14
48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu Kawasan Wilayah Dusun Jati dan Kawasan Wilayah Dusun Bohulo dengan luas ±112,5 Ha. Secara geografis posisi Cagar Alam Tangale terletak antara 122 0 45’- 122 0 47’ Bujur Timur (BT) dan diantara 0 0 35’-0 0 36’ Lintang Utara (LU) (Departemen Kehutanan, 2007). Tipe iklimnya adalah C (menurut Schmidt dan Ferguson), suhu udara berkisar pada 26 – 29 o C, dengan suhu maksimum 27 o C dan suhu minimum 18,9 o C. Kelembaban udara berkisar antara 68,4 – 83,2 o C, dengan lama penyinaran matahari mencapai 66,3% (Departemen Kehutanan, 2007). Berdasarkan Topografi Cagar Alam Tangale ini memiliki deskripsi sebagai berikut: yaitu berada pada kemiringan 15 – 40 m, secara umum bergelombang sampai berbukit dan sedikit landai. Bentang darat dimulai dari dataran rendah hingga berbukit dengan ketinggian mulai dari 100 m dpl pada lokasi Desa Buhu sampai dengan ± 350 m dpl pada lokasi Desa Labanu (Departemen Kehutanan, 2007). Kawasan Cagar Alam Tangale mempunyai satu jenis tanah, yaitu jenis Complex Of Soil yakni tipe tanah berupa lempung berpasir berwarna keabu-abuan dan berbatu-batu, yang meliputi Desa Labanu dan Desa Buhu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo (Departemen Kehutanan, 2007). Selanjutnya lokasi penelitian ditampilkan melalui peta (lampiran 1). Pada peta

48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

  • Upload
    lethuy

  • View
    255

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Kawasan Wilayah Dusun Jati dan Kawasan Wilayah Dusun Bohulo dengan luas

±112,5 Ha. Secara geografis posisi Cagar Alam Tangale terletak antara 122045’-

122047’ Bujur Timur (BT) dan diantara 0035’-0036’ Lintang Utara (LU)

(Departemen Kehutanan, 2007). Tipe iklimnya adalah C (menurut Schmidt dan

Ferguson), suhu udara berkisar pada 26 – 29oC, dengan suhu maksimum 27oC dan

suhu minimum 18,9oC. Kelembaban udara berkisar antara 68,4 – 83,2oC, dengan

lama penyinaran matahari mencapai 66,3% (Departemen Kehutanan, 2007).

Berdasarkan Topografi Cagar Alam Tangale ini memiliki deskripsi

sebagai berikut: yaitu berada pada kemiringan 15 – 40 m, secara umum

bergelombang sampai berbukit dan sedikit landai. Bentang darat dimulai dari

dataran rendah hingga berbukit dengan ketinggian mulai dari 100 m dpl pada

lokasi Desa Buhu sampai dengan ± 350 m dpl pada lokasi Desa Labanu

(Departemen Kehutanan, 2007). Kawasan Cagar Alam Tangale mempunyai satu

jenis tanah, yaitu jenis Complex Of Soil yakni tipe tanah berupa lempung berpasir

berwarna keabu-abuan dan berbatu-batu, yang meliputi Desa Labanu dan Desa

Buhu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo (Departemen Kehutanan, 2007).

Selanjutnya lokasi penelitian ditampilkan melalui peta (lampiran 1). Pada peta

Page 2: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

tersebut titik-titik pengambilan sampel spesies didasarkan pada titik koordinat

yang diambil dengan menggunakan alat GPS (Global Position System).

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Cagar Alam Tangale. Pengambilan

data menggunakan metode jelajah. Hasil penjelajahan di Hutan Cagar Alam

Tangale ditemukan beberapa spesies dari famili Araceae. Berdasarkan hasil

identifikasi, diperoleh tujuh spesies dari famili Araceae yaitu Alocasia longiloba

Miq., Homalomena pendula, Scindapsus pictus, Amorphophallus, Epipremnum

pinnatum, Monstera dubia dan Aglaonema simplex. Daftar spesies tumbuhan dari

famili Araceae tersebut disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar

