86
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK MENYUNTIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TESIS Oleh IDAYANTI 067010008/KK SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TEKNIK MENYUNTIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

TESIS

Oleh

IDAYANTI 067010008/KK

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK

MENYUNTIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (MKes) dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

IDAYANTI

067010008/KK

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2008

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

PERNYATAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) TEKNIK MENYUNTIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI RSUD

ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

T E S I S Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, September 2008 Idayanti

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Judul Tesis : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK MENYUNTIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Nama Mahasiswa : Idayanti Nomor Pokok : 067010008 Program Magister : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kekhususan Kesehatan Kerja

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM) (Yusrawati Hasibuan, SKM, MKes) Ketua Anggota Ketua Program Studi, Direktur, (Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc) Tanggal Lulus : 16 September 2008

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

ABSTRAK

Standar Operasional Prosedur adalah suatu perangkat instruksi atau langkah-

langkah kegiatan yang dibakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu klien yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif sehingga konsisten dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku. Kelalaian perawat serta kurangnya pengetahuan dan sikap dalam penerapan SOP teknik menyuntik dapat membahayakan perawat dan pasien. Rasio peluang penularan HIV akibat kecelakaan tertusuk jarum sebenarnya rendah, 3 : 1000, artinya dari 1000 kasus kecelakaan tertusuk jarum, hanya ada tiga kasus penularan HIV. Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada tahun 2006 dan 2007 terjadi kecelakaan kerja yaitu 4 orang tenaga perawat dan 1 orang mahasiswa kedokteran terpajan jarum suntik dan jarum infus penderita HIV/AIDS dan mereka tidak memakai sarung tangan saat bekerja, kondisi ini menimbulkan kecemasan pada mereka. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 153 orang dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square dan analisis multivariat dengan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 91,7% perawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menerapkan SOP teknik menyuntik. Pada uji Chi-Square ditemukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan terhadap penerapan SOP teknik menyuntik dengan nilai P =0,025dan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel sikap terhadap penerapan SOP nilai P=0,403.

Disarankan adanya komitmen yang tegas dalam penerapan SOP sebagai upaya pencegahan infeksi, mengembangkan pengetahuan perawat melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat teknis serta pendidikan dan pelatihan dibidang keselamatan kerja, disarankan penelitian lanjutan tentang penerapan SOP keperawatan di rumah sakit yang berbeda dengan menambah variabel –variabel lain yang berkaitan dengan SOP. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, SOP keperawatan, menyuntik

i

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

ABSTRACT

Standard Operational Procedure is a set of instructions or steps of activities which is estabilished to meet the need of a certain client who intends to direct the nursing care activities for an efficient and effective goal that is consistent and safe in the framework of improving the quality of service through meeting the existing standard. The carelessness of nurses and their less knowledge and attitude in the application of SOP of injecting technique can endanger the nurse and patient. The ratio of HIV transmission opportunity resulted from the accident of injection is low, 3 :1000, meaning, only 3 cases of HIV transmission are found in the1000 cases of the accident of injection. At Arifin Achmad General Hospital Pekanbaru in 2006 and 2007 occurred and occupational accident involving 4 (four) nurses and 1 (one) medical student who had physical contact with the neddles used to give an injection and to infuse the HIV/AIDS patient. Since they did not wear their gloves when they were working, this condition made them worried. This observational study with cross sectional design is intended to examine the relationship between the nurses knowledge and attitude in applying the SOP of injecting technique to prevent injection at Arifin Achmad General Hospital Pekanbaru. The population for this study is 153 persons and 60 of them were selected to be the samples.The data obtained were analyzed through univariate, bivariate (using Chi-square test), and multivariate (using double regression test) analysis. The result of this study shows that 91,7% of the nurses working for Arifin Achmad General Hospital Pekanbaru applied the SOP of injection technique. The result of Chi-square test shows that there is a significant relationship between nurses knowledge in the application the SOP of injecting technique ( P=0,025) and is not significant relationship between nurses attitude in the application the SOP of injecting technique (P=0,403). In is suggested that there be a strict commitment in the application of SOP as an attempt to prevent injection, to develop the nurse knowledge through technical education and training departemen of safety work and to conduct further study on the application of the SOP of nursing at the other hospitals and including the other variables related to SOP. Key words : Knowledge, Attitude, SOP Nursing, Giving injection.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-2 pada Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Program Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc selaku Direktur Pasca Sarjana USU,

Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Universitas Sumatera Utara

serta Bapak dan Ibu seluruh staf Dosen yang selama ini memberikan pengajaran

dan ilmu yang sangat berharga kepada penulis.

2. Komisi pembimbing yaitu : Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM, dan Ibu

Yusrawati Hasibuan, SKM, MKes yang selalu membimbing dan memberi saran-

saran hingga selesainya Tesis ini.

3. Komisi penguji yaitu : Ibu dr. Halinda Sari Lubis, MKKK dan Ibu Sri Utami

AKP, SPd, Mkes yang banyak memberikan masukan dan saran untuk

penyempurnaan penulisan Tesis ini.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

4. Ibu Sofiah Saimin, SKM, Mkes, selaku Direktur Politeknik kesehatan Dep Kes

Riau yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan di

Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Zulkifli Malik, Sp.Pa, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Arifin Achmad Pekanbaru beserta seluruh staf yang turut membantu

terlaksananya penelitian hingga selesai

6. Rekan-rekan pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan

Kerja Angkatan 2006 yang selalu memberi motivasi dalam penyelesaian tesis ini.

Tidak lupa pula penulis haturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada

kedua orang tua, Ayahnda Sudjai (Alm) dan Ibunda Zulfidar yang telah

membesarkan, mendidik dan membina dengan penuh kasih sayang serta diiringi do’a

hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Strata Magister. Kiranya hanya

do’a yang dapat penulis panjatkan semoga Allah SWT yang akan membalas segala

apa yang telah mereka berikan.

Dengan penuh rasa kasih penulis sampaikan kepada suami tercinta, Haris

Fadillah, ST yang selalu memberi perhatian, motivasi dan dukungan dalam

menyelesaikan Tesis ini, seiring rasa hormat dan terimakasih kepada Pamanda Azaly

Djohan, SH dan Bunda Masni. R, abang, kakak dan adik yang senantiasa mendoakan

dan memberi semangat dalam hidup ini.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tesis ini,

semoga karya ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan

kerja khususnya.

Medan, September 2008

Penulis

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

1. Nama : Idayanti

2. Jenis Kemin : Perempuan

3. Agama : Islam

4. Tempat/Tanggal lahir : Pringsewu, 22 Oktober 1969

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Muhammadiyah Pringsewu Tahun 1977 - 1982

2. SMP Muhammadiyah Pringsewu Tahun 1982- 1985

3. SMA Muhammadiyah Pringsewu Tahun 1985- 1988

4. Akademi Perawat Tahun 1989 - 1992

5. FKIP UNRI Tahun 2001- 2003

6. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kekhususan Kesehatan Kerja Sekolah Pasca Sarjana

USU Medan Tahun 2006 – 2008

C. RIWAYAT PEKERJAAN

1. Staf Pengajar Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Tahun 1994- 2001

2. Staf Pengajar di Poltekkes Dep Kes Riau Tahun 2001 – Sekarang

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ....................................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vi DAFTAR ISI ............................................................................................ vii DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Permasalahan ................................................................................ 9 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 10 1.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 10 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12 2.1 Pengetahuan .................................................................................. 12 2.2 Sikap ............................................................................................ 14 2.3 Perawat .......................................................................................... 19 2.4 Standar Operasional Prosedur (SOP) ............................................ 23 2.5 Teknik Menyuntik ......................................................................... 24 2.6 Pencegahan Infeksi ........................................................................ 28 2.7 Landasan Teori............................................................................... 32 2.8 Kerangka Konsep Penelitian.......................................................... 33

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 34 3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 34 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 34 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 35 3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 36 3.5.Variabel dan Defenisi Operasional ............................................... 39 3.6 Metode Pengukuran ...................................................................... 41 3.7 Analisis Data ................................................................................. 42

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB 4 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 43

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 43 4.2 Analisis Univariat ......................................................................... 45 4.3 Analisis Bivariat…………………………………………………. 48

BAB 5 PEMBAHASAN ................................................................................ 51

5.1. Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ........... 51

5.2. Hubungan Sikap Responden Terhadap Penerapan SOP

Teknik menyuntik Di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru .............. 54

5.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 58

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 60

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 60 6.2 Saran ............................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Variabel dan Defenisi Operasional ..................................................... 41

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru................................................... 46 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru............ 47 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Penerapan SOP

Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ................... 48 4.5 Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru .................... 49 4.6 Hubungan Sikap Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ............................... 50

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 33

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Jadwal Penelitian ................................................................................. 64

2. Lembar Kuesioner ............................................................................... 65

3. Instrumen Observasi ............................................................................ 69

4. Hasil Out Put Pengolahan Data Penelitian .......................................... 72

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan bahwa upaya kesehatan

termasuk upaya kesehatan di Rumah Sakit bersifat menyeluruh, terpadu, bermutu

merata, terjangkau dan dapat di terima oleh masyarakat luas. Masyarakat berhak

mendapatkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan perlindungan yang layak.

Oleh karena itu rumah sakit dalam memberikan pelayanan wajib mematuhi standar

profesi dan memperhatikan hak pasien (DepKes RI, 2004).

Keperawatan sebagai salah profesi di rumah sakit yang cukup potensial dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan, karena selain jumlahnya yang dominan, juga

pelayanannya menggunakan metoda pemecahan masalah secara ilmiah melalui proses

keperawatan yang menjadi prinsip dasar dalam program quality assurance. Peran

perawat dalam mensukseskan program menjaga mutu secara menyeluruh menjadi

sangat penting, karena perawat adalah kunci dalam mengidentifikasi dan

memecahkan masalah pelayanan dan asuhan pasien dalam sistem pelayanan di rumah

sakit (srf/www/portalkalbe/files/cdk/files/04_Quality AssuranceKeperawatan91.pdf_

Quality).

Dalam pelayanan keperawatan standar sangat membantu perawat untuk

mencapai asuhan yang berkualitas, disamping itu juga standar dapat menjaga

keselamatan kerja, sehingga perawat harus berpikir realistis tentang pentingnya

1

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun

keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada perawat

itu sendiri. Keberhasilan rumah sakit dalam penerapan standar operasional prosedur

praktik keperawatan harus didukung oleh adanya berbagai sistem, fasilitas, sarana

dan pendukung lainnya yang ada di rumah sakit tersebut (DepKes RI, 2006).

Agar penyelenggaraan pelayanan keperawatan dapat mencapai tujuan,

diperlukan suatu perangkat instruksi atau langkah – langkah kegiatan yang dibakukan

untuk memenuhi kebutuhan tertentu pasien, langkah-langkah kegiatan tersebut

adalah Standar Operasional Prosedur (SOP). Tujuan umum standar operasional

prosedur adalah untuk mengarahkan kegiatan asuhan keperawatan untuk mencapai

tujuan yang efisien dan efektif sehingga konsisten dan aman dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku (DepKes RI,

2006).

