4-panduan-ppdb.docx

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BOGORDINAS PENDIDIKANSMA NEGERI 1 CITEUREUPJl. Raya Tajur Citeureup Kab. Bogor Telp. (021) 87940141E-mail : [email protected]

PROGRAM PPDB SMAN 1 CITEUREUPTAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Pada pasal 5 ayat (1) ditegaskan bahwa Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Lebih jauh lagi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal pasal 7 ayat (1), (5), dan (6) mengamanatkan:a)Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya menetapkan sistem penerimaan peserta didik baru yang adil dan transparan dan menjamin setiap lulusan SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, b)Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin agar setiap warganegara yang berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dapat mengikuti pendidikan menengah, dan c)Setiap warga negara Indonesia yang memiliki anak yang telah lulus SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat bertanggung jawab dan memfasilitasi anaknya melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah. Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 82 ayat (1) menyatakan bahwa Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan menengah dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel.Berkaitan dengan amanat berbagai peraturan perundang-undangan tersebut, maka setiap sekolah menengah atas yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan menengah harus melaksanakan penerimaan peserta didik baru secara objektif, transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif. Untuk membantu sekolah melaksanakan penerimaan peserta didik baru dengan baiksesuai dengan amanat berbagai peraturan tersebut, perlu dibuat panduan penerimaan peserta didik baru sekolah menengah atas.B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikansebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 04/VI/PB/2011 & Nomor MA/111/2011 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/ Madrasah.8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal.

C. Tujuan

Panduan Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas ini disusun untuk:1. memberi acuan bagi kabupaten/kota dan sekolah menengah atas dalam melaksanakan penerimaan pesera didik baru. 2. mengupayakan agar penerimaan peserta didik baru sekolah menengah atas dapat terlaksana sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu objektif, transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif.

BAB IIKETENTUAN UMUM

Beberapa istilah yang digunakan dalam panduan ini sebagai berikut:1. Sekolah Menengah Pertama, yang selanjutnya disingkat SMP, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. 2. Madrasah Tsanawiyah, yang selanjutnya disingkat MTs, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. 3. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan SMP. 4. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. 5. Pendaftaran peserta didik baru adalah proses seleksi administrasi untuk mendaftar menjadi calon peserta didik pada SMA. 6. Penerimaan peserta didik baru yang selanjutnya disingkat PPDB adalah penerimaan peserta didik pada SMA yang dilaksanakan menjelang awal tahun pelajaran. 7. Tim PPDB SMA adalah tim yang ditugaskan oleh Kepala SMA untuk melaksanakan PPDB di SMA.8. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.9. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik pada UN SMP/MTs/Program Paket B. 10. Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara nilai Sekolah/Madrasah dan nilai UN untuk mata pelajaran yang diujinasionalkan. 11. Nilai Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disebut Nilai S/M adalah nilai gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor untuk SMP/MTs. 12. Nilai Pendidikan Kesetaraan yang selanjutnya disebut Nilai PK adalah nilai gabungan antara nilai ujian pendidikan kesetaraan paket B dan nilai rata-rata rapor untuk paket B.13. Ijazah adalah dokumen resmi yang ditandatangani oleh Kepala SMP/MTs yang menyatakan bahwa peserta didik telah lulus dari SMP/MTs. 14. Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama yang selanjutnya disingkat SKYBS adalah surat pernyataan resmi dan sah yang berpenghargaan sama dengan ljazah SMP/MTs.15. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SKHUN adalah surat keterangan yang berisi Nilai S/M yang diujinasionalkan, nilai UN, dan NA untuk SMP/MTs. 16. Daftar Nilai Ujian Nasional Paket B yang selanjutnya disebut DNUN Paket B adalah daftar nilai ujian nasional Paket B yang diberikan kepada warga belajar setelah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan sebagai sertifikasi kelulusan setara SMP.17. Dinas provinsi adalah dinas yang menangani bidang pendidikan di provinsi. 18. Dinas kabupaten/kota adalah dinas yang menangani bidang pendidikan di kabupaten/kota.

