Upload
fx-hadisumarta-n
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
1/8
PROSES PENELITIAN BAB 4
BIDANG MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses dan fokus pada situasi yang dibahas. Ingat
bahwa bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi di mana seseorang melihatsebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan, bidang yang seorang
manajer yakini pelu ditingkatkan dalam organisasi, persoalan konseptual atau teoritis yang perlu
dipersempit bagi peneliti dasar untuk memahami fenomena tertentu, dan beberapa pertanyaan
penelitian yang seorang peneliti dasar ingin jawab secara empiris.
Contoh bidang masalah luas yang seorang manajer bisa amati di tempat kerja adalah sebagai
berikut :
1. Program pelatihan mungkin tidak seefektif seperti yang diharapkan
2. Volume penjualan sebuah produk tidak juga meningkat
3. Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak meningkat dalam karier mereka
4. Penyeimbangan harian dari pencatatan buku besar terus-menerus menjadi masalah
5. Sistem informasi yang baru di-install tidak dimanfaatkan oleh para manajer yang menjadi
sasaran utama sistem tersebut
6. Penerapan jam kerja fleksibel telah menimbulkan lebih banyak persoalan dibanding yang
dipecahkan dalam banyak organisasi
7. Hasil yang diharapkan dari merger baru-baru ini belum juga tampak
8. Pengendalian persediaan tidak efektif
9. Instalasi sebuah SIM masih belum berhasil
10.Pihak manajemen dari sebuah proyektim yang kompleks dan mulidepartemen kehlangan
kendali atas departemen litbang dari sebuah perusahaan
Bidang masalah yang luas akan menjadi lebih sempit seiring dengan persoalan spesifik yang
diinvestigasi setelah sejumlah data pendahuluan dikumpulkan oleh peneliti. Hal ini bisa melalui
wawancara dan penelitian literatur.
PENGUMPULAN DATA AWAL
Sifat Data Yang Dikumpulkan
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
2/8
Sifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan mendefinisikan masalah secara lebih
spesifik dan menyusun teori juga menguraikan variable-variabel yang mungkin berpengaruh
dapat diklasifikasikan secara luas ke dalam tiga bagian seperti berikut :
1. Informasi latar belakang mengenai organisasi yaitu faktor kontekstual
2. Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya
3. Persepsi, sikap, dan respons perilku dari anggota organisasi dan sistem klien (sejauh
dapat diterapkan)
Jenis informasi tertentu, seperti rincian latar belakang perusahaan dapat diperoleh dari publikasi
dokumen yang tersedia, situs website perusahaan, archive perusahaan, dan sumber lain. Jenis
informasi tertulis lainnya, seperti kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan dapat diperoleh
dari catatan dan dokumen perusahaan. Data yang diperoleh melalui sumber yang ada disebut
dengan data sekunder. Yaitu, data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh
peneliti. Sedangkan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya
peristiwa disebut data primer.
Informasi Latar Belakang Mengenai Organisasi
Adalah penting bagi peneliti atau tim penelitian, khususnya jika yang melakukan penelitian
adalah agensi luar, untuk mengetahui dengan baik latar belakang perusahaan atau organisasi
yang dipelajari, bahkan sebelum mengadakan wawancara pertama dengan pihak terkait.
Informasi latar belakang tersebut mungkin meliputi, di antaranya faktor kontekstual yang
penting, yang dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dipublikasikan seperti publikasi
perdagangan, Census of Business and Industry, Directory of Corporations, beberapa panduan
dan jasa bisnis lain, dokumen yang tersedia di dalam organisasi, dan website.
Aspek-aspek informs terdahulu akan berguna dalam pembicaraan yang dapat dipelajari oleh
pihak perusahaan selama wawancara dan memunculkan isu tepat yang berkaitan dengan
masalah.
