33
BAB III MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu hasil yang efektif dan efesien sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.Dengan adanya organisasi proyek ini maka kegiatan masing - masing pihak yang terlibat di dalam proyek tidak mengganggu / menghambat satu dengan yang lainnya.Masing - masing pihak mempunyai tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yang harus dipertanggungjawabkan kepada pihak - pihak yang terkait, dalam hal ini orang yang kedudukannya dalam organisasi berada di atasnya. Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, atau dengan kata lain merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab masing - masing pihak yang terkait, sehingga jelas batasan wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi terdiri dari beberapa unsur yang Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 8

7.BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab KP

Citation preview

Page 1: 7.BAB III

BAB III

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK

3.1 Organisasi Proyek

Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai

pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan

berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu hasil yang efektif dan efesien

sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.Dengan adanya organisasi proyek

ini maka kegiatan masing - masing pihak yang terlibat di dalam proyek tidak

mengganggu / menghambat satu dengan yang lainnya.Masing - masing pihak

mempunyai tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yang

harus dipertanggungjawabkan kepada pihak - pihak yang terkait, dalam hal ini

orang yang kedudukannya dalam organisasi berada di atasnya.

Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem

organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, atau dengan kata lain

merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab

masing - masing pihak yang terkait, sehingga jelas batasan wewenang dan

tanggung jawabnya. Struktur organisasi terdiri dari beberapa unsur yang saling

terkait dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa bisa terpisahkan rantai

hubungan kegiatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur

organisasi yang jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan

tujuan dari pelaksanaan proyek pembangunan tersebut pun dapat tercapai sesuai

dengan persyaratan waktu, biaya dan mutu yang telah disepakati sebelumnya.

Adanya sistem organisasi dan struktur organisasi yang baik dan jelas pada

proyek ini diharapkan dapat mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab

dan wewenang masing - masing pihak yang terlibat, sehingga pelaksanaan proyek

dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan

perencanaan yang telah dilakukan.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 8

Page 2: 7.BAB III

Unsur - unsur yang terlibat Pada Proyek Kondotel, Apartemen, dan Convention

Hall Mataram City akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Owner (Pemberi Tugas)

Owner (pemberi tugas) adalah pihak yang mempunyai dana dan ingin

mendirikan suatu bangunan dengan menggunakan dana yang dimiliknya tersebut.

Pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat dilakukan sendiri atau dapat meminta pihak

lain untuk melaksanakannya sesuai dengan diinginkan dengan pertimbangan

tertentu. Pada Proyek Condotel, Apartemen, dan Convention Hall Mataram City

pemberi tugas adalah PT. Saraswanti Indoland Development.

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang

memiliki kemampuan untuk merancang, merencanakan atau memberikan

konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan yang

sesuai dengan keinginan pemilik (owner). Pada Proyek Condotel, Apartemen, dan

Convention Hall Mataram City konsultan perencana adalah PT. Gammara Design.

3. Konsultan Menejemen Konstruksi

Konsultan MK adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas

(owner) untuk mengelola serta mengawasi proses pelaksanaan pembangunan dari

awal sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain,

konsultan MK mewakili atau bertindak sebagai koordinator atas nama pemberi

tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan dan bertanggung

jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas (owner). Pada

Proyek Condotel, Apartemen, dan Convention Hall Mataram City, tugas

konsultan MK diberikan kepada PT. Elmacon Engineering yang merupakan

tempat penyusun melakukan pengetahuan praktik lapangan ini.

Adapun wewenang dan tanggung jawab konsultan menejemen konstruksi

meliputi:

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 9

Page 3: 7.BAB III

a. Memberikan saran dan masukan kepada owner saat pengadaan kontraktor

melalui proses pelelangan

b. Melaksanakan pelelangan

c. Mengevaluasi pelelangan dan memberi masukan pada owner dalam

menentukan pemenang lelang

d. Memeriksa dan memberi masukan pada Rencana Anggaran Belanja

(RAB), Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan dokumen perencanaan yang

telah dibuat oleh konsultan perencana agar hasilnya lebih efisien

e. Mengoreksi dan memberi masukan pada shop-drawing yang telah dibuat

oleh kontraktor

f. Mengevaluasi pada pekerjaan – pekerjaan tambah dan pekerjaan –

pekerjaan kurang yang telah dilakukan kontraktor

g. Mengkonsultasikan ke owner dan konsultan perencana apabila ada

perubahan pekerjaan

h. Memeriksa dan mensetujui laporan progress dari kontraktor

i. Memeriksa dan mensetujui gambar as built dari kontraktor

j. Mengkoordinasikan semua kontraktor yang ada pada proyek

k. Melakukan pengewasan secara kontinyu terhadap pelaksanaan pekerjaan

kontraktor di lapangan terutama standar mutu ( kesesuaian dengan

spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat - syarat (RKS) seperti

digariskan sebelumnya),

l. Melakukan proses pengawasan produktivitas terhadap aspek waktu dan

biaya proyek, termasuk juga dampak yang ditimbulkan.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 10

Page 4: 7.BAB III

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 11

Project Manager

Dr. Lutfi Hasan

Administrasi

Roni Widi H S.T.

Dwi Aryanto

Paratiwi S.

Site Manager

Budi Susanto S.T.

Tenaga Ahli :

1.Ahli struktur : Prof. Widodo

2.Ahli arsitek : Aryadi S.T., M.T.

3.Ahli ME : Agus Jamal S.T., M.T.

Pengawas Struktur

1. Najib Rahmawan S.T.

2. Risman S.T.

3. Sujono S.T.

Pengawas Arsitek

Deddy S.T., M.T.

Pengawas Mechanical

Umar Jallaludin

Pengawas Electrical

Ahmad Agus Setiawan

Estimator

R.Jono

Page 5: 7.BAB III

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Tim PT. Elmacon Engineering di proyek

Condotel Mataram city

4. Kontraktor (Pelaksana)

Kontraktor adalah pihak yang melaksanakan tugas unutk mewujudkan

gambar perencanaan menjadi barang nyata dilapangan sesuai dengan syarat -

syarat yang telah ditetapkan, setelah mendapat intruksi tugas dari owner dan telah

tercapai kesepakatan .Kontraktor berupa perseroan yang berbadan hukum maupun

badan hokum yang bergerak di bidang jasa pelaksanaan konstruksi bangunan.

Pada Proyek Condotel, Apartemen, dan Convention Hall Mataram City,

kontraktor yang diberi tugas oleh PT. Saraswanti Indoland Development setelah

mengikuti proses pelelangan adalah PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek, PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk menugaskan staf engineer dan staf lapangan serta beberapa

pegawai kontrak. Berikut bagan Struktur Organisasi Proyek yang digunakan pada

proyek kali ini :

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 12

Page 6: 7.BAB III

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Tim PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk. di proyek Condotel Mataram city

Unsur – unsur dalam tim pelaksana proyek Kondotel, Apartemen, dan

Convention Hall Mataram City adalah sebagai berikut :

1. Project Manager

Project Manager merupakan pimpinan pada suatu proyek perusahaan di

lapangan. Tugas utama pada jabatan Project Manager yaitu memimpin,

merencanakan dan membuat laporan mengenai kinerja para tim dalam mencapai

target proyek sesuai dengan perencanaan. Berikut Deskripsi Pekerjaan Project

Manager secara lebih jelas

a. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek

b. Melakukan koordinasi mengenai jadwal proyek secara keseluruhan

c. Memastikan bahwa semua rencana proyek telah selesai

d. Memenuhi setiap persyaratan kualitas dan waktu sesuai dengan

perencanaan bisnis sebelumnya

e. Melakukan perencanaan dan penjadwalan dalam rangka pencapaian target

proyek dengan sukses

f. Memimpin, memberikan arahan dan dorongan kepada para anggota tim

kerja

g. Menjaga hubungan baik dengan owner, konsultan perencana, dan

konsultan pengawas

h. Mengembangkan dan menyajikan laporan mengenai proyek kepada owner

i. Melakukan pemantauan proyek secara terus-menerus

j. Membuat laporan secara terperinci mengenai kemajuan proyek, jadwal,

anggaran, risiko sampai solusi

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 13

Page 7: 7.BAB III

k. Melaporkan hasil kinerja mengenai pencapaian proyek

2. SHE Q ( Safety, Health, Enviroment, and Quality )

SHE Q adalah staff khusus dalam tim manajemen pelaksanaan proyek

yang mempunyai tugas menciptakan lingkungan kerja yang aman dan

nyaman sesuai dengan imlementasi SMK3 ( Sistem Manajemen Kesehatan

dan Keselamatan Kerja ).