BAB IIITUJUAN, PRINSIP, ASAS, DAN PENYELENGGARA PPDB

A. Tujuan Penerimaan Peserta Didik Baru

PPDB SMA bertujuan untuk memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara yang telah menyelesaikan pendidikan dasar atau yang telah lulus SMP/MTs/Paket B dan berusia paling tinggi 18 tahun agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya.

B. PrinsipPenerimaan Peserta Didik Baru

Prinsip PPDB:1. semua anak usia sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.2. tidak ada penolakan PPDB bagi yang memenuhi syarat, kecuali jika daya tampung di sekolah yang bersangkutan tidak mencukupi dan ketentuan waktu proses PPDB telah berakhir.

C. Asas Penerimaan Peserta Didik Baru

PPDB SMAmengikuti asas: 1. objektif, artinya PPDB harus memenuhi ketentuan umum yang telah ditetapkan; 2. transparan, artinya pelaksanaan PPDB bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik baru, untuk menghindari segala penyimpangan yang mungkin terjadi; 3. akuntabel, artinya PPDB dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya; 4. tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang telah menyelesaikan pendidikan dasar dan berusia paling tinggi 18 tahun dapat mengikuti program pendidikan tingkat SMA di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, golongan, dan status sosial (kemampuan finansial).

D. Penyelenggara Penerimaan Peserta Didik BaruPenyelenggara PPDB SMA terdiri atas penyelenggara tingkat kabupaten/kota dan penyelenggara tingkat sekolah.

1. Tugas dan tanggungjawab penyelenggara PPDB SMA tingkat kabupaten/kota:a. membentuk Posko Pelayanan untuk melayani sekolah dan masyarakat setelah pengumuman hasil seleksi;b. mengendalikan dan memonitor pelaksanaan PPDB;c. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan PPDB;d. melakukan evaluasi;e. membuat laporan.

2. Tugas dan tanggungjawab penyelenggara PPDB SMA tingkat sekolah:a. Membentuk panitia PPDB di tingkat sekolah;b. Melaporkan daya tampung peserta didik baru ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota. Contoh format daya tampung terdapat pada Lampiran 1;c. Menyiapkan format pendaftaran dan format-format lain, serta semua perlengkapan yang diperlukan; d. Menyediakan loket/ruang pendaftaran bagi calon peserta didik yang mendaftar langsung ke sekolah;e. Membantu calon peserta didik mengisi format pendaftaran;f. Menyediakan loket/ruang verifikasi berkas;g. Menerima berkas pendaftaran;h. Memastikan bahwa calon peserta didik baru (CPDB) yang mendaftar telah memenuhi persyaratan pendaftaran;i. Mencatat dan memberikan tanda bukti verifikasi pendaftaran;j. Memberikan pelayanan informasi dan pengaduan;k. Mengumumkan CPDB yang diterima;l. Menyediakan loket/ruang untuk lapor diri;m. Mencatat dan memberikan tanda bukti lapor diri; n. Membuat laporan dan menyampaikan laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.

BAB IIIMEKANISME PENERIMAAM PESERTA DIDIK BARU SMA

Proses PPDB SMA mengikuti mekanisme sebagai berikut:

PENDAFTARANSELEKSIPENGUMUMANPENERIMAANLAPOR DIRIINFORMASI KEPADA MASYARAKATAWAL

Penjelasan mekanisme PPDB SMA

A. Informasi kepada masyarakatSebelum pelaksanaan PPDB, sekolah membuat pemberitahuan kepada masyarakat melalui berbagai media seperti leaflet, spanduk, radio, televisi, internet, dan sebagainya, dan pengumuman/pemberitahuan ditempel di sekolah (tanpa merusak lingkungan) pada beberapa tempat yang mudah dilihat masyarakat.

