Upload
sari-ulfayana
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 4. Seleksi Ide
1/18
BAB IV
SELEKSI IDE (IDEA SELECTION)
4.1 Ide dan Konsep Desain
Setelah melakukan pengumpulan data berupa kuisioner kepada konsumen,
maka diketahui bahwa masih banya konsumen yang belum mengetahui variasi
rasa dari produk nata yang sudah ada. Sedangkan sebagian yang lainnya sudah
tahu berbagai macam nata, tetapi nata dari kulit nanas belum berkembangan.
Respon konsumen yang cukup positif dengan sebagian besar mau untuk mencoba
produk yang akan dihasilkan dengan rasa yang membuat konsumen penasaran
yaitu dengan inovasi yang akan diberikan dalam pemanfaatan bahan yang
terbuang dari buah nanas ini. Maka dari itu dilakukan penyaringan ide-ide yang
gunanya meningkatkan kualitas produk nata de pina dari kulit nanas sebagai
kebutuhan konsumen. Penentuan ide dan konsep desain terdiri atas tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Splitting (Decomposising)
2. Produk sehat yang sudah diproduksi sebelumnya (Existing healthy
product)
3. Konsep ide produk baru (New ideas concept product).
4.1.1 Splitting (Decomposing)
Splitting (Decomposing) bertujuan untuk memecahkan masalah utama
yang menjadi tema dasar desain produk ke dalam sub-sub masalah sehinggamenjadi lebih sederhana dan mudah. Selain itu, splitting juga bertujuan untuk
menganalisa sub-fungsi dari permasalahan utama. Splittinguntuk desain produk
nata de pina dari kulit nanas adalah sebagai berikut :
a. Adakah bahan dasar selain air kelapa untuk produk olahan nata.
b. Apa saja bahan dasar yang bisa digunakan untuk bahan dasar nata.
c. Seberapa banyak variasi rasa nata yang telah ada dipasaran.
7/22/2019 4. Seleksi Ide
2/18
27
d. Seberapa besar prospek pemanfaatan bahan buangan buah nanas yaitu
berupa kulit nanas.
e. Dapatkah dibuat suatu produk olahan yang berasal dari kulit nanas,
sehingga dapat meminimalkan limbah kulit nanas dari pengolahan buah
nanas.
f. Dapatkah kulit nanas dijadikan sebagai bahan baku pembuatan nata
sebagai minuman sehat dengan banyak manfaat dan bernutrisi tinggi,
memiliki cita rasa yang enak dengan harga yang terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat Indonesia.
Dari pemecahan masalah utama ke dalam sub masalah di atas, langkah
berikutnya adalah penyusunan dan penemuan ide yang berhubungan dengan tema
dasar desain, yaitu nata de pina dari kulit nanas dengan mengacu pada ide-ide
yang telah ada sebelumnya (existing ideas concept) maupun ide-ide baru yang
belum ada sama sekali atau masih dalam tahap pengembangan.
4.1.2 Existing Healthy Foodof Nata
Menu makanan di jaman modern banyak yang diawetkan dan tidak alami
sehingga kandungan seratnya kurang. Menurut penelitian Puslitbang Gizi Depkes
RI, rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia hanya 10,5 gram serat per hari,
padahal kebutuhan serat orang dewasa sekitar 30 gram per hari. Kebutuhan serat
salah satunya dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi nata dari berbagai buah.
Karbohidrat yang terkandung dalam berbagai buah dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan nata. Selama ini bahan baku pembuatan nata yang sering
digunakan adalah air kelapa (nata de coco), nanas (nata de pina), tomat (nata de
tomato), dan buah-buahan lain yang cukup banyak mengandung karbohidrat
(gula). Nata merupakan jenis makanan yang banyak dikomsumsi dan digemari
oleh masyarakat. Pada saat ini nata yang paling banyak beredar di pasaran adalah
nata yang bahan bakunya air kelapa, atau yang dikenal dengan nata de coco.
Konsep minuman sehat berupa produk nata yang yang akan dibuat disusun
dengan merujuk kepada berbagai sumber, seperti artikel ilmiah, existing product,
7/22/2019 4. Seleksi Ide
3/18
28
paten, browsing internet, maupun literatur lainnya. Ada beberapa existing produk
minuman nata dapat dilihat pada Gambar 4.1 :
Gambar 4.1 Diagram bahan baku nata yang telah diproduksi
Dari berbagai existing product nata yang telah diproduksi, maka dapat
dituliskan ide-ide untuk menemukan bahan baku nata baru yang lebih variatif.
