19
Bab 4 Sekolah olahragawan muchammad taufiq PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik Konsep perencanaan bangunan ini mempertimbangkan keempat elemen pembentuk kenyamanan fisik, yaitu : kenyamanan thermal, kenyamanan spasial, kenyamanan visual dan kenyamanan audial. 4.1.1 Kenyamanan thermal 4.1.1.1 Arah dan Pergerakan Angin Massa bangunan diorientasikan mendekati pada arah datangnya angin dominan yaitu 217°. Untuk mempermudah proses perancangan, maka orientasi massa bangunan diarahkan pada mata angin terdekat yaitu darat daya ( 225°) yang hanya bergeser dari arah semula. Barat daya Dengan orientasi massa bangunan yang tegak lurus terhadap angin dominan diharapkan dapat mendapatkan angin secara maksimal. Setelah mendapat angin secara maksimal, maka kecepatan angin dan gerakannya dapat diolah. Akan lebih mudah untuk memperlambat gerakan angin daripada untuk mempercepatnya. < o Z Oh < u CD z z < 0 c_ tt w CU z < < Z < Q * z w < 0 < zz < Z w es w cu 92

4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

PENDEKATAN KONSEP

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik

Konsep perencanaan bangunan ini mempertimbangkan keempat elemen

pembentuk kenyamanan fisik, yaitu : kenyamanan thermal, kenyamanan

spasial, kenyamanan visual dan kenyamanan audial.

4.1.1 Kenyamanan thermal

4.1.1.1 Arah dan Pergerakan Angin

Massa bangunan diorientasikan mendekati pada arah datangnya

angin dominan yaitu 217°. Untuk mempermudah proses perancangan,

maka orientasi massa bangunan diarahkan pada mata angin terdekat

yaitu darat daya ( 225°) yang hanya bergeser 8° dari arah semula.

Barat daya

Dengan orientasi massa bangunan yang tegak lurus terhadap

angin dominan diharapkan dapat mendapatkan angin secara maksimal.

Setelah mendapat angin secara maksimal, maka kecepatan angin dan

gerakannya dapat diolah. Akan lebih mudah untuk memperlambat

gerakan angin daripada untuk mempercepatnya.

<oZ

Oh <u

CD zz <0 c_

tt wCU

z<

<

Z<Q

* zw <0 <zz

<

Zweswcu

92

Page 2: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

Kecepatan angin yang terialu besar dapat dikurangi dengan

variasi penggunaan ventilasi silang dan sarana penurun kecepatan angin

yang berupa jalusi berbentuk" V".

Pada jenis denahbangunan yangmemiliki jalanmasuk udara yangfrontal terhadapangin diperlukanbantuan jalisi V

Pada jenis bangunanyang jalan masukudaranya tidakfrontal, tidakdiperlukanpemakaian jalusi.

Jalusi berbentuk 'V memiliki kelebihan dapat mengatur bukaan secara

otomatis tergantung dari besarnya tiupan angin yang mengenainya.

Z<oz

Cu1X1

<u

CD zZ <0 tc

tf U4

z<H<!

Z<Q

« Zw <0 <

£ *<Uzw«tud.

Jalusi bentuk inimempunyai porosyang dapatmenggerakkanbilah-bilahnya.

Jika angin bertiupkencang maka bilahakan terdoronguntuk menutupijalan masuk,sehingga kecepatanangin terkurangi.

Jika angin lemah,maka bilah akan

berada dalam posisisetimbang danakanmenciptakanjalan masuk angin

93

Page 3: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Angin

(Diku;

pema

yang

untuk

17.00

matal

bangi

berlat

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

Kecepatan angin juga dapat dipergunakan untuk menghindarkan ruang

dari pengaruh negatif kelembaban yang berlebihan. Kelembaban yang tinggi

seperti di Indonesia dapat menimbulkan perasaan panas/gerah dan lengket.

Kelembaban yang tinggi membatasi besarnya penguapan keringat yang

merupakan proses alami tubuh untuk mendinginkan diri. Keringat tidak dapat

menguap dalam udara yang telah jenuh. Sebagai akibatnya panas tubuh tidak

dapat disalurkan keluar. Hal ini akan merugikan, terlebih lagi bagi para atlet yang

melakukan aktifitas yang tinggi dan peredaran darah - sebagai penghantar

panas tubuh - yang baik.

