28
60 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Berdirinya Radio Republik Indonesia Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran atau keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang independent, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000.

9a BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00234-IF Bab 3.pdf · 63 b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan penyiaran radio milik bangsa. c

Embed Size (px)

Citation preview

60

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Berdirinya Radio Republik Indonesia

Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11

September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan

beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang

Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan

Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai

pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu

deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi

3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri

Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk

bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran atau keyakinan partai atau

golongan.

Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI

pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai lembaga penyiaran publik

yang independent, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada

kepentingan masyarakat. Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah

Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses

perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Boradcasting

dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani

Presiden RI tanggal 7 Juni 2000.

61

Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya

penyamaan visi (shared vision) dikalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar

8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan

tugas-tugas yang cenderung birokratis. Dewasa RRI mempunyai 52 stasiun

penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri. "Suara

Indonesia".

3.2 Logo Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia

3.3 Visi dan Misi RRI

3.3.1. Visi

Visi RRI adalah “Menjadi Radio Publik Milik Bangsa, Acuan Informasi

Terpercaya dan Hiburan Yang Sehat, Pemberdayaan Masyarakat, Perekat Budaya

Bangsa , Sejahtera dan Unggul Secara Nasional Bertaraf Internasional.”

Dari visi tersebut, dikembangkan budaya organisasi yang dilandasi motto :

”Sekali Di Udara Tetap Di Udara, Unggul dan Sejahtera”

3.3.2 Misi

Adapun rumusan Misi RRI adalah sebagai berikut :

62

1. Memberikan layanan informasi, pendidikan dan hiburan kepada semua

lapisan masyarakat di seluruh indonesia.

2. Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling pengertian dengan negara–

negara sahabat khususnya dan dunia internasional pada umumnya.

3. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendorong terwujudnya

masyarakat yang informatif.

4. Meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang

demokratis dan berkedilan, serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan

hak azasi manusia.

5. Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Melaksanakan kontrol sosial.

7. Mengembangkan jati diri dan budaya bangsa.

3.4 Tugas dan Fungsi LPP RRI

3.4.1 Tugas

RRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan,

hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa

untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran

radio yang menjangkau seluruh wilyah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.4.2 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana menyelenggarakan fungsi

a. Perumusan kebijakan umum dan pengawasan di bidang penyelenggaraan

penyiaran radio milik bangsa

63

b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan penyiaran radio

milik bangsa.

c. Pembinaan dan pelaksanaan administrasi serta sumber daya RRI.

3.5 Jasa dan Kegiatan

RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3

program yaitu Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas

sampai pedesaan, Programa kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan

dan Programa III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Channel)

kepada masyarakat luas.

Di Stasiun Cabang Jakarta terdapat 6 programa yaitu programa I untuk

pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment

pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan

Informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran Pendidikan dan

Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan "Suara Indonesia" (

Voice of Indonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa.

Guna merealisir perubahan status RRI menjadi lembaga penyiaran publik

yang "Khas Indonesia", RRI telah menjalin kerjasama pelatihan dan seminar

mengenai prinsip dan aplikasi radio publik dengan Radio Swedia, IFES dan

Internews. RRI juga sudah merintis pemanfaatan multimedia dengan

membukasitus www.rri-online.com serta memanfaatkan sarana penyiaran

teknologi digital dengan memanfaatkan satelit milik WorldSpace Corporation.

Sebagai industri penyiaran , RRI memiliki kesempatan yang sama dengan media

64

penyiaran lainnya mengapreasikan semua kekuatan untuk memberikan yang

terbaik bagi publik.

Berikut adalah klasifikasi Stasiun Penyiaran LPP RRI:

3.6 Struktur Organisasi

Dalama rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintahan Nomor 12 Tahun

2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, maka telah

ditetapkan Peraturan Direksi Nomor 001/PER/DIREKSI/2006 tanggal 10

November 2006.

• Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia adalah lembaga yang

menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio, bersifat independent, netral,

65

tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan

masyarakat.

• Dewan Pengawas adalah organ lembaga penyiaran publik yang berfungsi

mewakili masyarakat, pemerintah, dan unsur lembaga penyiaran publik yang

menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga penyiaran

publik.

