambar-gambar kerja (shop drawing). • Memeriksa kesiapan acuan dan perancah yang terpasang • Memeriksa kuantitas/jumlah tulangan terpasang berdasarkan gambar kerja (shop

drawing). • Memeriksa sambungan beton pracetak (beton pra cetak). • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan di Workshop • Memeriksa jumlah, ukuran, tegangan dan posisi siap tarik kabel prestres

Page 94: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 112

DEPDIKNAS RI

BB.2024A 4. Dapat dilakukan penilaian secara langsung di lokasi pengecoran

• Item kesiapan lokasi pengecoran harus sesuai Manual Instruction • Item kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat sesuai Manual Instruction. • Kabel Prestress harus terikat kuat pada posisnya pada waktu pengecoran • Hasil beton pra cetak rapih dan presisi • Posisi dan material untuk menyambung tersedia dan kuat • Alat Bantu untuk pemasangan tersedia dan kuat untuk menahan beban

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 3 3 3 3

Page 95: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 113

DEPDIKNAS RI

BB.2025A Kode Unit : BB.2025A Judul Unit : Membuat Gambar Terpasang Uraian : Unit ini meliputi pekerjaan menggambar dari gambar denah, tampak, potongan

bangunan sampai pada detail dan denah utilitas yang ada dan yang sesuai dengan hasil akhir yang dibangun dalam bentuk dokumen gambar lengkap

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Pekerjan persiapan 1.1. Gambar rencana, gambar kerja dan spesifikasi teknik dipahami dan diinterpretasikan.

1.2. Sistem struktur dan konstruksi yang ada diidentifikasi.

1.3. Tempat kerja disiapkan. 1.4. Rencana dan sistem kerja dibuat. 1.5. Perangkat alat dan media gambar

disiapkan.

2. Melakukan survey dan pengukuran fisik bangunan

2.1. Foto tampak bangunan di setiap sudut bangunan yang ada (existing) dibuat.

2.2. Lakukan pengukuran ulang pada bangunan yang sudah jadi di setiap bagian bangunan

2.3. Adakan pengecekan hasil pengukuran dilapangan dengan gambar perencanaan dan gambar kerja yang ada

2.4. Lakukan pencatatan bila ada perubahan ukuran yang terjadi dilapangan

2.5. Pelajari berita acara perubahan bentuk dan ukuran pada saat pelaksanaan

3. Menyusun data teknik bangunan 3.1. Buat tabel data teknik bangunan yang lengkap

3.2. Catat semua ukuran bangunan yang ada di lapangan

3.3. Lakukan pendataan pada dimensi, bentuk panampang dan jenis bahan pada setiap elemen bangunan

3.4. Lakukan pendataan pada bagian-bagian utilitas yang ada

3.5. Buat catatan khusus pada hal-hal yang dianggap penting

3.6. Konsultasikan dengan pihak pengawas

4. Membuat gambar denah, tampak dan potongan melintang/memanjang bangunan

4.1. Skala gambar, ukuran kertas ditentukan sehingga gambar tampak, dan potongan tergambar dengan jelas.

4.2. Gambar dilengkapi dengan cara baca gambar, informasi gambar dengan ukuran dan notasi yang lengkap

4.3. Gambar potongan digambar selengkap mungkin, sehingga seluruh sudut pandang dalam bangunan dapat terlihat

Page 96: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 114

DEPDIKNAS RI

BB.2025A

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

5. Membuat gambar denah pondasi, denah atap, denah balok – kolom

5.1. Skala gambar, ukuran kertas ditentukan sehingga seluruh gambar denah tergambar dengan jelas.

5.2. Gambar denah dilengkapi dengan kode dan notasi pada setiap bagian yang ada pada dinding bangunan dengan ukuran dan notasi yang lengkap

5.3. Dibuat daftar jumlah dan ukuran serta jenis setiap bagian bangunan yang tergambar pada gambar denah

6. Membuat gambar detail struktur 6.1. Skala gambar ditetapkan dengan skala 1:5 dan 1:10, ukuran kertas ditentukan sehingga seluruh gambar detail struktur tergambar dengan jelas.

6.2. Gambar dibuat lengkap, bagian-bagian struktur yang penting harus ditampakkan

6.3. Dibuat gambar bukaan pada bagian-bagian detail yang penting

6.4. Lengkapi dengan ukuran-ukuran dan spesifikasi bahan yang lengkap

7. Membuat gambar instalasi utilitas dan mekanikal-elektrikal bangunan yang berhubungan dengan konstruksi baja

7.1. Skala gambar, ukuran kertas ditetapkan dengan jelas sehingga seluruh gambar instalasi utilitas dan mechanical-electrical tergambar dengan jelas.

7.2. Setiap jenis jaringan utilitas yang ada digambar dengan aturan dan kode-kode masing-masing utilitas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

7.3. Gambar detail utilitas seperti persilangan jaringan, penyambungan dan terminal, digambar dengan jelas disertai daftar dan kode masing-masing bahan.

Page 97: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 115

DEPDIKNAS RI

BB.2025A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar perencanaan dan spesifikasi 2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang sesuai 3. Ruang kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1009A Menggunakan komputer e. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar yang terkait dengan konstruksi

batu/beton

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Gambar kerja dan spesifikasi teknis • Ukuran dan perhitungan • Notasi gambar • Material yang berhubungan dengan gambar/spesifikasi Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu menggambar dengan benar dan efektif • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan gambar dengan efektif • Berkomunikasi untuk mencapai hasil kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan Teknologi

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 98: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 116

DEPDIKNAS RI

BB.2026A Kode Unit : BB.2026A Judul Unit : Membuatan Laporan Kemajuan Kerja Uraian : Unit ini meliputi pembuatan laporan progres pekerjaan konstruksi mulai awal

sampai akhir atau serah terima pekerjaan 100 % dari pihak pelaksana (kontraktor) kepada owner

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Persiapan pekerjaan pembuatan laporan 1.1 Kelengkapan dokumen dipersiapkan 1.2 Semua pekerjaan diidentifikasi dan dipahami

sesuai dengan persyaratan dokumen kontrak kerja yang ditetapkan

1.3 Rencana dan sistem kerja pembuatan laporan dipersiapkan dan dipahami

1.4 Persyaratan tenaga kerja (jumlah, kemampuan) diidentifikasi/klarifikasi agar sesuai dengan standar kebutuhan

1.5 Peralatan dan perlengkapan pembuatan laporan disiapkan dan semuanya dalam kondisi siap pakai.

2. Mengevaluasi rencana durasi pekerjaan

2.1. Jenis pekerjaan diidentifikasi dengan jelas dari data BQ dan WBS serta estimasi biaya.

2.2. Metoda pelaksanaan konstruksi, serta jenis peralatan yang akan dipakai diidentifikasi dan dipahami

2.3. Analisa berbagai faktor yang akan mempengaruhi ketepatan estimasi dilakukan.

2.4. Durasi setiap jenis pekerjaan; harian, mingguan, bulanan dihitung sesuai formula yang tepat dan akurat.

3. Mengevaluasi ketergantungan setiap jenis pekerjaan

3.1. Teknik perencanaan dengan analisa jaringan berdasarkan logika ketergantungan antar aktivitas setiap jenis pekerjaan diperiksa dan diidentifikasi

3.2. Analisa jaringan diperiksa yang sesuai dengan metoda pekerjaan yang digunakan

3.3. Semua aktivitas (daftar pekerjaan) dalam suatu proyek dan hubungan ketergantungan serta durasi antar jenis pekerjaan tersebut diperiksa

3.4. Dari analisa jaringan diidentifikasi pekerjaan yang harus didahulukan

Page 99: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 117

DEPDIKNAS RI

BB.2026A

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

4. Menghitung volume/bobot dan waktu kemajuan pekerjaan

4.1. Hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya, waktu pelaksanaan masing-masing pekerjaan maupun biaya total konstruksi diidentifikasi

4.2. Volume/bobot pekerjaan yang telah terlaksana, dihitung sesuai dengan format yang telah ditetapkan

4.3. Porsentase bobot masing-masing jenis pekerjaan dari nilai total proyek diplot kedalam skala waktu dan prosentase pada format yang telah ditentukan (contoh “S curve”), dan di cek kebenarannya sesuai berita acara kemajuan pekerjaan

4.4. Hasil perhitungan volume, bobot dan waktu pelaksanaan konstruksi dibuat laporannya sesuai format / standar yang ditetapkan (dapat berupa: harian, mingguan, bulan) atau sesuai kebutuhan

5. Membuat laporan pembayaran dan penagihan

5.1. Metoda pembayaran dan penagihan diidentifikasi dan dipahami sesuai yang tertera dalam dokumen kontrak

5.2. Termin/tahapan pembayaran dan penagihan diperiksa sesuai waktu/bobot kemajuan pekerjaan yang telah mencapai batas dan persyaratan yang ditetapkan

5.3. Dokumen yang berhubungan dengan pembayaran dan penagihan dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan

5.4. Semua prosedur pembayaran dan penagihan ditindaklanjuti sesuai dengan SOP serta diperiksa kebenarannya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan

6. Membuat laporan serah terima pekerjaan 6.1. Berita acara kemajuan pekerjaan diidentifikasi kelengkapannya sesuai persyaratan yang ditetapkan

6.2. Laporan penyerahan pekerjaan disusun sesuai dengan kebutuhan dan format yang telah ditetapkan

6.3. Laporan ditandatangani oleh pihak terkait dan diserahkan kepada pihak yang berwenang

Page 100: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 118

DEPDIKNAS RI

BB.2026A Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Gambar perencanaan dan spesifikasi 2. Renacana anggaran biaya dan jadwal pelaksanaan 3. Data dan laporan hasil proses konstruksi 4. Area kerja yang sesuai dengan kegiatan Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menterjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana e. No. BB.1008A Membuat laporan dan catatan mutu f. No. BB.1009A Menggunakan komputer

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler, tapi dapat juga tanpa pengawasan jika bekerja sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian dapat diuji bersamaan bergantung pada pekerjaan yang terintegrasi. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian.

3. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan

4. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Penjaminan Mutu • Pembuatan laporan • Jadwal kerja • Rencana Anggaran Biaya Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu membaca dan menginterpretasikan gambar • Mampu melakukan pengukuran dan perhitungan secara manual • Mampu membuat laporan secara efektif • Mampu berkomunikasi secara efektif

5. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan prosedur perusahaan dalam pembuatan laporan • Mengidentifikasi kebutuhan pembuatan laporan progres • Berkomunikasi untuk mencapai hasil kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 101: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 119

DEPDIKNAS RI

BB.2027A Kode Unit : BB.2027A Judul Unit : Mempersiapkan Material Konstruksi Pasangan Batu Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan beberapa sifat atau

karakteristik material batu belah (kali dan gunung).

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan bahan mortar (semen, pasir pasang, kapur/tras dan air) dan bahan batu belah (kali/gunung) sebagai bahan pasangan batu konstruksi.

1.1. Kriteria mutu bahan semen dari perusahaan pembuat atau produsen tentang penggunaannya ditentukan sesuai standar yang berlaku.

1.2. Ketentuan kualitas bahan berupa pasir pasang, air pasir urug, kapur/tras bahan dan anti rayap dapat ditentukan sesuai standar yang berlaku.

1.3. Ketentuan kualitas batu belah yang berasal dari sungai/kali atau gunung diidentifikasi sesuai dengan spesifikasi teknis dan kebutuhan pekerjaan.

1.4. Penyimpanan bahan mortar/spesi (semen, pasir pasang dan air) dan batu belah di lapangan dipilih cocok dan bebas dari lumpur/debu atau jenis material lain yang mengurangi kekuatan ikatan antar bahan mortar dan batu belah.

1.5. Media atau bangunan sementara untuk penumpukan dan penyimpanan bahan mortar dipilih sehingga dapat melakukan proses pengadukan dan transportasi yang efektif untuk pemasangan konstruksi sesuai pekerjaan, dicek kelayakannya dan dilaporkan setiap kekurangannya.

2. Mengambil bahan mortar untuk proses pengadukan dalam pekerjaan pasangan batu konstruksi.

2.1. Bahan semen, kapur/tras diambil sesuai dengan urutan kedatangan dan digunakan sesuai spesifikasi penggunaannya berdasarkan tipe-tipe atau jenis semen dari perusahaan pembuat.

2.2. Bahan pasir, bahan tambah diambil sesuai urutan kedatangan dan dibersihkan dari material-material yang mengganggu ikatan sebelum digunakan dalam pekerjaan pasangan batu belah.

2.3. Air diambil dari sumber-sumber mata air dan dapat diminum atau telah memenuhi semua persyaratan yang tertuang dalam spesifikasi pekerjaan pasangan.

2.4. Alat dan lokasi pengadukan dipersiapkan dan tidak mengganggu lalu lintas pekerjaan.

Page 102: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 120

DEPDIKNAS RI

BB.2027A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Membersihkan bahan mortar dan bahan batu belah, mengumpulkan dan menempatkan material yang tersisa dan tak terpakai selama pelaksanaan pekerjaan pasangan batu konstruksi.

3.1. Seluruh bahan atau material dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menganggu ikatan selama melaksanakan pekerjaan pasangan batu belah untuk pondasi dan dinding penahan atau jenis struktur lainnya yang dikenai beban.

3.2. Bahan-bahan mortar yang belum terpakai dikembalikan ke ruang penyimpanan dan disusun untuk kembali digunakan pada pekerjaan pasangan selanjutnya.

3.3. Bahan atau material pasir pasang dan kapur/tras yang tersisa di areal pasangan ditempatkan, dipelihara dan ditutupi dengan terpal atau bahan tertentu sehingga tidak ada kotoran yang bisa masuk.

