Microsoft Word - 5. ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM
MENENTUKAN INTRUSI AIR LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA
UTARA.docxANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN
INTRUSI AIR LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 157
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
HYDROGEOLOGY ANALYSIS OF SHALLOW GROUNDWATER TO DETERMINE OF
SEAWATER INTRUSION IN SUNTER AND AREA, NORTH JAKARTA
M Adimas Amri1
1Email korespondensi:
[email protected]
SARI. Penelitian analisis hidrogeologi airtanah dangkal dalam
menentukan intrusi air laut Daerah Sunter, Jakarta Utara, meliputi
Daerah Sunter di utara berbatasan dengan daerah pelabuhan dan
kawasan wisata Ancol. Metode penelitian yang digunakan adalah
pengukuran dan analisis aliran muka airtanah, korelasi litologi,
analisis sifat fisik dan kimiawi airtanah. Sebaran airtanah nya
berupa kontur tertutup dan arah alirannya menyebar ke segala arah.
Dari hasil analisis litologi bawah permukaan daerah penelitian
menggunakan 9 titik inti bor, Jenis akuifer airtanah daerah
penelitian berupa confined aquifer. Penelitian EC di lokasi
pengamatan didapati air agak payau berada pada lokasi SG4 dan SG7.
Perhitungan rasio perbandingan Klorida – Bikarbonat menunjukkan
bahwa SG4 terindikasi penyusupan air laut sedang. Perhitungan rasio
NaCl didapati bahwa SG4, SG6, dan SG8 terindikasi kontaminasi air
laut. Penelitian TDS didapati hasil pengukuran berkisar antara 210-
890 mg/l dapat disimpulkan bahwa semua kondisi air pada lokasi
penelitian berada <1000 mg/l, menunjukkan semua lokasi
pengamatan memiliki kondisi air yang sama yaitu air tawar. Dari
semua data penelitian didapati anomali yang tedapat pada lokasi
pengamatan SG4 yang terintrusi sedang. Jika dilihat dari kondisi
geologi daerah penelitian, kondisi lokasi pengamatan SG4 bukan
berasal dari intrusi air laut, namun berasal dari connate water
yang berasal dari endapan pematang pantai.
Abstract. Research analysis of shallow groundwater hydrogeology in
determining seawater intrusion Sunter Area, North Jakarta, covering
Sunter Area in the north bordered by the port area and ancol
tourist area. The research methods used are measurement and
analysis of groundwater flow, lithological correlation, analysis of
the
Sejarah Artikel : • Diterima
07 Juli 2021 • Terbit Online
27 Agustus 2021 Kata Kunci : Ø Airtanah, Ø Hidrogeologi, Ø Confined
Aquifer, Ø Connate Water, Ø Intrusi
Keywords : Ø Groundwater, Ø Hydrogeology, Ø Confined Aquifer, Ø
Connate Water, Ø Intrusion
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 158
physical and chemical properties of groundwater. The groundwater
distribution is closed contours and the direction of the flow is
spread in all directions. From the results of subsurface litology
analysis of the research area using 9 points of drill core, type of
groundwater aquifer research area in the form of confined aquifer.
EC research at the observation site found that the water is quite
brackish at the location of SG4 and SG7. Calculation of the ratio
of Chloride – Bicarbonate indicates that SG4 indicated moderate
seawater infiltration. Calculation of NaCl ratio found that SG4,
SG6, and SG8 indicated seawater contamination. TDS research found
measurement results ranging from 210-890 mg / l can be concluded
that all water conditions at the research site are <1000 mg / l,
indicating all observation sites have the same water conditions
that are fresh water. From all the research data found anomalies
found at the location of observation sg4 moderately intrusion. When
viewed from the geological condition of the research area, the
condition of the SG4 observation site is not derived from seawater
intrusion, but comes from connate water derived from coastal
deposits.
PENDAHULUAN Daerah Sunter dan sekitarnya yang terletak di Kecamatan
Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak jauh dari
bibir pantai (500 m). Tata guna lahan Daerah Sunter dan sekitarnya
merupakan pemukiman, pusat bisnis, rekreasi, dan juga pusat
industri yang membutuhkan banyak ketersediaan air bersih.
Masyarakat sekitar begitu mengandalkan airtanah sebagai sumber air
baku untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Karena letaknya yang
sangat dekat dari garis pantai, sehingga perlunya dilakukan
pemantauan intrusi air laut di daerah penelitian.
