9 i Pandangan Hidup Sistem

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pandangan hidup

Citation preview

9 I Pandangan Hidup SistemVISI realitas baru yang telah kita bicarakan ini didasarkan ata5 kesadaran akan kesalinghubungan dan saling ketergantungan esensial semua fenomena fisik, biologis, psikologis, sosial, dan kultural. Visi ini melampaui batas-batas konseptual dan disiplin yang ada dewasa ini dan akan dicari di setiap lembaga baru. Pada saat ini tidak ada kerangka yang telah mapan, baik bersifat konseptual maupun institusional, yang akan memban- tu perumusan paradigma baru, tetapi garis-garis besar kerangka semacam itu telah dibentuk oleh banyak pribadi, komunitas, dan jaringan yang mengembangkan cara-cara baru untuk me- mikirkan dan mengorganisasikan diri mereka sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip baru.Dalam situasi semacam itu akan tampaklah bahwa suatu pendekatan yang telah dikembangkan oleh fisika kontemporer mungkin yang paling bermanfaat. Hal ini akan berarti meru- muskan secara bertahap suatu jaringan konsep dan model yang saling berkaitan dan sekaligus mengembangkan organisasi-or- ganisasi sosial yang sesuai. Tidak ada satu teori-dan model yang akan menjadi lebih fundamental daripada teori dan model370369lainnya, dan semuanya akan sama-sama bersifat konsisten. Teori-teori dan model-model tersebut akan melampaui batas- batas perbedaan disiplin konvensional; bahasa apa pun yang digunakan akan cocok untuk menggambarkan berbagai aspek susunan realitas yang saling berhubungan dan bertingkat-ting- kat itu. Sama halnya, tidak ada lembaga sosial baru yang lebih unggul atau lebih penting daripada lembaga sosial lainnya, dan semuanya harus saling berkomunikasi dan bekerja sama.Pada bab-bab berikut ini penulis akan membicarakan be- berapa konsep, model, dan organisasi sosial semacam itu yang telah muncul akhir-akhir ini, dan penulis akan mencoba me- nunjukkan bagaimana konsep,-model, dan organisasi itu ber- satu secara konseptual. Penulis ingin memusatkan terutama pada pendekatan-pendekatan yang relevan untuk menghadapi kesehatan individu dan masyarakat. Karena konsep kesehatan sendiri sama sekali tergantung pada pandangan orang tentang organisme hidup dan hubungannya dengan lingkungan, maka penyajian paradigma baru ini akan dimulai dengan suatu pem- bicaraan tentang hakikat organisme hidup.Sebagian besar biologi dan ilmu kedokteran kontemporer lekat dengan pandangan hidup yang mekanistik dan mencoba mereduksi kerja organisme hidup menjadi mekanisme-meka- nisme sel dan molekul yang dapat didefinisikan dengan jelas. Sampai pada tingkat-tingkat tertentu pandangan mekanistik dapat dibenarkan karena organisme hidup memang, dalam beberapa hal, berperilaku seperti sebuah mesin. Organisme hidup telah mengembangkan sejumlah besar bagian dan me- kanisme yang menyerupai mesin tulang, aksi otot, peredar- an darah, dan sebagainya barangkali karena kerja yang menyerupai mesin semacam itu sangat bermanfaat di dalam evo- lusi mereka. Namun, hal ini bukan berarti bahwa organisme hidup adalah sebuah mesin. Mekanisme-mekanisme biologis hanyalah kasus-kasus khusus dari prinsip-prinsip organisasiyang jauh lebih luas; sebenarnya tidak ada kerja organisme apa pun yang sepenuhnya terdiri atas mekanisme-mekanisme semacam itu. Ilmu biomedis, yang mengikuti Descartes, telah memusatkan perhatiannya terlalu banyak pada sifat-sifat benda hidup yang menyerupai mesin dan telah mengabaikan hakikat- nya yang organismik, atau sistemik. Meskipun pengetahuan tentang aspek-aspek sel dan molekul struktur biologis akan tetap penting, suatu pemahaman yang lebih lengkap tentang kehidupan hanya akan diperoleh dengan mengembangkan suatu "biologi sistem", suatu biologi yang memandang suatu organisme scbagai suatu sistem hidup dan bukannya sebagai sebuah mesin,Pandangan sistem melihal dunia dalam pengertian hu- bungan dan integrasi.1 Sistem adalah keseluruhan yang tcrinte grasi yang sifat-sifatnya tidak dapat direduksi menjadi sifat- sifat unit yang lebih kecil. Pendekatan sistem tidak memusatkan pada balok-balok bangunan dasar atau zat-zat dasar mela- inkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip organisasi dasar. Contoh-contoh sistem semacam ini terdapat di alam raya. Setiap organisme dari bakteri yang