Karakteristik untuk pemilihan bahan baku nata adalah bahan baku yang terdapat
sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, magnesium, maupun unsur yang lain yang
optimum untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Pada fermentasi nata,
bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dengan baik apabila di dalam cairan
fermentasi terdapat kondisi yang optimum untuk pertumbuhannya.
Pada awal fermentasi nata terjadi kenaikan jumlah sel yang cepat dan
setelah hari kedua tampak adanya substansi berbentuk lapisan tipis yang terdapat
di permukaan cairan. Lapisan tipis yang disebut sebagai nata setiap harinya
semakin tebal, setelah proses fermentasi berlangsung selama 14 hari, penebalan
tidak bertambah lagi. Pada saat ini fase pertumbuhan bakteri sudah mencapai fase
stasioner, artinya bertambahnya jumlah sel bakteri dengan jumlah kematian sel
seimbang. Bahkan dimungkinkan jumlah sel yang mati lebih banyak, sehingga
proses fermentasi di dalam nata tidak aktif lagi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
NATA
Buah Kelapa Tebu Ekstrak/sari buah
Air kelapa Tetes (molasses) Nanas
Santan Kelapa Limbah cair Melon
Pisang
Jeruk
Jambu Biji
Strawberry
Tomat
7/22/2019 4. Seleksi Ide
4/18
29
sering terjadinya kontaminasi yang disebabkan oleh jamur pada fermentasi nata
yang berlangsung selama lebih dari 14 hari (Endang S. Rahayu, 1993 : 84).
Pada awal fermentasi dengan cairan fermentasi, bakteri, lingkungan serta
sanitasi yang baik, jarang fermentasi terkontaminasi oleh jamur. Hal ini
disebabkan bakteri Acetobacter xylinum yang dominan tumbuh serta
menghasilkan asam, sehingga mampu mencegah terjadinya kontaminasi. Tetapi
setelah fermentasi berlangsung lebih dari 14 hari, aktivitas bakteri sudah menurun
serta didukung dengan suasana yang aerob, mempermudah terjadinya
kontaminasi.
Pada kondisi fermentasi yang kurang baik, misalnya sumber karbon,
nitrogen, mineral dalam jumlah terlalu sedikit, serta pH yang sangat rendah atau
diatas netral mengakibatkan pertumbuhan Acetobacter xylinum terhambat. Akibat
yang ditunjukkan oleh terhambatnya pertumbuhan bakteri tersebut adalah nata
yang dihasilkan tipis serta lunak, bahkan pada kondisi yang sangat tidak
menguntungkan tidak dihasilkan nata, walaupun masih nampak adanya
pertumbuhan. Pada kondisi ini fermentasi nata mudah diserang oleh mikroba
kontaminan. Cairan fermentasi mudah diserang oleh khamir (ragi) maupun bakteri
kontaminan, sedang nata hasil fermentasinya mudah ditumbuhi jamur.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam fermentasi nata adalah
pengaturan kondisi fermentasi sehingga diperoleh kondisi yang optimum untuk
pertumbuhan bakteriAcetobacter xylinum, yaitumeliputi derajat keasaman, suhu,
sumber karbon, maupun nutrisi lainnya (nitrogen, sulfur, posfor dan lain-lain). Sel
bakteri harus muda dan jumlahnya dalam cairan fermentasi harus cukup. Aerasi
juga sangat berpengaruh karena bakteri ini bersifat aerob (Endang S. Rahayu,
1993 : 84).
4.1.3 Konsep Ide baru (New Ideas Concept) dari Nata
Dari beberapa produk nata yang telah ada beserta kelebihan dan
kekurangannya, maka terciptalah ide baru untuk membuat nata dari bahan baku
kulit nanas yang telah memenuhi kriteria untuk bahan baku nata. Melihat prospek
bahan makanan jenis nata yang makin ramai di pasaran, terlebih bila bahan baku
7/22/2019 4. Seleksi Ide
5/18
30
yang digunakan merupakan limbah buah-buahan yang untuk mendapatkannya
tidak memerlukan biya tinggi tetapi dapat mendatangkan penghasilan dengan
keuntungan yang relative tinggi. Pada umumnya limbah itu terbuang begitu saja
tanpa ada pemikiran untuk diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Padahal bila
dilihat limbah buah-buahan tersebut masih mengandung karbohidrat yang dapat
dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan nata.
