42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    1

    Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai MetodeAssesment Centre

    Terhadap Pelaksanaan Pengembangam Karir Karyawan

    PT Telkom,tbk. Jakarta Selatan

    Maya Widianingrum

    Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Jakarta

    Yohanes Jhony Kurniawan

    Dosen Akademi Sekretari/LPK Tarakanita, Jakarta, Email: [email protected].

    Abstract

    This research is to analyse the effect of assessment center method to the

    career development among staff of PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan. The

    population of research is staff off PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan and 33 staff

    were taken as samples. The conclusion is that there is a significcant correlation

    between staff perception to assesssment center method and career developmentfor staff. This, therefise, brings positif impact om career development. It is shomn

    by mean x and y variable.

    Keywords : perception, assessment center method, career developmen, and PT

    Telkom, Tbk.

    Pendahuluan

    Di dalam penilaian kinerja yang berorientasi masa yang akan datang,terdapat beberapa teknik yang digunakan yaitu penilaian diri sendiri (self

    appraisal), manajemen berdasarkan sasaran (MBO), penilaian dengan psikolog

    dan assessment center (Rivai dan Basri, 2005:373). Mengapa assessment center

    disebut salah satu penilaian kinerja yang berorientasi masa depan? karena metode

    assessment centeritu metode yang dapat mengidentifikasi orang-orang yang akan

    dipromosikan pada jabatan tertentu dan dapat juga menentukan kebutuhan

    pelatihan dan pengembangan, dan biasanya assessment centermenilai pekerjaan

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    2

    yang sedang dijabatnya atau yang akan dijabatnya nanti. Hal ini, sesuai dengan

    fokus yang ada di dalam penilaian kinerja berorientasi masa depan, bahwa yang

    dinilai adalah potensi karyawan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,

    metode assessment center lebih tepat untuk pengembangan karir karyawan di

    sebuah perusahaan dibandingkan teknik-teknik seperti pelatihan, training,dsb.

    Seperti halnya yang diungkapkan oleh Rivai dan Basri, (2005:395) yaitu jika

    assessment center menilai kekuatan dan kelemahan individu, dan orang

    mempunyai suatu cara untuk melakukan perbaikan pada wilayah kekurangannya,

    pusat penilaian ini dapat menjadi kekuatan positif dalam pengembangan bakat

    atau karir mendatang. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pelatihan dianggap

    kurang objektif sebab yang dinilai adalah pekerjaan yang sedang dijabatnya atau

    yang lalu, bukan jabatan yang akan dijabatnya nanti.

    Oleh sebab penjelasan di atas, maka dapat diketahui (disimpulkan

    sementara) bahwa salah satu metode yang dianggap dapat membantu

    menghasilkan karyawan dalam hal pengembangan karir mereka adalah metode

    assessment center, karena metode assessment center tersebut mengunakan

    simulasi-simulasi yang diprediksikan akan terjadi pada saat pekerja tersebut

    memangku jabatan yang akan dijabatnya nanti.

    Masih dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan juga bahwa

    assessment center adalah proses yang digunakan perusahaan untuk mendeteksi

    potensi diri karyawan tersebut melalui simulasi-simulasi latihan situasional yang

    dapat digunakan untuk kebutuhan pengembangan karir. Hal tersebut sejalan

    dengan yang diungkapkan oleh Thornton III, (2005:1)Assesment center adalah

    sebuah prosedur yang digunakan Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)

    untuk mengevaluasi tenaga kerja dalam hal atribut manusia atau kemampuan yang

    relevan dengan efektivitas organisasi.

    Ketika proses assessment center di dalam suatu perusahaan selesai

    dilakukan, maka peserta assessment akan mendapatkan umpan balik mengenai

    kinerja mereka. Di dalam umpan balik proses assessment akan terlihat kekuatan

    dan kelemahan karyawan di dalam kinerjanya. Sehubungan dengan hal tersebut

    akan lebih memadai bila dibuat program pengembangan bagi karyawan.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    3

    Sementara yang sering terjadi di perusahaan adalah perilaku dan keterampilan

    yang disyaratkan perusahaan dan jabatan tidak mencapai suatu pemahaman

    dengan karyawannya (Prihadi,2004:356). Sebagai efek dari hal tersebut,

    pengembangan karir karyawan terhambat dan tidak sesuai dengan kebutuhan akan

    pengembangan tersebut. Salah satu perusahaan yang menggunakan metode

    assessment center adalah PT Telkom, Tbk, Indonesia. Dalam penelitian yang

    dilakukan melalui wawancara singkat oleh peneliti kepada staf PT Telkom

    menyatakan bahwa metode assessment centertersebut telah dilaksanakan sejak 10

    November 1990. Sebelum PT Telkom, Tbk. menggunakan metode assessment

    center, metode yang digunakan antara lain seperti teknik interview, pemeriksaan

    psikologis,performance appraisal, akan tetapi metode-metode tersebut dianggap

    kurang objektif oleh manajemen PT Telkom, Tbk., karena pada umumnya yang

    dinilai adalah aspek-aspek kepribadian atau prestasi atas pelaksanaan pekerjaan

    yang lalu atau yang tengah dijabat. Dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi

    maka dibutuhkan metode yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Oleh karena

    itu metode assessment centerinilah yang digunakan oleh PT Telkom, Tbk. yang

    dianggap lebih objektif, tetapi apakah harapan dari manajemen akan sama dengan

    harapan dari para karyawan tentang digunakannya metode assessment centeryang

    sedang dilaksanakan tersebut dikaitkan dengan pengembangan karir di PT

    Telkom, Tbk.? Pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

    penggunaan metode assessment centerterhadap pelaksanaan pengembangan karir

    sangat penting bagi perusahaan. Seringkali kedua pihak tersebut tidak sepaham

    mengenai kebutuhan pengembangan karyawan dengan kebutuhan organisasi atau

    perusahaan. Di dalam Prihadi, (2004:357) dijelaskan bahwa dengan digunakannya

    metode tersebut maka perkembangan karir karyawan akan lebih jelas terarah.

    Sehubungan hal tersebut dengan digunakannya metode tersebut diharapkan

    pengembangan karir karyawan pada PT Telkom, Tbk. dapat terbantu, karena

    dengan melaksanakan pengembangan karir secara jelas maka akan diketahui

    jenjang karir yang dilalui oleh karyawan untuk mencapai tujuan karirnya. Seperti

    yang dinyatakan oleh Davis dan Werther, (1996:365) if assessment center used

    to appraise an individuals strengths and weaknesses and the person has a way of

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    4

    improving areas of deficiency, the center can be a positive force in developing

    future talent. Oleh karena itu, pengembangan karir yang efektif akan

    memberikan kesempatan karyawan untuk tumbuh dan berkembang, sehingga akan

    memberikan karyawan agar lebih bersemangat di dalam melaksanakan tugasnya

    dan perusahaan akan dapat efek dari pengembangan karir para karyawannya dari

    segi produktivitas perusahaannya dan juga kinerja perusahaan itu sendiri.

