5. ANALISIS REGRESI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    1/17

    5

    ANALISIS REGRESI

    Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variable, maka

    sewajarnya kita mempelajari bagaimana hubungan antar variable tersebut.

    Hubungan yang diperoleh, pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan

    matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variable-variabel

    tersebut. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.

    Untuk analisis regresi kita membedakan dua jenis variable, yaitu variable

    bebas (variable predictor X) dan variable tak bebas (variable respon Y). Pada

    umumnya variable bebas merupakan sebab, sedangkan variable tak bebas

    merupakan akibat. Untuk keperluan analisis. Analisis regresi atau sering disebut

    dengan Anareg adalah suatu teknik statistik parametrik yang dapat digunakan

    untuk : 1)mengadakan peramalan atau prediksi besarnya variasi yang terjadi pada

    variabel Y berdasarkan variabel X, 2)menentukan bentuk hubungan antara

    variabel X dengan variabel Y dan 3) menentukan arah dan koefisien korelasi

    antara variabel X dan variabel Y. Sebagai alat prediksi, dalam Anareg akan

    ditemukan suatu persamaan regresi yang digunakan untuk menentukan besarnya

    variasi yang terjadi pada variabel Y berdasarkan data yang terdapat pada variabel

    X Misal peneliti ingin mengetahui akibat dari kecepatan mengaduk pada

    kemurnian cat. Dalam penelitian ini, kecepatan mengaduk merupakan variable

    predictor dan kemurnian cat merupakan respon.

    Sebagai alat perdiksi, dalam analisis regresi akan ditemukan suatu

    persamaan regresi yang digunakan untuk menentukan besarnya variasi yang

    terjadi pada variable Y (respon) berdasarkan data yang terdapat pada variable X

    (predictor). Dasar ramalan yang ditemukan dalam penelitian yang menggunakan

    Anareg sebagai metode analisis datanya akan berupa persamaan matematis, yang

    juga dapat diteruskan untuk melihat bentuk hubungan antara respon dengan

    predictor. Bentuk hubungan dalam Anareg ada dua, yaitu : bentuk hubungan linier

    dan non linier. Karena bentuk hubungan ini maka dikenal adanya Anareg linier

    84

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    2/17

    dan Anareg nonlinier. Dalam bab ini kita akan mempelajari anareg linier saja,

    terutama anareg linier sederhana.

    5.1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel dependen

    Untuk model regresi yang hanya melibatkan satu variabel bebas dan satu

    variabel dependen, bentuk hubungan antara dua variabel tersebut biasanya dapat

    diperiksa dengan memetakan setiap pasangan pengamatan (X,Y) dalam suatu

    diagram pencar. Pemetaan data dalam suatu bentuk diagram pencar sangat

    bermanfaat selain untuk memeriksa bentuk hubungan antar kedua variabel, juga

    dalam mengeksplorasi data secara keseluruhan, misal dalam memeriksa

    kemungkinan adanya nilai pencilan, melihat bentuk distribusi data atau memerika

    kecenderungan (trend) dalam data. Sebagai gambaran berbagai diagram pencar

    disajikan pada Gambar 5.1.

    Gambar 5.1. Diagram pencar : beberapa contoh bentuk hubungan antara X dan Y

    85

    X

    Y

    X

    Y

    a b

    d

    Y

    X X

    c

    Y

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    3/17

    Pemetaan pasangan data (X,Y) ke dalam suatu diagram pencar merupakan

    suatu langkah awal dalam menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut.

    Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dengan mengamati suatu diagram

    pencar diantaranya adalah :

    - Ada atau tidaknya kecenderungan bahwa data tersebut mengelompok di

    sekitar suatu garis lurus atau bentuk kurva sederhana yang lain.

    - Bagaimana kecenderungan bentuk hubungan antara variabel X dan Y.

