21
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Varicela di sebabkan oleh virus varicela-zoster, yang ditularkan melalui percikan ludah penderita atau bisa juga kontak langsung dengan cairan lepuhan dari penderita atau secara tidak langsung melalui benda–benda yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan penderita (Novel, 2011). Varicela, juga di sebut cacar air biasanya menyebabkan gatal ruam yang di mulai dengan benjolan merah kecil. Ruam seringkali muncul pertama kali di wajah, kulit kepala atau batang leher. Varicela merupakan jenis penyakit kulit yang amat mudah menular dan sangat berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Artinya, seseorang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun beresiko besar terkena cacar air. Cacar air dikenal dengan berbagai istilah, seperti chicken pox dan varicela (Sefrrina, 2012). Varicela adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV) yang dapat bermanifestasi menjadi varicella (chickenpox) dan reaktivasi latennya menimbulkan herpes zoster (shingles). Gejala klinis varicela dapat ditemukan pada kulit kepala, muka, badan, biasanya sangat gatal, berupa makula kemerahan, yang kemudian dapat berubah menjadi lesi-lesi vesikel. Sedangkan, herpes zoster umumnya menimbulkan lesi vesikular yang

9.Bab I-IV Varisela Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

varisela

Citation preview

Page 1: 9.Bab I-IV Varisela Edit

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Varicela di sebabkan oleh virus varicela-zoster, yang ditularkan melalui percikan ludah

penderita atau bisa juga kontak langsung dengan cairan lepuhan dari penderita atau secara tidak

langsung melalui benda–benda yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan penderita (Novel, 2011).

Varicela, juga di sebut cacar air biasanya menyebabkan gatal ruam yang di mulai dengan

benjolan merah kecil. Ruam seringkali muncul pertama kali di wajah, kulit kepala atau batang

leher. Varicela merupakan jenis penyakit kulit yang amat mudah menular dan sangat berkaitan

erat dengan sistem kekebalan tubuh. Artinya, seseorang yang kekebalan tubuhnya sedang

menurun beresiko besar terkena cacar air. Cacar air dikenal dengan berbagai istilah, seperti

chicken pox dan varicela (Sefrrina, 2012).

Varicela adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV) yang

dapat bermanifestasi menjadi varicella (chickenpox) dan reaktivasi latennya menimbulkan herpes

zoster (shingles). Gejala klinis varicela dapat ditemukan pada kulit kepala, muka, badan,

biasanya sangat gatal, berupa makula kemerahan, yang kemudian dapat berubah menjadi lesi-lesi

vesikel. Sedangkan, herpes zoster umumnya menimbulkan lesi vesikular yang terdistribusi

unilateral sesuai dengan perjalanan saraf sensori terinfeksi.

Meskipun kasus-kasus individu dapat dicegah atau dimodifikasi oleh varicella-zoster

immune globulin atau diobati dengan obat antivirus. Setelah pengamatan populasi penelitian

untuk jangka waktu sampai 20 tahun di Jepang dan 10 tahun di Amerika Serikat, lebih dari 90%

dari orang imunokompeten yang divaksinasi sebagai anak-anak masih dilindungi dari varicella.

Di Amerika Serikat,2 vaksinasi anak terhadap varicella menyediakan 70% -90% perlindungan

terhadap varicella zoster (WHO, 2008).

Sekitar 50% kasus terjadi pada anak-anak usia 5-9 tahun, banyak pula ditemukan pada

usia 1-4 tahun dan 10-14 tahun. 11.000 kasus diperlukan perawatan di rumah sakit dan 100 orang

meninggal setiap tahunnya.

Page 2: 9.Bab I-IV Varisela Edit

Berdasarkan latar belakang peneliti merasa tertarik mengambil judul “ gambaran

pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela di Taman Seri Gombak Mukim Batu

Daerah Gombak Pada Tahun 2014”.

1.2 Perumusan Masalah

Belum di ketahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela di

Taman Seri Gombak Mukim Batu Daerah Gombak Pada Tahun 2014

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengatahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela di

Taman Seri Gombak Mukim Batu Daerah Gombak Pada Tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela

berdasarkan umur

2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela

berdasarkan pendidikan.

3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela

berdasarkan pekerjaan.

4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela

berdasarkan sumber informasi.