Kekurangan dari produk ini adalah pemasaran produk yang masih sangat
minim, hal ini dikarenakan variasi nata jenis ini masih sangan minim di pasaran
sehingga membutuhkan strategi-strategi jitu dalam konsep pemasaran. Beberapa
hal yang harus diperatikan dalam pembuatan nata ini adalah pada saat proses
fermentasinya yang menjadi pokok perhatian yaitu kondisi optimum dalam
penumbuhan bakteri, kemudian daya tahan produk setelah diproduksi dengan
meminimalkan pengawet yang digunakan, serta manfaat yang diberikan oleh
produk yang dihasilkan.
4.2 Seleksi Konsep Ide
Seleksi konsep ide merupakan suatu proses pengevaluasian konsep-konsep
ide yang telah ada, baik ide lama maupun ide baru dengan mempertimbangkan
daftar kebutuhan konsumen dan kriterian lainnya. Membandingkan keunggulan
dan kelemahan relatif dari setiap ide dan memilih satu atau lebih konsep ide untuk
pengembangan lebih lanjut. Tahapan seleksi konsep ide (concept selection) terdiri
atas dua tahap proses, yaitu concept screeningdan concept scoring. Baikconcept
screeningmaupun concept scoringmenggunakan matriks basis dari enam langkah
tahapan seleksi. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Prepare the selection matrix
2. Rate the concepts
3. Rank the concepts
4. Combine and improve the concepts
5. Select one or more concepts
6. Reflects on the result and the process
7/22/2019 4. Seleksi Ide
6/18
31
4.2.1 Concept Screening
Concept screeningadalah suatu sistem perbandingan antara konsep dengan
tujuan mempersempit konsep-konsep berdasarkan kriteria-kriteria seleksi tertentu.
Concept screeningmenggunakan konsep referensi yang dijadikan sebagai acuan
untuk konsep ide-ide lainnya berdasarkan kriteria seleksi yang ada. Pada sub bab
4.1.2 telah dijabarkan beberapa bahan baku dalam produksi nata. Pada produk
nata de pina dari kulit nanas ini dilakukan dengan cara mengeliminasi bahan baku
yang tidak memenuhi kriteria, dimana kriteria yang ditinjau adalah sebagai berikut
:
1. Makanan sehat (Healthy food)
2. Ketahanan
3. Praktis
4. Kebersihan
5. Mudah didapat
6. Ketersediaan bahan baku banyak
7. Pemanfaatan bahan yang terbuang (limbah)
Dengan mengeliminasi beberapa bahan baku, selanjutnya dipilihlah bahan
yang dianggap mempunyai prospek untuk dijadikan bahan baku nata adalah buah
nanas dan kulit nanas yang telah memenuhi kriteria yang diajukan. Pemenuhan
kriteria ini dapat diaktualkan seperti berikut :
1. Nata dari kulit nanas merupakan makanan sehat untuk memenuhi
kebutuhan serat dalam tubuh konsumen
7/22/2019 4. Seleksi Ide
7/18
32
2. Produk yang dihasilkan dapat tahan dalam jangka waktu yang ditentukan
sesuai dengan kriteria produk dengan mencantumkan tanggal kadaluarsa
3. Nata de pina dari kulit nanas merupakan makanan untuk pemenuhan serat
yang praktis dan dikemas semenarik mungkin
4. Kebersihan dan kehigienisan produk diutamakan
5. Dengan teknik pemasaran sedemikian rupa, sehingga masyarakan akan
mudah memperoleh sumber serat dengan harga yang terjangkau
6. Banyaknya bahan makanan olahan dari buah nanas, maka akan
menghasilkan kulit nanas dengan jumlah yang banyak juga sehingga
cukup untuk dijadikan sebagai bahan baku nata
7. Dengan memanfaatkan kulit nanas, maka hal ini merupakan langkah kecil
untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan limbah sehingga dapat
dijadikan makanan penuh manfaat berupa nata.
Ketujuh ide ini merupakan aplikasi dari memungkinkan atau tidaknya ide
ini direalisasikan untuk menghasilkan suatu produk yang bernilai jual tinggi
dengan memanfaatkan bahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal
yaitu kulit nanas.