Tugas – tugas dari SHE Q adalah :

a. Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan SMK3.

b. Menerapkan dan mempromosikan program SHE Q.

c. Melakukan inspeksi situs keamanan rutin dan tindak lanjut.

d. Membantu penyelidikan insiden.

e. Melakukan dan menyajikan temuan keselamatan bulanan.

f. Melakukan Diklat keamanan rutin, briefing, dll.

g. Melaksanakan penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan proyek.

3. QC ( Quality Control )

Untuk meminimalkan penyalahgunaan dalam suatu proyek maka

dibutuhkan seorang Quality Control untuk melakukan inspeksi, pengawasan,

monitoring, dan mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan.

Tugas seorang quality control dalam suatu proyek antara lain :

a. Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk

intern kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau

owner untuk memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai

dengan kriteria yang diinginkan pemilik proyek.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 14

Page 8: 7.BAB III

b. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada

pelaksana, sub kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan

dalam pelaksanaan atau pengadaan material yang mempengaruhi mutu

hasil pekerjaan di lapangan.

c. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkan

maupun yang sudah tiba di lokasi proyek dan memberikan status

kepada bahan bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah

melihat kualitas bahan.

d. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap

penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu

pekerjaan dapat dicegah, hal ini lebih baik jika dibanding perlakuan

pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja sehingga apabila terjadi

mutu yang kurang baik harus dilakukan bongkar pasang yang dapat

menyebabkan biaya tambahan.

e. Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan di lapangan

sudah sesuai dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.

f. Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material

bahan kepada supplier sebelum melakukan pembelian sehingga

material terpilih sesuai dengan standar kualitas yang dalam kontrak

kerja.

g. Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang

berhubungan dengan pekerjaan quality control pada proyek bangunan.

4. Construction Manager

Construction Manager memiliki tugas dan tanggung jawab penuh atas

segala hal yang menyangkut pelaksanaan proyek di lapangan, serta kegiatan

pengkoordinasian yang melibatkan para staf dan bawahannya.

Tugas Construction Manager :

a. Mengkoordinasikan seluruh pekerjaan di lapangan.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 15

Page 9: 7.BAB III

b. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan gambar rencana ke

pelaksanaan pekerjaan sebenarnya.

c. Membuat metode kerja berdasarkan metode pelaksanaan yang dibuat

oleh Project Manager.

d. Mengatur pemakaian material, upah dan peralatan.

e. Mengadakan komunikasi dengan kantor pusat jika terjadi

penyimpangan di lapangan. Setiap permasalahan yang ada, harus

segera mengadakan rapat dengan atasan untuk mencari solusi

permasalahan yang ada.

f. Mengendalikan semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

g. Membuat sistem kerja, Network Planning dan Time Schedule

pelaksanaan secara baik.

h. Mengevaluasi kemajuan pekerjaan di lapangan.

i. Mengendalikan sumber daya baik bahan, alat maupun tenaga kerja.

j. Menyusun laporan kemajuan proyek.

5. Site Administration Manager

Site Administration Manager mempunyai tugas membantu Site

Manager terutama dalam hal administrasi proyek.

Tugas Site Administration Manager antara lain :

a. Membuat, mendistribusikan dan menyimpan arsip surat yang

masuk dan keluar proyek.

b. Membuat daftar hadir, daftar surat atau gambar masuk dan keluar.

c. Memeriksa dan menghitung upah dan lembur tenaga kerja harian.

d. Memeriksa dan menghitung uang makan lembur staf.

e. Memeriksa, menginput dan membuat laporan kas lapangan.

f. Mengirim surat / gambar kepada pihak yang terkait.

g. Sebagai operator telepon dan mencatat telepon keluar dan masuk

proyek.

h. Membantu tugas Site Engineer dalam membuat notulen rapat intern.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 16

Page 10: 7.BAB III

i. Membuat daftar permintaan kebutuhan alat-alat tulis dan kantor dari

divisi proyek kepada Site Engineer.

j. Menyusun dokumen dengan baik dan benar.

k. Menyerahkan seluruh dokumen (hard copy dan soft copy).