5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela

berdasarkan paritas

Page 3: 9.Bab I-IV Varisela Edit

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan informasi bagi ibu tentang varicela

1.4.2 Untuk menambah wawasan dan masukan peneliti dalam menerapkan ilmu pengetahuan

yang sudah diperoleh selama masa pendidikan.

1.4.3 Sebagai referensi dan bahan perbandingan serta dapat digunakan untuk masa yang akan

datang.

Page 4: 9.Bab I-IV Varisela Edit

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan (knowledge)

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu, “tahu” ini setelah orang melakukan penginderaan

terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera menusia, yakni :

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan, yakni :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,

termaksut dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik

dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, “tahu”

ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (comprehensif)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya).

Page 5: 9.Bab I-IV Varisela Edit

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam

komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dari penggunaan kata- kata kerja dapat

menggambarkan (membuat bagan) membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan

sebagainya.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain itu suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk dapat melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu kriteria berdasarkan suatu kriteria yang

ditemukan sendiri atau mengunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.2 Varicella

2.2.1 Defenisi Varicella

Varisela adalah suatu penyakit infeksi akut primer menular, disebabkan oleh Varicella

Zoster Virus (VZV), dengan gejala erupsi kulit dengan macula, papula, vesikel, dan crusta.

Organ tubuh yang diserang adalah kulit, selaput lendir mata dan mulut, serta kerongkongan dan

organ lain misalnya otak (Zein, 2008) Cacar air, dalam bahasa inggris disebut sebagai

Chickenpox, atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai Varicella. Penyakit yang sangat

menular ini disebabkan oleh virus bernama Varicella Zoster. Penyakit ini umum ditemui pada

anak-anak (Rukiyah, Yulianti, 2010).

2.2.2 Etiologi

Penyebab penyakit ini adalah oleh infeksi virus Varicella-Zoster (VZV), virus ini di

tularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh

Page 6: 9.Bab I-IV Varisela Edit

cairan dari lepuhan kulit. Penderita biasa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala

sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita

diisolasi (diasingkan). Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang

menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster (Rukiyah, Yulianti, 2010).

2.2.3 Patogenesis

Infeksi virus masuk bersama air borne droplet (udara) masuk ke traktus respiratorius

(pernafasan), tidak tertutup kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit tapi penyebaran paling

efektif melalui sistem respirasi. Selanjutnya virus akan berkembang di dalam system

retikuloendotelial, kemudian akan terjadi virema disertai gejala konstitusi yang diikuti dengan

munculnya lesi di permukaan virus (Ngastiyah, 2005).

2.2.4 Manifestasi klinik

Masa inkubasi varicela pada anak 14-21 hari, penyakit ini umumnya ringan, ini di tandai

dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh (Rukyah, Yulianti, 2010).

Perjalanan penyakit dibagi menjadi 2 stadium yaitu:

1. Stadium prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul terdapat gejala panas,

perasaan lemah (malaise), anoreksia. Kadang-kadang terdapat kelainan skarlatinaform

atau morbiliform.

2. Stadium erupsi: dimulai dengan terjadinya papula merah kecil yang berubah menjadi

vesikel yang berisi cairan jernih dan mempunyai dasar eritomatous. Permukaan vesikel

tidak memperlihatkan cekungan di tengah (unumbilicated).

Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam waktu 24 jam. Biasanya vesikel menjadi kering

sebelum isinya menjadi keruh. Dalam 3-4 hari erupsi tersebar, mula-mula di dada

kemudian ke muka, bahu dan anggota gerak. Erupsi ini disertai dengan rasa gatal

(Ngastiyah, 2005).

Page 7: 9.Bab I-IV Varisela Edit

2.2.5 Komplikasi

Pada anak yang imunkompeten, biasanya dijumpai varicela yang ringan sehinga jarang

dijumpai komplikasi. Komplikasi yang dapat dijumpai pada varicela yaitu:

1. Infeksi sekunder pada kulit yang disebabkan oleh bakteri

Sering dijumpai infeksi pada kulit dan timbul pada anak-anak yang berkisar antara 5-

10% .

2. Scar (Jaringan parut)

Timbulnya scar yang berhubungan dengan infeksi staphylococcus atau atrepococcus

yang berasal dari garukan.

3. Pneumonia

Dapat timbul pada anak-anak dan pada orang dewasa yang dapat menimbulkan

keadaan fatal.

4. Neurologi

Manisfestasinya berupa tidak dapat mempertahankan posisi berdiri hingga tidak

mampu untuk berdiri dan tidak adanya koordinasi dan dysarthria.

