63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    1/21

    1

    Latar Belakang

    Rumah sakit adalah tempat berkumpul sebagian besar tenaga

    kesehatan dalam menjalankan profesinya seperti:dokter, dokter gigi,apoteker, perawat, bidan, nutrisionis, fisioterapis, ahli rekam medik dan lain-

    lain.

    Rumah sakit menurut peraturan menteri kesehatan ri

    nomor:159b/men.kes/per/ii/1988 tentang rumah sakit adalahsarana upaya

    kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta

    dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian

    1. Hukum rumah sakit

    penerapan etik di rumah sakit

    hukum kesehatan terdiri dari banyak disiplin,diantaranya:

    hukum kedokteran,

    hukum keperawatan,

    hukum farmasi,

    hukum apotik,

    hukum kesehatanmasyarakat,

    hukum perobatan,

    hukum rumah sakit,

    dan lain-lain

    2. Kewajiban rumah sakit

    1.membuat peraturan-peraturan yang berlaku dirumah sakit(hospital by

    laws)

    2.mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan rumah sakit

    3.mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala intruksi yang diberikan

    dokter kepadanya

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    2/21

    2

    4.memilih tenaga dokter yang akan berkerja dirumah sakit

    5.menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi(termasuk

    pasien, pihak ketiga dan lain-lain).

    3. Hak rumah sakit

    1.merawat pasien sebaik-baiknya

    2.menjaga mutu perawatan

    3.memberikan pertolongan pengobatan di unit emergensi

    4.menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan

    5.menyediakan sarana dan peralatan medik yang dibutuhkan sesuai dengan

    tingkat rumah sakit dan urgensinya.

    6.menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap

    pakai

    7.merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak mempunyai

    peralatan medis khusus atau tenaga dokter khusus yang diperlukan.8.menyediakan daya penangkal kecelakaan (alat pemadam api, sarana dan

    alat pertolongan penyelamatan pasien dalam keadaan darurat).

    4. 5 dari 12 hak pasien di rumah sakit

    1.atas pelayanan yang manusiawi

    2.memperoleh asuhan perawatan yang bermutu baik

    3.memilih dokternya

    4.meminta dokter yang merawat agar mengadakan konsultasi dengan

    dokter lain

    5.atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita

    5.kewajiban pasien di rumah sakit

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    3/21

    3

    1.pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan

    tata-tertib rumah sakit

    2.pasien wajib untuk menceritakan sejujur-jujurnya tentang segala sesuatu

    mengenai penyakit yan dideritanya

    3.pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instrusi dokter dalam rangka

    pengobatannya

    4.pasien dan/atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua

    imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter

    5.pasien dan/atau penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi segala

    perjanjian yang ditanda tanganinya.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    4/21

    4

    Etika

    Etika (umum) ; istilah dengan aneka ragam arti

    Etika punya arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang

    pengguna yang berbeda dari istilah itu. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu

    atau kajian formal tentang moralitas. Moralitas adalah ha-hal yang

    menyangkut moral, dan moral adalah sistem tentang motivasi, perilaku dan

    perbuatan manusia yang dianggap baik atau buruk. Franz magnis suseno

    menyebut etika sebagai ilmu yang mencari orientasi bagi usaha manusiauntuk menjawab pertanyaan yang amat fundamental : bagaimana saya

    harus hidup dan bertindak ? Peter singer, filusf kontemporer dari australia

    menilai kata etika dan moralitas sama artinya, karena itu dalam buku-

    bukunya ia menggunakan keduanya secara tertukar-tukar.

    Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang

    dari lingkungan budaya tertentu. Bagi praktisi profesional termasuk dokter

    dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab

    memenuhi harapan (ekspekatasi) profesi dan amsyarakat, serta bertindak

    dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang

    menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi

    secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.

    Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban

    dan tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap

    organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah

    dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat.

    Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk

    eksekutif lain di rumah sakit.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    5/21

    5

    Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman

    untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang

    dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.

    Hal hal yang bukan etika

    Untuk melengkapi tentang etika, perlu juga ditambahkan tentang apa

    yang menurut peter singer sebenarnya bukan etika (what ethics is not)

    1. Etika bukan seperangkat larangan khusus yang hanya berhubungan

    dengan perilaku seksual.