Persyaratan calon peserta didik baru kelas X SMA adalah: 1. telah lulus dan memiliki ijazah SMP/MTs atau Program Paket B/SKYBS SMP; 2. memiliki SKHUN SMP/MTs atau DNUN Program Paket B; dan 3. berusia paling tinggi 18 (delapan belas) tahun pada awal tahun pelajaran.

B. PendaftaranPendaftaran peserta didik baru SMA dapat dilakukan secara manual atau online. Bagi SMA yang belum terhubung dengan jaringan, pendaftaran peserta didik baru dilakukan secara manual. Sedangkan SMA yang sudah terhubung dengan jaringan, sangat disarankan melakukan pendaftaran peserta didik baru secara online. Sekolah yang akan melaksanakan PPDB online dapat menghubungi Pustekkom Kemdikbud yang menyediakan laman (web) pengumuman, pangkalan data (database) dan aplikasi sistem seleksi (sorting engine). PPDB online terbukti mampu memenuhi harapan masyarakat tentang implementasi sebuah sistem PPDB yang objektif, transparan, akuntabel, cepat, dan akurat.Dinas pendidikan kabupaten/kota yang telah memiliki 1) Sumber Daya Komputasi (komputer dan server), 2) Sumber Daya Informasi (internet), 3) Sumber Daya Manusia (Administrator Web dan Teknisi Jaringan), dan 4) Anggaran Operasional (untuk Kustomisasi Sistem Seleksi, Narasumber Sosialisasi, Narasumber Pelatihan dan Uji Coba serta Pelaksanaan) dapat mengajukan permohonan fasilitasi PPDB Online 2014/2015 kepada Pustekkom Kemdikbud melalui e-mail: [email protected], atau PIC PPDB Online melalui e-mail: ppdb2014@ kemdikbud.go.id. Kemudahan proses PPDB online Pustekkom Kemdikbud dilengkapi dengan pendaftaran dan pengunduhan berbagai dokumen legalitas pelaksanaan yang akan dijadikan dasar dalam penyelenggaraan PPDB di daerah sehingga lebih mempersingkat waktu persiapan sistem PPDB yang dapat disesuaikan dengan kondisi tiap daerah.

Cara pendaftaran peserta didik baru:1. Pendaftaran dapat dilaksanakan secara kolektif melalui sekolah asal (SMP/MTs/satuan pendidikan non formal) atau perorangan.2. Untuk pendaftaran kolektif, SMP/MTs/satuan pendidikan non formal menghimpun data calon peserta didik baru yang mendaftar ke sekolah pilihan/tujuan yang sama dan menyampaikan kelengkapan berkasnya ke SMA tujuan. Sedangkan untuk pendaftar perorangan, CPDB menyerahkan berkas pendaftaran yang telah dilengkapi kepada petugas pendaftaran di sekolah yang dituju.

3. Petugas pendaftaran memverifikasi dan memasukkan data sekolah pilihan CPDB ke sistem.

4. Petugas pendaftaran mencetak dan menyerahkan Bukti Pendaftaran kepada CPDB.

C. SeleksiSesuai Kurikulum 2013, di kelas X SMA sudah diadakan pemilihan kelompok mata pelajaran peminatan, sehingga satuan pendidikan harus secara proaktif melakukan sosialisasi dan penelusuran potensi akademik dan non akademik pada tingkatan kelas/sekolah sebelumnya (kelas IX SMP/MTs). Pemilihan kelompok mata pelajaran peminatan perlu mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan kapasitas sekolah (sarana, SDM, dan lain-lain). Oleh karena itu seleksi calon peserta didik baru kelas X SMA dilakukan berdasarkan SKHUN SMP/MTs atau DNUN Program Paket B, nilairaporsekolah/madrasah, dan/atau hasiltesakademikseleksi PPDB,dengan tetap mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal ke sekolah, usia calon peserta didik baru, prestasi di bidang akademik,prestasi non akademik seperti bakat olah raga, bakat seni, , dan prestasi lain yang diakui sekolah. Untuk memenuhi asas PPDB yang tidak diskriminatif antara lain tidak membedakan status sosial (kemampuan finansial), seleksi PPDB SMA harus ramah sosial dengan memberikan prioritas paling sedikit 20% (dua puluh persen) bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu.Dalam upaya peningkatan akses pelayanan pendidikan, jumlah peserta didik baru yang dapat diterima di SMA dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 40 ( empat puluh) orang, dan mempertimbangkan jumlah ruang kelas yang tersedia.