    Penelitian ini mencoba mengukur pengaruh yang dirasakan karyawan

    tentang penggunaan metode assessment center terhadap pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan pada PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan.

    Tujuan

    Penelitian ini mencoba mengukur pengaruh yang dirasakan karyawan

    tentang penggunaan metode assessment center terhadap pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan pada PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan,

    yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menyusun program penilaian

    karyawan untuk pengembangan karir karyawan di Perusahaan.

    Jika dari penelitian ini dapat diketahui secara empirik bahwa ada pengaruh

    yang dirasakan karyawan tentang penggunaan metode assessment centerterhadap

    pelaksanaan pengembangan karir karyawan pada PT Telkom, Tbk. Jakarta

    Selatan, kiranya hal ini dapat dijadikan masukan bagi Top Manajer, Manajer

    Sumber Daya Manusia untuk merancang metode assessment center untuk

    pengembangan karir karyawan di perusahaan.

    Kerangka Teoritik dan Hipotesis

    Pengertian Persepsi

    Persepsi adalah proses pengamatan, pemilihan, pengorganisasian stimulus

    yang sedang diamati dan membuat interpretasi mengenai pengamatan itu. (Arni

    Muhammad,2005:207). Oleh sebab itu, individu cenderung memandang suatu

    objek ynag sama dengan pengertian yang berbeda. Misalnya: ketika pertemuan

    pertama dengan kepala sekolah saya mungkin mempersepsikannya sebagai

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    5

    seorang yang sangat menarik dan suka membantu, tetapi sesudah itu saya

    melihatnya sebagai seorang yang asing dan mempunyai status yang tinggi.

    Peresepsi adalah berkenaan dengan penerimaan dan penginterpretasian informasi.

    Oleh karena itu persepsi perlu dipelajari karena perilaku seorang individu

    ditentukan berdasarkan proses yang ditempuh individu-individu untuk

    mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna

    kepada lingkungan mereka. (Robbins,2003:160).

    MetodeAssessment Center

    Pengertian MetodeAssessment Center

    Dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi tampaknya metode-metode

    seperti teknik interview, psikotes belum mencukupi kebutuhan perusahaan dalam

    hal kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode

    yang dapat memenuhi kabutuhan perusahaan tersebut. Salah satunya dengan

    digunakannya metode assessment center. Metode assessment center itu sendiri

    adalah metode yang digunakan untuk menilai kemampuan/potensi seseorang

    untuk dapat mengatasi pekerjaan di masa depan dan dapat diukur melalui

    kemampuan karyawan dibandingkan dengan kriteria manajemen yang efektif pada

    jabatan tersebut. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Handoko (2002:80),

    Metode assessment center adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk

    menilai dan mengevaluasi kapasitas seseorang secara komprehensif berdasarkan

    kriteria-kriteria tertentu yang di tetapkan secara sistematis dari hasil analisis

    pekerjaan, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh mampu menggambarkan

    kriteria spesifik sesuai yang dituntut oleh persyaratan jabatan yang ada. Pendapat

    dari Handoko ini sesuai dengan definisi dari metode assessment centeryang ada

    dalam penelitian pada PT Telkom, Tbk., dimana metode assessment center ini

    diharapkan mampu menggambarkan kondisi kinerja karyawan yang diprediksikan

    akan terjadi pada saat pekerja tersebut memangku jabatan yang akan dijabatnya

    nanti.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    6

    Tidak hanya mengenai kondisi yang akan terjadi saja, assessment center

    are situational exercises - such as interviews, in-basket exercises, and business

    games - that are often used to select managerial talent. (Mejia,dkk,2001:302)

    Assessment center adalah suatu serangkaian latihan-latihan situasional seperti

    wawancara, latihan in-basket, dan permainan bisnis yang semuanya itu sering

    digunakan untuk menyeleksi kemampuan manajerial.

    Pendapat yang lebih luas lagi diungkapkan oleh Prihadi (2004:4) metode

    assessment center adalah suatu proses penilaian (evaluation) atau rating yang

    canggih dan didesain secara khusus untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya

    penyimpangan (bias) sehingga para peserta dalam proses ini memperoleh

    kesempatan setara yang seluas-luasnya untuk mengungkapkan potensi maupun

    kompetensinya dalam seperangkat metode assessment atau evaluasi yang

    terstandarisasi. Metode ini memungkinkan evaluasi terhadap perilaku dengan

    menggunakan multimethod, multiple observer/assessor, multiple criteria, multiple

    input atau sumber, multiple instrument, dan multiple peserta. Penilaian

    kompetensi sebagian besar dilakukan berdasarkan kinerja para peserta dalam

    simulasi-simulasi assessment yang didesaian khusus. Para peserta dalam proses

    assessement center diuji dengan tes-tes kinerja yang merepresentasikan konteks

    jabatan dan bahkan mencerminkan contentjabatan. (Prihadi,2004:4)

    Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik benang merah bahwa metode

    assessment center adalah sebuah metode penilaian kinerja untuk menyeleksi

    kemampuan dalam bidang manajerial seseorang di mana metode ini menggunakan

    beberapa latihan-latihan situasional, seperti in-basket, permainan bisnis, dll,

    sehingga diharapkan hasil dari penggunaan metode tersebut dapat

    menggambarkan kondisi dimana pekerjaan yang akan dijabatnya nanti dan juga

    dapat membantu karyawan dalam mengembangkan kompetensi yang dimilikinya.

    Dengan menggunakan metode assessment center maka perusahaan dapat

    memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, dalam hal ini hasil yang

    objektif.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    7

    Tujuan dan Manfaat MetodeAssessment Center

    Setiap metode penilaian kinerja yang digunakan perusahaan pasti memiliki

    tujuan dan manfaat. Seperti pada PT Telkom, Tbk. , metode assessment center

    yang mereka gunakan pasti mempunyai tujuan dan manfaat. Tujuan dari

    digunakannya metode tersebut di PT Telkom, Tbk. ini adalah untuk memprediksi

    tingkat keberhasilan seseorang dalam memangku jabatan (yang lebih tinggi), dari

    sisi managerial skill..

    Hal ini juga diperkuat dengan adanya teori bahwa tujuan digunakannya

    metode assessment center adalah untuk mendapatkan indikasi terbaik dari

    kemampuan aktual atau potensi untuk melakukan tugas yang ditargetkan pada

    level/tingkat tertentu. (Handoko,2002:73)

    Selain tujuan, metode assessment center ini juga mempunyai manfaat.

    Seperti pada PT Telkom Tbk., metode assessment center yang digunakan oleh

    perusahaan bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan yang objektif. Yang

    pada akhirnya bermanfaat juga bagi pengembangan karir karyawan itu sendiri.

