Upload
dinhlien
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. PENGERTIAN JUDUL
1. Nama Proyek
“Desain Interior Furniture Store dengan Konsep Industrial Modern di
Surakarta”
2. Definisi Proyek
Desain
kerangka bentuk; rancangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI)
Interior
Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan. (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2,
Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)
Furniture
Furniture atau mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup
semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata
movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan
lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.
Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-
30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya
furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture
punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi,
lemari, dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah
semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk
duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau
cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Mebel)
Store
Store sama dengan shop, store juga merupakan sebuah noun atau kata
benda dalam bahasa inggris yang memiliki arti sebuah toko, namun
toko yang dimaksud disini bersifat lebih luas dan besar contoh seperti
gramedia book store. Store juga biasanya digunakan untuk menyimpan
tidak hanya untuk menjual barang. Oleh sebab itu, to store diartikan
sebagai menyimpan. (http://www.kuliahbahasainggris.com/pengertian-
perbedaan-serta-contoh-store-dan-shop-dalam-kalimat-bahasa-inggris/)
Industrial
Seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam
menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain
industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya,
yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat
dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau
kerajinan tangan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_industri)
Modern
Modern dapat diartikan sebagai pembaruan atau kekinian. Artinya,
modern adalah meninggalkan gaya atau tren lama yang berganti dengan
tren yang baru, seperti gaya modern, lagu modern, serta teknologi
modern. (http://www.bhataramedia.com/forum/apa-pengertian-
modern/)
Kota Surakarta
Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom
dengan status kota di bawah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan
penduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan 13.636/km2. Kota dengan
luas 44 km2, ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten
Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang
terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama
dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kesultanan Mataram
yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta)
B. TINJAUAN TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERANCANGAN
1. Tinjauan Tentang Kota Surakarta
Secara geografis wilayah Kota Surakarta berada antara 110º45’15”-
110º45’35” BT dan 7º36’00”- 7º56’00”LS dengan luas wilayah 44,04 Km²
dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali
b. Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
c. Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo
d. Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan seluas keseluruhan 44,04 km dengan
jumlah penduduk sesuai sensus tahun 2000 sejumlah 490.214 jiwa. Kecamatan
yang mempunyai luas wilayah paling besar yaitu Kecamatan Banjarsari (14,81
km) sedangkan kecamatan yang mempunyai luas paling kecil yaitu Kecamatan
Serengan. Wilayah kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi
terdapat di Kecamatan Pasar Kliwon (915.418 jiwa/km) dan terendah terdapat
pada Kecamatan Laweyan (10.127 jiwa/km). Secara umum kota Surakarta
merupakan dataran rendah dan berada antara pertemuan kali/sungai-sungai
Pepe, Jenes dengan Bengawan Solo, yang mempunyai ketinggian ±92 dari
permukaan air laut.
2. Tinjauan tentang Furniture Store.
Pengertian Furniture Store
SEJARAH STORE
Store menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kedai berupa
bangunan permanen tempat menjual barang-barang.
Pengertian Store adalah tempat dimana barang-barang dijual secara eceran,
dimana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Toko biasanya bersifat
permanen dan menjual barang-barang atau komoditi utama dan didukung
dengan barang-barang penunjang komoditi utama tersebut (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1994)
Store atau toko berasal dari bahasa Inggris yaitu shop yang berarti sebuah
bangunan atau ruangan yang digunakan sebagai suatu bidang usaha dimana
berfungsi untuk membuat atau mempersiapkan suatu benda, dan menjual
berbagai macam barang dagangan seperti makanan, pakaian atau kebutuhan
lainnya (The New Grolier Webster International Dictionary of the English
Language, Vol. II, 1973)
Store atau toko adalah tempat dimana barang dagangan dikumpulkan untuk
dijual (Harris, Cyril M.; Dicitonary of Architecture & Construction, 1975)
Store adalah sebuah bangunan ataupun ruangan di dalam sebuah
bangunan dimana barang dagangan dijual. Terkadang dapat terdiri dari satu,
dua lantai atau lebih (Hunt Jr., Willian Dudley, Hunt Encyclopedia of
American Architecture, 1980). Pada mulanya sejak zaman primitif, barter atau
perdagangan telah mulai dipraktekkan manusia. Awalnya tidak ada bangunan
yang diperlakukan khusus untuk berdagang, yang ada hanyalah semacam
warung ataupun kios, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, store tetap
menjadi salah satu jenis bangunan yang tertua yang telah berfungsi dengan
baik dan mantap pada sekitar abad ke-4 sebelum masehi.