Informasi mengenai Faktor Struktural dan Filosofi Manajemen
Informasi mengenai kebijakan, struktur, arus kerja, filosofi manajemen, dan semacamnya bisa
diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada manajemen. Bila pertanyaan diajukan
kepada beberapa manajer, ada kemungkinan bahwa sejumlah respons akan bertentangan dan
berlawanan. Seringnya terjadi kontradiksi semacam itu mungkin menunjukkan persoalan
komunikasi yang buruk atau mispersepsi di antara anggota organisasi terkait filosofi, tujuan,
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
3/8
nilai, dan sebagainya. Persoalan tersebut dapat ditelusuri oleh peneliti dalam wawancara
selanjutnya untuk mendapatkan gagasan mengenai letak perbedaan persepsi yang muncul dalam
organisasi.
Pengumpulan informasi semacam itu akan sangat berguna manakala sistem, proses, dan prosedur
yang baru diterapkan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Kegagalan banyak teknologi
baru, kebijakan tunjangan yang sangat baik, rencana strategis, praktik pemasaran atau produksi
sering disebabkan oleh kesalahpahaman dan mispersepsi mengenai tujuan yang diharapkan dan
motif pihak manajemen atas alih-alih kegagalan di dalam mekanisme itu sendiri. Setelah
mispersepsi dihilangkan, masalah pun akan selesai. Karena itu, adalah berguna untuk menaksir
tingkat di mana masalah persepsi dan komunikasi terjadi sejak semula.
Sangat sering, aspek-aspek struktur juga memengaruhi persoalan dan perlu untuk diselidiki.
Berikut adalah beberapa faktor struktural :
1. Peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap level pekerjaan
2. Tingkat spesialisasi
3. Saluran komunikasi
4. Sistem kendali
5. Koordinasi dan rentang kendali
6. Sistem penghargaan
7. Sistem arus kerja dan semacamnya
Adalah mungkin bahwa persepsi responden mengenai variabel-variabel struktural tidak sama
dengan kebijakan dan prosedur struktural resmi organisasi. Bila hal tersebut terjadi adalah
relevan untuk melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur yang lebih lanjut dengan
berbagai level karyawan dalam organisasi.
Persepsi, Sikap, dan Respons Perilaku
Persepsi karyawan terhadap pekerjaan, lingkungan kerja, sikap, dan respons perilaku mereka
diketahui dengan cara berbicara, mengamati, dan menanyakan respons mereka melalui
kuensioner. Gagasan umum tentang persepsi orang mengenai pekerjaan, iklim organisasi, dan
aspek minat peneliti lainnya dapat diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan responden.
Dengan membangun hubungan yang baik dengan individu dan mengikuti teknik bertanya.
Faktor-faktor sikap terdiri atas keyakinan orang mengenai dan reaksi terhadap hal berikut :
Sifat pekerjaan
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
4/8
Saling ketergantungan arus kerja
Superioritas dalam organisasi
Partisipasi dalam pengambilan keputusan
Sistem klien
Rekan kerja
Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, seperti kenaikan gaji dan tunjangan kerja
Kesempatan karier dalam organisasi
Sikap organisasi terkait tanggung jawab karyawan terhadap keluarga
Keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, kepentingan umum, dan kelompok sosial
lainnya
Toleransi perusahaan terhadap karyawan yang cuti kerjaFaktor perilaku mencakup kebiasaan kerja aktual seperti ketekunan, tingkat absensi, kinerja, dan
sebagainya.
Responden dapat di dorong pada tahap wawancara untuk berbicara mengenai pekerjaan mereka,
faktor terkait kerja dan tidak terkait kerja lainnya, serta sikap, nilai, persepsi, dan perilaku
mereka yang sebagian di antaranya mungkin memengaruhi kinerja di tempat kerja.
SURVEI LITERATUR
Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan
nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti. Perpustakaan
merupakan pusat penyimpanan yang kaya bagi data sekunder, dan peneliti biasanya
menghabiskan beberapa minggu dan terkadang bulan untuk menelusuri buku, jurnal, surat kabar,
majalah, laporan konferensi, dan lainnya untuk menemukan informasi yang terkait dengan topik
penelitian mereka.