    Lebih luas lagi, diungkapkan oleh konsultan Manajemen sumber daya

    manusia Apin Aviyan dan Heru Wiryanto dalam Kongres Nasional I Assessment

    Center (2005) bahwa manfaat dari metode assessment centeradalah membantu

    manajemen dalam membuat keputusan promosi / diagnosis keberhasilan secara

    objektif dan memberikan data mengenai kekuatan / area yang perlu dikembangkan

    untuk program pelatihan.

    Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode assessment center

    memberi manfaat kepada perusahaan dan karyawan. Bagi para karyawan dengan

    adanya metode ini mereka dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari

    kinerjanya. Hal itu perlu dikembangkan sehingga akan memberikan kesempatan

    pada karyawan untuk tumbuh dan berkembang, sehingga akan bersemangat di

    dalam melaksanakan tugasnya dan bagi perusahaan akan mendapatkan efek dari

    pengembangan karir para karyawannya dari segi produktivitas perusahaannya dan

    juga kinerja perusahaan itu sendiri.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    8

    Unsur-unsur di dalam PelaksanaanAssessment Center

    Menurut Prihadi(2004:7), pada dasarnya proses assessment centerbertumpu

    pada konsep mengenai direct simulation; dengan kata lain, jantung sebuah

    program assessment center terletak pada latihan-latihan simulasi. Kinerja orang

    pada latihan simulasi tentunya akan mencerminkan atau memprediksikan perilaku

    mereka di dalam jabatan itu sendiri. Berikut ini gambaran rangkaian proses pokok

    yang lazim berlaku dalam sebuah assessment center :Kontruksi Model

    Kompetensi, Desain dan Kontruksi Perangkat Instrumen Assessment Center,

    Seleksi dan Pelatihan Tim Assessor, Pembentukan Tim Manajemen Proyek dan

    Pengelolaan Program, Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Penyusunan

    Laporan yang terdiri dari dua jenis, yaitu laporan individual dan laporan

    kelompok. (Prihadi,2004:7-11)

    Memperhatikan komponen-komponen yang terkandung dalam assessment

    center maupun kompleksitas pelaksanaan yang secara teoritis sangat ideal,

    sanggupkah hal tersebut memberi keyakinan pada kedua belah pihak yaitu bagi

    perusahaan dan karyawan. Di dalam pelaksanaan proses assessment centerpada

    PT Telkom, Tbk., hal ini dapat mengundang beragam persepsi dari semua pihak.

    Apakah dengan digunakannya metode assessment center tersebut benar-benar

    membantu pelaksanaan pengembangan karir karyawan di PT Telkom, Tbk.

    tersebut. Diharapkan dengan proses yang demikian dan dengan digunakannya

    beragam jenis latihan situasioanl, perusahaan akan mendapatkan hasil yang

    diinginkan dan dirasakan objektif dan bagi karyawan akan memperoleh

    kesempatan mengembangkan karir seluas-luasnya.

    Pengembangan Karir

    Pengertian Pengembangan Karir

    Pengembangan karir pegawai / karyawan dilaksanakan setelah adanya

    hasil dari metode penilaian kinerja. Pengembangan karir pada dasarnya

    berorientasi pada perkembangan perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di

    masa mendatang. Setiap perusahaan harus percaya bahwa sumber daya manusia

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    9

    mempunyai pengaruh yang besar pada kegiatan perusahaan, karena kondisi itulah

    perusahaan mengharuskan untuk melakukan pembinaan karir bagi para

    karyawannya.

    Merujuk pengaplikasian dari metode assessment center adalah

    pengembangan karir. Maka sesungguhnya pembinaan karir tidak lepas dengan

    kegiatan perencanaan SDM, rekruitmen dan seleksi. Dari kegiatan-kegiatan

    manajemen sumber daya manusia tersebut, harus diperoleh sejumlah tenaga kerja

    yang berkualitas terbaik.

    Pengembangan karir berari perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang

    terjadi pada seseorang, karena dengan penambahan/peningkatan usianya akan

    menjadi semakin matang. (Nawawi,2001:289)

    Hal yang sama juga diungkapkan A. Noe (2000:248), bahwa

    pengembangan karir adalah :

    Career development is an ongoing, formalized effort by an organization that

    focuses on developing enriching the organizations human resources in light of

    both the employees and the organizations.

    (Pengembangan karir adalah:Usaha yang dilakukan secara formal oleh organisasi yang

    memfokuskan pada pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia organisasi

    dengan memenuhi kebutuhan dari karyawan dan organisasi).

    Hal ini sesuai dengan kenyataan yang terjadi di PT Telkom, Tbk. bahwa

    pengembangan karir pada karyawan PT Telkom, Tbk. adalah sebuah usaha yang

    difokuskan pada pengembangan dan peningkatan sumber daya manusianya. Pada

    umumnya tujuan pengembangan karir adalah pencapaian tujuan individu dan

    perusahaan. Salah satunya pencapain tujuan individu adalah agar karyawan

    tersebut dapat menambah keterampilan, aspek pengetahuan, dan berbagai

    kemampuan manajerial lainnya. Dengan kemapuan kerja karyawan yang

    meningkat, maka tujuan perusahaan dalam hal produktivitas perusahaan akan

    meningkat. Hal ini dikuatkan juga dengan pendapat Nawawi (2001:292) yaitu

    pengembangan karir pada intinya dapat memberi tekanan kembali pada

    pentingnya para pekerja (manajer, staf, dan petugas operasional) memiliki

    kemampuan kerja yang prima, agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    10

    efektif dan efesien. Dengan kemampuan kerja yang prima itu akan semakin besar

    kemungkinan organisasi/perusahaan mancapai tujuan bisnisnya secara maksimal.

    Tingkat efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja itu, sangat ditentukan oleh

    pengembangan kemampuan para pekerja, yang mencakup pengetahuan,

    keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, pemecahan masalah, dan berbagai

    kemampuan manajerial lainnya. Dari pengembangan dan peningkatan itu,

    diharapkan hasil sebagai muaranya adalah terwujudnya produktivitas yang tinggi.

    Akan tetapi masih banyak lagi tujuan dan manfaat pengembangan karir.

