Upload
fnbdulaz
View
81
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sistim Komunikasi Haji
Citation preview
1
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
MODUL MATERI INTI 3
PENCATATAN DAN PELAPORAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN JEMAAH HAJI DI PUSKESMAS DAN RS
MODUL PELATIHAN PETUGAS PENYELENGGARA KESEHATAN JEMAAH HAJI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
2
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
DESKRIPSI SINGKAT
Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan merupakan dokumen yang amat
penting karena jemaah haji akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang berfungsi sebagai
alat untuk mengetahui status kesehatan dan pembinaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan
tersebut dilakukan 2 (dua) tahap yaitu pemeriksaan dasar dan lanjutan. Pemeriksaan kesehatan
dasar berfungsi sebagai alat pembinaan kesehatan jemaah jemaah haji baik yang sehat maupun
yang sakit sehingga yang sehat tetap terpelihara kesehatannya dan yang sakit menjadi sehat atau
terkontrol penyakitnya. Pemeriksaan kesehatan lanjutan berfungsi sebagai alat untuk pembinaan
dan menentukan kelaikan mengikuti perjalanan ibadah haji.
Agar pembinaan dan pemantauan kesehatan yang berlangsung secara terus-menerus dan
berkelanjutan, maka diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang akurat baik yang direkam
pada Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) maupun yang tersimpan di sistem informasi
Kesehatan Haji. Kedua sistem ini memuat data hasil pemeriksaan kesehatan secara lengkap dan
dapat menggambarkan status kesehatan jemaah haji. Diharapkan dari hasil pencatatan dan
pelaporan yang baik tersebut tidak lagi terjadi kasus pemberangkatan jemaah jemaah haji dengan
status kesehatan yang tidak memenuhi syarat, dan data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji
yang dimasukan dalam Sistem Informasi Kesehatan Haji menjadi akurat.
Sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan haji memiliki jaringan komunikasi dengan
berbagai entitas yang tersebar di indonesia dan di Arab Saudi. Dengan sistem yang terintegrasi
dari saat sebelum haji berangkat hingga saat kepulangan haji serta evaluasi pelaksanaan haji,
Pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan haji merupakan salah satu kegiatan
pokok dalam penyelenggaraan kesehatan haji. Secara umum pencatan dan pelaporan ini tidak
berbeda dengan pencatatan dan pelaporan lazimnya, namun mempunyai keunikan dalam
kegiatannya, spesifik dalam tujuan dan kegunaannya.
Bagi Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji, pencatatan dan pelaporan yang harus
dikerjakan baik secara manual dan elektronik berbasis system meliputi :
1. Pemeriksaan Kesehatan awal
3
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
2. Pemeriksaan Kesehatan Lanjutan
3. Pembinaan
4. Vaksinasi
5. Pelaporan K3JH
4
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan
secara manual dan secara elektronik berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya di Puskesmas,
Rumahsakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Propinsi.
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah sesi ini selesai, peserta dapat :
1. Menjelaskan Pengertian, Tujuan, Fungsi, syarat, cara penyampaian dan bentuk
Pencatatan dan Pelaporan Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
2. Menjelaskan jenis RR Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
3. Pengkodean penyakit sesuai code ICD X
4. Pencatatan pemeriksaan kesehatan jemaah pada buku bantu sesuai dengan BKJH
5. Menjelaskan alur dan waktu pelaporan
6. Menjelaskan Jenis aplikasi dalam penyelenggaraan kesehatan haji di Puskesmas
7. Menampilkan menu display
8. Melakukan pengisian form pencatatan pelaporan secara manual dan entry data dengan
menggunakan aplikasi sistem komputerisasi kesehatan haji (Siskohatkes & e-BKJH)
5
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
A. System Pencatatan Dan Pelaporan Manual
Sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan adalah metoda atau cara-cara perencanaan
dan pelaksanaaan terhadap semua bentuk catatan dan laporan mengenai kesehatan yang di
kerjakan dalam rangka penyelenggaraan kesehatan Jemaah haji mulai dari pemeriksaan pertama,
rujukan dan pemeriksaan lanjutan, sampai dengan kembali ke tanah air (debarkasi).
Yang dimaksud dengan catatan dalam sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan
adalah semua bentuk kegiatan tulis menulis yang dipakai dan disimpan oleh instansi atau petugas
yang bersangkutan itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan pelaporan adalah semua
kegiatan tulis menulis yang kemudian dikirimkan kepada instansi atau pejabat yang lebih tinggi
sebagai bahan pemberitahuan atau informasi untuk instansi tersebut.
Syarat untuk sistem pencatatan dan pelaporan adalah : sederhana bentuk formulirnya,
seragam bagi unit yang sejenis, dan jelas maksud setiap item yang ada didalamnya.
Selama penyelenggaran kesehatan bagi Jemaah haji petugas pemeriksa melakukan pencatatan
dan pelaporan dengan menggunakan form yang sudah desedikan oleh Kementrian Kesehatan
baik secara manual maupun secara elektronik.
Tujuan Pencatatan Dan Pelaporan Pemeriksaan Kesehatan ;
Pencatatan dan pelaporan mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko Jemaah haji secara benar dan
lengkap dalam BKJH.
2. Tercapainya peningkatan kualitas identifikasi status kesehatan dan faktor risiko jemaah haji.
3. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai catatan medis JCH untuk
kemudahkan pembinaan, pemantauan dan tindak lanjut dalam pengobatan dan perawatan di
perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab Saudi dan 14 hari sekembalinya dari Arab Saudi.
4. Terwujudnya persyaratan kesehatan (isthitho'ah) jemaah haji yang diberangkatkan.
6
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan dini terhadap penyakit menular potensi Kejadian Luar
Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/Indonesia dari penyakit yang terbawa keluar/masuk
oleh Jemaah haji Indonesia.
7. Terwujudnya sistem informasi kesehatan haji yang cepat, tepat, dan akurat.
1. Jenis Pencatatan Dan Pelaporan Manual
a. Formulir Bantu Pencatatan dan Pelaporan (R-R) Hasil Pemeriksaan
Setiap jemaah haji sebelum berangkat harus memeriksakan kesehatan dasar dipuskesmas,
hasil pemeriksanaan dicatat pada buku bantu (format sesuai dengan aplikasi ) yang
kemudian akan dipindahkan kedalam Buku Kesehatan Jemaah Haji.
b. Pengisian K3JH
c. Pengisian ICV
d. Formulir dalam lampiran BKJH
2. Alur Pelaporan
Alur pelaporan merupakan suatu proses penyampaian / pengiriman data pelayanan dan kegiatan
petugas selama operasional secara berjenjang
a. Waktu yang digunakan adalah waktu Indonesia
b. Petugas pemeriksa diwajibkan mengentry data pemeriksaan kesehatan secara online/of line
dan batas upload setiap hari. system akan menyimpan semua data yang telah dientry
c. Data yang telah dientry dapat dilihat dan dibaca oleh petugas siskohatkes penyelenggara
program kesehatan haji.
d. Karena bersifat realtime, dan semua menggunakan system akan terlihat Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kab/Kota serta Propinsi yang telah melakukan pelayanan atau tidak, oleh karena itu
setiap petugas yang telah melakukan pemeriksaan segera mengentry data kemudian
mengupload.
e. Semua data entry pemeriksaan kesehatan oleh pengelola progran kesehatan haji Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota akan melakukan clean data yang kemudian akan dianalisis dan
dilaporkan kepada Kepala Bidang kemudian teruskan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi serta Pusat Kesehatan Haji di Jakasrta
f. Kepala Pusat Kesehatan Haji akan melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji
kepada Menteri Kesehatan setiap hari, wib.
7
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Alur pelaporan secara system
B. Jenis-jenis Pencatatan Dan Pelaporan Menggunakan Aplikasi Elektronik
Pencatan dan pelaporan elektronik merupakan pencatatan dan pelaporan dengan
menggunakan teknologi berupa system berbasis web, Petugas Penyelenggara Kesehatan haji
dengan menggunakan aplikasi yang di instal pada laptop yang didalamnya sudah tersedia data
jemaah sesuai dengan tahun keberangkatan dan embarkasi. Menu entry data dan system
terhubung langsung ke server SISTEM INFORMASI KESEHATAN HAJI di Jakarta,
Dalam Sistem Informasi Kesehatan Haji (SISKOHATKES Gen 3) sudah tersedia menu
aplikasi :
8
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
a. Siskohatkes,
b. E-BKJH,
Petugas Penyelenggaran Kesehatan haji harus mampu mengentry data hasil pemeriksaan
kesehatan jemaah. Kegiatan pencatatan dan pelaporan entry data dapat diklakukan secara of line.
C. Pengoprasian Aplikasi
Jenis aplikasi dalam Sistem Informasi Kesehatan haji dari tahun ketahun selalu dilakukan
penyelempurnaan, dimaksudkan adalah untruk mempermudah petugas dalam
melakdsanakan tugasnya dan diperolehnya data yang lebih baik dan akurat dan dapat
dipergunakan untuk bahan evaluasi dan pembninaan.
Pengoprasian aplikasi tidak sulit dapat dilakukan secatra online dan ofline
D. Penulisan kode diagnosi dengan menggunakan ICD-IX
ICD-10 , adalah buku panduan yang berisi code penyakit, dokter pemeriksa harus
menuliskan penyakit disertai dengan code ICD-10 pada hasil pemeriksanaan.
1. Ruang Lingkup
ICD-10 (International Classification of Diseases) adalah klasifikasi statistik penyakit yang
digunakan secara internasional revisi ke-10.