Alam Tangale Kabupaten Gorontalo

No. Nama Umum Nama Lokal Nama Ilmiah

1. Sente Bira Alocasia longiloba Miq.

2. Turiang Nampu Homalomena pendula

3. Keladi Sutera - Scindapsus pictus

4. Bunga bangkai Suweg Amorphophallus paeoniifolius

5. Sirih gading - Epipremnum pinnatum

6. Monstera - Monstera dubia

7. Aglaonema Sri rejeki hutan Aglaonema simplex

Page 3: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Deskripsi dari masing-masing spesies famili Araceae dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Sente (Alocasia longiloba Miq.)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, tumbuhan ini

berakar serabut, daun berbentuk perisai, daun bagian atas berwarna hijau tua

mengkilat dengan bagian tulang daun bagian atas berwarna putih-kekuningan.

Tangkai daun berwarna hijau hingga ungu kecokelatan (Gambar 4.2).

Gambar 4.2 Alocasia longiloba Miq. (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan teresterial (darat) (2b). Dapat dibedakan antara batang dan daunnya

(10b). Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b). Bentuk bunga

Page 4: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

sederhana, memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus dalam kuncup,

memiliki urat daun (15a). Bentuk daun dan batang bervariasi (16b) (Cullen,

2006).

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili : Araceae Genus : Alocasia Spesies : Alocasia longiloba Miq.

2. Nampu (Homalomena pendula)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, tumbuhan ini

berakar serabut, berbatang bulat, warnanya ungu kecokelatan, dan membentuk

rimpang yang memanjang. Daun tunggal, tangkai daun bulat berdaging. Helaian

daun bentuknya bangun jantung, ujung runcing, pangkal rompang, tepi rata, kedua

permukaan licin, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau tua. Bunga majemuk

berbentuk bongkol dan berwarna ungu, tumbuh diketiak daun, berkelamin dua,

dan tangkai berwarna ungu. Buah buni, bentuknya bulat, kecil, dan berwarna

merah. Biji panjang, kecil, dan berwarna (Gambar 4.3).

Page 5: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Gambar 4.3 Homalomena pendula (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan teresterial (darat) (2b). Dapat dibedakan antara batang dan daunnya

(10b). Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b). Bentuk bunga

sederhana, memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus dalam kuncup,

memiliki urat daun (15a). Bentuk daun dan batang bervariasi (16b) (Cullen,

2006).

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili : Araceae Genus : Homalomena Spesies : Homalomena pendula

3. Keladi sutera (Scindapsus pictus)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, tumbuhan ini

hidup epifit atau merambat di pohon, memiliki daun yang tidak terlalu besar,

berbentuk seperti hati berwarna hijau bercak-bercak putih. Susunan daun-daun

Page 6: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

rimbun hampir menutupi seluruh permukaan batang yang dirambati. Tangkai daun

relatif lebih pendek dari helaian daunnya, pada sisi atas terdapat alur menyerupai

saluran (Gambar 4.4).

Gambar 4.4 Scindapsus pictus (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan empifit yang tidak dapat hidup di air (2b). Dapat dibedakan antara

batang dan daunnya (10b). Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b).

Bentuk bunga sederhana, memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus

dalam kuncup, memiliki urat daun (15a). Bentuk daun dan batang bervariasi (16b)

(Cullen, 2006).

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Devisi : Angiospermae Kelas : Monocotiledonae Ordo : Alismatales Family : Araceae Genus : Scindapsus Spesies : Scindapsus pictus

Page 7: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

4. Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, tumbuhan ini

berdaun tunggal, tangkai daun berwarna hijau yang dihiasi oleh bintik dan coreng

berwarna putih, tangkai daun berbintil-bintil. Daun berbagi tiga sehingga seolah-

olah terdiri atas tiga anak daun, daun berwarna hijau terang.. Batang tumbuhan ini

kecil dan pendek, tidak terlihat karena terkubur di dalam tanah. Berakar serabut.

Suweg memiliki bunga sedang, bunga muncul setelah daun mati. Bunga berwarna

cokelat kemerahan terdiri atas dua bagian, yaitu seludang dan tongkol. Bunga

bangkai mengeluarkan bau busuk seperti bangkai (Gambar 4.5).