    Misal adakah kecenderungan bahwa nilai-nilai Y menaik dengan

    bertambahnya nilai X, atau nilai-nilai Y cenderung menurun dengan

    bertambahnya nilai X.

    - Bagaimana kekuatan hubungan antara variabel X dan Y. Kedua variabel

    tersebut dikatakan mempunyai hubungan atau keterkaitan yang erat jika

    data dalam diagram pencar tersebut mengelompok di sekitar suatu garis

    lurus atau kurva sederhana yang lain. Semakin dekat jarak antara data

    dengan kurva tersebut, maka semakin kuat hubungan kedua variabel

    tersebut.

    - Kemungkinan adanya nilai pencilan dalam data.

    5.2. Analisis regresi linier sederhana

    Tujuan penggunaan analisis regresi adalah untuk membangun suatu model

    probabilistik yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen

    (Y), berdasarkan pada nilai-nilai variabel bebas (X). Dalam teknik regresi linier

    sederhana, yang kita bahas adalah satu variabel Y oleh satu variabel X saja.

    Asumsi yang digunakan dalam suatu model regresi linier sederhana adalah bahwahubungan antara nilai harapan Bagi Yi dengan nilai Xi dapat dinyatakan dengan

    persamaan

    ( ) iii XXYE 10 += (5.1)

    dengan 0 dan 1 adalah parameter regresi yang tidak diketahui nilainya.

    Persamaan (5.1) tersebut menyatakan bahwa nilai rata-rata bagi Y i untuk nilai Xi

    tertentu terletak dalam satu garis lurus.

    86

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    4/17

    Karena parameter 0 dan 1 dalam persamaan (5.1) tidak kita ketahui

    besarnya, maka persamaan regresinyapun tidak kita ketahui dan harus kita dugadengan menggunakan data sampel. Dengan demikian untuk menduga persamaan

    regresi tersebut, kita cukup menduga parameter 0 dan 1. Salah satu teknik

    pendugaan yang sering digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least squares

    method). Misal b0 dan b1 masing-masing nilai dugaan dari parameter 0 dan 1,

    maka nilai dugaan bagi Yi dinotasikan dengan iy adalah

    ii xbby 10 += (5.2)

    Karena persamaan (5.2) tersebut diperoleh berdasarkan data sampel, persamaan

    tersebut disebut sebagai garis regresi sampel yang merupakan penduga bagi garis

    regresi populasi dalam persamaan (5.1). Faktor galat bagi data sampel biasa

    disebut sebagai sisaan (residuals) dan dinotasikan dengan ei dan ei ini adalah

    selisih antara nilai pengamatan Yi dengan nilai dugaan iy , yaitu

    iiii xbbYyYe 101 == (5.3)

    Suatu pendugaan yang sempurna terjadi jika 1yYi = yaitu yang mempunyai nilai

    sisaan sama dengan nol. Dengan demikian jumlah kuadrat sisaan (JKS) adalah

    ( ) ==22

    iii yYeJKS

    ( )

    +++=

    =22

    1110

    2

    010

    2

    2

    10

    222 iiiii

    ii

    xbxbbnbyxbyby

    xbby

    Jika dugaan terhadap parameter 0 dan 1 tersebut mendekati benar, maka JKS

    harus mempunyai nilai minimum, atau turunan pertama dari JKS terhadap b0 dan

    juga terhadap b1 adalah sama dengan nol.

