26
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN LANSIA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA PADA LANSIA DI KELURAHAN NGEMPON KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL PENELITIAN Oleh : SITI FATCHIYAH 0111731

3943.docx

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN LANSIA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA PADA LANSIA DI KELURAHAN NGEMPON KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh :SITI FATCHIYAH0111731

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYOUNGARAN2013

Hubungan Antara Pengetahuan Lansia Dengan Kepatuhan Kunjungan Posyandu Lansia Pada Lansia Di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang14

ABSTRAK

Fatchiyah, Siti; Hubungan antara Pengetahuan Lansia dengan Kepatuhan Kunjungan Posyandu Lansia pada Lansia di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Pembimbing I; Heni Setyowati, S.SiT. M.Kes., II; Auli Tarmali, SKM., M.Kes.

Lansia merupakan proses menua yang menyebabkan penurunan kemampuan fisik, psikologis, sosial, spiritual, sehingga memerlukan pemeliharaan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Posyandu lansia merupakan kegiatan peran serta masyarakat yang ditunjukan pada masyarakat, terutama masyarakat lansia, dengan sasaran langsung lansia umur 60-69 tahun. Data kunjungan posyandu lansia menunjukkan bahwa cakupan kunjungan posyandu lansia di kelurahan Ngempon Kabupaten Semarang masih kurang. Data dari tahun 2012 sampai 2013 menunjukkan tidak ada kenaikan yang signifikan, bahkan ada yang menurun pada bulan tertentu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan kunjungan posyandu lansia.Desain Penelitian ini menggunakan studi diskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua lansia yang ada di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yaitu sebanyak 259 lansia. Jumlah sampel sebanyak 72 lansia dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data primer dan sekunder dengan menggunakan angket dan menggunakan buku kunjungan posyandu lansia. Analisa Univariat disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi sedangkan analisa Bivariat menggunakan uji chi square Hasil penelitian diperoleh p-value = 0,000 < (0,05) maka Ho ditolak, dan disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan lansia dalam melaksanakan kunjungan posyandu lansia di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Diharapkan petugas kesehatan dengan kerjasama masyarakat dapat melakukan evaluasi dengan cara menekankan pada kegiatan posyandu lansia dan meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan para lansia agar kesehatannya tetap terjaga dengan baik.

Kata Kunci : Pengetahuan lansia tentang posyandu, kepatuhan

ABSTRACT

Elderly is an aging process that causes a decrease in the physical, psychological, social, spiritual abilities, thus requiring health care to improve health status. Integrated health service (Posyandu) for elderly is a community based activities that aimed by the society, especially the elderly, with the target of older people aged 60-69 years old. The data of older people visits to Posyandu for elderly at Ngempon Village Semarang Regency is still low. During 2012 to 2013 shows no significant increase, some even declined in a particular month. The purpose of this study is to find the correlation between knowledge and the compliance in visits to Posyandu for Elderly.This was a descriptive-correlative study with cross-sectional approach. The population in this study was all order people at Ngempon village Bergas Sub-district Semarang Regency as many as 259 people. The samples were 72 primary and secondary data collection used questionnaires and used the visits book. The univariate analysis was presented by frequency distribution tables while the bivariate analysis used the chi square test.The result of this study obtained that p-value of 0.000 < (0.05) then Ho is rejected, and concluded that there is a correlation between knowledge of the elderly and the compliance in visits to Posyandu for the elderly at Ngempon village Bergas Sub-district Semarang Regency.It is expected that with the correlation between the society and the community-based health services can evaluate by emphasizing on activities of Posyandu for the elderly and improve the health care for the elderly in order that health status in maintained well.Keywords: Knowledge, Elderly, Posyandu, Compliance

