1
PT MEGA AUTO FINANCE Wisma 76, Lantai 12 Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 76 , Jakarta 11410 Telepon : (021) 53666627, 53666628 Fax : (021) 53666698 LIABILITAS Utang bank dan pinjaman lain 1.106.041.429.748 1.013.594.629.717 Hutang pajak 708.942.826 5.808.223.111 Liabilitas imbalan kerja karyawan 12.962.055.361 10.462.503.817 Utang derivatif 693.798.759 2.041.047.639 Utang lain-lain 55.404.419.555 56.936.662.537 Utang dividen - 14.112.000.000 TOTAL LIABILITAS 1.085.810.646.249 1.102.955.066.821 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1000 persaham Modal dasar - 400.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 100.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 Saldo Laba Telah ditentukan penggunaanya 2.219.162.443 1.255.899.934 Belum ditentukan penggunaanya 83.665.672.611 72.946.173.053 Rugi Komprehensif lainnya (1.284.848.767) (905.260.531) TOTAL EKUITAS 184.599.985.287 173.296.812.468 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.270.410.632.536 1.276.251.879.289 LIABILITAS DAN EKUITAS 31 DES 2017 31 DES 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan : Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan PT Mega Auto Finance (“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Purwantono, Sungkoro & Surja (“PSS”) Firma Anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 18 April 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Jakarta, 28 April 2018 PT Mega Auto Finance Direksi PENDAPATAN Pembiayaan konsumen - neto 388.387.997.720 438.654.945.444 Pendapatan lain-lain 61.701.435.891 66.036.436.199 Pendapatan keuangan 231.788.138 487.664.238 Total pendapatan 450.221.221.749 505.179.045.881 BEBAN Beban keuangan 127.436.484.641 93.625.927.484 Umum dan administrasi 234.930.697.633 275.515.921.514 Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen & kerugian atas jaminan yang dikuasakan kembali 65.304.175.950 97.960.908.597 Lain-lain 7.088.299.994 7.088.120.370 Total beban 434.759.658.218 474.190.877.945 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15.561.563.531 30.988.167.936 Beban pajak final (46.357.628) (97.532.848) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15.515.205.903 30.890.635.088 BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini (4.261.698.368) (12.036.876.204) Tangguhan 429.254.520 411.491.296 Beban pajak penghasilan - neto (3.832.443.848) (11.625.384.908) LABA TAHUN BERJALAN 11.682.762.055 19.265.250.180 PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan aktuarial 401.452.955 448.031.159 Pajak terkait (100.363.239) (112.007.790) Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Kerugian bersih lindung nilai arus kas (907.570.603) (3.544.169.314) Pajak terkait 226.892.651 886.042.329 Rugi komprehensif lain Neto setelah pajak (379.588.236) (2.322.103.616) TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 11.303.173.819 16.943.146.564 Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember Aset Kas dan setara kas 26.014.591.687 26.110.954.084 Piutang pembiayaan konsumen-neto 1.155.927.679.200 1.150.203.222.433 Piutang lain-lain 33.617.744.620 37.794.067.209 Uang muka dan biaya dibayar di muka 21.219.951.447 24.947.585.998 Aset pajak tangguhan - neto 4.921.553.575 4.365.768.643 Piutang derivatif 1.508.558.843 914.878.325 Aset tetap - neto 26.918.195.862 31.364.240.819 Aset lain-lain 282.357.302 551.160.778 TOTAL ASET 1.270.410.632.536 1.276.251.879.289 ASET 31 DES 2017 31 DES 2016 2017 2016 LAPORAN LABA RUGI DANPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7 AGRIBUSINESS - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2742/e02a5404_Des17-MegaAutoFinance.pdf · Sesuai ketentuan Pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 ayat

Embed Size (px)

Citation preview

sabtu/minggu 28-29 april 2018

7 AGRIBUSINESS

Ukuran : 3 kolom x 110 mmMedia : INVESTOR DAILYTgl Terbit : 28 April 2018File : Pengumuman PT LIPPO CIKARANG Tbk - D7