Intrusi air laut merupakan suatu peristiwa penyusupan atau
meresapnya air laut atau air asin ke dalam airtanah. Kasus intrusi
air laut merupakan masalah yang sering terjadi di daerah pesisir
pantai. Masalah ini selalu terkait dengan kebutuhan air bersih,
dimana air bersih merupakan air yang layak untuk dikonsumsi.Rusak
nya airtanah pada daerah pesisir ditandai dengan keadaan air yang
tidak bersih dan rasanya asin (Indahwati et al., 2012).
Akuifer airtanah merupakan sumber daya yang penting di wilayah
pesisir karena berfungsi sebagai sumber utama pasokan air tawar di
banyak negara seluruh dunia. Air tawar yang tersimpan di akuifer
pantai sangat rentan terhadap degradasi karena dekat dengan air
laut, dan kebutuhan air yang signifikan di pesisir dimana airtanah
sering menjadi sumber utama air minum (Werner et al., 2013).
Kontaminasi tubuh air tawar yang disebabkan oleh intrusi air asin
merupakan isu global, yang mempengaruhi kualitas air, vegetasi, dan
kondisi tanah di sepanjang garis pantai. Kerusakan sumber daya air
tawar ini mengancam keberlanjutan pasokan air masyarakat pesisir
dan perkembangan ekonomi (Cassardo et al., 2011; Gain et al.,
2012).
Selama ini intrusi air laut belum terlalu diperhatikan oleh
masyarakat maupun pemerintah. Padahal, walaupun dampaknya tidak
dirasakan secara langsung seperti halnya pencemaran udara dan
suara, untuk jangka panjang rembesan air laut ke daratan akan
menimbulkan kerugian yang sangat besar, baik dari segi lingkungan,
kesehatan, bahkan ekonomi. Intrusi air laut dapat menyebabkan
dampak yang sangat luas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
gangguan kesehatan, penurunan kesuburan tanah, kerusakan bangunan
dan lain sebagainya (Widada, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi intrusi airlaut serta hubungannya terhadap
airtanah dangkal pada daerah penelitian. Pemantauan intrusi
airtanah terhadap air laut di daerah penelitian dapat dilakukan
dengan mempelajari hidrogelogi airtanah dangkal. Pemahaman mengenai
hidrogeologi
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 159
airtanah dangkal merupakan suatu pendekatan dalam mempelajari
berbagai parameter yang mempengaruhi kondisi airtanah pada akifer
daerah penelitian. Hal ini terkait pula dalam rangka penanganan
penyediaan airtanah berkualitas dan berkelanjutan.
GEOLOGI REGIONAL
Geologi regional daerah penelitian didominasi oleh endapan kuarter.
Endapan Kuarter yang mengisi Cekungan Airtanah Jakarta terletak
secara tidak selaras di atas batuan dasar berupa batuan sedimen
Tersier (Martodjojo, 1984). Endapan Kuarter dibentuk oleh satuan
batuan berumur Plio- Pleistosen hingga Resen dengan litologi,
berupa : endapan kipas vulkanik hasil erupsi gunungapi yang berada
di selatan Jakarta. Kemudian pada masa tersebut, terjadi pula
proses-proses diantaranya proses pengerosian batuan yang ada,
pembentukan alur sungai sedimen hasil erosi/hujan/banjir,
perkembangan pantai, serta pengendapan laut. Endapan Kuarter pada
peta geologi berupa endapan kipas volkanik (Qva), endapan alur
sungai (Qa), dan endapan pantai (Qbr), yang mempunyai hubungan
jari-menjemari satu sama lain. (Gambar 2).
Gambar 1. Lokasi Penelitian dengan menggunakan Google Map (Sumber ;
Google Map, 2017)
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 160
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap
persiapan, berupa penyediaan alat dan
bahan penelitian, tahap survey lapangan yaitu melakukan pengukuran
nilai EC (Electro Conductivity) atau daya hantar listrik dan TDS
(Total Dissolved Solids) atau padatan terlarut menggunakan alat
Multi- Parameter Hanna Combo Water Tester Tipe HI98129, pengukuran
kedalaman muka airtanah dangkal dengan meteran, pengambilan sample
airtanah untuk Analisis kimiawi airtanah di laboratorium serta
melakukan analisis geologi bawah permukaan daerah penelitian.