PENDAHULUAN

Latar BelakangPada tahun 2050 mendatang, jumlah orang lanjut usia (lansia) di Indonesia akan mencapai 50 juta orang. Jumlah ini berarti meningkat hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah orang lansia pada tahun 2005 yang mencapai 8,48%. Bahkan, pada tahun 2010, proporsi penduduk lansia di Indonesia telah mencapai di atas 9,77%. Ini berarti Indonesia telah memasuki era penduduk berstruktur tua. Peningkatan jumlah orang lansia tersebut membawa implikasi pada berbagai aspek kehidupan, baik berkeluarga maupun bermasyarakat. Salah satunya adalah masalah yang berkaitan dengan kehidupan penduduk lansia, yaitu beban ketergantungan (dependency ratid) makin besar (Marifatul, 2011)Lanjut usia merupakan suatu anugrah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang bila ia panjang umur. Posyandu merupakan salah satu upaya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang sudahsangat meluas dikenal dimasyarakat dan telah masuk dalam bagian keseharian kehidupan sosial diperdesaan maupun perkotaan (Ambarwati. dkk, 2009).Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah kerja puskesmas, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat. Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya. Untuk meningkatkan pembinaan posyandu sebagai pelayanan KB dan kesehatan yang dikelola untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu ditumbuh kembangkan perlu serta aktif masyarakat dalam wadah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD) (Ismawati. dkk, 2010).Salah satu bentuk pelayanan kesehatan dari puskesmas yang baru lahir sehubungan dengan lansia yaitu posyandu lansia. posyandu lansia sebagai pelayanan kesehatan paripurna yang solid dan bertanggung jawab mempunyai upaya kesehatan paripurna dasar yaitu upaya menyeluruh pada lanjut usia (Marifatul, 2011).Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi social dalam penyelenggaraannya, dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Cahyo Ismawati. dkk, 2010).Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia (Dewi, 2010). Pengetahuan para lansia di kelurahan Ngempon dianggap kurang karena dari wawancara dengan beberapa lansia. Para lansia mengaku datang ke posyandu lansia jika ada keluhan atau merasa sakit, sehingga kunjungan posyandu lansia di kelurahan Ngempon tidak stabil.Posyandu lansia di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang mulai dibentuk pada tahun 2001. Kegiatan posyandu tersebut awal mulanya hanya penimbangan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Pada tahun 2010 mulai dibentuk posyandu lansia yang sudah lengkap dengan kegiatan senam lansia. Data kunjungan lansia dapat dilihat pada tabel 1.1Data kunjungan posyandu lansia menunjukkan bahwa cakupan kunjungan posyandu lansia di kelurahan Ngempon Kabupaten Semarang masih kurang. Data dari tahun 2012 sampai 2013 menunjukkan tidak ada kenaikan yang signifikan, bahkan ada yang menurun pada bulan tertentu.Dari hasil wawancara pada bulan Juni 2013 terhadap 15 lansia yang dilakukan di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang didapatkan data bahwa 10 lansia tidak datang dengan adanya keluhan antara lain: kesibukan, tempatnya jauh, tidak ada yang mengantar serta alasan hujan. Tiga orang yang datang ke posyandu mengaku datang ke posyandu jika ada keluhan atau jika ingin meminta obat, sedangkan dua orang lainnya mengaku datang ke posyandu hanya jika ada yang mengantar.Dari wawancara dengan 15 lansia untuk mengetahui pengetahuan lansia, yang sudah mengerti bahwa pengertian posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk lansia 8 orang (53,3%). 8 orang tersebut terdiri dari 5 orang yang rajin datang posyandu, dan 3 orang sisanya hanya datang jika ada keluhan. Kegiatan posyandu meliputi pemeriksaan aktifitas, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan Hb, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan protein, pelaksana rujukan, penyuluhan, kunjungan rumah, PMT, senam lansia. 12 orang (70%) hanya mengetahui tentang tensi darah dan timbang. Manfaat posyandu meliputi meningkatkan status kesehatan lansia, meningkatkan kemandirian pada lansia, deteksi dini adanya gangguan, meningkatkan harapan hidup, yang mengetahui hanya 4 orang (23,7%), sedangkan sisanya 11 orang (60%) tidak mengetahui sama sekali tentang manfaat posyandu lansia. 11 orang tersebut terdiri dari 3 orang yang rajin posyandu, dan sisanya 9 orang jarang datang ke posyandu. Hal ini diperkuat dengan sikap yang ditunjukkan pada saat posyandu lansia. Beberapa ansia tersebut hanya datang untuk meminta diukur tekanan darahnya kemudian pulang jika tidak ada keluhan dan tidak mengikuti kegiatan senam lansia.Ketidakpatuhan lansia dengan kunjungan posyandu lansia semakin ditunjukkan pada saat pengamatan posyandu per bulannya. Terutama pada saat musim hujan terjadi penurunan kunjungan posyandu dikarenakan musim hujan yang membuat para lansia malas datang ke posyandu. Dari 15 lansia yang diwawancarai, 10 lansia (67%) yang tidak rajin datang ke posyandu mengaku musim hujan membuat mereka malas datang ke posyandu pada saat musim hujan. Sedangkan lima orang (33%) yang rutin datang ke posyandu mengaku ingin tetap datang ke posyandu karena akan diberikan vitamin dan mengikuti senam lansia.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Lansia dalam Melaksanakan Kunjungan Posyandu Lansia di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

Teknik Pengumpulan DataJenis data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data atau materi yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat berlangsungnya penelitian adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden dan hasil catatan kunjungan lansia untuk mengetahui mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan lansia dalam melaksanakan kunjungan posyandu lansia di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Data sekunder adalah data yang tidak diambil langsung dari sumbernya melainkan di dapat dari pihak lain. Pada penelitian ini data kunjungan posyandu lansia berasal dari data sekunder yaitu dari data kunjungan posyandu lansia selama satu tahun yang diambil dari buku catatan daftar hadir kunjungan posyandu lansia.

DEFINISI OPERASIONALTabel 1 Definisi operasionalNoVariabelDefinisiOperasionalAlat Ukur dan KategoriHasil UkurSkala

1PengetahuanSejauh mana lansia mengetahui tentang pengertian, penyelengga raan, kegiatan, tujuan, manfaat, lokasi posyandu lansia.Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi dalam kolom benar dan salah.16 untuk pertanyaan positif jika jawaban benar nilai 2 dan jawaban salah nilai 1, dan 4 pertanyaan negatif dimana jawaban benar skor 1 dan jawaban salah skor 2.Skor maksimal 40 dan skor minimal 20.Total jawaban dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :kurang : Skor 20 30 (