• Dewan Direksi adalah unsur pemimpin lembaga penyiaran publik yang

berwenang dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan lembaga penyiaran

publik.

• Penyelenggara Siaran adalah stasiun penyiaran yang menyelenggarakan siaran

lokal, region, nasional, dan internasional.

Berikut adalah struktur organisasi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik

Indonesia :

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi LPP Radio Republik Indonesia

66

Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Teknologi

1. Dewan Pengawas LPP RRI :

Menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja

dan anggaran tahunan, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumberdaya,

serta mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan

penyiaran.

2. Satuan Pengawas Intern LPP RRI :

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan LPP RRI.

3. Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan LPP RRI:

Mekasanakan penelitian, pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan di

Lingkungan LPP RRI.

67

4. Dewan Direksi LPP RRI :

Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas yang meliputi

kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran

tahunan, serta kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumberdaya.

Pembagian tugas dalam Dewan Direksi meliputi :

• Direktur Utama :

Mengkoordinasi, mengawasi, dan menetapkan tindakan atas nama persetujuan

anggota direksi terhadap tugas-tugas para direktur dalam memimpin dan

mengelola LPP RRI.

• Direktorat Administrasi dan Keuangan :

Mengkoordinasi perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program,

administrasi dan keuangan di lingkungan RRI.

• Direktorat Sumberdaya dan Teknologi :

Merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis

di bidang sumberdaya teknologi.

• Direktorat Program dan Produksi

Merencanakan, merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi di bidang

program dan produksi.

• Direktorat Layanan Usaha

Merencanakan, merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi, serta

mengevaluasi pengelolaan dan usaha.

68

3.7 Sistem Yang Sedang Berjalan

RRI merupakan stasiun penyiaran yang bersifat nasional untuk

menjangkau seluruh warga Negara Indonesia di penjuru tanah air, yang mana

memiliki kantor cabang bertipe kelas A dan B yang tersebar di 11 kota besar di

Indonesia dengan 48 stasiun penyiaran Kelas C. Dengan banyaknya kantor

cabang tersebut diperlukan sarana komunikasi yang saling terintegrasi dengan

baik. Saat ini LPP RRI menggunakan jaringan telepon untuk berkomunikasi.

Pada setiap kantor cabang ada yang terhubung ke internet ada pula yang

tidak terhubung ke internet. Pada skripsi ini di rancang untuk kantor RRI yang

terhubung ke internet tetapi lebih difokuskan untuk pembahasan pada RRI kantor

pusat dan kantor cabang Jakarta, karena memiliki jaringan komputer yang lebih

kompleks dan memiliki pengaruh yang cukup vital.

Pada kantor RRI di Jalan Medan Merdeka Barat sendiri terdiri dari dua

gedung utama yang terdapat pada satu lokasi dan terhubung via LAN, yaitu

gedung kantor pusat dan gedung kantor RRI cabang Jakarta. Sehingga dapat

melakukan akses melalui ethernet sebesar 100 Mbps.

Kantor cabang yang terhubung ke internet memiliki jalur akses dengan

Internet Service Provider (ISP) dari PT Telkom melalui leased line. Untuk kantor

pusat dan kantor cabang Jakarta memiliki kecepatan akses internet 10 Mbps.

Kecepetan akses sebesar itu, dirasa sangat cukup untuk membangun infrastruktur

jaringan VoIP dengan menghasilkan kualitas suara yang baik. Namun di

karenakan penggunaan bandwidth tersebut di bagi-bagi pada setiap kantor. Maka

69

kecepatan akses dari tiap client menurun, tergantung jumlah user yang

menggunakan.

3.7.1 Topologi Jaringan Yang Sedang Berjalan

Skema Jaringan LPP RRI secara umum adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 Skema Jaringan LPP RRI

Pada skema jaringan di atas dapat dilihat bahwa RRI memiliki

beberapa switch sebagai penghubung komputer client yang kemudian

switch tersebut terhubung ke main switch. Main switch tersebut kemudian

terhubung ke hub. Hub kemudian tehubung ke switch server yang dibatasi

dengan firewall dan hub tersebut juga terhubung ke router.

