Upload
satrio-yudhawan
View
72
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab KP
Citation preview
BAB III
MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK
3.1 Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai
pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan
berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu hasil yang efektif dan efesien
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.Dengan adanya organisasi proyek
ini maka kegiatan masing - masing pihak yang terlibat di dalam proyek tidak
mengganggu / menghambat satu dengan yang lainnya.Masing - masing pihak
mempunyai tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yang
harus dipertanggungjawabkan kepada pihak - pihak yang terkait, dalam hal ini
orang yang kedudukannya dalam organisasi berada di atasnya.
Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem
organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, atau dengan kata lain
merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab
masing - masing pihak yang terkait, sehingga jelas batasan wewenang dan
tanggung jawabnya. Struktur organisasi terdiri dari beberapa unsur yang saling
terkait dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa bisa terpisahkan rantai
hubungan kegiatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur
organisasi yang jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan
tujuan dari pelaksanaan proyek pembangunan tersebut pun dapat tercapai sesuai
dengan persyaratan waktu, biaya dan mutu yang telah disepakati sebelumnya.
Adanya sistem organisasi dan struktur organisasi yang baik dan jelas pada
proyek ini diharapkan dapat mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab
dan wewenang masing - masing pihak yang terlibat, sehingga pelaksanaan proyek
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan
perencanaan yang telah dilakukan.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 8
Unsur - unsur yang terlibat Pada Proyek Kondotel, Apartemen, dan Convention
Hall Mataram City akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Owner (Pemberi Tugas)
Owner (pemberi tugas) adalah pihak yang mempunyai dana dan ingin
mendirikan suatu bangunan dengan menggunakan dana yang dimiliknya tersebut.
Pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat dilakukan sendiri atau dapat meminta pihak
lain untuk melaksanakannya sesuai dengan diinginkan dengan pertimbangan
tertentu. Pada Proyek Condotel, Apartemen, dan Convention Hall Mataram City
pemberi tugas adalah PT. Saraswanti Indoland Development.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang
memiliki kemampuan untuk merancang, merencanakan atau memberikan
konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan yang
sesuai dengan keinginan pemilik (owner). Pada Proyek Condotel, Apartemen, dan
Convention Hall Mataram City konsultan perencana adalah PT. Gammara Design.
3. Konsultan Menejemen Konstruksi
Konsultan MK adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas
(owner) untuk mengelola serta mengawasi proses pelaksanaan pembangunan dari
awal sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain,
konsultan MK mewakili atau bertindak sebagai koordinator atas nama pemberi
tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan dan bertanggung
jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas (owner). Pada
Proyek Condotel, Apartemen, dan Convention Hall Mataram City, tugas
konsultan MK diberikan kepada PT. Elmacon Engineering yang merupakan
tempat penyusun melakukan pengetahuan praktik lapangan ini.
Adapun wewenang dan tanggung jawab konsultan menejemen konstruksi
meliputi:
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 9
a. Memberikan saran dan masukan kepada owner saat pengadaan kontraktor
melalui proses pelelangan
b. Melaksanakan pelelangan
c. Mengevaluasi pelelangan dan memberi masukan pada owner dalam
menentukan pemenang lelang
d. Memeriksa dan memberi masukan pada Rencana Anggaran Belanja
(RAB), Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan dokumen perencanaan yang
telah dibuat oleh konsultan perencana agar hasilnya lebih efisien
e. Mengoreksi dan memberi masukan pada shop-drawing yang telah dibuat
oleh kontraktor
f. Mengevaluasi pada pekerjaan – pekerjaan tambah dan pekerjaan –
pekerjaan kurang yang telah dilakukan kontraktor
g. Mengkonsultasikan ke owner dan konsultan perencana apabila ada
perubahan pekerjaan
h. Memeriksa dan mensetujui laporan progress dari kontraktor
i. Memeriksa dan mensetujui gambar as built dari kontraktor
j. Mengkoordinasikan semua kontraktor yang ada pada proyek
k. Melakukan pengewasan secara kontinyu terhadap pelaksanaan pekerjaan
kontraktor di lapangan terutama standar mutu ( kesesuaian dengan
spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat - syarat (RKS) seperti
digariskan sebelumnya),
l. Melakukan proses pengawasan produktivitas terhadap aspek waktu dan
biaya proyek, termasuk juga dampak yang ditimbulkan.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 10
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 11
Project Manager
Dr. Lutfi Hasan
Administrasi
Roni Widi H S.T.