PT LIPPO CIKARANG TBK(“Perseroan”)

PENGUMUMAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAMDengan ini diumumkan kepada para pemegang saham (“Pemegang Saham”) Perseroan bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS Tahunan ”) pada hari Selasa, tanggal 5 Juni 2018.Sesuai ketentuan Pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 ayat 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No.32/POJK.04/2014”), Pemanggilan RUPS Tahunan akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 14 Mei 2018 melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Yang berhak hadir dan memberikan suara dalam RUPS Tahunan Perseroan adalah:a. untuk saham-saham Perseroan yang belum dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif: Pemegang Saham atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang

Saham Perseroan pada tanggal 11 Mei 2018 sampai dengan pukul 16.00 WIB.b. untuk saham-saham Perseroan yang berada di dalam Penitipan Kolektif: Pemegang Saham atau kuasa Pemegang Saham yang namanya tercatat pada pemegang rekening atau bank kustodian

di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) per tanggal 11 Mei 2018 sampai dengan pukul 16.00 WIB; Bagi pemegang rekening efek KSEI dalam Penitipan Kolektif diwajibkan memberikan Daftar Pemegang Saham yang

dikelolanya kepada KSEI untuk mendapatkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (“KTUR”). Seorang pemegang saham atau lebih yang (bersama-sama) mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengusulkan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham, usulan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham tersebut akan dimasukkan dalam mata acara Rapat Umum Pemegang Saham jika usul tersebut memenuhi ketentuan Pasal 12 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 12 POJK No.32/POJK.04/2014, yakni:1. Usul tersebut diajukan secara tertulis dan diterima oleh Direksi Perseroan sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal

pemanggilan RUPS Tahunan, yaitu hari Senin, tanggal 7 Mei 2018 pukul 16.00 WIB; 2. Mempertimbangkan kepentingan Perseroan;3. Menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat;4. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;5. Merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS Tahunan; dan6. Menurut pendapat Direksi Perseroan usul tersebut dilakukan dengan itikad baik dan berhubungan langsung dengan

usaha Perseroan.Lippo Cikarang, 28 April 2018PT LIPPO CIKARANG Tbk

Direksi

PT MEGA AUTO FINANCEWisma 76, Lantai 12 Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 76 , Jakarta 11410

Telepon : (021) 53666627, 53666628 Fax : (021) 53666698

LIABILITAS Utang bank dan pinjaman lain 1.106.041.429.748 1.013.594.629.717Hutang pajak 708.942.826 5.808.223.111Liabilitas imbalan kerja karyawan 12.962.055.361 10.462.503.817Utang derivatif 693.798.759 2.041.047.639Utang lain-lain 55.404.419.555 56.936.662.537Utang dividen - 14.112.000.000TOTAL LIABILITAS 1.085.810.646.249 1.102.955.066.821EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 1000 persaham Modal dasar - 400.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 100.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000Saldo Laba Telah ditentukan penggunaanya 2.219.162.443 1.255.899.934 Belum ditentukan penggunaanya 83.665.672.611 72.946.173.053Rugi Komprehensif lainnya (1.284.848.767) (905.260.531)TOTAL EKUITAS 184.599.985.287 173.296.812.468TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.270.410.632.536 1.276.251.879.289

LIABILITAS DAN EKUITAS 31 DES 2017 31 DES 2016

Investor, 5 kol x 100 mmTayang 28 April 2018

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan :Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan PT Mega Auto Finance (“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Purwantono, Sungkoro & Surja (“PSS”) Firma Anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 18 April 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan.

