Upload
genta-radin
View
213
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gak jelas
Citation preview
TUGAS
PEMERIKSAAN MANAJEMEN
KASUS:
AUDIT KETERLAMBATAN PRODUKSI DI PABRIK TEKSTIL MILIK PT. SERAT SURYA
Firlia Rachmania(0813015020)
Kelas H (Sore)
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSIUNVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Jawaban No.1
DAFTAR RINGKAS TEMUAN AUDITNo. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat
1 Tidak cukup tersedianya sumber daya bahan baku di dalam negeri terutama untuk produk yang berbahan dasar sutra yang harus import sehingga hanya mampu mencapai 90% dari kebutuhan pelanggan
Jadwal produksi telah mencerminkan kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Perusahaan sering tidak tepat dalam merencanakan kebutuhan bahan baku perusahaan (terutama untuk produk yang berbahan dasar sutra yang masih impor)
Kedatangan bahan baku sering terlambat sehingga proses produksi tidak mampu memenuhi semua pesanan pelanggan
2 Perusahaan beberapa kali mengalami keterlambatan pemenuhan pesanan dan juga perusahaan tidak mampu menempatkan barangnya di pasar tepat waktu dalam kuantitas sesuai dengan kebutuhan
Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan dan pembentukan stok pengaman dalam menjaga kestabilan barang di pasaran
Perusahaan menetapkan kebijakan pengiriman yang terlalu cepat tanpa memikirkan kondisi persediaan bahan baku yang tersedia untuk proses produksi
Perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup sebagai stok pengamanan dalam menjaga kestabilan barang di pasaran
3 Pemenuhan pesanan yang selalu terlambat
Jadwal produksi mampu meminimumkan biaya persediaan, biaya set up, upah lembur, dan waktu sumber daya menganggur
Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya perubahan pesanan dari pelanggan
Terhambatnya proses produksi rata-rata 18 jam dalam 1 minggu yang tentunya akan mengakibatkan bertambahnya biaya upah lembur, waktu sumber daya tenaga kerja yang terbuang untuk melakukan proses produksi, serta bertambahnya biaya set up mesin untuk bagian pemeliharaan fasilitas produksi
4 Pada tahun 2006, proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan sesuai dengan jadwal pengiriman yang telah ditetapkan
Jadwal produksi telah mengintegrasikan jadwal penerimaan bahan baku, pemeliharaan fasilitas dan pengiriman barang ke dalam jadwal produksi
Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan (terutama untuk produk yang berbahan dasar sutra yang masih impor) sering tidak tepat
Keterlambatan kedatangan bahan baku mengakibatkan kekurangan bahan baku sebanyak 15% (2006) dari kebutuhan produksi.
5 Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan yang sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang telah ditetapkan, yang menyebabkan tertundanya pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan
Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang perubahan jadwal produksi karena adanya penambahan (perubahan) pesanan pelanggan
Perusahaan tidak (belum) memiliki kebijakan tertulis sebagai dasar untuk melakukan perubahan jadwal produksi, jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan pelanggan
Rencana produksi dan pengiriman yang telah terjadwal menjadi terganggu
6 Tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi, pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi
Jadwal produksi telah selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi lainnya
Jadwal produksi tidak selaras dengan jadwal pada bagian pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi
Keterlambatan proses produksi
7 Di dalam gudang menumpuk beberapa jenis barang yang menunggu untuk dikirim kepada pelanggan
Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas produksi
Supervisor memerintahkan untuk memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia di lokasi pabrik karena proses produksi harus berjalan terus
Terjadi penumpukan persediaan di dalam gudang
8 Kekurangan bahan baku sehingga proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas sebesar 90% untuk memenuhi proses produksi
Jadwal produksi didukung dengan metode permintaan material yang akurat
Metode permintaan bahan baku perusahaan (terutama yang berbahan sutra yang masih impor) sering tidak tepat
Kedatangan bahan baku sering terlambat
9 Semua bahan baku yang tersedia di lokasi pabrik diproses meskipun belum waktunya untuk diproses
Seluruh kapasitas yang dimiliki terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan
Perusahaan beroperasi sebesar 85% dari kapasitas penuh
Adanya kapasitas yang menganggur yang terjadi sebesar +15%
10 Terjadi penumpukan persediaan di dalam gudang sampai 15% untuk produk non sutra
Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur (jika jadwal produksi
Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur yaitu dengan mengolah
Terjadi penumpukan persediaan
tidak disusun pada basis full capacity)