Dwi Aryanto
Paratiwi S.
Site Manager
Budi Susanto S.T.
Tenaga Ahli :
1.Ahli struktur : Prof. Widodo
2.Ahli arsitek : Aryadi S.T., M.T.
3.Ahli ME : Agus Jamal S.T., M.T.
Pengawas Struktur
1. Najib Rahmawan S.T.
2. Risman S.T.
3. Sujono S.T.
Pengawas Arsitek
Deddy S.T., M.T.
Pengawas Mechanical
Umar Jallaludin
Pengawas Electrical
Ahmad Agus Setiawan
Estimator
R.Jono
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Tim PT. Elmacon Engineering di proyek
Condotel Mataram city
4. Kontraktor (Pelaksana)
Kontraktor adalah pihak yang melaksanakan tugas unutk mewujudkan
gambar perencanaan menjadi barang nyata dilapangan sesuai dengan syarat -
syarat yang telah ditetapkan, setelah mendapat intruksi tugas dari owner dan telah
tercapai kesepakatan .Kontraktor berupa perseroan yang berbadan hukum maupun
badan hokum yang bergerak di bidang jasa pelaksanaan konstruksi bangunan.
Pada Proyek Condotel, Apartemen, dan Convention Hall Mataram City,
kontraktor yang diberi tugas oleh PT. Saraswanti Indoland Development setelah
mengikuti proses pelelangan adalah PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Dalam pelaksanaan pembangunan proyek, PT. Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk menugaskan staf engineer dan staf lapangan serta beberapa
pegawai kontrak. Berikut bagan Struktur Organisasi Proyek yang digunakan pada
proyek kali ini :
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 12
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Tim PT. Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk. di proyek Condotel Mataram city
Unsur – unsur dalam tim pelaksana proyek Kondotel, Apartemen, dan
Convention Hall Mataram City adalah sebagai berikut :
1. Project Manager
Project Manager merupakan pimpinan pada suatu proyek perusahaan di
lapangan. Tugas utama pada jabatan Project Manager yaitu memimpin,
merencanakan dan membuat laporan mengenai kinerja para tim dalam mencapai
target proyek sesuai dengan perencanaan. Berikut Deskripsi Pekerjaan Project
Manager secara lebih jelas
a. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek
b. Melakukan koordinasi mengenai jadwal proyek secara keseluruhan
c. Memastikan bahwa semua rencana proyek telah selesai
d. Memenuhi setiap persyaratan kualitas dan waktu sesuai dengan
perencanaan bisnis sebelumnya
e. Melakukan perencanaan dan penjadwalan dalam rangka pencapaian target
proyek dengan sukses
f. Memimpin, memberikan arahan dan dorongan kepada para anggota tim
kerja
g. Menjaga hubungan baik dengan owner, konsultan perencana, dan
konsultan pengawas
h. Mengembangkan dan menyajikan laporan mengenai proyek kepada owner
i. Melakukan pemantauan proyek secara terus-menerus
j. Membuat laporan secara terperinci mengenai kemajuan proyek, jadwal,
anggaran, risiko sampai solusi
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 13
k. Melaporkan hasil kinerja mengenai pencapaian proyek
2. SHE Q ( Safety, Health, Enviroment, and Quality )
SHE Q adalah staff khusus dalam tim manajemen pelaksanaan proyek
yang mempunyai tugas menciptakan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman sesuai dengan imlementasi SMK3 ( Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja ).