Memberikan pengobatan kepada pasien melalui tindakan menyuntik

merupakan wewenang dokter. Tindakan menyuntik dapat saja dilakukan perawat

setelah adanya pelimpahan wewenang dari dokter yang bertanggung jawab mengobati

pasien. Sejalan menurut pendapat Hidayat A .Aziz (2002), apabila bentuk pelayanan

kesehatan membutuhkan kerjasama tim seperti dalam memberikan asuhan

keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit komplek dan pemantauan

reaksi obat yang telah diberikan, maka kerjasama dalam pemberian obat boleh saja

dilakukan oleh perawat sesuai dengan fungsi perawat yaitu fungsi interdependen.

Komite perawat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad pada tahun 2006 sudah

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

membuat draft dan mengusulkan pada pihak rumah sakit tentang pengakuan dan

perlindungan tindakan menyuntik oleh perawat, meskipun belum ada realisasinya,

komite perawat terus berupaya untuk mewujudkannya.

Pemberian obat melalui suntikan dapat melalui empat rute, yaitu intra cutan,

sub cutan, intra muskuler dan intra vena. Risiko yang paling berbahaya dan

merugikan dalam pemberian obat adalah melalui intra vena. Setelah masuk ke dalam

aliran darah, obat mulai bekerja dengan cepat dan tidak ada cara yang dapat

menghentikan kerja obat tersebut. Disamping merugikan ada juga keuntungan dalam

situasi kedaruratan ketika obat bekerja lebih cepat dan harus segera diberikan. Untuk

itu pada saat memberikan obat melalui intra vena, perawat harus mengobservasi

pasien dengan cermat adanya gejala reaksi yang merugikan. Sebagai upaya untuk

mengurangi kecelakaan akibat bekerja terutama dalam tindakan menyuntik, perawat

dibekali pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang standar operasional prosedur

yang berlaku di rumah sakit dan prinsip-prinsip pencegahan infeksi yang berfungsi

sebagai pedoman dalam melaksanakan suatu tindakan praktik keperawatan, karena

tindakan sekecil apapun yang berhubungan dengan nyawa manusia dapat

menimbulkan risiko terhadap perawat dan pasien. (Harry & Potter, 1999).

Peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dibuat untuk menciptakan

lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga petugas dapat bekerja dengan baik

dan tercapai tujuan yang diharapkan. Tanggung jawab secara umum terletak pada

pimpinan, namun setiap petugas mempunyai kewajiban untuk mencegah terjadinya

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

kecelakaan akibat kerja, dengan cara menggunakan pakaian kerja dan peralatan

tertentu serta tindakan yang menjamin kesehatan dan keselamatan (Supartono,1993).

Pakaian kerja dan peralatan tertentu serta tindakan nyata yang dapat menjamin

kesehatan dan keselamatan perawat dalam memberikan perawatan rutin kepada

pasien adalah sebagai berikut: Gown (gaun), masker, sarung tangan, kacamata

pelindung dan tindakan mencuci tangan. Sarung tangan dapat mencegah penularan

pathogen melalui cara kontak langsung maupun tidak langsung. Williams (1983)

menyebutkan alasan mengenakan sarung tangan dalam perawatan rutin pasien adalah

untuk mengurangi kemungkinan perawat kontak dengan organisme infeksius yang

menginfeksi pasien. (Potter & Perry, 1999). Standar minimal yang harus dilakukan

pekerja medis adalah selalu mengenakan sarung tangan karet setiap sekali menyuntik

pasien (Soeroso, 2007).

The Occupational Safety and Health Act of 1991 menetapkan kaidah dan

peraturan untuk melindungi pekerja dari kecelakaan infeksius dalam tempat kerja

(OSHA, 1991). Panduan OSHA digabungkan dengan kebijakan dan prosedur dari

institusi pelayanan kesehatan. Elemen dari panduan OSHA memuat beberapa kaidah

diantaranya adalah pemenuhan tindakan pencegahan standar. Pada tahun 1987, Pusat

Kontrol Penyakit (Center for Disease Control) mengeluarkan pedoman komprehensif

yang disebut Universal Precaution (kewaspadaan universal) yang meliputi anjuran

penggunaan dan pembuangan instrumen tajam yang aman. Tindakan kewaspadaan ini

semata-mata berfungsi sebagai pedoman untuk institusi dan tidak diselenggarakan

oleh hukum. Pada tahun 1991, Keamanan kerja dan pelayanan kesehatan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

(Occupational Safety and Health Administration, OSHA) mengeluarkan sebuah

mandat tindakan kewaspadaan yang disebut kewaspadaan standar (standart

precaution), yang menyatakan bahwa institusi harus menyediakan alat pelindung

untuk pegawai guna mencegah penularan patogen yang ditularkan melalui darah,

karena rute pajanan penyakit yang ditularkan melalui darah paling sering berasal dari

jarum suntik (Bohony, 1993), dewasa ini banyak institusi menyuplai ”spuit

pengaman” (safety syringes) untuk perawat yang digunakan ketika memberi injeksi

(Potter & Perry, 1999).

Pencegahan universal berprinsip, setiap pasien berpotensi menularkan virus

hepatitis B, hepatitis C dan HIV (Human Immunodeficiency Virus) melalui darah dan

cairan tubuhnya. Pencegahan tersebut penting sebab selama ini di rumah sakit,

pekerja medis kerap kecelakaan tertusuk jarum bekas pakai. Kecelakaan tertusuk

jarum dapat terjadi, misalnya ketika pekerja medis menyuntik pasien yang tiba-tiba

bergerak spontan saat ujung jarum menusuk kulitnya. Selain itu yang juga rawan

adalah saat pekerja medis melakukan recapping (memasukan suntik bekas pakai pada

tutupnya sebelum dibuang). Di Amerika tahun 1987 baru diketahui bahwa kecelakaan

saat recapping merupakan kecelakaan tertusuk yang paling sering, sekitar 300.000

kejadian pertahun. Sejak itu di Amerika recapping tidak dilakukan lagi. Jarum suntik

bekas pakai langsung dibuang ke tempat khusus tanpa ditutup dulu dengan

penutupnya, seharusnya rumah sakit di Indonesia juga demikian (Soeroso, 2007).

Rasio peluang penularan HIV akibat kecelakaan tertusuk jarum sebenarnya

rendah, 3 : 1000, artinya dari 1000 kasus kecelakaan tertusuk jarum, hanya ada tiga

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

kasus penularan HIV. Meskipun rasio peluang penularan HIV rendah, tetapi tidak

boleh dianggap enteng. Apalagi penularan hepatitis B lebih tinggi, yaitu dalam 100

kasus kecelakaan tertusuk terdapat 30-40 kasus penularan hepatitis B. Sangat

disayangkan, jarang sekali yang melapor jika kecelakaan tertusuk, mungkin dianggap

biasa (Soeroso, 2007).

Cidera akibat tusukan jarum pada perawat merupakan masalah yang

signifikan dalam institusi pelayanan kesehatan dewasa ini . Diperkirakan lebih dari

satu juta jarum digunakan setiap tahun oleh tenaga perawat . Ketika perawat tanpa

sengaja menusuk dirinya sendiri dengan jarum suntik yang sebelumnya masuk ke

dalam jaringan tubuh pasien, perawat berisiko terjangkit sekurang-kurangnya 2

patogen potensial. Dua patogen yaitu hepatitis B (HBV) dan menyebabkan masalah

ialah virus Human ImmunodeficiencyVirus (HIV) (Jagger, 1992).

Salah satu strategi yang sudah terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi

adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam metode universal

precautions yaitu suatu cara penanganan baru untuk meminimalkan pajanan darah

dan cairan tubuh dari semua pasien tanpa memperdulikan status infeksi. Dasar

kewaspadaan universal adalah cuci tangan secara benar, penggunaan alat pelindung,

desinfeksi dan mencegah tusukan alat tajam dalam upaya mencegah transmisi

mikroorganisme (http://www.infeksi.com/article.php,2008).

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru mengalami kemajuan

pesat dalam pembangunan dibidang kesehatan. Sebagai Rumah Sakit Kelas B

pendidikan, tugas dan fungsi yang diemban oleh RSUD Arifin Achmad semakin

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

kompleks yaitu mencakup upaya pelayanan kesehatan perorangan, pusat rujukan dan

pembina Rumah Sakit Kabupaten dan Kota se Propinsi Riau serta merupakan tempat

pendidikan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan institusi Pendidikan

Kesehatan lainnya. Fungsi pusat rujukan bagi Rumah Sakit Kabupaten/Kota serta

Rumah Sakit lainnya di Propinsi Riau, menyebabkan peningkatan beban kerja RSUD

Arifin Achmad Pekanbaru sudah melebihi kapasitas yang tersedia. Hal ini dapat

dilihat dari performance kinerja pelayanan, dimana BOR pada akhir desember 2006

mencapai 95,3% dengan rata-rata pasien rawat inap 344 orang /hari, dengan 370

tempat tidur yang tersedia. Secara komulatif BOR tahun 2006 adalah 93%, rata-rata

kunjungan rawat jalan 576 per hari dan rata-rata kunjungan rawat darurat 81 pasien

per hari, sehingga perlu dilakukan relokasi ruang perawatan dan realokasi tempat

tidur untuk disesuaikan dengan banyaknya kunjungan. Jumlah tenaga medis non

medis pada akhir tahun 2007 sebanyak 894 dimana jumlah tenaga perawat sebanyak

420 orang yang tersebar di 14 ruang rawat inap dan beberapa di poliklinik. Pihak

Rumah Sakit akan terus menambah sumber daya manusia, peralatan medis dan non

medis, mengingat pembangunan gedung perawatan kelas utama berlantai 7 dengan

luas ± 20.031 M² masih menunggu tahap penyelesaiannya sampai akhir tahun 2008.

(Profil RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2006).

Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru sudah memiliki Standar Operasional

Prosedur (SOP) untuk tindakan keperawatan dan di ruangan perawatan sudah

menerapkannya, berdasarkan penetapan Direktur Rumah Sakit Umum tertanggal

penerbitan 13 mei 2006 dengan No Dokumen 04/keperawatan/05/110-113 yang

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

secara rinci memuat prosedur tetap (protap) pelayanan keperawatan, namun

kendalanya SOP keperawatan tersebut belum sepenuhnya diterapkan oleh perawat.

Berdasarkan informasi kepala ruangan medikal dan surgikal serta pengamatan

langsung, bahwa ada kecenderungan responden bekerja menurut pengalaman dan

pengaruh orang lain, Kemudian sejak tahun 2007 rumah sakit umum daerah

Pekanbaru sudah memiliki Surat Keputusan (SK) sistem pencatatan dan pelaporan

tentang kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, kebakaran dan bencana alam serta

Panitia Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3RS) dengan rutin melaporkan setiap

kejadian akibat bekerja.