semua sisa bahan yang tersedia di lokasi pabrik meskipun belum waktunya untuk diproses
11 Supervisor memerintahkan untuk memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia di lokasi pabrik
Jadwal produksi telah meminimalkan persediaan
Proses produksi harus berjalan terus
Terjadi penumpukan persediaan di gudang
12 Pada tahun 2006, terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan dan perusahaan tidak mampu menempatkan barangnya di pasar tepat waktu dalam kuantitas sesuai dengan kebutuhan
Penentuan tingkat persediaan minimum telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya: keterlambatan pasokan bahan baku, pemeliharaan fasilitas produksi, perubahan permintaan pasar
Perusahaan menetapkan kebijakan persediaan yang sangat minimum untuk menjaga kestabilitasan keuangannya tanpa mempertimbangkan terjadinya: keterlambatan pasokan bahan baku, pemeliharaan fasilitas produksi, perubahan permintaan pasar
Tertundanya pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan karena faktor ketidak sesuaian antara jadwal produksi dengan perubahan permintaan pasar dan kekurangmampuan perusahaan dalam mencapai kuantitas produksi dalam memenuhi pesanan pelanggan karena faktor keterlambatan pasokan bahan baku
13 Jadwal pemeliharaan mesin tdak selalu tepat dengan penggunaannya, sehingga pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap karena masih diperbaiki
Jadwal pemeliharaan fasilitas produksi telah terintegrasi dengan rencana produksi
Jadwal pemeliharaan mesin tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya
Terjadinya waktu tunggu rata-rata 1 jam dalam setiap hari
Jawaban No.2
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama audit yang saya lakukan, saya dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1). Prosedur perencanaan bahan baku yang sering tidak tepat menyebabkan kedatangan
bahan baku sering terlambat mengandung beberapa kelemahan, di antaranya:
I. Tidak terdapat prosedur yang dapat menjamin bahwa setiap perencanaan bahan
baku akan dapat terpenuhi secara tepat waktu, khususnya bahan dasar sutra impor,
yang akhirnya akan menyebabkan kedatangan bahan baku itu sering terlambat
II. Tidak terdapat prosedur yang memadai untuk memastikan bahwa setiap
perencanaan bahan baku akan dapat memenuhi kuantitas yang dibutuhkan dalam
setiap proses produksi sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku dalam
produksinya
2). Keterlambatan pemenuhan pesanan dan juga ketidakmampuan perusahaan untuk
menempatkan barangnya di pasar tepat waktu dalam kuantitas yang sesuai dengan
kebutuhan
3). Ketidak selarasan jadwal produksi dengan jadwal bagian pembelian bahan baku dan
pemeliharaan fasilitas produksi yang dikarenakan tidak adanya mekanisme penyesuaian
(cross check) program antara bagian-bagian tersebut.
4). Penumpukan beberapa jenis barang, terutama barang non sutra, di gudang yang
menunggu untuk dikirim kepada pelanggan karena perintah supervisor untuk
memproduksi terlebih dahulu semua bahan yang tersedia di lokasi pabrik meskipun
belum waktunya untuk diproses
5). Kebijakan persediaan perusahaan yang sangat minimum untuk menjaga kestabilan
keuangannya tanpa mempertimbangkan terjadinya: keterlambatan pasokan bahan
baku, pemeliharaan fasilitas produksi, perubahan permintaan pasar
6). Jadwal pemeliharaan mesin yang tidak selalu tepat sehingga menyebabkan terjadinya
waktu tunggu rata-rata 1 jam setiap harinya
7). Kebijakan perusahaan dalam hal pengiriman barang yang terlalu cepat
Kriteria:
1). Jadwal produksi harus mencerminkan kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan
2). Jadwal produksi harus disusun berdasarkan rencana penjualan dan pembentukan stok
pengaman dalam menjaga kestabilan barang di pasaran
3). Agar tingkat penggunaan kapasitas produksi optimal maka jadwal produksi harus
terintegrasikan dengan jadwal penerimaan bahan baku, pemeliharaan fasilitas dan
pengiriman barang ke dalam jadwal produksi sehingga mampu meminimumkan biaya
persediaan, biaya set up, upah lembur dan waktu sumber daya yang menganggur
4). Perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis tentang perubahan jadwal produksi karena
adanya penambahan (perubahan) pesanan pelanggan
5). Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal fungsi-fungsi lainnya
6). Metode permintaan material harus akurat sehingga kekurangan bahan baku tidak
terjadi lagi
7). Penentuan tingkat persediaan minimum harus telah mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya: keterlambatan pasokan bahan baku, pemeliharaan fasilitas produksi,
perubahan permintaan pasar
8). Kebijakan pengiriman produk yang terlalu cepat menyebabkan perusahaan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, perusahaan sewajarnya
membuat suatu kontrak perjanjian tertulis yang harus mempertimbangkan kemampuan
perusahaan dalam menyanggupi kewajibannya dalam hal pengiriman barang dengan
tidak mengabaikan tujuan utama produksi perusahaan yaitu, waktu pengiriman yang
tepat.