Jakarta, 28 April 2018PT Mega Auto Finance

Direksi

PENDAPATANPembiayaan konsumen - neto 388.387.997.720 438.654.945.444Pendapatan lain-lain 61.701.435.891 66.036.436.199Pendapatan keuangan 231.788.138 487.664.238Total pendapatan 450.221.221.749 505.179.045.881BEBAN Beban keuangan 127.436.484.641 93.625.927.484Umum dan administrasi 234.930.697.633 275.515.921.514Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen & kerugian atas jaminan yang dikuasakan kembali 65.304.175.950 97.960.908.597Lain-lain 7.088.299.994 7.088.120.370Total beban 434.759.658.218 474.190.877.945LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15.561.563.531 30.988.167.936Beban pajak final (46.357.628) (97.532.848)LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15.515.205.903 30.890.635.088BEBAN PAJAK PENGHASILANKini (4.261.698.368) (12.036.876.204)Tangguhan 429.254.520 411.491.296Beban pajak penghasilan - neto (3.832.443.848) (11.625.384.908)LABA TAHUN BERJALAN 11.682.762.055 19.265.250.180PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAINPos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:Keuntungan aktuarial 401.452.955 448.031.159Pajak terkait (100.363.239) (112.007.790)Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:Kerugian bersih lindung nilai arus kas (907.570.603) (3.544.169.314)Pajak terkait 226.892.651 886.042.329Rugi komprehensif lain Neto setelah pajak (379.588.236) (2.322.103.616)TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 11.303.173.819 16.943.146.564

Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember

Aset Kas dan setara kas 26.014.591.687 26.110.954.084Piutang pembiayaan konsumen-neto 1.155.927.679.200 1.150.203.222.433 Piutang lain-lain 33.617.744.620 37.794.067.209Uang muka dan biaya dibayar di muka 21.219.951.447 24.947.585.998Aset pajak tangguhan - neto 4.921.553.575 4.365.768.643Piutang derivatif 1.508.558.843 914.878.325Aset tetap - neto 26.918.195.862 31.364.240.819Aset lain-lain 282.357.302 551.160.778

TOTAL ASET 1.270.410.632.536 1.276.251.879.289

ASET 31 DES 2017 31 DES 2016 2017 2016

LAPORAN LABA RUGI DANPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

JAKARTA – Perkebunan kelapa sawit dapat ditetapkan menjadi obyek vital nasional. Pasalnya, perkebunan kelapa sawit bersifat strategis bagi perekonomian nasional dan bisa me-menuhi hajat hidup masyarakat. Pada 2017, total nilai ekspor komoditas perkebunan mencapai US$ 33 miliar dan US$ 22,90 miliar di antaranya berasal dari sawit.

Merujuk Keppres RI No 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional, penger tian objek vital nasional adalah kawasan/lokasi, bangunan/instalasi dan/atau usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara dan/atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis. Salah satu per-syaratan yang dimiliki atau dipenuhi perkebunan sawit sebagai objek vital nasional adalah menghasilkan kebu-tuhan pokok sehari-hari dan apabila terdapat ancaman dan gangguan ter-hadapnya berpotensi mengakibatkan bencana terhadap kemanusiaan dan pembangunan.

Direktur Pengamanan Objek Vital (Dir Pam Obvit) Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Lumumba dalam seminar Borneo Forum II 2018 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (27/4), mengatakan, komodi-tas sawit mempunyai peran strategis sebagai penyumbang devisa bahkan di atas sektor migas. “Sebagaimana dikatakan Bapak Presiden Jokowi bahwa sawit itu strategis. Sawit adalah penyumbang devisa besar bagi negara. Jadi, bukan objek biasa karena kontri-businya besar sekali. Dan (ini) dapat dijadikan objek vital nasional, tinggal diatur oleh kementerian terkait,” kata dia.

Karena itu, dengan merujuk Kep-pres RI No 63 Tahun 2004 maka industri sawit dapat didorong menjadi objek vital nasional. Dengan begitu, Polri bisa memaksimalkan keamanan dan bantuan bagi objek vital tersebut.