2. Manfaat Dan Tujuan Pengkodean ICD-10
a). Manfaat:
1) Klasifikasi morbiditas dan mortalitas untuk tujuan statistik
2) Mengindeks jenis penyakit dan tindakan di sarana
pelayanan kesehatan
3) Pelaporan diagnosis tenaga medis
4) Memudahkan penyimpanan dan pengambilan data
5) Sebagai dasar pengelompok DRGs (Diagnostic Related Groups) untuk
pembayaran
6) Pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas
7) Tabulasi data pelayanan kesehatan untuk valuasi dan perencanaan pelayanan
medik
8) Menentukan bentuk pelayanan
9
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
9) Analisis pembayaran pelayanan kesehatan
10) Untuk penelitian epidemiologi dan klinis
b. Tujuan
Penggunaan ICD-10 pada penyelenggaraan kesehatan haji akan sangat membantu
dalam perencanaan, peningkatan kualitas pelayanan, monitoring evaluasi program,
surveilans paska haji dan bahkan dapat dikembangkan meluas untuk pelayanan
kesehatan lainnya.
e. Tatalaksana ICD-10 Dalam Kesehatan Haji
1.Urutan Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji.
Pemeriksaan kesehatan jemaah jemaah haji penggunakan protokol standar profesi
kedokteran meliputi pemeriksaan
2. Pengkodean Diagnosis Berdasarkan ICD-10
Setelah diagnosis ditegakkan kemudian dilakukan pencocokan dengan klasifikasi
penyakit dalam ICD-10
10
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
BAHAN BELAJAR
1. Modul Pelatihan Petugas PenyelengGara Kesehatan Haji
2. Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah jemaah haji Indonesia.
3. Buku ICD-10 terbitan WHO dan Perangkat Lunak ICD-10 (Excell)
4. Buku Tatalaksana ICD-10 dalam Kesehatan Haji.
5. Panduan Penggunaan Sistem Informasi Kesehatan Haji (e-BKJH dan e-Logistik)
6. Panduan Penggunaan ICD-10
7. Formulir-formulir
11
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Fasilitator mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
2. Fasilitator memberikan apresiasi kepada peserta, bahwa peserta adalah orang-orang
hebat, yang akan menghantarkan seseorang menunaikan ibadah haji.
3. Fasilitator menjelaskan bahwa petugas penyelenggara kesehatan haji selain harus
melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan juga harus melakukan pencatatan
dan pelaporan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
4. Fasilitator menjelaskan Pengertian, fungsi dan jenis-laporan serta formulir-formulir
yang digunakan selama melaksanakan kegiatan sebagai penyelenggara kesehatan
Jemaah haji.
5. Membimbing cara pengisian formulir-formulir secara manual.
6. Fasilitator menjelaskan kodifikasi diagnosis dengan menggunakan ICD-10
7. Fasilitator menjelaskan cara kodifikasi diagnosis dengan menggunakan database.
8. Fasilitator menjelaskan cara mengoprasikan laptop/PC yang berisi aplikasi dan cara
entry data menggunakan aplikasi secara elektronik.
9. Fasilitator mempraktekan cara kodifikasi diagnosis dengan menggunakan database.
10. Fasilitator mempraktekan entry data menggunakan aplikasi secara elektronik.
11. Fasilitator membimbing peserta dalam praktek mencari kodifikasi diagnosis dengan
menggunakan database.
12. Fasilitator membimbing peserta dalam praktek penggunaan aplikasi elektronik.
13. Praktek Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan aplikasi.
12
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN
Pencatatan Dan Pelaporan Secara Manual A. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan
Sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan haji adalah metoda atau cara-cara
perencanaan dan pelaksanaaan terhadap semua bentuk catatan dan laporan mengenai
kesehatan yang di kerjakan dalam rangka pelayanan kepada Jemaah haji.
Yang dimaksud dengan catatan dalam sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan haji
adalah semua bentuk kegiatan tulis menulis yang dipakai dan disimpan oleh instansi atau petugas
yang bersangkutan itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan pelaporan adalah semua
kegiatan tulis menulis yang kemudian dikirimkan kepada instansi atau pejabat yang lebih tinggi
sebagai bahan pemberitahuan atau informasi untuk instansi tersebut.
Adapun tujuan dari pencatatan dan pelaporan kesehatan haji adalah tersedianya data dan
informasi epidemiologi kesehatan haji sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi pelayanan kesehatan haji mulai dari tanah air, selama di
perjanan dan di Arab Saudi sampai kembali ke tanah air
Syarat untuk sistem pencatatan dan pelaporan adalah : sederhana bentuk formulirnya,
seragam bagi unit yang sejenis, dan jelas maksud setiap item yang ada didalamnya.
B. Tujuan dan Manfaat Pencatatan Pelaporan:
1. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko Jemaah haji secara benar dan
lengkap dalam BKJH.
2. Tercapainya peningkatan kualitas identifikasi status kesehatan dan faktor risiko jemaah haji .
3. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai catatan medis JH untuk
13
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
memudahkan pembinaan, pemantauan dan tindak lanjut dalam pengobatan dan perawatan di
perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab Saudi dan 14 hari sekembalinya dari Arab Saudi.
4. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai catatan medis JH untuk
memudahkan pembinaan, pemantauan dan tindak lanjut dalam pengobatan dan perawatan
mulai dari daerah asal, selama perjalanan dalam melaksanakan Ibadah Haji dan 14 hari
sekembalinya dari Arab Saudi.
5. Terwujudnya persyaratan kesehatan (isthitho'ah) JH yang
diberangkatkan.
6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan dini terhadap penyakit
menular potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/Indonesia dari
penyakit yang terbawa keluar/masuk oleh JCH Indonesia.
7. Terwujudnya sistem informasi kesehatan haji yang cepat, tepat,
dan akurat.
C. Prinsip dan Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Jemaah Haji
Pencatatan dan pelaporan catatan medik dalam BKJH didasarkan hasil pemeriksaan
kesehatan Jemaah jemaah haji melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan profesional
dengan menghasilkan kualifikasi data yang dapat dipercaya, tepat, dan lengkap.
Hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji harus dicatat pada:
1. Formulir bantu catatan medik di Puskesmas kemudian disalin ke dalam BKJH.
2. Formulir Bantu catatan medik hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji tahap II kemudian
disalin ke dalam BKJH.
3. Mengisi hasil catatan medik Tahap ke II (di kabupaten/kota) ke BKJH secara akurat.
D. Panduan Pengisian Buku Kesehatan Jemaah Haji
1. Kulit muka (warna cover hijau), dibiarkan tanpa tulisan. Tidak usah diisi.
2. Identitas Pemilik Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) pada
halaman 1.
14
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
a. Kotak JENIS RISTI
1) Diisi nama diagnosis risti oleh petugas kesehatan kab/kota (bukan kode diagnosis).
Contoh nama diagnosis: Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner, dll.
2) Boleh berisi lebih dari satu jenis diagnosis.
Contoh pengisian:
3) Pengisian dilakukan berdasar hasil pemeriksaan kesehatan kedua dan pemeriksaan kesehatan
di Embarkasi.
4) Yang berwenang menuliskan nama diagnosis Risiko Tinggi (risti) adalah dokter pemeriksa
kesehatan tahap kedua dan dokter pemeriksa di Embarkasi.
5) Distempel dengan cap risti, sehingga tampak dari kotak transparan. Contoh stempel:
6) Distempel dengan cap risti dengan tinta berwarna merah sehingga tampak dari kotak
transparan.
b. Kotak Nama
1) Ditulis nama lengkap jemaah jemaah haji berikut bin/binti nya (nama lengkap sesuai dengan
nama yang tercantum dalam KTP/ tanda pengenal lain) dengan huruf balok.
2) Ditulis oleh petugas puskesmas.
c. Kotak Nomor Paspor
Diabetes meletus II Hipertensi
RT
15
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
1) Diisi sesuai nomor paspor.
2) Ditulis oleh petugas kesehatan di Embarkasi.
d. Kotak Nomor Kloter
1) Diisi sesuai nomor Kloter. Contoh: 046-SOC, 012-BTJ, 025- SUB.
2) Ditulis oleh petugas kesehatan di Embarkasi.
e. Kotak Nomor Maktab
1) Diisi sesuai nomor Maktab di Mekkah/Madinah (Contoh: 123-MEKKAH, 100-MADINAH).
2) Ditulis oleh petugas kesehatan di Kloter.
f. Kotak Pas foto
1) Ditempelkan pas foto jemaah jemaah haji terbaru sesuai rekomendasi Depag ukurang 4x6.
2) Ditempel oleh petugas puskesmas.
3) Ditempel oleh petugas puskesmas pemeriksa dan diberi cap puskesmas dengan mengenai
sebagian lembar pas foto (tidak boleh mengenai wajah).
4) Distempel dengan cap puskesmas pemeriksa, dengan mengenai sebagaian lembar pas
foto.
3. IDENTIFICATION CARD ANNEX NO.3 pada Halaman 3
a. Name, ditulis sesuai ketentuan penulisan nama.
b. Pass. No., ditulis sesuai ketentuan penulisan nomor paspor.
c. Muttawwaf, ditulis sesuai ketentuan penulis Maktab, ditambahi alamat Maktab.
d. Guide, ditulis nama pengurus Maktab atau organisasinya oleh Petugas Kloter (TPHI).
e. Past history, ditulis oleh Petugas kesehatan di Embarkasi:
1) BP (Bronchopneumonia) ditulis Yes untuk Ada atau No untuk Tidak Ada.