Gambar 4.5 Amorphophallus paeoniifolius (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan teresterial (darat) (2b). Dapat dibedakan antara batang dan daunnya

(10b). Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b). Bentuk bunga

sederhana, memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus dalam kuncup,

memiliki urat daun (15a). Bentuk daun dan batang bervariasi (16b) (Cullen,

2006).

Page 8: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Amorphophallus Spesies : Amorphophallus paeoniifolius 5. Sirih Gading (Epipremnum pinnatum)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut. tumbuhan ini

berbatang berwarna hijau tua. Pada tumbuhan daun yang belum dewasa, bentuk

daun oval menjantung dengan pinggiran daun rata, sedangkan pada tumbuhan

yang telah dewasa, helaian daun akan terpecah-pecah seakan-akan membentuk

daun majemuk. Bunga pada tumbuhan ini termasuk kriteria bunga yang telah

modern, karena bunga jantan dan bunga betinanya berada dalam satu kesatuan.

Bunga tumbuhan ini terdiri atas tongkol dan seludang. Seludang berwarna kuning

kehijauan. Tongkolnya berwarna kuning muda (Gambar 4.6).

Gambar 4.6 Epipremnum pinnatum (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Page 9: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan empifit yang tidak dapat hidup di air (2b). Dapat dibedakan antara

batang dan daunnya (10b). Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b).

Bentuk bunga sederhana, memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus

dalam kuncup, memiliki urat daun (15a). Bentuk daun dan batang bervariasi (16b)

(Cullen, 2006).

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Devisi : Angiospermae Ordo : Alismatales Famili : Araceae Genus : Epipremnum Spesies : Epipremnum pinnatum

6. Monstera (Monstera dubia)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, tumbuhan ini

berbatang hijau, batangnya mengeluarkan akar, yaitu berakar serabut. Sebagian

akar merentang hingga ke tanah, sedangkan akar lain bergantung di udara. Bentuk

daun bulat telur berwarna hijau, helaian daun meruncing dan tangkai daun bulat

berwarna hijau (Gambar 4.7).

Gambar 4.7 Monstera dubia (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Page 10: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan empifit yang tidak dapat hidup di air (2b). Dapat dibedakan antara

batang dan daunnya (10b). Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b).

Bentuk bunga sederhana, memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus

dalam kuncup, memiliki urat daun (15a). Bentuk daun dan batang bervarias (16b)i

(Cullen, 2006).

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Devisi : Angiospermae Kelas : Monocotiledonae Ordo : Alismatales Family : Araceae Genus : Monstera Spesies : Monstera dubia

7. Aglaonema (Aglaonema simplex)

Spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, tumbuhan ini

memiliki akar serabut, berbatang putih abu- abu, daun berbentuk elips hingga

memanjang berwarna hijau tua dengan coreng-coreng hijau muda tersebar

dilembaran daunnya, bunga majemuk tak terbatas dan tergolong bunga tongkol,

seludang bunga berwarna hijau kekuningan dan buah berada di pangkal bunga

berbentuk bulat lonjong, bila buah masak berwarna merah (Gambar 4.8).

Page 11: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Gambar 4.8 Aglaonema simplex (Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013)

Berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki tumbuhan ini merupakan

tumbuhan teresterial (2b). Dapat dibedakan antara batang dan daunnya ((10b).

Bunga terdapat diatas atau pada ujung tongkol (12b). Bentuk bunga sederhana,

memiliki batang yang berdaging, bunga terbungkus dalam kuncup, memiliki urat

daun (15a). Bentuk daun dan batang bervariasi (16b) (Cullen, 2006).

Setelah diidentifikasi, adapun urutan taksonomi dari spesies ini adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Araceales Famili : Araceae Genus : Aglaonema Spesies : Aglaonema simplex 4.3 Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kawasan Cagar Alam Tangale

ditemukan 7 spesies dari famili Araceae yaitu Alocasia longiloba Miq.,

Page 12: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

Homalomena pendula, Scindapsus pictus, Amorphophallus paeoniifolius,

Epipremnum pinnatum, Monstera dubia dan Aglaonema simplex.

