Upload
dito
View
217
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab 1
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam
praktek dokter sehari-hari, bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab
gangguan kesehatan tersering diseluruh dunia. Sinusitis didefinisikan
sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu
oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Sinusitis dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberapa bentuk, yaitu berdasarkan
bagaimana proses infeksinya, lokasi infeksi dan peranan mikrobiologi
penyebabnya seperti virus, bakteri dan jamur. (Mangunkusumo E,
Soetjipto D, 2012)
Sinusitis jamur adalah infeksi jamur pada sinus paranasal. Angka
kejadiannya meningkat dengan meningkatnya pemakaian antibiotik,
kortikosteroid, obat-obat imunosupresan dan radioterapi. Kondisi yang
merupakan predisposisi antara lain diabetes melitus, penyakit AIDS dan
perawatan yang lama di rumah sakit. Jenis jamur yang paling sering
menyebabkan infeksi sinus paranasal ialah spesies Aspergillus dan
Candida. (Mangunkusumo E, Soetjipto D, 2012)
Terapi terbaik pada sinusitis jamur alergi adalah kombinasi antara
medikamentosa dengan pembedahan. Tujuan dari pembedahan adalah
melakukan debridement konservatif terhadap musin alergi dan polip (jika
1
ada) serta mengembalikan aerasi sinus. Imunoterapi hingga saat ini masih
kontroversial, namun beberapa laporan menunjukkan adanya manfaat pada
terapi ini. Imunoterapi atau desensitisasi atau allergy injection therapy
adalah suatu terapi yang memerlukan proses panjang dari suatu suntikan
yang berulang dari ekstrak alergen yang disuntikkan pada pasien dengan
penyakit alergi dengan tujuan untuk mengurangi gejala penyakitnya. Efek
imunoterapi memerlukan waktu lama, tetapi begitu tercapai, memberikan
perbaikan klinis yang berlangsung lama. Imunoterapi untuk penyakit alergi
disebut juga sebagai imunoterapi spesifik karena metode ini memberikan
ekstrak alergen yang sensitif pada penderita untuk merubah atau
mengurangi gejala alergi. (Judarwanto W, 2010)
Dalam pandangan islam, berobat adalah disyariatkan sebagaimana
disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Hukum berobat itu berbeda-
beda sesuai dengan kondisi dan orangnya. Hukum berobat wajib jika
dengan meninggalkannya akan mengancam keselamatan jiwanya atau
dapat melumpuhkan salah satu anggota badannya atau penyakit yang
dideritanya itu dapat menular kepada orang lain. Hukum berobat adalah
sunnat jika dengan meninggalkannya akan melemahkan badan dan tidak
menimbulkan efek seperti tersebut pada kondisi yang pertama tadi. Hukum
berobat adalah mubah (boleh) jika dengan meninggalkannya tidak
menimbulkan efek seperti yang tersebut pada dua kondisi di atas tadi.
Hukum berobat adalah makruh (ditinggalkan berpahala dan dikerjakan
tidak berdosa) apabila dengan berobat tersebut justru menimbulkan efek
2
samping yang lebih berbahaya daripada penyakit yang akan diobati.
(Shalih M, 2005)
Ada hadist yang menganjurkan keharusan berobat dan berobat itu
sedapat-dapatnya pada ahlinya. Keharusan berobat ini sudah merupakan
ketetapan baik dari segi syara’, rasio maupun fitrahnya. Allah SWT
menciptakan penyakit dan obat secara bersama-sama. Dengan indahnya
dan sempurnanya kebijakan Allah, Dia menciptakan penyakit untuk
menguji makhluk-Nya, akan tetapi disamping itu disiapkannya pula
sumber obat-obatan. (Shalih M, 2005)
Upaya-upaya pengobatan penyakit seperti yang dianjurkan dalam
agama sesungguhnya membuka ruang yang sangat luas terhadap berbagai
pilihan. Imunoterapi adalah salah satu contohnya. Dengan melakukan
pengobatan ini, dimungkinkan seseorang dapat terhindar dari kekambuhan
penyakitnya mengingat sinusitis jamur alergi merupakan penyakit yang
mudah kambuh akibat alergi terhadap jamur tersebut. Tujuan imunoterapi
ini tentu sangat sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan dimana Islam
menghendaki ummatnya selalu dalam kondisi sehat dan terjauh dari
penyakit (Sahaly, 2013).
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas
lebih jauh mengenai efektivitas imunoterapi pada sinusitis jamur alergi
ditinjau dari kedokteran dan Islam.
3
1.2 Permasalahan
1. Bagaimana patofisiologi terjadinya sinusitis jamur alergi ?
2. Bagaimana manfaat imunoterapi dalam pengobatan sinusitis jamur
alergi ?
3. Bagaimana sudut pandang Islam dalam melihat efektivitas imunterapi
pada pasien sinusitis jamur alergi ?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas dari imunoterapi pada pasien sinusitis jamur alergi
ditinjau dari kedokteran dan Islam.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui, mendalami dan mampu menjelaskan patofisiologi
sinusitis jamur alergi
2. Mengetahui, mendalami dan mampu menjelaskan manfaat imunoterapi
pada sinusitis jamur alergi
3. Mengetahui, mendalami dan mampu menjelaskan sudut pandang Islam
dalam melihat efektivitas imunoterapi pada pasien sinusitis jamur
alergi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai efektivitas
4
imunoterapi pada pasien sinusitis jamur alergi ditinjau dari segi kedokteran
dan Islam serta dapat mengetahui cara penulisan ilmiah yang baik dan
benar.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat, terutama orang yang menderita
sinusitis jamur alergi mengenai efektivitas imunoterapi ditinjau dari
kedokteran dan Islam.
1.4.3. Bagi Program Kesehatan
Menambah pengetahuan efektivitas imunoterapi pada pasien sinusitis
jamur alergi ditinjau dari kedokteran dan Islam, sehingga mampu
mengedukasi masyarakat agar memahami manfaat dari imunoterapi pada
sinusitis jamur alergi.
1.4.4. Bagi Universitas YARSI
Menambah sumber pengetahuan dalam kepustakaan Universitas YARSI
mengenai efektivitas imunoterapi pada pasien sinusitis jamur alergi
ditinjau dari kedokteran dan Islam serta skripsi ini dapat digunakan
sebagai bahan penulisan berikutnya.
5