(Gambar 3) Nilai EC hasil pengukuran digunakan untuk
mengklasifikasikan tingkat keasinan airtanah. Air yang banyak
mengandung garam akan mempunyai harga daya hantar listrik yang
tinggi. Nilai EC pada masing- masing titik sampel diplotkan dalam
table untuk selanjutnya diklasifikasikan kedalam klasifikasi EC
menuurut PAHIAA (1986) dalam Irham et al. (2006) (Tabel 1).
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 161
Sifat Air Electro Conductivity (EC) (µS/cm/cm) Kadar Khlorida
(mg/lt)
Air Tawar <1.500 <500 Air Agak Payau 1.500 - 5.000 500 -
2.000 Air Payau 5.000 - 15.000 2.000 - 5.000 Air Asin 15.000 -
50.000 5.000 - 19.000 Brine (connate) >50.000 >19.000
Total Dissolved Solids (TDS) adalah pengukuran konsentrasi padatan
terlarut yang juga bisa digunakan sebagai indikator terjadinya
intrusi air laut untuk menentukan jumlah garam terlarut pada sumur
penduduk karena pada air yang telah mengalami intrusi air laut
memiliki nilai TDS yang tinggi. TDS merupakan parameter fisik air
baku dan ukuran zat terlarut, baik zat organik maupun anorganik
yang terdapat pada larutan yang mencakup jumlah material dalam air,
material ini dapat berupa karbonat,
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 162
bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium,
natrium, ion-ion organik, dan ion-ion lainnya. Kandungan TDS dalam
air juga dapat memberi rasa pada air yaitu air menjadi seperti
garam, sehingga jika air yang mengandung TDS terminum, maka akan
terjadi akumulasi garam di dalam ginjal manusia, sehingga
lama-kelamaan akan mempengaruhi fungsi fisiologis ginjal (Krisna,
2011). Klasifikasi air berdasarkan jumlah garam terlarut dan dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Klasifikasi Penilaian TDS (Total Dissolved Solids)
NO Nilai TDS (mg/L) Tingkat Salinitas
1 0 – 1.000 Ait Tawar 2 1.001 – 3000 Agak Asin / Payau (slightly
saline) 3 3.001 – 10.000 Sedang / Payau (moderately saline) 4
10.001 – 100.000 Asin (saline) 5 >100.000 Sangat Asin
(brine)
Sumber: Mc Neely et al, dalam Effendi (2003) Sampel air dianalisis
di laboratorium untuk mengetahui unsur-unsur kimiawi utama yang
terkandung
dalam airtanah (unsur mayor) terdiri dari ion Mg+, Ca2+, Na+, K+,
Cl-, SO 2-,CO3 dan HCO3-. Unsur utama ini akan selalu digunakan
dalam penyajian data kimia airtanah,.
Untuk mengetahui adanya penyusupan tersebut dapat ditentukan dengan
analisis kimia yang disebut Chloride Bicarbonate Ratio (Revelle,
1941), yaitu rasio Cl/(CO3+HCO3), perbandingan klorida bikarbonata
sebagai kriteria untuk menentukan intrusi air laut. Klorida adalah
ion dominan yang terdapat pada air laut dan dalam keadaan normal
hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit dalam airtanah. Sedangkan
ion bikarbonat biasanya melimpah dalam airtanah dan sedikit
terdapat dalam air laut. (Kusumah dan Gumilang, 2014). (Tabel
3)
Tabel 3. Klasifikasi Rasio Klorida Bikarbonat (Reyelle, 1941)
Nilai R Tingkat Penyusupan Air Laut
<0,5 Airtanah tawar
2.8 – 6.6 Terjadi penyusupan air laut agak tinggi
6.6 – 15.5 Terjadi penyusupan air laut tinggi
>15,50 Air laut
Rasio Na/Cl pada kejadian intrusi air laut biasanya lebih kecil
dari nilai rasio untuk air laut. Disisi lain
rasio Na/Cl yang tinggi (>1) mencirikan karakter sumber
antropogenik. Dengan demikian rasio Na/Cl yang
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 163
kecil (<1) ditunjang dengan parameter geologi lain dapat
memprediksi terjadinya intrusi air laut (Listiawan et
al.,2015).