3.4. Tangki atau bak penyimpanan air ditempatkan dan ditutup dengan alat penutup yang terbuat dari bahan anti karat atau korosi. Air yang telah tercemar harus dibuang dan tidak digunakan lagi pada pekerjaan pasangan selanjutnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Standar SKSNI M-111-1990-03 hal: Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen

Portland untuk Pekerjaan Sipil, Standar PUBI –1982 hal: Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia untuk semua bahan mortar/spesi (semen, pasir pasang, kapur/tras dan air) dan hasil rekomendasi dari laboratorium menurut standar SKSNI M-24-1990-F hal: Metode Pengujian Laboratorium untuk Menentukan Parameter Sifat Fisika Pada Contoh Batu untuk material batu belah dari kali atau gunung

2. SK SNI M- 01-1990-03 hal: Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir untuk Campuran Mortar dan Beton

3. Standar SNI S-03-1994-03 hal: Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran atau standar lain yang berlaku untuk semua peralatan yang digunakan

4. Ketentuan dalam rencana kerja syarat proyek yang sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan pasangan batu konstruksi

5. Ruang lingkup K3L

Page 103: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 121

DEPDIKNAS RI

BB.2027A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2008A Memeriksa material agregat halus dan agregat kasar di lapangan b. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar mengenai bahan mortar dan bahan batu konstruksi. Kompetensi harus dinilai berdasarkan petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Spesifikasi semen, pasir pasang, kapur / tras, air dan bahan batu belah (kali/gunung) • Lokasi penumpukan dan penyimpanan bahan atau material sesuai spesifikasi • Kualitas air yang memenuhi persyaratan pembuatan mortar/spesi Keahlian yang dibutuhkan: • Pemilihan bahan mortar (semen, pasir pasang) • Pemilihan batu belah • Pemilihan bahan tambah (kapur/tras dan anti rayap) • Organisasi penggunaan alat dan bahan • Mampu berkomunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Standar penumpukan dan penyimpanan bahan/material sesuai spesifikasi bahan • Kebersihan di lokasi penyimpanan dan di lokasi selama pekerjaan pasangan • Tata cara pengelolaan bahan dan alat di lapangan • Lalu lintas penggunaan mortar/spesi • Prosedur jaga mutu semua bahan selama pelaksanaan pekerjaan. • Metode tranportasi bahan yang aman dan efektif • Kontrol kualitas bahan apabila akan digunakan kembali • Identifikasi kesalahan dan masalah kurang memenuhi persyaratan terhadap bahan yang

akan digunakan dan tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan sesuai spesifikasi atau standar yang ada

• Berkomunikasi secara interaktif dengan rekan kerja untuk memastikan mutu bahan atau material dan alat di dalam melaksanakan pekerjaan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 1 1 1

Page 104: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 122

DEPDIKNAS RI

BB.2028A Kode Unit : BB.2028A Judul Unit : Mempersiapkan Lokasi Pasangan Batu Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan pekerjaan persiapan dari

pemilihan lokasi hingga siap untuk melakukan pekerjaan pasangan batu konstruksi.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan lokasi pasangan batu belah konstruksi di lapangan.

1.1. Lokasi untuk melaksanakan pekerjaan pasangan batu konstruksi ditentukan menurut kedalaman galian rencana, muka air tanah, ukuran atau dimensi tebal, panjang dan ketinggian, serta lebar nat-nat.

1.2. Pekerjaan dewatering untuk tanah dengan muka air tinggi dapat ditentukan sesuai keadaan lokasi pekerjaan pondasi.

1.3. Pekerjaan turap (konstruksi penahan tanah sementara) dapat ditentukan sesuai dengan keadaan tanah di sekitar lokasi.

1.4. Untuk kestabilan tanah dasar selama pelaksanaan dapat digunakan konstruksi sederhana menggunakan sistem cerucuk.

1.5. Penyediaan dan pengangkutan bahan mortar dan bahan batu belah (kali/gunung) ditentukan dan dipilih secara efektif.

1.6. Ketentuan urutan pemasangan dari awal hingga akhir untuk tipe-tipe penampang persegi dan trapesium ditentukan sesuai spesifikasi yang ada.

1.7. Peralatan pengukuran yang dibutuhkan (meteran, mistar baja) dan perlengkapan untuk membuat stake out awal pasangan dapat diidentifikasi.

1.8. Jumlah dan kebutuhan bahan-bahan untuk anti rembesan air tanah (terutama pasangan dinding penahan) diidentifikasi.

2. Menentukan volume bahan mortar/spesi dan batu belah yang dibutuhkan.

2.1 Volume bahan mortar dan bahan batu belah ditentukan sesuai dengan target pelaksanaan pekerjaan.

2.2 Cara pengadukan mortar/spesi ditentukan berdasarkan pertimbangan berat atau volume material.

2.3 Perbandingan campuran ditentukan berdasarkan pekerjaan pasangan konvensional / biasa dan kedap air.

Page 105: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 123

DEPDIKNAS RI

BB.2028A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan pasangan batu konstruksi.

3.1 Peralatan utama pengukuran/setting out dapat diidentifikasi.

3.2 Perlengkapan sistem cerucuk dapat ditentukan dan diidentifikasi.

3.3 Perlengkapan untuk antisipasi ketinggian pasangan dapat diidentifikasi dan disiapkan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan batu konstruksi.

3.4 Peralatan utama (sendok spesi, kotak adukan, palu belah/godam) pasangan batu konstruksi dipersiapkan sesuai dengan persyaratan kemudahan di dalam pelaksanaan pekerjaan.

3.5 Perlengkapan dan peralatan untuk mengantisipasi genangan air dan longsoran tanah diidentifikasi.

3.6 Perlengkapan K3 (baju kerja, helmet, sepatu kerja, sarung tangan) diidentifikasi sesuai persyaratan dan peraturan proyek yang ada di lokasi pelaksanaan.

3.7 Perlengkapan untuk merawat hasil-hasil pasangan ditentukan berdasarkan target mutu yang akan dicapai.

3.8 Persiapan perlengkapan pengukuran untuk kelanjutan pekerjaan ditentukan.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Rencana kerja dan syarat umum dalam membuat pondasi batu belah 2. Rencana kerja dan syarat mengenai lokasi untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan 3. Rencana kerja dan syarat terhadap jenis tanah dan tinggi muka air tanah di lokasi 4. Spesifikasi mengenai sistem dewatering dan konstruksi penahan tanah sementara (pekerjaan

turap) 5. Rencana kerja dan syarat mengenai pengukuran volume keseluruhan pasangan 6. Standar SNI S-03-1994-03 hal: Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran atau

standar lain yang berlaku untuk semua peralatan yang digunakan 7. Ruang lingkup K3L

Page 106: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 124

DEPDIKNAS RI

BB.2028A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2008A Memeriksa kualitas agregat halus dan agregat kasar di lapangan b. No. BB.2009A Memeriksa kualitas semen di lapangan c. No. BB.2027A Mempersiapkan material dan alat konstruksi pasangan batu

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Dalam menentukan volume pasangan batu konstruksi • Dalam menghitung jumlah kebutuhan bahan mortar dan bahan batu belah • Spesifikasi peralatan untuk pekerjaan pasangan • Perlengkapan k3l

Keahlian yang dibutuhkan: • Interpretasi gambar rencana/pelaksanaan • Organisasi tahapan pelaksanaan • Pemilihan alat pengaduk mortar • Antisipasi setiap kendala, misalnya: pengalihan air sementara, dan sebagainya • Komposisi mortar/spesi sesuai tingkat kemudahan di dalam pengerjaan • Komunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Standar pekerjaan pasangan sesuai gambar rencana/pelaksanaan atau spesifikasi • Tata cara pelaksanaan sesuai dengan prosedur standar yang berlaku • Tipe pasangan dan kualitas adukan yang dibutuhkan • Peralatan dan perlengkapan bantu kerja yang dibutuhkan saat pelaksanaan • Prosedur jaga mutu semua bahan saat pelaksanaan konstruksi • Urutan pemasangan berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan • Kesalahan dan masalah kurang memenuhi persyaratan, serta tindakan yang dibutuhkan

untuk melakukan perbaikan sesuai spesifikasi atau standar yang ada • Komunikasi interaktif dengan rekan kerja untuk memastikan mutu bahan atau material

dan keefektifan di dalam pelaksanaan pekerjaan Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 1 1 1

Page 107: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 125

DEPDIKNAS RI

BB.2029A Kode Unit : BB.2029A Judul Unit : Memasang Papan Duga Pekerjaan Konstruksi Pasangan Batu Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan pengukuran atau setting

out pekerjaan pasangan batu.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Merencanakan dan mempersiapkan pengukuran di lapangan.

1.1. Papan duga/stake out berdasarkan instruksi perencana atau pengawas, jadwal pelaksanaan, gambar rencana atau pelaksanaan dapat dilaksanakan.

1.2. Hasil pembacaan dicek di lapangan. 1.3. Ketentuan pengukuran pekerjaan pasangan

dapat diidentifikasikan di lapangan. 1.4. Bahan-bahan untuk papan duga diidentifikasi

sesuai kebutuhan pekerjaan dan spesifikasi teknis

1.5. Profil pasangan dipilih dan diletakkan sebagai pedoman pasangan di lokasi yang telah ditentukan.

1.6. Bahan dan peralatan papan duga dipilih dan dapat digunakan (paku dan palu cakar besi).

2. Memasang papan duga (bouwplank) 2.1 Papan duga diletakkan sehingga sedemikian sehingga pasangan dapat dikontrol dengan mudah.

2.2 Kedataran papan duga diukur dengan waterpas sehingga hasil pasangan tetap dalam kondisi datar.

2.3 Setiap plot benang pada papan duga dalam setiap baris pasangan mudah dipindahkan saat pelaksanaan.

2.4 Pemasangan papan duga secara bertahap ditentukan sesuai dengan volume pekerjaan yang ada dalam gambar kerja.

Page 108: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 126

DEPDIKNAS RI

BB.2029A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Persyaratan mengenai pengukuran papan duga (bouwplank) 2. Standar PUBI –1982 hal: Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 3. Persyaratan mengenai persyaratan konstruksi papan duga. 4. Ketentuan atau spesifikasi dari metode pemasangan papan duga 5. Ruang lingkup K3L Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 c. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana d. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/listrik e. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Teknik pengukuran dengan menggunakan alat ukur dan waterpas atau selang • Tipe ikatan pasangan batu Keahlian yang dibutuhkan: • Pengukuran setiap dimensi penampang pasangan, ketinggian, dan ketegakan • Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang berkesinambungan • Komunikasi secara interaktif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Hasil pengukuran sesuai dengan gambar kerja • Metode pengukuran sesuai dengan prosedur pelaksanaan • Lokasi sebagai kepala pasangan sebagai pedoman pasangan selanjutnya • Prosedur jaga mutu semua material • Ketegakan, kerataan dan ketinggian • Kesalahan dan masalah kurang memenuhi persyaratan terhadap hasil pasangan dan

tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan • Bahan yang digunakan harus tahan terhadap rayap, air dan akibat-akibat lainnya • Kestabilan papan duga sebagai pedoman pokok selama pelaksanaan pekerjaan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 1 1 1 1 1 1 1

Page 109: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 127

DEPDIKNAS RI

BB.2030A Kode Unit : BB.2030A Judul Unit : Mempersiapkan Adukan Mortar/Spesi Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan mutu dan proses

pengadukan berikut cara-cara pengangkutannya

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Merencanakan dan mempersiapkan lokasi pengadukan di lapangan.

1.1. Kriteria tempat dan lokasi pengadukan ditentukan dan diidentifikasi berdasarkan instruksi perencana atau pengawas.

1.2. Ketentuan urutan penuangan bahan atau material dalam proses penuangan ke dalam molen atau proses pengadukan manual diidentifikasi.

1.3. Ketentuan kualitas adukan diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan spesifikasi teknis

1.4. Metode transportasi hasil adukan menggunakan alat manual atau masinal dipilih cocok dan efektif

1.5. Peralatan pengadukan dipilih dan dicek kelayakannya dan dilaporkan setiap kekurangannya.

2. Menentukan mutu adukan mortar/spesi. 2.1 Mutu adukan mortar ditentukan sesuai keadaan lapangan dan diperlakukan sesuai spesifikasi yang ada dan dicek bebas dari kotoran, debu, bekas-bekas lumpur dan material lainnya yang dapat menurunkan kualitasnya.

2.2 Takaran atau timbangan material diatur berdasarkan berat atau volume.

2.3 Perbandingan campuran ditentukan berdasarkan spesifikasi teknis

3. Mengaduk mortar/spesi. 3.1 Bahan semen, pasir pasang dan bahan tambah diambil sesuai dengan berat/volume dan dimasukan ke dalam media pengadukan dan diaduk dengan air hingga memenuhi persyaratan kemudahan pekerjaan.

3.2 Bahan tambah (bila diperlukan) ditakar sesuai berat/volume dan dimasukkan setelah adukan semen, pasir dan air dinyatakan telah bersenyawa dan merata ke seluruh bagian.

3.3 Air semen ditambahkan sesuai dengan kondisi kekentalan/konsistensi yang memenuhi semua persyaratan yang tertuang dalam spesifikasi pekerjaan.

3.4 Proses pengadukan dilaksanakan dan tidak terjadi kondisi perubahan gradasi pasir akibat pergesekan yang terjadi.

Page 110: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 128

DEPDIKNAS RI

BB.2030A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Menuangkan adukan mortar. 4.1 Menuangkan mortar ke dalam media yang telah dipersiapkan sesuai dengan kecepatan putar alat pengaduk standar.

4.2 Bejana atau tempat penampungan sementara diidentifikasi memenuhi persyaratan kebersihan sesuai spesifikasi yang ada.

4.3 Peralatan adukan harus dibersihkan dari seluruh bahan-bahan yang tertinggal karena pengadukan terdahulu.

5. Mengangkut adukan mortar/spesi. 5.1 Seluruh media pengangkutan dibersihkan dari kotoran-kotoran yang akan merusak kualitas adukan.

5.2 Seluruh sistem pembawa adukan (ban berjalan (conveyor), bucket tower crane dan sebagainya) harus dibersihkan dari pertama kali pengadukan hingga akhir pengadukan.

5.3 Seluruh sistem pengangkutan dilindungi dari penambahan air hujan atau jenis air yang tidak disyaratkan.

5.4 Setiap kali sesi pengadukan, seluruh media pengangkutan harus diuji kelayakannya apabila akan digunakan pada pekerjaan pasangan selanjutnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Standar SKSNI M-111-1990-03 hal: Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen

Portland untuk Pekerjaan Sipil, Standar PUBI –1982 hal: Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia untuk semua bahan mortar/spesi (semen, pasir pasang, kapur/tras dan air) dan hasil rekomendasi dari laboratorium menurut standar SKSNI M-24-1990-F hal: Metode Pengujian Laboratorium untuk Menentukan Parameter Sifat Fisika Pada Contoh Batu untuk material batu belah dari kali atau gunung

2. Spesifikasi atau ketentuan lain mengenai setiap tahapan pengadukan mortar atau spesi 3. Standar SNI S-03-1994-03 hal: Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran atau

standar lain yang berlaku untuk semua peralatan yang digunakan 4. Rencana kerja dan syarat dalam proses pengadukan, transportasi dan mutu adukan 5. Ruang lingkup K3L

Page 111: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 129

DEPDIKNAS RI

BB.2030A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2002A Memeriksa kualitas agregat halus dan kasar b. No. BB.2003A Memeriksa kulitas semen c. No. BB.2027A Mempersiapkan material konstruksi pasangan batu

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Kecepatan standar yang dibutuhkan oleh mesin pengaduk sesuai spesifikasi • Spesifikasi peralatan pengangkutan yang telah dijamin kualitasnya • Kemampuan pengangkutan mortar/spesi dalam satuan waktu • Persyaratan k3l Keahlian yang dibutuhkan: • Menakar atau menimbang bahan-bahan mortar (semen, pasir pasang dan air) • Tata cara pengadukan mortar/spesi • Urutan pemasukan bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk • Organisasi pekerjaan • Mortar sesuai tingkat kemudahan pekerjaan atau spesifikasi yang ada • Komunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Standar peralatan pengadukan mortar sesuai spesifikasi atau persyaratan lainnya • Metode atau prosedur pengadukan yang benar dan efektif • Urutan pemasukan bahan mortar ke dalam mesin pengaduk • Proses lalu lintas penggunaan semua material • Prosedur jaga mutu semua material dan peralatan pengaduk • Metode tranportasi material dari lokasi pengadukan ke lokasi pasangan • Kontrol kembali kualitas material sebelum digunakan kembali • Identifikasi kesalahan dan masalah kurang memenuhi persyaratan terhadap alat yang

akan digunakan dan tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan alat sesuai spesifikasi atau standar yang ada

• Kebersihan dan perawatan peralatan utama pelaksanaan • Kebersihan lokasi pengadukan mortar/spesi

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 1 1 1 1 1

Page 112: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 130

DEPDIKNAS RI

BB.2031A Kode Unit : BB.2031A Judul Unit : Membuat Pasangan Pondasi Batu Belah Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan teknik dasar pekerjaan

pasangan pondasi batu belah.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan pekerjaan pra-persiapan di lokasi pasangan pondasi batu belah.

