42

6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

  • Upload
    wisata

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 1/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 2/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 3/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 4/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 5/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 6/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 7/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 8/42

Selain pada musim hujan, banjir juga biasa terjadi di pesisir pantai utara Jawa Barat akibat

gelombang pasang laut atau penduduk sering menyebutnya “Rob”. Kejadian ini umumnya terjadi

antar bulan Mei – Agustus (musim kemarau). Wilayah yang sering terkena dampak rob adalah di

wilayah Kabupaten Indramayu seperti di Kecamatan Juntinyuat, Losarang; Kecamatan Gunung Jati

di Kabupaten Cirebon; Kecamatan Lemah Wungkuk dan Kejaksan di Kota Cirebon.

Berikut ini disajikan secara spasial kawasan sawah rawan banjir di pesisir wilayah utara Jawa Barat

hasil pengamatan Departemen Pertanian tahun 2004 (Gambar 6.4) dan Peta 8.

B

 A

C

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 6-8

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 9/42

 

Gambar 6.4.Luas Lahan Rawan Banjir di Pantura Jawa Barat (A-E)

D

E

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 6-9

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 10/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 11/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 12/42

 

 A B

C D

Gambar 7.2.Potensi Wisata di Kabupaten Subang: (A) Wisata Mangrove Blanakan; (B) Penangkaran Buaya

Blanakan; (C) Sarana Pengawas Pantai Pondok Bali; dan (D) Pintu Masuk Pariwisata Pondok Bali

Kabupaten Cirebon

Kabupaten Cirebon mempunyai panjang garis pantai terpanjang ketiga setelah KabupatenIndramayu dan Karawang. Tercatat 80,42 kilometer garis pantai yang terdapat di wilayah

administrasi kabupaten ini. Beberapa lokasi memiliki potensi pengembangan wisata bahari,

disamping daerah yang selama ini telah digunakan sebagai lokasi rekreasi. Lokasi rekreasi pantai

di Kabupaten Cirebon terdapat di wilayah Cirebon bagian utara. Umumnya pesisir tersebut

dipergunakan sebagai area rekreasi oleh wisatawan domestik namun pengelolaannya belum

dilakukan dengan baik. Daerah yang akan dikembangkan salah satunya adalah Perkampungan

Nelayan Gebang Mekar yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Gebang.

Kota Cirebon

Panjang garis pantai Kota Cirebon tercatat 9,94 kilometer. Daerah pariwisata pantai belum dikelola

secara khusus dan hanya dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi murah oleh penduduk disekitarnya.

Salah satu wisata pantai yang ada di Kota Cirebon adalah Taman Ade Irma Suryani Nasution. Di

dalamnya dilengkapi dengan arena bermain anak-anak, beberapa binatang langka, panggung

hiburan dan pantai.

Taman ini berdampingan dengan PT. Pelabuhan II Cirebon. Walaupun penataan Taman Ade Irma

lebih baik dibandingkan dengan Pantai Tirtamaya di Indramayu, namun pengunjung hanya ramai

pada hari-hari libur dan hari Minggu. Tiket tanda masuk tempat ini sebesar Rp 3.500 per orang.

Pada hari-hari libur banyak dijumpai pengunjung yang rata-rata berusia remaja sedangkan pada

hari-hari biasa sangat jarang didatangi pengunjung.

Gambar 7.3.

Wisata Pantai Taman Ade Irma Suryani di Kota Cirebon

Secara spasial, objek wisata dan fasilitasnya di pesisir utara Jawa Barat dapat dilihat pada Peta 9.

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 7-3

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 13/42

 

8.1 Perikanan Tangkap

Perikanan Jawa Barat saat ini memang sangat bertumpu pada produksi perikanan di wilayah pesisir

bagian utara. Berdasarkan data Profil Daerah Jawa Barat tahun 2006, tercatat bahwa produksi

perikanan Jawa Barat di wilayah pesisir bagian utara ini relatif mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun. Hanya pada tahun 2003 saja terjadi penurunan hasil tangkapan dari sekitar 133.169,30

ton pada tahun 2002 menjadi sekitar 131.444,60 ton pada tahun 2003. Tabel 8.1  berikut ini

menyajikan perkembangan produksi perikanan dan jumlah alat tangkap di Provinsi Jawa Baratbagian utara periode 1994 – 2005.