    =++=

    0222 100

    ii xbnbyb

    JKS

    = ii xbynb 10

    xbyb 10 = (5.4)

    atau

    n

    xb

    n

    yb

    ii = 10 (5.5)

    87

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    5/17

    Dengan menurunkan JKS terhadap b1 dan menyamakan turunan tersebut dengan

    nol

    =++=

    02222

    10

    1

    iiii xbxbyxb

    JKS(5.6)

    Dengan menyulihkan persamaan (5.5) ke persamaan (5.6), maka

    =+

    + 0222 2

    11 ii

    ii

    ii xbxn

    xb

    n

    yyx

    ( ) =++ 02222

    2

    1

    2

    1 i

    iii

    ii xbn

    xb

    n

    xyyx

    ( )

    = ii

    iii

    i yxn

    xy

    n

    xbxb

    2

    1

    2

    1

    ( ) = iiiiii yxnxyxbxnb2

    1

    2

    1

    ( )

    =

    221

    ii

    iiii

    xxn

    yxyxnb (5.7)

    Contoh 5.1

    Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara kecepatan aduk cat dengan

    kemurnian yang diperolehnya, dan diperoleh data seperti yang tercantum dalam

    Tabel 5.1. Tentukan persamaan regresi untuk menduga hubungan antara

    kecepatan mengaduk dengan kemurnian yang diperoleh

    Tabel 5.1

    Kecepatan aduk, rpm Kemurnian, %

    20 8,4

    88

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    6/17

    22 9,5

    24 11,8

    26 10,428 13,3

    30 14,8

    32 13,2

    34 14,7

    36 16,4

    38 16,5

    40 18,9

    42 18,5

    Penyelesaian

    0

    24

    68

    10

    1214

    1618

    20

    0 10 20 30 40 50

    x(rpm)

    y(percent)

    Gambar 5.2. Diagram pencar dan persamaan regresi dari data pada tabel 5.1

    Dari data tersebut diperoleh :

    n = 12 =372

    ix = 4,166

    iy =121042

    ix

    87,13=y 31=x = 14,24352

    iy = 60,5419iixy

    ( )

    =

    221

    ii

    iiii

    xxn

    yxyxnb

    ( )4566,0

    6864

    4,3134

    )372()12104(12

    )4,166)(372(60,54191221

    ==

    =b

    b0 = 13,87 (0,4566 x 31) = - 0,2846

    89

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    7/17

    Jadi persamaan regresi sampelnya adalah

    ii

    xy 4566,02846,0 +=

    Suatu model persamaan regresi biasanya digunakan untuk tujuan pendugaan. Hal

    yang perlu diperhatikan dalam melakukan pendugaan ini adalah bahwa kita hanya

    bisa melakukan pendugaan dalam suatu kisaran nilai variabel bebas tertentu.

    Kisaran nilai tersebut terdiri atas semua nilai variabel X yang terletak antara nilai

    data terkecil sampai nilai data terbesar, yang kita gunakan untuk menyusun model

    tersebut. Artinya dalam melakukan pendugaan tersebut, kita hanya dapat

    melakukan interpolasi dalam kisaran nilai X tersebut, tetapi tidak dapat

    melakukan ekstrapolasi. Misal dalam contoh 5.1, kita peroleh persamaan garis

    regresi

    ii xy 4566,02846,0 +=

    dengan x adalah kecepatan aduk cat (rpm), dan y adalah nilai dugaan bagi

    kemurnian yang diperoleh (%). Untuk contoh tersebut nilai terkecil bagi X adalah

    20 rpm dan nilai terbesarnya adalah 42 rpm. Nilai b 0 = -0,2846 adalah titik potong

    garis regresi tersebut dengan sumbu tegak Y. Akan tetapi untuk kasus ini nilai

    tersebut tidak dapat diinterpretasikan sebagai nilai dugaan bagi cat yang diaduk

    dengan kecepatan 0 rpm (tidak diaduk). Alasannya adalah : pertama nilai X = 0

    terletak di luar kisaran variabel X. Kedua, karena pernyataan tersebut tidak masuk

    akal.

    Sebaliknya kemiringan garis regresi sering memberikan interpretasi yang

    lebih bermanfaat. Untuk contoh 5.1 tersebut, nilai b1 = 0,4566 menunjukkan

    bahwa untuk setiap kenaikan kecepatan aduk sebesar satu rpm, secara rata-rata

    akan menaikkan kemurnian cat sebesar 0,4566 %.