70

Kemudian untuk komunikasi jaringan dari kantor pusat RRI ke

kantor cabang RRI Jakarta yaitu dari router menggunakan leased line

karena RRI pusat dan RRI Jakarta berada dalam satu lokasi, hanya

berbeda gedung saja. Tetapi untuk komunikasi dari RRI pusat ke RRI

cabang di daerah menggunakan jalur VPN (Virtual Private Network),

selain itu ada alternatif lain untuk penghubung jaringan tersebut yaitu via

satelit dengan memanfaatkan teknologi dari WorldSpace Corporation,

terutama untuk cabang RRI kelas C di daerah terpencil. Dan untuk studio

Pro 3 RRI Jakarta ditempatkan pada kantor RRI pusat, bersama RRI Pro

V juga RRI Pro VI.

3.7.2 Jaringan Data Kantor Cabang

Jaringan kantor cabang yang diambil adalah pada RRI Jakarta

Berikut adalah ilustrasi konfigurasi LAN RRI Jakarta :

Gambar 3.4 LAN pada RRI Jakarta

71

Dari konfigurasi LAN RRI Jakarta tersebut, bisa dilihat bahwa

terdapat satu buah server. Server ini digunakan untuk server utama dan

pengolahan jaringan pada kantor RRI Jakarta. Server ini juga digunakan

untuk bank data, seperti penyimpanan file dan arsip kantor RRI Jakarta,

file musik, file rekaman siaran, dan arsip rekaman.

Dari server tersebut terhubung ke switch yang kemudian langsung ke

client di studio siaran. Dan dari switch tersebut juga terhubung ke switch

lain yang terhubung ke setiap client. Jadi topologi yang digunakan seperti

topologi tree.

3.7.3 Pengalamatan IP

Pada kantor RRI cabang Jakarta menggunakan network dengan IP

Private 10.30.1.0. Pengalamatan IP pada kantor RRI cabang Jakarta

dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan Static IP dan Dynamic IP.

Untuk Static IP range IP yang digunakan adalah 10.30.1.1 sampai dengan

10.30.1.20, dan 10.30.1.240 sampai dengan 10.30.1.255. Untuk Dynamic

IP range yang digunakan adalah 10.30.1.21 sampai dengan 10.30.1.239.

Static IP digunakan untuk beberapa device termasuk untuk server-

server yang ada dan untuk kepentingan lain. Pada Dynamic IP ada

beberapa IP yang direservasi berdasarkan MAC address. Hal ini

dimaksudkan agar alamat IP tersebut hanya akan diperoleh oleh device

yang menggunakan MAC address yang tercantum.

72

Adapun pembagian IP komputer per lantai adalah seperti yang

terlihat di bawah ini.

Lantai Jumlah komputer yang digunakan

Lantai 1 12 komputer

Lantai 2 10 komputer

Lantai 3 6 komputer

Lantai 4 8 komputer

Lantai 5 10 komputer

Lantai 6 18 komputer

Lantai 7 7 komputer

Lantai 8 6 komputer

Tabel 3.1 Jumlah komputer tiap-tiap lantai

3.7.4 Hardware Yang Digunakan

Perangkat – perangkat yang digunakan pada kantor pusat RRI untuk

membuat koneksi jaringan yang ada adalah :

1. Router Cisco PIX 515E series digunakan sebagai device utama yang

menghubungkan jaringan LAN kantor pusat RRI dengan internet.

2. Firewall Cisco ASA 5510, digunakan untuk melakukan filter

terhadap lalu lintas jaringan dari dalam ke luar maupun sebaliknya.

3. Switch LinkSys, digunakan sebagai main switch untuk

menghubungkan switch yang ada di setiap lantai dan juga

menghubungkan switch yang ada di setiap studio.

73

Router Cisco

Firewall

Main Switch

Monitor Conf igurasi

4. Switch Server LinkSys, sebagai koneksi antara server dari internal

network ke eksternal network.

Gambar 3.5 Switch Server

5. Switch 3com, digunakan untuk hubungan jaringan di setiap lantai

dan studio siaran.