Dalam laporan kecelakaan kerja petugas ruang rawat inap RSUD Arifin

Achmad Pekanbaru tanggal 10 Mei 2006 terjadi kecelakaan kerja yaitu dua orang

tenaga perawat dan satu orang mahasiswa kedokteran terpajan jarum suntik penderita

HIV/AIDS, kemudian tanggal 22 Oktober 2007 telah terjadi kecelakaan kerja yang

menyebabkan dua perawat tangannya tersentuh ceceran darah dari jarum infus pasien

HIV/AIDS. Kejadian tersebut menimbulkan kecemasan pada mereka setelah

tangannya terkena ceceran darah penderita HIV/AIDS, pemaparan terhadap pathogen

ini meningkatkan risiko mereka terhadap infeksi yang serius bahkan kemungkinan

kematian. Dalam laporan tersebut ditambahkan bahwa saat bekerja perawat tidak

memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker. Untuk terapi tindakan

mereka sudah berikan konseling dan pengobatan medis (Panitia K3, 2007).

Strategi untuk meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam

kewaspadaan universal adalah dengan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 24: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

kemampuan petugas. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Rumah Sakit Umum

Arifin Achmad sudah mengikutsertakan perawat untuk mengikuti pelatihan

pencegahan infeksi dan universal precaution sebanyak 23 orang rinciannya adalah

sebagai berikut pelatihan pencegahan infeksi Exhause training sebanyak 3 orang dan

pelatihan Universal Precaution inhause training sebanyak 20 orang.

Kelalaian dalam bekerja serta kurangnya pengetahuan dan sikap terhadap

penerapan standar operasional prosedur keperawatan khususnya dalam tindakan

menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi dapat membahayakan perawat dan

pasien, seperti yang terjadi pada empat orang tenaga perawat dan satu orang

mahasiswa kedokteran di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad yang bekerja

tidak menggunakan sarung tangan dan tangannya terpapar jarum suntik dan tersentuh

ceceran darah dari jarum infus pasien HIV/AIDS, dengan demikian dapat tertular

penyakit dari pasien ke perawat. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin

mengetahui ”Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik dalam Upaya Pencegahan Infeksi di

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru”.

1.2 Permasalahan

Perawat sebagai profesi, senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan

melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) tindakan keperawatan.

Penerapan SOP keperawatan di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru dilakukan

berdasarkan pengalaman dan pengaruh orang lain yang dapat menyebabkan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 25: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

meningkatnya kecelakaan dalam bekerja. Memberikan pengobatan kepada pasien

melalui tindakan menyuntik merupakan wewenang dokter. Tindakan menyuntik dapat

saja dilakukan perawat setelah adanya pelimpahan wewenang dari dokter yang

bertanggung jawab mengobati pasien, hal ini sesuai dengan fungsi perawat yaitu

fungsi interdependen. Namun pengakuan dan perlindungan tindakan menyuntik oleh

perawat yang diusulkan komite keperawatan pada pihak Rumah Sakit sejak tahun

2006 belum ada realisasinya sampai sekarang. Tindakan menyuntik mempunyai

pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan perawat saat pemberian obat pada

pasien. Berdasarkan laporan kecelakaan, maka pada tahun 2006 dan 2007, ada 4

(empat) orang tenaga perawat dan 1 (satu) mahasiswa kedokteran terpajan jarum

suntik dan jarum infus penderita HIV/AIDS, sehingga menimbulkan kecemasan pada

mereka. Dari masalah tersebut dapat dibuat rumusan masalahnya sebagai berikut :

“Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik menyuntik dalam upaya pencegahan

infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Pekanbaru”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

pengetahuan dan sikap perawat terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) khususnya dalam tekhnik menyuntik intra vena dalam upaya pencegahan

infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 26: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

1.4 Hipotesis

Ho : Tidak adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik menyuntik dalam upaya

pencegahan infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

Ha : Adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik menyuntik dalam upaya

pencegahan infeksi di Rumah sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1.Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisa masalah

pengetahuan dan sikap perawat terhadap penerapan Standar Operasional

Prosedur (SOP) tekhnik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi di

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

1.5.2. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan dalam lingkup Rumah

Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru untuk melakukan

perencanaan, pengembangan, pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan praktik keperawatan.

1.5.3. Sebagai bahan informasi dan pengembangan keilmuan yang berkelanjutan di

lembaga pendidikan khususnya pada penelitian sejenis.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 27: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari ”tahu” ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu terutama melalui mata dan telinga. Bila

seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu

dengan lancar, baik secara lisan maupun tertulis maka dapat dikatakan mengetahui

bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut

dinamakan pengetahuan (Notoatmodjo, 1993).

Sebagaimana uraian diatas dapat dikatakan bahwa Pengetahuan adalah

informasi yang dimiliki seseorang sebagai hasil proses penginderaan mengenai suatu

objek tertentu dengan cara mengingat atau mengenal informasi yang ada pada objek

tersebut, merupakan bagian tingkah laku yang termasuk domain kognitif tingkat

pertama.

Melalui lingkungan seseorang mendapat pengalaman dan pengetahuan.

Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan formal atau pendidikan informal. Makin

tinggi pendidikan formal seseorang makin luas pengetahuannya. Pengetahuan

merupakan salah satu bentuk operasional dari perilaku manusia yang dapat

mempengaruhi sikap seseorang (Notoatmodjo, 1993).

Menurut Machfoedz, et al (2005) cara orang yang bersangkutan

mengungkapkan apa-apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti atau jawaban baik

12

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 28: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

lisan atau tertulis. Bukti atau jawaban tersebut merupakan reaksi dari suatu stimulus

yang dapat berupa pertanyaan lisan maupun tertulis. Seseorang memiliki pengetahuan

yang tinggi apabila mampu mengungkapkan sebagian besar informasi dari suatu

objek dengan benar. Demikian juga bila seseorang hanya mampu menggunakan

sedikit informasi dari suatu objek dengan benar maka dikategorikan berpengetahuan

rendah tentang objek tersebut.

2.1.1 Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif

Pengetahuan dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (1993) mencakup

6 (enam) tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 29: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu

sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berakaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 1993).

2.2. Sikap

Bogardus, et al (1931) yang dikutip oleh Azwar (1995) menyatakan bahwa

sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan

cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan

kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu

dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 30: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Louis Thurstone, et al (1928) dikutip oleh Azwar (1995) menyatakan bahwa

sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap

suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan

tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

Menurut Notoatmodjo (1993), sikap adalah reaksi atau respon yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak

dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku

yang tertutup.

2.2.1. Struktur Sikap

Menurut Breckler (1984) yang dikutip oleh Azwar (1995) menjelaskan bahwa

sikap mempunyai struktur, yaitu :

a. Komponen kognitif ; kepercayaan individu pemilik sikap

b. Komponen afektif ; perasaan yang menyangkut aspek emosional

c. Komponen konatif ; aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai

dengan sikap yang dimilikinya

2.2.2 Perbedaan Sikap

Menurut Ahmadi (1990) yang dikutip oleh Notoatmodjo (1997) sikap

dibedakan menjadi:

a. Sikap positif, yaitu yang menunjukkan atau memperlihatkan menerima

atau mengakui, menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana

individu itu berada

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 31: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

b. Sikap negatif yaitu : menunjukkan penolakan atau tidak menyetujui

terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada

2.2.3 Pembentukan Sikap

Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu

terhadap berbagai objek psikologi yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang

mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh

kebudayaan, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga

pendidikan dan agama serta pengaruh emosi dalam diri individu (Azwar, 1995).

Berikut akan diuraikan peranan masing-masing faktor tersebut dalam membentuk

sikap manusia.

a. Pengalaman Pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan

akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat

mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai

pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis.

b. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan sikap kita. Tanpa kita sadari, kebudayaan

telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah.

Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 32: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu

yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya.

c. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial

yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting,

seseorang yang kita harapkan persetujuannya, seseorang yang tidak ingin

dikecewakan atau seseorang yang berarti khusus.

d. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,

radio, surat kabar, majalah dan sebagainya mempunyai pengaruh besar

dalam pembentukan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap

terhadap hal tersebut.

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

f. Pengaruh emosi dalam diri individu

Kadang-kadang bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 33: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat

pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.

2.2.4 Berbagai Tingkatan Sikap

Berbagai tingkatan sikap menurut Notoatmodjo (1993) sebagai berikut :

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang berkaitan (objek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Secara langsung dapat ditanyakan pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu

objek, secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan

hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 34: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

2.3 Perawat

Menurut Undang-Undang RI .No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, perawat

adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan

keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan

perawatan.

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan

keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan

bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta

pelayanan terhadap pasien (Internasional Council of Nursing, 1965)

2.3.1. Pendidikan Keperawatan

Salah satu ciri profesionalisme keperawatan adalah adanya pohon ilmu dan

pendidikan tinggi keperawatan. Pendidikan keperawatan diselenggarakan berdasarkan

kepada kebutuhan akan pelayanan keperawatan, seperti yang tercantum dalam

undang-undang kesehatan No 23/1992/pasal 32 ayat 3 dan 4 yang antara lain

menyebutkan bahwa pengobatan dan/atau perawatan serta pelaksanaannya dapat

dilakukan.

2.3.2 Peran Perawat

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang

sesuai kedudukannya dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial

baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.

Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan 1989 terdiri dari peran sebagai

pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator,

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 35: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

konsultan dan peneliti. Berikut di bawah ini dapat diuraikan peran perawat menurut

konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 adalah sebagai berikut :

a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan

Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan

dasar manusia melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan

proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa

direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat

kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.

b. Peran sebagai advokat pasien

Peran ini dapat dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarga dalam

menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi

lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang

diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi

hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas

informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya

sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

c. Peran edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat

pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga

terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan .

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 36: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

d. Peran koordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi

pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan

dapat terarah dan sesuai dengan kebutuhan pasien.

e. Peran kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan

yang terdiri dari dokter, fisioterapis ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya

mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau

tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya

f. Peran konsultan

Peran disini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan

keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan

pasien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan

g. Peran pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,

kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode

pemberian pelayanan keperawatan.

2.3.3 Fungsi perawat

Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya.

Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam

menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya;

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 37: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

fungsi independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen. Berikut di bawah ini

akan diuraikan fungsi perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 adalah

sebagai beikut :

a) Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dalam

melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti

pemenuhan kebutuhan fisiologis, keamanan dan kenyamanan, kebutuhan cinta

mencintai, kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

b) Fungsi dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau

instruksi dari perawat lain yang. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat

spesialis kepada perawat umum

c) Fungsi interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan

diantara tim satu dengan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk

pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti

dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai

penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja

melainkan juga dari dokter atau tim lainnya, seperti dokter dalam memberikan

tindakan pengobatan bekerja sama dengan perawat dalam pemantauan reaksi

obat yang telah diberikan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 38: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

2.4 Standar Operasional Prosedur ( SOP )

Standar Operasional Prosedur adalah suatu perangkat instruksi atau langkah-

langkah kegiatan yang dibakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu klien (Depkes

RI, 2004). Merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses

kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang

bertanggungjawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu

sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien (Depkes RI,

1995).

Tujuan umum standar operasional prosedur adalah untuk mengarahkan

kegiatan asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif

sehingga konsisten dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui

pemenuhan standar yang berlaku.