    Persamaan regresi di atas kita peroleh dengan menggunakan metode

    kuadrat terkecil, sehingga garis tersebut merupakan garis lurus terbaik yang

    meminimumkan JKS. Tetapi hal ini bukan merupakan jaminan bahwa garis

    tersebut mencerminkan keadaan data dengan baik. Salah satu indikator yang dapat

    digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana persamaan suatu garis regresi

    mencerminkan keadaan data secara keseluruhan adalah dengan menghitung

    90

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    8/17

    simpangan baku sisaan (residual standart deviastion), se yang dinyatakan dengan

    persamaan

    ( )

    22

    2

    10

    =

    =

    n

    xbby

    n

    JKSs i

    ii

    e

    (5.8)

    atau

    2

    10

    2

    =

    n

    yxbyby

    s i iii

    i

    ii

    e

    (5.9)

    dengan n adalah jumlah pengamatan, sedangkan bilangan 2 (dalam n-2) adalah

    jumlah parameter yang diduga dalam persamaan regresi (yaitu 0 dan 1).

    Simpangan baku sisaan (se) mengukur pencaran atau keragaman data di sekitar

    garis regresinya. Semakin kecil nilai se , maka nilai-nilai Y akan semakin

    terkonsentrasi di sekitar garis regresi. Se baliknya semakin besar nilai se maka

    semakin besar pula pencaran data dari garis regresinya.

    Untuk contoh 5.1, simpangan baku sisaannya adalah :

    ( )( ) ( )( )10

    90808,7

    212

    60,54194566,04,1662846,014,2435

    =

    =es

    se = 0,8892

    5.3. Koefisien determinasi dan sumber keragaman dalam analisis regresi

    Untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas X menduga variabel

    tergantung Y dalam model probabilistik tersebut, kita perlu mengetahui beberapa

    jenis ukuran keragaman. Salah satu diantaranya adalah jumlah kuadrat total

    (JKT), yang merupakan ukuran keragaman nilai Yi di sekitar nilai rata-ratanya (

    Y ). Dalam analisis regresi linier sederhana, jumlah kuadrat total dapat diuraikan

    menjadi jumlah kuadrat regresi (JKR), yang mencerminkan hubungan antara

    variabel X dan Y, dan jumlah kuadrat sisaan (JKS), yang mencerminkan

    keragaman karena faktor-faktor lain selain hubungan antara X dan Y tersebut.

    Interpretasi grafis dari ukuran-ukuran keragaman tersebut dapat dilihat dalam

    Gambar 5.3.

    91

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    9/17

    Gambar 5.3. Ukuran keragaman dalam regresi

    Jumlah kuadrat regresi dapat diinterpretasikan sebagai ukuran keragaman

    yang berdasarkan pada perbedaan antara nilai dugaan ( )iY dengan nilai rata-rata (

    Y ). Sedangkan jumlah kuadrat sisaan adalah bagian keragaman yang tidakterjelaskan oleh persamaan regresi dan dihitung berdasarkan pada perbedaan

    antara nilai setiap pengamatan (Yi) dengan nilai dugaannya iY . Hubungan

    antara jumlah-jumlah kuadrat tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut

    Jumlah kuadrat total = jumlah kuadrat regresi + jumlah kuadrat sisaan

    Atau

    JKT = JKR + JKS (5.10)

    ( ) 2 = i i yyJKT

    ( ) = 22 1 ii yn

    y (5.11)

    ( ) =2

    yyJKR i

    ( ) += 210 1 iiii yn

    yxbyb (5.12)

    dan

    92

    Y

    X

    Jumlah kuadrat regresi

    Jumlah kuadratsisaan ixbby 11 0 +=

    1x

    1y

    Jumlah kuadrat total

    Y

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    10/17

    ( ) =2

    ii

    yyJKS

    = iiii yxbyby 102

    (5.13)

    Untuk contoh 5.1 tersebut, kita peroleh bahwa JKT = 127,727 dan JKR = 119,818

    serta JKS = 7,768.