Tabel 8.1.

Perkembangan Produksi Perikanan dan Jumlah Alat Tangkap di Provinsi Jawa BaratBagian Utara Periode 1994 – 2005

TahunProduksi Perikanan

(ton)Jumlah Alat Tangkap

(unit)

1994 55.469,58 11.714

1995 91.251,61 13.7861996 96.436,11 11.854

1997 107.190,18 11.524

1998 107.353,10 11.777

1999 120.131,96 13.226

2000 126.937,31 13.828

2001 132.306,24 14.551

2002 133.169,30 17.794

2003 131.444,60 16.911

2004 141.462,40 19.451

2005 141.812,60 22.469

Rata-rata 115.413,75 14.907Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 dan Atlas Sumberdaya Pesisir dan Laut

Provinsi Jabar Bagian Utara 2000 (diolah September 2007).

Tabel 8.1 juga menunjukkan bahwa jumlah alat tangkap yang digunakan nelayan sebagai sarana

penangkapan secara umum juga relatif mengalami peningkatan, kendati terjadi dua kali penurunan

 jumlah alat tangkap, yaitu pada tahun 1996 dan tahun 2003.

P8 ERIKANAN

Gambar 8.1.Suasana Pelelangan di TPI Mina Bahari Eretan Kulon Kabupaten Indramayu

Gambaran umum perkembangan produksi perikanan dan jumlah alat tangkap secara diagramatisdapat dilihat pada Gambar 8.2.

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-1

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 14/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 15/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 16/42

Hasil Tangkapan per Unit Alat Tangkap (CPUE) di Wilayah

Pesisir Provinsi Jawa Barat Bagian Utara

y = -0,0707x + 8,3371

R2 = 0,0402

-1,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,00

   1  1 .   5

  2  4 

  1  1 .   7  1  4

 

  1  1 .   7   7   7

 

  1  1 .  8   5  4

 

  1  3 .  2  2  6

 

  1  3 .   7  8  6

 

  1  3 .  8  2  8

 

  1  4 .   5   5  1

 

  1  4 .  9  0   7

 

  1  6 .  9  1  1

 

  1   7 .   7  9  4

 

  1  9 .  4   5  1

 

  2  2 .  4  6  9

 

Jumlah Alat Tangkap (unit)

   C   P   U   E    (   t  o

  n   /  u  n   i   t   )

CPUE

Linear (CPUE)

 

Gambar 8.4.

Perkembangan Hasil Tangkapan Per Unit Alat Tangkap (CPUE) di Provinsi Jawa BaratBagian Utara

Pada  Gambar 8.4 dapat dilihat bahwa hasil tangkapan per unit alat tangkap di provinsi ini

mengalami perkembangan yang cenderung menurun. Kendati pola hubungan antara CPUE dengan

alat tangkap relatif tidak kuat yang ditunjukkan oleh R-square  yang hanya sebesar 4,02 persen,

namun berdasarkan hasil analisis tren tersebut dapat dilihat bahwa terjadi kecenderungan

penurunan hasil tangkapan sebesar 0,0707 ton pada setiap kali peningkatan jumlah alat tangkap

yang digunakan di daerah tersebut.

Perkembangan Produ ksi Per Unit Alat Tangkap di Wilayah

Pesisir Provins i Jawa Barat Bagian Utara

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

   C   P   U   E 

   (   t  o  n

  p  e  r  u  n   i   t  a   l  a   t   t  a  n  g   k  a  p   )

CPUE Kab.Cirebon CPUE Kota Cirebon CPUE Kab.Indramayu

CPUE Kab.Subang CPUE Kab.Karawang CPUE Kab.Bekasi

CPUE Prov.Jabar Bag.Utara

 Gambar 8.5.