Pola penyebaran lapisan batuan dan tipe akuifer juga dapat
mempengaruhi intrusi air laut pada daerah penelitian. Untuk
menentukan tipe akuifer daerah penelitian, maka perlu mengetahui
geologi bawah permukaan daerah penelitian yang dianalisis dari
korelasi log bor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data muka airtanah pada daerah penelitian menggunakan data hasil
pengukuran sumur gali yang
terdapat pada daerah penelitian. Setiap sumur gali mempunyai
elevasi dan ketinggian muka airtanah yang berbeda-beda dan tersebar
pada daerah penelitian yang tediri dari sumur gali satu (SG 1)
sampai dengan sembilan (SG 9) serta satu sumur bor (SB1) (Gambar
4).
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian
Untuk mengetahui sebaran muka airtanah pada daerah penelitian, data
muka airtanah kemudian
dibuat dalam suatu peta penyebaran muka airtanah (Tabel 4). Dari
data tersebut, dapat diketahui sebaran dan aliran muka airtanah.
Aliran airtanah pada daerah penelitian mengalir dari segala arah
dan menuju tengah daerah penelitian yaitu pada daerah tengah antara
tiga Danau Sunter (Danau Sunter Utara, Danau Sunter Timur dan Danau
Sunter Barat) (Gambar 5).
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 164
Koordinat (X,Y) Elevasi (dml)
SB1 Sumur Pompa 106,8664444 -6,15688889 - - -
Gambar 5. Peta Muka Airtanah daerah Sunter dan Sekitarnya
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 165
Dari hasil yang didapatkan setelah melakukan uji electro
conductivity (EC) didapatkan nilai EC di daerah penelitian berkisar
antara 400-1800 μs/cm. Dari hasil tersebut tedapat hasil uji
>1500 μs/cm yang dikategorikan sebagai air agak payau, terdapat
pada lokasi Penelitian SG 4 dan SG7, sedangkan pada lokasi
penelitian lainnya nilai EC <1500 μs/cm. (Tabel 5)
Tabel 5. Tabel Pengukuran EC Daerah Penelitian
Lokasi Penelitian Jenis Pengukuran EC(μs/cm)
Keterangan
SG4 Sumur Gali 1560 Air Agak Payau
SG5 Sumur Gali 750 Air Tawar
SG6 Sumur Gali 750 Air Tawar
SG7 Sumur Gali 1800 Air Agak Payau
SG8 Sumur Gali 1450 Air Tawar
SG9 Sumur Gali 1182 Air Tawar
SB1 Sumur Pompa 1320 Air Tawar Dari hasil yang didapatkan setelah
melakukan uji Total Dissolved Solids (TDS) didapatkan hasil
TDS
<1000 mg/L pada semua lokasi Penelitian dengan kategori sebagai
air tawar. (Tabel 6)
Tabel 6. Tabel Uji TDS Daerah Penelitian
Lokasi Penelitian
Jenis Pengukuran
TDS (mg/L)
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 166
SG8 Sumur Gali 730 Air Tawar
SG9 Sumur Gali 590 Air Tawar
SB1 Sumur Pompa 670 Air Tawar Dari hasil perhitungan rasio Klorida-
Bikarbonat Cl/(CO3+HCO3) didapatkan hasil perhitungan
berkisar
antara 0,33 – 1,08. Air tawar dengan nilai rasio <0,5 terdapat
pada lokasi Penelitian SG1, SG5, dan SG9. Airtanah yang terjadi
penyusunan air laut sedikit dengan nilai rasio 0,5-1,3, terdapat
SG2, SG3, SG4, SG6, SG7, SG8, dan SB1. (Tabel 7)
Dari hasil yang didapatkan setelah malakukan perhitungan rasio
NaCl, didapatkan hasil perhitungan antara 0,80 – 1,62. Terdapat
tiga lokasi penelitian yang rasionya <1, yaitu SG4, SG6, dan
SG8, yang mengidentifikasikan adanya kontaminasi oleh air
laut.
