Upload
dinand-atxgeo
View
830
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SEISME(GEMPA BUMI)
A. PENGERTIAN GEMPA BUMI
Gempa Bumi adalah suatu getaran keras dan terjadi secara tiba-tiba, bersumber dari dalam bumi yang kemudian merambat kepermukaan bumi. Pergeseran daratan di Bumi selalu diikuti dengan gempa.
Secara umum, penyebab gempa bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
a) Gempa Tektonikb) Gempa Vulkanik
c) Gempa Runtuhan
1. GEMPA TEKTONIK
Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan lempeng tektonik pada lapisan kulit Bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang padat dan terapung di atas lapisan selubung dan bergerak satu sama lain. Gempa ini terjadi karena pelepasan tenaga yang dihasilkan oleh pergeseran lempeng tektonik.
Jika dua lempeng bertemu pada satu sesar (patahan), kadang dapat bergerak saling menjauhi, mendekati, atau saling bergeser. Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut. Akibatnya, terjadi pelepasan tenaga secara tiba-tiba hingga dapat menggetarkan kulit bumi dengan kekuatan besar yang kita kenal sebagai gempa bumi tektonik.
2. GEMPA VULKANIKGempa yang mengguncang Bumi
juga dapat ditimbulkan oleh gejala vulkanik atau gunung api. Letusan gunung api yang terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam Bumi menerobos ke atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung berapi yang keras menyebabkan getaran kulit Bumi, terutama di daerah sekeliling gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai radius jarak yang jauh, intensitas gempa biasanya lemah sampai sedang dan akibat yang ditimbulkan oleh gempa vulkanik juga tidak sebesar gempa tektonik.
3. GEMPA RUNTUHAN
Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa gua-gua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah.
B. ISTILAH-ISTILAH MENGENAI GEMPA
1. Hiposentrum, yaitu sumber gempa yang terletak di dalam bumi.
2. Episentrum, adalah sumber gempa yang terletak dipermukaan bumi.
3. Episentral, adalah jarak antara titik episentrum dengan stasiun pencatat gempa.
4. Focus Gempa, adalah jaraj antara episentrum dengan hiposentrum.
Jarak episentral dihitung dalam satuan Km atau derajat, Dimana 1° adalah 111,11 Km. Jarak episentral terbesar adalah 180° / 20.000 Km dan fokus juga dihitung dalam Km.
A
C
B A= EpisentrumB= Stasiun Pencatat GempaC= HiposentrumAC= FokusAB= Episentral
C. KLASIFIKASI GEMPA BUMI
1. JENIS GEMPA BUMI BERDASARKAN JARAK EPISENTRALa. Gempa setempat (<10.00 0 Km)b. Gempa bumi jauh ( sekitar
10.000 Km)c. Gempa bumi sangat jauh
(>10.000 Km)
2. JENIS GEMPA BUMI BERDASARKAN MAGNITUDE
a. Kelas a (magnitude 7,75 – 8,50)b. Kelas b (magnitude 7,00 – 7,70)c. Kelas c (magnitude 6,00 – 6,90)d. Kelas d (magnitude 5,30 – 5,90)e. Kelas e (magnitude < 5,30)
Kelas a & b, tercatat pada seluruh stasiun pencatat gempa
Kelas c, tercatat pada jarak busur 90° (10.000Km)
Kelas d, tercatat pada jarak busur 45° Kelas e, tercatat pada jarak busur sekitar
10°
D. SKALA KEKUATAN GEMPA BUMISkala kekuatan gempa bumi diukur
berdasarkan kuat atau lemahnya getaran. Kekuatan gempa bumi umumnya dinyatakan dengan skala Richter. Hasil pengukuran gempa bumi ini dengan cepat dapat diketahui berapa kekuatan gempa dan jarak antara lokasi pengamat dengan sumber gempa.
Skala kekuatan gempa bumi tidak hanya skala Richter saja, tetapi ada juga skala Mercalli dan skala Omori. Pada skala Richter, kekuatan gempa diukur berdasarkan getaran magnitudo. Akan tetapi, pada skala Mercalli dan skala Omori berdasarkan tahapan yang berkaitan dengan intensitas gempa.