Tugas – tugas dari SHE Q adalah :
a. Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan SMK3.
b. Menerapkan dan mempromosikan program SHE Q.
c. Melakukan inspeksi situs keamanan rutin dan tindak lanjut.
d. Membantu penyelidikan insiden.
e. Melakukan dan menyajikan temuan keselamatan bulanan.
f. Melakukan Diklat keamanan rutin, briefing, dll.
g. Melaksanakan penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan proyek.
3. QC ( Quality Control )
Untuk meminimalkan penyalahgunaan dalam suatu proyek maka
dibutuhkan seorang Quality Control untuk melakukan inspeksi, pengawasan,
monitoring, dan mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan.
Tugas seorang quality control dalam suatu proyek antara lain :
a. Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk
intern kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau
owner untuk memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai
dengan kriteria yang diinginkan pemilik proyek.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 14
b. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada
pelaksana, sub kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan
dalam pelaksanaan atau pengadaan material yang mempengaruhi mutu
hasil pekerjaan di lapangan.
c. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkan
maupun yang sudah tiba di lokasi proyek dan memberikan status
kepada bahan bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah
melihat kualitas bahan.
d. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap
penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu
pekerjaan dapat dicegah, hal ini lebih baik jika dibanding perlakuan
pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja sehingga apabila terjadi
mutu yang kurang baik harus dilakukan bongkar pasang yang dapat
menyebabkan biaya tambahan.
e. Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sudah sesuai dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
f. Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material
bahan kepada supplier sebelum melakukan pembelian sehingga
material terpilih sesuai dengan standar kualitas yang dalam kontrak
kerja.
g. Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang
berhubungan dengan pekerjaan quality control pada proyek bangunan.
4. Construction Manager
Construction Manager memiliki tugas dan tanggung jawab penuh atas
segala hal yang menyangkut pelaksanaan proyek di lapangan, serta kegiatan
pengkoordinasian yang melibatkan para staf dan bawahannya.
Tugas Construction Manager :
a. Mengkoordinasikan seluruh pekerjaan di lapangan.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 15
b. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan gambar rencana ke
pelaksanaan pekerjaan sebenarnya.
c. Membuat metode kerja berdasarkan metode pelaksanaan yang dibuat
oleh Project Manager.
d. Mengatur pemakaian material, upah dan peralatan.
e. Mengadakan komunikasi dengan kantor pusat jika terjadi
penyimpangan di lapangan. Setiap permasalahan yang ada, harus
segera mengadakan rapat dengan atasan untuk mencari solusi
permasalahan yang ada.
f. Mengendalikan semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
g. Membuat sistem kerja, Network Planning dan Time Schedule
pelaksanaan secara baik.
h. Mengevaluasi kemajuan pekerjaan di lapangan.
i. Mengendalikan sumber daya baik bahan, alat maupun tenaga kerja.
j. Menyusun laporan kemajuan proyek.
5. Site Administration Manager
Site Administration Manager mempunyai tugas membantu Site
Manager terutama dalam hal administrasi proyek.
Tugas Site Administration Manager antara lain :
a. Membuat, mendistribusikan dan menyimpan arsip surat yang
masuk dan keluar proyek.
b. Membuat daftar hadir, daftar surat atau gambar masuk dan keluar.
c. Memeriksa dan menghitung upah dan lembur tenaga kerja harian.
d. Memeriksa dan menghitung uang makan lembur staf.
e. Memeriksa, menginput dan membuat laporan kas lapangan.
f. Mengirim surat / gambar kepada pihak yang terkait.
g. Sebagai operator telepon dan mencatat telepon keluar dan masuk
proyek.
h. Membantu tugas Site Engineer dalam membuat notulen rapat intern.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 16
i. Membuat daftar permintaan kebutuhan alat-alat tulis dan kantor dari
divisi proyek kepada Site Engineer.
j. Menyusun dokumen dengan baik dan benar.
k. Menyerahkan seluruh dokumen (hard copy dan soft copy).