4.2.2 Concept Scroning
Setelah melakukan consept screeningtahapan selanjutnya adalah concept
scroning. Tahapan ini dilakukan untuk mengerucutkan konsep-konsep ide pasca
consept screeninguntuk dipilih menjadi suatu ide yang digunakan sebagai dasar
pengembangan produk pada tahapan selanjutnya. Concept scroningmenggunakan
kriteria seleksi yang sama pada concept screening, tetapi pada tahapan ini disertai
dengan bobot nilai dan skala ratting. Concept scroning yang dijabarkan pada
Tabel 4.1 dilakukan dengan menetapkan standar berupa skala nol (0), plus (+) dan
minus (-). Setiap konsep ide diberikan skala dengan mengacu kepada konsep yang
dijadikan sebagai referensi. Adapun keterangan dari skala yang diberikan adalah :
7/22/2019 4. Seleksi Ide
8/18
33
0 = sama seperti konsep referensi
+ = lebih baik dari konsep referensi
- = lebih buruk dibandingkan konsep referensi
Tabel 4.1Concept scroningproduk nata de pina dari kulit nanas
Kriteria SeleksiKonsep
Referensi (buah nanas) Produk (kulit nanas)
Healthy food function 0 0
Manufacture ability 0 +
Ease of use 0 +
Low cost 0 +Outlook features 0 0
Ease of handling 0 +
Environmental effect 0 +
Durability 0 0
Mudah didapat 0 +
Digemari masyarakat 0 0
Bersih dan Higienis 0 +
Daya jual dipasaran 0 +
Pengawet buatan 0 -
Sum +s 0 8
Sum 0s 13 4
Sum s 0 1
Net score 0 6
Rank 2 1
Continue No Yes
Penjelasan dari kriteria seleksi pada tabel di atas adalah sebagai berikut :
1. Healthy food function
Meliputi kebutuhan konsumen akan minuman nata yang terbuat dari nanas
yang sehat, kaya serat, tinggi kalori, bersih dan higienis serta harga yang
terjangkau.
2. Manufacture ability
Kemudahan pengaplikasian konsep ide yang ada dalam manufaktur
minuman nata yang terbuat dari nanas yang ada sampai saat ini.
7/22/2019 4. Seleksi Ide
9/18
34
3. Ease of use
Meliputi kemudahan produk minuman nata yang terbuat dari nanas yang
menggunakan suatu konsep ide yaitu praktis dan siap saji.
4. Low costs
Harga produk, biaya manufaktur dan keekonomisan dari produk minuman
nata yang terbuat dari nanas yang memanfaatkan suatu konsep ide.
5. Ease of handling
Temperatur penyimpanan, keamanan produk terhadap bahan-bahan
tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya, dan kemudahan
penanganan produk dalam pendistribusian merupakan bagian dari kriteria
seleksi ini.
6. Enviromental effect
Efek lingkungan yang ditimbulkan dari produk minuman nata yang terbuat
dari nanas yang menggunakan salah satu konsep ide. Parameter yang
dijadikan berupa limbah padat maupun emisi yang dihasilkan.
7. Durability
Ketahanan merupakan kriteria seleksi yang mengakomodasi kebutuhan
konsumen akan sifat minuman nata yang terbuat dari nanas yang tahan
lama, tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, tahan akan bau dan
basi, kemasan baik, dan memiliki resistensi yang baik terhadap perubahan
sifat fisik dan kimia akibat kondisi tertentu.
8. Harga terjangkau dan mudah didapat
Dalam produksi minuman nata yang terbuat dari nanas ini akan dibuat
dengan harga terjangkau.
9. Digemari masyarakat berbagai kalangan
7/22/2019 4. Seleksi Ide
10/18
35
Minuman nata yang terbuat dari nanas yang akan diproduksi diharapkan
merupakan makanan yang dinikmati dan digemari oleh semua kalangan.
10. Bersih dan higienis
Dengan menggunakan kemasan biodegradable dan tidak mengandung
adittif, maka produk minuman nata yang terbuat dari nanas ini dapat
direalisasikan menjadi produk yang bersih dan higienis serta dilengkapi
dengan sertifikasi kehalalan.
11. Pengawet buatan
Peoduk diberikan pengawet dengan takaran yang sesuai dengan standar
yang diperbolehkan dan pengawet diusahakan yang berasal dari bahan-
bahan organik.