Perkembangan Hasil Tangkapan Per Unit Alat Tangkap di Provinsi Jawa BaratBagian Utara Periode 1994 - 2005

Penangkapan ikan di laut yang dilakukan tidak terlepas dari adanya perkembangan jumlah rumah

tangga perikanan yang melakukan usaha tersebut. Perkembangan jumlah rumah tangga perikanan

di pantai utara Jawa Barat pada periode 2002-2005 cenderung meningkat, kendati terjadi

penurunan pada tahun 2003-2002. Berdasarkan rataan per tahun, Kabupaten Cirebon merupakan

daerah yang mempunyai jumlah RTP terbesar dibandingkan daerah lainnya. Sebaran jumlah RTP

di wilayah pesisir Provinsi Jawa Barat bagian utara selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.5.

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-4

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 17/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 18/42

-

200,00

400,00600,00

800,00

1.000,00

1.200,001.400,00

1.600,001.800,00

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Perkembangan Produksi Perikanan dan Alat Tangkap d i

Kabupaten Bekasi

Produksi Perikanan (dalam ton) Jumlah Alat Tangkap (unit)

 Gambar 8.6.

Perkembangan Produksi Perikanan dan Jumlah Alat Tangkap di Kabupaten BekasiPeriode 1994 - 2005

 Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Bekasi secara periodik berdasarkan periode

2002-2005 kurang begitu beragam. Pada tahun 2005 penggunaan alat tangkap jenis jaring insang

tetap merupakan alat tangkap paling diminati oleh nelayan di daerah ini, yaitu tercatat sebanyak

151 unit, disusul kemudian oleh penggunaan alat tangkap jenis sero dan jaring insang hanyut,yaitu masing-masing sebanyak 140 unit dan 133 unit. Adapun perkembangan alat tangkap di

wilayah Kabupaten Bekasi berdasarkan masing-masing jenis alat tangkap pada periode 2002-2005

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.8 dan gambaran profil rata-rata jumlah alat tangkap

dapat dilihat Gambar 8.8.

Tabel 8.8.

Perkembangan Jumlah Alat Tangkap Berdasarkan Jenisnya di Kabupaten BekasiPeriode 2002 – 2005

Jumlah Alat Tangkap (unit)No Jenis Alat Tangkap

2002 2003 2004 2005 Rata2/th

1 Pukat Udang Pukat Udang - - - - -

2 Pukat Kantong Payang 110 110 110 110 110

  Dogol - - - - -

Pukat Pantai - - - 22 6

3 Pukat Cincin Pukat Cincin - - - - -

4 Jaring Insang Jaring Insang Hanyut 133 133 133 133 133

Jaring Lingkar - - - - -

Jaring Klitik 67 85 292 125 142

  Jaring Insang Tetap - - - 151 38

Trammelnet - - - - -

5 Jaring Angkat Bagan Perahu - - - - -

Bagan Tancap - - - - -

  Serok - - - - -

  Jaring Angkat Lainnya - - - - -

6 Pancing Rawai Tuna - - - - -

  Rawai Hanyut - - - - -

  Rawai Tetap - - - - -

  Pancing yang Lain 2 12 20 - 9

Pancing Tonda - - - - -

7 Perangkap Sero 200 225 40 140 151

  Jermal - - - - -Bubu - - - - -

  Perangkap Lainnya 185 226 85 85 145

  Jumlah 697 791 680 766 734

  Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 (diolah September 2007).

Gambar 8.7.

 Alat Tangkap Sero Banyak digunakan Nelayan Bekasi di Pesisir Pantaisumber foto: PKSPL-IPB 2006

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-6

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 19/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 20/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 21/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 22/42

Tabel 8.11.

Perkembangan Produksi Perikanan, Jumlah Alat Tangkap dan Hasil Tangkapan per Unit AlatTangkap di Kabupaten Subang Periode 1994 – 2005

Tahun

Produksi Perikanan

(ton)

Jumlah Alat Tangkap

(unit)

CPUE

(ton/unit)1994 17.058,53 575 29,67

1995 16.666,77 599 27,82

1996 16.038,00 603 26,60

1997 15.649,68 592 26,44

1998 13.632,90 525 25,97

1999 14.081,32 579 24,30

2000 14.093,28 603 23,36

2001 14.349,88 640 22,41

2002 14.414,40 759 18,99

2003 14.702,60 770 19,09

2004 17.967,50 926 19,402005 17.522,20 813 21,55

Rata-rata 15.514,75 665 23,80

  Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 (diolah September 2007).