5. Herpes zoster

Komplikasi yang lambat dari varicela yaitu timbulnya herpes zoster, timbul beberapa

bulan hingga tahun terjadinya infeksi primer ( Dumasari, 2008).

2.2.6 Pengobatan

a. Penanganan penyakit cacar air

a) Kasus ringan : simptomatik

b) Kebersihan kulit : mandi dengan sabun lebih sering

c) Antiseptik

d) Anti histamine : bila ada rasa gatal

e) Antibiotik : bila ada infeksi sekunder

f) Obat anti virus :Acyclovir, valacyclovir, famcyclovir (Zein, 2008).

Page 8: 9.Bab I-IV Varisela Edit

Mengingat cacar air merupakan penyakit menular berbahaya, maka penanganan harus

melibatkan dokter adalah sebagai berikut :

1. Begitu gejala cacar air terjadi, maka bawalah segera si kecil ke dokter untuk

memperoleh penanganan secara medis.

2. Dokter umumnya akan member krim antiseptik.

b. Penanganan cacar air lanjutan dapat dilakukan di rumah.

1. Berikan paracematol untuk menurunkan demam

2. Untuk menghindari dehidrasi, berikanlah minum sebanyak mungkin

3. Oleskan salap kalamina untuk mengurangi rasa gatal

4. Mandikanlah si kecil dengan air hangat

5. Jangan biarkan si kecil menggaruk cacarnya, karena dapat meninggalkan bekas

6. Jauhkan si kecil dari ibu hamil, karena kalau menular ke ibu hamil sangat berbahaya

bagi ibu dan berdampak serius bagi janin (Novaria, Triton, 2008).

2.2.7 Pencegahan

Cacar air dapat dicegah dengan cara pemberian vaksinasi varicela dosis 0,5 ml secara

subkutan, dosis tunggal. Pada keadaan terjadi kontak dengan kasus varicela, untuk pencegahan

vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan. (Rezeki, Hadinegoro, 2011)

Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8-9 dari 10 orang. Vaksinasi

diberikan pada kelompok-kelompok berikut :

1. Anak dengan usia antara 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus

mendapat satu dosis vaksinasi.

2. Anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air

harus mendapat satu dosis vaksinasi.

3. Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air

Page 9: 9.Bab I-IV Varisela Edit

4. Bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi,

misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asramah, penjara, atau barak militer

(Rukiyah, Yulianti, 2010).

2.3 Karakteristik Ibu

2.3.1 Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya sampaidengan ulang

tahun terakhir (Zaluchu, 2006). Umur sangat erat hubungannya dengan tingkat pengetahuan

seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang semakin bnayak pengetahuan dan

pengalaman yang di dapat (Notoatmodjo, 2003).

2.3.2 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan ituterjadi proses

pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih

matang, pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari asumsi bahwa

manusia sebagai makhluk social dalam kehidupannya dalam mencapai nilai-nilai hidup dalam

masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa,

lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2011).

2.3.3 Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan,

guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dimana pekerjaan tersebut sangat erat

hubungannya dengan kebutuhan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan yang didapat melalui pengalaman pribadi maupun orang lain

(Notoatmodjo, 2011).

2.3.4 Sumber Informasi

Saluran atau media adalah alat atau saran yang digunakan oleh komunikasi dalam

menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan. Umumnya informasi didapat dari media

masa (tv, radio, internet, tenaga kesehatan, majalah, keluarga/teman dll (Notoatmodjo, 2003).

Page 10: 9.Bab I-IV Varisela Edit

2.3.5 Paritas

Paritas adalah anak yang di lahirkan oleh seorang ibu baik hidup maupun yang mati.

Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian prenatal. Sedang

paritas 1 dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian lebih tinggi. Paritas 2-3 merupakan

yang dapat di tangani dengan asuhan obstetri, sedangkan paritas lebih dari 3 dapat di tangani

dengan keluarga berencana (Sarwono, 2005)

Page 11: 9.Bab I-IV Varisela Edit

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan ibu yang mempunyai balita dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh peneliti yang berupa kuisioner dengan kategori :

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

3.2.2 Umur

Umur adalah lamanya usia ibu yang mempunyai balita dihitung dari tahun lahirnya

sampai dengan ulang tahun yang terakhir. Dinyatakan dalam tahun yang dikategorikan menjadi