2) Epilepsi ditulis Yes untuk Ada atau No untuk Tidak Ada.
3) Drugs ditulis jenis obat yang menjadi alergen atau dihindari atau tidak boleh dipakai.
16
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
4) Diabetes ditulis Yes untuk Ada atau No untuk Tidak Ada.
5) Alergy to ditulis Yes untuk Ada dan sebutkan jenis alergennya atau No untuk Tidak Ada.
6) Others ditulis keterangan lain yang perlu.
4. Keterangan Tentang Jemaah Haji pada halaman 13- 14
a. Baris Nama (Name)
1) Ditulis nama lengkap jemaah jemaah haji dan bin/binti
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
b. Baris No. paspor (Passport number)
1) Ditulis nomor paspor
2) Diisi oleh petugas embarkasi haji
c. Baris Tempat/Tanggal lahir (Place/Date of birth)
1) Ditulis sesuai data identitas pada kartu tanda pengenal
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
d. Baris Pria/wanita (Male/Female)
1) Ditulis sesuai data identitas pada kartu tanda pengenal
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
e. Baris Pekerjaan (Occupation)
1) Ditulis sesuai data identitas pada kartu tanda pengenal
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
f. Baris Berat Badan (Weight)
1) Ditulis sesuai data pemeriksaan terakhir
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
g. Baris Tinggi Badan (Height)
1) Ditulis sesuai data pemeriksaan terakhir
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
h. Baris Alamat Indonesia (Address in Indonesia)
17
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
1) Ditulis sesuai data identitas pada kartu tanda mengenal
2) Diisi oleh pemeriksa di puskesmas menggunakan huruf balok
i. Baris Keluarga terdekat (Relatives)
1) Di Arab Saudi:
a) Nama, diisi nama ahli waris yang berada di Arab Saudi (bila ada)
b) Alamat, diisi alamat tempat tinggal/korespondensi yang bisa dihubungi.
2) Di Indonesia:
a) Nama, diisi nama ahli waris yang berada di Indonesia
b) Alamat, diisi alamat tempat tinggal/korespondensi yang bisa dihubungi di Indonesia.
j. Pemeriksaan Kesehatan Pertama di Puskesmas pada halaman 15 sampai 25
1) Data Pemeriksa pada halaman 15
2) Nama dokter, diisi nama jelas dokter pemeriksa, berikut gelar.
3) Jabatan, diisi jabatan fungsional sebagai dokter pemeriksa atau dokter puskesmas.
4) Alamat Puskesmas, diisi dengan alamat lengkap surat dan telepon.
5) Tanggal pemeriksaan, diisi sesuai dengan tanggal penetapan diagnosis.
5. Hasil Pemeriksaan Kesehatan pada halaman 16 - 25
a. Diisi oleh dokter pemeriksa:
1) Berdasarkan faktor resiko jemaah haji
2) a) Berdasarkan riwayat kesehatan sekarang
b) Berdasarkan riwayat penyakit dahulu (RPD)
c) Berdasarkan riwayat penyakit keluarga (RPK)
b.Bila ditemukan keadaan yang sesuai, diisi pada kotak Ya/Yes.
c. Bila tidak ditemukan keadaan yang sesuai, diisi pada kotak Tidak/No.
c. Kolom Tanda Vital, diisi sesuai dengan hasil pemeriksaan.
d. Kolom Laboratorium, diisi sesuai dengan hasil pemeriksaan.
e. Kolom Diagnosis, diisi dengan kode diagnosis sesuai petunjuk.
18
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
f. Kolom Kesimpulan, diisi sesuai dengan kesimpulan hasil pemeriksaan.
g. Kolom Dokter Pemeriksa, diisi dengan tanda tangan dokter pemeriksa, nama lengkap dokter,
NIP/NRPTT dan stempel puskesmas.
6. Surat Pernyataan Khusus untuk jemaah haji wanita PUS pada halaman 26, diisi sesuai data
identitas pada kartu tanda pengenal, ditandatangani diatas materai 6000 dan saksi-saksi.
7. Hasil Rujukan Tim Kesehatan Haji Kabupaten/Kota pada halaman 27-28.
a. Diisi sesuai dengan kolom yang tersedia dengan data lengkap dan benar
b.Diisi bila dilakukan rujukan ke kabupaten dengan pemeriksaan yang lebih intensif untuk
penyakit-penyakit tertentu yang memerlukan keputusan dari dari tim
pemeriksa kabupaten/kota.
8. Surat Keterangan Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Propinsi pada halaman 29 30.
a. Diisi sesuai dengan kolom yang tersedia dengan data lengkap dan benar
b. Diisi bila dilakukan rujukan ke Propinsi.
9. Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Pertama pada halaman 31 dan 33.
a. Diisi sesuai dengan kolom yang tersedia dengan data lengkap dan benar.
b. Kotak Golongan darah diisi sesuai golongan darahnya.
c. Kotak Kode Diagnosis diisi sesuai petunjuk.
d. Lembar pertama diberikan kepada jemaah jemaah haji untuk setor BPIH ke Bank.
e. Lembar kedua untuk arsip puskesmas.
10. Pemeriksaan kesehatan kedua di dinas kesehatan kabupaten/kota pada halaman 35 - 45.
11. Data pemeriksa pada halaman 35
a. Nama dokter, diisi nama jelas dokter pemeriksa, berikut gelar.
b. Jabatan, diisi jabatan fungsional sebagai dokter pemeriksa atau dokter puskesmas.
c. Alamat puskesmas, diisi dengan alamat lengkap surat dan telepon.
d. Tanggal pemeriksaan, diisi sesuai dengan tanggal penetapan diagnosis.
12. Hasil pemeriksaan kesehatan pada halaman 36 - 45
a. Diisi oleh dokter pemeriksa:
19
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
1) Berdasarkan faktor resiko jemaah haji
2) a) Berdasarkan riwayat kesehatan sekarang
b) Berdasarkan riwayat penyakit dahulu (RPD)
c) Berdasarkan riwayat penyakit keluarga (RPK)
b. Pemeriksaan Fisik halaman 37-41 diisi sesuai hasil pemeriksaan pada tempat yang
telah disediakan
c. Pemeriksaan Jiwa diisi sesuai algoritme pemeriksaan kesehatan jiwa, halaman 42.
d. Pemeriksaan Penunjang, halaman 42 - 44 diisi sesuai dengan hasil pemeriksaan
laboratorium
e. Kolom Diagnosis, diisi dengan kode diagnosis sesuai petunjuk.
f. Kolom Kesimpulan, diisi sesuai dengan kesimpulan hasil pemeriksaan.
g. Kolom Dokter Pemeriksa, diisi dengan tanda tangan dokter pemeriksa, nama lengkap
dokter, NIP/NRPTT dan stempel dinas kesehatan kabupaten/kota.
13. Catatan Khusus pada halaman 46
a. Diisi oleh dokter pemeriksa pertama, kedua dan layanan rujukan tentang kelainan yang
perlu mendapat perhatian selanjutnya. Termasuk tindakan yang dilaksanakan untuk
keperluan tersebut.
b. Keterangan hasil pemeriksaan yang tidak dapat terdata oleh format buku kesehatan haji
ini, dapat dilampirkan dengan menggunakan lembar resume hasil
pemeriksaan/pengelolaan.
14. Catatan Pemeriksaan Kesehatan Akhir pada halaman 47
a. Diisi oleh dokter pemeriksa di pelabuhan embarkasi haji, dengan mencantumkan nama
lengkap, tanda tangan, NIP/NRPTT dan stempel Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
setempat.
b. Keterangan yang dimasukkan dalam catatan adalah hasil pemeriksaan kesehatan akhir
di Embarkasi haji yang belum tercatat sebelumnya.
15. Kartu Status pada halaman 48 - 49
20
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
a. Diisi oleh dokter yang bertugas memberikan pelayanan medis kepada jemaah haji
selama perjalanan ibadah haji.
b.Diisi sesuai keterangan dan data yang pelayanan medis yang diberikan.
16. Formulir obat bawaan jemaah pada halaman 51
a. Diisi oleh dokter sebagai obat spesifik atas penyakit yang ada pada jemaah yang
dianjurkan/dibawa oleh jemaah berdasarkan hasil pemeriksaan rujukan di
kabupaten/kota dan atau propinsi dan dokter embarkasi haji.
b. Formulir obat-obatan pribadi ke Arab Saudi, terutama jemaah
jemaah haji risti.
To Whom It My Concern
Herewith the undersigned:
1) Name, diisi dengan Nama lengkap dokter pemeriksa
2) Occupation, diisi dengan Medical Doctor
3) Address, diisi dengan alamat sarana kesehatan
Dokter
Notifies that:
1) Name, diisi dengan nama jemaah jemaah haji
2) Passport number, diisi dengan nomor paspor jemaah jemaah haji
Flight, diisi dengan nomor kloter
Item, diisi dengan nama obat
Unit, diisi dengan Bentuk Sediaan Obatnya (BSO)
Amount, diisi dengan jumlah obat yang dibawa
Date, diisi dengan tanggal penandatanganan formulir ini
Physician:
1) Name, diisi dengan nama dokter pemeriksa
2) Registered number, diisi dengan NIP
3) Stempel, diisi dengan stempel KKP
21
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
17. K3JH pada halaman suplemen adalah Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji, terdapat
pada halaman terakhir buku kesehatan jemaah haji.
a. Nama dan Alamat dari jemaah haji diisi oleh dokter puskesmas (harus diisi)
b. Tanggal kedatangan jemaah haji diisi oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan pada
waktu Debarkasi Haji (harus diisi).