4.3 Pengujian Konsep (Consept Testing)
Concept testingbertujuan untuk menguji apakah konsep yang telah dipilihpada tahap sebelumnya dapat diterima oleh masyarakat serta untuk menganalisa
pansa pasar dari produk yang akan dibuat. Concept testing ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara dan dapat dilakukan pengambilan beragam respon, seperti
pemilihan respon dari konsumen yang berpotensi terhadap produk yang akan
dibuat. Berikut ini adalah tahapan yang harus dilakukan untuk membuat suatu
Concept testing:
1. Penentuan tujuan concept testing
2. Penentuan target survei
3. Penentuan format survei
4. Mengkomunikasikan konsep
5. Melihat respon masyarakat
6. Interprestasi hasil
4.3.1 Contoh Kuisioner untuk Respon Masyarakat
7/22/2019 4. Seleksi Ide
11/18
36
Berikut ini adalah contoh kuisioner yang dibuat untuk melihat respon
masyarakat terhadap produk nata de pina dari kulit nanas :
NATA DE PINA DARI KULIT NANAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Kami ingin mengetahui respon anda terhadap produk kami yaitu nata de pina dari
kulit nanas yang merupakan variasi rasa nata yang baru dengan banyak manfaat
untuk pemenuhan kebutuhan serat yang sehat dan harga terjangkau.
1. Apakan Anda Suka mengkonsumsi sumber serat seperti nata?
2. Nata jenis apa sajakah yang pernah Anda konsumsi?
3. Seberapa sering Anda mengkonsumsi nata?
4. Apa yang Anda harapkan untuk perkembangan produk nata yang telah
ada?
5. Tahukah Anda nata bisa dibuat dari kulit nanas?
6. Bagaimanakah biasanya Anda mendapatkan minuman jenis nata?
(sulit/mudah)
7. Produk minuman nata yang kami tawarkan adalah nata de pina dari kulit
nanas, selain menghasilkan minuman yang bernutrisi tinggi, penuh serat
dan pastinya juga sehat kami juga memanfaatkan bahan yang selama ini
terbuang. Jadi selain bermanfaat untuk kesehatan, dengan mengkonsumsi
nata ini Anda juga dapat membantu dalam rangka penyelamatan
lingkungan dari tumpukan bahan-bahan yang selama ini diabaikan. Produk
ini juga dijual dengan harga yang terjangkau. Apakah Anda tertarik untuk
mencoba dan mengkonsumsi produk ini ?
a. Akan beli
b. Mungkin beli
c. Mungkin tidak beli
d. Pasti tidak akan beli
7/22/2019 4. Seleksi Ide
12/18
37
4.3.2 Hasil Analisis Kuisioner
Kuisioner disebarkan kepada 100 orang responden secara random dengan
variasi umur dan pekerjaan yang mewakili masyarakat sebagai tujuan konsumen
utama.
a. Pekerjaan Responden
Responden dipilih secara acak dengan berbagai jenis pekerjaan. Seperti
dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Diagram Pekerjaan Responden
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat persentasi pekerjaan seratus responden yang
dilakukan survei. Yaitu 31 % responden adalah mahasiswa, 24 % adalah siswa, 21
% adalah ibu rumah tangga, 13 % adalah wiraswasta, dan 11 % adalah karyawan.
b. Jenis Kelamin Responden
7/22/2019 4. Seleksi Ide
13/18
38
Gambar 4.3 Diagram Jenis Kelamin Responden
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa survei dilakukan pada responden laki-laki
dan perempuan yaitu terdiri dari 46% responden laki-laki dan 54% responden
perempuan.
c. Range Usia Responden
Responden terdiri atas beberapa range usia seperti pada diagram berikut.
Gambar 4.4 Diagram Range Usia Responden
Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa survei dilakukan pada range usia
yang berbeda-beda. Dimana 42% responden berusia 19-22 tahun, 24% responden
berusia 7-18 tahun, 19 % responden berusia 23-30 tahun, serta 15% responden
berusia 31-60 tahun.
d. Apakan Anda Suka Mengkonsumsi Sumber Serat Seperti Nata?
Pertanyaan pertama ini bertujuan untuk melihat seberapa banyak
konsumen yang menyukai produk minuman berupa nata.
7/22/2019 4. Seleksi Ide
14/18
39
Gambar 4.5 Diagram Kesukaan Responden dengan Nata
Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyukai
minuman nata yaitu 89% responden, sedangakan sisanya 11 % tidak suka nata.
e. Nata Jenis Apa Sajakah yang Pernah Anda Konsumsi ?
Dari beberapa jenis nata, ada bebera jenis yang sudah pernah dikonsumsi
oleh responden yaitu sebagai berikut.