    Hal-hal yang diinginkan atau diharapkan karyawan atas karirnya

    Untuk menjadikan harapan karyawan dan perusahaan seimbang, maka ada

    lima harapan yang diinginkan para karyawan di tempat mereka bekerja. Lima

    harapan tersebut yaitu adanya persamaan karir; maksudnya pegawai ingin

    merasa adanya persamaan kesempatan dalam mencapai karir, perhatian atasan;

    pegawai ingin agar atasannya memainkan peranan aktif dalam mengembangkan

    karir kepegawaiannya, sadar akan adanya kesempatan-kesempatan baik;

    pegawai ingin mengetahui kesempatan-kesempatan yang bisa diperoleh dalam

    organisasi, minat pegawai; pegawai membutuhkan sejumlah informasi yang

    berbeda-beda sesuai dengan minat pegawai, dan yang terakhir adalah adanya

    kepuasan karir; kepuasan terhadap karir berbeda-beda. (T.Sirait,2006:171)

    Hal-hal inilah yang menjadi harapan para karyawan di dalam kemajuan

    karirnya dan ini terjadi pada setiap diri karyawan yang bekerja di sebuah

    perusahaan tidak terkecuali di dalam PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan. Setelah

    perusahaan mengetahui apa harapan dari para karyawan-karyawannya, maka

    setelah itu dilaksanakannya pengembangan karir yang efektif.

    Pelaksanaan Pengembangan Karir yang Efektif

    Untuk melaksanakan pengembangan karir yang efektif maka perusahaan

    dapat melakukan berbagai cara diantaranya memberikan pelatihan, memberikan

    pekerjaan yang menantang, melakukan penugasan pekerjaan secara berkala,

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    11

    melakukan program mentoring dan memberikan program pendidikan bagi

    karyawan. (Mejia, 2001; Dessler, 2000).

    a) Pelatihan (Training)Salah satu cara untuk mengembangkan karir karyawan adalah melalui

    pelatihan karena pelatihan merupakan unsur kunci dalam pengembangan karir.

    Pelatihan memberdayakan karyawan untuk menguasai keahlian yang

    dibutuhkan untuk pekerjaan berikutnya di jenjang atas organisasi, dan

    memudahkan transisi pekerjaan karyawan saat ini ke posisi / pekerjaan yang

    melibatkan tanggung jawab yang lebih besar. Organisasi yang gagal

    menyediakan pelatihan untuk mobilitas vertikal akan kehilangan karyawan

    yang berorientasi pencapaian, yang merasa frustasi karena tidak adanya

    peluang promosi dan akhirnya kaluar dari perusahaan untuk mencari

    perusahaan lain yang menyediakan pelatihan bagi kemajuan karir mereka.

    b) Penugasan pekerjaan yang menantang (Challenging job assignment)Karyawan yang biasanya menerima pekerjaan menantang dalam awal karir

    mereka dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik karena tingkat

    rangsangan dan tantangan dalam penugasan pekerjaan awal seseorang

    cenderung dikaitkan dengan sukses karir dikemudian hari dan bertahannya

    seseorang dalam organisasi.

    c) Perubahan pekerjaan berkala (Periodic job changes)Perubahan pekerjaan ini dapat mengurangi keusangan dan merangsang

    pertumbuhan karir. Perubahan tersebut dapat berupa transfer lateral, mutasi,

    rotasi, promosi vertikal atau penugasan sementara. Unsur yang paling penting

    disini adalah memberikan kepada karyawan keanekaragaman pengalaman

    yang memberikan tantangan baru. Dengan bertambahnya pengalaman kerja

    seorang karyawan berarti bertambah juga pengetahuannya, sehingga

    memungkinkan karyawan tersebut untuk mengembangkan karirnya.

    d) Pendidikan pegawai (Employee education)Pengertian pendidikan karyawan merupakan kegiatan pengembangan sumber

    daya manusia untuk meningkatkan total dari pegawai di luar kemampuan di

    bidang pekerjaan atau jabatan yang dipegang saat ini. Oleh sebab itu

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    12

    pendidikan pegawai dirancang dan diadakan untuk para pegawai yang akan

    menempati jabatan atau posisi baru, dimana tugas-tugas yang akan dilakukan

    ini memerlukan kemampuan-kemampuan khusus yang lain dari kemampuan-

    kemampuan yang mereka miliki selama ini. Dengan mengikuti pendidikan

    pegawai dapat bermanfaat bagi karyawan, yaitu untuk promosi dan

    pengembangan karir. Suatu pendidikan pegawai dapat menjamin

    pengembangan karir bagi pesertanya, karena apabila terdapat kekosongan

    jabatan tertentu maka karyawan tersebut memiliki kesempatan untuk mengisi

    jabatan tersebut sesuai dengan kemampuannya.

    e) MentoringMentoring dapat didefinisikan sebagai penggunaan seorang individu

    berpengalaman (mentor) untuk mengajar dan melatih seseorang (anak didik)

    dengan sedikit pengetahuan dalam satu bidang yang ada. Melalui perhatian

    yang diindividualisasi mentor mentransfer informasi yang dibutuhkan, umpan

    balik, dan dorongan kepada anak didik, sehingga dengan cara seperti itu

    peluang anak didik untuk mengoptimalkan keberhasilan karirnya dapat

    ditingkatkan.

    Dari pendapat di atas dapat dilihat beberpa cara melakukan pengembangan karir

    yang efektif bagi perusahaan. Pengembangan karir tidak terlepas dari hasil

    penilaian kinerja pada suatu perusahaan. Dalam hal ini PT Telkom, Tbk., sebelum

    melakukan pengembangan karir terlebih dahulu dilakukannya penilaian kinerja

    yang melibatkan karyawan. Setelah hasil dari penilian kinerja itu ada, barulah

    perusahaan mengatahui kekuatan dan kelemahan pegawai yang nantinya akan

    digunakan untuk program pengembangan karir. Metode penilaian yang dipakai di

    PT Telkom, Tbk. adalah metode assessmet center. Untuk itu perlu diketahui lebih

    lanjut bagaimana persepsi karyawan terhadap penggunaan metode assessment

    centertersebut terhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan.

    Dinamika MetodeAssessment Centeruntuk Pengembangan Karir

    Salah satu bentuk pengaplikasian dari metode assessment center adalah

    pengembangan karir. Sebab metode assessment center dapat mengidentifikasi

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    13

    kekuatan dan kelemahan para peserta (pegawai yang mengikuti assessment

    center) sekaligus bidang-bidang apa saja yang perlu menjadi fokus upaya

    pengembangan mereka. Kemudian sistem pengembangan manajemen mengambil

    alih peran dengan mendata bidang-bidang kekuatan para peserta dan menggarap

    kebutuhan pengembangan (kelemahan) mereka. (Prihadi,2004:46)

    Setiap peserta assessment harus mengikuti proses assessment center yang

    sedang berjalan. Setelah selesai dengan proses assessment center, maka peserta

    memperoleh hasil dari proses assessment tersebut. Hasil dari proses assessment

    tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan manajemen, misalkan untuk

    pengembangan karir peserta itu sendiri. Setelah menerima hasil/umpan balik dan

    dilakukan langkah pengembangan biasa disebut dengan Pasca-Assessment Center.

    Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pasca-Assessment Center:

    a) Adanya umpan balik hasil assessment

    Agar para peserta dapat memperoleh manfaat dari proses assessment center,

    penting bagi mereka untuk menerima umpan balik mengenai kinerja mereka.