Kelembaban tinggi biasanya terdapat pada tempat-tempat yang memiliki

sirkulasi udara rendah. Kadar air yang ada tidak dapat berpindah keluar karena

kurangnya pergerakan udara sehingga tingkat kelembaban terus meningkat.

Karenanya pasokan angin perlu ditambahkan pada bagian-bagian yang

berpeluang memiliki kecepatan angin rendah.

v

240°

217°

Di Jogjakarta angin bertiup mulai dari arah 1° sampai 240°. Sedangkan

arah angin dominan datang dari sudut 217°. Bagian bangunan lebih berpeluang

memiliki kelembaban tinggi apabila angin sedang bertiup dari jurusan selain dari

arah dominan. Karenanya untuk menghindari hal tersebut, maka perlu adanya

penagkap angin selain dari arah angin dominan.

z<oz<u

CD zZ <0 tf* Cmz<

<

z<D

a zw <!

9 <£z

<Uzw«wCh

94

Page 4: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan

Angin dominan

(Dikurangikecepatannya.)

muchammad taufiq

Penangkap angin lemah

(nori do'mirian)

411.2 Sinar MatahariKenyamanan dan radiasi matahari diteriemahkan dengan

pemanLl bayangan dan pe.aK.an sun- shading.~^ang didapat adalah seiama dalam matahari bersmar d,a,as ,am 09.00I2 tasade bara, daya dan ba,at ,aut; dan bayangan sampa, puku,17 nn untuk fasade timur laut dan tenggara.170"It bayangan In! dapa, dipergunakan"~—^matahari sebelum jam 09.00 yang baik untuk kesehatan kedalamTnglln I! mlmberikan periindungan bayangan bagi atle, yangberlatih di luar ruang pada sore hari.

Z<oz

CD Zz <o &

5z

DzwCh

95

Page 5: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab_4_Sekolah olahragawan

Bagian bangunan yangmenghadap ^Kearah timur dibuat lebih tinggiAgar menghasilkan daerah bayanganYanglebih besar

muchammad taufiq

Dapat diiiha. bahwa dalam upaya periindungan terhadap radiasi mataharirirj-rr=r=-rrrr.bangunan yang sudah terbentuk.

Z<oz

D Zz <

o ^*** HH

5*m^«5* z

Q «<Z Zw <CPh rj

Zw

PiwPh

96

Page 6: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

Untuk fasade yang akan terpapar sinar matahari secara langsung, maka

pemakaian sun-shading sebagai alat periindungan merupakan hal yang mutlak.

Pemakaian sun-shading dapat diterapkan berupa tritisan ataupun kanopi-kanopi

yang menjorok keluar.

Berikut ini adalah panduan untuk menentukan besarnya dimensi sun-

shading pada tiap-tiap fasade sesuai bentuk periindungan yang diperlukan.

Fasade:

Timur Laut

Sudut bayanganVertikal terkecil:

80°

Sudut bayanganHorizontal 22 Jun:

Sudut bayanganHorizontal 22 Des

:76°

Fasade:

Tenggara

Sudut bayanganVertikal terkecil:

80°

Sudut bayanganHorizontal 22 Jun :

80°

Sudut bayanganHorizontal 22 Des

-.55°

<oz

CD zz <0 **£ATAN DANX Zw <;

£<Z*

zwPiwPh

97

Page 7: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan

Fasade:

Barat Daya

Sudut bayanganVertikal terkecil:

30°

Sudut bayanganHorizontal 22 Jun :

80°

Sudut bayanganHorizontal 22 Des

:32°

Fasade:

Barat Laut

Sudut bayanganVertikal terkecil:

62°

Sudut bayanganHorizontal 22 Jun:

13°

Sudut bayanganHorizontal 22 Des

-.62°

muchammad taufiq

z-<oz<:uz<PiwPh

Z<D

Z

<!Z«<uzw

wPh

PhWCD

zo

z<

<

w

DZwPh

98

Page 8: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

f-

Jlajar yar

atorium s

susunan

ga menirr

ih bekerjs

a waktu

srat antars

a bahwa <

m seperti

ndungan

ic

IC

IRAN MOC

(

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

Jika terdapat sudut bayangan yang terialu ekstrim, maka akan diperlukan

kanopi yang terialu panjang. Jika kebutuhan ini sudah diluar batas kunstruksi,

pengunaan elemen-elemen diluar bangunan seperti pohon akan dapat

membantu.