paling kecil, bermacam- macam tumbuh-tumbuhan dan binatang, hingga manusia merupakan suatu keseluruhan yang terintegrasi dan dengan demikian berarti sebuah sistem yang hidup. Sel-sel itu merupakan sistem yang hidup, dan begitu pula berbagai jaringan dan organ tubuh; otak manusia merupakan satu contoh sistem hidup yang paling kompleks. Namun, sistem itu tidak terbatas pada organisme individual dan bagian-bagiannya. Aspek-aspek keseluruhan yang sama juga ditunjukkan oleh sistem-sistem sosial semacam komunitas semut, sarang lebah, atau keluarga manusia dan juga ditunjukkan oleh ekosistem yang terdiri atas berbagai organisme dan benda mati dalam suatu interaksi timbal-balik. Yangdilestarikan di suatu wilayah belantara bu- kanlali pohon-pohon atau organisme-organisme secara indi-372371vidual melainkan jaring-jaring hubungan yang kompleks c antara pepohonan dan organisme-organisme tersebut.Semua sistem alanii ini merupakan keseluruhan yan struktur-struktur khususnya muncul dari interaksi dan salin ketergantungan bagian-bagiannya. Aktivitas sistem ini meli batkan suatu proses yang dikenal dengan transaksi interaks seketika dan ketergantungan satu sama Iain antarkomponen komponen majemuk.2 Sifat-sifat sistemik menjadi rusak pad waktu suatu sistem dipotong-potong, baik secara fisik maupui secara teoretis, menjadi elemen-elemen yang terpisah. Meski pun kita dapat melihat bagian-bagian individual di dalam setia[ sistem, hakikat keseluruhan selalu berbeda dari sekadar jumlal bagian-bagiannya.Suatu aspek sistem penting lainnya adalah hakikat sisten yang secara intrinsik bersifat dinamis. Bentuknya bukan me rupakan struktur-struktur yang kaku melainkan merupakar manifestasi-manifestasi luwes tetapi stabil dari proses-prose; yang mcndasarinya. Menurut Paul Weiss:Sifat-sifat tatanan, yang dimanifestasikan di dalam bentuk struktui khusus dan susunan yang teratur serta distribusi substruktur substrukturnya, tidak lebih daripada indeks keberaturan yang tampak dari dinamika yang mendasarinya yang bekerja di dalam ranahnya... Bentuk yang hidup hams dianggap sebagai suatu in dikator, atau penunjuk, dinamika proses-proses yang mendasarinya.1Gambaran pendekatan sistem ini kedengarannya sangat - mirip dengan gambaran fisika modern yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Memang, "fisika baru", terutama pendekatan bootstrap-nya, sangat dekat dengan teori sistem umum. Fisika baru menekankan pada masalah hubungan dan bukan- nya pada entitas-entitas yang terpisah dan, seperti halnya pan- dangan sistem, melihat hubungan-hubungan ini sebagai sesuatu yang secara inheren bersifat dinamis. Berpikir sistem adalah berpikir proses; bentuk dikaitkan dengan proses, interrelasi dengan interaksi, dan pertentangan-pertentangan disatukan melalui osilasi.Munculnya pola-pola organik secara fundamental berbeda dengan penyusunan balok-balok bangunan secara berurutan, atau pembuatan produk mesin di dalam langkah-langkah yang telah terprogram secara tepat. Namun demikian, perlu disadari bahwa kerja-kerja ini juga terjadi di dalam sistem-sistem hidup._r Meskipun merupakan alam sekunder dan bersifat lebih khusus,- kerja-kerja yang menyerupai mesin ini terjadi di seluruh dunia hidup. Oleh karena itu, gambaran organisme reduksionis sangat bcrmanfaat dan mungkin dalam scjumlah kasus sangat diperlukan. Gambaran tersebut menjadi berbahaya hanya jika diambil sebagai penjelasan yang lengkap. Reduksionisme dan holisme, analisis dan sintesis, merupakan pendekatari-pende- katan yang saling melengkapi yang, bila digunakan dalam kese- imbangan yang tepat, dapat membantu kita memperoleh suatu pengetahuan tentang kehidupan yang lebih dalam.Dengan pemahaman ini kini kita dapat mendekati perta- nyaan tentang hakikat organisme hidup, dan dalam hal ini memeriksa perbedaan-perbedaan esensial antara suatu organisme hidup dengan sebuah mesin merupakan sesuatu yang sangat berguna. Marilah kita mulai dengan mcngkhtlsuskan jenis mesin apa yang kita bicarakan. Ada mesin-mesin sibernetik[footnoteRef:2] modern yang memperlihatkan beberapa sifat yang menjadi karakteristik organisme, sehingga perbedaan antara mesin dan [2: Sibernetik dari bahasa Yunani kybernan ("mengatur"), merupakan suatu pengkajian tentang pengendalian dan pengaturan-diri di dalam mesin dan organisme hidup.]