Alasan untuk Survei Literatur
Tujuan dari tinjauan literatur adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa
lalu yang ditemukan berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah yang terlewatkan. Adalah
mungkin bahwa sejumlah variabel penting tidak pernah mengemuka dalam wawancara, entah
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
5/8
karena karyawan tidak dapat mengungkapkannya atau tidak dapat menyadari dampaknya, atau
karena variabel tersebut tampak sangat jelas bagi yang di wawancara sehingga tidak dinyatakan
secara spesifik. Bila terdapat variabel yang tidak terungkap selama wawancara, namun sangat
memengaruhi masalah, maka penelitian yang dilakukan tanpa mempertimbangkan hal tersebut
akan menjadi penelitian yang gagal. Dalam hal tersebut, alasan yang sebenarnya di balik
persoalan akan tetap tersembunyi, bahkan setelah penelitian selesai. Untuk menghindari
kemungkinan tersebut, peneliti perlu mempelajari semua hasil penelitian penting yang berkaitan
dengan bidang masalah yang sedang diteliti.
Survei literatur tidak saja menolong peneliti untuk menyertakan semua variabel yang relevan ke
dalam proyek penelitian, tapi juga memfasilitasi penggabungan kreatif dari informasi yang
diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan apa yang ditemukan dalam
studi sebelumnya. Dengan kata lain, hal tersebut memberikan kerangka dasar yang baik untuk
diproses lebih lanjut dengan investigasi. Survei literatur yang baik dengan demikian
menyediakan dasar untuk menyusun kerangka teoritis yang komprehensi di mana hipotesis dapat
dibuat untuk diuji.
Dengan demikian, survei literatur memastikan bahwa :
Variabel penting yang kemungkinan besar memengaruhi situasi masalah tidakterlewatkan dalam studi
Gagasan yang lebih jelas akan muncul
Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas
Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat
Peneliti tidak mengalami resiko menemukan kembali roda yang memboroskan usaha
dengan mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui
Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan penting
Mengadakan Survei Literatur
Berdasarkan persoalan spesifik yang menjadi keprihatinan manajer dan faktor-faktor yang
ditemukan selama proses wawancara, tinjauan literatur perlu dilakukan berkenaan dengan
variabel-variabel tersebut. Langkah pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian
berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang tersedia mengenai topik persoalan, dan
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
6/8
memperoleh akses ke hal tersebut. Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan, entah
melalui pencarian bahan yang diperlukan di perpustakaan atau pencarian akses ke sumber online.
Langkah ketiga adalah menulis tinjauan literatur.
Mengidentifikasi Sumber Relevan
Sebelumnya, seseorang harus secara manual menelusuri beberapa indeks bibliografi yang
disusun secara periodik, mendaftar jurnal, buku, dan sumber lain dimana publikasi karya yang
berkaitan dengan persoalan yang diteliti dapat ditemukan. Tetapi, dengan teknologi modern,
mencari sumber dimana topik persoalan telah dipublikasikan menjadi mudah. Hampir semua
perpustakaan saat ini mempunyai sistem online komputer untuk mencari dan mencetak publikasi
informasi mengenai beragam topik.
Pada dasarnya, ada tiga basis data yang dapat digunakan ketika meninjau literatur, yaitu :
Basis data bibliografi, yang hanya menampilkan kutipan bibliografi, yaitu nama penulis,
judul artikel (atau buku), sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah halaman.