1.1. Rencana pelaksanaan pondasi ditentukan berdasarkan instruksi perencana atau pengawas, jadwal pelaksanaan, gambar rencana atau pelaksanaan.

1.2. Pengaturan peletakan bahan mortar/spesi dan bahan batu belah dilakukan sehingga memungkinkan pekerja melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.

1.3. Jarak antara bahan mortar dan bahan batu belah yang akan dibuat diatur dan ditentukan (± 40 cm).

1.4. Mortar diletakkan dalam bejana besi/kayu dalam keadaan yang mudah dijangkau oleh pekerja.

1.5. Tempat air bersih dan semen kering dipersiapkan untuk menambahkan konsistensi/kekentalan mortar yang mengering saat digunakan.

1.6. Organisasi penempatan bahan-bahan dapat ditentukan dan dilaksanakan di lapangan.

2. Memasang pondasi batu belah (kali/gunung) di lokasi pekerjaan.

2.1 Teknik pemasangan dan penghentian pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ukuran besar dan berat batu belah dan dapat diatur sesuai penampang yang diinginkan (persegi atau trapesium) diplot atau ditarik dengan benang dari papan duga.

2.2 Dasar galian tanah pondasi diurug dengan pasir urug dan diberikan pasangan batu kosongan (tanpa mortar).

2.3 Elemen batu belah dibuat bersudut atau dihindari bentuk bulat pada setiap permukaannya sehingga akan menambah ikatan antar elemen dan ikatan mortar.

2.4 Pemasangan elemen batu belah dilakukan dan diatur dari bagian dasar (batu belah yang memiliki ukuran dan berat yang lebih besar) hingga ke atas (batu belah yang memiliki ukuran dan berat yang lebih kecil).

Page 113: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 131

DEPDIKNAS RI

BB.2031A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2.5 Batu belah diletakkan dengan mempertimbangkan gaya gravitasi dari berat batu ke arah sumbu pasangan dan saling mengunci sehingga tidak tejadi bahaya pergesaran atau kelongsoran.

2.6 Kontrol terhadap tingkat penguapan mortar akibat suhu dapat ditentukan dan dinetralisir dengan menambahkan air atau semen kering saat pelaksanaan.

2.7 Peralatan pekerja digunakan menurut fungsinya, seperti: sendok spesi, waterpas, dan palu pemecah batu belah.

2.8 Peralatan K3 digunakan seperti: baju kerja, sarung tangan, sepatu kerja dan pelindung kepala (helmet).

3. Merawat hasil pasangan. 3.1 Pasangan yang baru selesai harus dilindungi dari hujan atau genangan air dan terik matahari yang menimbulkan penguapan air mortar yang berlebihan.

3.2 Setiap hari harus disiram atau diperciki air hingga tetap lembab selama kurang lebih 4 hari.

3.3 Ditutup lembaran plastik, anyaman bambu (gedek/bilik), terutama pada ketinggian kurang lebih sampai 60 cm dari permukaan atas.

3.4 Sistem perlindungan lain dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang ada.

3.5 Pengurugan timbunan samping pondasi dilaksanakan minimal 4 hari setelah pelaksanaan.

Page 114: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 132

DEPDIKNAS RI

BB.2031A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Rencana kerja dan syarat pemasangan pondasi batu belah 2. Ketentuan cara menggunakan peralatan-peralatan utama dan alat ukur yang tersedia 3. Ruang lingkup K3L

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2008A Memeriksa material agregat kasar dan agregat halus di lapangan b. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan c. No. BB.2027A Mempersiapkan material konstruksi pasangan batu belah d. No. BB.2028A Mempersiapkan lokasi pasangan batu belah e. No. BB.2029A Memasang papan duga pekerjaan konstruksi pasangan batu f. No. BB.2030A Mempersiapkan adukan mortar/spesi

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Syarat-syarat mengenai kekuatan rencana pondasi batu belah • Teknik dasar cara membuat pondasi batu belah • Kendala-kendala selama konstruksi • Spesifikasi peralatan untuk pekerjaan pasangan • Perlengkapan k3 Keahlian yang dibutuhkan: • Tata cara pembuatan pondasi dari batu belah • Organisasi tahapan pekerjaan dan pengukuran praktis di lapangan. • Antisipasi kesulitan pekerjaan di lapangan, misalnya: pengalihan air tanah/permukaan • Komunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Kondisi pasangan harus tetap lurus • Bagian sambungan pelaksanaan dalam arah vertikal berbentuk gerigi atau zig-zag • Mortar yang menempel pada dinding pasangan dibersihkan sebelum mengeras • Nat-nat diantara elemen batu belah tidak boleh lebih besar dari 1 – 2 cm • Permukaan akhir pasangan batu belah diatur agar rata dan datar • Mengecek kembali hasil pasangan sesuai dengan gambar rencana/pelaksanaan • Kebersihan lokasi pelaksanaan pekerjaan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 1 1 1 1

Page 115: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 133

DEPDIKNAS RI

BB.2032A Kode Unit : BB.2032A Judul Unit : Membuat Pasangan Dinding Penahan Tanah dari Batu Belah Hingga

Ketinggian 3m Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan teknik dasar pekerjaan

pasangan dinding tanah dari batu belah (kali/gunung) ketinggian hingga 3m.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan pekerjaan pra-persiapan di lokasi pasangan dinding penahan tanah dari batu belah.

1.1. Rencana pelaksanaan pondasi ditentukan berdasarkan instruksi perencana atau pengawas, skejul pelaksanaan, gambar rencana atau pelaksanaan.

1.2. Pengaturan peletakan bahan mortar/spesi dan bahan batu belah dilakukan sehingga memungkinkan pekerja melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.

1.3. Jarak antara bahan mortar dan bahan batu belah yang akan dibuat diatur dan ditentukan sesuai dengan ketinggian pasangan yang direncanakan.

1.4. Mortar diletakkan dalam bejana besi/kayu dalam keadaan yang mudah dijangkau oleh pekerja.

1.5. Tempat air bersih dan semen kering dipersiapkan untuk menambahkan kosistensi/kekentalan mortar yang mengering saat digunakan.

1.6. Organisasi penempatan bahan-bahan dapat ditentukan dan dilaksanakan di lokasi pasangan.

2. Memasang dinding penahan batu belah (kali/gunung) di lokasi pekerjaan.

2.1 Teknik pemasangan dan penghentian pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ukuran besar dan berat batu belah dan dapat diatur sesuai dengan kemiringan (gradien)/ketegakan dinding pasangan yang diinginkan diplot atau ditarik dengan benang dari papan duga.

2.2 Dasar galian tanah pondasi diurug dengan pasir urug dan diberikan pasangan batu kosongan (tanpa mortar).

2.3 Elemen batu belah dibuat bersudut atau dihindari bentuk bulat pada setiap permukaannya sehingga akan menambah ikatan antar elemen dan ikatan mortar.

2.4 Pemasangan elemen batu belah dilakukan dan diatur dari bagian dasar (ukuran dan berat yang lebih besar) hingga ke atas (ukuran dan berat yang lebih kecil).

Page 116: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 134

DEPDIKNAS RI

BB.2032A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

2.5 Batu belah diletakkan dengan cara mempertimbangkan gaya gravitasi dari berat batu ke arah sumbu garis pasangan dan saling mengunci sehingga tidak tejadi kegagalan akibat bahaya pergesaran atau kelongsoran.

2.6 Pelepas tekanan (pipa PVC, bambu) akibat rembesan air tanah dipasang dan diatur dalam jarak 1 meter.

2.7 Drainase didepan dinding penahan dipersiapkan dengan menggunakan sistem talang penangkap praktis.

2.8 Kontrol terhadap tingkat penguapan mortar akibat suhu dapat ditentukan dan dinetralisir dengan menambahkan air atau semen kering saat pelaksanaan.

2.9 Peralatan pekerja digunakan menurut fungsinya, seperti: sendok spesi, waterpas, palu pemecah batu belah dan perancah

2.10 Peralatan K3 digunakan seperti: baju kerja, sarung tangan, sepatu kerja dan pelindung kepala (helmet).

3. Perawatan hasil pasangan. 3.1 Pasangan yang baru selesai harus dilindungi dari hujan atau genangan air dan terik matahari yang menimbulkan penguapan air mortar yang berlebihan.

3.2 Setiap hari harus disiram atau diperciki air hingga tetap lembab selama kurang lebih 4 hari.

3.3 Ditutup lembaran plastik, anyaman bambu (gedek/bilik), terutama pada ketinggian kurang lebih sampai 60 cm dari permukaan atas.

3.4 Sistem perlindungan lain dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang ada.

3.5 Pengurugan timbunan di depan atau dinding penahan tanah dilaksanakan minimal 4 hari setelah pelaksanaan.

Page 117: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 135

DEPDIKNAS RI

BB.2032A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Rencana kerja dan syarat pemasangan pondasi batu belah 2. Ketentuan cara menggunakan peralatan-peralatan utama dan alat ukur yang tersedia 3. Ruang lingkup K3L Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.2008A Memeriksa material agregat halus dan agregat kasar di lapangan b. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan c. No. BB.2027A Mempersiapkan material konstruksi pasangan batu d. No. BB.2028A Mempersiapkan lokasi pasangan batu e. No. BB.2029A Memasang papan duga pekerjaan konstruksi pasangan batu f. No. BB.2030A Mempersiapkan adukan mortar dan spesi

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Syarat-syarat mengenai kekuatan rencana dinding penahan batu belah • Tata cara membuat dinding penahan batu belah • Kendala-kendala selama konstruksi • Spesifikasi peralatan untuk pekerjaan pasangan • Spesifikasi perlengkapan kerja untuk menjangkau ketinggian Keahlian yang dibutuhkan: • Tata cara pembuatan dinding penahan dari batu belah • Organisasi tahapan pekerjaan dan pengukuran praktis di lapangan • Antisipasi kesulitan pekerjaan di lapangan, misalnya: pengalihan air rembesan • Komunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Kondisi pasangan harus berpedoman kepada papan duga (bouwplank) • Bagian sambungan saat pelaksanaan dalam arah vertikal harus dibuat zig-zag • Mortar yang menempel pada dinding pasangan dibersihkan sebelum mengeras. • Permukaan akhir pasangan batu belah diatur agar rata dan datar • Saluran atau drainase untuk rembesan air harus lancar dan tahan terhadap rayap • Kontrol kembali hasil pasangan sesuai dengan gambar pelaksanaan • Kebersihan lokasi pelaksanaan pekerjaan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 1 2 1 2 2 1

Page 118: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 136

DEPDIKNAS RI

BB.2033A Kode Unit : BB.2033A Judul Unit : Membuat Pasangan Dinding Batu Bata Hingga Ketinggian 3 Meter Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan teknik dasar pekerjaan

pasangan dinding batu bata ketinggian hingga 3m.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan pekerjaan pra-persiapan di lokasi pasangan dinding dari batu bata.

1.1. Rencana pelaksanaan pasangan dinding ditentukan berdasarkan instruksi dari perencana/pengawas, skejul pelaksanaan, dan gambar kerja.

1.2. Pengaturan peletakan bahan mortar/spesi dan bahan batu bata dilakukan sehingga memungkinkan pekerja melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.

1.3. Jarak antara bahan mortar dan batu bata yang akan dipasang diatur dan ditentukan sesuai dengan ketinggian pasangan yang direncanakan.

1.4. Mortar diletakkan dalam bejana besi/kayu dalam keadaan yang mudah dijangkau oleh pekerja.

1.5. Tempat air bersih dan semen kering dipersiapkan untuk menambahkan kosistensi/kekentalan mortar yang mengering saat digunakan.

1.6. Organisasi penempatan bahan-bahan dapat ditentukan dan dilaksanakan di lokasi pasangan.

1.7. Peralatan K3 digunakan seperti: baju kerja, sarung tangan, sepatu kerja dan pelindung kepala (helmet).

2. Memasang dinding batu bata di lokasi pekerjaan.

2.1. Teknik pemasangan dan penghentian pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ukuran besar dan berat batu bata dan dapat diatur sesuai dengan ketegakan dinding pasangan yang diinginkan serta diplot atau ditarik dengan benang dari papan duga.

2.2. Elemen batu bata dibuat dipasang sesuai dengan tipe pasangan ½ batu atau 1 batu dan pola ikatan standar yang ada.

2.3. Batu bata direndam air terlebih dahulu hingga jenuh air dan dipasang dari kepala pasangan bagian dasar hingga ke atas mengikuti pedoman benang.

2.4. Batu bata dipasang lurus, tegak (baik lurus atau diagonal), siar-siar tegak merupakan garis patah-patah dan siar-siar mendatar merupakan garis lurus.

2.5. Stek-stek tulangan dan bekisting untuk pengecoran kolom praktis disiapkan.

Page 119: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 137

DEPDIKNAS RI

BB.2033A

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

2.6. Pengecoran kolom praktis dilakukan setiap ketinggian pasangan batu bata telah mencapai 1,0 -1,50 m.

2.7. Stek-stek tulangan dan bekisting untuk pengecoran balok ring praktis disiapkan.

2.8. Pengecoran balok ring praktis dilakukan setiap ketinggian pasangan batu bata telah mencapai 3,0 m.

2.9. Kontrol terhadap tingkat penguapan mortar akibat suhu dapat ditentukan dan dinetralisir dengan menambahkan air atau semen kering saat pelaksanaan.