Gambar 3.6 Switch pada lantai dan studio

Gambar 3.7 Perangkat jaringan RRI dalam satu rack

74

Selain perangkat jaringan, RRI juga memiliki 4 buah server yang

digunakan untuk mendukung kegiatan operasional LPP RRI sehari–hari,

yaitu :

1. Proxy Server

Pada server ini selain proxy juga terdapat DHCP, penghubungan

fungsi ini dikarenakan pada server ini menggunakan operating system

Windows Server 2003, yang memiliki fitur DHCP server.

2. Web Server

Server ini berfungsi sebagai server website resmi RRI yaitu www.rri-

online.com dan juga sebagai email server RRI, yang menggunakan

operating system Linux Slackware.

3. Database Server

Server ini bertugas sebagai tempat penyimpanan Database karyawan.

Server ini menggunakan operating system Windows Server 2003

dengan aplikasi yang digunakan adalah MySQL.

4. CCTV server

Fungsi utama server ini khusus untuk menangani pengaturan dan

penyimpanan data dari CCTV yang digunakan oleh RRI. Server ini

memiliki jaringan tersendiri yang tidak dibahas. Jaringan ini terhubung

ke beberapa kamera yang terpasang dan peralatan CCTV lainnya.

Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP Profesional.

75

Gambar 3.8 Salah satu server RRI

Sementara untuk sisi client, perangkat komputer yang digunakan

bervariasi karena pada RRI sendiri telah meng-upgrade perangkat

komputer client, terutama komputer untuk keperluan yang penting. Yang

mana produk yang digunakan adalah komputer dengan branded HP.

Berikut adalah spesifikasi dari salah satu contoh komputer client yang

telah di-upgrade:

• HP Pavilion a62301 Home PC

• Intel Core 2 Duo Processor E4500

• Memory 1024 MB

• Hardisk 160 Gb

• Sistem Operasi Windows XP Profesional

• LCD monitor 21” HP

76

Gambar 3.9 Salah satu PC client RRI

3.7.5 Jaringan Suara / Line Telepon

Jaringan suara pada RRI terbagi atas 2 jenis yaitu jaringan PABX

dan jalur suara langsung ke line Telkom, pemisahan ini dilakukan untuk

mempermudah konfigurasi pada PABX server, sehingga tidak perlu

adanya administrator khusus untuk PABX. Selain itu untuk menghindari

penggunaan telepon PSTN secara berlebihan oleh karyawan atau

melakukan panggilan ke luar yang tidak ada hubungannya dengan

kepentingan RRI, karena hal ini dapat menyebabkan pembengkakan biaya

telepon kantor dan tentunya dapat mengurangi anggaran belanja yang ada

secara signifikan.

77

Line 1 Line 2 Line 3

PABX

Line 4

250 Ekstension

Splitter Splitter Splitter Splitter

1. Jaringan PABX

Berikut adalah jaringan PABX server yang digunakan pada RRI,

berdasarkan gambaran umum :

Gambar 3.10 : Jaringan PABX server RRI

Dari gambaran di atas bahwa jaringan PABX tersebut di gunakan

pada satu gedung RRI saja PABX RRI menggunakan Philips SOPHO S-

1000 sebagai sentral PABX server. Philips SOPHO S-1000 memiliki 4

port trunk CO line-in untuk melakukan koneksi ke line Telkom. Dan 250

port eksetensi tetapi 120 yang terhubung ke pesawat telepon lokal, dengan

kategori ekstensi secara acak. Karena PABX ini hanya digunakan untuk

ruang lingkup kantor pusat saja atau tidak dihubungkan ke jalur PSTN,

maka CO line-in tidak digunakan.

Dari segi fitur, saat ini RRI hanya memanfaatkan fitur ekstensi untuk

menghubungkan antar terminal, serta beberapa fitur standar seperti fungsi

78

hold, call transfer, dan fitur umum lainnya. Fitur-fitur lain yang didukung

sentral PABX ini belum seluruhnya digunakan karena alasan kebutuhan

tersebut tidak terlalu mendesak dan konfigurasi yang relatif rumit.