1. 20-35 tahun

2. 36-45 tahun

3.2.3 Pendidikan

Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan oleh ibu

yang mempunyai balita yang dikategorikan menjadi :

Karakteriristik Ibu :

1. Umur2. Pendidikan3. Pekerjaan4. Sumber

Informasi5. Paritas

Pengetahuan Ibu yang

Mempunyai Balita tentang

Varicela

Page 12: 9.Bab I-IV Varisela Edit

1. SD

2. SMP

3. SMU

4. PT (Perguruan Tinggi) / Akademi

3.2.4 Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan ibu yang mempunyai balita sehari hari yang

dikerjakan secara rutinitas baik mendapatkan penghasilan maupun tidak yang dikategorikan

menjadi:

1. Ibu Rumah Tangga

2. Wiraswasta

3. Pegawai swasta

4. PNS

3.2.5 Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu yang mempunyai balita dengan

kategori:

1. Primipara

2. Scundipara

3. Multipara

4. Grandemultipara

3.2.6 Sumber Informasi

Sumber informasi adalah darimana ibu yang mempunyai Balita memperoleh informasi

tentang varicela pada anak yang dikategorikan :

1. Teman atau keluarga

2. Tenaga kesehatan

3. Media cetak

4. Media elektronik

Page 13: 9.Bab I-IV Varisela Edit

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskritif, penelitian dilakukan

secara survei langsung ke lapangan, penelitian di lakukan hanya satu kali saja tanpa ada

pengulangan, untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang

varicela di Taman Seri Gombak Mukim Batu Daerah Gombak Pada Tahun 2014.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Seri Gombak Mukim Batu Daerah Gombak

Pada Tahun 2014 dengan alasan yaitu belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya tentang

varicela di kawasan tersebut.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 8 – 22 September 2014.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di Taman Seri

Gombak Mukim Batu Daerah Gombak Pada Tahun 2014.

4.3.2 Sampel

Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita

yang tinggal di Taman Seri Gombak Mukim Batu Daerah Gombak Pada Tahun 2014, cara

pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik simpel random sampling

(acak sederhana). Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 14: 9.Bab I-IV Varisela Edit

Keterangan : n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

d = Tingkat Kepercayaan

Maka

n =n =n = 47,08 = 47

4.4 Metode Pengumpulan Data

4.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dengan menggunakan alat ukur berupa kuisioner

yang disusun oleh peneliti berdasarkan teoritis. Untuk mengisi kuisioner, peneliti mendatangi

ibu-ibu yang tinggal di Taman Seri Gombak yang menjadi sampel dan memberikan penjelasan

singkat terlebih dahulu kepada responden tentang tujuan penelitian.

4.4.2 Aspek Pengukuran Pengetahuan

Aspek pengukuran dilakukan dengan memberikan pertanyaan sejumlah 20 buah. Masing-

masing pertanyaan akan diberi skor sebagai berikut :

1. Jawaban yang benar diberi skor nilai ( 1 )

2. Jawaban yang salah diberi skor nilai ( 0 )

Total nilai tertinggi untuk pengetahuan adalah 20 x 1 = 20. Dengan demikian

pengetahuan responden dapat di ukur dengan menggunakan rumus :

Page 15: 9.Bab I-IV Varisela Edit

Keterangan

S : Skor

X : Jawaban

R : Jumlah nilai maksimum (20 soal) (Notoatmodjo, 2003)

Setelah selesai semua data yang diolah kemudian dimasukkan kedalam kategori

pengetahuan kemudian dimasukkan kategori standart absolute sebagai berikut:

1. Pengetahuan baik, apabila jawaban benar 16-20 (76-100 %)

2. Pengetahuan cukup, apabila jawaban benar 12-15 (56-75 %)

3. Pengetahuan kurang, apabila jawaban benar 0-11 (0-55 %)

4.5 Pengolahan Data dan Analisa Data

4.5.1 Pengolahan Data

Data yang terkumpul di olah melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul, sehingga tidak terdapat

kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data tersebut.

2. Coding

Merupakan data yang diedit, diberi angka atau tanda untuk mempermudah pengolahan

data.

3. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data, pengolahan data, serta pengambilan kesimpulan data

dimasukkan ke dalam tabel distribusi data.

4.5.2 Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan metode deskritif yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dianalisa dengan menggambarkan setiap variabel

dengan menggunakan teori-teori dan keputusan yang relevant sehingga dibuat suatu kesimpulan.