5.-Tekstur

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    1/18

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Produk hasil pertanian merupakan suatu produk yang memiliki berbagai

    macam bentuk yang antara satu sama lain berbeda-beda sesuai jenisnya hal

    tersebut merupakan sifat fisik dari produk pertanian. Sifat fisik bahan hasil

     pertanian berbeda-beda tergantung dari jenis, kandungan air dan tingkat

    kematangan. Pengamatan terhadap sifat fisik bahan hasil pertanian penting

    dilakukan untuk sortasi, disain alat sortasi dan pengkelasan mutu (grading). Sifat

    fisik buah dan sayur yang sering diamati adalah warna, aroma, rasa, bentuk, berat,

    ukuran atau kekerasan.

    Tekstur menjadi bagian yang penting dalam bahan pangan dan hasil

     pertanian, karena tekstur menjadi penentu kualitas, apakah makanan tersebut

    lembek, keras, renyah, alot dan lain sebagainya.

    Pengukuran tekstur telah menjadi salah satu faktor terpenting dalam industri

     pangan, khususnya sebagai indikator dari aspek non-isual. !emampuan dalam

    menguji dan mengukur tekstur, memberikan keleluasaan bagi pihak industry

    untuk menetapkan standar kualitas baik itu dari segi pengepakan"pengemasan

    maupun penyimpanan (#bbott dan $arker, %&&'). Tekstur merupakan segi penting

    dari mutu makanan, kadang-kadang lebih penting daripada bau rasa dan warna.

    Tekstur paling penting pada makanan lunak dan makanan renyah. iri yang paling

    sering diacu adalah kekerasan, kekohesifan, dan kandungan air. Terdapat tiga

    golongan ciri tekstur, yaitu ciri mekanis, geometris dan ciri lain yang berkaitan

    terutama dengan air dan lemak (eman, *++). leh karena itu dilakukan praktikum pengukuran tekstur untuk mengetahui tekstur dari berbagai macam

     bahan pangan dan hasil pertanian.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari praktikum ini yaitu

    *. /ntuk mengetahui tekstur dari berbagai macam-macam bahan pangan dan

    hasil pertanian

    %. /ntuk mengetahui faktor yang mempengaruhi testur bahan hasil pertanian.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    2/18

    2.1 Pengertian Tekstur

    Tekstur makanan dapat didefinisikan sebagai cara bagaimana berbagai

    unsur komponen dan unsur struktur ditata dan digabungkan menjadi mikro dan

    makro struktur dan pernyataan struktur ini keluar dalam segi aliran dan deformasi.

    Tekstur makanan dapat diealuasi dengan uji mekanika (metode instrumen) atau

    dengan analisis secara pengindraan. Tekstur merupakan segi penting dari mutu

    makanan, kadang-kadang lebih penting daripada bau rasa dan warna. Tekstur 

     paling penting pada makanan lunak dan makanan renyah. iri yang paling sering

    diacu adalah kekerasan, kekohesifan, dan kandungan air. Terdapat tiga golongan

    ciri tekstur, yaitu ciri mekanis, geometris dan ciri lain yang berkaitan terutama

    dengan air dan lemak (eman, *++).

    Pengukuran tekstur telah menjadi salah satu faktor terpenting dalam

    industri pangan, khususnya sebagai indikator dari aspek non-isual. !emampuan

    dalam menguji dan mengukur tekstur, memberikan keleluasaan bagi pihak industri

    untuk menetapkan standar kualitas baik dari segi pengepakan atau pengemasan

    maupun penyimpanan. Suatu pendekatan sistematik yang mengarah ke analisa

    tingkat kerapuhan bahan pangan dapat dilihat berdasarkan faktor mekanik,

    geometris, dan faktor-faktor lain. 0aktor mekanik mencakup parameter-parameter 

    dasar seperti kekerasan, kekenyalan, dan daya lengket suatu bahan pangan.

    Parameter sekunder meliputi tingkat kerapuhan dan kerusakan (#bbott dan

    $arker, %&&').