Tabel 7. Rasio Perbandingan Klorida Bikarbonat Daerah
Penelitian
Lokasi
Penelitian
Jenis
Klorida
(Cl-)
SG2
sedikit
SG4
SG5
sedikit
SG8
sedikit
sedikit
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 167
Data log bor penelitian bersumber dari Dinas Perindustrian dan
Energi (DPE) DKI Jakarta. Digunakan untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan dan tipe akuifer pada daerah penelitian. Berdasarkan dari
data log bor yang diperoleh, kemudian dilakukan korelasi penampang
daerah penelitian Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8. Geologi bawah
permukaan daerah penelitian didominasi oleh endapan lanau yang
sesekali disisipi oleh endapan pasir.
Gambar 6. Peta Penampang Log Daerah Sunter dan Sekitarnya
Gambar 7. Penampang Log Bor Lintasan A-B
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 168
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang dilakukan di daerah penelitian dapat
disimpulkan bahwa daerah penelitian belum terjadi intrusi air laut.
Dari semua data penelitian didapati anomali yang tedapat pada
lokasi penelitian SG4 yang terintrusi sedang. Jika dilihat dari
kondisi hidrogeologi pada data penampang korelasi log bor daerah
penelitian, tipe akuifer merupakan confined aquifer atau akifer
tertekan. Maka kondisi lokasi penelitian SG4 bukan berasal dari
intrusi air laut, namun berasal dari connate water atau air formasi
yang berasal dari endapan pematang pantai.
UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada tim
lapangan yang telah membantu terkait penelitian yang
dilakukan di Kawasan Sunter dan sekitarnya, serta kepada
rekan-rekan Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Kebumian
dan Energi Universitas Trisakti yang telah medukung dan membantu
dalam kegiatan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cassardo C dan Jones, J.A.J. 2011. Managing water in changing
world. Water (3); 618-628p.
2. Dinas Pertambangan DKI Jakarta dan Direktorat Geologi Tata
Lingkungan, 1994. Studi Intrusi Airlaut pada Akifer I, II, dan III
di Wilayah DKI Jakarta, Ditjend. Geologi dan Sumberdaya Mineral,
Departemen Pertambangan dan Energi, Bandung. Laporan Akhir (Tidak
Dipublikasi)
3. Direktorat Geologi, 1970. Peta Geologi Teknik Jakarta – Bogor
Sekala 1 : 50.000, Dirjend. Pertambangan Umum, Departemen
Pertambangan Umum dan Energi, Bandung
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR
LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume II, Nomor 02, halaman
157-169, Agustus, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 169
4. Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogyakarta :
Kanisius
5. Google Maps, 2017. ” https://www.google.co.id/maps/@-
6.1275609.106.8885296.6765m/data=!3m1!1e3?hl=en”
6. Indahwati, N., Muryani C, Pipit, W. 2012. Studi Salinitas
Airtanah Dangkal Di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pematang Tahun
2012. Jurnal UNS: Surakarta.
7. Irham, M. et al. 2006. Pemetaan Sebaran Air Tanah Asin Pada
Aqiufer Dalam Di Wilayah Semarang Bawah. Jurnal Berkala Fisika,
9(3), 137-143
8. Krisna dan Dwi, K. 2011. Faktor Risiko Kejadian Suspect Penyakit
Batu Ginjal Di Wilayah Kerja Puskesmas Margasari Kabupaten Tegal
Tahun 2010. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Unnes
9. Kusumah dan Gumilang, 2014. Penelitian Karakteristik Hidrokimia
Airtanah Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Jawa
Tengah. Juenal Lingkungan dan Bencana Geologi : Bandung
10. Listiawan, Yudhi., Suganda B, R., Barkah, Nursiyam dan Endyana,
Cipta. 2015. Kajian Potensi Intrusi Air Laut Berdasarkan
Karaktersitik Hidrokimia Airtanah Di Daerah Karangwuni Kecamatan
Wates Kabupaten Kulon Progo D.I Yogyakarta. Seminar Nasional ke- II
FTG Universitas Padjadjaran. 29-35p.
11. Martodjojo, 1984. Evolusi Cekungan Bogor. Bandung: Institut
Teknologi Bandung
12. Revelle, Roger. 1941. Criteria for Recognition of Sea water in
Groundwater. Trans Am. Geophy. Union. 22: 595-59p.
13. Werner, A.D., Bekker, M., Post, V.E.A., Vandenbohede, A., Lu
C., Ataic Ashtiani B., Simmons C.T., Barry D.A. 2013. Seawater
intrusion processes investigation andmanagemen : Recent advances
and future challenges. Adv.Water Resour (51): 3-26p.