Store yang secara khusus menjual suatu benda telah menjadi hal yang
umum pada zaman Yunani dan Romawi kuno. Walaupun barter atau bertukar
barang telah umum terjadi setelah zaman Romawi, akan tetapi store pada
kemudian hari tetap menjadi alat yang penting dalam berdagang dan bahkan
kemudian berbagai jenis toko berkembang dengan sangat pesat.
Dalam perkembangannya kemudian toko berkembang menjadi bermacam-
macam. Ada yang menjual sepatu, pakaian, makanan dan sebagainya.
(http://documents.tips/documents/sejarah-pengertian-toko-or.html)
Kata store atau toko berarti ‘kedai berupa bangunan permanen tempat
menjual barang-barang’. Seperti halnya kedai dan warung, perbedaan toko
yang satu dan yang lain dilakukan dengan menyebutkan jenis barang yang
dijual, cara menjual, atau nama tertentu yang biasanya ditetapkan secara
manasuka. Dalam pemakaian sehari-hari, kita temukan bentuk-bentuk seperti
toko buku, toko kelontong, toko serba ada, toko grosir, toko Sumber Waras,
dan Toko Mas Semar.
(http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/551)
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian atmosfer toko,
berikut ini adalah definisi dari beberapa ahli.
Pengertian atmosfer toko menurut Kotler dan Keller (2007 : 177) adalah:
“Atmosfer adalah unsur lain dalam gudang persenjataan toko. Setiap
toko mempunyai tata letak fisik yang mempersulit atau memudahkan pembeli
berjalan ke sana ke mari. Setiap toko mempunyai “Penampilan”. Toko tersebut
harus mempunyai atmosfer terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya
dan memikat konsumen untuk membeli”.
Sedangkan nenurut Christina Whidiya Utami (2008:127), definisi atmosfer
toko adalah:
“Suasana Toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko
seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur,
musik serta aroma yang secara meyeluruh akan menciptakan citra dalam
benak konsumen. Melalui suasana yang sengaja diciptakan, ritel berupaya
untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga
maupun ketersediaan barang dagangan yang bersifat fashionable”.
Pengertian lainnya menurut Gilbert yang di kutip dari Bob Foster (2008:61):
“Atmosfer toko merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang
telah direncanakan. Atmosphere toko dapat digambarkan sebagai perubahan
terhadap perancangan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek
emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindak
pembelian”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa betapa
pentingnya Atmosfer Toko bagi sebuah toko. Atmosfer toko merupakan salah
satu cara untuk bersaing dengan toko lain dan untuk menarik konsumen
sehingga meningkatkan citra perusahaan serta menimbulkan kesan yang
menarik dan menyenangkan bagi konsumen dan juga bisa mempengaruhi
emosi konsumen untuk melakukan pembelian.
(http://0212m020.blogspot.co.id/2012/12/atmosfer-toko.html)
Furnitur dari segi modenya telah menjadi bagian dari pada pengalaman hidup
manusia sejak adanya perkembangan dari kebudayaan non-nomadis. Bukti
dari adanya furnitur adalah ada sejak jaman Neolitik dan terakhir dari
antiquity di bentuk-bentuk dari lukisan-lukisan primitif di dinding gua. Bahkan ada di
lukisan mural di dinding yang diketemukan di Pompeii, seni bentuk atau skulptur
dan pada contoh-contoh yang diangka dari Mesir dan diketemukan di kuburan-
kuburan di Ghiordes di Turki sekarang.
Kata furnitur kemungkinan berasal dari bahasa Perancis, “fournir”
yang artinya kurang lebih menyediakan. Tapi di masyarakat kata furnitur
sudah berarti untuk barang-barang yang dapat dipindah-pindahkan atau “mobile”
dalam bahasa Latinnya. Furnitur penyimpanan bahkan sebagai menjalankan
fungsi-fungsi seperti pintu, laci, mejadan bisa dikunci untuk selama
menyimpan. Dia mengorganisir benda-benda seperti kainatau pakaian, peralatan
atau perkakas, buku-buku, dan perkakas rumah tangga. Furnitur bisa dibuat dengan
desain untuk mendukung keindahan dari seni mendekorasi ruangan.