4.1.2 Kenyamanan Spasial

Kenyamanan spasial dinyatakan dengan adanya komposisi ruang

luar dan ruang dalam. Terbentuknya model keruangan semacam ini

diharapkan mampu untuk meningkatkan kenyamanan berkaitan dengan

adanya kedekatan dengan alam.

Untuk menghasilkan hubungan antar ruang yang erat terdapat

berbagai macam hubungan ruang yang dapat diambil. Hubungan ruang

biasanya tersusun menurut fungsi, kedekatan atau alur sirkulasi alternatif

untuk hubungan ruang kelas dan ruang lainnya adalah :

Ruang dalam ruang• Kontinitas visual dan ruang dapat dengan mudah

dipenuhi• Ruang yang lebih besat berfungsi sebagai suatu

kawasan tiga dimensi untuk ruang didalamnya

Ruang-ruang yang saling berkaitan• Terdiri dari dua buah ruang yang kawasannya

membentuk suatu daerah ruang bersama• Hasil konfigurasikedua ruang akan tergantung

kepada beberapa penafsiran• Bagian yang berkaitan dapat dipakai merata,

melebur dengan salah satu ruang ataumengembangkan integritasnya sendiri

Ruang-ruang yang bersebelahan• Kontinuitas visual dan ruang tegantung pada sifat

bidang yang memisahkan• Bidang yang memisahkan dapat membatasi

pencapaian visual dan fisik, menjadi bidangtersendiri,membentuk tiang-tiang atau seolahterbentuk dengan sendirinya.

<Oz<u

CD zZ <o tf* UJ

Phz<

<

z<0

* zw <Q <

£ *Ph

<uzw

tfwPh

99

Page 9: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

Ruang-ruang yang dihubungkan oleh sebuah ruangbersama

• Dua ruang yang terpisah dapat dihubungkandengan sebuah ruang perantara.

• Ruang perantara dapat memjadi dominan jikaukurannya cukup besar.

Dari keempat altematif tersebut yang dapat mewadahi hubungan

ruang belajar dan ruang lain adalah hubungan yang menggunakan ruang

bersama. Karenanya massa bangunan dipecah dua untuk memberikan

tempat bagi adanya ruang terbuka di bagian tengah bangunan.

Rg Terbuka

Massa dipecah dua untuk mendapatkan

Ruang terbuka ditengah yang intim dan mudah diawasi.

Terbentuknya ruang ini membentuk batasan

Hierarki privacy yang jelas.

Ruang terbuka ditengah dipakai untuk ruang transisi ketika akan

memasuki bangunan. Open space ini membagi dua kelompok ruang

siswa yaitu ruang kelas dan ruang belajar lain (laboratorium, studio dan

perpustakaan)

<oz

Phtu

<

CD zz <0 K

a wPh

z<

•<

z<Q

* zw <Q <£ *wPh <

ztil

PiwPh

100

Page 10: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

a*

IE34->

IS£

F:

3^_

:

.Q3

!nszo3£

aboratStudPerp

:i

ca5ACD

2a

si

O)

•*-

_c

IS

x:

CD.S

=CO

md

c3C

Oc

o-*

-Q.c

CO

l_

O)

CO

3l.

coto

a)co

Q.

sz£

<oo

o>to

CiH

CO0

CO

•aCO

ECD

c(1)

c0TJ

CO

toO

)Q

.O

)C

Oa>

•*•>

•x>

Q.

c(1)

c

cCD

°-

5—

—o

9-co

to5

ra

fill

CD

TJ

3X)

3

-t-

»

to3

TJ

CQ

.O

)C

O>

.ctoQ

.

E

CD

to

XI

rn

O)

cCD

Q.

