5IODO-IODIMETRI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    1/43

    KIMIA ANALISA : TITRASI REDOKS

    1

    IODO-IODIMETRI

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    2/43

    2

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    3/43

    Titrasi Redoks

    3

    Titrasi-titrasi redoks berdasarkan padaperpindahan elektron antara titran

    dengan analit

    Jenis titrasi ini biasanya menggunakanpotensiometri untuk mendeteksi titik

    akhir

    Meskipun demikian, penggunaanindikator yang dapat berubah warnanya

    dengan adanya kelebihan titran juga

    sering digunakan

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    4/43

    Macam-macam titrasi redoks

    4

    Permanganometri

    Dikromatometri

    Serimetri

    Iodo-iodimetri

    Bromatometri

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    5/43

    Iodo-Iodimetri

    5

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    6/43

    Iodo-Iodimetri

    6

    Reaksi di atas mempunyai potensial standar+0,54 V. oleh karena itu, iod merupakan zat

    pengoksid yang jauh lebih lemah daripada kalium

    permanganat, senyawa serium (IV), dan kalium

    dikromat.

    Dalam proses analitis, iod (triiodida) digunakan

    sebagai zat pengoksid (iodimetri)

    Ion iodida digunakan sebagai zat pereduksi

    (iodometri)

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    7/43

    Iodimetri (cara langsung)

    7

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    8/43

    Iodimetri (cara langsung)

    8

    Zat-zat penting yang merupakan zat pereduksi

    yang cukup kuat untuk dititrasi dengan iod adalah

    tiosulfat, arsen (III), vitamin C, stibium (III),

    sulfida, sulfit, timah (II) dan ferosianida

    I2sebagai standar bereaksi langsung dengan zatyang di titrasi

    Larutan iod standar perlu distandarisasi terlebih

    dahulu menggunakan larutan standar primer,

    yang biasa digunakan untuk standarisasi adalahAs2O3

    I2sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam

    larutan I-(solubilizer) KI ini perlu ditambahkan

    pada pembuatan standar I2. Akan membentuk

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    9/43

    Iodimetri (cara langsung)

    9

    Indikator :

    Warna Iodium (ungu) dapat dilihat langsung sbg

    indikator, iodium dapat larut dalam kloroform atau

    karbon tetra klorida sehingga kedua senyawa ini

    dapat digunakan untuk menentukan titik akhir

    titrasi.

    Amilum dapat juga digunakan membentuk

    komplek amilum I2(biru)

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    10/43

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    11/43

    11

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    12/43

    Iodometri (cara tidak langsung)

    12

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    13/43

    Iodometri (cara tidak langsung)

    13

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    14/43

    14

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    15/43

    Analit & Reaksi (beberapa aplikasi

    iodo)

    15

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    16/43

    16

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    17/43

    Iodometri (cara tidak langsung)

    17

    Pembuatan standar Na thiosulfat 0,1 N

    Timbang saksama 25 g Na2S2O35H2O larutkan

    dalam air suling baru dan telah di didihkan, lalu

    tambahkan 0,1 g Na karbonat biarkan semalam

    kemudian lakukan standarisasi

    Standarisasi dapat dilakukan dengan : bikromat,

    bromat, iodat, garam Cu dan ferricyanida.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    18/43

    18

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    19/43

    Standarisasi Larutan Tiosulfat

    19

    Standarisasi Larutan tiosulfat dapat

    dilakukan dengan :

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    20/43

    Kalium Dikromat

    20

    Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan

    pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam

    suatu reaksi oksidasi atau reduksi

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    21/43

    Kalium Iodat

    21

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    22/43

    22

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    23/43

    Penyelesaian

    23

    Diketahui : KIO3sebanyak 0,121 gr, BM = 214 gr/mol, Beq = 1/6 * 214 =

    35,67

    Na2S2O3sebanyak 41,64 ml

    Ditanya : molaritas Na2S2O3 Jawaban :

    Jumlah Na2S2O3 = gr KIO3/ Beq KIO3= 0,121 gr / 35,67 = 3,3922 mmol Na2S2O3

    Molaritas Na2S

    2O

    3 M = mol/V

    = 3,3922 mmol Na2S2O3 / 41,64 ml

    = 0,0815 M

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    24/43

    Perbedaan antara iodi dan iodo

    24

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    25/43

    25

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    26/43

    TITRASI REDOKS

    SERIMETRI

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    27/43

    Pengertian

    Serimetri adalah penetapan kadar reduktor dengan

    menggunakan larutan serium (IV) sulfat sebagai

    titran yang merupakan oksidator kuat namun,serium(IV) sulfat mempunyai harga yang mahal

    maka dicari metode alternatif

    Titrasi dapat dilakukan dalam suasana asam, karenadalam suasana netral terdapat endapan serium (IV)

    hidroksida atau garamnya.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    28/43

    Cerium(IV) yang biasa dipakai untuk titrant

    titrasi redoks penentuan ferosianida dan nitrit.

