15
Proses Analisis Bertingkat (Analytical Hierarchy Process) dan Metode Skoring

9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Proses Analisis Bertingkat (Analytical Hierarchy Process) dan Metode Skoring

Page 2: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Pengantar AHP AHP diperkenalkan oleh Thomas Saaty AHP digunakan untuk membuat alternatif keputusan

dan memilih yang terbaik pada saat pengambil keputusan memiliki beberapa tujuan atau kriteria.

Page 3: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Tingkat Preferensi dalam AHP

Tingkat Preferensi Nilai Angka

Sama disukai/baik 1

Sama hingga cukup disukai/baik 2

Cukup disukai/baik 3

Cukup hingga sangat disukai/baik 4

Sangat disukai/baik 5

Sangat disukai hingga amat sangat disukai/baik 6

Amat sangat disukai/baik 7

Amat sangat disukai hingga luar biasa disukai/baik 8

Luar biasa disukai/baik 9

Page 4: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Kasus Sebuah PT akan membuka mall di tiga kota yaitu

kota A, B, dan C. Perusahaan telah mengidentifikasi empat kriteria utama yaitu: Pangsa pasar pelanggan Tingkat pendapatan Infrastruktur Transportasi

Tujuan perusahaan adalah untuk memilih lokasi terbaik

Page 5: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Matriks Pembanding

Lokasi A B C

A 1 3 2

B 1/3 1 1/5

C 1/2 5 1

Pangsa Pasar

Lokasi A B C

A 1 6 1/3

B 1/6 1 1/9

C 3 9 1

Tingkat Pendapatan Masyarakat

Lokasi A B C

A 1 1/3 1

B 3 1 7

C 1 1/7 1

Infrasturktur

Lokasi A B C

A 1 1/3 1/2

B 3 1 4

C 2 1/4 1

Transpotasi

Page 6: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Matriks Kriteria

Kriteria Pasar Pendapatan Infrastruktur Transportasi

Pasar 1 1/5 3 4

Pendapatan 5 1 9 7

Infrastruktur 1/3 1/9 1 2

Transportasi 1/4 1/7 1/2 1

Page 7: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Pangsa Pasar Matriks Normalisasi

Lokasi A B C

A 1 3 2

B 1/3 1 1/5

C 1/2 5 1

Total 11/6 9 16/5

Total

Lokasi A B C

A 1/(11/6) = 6/11 3/9 2/(16/5) = 5/8

B (1/3)/(11/6) = 2/11 1/9 (1/5)/(16/5) = 1/16

C (1/2)/(11/6) = 3/11 5/9 5/(16/5) = 5/16

Matriks Normalisasi

Lokasi A B C Rata-rata Baris

A 6/11 3/9 5/8 0,5012

B 2/11 1/9 1/16 0,1185

C 3/11 5/9 5/16 0,3803

Total 1 1 1 1

Matriks Normalisasi Rata-rata Baris

Page 8: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Matriks Normalisasi Rata-rata Baris

Kriteria Pasar Pendapatan Infrastruktur Transportasi

A 0,5012 0,2819 0,1790 0,1561

B 0,1185 0,0598 0,6850 0,6196

C 0,3803 0,6583 0,1360 0,2243

Page 9: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Matriks Normalisasi KriteriaKriteria Pasar Pendapatan Infrastruktur Transportasi

Pasar 1 1/5 3 4

Pendapatan 5 1 9 7

Infrastruktur 1/3 1/9 1 2

Transportasi 1/4 1/7 1/2 1

Total 6.58 1.45 13.50 14.00

Kriteria Pasar Pendapatan Infrastruk. Transport. Rata-rata Baris

Pasar 0.1519 0.1376 0.2222 0.2857 0.1993Pendapatan 0.7595 0.6878 0.6667 0.5000 0.6535Infrastruktur 0.0506 0.0764 0.0741 0.1429 0.0860Transportasi 0.0380 0.0983 0.0370 0.0714 0.0612

Page 10: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Hasil AHP

Pasar Pendapat. Infrastr. Trans.

A 0,5012 0,2819 0,1790 0,1561

B 0,1185 0,0598 0,6850 0,6196

C 0,3803 0,6583 0,1360 0,2243

Rata-rata Baris

0.19930.65350.08600.0612

Skor A = 0,5012x0,1993 + 0,2819x0,6535+0,1790x0,0860+0,1561x0,0612 = 0,3091Skor B = 0,1185x0,1993 + 0,0598x0,6535+0,6850x0,0860+0,6196x0,0612 = 0,1595Skor C = 0,3803x0,1993 + 0,6583x0,6535+0,1360x0,0860+0,2243x0,0612 = 0,5314

X

Rangking AHP:Skor C = 0,5314 Tempat InvestasiSkor A = 0,3091Skor B = 0,1595

Page 11: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Latihan

Pak Iman akan membeli motor dan mempertimbangkan ketiga merek: X, Y, dan Z. Pak Iman telah mengidentifikasi tiga kriteria sebagai berikut:

Merk X Y Z

X 1 3 6

Y 1/3 1 2

Z 1/6 1/2 1

Harga

Lokasi Harga Kekuatan Irit BBM

Harga 1 3 5

Kekuatan 1/3 1 2

Irit BBM 1/5 1/2 1

Prioritas Kriteria

Merk X Y Z

A 1 1/3 1/7

B 3 1 1/4

C 7 4 1

Kekuatan

Merk X Y Z

X 1 3 1

Y 1/3 1 1/2

Z 1 2 1

Irit BBM

Page 12: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Teknik Scoring Model scoring merupakan metode serupa dengan

AHP, tetapi secara matematis lebih sederhana. Rumus:

ijji gwS

Page 13: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Kasus

Sebuah restoran cepat saji McDono ingin membuka gerai pada salah satu dari empat mal yang ada di Ibukota. Perusahaan menetapkan lima kriteria yang penting untuk mengambil keputusan yaitu:

Kedekatan dengan pemukiman Pendapatan konsumen Lalu lintas kendaraan Kualitas dan ukuran mal Perkiraan Mal Terdekat

Perusahaan telah memberi bobot pada kriteria ini sesuai dengan tingkat kepentingannya. Berikut ini adalah nilai setiap mall dan bobot dari kriteria:

Page 14: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

Tabel Penilaian

KriteriaKeputusan

Bobot Mall 1 Mall 2 Mall 3 Mall 4

Kedekatan 0,30 40 60 90 60

Pendapatan 0,25 75 80 65 90

Lalu Lintas 0,25 60 90 79 85

Kualitas 0,10 90 100 80 90

Perkiraan 0,10 80 30 50 70

S1 = (0,30)(40)+(0,25)(75)+(0,25)(60)+(0,10)(90)+(0,10)(80) = 62,75S2 = (0,30)(60)+(0,25)(80)+(0,25)(90)+(0,10)(100)+(0,10)(30) = 73,50S3 = (0,30)(90)+(0,25)(65)+(0,25)(79)+(0,10)(80)+(0,10)(50) = 76,00S4 = (0,30)(60)+(0,25)(90)+(0,25)(85)+(0,10)(90)+(0,10)(70) = 77,75

Page 15: 9. proses analisis bertingkat (analytical hierarchy process)

LatihanKriteria Bobot Negara A Negara B Negara C

Stabilitas Politik 0,25 50 60 90

Pertumbuhan Ekonomi 0,18 90 70 75

Fasilitas Pelabuhan 0,15 60 95 90

Aturan perdagangan 0,14 50 80 90

Bea dan Tarif 0,10 90 20 30

Transportasi udara 0,10 50 80 70

Sarana Jalan 0,08 70 90 90