374373organisme menjadi sangat tipis. Namun, mesin tersebut b\ kanlah jenis mesin yang berfungsi sebagai model filsafat ilm pada abad ketujuh belas yang mekanistik itu. Dalam pandanga Descartes dan Newton, dunia merupakan mesin pada aba ketujuh belas, yang secara esensial merupakan sebuah mesi arloji. Jenis mesin inilah yang kita maksud ketika kita men bandingkan kerja mesin itu dengan kerja organisme hidup.Perbedaan nyata yang pertama antara mesin dengan o ganisme adalah kenyataan bahwa mesin itu dibangun, sedan] kan organisme itu tumbuh. Perbedaan fundamental ini berar bahwa pemahaman tentang organisme harus berorientasi pac proses. Misalnya, menyajikan gambaran sebuah sel yangakur; dapat saja menggunakan lukisan yang statis, atau dengan kat lain, menggambarkan sel dalam pengertian bentuk-bentuk st; tis merupakan sesuatu yang mungkin dilakukan. Namun dem kian, sebenarnya sel-sel, seperti halnya semua sistem hiduj harus dipahami dalam pengertian proses-proses yang mencei minkan organisasi yang dinamis dari sistem tersebut. Semer tara aktivitas-akti vitas sebuah mesin ditentukan oleh stuktui nya, hubungan tersebut justru berlawanan di dalam organism struktur organik ditentukan oleh berbagai proses.Mesin itu dibangun dengan cara merakit jumlah bagiar bagian yang telah didefinisikan secara jelas dengan suatu car yang tepat dan telah ditetapkan sebelumnya. Sebaliknya, org; nisme menunjukkan suatu tingkat keluwesan dan plastisita internal yang tinggi. Bentuk komponennya mungkin berbed; beda di dalam batas-batas tertentu dan tidak ada dua organism yang akan mempunyai bagian-bagian yang identik._Meskipu: organisme sebagai sebuah keseluruhan memperfihatkan keBe raturan dan pola-pola perilaku yang dapat didefinisikan denga: jelas, hubungan-hubungan antara bagian-bagiannya tidakla ditentukan secara kaku. Sebagaimana telah ditunjukkan ole. Weiss dalam banyak contohnya yang mengesankan, perilak374375bagian-bagian individual itu sebenarnya dapat menjadi sedemi- kian unik dan tidak beraturan schingga tidak ada tanda-tanda relevansi dengan tatanan sistem secara keseluruhan.4 Tatanan ini dapat dicapai dengan cara menyelaraskan aktivitas-aktivitas yang tidak menghalangi bagian-bagian itu secara ketat tetapi memberikan ruang bagi variasi dan keluwesan, dan keluwesan inilah yang memungkinkan organisme hidup menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi baru.Mesin itu berfungsi sesuai dengan rantai hubungan sebab- akibat yang linear, dan ketika mesin itu rusak, maka biasanya terdapat satu penyebab tunggal yang dapat diidentifikasikan sebagai penyebab kerusakan tersebut. Sebaliknya, kerja organisme dituntun oleh pola-pola arus informasi yang berputar yang dikenal dengan putaran umpan-balik. Misalnya, kom- ponen A mungkin mempengaruhi komponen B; komponen B mempengaruhi komponen C; dan pada gilirannya komponen C "mengumpan-balik" pengaruh pada A dan dengan demi- kian menutup putaran tersebut. Ketika sistem semacam itu rusak, kerusakan itu biasanya disebabkan oleh faktor-faktor ganda yang mungkin saling memperkuat satu sama lain melalui putaran umpan-balik yang saling tergantung. Faktor manakah yang merupakan penyebab pertama kerusakan tersebut sering- kali menjadi tidak relevan.1413Kesalinghubungan organisme hidup yang nonlinear ini rnenunjukkan bahwa usaha-usaha ilmu biomedis konvensional i mtuk mengaitkan penyakit dengan penyebab-penyebab tunggal itu benar-benar problematis. Lebih-lebih hal tersebut rnenunjukkan kekeliruan "determinisme genetik", kepercayaan bahwa berbagai ciri fisik atau mental suatu organisme individual "dikendalikan" atau "ditentukan" oleh susunan genetiknya. Pandangan sistem menjelaskan bahwa gen-gen tidak menen- Dukan kerja suatu organisme secara unik sebagaimana gir dan roda menentukan kerja sebuah arloji. Sebaliknya, gen merupa- kan bagian yang integral dari suatu keseluruhan yang terati dan oleh karena itu menyesuaikan dengan organisasi sistemil nya.Plastisitas dan fleksibilitas sistem hidup yang interna yang kerjanya dikendalikan oleh hubungan-hubungan dinann dan bukan oleh struktur mekanis yang kaku menimbulka sejumlah sifat khas yang dapat dipandang sebagai aspek-aspe yang berbeda dari prinsip dinamis yang sama prinsip peng; turan diri.5 Suatu organisme hidup adalah sebuah sistem yam mengatur dirinya sendiri, yang berarti bahwa tatanannya c dalam struktur dan fungsi tidak dapat dipaksakan oleh linf kungan melainkan ditetapkan sendiri oleh sistem tersebut. S i; tern yang mengatur sendiri itu memperlihatkan suatu tingka otonomi tertentu; misalnya, sistem tersebut cenderung menc tapkan ukurannya sesuai dengan prinsiprprinsip pengaturai internal, yang terbebas dari pengaruh-pengaruh lingkunga n Hal ini tidak berarti bahwa sistem hidup itu terpisah dari liriLg