2.10. Peralatan pekerja digunakan menurut fungsinya, seperti: sendok spesi, waterpas, dan perancah untuk antisipasi ketinggian pasangan dinding.

3. Perawatan hasil pasangan. 3.1. Pasangan yang baru selesai harus dilindungi dari hujan atau genangan air dan terik matahari yang menimbulkan penguapan air mortar yang berlebihan.

3.2. Setiap hari harus disiram atau diperciki air hingga tetap lembab selama kurang lebih 4 hari.

3.3. Ditutup lembaran plastik, anyaman bambu (gedek/bilik), terutama pada ketinggian kurang lebih sampai 60 cm dari permukaan atas.

3.4. Sistem perlindungan lain dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang ada.

Page 120: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 138

DEPDIKNAS RI

BB.2033A Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung oleh: 1. Rencana kerja dan syarat pemasangan batu bata 2. Ketentuan cara menggunakan peralatan-peralatan utama dan alat ukur yang tersedia 3. Cara-cara pemasangan batu bata mengikuti standar Depnaker/Puslatjakons 4. Prosedur pemeriksaan hasil pasangan mengikuti sesuai standar American manual of

masonry standard, dan sebagainya. 5. Ruang lingkup K3L Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No.BB.2027A Mempersiapkan material dan alat konstruksi pasangan batu b. No.BB.2028A Mempersiapkan lokasi pasangan batu c. No.BB.2029A Memasang papan duga pekerjaan pasangan batu d. No.BB.2030A Mempersiapkan adukan mortar/spesi

2. Kompetensi harus dinilai melalui pengamatan langsung dari aplikasi terhadap tugas dan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar. Kompetensi harus dinilai dibawah petunjuk umum pengecekan pada berbagai tahapan proses dan pada penyelesaian dari aktivitas dibandingkan terhadap kriteria unjuk kerja dan spesifikasi. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal. Kompetensi dinilai dalam kondisi tugas perorangan dan juga sebagai bagian dari tim dengan pengawasan terbatas.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Syarat-syarat mengenai kekuatan rencana dinding penahan batu bata • Tata cara membuat dinding penahan batu bata • Spesifikasi peralatan untuk pekerjaan pasangan • Spesifikasi perlengkapan kerja untuk menjangkau ketinggian Keahlian yang dibutuhkan: • Tata cara pembuatan dinding penahan dari batu bata • Organisasi tahapan pekerjaan dan pengukuran praktis di lapangan • Antisipasi kesulitan pekerjaan di lapangan, misalnya: pengalihan air hujan • Komunikasi secara efektif

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Kondisi pasangan harus berpedoman kepada papan duga (bouwplank) • Bagian sambungan batu bata saat pelaksanaan dalam arah vertikal harus dibuat

berselang-seling atau zig-zag • Mortar yang menempel pada dinding pasangan dibersihkan sebelum mengeras. • Permukaan akhir pasangan batu bata diatur agar tegak, rata dan datar • Batu bata dan mortar harus tahan terhadap rayap • Kontrol kembali hasil pasangan sesuai dengan gambar pelaksanaan • Kebersihan lokasi pelaksanaan pekerjaan

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 2 2 2 1

Page 121: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 139

DEPDIKNAS RI

BB.3001A Kode Unit : BB.3001A Judul Unit : Melakukan Evaluasi Rencana Penggunaan Beton Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan evaluasi dan memilih beton untuk

bangunan gedung.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menganalisa kandungan material, karakteristik dan desain campuran beton

1.1. Kandungan Material beton didata dan didokumentasikan

1.2. Material penggunaan semen didata dan diuraikan.

1.3. Sumber material agregat didata dan setiap sumber dicatat propertinya.

1.4. Pembuatan dan pengujian beton diidentifikasi dan dicatat sesuai dengan Standar yang berlaku.

2. Menilai kebutuhan sesuai persyaratan untuk penanganan, pengecoran dan perawatan beton

2.1 Pengaruh akses ke lokasi terhadap metoda pelaksanaan yang ada didokumentasikan

2.2 Metode distribusi beton didata dan dicatat.

2.3 Metode pengecoran yang tepat untuk masing-masing elemen struktur dicatat.

2.4 Alasan dan pengaruh dari cara pengerasan beton diidentifikasi dan dicatat

2.5 Penyebab cacat permukaan selama pengecoran beton dan pengerasan didentifikasi dan dicatat

2.6 Proses finishing dan perawatan untuk beton dibandingkan dan didokumentasikan

2.7 Metode perawatan beton dan pengaruh dari perawatan yang buruk diidentifikasi dan dicatat

3. Mengidentifikasi kegagalan beton dan metode perbaikan beton

3.1 Berbagai jenis retak diidentifikasi dan dilaporkan.

3.2 Metode perbaikan untuk retak beton dibuat dan dilaporkan

3.3 Penyebab dari beton keropos diidentifikasi dan dicatat

3.4 Metode perbaikan dari beton keropos dibuat dan dilaporkan

3.5 Diagnosa dari kegagalan pada beton diidentifikasi dan dicatat

Page 122: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 140

DEPDIKNAS RI

BB.3001A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Menilai pengaruh api pada beton 4.1 Pengaruh akibat kebakaran pada beton bertulang didokumentasikan

4.2 Sifat material beton sebagai insulator terhadap baja tulangan didokumentasikan

4.3 Hasil dari tes api digunakan untuk menentukan perilaku kinerja beton terhadap api

4.4 Metode dari perlindungan kebakaran untuk elemen beton dicatat

4.5 Metode perbaikan kerusakan akibat kebakaran diidentifikasi dan dilaporkan

5. Mengidentifikasi dampak lingkungan dan teknologi baru yang mempengaruhi beton

5.1 Dampak lingkungan penggunaan beton pada bangunan kaitannya terhadap ketersediaan dan suplai material, biaya, umur pakai beton, panas beton dan daur ulang didokumentasikan

5.2 Teknologi baru beton dicatat 5.3 Karakteristik kinerja beton pada

konstruksi tahan api didentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan standar pedoman yang berlaku

6. Menentukan efisiensi biaya dan dampak lingkungan jika menggunakan material daur ulang

6.1 Efektifitas biaya penggunaan material daur ulang dan pertimbangan terhadap lingkungan diidentifikasi dan dipilih sesuai dengan standar pedoman yang berlaku

Persyaratan Unjuk Kerja Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Kondisi baik real atau simulasi yang membutuhkan evaluasi material yang diaplikasikan

pada bangunan 2. Akses terhadap dokumentasi dan sumber daya yang biasa digunakan di tempat kerja 3. Standar-standar yang digunakan:

a. SK-SNI M-26-1990-F Metode Pengujian Pengambilan Contoh untuk Campuran Beton Segar

b. SK SNI T-15-1990-03 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal c. SK SNI T-28-1991-03 Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton d. SNI 03-4817-1998 Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Untuk Perawatan Beton e. SK SNI S-18-1990-03 Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton f. SK-SNI T-15-1991-03 Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan

Gedung g. SKBI-2.3.53.1987 Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan

Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung

Page 123: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 141

DEPDIKNAS RI

BB.3001A

Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana e. No. BB.1008A Membuat laporan dan memlihara catatan mutu f. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar-standar yang terkait dengan kontruksi batu/

beton g. No. BB.2008A Memeriksa material agregat kasar dan agregat halus di lapangan h. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan

2. Kompetensi harus dinilai melalui bukti langsung dan tidak langsung, bukti langsung melalui pengesahan dari penyelesaian hasil final sedang bukti tidak langsung melalui form dari setiap proses. Penilaian harus memastikan bahwa kompetensi tidak hanya berhasil di kondisi tertentu tapi juga pada kondisi lainnya. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Proses untuk menginterpretasikan laporan, gambar kerja dan spesifikasi • Sifat material dan efek kinerjanya • Standar, peraturan dan prosedur yang berlaku • Prinsip desain dan struktur bangunan • Perilaku elemen struktur terhadap tegangan, regangan, momen lentur atau kombinasi

gaya • Terminologi, definisi dan identifikasi tentang bahaya • Metode penelitian • Proses untuk administrasi dan penyiapan dokumen • Teknologi beton

Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu meneliti, mengorganisasi dan mengerti evaluasi material untuk bangunan dan

prosedur laporannya • Mampu berkomunikasi dan diskusi ide dan informasi untuk mendapatkan konfirmasi

dari persyaratan dan peraturan dari evaluasi material untuk bangunan • Mampu merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas dari evaluasi material bangunan • Mampu bekerja dengan orang lain dan dalam tim dengan memahami saling

ketergantungan dan menggunakan pendekatan yang kooperatif • Mampu membuat proses analisa termasuk proses diagnostik, yang mengantisipasi

resiko, dan meminimalisasi pekerjaan ulang atau gagal • Mampu menggunakan teknik matematika untuk menyelesaikan secara benar

pengukuran dan perhitungan, membuat criteria sample, kuantitas, survey dan hasil analisa.

• Mampu menggunakan teknologi di tempat kerja untuk mengumpulkan informasi, analisa, diagnosa, riset, pembuatan laporan dan administrasi.

Page 124: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 142

DEPDIKNAS RI

BB.3001A 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah:

• Menunjukkan sesuai dengan peraturan K3L yang diaplikasikan pada tempat kerja dan operasi pengecoran beton

• Mengaplikasikan kebijakan organisasi manajemen dan prosedur termasuk persyaratan jaminan mutu

• Melakukan evaluasi terhadap pilihan dan aplikasi beton, laporan data, temuan dan rekomendasi sesuai dengan standar yang berlaku

• Membuat laporan ditujukan sesuai dengan badan/individu yang dituangkan pada ringkasan proyek

• Mengaplikasikan rencana strategi, kebijakan dan prosedur di tempat kerja

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 3 3 3 3 2 3 2

Page 125: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 143

DEPDIKNAS RI

BB.3002A Kode Unit : BB.3002A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton Pada Bangunan Rumah Sederhana

dan Rumah Susun Uraian Unit : Memiliki kemampuan melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas

pelaksanaan konstruksi beton bangunan perumahan sederhana, rusun, Bangunan umum sederhana sesuai standar.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya 1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar yang berlaku secara Nasional atau Internasional

1.2. Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara nasional atau Internasional

1.3. Kualitas dan Jumlah Tenaga Kerja/Pekerja yang akan digunakan disesuaikan dari segi: - Pendidikan - Keterampilan - Budaya Kerja dan Etika

2. Memeriksa Persiapan Konstruksi

2.1. Ceklist kesiapan lapangan dicantumkan dalam Manual Instruction

2.2. Ceklist pekerjaan yang menjadi prasyarat (penulangan, acuan, perancah) dicantumkan dalam Manual Instruction.

2.3. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat diperiksa yaitu ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan dicantumkan dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton

2.4. Hasil pemeriksaan yang disetujui tercantum dalam persetujuan tertulis.

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah campuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa

3.2. Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen air diperiksa sesuai standar nasional dan standar internasional

3.3. Cara campuran bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperlukan sesuai standar Nasional atau Internasional

3.4. Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standar dan.

3.5. Slump beton di periksa sesuai standar

Page 126: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 144

DEPDIKNAS RI

BB.3002A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3.6. Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang dicantumkan dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional dan standar internasional

3.7. Benda uji kubus/ silender diambil sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton sample

3.8. Mutu beton berdasarkan kubus/silender beton diperiksa sesuai standar

4. Melaksanakan Proses Pekerjaan 4.1. Jumlah adukan disesuaikan dengan standar nasional dan jenis proyek.

4.2. Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ dan beton pra cetak disesuaikan dengan standar

4.3. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) disesuaikan dengan standar

4.4. Sistem transportasi horizontal dan vertikal acuan dan perancah disesuaikan dengan standar

4.5. Penulangan terpasang disesuaikan dengan standar

4.6. Sistem fabrikasi beton beton pra cetak dan sistim sambungan beton pra cetak disesuaikan dengan standar

4.7. Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan standar tertentu

4.8. Hasil pemasangan acuan dan perancah diperiksa

4.9. Batas-batas pengecoran dan sistem sambungan beton disesuaikan dengan standar

5. Merawat beton 5.1. Kualitas air dan material pendukurg (seperti: karung goni dan sebagainya) diperiksa sesuai standard

5.2. Dilakukan perawatan untuk periode tertentu sesuai standar nasional.

Page 127: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 145

DEPDIKNAS RI

BB.3002A Kondisi Unjuk Kerja Unit ini berlaku bangunan Perumahan Sederhana, Rusun, Bangunan Umum Sederhana yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukung: • Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar

yang berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO). • Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara

nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). • Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar-standar PBI, SNI, ACI &

sesuai pedoman perusahaan ready mix concrete • Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen air diperiksa sesuai standar nasional PBI,

SNI dan standar internasional (ASTM / BS / JIS). • Cara campuran bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperlukan

sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). • Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standar PBN, SNI dan ACI/BS/ JIS. • Slump beton di periksa sesuai PBI • Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang

dicantumkan dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional PBI/SNI dan standar internasional ACI

• Mutu beton berdasarkan kubus/silender beton diperiksa sesuai standar PBI/SNI, ACI • Kriteria dan spesifikasi penulangan, acuan & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM yang

dipersyaratkan pada unit kompetensi acuan/perancah dan pembesian/penulangan. • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) sesuai PBI,

SNI • Sistem transportasi horizontal dan vertikal acuan dan perancah sesuai PBI/SNI dan ASTM. • Penulangan terpasang sesuai ketentuan PBI/SNI. • Sistem fabrikasi beton beton pra cetak dan sistim sambungan beton pra cetak sesuai SNI,

ACI • Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan standar

tertentu (misalnya, DOKA, WIKA PRECAST, MACCAFERI, dan sebagainya). • Hasil pemasangan acuan dan perancah diperiksa • Batas-batas pengecoran dan sistem sambungan beton sesuai PBI, SNI • Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan dicantumkan dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan

untuk Perumahan Sederhana, Rumah Susun, Bangunan Umum Sederhana • Penyimpanan dan perawatan tulangan beton • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton deking/tahu sebagai ukuran tebal selimut. Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi Standar yang terkait konstruksi batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir

Page 128: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 146

DEPDIKNAS RI

BB.3002A 2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu:

• Selama proses perawatan beton dilindungi dari terik matahari • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SNI/PBI atau ASTM. • Sistem pengadukan di tempat lain (batching plant) sesuai buku manual • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI, ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI, ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Standar uk. Berat • Standar uk. Volume • Cara-cara pengangkutan yang digunakan dengan alat manual dan masinal sesuai

PBI/ACI • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap getaran • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton,

acuan, perancah) disesuaikan kodisi proyek • Pengujian konsisten (slump) beton • Pengambilan benda uji berdasarkan volume pengecoran • Pengujian kekuatan beton dilakukan dengan benda uji kubus atau silinder. Keahlian yang dibutuhkan: • Hasil pengecoran diukur secara langsung berdasarkan kondisi proyek & berdasarkan

tingkat mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai f’c (SNI). • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor sesuai dengan metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah fabrikasi beton pra cetak • Mampu memeriksa sambungan beton cast in situ • Mampu memeriksa selimut beton • Mampu membaca hasil beton sesuai persyaratan. • Merencanakan acuan, perancah, perancah terpasang tahan getaran. • Merencanakan selimut beton, pembesian sesuai syarat ACI, PBI

4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi • Alat, material sesuai dengan jumlah tenaga. • Menerapkan Sistem Manajemen K3 • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk

persyaratan jaminan mutu • Melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Memberi perhatian penuh pada proses pelaksanaan pengecoran. • Melaksanakan pembesian termasuk model kait tulangan dan stek-stek sambungan

antara elemen struktur. • Perancah harus duduk / bersandar pada tempat yang kuat dan stabil • Merawat tulangan setelah terangkai di lapangan. • Manual instruksi yang harus dikuasai sebelumnya: • Pemilihan material, air, agregat, semen • Persyaratan/spesifikasi pencampuran material-material beton. • Persyaratan putaran alat pengaduk dan truck mixer. • Kuantitas dan kualitas bahan tambah (additive dan admixture).