2. Jalur PSTN / Jalur ke Telkom

Saat ini RRI memasang 20 line Telkom untuk melakukan

panggilan ke luar seperti melakukan lokal (dalam kota, SLJJ, maupun

SLI.). 20 line ini menyatu pada satu buah sentral, dengan menggunakan

splitter untuk memecah jalur tersebut menjadi 20 cabang yang terhubung

ke terminal telepon. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan

cost yang harus dibayar.

Perangkat telepon yang digunakan pada kedua jenis sambungan

diatas masih menggunakan telepon analog dan mesin fax yang dapat

digunakan untuk mengirim fax dan melakukan panggilan telepon.

3.7.6 Analisis Traffic Internet

Untuk menerapkan teknologi VoIP terlebih dahulu harus melakukan

monitoring jaringan, sebagai kegiatan untuk mengetahui aktifitas dan

traffic internet pada host yang digunakan. Yang mana grafik tersebut

digunakan untuk melihat apakah bandwidth yang tersedia memungkinkan

untuk menerapkan teknologi VoIP.

Dari monitoring tersebut bisa menggambarkan bandwidth yang

tersedia pada saat jam kerja. Software yang digunakan adalah Bandwidth

79

Monitor versi 3.1. Pengambilan sample traffic dilakukan selama 5 hari jam

kerja, dari tanggal 20 April 2009 sampai 24 April 2009 dengan 4 waktu

berbeda, yaitu jam 8, jam 10, jam 13.00, jam 15.00. Pembagian waktu

tersebut dilakukan karena menurut pengamatan yang terjadi, aktifitas

penggunaan internet tergantung dari waktu jam kerja selama sehari. Dan

dari pengamatan ini diambil grafik secara rata-rata pada tiap waktu.

Berikut adalah hasil pengamatan yang dilakukan :

1. Jam 8.00

Gambar 3.11 Pengamatan jam 8.00 pagi

Terlihat bahwa traffic pada jam tersebut ukuran kecepatan

bandwidth masih besar, rata–rata sekitar 1,1 Mbps, ini dikarenakan pada

waktu tersebut, kantor masih relatif belum ramai, sehingga user pengguna

internet pun masih sedikit. Karyawan mulai penuh dan mulai

mengaktifkan internet sekitar jam 9 keatas.

Terlihat bahwa kecepatan maksimum adalah 1,1 Mbps, untuk

downstream sebesar 910,3 Kbps, dan untuk upstream sebesar 19,4 Kbps.

80

2. Jam 10.00

Gambar 3.12 Pengamatan jam 10.00 pagi

Dari hasil pengamatan rata–rata kecepatan bandwidth pada jam

tersebut sekitar 900 Kbps, kecepatan ini menurun dikarenakan pada waktu

tersebut user yang menggunakan internet meningkat dan menurut

pengamatan, pada waktu ini adalah waktu paling sibuk khususnya untuk

aktifitas traffic internet dan jaringan.

Terlihat bahwa kecepatan maksimum adalah 982,2 Kbps, untuk

downstream sebesar 243,9 Kbps, dan untuk upstream sebesar 54,3 Kbps.

Walapun kecepatan menurun, tapi dengan kecepatan sebesar itu masih

cukup untuk teknologi VoIP dengan kualitas yang baik.

3. Jam 13.00

Gambar 3.13 Pengamatan jam 13.00

81

Dari hasil pengamatan rata–rata kecepatan bandwidth pada jam

tersebut sekitar 1,1 Mbps, kecepatan ini naik dari pada kecepatan pada jam

10.00 ini dikarenakan pada waktu tersebut user yang menggunakan

internet menurun dan menurut pengamatan, pada waktu ini adalah waktu

istirahat karyawan.

Terlihat bahwa kecepatan maksimum adalah 1,1 Mbps, untuk

downstream sebesar 838 Kbps, dan untuk upstream sebesar 23,8 Kbps.

4. Jam 17.00

Gambar 3.14 Pengamatan jam 17.00

Terlihat bahwa traffic pada jam tersebut ukuran kecepatan

bandwidth sangat besar dari pada kecepatan jam 08.00, rata–rata sekitar

1,9 Mbps, ini dikarenakan pada waktu tersebut, karyawan sudah pulang,

sehingga user pengguna internet pun sangat sedikit.