kungan; sebaliknya, sistem tersebut berinteraksi denganny; secara terus-menerus, tetapi interaksi ini tidak menentukai organisasinya. Kedua fenomena dinamis penting dari tata-di r tersebut adalah pembaruan diri kemampuan sistem hiduj untuk terus-menerus memperbarui dan mendaur ulang korm ponen-komponennya sewaktu mempertahankan integrita: struktur keseluruhannya dan pengunggulan diri kemarm puan sistem hidup untuk mencapai secara kreatif di luar batas batas fisik dan mental di dalam proses-proses pengetahuam pengembangan, dan evolusi.Otonomi sistem pengaturan diri yang relatif itu meman carkan sinar baru bagi pertanyaan filosofis kuno tentang Ice hendak bebas. Dari titik pandang sistem, baik determinisme maupun kebebasan merupakan konsep-konsep relatif. Selama suatu sistem itu bersifat otonom dari lingkungannya, sistem tersebut bebas; dan selama dia tergantung pada lingkungannya369378377lelalui interaksi yang terus-menerus, aktivitasnya akan diben- lk oleh pengaruh-pengaruh lingkungan. Otonomi organisme ang relatif itu biasanya meningkat bersama meningkatnya ompleksitas organisme tersebut, dan mencapai kulminasinya ada manusia.Konsep kehendak bebas yang relatif ini tampak konsisteri engan pandangan-pandangan tradisi mistik yang mendesak ara pengikutnya untuk melampaui pengertian diri yang ter- isah dan menjadi sadar bahwa kita merupakan bagian yang ik terpisahkan dari kosmos yang melingkupi kita. Tujuan ari tradisi-tradisi ini adalah untuk menumpahkan sepenuhnya iluruh perasaan ego dan, dalam pengalaman mistis, muncul ^rsama totalitas kosmos. Sekali keadaan semacam itu tercapai, laka pertanyaan tentang. kehendak bebas itu tampak kehi- ngan maknanya. Jika saya adalah alam semesta, maka tidak ia pengaruh-pengaruh "luar" dan semua tindakan saya akan lenjadi spontan dan bebas. Oleh karena itu, dari sudut pan- ing mistik, pengertian kehendak bebas itu bersifat relatif, rbatas, dan sebagaimana kata mereka khayal, seperti dnya semua konsep lain yang kita gunakan di dalam deskripsi isional kita tentang realitas.Untuk mempertahankan tata-dirinya organisme hidup irus tetap berada di dalam suatu keadaan khusus yang tidak udah untuk digambarkan dengan ungkapan-urigkapan kon- visional. Suatu pembandingan dengan mesin akan dapat embantu dalam hal ini. Sebuah arloji, misalnya, adalah se- lah sistem yang secara relatif terpisah yang memerlukan ener- untuk menjalankannya tetapi tidak membutuhkan interaksi mgan lingkungannya untuk tetap bekerja. Seperti semua sis- m terpisah lainnya, mesin arloji juga akan bekerja menurut lkum termodinamika kedua, dari tatanan menuju ke keka- uan, hingga dia mencapai suatu kondisi equilibrium di mana mua proses gerak, pertukaran panas, dan lain-lainnya menjadi terhenti sama sekali. Organisme hidup memp fungsi yang sangat berbeda. Organisme hidup meru[ sistem yang terbuka, yang berarti bahwa organisme hidi rus mempertahankan pertukaran energi dan materi seca rus-menerus dengan lingkungannya agar tetap hidup. I karan ini meliputi memasukkan struktur-struktur yang te semacam makanan, menghancurkannya dan menggunak bagian komponennya untuk mempertahankan atau ba meningkatkan tatanan organisme itu. Proses ini dikenal se metabolisme. Proses ini memungkinkan sistem tersebut berada di dalam kondisi nonequilibrium, di mana dia < "bekerja". Suatu tingkat nonequilibrium yang tinggi s mutlak diperlukan bagi pengaturan diri; organisme hiduj rupakan sistem terbuka yang secara terus-menerus bekerja dari equilibrium.Pada saat yang sama sistem yang mengatur diri se ini mempunyai suatu tingkat stabilitas yang tinggi pula di sinilah kita menghadapi kesulitan dengan bahasa kor sional. Makna-makna kata "stabil" di dalam kamus menc "tetap", "tidak berfluktuasi", "tidak bervariasi", dan "tidal ubah", yang semuanya tidak akurat untuk menggamba organisme. Stabilitas sistem yang mengatur dirinya sendi sungguh-sungguh dinamis dan tidak boleh dikacaukan de equilibrium. Stabilitas tersebut terjadi di dalam memperta kan struktur keseluruhan yang sama meskipun berlang pula perubahan dan penggantian komponen-komponen Sebuah sel, misalnya, menurut Weiss, "mempertahankan i titasnya jauh lebih konservatif dan tetap jauh lebih serup ngan dirinya sendiri dari waktu ke waktu, begitu pula se sel lain di dalam rentang yang sama, daripada yang dapa perkirakan orang dari sekadar pengetahuannya tentang d; molekul, makromolekul, dan organil yang tunduk pada p bahan yang berulang-ulang, pembelokan kembali, dan p gilingan populasinya."6 Hal yang same juga terjadi pada organisme manusia. Kita mengganti semua sel kita, kecuali sel-sel yang terdapat di otak, selama beberapa tahun, namun kita tidak mendapatkan kesulitan di dalam mengenali teman-teman kita bahkan setelah lama berpisah sekalipun. Yang demikian itulah