29
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM Salatiga, karena belum pernah dilakukan oleh guru pengajar. Hasil observasi awal yang dilakukan, peneliti telah berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Kewirausahaan pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMK Kristen BM Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan, pokok bahasan Analisis Peluang Usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di Kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 SMK Kristen BM Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang secara bersiklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan/ observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian ini meliputi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Hasil dari keaktifan siswa diperoleh dari pengamatan / observasi yang dinilai dengan

4.1. Hasil Penelitian - UKSW

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih

asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Salatiga, karena belum pernah dilakukan oleh guru pengajar. Hasil observasi awal

yang dilakukan, peneliti telah berhasil mengidentifikasi permasalahan

pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas XI 6 Program Keahlian Multi

Media. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat

meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran

Kewirausahaan pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha kelas XI 6 Program

Keahlian Multi Media Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMK Kristen BM

Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan

keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan,

pokok bahasan Analisis Peluang Usaha dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di Kelas XI 6 Program Keahlian

Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 SMK Kristen BM Salatiga.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang secara

bersiklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan

tindakan (acting), pengamatan/ observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Hasil penelitian ini meliputi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Hasil dari

keaktifan siswa diperoleh dari pengamatan / observasi yang dinilai dengan

Page 2: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

33

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil belajar dibagi menjadi dua

yaitu nilai ulangan harian sebelum diadakan tindakan dan hasil tes (kuis) setelah

tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II adalah hasil tes

pada pokok bahasan menganalisis peluang usaha setelah dilakukan pembelajaran

dengan Group Investigasion. Selain itu terdapat hasil pengamatan aktivitas siswa

dalam menerima pelajaran, pengamatan aktivitas guru dan tanggapan siswa

terhadap proses pembalajaran Group Investigasion. Pada setiap siklus,

pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilakukan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dilakukan selama dua

jam pelajaran. Setiap satu jam pelajaran adalah empat puluh lima menit. Setelah

mengadakan penelitian dengan menggunakan metode Group Investigation pada

pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha peneleliti memperoleh data sebagai

berikut :

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Peneliti merencanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I

pada Rabu tanggal 2 November 2011 dan 9 November 2011. Peneliti

memandang Group Investigation sebagai model pembelajaran yang tepat untuk

melakukan perbaikan pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI 6 Program

keahlian Multi Media SMK Kristen BM Salatiga. Sub pokok bahasan yang

diteliti adalah menganalisis peluang usaha. Tahap penyusunan rancangan

tindakan yang akan diberikan sebagai berikut:

Page 3: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

34

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (lampiran 1) tentang

materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation.

2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation ( lampiran 2).

3. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang meliputi:

lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilihat dari

jumlah siswa yang membawa buku paket, buku catatan dan

perlengkapan tulis (lampiran 3).

lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation. Lembar pengamatan dibuat untuk

mengetahui sejauhmana interaksi siswa selama proses pembelajaran

(lampiran 5).

lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk mengetahui

aktivitas guru selama menggunakan metode pembalajaran kooperatif

tipe Group Investigation (lampiran 6).

4. Membuat dan menyiapkan kartu identitas kelompok.

5. Menyiapkan kisi-kisi wawancara (lampiran 7).

6. Menyiapkan lembar angket tanggapan siswa (lampiran 8).

7. Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal kuis tiap siklus.

Page 4: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

35

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Perbaikan Pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

2 november 2011 dan 9 November 2011. Peneliti melaksanakan skenario

pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Pertemuan

pertama hasil observasi kegiatan belajar mengajar pada kegiatan awal guru

melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi

apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif

Group Investigation ini baru pertama kali diterapkan oleh guru sehingga lebih

berkonsentrasi pada kegiatan inti. Guru tidak sepenuhnya menyampaikan

tujuan pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan langkah-langkah

pembelajaran Group Investigation dan dilanjutkan dengan masuk ke materi

pelajaran tentang menganalisis peluang usaha. Guru berusaha mengajak tanya

jawab dengan siswa supaya aktif dalam pembelajaran.

Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu guru membagi siswa ke

dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh guru (lampiran 2).

Sebelum membagi kelompok, guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan

lembar kerja kelompok mulai dari tugas masing masing anggota kelompok, ,

nama kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan

kelompok masing-masing, guru membagi lembar kerja kelompok (lampiran 9)

dan kartu identitas kelompok. Guru berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa

didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai

melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan guru membahas jawaban.