O)

C

CD

TJCCD

CD

O)

cCO

•*-*

TJ

CD

CO.*

^c

c(Tl

CO

3C

O-1

CO

Q.

$9

-.«

co>

»i_

CO

n>

COCO

w-

x?

CL

.T

J

c"35m

COC

COm

"^

tO£

S"6

toE

j2._

TJ

COm

c:co

c2

—cd

-gE

e•*

CCO

CD

TJ

CV)_3

"c

v_!

10

cCD

"coC

D

co'C

D

TJU>CO

3

toI

CO

CO

CO

0toID

£ro

cjo

EJo

1S

cE

"5tD

CO0

^co

"co^

E.«

S1

*:

c

CD

xio>

cCO

>.

CO

cFCD

XI3s

O)

cCO

3i_

CD

c

co

L-

3CO

CO

$x:

CO

'5Tx:

•E0Q.

0

0Q.

0co

cCO

O)

33

ES

cu

coC

Oco

-J

CO

i-co

JQ£

toCD

c

Xt

TJ

'5f

0

°I

g%

n^

r*

-c

a>co

2co

CO

cc

ECD

CO

C0a.

CO

CO

cCD

co>>

CO

CO

cCO

+-»

_.co

wc

<og

^2

•o5

coco

aI

&2

tj

c-J

TJ

j*

**

-

<coc0

CO

c3XI

0COsz0

0XI

E0"m

00

COS.

^-Q

-QC

DC

O

3x:

oE

NV

ON

VD

NV

HH

dN

Vd

NV

VN

VD

N3H

3ddS

SN

OM

NV

IVM

3aN

3d

<L\rQ

LW

-

su

9o

o

CK

z>

•—<OzLU

a.

i1

iCO

LU

LU

CO

CO

1

Q^

3)

Q3C

oO

5o

5IS

z

OC

Mr?

^r—

3<

»•*

.>

CM

zo

ir—

3)

<N

a^-^

Os3

Page 11: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab4_Sekolah olahragawan

s - •

<.-*•:•

.JjSt -.1 itV- '<l" "I'V. ":"

'Vfivifr^tllTO

MODUI JL

106 cm

106+106=212 cm

212+106=3,18cm

muchammad taufiq

f;

'" " fl MiLiilii-PMl

...jJU-fc-r.M! «-<—i-

it*

volume Modul=

1,06 x 2,12 x 3,18 = 7,4 m3

volume standard tiap orang tiap jam =

5,5 - 7 m3 ~ dipenuhi

^ Ph

* zw <Q ««z z

Ph Jzw

WPh

102

Page 12: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4 muchammad taufiqSekolah olahragawan

413 KenyamananVisualKenyamanan visual bisa didapatkan dengan pemasukan cahaya

berspektrum luas ( cahaya alami ) keda.am ruangan. Namun harusdihindari cahaya matahari langsung yang membawa rad.asi panas.

Tonjolan-tonjolan yang menutupi jalan masuk sinar langsung dapatmenghindarkan masuknya panas ke dalam ruang. Dimensi danperietakan tonjolan ini tergabung dalam elemen bangunan penunjangkenyamanan thermal.

Ruang kelas )uga mempergunakan permainan warna sesua,karakter kegiatan yang ada di dalamnya. Untuk ruang kelas yang men*karakter kegiatan yang statis seperti matematika dan bahasa dapatdipergunakan warna biru yang berstfat menenangkan dengan aksenwama menyolok pada bagian depan untuk mengarahkan pertiatian.

Pada ruang kelas yang mengharuskan suasana yang bersemangatdan ceria. dapat digunakan warna cerah seperti kuning. Sedangkan untukruang laboratorium. dapat dipakai warna putih untuk menimbulkan netraldan bersih.

Sinar

Matahari

TenangTerfokus

Cahaya

Bersih

Netral

<oz

W XCD ZZ<o ps

5*%** zw <0 <Z Z

Ph jjzwP-wPh

103

Page 13: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan muchammad taufiq

4.1.4 Kenyamanan Audial

Untuk mencapai kenyamanan audial, terdapat dua cara yang bisa

dilakukan yaitu menjauhkan ruang dari sumber bunyi dan meredm bunyi

yang masuk.