2.4.1 Tujuan khusus standar operasional prosedur adalah

a. Menjaga konsistensi tingkat penampilan kerja atau kinerja

b. Meminimalkan kegagalan, kesalahan dan kelalaian dalam proses

pelaksanaan kegiatan

c. Merupakan parameter untuk menilai mutu kinerja dan pelayanan

d. Memastikan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif

e. Menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas

terkait

f. Mengarahkan pendokumentasian yang adekuat dan akurat

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 39: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

2.4.2 Fungsi standar operasional prosedur adalah :

a. Memperkuat tugas petugas atau tim

b. Sebagai dasar hukum dan etik bila terjadi penyimpangan

c. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan

d. Mengarahkan perawat dan bidan untuk disiplin dalam bekerja

e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin

Standar selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu.

Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil

yang ingin dicapai.

2.5. Teknik menyuntik

Memberikan injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan dengan

menggunakan tekhnik steril. Setelah jarum menembus kulit, muncul risiko infeksi.

Istilah parenteral biasanya merujuk pada pemberian obat-obatan melalui injeksi

(Potter & Perry). Perawat memberi obat secara parenteral melalui rute Sub Cutan

(SC), Intra Muscular (IM), Intra Dermal (ID) atau Intra Cutan (IC) dan Intra Vena

(IV). Teknik menyuntik adalah tindakan menyuntik yang dikerjakan oleh perawat

kepada pasien dengan menggunakan prosedur teknik menyuntik. Setiap tipe injeksi

membutuhkan keterampilan yang tertentu untuk menjamin obat mencapai lokasi yang

tepat. Setiap rute injeksi unik berdasarkan tipe jaringan yang akan diinjeksi obat.

Karakteristik jaringan mempengaruhi absorbsi obat dan awitan kerja obat. Sebelum

menyuntikkan sebuah obat, perawat harus mengetahui volume obat yang diberikan,

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 40: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

karakteristik, viskositas obat dan lokasi struktur anatomi tubuh yang berada di bawah

tempat injeksi (Potter & Perry).

Konsekuensi yang serius dapat terjadi, jika injeksi tidak diberikan dengan

tepat. Kegagalan dalam memilih tempat injeksi yang tepat, sehubungan dengan

penanda anatomis tubuh, dapat menyebabkan timbulnya kerusakan saraf atau tulang

selama insersi jarum.

2.5.1. Pembagian Rute Injeksi

a. Injeksi Sub Cutan (SC) dilakukan dengan menempatkan obat ke dalam

jaringan ikat longgar di bawah dermis

b. Injeksi Intra Musculer (IM) dilakukan dengan menempatkan obat ke dalam

otot

c. Injeksi Intra Dermal (ID) atau Intra Cutan (IC) dilakukan dengan

menempatkan obat ke dalam kulit

d. Injeksi Intra Vena (IV) dilakukan dengan menempatkan obat ke dalam

pembuluh darah vena

Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah penerapan teknik menyuntik

intra vena, yang meliputi : standar alat, standar prosedur, dan cara kerja.

Suntikan Intra Vena

a) Standar Alat

1) Trolly injeksi

2) Bak instrumen

3) Spuit 2,5 cc atau 5 cc, sesuai kebutuhan (disposible)

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 41: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

4) Obat sesuai yang dibutuhkan

5) Kapas alkohol dalam tempatnya

6) Gergaji ampul

7) Pengalas dan pembendung

8) Bengkok

9) Larutan NaCl 0,9% atau aqua bidest

10) Buku catatan dan pena

b) Standar Prosedur

1) Memberitahu dan menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien

2) Perawat mencuci tangan lalu mengeringkannya kemudian memakai

sarung tangan

3) Pastikan obat sesuai yang dibutuhkan

4) Pastikan pasien yang mendapat suntikan

5) Yakinkan obat masuk ke dalam vena

6) Observasi respon pasien

7) Memberitahu dan menjelaskan bahwa tindakan sudah selesai dilakukan

8) Alat-alat dibereskan

9) Perawat mencuci tangan

c) Cara Kerja

1) Memberitahu dan menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien

2) Perawat mencuci tangan lalu mengeringkannya kemudian memakai

sarung tangan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 42: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3) Menyediakan obat sesuai yang dibutuhkan

4) Membaca etiket obat minimal 3 kali

a. Saat mengambil tempat obat

b. Saat mengambil obat

c. Saat meletakkan kembali tempat obat

5) Memastikan pasien yang akan disuntik

6) Menentukan daerah yang akan disuntik

7) Memasang pengalas, lakukan pembendungan pada sebelah atas dari

daerah suntikan

8) Melakukan desinfeksi permukaan kulit daerah suntikan dengan kapas

alkohol dan kulit daerah suntikan diregangkan

9) Memasukan jarum ke adalam pembuluh darah dengan lubang jarum

menghadap keatas

10) Menarik penghisap jarum sedikit, bila jarum berhasil masuk ke dalam

vena darah akan mengalir ke dalam spuit, pembendung dibuka dan obat

dimasukkan ke dalam vena perlahan-lahan sampai habis. Tetapi bila tidak

ada darah yang keluar berarti jarum tidak masuk, jarum dicabut dan

penyuntikan dipindahkan kebagian lain dengan prosedur yang sama

11) Setelah obat masuk semua jarum dicabut dengan cepat. Bekas tusukan

jarum ditekan dengan kapas alkohol

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 43: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

12) Bila pemberian obat/cairan melalui vena dilakukan dalam jumlah besar

dan waktu yang lama, maka pemberiannya dilakukan dengan cara

pemberian infus

13) Mengobservasi respon pasien

14) Mencatat obat yang diberikan ke dalam status pasien

15) Alat-alat dibereskan

16) Perawat mencuci tangan

2.6. Pencegahan Infeksi

Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu

menyebabkan sakit. Perkembangan infeksi terjadi dalam siklus yang bergantung

pada elemen-elemen berikut (Potter & Perry, 1999).

a. Agen infeksius atau pertumbuhan patogen

b. Tempat atau sumber pertumbuhan

b. Portal ke luar dari tempat tumbuh tersebut

c. Cara penularan

d. Portal masuk ke pejamu

e. Pejamu yang rentan

Pakaian kerja dan peralatan tertentu serta tindakan keperawatan yang

menjamin kesehatan dan keselamatan perawat dalam memberikan pelayanan rutin

kepada pasien adalah gwon (pakaian), masker, sarung tangan, kaca mata pelindung

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 44: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

dan tindakan mencuci tangan (Harry & Potter, 1999). Dalam hal ini akan diuraikan

secara singkat.

a. Gwon (Gaun)

Alasan mengenakan gwon untuk mencegah pakaian menjadi kotor selama

kontak dengan pasien. Gwon melindungi perawat atau pekerja pelayanan

kesehatan dan pengunjung dari kontak dengan bahan dan darah atau cairan

tubuh yang terinfeksi.

b. Masker

Masker harus dikenakan bila diperkirakan ada percikan atau semprotan dari

darah atau cairan tubuh ke wajah. Selain itu masker menghindarkan perawat

menghirup mikroorganisme dari saluran pernafasan pasien dan mencegah

penularan patogen dari saluran pernafasan perawat ke pasien.

c. Sarung tangan

Sarung tangan mencegah penularan patogen melalui cara kontak langsung

maupun tidak langsung. Williams, 1983 menyebutkan alasan berikut ini untuk

mengenakan sarung tangan :

a) Mengurangi kemungkinan pekerja kontak dengan organisme infeksius

yang menginfeksi pasien

b) Mengurangi kemungkinan pekerja akan memindahkan flora endogen

mereka sendiri ke pasien

c) Mengurangi kemugkinan pekerja menjadi tempat kolonisasi sementara

mikroorganisme yang dapat dipindahkan pada pasien lain

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 45: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

d. Kaca mata pelindung

Dipakai pada prosedur invasif yang dapat menimbulkan adanya droplet atau

percikan atau semprotan dari darah atau cairan tubuh lainnya, perawat bisa

memakai kacamata pelindung, masker atau pelindung wajah (Garner, 1996).

e. Mencuci tangan

Mencuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dan

merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan

pengontrolan penularan infeksi. Mencuci tangan adalah menggosok dengan

sabun secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan ringkas yang

kemudian dibilas di bawah aliran air (Larson, 1995). Tujuannya adalah untuk

membuang kotoran organisme yang menempel dari tangan dan untuk

mengurangi jumlah mikroba total pada saat itu. Sarana cuci tangan disiapkan

disetiap ruang pasien dengan memakai air bersih yang mengalir. Setelah

mencuci tangan perawat mengeringkan tangan menggunakan pengering

tangan (kain kering/tissue). Pada prosedur menyuntik, tindakan mencuci

tangan dan memakai sarung tangan merupakan bagian dari prosedur tersebut.

(DepKes RI,2006)

Sebagian besar infeksi ini dapat dicegah dengan strategi-strategi yang sudah

ada dan relatif murah yaitu :

a) Mentaati praktek-praktek pencegahan infeksi yang direkomendasikan,

khususnya cuci tangan dan pemakaian sarung tangan ;

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 46: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

b) Memperhatikan proses-proses dekontaminasi dan pembersihan alat-alat kotor

dan lain-lain yang telah dibuat dengan baik, yang diikuti dengan sterilisasi

atau desinfeksi tingkat tinggi; dan

c) Meningkatkan keamanan di ruang operasi dan area-area lain yang berisiko

tinggi dimana perlukaan yang paling serius dan paparan terhadap infeksi

sering terjadi (Tietjen, 2004).

Pencegahan dan pengendalian Infeksi untuk petugas Rumah Sakit

Pekerja pelayanan kesehatan selalu beresiko terpapar terhadap mikroorganisme

infeksius. The Occupational Safety and Health Act of 1991 menetapkan kaidah dan

peraturan untuk melindungi pekerja dari kecelakaan infeksius dalam tempat kerja

(OSHA, 1991). Panduan OSHA digabungkan dengan kebijakan dan prosedur dari

institusi pelayanan kesehatan. Elemen dari OSHA meliputi :

a. Rencana kontrol paparan, institusi harus memiliki rencana kontrol paparan

yang dirancang untuk mengeliminasi atau meminimalkan paparan terhadap

pegawai. Rencana tersebut juga menggambarkan bagaimana menghindari

paparan terhadap lembaga infeksius, seperti kapan harus menggunakan

peralatan perlindungan.

b. Pemenuhan tindakan pencegahan standar, pegawai harus melaksanakan

tindakan pencegahan untuk mencegah kontak dengan darah atau materi

infeksius lainnya selama perawatan rutin terhadap pasien. Peralatan

perlindungan individu harus disediakan tanpa perlu dibayar untuk pegawai

yang berisiko terpapar

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 47: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

c. Housekeepping, tempat kerja harus dipelihara dalam kondisi bersih dan sehat.

Pembersihan rutin dan prosedur dekontaminasi harus ditetapkan.

d. Risiko tinggi terpapar, jika pekerja perawatan kesehatan terpapar secara

parenteral (stik jarum) atau melalui membran mukosa terhadap darah atau

cairan tubuh infeksius lainnya, kecelakaan tersebut harus segera dilaporkan.

Tindakan evaluasi dan pencegahan terhadap hepatitis B dan HIV adalah kritis.

e. Pelatihan, pimpinan harus memastikan bahwa semua pegawai yang berisiko

terhadap paparan di tempat kerja ikut serta dalam program pelatihan. Program

tersebut akan menyajikan rencana kontrol paparan bagi institusi dan secara

spesifik menjelaskan tindakan yang harus dilakukan oleh pegawai untuk

keselamatan mereka. Kebijakan dan panduan tertulis harus disediakan bagi

semua personel mengenai pencegahan dan tindakan mengontrol infeksi.