Page 5: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

36

Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir

setelah presentasi, guru memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk

materi selanjutnya.

Pertemuan kedua guru memberikan apersepsi, motivasi, tujuan

pembelajaran, menyampaikan kembali langkah-langkah pembelajaran Group

Investigation. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan materi

selanjutnya tentang resiko usaha kaitannya dengan peluang usaha. Setelah guru

menyampaikan materi kemudian menjelaskan langkah-langkah lembar kerja

kelompok dan membangun semangat kelompok. Guru membagi kelompok,

membagi lembar kerja kelompok (lampiran 9) dan ide Kemudian dilanjutkan

dengan pembagian lembar kuis individu (lampiran 11). Setelah kuis selesai

guru memberikan sesi tanya jawab tentang permasalahan yang didapat selama

kuis individu. Untuk pengumuman hasil tes dan perkembangan skor individu ,

penilaian kelompok (lampiran) dan rangking / penghargaan dilakukan dengan

meminta jam pelajaran guru lain pada hari berikutnya.

Tiap kelompok diberi penilaian kelompok. Lembar ini dimaksudkan

agar siswa dapat melihat hasil kerja individu yang disumbangkan dalam tiap

kelompok. Lembar hasil kuis pertama juga dibagikan supaya siswa dapat

melihat secara langsung hasil kerjanya.

c. Pengamatan (Observing)

Penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan pembelajaran metode

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu dengan menggunakan

Page 6: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

37

lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan

menggunakan pembelajaran metode Group Investigation pada siklus I diperoleh

hasil sebagai berikut :

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam menerima

pelajaran

Hasil penelitian kesiapan siswa menerima pelajaran dapat dilihat

(lampiran ) pada siklus I pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar 89,33

% siswa telah siap menerima materi pelajaran. Sedangkan 10,67 % belum siap

menerima materi pelajaran dikarenakan lima siswa yang tidak membawa buku

paket dan tiga siswa tidak membawaperlengkapan alat tulis.

Pertemuan kedua dapat dilihat bahwa sebesar 97,33 % siswa telah siap

menerima materi pelajaran. Sedangkan yang belum siap menerima materi

pelajaran yaitu sebesar 2,67 % dikarenakan terdapat dua orang siswa tidak

membawa perlengkapan alat tulis berupa bolpoin. Untuk itu upaya yang

dilakukan adalah memberi pengertian pada siswa mengenai pentingnya alat

tulis yang mendukung untuk penugasan dan keerhasilan siswa untuk

menyelasaikan tugas terlulis yang diberikan oleh guru.

b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation

Data hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui

kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas belajar

Page 7: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

38

siswa pada siklus I (lampiran 16) sebesar 76,8 %. Siklus I Keaktifan siswa

menunjukkan nilai empat atau kategori baik. Pada saat kuis individu berjalan

dengan baik. Saat sesi tanya jawab mengenai kesulitan yang dialami selama

kuis, siswa mau mengungkapkan kesulitannya. Walaupun ada beberapa

siswa yang belum berani saat mengungkapkan kesulitannya.

c. Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya metode

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu sebesar 36,00 %,

kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 96,00 % (lampiran

21). Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum tindakan sebanyak 16 siswa dan

setelah tindakan pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 24 siswa.

Siswa yang belum tuntas dikarenakan kurang memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan

guru selama proses pembelajaran. Siklus I pertemuan pertama guru memberi

motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan

pada siswa mengenai sistem pencatatan persediaan. Namun pada kegiatan awal

ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru kurang memotivasi

siswa sehingga masih banyak siswa yang pasif, cenderung diam dan suasana

kelas masih belum terkondisi dengan baik.

Page 8: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

39

Guru membimbing siswa dan mengorganisasikan kegiatan dalam

kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Namun guru belum

sepenuhnya dapat menciptakan suasana tenang dan aktif karena hanya

beberapa siswa saja yang terlihat aktif dalam diskusi, sementara yang lainnya

hanya diam saja dan masih banyak yang mengobrol. Kegiatan guru memberi

arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja siswa

sudah baik, guru juga sudah secara bersama memantau secara langsung pada

setiap kelompok, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang tidak bekerja sama

dalam kegiatan kelompok.

Pertemuan kedua, guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali

pengetahuan awal, guru menanyakan pada siswa mengenai analisis resiko

usaha. Penyampaian tujuan pembelajaran sudah tersampaikan. Kemudian guru

membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk

mengerjakan tugas dan berdiskusi. Suasana tenang dan aktif sudah baik

daripada pertemuan pertama. Terlihat beberapa siswa sudah terlihat aktif dalam

diskusi. Guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan.