Contohnya furnitur yang menjalankan fungsi, dia bisa melayani secara
perlambang untuk tujuan relijius. Furnitur setempat bekerja untuk mengkreasi,
dalam kesatuannya dengan menyediakan perlengkapan bahkan sebagai jam dan
penerangan. Supaya menjadikan baik dan nyaman suatu ruangan bagian dalamnya. Furnitur
bisa dibikin dari banyak bahan, misalkan termasuk logam, plastik, dan kayu.
Furnitur bisa dibikin dari bermacam-macam variasi dari sambungan kayu.
Yang mana sering mencerminkankebudayaan lokal. Sejarah furniture sama
tuanya dengan arsitektur karena keduanya memang saling berhubungan.
(http://www.academia.edu/1478455/Sejarah_Furniture)
Gambar 1.3 Transformasi Furniture dari Jaman ke Jaman
( Sumber: Google )
Jenis Furniture
Mengenal perlengkapan furniture tidak hanya dari bentuknya saja
seperti kursi, meja, lemari, dll melainkan juga dari segi model atau jenisnya.
Berikut ini akan kami paparkan beberapa jenis atau model dari suatu furniture
yaitu :
1.Furniture Free Standing
Gambar 1.4 Contoh Furniture Free Standing
Furniture Free Standing merupakan furniture yang tidak permanen
sehingga dapat digeser atau dipindahkan. Furniture jenis ini paling banyak dan
paling mudah ditemukan. Contoh dari jenis ini adalah bath up yang dibuat
seperti gambar di atas, sofa, kursi, coffe Table, Nackas, dan tempat tidur yang
free standing.
2.Furniture Built In
Gambar 1.5 Contoh Furniture Built In
( Sumber: Google )
Furniture built in merupakan furniture yang permanen sehingga tidak
mudah untuk digeser ataupun dipindahkan. Furniture jenis ini biasanya di
pasang mengikuti keadaan suatu ruang dan memanfaatkan ruang semaksimal
mungkin. Furniture ini cocok dipasang di sebuah apartemen atau rumah yang
minimalis.
3.Furniture Mobile
Furniture mobile sejenis furniture yang dapat bergerak dan mudah
untuk dipindah pindahkan. Furniture ini biaasanya menggunakan roda pada
bagian bawahnya atau dibagian kaki-kakinya.
Gambar 1.6 Contoh Furniture Mobile
( Sumber: Google )
Contoh dari furniture jenis ini biasanya pada kursi kantor beroda dan
meja komputer. Ketika memilih furniture ini jangan lupa memperhatikan
kualitas dari rodanya.
4.Furniture Knockdown
Gambar 1.7 Contoh Furniture Knockdown
( Sumber: Google )
Furniture knockdown adalah jenis furniture yang mudah dibongkar
pasang dan sangat sesuai dengan anda yang sering berpindah tempat tinggal.
Untuk furniture knockdown yang berukuran besar tetap membutuhkan tukang
untuk membongkarnya, seperti lemari pakaian, rak buku, dan workstation atau
office system.
(http://furnitureinteriorjazidha.blogspot.co.id/2012/07/beragam-jenis-macam-
furniture.html)
Gaya Furniture
1. Rustic
Gaya ini dikenal karena menggunakan bahan-bahan alami. Potongan-
potongan furniture dimasukkan ke dalam desain pedesaan dengan handmade
(atau buatan tangan sendiri), dengan sentuhan budaya dan regional yang kuat
di setiap potongannya. Gaya pedesaan juga membuat rumah
memiliki perasaan mulai lebih nyaman. Kesan style desain ini adalah lebih
menekankan style pribadi.
2. Antique
Gaya furniture antik yaitu gaya dengan desain rumah interior Eropa.
Apa yang penting untuk menunjukkan mebel antik yang umumnya dibuat,
tidak ditampilkan. Hal ini membuat desain antik terlihat membosankan atau
tanpa penambahan lebih lanjut yang menarik, seperti rincian yang mendetail.