18. International Certificate Of Vaccination (ICV) pada halaman suplemen.
a. Issued to, diisi dengan nama jemaah jemaah haji (tidak boleh di hapus atau di type ex atau
dicoret)
b. PPH No. , diisi dengan nomor paspor jemaah haji
c. Nature of vaccine, diisi dengan vaksin dan No. Batch vaksin.
Contoh: ACWY vax. Lot: N.358-A.41A
d. Date, diisi dengan tanggal vaksinasi
e. Dose, diisi dengan 0,5 cc
f. Signature and Profesional Status of Vaccinator, ditanda- tangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan kabupaten/kota atau dokter yang ditunjuk dengan nama jelas.
g. Stamp - Chachet, dengan stempel khusus untuk ICV dari lembaga berwenang.
23
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
E. Pengiriman Laporan Setelah selesai pengisian formulir catatan medik dalam
BKJH secara lengkap,tepat dan benar maka data dikirim
melalui petugas SISKOHATKES dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Catatan:
1. BKJH perlu ditambah format keterangan vaksinator
tanggal vaksinasi
2.. SK Tim Pemeriksa Kesehatan Jemaah jemaah haji
kab/kota dan puskesmas cukup diterbitkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
24
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Lampiran:
FORMULIR BANTU PEMERIKSAAN KESEHATAN I (PERTAMA)
DI PUSKESMAS
NAMA JAMAAH HAJI -………………………………...
JENIS KELAMIN :………………………………...
TEMPAT/TGL. LAHIR ………………………………...
ALAMAT :………………………………...
PEKERJAAN : …………………………….....
NO. REGISTER PUSKESMAS :………………………...
NO. BUKU :…………………………………
A. FAKTOR RISIKO JEMAAH HAJI
1. …………………………………………………. 2. …………………………………………………. 3. …………………………………………………. 4. …………………………………………………. 5. ………………………………………………….
25
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. b. c. d. e. f.
a). Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
a. b. c. d. e.
b). Riwatar Penyakit Keluarga (RPK) a.
b.
c.
d,
e.
26
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : ………………………………..
2. Tanda vital :
a. Tekanan Darah
Sistol : …………………….. mmHg
Diastol : ……………………mmHg
b. Nadi
Frekuensi : ……………… kali/menit
Isi : cukup/kurang
Tegangan : kuat/cukup/lemah
Ritme : ………………………..
c. Napas
Frekuensi : ………………. kali/menit Ritme
d. Suhu : ……………………..◦C
27
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
3. Postur : a. Bentuk/habitus :…………………………….. b. IMT (Indeks Massa Tubuh) : ………………..
Tinggi Badan (TB) :…………… ……… Berat Badan (BB) : ……………. ……..
c. Rasio LPP : ……………………. Lingkar Pinggang : …………………… Lingkar Pinggul : ……………………
4. Kulit
a.Inspeksi : …………………………………….. b. Palpasi : ……………………………………..
5. Kepala a. Inspeksi (termasuk bentuk, simetrisitas) : ………. b. Pemeriksaan Syarat Kranial : …………………….. c. Mata :…………………………… d. Telinga : ………………………….. e. Hidung : ………………………….. f. Tenggorokan dan mulut : …………………………..
6. Leher : a.Inspeksi : …………………………………….. b. Palpasi : ……………………………………..
7. Kelenjar dan pembuluh getah bening : a.Inspeksi : ……………………………………..
28
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
b. Palpasi : ……………………………………..
8. Dada a. Umum :………………………………………
o Inspeksi :……………………………………… Palpasi : …………………………………… Perkusi : ………………………………… Auskultasi : ……………………………………
b. Jantung Inspeksi : ……………………… Palpasi : ……………………… Perkusi : ……………………… Auskultasi : ………………………
c. Paru Inspeksi : …………………….. Palpasi : …………………….. Perkusi : ……………………... Auskultasi : ………………………
9. Perut (meliputi semua organ dlm perut) : a. Umum : Inspeksi : ……………………… Palpasi : ……………………… Perkusi : ……………………… Auskultasi : ………………………
29
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
b. Sistem/khusus :
Hati (Liver) : …………………….. Limpa (Spleen) : …………………….. Sistem Kemih : ……………………. Gastro-intestinal (Gastrointestinalo) :…
……………………… 10. Ekstremitas
a. Inspeksi (termasuk bentuk, simetrisitas) : … …………………………………………………….. b. Kekuatan otot : ………………………………. c. Refleks : ………………………… ……
11. Rektum dan Urogenital
a. Umum Inspeksi : …………………………………… Palpasi (termasuk Colok Dubur) : ………..
b. Sistem/Khusus : Sistem Reproduksi : …………………….
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
30
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
a. Darah
Pokok :
- Hemoglobin (Hb) : ………
- Laju Endap Darah (LED) : ………
- Jumlah Leukosit : ………
- Hitungan jenis Lekosit : ………
Golongan Darah : A/B/O/AB: RH : (+) / (-)
Lanjut :
- Gula Darah Sewaktu (GDS) : …………..
b. Urine
- Kolesterol (LDL) : …………………..
Pokok :
- Makroskopis
Penilaian : ………………...
Lampiran hasil : ………………..
- Mikroskopis
Penilaian : ……………….
Lampiran hasil : ………………..
- Glukosa Urin
Penilaian : ………………..
Lanjut :
31
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
- Tes Kehamilan : Pos/Neg Tgl :…./…../ …..
c. Khusus (sebutkan jenis pemeriksaannya) :
………………………………………………
………………………………………………
2. Elektro Kardio Grafi (EKG)
a. Lanjut (istirahat) :
Penilaian (didampingi hasil pemeriksaan) :
………………………………………………….
…………………………………………………..
b. Khusus (kerja) :
Penilaian (didampingi hasil pemeriksaan) : Lampiran hasil : …………………….. - Protein Urin
Penilaian : …………………. Lampiran hasil : ……………………..
3. Radiologi (Lampirkan Hasil Pembacaan Ro) a. Lanjut (Thoraks-AP) :
Penilaian (didampingi hasil pemeriksaan) :
32
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
b. Khusus :
Penilaian (didampingi hasil pemeriksaan) :
4. Barthel Indeks (BAI) (untuk 60 th)
a. Skore :……………………………
b. Keterangan : …………………………..
5. Tes Kebugaran (untuk pendamping jemaah)
a. Metoda : ……………………………………..
b. Nilai : Istimewa/Baik/Cukup/Kurang
F. DIAGNOSA
1. ……………………………………………. Kode : …….
2. ……………………………………………. Kode :……..
3. …………………………………………… Kode : …….
4. …………………………………………… Kode : ……
5. ……………………………………………. Kode : …….
G. KESIMPULAN
1. Kategori : Mandiri / Observasi / Pengawasan / Tunda
2. Saran/anjuran :
a. ……………………………………………………...
b. ………………………………………………………
33
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
c. ………………………………………………………
……………………………………..
Dokter Pemeriksa
34
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
POKOK BAHASAN
JENIS-JENIS APLIKASI
A. SISKOHATKES
Kegiatan Entry Data Siskohatkes memasukkan data hasil
pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang dicatat oleh dokter
pemeriksa di Formulir Bantu ke dalam Siskohatkes secara
Online, sesuai dengan jenis pemeriksaannya.
B. E-BKJH
E-BKJH merupakan aplikasi yang dikembangkan dalam
SISKOHATKES sebagai metode lain untuk entry data hasil
kesehatan ketika jaringan internet kurang baik. Petugas
penyelenggara kesehatan haji dapat menggunakan
password dan username yang sama dengan SISKOHATKES
untuk dapat mengoprasikan aplikasi ini.
2
35
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Pada saat mengentry data dapat dilakukan secara offline
,dengan syarat data di sinkronisasi secara online terlebih
dahulu.
Data yang sudah dientry kemudian di upload, maka data entry
akan tersimpan pada server SISKOHATKES. Untuk
penambahan data entry dapat dilakukan setiap hari dan dapat
pula melakukan koreksi bila terjadi kekeliruan.
36
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
POKOK BAHASAN
Pencatatan Dan Pelaporan Elektronik
Pencatatan dan pelaporan elektronik merupakan
pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan teknologi
berupa system berbasis web ONLINE / OFFLINE, Petugas
Penyelenggara Kesehatan haji dengan menggunakan browser
dan koneksi intenet (SISKOHATKES), maupun aplikasi yang di
instal pada laptop (EBKJH) yang didalamnya sudah tersedia data
jemaah sesuai dengan tahun keberangkatan dan embarkasi.
Menu entry data dan system terhubung langsung ke server
SISTEM INFORMASI KESEHATAN HAJI di Jakarta,
Dalam Sistem Informasi Kesehatan Haji (SISKOHATKES)
tersedia juga menu aplikasi EBKJH.
Petugas Penyelenggaraan Kesehatan haji harus mampu
mengentry data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah. Kegiatan
3
37
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
pencatatan dan pelaporan entry data dapat diklakukan secara
online (SISKOHATKES) maupun offline (EBKJH).
SISTEM INFORMASI KESEHATAN HAJI
1. Tatalaksana akses situs SISKOHATKES
a. Pengertian otoritas dan wewenang akses.