1. SKALA RICHTER
KEKUATAN KETERANGAN
RATA-RATA INTENSITAS DEKAT EPISENTRUM
0 – 1,9 - 700.000 Tercatat, tapi tidak terasa
2 – 2,9 - 300.000 Tercatat, tapi tidak terasa
3 – 3,9 KECIL 40.000 Dirasakan oleh sedikit orang
4 – 4,9 RINGAN 6.200 Dirasakan oleh banyak orang
5 – 5,9 SEDANG 800 Agak merusak
6 – 6,9 KUAT 120 Merusak
7 – 7,9 BESAR 18 Sangat merusak
8 – 8,9 DAHSYAT1 dalam10 – 20 tahun
Menghancurkan
2. SKALA MERCALLI
No. Intensitas Klasifikasi secara umum
1 I Getaran tidak dapat dirasakan oleh semua orang,
kecuali orang yang sangat peka terhadap getaran
2 II Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan
yang bergantung bergoyang
3 III Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terutama
lebih satu lantai dan kendaraan yang sedang berhenti
agak bergerak
4 IV Getaran dirasakan oleh banyak orang, pecah belah,
daun jendela bergetar, dinding berbunyi karena pecah
5 V Getaran dirasakan oleh setiap penduduk. Barang-barang banyak yang
berjatuhan, tiang tampak bergoyang, dan bandul jam dinding berhenti
6 VI Getaran dirasakan oleh setiap penduduk dan pada umumnya penduduk
terkejut. Meja dan kursi bergerak, cerobong asap pabrik rusak
7 VII Getaran terasa agak kuat dan setiap orang keluar rumah. Bangunan
banyak yang rusak, cerobong asap pabrik pecah dan getaran dirasakan
oleh orang yang sedang naik kendaraan
8 VIII Getaran terasa kuat. Dinding bangunan dapat lepas dari rangka rumah
dan meja kursi terlempar, orang yang sedang naik kendaraan terganggu
keseimbangannya
9 IX Getaran terasa sangat kuat. Kerangka rumah banyak yang terlepas,
rumah tampak bergeser, instalasi air minum banyak yang putus
10 X Getaran agak dahsyat. Dinding rumah tergeser dari pondasinya, tanah
terbelah, rel kereta api tampak melengkung dan banyak tanah longsor
11 XI Getaran terasa dahsyat. Bangunan roboh, jembatan putus, rel kereta api
semuanya melengkung, pipa dalam tanah bengkok
12 XII Getaran terasa dahsyat. Bangunan hancur berkeping-keping, permukaan
tanah bergelombang, banyak benda-benda yang terlempar ke udara
3. SKALA OMORI
No. Derajat Klasifikasi secara umum
1 I Getaran lunak, tidak dirasakan oleh semua orang
2 II Getaran sedang, banyak orang terbangun karena bunyi
barang-barang yang pecah dan bunyi jendela atau pintu
berderit karena bergoyang
3 III Getaran yang agak kuat, pintu dan jendela terbuka
4 IV Getaran kuat, gambar di dinding berjatuhan dan dinding
retak-retak
5 V Getaran sangat kuat, dinding dan atap runtuh
6 VI Rumah-rumah banyak yang roboh
7 VII Terjadi kerusakan umum
E. RAGAM JENIS GELOMBANG GEMPA
1. Gelombang Primer (Primery Wave = P) atau Gelombang Longitudinal
2. Gelombang Sekunder (Secondary Wave = S) atau Gelombang Transversal
3. Gelombang Cinta (Love Wave) atau Gelombang Permukaan
F. JALUR GUNUNG API DI INDONESIA
Indonesia dilalui jalan pegunungan dunia yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania hingga Indonesia paling banyak memiliki gunung api aktif. Sistem gunung api yang ada di Indonesia adalah :
1. Jalur Pegunungan (Sirkum) Mediterania
Jalur gunung api busur dalam (inner arc) yang bersifat vulkanik atau aktif yang membujur dari kepulauan Andaman, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar, Damar, sampai di laut Banda.
Jalur gunung api busur luar (outer arc) yang bersifat non vulkanik atau tidak aktif, yang berderet dari Simeuleue (sebelah barat Sumatera), Nias, Batu, Mentawai, Enggano, pengunungan yang tenggelam di selatan Pulau Jawa, Sawu, Rote, Timor, Leti, Sermata, Buru dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
2. Jalur Pegunungan (Sirkum) Pasifik
Jalur gunung api ini membujur melalui Sulawesi Utara (G. Lokon, G. Soputan, G. Klabat), kepulauan Sangir, Talaud, Tidore, Ternate, dan Lampobatang (Sulawesi Selatan).3. Jalur Pegunungan Lingkaran Australia
Jalur gunung api ini berderet di bagian ekor Pulau Irian sampai kepala burung Irian dan berakhir di Pulau Halmahera dan sekitarnya.