Gambar 8.13.

Tempat Pelelangan Ikan di Desa Mayangan Kabupaten Subang

Tabel 8.11  juga menunjukkan bahwa produksi perikanan daerah ini dari tahun ke tahun cukup

berfluktuasi. Setelah mengalami penurunan produksi pada periode 1994-1998, namun pada

periode berikutnya yaitu pada tahun 1998-2005 produksi perikanan di kabupaten ini mengalami

peningkatan. Fluktuasi perkembangan juga terjadi pada jumlah alat tangkap yang terdapat didaerah ini. Gambaran umum perkembangan produksi perikanan dan jumlah alat tangkap secara

diagram dapat dilihat pada Gambar 8.14.

-

2.000,00

4.000,006.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,0014.000,0016.000,00

18.000,00

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Perkembangan Produk si Perikanan dan Alat Tangkap d i

Kabupaten Subang

Produksi Perikanan (dalam ton) Jumlah Alat Tangkap (unit)

 

Gambar 8.14.Perkembangan Produksi Perikanan dan Jumlah Alat Tangkap di Kabupaten Subang

Periode 1994 - 2005

 Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Subang secara periodik berdasarkan periode

2002-2005 cukup beragam. Pada tahun 2005 penggunaan alat tangkap jenis jaring klitik

merupakan alat tangkap paling diminati oleh nelayan di daerah ini, yaitu tercatat sebanyak 192

unit, disusul kemudian oleh penggunaan alat tangkap jenis jaring insang tetap dan jaring insang

hanyut, yaitu masing-masing sebanyak 174 unit dan 135 unit. Adapun perkembangan alat tangkap

di wilayah Kabupaten Subang berdasarkan masing-masing jenis alat tangkap pada periode 2002-

2005 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.12.

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-10

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 23/42

Tabel 8.12.

Perkembangan Jumlah Alat Tangkap Berdasarkan Jenisnya di Kabupaten SubangPeriode 2002 – 2005

Jumlah Alat Tangkap (unit)

No Jenis Alat Tangkap 2002 2003 2004 2005 Rata2/th1 Pukat Udang Pukat Udang - - - - -

2 Pukat Kantong Payang 50 50 53 53 52

  Dogol 65 65 67 67 66

  Pukat Pantai 77 77 80 80 79

3 Pukat Cincin Pukat Cincin - - - - -

4 Jaring Insang Jaring Insang Hanyut 127 132 135 135 132

Jaring Lingkar - - - - -

Jaring Klitik 140 142 170 192 161

  Jaring Insang Tetap 165 172 174 174 171

Trammelnet - - - - -

5 Jaring Angkat Bagan Perahu - - - - -

Bagan Tancap - - - - -

  Serok - - - - -

  Jaring Angkat Lainnya - - - - -

6 Pancing Rawai Tuna - - - - -

  Rawai Hanyut - - - - -

  Rawai Tetap - - - - -

  Pancing yang Lain 100 100 112 112 106

Pancing Tonda - - - - -

7 Perangkap Sero - - - - -

  Jermal - - - - -

  Bubu - - - - -

  Perangkap Lainnya 35 32 135 - 51  Jumlah 759 770 926 813 817

  Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 (diolah September 2007)

Gambaran profil rata-rata jumlah alat tangkap selengkapnya dapat dilihat Gambar 8.15.  Pada

Gambar 8.15 terlihat bahwa secara rata-rata per tahun alat tangkap jenis Jaring insang tetap dan

 jaring klitik merupakan dua alat tangkap dominan yang terdapat di Kabupaten Subang. Jenis ikan

yang umumnya ditangkap oleh nelayan Kabupaten Subang adalah jenis ikan pelagis kecil dan

udang, seperti layang, tembang, kembung, kuwe, teri, udang dan sebagainya 

Jumlah Alat Tangkap Rata-rata per tahun di Kabupaten Subang

0%

6%

8%10%

0%

16%

0%

20%

21%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

13%

0%

0%

0%

0%

6%

19%

Pukat Udang Payang Dogol Pukat Pantai

Pukat Cincin Jaring Insang Hanyut Jaring Lingkar Jaring Klitik

Jaring Insang Tetap Trammelnet Bagan Perahu Bagan Tancap

Serok Jaring Angkat Lainnya Raw ai Tuna Raw ai Hanyut

Raw ai Tetap Pancing yang Lain Pancing Tonda Sero

Jermal Bubu Perangkap Lainnya 

Gambar 8.15.