    2. Etika bukan sistem yang ideal, luhur dan baik dalam teori, namun tidak ada

    gunanya dalam praktek.agaknya, penilaian demikianlah yang apriori

    diberikan oleh masyarakat jika ada kasus kejadian klinis yang tidak dinginkan

    dibawa ke mkek.

    3. Etika bukan sesuatu yang hanya dapat dimengerti dalam konteks agama.

    Ini tentulah pemikiran sekuler. Menurut ajaran agama, sesuatu yang secara

    moral 'baik' adalah sesuatu yang sangat disetujui dan disenangi tuhan.

    Sedangkan singer berpendapat (sama dengan plato 2000 tahun

    sebelumnya), suatu perbuatan manusia adalah baik karena disetujui tuhan,

    bukan sebalikny karena disetujui tuhan perbuatan itu mnejadi baik.

    Kontradiksi pendapat tentang ini sudah berlangsung berabad-abad, dan

    mungkin akan berlangsung terus.

    4. Etika bukan sesuatu yang relatif atau subjektif. Sangkalan singer terhadap

    anggapan keempat ini tidak dijelaskan lebih lnajut disini, karena elaborasinya

    dari sudut historis dan falsafah yang panjang dan rumit.

    Dapat dilihat, bahwa empat hal yang dianggap bukan etika di atas

    adalah sanggahan peter singer terhadap apa yang dianggapnya sistem nilai

    umum dalam masyarakat.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    6/21

    6

    Jenjang perkembangan dari ajaran moral sampai kode etik

    1. Ajaran moral : ajaran tentang bagaimana manusia harus hidup dan berbuat

    agar menjadi manusia yang baik

    2. Moral : sistem nilai atau konsensus sosial tentang motivasi, perilaku dan

    perbuatan tertentu dinilai baik atau buruk.

    3. Falsafah moral : falsafah atau penalaran moral yang menjelaskan mengapa

    perbuatan tertentu dinilai baik, sedangkan perbuatan lain buruk.

    4. Falsafah moral menghasilkan teori-teori etika.

    5. Teori-teori etika : kerangka untuk berpikir tentang apakah suatu

    perbuatan dapat diterima dinilai dari pendekatan moral. Dua teori etika

    klasik yang paling terkenal adalah utilitiarisme dan deontologi. Teori

    utilitiarisme menilai baik-buruknya suatu tindakan dari hasil atau dampak

    tindakan itu. Jika hasilnya baik (the greatest good for the greates number),

    secara moral tindakan itu adalah baik. Teori deontologi berkata lain ; lakukan

    kewajiban (deon = kewajiban), jangan lihat hasil atau dampaknya.

    6. Asas-asas etika : penerapan teori-teori etika dalam praktek. Dua asas etika

    klasik adalah beneficence (kewajiban untuk berbuat baik) dan

    normaleficence (kewajiban untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikanoranglain). Dua asas etika kontemporer adalah menghormati manusia

    (respect for reason) dan keadilan (justice).

    7. Aturan-aturan etika : seperangkat standar atau norma yang diturunkan

    dari asas-asas etika dan bertujuan mengatur perilaku perbuatan manusia.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    7/21

    7

    8. Kode etik profesi : seperangkat aturan etika khusus sebagai consensus

    semua anggota asosiasi profesi, yang memuat amar dan larangan yang wajib

    ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota asosiasi dalam menjalankan

    fungsi dan kegiatan profesionalnya.

    Perlu pemahaman tentang jenjang dan hubungan antara konsep-

    konsep seperti yang ditayangkan pada bagian di atas, terutama tentang

    beberapa teori etika yang utama, tentang asas-asas etika, dan kode etik.

    Oleh karena -seperti akan di elaborasi lebih lanjut di belakang nanti-

    terutama asas-asas etika dan kode etik profesi adalah alat pengukur untuk

    menilai apakah dalam kasus tertentu di rumah sakit terjadi pelanggaran

    etika atau tidak.

    Kelahiran Etika Rumah Sakit

    Etika rumah sakit yaitu etika praktis yang dikembangkan untuk rumah

    sakit sebagai suatu institusi lahir pada waktu yang hampir bersamaan

    dengan kehadiran etika biomedis. Atau dapat juga dikatakan etika

    institusional rumah sakit adalah pengembangan dari etika biomedika

    (bioetika). Karena masalah-masalah atau dilema etika yang baru sama sekali

    sebagai dampak atau akibat dari penerapan kemajuan pesat ilmu dan

    teknologi biomedis, justru terjadi di rumah sakit. Sebagai contoh, dapat

    disebut kegiatan reproduksi dibantu transplantasi organ.