3. Modern
Ciri khas pada gaya (style) desain modern adalah adanya kesan yang
bersih pada ruangan dan ruangan yang modern serba canggih dan terkadang
minimalis karena gaya modern menekankan pada efisiensi. Gaya modern
untuk desain interior sering dibuat dari vinyl, plastik atau krom. Bahan-bahan
ini datang sekitar 50-an, dan sejak itu mereka telah menemukan tempat dalam
rumah-rumah modern, sebagai standar.
4. Furniture Eropa
Gaya furniture ini secara kasar dapat dibagi dalam 3 cabang utama:
Italia, Inggris dan Perancis. Kita mulai dengan Italia, karena hal ini menjadi
sangat populer selama dekade terakhir. Mengapa? karena gaya Italia
menawarkan berbagai macam bahan yang terdiri dari, dari kayu hingga
marmer, batu atau kain. Potongan-potongan furniture ke furniture Italia hiasan
serta besar, kadang-kadang menggunakan patung Romawi dan arsitektur. Lalu
yang ke dua gaya Perancis. Jika Anda suka harga dekorasi berkokok furniture,
Perancis pasti jawabannya. Ini sering mencakup desain, diuraikan dan
mungkin buatan tangan dengan ukiran rinci, dengan pola yang sangat hiasan.
5. Rincian Detail dengan furnitur Inggris
Furnitur Inggris kebanyakan terbuat dari kayu, termasuk terutama
walnut, oak atau mahoni. Gaya (style) ini sangat dekat dengan salah satu
pedesaan Amerika, karena rincian mewah dan penggunaan warna-warna
alami. Warna dominan yang digunakan pada potongan-potongan furnitur yang
digunakan untuk menjadi yang warna gelap atau alami. Namun, itu tergantung
pada era Anda mendasarkan dekorasi Inggris. Dalam dunia saat ini, terdapat
begitu banyak gaya, bahan dan desain furniture, dan berkembang dari tahun ke
tahun. Semua jenis pengaruh muncul setiap hari di desainer furnitur, dan
perubahan teknologi bahan mempengaruhi langsung pada ide-ide dekorasi
rumah baru.
(http://rumahcor.com/ide-dekorasi-rumah-untuk-gaya-furniture-yang-berbeda-
beda)
C. TINJAUAN MENGENAI AKUSTIK RUANG
1. Akustik Luar Bangunan
Pengendalian kebisingan adalah kunci utama keberhasilan sebuah
Furniture Store. Pengendalian ditinjau dari dua hal, yaitu (1) menahan
masuknya kebisingan dari luar dan (2) menahan keluarnya kebisingan dari
dalam. Pengendalian agar kebisingan dari luar tidak masuk kedalam Furniture
Store sangat penting untuk menjaga konsentrasi pelaku aktivitas dan agar
kelangsungan aktivitas baik. Sebagai contoh, saat sedang melakukan aktivitas
makan dan mengobrol di usahakan suara bising dari luar tidak masuk
kedalam.
Penyelesain akustik diluar bangunan dapat diselesaikan dengan :
a. Usaha usaha untuk menajuahkan bangunan dari kebisingan ( pada
bangunan yang memiliki lahan cukup luas). Furniture Store dapat
diletakkan ditengah area lahan dan dibagian depan dapat dimanfaatkan
sebagai area parkir.
b. Bila kebisisngan dari jalan di depan lahan telah sedemikian tinggi,
segeralah dibangun penghalang atau barrier dalam wujud yang tidak
mengganggu fasad bangunan secara keseluruhan.
Gambar 1.8 Contoh denah lahan bangunan dengan area parkir
( Sumber: Google )
2. Akustik Dalam Bangunan
Ruang makan adalah inti dari sebuah bangunan Furniture Store.
Namun, demikian untuk memperlancar aktivitas dalam bangunan Furniture
Store ini biasanya didukung oleh beberapa ruang lain, yaitu :
a. Ruang Utama, yang meliputi ruang produk dan ruang workshop
b. Ruang Pendukung, yang meliputi cafe, ruang manager, ruang
karyawan, dapur, kamar mandi dan lain – lain
c. Ruang servis, yang meliputi ruang generator set, ruang alat
gudang dan lain – lain.