D. Pengumuman PenerimaanBerdasarkan daya tampung sekolah dan peringkat hasil seleksi dibuat pengumuman penerimaan CPDB. Pada sistem PPDB manual diumumkan sejumlah CPDB yang diterima dan beberapa orang cadangan. Sedangkan pada PPDB online, karenabersifat dinamis, maka sistem ini tidak mengenal penerimaan CPDB cadangan. Pada saat proses PPDB online dinyatakan berakhir, maka pengumuman dapat dinyatakan final setelah daftar CPDB yang diterima ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.Pengumuman hasil seleksi PPDB dilaksanakan secara terbuka melalui berbagai media seperti media elektronik,media cetak, internet, dan sebagainya, dan di sekolah dipasang di beberapa tempat yang mudahdilihat masyarakat. Selanjutnya CPDB yang diterima harus melapor ke SMA pada waktu yang telah ditentukan. Pengaduan masyarakat terhadap pelaksanaan PPDB dapat disampaikan ke sekolah yang dituju dan/atau kepada Posko Pengaduan PPDB pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

E. Lapor Diri Calon peserta didik baru yang diterima melakukan lapor diri ke SMA yang dituju. Pada waktu lapor diri peserta didik baru menyerahkan tanda bukti pendaftaran dan mengisi format serta melampirkanSKHUN SMP/MTs, DNUN Paket B atau SKYBS. Selanjutnya peserta didik baru yang telah melakukan lapor diri diberi tanda bukti lapor dirioleh panitia PPDB sekolah. Contoh format lapor diri pada Lampiran 2.CPDB yang dinyatakan diterima dan tidak lapor diri sesuai jadwalyang ditentukan, dinyatakan mengundurkan diri.

BAB IVPENGENDALIAN, PEMANTAUAN, DAN PELAPORAN

A. Pengendalian1. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan PPDB dilakukan oleh Tim Pengendali yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 2. Pengendalian dan pengawasan dimaksudkan untuk menjamin agar kegiatan PPDB dapat terlaksana sesuai dengan prinsip-prinsip PPDB dan ditujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan PPDB.3. Pengendalian dan pengawasan dilakukan terhadap keseluruhan proses pelaksanaan PPDB mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, sampai dengan pelaporan.4. Tim Pengendali menyampaikan laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

B. Pemantauan1. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB dilakukan oleh Tim Pemantau dan Evaluasi yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;2. Tim pemantau dan evaluasi bertugas melaksanakan pemantauan dan evaluasiterhadap keseluruhan proses pelaksanaan PPDB meliputi keterlaksanaan program, ketercapaian hasil pelaksanaan program, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan pembiayaan, ketersediaan dan kelengkapan fasilitas dan perlengkapan yang dibutuhkan, dankesiapan SDM pelaksana PPDB.4. Tim Pemantau dan Evaluasi menyampaikan laporan hasilpelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

C. Pelaporan1. Selama Pelaksanaan PPDB, Panitia Sekolah wajib menyampaikan laporan daya tampung dan laporan kasus yang terjadi setiap hari ke Posko PPDB Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Contoh format laporan kasus pada Lampiran 3;2. Panitia sekolah melaporkan hasil seleksi dan hasil CPDB yang lapor diri, ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Contoh format laporan pada Lampiran 4 dan Lampiran 5;3. Tim Pengendali menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4. Tim Pemantauan dan Evaluasi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;. 5. Laporan lengkap dibuat secara deskriptif mengenai penyelenggaraan program, mulai dari tahap persiapan, proses pelaksanaan, analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, termasuk di dalamnya pengungkapan masalah-masalah yang ditemui dalam proses pelaksanaan, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta pada bagian akhir ditutup dengan kesimpulan dan rekomendasi.6. Untuk memberikan jaminan akuntabilitas, laporan disampaikan juga kepada pejabat terkait yang memerlukan, dan dapat juga disampaikan kepada publik.