5. Subkontraktor
Subkontraktor adalah kontraktor yang memiliki kontrak khusus dengan
kontraktor utama untuk melaksanakan pekerjaan khusus.Subkontraktor dipilih
oleh kontraktor utama yang dikoordinasikan dengan owner untuk pekerjaan -
pekerjaan dengan volume kecil. Sub kontraktor bertanggung jawab kepada
kontraktor Utama.
Subkontraktor pada proyek ini yaitu PT. Pioneer Beton dan PT. Jayamix
sebagai subkontraktor beton ready mix, PT. Beton Konstruksi Wijaksana sebagai
subkontraktor bekesting, PT. Hexavator, PT. Parasindo, dan CV. Indra Laksana
sebagai subkontraktor alat berat.
3.2 Manajemen dan Perencanaan Lokasi Kerja (Site Plan Management)
Perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak
atau layout dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek.
Fasilitas-fasilitas yang dimaksud antara lain:
1. Kantor proyek / direksi kit
2. Gudang material dan peralatan
3. Base camp staf proyek dan barak pekerja
4. Los kerja besi dan kayu
5. Los precast
6. Pagar proyek dan pintu gerbang
7. Pos jaga
8. Kantin
9. Toilet
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 17
10. Mushola
11. Parkir
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan |Proyek Condotel Mataram City 18
1. Kantor Proyek
Kantor proyek / direksi kit dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik
staf dari kontraktor, pengawas maupun pemilik proyek di lapangan yang dilengkapi
dengan ruangan-ruangan kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola, dan toilet.
Besar kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah staf
yang bekerja.
Sesuai dengan ketersediaan lahan yang ada maka kantor owner dan kantor
konsultan pengawas berada di dalam area proyek dan bersifat sementara yang
nantinya akan berubah menjadi city walk setelah proyek ini selesai, sedangkan kantor
kontraktor berada diluar area proyek dengan menyewa sebuah kos di sebelah lokasi
proyek dengan beberapa modifikasi agar kondisi kantor lebih kondusif.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 16
Gambar 3.3 Kantor Owner dan Pemasaran
2. Gudang Material dan Peralatan
Gudang diperlukan sebagai tempat penyimpanan material dan peralatan agar
tidak rusak dan tetap dapat digunakan sesuai spesifikasi, dengan disimpan di gudang
maka material dapat terhindar dari resiko rusak akibat cuaca dan resiko pencurian,
serta material dapat lebih tertata dan mudah didata.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 17
Gambar 3.5 Kantor Konsultan MK
Gambar 3.4 Kantor Kontraktor
Gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat ringan,
seperti : vibrator, mesin genset portable, alat-alat pengukuran, alat-alat pekerjaan
finishing serta berbagai komponen peralatan lainnya.
3. Base camp staf proyek dan barak pekerja
Base camp proyek digunakan apabila proyek berada di luar kota. Tempat ini
untuk menampung tim proyek sebagai tempat tinggal sementara selama proyek
berlangsung. Lokasi base camp diharapkan dapat sedekat mungkin dengan lokasi
proyek agar mudah dalam aksesibilitas dan kelancaran proyek.
Barak pekerja merupakan bangunan tempat tinggal para pekerja. Barak pekerja
ini dirancang dapat menggunakan sistem rakitan atau dengan rangka kayu dan
tripleks, menyesuaikan kondisi yang ada. Lokasi barak pekerja dapat berada di dalam
lokasi proyek maupun di luar, tergantung ketersediaan lahan. Apabila tidak berada di
lokasi proyek, maka barak pekerja harus berada sedekat mungkin dengan lokasi
proyek untuk memudahkan pengawasan dan kelancaran proyek.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 18
Gambar 3.6 Gudang Material dan Peralatan
Pada proyek ini lokasi base camp berada sangat dekat dengan lokasi proyek
karena merupakan daerah kos-kosan sehingga tidak sulit untuk mencari tempat
tinggal sementara, sedangkan barak pekerja berada di lokasi proyek.