Dari ketiga kelompok ruang yang ada pada bangunan Furniture Store
yang membutuhkan tingkat penyelesainan akustik yang cermat adalah ruang
workshop dan custom furniture. Sedangkan ruang lainnya dapat dirancang
sebagaimana ruangan pada umumnya (kecuali ruang generator set yang
dirancang terpisah dari bangunan induk Furniture Store). Bila akibat
keterbatasan ruang, pemisahan ini tidak dimungkinkan, kita dapat membuat
lantai basement dengan dinding kedap bunyi.
3. Penyelesaian Akustik Lantai Ruang Workshop dan Custom Furniture
Untuk mengurangi masuk dan keluarnya getaran dari luar dan dari
dalam Furniture Store, lantai bangunan sebaiknya dirancang dengan model
lantai ganda ( raised- floor), sistem lantai ganda ini idealnya terbuat dari
material yang berbeda agar getaran tidak mudah diteruskan. Sebagai contoh,
lantai utama dipilih dari beton cor, kemudian lantai kedua disusun dari rangka
besi atau kayu. Dan ditutup dengan papan kayu atau papan multipleks tebal.
Faktor lainnya, peletakan kedua lantai tersebut juga disusun tidak menempel
satu dengan lainnya, sehingga peredam getaran lebih maksimal. Didalam
rongga antara ini terdapat selimut akustik. Selimut akustik yang banyak dijual
di pasaran dari bahan glass-wool.
Secara umum bahan ruangan Furniture Store dirancang sebagai ruang
yang tidak memantulkan bunyi.
Gambar 1.9
(Lapisan lantai tunggal yang terbuat dari bahan licin, selain lebih mudah merambat getaran juga
memantulkan sebagian bunyi kembali kedalam ruang (a), lantai tunggal yang dilapisi karpet tebal masih
mampu merambatkan getaran, namun juga mampu menyerap sebagian besar bunyi (b), lantai ganda dari
bahan berbeda yang dilapisi karpet tebal dan rongganya diisi glasswool mampu meminimalkan perambatan
getaran sekaligus menyerap bunyi yang terjadi didalam ruang)
4. Penyelesaian Akustik Plafon Ruang Workshop dan Custom Furniture
Untuk mengurangi getaran, konstruksi ruang workshop hendaknya
tidak dipasang menempel pada rangka atap, namun dipasang menggantung.
Rangka plafon dapat dibangun menggunakan bahan yang umum dipergunakan
seperti baja, alumunium dan kayu. Selanjutnya papan ini ditutup dengan
rangka kayu atau multipleks. Dan dilapisi dengan akustik tile.
Khusus untuk ruang produk dan cafe, seandainya tidak secara
keseluruhan dirancang dari bahan yang menyerap bunyi, maka perlu
ditata/dibentuk sedemikian rupa agar tidak memberikan pantulan kearah
lainnya secara langsung.
5. Penyelesaian dinding pada Ruang Workshp dan Custom Furniture
Seperti halnya untuk mengurangi getaran, idealnya dinding ruang
workshop dirancang sebagai dinding ganda, dari bahan yang berbeda, dengan
rongga antara berisi udara. Untuk meningkatkan kemampuan peredam
getarannya, maka dalam rongga udara juga daat diletakan glass-wool.
Selanjutnya finishing dinding dilakukan dengan bahan lunak yang menyerap
bunyi, seperti akustik tile, saftboard, atau karpet yang ditempel pada dinding.
Gambar 2.0
(Beberapa kemungkinan penyelesaian dinding ruang serbaguna. Dinding bata atau beton yang dilapisi
bahan yang menyerap bunyi seperti acoustic tile atau karpet (a), dinding ganda terbuat dari bahan berbeda,
yaitu dinding bata atau beton yang dilapisi papan kayu yang dikaitkan pada dinding pertama dan rongganya
diisi glass-wool (b), dinding ganda dari bahan yang sama yaitu bata atau beton dengan rongga yang diisi
glass-wool (c))
Gambar 2.1
(skema pemakaian jendela ganda pada ruang serbaguna dan penggunaannya, posisi ganda yang sejajar
lebih memudahkan perambatan bunyi (a) dibandingkan posisi ganda yang tidak sejajar (b). Maka
pemasangan model b lebih dianjurkan)
D. ORGANISASI RUANG
Suatu bangunan. Menurut Francis D.K. Ching ada lima bentuk organisasi ruang
yaitu:
Organisasi terpusat
Pusat suatu ruang dominan dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder
dihadapkan. Organisasi terpusat bersifat stabil.