Bagian bangunan yang memerlukan ketenangan seperti ruang

kelas diletakkan di bagian yang jauh dari sumber bunyi yaitu jalan raya.

Pada bagian yang tidak terialu membutukan kenyamanan suara seperti

lapangan olahraga diletakkan menghadap kearah sumber bunyi.

Sumber bunyi Sumber bunyi

Sedangkan pengurangan derajat kebisingan dapat dilakukan

dengan cara memberikan elemen yang dapat menyerap ataupun

memantulkan bunyi seperti penanaman tumbuhan dan barter tanah.

<oz

^5CD zz <0 «*£ATAN DAN« Za •<D 3£*Ph qj

zwPiwPh

104

Page 14: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

_

fl•anEEA_O-E

croraO)

S_O__O_0)(fl

Nv

oN

VD

Nv

nad

Nv

aN

vvNV

DN

anadd

asN

OM

NV

xv

MaaN

ad

o

Page 15: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab4 — • " " muchammad taufiqSekolah olahragawan

Dari keempat macam kenyamanan fisik tadi, penerapannya dalambangunan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Keempat aspekpendukung kenyamanan tesebut sebelumnya memiliki implikasi terhadapbangunan secara bersamaan. Karenanya akan menjadi berguna apabilapenerapan konsep pada bangunan dilakukan pada bangunan -mulai daripenzoningan, komposisi tata ruang dan seterusnya - dilakukan secaraserentak dengan mengikutsertakan sebanyak mungkin aspekkenyamanan yang dapat diterapkan.

Dalam penzoningan, terdapat suatu usaha untuk menentukanbagian-bagian site yang mana yang akan menampung suatu jeniskegiatan tertentu sesuai dengan pertimbangan dari analisa. Dasarpertimbangan untuk menentukan letak suatu fungsi aktifitas akan sangatbergantung pada apa dan bagaimana bangunan tersebut bertugasmewadahi aktivitas. Namun secara umum dapat dikatakan bahwapenzoningan setidaknya harus mempetimbangkan faktor sirkulasi danpengelompokkan kegiatan-kegiatan yang serupa/ berkaitan.

Didalam proses perancangan sekolah olahragawan ini terdapatempat aspek kenyamanan yang menjadi pertimbangan, yang manasetiap aspek tersebut memiliki kondisi penzoningan ideal masing-masing.

ZDari keempatnya akan dibentuk suatu sistim penzoningan yang <mempertimbangkan kenyamanan fisik keseluruhan secara berbobot dan £

Pada penzoningan berdasarkan kenyamanan thermal, hal yang ^diutamakan adalah keleluasaan angin untuk mencapai kelas dan Z

Ph f\dapat dipertanggung-jawabkan. w ^Kenyamanan Thermal Z <

wPh

Z

laboratorium yang merupakan area yang membutuhkan kenyamanan 5 p

tinggi. g <Zona belajar ini diposisikan searah dengan angin dominan untuk 2 z

dapat memanfaatkan tiupan angin secara maksimal. Karenanya dibagian Ph udepan zona belajar munurut arah angin dominan perlu dihindari adanya „bangunan besar yang dapat berpengaruh pada terpaan angin dominan. w

106

Page 16: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan

muchammad taufiq

Hal ini dapat dihindari dengan mendekatkan area belajar kepojokbarat daya site atau dengan cara menempatkan zona lapang didepannya.

Jika zona belajar diletakkan didepan site menurut arah angindominan, bisa didapatkan keuntungan berupa hembusan angin yangmaksimal. Namun alternatif tersebut memiliki konsekuensi angin dari luartidak sempat diolah karena jarak zona belajar dan batas site yang terialudekat. Dikhawatirkan udara yang langsung masuk ke zona tersebut dapatberpengaruh pada kenyamanan, terutama terkait dengan suhu danpartikel debu jalanan.