Kewenangan yang diberikan pengelola program
kesehatan haji untuk dapat mengoperasional
SISKOHATKES. Dengan ketentuan bahwa setiap
pengelola program kesehatan haji mempunyai
tanggung jawab tentang data yang telah di entri
atau yang telah dikirim melalui situs SISKOHATKES
b. Prinsip teknologi Informasi SISKOHATKES.
Prinsip teknologi informasi SISKOHATKES berbasis
internet (Web Base)
c. Prosedur pengaksesan dapat dilihat pada flow chart
dibawah ini:
38
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
A. PENGOPERASIAN APLIKASI ELEKTRONIK PENGGUNAAN SISKOHATKES (ONLINE) Cara akses halaman login Siskohatkes Web dari halaman awal Siskohatkes dengan url : siskohatkes.depkes.go.id
39
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Halaman login Siskohatkes Web
40
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Halaman Awal Siskohatkes Web, setelah berhasil login
41
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Daftar Jemaah yang telah dimasukkan data Pemeriksaan Awal
42
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Formulir Pemasukan Data Pemeriksaan Awal di Siskohatkes Web
43
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Daftar Jemaah yang telah dimasukkan data Pemeriksaan Lanjutan
44
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Formulir Pemasukan Data Pemeriksaan Lanjutan di Siskohatkes Web
45
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Formulir Pemasukan Data Pemeriksaan Lanjutan di Siskohatkes Web
(lanjutan)
46
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Daftar Jemaah yang telah diberikan vaksin
Formulir Pemberian Vaksin
47
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Data Jemaah yang telah dilakukan Pembinaan
Formulir Pemasukan Data Jemaah yang dilakukan Pembinaan
48
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Formulir Pemasukan Data Jemaah yang dilakukan Pembinaan
(lanjutan)
49
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Pemasukan Data Obat-obatan yang dibawa oleh Jemaah Haji
50
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Formulir Pemasukan Data Obat-obatan yang dibawa Jemaah Haji
51
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Daftar Penelusuran K3JH yang telah dilakukan
52
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Formulir Pemasukan Data Penelusuran K3JH
53
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
B. PENGOPERASIAN APLIKASI ELEKTRONIK PENGGUNAAN E-BKJH ( OFFLINE ) MEMULAI APLIKASI Untuk memulai menggunakan aplikasi E-BKJH ini , Anda dapat
masuk ke google chrome , atau masuk ke applikasi chrome
launcher dan klik E-BKJH
54
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
LOGIN Kemudian Anda dihadapkan dengan layar login, Silahkan isi dengan username dan password yang telah diberikan. (Saat ini hanya dapat digunakan untuk user Kabupaten/Kota dan Puskesmas).
55
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
LOGOUT Untuk keluar dari aplikasi E-BKJH, Anda diwajibkan logout terlebih dahulu, dengan cara klik tombol logout seperti dibawah ini.
56
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
SINKRONISASI DATA (ONLINE) Sebelum memulai mengisi data, Anda harus mensikronisasi data terlebih dahulu. Tujuan sinkronisasi data ini adalah, untuk mengambil data-data dasar yang diperlukan di dalam system dengan memasukan tahun hijirah keberangkatan jemaah, untuk melakukan hal ini, Anda harus terkoneksi dengan Internet. Setelah itu klik tombol sinkronisasi data
57
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Akan keluar layar konfirmasi, apakah Anda ingin me-sinkronisasi data atau tidak. Jawab dengan ‘Ya’
58
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Setelah itu tunggu, sampai proses sinkronisasi selesai, bisa dilihat pada layar kiri atas untuk progress sinkronisasinya.
Apabila sudah selesai maka layar progress sinkronisasi akan tertutup dengan sendirinya. Kemudian Anda dapat melihat Jemaah yang ada di area kerja Anda (Per Kabupaten/Kota).
59
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
LAPORAN MELIHAT LAPORAN PEMERIKSAAN AWAL, LANJUTAN, VAKSINASI, DAN PROFIL JEMAAH. (ONLINE) Untuk melihat laporan Anda dapat masuk ke menu beranda dan klik pada salah satu laporan yang ingin Anda lihat. Klik tombol ‘refresh’ untuk memuat ulang data laporan. (Untuk melihat laporan ini Anda harus terkoneksi dengan Internet).
Laporan Pemeriksaan Awal Kod. Jakarta Timur
60
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Laporan Profil Jemaah Kod. Jakarta Timur
DAFTAR JEMAAH MELIHAT DAFTAR JEMAAH PADA WILAYAH KABUPATEN/KOTA ANDA (OFFLINE) Untuk melihat daftar Jemaah pada kabupaten/kota Anda, Anda dapat me-klik menu Jemaah -> Daftar Jemaah.
61
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Pada daftar diatas terlihat daftar nama Jemaah beserta informasi Jemaah lainnya. Perlu diingat Jemaah yang tampil disini adalah Jemaah yang diperkirakan berangkat pada tahun bersangkutan (saat panduan ini dibuat tahun keberangkatan 1435H). Di sebelah bawah tabel, terdapat jumlah total Jemaah untuk Kod. Jakarta Timur ada 2525 jemaah yang akan berangkat di tahun yang bersangkutan.
62
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk pindah halaman pada tabel klik tombol pada kanan bawah tabel.
Untuk mencari Jemaah pada daftar Jemaah, Anda dapat memasukkan kriteria yang Anda cari pada kolom ‘Filter’ yang ada dimasing-masing kolom pada tabel daftar Jemaah.
63
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk melihat data detail masing-masing Jemaah, Anda dapat me-klik pada nama jemaahnya. Kemudian akan dimunculkan data Jemaah yang bersangkutan seperti gambar dibawah ini.
PEMERIKSAAN AWAL MEMASUKKAN/MENGUBAH/MENUNGGAH DATA PEMERIKSAAN AWAL (OFFLINE) Untuk mulai memasukkan data pemeriksaan awal Jemaah, Anda dapat masuk ke menu Pemeriksaan -> Pemeriksaan Awal,
64
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Daftar Pemeriksaan Awal
Untuk tampilan tabel pemeriksaan awal, seragam dengan tabel-tabel lainnya seperti tabel daftar Jemaah. Untuk mengetahui jumlah Jemaah yang sudah diperiksa awal dapat melihat pada kiri bawah tabel, dan untuk ganti halaman dapat diklik pada tombol disebelah kanan bawah.
Untuk melakukan pencarian pada tabel Anda dapat mengetikkan kriteria pencarian pada kotak ‘Filter’.
65
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk memulai data pemeriksaan awal baru, Anda dapat me-klik
tombol baru yang ada pada sebelah kanan atas.
Akan muncul formulir pemeriksaan awal, selanjutanya Anda dapat mengisikan data pemeriksaan Awal kedalam formulir ini.
66
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk pemilihan Jemaah, Anda dapat menginput No Porsi atau Nama Jemaah yang Anda ingin isikan datanya.
67
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk nama tempat pemeriksaan Anda dapat memasukkan namanya.
Untuk Dokter Pemeriksa, Anda dapat mengetikkan nama dokter pemeriksanya atau menggunakan nomor KTP. Apabila pilihan dokter belum tersedia didalam E-BKJH, Anda dapat menambahkan daftar Dokter pada Siskohatkes (online) caranya dapat dilihat di halaman Akhir.
68
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk data-data lain, Anda dapat mengisikan sesuai dengan ‘field’ tempat isiannya. Apabila sudah selesai, maka dapat ditekan tombol ‘Simpan’
Setelah berhasil akan ada pesan yang menyatakan bahwa data berhasil disimpan.
69
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk mengubah data, Anda dapat klik Edit, pada baris yang ingin Anda ubah.
Apabila ada perubahan data, maka Anda wajib untuk mengunggah data kembali. Untuk menghapus, klik tombol ‘Delete’, dan jawab konfirmasi dengan ‘YA’. Perlu diketahui, apabila Anda menghapus data yang sudah berhasil di unggah, maka tidak akan menghapus data yang di server.
70
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk mengunggah data pemeriksan Awal, klik tombol unggah, dan tunggu sampai proses ungga selesai, yang ditandai dengan
gambar ‘icon’ unggah berhenti berputar.
71
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
PEMERIKSAAN LANJUTAN MEMASUKKAN/MENGUBAH/MENUNGGAH DATA PEMERIKSAAN LANJUTAN (OFFLINE) Untuk mulai memasukkan data pemeriksaan lanjutan Jemaah, Anda dapat masuk ke menu Pemeriksaan -> Pemeriksaan Lanjutan,
Daftar Pemeriksaan Lanjutan
72
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk tampilan tabel pemeriksaan lanjutan, seragam dengan tabel-tabel lainnya seperti tabel daftar Jemaah. Untuk mengetahui jumlah Jemaah yang diperiksa lanjutan dapat melihat pada kiri bawah tabel, dan untuk ganti halaman dapat diklik pada tombol disebelah kanan bawah.
73
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk melakukan pencarian pada tabel Anda dapat mengetikkan kriteria pencarian pada kotak ‘Filter’.
74
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk memulai data pemeriksaan lanjutan baru, Anda dapat me-
klik tombol baru yang ada pada sebelah kanan atas.
75
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Akan muncul formulir pemeriksaan lanjutan, selanjutanya Anda dapat mengisikan data pemeriksaan lanjutan kedalam formulir seperti dibawah ini.
Untuk pemilihan Jemaah, Anda dapat menginput No Porsi atau Nama Jemaah yang Anda ingin isikan datanya.
76
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk nama tempat pemeriksaan Anda dapat memasukkan namanya.