Kelebihannya adalah:
a) Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan efisiensi dan efektivitas yang
tinggi.
b) Menciptakan kofigurasi keseluruhan ruang yang secara geometris teratur
dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.
Kelemahannya adalah: Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk
mengumpulkan sejumlah ruang sekunder disekitarnya
E. SIRKULASI
“Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi
dalam ruang. Sirkulasi memberi kesinambungan pada pengunjung terhadap
fungsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang sebagai
penunjuk arah jalan tersendiri”. (Pamudji Suptandar, 1999: 114 ).
Sirkulasi Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional
dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik tersebut yang merupakan
tujuan bagi pengunjung
F. FURNITURE
Furniture adalah benda dalam bangunan atau ruang yang berfungsi
membantu manusia beraktifitas. Juga berperan menghadirkan nilai estetis
dalam hunian. Bentuk, warna, detail rancangan furniture kini menjadi faktor
penting yang membuat hunian lebih enak dilihat. (Imelda Akmal, Seri Rumah
Ide Edisi 03 Hal 4) Furniture akan memenuhi fungsinya apabila memenuhi
faktor-faktor :
1. Ergonomi dan Antropometrik
Human engineering atau sering pula disebut sebagai ergonomi
didefinisikan sebagai perancang man-machine interface sehingga pekerja dan
mesin atau produk lainnya bisa berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai
sistem manusia-mesin yang terpadu. Disiplin ini akan mencoba membawa ke
arah proses perancangan mesin yang tidak saja memiliki kemampuan produksi
yang lebih canggih lagi, melainkan juga 50
memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia yang mengoperasikan mesin tersebut. (Catatan
Perkuliahan Mata Kuliah Ergonomi, 2011). Maksud dan tujuan dari ergonomi
adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-
permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, sehingga
dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal.
Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut
sebagai suatu sistem dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui
proses pendekatan sistem pula. (Catatan Perkuliahan Mata Kuliah Ergonomi,
2011)
Antropometrik adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang
pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran
pada tiap individu ataupun kelompok dan lain sebagainya.Pelopor bidang ini
adalah seorang ahli matematika berkebangsaan Belgia bernama Quetlet, yang
pada tahun 1870 memperkenalkan karyanya yang berjudul Anthropometrie.
Beliau tidak hanya disebut sebagai penemu atau pencetus ilmu tersebut, namun
juga merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan istilah ‘
antropometri’. Sebenarnya, permulaan pemanfaatan atropometri secara fisik
dapat ditelusuri hingga pada akhir abad ke-18 serta digunakannya antropometri
untuk perbandingan antar ras yang pertama kali dikembangkan oleh Linne,
Buffon, dan White. (Catatan Perkuliahan Mata Kuliah Ergonomi, 2011).
2. Estetika
Estetika adalah ilmu pengetahuan pengamatan (EB Feldman, 1967)
dari kata Aisthetikos atau Aisthanomai yang berarti mengamati, dengan indra
(Lexicon Webster Dict.,1977) dan juga kata Aesthesisi yang berarti
pengamatan perception. Estetika melihat sesuatu mencakup tentang
keindahan, kemampuan, perasaan, dan cita rasa.
Aspek dasar yang dilihat memiliki keindahan adalah :
Harmoni atau keselarasan
Suatu bentuk bisa dinilai harmonis bila telah menampilkan kesatuan
ide. Dengan demikian setiap unsur mendapatkan tingkat dan nilai dalam
rangka komposisi keseluruhan. Semakin bebeda dan kontras unsur-unsur
dalam suatu bentuk keseluruhan.
Proporsi
Proporsi dan skala mengacu pada hbungan antara bagian dari suatu
desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Hubungan benda-
benda dari berbagai ukuran dengan ruangan menentukan skala. Ukuran dan
bentuk ruangan menentukan jumlah dan ukuran perabotan di dalamnya.
Keseimbangan atau balance
Menyangkut keteraturan dan menimbulkan ketenangan. Bobot visual
perabotan dan benda-benda di dalam ruang ditentukan oleh ukuran, bentuk,
warna, dan tekstur yang harus dipertimbngkan dalam menentukan
keseimbangan.