Terlihat bahwa kecepatan maksimum adalah 1,9 Mbps, untuk

downstream sebesar 1,4 Kbps, dan untuk upstream sebesar 40,6 Kbps.

82

3.8 Analisis Kebutuhan

Untuk menerapkan teknologi VoIP pada kantor RRI terlebih dulu kami

memastikan bahwa software dan hardware yang ada mendukung untuk

implementasikan. Untuk memastikannya kami menentukan standar minimum

penggunaan software dan hardware supaya teknologi VoIP yang kami

impelemtasikan di LPP RRI kantor pusat dan cabang tidak mengalami gangguan

karena keterbatasan kemampuan software dan hardware.

Spesifikasi minimum untuk software sebagai berikut:

• Sistem Operasi Microsoft Windows Server 2003 atau Microsoft Windows

Server 2008 untuk komputer server yang akan di install Axon PBX.

• Sistem Operasi Microsoft Windows XP untuk komputer client.

• Softphone VoIP RRI.

Spesifikasi minimum untuk hardware sebagai berikut:

• Komputer server dengan Processor Intel Xeon E7330 atau setara dengan

kecepatan frekuensi 2,4 GHz, RAM 1024 MB, Hard Disk 40 GB, LAN

Card dan Monitor 15”.

• Komputer client dengan Processor Intel Pentium III atau setara dengan

kecepatan frekuensi 1,4 GHz, RAM 512 MB, Hard Disk 40 GB LAN Card

dan monitor 15”.

3.9 Analisis Permasalahan

Kantor RRI di Jakarta yang mencakup kantor pusat dan kantor cabang

Jakarta, memiliki sambungan PABX kurang lebih 120 ekstensi. Dengan

83

banyaknya sambungan tersebut tentu pengkabelan PABX juga banyak sehingga

mengurangi keindahan ruangan kantor dan berpengaruh pada kenyamanan bagi

karyawan.

Dan juga seperti yang sudah diketahui LPP Radio Republik Indonesia

merupakan stasiun penyiaran yang bersifat nasional untuk menjangkau seluruh

warga Negara Indonesia di penjuru tanah air, yang mana memliki kantor cabang

yang tersebar di 10 kota utama. Selama ini LPP RRI berkomunikasi suara

menggunakan telepon konvensional. Tentu hal ini tidak efektif dan efisien seiring

dengan berkembangnya jaringan komputer mereka. Efektif dalam artian

kemudahan penggunaan, pemanfaatan waktu, dan kesesuaian perubahan teknologi

yang semakin maju. Efisien dalam artian penghematan biaya operasional,

penghematan waktu, dan penghematan biaya perawatan.

Bisa disimpulkan bahwa permasalahan utama yang terjadi terletak pada

biaya operasional penggunaan telepon, yang mana frekuensi dari komunikasi

telepon tersebut jauh lebih besar, sehingga memerlukan biaya yang lebih besar

pula, apalagi bilamana komunikasi tersebut dilakukan ke cabang di daerah–daerah

yang jauh jaraknya.

Permasalahan lain yang dapat disimpulkan adalah efisiensi penggunaan

telepon. Yang mana setiap ada telepon dari luar kantor harus di sambungkan ke

operator terlebih dahulu, dan dilanjutkan ke bagian yang dituju oleh penelepon.

Ini memerlukan waktu jeda yang lama. Lebih–lebih harus memerlukan human

operator, untuk melakukan switching pada PABX.

84

3.10 Solusi Pemecahan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat disimpulkan, maka di susun suatu

pemecahan masalah yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Dalam hal ini di usulkan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) sebagai

pengganti jaringan line telepon pada RRI.

Dari hasil penerapan VoIP ini dapat menghasilkan keuntungan yaitu

pemanfaatan jaringan komputer saat ini, sehingga memaksimalkan penggunaanya

dan juga jaringan komputer tersebut memiliki peran yang lebih besar, sehingga

manajemen RRI atau bahkan dari luar RRI, melihat bahwa peranan IT bila

dimanfaatkan secara maksimal bisa menghasilkan manfaat yang cukup besar

untuk keperluan peningkatan kinerja karyawan pada khususnya, dan RRI pada

umumnya. Serta pengurangan pengeluaran biaya dalam organisasi.