Page 129: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 147

DEPDIKNAS RI

BB.3002A Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 1 2 2 1 1 2 1

Page 130: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 148

DEPDIKNAS RI

BB.3003A Kode Unit : BB.3003A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton Pada Bangunan Jalan, Drainase

dan Jembatan Uraian Unit : Memiliki kemampuan melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas

pelaksanaan konstrukuransi beton sesuai standar. Bangunan Jalan, Drainase, Jembatan

Sub Kompetensi Kriteria Unjukuran Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya

1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar yang berlaku secara Nasional atau Internasional

1.2. Mutu dan jumlah peralatan dan peralatan penunjang perlengkapan diperiksa sesuai standar yang berlaku secara Nasional atau Internasional

1.3. Kualitas dan jumlah tenaga kerja/pekerja yang akan digunakan disesuaikan dari segi: - Pendidikan - Keterampilan - Budaya Kerja & Etika - Jumlah

1.4. Skedul Material, Peralatan, Tenaga Kerja diperiksa.

2. Memeriksa Persiapan Konstrukuransi 2.1. Ceklist kesiapan lapangan dan pekerjaan yang menjadi prasyarat (penulangan, acuan, perancah, prestress) dicantumkan pada dalam dalam Manual Instruction

2.2. Khususs prestress diperiksa - Tata letak/lay out kabel - Kabel dan jumlah strand perkabel - Tipe dan letak angkur - Gaya penarikan dan elongasi perpanj.

Kabel - Tipe dan penempatan bursting steel

(tulangan membelah) - Jenis material dan cara pelaksanaan

grouting - Jenis material dan cara pelask. Epoxy

pada sambungan elemen beton pra cetak 2.3. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat

diperiksa yaitu ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan dicantumkan pada dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton.

2.4. Penulangan, prestress dipasang sesuai dengan gambar & persyaratan

2.5. Metode pelaksanaan dipilih sesuai kondisi lalu lintas dan lapangan.

2.6. Hasil pemeriksaan yang disetujui dicantumkan pada dalam persetujuan tertulis.

Page 131: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 149

DEPDIKNAS RI

BB.3003A

Sub Kompetensi Kriteria Unjukuran Kerja

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah campuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa.

3.2. Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa sesuai standar Nasional dan standar Internasional

3.3. Cara campuran bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan disuaikan standar Nasional atau Internasional

3.4. Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standard Nasional atau Internasional

3.5. Slump beton diperiksa sesuai standar dan khusus untuk jalan dengan slump nol sesuai standar.

3.6. Benda uji kubus/silinder diambil sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton benda uji.

3.7. Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang dicantumkan pada dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional dan standar internasional

3.8. Benda uji kubus/slinder diambil sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton benda uji

3.9. Mutu beton berdasarkan kubus/silender beton diperiksa sesuai standar PBI/SNI, ACI

3.10. Jumlah putaran molen mixer trukuran lama molen berputar / mixer trukuran diperiksa.

4. Melaksanakan Proses Pekerjaan 4.1. Jumlah adukan diperiksa sesuai standar dan jenis proyek

4.2. Sistem transportasi horizontal dan vertikal beton cast in situ dan acuan, perancah diperiksa sesuai standar

4.3. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) diperiksa sesuai standar dan kuat terhadap gaya tarik prestress

4.4. Sistem sambungan beton, batasan mengecor diperiksa diperiksa sesuai standar dan dowel untuk jalan, jembatan sesuai standar

4.5. Penulangan terpasang diperiksa sesuai ketentuan standar.

4.6. Sistem fabrikasi beton pra cetak dan sistem sambungan beton pra cetak diperiksa sesuai standar

4.7. Komponen dan peralatan pendukuranung: penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan standar tertentu

4.8. Hasil Pemasangan acuan dan perancah diperiksa 4.9. Batas-batas pengecoran dan sistem sambungan

beton diperiksa sesuai standar

Page 132: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 150

DEPDIKNAS RI

BB.3003A

Sub Kompetensi Kriteria Unjukuran Kerja

5. Merawat Beton 5.1. Kualitas air dan material pendukurg (seperti: karung goni dan sebagainya) diperiksa sesuai standard

5.2. Dilakukan perawatan untuk periode tertentu sesuai standar

Persyaratan Unjuk Kerja

Unit ini berlaku bangunan jalan, drainase dan Jembatan yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukuranung:

• Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar-standar PBI/SNI, ACI, PCI dan sesuai pedoman perusahaan ready mix concrete

• Kriteria dan spesifikasi penulangan, acuan & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM yang dipersyaratkan pada unit kompetensi acuan/perancah dan pembesian/penulangan.

• Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan dicantumkan PADA dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan untukuran bangunan jalan, drainase dan Jembatan

• Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO).

• Mutu dan jumlah peralatan dan peralatan penunjang perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI).

• Penulangan, prestress dipasang sesuai dengan gambar & persyaratan PBI, PCI • Urutan pencampuran agregat kasar, halus, semen, air diperiksa sesuai standar Nasional

PBI,SNI dan standar Internasional (ASTM/BS/JIS). • Cara campuran bahan beton dimasukurankan dalam peralatan dan perlengkapan

diperlukuranan sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). • Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standard Nasional (PBI/SNI) atau

Internasional (ACI) • Sistem transportasi horizontal dan vertikal beton cast in situ dan acuan, perancah

sesuai PBI/SNI dan ASTM. • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) sesuai

PBI, SNI dan kuat terhadap gaya tarik prestress • Sistem sambungan beton, batasan mengecor diperiksa sesuai PBI/SNI dan dowel untuk

jalan, jembatan sesuai standar • Penulangan terpasang sesuai ketentuan PBI/SNI. • Sistem fabrikasi beton pra cetak dan system sambungan beton pra cetak sesuai SNI, ACI. • Komponen dan peralatan pendukung: penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan

standar tertentu (misalnya DOKA, WIKAPRECAST, MACCAFERI dan sebagainya). • Hasil Pemasangan acuan dan perancah diperiksa • Batas-batas pengecoran dan system sambungan beton sesuai PBI, SNI • Slump beton diperiksa sesuai PBI dan khusus • Penyimpanan dan perawatan tulangan beton dan prestres • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton deking/tahu sebagai ukuran tebal selimut.

Page 133: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 151

DEPDIKNAS RI

BB.3003A Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1001A Membaca dan menginteprestasikan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukuranan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar yang berkaitan dengan konstruksi

batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2019A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi bawah air o. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu: • Selama proses perawatan beton di lindungi dari terik matahari • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SNI/PBI atau ASTM. • Sistem Pengadukuranan ditempat lain (batching plant) sesuai bukuranu manual • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI/ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI/ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Standar ukuran. Berat • Cara-cara pengangkutan yang dugunakan dengan alat manual dan masinal sesuai

PBI/ACI • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Penggunaan analisis mix design sesuai standar penerbangan Internasional berdasarkan

volume atau berat penggunaan grafik-grafik standar dari PBI atau ASTM • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap getaran • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstrukuransi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton,

acuan, perancah) disesuaikan kodisi proyek • Pengujian konsisten (slump) beton • Pengambilan benda uji berdasarkan volume pengecoran • Pengujian kekuatan beton dilkaukuranan dengan benda uji kubus atau silinder Keahlian yang dibutuhkan: • Hasil pengecoran diukuranur secara langsung berdasarkan kondisi proyek &

berdasarkan tingkat mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai f’c (SNI). • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor tercantum pada metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah fabrikasi precast • Mampu memeriksa sambungan beton in situ • Mampu membaca hasil beton sesuai persyaratan • Merencanakan lokasi yang akan dicor bersih dan kuat • Merencanakan acuan, perancah, acuan terpasang tahan getaran • Merencanakan selimut beton, pembesian sesuai syarat ACI / PBI.

Page 134: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 152

DEPDIKNAS RI

BB.3003A 4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi

• Alat, material sesuai dengan jumlah tenaga. • Menerapkan Sistem manajemen K3 • Menunjukurankan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur

termasukuran persyaratan jaminan mutu • Melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Memberi perhatian penuh pada proses pelaksanaan pengecoran. • Melaksanakan pembesian termasukuran model kait tulangan dan stek-stek sambungan

antara elemen strukurantur. • Perancah harus dudukuran/bersadar pada tempat yang kuat dan stabil • Merawat tulangan setelah terangkai di lapangan. • Manual instrukuransi yang harus dikuasai sebelumnya:

- Pemilihan material, air, agregat, semen - Persyaratan / spesifikasi pencampuran material-material beton. - Persyaratan putaran alat pengadukuran dan trukuran mixer. - Kuantitas dan kualitas bahan tambah (additive dan admixture).

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 1 2 2 2 2 2 3

Page 135: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 153

DEPDIKNAS RI

BB.3004A Kode Unit : BB.3004A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton Pada Bangunan Air Bersih,

Sanitasi dan Sampah Uraian Unit : Mampu melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas pelaksanaan

konstruksi beton sesuai standar bangunan air bersih, sanitasi & sampah

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya 1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar yang berlaku secara Nasional atau Internasional

1.2. Mutu dan jumlah peralatan dan peralatan penunjang perlengkapan diperiksa sesuai standar yang berlaku secara Nasional atau Internasional

1.3. Kualitas dan jumlah tenaga kerja/pekerja yang akan digunakan disesuaikan dari segi: - Pendidikan - Keterampilan - Budaya Kerja & Etika - Jumlah

1.4. Memeriksa Schedule Material, Peralatan, Tenaga Kerja

2. Memeriksa Persiapan Konstruksi 2.1. Ceklist kesiapan lapangan diperiksa sesuai yang tercantum dalam Manual Instruction.

2.2. Ceklist Pekerjaan yang menjadi prasyarat (Penulangan sehingga beton deking tebal, acuan, perancah) tercantum dalam Manual Instruction..

2.3. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat diperiksa yaitu ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan tertuang dalam SOP pelaksanaan pekerjaan beton

2.4. Perancah & bekisting diperiksa ketegangan. Peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, kebersihan.

2.5. Penulangan disesuaikan dengan gambar & persyaratan penulangan

2.6. Metode pelaksanaan disesuaikan kondisi di lapangan termasuk lingkungan dan limbahnya.

2.7. Hasil pemeriksaan yang disetujui yang dituangkan dalam persetujuan tertulis.

Page 136: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 154

DEPDIKNAS RI

BB.3004A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah campuran agregat kasar, halus, semen, air.diperiksa

3.2. Cara campuran bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperlukan sesuai standar Nasional atau Internasional

3.3. Slump beton diperiksa sesuai standar 3.4. Mutu dan persyaratan teknik pada beton

benda uji diperiksa tahan kimia yang tertuang dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional dan standar internasional

3.5. Jumlah putaran dan lama putaran dump truk/mobil ready mix. diperiksa

3.6. Uji beton terhadap ketahanan kimia dan limbah diperiksa.

4.. Melaksanakan Proses Pelaksanaan Pekerjaan

4.1. Jumlah adukan diperiksa sesuai standar dan jenis proyek

4.2. Sistem transportasi horizontal, vertikal cast in situ dan beton pra cetak diperiksa sesuai standar nasional dan standar internasional

4.3. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air diperiksa sesuai standar

4.4. Penulangan terpasang standar sesuai standar

4.5. Komponen dan peralatan pendukung: penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan standar tertentu

4.6. Hasil Pemasangan acuan dan perancah diperiksa

4.7. Batas-batas pengecoran dan sistem sambungan beton tahan kimia sesuai standar

5. Merawat Beton 5.1 Kualitas air dan material pendukung (seperti: karung goni dan sebagainya) diperiksa sesuai standard

5.2 Dilakukan perawatan untuk periode tertentu sesuai standar

Page 137: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 155

DEPDIKNAS RI

BB.3004A Persyaratan Unjuk Kerja Unit ini berlaku bangunan air bersih, sanitasi dan sampah yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukung: • Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar tahan kimia dan limbah • Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur yang

berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO). • Mutu dan jumlah peralatan dan peralatan penunjang perlengkapan diperiksa sesuai prosedur

yang berlaku secara Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). • Cara campuran bahan beton dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperlukan sesuai

standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). • Slump beton diperiksa sesuai PBI • Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa tahan kimia yang tertuang dalam

spesifikasi yang mengacu pada standar nasional PBI/SNI dan standar internasional ACI. • Jumlah adukan diperiksa sesuai PBI/SNI dan jenis proyek • Sistem transportasi horizontal, vertikal cast in situ dan beton pra cetak diperiksa sesuai nasional

PBI/SNI dan internasional sesuai ACI • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air

diperiksa sesuai PBI, SNI • Penulangan terpasang sesuai ketentuan PBI/SNI. • Komponen dan peralatan pendukung: penjepit (rapid klam), steel proff, berdasarkan standar

tertentu (misalnya DOKA, WIKAPRECAST, MACCAFERI dan sebagainya). • Kriteria dan spesifikasi penulangan, bekisting & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM yang. • Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan bangunan

air bersih, sanitasi dan sampah • Penyimpanan dan perawatan tulangan beton • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton tahu sebagai ukuran tebal selimut. Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menginteprestasikan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukuranan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar yang berkaitan dengan konstruksi batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2019A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi bawah air o. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu: • Selama proses perawatan beton dilindungi dari terik matahari • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SII/PBI atau ASTM • Sistem pengadukan di tempat lain (batching plant) sesuai buku manual • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI/ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI/ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

Page 138: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 156

DEPDIKNAS RI

BB.3004A 3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang

• Standard uk. Berat • Standard uk. Volume • Cara-cara pengangkutan yang dugunakan dengan alat manual dan masinal sesuai PBI/ACI • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap kimia dan limbah • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton,

acuan, perancah) disesuaikan kodisi proyek • Pengujian konsisten (slump) beton • Pengambilan benda uji berdasarkan volume pengecoran • Pengujian kekuatan beton dilkaukan dengan benda uji kubus atau silinder Keahlian yang dibutuhkan • Hasil pengecoran diukur secara langsung berdasarkan kondisi proyek dan berdasarkan

tingkat mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai F’c (SNI) • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor tercantum pada metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah tahan kimia dan limbah • Mampu memeriksa sambungan beton in situ • Mampu membaca hasil uji beton tahan terhadap kimia dan limbah • Merencanakan lokasi yang akan dicor bersih

4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi • Alat, material sesuai dengan jumlah tenaga. • Menerapkan persyaratan K3 • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk

persyaratan jaminan mutu • Melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Melaksanakan pembesian termasuk model kait tulangan dan stek-stek sambungan

antara elemen struktur • Manual instruksi yang harus dikuasai sebelumnya • Pemilihan material, air, agregat, semen, tahan kimia dan limbah • Persyaratan / spesifikasi pencampuran material-material beton. • Persyaratan putaran alat pengaduk dan dump truk. • Kuantitas dan kualitas bahan tambah (admixture, additive).