Jumlah Alat Tangkap Rata-rata per tahun di Kabupaten Subang

Efisiensi alat tangkap di Kabupaten Subang secara rata-rata sebesar 23,80 ton per satuan unit alat

tangkap. Nilai ini merupakan tingkat efisiensi paling tinggi diantara daerah-daerah lainnya yang

berada di wilayah pesisir Provinsi Jawa Barat bagian utara. Adapun gambaran hasil tangkapan per

satuan unit alat tangkap di Kabupaten Subang selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 16.

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-11

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 24/42

Hasil Tangkapan pe r Unit Alat Tangkap (CPUE) di Kabu paten

Subang

y = -0,7437x + 29,006

R2 = 0,7084

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

    5  2   5

 

   5   7  9 

   5  9  9 

  6  0  3 

  6  6   5 

   7   7  0 

  9  2  6 

Jumlah Alat Tangkap (unit)

   C   P   U   E

   (   t  o  n   /  u  n   i   t   )

CPUE (ton/unit)

Linear (CPUE (ton/unit))

 

Gambar 8.16.

Hasil Tangkapan Per Unit Alat Tangkap (CPUE) di Kabupaten Subang

Pada  Gambar 8.16 dapat dilihat bahwa hasil tangkapan per unit alat tangkap di daerah ini

mengalami perkembangan yang cenderung menurun. Hubungan antara CPUE dengan alat tangkaprelatif kuat yang ditunjukkan oleh R-square  yang sebesar 70,84 persen. Berdasarkan hasil analisis

tren tersebut dapat dilihat bahwa terjadi kecenderungan penurunan hasil tangkapan sebesar

0,7437 ton pada setiap kali peningkatan jumlah alat tangkap yang digunakan di daerah tersebut.

Kabupaten Indramayu

Kabupaten Indramayu merupakan daerah dengan tingkat kontribusi produksi perikanan terbesar

diantara daerah-daerah lainnya di wilayah pesisir Provinsi Jawa Barat bagian utara. Rata-rata

produksi perikanan di daerah ini adalah sebesar 58.243,80 ton per tahunnya. Dengan jumlah alat

tangkap rata-rata sebanyak 6.329 unit, maka hasil tangkapan rata-rata per satuan unit alat

tangkap dapat dihitung sebesar 9,33 ton per unit alat tangkap. Tabel 8.13 berikut ini menyajikan

perkembangan produksi perikanan, jumlah alat tangkap dan hasil tangkapan per unit alat tangkap

di Kabupaten Indramayu periode 1994 – 2005.

Tabel 8.13.

Perkembangan Produksi Perikanan, Jumlah Alat Tangkap dan Hasil Tangkapan per Unit AlatTangkap di Kabupaten Indramayu Periode 1994 – 2005

Tahun

Produksi Perikanan

(ton)

Jumlah Alat Tangkap

(unit)

CPUE

(ton/unit)1994 10.874,43 6.014 1,81

1995 46.128,81 8.020 5,75

1996 51.285,75 6.229 8,23

1997 65.320,70 6.152 10,62

1998 61.968,00 6.152 10,07

1999 67.094,88 6.122 10,96

2000 70.160,67 6.094 11,51

2001 71.446,12 6.088 11,73

2002 59.840,80 5.224 11,45

2003 60.677,20 6.309 9,62

2004 66.789,40 5.821 11,472005 67.338,80 7.721 8,72

Rata-rata 58.243,80 6.329 9,33

  Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 (diolah September 2007).

Gambar 8.17.

Kegiatan Perikanan di Eretan Kulon Kabupaten Indramayu

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-12

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 25/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 26/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 27/42

Tabel 8.15.