    Penggunaan alat-alat medis teknologi tinggi untuk menunjang hidup,

    operasi ganti kelamin, penelitian serta uji-coba klinis, dan beberapa

    terobosan baru lain dari revolusi biomedis sejak tahun 1960-an yang

    semuanya dilaksanakan di rumah sakit.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    8/21

    8

    Komponen-komponen etika rumah sakit

    Etika rumah sakit terdiri atas dua komponen :

    * etika administratif* etika biomedis

    Klasifikasi ini sesuai dengan dua bidang governance di rumah

    sakit :corporate governance dan clinical governance dengan wilayah

    tumpang tindih di antara keduanya. Dapat dikatakan pada banyak masalah

    etika biomedis ada aspek etika administratifnya dan pada semua kegiatan

    klinis ada potensi isu etisnya.

    Isu-isu atau potensi masalah etika yang terkait dengan masing-masing

    komponen etika rumah sakit itu didiskusikan berikut ini :

    Isu-isu etika administratif

    * potensi isu etika administratif yang pertama terkait dengankepemimpinan dan manajemen di rumah sakit. Fungsi manajemen

    mencakup antara lain kegiatan menentukan obyektif, menentikna arah dan

    memberi pedoman pada organisasi. Kegiatan-kegiatan kepemimpinan dan

    manajemen ini paling sensitif secara etis. Artinya dalam pelaksanaannya

    seorang pemimpin yang manajer puncak sangat mudah-disadari atau tidak

    melanggar asas-asas etika beneficence, nonmaleficence, menghormatimanusia dan berlaku adil.

    apalagi jika direktur rumah sakit berprilaku diskrimatif dan

    menerapkan standar ganda; ia menuntut orang lain mematuhi standar-

    standar yang ditetapkan. Sedangkan ia sendiri tidak mau memberi teladan

    sesuai dengan standar-standar itu

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    9/21

    9

    * potensi isu etika administratif berikutnya adalah tentang privasi.

    Privasi menyangkut hal-hal konfidensial tentang pasien, seperti rahasia

    pribadi, kelainan atau penyakit yang diderita, keadaan keuangan, dan

    terjaminnya pasien dari gangguan terhadap ketersendirian yang menjadi

    haknya. Adalah kewajiban etis rumah sakit untuk menjaga dan melindungi

    privasi dan kerahasiaan pasiennya. Harus diakui, hal itu tidak selalu mudah.

    Misalnya kerahasiaan rekam medis pasien sukar dijaga, karena

    rumah sakit modern data dan informasi yang terdapat di dalamnya terbuka

    bagi begitu banyak petugas yang karena kewajibannya memang berhak

    punya akses terhadap dokumen tersebut. Dapat juga terjadi dilema etika

    administratif, jika terjadi keterpaksaan membuka kerahasiaan karena suatu

    sebab di satu pihak lain kewajiban moral untuk menjaganya.

    * persetujuan tindakan medis (informed consent). Masalah etika

    administratif dapat terjadi, jika informed consent tidak dilaksanakan

    sebagaimana seharusnya, yaitu persetujuan yang diberikan secara sukarelaoleh pasien yang kompeten kepada dokter untuk melakukan tindakan medis

    tertentu pada dirinya, setelah ia diberi informasi yang lengkap dan

    dimengerti olehnya tentang semua dampak dan risiko yang mungkin terjadi

    sebagai akibat tindakan itu atau sebagai akibat sebagai tidak dilakukan

    tindakan itu. Dalam banyak hal, memang tidak terjadi banyak masalah etika,

    jika intervensi medis berjalan aman dan outcome klinis sesuai dengan apa

    yang diharapkan semua pihak.

    Tetapi, dapat saja terjadi suatu tindakan invansif ringan yang rutin

    dikerjakan sehari-hari- misalnya-apendektomi- berakibat fatal. Kasus

    demikian dapat menjadi penyesalan berkepanjangan.dapat juga terjadi

    dilema etik pada dokter dirumah sakit, yang tega mengungkapkan informasi

    yang selengkapnya kepada pasien, karena ia tahu jika itu dilakukan pasien

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    10/21

    10

    akan jadi bingung, fanik, dan takut sehingga ia minta dipulangkan saja untuk

    mencari pengobatan alternatif. Padahal dokter percaya bahwa tindakan

    medik yang direncanakan masih besar kemungkinannya untuk

    menyelamatkan pasien.