Untuk Dokter Pemeriksa, Anda dapat mengetikkan nama dokter pemeriksanya atau menggunakan nomor KTP. Apabila pilihan dokter belum tersedia didalam E-BKJH, Anda dapat
77
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
menambahkan daftar Dokter pada Siskohatkes (online) caranya dapat dilihat di halaman Akhir.
Untuk data-data lain, Anda dapat mengisikan sesuai dengan ‘field’ tempat isiannya. Apabila sudah selesai, maka dapat ditekan tombol ‘Simpan’
78
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Setelah berhasil akan ada pesan yang menyatakan bahwa data berhasil disimpan. Untuk mengubah data, Anda dapat klik Edit, pada baris yang ingin Anda ubah.
Apabila ada perubahan data, maka Anda wajib untuk mengunggah data kembali.
79
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk menghapus, klik tombol ‘Delete’, dan jawab konfirmasi dengan ‘YA’. Perlu diketahui, apabila Anda menghapus data yang sudah berhasil di unggah, maka tidak akan menghapus data yang di server.
Untuk mengunggah data pemeriksan Awal, klik tombol unggah, dan tunggu sampai proses ungga selesai, yang ditandai dengan
gambar ‘icon’ unggah berhenti berputar.
80
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
VAKSINASI MEMASUKKAN/MENGUBAH/MENGUNGGAH DATA VAKSINASI JEMAAH Untuk memasukkan data vaksinasi Jemaah, Anda dapat masuk ke menu Pemeriksaan -> Vaksinasi, maka akan tampil layar daftar vaksinasi.
Untuk melihat datar Jemaah yang sudah di vaksinasi, Anda dapat melihat dibawah kiri tabel.
81
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Dan untuk mencari dapat diketikkan kriteria pencarian pada ‘filter’, pada masing-masing kolom
Untuk memasukkan data vaksinasi baru, Anda dapat klik tombol ‘Baru’ yang ada di sebelah kanan atas tabel dafar Jemaah vaksinasi. Kemudian isikan sesuai dengan formulirnya.
82
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk mengubah data yang sudah diinput, klik tombol edit pada baris yang ingin ubah.
83
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Untuk menghapus, tekan tombol ‘Delete’ dan jawab konfirmasi dengan ‘YA’.
Untuk mengunggah, klik tombol unggah, warna orange. Jawab konfirmasi dengan ‘YA’ dan tunggu sampai gambar ‘icon’ pada tombol unggah selesai berputar.
85
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
DATA OBAT BAWAAN JEMAAH MEMASUKKAN/MENGUBAH/MENGUNGGAH DATA OBAT BAWAAN JEMAAH Data obat bawaan Jemaah ini adalah data obat yang akan dibawa Jemaah pada saat ibadah haji. Untuk memasukkan datanya dapat masuk ke menu Jemaah -> Daftar Obat Jemaah, kemudian akan tampil Daftar Jemaah yang akan membawa obat.
Untuk menginput data obat Jemaah baru, klik tombol menu Baru
Dan isikan formulir obat bawaan Jemaah seperti dibawah ini: Jika sudah selesai klik simpan
86
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Apabila Anda ingin mengunggah data, dapat klik tombol unggah, pada kanan atas tabel, dan klik ‘Ya’ pada layar konfirmasi,
87
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
kemudian tunggu sampai gambar ‘icon’ pada tombol unggah berhenti berputar.
Apabila berhasil akan ada status ‘Ya’ pada daftar.
Untuk mengubah data yang sudah Anda input, klik tombol edit, pada baris yang akan Anda ubah. Dan untuk menghapus data klik
88
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
tombol ‘delete’. Dan jawab ‘Ya’ ketika keluar layar konfirmasi penghapusan. Untuk data yang sudah berhasil diunggah, apabila dihapus, tidak akan menghapus data yang berada di server. Jika mengubah data yang sudah berhasil diunggah, maka Anda harus menunggah ulang data tersebut.
89
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
MENAMBAHKAN DATA DOKTER Untuk memasukan data dokter, ketik langsung dikolom entry
.
90
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
POKOK BAHASAN
PENULISAN DIAGNOSIS MENGGUNAKAN ICD – 10
Manfaat Dan Tata Laksana ICD X Dalam Kesehatan Haji
Nomenklatur merupakan sistem yang digunakan untuk istilah
medis yang menggambarkan penyakit, symptom, dan
prosedur. Nomenklatur juga dikenal sebagai terminologi klinis.
Penggunaan nomenklatur harus kompatibel dengan sistem
klasifikasi yang merupakan sistem yang dapat
mengelompokkan penyakit-penyakit dan prosedur-prosedur
yang sama dan diakui secara internasional. Klasifikasi
Internasional Penyakit, Revisi Kesepuluh atau ICD 10
merupakan klasifikasi penyakit yang digunakan pada saat ini.
Sistem ini akan memudahkan pengaturan, penyimpanan,
pengambilan, dan analisis data kesehatan. Terlebih lagi, untuk
4
91
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
pengembangan dan penerapan pencatatan pasien yang
terkomputerisasi.
Kebijakan dan prosedur sangat dibutuhkan untuk mengawasi
proses koding. Penggunaan perbendaharaan klinis oleh para
klinisi bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan
mengambil data untuk tujuan administrasi (statistik,
pembayaran, peralatan, dll), dan klinis (mengembangkan
pelayanan medik).
92
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
1. Tujuan dan Kegunaan ICD
a. Klasifikasi morbiditas dan mortalitas untuk tujuan statistik
b. Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana
pelayanan kesehatan
c. Pelaporan diagnosis tenaga medis
d. Memudahkan penyimpanan dan pengambilan data
e. Sebagai dasar pengelompokan DRGs untuk pembayaran
f. Pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas
g. Tabulasi data pelayanan kesehatan untuk evaluasi
perencanaan pelayanan medik
h. Menemukan bentuk pelayanan
i. Analisis pembayaran pelayanan kesehatan
j. Untuk penelitian epidemiologi dan klinis
93
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
2. Struktur ICD-10
ICD-10 terdiri atas 3 volume, volume 1 berisi klasifikasi
utama disebut dengan Tabular lis, volume 2 petunjuk
penggunaan, sedangkan volume 3 indeks alfabet. Volume 1
terdiri atas 21 bab yang disusun menurut sistem anatomi (body
system) dan grup khusus. Pengkodean menggunakan alfa
numerik A00-Z99 kecuali U belum digunakan yang
dipersiapkan untuk kode diagnosis baru. Masing-masing bab
dimulai dengan huruf, empat belas bab menggunakan satu
huruf, tiga bab bergabung dengan bab lain, dan bab yang lain
lebih dari satu huruf (lihat lebih lanjut pada table 1).
Setiap bab dibagi menurut blok, setiap blok terdiri atas tiga
karakter dan setiap kategori tiga karakter dapat dirinci mejadi
kategori empat karakter atau lebih sesuai dengan rincian setiap
tiga karakter tersebut (lihat gambar 1).
94
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
A00- A10- A20- Z80-
Bab I-XXI Karakter I
A00 A01 Dst A09
Blok
A01.0 A01.1 Dst A01.4
3 Karakter
4 Karakter
A – Z Kecuali U
95
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Tabel 1. Rincian bab ICD-10
Bab ICD Kode Awal
Farr"s
I Penyakit parasistik dan infeksi tertentu
A,B Epi
II Neoplasma C,D Gen
III Penyakit darah dan organ pembentuk darah
D Gen
IV Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolic
E Gen
V Gangguan mental dan perilaku
F Gen
VI Penyakit sistem syaraf G BS
VII Penyakit mata dan organ mata
H BS
VIII Penyakit telinga dan prosessus mastoideus
H BS
IX Penyakit sistem sirkulasi I BS
X Penyakit sistem nafas J BS
XI Penyakit sistem cerna K BS
XII Penyakit kulit dan jaringan L BS
96
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Bab ICD Kode Awal
Farr"s
subkutan
XIII Penyakit sistem muskulokeletal dan jaringan penunjang
M BS
XIV Penyakit sistem kemih N BS
XV Kehamilan, kelahiran, dan masa nifas
O Gen
XVI Kondisi tertentu yang bermula dari masa perinatal
P Divl
XVII Kelainan kongenital, deformitas, dan kelainan kromosom
Q Divl
XVIII Tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan klinik & laboratorium yang tidak normal
R Gen
XIX Cedera dan keracunan S, T
CADANGAN U
XX Seluar kesakitan dan kematian
V, W, X, Y
Gen
XXI Faktor yang mempengaruhi Z Gen
97
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Bab ICD Kode Awal
Farr"s
keadaan kesehatan dan kontak dengan pelayanan kesehatan
A. Penggunaan ICD-10
Dalam menggunakan ICD-10 perlu diketahui bagaimana
menggunakan ICD, dan peraturan morbiditas serta petunjuk dan
peraturan kode mortalitas, yaitu:
I. Peraturan Umum sistem Dagger dan Asterisk, serta delapan
langkah dasar pedoman sederhana dalam menentukan kode.
II. Peraturan Morbiditas
III. Peraturan Kode Mortalitas
1. Keterangan untuk Peraturan Morbiditas
Untuk pengkodean morbiditas sangat bergantung pada
diagnosa yang ditetapkan oleh dokter yang merawat pasien
98
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
atau yang bertanggung jawab menetapkan kondisi utama
pasien yang kemudian diklasifikasi dalam kode penyakit. Hal
yang dapat dijadikan tanda adalah gejala tanda, alasan kontak
dengan pelayanan kesehatan, kondisi multiple.