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 2 1 2 2 2

Page 139: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 157

DEPDIKNAS RI

BB.3005A Kode Unit : BB.3005A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton Pada Bangunan Waduk dan

Bendungan Uraian Unit : Mampu melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas pelaksanaan

konstruksi beton sesuai standar bangunan waduk dan bendungan

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya 1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar yang berlaku Nasional atau Internasional

1.2. Mutu dan jumlah peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar yang berlaku Nasional atau Internasional - Disesuaikan dengan ruang gerak kerja. - Debit air

1.3. Kualitas dan jumlah tenaga kerja/ pekerja yang akan digunakan diperiksa dari segi: - Pendidikan. - Keterampilan. - Budaya kerja dan etika. - Jumlah.

1.4. Schedule Material, Peralatan, Tenaga Kerja

2. Memeriksa Persiapan Konstruksi 2.1. Ceklist kesiapan lapangan pekerjaan dan yang menjadi prasyarat (pembesian, acuan, perancah) diperiksa sesuai yang tercantum dalam Manual Instruction.

2.2. Perancah &acuan tahan air tanah diperiksa ketegangan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, kebersihan., dudukan perancah

2.3. Pembesian disesuaikan dengan gambar dan persyaratan pembesian

2.4. Metode pelaksanaan dengan alat khusus yang disesuaikan kondisi di lapangan.

2.5. Hasil pemeriksaan yang dituangkan dalam persetujuan tertulis.

Page 140: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 158

DEPDIKNAS RI

BB.3005A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah material diperiksa 3.2. Cara campuran bahan beton termasuk air

dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar

3.3. Slump rendah tetapi workability diperiksa sesuai standar

3.4. Mengambil benda uji kubus/silinder diperiksa sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton benda uji.

3.5. Jumlah putaran & lama putaran dump truk/mobil ready mix diperiksa sesuai ketentuan perusahaan

3.6. Uji beton terhadap lingkungan terutama air tanah.diperiksa.

4. Melaksanakan Proses Pelaksanaan Pekerjaan

4.1. Jumlah adukan sesuai standar diperiksa. 4.2. Sistem transportasi horizontal dan

vertikal cast in situ diperiksa. 4.3. Kualitas acuan, perancah, penguat

(angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air diperiksa sesuai standar

4.4. Sistem transportasi horizontal dan vertikal sesuai standar

4.5. Pembesian terpasang sesuai standar. 4.6. Komponen dan peralatan pendukung:

Penjepit (rapid klam), steel proff. Berdasarkan standar tertentu

4.7. Batas-batas pengecoran dan sistem sambungan beton diperiksa harus tahan air tanah.

5. Merawat Beton 5.1. Kualitas air dan material pendukung (seperti: karung goni dan sebagainya) diperiksa sesuai standar

5.2. Dilakukan perawatan dengan material khusus untuk periode tertentu sesuai PBI/SNI, ACI dan ASTM dan dijaga tidak kena air

Page 141: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 159

DEPDIKNAS RI

BB.3005A Persyaratan Unjuk Kerja Unit ini berlaku bangunan tepi waduk & bendungan yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukung: • Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar-standar tahan air • Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur

yang berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO). • Mutu dan jumlah peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara

Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI) • Cara campuran bahan beton termasuk air dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan

diperiksa sesuai standar PBI, SNI dan ACI/BS/JIS. • Slump rendah tetapi workability diperiksa sesuai PBI/ACI atau standar lain. • Mengambil benda uji kubus/silinder diperiksa sesuai PBI/SNI, ACI dengan campuran dan

persyaratan beton benda uji. • Jumlah adukan sesuai PBI/SNI, ACI • Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ. • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air

diperiksa sesuai PBI/SNI, ACI, ASTM. • Sistem transportasi horizontal dan vertikal sesuai PBI/SNI, ACI dan ASTM. • Pembesian terpasang sesuai ketentuan PBI/SNI, ACI, ASTM • Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff. Berdasarkan standar

tertentu (misalnya, DOKA, WIKAPRECAST, MACCAFERI, dan sebagainya). • Kriteria dan spesifikasi pembesian, acuan & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM • Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton

bangunan tepi waduk & bendungan • Penyimpanan dan perawatan tulangan beton • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton deking /tahu sebagai ukuran tebal selimut. Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menginteprestasikan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukuranan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar yang berkaitan dengan konstruksi batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2019A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi bawah air o. No. BB.2020A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi tinggi jatuh > 2m p. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

Page 142: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 160

DEPDIKNAS RI

BB.3005A 2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu:

• Beton Dilindungi dari cuaca hujan, terik matahari lembab / air • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SII/PBI atau ASTM • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI/ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI/ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Cara-cara pengangkutan yang dugunakan dengan alat manual dan mekanik sesuai

PBI/SNI, ACI dan stndar lain • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap air • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton,

acuan, perancah) disesuaikan kodisi proyek Keahlian yang dibutuhkan: • Hasil pengecoran diukur secara langsung berdasarkan kondisi proyek & berdasarkan

tingkat mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai f’c (SNI). • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor tercantum pada metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah • Mampu memeriksa sambungan beton in situ • Mampu mengatasi kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan • Merencanakan lokasi yang akan dicor bersih dan kuat

4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi • Menerapkan K3 standar Internasional bangunan waduk dan bendungan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk

persyaratan jaminan mutu • Merawat dan melaksanakan pembesian termasuk model kait tulangan dan stek-stek

sambungan antara elemen struktur. • Manual instruksi yang harus dikuasai sebelumnya: • Pemilihan material, air, agregat, semen, tahan air • Persyaratan / spesifikasi pencampuran material-material beton. • Kuantitas dan kualitas bahan tambah (admixture, additive).

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 2 2 2 3

Page 143: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 161

DEPDIKNAS RI

BB.3006A Kode Unit : BB.3006A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton pada Bangunan Transportasi Udara Uraian Unit : Mampu melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas pelaksanaan

konstruksi beton sesuai standar bangunan transportasi udara.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya

1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi, bahan tambahan) diperiksa sesuai prosedur yang berlaku standar Nasional atau Internasional

1.2. Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku standar nasional atau Internasional standar lain yang berhubungan dengan ketentuan dowel

1.3. Kualitas dan Jumlah Tenaga Kerja /Pekerja yang akan digunakan diperiksa dari segi:

- Pendidikan - Keterampilan - Budaya Kerja dan Etika - Jumlah

1.4. Schedule Material, Peralatan, Tenaga kerja diperiksa.

2. Memeriksa Persiapan Konstruksi

2.1. Ceklist kesiapan lapangan dan pekerjaan yang menjadi prasyarat (penulangan, acuan, perancah, dowel atau material penyembung tahan getaran) digunakan sesuai yang tercantum dalam Manual Instruction

2.2. Perancah & acuan sangat kaku, stabil dan kuat diperiksa ketegangan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, kebersihan., dudukan perancah

2.3. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat diperiksa yaitu meliputi Ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan seperti tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton

2.4. Metode pelaksanaan dengan metoda khusus tak terganggu getaran diperiksa sesuai kondisi di lapangan.

2.5. Persetujuan hasil pemeriksaan diberikan dalam bentuk persetujuan tertulis.

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah campuran agregate kasar, halus, semen, air diperiksa dilokasi, batching plant.

3.2. Urutan pencampuran agregate kasar, halus, semen & air diperiksa sesuai standar nasional dan standar internasional

3.3. Memeriksa cara campuran bahan beton termasuk air dimasukkan dalam Peralatan juga perlengkapannya sesuai standar Nasional) atau Internasional (ACI)

Page 144: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 162

DEPDIKNAS RI

BB.3006A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3.4. Memeriksa cara campuran bahan beton termasuk air dimasukkan dalam Peralatan juga perlengkapannya sesuai standar Nasional atau Internasional

3.4. Percobaan campuran agregate halus, kasar, semen,air, Mixed Design dibuat.

3.5. Slump beton diperiksa sesuai standar untuk bangunan transportasi udara, agar beton cepat kering tak terganggu getaran

3.6. Benda uji kubus/silinder diambil sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton benda uji, enulangan dipasang sesuai standar

4. Melaksanaan Proses Pelaksanaan Pekerjaan

4.1. Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ dan precast dilaksanakan sesuai standar.

4.2. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan getaran yang dilaksanakan sesuai standar transportasi udara

4.3. Sistem transportasi horizontal dan vertikal, acuan dan perancah dilaksanakan sesuai

4.4. Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff, yang dipakai adalah berdasarkan standar tertentu

4.5. Kekuatan acuan dan perancah diperkirakan berdasarkan pembebanan dan getaran

4.6. Batas pengecoran dan sistem sambungan beton diperiksa harus tahan getaran

4.7. Waktu (timing) pengecoran ditentukan

5. Merawat beton

5.1. Kualitas air dan material pendukung (seperti: karung goni, dan sebagainya).

5.2. Dilakukan Perawatan dengan material khusus untuk periode tertentu sesuai standar transportasi udara

5.3. Beton dilindungi dari getaran aktivitas transportasi udara

Page 145: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 163

DEPDIKNAS RI

BB.3006A Persyaratan Unjuk Kerja Unit ini berlaku bangunan transportasi udara yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukung: • Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar-standar tahan getaran

sehingga ditambahkan peredam • Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi, bahan tambahan) diperiksa

sesuai prosedur yang berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO).

• Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). Standar lain yang berhubungan dengan ketentuan dowel

• Urutan pencampuran agregate kasar, halus, semen & air diperiksa sesuai standar nasional PBI,SNI dan standar internasional (ASTM / BS / JIS).

• Memeriksa cara campuran bahan beton termasuk air dimasukkan dalam Peralatan juga perlengkapannya sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI)

• Benda uji kubus/silinder diambil sesuai PBI, ACI dengan campuran dan persyaratan beton benda uji, enulangan dipasang sesuai ketentuan PBI/SNI.

• Kriteria dan spesifikasi penulangan, acuan & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM yang dipersyaratkan pada unit kompetensi acuan/perancah dan pembesian/penulangan.

• Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ dan precast dilaksanakan sesuai PBI/SNI

• Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan getaran yang dilaksanakan sesuai PBI/SNI, ACI, ASTM dan standar transportasi udara

• Sistem transportasi horizontal dan vertikal, acuan dan perancah dilaksanakan sesuai PBI/SNI dan ASTM..

• Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff, yang dipakai adalah berdasarkan standar tertentu (misalnya, DOKA, WIKAPRECAST, MACCAFERI, dan sebagainya).

• Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton • Penyimpanan dan perawatan tulangan beton • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton deking/tahu sebagai ukuran tebal selimut.

Page 146: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 164

DEPDIKNAS RI

BB.3006A Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1001A Membaca dan menginteprestasikan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukuranan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar yang berkaitan dengan konstruksi batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2019A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi bawah air o. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu: • Beton Dilindungi dari cuaca hujan, lembab sehingga sirkulasi baik. • Dilindungi dari terik matahari & getaran • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SII/PBI atau ASTM. • Sistem Pengadukan ditempat lain (batching plant) sesuai buku manual • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI/ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI/ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Standar uk. Berat • Cara-cara pengangkutan yang dugunakan dengan alat manual dan masinal sesuai PBI/ACI • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Penggunaan analisis mix design sesuai standar penerbangan Internasional berdasarkan

berat penggunaan grafik-grafik standar dari PBI atau ASTM • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap getaran • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton, acuan,

perancah) disesuaikan kodisi proyek • Pengujian konsisten (slump) beton • Pengambilan benda uji berdasarkan volume pengecoran, getaran, lingkungan • Pengujian tekan beton kubus atau silinder. Keahlian yang dibutuhkan: • Hasil pengecoran diukur secara langsung berdasarkan kondisi proyek & berdasarkan

tingkat kesulitan dan mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai K (PBI) atau f’c (SNI). • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor tercantum pada metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah fabrikasi precast • Mampu memeriksa sambungan beton in situ • Mampu membaca hasil uji beton tahan terhadap getaran dengan frekuensi untuk standar

transportasi udara Internasional. • Merencanakan lokasi yang akan dicor bersih dan kuat • Merencanakan acuan, perancah, acuan terpasang tahan getaran • Merencanakan beton deking, pembesian memenuhi syarat ACI / PBI

Page 147: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 165

DEPDIKNAS RI

BB.3006A 4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi

• Alat, material sesuai dengan jumlah tenaga. • Menerapkan K3 standar Internasional transportasi udara. • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk

persyaratan jaminan mutu • Melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Memberi perhatian penuh pada proses pelaksanaan pengecoran. • Melaksanakan pembesian termasuk model kait tulangan dan stek-stek sambungan antara

elemen struktur. • Merawat tulangan setelah terangkai di lapangan. • Manual instruksi yang harus dikuasai sebelumnya:

- Pemilihan material, air, agregat, semen, tahan garam - Persyaratan / spesifikasi pencampuran material-material beton. - Persyaratan putaran alat pengaduk dan dump truk. - Kuantitas dan kualitas bahan tambah (admixture).