2.7. Landasan Teori

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) praktik keperawatan

merupakan tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat

diterima oleh seorang yang berwenang untuk mempertahankan tingkat penampilan

atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan

efisien, namun keberhasilan dalam mengimplementasikan SOP tersebut tergantung

dari pengetahuan dan sikap perawat itu sendiri. Pengetahuan dan sikap perawat dalam

penerapan SOP penting diperhatikan dalam upaya mencapai keselamatan dan

kesehatan kerja khususnya dalam tindakan pencegahan infeksi.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 48: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Pengetahuan merupakan salah satu bentuk operasional dalam perilaku

manusia yang dapat mempengaruhi sikap seseorang (Notoatmodjo, 1993). Menurut

Breckler (1984) yang dikutip oleh Azwar (1995) bahwa struktur sikap terdiri dari tiga

komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif. Pengetahuan yang luas dan adanya

keselarasan komponen sikap akan mewujudkan kecenderungan perawat bersikap

positif untuk menerapkan SOP teknik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi.

2.8. Kerangka konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen yang korelasinya dapat digambarkan sebagai

berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

- Pengetahuan - Sikap

Persiapan alat dan pelaksanaan Penerapan SOP teknik menyuntik

Gambar.2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 49: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini adalah Cross sectional, yaitu untuk melihat

hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) teknik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad

Pekanbaru di dua ruangan rawat inap yaitu di ruangan Medikal dan ruangan Surgikal.

Ruangan Medikal terbagi menjadi tujuh bagian dan ruangan Surgikal terbagi menjadi

tiga bagian, jadi keseluruhan ruangan adalah 10 ruangan. Pada penelitian ini ruangan

yang dipilih adalah 4 ruangan, yaitu ruangan cendrawasih 1 dan 2, ruangan murai 1

dan ruangan melati. Alasan pemilihan ke empat ruangan tersebut adalah karena rata-

rata pemberian obat melalui suntikan intra vena dalam sehari mencapai 20 sampai 30

suntikan perhari. Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran kepustakaan,

penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian dan analisis data serta penyusunan

laporan akhir yang membutuhkan waktu lebih kurang enam bulan.

34

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 50: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah tenaga keperawatan yang bertugas di

RSUD Arifin Achmad Pekanbaru yang berjumlah 153 orang, dengan jumlah sampel

sebanyak 60 orang dengan kriteria sampel adalah lulusan D III keperawatan dan telah

bekerja minimal selama satu tahun. Adapun teknik pengambilan sampel secara acak

sederhana. Berikut rumus yang dipakai untuk menentukan besarnya sampel :

n = )1()1(

).1(2/12

2/12

2

PPZNdNPPZ−+−

−−

−α

α

Ket :

N = Besar populasi

n = Besar sampel minimum

P = Harga proporsi dipopulasi (0,5)

d = Kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi (10%)

Z1-α/2 = Nilai distribusi normal baku (tabel Z) PD α tertentu (1,96)

Karena proporsi populasi belum diketahui secara pasti, maka digunakan

rumus p = q = 50 %, dengan tingkat kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi atau d

= 10 % dan nilai Z1-α/2 (nilai distribusi normal baku) sebesar 1,96, dengan

demikian perhitungan sampel adalah sebagai berikut :

n = )5,01).(5,0()96,1()1153()1,0(

153).5,01(5,0.)96,1(22

2

−+−−

= )5,0.(5,0.8416,315201,0

1535,0.5,0.8416,3+x

x

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 51: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

= 9604,052,11539604,0

+x

= 4804,29412,146

= 59,240

= 59

Digenapkan menjadi 60, Jadi sampel pada penelitian ini berjumlah 60

responden .

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Pengumpulan data ini dilakukan secara langsung di lokasi penelitian guna

mendapatkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan lembar kuesioner dan

instrumen observasi.

Instrumen observasi digunakan untuk mengumpulkan data dan menilai

pelaksanaan kegiatan keperawatan yang sedang dilakukan oleh perawat. Observer

adalah perawat penilai dan observee adalah perawat yang sedang dinilai dalam

melakukan kegiatan keperawatan, rasio observer dan observee adalah 1 : 2. Penilaian

atau observasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi yang

ditemukan dengan standar operasional prosedur. Aspek yang dinilai dalam instrumen

observasi adalah persiapan dan pelaksanaan tiap kegiatan keperawatan. Pengisian

instrumen dilakukan oleh :

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 52: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

1) Perawat penilai (observer) dengan kriteria sebagai berikut:

a. Perawat terpilih dari ruangan lain

b. Perawat yang telah memahami penggunaaan instrumen observasi tersebut

c. Perawat yang telah mengikuti pelatihan penerapan standar asuhan

keperawatan

d. Untuk masing-masing ruangan di :

1. RSU kelas C = 2 – 4 orang

2. RSU kelas B = 4 – 6 orang

3. RSU kelas A = 6 - 8 orang

2) Observee harus memenuhi kriteria, yaitu perawat yang sedang bertugas diruangan

yang sedang dilakukan penilaian atau observasi

a) Bentuk Instrumen observasi :

1) Kolom 1 : berisi nomor kegiatan keperawatan

2) Kolom 2 : berisi jenis kegiatan keperawatan yang diobservasi

3) Kolom 3 : berisi aspek yang dinilai pada saat observasi

4) Kolom 4 : berisi hasil observasi yang terdiri dari 5 sub kolom

5) Kolom 5 : berisi keterangan tentang hal-hal yang terkait dengan situasi

dari aspek yang dinilai

b) Cara Pengisian :

1) Observer mengisi kolom 4 dengan memberi tanda ”V” sesuai dengan

aspek yang dinilai. Beri tanda ”V” jika aspek yang dinilai dilaksanakan /

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 53: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

ditemukan dan tanda ”O”, jika aspek yang dinilai tidak ditemukan / tidak

dilaksanakan

2) Kolom 4 terdiri dari 5 sub kolom. Masing-masing sub kolom diisi dengan

hasil 1 atau 2 kali observasi

3) Setiap sub kolom diisi dengan tanda “V” jika aspek yang dinilai

ditemukan / dilaksanakan dan tanda “O” jika aspek yang dinilai tidak

ditemukan

4) Kolom keterangan diisi jika penilai menganggap perlu mencantumkan

penjelasan tentang hasil observasi

5) Sub total diisi sesuai dengan penjumlahan jawaban nilai “V” yang

ditemukan pada observasi

6) Total diisi dengan hasil penjumlahan sub total, sub kolom 1-5

7) Prosentase tiap kegiatan dihitung dengan cara sebagai berikut :

Presentasi = %100xdinilaiyangaspekJumlahxobservasiJumlah

Total

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari, laporan dan Profil RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru yang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah yang berada di kota

pekanbaru dan sumber data lainnya yang relevan dengan permasalahan penelitian.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 54: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3.5. Variabel dan Defenisi Operasional

a. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu

yang diketahui responden tentang standar operasional prosedur teknik

menyuntik. Untuk analisa, jumlah nilai responden dibandingkan dengan

nilai mean dengan kriteria :

1) < mean = Rendah

2) ≥ mean = Tinggi

b. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan responden

terhadap standar operasional prosedur teknik menyuntik

Untuk pernyataan positif dengan nilai :

1) Sangat setuju (SS) = 4

2) Setuju (S) = 3

3) Tidak Setuju (TS) = 2

4) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Untuk pernyataan negatif dengan nilai :

1) Sangat setuju (SS) = 1

2) Setuju (S) = 2

3) Tidak Setuju (TS) = 3

4) Sangat Tidak Setuju (STS) = 4

Kategori pengukuran :

Sangat baik = 4 (49-64)

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 55: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Baik = 3 (33-48)

Buruk = 2 (17-32)

Sangat buruk = 1 (0-16)

Skor tertinggi dengan menghitung = 4 x 16 (item pertanyaan sikap).

Skor terendah dengan perhitungan = 1 x 16 (item pertanyaan sikap).

c. Persiapan alat dan pelaksanaan penerapan SOP teknik menyuntik adalah

persiapan alat dan pelaksanaan untuk melakukan tindakan dan urutan

atau tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan suatu tindakan

pengobatan (menyuntik). Interpretasi prosentasi observasi persiapan dan

pelaksanaan tindakan keperawatan menyuntik adalah sebagai berikut :

1) Baik Sekali : ≥ 86

2) Baik : 71-85

3) Cukup : 60 -70

4) Kurang : ≤ 59

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 56: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3.6. Metode Pengukuran

Tabe 3.1 Variabel dan Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1 Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui responden yang berhubungan dengan SOP teknik menyuntik. Untuk analisa jumlah nilai pengetahuan responden dibandingkan dengan nilai mean dengan kriteria :

1) ≥ mean = Tinggi 2) < mean = Rendah

Observasi Kuesioner Kategori : 0 = Tinggi, bila nilai total

pengetahuan ≥ 10,8 1 = Rendah, bila nilai total

pengetahuan < 10,8

Ordinal

2 Sikap Tanggapan responden terhadap SOP teknik menyuntik Untuk pertanyaan positif nilainya adalah : Sangat Setuju = 4 Setuju = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1 Untuk pertanyaan negatif nilai kebalikan dari positif.

Observasi Kuesioner Kategori : Sangat baik : 4 (49-64) Baik : 3 (3348) Buruk : 2 (17-32) Sangat Buruk : 1 ( 0-16)

Nominal

3 Persiapan alat dan pelaksanaan standar operasional prosedur teknik menyuntik

Kesiapan responden dalam mempersiapkan alat untuk melakukan tindakan SOP teknik meyuntik

Observasi Lembar observasi

Kategori : 1. Baik sekali: nilai ≥ 86 2. Baik : nilai 71-85 3. Cukup : nilai 60-70 4. Kurang : nilai ≤ 59

Ordinal

41

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 57: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3.7 Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini meliputi analisis univariat untuk melihat

distribusi frekuensi setiap variabel penelitian, kemudian dilanjutkan dengan analisis

bivariat untuk melihat hubungan variabel pengetahuan terhadap penerapan SOP dan

variabel sikap terhadap penerapan SOP teknik menyuntik dengan menggunakan uji

Chi-Square.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 58: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

RSUD Arifin Achmad Pekanbaru adalah Rumah Sakit milik pemerintah

Propinsi Riau yang berkedudukan di kota Pekanbaru, dengan luas tanah ± 8,5 Ha dan

luas bangunan 50289 M² yang secara geografis letaknya berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Hang Tuah Pekanbaru

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Kartini Pekanbaru

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Diponegoro Pekanbaru

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Mustika Pekanbaru

RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mulai beroperasi sejak tahun 1950 dan terus

mengalami perkembangan sampai tahun 2008. Saat ini RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru berstatus Lembaga Teknis Daerah (LTD) dimana status pengelolaannya

adalah kelas B Pendidikan berdasarkan Perda No 2 tahun 2002 dengan visi menjadi

Rumah Sakit pendidikan mandiri dengan pelayanan paripurna yang memenuhi

standar Internasional tahun 2010.