Menyikapi kampanye negatif yang di-lakukan LSM terhadap sawit, terutama tindakan masuk ke kebun tanpa izin untuk mengambil dokumentasi dan data kampanye, Ahmad Lumumba menegaskan bahwa hal itu dapat di-lakukan penindakan apabila terbukti terjadi pelanggaran hukum. “Tidak ada yang kebal, termasuk LSM. Apa-bila memenuhi unsur pelanggaran bisa ditindak,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang menyambut positif rencana tersebut. Ditetapkannya perkebunan sawit sebagai objek vital nasional sangat penting karena sawit selama ini banyak mendapat kampanye negatif, baik dari dalam maupun luar negeri. “Ini kan aneh, dari dalam negeri yang tidak memahami arti penting sawit juga ikut menyerang. Padahal, sawit sebagai penyerap tenaga kerja dan sumber devisa. Dengan penetapan sawit sebagai objek vital nasional, saya pikir sangat tepat,” kata dia.

Nilai ekspor minyak sawit dan produk turunannya paling tinggi di antara komoditas yang ada di Indone-sia, termasuk minyak dan gas bumi. Data Ditjen Perkebunan Kementan menyebutkan, pada 2017 dari total ekspor komoditas perkebunan yang mencapai US$ 33 miliar, US$ 22,90 miliar di antaranya dari sawit.

“Jadi, kami sangat senang (peneta-pan sawit sebagai objek vital nasional), dan itu sangat penting. Bagaimana mungkin negara tidak memberikan perhatian terhadap sawit yang mem-berikan sumbangan sangat besar,” katanya.

Bambang juga menegaskan, sawit akan menjadi kekuatan Indonesia di masa yang akan datang. “Saat migas akan habis, tanaman yang sangat produktif menghasilkan energi adalah sawit. Sawit ini menjawab tantangan dunia akan energi jangka panjang,” tegas dia. (tl)

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi ikan kakap putih mencapai 30 ribu ton tahun ini, atau meningkat dari 2017 yang diproyeksikan men-capai 25.051 ton. Upaya peningkatan produksi salah satunya dilakukan dengan pengembangan karamba jar-ing apung (KJA) lepas pantai. Setelah sebelumnya KJA lepas pantai di Pan-gandaran diresmikan, selanjutnya KJA lepas pantai juga akan dibangun di Sabang dan Karimunjawa.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, upaya memacu konsumsi ikan di dalam neg-eri telah menggairahkan usaha budi-daya ikan, termasuk ikan kakap. Lon-jakan produksi juga dipastikan tidak akan menekan harga pada tingkat nelayan atau pembudidaya. Apalagi, selain dikonsumsi di dalam negeri, juga dipasok ke pasar ekspor. “Iklim usaha perikanan semakin membaik. Karena itu, terjadi lonjakan produksi dari 2016 yang tercatat sebanyak 5.544,68 ton dengan nilai sekitar Rp 380,798 miliar. Itu setara Rp 70 ribu per kilogram (kg) harga jual dari pembudidaya,” kata Slamet di Jakarta, Jumat (27/4).

Slamet memaparkan, hingga 90% produksi kakap didominasi ikan kakap putih, sisanya ikan kakap merah dan kakap bakau. Ikan kakap putih lebih banyak karena bisa hidup di ekosistem air tawar dan air asin (laut). Karena itu, dalam program pengembangan akuakultur KJA lepas pantai, yang digunakan adalah ikan kakap putih karena targetnya untuk ekspor dan skala industri. “Setelah pemasangan dan peresmian KJA lepas pantai di Pangandaran, selanjutnya akan di-lakukan pemasangan untuk KJA lepas pantai di Sabang dan Karimunjawa,” jelas Slamet.

Dia menjelaskan, tebar benih seka-ligus peresmian KJA lepas pantai di Pangandaran telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Se-lanjutnya, KKP menjadwalkan untuk KJA lepas pantai di Sabang dan Kari-munjawa akan dilakukan tebar benih pada Mei atau Juni 2018. Saat ini, KJA untuk dua lokasi tersebut sudah dirak-it dan tinggal pemasangan pada lokasi dan tebar benih. Pada KJA lepas pantai Pangandaran telah ditebar sebanyak 1,20 juta ekor benih ikan kakap putih dengan disebar pada delapan lubang KJA. Dengan masa bertumbuh sekitar 8 bulan, KJA tersebut ditargetkan mampu memproduksi total 800 ton ikan kakap putih.