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 2 3 3 3

Page 148: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 166

DEPDIKNAS RI

BB.3007A Kode Unit : BB.3007A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton Pada Bangunan Tepi Pantai Uraian Unit : Mampu melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas pelaksanaan

konstruksi beton sesuai standar bangunan fasilitas Tepi Pantai

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya 1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar yang berlaku Nasional atau Internasional material tahan air garam

1.2. Mutu dan jumlah peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar yang berlaku nasional atau internasional peralatan tahan air garam dan tekanan mampu menahan debit air

1.3. Kualitas dan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan diperiksa dari segi: - Pendidikan - Keterampilan - Budaya kerja & etika - Jumlah - Pengalaman bangunan bangunan tepi

pantai 1.4. Schedule Material, Peralatan, Tenaga Kerja

diperiksa.

2. Memeriksa Persiapan Konstruksi 2.1. Ceklist kesiapan lapangan dan pekerjaan yang menjadi prasyarat (pembesian termasuk letaknya agar beton deking tebal, acuan, perancah, pompa, tremie digunakan sesuai yang tercantum dalam Manual Instruction..

2.2. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air laut yang dilaksanakan sesuai standar bangunan tepi pantai

2.3. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat yaitu Ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan dudukan perancah dicantumkan dalam SOP pelaksanaan pekerjaan beton diperiksa.

2.4. Metode pelaksanaan dengan metoda khusus untuk mengatasi air diperiksa sesuai kondisi dilapangan dan sifatt material

2.5. Hasil pemeriksaan dicantumkann dalam persetujuan tertulis.

Page 149: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 167

DEPDIKNAS RI

BB.3007A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah material diperiksa 3.2. Cara campuran bahan beton termasuk air

dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional atau Internasional

3.3. Slump beton dengan slump rendah atau nol diperiksa sesuai dan standar lain untuk bangunan tepi pantai.

3.4. Benda uji kubus/silinder diambil sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton benda uji.

3.5. Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang tertuang dalam spesifikasi yang mengacu pada standar inasional dan standar internasional

3.6. Jumlah putaran molen & lama putaran molen diperiksa.

4. Melaksanaan Proses Pelaksanan Pekerjaan

4.1. Jumlah adukan dibuat sesuai dan jenis proyek

4.2. Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ dipilih sesuai standar bangunan tepi pantai

4.3. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas, pelindung air) tahan air laut diperiksa sesuai persyaratan

4.4. Pembesian dipasang sesuai standar 4.5. Komponen dan peralatan pendukung:

Penjepit (rapid klam), steel proff digunakan tahan air garam dan berdasarkan standar tertentu

4.6. Batas pengecoran dan sistem sambungan beton diperiksa harus tahan air laut

4.7. Kekuatan acuan dan perancah dihitung berdasarkan pembebanan.dan cara mengecor.

5. Merawatan Beton 5.1. Kualitas air dan material pendukung digunakan sesuai standar internasional bangunan tepi pantai

5.2. Dilakukan Perawatan dengan material khusus untuk periode tertentu sesuai standar bangunan tepi pantai

5.3. Hasil pengecoran dilindungi dari air laut dan terik matahari

Page 150: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 168

DEPDIKNAS RI

BB.3007A Persyaratan Unjuk Kerja

Unit ini berlaku bangunan tepi pantai yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukung:

• Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar-standar tahan air garam • Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur

yang berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO). Material tahan air garam

• Mutu dan jumlah peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku secara nasional (PBI/SNI) atau internasional (ACI). Peralatan tahan air garam dan tekanan mampu menahan debit air

• Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air laut yang dilaksanakan sesuai PBI/SNI, ACI, ASTM dan standar bangunan tepi pantai

• Cara campuran bahan beton termasuk air dimasukkan dalam peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI

• Slump beton dengan slump rendah atau nol diperiksa sesuai PBI, ACI dan standar lain untuk bangunan tepi pantai.

• Jumlah adukan dibuat sesuai PBI/SNI dan jenis proyek • Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ dipilih sesuai PBI / SNI, standar

bangunan tepi pantai • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas, pelindung

air) tahan air laut diperiksa sesuai persyaratan • Pembesian dipasang sesuai ketentuan PBI/SNI, ACI. • Benda uji kubus/silinder diambil sesuai PBI, ACI dengan campuran dan persyaratan beton

benda uji. • Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang

tertuang dalam spesifikasi yang mengacu pada standar internasional PBI/SNI dan standar internasional ACI.

• Kriteria dan spesifikasi pembesian, acuan & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM • Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan tertuang dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton • Penyimpanan dan perawatan tulangan beton • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton deking/tahu sebagai ukuran tebal selimut.

Acuan Penilaian 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1001A Membaca dan menginteprestasikan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukuranan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar yang berkaitan dengan konstruksi batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2019A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi bawah air o. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

Page 151: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 169

DEPDIKNAS RI

BB.3007A 2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu:

• Beton Dilindungi dari cuaca hujan, terik matahari, air garam • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SII/PBI atau ASTM • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI/SNI, ACI, ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI /SNI, ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Cara-cara pengangkutan yang dugunakan dengan alat manual dan mekanik sesuai

PBI/SNI, ACI dan stndar lain • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap air garam • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton,

acuan, perancah) disesuaikan kodisi proyek Keahlian yang dibutuhkan: • Hasil pengecoran diukur secara langsung berdasarkan kondisi proyek & berdasarkan

tingkat mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai f’c (SNI). • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor tercantum pada metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah • Mampu memeriksa sambungan beton in situ • Mampu membaca hasil uji beton tahan terhadap garam • Merencanakan lokasi yang akan dicor bersih dan kuat

4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi • Menerapkan K3 standar Internasional bangunan tepi pantai. • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk

persyaratan jaminan mutu • Melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Melaksanakan pembesian termasuk model kait tulangan dan stek-stek sambungan

antara elemen struktur. • Merawat tulangan setelah terangkai di lapangan • Manual instruksi yang harus dikuasai sebelumnya: • Pemilihan material, air, agregat, semen, tahan garam • Persyaratan / spesifikasi pencampuran material-material beton. • Persyaratan putaran alat pengaduk dan dump truk. • Kuantitas dan kualitas bahan tambah (admixture additive).

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 3 3 3 3

Page 152: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 170

DEPDIKNAS RI

BB.3008A Kode Unit : BB.3008A Judul Unit : Mengawasi Kualitas Konstruksi Beton Pada Bangunan Gedung Tinggi,

Bangunan Bawah Tanah, Revitalisasi, dan Kawasan Uraian Unit : Memiliki kemampuan melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas

pelaksanaan konstruksi beton untuk bangunan umum sesuai standar.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa Persiapan Sumber Daya 1.1. Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai standar yang berlaku pada Nasional dan Internasional.

1.2. Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar yang berlaku pada nasional atau Internasional

1.3. Kualitas dan Jumlah Tenaga Kerja / Pekerja yang akan digunakan diperiksa dari segi: - Pendidikan - Keterampilan - Budaya Kerja dan Etika - Jumlah

2. Memeriksa Persiapan Konstruksi

2.1. Ceklist kesiapan lapangan dan pekerjaan yang menjadi prasyarat (penulangan, acuan, perancah) yang dicantumkan pada dalam Manual Instruction digunakan.

2.2. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air tanah yang dilaksanakan sesuai standar bangunan tepi pantai

2.3. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air yang dilaksanakan sesuai standar bangunan gedung bertingkat dan bawah tanah.

2.4. Kesiapan pekerjaan yang menjadi prasyarat diperiksa yaitu Ketegakan, peil, kelurusan/kerataan, kekuatan, persyaratan sambungan, kebersihan dicantumkan pada dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton

2.5. Hasil pemeriksaan disetujui yang dicantumkan pada dalam persetujuan tertulis.

3. Memeriksa Beton 3.1. Jumlah campuran agregate kasar, halus, semen, air diperiksa

3.2. Urutan pencampuran agregate kasar, halus, semen air diperiksa sesuai standar nasional dan standar internasional

3.3. Cara mencampur bahan beton ke dalam Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional atau Internasional

3.4. Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standar

3.5. Percobaan campuran agregate, semen,air dibuat terutama untuk mass concrete.sesuai standar

Page 153: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 171

DEPDIKNAS RI

BB.3008A 3.6. Slump beton untuk ketebalan normal dan

t mass concrte harus dengan persyaratan khusus diperiksa sesuai standar

3.7. Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air laut yang dilaksanakan sesuai standar bangunan tepi pantai

3.8. Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai sektor pekerjaan yang dicantumkan pada dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional dan standar internasional

3.9. Benda uji kubus / silinder diambil sesuai standar dengan campuran dan persyaratan beton benda uji

3.10. Mutu beton diperiksa berdasarkan kubus / silender beton sesuai standar

4. Melaksanaan Proses Pekerjaan

4.1. Jumlah adukan dibuat sesuai standar dan jenis proyek.

4.2. Sistem transportasi horizontal dan vertikal cast in situ dan precast dipilih sesuai standar

4.3. Kualitas acuan, perancah, penguat, (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas).

4.4. Sistem transportasi horizontal dan vertikal acuan dan perancah dipilih sesuai standar

4.5. Penulangan dipasang sesuai standar 4.6. Sistem fabrikasi beton precast dan sistim

sambungan precast beton digunakan sesuai persyaratan

4.7. Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff, digunakan berdasarkan standar tertentu

4.8. Kekuatan acuan dan Perancah dihitung berdasarkan pembebanan.

4.9. Acuan dan perancah dipasang 4.10. Batas-batas pengecoran dan sistem

sambungan beton dilakukan sesuai persyaratan.

4.11. Sistem Perbaikan dan perawatan beton dilakukan sesuai persayaratan

5. Merawat Beton 5.1. Kualitas air dan material pendukung (seperti: karung goni dan sebagainya) digunakan dengan memenuhi standar

5.4. Dilakukan Perawatan dengan material khusus untuk periode tertentu sesuai standar

5.5. Hasil pengecoran dilindungi terik matahari dan diperiksa supaya curing terjadi terutama pada mass concrete.

Page 154: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 172

DEPDIKNAS RI

BB.3008A Persyaratan Unjuk Kerja

Unit ini berlaku bangunan bawah tanah yang cast in situ dalam melaksanakan unit kompetensi harus didukung:

• Ketentuan-ketentuan penanganan material sesuai dengan standar-standar tahan air tanah • Mutu, jumlah material (sumber bahan, bahan olahan, bahan jadi) diperiksa sesuai prosedur

yang berlaku secara Nasional (SII) atau Internasional (ASTM/BS/AASHTO). • Mutu dan jumlah Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai prosedur yang berlaku

secara nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI). • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air

tanah yang dilaksanakan sesuai PBI/SNI, ACI, ASTM dan standar bangunan tepi pantai • Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air

yang dilaksanakan sesuai PBI/SNI, ACI, ASTM dan standar bangunan gedung bertingkat dan bawah tanah.

• Urutan pencampuran �ertical� kasar, halus, semen air diperiksa sesuai standar nasional PBI,SNI dan standar internasional (ASTM / BS / JIS).

• Cara mencampur bahan beton ke dalam Peralatan dan perlengkapan diperiksa sesuai standar Nasional (PBI/SNI) atau Internasional (ACI).

• Proses campuran air dan material beton diperiksa sesuai standar PBN, SNI dan ACI / BS / JIS.

• Percobaan campuran �ertical�, semen, air dibuat terutama untuk mass concrete.sesuai standar ACI atau standar lain

• Slump beton untuk ketebalan normal dan t mass concrte harus dengan persyaratan khusus diperiksa sesuai PBI/SNI, ACI dan standar lain

• Kualitas acuan, perancah, penguat (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas) tahan air laut yang dilaksanakan sesuai PBI/SNI, ACI, ASTM dan standar bangunan tepi pantai

• Mutu dan persyaratan teknik pada beton benda uji diperiksa sesuai �ertic pekerjaan yang dicantumkan pada dalam spesifikasi yang mengacu pada standar nasional PBI/SNI dan standar internasional ACI

• Benda uji kubus/silinder diambil sesuai PBI/SNI, ACI dengan campuran dan persyaratan beton benda uji

• Jumlah adukan dibuat sesuai PBI/SNI dan jenis proyek. • Sistem transportasi horizontal dan vertical cast in situ dan precast dipilih sesuai PBI/SNI • Kualitas acuan, perancah, penguat, (angkur, profil dan lapisan mebran/pelumas). • Sistem transportasi horizontal dan vertical acuan dan perancah dipilih sesuai PBI/SNI dan

ASTM. • Penulangan dipasang sesuai ketentuan PBI/SNI. • Sistem fabrikasi beton precast dan sistim sambungan precast beton digunakan sesuai

persyaratan • Komponen dan peralatan pendukung: Penjepit (rapid klam), steel proff, digunakan

berdasarkan standar tertentu (misalnya, DOKA, WIKAPRECAST, MACCAFERI, dan sebagainya).

• Kriteria dan spesifikasi penulangan, acuan & perancah sesuai PBI, ACI, ASTM yang dipersyaratkan pada unit kompetensi acuan/perancah dan pembesian/penulangan.

• Kriteria persetujuan hasil pemeriksaan dicantumkan pada dalam SOP Pelaksanaan Pekerjaan Beton

• Penyimpanan dan perawatan tulangan beton • Pembuatan gambar-gambar kerja (shop drawing). • Tebal beton deking/tahu sebagai ukuran tebal selimut.