    Umpan balik yang efektif sangat berguna bagi para peserta dalam berbagai

    aspek. Salah satunya adalah peserta proses assessment center ini perlu dan

    dapat menguatkan hasil assessment, dalam hal kekuatan dan kebutuhan

    pengembangan mereka, dengan perilaku dan keterampilan yang disyaratkan

    oleh jabatan atau organisasi/perusahaan untuk mencapai pemahaman yang

    akurat mengenai taraf kecocokan diantara kedua aspek tersebut. Selanjutnya

    pemahaman itu diharapkan dapat mendorong mereka untuk memperhitungkan

    taraf kemampuan mereka dan juga menumbuhkan komitmen dan rasa

    kepemilikan atas rencana dan upaya-upaya pengembangan diri mereka.

    (Prihadi,2004:356). Setelah peserta mengetahui hasil/umpan balik dari proses

    assessment centermaka selanjutnya akan dilakukan langkah pengembangan.

    b) Langkah Pengembangan

    Setelah tahap umpan balik mengenai kinerja para peserta dalam proses

    assessment centerselesai, berikutnya adalah mendiskusikan berbagai peluang

    karir yang terbuka bagi mereka. Tujuan aktivitas ini adalah mencapai

    pemahaman bersama mengenai ekspetasi-ekspetasi dalam karir para peserta.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    14

    Hal lainnya adalah pertimbangan-pertimbangan mengenai peluang

    pengembangan yang terbuka bagi sejumlah besar program assessment center,

    elemen inilah yang menjadi fokus. Keseluruhan aktivitas harus mengarah pada

    tujuan agar para peserta berhasil menyusun sendiri suatu rencana yang dapat

    menjadi pegangan dan komitmen pribadi untuk mengembangkan diri sendiri.

    Salah satu bentuk program yang populer dan paling lazim dan yang efektif

    dalam aspek perencanaan pengembangan karyawan dan manajer perusahaan

    adalah program individual development plan (IDP). IDP adalah sebuah

    rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan pengembangan

    tertentu yang terpadu dengan rencana strategis dan rencana tindakan

    organisasi. (Prihadi,2004:371) . Proses ini membuka peluang bagi karyawan

    untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan juga

    membantu para karyawan di segala tingkat/level mempunyai kompetensi yang

    diperlukan dalam mencapai misi organisai sekaligus memberi peluang bagi

    karyawan untuk mengembangkan keterampilannya.

    Dari dinamika tersebut penulis dapat diketahui (menyimpulkan) bahwa ternyata

    proses dari metode assessment center tidak berhenti sampai penyusunan hasil

    laporan saja. Tetapi adanya umpan balik hasil assessment untuk peserta

    assessment dan adanya langkah pengembangan, untuk mendukung pelaksanaan

    pengembangan karir seorang karyawan.

    Perumusan Hipotesis

    Untuk memperjelas uraian di atas hipotesis deklaratifnya adalah jika

    penggunaan metode assessment centerberjalan efektif maka dapat meningkatkan

    pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan.

    Perumusan hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut :

    Ho : Tidak ada pengaruh yang positif yang dirasakan karyawan tentang

    penggunaan metode assessment center terhadap pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    15

    Ha : Ada pengaruh yang positif yang dirasakan karyawan tentang penggunaan

    metode assessment center terhadap pelaksanaan pengembangan karir

    karyawan.

    Kerangka Berpikir

    Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir

    Pengaruh Persepsi Karyawan atas Penggunaan MetodeAssessment Center

    terhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan

    Sumber : Rivai dan Basri. 2005. Performance Appraisal dan Prihadi. 2004.

    Assessment CenterIdentifikasi, Pengkuruan, dan Pengembangan Kompetensi

    Metode Penilaian Kinerja

    Karyawan

    Penilaian Kinerja

    berorientasi

    Masa Lalu

    Penilaian Kinerja

    berorientasi

    Masa Depan

    MetodeAssessment

    Center

    Pelaksanaan Pengembangan

    Karir

    PERSEPSI

    KARYAWAN

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    16

    Metode Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian deskiptif. Menurut Kuncoro (2003:8).

    Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis korelasional.

    Populasi penelitian ini adalah karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan

    yang pernah mengikuti assessment center, dengan mengambil 33 orang karyawan

    sebagai sampel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

    model penelitian survei yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan

    menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dalam

    penelitian ini terdapat 1(satu) variabel bebas yaitu persepsi karyawan mengenaipenggunaan metode assessment center serta 1 (satu) variabel terikat yaitu

    pelaksanaan pengembangan karir karyawan. Dari hasil kuesioner seluruh

    pertanyaan dan hasil jawaban terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya

    dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.0for windows.Metode analisis data

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuantitatif.

    Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah mengumpulkan data tentang persepsi

    karyawan atas penggunaan metode assessment cente dan pelaksanaan

    pengembangan karir. Kedua data tersebut dijaring dengan Skala pengukuran yang

    berbentuk semantik diferensial dikembangkan oleh Osgood. Kedua instrumen

    tersebut dilakukan ujicoba terhadap 33 orang karyawan sebagai sampel. Dari 18

    pernyataan pada kuesioner variabel Persepsi Karyawan Mengenai Penggunaan

    Metode Assessment Center, 17 pernyataan dinyatakan valid dan 1 pernyataan

    dinyatakan tidak valid yaitu pernyataan ke-6 dengan R hasil 0,254 karena R hasil

    lebih kecil dari r tabel. R tabel yang dipakai adalah 0,3507 (n-2, 15-2=13) df 13

    adalah 0,3507 (Singgih,2003:390). Dari 15 pernyataan pada kuesioner variabel

    pelaksanaan pengembangan karir9 pernyataan dinyatakan valid dan 6 pernyataan

    dinyatakan tidak valid yaitu pernyataan nomer 1, 2, 3, 7, 8, 9 dengan R hasil lebih

    kecil dari r tabel. Berdasarkan uji validitas dan uji realibilitas dalam bab

    sebelumnya, dari 33 butir pertanyaan yang diajukan, terpilih hanya 26 butir yang

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    17

    terbagi kedalam 17 butir pertanyaan untuk persepsi karyawan mengenai

    penggunaan metode assessment centerdan 9 butir pertanyaan untuk pelaksanaan

    pengembangan karir

    Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik deskriptif dan

    model penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    model kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis mean, analisis

    koefisien korelasi, dan analisis koefisien regresi linear yang digunakan untuk

    melihat sampai seberapa jauh hubungan antara dua buah variabel.