stabilitas dinamis dari sistem yang mengatur dirinya sendiri.Fenomena tata-diri ini tidak terbatas pada benda hidup tetapi terjadi juga pada sistem-sistem kimia tertentu, yang telah diteliti secara luas oleh ahli kimia fisik dan pemenang hadiah Nobel Ilya Prigogine, yang mengembangkan suatu teori dinamika yang rinci untuk menggambarkan perilakunya.7 Prigogine menyebut sistem-sistem ini dengan "struktur-struktur disi- patif* untuk mengungkapkan kenyataan bahwa sistem-sistem tersebut mempertahankan dan mengembangkan struktur dengan cara memecah struktur-struktur lain di dalam proses me- tabolisme, dan dengan demikian menciptakan entropi kekacauan yang selanjutnya terkacaukan di dalam bentuk produk kotoran. Struktur kimia disipatif memperlihatkan dinamika tata-diri dalam bentuknya yang paling sederhana, yang memperlihatkan sebagian besar fenomena khas kehidup- an pembaruan diri, penyesuaian diri, evolusi, dan bahkan bentuk-bentuk primitif proses "mental". Satu-satunya alasan mengapa sistem-sistem tersebut dianggap hidup adalah bahwa sistem-sistem itu tidak mereproduksi atau membentuk sel-sel. Dengan demikian, sistem-sistem yang menarik ini merupakan suatu hubungan antara benda hidup dan benda mati. Akhirnya, persoalan apakah sistem-sistem itu dianggap organisme hidup ataukah tidak hanyalah masalah konvensi.Pembaruan diri merupakan suatu aspek esensial dari sis- tem-sistem yang mengatur dirinya sendiri. Sementara sebuah mesin itu dibangun untuk menghasilkan suatu produk khusus atau untuk melaksanakan suatu tugas tertentu yang dimaksud- kan oleh perancangnya, suatu organisme pada dasarnya terlibatdi dalam memperbarui dirinya sendiri; sel-sel memecah c dan membangun struktur, jaringan dan organ mengganti selnya dalam siklus yang terus-menerus. Dengan demiki pankreas mengganti sebagian besar sel-selnya setiap dua pu empat jam, sementara usus perut setiap tiga hari; sel-sel da putih kita diperbarui selama sepuluh hari dan 98 persen p tein di dalam otak diubah selama kurang dari satu bulan. mua proses ini diatur sedemikian rupa sehingga pola-pola ganisme secara keseluruhan terlestarikan, dan kemampuan tuk memelihara diri sendiri yang luar biasa ini tetap berja terus di bawah berbagai macam kondisi, termasuk konc kondisi lingkungan yang berubah dan berbagai macam camj tangan. Sebuah mesin akan macet jika bagian-bagiannya ti< bekeija sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, tet suatu organisme akan tetap mempertahankan fungsi di da] suatu lingkungan yang berubah, yang menjaga dirinya m jalani kondisi itu sambil memperbaiki diri melalui peny< buhan dan regenerasi. Kekuatan untuk regenerasi struki struktur organik ini berkurang bersama dengan meningkatj kompleksitas organisme tersebut. Cacing pita, polip, < bintang laut dapat melakukan regenerasi hampir sekujur buhnya dari suatu fraksi kecil; biawak, kadal, kepiting, uda dan bermacam-macam serangga mampu memperbarui or atau kakinya yang hilang; dan binatang-binatang yang le tinggi, termasuk manusia, dapat memperbarui jaringan-jar] annya dan dengan demikian berarti menyembuhkan luka kanya.Meskipun mampu mempertahankan dan memperb; dirinya sendiri, tidak ada organisme kompleks yang dapat 1 fungsi secara tak terbatas. Organisme-organisme tersebut se< bertahap menjadi memburuk di dalam proses penuaan c lambat-laun, mati kelelahan bahkan meskipun secara rel tidak rusak sekalipun. Untuk dapat bertahan hidup, spe . ..Organ mentasi neural ^ otak faaig^ pakan suatu sistem hidup y^g kompieks, multitingkatf,dan multidimensional yang aspek-aspeknya tetap sangat rrii^rius

meskipun telah dilakukan berbagai penelitian intensif dalam ilmu saraf selama beberapa dasawarsa terakhir.40 Otak manusia merupakan suatu sistem hidup par excellence. Setelah tahun pertama pertumbuhannya, tidak ada neuron baru yang dihasilkan, namun perubahan-perubahan plastis akan tetap berlangsung terus sepanjang hidupnya. Pada waktu lingkiingan berubah, otak membentuk dirinya sebagai tanggapan terhadap perubahan-perubahan tersebut, dan setiap kali otak itu terluka, sistem tersebut membuat penyesuaian diri secara cepat. Anda tak akan pernah dapat membuatnya aus; tetapi-sebdiknya semakin banyak anda menggunakannya, semakin kuatlah dia.Fungsi utama neuron adalah untuk saling berkomunikasi dengan cara menerima dan memancarkan impuls-impuls listrik dan kimiawi. Untuk itu, setiap neUron mengembat nyak serat pijar yang sangat halus dan bercabang-cabang' unfuk berhubungan dengan sel-sei lain, sehingga terdpti jiririgari komunikasi yang luas, rumit, dan saling berlilitari d^hgari sistem urat d^n rangka. Sebagian besar neuron teHibat didalim aktivitas spontan secara terus-menerus, dengari menglrimkari beberapa pulsa per detik dan mengatur pola akti^itas;riya ni&lalui berbagai cara