5. Subkontraktor

Subkontraktor adalah kontraktor yang memiliki kontrak khusus dengan

kontraktor utama untuk melaksanakan pekerjaan khusus.Subkontraktor dipilih

oleh kontraktor utama yang dikoordinasikan dengan owner untuk pekerjaan -

pekerjaan dengan volume kecil. Sub kontraktor bertanggung jawab kepada

kontraktor Utama.

Subkontraktor pada proyek ini yaitu PT. Pioneer Beton dan PT. Jayamix

sebagai subkontraktor beton ready mix, PT. Beton Konstruksi Wijaksana sebagai

subkontraktor bekesting, PT. Hexavator, PT. Parasindo, dan CV. Indra Laksana

sebagai subkontraktor alat berat.

3.2 Manajemen dan Perencanaan Lokasi Kerja (Site Plan Management)

Perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak

atau layout dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek.

Fasilitas-fasilitas yang dimaksud antara lain:

1. Kantor proyek / direksi kit

2. Gudang material dan peralatan

3. Base camp staf proyek dan barak pekerja

4. Los kerja besi dan kayu

5. Los precast

6. Pagar proyek dan pintu gerbang

7. Pos jaga

8. Kantin

9. Toilet

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 17

Page 11: 7.BAB III

10. Mushola

11. Parkir

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 18

Page 12: 7.BAB III

1. Kantor Proyek

Kantor proyek / direksi kit dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik

staf dari kontraktor, pengawas maupun pemilik proyek di lapangan yang dilengkapi

dengan ruangan-ruangan kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola, dan toilet.

Besar kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah staf

yang bekerja.

Sesuai dengan ketersediaan lahan yang ada maka kantor owner dan kantor

konsultan pengawas berada di dalam area proyek dan bersifat sementara yang

nantinya akan berubah menjadi city walk setelah proyek ini selesai, sedangkan kantor

kontraktor berada diluar area proyek dengan menyewa sebuah kos di sebelah lokasi

proyek dengan beberapa modifikasi agar kondisi kantor lebih kondusif.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 16

Gambar 3.3 Kantor Owner dan Pemasaran

Page 13: 7.BAB III

2. Gudang Material dan Peralatan

Gudang diperlukan sebagai tempat penyimpanan material dan peralatan agar

tidak rusak dan tetap dapat digunakan sesuai spesifikasi, dengan disimpan di gudang

maka material dapat terhindar dari resiko rusak akibat cuaca dan resiko pencurian,

serta material dapat lebih tertata dan mudah didata.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 17

Gambar 3.5 Kantor Konsultan MK

Gambar 3.4 Kantor Kontraktor

Page 14: 7.BAB III

Gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat ringan,

seperti : vibrator, mesin genset portable, alat-alat pengukuran, alat-alat pekerjaan

finishing serta berbagai komponen peralatan lainnya.

3. Base camp staf proyek dan barak pekerja

Base camp proyek digunakan apabila proyek berada di luar kota. Tempat ini

untuk menampung tim proyek sebagai tempat tinggal sementara selama proyek

berlangsung. Lokasi base camp diharapkan dapat sedekat mungkin dengan lokasi

proyek agar mudah dalam aksesibilitas dan kelancaran proyek.

Barak pekerja merupakan bangunan tempat tinggal para pekerja. Barak pekerja

ini dirancang dapat menggunakan sistem rakitan atau dengan rangka kayu dan

tripleks, menyesuaikan kondisi yang ada. Lokasi barak pekerja dapat berada di dalam

lokasi proyek maupun di luar, tergantung ketersediaan lahan. Apabila tidak berada di

lokasi proyek, maka barak pekerja harus berada sedekat mungkin dengan lokasi

proyek untuk memudahkan pengawasan dan kelancaran proyek.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 18

Gambar 3.6 Gudang Material dan Peralatan

Page 15: 7.BAB III

Pada proyek ini lokasi base camp berada sangat dekat dengan lokasi proyek

karena merupakan daerah kos-kosan sehingga tidak sulit untuk mencari tempat

tinggal sementara, sedangkan barak pekerja berada di lokasi proyek.