Gambar 3.8 Base Camp Karyawan
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 19
Gambar 3.7 Barak Pekerja
4. Los kerja besi dan kayu
Fasilitas ini dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu. Los kerja besi merupakan
tempat pemotongan maupun pembengkokan besi beton sesuai gambar kerja (shop
drawing) yang ada. Los kerja kayu digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting
dan pekerjaan kayu lainnya. Bangunan untuk fasilitas ini biasanya dibuat lepas tanpa
dinding (los) dan diberi penutup atap, agar para pekerja dapat bekerja dengan
nyaman.
Gambar 3.9 Los Pembesian
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 20
Gambar 3.10 Los kerja kayu
Los kerja ini ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi stok material dan
direncanakan dalam satu flow fabrikasi besi maupun kayu yang dianggap paling
efektif dan efisien dari aspek luas area yang dibutuhkan dan yang tersedia serta dari
aspek efisiensi waktu fabrikasi dan perpindahan material besi dan kayu.
5. Los Precast
Fasilitas ini dibangun untuk mendukung pekerjaan precast. Pada proyek ini,
mulai dari lantai 1 sampai lantai 18 nantinya akan menggunakan plat lantai precast
sehingga diperlukan persiapan sebelumnya dengan membuat plat-plat lantai di luar
bangunan utama agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemasangan.
6. Pagar Proyek dan Pintu Gerbang
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam
lingkungan proyek. Di samping itu, untuk keserasian dengan lingkungan sekitarnya,
maka pagar proyek harus dicat dan diberi dekorasi secukupnya, sehingga terlihat
lebih rapi.
Konstruksi pagar proyek dibuat dengan menggunakan dinding seng dan
didukung oleh tiang-tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut pengikat pada jarak
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 21
Gambar 3.11 Los Precast
tertentu. Sehingga, konstruksinya kuat sebagai pengaman proyek yang sedang
dikerjakan.
Pagar proyek ini ditempatkan pada sisi yang membutuhkan. Apabila dalam
suatu proyek telah ada bangunan existing yang dianggap dapat berfungsi sebagai
pagar proyek dimana dinilai cukup kuat, maka pada area sisi tersebut tidak perlu
dipasang pagar proyek. Pada kondisi tertentu saat site survey, pihak pemilik sudah
memasang pagar proyek. Pada kondisi ini maka pagar proyek oleh kontraktor sudah
tidak perlu dipasang lagi, kecuali apabila ditemukan beberapa bagian dari pagar
eksisting yang dianggap rusak dan perlu diganti.
7. Pos Jaga
Pada proyek ini terdapat 2 buah pos jaga, yaitu pos jaga area kantor dan pos
jaga proyek. Pos jaga area kantor berfungsi memberikan keamanan area parkir dan
kantor pemasaran yang terletak diluar pagar proyek, terkait dengan proyek yang
berupa kondotel dan apartemen sehingga banyak para calon pembeli yang keluar
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 22
Gambar 3.12 Gerbang Proyek Gambar 3.13 Pagar Proyek
Gambar 3.14 Pos Jaga Kantor
masuk. Sedangkan pos jaga proyek terletak di dalam pagar proyek untuk pengawasan
area proyek terhadap aspek keamanan. Seluruh kegiatan keluar masuk barang dan
pekerja, harus melapor ke pos keamanan untuk dilakukan pencatatan.