    Dilema etika administratif berikutnya di rumah sakit dapat terjadi

    berhubung dengan faktor-faktor situasi keuangan. Contoh-contoh berikut ini

    terjadi sehari-hari.

    1. Apakah kemampuan pasien membayar uang muka adalah faktor yang

    mutlak bagi rumah sakit untuk memberikan pertolongan kepadanya.

    2. Karena pertimbangan tertentu, pemilik atau manajeman rumah sakit

    mengalokasikan dana yang terbatas untuk proyek tertentu,dan dengan

    demikian mengakibatkan kebutuhan lain yang mungkin lebih mendesak,

    lebih besar manfaatnya, dan lebih efektif biaya. Bagaimana sikap rumah

    sakit terhadap dokter tertentu sangat tinggi tarif jasanya. Jika ditegur ia

    pasti akan marah, dan mungkin akan hengkang kerumah sakit lain. Padahalia patient getter yang merupakan 'telur emas'bagi rumah sakit.

    3. Bagaimana sikap terhadap pasien yang kurang tepat waktu melunasi

    piutang periodiknya, padahal ia sangat memerlukan tindakan khusus

    lanjutan.

    4. Untuk rumah sakit milik pemodal, bagaimana sikap manajemen jika ada

    konflik kepentingan antara kebutuhan pasien dengan keingginan pemegang

    saham yang melihat sesuatu hanya dari perhitungan bisnis.

    5. Bagaimana jika ada konflik kepentingan antara pemilik, manajemen dan

    para klinis yang akar masalahnya adalah soal keuangan dan pendapatan.

    6. Bagaimana sikap manajemen terhadap dokter tertentu yang dapat diduga

    melakukan moral hazard dengan berkolusi dengan pbf. Bagaimana sikap

    rumah sakit terhadap teknologi mahal;disatu pihak diperlukan untuk

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    11/21

    11

    meningkatkan posisi dan citra rumah sakit, di pihak lain potensi moral

    hazard juga tinggi demi untuk membayar cicilan kredit atau/easing.

    Isu-isu etika biomeidis

    Isu etika biomedis di rumah sakit menyangkut persepsi dan perilaku

    profesional dan instutisional terhadap hidup dan kesehatan manusia dari

    sejak sebelum kelahiran, pada saat-saaat sejak lahir, selama pertumbuhan,

    jika terjadi penyakit atau cidera, menjadi tua,sampai saat-saat menjelang

    akhir hidup,kematian,dan malah beberapa waktu setelah itu.

    Sebenarnya pengertian etika biomedis dalam hal ini masih perlu

    dipilah lagi dalam:

    Isu-isu etika biomedis atau bioetika yang lahitr sebagai dampak

    revolusi biomedis sejak tahun 1960-an, yang antara lain berakibat masalah

    dan dilema baru sama sekali bagi para dokter dalam menjalankan

    propesinya.

    Etika biomedis dalam arti ini didefinisikan oleh international

    association of bioethics sebagai berikut; bioetika adalah studi tentang isu-isu

    etis,sosial,hukum,dan isu-isu lainyang timbul dalam pelayanan kesehatan

    dan ilmu-ilmu biolagi(terjemahan oleh penulis).

    * isu-isu etika medis'tradisional' yang sudah dikenal sejak ribuan

    tahun, dan lebih banyak menyangkuthubungan individual dalam interaksi

    terapeutik antara dokter dan pasien. Kemungkinan adanya masalah etika

    medis demikianlah yang dalam pelayanan di rumah sakit sekarang cepat

    oleh masyarakat (dan media masa) ditunding sebagai malpraktek.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    12/21

    12

    Isu-isu bioetika

    Beberapa contoh yang dapat dikemukakan tentang isu etika biomedis

    dalam arti pertama (bioetika) adalah antara lain terkait dengan: kegiatan

    rekayasa genetik,teknologi reproduksi,eksperimen medis, donasi dan

    transpalasi organ, penggantian kelamin, eutanasia, isu-isu pada akhir hidup,

    kloning terapeutik dan kloning repraduktif. Sesuai dengan definisi di atas

    tentang bioetika oleh international association of bioethics ,kegiatan-

    kegiatan di atas dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biologi tidak

    hanya menimbulkan isu-isu etika,tapi juga isu-isu sosial, hukum, agama,politik, pemerintahan, ekonomi,kependudukan,lingkungan hidup,dan

    mungikin juga isu-isu di bidang lain.