Gambar 3.8 Base Camp Karyawan

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 19

Gambar 3.7 Barak Pekerja

Page 16: 7.BAB III

4. Los kerja besi dan kayu

Fasilitas ini dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu. Los kerja besi merupakan

tempat pemotongan maupun pembengkokan besi beton sesuai gambar kerja (shop

drawing) yang ada. Los kerja kayu digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting

dan pekerjaan kayu lainnya. Bangunan untuk fasilitas ini biasanya dibuat lepas tanpa

dinding (los) dan diberi penutup atap, agar para pekerja dapat bekerja dengan

nyaman.

Gambar 3.9 Los Pembesian

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 20

Page 17: 7.BAB III

Gambar 3.10 Los kerja kayu

Los kerja ini ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi stok material dan

direncanakan dalam satu flow fabrikasi besi maupun kayu yang dianggap paling

efektif dan efisien dari aspek luas area yang dibutuhkan dan yang tersedia serta dari

aspek efisiensi waktu fabrikasi dan perpindahan material besi dan kayu.

5. Los Precast

Fasilitas ini dibangun untuk mendukung pekerjaan precast. Pada proyek ini,

mulai dari lantai 1 sampai lantai 18 nantinya akan menggunakan plat lantai precast

sehingga diperlukan persiapan sebelumnya dengan membuat plat-plat lantai di luar

bangunan utama agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemasangan.

6. Pagar Proyek dan Pintu Gerbang

Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi

merupakan suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam

lingkungan proyek. Di samping itu, untuk keserasian dengan lingkungan sekitarnya,

maka pagar proyek harus dicat dan diberi dekorasi secukupnya, sehingga terlihat

lebih rapi.

Konstruksi pagar proyek dibuat dengan menggunakan dinding seng dan

didukung oleh tiang-tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut pengikat pada jarak

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 21

Gambar 3.11 Los Precast

Page 18: 7.BAB III

tertentu. Sehingga, konstruksinya kuat sebagai pengaman proyek yang sedang

dikerjakan.

Pagar proyek ini ditempatkan pada sisi yang membutuhkan. Apabila dalam

suatu proyek telah ada bangunan existing yang dianggap dapat berfungsi sebagai

pagar proyek dimana dinilai cukup kuat, maka pada area sisi tersebut tidak perlu

dipasang pagar proyek. Pada kondisi tertentu saat site survey, pihak pemilik sudah

memasang pagar proyek. Pada kondisi ini maka pagar proyek oleh kontraktor sudah

tidak perlu dipasang lagi, kecuali apabila ditemukan beberapa bagian dari pagar

eksisting yang dianggap rusak dan perlu diganti.

7. Pos Jaga

Pada proyek ini terdapat 2 buah pos jaga, yaitu pos jaga area kantor dan pos

jaga proyek. Pos jaga area kantor berfungsi memberikan keamanan area parkir dan

kantor pemasaran yang terletak diluar pagar proyek, terkait dengan proyek yang

berupa kondotel dan apartemen sehingga banyak para calon pembeli yang keluar

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 22

Gambar 3.12 Gerbang Proyek Gambar 3.13 Pagar Proyek

Gambar 3.14 Pos Jaga Kantor

Page 19: 7.BAB III

masuk. Sedangkan pos jaga proyek terletak di dalam pagar proyek untuk pengawasan

area proyek terhadap aspek keamanan. Seluruh kegiatan keluar masuk barang dan

pekerja, harus melapor ke pos keamanan untuk dilakukan pencatatan.