Guru juga sudah secara maksimal memantau secara langsung pada setiap

kelompok. Namun upaya guru untuk membuat siswa untuk lebih aktif dalam

pembelajaran perlu ditingkatkan. Selanjutnya, guru memberikan penguatan

sebelum kuis dimulai. Kemudian guru membagi lembar kuis individu. Saat kuis

berlangsung guru mengawasi jalannya proses kuis individu. Saat pertengahan

kuis ada empat siswa yang berbeda bangku yang masih bekerja sama,

Page 9: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

40

kemudian guru menegur siswa tersebut. Setelah kuis guru memberikan sesi

tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi siswa selama mengerjakan kuis.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya

dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah baik yaitu sebesar 78,4 %

(lampiran 18). Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan kembali

untuk mencapai hasil yang memuaskan.

3) Wawancara siswa tentang penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada siswa setelah

mengikuti pelajaran kewirausahaan dengan metode koopertif Group

Investigation mereka menjawab senang. Selain dari hasil wawancara peneliti

juga mendengar pernyataan dari enam siswa bahwa dengan metode kooperatif

Group Investigation mereka lebih memahami materi, dapat berdiskusi dengan

teman dan tidak jenuh (lampiran 20).

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam

penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa aktivitas siswa menunjukkan

nilai sebesar 76,8 %. Namun peningkatan aktivitas tersebut belum bersama atau

belum menunjukan indikator keberhasilan sehingga perlu adanya perbaikan-

perbaikan yang mengarah supaya mencapai hasil yang lebih bersama.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I tergolong dengan

menunjukkan nilai sebesar 78,4 %. Guru sudah melakukan aktifitasnya dengan

Page 10: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

41

sebaik mungkin untuk dalam pembelajaran. Namun demikian guru sudah

melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation dengan baik. Tujuan pembelajaran pada siklus I tidak dijelaskan

guru karena guru memfokuskan pembelajaran pada langkah-langkah pembelajaran

dengan metode kooperatif Group Investigation yang belum pernah digunakan

sebelumnya.

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I masih terdapat hal-

hal yang perlu diperhatikan sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam

penelitian sebagai berikut :

1. Keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan nilai baik. Hasil tersebut

masih dibawah kriteria keberhasilan proses. Sehingga pada siklus II

perlu ditingkatkan terutama pada kerjasama siswa sertamenerima

siswa lain sebagai teman dalam bekerja.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 96,00 %.

Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria keberhasilan belajar, namun

demikian diharapkan pada siklus II akan mengalami peningkatan lagi.

2. Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti merencanakan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran siklus II pada hari Rabu tanggal 16 November 2011 dan 23

November 2011 dikelas XI 6 program Keahlian Multi Media SMK Kristen

BM Salatiga. Perencanaan ini diisi dengan persiapan seperti siklus I dan

Page 11: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

42

memperbaiki kekurangan pada siklus I yang dapat dilihat di refleksi siklus I.

Persiapan perbaikannya diantaranya sebagai berikut:

1. Penyampaian tujuan pembelajaran

Upaya perbaikan pada tujuan pembelajaran ini yaitu guru sebagai

pengajar supaya mempersiapkan skenario pembelajaran secara maksimal. Jadi

kegiatan awal, inti dan akhir dapat berjalan dengan baik.

2. Hasil belajar

Upaya perbaikan hasil belajar yaitu guru memberikan pengarahan

supaya semua siswa lebih berkonsentrasi dan menyimak semua arahan dari

guru agar proses pembelajaran berjalan efektif dan siswa dapat menguasai

materi yang diajarkan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pertemuan pertama guru melaksanakan pembelajaran dengan langkah-

langkah pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu guru

menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti materi pelajaran, kemudian

siswa menyiapkan buku materi yang akan digunakan sebagai pendukung

pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan apersepsi, motivasi,

penyampaian tujuan pembelajaran, mengulang kembali langkah-langkah

pembelajaran Group Investigation. Pertemuan pertama siklus II ini siswa

terlihat lebiah percaya diri dalam mengikuti pembelajaran, terlihat melalui

aktifitas siswa pada saat bekerja sama dalam kelompoknya masing masing.