Irama
Suatu keteraturan dengan sendirinya sudah merupakan sesuatu yang
monoton dan statis. Dengan memasukkan unsur irama ke dalamnya, barulah
suatu rencana kelihatan hidup. Irama dapat dicapai dengan garis yang tidak
terputus, gradasi, radiasi, pergantian (irama yang dicapai dengan pergantian
yang berulang-ulang). (Catatan Perkuliahan Mata Kuliah Estetika, 2012)
3. Material Bahan
Material bahan yang digunakan dapat berasal dari semua unsur alam
maupun buatan pabrik. Penggabungan antara material satu dengan lainnya
tetap harus berdasar pada unsur-unsur estetika meliputi harmoni, proporsi,
keseimbangan serta irama dari masing-masing bahan.
4. Struktur
Pengerjaan furniture menggunakan sistem struktur yang sesuai dengan
karakter tiap-tiap material. Tidak disarankan untuk memaksakan struktur
material bahan yang memang seharusnya tidak menggunakan teknik tersebut.
Karena akan mengurangi nilai estetika dari furniture tersebut, selain itu
konstruksinyapun bisa menjadi tidak sempurna, dalam jangka waktu tertentu
pasti tidak akan bisa berfungsi maksimal lagi.
G. WARNA
Pengalaman ruang diawali oleh penginderaan atau rangsangan. Salah
satu rangsangan tersebut adalah warna. Oleh karena itu, keputusan penerapan
warna dalam ruang berpengaruh terhadap kegiatan fisik dan mental.
"Terdapat dua penggolongan warna yang memberikan pengaruh
psikologis yang kuat," jelas Dona Saphiranti, pengajar desainer interior di
ITB. "Duapenggolongan tersebut adalah warna internal dan warna eksternal."
Warna eksternal adalah warna yang diterjemahkan secara umum dan
bersifatfaal. Warna eksternal terbagi atas dua, yaitu warna panas atau hangat
dan warna dingin.
Kelompok warna panas ini memberikan efek agresif, aktif,
merangsang,menyenangkan, dan bergairah. Contohnya adalah warna merah
dan jingga.
Dengan menerapkan warna ini di dalam ruangan, ruangan akan
terasaseolah-olah maju mendekat. Kesan jarak akan terasa lebih pendek
sehinggaruangan terasa lebih sempit.
Kelompok warna dingin memberikan suasana sejuk. Contohnya adalah
hijau,biru, dan ungu. Warna-warna tersebut akan memberi efek tenang, aman,
dan sunyi.(http://www.tribunnews.com/lifestyle/2013/12/18/warna-
memberikan-pengaruh-psikologis-pada-ruangan)
H. INTERIOR SYSTEM
Didalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun arsitek
yang baik, ada baiknya selain memperhatikan keindahan juga memperhatikan
perancangan bangunan yang serba alami. Pencahayaan alami, ventilasi atau
penghawaan alami, dan akustik alami. Akan tetapi, tuntutan kehidupan
modern dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia beralih kehal-
hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaan
buatan, dan akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika
diterapkan secara benar.
Berikut penataan penataan interior menurut Prasasto Satwiko dalam
bukunya Fisika Bangunan, adalah sebagai berikut :
1. Sistem Penghawaan (Thermal System)
PENGHAWAAN ALAMI
Pada dasarnya penghawaan alami di dalam bangunan merupakan
jaminan akan adanya aliran udara yang baik dan sehat dengan kesejukan yang
sewajarnya. Untuk mendapatkan penghawaan yang baik perlu dirancang
bentuk, elemen dan detail arsitektur yang bertujuan mengoptimalkan aliran
udara sejuk. Pertimbangan utama dalam perancangan optimalisasi
penghawaan alami adalah dengan menganalisis datangnya arah angin.
Dalam kasus tertentu arah angin dapat sejajar dengan dinding, oleh
karenanya perlu rancangan detail arsitektur agar membentuk bukaan yang
mampu menangkap arah angin tersebut. Sirip-sirip yang diletakkan vertikal di
samping jendela akan dengan mudah menangkap angin dan mengalirkannya
ke dalam ruang hingga tercapai kesejukan. Dalam satu ruang minimal perlu
diletakkan dua jendela dalam posisi yang berjauhan agar terjadi ventilasi
silang (cross ventilation).