8. Kantin

Salah satu fasilitas yang wajib disediakan pada setiap proyek, berfungsi sebagai

tempat istirahat dan konsumsi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek agar

kesehatan dan produktifitas tetap terjaga. Pada proyek ini terdapat 3 kantin dengan 2

kantin sebagai kantin pekerja dan 1 kantin sebagai kantin staf engineer, staf lapangan

maupun konsultan pengawas.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 23

Gambar 3.15 Pos Jaga Proyek

Gambar 3.16 Kantin Staff Proyek

Page 20: 7.BAB III

9. Toilet

Sebagai fasilitas sanitasi yang harus ada pada proyek diperlukan toilet. Toilet

dibedakan disain dan lokasinya berdasarkan peruntukannya. Toilet untuk karyawan

dan konsultan didesain berbeda dengan untuk pekerja. Toilet untuk karyawan dan

konsultan ini ditempatkan sedekat mungkin dengan kantor. Sedangkan toilet untuk

pekerja diletakkan berada di lokasi pekerjaan yang sedang berlangsung. Toilet dibuat

dengan finishing keramik dan kloset dengan kualitas bagus. Fasilitas toilet dan MCK

pada proyek ini menjadi percontohan Toilet dan MCK di lingkungan proyek yang

sehat dan sesuai standar aturan.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 24

Gambar 3.17 Kantin Pekerja

Gambar 3.18 Toilet Staff dan Karyawan

Gambar 3.19 Fasilitas MCK Pekerja

Page 21: 7.BAB III

10. Mushola

Mushola menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas yang

harus tersedia di proyek. Seharusnya mushola dibuat senyaman mungkin hal ini

bertujuan agar para pekerja merasa nyaman dalam melaksanakan ibadah. Mushola

diletakkan dekat barak pekerja maupun lokasi proyek sehingga tidak sulit bagi para

pekerja untuk dapat mencapainya baik sewaktu istirahat maupun saat bekerja. Pada

proyek ini mushola hanya bersifat bangunan sementara, sedangkan keperluan

beribadah yang membutuhkan tempat lebih besar dan khusus dilakukan di masjid

tidak jauh dari lokasi proyek.

11. Area Parkir

Untuk melindungi kendaraan karyawan dan tamu dari cuaca serta untuk

kerapian dan kenyamanan, maka dibuat areal parkir pada lokasi proyek. Area parkir

sebisa mungkin ditempatkan pada area yang teduh dengan tanah yang diberi

perkerasan. Area parkir diatur sedemikian rupa agar terlihat rapi dimana kendaraan

tersusun dengan baik. Area parkir sebisa mungkin dipisahkan antara parkir kendaraan

roda dua dengan parkir kendaraan roda empat.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 25

Gambar 3.20 Mushola

Page 22: 7.BAB III

3.3 Manajemen Waktu

Manajemen waktu dari proyek bertujuan agar pekerjaan dapat diselesaikan

tepat pada waktunya. Karena ketidaktepatan waktu pada proyek bisa menyebabkan

waktu pekerjaan proyek mundur sehingga pihak kontraktor bisa dikenai denda.

Ketidakpastian seperti cuaca, keterlambatan material, dsb harus diantisipasi dalam

manajemen waktu.

Untuk mendukung manajemen waktu maka salah satu usahanya yaitu dilakukan

pengendalian waktu , yang didasarkan pada time schedule pekerjaan. Keterlambatan

pekerjaan pada suatu proyek akan berpengaruh pada anggaran proyek. Agar dapat

berlangsung tepat waktu, time schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur

tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaan.

Pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus dimulai

dapat terlihat dengan jelas pada time schedule, sehingga keterlambatan pekerjaan

sebisa mungkin dihindari.

Time schedule menyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis

pekerjaan, mulai dari permulaan sampai akhir pekerjaan sehingga kumulatif

prosentase bobot pekerjaan ini akan membentuk kurva S realisasi.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 26

Gambar 3.21 Area Parkir

Page 23: 7.BAB III

Fungsi kurva S adalah :

1. Menentukan waktu penyelesaian tiap bagian pekerjaan proyek.

2. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek.

3. Menentukan waktu untuk mendatangkan material, alat, dan tenaga kerja yang

akan dipakai untuk pekerjaan tertentu.