Kemudian guru mengkomunikasikan topik pembelajaran serta kegiatan yang

Page 12: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

43

berkaitan dengan pembelajaran yang berkaitan dengan peluang usaha yang

dikaitkan dengan resiko usaha. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan

meminta siswa untuk untuk berbaur sesuai dengan kelompok yang telah

ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Siklus II ini, siswa lebih disiplin

karena sudah memahami metode pembelajaran koopertif tipe Group

Investigation, dan telah siap dengan materi yang akan diberikan. Langkah

berikutnya adalah guru memberikan tugas untuk dibahas oleh kelompok.

Setelah selesai hasil kerja kelompok dibahas bersama-sama. Kemudian guru

dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas. Selanjutnya pemberitahuan

siswa untuk materi pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua juga sudah berjalan dengan baik seperti pada

pertemuan pertama. Guru mengecek kesiapan siswa memberikan apersepsi,

motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran, mengulang kembali langkah-

langkah pembelajaran Group Investigation. Pertemuan ini sudah lebih siap

dibandingkan pertemuan yang pertama. Dalam melaksanakan pembelajaran

guru mengkomunikasikan topik pembelajaran serta kegiatan yang berkaitan

dengan pembelajaran yang berkaitan dengan menganalisis peluang usaha

kaitannya dengan resiko usaha. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan

meminta siswa untuk untuk berbaur sesuai dengan kelompok yang telah

ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian mengerjakan lembar kerja

kelompok (lampiran 24). Setelah selesai diskusi guru menjelaskan kegiatan

selanjutnya yaitu evalusi yang akan dilakukan melalui kuis individu dan

diharapkan hasilanya akan lebih baik dari kuis pertama.

Page 13: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

44

Kuis kedua berjalan dengan baik. Selama kuis guru mengawasi jalannya

kuis. Setelah kuis selesai, guru mengajak tanya jawab dengan siswa mengenai

kesulitan selama mengerjakan kuis.

Untuk pengumuman hasil tes dan perkembangan individual (lampiran

36), penilaian kelompok (lampiran 20) dan rangking / penghargaan (lampiran

37) diadakan dengan mengambil jam pelajaran Kewirausahaan pada

pertemuan selanjutnya. Tiap kelompok diberi lembar skor kemajuan

kelompok. Lembar ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat hasil kerja

individu yang disumbangkan dalam tiap kelompok. Lembar hasil kuis kedua

juga dibagikan supaya siswa dapat melihat secara langsung hasil kerjanya.

c. Pengamatan (Observing)

Pada penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan pembelajaran

metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu dengan

menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil

pengamatan dengan menggunakan pembelajaran metode Group Investigation

pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam menerima materi

pelajaran.

Hasil penelitian kesiapan siswa menerima pelajaran dapat dilihat

(lampiran 14) pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar

98,67 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Pertemuan pertama

masih ada siswa yang belum siap menerima materi pelajaran ini disebabkan

Page 14: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

45

terdapat satu siswa yang tidak membawa buku paket dengan alasan

bukunya hilang dan pada pertemuan kedua siswa sudah siap semua untuk

menerima pelajaran. Pertemuan kedua semua siswa sudah siap menerima

pelajaran. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II ini

dibandingkan siklus I.

b. Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation

Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa (lampiran 15)

dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah

mencapai 90,40 % sedangkan yang kurang aktif tinggal 9,60 % karena

takut dan minder dalam menjawab pertanyaan maupun dalam

mengemukakan pendapat. Siklus II Keaktifan siswa menunjukkan nilai

lima atau sangat baik.

c. Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa dari sebelum diterapkannya metode

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu 36,00 % menjadi

100 % pada siklus II (lampiran 32). Ketuntasan hasil belajar siswa

sebanyak 9 siswa sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan

tindakan pada siklus II siswa yang tuntas menjadi 25 siswa.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan

guru selama proses pembelajaran. Siklus II pertemuan pertama guru memberi

motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan

Page 15: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

46

pada siswa mengenai menganalisis peluang usaha. Namun pada kegiatan awal

ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. guru dalam pemberian

motivasi sudah baik.

Kemudian guru membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam

kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Guru memberi arahan dan

bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja siswa sudah baik,

guru juga sudah secara bersama memantau secara langsung pada setiap

kelompok, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang tidak bekerja sama dalam

kegiatan kelompok.