Page 155: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 173

DEPDIKNAS RI

BB.3008A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menginteprestasikan gambar konstruksi b. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi c. No. BB.1003A Melakukuranan komunikasi di tempat kerja d. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 e. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana f. No. BB.1006A Menggunakan peralatan mekanik/listrik g. No. BB.2001A Mengidentifikasi standar yang berkaitan dengan konstruksi batu/beton h. No. BB.2008A Memeriksa material agregate kasar dan agregat halus di lapangan i. No. BB.2009A Memeriksa material semen di lapangan j. No. BB.2010A Memasang papan duga untuk acuan dan perancah k. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah l. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian m. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal n. No. BB.2019A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi bawah air o. No. BB.2020A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi tinggi jatuh > 2m p. No. BB.2021A Melaksanakan penyelesaian akhir pada beton

2. Unit kompetensi ini di uji di site dibawah pengawasan dan pengecekan, yaitu: • Beton Dilindungi dari cuaca hujan, lembab sehingga sirkulasi baik. • Penanganan dan penyimpanan material sesuai dengan standar SNI/PBI atau ASTM. • Sistem Pengadukan ditempat lain (batching plant) sesuai buku manual • Sistem pengangkutan vertikal/horizontal dan perakitan dilapangan • Sistem perawatan beton berdasarkan standar (PBI/ASTM) • Sistem perawatan bahan-bahan acuan dan perancah sesuai PBI/ASTM. • Penilaian kesiapan secara langsung dilokasi pengecoran

3. Pengetahuan yang dibutuhkan tentang: • Standar ukuran. Berat • Cara-cara pengangkutan yang dugunakan dengan alat manual dan masinal sesuai PBI/ACI • Perlindungan cuaca atau iklim di lapangan selama pengangkutan • Penggunaan analisis mix design sesuai standar penerbangan Internasional berdasarkan

volume atau berat penggunaan grafik-grafik standar dari PBI atau ASTM • Schedule Material, Tenaga alat sesuai master schedule • Peralatan yang digunakan tahan terhadap air tanah • Slump beton sesuai dengan kebutuhan konstruksi & ruang gerak pada saat cor • Periksa kesesuaian peralatan transportasi vertikal, horizontal dan perakitan (beton, acuan,

perancah) disesuaikan kodisi proyek: • Pengambilan benda uji berdasarkan volume pengecoran, lingkungan • Pengujian tekan beton kubus atau silinder. Keahlian yang dibutuhkan: • Hasil pengecoran diukur secara langsung berdasarkan kondisi proyek & berdasarkan

tingkat mutu beton yang dikehendaki, menurut nilai f’c (SNI). • Mampu menggunakan sumber daya sesuai persyaratan & kondisi lapangan • Mampu mengecor tercantum pada metode pelaksanaan • Mampu memeriksa kesiapan acuan dan perancah • Mampu memeriksa sambungan beton in situ dan fabrikasi precast • Mampu memeriksa deking. • Mampu membaca hasil uji beton tahan terhadap air tanah • Merencanakan lokasi yang akan dicor bersih dan kuat • Merencanakan beton deking, pembesian memenuhi syarat PBI/SNI, ACI

Page 156: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 174

DEPDIKNAS RI

BB.3008A 4. Aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi

• Alat, material sesuai dengan jumlah tenaga. • Menerapkan K3 • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan dan prosedur termasuk

persyaratan jaminan mutu • Melaksanakan prosedur yang benar sebelum dan selama proses pekerjaan beton. • Memberi perhatian penuh pada proses pelaksanaan pengecoran. • Melaksanakan pembesian termasuk model kait tulangan dan stek-stek sambungan

antara elemen struktur. • Merawat tulangan setelah terangkai di lapangan. • Pemilihan material, air, agregat, semen, tahan air • Persyaratan putaran alat pengaduk dan dump truk.

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 2 3 3 3

Page 157: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 175

DEPDIKNAS RI

BB.3009A Kode Unit : BB.3009A Judul Unit : Melakukan Perbaikan Pasca Pengecoran Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan menangani perbaikan karena ketidaksempurnaan

hasil pengecoran selang jangka waktu dekat terutama pada masa pemeliharaan pelaksana konstruksi beton .

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa dan menganalisis hasil pengecoran

1.1. Hasil pengecoran diperiksa secara visual dan atau dengan alat bantu sederhana

1.2. Ketidaksempurnaan pengecoran dianalisa penyebab dan cara mengatasi

2. Merencanakan dan mempersiapkan perlengkapan pekerjaan

2.1 Penerapan Persyaratan K3 sesuai dengan pekerjaan dan lingkungan kerja dipahami dan dipatuhi

2.2 Perlengkapan pengamanan personal dipilih dan digunakan secara benar

2.3 Persyaratan Jaminan Mutu Perusahaan berkaitan dengan hasil pelaksanaan konstruksi dipahami dan dipatuhi.

2.4 Peralatan dan perlengkapan untuk penanganan perbaikan, dipilih sesuai standar tentang kualitas konstruksi beton

2.5 Kelayakan peralatan dan perlengkapan diperiksa dan diperbaiki bila ada ketidak sempurnaan.

3. Mempersiapkan lokasi konstruksi beton yang akan diperbaiki dan material yang digunakan

3.1 Prosedur pembersihan debu digunakan untuk meminimalisasi resiko kesehatan bagi pekerja dan lainnya.

3.2 Material untuk perbaikan konstruksi dipahami dan dipilih yang sesuai dengan kerusakan dan cara perbaikan.

3.3 Jenis penanganan material diidentifikasi dan cara penanganan yang sesuai dilakukan yaitu disimpan, ditumpuk, dilindungi, bebas dari lalu lintas, sehingga mudah diidentifikasi, diambil dan tidak rusak.

3.4 Rambu dan penghalang dipasang jika memungkinkan untuk menjaga material dari lalu lintas kerja.

3.5 Lokasi konstruksi beton yang akan diperbaiki di bobok atau di kasarkan.

3.6 Lokasi konstruksi beton yang kasar dibersihkan sesuai spesifikasi atau dengan sand blasting.

Page 158: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 176

DEPDIKNAS RI

BB.3009A

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Melaksanakan proses perbaikan 4.1. Diberi perekat antara beton lama dan beton baru.

4.2. Rongga konstruksi beton lama disisipkan beton baru secara padat

4.3. Beton baru dipadatkan secara manual atau dengan alat bantu.

4.4. Beton baru sirapikan

5. Merawat hasil perbaikan 5.2. Beton lama dan beton baru dilindungi dari gangguan pengrusakan atau gangguan getaran

5.3. Beton yang diperbaiki dihindari dari beban langsung yang bekerja pada konstruksi tersebut.

6. Menguji hasil perbaikan 6.1. Hasil perbaikan beton diperiksa secara visual.

6.2. Mutu beton di tes dengan Hammer Test.

7. Membersihkan lokasi 7.1 Lokasi dibersihkan dari bahan buangan dan peralatan

7.2 Material buangan dan sampah dibuang di tempat yang aman (tidak mengganggu)

7.3 Material yang tidak digunakan tetapi masih terpakai disingkirkan dan disimpan.

7.4 Peralatan utama dan peralatan bantu dibersihkan dan disimpan

Kondisi Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Material konstruksi sesuai dengan persyaratan proses perbaikan konstruksi 2. Peralatan manual dan mesin serta perlengkapan sesuia dengan kebutuhan proses konstruksi 3. Area kerja yang sesuai dengan kebutuhan proses konstruksi 4. Peralatan dan perlengkapan untuk penanganan perbaikan, dipilih sesuai dengan standar

PBI/SNI, ASTM, ACI tentang kualitas konstruksi beton

Page 159: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 177

DEPDIKNAS RI

BB.3009A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:

a. No. BB.1002A Merencanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi b. No. BB.1003A Melakukan komunikasi di tempat kerja c. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3 d. No. BB.1005A Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana e. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan peralatan mekanik\listrik f. No. BB.1007A Menangani material konstruksi dan membuang bahan sisa g. No. BB.1008A Membuat laporan dan memelihara catatan mutu

2. Kompetensi harus dinilai ketika pekerjaan dilaksanakan dibawah pengawasan dengan pengecekan reguler Penilaian ditentukan dari proses perbaikan konstruksi yang sesuai standar nasional dan internasional. Penilaian dapat dilakukan secara acak pada setiap tahapan pekerjaan sejalan dengan kriteria penilaian. Kompetensi dapat dinilai di tempat kerja atau di tempat lain disimulasikan seperti tempat kerja normal sejalan dengan kemudahan dan prosedur keselamatan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Tempat kerja dan persyaratan perlengkapan keselamatan • Peralatan manual & perlengkapan • Material • Penanganan material • Penjaminan Mutu Keahlian yang dibutuhkan: • Mampu bekerja dengan aman sesuai instruksi • Mampu menggunakan peralatan manual • Mampu memilih material • Mampu melakukan analisis ketidak sempurnaan konstruksi beton dan proses

perbaikannya. • Mampu menilai hasil perbaikan

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Menunjukkan kesesuaian dengan Sistem Manajemen K3 yang diaplikasikan pada

pelaksanaan pekerjaan • Menunjukkan kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur perusahaan termasuk

persyaratan penjaminan mutu • Melakukan prosedur yang benar sebelum dan selama proses penanganan material • Menunjukkan penggunaan peralatan dan perlengkapan dengan aman dan efektif • Menunjukkan pelaksanaan proses pembersihan dengan aman • Berkomunikasi untuk mencapai perencanaan kerja yang efektif

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 3 3 2 1 2 2 2

Page 160: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 178

DEPDIKNAS RI

BB.3010A Kode Unit : BB.3010A Judul Unit : Melaksanakan Pekerjaan Beton Prategang Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan beton pratekan dengan sistem pre-tension dan sistem post-tension.

Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengidentifikasi jenis konstruksi pratekan pada gambar teknik.

1.1. Bentuk penampang potongan melintang, memanjang dan dimensinya dari konstruksi pre-tension dan post-tension diidentifikasi.

1.2. Batalan angker hidup dan mati serta tulangan-tulangan desak, geser dan penyangga tendon diidentifikasi.

1.3. Sudut-sudut akibat geometrik pemasangan tendon dari bentuk struktur statis tertentu/tak tentu diidentifikasi agar pratekan diminimalisir.

1.4. Sambungan-sambungan selongsong, tendon dan titik grouting diidentifikasi.

2. Merencana pengadaan peralatan dan metode penarikan tendon.

2.1. Jumlah kebutuhan dalam satuan buah, panjang, luas dan volume dari tendon (strands, wires dan barsteel), peralatan plus pendukungnya serta sistem penarikan tendonnya yang ditetapkan dihitung jumlahnya dalam sebuah formulir yang berlaku.

2.2. Metode pelaksanaan menyangkut sistem penarikan tendon secara penuh atau sebagian-sebagian yang direncanakan menjadi gambar kerja.

2.3. Keselamatan kerja waktu penarikan tendon direncanakan.

3. Memasang peralatan perkuatan pratekan. 3.1. Kondisi cetakan dan perancahnya diperiksa kekuatan dan kestabilannya.

3.2. Tulangan-tulangan yang berfungsi sebagai pembentuk struktur maupun dudukan alat-alat perkuatan pratekan dipasang sesuai dengan prosedur standar yang berlaku.

3.3. Peralatan pratekan dipasang pada dudukan sesuai geometriknya dan prosedur standar yang berlaku serta sekokoh mungkin, agar dalam pengecoran tidak berubah kedudukannya dan tidak bocor (air semen tidak masuk ke dalam peralatan pratekan).

3.4. Bekisting dibersihkan dari kotoran pemasangan alat-alat pratekan sesuai standar operasional yang berlaku.

4. Melakukan pengecoran dan penarikan kabel pratekan.

4.6. Sistem pre-tension kabel ditarik sesuai standar dan prosedur yang berlaku. Bahaya yang timbul akibat penarikan tinggi, maka K3L dipersiapkan.

Page 161: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 179

DEPDIKNAS RI

BB.3010A Sub Unit Kriteria Unjuk Kerja

4.7. Pengecoran dan pemadatan sistem pre-tension dilaksanakan sesuai pengecoran beton pada kondisi normal dengan cara hati-hati jangan sampai kepala vibrator menyentuh kabel.

4.8. Sistem post-tension pengecoran dilaksanakan sesuai pengecoran pada kondisi normal. Ujung vibrator jangan menyentuh selongsong tendon (agar tidak penyok dan bocor) langsung setelah pengecoran selesai selongsong dari tempat penjangkaran dibersihkan dan disemprot dengan angin kompresor.

4.9. Tendon, baji, jacking dipersiapkan pada tempat dan kedudukan masing-masing sesuai prosedur operasional yang berlaku.

4.10. Kondisi baji stabil penggroutingan segera dilaksanakan sesuai prosedur pelaksanaan.

5. Melakukan penyelesaian akhir dan pemeliharaan pasca penarikan tendon.

5.1. Pemotongan kelebihan penarikan tendon kabel dilaksanakan dengan gerinda potong yang telah dipersiapkan.

5.2. Celokan beton di sekitar penjangkaran (angker) ditutup spesi sesuai petunjuk gambar dan prosedur kerja

Persyaratan Unjuk Kerja

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung tersedianya: 1. Persyaratan peralatan manual, mekanik, hidrolik dan otomatis untuk pekerjaan pemasangan

tulangan, tendon, selongsong, penarikan tendon dan kebersihan. 2. Spesifikasi mesin vibrator, gerinda potong, mesin jacking dengan kuat tarik sesuai

kebutuhan penarikan kabel (stressing). 3. Persyaratan bekisting, tulangan, tendon mutu tinggi, beton mutu tinggi dan keselamatan

kerja yang tinggi. 4. Standar dan spesifikasi:

• JIS G 3536, AASHTO M 203, ASTM A722 hal: Kabel Pratekan. • SK SNI 7-15-1991-03 hal: Tata Cara perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan

Gedung. • ACI 318-83 hal: Building Code Requirements for Reinforced Concrete. • Buku spesifikasi VSL dan Freysinett hal: Peralatan dan Jacking Pratekan. • Rencana kerja dan gambar struktur pratekan.

5. Ruang lingkup K3L

Page 162: 3338

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - 180

DEPDIKNAS RI

BB.3010A Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya: a. No. BB.1001A Membaca dan menerjemahkan gambar b. No. BB.1004A Menerapkan persyaratan K3L c. No. BB.1006A Menggunakan peralatan tangan dan mekanika/listrik d. No. BB.2012A Memasang acuan dan perancah e. No. BB.2014A Memasang tulangan/pembesian f. No. BB.2016A Merencanakan campuran beton dengan kuat tekan > K-175 g. No. BB.2017A Membuat adukan beton segar h. No. BB.2018A Melaksanakan pengecoran beton pada kondisi normal Kompetensi ini dinilai berdasarkan pengamatan langsung dalam mengerjakan beton pratekan. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya.

2. Kompetensi ini harus dinilai juga dalam kemampuan mengaplikasikan dari rekomendasi, gambar kerja, penarikan kabel sampai pemeliharaan pasca penarikan kabel serta memahami prosedur kerja alat-alat pendukung kompetensi ini.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: • Ilmu bahan logam • Ilmu teknologi beton • Ilmu mekanika teknik • Ilmu konstruksi beton dan beton pratekan Keahlian yang dibutuhkan: • Spesifikasi (standar yang berlaku) • Gambar kerja dan instruksinya • Pelaksanaan struktur beton bertulang • Perawatan alat-alat utama dan bantu dengan baik

4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi adalah: • Kualitas beton sesuai perencanaan sehingga fr’ tidak terlampaui saat penarikan tendon

atau terlalu besar kehilangan pratekan. • Kualitas kabel sesuai spefisikasi saat penarikan tendon tidak akan putus atau terlalu

besar kehilangan pratekan akibat kabel. • Prosedur kerja dari alat-alat pendukung kompetensi ini. • Tidak terjadi kebocoran selongsong yang mengakibatkan air semen masuk dan

mengeras.

Level Kompetensi Kunci

Kompe-tensi

Kunci

Mengumpul-kan informasi

Mengkomuni-kasikan ide dan informasi

Merencana-kan dan mengatur kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Mengguna-kan konsep dan teknik matematika

Memecahkan persoalan /masalah

Mengguna-kan teknologi

Level 2 2 3 2 3 3 3