Basis data abstrak, yang sebagai tambahan memuat abstrak atau ikhtisar artikel
Basis data teks-lengkap, yang menyediakan teks lengkap artikel
Menyarikan Informasi Relevan
Mengakses sistem online dan memperoleh cetakan semua karya publikasi yang diminati dari
sebuah indeks bibliografi akan memberikan bibliografi komprehensif mengenai subjek yang
akan membentuk dasar untuk langkah selanjutnya. Sementara, cetakan terkadang bisa meliputiseratus atau lebih daftar pandangan sekilas pada judul artikel atau buku akan menunjukkan mana
dari semua itu yang mungkin berhubungan dari mana yang hanya merupakan permukaan dari
studi yang diteliti. Abstrak dari artikel semacam itu yang kelihatannya relevan, kemudian dapat
diperoleh melalui sistem online. Hal tersebut akan member gagasan mengenai artikel yang perlu
ditelaah lebih dalam, sehingga teks lengkapnya pun kemudian bisa dicetak.
Menulis Tinjauan Literatur
Dokumentasi studi relevan yang mengutip penulis dan tahun studi disebut sebagai tinjauan
literatur atau survei literatur. Surve literatur merupakan penyajian yang jelas dan logis mengenai
karya penelitian yang relevan yang dilakukan sejauh ini dalam bidang investigasi. Seperti
disebutkan sebelumnya, tujuan survei literatur adalah untuk mengidentifikasi dan menyoroti
variabel-variabel penting, dan untuk mendokumentasikan temuan penting dari penelitian
sebelumnya yang akan berfungsi sebagai dasar bagi kerangka teoritis dan hipotesis investigasi
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
7/8
saat ini. Dokumentasi semacam itu adalah penting untuk meyakinkan pembaca bahwa peneliti
menguasai persoalan dan telah melakukan pekerjaan rumah pendahuluan yang diperlukan untuk
mengadakan penelitian, dan kerangka teoritis akan disusun di atas penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan akan berkontribusi pada dasar pengetahuan yang kukuh yang telah
ada sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa survei literatur hendaknya menampilkan semua informasi yang relevan
dengan cara yang meyakinkan dan logis, alih-alih menampilkan semua studi dalam urutan
kronologis dengan kepingan dan potongan informasi yang tidak beraturan. Survei literatur yang
baik juga membawa seseorang secara logis pada pernyataan masalah yang baik.
DEFINISI MASALAH
Setelah wawancara dan tinjauan literature, peneliti kini berada dalam posisi untuk mempersempit
masalah dari dasar yang semula luas dan mendefinisikan persoalan dengan lebih jelas. Penting
bahwa focus penelitian selanjutnya atau dengan kata lain, masalah di identifikasi dan
didefinisikan secara terang.
Definisi masalah atau pernyatan masalah adalah pernyaaan dari pernyataan yang jelas, tepat, dan
ringkas atau persoalan yang diinvetigasi untuk menemukan jawaban atau solusi. Seperti
disebutkan sebelumnya definisi masalah berkaitan dengan:
1. Masalah bisnis saat ini, dimna manajer mencari sebuah solusi.
2. Situasi yang mungkin bukan merupakan masalah apa pun saat ini, tetapi oleh manajer
dirasa ada peluang untuk peningkatan.
3. Bidang dimna sejumlah kejelasan konsep diperlukan untuk penyusunanteori yang lebih
baik
4. Situasi dimna seorang peneliti mencoba menjawab sebuah pertanyaan penelitian secara
empiris karena berminat terhadap topic tersebut.
Sebuah masalah tidak selalu berarti bahwa ada sesuatu yang secra serius salah dengan situasi saat
ini yang perlu segea diperbaiki. Suatu Masalah bisa saja menunjukkan minat terhadap
persoalan dimna menemukan jawaban yang tepat akan mungkin menolong meningkatkan situasi
saat ini. Dengan demikian adalah bermanfaat untuk mendefinisikan dapat masalah sebagai situasi
dimna terdapat celah antar keadaan actual dan keadaan ideal yang diharapkan. Peneliti dasar
selalu mendefinisikan investigasi mereka dari perpektif tersebut. Dalam tiap kasus, seorang
7/29/2019 75417521 Proses Penelitian Bab 4
8/8
sebaiknya mengetahui apa persoalan yang sebenarnya, yang perlu memperoleh jawaban. Sangat
penting bahwa gejala masalah tidak didefinisikan sebagai masalah nyata.