8. Kantin
Salah satu fasilitas yang wajib disediakan pada setiap proyek, berfungsi sebagai
tempat istirahat dan konsumsi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek agar
kesehatan dan produktifitas tetap terjaga. Pada proyek ini terdapat 3 kantin dengan 2
kantin sebagai kantin pekerja dan 1 kantin sebagai kantin staf engineer, staf lapangan
maupun konsultan pengawas.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 23
Gambar 3.15 Pos Jaga Proyek
Gambar 3.16 Kantin Staff Proyek
9. Toilet
Sebagai fasilitas sanitasi yang harus ada pada proyek diperlukan toilet. Toilet
dibedakan disain dan lokasinya berdasarkan peruntukannya. Toilet untuk karyawan
dan konsultan didesain berbeda dengan untuk pekerja. Toilet untuk karyawan dan
konsultan ini ditempatkan sedekat mungkin dengan kantor. Sedangkan toilet untuk
pekerja diletakkan berada di lokasi pekerjaan yang sedang berlangsung. Toilet dibuat
dengan finishing keramik dan kloset dengan kualitas bagus. Fasilitas toilet dan MCK
pada proyek ini menjadi percontohan Toilet dan MCK di lingkungan proyek yang
sehat dan sesuai standar aturan.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 24
Gambar 3.17 Kantin Pekerja
Gambar 3.18 Toilet Staff dan Karyawan
Gambar 3.19 Fasilitas MCK Pekerja
10. Mushola
Mushola menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas yang
harus tersedia di proyek. Seharusnya mushola dibuat senyaman mungkin hal ini
bertujuan agar para pekerja merasa nyaman dalam melaksanakan ibadah. Mushola
diletakkan dekat barak pekerja maupun lokasi proyek sehingga tidak sulit bagi para
pekerja untuk dapat mencapainya baik sewaktu istirahat maupun saat bekerja. Pada
proyek ini mushola hanya bersifat bangunan sementara, sedangkan keperluan
beribadah yang membutuhkan tempat lebih besar dan khusus dilakukan di masjid
tidak jauh dari lokasi proyek.
11. Area Parkir
Untuk melindungi kendaraan karyawan dan tamu dari cuaca serta untuk
kerapian dan kenyamanan, maka dibuat areal parkir pada lokasi proyek. Area parkir
sebisa mungkin ditempatkan pada area yang teduh dengan tanah yang diberi
perkerasan. Area parkir diatur sedemikian rupa agar terlihat rapi dimana kendaraan
tersusun dengan baik. Area parkir sebisa mungkin dipisahkan antara parkir kendaraan
roda dua dengan parkir kendaraan roda empat.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 25
Gambar 3.20 Mushola
3.3 Manajemen Waktu
Manajemen waktu dari proyek bertujuan agar pekerjaan dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Karena ketidaktepatan waktu pada proyek bisa menyebabkan
waktu pekerjaan proyek mundur sehingga pihak kontraktor bisa dikenai denda.
Ketidakpastian seperti cuaca, keterlambatan material, dsb harus diantisipasi dalam
manajemen waktu.
Untuk mendukung manajemen waktu maka salah satu usahanya yaitu dilakukan
pengendalian waktu , yang didasarkan pada time schedule pekerjaan. Keterlambatan
pekerjaan pada suatu proyek akan berpengaruh pada anggaran proyek. Agar dapat
berlangsung tepat waktu, time schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur
tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaan.
Pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus dimulai
dapat terlihat dengan jelas pada time schedule, sehingga keterlambatan pekerjaan
sebisa mungkin dihindari.
Time schedule menyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis
pekerjaan, mulai dari permulaan sampai akhir pekerjaan sehingga kumulatif
prosentase bobot pekerjaan ini akan membentuk kurva S realisasi.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 26
Gambar 3.21 Area Parkir
Fungsi kurva S adalah :
1. Menentukan waktu penyelesaian tiap bagian pekerjaan proyek.
2. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek.
3. Menentukan waktu untuk mendatangkan material, alat, dan tenaga kerja yang
akan dipakai untuk pekerjaan tertentu.
4. Untuk mengukur kemajuan fisik di lapangan.
Berdasarkan kurva-S maka diperkirakan pekerjaan struktur atas yang dikerjakan
oleh PT.PP (Persero) Tbk. akan selesai pada akhir bulan Juli 2013 akan tetapi hal ini
masih berubah tergantung kondisi di lapangan yang belum terprediksi sebelumnya,
akan tetapi dengan adanya kurva-S ini setiap perubahan yang ada akan tetap dapat
diperhitungkan.