BAB VPENUTUP

KeberhasilanPenerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas sangatdipengaruhiolehkualitaskeseluruhan proses mulaidaripersiapan, pelaksanaan, sampaidenganevaluasidanpelaporankegiatan. Olehkarenaitu, agar Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas dapatterlaksanasecaraobjektif, transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif, serta mencapaihasil yang optimal (tepatsasaran, tepatwaktu,dantepatguna), diperlukanadanyakomitmendariseluruhpihak yang terkait(baik unsur dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, maupun calon peserta didik baru) untukbersama-samamengupayakankeberhasilankeseluruhan proses PPDB SMA, sesuaidengantugas, fungsidankewenanganmasing-masing. Hal-hal yang bersifat teknis diatur lebih lanjut dalam peraturan gubernur/bupati/walikota.

LAMPIRAN 1: CONTOH FORMAT LAPOR DIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini1. Nama : 2. Tempat dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : 4. Agama : 5. Nomor pendaftaran : 6. Nama orang tua : 7. Pekerjaan orang tua : 8. Agama orang tua : 9. Nama Wali : 10. Pekerjaan Wali : 11. Hubungan keluarga dengan wali : ....12. Alamat orang tua/wali : ....Dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran bersedia menjadi menjadi peserta didikdi SMA . Selanjutnya saya :1. Sanggup belajar dengan tekun dan penuh semangat.2. Sanggup menjaga nama baik sendiri, keluarga, dan sekolah.3. Sanggup menaati dan mematuhi pelaksanaan Wiyatamandala termasuk pakaian seragam sekolah,OSIS, dan kegiatan hari-hari pertama sekolah.4. Bersedia menerima sanksi yang ditentukan sekolah, apabila saya tidak menaati ketentuan yang ditetapkan olehsekolah.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab serta diketahui orangtua/wali*) saya................................, .............. Mengetahui orang tua/wali *) Yang membuat pernyataan

Nama jelas Nama jelas

*) Coret yang tidak perlu

LAMPIRAN 2: CONTOH FORMAT DAYA TAMPUNG SEKOLAH

Nama Sekolah : SMA Negeri ................... Alamat : Jl. ...................................................................................Kecamatan ... No Telpon/Fax : ... /

JUMLAH

Daya tampungPeserta didik kelas X yang tidak naikTempat tersedia

..... orang

.... orang.... orang

................., Kepala SMA Negeri ..............

.NIP ..

LAMPIRAN 3: CONTOH FORMAT LAPORAN KASUS

Nama Sekolah : SMA Negeri ......Alamat : ...Kecamatan .............................No Telpon/Fax : / ..

NOKASUSMASALAHPEMECAHAN MASALAHSARAN/USUL TINDAK LANJUT

................., Kepala SMA Negeri ..............

.NIP ..

LAMPIRAN 4: CONTOH FORMAT HASIL SELEKSI PPDB

Nama Sekolah : SMA Negeri ......Alamat : ...Kecamatan .............................No Telpon/Fax : / ..NoNomorPendaftaranNamaL/PAsal sekolahJumlah Nilai UNKet

................., Kepala SMA Negeri .

.......NIP ..

LAMPIRAN 5: CONTOH FORMAT HASIL LAPOR DIRI

Nama Sekolah : SMA Negeri ......Alamat : ...Kecamatan .............................No Telpon/Fax : / ..

Daya TampungJumlahNilai UN yg lapor diriJUMLAH

Pen-daftarDi-terimaLapor diriTer-tinggiTerendahRt-RtTidak laporTempat yg masih tersedia

Kepala SMA Negeri .

.......NIP ..

1