    Keunggulan Serimetri :

    1. larutan dalam asam sulfat tahan panas dan

    cahaya2. dapat dipakai untuk penetapan sample yang

    mengandung klorida

    3. penggunaannya luas

    4. redoks yang terjadi sederhana

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    29/43

    Indikator titrasi serimetri

    Pada titrasi Serimetri digunakan indikator

    titrasi redoks

    Ketika ion Ce(IV) dipergunakan sebagai

    titran, senyawanya ferroin biasanya

    digunakan sebagai indikator.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    30/43

    TITRASI REDOKS

    BROMATOMETRI

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    31/43

    31

    BromatometriBromatometri merupakan salah satu metode penetapan kadar

    suatu zat dengan prinsip reaksi reduksi-oksidasi.

    Bromatometri merupakan salah satu metode oksidimetri dengan

    dasar reaksi dari ion bromat (BrO3).

    Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini

    menunjukkan bahwa kalium bromat adalah oksidator kuat. Hanya saja

    kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi.

    Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi dilakukan dalam keadaan

    panas dan dalam lingkungan asam kuat.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    32/43

    32

    Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam

    larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi

    dengan ion bromat, dan bromin yang dibebaskan

    akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat,warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk

    menetapkan titik akhir.

    Bromin yang dibebaskan ini tidak stabil, karena

    mempunyai tekanan uap yang tinggi dan mudahmenguap, karena itu penetapan harus dilakukan

    pada suhu terendah, serta labu yang dipakai untuk

    titrasi harus ditutup.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    33/43

    33

    Metode bromatometri digunakan untuk menetapkan senyawa-

    senyawa organik aromatis dengan membentuk tribrom substitusi.

    Metode ini dapat juga digunakan untuk menetapkan senyawa arsen

    dan stibium dalam bentuk trivalent walaupun tercampur dengan

    stanum valensi empat.

    Dalam suasana asam, ion bromat mampu mengoksidasi iodida

    menjadi iod, sementara dirinya direduksi menjadi brimida :

    BrO3-+ 6H++ 6I+ Br-+ 3I2+ 3H2O

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    34/43

    34

    Tidak mudah mengikuti serah terima elektron dalam hal ini,

    karena suatu reaksi asam basa (penetralan H+menjadi H2O) berimpit

    dengan tahap redoksnya.

    Namun nampak bahwa 6 ion iodida kehilangan 6 elektron, yang pada

    gilirannya diambil oleh sebuah ion bromat tunggal.

    P d S S

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    35/43

    35

    Penetapan Kadar Suatu SenyawaMenggunakan Titrasi

    BromatometriMenetapkan kadar suatu senyawa dengan menggunakan metode

    bromatometri berdasarkan reaksi redoks dengan mereaksikan sampel

    yang bersifat reduktor dengan Br, sebagai oksidator dan kelebihan I

    akan direaksikan dengan KI yang menghasilkan I2, dimana I2dititrasi

    dengan titrant memakai indikator.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    36/43

    TITRASI REDOKS

    DIKROMATOMETRI

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    37/43

    Pengertian Dikromatometri

    Dikromatometri adalah titrasi redoks yangmenggunakan senyawa dikromat sebagai

    oksidator.

    Ion dikromat direduksi menjadi ion Cr3+ yang

    berwarna hijau.

    Senyawa dikromat merupakan oksidator kuattetapi lebih lemah dari permanganat.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    38/43

    Keuntungan & Kelemahan

    Keuntungan :Keuntungan dikromat sebagai oksidator adalah

    harganya tidak mahal, larutannya sangat stabil

    dan tersedia dalam bentuk yang cukup murni,

    Merupakan standar primer Kelemahan :

    Reaksinya lambat

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    39/43

    Prinsip Dikromatometri

    PENYIAPAN KALIUM DIKROMAT 0,1 N

    Sejumlah tertentu Kalium Dikromat dengan

    pemanasan pada suhu 140-150oC, didinginkan,ditimbang, kemudian dilarutkan pada volume dan

    konsentrasi yang diinginkan.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    40/43

    STANDARISASI LARUTAN KALIUM

    DIKROMAT TERHADAP BESI

    Sejumlah tertentu larutan besi diasamkan, kemudian

    dititrasi oleh larutan Kalium Dikromat yang akan

    ditentukan konsentrasinya dengan bantuan indikator

    Natrium Difenilaminasulfonat atau Asam N-

    Fenilantranilat sampai terjadi perubahan warna

    menjadi violet-biru.

    Pada saat TE mek kawat besi = mek Kalium

    Dikromat, sehinnga konsentrasi Kalium Dikromat

    dapat dihitung.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    41/43

    PENETAPAN BESI (II)

    Sejumlah tertentu larutan yang mengandung

    besi(II) diasamkan, kemudian dititrasi oleh larutan

    Kalium Dikromat dengan bantuan indikator

    Natrium Difenilaminasulfonat sampai terjadi

    perubahan warna menjadi biru-violet.

    O

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    42/43

    PENETAPAN KROMIUM DALAM

    SUATU GARAM KROMIUM (III)

    Sejumlah tertentu garam Kromium(III) dioksidasi

    oleh Dikromat dengan bantuan Perak Nitrat

    sebagai katalis, dan bantuan indikator Asam N-

    Fenilantranilat sampai terjadi perubahan warna

    menjadi merah-violet.

  • 8/13/2019 5IODO-IODIMETRI

    43/43

    Reaksi Dikromatometri

    Cr2O72- + 14H++ 6e 2Cr3+ + 7H2O