Gambar 4.6 Diagram jenis nata yang pernah dikonsumsi oleh responden
Dari Gambar 4.6 dapat dilihatjenis nata yang sering dijumpai dan
dikonsumsi oleh masyarakat adalah nata de coco, sedangkan jenis nata yang lain
masih belum begitu dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Dapat dilihat bahwa
69% responden telah mengkonsumsi nata de coco, 21% responden telah
7/22/2019 4. Seleksi Ide
15/18
40
mengkonsumsi nata de pina, 7% responden telah mengkonsumsi nata de aloe dan
sisanya telah mengkonsumsi nata de aloe.
f. Seberapa sering Anda mengkonsumsi nata?
Gambar 4.7 Diagram Seberapa Sering Responden Mengkonsumsi Nata
Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa 77% responden sering
mengkonsumsi nata, 13% sangat sering mengkonsumsi nata dan sisanya jarang
mengkonsumsi nata, serta tidak ada diantara responden yang tidak pernah
mengkonsumsi nata.
g. Apa yang Anda harapkan untuk perkembangan produk nata yang
telah ada?
Gambar 4.8 Diagram Perkembangan Produk Nata Yang Diinginkan Responden
7/22/2019 4. Seleksi Ide
16/18
41
Dari Gambar 4.8 dapat dilihat permintaan responden untuk perkembangan
produk nata yaitu 68% responden menginginkan variasi rasa pada produk nata, 18
% responden menginginkan variasi bahan baku dan sisanya menginginkan variasi
warna.
h. Tahukah Anda nata bisa dibuat dari kulit nanas?
Gambar 4.9 Pengetahuan Responden terhadapa Nata de Pina dari Kulit Nanas
Dari Gambar 4.9 dapat dilihay 90% responden menyatakan tidak tahu
dengan nata de pina dari kulit nanas dan yang tahu hanya 10% dari responden.
i. Bagaimanakah biasanya Anda mendapatkan minuman jenis nata?
(sulit / mudah)
Gambar 4.10 Diagram Cara Mendapatkan Nata
7/22/2019 4. Seleksi Ide
17/18
42
Dari Gambar 4.10 dapat dilihat bagaimana responden mendapatkan nata di
pasarana 96% responden menyatakan nata mudah didapatkan dan sisanya
menyatakan sulit. Jadi produk nata sudah banyak dan mudah didapatkan
dipasaran.
j. Promo Produk
Produk minuman nata yang kami tawarkan adalah nata de pina dari kulit
nanas, selain menghasilkan minuman yang bernutrisi tinggi, penuh serat dan
pastinya juga sehat kami juga memanfaatkan bahan yang selama ini terbuang. Jadi
selain bermanfaat untuk kesehatan, dengan mengkonsumsi nata ini Anda juga
dapat membantu dalam rangka penyelamatan lingkungan dari tumpukan bahan-
bahan yang selama ini diabaikan. Produk ini juga dijual dengan harga yang
terjangkau. Apakah Anda tertarik untuk mencoba dan mengkonsumsi produk ini ?
a. Akan beli
b. Mungkin beli
c. Mungkin tidak beli
d. Pasti tidak akan beli
Gambar 4.11 Respon Konsumen terhadap Produk Nata de Pina dari Kulit Nanas
Pada Gambar 4.10 dapat dilihat dari 100 orang responden 51% nya
mungkin akan membeli produk nata de pina dari kulit nanas, 24% nya akan
membeli, 17% nya mungkin tidak membeli dan sisanya pasti tidak akan membeli
produk yang dihasilkan.
7/22/2019 4. Seleksi Ide
18/18
43
4.4 Perbandingan Nata de Pina dari Sari Buah Nanas dan dari Sari Kulit
Buah Nanas
Dari analisis konsumen yang dilakukan maka dapat dilihat perbandingan
antara kedua pilihan yang tersisa, yaitu dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2Nata de Pina dari Sari Buah Nanas dan dari Sari Kulit Buah Nanas
Kriteria Sari Buah Nanas Sari Kulit Buah Nanas
Makanan sehat
Tahan lama (dalam
jangka waktu tertentu)
Praktis dengan kemasan
menarik
Bersih dan higienis
Mudah didapat
Enak
Bahan baku alami
Maka dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kulit buah nanas berkompetensi untuk
dijadikan bahan baku pembuatan nata de pina. Sehingga dari analisis yang
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemakaian kulit nanas untuk bahan
baku nata de pina dapat dilanjutkan ke tahap produksi, karena respon masyarakat
akan variasi jenis bahan baku nata cukup bagus dan mempunyai peluang untuk
bersaing dengan jenis bahan baku yang lainnya.