    #lat uji yang umum digunakan dalam pengukuran tingkat kerapuhan

    meliputi mesin instron dan te1ture analyser Te1ture analyser seperti T#-2T Plus

    merupakan sebuah mesin ulir tunggal yang dikembangkan secara khusus untuk 

     bahan pangan dan obat-obatan. Pada pengujian tingkat kerapuhan dengan sistem

    tekan atau kompresi, bahan pangan yang akan di uji tekan dengan menggunakan

    lengan penekan dengan diameter yang telah ditetapkan. 3aya tekan yang

    dibutuhkan menunjukkan derajat kekerasan (firmness) dari bahan pangan tersebut.

    Tekanan, stress, adalah faktor intensitas gaya dan dinyatakan sebagai

    gaya per satuan luas, tekanan ini serupa dengan pressure. #dabeberapa jenis

    tekanan4 termasuk disini tekanan kompresif, dengan komponen tekanan diarahkan

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    3/18

    tegak lurus terhadap bidang yang dikenainya4 tekanan tarik, dalam kasus ini

    komponen tekanan mengarah keluar bidang yang dikenainya4 tekanan geser,

    dalam hal ini komponen tekanan bekerja secara tangensial pada bidang yang

    dikenainya. Tekanan yang seporos dinyatakan dengan lambang 5 (sigma) dengan

    satuan 6"m%.3aya tekan yang diberikan pada sampel yang diuji dapat dihitung

    dengan rumus (eman, *++)

    2.2 Hal-Hal ang !e"#engaru$i Tekstur

    7enurut $ardiman (*++*), Pengujian tekstur makanan merupakan upaya

     penenmuan parameter tekstur yang tepat yang harus menjadi atribut mutu

    makanan yang bersangkutan, kemudian menentukan istilah populer yang paling

    sesuai dalam kategori parameter tersebut, disertai dengan tambahan keterangan

    untuk menyatakan tingkatannya.

    8erikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur, yaitu

    *. !andungan lemak nabati dan hewani pada bahan, apabila kandungan

    lemak semakin tinggi, maka semakin lunak tekstur bahan.

    %. !andungan air, semakin tinggi kandungan air, maka tekstur bahan akan

    semakin lunak. #ir mempengaruhi tekstur bahan makanan, sehingga air 

    sangat berperan dalam mempertahankan mutu bahan makanan, karena air 

    merupakan 9at cair yang memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi.

    :. Tekstur produk tergantung pada kekompakan partikel penyusunnya,

    apabila produk tersebut dipatahkan, sedangkan mutu tekstur ditentukan

    oleh kemudahan terpecahnya partikel-partikel penyususnnya, bila produk 

    tersebut dikunyah, serta sifat-sifat partikel yang dihasilkan (7at9, *+;%).

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    4/18

    #da dua metode pengukuran tekstur yang sering digunakan. 7etode

     pertama adalah =aluasi Sensorik (Sensory ealuation). Pengujian ini dilakukan

    oleh sekelompok orang sebagai panelis yang bertugas untuk menguji dan

    merasakan tekstur dari produk atau bahan pangan tersebut. 7etode yang kedua

    adalah =aluasi dengan >nstrumen"alat uji (>nstrumental measurements) (>nstron,

    %&&;).

    Terdapat tujuh macam prinsip pengukuran tekstur menurut Supratomo

    (%&&;), antara lain sebagai berikut

     *. Penekanan (ompression)

    %. =kstruksi, dapat digunakan untuk mengukur kekentalan pasta.

    :. Puncture dan Penetration (ditusuk)

     

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    5/18

    menunjukkan derajat kekerasan (hardness), atau kesegaran (firmness) sampel

    tersebut. 7etode ini digunakan untuk menguji kesegaran (firmness) pada buah-

     buahan, sayuran dan keju, menguji kekerasan (hardness) pada permen, coklat dan

    margarine, atau bloom test untuk gelatin.

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    6/18

    Pengukuran dengan penetrometer

    Pencatatan dan perhitungan hasil pengukuran

    BAB %. !ET(D(L()I P*AKTIKU!