4. Untuk mengukur kemajuan fisik di lapangan.

Berdasarkan kurva-S maka diperkirakan pekerjaan struktur atas yang dikerjakan

oleh PT.PP (Persero) Tbk. akan selesai pada akhir bulan Juli 2013 akan tetapi hal ini

masih berubah tergantung kondisi di lapangan yang belum terprediksi sebelumnya,

akan tetapi dengan adanya kurva-S ini setiap perubahan yang ada akan tetap dapat

diperhitungkan.

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 27

Page 24: 7.BAB III

Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 28

NAMA PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN STRUKTUR CONDOTEL DAN APARTEMEN MATARAM CITY YOGYAKARTA

NO KONTRAK : 06/SID/XII/2012

` NAMA KONTRAKTOR : PT. PP (Persero) Tbk.

KETERANGAN

( % ) 02-06 07-13 14-20 21-27 28-03 04-10 11-17 18-24 25-03 04-10 11-17 18-24 25-31 01-07 08-14 15-21 22-28 29-05 06-12 13-19 20-26 27-02 03-09 10-16 17-23 24-30 1-7 8-14 15-21 22-28 29-4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000 7.0000 8.0000 9.0000 ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ######

I PRELIMINARIES 2.4832 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828

ASURANSI TENAGA KERJA 0.0810 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027