KJA lepas pantai merupakan salah satu bentuk akuakultur untuk men-dukung industrialisasi perikanan den-gan mengadopsi teknologi Norwegia yang sudah berstandar internasional. Meski arahnya adalah industrialisasi, tapi usaha pengembangan budidaya ikan tersebut berbasis kemasyaraka-tan. Karena itu, mulai dari proses pembibitan, pendederan, hingga pe-masaran dilakukan melalui kerja sama dengan KUD nelayan setempat, belum lagi untuk kebutuhan pakan.

Budidaya ikan dengan KJA lepas pantai, kata dia, menjalin kerja sama KUD nelayan dengan BUMN untuk usaha perikanan berorientasi ekspor dan skala industri. KKP mengharap-kan dalam lima tahun ke depan, mela-lui KJA lepas pantai yang ada di tiga lokasi tersebut, akan tercipta transfer teknologi. Dengan begitu, akan men-dorong tumbuhnya usaha perikanan KJA lepas pantai dengan pola yang sama dengan yang diterapkan di tiga lokasi tersebut. Tujuannya adalah untuk pengembangan akuakultur yang berskala internasional dan berkelanju-tan. (eme)

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Hu-tan Indonesia (APHI) bersama Dewan Atsiri Indonesia sepakat menjalin kerja sama pengembangan usaha minyak atsiri di kawasan hutan. Pengem-bangan usaha minyak atsiri sangat menjanjikan sebagai bisnis alternatif di masa mendatang, khususnya di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI).

Kerja sama itu ditandai dengan pe nandatanganan nota kesepahaman antara APHI dan Dewan Atsiri Indo-nesia di Yogyakarta, baru-baru ini.

Selama periode masa tunggu panen tanaman pokok, bisnis minyak at-siri merupakan jawaban untuk men-ingkatkan pendapatan perusahaan dan masyarakat di sekitar areal izin dengan menerapkan pendekatan agroforestry yakni pola penanaman campuran antara tanaman kayu dan tanaman nonkayu/semusim. Praktik tersebut menjadi salah satu bentuk konfigurasi bisnis baru kehutanan yang saat ini gencar didorong kepada anggota APHI.

Ketua Umum APHI Indroyono

Soesilo mengatakan, akibat lamanya masa panen kayu HTI, optimalisasi dan peningkatan produktivitas lahan melalui kegiatan yang menghasilkan pendapatan antara menjadi perhatian utama APHI saat ini. Usaha minyak atsiri, sangat potensial dikembangkan di areal HTI dengan pola agroforestry tersebut. “Sesuai ketentuan, dari ar-eal izin HTI seluas sekitar 10 juta hektare (ha) terdapat areal sekitar 20% dari areal izin atau kurang lebih 2 juta ha yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman penghasil minyak

atsiri de ngan pola agroforestry,” kata Indroyono.

Dengan menggandeng Dewan Atsiri Indonesia, kata Indroyono, anggota APHI diharapkan memper-oleh kesempatan untuk mempelajari teknik budidaya, pengolahan, serta akses jaringan pemasaran. Apalagi, pengembangan usaha minyak atsiri sekaligus menjadi bagian dari upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar areal konsesi melalui keg-iatan kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat. (eme)

Menurut Deputi Konstruksi Ope-rasi dan Pemeliharaan BRG Alue Dohong, berdasarkan regulasi yang menjadi payung hukum BRG, target yang mesti dicapai dalam program restorasi gambut sekitar 2,4 juta ha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,4 juta ha adalah konsesi swasta dan si-sanya di bawah yuridiksi pemerintah. “Untuk mencapai target itu dibutuh-kan mekanisme pendanaan inovatif sehingga menarik pendanaan swasta. Ini karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit yakni hingga US$ 2,5 miliar dan salah satu mekanisme pendanaan inovatif itu adalah perpaduan antara

obligasi gambut dan investasi swasta,” ungkap dia dalam konferensi The 6th International Conference Oil Palm and Environment (ICOPE) 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/4).