    %.1 Alat 'an Ba$an

    :.*.* #lat

    *. Penetrometer 

    %. #lat tulis

    :.*.% 8ahan

    *. Tahu

    %. ?oti:. 8akso

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    7/18

    BAB +. HASIL PEN)A!ATAN DAN HASIL PE*HITUN)AN

    +.1 Hasil Penga"atan

    Bahan Ulangan

    Skala jarum

    Penetrometer  Pembera

    t (gr)1 2

    Kentang

    1 162 168

    1002 183 1913 198 2044 198 2035 174 181

    Bengkoan

    g

    1 188 199

    1502 179 1903 171 1844 185 1935 132 142

     ahu

    1 5 89

    02 8 1303 5 854 10 705 1 77

     empe

    1 338 387

    02 317 3363 321 3584 310 3605 325 349

    Bakso

    1 300 439

    02 327 4283 314 4104 323 4445 324 410

    !oti

    1 266 535

    02 320 5333 290 5494 319 5425 312 552

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    8/18

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    9/18

    BAB ,. PE!BAHASAN

    ,.1 Ske"a Kerja 'an ungsi Perlakuan

    Pada praktikum ini dilakukan pengukuran tekstur terhadap beberapa bahan

     pangan. Tahap awal yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu menyiapkan alat

    dan bahan yang dibutuhkan. 8ahan yang digunakan yaitu bakso (kelompok * dan

    %), tahu (kelompok : dan

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    10/18

    dilakukan menggunakan alat penetrometer. Penetrometer dilengkapai dengan

     jarum penusuk dan pemberat, apabila jarum penusuk jauh masuk kedalam bahan

    maka bahan tersebut tergolong lunak, dan sebaliknya. $al ini sesuai dengan

     pernyataan 8ird (%&&*), yang menyatakan bahwa semakin dalam jarum masuk ke

    dalam bahan maka akan semakin lunak dan nilainya akan semakin besar, begitu

     juga sebaliknya apabila tusukan jarum tidak terlalu dalam maka akan semakin

    keras dan nilainya akan semakin kecil.

    Pada praktikum ini tidak terjadi penyimpangan karena diketahui tekstur 

     buah bengkoang lebih keras daripada tekstur roti. Tekstur roti lebih empuk 

    daripada buah bengkoang, karena dalam pembuatan terigu diperlukan tepung

    terigu, yang mana pada tepung terigu mengandung gluten. 7enurut Ainarno,

    *++:, gluten adalah senyawa asam amino yang membentuk rongga-rongga tak 

     beraturan semacam serat kasar dan merupakan bagian dari protein. 3luten bersifat

    kedap udara, sehingga mampu memerangkap dan mengikat gas lebih baik dan

    akan lebih baik apabila dipadukan dengan bahan pengembang, tekstur yang

    didapat lebih empuk.

    7enurut Sekarindah dan ?o9aline (%&&;), Tekstur bengkoang lebih keras

    karena dalam bengkoang mengandung serat dan fosfor yang cukup tinggi

    sehingga teksturnya menjadi keras. 8uah bengkoang yang semakin lama

     penyimpanannya juga akan mempengaruhi tekstur bengkoang tersebut.

    Tekstur suatu bahan juga dipengaruhi oleh kadar air dalam bahan, suhu

     penyimpanan, partikel penyusun bahan dll. Tekstur merupakan segala sesuatu

    yang berhubungan dengan sifat-sifat mekanis, geometris dan bentuk permukaan

    yang tampak pada bahan pangan tersebut .Sifat-sifat mekanis yang mempengaruhi

    tekstur suatu bahan pangan yaitu meliputi hardness, fractobility, chewiness, dan

    springiness. Sedangkan menurut Schroder (%&&:), sifat-sifat geometris yang

    mempengaruhi tekstur meliputi segala hal yang berhubungan dengan si9e, shape,

    dan susunan partikel dalam produk. 8erikut adalah urutan bahan dimulai dari

    yang paling empuk yaitu mulai dari roti, bakso, tahu, tempe, kentang, dan

     bengkoang.