untuk memancarkah inforrriariifK^selaruhan otak itu selalu aktif dan hidup dengan bermiliar-miliar irripuls saraf, yang menyala melalui jalur riiasing-masing setiap defik.Setiap sistem saraf.manusia dari binatang yang lebih tiriggi mempakan sistem yarig sangat kompleks dari rtidriunjukkan adanya keanekaragaman fenomena yang sedemikian kaya sehingga setiap upaya untuk rriemahami cara kerjanya melalui pendekatan reduksionistik rriurni akan sia-sia belaka. Memang, para ahli saraf telah mampu memetakan struktur otak secara rinci dan telah menjelaskan banyak proses elektrokimiawihya, tetapi meffeka tetap tidak tahu sama sekali mengenai aktivitas integratifnya Sebagaimana dalairi kasus eVolusi/'tampaKilya diperlukan dua pendekatan yang Saling melengkapi, yaitu:m pendekatan reduksionis untuk memahami mekanisme-mekanisme saraf yang rinci, dan pendekatan hohstikun.tpk memahami integrasi mekanisme-mekanisme tersebut dalam cafa kerja keseluruhan sistem. Sejauh ini hampir tidak ada upaya-upaya untuk menerapkan dinamika sistem tata-diri pada;f^ripm^na- fenomena saraf, tetapi sejumlah upaya yang dilakukan akliir- akhir ini telah memberikan hasil yang menggembirakan.41 Secara khusus, signifikansi fluktuasi teratur dalam prpscs persepsi bahwa kedua bagian otak itu cenderung terlibat dalam fungsi-fungsi yang berlawanan tetapi saling melengkapi. Bagian otak sebelah kiri, yang mengendalikan bagian tubuh:&belah kanan, tampaknya dikhususkan untuk pemikiran linear analitis, yang melibatkan pemrosesan informasi secara berurutan. Bagian otak sebelah kanan, yang mengendalikan bagi^ tubuh sebelah kiri, tampaknya berfungsi khusus dalam,m odusho- listik yang sangat tepat untuk melakukan sintesis, dan cenderung memproses informasi secara menyebar dan serempak.Kedua modus fungsi yang saling melengkapi itu telah ditunjukkan secara dramatis dalam berbagai percobaan "split- brain" (otak terbelah) yang melibatkan para penderita epilepsi yang dipotong corpus callosumnyz, yaitu saraf,yang secara normal menghubungkan kedua bagian otak itu. Para penderita ini memperlihatkan sejumlah anomali yang sangat mengejutkan: Misalnya, dengan mata tertutup mereka dapat menggambarkan benda-benda yang mereka pegang dengan tangan kanan tetapi hanya dapat menduga-duga jika benda-benda itu dipegang dengan tangan kiri. Tangan kanan mereka masih dapat digunakan untuk menulis tetapi tidak dapat digunakan untuk menggambar, dan begitu pula sebaliknya yang terjadi pada tangan kiri. Sejumlah percobaan lain menunjukkan bahwa perbedaan spesialisasi kedua bagian otak itu lebih merupakan per milihan daripada pembedaan mutlak, tetapi gambaran timum- nya sebWarhya telah-jelas.42Pada niasa lampau, para peneliti otak sering mengacu bagian otak sebelah kiri sebagai bagian mayor, dan bagian otak sebelah kariari sebagai bagian minor. Hal ini menunjukkan bias kebudayaan kita yang bersifat Cartesian, yang lebih suka pada pemikiran rasional, kuantifikasi, dan analisis. Sebenarnya, kesukaan terhadap nilai dan aktivitas "otak kiri" atau "tangan karian" ini jauh lebih tua daripada pandangan dunia Cartesian. Dalam kebanyakan bahasa Eropa, bagian kanan dihubungkan dengan kebaikan, keadilan, dan keutamaan; sedangkan bagian kiri dihubungkan dengan kejahatan, bahaya, dan keafrigairi. Kata "right" dalam bahasa Inggris selain berarti "kanan" juga berarti "benar", "tepat", dan "adil"; sementara kata "sinister", merupakan kata Latin yang berarti "kiri", mengandung arti sesuatu yang jahat dan mengancam. Bahasa Jerman "hukum" adalah "recht", dan bahasa Perancisnya adalah "droit", yang keduanya juga mempunyai arti "kanan". Con- tbh-fcontbh seperti itu sebenarnya dapat ditemukan dalam se- mua ba&asa Barat dan barangkali juga dalam banyak bahasa lainnya. Kesukaan terhadap bagian kanan yang telah menda- rah-daging ini bagian yang dikendalikan oleh otak sebelah kiri dalam banyak kebudayaan itu membuat orang bertanya- teriya apakah hal itu tidak terkait dengan sistem nilai patrial- khaL Nariiun demikian, dari mana pun asalnya, akhir-akhir iriLteiah. ada upaya-upaya untuk mendukung pandangan terhadap fungsi otak sebara lebih seimbang, dan untuk mengembangkan metode-metode peningkatan kemampuan mental orang dengan cara merangsang dan mengintegrasikan cara kerja kedua belahan otak tersebut,43Berbagai aktivitas mental organisme hidup~sejak~bakteri hingga prirriata dapat dibicarakan secara cukup konsisten dalam pengertian pola-pola tata diri, tanpa perlu banyak memodifikasi bahasa* sebagaimana orang meniti tapgga evolusi ke arah kompleksitas yang lebih tinggi. Namun demikian, dalamhubungannya dengan organisme manusia, segala sesuatunya menjadi sangat berbeda. Jiwa manusii dapat menciptakan dunia batin yang mencerminkan realitas lahir tetapi mempunyai eksistensi sendiri dan dapat