Pertemuan kedua guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali

pengetahuan awal, guru menanyakan pada siswa mengenai analisis resiko

usaha. Dalam memberi motivasi siswa, guru sudah lebih baik dari pertemuan

pertama. Penyampaian tujuan pembelajaran sudah tersampaikan. Guru

membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk

mengerjakan tugas dan berdiskusi, suasana tenang dan aktif sudah cukup baik

daripada pertemuan pertama. Terlihat beberapa siswa sudah terlihat aktif dalam

diskusi. Sementara yang lainnya masih ada yang berbicara dengan teman satu

kelompok. Guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan.

Guru juga sudah secara bersama memantau secara langsung pada setiap

kelompok. Namun upaya guru untuk membuat siswa untuk lebih aktif dalam

pembelajaran perlu ditingkatkan.

Hasil pengamatan terhadap kinerja guru (lampiran) dalam pembelajaran

pada siklus kedua sudah baik yaitu sebesar 92,00 %.

Page 16: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

47

3) Wawancara siswa mengenai pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation.

Hasil wawancara siswa pada siklus II (lampiran 35) menunjukkan

bahwa semua siswa menjawab senang dengan pembelajaran Group

Investigation. Dua puluh empat siswa memberi komentar lebih mudah

memahami materi, satu siswa memberi komentar dapat berdiskusi dan

bertukar ide dengan teman dan tiga siswa memberi komentar tidak mengantuk

dan tidak bosan. Selain itu, semua siswa menjawab setuju apabila dalam

pembelajaran selanjutnya menggunakan metode kooperatif tipe Group

Investigation.

4) Angket tanggapan siswa mengenai pelaksanaan metode pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation.

Hasil angket tanggapan siswa yang didapat (lampiran) semua siswa

menyatakan suka dengan pembelajaran kooperatif Group Investigation.

Mereka merasa lebih memahami materi yang diajarkan dan merasa tidak

jenuh. Semua siswa juga menyatakan hasil belajar mereka dapat lebih baik

karena dapat bertukar ide dengan teman dan termotivasi untuk belajar.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa sudah

menunjukkan hasil baik yaitu sebesar 90,40 %. Sementara aktivitas guru juga

menunjukkan adanya peningkatan yaitu sebesar 92,00 %. Baik aktivitas siswa

Page 17: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

48

maupun guru sudah mencapai kriteria keberhasilan proses. Berdasarkan hasil

perolehan dari pelaksanaan siklus II aktivitas peserta didik sudah menunjukan

tercapainya tujuan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II mengalami

peningkatan dengan menunjukkan nilai sangat baik. Hasil ini berarti

2. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 100 %. Hasil

tersebut sudah mencapai kriteria keberhasilan belajar yaitu diatas atau

sama dengan 80 %.

4.3. Rangkuman

Tabel 4.3 Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan

Kelas XI.6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga

Tahapan Diskripsi

Sebelum tindakan Proses belajar mengajar di kelas XI Program Keahlian Multi

Media SMK Kristen Salatiga mata pelajaran kewirausahaan,

pokok bahasan Analisis Peluang Usaha menggunakan model

pembelajaran konvensional ceramah. Hal ini yang

menyebabkan selama pembelajaran beberapa siswa terlihat

tidak konsentrasi mendengarkan penjelasan dari guru, siswa

sering mengobrol dengan teman sebangku dan bermain

handphone selama pelajaran. Pembelajaran seperti ini juga

menyebabkan rata-rata hasil belajar siswa 63,08 dan

ketuntasan belajar sebesar 36,00%.

Page 18: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

49

Siklus I

Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan kegiatan identifikasi masalah

dan analisis penyebab timbulnya masalah yang terdapat

pada proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan

program keahlian Multi Media kelas XI.6 semester 1 di

SMK Kristen Salatiga sebelum tindakan kelas dilakukan.

Tindakan untuk memecahkan masalah yang dianggap tepat

oleh peneliti yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

Kooperatif dengan menggunakan tipe Group Investigasi.

Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan sesuai dengan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Tiap siklus

peneliti melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran

dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Hasil observasi yang dilakukan pada Pertemuan pertama

kegiatan belajar mengajar kegiatan awal guru belum

menyampaikan tujuan pembelajaran secara lengkap. Model

pembelajaran Group Investigation belum pernah dikenalkan

pada siswa sehingga guru di SMK Kristen Salatiga lebih

berkonsentrasi pada kegiatan inti.

Pertemuan kedua guru sudah melaksanakan proses belajar

mengajar sesuai dengan RPP.

Page 19: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

50

Pengamatan Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran

model Group Investigation pada siklus I memperoleh hasil

sebagai berikut :

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Observasi Tentang Kesiapan Belajar Siswa Dalam

Menerima Pelajaran.