Perkembangan Produksi Perikanan, Jumlah Alat Tangkap dan Hasil Tangkapanper Unit Alat Tangkap di Kabupaten Cirebon Periode 1994 – 2005

TahunProduksi Perikanan

(ton)

Jumlah Alat Tangkap

(unit)

CPUE

(ton/unit)1994 18.695,15 3.452 5,42

1995 18.537,81 3.455 5,37

1996 18.463,77 3.497 5,28

1997 16.061,30 3.153 5,09

1998 16.494,70 3.213 5,13

1999 24.234,54 4.782 5,07

2000 26.895,11 5.380 5,00

2001 29.910,96 6.071 4,93

2002 40.168,50 9.609 4,18

2003 40.789,00 7.359 5,54

2004 40.843,00 10.814 3,782005 40.554,00 11.828 3,43

Rata-rata 27.637,32 6.051 4,85

Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 dan Atlas Sumberdaya Pesisir dan LautProvinsi Jabar Bagian Utara 2000 (diolah September 2007).

Gambaran umum perkembangan produksi perikanan dan jumlah alat tangkap secara diagram

dapat dilihat pada Gambar 8.20 dan Tabel 8.16.

-5.000,00

10.000,0015.000,00

20.000,00

25.000,00

30.000,0035.000,00

40.000,00

45.000,00

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Perkembangan Produksi Perikanan dan Alat Tangkap d iKabupaten Cirebon

Produksi Perikanan (dalam ton) Jumlah Alat Tangkap (unit)

 

Gambar 8.20.Perkembangan Produksi Perikanan dan Jumlah Alat Tangkap di

Kabupaten Cirebon Periode 1994 - 2005

Tabel 8.16.

Perkembangan Jumlah Alat Tangkap Berdasarkan Jenisnya di Kab. Cirebon Periode 2002 – 2005

Jumlah Alat Tangkap (unit)No Jenis Alat Tangkap

2002 2003 2004 2005 Rata2/th

1 Pukat Udang Pukat Udang - - - - -2 Pukat Kantong Payang 802 401 401 1.730 834

  Dogol 2.252 196 373 373 799

  Pukat Pantai 100 - 2.160 2.160 1.105

3 Pukat Cincin Pukat Cincin - - - - -

4 Jaring Insang Jaring Insang Hanyut 1.374 1.524 1.864 3.157 1.980

  Jaring Lingkar 171 171 221 884 362

  Jaring Klitik - - 292 - 73

  Jaring Insang Tetap 2.632 2.632 2.634 634 2.133

  Trammelnet 2.104 2.204 2.204 2.204 2.179

5 Jaring Angkat Bagan Tancap 93 93 180 501 217

6 Pancing Rawai Tetap 81 73 185 185 131

  Pancing yang Lain - 65 300 - 91

  Jumlah 9.609 7.359 10.814 11.828 9.903  Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 (diolah September 2007)

Gambar 8.21.

Fasilitas TPI yang Belum Dimanfaatkan di Bondet Cirebon

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-15

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 28/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 29/42

 

Gambar 8.24. Aktivitas Perikanan Tangkap di Desa Gebang Kabupaten Cirebon

Kota Cirebon

Kota Cirebon merupakan daerah dengan tingkat kontribusi produksi perikanan terkecil kedua

setelah Kabupaten Bekasi. Rata-rata produksi perikanan di daerah ini adalah sebesar 3.720,72 ton

per tahunnya. Dengan jumlah alat tangkap rata-rata sebanyak 225 unit, maka hasil tangkapan

rata-rata per satuan unit alat tangkap dapat dihitung sebesar 19,21 ton per unit alat tangkap.Produksi perikanan daerah ini dari tahun ke tahun relatif fluktuatif. Setelah mengalami penurunan

pada periode tahun 1994-1997, produksi perikanan daerah ini mengalami peningkatan pada

periode 1997-2004, dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2005 dari sebanyak 4.087,40

ton pada tahun 2004 menjadi sekitar 3.458,10 ton pada tahun 2005. Demikian halnya dengan

 jumlah alat tangkap yang juga mengalami perkembangan yang berfluktuasi. Tabel 8.17 berikut

ini menyajikan perkembangan produksi perikanan, jumlah alat tangkap dan hasil tangkapan per

unit alat tangkap di Kota Cirebon periode 1994 – 2005.

Tabel 8.17.