    Hasil Penelitian

    Deskripsi Data

    Dari 33 pegawai PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatanyang disurvai mengenai

    pengaruh yang dirasakan karyawan tentang penggunaan metode assessment center

    terhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan. Jumlah karyawan yang

    menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak pria dengan jumlah 27 orang

    (81,8%) dibanding yang wanita dengan jumlah 6 orang (18,2%). Dan semua

    responden berusia > 30 tahun (100%) dengan masa kerja > 10 tahun (100%).

    Semua responden tersebut pernah mengikuti assessment center. Dan karyawan

    berjenis kelamin pria adalah yang paling banyak pernah mengikuti assessment

    center. Pendidikan terakhir pada tingkat S1 yang berjenis kelamin pria adalah

    yang paling banyak mengikuti assessment center yaitu sebesar 39,4% dan

    mempunyai jabatan sebagai assistant manager sebanyak 36,4% dan jabatan

    lainnya seperti officer, senior officer, junior operation manager, dan account

    representativesebanyak 45,5%. Responden yang paling banyak pada bidang unit

    kerja General Support, Logistic, Customer Care, dan Access Data Management

    pada pilihan kategori lainnya yang berjenis kelamin pria. Dengan jumlah

    presentase sebesar 27,3%.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    18

    Pengujian Hipotesis

    Uji t dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :

    Ho : = 0 Tidak ada pengaruh yang positif yang dirasakan karyawan tentang

    penggunaan metode assessment center (X) terhadap pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan (Y).

    Ha : 0 Ada pengaruh yang positif yang dirasakan karyawan tentang

    penggunaan metode assessment center (X) terhadap pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan (Y).

    .Pengambilan keputusan untuk melakukan uji hipotesis dilakukan dengan

    membandingkan statistik hitung (t hitung) dengan statistik tabel (t tabel), bila :

    t hitung < t tabel = Ho diterima dan Ha ditolak

    t hitung > t tabel = Ho ditolak dan Ha diterima

    Profil Persepsi Karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mengenai

    Penggunaan MetodeAssessment Center (X) dan Pelaksanaan Pengembangan

    Karir (Y)

    Profil variabel X dan Y didapat dengan mencari mean pada masing-masing

    variabel. Dengan menjumlahkan nilai setiap pernyataan-pernyataan di masing-

    masing variabel kemudian dibagi dengan jumlah reaponden yang dijadikan

    sampel. Variabel disini adalah variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah

    persepsi karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mengenai penggunaan

    metode assessment center. Variabel Y adalah persepsi karyawan PT Telkom, Tbk.

    Jakarta Selatan mengenai pelaksanaan pengembangan karir.

    Hasil Variabel Persepsi karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan

    mengenai Penggunaan MetodeAssessment Center(X)

    Hasil yang diperoleh dari kuesioner variabel persepsi karyawan PT

    Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mengenai penggunaan metode assessment center

    (X) sebagai berikut :

    Hasil mean yang ada di sebelah kiri atau antara 0 3,5 maka persepsi

    karyawan diyatakan negatif, tetapi apabila mean tersebut ada di sebelah kanan

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    19

    atau antara 3,5 7 maka persepsi karyawan mengenai penggunaan metode

    assessment center positif. Nilai rata-rata mean ada di level 3,5. Bedasarkan

    penjalasan tersebut, maka hasil yang didapat dari kuesioner variabel X (persepsi

    atas penggunaan metode assessment center) adalah positif. Mean tertinggi adalah

    6,2 dengan pernyataan mengenai kualitas dari metode assessment center, hal ini

    membuktikan bahwa menurut karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan kualitas

    metode assessment center yang digunakan adalah baik, tetapi perlu dilihat juga

    terdapat nilai mean terendah adalah 5 dengan pernyataan manfaat yang dirasakan

    setelah mengikuti assessment center. Walaupun nilai mean tersebut masih diatas

    rata-rata atau diatas 3,5, tetapi dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata apa yang

    dirasakan karyawan dengan adanya metode assessment center belum semuanya

    merasakan berdampak pada karir. Walupun demikian secara keseluruhan

    penggunaan metode assessment centertersebut adalah baik.

    Hasil Variabel Persepsi Karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan

    mengenai Pelaksanaan Pengembangan Karir (Y)

    Hasil yang diperoleh dari kuesioner variabel persepsi karyawan PT. Telkom,

    Tbk. Jakarta Selatan mengenai pelaksanaan pengembangan karir (Y) :

    Hasil mean yang diperoleh berada pada posisi sebelah kanan yang berarti

    persepsi karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mengenai pelaksanaan

    pengembangan karir (Y) adalah positif. Walaupun ada hasil mean sebesar 4,3

    dengan pernyataan mengenai pengajuan untuk berprestasi ke jenjang yang lebih

    tinggi dan kesempatan untuk mengikuti promosi, mengembangkan karir masih

    relatif kecil, meskipun sudah diatas rata-rata (3,5). Hal ini bisa terjadi karena

    kurangnya informasi mengenai prosedur untuk pengajuan ke jenjang yang lebih

    tinggi ataupun untuk mengembangkan karir. Bisa juga terjadi karena sistem

    informasi yang tidak dilakukan berulang-ulang kepada karyawan. Meski demikian

    persepsi karyawan PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan masih dianggap positif oleh

    karyawannya. Profil variabel Y dapat dilihat pada lampiran.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    20

    Analisis Pengaruh Perspesi Karyawan mengenai Penggunaan Metode

    Assessment Centerterhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan

    Berdasarkan uji validitas dan uji realibilitas dalam bab sebelumnya, dari 33

    butir pertanyaan yang diajukan, terpilih hanya 26 butir yang terbagi kedalam 17

    butir pertanyaan untuk persepsi karyawan mengenai penggunaan metode

    assessment centerdan 9 butir pertanyaan untuk pelaksanaan pengembangan karir.

    Hasil Uji Korelasi Pengaruh Persepesi Karyawan mengenai Penggunaan

    MetodeAssessment Centerterhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan

    Tabel 1 Correlations

    Assessment

    Center

    Pengembangan

    Karir

    Assessment

    Center

    Pearson

    Correlation1 .868(**)

    Sig. (2-

    tailed). .000

    N 33 33

    Pengembangan

    Karir

    Pearson

    Correlation .868(**) 1

    Sig. (2-

    tailed).000 .

    N 33 33

    ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    (Sumber : hasil olahan SPSS)

    Dari tabel correlations diatas dapat dilihat bahwa besarnya hubungan

    antara variabel persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment

    centerdengan pelaksanaan pengembangan karir yang dihitung dengan koefisien

    korelasi adalah sebesar 0.868. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang sangat

    kuat (diatas 0.5) diantara persepsi mengenai penggunaan metode assessment

    centerdengan pelaksanaan pengembangan karir dan juga adanya pengaruh antara

    persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment center dengan

    pelaksanaan pengembangan karir. Arah hubungan yang positif ( tidak ada tanda

    negatif pada angka 0.868) menunjukkan hubungan yang searah yaitu semakin

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    21

    positif persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment centermaka

    pelaksanaan pengembangan karir akan meningkat. Asumsinya, persepsi karyawan

    yang makin positif mengenai penggunaan metode assessment center ini maka

    akan meningkatkan pelaksanaan pengembangan karir. Hal ini dikarenakan

    hubungan yang kuat antara kedua variabel, sehingga penggunaan metode

    assessment center ini masih dapat menjadi alat bantu bagi karyawan untuk

    melaksanakan pengembangan karir mereka.