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    11/18

    BAB ,. PENUTUP

    ,.1 Kesi"#ulan

    8erdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

    *. Pengukuran tekstur menggunakan penetrometer dengan prinsip bergantung

     pada tekanan dan gaya graitasi.

    %. 6ilai tekstur tertingggi terdapat pada roti 24(08 mm)s dan terendah pada

    kentang &.&&;< mm"s

    :. Semakin besar nilai pada penetrometer maka bahan semakin lunak, dansemakin tinggi nilai pada penetrometer maka bahan semakin keras

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    12/18

    DATA* PUSTAKA

    8ird, Tony. %&&*. Kimia Fisik Untuk Universitas. Bakarta PT. 3ramedia.

    eman, B.7., *++. Kimia Makanan. 8andung Penerbit >T8.

    $ardiman. *++*. Kumpulan Handout : Tekstur Pangan. Bogjakarta P#/ Pangan

    dan 3i9i /37

    >nstron. %&&@. Food Texture Analysis. Ciakses pada tanggal %' Buli %&&+D

    Budith #. #bbott dan 0. ?oger $arker. %&&'. Tekstur. 6ew Eork The $orticulture

    and 0ood ?esearch >nstitute of 6ew Fealand Gtd.

    7at9, S.#. *+;%. Food Texture. USA : The #H> Publisher o. >nc

    Schroder, 7. %&&:. Food Quality ustomer !alue. 6ew Eork Springer 

    Sekarindah, T. dan $. ?o9aline. %&&;. Terapi "us #ua$ dan Sayur. epok Puspa

    swara.

    Supratomo. %&&;. #a$an A%ar Teknik Pengola$an Pangan. 7akassar /niersitas

    $asanudin.

    Ainarno, 0.3. *++:. Pangan &i'i Teknologi dan Konsumen. Bakarta 3ramedia

    Pustaka /mum

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    13/18

    LA!PI*AN PE*HITUN)AN

    ?umus

    Barak Skala % I skala *

    Tekstur Jarak 

    waktu

    Tekstur dibagi pemberatTekstur

    berat pemberat 

    atatan waktu J *& detik 

     6o !el"8ahan Barak Tekstur Tekstur ibagi Pemberat

    * * dan %

    (bakso)

    /langan * J

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    14/18

    /langan : J @' I '

    J @&

    /langan < J & I *&

    J ;&

    /langan ' J I *

    J ;

    /langan % J122

    10  J

    *%,%

    /langan : J80

    10  J @

    /langan < J60

    10 J ;

    /langan ' J76

    10  J

    ,;?ataK J

    8,4+12,2+8+6

    +7,6

    5

    J @,

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    15/18

    J %

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    16/18

    &,&&;

    ?ataK J

    0,0073+0,0073+0,087

    +0,0053+0,0067

    5

     J &,&&*

    ; ** dan *%

    (!entang)

    /langan * J *;@ I *;%

    J ;

    /langan % J *+* I *@:

     J @

    /langan : J %&< I *+@

     J ;

    /langan < J %&: I *+@

     J '

    /langan ' J *@* I *<

     J

    /langan * J6

    10 J

    &,;

    /langan % J

    8

    10  J

    &,@

    /langan : J6

    10  J

    &,;

    /langan < J5

    10  J

    &,'

    /langan ' J7

    10  J

    &,

    /langan * J0,6

    100  J &,&&;

    /langan % J0,8

    100  J &,&&@

    /langan : J0,6

    100  J &,&&;

    /langan < J0,5

    100  J &,&&'

    /langan ' J0,7

    100  J &,&&

    ?ataK J

    0,006+0,008+0,006

    +0,005+0,007

    5

    J &,&&;

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    17/18

    LA!PI*AN )A!BA* 

    Pengukuran Tekstur Tempe Pengukuran Tekstur 8akso

    Pengukuran Tekstur ?oti Pengukuran Tekstur 8engkoang

  • 8/16/2019 5.-Tekstur

    18/18

    Pengukuran Tekstur Tahu Pengukuran Tekstur !entang