Perkembangan Produksi Perikanan, Jumlah Alat Tangkap dan Hasil Tangkapan per Unit AlatTangkap di Kota Cirebon Periode 1994 – 2005

TahunProduksi Perikanan

(ton)

Jumlah Alat Tangkap

(unit)

CPUE

(ton/unit)1994 4.428,60 149 29,72

1995 4.183,38 149 28,08

1996 3.809,04 145 26,27

1997 2.508,90 200 12,54

1998 3.281,40 140 23,36

1999 3.344,73 154 21,65

2000 3.584,26 180 19,89

2001 3.833,54 212 18,07

2002 4.056,20 200 20,28

2003 4.073,10 492 8,28

2004 4.087,40 338 12,092005 3.458,10 338 10,23

Rata-rata 3.720,72 225 19,21

 

Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2006 (diolah September 2007).

Gambaran umum perkembangan produksi perikanan dan jumlah alat tangkap secara diagram

dapat dilihat pada Gambar 8.25.

-

500,00

1.000,001.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,003.500,00

4.000,00

4.500,00

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Perkembangan Produksi Perikanan dan Alat Tangkap di Kota

Cirebon

Produksi Perikanan (dalam ton) Jumlah Alat Tangkap (unit)

 

Gambar 8.25.

Perkembangan Produksi Perikanan dan Jumlah Alat Tangkap di Kota Cirebon Periode 1994 - 2005

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 8-17

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 30/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 31/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 32/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 33/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 34/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 35/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 36/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 37/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 38/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 39/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 40/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 41/42

8/17/2019 6 Sumber Daya Air jilid 8812.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/6-sumber-daya-air-jilid-8812pdf 42/42

Tabel 9.11. Lanjutan

LANDUSE (Ha)

Kabupaten

   I  n   d  u  s   t  r   i

   K  e   b  u  n

   C  a  m  p

  u  r  a  n

   M  a  n  g

  r  o  v  e

   P  e  m  u   k   i  m  a  n

   S  a  w

  a   h

   S  e  m

  a   k

   B  e   l  u

   k  a  r

   T  a  m

   b  a   k

Total %KecamatanINDRAMAYU 

500.00 230.00 1,099.00 3,086.00 87.00 8,107.00 13,109.00 5.62

BALONGAN302.00 140.00 114.00 1,462.00 5,812.00 452.00 1,613.00 9,895.00 4.24

JUNTINYUAT309.00 879.00 4,758.00 13.00 5,959.00 2.55

KARANGAMPEL155.00 1,037.00 6,798.00 29.00 8,019.00 3.44

KRANGKENG488.00 5,109.00 1,388.00 6,985.00 2.99

SUKRA1,712.00 11,765.00 78.00 5.00 13,560.00 5.81

KANDANGHAUR40.00 657.00 6,731.00 869.00 8,297.00 3.55

INDRAMAYU

LOSARANG484.00 1,157.00 6,201.00 5,669.00 13,511.00 5.79

KAPETAKAN10.00 634.00 5,940.00 3.00 3,138.00 9,725.00 4.17

GUNUNGSARI550.00 1,460.00 239.00 2,249.00 0.96

MUNDU81.00 410.00 1,413.00 314.00 41.00 2,259.00 0.97

 ASTANAJAPURA46.00 69.00 825.00 3,343.00 957.00 1,541.00 6,781.00 2.91

BABAKAN

1,048.00 3,982.00 161.00 5,191.00 2.22

KAB CIREBON

LOSARI186.00 644.00 3,124.00 1,743.00 5,697.00 2.44

KEJAKSAN341.00 3.00 58.00 402.00 0.17KOTA

CIREBONLEMAHWUNGKUK

3.00 48.00 651.00 106.00 9.00 16.00 833.00 0.36

TOTAL (ha)302.00 1,805.70 3,862.60 26,540.00 142,617.00 2,169.50 56,104.00 233,400.80 100.00

Sumber : Hasil Pengukuran Digital Citra Landsat, Tahun 2007

Secara spasial penggunaan lahan di pesisir utara Jawa Barat dapat dilihat pada Peta 13.

 Laporan Akhir ATLAS Pesisir Utara Jawa Barat 9-5