    Selain itu di dalam tabel korelasi di atas, dapat dilihat juga tingkat

    signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas)

    menghasilkan angka 0.000.

    Hasil Uji Regresi Pengaruh Persepsi Karyawan mengenai Penggunaan

    MetodeAssessment Centerterhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan

    Tabel 2Descriptive Statistics

    Mean

    Std.

    Deviation N

    Pengembangan

    Karir76.3030 13.25586 33

    Assessment

    Center103.3636 15.69598 33

    Tabel 3Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    1 .868(a) .753 .745 6.69411

    a Predictors: (Constant), Assessment Center

    (Sumber : hasil olahan SPSS)

    Oleh karena nilai signifikansi < (lebih kecil) 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

    diterima, dengan kata lain ada pengaruh positif yang dirasakan karyawan tentang

    penggunaan metode assessment centerterhadap pelaksanaan pengembangan karir

    karyawan. Ini artinya, karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan banyak yang

    beranggapan bahwa dengan digunakannya metode assessment center dapat

    membantu mereka dalam hal pengembangan karir.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    22

    Dalam menganalisis pengaruh persepsi karyawan mengenai penggunaan

    metode assessment center terhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan,

    digunakan analisis regresi dengan bantuan program SPSS versi12.0 for Windows.

    Berdasarkan hasil outputpada tabel model summarydiperoleh :

    a. Angka R sebesar 0,868 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara

    pengaruh persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment

    centerterhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT Telkom, Tbk

    Jakarta Selatan adalah sangat kuat.

    b. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,753. Hal ini berarti

    variabel persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment center

    mempengaruhi pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT. Telkom,

    Tbk Jakarta Selatan sebesar 75,3%. Sedangkan sisanya (100% - 75,3% =

    24,7%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, , seperti senioritas, kedekatan

    personal, dan lain-lain. Maka dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut

    pengaruhnya lebih kecil terhadap pelaksanaan pengembangan karir

    karyawan yaitu sebesar 24,7% dibandingkan dengan penggunaan metode

    assessment center.

    c. Standard Error for Estimate(SEE) adalah 6,69411. Hasil dari SEE ini harus

    lebih kecil dari Standard deviation, dalam hal ini SEE > Std Deviation

    (6,69411 >13.25586). Semakin kecil SEE maka pengaruh persepsi karyawan

    mengenai penggunaan metode assessment center semakin tepat dalam

    membantu pelaksanaan pengembangan karir karyawan PT Telkom, Tbk

    Jakarta Selatan.

    d. Tabel 4 Coefficients(a)

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) .555 7.880 .070 .944

    Assessment

    Center.733 .075 .868 9.720 .000

    a Dependent Variable: Pelaksanaan Pengembangan Karir Karyawan

    (Sumber : hasil olahan SPSS)

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    23

    Peneliti juga menggunakan analisis regresi sederhana, sehingga diketahui

    nilai korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus Korelasi

    Pearson Product Moment. Untuk pengujian hipotesis yang diajukan peneliti dan

    mengetahui tingkat signifikansi persepsi karyawan mengenai penggunaan metode

    assessment centerterhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan digunakan

    metode signifikansi uji t dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t

    tabel. Berdasarkan hasil outputpada tabel coefficientsdiperoleh persamaan regresi

    : Y = 0,555 + 0,733 X

    Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan :

    a. Konstan sebesar 0,555 menyatakan bahwa jika tidak ada persepsi karyawan

    mengenai penggunaan metode assessment center maka pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan adalah 0,555

    b. Koefisien regresi 0,733 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai atas

    persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment center akan

    meningkatkan pelaksanaan pengembangan karir karyawan sebesar 0,733

    Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Persepesi Karyawan mengenai Penggunaan

    Metode Assessment Center terhadap Pelaksanaan Pengembangan Karir

    Karyawan

    Dilihat dari tabel coefficients di atas, di dapat hasil dari t hitung adalah

    9,720 dan dengan tingkat signifikansi 5% (= 0,05) dan df = n 2 (33 2 = 31)

    sebesar 31, maka didapat t tabel sebesar 1,6955 (lihat lampiran). Dengan

    membandingkan t tabel dan t hitung yang mana apabila t hitung > t tabel maka Ho

    ditolak dan Ha diterima, maka t hitung yang didapat sebesar 9,720> (lebih besar)

    dari t tabel yaitu sebesar 1,6955 . Dengan demikian, Ho ditolak atau dengan kata

    lain ada pengaruh yang positif yang dirasakan karyawan tentang penggunaan

    metode assessment center terhadap pelaksanaan pengembangan karir karyawan.

    Ini berarti, karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan menganggap ada pengaruh

    yang positif yang dirasakan tentang penggunaan metode assessment center

    terhadap pelaksanaan pengembangan karir mereka. Walaupun ditemukan 24,7%

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    24

    adanya unsur-unsur lain yang berpengaruh dalam pelaksanaan pengembangan

    karir.

    Gambar 2 Hasil uji hipotesis

    Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan

    Melalui uji korelasi diketahui bahwa ada hubungan antara persepsi

    karyawan mengenai penggunaan metode assessment centerterhadap pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan dan mempunyai hubungan yang sangat kuat yaitu

    sebesar 0,868. Dengan demikian pada penelitian ini dapat diketahui bahwa

    karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mempunyai pengaruh positif yang

    dirasakan karyawan tentang penggunaan metode assessment center terhadap

    pelaksanaan pengembangan karir.

    Dari hasil perhitungan kuesioner variabel X dan Y didapat perhitungan

    mean diatas 3,5 atau mean terdapat di sebelah kanan garis tengah / rata-rata. Hal

    1,6955 9,720

    Ho ditolak

    Ho diterima

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    25

    itu berarti persepsi karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan mempunyai

    persepsi yang positif terhadap penggunaan metode assessment center (X) dan

    pelaksanaan pengembangan karir (Y). Walaupun masih ada hal-hal yang perlu

    ditingkatkan dalam penggunaan metode assessment center dan pelaksanaan

    pengembangan karir para karyawannya.

    Dari hasil perhitungan koefisien determinasi atau R square di dapat angka

    sebesar 0,753 atau 75,3 %. Hal ini berarti variabel pesepsi karyawan mengenai

    penggunaan metode assessment center mempengaruhi pelaksanaan

    pengembangan karir karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan sebesar 75,3 %.