Untuk restorasi gambut seluas 1 juta ha di bawah juridiksi pemerintah, lan-jut dia, 350 ribu ha di antaranya sedang dalam pengerjaan, sementara 650 ribu ha belum dapat alokasi (anggaran). Penerbitan obligasi gambut menjadi salah satu mekanissme pendanaan inovatif, sebab melalui dana obligasi gambut BRG dapat mengundang pub-lik dan swasta untuk membuat inves-tasi tanpa melupakan orientasi profit.

“Kami berusaha mendorong agar investasi dari obligasi ini bisa menutup 20% dari kebutuhannya. Kami sadar sektor swasta menekankan komoditas berkelanjutan dan profit, jadi harus ada insentif lain seperti karbon. Ini gagasan di balik obligasi gambut,” tuturnya.

Sementara itu, CEO Landscape Indonesia PT Bentang Alam Indonesia Agus Sari menyebutkan, pihaknya berupaya menjembatani dan mem-bantu BRG dalam hal investasi gambut untuk obligasi. “Sehingga kita memi-liki dana untuk me-leverage investasi swasta. Keinginan utamanya adalah restorasi gambut bisa diinvestasikan,” tambah dia.

Namun dengan melihat kebutuhan pendanaan yang cukup besar itu maka diperlukan upaya menarik investasi asing. Berdasarkan alasan tersebut, diperlukan memiliki dana leverage yang menjamin risiko. “Realokasi risiko yang tidak ingin diambil dari mekanisme investasi ini. Jadi ini cam-puran, antara gabungan obligasi dan investasi swasta,” pungkas Agus.

Dalam standar Roundtable on Sus-tainable Palm Oil (RSPO), lanjut Agus, terdapat peluang untuk melakukan investasi itu. Pasalnya, di dalam RSPO, perusahaan dilarang melaku-kan deforestasi sejak 2005 dan bagi

perusahaan yang masih melakukan deforestasi sejak 2005 maka ada liabili-tas untuk merestorasi di daerah lain. “Ini peluang. Perusahaan sawit dan liabilitasnya bisa mendanai restorasi gambut. Kita lihat pendanaan kon-servasi bisa berjalan 25 tahun. Kalau punya dana US$ 100 juta, diambil 4% dan akan habis dalam 25 tahun. Masih tetap ada dana sehingga kita tetap memiliki modal cukup untuk project landscape menghasilkan return. Ini seperti dana abadi untuk konservasi gambut,” jelas dia.

Selain itu, ke depan BRG akan memfasilitas proyek konservasi un-tuk dikembangkan seiring dengan restorasi gambut. Menurut BRG akan ada dua usulan pemberian insentif, per tama, mekanisme komoditas berkelanjutan di gambut dan kedua ada potensi karbon yang besar di pengelolaan gambut. Namun untuk mendukung insentif tersebut, diper-lukan sistem registrasi nasional guna memvalidasi restorasi gambut yang akan ditukarkan dengan insentif carbon trade. “Untuk pembayaran jasa lingkungan berupa carbon trade, kita harus memiliki sistem registrasi nasional untuk memvalidasi insentif tersebut. Ke depan insentif dari aspek sosial juga harus dipertimbangkan,” kata Alue.

Oleh Happy Amanda Amalia

NUSA DUA – Badan Restorasi Gambut (BRG) membutuhkan dana US$ 2,5 miliar guna meresto-rasi 2,4 juta hektare (ha) lahan gambut di seluruh Indonesia hingga 2020. Untuk memenuhi kebutu-han dana tersebut, BRG tengah mengembangkan mekanisme pendanaan inovatif yakni perpaduan antara penerbitan obligasi gambut dan investasi swasta.

Budi Daya Kerang Hijau Sejumlah pekerja mengupas kerang hijau (Perna viridis) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, Jumat (27/4). Para nelayan yang tergabung dalam kelompok KSB (Karya Sinar Bahari) mampu memproduksi 1,3 ton kerang hijau per hari saat panen raya (setiap 5 bulan).

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pras/18

pusdok
Typewritten Text
28 April 2018, Investor Daily | Hal. 7