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 27
Laporan Pengetahuan Praktik Lapangan | Proyek Condotel Mataram City 28
NAMA PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN STRUKTUR CONDOTEL DAN APARTEMEN MATARAM CITY YOGYAKARTA
NO KONTRAK : 06/SID/XII/2012
` NAMA KONTRAKTOR : PT. PP (Persero) Tbk.
KETERANGAN
( % ) 02-06 07-13 14-20 21-27 28-03 04-10 11-17 18-24 25-03 04-10 11-17 18-24 25-31 01-07 08-14 15-21 22-28 29-05 06-12 13-19 20-26 27-02 03-09 10-16 17-23 24-30 1-7 8-14 15-21 22-28 29-4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000 7.0000 8.0000 9.0000 ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ###### ######
I PRELIMINARIES 2.4832 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828 0.0828
ASURANSI TENAGA KERJA 0.0810 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027
ASURANSI CAR 0.0675 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023 0.0023
II
II.1 STRUKTUR BAWAH
II.1.a PEKERJAAN TANAH
1 Bobokan Bor Pile
2 Cor Bor Pile H>50cm
3 Galian Tanah Pit Lift, PC & TB 0.1469 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163 0.0163
4 Urugan Tanah Kembali 0.1192 0.0238 0.0238 0.0238 0.0238 0.0238
5 Buangan Tanah Galian 1.2295 0.2049 0.2049 0.2049 0.2049 0.2049 0.2049
6 Pemadatan Tanah 0.0607 0.0121 0.0121 0.0121 0.0121 0.0121
7 Urugan Pasir Tebal 100 mm Bawah Plat Lt,Pit Lift,PC & TB 0.1391 0.0278 0.0278 0.0278 0.0278 0.0278
8 Beton Lt.Kerja Tebal 50 mm Bawah Plat Lt,Pit Lift,PC & T 0.3581 0.0895 0.0895 0.0895 0.0895
9 Anti Rayap 1.2309 0.3077 0.3077 0.3077 0.3077
10 Pile Cap 5.5025 1.8342 1.8342 1.8342
11 Tie Beam 2.1686 0.7229 0.7229 0.7229
12 Pit Lift 0.7586 0.1897 0.1897 0.1897 0.1897
II.2 STRUKTUR ATAS
II.2.a LANTAI BASEMENT-2
1 Kolom & tangga 1.6750 0.3350 0.3350 0.3350 0.3350 0.3350
2 Pelat Lantai 1.6772 0.3354 0.3354 0.3354 0.3354 0.3354
3 Dinding Beton 1.3262 0.2652 0.2652 0.2652 0.2652 0.2652
4 Balok & Pelat Lantai Ramp 0.2449 0.0490 0.0490 0.0490 0.0490 0.0490
5 Parapet Beton 0.0748 0.0150 0.0150 0.0150 0.0150 0.0150
6 Gutter Ramp 0.0289 0.0058 0.0058 0.0058 0.0058 0.0058
II.2.b LANTAI BASEMENT-1
1 Balok & Pelat Lantai 4.1330 0.8266 0.8266 0.8266 0.8266 0.8266
2 Kolom & tangga 1.6129 0.5376 0.5376 0.5376
3 Balok & Pelat Lantai Ramp 0.3055 0.1018 0.1018 0.1018
4 Parapet Beton 0.1117 0.0372 0.0372 0.0372
5 Gutter Ramp 0.0304 0.0101 0.0101 0.0101
6 Dinding Beton 1.4730 0.4910 0.4910 0.4910
II.2.c LANTAI DASAR
1 Balok & Pelat Lantai 5.2343 1.3086 1.3086 1.3086 1.3086
2 Kolom & tangga 1.7579 0.8790 0.8790
4 Balok & Pelat Lantai Ramp 0.7886 0.3943 0.3943
5 Parapet Beton 0.2262 0.1131 0.1131