Hasil penelitian yang penulis lakukan ditemukan pada 5 titik, pada titik

pertama ditemukan spesies Alocasia longiloba Miq. Spesies ini ditemukan pada

sekitaran sungai, pada kondisi lingkungan dengan kelembaban 98%, suhu udara

280C, dan pH tanah 5,4. Spesies yang berdekatan pada titik pertama yaitu

ditemukan spesies Homalomena pendula. Spesies ini ditemukan pada kondisi

lingkungan dengan kelembaban 98%, suhu udara 280C, pH tanah 5,4. Pada titik ke

dua ditemukan spesies Scindapsus pictus. Spesies ini ditemukan pada pohon,

merupakan tumbuhan epifit (merambat) pada kondisi lingkungan dengan

kelembaban 99%, suhu 270C, pH tanah 5. Sesuai dengan syarat tumbuh,

tumbuhan ini dapat tumbuh pada suhu berkisar 24 – 29,50C. Pada titik ke tiga

ditemukan spesies Amorphopalus paeoniifolius. Spesies ini ditemukan di tepian

hutan pada kondisi lingkungan dengan kelembaban 99%, suhu 290C, pH tanah

5,4. Sesuai dengan syarat tumbuhnya, tumbuhan ini tumbuh pada suhu optimal

berkisar dari 25-35°C, pada tanah liat berpasir yang dalam dengan pH tanah 6 –

7,5 (Flach, 2013). Pada titik ke empat ditemukan spesies Epipremnum pinnatum.

Spesies ini ditemukan pada pohon, merupakan tumbuhan epifit (merambat) pada

kondisi lingkungan dengan kelembaban 90%, suhu 280C, pH tanah 5,2. Pada titik

ke lima ditemukan spesies Monstera dubia. Spesies ini ditemukn pada pohon,

merupakan tumbuhan epifit (merambat) pada kondisi lingkungan dengan

kelembaban 97%, suhu 28,20C, pH tanah 5,4. Sesuai dengan syarat tumbuh,

tumbuhan ini dapat tumbuh pada Suhu berkisar antara 20 hingga 270C. Spesies

Page 13: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

yang berdekatan pada titik ke lima yaitu ditemukan spesies Aglaonema simplex.

Spesies ini ditemukan di sekitaran bebatuan dekat sungai pada kondisi lingkungan

dengan kelembaban 97%, suhu 28,20C, pH tanah 5,4. Sesuai syarat tumbuh,

tumbuhan ini tumbuh pada suhu 280 - 300C (Basriman, 2011).

Dari ke 7 spesies yang ditemukan, satu spesies yang mendominasi suatu

area penelitian yaitu spesies Aglaonema simplex. Hal ini dikarenakan tumbuhan

ini dapat mnghasilkan biji yang sangat banyak dan sesuai syarat tumbuhya yaitu

tumbuh pada suhu 280 - 300C (Basriman, 2011). Hal ini juga sesuai suhu udara di

Cagar Alam Tangale dengan kisaran 27 – 290C

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap suhu udara di Cagar Alam Tangale

menunjukkan kisaran 27 – 290C, keadaan suhu seperti ini mendukung

pertumbuhan famili Araceae. Suhu optimal berkisar dari 25˚C – 30˚C merupakan

tempat yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Araceae

(Basriman, 2011). Tumbuhan Araceae biasa hidup pada tempat yang lembab

sehingga suhunya biasa pada derajat yang rendah. Selain suhu, kelembaban udara

juga mendukung pertumbuhan Araceae, kelembaban udara di Cagar Alam

Tangale berkisar antara 90 – 99 %, pada umumnya Araceae memerlukan

kelembaban yang relatif tinggi untuk menunjang pertumbuhan Araceae. Selain

suhu dan kelembaban udara, pH tanah juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan

Araceae. pH tanah di Cagar Alam Tangale berkisar antara 5 – 5,7. Araceae dapat

tumbuh pada pH tanah 5 – 7.

Berdasarkan uraian hasil di atas, spesies famili Araceae mampu tumbuh

pada lingkungan dengan kelembaban yang rendah hingga tinggi. Sebaran

Page 14: 48 HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/9/2013-1-84205-431406036-bab4... · Tabel 4.1 Spesies Tumbuhan dari famili Araceae yang Hidup di Hutan Cagar Alam

48

tumbuhan dari famili Araceae juga terkait dengan kemampuan beradaptasi

terhadap kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan pH

tanah.