    Dengan demikian,identifikasi dan pemecaha masalah etika biomedis

    dalam arti tidak hanya terbatas pada kepedulian internal rumah sakit saja-

    misalnya komite etika rumah sakit dan para dokter saja seperti halnya pada

    penanganan masalah etika medis 'tradisional'- melainkan kepedulian dan

    bidang kajian banyak ahlimulti- dan inter-displiner tentang masalah-masalah

    yang timbul karena perkembangan bidang biomedis pada skala mikro dan

    makro,dan tentang dampaknya atas masyarakat luas dan sistemnilainya,kini

    dan dimasa mendatang (f.abel,terjemahan k.bertens).

    Studi formal inter-disipliner dilakukan pada pusat-pusat kajian bioetika

    yang sekarang sudah banyak jumlahnya terbesar di seluruh dunia.dengan

    demikian,identifikasi dan pemecahan masalah etika biomedis dalam arti

    pertama tidak dibicarakan lebih lanjut pada presentasi ini. Yang perlu

    diketahui dan diikuti perkembangannya oleh pimpinan rumah sakit adalah

    tentang 'fatwa' pusat-pusat kajian nasional dan internasional,deklarasi

    badan-badan internasional seperti pbb, who, amnesty international,

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    13/21

    13

    atau'fatwa' akademi ilmu pengetahuan nasional (diindonesia;aipi) tentang

    isu-isu bioetika tertentu, agar rumah sakit sebagai institusi tidak melanggar

    kaidah-kaidah yang sudah dikonsesuskan oleh lembaga-lembaga nasional

    atau supranasional yang terhormat itu. Dan jika terjadi masalah bioetika

    dirumah sakit yang belum diketahui solusinya,pendapat lembaga-lembaga

    demikian tentu dapat diminta.

    Isu-isu etika medis

    Seperti sudah disinggung diatas, masalah etika medis tradisional

    dalam pelayanan medis dirumah sakit kita lebih banyak dikaitkan dengan

    kemungkinan terjadinya malpraktek, terutama oleh dokter. Padahal, etika

    disini terutama diartikan kewajiban dan tanggung jawab institusional rumah

    sakit. Kewajiban dan tanggung jawab itu dapat berdasar pada ketentuan

    hukum (perdata, pidana, atau tata usaha negara) atau pada norma-norma

    etika.

    Malpraktek (medis) sebenarnya adalah istilah hukum yang berarti

    kesalahan dalam menjalankan profesi. Berkhouwer dan borstman (dikutip

    oleh veronica komalawati) mengatakan,seorang dokter melakukan

    kesalahan profesi, apabila ia tidak memeriksa, tidak membuat penilaian,

    tidak melakukan tindakan atau tidak menghindari tindakan (tertentu),

    sedangkan dokter-dokter yang baik pada umumnya pada situasi yang sama

    akan melakukan pemeriksaan, membuat penilaian, melakukan tindakan atau

    menghindari tindakan (tertentu).

    Kita dapat melihat: pertama, bahwa definisi ini bersifat relatif.baik

    buruknya seorang dokter menjalankan profesinya dibandingkan dengan

    rata-rata dokter lain. Tentu ini ada kelemahan-kelemahannya ; dapat saja

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    14/21

    14

    seorang dokter yang inovatif di tuduh melakukan malpraktek karena ia

    melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan kebanyakan dokter lain,

    padahal yang ia lakukan adalah baik dan bermanfaat bagi pasien. Soal

    standar profesi tidak disinggung dalam devinisi itu,mungkin karena belum

    ada,karena buku dua ahli hukum belanda itu diterbitkan lebih daripada

    setengah abad yang lalu dalam tahun 1950.

    Kedua. Walaupun tidak secara eksplisit dinyatakan, dalam definisi ini

    dengan kesalahan profesional ditonjolkan tentang kelainan; dokter tentu

    tidak melakukan pemeriksaan. Tidak membuat penilaian, tidak melakukan

    tindakan, dan tidak menghindari tindakan tertentu. Ini sesuai dengan

    pemahaman, bahwa malpraktek adalah sama dengan negligence.