    Sedangkan sisanya 24,7 % (100 % - 75,3 % = 24,7 %) dipengaruhi oleh faktor-

    faktor lain, seperti kedekatan personal, senioritas, NKI (Nilai Kinerja Individu),

    dan lain-lain.

    Dalam pelaksanaan penilaian kinerja pada PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan

    menggunakan metode assessment center. Dalam hal ini PT Telkom, Tbk. Jakarta

    Selatan menggunakan metode penilaian kinerja yang berorientasi masa depan,

    salah satunya yaitu metode assessment center. Salah satu tujuan digunakannya

    metode assessment centeradalah untuk mengidentifikasi orang-orang yang akan

    dipromosikan pada jabatan tertentu dan dapat juga menentukan kebutuhan

    pelatihan dan pengembangan. Dan umpan balik dari proses assessment center

    salah satunya adalah pengembangan karir bagi yang mengikutinya.

    Pengembangan karir di Telkom tidak semata-mata dari hasil assessment center,

    tetapi adanya senioritas, kedekatan secara personal, NKI (Nilai Kinerja Individu),

    dan lain-lain juga mempengaruhi pelaksanaan pengembangan karir. Akan tetapi

    metode assessment center mempunyai kelebihan dari metode-metode lainnya

    dibandingkan dengan teknik interview, pemeriksaan psikologis, dan sebagainya.

    Kelebihannya yaitu dapat menghasilkan hasil yang lebih objektif. Maka dari itu,

    apakah persepsi karyawan mengenai penggunaan metode assessment center bagi

    karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan masih mempunyai pengaruh yang

    positif terhadap pelaksanaan pengembangan karir. Walaupun ada faktor-faktor

    lain sebesar 24,7% yang datang dari atasan/manajemen ataupun dari metode

    assessment center itu sendiri sedikit mempengaruhi pelaksanaan pengembangan

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    26

    karir karyawan PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan, tetapi tidak mengubah

    pandangan karyawan terhadap penggunaan metode assessment center menjadi

    buruk. Karyawan sejauh ini bisa menerima penggunaan metode assessment center

    sebagai alat bantu untuk melaksanakan pengembangan karir. Karena mereka

    merasa adanya metode assessment center terhadap pelaksanaan pengembangan

    karir di PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan membuat karyawan mengetahui apa yang

    harus mereka lakukan untuk mengembangkan karirnya.

    Asumsinya, bahwa penggunaan metode assessment center masih

    dipercaya sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pengambangan karir bagi

    karyawan PT. Telkom, Tbk. Jakarta Selatan walaupun masih ada faktor-faktor lain

    yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam hal hasil assessment

    centeruntuk pengembangan karir.

    Saran

    Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka diberikan beberapa

    saran agar penggunaan metode assessment center terhadap pelaksanaan

    pengembangan karir pada PT Telkom, Tbk. Jakarta Selatan dapat berjalan lebih

    baik, yaitu:

    Untuk meningkatkan objektivitas dalam memperoleh hasil dari penilaian

    kinerja, perusahaan hendaknya mempertahankan metode assessment center

    dengan tujuan yaitu sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pengembangan karir

    dan keputusan-keputusan manajemen SDM lainnya yang bermanfaat bagi

    karyawan dan perusahaan sendiri.

    Dalam pelaksanaan proses assessment center, perusahaan hendaknya lebih

    benar-benar memanfaatkan/menggunakan hasil dari assessment center itu sendiri

    dan diharapkan hasil dari assessment centerdapat diketahui oleh karyawan yang

    telah mengikuti assessment center.

    Untuk meningkatkan kepuasan dalam berkarir, perusahaan hendaknya lebih

    memberi kesempatan yang lebih dalam hal berprestasi ke jenjang yang lebih

    tinggi. Dan perusahaan harus selalu melakukan sosialisasi tentang manfaat dari

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    27

    penggunaan metode assessment center, bahwa dengan adanya metode tersebut

    pengembangan karir karyawan akan terbantu.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    28

    DAFTAR PUSTAKA

    Aviyan, Apin dan Wiryanto, Heru. 23 25 Agustus 2005. Kongres Nasional I

    Assessment Center. Bandung.

    Dessler, Garry. 2000.Human Resources Management. Eigth edition. New Jersey

    : Prentice Hall.

    Handoko, T. Hani, et. al. 2002. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya

    Manusia. Edisi kedua. Jakarta : Amara Books.

    Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia

    Indonesia

    Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia : Cara Praktis Mendeteksi

    Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan. Cetakan kedua. Jakarta : PT.

    Gramedia Pustaka Utama.

    Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :

    Erlangga

    Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.

    Cetakan kelima. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

    Mejia, Gomez dan Luis R. 2001. Managing Human Resources. Edisi tiga. New

    York : Prentice Hall.

    Muhammad, Arni. 2005.Komunikasi Organisasi.Edisi kesatu. Cetakan ketujuh.

    Jakarta : Bumi Aksara.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    29

    Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang

    Kompetitif. Cetakan keempat. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

    Noe, Raymond dan John R. Hollenbeck. 2000.Human Resources Management :

    Gaining a Competitive Advantage. New York : Mcgrow Hill.

    Prihadi, Syaiful. 2004. Assessment Centre Identifikasi, Pengukuran, dan

    Pengembangan Kompetensi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

    Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity

    dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka

    Utama.

    Rivai Veizal dan Basri. 2005. Performance Appraisal. Jakarta : Raja Grafindo

    Persada.

    Robbins, P. Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. INDEKS

    Kelompok Gramedia.

    Santoso, Singgih. 2003. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT

    Elex Media Komputindo.

    Sarwono, Jonathan. 2005. Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS.

    Yogyakarta: CV.Andi Offset.

    Siagian, Sondang P. 2001. Manajemem Sumber Daya Manusia. Cetakan

    kesembilan. Jakarta : Bumi Aksara.

    Sirait, T. Justine. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya

    Manusia dalam Organisasi. Jakarta : Grasindo.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    30

    Sugiyono, 2002.Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : CV. ALFABETA.

    Sugiyono, 2004.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. ALFABETA.

    Supranto, J. 2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasara. Jakarta : Riveka

    Cipta.

    Thornthon III, C. Goerge. 2005.Panduan Memahami Assessment Centers dalam

    Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta .

    Tim Penyusun. 2002. Pedoman Penyusunan dan Pengujian Skripsi Program

    Sarjana.STIE Perbanas, Jakarta.

    Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta :

    PT.Gramedia Utama.

    Wether, B. William dan Davis, Keith. 1996. Human Resources and Personal

    Management.Fifth edition. USA : The Mcgraw Hill Companie.

  • 5/21/2018 42. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Metode (Maya&Jhony)

    31