    Ukuran keragaman yang lain adalah koefisien determinasi, R2. Koefisien

    determinasi merupakan bagian keragaman dari variabel Y yang dijelaskan oleh

    persamaan regresinya. Nilai R2 dihitung dengan persamaan

    JKT

    JKRR

    =

    2

    (5.14)

    Untuk contoh 5.1 kita peroleh bahwa

    9380,0727,127

    818,1192==R

    Nilai R2 tersebut menunjukkan bahwa persamaan garis regresi linier

    ii xy 4566,02846,0 += menjelaskan 93,80 % dari keragaman kemurnian cat.

    Sedangkan sekitar 6,20% dari keragaman tersebut tidak terjelaskan oleh

    persamaan regresinya.

    5.4. Pengujian hipotesis bagi koefisien regresi

    Pengujian hipotesis terhadap parameter regresi 0 dan 1 dapat

    dilakukan dengan menggunakan statistik uji t, dan nilai statistik t dinyatakan

    dengan

    bs

    bt

    = (5.15)

    Statistik t tersebut dapat digunakan sebagai suatu statistik uji dalam pengujian

    hipotesis tentang koefisien regresi.

    Dengan( )

    =2

    1

    xx

    ss

    i

    e

    b (5.16)

    dan( )

    +=2

    2

    0

    1

    xx

    x

    nss

    i

    eb (5.17)

    93

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    11/17

    1. Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linier antara variabel X dengan

    variabel Y dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol sebagai berikut

    0: 10 =H (5.18)

    2. Hipotesis alternatif bagi hipotesis nol tersebut adalah bahwa ada hubungan

    linier antar kedua variabel tersebut, artinya 01 dan hal ini dirumuskan

    sebagai berikut

    0: 11 H (5.19)

    Jika hipotesis nol benar, artinya 01 = , maka nilai statistik uji t dalam persamaan

    (5.15) berubah menjadi

    1

    1

    bs

    bt = (5.20)

    Selanjutnya untuk pengujian terhadap pasangan hipotesis tersebut dapat dilakukan

    dengan membandingkan nilai t yang diperoleh dengan persamaan (5.20) dengan

    nilai t pada Tabel Distribusi t, dengan derajat kebebasan v = n k. Untuk taraf

    nyata tertentu, kriteria pengujiannya adalah

    terima H0 jika knkn ttt ,2

    11,2

    11

    tolak H0 jika kntt ,2

    11 atau kntt ,2

    11

    Untuk contoh 5.1

    ( )01235,0

    72

    8892,0

    21 ==bs

    971,3601235,0

    4566,0==t

    Jika ditentukan = 5% atau 0,05 dan dari tabel distribusi t didapatkan

    knt

    ,2

    11 = 23,210;975,0 =t . Karena kntt > ,2

    11 maka H0 ditolak, artinya ada

    hubungan linier antara variabel X dan variabel Y dengan taraf nyata 5%.

    94

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    12/17

    5.5 Regresi nonlinier

    Dalam contoh 5.1 telah kita lihat bahwa regresi linier dapat dipakai untuk

    data yang tercantum pada tabel 5.1 karena hipotesis kelinieran telah diterima. Hal

    tersebut juga dapat dilihat dari letak titik-titik dalam diagram pencarnya pada

    Gambar 5.3.

    Jika hipotesis tentang adanya hubungan linier antara dua variabel ditolak,

    yang berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan linier, maka kita

    perlu memperbaikinya dengan regresi non linier. Dari sekian banyak model

    regresi nonlinier, diantaranya adalah

    - Parabola kudratik 2cXbXaY ++=

    - Parabola kubik 32 dXcXbXaY +++=

    - Eksponen XabY =

    - Geometrik baXY =

    - Logistik cabY X +=

    1

    - HiperbolabXa

    Y+

    =1

    - dan lain-lain

    Koefisien-koefisien a, b, c maupun d harus ditentukan berdasarkan data hasil

    pengamatan. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, koefisien-koefisien

    tersebut dapat diketahui harganya.