Sebagai Rumah Sakit kelas B Pendidikan, tugas dan fungsinya semakin

kompleks yaitu mencakup upaya pelayanan kesehatan perorangan, pusat rujukan dan

pembina Rumah Sakit Kabupaten/Kota se propinsi Riau serta merupakan tempat

pendidikan mahasiswa Fakultas kedokteran dan institusi pendidikan kesehatan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 59: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

lainnya. RSUD Arifin Achmad memiliki kapasitas 370 tempat tidur dan pada tahap

selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 600 tempat tidur.

Fungsi pusat rujukan bagi Rumah Sakit Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit

lainnya di Propinsi Riau, menyebabkan peningkatan beban kerja RSUD Arifin

Achmad Pekanbaru sudah melebihi kapasitas yang tersedia. Hal ini dapat dilihat dari

performance kinerja pelayanan, dimana BOR pada akhir desember 2006 mencapai

95,3% dengan rata-rata pasien rawat inap 344 orang /hari, dengan 370 tempat tidur

yang tersedia. Secara komulatif BOR tahun 2006 adalah 93%, rata-rata kunjungan

rawat jalan 576 per hari dan rata-rata kunjungan rawat darurat 81 pasien per hari,

sehingga perlu dilakukan relokasi ruang perawatan dan realokasi tempat tidur untuk

disesuaikan dengan banyaknya kunjungan. Jumlah tenaga medis non medis pada

akhir tahun 2007 sebanyak 894 dimana jumlah tenaga perawat sebanyak 420 orang

yang tersebar di 14 ruang rawat inap dan beberapa di poliklinik. Pihak Rumah Sakit

akan terus menambah sumber daya manusia, peralatan medis dan non medis,

mengingat pembangunan gedung perawatan kelas utama berlantai 7 dengan luas ±

20.031 M² masih menunggu tahap penyelesaiannya sampai akhir tahun 2008.

Rumah Sakit Umum Arifin Achmad Pekanbaru sudah memiliki SOP untuk

praktik keperawatan dan sudah digunakan pada ruang rawat inap berdasarkan

penetapan direktur RSUD tertanggal penerbitan 13 Mei 2006 dengan nomor dokumen

04/Keperawatan/05/110-113 yang secara rinci memuat prosedur tetap (protap)

pelayanan keperawatan dan beberapa tenaga perawat sudah pernah mengikuti

program pelatihan pencegahan infeksi dan universal precaution.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 60: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing-

masing variabel, yaitu pengetahuan dan sikap. Data ditampilkan dalam bentuk

distribusi frekwensi.

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Penerapan SOP Teknik Menyuntik

Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Untuk mengetahui responden menerapkan SOP teknik menyuntik, peneliti

menggunakan instrumen observasi yang berisi persiapan alat dan pelaksanaannya.

Observasi dilaksanakan oleh 2 orang observer (pengamat) dalam satu ruangan yang

terdiri dari kepala ruangan dan dibantu oleh instruktur klinik. Pada waktu observasi

tidak diketahui oleh responden, dengan perbandingan 2 observer : 4 responden.

Observasi dilaksanakan sampai 5 kali untuk setiap responden dengan waktu dan

pasien yang sama atau berbeda. Berdasarkan perhitungan nilai yang diperoleh dari

jawaban didapatkan nilai minimum 63,22 dan nilai maksimum 80,64 dan standar

deviasi = 4,15. Kemudian kategori penilaian SOP sebagai berikut : baik sekali jika

total nilai SOP: ≥ 86, baik jika total nilai SOP : 71-85, Cukup jika total nilai SOP: 60-

70 dan kurang jika total nilai SOP : ≤ 59. Selanjutnya dari hasil penelitian

dikategorikan nilai penerapan SOP dengan kelompok baik dan cukup. Berarti

mayoritas responden yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan kategori baik

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 61: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

sebanyak 55 orang (91,7 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut

ini :

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Penerapan SOP Tehnik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Penerapan n % 1 Baik 55 91,7 2 Cukup 5 8,3 Total 60 100

4.2.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Penerapan

SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden terhadap penerapan SOP

teknik menyuntik diajukan 12 pertanyaan yang meliputi persiapan alat dan

pelaksanaannya. Pemberian skor untuk masing-masing item pertanyaan adalah

sebagai berikut : untuk pernyataan positif, bila jawaban salah = 0, bila jawaban benar

= 1, untuk pernyataan negatif, bila jawaban benar = 0, bila jawaban salah = 1. Nilai

skor pengetahuan antara 0-12. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari jawaban

didapatkan nilai minimum 9 dan nilai maksimum 12 kemudian nilai mean 10,8.

Selanjutnya dilakukan pengkategorian nilai pegetahuan dengan membandingkan nilai

pengetahuan responden dengan nilai mean. Kelompok nilai pengetahuan responden

dengan skor kurang dari 10,8 dikategorikan pengetahuannya rendah dan kategori

pengetahuan responden tinggi jika nilai pengetahuan responden dengan skor 10,8

atau lebih .

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 62: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Berdasarkan analisis univariat mayoritas pengetahuan responden tinggi

terhadap penerapan SOP teknik menyuntik yaitu 42 orang (70%), sebagaimana dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Pengetahuan n %

1 Tinggi 42 70 2 Rendah 18 30 Total 60 100

4.2.6.Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Penerapan SOP

Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Untuk mengetahui sikap responden terhadap penerapan SOP teknik

menyuntik, maka peneliti mengajukan 16 pertanyaan, yang meliputi persiapan alat

dan pelaksanaan menyuntik. Pemberian skor untuk tiap item pertanyaan adalah

sebagai berikut : untuk pernyataan positif nilainya; sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak

setuju = 2, sangat tidak setuju = 1 dan untuk pernyataan negatif nilai kebalikan dari

nilai positif. Nilai skor berkisar antara 16-64. Untuk kategori sangat baik dengan

rentang nilai 49-64, kategori baik 33-48, kategori buruk 17-32 dan kategori sangat

buruk 0-16. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari jawaban didapatkan nilai minimum

44 dan maksimum 61. Berarti nilai sikap responden berada pada rentang 49-68

dengan kategori sangat baik dan kategori baik dengan rentang nilai 33-48.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 63: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Hasil analisis univariat terhadap 60 responden diperoleh 16 orang (27%)

untuk kategori sikap baik terhadap penerapan SOP teknik menyuntik dan 44 orang

(73%) dengan kategori sikap sangat baik . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Sikap n % Baik 16 27 Sangat Baik 44 73 Total 60 100

4.3. Analisis Bivariat

Untuk melihat hubungan antara variabel pengetahuan dengan penerapan SOP

teknik menyuntik dan variabel sikap dengan penerapan SOP teknik menyuntik

dilakukan analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Untuk

mengetahui tingkat ketepatan (significancy) dilakukan confidence interval (CI) pada

batas kepercayaan 95%.

4.2.1. Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik

Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Hasil analisis bivariat memperlihatkan hubungan antara pengetahuan

responden dengan penerapan SOP teknik menyuntik. Responden dengan pengetahuan

tinggi yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan kategori baik sebanyak 41

orang (97,6%), dan 1 orang (2,4%) yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 64: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

kategori cukup, sedangkan yang berpengetahuan rendah yang menerapkan SOP

teknik menyuntik dengan kategori baik sebanyak 14 orang (77,8%) dan kategori

cukup menerapkan SOP teknik menyuntik sebanyak 4 orang (22,2%).

Kalau dilihat dari nilai P ternyata didapatkan P = 0,025(P < 0,05) berarti ada

hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden dengan penerapan SOP

teknik menyuntik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Penerapan SOP

No Baik Cukup

Total

Pengetahuan n % N % n %

P

1 Tinggi 41 97,6 1 2,4 42 100

2 Rendah 14 77,8 4 22,2 18 100

Total 55 91,7 5 8,3 60 100

0,025

4.2.2. Hubungan Sikap Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik

Menyuntik Di RSUD Arifin Acmad Pekanbaru

Hasil analisis bivariat memperlihatkan hubungan antara sikap responden

dengan penerapan SOP teknik menyuntik. Responden dengan sikap kategori baik

yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan baik sebanyak 14 orang (87,5 %)

sebanyak 2 orang (12,5 %) yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan cukup,

sedangkan untuk kategori sikap sangat baik yang menerapkan SOP teknik menyuntik

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 65: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

dengan baik sebanyak 41 orang (93,2%) dan sebanyak 3 orang (6,8%) yang

menerapkan SOP teknik menyuntik dengan cukup.

Bila dilihat dari nilai P ternyata didapatkan P = 0,403 (P > 0,05) berarti tidak

ada hubungan yang bermakna antara sikap responden dengan penerapan SOP teknik

menyuntik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Hubungan Sikap Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Penerapan SOP No

Baik Cukup

Total

Sikap

n % N % n %

P

1 Baik 14 87,5 2 12,5 16 100

2 Sangat Baik 41 93,2 3 6,8 44 100

Total 55 91,7 5 8,3 60 100

0, 403

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 66: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik

Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Berdasarkan hasil analisis bivariat memperlihatkan hubungan antara

pengetahuan responden dengan penerapan SOP teknik menyuntik. Responden dengan

pengetahuan tinggi yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan kategori baik

sebanyak 41 orang (97,6%), dan 1 orang (2,4%) yang menerapkan SOP teknik

menyuntik dengan kategori cukup, sedangkan yang berpengetahuan rendah yang

menerapkan SOP teknik menyuntik dengan kategori baik sebanyak 14 orang (77,8%)

dan kategori cukup sebanyak 4 orang (22,2%). Kalau dilihat dari nilai P ternyata

didapatkan P = 0,025 ( P > 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan responden terhadap penerapan SOP teknik menyuntik. Dengan

pengertian bahwa semakin tinggi pengetahuan responden maka semakin besar

kemungkinan dapat menerapkan SOP teknik menyuntik. Meskipun demikian dalam

penelitian ini masih ditemukan responden memiliki pengetahuan rendah. Sehubungan

dengan hal tersebut maka responden dengan pengetahuan rendah perlu meningkatkan

pengetahuannya dalam praktik keperawatan khususnya dalam tindakan menyuntik

sebagai upaya pencegahan infeksi. Sementara responden yang berpengetahuan tinggi

tetap mempertahankan dan meningkatkan pengetahuannya agar dapat lebih

bertanggungjawab untuk menerapkan SOP praktik keperawatan dalam bekerja.

51

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 67: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan formal dan informal, misalnya melalui

bimbingan dan pelatihan, pengarahan, mencari informasi, diskusi dan berbagi

pengalaman, sehingga semakin banyak memperoleh pengetahuan tentang penerapan

SOP khususnya teknik menyuntik maka semakin besar responden dapat menjaga

kesehatan dan keselamatan dalam bekerja sekaligus mencegah terjadinya infeksi

melalui jarum suntik seperti yang pernah terjadi pada 4 (empat) orang tenaga perawat

dan 1 (satu) orang mahasiswa kedokteran yang terpajan jarum suntik dan jarum infus

penderita HIV/AIDS dan mereka tidak memakai sarung tangan saat bekerja.