Pada siklus I dapat dilihat bahwa sebesar 97,33%

siswa siap menerima materi pelajaran. Sedangkan

2,67 % belum siap menerima materi pelajaran

disebabkan dua siswa yang tidak membawa

perlengkapan alat tulis yaitu berupa bolpoin.

b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam

Proses Pembelajaran Group Investigation.

Hasil observasi keaktifan belajar siswa pada siklus I

sebesar 76,80%.

c. Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI.6 program

keahlian Multi Media di SMK Kristen Salatiga

sebelum diterapkannya model pembelajaran Group

Investigation yaitu sebesar 36,00%, kemudian pada

siklus I mengalami peningkatan menjadi 96,00%.

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru.

Page 20: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

51

Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk

mengetahui kegiatan guru mata pelajaran

Kewirausahaan di SMK Kristen Salatiga selama proses

pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap aktivitas

guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran

pada siklus pertama sudah baik yaitu sebesar 78,40 %.

Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus

awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data

bahwa aktivitas siswa kelas XI.6 program keahlian Multi

Media SMK Kristen Salatiga menunjukkan nilai sebesar

76,8%. Hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan

yang sudah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil

observasi kinerja guru pada siklus I menunjukkan nilai

sebesar 78,40%. Tujuan pembelajaran belum disampaikan

oleh guru pada pertemuan pertama siklus I. Hal ini

disebabkan karena guru lebih fokus pada inti pembelajaran.

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I hasil

belajar siswa yaitu sebesar 96,00%.

Siklus II

Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan persiapan

seperti siklus I dan memperbaiki kekurangan pada siklus I

yang dilihat di refleksi siklus I.

Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan perbaikan tindakan

Page 21: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

52

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Group Investigation yang telah disusun dalam bentuk RPP.

Pengamatan Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran

model Group Investigation, pada siklus II diperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a Observasi tentang kesiapan belajar siswa dalam

menerima materi pelajaran.

Hasil penelitian kesiapan siswa kelas XI.6 program

keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga dalam

menerima pelajaran dapat dilihat pada siklus II

pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar

100% siswa telah siap menerima materi pelajaran.

Hal ini dapat dilihat melalui semua siswa membawa

buku paket alat tulis dan lain sebagainya.

b Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam proses

pembelajaran Group Investigation.

Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa

kelas XI.6 Pogram Keahlian Multi Media SMK

Kristen Salatiga dalam pembelajaran Group

Investigation telah mencapai 90,40%.

c Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum

Page 22: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

53

diterapkannya model pembelajaran Group

Investigation yaitu sebesar 36,00%, kemudian pada

siklus II meningkat menjadi 100%..

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat

dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus II

sudah baik yaitu sebesar 92,00%.

Refleksi Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa kelas

XI.6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga

sudah menunjukkan hasil baik yaitu sebesar 100%.

Sementara aktivitas guru mata pelajaran menunjukkan

adanya peningkatan yaitu sebesar 92,00%. Baik aktivitas

siswa maupun guru sudah mencapai kriteria keberhasilan

proses. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus

II aktivitas peserta didik sudah menunjukan tercapainya

tujuan dalam penelitian yaitu hasil ketuntasan belajar siswa

pada siklus II sebesar 100%..Hasil tersebut sudah mencapai

kriteria keberhasilan belajar yaitu diatas atau sama dengan

80 %.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil perolehan data pada mata pelajaran kewirausahaan

diketahui bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar dari sebelum perbaikan

Page 23: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

54

dengan rata-rata kelas 63,08. Pada saat perbaikan siklus I rata-rata kelas

meningkat menjadi 87,88 dan perbaikan pembelajaran pada siklus II menjadi

94,92. Sehingga perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II ini, dan tidak perlu

diadakan perbaikan pada siklus III

Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil observasi selama

penelitian berdasarkan nilai atau hasil perbaikan pembelajaran, pengamatan

selama proses perbaikan pembelajaran pada siklus I maupun siklus II

berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk kemudian

dilakukan refleksi secara keseluruhan pada tiap-tiap siklusnya. Proses

pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila terdapat interaksi yang baik

antara guru dan siswa.

“Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran proses pembelajaran. “17 Guru harus dapat menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam

pembelajaran, yang disesuaikan dengan dengan karakteristik materi yang akan

disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Proses pembelajaran dapat dikatakan maksimal apabila terdapat keaktifan siswa

dan guru dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak pada hasil belajar

siswa yang tinggi sehingga proses pembelajaran dapat berkualitas.