PENGHAWAAN BUATAN
Bila Penghawaan alami sudah tidak memenuhi kriteria, maka alternatif lain
yang dapat digunakan adalah menggunakan penghwaan buatan.
Penghawaan buatan dapat dibagi menjadi :
1. Mekanik
2. Non Mekanik
Mekanik biasanya menggunakan kipas angina, exhaust fan, inhaust fan
Non Mekanik biasanya menggunakan AC (Air Conditioner atau
pengkondisian udara).
2. Sistem Pencahayan (Lighting System)
Pencahayaan adalah suatu penerangan yang digunakan untuk
menerangi bangunan maupun ruangan. Pencahayaan merupakan faktor yang
pokok dalam perencanaan suatu bangunan, karena apabila sistem dari
pencahayaan itu kurang baik maka dapat membuat suasana bangunan /
ruangan menjadi gelap, remang-remang dan terang benerang. Oleh karena itu
untuk perencanaan sistem pencahayaan ini harus disesuaikan dengan jenis
bangunan / ruangan yang akan dibuat. Sebagai contoh adalah sistem
pencahayaan di mall dan di cafe, di mall sistem pencahayaannya harus terang
dan dapat menerangai secara maksimal bangunan / ruangan tersebut.
Sistem pencahayaan dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
a. Pencahayaan alami ( Natural Lighting )
Pencahayaan alami (natural lighting) adalah suatu sistem pencahayaan
yang menggunakan sumber cahaya alam yaitu sinar matahari. Sifat dari sistem
ini hanya sementara, artinya hanya pada waktu matahari terbit hingga
tenggelam, jadi tidak dapat dimanfaatkan sepanjang hari. Fungsi dari adanya
sistem pencahayaan alami adalah:
a) Sumber cahaya diwaktu pagi hingga petang hari
b) Menciptakan adanya cahaya pantul sebagai unsur estetik
c) Memberikan cahaya yang sangat terang diwaktu pagi hingga sore hari
b. Pencahayaan Buatan (artificial lighting)
Sistem pencahayaan buatan (artificial lighting) adalah sistem
pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu,
armature dan peralatan yang memendarkan cahaya. Pencahayaan buatan
dalam ruangan terbagi menjadi pencahayaan utama (general lighting)
pencahayaan khusus (accent Lighting), pencahayaan tambahan (Task
Lighting), dan pencahayaan yang bersifat dekoratif (decorative lighting).
(Imelda Akmal, 2006:22)
3. Sistem Akustik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akustik merupakan ilmu
fisika yang mempelajari suara. Sedangkan menurut Satwiko (2004:124),
akustik berarti ilmu tentang bunyi. Dengan demikian, sistem akustik adalah
ilmu yang mem-pelajari tentang mutu suara dan bunyi yang dihasilkan.
Akustik sendiri berhubungan dengan organ pen-dengar, suara, atau ilmu
bunyi. Sistem akustik dalam sebuah ruangan merupakan keadaan sebuah ruang
yang mempengaruhi mutu bunyi yang terjadi di dalamnya. Akustik ruang ini
sendiri banyak dikaitkan dengan hal yang mendasar seperti perubahan suara
karena pantulan dan juga gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain.
Banyak material penyerap yang sangat efektif untuk digunakan. Material-
material tersebut biasanya digunakan untuk memperjelas suara yang
dihantarkan dalam ruang atau juga mengurangi kejelasan suara yang timbul.
(Satwiko, 2004
4.Sistem Keamanan
Sistem keamanan yang digunakan untuk merekam kegiatan yang
sedang berlangsung akan menggunakan :
1. sistem sekuriti
2. CCTV (Closed Circuit Television) dan Heavy duty door contact (sensor
yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu
alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang melalui layar
televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang
dipasang pada setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang
diinginkan oleh bagian keamanan.
Kemudian untuk perlindungan pada fisik bangunan,berupa
pengamanan kebakaran.sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran
rencana akan menggunakan :
1. smoke detector
2. fire alarm system
3. fire extuingisher
4. sprinkle
5. hydrant kebakaran.