    Sesuai dengan konteks makalah ini, tentang malpraktek dengan latar

    belakang pelanggaran hukum tidak dibicarakan lebih jauh. Fokus utama

    adalah pada masalah etika medis di rumah sakit. Terkait dengan itu, untukkejelasan wacana uraian rekapulatiif berikut ini kiranya diperlukan:

    1. Etika dalam hal ini diartikan sebagai kewajiban dan tanggung jawab.

    2. Etika rumah sakit adalah etika institusi, jadi kewajiban dan tanggng jawab

    itu adalah institusional,bukan individual.

    3. Namun, eksekutif puncak rumah sakit- sebagai yang oleh pemilik melalui

    governing body (badan pengampu, majelis wali amanah, dewan pembina,

    atau nama jenis yang lain) diberi kekuasaan mengelola dan tanggung jawab

    rumah sakit, dengan sendirinya juga adalah penanggung jawab moral dan

    etika institusional.

    4. Etika medis berhubungan dengan hidup dan kesehatan. Objek kewajiban

    dan tanggung jawab pada etika medis adalah hidup dan kesehatan manusia

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    15/21

    15

    dan kelompok manusia dilingkungan luar rumah sakit. Itu berarti pasien staf

    serta karyawan rumah sakit,dan masyarakat.

    5. Masalah etika rumah sakit timbul apabila terjadi pelanggaran terhadap

    asas-asas etika (umum)dan kode etik rumah sakit, yang adalah uraian lebih

    operasional dari asas-asas etika.

    6. Asas-asas etika yang diterapkan pada etika rumah sakit sebagai etika

    praktis adalah:

    * rumah sakit berbuat kebaikan (benifecence)dan tidak

    menimbulkan mudharat atau cidera (nonmalifecence)pada pasien,staf dan

    karyawan,masyarakat umum,serta lingkungan hidup.

    Dua asas etika klasik ini sudah ada dalam lafal sumpah hipprokrates

    sejak lebih 23 abad yang lalu. Dua asas ini adalah juga ajaran semua agama.

    Ajaran islam hampir selalu menyebut dua asas itu dalam satu kalimat (amar

    ma 'arupnahi mungkar).dalam ajaran agama hindu, nonmaleficence adalah

    ahimsa.* asas menghormati manusia (respect for persons) berarti

    menghormati pasien,staf dan karyawan,serta masyarakat dalam hal hidup

    dan kesehatan mereka. Itu berarti menghormati otonomi (hak untuk

    mengambil keputusan tentang diri sendiri),hak-hak asasi sebagai warga

    negara, hak atas informasi,hak atas privasi,hak atas kerahasiaan,seta harkat

    dan mertabat mereka sebagai manusia dan lain-lain.

    * asas keadilan (justice): keadilan sosial, keadilan ekonomi, dan

    perlakuan yang 'fair'terhadap pasien, staf dan karyawan, serta masyarakat

    umum.

    Komite Etik Rumah Sakit (KERS)

    Komite Etik Rumah Sakit (KERS), dapat dikatakan sebagai suatu

    badan yang secara resmi dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    16/21

    16

    perawatan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk menangani

    berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah sakit. KERS dapat menjadi

    sarana efektif dalam mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak

    yang terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat

    tentang berbagai masalah etika hukum kedokteran yang muncul dalam

    perawatan kesehatan di rumah sakit.

    Ada tiga fungsi KERS ini yaitu pendidikan, penyusun kebijakan dan

    pembahasan kasus. Jadi salah satu tugas KERS adalah menjalankan fungsi

    pendidikan etika. Dalam rumah sakit ada kebutuhan akan kemampuan

    memahami masalah etika, melakukan diskusi multidisiplin tentang kasus

    mediko legal dan dilema etika biomedis dan proses pengambilan keputusan

    yang terkait dengan permasalahan ini.

    Dengan dibentuknya KERS, pengetahuan dasar bidang etika

    kedokteran dapat diupayakan dalam institusi dan pengetahuan tentang

    etika diharapkan akan menelurkan tindakan yang profesional etis. Komitetidak akan mampu mengajari orang lain, jika ia tidak cukup kemampuannya.