Tujuan pembelajaran akan tercapai bila guru telah berhasil dalam

mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar diketahui setelah diadakan

17 http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-kooperatif-

tipe_01.htm

Page 24: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

55

evaluasi dengan seperangkat item soal. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar

mengajar, dapat dilihat dari daya serap siswa dan persentase keberhasilan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dapat diketahui melalui hasil belajar

siswa. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan observasi

awal untuk mengidentifikasikan permasalahan. Guru juga mempersiapkan rencana

pelaksanan pembelajaran (RPP), identitas kelompok, lembar observasi guru dan

siswa, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, dan lembar kuis individu.

Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini, mengambil pokok

bahasan menganalisis peluang usaha. Materi pembelajaran ini mengenai sistem

peluang usaha, dan resiko usaha kaitannya dengan peluang usaha. Materi terdiri

dalam beberapa pokok bahasan. Kemuudian materi tersebut dibagi ke dalam

enam bagian yang masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang.

Tiap kelomppok memilih sub pokok bahasan materi yang berbeda dengan

kelompok lain. Setelah itu mereka berdiskusi untuk memperoleh hasil yang akan

dipresentasikan di depan kelas dan akan ditanggapi oleh kelompok lain secara

bergantian.

Hasil observasi awal yang menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar

belum maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat dan hasil

belajar yang belum sesuai dengan target. Bentuk pemecahan dari permasalahan ini

adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation pada siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Salatiga. Selama pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi analisis peluang

Page 25: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

56

usaha dari siklus satu ke siklus berikutnya terjadi perubahan dalam proses

pembelajaran ke arah perbaikan.

Perubahan ini dilihat dari hasil peningkatan keaktifan siswa dan hasil

belajar siswa. Hasil observasi pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa

keaktifan siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya mengalami peningkatan.

Hasil aktivitas siswa siklus I sebesar 76,8 %. Hasil proses belajar siswa pada

keaktifan siswa menunjukkan nilai empat atau kategori baik. Hasil aktivitas siswa

siklus II sebesar 90,40 %. Hasil proses belajar siswa pada keaktifan siswa

menunjukkan nilai lima atau kategori sangat baik.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus I mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan sebelum tindakan kelas dilaksanakan. Sebelum tindakan

kelas dilaksanakan banyak siswa pasif, bermain handphone dan mengobrol. Siklus

I, siswa sudah mulai aktif mengikuti pelajaran walaupun belum maksimal.

Pertemuan pertama, kelompok dua, tiga, lima dan enam sudah mulai bisa

menerima rekan kerja, walaupun masih terlihat empat siswa yang masih kurang

bisa menerima rekan kerjanya. Terlihat mereka saling berdiskusi dan sudah dapat

membagi tugas saat mengerjakan. Mereka membagi tugas sesuai dengan jumlah

soal mengenai analisis peluang usaha dan kemudian dicocokan bersama dengan

kelompok. Jawaban yang berbeda didiskusikan bersama sehingga mendapatkan

jawaban yang sama dalam tiap kelompok.. Hasil diskusi siswa, nilai tertinggi

dicapai oleh kelompok satu dan enam dengan nilai 100. Kelompok satu dan lima

memperoleh nilai 87,5, kelompok empat memperoleh nilai 75, kelompok tiga

memperoleh nilai 50. Pertemuan kedua, semua kelompok sudah mulai bisa

Page 26: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

57

menerima rekan kerjanya walaupun masih ada siswa yang masih kurang bisa

menerima rekan kerjanya, karena rekannya pemalas dan sulit diajak bekerjasama.

Pembagian tugas juga sudah mulai bisa dilakukan tiap kelompok. Mereka

membagi tugas sesuai dengan jumlah soal mengenai metode penilaian persediaan

berdasarkan harga perolehan. Hasil diskusi siswa, kelompok satu sampai enam

memperoleh nilai 100.

Siklus II, tiap kelompok sudah ada peningkatan dalam berkelompok dan

berdiskusi. Pertemuan pertama, tiap kelompok sudah bisa membagi tugas dengan

baik walaupun masih ada siswa yang kurang antusias untuk diajak bekerjasama.