Sebaliknya jika zona belajar diletakkan dibelakang daerah takterbangun (lapangan), maka terdapat jarak yang dapat digunakan untuktreatment udara treatment ini bisa berupa penanaman pohon yang dapat

mengurangi kotoran dann pasokan oksigen.Selain masalah udara , zona belajar juga harus mendapat perhatian

terhadap masalah sinar matahari. Zona ini paling baik jika diletakkandibagian timur site agar mendapatkan sinar matahari pagi secara baik.

AnginDominan

Matahari

Pagi

Z<az<u

PhwCD ZZ <o

z<

<

w

DZwPh

P*WPh

z<a

z<<z<uz-J

wPh

107

Page 17: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4

Sekolah olahragawanmuchammad taufiq

Kenyamanan Spatial

Konsep dasar kenyamanan spatial pada bangunan ini ditunjukkandengan adanya pemisahan yang jelas antara daerah private, semi-private

dan daerah publik.

Zona belajar, open space dan asrama menempati prioritas pertamakenyamanan spatial karena merupakan daerah private. Daerah-daerah inidikelompokkan menjadi satu kawasan yang terletak ' paling terlindungi'di bagian utara site. Daerah ini dilingkupi oleh daerah semi-private berupalapangan olahraga, pendukung kesehatan, gudang peralatan dan arena

beladiri.

Pada bagian selatan site diletakkan bangunan yang termasuk dalamzona publik yaitu yang berhubungan dengan administrasi.

Spatial

Kenyamanan Visual

Dalam bentuk kenyamanan visual ini, tujuan utama penzoningan

adalah untuk memberikan peluang bagi zona belajar untuk mendapatkan

sinar matahari pagi dan pencahayaan alami dari bola langit.

PhWCD

z

z<oz<uz<

z<

<

w

OzwPh

z<D

Z<<z<uzw

wPh

108

Page 18: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Bab 4Sekolah olahragawan

muchammad taufiq

Zona belajar dapat memperoleh cahaya matahari pagi dengan carameletakkannya dibagian timur site. Dengan demikian maka terhalangnyasinar matahari oleh bangunan lain dapat dihindari.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk memperbesar peluang cahayapagi masuk adalah dengan memberikan jarak yang cukup antara masing-masing blok didalam zona belajar sehingga tidak ada bangunan yangtertutup oleh bayangan bangunan lainnya. Jarak antar bangunan zonabelajar ini didalam penzoningan berupa open space yang

menghubungkan kedua bagian.

Adanya jarak antar bangunan ini juga memberikan keuntunganmempermudah masuknya cahaya dari bola langit.

Konsep lain yang dirangkum dalam penzoningan ini adalah adanyasuatu ruang terbuka yang menjadi fokus dari massa yang adadisekitarnya. Ruang terbuka ini kemudian mengarahkan pandangankearah selatan yang memiliki view yang paling baik di dalam site ini.Dengan adanya ruang terbuka ini maka terdapat keseimbangan antaraobjek pandangan berjarak dekat, menengah dan jauh.

PhwCD

zo

z<

<

w

OZwPh

z<oz<uz<

wPh

z<oz<<z<uzw

wPh

109

Page 19: 4.1 Konsep Perencanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik 4.1

Rab4Sekolah olahragawan

muchammad taufiq

KejTyamjnajiaudial Mannan cara

.r^rr:=r_r::-~barat daya dan tenggara site. Oleh karenanya ruang kelas h

tsz —*i «— ~ban9unan mass"rang _memanUrlkan suara, dan area .erbuka yang sudah drtanam,la myerap bunyi). Gabungan kedua cara penurunan in,ens„as sua aZZ dapl mengurangi .ingkat polusi suara baik yang men,,,.,,rekurrzniiparan _-, — ~* TZpenanaman .umbuhan berdaun rapa. dengan lebar minima, 10 m. Soundralsepeni ini digunakan apabila iarak bangunan dan sumber suara

"""It suara iain yang pen, penanganan adalah dae.b «£Suara yang driimbulkan berasa, dan suara perala.an u«as. Ka ena_Z_» ,ngsiona, daerah ini ridak dapa, dr,auhkan da zona hun,a,sehingga pehu adanya p.nanaman tumbuhan disekriarnya.

SoundBarrier

Z<oz

CD Z

•*• Ph

zz

W

DzwPh

QZ

z<uuzwPhWPh