    Oleh sebab itu tugas pertama komite adalah meningkatkan

    pengetahuan anggota komite. Etika kedokteran dewasa ini berkembang

    sangat pesat. Di Indonesia etika kedokteran relatif baru dan yang berminat

    tidak banyak sehingga lebih sulit mencari bahan bacaan yang berkaitan

    dengan hal ini. Pendidikan bagi anggota komite dapat dilakukan dengan

    belajar sendiri, belajar berkelompok, dan mengundang pakar dalam bidang

    agama, hukum, sosial, psikologi, atau etika yang mendalami bidang etika

    kedokteran.

    Para anggota komite setidaknya harus menguasai berbagai

    istilah/konsep etika, proses analisa dan pengambilan keputusan dalam etika.

    Pengetahuan tentang etik akan lebih mudah dipahami jika ia diterapkan

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    17/21

    17

    dalam berbagai kasus nyata. Semakin banyak kasus yang dibahas, akan

    semakin jelaslah bagi anggota komite bagaimana bentuk tatalaksana

    pengambilan keputusan yang baik. Pendidikan etika tidak tebatas pada

    pimpinan dan staf rumah sakit saja. Pemilik dan anggota yayasan, pasien,

    keluarga pasien, dan masyarakat dapat diikutsertakan dalam pendidikan

    etika.

    Pemahaman akan permasalahan etika akan menambah kepercayaan

    masyarakat dan membuka wawasan mereka bahwa rumah sakit bekerja

    untuk kepentingan pasien dan masyarakat pada umumnya. Selama ini dalam

    struktur rumah sakit di Indonesia dikenal subkomite/panitia etik profesi

    medik yang merupakan struktur dibawah komite medik yang bertugas

    menangani masalah etika rumah sakit. Pada umumnya anggota panitia ini

    adalah dokter dan masalah yang ditangani lebih banyak yang berkaitan

    dengan pelanggaran etika profesi. Mengingat etika kedokteran sekarang ini

    sudah berkembang begitu luas dan kompleks maka keberadaan dan posisipanitia ini tidak lagi memadai.

    Rumah sakit memerlukan tim atau komite yang dapat menangani

    masalah etika rumah sakit dan tanggung jawab langsung kepada direksi.

    Komite memberikan saran di bidang etika kepada pimpinan dan staf rumah

    sakit yang membutuhkan. Keberadaan komite dinyatakan dalam struktur

    organisasi rumah sakit dan keanggotaan komite diangkat oleh pimpinan

    rumah sakit atau yayasan rumah sakit. Proses pembentukan KERS ini, rumah

    sakit memulainya dengan membentuk tim kecil yang terdiri dari beberapa

    orang yang memiliki kepedulian mendalam dibidang etika kedokteran,

    bersikap terbuka dan memiliki semangat tinggi.

    Jumlah anggota disesuaikan dengan kebutuhan. Keanggotaan

    komite bersifat multi disiplin meliputi dokter (merupakan mayoritas

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    18/21

    18

    anggota) dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan,

    wakil administrasi rumah sakit, wakil masyarakat, etikawan, dan ahli hukum.

    Identifikasi Masalah Etika di Rumah Sakit

    Kurt darr mengatakan, bahwa seorang eksekutuf rumah sakit tidak

    perlu sampai mengikuti kursus tentang pilosofi atau etika untuk dapat

    mengidentifikasikan masalah etika, walaupun kursus-kursus demikian akan

    banyak menolong. Yang penting,harus ada kepekaan, kebiasaan melakukan

    refleksi (an inquiring mind), dan etika pribadi (personal etics)yang cukup

    baik. Tiga pertanyaan berikut ini dianjurkan diajukan pada diri sendiri untuk

    mengidentifikasikan kemungkinan adanya etika pada kasus tertentu.

    * apakah pasien, staf dan karyawan, atau masyarakat umum dalam

    kasus tertentu itu diperlakukan seperti saya ingin diperlakukan dalam kasus

    seperti itu? Ini dinamakan the golden rule.

    * apakah pasien, staf dan karyawan, serta masyarakat umum cukup

    dilindungi terhadap kemungkinan cidera dalam keberadaan dan pelayanan

    di rumah sakit?

    * apakah penjelasan tentang informed conset kepada pasien cukup

    memberi informasi baginya tentang apa yang akan dilakukan pada dirinya?

    Jika salah satu atau lebih dari tiga pertanyaan itu terjawab dengan

    "tidak",ada indikasi masalah etika pada kasus yang dihadapi. Pertanyaan-

    pertanyaan selanjutnya adalah:

    * adakah pasal-pasal dalam kode etik rumah sakit yang dilanggar?