Hasil diskusi siswa untuk kelompok satu, tiga, empat, dan lima memperoleh nilai

100. Kelompok dua dan enam mendapat nilai 83 karena mereka kurang teliti

dalam mengerjakan soal pada penyebab resiko usaha dan cara menghadapi

kekhawatiran yang muncul pada peluang usaha. Pertemuan kedua, kerjasama

menjadi lebih baik lagi namun ada dua siswa yang kurang bisa diajak bekerja

sama yaitu siswa pada kelompok tiga dan enam karena mereka pemalas. Hasil

diskusi siswa menunjukkan nilai yang sangat baik untuk semua kelompok

memperoleh nilai 100.

Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi atau konsep yang dipelajari melalui kegiatan yang telah

dilaksanakan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa

sudah masuk dalam kriteria ketuntasan belajar yaitu lebih dari atau sama dengan

75 %. Hal ini berarti, dengan diterapkannya metode kooperati tipe Group

Page 27: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

58

Investigation toleransi, keterampilan sosial, motivasi dan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

Guru dalam menyampaikan materi juga mengalami kenaikan dibanding

dari sebelum diterapkannya metode pembelajaran Group Investigation. Guru

berusaha memberi motivasi kepada siswa dan mencoba mengkondisikan kelas

dengan baik, sehingga tercipta suasana belajar dengan baik. Guru dalam kegiatan

belajar mengajar membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam

kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Sedangkan dalam lembar

kerja siswa, guru memberikan arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegitan

belajar mengajar.

Hasil observasi guru pada siklus I sebesar 78,4 % dan pada siklus II

sebesar 92,00 %. Dari data tersebut menunjukkan adanya kenaikan kinerja guru

secara dinamis dari siklus I dan siklus II. Guru berusaha memperbaiki

kekurangan-kekurangannya dalam proses pembelajaran, dari cara memberi

penyampaian tujuan pembelajaran, keaktifan dalam berkelompok. Hasil observasi

terhadap kinerja guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dari satu siklus ke siklus-siklus berikutnya, menunjukkan

bahwa kinerja guru sudah baik. Siklus I, guru sudah melaksanakan seluruh

langkah–langkah pembelajaran yang telah disusun, namun belum secara maksimal

karena masih ada beberapa langkah yang belum dilakukan secara baik. Pada

siklus II, kinerja guru semakin baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan sudah

dilakukanya langkah–langkah pembelajaran secara maksimal.

Page 28: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

59

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang berdampak

pada peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif dan keaktifan belajar siswa.

Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan tolak ukur dari

keberhasilan penelitian tindakan kelas. Belum tercapainya indikator dalam

penelitian ini disebabkan masih terdapat permasalahan yang dihadapi pada siklus I

yaitu

1. Tujuan pembelajaran yang belum disampaikan secara keseluruhan.

2. Suasana kelas belum terkendali, karena masih ada siswa yang belum

paham mengenai metode pembelajaran yang digunakan.

3. Siswa dan guru mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran

karena komunikasi yang kurang baik.

4. Kurangnya persiapan yang dilakukan siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

5. Siswa masih belum terbuka antara satu dengan yang lain untuk

melakukan kerjasama dalam kelompoknya

Namun hal ini dapat diatasi dengan baik karena adanya kerja sama yang

cukup baik antara guru dengan siswa, sehingga pembelajaran tetap dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Kemudian pelaksanaan pada siklus II guru berusaha

untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari kesalahan yang terjadi dari siklus I.

Upaya-upaya yang telah dilakukan guru pada kegiatan siklus II untuk lebih

mengbersamakan lagi proses pembelajaran yaitu:

Page 29: 4.1. Hasil Penelitian - UKSW

60

1. Mempersiapkan serta merencanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan sebaik mungkin.

2. Guru memberikan bimbingan serta arahan dan penguatan pada siswa,

agar siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran.

3. Guru member kesempatan siswa untuk lebih mengungkapkan kesulitan

yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

4. Memberikan pengarahan kepada siswa akan pentingnya kerjasama

dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas.

Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation pada pokok bahasan menganalisis peluang

usaha merupakan suatu pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran yang

mendorong siswa dalam bentuk kerjasama kelompok. Pembelajaran yang

dilakukan guru dengan sedemikian rupa diharapkan dapat membawa perubahan

kearah yang lebih baik.

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan

aktivitas siswa serta pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sehingga

pembelajaran yang berlangsung dapat menjadi lebih baik dan diperoleh secara

maksimal. Penggunaan metode kooperatif tipe Group Investigation dapat

meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran

Kewirausahaan, pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha Kelas XI 6 Program

Keahlian Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 SMK Kristen BM

Salatiga.