    ( )0

    2

    =

    =

    k

    YY

    k

    JKS i (5.21)

    dengan k adalah koefisien-koefisien yang akan ditentukan.

    5.6. Regresi Linier Ganda

    95

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    13/17

    Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua

    variabel. Misal hasil suatu proses kimia (Y) tergantung pada temperatur (X1)

    tekanan (X1) da konsentrasi katalis(X3).

    Akan ditentukan hubungan antara Y dan X1, X2, Xk sehingga

    didapatkan regresi Y atas X1, X2, Xk. Yang akan kita tinjau di sini hanyalah

    garis regresi sederhana, yakni yang dikenal dengan regresi linier ganda. Model

    regresi linier ganda atas X1, X2, Xkakan ditaksir oleh

    kkXaXaXaaY .......

    22110+++= (5.22)

    dengan kaaaa .......,, 210 merupakan koefisien-koefisien yang harus

    ditentukan berdasarkan data hasil pengamatan.

    Koefisien-koefidien kaaaa .......,, 210 ditentukan dengan menggunakan

    metoda kuadrat terkecil seperti halnya menentukan koefisien-koefisien a dan b

    untuk regresi linier bXaY += . Karena persamaan (5.22) berisikan (k + 1) buah

    koefisien, maka kaaaa .......,, 210 diperoleh dengan jalan menyelesaikan sistem

    persamaan yang terdiri atas (k + 1) buah persamaan.

    Untuk regresi linier ganda dengan dua variabel bebas:

    22110 XaXaaY ++= (5.23)

    Untuk menentukan besarnya 210 , danaaa maka kita harus menyelesaikan tiga

    persamaan dengan tiga bilangan anu yang belum diketahui tersebut. Misal

    persamaan tersebut adalah

    ++= iii XXanaY 2110

    ++= iiiiii XXaXaXaXY 2122

    11101 (5.24)

    ++=2

    22211202 iiiiii XaXXaXaXY

    Sistem persamaan dalam (5.24) dapat disederhanakan, apabila diambil

    111XXx = , 222 XXx = dan YYy = .

    Maka persamaan (5.23) akan menjadi

    96

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    14/17

    2211 xaxay += (5.25)

    Koefisien-koefisien 21;aa dalam persamaan (5.25) dapat dihitung dari

    += iiiii xxaxaxy 2122

    111

    +=2

    222112 iiiii xaxxaxy (5.26)

    Dengan menggunakan x1, x2 dan y yang baru ini, kecuali dengan persamaan

    (5.26), koefisien-koefisien 0a , 21;aa dapat juga dihitung dengan persamaan

    22110

    XaXaYa =

    ( )( ) ( )( )

    ( )( ) ( ) 2212

    2

    2

    1

    2211

    2

    2

    1

    =

    iiii

    iiiiiii

    xxxx

    yxxxyxxa (5.27)

    ( )( ) ( )( )

    ( )( ) ( ) 2212

    2

    2

    1

    1212

    2

    1

    2

    =

    iiii

    iiiiiii

    xxxx

    yxxxyxxa

    Jika harga-harga 0a , 21;aa yang diperoleh disubstitusikan ke persamaan (5.23)

    maka didapatlah model regresi linier ganda Y atas X1 dan X2.

    SOAL-SOAL

    1. Seorang peneliti mahasiswa ingin mengetahui hubungan antara suhu udara

    dengan kelembaban udara pada suatu daerah di wilayah Semarang bagian

    Barat, maka dia melakukan pengamatan tentang suhu udara dan kelembaban

    selama satu bulan (bulan November 2004) setiap jam 18.00. Hasilnya seperti

    tercantum pada tabel di bawah ini.