Hal yang perlu dicatat untuk pengkodean yang spesifik yaitu
penyakit dengan squelae, akut dan kronis, neoplasma, cedera
dan penyebab eksternal. Seperti contoh di bawah ini:
1. Carsinoma lobutan lower outer quadrant of the left brust C
50.5, M8520/3
2. Cerebral contusion due to fall from bed into floor S06.20
W06.04
3. Tuberculosis meningitis (dengan dagger dan asterisk)
A17.0, G01*
Pada keadaan dokter yang merawat atau bertanggung jawab
bila tidak dapat menunjukkan atau menetapkan keadaan
utama pasien atau tidak memungkinkan untuk mendapatkan
99
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
penjelasan, maka penetapan kondisi utama melalui
ketentuan/aturan (rules) yang dapat menjamin bahwa kondisi
utama yang dipilih dan dikode menggambarkan kondisi yang
dapat dipertanggungjawabkan dalam satu episode pelayanan.
Koder harus terbiasa dengan ketentuan ini dan mampu
menggunakannya yaitu ketentuan (rules) MB1-MB5.
2. Keterangan untuk Peraturan Kode Mortalitas
a. Ketentuan Umum
Sertifikat kematian adalah sumber utama data mortalitas,
informasi kematian biasa di dapat dari praktisi kesehatan
atau pada kasus kematian karena kecelakaan, kekerasan,
dan penyakit jantung. Orang yang mengisi sertifikat
kematian akan memasukkan urutan kejadian yang
meyebabkan kematian pada sertifikat kematian sesuai
dengan format internasional .
100
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Konsep sebab kematian hanya memberi satu sebab
kematian yang memudahkan untuk pengisian sertifikat
walaupun tercatat dua atau lebih kondisi morbiditas yang
menyebabkan kematian. Sebab yang mendasari kematian
merupakan pusat dari kode mortalitas.
WHO mendefinisikan sebab kematian adalah semua
penyakit, keadaan sakit atau cedera yang menyebabkan
atau berperan terhadap terjadinya kematian. Oleh
karenanya sebab yang mendasari kematian adalah
keluhan atau kejadian atau keadaan yang jika tidak karena
hal tersebut pasien tidak akan mati.
b. Memilih sebab kematian
WHO telah menetapkan prosedur yang harus diikuti untuk
mengkode sebab yang mendasari kematian dengan
urutan langkah-langkah logis sebagai berikut:
1) Prinsip umum
101
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Apabila lebih dari satu penyakit atau keluhan ditulis
pada sertifikat, Maka penyakit atau keadaan tunggal
yang dicantumkan pada baris terakhir, hanya jika
penyakit/keluhan tersebut menyebabkan terjadinya
seluruh penyakit (keluhan yang tercantum diatasnya)
Contoh: (a) Abcess of lung
(b) Lobar pneumonia
Pilih Lobar pneumonia (J18.1), sebagai penyebab
mendasar sebab abses paru .
2) Aturan modifikasi
Dalam beberapa kasus sebab yang mendasari
kematian yang telah dipilih dengan menggunakan
aturan diatas tidak terpakai, dalam hal ini ditetapkan
cara modifikasi sesudah penggunaan prinsip umum
atau aturan 1-3 tidak biasa dipakai maka digunakan
aturan modifikasi A-F.
102
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
3. Keterkaitan ICD-10 dengan klasifikasi lainnya
WHO pada tahun 2004 mengembangkan Family
Classification ICD-10 setelah disadari bahwa informasi pada
ICD 10 tidak cukup untuk dihubungkan dengan gangguan
kesehatan. (lihat lebih lanjut Gambar 2).
103
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Gambar 2. Family of Desease and Health-Related Classification ICD-10
Informasi yang me-nunjang pada kese- hatan primer - Lay reporting - Skema info berdasarkan komunikasi lain dalam kesehatan
Klasifikasi inti ICD 3 karakter - Diagnosis - Gejala - Hasil lab yg
abnormal - Cedera & keracunan - Penyebab luar
Morbiditas & mor-talitas - Faktor yg
mempe-ngaruhi kesehatan
Penyesuaian berdasarkan spesialisasi - Onkologi - Gigi/mulut - Penyakit kulit - Psikiatri - Syaraf - Orthopedi - Kebidanan/kan- dungan - Penyakit anak - Spesialisasi lain - Praktek umum
NOMENKLATUR INTERNASIONAL MENGENAI PENYAKIT (IND)
ICD klasifi-
kasi 4 ka- rakter
Daftar tabula
si ringka
s
Klasifikasi lain yg berhub dgn keseha-tan - Kecatatan,
ketidakmampuan & catat bawaan
- Prosedur - Akibat kunjungan (Gugatan)
104
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
WHO dalam menerbitkan buku Family of International
Classification (WHO-FIC) mempunyai tujuan agar dapat
digunakan mencapai visi yang terintegrasi untuk membandingkan
informasi kesehatan secara internasional. Klasifikasi tersebut
terbagi atas tiga kelompok:
1). Klasifikasi Rujukan yang terdiri atas:
International Classification of Diseases
International Classification of Functioning, Disability in Health
(ICF)
International Classification of Health Intervention (ICHI)
2). Klasifikasi spesifik yang terdiri atas:
International Classification of Diseases for Oncology, Third
Edition (ICD-O-3)
The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorders
Application of the International Classification of Diseases to
Dentistry and Stomatology, Third Edition (ICD-DA)
105
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Application of the International Classification of Diseases to
Neurology (ICD-10-NA)
3). Klasifikasi yang berhubungan
International Classification of Primary Care (ICPC)
International Classification of External Causes of Injury (ICECI)
The Anatomical, Therapeutic Chemical (ATC) classification
system with Defined Daily Doses (DDDs)
ISO 9999 Technical aids for persons with disabilities-
Classification and Terminology
Sementara itu ada klasifikasi yang tidak masuk pada klasifikasi
diatas, seperti Sistem Klasifikasi pembedahan yang merupakan
kumpulan dari tindakan – Pembedahan yang digunakan, pada
saat ini masih menggunakan klasifikasi yang ditetapkan oleh
WHO (ICOPIM) tahun 1978 dan diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia tahun 1997. Klasifikasi pada ICOPIM mencakup
klasifikasi pembedahan, laboratorium, radiologi, tindakan bedah,
pengobatan, dan berbagai prosedur lain. Pada saat ini sedang
dikembangkan klasifikasi pembedahan – tindakan yang baru yang
106
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
disebut dengan International Classification of Health Intervention
(ICHI), klasifikasi ini dikembangkan untuk negara yang telah
menerapkan ICD-10.
HAL-HAL PENTING DALAM KODING
1. Standar dan etik
Standar dan etik koding sudah dikembangkan oleh AHIMA,
terdapat beberapa standar yang harus dipenuhi oleh seorang
koder professional, antara lain:
1). Akurat, komplit dan konsisten untuk menghasilkan data
yang berkualitas
2). Koding harus mengacu pada ICD-CM
3). Koding harus mengikuti sistem klasifikasi yang sedang
berlaku dengan memilih koding diagnosis dan tindakan
yang tepat
4). Koding harus ditandai dengan laporan kode yang jelas dan
konsisten pada dokumentasi dokter dalam record pasien
107
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
5). Koding professional harus berkonsultasi dengan dokter
untuk klarifikasi dan kelengkapan pengisian
6). Koding professional tidak mengganti kode pada bill
pembayaran
7). Koding professional harus sebagai anggota dari tim
kesehatan, harus membantu dan mensosialisasikan
kepada dokter dan tenaga kesehatan lain
8). Harus mengembangkan kebijakan koding di institusinya
9). CP harus secara rutin meningkatkan kemampuannya
mengenai koding
10). Koding professional berusaha untuk memberi kode yang
paling sesuai untuk pembayaran.
2. Elemen kualitas koding
Audit harus dilakukan untuk mereview kode yang telah dipilih
oleh petugas. Koding proses harus dimonitor untuk beberapa
elemen sebagai berikut:
1). Reliability (Konsisten bila dikode petugas berbeda kode tetap
sama)
108
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
2). Validity (Kode tepat sesuai diagnosis dan tindakan)
3). Completeness (mencakup semua diagnosis dan tindakan
yang ada di rekam medis)
4). Timeliness (tepat waktu)
3. Kebijakan dan prosedur koding
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus membuat
kebijakan dan prosedur koding sesuai dengan tenaga dan
fasilitas yang dimilikinya. Kebijakan dan prosedur tersebut
sehingga merupakan pedoman bagi tenaga koding agar dapat
melaksanakan koding dengan konsisten. Kebijakan ditetapkan
oleh organisasi seperti organisasi rumah sakit (ARSADA), IDI,
Persatuan Manajemen Informasi Kesehatan (PORMIKI) dan
organisasi lainnya.
KAITAN ICD DAN DIAGNOSTIC RELATED GROUPS (DRG’S)
Perkembangan haji kedepan adalah mengembangkan
manfaat lain yang dapat dirasa, seperti ketika perkembangan
109
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
pembayaran dilakukan dengan didasari pada diagnosa penyakit.
Besaran biaya ini sangat ditentukan oleh diagnosa akhir pada
saat pasien keluar rumah sakit yang ditetapkan oleh dokter yang
merawat atau bertanggung jawab serta ketepatan koding yang
diberikan oleh petugas rekam medis dengan menggunakan ICD-
10.
Dalam pembayaran DRG, rumah sakit maupun pihak
pembayar tidak lagi merinci tagihan dalam dengan merinci
pelayanan apa saja yang telah diberikan kepada seorang pasien.