ASURANSI CAR 0.0675 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023

II

II.1 STRUKTUR BAWAH

II.1.a PEKERJAAN TANAH

1 Bobokan Bor Pile

2 Cor Bor Pile H>50cm

3 Galian Tanah Pit Lift, PC & TB 0.1469 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163

4 Urugan Tanah Kembali 0.1192 0.0238 0.0238 0.0238 0.0238 0.0238

5 Buangan Tanah Galian 1.2295 0.2049 0.2049 0.2049 0.2049 0.2049 0.2049

6 Pemadatan Tanah 0.0607 0.0121 0.0121 0.0121 0.0121 0.0121

7 Urugan Pasir Tebal 100 mm Bawah Plat Lt,Pit Lift,PC & TB 0.1391 0.0278 0.0278 0.0278 0.0278 0.0278

8 Beton Lt.Kerja Tebal 50 mm Bawah Plat Lt,Pit Lift,PC & T 0.3581 0.0895 0.0895 0.0895 0.0895

9 Anti Rayap 1.2309 0.3077 0.3077 0.3077 0.3077

10 Pile Cap 5.5025 1.8342 1.8342 1.8342

11 Tie Beam 2.1686 0.7229 0.7229 0.7229

12 Pit Lift 0.7586 0.1897 0.1897 0.1897 0.1897

II.2 STRUKTUR ATAS

II.2.a LANTAI BASEMENT-2

1 Kolom & tangga 1.6750 0.3350 0.3350 0.3350 0.3350 0.3350

2 Pelat Lantai 1.6772 0.3354 0.3354 0.3354 0.3354 0.3354

3 Dinding Beton 1.3262 0.2652 0.2652 0.2652 0.2652 0.2652

4 Balok & Pelat Lantai Ramp 0.2449 0.0490 0.0490 0.0490 0.0490 0.0490

5 Parapet Beton 0.0748 0.0150 0.0150 0.0150 0.0150 0.0150

6 Gutter Ramp 0.0289 0.0058 0.0058 0.0058 0.0058 0.0058

II.2.b LANTAI BASEMENT-1

1 Balok & Pelat Lantai 4.1330 0.8266 0.8266 0.8266 0.8266 0.8266

2 Kolom & tangga 1.6129 0.5376 0.5376 0.5376

3 Balok & Pelat Lantai Ramp 0.3055 0.1018 0.1018 0.1018

4 Parapet Beton 0.1117 0.0372 0.0372 0.0372

5 Gutter Ramp 0.0304 0.0101 0.0101 0.0101

6 Dinding Beton 1.4730 0.4910 0.4910 0.4910

II.2.c LANTAI DASAR

1 Balok & Pelat Lantai 5.2343 1.3086 1.3086 1.3086 1.3086

2 Kolom & tangga 1.7579 0.8790 0.8790

4 Balok & Pelat Lantai Ramp 0.7886 0.3943 0.3943

5 Parapet Beton 0.2262 0.1131 0.1131

6 Gutter Ramp 0.0304 0.0152 0.0152

II.2.d LANTAI LOBBY

1 Balok & Pelat Lantai 3.7608 1.2536 1.2536 1.2536

2 Kolom & tangga 1.9657 0.9829 0.9829

II.2.e LANTAI 1

1 Balok & Pelat Lantai 2.7810 0.9270 0.9270 0.9270

2 Kolom & tangga 1.4462 0.4821 0.4821 0.4821

3 Kolam renang 0.5388 0.1796 0.1796 0.1796

II.2.f LANTAI 2

1 Balok & Pelat Lantai 2.5410 0.6353 0.6353 0.6353 0.6353

2 Kolom & tangga 1.0343 0.3448 0.3448 0.3448

II.2.g LANTAI 3 - 5

1 Balok & Pelat Lantai 5.0820 1.0164 1.0164 1.0164 1.0164 1.0164

2 Kolom & tangga 2.0540 0.5135 0.5135 0.5135 0.5135

II.2.h LANTAI 6 - 9

1 Balok & Pelat Lantai 10.1641 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940

2 Kolom & tangga 4.0640 0.6773 0.6773 0.6773 0.6773 0.6773 0.6773

II.2.i LANTAI 10 - 17

1 Pelat Lantai 15.2461 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058

2 Kolom & tangga 6.0960 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709

II.2.j LANTAI 18

1 Balok & Pelat Lantai 2.5410 0.6353 0.6353 0.6353 0.6353

2 Kolom & tangga 0.9799 0.3266 0.3266 0.3266

II.2.k LANTAI M & E

1 Balok & Pelat Lantai 2.3530 0.5882 0.5882 0.5882 0.5882

2 Kolom 0.2224 0.0556 0.0556 0.0556 0.0556

II.2.l LANTAI ATAP

1 Balok & Pelat Lantai 0.4815 0.1605 0.1605 0.1605

III STRUKTUR JEMBATAN

III.1 STRUKTUR BAWAH

III.1.a PEKERJAAN TANAH 0.0024 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006

III.1.b PEKERJAAN PILE CAP 0.0285 0.0095 0.0095 0.0095

III.2 STRUKTUR ATAS

1 Pelat Lantai 0.4333 0.1083 0.1083 0.1083 0.1083

2 Balok 0.9253 0.2313 0.2313 0.2313 0.2313

3 Kolom 0.1816 0.0454 0.0454 0.0454 0.0454

JUMLAH

PROGRES PER MINGGU 100.0000 0.00 0.09 0.10 0.10 0.10 0.10 0.34 1.13 3.59 5.35 5.35 5.36 3.93 5.56 6.34 5.29 4.19 3.64 5.53 3.99 3.99 4.36 5.24 5.24 2.86 2.86 3.50 4.47 4.63 1.85 0.89

AKUMULATIF PROGRES PER MINGGU 0.0000 0.00 0.09 0.19 0.30 0.40 0.50 0.85 1.98 5.57 10.92 16.27 21.63 25.55 31.12 37.46 42.75 46.93 50.58 56.11 60.10 64.09 68.45 73.69 78.93 81.79 84.65 88.15 92.62 97.25 99.11 100.00

REALISASI PROGRESS PER MINGGU 0.00 0.00 0.49 0.82 3.27 2.48 1.60 1.41 1.36 0.84 1.64 1.82 1.86

AKUMULATIF PROGRES PER MINGGU 0.00 0.00 0.49 1.31 4.58 7.06 8.66 10.07 11.43 12.27 13.91 15.73 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59

MARETJANUARI FEBRUARI JULI

2013

MEIAPRIL JUNI

Project Manager

KURVA S MASTER SCHEDULE

Project ManagerDr. Luthfi HasanDrs. Bogat Agus Riyono, M.Sc., Ak.

Direktur Utama

PT. Elmacon Engineering

STRUKTUR CONDOTEL

PT. Saraswanti Indoland Development

NO

PT. PP ( Persero ) Tbk.

Ir. Teguh Pandhit Wirawan

PEKERJAAN

BOBOT

Gambar 3.21 Kurva S Master Schedule