    . Data klimatologi suhu udara dan kelembaban udara (pengamatan pada jam !

    8.00)

    TanggalSuhu udara

    (oC)Kelembaban udara

    (%)

    (X) (Y)

    1 30 68

    2 29.7 72

    3 30.2 71

    97

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    15/17

    4 30 68

    5 30 68

    6 29.7 777 29.6 73

    8 29.6 68

    9 28 77

    10 28.8 77

    11 30 71

    12 30.4 73

    13 30.4 72

    14 30.2 69

    15 30.2 71

    16 30.2 68

    17 29.8 57

    18 30.4 7219 29.6 74

    20 29.8 74

    21 27.8 84

    22 28 72

    23 26.8 85

    24 28 80

    25 26.7 80

    26 28.6 73

    27 25.6 91

    28 28.5 73

    29 24.8 93

    30 24 97

    Selidikilah, apakah hubungan antara suhu dan kelembaban udara yang terdapat

    pada tabel tersebut linier ?

    2. Y adalah daya regang dan X adalah kekerasan aluminium yang dinyatakan

    dalam satuan tertentu. Penelitian yang dilakukan sebanyak 12 kali. Sesudah

    digambarkan diagram pencarnya dan ditentukan regresi linier untuk Y dan X

    ujilah dengan taraf kepercayaan 95 %

    X 71 53 82 67 56 70 64 78 55 70 53 84

    Y 355 314 322 334 247 371 308 342 300 349 295 368

    3. Kekuatan kertas yang dihasilkan oleh suatu pabrik kertas diduga dipengaruhi

    oleh kekerasan daging kayu. Sepuluh sampel diproduksi oleh suatu proyek

    penelitian, dan hasilnya tercantum dalam tabel di bawah ini

    98

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    16/17

    Strenghth Percent hardwood Strenghth Percent hardwood

    160 10 181 20

    171 15 188 25

    175 15 193 25

    182 20 195 28

    184 20 200 30

    Buatlah persamaan regresi linier yang menyatakan kekuatan kertas sebagai

    fungsi dari persentase kekerasan kayu dari data tersebut.

    4. Misal antara tekanan P dan volume V untuk semacam gas ditentukan olehpersamaan PVa = b, dengan a dan b adalah bilangan-bilangan konstan.

    Percobaan dilakukan sembilan kali yang memberikan hasil sebagai berikut :

    V (cm3) 3,5 4,0 4,6 5,7 7,6 12,4 14,0 16,9 19,0

    P

    (kg/cm2)

    19,6 15,8 12,0 9,1 6,1 3,2 1,9 0,9 0,2

    a. Tentukan harga a dan b

    b. Tentukan persamaan yang melukiskan hubungan P dan V

    5. Hasil dari suatu proses reaksi kimia tergantung pada konsentrasi bahan reactan

    dan temperatur operasi. Data yang diperoleh tercantum dalam tabel di bawah

    ini. Tentukan model regresinya dan ujilah signifikansinya !

    Hasil Konsentrasi Temperatur

    86 1,50 165

    85 1,50 165

    87 1,50 16586 1,50 165

    85 1,50 165

    85 1,50 165

    DAFTAR PUSTAKA

    Bevington, Philip R. 1992.Data Reduction And Error Analysis for the Physical

    Sciences. New York : Mc Graw Hill.

    99

  • 7/30/2019 5. ANALISIS REGRESI

    17/17

    Dadan Kusnandar, Ir, M.Sc, Ph.D. 2004. Metode Statistik Dan Aplikasinya

    Dengan Minitab Dan Excel. Yogyakarta : Madyan Press

    Douglas c. Montgomery. 1984. Design And Analysis Of Experiments. New

    York : John Willey and Sons

    Sudjana, Prof. DR., MA., M. Sc. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Penerbit

    Tarsito

    100