6 Gutter Ramp 0.0304 0.0152 0.0152
II.2.d LANTAI LOBBY
1 Balok & Pelat Lantai 3.7608 1.2536 1.2536 1.2536
2 Kolom & tangga 1.9657 0.9829 0.9829
II.2.e LANTAI 1
1 Balok & Pelat Lantai 2.7810 0.9270 0.9270 0.9270
2 Kolom & tangga 1.4462 0.4821 0.4821 0.4821
3 Kolam renang 0.5388 0.1796 0.1796 0.1796
II.2.f LANTAI 2
1 Balok & Pelat Lantai 2.5410 0.6353 0.6353 0.6353 0.6353
2 Kolom & tangga 1.0343 0.3448 0.3448 0.3448
II.2.g LANTAI 3 - 5
1 Balok & Pelat Lantai 5.0820 1.0164 1.0164 1.0164 1.0164 1.0164
2 Kolom & tangga 2.0540 0.5135 0.5135 0.5135 0.5135
II.2.h LANTAI 6 - 9
1 Balok & Pelat Lantai 10.1641 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940
2 Kolom & tangga 4.0640 0.6773 0.6773 0.6773 0.6773 0.6773 0.6773
II.2.i LANTAI 10 - 17
1 Pelat Lantai 15.2461 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058 1.9058
2 Kolom & tangga 6.0960 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709 0.8709
II.2.j LANTAI 18
1 Balok & Pelat Lantai 2.5410 0.6353 0.6353 0.6353 0.6353
2 Kolom & tangga 0.9799 0.3266 0.3266 0.3266
II.2.k LANTAI M & E
1 Balok & Pelat Lantai 2.3530 0.5882 0.5882 0.5882 0.5882
2 Kolom 0.2224 0.0556 0.0556 0.0556 0.0556
II.2.l LANTAI ATAP
1 Balok & Pelat Lantai 0.4815 0.1605 0.1605 0.1605
III STRUKTUR JEMBATAN
III.1 STRUKTUR BAWAH
III.1.a PEKERJAAN TANAH 0.0024 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006
III.1.b PEKERJAAN PILE CAP 0.0285 0.0095 0.0095 0.0095
III.2 STRUKTUR ATAS
1 Pelat Lantai 0.4333 0.1083 0.1083 0.1083 0.1083
2 Balok 0.9253 0.2313 0.2313 0.2313 0.2313
3 Kolom 0.1816 0.0454 0.0454 0.0454 0.0454
JUMLAH
PROGRES PER MINGGU 100.0000 0.00 0.09 0.10 0.10 0.10 0.10 0.34 1.13 3.59 5.35 5.35 5.36 3.93 5.56 6.34 5.29 4.19 3.64 5.53 3.99 3.99 4.36 5.24 5.24 2.86 2.86 3.50 4.47 4.63 1.85 0.89
AKUMULATIF PROGRES PER MINGGU 0.0000 0.00 0.09 0.19 0.30 0.40 0.50 0.85 1.98 5.57 10.92 16.27 21.63 25.55 31.12 37.46 42.75 46.93 50.58 56.11 60.10 64.09 68.45 73.69 78.93 81.79 84.65 88.15 92.62 97.25 99.11 100.00
REALISASI PROGRESS PER MINGGU 0.00 0.00 0.49 0.82 3.27 2.48 1.60 1.41 1.36 0.84 1.64 1.82 1.86
AKUMULATIF PROGRES PER MINGGU 0.00 0.00 0.49 1.31 4.58 7.06 8.66 10.07 11.43 12.27 13.91 15.73 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59 17.59
MARETJANUARI FEBRUARI JULI
2013
MEIAPRIL JUNI
Project Manager
KURVA S MASTER SCHEDULE
Project ManagerDr. Luthfi HasanDrs. Bogat Agus Riyono, M.Sc., Ak.
Direktur Utama
PT. Elmacon Engineering
STRUKTUR CONDOTEL
PT. Saraswanti Indoland Development
NO
PT. PP ( Persero ) Tbk.
Ir. Teguh Pandhit Wirawan
PEKERJAAN
BOBOT
Gambar 3.21 Kurva S Master Schedule