    * adakah asas-asas etika umum yang dilanggar?

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    19/21

    19

    * jika masih perlu untuk lebih memastikan: teori etika mana yang dapat

    dipakai untuk pembenaran keputusan atau tindakan rumah sakit yang

    menimbulkan masalah etika administratif atau etika biomedis.

    Sama halnya dengan proses pemecahan masalah secara umum,

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat adalah bagian penting

    proses itu.

    Pemecahan Masalah Etika di Rumah Sakit

    Setelah berhasil mengidentifikasikan adanya masalah etika

    administratif, masalah bioetika, masalah medis tradisional, atau gabungan

    berbagai masalah etika itu dirumah sakit, langkah berikutnya adalah mencari

    solusi untuk masalah-masalah itu. Perlu segera ditambahkan, bahwa

    pemecahan masalah etika secara umum tidak mudah. Pada dasarnya ada

    dua model untuk pemecahan masalah secara umum; model terprogram

    (rasional) dan model tak terprogram.

    Model rasional terprogram mungkin dapat diterapkan pada

    pemecahan banyak masalah manajemen umum, tetapi rasio saja tidak selalu

    berhasil diterapkan pada pemecahan masalah etika. Masalah etika

    administratif tertentu di rumah sakit yang menyangkut proses atau prosedur

    mungkin dapat lebih mudah dipecahkan secara rasional. Tetapi, masalah

    etika biomedis yang menyangkut substansi atau prinsif sering kali sangat

    sensitif, karena itu rasio saja tidak selalu efektif. Diperlukan kebijaksanaan

    yang umumnya tidak dapt diprogramkan.

    Dianjurkan langkah langkah umum sebagai berikut untuk pemecahan

    masalah etika rumah sakit:

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    20/21

    20

    1. Memecahkan struktur masalah yang sudah teridentifikasi kedalam

    komponen-komponennya, menganalisis komponen-komponen itu sehingga

    ditemukan akar masalah.akar masalah adalah penyebab paling dasar dari

    masalah etika yang terjadi. Ia dapat berupa kelemahan pada manusia,

    kepemimpinan,manajemen, budaya organisasi, sarana, alat, sistem,

    prosedur, atau faktor-faktor lain.

    2. Melakukan analisis lebih dalam tentang akar masalah yang sudah

    ditemukan (root cause analysis),untuk menetapkan arah pemecahannya.

    3. Menetapkan beberapa alternatif untuk pemecahan akar masalah.

    4. Memilih alternatif yang situasional terbaik untuk pemecahan masalah itu.

    5. Memantau dan mengevaluasi penerapan upaya pemecahan yang sudah

    dilaksanakan.

    6. Melakukan tindakan koreksi jika masalah etika belum terpecahkan atau

    terulang lagi terjadi. Tindakan koreksi yang dapat menimbulkan masalah

    etika baru adalah jika manusia sebagai penyebab akar masalah yang

    berulang-ulang dikeluarkan dari rumah sakit.

    Kesimpulan

    Telah disampaikan tentang etika umum dan etika rumah sakit sebagai

    etika terapan atau etuka praktis. Juga uraian tentang jenis atau kelompok

    etika di rumah sakit, mekanisme untuk mengidentifikasi masalah-masalah

    etika, serta langkah-langkah umum untuk pemecahanya. Pemecahan

    masalah etika lebih rumit dan sulit daripada pemecahan masalah manajemen

    umum.

  • 8/11/2019 63006043 Hukum Dan Etika Rumah Sakit

    21/21

    21

    "Setiap seni dan setiap penelaahan, dan demikian pula setiap tindakan

    dan pencarian, dianggap bertujuan pada suatu kebaikan; dan karena

    alasan ini yang baik dengan tepat telah dinyatakan sebagai apa yang

    dituju oleh segala sesuatu." - 1094a (buku i, bab 1)

    "Dan kebahagiaan dianggap bergantung pada kegiatan bersantai

    (leisure); karena kita bersibuk-sibuk supaya kita dapat bersantai, dan

    berperang agar kita hidup dalam damai." - (buku x, bab 7)

    (juga) "kita berperang agar kita dapat hidup dalam damai."

    Daftar pustaka

    http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=934&tbl=artikel

    http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/02/hukum-dan-etika-

    rumah-sakit.html

    http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=934&tbl=artikelhttp://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=934&tbl=artikelhttp://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=934&tbl=artikel