Berikut adalah tabel perbandingan penggunaan PABX dengan VoIP :

PABX VoIP

Tentunya memerlukan biaya operasional

yang besar, termasuk biaya perawatan.

Biaya operasional yang murah,

bahkan biaya perawatan bisa

dijadikan satu dengan biaya

perawatan jaringan.

Membutuhkan instalasi kabel secara

khusus.

Tidak membutuhkan instalasi kabel

secara khusus karena hanya

menggunakan patch kabel untuk

koneksi LAN yang telah ada.

Tidak tersedia fitur Personal Address Tersedia fitur Personal Address Book

85

Book sehingga harus melakukan secara

manual pencarian nomor–nomor lain

yang akan dituju.

yang memudahkan end user dalam

mengatur phonebook pribadi ataupun

speed dial yang diinginkan.

Membutuhkan waktu dan proses sulit

dalam penambahan ekstension, telebih

pada saat pemindahan meja karyawan.

Fleksibel untuk penambahan

ekstension dan perpindahan lokasi

meja karyawan.

Proses konfigurasi sulit dan hanya

sedikit orang yang bisa sehingga

membutuhkan administration khusus.

Konfigurasi yang mudah, melalui

Graphical User Interface.

Memerlukan instalasi pengkabelan yang

ruwet, dan banyak.

Hanya memerlukan instalasi kabel

LAN.

Tabel 3.2 Perbandingan PABX dengan VoIP

Untuk usul yang diberikan berupa pemanfaatan dua jenis implementasi

VoIP pada end user, yaitu implementasi menggunakan softphone pada setiap

komputer yang terhubung ke jaringan, ini memudahkan pengguna dalam hal

menerima panggilan atau memberi panggilan pada ekstension lain. Dalam artian

user hanya tetap pada posisi menghadap ke komputer.

Dan implementasi lain yaitu menggunakan hardphone, fungsinya yaitu

pada saat komputer mati, dan saat itu pula ada seseorang menghubungi user yang

dimaksud, maka dapat menggunakan hardphone dengan ekstension berbeda.

86

Hardphone tersebut tidak dipasang pada setiap meja karyawan, melainkan satu

terminal hardphone untuk digunakan oleh 3-4 user atau karyawan.

VoIP juga memiliki implementasi lain dalam hal server, yaitu

membuat server sendiri khusus untuk VoIP. Penambahan server ini diperlukan

tambahan hardware dan software, yang mana software yang bisa digunakan

diantaranya Axon PBX. Software ini memerlukan konfigurasi yang tidak terlalu

sulit, karena sudah berbentuk Graphical User Friendly.

Cara lain yaitu dengan menggunakan server secara online, diantaranya

untuk di indonesia sendiri adalah VoIP Rakyat, yang mana aplikasi VoIP harus

terhubung ke jaringan internet untuk mendapatkan layanan tersebut.

Semua software tersebut free license, inilah salah satu kelebihan VoIP

dalam hal penghematan biaya. Dan aplikasi yang digunakan bisa dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Dalam hal perizinan, sebenarnya izin mengenai penggunaan VoIP di

Indonesia sebagaimana diatur salam pasal 60 dari Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor KM 21 Tahun 2001 Tentang Penyelanggaraan Jasa

Telekomunikasi. Secara sederhana yang diatur pemerintah dan memerlukan izin

penyelenggaraan dari menteri hanyalah :

1. Penyelenggraan layanan telepon internet untuk keperluan publik.

2. Bersifat komersial.

3. Dan tersambung ke jaringan Telkom.

Berbeda dengan VoIP yang dirancang menggunakan alat sederhana

dimana VoIP yang dirancang tersebut hanya sebatas komunikasi dalam ruang

87

lingkup kantor dan tidak bersifat komersial. Dan juga untuk komunikasi dengan

kantor cabang di daerah memerlukan server dari internet yang mana mereka

sudah memiliki izin, dan kita sebagai konsumen tidak terikat dengan izin tersebut,

kewajibannya hanya membayar tagihan VoIP kepada provider tersebut, yang

mana biayanya tetap masih jauh lebih murah dari telepon PSTN.