Akan tetapi rumah sakit hanya menyampaikan diagnosis pasien
waktu pulang dan memasukan kode DRG untuk diagnosis
tersebut. Besarnya tagihan untuk diagnosis tersebut sudah
disepakati oleh seluruh rumah sakit di suatu wilayah dan pihak
pembayar misalnya badan asuransi/jaminan sosial atau tarif DRG
tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah sebelum tagihan rumah
sakit dikeluarkan.
Adapun DRG digunakan atas pengelompokan ICD yang
telah dimodifikasi yang disebut dengan ICDCM (International
110
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Classification of Diseases Clinical Modification) pengelompokan
dilakukan atas dasar klasifikasi anatomi dan fisiologis, adanya
tindakan, umur, jenis kelamin pasien.
Pembayaran dengan cara DRG mempunyai beberapa
keutamaan sebagai berikut, sebagian hal tersebut adalah:
Memudahkan administrasi pembayaran bagi rumah sakit
dan pihak pembayar
Memudahkan pasien memahami besaran biaya yang
harus dibayarnya
Sementara kelemahannya sebagian adalah penerapannya
yang membutuhkan pencatatan rekam medis, yang akurat dan
komprehensif. Sistem komputerisasi dan teknologi kumputer
kini sangat memudahkan penyelenggaraan sistem ini.
111
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Pengoperasian Pencarian Kode Dari Buku Digital ICD-10
1. Pengertian
Buku digital ICD-10 adalah Buku ICD-10 yang disusun dalam
bentuk software dalam program excel.
2. Substansi
Substansi dalam buku digital ICD-10 adalah sebagai berikut:
a. ICD Data; memuat kode-topik, keterangan chapter, data.
b. ICD-10 Printmoda; memuat daftar isi ICD-10 dan uraian
jenispenyakit berdasarkan kode
c. ICD-10 (data print); memuat content, kode-topik, keterangan
chapter, data, cetak
d. Petunjuk penggunaan ICD-10
3. Langkah Pengoperasian
a. Petunjuk Umum
Sesuai dengan KEPMENKES RI Nomor
50/MENKES/SK/1998, telah diberlakukan Klasifikasi
112
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
tatistik Internasional Mengenai Penyakit Revisi
Kesepuluh (ICD-10). Berikut rincian bab ICD-10:
Bab ICD Kode Awal
HAL
I Penyakit parasistik dan infeksi tertentu
A,B 1
II Neoplasma C,D 38
III Penyakit darah dan organ pembentuk darah
D 131
IV Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolic
E 150
V Gangguan mental dan perilaku F 185
VI Penyakit sistem syaraf G 254
VII Penyakit mata dan organ mata H 287
VIII Penyakit telinga dan prosessus mastoideus
H 314
IX Penyakit sistem sirkulasi I 325
X Penyakit sistem nafas J 264
XI Penyakit sistem cerna K 393
XII Penyakit kulit dan jaringan subkutan
L 437
XIII Penyakit sistem muskulokeletal M 465
113
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
Bab ICD Kode Awal
HAL
dan jaringan penunjang
XIV Penyakit sistem kemih N 513
XV Kehamilan, kelahiran, dan masa nifas
O 551
XVI Kondisi tertentu yang bermula dari masa perinatal
P 585l
XVII Kelainan kongenital, deformitas, dan kelainan kromosom
Q 616
XVIII Tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan klinik & laboratorium yang tidak normal
R 668
XIX Cedera dan keracunan S, T 701
CADANGAN U
XX Seluar kesakitan dan kematian V, W, X, Y 810
XXI Faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan kontak dengan pelayanan kesehatan
Z 889
114
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
b. Tabel Excel ICD-10
1) File Excel ICD_DATA
Terdiri dari 3 Worksheet:
a) Worksheet KODE-TOPIK
i. Chapter I - XIV, KODE A - N ii.
Chapter XV - XXI, KODE 0 - Z
115
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
b) Worksheet KET- CHAPTER (Keterangan Chapter)
i. Chapter I - XIV, KODE A - N
ii. Chapter XV - XXI, KODE 0 - Z
116
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
c) Worksheet DATA
Data Keseluruhan ( Chapter, Keterangan, Kode, Sub Kode, Topik ) dari Chapter I - XXI
2) File Excel ICD-printmodA (version 1)
Merupakan isi Buku ICD-10, meliputi:
a) Worksheet Sheet1 (Contents)
b) Worksheet Alfabet, Kode dan subkode (alfabet)
Total jumlah halaman = 945 ( kode A - Z )
117
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
4. Pencarian kode dan diagnosa penyakit pada File Excel ICD-printmoda (version 1) di Worksheet Alfabet. (berdasarkan nama) a. Penulisan diagnosa penyakit harus benar & tepat (sesuai
kaidah) b. Jika penulisan tidak benar & tidak tepat maka kode dan
diagnosa ICD-10 tidak dapat ditemukan c. Jika ada kesulitan dalam pencarian diagnosa penyakit di cari
kata yang dapat menghubungkannya
Contoh
1) Mencari kode dan diagnosa typhoid fever (berdasarkan nama). Tekan/pencet Ctrl & F (Find & Replace) pada keyboard bersamaan pada File Excel ICD-printmoda (version 1) di Worksheet Alfabet. , lalu ketik fever lalu tekan Find Next atau Enter ↵ sebanyak 1x (kali) atau lebih sampai ketemu diagnosa A01.0 Typhoid fever
2) Mencari kode framboesia (berdasarkan nama) (jika salah
penulisan maka tidak dijumpai kode ) Tekan/pencet bersamaan Ctrl & F (Find & Replace) pada keyboard di File Excel ICD-printmodA (version 1), Worksheet Alfabet. , lalu ketik fram lalu tekan Find Next
118
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
atau Enter ↵ sebanyak 1x (kali) atau lebih sampai ketemu diagnosa A66 framboesia (tropica)
119
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
5. Pencarian Kode dan Diagnosa Penyakit Pada File Excel ICD_DATA (berdasarkan kode yang sudah diketahui) a. Penulisan kode penyakit harus benar & tepat (sesuai
kaidah) b. Jika penulisan tidak benar & tidak tepat maka kode ICD-10
tidak dapat ditemukan c. Jika ada kesulitan dalam pencarian kode sebaiknya
menggunakan TOPIK untuk mencari nama diagnosa penyakit.
Contoh : 1) File Excel ICD_DATA di Worksheet KODE-TOPIK Contoh: Mencari kode dan diagnosa Asthma (berdasarkan kode) Ketik kode J45 lalu Enter ↵ pada kolom disamping kanan KODE baik pada Chapter I - XIV, KODE A - N atau Chapter XV - XXI, KODE 0 - Z 2) Keterangan Chapter
Tujuan: Mencari kode ( Diagnosa penyakit sudah diketahui ) Cara: Ketik Asthma dikolom topik enter
keluar Topik: J45
121
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
b) File Excel ICD_DATA di Worksheet DATA Contoh: Mencari kode dan diagnosa Asthma (berdasarkan nama). Tekan/pencet bersamaan Ctrl & F (Find & Replace) pada keyboard, lalu ketik asthma lalu tekan Find Next atau Enter ↵ sebanyak 1x (kali) atau lebih sampai ketemu kode dan diagnosa J45 & Asthma
122
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
6. Penutup Penerapan " Entry DATA " kode ICD-10 menggunakan fasilitas SISKOHAT, baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi. Perlu ketelitian dan kesabaran dalam penggunaan table exel ICD- 10. Dengan komitmen bersama kesulitan ini akan dapat kita lalui bersama, dengan harapan didapatkan data yang berkualitas, tepat dan dapat dipercaya.
Penulisan Kode Diagnosis ICD-10 Pada Formulir
Kode ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ICD-10. Alphabet
ditulis dengan huruf besar kemudian diikuti dengan 2 angka
berurutan. Bila jenis penyakit merupakan sub kategori maka ditulis
dengan menambahkan titik dibelakang angka kedua kemudian
ditambahkan angka ketiga.
Contoh:
A01 Typhoid dan parathypoid fevers
A01.0 Typhoid fever
123
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
A01.3 Parathypoid fever C
Pada penderita yang memiliki lebih dari 1 penyakit yang
terdiagnosis,
maka penulisan kode penyakit diurutkan berdasarkan risiko tinggi.
Contoh:
Seorang jemaah jemaah haji yang diperiksa di puskesmas
didapatkan
diagnosis sebagai berikut:
H10 Conjunctivitis
J45 Asthma
E11 NIDDM
K29 Gastritis
Dengan didiagnosis seperti diatas maka penulisan kode ICD-10
adalah
sbb:
a. NIDDM (E11)
b. Asthma (J45)
124
Modul Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Puskesmas dan RS
c. Gatritis (K29)
d. Conjunctivitis (H10)
Semua hasil pemeriksaan dari formulir bantu kemudian
dipindahkan kedalam system dengan manggunakan aplikasi yang
sudah tersedia dalam system.
Entry data dapat dilakukan secara online maupun offline, setiap
data hasil pemeriksaan baik pemeriksaan awal, lanjutan maupun
pemberian vaksinasi higga pelaporan K3JH yang telah di entry
setelah diupload akan tersimpan didalam server Sistem Informasi
Kesehatan Haji.
Data yang telah dientry, bila memerlukan perbaikan dapat
dilakukan dengan menggunakan menu koreksi.
5 POKOK BAHASAN
ENTRY DATA HASIL PEMERIKSAAN KE DALAM APLIKASI