Penyebab:
1). Belum adanya peraturan baku secara tertulis yang dimiliki perusahaan, dalam prosedur
dan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan permintaan material yang akurat
digunakan saat ini
2). Belum tersedianya kebijakan dan atau peraturan memadai berkaitan dengan penentuan
batas minimum jumlah persediaan untuk satu periode proses produksi dan perubahan
jadwal produksi karena adanya penambahan pesanan pelanggan
3). Tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi,
pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi padahal Operator mesin
dan bagian pemeliharaan fasilitas produksi dikendalikan oleh kepala bagian yang
berbeda untuk mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
4). Kebijakan pengiriman produk yang terlalu cepat tanpa mempertimbangkan kondisi
persediaan bahan baku yang tersedia
Akibat:
1). Perusahaan tidak mampu memenuhi semua pesanan pelanggan dengan tepat waktu
2). Jadwal pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan karena
faktor ketidak sesuaian antara jadwal produksi dengan perubahan permintaan pasar
3). Proses produksi mengalami waktu tunggu rata-rata 1 jam dalam setiap hari sehingga
perusahaan mengalami keterlambatan proses produksi
4). Kebijakan perusahaan untuk mengolah semua bahan baku yang tersedia di lokasi pabrik
mengakibatkan penumpukan persediaan di gudang
5). Masih ada kapasitas yang menganggur dalam perusahaan
6). Perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup sebagai stok pengamanan dalam
menjaga kestabilan barang di pasaran
Pejabat yang bertanggung jawab:
Direktur Perencanaan dan Pelaksanaan Produksi
Jawaban No.3
Rekomendasi
Hasil audit yang telah dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi
perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi
tiga hal, yaitu:
1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur dalam pemesanan dan pengadaan
bahan baku terutama yang berbahan baku sutra yang dimiliki perusahaan.
2. Kelemahan yang terjadi karena kurangnya koordinasi yang positif antara bagian
produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi.
3. Kelemahan yang terjadi karena kebijakan pengiriman produk yang terlalu cepat.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi
atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
1. Perusahaan harus memiliki sistem dan prosedur dalam pemesanan dan pengadaan
bahan baku terutama yang berbahan baku sutra yang dimiliki perusahaan agar proses
produksi berjalan stabil serta dapat memberikan informasi tentang persediaan dan
jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan akurat sesuai keadaan yang ada dalam
perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan stabil dalam menjalankan
usahanya memenuhi pesanan pelanggan dan memiliki stock pengaman yang cukup di
pasaran.
2. Bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi harus
selalu mengadakan rapat evaluasi kerja untuk mencegah terjadinya keterlambatan
proses produksi.
3. Perusahaan harus melakukan pelatihan dan pembinaan bagi karyawan bagian
pembelian bahan baku yang melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku sehingga
dapat mengurangi resiko ketidak tepatan dalam melakukan perencanaan kebutuhan
bahan baku yang dapat menghambat proses produksi karena kekurangan bahan baku
terutama bahan baku yang berbahan dasar sutra.
4. Perusahaan harus membuat kebijakan dan peraturan tertulis yang cukup untuk menjadi
dasar-dasar tentang perubahan jadwal produksi karena adanya tambahan (perubahan)
pesanan pelanggan, agar tidak mengganggu rencana produksi dan pengiriman yang
telah terjadwal.
5. Perusahaan harus membuat jadwal produksi yang terintegrasi dengan:
a. Jadwal penerimaan bahan baku; bahan baku sudah tersedia dan siap dilokasi pabrik
6 jam sebelum proses produksi dimulai
b. Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin selalu dalam keadaan siap untuk dioprasikan
c. Pengiriman barang; barang jadi dikirim paling lambat 7 hari kerja sejak pesanan
diterima
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini spepenuhnya ada pada pihak
manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi
akibat yang lebih buruk pada Pengelolaan Proses Produksi di masa yang akan datang.