menggerakkan individu atau masyarakat untuk bertindak dalam dunia lahir. Pada makhluk manusia, dunia batin ini alam psikologis -- terbuka sebagai sebuah tingkat yang sama sekali Baru dan melibatkan sejumlah fenomena yang menjadi karakteristik khusus hakikat manusia.44 Berbagai fenomena itu mencakup kesadaran diri? pengalaman sadar, pemikiran konseptual, bahasa simbolis, mimpi, seni, kreasi budaya, rasa nilai, minat terhadap masa lampau, dan perhatian terhadap masa depan. Sebagian besar dari Ciri- ciri ini berada dalam bentuk yang belum sempurna pada berbagai spesies binatang. Yang unik pada hakikat manusia adalah kombinasi bermacam-macam ciri yang tersirat di dalam bentuk-bentuk evolusi lebih rendah tetapi ciri-ciri itu diirite|r|si-\ kan dan dikembangkan lebih jauh hingga ke tlngkk kec^ggih^ an tinggi yang hanya terdapat pada spesies manusia.45Dalam interaksi manusia dengan lingkungan, terdapat hubungan timbd-bahk dan f aling pengaruh antara dunia lahir dengan dunia batin. Pola-pola yang kita tangkap di sekitar kita pada hakikatnya sesuai dengan pola-pola yang ada di dalam. Pola-polamaterimencermdiwarnai oleh perasaan-peras^an.clan nilai-nilai subjektih DM^ pandangan Cartesian tr^isjpnaldi^ setiap; in- dividu pada dasarnya memiliki perlengkapan biologis yang sama sehingga masing-masing memihki ketepipatan untuk 'memperoleh "layar" persepsi inderawi yang sama pula. Perbedaan-perbedaan yang ada dianggap berasal dari integrasi data inderawi subjektif; yang menurut gambaran Cartesian tradisional disebabkan oleh "orang kecil yang memandaiig layar". Berbagai penelitian neurofisiolpgis akhir-afelur ini irienun- jukkan bahwa kenyataannya416

,415persepsi inderawi oleh pengalaman, harapan, dan tujuan masa lampau terjadi tidak pada interpretasi, melainkan dimulai di luar, yaitu di "pintu persepsi". Banyak percobaan menunjukkan bahwa pendaftaran data oleh organ-organ indera itu berbeda pada setiap individu sebelum persepsi dialami.46 Berbagai penelitian ini menunjukkan bahwa aspek-aspek persepsi fisiologis tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek interpretasi psikologis. Selain itu, pandangan baru tentang persepsi ini juga mengaburkan pembedaan konvensional antara persepsi inderawi dengan persepsi ekstrainderawi sisa lain dari pemikiran Cartesian dan menunjukkan bahwa semua persepsi, hingga pada tingkat-tingkat tertentu, bersifat ekstrainderawi.Dengan demikian, tanggapan kita terhadap lingkungan tidak banyak ditentukan oleh pengkruh rangsang eksternal langsung pada sistem biologis kita, riidairikan oleh pengalarilan masa lampau, harapan, tujuan kita, dail interpretasi simbolis individual terhadap pengalaman persepsi kita. Bau parfum yang samar mungkin menimbulkan kegembiraan atau kesedihan, kenikmatan'atau rasa sakit, melalui keterhubungan dengan pengalaman ni^a lampau; dari tanggapan kita puri akari banyak bervariasi, pfrigan demikian, dunia batin dari dunia lahir saling berhubungari dalam cara kerja organisme manusia; kedua dunia itu saling berpengaruh dan berevolusi bersama.Sebagai manusia, kita membentuk lingkungan kita dengan sangat efektif karena kita mampu menampilkan dunia lahir secara simbolis, berpikir secara konseptual, dari mengungkapkan simbol, konsep, dari pikiran kita; Kita melakukan hal-hal itu dengan bantuan bahasa abstrak, dan bahasa nonverbal melalui lukisan, musik, dan bentuk-bentuk seni lainnya. Dalam berpikir dan berkomunikasi kita tidak hanya berhubungan dengan masa kini tetapi dapat pula mengacu pada masa lairipau dan memperhitungkan ril^a dcpari, yarfg ritemberi kita suatu tingkat otonomi jauh di luar apa pUri yang dapat diterriukanpada Spesies-spesies lainnya. Perkembangan peniiki ran abstrak, bahksa simbolis, dan berbagai kemampuan manusia lainnya sangat tefganturtg pada fenomena yang menjadi ciri khas jiwa manusia. Manusia memiliki kesadaran; kita sadar tidak hanya terhadap pengiiideraan kita melainkah juga terhadap diri kita sendiri sebagai individu yang berpikir dan mengalami.Hakikat kesadaran merupakan suatu pertanyaan eksistensial mendasar yang telah mempesona orang selama berabad- abad dari telah muncul kembali sebagai topik pembicaraan intensif di kalangan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, termasuk para psikolog, ahli fisika, filsuf; ahli saraf/artis, dair perwakilan-perwakilan berbagai tradisi mistik. Pembicaraan-menciptakan banyak kebingungan, karena istilah "kesadaran"cam-macaiii. Kata itu dapat berarti kesadaran subjektif, misalnya, pada waktu aktivitas-aktivitas sadar dan tak-sadar diperbandingkan; tetapi dapat pula berarti kesadaran diri* yang merupakan kesadaran bahwa si subjek sadar. Istilah itu jug^jii^ gunakan oleh banyak orang sebagai totalitas jiwa, dengan berbagai tingkat kesadaran dan ketaksadarannya. Pembicaraan tentang kesadaran itu semakin dipersulit oleh minat kuat terhadap "psikologi" Timur akhir-akhir ini yang telah mengembangkan peta^peti Alani batin secara panjang lebar* dan menggunakan puluhan istilah atau bahkan lebih untuk menggambarkan berbagai macam aspeknya, yang semuanya dapat diterjemahkan menjadi "jiwa" atau "kesadaran".Dalam situasi semacam ini kita perlu menentukan secara seksama pengertian istilah kesadaran yang kita gunakan. Jiwa manusia itu imerupakan suatu pola berbagai proses yang bertingkat-tingkat dan teriritegrasi yang mengungkapkan dinamika tata diri manusia. Jiwa adalah pola organisasi, dan kesadaran adalah suatu sifat mentasi pada semua tingkat, sejak dariW,418