Menurut pengamatan peneliti, rata-rata responden berpendidikan diploma tiga

keperawatan, dengan demikian diharapkan responden lebih mudah menerima

informasi dan pengetahuan yang baru baik dari dalam maupun dari luar lingkungan

Rumah Sakit. Tinggi atau rendahnya pendidikan formal seseorang tidak menentukan

sempit atau luasnya pengetahuan, tetapi makin tinggi pendidikan seseorang maka

makin luaslah pengetahuannya. Secara teoritis menurut Machfoed et al (2005) cara

orang yang bersangkutan mengungkapkan apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti

atau jawaban baik lisan atau tertulis. Seseorang memiliki pengetahuan tinggi apabila

mampu mengungkapkan informasi dari suatu objek dengan benar, bila seseorang

hanya mampu mengungkapkan sedikit informasi dari suatu objek dengan benar maka

dikategorikan memiliki pengetahuan rendah tentang objek tersebut. Pengetahuan

dengan mudah dapat diakses melalui berbagai media massa yang dapat memberikan

informasi baru bagi individu sehingga menambah pengetahuan dan wawasan

responden. Sejalan pendapat yang dikemukan oleh Azwar (1995) bahwa ”Adanya

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 68: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut”. Dengan demikian informasi yang

berasal dari berbagai media massa memberi pengaruh besar terhadap perubahan

pengetahuan responden dalam menanggapi sesuatu khususnya dalam penerapan SOP

teknik menyuntik. Tindakan menyuntik merupakan wewenang dokter yang dapat

didelegasikan oleh dokter kepada perawat. Tindakan menyuntik mempunyai risiko

terhadap keselamatan perawat jika tidak dilakukan dengan hati-hati dapat

menimbulkan masalah misalnya tertusuk jarum pada saat bekerja. Yang berarti bahwa

pengetahuan responden terhadap penerapan SOP teknik menyuntik yang baik dapat

memberikan gambaran bahwa tindakan keperawatan yang dilakukan sudah sesuai

dengan ketentuan yang baku dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai salah satu

upaya mencegah terjadinya infeksi melalui jarum suntik serta mengurangi terjadinya

kecelakaan dalam bekerja.

Kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam memberikan tindakan

keperawatan dipengaruhi oleh pengetahuan responden. Pengetahuan responden yang

baik tentang SOP teknik menyuntik dapat mempengaruhi penerapannya dengan baik

pula atau dengan kata lain pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang, sebaliknya pengetahuan responden yang

rendah dapat mempengaruhi penerapan SOP dan keberhasilan berlangsungnya SOP

praktik keperawatan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan di Rumah Sakit

Arifin Achmad Pekanbaru.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 69: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan perawat dalam memberikan tindakan

keperawatan kepada pasien khususnya tindakan menyuntik, pihak Rumah Sakit

Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru sudah memberlakukan ketentuan SOP

sebagai pedoman dalam melaksanakan praktik keperawatan, namun keberhasilan

mengimplementasikannya menjadi tanggungjawab responden untuk meningkatkan

pengetahuannya serta komitmen tim penilai untuk mengawasi proses penerapan SOP

praktik keperawatan dalam upaya mencapai keselamatan dan kesehatan kerja serta

upaya pencegahan infeksi melalui jarum suntik. Penelitian yang dilakukan oleh

Masdalifa Pasaribu (2006) tentang analisis pelaksanaan SOP pemasangan infus

terhadap kejadian plebitis di ruang rawat inap Rumah Sakit Haji Medan, hasilnya

terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pelaksanaan SOP

pemasangan infus terhadap kejadian plebitis dengan nilai P = 0,001. Meskipun ada

perbedaan pada SOP praktik keperawatan antara teknik menyuntik dengan teknik

pemasangan infus, namun disini peneliti hanya melihat pengetahuan responden

terhadap penerapan SOP praktik keperawatan.

5.2 Hubungan Sikap Responden Terhadap Penerapan SOP Teknik

Menyuntik Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Berdasarkan hasil analisis bivariat memperlihatkan tidak ada hubungan antara

sikap responden dengan penerapan SOP teknik menyuntik. Responden dengan

kategori sikap baik yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan baik sebanyak

14 orang (87,5 %) sebanyak 2 orang (12,5 %) yang menerapkan SOP teknik

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 70: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

menyuntik dengan cukup, sedangkan responden dengan kategori sikap sangat baik

menerapkan SOP teknik menyuntik dengan baik sebanyak 41 orang (93,2%) dan

yang menerapkan SOP teknik menyuntik dengan cukup sebanyak 3 orang (6,8%).

Bila dilihat dari nilai P = 0,403 yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang

bermakna antara sikap responden dengan penerapan SOP teknik menyuntik. Dengan

pengertian bahwa sikap responden cenderung tidak mendukung terhadap pelaksanaan

penerapan SOP teknik menyuntik. Menurut teori Bogardus, et al (1931) yang dikutip

oleh Azwar (1995) menyatakan ” bahwa sikap merupakan semacam kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa

kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan

cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki

adanya respon”. Namun pada hasil penelitian ini sikap yang ditemukan tidak

mendukung respon individu pada objek atau stimulus yang dihadapi atau yang

diketahuinya. Sejalan dengan pendapat Louis Thrustone, et al (1928) dikutip oleh

Azwar menyatakan ”bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.

Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable)

pada objek tersebut”. Dengan kata lain responden yang mempunyai pengetahuan

yang baik seharusnya dapat bersikap baik dan cenderung mendukung penerapan SOP

praktik keperawatan yang sudah diberlakukan oleh pihak Rumah Sakit. Berdasarkan

informasi kepala ruangan medikal dan surgikal, bahwa ada kecenderungan responden

bekerja menurut pengalaman dan pengaruh orang lain. Sejalan pendapat yang

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 71: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

dikemukakan oleh Azwar (1995) ”bahwa dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi

membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologi yang dihadapinya,

diantaranya adalah pengalaman pribadi dan pengaruh orang lain”. Dalam pengertian

responden bekerja berdasarkan pengalaman dan pengaruh orang lain misalnya

pengalaman pribadi merupakan sesuatu yang telah dan sedang kita alami yang

membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial sedangkan

pengaruh orang lain merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut

mempengaruhi sikap kita, misalnya ada tidaknya perawat lain yang sedang bertugas

menerapkan SOP sebagai pedoman melaksanakan praktik keperawatan. Menurut

peneliti pembentukan sikap yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan pengaruh

orang lain tidak dapat dijadikan pedoman untuk melaksanakan SOP praktik

keperawatan, karena hanya berdasarkan perkiraan tanggapan responden dan adanya

unsur suka dan tidak suka terhadap individu yang menjadi objek sikap dan bukan

berdasarkan standar yang sudah dibakukan. Dengan demikian sikap responden belum

mencerminkan rasa tanggungjawab terhadap penerapan SOP teknik menyuntik dalam

praktik keperawatan dan cenderung dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti

yang terjadi pada perawat dan mahasiswa kedokteran yang terpapar jarum suntik

penderita HIV/AIDS dan pada saat bekerja tidak memakai sarung tangan. Penelitian

yang dilakukan oleh Ariani, et al (2000) tentang pengetahuan, sikap dan tindakan

perawat dalam upaya pencegahan risiko tertular Hepatitis B di RSUD Singaraja, hasil

penelitiannya 84% responden berpengetahuan cukup, dan 90,6% bersikap positif.

Meskipun penelitian Ariani et, al tentang sikap tidak mendukung terhadap hasil

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 72: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

penelitian ini, namun ada kesamaan dalam variabel yang akan diukur tentang

pengetahuan dan sikap serta data mengenai kecelakaan kerja yang dilakukkan oleh

perawat. Data 3 bulan sebelumnya ditemukan penularan hepatitis B pada perawat

umumnya terjadi karena tusukan jarum suntik dan kontaminasi mukosa mata atau

mulut oleh cairan pengidap hepatitis B. Kecelakaan yang sering terjadi adalah

tertusuknya jari tangan saat memasang penutup jarum yang habis dipakai (reccaping).

Kemudian juga ditambahkan bahwa sebagian besar responden pernah mengalami

tindakan berisiko seperti robek sarung tangan 73,3%, tertusuk jarum suntik 66,7%

dan kontak langsung dengan darah 100%. Meskipun penelitian Ariani tidak

mendukung penelitian ini karena masalahnya berbeda, tetapi hasil penelitian

ditemukan adanya hubungan pengetahuan responden dengan pencegahan risiko

infeksi serta kejadian tertusuk jarum suntik sebanyak 66,7%.

Kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam memberikan tindakan

keperawatan dipengaruhi oleh pengetahuan responden. Pengetahuan responden yang

baik tentang SOP teknik menyuntik dapat mempengaruhi penerapannya dengan baik

pula atau dengan kata lain pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang, sebaliknya pengetahuan responden yang

rendah dapat mempengaruhi penerapan SOP dan keberhasilan berlangsungnya SOP

praktik keperawatan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan di Rumah Sakit

Arifin Achmad Pekanbaru.

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan perawat dalam memberikan tindakan

keperawatan kepada pasien khususnya tindakan menyuntik, pihak Rumah Sakit

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 73: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru sudah memberlakukan ketentuan SOP

sebagai pedoman dalam melaksanakan praktik keperawatan, namun keberhasilan

mengimplementasikannya menjadi tanggungjawab responden untuk meningkatkan

pengetahuannya serta komitmen tim penilai untuk mengawasi proses penerapan SOP

praktik keperawatan dalam upaya mencapai keselamatan dan kesehatan kerja serta

upaya pencegahan infeksi melalui jarum suntik.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menyadari bahwa penelitian ini

memiliki keterbatasan yaitu :

a. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan

penelitian adalah cross sectional hanya melihat hubungan antara variabel

secara bersamaan, oleh karena itu penelitian ini tidak dapat memberikan

penjelasan tentang adanya hubungan sebab akibat, hubungan yang dilihat

hanya sebatas menunjukkan keterkaitan saja bukan kausalitas

b. Dalam mengukur atau mengungkap permasalahan pada penelitian ini

dirasakan adanya keterbatasan kemampuan kuesioner sebagai alat ukur dalam

menggali permasalahan yang ingin diketahui, keterbatasan tersebut terutama

dalam kuesioner pengetahuan dan sikap yang dibuat oleh peneliti sendiri.

c. Adanya risiko bias, mungkin dalam hal ini tidak dapat dihindari, karena

pengukuran data dalam penelitian ini berdasarkan apa yang diingat responden

pada saat pengisian kuesioner. Risiko bias yang lainnya adalah pada saat

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 74: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

observasi tindakan menyuntik, Observer (pengamat) mengenal observer (yang

diamati), sehingga penilaian tidak objektif.

d. Kualitas lembaran kuesioner tergantung motivasi responden untuk menjawab

pertanyaan yang ada pada kuesioner tersebut apakah mudah dipahami oleh

responden atau sebaliknya.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 75: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari 60 responden yang diteliti, ditemukan yang menerapkan SOP teknik

menyuntik sebanyak 55 orang (91,7%) dan yang tidak menerapkan sebanyak

5 orang (8,3%).