sel tunggal hingga manusia, meskipun banyak berbeda dala hal cakupannya. Sebaliknya kesadaran diri memanifestasiks dirinya hanya pada binatang yang tingkatnya lebih tinggi, da terbuka secara penuh pada manusia. Jiwa seperti inilah yar oleh penulis dimaksud dengan kesadaran. Sebagaimana Jun penulis menyebut totalitas jiwa manusia, beserta alam sad; dan bawah sadarnya, sebagai psyche.Karena pandangan sistem tentang jiwa tidak terbatas pac organisme individual, melainkan dapat diperluas hingga sisten sistem sosial dan ekologis, maka kita dapat mengatakan bah w kelompok-kelompok manusia, masyarakat, dan kebudayaa mempunyahsuatu jiwa kolektif, dan oleh karena itu juga me miliki kesadaran kolektif. Kita dapat juga mengikuti asums Jung bahwa jiwa kolektif, atau psyche kolektif, juga mencaku] alam bawah sadar kolektif 47 Sebagai individu kita turut sert di dalam pola-pola mental kolektif ini, kita dipengaruhi olel pola-pola itu, dan pada gilirannya membentuk pola-pola itu Dj samping itu, konsep-konsep jiwa planet dan jiwa kosmil dapat dihubungkan dengan tingkat-tirigkat kesadaran planei dan kesadaran kosmik.:Sebagian besar teori tentang hakikat kesadaran tampak nya merupakan variasi salah satu dari dua pandangan yang berlawanan yang bagaimanapun mungkin dapat saling melengkapi dan dapat disatukan di dalam pendekatan sistem. Salah satu dari kedua pandangan itu dapat disebut dengan pandangan ilmiah Barat. Pandangan ini menganggap materi sebagai sesuatu yang primer dan kesadaran sebagai suatu sifat pola- pola kompleks materi yang muncul pada suatu tahap tertentu dalam evolusi biologis. Kebanyakan ahli saraf dewasa ini berpandangan seperti ini.41 Pandangan tentang kesadaran lainnya dapat disebut sebargai pandangan mistis, karena pandangan tersebut biasanya ditemukan di kalangan tradisi-tradisi mistik. Pandangan-mistis ini beranggapan bahwa kesadaran merupa-

Itiffll Iff 1. 'C B S; I f I g- * mIplfil' ^ Si ^ 2 - -3-? S gI III

S 2 . S CL. PfO i1 i | riiittr-ftf i-1 l:s 3 5-Os 3- 3 M -J. g P r bl rt 3 'O O- j? 3 M s* s; 1 S: S' - r S ! -i-e-9 i g- ^p! f.i'li I k g. 1 i^ P S B r.

ir Ezu H3 cry

Peralihan konseptual dari struktur ke irama mungkin s ngat bermanfaat bigi tipaya-upaya kita mencari deskripsi ^kr utuh tentang alam. Pola-pola irama terlihat jelas di semua tin kat. Atom merupakan pola-pola gelombang probabilitas, mol kul merupakan struktur yang bervibrasi, dan organisme men pakan pola-pola fluktuasi yang multidimensional dan salin tergantung. Tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia menj; Iani berbagai siklus aktivitas dan istirahat, dan semua fung: fisiologisnya berosilasi dengan berbagai macam ifama. Korr ponen-komponen ekosistem saling terkait melaku Herbags siklus pertukaran materi dengan energi; peradaban bangki dan jatuh dengan siklus-siklus evolusi, dan planet-planet secar keseluruhan memiliki irarna dan perulangan masing-masinj p>dda Waktu berputar pada porosnya dari bergerak mengeliling ' matahari. '/ "Dengari demikian, pola-polair iariia riimipakah suatu feno meria universal, tetapi pada saat yang sama pola-pola iram; itUritemtirigkirikan individu merigurigkapkarikepribaclian ma sihg-masing ^arig satu dengan lainnya berbeda. Manifestasi dari identitas pribadi yarig unik itu merupakan suatii karakteristik penting manusia, dan tampaknya identitas ini secara esensial Merupakah sebuah identitas irama. Setiap individu manusia dapat dikenali melalui pola-pola pembicaraan, gerak tubuh, i^airat, pernapasannya yarig khas, yang semuanya merupakan jerirS-jeriis pola irarna yang berbeda. Di samping itu, terdapat banyak irama yarig bersifat "beku", seperti sidik jari atau tulis- ari-ttilisari tangan, yang secara unik berkaitan dengan individu bersangkutan. Berbagai pengamatan ini menunjukkan bahwa pbla-pola irama yang menandai manusia individual merupakan manifestasi berbeda dari irama pribadi yang sama, suatu "detak batin* yang merupakan esensi identitas pribadi.Peran irama yang menentukan itu tidak terbatas pada tata diri dan ekspresi-cliri, melainkan meluas Hingga persepsivi-.ir*.424

3