2. Pada analisis bivariat dengan uji Chi Square ditemukan adanya hubungan

yang bermakna antara pengetahuan terhadap penerapan SOP teknik

menyuntik dengan nilai pengetahuan sebesar P=0,025. Kemudian untuk

variabel sikap tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap terhadap

penerapan SOP teknik menyuntik dengan nilai P= 0,403

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Perlu adanya komitmen yang tegas dalam penerapan SOP khususnya teknik

menyuntik yang sudah diberlakukan di ruangan rawat inap RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru sebagai upaya pencegahan infeksi.

2. Perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan khususnya praktik keperawatan

melalui upaya penambahan dan pengembangan pengetahuan perawat disertai

pelatihan yang bersifat teknis serta pendidikan dan pelatihan dibidang

keselamatan kerja.

60 Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 76: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3. Disarankan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan SOP praktik keperawatan

di Rumah Sakit yang berbeda dengan menambah variabel –variabel lain yang

berkaitan dengan SOP

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 77: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, 2002. Dasar – dasar Keperawatan Profesional, Widya Medika, Jakarta Aditama tjandra Yoga, 2003, Menejemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi ke-2,

Universitas Indonesia, Jakarta Arikunto, S, 2003, Menejemen Penelitian, Edisi Revisi , Rineka Jakarta. Azwar Saifuddin, 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi ke-2,

Pustaka pelajar, Yogyakarta. DepKes , 2004. Sistem Kesehatan Nasional, DepKes, Jakarta. _____ ,2005. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah

Sakit. Jakarta. ______ , 2006. Undang-Undang Kesehatan . No 23 tahun 1992. Pustaka Widyatama.

Yogyakarta. ______, 2006, Peningkatan Menejemen Kinerja Klinik (PMKK ) Perawat dan Bidan,

Pusdiklat SDM Kesehatan bekerjasama dengan Direktorat Bina pelayanan Keperawatan, Jakarta,

Hidayat, A. Aziz Alimul.2002. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data, Salemba Medika, Jakarata

,2004, Pengantar Konsep Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta Kartawidjaja, 1992, Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi,

Bumi Aksara, Jakarta. Lemeshow, S, Hosmer Jr, David, dan Klar, Jenalle, 1997. Besar Sampel Dalam

Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Edisi Bahasa Indonesia. Terjemahan oleh Dibyo Pratomo

Machfoedz, et al, 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan,

Keperawatan dan Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta Masdalifa Pasaribu (2006) Analisis Pelaksanaan SOP Tindakan Memasang Infus

Sebagai Upaya Pencegahan Plebitis di Rumah Sakit Haji Medan, Tesis.

62

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 78: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Notoatmodjo, 1993, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian kesehatan. Edisi Revisi , PT Rineka

Cipta, Jakarta. _______ ,2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta _______, 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku , PT. Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,

Salemba Medika Jakarta. Perry dan Potter. 1999, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan

praktik, vol 1, EGC, Jakarta. Riduawan, 2008, Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Alfabeta. Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad, Profil Rumah Sakit Umum Daerah

Arifin Achmad Pekanbaru, Pekanbaru 2006. Sastroasmoro, S dan Ismael, S, 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis,

Edisi ke-2, Binarupa Aksara .Jakarta. Supartono, Basuki. 1993, Petunujuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan pengendalian

Infeksi Silang, EGC, Jakarta Tietjen, dkk . 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk fasilitas pelayanan

kesehatan dengan sumber daya terbatas, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerjasama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO

http/hepatitis/badan litbang kesehatan GDL4.0files/gdl00000.jpg http://www.infeksi.com/article.php.2008 Srf/www/portal kalbe/files/cdk/files/04_Quality Assurance Keperawatan 91.

Pdf_Quality.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 79: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Lampiran I

Jadwal Pelaksanaan

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Bulan Pelaksanaan No Kegiatan

Jan’08 Feb’08 Mar’08 Apr’08 Mei’08 Jun’08 Jul’08 Agst’08 Sept’08

1 Penelusuran Pustaka

2 Persiapan Bahan Kolokium

3 Kolokium

4 Persiapan Alat dan Bahan

5 Pengumpulan Data

6 Pengolahan dan Analisa Data

7 Penyusunan Laporan Tesis

8 Seminar Hasil

9 Sidang Komprehensif

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 80: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Lampiran 2 Lembaran Kuesioner

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dalam Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik

Sebagai Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Tahun 2008

A. Pengetahuan tentang penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

teknik menyuntik sebagai upaya pencegahan penyakit

B. Petunjuk pengisian untuk pengetahuan

Pilihlah kolom (B) bila saudara menganggap pernyataan benar dan

(S) jika saudara menganggap pernyataan salah dan beri tanda (V)

Jawablah semua pernyataan yang disediakan

Setelah kuesioner diisi agar dapat dikembalikan

Data Responden :

Kode Responden :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

a. Suntikan Intra vena

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

1. Persiapan alat pada suntikan intra vena

diantaranya adalah : stetoskop, bak instrumen

dan kapas alkohol

2. Membaca etiket / label obat minimal 3 kali,

yaitu pada saat mengambil tempat obat,

mengambil obat dan meletakkan kembali

tempat obat

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 81: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

3 Suntikan intra vena dilakukan dengan

menempatkan obat ke dalam pembuluh darah

arteri

4. Menyiapkan dosis obat yag tepat dari ampul

atau vial penting dilakukan untuk

menghindari kesalahan dalam pemberian obat

5. Gelembung udara pada tabung spuit tidak

perlu dikeluarkan karena tidak mempengaruhi

hasil suntikan

6. Tujuan pemberian obat secara intra vena

adalah supaya obat bereaksi cepat dan

langsung masuk pembuluh darah vena

7. Perawat memasang pengalas jika diperlukan

saja pada area suntikan dan memasang karet

pembendung jauh dari area penyuntikan

8 Perawat mendesinfeksi area suntikan dengan

kapas alkohol, lalu masukkan jarum tepat

pada vena, kemudian melihat pada tabung

spuit ada darah atau tidak, jika ada darah

lepaskan karet pembendung, masukkan obat

secara perlahan-lahan

9. Setelah obat masuk semua, perawat segera

mencabut jarum dengan cepat, bekas tusukan

tidak boleh di tekan dengan kapas alkohol

10. Hal-hal yang diobservasi pasca suntikan intra

vena diantaranya adalah reaksi setelah

pemberian obat tersebut

11. Dalam tindakan menyuntik komunikasi

sebelum dan sesudah tindakan tidak lagi

dibutuhkan

65

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 82: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

12. Perawat merapihkan kembali alat-alat yang

sudah dipakai dan membuang alat suntik ke

dalam tempat khusus

C. Pernyataan Pengukuran Sikap

Sikap responden dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

teknik menyuntik sebagai upaya pencegahan infeksi

Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban anda ; Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya menggunakan SOP teknik menyuntik

untuk memperkecil kesalahan, kelalaian dan

kegagalan dalam proses pelaksanaan tindakan

2. Perawat harus menerapkan SOP teknik

menyuntik bila sudah ditegur atasan

3. Perawat yang baik akan menggunakan SOP

dengan kesadaran sendiri

4. Perawat memakai sarung tangan pada waktu

proses pelaksanaan tindakan menyuntik hanya

bila disediakan oleh pihak rumah sakit

5. Menurut saya, pentingnya komunikasi dengan

pasien dalam pemberian obat suntikan, untuk

menghindari kesalahan dalam pemberian obat

6. Menurut saya, etiket / label obat dibaca sekali

saja pada waktu pemberian obat

7. Saya menggunakan sarung tangan pada waktu

menolong pasien karena sadar akan manfaatnya

untuk kesehatan dan keselamatan bekerja

8. Menurut saya jika terjadi kasus tertusuk jarum

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 83: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

pada perawat pada saat melakukan tindakan

menyuntik sebaiknya tidak perlu melaporkan

pada atasan / yang bertanggungjawab

9. Menurut saya mencuci tangan dan memakai

sarung tangan sebelum tindakan menyuntik

merupakan tindakan mencegah terjadinya

penularan penyakit

10 Mematuhi penggunaan SOP teknik menyuntik

tidak akan mengurangi kecelakaan dalam

bekerja

11. Menerapkan SOP teknik menyuntik secara

terus menerus adalah gambaran seorang

perawat yang bertanggung jawab

12 Untuk mencegah luka tertusuk jarum, perawat

membuka dan menutup jarum dengan teknik

dua tangan pada saat menyuntik

13. Menurut saya perawat memasang sarung

tangan sebelum memegang jarum suntik

14 Perawat melepaskan sarung tangan sebelum

menyingkirkan alat suntik pada tempatnya

15. Untuk keamanan pemakaian jarum suntik,

pihak rumah sakit menyediakan tempat sampah

khusus untuk jarum suntik habis pakai

16 Untuk menghindari penularan penyakit

sebaiknya perawat tidak mencuci tangan setelah

melepaskan sarung tangan yang sudah terpakai

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 84: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

Lampiran 3 Instrumen Observasi Pelaksanaan SOP teknik menyuntik Petunjuk pengisian

Observer (perawat penilai) diminta mengisi lembar observasi ini dengan cara

mengisi kolom yang tersedia, dengan identitas observee (perawat yang sedang

dinilai) sebagai berikut :

Kode Responden :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Ruangan :

OBSERVASI NO JENIS KEGIATAN

ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5

KET

Menyuntik intra Vena

a. Persiapan Alat 1. Trolly injeksi 2. Bak instrument 3. Spuit 2 atau 5 CC (disposible) 4. Obat sesuai yang dibutuhkan 5. Kapas alkohol dalam tempatnya 6. Gergaji ampul 7. Bengkok 8. NaCl 0,9% atau aquabidest 9. Sarung tangan 10,Pengalas dan pembendung 11.Buku dan pena

69

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 85: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

b. Pelaksanaan

1. Memberitahu dan menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien

2. Perawat mencuci tangan dan mengeringkannya lalu memasang sarung tangan

3. Menyediakan obat sesuai yang dibutuhkan

4. Membaca etiket obat minimal 3 kali - Pertama saat mengambil tempat

obat - Kedua saat mengambil obat - Ketiga saat meletakkan tempat obat

(sebelum menyuntikkan) 5. Memastikan pasien yang akan

disuntik 6. Menentukan daerah yang akan

disuntik 7. Memasang pengalas, lakukan

pembendungan pada sebelah atas dari daerah suntikan

8. Melakukan desinfeksi permukaan kulit daerah suntikan dengan kapas alkohol dan kulit daerah suntikan diregangkan

9. Memasukan jarum ke dalam pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas

10. Menarik penghisap jarum sedikit, bila jarum berhasil masuk ke dalam vena darah akan mengalir ke dalam spuit, pembendung dibuka dan obat dimasukkan kedalam vena berlahan-lahan sampai habis

11. Bila pemberian obat/cairan melalui vena dilakukan dalam jumlah besar dan waktu yang lama, maka pemberiannya bisa melalui infus

12. Mengobservasi respon pasien 13. Memberitahu pasien bahwa

tindakan sudah selesai dilakukan

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 86: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 7043 › 08E... · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP …2012-03-16 · HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

14. Alat-alat dibereskan 15. Perawat melepaskan sarung tangan

kemudian mencuci tangan dan mengeringkannya.

Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008